ospf

28
!" # $ # # # !" % $ !" # !" & #% # !" $ # !" ’ !" (## !" ) !" # !"

Upload: ebudhy

Post on 26-Jun-2015

31 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: OSPF

OSPF OSPF OSPF OSPF OSPF OSPF OSPF OSPF SatuSatuSatuSatuSatuSatuSatuSatu AreaAreaAreaAreaAreaAreaAreaArea

Semester 3 – Modul 2

Pokok Bahasan Modul 2:�Mengenal fitur kunci dari ruting link-state dan bagaimana informasi link-state dirawat�Algoritma ruting link-state�Menguji keuntungan dan kerugian ruting link-state�Perbandingan ruting link-state dengan ruting distance vector�Meng-enable-kan OSPF pada ruter�Konfigurasi alamat loopback untuk set prioritas ruter�Mengubah pemilihan rute OSPF dengan memodifikasi metrik biaya�Konfigurasi otentifikasi OSPF�Mengubah pewaktuan OSPF�Langkah-langkah membuat dan memperbanyak rute default �Perintah show untuk verifikasi operasi OSPF�Konfigurasi proses ruting OSPF�Definisi kunci istilah-istilah OSPF�Tipe-tipe jaringan OSPF�Protocol Hello OSPF�Mengenal langkah dasar dalam operasi OSPF

Page 2: OSPF

Pengantar Ruting Link-state

• OSPF dan IS-IS• Perbaruan di-trigger perubahan jaringan• Fast convergence• Memerlukan memori lebih dari pada Distance

Vector, tetapi menggunakan bandwidth yang lebih efisien

• Merawat basis data rumit dari infomasi topologi.• Merawat full knowledge dari distant router dan

bagaimana koneksi diantaranya.

Page 3: OSPF

Fitur-fitur Protokol Ruting Link-state

• Protokol ruting Link-state melakukan fungsi:– Menangapi secara cepat pada perubahan jaringan– Mengirim pemicu perubahan hanya saat perubahan jaringan

terjadi– Mengirim perubahan periodik yang diketahui sebagai penyegaran

link-state– Mengunakan mekanisme hello untuk menentukan tetangga yang

dapat terjangkau

• Ruter menjalankan protokol link-state mempunyai fitur:– Menggunakan informasi hello dan LSA yang diterima dari ruter

lain untuk membangun basis data tentang jaringan– Menggunakan algoritma shortest path first (SPF) untuk

menghitung rute terpendek shortest pada tiap jaringan– Stores this route information in its routing table

Page 4: OSPF

Merawat Informasi Ruting

• Ruting Link-state menggunakan fitur-fitur: – Link-state advertisements (LSAs) – Topological database – Algoritma Shortest Path First (SPF) – SPF tree – Tabel ruting path dan port untuk setiap

jaringan guna menentukan path yang terbaikbagi paket-paket

Page 5: OSPF

Algoritma Ruting Link-state

• Algoritma ruting Link-state mempunyaikarakteristik:– Dikenal secara kolektif

sebagai protokolshortest path first (SPF).

– Merawat basis data rumit dari topologijaringan.

– Berdasar padaalgoritma Dijkstra.

Page 6: OSPF

Keuntungan & Kerugian Ruting LS

• Memerlukan memori besar danpemrosesan sumberdaya

• Memerlukan rancangan jaringanyang tepat (strict)

• Memerlukan pengetahuanadministrator jaringan

• flooding awal dapatmenghalangi performa jaringan

• Cepat Konvergen: perubahandilaporkan langsung denganpengaruh sumber

• Kuat terhadap loop-loop ruting• Ruter mengenal topologinya• Peket-paket Link-state urut dan

berumur• Ukuran basisdata link-state

dapat diminimumkan denganrancangan jaringan yang baik

KerugianKerugianKeuntunganKeuntungan

Page 7: OSPF

Vektor Jarak & Ruting LS

• Mengambil tampilan umum darisemua topologi jaringan

• Menghitung jalur terpendek keruter lainnya

• Memacu peristiwa pembaruan: konvergensi tercepat

• Melewatkan peembaruan rutinglink-state ke ruter lainnya

• Menampilkan topologi jaringandari perspektif tetangganya

• Menambah vektor jarak dariruter ke ruter

• Seringkali, perbaikan berkala: Konvergen lambat

• Melewatkan salinan dari tabelruting ke ruter tetangga

RutingRuting LinkLink--statestateVektorVektor JarakJarak

Page 8: OSPF

Sekilas Open Shortest Path First

• Protokol ruting Link-state routing berbasis pada standarterbuka.

• Terbuka dalam OSPF berartibahwa terbuka untuk umum dannon-proprietary.

• OSPF menjadiprotokol IGP yang disukaibila dibanding denganRIP v1 dan RIP v2sebab scalable.

