outlook ekonomi bab 7 - bi.go.id · pdf file- pengembangan bandara ... kondisi kelistrikan...

15
BAB 7 OUTLOOK EKONOMI BANK INDONESIA | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN IV-2010 59 BAB 7 : OUTLOOK EKONOMI 7.1 OUTLOOK MAKRO EKONOMI REGIONAL 7.1.1 OUTLOOK TAHUNAN Perkembangan ekonomi Gorontalo tahun 2011 diperkirakan tumbuh 7,4 7,9% (yoy) lebih baik dibandingkan tahun 2010. Beberapa karakter fundamental ekonomi daerah diperkirakan mampu mendukung capaian dimaksud. Grafik 7.1 Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Tahunan 1. Pendapatan Faktor konsumsi masyarakat diperkirakan masih optimis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Daya dukung pendapatan masyarakat tercermin dari peningkatan UMP, rencana kenaikan gaji PNS serta terjaganya NTP pada level yang meningkat. UMP tahun 2011 ditetapkan sebesar Rp 765.000 atau tumbuh 7,74% (y.o.y) lebih baik dibandingkan pertumbuhan UMP 2010 sebesar 5,18% (y.o.y). Sementara itu pemerintah pusat merencanakan untuk menaikkan gaji PNS tahun 2011 sebesar 10%. Di sisi petani, perlambatan NTP yang terjadi pada akhir tahun 2010 telah kembali meningkat di bulan Januari 2011. Peningkatan dimaksud diharapkan terus berlangsung selama tahun 2011 yang didorong oleh 2 (dua) faktor utama yaitu perkiraan peningkatan produksi dan terjaganya harga komoditas pada level yang tinggi. Disisi produksi, Distanprov Gorontalo optimis bahwa produksi jagung dan padi tumbuh lebih baik walaupun dengan besaran yang moderat. Sementara permintaan dunia terhadap komoditas jagung diperkirakan masih tinggi. Berdasarkan informasi Dewan Jagung Nasional, terdapat beberapa faktor yang melatarbelakangi prospek peningkatan harga Jagung 2011 : Stok jagung dunia hingga akhir tahun 2010 menipis, stok jagung tersisa 15 juta ton, sementara kebutuhan rata-rata sebesar 70 juta ton.

Upload: dodien

Post on 06-Feb-2018

221 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: OUTLOOK EKONOMI BAB 7 - bi.go.id · PDF file- Pengembangan Bandara ... kondisi kelistrikan Gorontalo tahun 2011 ... - Pembangunan interkoneksi ke sistem Gorontalo ke sistem

BAB 7 OUTLOOK EKONOMI

BANK INDONESIA | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN IV-2010 59

BAB 7 : OUTLOOK EKONOMI

7.1 OUTLOOK MAKRO EKONOMI REGIONAL

7.1.1 OUTLOOK TAHUNAN

Perkembangan ekonomi Gorontalo tahun 2011 diperkirakan tumbuh 7,4 – 7,9% (yoy)

lebih baik dibandingkan tahun 2010. Beberapa karakter fundamental ekonomi daerah

diperkirakan mampu mendukung capaian dimaksud.

Grafik 7.1 Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Tahunan

1. Pendapatan

Faktor konsumsi masyarakat diperkirakan masih optimis dalam mendorong pertumbuhan

ekonomi. Daya dukung pendapatan masyarakat tercermin dari peningkatan UMP, rencana

kenaikan gaji PNS serta terjaganya NTP pada level yang meningkat. UMP tahun 2011

ditetapkan sebesar Rp 765.000 atau tumbuh 7,74% (y.o.y) lebih baik dibandingkan

pertumbuhan UMP 2010 sebesar 5,18% (y.o.y). Sementara itu pemerintah pusat

merencanakan untuk menaikkan gaji PNS tahun 2011 sebesar 10%. Di sisi petani,

perlambatan NTP yang terjadi pada akhir tahun 2010 telah kembali meningkat di bulan

Januari 2011. Peningkatan dimaksud diharapkan terus berlangsung selama tahun 2011

yang didorong oleh 2 (dua) faktor utama yaitu perkiraan peningkatan produksi dan

terjaganya harga komoditas pada level yang tinggi.

Disisi produksi, Distanprov Gorontalo optimis bahwa produksi jagung dan padi tumbuh

lebih baik walaupun dengan besaran yang moderat. Sementara permintaan dunia terhadap

komoditas jagung diperkirakan masih tinggi. Berdasarkan informasi Dewan Jagung

Nasional, terdapat beberapa faktor yang melatarbelakangi prospek peningkatan harga

Jagung 2011 :

Stok jagung dunia hingga akhir tahun 2010 menipis, stok jagung tersisa 15 juta ton,

sementara kebutuhan rata-rata sebesar 70 juta ton.

Page 2: OUTLOOK EKONOMI BAB 7 - bi.go.id · PDF file- Pengembangan Bandara ... kondisi kelistrikan Gorontalo tahun 2011 ... - Pembangunan interkoneksi ke sistem Gorontalo ke sistem

BAB 7 OUTLOOK EKONOMI

60 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN IV-2010| BANK INDONESIA

Peningkatan permintaan impor jagung China dari 1,7 juta ton tahun 2010 menjadi 5

juta ton tahun 2011. Sementara Malaysia akan meningimpor 2,8 juta ton, Korea 8,9

juta ton, dan Jepang 16 juta ton pada tahun 2011

2. Produksi pertanian

Produksi pertanian utama Gorontalo yaitu padi dan jagung diperkirakan masih tumbuh

walaupun dengan besaran yang moderat. Sasaran produksi pertanian padi yang ditetapkan

Dinas Pertanian untuk tahun 20111 sebesar 278.584 ton. Apabila sasaran dimaksud tercapai

maka produksi padi akan tumbuh sebesar 9,8% (y.o.y) lebih baik dibandingkan kontraksi

produksi padi tahun 2010 sebesar 7,8% (y.o.y). Sementara sasaran produksi jagung tahun

2011 diperkirakan sebesar 686.344 ton lebih baik dibandingkan tahun 2010 sebesar

679.168 ton. Apabila sasaran produksi tercapai maka produksi jagung dapat tumbuh 1,06%

(y.o.y) dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan produksi sektor pertanian lainnya

seperti rica dan kedelai diperkirakan juga masih optimis dibandingkan tahun 2010. Sasaran

produksi rica ditetapkan sebesar 19.940 ton sementara untuk kedelai sebesar 6.725 ton.

Apabila didukung dengan kondisi cuaca yang baik, puncak panen di Gorontalo

diperkirakan terjadi pada periode Januari-April 2011 baik untuk komoditas padi maupun

jagung. Hal ini tercermin dari jumlah pertanaman September-Desember 2010 yang

tergolong paling besar selama tahun 2010. Pada periode tersebut luas pertanaman padi

mencapai 24.199 hektar dan jagung mencapai 68.782 hektar, dimana hasil produksinya

diperkirakan akan dipanen pada bulan Januari-April 2011.

