p u t u s a n - pt-medan.go.id · durian, kec. medan timur, kota medan, semula disebut sebagai...
TRANSCRIPT
P U T U S A NNOMOR :110/PDT/2015/PT-MDN
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
----- PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara
Perdata dalam tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut
dalam perkara antara : ----------------------------------------------------------------------------
1. Drs. HALIM KOSASIH, Warganegara Indonesia, umur 43 tahun, agama
Budha, pekerjaan Wiraswasta, beralamat di Jalan Bambu IV
No.21-C, Kel. Durian, Kec. Medan Timur, Kota Medan,
semula disebut sebagai PENGGUGAT-I /sekarang sebagai
PEMBANDING-I ;
2. PT. INTI SARI BUMI, berkeduaukan di Jalan Besar Dusun II Deli Tua
Namorambe, Kecamatan Namorambe, Kabupaten Deli
Serdang, dalam hal ini diwakili oleh MANAT BUTARBUTAR,
selaku Direktur PT.Inti Sari Bumi, semula disebut sebagai
PENGGUGAT-II / sekarang sebagai PEMBANDING-II ;
Dalam hal ini memberi kuasa kepada :1. Aryanti
Oktovani,SH. 2. Asliani Harahap,SH.MH. 3. Mastiar
Sidabalok, SH, semuanya Advokat berkanto pada Lembaga
Bantuan Hukum Medan City, beralamat di Jalan Pancur Batu
No.1-AA Medan, berdasarkan Surat Kuasa Khusus
No.036/SK/LBH- Mcy/X/2010 dan No.037/SK/LBH-
Mcy/X/2010, masing-masing tertanggal 15 Oktober 2010,
semula disebut PENGGUGAT-PENGGUGAT ;
-------------------------------- M e l a w a n -------------------------------------------
1. PT. PEPHARIN RIA, berkedudukan di Jl. H.Adam Malik No.68 Medan,
dalam hal ini diwakili oleh MASRI, B.Sc, selaku Direktur
PT.Pepharin Ria, semula disebut sebagai TERGUGAT –I /sekarang sebagai TERBANDING- I ;
Halaman 1 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn
2. Almarhum FENLY SUSANTO, dalam hal ini diwakili oleh seluruh ahli
warisnya :
1. LIM KIM ENG ( Isteri ) ;
2. PETER JONG ( anak laki-laki ) ;
3. PHILIP JONG (anak laki-laki ) ;
4. PHILANDER JONG (anak laki-laki ) ;
5. JONA RICHE ( anak perempuan ) ;
beralamat di Jl. A. Rifai No.30 Medan, selanjutnya
disebut sebagai TERGUGAT –II/ TERBANDING-II ;
3. KIAT SUN, warganegara Indonesia, agama Budha, pekerjaan Wiraswasta,
beralamat di Jalan Sei Kera Hulu, Kec. Medan Perjuangan,
Kota Medan, semula disebut sebagai TERGUGAT –III/TERBANDING-III ;
4. ALBERT WILSON, warganegara Indonesia, agama Budha, pekerjaan
Wiraswasta, beralamat di Jalan Dr.Wahidin No. 206 Kota
Pematang Siantar, semula disebut sebagai TERGUGAT –IV/sekarang sebagai TERBANDING-IV ;
5. NOTARIS ZONARITA, SH, Warganegara Indonesia, beralamat di Jalan Dr.
Sutomo No.35 Kota Binjai, semula disebut sebagai
TERGUGAT –V / sekarang sebagai TERBANDING-V ;
6. NOTARIS PAGIT MARIA TARIGAN, SH, Warganegara Indonesia,
beralamat di Jalan Brigjen Katamso No.33-B Medan, semula
disebut sebagai TERGUGAT –VI / sekarang sebagai
TERBANDING VI ;
7. PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA, cq. Menteri Perindustrian danPerdagangan R.I, cq. Dirjen Perindustrian R.I, cq.Direktur Jenderal Industri Agro dan Kimia, cq. DinasPerindustrian dan Perdagangan Propinsi Sumatea Utara,beralamat di Jalan Putri Hijau No.6 Medan, semula disebut
sebagai TERGUGAT –VII / sekarang sebagai
TERBANDING;
Halaman 2 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn
PENGADILAN TINGGI TERSEBUT
- Telah membaca :
1. Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 10 April 2015 Nomor :
110/PDT/2015/PT-MDN, Tentang penunjukan Majelis Hakim untuk
memeriksa dan mengadili perkara tersebut ditingkat banding ; --------------------
2. Berkas Perkara yang dimohonkan banding tanggal 28 September 2011
Nomor : 469/PDT.G/2010/PN-Mdn ; ------------------------------------------------------
TENTANG DUDUK PERKARA
----- Menimbang, bahwa Penggugat dalam Surat gugatannya tertanggal 26
Oktober 2010 yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan
pada tanggal 29 Oktober 2010 dibawah register perkara Perdata Nomor
:469/Pdt.G/2010/PN-Mdn, telah mengajukan gugatan terhadap paa Tergugat
yang pada pokoknya sebagai berikut : ------------------------------------------------------
1. Bahwa Penggugat-Penggugat adalah pemilik Izin Usaha Industri Nomor :
34/1/IU/I/PMDN/INDUSTRI/2010 tanggal 30 April 2010 yang dikeluarkan
oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sesuai dengan
Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor : 147/M-
IND/PER/10/2009 tentang Pendelegasian Kewenangan Pemberian Izin
Usaha Industri, Izin Perluasan, Izin Usaha Kawasan Industri, dan Izin
Perluasan Kawasan Industri Dalam Rangka Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(PSTP) yang didelegasikan kepada Kepala Badan Koordinasi Penanaman
Modal (BKPM) dan diberlakukan untuk seluruh perusahaan di Indonesia ;
2. Bahwa penerbitan izin tersebut telah melalui seleksi dan telah diperiksa
sesuai dengan kebenaran dan asli surat yang dimiliki Penggugat-Penggugat
maka Direktorat Jenderal Industri Agro & Kimia memberikan rekomendasi
Izin Usaha Industri PT.INTI SARI BUMI yang dikeluarkan oleh Dinas
Perindag Kabupaten Deli Serdang dengan Nomor : IZ.536/IM-
UIALK/011/IX/2002 tanggal 19 September 2002 sebagai pembaruan Izin
Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989, yang dikeluarkan
oleh Kanwil Perindustrian Sumatera Utara, dengan usaha di Jalan Besar
Dusun II, Deli Tua Namorambe, Deli Serdang, Sumatera Utara ;
Halaman 3 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn
3. Bahwa awalnya Penggugat-Penggugat memperoleh Izin Usaha Industri
Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989
berdasarkan peralihan hak dari Tergugat III (KIAT SUN) sesuai Surat
Peralihan Hak No.4673/Leg/II/NZ-BJ/2001 tanggal 8 Februari 2001 dibuat
dihadapan Notaris ZONARITA, SH kemudian izin tersebut diperbarui
menjadi izin PT. INTI SARI BUMI Nomor : IZ.536/IM-UIALK/011/IX/2002
tanggal 19 September 2002 dan kemudian izin tersebut kembali
diperbaharui dan di daftar di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)
Pusat di Jakarta dengan Nomor : 34/1/IU/I/PMDN/INDUSTRI/2010 tanggal
30 April 2010 ;
4. Bahwa berdasarkan peralihan hak izin Usaha Industri dari Tergugat III (KIAT
SUN) maka Penggugat-Penggugat mengajukan Permintaan Persetujuan
Pemindahan Lokasi Pabrik dan Pengalihan Hak Perusahaan Industri dari
lokasi pabrik lama di Jln. Dr. Wahidin No. 182 Pematang Siantar menjadi
lokasi pabrik baru di Jalan Besar Dusun II Deli Tua Namorambe Kab. Deli
Serdang dan Pengalihan Perusahaan dari nama perusahaan BENTENG
menjadi perusahaan PT. INTI SARI BUMI, setelah itu baru Ijin Prinsipdikeluarkan oleh Kakanwil Departemen Perindustrian danPerdagangan Provinsi Sumatera Utara tanggal 29 Oktober 2001(sekarang disebut : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi
Sumatera Utara) ;
5. Bahwa setelah melalui tahap-tahap proses persetujuan izin prinsip tersebut
(lebih kurang 11 bulan lamanya diproses sesuai dengan peraturan) baru
kemudian Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten DeliSerdang mengeluarkan Izin Tetap Industri Nomor : IZ.536/IM-UIALK/011/IX/2002 sebagai pembaruan Izin Usaha Industri Nomor :229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989 menjadi atasnama PT. INTI SARI BUMI, dengan demikian izin dari Penggugat-
Penggugat secara prosedural telah dilalui dengan sah.
6. Bahwa sesuai prosedur yang berlaku, Izin Usaha Industri Nomor :
IZ.536/IM-UIALK/011/IX/2002, tanggal 19 September 2002 sebagai
pembaruan Izin Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989
tanggal 29 Desember 1989 telah resmi terdaftar di Dirjen Industri Agro dan
Kimia Cq. Departemen Perindustrian R.I. di Jakarta dengan No.
127/IAK/2/2010 tanggal 10 Februari 2010, dan telah terdaftar dengan
Halaman 4 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn
No.34/1/UI/I/PMDN/INDUSTRI/2010 tanggal 30 April 2010 sesuai dengan
Peraturan Menteri Perindustrian R.I Nomor : 147/M-IND/PER/10/2009 telah
terdaftar secara resmi di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di
Jakarta, bahwa Peraturan Menteri ini sekarang menjadi prosedur bakudan berlaku bagi seluruh pelaku usaha untuk memperoleh izin usahaindustri yang sah di wilayah Republik Indonesia, di luar dari pada
prosedur tersebut di atas dianggap tidak sah izin tersebut ;
7. Bahwa ternyata tanpa melalui prosedural yang benar bahwa di tahun 1996
Almarhum FENLY SUSANTO mendapat fotocopy Izin Usaha Industri Nomor
: 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989 tidak jelas
darimana, hanya berdasarkan fotocopy Izin Usaha Industri No : 229/Kanwil-
02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989 tersebut, tanpa asli, tanpaada peralihan dengan Almarhum TUAH LELUASA atau kuasanya ALBERT
WILSON, sehingga Almarhum FENLY SUSANTO menggabungkan Izin
Usaha Industri No : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember
1989 (milik orang lain) dengan Surat Keputusan Nomor : 138/DJAI/IUT-
1/Non PMA-PMDN/V/1993 tanggal 29 Mei 1993 kemudian keluar Izin Usaha
Industri Nomor : 03/DJINP/D.IV/IUI/NON.PMA-PMDN/I/96 tanggal 5 Januari
1996 menjadi atas nama PT.PEPHARIN RIA tanpa melalui prosedural ;
8. Bahwa sampai sekarang Izin Usaha Industri Nomor :
03/DJINP/D.IV/IUI/NON.PMA-PMDN/I/96 tanggal 5 Januari 1996 masih
tetap dipergunakan oleh Tergugat I (PT.PEPHARIN RIA) untuk
memproduksi minuman keras padahal Tergugat I dan II sudah mengetahui
bahwa prosedural untuk mendapatkan Izin Usaha Industri harus melalui
prosedural yang baku dan benar, bukan seperti prosedural Izin Usaha
Industri atas nama Tergugat I (PT.PEPHARIN RIA) ;
9. Bahwa menurut ketentuan yang berlaku, syarat sah
perluasan/penggabungan Izin Usaha Industri harus melampirkan :
- Asli surat permohonan si pemilik izin usaha.
- Anggaran Dasar Perusahaan.
- Asli surat Izin Usaha yang akan digabungkan tersebut.
- Apabila Izin Usaha bukan atas nama pemohon, maka harus dilampirkan asli
surat peralihan hak Izin Usaha dari si pemilik semula yang sah ;
Halaman 5 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn
10. Bahwa setelah adanya penggabungan Izin Usaha Industri Nomor :
229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989 dengan Surat
Keputusan Nomor : 138/DJAI/IUT-1/Non PMA-PMDN/V/1993 tanggal 29
Mei 1993 menjadi Izin Usaha Industri Nomor :
03/DJINP/D.IV/IUI/NON.PMA-PMDN/I/96 tanggal 5 Januari 1996 atas nama
PT.PEPHARIN RIA (Tergugat I) dan kemudian Tergugat I dan Tergugat II
pada tahun 2009 mengklaim Izin Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-
02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989 sebagai miliknya setelah
FENLY SUSANTO meninggal dunia pada tahun 2007 dan sebelumnyatidak pernah diklaim oleh Almarhum FENLY SUSANTO izin tersebutsebagai miliknya walaupun Alm.FENLY SUSANTO menggabungkanizin secara tidak sah, karena Almarhum FENLY SUSANTO mengetahui
bahwa penggabungan tersebut cacat hukum ;
11. Bahwa kemudian Tergugat I dan II juga telah mengakui bahwa Tergugat III
(KIAT SUN) ada membeli Izin Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-
02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989 dari Almarhum TUAH
LELUASA melalui adiknya ALBERT WILSON (Tergugat IV) yang dibuat
dihadapan Notaris PAGIT MARIA TARIGAN, SH pada tanggal 2 Februari
1996, akan tetapi ada penggabungan terlebih dahulu yang secara tidak sah
dan itu bertentangan dengan Peraturan Menteri Perindustrian oleh
karenanya penggabungan yang dilakukan oleh Almarhum FENLY
SUSANTO tersebut menjadi cacat hukum karena digabungkan tanpa ada
peralihan hak dan tanpa ada surat Izin Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-
02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989 yang asli, karena aslinya
pada saat itu masih dipegang oleh pemilik lama yaitu TUAH LELUASA ;
12. Bahwa ternyata Almarhum FENLY SUSANTO tanpa melalui proseduryang sah bisa menggabungkan Izin Usaha Industri sehingga muncul Izin
Usaha Industri Nomor : 03/DJINP/D.IV/IUI/NON.PMA-PMDN/I/96 tanggal 5
Januari 1996 atas nama PT.PEPHARIN RIA sebagai Tergugat I, dengan
demikian jelas Izin Usaha Industri Nomor : 03/DJINP/D.IV/IUI/NON.PMA-PMDN/I/96 tanggal 5 Januari 1996 adalah cacat hukum karena
penggabungan itu tanpa melalui proses yang benar hanya berdasarkan
bukti fotocopy yang mungkin didapat ditengah jalan sedangkan saat itu
aslinya masih di tangan TUAH LELUASA atau kuasanya ALBERT WILSON;
Halaman 6 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn
13. Bahwa kemudian juga PT.PEPHARIN RIA melalui Almarhum FENLY
SUSANTO menggabungkan Izin Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-
02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989 dengan Surat Keputusan
Nomor : 138/DJAI/IUT-1/Non PMA-PMDN/V/1993 tanggal 29 Mei 1993
akhirnya keluar Izin Usaha Industri Nomor : 03/DJINP/D.IV/IUI/NON.PMA-
PMDN/I/96 tanggal 5 Januari 1996 dengan menggunakan FORMULIRMODEL Pm-III, yang merupakan Formulir khusus yang digunakanapabila Surat Izin Usaha Industri yang dilampirkan dinyatakan hilangatau rusak dan dapat diganti dengan keterangan dari kepolisiansetempat yang menerangkan hilangnya Surat Izin Usaha Industritersebut ;
14. Bahwa pemakaian formulir tersebut juga tidak sesuai dengan sebenarnya,
karena Formulir Model Pm-III khusus digunakan untuk izin yang hilangatau rusak, berarti Almarhum FENLY SUSANTO mengajukan fotocopy dari
Izin Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29
Desember 1989 tersebut seolah-olah hilang atau rusak, berarti terjadi
pembohongan publik atau pembohongan kelengkapan data-data ;
15. Bahwa sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan
Perdagangan R.I. No.590/MPP//Kep/10/1999 tanggal 13 Oktober 1999,
bahwa syarat untuk mengajukan permohonan Pembaruan Izin Industri
adalah sebagai berikut :
--- Pasal 37 ayat (1) :
“Apabila IUI atau TDI yang telah dimiliki oleh Perusahaan Industri hilang atau
rusak tidak terbaca, Perusahaan Industri yang bersangkutan dapat
mengajukan permohonan penggantian IUI/TDI tersebut kepada Pejabat
yang berwenang mengeluarkan IUI/TDI berdasakan Keputusan ini dengan
menggunakan :
a. Formulir Model Pm-III untuk pengganti IUI melalui Tahap Persetujuan
Prinsip dan Formulir Model SP-II untuk pengganti IUI tanpa Persetujuan
Prinsip;
b. Formulir Model Pdf.I-IK untuk pengganti TDI.”
--- Pasal 37 ayat (2) :
Halaman 7 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn
“Setiap permohonan penggantian IUI/TDI yang telah rusak atau hilang
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilampiri dengan surat asli IUI/TDI
atau keterangan dari kepolisian setempat yang menerangkan hilangnya
surat IUI/TDI tersebut ”
16. Bahwa apabila dihubungkan dengan penggabungan Izin Usaha Industri
Nomor : 03/DJINP/D.IV/IUI/NON.PMA-PMDN/I/96, maka lebih dahulu terjadi
penggabungan Izin Usaha Industri pada tanggal 5 Januari 1996 dari pada
jual beli yang sah yang dilakukan antara KIAT SUN dan ALBERT WILSON
padahal asli Izin Usaha Industri ada ditangan pemilik yang sah yaitu
ALBERT WILSON (Tergugat IV) sebagai kuasa dari TUAH LELUASA dan
diserahkan kepada KIAT SUN ;
17. Bahwa dengan demikian jelas bahwa penggabungan Izin Usaha Industri
Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989 (tanpa
aslinya) dengan Surat Keputusan Nomor : 138/DJAI/IUT-1/Non PMA-
PMDN/V/1993 tanggal 29 Mei 1993 menjadi Izin Usaha Industri Nomor :
03/DJINP/D.IV/IUI/NON.PMA-PMDN/I/96 tanggal 5 Januari 1996 atas nama
PT.PEPHARIN RIA telah menyalahi prosedural, dari permohonan
penggabungan pengisian formulir saja sudah salah, apalagi persyaratan
data-datanya tidak jelas dan cacat prosedural ;
18. Bahwa karena Izin Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989
tanggal 29 Desember 1989 bukanlah milik Almarhum FENLY SUSANTO
ataupun PT.PEPHARIN RIA akan tetapi masih milik orang lain (TUAH
LELUASA) dan baru pada tanggal 2 Februari 1996 dialihkan oleh TUAH
LELUASA berdasarkan Surat Kuasa kepada adiknya ALBERT WILSON
(Tergugat IV) untuk dialihkan kepada KIAT SUN (Tergugat III) sesuai
dengan Akta Peralihan Hak Izin Industri Nomor : 3483/L/1996 tanggal 2
Februari 1996 dibuat dihadapan Notaris PAGIT MARIA TARIGAN, SH, dan
kemudian dialihkan KIAT SUN kepada Penggugat-Penggugat sesuai
dengan Surat Peralihan Hak Atas Izin Usaha Industri No.4673/LEG/II/NZ-
BJ/2001, tanggal 8 Februari 2001 dibuat dihadapan Notaris
ZONARITA,SH ;
19. Bahwa untuk itu atas tindakan dan perbuatan Tergugat I dan II yang
menggabungkan Izin Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989
Halaman 8 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn
tanggal 29 Desember 1989 tanpa aslinya digabung dengan Surat
Keputusan Nomor : 138/DJAI/IUT-1/Non PMA-PMDN/V/1993 tanggal 29
Mei 1993 menjadi Izin Usaha Industri Nomor :
03/DJINP/D.IV/IUI/NON.PMA-PMDN/I/96 tanggal 5 Januari 1996 tanpa ada
peralihan hak dari pemilik yang sah dapat dikategorikan sebagai perbuatanmelawan hukum baik secara perdata, secara pidana maupun secara
administratif ;
20. Bahwa kemudian Tergugat VII juga dianggap telah lalai dalam pemeriksaan
administrasi, bisa digabungkan oleh Tergugat I dan II tanpa prosedural yang
benar, oleh karena itu Tergugat VII harus meninjau ulang dan mencabut
kembali Surat Izin Usaha Industri Nomor : 03/DJINP/D.IV/IUI/NON.PMA-
PMDN/I/96 tanggal 5 Januari 1996 atas nama PT.PEPHARIN RIA sebagai
Izin Usaha Industri yang dipergunakan untuk menjalankan operasional
usaha PT.PEPHARIN RIA;-
21. Bahwa oleh karena itu wajar dan pantas bila penggabungan Izin Usaha
Industri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 dengan Surat Keputusan
Nomor : 138/DJAI/IUT-1/Non PMA-PMDN/V/1993 tanggal 29 Mei 1993
dinyatakan tidak sah dan cacat hukum, oleh karena itu Tergugat I
(PT.PEPHARIN RIA) telah memakai Izin Usaha Industri Nomor :
03/DJINP/D.IV/IUI/NON.PMA-PMDN/I/96 tanggal 5 Januari 1996 yang tidak
sah (illegal) dan bertentangan dengan ketentuan hukum, karena pihak
Tergugat I (PT.PEPHARIN RIA) maupun Tergugat II selaku ahli waris
Almarhum FENLY SUSANTO telah membohongi Pejabat Negaratermasuk Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tk.I maupun Dirjen sampai
ke tingkat Memperindag R.I, karena mengajukan penggabungan SuratIzin Usaha Industri yang tidak benar ;
22. Bahwa karena itu penggabungan Izin Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-
02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989 dengan Surat Keputusan
Nomor : 138/DJAI/IUT-1/Non PMA-PMDN/V/1993 tanggal 29 Mei 1993,
digabungkan hanya berdasarkan fotocopy akhirnya keluar Izin Usaha
Industri Nomor : 03/DJINP/D.IV/IUI/NON.PMA-PMDN/I/96 tanggal 5 Januari
1996 adalah merupakan pelanggaran Undang-Undang dan pembohongan
publik dan pemerintah Republik Indonesia Cq. Menteri Perindustrian
Republik Indonesia ;
Halaman 9 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn
23. Bahwa akibat dari pada penggabungan yang dilakukan oleh Almarhum
FENLY SUSANTO dahulu dari Izin Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-
02/IUT/AI/XII/1989 menjadi Izin Usaha Industri Nomor :
03/DJINP/D.IV/IUI/NON.PMA-PMDN/I/96 atas nama PT.PEPHARIN RIA
jelas telah merugikan kepada Penggugat-Penggugat karena tanpa Izin
Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember
1989 tidak mungkin dapat keluar Izin Usaha Industri Nomor :
03/DJINP/D.IV/IUI/NON.PMA-PMDN/I/96 atas nama PT.PEPHARIN RIA
yang sekarang dijadikan dasar dan landasan hukum izin operasional
PT.PEPHARIN RIA ;
24. Bahwa Penggugat-Penggugat dalam hal ini sangat dirugikan baik materil
maupun moril karena Tergugat I dan II telah menggunakan Izin Usaha
Industri yang bukan haknya selama ±14 (empat belas) tahun yaitu sejak
tahun 1996 s/d tahun 2010 Tergugat I dan II dengan leluasa menjalankan
aktifitas yaitu produksi minuman beralkohol atas dasar mempergunakan Izin
Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember
1989 akhirnya keluar Izin Usaha Industri Nomor :
03/DJINP/D.IV/IUI/NON.PMA-PMDN/I/96 atas nama PT.PEPHARIN RIA
padahal Izin Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal
29 Desember 1989 sudah milik Penggugat-Penggugat secara sah menurut
hukum;
25. Bahwa untuk itu Penggugat-Penggugat mohon kepada Majelis Hakim yang
memeriksa dan mengadili perkara Aquo agar menyatakan demi hukum
bahwa tindakan dan perbuatan Almarhum FENLY SUSANTO dengan
diwakili oleh Tergugat I dan II selaku ahli warisnya adalah tindakan dan
perbuatan melawan hukum sebagaimana diatur dalam Pasal 1365 KUH
Perdata yang telah menimbulkan kerugian materil dan moril bagi
Penggugat-Penggugat ;
26. Bahwa kerugian yang diderita Penggugat-Penggugat akibat tindakan dan
perbuatan Tergugat I dan Tergugat II baik materil maupun moril adalah
sebagai berikut :
A. Kerugian Materil :
Halaman 10 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn
Bahwa total kerugian materil yang diderita Penggugat-Penggugat akibat
tindakan dan perbuatan Tergugat I dan II yang menggabungkan dan
menggunakan Izin Usaha Industri milik Penggugat-Penggugat, apabila
dihitung dari keuntungan yang seharusnya diperoleh Penggugat-Penggugat
tiap bulan sebesar Rp.1.000.000.000,- x 12 bulan x 14 tahun =
Rp.168.000.000.000,- (Seratus enam puluh delapan milyar rupiah) adalah
kerugian yang diderita Penggugat-Penggugat secara materil atas
pemakaian dan penggabungan tersebut ;
Bahwa kerugian materil yang diderita Penggugat-Penggugat cukup
beralasan hukum karena Tergugat I dan II telah mengganggu proses
produktifitas dari PT.INTI SARI BUMI yaitu dengan adanya klaim dari
Tergugat I dan II dan juga Tergugat I dan II telah diadukan, akhirnya
Perusahaan PT.INTI SARI BUMI sempat berhenti kegiatan operasionalnya ;
B. Kerugian Moril :
Bahwa akibat dari klaim Tergugat I dan II atas Izin Usaha Industri Nomor :
229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989 sebagai miliknya,
maka proses dan produktifitas dari PT.INTI SARI BUMI dimasyarakat
dianggap ilegal, maka langganan Penggugat-Penggugat tidak percaya lagi
terhadap Perusahaan dan diri Penggugat-Penggugat ;
Bahwa akibat dari tindakan Tergugat I dan II membuat Penggugat-
Penggugat sangat terpukul dan mengalami tekanan batin karena kredibilitas
Penggugat-Penggugat menjadi hilang, maka untuk itu wajar kiranya jika
Penggugat-Penggugat meminta ganti kerugian moril apabila dinilai adalah
sebesar Rp.500.000.000.000,- (Lima ratus milyar rupiah) ;
27. Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, wajar dan pantas bila Tergugat I
dan Tergugat II dihukum untuk membayar ganti kerugian materil sebesar
Rp.168.000.000.000,- (Seratus enam puluh delapan milyar rupiah) dan ganti
kerugian moril sebesar Rp.500.000.000.000,- (Lima ratus milyar rupiah)
kepada Penggugat-Penggugat secara tunai ;
28. Bahwa oleh karena itu Penggugat-Penggugat mohon kepada Majelis Hakim
yang memeriksa dan mengadili perkara Aquo ini agar Tergugat I dan
Tergugat II secara tanggung renteng dihukum untuk membayar biaya ganti
Halaman 11 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn
rugi materil dan moril kepada Penggugat-Penggugat sebesar
Rp.668.000.000.000,- (Enam ratus enam puluh delapan milyar rupiah) ;
29. Bahwa untuk menjamin agar Tergugat I dan II dapat membayar ganti
kerugian moril dan materil agar Gugatan Penggugat-Penggugat tidak
hampa maka Penggugat-Penggugat mohon kepada Majelis Hakim yang
memeriksa dan mengadili perkara ini agar dapat kiranya meletakkan Sita
Jaminan (Coservatoir Beslag) terhadap harta benda atau asset milik
Tergugat I dan II baik harta benda tidak bergerak maupun harta benda
bergerak yaitu :
a. Sebidang tanah dan bangunan yang terletak di Jalan Glugur By Pass No.68
Medan, atas nama Tergugat I (PT.PEPHARIN RIA) ;
b. Sebidang tanah dan bangunan yang terletak di Jalan Glugur By Pass No.81
Medan, atas nama Tergugat I (PT.PEPHARIN RIA) ;
c. Sebidang tanah dan bangunan yang terletak di Jalan A.Rifai No.30 Medan,
atas nama FENLY SUSANTO atau atas nama ahli waris Almarhum FENLY
SUSANTO ;
d. Sebidang tanah dan bangunan terletak di Jalan Brigjend.Katamso,
Kelurahan Titi Kuning, milik Almarhum FENLY SUSANTO, setempat dikenal
sebagai pabrik CV.SARI BUAH UTAMA ;
e. Sebidang tanah dan bangunan yang terletak di Jalan Sei Kera No.1 Medan,
atas nama KIAT SUN ;
f. Sebidang tanah yang terletak di Jalan Pinisi Indah II Blok B-4 No.10 Pantai
Indah Kapuk, Jakarta Utara, atas nama FENLY SUSANTO ;
30. Bahwa Penggugat-Penggugat juga mohon kepada Majelis Hakim Yang
Mulia agar menyatakan demi hukum penggabungan Izin Usaha Industri
Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989
digabung dengan Surat Keputusan Nomor : 138/DJAI/IUT-1/Non PMA-
PMDN/V/1993 tanggal 29 Mei 1993, dahulu dilakukan oleh Tergugat I dan II,
sehingga terbit Izin Usaha Industri Nomor : 03/DJINP/D.IV/IUI/NON.PMA-
PMDN/I/96 tanggal 5 Januari 1996 menjadi atas nama PT.PEPHARIN RIA
tanpa prosedural adalah perbuatan melawan hukum ;
31. Bahwa Penggugat-Penggugat juga mohon kepada Majelis Hakim Yang
Mulia agar menyatakan demi hukum bahwa tindakan dan perbuatan
Tergugat I dan Tergugat II yang menggunakan Izin Usaha Industri Nomor :
Halaman 12 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn
03/DJINP/D.IV/IUI/NON.PMA-PMDN/I/96 tanggal 5 Januari 1996 sebagai
landasan operasional usaha PT.PEPHARIN RIA adalah tindakan dan
perbuatan melawan hukum, karena proses penerbitannya dengan prosedur
yang tidak benar atau adanya kebohongan ;
32. Bahwa Penggugat-Penggugat mohon kepada Majelis Hakim Yang Mulia
agar menyatakan demi hukum Izin Usaha Industri Nomor :
03/DJINP/D.IV/IUI/NON.PMA-PMDN/I/96 tanggal 5 Januari 1996 atas nama
PT.PEPHARIN RIA dinyatakan tidak sah atau cacat hukum atau setidak-
tidaknya dinyatakan tidak berkekuatan hukum ;
33. Bahwa Penggugat-Penggugat mohon kepada Majelis Hakim Yang Mulia
agar menyatakan demi hukum bahwa pengalihan Izin Usaha Industri dari
TUAH LELUASA berdasarkan Surat Kuasa kepada adiknya ALBERT
WILSON (Tergugat IV) kepada KIAT SUN (Tergugat III) dibuat tanggal 2
Februari 1996 dihadapan Notaris PAGIT MARIA TARIGAN, SH sesuai
dengan Akta Peralihan Hak Izin Industri Nomor : 3483/L/1996 dan
pengalihan Izin Usaha Industri dari KIAT SUN kepada Penggugat I dibuat
tanggal 8 Februari 2001 dihadapan Notaris ZONARITA, SH sesuai dengan
Surat Peralihan Hak Atas Izin Usaha Industri Nomor : 4673/LEG/NZ-
BJ/2001, adalah sah menurut hukum ;
34. Bahwa Penggugat-Penggugat mohon kepada Majelis Hakim Yang Mulia
agar menyatakan demi hukum bahwa Izin Usaha Industri milik Penggugat-
Penggugat atas nama PT.INTI SARI BUMI dengan
No.34/1/IU/PMDN/INDUSTRI/2010 tanggal 30 April 2010 jo. Izin Usaha
Industri Nomor : IZ.536/IM-UIALK/011/IX/2002 tanggal 19 September 2002
yang dikeluarkan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) adalah
sah menurut hukum karena penerbitannya telah melalui prosedural yang
sah ;
35. Bahwa untuk menjamin agar Tergugat I dan Tergugat II tidak ingkar
terhadap isi Putusan dalam perkara ini, maka cukup wajar pula jika
Tergugat I dan II dihukum untuk membayar uang Dwangsoom sebesar
Rp.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) setiap hari, apabila Tergugat I dan
Tergugat II lalai mematuhi isi putusan dalam perkara ini, setelah putusan
mempunyai kekuatan hukum yang tetap dan mengikat ;
Halaman 13 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn
36. Bahwa Penggugat-Penggugat juga mohon kepada Majelis Hakim yang
memeriksa dan mengadili perkara Aquo ini agar menghukum Tegugat I
sampai dengan Tergugat VII untuk membayar ongkos perkara yang timbul
dalam perkara ini ;
37. Bahwa Penggugat-Penggugat juga mohon kepada Majelis Hakim yang
memeriksa dan mengadili perkara Aquo agar Tergugat-Tergugat seluruhnya
dihukum untuk mematuhi isi putusan perkara ini ;
38. Bahwa Gugatan Penggugat I dan II ini didasarkan pada bukti-bukti yang
cukup kuat dan beralasan menurut hukum, sehingga dengan demikian
dimohonkan Penggugat-Penggugat agar Pengadilan Negeri Medan dapat
