otonomi daerah

7
SISTEM PEMERINTAHAN DAERAH Oleh : Muhamad Arobi, S.Pd Pada Bab II ini kalian akan mempelajari materi otonomi daerah. Setahu saya, materi ini pernah kalian pelajari dulu di Sekolah Dasar (SD). Iya kan? Tetapi mungkin saja kalian pada waktu mempeljarainya dulu tidak sampai memahami betul konsep ini. Atau bahkan tidak tahu sama sekali? Bagaimanapun, kali ini kita harus berusaha memahami Otonomi daerah. Tetapi sebelumnya, kalian harus memahami dulu perbedaan antara Negara kesatuan dengan Negara serikat (federal). A. Perbedaan antara Negara kesatuan dengan Negara federal Kalian tentu pernah mendengar “Negara Kesatuan Republik Indonesia”, dan kalian pun tentu pernah mendengar “ Negara Amerika Serikat”. Ya, keduanya adalah Negara. Dan dari namanya kita bisa mengetahui bahwa Indonesia adalah Negara kesatuan sedangkan Amerika adalah Negara Serikat (federal). Apa perbedaan Negara kesatuan dengan Negara serikat? Negara kesatuan itu adalah Negara yang di dalamnya tidak ada Negara lain. Di dalam Negara kesatuan tidak ada Negara, yang ada hanyalah daerah-daerah yang tidak berdaulat. Sedangkan Negara serikat adalah Negara yang terdiri dari Negara-negara. Negara-negara yang ada pada Negara serikat disebut dengan Negara bagian. Negara bagian ini memiliki pemerintahan yang boleh membuat undang-undang sendiri. Bingung kan? Kalau kalian bingung saya sangat senang karena itu menandakan bahwa kalian sedang berpikir. Untuk mengatasi kebingungan kalian, coba kalian diskusikan maksud tulisan di atas, entah itu dengan teman maupun guru kalian! Yang ingin saya tekankan di sini adalah pada Negara kesatuan hanya terdapat satu pemerintahan yang berdaulat yang bertanggungjawab terhadap semua daerah- daerah yang ada pada Negara tersebut . Karena pada pembahasan berikutnya kita hanya akan membahas mengenai Negara kesatuan. B. Negara kesatuan dengan system Sentralisasi dan Negara Kesatuan dengan system desentralisasi Negara kesatuan ada yang menggunakan system sentralisasi dan ada juga yang menggunakan system desentralisasi. Tetapi sebelum membahas perbedaannya, saya ingatkan kembali bahwa kalian harus ingat kembali konsep Negara kesatuan. a. Sentralisasi Negara kesatuan menggunakan system sentralisasi apabila segala urusan/ masalah yang ada di daerah- daerah diatur atau diurus sepenuhnya oleh pemerintah pusat. Jadi masalah apapun yang ada di daerah-daerah hanya bisa diselesaikan dengan kebijakan dari pemerintah pusat. Walaupun di daerah-daerah tersebut ada pemerintah daerah, tetapi pemerintah daerah tersebut tidak memiliki wewenang untuk membuat