3. Pembiayaan investasi Pemerintah dan Perbankan

Pembiayaan ekonomi yang bersumber dari dana APBD mengalami peningkatan yang

cukup signfikan. Dana DIPA yang telah disetujui pada tahun 2011 sebesar Rp 4,7 Triliun

atau lebih tinggi dibandingkan dana DIPA Tahun 2010 sebesar Rp 3,7 Triliun. Tambahan

fiskal ini diharapkan mampu meningkatkan konsumsi pemerintah baik disisi belanja publik

maupun belanja modal.

Di sisi perbankan, pertumbuhan kredit nasional diperkirakan melambat pada kisaran 19-

21%. Hal tersebut diperkirakan akan berimbas pada pertumbuhan kredit regional. Risiko

kenaikan harga komoditas dan potensi tekanan inflasi kedepan mendorong Bank Sentral

mengambil langkah antisipatif guna mengendalikan ekspektasi inflasi ke depan yang mulai

meningkat. Peningkatan ekspektasi inflasi terutama dipicu oleh kenaikan harga volatile

foods yang masih tinggi, di samping karena kenaikan harga komoditi global termasuk

minyak dan rencana kebijakan Pemerintah di bidang komoditi strategis.

1 Tayangan Arah Kebijakan Pembangunan Pertanian Provinsi Gorontalo dalam FGD dengan Kemenko 2010.

Page 3: OUTLOOK EKONOMI BAB 7 - bi.go.id · PDF file- Pengembangan Bandara ... kondisi kelistrikan Gorontalo tahun 2011 ... - Pembangunan interkoneksi ke sistem Gorontalo ke sistem

BAB 7 OUTLOOK EKONOMI

BANK INDONESIA | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN IV-2010 61

Mulai Februari 2011 BI-rate telah dinaikkan sebesar 25 bps menjadi 6,75% setelah

hampir 14 minggu BI-rate dijaga pada level 6,5%. Peningkatan BI-rate akan direspon oleh

perbankan melalui peningkatan suku bunga pinjaman maupun simpanan. Namun sesuai

arah kebijakan Bank Indonesia tahun 2011, kebijakan perbankan nasional yang mewajibkan

bank umum untuk mencantumkan rencana penyaluran kredit UMKM dalam rencana bisnis

bank diperkirakan mampu menjaga konsistensi bank umum dalam penyaluran kredit

produktif ke masyarakat. Plafon Kredit Usaha Rakyat (KUR) Provinsi Gorontalo yang

disalurkan pada tahun 2011 diperkirakan mencapai Rp 200 Miliar, lebih baik daripada plafon

KUR Provinsi Gorontalo tahun 2010 sebesar Rp 176 Miliar.

4. Kondisi infrastruktur dan energi

Disisi infastruktur diharapkan penambahan alokasi APBD dapat terserap di komponen

belanja modal. Sesuai alokasi anggaran tahun 2011, pekerjaan umum dan perhubungan

akan mendapatkan alokasi dana sebesar Rp 502 Miliar dan Rp 132 Miliar.

Untuk sektor perhubungan beberapa infrastruktur utama yang menjadi fokus perhatian

Pemerintah Daerah tahun 2011 yaitu :

- Pengembangan Bandara Djalaludin Gorontalo, sebesar Rp 46,17 Milyar,

- Pengembangan Pelabuhan Anggrek sebesar Rp 36,38 Milyar,

- Pengembangan Pelabuhan Gorontalo sebesar Rp 18, Milyar,

- Pengembangan Pelabuhan penyeberangan Gorontalo sebesar Rp 16,65 Milyar

- Pengembangan Pelabuhan Tilamuta sebesar Rp 6,9 Milyar.

- Pengembangan perhubungan darat sebesar Rp 8,49 Milyar.

Di sisi energi, kondisi kelistrikan Gorontalo tahun 2011 diperkirakan lebih baik dibandingkan

tahun 2011. Hal tersebut diindikasikan oleh langkah-langkah yang direncanakan PLN

selama tahun 2011 :

- Pembangunan interkoneksi ke sistem Gorontalo ke sistem Amurang untuk

memindahkan surplus energi dari Amurang ke Gorontalo

- Pembangunan interkoneksi sistem Gorontalo – Palu 150 KV

- Menggeser jadwal pemeliharaan rutin mesin pembangkit dari siang menjadi malam

untuk menghindari penurunan pasokan pada siang hari.

- Mengoptimalkan partisipasi swasta melalui pembangunan PLTU Tenaga Listrik

2x10 MW, PLTU Gorontalo Energi 2x7 MW dan PLTU Anggrek 2x25 MW. PLTU

Anggrek sendiri diperkirakan bisa beroperasi tahun 2011

- Sementara itu kontrakstor asing juga akan melakukan investasi pembangkit listrik

di Gorontalo antara lain LG-Korea yang akan membangun pembangkit dengan

memanfaatkan sisa tongkol jagung.

Page 4: OUTLOOK EKONOMI BAB 7 - bi.go.id · PDF file- Pengembangan Bandara ... kondisi kelistrikan Gorontalo tahun 2011 ... - Pembangunan interkoneksi ke sistem Gorontalo ke sistem

BAB 7 OUTLOOK EKONOMI

62 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN IV-2010| BANK INDONESIA

- Kajian pembangunan PLTP (pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi) di Lombongo

9 MW dan Pentadio 5 MW

5. Peringatan Satu Dasa Warsa Provinsi Gorontalo dan World Maize Conference.

Peringatan satu dasawarsa Provinsi Gorontalo pada tahun 2011 diperkirakan

memberikan efek positif bagi peningkatan kegiatan konsumsi masyarakat. World Maize

Conference yang akan dilaksanakan pada akhir Oktober 2011 dengan dihadiri tamu

undangan dari perwakilan negara eksportir jagung dunia diharapkan mampu memberikan

dorongan positif bagi perekonomian. Saat ini pemerintah provinsi telah berkoordinasi

dengan pengelola restoran-hotel untuk menyambut event besar tersebut melalui perbaikan

kualitas saran-prasarana hotel dan restoran.

6. Situasi politik daerah

Pada tahun 2011 direncanakan untuk dilaksanakan pemilihan Gubernur Gorontalo

untuk periode masa jabatan 2011-2016. Ekskalasi politik yang meningkat diharapkan dapat

terkendali secara aman dan tertib sehingga tidak mengganggu kegiatan perekonomian

daerah. Selama pemilu 2011, diperkirakan konsumsi akan meningkat seiring dengan

kegiatan kampanye calon Gubernur.

Sementara itu faktor resiko turut membayangi optimisme pertumbuhan tahun 2009. Faktor

resiko dimaksud ditampilkan dalam tabel berikut :

UPSIDE RISK DOWNSIDE RISK

• Realisasi kenaikan gaji pegawai dan

UMP

• Dampak cuaca ekstrim dapat

diminimalisir

• Kebijakan investasi mampu menarik

investor baru

• Kebijakan penyaluran kredit ke sektor riil

dan UMKM dapat berjalan sesuai

rencana bisnis bank

• Ketersediaan infrastruktur dan energi

yang mendukung investasi 2011.

• Koordinasi antar Provinsi & Kab/Kota

berjalan dengan baik

• Kondisi politik pemilihan Gubernur dapat

berjalan kondusif.

