p3k

21
I. PENDAHULUAN Kegiatan Alam Terbuka (KAT) adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan di lokasi yang masih alami baik berupa hutan, perbukitan, pantai dll. Kegiatan di alam terbuka saat ini banyak dilakukan oleh masyarakat sebagai salah satu alternatif wisata, kegiatan pendidikan dan bahkan penelitian. Selain untuk tujuan-tujuan tersebut, kegiatan ini juga bermanfaat untuk mengenal Kebesaran Illahi melalui keajaiban alam yang merupakan ciptaan-Nya berupa berbagai keneragaman hayati yang sangat beraneka ragam yang masing-masing memiliki keunikan tersendiri. Namun dalam pelaksanaanya, kegiatan ini ternyata memiliki resiko yang cukup tinggi. Karena tidak seperti kegiatan wisata lainnya yang didukung oleh fasilitas yang menunjang keselamatan pelaku atau pengunjung, Kegiatan Alam Terbuka justru sangat rentan terjadinya kecelakaan karena memang kegiatan ini dilaksanakan ditempat yang masih alami seperti kondisi perbukitan terjal, jurang, aliran sungai yang deras, dan kondisi alam lainnya yang berpotensi menimbulkan bahaya dan juga mempersulit upaya penyelamatan bagi korban atau penderita. Meskipun bukan suatu hal yang diharapkan, kecelakaan (accident) memerlukan langkah antisipatif yang diantaranya dengan mengetahui atau mendiagnosa penyakit maupun akibat kecelakaan, penanganan terhadap korban dan evakuasi korban bila diperlukan. Hal ini memerlukan pengetahuan agar korban tidak mengalami resiko cidera yang lebih besar. II. DEFINISI Pertolongan Pertama (PP) adalah perawatan pertama yang diberikan kepada orang yang mendapat kecelakaan atau sakit yang tiba-tiba datang sebelum mendapatkan pertolongan dari tenaga medis. Ini berarti: 1. Pertolongan Pertama harus diberikan secara cepat walaupun perawatan selanjutnya tertunda. 2. Pertolongan Pertama harus tepat sehingga akan meringankan sakit korban bukan menambah sakit korban. III. DASAR-DASAR PERTOLONGAN PERTAMA Pertolongan Pertama merupakan tindakan pertolongan yang diberikan terhadap korban dengan tujuan mencegah keadaan bertambah buruk sebelum si korban mendapatkan perawatan dari tenaga medis resmi. Jadi tindakan Pertolongan Pertama (PP) ini bukanlah tindakan pengobatan sesungguhnya dari suatu diagnosa penyakit agar si penderita sembuh dari penyakit yang dialami. Pertolongan Pertama biasanya diberikan oleh orang-orang disekitar korban yang diantaranya akan menghubungi petugas kesehatan terdekat. Pertolongan ini harus diberikan secara cepat dan tepat sebab penanganan yang salah dapat berakibat buruk, cacat tubuh bahkan kematian. Namun sebelum kita memasuki pembahasan kearah penanggulangan atau

Upload: untung-edi-purwanto

Post on 26-Oct-2015

33 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: P3K

I. PENDAHULUAN

Kegiatan Alam Terbuka (KAT) adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan di lokasi yang masih alami baik berupa hutan, perbukitan, pantai dll. Kegiatan di alam terbuka saat ini banyak dilakukan oleh masyarakat sebagai salah satu alternatif wisata, kegiatan pendidikan dan bahkan penelitian. Selain untuk tujuan-tujuan tersebut, kegiatan ini juga bermanfaat untuk mengenal Kebesaran Illahi melalui keajaiban alam yang merupakan ciptaan-Nya berupa berbagai keneragaman hayati yang sangat beraneka ragam yang masing-masing memiliki keunikan tersendiri.

Namun dalam pelaksanaanya, kegiatan ini ternyata memiliki resiko yang cukup tinggi. Karena tidak seperti kegiatan wisata lainnya yang didukung oleh fasilitas yang menunjang keselamatan pelaku atau pengunjung, Kegiatan Alam Terbuka justru sangat rentan terjadinya kecelakaan karena memang kegiatan ini dilaksanakan ditempat yang masih alami seperti kondisi perbukitan terjal, jurang, aliran sungai yang deras, dan kondisi alam lainnya yang berpotensi menimbulkan bahaya dan juga mempersulit upaya penyelamatan bagi korban atau penderita.

Meskipun bukan suatu hal yang diharapkan, kecelakaan (accident) memerlukan langkah antisipatif yang diantaranya dengan mengetahui atau mendiagnosa penyakit maupun akibat kecelakaan, penanganan terhadap korban dan evakuasi korban bila diperlukan. Hal ini memerlukan pengetahuan agar korban tidak mengalami resiko cidera yang lebih besar.

II. DEFINISI

Pertolongan Pertama (PP) adalah perawatan pertama yang diberikan kepada orang yang mendapat kecelakaan atau sakit yang tiba-tiba datang sebelum mendapatkan pertolongan dari tenaga medis. Ini berarti:

1. Pertolongan Pertama harus diberikan secara cepat walaupun perawatan selanjutnya tertunda.

2. Pertolongan Pertama harus tepat sehingga akan meringankan sakit korban bukan menambah sakit korban.

III. DASAR-DASAR PERTOLONGAN PERTAMA

Pertolongan Pertama merupakan tindakan pertolongan yang diberikan terhadap korban dengan tujuan mencegah keadaan bertambah buruk sebelum si korban mendapatkan perawatan dari tenaga medis resmi. Jadi tindakan Pertolongan Pertama (PP) ini bukanlah tindakan pengobatan sesungguhnya dari suatu diagnosa penyakit agar si penderita sembuh dari penyakit yang dialami. Pertolongan Pertama biasanya diberikan oleh orang-orang disekitar korban yang diantaranya akan menghubungi petugas kesehatan terdekat. Pertolongan ini harus diberikan secara cepat dan tepat sebab penanganan yang salah dapat berakibat buruk, cacat tubuh bahkan kematian.

