otonomi daerah
TRANSCRIPT
Otonomi Daerah adalah hak dan
kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan
dan kepentingan masyarakatnya sesuai dengan
peraturan perundang – undangan
(Pasal 1 ayat 5 dan 6 uu no. 32
th.2004).
OTONOMI DAERAH
19
DAERAH OTONOM
Daerah otonom adalah kesatuan
masyarakat hukum yang mempunyai
batas – batas wilayah yang berwewenang mengatur dan
mengurus urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat
setempat menurut prakarsa sendiri
berdasarkan aspirasi masyarakat
dalam sistem negara kesatuan
republik indonesia.
19
OTONOMI
Auto: sendiriNomia (nomy): aturanOtonomi: mengatur diri sendiriDalam pemerintahan:
Pelimpaham sebagian kewenangan, tugas, kewajiban dan tanggung jawab dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah
19
Sejarah Otonomi Daerah
Peraturan perundang-undangan yang pertama kali yang mengatur tentang pemerintahan derah pasca proklamasi kemerdekaan adalah UU No. 1 Tahun 1945. Ditetapkannya undang-undang ini merupakaan hasil dari berbagai pertimbangan pemerintahan kolonial.
Undang-undang ini kemudian diganti dengan undang-undang Nomor 22 Tahun 1948 yang berfokus pada pengaturan tentang susunan pemerintahan daerah yang demokratis.Undang-undang ini berumur paling panjang dan baru diganti dengan undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 dan undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 setelah tuntutan reformasi berakhir.Kehadiran undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tidak terlepas dari perkembangan situasi yang terjadi pada masa itu lengsernya rezim otoriter orde baru dan munculnya kehendak masyarakat untuk melakukan reformasi disemua aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.
19
Desentralisasi.
Transfer ( perpindahan ) kewenangan dan tanggung jawab Fungsi – fungsi publik. Pemerintah pusat kepada pihak lain.
Daerah Bawahan.
Organisasi pemerintah Yang semi bebas.
Sektor swasta.
20
4 macam Desentralisasi.
Desentralisasi politik.Bertujuan menyalurkan semangat demokrasi secara positif di Masyarakat. Desentralisasi admitrasi Dekonsentrasi. Memiliki 3 bentuk utama : Delegasi. Devolusi. Bertujuan agar penyelenggaraan pemerintah dapat Berjalan secara efektif dan efesien.
Desentralisasi ekonomi / pasar. Bertujuan untuk lebih memberikan tanggung jawab yang ber Kaitan sektor publik ke sektor privat.
Desentralisasi fiskal. Bertujuan memberikan kesempatan kepada daerah untuk Menggali berbagai sumber dana.
20
PRINSIP OTONOMI DAERAH
(PENJELASAN UU 32/2004)• Otonomi seluas-luasnya• Otonomi yang nyata dan bertanggung jawab• Berorientasi pada peningkatan
kesejahteraan masyarakat dengan selalu memperhatikan kepentingan dan aspirasi yang tumbuh dalam masyarakat
• Menjamin keserasian hubungan antara Daerah dengan Daerah lainnya, Daerah dengan Pusat
• Memelihara dan menjaga keutuhan NKRI• Pemerintah wajib melakukan pembinaan
dan fasilitasi
20
Tujuan pemberian Otonomi daerah
Peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat yang Semakin baik Pengembangan kehidupan demokrasi. Keadilan
Pemerataan
Pemeliharaan hubungan yang serasi antar pusat dan daerah.
Menumbuhkan prakarsa dan kreatifitas, peran serta masyarakat Mengembangkan peran dan fungsi DPRD.
20
ASAS – ASAS PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH
(PEMERINTAH DAERAH)• Otonomi luas : yaitu kekuasaan daerah untuk
menyelenggarakan pemerintahan yang mencakup kewenangan semua bidang, kecuali kewenangan yang oleh undang – undang ditetapkan tidak menjadi wewenang pemerintah daerah
• Otonomi nyata : yaitu keleluasaan daerah untuk menyelenggarakan pemerintahan dibidang tertentu yang secara nyata ada dan diperlukan untuk tumbuh dan berkembang di daerah
• Otonomi yang bertanggung jawab : yaitu perwujudan pertanggungjawaban sebagai konsekwensi pemberian hak dan kewenangan kapada daerah sebagai wujud tugas dan kewajiban daerah dalam mencapai tujuan otonomi
21
KONSEP OTONOMI DAERAH
MENGANDUNG MAKNA
1. Penyerahan sebanyak mungkin kewenangan pemerintahan dalam hubungan domestik kepada Daerah, kecuali bidang : Keuangan dan moneter. Politik luar negeri.