• Permasalahan distribusi dan distorsi

pasar dapat diminimalisir

Terhambatnya realisasi kenaikan gaji

pegawai dan UMP

Dampak cuaca ekstrim tidak dapat

diminimalisir

Kebijakan investasi belum mampu

menarik investor baru

Kebijakan moneter kontraktif menekan laju

pertumbuhan kredit sementara rencana

penyaluran kredit di sektor riil dan UMKM

tidak sesuai dengan target rencana bisnis

bank

Ketersediaan infrastruktur dan energi

masih terkendala

Koordinasi antar Provinsi & Kab/Kota

belum berjalan optimal

Kondisi pemilihan Gubernur tidak berjalan

kondusif.

Permasalahan distribusi dan distorsi pasar

Page 5: OUTLOOK EKONOMI BAB 7 - bi.go.id · PDF file- Pengembangan Bandara ... kondisi kelistrikan Gorontalo tahun 2011 ... - Pembangunan interkoneksi ke sistem Gorontalo ke sistem

BAB 7 OUTLOOK EKONOMI

BANK INDONESIA | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN IV-2010 63

7.1.2 OUTLOOK TRIWULANAN

Pertumbuhan ekonomi triwulan I-2011 diperkirakan berkisar 7,7 – 8,2% (y.o.y) lebih

rendah dibandingkan triwulan IV-2010. Kondisi ekonomi triwulan I-2011 akan terkesan

melambat mengingat basis pertumbuhan ekonomi triwulan I-2010 berada pada level yang

cukup tinggi di angka 8,78% (y.o.y).

Di sisi sektoral kondisi pertanian selama triwulan I-2011 diperkirakan memasuki

puncak panen yang didasarkan pada luas pertanaman September-November 2010 yang

terbesar dibandingkan beberapa triwulan sebelumnya. Sementara di sisi permintaan,

pertumbuhan konsumsi diperkirakan meningkat seiring dengan digelarnya peringatan satu

dasawarsa Provinsi Gorontalo.

Grafik 7.2

Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Triwulanan

Hasil survei kegiatan dunia usaha pada triwulan IV-2010 mengindikasikan bahwa

sektor dunia usaha masih optimis pada triwulan I-2011 walaupun dengan besaran

yang lebih rendah apabila dibandingkan triwulan sebelumnya. Optimisme tersebut

ditunjukkan oleh masih positifnya nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) hasil survei kegiatan

dunia usaha yang dilakukan pada triwulan IV-2010 sebelumnya. Pada triwulan I-2011

diperkirakan Gorontalo memasuki masa puncak panen. Produksi pertanian Januari – April

2011 untuk padi diperkirakan sebesar 145.007 ton jauh lebih baik dibandingkan produksi

September – Desember 2010 sebesar 43.777 ton. Sementara untuk jagung diperkirakan

sebesar 285.339 ton lebih baik dibandingkan kondiisi September – Desember 2010 sebesar

192.947 ton. Sementara itu kinerja sektor angkutan khususnya sub sektor angkutan udara

diperkirakan akan mengalami peningkatan seiring dengan masuknya Garuda Indonesia di

Gorontalo.

Page 6: OUTLOOK EKONOMI BAB 7 - bi.go.id · PDF file- Pengembangan Bandara ... kondisi kelistrikan Gorontalo tahun 2011 ... - Pembangunan interkoneksi ke sistem Gorontalo ke sistem

BAB 7 OUTLOOK EKONOMI

64 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN IV-2010| BANK INDONESIA

Disisi permintaan, kinerja konsumsi diperkirakan mulai menurun yang ditunjukkan

oleh nilai ekspektasi konsumen hasil survei Bank Indonesia. Indeks ekspektasi

konsumsi berada pada level 145,3 atau lebih rendah dibandingkan ekspektasi triwulan

sebelumnya yang tercatat 168,9. Kondisi ini menunjukkan bahwa optimisme masyarakat

dalam melakukan konsumsi pada triwulan kedepan akan berkurang.

Grafik 7.3 Grafik 7.4

Survei Kegiatan Dunia Usaha Survei Konsumen

Sementara itu kinerja konsumsi dan ekspor diperkirakan lebih baik dibandingkan

pada triwulan IV-2010. Kinerja ekspor akan kembali tumbuh seiring dengan produksi

jagung triwulan I-2011 yang diperkirakan meningkat. Perkembangan harga jagung domestik

dan internasional diharapkan memberikan daya dukung dunia usaha untuk meningkatkan

ekspornya. Disamping itu kegiatan ekspor kopra diharapkan juga mengalami pertumbuhan

mengingat harga komoditas minyak kelapa (kopra) di pasar domestik dan internasional terus

menunjukkan peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya.

Grafik 7.5 Grafik 7.6

Perkembangan Harga Jagung Perkembangan Harga Minyak Kelapa

Sementara itu kinerja konsumsi pemerintah dan swasta diperkirakan meningkat

selama triwulan I-2010. Kondisi tersebut seiring dengan kegiatan besar Pemerintah

Provinsi dalam rangka peringatan satu dasawarsa terbentuknya Provinsi Gorontalo yang

puncaknya akan digelar pada 16 Februari 2011.

Page 7: OUTLOOK EKONOMI BAB 7 - bi.go.id · PDF file- Pengembangan Bandara ... kondisi kelistrikan Gorontalo tahun 2011 ... - Pembangunan interkoneksi ke sistem Gorontalo ke sistem

BAB 7 OUTLOOK EKONOMI

BANK INDONESIA | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN IV-2010 65

7.2 OUTLOOK INFLASI

Sumber: Proyeksi Bank Indonesia Gorontalo

Grafik 7.7 Proyeksi Inflasi Tahunan (yoy) Provinsi Gorontalo (%)

Inflasi Gorontalo pada tahun 2011 diproyeksikan pada kisaran 7 ± 1% (yoy)

seiring dengan masih tingginya potensi tekanan inflasi kedepan. Inflasi Komoditas

Bahan Makanan (Volatile Food) diperkirakan masih menjadi penyumbang utama inflasi

daerah karena meningkatnya permintaan masyarakat, di sisi lain masih terdapat

permasalahan dalam produksi, tata niaga, distribusi dan gangguan cuaca ekstrim. Rencana

kebijakan Pemerintah Pusat untuk melakukan pembatasan subsidi BBM karena

kecenderungan kenaikan harga minyak dunia dapat memberi tekanan pada administered

price yang berpotensi meningkatkan inflasi 2011. Indikasi tekanan inflasi yang relatif tinggi

dapat ditunjukkan oleh hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha yang menunjukkan bahwa

ekspektasi harga jual oleh para produsen pada triwulan kedepan menunjukkan peningkatan.