Upload: muhamad-arobi

Post on 18-Nov-2015

4 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

pengantar otonomi daerah

TRANSCRIPT

SISTEM PEMERINTAHAN DAERAHOleh : Muhamad Arobi, S.Pd

Pada Bab II ini kalian akan mempelajari materi otonomi daerah. Setahu saya, materi ini pernah kalian pelajari dulu di Sekolah Dasar (SD). Iya kan? Tetapi mungkin saja kalian pada waktu mempeljarainya dulu tidak sampai memahami betul konsep ini. Atau bahkan tidak tahu sama sekali? Bagaimanapun, kali ini kita harus berusaha memahami Otonomi daerah. Tetapi sebelumnya, kalian harus memahami dulu perbedaan antara Negara kesatuan dengan Negara serikat (federal).A. Perbedaan antara Negara kesatuan dengan Negara federalKalian tentu pernah mendengar Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan kalian pun tentu pernah mendengar Negara Amerika Serikat. Ya, keduanya adalah Negara. Dan dari namanya kita bisa mengetahui bahwa Indonesia adalah Negara kesatuan sedangkan Amerika adalah Negara Serikat (federal). Apa perbedaan Negara kesatuan dengan Negara serikat?Negara kesatuan itu adalah Negara yang di dalamnya tidak ada Negara lain. Di dalam Negara kesatuan tidak ada Negara, yang ada hanyalah daerah-daerah yang tidak berdaulat. Sedangkan Negara serikat adalah Negara yang terdiri dari Negara-negara. Negara-negara yang ada pada Negara serikat disebut dengan Negara bagian. Negara bagian ini memiliki pemerintahan yang boleh membuat undang-undang sendiri. Bingung kan? Kalau kalian bingung saya sangat senang karena itu menandakan bahwa kalian sedang berpikir. Untuk mengatasi kebingungan kalian, coba kalian diskusikan maksud tulisan di atas, entah itu dengan teman maupun guru kalian!Yang ingin saya tekankan di sini adalah pada Negara kesatuan hanya terdapat satu pemerintahan yang berdaulat yang bertanggungjawab terhadap semua daerah-daerah yang ada pada Negara tersebut. Karena pada pembahasan berikutnya kita hanya akan membahas mengenai Negara kesatuan.

B. Negara kesatuan dengan system Sentralisasi dan Negara Kesatuan dengan system desentralisasiNegara kesatuan ada yang menggunakan system sentralisasi dan ada juga yang menggunakan system desentralisasi. Tetapi sebelum membahas perbedaannya, saya ingatkan kembali bahwa kalian harus ingat kembali konsep Negara kesatuan.a. SentralisasiNegara kesatuan menggunakan system sentralisasi apabila segala urusan/ masalah yang ada di daerah- daerah diatur atau diurus sepenuhnya oleh pemerintah pusat. Jadi masalah apapun yang ada di daerah-daerah hanya bisa diselesaikan dengan kebijakan dari pemerintah pusat. Walaupun di daerah-daerah tersebut ada pemerintah daerah, tetapi pemerintah daerah tersebut tidak memiliki wewenang untuk membuat kebijakan, mereka hanya menunggu kebijakan pemerintah pusat dan melaksanakan kebijakan tersebut.Misal : Di daerah Kabupaten Tangerang terjadi masalah kurangnya bangunan sekolah untuk masyarakat. Maka yang memiliki wewenang membuat kebijakan untuk mengatasi masalah itu adalah pemerintah pusat. Pemerintah daerah Kabupaten Tangerang tinggal menunggu kebijakan dari pemerintah pusat saja untuk kemudian dilaksanakan, jal ini kartena pemerintah Kabupaten Tangerang hanyalah bawahan pemerintah pusat.

b. DesentralisasiNegara Kesatuan yang menggunakan system desentralisasi adalah bila dalam Negara tersebut pemerintah pusat menyerahkan sebagian besar kewenagan kepada daerah untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan daerahnya. Tetapi yang harus kalian camkan adalah walaupun daerah (dalam hal ini pemerintah daerah) memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus sendiri daerahnya, tetapi kepengurusannya tidak boleh seenaknya karena mereka harus berpegang teguh kepada paraturan perundang-undangan yang dibuat oleh pemerintah pusat. Hal ini didasarkan pada sesungguhnya pemerintah pusatlah yang bertanggungjawab terhadap semua urusan yang ada di semua daerah.Yang harus kalian camkan juga adalah, tidak semua kewenangan diberikan kepada daerah oleh pemerintah pusat. Ada beberapa kewenangan yang hanya dimiliki oleh pemerintah pusat dan tidak boleh diatur oleh pemerintah daerah.Misal : Di Kabupaten Tangerang kekurangan bangunan sekolah. Maka pemerintah daerah memiliki kewenangan untuk membuat kebijakan dalam rangka mengatasi masalah tersebut. Pemerintah daerah tidak perlu menunggu instruksi lagi dari pemerintah pusat.

