p u t u s a n - pt-medan.go.id filehukum sudarsono,sh,mh dan rekan, beralamat di jalan sirandorung,...

85
P U T U S A N NOMOR : 132/PDT/2015/PT. MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ---------PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam peradilan tingkat banding telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara : -------------------------------------------------- 1. LIE KWANG (PHO LIE KWANG /MHD ALFIAN) , Umur 47 Tahun, Agama Islam, Pekerjaan Wiraswasta, Alamat Jl. S. Parman Kelurahan Sigambal, Kecamatan Rantau Selatan, Kabupaten Labuhan Batu, semula disebut sebagai Tergugat I Konvensi / Penggugat I Rekonvensi sekarang sebagai Pembanding I ; ----------------------------------------- 2. LIE MEI (PHO LIE MEI) , Umur 44 Tahun, Agama Budha, Pekerjaan Karyawan Swasta, Alamat Jl. Mantri, No.3 AA, Kelurahan Aur, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan, Semula disebut sebagai Tergugat II Konvensi / Penggugat II Rekonvensi sekarang sebagai Pembanding II ; --------------- Dalam hal ini Tergugat I Konvensi/ Penggugat I Rekonvensi / Pembanding I dan Tergugat II Konvensi / Penggugat II Rekonvensi / Pembanding II memberi kuasa kepada Drs. Jalaluddin, SH.MH, Drs. Arman Samara, SH dan Daud S, SH.MH masing-masing Advokat pada Kantor Hukum JAS &ASSOCIATES beralamat di Jalan Bhayangkara No.443 Kelurahan Indrakasih, Kecamatan Medan Tembung, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 27 Juni 2014 yang telah didaftarkan

Upload: duongkhuong

Post on 23-May-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

P U T U S A N NOMOR : 132/PDT/2015/PT. MDN

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

---------PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili

perkara perdata dalam peradilan tingkat banding telah menjatuhkan putusan

sebagai berikut dalam perkara antara : --------------------------------------------------

1. LIE KWANG (PHO LIE KWANG /MHD ALFIAN), Umur 47 Tahun,

Agama Islam, Pekerjaan Wiraswasta, Alamat

Jl. S. Parman Kelurahan Sigambal, Kecamatan

Rantau Selatan, Kabupaten Labuhan Batu,

semula disebut sebagai Tergugat I Konvensi /

Penggugat I Rekonvensi sekarang sebagai

Pembanding I ; -----------------------------------------

2. LIE MEI (PHO LIE MEI), Umur 44 Tahun, Agama Budha, Pekerjaan

Karyawan Swasta, Alamat Jl. Mantri, No.3 AA,

Kelurahan Aur, Kecamatan Medan Maimun,

Kota Medan, Semula disebut sebagai Tergugat

II Konvensi / Penggugat II Rekonvensi

sekarang sebagai Pembanding II ; ---------------

Dalam hal ini Tergugat I Konvensi/ Penggugat I

Rekonvensi / Pembanding I dan Tergugat II

Konvensi / Penggugat II Rekonvensi /

Pembanding II memberi kuasa kepada Drs.

Jalaluddin, SH.MH, Drs. Arman Samara, SH

dan Daud S, SH.MH masing-masing Advokat

pada Kantor Hukum JAS &ASSOCIATES

beralamat di Jalan Bhayangkara No.443

Kelurahan Indrakasih, Kecamatan Medan

Tembung, berdasarkan Surat Kuasa Khusus

tertanggal 27 Juni 2014 yang telah didaftarkan

2

di Kepaniteraan Pengadilan Negeri

Rantauprapat tanggal 04 Juli 2014 Nomor :

127/SKC/ 2014/PN-RAP ; ---------------------------

3. TIP JAN, Umur 31 Tahun, Pekerjaan Petani /berkebun, Alamat Desa

Tanjung Siram, Kecamatan Bilah Hulu,

Kabupaten Labuhan Batu semula disebut

sebagai Turut Tergugat I Konvensi /

Penggugat III Rekonvensi sekarang sebagai

Pembanding III ; ---------------------------------------

Dalam hal ini memberi kuasa kepada R.

Sujoko, SH, Khairul Akhyar, SH dan Bahrain,

SH Advokat pada Kantor Hukum R. SUJOKO,

SH & REKAN beralamat di Jalan Turi No.94 J

(Teladan) Medan, berdasarkan Surat Kuasa

Khusus tertanggal 08 Juli 2014 yang telah

didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri

Rantauprapat tanggal 08 Juli 2014 Nomor :

147/SKC/2014/PN-RAP ; -----------------------------

4. HARLINA, SH, Pekerjaan Notaris / PPAT Kabupaten Labuhan Batu,

Alamat Jl.Gatot Subroto, No.2-I, Rantauprapat,

Kabupaten Labuhan Batu, semula disebut

sebagai Turut Tergugat II Konvensi sekarang

sebagai Pembanding IV ; ---------------------------

Dalam hal ini memberi kuasa kepada H.

Herman, SH Advokat beralamat di Jalan Gatot

Subroto No.2-1 Rantauprapat, Kecamatan

Rantau Utara, Kabupaten Labuhanbatu,

berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 04

Juli 2014 yang telah didaftarkan di

Kepaniteraan Pengadilan Negeri Rantauprapat

3

tanggal 04 Juli 2014 Nomor : 128/SKC/2014/

PN.RAP,; --------------------------------------------------

LAWAN

1. KWEE LIE KIONG alias HARYANTO, Tempat Tanggal Lahir / Umur,

Sigambal, 20 Mei 1958 / 56 Tahun, Agama

Budha, Pekerjaan Wiraswasta, Alamat Jl.

Diponegoro, No.81-B, Kecamatan Rantau

Utara, Kabupaten Labuhan Batu, semula

disebut sebagai Penggugat Konvensi /

Tergugat Rekonvensi sekarang sebagai

Terbanding ; --------------------------------------------

Dalam hal ini memberikan kuasa kepada

Sudarsono,SH,MH Advokat pada Kantor

Hukum SUDARSONO,SH,MH dan REKAN,

beralamat di Jalan Sirandorung, No.38, Kota

Rantauprapat, Kabupaten Labuhan Batu,

Propinsi Sumatera Utara, berdasarkan Surat

Kuasa Khusus Tanggal 14 Juni 2014, yang

telah di daftarkan di kepaniteraan Pengadilan

Negeri Rantauprapat di bawah register Nomor:

136/SKC/2014/PN-Rap tanggal 16 Juli 2014 ; --

2. KEPALA KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN LABUHANBATU,

berkedudukan di Jl. Pramuka No.3,

Rantauprapat, Kabupaten Labuhan Batu,

semula disebut sebagai Turut Tergugat III

Konvensi sekarang sebagai Turut Terbanding

; --------------------------------------------------------------

Dalam hal ini memberi kuasa kepada 1. Drs.

Untung Jauhari, BSc, SH, 2. Cinta Pandia, SH,

3. M. Ridwan Lubis, SH, 4. Reza Andrian

Fachri, SH ; ----------------------------------------------

4

PENGADILAN TINGGI TERSEBUT

-------- Telah membaca Surat-Surat yang berhubungan dengan perkara

Tersebut antara lain : --------------------------------------------------------------------------

1. Surat Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 15 April 2015

Nomor : 132/PDT/2015/PT.MDN.- tentang Penunjukan Majelis Hakim

untuk Memeriksa dan Mengadili perkara tersebut ; -----------------------------

2. Surat Penetapan Ketua Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan tanggal

12 Agustus 2015 No : 132/PDT/2015/PT.MDN.- tentang Hari Sidang

Pembacaan Putusan ; -------------------------------------------------------------------

TENTANG DUDUK PERKARA

------- Menimbang bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tanggal 16

Juni 2014 yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Rantauprapat

pada tanggal 16 Juni 2014 dengan Register Nomor: 28/Pdt.G/2014/PN.Rap.

telah mengajukan gugatan terhadap Para Tergugat atas hal-hal sebagai

berikut ; -------------------------------------------------------------------------------------------

1. Penggugat adalah salah seorang anak dari mendiang PHO BIE yang

meninggal dunia pada tanggal 01 Desember 2003 dengan istri nya

mendiang KWEE JENG GIOK meninggal dunia pada tanggal 21

Nopember 1979 ; -------------------------------------------------------------------------

2. Dari perkawinan mendiang PHO BIE dengan KWEE JENG GIOK telah

terlahir 8 (delapan) orang anak kandung yaitu ; ----------------------------------

1.1. HJ.EMMA JULIANA PANE;

1.2. KWEE LIE KIONG /HARYANTO (Penggugat);

1.3. LIE PIN /ARIFIN;

1.4. KWEE LIE LIAN /SHANTY ANGGREINI;

1.5. LIE KENG /HENNY KUSUMAWATI PANE;

1.6. PHO LIE KWANG /MHD ALFIAN (Tergugat I);

1.7. PHO LIE MEI (Tergugat II);

1.8. HOCK DJU /JUNUS;

5

3. Selain meningggalkan ahli waris, mendiang PHO BIE dan KWEE JENG

GIOK juga meninggalkan harta harta yang salah satu harta peninggalan

tersebut berada dalam penguasaan / penjagaan Penggugat adalah

berupa tanah kebun karet dan sebagian ditanami oleh Penggugat

dengan tanaman kelapa sawit seluas + 11,27 Hektar, terletak di Dusun

Aden Batang, Desa Lingga Tiga, Kec.Bilah Hulu, Kab.Labuhan Batu,

sebagaimana tanda bukti Hak Milik No.3 / Desa Lingga Tiga atas nama

PHO BIE dan Kutipan Gambar Situasi No.12/1972 dikeluarkan oleh

Kepala Kantor Pendaftaran Tanah Daerah Kabupaten Labuhan Batu

pada tanggal 22 Juni 1972, selanjutnya disebut /ditulis juga dengan objek

perkara ; -------------------------------------------------------------------------------------

4. Atas harta harta yang ditinggalkan oleh mendiang PHO BIE dan KWEE

JENG GIOK, oleh anak anak nya sebagaimana nama nama dalam point

(2) diatas sudah pernah disepakati mengenai tata cara pembagian,

pengurusan maupun penjualan warisan sebagaimana tertuang dalam

Surat Musyawarah Ahli Waris Tentang Pembagian Harta Warisan pada

tahun 2003 dengan ditandatangani oleh seluruh anak anak mendiang

sebanyak 8 (delapan) orang sebagaimana tersebut diatas ; -----------------

5. Atas harta tersebut selama ini diusahai oleh Penggugat dengan hasil

yang selalu didistribusikan kepada ahli waris ; -----------------------------------

6. Betapa terkejutnya Penggugat, ketika pada tanggal 11 Juni 2014 pekerja

Penggugat didatangi oleh Turut Tergugat I yang mengaku telah membeli

tanah kebun yang berada dalam penguasaan / penjagaan Penggugat

tersebut dan menyuruh pekerja Penggugat untuk menghentikan

pekerjaan di atas tanah kebun tersebut ; ------------------------------------------

7. Berdasarkan Surat yang ditunjukkan oleh Turut Tergugat I kepada

Penggugat diketahui bahwa Tergugat I dan Tergugat II telah melakukan

perbuatan untuk memiliki tanah kebun seluas + 11,27 Hektar, terletak di

dusun Aden Batang, Desa Lingga Tiga, Kec. Bilah Hulu, Kab. Labuhan

Batu, sebagaimana tanda bukti Hak Milik No.3 / Desa Lingga Tiga atas

nama PHO BIE dan Kutipan Gambar Situasi No.12 / 1972 dikeluarkan

oleh Kepala Kantor Pendaftaran Tanah Daerah Kabupaten Labuhan

Batu pada tanggal 22 Juni 1972, dengan cara mengalihkan hak dan

kepemilikan atas nama PHO BIE ke atas nama Tergugat I dan Tergugat

6

II di kantor Turut Tergugat II dan Turut Tergugat III pada tanggal 14 April

2014 ; ----------------------------------------------------------------------------------------

8. Bahwa perbuatan Tergugat I dan Tergugat II dengan memiliki dan atau

mengalihkan hak dan kepemilikan Sertifikat Hak Milik No.3 / Desa Lingga

Tiga atas nama PHO BIE ke atas nama Tergugat I dan Tergugat II di

kantor Turut Tergugat III pada tanggal 14 April 2014, pada hal ada anak

keturunan PHO BIE yang lain dan Tergugat I maupun Tergugat II

mengetahui Penggugat sebagai anak keturunan PHO BIE juga turut

mempunyai hak atas harta peninggalan tersebut atau berdasarkan Surat

Musyawarah Ahli Waris Tentang Pembagian Harta Warisan pada tahun

2003 dengan ditandatangani oleh seluruh anak anak mendiang

sebanyak 8 (delapan) orang termasuk Penggugat I dan Penggugat II ikut

menandatangani, Penggugat juga turut mempunyai hak atas objek

perkara, dengan demikian perbuatan Tergugat I dan Tergugat II dalam

memiliki objek perkara dengan cara merugikan hak Penggugat

dikategorikan sebagai perbuatan melawan hukum ; ----------------------------

9. Bahwa berdasarkan Akta Jual Beli No.143/2014 tanggal 09 Juni 2014

yang diperbuat oleh Turut Tergugat II, oleh Tergugat I dan Tergugat II

telah menjual objek perkara kepada Turut Tergugat I, dapat berakibat

hilangnya hak Penggugat atas harta peninggalan orang tua Penggugat,

pada hal ada anak keturunan PHO BIE yang lain dan Tergugat I maupun

Tergugat II mengetahui Penggugat sebagai anak keturunan PHO BIE

juga turut mempunyai hak atas harta peninggalan tersebut atau

berdasarkan Surat Musyawarah Ahli Waris Tentang Pembagian Harta

Warisan pada tahun 2003 dengan ditandatangani oleh seluruh anak

anak mendiang sebanyak 8 (delapan) orang termasuk Tergugat I dan

Tergugat II, Penggugat juga turut mempunyai hak atas objek perkara,

dengan demikian perbuatan Tergugat I dan Tergugat II dalam

mengalihkan hak dan kepemilikan Sertifikat Hak Milik No.3/Desa Lingga

Tiga atas nama PHO BIE ke atas nama Tergugat I dan Tergugat II

kemudian berdasarkan Akta Jual Beli No.143/2014 tanggal 09 Juni 2014

yang diperbuat oleh Turut Tergugat II mengalihkan lagi kepada Turut

Tergugat I, dikategorikan sebagai perbuatan melawan hukum dan patut

menurut hukum Akta Jual Beli No.143/2014 diperbuat oleh Turut

7

Tergugat II atau pun Akta /Surat lain yang lahir dari perbuatan melawan

hukum yang dilakukan oleh Tergugat I dan Tergugat II diatas objek

dalam perkara ini dinyatakan tidak memiliki kekuatan hukum mengikat ; --

10. Penggugat memiliki syakwasangka buruk bahwa Tergugat I dan

Tergugat II memiliki itikad buruk terhadap objek perkara, maka Pengugat

memohon kepada Majelis Hakim Yang Mulia agar kiranya dapat

meletakkan sita jaminan atas objek perkara berupa tanah kebun seluas

+ 11,27 Hektar, terletak di dusun Aden Batang, Desa Lingga Tiga, Kec.

Bilah Hulu, Kab. Labuhan Batu, sebagaimana tanda bukti Hak Milik No.3

/ Desa Lingga Tiga atas nama PHO BIE dan Kutipan Gambar Situasi

No.12/1972 dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pendaftaran Tanah Daerah

Kabupaten Labuhan Batu pada tanggal 22 Juni 1972 ; ------------------------

11. Untuk mencegah kerugian materiil yang lebih besar dimana berdasarkan

informasi yang diterima oleh Penggugat bahwa Turut Tergugat I

berencana untuk melakukan replanting terhadap tanaman karet diatas

tanah objek perkara, maka Penggugat memohonkan suatu Putusan

Provisi kepada Majelis Hakim Yang Mulia yang memeriksa dan mengadili

dalam perkara ini untuk dapat mengeluarkan Penetapan dalam putusan

sela untuk menetapkan status stanvas diatas tanah objek perkara

sampai dengan adanya keputusan yang berkekuatan hukum tetap dalam

perkara ini ; ---------------------------------------------------------------------------------

12. Bahwa kiranya cukup beralasan bila Penggugat mohon Putusan serta

merta agar Putusan perkara ini dinyatakan dapat dijalankan lebih dahulu

walau ada verzet, banding atau kasasi dari Tergugat ; ------------------------

-------- Berdasarkan hal hal tersebut diatas Para Penggugat melalui

Kuasanya mohon kepada Ketua Pengadilan Negeri Rantauprapat Cq Majelis

Hakim Pengadilan Negeri Rantauprapat yang memeriksa dan mengadili

dalam perkara ini dapat memanggil pihak pihak dalam perkara ini

dengan memberikan putusan yang amarnya sebagai berikut : -------------------

DALAM PROVISI

Menetapkan status stanvas diatas tanah objek perkara sampai dengan

adanya keputusan yang berkekuatan hukum tetap dalam perkara ini ; ---------

8

DALAM POKOK PERKARA

PRIMAIR:

1. Mengabulkan Gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya ; -----------------

2. Menyatakan sah dan berharga Surat Hak Milik No.3 / Desa Lingga Tiga

atas nama PHO BIE dan Kutipan Gambar Situasi No.12/1972

dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pendaftaran Tanah Daerah Kabupaten

Labuhan Batu pada tanggal 22 Juni 1972; ; ---------------------------------------

3. Menyatakan sah dan berharga Surat Musyawarah Ahli Waris Tentang

Pembagian Harta Warisan pada tahun 2003 ; ------------------------------------

4. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan yang diletakkan dalam

perkara ini ; ---------------------------------------------------------------------------------

5. Menyatakan tanah kebun seluas + 11,27 Hektar, terletak di dusun Aden

Batang, Desa Lingga Tiga, Kec. Bilah Hulu, Kab. Labuhan Batu,

sebagaimana tanda bukti Hak Milik No.3 Desa Lingga Tiga atas nama

PHO BIE dan Kutipan Gambar Situasi No.12 / 1972 dikeluarkan oleh

Kepala Kantor Pendaftaran Tanah Daerah Kabupaten Labuhan Batu

pada tanggal 22 Juni 1972 adalah harta peninggalan mendiang PHO BIE

yang belum terbagi ; ---------------------------------------------------------------------

6. Menyatakan perbuatan Tergugat I dan Tergugat II dengan mengalihkan

hak dan kepemilikan Sertifikat Hak Milik No.3/Desa Lingga Tiga atas

nama PHO BIE ke atas nama Tergugat I dan Tergugat II adalah

perbuatan melawan hukum; -----------------------------------------------------------

7. Menyatakan Akta Jual Beli No.143/2014 tanggal 09 Juni 2014 diperbuat

oleh Turut Tergugat II atau pun Akta /Surat lain yang lahir dari perbuatan

melawan hukum oleh Tergugat I dan Tergugat II diatas objek perkara

dalam perkara ini tidak memiliki kekuatan hukum mengikat; -----------------

8. Menguatkan putusan provisi yang telah dijatuhkan dalam perkara ini ; ----

9. Menyatakan putusan dalam perkara ini dapat dijalankan terlebih dahulu

meskipun ada upaya hukum verzet, banding maupun kasasi (uitvoerbaar

biz vorraad) ; -------------------------------------------------------------------------------

10. Menghukum Turut Tergugat I, Turut Tergugat II dan Turut Tergugat III

untuk mematuhi isi putusan dalam perkara ini; -----------------------------------

9

11. Menghukum Tergugat Tergugat untuk membayar biaya yang timbul

dalam perkara ini; ------------------------------------------------------------------------

Subsidair:

Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, Mohon Putusan yang seadil

adilnya (ex aequo et bono) ; -----------------------------------------------------------

-------- Bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut Tergugat I Konvensi /

Penggugat I Rekonvensidan, Tergugat II Konvensi / Penggugat II

Rekonvensi, memberikan jawaban sekaligus mengajukan gugatan

Rekonvensi pada pokoknya sebagai berikut : ------------------------------------------

I. DALAM EKSEPSI

a. Tentang Gugatan Penggugat kurang Pihak

- Bahwa apabila diperhatikan dalil gugatan Penggugat tertanggal 16

Juni 2014 mempermasalahkan tentang jual beli tanah antara

Tergugat I dan II dengan Turut Tergugat I atas harta warisan yang

ditinggalkan oleh aim. PHO BIE seluas +_11,27 HA yang terletak

di Desa Lingga Tiga, Kecamatan Bilah Hulu, Kab.Labuhan Batu,

dengan Sertifikat Hak Milik No.3/Desa Lingga Tiga atas nama

PHO BIE ; --------------------------------------------------------------------------

- Bahwa disamping hal tersebut diatas didalam dalil gugatan

Penggugat juga menjelaskan alm.PHO BIE dari perkawinannya

dengan KWEE JENG GIOK telah terlahir 8 orang anak kandung

yaitu : -------------------------------------------------------------------------------

1) HJ.EMMA JULIANA PANE (LIE HOA/pr).

2) KWEE LIE KIONG /HARYANTO/lk (Penggugat);

3) LIE PIN (ARIFIN/lk);

4) KWEE LIE LIAN (SHANTY ANGGRAINI/pr)

5) LIE KENG/HENNY KUSUMAWATI PANE(pr)

6) PHO LIE KWANG/MHD ALFIAN/lk(Tergugat I).

7) PHO LIE MEI (Tergugat II)

8) HOCK DJU (JUNUS/l)

- Bahwa akan tetapi diadalam gugatan Penggugat tidak mengikut

sertakan anak alm.PHO BIE dan KWEE JENG GIOK selain

10

Penggugat dan Tergugat I dan II sebagai pihak dalam perkara

aquo ini, sehingga gugatan Penggugat kurang Pihak; ----------------

- Bahwa untuk mendukung dalil tersebut diatas Tergugat I dan II

menurunkan Juresprudensi Mahkamah Agung Rl No. 2438 K/Sip

1980 tanggal 22 Maret 1982, yang bunyinya sebagai berikut :

"Gugatan harus dinyatakan tidak dapat diterima, karena tidak

semua ahli waris turut sebagai pihak dalam perkara"

- Bahwa disamping hal tersebut diatas pada posita gugatan

Penggugat juga mempermasalahkan dan memaparkan masalah

Surat Musyawarah Ahli Waris Pembagian Harta Warisan pada

tahun 2003 yang juga ditanda tangani oleh 8 anak PHOE BIE dan

KWEE JENG GIOK dan pada petitum point 3 meminta agar Surat

Musayawarah Ahli Waris tersebut dinyatakan sah dan berharga; --

- Bahwa didalam gugatan Penggugat sebagai pihak selaku ahli

waris alm.PHO BIE dan KWEE JENG GIOK hanya Penggugat

dengan Tergugat I dan II, sedangkan anak PHO BIE yang lain

sebanyak 5 orang lagi (HJ.Ema Juliana Pane, Lei Pin, Kwee Lie

Lian, Lei Keng, Hock Dju) yang juga ikut menandatangani Surat

Musyawarah tersebut, tidak ikut serta sebagai pihak dalam

perkara aquo ini, sehingga gugatan Penggugat kurang pihak ; -----

- Bahwa oleh karena gugatan Penggugat kurang pihak, maka

gugatan Penggugat haruslah dinyatakan ditolak atau setidak-

tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima ; --------------------------------

b. Tentang Gugatan Penggugat kabur/ abscur Libel.

- Bahwa dalam dalil gugatan Penggugat mempermasalahkan

tentang jual beli tanah antara Tergugat I dan II dengan Turut

Tergugat atas sebidang tanah seluas + 11,27 HA berikut tanaman

sawit dan karet diatasnya, yang terletak didusun Aden Batang,

Desa Lingga Tiga, Kecamatan bilah Hulu, Kabupaten Labuhan

Batu, dengan Sertifikat Hak Milik No.03/Desa Leingga Tiga atas

nama alm.PHO BIE. ; -----------------------------------------------------------

- Bahwa akan tetapi Penggugat sama sekali tidak menjelaskan

secara terperinci tentang batas-batas tanah sebelah Utara,

11

Selatan, Barat dan timur yang menjadi objek sengketa, sehingga

mengakibatkan gugatan Penggugat kabur ; ------------------------------

- Bahwa untuk mendukung dalil-dalil tersebut diatas,

perkenankanlah Tergugat I dan II menurunkan Juresprudensi

Mahkamah Agung Rl No.1149 K/Sip/1975 tanggal 17 April 1979,

yang berbunyi sebagai berikut :

"Karena didalam surat gugatan tidak disebutkan dengan jelas

letak/batas-batas tanah sengketa gugatan tidak dapat diterima"

- Bahwa oleh sebab itu gugatan Penggugat dalam perkara aquo ini

haruslah dinyatakan ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak

dapat diterima; --------------------------------------------------------------------

c. Tentang gugatan Penggugat bersifat kumulasi objektif yang dilarang

hukum acara.