Grafik 7.8 Ekspektasi Harga Jual

Sumber: SKDU, Bank Indonesia Gorontalo

Page 8: OUTLOOK EKONOMI BAB 7 - bi.go.id · PDF file- Pengembangan Bandara ... kondisi kelistrikan Gorontalo tahun 2011 ... - Pembangunan interkoneksi ke sistem Gorontalo ke sistem

BAB 7 OUTLOOK EKONOMI

66 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN IV-2010| BANK INDONESIA

7.3 PROSPEK PERBANKAN

Penghimpunan dana pihak ketiga melalui tabungan pada triwulan I-2011

diperkirakan akan mengalami peningkatan. Berbagai kegiatan yang dilakukan oleh

perbankan misalnya intensitas sosialisasi dan promosi serta adanya produk “TabunganKu”

dengan berbagai fasilitas kemudahan, diperkirakan cukup positif meningkatkan kesadaran

masyarakat untuk memanfaatkan produk perbankan yang selanjutnya mendorong

pertumbuhan dana pihak ketiga khususnya dalam bentuk tabungan. Selain itu, ekspektasi

masyarakat terhadap potensi kenaikan pendapatan pada 3 hingga 6 bulan mendatang, akan

turut meningkatkan jumlah tabungan, sebagaimana tercermin dari hasil survey konsumen

bulan Desember 2010 dimana indeks ekspektasi jumlah tabungan 6 bulan mendatang

adalah sebesar 115.

Adapun jumlah kredit diperkirakan masih akan mengalami peningkatan

meskipun relatif lebih rendah dibanding triwulan laporan. Hal ini salah satunya terlihat

dari hasil survei dunia usaha terhadap ekspektasi usaha dan situasi bisnis enam bulan

mendatang, dimana responden umumnya optimis masih cukup kondusif dengan nilai saldo

bersih sebesar 36%. Hal lainnya yang diperkirakan akan mendorong peningkatan kredit

adalah penyelesaian berbagai proyek yang telah dirintis sejak akhir triwulan IV-2010 antara

lain pembangunan ruko dan perumahan khususnya di Kota Gorontalo yang umumnya terkait

dengan pembiayaan atau kredit dari perbankan.

Sumber: Survei Konsumen & Kegiatan Dunia Usaha,

Bank Indonesia Gorontalo

Grafik 7.9 Grafik 7.10

Indeks Ekspektasi Tabungan 6 bulan yad Indeks Ekspektasi Situasi Bisnis

0

20

40

60

80

100

Sep Des Mar Juni Sep Des

2009 2010

Ekspektasi tabungan dalam 6 bulan yad

Ekspektasi tabungan dalam 6 bulan yad

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

Lebih Baik Sama Lebih Buruk Saldo Bersih

EKSPEKTASI SITUASI BISNIS 6 BULAN MENDATANG

EKSPEKTASI SITUASI BISNIS 6 BULAN MENDATANG

Page 9: OUTLOOK EKONOMI BAB 7 - bi.go.id · PDF file- Pengembangan Bandara ... kondisi kelistrikan Gorontalo tahun 2011 ... - Pembangunan interkoneksi ke sistem Gorontalo ke sistem

LAMPIRAN

1. MAKROEKONOMI REGIONAL

Tabel 1.A PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ATAS DASAR HARGA KONSTAN

TAHUN 2000 UNTUK PROVINSI GORONTALO (dalam jutaan rupiah)

Sisi Permintaan

Sisi Penawaran

Tabel 1.B PERTUMBUHAN ATAS DASAR HARGA KONSTAN TAHUN 2000 UNTUK PROVINSI GORONTALO

(dalam persen)

Sisi Permintaan

Sisi Penawaran

Sumber : BPS Prov. Gorontalo

I II III IV I II III IV

Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 468,554.30 479,928.08 502,656.80 503,256.26 1,954,395.45 519,781.38 546,905.22 579,340.60 615,388.70 2,261,415.89

Pengeluaran Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba 6,600.64 6,801.54 7,319.05 7,284.71 28,005.94 7,397.20 7,751.85 7,934.48 7,834.86 30,918.39

Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 228,903.64 253,896.50 282,639.50 316,842.83 1,082,282.47 257,619.45 286,452.64 319,783.80 359,567.76 1,223,423.65

Pembentukan Modal Tetap Bruto 225,808.66 231,846.75 247,303.20 267,096.83 972,055.44 228,748.60 244,262.90 262,781.92 286,938.92 1,022,732.34

Perubahan Stok (68,456.31) (81,357.95) (97,849.95) (198,005.23) (445,669.44) (72,223.32) (119,132.46) (159,815.77) (228,365.83) (579,537.37)

Ekspor Barang dan Jasa 100,657.74 105,038.60 100,093.60 103,622.45 409,412.40 104,818.96 110,994.57 118,845.65 95,707.01 430,366.19

Impor Barang dan Jasa 314,934.18 320,973.57 323,267.29 330,570.07 1,289,745.11 344,759.21 352,582.16 368,958.34 405,605.96 1,471,905.67

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 647,134.48 675,179.94 718,894.91 669,527.79 2,710,737.13 701,383.06 724,652.56 759,912.34 731,465.46 2,917,491.33

2010KOMPONEN2009

20092010

I II III IV I II III IV

1. PERTANIAN 199,867.15 208,963.24 220,032.12 172,006.97 800,869.47 202,910.92 211,788.25 222,714.91 196,262.44 833,676.52

2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 6,598.38 7,201.25 8,075.46 8,100.89 29,975.99 7,961.24 8,142.31 8,682.90 8,359.94 33,146.39

3. INDUSTRI PENGOLAHAN 49,541.55 50,217.76 54,645.14 54,674.27 209,078.72 55,015.76 55,404.57 58,447.51 58,625.45 227,493.29

4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 3,671.48 3,717.00 3,956.30 3,975.53 15,320.31 3,955.07 4,057.15 4,179.22 4,325.13 16,516.57

5. BANGUNAN 51,741.84 55,806.71 61,951.72 63,211.36 232,711.62 61,704.57 62,974.76 67,440.50 67,803.09 259,922.92

6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 89,093.06 91,504.41 96,618.96 96,677.34 373,893.76 97,125.44 100,459.16 106,849.22 107,653.33 412,087.14

7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 66,344.73 70,067.35 72,850.58 73,236.47 282,499.13 74,180.78 76,493.14 79,482.14 80,207.80 310,363.86

8. KEUANGAN, PERSEWAAN, & JS. PRSH. 56,112.23 57,160.68 60,347.79 60,994.17 234,614.87 60,803.88 62,593.54 65,824.82 66,410.89 255,633.14

9. JASA-JASA 124,164.08 130,541.17 140,416.72 136,651.22 531,773.19 137,724.96 142,740.17 146,291.19 141,895.20 568,651.52

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 647,134.48 675,179.94 718,894.91 669,527.79 2,710,737.13 701,382.61 724,653.05 759,912.40 731,543.26 2,917,491.33

2010SEKTOR2009

20092010

I II III IV I II III IV

Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 11.66 12.57 11.11 8.17 10.82 10.93 13.96 15.26 22.28 15.71

Pengeluaran Lembaga Nirlaba 9.81 8.01 9.63 4.74 7.97 12.07 13.97 8.41 7.55 10.40

Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 6.40 8.51 9.75 11.34 9.19 12.54 12.82 13.14 13.48 13.04

Pembentukan Modal Tetap Bruto 12.41 3.53 1.57 4.13 5.11 1.30 5.36 6.26 7.43 5.21

Ekspor Barang dan Jasa (6.18) (2.24) 5.69 (4.43) (2.02) 4.13 5.67 18.73 (7.64) 5.12