Namun sebelum kita memasuki pembahasan kearah penanggulangan atau pengobatan terhadap luka, akan lebih baik kita berbicara dulu mengenai pencegahan terhadap suatu kecelakaan (accident), terutama dalam kegiatan di alam bebas. Selain itu harus kita garis bawahi bahwa situasi dalam berkegiatan sering memerlukan bukan sekedar pengetahuan kita tentang pengobatan, namun lebih kepada pemahaman kita akan prinsip-prinsip pertolongan terhadap korban. Sekedar contoh, beberapa peralatan yang disebutkan dalam materi ini kemungkinan tidak selalu ada pada setiap kegiatan, aka kita dituntut kreatif dan mampu menguasai setiap keadaan.

a. Prinsip Dasar

Adapun prinsip-prinsip dasar dalam menangani suatu keadaan darurat tersebut diantaranya:

1. Pastikan Anda bukan menjadi korban berikutnya. Seringkali kita lengah atau kurang berfikir panjang bila kita menjumpai suatu kecelakaan. Sebelum kita menolong korban, periksa dulu apakah tempat tersebut sudah aman atau masih dalam bahaya.

2. Pakailah metode atau cara pertolongan yang cepat, mudah dan efesien. Hindarkan sikap sok pahlawan. Pergunakanlah sumberdaya yang ada baik alat, manusia maupun sarana pendukung lainnya. Bila Anda bekerja dalam tim, buatlah perencanaan yang matang dan dipahami oleh seluruh anggota.

3. Biasakan membuat cataan tentang usaha-usaha pertolongan yang telah Anda lakukan, identitas korban, tempat dan waktu kejadian, dsb. Catatan ini berguna bila penderita mendapat rujukan atau pertolongan tambahan oleh pihak lain.

Page 2: P3K

b. Sistematika Pertolongan Pertama

Secara umum urutan Pertolongan Pertama pada korban kecelakaan adalah :

1. Jangan Panik

Berlakulah cekatan tetapi tetap tenang. Apabila kecelakaan bersifat massal, korban-korban yang mendapat luka ringan dapat dikerahkan untuk membantu dan pertolongan diutamakan diberikan kepada korban yang menderita luka yang paling parah tapi masih mungkin untuk ditolong.

2. Jauhkan atau hindarkan korban dari kecelakaan berikutnya.

Pentingnya menjauhkan dari sumber kecelakaannya adalah untuk mencegah terjadinya kecelakan ulang yang akan memperberat kondisi korban. Keuntungan lainnya adalah penolong dapat memberikan pertolongan dengan tenang dan dapat lebih mengkonsentrasikan perhatiannya pada kondisi korban yang ditolongnya. Kerugian bila dilakukan secara tergesa-gesa yaitu dapat membahayakan atau memperparah kondisi korban.

3. Perhatikan pernafasan dan denyut jantung korban.

Bila pernafasan penderita berhenti segera kerjakan pernafasan bantuan.

4. Pendarahan.

Pendarahan yang keluar pembuluh darah besar dapat membawa kematian dalam waktu 3-5 menit. Dengan menggunakan saputangan atau kain yang bersih tekan tempat pendarahan kuat-kuat kemudian ikatlah saputangan tadi dengan dasi, baju, ikat pinggang, atau apapun juga agar saputangan tersebut menekan luka-luka itu. Kalau lokasi luka memungkinkan, letakkan bagian pendarahan lebih tinggi dari bagian tubuh.

5. Perhatikan tanda-tanda shock.

Korban-korban ditelentangkan dengan bagian kepala lebih rendah dari letak anggota tubuh yang lain. Apabila korban muntah-muntah dalm keadaan setengah sadar, baringankan telungkup dengan letak kepala lebih rendah dari bagian tubuh yang lainnya. Cara ini juga dilakukan untuk korban-korban yang dikhawatirkan akan tersedak muntahan, darah, atau air dalam paru-parunya. Apabila penderita mengalami cidera di dada dan penderita sesak nafas (tapi masih sadar) letakkan dalam posisi setengah duduk.

6. Jangan memindahkan korban secara terburu-buru.

Korban tidak boleh dipindahakan dari tempatnya sebelum dapat dipastikan jenis dan keparahan cidera yang dialaminya kecuali bila tempat kecelakaan tidak memungkinkan bagi korban dibiarkan ditempat tersebut. Apabila korban hendak diusung terlebih dahulu pendarahan harus dihentikan serta tulang-tulang yang patah dibidai. Dalam mengusung korban usahakanlah supaya kepala korban tetap terlindung dan perhatikan jangan sampai saluran pernafasannya tersumbat oleh kotoran atau muntahan.

7. Segera transportasikan korban ke sentral pengobatan.

Setelah dilakukan pertolongan pertama pada korban setelah evakuasi korban ke sentral pengobatan, puskesmas atau rumah sakit. Perlu diingat bahwa pertolongan pertama hanyalah sebagai life saving dan mengurangi kecacatan, bukan terapi. Serahkan keputusan tindakan selanjutnya kepada dokter atau tenaga medis yang berkompeten.

IV. KASUS-KASUS KECELAKAAN ATAU GANGGUAN DALAM KEGIATAN ALAM TERBUKA

Berikut adalah kasus-kasus kecelakaan atau gangguan yang sering terjadi dalam kegiatan di alam terbuka berikut gejala dan penanganannya:

a. Pingsan (Syncope/collapse) yaitu hilangnya kesadaran sementara karena otak kekurangan O2, lapar, terlalu banyak mengeluarkan tenaga, dehidrasi (kekurangan cairan tubuh), hiploglikemia, animea.

Page 3: P3K

Gejala· Perasaan limbung· Pandangan berkunang-kunang· Telinga berdenging· Nafas tidak teratur· Muka pucat· Biji mata melebar· Lemas· Keringat dingin· Menguap berlebihan· Tak respon (beberapa menit)· Denyut nadi lambat

Penanganan1. Baringkan korban dalam posisi terlentang2. Tinggikan tungkai melebihi tinggi jantung3. Longgarkan pakaian yang mengikat dan hilangkan barang yang menghambat pernafasan4. Beri udara segar5. Periksa kemungkinan cedera lain6. Selimuti korban7. Korban diistirahatkan beberapa saat8. Bila tak segera sadar >> periksa nafas dan nadi >> posisi stabil >> Rujuk ke instansi kesehatan

b. Dehidrasi yaitu suatu keadaan dimana tubuh mengalami kekurangan cairan. Hal ini terjadi apabila cairan yang dikeluarkan tubuh melebihi cairan yang masuk. Keluarnya cairan ini biasanya disertai dengan elektrolit (K, Na, Cl, Ca). Dehidrasi disebabkan karena kurang minum dan disertai kehilangan cairan/banyak keringat karena udara terlalu panas atau aktivitas yang terlalu berlebihan.

