p u t u s a n - pt-medan.go.id · durian, kec. medan timur, kota medan, semula disebut sebagai...

52
P U T U S A N NOMOR :110/PDT/2015/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ----- PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara Perdata dalam tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara : ---------------------------------------------------------------------------- 1. Drs. HALIM KOSASIH , Warganegara Indonesia, umur 43 tahun, agama Budha, pekerjaan Wiraswasta, beralamat di Jalan Bambu IV No.21-C, Kel. Durian, Kec. Medan Timur, Kota Medan, semula disebut sebagai PENGGUGAT-I /sekarang sebagai PEMBANDING-I ; 2. PT. INTI SARI BUMI , berkeduaukan di Jalan Besar Dusun II Deli Tua Namorambe, Kecamatan Namorambe, Kabupaten Deli Serdang, dalam hal ini diwakili oleh MANAT BUTARBUTAR, selaku Direktur PT.Inti Sari Bumi, semula disebut sebagai PENGGUGAT-II / sekarang sebagai PEMBANDING-II ; Dalam hal ini memberi kuasa kepada :1. Aryanti Oktovani,SH. 2. Asliani Harahap,SH.MH. 3. Mastiar Sidabalok, SH, semuanya Advokat berkanto pada Lembaga Bantuan Hukum Medan City, beralamat di Jalan Pancur Batu No.1-AA Medan, berdasarkan Surat Kuasa Khusus No.036/SK/LBH- Mcy/X/2010 dan No.037/SK/LBH- Mcy/X/2010, masing-masing tertanggal 15 Oktober 2010, semula disebut PENGGUGAT-PENGGUGAT ; -------------------------------- M e l a w a n ------------------------------------------- 1. PT. PEPHARIN RIA , berkedudukan di Jl. H.Adam Malik No.68 Medan, dalam hal ini diwakili oleh MASRI, B.Sc, selaku Direktur PT.Pepharin Ria, semula disebut sebagai TERGUGAT –I / sekarang sebagai TERBANDING- I ; Halaman 1 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn

Upload: lamnhi

Post on 16-Jul-2018

242 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

P U T U S A NNOMOR :110/PDT/2015/PT-MDN

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

----- PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara

Perdata dalam tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut

dalam perkara antara : ----------------------------------------------------------------------------

1. Drs. HALIM KOSASIH, Warganegara Indonesia, umur 43 tahun, agama

Budha, pekerjaan Wiraswasta, beralamat di Jalan Bambu IV

No.21-C, Kel. Durian, Kec. Medan Timur, Kota Medan,

semula disebut sebagai PENGGUGAT-I /sekarang sebagai

PEMBANDING-I ;

2. PT. INTI SARI BUMI, berkeduaukan di Jalan Besar Dusun II Deli Tua

Namorambe, Kecamatan Namorambe, Kabupaten Deli

Serdang, dalam hal ini diwakili oleh MANAT BUTARBUTAR,

selaku Direktur PT.Inti Sari Bumi, semula disebut sebagai

PENGGUGAT-II / sekarang sebagai PEMBANDING-II ;

Dalam hal ini memberi kuasa kepada :1. Aryanti

Oktovani,SH. 2. Asliani Harahap,SH.MH. 3. Mastiar

Sidabalok, SH, semuanya Advokat berkanto pada Lembaga

Bantuan Hukum Medan City, beralamat di Jalan Pancur Batu

No.1-AA Medan, berdasarkan Surat Kuasa Khusus

No.036/SK/LBH- Mcy/X/2010 dan No.037/SK/LBH-

Mcy/X/2010, masing-masing tertanggal 15 Oktober 2010,

semula disebut PENGGUGAT-PENGGUGAT ;

-------------------------------- M e l a w a n -------------------------------------------

1. PT. PEPHARIN RIA, berkedudukan di Jl. H.Adam Malik No.68 Medan,

dalam hal ini diwakili oleh MASRI, B.Sc, selaku Direktur

PT.Pepharin Ria, semula disebut sebagai TERGUGAT –I /sekarang sebagai TERBANDING- I ;

Halaman 1 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn

2. Almarhum FENLY SUSANTO, dalam hal ini diwakili oleh seluruh ahli

warisnya :

1. LIM KIM ENG ( Isteri ) ;

2. PETER JONG ( anak laki-laki ) ;

3. PHILIP JONG (anak laki-laki ) ;

4. PHILANDER JONG (anak laki-laki ) ;

5. JONA RICHE ( anak perempuan ) ;

beralamat di Jl. A. Rifai No.30 Medan, selanjutnya

disebut sebagai TERGUGAT –II/ TERBANDING-II ;

3. KIAT SUN, warganegara Indonesia, agama Budha, pekerjaan Wiraswasta,

beralamat di Jalan Sei Kera Hulu, Kec. Medan Perjuangan,

Kota Medan, semula disebut sebagai TERGUGAT –III/TERBANDING-III ;

4. ALBERT WILSON, warganegara Indonesia, agama Budha, pekerjaan

Wiraswasta, beralamat di Jalan Dr.Wahidin No. 206 Kota

Pematang Siantar, semula disebut sebagai TERGUGAT –IV/sekarang sebagai TERBANDING-IV ;

5. NOTARIS ZONARITA, SH, Warganegara Indonesia, beralamat di Jalan Dr.

Sutomo No.35 Kota Binjai, semula disebut sebagai

TERGUGAT –V / sekarang sebagai TERBANDING-V ;

6. NOTARIS PAGIT MARIA TARIGAN, SH, Warganegara Indonesia,

beralamat di Jalan Brigjen Katamso No.33-B Medan, semula

disebut sebagai TERGUGAT –VI / sekarang sebagai

TERBANDING VI ;

7. PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA, cq. Menteri Perindustrian danPerdagangan R.I, cq. Dirjen Perindustrian R.I, cq.Direktur Jenderal Industri Agro dan Kimia, cq. DinasPerindustrian dan Perdagangan Propinsi Sumatea Utara,beralamat di Jalan Putri Hijau No.6 Medan, semula disebut

sebagai TERGUGAT –VII / sekarang sebagai

TERBANDING;

Halaman 2 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn

PENGADILAN TINGGI TERSEBUT

- Telah membaca :

1. Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 10 April 2015 Nomor :

110/PDT/2015/PT-MDN, Tentang penunjukan Majelis Hakim untuk

memeriksa dan mengadili perkara tersebut ditingkat banding ; --------------------

2. Berkas Perkara yang dimohonkan banding tanggal 28 September 2011

Nomor : 469/PDT.G/2010/PN-Mdn ; ------------------------------------------------------

TENTANG DUDUK PERKARA

----- Menimbang, bahwa Penggugat dalam Surat gugatannya tertanggal 26

Oktober 2010 yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan

pada tanggal 29 Oktober 2010 dibawah register perkara Perdata Nomor

:469/Pdt.G/2010/PN-Mdn, telah mengajukan gugatan terhadap paa Tergugat

yang pada pokoknya sebagai berikut : ------------------------------------------------------

1. Bahwa Penggugat-Penggugat adalah pemilik Izin Usaha Industri Nomor :

34/1/IU/I/PMDN/INDUSTRI/2010 tanggal 30 April 2010 yang dikeluarkan

oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sesuai dengan

Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor : 147/M-

IND/PER/10/2009 tentang Pendelegasian Kewenangan Pemberian Izin

Usaha Industri, Izin Perluasan, Izin Usaha Kawasan Industri, dan Izin

Perluasan Kawasan Industri Dalam Rangka Pelayanan Terpadu Satu Pintu

(PSTP) yang didelegasikan kepada Kepala Badan Koordinasi Penanaman

Modal (BKPM) dan diberlakukan untuk seluruh perusahaan di Indonesia ;

2. Bahwa penerbitan izin tersebut telah melalui seleksi dan telah diperiksa

sesuai dengan kebenaran dan asli surat yang dimiliki Penggugat-Penggugat

maka Direktorat Jenderal Industri Agro & Kimia memberikan rekomendasi

Izin Usaha Industri PT.INTI SARI BUMI yang dikeluarkan oleh Dinas

Perindag Kabupaten Deli Serdang dengan Nomor : IZ.536/IM-

UIALK/011/IX/2002 tanggal 19 September 2002 sebagai pembaruan Izin

Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989, yang dikeluarkan

oleh Kanwil Perindustrian Sumatera Utara, dengan usaha di Jalan Besar

Dusun II, Deli Tua Namorambe, Deli Serdang, Sumatera Utara ;

Halaman 3 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn

3. Bahwa awalnya Penggugat-Penggugat memperoleh Izin Usaha Industri

Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989

berdasarkan peralihan hak dari Tergugat III (KIAT SUN) sesuai Surat

Peralihan Hak No.4673/Leg/II/NZ-BJ/2001 tanggal 8 Februari 2001 dibuat

dihadapan Notaris ZONARITA, SH kemudian izin tersebut diperbarui

menjadi izin PT. INTI SARI BUMI Nomor : IZ.536/IM-UIALK/011/IX/2002

tanggal 19 September 2002 dan kemudian izin tersebut kembali

diperbaharui dan di daftar di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)

Pusat di Jakarta dengan Nomor : 34/1/IU/I/PMDN/INDUSTRI/2010 tanggal

30 April 2010 ;

4. Bahwa berdasarkan peralihan hak izin Usaha Industri dari Tergugat III (KIAT

SUN) maka Penggugat-Penggugat mengajukan Permintaan Persetujuan

Pemindahan Lokasi Pabrik dan Pengalihan Hak Perusahaan Industri dari

lokasi pabrik lama di Jln. Dr. Wahidin No. 182 Pematang Siantar menjadi

lokasi pabrik baru di Jalan Besar Dusun II Deli Tua Namorambe Kab. Deli

Serdang dan Pengalihan Perusahaan dari nama perusahaan BENTENG

menjadi perusahaan PT. INTI SARI BUMI, setelah itu baru Ijin Prinsipdikeluarkan oleh Kakanwil Departemen Perindustrian danPerdagangan Provinsi Sumatera Utara tanggal 29 Oktober 2001(sekarang disebut : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi

Sumatera Utara) ;

5. Bahwa setelah melalui tahap-tahap proses persetujuan izin prinsip tersebut

(lebih kurang 11 bulan lamanya diproses sesuai dengan peraturan) baru

kemudian Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten DeliSerdang mengeluarkan Izin Tetap Industri Nomor : IZ.536/IM-UIALK/011/IX/2002 sebagai pembaruan Izin Usaha Industri Nomor :229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989 menjadi atasnama PT. INTI SARI BUMI, dengan demikian izin dari Penggugat-

Penggugat secara prosedural telah dilalui dengan sah.

6. Bahwa sesuai prosedur yang berlaku, Izin Usaha Industri Nomor :

IZ.536/IM-UIALK/011/IX/2002, tanggal 19 September 2002 sebagai

pembaruan Izin Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989

tanggal 29 Desember 1989 telah resmi terdaftar di Dirjen Industri Agro dan

Kimia Cq. Departemen Perindustrian R.I. di Jakarta dengan No.

127/IAK/2/2010 tanggal 10 Februari 2010, dan telah terdaftar dengan

Halaman 4 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn

No.34/1/UI/I/PMDN/INDUSTRI/2010 tanggal 30 April 2010 sesuai dengan

Peraturan Menteri Perindustrian R.I Nomor : 147/M-IND/PER/10/2009 telah

terdaftar secara resmi di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di

Jakarta, bahwa Peraturan Menteri ini sekarang menjadi prosedur bakudan berlaku bagi seluruh pelaku usaha untuk memperoleh izin usahaindustri yang sah di wilayah Republik Indonesia, di luar dari pada

prosedur tersebut di atas dianggap tidak sah izin tersebut ;

7. Bahwa ternyata tanpa melalui prosedural yang benar bahwa di tahun 1996

Almarhum FENLY SUSANTO mendapat fotocopy Izin Usaha Industri Nomor

: 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989 tidak jelas

darimana, hanya berdasarkan fotocopy Izin Usaha Industri No : 229/Kanwil-

02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989 tersebut, tanpa asli, tanpaada peralihan dengan Almarhum TUAH LELUASA atau kuasanya ALBERT

WILSON, sehingga Almarhum FENLY SUSANTO menggabungkan Izin

Usaha Industri No : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember

1989 (milik orang lain) dengan Surat Keputusan Nomor : 138/DJAI/IUT-

1/Non PMA-PMDN/V/1993 tanggal 29 Mei 1993 kemudian keluar Izin Usaha

Industri Nomor : 03/DJINP/D.IV/IUI/NON.PMA-PMDN/I/96 tanggal 5 Januari

1996 menjadi atas nama PT.PEPHARIN RIA tanpa melalui prosedural ;

8. Bahwa sampai sekarang Izin Usaha Industri Nomor :

03/DJINP/D.IV/IUI/NON.PMA-PMDN/I/96 tanggal 5 Januari 1996 masih

tetap dipergunakan oleh Tergugat I (PT.PEPHARIN RIA) untuk

memproduksi minuman keras padahal Tergugat I dan II sudah mengetahui

bahwa prosedural untuk mendapatkan Izin Usaha Industri harus melalui

prosedural yang baku dan benar, bukan seperti prosedural Izin Usaha

Industri atas nama Tergugat I (PT.PEPHARIN RIA) ;

9. Bahwa menurut ketentuan yang berlaku, syarat sah

perluasan/penggabungan Izin Usaha Industri harus melampirkan :

- Asli surat permohonan si pemilik izin usaha.

- Anggaran Dasar Perusahaan.

- Asli surat Izin Usaha yang akan digabungkan tersebut.

- Apabila Izin Usaha bukan atas nama pemohon, maka harus dilampirkan asli

surat peralihan hak Izin Usaha dari si pemilik semula yang sah ;

Halaman 5 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn

10. Bahwa setelah adanya penggabungan Izin Usaha Industri Nomor :

229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989 dengan Surat

Keputusan Nomor : 138/DJAI/IUT-1/Non PMA-PMDN/V/1993 tanggal 29

Mei 1993 menjadi Izin Usaha Industri Nomor :

03/DJINP/D.IV/IUI/NON.PMA-PMDN/I/96 tanggal 5 Januari 1996 atas nama

PT.PEPHARIN RIA (Tergugat I) dan kemudian Tergugat I dan Tergugat II

pada tahun 2009 mengklaim Izin Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-

02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989 sebagai miliknya setelah

FENLY SUSANTO meninggal dunia pada tahun 2007 dan sebelumnyatidak pernah diklaim oleh Almarhum FENLY SUSANTO izin tersebutsebagai miliknya walaupun Alm.FENLY SUSANTO menggabungkanizin secara tidak sah, karena Almarhum FENLY SUSANTO mengetahui

bahwa penggabungan tersebut cacat hukum ;

11. Bahwa kemudian Tergugat I dan II juga telah mengakui bahwa Tergugat III

(KIAT SUN) ada membeli Izin Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-

02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989 dari Almarhum TUAH

LELUASA melalui adiknya ALBERT WILSON (Tergugat IV) yang dibuat

dihadapan Notaris PAGIT MARIA TARIGAN, SH pada tanggal 2 Februari

1996, akan tetapi ada penggabungan terlebih dahulu yang secara tidak sah

dan itu bertentangan dengan Peraturan Menteri Perindustrian oleh

karenanya penggabungan yang dilakukan oleh Almarhum FENLY

SUSANTO tersebut menjadi cacat hukum karena digabungkan tanpa ada

peralihan hak dan tanpa ada surat Izin Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-

02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989 yang asli, karena aslinya

pada saat itu masih dipegang oleh pemilik lama yaitu TUAH LELUASA ;

12. Bahwa ternyata Almarhum FENLY SUSANTO tanpa melalui proseduryang sah bisa menggabungkan Izin Usaha Industri sehingga muncul Izin

Usaha Industri Nomor : 03/DJINP/D.IV/IUI/NON.PMA-PMDN/I/96 tanggal 5

Januari 1996 atas nama PT.PEPHARIN RIA sebagai Tergugat I, dengan

demikian jelas Izin Usaha Industri Nomor : 03/DJINP/D.IV/IUI/NON.PMA-PMDN/I/96 tanggal 5 Januari 1996 adalah cacat hukum karena

penggabungan itu tanpa melalui proses yang benar hanya berdasarkan

bukti fotocopy yang mungkin didapat ditengah jalan sedangkan saat itu

aslinya masih di tangan TUAH LELUASA atau kuasanya ALBERT WILSON;

Halaman 6 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn

13. Bahwa kemudian juga PT.PEPHARIN RIA melalui Almarhum FENLY

SUSANTO menggabungkan Izin Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-

02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989 dengan Surat Keputusan

Nomor : 138/DJAI/IUT-1/Non PMA-PMDN/V/1993 tanggal 29 Mei 1993

akhirnya keluar Izin Usaha Industri Nomor : 03/DJINP/D.IV/IUI/NON.PMA-

PMDN/I/96 tanggal 5 Januari 1996 dengan menggunakan FORMULIRMODEL Pm-III, yang merupakan Formulir khusus yang digunakanapabila Surat Izin Usaha Industri yang dilampirkan dinyatakan hilangatau rusak dan dapat diganti dengan keterangan dari kepolisiansetempat yang menerangkan hilangnya Surat Izin Usaha Industritersebut ;

14. Bahwa pemakaian formulir tersebut juga tidak sesuai dengan sebenarnya,

karena Formulir Model Pm-III khusus digunakan untuk izin yang hilangatau rusak, berarti Almarhum FENLY SUSANTO mengajukan fotocopy dari

Izin Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29

Desember 1989 tersebut seolah-olah hilang atau rusak, berarti terjadi

pembohongan publik atau pembohongan kelengkapan data-data ;

15. Bahwa sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan

Perdagangan R.I. No.590/MPP//Kep/10/1999 tanggal 13 Oktober 1999,

bahwa syarat untuk mengajukan permohonan Pembaruan Izin Industri

adalah sebagai berikut :

--- Pasal 37 ayat (1) :

“Apabila IUI atau TDI yang telah dimiliki oleh Perusahaan Industri hilang atau

rusak tidak terbaca, Perusahaan Industri yang bersangkutan dapat

mengajukan permohonan penggantian IUI/TDI tersebut kepada Pejabat

yang berwenang mengeluarkan IUI/TDI berdasakan Keputusan ini dengan

menggunakan :

a. Formulir Model Pm-III untuk pengganti IUI melalui Tahap Persetujuan

Prinsip dan Formulir Model SP-II untuk pengganti IUI tanpa Persetujuan

Prinsip;

b. Formulir Model Pdf.I-IK untuk pengganti TDI.”

