otonomi daerah

25
Otonomi Daerah Disusun Oleh : Akmalia Rizke Nur Fitri (03)

Upload: 123akmaliarizke

Post on 12-Jun-2015

9.207 views

Category:

Education


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: OTONOMI DAERAH

Otonomi DaerahDisusun Oleh :

Akmalia Rizke Nur Fitri (03)

Page 2: OTONOMI DAERAH

Pemerintah pusat :

Pemerintah pusat adalah pemerintah yang memegang kendali pusat atau menyeluruh dengan membagi-bagi wilayah pemerintahannya dalam pemerintahan daerah.

Kewenangan pemerintah pusat mencakup kewenangan dalam bidang :

• politik luar negeri,

• pertahanan dan keamanan,

• peradilan,

• moneter (yustiti)

• fiskal,

• agama,

• serta kewenangan lainnya seperti: kebijakan tentang perencanaan nasional dan pengendalian pembangunan nasional secara makro, pendayagunaan sumber daya alam serta teknologi tinggi strategis, konservasi dan standardisasi nasional. 

Page 3: OTONOMI DAERAH

Kewenangan Pemerintahan Pusat:1. Bidang politik luar Negeri

• mengangkat pejabat diplomatik

• menunjuk warga negara untuk  duduk dalam jabatan lembaga internasional,

• menetapkan kebijakan luar negeri,

• melakukan perjanjian dengan negara lain,

• menetapkan kebijakan perdagangan luar negeri,

2. Bidang pertahanan

• mendirikan dan membentuk angkatan bersenjata,

• menyatakan damai dan perang,

• menyatakan negara atau sebagian wilayah negara dalam keadaan bahaya,

• membangun dan mengembangkan sistem pertahanan negara dan persenjataan,

• menetapkan kebijakan untuk wajib militer, bela negara bagi setiap warga negara

Page 4: OTONOMI DAERAH

3. Bidang keamanan

• mendirikan dan membentuk kepolisian negara,

• menindak kelompok atau organisasi yang kegiatannya mengganggu keamanan negara, 

• Bidang moneter

• mencetak uang dan menentukan nilai mata uang,

• menetapkan kebijakan moneter,

• mengendalikan peredaran uang, 

4.Bidang peradilan (yustiti)

• mendirikan lembaga peradilan,

• mengangkat hakim dan jaksa,

• mendirikan lembaga pemasyarakatan,

• menetapkan kebijakan kehakiman keimigrasian,

• memberikan grasi, amnesti, abolisi,

• membentuk undang-undang, peraturan pemerintah pengganti undang-undang, peraturan pemerintah, dan peraturan lain yang berskala nasional

Page 5: OTONOMI DAERAH

5. Fiskal

Kebijakan fiskal merujuk pada kebijakan yang dibuat pemerintah untuk mengarahkan ekonomi suatu negara melalui pengeluaran dan pendapatan (berupa pajak) pemerintah. Kebijakan fiskal berbeda dengan kebijakan moneter, yang bertujuan men-stabilkan perekonomian dengan cara mengontrol tingkat bunga dan jumlah uang yang beredar. Instrumen utama kebijakan fiskal adalah pengeluaran dan pajak.

6. Bidang Agama

• menetapkan hari libur keagamaan yang berlaku secara nasional,

• memberikan pengakuan terhadap keberadaan suatu agama,

• menetapkan kebijakan dalam penyelenggaraan kehidupan keagamaan dan sebagainya; dan bagian tertentu urusan pemerintah lainnya yang berskala nasional, tidak diserahkan kepada daerah.

Page 6: OTONOMI DAERAH

Pemerintah Daerah :

Dalam Bab III Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah ditegaskan bahwa pemerintah daerah menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh undang-undang tentang pemerintahan daerah ini ditentukan menjadi urusan pemerintah (politik luar negeri, pertahanan, keamanan, yustisi, moneter dan fiskal nasional, dan agama). Dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah, pemerintahan daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. Pelaksanaan urusan pemerintahan oleh daerah dapat diselenggarakan secara langsung oleh pemerintahan daerah itu sendiri dan dapat pula penugasan oleh pemerintah provinsi ke pemerintah kabupaten/kota dan desa atau penugasan dari pemerintah kabupaten/kota ke desa.

Page 7: OTONOMI DAERAH

Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah terdiri atas ;

• urusan wajib

• urusan pilihan

Urusan wajib dalam kaitan ini adalah urusan yang sangat mendasar yang berkaitan dengan hak dan pelayanan dasar warga negara,antara lain ;

• perlindungan hak konstitusional;

• perlindungan kepentingan nasional,

• kesejahteraan masyarakat,

• ketentraman dan ketertiban umum dalam kerangka menjaga keutuhan negara kesatuan republik Indonesia;

• pemenuhan komitmen nasional yang berhubungan dengan perjanjian dan konvensi internasional. 

