overview - bi.go.id 2...mempelajari kondisi ekonomi dan permasalahan-permasalahan yang dihadapi 3....
TRANSCRIPT
Bahan ajar ini merupakan milik BI Institute dan digunakan untuk kepentingan pengajaran yang terkait dengan BI Institute. Penggunaan materi di luar kegiatan BI Institute perlu mendapat persetujuan.
OVERVIEW
Financial Programming and Policies (FPP)
Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017
Financial Programming and Policies
Apa yang Dimaksud dengan FPP
Sasaran Pelatihan
Pentingnya Stabilitas Makroekonomi dan Pertumbunan
3
Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017
Apa yang Dimaksud dengan FPP
•Financial Program atau Adjustment Program
adalah suatu paket kebijakan yang
komprehensif dan terukur dengan
menggunakan berbagai instrumen kebijakan
untuk mencapai tujuan tertentu.
•Financial Programming adalah proses/langkah-
langkah untuk menyusun financial program
secara sistematis.
4
Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017
Tujuan Pelatihan FPP
1. Memahami sektor-sektor dalam
perekonomian (riil, fiskal, eksternal,
moneter) dan keterkaitan antar sektor
tersebut dalam perekonomian
2. Mempelajari kondisi ekonomi dan
permasalahan-permasalahan yang dihadapi
3. Menyusun baseline skenario
4. Menyusun dan merekomendasikan policy
scenario / policy program untuk mencapai
tujuan tertentu (pertumbuhan ekonomi
yang tinggi, inflasi yang terkendali,
keseimbangan BoP, dll)
5
Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017
Pentingnya Stabilitas Makroekonomi dan
Pertumbuhan
•Tujuan makroekonomi :
–Mendorong pertumbuhan ekonomi.
–Mengendalikan inflasi.
–BoP yang berkelanjutan.
– Fiskal yang sehat.
•Kenapa perlu Adjustment Program ?
–Menjaga keseimbangan internal dan eksternal
agar terhindar dari inflasi yang tinggi,
pertumbuhan ekonomi yang rendah, dan masalah
di Neraca Pembayaran.
6
Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017
Bukti empiris menunjukkan bahwa:
• Inflasi di atas level tertentu berdampak negatif.
• Setelah inflasi berhasil dikendalikan biasanya diikuti
dengan pertumbuhan yang kuat.
• Pertumbuhan yang tidak stabil mengakibatkan
rendahnya pertumbuhan ekonomi.
• Krisis transaksi berjalan dapat memicu kontraksi dan
lambatnya pemulihan ekonomi.
• Krisis keuangan mengakibatkan keuangan Pemerintah
menanggung hutang yang besar.
• Stabilitas makroekonomi mendukung perkembangan
sektor keuangan.
7
Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017
2. Keterkaitan Antar Sektor di Dalam
Perekonomian
Komponen utama di dalamsektor-sektor
makroekonomi
Hubungan di antara sektor-sektor makroekonomi
8
Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017
Komponen Utama di dalam Sektor-sektor
Makroekonomi
•Apa yang ada di dalam neraca pendapatan
nasional?
•Apa yang termasuk ke dalam neraca
pemerintah (fiskal atau APBN)?
•Apa yang termasuk ke dalam neraca
pembayaran?
•Apa yang termasuk ke dalam neraca sistem
moneter?
9
Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017
Sektor-Sektor Makroekonomi?
• Pelaku ekonomi di dalam suatu perekonomian dapat
dibagi ke dalam 4 kelompok besar, yaitu: swasta,
pemerintah, perbankan (termasuk bank sentral), dan
asing (luar negeri).
• Aktivitas dari keempat pelaku utama tsb tercermin
pada 4 sektor makroekonomi utama, yaitu: neraca
pendapatan nasional (PDB), neraca pemerintah (fiskal
atau APBN), neraca moneter (uang beredar), dan
neraca pembayaran.
• Keempat indikator tsb menghasilkan informasi yang
sangat diperlukan dalam perumusan kebijakan
ekonomi, yaitu mencapai pertumbuhan ekonomi,
inflasi yang rendah, dan keseimbangan neraca
pembayaran.
10
Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017
Apa yang Ada di dalam Neraca
Pendapatan Nasional?
Konsumsi (C)
- Pemerintah (Cg)
- Swasta (Cp)
Investasi (I)
- Pemerintah (Ig)
- Swasta (Ip)
Ekspor barang & jasa (X)
Impor barang & jasa (M)
Pendapatan netto dari LN (Yf)
Transfer netto dari LN (TRf)
Absorpsi (A) = C + I
GDP =
A + X - M
GNP = GDP + Yf
GNDI = GNP + TRf
11
Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017
Apa yang Termasuk ke dalam Neraca Pemerintah
(Fiskal, APBN)?
Penerimaan & hibah (T)
- Penerimaan pajak
- Penerimaan nonpajak
- Hibah
Pengeluaran & pemberian pinjaman netto (G)
- Pengeluaran rutin- Upah & gaji
- Barang & jasa
- Bunga utang LN & DN
- Subsidi & transfer
- Pengeluaran modal (Ig)
- Pemberian pinjaman netto
Surplus (+) / defisit (-)
Pembiayaan
- Utang LN netto
- Utang DN netto- Perbankan (termasuk bank sentral)
- Nonbank
(Cg)
Kendala anggaran pemerintah:
T – G + Pembiayaan = 0
Implikasinya:
Setiap kenaikan pengeluaran (G) harus diimbangi oleh kenaikan penerimaan (T) atau kenaikan utang
12
Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017
Apa yang Termasuk ke dalam Neraca Pembayaran?
Autonomous transactions (driven by market forces):
Above the line
1. Current Account A. Goods and Services
Goods (Trade account) Services (nonfactor)
B. (Net factor) Income Compensation of employees Investment income
C. Current Transfers
2. Capital and Financial Account
A. Capital Account B. Financial Account
Direct Investment Portfolio Investment
Other Investment
3. Overall Balance
4. Reserves
CAB +FI+RES=0
CAB X – M
Yf
TRf
FI
CAB +FI
RES
Below the line
Transactions to finance autonomous flows
NP mencatat seluruh transaksi ekonomi antara residen dan non-residenpada suatu periode tertentu.
13
Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017
Apa yang Termasuk ke dalam Neraca Sistem
Moneter?
Neraca Otoritas Moneter
NFA
NDA:
- NCG
- NOI
Uang primer (M0):
- Uang kartal dimasyarakat
- .
- Giro swasta rp
Neraca Bank-bank
NFA
NDA:
- NCG
- .
- Kredit
- NOI
Giro swasta rp
Tabungan
Deposito
Giro swasta valas
Neraca Sistem Moneter
NFA
NDA:
- NCG
- Kredit
- NOI
M2:
- M1:
- Uang kartal dimasyarakat
- Giro swasta rp
- Uang kuasi:
- Deposito
- Tabungan
- Giro swasta valas
Neraca Otoritas Moneter + Neraca Bank-Bank (tagihan dan kewajiban di antara keduanya saling meniadakan) = Neraca Sistem Moneter
M2 = NFA + NDA
- Uang kartal di bankGiro bank di BI
- Uangkartalbank
- Giro diBIOPT
OPT
14
Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017
•Hubungan antara kondisi ekonomi di dalam
negeri (a.l. tercermin pada pertumbuhan
ekonomi dan inflasi) dan kondisi ekonomi di
luar negeri (a.l. tercermin pada neraca
pembayaran).
•Hubungan antar-pelaku di dalam suatu
perekonomian.
Keterkaitan di Antara Sektor-Sektor
Makroekonomi
15
Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017
•Semua sektor makroekonomi saling terhubung
karena masing-masing sektor saling
memperdagangkan barang, jasa, dan instrumen-
instrumen keuangan satu sama lain.
•Oleh karena itu, semua sektor makroekonomi
harus dianalisis sebagai satu sistem, bukan
sebagai satu sektor yang berdiri sendiri;
mengingat perubahan pada satu sektor akan
mempengaruhi sektor-sektor lain.
Keterkaitan di Antara Sektor-Sektor
Makroekonomi
16
Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017
• Bagaimana interaksi di antara keempat sektor makroekonomi?
• Apa yang disebut sebagai kendala anggaran (budget constraint)
dalam perekonomian?
• Apa implikasi dari kenaikan absorpsi domestik terhadap
transaksi berjalan?
• Apa implikasi dari kenaikan investasi terhadap transaksi
berjalan?
• Apa pengaruh interaksi antarsektor makroekonomi terhadap
transaksi berjalan?
• Apa kebijakan yang dapat diambil untuk memperbaiki
transaksi berjalan?
Keterkaitan di Antara Sektor-Sektor
Makroekonomi
17
Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017
Bagaimana Interaksi di antara Empat SektorMakroekonomi?
