pagt gizi

Upload: bbkpm-surakarta

Post on 27-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 PAGT gizi

    1/1

    EVALUASI KELENGKAPAN DOKUMENTASI PAGT PADA PASIEN TB DEWASA RAWAT

    JALAN DI BBKPM SURAKARTA TAHUN 2014

    Astri Sulaika1, Elida Soviana2, Retno Desi1, Irma Meikhawati1

    Latar Belakang : kelengkapan dokumentasi PAGT merupakan tuntutan untuk terlaksananya

    asuhan gizi yang sesuai. Dokumentasi PAGT pada rekam medis merupakan sumber informasi

    utama untuk mengevaluasi asuhan gizi yang telah dilaksanakan. Indonesia sendiri, mulai

    mengenalkan PAGT yang diadopsi dari NCP-ADA sekitar tahun 2006, untuk membentuk

    standar dan menyeragamkan kelengkapan dokumentasi sehingga terlihat peran ahli gizi pada

    proses pemulihan pasien. Kalangan dokter dan perawat telah terlebih dahulu melakukan

    banyak penelitian tentang pendokumentasian pelayanan terhadap pasien, tapi data hasil audit

    PAGT yang dilakukan masih terbatas, Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat

    kelengkapan dokumentasi PAGT dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

    Metode : Penelitian deskriptif yang menggabungkan antara pendekatan kuantitatif dan

    kualitatif. Pendekatan kuantitatif melihat kelengkapan dari 40 dokumen PAGT ahli gizi diBBKPM Surakarta yang diambil secara acak. Audit dokumentasi PAGT yang dilakukan sesuai

    instrument Diet-NCP Audit. Faktor-faktor yang mempengaruhi kelengkapan dokumentasi

    diperoleh dari wawancara mendalam, observasi dan data sekunder. Validasi data dijaga

    dengan menggunakan triangulasi, observer dari pihak luar yaitu dosen ilmu gizi klinis, dan

    konfirmasi hasil penelitian kepada subyek penelitian.

    Hasil :Separuh lebih kelengkapan dokumen PAGT masih di bawah standar walaupun aspek

    pengetahuan dan motivasi tentang PAGT para ahli gizi tergolong cukup baik untuk

    melaksanakan PAGT. Permasalahan yang sering ditemui adalah data dukung yang tidak

    lengkap, kurang menggali informasi makan dan terdapat variabel yang tidak dicantumkan atau

    tidak dilaksanakan. Hanya pada tahap pengkajian yang memiliki nilai kelengkapan memenuhi

    standar , sedangkan pada tahap diagnosis memiliki masalah pada tanda dan gejala yang

    tercantum tidak spesifik, terukur dan berhubungan dengan monitoring evaluasi yang dipilih.

    Tahap intervensi masih banyaknya ketidaklengkapan penulisan tujuan intervensi, prinsip dan

    syarat diet yang tidak tercantum, dan pemilihan jenis diet yang tidak spesifik . Tahap monitoring

    evaluasi masih ditemui masalah pada tidak tercantumnya tenggat waktu kesepakatan

    perubahan yang disepakati, hal yang akan dimonitoring dengan lengkap. Belum adanya sistem

    pengawasan dan reward punishment yang berhubungan dengan kelengkapan dokumentasi

    PAGT.

    Simpulan : Ahli gizi di BBKPM diharapkan meningkatkan kelengkapan dokumentasi PAGT

    sehingga memenuhi standar. Perlu adanya dukungan dari pihak manajemen terkait pelatihan

    PAGT dan dokumen pendukung untuk mempermudah pelaksanaan PAGT.Kata kunci : Proses Asuhan Gizi Terstandar, dokumen, audit

    1. Ahli gizi BBKPM Surakarta, Surakarta

    2. Dosen gizi klinis, Program studi Ilmu Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat,

    Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta