otonomi desa berdasarkan undang-undang nomor 6...

20

Upload: others

Post on 14-Aug-2021

1 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: OTONOMI DESA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 …erepo.unud.ac.id/id/eprint/19670/1/2447c5194d0cf67... · pembelaan dalam persidangan perkara pidana di indonesia joshu amich el djami,
Page 2: OTONOMI DESA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 …erepo.unud.ac.id/id/eprint/19670/1/2447c5194d0cf67... · pembelaan dalam persidangan perkara pidana di indonesia joshu amich el djami,

1. Vol. 06, No. 02, Maret 2018

Published: 2018-03-15

Articles

1. AKIBAT HUKUM ATAS KEBIJAKAN YANG DIKELUARKAN OLEH PEJABAT PELAKSANA

TUGAS SEMENTARA DALAM MENJALANKANTUGASNYA SELAKU KEPALA DAERAH Ni

Putu Ega Maha Wiryanthi, Anak Agung Ngurah Wirasila 1-5 PDF

2. EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

PERLINDUNGAN ANAK DALAM ASPEK HAK ANAK ATAS PENDIDIKAN Ida Ayu Rhadana

Satvikarani M, A.A. Sri Utari 1-10 PDF

3. ANALISA YURIDIS KETINGGIAN BANGUNAN DITINJAU DARI PERATURAN DAERAH

KOTA DENPASAR NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG BANGUNAN GEDUNG Ni Made

Apriana Putri, I Putu Sudarma Sumadi 1-5 PDF

4. PERANAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI BALI MENJALANKAN

FUNGSI LEGISLASI DAN PENGAWASAN DALAM RANGKA MEMBERIKAN

PERLINDUNGAN TERHADAP ANAK DI PROVINSI BALI I Gusi Made Agus Putra Yuda, Dewa

Gede Rudy 1-5 PDF

5. EKSISTENSI KLEMENSI SEBAGAI IMPLEMENTASI HAK TERDAKWA UNTUK MELAKUKAN

PEMBELAAN DALAM PERSIDANGAN PERKARA PIDANA DI INDONESIA Joshua Michael

Djami, I Putu Sudarma Sumadi 1-5 PDF

6. KEDAULATAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA ATAS WILAYAH UDARA KEPULAUAN

NATUNA BERDASARKAN CHICAGO CONVENTION 1944 Agus Efendi, I Wayan Windia 1-

5 PDF

7. PENGATURAN HUKUM TERHADAP PENATAAN RUANG DI KOTA DENPASAR DALAM

MENGIMPLEMENTASIKAN FUNGSI SOSIAL TANAH DARI PERSPEKTIF AGRARIA Desak

Putri Tri Rahayu, I Ketut Tjukup 1-5 PDF

8. EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK HOTEL

DI KABUPATEN BANGLI I Dewa Agung Yuda Tri Adnyana, Putu Gede Arya Sumerthayasa, I

Ketut Suardita 1-5 PDF

9. PENERAPAN PENJATUHAN HUKUMAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL

BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 53 TAHUN 2010 DI KOTA

DENPASAR Luh Gede Diah Oktarini Dewi, I Made Arya Utama, I Ketut Suardita 1-5 PDF

10. PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TENAGA KERJA ASAL INDONESIA TERKAIT

TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG BERDASARKAN HUKUM NASIONAL DAN

HUKUM INTERNASIONAL Adi Suhendra Purba T., Putu Tuni Cakabawa Landra 1-5 PDF

11. WEWENANG PAKSAAN PEMERINTAHAN (BESTUURSDWANG) (KAJIAN BERDASARKAN

PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG

BANGUNAN GEDUNG) Margareta Nopia Merry Venita Jarmani, I Gusti Ngurah Wairocana, I

Ketut Sudiarta 1-15 PDF

Page 3: OTONOMI DESA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 …erepo.unud.ac.id/id/eprint/19670/1/2447c5194d0cf67... · pembelaan dalam persidangan perkara pidana di indonesia joshu amich el djami,

12. UPAYA PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DALAM PENANGGULANGAN

TUNGGAKAN PAJAK HOTEL I Gusti Agung Ngurah Prawira Kukuh, Putu Gede Arya

Sumerthayasa, I Ketut Suardita PDF

13. SEGI-SEGI HUKUM LAUT INTERNASIONAL DALAM PENYELESAIAN SENGKETA ANTARA

JEPANG DAN CINA NI PUTU MONA CHERRY HITOMI, I MADE PASEK DIANTHA, MADE

MAHARTA YASA 1-15 PDF

14. TAHAP PERUBAHAN STATUS KELURAHAN MENJADI DESA BERDASARKAN

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PENATAAN

DESA I Gusti Ngurah Agung Angga Pratama Putra, Made Subha Karma Resen PDF

15. TH E PLIG HT OF R OHI NG YA M US LIMS : TH E PR OTECTION OFWORLD’S M OS T

PERSECUTED MINORITIES UNDER INTERNATIONAL LAW Alia Yofira Karunian, Ida Bagus

Wyasa Putra PDF

16. KAJIAN YURIDIS PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA DALAM KAITANYA DENGAN

OTONOMI DESA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014

TENTANG DESA I Putu Eva Ardiana, I Ketut Tjukup PDF

17. ANALISIS YURIDIS HAK IMUNITAS DPR DITINJAU DARI PRESPEKTIF PRINSIP NEGARA

HUKUM A. A. Sagung Istri Agung Andryani, Komang Pradnyana Sudibya PDF

18. IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM PERUMAHAN RAKYAT

NOMOR 02/PRT/M/2016 TENTANG PENINGKATAN KUALITAS PERUMAHAN KUMUH

DAN PERMUKIMAN KUMUH DI KOTA DENPASAR I Gusti Ngurah Gede Permana Putra, I

Wayan Parsa, I Ketut Suardita PDF

19. POLITIK HUKUM UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 1999 PASCA PUTUSAN

MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 35/PUU-X/2012 Bagus Hermanto, Dewa Gde Rudy,