• Sedangkan urusan pilihan dalam kaitan ini adalah urusan yang secara nyata ada di daerah dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan dan potensi unggulan daerah. Penyelenggaraan urusan pemerintahan yang bersifat wajib berpedoman pada standar pelayanan minimal, dilaksanakan secara bertahap dan ditetapkan oleh pemerintah. Urusan pemerintahan yang diserahkan kepada daerah disertai dengan sumber pendanaan, pengalihan sarana dan prasarana serta kepegawaian sesuai dengan urusan yang didesentralisasikan.

Page 8: OTONOMI DAERAH

Hubungan struktural pemerintah pusat dan pemerintah daerah

Secara struktural, pemerintah pusat merupakan penyelenggara pemerintahan di tingkat nasional. Dalam hal ini Presiden memegang kekkuasaan pemerintah NKRI sesuai UUD 1945. Sedangkan, pemerintah daerah merupakan penyelenggara urusan pemerintah di daerah masing-masing bersama DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan. Pemerintah daerah mengacu pada UU NO. 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan UU No.33 tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah.

Dengan demikian, secara struktural Presidenh merupakan pemegang tertinggi dalam penyelenggaraan pemerintah ditingkat nasional, sedangkan kepala daerah merupakan penyelenggara pemerintahan diwilayah daerah masing-masing sesuai dengan prinsip otonomi yang seluas-luasnya. Namun ada pembagian kewenangan di dalam penyelenggaraan pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

Page 9: OTONOMI DAERAH

Hubungan Fungsional:

Hubungan fungsional menyangkut atas pembagian tugas dan wewenang yang harus dijalankan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintah. Pembagian tugas, pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pembagian tugas Pemerintah Pusat dan Pemerintah daerah dapat dilihat pada UU No.32 tahun 2004.

 

Page 10: OTONOMI DAERAH

Struktur Pemerintah Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 tentang Pemerintah Daerah :

Page 11: OTONOMI DAERAH

Asas-asas untuk menyelenggarakan pemerintahan daerah, pada dasarnya ada 4  yaitu :

• Sentralisasi yaitu sistem pemerintahan di mana segala kekuasaan dipusatkan di pemerintah pusat.

• Desentralisasi  yaitu penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Kelebihan dan Kelemahan Desentralisasi

Kelebihan desentralisasi :

1. Mengurangi bertumpuknya pekerjaan di pusat pemerintahan.

2. Dalam menghadapi masalah yang mendesak yang membutuhkan tindakan yang cepat, daerah tidak perlu menunggu instruksi lagi dari pemerintah pusat.

3. Dapat mengurangi birokrasi dalam arti buruk karena setiap kebutusan dapat segera dilaksanakan.

4. Mengurangi kemungkinan kesewenang-wenangan dari pemerintah pusat.

5. Dapat memberikan kepuasan bagi daerah karena sifatnya lebih langsung. 

Page 12: OTONOMI DAERAH

Kelemahan desentralisasi :

1. Karena besarnya organ-organ pemerintah, maka struktur pemerintahan bertambah kompleks yang mempersulit koordinasi.

2. keseimbangan dan keserasian antara bermacam-macam kepentingan dan daerah dapat lebih mudah terganggu.

3. dapat mendorong timbulnya fanatisme daerah.

4. keputusan yang diambil memerlukan waktu yang lama.

5. diperlukan biaya yang lebih banyak.

Page 13: OTONOMI DAERAH

• Dekonsentrasi yaitu pelimpahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah kepada gubernur sebagai wakil pemerintah dan/atau kepada instansi vertikal di wilayah tertentu.

• Tugas Pembantuan yaitu penugasan dari pemerintah kepada daerah dan/atau desa, dari pemerintah propinsi kepada kabupaten/kota dan/atau desa, dari pemerintah kabupaten/kota kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu.

Tujuan diberikannya tugas pembantuan adalah :

• untuk lebih meningkatkan efektivitas dan efesiensi penyelenggaraan pembangunan serta pelayanan umum kepada masyarakat.

• bertujuan untuk memperlancar pelaksanaan tugas dan penyelesaian permasalahan serta membantu mengembangkan pembangunan daerah dan desa sesuai dengan potensi dan karakteristiknya

• Ada beberapa latar belakang perlunya diberikan tugas pembantuan kepada daerah dan desa, yaitu :

• adanya peraturan perundang-undangan yang membuka peluang dilakukannya pemberian tugas pembantuan dari pemerintah kepada daerah dan desa dan dari pemerintah daerah kepada desa (Pasal 18A UUD 1945 sampai pada UU pelaksananya : UU Nomor 32 Tahun 2004 dan UU Nomor  33 Tahun 2004).