Peradilan. Pertahanan
Keagamaan 2. Penguatan peran DPRD dalam pemilihan dan penetapan kepada daerah 3. Pembangunan tradisi politik yang lebih sesuai dengan kultur ( budaya ) setempat 4. Peningkatan efektivitas fungsi – fungsi pelayanan eksekutif 5. Peningkatan efisiensi administrasi keuangan daerah 6. Perwujutan desentralisasi fiskal. 7. Pembinaan dan pemberdayaan lembaga dan nilai lokal yang bersifat kondosif.
21
SASARAN YANG AKAN DICAPAI MELALUI KEBIJAKAN OTONOMI
DAERAH• Peningkatan pelayanan publik,
pengembangan kreatifitas masyarakat dan aparatur pemerintah daerah.
• Kesetaraan hubungan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam kewenangan dan keuangan.
• Pemberian jaminan untuk meningkatkan rasa kebangsaan, demokrasi, dan kesejahteraan masyarakat di daerah.
• Penciptaan ruang yang lebih luas bagi kemandirian daerah
21
BAGAIMANA OTONOMI DAERAH
DILAKSANAKAN ?I. DASAR HUKUM: Ps. 18 UUD 1945, UU No. 32 Th. 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH, DAN UU No. 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintah Daerah
Pasal 18 Uud 19451) Negara Kesatuan Ri Dibagi Atas Daerah – Daerah
Provinsi Dan Daerah Provinsi Dibagi Atas Kabupaten Dan Kota, Yang Tiap – Tiap Provinsi, Kabupaten, Dan Kota Itu Mempunyai Pemerintahan Daerah Yang Diatur Dengan Undang – Undang.
2) Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten, Dan Kota Mengatur Sendiri Urusan Pemerintahannya Menurut Asas Otonomi Dan Tugas Pembantuan
22
3) Pemerintah Daerah Provinsi, Daerah Kabupaten Dan Kota Memiliki Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Yang Anggota – Anggotanya Dipilih Melalui Pemilihan Umum
4) Gubernur, Bupati, Dan Walikota Masing – Masing Sebagai Kepala Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten Dan Kota Dipilih Secara Demokratis
5) Pemerintah Daerah Menjalankan Otonomi Seluas – Luasnya, Kecuali Urusan Pemerintahan Yang Oleh Undang – Undang Ditentukan Sebagai Urusan Pemerintah Pusat.
22
6) Pemerintah Daerah Berhak Menerapkan Peraturan Daerah Dan Peraturan – Peraturan Lain Untuk Melaksanakan Otonomi Dan Tugas Pembantuan.
7) Susunan Dan Tatacara Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Diatur Dalam Undang – Undang.
22
DAERAH OTONOM:Daerah otonom di indonesia dibagi atas
daerah propinsi, daerah kabupaten dan daerah kota (ps. 3 ayat 1 uu no. 32 th 2004)
Pembentukan daerah otonom harus memenuhi syarat : administrasi, teknis dan fisik wilayah
Pembentukan daerah otonom harus mempertimbangkan faktor – faktor : potensi daerah, luas wilayah, kependudukan, sosial politik, sosial budaya, hankam dan faktor lain yang memungkinkan terselenggaranya otonomi daerah.
22
VISI OTONOMI DAERAH
1 Bidang politik : Proses untuk membuka lahirnya kepala pemda yang di pilih secara demokrasi.
penyelenggaraan pemerintahan yang reponsip terhadap kepentingan masy luas. Memelihara suatu mekanisme pengambilan keputusan yg taat kepada asas Pertanggung jawaban public.
2 Bidang ekonomi : Menjamin lancarnya pelaksanaan kebijakan ekonomi nasional di daerah. Mengembangkan kebijakan regional dan lokal untuk mengoptimalkan pendayagunaan Profesi ekonomi di daerahnya. Membangun berbagai infrastruktur yang menunjang perputaran ekonomi di daerahnya.