memberikan putusan serta merta, walaupun ada Verzet, Banding maupun
Kasasi (Uit Voerbaar Bij Voorraad) ;
Bahwa berdasarkan uraian dan alasan hukum tersebut di atas, Penggugat-
Penggugat mohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Negeri Medan agar
sudi kiranya menetapkan suatu hari Persidangan dan memanggil para pihak
yang bersengketa guna memeriksa Gugatan ini dan selanjutnya
memberikan putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut :
PRIMER :
1. Menerima dan mengabulkan Gugatan Penggugat-Penggugat untuk
seluruhnya.;-
2. Menyatakan sah dan berharga Sita Jaminan (Conservatoir Beslag) yang
diletakkan dalam perkara ini.;
3. Menyatakan demi hukum penggabungan Izin Usaha Industri Nomor :
229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989 dengan Surat
Keputusan Nomor : 138/DJAI/IUT-1/Non PMA-PMDN/V/1993 tanggal 29
Mei 1993, dahulu dilakukan oleh Tergugat I dan Tergugat II sehingga terbit
Izin Usaha Industri Nomor : 03/DJINP/D.IV/IUI/NON.PMA-PMDN/I/96
tanggal 5 Januari 1996 menjadi atas nama PT.PEPHARIN RIA, adalah
perbuatan melawan hukum ;
4. Menyatakan demi hukum bahwa tindakan dan perbuatan Tergugat I dan II
yang menggunakan Izin Usaha Industri Nomor :
03/DJINP/D.IV/IUI/NON.PMA-PMDN/I/96 tanggal 5 Januari 1996 sebagai
landasan operasional usaha Tergugat I adalah tindakan dan perbuatan
Halaman 14 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn
melawan hukum, karena proses penerbitannya melalui prosedural yang
tidak benar atau adanya kebohongan ;
5. Menyatakan demi hukum Izin Usaha Industri Nomor :
03/DJINP/D.IV/IUI/NON.PMA-PMDN/I/96 tanggal 5 Januari 1996 atas nama
PT.PEPHARIN RIA adalah dinyatakan tidak sah atau cacat hukum atau
setidak-tidaknya dinyatakan tidak berkekuatan hukum ;
6. Menyatakan demi hukum Izin Usaha Industri milik Penggugat-Penggugat
atas nama PT.INTI SARI BUMI dengan Nomor :
34/1/IU/PMDN/INDUSTRI/2010 tanggal 30 April 2010 jo. Izin Usaha Industri
Nomor : IZ.536/IM-UIALK/011/IX/2002 tanggal 19 September 2002 yang
dikeluarkan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) adalah sah
menurut hukum ;
7. Menyatakan demi hukum bahwa pengalihan Izin Usaha Industri Nomor :
229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989 dari ALBERT
WILSON (Tergugat IV) kepada KIAT SUN (Tergugat III) dibuat tanggal 2
Februari 1996 dihadapan Notaris PAGIT MARIA TARIGAN, SH sesuai Akta
Peralihan Hak Izin Industri Nomor : 3483/L/1996 dan pengalihan dari KIAT
SUN kepada Penggugat I dibuat tanggal 8 Februari 2001 dihadapan Notaris
ZONARITA, SH sesuai Surat Peralihan Hak Atas Izin Usaha Industri Nomor
: 4673/LEG/II/NZ-BJ/2001, adalah sah menurut hukum ;
8. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II secara tanggung renteng untuk
membayar ganti kerugian materil sebesar Rp.668.000.000.000,- (enam
ratus enam puluh delapan milyar rupiah) kepada Penggugat-Penggugat
secara tunai ;-
9. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II untuk membayar uang Dwangsoom
sebesar Rp.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) setiap harinya apabila
Tergugat I dan Tergugat II lalai dalam mematuhi isi Putusan dalam perkara
ini ;
10. Menghukum Tergugat I sampai dengan Tergugat VII untuk membayar
seluruh ongkos perkara yang timbul dalam perkara ini ;
11. Menghukum Tergugat-Tergugat seluruhnya untuk mematuhi seluruh isi
putusan dalam perkara ini ;
12. Menyatakan demi hukum bahwa Putusan dalam perkara ini dapat
dijalankan dengan serta merta walaupun ada Verzet, Banding maupun
Kasasi (Uit Voerbaar Bij Voorraad) ;
Halaman 15 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn
SUBSIDER :Bahwa apabila Majelis Hakim Yang Terhormat berpendapat lain dalam
perkara ini, maka Penggugat-Penggugat memohon agar Majelis Hakim
memberikan Putusan yang seadil-adilnya (Ex Aequo et Bono) ;
----- Menimbang, bahwa oleh karena mediasi tidak ditemukan walaupun telah
diberikan waktu yang cukup sehingga sidang dilanjutkan dan Tergugat-I telah
mengajukan jawabannya sebagai berikut : -------------------------------------------------
A. TENTANG EKSEPSI1. EKSEPSI NEBIS IN IDEM
Bahwa sebelum perkara perdata aquo dimajukan oleh Penggugat I dan
Penggugat II, telah ada perkara perdata yang dikenal dengan Putusan
Pengadilan Negeri Medan tanggal 8 Maret 2010 Nomor :
338/Pdt.G/2009/PN-Mdn Jo. Putusan Pengadilan Tinggi Sumatera
Utara tanggal 20 Juli 2010 Nomor : 132/Pdt/2010/PT-Mdn yang saat ini
dalam proses pemeriksaan ditingkat Kasasi, dimana dalam perkara
perdata yang dikenal dengan Putusan Pengadilan Negeri Medan
tanggal 8 Maret 2010 Nomor : 338/Pdt.G/2009/PN-Mdn Jo. Putusan
Pengadilan Tinggi Sumatera Utara tanggal 20 Juli 2010 Nomor :
132/Pdt/2010/PT-Mdn yang saat ini dalam proses pemeriksaan ditingkat
Kasasi, dimana pihak-pihak dalam perkara perdata tersebut yaitu
PT.PEPHARIN RIA (incasu Tergugat I) selaku Penggugat DalamKonpensi/Tergugat Dalam Rekonpensi melawan :
KIAT SUN, pekerjaan: wiraswasta, Warga Negara Indonesia,
bertempat tinggal di Jalan Sei Kera Gang Rezeki Nomor 1
Kelurahan Sei Kera Hulu, Kecamatan Medan Perjuangan, Kota
Medan, selaku Tergugat I Dalam Konpensi/Penggugat DalamRekonpensi/Pembanding I/Pemohon kasasi I ;
Drs. HALIM KOSASIH, pekerjaan: wiraswasta, Warga Negara
Indonesia, beralamat di Jalan Bambu IV No.21-C, Kelurahan
Durian, Kecamatan Medan Timur, Kota Medan, selaku Tergugat IIDalam Konpensi/Penggugat Dalam Rekonpensi/Pembanding
II/Pemohon kasasi II ;
PT.INTI SARI BUMI, berkedudukan di Jalan Besar Dusun II Deli
Tua Namorambe, Kecamatan Namorambe, Kabupaten Deli
Halaman 16 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn
Serdang, selaku Tergugat III/Dalam Konpensi/Penggugat DalamRekonpensi/Pembanding III/Pemohon Kasasi III ;
TUAH LELUASA, pekerjaan: wiraswasta, alamat: Jalan
Dr.Wahidin SK 9/28 No.206 Pematang Siantar, selaku TurutTergugat/Turut Terbanding/Turut Termohon Kasasi ;
Bahwa jika diperhatikan secara cermat subjek dan substansi objek
gugatan yang dimajukan oleh Penggugat I dan Penggugat II dalam
perkara aquo, ternyata subjek dan substansi objek gugatan Penggugat I
dan Penggugat II adalah sama dan bertautan dengan subjek gugatan
dalam perkara perdata putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 8
Maret 2010 Nomor : 338/Pdt.G/2009/PN-Mdn Jo. Putusan Pengadilan
Tinggi Sumatera Utara tanggal 20 Juli 2010 Nomor : 132/Pdt/2010/PT-
Mdn yang saat ini dalam proses pemeriksaan ditingkat Kasasi, dimana
amar putusan dalam perkara perdata putusan Pengadilan Negeri
Medan tanggal 8 Maret 2010 Nomor : 338/Pdt.G/2009/PN-Mdn yang
dikuatkan oleh Putusan Pengadilan Tinggi Sumatera Utara tanggal 20
Juli 2010 Nomor : 132/Pdt/2010/PT-Mdn antara lain :
- “Menyatakan perbuatan Tergugat I (KIAT SUN), Tergugat II(Drs.Halim Kosasih), dalam hal membuat peralihan hak IzinUsaha Industri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal29 Desember 1989 yang dibuat di bawah tangan tertanggal 8Februari 2001 yang dilegalisasi Notaris Zonarita, SH (incasuTergugat V) Nomor : 4673/Leg/II/N2-Dj/2001 adalah perbuatanmelawan hukum (onrecht matige daad)” ;
- “Menyatakan batal demi hukum, tidak sah dan tidakberkekuatan hukum mengikat dengan segala akibat hukumnya,peralihan hak Izin Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989 yang dibuat dibawah tangan antara Tergugat I dan Tergugat II tertanggal 8Februari 2001 yang dilegalisasi Notaris Zonarita,SH Nomor :4673/Leg/II/N2-Dj/2001” ;
Bahwa selanjutnya tentang gugatan Rekonpensi yang dimajukan
Penggugat Rekonpensi (Kiat Sun, Drs.Halim Kosasih dan PT.INTI SARI
BUMI) dalam perkara perdata Putusan Pengadilan Negeri Medan
tanggal 8 Maret 2010 Nomor : 338/Pdt.G/2009/PN-Mdn Jo. Putusan
Halaman 17 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn
Pengadilan Tinggi Sumatera Utara tanggal 20 Juli 2010 Nomor :
132/Pdt/2010/PT-Mdn yang saat ini dalam proses pemeriksaan ditingkat
Kasasi, dimana gugatan rekonpensi dalam perkara yang telah diputus
terdahulu tersebut adalah juga mempersoalkan penggabungan SuratKeputusan tanggal 29 Mei 1993 Nomor : 138/DJAI/IUT-1/Non PMA-PMDN/V/1993 dan Izin Perindustrian Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989 yang dibuat dalamrangka perluasan usaha PT.PEPHARIN RIA (ic.Tergugat I) hingga
Izin Usaha Industri Nomor : 03/DJINP/D.IV/IUI/NON.PMA-PMDN/I/96tanggal 5 Januari 1996 atas nama PT.PEPHARIN RIA diterbitkan
secara resmi oleh Departemen Perindustrian sesuai dengan ketentuan
Undang-Undang dan peraturan-peraturan yang berlaku pada saat itu
(Vide: Undang-Undang No.5 tahun 1984 tentang Perindustrian,Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1986 tentang KewenanganPengaturan, Pembinaan, Dan Pengembangan Industri, PeraturanPemerintah Nomor 13 Tahun 1995 tentang Izin Usaha Industri,Keputusan Presiden RI No.16 Tahun 1987 tentang PenyederhanaanPemberian Izin Usaha Industri, Surat Keputusan MenteriPerindustrian No.250/M/SK/10/1994, Surat Keputusan MenteriPerindustrian No.79/M/SK/5/1995, Surat Keputusan MenteriPerindustrian No.148/M/SK/5/1995, Surat Keputusan MenteriPerindustrian No.150/M/SK/5/1995 tentang Tata Cara PemberianIzin Usaha Industri dan Izin Perluasan), yang ternyata gugatan
rekonpensi yang dimajukan oleh Penggugat-Penggugat dalam
rekonpensi tersebut telah dinyatakan ditolak untuk seluruhnyasebagaimana tersebut dalam amar Putusan Pengadilan Negeri
Medan tanggal 8 Maret 2010 Nomor : 338/Pdt.G/2009/PN-Mdn Jo.
Putusan Pengadilan Tinggi Sumatera Utara tanggal 20 Juli 2010 Nomor
: 132/Pdt/2010/PT-Mdn yang saat ini dalam proses pemeriksaan
ditingkat Kasasi, sehingga oleh karena subjek dan substansi objek
permasalahan dalam perkara aquo sangat erat kaitannya dengan
perkara perdata Putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 8 Maret
2010 Nomor : 338/Pdt.G/2009/PN-Mdn Jo. Putusan Pengadilan Tinggi
Sumatera Utara tanggal 20 Juli 2010 Nomor : 132/Pdt/2010/PT-Mdn
yang saat ini dalam proses pemeriksaan ditingkat Kasasi, maka cukup
alasan hukum jika gugatan Penggugat I dan Penggugat II untuk
dinyatakan tidak dapat diterima (niet onvankelijke verklaard) ;
Halaman 18 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn
2. Eksepsi Gugatan Penggugat-Penggugat Prematur
Bahwa jika diperhatikan dalil posita gugatan Penggugat I dan
Penggugat II yang menyatakan landasan awal Izin Usaha Industriyang dimiliki dan dipergunakan oleh Penggugat I dan Penggugat IIuntuk menjalankan usahanya adalah peralihan hak Izin UsahaIndustri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29Desember 1989 yang dibuat dibawah tangan tertanggal 8 Februari2001 antara Penggugat I dengan Tergugat III (KIAT SUN), dimana
tentang peralihan hak yang dilakukan oleh Tergugat III (KIAT SUN)yang dahulunya Karyawan PT. PEPHARIN RIA dengan Penggugat I(Drs.Halim Kosasih) yang juga eks Karyawan Hotel Asean International
milik Fenly Susanto tersebut telah dinyatakan batal demi hukum,tidak sah dan tidak berkekuatan hukum mengikat dengan segalaakibat hukumnya berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Medan
tanggal 8 Maret 2010 Nomor : 338/Pdt.G/2009/PN-Mdn Jo. Putusan
Pengadilan Tinggi Sumatera Utara tanggal 20 Juli 2010 Nomor :
132/Pdt/2010/PT-Mdn yang saat ini dalam proses pemeriksaan ditingkat
Kasasi, sehingga gugatan Penggugat I dan Penggugat II dalam perkara
aquo adalah bersifat prematur, oleh karena landasan Penggugat I dan
Penggugat II mengurus dan memperoleh Izin Usaha Industri Nomor :
34/1/IU/I/PMDN/INDUSTRI/2010 tanggal 30 April 2010 dari Badan
Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) masih mempergunakan
peralihan hak Izin Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989 yang dibuat dibawahtangan tertanggal 8 Februari 2001 antara Penggugat I denganTergugat III (KIAT SUN) yang ternyata telah dinyatakan batal demihukum, tidak sah dan tidak berkekuatan hukum mengikat dengansegala akibat hukumnya berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri
Medan tanggal 8 Maret 2010 Nomor : 338/Pdt.G/2009/PN-Mdn Jo.
Putusan Pengadilan Tinggi Sumatera Utara tanggal 20 Juli 2010 Nomor
: 132/Pdt/2010/PT-Mdn yang saat ini dalam proses pemeriksaan
ditingkat Kasasi, dan selanjutnya tentang keberadaan Izin Usaha
Industri Nomor : 34/1/IU/I/PMDN/INDUSTRI/2010 tanggal 30 April 2010
atas nama PT.INTI SARI BUMI, berdasarkan surat Badan Koordinasi
Penanaman Modal (BKPM) tanggal 22 Februari 2010 Nomor :
23/D.1/A.9/2011 telah menyatakan akan melakukan pembatalan apabila
Halaman 19 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn
telah ada putusan yang berkekuatan hukum tetap dalam perkara
Putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 8 Maret 2010 Nomor :
338/Pdt.G/2009/PN-Mdn Jo. Putusan Pengadilan Tinggi Sumatera
Utara tanggal 20 Juli 2010 Nomor : 132/Pdt/2010/PT-Mdn yang saat ini
dalam proses pemeriksaan ditingkat Kasasi, oleh karena telah ada
putusan perkara perdata yang dikenal dengan Putusan Pengadilan
Negeri Medan tanggal 8 Maret 2010 Nomor : 338/Pdt.G/2009/PN-Mdn
Jo. Putusan Pengadilan Tinggi Sumatera Utara tanggal 20 Juli 2010
Nomor : 132/Pdt/2010/PT-Mdn yang saat ini dalam proses pemeriksaan
ditingkat Kasasi, dimana substansi permasalahannya sangat erat
kaitannya dengan permasalahan dalam perkara aquo, maka gugatan
Penggugat I dan Penggugat II bersifat Prematur, sehingga cukup alasan
hukum apabila gugatan Penggugat I dan Penggugat II untuk dinyatakan
tidak dapat diterima (niet onvankelijke verklaard) ;
3. Eksepsi Tentang Kuasa Penggugat I dan Penggugat II
Bahwa dalam perkara aquo Penggugat I (Drs.Halim Kosasih) dan
Penggugat II (PT.INTI SARI BUMI) memberikan kuasa kepada: 1.