--- Pasal 37 ayat (2) :

Halaman 7 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn

“Setiap permohonan penggantian IUI/TDI yang telah rusak atau hilang

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilampiri dengan surat asli IUI/TDI

atau keterangan dari kepolisian setempat yang menerangkan hilangnya

surat IUI/TDI tersebut ”

16. Bahwa apabila dihubungkan dengan penggabungan Izin Usaha Industri

Nomor : 03/DJINP/D.IV/IUI/NON.PMA-PMDN/I/96, maka lebih dahulu terjadi

penggabungan Izin Usaha Industri pada tanggal 5 Januari 1996 dari pada

jual beli yang sah yang dilakukan antara KIAT SUN dan ALBERT WILSON

padahal asli Izin Usaha Industri ada ditangan pemilik yang sah yaitu

ALBERT WILSON (Tergugat IV) sebagai kuasa dari TUAH LELUASA dan

diserahkan kepada KIAT SUN ;

17. Bahwa dengan demikian jelas bahwa penggabungan Izin Usaha Industri

Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989 (tanpa

aslinya) dengan Surat Keputusan Nomor : 138/DJAI/IUT-1/Non PMA-

PMDN/V/1993 tanggal 29 Mei 1993 menjadi Izin Usaha Industri Nomor :

03/DJINP/D.IV/IUI/NON.PMA-PMDN/I/96 tanggal 5 Januari 1996 atas nama

PT.PEPHARIN RIA telah menyalahi prosedural, dari permohonan

penggabungan pengisian formulir saja sudah salah, apalagi persyaratan

data-datanya tidak jelas dan cacat prosedural ;

18. Bahwa karena Izin Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989

tanggal 29 Desember 1989 bukanlah milik Almarhum FENLY SUSANTO

ataupun PT.PEPHARIN RIA akan tetapi masih milik orang lain (TUAH

LELUASA) dan baru pada tanggal 2 Februari 1996 dialihkan oleh TUAH

LELUASA berdasarkan Surat Kuasa kepada adiknya ALBERT WILSON

(Tergugat IV) untuk dialihkan kepada KIAT SUN (Tergugat III) sesuai

dengan Akta Peralihan Hak Izin Industri Nomor : 3483/L/1996 tanggal 2

Februari 1996 dibuat dihadapan Notaris PAGIT MARIA TARIGAN, SH, dan

kemudian dialihkan KIAT SUN kepada Penggugat-Penggugat sesuai

dengan Surat Peralihan Hak Atas Izin Usaha Industri No.4673/LEG/II/NZ-

BJ/2001, tanggal 8 Februari 2001 dibuat dihadapan Notaris

ZONARITA,SH ;

19. Bahwa untuk itu atas tindakan dan perbuatan Tergugat I dan II yang

menggabungkan Izin Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989

Halaman 8 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn

tanggal 29 Desember 1989 tanpa aslinya digabung dengan Surat

Keputusan Nomor : 138/DJAI/IUT-1/Non PMA-PMDN/V/1993 tanggal 29

Mei 1993 menjadi Izin Usaha Industri Nomor :

03/DJINP/D.IV/IUI/NON.PMA-PMDN/I/96 tanggal 5 Januari 1996 tanpa ada

peralihan hak dari pemilik yang sah dapat dikategorikan sebagai perbuatanmelawan hukum baik secara perdata, secara pidana maupun secara

administratif ;

20. Bahwa kemudian Tergugat VII juga dianggap telah lalai dalam pemeriksaan

administrasi, bisa digabungkan oleh Tergugat I dan II tanpa prosedural yang

benar, oleh karena itu Tergugat VII harus meninjau ulang dan mencabut

kembali Surat Izin Usaha Industri Nomor : 03/DJINP/D.IV/IUI/NON.PMA-

PMDN/I/96 tanggal 5 Januari 1996 atas nama PT.PEPHARIN RIA sebagai

Izin Usaha Industri yang dipergunakan untuk menjalankan operasional

usaha PT.PEPHARIN RIA;-

21. Bahwa oleh karena itu wajar dan pantas bila penggabungan Izin Usaha

Industri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 dengan Surat Keputusan

Nomor : 138/DJAI/IUT-1/Non PMA-PMDN/V/1993 tanggal 29 Mei 1993

dinyatakan tidak sah dan cacat hukum, oleh karena itu Tergugat I

(PT.PEPHARIN RIA) telah memakai Izin Usaha Industri Nomor :

03/DJINP/D.IV/IUI/NON.PMA-PMDN/I/96 tanggal 5 Januari 1996 yang tidak

sah (illegal) dan bertentangan dengan ketentuan hukum, karena pihak

Tergugat I (PT.PEPHARIN RIA) maupun Tergugat II selaku ahli waris

Almarhum FENLY SUSANTO telah membohongi Pejabat Negaratermasuk Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tk.I maupun Dirjen sampai

ke tingkat Memperindag R.I, karena mengajukan penggabungan SuratIzin Usaha Industri yang tidak benar ;

22. Bahwa karena itu penggabungan Izin Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-

02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989 dengan Surat Keputusan

Nomor : 138/DJAI/IUT-1/Non PMA-PMDN/V/1993 tanggal 29 Mei 1993,

digabungkan hanya berdasarkan fotocopy akhirnya keluar Izin Usaha

Industri Nomor : 03/DJINP/D.IV/IUI/NON.PMA-PMDN/I/96 tanggal 5 Januari

1996 adalah merupakan pelanggaran Undang-Undang dan pembohongan

publik dan pemerintah Republik Indonesia Cq. Menteri Perindustrian

Republik Indonesia ;

Halaman 9 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn

23. Bahwa akibat dari pada penggabungan yang dilakukan oleh Almarhum

FENLY SUSANTO dahulu dari Izin Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-

02/IUT/AI/XII/1989 menjadi Izin Usaha Industri Nomor :

03/DJINP/D.IV/IUI/NON.PMA-PMDN/I/96 atas nama PT.PEPHARIN RIA

jelas telah merugikan kepada Penggugat-Penggugat karena tanpa Izin

Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember

1989 tidak mungkin dapat keluar Izin Usaha Industri Nomor :

03/DJINP/D.IV/IUI/NON.PMA-PMDN/I/96 atas nama PT.PEPHARIN RIA

yang sekarang dijadikan dasar dan landasan hukum izin operasional

PT.PEPHARIN RIA ;

24. Bahwa Penggugat-Penggugat dalam hal ini sangat dirugikan baik materil

maupun moril karena Tergugat I dan II telah menggunakan Izin Usaha

Industri yang bukan haknya selama ±14 (empat belas) tahun yaitu sejak

tahun 1996 s/d tahun 2010 Tergugat I dan II dengan leluasa menjalankan

aktifitas yaitu produksi minuman beralkohol atas dasar mempergunakan Izin

Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember

1989 akhirnya keluar Izin Usaha Industri Nomor :

03/DJINP/D.IV/IUI/NON.PMA-PMDN/I/96 atas nama PT.PEPHARIN RIA

padahal Izin Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal

29 Desember 1989 sudah milik Penggugat-Penggugat secara sah menurut

hukum;

25. Bahwa untuk itu Penggugat-Penggugat mohon kepada Majelis Hakim yang

memeriksa dan mengadili perkara Aquo agar menyatakan demi hukum

bahwa tindakan dan perbuatan Almarhum FENLY SUSANTO dengan

diwakili oleh Tergugat I dan II selaku ahli warisnya adalah tindakan dan

perbuatan melawan hukum sebagaimana diatur dalam Pasal 1365 KUH

Perdata yang telah menimbulkan kerugian materil dan moril bagi

Penggugat-Penggugat ;

26. Bahwa kerugian yang diderita Penggugat-Penggugat akibat tindakan dan

perbuatan Tergugat I dan Tergugat II baik materil maupun moril adalah

sebagai berikut :

A. Kerugian Materil :

Halaman 10 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn

Bahwa total kerugian materil yang diderita Penggugat-Penggugat akibat

tindakan dan perbuatan Tergugat I dan II yang menggabungkan dan

menggunakan Izin Usaha Industri milik Penggugat-Penggugat, apabila

dihitung dari keuntungan yang seharusnya diperoleh Penggugat-Penggugat

tiap bulan sebesar Rp.1.000.000.000,- x 12 bulan x 14 tahun =

Rp.168.000.000.000,- (Seratus enam puluh delapan milyar rupiah) adalah

kerugian yang diderita Penggugat-Penggugat secara materil atas

pemakaian dan penggabungan tersebut ;

Bahwa kerugian materil yang diderita Penggugat-Penggugat cukup

beralasan hukum karena Tergugat I dan II telah mengganggu proses

produktifitas dari PT.INTI SARI BUMI yaitu dengan adanya klaim dari

Tergugat I dan II dan juga Tergugat I dan II telah diadukan, akhirnya

Perusahaan PT.INTI SARI BUMI sempat berhenti kegiatan operasionalnya ;

B. Kerugian Moril :

Bahwa akibat dari klaim Tergugat I dan II atas Izin Usaha Industri Nomor :

229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989 sebagai miliknya,

maka proses dan produktifitas dari PT.INTI SARI BUMI dimasyarakat

dianggap ilegal, maka langganan Penggugat-Penggugat tidak percaya lagi

terhadap Perusahaan dan diri Penggugat-Penggugat ;

Bahwa akibat dari tindakan Tergugat I dan II membuat Penggugat-

Penggugat sangat terpukul dan mengalami tekanan batin karena kredibilitas

Penggugat-Penggugat menjadi hilang, maka untuk itu wajar kiranya jika

Penggugat-Penggugat meminta ganti kerugian moril apabila dinilai adalah

sebesar Rp.500.000.000.000,- (Lima ratus milyar rupiah) ;

27. Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, wajar dan pantas bila Tergugat I

dan Tergugat II dihukum untuk membayar ganti kerugian materil sebesar

Rp.168.000.000.000,- (Seratus enam puluh delapan milyar rupiah) dan ganti

kerugian moril sebesar Rp.500.000.000.000,- (Lima ratus milyar rupiah)

kepada Penggugat-Penggugat secara tunai ;

28. Bahwa oleh karena itu Penggugat-Penggugat mohon kepada Majelis Hakim

yang memeriksa dan mengadili perkara Aquo ini agar Tergugat I dan

Tergugat II secara tanggung renteng dihukum untuk membayar biaya ganti

Halaman 11 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn

rugi materil dan moril kepada Penggugat-Penggugat sebesar

Rp.668.000.000.000,- (Enam ratus enam puluh delapan milyar rupiah) ;

29. Bahwa untuk menjamin agar Tergugat I dan II dapat membayar ganti

kerugian moril dan materil agar Gugatan Penggugat-Penggugat tidak

hampa maka Penggugat-Penggugat mohon kepada Majelis Hakim yang

memeriksa dan mengadili perkara ini agar dapat kiranya meletakkan Sita

Jaminan (Coservatoir Beslag) terhadap harta benda atau asset milik

Tergugat I dan II baik harta benda tidak bergerak maupun harta benda

bergerak yaitu :

a. Sebidang tanah dan bangunan yang terletak di Jalan Glugur By Pass No.68

Medan, atas nama Tergugat I (PT.PEPHARIN RIA) ;

b. Sebidang tanah dan bangunan yang terletak di Jalan Glugur By Pass No.81

Medan, atas nama Tergugat I (PT.PEPHARIN RIA) ;

c. Sebidang tanah dan bangunan yang terletak di Jalan A.Rifai No.30 Medan,

atas nama FENLY SUSANTO atau atas nama ahli waris Almarhum FENLY

SUSANTO ;

d. Sebidang tanah dan bangunan terletak di Jalan Brigjend.Katamso,

Kelurahan Titi Kuning, milik Almarhum FENLY SUSANTO, setempat dikenal

sebagai pabrik CV.SARI BUAH UTAMA ;

e. Sebidang tanah dan bangunan yang terletak di Jalan Sei Kera No.1 Medan,

atas nama KIAT SUN ;

f. Sebidang tanah yang terletak di Jalan Pinisi Indah II Blok B-4 No.10 Pantai

Indah Kapuk, Jakarta Utara, atas nama FENLY SUSANTO ;

30. Bahwa Penggugat-Penggugat juga mohon kepada Majelis Hakim Yang

Mulia agar menyatakan demi hukum penggabungan Izin Usaha Industri

Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989

digabung dengan Surat Keputusan Nomor : 138/DJAI/IUT-1/Non PMA-

PMDN/V/1993 tanggal 29 Mei 1993, dahulu dilakukan oleh Tergugat I dan II,

sehingga terbit Izin Usaha Industri Nomor : 03/DJINP/D.IV/IUI/NON.PMA-

PMDN/I/96 tanggal 5 Januari 1996 menjadi atas nama PT.PEPHARIN RIA

tanpa prosedural adalah perbuatan melawan hukum ;

31. Bahwa Penggugat-Penggugat juga mohon kepada Majelis Hakim Yang

Mulia agar menyatakan demi hukum bahwa tindakan dan perbuatan

Tergugat I dan Tergugat II yang menggunakan Izin Usaha Industri Nomor :

Halaman 12 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn

03/DJINP/D.IV/IUI/NON.PMA-PMDN/I/96 tanggal 5 Januari 1996 sebagai

landasan operasional usaha PT.PEPHARIN RIA adalah tindakan dan

perbuatan melawan hukum, karena proses penerbitannya dengan prosedur

yang tidak benar atau adanya kebohongan ;

32. Bahwa Penggugat-Penggugat mohon kepada Majelis Hakim Yang Mulia

agar menyatakan demi hukum Izin Usaha Industri Nomor :

03/DJINP/D.IV/IUI/NON.PMA-PMDN/I/96 tanggal 5 Januari 1996 atas nama

PT.PEPHARIN RIA dinyatakan tidak sah atau cacat hukum atau setidak-

tidaknya dinyatakan tidak berkekuatan hukum ;

33. Bahwa Penggugat-Penggugat mohon kepada Majelis Hakim Yang Mulia

agar menyatakan demi hukum bahwa pengalihan Izin Usaha Industri dari

TUAH LELUASA berdasarkan Surat Kuasa kepada adiknya ALBERT

WILSON (Tergugat IV) kepada KIAT SUN (Tergugat III) dibuat tanggal 2

Februari 1996 dihadapan Notaris PAGIT MARIA TARIGAN, SH sesuai

dengan Akta Peralihan Hak Izin Industri Nomor : 3483/L/1996 dan

pengalihan Izin Usaha Industri dari KIAT SUN kepada Penggugat I dibuat

tanggal 8 Februari 2001 dihadapan Notaris ZONARITA, SH sesuai dengan

Surat Peralihan Hak Atas Izin Usaha Industri Nomor : 4673/LEG/NZ-

BJ/2001, adalah sah menurut hukum ;

34. Bahwa Penggugat-Penggugat mohon kepada Majelis Hakim Yang Mulia

agar menyatakan demi hukum bahwa Izin Usaha Industri milik Penggugat-

Penggugat atas nama PT.INTI SARI BUMI dengan

No.34/1/IU/PMDN/INDUSTRI/2010 tanggal 30 April 2010 jo. Izin Usaha

Industri Nomor : IZ.536/IM-UIALK/011/IX/2002 tanggal 19 September 2002

yang dikeluarkan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) adalah

sah menurut hukum karena penerbitannya telah melalui prosedural yang

sah ;