Gejala dan tanda dehidrasi

Dehidrasi ringan· Defisit cairan 5% dari berat badan· Penderita merasa haus· Denyut nadi lebih dari 90x/menit

Dehidrasi sedang· Defisit cairan antara 5-10% dari berat badan· Nadi lebih dari 90x/menit· Nadi lemah· Sangat haus

Dehidrasi berat· Defisit cairan lebih dari 10% dari berat badan· Hipotensi· Mata cekung· Nadi sangat lemah, sampai tak terasa· Kejang-kejang

Penanganan1. Mengganti cairan yang hilang dan mengatasi shock2. mengganti elektrolit yang lemah3. Mengenal dan mengatasi komplikasi yang ada4. Memberantas penyebabnya5. Rutinlah minum jangan tunggu haus

Page 4: P3K

c. Asma yaitu penyempitan/gangguan saluran pernafasan.

Gejala· Sukar bicara tanpa berhenti, untuk menarik nafas· Canned be heard the voice of the additional breath· Otot Bantu nafas terlihat menonjol (dileher)· Irama nafas tidak teratur· Terjadinya perubahan warna kulit (merah/pucat/kebiruan/sianosis)· Kesadaran menurun (gelisah/meracau)

Penanganan1. Tenangkan korban2. Bawa ketempat yang luas dan sejuk3. Posisikan ½ duduk4. Atur nafas5. Beri oksigen (bantu) bila diperlukan

d. Pusing/Vertigo/Nyeri Kepala yaitu sakit kepala yang disebabkan oleh kelelahan, kelaparan, gangguan kesehatan dll.

Gejala· Kepala terasa nyeri/berdenyut· Kehilangan keseimbangan tubuh· Lemas

Penanganan1. Istirahatkan korban2. Beri minuman hangat3. beri obat bila perlu4. Tangani sesuai penyebab

e. Maag/Mual yaitu gangguan lambung/saluran pencernaan.

Gejala· Perut terasa nyeri/mual· Berkeringat dingin· Lemas

Penanganan1. Istirahatkan korban dalam posisi duduk ataupun berbaring sesuai kondisi korban2. Beri minuman hangat (teh/kopi)3. Jangan beri makan terlalu cepat

f. Lemah jantung yaitu nyeri jantung yang disebabkan oleh sirkulasi darah kejantung terganggu atau terdapat kerusakan pada jantung.

Gejala· Nyeri di dada· Penderita memegangi dada sebelah kiri bawah dan sedikit membungkuk· Kadang sampai tidak merespon terhadap suara· Denyut nadi tak teraba/lemah· Gangguan nafas. Mual, muntah, perasaan tidak enak di lambung· Kepala terasa ringan· Lemas· Kulit berubah pucat/kebiruan· Keringat berlebihan

Tidak semua nyeri pada dada adalah sakit jantung. Hal itu bisa terjadi karena gangguan pencernaan, stress, tegang.

Page 5: P3K

Penanganan1. Tenangkan korban2. Istirahatkan3. Posisi ½ duduk4. Buka jalan pernafasan dan atur nafas5. Longgarkan pakaian dan barang barang yang mengikat pada badan6. Jangan beri makan/minum terlebih dahulu7. Jangan biarkan korban sendirian (harus ada orang lain didekatnya)

f. Histeria yaitu sikap berlebih-lebihan yang dibuat-buat (berteriak, berguling-guling) oleh korban; secara kejiwaan mencari perhatian.

Gejala

· Seolah-olah hilang kesadaran· Sikapnya berlebihan (meraung-raung, berguling-guling di tanah)· Tidak dapat bergerak/berjalan tanpa sebab yang jelas

Penanganan1. Tenangkan korban2. Pisahkan dari keramaian3. Letakkan di tempat yang tenang4. Awasi

g. Mimisan yaitu pecahnya pembuluh darah di dalam lubang hidung karena suhu ekstrim (terlalu panas/terlalu dingin)/kelelahan/benturan.

Gejala· Dari lubang hidung keluar darah dan terasa nyeri. Korban sulit bernafas dengan hidung karena lubang hidung tersumbat oleh darah· Kadang disertai pusing

Penanganan1. Bawa korban ke tempat sejuk/nyaman2. Tenangkan korban3. Korban diminta menunduk sambil menekan cuping hidung4. Diminta bernafas lewat mulut5. Bersihkan hidung luar dari darah6. Buka setiap 5/10 menit. Jika masih keluar ulangi tindakan Pertolongan Pertama

h. Kram yaitu otot yang mengejang/kontraksi berlebihan.

Gejala· Nyeri pada otot· Kadang disertai bengkak

Penanganan1. Istirahatkan2. Posisi nyaman3. Relaksasi4. Pijat berlawanan arah dengan kontraksi

i. Memar yaitu pendarahan yang terdi di lapisan bawah kulit akibat dari benturan keras.

Gejala· Warna kebiruan/merah pada kulit· Nyeri jika di tekan· Kadang disertai bengkak

Page 6: P3K

Penanganan1. Kompres dingin2. Balut tekan3. Tinggikan bagian luka

J. Keseleo yaitu pergeseran yang terjadi pada persendian biasanya disertai kram.

Gejala· Bengkak· Nyeri bila tekan· Kebiruan/merah pada derah luka· Sendi terkunci· Ada perubahan bentuk pada sendi

Penanganan

1. Korban diposisikan nyaman2. Kompres es/dingin3. Balut tekan dengan ikatan 8 untuk mengurangi pergerakan4. Tinggikan bagian tubuh yang luka

k. Luka yaitu suatu keadaan terputusnya kontinuitas jaringan secara tiba-tiba karena kekerasan/injury.

