orientasi - digilib.its.ac.id · ruangan., bentukan yang diulang banyak ini untuk memberi proporsi...

3
SANATORIUM PENGENALAN OBYEK Tuberculosis Sanatorium adalah fasilitas medis untuk mewadahi penyakit Tuberkulosis yang merupakan penyakit menular langsung dengan pengkondisian cahaya dan udara yang baik dan memenuhi standart untuk kesembuhan pasien. Sanatorium merupakan sebuah wadah rehabilitasi penyakit tuberkulosa di Bali yang memiliki pelayanan kesehatan yang bertujuan membantu penderita TBC melalui proses pemulihan penyakit dibawah pengawasan dari pegawai medis secara disiplin. Perancangan sanatorium ini ialah bangunan hemat energi dan sehat yang dapat memudahkan cahaya serta udara berpenetrasi lancar ke dalam gedung, serta bangunan yang memfasilitasi para penderita TBC untuk mendapatkan pengobatan yang terawasi dengan baik. Sanatorium ini tidak menggunakan penghawaan buatan untuk ruang ruang perawatan, karena penderita TBC harus sesering mungkin terpapar sinar matahari dan sirkulasi udara di dalam ruang harus lancar untuk membawa kuman TBC dengan segera keluar dari ruangan. Tidak hanya memudahkan cahaya dan udara untuk berpenetrasi lancar ke dalam gedung, tapi juga mempenetrasikan view dari luar bangunan ke dalam bangunan, sehingga suasana pengobatan yang timbul akan membuat pasien lebih semangat untuk menjalani proses penyembuhan. Ada 4 Issue dalam perancangan sanatorium ini, yakni : SIRKULASI • Meletakkan entrance di dekat jalan utama Menggunakan ramp sebagai sirkulasi utama di dalam bangunan Menggunakan Hand Railing pada dinding dengan ketinggian yang tepat • Pada akses pintu utama menggunakan pintu dengan system sensor Memberikan papan atau tanda tanda pentunjuk ruang yang jelas Untuk pintu akses pasien darurat menggunakan pintu yang membuka ke dua arah. Entrance untuk akses darurat dibuat lebih dari 1 sesuai jumlah jalan yang mengelilingi lahan. Orientasi Orientasi matahari dan Angin Orientasi gedung perawatan dibuat kearah Timur • Bukaan jendela di buat persegi panjang Bangunan dibuat memanjang dan tipis Orientasi pemandangan alam Pengadaan Sun Deck untuk ruang publik penderita TBC Menggunakan skala akrab (intim) pada ruang publik, ruang terapi dan ruang rawat inap. Penanaman pohon berderet di bagian lahan yang dekat dengan jalan dan menjauhkan letak gedung perawatan dari orientasi jalan raya. ZONING Adanya zoning secara vertikal atau horisontal, yakni pasien Multi Drug Resistance diletakkan di lantai paling atas dengan sistim isolasi. Adanya pembedaan masa gedung perawatan pasien. TINGGI BANGUNAN TIDAK BOLEH MELEBIHI POHON KELAPA Bangunan dirancang dengan mengikuti kontur lahan, bila kontur lahan menurun, maka tingkatan bangunan dibuat menurun mengikuti lahan. Bangunan dibuat tumbuh menyebar secara horizontal bukan secara vertikal.

Upload: ngodiep

Post on 09-May-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Orientasi - digilib.its.ac.id · ruangan., bentukan yang diulang banyak ini untuk memberi proporsi bagi gedung yang sudah memanjang linier maka, dilawan dengan sirip sirip vertikal

SANATORIUMPENGENALAN OBYEK

Tuberculosis Sanatorium adalah fasilitas medis untuk mewadahi penyakitTuberkulosis yang merupakan penyakit menular langsung dengan

pengkondisian cahaya dan udara yang baik dan memenuhi standart untuk kesembuhan pasien.

Sanatorium merupakan sebuah wadah rehabilitasi penyakit tuberkulosa di Baliyang memiliki pelayanan kesehatan yang bertujuan membantu penderita TBC melalui

proses pemulihan penyakit dibawah pengawasan dari pegawai medis secara disiplin.