- Bahwa dalam dalil gugatan Penggugat mempermasalahkan

tentang jual beli tanah antara Tergugat I dan II dengan Turut

Tergugat atas sebidang tanah seluas + 11,27 HA berikut tanaman

sawit dan karet diatasnya, yang terletak didusun Aden Batang,

Desa Lingga Tiga,Kecamatan bilah Hulu, Kabupaten Labuhan

Batu, dengan Sertifikat Hak Milik No.03/Desa Lingga Tiga atas

nama alm.PHO BIE dan menyatakan Tergugat I dan II telah

melakukan perbuatan melawan hukum ; ----------------------------------

- Bahwa disamping itu juga memaparkan tentang kesepakatan ahli

waris tertanggal tahun 2003 yang dibuat oleh 8 anak alm. PHO

BIE dan KWEE JENG GIOK dan didalam petitum meminta agar

surat musyawarah tersebut dinyataan sah dan berharga ; -----------

- Bahwa dari hal tersebut diatas terdapat 2 objek gugatan yang

berbeda diantara satu dengan yang lain disatu pihak masalah

perbuatan melawan hukum dan dipihak lain masalah yang tunduk

kepada hukum perjanjian, sehingga gugatan tersebut tidak dapat

disatukan dalam satu gugatan akan tetapi harus diajukan secara

tersendiri, sehingga gugatan Penggugat tersebut bersifat kumulasi

objektif yang tidak dibenarkan oleh hukum acara perdata yang

12

berlaku di lndonesia(Yuresprudensi Mahkamah Agung Rl No.

1652 K/Pdt/1975 tanggal 22 September 1976); -------------------------

- Bahwa oleh sebab itu gugatan Penggugat haruslah dinyatakan

ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima ; -----

II. DALAM POKOK PERKARA.

- Bahwa segala sesuatu yan telah diuraikan pada bahagian eksepsi

tersebut diatas merupakan bahagian yang tidak terpisahkan dalam

pokok perkara ini sehingga tidak perlu diulangi lagi; ----------------------

- Bahwa Tergugat I dan II membantah dan menolak dengan tegas

seluruh dalii-dalil yang dikemukakan Penggugat didalam gugatannya

tertanggal 16 Juni 2014, terkecuali secara tegas diaku dibawah ini ; -

- Bahwa antara alm. PHO BIE dengan KWEE JENG GIOK tidak

pernah melakukan perkawinan secara sah sesuai dengan peraturan

perundang-undangan pada waktu itu yang berlaku bagi golongan

Tionghoa yaitu Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (BW) yang

diatur didalam pasal 71 sampai dengan pasal 81 KUHPerdata ; ------

- Bahwa oleh karena antara alm. PHO BIE dengan KWEE JENG

GIOK tidak pernah melangsungkan perkawinan di Kantor Catatan

Sipil seperti yang diharuskan oleh KUHPerdata, sehingga antara

alm. PHOE BIE dengan KWEE JENG GIOK adalah hidup bersama

tanpa adanya ikatan perkawinan yang sah; ; --------------------------------

- Bahwa sesuai dengan Pasal 100 KUHPerdata berbunyi sebagai

berikut :

"Adanya perkawinan tak dapat dibuktikan dengan cara lain,

melainkan dengan akta perlangsungan perkawinan itu, yang telah

dibukukan dalam register-register catatansipil, kecuali dalam hal-hal

teratur dalam pasal-pasal berikut".

- Bahwa hal tersebut sejalan dengan Juresprudensi Mahkamah Agung

Rl No. 889 K/Sip/1974 tanggal 18 Maret 1976 yang bunyinya sebagai

berikut : ---------------------------------------------------------------------------------

"bahwa adanya perkawinan antara Penggugat/Terbanding dengan

Tan Kai Nio hanya dapat dibuktikan dengan akte perkawinan dan

13

karena akte perkawinan ini tidak ada, hidup bersama antara kedua

orang tersebut bukanlah perkawinan menurut hukum”.

- Bahwa andaikata ada perkawinan antara alm. PHO BIE dengan

KWEE JENG GIOK yang dilakukan menurut agama Budha yang

dilaksanakan diklenteng pada waktu itu, akan tetapi hal tersebut

tidaklah sah menurut hukum karena perkawinan menurut hukum

perdata adalah hanya merupakan hubungan perdata, sehingga

pelaksaan di Catatan Sipil merupakan keharusan untuk sahnya

suatu perkawinan ; ------------------------------------------------------------------

- Bahwa hal tersebut sesuai dengan pasal 81 KUHPerdata yang isinya

berbunyi sebagai berikut : --------------------------------------------------------

"Tiada suatu upacara keagamaan boleh dilakukan, sebelum kedua

belah pihak kepada pejabat agama mereka membuktikan, bahwa

perkawinan dihadapan pegawai catatan sipil telah dilangsungkan"

- Bahwa oleh karena antara alm PHO BIE dengan KWEE JENG GIOK

tidak pernah melangsungkan perkawinan secara sah menurut

undang-undang (KUHPerdata), maka antara PHO BIE dengan

KWEE JENG GIOK adalah hidup bersamatanpa adanya ikatan

perkawinan yang sah; --------------------------------------------------------------

- Bahwa anak-anak yang dilahirkan dari hidup bersama antara PHO

BIE dengan KWEE JENG GIOK, masing-masing bernama :

1) HJ.EMMA JULIANA PANE (LIE HOA/pr).

2) KWEE LIE KIONG /HARYANTO/lk (Penggugat);

3) LIE PIN (ARIFIN/lk);

4) KWEE LIE LIAN (SHANTY ANGGRAINI/pr)

5) LIE KENG /HENNY KUSUMAWATI PANE(pr)

6) PHO LIE KWANG/MHD ALFIAN/lk(Tergugat I).

7) PHO LIE MEI (Tergugat II)

8) HOCK DJU (JUNUS/lk).

Adalah anak luar kawin; ----------------------------------------------------------

- Bahwa olah karena 8 (delapan) anak tersebut merupakan anak luar

kawin, sehingga hanya mempunyai hubungan perdata dengan

ibunya KWEE JENG GIOK, sedangkan dengan alm. PHO BIE tidak

14

mempunyai hubungan perdata termasuk hak mewarisi harta

peninggalan alm. PHO BIE; ------------------------------------------------------

- Bahwa pada tanggal 9 Mei 1988 aim PHO BIE telah mengajukan

permohonan pengakuan atas 2 anaknya diluar kawin bernama LIE

KWANG dan LIE MEI sebagai anaknya dan berdasarkan Penetapan

Pengadilan Negeri Rantauprapat tertanggal 14 Mei 1988 No.

25/PERD-DS/1988/PN-Rap telah menetapkan LIE KWANG dan LIE

MEI sebagai anak kandung dari alm.PHO BIE; -----------------------------

- Bahwa atas dasar Penetapan No.25/PERD-DS/1988/PN-Rap

tanggal 14 Mei 1988, pengakuan anak tersebut telah dicatatkan di

dalam buku untuk itu serta telah dicatatkan di Akte kelahiran LEI

KWANG dan LIE MEI tertanggal 24 Mel 1988 oleh Kantor Catatan

Sipil Labuhan Batu; -----------------------------------------------------------------

- Bahwa sesuai dengan pasal 280 KUHPerdata yang berbunyi sebagai

berikut ; --------------------------------------------------------------------------------

"Dengan pengakuan yang dilakukan terhadap seorang anak diluar

kawin, timbullah hubungan perdata antara sianak dan bapak atau

ibunya; ---------------------------------------------------------------------------------

- Bahwa sesuai dengan pasal 5a. KUHPerdata yang berbunyi sebagai

berikut : ---------------------------------------------------------------------------------

"anak-anak sah, sepertipun anak-anak tak sah namun telah diakui

oleh bapak mereka, memakai nama keturunan sibapak, anak-anak

tak sah yang tidak diakui si bapak, memakai nama keturunan ibu

mereka".

- Bahwa berdasarkan pasal tersebut diatas, dengan adanya

pengakuan alm. PHO BIE tersebut, maka sejak saat itu Tergugat I

dan II dapat memakai marga PHO didepan nama Tergugat I ( PHO

LIE KWANG) dan Tergugat II (PHO LIE MEI) ; -----------------------------

- Bahwa oleh sebab itu Tergugat I dan II membantah dan menolak

dengan tegas Penggugat adalah anak kandung dari alm. PHO BIE,

akan tetapi anak diluar nikah dari alm. PHO BIE, sehingga tidak

mempunyai hubungan perdata dengan alm.PHO BIE, Penggugat

hanya mempunyai hubungan perdata dengan KWEE JENG GIOK

(ibunya); -------------------------------------------------------------------------------

15

- Bahwa oleh karena Penggugat adalah anak luar kawin antara PHO

BIE dengan KWEE JENG GIOK, sehingga Penggugat bukanlah ahli

waris dari alm. PHO BIE dan tidak berhak secara hukum atas harta

warisan yang ditinggalkan oleh PHO BIE termasuk tanah seluas

11,27 HA dengan sertifikat Hak Milik No.3/Desa Lingga Tiga dan

Kutipan Gambar Situasi No.12/1972 yang dikeluarkan oleh Kantor

Pertanahan Kabupaten Labuhan Batu yang menjadi objek sengketa ;

- Bahwa hal tersebut sejalan dengan Yureprudensi Mahkamah Agung

Rl, masing-masing sebagai berikut : -------------------------------------------

a. Yuresprudensi Mahkamah Agung Rl No. 814 K/Sip/1972 tanggal

5 September 1974, berbunyi sebagai berikut: ; ------------------------

"Karena Penggugat temyata adalah anak yang tidak sah (luar

kawin), Penggugat asal tidak berhak atas bagian warisan

sehingga seharusnya gugatan ditolak".

b. Yuresprudensi Mahkamah Agung Rl No.889 K/Sip/1974

tanggal 18 Maret 1976, berbunyi sebagai berikut : -----------------

"bahwa adanya perkawinan antara Penggugat/Terbanding

dengan Tan Kai Nio hanya dapat dibuktikan dengan akte

perkawinan dan karena akte perkawinan ini tidak ada, hidup

bersama antara kedua orang tersebut bukanlah perkawinan

menurut hukum”.

"Bahwa oleh karena itu Penggugat/Terbanding bukanlah ahli

waris dari alm.Tan Kai Nio dan tidak berhak atas warisan alm".

- Bahwa oleh karena Tergugat I dan II merupakan ahli waris yang

berhak secara hukum atas harta bergerak maupun tidak bergerak

milik alm. PHO BIE termasuk objek sengketa (tanah seluas 11,27 HA

dengan Sertifikat Hak milik No.3/ Desa Lingga Tiga) maka

berdasarkan Surat Keterangan Waris Nomor 12/N/SKAW/2014

tertanggal 27 Januari 2014 yang dikeluarkan oleh Herlina, Notaris di

Rantau Parapat, maka Tergugat I dan II membalik namakan

Sertifikat Hak milik No. 3/Desa Lingga Tiga yang pada mulanya atas

nama PHO BiE keatas nama Tergugat I dan II ; ----------------------------

- Bahwa Tergugat I dan II selaku ahli waris dan berhak atas tanah

warisan alm. PHO BIE berupa tanah seluas 11,27 HA yang terletak

16

di Dusun Aden Batang, Desa Lingga Tiga, Kecamatan Bilah Hulu,

Kabupaten Labuhan Batu, dengan Sertifikat Hak Milik No. 3/ Desa

Lingga Tiga, berdasarkan Akta Jual Beli No.143/2014 tertanggal 09

Juni 2014 yang dibuat dihadapan Herlina,SH,PPAT Kab.Labuhan

Batu (Turut Tergugat II), Tergugat I dan II telah mengalihkan/menjual

objek tanah tersebut kepada Turut Tergugat I ; -----------------------------

- Bahwa objek tanah seluas 11,27 HA dengan Sertifikat Hak Milik

No.3/Desa Lingga Tiga yang Tergugat I dan II jual kepada Turut

Tergugat I tidak seukuran 11, 27 HA, karena setelah dilakukan

pengukuran ulang hanya tinggal 10,3 HA, karena ada pemotongan

pembuatan jalan diatas lahan tersebut meskipun didalam Sertifikat

Hak Milik No.3/Desa Lingga Tiga ukurannya tetap sesuai dengan

Gambar Situasi luas tanah + 11,27 HA dan yang dibayar oleh Turut

Tergugat I hanya seluas 10,3 HA ; ---------------------------------------------

- Bahwa oleh karena Tergugat I dan II menjual tanah seluas 11,27 HA

(10,3 HA) dengan Sertifikat Hak Milik No.3/Desa Lingga Tiga adalah

merupakan milik Tergugat I dan II yang didapat dari warisan yang

ditinggalkan oleh alm. PHO BIE, sehingga tidak ada alasan

Penggugat menuduh Tergugat I dan II telah melakukan perbuatan

melawan hukum yang merugikan Penggugat yang juga berhak atas

objek sengketa tersebut seperti didalilkan Penggugat didalam

gugatannya ; --------------------------------------------------------------------------

- Bahwa oleh sebab itu Tergugat I dan II membantah dan menolak

dengan tegas telah melakukan perbuatan melawan hukum seperti

yang didalilkan Penggugat baik didalam posita maupun petitum

gugatan Penggugat; ----------------------------------------------------------------

- Bahwa oleh karena Turut Tergugat I membeli objek sengketa telah

sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku dan pihak yang

menjual objek tersebut juga orang yang berhak atas objek sengketa

dan dilakukan pejabat yang berwenang, sehingga Turut Tergugat I

jelas merupakan Pembeli yang beritikad baik yang dilindungi oleh

undang-undang; ---------------------------------------------------------------------

- Bahwa untuk rnendukung uraian tersebut diatas, Tergugat I dan II

menurunkan Yuresprudensi Mahkamah Agung Rl Nomor 428

17

PK/PDT/2010 tanggal 28 Desember 2010 (Varia Peradilan Tahun

XXVI No. 310 September 2011, halaman 129) ,yang berbunyi

sebagai berikut: ----------------------------------------------------------------------

"bahwa sesuai dengan asas dalam hukum adat "konkrit, terang dan

tunai" sejak akta jual beli ditanda tangani lengkap dihadapan PPAT,

saat itu juga hak milik atas tanah sengketa beralih kepada pembeli,

yaitu Tergugat II, sebagai pembeli yangberiktikad baik maka

Tergugat II harus dilindungi".

- Bahwa oleh karena Penggugat merupakan anak luar nikah antara

PHO BIE dengan KWEE JENG GIOK dan bukan selaku ahli waris

dan barhak atas harta warisan alm. PHO BIE, sehingga tidak ada

alasan hukum Penggugat pada gugatannya meminta agar jual beli

yang dilakukan oleh Tergugat I dan II kepada Turut Tergugat I sesuai

dengan akta jual beli No.143/2014 tanggal 09 Juni 2014 yang dibuat

dihadapan Turut Tergugat II tidak memiliki kekuatan hukum mengikat

seperti yang didalilkan didalam posita dan petitum gugatan

Penggugat; ----------------------------------------------------------------------------

- Bahwa andaikata ada kesepakatan antara Penggugat dengan 7

saudaranya yang lain termasuk Tergugat I dan II yang merupakan

musyawarah ahli waris tahun 2003 tanpa tanggal hal tersebut dibuat,

hal tersebut merupakan suatu kekeliruan dan kekhilapan yang nyata,

karena pada waktu itu 6 dari dari 8 (delapan) selain Tergugat I dan II

adalah anak luar kawin alm.PHOE BIE dengan KWEE JENG GIOK

yang secara hukum bukan merupakan ahli waris alm.PHO BIE dan

tidak barhak atas harta warisan alm. PHOE BIE, sehingga Surat

Musyawarah Ahli Waris Tentang Pembagian Harta Warisan yang

mengatas namakan ahli waris alm.PHO BIE tidak memenuhi unsur

pasal 1320 KUHPerdata, sesuai dengan Pasal 1321 KUHPerdata,

sehingga Surat Musyawarah Ahli Waris Tentang Pembagian Harta

Warisan alm. PHO BIE haruslah dinyatakan cacat hukum, tidak sah

dan tidak berkekuatan hukum dengan segala akibat hukumnya; ------

- Bahwa disamping hal tersebut diatas timbulnya Surat Musyawarah

Ahli Waris Tentang Pembagian Harta Warisan alm. PHO BIE tahun

2003 tersebut merupakan penyalahgunaan keadaan karena tidak

18

pernah ada musyawarah secara kekeluargaan terlebih dahulu sama

sekali, akan tetapi surat tersebut telah dipersiapkan oleh Penggugat

tanpa ada musyawarah keluarga beberapa hari setelah alm. PHO

BIE meninggal dunia dan keluarga dalam keadaan masih berkabung

atas meninggalnya orang tua (PHO BIE), moment tersebut

digunakan oleh Penggugat untuk meminta tanda tangan para pihak

tanpa terlebih dahulu meneliti secara mendalam apa isinya, sehingga

tindakan tersebut jelas penyalah gunaan keadaan ( Misbruik Van

Omstadigheden) yang merupakan cacat kehendak (pasal 1321

KUHPerdata), mengakibatkan Surat tersebut cacat hukum, tidak sah

serta tidak berkekuatan hukum dengan segala akibat hukumnya; ----

- Bahwa sebelum dan setelah alm.PHO BIE meninggal dunia seluruh

harta-harta yang bergerak dan tidak bergerak milik alm.PHO BIE

termasuk objek sengketa dibawah penguasaan Penggugat dan hasil

panen beberapa kebon karet serta sawit milik alm.PHO BIE dibawah

pengawasan dan kendali olehi Penggugat dan Penggugat berjanji

tiap-tiap bulan hasil panen sawit dan karet tersebut akan dibagi rata

dengan keluarga yang lain termasuk Tergugat I dan II akan tetapi

pada kenyataannya pembagian penjualan hasilnya tidak sesuai

dengan harapan; --------------------------------------------------------------------

- Bahwa begitu juga atas objek sengketa yang merupakan

kesepakatan pada waktu juga akan dibagi oleh Penggugat kepada

keluarga yang lain, akan tetapi kenyataannya tidak pernah

didistribusikan kepada keluarga yang lain termasuk Tergugat I dan II

dan hasilnya diambil sendiri oleh Penggugat; -------------------------------

- Bahwa oleh sebab itu Tergugat I dan II membantah dan menolak

dengan tegas dalil-dalil yang dikemukan Penggugat hasil dari panen

kebon-kebon milik alm.PHO BIE selalu didistribusikan kepada

keluarga yang lain seperti yang didalilkan Penggugat didalam

gugatannya pada halaman 2 point 5 termasuk Tergugat I dan II

sesuai dengan kesepakatan; -----------------------------------------------------

- Bahwa meskipun Penggugat yang merupakan anak luar kawin

antara PHO BIE dengan KWEE JENG GIOK dan tidak berhak atas

19

harta warisan yang ditinggalkan alm.PHO BIE , akan tetapi Tergugat

I dan II tetap menganggap Penggugat adalah saudara kandung

Tergugat I dan II termasuk keluarga yang lain; -----------------------------

- Bahwa Tergugat I dan II selaku ahli waris alm.PHO BIE

menginginkan agar keluarga ini tetap utuh dan diantara keluarga

saling sayang menyayangi diantara satu dengan yang lain dan kalau

ada hasilnya dibagi sama antara keluarga tanpa membedakan laki-

laki dan perempuan, dan hal tersebut telah disetujui oleh Penggugat

seperti yang tertuang didalam surat pernyataannya tertanggal 12

januari 2014 dan Surat Pernyataan tertanggal 20 Januari 2014 yang

dilegalisasi oleh Pamita Salazar,SH, Notaris di Labuhan Batu Nomor

2569/LEG/2014 tanggal 20 Januari 2014; ------------------------------------

- Bahwa hal tersebut telah Tergugat I dan II buktikan atas hasil

penjualan kebon karet milik alm.PHO BIE pada tahun 2014, yang

Tergugat I dan II jual kepada pihak ketiga seharga Rp. 700.000.000.-

dan dibagi 8 saudara termasuk Tergugat I dan II, sehingga masing-

masing mendapat sebesar Rp. 87.500.000,- dan Penggugat telah

menerima bagian sebesar Rp. 87.500.000.- sesuai dengan kwitansi

tanda terima tertanggal 17-03-2014; -------------------------------------------

- Bahwa demikian juga hasil penjualan tanah objek sengketa, yang

masing-masing saudara mendapat sebesar Rp. 135.125.000.-

setelah dipotong biaya-biaya yang dikeluarkan untuk itu dan uang

sebesar Rp. 135.125.000.- tersebut telah dibagikan kepada

Penggugat melalui transfer ke rekening milik Penggugat di Bank

Mestika dengan Nomor Rekening 20-140-02764-4 atas nama KWEE

LIE KIONG(HARYANTO) tertanggal 09 Juni 2014; ------------------------

- Bahwa tujuan Penggugat mengajukan gugatan dalam perkara aquo

ini sebenarnya bukanlah untuk mencari keadilan akan tetapi

merupakan unsur sakit hati dan kesengajaan serta itikad buruk untuk

menggagalkan serta membatalkan jual beli atas objek sengketa agar

Penggugat dapat menikmati hasil panen dari pohon sawit dan karet

tersebut secara terus menerus tanpa mendistribusikannya kepada

keluarga yang lain termasuk Tergugat I dan II; -----------------------------

20

- Bahwa oleh karena Tergugat I dan II adalah merupakan anak

kandung dari alm.PHO BIE dan berhak atas harta benda yang

ditinggalkan oleh alm.PHO BIE sehingga tidak ada dasar hukumnya

Tergugat I dan II harus terlebih dahulu mendapat persetujuan tertulis

atau kuasa dari Penggugat untuk mengalihkan objek sengketa,

karena Penggugat tidak mempunyai hubungan perdata dengan

alm.PHO BIE dan bukan ahli waris alm PHO BIE; -------------------------

- Bahwa seharusnya Penggugat menyadari hal tersebut tidak

menuntut terlalu berlebihan atas harta warisan yang ditinggalkan

oleh alm.PHO BIE, sehingga bila Tergugat I dan II membuka hati dan

berlapang dada untuk membagi harta warisan alm.PHO BIE secara

adiltanpa memandang laki-laki dan perempuan diantara 8 keluarga,

hal tersebut merupakan keberkahan yang harusnya disyukuri oleh

Penggugat sebagai anak diluar kawin yang belum mendapat

pengakuan dari alm.PHO BIE sampai dianya meninggal dunia; -------

- Bahwa oleh sebab itu tuntutan Penggugat yang menyatakan tanah

kebun seluas 11,27 HA dengan Sertifikat Hak Milik No.3/Desa

Lingga Tiga merupakan harta peninggalan alm.PHO BIE yang belum

dibagi merupakan tuntutan yang mengada-ada yang tidak

mempunyai dasar hukum sama sekali karena objek tersebut telah

dijual kepada Turut Tergugat I dan hasil penjualannya yang

merupakan bagian Penggugat telah ditransfer kerekening

Penggugat, sehingga tuntutan tersebut haruslah ditolak; ----------------

- Bahwa begitu tuntutan Penggugat agar meletakkan sita jaminan atas

objek sengketa haruslah ditolak karena bertentangan dengan pasal

227 HIR/126 RBG dan SEMA No.5 tahun 1975 dan Tergugat I dan II

selaku ahli waris alm.PHO BIE mempunyai hak untuk mengalihkan

kepada siapapun objek sengketa termasuk kepada Turut Tergugat I;

- Bahwa tuntutan Penggugat agar perkara aquo diputus dengan

putusan serta merta haruslah ditolak karena bertentangan dengan

pasal 180 HIR/191 RBG dan SEMA No.3 tahun 2000 serta SEMA

No. 4 tahun 2001; -------------------------------------------------------------------

III. DALAM REKONPENSI.

21

- Bahwa segala sesuatu yang telah diuraiankan pada bahagian

Konpensi tersebut diatas, merupakan bahagian yang tidak terpisahkan

pada bahagian gugatan Rekonpensi ini sehingga tidak perlu diulangi

lagi ; --------------------------------------------------------------------------------------

- Bahwa pada tahun 1956 antara aim. PHO BIE dengan aim. KWEE

JENG GIOK telah hidup bersama tanpa perkawinan yang sah sesuai

dengan peraturan perudangan yang berlaku pada saat itu

(KUHPerdata); -------------------------------------------------------------------------

- Bahwa dalam hidup bersama tersebut telah dikarunia 8 (delapan)

anak, masing-masing 4 orang anak laki dan 4 orang anak perempuan,

yang diberi nama masing-masing, yaitu : --------------------------------------

1) HJ.EMMA JULIANA PANE (LIE HOA/pr).

2) KWEE LIE KIONG /HARYANTO/lk (Tergugat dr).

3) LIE PIN (ARIRN/lk).

4) KWEE LIE LIAN (SHANTY ANGGRAINI/pr).

5) LIE KENG /HENNY KUSUMAWATI PANE(pr).

6) PHO LIE KWANG/MHD ALFIAN/lk(Penggugat dr).

7) PHO LIE MEI (Penggugat dr /pr).

8) HOCK DJU (JUNUS/lk).