Advokat Aryanti Oktivani, SH 2. Asliani Harahap, SH, MH 3. Mastiar
E.Sidabalok, SH berkantor di Lembaga Bantuan Hukum Medan City,
dimana dalam perkara perdata yang dikenal dengan Putusan
Pengadian Negeri Medan tanggal 8 Maret 2010 Nomor :
338/Pdt.G/2009/PN-Mdn Jo. Putusan Pengadilan Tinggi Sumatera
Utara tanggal 20 Juli 2010 Nomor : 132/Pdt/2010/PT-Mdn yang saat ini
dalam proses pemeriksaan ditingkat Kasasi, ternyata Advokat Aryanti
Oktivani, SH dan Asliani Harahap, SH, MH berkantor di Lembaga
Bantuan Hukum Medan City adalah selaku kuasa dari :
KIAT SUN, pekerjaan: wiraswasta, Warga Negara Indonesia,
bertempat tinggal di Jalan Sei Kera Gang Rezeki Nomor 1
Kelurahan Sei Kera Hulu, Kecamatan Medan Perjuangan, Kota
Medan, selaku Tergugat I Dalam Konpensi/Penggugat DalamRekonpensi/Pembanding I/Pemohon kasasi I ;
Drs. HALIM KOSASIH, pekerjaan: wiraswasta, Warga Negara
Indonesia, beralamat di Jalan Bambu IV No.21-C, Kelurahan
Durian, Kecamatan Medan Timur, Kota Medan, selaku Tergugat IIDalam Konpensi/Penggugat Dalam Rekonpensi/Pembanding
II/Pemohon kasasi II ;
Halaman 20 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn
PT.INTI SARI BUMI, berkedudukan di Jalan Besar Dusun II Deli
Tua Namorambe, Kecamatan Namorambe, Kabupaten Deli
Serdang, selaku Tergugat III/Dalam Konpensi/Penggugat DalamRekonpensi/Pembanding III/Pemohon Kasasi III ;
Bahwa kuasa Penggugat-Penggugat yang masih terikat kuasa dengan
salah satu pihak Tergugat III dalam perkara aquo yaitu KIAT SUN, jelas
ternyata Advokat Aryanti Oktivani, SH dan Asliani Harahap, SH, MH
yang berkantor di Lembaga Bantuan Hukum Medan City selaku kuasa
Penggugat I dan Penggugat II dalam perkara aquo, jelas telah
melanggar ketentuan kode etik Advokat Bab III Pasal 4 huruf J yang
berbunyi : “Advokat yang mengurus kepentingan bersama dari duapihak atau lebih harus mengundurkan diri sepenuhnya daripengurusan kepentingan-kepentingan tersebut, apabiladikemudian hari timbul pertentangan kepentingan antara pihak-pihak yang bersangkutan”, dengan adanya ketentuan yang tertuang
dalam kode etik advokat tersebut, Advokat Aryanti Oktivani, SH dan
Asliani Harahap, SH, MH berkantor di Lembaga Bantuan Hukum Medan
City tidak diperkenankan untuk menarik Tergugat III (KIAT SUN)
sebagai pihak Tergugat dalam arus perkara aquo, karena yang
bersangkutan masih terikat kuasa dengan KIAT SUN dan juga dengan
Penggugat I dan Penggugat II aquo, dalam perkara perdata putusan
perkara perdata yang dikenal dengan Putusan Pengadian Negeri
Medan tanggal 8 Maret 2010 Nomor : 338/Pdt.G/2009/PN-Mdn Jo.
Putusan Pengadilan Tinggi Sumatera Utara tanggal 20 Juli 2010 Nomor
: 132/Pdt/2010/PT-Mdn yang saat ini dalam proses pemeriksaan
ditingkat Kasasi, dengan adanya fakta ini, maka berdasarkan Undang-
Undang No.18 Tahun 2003 tentang Advokat Serta Kode Etik Advokat
Indonesia yang disahkan tanggal 23 Mei 2002, maka oleh karena
tindakan kuasa Penggugat-Penggugat jelaslah sangat bertentangan
dengan kode etik advokat Indonesia yang wajib dihormati dan dipatuhi
seluruh advokat Indonesia, dengan adanya fakta ini, jelaslah bahwa
gugatan Penggugat I dan Penggugat II menjadi cacat hukum, oleh
sebabmana cukup alasan hukum jika gugatan Penggugat I dan
Penggugat II untuk dinyatakan tidak dapat diterima (niet on venkelijke
verklaard) ;
Berdasarkan argumentasi yang dikemukakan dalam eksepsi TerlawanII
tersebut diatas, kiranya Majelis Hakim berkenan untuk menyatakan
Halaman 21 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn
gugatan yang dimajukan Penggugat I dan Penggugat II dinyatakan tidak
dapat diterima (niet on vankelijke verklaard) ;
B. DALAM POKOK PERKARA
1) Bahwa Tergugat II ahli waris almarhum Fenly Susanto terdiri dari Lim
Kim Eng (istri), Philip Jong(anak laki-laki), dan Philander Jong (anak
laki-laki) menolak tegas seluruh dalil-dalil gugatan Penggugat I dan
Penggugat II baik dalam posita maupun dalam petitum gugatan, dan
segala dalil dalam eksepsi secara mutatis mutandis dijadikan bagian
yang tidak terpisahkan dengan jawaban/bantahan dalam pokok
perkara ;
2) Bahwa menurut Penggugat-Penggugat, Penggugat-Penggugat adalah
pemilik sah Izin Usaha Industri Nomor :
34/1/IU/I/PMDN/INDUSTRI/2010 tanggal 30 April 2010 yang dikeluarkan
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Bahwa akan tetapi
Penggugat-Penggugat tidak menyebutkan secara tegas berdasarkan
apa Penggugat-Penggugat sebagai pemilik sah atas Izin Usaha Industri
tersebut, sebab adalah tidak mungkin antara inperson dengan badan
hukum (Perseroan Terbatas) memiliki izin usaha secara bersama-sama
memilikinya, dimana lazimnya sebagai pemilik Izin Usaha Industri
adalah badan hukum atau persekutuan perdata atau perseorangan.
Tidak dikenal ada gabungan perseorangan dengan badan hukum.
Karena itu gugatan Penggugat patut ditolak untuk seluruhnya atau
setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima.
3) Bahwa adalah secara illegal Penggugat-Penggugat memperoleh Izin
Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29
Desember 1989 dari Tergugat III (Kiat Sun) pada tanggal 8 Februari
2001, sebab Izin Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989
tanggal 29 Desember 1989 tersebut, telah dibeli/dimiliki oleh
PT.PEPHARIN RIA dari pemilik asal yakni Tuah Leluasa pada tanggal 7
Agustus 1995 dan telah dipergunakan untuk menerbitkan Surat Izin
Usaha Indsutri Nomor : 03/DJIN/D.IV/IUI/Non.PMA-PMDN/96 tanggal 5
Januari 1996 atas nama PT.PEPHARIN RIA (Tergugat I). Kemudian
adalah tidak benar sama sekali Surat Peralihan Hak Nomor :
4673/Leg/II/NZ-BJ/2001 diperbuat dihadapan Notaris Zonarita, SH. Jika
Halaman 22 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn
suatu peralihan hak dibuat dihadapan Notaris, bukanlah sifatnya surat
yang didalilkan Penggugat-Penggugat, tetapi seharusnya dibuat secara
Akta Notaril. Surat Peralihan Hak Nomor : 4673/Leg/II/NZ-BJ/2001
tanggal 8 Februari 2001 bukan merupakan akta notaril yang diperbuat
dihadapan notaris. Karena itu tidak dapat dipakai sebagai bukti yang
otentik. Karena itu dalil tersebut dengan tegas haruslah ditolak.
4) Bahwa oleh karena Surat Izin Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-
02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989 yang diperoleh dari
Tergugat III (Kiat Sun) pada tanggal 8 Februari 2001, sedangkan Surat
Izin Usaha tersebut sudah terlebih dahulu dimiliki/diberi Tergugat I daripemilik asal Tuah Leluasa tanggal 7 Agustus 1995, maka karena
surat tersebut dipergunakan Penggugat-Penggugat kembali untuk
menerbitkan Izin Usaha Industri Nomor : 34/1/IU/I/PMDN/INDUSTRI/
2010 tanggal 30 April 2010, maka telah jelas, izin usaha industri yang
dimiliki Penggugat-Penggugat mengandung cacat hukum, karena syarat
dan proses penerbitannya didasarkan kepada alas hak (recht title) yang
diperoleh secara illegal.
5) Bahwa jika Penggugat-Penggugat mendalilkan dan mengakui Izin
Usaha Industri yang dimilikinya telah terbit dan terdaftar pada tanggal19 September 2002 yang disebut sebagai pengganti Izin Usaha Industri
Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989,
maka adalah terbukti, telah terlebih dahulu diterbitkan Surat Izin Usaha
Industri Nomor : 03/DJIN/D.IV/IUI/Non.PMA-PMDN/96, tanggal 5Januari 1996 atas nama PT.PEPHARIN RIA (incasu Tergugat I) yaitusudah berjalan 5(lima) tahun, dan perlu dikemukakan bahwa KiatSun pada waktu itu masih bekerja pada Tergugat I (PT.PEPHARINRIA) dan menjadi orang kepercayaan dari Almarhum FenlySusanto, sedangkan Penggugat I (Drs.Halim Kosasih) juga bekerjadi Perusahaan milik Almarhum Fenly Susanto yakni di Hotel AseanInternational, dengan demikian, nyatalah perolehan dan pendaftaran
Izin Usaha Industri Penggugat-Penggugat atas nama PT.INTI SARI
BUMI adalah cacat hukum dan tidak sah dan tidak berkekuatan hukum
mengikat dengan segala akibat hukumnya sebagaimana tersebut dalam
Putusan Pengadian Negeri Medan tanggal 8 Maret 2010 Nomor :
338/Pdt.G/2009/PN-Mdn Jo. Putusan Pengadilan Tinggi Sumatera
Halaman 23 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn
Utara tanggal 20 Juli 2010 Nomor : 132/Pdt/2010/PT-Mdn yang saat ini
dalam proses pemeriksaan ditingkat Kasasi ;
6) Bahwa tidak benar Fenly Susanto pada tahun 1996 hanya mendapat
fotocopy Izin Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989
tanggal 29 Desember 1989, dimana Surat Izin Usaha Industri Nomor :
229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989 diperoleh
Tergugat I secara sah dari pemilik asal Tuah Leluasa, berdasarkan
Surat Perjanjian Jual-Beli Izin Minuman Keras tanggal 7 Agustus 1995,yang pelunasan pembayarannya oleh PT.PEPHARIN RIA terbukti dari
adanya Kas Bon Pembayaran tertanggal 29 Januari 1996 dimana
PT.PEPHARIN RIA telah mengeluarkan dana sebesar Rp.25.000.000,-
(dua puluh lima juta rupiah) yang diterima oleh Kiat Sun (karyawan
PT.PEPHARIN RIA waktu itu) untuk pembayaran lunas harga peralihan
hak Izin Perindustrian Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal
29 Desember 1989 tersebut. Dengan demikian penerbitan Izin Usaha
Industri Nomor : 03/DJIN/D.IV/IUI/Non.PMA-PMDN/96 tanggal 5 Januari
1996 atas nama PT.PEPHARIN RIA (Tergugat I), karena baik prosedur
maupun penerbitannya telah dilakukan secara tepat dan benar maka
harus dilindungi hukum ;
7) Bahwa Izin Usaha Industri Nomor : 03/DJIN/D.IV/IUI/Non.PMA-
PMDN/96 tanggal 5 Januari 1996 atas nama PT.PEPHARIN RIA
(Tergugat I) tetap dipakai, karena pemilik Tergugat II, tidak pernah
mengetahui dan tidak benar penerbitan Izin Usaha Industri Nomor :
03/DJIN/D.IV/IUI/Non.PMA-PMDN/96 tanggal 5 Januari 1996 atas nama
PT.PEPHARIN RIA (Tergugat I) dilakukan tanpa melalui prosedur yang
berlaku, dalam hal ini, dalil gugatan Penggugat I dan Penggugat II
sangat tidak beralasan hukum, dimana Izin Usaha Industri Nomor :03/DJIN/D.IV/IUI/Non.PMA-PMDN/96 tanggal 5 Januari 1996 atasnama PT.PEPHARIN RIA diterbitkan secara resmi oelh Departemen
Perindustrian sesuai dengan Undang-Undang dan peraturan-peraturan
yang berlaku pada saat itu (Vide: Undang-Undang No.5 tahun 1984tentang Perindustrian, Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1986tentang Kewenangan Pengaturan, Pembinaan, Dan PengembanganIndustri, Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1995 tentang IzinUsaha Industri, Keputusan Presiden RI No.16 Tahun 1987 tentang
Halaman 24 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn
Penyederhanaan Pemberian Izin Usaha Industri, Surat KeputusanMenteri Perindustrian No.250/M/SK/10/1994, Surat KeputusanMenteri Perindustrian No.79/M/SK/5/1995, Surat Keputusan MenteriPerindustrian No.148/M/SK/5/1995, Surat Keputusan MenteriPerindustrian No.150/M/SK/5/1995 tentang Tata Cara PemberianIzin Usaha Industri dan Izin Perluasan), sehingga Surat Keputusan
Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor :
590/MPP/Kep/10/1999 tanggal 13 Oktober 1999, jelas belum berlaku
pada saat penggabungan Surat Keputusan tanggal 29 Mei 1993Nomor : 138/DJAI/IUT-1/Non PMA-PMDN/V/1993 dan IzinPerindustrian Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29Desember 1989 yang dibuat dalam rangka perluasan usahaPT.PEPHARIN RIA (ic.Tergugat I) hingga Izin Usaha Industri Nomor: 03/DJINP/D.IV/IUI/NON.PMA-PMDN/I/96 tanggal 5 Januari 1996atas nama PT.PEPHARIN RIA diterbitkan secara resmi oleh
Departemen Perindustrian, dengan demikian cukup alasan hukum jika
dalil gugatan Penggugat I untuk dikesampingkan dan ditolak
seluruhnya;
8) Bahwa tidak benar pada tahun 2009 Tergugat I dan Tergugat II
mengklaim Surat Izin Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-
02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989 sebagai miliknya
Tergugat I dan Tergugat II. Yang benar, pada tahun 2009 Tergugat I
(PT.PEPHARIN RIA) mengajukan gugatan terhadap Kiat Sun selaku
Tergugat I, Drs.Halim Kosasih selaku Tergugat II, PT.INTI SARI BUMI
selaku Tergugat III serta Tuah Leluasa selaku Turut Tergugat di
Pengadilan Negeri Medan yang terdaftar dalam register perkara perdata
Nomor : 338/Pdt.G.2009/PN-Mdn, mengenai sengketa Peralihan Izin
Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29
Desember 1989, antara Tergugat III (Kiat Sun) dengan Penggugat I
(Drs.Halim Kosasih) tanggal 8 Februari 2001 yang dibuat dibawah
tangan dan dilegalisasi oleh Notaris Zonarita, SH, tanggal 8 Februari
2001 Nomor : 4673/Leg/II/NZ/2001, dan perkara perdata tersebut telah
ada Putusan Pengadian Negeri Medan tanggal 8 Maret 2010 Nomor :
338/Pdt.G/2009/PN-Mdn Jo. Putusan Pengadilan Tinggi Sumatera
Utara tanggal 20 Juli 2010 Nomor : 132/Pdt/2010/PT-Mdn yang saat ini
dalam proses pemeriksaan ditingkat Kasasi, dimana amar putusan
Halaman 25 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn
dalam perkara perdata Putusan Pengadian Negeri Medan tanggal 8
Maret 2010 Nomor : 338/Pdt.G/2009/PN-Mdn yang dikuatkan oleh
Putusan Pengadilan Tinggi Sumatera Utara tanggal 20 Juli 2010 Nomor
: 132/Pdt/2010/PT-Mdn antara lain :
“Menyatakan perbuatan Tergugat I (KIAT SUN), Tergugat II(Drs.Halim Kosasih), dalam hal membuat peralihan hak IzinUsaha Industri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal29 Desember 1989 yang dibuat dibawah tangan tertanggal 8Februari 2001 yang dilegalisasi Notaris Zonarita, SH (incasuTergugat V) Nomor : 4673/Leg/II/N2-Dj/2001 adalah perbuatanmelawan hukum (onrecht matige daad)” ;
“Menyatakan batal demi hukum, tidak sah dan tidakberkekuatan hukum mengikat dengan segala akibat hukumnya,peralihan hak Izin Usaha Industri Nomor 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989 yang dibuatdibawah tangan antara Tergugat I dan Tergugat II tertanggal 8Februari 2001 yang dilegalisasi Notaris Zonarita, SH Nomor :4673/Leg/II/N2-Dj/2001”;
