p a r i w a r a dengarkan! ipbbiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2014/pariwara ipb 2014 vol 151.pdf ·...

2
IPB P a r i w a r a PARIWARA IPB/ Oktober 2014/ Volume 151 Penanggung Jawab : Yatri Indah Kusumastuti Pimpinan Redaksi: Siti Nuryati Redaktur Pelaksana: Dedeh Hartati Editor: Nindira Reporter : Siti Zulaedah, Nunung Munawaroh, Rio Fatahillah, Awaludin, Waluya S Layout : Devi Fotografer: Cecep AW, Bambang A, Sirkulasi: Agus Budi P, Endih M, Untung Alamat Redaksi: Humas IPB Gd. Andi Hakim Nasoetion, Rektorat Lt. 1, Kampus IPB Darmaga Telp. : (0251) 8425635, Email: [email protected] Terbit Setiap Senin-Rabu-Jum’at Kantor Hukum, Promosi dan Humas IPB Setiap Selasa, Pukul : 19.30 - 20.00 WIB DENGARKAN...! Pakar IPB di “ Siaran Pedesaan RRI “ 93,75 FM ebih dari 3.000 pencari kerja memenuhi Job Fair IPB 2014 L yang digelar di Grha Widya Wisuda, Kampus IPB Darmaga (19/10). Bursa kerja atau Job Fair 2014 ini merupakan kerjasama Direktorat Pengembangan Karir dan Hubungan Alumni (DPKHA) IPB dengan PT. Jobstreet Indonesia yang dimeriahkan oleh 37 perusahaan. Perusahaan yang berpartisipasi terdiri dari perusahaan yang bergerak di bidang pertanian, perbankan, asuransi dan pembiayaan, Information Technology (IT), farmasi, manufaktur dan sebagainya. “Job Fair IPB digelar setiap enam bulan sekali. Tujuan kami adalah untuk mempersingkat masa tunggu lulusan IPB untuk mendapatkan kerja. Pengunjung berasal dari kalangan alumni maupun mahasiswa perguruan tinggi baik IPB maupun universitas lain di Bogor dan sekitarnya serta masyarakat umum yang ingin mencari kerja,” ujar Kepala Subdirektorat Pengembangan Karir DPKHA IPB, Dr. Anuraga Jayanegara. Selain bursa kerja, kali ini DPKHA menambahkan beberapa acara yang bertujuan untuk membekali lulusan saat memasuki dunia kerja, yakni dengan talkshow bertajuk “Sukses Memasuki Dunia Kerja” dan konsultasi karir. Sedangkan untuk mempermudah perusahaan dalam mensosialisasikan profilnya, masing‐masing perusahaan mendapatkan kesempatan untuk presentasi di hadapan pengunjung. “Kami berupaya membangun hubungan yang sinergis dan saling menguntungkan antara IPB dengan dunia usaha khususnya dalam penyediaan kebutuhan sumberdaya manusia lulusan yang sesuai kebutuhannya. Oleh karena itu kami sangat terbuka jika ada perusahaan yang mempunyai ide‐ide lain dalam menjaring lulusan berkualitas,” imbuh Direktur PKHA IPB Dr.Ir. Syarifah Iis Aisyah. (zul) Semarak Jobfair IPB 2014

Upload: trinhnhi

Post on 13-Mar-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: P a r i w a r a DENGARKAN! IPBbiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2014/Pariwara IPB 2014 Vol 151.pdf · Ilmu Kelautan (FPIK) IPB, sudah seharusnya peran pemuda dan mahasiswa menjadi lebih

IPBP a

r i

w a

r a

PARIWARA IPB/ Oktober 2014/ Volume 151

Penanggung Jawab : Yatri Indah Kusumastuti Pimpinan Redaksi: Siti Nuryati Redaktur Pelaksana: Dedeh Hartati

Editor: Nindira Reporter : Siti Zulaedah, Nunung Munawaroh, Rio Fatahillah, Awaludin, Waluya S Layout : Devi

Fotografer: Cecep AW, Bambang A, Sirkulasi: Agus Budi P, Endih M, Untung Alamat Redaksi: Humas IPB Gd. Andi Hakim

Nasoetion, Rektorat Lt. 1, Kampus IPB Darmaga Telp. : (0251) 8425635, Email: [email protected]

Terbit Setiap Senin-Rabu-Jum’at

Kantor Hukum, Promosi dan Humas IPB

Setiap Selasa, Pukul : 19.30 - 20.00 WIB

DENGARKAN...!