Adalah anak luar kawin ; ----------------------------------------------------------

- Bahwa pada tanggal 9 Mei 1988 aim PHO BIE telah mengajukan

permohonan pengakuan atas 2 anaknya diluar kawin bernama LIE

KWANG dan LIE MEI (Penggugat dr) sebagai anaknya dan

berdasarkan Penetapan Pengadilan Negeri Rantauprapat tertanggal

14 Mei 1988 No. 25/PERD-DS/1988/PN-Rap telah menetapkan LIE

KWANG dan LIE MEI sebagai anak kandung dari alm.PHO BIE; -----

- Bahwa atas dasar Penetapan No.25/PERD-DS/1988/PN-Rap

tanggal 14 Mei 1988 , pengakuan anak tersebut telah dicatatkan di

dalam buku untuk itu serta telah dicatatkan di Akte kelahiran LEI

KWANG dan LIE MEI tertanggal 24 Mei 1988 oleh Kantor Catatan

Sipil Labuhan Batu; -----------------------------------------------------------------

- Bahwa sesuai dengan pasal pasal 280 KUHPerdata yang berbunyi

sebagai berikut " Dengan pengakuan yang dilakukan terhadap

22

seorang anak diluar kawin, timbullah hubungan perdata antara

sianak dan bapak atau ibunya; --------------------------------------------------

- Bahwa sejak adanya pengakuan aim. PHO BIE tersebut, maka sejak

saat itu Penggugat dapat memakai marga PHO didepan nama

Tergugat I ( PHO LIE KWANG) dan Tergugat II (PHO LIE MEI); ------

- Bahwa pada tanggal 1 Desember 2003, PHO BIE telah meninggal

dunia dan sedangkan KWEE JENG GIOK telah lebih dahulu

meninggal pada tanggal 21 Nopember 1979 ; ------------------------------

- Bahwa dengan adanya pengakuan alm.PHO BIE tersebut, maka

dengan meninggalnya alm.PHO BIE dan KWEE JENG GIOK maka

sebagai anak kandung dan selaku ahli waris dan berhak atas harta

warisan alm.PHO BIE adalah Penggugat dr ; -------------------------------

- Bahwa oleh karena Tergugat dr adalah anak luar kawin antara PHO

BIE dengan KWEE JENG GIOK, maka Tergugat dr hanya

mempunyai hubungan perdata dengan ibunya KWEE JENG GIOK;

- Bahwa andaikata ada kesepakatan antara Penggugat dr dengan 6

saudaranya yang lain termasuk Tergugat dr, yang merupakan

musyawarah ahli waris tahun 2003 tanpa tanggal hal tersebut dibuat,

hal tersebut merupakan suatu kekeliruan dan kekhilapan yang nyata,

karena pada waktu itu 6 dari dari 8 (delapan) selain Penggugat dr

adalah anak luar kawin alm.PHOE BIE dengan KWEE JENG GIOK

yang secara hukum bukan merupakan ahli waris alm.PHO BIE dan

tidak barhak atas harta warisan alm. PHOE BIE, sehingga Surat

Musyawarah Ahli Waris Tentang Pembagian Harta Warisan yang

mengatas namakan ahli waris alm.PHO BIE tidak memenuhi unsur

pasal 1320 KUHPerdata, sesuai dengan Pasal 1321 KUHPerdata,

sehingga Surat Musyawarah Ahli Waris Tentang Pembagian Harta

Warisan alm. PHO BIE haruslah dinyatakan cacat hukum, tidak sah

dan tidak berkekuatan hukum dengan segala akibat hukumnya; ------

- Bahwa disamping hal tersebut diatas timbulnya Surat Musyawarah

Ahli Waris Tentang Pembagian Harta Warisan aim. PHO BIE tahun

2003 tersebut merupakan penyalahgunaan keadaan karena tidak

pemah ada musyawarah secara kekeluargaan terlebih dahulu sama

sekali, akan tetapi surat tersebut telah dipersiapkan oleh Tergugat dr,

23

tanpa ada musyawarah keluarga beberapa hari setelah alm. PHO

BIE meninggal dunia dan keluarga dalam keadaan masih berkabung

atas meninggalnya orang tua (PHO BIE), memont tersebut

digunakan oleh Tergugat dr untuk meminta tanda tangan para pihak

tanpa terlebih dahulu meniliti secara mendalam apa isinya, sehingga

tindakan tersebut jelas penyalah gunaan keadaan yang

mengakibatkan Surat tersebut cacat hukum, tidak sah serta tidak

berkekuatan hukum dengan segala akibat hukumnya; ; ------------------

- Bahwa oleh karena Penggugat dr merupakan ahli waris yang berhak

secara hukum atas harta bergerak maupun tidak bergerak milik aim.

PHO BIE termasuk objek sengketa(tanah seluas 11,27 HA dengan

Sertifikat Hak milik No.3/ Desa Lingga Tiga) maka berdasarkan Surat

Keterangan Waris Nomor 12/N/SKAW/2014 tertanggal 27 Januari

2014 yang dikeluarkan oleh Herlina, Notaris di Rantau Parapat,

maka Penggugat dr membalik namakan Sertifikat Hak milik No.

3/Desa Lingga Tiga yang pada mulanya atas nama PHO BIE keatas

nama Penggugat dr; ----------------------------------------------------------------

- Bahwa Penggugat dr selaku ahli waris dan berhak atas tanah

warisan alm. PHO BIE berupa tanah seluas 11,27 HA yang terletak

di Dusun Aden Batang, Desa Lingga Tiga, Kecamatan Bilah Hulu,

Kabupaten Labuhan Batu, dengan Sertifikat Hak Milik No. 3/ Desa

Lingga Tiga, berdasarkan Akta Jual Beli No.143/2014 tertanggal 09

Juni 2014, Penggugat dr telah mengalihkan/menjual objek tanah

tersebut kepada Turut Tergugat I (daiam konpensi); ----------------------

- Bahwa oleh karena Penggugat dr menjual tanah seluas 11,27 HA

(10,3 HA) dengan SertifikatHak Milik No.3/Desa Lingga Tiga adalah

merupakan milik Penggugat dr yang didapat dari warisan yang

ditinggalkan olen alm. PHO BIE, sehingga jual beli yang dilakukan

Penggugat dr kepada TIP JAN (Turut Tergugat I daiam konpensi)

sesuai dengan Akta Jual Beli No.143/2014 tertanggal 09 Juni 2014,

yang dibuat dihadapan Herlina,SH, PPAT Kab.Labuhan Batu,

haruslah dinyatakan sah dan berkekuatan hukum; ------------------------

- Bahwa oleh karena bukti-bukti yang Penggugat dr ajukan merupakan

bukti authentik, maka dimohonkan kepada Majelis Hakim yang

24

memeriksa dan mengadili perkara ini berkenan kiranya menjatuhkan

putusan serta merta (Uitvoerbaar bij voorrad) meskipun terdapat

perlawanan, banding dan kasasi; -----------------------------------------------

-------- Berdasarkan hal-hal yang telah dikemukakan tersebut diatas, maka

dimohonkan kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara

ini berkenan kiranya memberikan putusan daiam gugatan rekonpensi ini,

yang amarnya berbunyi sebagai berikut: ------------------------------------------------

1. Mengabulkan gugatan Penggugat dr seluruhnya; --------------------------------

2. Menyatakan dan menetapkan Penggugat dr selaku ahli waris alm.PHO

BIE meninggal dunia pada tanggal 01 Desember 2003 serta berhak atas

barang bergerak atau tidak bergerak milik alm.PHO BIE termasuk objek

sengketa; -----------------------------------------------------------------------------------

3. Menyatakan Surat Musyawarah Ahli Waris Tentang Pembagian Harta

Warisan pada tahun 2003, cacat hukum, tidak sah, tidak berkekuatan

hukum dengan segala akibat hukumnya; ------------------------------------------

4. Menyatakan sebidang tanah seluas + 11,27 HA, terletak di Dusun Aden

Batang, Desa Lingga Tingga, Kecamatan Bilah Hulu, Kabupaten

Labuhan Batu sesuai dengan Sertifikat Hak Milik Nomor 3/Desa Lingga

Tiga dan Kutipan Gambar Situasi No.12/1972 tertanggal22 Juni 1972

yang dikeluarkan Kantor Pertanahan Kabupaten Labuhan Batu, adalah

milik Penggugat dr yang didapat dari harta warisan alm PHO BIE; --------

5. Menyatakan sah dan berkekuatan hukum Akta jual beli Nomor 143/2014

tanggal 09 Juli 2014 antara Penggugat dr dengan TIP JAN (Turut

Tergugat I dk) yang dibuat dihadapan Herlina,SH, PPAT Kab.Labuhan

Batu; -----------------------------------------------------------------------------------------

6. Menyatakan putusan dalam perkara ini dapat dijalankan dengan serta

merta (Uitvoer baar bij vooraad) meskipun terdapat perlawanan,banding

dan kasasi; ---------------------------------------------------------------------------------

7. Menghukum Tergugat dr membayar ongkos-ongkos yang timbul dalam

perkara ini; ---------------------------------------------------------------------------------

Atau :

- Jika Pengadilan berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya;

25

-------- Menimbang, Bahwa terhadap gugatan Penggugat Konvensi / Tergugat

Rekonvensi, Turut Tergugat I / Penggugat III Rekonvensi memberikan

jawaban sekaligus mengajukan gugatan Rekonpensi pada pokoknya sebagai

berikut : -------------------------------------------------------------------------------------------

I. DALAM EKSEPSI

Bahwa Turut Tergugat I menolak dan membantah dengan tegas semua

dalil penggugat, kecuali terhadap hal-hal yang di akui secara tegas oleh

turut tergugat I dalam eksepsi, jawaban dan gugatan rekonpensi ini ;

A. Tentang Exceptie Declinatoir;

- Bahwa Pengadilan Negeri Rantauprapat tidak berwenang untuk

memeriksa dan mengadili perkara a quo karena gugatan

penggugat dalam perkara a quo adalah masalah harta warisan,

sedang kedudukan tergugat I adalah seorang yang beragama

Islam, sehingga yang berwenang untuk memeriksa dan memutus

perkara a quo adalah Pengadilan Agama Rantauprapat

(vide.pasal 49 Undang Undang No. 3 Tahun 2006 tentang

perubahan atas Undang Undang No. 7 Tahun 1989 tentang

peradilan agama), dengan demikian sudah cukup jelas bahwa

Pengadilan Negeri Rantauprapat tidak berwenang untuk

memeriksa dan memutus perkara ini ; -----------------------------------

B. Tentang Exceptie Disqualifikatoir.

- Bahwa penggugat bukanlah pihak yang berhak dalam

kapasitasnya untuk membatalkan akte jual beli No. 143/2014

tanggal 09 Juni 2014 yang dilakukan oleh tergugat I dan tergugat

II dengan turut tergugat I dihadapan turut tergugat II atas

sebidang tanah seluas + 11,27 ha dengan letak dan batas serta

ukuran sebagaimana tersebut dalam SHM No.3 tahun 1972 yang

saat ini telah dibalik nama menjadi atas nama Tip Jan (turut

tergugat I) oleh turut tergugat III selaku kepala kantor pertanahan

Kabupaten Labuhanbatu ; ---------------------------------------------------

- Bahwa kalau penggugat tidak memiliki kapasitasnya sebagai

pihak untuk membatalkan akte jual beli No. 143/2014 tanggal 09

Juni 2014 atas tanah terperkara, hal tersebut dikarenakan antara

26

penggugat dengan alm. Pho Bie tidak mempunyai hubungan

perdata, sebab dari 8 orang anak hasilperkawinan alm. Pho Bie

dengan Kwee Jeng Giok yang diakui sebagai anak kandungnya

adalah tergugat I dan tergugat II sesuai dengan surat petikan

dari daftar besar kelahiran No. 145 tanggal 13 Nopember 1967

atas nama Lie Kwang( tergugat I ) dan No. 60 tanggal 18 Maret

1971 atas nama Lie Mei (tergugat II) yang dikeluarkan oleh

pegawai luar biasa catatan sipil golongan Tionghoa

Rantauprapat, dimana dalam akte kelahiran tersebut telah

dicatatkan bahwa Lie Kwang dan Lie Mei telah diakui oleh Pho

Bie sebagai anak kandungnya berdasarkan penetapan hakim

Pengadilan Negeri Rantauprapat No.25/PERD-BS/1988/PN.Rap

tanggal 18 Mei 1988 masing masing tertanggal 24 Mei 1988

yang ditandatangani oleh Kepala Kantor Catatan Sipil Kabupaten

Labuhanbatu ; ------------------------------------------------------------------

- Bahwa dengan telah tercatatnya kedudukan tergugat I dan

tergugat II sebagai anak kandung Pho Bie dalam akte autentik,

maka secara yuridis terlahirlah hubungan perdata antara Pho Bie

dengan tergugat I dan tergugat II (vide. Pasal 280 BW s/d Pasal

281 BW), oleh karenanya surat musyawarah ahli waris tentang

pembagian harta warisan Pho Bie dengan Kwee Jeng Giok

tahun 2003 yang dijadikan sebagai dasar oleh penggugat untuk

membatalkan akte jual beli No. 143/2014 tanggal 09 Juni 2014

jelas tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat terhadap

kedelapan orang anak anak dari Pho Bie dan Kwee Jeng Giok,

karena antara aim. Pho Bie dengan penggugat tidak mempunyai

hubungan perdata dan tidak saling mewaris, sehingga secara

yuridis penggugat bukanlah pihak yang mempunyai kedudukan

dalam kapasitasnya sebagai pihak untuk mengajukan gugatan

perkara a quo, oleh karenanya gugatan penggugat tersebut

haruslah ditolak atau setidaknya dinyatakan tidak dapat diterima

(Niet onvankelijkverklaard) ; ------------------------------------------------

C. Tentang Exceptie error in Persona;

27

- Bahwa dari posita gugatan penggugat, ditariknya turut tergugat I

sebagai pihak dalam perkara a quo dikarenakan saat ini SHM

No. 3 Tahun 1972 telah dibalik nama menjadi atas nama turut

tergugat I, berdasarkan akte jual beli No. 143/2014 tanggal 09

Juni 2014 yang dibuat oleh tergugat I dan tergugat II dengan

turut tergugat I dihadapan turut tergugat II, oleh karenanya

penggugat berpendapat bahwa turut tergugat I harus dihukum

untuk mematuhi putusan perkara a quo ; -------------------------------

- Bahwa gugatan penggugat yang menempatkan kedudukan turut

tergugat I sebagai turut tergugat dalam perkara a quo jelas telah

salah pihak, sebab dengan telah dibalik namakan SHM No. 3

Tahun 1972 dari nama tergugat I dan tergugat II menjadi atas

nama turut tergugat I, secara yuridis turut tergugat I mempunyai

hubungan hukum yang sangat erat atas kepemilikan tanah

terperkara ; ----------------------------------------------------------------------

- Bahwa dalam praktek peradilan ditariknya turut tergugat sebagai

pihak dalam perkara hanyalah untuk lengkapnya para pihak

dalam surat gugatan, karena dalam praktek peradilan turut

tergugat bukanlah orang yang menguasai objek perkara,

sehingga dalam putusan perkara perdata yang telah berkekuatan

hukum tetap turut tergugat merupakan pihak yang tidak

berkewajiban untuk melakukan sesuatu, dalam arti tidak

diperintahkan untuk menyerahkan barang yang menjadi objek

terperkara, tetapi hanya untuk mematuhi isi putusan ; --------------

- Bahwa oleh karena saat ini SHM No. 3 Tahun 1972 telah dibalik

nama kepemilikannya dari nama tergugat I dan tergugat II

menjadi atas nama turut tergugat I berdasarkan akte jual beli No.

143/2014 tanggal 09 Juni 2014, maka seharusnya kedudukan

turut tergugat I dalam perkara a quo bukanlah sebagai turut

tergugat tetapi sebagai tergugat, karena turut tergugat I

mempunyai hubungan hukum yang sangat erat atas kepemilikan

dan penguasaan objek perkara, sehingga kekeliruan penggugat

dalam menempatkan kedudukan turut tergugat I sebagai pihak

dalam perkara a quo menunjukkan bahwa gugatan penggugat

28

mengandung cacat error in persona dan harus dinyatakan tidak

dapat diterima (Niet onvankelijkverklaard) ; ----------------------------

D. Tentang Exceptie Plurium Litis Consortium.

- Bahwa dalam posita surat gugatnya penggugat mendalilkan

bahwa objek perkara dalam perkara a quo adalah harta

peninggalan dari alm. Pho Bie dan almh. Kwee Jeng Giok, oleh

karenanya perbuatan tergugat I dan tergugat II dengan memiliki

atau mengalihkan hak dan kepemilikan SHM No. 3 / Desa Lingga

Tiga dari nama Pho Bie menjadi nama tergugat I dan tergugat II

dikategorikan sebagai perbuatan melawan hukum, sebab

berdasarkan surat musyawarah ahli waris tentang pembagian

harta warisan tahun 2003 yang ditandatangani oleh 8 orang anak

dari alm. Pho Bie dan almh. Kwee Jeng Giok, maka penggugat

juga turut mempunyai hak atas objek perkara ;l -----------------------

- Bahwa apabila uraian posita gugatan pengguat dalam perkara a

quo dicermati dan selanjutnya dihubungkan dengan petitum poin

6 surat gugat penggugat, maka perbuatan melawan hukum yang

diperkarakan oleh penggugat terhadap tergugat I dan tergugat II

dalam perkara a quo bukanlah perbuatan melawan hukum atas

pengalihan objek perkara yang dilakukan oleh tergugat I dan

tergugat II kepada turut tergugat I sebagaimana tersebut dalam

akte jual beli No. 143/2014 tanggal 09 Juni 2014, akan tetapi

perbuatan melawan hukum yang diperkarakan oleh penggugat

adalah perbuatan melawan hukum atas kepemilikan dan

pengalihan hak kepemilikan SHM No. 3/ Desa Lingga Tiga dari

nama Pho Bie menjadi nama tergugat I dan tergugat II ; -----------

- Bahwa oleh karena perbuatan melawan hukum yang

diperkarakan oleh penggugat dalam perkara a quo adalah

perbuatan melawan hukum yang dilakukan sesama ahli waris

dari alm. Pho Bie dan bukan sengketa dengan pihak ketiga atau

dengan turut tergugat I yang namanya tercantum sebagai pemilik

dalam SHM No.3 Tahun 1972 atas tanah perkara, maka dengan

29

tidak diturut sertakan dan ditetapkannya kedudukan seluruh ahli

waris dari aim. Pho Bie sebagai pihak dalam perkara ini, gugatan

penggugat yang demikian tidak memenuhi syarat formil sebagai

surat gugat, sehingga gugatan penggugat dalam perkara a quo

kurang pihak dan harus dinyatakan tidak dapat diterima ( Niet

onvan kelijk verklaard) ; ------------------------------------------------------

E. Tentang Exceptie Obscuur Libel.

- Bahwa gugatan perbuatan melawan hukum yang diuraikan oleh

penggugat pada posita surat gugatnya adalah obscuur dan tidak

mempunyai kepastian hukum, sebab apabila posita poin 8 dan

poin 9 surat gugat penggugat tersebut dicermati, maka dalam

surat gugat penggugat tersebut terdapat adanya dua perbuatan

melawan hukum yang dikemukakan oleh penggugat pada posita

surat gugatnya, yakni perbuatan melawan hukum tentang

pengalihan hak kepemilikan SHM No.3 tahun 1972 dari atas

nama Pho Bie menjadi atas nama tergugat I dan tergugat II (vide

posita poin 8), dan perbuatan melawan hukum tentang

pengalihan tanah terperkara yang dilakukan oleh tergugat I dan

tergugat II kepada turut tergugat I berdasarkan akte jual beli No.

143/2014 tanggal 09 Juni 2014 yang dibuat dihadapan turut

tergugat ll(vide posita poin9), dan hal tersebut turut tergugat I

kemukakan atas dasar dan fakta hukum berikut ini ; -----------------

- Bahwa pada posita poin 8 surat gugatnya penggugat

mendalilkan :"bahwa perbuatan tergugat I dan tergugat II dengan

memiliki dan atau mengalihkan hak dan kepemilikan SHM No.3/

Desa Lingga Tiga atas nama Pho Bie ke atas nama tergugat I

dan tergugat II di Kantor turut tergugat III ........... dst ,...........

dikategorikan sebagai perbuatan melawan hukum", Dan

selanjutnya pada posita poin 9 surat gugatnya penggugat

mendalilkan :

"bahwa berdasarkan akte jual beli No. 143/2014 tanggal 09 Juni

2014 yang diperbuat oleh turut tergugat II, oleh tergugat I dan

tergugat II telah menjual objek perkara kepada turut tergugat I,

30

dst, ..........................dikategorikan sebagai perbuatan melawan

hukum, dst........".

- Bahwa dengan adanya dua perbuatan melawan hukum

sebagaimana tersebut pada poin 8 dan poin 9 pada posita

gugatan penggugat, maka perbuatan melawan hukum yang

diperkarakan.oleh penggugat tidak jelas dan kabur, sebab

meskipun pada petitum poin 6 gugatan penggugat disebutkan

bahwa perbuatan melawan hukum yang dimaksudkan oleh

penggugat adalah pengalihan SHM No.3/Desa Lingga Tiga dari

nama Pho Bie menjadi nama tergugat I dan tergugat II, akan

tetapi dengan adanya dua perbuatan melawan hukum yang

didalilkan dalam satu surat gugat , dan dengan saling kontra

diksinya antara posita dengan petitum gugatan, surat gugatan

penggugat tersebut dikualifikasi sebagai surat gugat yang

obscuur ; -------------------------------------------------------------------------

- Bahwa selain adanya dua perbuatan melawan hukum yang

diuraikan oleh penggugat dalam surat gugatnya, demikian juga

bila gugatan penggugat dicermati, maka kedudukan penggugat

selaku ahli waris dari aim. Pho Bie tidak jelas serta apa yang

harus dilaksanakan oleh turut tergugat I dalam perkara a quo

juga tidak jelas, karena tidak diuraikan pada posita surat

gugatnya, tapi dimohonkan oleh penggugat dalam petitum

gugatannya,sehingga antara posita dengan petitum saling kontra

diksi. Padahal posita gugatan adalah uraian tentang hal hal yang

menjadi dasar dari petitum, dan kalau antara posita dengan

petitum gugatan penggugat saling kontradiksi, hal tersebut dapat

turut tergugat I kemukakan berikut ini ; ----------------------------------

- Bahwa pada posita surat gugatnya penggugat mengemukakan

bahwa kedudukan penggugat dalam perkara a quo adalah

selaku ahli waris dari alm. Pho Bie, akan tetapi dalam petitum

surat gugatnya penggugat tidak pernah memohon untuk

dinyatakan kedudukannya selaku ahli waris dari alm. Pho Bie,

demikian juga pada posita gugatannya penggugat tidak

menguraikan agar turut tergugat dihukum untuk mematuhi isi

31

putusan, akan tetapi pada petitum poin 10 dalam surat gugatnya

penggugat meminta agat turut tergugat I dihukum untuk

mematuhi isi putusan perkara a quo, sehingga dengan saling

kontradiksi antara posita dengan petitum gugatan, gugatan

penggugat tersebut dikualifikasi sebagai gugatan obscuur, dan

harus dinyatakan tidak dapat diterima (vide. Yurisprodensi

MARINo. 1075.K/Sip/1980) ; ------------------------------------------------

--------Berdasarkan uraian tersebut diatas cukup beralasan bagi Pengadilan

Negeri Rantauprapat untuk menyatakan tidak berwenang untuk memeriksa

dan memutus perkara ini, atau menolak dan setidak tidaknya menyatakan

gugatan penggugat tidak dapat diterima (Niet onvan kelijk verklaard) ; ---------

II. DALAM POKOK PERKARA.

- Bahwa segala sesuatu yang telah dikemukakan dalam eksepsi

diatas, secara mutatis mutandis turut tergugat I mohonkan kepada

majelis hakim yang terhormat agar dapat dimasukkan sebagai

pertimbangan dalam pokok perkara ini, dan dengan demikian tidak

perlu lagi diulangi ; ----------------------------------------------------------------

- Bahwa gugatan penggugat yang mendalilkan perbuatan tergugat I

dan tergugat II mengalihkan kepemilikan SHM No.3 tahun 1972 dari

nama Pho Bie menjadi nama tergugat I dan tergugat II dan

berdasarkan akte jual beli No. 143/2014 tanggal 09 Juni 2014

mengalihkan lagi kepada turut tergugat I dikategorikan sebagai

perbuatan melawan hukum, sebab berdasarkan surat musyawarah

ahli waris tentang pembagian harta waris tahun 2003 penggugat

juga turut mempunyai hak atas objek perkara, dalil dan alasan

penggugat tersebut haruslah ditolak sebab surat musyawarah ahli

waris tentang pembagian harta waris tahun 2003 yang dijadikan

sebagai dasar gugatan oleh penggugat dalam perkara a quo tidak

mempunyai kekuatan hukum terhadap penggugat untuk

menyatakan turut berhak atas harta peninggalan alm. Pho Bie ; ----

- Bahwa kalau surat musyawarah ahli waris tentang pembagian harta

waris tahun 2003tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat

terhadap penggugat untuk menyatakan turut berhak atas harta

32

peninggalan Pho Bie, karena semasa hidupnya alm. Pho Bie tidak

pernah menyatakan kedudukan penggugat sebagai anak kandung

berdasarkan akte autentik yang diatur oleh undang undang,

sehingga dengan tidak diakuinya penggugat sebagai anak kandung

Pho Bie, maka antara penggugat dan alm. Pho Bie tidak

mempunyai hubungan perdata dan tidak saling mewaris, karena

dari 8 orang anak hasil perkawinan Pho Bie dengan Kwee Jeng

Giok hanya tergugat I dan tergugat II yang mendapat pengakuan

sebagai anak kandung, dan pengakuan tersebut telah dicatatkan

dalam surat kelahiran masing-masing tertanggal 24 Mei 1988 yang

ditandatangani oleh Kepala Kantor Catatan Sipil Kabupaten

Labuhanbatu ; ----------------------------------------------------------------------

- Bahwa dengan telah dicatatkan kedudukan tergugat I dan tergugat

II sebagai anak kandung Pho Bie dalam surat kenal lahir masing

masing tertanggal 24 Mei 1988 yang ditandatangani oleh Kepala

Kantor Catatan Sipil Kabupaten Labuhanbatu (vide pasal 281 ayat

2 BW), maka tergugat I dan tergugat II dengan alm. Pho Bie telah

terjadi hubungan perdata dan saling mewaris, sebagaimana hal

tersebut ditegaskan dalam pasal 280 BW yang mengemukakan

:"dengan pengakuan terhadap anak diluar kawin, terlahirlah

hubungan perdata antara anak itu dan bapak atau ibunya: ; ----------

- Bahwa selain kedudukan penggugat tidak diakui sebagai anak

kandung oleh alm. Pho Bie, demikian juga semasa hidupnya baik

alm. Pho Bie maupun almh. Kwee Jeng Giok tidak pernah

meninggalkan wasiat kepada 8 orang anak anaknya terhadap harta

peninggalannya, sehingga meskipun tergugat I dan tergugat II turut

bertanda tangan dalam surat musyawarah ahli waris tentang

pembagian harta waris tahun 2003, akan tetapi dengan tidak

adanya wasiat dari alm. Pho Bie dan almh. Kwee Jeng Giok

terhadap harta peninggalannya kepada 8 orang anaknya, maka

berdasarkan Surat Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia

Republik Indonesia Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum

Nomor:AHU.2-AH.04.01-265, tertanggal 10 April 2013 tersebut

diatas, maka penggugat bukanlah orang yang berhak dalam

33

kedudukannya selaku pihak untuk membatalkan akte jual beli No.

