OTODA & REGIONALISASIDAERAH & WILAYAH PERSYARATAN MENURUT UU NO : 32 TAHUN 2004

SUATU DAERAH MEMENUHI SYARAT SEBAGAI KABUPATEN /KOTA BERDASARKAN UU TERSEBUT : MELIPUTI BEBERAPA SYARATYAITU PADA PASAL 5 : AYAT 1.

PASAL 5 AYAT 1 :

DAERAH DIBENTUK ATAS : 1. KEMAMPUAN EKONOMI DAERAH TERSEBUT. 2. POTENSI YANG DIMILIKI DAERAH YBS 3. KONDISI SOSIAL BUDAYA YANG ADA 4. KONDISI SOSIAL POLITIK MASARAKAT 5. JUMLAH PENDUDUK YANG DIMILIKI 6. LUAS DAERAH ADMINISTRASI 7. DAN PERTIMBANGAN LAINNYA YANG MEMUNGKINKAN OTODA

TIDAK MENUTUP KEMUNGKINAN DAERAH YANG ADA DAPAT DIHAPUS BILA KRETERIA TERSEBUT TAK TERPENUHI

DAERAH DILIHAT DARI ASPEK EKONOMI JENISNYA MELIPUTI : 1.SEBAGAI RUANG TERJADINYA KEGIATAN EKONOMI YANG BILA SIFAT-SIFAT NYA MEBERIKAN KATEGORI YANG SAMA DISEBUT DAERAH HOMOGEN 2.DAERAH YANG MEMILIKI PUSAT- PUSAT KEGIATAN DISEBUT DAERAH NODAL 3.DAERAH DALAM LINGKUP ADMINTRASI KEKUASAAN PEMERINTAHAN DISEBUT : - PLANNING REGION ATAU DAERAH PERENCANAAN - DAERAH ADMINISTRASI

STRATEGI PEBANGUNAN EKONOMI DAERAHPADA DASARNYA TUJUAN UTAMA NYA : 1. UNTUK MENGEMBANGKAN LAPANGAN KERJA BAGI PENDUDUKNYA. 2. USAHA MENCAPAI STABILITAS EKONOMI DAERAH 3. SUSUAI DENGAN POTENSINYA JUGA DIHARAPKAN UNTUK PENGEMBANGAN BASIS EKONOMI YANG DIMILIKI DAERAH. DARI TUJUAN TERSEBUT SASARAN UTAMANYA - TERJADINYA KESEMPATAN KERJA BAGI PDDK - DAN USAHA MENGATASI FLUKTUASI EKONOMI ?????

PEMBAGIAN KEWENANGAN PEMERINTAH DALAM PEMBANGUNAN MELIPUTI :KEWENANGAN TINGKAT NASIONAL -- PEMERINTAHKEWENANGAN TINGKAT PEMERINTAH PROVINSIKEWENANGAN TINGKAT PEMKAB / PEMKOT

TUGAS POKOK PEMERINTAHAN DALAM OTODA :USAHA PEMBENAHAN PEMBANGUNAN PEMBENAHAN REGIONALISASI UNTUK PENINGKATAN DAN KELENGKAPAN SARANA DAN PRASARANAPEMBENAHAN & PENGEMBANGAN PEMBANGUNAAN SEKTORAL YANG TERKAITDASAR POKOK UNTUK PENINGKATAN EFISIENSI

UU RI NO 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH - MEMBAHAS SEJAUH MANA PERANAN PEMERINTAH, PEMERINTAH DAERAH DALAM TUGAS - TUGAS NEGARA

PASAL 10 AYAT 3 TENTANG URUSAN PEMERINTAH (PUSAT) MELIPUTI BIDANG - BIDANG :- POLITIK LUAR NEGERI - PERTAHANAN /KAEMANAN - YUSTISI - MONETER - FISKAL NASIONAL - AGAMA

OTONOMI DAERAH PSL 1. AYAT 5

KEWENANGAN DAERAH OTONOM UNTUK MENGATUR DAN MENGURUS KEPENTINGAN MASARAKAT SETEMPAT MENURUT PRAKKARSA SENDIRI BERDASARKAN ASPIRASI MASARAKAT SESUAI DENGAN PERATURAN PERUNDANG UNDANGAN

DAERAH OTONOM PSL 1 AYAT 6.