Page 14: OTONOMI DAERAH

UU No 32 tahun 2004 pasal 2 ayat (2) :

• (2) Pemerintahan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.

Menurut UU No 32 tahun 2004 ayat 2 dijelaskan bahwa Pemerintah daerah mengatur dan mengurus urusan pemerintah menurut :

• Asas otonomi

• Tugas pembantuan

Page 15: OTONOMI DAERAH

Dampak Positif :

Dampak positif otonomi daerah adalah bahwa dengan otonomi daerah maka pemerintah daerah akan mendapatkan kesempatan untuk menampilkan identitas lokal yang ada di masyarakat. Berkurangnya wewenang dan kendali pemerintah pusat mendapatkan respon tinggi dari pemerintah daerah dalam menghadapi masalah yang berada di daerahnya sendiri. Bahkan dana yang diperoleh lebih banyak daripada yang didapatkan melalui jalur birokrasi dari pemerintah pusat. Dana tersebut memungkinkan pemerintah lokal mendorong pembangunan daerah serta membangun program promosi kebudayaan dan juga pariwisata

Dengan melakukan otonomi daerah maka kebijakan-kebijakan pemerintah akan lebih tepat sasaran, hal tersebut dikarenakan pemerintah daerah cinderung lebih menegeti keadaan dan situasi daerahnya, serta potensi-potensi yang ada di daerahnya daripada pemerintah pusat. Contoh di Maluku dan Papua program beras miskin yang dicanangkan pemerintah pusat tidak begitu efektif, hal tersebut karena sebagian penduduk disana tidak bisa menkonsumsi beras, mereka biasa menkonsumsi sagu, maka pemeritah disana hanya mempergunakan dana beras meskin tersebut untuk membagikan sayur, umbi, dan makanan yang biasa dikonsumsi masyarakat. Selain itu, denga system otonomi daerah pemerintah akan lebih cepat mengambil kebijakan-kebijakan yang dianggap perlu saat itu, yanpa harus melewati prosedur di tingkat pusat.

Page 16: OTONOMI DAERAH

Dampak positif dengan adanya otonomi daerah antara lain :

• Setiap daerah bisa memaksimalkan potensi masing-masing. 

• Pembangunan untuk daerah yang punya pendapatan tinggi akan lebih cepat berkembang. 

• Daerah punya kewenangan untuk mengatur dan memberikan kebijakan tertentu. 

• Adanya desentralisasi kekuasaan. 

• Daerah yang lebih tau apa yang lebih dibutuhkan di daerah itu, maka diharapkan dengan otonomi daerah menjadi lebih maju. 

 

Page 17: OTONOMI DAERAH

Dampak Negatif :

Dampak negatif dari otonomi daerah adalah adanya kesempatan bagi oknum-oknum di pemerintah daerah untuk melakukan tindakan yang dapat merugikaNegara dan rakyat seperti korupsi, kolusi dan nepotisme. Selain itu terkadang ada kebijakan-kebijakan daerah yang tidak sesuai dengan konstitusi Negara yang dapat menimbulkan pertentangan antar daerah satu dengan daerah tetangganya, atau bahkan daerah dengan Negara, seperti contoh pelaksanaan Undang-undang Anti Pornografi di tingkat daerah. Hal tersebut dikarenakan dengan system otonomi daerah maka pemerintah pusat akan lebih susah mengawasi jalannya pemerintahan di daerah, selain itu karena memang dengan sistem.otonomi daerah membuat peranan pemeritah pusat tidak begitu berarti.

Page 18: OTONOMI DAERAH

Dampak Negatif :

Dampak negatif dengan adanya otonomi daerah antara lain

• Daerah yang miskin akan sedikit lambat berkembang. 

• Tidak adanya koordinasi dengan daerah tingkat satu karena merasa yang punya otonomi adalah daerah Kabupaten/Kota. 

• Kadang-kadang terjadi kesenjangan sosial karena kewenangan yang di berikan pemerintah pusat kadang-kadang bukan pada tempatnya. 

• Karena merasa melaksanakan kegiatannya sendiri sehingga para pimpinan sering lupa tanggung jawabnya.

•  

Page 19: OTONOMI DAERAH

Hak dan kewajiban daerah Otonom :

Dalam Undang-Undang No. 32 tahun 2004 pasl 1 ayat 6 menyebutkan bahwa daerah otonomi selanjutnya disebut daerah adalah kesatuan masyarakat yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara kesatuan Republik Indonesia.Menurut Profesor Oppenhein (dalam Mohammad Jimmi Ibrahim, 1991:50) bahwa daerah otonom adalah bagian organis daripada negara, maka daerah otonom mempunyai kehidupan sendiri yang bersifat mandiri dengan kata lain tetap terikat dengan negara kesatuan. Daerah otonom ini merupakan masyarakat hukum yaitu berhak mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri.