143/2014 tanggal 09 Juni 2014 karena penggugat bukanlah selaku

ahli waris yang berhak terhadap harta peninggalan alm. Pho Bie ;

- Bahwa dari fakta hukum tersebut diatas, maka akte jual beli

No.143/2014 tanggal 09 Juni 2014 yang dibuat oleh tergugat I dan

tergugat II dengan turut tergugat I dihadapan turut tergugat II, serta

balik nama SHM No.3 tahun 1972 dari nama tergugat I dan

tergugat II menjadi nama turut tergugat I yang dilakukan oleh turut

tergugat III adalah sah dan mempunyai kekuatan hukum, karena

akte jual beli No.143/2014 tanggal 09 Juni 2014 ditandatangani

oleh orang yang berhak, sehingga sangatlah wajar apabila dalam

putusan perkara a quo akte jual beli No.143/2014 tanggal 09 Juni

2014 dan SHM No.3 Tahun 1972 yang telah dibalik nama menjadi

atas nama Tip Jan harus dinyatakan sah dan berkekuatan hukum

untuk membuktikan kalau turut tergugat I adalah yang berhak atas

tanah perkara, karena turut tergugat I adalah dinyatakan sebagai

pembeli yang beritikat baik atas tanah perkara ; --------------------------

- Berdasaran seluruh uraian tersebut diatas turut tergugat I

memohon kiranya kepada majelis hakim yang memeriksa dan

mengadili perkara ini berkenan untuk menolak gugatan penggugat

untuk seluruhnya, atau setidak tidaknya menyatakan gugatan

penggugat tidak dapat diterima ( Niet onvan kelijk verklaard), dan

menghukum penggugat untuk membayar biaya perkara dalam

perkara ini ; --------------------------------------------------------------------------

III. DALAM REKONPENSI.

- Bahwa penggugat dalam konvensi saat ini disebut sebagai tergugat

dalam rekonvesi, sedangkan turut tergugat I dalam konvensi saat

ini disebut sebagai penggugat dalam rekonpensi ; -----------------------

- Bahwa hal hal yang telah disampaikan dalam konvensi sudah

seyogianya dianggap sebagai dasar pula dalam gugatan

rekonpensi ini ; ---------------------------------------------------------------------

- Bahwa pada halaman 3 poin 9 dalam gugatan konvensinya

tergugat.dr menyatakan bahwa berdasaran akte jual beli No.

34

143/2014 tanggal 09 Juni 2014 yang diperbuat oleh turut tergugat

II.dk, oleh tergugat I.dr dan tergugat II.dk telah menjual objek

perkara kepada penggugat dr, sehingga dapat berakibat hilangnya

hak tergugat dr atas harta peninggalan orang tua tergugat dr, sebab

berdasarkan surat musyawarah ahli waris tentang pembagian harta

waris tahun 2003 tergugat dr turut mempunyai hak atas objek

perkara, sehingga perbuatan tergugat I dan tergugat II dk

mengalihkan objek perkara kepada penggugat dr dikategorikan

sebagai perbuatan melawan hukum, sedang akte jual beli

No.143/2014 yang lahir dari perbuatan melawan hukum atas objek

perkara haras dinyatakan tidak memiliki kekuatan hukum mengikat ;

- Bahwa gugatan konvensi tergugat dr yang menyebutkan bahwa

akte jual beli No.143/2014 yang diperbuat oleh tergugat I dan

tergugat II dk dengan penggugat dr dihadapan turut tergugat II dk

dikategori sebagai perbuatan melawan hukum, sehingga akte jual

beli tersebut harus dinyatakan tidak memiliki kekuatan hukum

mengikat karena lahir dari perbuatan melawan hukum, pernyataan

tergugat dr dalam gugatan konvensinya tersebut sangatlah

merugikan kedudukan dan menyebabkan tercemarnya nama baik

penggugat dr selaku pembeli yang ber itikad baik sebab surat

musyawarah ahli waris tentang pembagian harta waris tahun 2003

yang dijadikan sebagai dasar gugatan konpensinya oleh tergugat dr

tidak mempunyai dasar hukum ( recht groud ) untuk menyatakan

tergugat dr berhak atas tanah perkara, karena surat musyawarah

ahli waris tentang pembagian harta waris tahun 2003 tidak memiliki

kekuatan hukum mengikat terhadap tergugat dr untuk mewarisi

harta peninggalan dari alm. Pho Bie ; ---------------------------------------

- Bahwa kalau surat musyawarah ahli waris tentang pembagian harta

waris tahun 2003 tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat

terhadap tergugat dr, hal tersebut telah penggugat dr jelaskan

secara tegas pada bahagian eksepsi dan pokok perkara, bahwa

antara tergugat dr dengan alm. Pho Bie tidak mempunyai hubungan

perdata dan tidak saling mewaris, karena tergugat dr tidak pernah

35

diakui sebagai anak kandung dari alm. Pho Bie sebagai mana

dimaksud dalam pasal 280 BW jo pasal 281 BW ; -----------------------

- Bahwa dengan tidak diakuinya kedudukan tergugat dr sebagai anak

kandung alm. Pho Bie berdasarkan akte autentik, maka tergugat dr

tidak memiliki kapasitas dalam kedudukannya untuk membatalan

akte jual beli No.143/2014, oleh karenanya sangatlah patut apabila

dalam putusan perkara a quo penggugat dr dinyatakan sebagai

pembeli yang beritikad baik dan akte jual beli No.143/2014 tanggal

09 Juni 2014 serta SHM No.3 tahun 1972 yang telah dibalik nama

menjadi atas nama penggugat dr haras dinyatakan sah dan

berkekuatan hukum untuk menyatakan bahwa penggugat dr adalah

orang yang berhak atas tanah perkara, karena akte jual beli

No.143/2014 dibuat dan ditandatangani oleh pihak pihak yang

diperkenankan oleh undang undang ; ---------------------------------------

- Bahwa oleh karena akte jual beli No.143/2014 dibuat dan

ditandatangani oleh orang yang berwenang dan memenuhi

ketentuan undang undang, maka tindakan tergugat dr yang saat ini

masih tetap berusaha menguasai dan memetik hasil dari tanah

perkara, serta melarang pemborong/ rekanan yang telah dihunjuk

oleh penggugat dr untuk pekerjaan penumbangan tanaman karet

dan kelapa sawit yang sudah tidak berproduksi lagi sehingga haras

di replanting / diremajakan, sehingga tindakan tergugat dr tersebut

jelas telah menimbulkan keragian materi yang tidak sedikit yang

telah dikeluarkan oleh penggugat dr untuk pekerjaan/ pengelolaan

tanah perkara, oleh karenanya sangatlah wajar apabila tergugat dr

dihukum untuk membayar seluruh keragian yang telah dikeluarkan

oleh penggugat dr, serta memerintahkan tergugat dr untuk

menyerahkan tanah perkara dalam keadaan baik tanpa beban

apapun kepada penggugat dr selaku yang berhak atas tanah

perkara ; -----------------------------------------------------------------------------

- Bahwa selain terhalangnya penggugat dr untuk menguasai dan

mengelola objek perkara, demikian juga dengan adanya gugatan

konvensi tergugat dr yang tidak mengandung kebenaran dan tidak

mempunyai dasar hukum (recht groud), perbuatan tergugat dr

36

tersebut telah merabuat penggugat dr merasa difitnah, dan

dicemarkan nama baik atau dipermalukan, sehingga telah

menimbulkan kerugian bagi penggugat dr, baik kerugian secara

materil maupun secara imateril karena nama baiknya dirusak,

dengan tuduhan seolah olah penggugat dr telah melakukan

trndakan yang tidak sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku ;

- Bahwa oleh karenanya sudah cukup beralasan hukum jika tindakan

yang dilakukan oleh tergugat dr sebagaimana disebut diatas

dikualisir sebagai sebuah perbuatan melawan hukum (onrecht

matigedaad) ; -----------------------------------------------------------------------

- Bahwa selanjutnya atas kerugian materil, pengugat dr menuntut

tergugat dr untuk membayar uang ganti rugi sebesar Rp.

1.176.000.000,-(Satu Miliar Seratus Tujuh Puluh Enam Juta

Rupiah) yang telah dikeluarkan oleh penggugat dr berupa biaya

panjar yang telah dibayar kepada pemborong untuk pekerjaan

replanting tanah perkara, serta biaya jasa advokad/kuasa hukum

untuk menghadiri persidangan perkara ini yang harus dikeluarkan

oleh penggugat dr, dengan perincian sebagai berikut: ------------------

biaya penumbangan Rp. 5.000.000

biaya cincangperun/bakar /pembersihan lahan Rp. 6.000.000

biaya beko Rp. 50.000.000

biaya bibit karet 7.200 btg Rp. 30.000.000

biaya tanam Rp. 10.000.000

biaya pengacara Rp. 75.000.000

Jumlah Rp. 176.000.000

- Bahwa sedang untuk kerugian immateril (moril), penggugat dr

menuntut tergugat dr untuk membayar uang ganti rugi sejumlah Rp.

1.000.000.000,- (Satu Miliar Rupiah) ; ---------------------------------------

- Bahwa dengan demikian jumlah seluruh kerugian penggugat dr

baik materil maupun immateril (moril) adalah sebesar Rp.

1.176.000.000,-(Satu Miliar Seratus Tujuh Puluh Enam Juta

Rupiah) ; -----------------------------------------------------------------------------

- Bahwa untuk menjamin agar gugatan rekonpensi penggugat dr

tidak menjadi hampa (illusoir) apabila semua tuntutan ganti rugi

37

tersebut diatas, serta gugatan rekonpensi atas objek perkara

dikabulkan dalam putusan perkara a quo, penggugat dr memohon

kepada Pengadilan Negeri Rantauprapat untuk meletakkan sita

jaminan (conservatoir beslag) atas harta milik tergugat dr yaitu 1

(satu) bangunan ruko yang terletak di jalan Pangeran diponegoro

No. 81.B (toko Era Baru) Kelurahan Kartini Kecamatan Rantau

Utara Kabupaten Labuhanbatu, serta sebidang tanah yang menjadi

objek perkara seluas 11,27 Ha yang terletak di Dusun Adian Batang

Desa Lingga Tiga Kecamatan Bilah Hulu Kabupaten Labuhanbatu

dengan batas dan ukuran sebagaimana tersebut dalam SHM No.3

Tahun 1972 atas nama Tip Jan ; ----------------------------------------------

- Bahwa untuk menjamin dilaksanakannya putusan perkara ini

nantinya oleh tergugat dr, maka patut dan wajar apabila tergugat dr

dihukum untuk membayar uang paksa (Dwangsoom) sebesar Rp.

1.000.000,- ( Satu Juta Rupiah) setiap harinya kepada penggugat

dr apabila tergugat dr lalai melaksanakan isi putusan yang telah

berkekuatan hukum tetap (Inkracht van Gewijsde); ----------------------

- Bahwa karena gugatan penggugat dr dalam perkara ini didasarkan

pada bukti bukti yang autentik pula, berdasarkan pasal 180 HIR,

penggugat dr memohon kepada majelis hakim untuk menetapkan

bahwa putusan dapat dilaksanakan terlebih dahulu (uitvoerbaar

bijvooraad), walaupun ada banding, kasasi dan verzet ; ---------------

-------- Berdasarkan seluruh uraian diatas, turut tergugat I / penggugat dr

mohon kepada majelis hakim agar berkenan kiranya mengambil putusan

sebagai berikut : --------------------------------------------------------------------------------

I. DALAM EKSEPSI

- Menyatakan menerima dan mengabulkan eksepsi turut tergugat I

untuk seluruhnya ; -----------------------------------------------------------------

- Menyatakan Pengadilan Negeri Rantauprapat tidak berwenang

untuk memeriksa dan memutus perkara ini ;

- Menghukum penggugat untuk membayar seluruh biaya yang timbul

dalam perkara ini ; ----------------------------------------------------------------

II. DALAM POKOK PERKARA

38

- Menyatakan menolak gugatan penggugat untuk seluruhnya

- Atau : Setidak-tidaknya menyatakan gugatan penggugat tidak dapat

diterima ; -----------------------------------------------------------------------------

- Menghukum penggugat untuk membayar seluruh biaya yang timbul

dalam perkara ini ; ----------------------------------------------------------------

III. DALAM REKONPENSI

- Mengabulkan gugatan penggugat dalam rekonpensi untuk

seluruhnya ; -------------------------------------------------------------------------

- Menyatakan sah dan berharga sita jaminan (conservatoir beslag)

dalam perkara ini ; ----------------------------------------------------------------

- Menyatakan tergugat dr telah melakukan perbuatan melawan

hukum (onrechtmatige daad) ; -------------------------------------------------

- Menyatakan sah dan berharga akte jual beli Nomor 143/2014

tanggal 09 Juni 2014 atas tanah perkara ; ---------------------------------

- Menyatakan sah dan berharga Sertifikat Hak Milik No.3 Tahun 1972

yang telah dibalik nama menjadi atas nama Tip Jan oleh turut

tergugat III berdasarkan akte jual beli No. 143/2014 tanggal 09 Juni

2014 ; ---------------------------------------------------------------------------------

- Menyatakan penggugat dr adalah orang yang berhak atas tanah

perkara ; -----------------------------------------------------------------------------

- Memerintahkan tergugat dr atau orang lain yang mendapat hak

atas tanah perkara untuk menyerahkan tanah perkara serta seluruh

tanaman yang tumbuh diatasnya kepada penggugat dr dalam

keadaan baik tanpa beban apapun juga ; ----------------------------------

- Menghukum tergugat dr oleh karenanya untuk membayar kepada

penggugat dr kerugian materil sejumlah Rp. 176.000.000,- (Seratus

Tujuh Puluh Enam Juta Rupiah) dan ganti kerugian immateril

(moril) sejumlah Rp. 1.000.000.000,- (Satu Miliar Rupiah) sehingga

besar total ganti kerugian keseluruhan adalah Rp. 1.176.000.000,-

(Satu Miliar Seratus Tujuh Puluh Enam Juta Rupiah) ; -----------------

- Menghukum tergugat dr untuk membayar uang paksa

(Dwangsoom) sebesar Rp. 1.000.000,-(Satu Juta Rupiah) sehari,

setiap ia lalai memenuhi isi putusan terhitung sejak putusan

39

berkekuatan hukum tetap (inkracht vangewisjde) hingga

dilaksanakan oleh tergugat dr ; ------------------------------------------------

- Menyatakan putusan dalam perkara gugat rekonpensi ini dapat

dilaksanakan terlebih dahulu walaupun ada banding, kasasi dan

verzet ; -------------------------------------------------------------------------------

- Menghukum tergugat dr untuk membayar segala biaya yang timbul

dalam perkara ini ; ----------------------------------------------------------------

IV. DALAM KONPENSI DAN DALAM REKOPENSI

- Menghukum penggugat dalam konpensi/tergugat dalam rekopensi

untuk membayar seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini ; ------

- Atau:Jika Pengadilan berpendapat lain Mohon putusan yang seadil

adilnya (ex aequo etbono);

-------- Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat Konvensi / Tergugat

Rekonvensi, Turut Tergugat II memberikan jawaban yang pada pokoknya

sebagai berikut : --------------------------------------------------------------------------------

DALAM KONPENSI

A. TENTANG EKSEPSIE.

1. Bahwa Turut Tergugat II dengan tegas membantah / menolak

seluruh dalil -dalil gugatan sepanjang yang diakui dengan tegas

didalam eksepsie ini ; --------------------------------------------------------------

2. Bahwa gugatan penggugat ternyata tidak lengkap, karena tidak

diikutsertakan semua ahli waris sebagai pihak dalam perkara ini, hal

initelah dijelaskan dalam gugatan pada point 4 (Empat) serta didalam

petitum pada point 3 (Tiga) baik sebagai pihak Penggugat / Tergugat

atau Turut Tergugat ; ---------------------------------------------------------------

3. Bahwa gugatan penggugat ternyata tidak sempurna, setentang

kedudukan subyek hukum didalam gugatan, dimana pembeli objek

terperkara yang bernama TIP JAN seharusnya dijadikan Tergugat

bukan sebagai Turut Tergugat I ; ----------------------------------------------

40

-------- Berdasarkan dalil tersebut diatas, Penggugat beranggapan bila

kedudukannya dijadikan Turut Tergugat I bukan sebagai Tergugat,

maka tidak berhak melakukan upaya hukum dan tunduk begitu saja

dalam perkara ini, oleh karenanya pengertian Turut Tergugat tidak

dipahami oleh Penggugat sebagai pihak dalam suatu perkara perdata,

pada hal turut Terugugat I sebenarnya sangat berperan dalam

perolehan Hak Atas Tanah Kebun yang dimiliki oleh Tergugat I dan

Tergugat II, oleh karenanya kesalahan penempatan pihak-pihak atau

subyek hukum serta tidak lengkapnya para pihak sebagaimana

didalilkan diatas, maka Gugatan harus dinyatakan tidak dapat diterima

(Niet Ontvan Kelijke Veklaard) ; -----------------------------------------------------

B. TENTANG POKOK PERKARA.

- Bahwa turut Tergugat II menolak seluruh dalil-dalil gugatan

penggugat sepanjang yang diakui dengan tegas didalam jawaban

pokok perkara ini ; ------------------------------------------------------------------

- Bahwa untuk tidak diulangi kembali akan hal-hal yang telah diuraikan

dalam Eksepesie tersebut diatas, dianggap telah termasuk dalam

jawaban pokok perkara dibawah ini ; ------------------------------------------

- Bahwa dalil gugatan penggugat pada point 4 (Empat) setentang

surat Musyawarah ahli waris serta ditandatangani yang dibuat pada

tahun 2003, belum dapat dijadikan dasar hukum untuk memiliki

kembali kebun tersebut, sebab bila surat yang diperbuat oleh

Penggugat sendiri lalu Penggugat mendatangi seluruh ahli waris

kerumah masing-masing, tanpa ada musyawarah kekeluargaan

dalam suatu tempat, maka terdapat suatu paksaan untuk

menandatanganinya, maka surat itu tidak dapat dijadikan bukti surat,

hal ini dijelaskan didalam Yurisprodensi M.A. tanggal 07 Agustus

1975 No. 132/K/Sip/1975 ; --------------------------------------------------------

- Bahwa benar Turut Tergugat II telah mengeluarkan Surat

Keterangan Ahli Waris atas nama para ahli waris mendiang PHO BIE

dan KWEE JENG GIOK berdasarkan Surat Bukti Asli yang

diperlihatkan kepada Turut Tergugat II, Surat mana sekarang berada

sama Tergugat, sedangkan dasar hukum Turut Tergugat II

41

mengeluarkannya adalah Peraturan Menteri Negara AgrariaKepala

Badan Pertanahan Nasional No. 3 Tahun 1997, Pasal 111 ayat 1

butir 4 JO Surat Direktorat Pendaftaran Tanah Tanggal 20 Desember

1969 No. 12 / 63 / 12 / 1969, dijelaskan bahwa untuk Warga Negara

Indonesia Muslim Surat Keterangan Ahli Waris yang dibuat oleh Para

Ahli Waris disaksikan 2 (Dua) orang saksi dan dikuatkan oleh Kepala

Desa / Kelurahan dan Camat, sedangkan bagai Warga Negara

Indonesia Keturunan Tionghoa Akta Keterangan Ahli Waris dibuat

oleh Notaris, sedangkan untuk arab india BHP ; ---------------------------

- Bahwa berdasarkan Bukti Surat Keterangan Kelahiran Asli atas

nama LIE KWANG (Tergugat I) serta LIE MEI (Tergugat II) yang

dibuat oleh Pegawai Luar Biasa Catatan Sipil di Rantauprapat,

dirnana dijelaskan bahwa atas nama LIE KWANG berdasarkan

Penetapan Hakim Pengadilan Negeri Rantauprapat No. 25 / PERD -

BS / 1988 / PN - RAP, tertanggal 14 Mei 1988, dimana semasa hidup

mendiang PHO BIE telah mengakui LIE KWANG sebagai anak

kandungnya, sedangkan Penggugat serta Para Ahli Waris lainnya

tidak diakui anak kandungnya melainkan anak diluar nikah ; -----------

- Bahwa berdasarkan Penetapan Hakim Pengadilan Negeri

Rantauprapat atas kedua ahli waris yaitu LEI KWANG serta LIE MEI,

secara hukum hak keperdataan jatuh kepada Tergugat I dan

Tergugat II, hal ini berdasarkan pada pasal 280 BW serta pasal 281

BW berbunyi : dengan pengakuan yang dilakukan terhadap anak

diluar kawin, timbullah hubungan perdata antara anak dan Bapak

atau Ibunya, berdasarkan pasal tersebut diatas Para Tergugat

berhak mewarisi harta peninggalan orang tuanya, termasuk Hak Milik

No. 3/ Lingga Tiga, baik untuk diusahakan maupun untuk dialihkan

kepada Pihak Lain asal uang pengalihan tersebut telah diterima para

ahli waris semuanya ; --------------------------------------------------------------

- Bahwa selanjutnya para Tergugat dan Para Ahli Waris juga

mengajukan permohonan melalui Turut Tergugat II yang ditujukan

kepada Kantor Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia

Republik Indonesia di Jakarta tentang Surat Wasiat atas Nama

Kedua mendiang para orang tua para ahli waris, hal hasil

42

diterangkan bahwa untuk PHO BIE berdasarkan Surat No. AHU.2-

AH.04.01-2655 dinyatakan tidak terdaftar di Subdirektorat Harta

Peninggalan, begitu juga atas nama KWEE JEG GIOK No.

AHU.2.AH.04.01-2577, Surat mana asli sama para Tergugat ; --------

- Bahwa dalil gugatan Penggugat pada point 7 (Tujuh) mengatakan

pengalihan hak atas Kepemilikan Sertifikat No. 03 / Desa Lingga

Tiga atas nama PHO BIE keatas nama Tergugat I dan Tergugat II

dibuat dikantor Turut Tergugat II, Hal ini tidak benar karena yang

berwenang untuk mengalihkan nama adalah dikantor Turut Tergugat

III ; ---------------------------------------------------------------------------------------

- Berdasarkan dalil gugatan Penggugat pada point 9 (Sembilan)

berbunyi : bahwa Akta Jual Beli No. 143/2014, tertanggal 09 Juni

2014 yang dibuat oleh Turut Tergugat II setentang pengalihan hak

dari para Tergugat kepada Turut Tergugat I adalah perbuatan

melawan hukum, serta tidak memiliki hukum mengikat, Berdasarkan

dalil diatas harus dikesampingkan sebab sebelum ditandatangani

Akta Jual Beli tersebut, telah dilakukan permohonan Cek Bersih atas

Sertifikat No. 3 / Desa Lingga Tiga atas nama para Tergugat dikantor

Turut Tergugat III, Dalam arti Sertifikat mana tidak ada masalah

hukum dari pihak lain atau instansi pemerintah, bahkan Para

Tergugat telah memenuhi persyaratan yang lainnya, hal ini sesuai

dengan pasal 1320 BW dan pasal 1457 BW oleh karena turut

Tergugat I sebagai pembeli yang ber'itikad baik harus dilindungi oleh

Undang-Undang, hal ini tertuang dalam Yurisprudensi M.A tertanggal

26 Desember 1958 No. 251 / K / Sip / 1958 ; -------------------------------

- Bahwa dalil gugatan Penggugat, baik dalam posita maupun didalam

petitum gugatan tidak ada menyatakan bahwa Penggugat serta para

Tergugat dan para ahli waris lainnya menyatakan sebagai ahli waris

yang sah dari mendiang PHO BIE dan KWEE JENG GIOK.