35. Bahwa untuk menjamin agar Tergugat I dan Tergugat II tidak ingkar

terhadap isi Putusan dalam perkara ini, maka cukup wajar pula jika

Tergugat I dan II dihukum untuk membayar uang Dwangsoom sebesar

Rp.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) setiap hari, apabila Tergugat I dan

Tergugat II lalai mematuhi isi putusan dalam perkara ini, setelah putusan

mempunyai kekuatan hukum yang tetap dan mengikat ;

Halaman 13 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn

36. Bahwa Penggugat-Penggugat juga mohon kepada Majelis Hakim yang

memeriksa dan mengadili perkara Aquo ini agar menghukum Tegugat I

sampai dengan Tergugat VII untuk membayar ongkos perkara yang timbul

dalam perkara ini ;

37. Bahwa Penggugat-Penggugat juga mohon kepada Majelis Hakim yang

memeriksa dan mengadili perkara Aquo agar Tergugat-Tergugat seluruhnya

dihukum untuk mematuhi isi putusan perkara ini ;

38. Bahwa Gugatan Penggugat I dan II ini didasarkan pada bukti-bukti yang

cukup kuat dan beralasan menurut hukum, sehingga dengan demikian

dimohonkan Penggugat-Penggugat agar Pengadilan Negeri Medan dapat

memberikan putusan serta merta, walaupun ada Verzet, Banding maupun

Kasasi (Uit Voerbaar Bij Voorraad) ;

Bahwa berdasarkan uraian dan alasan hukum tersebut di atas, Penggugat-

Penggugat mohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Negeri Medan agar

sudi kiranya menetapkan suatu hari Persidangan dan memanggil para pihak

yang bersengketa guna memeriksa Gugatan ini dan selanjutnya

memberikan putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut :

PRIMER :

1. Menerima dan mengabulkan Gugatan Penggugat-Penggugat untuk

seluruhnya.;-

2. Menyatakan sah dan berharga Sita Jaminan (Conservatoir Beslag) yang

diletakkan dalam perkara ini.;

3. Menyatakan demi hukum penggabungan Izin Usaha Industri Nomor :

229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989 dengan Surat

Keputusan Nomor : 138/DJAI/IUT-1/Non PMA-PMDN/V/1993 tanggal 29

Mei 1993, dahulu dilakukan oleh Tergugat I dan Tergugat II sehingga terbit

Izin Usaha Industri Nomor : 03/DJINP/D.IV/IUI/NON.PMA-PMDN/I/96

tanggal 5 Januari 1996 menjadi atas nama PT.PEPHARIN RIA, adalah

perbuatan melawan hukum ;

4. Menyatakan demi hukum bahwa tindakan dan perbuatan Tergugat I dan II

yang menggunakan Izin Usaha Industri Nomor :

03/DJINP/D.IV/IUI/NON.PMA-PMDN/I/96 tanggal 5 Januari 1996 sebagai

landasan operasional usaha Tergugat I adalah tindakan dan perbuatan

Halaman 14 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn

melawan hukum, karena proses penerbitannya melalui prosedural yang

tidak benar atau adanya kebohongan ;

5. Menyatakan demi hukum Izin Usaha Industri Nomor :

03/DJINP/D.IV/IUI/NON.PMA-PMDN/I/96 tanggal 5 Januari 1996 atas nama

PT.PEPHARIN RIA adalah dinyatakan tidak sah atau cacat hukum atau

setidak-tidaknya dinyatakan tidak berkekuatan hukum ;

6. Menyatakan demi hukum Izin Usaha Industri milik Penggugat-Penggugat

atas nama PT.INTI SARI BUMI dengan Nomor :

34/1/IU/PMDN/INDUSTRI/2010 tanggal 30 April 2010 jo. Izin Usaha Industri

Nomor : IZ.536/IM-UIALK/011/IX/2002 tanggal 19 September 2002 yang

dikeluarkan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) adalah sah

menurut hukum ;

7. Menyatakan demi hukum bahwa pengalihan Izin Usaha Industri Nomor :

229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989 dari ALBERT

WILSON (Tergugat IV) kepada KIAT SUN (Tergugat III) dibuat tanggal 2

Februari 1996 dihadapan Notaris PAGIT MARIA TARIGAN, SH sesuai Akta

Peralihan Hak Izin Industri Nomor : 3483/L/1996 dan pengalihan dari KIAT

SUN kepada Penggugat I dibuat tanggal 8 Februari 2001 dihadapan Notaris

ZONARITA, SH sesuai Surat Peralihan Hak Atas Izin Usaha Industri Nomor

: 4673/LEG/II/NZ-BJ/2001, adalah sah menurut hukum ;

8. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II secara tanggung renteng untuk

membayar ganti kerugian materil sebesar Rp.668.000.000.000,- (enam

ratus enam puluh delapan milyar rupiah) kepada Penggugat-Penggugat

secara tunai ;-

9. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II untuk membayar uang Dwangsoom

sebesar Rp.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) setiap harinya apabila

Tergugat I dan Tergugat II lalai dalam mematuhi isi Putusan dalam perkara

ini ;

10. Menghukum Tergugat I sampai dengan Tergugat VII untuk membayar

seluruh ongkos perkara yang timbul dalam perkara ini ;

11. Menghukum Tergugat-Tergugat seluruhnya untuk mematuhi seluruh isi

putusan dalam perkara ini ;

12. Menyatakan demi hukum bahwa Putusan dalam perkara ini dapat

dijalankan dengan serta merta walaupun ada Verzet, Banding maupun

Kasasi (Uit Voerbaar Bij Voorraad) ;

Halaman 15 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn

SUBSIDER :Bahwa apabila Majelis Hakim Yang Terhormat berpendapat lain dalam

perkara ini, maka Penggugat-Penggugat memohon agar Majelis Hakim

memberikan Putusan yang seadil-adilnya (Ex Aequo et Bono) ;

----- Menimbang, bahwa oleh karena mediasi tidak ditemukan walaupun telah

diberikan waktu yang cukup sehingga sidang dilanjutkan dan Tergugat-I telah

mengajukan jawabannya sebagai berikut : -------------------------------------------------

A. TENTANG EKSEPSI1. EKSEPSI NEBIS IN IDEM

Bahwa sebelum perkara perdata aquo dimajukan oleh Penggugat I dan

Penggugat II, telah ada perkara perdata yang dikenal dengan Putusan

Pengadilan Negeri Medan tanggal 8 Maret 2010 Nomor :

338/Pdt.G/2009/PN-Mdn Jo. Putusan Pengadilan Tinggi Sumatera

Utara tanggal 20 Juli 2010 Nomor : 132/Pdt/2010/PT-Mdn yang saat ini

dalam proses pemeriksaan ditingkat Kasasi, dimana dalam perkara

perdata yang dikenal dengan Putusan Pengadilan Negeri Medan

tanggal 8 Maret 2010 Nomor : 338/Pdt.G/2009/PN-Mdn Jo. Putusan

Pengadilan Tinggi Sumatera Utara tanggal 20 Juli 2010 Nomor :

132/Pdt/2010/PT-Mdn yang saat ini dalam proses pemeriksaan ditingkat

Kasasi, dimana pihak-pihak dalam perkara perdata tersebut yaitu

PT.PEPHARIN RIA (incasu Tergugat I) selaku Penggugat DalamKonpensi/Tergugat Dalam Rekonpensi melawan :

KIAT SUN, pekerjaan: wiraswasta, Warga Negara Indonesia,

bertempat tinggal di Jalan Sei Kera Gang Rezeki Nomor 1

Kelurahan Sei Kera Hulu, Kecamatan Medan Perjuangan, Kota

Medan, selaku Tergugat I Dalam Konpensi/Penggugat DalamRekonpensi/Pembanding I/Pemohon kasasi I ;

Drs. HALIM KOSASIH, pekerjaan: wiraswasta, Warga Negara

Indonesia, beralamat di Jalan Bambu IV No.21-C, Kelurahan

Durian, Kecamatan Medan Timur, Kota Medan, selaku Tergugat IIDalam Konpensi/Penggugat Dalam Rekonpensi/Pembanding

II/Pemohon kasasi II ;

PT.INTI SARI BUMI, berkedudukan di Jalan Besar Dusun II Deli

Tua Namorambe, Kecamatan Namorambe, Kabupaten Deli

Halaman 16 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn

Serdang, selaku Tergugat III/Dalam Konpensi/Penggugat DalamRekonpensi/Pembanding III/Pemohon Kasasi III ;

TUAH LELUASA, pekerjaan: wiraswasta, alamat: Jalan

Dr.Wahidin SK 9/28 No.206 Pematang Siantar, selaku TurutTergugat/Turut Terbanding/Turut Termohon Kasasi ;

Bahwa jika diperhatikan secara cermat subjek dan substansi objek

gugatan yang dimajukan oleh Penggugat I dan Penggugat II dalam

perkara aquo, ternyata subjek dan substansi objek gugatan Penggugat I

dan Penggugat II adalah sama dan bertautan dengan subjek gugatan

dalam perkara perdata putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 8

Maret 2010 Nomor : 338/Pdt.G/2009/PN-Mdn Jo. Putusan Pengadilan

Tinggi Sumatera Utara tanggal 20 Juli 2010 Nomor : 132/Pdt/2010/PT-

Mdn yang saat ini dalam proses pemeriksaan ditingkat Kasasi, dimana

amar putusan dalam perkara perdata putusan Pengadilan Negeri

Medan tanggal 8 Maret 2010 Nomor : 338/Pdt.G/2009/PN-Mdn yang

dikuatkan oleh Putusan Pengadilan Tinggi Sumatera Utara tanggal 20

Juli 2010 Nomor : 132/Pdt/2010/PT-Mdn antara lain :

- “Menyatakan perbuatan Tergugat I (KIAT SUN), Tergugat II(Drs.Halim Kosasih), dalam hal membuat peralihan hak IzinUsaha Industri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal29 Desember 1989 yang dibuat di bawah tangan tertanggal 8Februari 2001 yang dilegalisasi Notaris Zonarita, SH (incasuTergugat V) Nomor : 4673/Leg/II/N2-Dj/2001 adalah perbuatanmelawan hukum (onrecht matige daad)” ;

- “Menyatakan batal demi hukum, tidak sah dan tidakberkekuatan hukum mengikat dengan segala akibat hukumnya,peralihan hak Izin Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989 yang dibuat dibawah tangan antara Tergugat I dan Tergugat II tertanggal 8Februari 2001 yang dilegalisasi Notaris Zonarita,SH Nomor :4673/Leg/II/N2-Dj/2001” ;

Bahwa selanjutnya tentang gugatan Rekonpensi yang dimajukan

Penggugat Rekonpensi (Kiat Sun, Drs.Halim Kosasih dan PT.INTI SARI

BUMI) dalam perkara perdata Putusan Pengadilan Negeri Medan

tanggal 8 Maret 2010 Nomor : 338/Pdt.G/2009/PN-Mdn Jo. Putusan

Halaman 17 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn

Pengadilan Tinggi Sumatera Utara tanggal 20 Juli 2010 Nomor :

132/Pdt/2010/PT-Mdn yang saat ini dalam proses pemeriksaan ditingkat

Kasasi, dimana gugatan rekonpensi dalam perkara yang telah diputus

terdahulu tersebut adalah juga mempersoalkan penggabungan SuratKeputusan tanggal 29 Mei 1993 Nomor : 138/DJAI/IUT-1/Non PMA-PMDN/V/1993 dan Izin Perindustrian Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989 yang dibuat dalamrangka perluasan usaha PT.PEPHARIN RIA (ic.Tergugat I) hingga

Izin Usaha Industri Nomor : 03/DJINP/D.IV/IUI/NON.PMA-PMDN/I/96tanggal 5 Januari 1996 atas nama PT.PEPHARIN RIA diterbitkan

secara resmi oleh Departemen Perindustrian sesuai dengan ketentuan

Undang-Undang dan peraturan-peraturan yang berlaku pada saat itu

(Vide: Undang-Undang No.5 tahun 1984 tentang Perindustrian,Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1986 tentang KewenanganPengaturan, Pembinaan, Dan Pengembangan Industri, PeraturanPemerintah Nomor 13 Tahun 1995 tentang Izin Usaha Industri,Keputusan Presiden RI No.16 Tahun 1987 tentang PenyederhanaanPemberian Izin Usaha Industri, Surat Keputusan MenteriPerindustrian No.250/M/SK/10/1994, Surat Keputusan MenteriPerindustrian No.79/M/SK/5/1995, Surat Keputusan MenteriPerindustrian No.148/M/SK/5/1995, Surat Keputusan MenteriPerindustrian No.150/M/SK/5/1995 tentang Tata Cara PemberianIzin Usaha Industri dan Izin Perluasan), yang ternyata gugatan

rekonpensi yang dimajukan oleh Penggugat-Penggugat dalam

rekonpensi tersebut telah dinyatakan ditolak untuk seluruhnyasebagaimana tersebut dalam amar Putusan Pengadilan Negeri

Medan tanggal 8 Maret 2010 Nomor : 338/Pdt.G/2009/PN-Mdn Jo.

Putusan Pengadilan Tinggi Sumatera Utara tanggal 20 Juli 2010 Nomor

: 132/Pdt/2010/PT-Mdn yang saat ini dalam proses pemeriksaan

ditingkat Kasasi, sehingga oleh karena subjek dan substansi objek

permasalahan dalam perkara aquo sangat erat kaitannya dengan

perkara perdata Putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 8 Maret

2010 Nomor : 338/Pdt.G/2009/PN-Mdn Jo. Putusan Pengadilan Tinggi

Sumatera Utara tanggal 20 Juli 2010 Nomor : 132/Pdt/2010/PT-Mdn

yang saat ini dalam proses pemeriksaan ditingkat Kasasi, maka cukup

alasan hukum jika gugatan Penggugat I dan Penggugat II untuk

dinyatakan tidak dapat diterima (niet onvankelijke verklaard) ;

Halaman 18 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn

2. Eksepsi Gugatan Penggugat-Penggugat Prematur

Bahwa jika diperhatikan dalil posita gugatan Penggugat I dan

Penggugat II yang menyatakan landasan awal Izin Usaha Industriyang dimiliki dan dipergunakan oleh Penggugat I dan Penggugat IIuntuk menjalankan usahanya adalah peralihan hak Izin UsahaIndustri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29Desember 1989 yang dibuat dibawah tangan tertanggal 8 Februari2001 antara Penggugat I dengan Tergugat III (KIAT SUN), dimana

tentang peralihan hak yang dilakukan oleh Tergugat III (KIAT SUN)yang dahulunya Karyawan PT. PEPHARIN RIA dengan Penggugat I(Drs.Halim Kosasih) yang juga eks Karyawan Hotel Asean International

milik Fenly Susanto tersebut telah dinyatakan batal demi hukum,tidak sah dan tidak berkekuatan hukum mengikat dengan segalaakibat hukumnya berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Medan

tanggal 8 Maret 2010 Nomor : 338/Pdt.G/2009/PN-Mdn Jo. Putusan

Pengadilan Tinggi Sumatera Utara tanggal 20 Juli 2010 Nomor :

132/Pdt/2010/PT-Mdn yang saat ini dalam proses pemeriksaan ditingkat

Kasasi, sehingga gugatan Penggugat I dan Penggugat II dalam perkara

aquo adalah bersifat prematur, oleh karena landasan Penggugat I dan

Penggugat II mengurus dan memperoleh Izin Usaha Industri Nomor :

34/1/IU/I/PMDN/INDUSTRI/2010 tanggal 30 April 2010 dari Badan

Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) masih mempergunakan

peralihan hak Izin Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989 yang dibuat dibawahtangan tertanggal 8 Februari 2001 antara Penggugat I denganTergugat III (KIAT SUN) yang ternyata telah dinyatakan batal demihukum, tidak sah dan tidak berkekuatan hukum mengikat dengansegala akibat hukumnya berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri

Medan tanggal 8 Maret 2010 Nomor : 338/Pdt.G/2009/PN-Mdn Jo.