Gejala· Terbukanya kulit· Pendarahan· Rasa nyeri·

Penanganan

1. Bersihkan luka dengan antiseptic (alcohol/boorwater)2. Tutup luka dengan kasa steril/plester3. Balut tekan (jika pendarahannya besar)4. Jika hanya lecet, biarkan terbuka untuk proses pengeringan luka

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menangani luka:

1. Ketika memeriksa luka: adakah benda asing, bila ada:o Keluarkan tanpa menyinggung lukao Kasa/balut steril (jangan dengan kapas atau kain berbulu)o Evakuasi korban ke pusat kesehatan

2. Bekuan darah: bila sudah ada bekuan darah pada suatu luka ini berarti luka mulai menutup. Bekuan tidak boleh dibuang, jika luka akan berdarah lagi.

l. Pendarahan yaitu keluarnya darah dari saluran darah kapan saja, dimana saja, dan waktu apa saja. Penghentian darah dengan cara

1. Tenaga/mekanik, misal menekan, mengikat, menjahit dll2. Fisika:· Bila dikompres dingin akan mengecil dan mengurangi pendarahan· Bila dengan panas akan terjadinya penjedalan dan mengurangi3. Kimia: Obat-obatan4. Biokimia: vitamin K5. Elektrik: diahermik

Page 7: P3K

m. Patah Tulang/fraktur yaitu rusaknya jaringan tulang, secara keseluruhan maupun sebagian

Gejala· Perubahan bentuk· Nyeri bila ditekan dan kaku· Bengkak· Terdengar/terasa (korban) derikan tulang yang retak/patah· Ada memar (jika tertutup)· Terjadi pendarahan (jika terbuka)Jenisnya· Terbuka (terlihat jaringan luka)· Tertutup

Penanganan

Tenangkan korban jika sadarUntuk patah tulang tertutup1 Periksa Gerakan (apakah bagian tubuh yang luka bisa digerakan/diangkat)Sensasi (respon nyeri)Sirkulasi (peredaran darah)2. Ukur bidai disisi yang sehat3. Pasang kain pengikat bidai melalui sela-sela tubuh bawah4. Pasang bantalan didaerah patah tulang5. Pasang bidai meliputi 2 sendi disamping luka6. Ikat bidai7. Periksa GSS

Untuk patah tulang terbuka1.Buat pembalut cincin untuk menstabilkan posisi tulang yang mencuat2.Tutup tulang dengan kasa steril, plastik, pembalut cincin3.Ikat dengan ikatan V4.Untuk selanjutnya ditangani seperti pada patah tulang tertutup

Tujuan Pembidaian1. Mencegah pergeseran tulang yang patah2. memberikan istirahat pada anggota badan yang patah3. mengurangi rasa sakit4. Mempercepat penyembuhan

n. Luka Bakar yaitu luka yangterjadi akibat sentuhan tubuh dengan benda-benda yang menghasilkan panas (api, air panas, listrik, atau zat-zat yang bersifat membakar)

Penanganan1. Matikan api dengan memutuskan suplai oksigen. Perhatikan keadaan umum penderita3. Pendinginan· Membuka pakaian penderita/korban· Merendam dalam air atau air mengalir selama 20 atau 30 menit. Untuk daerah wajah, cukup dikompres air

1. Mencegah infeksio Luka ditutup dengan perban atau kain bersih kering yang tak dapat melekat pada lukao Penderita dikerudungi kain putiho Luka jangan diberi zat yang tak larut dalam air seperti mentega, kecap dll

2. Pemberian sedative/morfin 10 mg im diberikan dalam 24 jam sampai 48 jam pertama3. Bila luka bakar luas penderita diKuasakan4. Transportasi kefasilitasan yang lebih lengkap sebaiknya dilakukan dalam satu jam bila tidak memungkinkan masih bisa dilakukan dalam 24-48 jam pertama dengan pengawasan ketat selama perjalanan.5. Khusus untuk luka bakar daerah wajah, posisi kepala harus lebih tinggi dari tubuh.

Page 8: P3K

o. Hipotermia yaitu suhu tubuh menurun karena lingkungan yang dingin

Gejala· Menggigil/gemetar· Perasaan melayang· Nafas cepat, nadi lambat· Pandangan terganggu· Reaksi manik mata terhadap rangsangan cahaya lambat

Penanganan1. Bawa korban ketempat hangat2. Jaga jalan nafas tetap lancar3. Beri minuman hangat dan selimut4. Jaga agar tetap sadar5. Setelah keluar dari ruangan, diminta banyak bergerak (jika masih kedinginan)

p. Keracunan makanan atau minuman

Gejala· Mual, muntah· Keringat dingin· Wajah pucat/kebiruan

Penanganan1. Bawa ke tempat teduh dan segar2. Korban diminta muntah3. Diberi norit4. Istirahatkan5. Jangan diberi air minum sampai kondisinya lebih baik

q. Gigitan binatang gigitan binatang dan sengatan, biasanya merupakan alat dari binatang tersebut untuk mempertahankan diri dari lingkungan atau sesuatu yang mengancam keselamatan jiwanya. Gigitan binatang terbagi menjadi dua jenis; yang berbisa (beracun) dan yang tidak memiliki bisa. Pada umumnya resiko infeksi pada gigitan binatang lebih besar daripada luka biasa.

Pertolongan Pertamanya adalah:

· Cucilah bagian yang tergigit dengan air hangat dengan sedikit antiseptik· Bila pendarahan, segera dirawat dan kemudian dibalut

Ada beberapa jenis binatang yang sering menimbulkan ganguan saat melakukan kegiatan di alam terbuka, diantaranya:

1. Gigitan Ular

Tidak semua ular berbisa, akan tetapi hidup penderita/korban tergantung pada ketepatan diagnosa, maka pad keadaan yang meragukan ambillah sikap menganggap ular tersebut berbisa. Sifat bisa/racun ular terbagi menjadi 3, yaitu:

1. Hematotoksin (keracunan dalam)2. Neurotoksin (bisa/racun menyerang sistem saraf)3. Histaminik (bisa menyebabkan alergi pada korban)

Nyeri yang sangat dan pembengkakan dapat timbul pada gigitan, penderita dapat pingsan, sukar bernafas dan mungkin disertai muntah. Sikap penolong yaitu menenangkan penderita adalah sangat penting karena rata-rata penderita biasanya takut mati.

