orang gajian

Upload: bukan-perpustakaan

Post on 21-Jul-2015

291 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Safak MuhammadPenulis Best SellerKAYA TANPA BEKERJA

Cara Mudah Orang Gajian Menjadi EntrepreneurPanduan Mudah & Praktis Mengubah Pola Berpikir Hingga Berani Menjadi Pengusaha

Pengantar : DR.Ir.H. Wahyu Saidi, MScAlumni ITB, Tukang Bakmi

Sembilan dari sepuluh pintu rezeki adalah BISNIS (Hadist)

1

Katalog Dalam Terbitan (KDT) Cara Mudah Orang Gajian Menjadi Entrepreneur/Safak Muhammad 183 + xv halaman 13.5 x 20.5 cm Cara Mudah Orang Gajian Menjadi Entrepreneur ISBN : 979-99954-0-X @ Diterbitkan oleh: Penerbit MediaSukses Jl. Duren Tiga Selatan Swadaya 31 C Jakarta Penulis Editor Percetakan Cetakan Cetakan Cetakan Cetakan : Safak Muhammad : Irfan Junaidi : CV. Mus

I : September 2005 II : Oktober 2005 III : Februari 2006 IV : Juni 2006

2

PERHATIAN Cara Mudah Orang Gajian Menjadi Entrepreneur yang sedang anda baca ini adalah versi ebook. Isinya sudah direvisi menjadi lebih lengkap dibandingkan dengan versi buku yang diterbitkan oleh Penerbit MediaSukses Anda bisa mendapatkan versi buku Cara Mudah Orang Gajian Menjadi Entrepreneur di toko buku kesayangan anda atau www.bukubagus.com (antique, unique & rare books center) Sedangkan versi ebook hanya bisa dapatkan di www.keberkahanfinansial.com

3

buat orang-orang terkasih, istriku etika nailur rahmah putriku rifdah azzura fasya putraku maulavi nawwaf ubada semoga kita bisa membaca tanda-tanda zaman, selalu belajar untuk berubah menjadi lebih baik!

4

DAFTAR ISI Kata Pengantar DR.Ir. H. Wahyu Saidi, MSc. Dari Penulis 1. LANGKAH 1 : Merubah Pola Berpikir Jangan Melawan Perubahan Menabrak Mental Block , Menembus Comfort Zone Meluruskan Mitos Entrepreneur Kekuatan Fokus & Pikiran Bawah Sadar Perubahan Mental, Sikap & Perilaku Menghadapi Kritik & Penolakan Menghadapi Keraguan Menghadapi Persaingan Mengatasi Beban Psikologis Persiapan Teknis Menentukan Strategi Menemukan Ide Bisnis 99 Ide Bisnis dengan Modal Dengkul Ide Bisnis Waralaba Menetapkan Ide Bisnis Menentukan Kunci Sukses Bisnis Membuat Rencana Bisnis Berani Bertindak = Berani Belajar Mulai dari Bisnis Kecil Menghadapi Masa-Masa Sulit Membentuk Komunitas Baru, Memelihara Teman lama Menjadi Business Owner

2. LANGKAH 2 : Persiapan Masa Transisi

3. LANGKAH 3 : Persiapan Bisnis

4. LANGKAH 4 : Just Do It!

DAFTAR PUSTAKA Profil Penulis Komentar

5

KATA PENGANTAR

Bila kerja adalah kesenangan, hidup adalah kenikmatan. Bila kerja adalah tugas, hidup adalah perbudakan Maxim GorkyKesediaan untuk hijrah mengantarkan saya menjadi Human Resources Manager di PT. Dipasena Citra Darmaja. Tahun 1991 PT. Dipasena adalah Perusahaan Tambak Udang terbesar di dunia, dengan areal 17.000 ha, karyawan 10.000 dan petambak plasma 15.000 orang. Saya memboyong anak yang belum berumur 1 tahun dan istri yang ikut bergabung menjadi karyawan. Perjalanan untuk mencapai lokasi kerja 2 jam bermobil dan 3 jam naik