Komang Pradnyana Sudibya PDF

20. IMPLIKASI YURIDIS BERLAKUNYA UNDANG – UNDANG NOMOR 30 TAHUN 2014

TENTANG ADMINISTRASI PEMERINTAHAN TERHADAP KEPUTUSAN TATA USAHA

NEGARA A. A. Gde Agung Dananjaya, I Putu Sudarma Sumadi 1-5 PDF

21. PERLUASAN KEWENANGAN OMBUDSMAN UNTUK MEMILIKI KEWENANGAN

MENGADILI DIKAJI DENGAN MENGGUNAKAN TEORI SELF AUXILARY BODIES Ni Putu

Diah Chandra Paramita, Ni Luh Gede Astariyani PDF

22. EFEKTIFITAS PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 7 TAHUN 2013

TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DI KANTOR WALIKOTA DENPASAR Dewa Gde Ary

Wicaksana, Anak Agung Ngurah Wirasila PDF

23. IMPLIKASI AKTIVITAS PRAMUWISATA ILEGAL TERHADAP ASPEK KEPARIWISATAAN DI

BALI DITINJAU DARI PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 5 TAHUN 2016

TENTANG PRAMUWISATA Putu Indra Dananjaya Putra, I Ketut Suardita, Cokorde Dalem

Dahana PDF

24. POLA BAGI HASIL PAJAK PROVINSI DENGAN DAERAH KABUPATEN / KOTA DI BALI

TERKAIT PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG

PENETAPAN PEMBERIAN SEBAGIAN HASIL PENERIMAAN PAJAK PROVIMSI BALI

KEPADA KABUPATEN / KOTA Putu Aryandhi Pradnyana, Gede Putra Ariana PDF

25. EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 23 TAHUN 2013

TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP TERKAIT

PENYIMPANAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN I Putu Yoko Sunarmayasa, I

Nyoman Suyatna, Ni Gusti Ayu Dyah Satyawati PDF

Page 4: OTONOMI DESA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 …erepo.unud.ac.id/id/eprint/19670/1/2447c5194d0cf67... · pembelaan dalam persidangan perkara pidana di indonesia joshu amich el djami,

PDF

36. Implementasi Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 26 Tahun 2013 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah I Wayan Yoga Surastika, I Gusti Ngurah Wairocana, I Ketut

Sudiarta PDF

PDF

38. IMPLEMENTASI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

PENGELOLAAN KAWASAN PURA AGUNG BESAKIH I Kadek Suwawa Kiki Kesuma Dewa, I

Ketut Sudiarta PDF

26. PELAKSANAAN BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN TERHADAP

TANAH WARIS DI KABUPATEN BADUNG Ida Purnama Sari, I Wayan Parsa, I Ketut

Suardita PDF

27. KEWENANGAN PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DALAM MENSERTIFIKATKAN

ASET DAERAH BERDASARKAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 1

TAHUN 2009 Ida Ayu Made Dewi Antari, Putu Gede Arya Sumerthayasa, Cokorda Dalem

Dahana PDF

28. UPAYA PENCEGAHAN PEREDARAN DAN PENJUALAN MINUMAN BERALKOHOL DI

KABUPATEN KLUNGKUNG BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN

NOMOR 6 TAHUN 2015 I Putu Adi Sentana Janantara, I Wayan Parsa, I Ketut Suardita PDF

29. PERANAN UNITED NATIONS HIGH COMMISSIONER FOR REFUGEES DALAM

PENANGANAN PENGUNGSI SURIAH DI UNI EROPA Anak Agung Sagung Mahandhani

Krisna, Putu Tuni Cakabawa Landra PDF

30. PERTANGGUNGJAWABAN KOMANDO ATAU ATASAN MENURUT INTERNATIONAL

CRIMINAL TRIBUNAL FOR THE FORMER YUGOSLOVIA DALAM KASUS KEJAHATAN

PERANG YANG ILAKUKAN OLEH ZLATKO ALEKSOVKI DI BOSNIA Kadek Derik Yunita Sari,

Gde Made Swardhana PDF

31. YURISDIKSI INTERNATIONAL CRIMINAL TRIBUNAL FOR RWANDA DALAM MENGADILI

KEJAHATAN TERHADAP KEMANUSIAAN DAN GENOSIDA YANG DILAKUKAN OLEH

FERDINAND NAHIMANA Veronica Novinna, Gde Made Swardhana 1-6 PDF

32. 1KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM KEJELASAN STATUS TENAGA HONORER SETELAH

BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL

NEGARA Putri Aldila, I Ketut Suardita 1-12 PDF

33. PENEGASAN BATAS WILAYAH DESA DI KOTA DENPASAR Ni Luh Dyah Pranaswari Satrya,

Anak Agung Gde Oka Parwata 1-14 PDF

34. Penyanderaan (Gijzeling) Kepada Penunggak Pajak Yang Dilakukan Oleh Direktorat

Jendral Pajak Putu Mahanta Pradana Putra, Dewa Gede Rudy 1-14 PDF

35. PENGATURAN KEBIJAKAN BEBAS VISA KUNJUNGAN DALAM RANGKA

MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE INDONESIA Ni

Wayan Sri Ertami Damayanti, Ngakan Ketut Dunia 1-5

37. PENGATURAN HUKUM TINDAK PIDANA NARKOTIKA SEBAGAI KEJAHATAN TRANS

NASIONAL DI KAWASAN ASIA TENGGARA Ni Putu Nita Mutiara Sari, Suatra Putrawan

39. KONSEKUENSI YURIDIS TERHADAP ADDENDUM NASKAH PERJANJIAN HIBAH

DAERAH YANG TELAH DITANDA TANGANI Dewa Ayu Made Nita Fitrianingrat, I Ketut

Markeling 1-14 PDF

40. KAJIAN TERHADAP LEMBAGA PENGAWAS PENGELOLAAN DANA DESA DITINJAU DARI

PERSPEKTIF HUKUM KEUANGAN NEGARA Ni Kadek Lisna Adnyani Dewi, I Ketut Rai

Setiabudhi 1-16 PDF

Page 5: OTONOMI DESA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 …erepo.unud.ac.id/id/eprint/19670/1/2447c5194d0cf67... · pembelaan dalam persidangan perkara pidana di indonesia joshu amich el djami,

41. PERUBAHAN STATUS PERKAWINAN DI DALAM KTP ELEKTONIK DITINJAU DARI

UNDANG-UNDANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN Ni Kadek Dessi Dwi Yanti, Cokorda

Istri Anom Pemayun 1-14 PDF

1.

Page 6: OTONOMI DESA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 …erepo.unud.ac.id/id/eprint/19670/1/2447c5194d0cf67... · pembelaan dalam persidangan perkara pidana di indonesia joshu amich el djami,

1

WEWENANG PAKSAAN PEMERINTAHAN (BESTUURSDWANG)

(KAJIAN BERDASARKAN PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG

BANGUNAN GEDUNG)*

Oleh: Margareta Nopia Merry Venita Jarmani**

I Gusti Ngurah Wairocana*** I Ketut Sudiarta****

Program Kekhususan Hukum Administrasi Negara Fakultas Hukum Universitas Udayana

ABSTRAK: Paksaan Pemerintahan (Bestuursdwang) merupakan tindakan nyata dari

pemerintah untuk mengakhiri pelanggaran norma hukum oleh warga negara

dan mengembalikannya pada keadaan semula. Pemerintah memiliki wewenang

untuk melaksanakan bestuursdwang, namun wewenang tersebut tentunya dibatasi. Pembatasan wewenang tersebut tentu berguna untuk menghindari

tindakan sewenang-wenang dari pemerintah yang acapkali tidak

memperhatikan batasan dari kewenangannya. Sebelum pelaksanaan

bestuursdwang terdapat syarat yang harus dipenuhi. Penulis mengkaji salah

satu peraturan daerah yang memuat ketentuan terkait bestuursdwang yakni

Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 5 Tahun 2015 tentang Bangunan

Gedung. Pentingnya penelitian ini, untuk mengetahui batas dari wewenang

paksaan pemerintahan.

Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif yang menggunakan

pendekatan Perundang-undangan dan pendekatan Analisis Konsep Hukum.

Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini berasal dari hasil data

primer bersumber dari peraturan perundang-undangan dan data sekunder

bersumber dari kepustakaan.

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa bestuursdwang

sebagai kewenangan bebas pada Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 5

Tahun 2015 tentang Bangunan Gedung dibatasi oleh peraturan perundang-

undangan dan asas-asas umum pemerintahan yang baik (AAUPB). Selain itu,

sebelum pelaksanaan bestuursdwang terdapat syarat yang harus dipenuhi,

yaitu adanya peringatan tertulis. Peringatan tertulis tersebut dikeluarkan oleh Pemerintah dalam bentuk keputusan tata usaha negara (KTUN) sehingga dapat

menimbulkan akibat hukum.

Kata kunci : Paksaan Pemerintahan, Pembatasan Wewenang, Peringatan

Tertulis, Keputusan Tata Usaha Negara (KTUN).

* makalah ini merupakan inti sari dari skripsi.

** Margareta Nopia Merry Venita Jarmani adalah mahasiswa Fakultas Hukum

Universitas Udayana. Korespondensi: [email protected] *** I Gusti Ngurah Wairocana adalah dosen Fakultas Hukum Universitas

Udayana.

**** I Ketut Sudiarta adalah dosen Fakultas Hukum Universitas Udayana.

Page 7: OTONOMI DESA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 …erepo.unud.ac.id/id/eprint/19670/1/2447c5194d0cf67... · pembelaan dalam persidangan perkara pidana di indonesia joshu amich el djami,

2

ABSTRACT: The Government Coercion (Bestuursdwang) is the real action of government to a violation of legal norm by citizen and return to its original state. Government has authority to doing bestuursdwang, but that authority absolutely limited. Limitation of that authority absoulutely useful to avoid the arbitrary action of government that often not paying attention the limits of his authority. Before implementation of bestuursdwang there are conditions that must be met. The autors review one of the local regulations that contain related provisions bestuursdwang that Local Regulation of Denpasar City Number 5 of 2015 about building buildings.

The important think of this research to know the limits of government coercive powers. This research is normative legal research using the statute approach and analytical & conceptual approach. A data source that used in this research derived from primary data results derived from legislation and secondary data sourced from the literature.

From this research can be concluded that bestuursdwang as free authority on Local Regulation of Denpasar City Number 5 of 2015 about building buildings limited by laws and regulations and the general principles of the good governance. In addition, prior to implementation of bestuursdwang there is a requirement that must be fulfilled that is written warning. Such written warning are issued by the government in the form of state administrative decisions so as to have legal concequnces.

Keywords : the Government Coercion, The Limitation of Authority, The

Written Warning, The State of Administrative Decisions.

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Segala tindakan Pemerintah harus berdasarkan hukum,

baik hukum tertulis maupun tidak tertulis.1 Pemerintah juga wajib

melindungi masyarakat dan memiliki kewenangan untuk turut

campur dalam kegiatan sosial masyarakat.2 Dalam melaksanakan

tugasnya, Pemerintah acapkali melakukan perbuatan yang disebut

dengan tindak atau perbuatan pemerintahan. Menurut Van

Vollenhoven, “perbuatan pemerintah (bestuurshandeling) adalah

pemeliharaan kepentingan negara atau rakyat secara spontan dan

1. Zairin harahap, 1997, Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara, PT

RajaGrafindo Persada, Jakarta, h.1. 2. SF. Marbun dan Moh. Mahfud MD, 2011, Pokok-Pokok Hukum

Administrasi Negara, Liberty, Yogyakarta, h. 52.

Page 8: OTONOMI DESA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 …erepo.unud.ac.id/id/eprint/19670/1/2447c5194d0cf67... · pembelaan dalam persidangan perkara pidana di indonesia joshu amich el djami,

3

tersendiri oleh penguasa tinggi dan rendah (prinsip hierarkhi).”3

Bestuursdwang atau paksaan pemerintahan merupakan salah

satu bentuk tindakan nyata dari pemerintah untuk mengakhiri

pelanggaran dan membalikan pada keadaan semula.4

Bestuursdwang merupakan salah satu bentuk dari sanksi

administratif. Sanksi administratif adalah perangkat sarana

hukum administratif yang bersifat pembebanan

kewajiban/pemerintah dan/atau penarikan kembali keputusan

tata usaha negara yang dikenakan kepada penanggung jawab

usaha dan/atau kegiatan atas dasar ketidaktaatan terhadap

peraturan perundang-undangan.5 P. de Haan dkk, berpendapat

bahwa penggunaan sanksi administratif sebagai kewenangan

pemerintah yang berasal dari hukum administrasi tertulis

maupun tidak tertulis.6 Terdapat perbedaan pendapat terkait

dengan bestuursdwang. Beberapa ahli admnistrasi menganggap

bahwa bestuursdwang merupakan kewajiban, namun ahli hukum

administrasi lainnya menganggap bahwa bestuursdwang

merupkan suatu kewenangan. Bestuursdwang merupakan suatu

kewenangan bebas dalam artian Pemerintah bebas

mempertimbangkan apakah bestuursdwang diperlukan atau dapat

menggunakan sanksi lain.7 Namun, pengaturan terkait dengan

3. Umar Said Sugiarto, 2013, Pengantar Hukum Indonesia, Sinar Grafika,

Jakarta, h. 266. 4. Philipus M. Hadjon, et.al., 2011, Pengantar Hukum Administrasi

Indonesia, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, h. 246. 5. I Made Ari Permadi, “Kewenangan Badan Lingkungan Hidup Dalam

Pemberian Sanksi Administratif Terhadap Pelanggaran Pencemaran

Lingkungan”, Jurnal Magister Hukum Udayana, Volume 5 Nomor 4 Tahun 2016,

DOI:https://doi.org/10.24843/JMHU.2016.v05.i04.p02,URL:https://ojs.unud.a

c.id diakses tanggal 23 Maret 2018, h. 653. 6. Ivan Fauzani Raharja, “Penegakan Hukum Sanksi Administrasi

Terhadap Pelanggaran Perizininan”, Jurnal Penelitian Universitas Jambi: Seri

Humaniora, Volume 15 Nomor 2 Juli-Desember Tahun 2013, URL:

https://online-journal.unja.ac.id diakses tanggal 18 Januari 2018, h. 7. 7. Ridwan HR., 2011, Hukum Administrasi Negara, Edisi Revisi, PT

RajaGrafindo Persada, Jakarta, h. 24.

Page 9: OTONOMI DESA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 …erepo.unud.ac.id/id/eprint/19670/1/2447c5194d0cf67... · pembelaan dalam persidangan perkara pidana di indonesia joshu amich el djami,

4

bestuursdwang tidak seluruhnya merupakan kewenangan yang

bersifat bebas. Terdapat beberapa instrumen hukum yang

menjadikan bestuursdwang sebagai kewenangan yang bersifat

terikat dan/atau kewenangan fakultatif. Suatu kewenangan

tentunya harus dibatasi untuk menghindari penyalahgunaan

wewenang dan tindakan sewenang-wenang dari Pemerintah.

Pembatasan ini tentunya merupakan jalan terbaik untuk

mencapai keadilan bagi pemerintah dan juga rakyat. Pada

penelitian ini, penulis memilih instrumen hukum Peraturan

Daerah Kota Denpasar Nomor 5 Tahun 2015 tentang Bangunan

Gedung karena memuat mengenai paksaan pemerintahan atau

bestuursdwang.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang sebagaimana telah diuraikan di

atas bahwa terdapat sejumlah permasalahan yang hendak penulis

bahas. Adapun permasalahan dalam penulisan ini ialah sebagai

berikut:

1. Apakah terdapat pembatasan terhadap wewenang paksaan

pemerintahan (bestuursdwang)?

2. Apakah syarat yang harus dipenuhi sebelum pelaksanaan

paksaan pemerintahan (bestuursdwang) dalam Peraturan

Daerah Kota Denpaar Nomor 5 Tahun 2015 tentang Bangunan

Gedung?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui

pembatasan terhadap wewenang paksaan pemerintahan atau

bestuursdwang dan menguraikan syarat wajib sebelum

pelaksanaan bestuursdwang berdasarkan Perda Kota Denpasar

No. 5 Tahun 2015 tentang Bangunan Gedung.

Page 10: OTONOMI DESA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 …erepo.unud.ac.id/id/eprint/19670/1/2447c5194d0cf67... · pembelaan dalam persidangan perkara pidana di indonesia joshu amich el djami,

5

II. ISI MAKALAH

2.1 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum

normatif dengan pendekatan perundang-undangan (the statute

approach) dalam hal ini penulis menggunakan peraturan daerah

dan pendekatan analisis konsep hukum (analytical and conceptual

approach) terkait dengan doktrin dari para sarjana hukum.8

Penelitian ini menggunakan bahan hukum primer yang terdiri dari

UUD NRI Tahun 1945, Undang-Undang, Peraturan Pemerintah,

Peraturan Menteri, dan Peraturan Daerah serta bahan hukum

sekunder yang terdiri dari literatur, artikel, karya ilmiah, dan

jurnal ilmiah. Penulis menggunakan sistem kartu dalam

pengumpulan bahan hukum. Teknik analisis yang digunakan

ialah teknik deskriptif dengan menguraikan definisi dan teknik

evaluasi untuk menilai tepat atau tidaknya suatu keputusan

dalam penelitian ini.

2.2 Hasil dan Analisis

2.2.1 Pembatasan Terhadap Wewenang Paksaan Pemerintahan

(Bestuursdwang)

Pembatasan wewenang bertujuan agar Pemerintah tidak

menyalahgunakan kewenangan atau bertindak sewenang-wenang.

Di Indonesia secara normatif, wewenang Pemerintah dalam bentuk

keputusan dibatasi berdasarkan Pasal 53 ayat (2) Undang-Undang

Nomor 9 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang

Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara. Dalam

ketentuan Pasal tersebut ditentukan mengenai “alasan-alasan

yang dapat digunakan dalam gugatan” sebagai sarana bagi pihak

yang berkepentingan untuk menggugat keputusan yang menyalahi

wewenang diskresi. Alasan-alasan yang dapat digunakan dalam

8. Peter Mahmud Marzuki, 2014, Penelitian Hukum, Edisi Revisi,

Prenadamedia Group, Jakarta, h.133.

Page 11: OTONOMI DESA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 …erepo.unud.ac.id/id/eprint/19670/1/2447c5194d0cf67... · pembelaan dalam persidangan perkara pidana di indonesia joshu amich el djami,

6

gugatan itu ialah apabila suatu keputusan bertentangan dengan

peraturan perundang-undangan dan asas-asas umum

pemerintahan yang baik (AAUPB). I Wayan Suandi berpendapat

bahwa batas dari wewenang diskresi pemerintah yang berupa

keputusan selain dibatasi oleh peraturan perundang-undangan,

juga dibatasi oleh larangan penyalahgunaan wewenang dan

larangan bertindak sewenang-wenang.9

Wewenang yang berasal dari peraturan perundang-

undangan tidak boleh melampaui ketentuan dalam arti wewenang

dapat dilaksanakan apabila diatur dalam peraturan perundang-

undangan tersebut. Tindakan yang diambil diluar wewenang

sebagaimana diberikan oleh peraturan perundang-undangan

dianggap melampaui kewenangan. Penelitian ini mengkaji batas

wewenang bestuursdwang berdasarkan Perda Kota Denpasar No. 5

Tahun 2015. Terdapat beberapa Pasal yang memberikan

wewenang bestuursdwang terhadap Pemerintah. Ketentuan-

ketentuan tersebut diuraikan sebagai berikut:

- Pasal 133 ayat (6) yang mengatur bahwa “Dalam hal pemilik/

pengguna/ pengelola bangunan gedung tidak melaksanakan

perintah pembongkaran sebagaimana dimaksud pada ayat (5),

pembongkaran akan dilaksanakan oleh Pemerintah Kota atas

beban biaya pemilik/ pengguna/ pengelola bangunan gedung,

kecuali bagi pemilik bangunan rumah tinggal yang tidak

mampu, biaya pembongkarannya menjadi beban Pemerintah

Kota.”

- Pasal 166 ayat (5) yang mengatur bahwa “Dalam hal pemilik

Bangunan Gedung tidak melakukan pembongkaran

sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dalam jangka waktu 30

9. I Wayan Suandi, 2003, “Penggunaan Wewenang Paksaan Pemerintah

dalam Penyelenggaraan Pemerintahan di Propinsi Bali”, Disertasi Program Pascasarjana Universitas Airlangga, Surabaya, h. 116.

Page 12: OTONOMI DESA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 …erepo.unud.ac.id/id/eprint/19670/1/2447c5194d0cf67... · pembelaan dalam persidangan perkara pidana di indonesia joshu amich el djami,

7

(tiga puluh) hari kerja, pembongkarannya dilakukan oleh

Pemerintah Kota atas biaya Pemilik Bangunan Gedung.”

- Pasal 167 ayat (2) yang mengatur bahwa “Pemilik bangunan

gedung yang tidak memiliki izin mendirikan Bangunan Gedung

dikenakan sanksi perintah pembongkaran.”

- Pasal 168 ayat (3) yang mengatur bahwa “Pemilik atau

Pengguna Bangunan Gedung yang telah dikenakan sanksi

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) selama 30 (tiga puluh)

hari kerja dan tetap tidak melakukan perbaikan atas

pelanggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dikenakan

sanksi berupa penghentian tetap pemanfaatan dan pencabutan

sertifikat Laik Fungsi.”

Wewenang yang berdasarkan peraturan daerah di atas harus

sesuai dan pemerintah dilarang menggunakan kewenangan

bestuursdwang selain dari yang diberikan oleh peraturan

perundang-undangan.

Wewenang bestuursdwang juga dibatasi oleh AAUPB. AAUPB

merupakan pedoman tidak tertulis dalam penyelenggaraan

pemerintahan yang baik. Seiring perkembangan pemerintahan,

AAUPB mulai dimuat dalam aturan hukum tertulis. Di Indonesia,

AAUPB termuat pada Undang-Undang No. 28 Tahun 1999 tentang

Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi,

Kolusi dan Nepotisme dengan istilah Asas Umum Penyelenggaraan

Negara (AUPN). Terdapat 7 (tujuh) AUPN yang termuat Pada Pasal

3 UU No. 28 Tahun 1999 yakni sebagai berikut:

1. Asas kepastian hukum yaitu asas dalam negara hukum yang mengutamakan landasan peraturan perundang-undangan,

kepatutan, dan keadilan dalam setiap kebijakan penyelenggara negara;

2. Asas tertib penyelenggara negara yaitu asas yang menjadi landasan keteraturan, keserasian, dan keseimbangan dalam pengendalian penyelenggara negara;

Page 13: OTONOMI DESA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 …erepo.unud.ac.id/id/eprint/19670/1/2447c5194d0cf67... · pembelaan dalam persidangan perkara pidana di indonesia joshu amich el djami,

8

3. Asas kepentingan umum yaitu asas yang mendahulukan kesejahteraan umum dengan cara aspiratif, akomodatif, dan

selektif; 4. Asas keterbukaan yaitu asas yang membuka diri terhadap hak

masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif tentang penyelenggaraan negara dengan tetap memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi,

golongan, dan rahasia negara; 5. Asas proporsionalitas yaitu asas yang mengutamakan

keseimbangan antara hak dan kewajiban penyelenggara negara;

6. Asas profesionalitas yaitu asas yang mengutamakan keahlian yang berlandaskan kode etik dan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku; 7. Asas akuntabilitas yaitu asas menentukan bahwa setiap

kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggara negara

harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kekuasaaan tertinggi negara sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Selain itu, AAUPB juga termuat pada Undang-Undang Nomor 9

Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 5

Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara. Terdapat 6

(enam) AAUPB pada UU No. 9 Tahun 2004, yaitu asas kepastian

hukum, asas tertib penyelenggaraan negara, asas keterbukaan

asas proporsionalitas, asas profesionalitas, dan asas akuntabilitas.

AAUPB yang menjadi batasan terhadap wewenang bestuursdwang

pada Perda Kota Denpasar No. 5 Tahun 2015 ialah sebagai

berikut:

- Asas kepastian hukum

Pada ketentuan Pasal 133 ayat (5) diatur bahwa pembongkaran

bangunan gedung harus disertai dengan surat penetapan

pembongkaran atau surat persetujuan oleh walikota.

- Asas tertib penyelenggaraan negara

Pada ketentuan Pasal 132 ayat (1) diatur bahwa penetapan dan

pelaksanaan pembongkaran bangunan gedung harus

memperhatikan kaidah-kaidah pembongkaran secara umum

serta memanfaatkan ilmu pengetahuan. Kemudian pada ayat

Page 14: OTONOMI DESA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 …erepo.unud.ac.id/id/eprint/19670/1/2447c5194d0cf67... · pembelaan dalam persidangan perkara pidana di indonesia joshu amich el djami,

9

(2) diatur bahwa pembongkaran bangunan gedung harus

mempertimbangkan, ketertiban, keamanan dan keselamatan

masyarakat serta lingkungannya.

- Asas keterbukaan

Pada ketentuan Pasal 133 ayat (3), Pemerintah Kota

menyampaikan hasil identifikasi bangunan gedung yang akan

dibongkar kepada pemilik bangunan gedung.

- Asas proporsionalitas

Pada ketentuan Pasal 106 ayat (2), pencabutan IMB harus

disertai dengan peringatan tertulis sebanyak tiga kali dan

pelanggar diberikan kesempatan untuk memberikan

tanggapan. Kemudian pada Pasal 133 ayat (3), bahwa

pemerintah memberikan informasi kepada pihak yang

bangunannya memenuhi identifikasi untuk dibongkar. Pada

ayat (4) diatur bahwa pihak tersebut wajib melakukan

identifikasi sebagaimana dimaksud pada ketentuan pasal

tersebut.

- Asas profesionalitas

Pada ketentuan Pasal 134 ayat (1), Pasal 135 ayat (1) dan ayat

(2), pembongkaran bangunan gedung dilakukan oleh penyedia

jasa pembongkaran yang memiki sertifikat keahlian yang

sesuai.

- Asas akuntabilitas

Pada ketentuan Pasal 136 ayat (4) bahwa Pemerintah

melakukan pengawasan terhadap pembongkaran bangunan

gedung. Ketentuan tersebut merupakan bentuk tanggung jawab

pemerintah terhadap tindakan pembongkaran.

Page 15: OTONOMI DESA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 …erepo.unud.ac.id/id/eprint/19670/1/2447c5194d0cf67... · pembelaan dalam persidangan perkara pidana di indonesia joshu amich el djami,

10

2.2.2 Syarat Sah Sebelum Pelaksanaan Paksaan Pemerintahan

(Bestuursdwang) Pada Peraturan Daerah Kota Denpasar

Nomor 5 Tahun 2015 tentang Bangunan Gedung

Sebelum pelaksanaan bestuursdwang, harus didahului

dengan adanya peringatan tertulis dalam bentuk keputusan tata

usaha negara (KTUN). Peringatan tertulis sebagai KTUN dapat

menimbulkan akibat hukum. Sesuai ketentuan Pasal 53 ayat (1)

UU No. 9 Tahun 2004, orang atau badan hukum perdata yang

merasa kepentingannya dirugikan oleh suatu Keputusan Tata

Usaha Negara dapat mengajukan gugatan tertulis kepada

pengadilan yang berwenang yang berisi tuntutan agar Keputusan

Tata Usaha Negara yang disengketakan itu dinyatakan batal atau

tidak sah, dengan atau tanpa disertai tuntutan ganti rugi.

Terdapat beberapa ketentuan Pasal pada Perda Kota

Denpasar No. 5 Tahun 2015 yang memuat peringatan tertulis,

yaitu:

- Pasal 166 ayat (1) yang mana pemilik bangunan gedung yang

melanggar ketentuan pasal-pasal sebagaimana dimaksud

dikenakan sanksi peringatan tertulis sebanyak tiga kali;

- Pasal 168 ayat (1) yang mana pemilik atau pengguna bangunan

yang melanggar ketentuan pasal-pasal sebagaimana dimaksud

dikenakan sanksi peringatan tertulis.

Pada Perda Kota Denpasar No. 5 Tahun 2015, peringatan

tertulis dikeluarkan oleh pemerintah kota. Menurut analisis

penulis, yang dimaksud dengan pemerintah kota ialah walikota

dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang ada di bawahnya

sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) masing-masing.

Sesuai dengan lampiran Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor

4 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi

Kewenangan Kota Denpasar, urusan yang berkaitan dengan

Page 16: OTONOMI DESA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 …erepo.unud.ac.id/id/eprint/19670/1/2447c5194d0cf67... · pembelaan dalam persidangan perkara pidana di indonesia joshu amich el djami,

11

bangunan gedung menjadi tugas dari Dinas Pekerjaan Umum dan

Penataan Ruang Kota Denpasar yang bertugas mengawasi

terlaksananya Perda Kota Denpasar No. 5 Tahun 2015. Dalam

menjalankan tugasnya, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan

Ruang Kota Denpasar berwenang mengeluarkan surat peringatan

kepada pihak yang melanggar ketentuan terkait bangunan gedung

sebagaimana dimaksud dalam Perda Kota Denpasar No. 5 Tahun

2015. Kemudian, apabila surat peringatan dari Dinas Pekerjaan

Umum dan Penataan Ruang Kota Denpasar tidak ditanggapi,

maka dinas tersebut melimpahkan wewenang dan mengirim

tebusan kepada Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota

Denpasar untuk melaksanakan bestursdwang. Namun, sesuai

dengan tupoksinya, Satpol PP berwenang untuk mengeluarkan

surat teguran kepada pelanggar Perda Kota Denpasar No. 5 Tahun

2015 sesuai dengan ketentuan Pasal 6 huruf e Peraturan

Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong

Praja jo. Pasal 255 ayat (2) Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun

2014 tentang Pemerintahan Daerah.

Setelah melakukan analisis terkait dengan draft peringatan

tertulis yang dikeluarkan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan

Penataan Ruang Kota Denpasar dan Satpol PP Kota Denpasar,

menurut hemat penulis, peringatan tertulis tersebut telah sesuai

dengan klasifikasi keputusan tata usaha negara (KTUN)

sebagaimana dimaksud pada Pasal 1 angka 9 Undang-Undang

Nomor 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-

Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha

Negara dengan unsur-unsur sebagai berikut:

- Penetapan tertulis yang tidak harus secara formal namun dapat

berupa memo;

Page 17: OTONOMI DESA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 …erepo.unud.ac.id/id/eprint/19670/1/2447c5194d0cf67... · pembelaan dalam persidangan perkara pidana di indonesia joshu amich el djami,

12

- Dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara dalam

hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota

Denpasar dan Satpol PP merupakan badan tata usaha negara

yang berwenang;

- Tindakan hukum tata usaha negara yang mana pemerintah

memberikan perintah kepada pihak pelanggar yang dapat

menimbulkan akibat hukum;

- Peraturan perundang-undangan dalam hal ini yang dimaksud

adalah Perda Kota Denpasar No. 5 Tahun 2015 yang saat ini

masih berlaku dan ditegakkan;

- Konkret, individual, final. Konkret adalah obyek yang

diputuskan jelas. Individual adalah jelas siapa yang dituju.

Final adalah keputusan tersebut dapat menimbulkan akibat

hukum;

- Menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum

perdata yang berkaitan dengan hak menggugat apabila

keputusan yang dikeluarkan tidak sesuai dengan peraturan

perundang-undangan dan asas-asas umum pemerintahan yang

baik.

III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan penelitian sebagaimana telah

diuraikan di atas, maka dapat ditarik dua simpulan sebagai

berikut:

3.1.1 Terdapat pembatasan wewenang terhadap paksaan

pemerintahan (bestuursdwang). Wewenang bestuursdwang

dibatasi oleh ketentuan Pasal yang memuat wewenang

bestuursdwang dan oleh AAUPB. Ketentuan Pasal pada

Perda yang membatasi wewenang bestuursdwang ialah Pasal

Page 18: OTONOMI DESA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 …erepo.unud.ac.id/id/eprint/19670/1/2447c5194d0cf67... · pembelaan dalam persidangan perkara pidana di indonesia joshu amich el djami,

13

133 ayat (6), Pasal 166 ayat (4) dan ayat (5), Pasal 167 ayat

(1) dan ayat (2), serta Pasal 168 ayat (2) dan ayat (3). Asas

kepastian hukum, asas tertib penyelenggaraan negara, asas

keterbukaan, asas proporsionalitas, asas profesionalitas,

dan asas akuntabilitas merupakan AAUPB yang merupakan

pembatasan terhadap wewenang bestuursdwang dalam

Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 5 Tahun 2015

tentang Bangunan Gedung.

3.1.2 Syarat yang harus dipenuhi sebelum pelaksanaan paksaan

pemerintahan (bestuursdwang) menurut Perda Kota

Denpasar No. 5 Tahun 2015 adalah wajib didahului dengan

pemberian surat peringatan tertulis yang dituangkan dalam

bentuk KTUN. Sesuai ketentuan Perda Kota Denpasar No. 5

Tahun 2015, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Kota Denpasar dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP)

Kota Denpasar merupakan badan/ pejabat yang berwenang

mengeluarkan surat peringatan sebelum pelaksanaan

bestuursdwang.

3.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan simpulan,

maka peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut:

3.2.1 Pemerintah selaku pemegang wewenang paksaan

pemerintahan (bestuursdwang) sudah selayaknya

memperhatikan batasan-batasan dari kewenangannya dan

diharapkan bestuursdwang merupakan tindakan terakhir

yang dilaksanakan oleh pemerintah terhadap pelanggaran-

pelangaran yang dilakukan oleh masyarakat.

3.2.2 Pemerintah yang berwenang melakukan bestuursdwang

hendaknya mengeluarkan Surat Peringatan terlebih dahulu

sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan.

Page 19: OTONOMI DESA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 …erepo.unud.ac.id/id/eprint/19670/1/2447c5194d0cf67... · pembelaan dalam persidangan perkara pidana di indonesia joshu amich el djami,

14

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Peter Mahmud Marzuki, 2014, Penelitian Hukum, Edisi Revisi, Prenadamedia Group, Jakarta.

Philipus M. Hadjon, et.al., 2011, Pengantar Hukum Administrasi

Indonesia, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Ridwan HR., 2011, Hukum Administrasi Negara, Edisi Revisi, PT

RajaGrafindo Persada, Jakarta. SF. Marbun dan Moh. Mahfud MD, 2011, Pokok-Pokok Hukum

Administrasi Negara, Liberty, Yogyakarta.

Umar Said Sugiarto, 2013, Pengantar Hukum Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta.

Zairin harahap, 1997, Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara,

PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.

Disertasi

I Wayan Suandi, 2003, “Penggunaan Wewenang Paksaan Pemerintah dalam Penyelenggaraan Pemerintahan di

Propinsi Bali”, Disertasi Program Pascasarjana Universitas Airlangga, Surabaya.

Peraturan Perundang-Undangan

Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan

Tata Usaha Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 35, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4380).

Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua

Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 160, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 507). Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014

Page 20: OTONOMI DESA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 …erepo.unud.ac.id/id/eprint/19670/1/2447c5194d0cf67... · pembelaan dalam persidangan perkara pidana di indonesia joshu amich el djami,

15

Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587).

Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi

Pamong Praja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 9).

Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 4 Tahun 2008 tentang Urusan yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Kota Denpasar (Lembaran Daerah Kota Denpasar Tahun 2008

Nomor 4, Tambahan Lembaran Daerah Kota Denpasar Nomor 4).

Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 5 Tahun 2015 tentang Bangunan Gedung (Lembaran Daerah Kota Denpasar Tahun 2015 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Kota

Denpasar Nomor 5).

Jurnal Ilmiah

I Made Ari Permadi, “Kewenangan Badan Lingkungan Hidup

Dalam Pemberian Sanksi Administratif Terhadap Pelanggaran Pencemaran Lingkungan”, Jurnal Magister

Hukum Udayana, Volume 5 Nomor 4 Tahun 2016, DOI: https://doi.org/10.24843/JMHU.2016.v05.i04.p02, URL: https://ojs.unud.ac.id diakses tanggal 23 Maret 2018.

Ivan Fauzani Raharja, “Penegakan Hukum Sanksi Administrasi Terhadap Pelanggaran Perizininan”, Jurnal Penelitian Universitas Jambi: Seri Humaniora, Volume 15 Nomor 2

Juli-Desember Tahun 2013, URL: https://online-journal.unja.ac.id diakses tanggal 18 Januari 2018.