Page 9: P3K

Penanganan untuk Pertolongan Pertama:

1. Telentangkan atau baringkan penderita dengan bagian yang tergigit lebih rendah dari jantung.

2. Tenangkan penderita, agar penjalaran bisa ular tidak semakin cepat

3. Cegah penyebaran bias penderita dari daerah gigitano Torniquet di bagian proximal daerah gigitan pembengkakan untuk membendung sebagian aliran limfa dan vena, tetapi tidak menghalangi aliran arteri. Torniquet / toniket dikendorkan setiap 15 menit selama + 30 detik

o Letakkan daerah gigitan dari tubuho Berikan kompres eso Usahakan penderita setenang mungkin bila perlu diberikan petidine 50 mg/im untuk menghilangkan rasa nyeri

4. Perawatan luka

o Hindari kontak luka dengan larutan asam Kmn 04, yodium atau benda panaso Zat anestetik disuntikkan sekitar luka jangan kedalam lukanya, bila perlu pengeluaran ini dibantu dengan pengisapan melalui breastpump sprit atau dengan isapan mulut sebab bisa ular tidak berbahaya bila ditelan (selama tidak ada luka di mulut).

5. Bila memungkinkan, berikan suntikan anti bisa (antifenin)

6. Perbaikan sirkulasi darah

o Kopi pahit pekato Kafein nabenzoat 0,5 gr im/ivo Bila perlu diberikan pula vasakonstriktor

7. Obat-obatan laino Atso Toksoid tetanus 1 mlo Antibiotic misalnya: PS 4:1

2. Gigitan Lipan

Ciri-ciri1. Ada sepasang luka bekas gigitan2. Sekitar luka bengkak, rasa terbakar, pegal dan sakit biasanya hilang dengan sendirinya setelah 4-5 jam

Penanganan1. Kompres dengan yang dingin dan cuci dengan obat antiseptik2. Beri obat pelawan rasa sakit, bila gelisah bawa ke paramedik3. Gigitan Lintah dan Pacet

Ciri-ciriPembengkakan, gatal dan kemerah-merahan (lintah)

Penanganan1. Lepaskan lintah/pacet dengan bantuan air tembakau/air garam2. Bila ada tanda-tanda reaksi kepekaan, gosok dengan obat atau salep anti gatal

4. Sengatan Lebah/Tawon dan Hewan Penyengat lainnya

Biasanya sengatan ini kurang berbahaya walaupun bengkak, memerah, dan gatal. Namun beberapa sengatan pada waktu yang sama dapat memasukkan racun dalam tubuh korban yang sangat menyakiti.

Perhatian:· Dalam hal sengatan lebah, pertama cabutlah sengat-sengat itu tapi jangan menggunakan kuku atau pinset, Anda justru akan lebih banyak memasukkan racun kedalam tubuh. Cobalah mengorek sengat itu dengan mata pisau bersih atau dengan mendorongnya ke arah samping

Page 10: P3K

· Balutlah bagian yang tersengat dan basahi dengan larutan garam inggris.

V. EVAKUASI KORBAN

Adalah salah satu tahapan dalam Pertolongan Pertama yaitu untuk memindahkan korban ke lingkungan yng aman dan nyaman untuk mendapatkan pertolongan medis lebih lanjut.

Prinsip Evakuasi1. Dilakukan jika mutlak perlu2. Menggunakan teknik yang baik dan benar3. Penolong harus memiliki kondisi fisik yang prima dan terlatih serta memiliki semangat untuk menyelamatkan korban dari bahaya yang lebih besar atau bahkan kematian

Alat Pengangutan

Dalam melaksanakan proses evakusi korban ada beberapa cara atau alat bantu, namun hal tersebut sangat tergantung pada kondisi yang dihadapi (medan, kondisi korban ketersediaan alat). Ada dua macam alat pengangkutan, yaitu:

1. Manusia

Manusia sebagai pengangkutnya langsung. Peranan dan jumlah pengangkut mempengaruhi cara angkut yang dilaksanakan.

Bila satu orang maka penderita dapat:· Dipondong : untuk korban ringan dan anak-anak· Digendong : untuk korban sadar dan tidak terlalu berat serta tidak patah tulang· Dipapah : untuk korban tanpa luka di bahu atas· Dipanggul/digendong· Merayap posisi miring

Bila dua orang maka penderita dapat:

Maka pengangkutnya tergantung cidera penderita tersebut dan diterapkan bila korban tak perlu diangkut berbaring dan tidak boleh untuk mengangkut korban patah tulang leher atau tulang punggung.· Dipondong : tangan lepas dan tangan berpegangan· Model membawa balok· Model membawa kereta

2. Alat bantu· Tandu permanen· Tandu darurat· Kain keras/ponco/jaket lengan panjang· Tali/webbing

Persiapan

Yang perlu diperhatikan:1. Kondisi korban memungkinkan untuk dipindah atau tidak berdasarkan penilaian kondisi dari: keadaan respirasi, pendarahan, luka, patah tulang dan gangguan persendian2. Menyiapkan personil untuk pengawasan pasien selama proses evakuasi3. Menentukan lintasan evakusi serta tahu arah dan tempat akhir korban diangkut4. Memilih alat5. Selama pengangkutan jangan ada bagian tuhuh yang berjuntai atau badan penderita yang tidak daolam posisi benar

VI. FARMAKOLOGI

Farmakologi adalah pengetahuan mengenai obat-obatan. Yang dibahas disini hanya sekedar obat-obatan standar yang sering dibutuhkan dalam Kegiatan Alam Terbuka.

Page 11: P3K

NO Nama Obat Kegunaan1 CTM Alergi, obat tidur2 Betadine Antiseptik3 Povidone Iodine Antiseptik4 Neo Napacyne Asma, sesak nafas5 Asma soho Asma,sesak nafas6 Konidin Batuk7 Oralit Dehidrasi8 Entrostop Diare9 Demacolin Flu, batuk10 Norit Keracunan11 Antasida doen Maag12 Gestamag Maag13 Kina Malaria14 Oxycan Memberi tambahan oksigen murni15 Damaben Mual16 Feminax Nyeri haid17 Spasmal Nyeri haid18 Counterpain Pegal linu19 Alkohol 70% Pembersih luka/antiseptic20 Rivanol Pembersih luka/antiseptic21 Chloroetil (obat semprot luar) Pengurang rasa sakit22 Pendix Pengurang rasa sakit23 Antalgin Pengurang rasa sakit, pusing24 Paracetamol Penurun panas25 Papaverin Sakit perut26 Vitamin C Sariawan27 Dexametason Sesak nafas

VII. PENUTUP

Pertolongan Pertama adalah sebagai suatu tindakan antisipatif dalam keadaan darurat namun memiliki dampak yang sangat besar bagi penderita atau korban. Kesalahan diagnosa dan penanganan dapat mendatangkan bahaya yang lebih besar, cacat bahkan kematian. Satu hal yang perlu diingat adalah Pertolongan Pertama merupakan tindakan pertolongan yang diberikan terhadap korban dengan tujuan mencegah keadaan bertambah buruk sebelum si korban mendapatkan perawatan dari tenaga medis resmi. Jadi tindakan Pertolongan Pertama (PP) ini bukanlah tindakan pengobatan sesungguhnya dari suatu diagnosa penyakit agar si penderita sembuh dari penyakit yang dialami. Serahkan penanganan selanjutnya (bila diperlukan) pada dokter atau tenaga medis yang berkompeten.