-------- Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas, dengan ini dimohonkan

agar kiranya Bapak Ketua Majelis Hakim & Anggota yang terhormat didalam

memeriksa dan mengadili perkara perdata ini segera mengambil keputusan

atau suatu putusan yang adil dan bijaksana, dengan menyatakan menolak

43

seluruh gugatan Penggugat dan atau setidak-tidaknya menyatakan gugatan

Penggugat tidak-dapat diterima, serta membebankan biaya perkara ini

kepada Penggugat seluruhya ; -------------------------------------------------------------

-------- Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat, Turut Tergugat III

mengajukan Jawaban yang pada pokoknya sebagai berikut : --------------------

1. Bahwa benar Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Labuhan Batu

(Turut Tergugat III) telah menerbitkan Sertifikat Hak Milik No. 3/Lingga

Tiga atas nama K. Sagala terletak di Jalan Desa Lingga Tiga Kecamatan

Bilah Hulu, Kabupaten Labuhan Batu dengan luas 11, 27 Ha sesuai

dengan Buku Tanah Hak Milik No. 3/ Lingga Tiga Atas Nama K. Sagala;

2. Bahwa berdasarkan Akta Jual Beli No. 72/I/B.Hulu/1987 tanggal 16

Desember 1987 yang diperbuat dihadapan Wasiati Basoeki, SH Notaris

di Kabupaten Labuhan Batu beralih kepada PHO BIE; ------------------------

3. Bahwa berdasarkan surat keterangan Ahli Waris No. 12/N/SKAW/2014

tanggal 27 Januari 2014 diperbuat dihadapan Harlina, SH Notaris dan

PPAT di Kabupaten Labuhan Batu sertifikat Hak milik No. 3/Lingga Tiga

An. PHO BIE beralih kepada 1. Lie Kwang (PHO LIE KWANG/MHD

ALFIAN), 2. LIE MEI (PHO LIE MEI); -----------------------------------------------

4. Bahwa benar berdasarkan akta jaul beli No. 143/2014 tanggal 09 Juni

2014 diperbuat dihadapan Herlina, SH Notaris dan PPAT di Kabupaten

Labuhan Batu sertifikat Hak Milik No. 3/ Lingga Tiga 1. LIE KWANG

(PHO LIE KWANG/MHD ALFIAN), 2. LIE MEI (PHO LIE MEI) beralih

kepada TIP JAN; --------------------------------------------------------------------------

5. Bahwa benar sertifikat Hak Milik No. 3/ Lingga Tiga atas nama TIP JAN

sesuai dengan buku Tanah Hak Milik no 3/ Lingga Tiga terpasang Hak

tanggungan oleh Bank Mestika Dharma dengan Hak Tanggungan No.

152/2014 tanggal 07 Juni 2014 yang diperbuat oleh dan dihadapan

Herlina, SH Notaris dan PPAT di Kabupaten Labuhan Batu; -----------------

-------- Berdasarkan dalil-dalil dan uraian-uraian tersebut diatas, maka mohon

kepada Majelis Hakim yang terhormat yang memeriksa dan mengadili

perkara a quo memberikan putusan yang amarnya sebagai berikut : ----------

44

1. Menyatakan segala perbuatan hukum Terut Tergugat III ic Kepada

Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Labuhan Batu pada sertifikat hak

milik No. 3/ Lingga Tiga atas nama TIP JAN telah sesuai dengan

prosedur dan ketentuan hukum yang berlaku;

2. Menyatakan sertifikat hak milik no. No. 3/ Lingga Tiga adalah sah,

berharga dan mempunyai kekuatan hukum ; --------------------------------------

3. Apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil-

adilnya ; -------------------------------------------------------------------------------------

-------- Menimbang, bahwa atas Gugatan Penggugat dan Jawaban Para

Terguat tersebut, Pengadilan Negeri Rantauprapat telah menjatuhkan

putusan pada tanggal 12 Nopember 2014 Nomor : 28/Pdt.G/2014/PN Rap

yang amarnya sebagai berikut : ------------------------------------------------------------

DALAM EKSEPSI

- Menolak eksepsi Tergugat I dan Tergugat II, Turut Tergugat I dan Turut

Tergugat II ; -------------------------------------------------------------------------------

DALAM PROVISI

- Menolak permohonan provisi Penggugat ; ----------------------------------------

DALAM POKOK PERKARA

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian ; ----------------------------

2. Menyatakan sah dan berharga Surat Hak Milik No.3 / Desa Lingga Tiga

atas nama Pho Bie dan Kutipan Gambar Situasi No.12 / 1972

dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pendaftaran Tanah Daerah Kabupaten

Labuhan Batu pada tanggal 22 Juni 1972 ; ---------------------------------------

3. Menyatakan sah dan berharga Surat Musyawarah Ahli Waris Tentang

Pembagian Harta Warisan pada tahun 2003 ; ------------------------------------

4. Menyatakan tanah kebun seluas + 11,27 Hektar, terletak di dusun Aden

Batang, Desa Lingga Tiga, Kec. Bilah Hulu, Kab. Labuhan Batu,

sebagaimana tanda bukti Hak Milik No.3 / Desa Lingga Tiga atas nama

PHO BIE dan Kutipan Gambar Situasi No.12 / 1972 dikeluarkan oleh

Kepala Kantor Pendaftaran Tanah Daerah Kabupaten Labuhan Batu

pada tanggal 22 Juni 1972 adalah harta peninggalan mendiang PHO BIE

yang belum terbagi ; ---------------------------------------------------------------------

45

5. Menyatakan perbuatan Tergugat I dan Tergugat II dengan mengalihkan

hak dan kepemilikan Sertifikat Hak Milik No.3 / Desa Lingga Tiga atas

nama PHO BIE ke atas nama Tergugat I dan Tergugat II adalah

perbuatan melawan hukum ; ----------------------------------------------------------

6. Menyatakan Akta Jual Beli No.143 / 2014 tanggal 09 Juni 2014 diperbuat

oleh Turut Tergugat II atau pun Akta / Surat lain yang lahir dari perbuatan

melawan hukum oleh Tergugat I dan Tergugat II diatas objek perkara

dalam perkara ini tidak memiliki kekuatan hukum mengikat ; ----------------

7. Menghukum Turut Tergugat I, Turut Tergugat II dan Turut Tergugat III

untuk mematuhi isi putusan dalam perkara ini ; ----------------------------------

8. Menolak gugatan Penggugat untuk selebihnya;

DALAM KONVENSI DAN REKONPENSI

- Menghukum Para Tergugat Konvensi / Para Penggugat Rekonvensi untuk

membayar biaya perkara sejumlah Rp.1.591.000 (satu juta lima ratus

sembilan puluh satu ribu rupiah) ; ----------------------------------------------------

------ Menimbang, bahwa terhadap putusan Pengadilan Negeri Rantauprapat

tanggal 12 Nopember 2014 Nomor : 28/Pdt.G/2014/PN Rap tersebut, Kuasa

Hukum Tergugat I dan II Konvensi / Penggugat I dan II Rekonvensi /

Pembanding I dan II telah mengajukan permohonan banding yang dibuat

dihadapan Panitera Pengadilan Negeri Rantauprapat dengan Akte

Pernyataan Permohonan Banding tanggal 18 November 2014 Nomor

28/Pdt.G/2014/PN Rap.; ----------------------------------------------------------------------

-------- Menimbang, bahwa permohonan banding yang diajukan Kuasa

Hukum Tergugat I dan II Konvensi / Penggugat I dan II Rekonvensi /

Pembanding I dan II tersebut telah diberitahukan dengan sah dan patut

kepada Kuasa Hukum Turut Tergugat I Konvensi / Penggugat III Rekonvensi

/ Pembanding III pada tanggal 15 Januari 2015, Kepada Penggugat

Konvensi / Tergugat Rekonvensi / Terbanding pada tanggal 18 November

2014, kepada Turut Tergugat II Konvensi / Pembanding IV tanggal 19

November 2014, dan kepada Turut Tergugat III Konvensi / Turut Terbanding

pada tanggal 26 November 2014 ; --------------------------------------------------------

46

------ Menimbang, bahwa terhadap putusan Pengadilan Negeri Rantauprapat

tanggal 12 Nopember 2014 Nomor : 28/Pdt.G/2014/PN Rap tersebut, Kuasa

Hukum Turut Tergugat I Konvensi / Penggugat III Rekonvensi / Pembanding

III telah mengajukan permohonan banding yang dibuat dihadapan Panitera

Pengadilan Negeri Rantauprapat dengan Akte Pernyataan Permohonan

Banding tanggal 24 November 2014 Nomor 28/Pdt.G/2014/PN Rap ; ----------

-------- Menimbang, bahwa permohonan banding yang diajukan Kuasa

Hukum Turut Tergugat I Konvensi / Penggugat III Rekonvensi / Pembanding

III tersebut telah diberitahukan dengan sah dan patut kepada Penggugat

Konvensi / Tergugat Rekonvensi / Terbanding pada tanggal 27 November

2014, kepada Kuasa Hukum Tergugat I dan II Konvensi / Penggugat I dan II

Rekonvensi / Pembanding I dan II pada tanggal 15 Desember 2014, kepada

Turut Tergugat II Konvensi / Pembanding IV pada tanggal 5 November 2014

dan kepada Turut Tergugat III Konvensi / Turut Terbanding pada tanggal 26

November 2014 ; -------------------------------------------------------------------------------

------ Menimbang, bahwa terhadap putusan Pengadilan Negeri Rantauprapat

tanggal 12 Nopember 2014 Nomor : 28/Pdt.G/2014/PN Rap tersebut, Turut

Tergugat III Konvensi / Pembanding IV telah mengajukan permohonan

banding yang dibuat dihadapan Panitera Pengadilan Negeri Rantauprapat

dengan Akte Pernyataan Permohonan Banding tanggal 24 November 2014

Nomor 28/Pdt.G/2014/PN Rap ; -----------------------------------------------------------

-------- Menimbang, bahwa permohonan banding yang diajukan Turut

Tergugat III Konvensi / Pembanding IV tersebut telah diberitahukan dengan

sah dan patut kepada Penggugat Konvensi / Tergugat Rekonvensi /

Terbanding pada tanggal 8 Desember 2014, kepada Kuasa Hukum

Tergugat I dan II Konvensi / Penggugat I dan II Rekonvensi / Pembanding I

dan II pada tanggal 5 Februari 2015, kepada Kuasa Hukum Turut Tergugat I

Konvensi / Penggugat III Rekonvensi / Pembanding III pada tanggal 16

Desember 2014 dan kepada Turut Tergugat III Konvensi / Turut Terbanding

pada tanggal 9 Desember 2014 ; ----------------------------------------------------------

47

-------- Menimbang, bahwa Sehubungan dengan Permohonan Banding

tersebut, Kuasa Hukum Tergugat I dan II Konvensi / Penggugat I dan II

Rekonvensi / Pembanding I dan II mengajukan Surat Memori Banding yang

telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Rantauprapat pada

tanggal 11 Desember 2014 yang isinya sebagai berikut : --------------------------

I. Tentang keputusan hukum Pengadilan Negeri Rantauprapat telah keliru

dan tidak cukup memberikan pertimbangan hukumnya seta salah

menerapkan hukum (Onvoldoende Gemotiveerd);

1.1. Bahwa Pengadilan Negeri Rantauprapat, yang memeriksa dan

mengadili serta memberikan putusan hukum dalam perkara yang

disbanding ini, telah bertindak tidak cermat dan kurang hati-hati,

karena tidak mempertimbangkan dengan seksama jawaban

Pembanding tertanggal 23 Juli 2014 dan bukti-bukti yang

Pembanding ajukan baik bukti tertulis maupun keterangan saksi-

saksi untuk membuktikan bahwa Terbanding bukanlah anak kandung

dari alm.PHO BIE dan bukan ahli waris alm.PHO BIE, sehingga tidak

berhak atas objek sengketa;

1.2. Bahwa disamping hal tersebut diatas dalam memberikan

pertimbangan hukumnya, Pengadilan Negeri Rantauprapat tidak

menyebutkan dasar hukum putusannya serta alasan-alasan dan

dasar hukum dari putusannya juga pasal-paal serta hukum yang

tertulis maupun tidak tertulis yang menjadi dasar pertimbangannya;

1.3. Bahwa didalam putusan perkara yang dibanding ini Pengadilan

Negeri Rantauprapat sama sekali tidak menguraikan secara singkat

ringkasan dan lingkup pembuktian berupa alat bukti tertulis yang

diajukan oleh masing-masing pihak Penggugat maupun Tergugat

serta keterangan saksi-saksi yang diajukan oleh Penggugat dan

Tergugat-Tergugat serta didalam amar putusan sama sekali tidak

mencantumkan apakah gugatan rekonpensi dikabulkan atau tidak,

sehingga tidak mememuhi syarat formulasi suatu putusan yang telah

ditentukan oleh hukum acara perdata yang berlaku di Indonesia,

sehingga merupakan putusan yang tergesa-gesa serta dipaksakan

untuk diputus;

48

1.4. Bahwa dengan tidak cukup memberikan pertimbangan mengenai

jawaban, bukti-bukti tertulis serta saksi-saksi yang Pembanding

ajukan serta dasar hukum dan pasal-pasal, juga hukum yang tertulis

maupun tidak tertulis dan tidak memenuhi syarat formulasi suatu

putusan berarti keputusan hukum Pengadilan Negeri Rantauprapat

tersebut jelas bertentangan dengan undang-undang dan hukum

acara perdata yang berlaku di Peradilan Indonesia,khususnya yaitu :

a. Undang-Undang No.14 tahun 1970 pasal 23 ayat (1) jo Undang-

Undang No. 4 tahun 2004 pasal 25 ayat (1) jo Undang-Undang

No.48 tahun 2009;

b. Pasal 188 ayat (2) jo Pasal 195 ayat (1) dan ayat (2) RBG atau

pasal 178 ayat (2) jo pasal 184 ayat (2) HIR;

c. Surat Edaran Mahkamah Agung RI No.3 tahun 1974 tertanggal

25 Nopember 1974 butir 1 sampai dengan 5;

1.5. Bahwa dengan demikian Pengadilan Negeri Rantauprapat, jelas

telah terbukti memberikan pertimbangan hukum yang onvoldoende

gemotiveerd dalam perkara yang disbanding ini, sehingga haruslah

dibatalkan ditingkat banding di Pengadilan Tinggi Medan;

1.6. Bahwa untuk mendukung hal tersebut diatas, perkenankanlah

Pembanding mengemukakan Yuresprudensi Mahkamah Agung RI,

antara lain berbunyi sebagai berikut :

a. Keputusan hukum Mahkamah agung RI tertanggal 26 September

1985 No.1604 K/Sip/1984, yang amar pertimbangan hukumnya

berbunyi sebagai berikut :

“ Dalam hal suatu putusan Pengadilan, yang ternyata didasari

pertimbangan-pertimbangan yang kurang lengkap (onvoldoende

gemotiveerd) maka Mahkamah Agung dapat membatalkan

putusan tersebut”

b. Keputusan hukum Mahkamah agung RI tertanggal 22 Juli 1970

No.636 K/Sip/1969, yang amar pertimbangan hukumnya

berbunyi sebagai berikut :

c. “ Mahkamah Agung menganggap perlu untuk meninjau

keputusan Pengadilan Negeri/Pengadilan Tinggi yang kurang

cukup dipertimbangkan (onvoldoende gemotiveerd)”

49

II. Tentang pertimbangan Pengadilan Negeri Rantauprapat telah keliru dan

salah menerapkan hukum tentang sahnya perkawinan serta melanggar

pasal 71 sampai dengan pasal 81 KUHPerdata jo pasal 100 KUHPerdata.

1.1. Bahwa apabila diperhatikan pertimbangan hukum Pengadilan

Negeri Rantauprapat pada halaman 51 alenea 2 sampai dengan

alenea 5 yang berbunyi sebagai berikut :

“Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P-5 berupa surat keterangan

yang dikeluarkan oleh Pengurus Vihara Sila Maitreya tanggal 02

Januari 2014 menerangkan bahwa telah terjadi pernikahan antara

alm. Pho Bie dengan alm. Kwee Jeng Giok pada tanggal 15 Maret

1955 berdasarkan agama Budha dengan pendeta yang bernama Li.

Hal ini juga diperkuat dengan keterangan saksi yaitu 1 Lis Ramli, dan

saksi Poh tzu tap alias Ponijan;

“Menimbang, bahwa namun dalam bukti-bukti yang diajukan oleh

Penggugat maupun Tergugat I dan Tergugat II benar tidak ada

diterangkan bahwa alm.Phoe Bie dengan alm. Kwee Jeng Giok

perkawinannya telah tercatat dalam catatan sipil;

“Menimbang, bahwa akan tetapi ternyata Pemerintah Daerah

Kabupaten/Kotamadya Tingkat II Labuhan Batu ternyata ada

mengeluarkan Kartu Keluarga atas nama Phoe Bie yang

mencatumkan bahwa Phoe Bie selaku kepada keluarga beristrikan

Jeng Giok dan memiliki anak-anak yaitu Lei Hoa, Lie Lien, Lei Pin,Lie

Keng, Lie Kwang, Lie Mei dan Lie Kiong (bukti P-1). Keterangan ini

juga terdapat dalam musyawarah ahli waris tentang Pembagian

Harta Warisan yang dibuat di kertas bersegel (bukti P-2), Surat

Keterangan dari Lurah Kartini Pemerintah Kabupaten Labuhan Batu

(bukti P-10);

“Menimbang, bahwa berdasarkan bukti-bukti diatas maka secara

sembunyi-sembunyi perkawinan antara Pho Bie dengan Kwee Jeng

Giok telah diakui oleh pemerintah dan para pihak baik Penggugat

maupun Tergugat I dan Tergugat II juga mengakui menandatangani

surat tersebut (bukti P-2)”

“Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan diatas, maka Majelis

berkesimpulan bahwa anak Pho Bie dengan Kwee Jeng Giok adalah

50

sebanyak 8 (delapan) orang dimana salah satunya adalah

Penggugat dan karenanya Penggugat juga memiliki hak yang sama

dengan Tergugat I dan II Serta anak-anak Pho Bie dengan Kwee

Jeng giok lainnya atas semua harta warisan yang ditinggalkan oleh

Pho Bie dengan Kwee Jeng giok”

1.2. Bahwa alm. Phoe Bie dan alm. Kwee Jeng Giok adalah turunan

Tionghoa untuk melangsungkan perkawinan yang tunduk secara

penuh kepada hukum Perdata (BW) dibidang perkawinan pada

waktu itu seperti yang diatur pada BAB KEEMPAT Tentang

perkawinanl khususnya pasal 71 sampai dengan pasal sampai

dengan pasal 81 KUHPerdata;

1.3. Bahwa berdasarkan pasal 26 KUHPerdata yang menyatakan bahwa

BW memandang perkawinan itu hanya sudut hubungan perdata, hal

ini berarti bahwa peraturan menurut agama tidaklah penting selama

tidak diatur dalam hubungan hukum perdata, sehingga perkawinan

itu hanya ditinjau sebagai lembaga hukum dan tidak terrgantung

pada pandangan-pandangan kegamaan calon suami isteri;

1.4. Bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi yang diajukan

Terbanding bernama 1 Lis Ramli, dan saksi Poh tzu tap alias

Ponijan; dan bukti Terbanding bertanda P-5 tidak ada satu buktipun

yang dapat membuktikan perkawinan antara Phoe Bie dengan Kwee

Jeng Giok telah dilaksanakan sesuai dengan hukum Perdata (BW)

dibidang perkawinan Bab Keempat tentang perkawinan;

1.5. Bahwa sesuai dengan ketentuan pasal 100 KUHPerdata yang

berbunyi sebagai berikut “ adanya perkawinan tak dapat dibuktikan

dengan cara lain, melainkan dengan akta perlangsungan perkawinan

itu, yang dibukukan dalam register-regiser catan sipil, kecuali dalam

hal-hal teratur dalam pasal-pasal berikut”

1.6. Bahwa hal tersebut sejalan dengan Yuresprudensi Mahkamah Agung

RI No. 889 K/Sip/1974 tanggal 18 Maret 1976, yang berbunyi

sebagai berikut :

“bahwa adanya perkawinan antara Penggugat/Terbanding dengan

Tan Kai Nio hanya dapat dibuktikan dengan dengan akte perkawinan

51

dan kerana akte perkwainan ini tidak ada, hidup bersama antara

kedua orang tersebut bukan perkawinan menurut hukum;

1.7. Bahwa disamping hal tersebut diatas andaikata benar bukti P-5

berupaberupa surat keterangan yang dikeluarkan oleh Pengurus

Vihara Sila Maitreya tanggal 02 Januari 2014 menerangkan bahwa

telah terjadi pernikahan antara alm. Pho Bie dengan alm. Kwee Jeng

Giok pada tanggal 15 Maret 1955 berdasarkan agama Budha

dengan pendeta yang bernama Li, akan tetapi perkawinan tersebut

belum sah secara hukum;

1.8. Bahwa hal tersebut sesuai dengan pasal 81 KUHPerdata

menegaskan “tiada suatu upacara keagamaan boleh dilakukan,

sebelum kedua belah pihak kepada pejabat agama mereka

membuktikan, bahwa perkawinan dihadapan pegawai catatan sipil

telah dilangsungkan”

1.9. Bahwa akan tetapi Pengadilan Negeri Rantauprapat hanya

berdasarkan surat bukti P-5 dan keterangan saksi Lis Ramli dan Poh

Tzu alias Ponijan serta bukti P-1 yang merupakan Kartu Keluarga

alm.Pho Bie, mengakui secara hukum perkawinan antara alm.Phoe

Bie dengan alm.Kwee Jeng Giok, dengan alasan pertimbangan

Pemerintah daerah secara sembunyi-sembunyi telah mengakui

perkawinan tersebut begitu juga Terbanding dan Pembanding;

1.10. Bahwa adanya suatu perkawinan seperti yang Pembanding uraikan

tersebut diatas tidak dapat diakui secara sembunyi-sembunyi karena

harus dibuktikan dengan akte perkawinan yang dikeluarkan pejabat

yang berwenang yang dalam hal ini adalah catatan sipil lagipula alm

Phoe Bie tidak pernah memohon pengesahan perkawinannya

dengan alm.Kwee Jeng Giok secara hukum di Pengadilan begitu

juga Terbanding didalam gugatannya tidak pernah meminta

perkawinan antara alm.Phoe Bie dan Kwee Jeng Giok disahkan

secara hukum;

1.11. Bahwa oleh sebab itu pertimbangan hukum Pengadilan Negeri

Rantauprapat yang mengambil kesimpulan tentang sahnya

perkawinan alm.Phoe Bie dengan Kwee Jeng Giok pada tahun 1955,

jelas merupakan pertimbangan hukum yang salah menerapkan

52

hukum khususnya melanggar pasal 71 sampai dengan pasal 81

KUHPerdata jo pasal 100 KUHPerdata, sehingga pertimbangan

tersebut haruslah dibatalkan ditingkat Pengadilan Tinggi Medan;

III. Tentang Pertimbangan hukum Pengadilan Negeri Rantauprapat telah

salah menerapkan hukum Pembuktian tentang Terbanding sebagai anak

yang sah dan ahli waris yang berhak atas objek sengketa, jelas

bertentangan dengan pasal 250 KUHPerdata.

3.1. Bahwa bila diteliti dengan seksama pertimbangan hukum Pengadilan

Negeri Rantauprapat pada halaman50 alenea 3 serta halaman 51

alenea 2 sampai dengan sampai dengan 7 tersebut, hanya

berdasarkan bukti bertanda P-1, P-2 dan bukti P-5 dan keterangan

saksi Lis Ramli dan Poh Tzu alias Ponijan telah mengakui dan

mensahkan perkawinan antara Pho Bie dan Kwee Jeng Giok

sekaligus mensahkan Terbanding sebagai anak yang sah dari

alm.Phoe Bie dengan Kwee Jeng Giok dan berhak atas objek

sengketa yang disbanding ini;

3.2. Bahwa berdasarkan pasal 250 KUHPerdata telah ditegaskan “ tiap-

tiap anak yang dilahirkan atau ditumbuhkan sepanjang perkawinan

memperoleh suami sebagai bapaknya”

3.3. Bahwa berdasarkan fakta-fakta dan bukti-bukti yang terungkap

dipersidangan dan juga diakui oleh pertimbangan Majelis Hakim

Pengadilan Negeri Rantauprapat pada halaman 51 alenea 3

membenarkan perkawinan antara alm.Pho Bie dengan alm.Kwee

Jeng Giok tidak pernah tercatat di Kantor Catan Sipil;

3.4. Bahwa dengan tidak adanya akta perkawinan yang dikeluarkan oleh

Kantor catatan sipil yang mensahkan perkawinan antara alm.Pho Bie

dengan Kwee Jeng Giok secara hukum (pasal 81 jo pasal 100

KHUPerdata), maka antara alm.Pho bie dengan alm.Kwee Jeng Giok

hanyalah hidup bersama tanpa ikatan perkawinan yang sah,

sehingga anak yang dilahirkan bernama 1. Lie Hoa, Kwee Lie Kiong

(Penggugat),3 Lie Pin, 4. Kwee Lie Lian, 5. Lie Keng, 6 Lie Kwang, 7.