• Rancangan hirarkiJaringan OSPF yang besar. Banyak area terhubung padaarea terbagi, area 0, juga disebut backbone.

Page 9: OSPF

Istilah OSPF• Designated Router (DR) dan Backup Designated Router (BDR) – Ruter

yang dipilih oleh semua ruter pada LAN yang sama untuk mewakili semuaruter.

• Routing Table – juga dikenal sebagai forwarding database. Dibuat darialgoritma SPF.

• Cost – nilai yang diberikan pada link. Berbasis pada bandwidth.• Link – suatu antarmuka pada Router• Link-State – status dari link antara dua ruter. Juga suatu antarmuka router

dan hubungannya dengan ruter tetangga• Link-State Database – (topological database) Daftar informasi tentang

semua ruter lain dalam internetwork. Menampilkan topologi internetwork.• Adjacencies Database – Daftar dari semua ruter tetangga dimana ruter

tersambung dengan link dua arah• Area – Kumpulan jaringan dan ruter yang mempunyai identifikasi area yang

sama. Suatu ruter dengan suatu area disebut suatu ruter internal.

Page 10: OSPF

Area OSPF

Page 11: OSPF

OSPF & Vektor Jarak

• Mengambil tampilan umum darisemua topologi jaringan

• Menghitung jalur terpendek keruter lain

• Memacu peristiwa pembaruan: Konvergensi cepat

• Melewatkan peembaruan rutinglink-state ke ruter lainnya

• Dapat untuk rancangan hirarkiuntuk antar jaringan besar

• Menampilkan topologi jaringandari perspektif tetangganya

• Menambah vektor jarak dariruter ke ruter

• Seringkali, perbaikan berkala: Konvergen lambat

• Melewatkan salinan dari tabelruting ke ruter tetangga

• Menggunakan topologibertingkat

OSPFOSPFVektorVektor JarakJarak

Page 12: OSPF

Shortest Path Algorithm

• Digunakan oleh OSPF untuk menentukan jalur terbaik• Ditemukan oleh Dijkstra, Ilmuwan komputer Jerman, dan

dijelaskan pada tahun 1959. • Algorithm memandang jaringan sebagai set dari titik-titik

(nodes) yang dihubungkan dengan link point-to-point. • Tiap link mempunyai harga. • Tiap node mempunyai

nama dan basis datalengkap untuk semualink.

• Semua basis data ruter link-state adalahsama.

Page 13: OSPF

Tipe Jaringan OSPF

• Broadcast multi-access – memelukanpemilihan DR

• Jaringan Point-to-point

• Nonbroadcast multi-access (NBMA) –memerlukan pemilihan DR

• Point-to-Multipoint – dikonfigurasioleh administrator

Page 14: OSPF

Jaringan Broadcast Multi-access

• Formula yang digunakan untukmenentukan bagaimana banyak ajasenyang ingin dirumuskan.

• n = # dari ruter• n*(n-1)/2• 10 ruter = 45 ajasen• DR dan BDR digunakan untuk membuat

jaringan lebih efisien

Page 15: OSPF

Protokol Hello OSPF

• Paket-paket Hello digunakan untuk memulai adjasen barudan meyakinkan bahwa ruter tetangga masih berfungsi.– Pengalamatan untuk alamat multicast address 224.0.0.5, disebut

“all OSPF routers” (mengirim ke semua ruter OSPF dari DR)– Setiap 10 detik secara aslinya pada broadcast multi-access dan

jaringan point-to-point.– Setiap 30 detik secara aslinya pada jaringan NBMA, seperti pada

Frame Relay.• Ruter OSPF menggunakan alamat multicast 224.0.0.6

untuk mengirimkan link state ke DR dan BDR • Memilih calon ruter (DR) dan salinan calon ruter (BDR).

Page 16: OSPF

Langkah-langkah Operasi OSPF

• Menemukan Tetangga• Memilih DR dan BDR pada jaringan

Multiaccess• Memilih rute terbaik• Merawat informasi ruting

Page 17: OSPF

Konfigurasi Proses Ruting OSPF

• Router(config)#router ospf process-id– Process id - angka antara 1 dan 65,535 yang

digunakan untuk identitas suatu proses rutingOSPFpada ruter

– Proses OSPF Multi dapat dimulai pada ruter yang sama

• Router(config-router)#network address wildcard-mask area area-id– Address – dapat seluruh jaringan, suatu subnet, ataualamat dari interface

– Wildcard mask – mewakili set alamat host yang mendukung segment

– Area id – menetapkan area yang akan disatukandengan alamat (0 khusus ruter backbone)

Page 18: OSPF

Konfigurasi Alamat Loopback OSPF

• Loopback interface – suatu interface logic – Digunakan untuk menyiapkan stabilitas dengan

menyediakan suatu interface aktif setiap saat.– OSPF menggunakan alamat ini sebagai ID ruter,

tergantung nilainya. – Pada ruter yang mempunyai lebih dari satu loopback

interface, OSPF mengambil alamat IP loopbacktertinggi sebagai ID ruternya.