speedboat menuju Muara Sungai Tulang Bawang di Propinsi Lampung pada awalnyasuatu kenikmatan. Kebanggaan yang didapat mengantarkan ke hirarki motivasi Maslow tingkat kelima, aktualisasi diri. Maklum gaji dan fasilitas yang diterima cukup tinggi untuk lulusan anyar pasca sarjana ITB berumur 29 tahun, setara dengan yang diterima oleh ekpatriat dari Philipina dan Malaysia yang jumlahnya 18 orang. Kenyataannya saya hanya bertahan 18 bulan. Pengalaman di Dipasena memberi pelajaran yang tidak didapat dibangku sekolah; bahwa jabatan, gaji, tunjangan dan fasilitas ternyata bukan faktor dominan untuk kepuasan kerja dan betah di lingkungan kerja tertentu. Budaya kerja dan lingkungan kerja yang tidak cocok akan memberikan ketidakpuasan. Jika kita sebagai karyawan mengalami ketidakpuasan berulang baik di perusahaan lama atau pun perusahaan baru maka hendaknya kita instropeksi diri, jangan -jangan kita memang tidak cocok menjadi pekerja, tidak bahagia menjadi karyawan. Bekerja, menerima gaji yang cukup tinggi sekalipun, tetaplah menyandang status sebagai karyawan, artinya masih belum BBM (Boss, Bebas, Mandiri). Sebab untuk menjadi BBM haruslah mengubah predikat dari karyawan menjadi entrepreneur, pengusaha, yaitu orang yang berani mengambil resiko, memberikan nilai tambah terhadap produk atau jasa, menciptakan lapangan kerja serta mampu meraih keuntungan. Begitu kita mulai menjadi entrepreneur maka kita langsung menjadi boss, tidak ada atasan yang langsung menilai kinerja kita, memberikan penugasan yang tidak6

membahagiakan kita, memotong anggaran, menyetujui atau tidak menyetujui apa yang akan kita lakukan. Kita dapat langsung mencetak kartu nama, bila perlu dengan mencantumkan jabatan sebagai presiden direktur, toh tidak ada yang melarang. Malu? artinya Anda belum menjadi entrepreneur. Seorang entrepreneur memiliki kebebasan, bebas menentukan target, bebas berkreasi, ketika suatu ide baru hinggap di kepala dapat langsung dilaksanakan. Bebas mengelola waktu tanpa perlu takut ada yang menegur. Bebas menggunakan dana yang ada tanpa harus menunggu paraf dan tanda tangan persetujuan. Dan bebas menentukan berapa gaji yang harus dibayar untuk diri sendiri, tentunya setelah usahanya mendatangkan uang dan untung.

Entrepreneur memiliki kemandirian, karena dialah yang menjadi pengambilkeputusan tertinggi dan penanggung jawab tertinggi. Apabila didalam pengambilan keputusan ditemui permasalahan dapat langsung diambil tindakan atau keputusan diubah. Sebagai karyawan coba perhatikan pembicaraan rekan kerja ketika sedang bersantai. Berapa banyak di lingkungan kerja kita dapat menemui orang - orang yang mempunyai ide bisnis, mendiskkusikannya, menganalisisnya. Hari berbilang bulan, bulan berlipat tahun sebagian besar ide bisnis tetaplah sebagai ide, tidak jadi dilaksanakan. Dan kita tetap sebagai karyawan, menjadi orang gajian. Sebab tidak gampang memang mengubah diri dari orang gajian menjadi entrepreneur, walaupun ada dorongan positif dari dalam diri. Langkah pertama menjadi entrepreneur bukanlah berbicara soal bakat, keturunan, resiko besar dan modal, itu hanyalah mitos. Banyak pengusaha yang sukses tanpa memiliki syarat itu semua. Berbicara langkah awal menjadi entrepreneur bukan pula tentang koneksi, persaudaraan atau pertemanan. Bukan pula berbicara tentang pendidikan, kompetensi, pemasaran atau bussines plan yang baik dan indah. Syarat utama menjadi entrepreneur adalah keberanian. Berani bersaing, berani berubah dan berani memulai. Setelah mental mantap, baru kemudian dilanjutkan dengan kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas. Bung Safak Muhammad adalah penulis yang mampu memotivasi pembacanya untuk menjadi entrepreneur, terbukti buku karya pertamanya Kaya Tanpa Bekerja menjadi best seller. Dan pada buku keduanya ini tampak sekali Bung Safak memang memiliki kompetensi dalam bidang ini.7

Dengan bahasa yang mudah dimengerti Bung Safak dapat memformulasikan langkah - langkah rasional untuk menjadi entrepreneur, sehingga karyawan yang disebutnya orang gajian tinggal mengikuti arahan-arahan secara bertahap. Orang gajian yang ingin menjadi entrepreneur tentu dapat memahaminya dengan mudah. Tetapi apakah mereka mampu menerapkan dengan mudah, segera menjadi

entrepreneur? seharusnya ya. Asal dimulai dari diri sendiri, dimulai dari yang ada dandimulai saat ini juga. Jakarta, Akhir Juni 2005

DR.Ir. H. Wahyu Saidi, MSc. Alumni ITB, Tukang Bakmi.