Lie Mei, 8. Hock Dju adalah anak luar kawin dan hanya mempunyai

hubungan perdata dengan Kwee Jeng Giok sebagai ibunya ;

53

3.5. Bahwa untuk membuktikan hal tersebut Pembanding mengajukan

bukti pembanding bertanda T.I.II-24, T.I.II.25 dan T.I.II-26 yang

merupakan akte Kelahiran dari Lie Hoa, Lie Keng dan Hock Dju yang

dikeluarkan oleh Kantor catatan sipil Rantauprapat tertulis mereka

adalah anak luar nikah dari Ny. Kwee Jeng Giok, begitu juga status

Terbanding juga anak luar kawin dari alm.Kwee Jeng Giok (sengaja

tidak mengajukan alat bukti akte kelahiran Terbanding untuk

menyembunyikan status Terbanding sebagai anak luar kawin

alm.Kwee Jeng Giok), yang mengakibatkan secara hukum

Terbanding bukan akan yang sah dari alm.Phoe Bie dan tidak berhak

atas objek sengketa;

3.6. Bahwa andaikata ada bukti P-2 yang menjadi berdebatan

dipersidangan karena Terbanding tidak dapat menunjukkan aslinya

berupa surat musyawarah ahli waris alm.Pho Bie dengan Kwee Jeng

Giok, akan tetapi hal tersebut tidak dapat menjadi dasar

pertimbangan Pengadilan Negeri Rantauprapat mengambil

kesimpulan ada pengakuan dari yang menandatangani surat

tersebut mengakui keabsaan mereka sebagai anak kandung

alm.Pho Bie, karena perkawinan antara Pho bie dengan Kwee Jeng

Giok tidak sah sacara hukum perdata, sehingga anak yang dilahirkan

bukan anak yang sah secara hukum yang mengakibatkan perjanjian

tersebut tidak mengikat secara hukum terhadap pihak-pihak yang

menandatanganinya termasuk Terbanding;

3.7. Bahwa oleh karena Terbanding adalah anak yang tidak sah secara

hukum, maka Terbanding secara hukum tidak berhak atas objek

sengkata termasuk harta warisan yang ditinggalkan oleh alm.Pho Bie

baik bergerak maupun tidak bergerak;

3.8. Bahwa hal tersebut sejalan dengan Yuresprudensi Mahkamah

Agung RI No.814 K/Sip/1972 tanggal 5 September 1974, berbunyi

sebagai berikut :

“Karena Penggugat ternyata adalah anak yang tidak sah (luar

kawin), Penggugat asal tidak berhak atas bagian warisan sehingga

seharusnya gugatan ditolak”

54

3.9. Bahwa oleh sebab itu pertimbangan hukum Pengadilan Negeri

Rantauprapat dalam pertimbangan hukumnya mengakui keabsahan

Terbanding sebagai anak alm.Pho Bie dan barhak atas objek

sengketa, merupakan pertimbangan yang keliru dan salah

menerapkan hukum khususnya pasal 250 KUHPerdata, sehingga

tidak dapat dipertahankan haruslah dibatalkan ditingkat banding

Pengadilan Tinggi Medan;

IV. Tentang Pertimbangan hukum Pengadilan Negeri Rantauprapat telah

salah menafsirkan dan menerapkan hukum tentang status ahli waris

Terbanding atas objek sengketa.

1.1. Bahwa apabila diperhatikan pertimbangan hukum Pengadilan Negeri

Rantauprapat pada halaman 54 alenea 2 dengan 3 telah

menggunakan pasal 833 ayat (1) dan Pasal 832 ayat (1)

KUHPerdata untuk menentukan Terbanding yang juga sebagai

Pemilik objek sengketa;

1.2. Bahwa dari memori banding Pembanding tersebut diatas telah

cukup luas menguraikan tentang status Terbanding sebagai anak

yang dilahirkan dari luar perkawinan antara alm.Pho Bie dengan

Kwee Jeng Giok dan tidak ada satu buktikan yang dikeluarkan oleh

pejabat yang berwenang untuk itu, alm.Phoe Bie telah mengakui

secara tegas bahwa Terbanding adalah anak kandungnya sampai

dengan alm.Phoe Bie meninggal dunia;

1.3. Bahwa menurut pasal 832 ayat (1) KUHPerdata yang menjadi ahli

waris yang berhak menjadi ahli waris adalah keluarga sedarah, baik

yang sah menurut undang-undang maupun diluar perkawinan dan

suami isteri yang hidup terlama menurut peraturan-peraturan berikut

ini”;

1.4. Bahwa andaikata Terbanding adalah anak yang sah dari alm.Phoe

Bie dengan Kwee Jeng Giok yang lahir dari perkawinan yang sah

sesuai dengan aturan yang diatur oleh KUHPerdata, maka

Terbanding dan Pembanding digolongkan kepada ahli waris

golongan pertama, akan tetapi oleh karena Terbanding adalah anak

luar kawin yang tidak mempunyai hubungan perdata dengan

55

alm.Phoe Bie termasuk hak mewarisi harta peninggalan alm.Pho Bie

(objek sengketa);

1.5. Bahwa andiakata benar Terbanding anak luar kawin, akan tetapi

anak luar kawin yang dimaksud dalam pasal tersebut adalah anak

luar kawin yang telah diakui oleh alm.Pho Bie sebagai anaknya, akan

tetapi berdasarkan fakta-fakta dan bukti-bukti yang diajukan terbukti

sampai alm.Phoe Bie meninggal dunia tidak ada membuat

pengakuan anak baik melalui akta athentik maupun melalui

penetapan Pengadilan mengakui Terbanding sebagai anaknya;

1.6. Bahwa berdasarkan bukti T.I.II. 1 dan T.I.II-2 serta T.I.II-25

(meskipun foto copy akan tetapi bersesuaian dengan bukti T.I.II.1

dan T.I.II-2 dan juga produk Pengadilan Negeri Rantauprapat) telah

terbukti yang diakui sebagai anak kandung alm.Pho Bie adalah

Pembanding sedangkan keenam anak yang lain termasuk

Terbanding tidak ada bukti yang dapat membuktikan telah diakui

oleh alm.Pho Bie sebagai anaknya;

1.7. Bahwa sesuai dengan pasal 280 KUHPerdata yang berbunyi sebagai

berikut “ dengan pengakuan yang dilakukan terhadap seorang diluar

kawin, timbullah hubungan perdata antara sianak dari bapak atau

ibunya”

1.8. Bahwa selanjutnya pada pasal 5 a KUHPerdata yang berbunyi

sebagai berikut “ anak-anak sah, seperti anak-anak tak sah namun

telah diakui oleh bapak mereka, memakai nama keturunan sibapak,

anak-anak tak sah yang tidak diakui si bapak, memakai nama

keturunan ibu mereka”

1.9. Bahwa dengan adanya pengakuan alm. Pho Bie terhadap

Pembanding sebagai anak kandungnya maka sejak saat itu

Pembanding telah memakai marga PHO didepan nama

Pembanding, sehingga bernama Phoe Lie Kwang dan Pho Lie Mei,

sedangkan keenam anak Kwee Jeng Giok tidak memakai marga Pho

didepan namanya termasuk Terbanding;

1.10. Bahwa oleh sebab itu selaku anak dan ahli waris dari alm.Pho Bie

dan berhak atas objek sengketa adalah Pembanding selaku anak

56

luar nikah yang telah diakui secara sah oleh alm.Pho Bie selaku

anak kandungnya (bukti T.I.II-1 dan II serta bukti T.I.II-25);

1.11. Bahwa oleh sebab itu pertimbangan hukum Pengadilan Negeri

Rantauprapat yang menetapkan Terbanding selaku ahli waris dan

berhak atas objek sengketa yang ditinggalkan alm.Pho Bie jelas

pertimbangan yang salah menerapkan hukum khususnya salah

menafsirkan dan menerapkan pasal 832 ayat (1) dan pasalal 833

ayat (1) KUHPerdata, sehingga pertimbangan tersebut tersebut tidak

layak dipertahankan, haruslah dibatalkan ditingkat banding di

Pengadilan Tinggi Medan;

V. Tentang Pertimbangan hukum Pengadilan Negeri Rantauprapat telah

salah menerapkan hukum tentang perbuatan melawan hukum.

5.1. Apabila ditelaah pertimbangan hukum Pengadilan Negeri

Rantauprapat pada halaman 56 alena trerakhir, berbunyi sebagai

berikut :

“Menimbang, bahwa sertifikat Hak Milik No.3/Desa Lingga Tiga atas

nama Phoe Bie merupakan boedel harta warisan yang masih satu

kesatuan dimiliki secara bersama-sama oleh ahli warisnya termasuk

Penggugat maka untuk mengalihkan kepemilikannya atas Sertifikat

Hak Milik tersebut haruslah atas seizing seluruh ahli waris dari alm.

Phoe Bie. Bahwa berdasarkan fakta yang terungkap tidak ada satu

alat buktipun yang menjelaskan adanya izin kepada Tergugat I dan

Tergugat II untuk mengalihkan nama kepemilikan Sertifikat Hak Milik

dari alm.Pho bie kepada Tergugat I dan II. Perbuatan Tergugat I dan

II tersebut dapat katagorikan sebagai perbuatan melawan hukum

yang dapat merugikan pihak lain (dalam hal ini adalah Penggugat)

karenanya petitum ini dapat dikabulkan”

5.2. Bahwa berdasarkan fakta-fakta dan bukti-bukti yang diajukan

Terbanding tidak ada satu buktikan yang dapat membuktikan

Terbanding adalah anak kandung yang dilahirkan didalam

perkawinan yang sah antara alm.Pho Bie dengan alm. Kwee Jeng

Giok, sehingga hanya mempunyai hubungan perdata dengan alm.

57

Ibunya alm.Kwee Jeng Giok, yang mengakibatkan Terbanding tidak

berhak atas objek sengketa yang disbanding ini;

5.3. Bahwa berdasarkan bukti T.I.II-1 dan T.I.II-2 dan bersesuain dengan

bukti T.I.II.25 (meskipun hanya foto copy), jelas terbukti anak yang

diakui oleh alm.Pho Bie adalah Pembanding, sehingga yang

mempunyai hubungan perdata dan mempunyai hak mewarisi atas

harta warisan yang ditinggalkan oleh alm.Pho Bie adalah

Pembanding bukan Terbanding;

5.4. Bahwa berdasarkan bukti T.I.II-6 berupa surat keterangan ahli waris

yang dikeluarkan oleh Turut Terbanding II yang ditetapkan sebagai

ahli waris adalah Pembanding, sedangkan Terbanding dan keluarga

Pembanding yang orang yang bernama Lie Hoa, Kwee Lie

Kwang(Terbanding), Lie Pin, Lei Keng Kwee Lie Lien dan Hock Dju

adalah anak luar kawin dan hanya mempunyai hubungan perdata

dengan ibunya (Kwee Jeng Giok);

5.5. Bahwa Turut Terbanding II sebagai Pejabat Umum yang diberi

wewenang untuk itu sesuai ketentuan yang berlaku untuk

mengeluarkan surat keterangan waris bagi golongan Tinghoa, tidak

begitu saja mengeluarkan produk bukti T.I.II-6, akan tetapi

berdasarkan keterangan saksi Surya Edhie dan Poh Shi Kiat yang

menyatakan antara alm.Pho bie dengan Kwee Jeng Giok hanya

hidup bersama tanpa adanya ikatan perkawinan yang sah (bukti

T.I.II-5) dan hal tersebut terbukti dipersidangan tidak ada satu

buktikan yang dapat membuktikan adanya akte perkawinan yang

dikeluarkan oleh catatan sipil tentang adanya perkawinan sesuai

dengan pasal 100 KUPerdata;

5.6. Bahwa Turut Terbanding II mengeluarkan produk bukti T.I.II.6,

berdasarkan fakta berupa bukti T.I.II-1 dan II dam bersesuaian

dengan bukti T.I.II-25, terbukti anak yang diakui anak kandung dari

alm.Pho Bie hanya 2 orang yaitu Pho Lie Kwang dan Pho Lie Mei

dan berdasakan bukti T.I.II.3 dan 4 terbukti yang memakai marga

Pho didepan namanya hanya Pembanding;

5.7. Bahwa oleh sebab itu pertimbangan Pengadilan Negeri

Rantauprapat yang mengenyampingkan begitu saja bukti T.I.II.6

58

yang merupakan produk pejabat umum yang berwenang dengan

menggunakan landasan hukum Yuresprudensi yang lemah kekuatan

hukumnya dan bersifat kasuistis, jelas pertimbangan yang sangat

keliru dan tidak berdasarkan hukum;

5.8. Bahwa Pembanding membalik namakan Sertifikat Hak Milik

No.3/Desa Lingga tiga atas nama alm.Pho Bie menjadi nama

Pembanding mempunyai dasar hukum yang kuat berupa Surat

Keterangan waris yang dikeluarkan oleh Turut Terbanding II (bukti

T.I.II.6 serta bukti T.I.II-5 juga bukti T.I.II-1 dan 2 serta bukti T.I.II-25),

sehingga Pembanding mempunyai hubungan perdata termasuk hak

mewaris atas harta yang ditinggalkan alm. Pho Bie termasuk objek

sengkata;

5.9. Bahwa kemudian objek sengketa setelah dibalik namakan atas

Pembanding dan selanjutnya Pembanding jual kepada Turut

Terbanding I berdasarkan bukti T.I.II-15 dihadapan Turut Terbanding

I, hal tersebut merupakan hak Pembanding selaku ahli waris alm.Pho

Bie dan tidak perlu meminta persetujuan atau kuasa dari Terbanding;

5.10.Bahwa andaikata Terbanding ada memberikan kuasa kepada 2

keluarga yang lainnya bernama Lie Pin dan Hock berdasakan bukti

T.I.II.11 dan 12, kuasa tersebut tidak mengikat Pembanding sebagai

anak yang diakui sebagai anak kandung alm.Pho Bie dan berlaku

hanya kepada Lie Pin dan Hock Dju;

5.11.Bahwa akan tetapi didalam pertimbangan hukum Pengadilan Negeri

Rantauprapat secara panjang lebar membahas dan

mempertimbangkan masalah produk bukti T.I.II-11 dan 12 tersebut

dengan bukti pencabutan Terbanding terhadap surat kuasa tersebut,

sedangkan substansi masalah yang dibanding ini yang paling pokok

adalah tentang keabsahan perkawinan antara alm.Pho Bie dengan

Kwee Jeng Giok dan keabsahan Terbanding sebagai anak kandung

alm.Pho Bie secara hukum perdata dan berhak atas objek sengketa

dan berwenang untuk mengajukan gugatan terhadap objek sengketa

yang dibanding ini;

5.11.Bahwa andaikata bukti P-2 yang merupakan musyawarah ahli waris

tahun 2003, pada saat dipersidangan menjadi perdebatan antara

59

Terbanding dengan Pembanding yang juga menjadi dasar

pertimbangan Pengadilan untuk memberikan pertimbangan

Terbanding sebagai anak kandung alm.Pho yang menjadi objek

sengketa, hal tersebut jelas pertimbangan yang salah dan

menyesatkan karena pada waktu pembuatan surat tersebut

kapasitas Terbanding dan yang lainnya masih berstatus anak luar

kawin bukan anak kandung selain Pembanding, sehingga

bertentangan dengan syarat subjektif dari pasal 1320 KUHPerdata,

sehingga surat tersebut batal demi hukum sejak dibuat tahun 2003;

5.12.Bahwa andaikata Pembanding ada menandatangani surat tersebut,

hal tersebut merupakan ketidak pahaman Pembanding serta

keawaman Pembanding sebagai masyarakt biasa yang tidak

mengerti tentang masalah hukum perkawinan yang diatur didalam

KUHPerdata, sehingga tidak ada alasan Pengadilan mengambil

pertimbangan terhadap bukti P-2 yang telah batal demi hukum;

5.13.Bahwa meskipun begitu walaupun Terbanding dan keluarga lainnya

anak bukan anak kandung alm.Pho Bie secara hukum, akan tetapi

atas hasil penjualan objek sengketa tetap Pembanding bagi rata

dengan yang lainnya termasuk Terbanding melalui transfer di bank

Mestika Dharma sebesar Rp. 135.125.000.- (bukti T.I.II-8 dan

diperkuat keterangan saksi H.Emma Juliana Pane dan Hock Dju dan

terbukti baik didalam repliknya tidak membantah hal tersebut dan

juga Terbanding tidak ada mengembalikan uang tersebut kepada

Pembanding sampai saat sebagai bukti ketidak setujuan atas

penjualan objek sengketa;

5.14.Bahwa tersebut juga berdasarkan bukti T.I.II-7 berupa kwitansi tanda

terima uang sebesar Rp. 87.500.000,-tertanggal 17 Maret 2014,

Terbanding juga telah menerima uang hasil penjualan tanah alm.Pho

Bie yang terletak di Desa Tanjung Siram dan yang menjualnya juga

Pembanding (bukti T.I.II-18) tanpa terlebih dahulu mendapat

persetujuan dari Terbanding;

5.15.Bahwa akan tetapi Pengadilan Negeri Rantauprapat sama sekali

tidak mempertimbangkan fakta-fakta serta bukti-bukti tersebut sama

sekali didalam pertimbangan hukumnya dan hanya tertuju kepada

60

perbuatan melawan hukum yang merugikan Terbanding, padahal

meskipun Terbanding anak yang tidak sah telah menikmati hasil

penjualan objek sengketa meskipun secara hukum tidak seharusnya

menikmatinya;

5.16.Bahwa Pembanding mengalihkan objek sengketa kepada Turut

Terbanding I sesuai dengan Akte Jual Beli No. 143/2014 tertanggal

09 Juli 2014 yang dilakukan dihadapan Turut Terbanding II telah

melalui tahap-tahapan sesuai prosedur yang telah ditentukan

undang-undangkhususnya Undang-undang Pokok Agraria dan

Peraturan Pemerintah yang berkaitan dengan hal tersebut sehingga

telah dilakukan secara konkrit, terang dan uangnya telah dibayar

oleh Turut Terbanding I kepada Pembanding, serta objek tersebut

telah beralih atas nama Turut Terbanding, sehingga Terbanding

merupakan pembeli yang beritikad baik yang harus dilindungi oleh

undang-undang;

5.17.Bahwa hal tersebut sejalan dengan Yuresprudensi Mahkamah Agung

RI Nomor 428 PK/PDT/2010 tanggal 28 Desember 2010 (Varia

Peradilan Tahun XXVI No. 310 September 2011, halaman 129)

,yang berbunyi sebagai berikut :

“bahwa sesuai dengan asas dalam hukum adat “konkrit, terang dan

tunai” sejak akta jual beli ditanda tangani lengkap dihadapan PPAT,

saat itu juga hak milik atas tanah sengketa beralih kepada pembeli,

yaitu Tergugat II, sebagai pembeli yang beritikad baik maka

Tergugat II harus dilindung”

5.18.Bahwa oleh sebab itu pertimbangan hukum Pengadilan Negeri

Rantauprapat yang menyatakan Pembanding telah melakukan

perbuatan melawan hukum yang merugikan Terbanding merupakan

pertimbangan yang keliru dan salah menerapkan hukum tentang

perbuatan melawan hukum, sehingga tidak layak untuk

dipertahankan dan haruslah dibatalkan ditingkat banding Pengadilan

Tinggi Medan;

VI. Tentang Pertimbangan hukum Pengadilan Negeri Rantauprapat telah

salah menerapkan hukum tentang penolakan gugatan rekonpensi

Pembanding;

61

6.1. Bahwa apabila diperhatikan pertimbangan hukum Pengadilan Negeri

Rantauprapat dengan mengambil pertimbangan konpensi yang salah

menerapkan hukum tersebut untuk menolak gugatan rekonpensi

Pembanding dan dalam mengambil keputusan hukum Nampak sikap

tergesa-gesa disebabkan ketua mejelis hakim mau pindah ketempat

lain sebelum diputus, sehingga memaksakan diri harus diputus

sebelum pindah, hal tersebut terbukti didalam pertimbangan ada

pertimbangan tentang gugatan rekonpensi akan tetapi didalam amar

putusan sama sekali tidak mencantumkan amar putusan apakah

dikabulkan atau ditolak gugatan rekonpensi;

6.2. Bahwa berdasarkan bukti-bukti Pembanding bertanda T.I.II.1 dan 2

dan sejalan dengan bukti T.I.II-25 meskipun berupa foto copy tanpa

aslinya serta bukti T.I.II.5 dan 6 terbukti yang menjadi anak yang

kandung yang telah diakui oleh alm.Pho Bie adalah Pembanding,

sedangkan berdasarkan fakta-fakta dan bukti yang terungkap

dipersidangan terbukti Terbanding adalah anak luar kawin antara

alm.Pho Bie dengan Kwee Jeng Giok;

6.3. Bahwa oleh karena Terbanding adalah anak luar kawin antara alm.

Pho Bie dengan Kwee Jeng Giok maka Terbanding hanya

mempunyai hubungan perdata dengan ibunya (Kwee Jeng Giok)

termasuk hak untuk mewarisi objek sengketa;

6.4. Bahwa oleh karena berdasarkan bukti-bukti tersebut maka yang

mempunyai hubungan perdata dan sekaligus yang mempunyai hak

mewarisi atas harta peninggalan alm. Pho Bie termasuk objek yang

dibanding ini adalah Pembanding selaku anak yang diakui secara

sah oleh alm.Pho Bie (bukti T.I.II.1 dan II dan bukti T.I.II-5);

6.7. Bahwa atas dasar bukti T.I.II.5 dan didukung dengan bukti T.T.I.II.1

dan 2 serta T.I.II-25, Turut Terbanding I telah mengeluarkan surat

keterangan waris (bukti T.I.II-6 ) yang menyatakan selaku ahli waris

dari alm.Pho Bie adalah Pembanding, sedangkan Terbanding selaku

anak luar kawin hanya mempunyai hubungan perdata dengan ibunya

(Kwee Jeng Giok);

6.8. Bahwa atas dasar keahliwarisan Pembanding (bukti T.I.II-6 dan bukti

lainnya), Pembanding telah mengalihkan objek sengketa kepada

62

Turut Terbanding I berdasarkan akta jual beli No.143/2014 tertanggal

09 Juni 2014 yang dibuat dihadap Turut Terbanding, oleh karena

pengalihan hak tersebut telah dilakukan sesuai hukum yang berlaku,

maka jual beli tersebut adalah sah dan berkekuatan hukum dan

Turut Terbanding I haruslah dinyatakan sebagai pembeli yang

beritikad baik yang dilindungi oleh undang-undang;

6.9. Bahwa andaikata ada surat kesepakatan ahli waris tahun 2003, surat

tersebut sejak dibuat batal demi hukum karena dibuat dan ditanda

tangani oleh pihak-pihak yang kapasitasnya secara hukum bukan

ahli waris alm.Pho Bie selain Pembanding, sehingga tidak memenuhi

syarat subjektif seperti yang diatur didalam 1320 KUHPerdata;

6.10.Bahwa oleh sebab itu pertimbangan hukum Pengadilan Negeri

Rantauprapat yang begitu saja menolak gugatan rekonpensi

Pembanding, jelas merupakan pertimbangan hukum yang keliru dan

salah menerapkan hukum, sehingga tidak layak untuk dipertahankan

harus dibatalkan ditingkat banding Pengadilan tinggi Medan;

Berdasarkan hal-hal yang telah dikemukakan tersebut diatas, maka

dimohonkan kepada Majelis Hakim Tinggi yang memeriksa dan mengadili

perkara yang dibanding ini, berkenan kiranya mengambil putusan yang

amarnya berbunyi sebagai berikut :

Mengadili

1. Menerima permohonan banding Pembanding;

2. Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Rantauprapat tanggal 12

Nopember 2014 No. 28/Pdt.G/2014/PN-Rap;

Mengadili sendiri

Dalam Eksepsi.

- Mengabulkan eksepsi Pembanding;

Dalam Konpensi.

Dalam Pokok Perkara

1. Menolak gugatan Terbanding/Penggugat asal untuk seluruhnya;

2. Membebankan ongkos perkara kepada Terbanding sesuai dengan

hukum yang berlaku;

63

Dalam Rekonpensi.

1. Mengabulkan gugatan rekonpensi Pembanding seluruhnya;

2. Menyatakan dan menetapkan Pembanding selaku ahli waris

alm.PHO BIE meninggal dunia pada tanggal 01 Desember 2003

serta berhak atas barang bergerak atau tidak bergerak milik

alm.PHO BIE termasuk objek sengketa;

3. Menyatakan Surat Musyawarah Ahli Waris Tentang Pembagian

Harta Warisan pada tahun 2003, cacat hukum, tidak sah, tidak

berkekuatan hukum dengan segala akibat hukumnya;

4. Menyatakan sebidang tanah seluas + 11,27 HA, terletak di Dusun

Aden Batang, Desa Lingga Tingga, Kecamatan Bilah Hulu,

Kabupaten Labuhan Batu sesuai dengan Sertifikat Hak Milik Nomor

3/Desa Lingga Tiga dan Kutipan Gambar Situasi No.12/1972

tertanggal 22 Juni 1972 yang dikeluarkan Kantor Pertanahan

Kabupaten Labuhan Batu, adalah milik Pembanding yang didapat

dari harta warisan alm PHO BIE;

5. Menyatakan sah dan berkekuatan hukum Akta jual beli Nomor

143/2014 tanggal 09 Juli 2014 antara Pembanding dengan TIP JAN

(Turut Terbanding I ) yang dibuat dihadapan Herlina,SH, PPAT

Kab.Labuhan Batu;

6. Menyatakan putusan dalam perkara ini dapat dijalankan dengan

serta merta (Uitvoer baar bij vooraad) meskipun terdapat

perlawanan,banding dan kasasi;

7. Menghukum Terbanding membayar ongkos-ongkos yang timbul

dalam perkara ini;

-------- Menimbang, bahwa Memori Banding dari Kuasa Hukum Tergugat I

dan II Konvensi / Penggugat I dan II Rekonvensi / Pembanding I dan II

tersebut telah diberitahukan secara sah dan patut kepada Penggugat

Konvensi / Tergugat Rekonvensi / Terbanding pada tanggal 18 Desember

2014, kepada Kuasa Hukum Turut Tergugat I Konvensi / Penggugat III

Rekonvensi / Pembanding III pada tanggal 16 Desember 2014, kepada Turut

Tergugat II Konvensi / Pembanding IV pada tanggal 15 Desember 2014 dan

kepada Turut Tergugat III Konvensi / Turut Terbanding pada tanggal 20

Desember 2014 ; -------------------------------------------------------------------------------

64

-------- Menimbang, bahwa Sehubungan dengan Permohonan Banding

tersebut, Kuasa Hukum Turut Tergugat I Konvensi / Penggugat III

Rekonvensi / Pembanding III mengajukan Surat Memori Banding yang

telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Rantauprapat pada

tanggal 6 Januari 2015 yang isinya sebagai berikut : -------------------------------

-------- Bahwa bila dicermati seluruh pertimbangan hukum Pengadilan Negeri

Rantauprapat dalam perkara a quo, adapun dasar dan alasan Pengadilan

Negeri Rantauprapat mengabulkan gugatan Penggugat dalam perkara a quo

adalah didasarkan adanya Bukti P.1, Bukti P.2, Bukti P,5, dan Bukti P.6 (vide

pertimbangan hukum Pengadilan Negeri Rantauprapat halaman 43 alinea 4

s/d halaman 44 alinea 3), sehingga dari bukti-bukti tersebut judex factie

Pengadilan Negeri Rantauprapat dalam putusan perkara a quo pada

halaman 50 alinea 3 dalam pertimbangan hukumnya telah berpendapat : “

menimbang, bahwa dari surat-surat bukti tersebut diatas, majelis hakim

berpendapat bahwa Penggugat termasuk ahli waris yang sah dari Pho Bie

dan Kwee Jeng Giok, sehingga memiliki hak terhadap harta warisan dari

kedua orang tua yang bernama Pho Bie dan Kwee Jeng Giok, ……. ………

dst, masih berupa Boedel satu kesatuan utuh ( masih milik bersama ahli

waris )

-------- Bahwa atas pertimbangan hukum tersebut diatas, selanjutnya pada

halaman 54 alinea 1 dalam putusan perkara a quo, judex factie Pengadilan

Negeri Rantauprapat telah berpendapat : “ menimbang, bahwa namun untuk

syarat ke empat ini, yaitu tentang suatu sebab yang tidak terlarang, ternyata

berdasarkan alat-alat bukti yang diajukan oleh Penggugat telah mampu

membuktikan bahwa Tergugat I dan Tergugat II telah melakukan

persetujuan/perjanjian didasarkan atas sebab yang dilarang oleh Undang-

Undang. Hal ini dikarenakan objek yang menjadi perikatan jual beli

merupakan harta warisan dari Alm. Pho Bie yang masih merupakan boedel

warisan yang menjadi milik bersama ahli waris”.

