otitis media akut hpy

8
Otitis Media Akut Otitis media termasuk dalarn sepuluh besar penyakit terbanyak dipoli THT, dapat berupa otitis media akut (OMA) maupun otitis media kronika (OMK). Penyakit ini merupakan keradangan telinga tengah yang disertai keluamya sekret serus, mukoid atau purulen. Pada umumnya otitis media disebabkan oleh infeksi kuman, akan tetapi ada otitis media yang tidak sembuh dengan antibiotika atau sering kambuh, sehingga diduga ada faktor lain sebagai penyebab disamping kuman. Dugaan tersebut diantaranya adalah karena faktor alergi. Alergi merupakan salah satu faktor yang ikut berperan pada otitis media. Manifestasi alergi pada telinga berupa reaksi inflamasi seperti halnya yang terjadi pada saluran nafas. Otitis media yang ditandai dengan inflamasi telinga tengah dapat digolongkan menjadi otitis media akuta (OMA), Otitis media with effusion (OME), dan otitis media kronika tipe benigna (OMK). OME dapat diikuti infeksi sekunder dan sering berlanjut menjadi otitis media akuta. Demikian pula otitis media kronika bila terinfeksi dengan kuman yang virulen juga sering diikuti episode eksaserbasi akut. Otitis media akut banyak dialami oleh anak anak, bila terjadi hanya sekali pada umumnya sembuh dan prognosisnya baik. Akan tetapi pada sebagian anak akan menjadi otitis media akut yang berulang, akibatnya akan berpengaruh kurang

Upload: happy-muthia

Post on 12-Jan-2016

215 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

tentang penyakit infekai telinga

TRANSCRIPT

Page 1: Otitis Media Akut hpy

Otitis Media Akut

Otitis media termasuk dalarn sepuluh besar penyakit terbanyak dipoli THT, dapat

berupa otitis media akut (OMA) maupun otitis media kronika (OMK). Penyakit ini

merupakan keradangan telinga tengah yang disertai keluamya sekret serus, mukoid atau

purulen. Pada umumnya otitis media disebabkan oleh infeksi kuman, akan tetapi ada

otitis media yang tidak sembuh dengan antibiotika atau sering kambuh, sehingga diduga

ada faktor lain sebagai penyebab disamping kuman.

Dugaan tersebut diantaranya adalah karena faktor alergi. Alergi merupakan salah

satu faktor yang ikut berperan pada otitis media. Manifestasi alergi pada telinga berupa

reaksi inflamasi seperti halnya yang terjadi pada saluran nafas. Otitis media yang ditandai

dengan inflamasi telinga tengah dapat digolongkan menjadi otitis media akuta (OMA),

Otitis media with effusion (OME), dan otitis media kronika tipe benigna (OMK). OME

dapat diikuti infeksi sekunder dan sering berlanjut menjadi otitis media akuta. Demikian

pula otitis media kronika bila terinfeksi dengan kuman yang virulen juga sering diikuti

episode eksaserbasi akut.

Otitis media akut banyak dialami oleh anak anak, bila terjadi hanya sekali pada

umumnya sembuh dan prognosisnya baik. Akan tetapi pada sebagian anak akan menjadi

otitis media akut yang berulang, akibatnya akan berpengaruh kurang baik terhadap fungsi

pendengaramya. Otitis media akut berulang sering timbul pada saat infeksi saluran nafas

atas.

Otitis media kronika tipe benigna ditandai dengan perforasi sentral membran

timpani disertai keluamya sekret telinga terus menerus atau hilang timbul. Faktor alergi

selain pada OME, tidak menutup kemungkinan juga berhubungan dengan otitis media

kronika. Dugaan adanya faktor alergi pada OMK didasarkan pada kenyataan bahwa

sebagian penderita temyata tidak sembuh dengan pengobatan antibiotika saja. Disamping

itu OMK tidak hanya berasal dari OMA tetapi dapat juga disebabkan oleh OME yang

terinfeksi.

Otitis media akut (OMA) adalah peradangan sebagian atau seluruh mukosa

telinga. Penyebab otitis media akut (OMA) dapat merupakan virus maupun bakteri. Pada

25% pasien, tidak ditemukan mikroorganisme penyebabnya. Virus ditemukan pada 25%

kasus kadang menginfeksi telinga tengah bersama bakteri. Bakteri penyebab otitis media

Page 2: Otitis Media Akut hpy

tersering adalah Streptococcus pneumoniae, diikuti oleh Haemophilus influenzae dan

Moraxella cattarhalis. Yang perlu diingat pada OMA, walaupun sebagian besar kasus

disebabkan oleh bakteri, hanya sedikit kasus yang membutuhkan antibiotik. Hal ini

dimungkinkan karena tanpa antibiotik pun saluran Eustachius akan terbuka kembali

sehingga bakteri akan tersingkir bersama aliran lendira tengah, tuba eustachius, antrum

mastoid dan sel-sel mastoid.