KESATUAN MASYARAKAT HUKUM YANG MEMPUNYAI BATAS DAERAH TERTENTU BERWENANG MENGATUR DAN MENGURUS KEPENTINGAN MASARAKAT SETEMPAT BERDASARKAN ASPIRASI MASARAKAT DALAM IKATAN N K R I

TUJUAN UTAMA OTONOMI DAERAHMENINGKATKAN KESEJAHTERAAN RAKYAT MENINGKATKAN PELAYANANPADA MASYARAKATUSAHA PEMERATAAN PEMBANGUNAN MENGEMBANGKAN KREATIFITAS DAERAH KELELUASAAN DAERAH MENGELOLA SUMBER DAYA NYA USAHA PENGEMBANGAN DEMOKRATISASI

SUMBER - SUMBER PENDAPATAN DAERAH PASAL 157PENDAPATAN ASLI DAERAH ( PAD) -- HASIL PAJAK DAERAH -- HASIL RETRIBUSI -- HASIL PERUSSAHAAN MILIK DAERAH -- HASIL PENGELOLAAN KEKAYAAN DAERAH DANA PERIMBANGAN PINJAMAN DAERAH LAIN LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH

KEBIJAKAN OTODA DAN REGIONALISASI KEBIJAKAN OTODA BUKAN BERARTI TERJADINYAN PEMUSATAN KEGIATAN PEMBANGUNAN YANG TERBATAS DALAM SUATU DAERAH ATAU SUATU WILAYAH SECARA SEMPIT. DALAM ARTI SETIAP DAERAH HARUS MENGATUR DAN MELENGKAPIDAERAHNYA DALAM SEGALA HALBAIK SARANA MAUPUN PRASARANA

TAPI KEBIJAKAN INI JUSTRU DIHARAPKAN CENDRUNG ADANYA KERJA SAMA YANG LEBIH TAJAM ANTAR DAERAH MENGINGAT TIDAK MUNGKIN SUATU DAERAH MELAKSANAKAN MAUPUN MEMENUHI SEGALA KEBUTUHANNYA JADI PELAKSANAN OTODA PADA DASARNYA SANGAT TERKAIT DENGAN KEBIJAKAN REGIONALISASI

REGIONALISASI ADALAH PEMBANGUNAN PERWILAYAHANDENGAN KONSEP TERJADINYA PEMBAGIAN TUGAS YANG SESUAI DENGAN KEMAPUAN POTENSI SETIAP DAERAH JADI OTODA SANGAT SEJALAN DENGAN KEBIJAKAN PERWILAYAHAN MENGINGAT SASARAN UTAMA DARI KEBIJAKAN OTODA DAN REGIONALISASI TERUTAMA UNTUK PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN DAERAH MAUPUN PERWILAYAHAN

KESIMPULANNYA DALAM PELAKSANAAN KEBIJAKAN OTODA TERHADAPKEBIJAKAN PERWILAYAHAN YANG DICETUSKAN DALAM KEBIJAKAN PELITADENGAN DIBENTUKNYA WILAYAH PEMBANGUNAN UTAMA DANSATUAN WILAYAH PEMBANGUNAN PADA DASARNYA KEBIJAKAN-KEBIJAKAN TERSEBUT REALISASINYA AKAN SANGAT TERKAIT DAN SALING MENUNJANG SATU SAMA LAINNYA

SEMOGA PEMIKIRAN INI BERMAMFAAT MENGINGAT SEJAK REPELITA DITINGGALKAN PEMIKIRAN DAN REALISASI REGIONALISASI BAIK WPU MAUPUN SWPSUDAH TIDAK DIBICARAKAN LAGI LEBIH-LEBIH DENGAN MUNCULNYA KEBIJAKAN OTODA.