Impor Barang dan Jasa 23.81 42.34 10.13 5.15 18.57 9.47 9.85 14.13 22.70 14.12

PERTUMBUHAN EKONOMI KESELURUHAN 7.66 7.22 6.60 8.78 7.54 8.38 7.33 5.71 9.25 7.63

2010KOMPONEN2009

20092010

I II III IV I II III IV

1. PERTANIAN 7.74 5.42 (2.89) 5.18 3.49 1.52 1.35 1.22 14.10 4.10

2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 9.23 12.91 20.17 14.82 14.44 20.65 13.07 7.52 3.20 10.58

3. INDUSTRI PENGOLAHAN 6.38 2.32 4.76 1.48 3.66 11.05 10.33 6.96 7.23 8.81

4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 7.51 6.53 7.85 4.30 6.51 7.72 9.15 5.63 8.79 7.81

5. BANGUNAN 9.78 12.86 18.91 15.87 14.51 19.25 12.84 8.86 7.26 11.69

6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 7.60 8.20 10.35 8.46 8.67 9.02 9.79 10.59 11.35 10.22

7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 8.56 9.82 11.01 7.29 9.16 11.81 9.17 9.10 9.52 9.86

8. KEUANGAN, PERSEWAAN, & JS. PRSH. 6.92 7.23 10.95 11.00 9.06 8.36 9.50 9.08 8.88 8.96

9. JASA-JASA 7.00 7.49 11.82 13.60 10.02 10.92 9.34 4.18 3.84 6.93

PERTUMBUHAN EKONOMI KESELURUHAN 7.66 7.22 6.60 8.78 7.54 8.38 7.33 5.71 9.26 7.63

SEKTOR2009

20092010

2010

Page 10: OUTLOOK EKONOMI BAB 7 - bi.go.id · PDF file- Pengembangan Bandara ... kondisi kelistrikan Gorontalo tahun 2011 ... - Pembangunan interkoneksi ke sistem Gorontalo ke sistem

2. INFLASI

Tabel 2.A PERKEMBANGAN INFLASI PROVINSI GORONTALO

Tabel 2.B DISAGREGASI INFLASI PROVINSI GORONTALO

Tabel 2.C INFLASI KELOMPOK BARANG DAN JASA (YOY)

Sumber : BPS Prov. Gorontalo

DEC JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AUG SEPT OCT NOV DEC

UMUM 4.35 4.07 4.89 3.59 2.74 2.69 2.73 3.91 7.28 7.6 5.9 5.93 7.43

BAHAN MAKANAN 7.7 5.26 7.98 5.1 3.54 2.34 2.03 3.13 12.76 15.63 11.15 11.25 16.20

Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya 8.86 5.41 9.06 7.46 4.17 3.36 5.97 7.25 19.29 16.62 16.1 18.2 20.20

Daging dan Hasil-hasilnya -3.05 -4.86 -1.62 0.31 1.59 0.86 0.63 0.68 3.72 5.29 7.51 5.25 6.19

Ikan Segar 11.08 5.18 5.74 5.58 -0.55 -10.89 -8.8 -4.83 6.68 15.86 16.49 13.04 8.83

Ikan Diawetkan -7.72 0.75 8.67 10.14 7.56 7.8 9.94 6.66 8.44 8.01 6.04 8.26 6.86

Telur, Susu dan Hasil-hasilnya -4.55 -5.81 -2.3 -2.47 -4.7 -5.14 -2.91 -0.81 -1.01 -0.92 -1.5 -1.73 3.27

Sayur-sayuran -1 -7.25 8.55 25.92 10.17 21.99 30.25 -11.72 14.53 21.8 -11.06 -28.14 -0.96

Kacang - kacangan 10 11.58 10.85 4.09 1.65 6.85 9.04 9.65 10.77 4.57 2.09 8.7 14.95

Buah - buahan 21.68 29.04 40.99 27.79 24.31 24.21 -4.61 2.61 25.87 20.07 3.99 9.65 9.93

Bumbu - bumbuan 14.98 21.23 8.32 -17.84 9.74 44.9 26.78 47.83 43.11 49 34.51 53.96 77.12

Lemak dan Minyak 3.99 5.86 7.34 6.45 2.8 -8.82 -7.23 -7.61 -7.29 -7.73 -9.56 -6.32 -3.42

Bahan Makanan Lainnya 3.53 2.49 5.01 2.3 0.95 0.95 0.95 1.87 1.87 0.83 0.83 3.95 4.37

MAKANAN JADI,MINUMAN,ROKOK & TEMBAKAU 7.73 8.13 8.52 5.93 4.09 5.83 5.56 8.41 8.22 7.87 7.06 6.87 7.08

Makanan Jadi 2.18 2.13 2.13 2.13 2.14 2.21 2.21 2.42 2.97 1.57 1.55 1 1.00

Minuman yang Tidak Beralkohol 14.42 15.78 17.46 13.53 11.04 9.95 8.38 12.91 14.58 13.21 8.67 8.79 8.23

Tembakau dan Minuman Beralkohol 10.49 10.83 10.83 6.4 3.13 7.43 7.43 11.96 10.26 11.34 11.34 11.34 12.05

PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR 2.84 3.57 3.17 3.06 2.98 3.06 3.57 4.45 5.42 3.45 3.11 2.68 2.51

Biaya Tempat Tinggal 3.89 5.13 4.38 4.23 4.78 5.04 5.74 7.23 7.86 4.08 3.52 2.89 2.85

Bahan Bakar, Penerangan dan Air 0.05 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.04 0.07 3.11 3.11 3.11 3.08 3.08

Perlengkapan Rumahtangga 1.04 1.13 1.5 1.12 1.12 1.48 2.29 2.03 0.79 2.12 1.82 1.78 1.13

Penyelenggaraan Rumahtangga 4.06 4.08 4.14 4.35 0.85 0.04 0.25 0.47 0.65 1.68 1.84 1.46 0.57

SANDANG 3.06 2.63 0.42 -0.18 0.27 1.17 2.25 2.3 3.21 3.05 3.36 3.71 3.23

Sandang Laki-laki 0.21 0.23 0.23 0.23 0.23 0.23 0.46 0.39 3.68 3.43 3.43 3.72 3.79

Sandang Wanita 0.01 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.49 0.45 0.22 0.55 0.4 0.11 0.10

Sandang Anak-anak 0 0 0 0 0 0 0 0 0.75 0.75 0.79 2.3 2.30

Barang Pribadi dan Sandang Lain 17.61 14.86 1.87 -1.32 1.02 5.97 10.81 11.29 10.55 9.34 11.25 11.41 8.50

KESEHATAN 8.22 7.81 8.1 9.35 7.86 7.31 7.36 7.64 7.86 2.37 2.33 2.27 2.32

Jasa Kesehatan 31.53 31.53 31.53 31.53 31.53 31.53 31.53 31.53 31.53 0 0 0 0.00

Obat-obatan 8.74 8.7 9.45 15.78 9.54 8.05 7.94 8.11 8.11 7.23 6.82 6.9 6.86

Jasa Perawatan Jasmani 2.69 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.00