-------- Bahwa pertimbangan hukum judex factie Pengadilan Negeri

Rantauprapat tersebut diatas yang berpendapat bahwa Akta Jual Beli No.

65

143/2014 tanggal 09 Juni 2014, tanggal 9 Juni 2014 yang dibuat oleh

Tergugat I dan Tergugat II dengan Turut Tergugat I dihadapan Turut

Tergugat II atas objek perkara di dasarkan atas sebab yang dilarang oleh

Undang-Undang, karena objek perkara merupakan boedel waris dari Alm.

Pho Bie yang menjadi milik bersama ahli waris, pertimbangan judex factie

Pengadilan Negeri Rantauprapat tersebut telah membuktikan bahwa dalam

memeriksa dan memutus perkara a quo judex factie tidak cermat atau

kurang cermat dalam mempertimbangkan bukti-bukti yang diajukan oleh

pihak dalam perkara a quo.

-------- Bahwa padahal bukti-bukti surat yang diajukan oleh para pembanding

dalam perkara a quo merupakan bukti-bukti berupa akte authentic, akan

tetapi nyatanya bukti authentic yang diajukan oleh para pembanding dalam

perkara a quo telah dikesampingkan oleh judex factie dalam putusannya,

malah sebaliknya dalam putusan perkara aquo judex factie Pengadilan

Negeri Rantauprapat telah mempertimbangkan bukti P.1, P.2, P.5, dan P. 6,

padahal bukti P.1, P.2, P.5, dan bukti P.6 yang diajukan oleh

Penggugat/Terbanding bukanlah merupakan akta authentic, sehingga

putusan judex factie yang demikian telah mencerminkan rasa ketidakadilan

bagi para pembanding dan hal tersebut Turut Tergugat I kemukakan atas

dasar dan alasan serta fakta hukum berikut ini.

-------- Bahwa berdasarkan bukti-bukti surat maupun keterangan saksi-saksi

yang diajukan oleh kedua belah pihak dalam persidangan perkara a quo

telah diperoleh fakta hukum bahwa dari kedelapan orang anak Pho Bie yang

mendapat pengakuan sebagai anak kandung dari perkawinan Pho Bie

dengan Kwee Jeng Giok sebagaimana dimaksud dalam pasal 280 BW

hanyalah Tergugat I dan Tergugat II ( vide. Bukti T.I.II.1 dan Bukti T.I.II.2 ).

-------- Bahwa oleh karena berdasarkan pasal 280 BW hanya Tergugat I dan

Tergugat II yang mempunyai hubungan keperdataan dengan Alm. Pho Bie

dengan Almh. Kwee Jeng Giok, maka pertimbangan hukum judex factie

dalam perkara a quo yang berpendapat bahwa akta jual beli No. 143/2014

yang dibuat oleh Tergugat I dan Tergugat II dengan Turut Tergugat I atas

66

objek perkara didasarkan atas sebab yang dilarang Undang-Undang, karena

bertentangan dengan syarat ke 4 dari pasal 1320 BW, pertimbangan hukum

judex factie Pengadilan Negeri Rantauprapat tersebut merupakan

pertimbangan hukum yang telah salah dan keliru, karena dengan diakuinya

Tergugat I dan Tergugat II sebagai anak kandung dari Pho Bie, maka secara

yuridis Tergugat I dan Tergugat II mempunyai kedudukan yang sah untuk

bertindak terhadap hak-hak keperdataan atas orang tua kandungnya,

sebagaimana hal tersebut ditegaskan dalam pasal 280 BWyang

menyebutkan : “ dengan pengakuan yang dilakukan terhadap seorang anak

luar kawin, timbullah hubungan perdata antara si anak dan bapak atau

ibunya “.

-------- Bahwa meskipun berdasarkan ketentuan pasal 280 BW telah terbukti

bahwa dari kedelapan orang anak Pho Bie hanya Tergugat I dan Tergugat II

yang mempunyai hubungan keperdataan dengan Alm. Pho Bie, akan tetapi

nyatanya judex factie Pengadilan Negeri Rantauprapat dalam pertimbangan

hukumnya juga telah mengabaikan ketentuan pasal 280 BW, padahal bukti

T.I.II.1 dan bukti T.I.II.2 berupa petikan daftar besar kelahiran yang

diterbitkan oleh Pegawai luar biasa tjatatan sipil untuk golongan Tionghoa di

Rantauprapat secara tegas telah menerangkan bahwa Lie Kwang (Tergugat

I) dan Lie Mei (Tergugat II) telah diakui oleh Pho Bie sebagai anak kandung,

akan tetapi nyatanya bukti T.I.II.1 dan bukti T.I.II.2 yang merupakan bukti

authentic telah dikesampingkan begitu saja oleh judex factie.

-------- Bahwa kalaulah dalam putusan perkara a quo judex factie Pengadilan

Negeri Rantauprapat secara benar mempertimbangkan bukti-bukti

Pembanding terutama bukti T.T.I. 3, berupa Surat Keterangan Ahli Waris No.

12/N/SKAW/2014, sudah pasti Pengadilan Negeri Rantauprapat menolak

gugatan Penggugat dalam putusan perkara a quo, sebab dalam bukti T.T.I. 3

tersebut secara jelas dinyatakan bahwa : “oleh karena dari delapan orang

anak Pho Bie dan Kwee Jeng Giok hanya Lie Kwang (Tergugat I) dan Lie

Mei (Tergugat II) yang diakui dan dicatatkan dalam akte kelahiran sebagai

anak kandung, maka secara yuridis hanya Tergugat I dan Tergugat II yang

mempunyai hubungan waris dengan Alm. Pho Bie dan Kwee Jeng Giok,

sedang ke enam orang anak lainnya hanya mempunyai hubungan waris

67

dengan ibunya yakni Kwee Jeng Giok “ apalagi dengan tidak adanya wasiat

dari kedua orang tuanya, maka yang berhak terhadap seluruh warisan Alm.

Pho Bie dan Kwee Jeng Giok hanyalah Tergugat I dan Tergugat II ( vide.

Surat KEMENKUM dan HAM RI Dirjen Administrasi Hukum Umum No. AHU

2-AH.04.01-2655 tanggal 10 April 2013 ).

-------- Bahwa meskipun secara yuridis Penggugat/Terbanding tidak

mempunyai hubungan perdata dengan Alm. Pho Bie, sehingga tidak berhak

untuk melakukan perbuatan hukum dihadapan pejabat Negara dengan

mengatasnamakan sebagai ahli waris dari Alm. Pho Bie, akan tetapi

Tergugat I dan Tergugat II tetap memberikan sebahagian hasil penjualan

tanah perkara kepada ke enam orang anak Alm. Pho Bie secara adil,

sebagaimana tersebut dalam bukti T.I.II. 8 berupa slip setoran Bank Mestika

No. Rek. 201.40027644 atas nama Kwe Lie Kiong/Haryanto

(Penggugat/Terbanding) tertanggal 09 Januari 2014, sebesar Rp.

135.125.000,- (seratus tiga puluh lima juta seratus dua puluh lima ribu

rupiah), dan hingga diajukan gugatan perkara a quo, Penggugat/Terbanding

tidak mengembalikan dan telah menarik seluruh uang bahagian dari hasil

penjualan objek perkara yang telah ditransfer oleh Tergugat I dan Tergugat II

ke rekening tabungan Penggugat / Terbanding.

-------- Bahwa akan tetapi dalam putusan perkara a quo bukti-bukti para

pembanding tersebut tidak pernah dipertimbangkan secara benar oleh judex

factie, kalaulah judex factie secara benar mempertimbangkan bukti-bukti

yang diajukan oleh para Pembanding, sudah pasti judex factie berpendapat

bahwa Akta Jual Beli No. 143/2014 ( bukti T.T.I. 1 ) serta Balik Nama

Sertifikat Hak Milik No. 3/1976 menjadi atas nama TIP JAN yang dilakukan

oleh Turut Tergugat III adalah sah dan berkekuatan hukum, karena Akta Jual

Beli No. 143/2014 dibuat dan ditandatangani oleh orang yang berhak

sehingga sangatlah wajar apabila Turut Tergugat I selaku pembeli yang

beritikad baik untuk dilindungi dan dinyatakan sebagai orang yang berhak

atas objek perkara dalam perkara a quo.

68

-------- Bahwa oleh karena telah terbukti dan nyata bahwa Akta Jual Beli No.

143/2014 atas objek perkara yang dibuat dan ditandatangani oleh orang

yang berhak dan tidak bertentangan dengan Undang-Undang, maka

pertimbangan hukum judex factie Pengadilan Negeri Rantauprapat pada

halaman 54 alinea 1 tersebut diatas yang berpendapat bahwa jual beli yang

dilakukan oleh Tergugat I dan Tergugat II dengan Turut Tergugat I

dihadapan Turut Tergugat II didasarkan atas sebab yang dilarang oleh

Undang-Undang, hal tersebut telah membuktikan bahwa dalam memeriksa

dan mengadili perkara a quo judex factie Pengadilan Negeri Rantauprapat

tidak cermat atau kurang cermat dalam mempertimbangkan bukti-bukti dari

kedua belah pihak, sehingga putusan Pengadilan Negeri Rantauprapat yang

demikian cukup beralasan untuk dibatalkan oleh Pengadilan Tinggi Medan

dalam tingkat Banding.

-------- Bahwa sejalan dengan hal tersebut diatas, ada baiknya Turut

Tergugat I mengemukakan dan mensetir salah satu Yurisprodensi

Mahkamah Agung RI No. 638K/Sip/1969., yang kaidah hukumnya

menyebutkan : “ Kekurangan mempertimbangkan terhadap bukti-bukti para

pihak, berarti judex factie tidak tertib beracara, atau kurang cukup

mempertimbangkan bukti-bukti, karena itu putusan tersebut dibatalkan “.

-------- Bahwa selain judex factie kurang cermat dalam mempertimbangkan

bukti-bukti surat sebagaimana yang telah Turut Tergugat I kemukakan

tersebut diatas, demikian juga bila amar putusan judex factie Pengadilan

Negeri Rantauprapat telah melanggar pasal 132 b HIR khususnya ayat 3

yang menyatakan : “ kedua perkara itu diperiksa bersama-sama dan

diputuskan dalam satu putusan, kecuali kalau Pengadilan berpendapat

bahwa perkara yang satu dapat diselesaikan lebih dahulu dari pada yang

lain, dalam hal ini perkara yang dapat diperiksa dahulu boleh didahulukan,

tetapi gugatan semula dan gugatan balas (rekonpensi) yang belum

diputuskan tetap diperiksa oleh hakim yang sama sampai dijatuhkan putusan

terakhir “.

69

-------- Bahwa dari ketentuan pasal 132 b ayat 3 HIR tersebut, jelas bahwa

dalam hal Tergugat mengajukan gugatan rekonpensi, maka gugatan

rekonpensi yang diajukan oleh para Tergugat tersebut harus diputus

sekalaigus bersama-sama dengan gugatan konpensi.

-------- Bahwa terhadap gugatan konpensi Penggugat/Terbanding, pada

persidangan tanggal 23 Juli 2014, Tergugat I dan Tergugat II serta Turut

Tergugat I dan Turut Tergugat II telah mengajukan jawaban sekaligus

mengajukan gugatan rekonpensi sebagaimana tertuang dalam putusan

perkara a quo pada halaman 7 s/d halaman 31, dan terhadap gugatan

rekonpensi para Terrgugat tersebut judex factie Pengadilan Negeri

Rantauprapat dalam pertimbangan hukumnya pada halaman 58 alinea 3

telah berpendapat bahwa : “ menimbang, bahwa oleh karena telah

dipertimbangkan ……….. dst, maka sudah sepatutnya seluruh petitum dari

gugatan penggugat rekonpensi tersebut dinyatakan ditolak “.

-------- Bahwa meskipun dalam pertimbangan hukumnya judex factie

Pengadilan Negeri Rantauprapat telah mempertimbangkan gugatan

rekonpensi para Tergugat sebagaimana tersebut pada halaman 58 alinea 3

dalam putusan perkara a quo, akan tetapi ternyata dalam amar putusannya

judex factie Pengadilan Negeri Rantauprapat tidak memberikan putusan

terhadap gugatan rekonpensi para Tergugat/Pembanding, oleh karenannya

dari fakta hukum tersebut telah terbukti bahwa dalam memeriksa dan

memutus perkara a quo judex factie Pengadilan Negeri Rantauprapat telah

mengabaikan dan tidak melaksanakan ketentuan pasal 132 b HIR Jo pasal

178 ayat 3 HIR, sehingga cukup beralasan bagi Pengadilan Tinggi Medan

dalam perkara a quo untuk membatalkan putusan judex factie Pengadilan

Negeri Rantauprapat yang dimohonkan banding.

-------- Berdasarkan uraian berikut dalil-dalil hukum yang cukup akurat dan

efektif yang telah Turut Tergugat I kemukakan pada bagian memori banding

ini, maka dimohonkan kehadapan Yang Terhormat Majelis Hakim Tinggi

pada Pengadilan Tinggi Medan kiranya berkenan mengambil putusan

dengan amar putusan sebagai berikut :

70

M E NGA D I L I

- Menerima Memori Banding yang diajukan oleh Turut Tergugat

I/Pembanding III.

- Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Rantauprapat No.

28/Pdt.G/2014/PN-RAP., tanggal 12 Nopember 2014.

M E N G A D I L I S E N D I R I

DALAM KONPENSI :

DALAM EKSEPSI :

- Menerima Eksepsi Turut Tergugat I untuk seluruhnya ;

DALAM POKOK PERKARA :

- Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya ;

Atau : Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet

Onvankelijkverklaard) ;

DALAM REKONPENSI :

- Mengabulkan gugatan Rekonpensi Penggugat dr/Turut Tergugat I

dk untuk seluruhnya ;

DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI:

- Menghukum Penggugat dk/Tergugat dr untuk membayar seluruh

biaya yang timbul dalam perkara ini ;

-------- Menimbang, bahwa Memori Banding dari Kuasa Hukum Turut

Tergugat I Konvensi / Penggugat III Rekonvensi / Pembanding III tersebut

telah diberitahukan secara sah dan patut kepada Penggugat Konvensi /

Tergugat Rekonvensi / Terbanding pada tanggal 8 Januari 2015, kepada

Kuasa Hukum Tergugat I dan II Konvensi / Penggugat I dan II Rekonvensi /

Pembanding I dan II pada tanggal 5 Februaru 2015, kepada Turut Tergugat

II Konvensi / Pembanding IV pada tanggal 12 Januari 2015 dan kepada Turut

Tergugat III Konvensi / Turut Terbanding pada tanggal 9 Januari 2015 „ ------

-------- Menimbang, bahwa Sehubungan dengan Permohonan Banding

tersebut, Kuasa Hukum Turut Tergugat II Konvensi / Pembanding IV

mengajukan Surat Memori Banding yang telah didaftarkan di Kepaniteraan

Pengadilan Negeri Rantauprapat pada tanggal 5 Desember 2014 yang isinya

71

sebagai berikut : --------------------------------------------------------------------------------

1. Tentang Eksepsi Turut Tergugat II / Pembanding

- Mengenai pertimbangan hakim pada halaman 37 yang menjadi

dasar gugatan penggugat / Terbanding adalah perbuatan melawan

hukum yang telah dilakukan oleh Tergugat I dan II dengan memiliki

atau mengalihkan hak dan kepemilikan terhadap tanah warisan

tanpa diketahui ahli waris semuanya, oleh karenanya terhadap

eksepsi ini haruslah ditolak.

- Bahwa terhadap pertimbangan majelis hakim menurut hemat kami

telah keliru dalam penerapan hukummnya, sebab gugatan

penggugat / terbanding tidak memenuhi syarat formil, serta tidak

mempertimbangkan keterangan saksi Tergugat I dan II / pembanding

yang bernama HOCK DJU / JUNUS serta HJ. EMMA JULIANA

PANE (disumpah), dalam kesaksiannya jelas mengatakan bahwa

hasil penjualan tanah terperkara yang tercantum dalam SHM No. 3

Tahun 1972, uangnya telah dibagi rata 8 orang ahli waris dari PHO

BIE sedangkan untuk penggugat / terbanding dikirim saksi melalui

Bank Mestika atas nama rekening Penggugat sendiri Bukti Tergugat

I dan II No. 7 dan 8. Berdasarkan alasan pembanding tersebut diatas

sudah jelas gugatan penggugat / terbanding tidak lengkap, sebab

tidak diikut sertakan semua ahli waris sebagai pihak dalam perkara

ini.

- Berdasarkan dalil-dalil turut tergugat II / Pembanding tersebut diatas

kiranya Bapak/Ibu Ketua Majelis Hakim Pengadilan serta

membatalkan putusan Pengadilan Negeri Rantauprapat No. 28/Pdt-

G/2014/PN-Rap tersebut ;

2. Tentang Pokok Perkara

- Bahwa pertimbangan Hakim pada halaman 43 pada putusan

setentang bukti P-1. P-5. P-6. P-10, serta keterangan kesaksian dari

penggugat/terbanding dipersidangan jelas mengatakan bahwa

penggugat merupakan ahli waris dari PHO BIE dan KWEE JENG

GIOK yang mempunyai keturunan 8 orang anak yang tertuang dalam

gugatan penggugat, akan tetapi dalam gugatan penggugat sendiri

baik dalam posita maupun dalam potium gugatannya tidak ada

72

dinyatakan penggugat/terbanding sebagai ahli waris yang sah

menurut hukum ;

- Bahwa pertimbangan Hakim bukti P-2 yang merupakan surat

musyawarah ahli waris tentang pembagian harta warisan yang

diperbuat di Rantauprapat pada tahun 2003 telah diperhatikan

dipersidangan redaksi photo copy namun seluruh tanda tangan yang

tertera dan Cap Jempol adalah asli, sehingga Majelis menilai bukti P-2

telah sesuai dengan aslinya, hal ini telah keliru menilai bukti P-2

tersebut sebab dipersidangan telah dibantah oleh saksi HOCK HJU

dan HJ. EMMA JULIANA PANE, dimana keterangan kesaksiannya

dinyatakan/dijelaskan bahwa tidak ada dilakukan musyawarah pada

tahun 2003 dirumah Acong/Lis Ramli, serta dipertegas lagi oleh saksi

Penggugat yaitu Achmad Ramli, yang pada pokoknya menerangkan

bahwa saksi membenarkan bukti surat P-2 dikonsep dan diketik oleh

saksi atas permintaan dari Acong/Lis Ramli dan penggugat /

Terbanding sendiri, sedangkan tanda tangan para ahli waris yang

terdapat dalam surat itu dibantah saksi, karena bukan diperuntukkan--

untuk surat musyawarah itu, akan tetapi surat lain, sebab ketikan

dalam surat dibuat diatas segel sedangkan tandatangan dibuat diatas

kertas biasa (HVS) ;

- Berdasarkan pertimbangan atas keputusan Majelis Hakim atas bukti

yang terdiri dari photo copy yang secara tidak sah dinyatakan sesuai

dengan aslinya, sedangkan terdapat diantaranya yang penting secara

subtansial masih dipertengkarkan kedua belah pihak, sedangkan

judex fakti telah memutuskan perkara ini berdasarkan bukti yang tidak

sah, hanya photo copy saja haruslah ditolak, yuris prodensi M.A.

tanggal 14-04-1976 nomor 701-K/Sip/1974 ;

- Bahwa pertimbangan Majelis Hakim pada halaman 46, yang diajukan

bukti oleh Tergugat I dan II/pembanding berupa bukti T.I.II-5 yaitu

surat pernyataan sdr Surya Edhie dan Pho Chi Kiat No. 20 tertanggal

27-01-2014 dihadapan Turut Tergugat II/pembanding dan surat

keterangan ahli waris bukti T.I.II-6 bernomor 12/N/SKAW/2014

tertanggal 27 Januari 2014 tidak mempunyai kekuatan pembuktian

73

dalam persidangan ini karena akta notaris hanya berisi keterangan -

sepihak dari penerima hak waris dan saksi-saksinya ;

- Berdasarkan pertimbangan tersebut diatas Hakim telah salah dan

keliru menilainya, sebab akta no. 20 serta no. 12/N/SKAW/2014 yaitu

suatu surat keterangan yang dibuat oleh Turut Tergugat II /

pembanding dengan data bukti asli yang telah diperlihatkan hal ini

telah dijelaskan dalam jawaban / eksepsi dalam perkara Turut

Tergugat II pada tanggal 23 Juli 2014, oleh karenannya pertimbangan

putusan hakim tersebut diatas harus dikesampingkan / tidak dapat

diterima ;

- Bahwa pertimbangan Majelis Hakim pada halaman 56 dalam petitum

6 penggugat yang telah dikabulkan dalam putusan ini sudah jelas

keliru dalam penerapan hukumnya, sebab berdasarkan pada pasal

280 BW serta pasal 281 BW : berbunyi dengan pengakuan yang

dilakukan terhadap anak diluar kawin timbul hubungan perdata antara

anak dan Bapak atau Ibunya, berdasarkan pasal diatas para Tergugat

I. II berhak sebagai pewaris terhadap harta peninggalan orang tuanya

termasuk hak milik No. 3 / Lingga Tiga, baik dibalik namakan atau

diusahakan maupun dialihkan kepada pihak lain, asal

uang pengalihan / jual beli tersebut telah diterima semua para ahli

waris, hal ini telah dibuktikan oleh Tergugat I dan II yaitu bukti T.I.II-

8, akan tetapi bila penggugat keberatan sebelum dan sesudah

dimajukannya gugatan ini harusnya penggugat / Terbanding

membalikkan uang kembali kepada para ahli waris lainnya, sampai

mengajukan banding, penggugat / terbanding belum mengembalikan

uang disini jelas penggugat / terbanding tidak mempunyai iktikad baik.

- Bahwa pertimbangan hakim pada halaman 57 dalam petitum point 7

penggugat meminta agar majelis hakim menyatakan Akta Jual Beli

No. 143/2014 tertanggal 09 Juni 2014 yang diperbuat oleh Turut

Tergugat II atas perbuatan melawan hukum oleh Tergugat I dan II

diatas objek terperkara kepada Turut Tergugat I adalah tidak memiliki

kekuatan hukum mengikat ;

- Berdasarkan pertimbangan Majelis Hakim tersebut turut Tergugat II /

pembanding keberatan, sebab diwaktu jual beli sertipikat No. 3 /

74

Desa Lingga Tiga sudah beralih nama menjadi Tergugat I dan

Tergugat II, yang dibuat oleh Turut Tergugat III dan sebelum akta

ditanda tangani sertipikat mana telah dilakukan Cek Bersih dikantor

Turut Tergugat III serta telah memenuhi syarat jual beli sesuai pasal

1320 BW yang diserahkan oleh Tergugat I dan II kepada Turut

Tergugat II / Pembanding, oleh sebab itu dalil pertimbangan majelis

hakim tersebut diatas telah ragu-ragu menerapkan keputusannya

untuk mengambil keputusan yang konkrit, oleh karenanya

pertimbangan tersebut baik dalam amar putusan haruslah dibatalkan.