Putusan Pengadilan Tinggi Sumatera Utara tanggal 20 Juli 2010 Nomor

: 132/Pdt/2010/PT-Mdn yang saat ini dalam proses pemeriksaan

ditingkat Kasasi, dan selanjutnya tentang keberadaan Izin Usaha

Industri Nomor : 34/1/IU/I/PMDN/INDUSTRI/2010 tanggal 30 April 2010

atas nama PT.INTI SARI BUMI, berdasarkan surat Badan Koordinasi

Penanaman Modal (BKPM) tanggal 22 Februari 2010 Nomor :

23/D.1/A.9/2011 telah menyatakan akan melakukan pembatalan apabila

Halaman 19 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn

telah ada putusan yang berkekuatan hukum tetap dalam perkara

Putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 8 Maret 2010 Nomor :

338/Pdt.G/2009/PN-Mdn Jo. Putusan Pengadilan Tinggi Sumatera

Utara tanggal 20 Juli 2010 Nomor : 132/Pdt/2010/PT-Mdn yang saat ini

dalam proses pemeriksaan ditingkat Kasasi, oleh karena telah ada

putusan perkara perdata yang dikenal dengan Putusan Pengadilan

Negeri Medan tanggal 8 Maret 2010 Nomor : 338/Pdt.G/2009/PN-Mdn

Jo. Putusan Pengadilan Tinggi Sumatera Utara tanggal 20 Juli 2010

Nomor : 132/Pdt/2010/PT-Mdn yang saat ini dalam proses pemeriksaan

ditingkat Kasasi, dimana substansi permasalahannya sangat erat

kaitannya dengan permasalahan dalam perkara aquo, maka gugatan

Penggugat I dan Penggugat II bersifat Prematur, sehingga cukup alasan

hukum apabila gugatan Penggugat I dan Penggugat II untuk dinyatakan

tidak dapat diterima (niet onvankelijke verklaard) ;

3. Eksepsi Tentang Kuasa Penggugat I dan Penggugat II

Bahwa dalam perkara aquo Penggugat I (Drs.Halim Kosasih) dan

Penggugat II (PT.INTI SARI BUMI) memberikan kuasa kepada: 1.

Advokat Aryanti Oktivani, SH 2. Asliani Harahap, SH, MH 3. Mastiar

E.Sidabalok, SH berkantor di Lembaga Bantuan Hukum Medan City,

dimana dalam perkara perdata yang dikenal dengan Putusan

Pengadian Negeri Medan tanggal 8 Maret 2010 Nomor :

338/Pdt.G/2009/PN-Mdn Jo. Putusan Pengadilan Tinggi Sumatera

Utara tanggal 20 Juli 2010 Nomor : 132/Pdt/2010/PT-Mdn yang saat ini

dalam proses pemeriksaan ditingkat Kasasi, ternyata Advokat Aryanti

Oktivani, SH dan Asliani Harahap, SH, MH berkantor di Lembaga

Bantuan Hukum Medan City adalah selaku kuasa dari :

KIAT SUN, pekerjaan: wiraswasta, Warga Negara Indonesia,

bertempat tinggal di Jalan Sei Kera Gang Rezeki Nomor 1

Kelurahan Sei Kera Hulu, Kecamatan Medan Perjuangan, Kota

Medan, selaku Tergugat I Dalam Konpensi/Penggugat DalamRekonpensi/Pembanding I/Pemohon kasasi I ;

Drs. HALIM KOSASIH, pekerjaan: wiraswasta, Warga Negara

Indonesia, beralamat di Jalan Bambu IV No.21-C, Kelurahan

Durian, Kecamatan Medan Timur, Kota Medan, selaku Tergugat IIDalam Konpensi/Penggugat Dalam Rekonpensi/Pembanding

II/Pemohon kasasi II ;

Halaman 20 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn

PT.INTI SARI BUMI, berkedudukan di Jalan Besar Dusun II Deli

Tua Namorambe, Kecamatan Namorambe, Kabupaten Deli

Serdang, selaku Tergugat III/Dalam Konpensi/Penggugat DalamRekonpensi/Pembanding III/Pemohon Kasasi III ;

Bahwa kuasa Penggugat-Penggugat yang masih terikat kuasa dengan

salah satu pihak Tergugat III dalam perkara aquo yaitu KIAT SUN, jelas

ternyata Advokat Aryanti Oktivani, SH dan Asliani Harahap, SH, MH

yang berkantor di Lembaga Bantuan Hukum Medan City selaku kuasa

Penggugat I dan Penggugat II dalam perkara aquo, jelas telah

melanggar ketentuan kode etik Advokat Bab III Pasal 4 huruf J yang

berbunyi : “Advokat yang mengurus kepentingan bersama dari duapihak atau lebih harus mengundurkan diri sepenuhnya daripengurusan kepentingan-kepentingan tersebut, apabiladikemudian hari timbul pertentangan kepentingan antara pihak-pihak yang bersangkutan”, dengan adanya ketentuan yang tertuang

dalam kode etik advokat tersebut, Advokat Aryanti Oktivani, SH dan

Asliani Harahap, SH, MH berkantor di Lembaga Bantuan Hukum Medan

City tidak diperkenankan untuk menarik Tergugat III (KIAT SUN)

sebagai pihak Tergugat dalam arus perkara aquo, karena yang

bersangkutan masih terikat kuasa dengan KIAT SUN dan juga dengan

Penggugat I dan Penggugat II aquo, dalam perkara perdata putusan

perkara perdata yang dikenal dengan Putusan Pengadian Negeri

Medan tanggal 8 Maret 2010 Nomor : 338/Pdt.G/2009/PN-Mdn Jo.

Putusan Pengadilan Tinggi Sumatera Utara tanggal 20 Juli 2010 Nomor

: 132/Pdt/2010/PT-Mdn yang saat ini dalam proses pemeriksaan

ditingkat Kasasi, dengan adanya fakta ini, maka berdasarkan Undang-

Undang No.18 Tahun 2003 tentang Advokat Serta Kode Etik Advokat

Indonesia yang disahkan tanggal 23 Mei 2002, maka oleh karena

tindakan kuasa Penggugat-Penggugat jelaslah sangat bertentangan

dengan kode etik advokat Indonesia yang wajib dihormati dan dipatuhi

seluruh advokat Indonesia, dengan adanya fakta ini, jelaslah bahwa

gugatan Penggugat I dan Penggugat II menjadi cacat hukum, oleh

sebabmana cukup alasan hukum jika gugatan Penggugat I dan

Penggugat II untuk dinyatakan tidak dapat diterima (niet on venkelijke

verklaard) ;

Berdasarkan argumentasi yang dikemukakan dalam eksepsi TerlawanII

tersebut diatas, kiranya Majelis Hakim berkenan untuk menyatakan

Halaman 21 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn

gugatan yang dimajukan Penggugat I dan Penggugat II dinyatakan tidak

dapat diterima (niet on vankelijke verklaard) ;

B. DALAM POKOK PERKARA

1) Bahwa Tergugat II ahli waris almarhum Fenly Susanto terdiri dari Lim

Kim Eng (istri), Philip Jong(anak laki-laki), dan Philander Jong (anak

laki-laki) menolak tegas seluruh dalil-dalil gugatan Penggugat I dan

Penggugat II baik dalam posita maupun dalam petitum gugatan, dan

segala dalil dalam eksepsi secara mutatis mutandis dijadikan bagian

yang tidak terpisahkan dengan jawaban/bantahan dalam pokok

perkara ;

2) Bahwa menurut Penggugat-Penggugat, Penggugat-Penggugat adalah

pemilik sah Izin Usaha Industri Nomor :

34/1/IU/I/PMDN/INDUSTRI/2010 tanggal 30 April 2010 yang dikeluarkan

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Bahwa akan tetapi

Penggugat-Penggugat tidak menyebutkan secara tegas berdasarkan

apa Penggugat-Penggugat sebagai pemilik sah atas Izin Usaha Industri

tersebut, sebab adalah tidak mungkin antara inperson dengan badan

hukum (Perseroan Terbatas) memiliki izin usaha secara bersama-sama

memilikinya, dimana lazimnya sebagai pemilik Izin Usaha Industri

adalah badan hukum atau persekutuan perdata atau perseorangan.

Tidak dikenal ada gabungan perseorangan dengan badan hukum.

Karena itu gugatan Penggugat patut ditolak untuk seluruhnya atau

setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima.

3) Bahwa adalah secara illegal Penggugat-Penggugat memperoleh Izin

Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29

Desember 1989 dari Tergugat III (Kiat Sun) pada tanggal 8 Februari

2001, sebab Izin Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989

tanggal 29 Desember 1989 tersebut, telah dibeli/dimiliki oleh

PT.PEPHARIN RIA dari pemilik asal yakni Tuah Leluasa pada tanggal 7

Agustus 1995 dan telah dipergunakan untuk menerbitkan Surat Izin

Usaha Indsutri Nomor : 03/DJIN/D.IV/IUI/Non.PMA-PMDN/96 tanggal 5

Januari 1996 atas nama PT.PEPHARIN RIA (Tergugat I). Kemudian

adalah tidak benar sama sekali Surat Peralihan Hak Nomor :

4673/Leg/II/NZ-BJ/2001 diperbuat dihadapan Notaris Zonarita, SH. Jika

Halaman 22 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn

suatu peralihan hak dibuat dihadapan Notaris, bukanlah sifatnya surat

yang didalilkan Penggugat-Penggugat, tetapi seharusnya dibuat secara

Akta Notaril. Surat Peralihan Hak Nomor : 4673/Leg/II/NZ-BJ/2001

tanggal 8 Februari 2001 bukan merupakan akta notaril yang diperbuat

dihadapan notaris. Karena itu tidak dapat dipakai sebagai bukti yang

otentik. Karena itu dalil tersebut dengan tegas haruslah ditolak.

4) Bahwa oleh karena Surat Izin Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-

02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989 yang diperoleh dari

Tergugat III (Kiat Sun) pada tanggal 8 Februari 2001, sedangkan Surat

Izin Usaha tersebut sudah terlebih dahulu dimiliki/diberi Tergugat I daripemilik asal Tuah Leluasa tanggal 7 Agustus 1995, maka karena

surat tersebut dipergunakan Penggugat-Penggugat kembali untuk

menerbitkan Izin Usaha Industri Nomor : 34/1/IU/I/PMDN/INDUSTRI/

2010 tanggal 30 April 2010, maka telah jelas, izin usaha industri yang

dimiliki Penggugat-Penggugat mengandung cacat hukum, karena syarat

dan proses penerbitannya didasarkan kepada alas hak (recht title) yang

diperoleh secara illegal.

5) Bahwa jika Penggugat-Penggugat mendalilkan dan mengakui Izin

Usaha Industri yang dimilikinya telah terbit dan terdaftar pada tanggal19 September 2002 yang disebut sebagai pengganti Izin Usaha Industri

Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989,

maka adalah terbukti, telah terlebih dahulu diterbitkan Surat Izin Usaha

Industri Nomor : 03/DJIN/D.IV/IUI/Non.PMA-PMDN/96, tanggal 5Januari 1996 atas nama PT.PEPHARIN RIA (incasu Tergugat I) yaitusudah berjalan 5(lima) tahun, dan perlu dikemukakan bahwa KiatSun pada waktu itu masih bekerja pada Tergugat I (PT.PEPHARINRIA) dan menjadi orang kepercayaan dari Almarhum FenlySusanto, sedangkan Penggugat I (Drs.Halim Kosasih) juga bekerjadi Perusahaan milik Almarhum Fenly Susanto yakni di Hotel AseanInternational, dengan demikian, nyatalah perolehan dan pendaftaran

Izin Usaha Industri Penggugat-Penggugat atas nama PT.INTI SARI

BUMI adalah cacat hukum dan tidak sah dan tidak berkekuatan hukum

mengikat dengan segala akibat hukumnya sebagaimana tersebut dalam

Putusan Pengadian Negeri Medan tanggal 8 Maret 2010 Nomor :

338/Pdt.G/2009/PN-Mdn Jo. Putusan Pengadilan Tinggi Sumatera

Halaman 23 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn

Utara tanggal 20 Juli 2010 Nomor : 132/Pdt/2010/PT-Mdn yang saat ini

dalam proses pemeriksaan ditingkat Kasasi ;

6) Bahwa tidak benar Fenly Susanto pada tahun 1996 hanya mendapat

fotocopy Izin Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989

tanggal 29 Desember 1989, dimana Surat Izin Usaha Industri Nomor :

229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989 diperoleh

Tergugat I secara sah dari pemilik asal Tuah Leluasa, berdasarkan

Surat Perjanjian Jual-Beli Izin Minuman Keras tanggal 7 Agustus 1995,yang pelunasan pembayarannya oleh PT.PEPHARIN RIA terbukti dari

adanya Kas Bon Pembayaran tertanggal 29 Januari 1996 dimana

PT.PEPHARIN RIA telah mengeluarkan dana sebesar Rp.25.000.000,-

(dua puluh lima juta rupiah) yang diterima oleh Kiat Sun (karyawan

PT.PEPHARIN RIA waktu itu) untuk pembayaran lunas harga peralihan

hak Izin Perindustrian Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal

29 Desember 1989 tersebut. Dengan demikian penerbitan Izin Usaha

Industri Nomor : 03/DJIN/D.IV/IUI/Non.PMA-PMDN/96 tanggal 5 Januari

1996 atas nama PT.PEPHARIN RIA (Tergugat I), karena baik prosedur

maupun penerbitannya telah dilakukan secara tepat dan benar maka

harus dilindungi hukum ;

7) Bahwa Izin Usaha Industri Nomor : 03/DJIN/D.IV/IUI/Non.PMA-

PMDN/96 tanggal 5 Januari 1996 atas nama PT.PEPHARIN RIA

(Tergugat I) tetap dipakai, karena pemilik Tergugat II, tidak pernah

mengetahui dan tidak benar penerbitan Izin Usaha Industri Nomor :

03/DJIN/D.IV/IUI/Non.PMA-PMDN/96 tanggal 5 Januari 1996 atas nama

PT.PEPHARIN RIA (Tergugat I) dilakukan tanpa melalui prosedur yang

berlaku, dalam hal ini, dalil gugatan Penggugat I dan Penggugat II

sangat tidak beralasan hukum, dimana Izin Usaha Industri Nomor :03/DJIN/D.IV/IUI/Non.PMA-PMDN/96 tanggal 5 Januari 1996 atasnama PT.PEPHARIN RIA diterbitkan secara resmi oelh Departemen

Perindustrian sesuai dengan Undang-Undang dan peraturan-peraturan

yang berlaku pada saat itu (Vide: Undang-Undang No.5 tahun 1984tentang Perindustrian, Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1986tentang Kewenangan Pengaturan, Pembinaan, Dan PengembanganIndustri, Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1995 tentang IzinUsaha Industri, Keputusan Presiden RI No.16 Tahun 1987 tentang

Halaman 24 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn

Penyederhanaan Pemberian Izin Usaha Industri, Surat KeputusanMenteri Perindustrian No.250/M/SK/10/1994, Surat KeputusanMenteri Perindustrian No.79/M/SK/5/1995, Surat Keputusan MenteriPerindustrian No.148/M/SK/5/1995, Surat Keputusan MenteriPerindustrian No.150/M/SK/5/1995 tentang Tata Cara PemberianIzin Usaha Industri dan Izin Perluasan), sehingga Surat Keputusan

Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor :

590/MPP/Kep/10/1999 tanggal 13 Oktober 1999, jelas belum berlaku

pada saat penggabungan Surat Keputusan tanggal 29 Mei 1993Nomor : 138/DJAI/IUT-1/Non PMA-PMDN/V/1993 dan IzinPerindustrian Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29Desember 1989 yang dibuat dalam rangka perluasan usahaPT.PEPHARIN RIA (ic.Tergugat I) hingga Izin Usaha Industri Nomor: 03/DJINP/D.IV/IUI/NON.PMA-PMDN/I/96 tanggal 5 Januari 1996atas nama PT.PEPHARIN RIA diterbitkan secara resmi oleh

Departemen Perindustrian, dengan demikian cukup alasan hukum jika

dalil gugatan Penggugat I untuk dikesampingkan dan ditolak

seluruhnya;

8) Bahwa tidak benar pada tahun 2009 Tergugat I dan Tergugat II

mengklaim Surat Izin Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-

02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989 sebagai miliknya

Tergugat I dan Tergugat II. Yang benar, pada tahun 2009 Tergugat I

(PT.PEPHARIN RIA) mengajukan gugatan terhadap Kiat Sun selaku

Tergugat I, Drs.Halim Kosasih selaku Tergugat II, PT.INTI SARI BUMI

selaku Tergugat III serta Tuah Leluasa selaku Turut Tergugat di

Pengadilan Negeri Medan yang terdaftar dalam register perkara perdata

Nomor : 338/Pdt.G.2009/PN-Mdn, mengenai sengketa Peralihan Izin

Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29

Desember 1989, antara Tergugat III (Kiat Sun) dengan Penggugat I

(Drs.Halim Kosasih) tanggal 8 Februari 2001 yang dibuat dibawah

tangan dan dilegalisasi oleh Notaris Zonarita, SH, tanggal 8 Februari

2001 Nomor : 4673/Leg/II/NZ/2001, dan perkara perdata tersebut telah

ada Putusan Pengadian Negeri Medan tanggal 8 Maret 2010 Nomor :