Page 20: OTONOMI DAERAH

• Selanjutnya dalam menyelenggarakan Otonomi Daerah, maka daerah otonom

• mempunyai hak-hak sebagai berikut:

• Mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahannya;

• Yaitu pemerindah daerah memiliki hak untuk mengatur pemerintahannya tanpa campur tangan dari pemerintah pusat dalam hal-hal yang telah ditentukan oleh UU

• Memilih Pimpinan daerah;

• Pemerintah daerah memiliki hak untuk mengadakan PEMILU untuk memilih kepala daerah yang kelak akan memimpin daerahnya.

Page 21: OTONOMI DAERAH

• Mengelola aparatur daerah;

Pemerintah daerah juga memiliki hak untuk menerima dana untuk mengelola aparatur daerah

• Mengelola kekayaan daerah;

Pemerintah daerah juga menerima dana dari pemerintah pusat maupun dari Dana yang telah diatur dalam UU No.33 Tahun 2004 untuk mengelola keakayaan alam didaerahnya

• Memungut pajak daerah dan retribusi daerah;

Pemungutan pajak dan restibusi sebagai Pendapatan asli daerah yang akan digunakan untuk mendanai pelaksanaan otonomi daerah.

• Mendapatkan bagi hasil dari pengelolaan Sumber daya alam dan sumber daya lainnya yang berada di daerah

Daerah mendapatkan bagi hasil dari pengelolaan Sumber Daya alam dan Sumber Daya lainnya yang dimasukkan ke Dana Perimbangan yang akan digunakan untuk mengurangi kesenjangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

• mendapatkan sumber-sumber pendapatan lain yang sah; dan

Pendapatan lain seperti :

• Pendapatan hibah yang merupakan bantuan tidak mengikat

• Pendapatan dana darurat yang dialokasikan dari APN. Yang akan digunakan untuk keperluan mendesaj, spt bencana nasioinal, krisis moneter, inflasi atau peristiwa lainnya.

• mendapatkan hak lainnya yang diatur dalam peraturan perundangundangan.

Page 22: OTONOMI DAERAH

• Dalam menyelenggarakan Otonomi Daerah, maka Daerah mempunyai kewajiban seperti yang tercantum dibawah ini:

• Melindungi masyarakat,

Pemerintah daerah berkewajiban melindungi masyarakat agar warganya merasa aman.

• Menjaga persatuan, dan kesatuan dan kerukunan nasional serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia;

Pemerintah daerah menjaga agar tidak ada perpecahan antar warga yang akan menimbulkan perpecahan yang kecil maupun besar.

• Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat;

Pemerintah Daerah berkewajiban meningkatkan kualitas kehidupan warganya dengan cara meningkatkan kesejahteraan warganya.

• Mengembangkan kehidupan demokrasi;

Pemerintah daerah berkewajiban menerapkan kehidupan yang demokrasi dalam memutuskan perkara.

Page 23: OTONOMI DAERAH

• Mewujudkan keadilan dan pemerataan;

Pemerintah pusat berkewajiban mewujudkan keadilan dan pemerataan agar tidak terjadi kesenjangan antar warganya

• Meningkatkan pelayanan dasar Pendidikan;

Pemerintah daerah berkewajiban meningkatkan pelayanan dasar pendidikan agar Sumber daya manusianya memiliki kualitas yang bagus dan seperti Memberikan BSM kepada kepada siswa yang tidak mampu

• Menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan;

Pemerintah daerah menyediakan fasiltas kesehatan seperti mendirikan beberapa pukesmas di beberapa titik

• Menyediakan fasilitas social dan fasilitas umum yang layak;

Seperti mendirikan halte yang akan menyamankan penumpang sehingga orang-orang lebih memilih naik kendaraan umum dan bisa menghemat pengeluaran BBM

• Mengembangkan sistem jaminan sosial

Menjaga warganya agar tidak terjadi perbullian antar warganya dan agar sosial didaerah itu terjaga betul

Page 24: OTONOMI DAERAH

• Menyusun perencanaan dan tata ruang daerah;

• Mengembangkan sumber daya produktif di daerah;

Pemerintah daerah bisa mengembangkan produk utama di daerah itu dan bisa menjadikan ciri khas kota atau daerah tersebut, seperti boyolali kota susu

• Melestarikan lingkungan hidup;

Pemerintah daerah berkewajiban melestarikan daerah yang dipegang seperti tetap melestarikan satwa yang ada di daerah tersebut dengan membiayai perawatannya

• Mengelola administrasi kependudukan;

• Melestarikan nilai sosial budaya;

• Membentuk dan menerapkan peraturan perundang–undangan sesuai dengan kewenangannya; dan kewajiban lain yang diatur dalam peraturan perundang-undangan.

Page 25: OTONOMI DAERAH

Terimakasih