Accounting identities
REAL SECTOR
Private consumptionGeneral government consumption •
Private investmentGeneral government investment
• Exports of goods and nonfactorservices
• Imports of goods and nonfactorservices
National Accounts
EXTERNAL SECTOR
Balance of Payments
CURRENT ACCOUNT• Exports of goods and nonfactor
services• Imports of goods and nonfactor
servicesFactor services (net)
Transfers (net)Official • Private
CAPITAL ACCOUNTDirect investmentMedium/long-term capital (net)Short-term capital (net)
Overall balanceChange in net foreign assets
CENTRAL GOVERNMENT
Revenues• Grants
Expenditures• Current• Capital
Overall balanceFinancing
Domestic financing (net)• Banking systemNonbanking sector
• External financing (net)
• Net foreign assets
• Banks' reserves
Net domestic assets:• Net credit to central govt.
Credit to private sectorOther items (net)
• Liabilities to monetaryauthorities
Private sector deposits
Monetary Authorities
Deposit Money Banks
MONETARY SECTOR
• Net foreign assets
Net domestic assets:• Net credit to central govt.• Credit to banks
Other items (net)
• Reserve money
18
Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017
Apa yang Disebut Sebagai Kendala Anggaran (Budget
Constraint) di dalam Perekonomian?
PenggunaanBarang & Jasa
= Produksi Barang & Jasa
Permintaan = Penawaran
C + I = Y (perekonomian tertutup)
C + I + X = Y + M (perekonomian terbuka)
19
Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017
Apa Implikasi dari Adanya Kendala Anggaran
(Budget Constraint) Jika Konsumsi Naik?
Permintaan = Penawaran
C + I + X =Y + M (produksi naik, jika kapasitas masih ada& tenaga kerja tersedia)
C + I + X =Y + M (investasi turun, tapi berdampak negatifthd. pertumbuhan ekonomi)
C + I + X =Y + M (ekspor turun, tapi berdampak negatifthd. neraca pembayaran)
C + I + X =Y + M (impor naik, tapi berdampak negatif thd. neraca pembayaran)
20
Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017
Apa Implikasi dari Kenaikan Absorpsi Domestik
terhadap Transaksi Berjalan?
Y + M = C + I + X (perekonomian terbuka)
Y – (C + I) = X – M
Y – A =X – M (prod. domestik - pengeluaran/ domestik/absorpsi = trans. berjalan)
Y – A =X – M (jika kenaikan absorpsi dipenuhi oleh impormaka transaksi berjalan akan defisit)
Y – A =X – M (jika kenaikan absorpsi dipenuhi denganpengurangan ekspor maka transaksi berjalan akandefisit)
21
Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017
Apa Implikasi dari Kenaikan Investasi terhadap
Transaksi Berjalan?
Y + M = C + I + X (perekonomian terbuka)
Y – C - I = X – M
S = Y - C (tab.domestik = produksi–konsumsi)
S – I = X – M (S-I gap = transaksi berjalan)
Jika (S – I) < 0 maka (X – M) < 0 (trans.berjalan defisit)
X - M =-Sf (jika defisit transaksi berjalan dibiayai oleh utang luarnegeri)
S - I = -Sf (S-I gap = tabungan asing)
S + Sf =I (berarti sebagian dari investasi dibiayai melalui akumulasiutang luar negeri)
22
Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017
Apa Pengaruh Interaksi Antar Sektor Makroekonomi
terhadap Transaksi Berjalan?
S – I = X – M (S-I gap = transaksi berjalan)
(Sg + Sp) – (Ig + Ip) = X – M(pemerintah dan swasta memilikitabungan dan investasi sendiri-sendiri)
(Sg - Ig) + (Sp - Ip) = X – M (defisit transaksi berjalan dapatdisebabkan oleh defisit fiskal, defisit anggaran sektor swasta, atau keduanya)
23
Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017
•Defisit transaksi berjalan dapat dibiayai melalui penambahan utangLN atau pengurangan cadev.•Jika utang LN sudah terlalu besar atau cadev terlalu rendah, transaksiberjalan perlu diperbaiki. Bagaimana caranya?
Kebijakan Apa yang Dapat Diambil Untuk
Memperbaiki Transaksi Berjalan?
Y – A = (X – M)
Defisit transaksi berjalan dapat dikurangi dengan menaikkan Y (sulitdilakukan dalam jangka pendek) atau menurunkan A. Penurunan A dapatdilakukan melalui pengurangan I (berdampak negatif terhadap pertumbuhanekonomi) atau pengurangan C (membutuhkan konsensus politik dan sosial)
(Sg - Ig) + (Sp - Ip) = (X – M)
Secara sektoral, defisit transaksi berjalan dapat dikurangi denganmenurunkan defisit fiskal atau mengurangi S-I gap swasta
24
Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017
Program Penyesuaian Makroekonomi (PPM)
Program penyesuaian makroekonomi adalah suatu proses untuk
memulihkan stabilitas makroekonomi dengan menerapkan paket
kebijakan yang tepat sebagai respon terhadap shock perekonomian,
kesalahan kebijakan masa lalu atau perkembangan yang merugikan.