338/Pdt.G/2009/PN-Mdn Jo. Putusan Pengadilan Tinggi Sumatera

Utara tanggal 20 Juli 2010 Nomor : 132/Pdt/2010/PT-Mdn yang saat ini

dalam proses pemeriksaan ditingkat Kasasi, dimana amar putusan

Halaman 25 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn

dalam perkara perdata Putusan Pengadian Negeri Medan tanggal 8

Maret 2010 Nomor : 338/Pdt.G/2009/PN-Mdn yang dikuatkan oleh

Putusan Pengadilan Tinggi Sumatera Utara tanggal 20 Juli 2010 Nomor

: 132/Pdt/2010/PT-Mdn antara lain :

“Menyatakan perbuatan Tergugat I (KIAT SUN), Tergugat II(Drs.Halim Kosasih), dalam hal membuat peralihan hak IzinUsaha Industri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal29 Desember 1989 yang dibuat dibawah tangan tertanggal 8Februari 2001 yang dilegalisasi Notaris Zonarita, SH (incasuTergugat V) Nomor : 4673/Leg/II/N2-Dj/2001 adalah perbuatanmelawan hukum (onrecht matige daad)” ;

“Menyatakan batal demi hukum, tidak sah dan tidakberkekuatan hukum mengikat dengan segala akibat hukumnya,peralihan hak Izin Usaha Industri Nomor 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989 yang dibuatdibawah tangan antara Tergugat I dan Tergugat II tertanggal 8Februari 2001 yang dilegalisasi Notaris Zonarita, SH Nomor :4673/Leg/II/N2-Dj/2001”;

9) Bahwa tidak benar Tergugat I dan Tergugat II mengakui Tergugat III

(Kiat Sun) membeli Izin Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-

02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989, dari Almarhum Tuah

Leluasa tanggal 2 Februari 1996 yang dibuat dihadapan Pagit Maria

Tarigan, notaris di Medan, dalam hal ini, proses peralihan Izin Usaha

Industri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember

1989, dari pemilik asal Tuah Leluasa, dibuat dibawah tangan pada

tanggal 7 Agustus 1995, kemudian Tergugat I mengajukan

permohonan penggabungan Izin Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-

02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989 dengan Surat Keputusan

Nomor : 138/DJAI/IUT-1/NON.PMA-PMDN/V/1993 tanggal 29 Mei 1993

menjadi Izin Usaha Industri Nomor : 03/DJIN/D.IV/IUI/Non.PMA-

PMDN/96 tanggal 5 Januari 1996 atas nama PT.PEPHARIN RIA

(Tergugat I), telah tepat dan benar, karena Izin Usaha Industri Nomor :

229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989, telah dibeli

dari pemilik asal Tuah Leluasa pada tanggal 7 Agustus 1995 dengan

pengertian, terbitnya Izin Usaha Industri tersebut, setelah terlebih

dahulu membeli Izin Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-

Halaman 26 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn

02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989, sedang terbitnya Izin

Usaha Industri Nomor : 03/DJIN/D.IV/IUI/Non.PMA-PMDN/96 milik

Tergugat I yaitu pada tanggal 5 Januari 1996, dimana pelunasannya

pembayaran oleh Tergugat I terbukti dari adanya Kas BonPembayaran tertanggal 29 Januari 1996 yaitu untuk membayar

pembelian Izin Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989

tanggal 29 Desember 1989, dimana Kiat Sun bertindak dalam kapasitas

selaku karyawan PT.PEPHARIN RIA dan orang kepercayaan Fenly

Susanto semasa bekerja pada Tergugat I, termasuk dalam hal

pembelian Izin Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989

tanggal 29 Desember 1989, dan permasalahan peralihan hak Izin

Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29

Desember 1989 telah ada Putusan Pengadian Negeri Medan tanggal 8

Maret 2010 Nomor : 338/Pdt.G/2009/PN-Mdn Jo. Putusan Pengadilan

Tinggi Sumatera Utara tanggal 20 Juli 2010 Nomor : 132/Pdt/2010/PT-

Mdn yang saat ini dalam proses pemeriksaan ditingkat Kasasi, dengan

demikian cukup alasan hukum apabila dalil gugatan Penggugat-

Penggugat untuk dinyatakan ditolak seluruhnya ;

10)Bahwa oleh karena syarat dan prosedur penerbitan Izin Usaha Industri

Nomor : 03/DJIN/D.IV/IUI/Non.PMA-PMDN/96 milik Tergugat I yaitu

pada tanggal 5 Januari 1996 atas nama PT.PEPHARIN RIA (Tergugat

I), telah dilakukan secara tepat dan benar, maka sah adanya dan harus

dilindungi undang-undang, karena tidaklah mungkin Izin Usaha Industri

Nomor : 03/DJIN/D.IV/IUI/Non.PMA-PMDN/96 milik Tergugat I yaitu

pada tanggal 5 Januari 1996 atas nama PT.PEPHARIN RIA (Tergugat I)

diterbitkan, jika prosedur dan kelengkapannya tidak sempurna, dimana

semuanya syarat yang dibutuhkan telah terpenuhi, maka diterbitkannya

Izin Usaha Industri Nomor : 03/DJIN/D.IV/IUI/Non.PMA-PMDN/96 milik

Tergugat I yaitu pada tanggal 5 Januari 1996 atas nama PT.PEPHARIN

RIA (Tergugat I) adalah sah menurut hukum, oleh sebabmana dalil

gugatan Penggugat-Penggugat sepatutnya dikesampingkan dan ditolak

seluruhnya ;

11)Bahwa tidak ada alasan hukum bagi Penggugat-Penggugat yang

menyatakan Penggugat-Penggugat dirugikan, karena Tergugat I

mempergunakan Izin Usaha Industri Nomor :

03/DJIN/D.IV/IUI/Non.PMA-PMDN/96 milik Tergugat I yaitu pada

Halaman 27 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn

tanggal 5 Januari 1996, yang merupakan milik dan atau atas nama

PT.PEPHARIN RIA (Tergugat I) tersebut ;

12)Bahwa Penggugat-Penggugat telah keliru dan tidak beralasan hukum

dalam hal menurut ganti rugi kepada Tergugat I dan Tergugat II,

disebabkan karena Tergugat I dan Tergugat II mempergunakan Izin

Usaha Industri Nomor : 03/DJIN/D.IV/IUI/Non.PMA-PMDN/96 milik

Tergugat I yaitu pada tanggal 5 Januari 1996 tersebut. Sebab Izin

Usaha Industri tersebut adalah milik dan atau atas nama PT.PEPHARIN

RIA (Tergugat I) dan lagipula tentang tuntutan aquo, telah pula diajukan

Penggugat I (Drs.Halim Kosasih), Penggugat II (PT.INTI SARI BUMI)

beserta Tergugat III (Kiat Sun) di dalam gugatan rekonpensi dalam

perkara perdata yang dikenal dengan Putusan Pengadian Negeri

Medan tanggal 8 Maret 2010 Nomor : 338/Pdt.G/2009/PN-Mdn Jo.

Putusan Pengadilan Tinggi Sumatera Utara tanggal 20 Juli 2010 Nomor

: 132/Pdt/2010/PT-Mdn yang saat ini dalam proses pemeriksaan

ditingkat Kasasi, dimana gugatan rekonpensi tersebut telah dinyatakan

ditolak untuk seluruhnya, oleh sebabmana cukup alasan hukum jika

gugatan Penggugat I dan Penggugat II dinyatakan ditolak seluruhnya ;

13)Bahwa dalil gugatan Penggugat-Penggugat pada angka 25 halaman 7

adalah tidak berdasarkan hukum sama sekali, dimana tindakan dan

perbuatan hukum almarhum Fenly Susanto semasa hidupnya tidak

dapat digabungkan antara Tergugat I dan Tergugat II yang disebut

Penggugat-Penggugat selaku ahli warisnya, dalam hal ini terlihat bahwa

Penggugat-Penggugat tidak memahami tentang hukum waris yang

berlaku, dimana Badan hukum perseroan (PT.PEPHARIN RIA) tidaklah

dapat disebutkan ahli waris almarhum Fenly Susanto, yang dalam hal ini

ternyata, Penggugat-Penggugat dalam gugatannya, tidak menguraikan

secara tegas dan jelas hubungan hukum antara Tergugat I dan

Tergugat II dan dalam perbuatan hukum apa yang dilakukan masing-

masing Tergugat I dan Tergugat II, kaitannya dengan Penggugat-

Penggugat, sehingga dalil gugatan Penggugat sangatlah rancu dan

tidak beralasan hukum sama sekali, oleh sebabmana cukup alasan

hukum untuk dinyatakan ditolak untuk seluruhnya ;

14)Bahwa oleh karena baik Tergugat I maupun Tergugat II tidak melakukan

pelanggaran hukum terhadap kepentingan dari Penggugat-Penggugat,

Halaman 28 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn

maka tidak beralasan Penggugat-Penggugat menuntut ganti rugi materil

maupun moril terhadap Tergugat I dan Tergugat II secara tanggung-

menanggung jumlahnya hingga sebesar Rp.668.000.000.000,- (enam

ratus enam puluh delapan milyar rupiah), tuntutan mana sangat tidak

beralasan hukum, dan sangat ironis serta tidak masuk akal dalil-dalil

Penggugat-Penggugat, yang menyatakan dan menuntut rugi atas

kerugian Penggugat-Penggugat selama 14 (empat belas) tahun,

padahal Penggugat-Penggugat mengakui, Penggugat-Penggugat baru

memiliki Izin Usaha Industri Nomor : 34/1/IU/I/PMDN/INDUSTRI/2010

tanggal 30 April 2010 yang dikeluarkan oleh Badan Koordinasi

Penanaman Modal (BKPM) hal ini berarti pada saat perkara perdata

Putusan Pengadian Negeri Medan tanggal 8 Maret 2010 Nomor :

338/Pdt.G/2009/PN-Mdn Jo. Putusan Pengadilan Tinggi Sumatera

Utara tanggal 20 Juli 2010 Nomor : 132/Pdt/2010/PT-Mdn yang saat ini

dalam proses pemeriksaan ditingkat Kasasi tersebut sedang dalam

proses Penggugat I dan Penggugat II dengan segala cara mengurus

kembali izin industri di BKPM, disamping itu, jika diperhatikan dengan

cermat ternyata Penggugat II (PT.INTI SARI BUMI) baru didirikan pada

tanggal 20 Februari 2001, sesuai Akta Pendirian No.20 yang diperbuat

dihadapan Darwin Zainuddin, SH, Notaris di Medan. Sementara

Penggugat I (Drs.Halim Kosasih), ketika itu masih berstatus

karyawan/pekerja di perusahaan Fenly Susanto yakni Asean

International Hotel Medan, oleh sebabmana tuntutan ganti rugi tersebut

dengan tegas ditolak, karena tidak berdasarkan hukum sama sekali ;

15)Bahwa oleh karena gugatan Penggugat-Penggugat tidak beralasan

hukum, maka tidak beralasan hukum Sita Jaminan (conservatoir beslag)

yang dimohonkan Penggugat-Penggugat terhadap harta benda atau

asset milik Tergugat I dan Tergugat II, oleh sebabmana cukup alasan

hukum untuk dinyatakan ditolak seluruhnya ;

16)Bahwa menurut hukum, Tergugat I lah yang berhak memakai Izin

Usaha Industri Nomor : 03/DJIN/D.IV/IUI/Non.PMA-PMDN/96 milik

Tergugat I yaitu pada tanggal 5 Januari 1996, sebab Izin Usaha Industri

tersebut adalah sah milik PT.PEPHARIN RIA yang diperoleh secara sah

dari yang berwenang memberikannya, oleh sebabmana tidak beralasan

Halaman 29 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn

jika Penggugat-Penggugat menyatakan Izin Usaha Industri milik

Tergugat I cacat hukum atau tidak berkekuatan hukum ;

17)Bahwa Penggugat-Penggugat keliru dalam mendalilkan, telah terjadi

peralihan Izin Usaha Industri dari Tuah Leluasa kepada Kiat Sun

tanggal 2 Februari 1996 dihadapan Pagit Maria Tarigan, SH dengan

akta peralihan Nomor : 3483/L/1996 dan peralihan Izin Usaha Industri

dari Kiat Sun kepada Penggugat I tanggal 8 Februari 2001 dihadapan

Notaris Zonarita, SH dimana tentang permasalahan tersebut telah ada

perkara perdata yang dikenal dengan Putusan Pengadilan Negeri

Medan tanggal 8 Maret 2010 Nomor : 338/Pdt.G/2009/PN-Mdn Jo.

Putusan Pengadilan Tinggi Sumatera Utara tanggal 20 Juli 2010 Nomor

: 132/Pdt/2010/PT-Mdn yang saat ini dalam proses pemeriksaan

ditingkat Kasasi, oleh sebabmana cukup alasan hukum jika dalil

gugatan Penggugat-Penggugat untuk dikesampingkan dan ditolak

seluruhnya ;

18)Bahwa dalil gugatan Penggugat-Penggugat pada halaman 9 angka 34

yang memohon agar Izin Usaha Industri Nomor :

34/1/IU/I/PMDN/INDUSTRI/2010 tanggal 30 April 2010 yang dikeluarkan

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) atas nama Penggugat II

dinyatakan sah menurut hukum, karena penerbitannya telah melalui

prosedur yang sah, haruslah ditolak seluruhnya, karena : Surat yang

menjadi dasar diajukan permohonan guna menerbitkan Izin Usaha

Industri atas nama PT.INTI SARI BUMI Nomor :

34/1/IU/I/PMDN/INDUSTRI/2010 tanggal 30 April 2010 yakni Izin Usaha

Industri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember

1989 masih dipersengketakan dalam perkara Perdata Nomor :

338/Pdt.G/2009/PN-Mdn dan dalam putusan pengadilan tanggal 8

Maret 2010 menyatakan perolehan Penggugat-Penggugat atas Izin

Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29

Desember 1989, tidak sah dan merupakan perbuatan melawan hukum.

Sudah merupakan ketentuan undang-undang dan dalam praktek,

sesuatu hal yang diperoleh secara melawan hukum tidak dapat

dipergunakan untuk menuntut sesuatu prestas, dengan demikian cukup

alasan hukum jika dalil gugatan Penggugat-Penggugat untuk dinyatakan

ditolak seluruhnya ;

Halaman 30 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn

19)Bahwa tuntutan dwangsoom yang dimohonkan Penggugat-Penggugat

karena gugatan Penggugat-Penggugat tidak berdasarkan hukum yang

berlaku, maka harus ditolak untuk seluruhnya ;

20)Bahwa demikian pula halnya dengan dalil gugatan Penggugat I dan

Penggugat II agar putusan dalam perkara ini dapat dijalankan dengan

serta merta (uit voorbaar bij voorraad), Tergugat II menolak dengan

tegas dalil gugatan Penggugat-Penggugat tersebut, dimana dalil

gugatan Penggugat-Penggugat tidak beralasan hukum serta tidak

didukung bukti-bukti autentik sebagaimana disyaratkan dalam Pasal 180

HIR, maka sangat beralasan hukum jika dalil gugatan Penggugat I dan

Penggugat II untuk dikesampingkan dan ditolak seluruhnya ;

21)Bahwa oleh karena gugatan Penggugat-Penggugat tidak beralasan

hukum, maka segala biaya yang timbul dalam perkara aquo, patut dan

wajar untuk dibebankan kepada Penggugat-Penggugat secara

tanggung-renteng ;

Berdasarkan argumentasi yang dikemukakan Tergugat II yang terdiri dari

Lim Kim Eng (istri), Philip Jong (anak laki-laki), dan Philander Jong (anak laki-

laki) selaku ahli waris Almarhum Fenly Susanto tersebut di atas, kiranya Majelis

Hakim berkenan memberi putusan dalam perkara ini yaitu sebagai berikut :

DALAM EKSEPSI :

Menerima Eksepsi Tergugat II seluruhnya ;

Menyatakan gugatan Penggugat I dan Penggugat II tidak dapat diterima

(niet onvankelijke verklaard) ;

Menghukum Penggugat I dan Penggugat II untuk membayar segala biaya

perkara yang timbul dalam perkara ini ;

DALAM POKOK PERKARA :

Menolak gugatan Penggugat I dan Penggugat II untuk seluruhnya ;

Menghukum Penggugat I dan Penggugat II untuk membayar segala biaya

perkara yang timbul dalam perkara ini ;

Halaman 31 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn

Dan apabila Majelis Hakim berpendapat lain :

Mohon Putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono) ;

Menimbang, bahwa atas gugatan tersebut oleh Tergugat II (Peter Jong)

telah mengajukan jawaban yang pada pokoknya sebagai berikut :

I. DALAM EKSEPSI

1. Tentang Kedudukan Penggugat-Penggugat Tidak Jelas.

- Bahwa Penggugat-Penggugat dalam perkara ini memformulasi pihak

Penggugat yakni : Drs.Halim Kosasih sebagai Penggugat I dan PT.INTI

SARI BUMI sebagai Penggugat II.