Perancangan sanatorium ini ialah bangunan hemat energi dan sehat yang dapat memudahkan cahaya serta udara berpenetrasi lancar ke dalam gedung, sertabangunan yang memfasilitasi para penderita TBC untuk mendapatkan pengobatanyang terawasi dengan baik. Sanatorium ini tidak menggunakan penghawaan buatan untuk ruang ruang perawatan, karena penderita TBC harus sesering mungkinterpapar sinar matahari dan sirkulasi udara di dalam ruang harus lancar untuk membawa kuman TBC dengan segera keluar dari ruangan.Tidak hanya memudahkan cahaya dan udara untuk berpenetrasi lancar ke dalam gedung, tapi juga mempenetrasikan view dari luar bangunan ke dalambangunan, sehingga suasana pengobatan yang timbul akan membuat pasien lebih semangat untuk menjalani proses penyembuhan.

Ada 4 Issue dalam perancangan sanatorium ini, yakni :

SIRKULASI • Meletakkan entrance di dekat jalan utama• Menggunakan ramp sebagai sirkulasi utama di dalam bangunan• Menggunakan Hand Railing pada dinding dengan ketinggian yang tepat• Pada akses pintu utama menggunakan pintu dengan system sensor• Memberikan papan atau tanda tanda pentunjuk ruang yang jelas• Untuk pintu akses pasien darurat menggunakan pintu yang membuka ke dua arah.• Entrance untuk akses darurat dibuat lebih dari 1 sesuai jumlah jalan yang mengelilingi lahan.

Orientasi

Orientasi matahari dan Angin

• Orientasi gedung perawatan dibuat kearah Timur• Bukaan jendela di buat persegi panjang• Bangunan dibuat memanjang dan tipis

Orientasi pemandangan alam

• Pengadaan Sun Deck untuk ruang publik penderita TBC• Menggunakan skala akrab (intim) pada ruang publik, ruangterapi dan ruang rawat inap.• Penanaman pohon berderet di bagian lahan yang dekatdengan jalan dan menjauhkan letak gedung perawatan dariorientasi jalan raya.

ZONING

• Adanya zoning secara vertikal atau horisontal, yakni pasienMulti Drug Resistance diletakkan di lantai paling atas dengansistim isolasi.• Adanya pembedaan masa gedung perawatan pasien.

TINGGI BANGUNAN TIDAK BOLEH

MELEBIHI POHON KELAPA

• Bangunan dirancang dengan mengikuti kontur lahan, bila

kontur lahan menurun, maka tingkatan bangunan dibuat

menurun mengikuti lahan.

• Bangunan dibuat tumbuh menyebar secara horizontal

bukan secara vertikal.

Page 2: Orientasi - digilib.its.ac.id · ruangan., bentukan yang diulang banyak ini untuk memberi proporsi bagi gedung yang sudah memanjang linier maka, dilawan dengan sirip sirip vertikal

Adanya tikungan digunakan untukmepertimbangkan akses masuk, yakni 50 Mjauhnya dari tikungan, sehingga potensientrance tidak baik untuk diletakkan tepatdidepan tikungan, potensi entrance baiknya 50M disebelah barah tikungan, karenamempertimbangkan jalur jalan.Lebar jalan utama hanya 6M, sehingga perlumempertimbangkan penyelesaian untuk aksesmasuk,.

50 m 50 m

topografi

ANALISALAHAN

Kemiringan lahan curam ke arahsungai disebelah barat lahan.Saluran pematusan primerberada di sisi selatan lahandengan arah ke barat. Tidakdiperlukan adanya grading untukmenuju ke saluran pematusanutama, akrena lahan sudahmemiliki kontur yang mirih kearah saluran pematusan primerdan ke arah sungai mayor..

Arah angin terbanyak berasal dariarah timur ke barat, arah anginini merupakan potensi untukpenghawaan alami bagi gedung,sehingga dalam perancangandapat meletakkan sisi terpanjangmenghadap ke timur.

Dari analisa kebisingan, tidakcocok untuk meletakkan gedungdi area depan (selatan) lahan,karena sangat bising, dan karenakontur curam . Sehingga bagianselatan lahan sangat cocok untukruang terbuka hijau.

Lahan memiliki view potensial kesegala arah., terutama daribuildable area sebelah utara.,sehingga area ini cocok biladimanfaatkan untuk gedung yangdigunakan untuk menikmatipemandangan.

Lokasi lahan :Berada di propinsi Bali tepatnya di Jalan Nusa dua Unggaran, bukit Ungasan, Kabupaten Badung –Denpasar, dengan luas total lahan adalah ± 10 ha.