C. Hakikat otonomi daerahOtonomi daerah adalah hak, wewenang,dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintah dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang undangan.

D. Daerah otonom

Daerah Otonom di Indonesia:PropinsiKabupaten dan KotaDesaSeperti kita ketahui sebelumnya bahwa pada Otonomi daerah pemerintah pusat memberikan sebagian besar kewenangannya kepada daerah untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan rumah tangganya sendiri. Daerah-daerah yang diberikan kewenangan seperti itulah yang kita sebut dengan istilah daerah otonom. Daerah otonom berhak menentukan pemerintah daerahnya sendiri (terutama kepala daerahnya), dan pemerintahan daerah yang telah ditentukan sendiri itu berhak membuat kebijakan sendiri untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan daerahnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.Yang termasuk daerah otonom di Indonesia menurut UUD 1945 adalah : Propinsi, Kabupaten dan Kota. Ada juga daerah yang keberadaannya bersifat otonom walau tidak disebutkan secara langsung oleh UUD 1945, yaitu Desa. Daerah-daerah itu memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus urusan rumah tangganya sendiri. Sedangkan Kecamatan dan kelurahan bukanlah daerah otonom, karena mereka hanyalah wilayah administrasi.

E. Wilayah administrasiWilayah administrasi berbeda dengan daerah otonom karena wilayah administrasi adalah suatu daerah yang berada dalam pengendalian pemerintah pusat. Wilayah administrasi merupakan wilayah kerja pejabat pusat yang ditempatkan di daerah. Jadi, wilayah administrasi adalah daerah yang tidak memiliki kewenangan menentukan pemerintahan daerahnya sendiri karena pemerintahnya telah ditunjuk oleh pemerintah pusat. Dengan kata lain pemerintah di wilayah administrasi itu merupakan bawahan pemerintah pusat yang hanya boleh melaksanakan kebijakan yang telah dibuat oleh pemerintah pusat.

Contoh wilayah administrasi:PropinsiKecamatanKelurahanDari pembahasan mengenai daerah otonom dengan wilayah administrasi dapat kita tarik kesimpulan bahwa perbedaan di antara keduanya adalah:1. Daerah otonom memiliki kewenangan untuk menentukan pemerintahannya sendiri sedangkan pada wilayah administrasi pemerintahnya diangkat oleh pemerintah pusat atau pemerintah yang berada di atasnya2. Kepala daerah otonom bukan bawahan dari pemerintah pusat ata pemerintah yang ada di atasnya sedangkan kepala wilayah administrasi adalah bawahan dari pemerintah pusat atau instansi yang ada di atasnya3. Kepala daerah otonom memiliki kewenangan untuk membuat kebijakan public sendiri untuk mengatasi masalah-masalah yang ada di daerahnya, sedangkan kepala wilayah administrasi tidak bolah, karena ia hanya pelaksana kebijakan yang dibuat oleh pemerintah pusat.