Perawatan Jasmani dan Kosmetika 1.48 1.12 1.36 1.24 0.88 0.5 0.63 1.07 1.48 1.65 1.73 1.58 1.68

PENDIDIKAN, REKREASI, DAN OLAHRAGA 0.57 0.53 0.28 0.36 0.18 0.35 0.35 0.47 0.52 0.41 0.51 0.51 0.51

Jasa Pendidikan 0 0 0 0 0 0 0 -0.13 -0.13 -0.13 -0.13 -0.13 -0.13

Kursus-kursus/Pelatihan 42.16 42.16 42.16 42.16 42.16 42.16 42.16 42.16 42.16 0 0 0 0.00

Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 0.78 0.93 0.51 0.51 0.08 0.62 0.62 1.82 1.98 2.22 2.22 2.15 2.15

Rekreasi -0.76 -0.93 -1.55 -1.29 -1.65 -1.36 -1.36 -1.36 -1.25 0.46 0.8 0.84 0.85

Olahraga -0.46 -0.46 -0.46 -0.46 -0.46 -0.46 -0.46 -0.46 -0.46 0.07 0.07 0 0.00

TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN -2.5 -0.97 -0.09 -0.06 -0.2 -0.36 -0.4 0.65 0.94 2.57 1.55 2.13 2.53

Transpor -3.06 -0.89 0.36 0.41 0.21 0.21 0.16 0.4 0.43 2.2 0.37 1.02 1.60

Komunikasi dan Pengiriman -1.83 -1.83 -1.83 -1.83 -1.83 -2.98 -2.98 -1.25 -0.12 1.71 2.98 3.72 3.72

Sarana dan Penunjang Transpor 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 1.78 1.78 12.79 13.9 14.08 14.08 13.63 13.63

Jasa Keuangan 0.34 0.34 0.34 0.34 0.34 0.34 0.34 0.34 0 0 0 0 0.00

Kelompok / Sub kelompok

2009 2010

DEC JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AUG SEPT OCT NOV DEC

Core Inflation 3.43% 3.89% 3.55% 3.32% 3.05% 3.09% 3.41% 4.46% 5.03% 3.40% 3.06% 2.87% 2.68%

Volatile Food 7.89% 5.31% 7.97% 5.05% 3.50% 2.28% 1.95% 3.09% 12.80% 15.71% 11.21% 11.28% 16.30%

Administered Price 1.63% 2.76% 3.35% 2.13% 1.07% 2.41% 2.39% 3.91% 4.17% 5.30% 4.49% 4.77% 5.25%

Disagregasi Inflasi (yoy)2009 2010

12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Umum 4.35% 4.07% 4.89% 3.59% 2.74% 2.69% 2.73% 3.91% 7.28% 7.60% 5.90% 5.93% 7.43%

1 Bahan makanan 7.70% 5.26% 7.98% 5.10% 3.54% 2.34% 2.03% 3.13% 12.76% 15.63% 11.15% 11.25% 16.20%

2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 1.69% 8.13% 8.52% 5.93% 4.09% 5.83% 5.56% 8.41% 8.22% 7.87% 7.06% 6.87% 13.43%

3 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar -6.31% 3.57% 3.17% 3.06% 2.98% 3.06% 3.57% 4.45% 5.42% 3.45% 3.11% 2.68% 12.53%

4 Sandang 0.00% 2.63% 0.42% -0.18% 0.27% 1.17% 2.25% 2.30% 3.21% 3.05% 3.39% 3.71% 6.39%

5 Kesehatan 8.22% 7.81% 8.10% 9.35% 7.86% 7.31% 7.36% 7.64% 7.86% 2.37% 2.33% 2.27% 2.32%

6 Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 0.57% 0.53% 0.28% 0.36% 0.18% 0.35% 0.35% 0.47% 0.52% 0.41% 0.51% 0.51% 0.51%

7 Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan -2.50% -0.97% -0.09% -0.06% -0.20% -0.36% -0.40% 0.65% 0.94% 2.57% 1.55% 2.13% 2.53%

2010No

Inflasi Tahunan 2009

Page 11: OUTLOOK EKONOMI BAB 7 - bi.go.id · PDF file- Pengembangan Bandara ... kondisi kelistrikan Gorontalo tahun 2011 ... - Pembangunan interkoneksi ke sistem Gorontalo ke sistem

3. PERBANKAN

Tabel 3.A

PERKEMBANGAN BANK UMUM PROVINSI GORONTALO

MAR JUN SEP DES MAR JUN SEP DES

Jumlah Bank umum 10 10 10 10 11 11 12 12

Jumlah kantor 58 59 60 65 66 66 74 74

Asset Bank Umum 2,482,231 2,601,819 2,835,580 2,904,673 3,032,713 3,282,757 3,460,909 3,948,917

DPK (Jutaan Rp) 1,850,958 1,860,937 1,867,702 1,823,599 1,836,064 1,987,339 2,063,241 2,050,722

Giro 307,986 331,795 296,879 253,202 334,492 384,186 412,236 269,746

Deposito 633,622 557,588 577,321 459,354 532,690 521,669 566,145 518,665

Tabungan 909,350 971,554 993,502 1,111,043 968,882 1,081,484 1,084,860 1,262,311

Kredit Sektoral - Outstanding (Jutaan Rp) 2,093,630 2,292,940 2,458,410 2,583,642 2,775,870 3,026,366 3,183,337 3,443,591

Pertanian 80,052 87,200 100,730 81,517 47,049 44,102 51,143 53,287

Pertambangan 2,700 2,525 1,849 1,886 123 694 1,363 1,303

Industri 31,329 32,490 28,176 18,357 18,660 18,629 18,395 23,919

Listrik, Gas & Air - - - - - 19 17 87

Konstruksi 46,446 59,973 86,084 69,701 102,703 98,713 118,318 83,179

Perdagangan 652,904 729,028 748,801 821,188 757,824 838,314 845,296 958,108

Angkutan 11,609 11,858 8,418 7,371 7,993 7,583 11,028 36,579

Jasa Dunia Usaha 27,236 29,243 24,207 29,998 27,613 13,906 4,444 6,619

Jasa Sosial 4,637 4,242 4,259 5,329 19,383 29,619 22,629 35,282

Lainnya 1,236,717 1,336,381 1,455,886 1,548,295 1,794,522 1,974,787 2,110,704 2,245,228

Kredit - Berdasarkan Bank Pelapor (Jutaan Rp)2,093,630 2,292,940 2,458,410 2,583,642 2,775,870 3,026,366 3,183,337 3,443,591

Investasi 111,907 136,338 145,917 153,781 169,737 181,673 203,553 323,917

Modal Kerja 774,563 842,335 880,504 899,179 944,593 1,003,778 1,020,235 1,099,857

Konsumsi 1,207,160 1,314,267 1,431,989 1,530,682 1,661,540 1,840,915 1,959,549 2,019,817

Kredit UMKM -Plafon s.d. 5 M (Jutaan Rp) 1,364,910 1,434,461 1,522,032 1,514,132 2,308,435 2,534,219 2,704,187 2,956,691