Batas – batas lahan :Utara : Lahan kosong dan perbukitanSelatan : Jalan RayaBarat : Lahan kosong, sungai bantas dan bukitTimur : Lahan kosong dan pemukiman

Disebelah timur lahanterdapat pemukimanpenduduk dan beberapamacam fasilitas yaknitempat persembahyangan(pura), mini market,bengkel, salon dansekolah.. Berbagai fasilitastersebut tersebar sepertipada gambar peta situasi.Terdapat pertigaan tepatdi bagian selatan lahan,pertigaan tersebutmenjadi satu dengantikungan yang juga disebelah selatan lahan..

Karakter site

Peraturan lahan : KDB maksimum 50%

Ketinggian bangunan maksimum 10MGSB 10 M

Tempat parkir minimum 20% dari luas lahan

Potensi lahan :

•Sepanjang jalan raya (sisi selatan lahan) tidak terdapattiang istrik & tiang telpon, tiang listrik dan tiang telponberada di seberang jalan, sehingga tidak akanmengganggu pendisainan jalan masuk•Pengunjung yang datang dari sisi barat maupun timurpenglihatan nya tidak terbingkai oleh gedung tinggi,karena lahan sekitar adalah perbukitan yang masihkosong, dan juga bangunan yang ada tidak lebih dari 2lantai.•Bentuk lahan yang berkontur merupakan potensi dalamhal keleluasan penyediaan pandangan visual•Jalan tikungan yang ada di depan lahan memungkinkanlahan untuk memiliki lebih dari satu pintu masuk.

Page 3: Orientasi - digilib.its.ac.id · ruangan., bentukan yang diulang banyak ini untuk memberi proporsi bagi gedung yang sudah memanjang linier maka, dilawan dengan sirip sirip vertikal

SANATORIUMTEMAPENETRASIE

N

E

M

B

U

S

A

N

CAHAYAMemaksimalkan sinar matahariuntuk dapat masuk danmenyebar rata di dalamruangan dengan berbagaisistem ventilasi.

UDARASebagian angin dibuat melewati(menerobos) gedung, sehinggabeban gedung terhadap anginakan berkurang dan sebagianangin yang sempat masuk kedalam gedung akan keluarmelalui ventilasi (cross ventilasi)yang digunakan sebagai “passivecooling”.Selain itu agar efek efek aliranangin yang masuk ke dalamgedung mampu membuatkondisi ruangan yang “sehat”yakni kuman TBC yang berasaldari batuk pasien dapat terbawaaliran angin d engan cepat keluardari ruang pe rawatan.

BENTUKBentukan masa yangberpedoman pada prinsippenetrasi, dan ruang yangberpenetrasi secara vertikalmaupun horis ontal

PENERAPAN TEMA PADA DESAIN SANATORIUM

Desain bangunanpersegi panjang,dengan lebar tidaklebih dari 20 M, agarcahaya dapat masukmenggapai dalam nyaruangan

Pemanfaatan cahaya lebih ditekankan pada kegunaan penyembuhan,seperti pada area berjemur untuk pasien non-infectious, atap hanya berupabatang batang yang dapat membiarkan cahaya masuk secara bebas di areaini.

CAHAYA

UDARA

Sirip sirip miring yang berfungsi selain sebagai sunshading dan penutup dak ini bertujuan untukmelancarakan aliran angin, sehingga beban anginpada gedung yang memanjang linier ini dapatberkurang.

BENTUKUntuk menimbulkan kesan “penembusan” pada bangunan sanatorium, sirip sirip ini dibuat menempel pada dindingsehingga seolah olah terlihat menembus bangunan, dan ada beberapa batang yang dibuat benar2 menembusa kedalamruangan., bentukan yang diulang banyak ini untuk memberi proporsi bagi gedung yang sudah memanjang linier maka,dilawan dengan sirip sirip vertikal. Pola kerapatan sirip semakin renggang ke arah gedung di area barat, dengan tujuanagar tidak menghalangi pandangan pasien isolasi.

Sirip sirip inibertumpu padabalok yang mengikatkolom, sirip siripyang bentuknyatidak beraturan padaarea unit bedah inibertujuan untukmemberikan fokus,dimana aktifitas yangpaling penting darisanatorium, siripsirip ini berulangnaik turun sehinggamembentuk segitigayang saling terbalikpada perlangannya.