F. Asas dalam pelaksanaan Otonomi daerah di IndonesiaIndonesia saat ini adalah Negara kesatuan yang menggunakan system otonomi daerah. Berarti pemerintah pusat memberikan kewenangan kepada pemerintah daerah untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan rumah tagganya sendiri. Tetapi yang jadi masalah adalah bagaimana cara pemerintah pusat menyerahkan kewenangannya tersebut kepada daerah. Ternyata ada tiga cara yang digunakan oleh pemerintah pusat untuk menyerahkan kewenangannya tersebut, cara cara itu kita kenal dengan istilah asas dalam pelaksanaan otonomi daerah. Asas-asas itu adalah:a. Asas Pelaksanaan Otonomi daerah di Indonesia:DesentralisasiDekonsentrasiTugas PembantuanAsas desentralisasiDengan asas ini berarti pemerintah pusat menyerahkan beberapa kewenangannya kepada daerah untuk mengatur dan mengurus sendiri urusannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dengan adanya desentralisasi maka pemerintah daerah memiliki kewenangan untuk membuat kebijakan sendiri mengenai masalah-masalah (urusan) yang ada di daerahnya. b. Asas dekonsentrasiDengan asas ini pemerintah pusat menempatkan wakil-wakilnya (bawahannya) di daerah untuk melaksanakan kebijakan yang mereka buat. Dalam hal ini yang dimaksud dengan wakil pemerintah pusat di daerah adalah Gubernur dan atau instansi vertical lainnya.Nah, coba kalian perhatikan, apabila Gubernur adalah wakil pemerintah pusat maka wilayah cakupan gubernur (Propinsi) merupakan wilayah administrasi dong??c. Asas tugas pembantuan (medebewind)Asas tugas pembantuan berarti penugasan dari pemerintah pusat kepada daerah dan atau desa untuk melaksanakan tugas tertentu yang disertai pembiayaan, prasarana dan sarana serta sumber daya manusia dengan kewajiban melaporkan pelaksanaannya dan mempertanggungjawabkannya kepada yang menugaskan.

Apakah kalian mengerti maksud gambar di bawah ini?

WILAYAH ADMINISTRASIDAERAH OTONOMPEMERINTAH PUSATDekonsentrasiDesentralisasi

G. Pembagian kewenangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah

Urusan pemerintahan yang hanya dimiliki pusat:AgamaPeradilanPertahananKeamananKeuangan/Moneter dan fiscalPolitik luar negeriPada dasarnya semua kewenangan pemerintahan itu dipunyai oleh pemerintah pusat. Tetapi dalam system otonomi daerah, pemerintah daerah diberikan kewenangan oleh pemerintah pusat untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan rumah tangganya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Tetapi bukan berarti daerah boleh mengurusi daerahnya dalam semua bidang. Hal ini dikarenakan ada beberapa bidang urusan yang hanya boleh diatur oleh pemerintah pusat, yaitu: Pertahanan, Keamanan, Yustisi (Peradilan), keuangan (moneter), Fiskal, dan Politik luar negeri. Jadi pemerintah daerah diberikan keleluasaan untuk mengatur dan mengurus sendiri daerahnya dalam bidang apapun selain keenam bidang tersebut.Tetapi harus kalian ingat bahwa walaupun pemerintah daerah memiliki kewenangan untuk mengurus daerahnya sendiri, mereka tidak boleh sewenang-wenang karena apapun tindakan pemerintahan mereka akan diawasi oleh pemerintah pusat. Ini berarti bahwa pemerintah pusat memiliki tugas untuk mengawasi jalannya pemerintahan yang ada di daerah.

H. Struktur pemerintah daerah

Pemerintah : Pemerintah pusat, yaitu presiden dan kabinetnyaPemerintah daerah : Kepala daerah dan perangkat daerah lainnyaSebelum membahas struktur pemerintahan di daerah, perlu saya ingatkan bahwa pengertian pemerintah itu terbagi menjadi dua, yaitu pemerintah dalam arti luas dan pemerintah dalam arti sempit. Ayo, ingat-ingat lagi!! Dan pada pembahasan kita kali ini kita hanya akan membahas pemerintah dalam arti sempit saja.

Coba kalian perhatikan bagan di bawah ini!