L D R (%) - Berdasarkan Bank Pelapor 113.11 123.21 131.63 141.68 151.19 152.28 154.29 167.92

Pendapatan Bunga 91,094 188,661 292,953 404,837 142,267 303,394 470,972 541,072

Beban Bunga 22,579 45,455 65,631 84,098 34,324 80,172 129,279 83,678

NIM 68,515 143,206 227,322 320,739 107,943 223,222 341,693 457,394

Pendapatan Operasional - - - - 153,719 329,215 509,667 595,769

Beban Operasional - - - - 82,583 176,523 275,902 290,907

Rasio BOPO - - - #DIV/0! 53.72 53.62 54.13 48.83

NPLs Gross sektoral (Jutaan Rp) 63,523 72,733 79,068 58,101 66,121 61,465 60,523 70,898

Pertanian 2,658 2,757 3,757 1,676 1,953 1,108 3,298 2,644

Pertambangan - - - 3 3 - -

Industri 3,914 4,463 4,540 3,419 1,912 1,188 979 488

Listrik, Gas & Air - - - - - - - -

Konstruksi 4,292 3,082 3,449 2,004 3,529 3,360 2,665 4,002

Perdagangan 29,239 35,216 40,561 27,576 31,204 31,434 28,962 39,801

Angkutan 573 642 763 696 132 98 77 308

Jasa Dunia Usaha 1,115 1,760 1,032 323 1,217 754 250 181

Jasa Sosial 269 130 343 248 803 1,106 1,000 1,031

Lainnya 21,463 24,683 24,623 22,159 25,368 22,414 23,292 22,443

Rasio NPLs Gross sektoral (%) 3.03 3.17 3.22 2.25 2.38 2.03 1.90 2.06

Pertanian 3.32 3.16 3.73 2.06 4.15 2.51 6.45 4.96

Pertambangan 0.00 0.00 0.00 0.00 2.44 0.43 - -

Industri 12.49 13.74 16.11 18.63 10.25 6.38 5.32 2.04

Listrik, Gas & Air 0.00 0.00 0.00 0.00 1.00 0.00 - -

Konstruksi 9.24 5.14 4.01 2.88 3.44 3.40 2.25 4.81

Perdagangan 4.48 4.83 5.42 3.36 4.12 3.75 3.43 4.15

Angkutan 4.94 5.41 9.06 9.44 1.65 1.29 0.70 0.84

Jasa Dunia Usaha 4.09 6.02 4.26 1.08 4.41 5.42 5.63 2.73

Jasa Sosial 5.80 3.06 8.05 4.65 4.14 3.73 4.42 2.92

Lainnya 1.74 1.85 1.69 1.43 1.41 1.14 1.10 1.00

Sumber : LBU

20102009KOMPONEN

Sumber: Laporan Bulanan Bank Umum - Bank Indonesia

Page 12: OUTLOOK EKONOMI BAB 7 - bi.go.id · PDF file- Pengembangan Bandara ... kondisi kelistrikan Gorontalo tahun 2011 ... - Pembangunan interkoneksi ke sistem Gorontalo ke sistem

Tabel 3.A PERKEMBANGAN BPR PROVINSI GORONTALO

MAR JUN SEP DES MAR JUN SEP DES

Jumlah BPR 4 4 4 4 4 4 4 4

Jumlah kantor BPR 9 8 8 8 8 8 9 7

ASSET (Jutaan Rp) 20,437 21,833 22,711 23,719 25,882 30,444 31,333 32,698

DPK (Jutaan Rp) 8,096 9,076 9,772 10,453 11,306 12,330 9,136 13,939

Deposito 4,307 4,512 4,982 5,620 6,766 7,175 5,407 8,109

Tabungan 3,789 4,564 4,790 4,833 4,540 5,155 3,728 5,830

Kredit - Berdasarkan Bank Pelapor (Jutaan Rp) 16,007 19,063 20,732 19,780 20,303 20,759 20,640 20,343

Investasi 403 353 468 433 395 402 400 377

Modal Kerja 10,627 12,840 13,654 12,656 12,629 12,510 12,293 12,208

Konsumsi 4,977 5,870 6,610 6,691 7,279 7,846 7,947 7,758

Kredit Sektoral - Outstanding (Jutaan Rp) - Klasifikasi Lama 16,007 19,063 20,732 19,780 20,303 20,759 20,640

Pertanian 326 437 410 368 337 338 301

Industri 381 402 352 318 331 322 313

Perdagangan, Restoran dan Hotel 7,918 9,726 10,642 10,030 9,873 9,846 9,431

Jasa-jasa 2,148 2,489 2,427 2,199 2,309 2,227 2,466

Lainnya 5,235 6,008 6,901 6,865 7,454 8,026 8,129

Kredit Sektoral - Outstanding (Jutaan Rp) - Berdasarkan Klasifikasi Baru 21,002

Pertanian, Perburuan dan Kehutanan 244

Perikanan 108

Pertambangan dan Penggalian 56

Industri Pengolahan 278

Listrik, Gas dan Air 16

Konstruksi -

Perdagangan Besar dan Eceran 8,956

Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum 154

Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi 548

Perantara Keuangan 40

Real Estate 233

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 23

Jasa Pendidikan 5

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial -

Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan Lainnya 644

Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga 445

Kegiatan Usaha Yang belum Jelas Batasannya 836

Rumah Tangga 4,691

Bukan Lapangan Usaha Lainnya 3,067

Kredit UMKM -Plafon s.d. 5 M (Jutaan Rp) 16,007 19,063 20,732 19,780 20,303 20,759 20,640 20,343

L D R (%) - Berdasarkan Bank Pelapor 197.71 210.04 212.15 189.22 179.57 168.36 225.92 145.94