- Bahwa berdasarkan perumusan yang demikian, Penggugat I Drs.Halim

Kosasih bertindak sebagai inperson sedangkan Penggugat II PT.INTI

SARI BUMI dalam kapasitasnya sebagai badan hukum. Akan tetapi,

Penggugat-Penggugat tidak menguraikan secara tegas peranan masing-

masing dalam perkara ini, apa hubungan Penggugat I dengan para

Tergugat demikian juga apa hubungan hukumnya Penggugat II dengan

pihak para Tergugat.

- Bahwa oleh karena kedudukan Penggugat-Penggugat tidak dirumuskan

secara jelas dan terang peranannya masing-masing dan kedudukannya

dalam gugatan, membuat kedudukan pihak penggugat-penggugat tidak

jelas, karena itu patut gugatan Penggugat-Penggugat dinyatakan tidak

dapat diterima.

2. Gugatan Penggugat-Penggugat Mengandung Nebis In Idem.

- Sebelum perkara ini diajukan Penggugat I dan Penggugat II (Penggugat-

Penggugat) telah ada terlebih dahulu perkara Perdata Nomor :

338/Pdt.G/2009/PN-Mdn, dimana subjeknya sama dan substansi perkara

menyangkut Peralihan Hak Izin Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-

02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989.

- Putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 8 Maret 2010 Nomor :

338/Pdt.G/2009/PN-Mdn telah tegas menyatakan perbuatan Tergugat I

Kiat Sun, Tergugat II Drs.Halim Kosasih, dalam hal melakukan peralihan

Halaman 32 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn

Hak Izin Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29

Desember 1989, yang dibuat dibawah tangan tertanggal 8 Februari 2001

yang dilegalisir Notaris Zonarita, SH (Tergugat V sekarang)

No.4673/Leg/II/N2-DJ/2001, adalah perbuatan melawan hukum

(onrechtmatige daad).

- Menyatakan batal demi hukum, tidak sah dan tidak berkekuatan hukum

mengikat dengan segala akibat hukumnya, peralihan Hak Izin Usaha

Industri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989

yang dibuat dibawah tangan antara Tergugat I dan Tergugat II tertanggal 8

Februari 2001 yang dilegalisir Notaris Zonarita, SH (Tergugat V sekarang)

No.4673/Leg/II/N2-DJ/2001.

- Gugatan rekonpensi yang diajukan Kiat Sun, Drs.Halim Kosasih dan

PT.INTI SARI BUMI, dengan tegas ditolak oleh Pengadilan, yang hingga

sekarang ini perkara tersebut masih dalam tingkat pemeriksaan di

Mahkamah Agung R.I di Jakarta.

3. Gugatan Penggugat-Penggugat Prematur.

- Bahwa Penggugat-Penggugat dalam petitum gugatannya pada nomor 7,

menuntut agar pengalihan Izin Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-

02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989 dari Albert Wilson

(Tergugat IV) kepada Kiat Sun (Tergugat III) dibuat tanggal 2 Februari

1996 dihadapan Notaris Pagit Maria Tarigan, SH sesuai Akta Peralihan

Hak Izin Usaha Industri Nomor : 3483/L/1996 dan pengalihan dari Kiat Sun

kepada Penggugat-I, dibuat tanggal 8 Februari 2001 dihadapan Notaris

Zonarita, SH dengan Surat Peralihan Hak Atas Izin Usaha Industri Nomor :

4673/LEG/II/NZ-BJ/2001 adalah sah menurut hukum.

- Bahwa apa yang dituntut Penggugat-Penggugat supaya dinyatakan sah

menurut hukum tersebut, dalam putusan perkara perdata Nomor :

338/Pdt.G/2009/PN-Mdn Jo. Putusan Pengadilan Tinggi Sumatera Utara

tanggal 20 Juli 2010 Nomor : 132/Pdt/2010/PT-Mdn dan sekarang masih

dalam pemeriksaan tingkat kasasi, telah diputuskan batal demi hukum,tidak sah dan tidak berkekuatan hukum mengikat dengan segala akibat

hukumnya, peralihan Hak Izin Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-

02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989 yang dibuat dibawah

Halaman 33 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn

tangan antara Tergugat I dan Tergugat II tertanggal 8 Februari 2001 yang

dilegalisir Notaris Zonarita, SH (Tergugat V sekarang) No.4673/Leg/II/N2-

DJ/2001.

- Bahwa oleh karena apa yang dituntut Penggugat-Penggugat supata

dinyatakan sah tersebut dalam perkara ini telah terlebih dahulu dinyatakan

tidak sah dan batal demi hukum dalam perkara terdahulu, maka agar tidak

terdapat 2 (dua) putusan hukum yang saling berbeda dan atau

bertentangan atas suatu permasalahan, maka telah sepatutnya

Penggugat-Penggugat tidak mengajukan perkara ini sebelum ada putusan

hukum yang telah berkekuatan hukum tetap atas perkara Perdata Nomor :

338/Pdt.G/2009/PN-Mdn tersebut. Karena itu, pengajuan perkara ini

adalah premature dan patut gugatan Penggugat-Penggugat dinyatakan

tidak dapat diterima.

II. DALAM POKOK PERKARA :

1. Bahwa apa yang telah dikemukakan dalam Eksepsi, merupakan bagian

yang tidak terpisah dalam pokok perkara (mutatis-mutandis), karena itu

mohon dianggap telah diulangi ;

2. Bahwa Tergugat-II (Peter Jong) menolak tegas seluruh dalil-dalil gugatan

Penggugat-I dan Penggugat-II baik dalam posita maupun dalam petitum,

kecuali ada yang diakuinya ;

3. Bahwa menurut Penggugat-Penggugat, Penggugat-Penggugat adalah

pemilik sah dari Izin Usaha Industri Nomor : 34/1/IU/I/PMDN/INDUSTRI/

2010 tanggal 30 April 2010 yang dikeluarkan oleh Badan Koordinasi

Penanaman Modal (BKPM). Bahwa akan tetapi Penggugat-Penggugat

tidak menyebutkan secara tegas berdasarkan apa Penggugat-Penggugat

secara bersama sebagai pemilik sah atas Izin Usaha Industri tersebut,

sebab adalah tidak mungkin antara inperson dengan badan hukum

(Perseroan Terbatas) memiliki Izin Usaha secara bersama-sama

memilikinya. Lazimnya sebagai pemilik Izin Usaha Industri adalah badan

hukum atau persekutuan perdata atau perseorangan. Tidak dikenal ada

gabungan perseorangan dengan badan hukum. Karena itu gugatan

Penggugat patut ditolak untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya

dinyatakan tidak dapat diterima ;

Halaman 34 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn

4. Bahwa atas terbitnya Izin Usaha Industri yang Penggugat-Penggugat

sebutkan sebagai miliknya tersebut diatas, tidak ada hubungannya

dengan Peter Jong (Tergugat-II) baik sebagai inperson maupun sebagai

ahli waris Fenly Susanto. Sebab almarhum Fenly Susanto, bukan

sebagai Pejabat yang berwenang menerbitkan perizinan, bukan ?? ;

5. Bahwa adalah secara illegal Penggugat-Penggugat memperoleh Izin

Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29

Desember 1989 dari Tergugat-III (Kiat Sun) pada tanggal 8 Februari

2001, sebab Izin Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989

tanggal 29 Desember 1989 tersebut, telah dibeli/dimiliki PT.PEPHARIN

RIA dari pemilik asal yakni Tuah Leluasa pada tanggal 7 Agustus 1995

dan telah dipergunakan untuk menerbitkan Surat Izin Usaha Industri

Nomor : 03/DJIN/D.IV/IUI/Non.PMA-PMDN/96 tanggal 5 Januari 1996

atas nama PT.PEPHARIN RIA (Tergugat I). Kemudian, adalah tidak

benar sama sekali Surat Peralihan Hak Nomor : 4673/Leg/II/NZ-BJ/2001

diperbuat dihadapan Notaris Zonarita. Jika suatu peralihan hak dibuat

dihadapan Notaris, bukanlah sifatnya surat yang didalilkan Penggugat-

Penggugat, tetapi seharusnya dibuat secara Akta Notaril. Surat Peralihan

Hak Nomor : 4673/Leg/II/NZ-BJ/2001 tanggal 8 Februari 2001 bukan

merupakan akta notaril yang diperbuat dihadapan Notaris. Karena itu

tidak dapat dipakai sebagai bukti yang otentik. Karena itu dalil tersebut

dengan tegas haruslah ditolak ;

6. Bahwa oleh karena Surat Izin Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-

02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989 yang diperoleh dari

Tergugat-III (Kiat Sun) pada tanggal 8 Februari 2001, sedangkan Surat

Izin Usaha Industri tersebut sudah terlebih dahulu dimiliki/diberi Tergugat-

I dari pemilik asal Tuah Leluasa tanggal 7 Agustus 1995, maka

karena surat tersebut dipergunakan Penggugat-Penggugat kembali

setelah 5 (lima) tahun dimiliki Tergugat-I, maka Izin Usaha Industri Nomor

: 34/1/IU/I/PMDN/INDUSTRI/2010 tanggal 30 April 2010, yang dimiliki

Penggugat-Penggugat mengandung cacat hukum, karena syarat dan

proses penerbitannya didasarkan kepada alas hak (recht title) yang

diperoleh secara illegal ;

Halaman 35 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn

7. Bahwa jika Penggugat-Penggugat mendalilkan dan mengakui Izin Usaha

Industri yang dimilikinya telah terbit dan terdaftar pada tanggal 19September 2002 yang disebut sebagai pengganti Izin Usaha Industri

Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989, maka

adalah terbukti, telah terlebih dahulu diterbitkan Surat Izin Usaha Industri

Nomor : 03/DJIN/D.IV/IUI/Non.PMA-PMDN/96 tanggal 5 Januari 1996atas nama PT.PEPHARIN RIA (Tergugat I). Dengan demikian,

nyatalah perolehan dan pendaftaran Izin Usaha Industri Penggugat-

Penggugat atas PT.INTI SARI BUMI adalah cacat hukum dan tidak sah

dan tidak berkekuatan hukum mengikat ;

8. Bahwa tidak benar Fenly Susanto pada tahun 1996 mendapat foto copy

Izin Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29

Desember 1989. Tapi yang benar, Surat Izin Usaha Industri Nomor :

229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989 diperoleh

Tergugat-I secara sah dari pemilik asal Tuah Leluasa, berdasarkan Surat

Perjanjian Jual-Beli Izin Minuman Keras tanggal 7 Agustus 1995, yang

pelunasan pembayarannya dilakukan pada tanggal 2 Februari 2006.

Surat tanda pelunasannya tersebut dilegalisir oleh Pagit Maria Tarigan,

SH, Notaris di Medan dengan Nomor : 3483/L/1996. Dengan demikian,

penerbitan Izin Usaha Industri Nomor : 03/DJIN/D.IV/IUI/Non.PMA-

PMDN/96 tanggal 5 Januari 1996 atas nama PT.PEPHARIN RIA

(Tergugat I), karena baik prosedur maupun penerbitannya telah dilakukan

secara tepat dan benar maka harus dilindungi hukum ;

9. Bahwa benar sebagaimana diakui oleh Penggugat-Penggugat, hingga

sekarang ini Izin Usaha Industri Nomor : 03/DJIN/D.IV/IUI/Non.PMA-

PMDN/96 tanggal 5 Januari 1996 atas nama PT.PEPHARIN RIA

(Tergugat I) tetap dipakai, karena sebagai pemilik yang sah. Tidak benar

penerbitan Izin Usaha Industri Nomor : 03/DJIN/D.IV/IUI/Non.PMA-

PMDN/96 tanggal 5 Januari 1996 atas nama PT.PEPHARIN RIA

(Tergugat I) dilakukan secara tanpa mengikuti prosedur yang baku ;

10.Bahwa tidak benar pada tahun 2009 Tergugat I dan Tergugat II

mengklaim Surat Izin Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-

02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989 sebagai miliknya Tergugat

I dan Tergugat II. Yang benar, pada tahun 2009, Tergugat I menggugat

Penggugat I dan Tergugat III di Pengadilan Negeri Medan yang terdaftar

Halaman 36 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn

dalam register perkara perdata Nomor : 338/Pdt.G/2009/PN-Mdn,

mengenai sengketa Peralihan Izin Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-

02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989, antara Tergugat III

dengan Penggugat I tanggal 8 Februari 2001 serta menyatakan batal

demi hukum dan tidak berkekuatan hukum peralihan Hak Izin Usaha

Industri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember

1989, antara Tergugat III dengan Penggugat I yang dibuat dibawah

tangan dan dilegalisasi oleh Notaris Zonarita, SH tanggal 8 Februari 2001

Nomor : 4673/Leg/II/NZ/2001 ;

11.Bahwa tidak benar Tergugat-I dan Tergugat-II mengakui Tergugat-III Kiat

Sun membeli Izin Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989

tanggal 29 Desember 1989, dari almarhum Tuah Leluasa tanggal 2

Februari 1996 yang dibuat dihadapan Pagit Maria Tarigan, SH, Notaris di

Medan. Yang benar, pada tanggal 7 Agustus 1995, Tergugat-I telah

membeli Izin Usaha Industri Noomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989

tanggal 29 Desember 1989, dari pemilik asal Tuah Leluasa. Dalam

pelaksanaan jual-beli Izin Usaha tersebut, Tergugat I diwakili oleh Kiat

Sun (Tergugat III) yang ketika itu adalah karyawan dan kepercayaan

Tergugat I (PT.PEPHARIN RIA). Maka seluruh surat-surat sehubungan

dengan jual-beli Izin Usaha tersebut berada pada Kiat Sun (Tergugat III).

Dengan demikian, penggabungan Izin Usaha Industri Nomor :

229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989 dengan Surat

Keputusan Nomor : 138/DJAI/IUT-1/NON PMA-PMDN/V/1993 tanggal 29

Mei 1993 menjadi Izin Usaha Industri Nomor :

03/DJIN/D.IV/IUI/Non.PMA-PMDN/96 tanggal 5 Januari 1996 atasnama PT.PEPHARIN RIA (Tergugat I), telah tepat dan benar, karena

Izin Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29

Desember 1989, telah dibeli dari pemilik asal Tuah Leluasa pada tanggal

7 Agustus 1995 dengan pengertian, terbitnya Izin Usaha Industri

tersebut, setelah terlebih dahulu membeli Izin Usaha Industri Nomor :

229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989, tanggal 7

Agustus 1995 sedang terbitnya Izin Usaha Industri milik Tergugat I

tanggal 5 Januari 1996 ;

12.Bahwa oleh karena syarat dan prosedur penerbitan Izin Usaha Indsutri

Nomor : 03/DJIN/D.IV/IUI/Non.PMA-PMDN/96 tanggal 5 Januari 1996

Halaman 37 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn

atas nama PT.PEPHARIN RIA (Tergugat I), telah dilakukan secara tepat

dan benar, maka sah adanya dan harus dilindungi undang-undang ;

13.Bahwa tidaklah mungkin Izin Usaha Industri Nomor :

03/DJIN/D.IV/IUI/Non.PMA-PMDN/96 tanggal 5 Januari 1996 atas nama

PT.PEPHARIN RIA (Tergugat I) diterbitkan, jika prosedur dan

kelengkapannya tidak sempurna. Karena semuanya syarat yang

dibutuhkan telah terpenuhi, maka diterbitkan Izin Usaha Industri Nomor :

03/DJIN/D.IV/IUI/Non.PMA-PMDN/96 tanggal 5 Januari 1996 atas nama

PT.PEPHARIN RIA (Tergugat I) tersebut ;

14.Bahwa tindakan Kiat Sun (Tergugat III) yang dahulu bekerja pada dan

kepercayaan Tergugat I menyimpan segala surat-surat perusahaan, yang

mengalihkan Izin Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989

tanggal 29 Desember 1989, kepada Penggugat-Penggugat pada tanggal

2 Februari 1996, adalah tindakan curang dan tanpa hak serta melawan

hukum, sebab Izin Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989

tanggal 29 Desember 1989, tersebut terlebih dahulu dijual oleh

pemiliknya Tuah Leluasa kepada Tergugat I tanggal 7 Agustus 1995,

yang ketika itu Tergugat I diwakili oleh Kiat Sun (Tergugat III). Oleh

karena perbuatan curang dan melawan hukum yang dilakukan Kiat Sun

(Tergugat III) tersebut, sehingga terbit Izin Usaha Industri Nomor :

34/1/IU/I/PMDN/INDUSTRI/2010 tanggal 30 April 2010, maka patut dan

beralasan surat Izin Usaha Industri tersebut dinyatakan tidak sah dan

batal demi hukum ;

15.Bahwa tidak ada alasan hukum bagi Penggugat-Penggugat yang

menyatakan Penggugat-Penggugat dirugikan, karena Tergugat I

memakai Izin Usaha Industri Nomor : 03/DJIN/D.IV/IUI/Non.PMA-

PMDN/96 tanggal 5 Januari 1996 yang merupakan milik dan atau atas

nama PT.PEPHARIN RIA (Tergugat I) tersebut ;

16.Bahwa Penggugat-Penggugat telah keliru dan ceroboh menuntut ganti

rugi kepada Tergugat I dan Tergugat II, disebabkan karena Tergugat I

dan Tergugat II mempergunakan Izin Usaha Industri Nomor :

03/DJIN/D.IV/IUI/Non.PMA-PMDN/96 tanggal 5 Januari 1996 tersebut.