Pakar IPB di “ Siaran Pedesaan RRI “ 93,75 FM

ebih dari 3.000 pencari kerja memenuhi Job Fair IPB 2014 Lyang digelar di Grha Widya Wisuda, Kampus IPB Darmaga (19/10). Bursa kerja atau Job Fair 2014 ini merupakan

kerjasama Direktorat Pengembangan Karir dan Hubungan Alumni (DPKHA) IPB dengan PT. Jobstreet Indonesia yang dimeriahkan oleh 37 perusahaan. Perusahaan yang berpartisipasi terdiri dari perusahaan yang bergerak di bidang pertanian, perbankan, asuransi dan pembiayaan, Information Technology (IT), farmasi, manufaktur dan sebagainya.

“Job Fair IPB digelar setiap enam bulan sekali. Tujuan kami adalah untuk mempersingkat masa tunggu lulusan IPB untuk mendapatkan kerja. Pengunjung berasal dari kalangan alumni maupun mahasiswa perguruan tinggi baik IPB maupun universitas lain di Bogor dan sekitarnya serta masyarakat umum yang ingin mencari kerja,” ujar Kepala Subdirektorat

Pengembangan Karir DPKHA IPB, Dr. Anuraga Jayanegara. Selain bursa kerja, kali ini DPKHA menambahkan beberapa acara yang bertujuan untuk membekali lulusan saat memasuki dunia kerja, yakni dengan talkshow bertajuk “Sukses Memasuki Dunia Kerja” dan konsultasi karir. Sedangkan untuk mempermudah perusahaan dalam mensosialisasikan profilnya, masing‐masing perusahaan mendapatkan kesempatan untuk presentasi di hadapan pengunjung.

“Kami berupaya membangun hubungan yang sinergis dan saling menguntungkan antara IPB dengan dunia usaha khususnya dalam penyediaan kebutuhan sumberdaya manusia lulusan yang sesuai kebutuhannya. Oleh karena itu kami sangat terbuka jika ada perusahaan yang mempunyai ide‐ide lain dalam menjaring lulusan berkualitas,” imbuh Direktur PKHA IPB Dr.Ir. Syarifah Iis Aisyah. (zul)

Semarak Jobfair IPB 2014

Page 2: P a r i w a r a DENGARKAN! IPBbiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2014/Pariwara IPB 2014 Vol 151.pdf · Ilmu Kelautan (FPIK) IPB, sudah seharusnya peran pemuda dan mahasiswa menjadi lebih

erbagai upaya dilakukan para produsen produk dalam Bmaupun luar negeri untuk meningkatkan jumlah pelanggannya. Salah satunya melalui program diskon.

Namun, masih banyak masyarakat yang belum memahami konsep diskon. Mayoritas menganggap, jika sebuah barang telah diberi potongan harga, maka akan lebih murah. Padahal, seringkali pemasar telah menaikkan terlebih dahulu harganya. Hal tersebut disampaikan, staf pengajar Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia IPB, Dr. Megawati Simanjuntak dalam Dialog Pakar IPB di Siaran Pedesaan RRI, belum lama ini.

Dr. Mega, sapaan akrabnya, menjelaskan, ketidakmampuan konsumen dalam membedakan harga makanan kemasan yang paling murah antara yang telah didiskon dan yang tidak didiskon mengindikasikan masih banyak konsumen yang terkecoh. “Dalam riset yang kami lakukan, konsumen membeli susu dengan ukuran dan merk yang sama. Susu tersebut dijual di toko A dan B. Susu di toko A dijual dengan harga Rp 23.000 dengan diskon 10 persen, sedangkan di toko B dijual dengan harga Rp 20.000. Sebanyak 30 persen, konsumen memilih harga susu yang didiskon 10 persen tersebut, “ paparnya. Selain itu, Dr Mega mengingatkan kepada konsumen untuk membaca label setiap produk. Menurutnya, hal itu perlu dilakukan sebab label merupakan informasi penting menyangkut nama produk, bahan yang terkandung, isi, daya tahan, kegunaan produk, keterangan halal, hingga tanggal kadaluwarsa.

Dalam dialog yang dilaksanakan di Studio 1 RRI Bogor dan dipandu oleh Bang Jak itu, Dr. Mega menambahkan, hanya 37,9 persen konsumen yang sering mambaca label makanan ketika membeli suatu produk pangan, selebihnya tak memperhatikan label. Lebih lanjut ia mengatakan, beberapa alasan yang menyebabkan konsumen tidak terbiasa membaca label makanan kemasan seperti loyalitas merk dagang, keterbatasan waktu, hingga persepsi konsumen bahwa produk yang dipilihnya sehat. Ia pun menegaskan, beberapa kasus yang merugikan konsumen adalah makanan kemasan yang dibeli seolah‐olah terisi penuh, padahal kenyataanya tidak penuh.