NPLs Gross sektoral (Jutaan Rp) 2,561 3,422 4,082 3,734 3,860 3,639 4,207 -

Pertanian 73 142 141 124 N/A 132 149

Industri 35 47 54 50 N/A 36 47

Perdagangan, Restoran dan Hotel 1,761 2,639 2,808 2,801 N/A 2,622 3,015

Jasa-jasa 310 267 491 386 N/A 357 373

Lainnya 381 326 587 372 N/A 492 624

NPLs Gross sektoral (Jutaan Rp) - Berdasarkan Klasifikasi Baru 4,978

Pertanian, Perburuan dan Kehutanan 143

Perikanan 20

Pertambangan dan Penggalian 4

Industri Pengolahan 62

Listrik, Gas dan Air 16

Konstruksi -

Perdagangan Besar dan Eceran 2,978

Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum 13

Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi 69

Perantara Keuangan -

Real Estate -

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 3

Jasa Pendidikan -

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial -

Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan Lainnya 232

Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga 13

Kegiatan Usaha Yang belum Jelas Batasannya 370

Rumah Tangga 48

Bukan Lapangan Usaha Lainnya 1,008

Rasio NPLs Gross sektoral (%) 16.00 17.95 19.69 18.88 19.01 17.53 20.38

Pertanian 22.44 32.55 34.51 33.72 N/A 39.10 49.38

Industri 9.20 11.71 15.29 15.81 N/A 11.20 15.17

Perdagangan, Restoran dan Hotel 22.24 27.13 26.39 27.93 N/A 26.63 31.96

Jasa-jasa 14.42 10.74 20.25 17.57 N/A 16.03 15.11

Lainnya 7.29 5.43 8.51 5.43 N/A 6.13 7.68

Rasio NPLs Gross sektoral (%) 23.7

Pertanian, Perburuan dan Kehutanan 58.7

Perikanan 18.2

Pertambangan dan Penggalian 6.3

Industri Pengolahan 22.4

Listrik, Gas dan Air 100.0

Konstruksi -

Perdagangan Besar dan Eceran 33.2

Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum 8.6

Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi 12.6

Perantara Keuangan -

Real Estate -

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 11.7

Jasa Pendidikan -

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial -

Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan Lainnya 36.0

Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga 2.8

Kegiatan Usaha Yang belum Jelas Batasannya 44.2

Rumah Tangga 1.0

Bukan Lapangan Usaha Lainnya

KOMPONEN20102009

Sumber: Laporan BPR - Bank Indonesia

Page 13: OUTLOOK EKONOMI BAB 7 - bi.go.id · PDF file- Pengembangan Bandara ... kondisi kelistrikan Gorontalo tahun 2011 ... - Pembangunan interkoneksi ke sistem Gorontalo ke sistem

DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN

Inflasi Kecenderungan kenaikan harga barang dan jasa secara

umum dan bersifat persisten. Perubahan (laju) inflasi

umumnya diukur dengan melihat perubahan harga pada

sejumlah barang dan jasa yang dikonsumsi oleh

masyarakat, seperti tercermin pada perkembangan indeks

harga konsumen (IHK). Berdasarkan faktor penyebabnya,

inflasi dapat dipengaruhi baik dari penawaran maupun dari

permintaan.

Food Inflation Inflasi yang disebabkan oleh perubahan harga dari jenis

barang-barang makanan.

Administered Inflation Inflasi yang disebabkan oleh perubahan harga sekelompok

barang yang harganya diatur/ dikendalikan oleh pemerintah,

seperti: BBM, Tarif listrik, telpon, dll.

Traded Inflation Inflasi yang diukur berdasarkan perubahan harga kategori

barang yang dapat diperdagangkan secara international.

Inflation Month to Month Perbandingan atau nisbah indeks harga konsumen pada

bulan yang diukur dengan IHK pada bulan sebelumnya

(inflasi bulanan), dan sering disingkat (m-t-m)

Inflasi Year to Date Inflasi kumulatif merupakan inflasi yang mengukur

perbandingan harga (nisba) perubahan harga indeks

konsumen bulan bersangkutan dibandingkan akhir bulan

pada tahun sebelumnya, sehingga merupakan angka total

dan disingkat (y-t-d)

Inflasi Year on Year Atau inflasi tahunan adalah Inflasi yang mengukur

perbandingan harga (nisbah) perubahan harga indeks

konsumen bulan bersangkutan dibandingkan IHK pada

bulan yang sama tahun sebelumnya, atau sering disingkat

(Y-o-Y)

Inflasi Quarter to Quarter Atau inflasi triwulan adalah inflasi yang mengukur

perbandingan harga (nisbah)/perubahan indeks harga

konsumen pada akhir triwulan yang bersangkutan

dibandingkan IHK akhir triwulan sebelumnya, atau sering

disebut (q-t-q)

Page 14: OUTLOOK EKONOMI BAB 7 - bi.go.id · PDF file- Pengembangan Bandara ... kondisi kelistrikan Gorontalo tahun 2011 ... - Pembangunan interkoneksi ke sistem Gorontalo ke sistem

PDB dan PDRB Atau produk domestik bruto, sedangkan untuk skala daerah

(kota/kebupaten) disebut PDRB (produk domestik regional

bruto)

Pertumbuhan Year on

Year

Atau pertumbuhan tahunan adalah pertumbuhan yang

mengukur perbandingan PDRB atas dasar harga konstan

triwulan laporan dibandingkan PDRB atas dasar harga

konstan triwulan yang sama tahun sebelumnya, atau sering

disingkat (Y-o-Y)

Pertumbuhan Melambat Pertumbuhan tahunan masih menunjukkan nilai positif

namun lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya

M1 Disebut sebagai narrow money (uang beredar dalam arti

sempit), terdiri dari uang kartal dan uang giral

M2 Disebut broad money atau uang beredar dalam arti luas,

merupakan indicator tingkat likuiditas perekonomian, terdiri

dari uang kartal, uang giral dan uang kuasi (tabungan dan

deposito baik dalam mata uang rupiah maupun asing).

Mo Disebut uang primer (base money) merupakan kewajiban

otoritas moneter (di dalam neraca bank sentral), terdiri dari

uang kartal pada bank umum dan masyarakat ditambah

dengan saldo giro bank umum dan masyarakat dibank

sentral.

Uang Kartal Uang kertas dan uang logam yang berlaku, tidak termasuk

uang kas pada kas negara (KPKN) dan bank umum.

Uang Giral Terdiri dari rekening giro masyarakat masyarakat dibank,

kiriman uang, simpanan berjangka dan tabungan yang

sudah jatuh tempo yang seluruhnya merupakan simpanann

penduduk dalam rupiah pada sistem moneter.

NIM Singkatan dari Net Interest Margin adalah selisih antara

pendapatan bunga yang diperoleh oleh bank dengan biaya

bunga yang harus dibayar.

NPLs Singkatan dari non performing loan disebut juga kredit

bermasalah, dengan kolektibiltas kurang lancar (3),

diragukan(4) dan macet (5) menurut ketentuan BI.

Page 15: OUTLOOK EKONOMI BAB 7 - bi.go.id · PDF file- Pengembangan Bandara ... kondisi kelistrikan Gorontalo tahun 2011 ... - Pembangunan interkoneksi ke sistem Gorontalo ke sistem

Restrukturisasi kredit Upaya yang dilakukan bank dalam kegiatan usaha

perkreditan agar debitur dapat memenuhi kewajibannya

yang dilakukan antara lain dengan melalui : restrukturisasi,

re-scheduling atau konversi kepemilikan.

UMKM Singkatan dari Sektor Usaha Mikri, Kecil Menengah yang

mempunyai skala pinjaman antara Rp50 Juta s/d Rp 5

Milyar.

UYD

Singkatan dari uang yang diedarkan, adalah uang

kartalyang berada dimasyarakat ditambah dengan uang

yang berada di kas bank.

Inflow Uang kartal yang masuk ke BI, melalui kegiatan setoran

yang dilakukan oleh bank umum.

Outflow Uang kartal yang keluar dari BI melaui proses penarikan

uang tunai bank umum dari giro di BI atau pembayaran

tunai melalui BI.

Netflow Selisih antara outflow and inflow.

PTTB Pemberian tanda tidak berharga, adalah bagian dari

kegiatan untuk menarik uang yang sudah tidak layak edar,

sehingga uang yang disediakan oleh BI tersebut dapat

berada dalm kondisi layak dan segar (fit for circulation)

untuk bertransaksi.