Izin Usaha Industri tersebut adalah milik dan atau atas nama

PT.PEPHARIN RIA (Tergugat I). Pemakaian Izin atas miliknya tersebut

Halaman 38 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn

bukan pelanggaran hukum. Kembali ditegaskan bahwa Izin Usaha

Industri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember

1989, telah terlebih dahulu dimiliki Tergugat I (sejak tanggal 7 Agustus1995), daripada yang disebutkan Penggugat-Penggugat baru memilikinya

–quod non- pada tanggal 8 Februari 2001. Proses pendaftarannya,

sehingga terbit Izin Usaha Industri Nomor : 03/DJIN/D.IV/IUI/Non.PMA-

PMDN/96 tanggal 5 Januari 1996 atas nama Tergugat I oleh Departemen

Perindustrian adalah dengan mempedomani UU No.5 tahun 1984,

tentang Perindustrian, PP No.17 Tahun 1986 tentang Kewenangan,

Pengaturan, Pembinaan, dan Pengembangan Industri, PP No.13 Tahun

1995 tentang Izin Usaha Industri, Kepres RI No.16 Tahun 1987 tentang

Penyederhanaan, Pemberian Izin Usaha Industri, Surat Keputusan

Menteri Perindustrian No.250/M/SK/10/1994, Surat Keputusan Menteri

Perindustrian No.148/M/SK/5/1995, Kepmen Perindustrian

No.150/M/SK/5/1995 tentang Tata Cara Pemberian Izin Usaha Industri

dan Izin Perluasan. Bagaimana prosedur dan penerbitan Izin Usaha

Industri yang dimiliki Tergugat I, yang dipakai sebagai landasan

operasional usaha Tergugat I hingga sekarang ini, sebenarnya bukan

kapasitas Penggugat-Penggugat yang menilainya. Jika Penggugat-

Penggugat keberatan atas Izin Usaha Industri yang dimiliki Tergugat I,

dapat mengajukan keberatannya ke Pengadilan Tata Usaha Negara yang

berwenang menilai pejabat Tata Usaha Negara yang mengeluarkan Izin

Usaha Industri yang dimiliki Tergugat I tersebut ;

17.Bahwa adalah tidak berdasar, tindakan dan perbuatan hukum Fenly

Susanto almarhum, sekarang diwakili Tergugat I dan Tergugat II yang

disebut Penggugat-Penggugat selaku ahli warisnya. Mengenai hal ini,

Penggugat-Penggugat tidak memahami tentang hukum waris yang

berlaku. Badan Hukum Perseroan (PT.PEPHARIN RIA) tidaklah dapat

disebutkan ahli waris almarhum Fenly Susanto. Penggugat-Penggugat

sendiri dalam gugatannya, tidak menguraikan secara tegas hubungan

hukum antara Tergugat I dan Tergugat II dan dalam perbuatan hukum

apa yang dilakukan masing-masing Tergugat I dan Tergugat II, kaitannya

dengan Penggugat-Penggugat ? ;

18.Bahwa oleh karena baik Tergugat I maupun Tergugat II tidak melakukan

pelanggaran hukum terhadap kepentingan dari Penggugat-Penggugat,

Halaman 39 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn

maka tidak beralasan Penggugat-Penggugat menuntut ganti rugi materil

maupun moril terhadap Tergugat I dan Tergugat II secara tanggung-

menangggung yang jumlahnya hingga sebesar Rp.668.000.000.000,-

(enam ratus enam puluh delapan milyar rupiah). Sangat ironis dan

prihatin atas dalil Penggugat-Penggugat, yang menyatakan dan menuntut

ganti rugi atas kerugian Penggugat-Penggugat selama 14 (empat belas)

tahun, padahal Penggugat-Penggugat mengakui, Penggugat-Penggugat

memiliki Izin Usaha Industri Nomor : 34/1/IU/I/PMDN/INDUSTRI/2010

adalah pada tanggal 30 April 2010, yang dikeluarkan oleh Badan

Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Lagipula, Penggugat II (PT.INTI

SARI BUMI) baru didirikan pada tanggal 20 Februari 2001, sesuai Akta

Pendirian No.20 yang diperbuat dihadapan Darwin Zainuddin, SH,

Notaris di Medan, sedang gugatan dalam perkara ini diajukan pada

tanggal 29 Oktober 2010. Sementara Penggugat I (Drs.Halim Kosasih),

ketika itu masih berstatus karyawan/pekerja di perusahaan Fenly

Susanto yakni di Asean International Hotel Medan ;

19.Bahwa oleh karena gugatan Penggugat-Penggugat tidak beralasan,

maka tidak beralasan pula hukum Sita Jaminan yang dimohonkan

Penggugat-Penggugat untuk dikabulkan, maka harus ditolak ;

20.Bahwa menurut hukum, Tergugat I lah yang berhak memakai Izin Usaha

Industri Nomor : 03/DJIN/D.IV/IUI/Non.PMA-PMDN/96 tanggal 5 Januari

1996, sebab Izin Usaha Industri tersebut sah milik PT.PEPHARIN RIA,

yang diperoleh secara sah dari yang berwenang memberikannya. Karena

itu pula, tidak beralasan jika Penggugat-Penggugat menyatakan Izin

Usaha Industri milik Tergugat I cacat hukum atau tidak berkekuatan

hukum ;

21.Bahwa Penggugat-Penggugat keliru dalam mendalilkan, telah terjadi

peralihan Izin Usaha Industri dari Tuah Leluasa kepada Kiat Sun tanggal

2 Februari 1996 dihadapan Pagit Maria Tarigan, SH, dengan Akta

Peralihan No.3483/L/1996 dan peralihan izin usaha industri dari Kiat Sun

kepada Penggugat I tanggal 8 Februari 2001 dihadapan Notaris Zonarita,

SH. Dengan tegas disebutkan, tidak pernah terjadi peralihan Izin Usaha

Industri yang dilakukan Penggugat-Penggugat dihadapan Notaris, baik

dihadapan Pagit Maria Tarigan, SH maupun dihadapan Zonarita, SH.

Oleh karena apa yang didalilkan tidak benar diperbuat dihadapan para

Halaman 40 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn

notaris, maka tidak patut surat-surat tersebut dinyatakan sah dan

berkekuatan hukum dan harus dikesampingkan ;

22.Bahwa dalil gugatan Penggugat-Penggugat pada No.34 yang memohon

agar Izin Usaha Industri atas nama PT.INTI SARI BUMI Nomor :

34/1/IU/I/PMDN/INDUSTRI/2010, tanggal 30 April 2010 yang dikeluarkan

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dinyatakan sah menurut

hukum, karena penerbitannya telah melalui prosedur yang sah, haruslah

ditolak seluruhnya, karena : Surat yang menjadi dasar diajukan

permohonan guna menerbitkan Izin Usaha Industri atas nama PT.INTI

SARI BUMI Nomor : 34/1/IU/I/PMDN/INDUSTRI/2010, tanggal 30 April

2010 yakni Izin Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989

tanggal 29 Desember 1989, masih dipersengketakan dalam perkara

Perdata Nomor : 338/Pdt.G/2009/PN-Mdn dan dalam putusan pengadilan

tanggal 8 Maret 2010 dinyatakan perolehan Penggugat-Penggugat atas

Izin Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29

Desember 1989, adalah tidak sah dan merupakan perbuatan melawan

hukum. Sudah merupakan ketentuan undang-undang dan dalam praktek,

sesuatu hal yang diperoleh secara melawan hukum tidak dapat

dipergunakan untuk menuntut sesuatu prestasi ;

23.Bahwa tuntutan dwangsoom yang dimohonkan Penggugat-Penggugat

karena tidak berdasarkan hukum yang berlaku, maka harus ditolak untuk

seluruhnya. Ongkos-ongkos perkara ditanggung Penggugat-Penggugat

secara tanggung-menanggung.

Bahwa dari apa yang telah dikemukakan diatas, cukup beralasan untuk

dimohonkan kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini

agar berkenan mengambil putusan sebagaimana disebutkan sebagai berikut :

MENGADILI

I. DALAM EKSEPSI

Mengabulkan Eksepsi Tergugat II (Peter Jong) tersebut ;

Menyatakan gugatan Penggugat I dan Penggugat II/Penggugat-

Penggugat tidak dapat diterima (niet onvankelijke verklaard)

II. DALAM POKOK PERKARA

Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya ;

Halaman 41 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn

Menghukum Tergugat I dan Tergugat II/Penggugat-Penggugat secara

tanggung-menanggung membayar ongkos-ongkos yang timbul dalam

perkara ini.

Menimbang, bahwa atas gugatan tersebut pihak Tergugat III telah

mengajukan jawabannya yang pada pokoknya sebagai berikut :

1. Bahwa Tergugat III dengan ini menolak alasan hukum yang tertuang

dalam gugatan Penggugat, kecuali ada hal-hal yang diakui secara tegas

dalam jawaban ini maupun di persidangan ;

2. Bahwa benar Tergugat III (KIAT SUN) dahulu memiliki Hak Izin Usaha

Industri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember

1989, berupa hak usaha pengolahan dan pembotolan minuman yang

mengandung alcohol merek “BENTENG” yang dibeli dari Tergugat IV

(ALBERT WILSON) dengan harga senilai Rp.25.000.000,- (dua puluh

lima juta rupiah), sesuai Surat Peralihan Hak Nomor : 3483/L/1996

tanggal 2 Februari 1996, dibuat dihadapan Notaris Pagit Maria Tarigan,

SH ;

3. Bahwa Tergugat III (KIAT SUN) membeli Izin Usaha Industri Nomor :

229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989 tersebut

dengan itikad baik, semata-mata untuk membangun usaha sendiri secara

sah dan legal/sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku;

4. Bahwa Tergugat III (KIAT SUN) tidak pernah mengalihkan, menyerahkan,

memperjual-belikan Izin Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-

02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989 tersebut selain kepada

Penggugat-Penggugat, dan asli surat tetap berada di tangan Tergugat III

sebelum dialihkan kepada Penggugat-Penggugat ;

5. Bahwa benar Tergugat III (KIAT SUN) kemudian mengalihkan Hak Izin

Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29

Desember 1989 tersebut kepada Penggugat I (Drs.Halim Kosasih),

sesuai Surat Peralihan Hak Nomor : 4673/LEG/II/NZ-BJ/2001 tanggal 8

Februari 2001, yang dibuat dihadapan Notaris Zonarita, SH ;

6. Bahwa benar kemudian Penggugat I mengajukan Permintaan

Persetujuan Pemindahan Lokasi Pabrik dan Pengalihan Hak Perusahaan

Halaman 42 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn

Industri dari lokasi pabrik lama di Jalan Dr.Wahidin No.182 Pematang

Siantar menjadi lokasi pabrik baru di Jalan Besar Dusun II Deli Tua

Namorambe Kabupaten Deli Serdang dan Pengalihan Hak Perusahaan

dari perusahaan BENTENG menjadi perusahaan PT.INTI SARI BUMI,

dan kemudian baru Izin Prinsip dikeluarkan tanggal 29 Oktober 2001oleh Tergugat VII (Kakanwil Departemen Perindustrian dan

Perdagangan Sumatera Utara sekarang disebut Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Prov.Sumatera Utara) ;

7. Bahwa setelah memperoleh Izin Prinsip yang dikeluarkan Kakanwil

Departemen Perindustrian dan Perdagangan Prov.Sumatera Utara, maka

Penggugat I dan Penggugat II melakukan pembangunan pabrik dan

sarana produksinya di lokasi baru yaitu Jalan Besar Dusun II Deli Tua

Namorambe Kabupaten Deli Serdang untuk kemudian Penggugat I dan

Penggugat II mengajukan permohonan Izin Tetap Industri kepada Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kab. Deli Serdang melalui tahap

persetujuan prinsip (proses ± 11 bulan) dan berhubung lokasi pabrik yang

baru pemindahan dari Pematang Siantar ke Deli Serdang selanjutnya

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Deli Serdangmengeluarkan Izin Tetap Industri Nomor : IZ.536/IM-UIALK/011/IX/2002 tanggal 19 September 2002 sebagai pembaruanIzin Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29Desember 1989 atas nama PT.INTI SARI BUMI (Penggugat II) ;

8. Bahwa faktanya sudah 13 (tiga belas) tahun lamanya Izin Usaha Industri

tersebut tidak pernah ada masalah, padahal pihak Tergugat I dan

Tergugat II yaitu semasa hidup Fenly Susanto bersahabat baik dan tidak

ada gangguan, ternyata belakangan setelah meninggal Fenly Susanto

baru ada saling klaim, rupanya untuk menutupi kelemahan Tergugat I

dan Tergugat II yang merekayasa penggabungan Izin Usaha Industri

seolah-olah Tergugat I dan Tergugat II yang memiliki Izin Usaha Industri

tersebut ;

Menimbang, bahwa selanjutnya atas gugatan tersebut oleh pihak

Tergugat IV telah mengajukan jawabannya yang pada pokoknya sebagai

berikut :

Halaman 43 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn

DALAM EKSEPSI :EKSEPSI SALAH SASARAN PIHAK YANG DIGUGAT

Bahwa kapasitas ALBERT WILSON (Tergugat IV) dalam Perjanjian Jual

Beli Minuman Keras yang dibuat dibawah tangan dengan PT.PEPHARIN

RIA melalui KIAT SUN (Tergugat III) selaku karyawan PT.PEPHARIN RIA

orang kepercayaan FENLY SUSANTO pada tanggal 7 Agustus 1995 adalah

sebagai penerima kuasa dari Alm.TUAH LELUASA selaku pemilik Izin

Usaha Inustri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember

1989, oleh karenanya Penggugat I dan Penggugat II seharusnya

mengajukan gugatan terhadap TUAH LELUASA selaku pemberi kuasa,

bukanlah mengajukan gugatan terhadap ALBERT WILSON (Tergugat IV)

selaku penerima kuasa dari TUAH LELUASA (vide : Jurisprudensi

Mahkamah Agung RI Nomor : 3556 K/PDT/1985), oleh karena ternyata

dalam perkara aquo Penggugat I dan Penggugat II menggugat ALBERT

WILSON (Tergugat IV) selaku penerima kuasa, maka patut dan wajar

secara hukum jika gugatan Penggugat I dan Penggugat II dinyatakan salah

orang (Error in Persona), oleh sebabmana cukup alasan hukum jika gugatan

Penggugat I dan Penggugat II untuk dinyatakan ditolak atau setidak-

tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima (Niet Onvankelijke Verklaard) ;

DALAM POKOK PERKARA :

Bahwa Tergugat IV dengan tegas membantah seluruh dalil-dalil gugatan

Penggugat I dan Penggugat II, kecuali diakui kebenarannya dibawah ini,

dan dalil-dalil dalam eksepsi secara mutatis-mutandis menjadi bagian

landasan bantahan dalam pokok perkara ini ;

Bahwa abang kandung Tergugat IV yang bernama TUAH LELUASA dahulu

adalah benar memiliki Izin Perindustrian Nomor : 229/Kanwil-

02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989, yang bergerak di bidang

Industri Minuman Keras beralkohol dengan Merek BENTENG yang

berlokasi di Pematang Siantar, kemudian Izin Perindustrian Nomor :

229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989 atas nama TUAH

LELUASA telah dialihkan atau dipindah tangankan oleh Tergugat IV selaku

kuasa TUAH LELUASA kepada PT.PEPHARIN RIA (FENLY SUSANTO)

sesuai dengan Surat Perjanjian Jual Beli Izin Minuman Keras tanggal 7

Agustus 1995 yang dibuat dibawah tangan oleh Tergugat IV selaku kuasa

Halaman 44 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn

TUAH LELUASA dengan Tergugat III (KIAT SUN) yang dahulunya

karyawan PT.PEPHARIN RIA yang menjadi orang kepercayaan Bapak

FENLY SUSANTO, dengan harga yang telah disepakati antara TUAH

LELUASA dan FENLY SUSANTO yaitu sebesar Rp.25.000.000,- (dua puluh

lima juta rupiah), dan pada saat Surat Perjanjian Jual Beli Izin Minuman

Keras tanggal 7 Agustus 1995 diperbuat PT.PEPHARIN RIA menyerahkan

pembayaran pertama sebesar Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah) dan asli Izin

