pada uji penyabunan minyak penyabunan lemak atau safonifikasi yang kami lakukan berhasil dan...

Upload: liska-ariani

Post on 03-Mar-2016

15 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Pada uji penyabunan minyak Penyabunan lemak atau safonifikasi yang kami lakukan berhasil dan menghasilkan sabun dengan bentuk fasa gel berwarna kekuningan. Setelah dilakukan uji kesadahan sabun, ditemukan hasil bahwa pada pada tabung yang berisi deterjen tidak terbentuk endapan melainkan banyak busa berwarna putih yang muncul di permukaan larutan, sedangkan pada tabung yang berisi Pb-asetat 5%, CaCl25% dan MgSO4masing-masing terbentuk endapan berwarna putih. Pada tabung yang berisi Pb-asetat 5% endapan terbentuk di bagian dasar larutan, sedangkan pada tabung yang berisi CaCl25% dan MgSO4masing-masing terbentuk di bagian permukaan larutan. Pb-asetat 5%, CaCl25% dan MgSO4masing-masing merupakan garam basa yang akan membentuk endapan apabila bereaksi dengan sabun. Sedangkan deterjen merupakan segolongan dengan sabun dan tidak membentuk endapan apabila bereaksi dengan sabun. Kesadahan dapat diukur berdasarkan berat molekul, terbentuknya endapan dan dihasilkannya busa. Semakin besar berat molekul, semakin banyak endapan yang terbentuk dan semakin sedikit busa yang dihasilkan, maka tingkat kesadahannya semakin tinggi. Pada tabung yang berisi deterjen tidak terbentuk endapan dan dihasilkan banyak busa. Pada tabung yang berisi Pb-asetat 5% mempunyai berat molekul paling besar, terbentuk paling banyak endapan dan sedikit dihasilkan busa. Pada tabung yang berisi MgSO4mempunyai berat molekul lebih kecil dibandingkan dengan berat molkul Pb-asetat, terbentuk banyak endapan dan sedikit dihasilkan busa. Pada tabung yang berisi CaCl25% mempunyai berat molekul paling kecil, terbentuk banyak endapan dan sedikit dihasilkan busa. Pada percobaan kami, sedikit busa yang dihasilkan tersebut terbentuk saat tabung dikocok dan menghilang dengan cepat setelah didiamkan.Pada percobaan uji kolesterol ini, didapatkan hasil positif pada tabung nomor 3 yang menggunakan bahan berupa kolesterol 0,5 % dalam kloroform yang ditandai dengan perubahan warna menjadi hijau pekat, sedangkanpada uji menggunakanminyak kelapa dan minyak ikan menunjukkan hasil negative. Berdasarkan hasil percobaan pada tabung 1(minyak kelapa) dantabung 2 (minyak ikan) ternyata tidak terjadi perubahan warna yang menunjukkan adanya kolesterol, ini dikarenakan kemungkinan rendahnya kadar kolesterol yang dimiliki minyak kelapa dan minyak ikan sehingga membuatnya tidak nampak jelas perubahan warnanya pada hasil percobaan. Hal ini sesuai dengan teori yaitu adanya kolesteroldalam suatu bahan dapat di tentukan dengan reaksi Salkowski yaitu reaksi antara kloroform dengan H2SO4pekat, adanya kolesterol ditandai dengan adanya perubahan warna menjadi merah, biru dan hijau yang telah ditunjukkan pada tabung nomor 3.Pada percobaan uji kristal kolesterol ini, didapatkan hasil bahwa tampak ada kristal pada pengamatan (gambar 1) yaitu pada uji kristal menggunakan margarin, yang diamati di bawah mikroskop. Sedangkan pada pengamatan (gambar 2) yaitu uji kristal menggunakan kolesterol tidak tampak kristal ketika di amati dibawah mikroskop, hal ini mungkin disebabkan karena kesalahan pada saat melakukan percobaan. Menurut teori, kadar kolesterol yang tinggi akan mengendap lalu membentuk kristal. Kolesterol dapat larut dalam pelarut lemak, misalnya eter, kloroform, benzene dan alcohol panas. Apabila terdapat dalam konsentrasi tinggi, kolesterol mengkristal dalam bentuk Kristal yang tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau. Namun hasil yang diperoleh pada pengamatan (gambar 2) antara hasil dan teori tidak sesuai.Sifat gas jaraknya sangat jauh, sangat tidak teratur, dan geraknya sangat bebas.