PENDAHULUAN

1. Ketrampilan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK) merupakan salah satu kegiatan kepramukaan yang memberikan bekal peserta didik dalam hal pengalaman :

a. Kewajiban diri untuk mengamalkan kode kehoramatan pramuka

b. Kepeduliannya terhadap masyarakat/orang lain

c. Kepeduliannya terhadap usaha meningkatkan citra Gerakan Pramuka di masyarakat

2. Ketrampilan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan merupakan seperangkat ketrampilan dan pengetahuan kesehatan yang praktis dalam memberikan bantuan pertama kepada orang lain yang sedang mengalami musibah, antara lain pada pasien yang :

a. Berhenti bernafas

b. Pendarahan parah

c. Shok

Page 12: P3K

d. Patah tulang

3. Ketrampilan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan dan Pengetahuan Praktis tentang Kesehatan merupakan alat pendidikan bagi para pramuka sesuai selaras dengan perkembangannya agar mampu menjaga kesehatan dirinya dan keluarga serta lingkunganny, dan mempunyai kemampuan yang mantap untuk menolong orang lain yang mengalami kecelakaan.

MATERI POKOK

1. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)

a. P3K bagi pasien yang berhenti bernafas

Kalau seseorang tiba-tiba napasnya berhenti, apapun latar belakangnya, harus segera dilakukan nafas buatan.

Cara yang paling praktis dan efisien untuk menyelamatkan nyawa orang tersebut adalah dengan jalan : meniupkan nafas ke paru-paru korban.

Langkah-langkah pertolongan dengan napas buatan dari mulut ke mulut/hidung sebagai berikut :

1) Kepala korban diletakkan dengan posisi dagu mendongak ke atas

2) Rahang ditarik sampai mulut terbuka

3) Penolong membuka mulut lebar-lebar dan ditempelkan ke mulut korban rapat-rapat dan pencet hidung atau tutup hidung korban dengan pipi, atau dapat juga dengan jalan tutup mulut korban rapat-rapat selanjutnya penolong menempelkan mulutnya ke hidung korban dan meniupnya.

4) Tiup ke mulut/hidung korban, kepada :

a) Orang dewasa secara teratur dan kuat ditiupkan 12 kali tiupan pada setiap menit.

b) Anak-anak ditiupkan 20 kali tiap menit

b. P3K bagi korban Sengatan Listrik

1) Penolong hendaknya berdiri di atas karet, karton, papan, atau karpet yang dalam keadaan kering

2) Gunakan tongkat kering/papan kering untuk menarik atau mendorong kawat beraliran listrik yang menempel pada tubuh korban

3) Setelah kontak dengan aliran listrik tiada lagi, selanjutnya segera dilakukan nafas buatan sampai bantuan medis datang

c. P3K bagi pasien yang menderita pendarahan parah

1) Luka hendaknya ditutup kain kasa kompres yang steril, selanjutnya kain kasa kompres tersebut ditekan kuat-kuat dengan tangan sampai pendarahan berhenti.

Untuk menutup luka biasa juga menggunakan bahan yang bersih lainnya, misalnya kasa steril, saputangan bersih lainnya, handuk atau sobekan sprei yang semuanya sudah dicuci dan disetrika.

Kalau tidak tersedia peralatan yang steril, jangan ragu-ragu lagi menggunakan baju kotor atau tangan telanjang untuk menekan bagian yang luka agar darah tidak terus menerus mengucur karena kehilangan darah dari tubuh korban lebih berbahaya daripada resiko infeksi.

2) Luka yang sudah berdarah tidak boleh dibersihkan karena pendarahan akan membersihkan luka itu sendiri, yang boleh dibersihkan adalah kulit di sekitar luka, dengan air sabun atau air ledeng biasa atau air yang sudah dimasak.

3) Pada semua kasus pendarahan serius, penderita selalu diancam shok, untuk itu diselimuti dan letakkan penderita pada posisi yang paling menyenangkan dan semua yang mengikat pada tubuh harus dilepaskan termasuk ikat pinggang.

d. Pertolongan Pertama Mengurangi Shok

1) Setiap kecelakaan, kebakaran, keracunan yang parah, sering kali disertai dengan shok baik ringan atau parah, bahkan sampai fatal, karena shok merupakan reaksi tubuh yang ditandai oleh melambatnya atau terhentinya peredaran darah dan berakibat penurunan persediaan darah pada organ-organ penting.

Page 13: P3K

2) Tanda-tanda Shok

a) Denyut nadi cepat tapi lemah

b) Merasa lemas

c) Muka pucat

d) Kulit dingin, kerinagt dingin di kening dan telapak tangan, kadang-kadang pasien menggigil

e) Merasa haus

f) Merasa mual

g) Nafas tidak teratur

h) Tekanan darah sangat rendah

3) Pertolongan Pertama Mengurangi Shok antara lain dilakukan dengan cara :

a) Menghentikan pendarahan

b) Meniadakan hambatan-hambatan pada saluran nafas

c) Memberi nafas buatan

d) Menyelimuti dan meletakkan penderita pada posisi yang paling menyenangkan

4) Langkah - langkah Pelaksanaan Pertolongan Pertama Mengurangi Shok :

a) Baringan korban dengan posisi kepala sama datar atau lebih rendah dari tubuh, dengan tujuan untuk menambah aliran darah ke jantung dan otak.