9) Bahwa tidak benar Tergugat I dan Tergugat II mengakui Tergugat III
(Kiat Sun) membeli Izin Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-
02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989, dari Almarhum Tuah
Leluasa tanggal 2 Februari 1996 yang dibuat dihadapan Pagit Maria
Tarigan, notaris di Medan, dalam hal ini, proses peralihan Izin Usaha
Industri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember
1989, dari pemilik asal Tuah Leluasa, dibuat dibawah tangan pada
tanggal 7 Agustus 1995, kemudian Tergugat I mengajukan
permohonan penggabungan Izin Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-
02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989 dengan Surat Keputusan
Nomor : 138/DJAI/IUT-1/NON.PMA-PMDN/V/1993 tanggal 29 Mei 1993
menjadi Izin Usaha Industri Nomor : 03/DJIN/D.IV/IUI/Non.PMA-
PMDN/96 tanggal 5 Januari 1996 atas nama PT.PEPHARIN RIA
(Tergugat I), telah tepat dan benar, karena Izin Usaha Industri Nomor :
229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989, telah dibeli
dari pemilik asal Tuah Leluasa pada tanggal 7 Agustus 1995 dengan
pengertian, terbitnya Izin Usaha Industri tersebut, setelah terlebih
dahulu membeli Izin Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-
Halaman 26 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn
02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989, sedang terbitnya Izin
Usaha Industri Nomor : 03/DJIN/D.IV/IUI/Non.PMA-PMDN/96 milik
Tergugat I yaitu pada tanggal 5 Januari 1996, dimana pelunasannya
pembayaran oleh Tergugat I terbukti dari adanya Kas BonPembayaran tertanggal 29 Januari 1996 yaitu untuk membayar
pembelian Izin Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989
tanggal 29 Desember 1989, dimana Kiat Sun bertindak dalam kapasitas
selaku karyawan PT.PEPHARIN RIA dan orang kepercayaan Fenly
Susanto semasa bekerja pada Tergugat I, termasuk dalam hal
pembelian Izin Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989
tanggal 29 Desember 1989, dan permasalahan peralihan hak Izin
Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29
Desember 1989 telah ada Putusan Pengadian Negeri Medan tanggal 8
Maret 2010 Nomor : 338/Pdt.G/2009/PN-Mdn Jo. Putusan Pengadilan
Tinggi Sumatera Utara tanggal 20 Juli 2010 Nomor : 132/Pdt/2010/PT-
Mdn yang saat ini dalam proses pemeriksaan ditingkat Kasasi, dengan
demikian cukup alasan hukum apabila dalil gugatan Penggugat-
Penggugat untuk dinyatakan ditolak seluruhnya ;
10)Bahwa oleh karena syarat dan prosedur penerbitan Izin Usaha Industri
Nomor : 03/DJIN/D.IV/IUI/Non.PMA-PMDN/96 milik Tergugat I yaitu
pada tanggal 5 Januari 1996 atas nama PT.PEPHARIN RIA (Tergugat
I), telah dilakukan secara tepat dan benar, maka sah adanya dan harus
dilindungi undang-undang, karena tidaklah mungkin Izin Usaha Industri
Nomor : 03/DJIN/D.IV/IUI/Non.PMA-PMDN/96 milik Tergugat I yaitu
pada tanggal 5 Januari 1996 atas nama PT.PEPHARIN RIA (Tergugat I)
diterbitkan, jika prosedur dan kelengkapannya tidak sempurna, dimana
semuanya syarat yang dibutuhkan telah terpenuhi, maka diterbitkannya
Izin Usaha Industri Nomor : 03/DJIN/D.IV/IUI/Non.PMA-PMDN/96 milik
Tergugat I yaitu pada tanggal 5 Januari 1996 atas nama PT.PEPHARIN
RIA (Tergugat I) adalah sah menurut hukum, oleh sebabmana dalil
gugatan Penggugat-Penggugat sepatutnya dikesampingkan dan ditolak
seluruhnya ;
11)Bahwa tidak ada alasan hukum bagi Penggugat-Penggugat yang
menyatakan Penggugat-Penggugat dirugikan, karena Tergugat I
mempergunakan Izin Usaha Industri Nomor :
03/DJIN/D.IV/IUI/Non.PMA-PMDN/96 milik Tergugat I yaitu pada
Halaman 27 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn
tanggal 5 Januari 1996, yang merupakan milik dan atau atas nama
PT.PEPHARIN RIA (Tergugat I) tersebut ;
12)Bahwa Penggugat-Penggugat telah keliru dan tidak beralasan hukum
dalam hal menurut ganti rugi kepada Tergugat I dan Tergugat II,
disebabkan karena Tergugat I dan Tergugat II mempergunakan Izin
Usaha Industri Nomor : 03/DJIN/D.IV/IUI/Non.PMA-PMDN/96 milik
Tergugat I yaitu pada tanggal 5 Januari 1996 tersebut. Sebab Izin
Usaha Industri tersebut adalah milik dan atau atas nama PT.PEPHARIN
RIA (Tergugat I) dan lagipula tentang tuntutan aquo, telah pula diajukan
Penggugat I (Drs.Halim Kosasih), Penggugat II (PT.INTI SARI BUMI)
beserta Tergugat III (Kiat Sun) di dalam gugatan rekonpensi dalam
perkara perdata yang dikenal dengan Putusan Pengadian Negeri
Medan tanggal 8 Maret 2010 Nomor : 338/Pdt.G/2009/PN-Mdn Jo.
Putusan Pengadilan Tinggi Sumatera Utara tanggal 20 Juli 2010 Nomor
: 132/Pdt/2010/PT-Mdn yang saat ini dalam proses pemeriksaan
ditingkat Kasasi, dimana gugatan rekonpensi tersebut telah dinyatakan
ditolak untuk seluruhnya, oleh sebabmana cukup alasan hukum jika
gugatan Penggugat I dan Penggugat II dinyatakan ditolak seluruhnya ;
13)Bahwa dalil gugatan Penggugat-Penggugat pada angka 25 halaman 7
adalah tidak berdasarkan hukum sama sekali, dimana tindakan dan
perbuatan hukum almarhum Fenly Susanto semasa hidupnya tidak
dapat digabungkan antara Tergugat I dan Tergugat II yang disebut
Penggugat-Penggugat selaku ahli warisnya, dalam hal ini terlihat bahwa
Penggugat-Penggugat tidak memahami tentang hukum waris yang
berlaku, dimana Badan hukum perseroan (PT.PEPHARIN RIA) tidaklah
dapat disebutkan ahli waris almarhum Fenly Susanto, yang dalam hal ini
ternyata, Penggugat-Penggugat dalam gugatannya, tidak menguraikan
secara tegas dan jelas hubungan hukum antara Tergugat I dan
Tergugat II dan dalam perbuatan hukum apa yang dilakukan masing-
masing Tergugat I dan Tergugat II, kaitannya dengan Penggugat-
Penggugat, sehingga dalil gugatan Penggugat sangatlah rancu dan
tidak beralasan hukum sama sekali, oleh sebabmana cukup alasan
hukum untuk dinyatakan ditolak untuk seluruhnya ;
14)Bahwa oleh karena baik Tergugat I maupun Tergugat II tidak melakukan
pelanggaran hukum terhadap kepentingan dari Penggugat-Penggugat,
Halaman 28 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn
maka tidak beralasan Penggugat-Penggugat menuntut ganti rugi materil
maupun moril terhadap Tergugat I dan Tergugat II secara tanggung-
menanggung jumlahnya hingga sebesar Rp.668.000.000.000,- (enam
ratus enam puluh delapan milyar rupiah), tuntutan mana sangat tidak
beralasan hukum, dan sangat ironis serta tidak masuk akal dalil-dalil
Penggugat-Penggugat, yang menyatakan dan menuntut rugi atas
kerugian Penggugat-Penggugat selama 14 (empat belas) tahun,
padahal Penggugat-Penggugat mengakui, Penggugat-Penggugat baru
memiliki Izin Usaha Industri Nomor : 34/1/IU/I/PMDN/INDUSTRI/2010
tanggal 30 April 2010 yang dikeluarkan oleh Badan Koordinasi
Penanaman Modal (BKPM) hal ini berarti pada saat perkara perdata
Putusan Pengadian Negeri Medan tanggal 8 Maret 2010 Nomor :
338/Pdt.G/2009/PN-Mdn Jo. Putusan Pengadilan Tinggi Sumatera
Utara tanggal 20 Juli 2010 Nomor : 132/Pdt/2010/PT-Mdn yang saat ini
dalam proses pemeriksaan ditingkat Kasasi tersebut sedang dalam
proses Penggugat I dan Penggugat II dengan segala cara mengurus
kembali izin industri di BKPM, disamping itu, jika diperhatikan dengan
cermat ternyata Penggugat II (PT.INTI SARI BUMI) baru didirikan pada
tanggal 20 Februari 2001, sesuai Akta Pendirian No.20 yang diperbuat
dihadapan Darwin Zainuddin, SH, Notaris di Medan. Sementara
Penggugat I (Drs.Halim Kosasih), ketika itu masih berstatus
karyawan/pekerja di perusahaan Fenly Susanto yakni Asean
International Hotel Medan, oleh sebabmana tuntutan ganti rugi tersebut
dengan tegas ditolak, karena tidak berdasarkan hukum sama sekali ;
15)Bahwa oleh karena gugatan Penggugat-Penggugat tidak beralasan
hukum, maka tidak beralasan hukum Sita Jaminan (conservatoir beslag)
yang dimohonkan Penggugat-Penggugat terhadap harta benda atau
asset milik Tergugat I dan Tergugat II, oleh sebabmana cukup alasan
hukum untuk dinyatakan ditolak seluruhnya ;
16)Bahwa menurut hukum, Tergugat I lah yang berhak memakai Izin
Usaha Industri Nomor : 03/DJIN/D.IV/IUI/Non.PMA-PMDN/96 milik
Tergugat I yaitu pada tanggal 5 Januari 1996, sebab Izin Usaha Industri
tersebut adalah sah milik PT.PEPHARIN RIA yang diperoleh secara sah
dari yang berwenang memberikannya, oleh sebabmana tidak beralasan
Halaman 29 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn
jika Penggugat-Penggugat menyatakan Izin Usaha Industri milik
Tergugat I cacat hukum atau tidak berkekuatan hukum ;
17)Bahwa Penggugat-Penggugat keliru dalam mendalilkan, telah terjadi
peralihan Izin Usaha Industri dari Tuah Leluasa kepada Kiat Sun
tanggal 2 Februari 1996 dihadapan Pagit Maria Tarigan, SH dengan
akta peralihan Nomor : 3483/L/1996 dan peralihan Izin Usaha Industri
dari Kiat Sun kepada Penggugat I tanggal 8 Februari 2001 dihadapan
Notaris Zonarita, SH dimana tentang permasalahan tersebut telah ada
perkara perdata yang dikenal dengan Putusan Pengadilan Negeri
Medan tanggal 8 Maret 2010 Nomor : 338/Pdt.G/2009/PN-Mdn Jo.
Putusan Pengadilan Tinggi Sumatera Utara tanggal 20 Juli 2010 Nomor
: 132/Pdt/2010/PT-Mdn yang saat ini dalam proses pemeriksaan
ditingkat Kasasi, oleh sebabmana cukup alasan hukum jika dalil
gugatan Penggugat-Penggugat untuk dikesampingkan dan ditolak
seluruhnya ;
18)Bahwa dalil gugatan Penggugat-Penggugat pada halaman 9 angka 34
yang memohon agar Izin Usaha Industri Nomor :
34/1/IU/I/PMDN/INDUSTRI/2010 tanggal 30 April 2010 yang dikeluarkan
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) atas nama Penggugat II
dinyatakan sah menurut hukum, karena penerbitannya telah melalui
prosedur yang sah, haruslah ditolak seluruhnya, karena : Surat yang
menjadi dasar diajukan permohonan guna menerbitkan Izin Usaha
Industri atas nama PT.INTI SARI BUMI Nomor :
34/1/IU/I/PMDN/INDUSTRI/2010 tanggal 30 April 2010 yakni Izin Usaha
Industri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember
1989 masih dipersengketakan dalam perkara Perdata Nomor :
338/Pdt.G/2009/PN-Mdn dan dalam putusan pengadilan tanggal 8
Maret 2010 menyatakan perolehan Penggugat-Penggugat atas Izin
Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29
Desember 1989, tidak sah dan merupakan perbuatan melawan hukum.
Sudah merupakan ketentuan undang-undang dan dalam praktek,
sesuatu hal yang diperoleh secara melawan hukum tidak dapat
dipergunakan untuk menuntut sesuatu prestas, dengan demikian cukup
alasan hukum jika dalil gugatan Penggugat-Penggugat untuk dinyatakan
ditolak seluruhnya ;
Halaman 30 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn
19)Bahwa tuntutan dwangsoom yang dimohonkan Penggugat-Penggugat
karena gugatan Penggugat-Penggugat tidak berdasarkan hukum yang
berlaku, maka harus ditolak untuk seluruhnya ;
20)Bahwa demikian pula halnya dengan dalil gugatan Penggugat I dan
Penggugat II agar putusan dalam perkara ini dapat dijalankan dengan
serta merta (uit voorbaar bij voorraad), Tergugat II menolak dengan
tegas dalil gugatan Penggugat-Penggugat tersebut, dimana dalil
gugatan Penggugat-Penggugat tidak beralasan hukum serta tidak
didukung bukti-bukti autentik sebagaimana disyaratkan dalam Pasal 180
HIR, maka sangat beralasan hukum jika dalil gugatan Penggugat I dan
Penggugat II untuk dikesampingkan dan ditolak seluruhnya ;
21)Bahwa oleh karena gugatan Penggugat-Penggugat tidak beralasan
hukum, maka segala biaya yang timbul dalam perkara aquo, patut dan
wajar untuk dibebankan kepada Penggugat-Penggugat secara
tanggung-renteng ;
Berdasarkan argumentasi yang dikemukakan Tergugat II yang terdiri dari
Lim Kim Eng (istri), Philip Jong (anak laki-laki), dan Philander Jong (anak laki-
laki) selaku ahli waris Almarhum Fenly Susanto tersebut di atas, kiranya Majelis
Hakim berkenan memberi putusan dalam perkara ini yaitu sebagai berikut :
DALAM EKSEPSI :
Menerima Eksepsi Tergugat II seluruhnya ;
Menyatakan gugatan Penggugat I dan Penggugat II tidak dapat diterima
(niet onvankelijke verklaard) ;
Menghukum Penggugat I dan Penggugat II untuk membayar segala biaya
perkara yang timbul dalam perkara ini ;
DALAM POKOK PERKARA :
Menolak gugatan Penggugat I dan Penggugat II untuk seluruhnya ;
Menghukum Penggugat I dan Penggugat II untuk membayar segala biaya
perkara yang timbul dalam perkara ini ;
Halaman 31 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn
Dan apabila Majelis Hakim berpendapat lain :
Mohon Putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono) ;
Menimbang, bahwa atas gugatan tersebut oleh Tergugat II (Peter Jong)
telah mengajukan jawaban yang pada pokoknya sebagai berikut :
I. DALAM EKSEPSI
1. Tentang Kedudukan Penggugat-Penggugat Tidak Jelas.
- Bahwa Penggugat-Penggugat dalam perkara ini memformulasi pihak
Penggugat yakni : Drs.Halim Kosasih sebagai Penggugat I dan PT.INTI
SARI BUMI sebagai Penggugat II.
- Bahwa berdasarkan perumusan yang demikian, Penggugat I Drs.Halim
Kosasih bertindak sebagai inperson sedangkan Penggugat II PT.INTI
SARI BUMI dalam kapasitasnya sebagai badan hukum. Akan tetapi,
Penggugat-Penggugat tidak menguraikan secara tegas peranan masing-
masing dalam perkara ini, apa hubungan Penggugat I dengan para
Tergugat demikian juga apa hubungan hukumnya Penggugat II dengan
pihak para Tergugat.
- Bahwa oleh karena kedudukan Penggugat-Penggugat tidak dirumuskan
secara jelas dan terang peranannya masing-masing dan kedudukannya
dalam gugatan, membuat kedudukan pihak penggugat-penggugat tidak
jelas, karena itu patut gugatan Penggugat-Penggugat dinyatakan tidak
dapat diterima.