Langkah-langkah dalam merancang paket kebijakan :
• Mempertimbangkan pilihan antara pembiayaan atau penyesuaian.
• Mempertimbangkan bauran antara penyesuaian di bidang
permintaan atau penawaran.
• Mempertimbangkan dampak gabungan dari empat instrumen pokok
kebijakan :
Kebijakan fiskal.
Kebijakan moneter.
Kebijakan nilai tukar.
Reformasi struktural dan kelembagaan termasuk reformasi
sektor keuangan.
25
Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017
Kebijakan Fiskal• Konsolidasi fiskal (ekspansi fiskal) terutama diarahkan untuk
mengurangi (menambah) pengeluaran Pemerintah. Langkah
tersebut mempersempit (memperbesar) kesenjangan keluaran
(output gap) dan defisit transaksi berjalan.
• Melalui dampaknya terhadap suku bunga langkah tersebut dapat
berdampak pada pengalihan pengeluaran dalam rejim devisa bebas.
Suku bunga naik, misalnya berakibat pada menguatnya nilai tukar
yang pada gilirannya memperburuk defisit transaksi berjalan.
• Efektivitas kebijakan tersebut tergantung dari rejim nilai tukar yang
berlaku dan derajat mobilitas arus modal.
• Penyesuaian fiskal dapat diimplementasikan melalui (i) konsumsi
Pemerintah, (ii) investasi Pemerintah, (iii) transfer Pemerintah dan
(iv) kebijakan perpajakan.
Program Penyesuaian Makroekonomi (PPM)26
Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017
Kebijakan Moneter• Pengetatan moneter (pelonggaran) terutama berupa kebijakan
pengurangan (peningkatan) pengeluaran. Langkah tersebut akan
mengurangi (meningkatkan) kesenjangan output dan defisit
transaksi berjalan.
• Melalui dampaknya terhadap suku bunga, langkah tersebut juga
mengandung komponen pengalihan pengeluaran dalam
perekonomian dalam rejim devisa bebas, yang berdampak
memperburuk defisit transaksi berjalan.
• Efektivitasnya tergantung pada rejim nilai tukar yang berlaku.
• Pilihan kebijakan : (i) instrumen moneter langsung Vs. tidak
langsung; (ii) penargetan besaran moneter, nilai tukar, inflasi, dsb.
Program Penyesuaian Makroekonomi (PPM)27
Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017
Kebijakan Nilai Tukar• Depresiasi (apresiasi) nilai tukar terutama berperan sebagai
kebijakan pengalihan pengeluaran yang akan menaikkan
(menurunkan) harga barang ekspor, sehingga mengakibatkan
produksi ke arah (menjauhi) barang ekspor, dan mengalihkan
konsumsi untuk menjauhi (mengarahkan) pada barang ekspor.
• Langkah tersebut merupakan komponen untuk meningkatkan
(mengurangi) pengeluaran sejalan dengan kenaikan (penurunan) net
ekspor.
• Efektivitasnya tergantung pada apakah depresiasi berdampak pada
depresiasi riil atau sebaliknya.
• Kalau pergerakan arus modal tidak dibatasi, maka kebijakan nilai
tukar dan moneter tidak dapat dilakukan secara terpisah.
Program Penyesuaian Makroekonomi (PPM)28
Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017
Reformasi Struktural dan Kelembagaan
Kebijakan moneter, fiskal, dan nilai tukar yang tepat pada umumnya
mampu memulihkan dan menjaga stabilitas makro ekonomi.
• Reformasi struktural dapat meningkatkan efektivitas kebijakan dan
meredam dampak negatif terhadap perekonomian.
• Reformasi struktural dapat memperkuat langkah penyesuaian dari
sisi pasokan.
• Reformasi kelembagaan dapat memperkuat stabilitas makro
ekonomi.
• Reformasi struktural dan kelembagaan dapat meningkatkan
kepercayaan pada upaya penyesuaian.
Upaya stabilitas memang penting, tetapi belum cukup untuk
pertumbuhan yang kuat.
Program Penyesuaian Makroekonomi (PPM)29
Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017
Terima Kasih
30