Perindustrian Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember

1989 diserahkan kepada PT.PEPHARIN RIA guna pengurusan

penggabungan izin usaha industry, selanjutnya sisa pembayaran disepakati

dibayar lunas setelah penggabungan izin atas nama PT.PEPHARIN RIA

keluar secara resmi oleh instansi yang berwenang ;

1 Bahwa setelah Izin Usaha Nomor : 03/DJINP/D.IV/IUI/NON.PMA-

PMDN/I/96 tanggal 5 Januari 1996 atas nama PT.PEPHARIN RIAdikeluarkan secara resmi oleh Departemen Perindustrian, maka Tergugat IV

selaku TUAH LELUASA telah menerima pembayaran lunas harga penjualan

Izin Perindustrian Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29

Desember 1989 atas nama TUAH LELUASA dari PT.PEPHARIN RIA,

dimana asli Izin Perindustrian Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989

tanggal 29 Desember 1989 diserahkan kepada PT.PEPHARIN RIA yang

diwakili oleh Tergugat III orang kepercayaan FENLY SUSANTO, sehingga

Tergugat IV tidak dapat mengerti bagaimana Tergugat III yang dahulunya

karyawan PT.PEPHARIN RIA dan sebagai orang kepercayaan FENLY

SUSANTO belakangan mengalihkan Izin Perindustrian Nomor : 229/Kanwil-

02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989 kepada Penggugat I

(Drs.Halim Kosasih) dan selanjutnya dijadikan landasan operasional

Penggugat II (PT.INTI SARI BUMI), dimana izin atas nama TUAH LELUASA

tersebut telah digabungkan oleh PT.PEPHARIN RIA (Tergugat I) pada saat

Tergugat III masih menjadi karyawan PT.PEPHARIN RIA (Tergugat I),

dengan demikian gugatan Penggugat I dan Penggugat II sepatutnyadinyatakan ditolak untuk seluruhnya ;

Bahwa berdasarkan keterangan diatas jelas ALBERT WILSON (Tergugat

IV) berdasarkan Surat Kuasa dari TUAH LELUASA selaku pemilik Izin

Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember

1989 mengadakan Surat Perjanjian Jual Beli Minuman Keras dibawah

Halaman 45 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn

tangan kepada PT.PEPHARIN RIA (Tergugat I), dimana kapasitas Tergugat

III pada saat itu adalah selaku karyawan dan orang kepercayaan FENLY

SUSANTO, dengan demikian patut dipertanyakan bagaimana Tergugat III

dapat menjual kembali Izin Perindustrian Nomor : 229/Kanwil-

02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989 kepada Penggugat I

(Drs.Halim Kosasih) dan selanjutnya dijadikan landasan operasional

Penggugat II (PT.INTI SARI BUMI), padahal Izin Perindustrian Nomor :

229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989 telah

digabungkan PT.PEPHARIN RIA dengan izin Nomor :

138/DJAI/IUT/Non.PMA-PMDN/V/1993 tanggal 29 Mei 1993 yang kemudian

menjadi Izin Industri Nomor : 03/DJINP/D.IV/IUI/NON.PMA-PMDN/I/96tanggal 5 Januari 1996 atas nama PT.PEPHARIN RIA dikeluarkan secara

resmi oleh Departemen Perindustrian tersebut ;

Berdasarkan dalil-dalil hukum diatas dengan hormat Tergugat IV memohon

kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan memutus perkara ini agar

kiranya memberi putusan sebagai berikut :

Dalam Eksepsi- Menerima eksepsi Tergugat IV seluruhnya ;

- Menyatakan gugatan Penggugat I dan Penggugat II tidak dapat diterima

(Niet Onvankelijke Verklaard) ;

Dalam Pokok Perkara

- Menolak gugatan Penggugat I dan Penggugat II untuk seluruhnya;

- Menghukum Penggugat I dan Penggugat II untuk membayar biaya yang

timbul dalam perkara ini ;

Apabila Majelis Hakim berpendapat lain :

- Mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono);

Menimbang, bahwa atas gugatan tersebut oleh pihak Tergugat VII telah

mengajukan jawabannya yang pada pokoknya sebagai berikut :

1) Bahwa setelah membaca berkas penggugat tersebut, pada awalnya muncul

perkara perdata ini adalah tentang kepemilikan Izin Usaha Industri Nomor :

229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989 dengan pemilik

Halaman 46 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn

saudara TUAH LELUASA. Jenis industri pengolahan dan pembotolan

minuman yang mengandung alkohol, alamat pabrik di Jalan Dr.Wahidin

No.206 Pematang Siantar, dimana Izin Usaha Industri diterbitkan oleh

Kanwil Departemen Perindustrian Provinsi Sumatera Utara (dulu) yang

sekarang Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera

Utara Jalan Putri Hijau No.6 Medan.

2) Bahwa sesuai dengan ketentuan dan Peraturan Pemerintah :

a. UU No.5 tahun 1984 tentang Perindustrian

b. Peraturan Pemerintah RI No.13 tahun 1995 tentang Izin Usaha Industri

c. Peraturan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Juni 2008 pengganti

Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan

No.599/MPP/Kep/10/1999 tanggal 13 Oktober 1999 tentang Ketentuan

dan Tata Cara Pemberian Izin Usaha Industri, Izin Perluasan dan Tanda

Daftar Industri,

Perusahaan industri dapat pindah lokasi dan atau dengan mengalihkan

kepemilikan izin usaha industrinya kepihak orang lain dengan terlebih

dahulu wajib mendapat persetujuan tertulis (rekomendasi) dari pejabat yang

mengeluarkan Izin Usaha Industri (IUI) di lokasi baru.

3) Bahwa sebagai persyaratan untuk mendapatkan rekomendasi tersebut

adalah perusahaan industri dapat mengajukan permohonan dengan

menunjukkan/melampirkan :

1. Formulir isian (Pm1, Pm3, Pm4, Pm7)

2. Izin Usaha Industri asli Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal

29 Desember 1989

3. Surat Pemindahan Hak Kepemilikan Izin Usaha Industri

4. Copy Akte Pendirian Perusahaan dan Perubahannya (jika ada)

5. Legalitas Usaha lain (HO/SITU, TDP)

4) Bahwa Izin Usaha Industri Nomor : 03/DJINP/D.IV/IUI/NON.PMA-

PMDN/I/96 tanggal 5 Januari 1996 (penggabungan/perluasan Izin Industri

Nomor : 138/DJAI/IUT-1/Non PMA-PMDN/V/1993 tanggal 29 Mei 1993

dengan Izin Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal

29 Desember 1989) atas nama PT.PEPHARIN RIA yang diterbitkan oleh

Dirjen Industri Hasil Pertanian, Departemen Perindustrian RI Jakarta, dalam

Halaman 47 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn

hal pencabutan menjadi wewenang instansi tersebut dan apabila Tergugat I

dan Tergugat II dengan memiliki Izin tersebut diatas terbukti tidak memiliki

rekomendasi dari pejabat yang mengeluarkan Izin Usaha Industri (Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara) dan memberikan

keterangan/data yang tidak benar atau dipalsukan dapat dilakukan

pencabutan izin industrinya tanpa peringatan tertulis dengan berdasarkan

Keputusan Badan Peradilan yang tetap.

5) Bahwa keterangan terhadap perkara perdata tersebut diatas bila masih

diperlukan dapat dipertanyakan secara lisan dalam persidangan dengan

harapan pihak Penggugat dan Tergugat I dan Tergugat II memerlukannya.

----- Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat –I dan II tersebut Pengadilan

Negeri Medan telah menjatuhkan putusan tanggal 28 September 2011 Nomor :

469/Pdt.G/2010/PN-Mdn, yang amarnya berbunyi sebagai berikut : ----------------

MENGADILI

DALAM EKSEPSI ;

Menolak eksepsi Tergugat I,II,IV ;

DALAM POKOK PERKARA ;

1. Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat di terima (Niet On Vankelijke

Verklaard ;

2. Menghukum Penggugat Penggugat untuk membayar biaya perkara yang

timbul dalam perkara ini sebesar Rp. 1.071.000,- (satu juta tujuh puluh satu

ribu rupiah) ;

Membaca :

1. Relaas pemberitahuan isi Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor

:469/Pdt.G/2010/PN-Mdn kepada Tergugat-III tertanggal 12 Oktober 2011 ;

2. Relaas pemberitahuan isi Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor

:469/Pdt.G/2010/PN-Mdn kepada Tergugat-V tertanggal 14 Mei 2014 ;

3. Relaas pemberitahuan isi Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor

:469/Pdt.G/2010/PN-Mdn kepada Tergugat-VI tertanggal 07 Oktober 2011 ;

4. Relaas pemberitahuan isi Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor

:469/Pdt.G/2010/PN-Mdn kepada Tergugat-VII tertanggal 11 Oktober 2011 ;

Halaman 48 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn

5. Risalah Akta Banding Nomor : 194/2011 yang dibuat oleh Panitra

Pengadilan Negeri Medan, Kuasa Hukum Para Penggugat menerangkan

bahwa pada tanggal 11 Oktober 2011, telah mengajukan permohonan

banding terhadap Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor : 469/Pdt.G/

2010/PN-Mdn tanggal 28 September 2011 ;

6. Relaas pemberitahuan pernyataan banding yang dibuat Jurusita Pengganti

Pengadilan Negeri Medan dan telah diberitahukan kepada Para

Terguat/Para Terbanding masing-masing tertanggal 14 Mei 2014, tanggal

7Juni 2014, tanggal 9 Juni 2014, tanggal 10 Juni 2014 dan tanggal 12 Juni

2014, yang menerangkan bahwa pada tanggal 11 Oktober 2011

No.194/2011 telah diberitahukan kepada Para Tergugat/Para Terbanding

bahwa adanya permintaan banding tersebut ;

7. Memori Banding yang diajukan oleh Kuasa Hukum para

Penggugat/Pembanding, yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri

Medan pada tanggal 22 Maret 2012, dan Memori Banding tersebut telah

diberitahukan/serahkan oleh Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Medan

secara patut kepada Para Tergugat/ Terbanding masing-masing tertanggal

7Juni 2014, tanggal 9 Juni 2014, tanggal 10 Juni 2014 dan tanggal 12 Juni

2014 ;

8. Kontra Memori Banding, yang diajukan oleh Kuasa Hukum Tergugat-

I/Terbanding-I, yang diterima oleh Paniteraan Pengadilan Negeri Medan

tanggal 11 Agustus 2014 ;

9. Risalah pemberitahuan untuk memeriksa berkas perkara Nomor

:469/Pdt.G/2010/PN-Mdn, yang dibuat oleh Jurusita Pengganti Pengadilan

Negeri Medan, masing-masing kepada Kuasa Hukum Para Pembanding

dan Para Terbanding tertanggal 7 Juni 2014, tanggal 9 Juni 2014, tanggal

10 Juni 2014 dan tanggal 12 Juni 2014 serta tanggal 02 Februari 2015 ;

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM

----- Menimbang, bahwa permohonan banding dari Penggugat-I,

II/Pembanding-I, II, telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara

serta memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh Undang-Undang, sehingga

permohonan banding tersebut secara Formal dapat diterima ; -----------------------

----- Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi Medan setelah memeriksa dan

meneliti serta mencermati dengan seksama berkas perkara beserta turunan

Halaman 49 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn

resmi Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor : 469/Pdt.G/2010/PN-Mdn

tanggal 28 September 2011 dan telah pula membaca serta memperhatikan

dengan seksama Surat Memori Banding dan Kontra Memori Banding yang di

ajukan oleh Kuasa Hukum Penggugat-I, II/Pembanding-I, II dan Kuasa Hukum

Tergugat-I/Terbanding-I, yang pada pokoknya masing-masing sebagai berikut :

Memori Banding :

- Tentang Putusan Judex Factie Tanpa Pertimbangan Hukum yang

Jelas dan Kabur (Onvoldoende qemotiveerd) ;

- Tentang Putusan Judex Factie yang membingungkan ;

- Tentang Putusan Judex Factie salah menafsir dan mengartikan Pasal

1917 KUH Perdata ;

Dan pada intinya memohon kepada Majelis Hakim Tinggi agar

membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Medan

No.469/Pdt.G/2010/PN-Mdn tanggal 21 September 2011, untuk

selanjutnya mengadili sendiri dengan amarnya berbunyi sebagai

berikut :

1. Menerima Memori Banding dari Pembanding-I dan II ;

2. Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Medan

No. 469/Pdt.G/2010/PN-Mdn tanggal 21 September 2011;

3. Mengabulkan Gugatan Penggugat-I dan II/Pembanding-I dan II

untuk seluruhnya ;

4. Menghukum Para Terbanding untuk membayar ongkos perkara

yang timbul dalam perkara ini ;

Kontra Memori Banding yang pada pokoknya :

- Menolak Permohonan Banding dari Pembanding-I dan II ;

- Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Medan

No.469/Pdt.G/2010/PN-Mdn tanggal 21 September 2011 ;

- Menghukum Pembanding I dan II untuk membayar biaya perkara

yang timbul dalam perkara ini ;

----- Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi setelah mempelajari keberatan

Pembanding I dan II semula Penggugat I dan II tersebut ternyata tidak ada hal

yang dapat melemahkan atau membatalkan putusan Hakim tingkat Pertama

tersebut, karena semuanya telah dipertimbangkan dengan tepat dan benar, oleh

karenanya Memori Banding tersebut tidak dipertimbangkan lebih lanjut lagi oleh

Pengadilan Tinggi ; -------------------------------------------------------------------------------

Halaman 50 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn

----- Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, maka

putusan Pengadilan NegeriMedan Nomor : 469/Pdt.G/2010/PN-Mdn tanggal 28

September 2011 beralasan hukum untuk dikuatkan dan dipertahankan ; ----------

----- Menimbang, bahwa oleh karena putusan dan pertimbangan hukum Hakim

Tingkat Pertama tersebut telah tepat dan benar, maka diambil alih dan dijadikan

dasar pertimbangan Pengadilan Tinggi dalam memutus perkara ini ; ---------------

----- Menimbang, bahwa oleh karena pihak Penggugat-I, II/Pembanding-I, II

tetap dipihak yang kalah, baik dalam peradilan tingkat pertama maupun dalam

peradilan tingkat banding, maka semua biaya perkara dalam kedua tingkat

peradilan tersebut dibebankan kepada Penggugat-I dan II/Pembanding-I dan II ;

----- Memperhatikan, Undang-undang Nomor : 49 Tahun 2009 Tentang

perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor : 2 Tahun 1986 Tentang

Peradilan Umum, RBG dan Peraturan Perundang-undangan lain yang

bersangkutan ; --------------------------------------------------------------------------------------

M E N G A D I L I

----- Menerima permohonan banding dari Pembanding-I dan II semula

Penggugat-I dan II ; ------------------------------------------------------------------------

----- Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 28 September

2011 Nomor :469/Pdt.G/2010/PN-Mdn, yang dimohonkan banding

tersebut ; --------------------------------------------------------------------------------------

----- Menghukum Penggugat-I dan II/ Pembanding-I dan II untuk membayar

biaya perkara yang timbul dalam kedua tingkat peradilan, yang ditingkat

banding ditetapkan sebesar Rp.150.000,- (seratus limapuluh ribu rupiah) ;

Demikianlah diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis

Hakim Pengadilan Tinggi Medan, pada hari R A B U tanggal 3 Juni 2015,

oleh Kami RUSTAM IDRIS, SH Hakim Pengadilan Tinggi Medan sebagai

Hakim Ketua Majelis, BENAR KARO-KARO, SH.MH dan HERUPRAMONO,SH. MHum Hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi Medan, masing-

masing sebagai Hakim Anggota, yang ditunjuk untuk memeriksa dan mengadili

perkara tersebut dalam pemeriksaan perkara tingkat banding berdasarkan

Halaman 51 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn

Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 10April 2015 Nomor :

110/PDT/2015/PN-MDN, Putusan tersebut telah diucapkan dalam sidang

terbuka untuk umum pada hari R A B U tanggal 17 Juni 2015 oleh Hakim

Ketua dan didampingi oleh Hakim-Hakim Anggota tersebut diatas serta

dibantu oleh K H A I R U L,SH.MH Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi

Medan, tanpa dihadiri oleh kedua belah pihak yang berperkara atau Kuasa

Hukumnya.

Hakim- Hakim Anggota, Hakim Ketua Majelis,

TTD TTD

BENAR KARO KARO,SH.MH RUSTAM IDRIS, SHTTD

HERU PRAMONO, SH. MHum

Panitera Pengganti,

TTD

K H A I R U L, SH.MH

Ongkos-Ongkos :1. M e t e r a i .................... Rp. 6.000.-2. R e d a k s i ................... Rp. 5.000.-3. Pemberkasan ................. Rp. 139.000.-

J u m l a h………………. Rp. 150.000,-