Bila kaki tidak patah, tungkai dapat ditinggikan 30-45 cm di atas posisi kepala.

b) Selimuti pasien dan hindarkan dari lantai serta udara dingin

c) Usahakan pasien tidak melihat lukanya

d) Pasien/penderita yang sadar, tidak muntha dan tidak mengalami luka di perut, dapat diberi larutan shok yang terdiri dari :

- 1 sendok teh garam dapur

- ½ sendok teh tepung soda kue

- 4-5 gelas air

- dan bisa juga ditambah air kelapa/kopi kental/teh

e) perlakukan pasien dengan lemah lembut, sebab rasa nyeri akibat penanganan yang kasar bisa menjerumuskan korban pada shok yang lebih parah.

f) Cepat-cepat panggil dokter

 

e. P3K patah tulang

1) Tanda-tanda patah tulang

a) Penderita tidak dapat menggerakkan bagian yang luka

b) Bentuk bagian yang terkena tampak tidak normal

c) Ada rasa nyeri kalau digerakkan

d) Kulit tidak terasa kalau disentuh

Page 14: P3K

e) Pembengkakkan dan warna biru di sekitar kulit yang luka

2) Pedoman umum pertolongan pertama terhadap patah tulang

a) Pada umumnya patah tulang tidak pernah sebagai kasus darurat yang membutuhkan pertolongan segera, kecuali demi penyelamatan jiwa korban. Sebaiknya jangan menggerakkan atau mengganggu penderita, tunggu saja sampai dokter atau ambulans datang.

b) Kalau korban harus dipindahkan dari tempat yang membahayakan, pindahkan korban dengan cara menarik tungkai atau ketiaknya, sedang tarikannya harus searah dengan sumbu panjang badan

c) Kemudian lakukan memeriksa apakah ada luka-luka lainnya :

- hentikan pendarahan serius yang terjadi

- usahakan korban terhindar dari hambatan pernapasan

- upayakan lalu lintas udara tetap lancer

- jika diperlukan buatlah nafas buatan

- jangan meletakkan bantal di bawah kepala, tapi letakkanlah di kiri kanan kepala untuk menjaga agar leher tidak bergerak

d) Kalau bantuan medis terlambat, sedang penderita harus diangkat, jangan mencoba memperbaiki letak tulang.

Pasanglah selalu pembelat (bidai) sebelum menggerakkan atau mengangkat penderita.

3) Macam-macam patah tulang dan pertolongan pertamanya

a) Patah lengan bawah Pergelangan Tangan

• Letakkan perlahan-lahan lengan bawah tersebut ke dada hingga lengan membentuk sudut 90 derajat dengan lengan atas, sedang telapak tangan rata di dada

• Siapkan 2 pembelat ( bidai ) yang dilengkapi dengan kain pengempuk, satu untuk membelat bagian dalam, sedang yang lain untuk membelat bagian luar

• Usahakan pembelat merentang dari siku sampai ke punggung jemari

• Aturlah gendongan tangan ke leher sedemikian rupa sehingga ketinggian ujung-ujung jari hanya 7,5-10 cm dari siku

 

Patah Tulang lengan Atas (siku ke bahu)

• Letakkan tangan perlahan-lahan ke samping tubuh dalam posisi sealamiah mungkin

• Letakkan lengan bawah di dada dengan telapak tangan menempel perut

• Pasang satu pembelat (bidai) yang sudah berlapis bahan empuk di sebelah luar lengan dan ikatlah dengan 2 carik kain di atas dan di bawah bagian yang patah

• Buatlah gendongan ke leher, tempelkan ke lengan atas yang patah ke tubuh dengan handuk atau kain yang melingkari dada dan belatan (bidai)

c) Patah Tulang Lengan Bawah

Letakkan pembelat (bidai) berlapis di bawah telapak tangan, dari dekat siku sampai lewat ujung jemari.

d) Patah Tulang di paha

• Patah tulang di paha sangat berbahaya, tanggulangi shok dulu dan segera panggil dokter

• Luruskan tungkai dan tarik ke posisi normal

• Siapkan 7 pembalut panjang dan lebar

Page 15: P3K

• Gunakan 2 pembelat papan lebar 10-15 cm yang dilapisi dengan kain empuk

• Panjang pembelat untuk bagian luar harus merentang dari ketiak sampai lutut, sedangkan pembelat untuk bagian dalam sepanjang dari pangkal paha sampai ke lutut.

 