PUSATDAERAHLEGISLATIFEKSEKUTIFYUDIKATIFDPRPresiden dan KabinetnyaDPRDKepala Daerah dan perangkat daerah lainMA & MK

Kepala Daerah itu siapa ya?Propinsi = GubernurKabupaten = BupatiKota = WalikotaApabila kalian perhatikan gambar di atas, ternyata lembaga Negara di daerah yang berperan sebagai lembaga legislative adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), sedangkan lembaga eksekutifnya adalah Kepala daerah beserta perangkat daerah lainnya. Perlu kalian ingat kembali bahwa daerah yang dimaksud adalah daerah otonom, yang terdiri dari Propinsi, Kabupaten dan Kota. Dan perlu diingat pula bahwa kepala daerah Propinsi adalah Gubernur, kepala daerah Kabupaten adalah Bupati dan Kepala daerah Kota adalah walikota.

Perangkat daerah terdiri dari:Sekretariat daerahDinas DaerahLembaga Teknis DaerahCamatLurahMungkin kalian bertanya-tanya yang dimaksud dengan perangkat daerah itu apa/siapa. Secara garis besar mereka adalah bawahan dari kepala daerah, mereka bertugas untuk membantu kepala daerah dalam melaksanakan urusan pemerintahan di daerah. Supaya kalian mendapatkan gambaran mengenai perangkat daerah, coba kalian perhatikan contoh struktur organisasi pemerintah yang ada di Kabupaten Tangerang!Lembaga-lembaga di daerah memiliki kewenangan dalam mebuat peraturan, diantaranya adalah:1. DPRD bersama dengan kepala daerah memiliki kewenangan membuat peraturan daerah (PERDA)2. Kepala daerah bisa mengeluarkan Peraturan Kepala daerah (Bisa Peraturan Gubernur, Peraturan Bupati, atau Peraturan walikota) untuk melaksanakan PERDA.Peraturan peraturan itu biasa kita kenal dengan istilah kebijakan public. Kebijakan public itu dikeluarkan semata-mata untuk mengatur dan mengurus segala permasalahan yang ada di daerah. I. Pembagian Keuangan antara Pemerintah Pusat dan DerahPemerintah daerah dalam melaksanakan kewenangannya mengatur dan mengurus sendiri urusan rumah tangganya tentu saja membutuhkan biaya. Dalam system otonomi daerah di Indonesia, masing-masing daerah memiliki kewenangan dalam mengelola sumber keuangan yang ada di daerahnya sendiri guna dijadikan sumber pembiayaan urusan daerah.

Sumber Keuangan daerah:Peendapatan Asli DaerahDana Bagi HasilDana Alokasi UmumDana Alokasi KhususAdapun Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) terdiri dari:1. Pajak daerah2. Retribusi daerah3. Hasil pengelolaan kekayaan daerah4. Lain-lain yang sahSelain dari PAD, daerah pun mendapatkan dana perimbangan, yang terdiri dari dana bagi hasil , dana alokasi umum (DAU), dan dana alokasi khusus (DAK).Kalian bisa mendalami materi pembagian keuangan antara pemerintah pusat dan daerah dari berbagai sumber bacaan. Sebagai contoh, coba kalian persentase dana bagi hasil berikut:Contoh pembagian dana bagi hasil: Bagi hasil dari Pajak Bumi dan BangunanPenerimaan Negara dari PBB dibagi dengan imbangan 10% untuk pemerintah pusat dan 90% untuk pemerintah daerah. Yang 90% itu kemudian dirinci lagi sebagai berikut: 16,2% untuk daerah propinsi 64,8% untuk daerah Kabupaten/kot penghasil 9% biaya pemungutan Bagi hasil dari sector pertambangan minyak bumi:Dari sector ini dibagi imbangan 85% untuk pemerintah pusat dan 15% untuk pemerintah daerah. Sedangakan yang 15% tersebut dibagi lagi menjadi: 3% untuk propinsi yang bersangkutan 6% untuk Kabupaten/kota penghasil 6% dibagikan untuk Kabupaten dan kota lainnya dalam propinsi tersebut Untuk lebih memahami pembagian dana hasil tersebut, silahkan kalian baca UU Nomor 33 Tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.