2. Gugatan Penggugat-Penggugat Mengandung Nebis In Idem.
- Sebelum perkara ini diajukan Penggugat I dan Penggugat II (Penggugat-
Penggugat) telah ada terlebih dahulu perkara Perdata Nomor :
338/Pdt.G/2009/PN-Mdn, dimana subjeknya sama dan substansi perkara
menyangkut Peralihan Hak Izin Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-
02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989.
- Putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 8 Maret 2010 Nomor :
338/Pdt.G/2009/PN-Mdn telah tegas menyatakan perbuatan Tergugat I
Kiat Sun, Tergugat II Drs.Halim Kosasih, dalam hal melakukan peralihan
Halaman 32 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn
Hak Izin Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29
Desember 1989, yang dibuat dibawah tangan tertanggal 8 Februari 2001
yang dilegalisir Notaris Zonarita, SH (Tergugat V sekarang)
No.4673/Leg/II/N2-DJ/2001, adalah perbuatan melawan hukum
(onrechtmatige daad).
- Menyatakan batal demi hukum, tidak sah dan tidak berkekuatan hukum
mengikat dengan segala akibat hukumnya, peralihan Hak Izin Usaha
Industri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989
yang dibuat dibawah tangan antara Tergugat I dan Tergugat II tertanggal 8
Februari 2001 yang dilegalisir Notaris Zonarita, SH (Tergugat V sekarang)
No.4673/Leg/II/N2-DJ/2001.
- Gugatan rekonpensi yang diajukan Kiat Sun, Drs.Halim Kosasih dan
PT.INTI SARI BUMI, dengan tegas ditolak oleh Pengadilan, yang hingga
sekarang ini perkara tersebut masih dalam tingkat pemeriksaan di
Mahkamah Agung R.I di Jakarta.
3. Gugatan Penggugat-Penggugat Prematur.
- Bahwa Penggugat-Penggugat dalam petitum gugatannya pada nomor 7,
menuntut agar pengalihan Izin Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-
02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989 dari Albert Wilson
(Tergugat IV) kepada Kiat Sun (Tergugat III) dibuat tanggal 2 Februari
1996 dihadapan Notaris Pagit Maria Tarigan, SH sesuai Akta Peralihan
Hak Izin Usaha Industri Nomor : 3483/L/1996 dan pengalihan dari Kiat Sun
kepada Penggugat-I, dibuat tanggal 8 Februari 2001 dihadapan Notaris
Zonarita, SH dengan Surat Peralihan Hak Atas Izin Usaha Industri Nomor :
4673/LEG/II/NZ-BJ/2001 adalah sah menurut hukum.
- Bahwa apa yang dituntut Penggugat-Penggugat supaya dinyatakan sah
menurut hukum tersebut, dalam putusan perkara perdata Nomor :
338/Pdt.G/2009/PN-Mdn Jo. Putusan Pengadilan Tinggi Sumatera Utara
tanggal 20 Juli 2010 Nomor : 132/Pdt/2010/PT-Mdn dan sekarang masih
dalam pemeriksaan tingkat kasasi, telah diputuskan batal demi hukum,tidak sah dan tidak berkekuatan hukum mengikat dengan segala akibat
hukumnya, peralihan Hak Izin Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-
02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989 yang dibuat dibawah
Halaman 33 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn
tangan antara Tergugat I dan Tergugat II tertanggal 8 Februari 2001 yang
dilegalisir Notaris Zonarita, SH (Tergugat V sekarang) No.4673/Leg/II/N2-
DJ/2001.
- Bahwa oleh karena apa yang dituntut Penggugat-Penggugat supata
dinyatakan sah tersebut dalam perkara ini telah terlebih dahulu dinyatakan
tidak sah dan batal demi hukum dalam perkara terdahulu, maka agar tidak
terdapat 2 (dua) putusan hukum yang saling berbeda dan atau
bertentangan atas suatu permasalahan, maka telah sepatutnya
Penggugat-Penggugat tidak mengajukan perkara ini sebelum ada putusan
hukum yang telah berkekuatan hukum tetap atas perkara Perdata Nomor :
338/Pdt.G/2009/PN-Mdn tersebut. Karena itu, pengajuan perkara ini
adalah premature dan patut gugatan Penggugat-Penggugat dinyatakan
tidak dapat diterima.
II. DALAM POKOK PERKARA :
1. Bahwa apa yang telah dikemukakan dalam Eksepsi, merupakan bagian
yang tidak terpisah dalam pokok perkara (mutatis-mutandis), karena itu
mohon dianggap telah diulangi ;
2. Bahwa Tergugat-II (Peter Jong) menolak tegas seluruh dalil-dalil gugatan
Penggugat-I dan Penggugat-II baik dalam posita maupun dalam petitum,
kecuali ada yang diakuinya ;
3. Bahwa menurut Penggugat-Penggugat, Penggugat-Penggugat adalah
pemilik sah dari Izin Usaha Industri Nomor : 34/1/IU/I/PMDN/INDUSTRI/
2010 tanggal 30 April 2010 yang dikeluarkan oleh Badan Koordinasi
Penanaman Modal (BKPM). Bahwa akan tetapi Penggugat-Penggugat
tidak menyebutkan secara tegas berdasarkan apa Penggugat-Penggugat
secara bersama sebagai pemilik sah atas Izin Usaha Industri tersebut,
sebab adalah tidak mungkin antara inperson dengan badan hukum
(Perseroan Terbatas) memiliki Izin Usaha secara bersama-sama
memilikinya. Lazimnya sebagai pemilik Izin Usaha Industri adalah badan
hukum atau persekutuan perdata atau perseorangan. Tidak dikenal ada
gabungan perseorangan dengan badan hukum. Karena itu gugatan
Penggugat patut ditolak untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya
dinyatakan tidak dapat diterima ;
Halaman 34 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn
4. Bahwa atas terbitnya Izin Usaha Industri yang Penggugat-Penggugat
sebutkan sebagai miliknya tersebut diatas, tidak ada hubungannya
dengan Peter Jong (Tergugat-II) baik sebagai inperson maupun sebagai
ahli waris Fenly Susanto. Sebab almarhum Fenly Susanto, bukan
sebagai Pejabat yang berwenang menerbitkan perizinan, bukan ?? ;
5. Bahwa adalah secara illegal Penggugat-Penggugat memperoleh Izin
Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29
Desember 1989 dari Tergugat-III (Kiat Sun) pada tanggal 8 Februari
2001, sebab Izin Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989
tanggal 29 Desember 1989 tersebut, telah dibeli/dimiliki PT.PEPHARIN
RIA dari pemilik asal yakni Tuah Leluasa pada tanggal 7 Agustus 1995
dan telah dipergunakan untuk menerbitkan Surat Izin Usaha Industri
Nomor : 03/DJIN/D.IV/IUI/Non.PMA-PMDN/96 tanggal 5 Januari 1996
atas nama PT.PEPHARIN RIA (Tergugat I). Kemudian, adalah tidak
benar sama sekali Surat Peralihan Hak Nomor : 4673/Leg/II/NZ-BJ/2001
diperbuat dihadapan Notaris Zonarita. Jika suatu peralihan hak dibuat
dihadapan Notaris, bukanlah sifatnya surat yang didalilkan Penggugat-
Penggugat, tetapi seharusnya dibuat secara Akta Notaril. Surat Peralihan
Hak Nomor : 4673/Leg/II/NZ-BJ/2001 tanggal 8 Februari 2001 bukan
merupakan akta notaril yang diperbuat dihadapan Notaris. Karena itu
tidak dapat dipakai sebagai bukti yang otentik. Karena itu dalil tersebut
dengan tegas haruslah ditolak ;
6. Bahwa oleh karena Surat Izin Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-
02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989 yang diperoleh dari
Tergugat-III (Kiat Sun) pada tanggal 8 Februari 2001, sedangkan Surat
Izin Usaha Industri tersebut sudah terlebih dahulu dimiliki/diberi Tergugat-
I dari pemilik asal Tuah Leluasa tanggal 7 Agustus 1995, maka
karena surat tersebut dipergunakan Penggugat-Penggugat kembali
setelah 5 (lima) tahun dimiliki Tergugat-I, maka Izin Usaha Industri Nomor
: 34/1/IU/I/PMDN/INDUSTRI/2010 tanggal 30 April 2010, yang dimiliki
Penggugat-Penggugat mengandung cacat hukum, karena syarat dan
proses penerbitannya didasarkan kepada alas hak (recht title) yang
diperoleh secara illegal ;
Halaman 35 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn
7. Bahwa jika Penggugat-Penggugat mendalilkan dan mengakui Izin Usaha
Industri yang dimilikinya telah terbit dan terdaftar pada tanggal 19September 2002 yang disebut sebagai pengganti Izin Usaha Industri
Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989, maka
adalah terbukti, telah terlebih dahulu diterbitkan Surat Izin Usaha Industri
Nomor : 03/DJIN/D.IV/IUI/Non.PMA-PMDN/96 tanggal 5 Januari 1996atas nama PT.PEPHARIN RIA (Tergugat I). Dengan demikian,
nyatalah perolehan dan pendaftaran Izin Usaha Industri Penggugat-
Penggugat atas PT.INTI SARI BUMI adalah cacat hukum dan tidak sah
dan tidak berkekuatan hukum mengikat ;
8. Bahwa tidak benar Fenly Susanto pada tahun 1996 mendapat foto copy
Izin Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29
Desember 1989. Tapi yang benar, Surat Izin Usaha Industri Nomor :
229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989 diperoleh
Tergugat-I secara sah dari pemilik asal Tuah Leluasa, berdasarkan Surat
Perjanjian Jual-Beli Izin Minuman Keras tanggal 7 Agustus 1995, yang
pelunasan pembayarannya dilakukan pada tanggal 2 Februari 2006.
Surat tanda pelunasannya tersebut dilegalisir oleh Pagit Maria Tarigan,
SH, Notaris di Medan dengan Nomor : 3483/L/1996. Dengan demikian,
penerbitan Izin Usaha Industri Nomor : 03/DJIN/D.IV/IUI/Non.PMA-
PMDN/96 tanggal 5 Januari 1996 atas nama PT.PEPHARIN RIA
(Tergugat I), karena baik prosedur maupun penerbitannya telah dilakukan
secara tepat dan benar maka harus dilindungi hukum ;
9. Bahwa benar sebagaimana diakui oleh Penggugat-Penggugat, hingga
sekarang ini Izin Usaha Industri Nomor : 03/DJIN/D.IV/IUI/Non.PMA-
PMDN/96 tanggal 5 Januari 1996 atas nama PT.PEPHARIN RIA
(Tergugat I) tetap dipakai, karena sebagai pemilik yang sah. Tidak benar
penerbitan Izin Usaha Industri Nomor : 03/DJIN/D.IV/IUI/Non.PMA-
PMDN/96 tanggal 5 Januari 1996 atas nama PT.PEPHARIN RIA
(Tergugat I) dilakukan secara tanpa mengikuti prosedur yang baku ;
10.Bahwa tidak benar pada tahun 2009 Tergugat I dan Tergugat II
mengklaim Surat Izin Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-
02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989 sebagai miliknya Tergugat
I dan Tergugat II. Yang benar, pada tahun 2009, Tergugat I menggugat
Penggugat I dan Tergugat III di Pengadilan Negeri Medan yang terdaftar
Halaman 36 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn
dalam register perkara perdata Nomor : 338/Pdt.G/2009/PN-Mdn,
mengenai sengketa Peralihan Izin Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-
02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989, antara Tergugat III
dengan Penggugat I tanggal 8 Februari 2001 serta menyatakan batal
demi hukum dan tidak berkekuatan hukum peralihan Hak Izin Usaha
Industri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember
1989, antara Tergugat III dengan Penggugat I yang dibuat dibawah
tangan dan dilegalisasi oleh Notaris Zonarita, SH tanggal 8 Februari 2001
Nomor : 4673/Leg/II/NZ/2001 ;
11.Bahwa tidak benar Tergugat-I dan Tergugat-II mengakui Tergugat-III Kiat
Sun membeli Izin Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989
tanggal 29 Desember 1989, dari almarhum Tuah Leluasa tanggal 2
Februari 1996 yang dibuat dihadapan Pagit Maria Tarigan, SH, Notaris di
Medan. Yang benar, pada tanggal 7 Agustus 1995, Tergugat-I telah
membeli Izin Usaha Industri Noomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989
tanggal 29 Desember 1989, dari pemilik asal Tuah Leluasa. Dalam
pelaksanaan jual-beli Izin Usaha tersebut, Tergugat I diwakili oleh Kiat
Sun (Tergugat III) yang ketika itu adalah karyawan dan kepercayaan
Tergugat I (PT.PEPHARIN RIA). Maka seluruh surat-surat sehubungan
dengan jual-beli Izin Usaha tersebut berada pada Kiat Sun (Tergugat III).
Dengan demikian, penggabungan Izin Usaha Industri Nomor :
229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989 dengan Surat
Keputusan Nomor : 138/DJAI/IUT-1/NON PMA-PMDN/V/1993 tanggal 29
Mei 1993 menjadi Izin Usaha Industri Nomor :
03/DJIN/D.IV/IUI/Non.PMA-PMDN/96 tanggal 5 Januari 1996 atasnama PT.PEPHARIN RIA (Tergugat I), telah tepat dan benar, karena
Izin Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29
Desember 1989, telah dibeli dari pemilik asal Tuah Leluasa pada tanggal
7 Agustus 1995 dengan pengertian, terbitnya Izin Usaha Industri
tersebut, setelah terlebih dahulu membeli Izin Usaha Industri Nomor :
229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989, tanggal 7
Agustus 1995 sedang terbitnya Izin Usaha Industri milik Tergugat I
tanggal 5 Januari 1996 ;
12.Bahwa oleh karena syarat dan prosedur penerbitan Izin Usaha Indsutri
Nomor : 03/DJIN/D.IV/IUI/Non.PMA-PMDN/96 tanggal 5 Januari 1996
Halaman 37 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn
atas nama PT.PEPHARIN RIA (Tergugat I), telah dilakukan secara tepat
dan benar, maka sah adanya dan harus dilindungi undang-undang ;
13.Bahwa tidaklah mungkin Izin Usaha Industri Nomor :
03/DJIN/D.IV/IUI/Non.PMA-PMDN/96 tanggal 5 Januari 1996 atas nama
PT.PEPHARIN RIA (Tergugat I) diterbitkan, jika prosedur dan
kelengkapannya tidak sempurna. Karena semuanya syarat yang
dibutuhkan telah terpenuhi, maka diterbitkan Izin Usaha Industri Nomor :
03/DJIN/D.IV/IUI/Non.PMA-PMDN/96 tanggal 5 Januari 1996 atas nama
PT.PEPHARIN RIA (Tergugat I) tersebut ;
14.Bahwa tindakan Kiat Sun (Tergugat III) yang dahulu bekerja pada dan
kepercayaan Tergugat I menyimpan segala surat-surat perusahaan, yang
mengalihkan Izin Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989
tanggal 29 Desember 1989, kepada Penggugat-Penggugat pada tanggal
2 Februari 1996, adalah tindakan curang dan tanpa hak serta melawan
hukum, sebab Izin Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989
tanggal 29 Desember 1989, tersebut terlebih dahulu dijual oleh
pemiliknya Tuah Leluasa kepada Tergugat I tanggal 7 Agustus 1995,
yang ketika itu Tergugat I diwakili oleh Kiat Sun (Tergugat III). Oleh
karena perbuatan curang dan melawan hukum yang dilakukan Kiat Sun
(Tergugat III) tersebut, sehingga terbit Izin Usaha Industri Nomor :
34/1/IU/I/PMDN/INDUSTRI/2010 tanggal 30 April 2010, maka patut dan
beralasan surat Izin Usaha Industri tersebut dinyatakan tidak sah dan
batal demi hukum ;
15.Bahwa tidak ada alasan hukum bagi Penggugat-Penggugat yang
menyatakan Penggugat-Penggugat dirugikan, karena Tergugat I
memakai Izin Usaha Industri Nomor : 03/DJIN/D.IV/IUI/Non.PMA-
PMDN/96 tanggal 5 Januari 1996 yang merupakan milik dan atau atas
nama PT.PEPHARIN RIA (Tergugat I) tersebut ;
16.Bahwa Penggugat-Penggugat telah keliru dan ceroboh menuntut ganti
rugi kepada Tergugat I dan Tergugat II, disebabkan karena Tergugat I
dan Tergugat II mempergunakan Izin Usaha Industri Nomor :
03/DJIN/D.IV/IUI/Non.PMA-PMDN/96 tanggal 5 Januari 1996 tersebut.