8

Dari PenulisSejak buku pertama KAYA TANPA BEKERJA yang berisikan motivasi hidup mandiri untuk menjadi entrepreneur (pengusaha) ada ratusan email dan short

message services (SMS) yang masuk ke alamat saya, sebagian besar menanyakanbagaimana memulai bisnis. Pertanyaan klasik ini juga selalu muncul saat memberikan konsultasi maupun seminar, sehingga mendorong saya untuk menerbitkan buku ini. Sebenarnya banyak orang memiliki motivasi kuat untuk berbisnis, lengkap dengan banyak ide, namun mereka tidak mengerti bagaimana membumikan ide ide tersebut menjadi kenyataan. Masalah lainnya karena tidak berani memulai!. Apalagi bagi orang yang sudah lama hidup dalam kenyamanan menjadi pegawai (orang gajian) dengan gaji tetap, memulai hidup baru menjadi pengusaha dengan gaji tidak tetap dapat menjadi momok alias hantu yang menakutkan. Buku ini merupakan serangkaian pengalaman pribadi dipadu dengan pengalaman pengusaha sukses serta teori - teori bisnis praktis dari berbagai buku yang saya kemas dengan bahasa orang awam. Dengan demikian buku ini setidaknya menurut saya berbeda dengan buku - buku yang sudah ada, terutama yang membahas bagaimana memulai bisnis yang ulasannya belum bisa menjadi jembatan. Ya. jembatan antara motivasi yang sudah bulat untuk menjadi pengusaha menuju perubahan pola berpikir, mental, sikap dan perilaku sampai berani bertindak merintis bisnis, menjadi pengusaha. Saya berusaha menulis buku ini dengan bahasa lugas tanpa banyak berteori agar pembaca seakan ikut merasakan apa yang pernah saya alami, bagaimana merubah pola berpikir dan berani memulai bisnis tanpa perasaan takut gagal, tanpa takut kehilangan penghasilan yang sudah ada, sampai pada saatnya Anda benar - benar dapat keluar dari pekerjaan dengan aman. Ibarat pesawat terbang, Anda akan take off dan terbang keangkasa bebas dari rutinitas pekerjaan, dengan lancar dan damai. Sebagai ungkapan syukur atas terbitnya buku ini, saya ucapkan Alhamdulillah keharibaan Allah SWT Tuhan bagi seluruh alam - yang telah memberikan nikmat tak ternilai harganya. Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta anak dan cucu beliau. Ucapan terima kasih secara tulus juga saya haturkan kepada :

9

Kedua orang tua, H. M. Sadi dan Hj. Suwarti, mertua K.H.A Muchid Murtadlo dan Hj. Siti Cholifah serta murobbi K.H. Ahmad Shiddiq (Alm) - mantan Rois Aam PBNU & Anggota DPA RI beserta istri beliau Nyai Nihayah Ahmad Shiddiq, yang selalu memberikan inspirasi untuk selalu hidup lebih baik dan lebih baik lagi. Teman, sahabat dan mentor yang memberikan kritik, saran dan dukungan antara lain Ir. Ahmad Akbar, Dr. Ir.H.Wahyu Saidi, MSc., Ir. Adi Machfudz, MBA, Beno Pranata, MSc, Prof.DR.Thamrin Abdullah,MM. Kepada yang tidak saya sebutkan namanya satu persatu dengan tidak mengurangi rasa hormat saya doakan semoga amal baiknya mendapatkan balasan kebaikan dari Allah SWT. Akhirnya, saya hanya bisa berharap semoga buku ini dapat diterima sebagian besar lapisan masyarakat dan yang lebih penting dari itu, dapat bermanfaat bagi kita semua. Amiiiiin Wassalam Sukses Entrepreneur, Sukses Indonesia Jakarta, Awal Juli 2005