– Seharusnya dikonfigurasi dengan subnet mask semuanya satu.

• Router(config)#interface loopback numberRouter(config-if)#ip address ip-address subnet-mask

Page 19: OSPF

Konfigurasi Prioritas Ruter OSPF

• Digunakan saat memilih DR• Ruter dengan prioritas angka tertinggi

akan dipilih. Ruter dengan 0 akan dilewatidalam proses penentuan.

• Router(config-if)#ip ospf priority numberRouter#show ip ospf interface type number

Page 20: OSPF

Modifikasi Metrik Harga OSPF

• Harga dihitung menggunakan formula 108/bandwidth (bps)

• Cisco IOS secara otomatis menentukanharga berdasar pada bandwidth dari interface

• Router(config-if)#ip ospf cost number

Page 21: OSPF

Konfigurasi Keabsahan OSPF

• Tiap interface OSPF dapat memberi suatu kuncikeabsahan, password, untuk digunakan oleh ruter mengirimkan informasi OSPF ke ruter lain pada segemen.

• Password dapat sampai delapan karakter– Router(config-if)#ip ospfauthentication-key password

• Keabsahan harus dijalankan– Router(config-router)#area area-numberauthentication

Page 22: OSPF

Konfigurasi OSPF Keabsahan Enkripsi

• Kata kunci Message-digest digunakan untuk menyediakan enkripsi (MD5)

• Gunakan sintaks perintah mode konfigurasi interface:– Router(config-if)#ip ospf message-digest-keykey-id encryption-type md5 key

– Key-id harus tepat pada semua ruter (1-255)– Encryption-type menentukan tiap enkripsi, 0 adalah tidak ada dan 7 berarti dimiliki

– Key adalah password (maksimum 16 karakter)• Konfigurasi ini dalam mode konfigurasi ruter:

– Router(config-router)#area area-id authentication message-digest

Page 23: OSPF

Konfigurasi Pewaktu OSPF

• Ruter OSPF harus mempunyai interval hello yang sama dan internal dead yang sama untuk bertukar informasi.

• Aslinya, interval dead adalah empat kali nilai dari interval hello.

• Yang terbaik adalah membiarkan sepertiaslinya.– Router(config-if)#ip ospf hello-interval seconds

Router(config-if)#ip ospf dead-interval seconds

Page 24: OSPF

OSPF, Penyebaran Rute Aslinya

• Konfigurasi rute aslinya digunakan oleh ruteruntuk menghasilkan gateway dari usaha terakhir.

• Sintaks konfigurasi statis rute aslinyamenggunakan jaringan alamat 0.0.0.0 dan subnet mask 0.0.0.0: – Router(config)#ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 [interface |

next-hop address]• Pernyataan berikut akan menyebarkan rute ini ke

semua ruter dalam area OSPF normal:– Router(config-router)#default-information originate

• Rute aslinya hanya digunakan jika link ruteaslinya aktif

Page 25: OSPF

Pokok-2 Konfigurasi bersama OSPF

• Gagal membangun hubungan tetanggaadalah disebabkan oleh beberapa alasan: – Hello tidak dikirim dari kedua tetangga. – Hello dan pewaktu interval “dead” tidak sama. – Antaramuka berbeda tipe jaringan. – Keabsahan katasandi atau kunci berbeda.

Page 26: OSPF

Verifikasi Konfigurasi OSPF

• Show IP Protocol• Show IP Route• Show IP OSPF Interface• Show IP OSPF• Show IP OSPF Neighbor Detail• Show IP OSPF Database

Page 27: OSPF

OSPF Debug dan Perintah Clear

• Clear IP Route *– Menghapus semua ruter dalam tabel

• Clear IP Route a.b.c.d– Menghapus ruter-ruter A, B, C, D

• Debug IP OSPF Events– Melaporkan semua kejadian OSPF

• Debug IP OSPF Adj– Melaporkan kejadian ajasen OSPF

Page 28: OSPF

Labs

• 2.3.1 Latihan Lab : Konfigurasi Proses Ruting OSPF• 2.3.2 Latihan Lab : Konfigurasi OSPF dengan alamat Loopback• 2.3.3 Latihan Lab : Modifikasi Metrik Harga OSPF• 2.3.4 Latihan Lab : Konfigurasi Keabsahan OSPF• 2.3.5 Latihan Lab : Konfigurasi Pewaktu OSPF• 2.3.6 Latihan Lab : Propagasi Ruter Default dalam Domain OSPF