- Berdasarkan Akta Jual Beli No. 143/2014, tertanggal 09 Juni 2014

yang dibuat oleh Turut Tergugat II / Pembanding secara hukum

sah dan berkekuatan hukum disamping itu dalam gugatan penggugat

tidak ada dimintakan untuk dibatalkan jual beli dalam posita maupun

dalam petitum, sedangkan penggugat sudah mengetahui adanya jual

beli antara tergugat I dan II kepada Turut Tergugat II dikantor Turut

Tergugat II ;

Oleh karena itu Turut Tergugat II / pembanding mohon kepada

Bapak Ketua dan Anggota Majelis Halim Pengadilan Tinggi Medan untuk

mempertimbangkannya dan mengabulkan alasan-alasan seluruhnya dan

menolak putusan Pengadilan Negeri tersebut ;

Berdasarkan hal-hal yang telah Turut Tergugat II/Pembanding yang

dikemukakan diatas dengan kerendahan hati yang didasarkan kepada bukti-

bukti dan saksi-saksi serta alasan-alasan diatas kiranya Bapak Ketua dan

Anggota Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan berkenan menerima

memori banding ini, sekaligus mengadili perkara ini dengan membatalkan

putusan Pengadilan Negeri Rantauprapat dengan memutuskan :

1. Menerima Permohonan Banding pembanding tersebut diatas ;

2. Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Rantauprapat No. 28/Pdt-

G/2014/PN-Rap, tertanggal 12 Nopember 2014.;

3. Menghukum Penggugat konpensi/Terbanding untuk membayar biaya

perkara pada kedua Tingkat Peradilan ;

Dan bila Pengadilan Tinggi Sumatera Utara di Medan berpendapat lain ;

75

-------- Menimbang, bahwa Memori Banding dari Kuasa Hukum Turut

Tergugat II Konvensi / Pembanding IV tersebut telah diberitahukan secara

sah dan patut kepada Penggugat Konvensi / Tergugat Rekonvensi /

Terbanding pada tanggal 8 Desember 2014, kepada Kuasa Hukum

Tergugat I dan II Konvensi / Penggugat I dan II Rekonvensi / Pembanding I

dan II pada tanggal 5 Februaru 2015, kepada Kuasa Hukum Turut Tergugat

I Konvensi / Penggugat III Rekonvensi / Pembanding III pada tanggal 16

Desember 2014 dan kepada Turut Tergugat III Konvensi / Turut Terbanding

pada tanggal 9 Desember 2014 ; ----------------------------------------------------------

------- Sehubungan dengan Memori Banding dari Kuasa Hukum Tergugat I

dan II Konvensi / Penggugat I dan II Rekonvensi / Pembanding I dan II,

Kuasa Hukum Turut Tergugat I Konvensi / Penggugat III Rekonvensi /

Pembanding III, dan Kuasa Hukum Turut Tergugat II Konvensi / Pembanding

IV, Kuasa Hukum Penggugat Konvensi / Tergugat Rekonvensi / Terbanding

mengajukan Surat Kontra Memori Banding yang isinya sebagai berikut ; -----

1. Bahwa sudah tepat pertimbangan Majelis Hakim dalam perkara aquo,

dimana fakta hukum telah mencatat bahwa dari perkawinan mendiang

PHO BIE dengan KWEE JENG GIOK telah terlahir 8 (delapan) orang

anak kandung yaitu;

1.1. HJ.EMMA JULIANA PANE;

1.2. KWEE LIE KIONG /HARYANTO (Penggugat);

1.3. LIE PIN /ARIFIN;

1.4. KWEE LIE LIAN /SHANTY ANGGREINI;

1.5. LIE KENG /HENNY KUSUMAWATI PANE;

1.6. PHO LIE KWANG /MHD ALFIAN (Tergugat I);

1.7. PHO LIE MEI (Tergugat II);

1.8. HOCK DJU /JUNUS;

2. Fakta persidangan juga membuktikan bahwa setelah meninggalnya

mendiang PHO BIE dan KWEE JENG GIOK seluruh anak almarhum

berjumlah delapan orang dengan kehendak bersama dan dengan

kesadaran masing masing telah mengadakan musyawarah tentang tata

cara pengelolaan, pembagian hasil kebun, pembagian hasil penjualan

76

objek warisan mendiang PHO BIE, dan porsi bagian masing masing ahli

waris, hal ini sebagaimana tertuang dalam bukti P-2 berupa SURAT

MUSYAWARAH AHLI WARIS TENTANG PEMBAGIAN HARTA

WARISAN, hal ini didukung oleh pengakuan saksi LIS RAMLI, HJ.EMMA

JULIANA PANE (LIE HOA), HOCK DJU (JUNUS) yang membenarkan

tanda tangan masing masing dalam surat bukti P-2 tersebut.

3. Setentang memori banding Pembanding mengenai hanya Pembanding /

dahulu Tergugat I dan Tergugat II yang berhak atas harta peninggalan

mendiang PHO BIE, hal ini berbanding terbalik dengan fakta persidangan

bahwa terdapat ahli waris mendiang PHO BIE lainnya yang turut berhak

yaitu :

3.1. HJ.EMMA JULIANA PANE;

3.2. KWEE LIE KIONG /HARYANTO (Penggugat);

3.3. LIE PIN /ARIFIN;

3.4. KWEE LIE LIAN /SHANTY ANGGREINI;

3.5. LIE KENG /HENNY KUSUMAWATI PANE;

3.6. HOCK DJU /JUNUS;

Hal ini juga bertentangan dengan bukti P-2 berupa SURAT

MUSYAWARAH AHLI WARIS TENTANG PEMBAGIAN HARTA

WARISAN yang diperbuat dan ditanda tangani oleh delapan orang anak

mendiang PHO BIE termasuk di dalam nya Pembanding /dahulu

Tergugat I dan Tergugat II dan terbanding pada tahun 2003.

Setentang memori banding Pembanding yang mempersoalkan tentang

anak luar nikah dan pengakuan anak, hal tersebut tidak relevan untuk

diterapkan dalam perkara aquo, karena fakta nya masing masing anak

keturunan mendiang PHO BIE telah saling mengakui STATUS dan HAK

WARIS dengan melakukan musyawarah sebagaimana bukti P-2 SURAT

MUSYAWARAH AHLI WARIS TENTANG PEMBAGIAN HARTA

WARISAN, dan selanjutnya pengaturan mengenai Pasal 43 ayat (1) UUP

menyebutkan bahwa “Anak yang lahir di luar Perkawinan hanya

mempunyai hubungan perdata dengan ibu nya dan keluarga ibu nya”.

77

Bahwa terhadap Pasal 43 ayat (1) Undang Undang Perkawinan yang

menyatakan anak yang lahir diluar perkawinan hanya mempunyai

hubungan perdata dengan ibu nya dan keluarga ibu nya, telah pernah

dilakukan Judicial Review di Mahkamah Konstitusi dengan Putusan

Mahkamah Konstitusi No. 46/PUU-VIII/2010 tanggal 17 Februari 2012,

sehingga bunyi ketentuan tersebut tidak memiliki kekuatan hukum

mengikat sepanjang dimaknai menghilangkan hubungan perdata dengan

laki laki yang dapat dibuktikan berdasarkan ilmu pengetahuan dan

teknologi dan atau alat bukti lain menurut hukum ternyata mempunyai

hubungan darah sebagai ayahnya ;

4. Sudah tepat pertimbangan Majelis Hakim pada halaman 54 alinea 1

dalam putusan perkara aquo yang menimbang , bahwa namun untuk

syarat keempat ini yaitu tentang suatu sebab yang tidak terlarang,

ternyata berdasarkan alat alat bukti yang diajukan oleh penggugat telah

mampu membuktikan bahwa tergugat I dan tergugat II telah melakukan

persetujuan /perjanjian didasarkan atas sebab yang terlarang oleh

Undang undang. Hal ini dikarenakan objek yang menjadi perikatan jual

beli merupakan harta warisan yang menjadi milik bersama ahli waris.

Bahwa bukti P-2 SURAT MUSYAWARAH AHLI WARIS TENTANG

PEMBAGIAN HARTA WARISAN yang didukung dan dibenarkan oleh

keterangan saksi saksi LIS RAMLI, HJ.EMMA JULIANA PANE (LIE HOA),

HOCK DJU (JUNUS), menjadi Undang undang bagi personal yang turut

dalam perjanjian tersebut (vide pasal 1338 BW) oleh karena nya harus

ditaati oleh seluruh ahli waris /anak keturunan mendiang PHO BIE,

sehingga perbuatan mengalihkan objek harta warisan oleh tergugat I dan

tergugat II /Pembanding tanpa sepengetahuan /izin dari seluruh personal

yang ikut menandatangani bukti P-2 SURAT MUSYAWARAH AHLI

WARIS TENTANG PEMBAGIAN HARTA WARISAN secara nyata

merupakan perbuatan melawan hukum yang menimbulkan kerugian

kepada penggugat /Terbanding dan ahli waris /anak keturunan mendiang

PHO BIE lainnya, sehingga patut menurut hukum tergugat I dan tergugat

II /Pembanding dinyatakan telah melakukan perbuatan melawan hukum,

dan kemudian patut juga akta maupun surat yang lahir dari perbuatan

78

melawan hukum tersebut dinyatakan tidak memiliki kekuatan hukum

mengikat.

Berdasarkan uraian dalam kontra memori banding diatas telah cukup

alasan bagi Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan

mengadili dalam perkara ini berkenan untuk menolak seluruh dalil memori

banding Pembanding dan selanjutnya mengambil putusan sebagai berikut :

1. Menerima keseluruhan dalil Terbanding yang tertuang dalam Kontra

Memori Banding ini ;

2. Menolak dalil dan alasan dari Para Pembanding dalam Memori Banding

nya ;

3. Menguatkan Keputusan Pengadilan Negeri Rantauprapat No.

28/Pdt.G/2014/ PN-RAP tertanggal 12 Nopember 2014 ;

4. Menghukum Para Pembanding untuk membayar biaya perkara yang

timbul di tingkat banding dalam perkara aquo ;

-------- Menimbangm, bahwa Kontra Memori Banding dari Kuasa Hukum

Penggugat Konvensi / Tergugat Rekonvensi / Terbanding tersebut diatas

telah diberitahukan secara sah dan patut kepada Kuasa HukumTergugat I

dan II Konvensi / Penggugat I dan II Rekonvensi / Pembanding I dan II pada

tanggal 12 Februari 2015, kepada Kuasa Hukum Turut Tergugat I Konvensi /

Penggugat III Rekonvensi / Pembanding III pada tanggal 4 Februari, kepada

Kuasa Hukum Turut Tergugat II Konvensi / Pembanding IV pada tanggal 11

Februari 2015 dan kepada Kuasa Hukum Turut Tergugat III Konvensi / Turut

Terbanding pada tanggal 8 Februari 2015 ; -------------------------------------------

-------- Menimbang, bahwa sehubungan dengan permohonan banding dari

para pembanding tersebut, para pihak yang berperkara telah diberikan

kesempatan untuk Membaca Relaas Pemberitahuan, Memeriksa Berkas

Perkara putusan Pengadilan Negeri Rantauprapat tanggal 12 Nopember

2014 Nomor : 28/Pdt.G/2014/PN Rap kepada Kuasa Hukum Tergugat I dan II

Konvensi / Penggugat I dan II Rekonvensi / Pembanding I dan II pada

tanggal 12 Februari 2015, kepada Kuasa Hukum Turut Tergugat I Konvensi /

Penggugat III Rekonvensi / Pembanding III pada tanggal 6 Februari 2015,

kepada Kuasa Hukum Turut Tergugat II Konvensi / Pembanding IV pada

79

tanggal 12 Februari 2015, kepada Kuasa Hukum Penggugat Konvensi /

Tergugat Rekonvensi / Terbanding pada tanggal 12 Februari 2015 dan

kepada Kuasa Hukum Turut Tergugat III Konvensi / Turut Terbanding pada

tanggal 5 Februari 2015 ; --------------------------------------------------------------------

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA

---------Menimbang, bahwa sesuai dengan ketentuan pasal 199 ayat (1) RBg

bahwa tenggang waktu untuk mengajukan banding adalah 14 (empat belas)

hari setelah putusan aquo diucapkan didepan sidang yang terbuka untuk

umum, atau setelah 14 (empat belas) hari putusan diberitahukan kepada

pihak yang tidak hadir pada saat putusan aquo diucapkan didepan sidang

yang terbuka untuk umum ; ----------------------------------------------------------------

---------Menimbang, bahwa putusan Pengadilan Negeri Rantauprapat tanggal

12 Nopember 2014 Nomor : 28/Pdt.G/2014/PN Rap yang dimohonkan

banding tersebut diucapkan pada tanggal 12 November 2914 dengan dihadiri

oleh Kuasa Hukum Tergugat I dan II Konvensi / Penggugat I dan II

Rekonvensi, Kuasa Hukum Turut Tergugat I Konvensi / Penggugat III

Rekonvensi, Kuasa Hukum Turut Tergugat II Konvensi, Kuasa Hukum Turut

Tergugat III Konvensi, Kuasa Hukum Penggugat Konvensi / Tergugat

Rekonvensi ; -----------------------------------------------------------------------------------

---------Menimbang, bahwa sesuai dengan Akta Banding : ------------------------

1. Tanggal 18 Nopember 2014 Nomor : 28/Pdt.G/2014/PN.Rap dari Kuasa

Hukum Tergugat I dan II Konvensi / Penggugat I dan II Rekonvensi /

Pembanding I dan II ; -------------------------------------------------------------------

2. Tanggal 24 Nopember 2014 Nomor : 28/Pdt.G/2014/PN.Rap dari Kuasa

Hukum Turut Tergugat I Konvensi / Penggugat III Rekonvensi /

Pembanding III ; -------------------------------------------------------------------------

3. Tanggal 24 Nopember 2014 Nomor : 28/Pdt.G/2014/PN.Rap dari Kuasa

Hukum Turut Tergugat II Konvensi / Pembanding IV ; ------------------------

yang dibuat dihadapan Megawati Simbolon, SH. Panitera Pengadilan Negeri

Rantauprapat menerangkan bahwa Kuasa Hukum Para Pembanding

80

mengajukan permohonan banding terhadap putusan Pengadilan Negeri

Rantauprapat tanggal 12 Nopember 2014 Nomor : 28/Pdt.G/2014/PN Rap ; -

---------Menimbang, bahwa oleh karena Permohonan Banding yang diajukan

oleh : ---------------------------------------------------------------------------------------------

1. Kuasa Hukum Tergugat I dan II Konvensi / Penggugat I dan II

Rekonvensi / Pembanding I dan II ; -----------------------------------------------

2. Kuasa Hukum Turut Tergugat I Konvensi / Penggugat III Rekonvensi /

Pembanding III ; -------------------------------------------------------------------------

3. Kuasa Hukum Turut Tergugat II Konvensi / Pembanding IV ; ---------------

Dilakukan dalam rentang waktu 14 (empat belas) hari sebagaimana yang

ditentukan dalam Undang-Undang dan dilaksanakan dengan cara serta

dengan syarat yang sesuai pula dengan Undang-Undang, maka secara

formil permohonan banding aquo dapat diterima ; -----------------------------------

---------Menimbang, bahwa konsekwensi yuridis dari diajukannya

permohonan banding tersebut maka putusan Pengadilan Negeri

Rantauprapat tanggal 12 Nopember 2014 Nomor : 28/Pdt.G/2014/PN Rap

yang dimohonkan banding tersebut harus diperiksa dan diputus ulang pada

tingkat banding dengan titik tolak adanya alasan-alasan dalam memori

banding tanpa mengabaikan alasan-alasan dalam Kontra Memori Banding

yang diajukan Kuasa Hukum Penggugat Konvensi / Tergugat Rekonvensi /

Terbanding, serta dengan menilai apakah dasar dan alasan-alasan

pertimbangan hukum dalam putusan Pengadilan Tingkat Pertama tersebut

telah tepat dan benar atau tidak bertentangan menurut hukum ; ----------------

---------Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan

memeriksa dan mempelajari dengan seksama berkas perkara, Salinan

Resmi putusan Pengadilan Negeri Rantauprapat Nomor. 28/Pdt.G/2014/ PN-

RAP tanggal 12 Nopember 2014, dan Memori Banding dari Kuasa Hukum

Tergugat I dan II Konvensi / Penggugat I dan II Rekonvensi / Pembanding I

dan II, Kuasa Hukum Turut Tergugat I Konvensi / Penggugat III Rekonvensi /

Pembanding III, serta Kuasa Hukum Turut Tergugat II Konvensi /

81

Pembanding IV, juga terhadap Kontra Memori Banding dari Kuasa Hukum

Penggugat Konvensi / Tergugat Rekonvensi / Terbanding, maka Pengadilan

Tingkat Banding berpendapat sebagai berikut : --------------------------------------

Dalam Konpensi :

Dalam Eksepsi :

---------Menimbang, bahwa terhadap Eksepsi yang diajukan oleh masing-

masing Kuasa Hukum Tergugat I dan II Konvensi / Penggugat I dan II

Rekonvensi / Pembanding I dan II, serta Kuasa Hukum Turut Tergugat I

Konvensi / Penggugat III Rekonvensi / Pembanding III dan Kuasa Hukum

Turut Tergugat II Konvensi / Pembanding IV sebagaimana diputuskan

Pengadilan tingkat pertama tersebut menurut pendapat Pengadilan Tingkat

Banding bahwa baik dasar dan alasan pertimbangannya sudah tepat dan

benar, dengan mengambil dasar dan alasan pertimbangan hukum tersebut

menjadi dasar dan alasan pertimbangan hukum sendiri, maka eksepsi-

eksepsi tersebut haruslah ditolak dan atas dasar itu pula alasan keberatan

dari Pembanding-Pembanding didalam Memori Bandingnya tersebut

terhadap Eksepsi-eksepsi aquo harus pula ditolak ; --------------------------------

Dalam Provisi :

---------Menimbang, bahwa terhadap tuntutan Provisi sebagaimana telah

diputuskan Pengadilan tingkat pertama tersebut, Pengadilan Tingkat Banding

berpendapat bahwa dasar dan alasan pertimbangan hukum dalam putusan

Pengadilan Tingkat Pertama dalam menolak tuntutan provisi tersebut sudah

tepat dan benar, karena itu putusan Pengadilan Tingkat Pertama tentang

provisi tersebut dapat dipertahankan ; --------------------------------------------------

Balam Pokok Perkara :

---------Menimbang, bahwa dasar dan alasan pertimbangan hukum dalam

putusan Pengadilan Tingkat Pertama dalam mengabulkan sebagian gugatan,

menurut pendapat Pengadilan Tingkat Banding sudah tepat dan benar

menurut hukum dan keadilan, maka dengan mengambil alih dasar dan

alasan-alasan pertimbangan hukum tersebut menjadi dasar dan alasan-

82

alasan pertimbangan hukum sendiri, Pengadilan Tingkat Banding

berpendapat bahwa putusan Pengadilan Tingkat Banding tersebut dapat

dipertahankan dan dikuatkan, bahwa oleh karena itu alassan keberatan dari

Pembanding-Pembanding didalam Memori Bandingnya tersebut haruslah

ditolak ; ------------------------------------------------------------------------------------------

Dalam Rekonvensi :

---------Menimbang, bahwa dasar dan alasan pertimbangan hukum dalam

putusan Pengadilan Tingkat Pertama didalam menolak gugatan Rekonvensi

tersebut sudah tepat dan benar, dengan mengambil alih dasar dan alasan

pertimbangan hukum tersebut menjadi dasar dan alasan pertimbangan

hukum sendiri, Pengadilan Tingkat Banding berpendapat bahwa putusan

Pengadilan Tingkat Pertama dalam Rekonvensi tersebut dapat

dipertahankan dan dikuatkan ; ------------------------------------------------------------

---------Menimbang, bahwa oleh karena didalam Amar putusan Pengadilan

Tingkat Pertama aquo tidak dicantumkan amar putusan dalam Rekonvensi,

maka putusan Pengadilan Negeri Rantauprapat Nomor. 28/Pdt.G/2014/ PN-

RAP tertanggal 12 Nopember 2014 tersebut, pada tingkat banding harus

diperbaiki menjadi seperti dibawah ini ; -------------------------------------------------

--------Menimbang, bahwa oleh karena Pembanding I, Pembanding II,

Pembanding III, dan Pembanding IV dikalahkan maka mereka itu dibebani

membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan secara tanggung

renteng dan untuk tingkat banding akan disebutkan dalam amar putusan

dibawah ini ; ------------------------------------------------------------------------------------

------ Mengingat pasal 199 ayat (1) RBg, padal 157 RBg dan ketentuan dalam

Undang-Undang Nomor : 49 tahun 2009 serta peraturan Perundang-

Undangan yang bersangkutan ; -----------------------------------------------------------

M E N G A D I L I

------- Menerima permohonan banding dari Kuasa Hukum Pembanding I

dan II semula Tergugat I dan II Konvensi / Penggugat I dan II

Rekonvensi, Kuasa Hukum Pembanding III semula Turut

83

Tergugat I Konvensi / Penggugat III Rekonvensi dan Kuasa

Hukum Pembanding IV semula Turut Tergugat II Konvensi ; -----

------- Memperbaiki putusan Pengadilan Negeri Rantauprapat No.

28/Pdt.G/2014/ PN-RAP tertanggal 12 Nopember 2014 yang

dimohonkan banding tersebut, sehingga amar selengkapnya

berbunyi sebagai berikut ; -----------------------------------------------------

Dalam Konvensi :

Dalam Eksepsi :

- Menolak Eksepsi Kuasa Hukum Pembanding I dan II semula

Tergugat I dan II Konvensi / Penggugat I dan II Rekonvensi,

Kuasa Hukum Pembanding III semula Turut Tergugat I

Konvensi / Penggugat III Rekonvensi dan Kuasa Hukum

Pembanding IV semula Turut Tergugat II Konvensi tersebut ;

Dalam Provisi :

- Menolak Provisi Terbanding semula Penggugat Konvensi /

Tergugat Rekonvensi ; ----------------------------------------------------

Dalam Pokok Perkara :

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian ; ------------

2. Menyatakan sah dan berharga Surat Hak Milik No.3 / Desa

Lingga Tiga atas nama Pho Bie dan Kutipan Gambar Situasi

No.12 / 1972 dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pendaftaran

Tanah Daerah Kabupaten Labuhan Batu pada tanggal 22

Juni 1972 ; ---------------------------------------------------------------------

3. Menyatakan sah dan berharga Surat Musyawarah Ahli Waris

Tentang Pembagian Harta Warisan pada tahun 2003 ; ---------

4. Menyatakan tanah kebun seluas + 11,27 Hektar, terletak di

dusun Aden Batang, Desa Lingga Tiga, Kec. Bilah Hulu, Kab.

Labuhan Batu, sebagaimana tanda bukti Hak Milik No.3 /

Desa Lingga Tiga atas nama PHO BIE dan Kutipan Gambar

Situasi No.12 / 1972 dikeluarkan oleh Kepala Kantor

Pendaftaran Tanah Daerah Kabupaten Labuhan Batu pada

84

tanggal 22 Juni 1972 adalah harta peninggalan mendiang

PHO BIE yang belum terbagi ; -------------------------------------------

5. Menyatakan perbuatan Tergugat I dan Tergugat II dengan

mengalihkan hak dan kepemilikan Sertifikat Hak Milik No.3 /

Desa Lingga Tiga atas nama PHO BIE ke atas nama

Tergugat I dan Tergugat II adalah perbuatan melawan

hukum ; --------------------------------------------------------------------------

6. Menyatakan Akta Jual Beli No.143 / 2014 tanggal 09 Juni

2014 diperbuat oleh Turut Tergugat II atau pun Akta / Surat

lain yang lahir dari perbuatan melawan hukum oleh Tergugat

I dan Tergugat II diatas objek perkara dalam perkara ini tidak

memiliki kekuatan hukum mengikat ; ---------------------------------

7. Menghukum Turut Tergugat I, Turut Tergugat II dan Turut

Tergugat III untuk mematuhi isi putusan dalam perkara ini ; -

8. Menolak gugatan Penggugat untuk selebihnya ; ----------------

Dalam Rekonvensi :

- Menolak gugatan Penggugat Rekonvensi seluruhnya ; --------

Dalam Konvensi dan Rekonvensi :

- Menghukum Pembanding I dan II semula Tergugat I dan II

Konvensi / Penggugat I dan II Rekonvensi, Kuasa Hukum

Pembanding III semula Turut Tergugat I Konvensi /

Penggugat III Rekonvensi dan Kuasa Hukum Pembanding

IV semula Turut Tergugat II Konvensi untuk membayar biaya

perkara dalam kedua tingkat peradilan secara tanggung

renteng, yang dalam tingkat banding sebesar Rp.150.000

(seratus lima puluh ribu rupiah) ; --------------------------------------

------- Demikianlah diputuskan dalam Rapat Permusyawaratan Majelis Hakim

Pengadilan Tinggi Medan pada hari Rabu tanggal 12 Agustus 2015 oleh

kami BANTU GINTING, SH. Hakim Pengadilan Tinggi Medan, sebagai

Hakim Ketua Majelis, JANNES ARITONANG, SH. MH. dan RIDWAN RAMLI,

SH.MH. masing-masing sebagai Hakim Anggota yang ditunjuk untuk

memeriksa dan mengadili perkara ini dalam peradilan tingkat banding

85

berdasarkan Surat Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 15

April 2015 Nomor : 132/PDT/2015/PT.MDN, dan putusan tersebut diucapkan

pada hari Rabu tanggal 26 Agustus 2015 dalam persidangan yang terbuka

untuk umum, oleh Hakim Ketua Majelis dengan didampingi oleh kedua

hakim anggota tersebut serta dibantu oleh MARTHIN A.P. SINAGA, SH,

Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi Medan, tanpa dihadiri oleh para

pihak yang berperkara maupun Kuasanya ; ------------------------------------------

Hakim Anggota Hakim Ketua

Ttd Ttd

JANNES ARITONANG, SH. MH. BANTU GINTING, SH.

Ttd

RIDWAN RAMLI, SH.MH Panitera Pengganti

Ttd

MARTHIN A.P. SINAGA, SH.

Ongkos-ongkos

1. Redaksi Rp. 5.000,- 2. Meterai Rp. 6.000,- 3. Pemberkasan Rp. 139.000,- Jumlah Rp. 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah)