otonomi daerah

9
Menurut F. Sugeng Istianto Otonomi daerah adalah hak dan wewenang untuk mengatur dan mengurus rumah tangga daerah. Menurut Syarif Saleh Otonomi daerah adalah hak mengatur dan memerintah daerah sendiri dimana hak tersebut merupakan hak yang diperoleh dari pemerintah pusat. Menurut Benyamin Hoesein Otonomi daerah adalah pemerintahan oleh dan untuk rakyat di bagian wilayah nasional suatu Negara secara informal berada di luar pemerintah pusat.

Upload: andi-putri

Post on 15-Feb-2017

352 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Otonomi daerah

 Menurut F. Sugeng IstiantoOtonomi daerah adalah hak dan wewenang untuk mengatur dan mengurus rumah tangga daerah.

Menurut Syarif SalehOtonomi daerah adalah hak mengatur dan memerintah daerah sendiri dimana hak tersebut merupakan hak yang diperoleh dari pemerintah pusat.

Menurut Benyamin HoeseinOtonomi daerah adalah pemerintahan oleh dan untuk rakyat di bagian wilayah nasional suatu Negara secara informal berada di luar pemerintah pusat.

Page 2: Otonomi daerah

Pengertian otonomi daerah.

Otonomi Daerah adalah hak dan kewajiban Daerah Otonomi, untuk mengatur

dan mengurus sendiri urusan Pemerintahan dan kepentingan masyarakatnya

sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku.

Pelaksanaan otonomi daerah selain berlandaskan pada acuan hukum, juga sebagai implementasi tuntutan globalisasi yang harus diberdayakan dengan cara memberikan daerah kewenangan yang lebih luas, lebih nyata dan bertanggung jawab, terutama dalam mengatur, memanfaatkan dan menggali sumber-sumber potensi yang ada di daerah masing-masing.

Page 3: Otonomi daerah

DASAR HUKUM YANG MENGATUR OTONOMI DAERAH

1.Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

2. Ketetapan MPR RI Nomor XV/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah, Pengaturan, pembagian, dan Pemanfaatan Sumber Daya Nasional yg Berkeadilan, serta perimbangan keuangan Pusat dan Daerah dalam Kerangka NKRI.

3. Ketetapan MPR RI Nomor IV/MPR/2000 tentang Rekomendasi Kebijakan dalam Penyelenggaraan Otonomi Daerah.

4. UU No. 31 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

5. UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

Page 4: Otonomi daerah

Tujuan utama dikeluarkannya kebijakan otonomi daerah yaitu membebaskan pemerintah pusat dari berbagai beban dan menangani urusan suatu daerah yang bisa diserahkan kepada pemerintah daerah.

Page 5: Otonomi daerah

TUJUAN OTONOMI DAERAH

1. Meningkatkan Pelayanan Umum Dengan otonomi daerah diharapkan pelayanan umum lembaga pemerintah di masing-masing daerah dapat ditekankan pelayanan yang maksimal. Dengan pelayanan yang maksimal diharapkan masyarakat merasakan secara langsung manfaat otonomi daerah.

2. Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Dengan pelayanan yang memadai diharapkan kesejahteraan masyarakat pada daerah otonom bisa dipercepat. Tingkat kesejahteraan masyarakat menunjukkan bagaimana daerah otonom bisa menggunakan hak dan wewenangnya secara bijak dan tepat sasaran.

3. Meningkatkan daya saing daerahDengan menerapkan otonomi daerah diharapkan dapat meningkatkan daya saing daerah dan harus memperhatikan bentuk keanekaragaman suatu daerah serta kekhususan atau keistimewaan daerah tertentu serta tetap mengacu pada semboyan negara kita "Bineka Tunggal Ika" walaupun berbeda-beda namun tetap satu jua. 

Page 6: Otonomi daerah

PRINSIP OTONOMI DAERAH BERDASARKAN Undang-Undang No. 32 tahun 2004

1.Penyelenggaraan otonomi daerah dilaksanakan dengan aspek keadilan, demokrasi, pemerataan serta potensi & keaneka ragaman daerah.2.Pelaksanaan otonomi daerah dilandasi pada otonomi luas, nyata & bertanggung jawab.3.Pelaksanaan otonomi daerah yang luas & utuh diletakkan pada daerah & daerah kota, sedangkan otonomi provinsi merupakan otonomi yang terbatas.4.Pelaksanaan otonomi harus selaras konstitusi negara sehingga tetap terjamin hubungan yang serasi antara pusat & daerah.5.Pelaksanaan otonomi daerah harus lebih meningkatkan kemandirian daerah kabupaten & derah kota tidak lagi wilayah administrasi. Begitu juga di kawasan-kawasan khusus yang dibina oleh pemerintah.

Page 7: Otonomi daerah

6. Pelaksanaan otonomi daerah harus lebih meningkatkan peranan & fungsi badan legislatif daerah baik sebagai fungsi pengawasan, fungsi legislatif, mempunyai fungsi anggaran atas penyelenggaraan otonomi daerah

7. Pelaksanaan dekonsentrasi diletakkan pada daerah propinsi dalam kedudukan sebagai wilayah administrasi untuk melaksanakan kewenangan pemerintah tertentu dilimpahkan kepada gubernur sebagai wakil pemerintah.

8. Pelaksanaan asas tugas pembantuan dimungkinkan tidak hanya di pemerintah daerah dan daerah kepada desa yang disertai pembiayaan, sarana dan pra sarana serta sumber daya manusia dengan kewajiban melaporkan pelaksanaan dan mempertanggung jawabkan kepada yang menugaskan.

Page 8: Otonomi daerah

CIRI-CIRI OTONOMI DAERAH.

1.Tidak ada perjanjian antar daerah jika SDM/SDA dilibatkan2.Setiap daerah tidak diakui sebagai negara berdaulat3.Setiap daerah memiliki perda (dibawah UU)4.Semi sentralisasi5.Bisa intervensi dari kebijakan pusat6.APBN dan APBD tergabung 7.Daerah mandiri8.Keputusan pemda diatur pemerintahan pusat9.Hanya bahasa nasional diakui10.Tidak ada perjanjian antar daerah jika SDM/SDA DIBATALKAN

Page 9: Otonomi daerah

DAMPAK POSITIF OTONOMI DAERAH1.Setiap daerah bisa memaksimalkan potensi masing masing2.Pembangunan untuk daerah yang punya pendapatan tinggi akan lebih cepat berkembang3.Daerah punya kewenangan untuk mengatur dan memberikan kebijakan tertentu.4.Adanya desentralisasi kekuasaan 5.Daerah yang lebih tau apa yang lebih dibutuhkan daerah itu, maka diharapkan dengan otonomi daerah akan menjadi lebih maju.DAMPAK NEGATIV1.Daerah yg miskin akan lambat berkembang.2.Tidak adannya koordinasi dengan daerah tingkat 1 karena merasa yg punya otonomi adalah daerah kabupaten/kota.3.Kadang-kadang terjadi kesenjangan sosial karena kewenangan yg diberikan pemerintah pusat kadang2 bukan pada tempatny.4.Karena melaksanakan kegiatan sendiri, sehingga, para pemimpin sering lupa tanggung jawabnya.