Anak lebih mudah terserang otitis media dibanding orang dewasa karena beberapa hal.

Sistem kekebalan tubuh anak masih dalam perkembangan

Saluran Eustachius pada anak lebih lurus secara horizontal dan lebih pendek

sehingga ISPA lebih mudah menyebar ke telinga tengah

Adenoid (adenoid: salah satu organ di tenggorokan bagian atas yang berperan

dalam kekebalan tubuh) pada anak relatif lebih besar dibanding orang dewasa.

Posisi adenoid berdekatan dengan muara saluran Eustachius sehingga adenoid

yang besar dapat mengganggu terbukanya saluran Eustachius. Selain itu adenoid

sendiri dapat terinfeksi di mana infeksi tersebut kemudian menyebar ke telinga

tengah lewat saluran Eustachius

Gejala dan tanda OMA Otitis media dengan

efusi

Nyeri telinga, demam, rewel + -

Efusi telinga tengah + +

Gendang telinga suram + +/-

Gendang yang

menggembung

+/- -

Page 3: Otitis Media Akut hpy

Gerakan gendang berkurang + +

Berkurangnya pendengaran + +

Diagnosis :

1. Penyakitnya muncul mendadak (akut)

2. Ditemukannya tanda efusi (efusi: pengumpulan cairan di suatu rongga tubuh) di

telinga tengah. Efusi dibuktikan dengan adanya salah satu di antara tanda berikut:

menggembungnya gendang telinga

terbatas/tidak adanya gerakan gendang telinga

adanya bayangan cairan di belakang gendang telinga

cairan yang keluar dari telinga

3. Adanya tanda/gejala peradangan telinga tengah, yang dibuktikan dengan adanya

salah satu di antara tanda berikut:

kemerahan pada gendang telinga

nyeri telinga yang mengganggu tidur dan aktivitas normal

Page 4: Otitis Media Akut hpy
Page 5: Otitis Media Akut hpy

Otitis eksterna

Terdapat 2 kemungkinan otitis eksterna akut yaitu otitis eksterna sirkumskripta dan otitis

eksterna difus.

1. Otitis eksterna sirkumskripta

Oleh karena kulit disepanjang luar liang telinga mengandung adneksa kulit seperti

folikel rambut, kelenjar sebasea dan kelenjar serumen maka di tempat itu dapat

terjadi infeksi pada pilo sebaseus sehingga membentuk furunkel.

Penyebabnya bias kuman S. aureus atau s. Albus.

Gejalanya ialah nyeri hebat yang tidak sesuai dengan besar bisul. Hal ini

disebabkan karena kulit liang telinga tidak mengandung jaringan longgar di

bawahnya, sehingga rasa nyeri timbul pada penekanan perikondrium. Rasa nyeri

dapat juga timbull spontan pada waktu membuka mulut. Selain itu dapat juga

terdapat gangguan pendengaran bila furunkel besar, menyumbat liang telinga.

Terapinya tergantung pada keadaan furunkel. Bila sudah menjadi abses diaspirasi

secara steril untuk mengeluarkan nanahnya.

2. Otitis Eksterna difus

Biasanya mengenai kulit liang telinga dua pertiga dalam. Tampak kulit liang

telinga hiperemis dan edema dengan tidak jelas batasnya serta tidak terdapat

furunkel.

Kuman penyebabnya biasanya golongan pseudomonas. Kuman lain yang dapat

sebagai penyebab lain adalah S. Albus dan E. Coli. Otitis eksterna difus dapat

pula terjadi pada otitis media supuratif kronis.

Gejalanya sama dengan otitis eksterna sirkumskripta. Kadang-kadang terdapat

sekret yandg berbau. Sekret ini tidak mengandung lendir atau musin seperti sekret

yang keluar dari kavum timpani pada otitis media. Pengobatannya adalah dengan

memasukkan tampon yang mengandung antibiotika ke liang telinga supaya

terdapat kontak yang baik antara obat dengan kulit yandg meradang. Kadang-

kadang diperlukan antibiotik sistemik.