Bahkan, sambungnya, produk impor yang tidak mencantumkan komposisi dan uji laboratorium bisa memicu kecurigaan terhadap bahan berbahaya yang tidak layak dikonsumsi. Berdasarkan hasil penelitian, katanya, hanya 21,2 persen yang menyampaikan keluhan ketika merasa kurang puas dengan produk yang dibelinya. “Padahal, perlu diketahui bahwa salah satu hak konsumen yang tercantum dalam Undang‐Undang nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (UUPK) adalah mendapat ganti rugi apabila barang yang diterima tidak sesuai dengan harga yang dibelinya,” pungkasnya. (wrw)

Awas, Jebakan Diskon!

Teknologi kelautan merupakan salah satu kunci yang dapat membangk i tkan ke jayaan

Negara Maritim Indonesia. Oleh Karena itu, menurut Prof. Dr. Indra Jaya, Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB, sudah seharusnya peran pemuda dan mahasiswa menjadi lebih banyak dan lebih besar dalam pengembangan teknologi kelautan. Hal tersebut

disampaikan pada Seminar Nasional Teknologi Kelautan yang diselenggarakan oleh Marine Instrumentation and Telemetry Club (MIT) Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan (ITK) FPIK IPB, 16/10 di Gedung Alumni IPB.

Seminar menghadirkan beberapa pembicara: Ir. Hugua (Bupati Wakatobi), Dr. Rizal Idrus (UNHAS), Dr. Agus Suherman (Direktur Utama Perum Perikanan Indonesia dan dosen UNDIP), Dr. David McKinnie (NOAA), Dr.Victor Zykov (SOI), Dr. Wahyu Widodo Pandoe (BPPT), dan Dr. Henry M. Manik (IPB). Para pembicara menyampaikan informasi tentang perkembangan teknologi kelautan saat ini dan prospeknya di masa mendatang. Selain seminar, terdapat juga display alat‐alat observasi laut karya Bagian Akustik dan Instrumentasi Laut ITK seperti Remotely Operated Vehicle Robot Jelajah Bawah Air (ROV RJBA) 2014, Mobile Tide and Water Level Instrument (MOTIWALI), Data Logger, dan Ocean Drifter.

Pada kesempatan ini juga dilaksanakan Launching Hasil Ekspedisi Mahasiswa di Kepulauan Wakatobi. Ekspedisi ini bertujuan untuk menguak informasi tentang keunikan perairan laut Wakatobi. Ir. Hugua menyambut baik apa yang dilakukan mahasiswa IPB ini dan berharap agar mengukuhkan Wakatobi sebagai pusat triangle dunia, cagar biosfer, laboratorium bawah laut, pengembangan biotek dari rumput laut, pengembangan pusat penelitian bawah laut, serta maksimalkan fungsi perekayasaan kelautan dan teknologi radar. (*)

Pemuda sebagai Aktor Utama Kemandirian Teknologi Kelautan

irektorat Kajian Strategis dan Kebijakan Pertanian (KSKP) IPB Dmenggelar “Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah pada Jurnal Kebijakan”, 20/10 di IPB International Convention Center (IICC) Bogor. Kegiatan

diikuti oleh sejumlah dosen, mahasiswa pascasarjana, dan undangan lainnya. Pemateri pertama Prof Dr Suminar Setiati Achmadi memberikan tips menulis artikel pada Jurnal Kebijakan, diantaranya jangan sekadar menambahkan hasil, pembahasan, dan simpulan pada naskah proposal penelitian. Selain itu jangan “membonsai” laporan/tesis/disertasi, dan mulailah dengan menulis simpulan.

Pemateri lainnya Ir Agustin Wydia Gunawan mengurai “Penulisan Artikel pada Berkala Ilmiah: Risalah Kebijakan Pertanian dan Lingkungan”. Dalam salah satu point bahasannya, yakni tentang 'ucapan terima kasih' pada artikel, ia mengingatkan agar semua nama yang tercantum dalam list ucapan terima kasih sudah dikonfirmasi, dan disampaikan secara wajar. “Jangan mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing jika namanya tercantum sebagai penulis,” ujar Editor Pelaksana Jurnal Fitopatologi Indonesia ini.

Sementara itu Direktur KSKP IPB, Dr Dodik R Nurrochmat mengungkap kendala dalam penulisan yang meliputi teknis, psikologis, dan ideologis. Pembicara terakhir adalah Dr Arif Satria yang mengungkap mitos menulis jurnal internasional sebagai sesuatu yang sulit, lama, mahal dan tidak ada gunanya. Untuk itu, Dekan Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB ini mengajak para peserta pelatihan untuk memiliki kemauan tinggi, percaya diri, mau belajar, dan kerja keras sebagai bekal awal dalam menulis. (nm)

KSKP IPB Gelar Pelatihan Menulis Artikel Ilmiah

Dr. Megawati Simanjuntak, staf pengajar Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen IPB