3 Bidang sosial budaya : Menciptakan harmoni sosial Memelihara nilai lokal yang dipandang kondusif terhadap kemampuan masyarakat. Merespon dinamika kehidupan disekitarnya.
23
3. Asas – asas dan prinsip pemerintahan daerah.
Asas pemerintahan Daerah.
Pasal 18 ayat 2 UUD 1945
Pemerintah daerah Propinsi, daerah Kabupaten, dan kota Mengatur dan mengurus sendiri urusan Pemerintahan mem Uat asas otonomi Dan tugas pembantuan.
Asas otonomi : pelaksanaan urusan pemerintahan oleh daerah dapat Di selengarakan secara langsung oleh pemerintahan daerah itu Sendiri.
Asas tugas pembantuan : Pelaksanaan melalui penugasan oleh pemerintah Provinsi ke pemerintah kabupaten / kota dan desa atau penugasan dari pemerintah kabupaten / kota ke desa.
23
Pasal 16 ayat 6 UUD 1945. Pemerintah daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan – peraturan lain Untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan.
Prinsip penyelengaraan pemerintahan daerah : Mengunakan asas : Desentralisasi Dekonsentrasi Tugas pembantuan menyelengarakan asas desentralisai secara utuh dan bulat yang di laksana Kan di daerah kabupaten / kota. Asas pembantuan dilaksanakan di : Daerah propinsi Daerah kabupaten Daerah kota Daerah desa
23
4. Kewenangan daerah dalam pelaksanaan otonomi daerah.
DASAR
Pasal 18 A ayat 1 UUD 1945 Pasal 18 A ayat 2 UUD 1945
Antar susunan pemerintahan memiliki hubungan yang bersifat hirarkis Pengaturan hubungan pemerintahan tersebut memperhatikan ke khususan dan Keragaman Daerah. Antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah memiliki hubungan keuangan, Pelayanan umum, dan pemanfaatan sumber daya.
23
Kelemahan otonomi
• Kurang responsif.• Kurang informatif.• Kurang accessible.• Kurang koordinasi• Birokratis.• In-efisen.• Kurang mau
mendengar keluhan/saran/aspirasi masyarakat.
24
Kendala dalam Melaksanakan Otonomi Daerah
High Cost Economic dalam bentuk pungutan-pungutan yang membabi buta. Otonomi daerah dapat berubah sifat menjadi “Anarkisme Financial”
High Cost Economic dalam bentuk KKN Orientasi Pemda pada Cash Inflow, bukan pendapatan Pemda bisa menjadi “drakula” bagi anak-anak mereka sendiri yaitu
BUMD-BUMD yang berada dibawah naungannya. Modusnya bisa jadi bukan melalui penjualan aset, melainkan melalui kebijakan penguasa daerah yang sulit ditolak oleh jajaran pimpinan BUMD
Karena terfokus pada penerimaan dana Pemda bisa melupakan kriteria pembuktian berkelanjutan
24
LanjutanMunculnya hambatan bagi mobilitas sumber dayaPotensi konflik antar daerah menyangkut pembagian
hasil pungutanBangkitnya egosentrismeKarena derajat keberhasilan otonomi lebih
dilandaskan pada aspek-aspek finansial pemerintah daerah bisa melupakan misi dan visi otonomi sebenarnya.
Munculnya bentuk hubungan kolutif antara eksekutif dan legislatif di daerah.
24
Hubungan antara pelaksanaan otonomi daerah dengan realisasi
pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah daerah
• Sitem pemerintahan daerah adalah totalitas dari bagian-bagian yang saling bergantungan dalam penyelenggaraan urusan pemerintah yang diserahkan kepada daerah sebagai fungsi-fungsi pemerintahan daerah otonom yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah dan dewan perwakilan rakyat daerah yang merupakan lembaga pemerintahaan daerah yang terdiri dari kepala daerah beserta perangkat daerah otonom yang lain yang berfungsi sebgai lembaga eksekutif daerah dewan peewakilan rakyat daerah. Selanjutnya DPRD adalah unsur lembaga pemerintahan daerah yang berfungsi sebagai legislatif daerah.
24
Kesimpulan
Otonomi daerah dapat diartikan sebagai hak, wewenang, dan kewajiban yang diberikan kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka pelayanan terhadap masyarakat dan pelaksanaan pembangunan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Sedangkan yang dimaksud dengan daerah otonom adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat.
19
Thank’s
For
YourAttention