Izin Usaha Industri tersebut adalah milik dan atau atas nama
PT.PEPHARIN RIA (Tergugat I). Pemakaian Izin atas miliknya tersebut
Halaman 38 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn
bukan pelanggaran hukum. Kembali ditegaskan bahwa Izin Usaha
Industri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember
1989, telah terlebih dahulu dimiliki Tergugat I (sejak tanggal 7 Agustus1995), daripada yang disebutkan Penggugat-Penggugat baru memilikinya
–quod non- pada tanggal 8 Februari 2001. Proses pendaftarannya,
sehingga terbit Izin Usaha Industri Nomor : 03/DJIN/D.IV/IUI/Non.PMA-
PMDN/96 tanggal 5 Januari 1996 atas nama Tergugat I oleh Departemen
Perindustrian adalah dengan mempedomani UU No.5 tahun 1984,
tentang Perindustrian, PP No.17 Tahun 1986 tentang Kewenangan,
Pengaturan, Pembinaan, dan Pengembangan Industri, PP No.13 Tahun
1995 tentang Izin Usaha Industri, Kepres RI No.16 Tahun 1987 tentang
Penyederhanaan, Pemberian Izin Usaha Industri, Surat Keputusan
Menteri Perindustrian No.250/M/SK/10/1994, Surat Keputusan Menteri
Perindustrian No.148/M/SK/5/1995, Kepmen Perindustrian
No.150/M/SK/5/1995 tentang Tata Cara Pemberian Izin Usaha Industri
dan Izin Perluasan. Bagaimana prosedur dan penerbitan Izin Usaha
Industri yang dimiliki Tergugat I, yang dipakai sebagai landasan
operasional usaha Tergugat I hingga sekarang ini, sebenarnya bukan
kapasitas Penggugat-Penggugat yang menilainya. Jika Penggugat-
Penggugat keberatan atas Izin Usaha Industri yang dimiliki Tergugat I,
dapat mengajukan keberatannya ke Pengadilan Tata Usaha Negara yang
berwenang menilai pejabat Tata Usaha Negara yang mengeluarkan Izin
Usaha Industri yang dimiliki Tergugat I tersebut ;
17.Bahwa adalah tidak berdasar, tindakan dan perbuatan hukum Fenly
Susanto almarhum, sekarang diwakili Tergugat I dan Tergugat II yang
disebut Penggugat-Penggugat selaku ahli warisnya. Mengenai hal ini,
Penggugat-Penggugat tidak memahami tentang hukum waris yang
berlaku. Badan Hukum Perseroan (PT.PEPHARIN RIA) tidaklah dapat
disebutkan ahli waris almarhum Fenly Susanto. Penggugat-Penggugat
sendiri dalam gugatannya, tidak menguraikan secara tegas hubungan
hukum antara Tergugat I dan Tergugat II dan dalam perbuatan hukum
apa yang dilakukan masing-masing Tergugat I dan Tergugat II, kaitannya
dengan Penggugat-Penggugat ? ;
18.Bahwa oleh karena baik Tergugat I maupun Tergugat II tidak melakukan
pelanggaran hukum terhadap kepentingan dari Penggugat-Penggugat,
Halaman 39 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn
maka tidak beralasan Penggugat-Penggugat menuntut ganti rugi materil
maupun moril terhadap Tergugat I dan Tergugat II secara tanggung-
menangggung yang jumlahnya hingga sebesar Rp.668.000.000.000,-
(enam ratus enam puluh delapan milyar rupiah). Sangat ironis dan
prihatin atas dalil Penggugat-Penggugat, yang menyatakan dan menuntut
ganti rugi atas kerugian Penggugat-Penggugat selama 14 (empat belas)
tahun, padahal Penggugat-Penggugat mengakui, Penggugat-Penggugat
memiliki Izin Usaha Industri Nomor : 34/1/IU/I/PMDN/INDUSTRI/2010
adalah pada tanggal 30 April 2010, yang dikeluarkan oleh Badan
Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Lagipula, Penggugat II (PT.INTI
SARI BUMI) baru didirikan pada tanggal 20 Februari 2001, sesuai Akta
Pendirian No.20 yang diperbuat dihadapan Darwin Zainuddin, SH,
Notaris di Medan, sedang gugatan dalam perkara ini diajukan pada
tanggal 29 Oktober 2010. Sementara Penggugat I (Drs.Halim Kosasih),
ketika itu masih berstatus karyawan/pekerja di perusahaan Fenly
Susanto yakni di Asean International Hotel Medan ;
19.Bahwa oleh karena gugatan Penggugat-Penggugat tidak beralasan,
maka tidak beralasan pula hukum Sita Jaminan yang dimohonkan
Penggugat-Penggugat untuk dikabulkan, maka harus ditolak ;
20.Bahwa menurut hukum, Tergugat I lah yang berhak memakai Izin Usaha
Industri Nomor : 03/DJIN/D.IV/IUI/Non.PMA-PMDN/96 tanggal 5 Januari
1996, sebab Izin Usaha Industri tersebut sah milik PT.PEPHARIN RIA,
yang diperoleh secara sah dari yang berwenang memberikannya. Karena
itu pula, tidak beralasan jika Penggugat-Penggugat menyatakan Izin
Usaha Industri milik Tergugat I cacat hukum atau tidak berkekuatan
hukum ;
21.Bahwa Penggugat-Penggugat keliru dalam mendalilkan, telah terjadi
peralihan Izin Usaha Industri dari Tuah Leluasa kepada Kiat Sun tanggal
2 Februari 1996 dihadapan Pagit Maria Tarigan, SH, dengan Akta
Peralihan No.3483/L/1996 dan peralihan izin usaha industri dari Kiat Sun
kepada Penggugat I tanggal 8 Februari 2001 dihadapan Notaris Zonarita,
SH. Dengan tegas disebutkan, tidak pernah terjadi peralihan Izin Usaha
Industri yang dilakukan Penggugat-Penggugat dihadapan Notaris, baik
dihadapan Pagit Maria Tarigan, SH maupun dihadapan Zonarita, SH.
Oleh karena apa yang didalilkan tidak benar diperbuat dihadapan para
Halaman 40 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn
notaris, maka tidak patut surat-surat tersebut dinyatakan sah dan
berkekuatan hukum dan harus dikesampingkan ;
22.Bahwa dalil gugatan Penggugat-Penggugat pada No.34 yang memohon
agar Izin Usaha Industri atas nama PT.INTI SARI BUMI Nomor :
34/1/IU/I/PMDN/INDUSTRI/2010, tanggal 30 April 2010 yang dikeluarkan
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dinyatakan sah menurut
hukum, karena penerbitannya telah melalui prosedur yang sah, haruslah
ditolak seluruhnya, karena : Surat yang menjadi dasar diajukan
permohonan guna menerbitkan Izin Usaha Industri atas nama PT.INTI
SARI BUMI Nomor : 34/1/IU/I/PMDN/INDUSTRI/2010, tanggal 30 April
2010 yakni Izin Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989
tanggal 29 Desember 1989, masih dipersengketakan dalam perkara
Perdata Nomor : 338/Pdt.G/2009/PN-Mdn dan dalam putusan pengadilan
tanggal 8 Maret 2010 dinyatakan perolehan Penggugat-Penggugat atas
Izin Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29
Desember 1989, adalah tidak sah dan merupakan perbuatan melawan
hukum. Sudah merupakan ketentuan undang-undang dan dalam praktek,
sesuatu hal yang diperoleh secara melawan hukum tidak dapat
dipergunakan untuk menuntut sesuatu prestasi ;
23.Bahwa tuntutan dwangsoom yang dimohonkan Penggugat-Penggugat
karena tidak berdasarkan hukum yang berlaku, maka harus ditolak untuk
seluruhnya. Ongkos-ongkos perkara ditanggung Penggugat-Penggugat
secara tanggung-menanggung.
Bahwa dari apa yang telah dikemukakan diatas, cukup beralasan untuk
dimohonkan kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini
agar berkenan mengambil putusan sebagaimana disebutkan sebagai berikut :
MENGADILI
I. DALAM EKSEPSI
Mengabulkan Eksepsi Tergugat II (Peter Jong) tersebut ;
Menyatakan gugatan Penggugat I dan Penggugat II/Penggugat-
Penggugat tidak dapat diterima (niet onvankelijke verklaard)
II. DALAM POKOK PERKARA
Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya ;
Halaman 41 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn
Menghukum Tergugat I dan Tergugat II/Penggugat-Penggugat secara
tanggung-menanggung membayar ongkos-ongkos yang timbul dalam
perkara ini.
Menimbang, bahwa atas gugatan tersebut pihak Tergugat III telah
mengajukan jawabannya yang pada pokoknya sebagai berikut :
1. Bahwa Tergugat III dengan ini menolak alasan hukum yang tertuang
dalam gugatan Penggugat, kecuali ada hal-hal yang diakui secara tegas
dalam jawaban ini maupun di persidangan ;
2. Bahwa benar Tergugat III (KIAT SUN) dahulu memiliki Hak Izin Usaha
Industri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember
1989, berupa hak usaha pengolahan dan pembotolan minuman yang
mengandung alcohol merek “BENTENG” yang dibeli dari Tergugat IV
(ALBERT WILSON) dengan harga senilai Rp.25.000.000,- (dua puluh
lima juta rupiah), sesuai Surat Peralihan Hak Nomor : 3483/L/1996
tanggal 2 Februari 1996, dibuat dihadapan Notaris Pagit Maria Tarigan,
SH ;
3. Bahwa Tergugat III (KIAT SUN) membeli Izin Usaha Industri Nomor :
229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989 tersebut
dengan itikad baik, semata-mata untuk membangun usaha sendiri secara
sah dan legal/sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku;
4. Bahwa Tergugat III (KIAT SUN) tidak pernah mengalihkan, menyerahkan,
memperjual-belikan Izin Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-
02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989 tersebut selain kepada
Penggugat-Penggugat, dan asli surat tetap berada di tangan Tergugat III
sebelum dialihkan kepada Penggugat-Penggugat ;
5. Bahwa benar Tergugat III (KIAT SUN) kemudian mengalihkan Hak Izin
Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29
Desember 1989 tersebut kepada Penggugat I (Drs.Halim Kosasih),
sesuai Surat Peralihan Hak Nomor : 4673/LEG/II/NZ-BJ/2001 tanggal 8
Februari 2001, yang dibuat dihadapan Notaris Zonarita, SH ;
6. Bahwa benar kemudian Penggugat I mengajukan Permintaan
Persetujuan Pemindahan Lokasi Pabrik dan Pengalihan Hak Perusahaan
Halaman 42 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn
Industri dari lokasi pabrik lama di Jalan Dr.Wahidin No.182 Pematang
Siantar menjadi lokasi pabrik baru di Jalan Besar Dusun II Deli Tua
Namorambe Kabupaten Deli Serdang dan Pengalihan Hak Perusahaan
dari perusahaan BENTENG menjadi perusahaan PT.INTI SARI BUMI,
dan kemudian baru Izin Prinsip dikeluarkan tanggal 29 Oktober 2001oleh Tergugat VII (Kakanwil Departemen Perindustrian dan
Perdagangan Sumatera Utara sekarang disebut Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Prov.Sumatera Utara) ;
7. Bahwa setelah memperoleh Izin Prinsip yang dikeluarkan Kakanwil
Departemen Perindustrian dan Perdagangan Prov.Sumatera Utara, maka
Penggugat I dan Penggugat II melakukan pembangunan pabrik dan
sarana produksinya di lokasi baru yaitu Jalan Besar Dusun II Deli Tua
Namorambe Kabupaten Deli Serdang untuk kemudian Penggugat I dan
Penggugat II mengajukan permohonan Izin Tetap Industri kepada Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Kab. Deli Serdang melalui tahap
persetujuan prinsip (proses ± 11 bulan) dan berhubung lokasi pabrik yang
baru pemindahan dari Pematang Siantar ke Deli Serdang selanjutnya
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Deli Serdangmengeluarkan Izin Tetap Industri Nomor : IZ.536/IM-UIALK/011/IX/2002 tanggal 19 September 2002 sebagai pembaruanIzin Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29Desember 1989 atas nama PT.INTI SARI BUMI (Penggugat II) ;
8. Bahwa faktanya sudah 13 (tiga belas) tahun lamanya Izin Usaha Industri
tersebut tidak pernah ada masalah, padahal pihak Tergugat I dan
Tergugat II yaitu semasa hidup Fenly Susanto bersahabat baik dan tidak
ada gangguan, ternyata belakangan setelah meninggal Fenly Susanto
baru ada saling klaim, rupanya untuk menutupi kelemahan Tergugat I
dan Tergugat II yang merekayasa penggabungan Izin Usaha Industri
seolah-olah Tergugat I dan Tergugat II yang memiliki Izin Usaha Industri
tersebut ;
Menimbang, bahwa selanjutnya atas gugatan tersebut oleh pihak
Tergugat IV telah mengajukan jawabannya yang pada pokoknya sebagai
berikut :
Halaman 43 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn
DALAM EKSEPSI :EKSEPSI SALAH SASARAN PIHAK YANG DIGUGAT
Bahwa kapasitas ALBERT WILSON (Tergugat IV) dalam Perjanjian Jual
Beli Minuman Keras yang dibuat dibawah tangan dengan PT.PEPHARIN
RIA melalui KIAT SUN (Tergugat III) selaku karyawan PT.PEPHARIN RIA
orang kepercayaan FENLY SUSANTO pada tanggal 7 Agustus 1995 adalah
sebagai penerima kuasa dari Alm.TUAH LELUASA selaku pemilik Izin
Usaha Inustri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember
1989, oleh karenanya Penggugat I dan Penggugat II seharusnya
mengajukan gugatan terhadap TUAH LELUASA selaku pemberi kuasa,
bukanlah mengajukan gugatan terhadap ALBERT WILSON (Tergugat IV)
selaku penerima kuasa dari TUAH LELUASA (vide : Jurisprudensi
Mahkamah Agung RI Nomor : 3556 K/PDT/1985), oleh karena ternyata
dalam perkara aquo Penggugat I dan Penggugat II menggugat ALBERT
WILSON (Tergugat IV) selaku penerima kuasa, maka patut dan wajar
secara hukum jika gugatan Penggugat I dan Penggugat II dinyatakan salah
orang (Error in Persona), oleh sebabmana cukup alasan hukum jika gugatan
Penggugat I dan Penggugat II untuk dinyatakan ditolak atau setidak-
tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima (Niet Onvankelijke Verklaard) ;
DALAM POKOK PERKARA :
Bahwa Tergugat IV dengan tegas membantah seluruh dalil-dalil gugatan
Penggugat I dan Penggugat II, kecuali diakui kebenarannya dibawah ini,
dan dalil-dalil dalam eksepsi secara mutatis-mutandis menjadi bagian
landasan bantahan dalam pokok perkara ini ;
Bahwa abang kandung Tergugat IV yang bernama TUAH LELUASA dahulu
adalah benar memiliki Izin Perindustrian Nomor : 229/Kanwil-
02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989, yang bergerak di bidang
Industri Minuman Keras beralkohol dengan Merek BENTENG yang
berlokasi di Pematang Siantar, kemudian Izin Perindustrian Nomor :
229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989 atas nama TUAH
LELUASA telah dialihkan atau dipindah tangankan oleh Tergugat IV selaku
kuasa TUAH LELUASA kepada PT.PEPHARIN RIA (FENLY SUSANTO)
sesuai dengan Surat Perjanjian Jual Beli Izin Minuman Keras tanggal 7
Agustus 1995 yang dibuat dibawah tangan oleh Tergugat IV selaku kuasa
Halaman 44 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn
TUAH LELUASA dengan Tergugat III (KIAT SUN) yang dahulunya
karyawan PT.PEPHARIN RIA yang menjadi orang kepercayaan Bapak
FENLY SUSANTO, dengan harga yang telah disepakati antara TUAH
LELUASA dan FENLY SUSANTO yaitu sebesar Rp.25.000.000,- (dua puluh
lima juta rupiah), dan pada saat Surat Perjanjian Jual Beli Izin Minuman
Keras tanggal 7 Agustus 1995 diperbuat PT.PEPHARIN RIA menyerahkan
pembayaran pertama sebesar Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah) dan asli Izin
Perindustrian Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember
1989 diserahkan kepada PT.PEPHARIN RIA guna pengurusan
penggabungan izin usaha industry, selanjutnya sisa pembayaran disepakati
dibayar lunas setelah penggabungan izin atas nama PT.PEPHARIN RIA
keluar secara resmi oleh instansi yang berwenang ;
1 Bahwa setelah Izin Usaha Nomor : 03/DJINP/D.IV/IUI/NON.PMA-
PMDN/I/96 tanggal 5 Januari 1996 atas nama PT.PEPHARIN RIAdikeluarkan secara resmi oleh Departemen Perindustrian, maka Tergugat IV
selaku TUAH LELUASA telah menerima pembayaran lunas harga penjualan
Izin Perindustrian Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29
Desember 1989 atas nama TUAH LELUASA dari PT.PEPHARIN RIA,
dimana asli Izin Perindustrian Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989
tanggal 29 Desember 1989 diserahkan kepada PT.PEPHARIN RIA yang
diwakili oleh Tergugat III orang kepercayaan FENLY SUSANTO, sehingga
Tergugat IV tidak dapat mengerti bagaimana Tergugat III yang dahulunya
karyawan PT.PEPHARIN RIA dan sebagai orang kepercayaan FENLY
SUSANTO belakangan mengalihkan Izin Perindustrian Nomor : 229/Kanwil-
02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989 kepada Penggugat I
(Drs.Halim Kosasih) dan selanjutnya dijadikan landasan operasional
Penggugat II (PT.INTI SARI BUMI), dimana izin atas nama TUAH LELUASA
tersebut telah digabungkan oleh PT.PEPHARIN RIA (Tergugat I) pada saat
Tergugat III masih menjadi karyawan PT.PEPHARIN RIA (Tergugat I),
dengan demikian gugatan Penggugat I dan Penggugat II sepatutnyadinyatakan ditolak untuk seluruhnya ;
Bahwa berdasarkan keterangan diatas jelas ALBERT WILSON (Tergugat
IV) berdasarkan Surat Kuasa dari TUAH LELUASA selaku pemilik Izin
Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember
1989 mengadakan Surat Perjanjian Jual Beli Minuman Keras dibawah
Halaman 45 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn
tangan kepada PT.PEPHARIN RIA (Tergugat I), dimana kapasitas Tergugat
III pada saat itu adalah selaku karyawan dan orang kepercayaan FENLY
SUSANTO, dengan demikian patut dipertanyakan bagaimana Tergugat III
dapat menjual kembali Izin Perindustrian Nomor : 229/Kanwil-
02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989 kepada Penggugat I
(Drs.Halim Kosasih) dan selanjutnya dijadikan landasan operasional
Penggugat II (PT.INTI SARI BUMI), padahal Izin Perindustrian Nomor :
229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989 telah
digabungkan PT.PEPHARIN RIA dengan izin Nomor :
138/DJAI/IUT/Non.PMA-PMDN/V/1993 tanggal 29 Mei 1993 yang kemudian
menjadi Izin Industri Nomor : 03/DJINP/D.IV/IUI/NON.PMA-PMDN/I/96tanggal 5 Januari 1996 atas nama PT.PEPHARIN RIA dikeluarkan secara
resmi oleh Departemen Perindustrian tersebut ;
Berdasarkan dalil-dalil hukum diatas dengan hormat Tergugat IV memohon
kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan memutus perkara ini agar
kiranya memberi putusan sebagai berikut :
Dalam Eksepsi- Menerima eksepsi Tergugat IV seluruhnya ;
- Menyatakan gugatan Penggugat I dan Penggugat II tidak dapat diterima
(Niet Onvankelijke Verklaard) ;
Dalam Pokok Perkara
- Menolak gugatan Penggugat I dan Penggugat II untuk seluruhnya;
- Menghukum Penggugat I dan Penggugat II untuk membayar biaya yang
timbul dalam perkara ini ;
Apabila Majelis Hakim berpendapat lain :
- Mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono);
Menimbang, bahwa atas gugatan tersebut oleh pihak Tergugat VII telah
mengajukan jawabannya yang pada pokoknya sebagai berikut :
1) Bahwa setelah membaca berkas penggugat tersebut, pada awalnya muncul
perkara perdata ini adalah tentang kepemilikan Izin Usaha Industri Nomor :
229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal 29 Desember 1989 dengan pemilik
Halaman 46 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn
saudara TUAH LELUASA. Jenis industri pengolahan dan pembotolan
minuman yang mengandung alkohol, alamat pabrik di Jalan Dr.Wahidin
No.206 Pematang Siantar, dimana Izin Usaha Industri diterbitkan oleh
Kanwil Departemen Perindustrian Provinsi Sumatera Utara (dulu) yang
sekarang Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera
Utara Jalan Putri Hijau No.6 Medan.