ujuan Utama P3K adalah untuk mempertahankan penderita tetap hidup & membuat keadaan penderita tetap stabil, dan menghindarkan kecacatan yang lebih parah, mengurangi rasa nyeri, ketidak nyamanan dan rasa cemas. Prinsip memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan adalah tenang dan tidak panik, bertindak cepat dan tidak panik danmelakukan langkah lanjutan, pilih tepat agar berguna bagi keselamatan dan kelangsungan hidup korban.Langkah-langkah P3K : sangat penting untuk mengetahui tahap-tahap pemberian pertolongan pertama terutama pada keadaan yang membahayakan jiwa, misalnya dimana denyut jantung dan pernapasan telah berhenti, perdarahan, tersedak, dan keracunan.1. Bila mungkin, minta orang lain untuk memanggil tenaga kesehatan (medis)sementara anda melakukan pertolongamn pertama.2. Periksa adanya perdarahan hebat. Bila ada hentikan perdarahan3. bila menduga adanya cederea tulang belakang, jangan merubah posisipenderita (cidera tulang belakang bisa terjadi bila penderita jatuh dari tempat tinggi, kecelakaan lalu lintas yang serius atau mengalami rasa kebal;/hilang rasa/tidak bsia menggerakkan anggota tubuh bgaian atas ataupun bawah)4. bila penderita pingsan tetapi pernapasan normal tanpa cedera tulang belakang, baringkan dalam posisi istirahat5. Jangan meninggalkan penderita sebelum petugas medis datang. Bila anda sendirian dan tidak memungkinkan memanggil petugas medis, tetapi tidak ada cedera tulang belakang dan keadaan penderita cukup stabil, bawa penderita ke instalasi kesehatan.Kewajiban PMR adalah menjaga keselamatan diri, anggota tim, orang sekitar penderita, menjangkau penderita, dapat mengenali dan mengatasi masalah yang mengancam nyawa, meminta bantuan, memberikan pertolongan berdasarkan keadaan korban, membantu pelaku pertolongan pertama,mencatat data-data korban, berkomunikasi dengan petugas yang terlibat serta mempersiapkan penderita untuk evakuasi.Kualitas yang harus dimiliki oleh anggota PMR adalah tangung jawab, kemampuan bersosialisasi, kejujuran, kebanggaan (higiene, seragam, penampilan), kematangan sosial, perilaku profesional, kondisi fisik baikdan mempunyai kemampuan nyata.Peralatan Dasar PMR terdiri dari Alat Pelindung Diri (sarung tangan,kacamata pelindung, baju pelindung, masker pelindung dan masker resusitasi). Dasar pemikirannya adalah semua darah dan cairan tubuh bersifat menular.Untuk Pencegahan Infeksi Silang ( Cross Infectius) Cucilah tangan, bersihkan peralatan dan sterilisasi dan memakai Alat Pelindung Diri.Tahapan pertama dalam P3K adalah penilaian korban, terdiri dari penilaian keadaan (bagaimana kondisi saat itu, apakah kemungkinan kemungkinan yang akan terjadi, bagaimana mengatasinya) dan penilaian lokasi (memastikan keselamatan dirinya iri (termasuk pemakaian APD dan keadaan aman, memastikan keselamatan korban, menentukan kesan umum kejadian (mekanisme cidera) dan memulai, melakukan penilaian dini dari penderita (bila penderita sadar, kenalkan diri anda), serta mengenali dan mengatasi cidera dan stabilkan dan teruskan pemantauan korban.Tahap berikutnya adalah memperkenalkan diri (nama organisasi, kemampuan penolong dan izin untuk menolong). Tahap ke-3 carilah informasi langsung tentang kejadian itu sendiri, korban (bila sadar), keluarga atau saksi, mekanisme kecelakaan, perubahan bentuk yang nyata atau cedera yang jelas dan gejala dan tanda suatu cedera atau penyakit.Tahapan ke-4 adalah penilaian dini (suatu proses untuk mengenali dan mengatasi Keadaan yang dapat mengancam nyawa korban) dengan langkah-langkah penilaian kesan umum (tentukan kasus trauma atau medis), periksa respon ( lert (sadar), verbal, pain (nyeri ), unresponsive (tidak ada respon). Selanjutnya pastikan jalan napas terbuka dengan baik, penilaian pernapasan (ada tidaknya napas ditentukan dalam 3-5 detik pertama), nilai sirkulasi dan hentikan perdarahan hebat (untuk memeriksa ada tidaknya nadi pada penderita diperiksa selama 5 – 10 detik pertama) dan hubungi bantuan, informasikan status keadaan terakhir korban.Tahapan selanjutnya adalah pemeriksaan fisik (pemeriksaan yang dilakukan untuk membantu kita dalam mengindentifikasi keadaan – keadaan yang mengancam nyawa korban, meliputi seluruh tubuh korban). Tujuan pemeriksaan fisik adalah untuk mengetahui adanya tanda-tanda sakit atau cidera pada korban.Prinsip Pemeriksaan Korban meliputi pemeriksaan panca indera meliputi penglihatan/inspeksi, pendengaran/auskultasi dan perabaaan/palpasi.Cara pemeriksaan korban kecelakaan dengan penderita penyakit berbeda. Tanda-tanda dari suatu cidera dapat jelas terlihat dan teraba. Masalah medis lebih berupa gejala yang dirasakan hanya oleh korban. Untuk mendapatkan data yang lengkap kita harus dapat membuat korban menjelaskan gejalanya dengan baik dan jelas.Data Trauma Medis, wawancara 20 % 80 % dan pemeriksaan 80 % 20 %.Pada cedera beberapa hal yang harus dicari adalah perubahan bentuk (deformitas) D ( Deformity), luka terbuka O (open wouds), Nyeri Tekan ( Tenderness ), Pembengkakan S ( Swelling ). Beberapa tanda mungkin sangat nyata, sedang yang lainnya mungkin tidak tampak, biasanya pada cedera organ dalam cenderung serius.Untuk pemeriksaan tanda vital adalah :? Pernapasan : Kondisi istirahat 12- 18 x / menit? Denyut nadi : Kondisi istirahat 60 – 80 x / menit? Suhu tubuh : < 37 Celcius? Tekanan darah :Pemeriksaan selanjutnya adalah pemeriksaan riwayat korban penting untuk diketahui pada saat penilaian. Hal yang harus diketahui tentang riwayat korban dikenal dengan istilah SAMPLE, yaitu :S = Signs and symptoms Gejala dan Tanda

Page 16: P3K

A = Allergies AlergiM = Medication PengobatanP = Pertinent history Riwayat PenyakitL = Last Oral intake Makan dan Minum yang terakhirE = Event KejadianPemeriksaan berkelanjutan (On going assesment), diteruskan secara berkala, setiap 5 menit untuk korban yang tidak stabil, dan 15 menit untuk korban yang stabil keadaannya. Meliputi pemeriksaan: kesadaran, jalan nafas, nafas (beri nafas buatan bila perlu), nadi, lakukan lagi pemeriksaan korban bila perlu, periksa perawatan atau tindakan yang diberikan dan tenangkan korban.Hal lain yang perlu diperhatikan adalah JANGAN TINGGALKAN KORBAN SENDIRI !!!!Pencatatan da pelaporan merupakan suatu keharusan setelah anda melakukan suatu penilaian dan tindakan yang dilakukan. Karena informasi ini sangat penting dan berguna untuk tindak lanjut penanganan korban di rumah sakit. Pencatatan dan pelaporan tentang seluruh informasi yang didapat ditempat kejadian harus ditulis didalam lembaran PPGD.Sebagai contoh bila ada seseorang yang dicurigai mengalami patah tulang di kaki kiri maka informasi yang harus dilengkapi adalah :1. Nama korban2. Tanggal, waktu dan tempat kejadian3. riwayat kejadian (contoh: korban tersandung dan jatuh)4. pemeriksaan yang btelah dilakukan (contohnya : kaki kiri kebiru-biruan, bengkak pada tumit, kiri, kaki kiri tidak dapat digunakan untuk bertumpu, tidak tampak adanya luka).5. tidak ada luka besar (contohnya korban tidak p[ingsan tetapi hanya tersandung sehingga mengalami cedera, korban sehat dan normal)6. hasil penilaian ( contoh : nadi ; 82x/menit, nafas 16x/menit, sadar penuh)7. Pengobatan (contoh; korban tidak da;lam pengobatan)8. Penanganan (contoh; korban diistirahatkan. Komprtes es di tumit kiri, korban dirujuk ke rumah sakit)9. cantumkan nama penolong dan organisasinya dan cara menghubungi cepat.