2) Bahwa sesuai dengan ketentuan dan Peraturan Pemerintah :
a. UU No.5 tahun 1984 tentang Perindustrian
b. Peraturan Pemerintah RI No.13 tahun 1995 tentang Izin Usaha Industri
c. Peraturan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Juni 2008 pengganti
Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan
No.599/MPP/Kep/10/1999 tanggal 13 Oktober 1999 tentang Ketentuan
dan Tata Cara Pemberian Izin Usaha Industri, Izin Perluasan dan Tanda
Daftar Industri,
Perusahaan industri dapat pindah lokasi dan atau dengan mengalihkan
kepemilikan izin usaha industrinya kepihak orang lain dengan terlebih
dahulu wajib mendapat persetujuan tertulis (rekomendasi) dari pejabat yang
mengeluarkan Izin Usaha Industri (IUI) di lokasi baru.
3) Bahwa sebagai persyaratan untuk mendapatkan rekomendasi tersebut
adalah perusahaan industri dapat mengajukan permohonan dengan
menunjukkan/melampirkan :
1. Formulir isian (Pm1, Pm3, Pm4, Pm7)
2. Izin Usaha Industri asli Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal
29 Desember 1989
3. Surat Pemindahan Hak Kepemilikan Izin Usaha Industri
4. Copy Akte Pendirian Perusahaan dan Perubahannya (jika ada)
5. Legalitas Usaha lain (HO/SITU, TDP)
4) Bahwa Izin Usaha Industri Nomor : 03/DJINP/D.IV/IUI/NON.PMA-
PMDN/I/96 tanggal 5 Januari 1996 (penggabungan/perluasan Izin Industri
Nomor : 138/DJAI/IUT-1/Non PMA-PMDN/V/1993 tanggal 29 Mei 1993
dengan Izin Usaha Industri Nomor : 229/Kanwil-02/IUT/AI/XII/1989 tanggal
29 Desember 1989) atas nama PT.PEPHARIN RIA yang diterbitkan oleh
Dirjen Industri Hasil Pertanian, Departemen Perindustrian RI Jakarta, dalam
Halaman 47 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn
hal pencabutan menjadi wewenang instansi tersebut dan apabila Tergugat I
dan Tergugat II dengan memiliki Izin tersebut diatas terbukti tidak memiliki
rekomendasi dari pejabat yang mengeluarkan Izin Usaha Industri (Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara) dan memberikan
keterangan/data yang tidak benar atau dipalsukan dapat dilakukan
pencabutan izin industrinya tanpa peringatan tertulis dengan berdasarkan
Keputusan Badan Peradilan yang tetap.
5) Bahwa keterangan terhadap perkara perdata tersebut diatas bila masih
diperlukan dapat dipertanyakan secara lisan dalam persidangan dengan
harapan pihak Penggugat dan Tergugat I dan Tergugat II memerlukannya.
----- Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat –I dan II tersebut Pengadilan
Negeri Medan telah menjatuhkan putusan tanggal 28 September 2011 Nomor :
469/Pdt.G/2010/PN-Mdn, yang amarnya berbunyi sebagai berikut : ----------------
MENGADILI
DALAM EKSEPSI ;
Menolak eksepsi Tergugat I,II,IV ;
DALAM POKOK PERKARA ;
1. Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat di terima (Niet On Vankelijke
Verklaard ;
2. Menghukum Penggugat Penggugat untuk membayar biaya perkara yang
timbul dalam perkara ini sebesar Rp. 1.071.000,- (satu juta tujuh puluh satu
ribu rupiah) ;
Membaca :
1. Relaas pemberitahuan isi Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor
:469/Pdt.G/2010/PN-Mdn kepada Tergugat-III tertanggal 12 Oktober 2011 ;
2. Relaas pemberitahuan isi Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor
:469/Pdt.G/2010/PN-Mdn kepada Tergugat-V tertanggal 14 Mei 2014 ;
3. Relaas pemberitahuan isi Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor
:469/Pdt.G/2010/PN-Mdn kepada Tergugat-VI tertanggal 07 Oktober 2011 ;
4. Relaas pemberitahuan isi Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor
:469/Pdt.G/2010/PN-Mdn kepada Tergugat-VII tertanggal 11 Oktober 2011 ;
Halaman 48 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn
5. Risalah Akta Banding Nomor : 194/2011 yang dibuat oleh Panitra
Pengadilan Negeri Medan, Kuasa Hukum Para Penggugat menerangkan
bahwa pada tanggal 11 Oktober 2011, telah mengajukan permohonan
banding terhadap Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor : 469/Pdt.G/
2010/PN-Mdn tanggal 28 September 2011 ;
6. Relaas pemberitahuan pernyataan banding yang dibuat Jurusita Pengganti
Pengadilan Negeri Medan dan telah diberitahukan kepada Para
Terguat/Para Terbanding masing-masing tertanggal 14 Mei 2014, tanggal
7Juni 2014, tanggal 9 Juni 2014, tanggal 10 Juni 2014 dan tanggal 12 Juni
2014, yang menerangkan bahwa pada tanggal 11 Oktober 2011
No.194/2011 telah diberitahukan kepada Para Tergugat/Para Terbanding
bahwa adanya permintaan banding tersebut ;
7. Memori Banding yang diajukan oleh Kuasa Hukum para
Penggugat/Pembanding, yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Medan pada tanggal 22 Maret 2012, dan Memori Banding tersebut telah
diberitahukan/serahkan oleh Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Medan
secara patut kepada Para Tergugat/ Terbanding masing-masing tertanggal
7Juni 2014, tanggal 9 Juni 2014, tanggal 10 Juni 2014 dan tanggal 12 Juni
2014 ;
8. Kontra Memori Banding, yang diajukan oleh Kuasa Hukum Tergugat-
I/Terbanding-I, yang diterima oleh Paniteraan Pengadilan Negeri Medan
tanggal 11 Agustus 2014 ;
9. Risalah pemberitahuan untuk memeriksa berkas perkara Nomor
:469/Pdt.G/2010/PN-Mdn, yang dibuat oleh Jurusita Pengganti Pengadilan
Negeri Medan, masing-masing kepada Kuasa Hukum Para Pembanding
dan Para Terbanding tertanggal 7 Juni 2014, tanggal 9 Juni 2014, tanggal
10 Juni 2014 dan tanggal 12 Juni 2014 serta tanggal 02 Februari 2015 ;
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM
----- Menimbang, bahwa permohonan banding dari Penggugat-I,
II/Pembanding-I, II, telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara
serta memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh Undang-Undang, sehingga
permohonan banding tersebut secara Formal dapat diterima ; -----------------------
----- Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi Medan setelah memeriksa dan
meneliti serta mencermati dengan seksama berkas perkara beserta turunan
Halaman 49 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn
resmi Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor : 469/Pdt.G/2010/PN-Mdn
tanggal 28 September 2011 dan telah pula membaca serta memperhatikan
dengan seksama Surat Memori Banding dan Kontra Memori Banding yang di
ajukan oleh Kuasa Hukum Penggugat-I, II/Pembanding-I, II dan Kuasa Hukum
Tergugat-I/Terbanding-I, yang pada pokoknya masing-masing sebagai berikut :
Memori Banding :
- Tentang Putusan Judex Factie Tanpa Pertimbangan Hukum yang
Jelas dan Kabur (Onvoldoende qemotiveerd) ;
- Tentang Putusan Judex Factie yang membingungkan ;
- Tentang Putusan Judex Factie salah menafsir dan mengartikan Pasal
1917 KUH Perdata ;
Dan pada intinya memohon kepada Majelis Hakim Tinggi agar
membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Medan
No.469/Pdt.G/2010/PN-Mdn tanggal 21 September 2011, untuk
selanjutnya mengadili sendiri dengan amarnya berbunyi sebagai
berikut :
1. Menerima Memori Banding dari Pembanding-I dan II ;
2. Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Medan
No. 469/Pdt.G/2010/PN-Mdn tanggal 21 September 2011;
3. Mengabulkan Gugatan Penggugat-I dan II/Pembanding-I dan II
untuk seluruhnya ;
4. Menghukum Para Terbanding untuk membayar ongkos perkara
yang timbul dalam perkara ini ;
Kontra Memori Banding yang pada pokoknya :
- Menolak Permohonan Banding dari Pembanding-I dan II ;
- Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Medan
No.469/Pdt.G/2010/PN-Mdn tanggal 21 September 2011 ;
- Menghukum Pembanding I dan II untuk membayar biaya perkara
yang timbul dalam perkara ini ;
----- Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi setelah mempelajari keberatan
Pembanding I dan II semula Penggugat I dan II tersebut ternyata tidak ada hal
yang dapat melemahkan atau membatalkan putusan Hakim tingkat Pertama
tersebut, karena semuanya telah dipertimbangkan dengan tepat dan benar, oleh
karenanya Memori Banding tersebut tidak dipertimbangkan lebih lanjut lagi oleh
Pengadilan Tinggi ; -------------------------------------------------------------------------------
Halaman 50 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn
----- Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, maka
putusan Pengadilan NegeriMedan Nomor : 469/Pdt.G/2010/PN-Mdn tanggal 28
September 2011 beralasan hukum untuk dikuatkan dan dipertahankan ; ----------
----- Menimbang, bahwa oleh karena putusan dan pertimbangan hukum Hakim
Tingkat Pertama tersebut telah tepat dan benar, maka diambil alih dan dijadikan
dasar pertimbangan Pengadilan Tinggi dalam memutus perkara ini ; ---------------
----- Menimbang, bahwa oleh karena pihak Penggugat-I, II/Pembanding-I, II
tetap dipihak yang kalah, baik dalam peradilan tingkat pertama maupun dalam
peradilan tingkat banding, maka semua biaya perkara dalam kedua tingkat
peradilan tersebut dibebankan kepada Penggugat-I dan II/Pembanding-I dan II ;
----- Memperhatikan, Undang-undang Nomor : 49 Tahun 2009 Tentang
perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor : 2 Tahun 1986 Tentang
Peradilan Umum, RBG dan Peraturan Perundang-undangan lain yang
bersangkutan ; --------------------------------------------------------------------------------------
M E N G A D I L I
----- Menerima permohonan banding dari Pembanding-I dan II semula
Penggugat-I dan II ; ------------------------------------------------------------------------
----- Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 28 September
2011 Nomor :469/Pdt.G/2010/PN-Mdn, yang dimohonkan banding
tersebut ; --------------------------------------------------------------------------------------
----- Menghukum Penggugat-I dan II/ Pembanding-I dan II untuk membayar
biaya perkara yang timbul dalam kedua tingkat peradilan, yang ditingkat
banding ditetapkan sebesar Rp.150.000,- (seratus limapuluh ribu rupiah) ;
Demikianlah diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis
Hakim Pengadilan Tinggi Medan, pada hari R A B U tanggal 3 Juni 2015,
oleh Kami RUSTAM IDRIS, SH Hakim Pengadilan Tinggi Medan sebagai
Hakim Ketua Majelis, BENAR KARO-KARO, SH.MH dan HERUPRAMONO,SH. MHum Hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi Medan, masing-
masing sebagai Hakim Anggota, yang ditunjuk untuk memeriksa dan mengadili
perkara tersebut dalam pemeriksaan perkara tingkat banding berdasarkan
Halaman 51 dari 52 Halaman dalam perkara perdata No:110/PDT/2015/PT.Mdn
Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 10April 2015 Nomor :
110/PDT/2015/PN-MDN, Putusan tersebut telah diucapkan dalam sidang
terbuka untuk umum pada hari R A B U tanggal 17 Juni 2015 oleh Hakim
Ketua dan didampingi oleh Hakim-Hakim Anggota tersebut diatas serta
dibantu oleh K H A I R U L,SH.MH Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi
Medan, tanpa dihadiri oleh kedua belah pihak yang berperkara atau Kuasa
Hukumnya.
Hakim- Hakim Anggota, Hakim Ketua Majelis,
TTD TTD
BENAR KARO KARO,SH.MH RUSTAM IDRIS, SHTTD
HERU PRAMONO, SH. MHum
Panitera Pengganti,
TTD
K H A I R U L, SH.MH
Ongkos-Ongkos :1. M e t e r a i .................... Rp. 6.000.-2. R e d a k s i ................... Rp. 5.000.-3. Pemberkasan ................. Rp. 139.000.-
J u m l a h………………. Rp. 150.000,-