Safak Muhammad

10

LANGKAH 1 : Merubah Pola Berpikir Jangan Melawan Perubahan Menabrak Mental Block , Menembus Meluruskan Mitos Entrepreneur Kekuatan Fokus & Pikiran Bawah Sadar Jangan Melawan Perubahan

Comfort Zone

11

Jangan Melawan PerubahanPerubahan Selalu Terjadi Untuk mengawali adanya perubahan dalam hidup ini, mulailah dengan bersikap terbuka terhadap perubahan di sekitar. Amati dan analisis dampak dari setiap perubahan yang ada terutama terhadap kehidupan Anda. Dengan sikap seperti itu, Anda menjadi terbiasa terhadap perubahan dan menjadi adaptable. Perubahan hidup dari seorang gajian menjadi pengusaha juga merupakan suatu sikap mental yang perlu dilatih dan tidak dapat ujug-ujug (Jawa = seketika) datang pada Anda. Meski demikian, untuk merubah mind set (pola berpikir) ala orang gajian (pegawai) menjadi pengusaha bukan pekerjaan yang mustahil, walau dalam prosesnya dibutuhkan waktu, kemauan keras dan disiplin. Oleh karena itu, sebelum memutuskan berpindah dari orang gajian menjadi pengusaha, Anda harus mulai menumbuhkan kesadaran dengan alasan alasan yang kuat untuk berubah. Ada baiknya Anda menyadari bahwa tuntutan untuk menjadi lebih baik (berubah) itu bukan hanya dari dalam diri Anda sendiri (karena kebutuhan internal), tetapi juga faktor eksternal adanya tuntutan perubahan yang semakin kencang. Seiring globalisasi dan berkembangnya teknologi informasi, hubungan manusia di belahan dunia menjadi semakin dekat. Kini, sudah ada kecenderungan perusahaan besar mengurangi pegawai dan menggantikannya dengan teknologi yang semakin canggih. IBM Indonesia misalnya, sejak beberapa tahun terakhir sudah tidak mengharuskan pegawai bagian tertentu (seperti divisi client representative, sales

specialist

dan IT specialist) untuk datang secara rutin ke kantor. Mereka sudah

melakukan komunikasi melalui internet dan teknologi informasi lainnya. Mereka hanya berkumpul untuk meeting pada saat - saat tertentu saja, sehingga kerja mereka lebih efisien dan cepat. Konsep ini merupakan konsep bekerja yang mengakomodasi mobilitas dan bekerja jarak jauh (telecommuting). Sebagai konsekuensi, kondisi itu akan mengakibatkan tergantikannya tenaga manusia. Sebuah hasil survei yang dilakukan oleh PT. Daya Dimensi Indonesia perusahaan konsultan sumber daya manusia sebagaimana di kutip oleh Harian Tempo, 4 April 2005, juga menunjukkan kecenderungan di dunia, dimana sebanyak 53.8 persen perusahaan berharap karyawannya terutama level manajer dan12

setingkatnya hanya bertahan hingga empat tahun saja. Semakin lama waktu bekerja, semakin tidak diinginkan perusahaan. Umumnya perusahaan di dunia hanya 3.3 persen yang berharap karyawannya bekerja hingga 11 15 tahun dan hanya 10 persen yang menginginkan bertahan hingga masuk masa pensiun. Sebaliknya yang terjadi di Indonesia, divisi SDM tidak mau repot-repot harus mencari karyawan baru. Sebagian besar (51.6 persen) menginginkan karyawannya bekerja hingga masa pensiun. Hanya sebesar 20.1 persen yang menginginkan karyawan bekerja selama 4 tahun. Pola pemikiran masyarakat juga mulai menunjukkan pergeseran sangat signifikan mengenai pekerjaannya. Jika dulu orang sangat berkepentingan untuk dapat bekerja sampai pensiun normal (umur 55 60 tahun) maka sekarang ini keinginan tersebut sudah mulai bergeser. Pergesaran tersebut bahkan sangat mengejutkan karena berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan International Association of

Registered Financial Consultants (IARFC) Indonesia pada tahun 2004, sebanyak tujuhpuluh persen pegawai memutuskan pensiun pada umur empat puluh tahun. Setelah pensiun mereka menginginkan kehidupan yang lebih bebas baik secara finansial maupun ketersediaan waktu. Mereka juga mulai memikirkan bisnisnya sendiri saat pensiun dini tiba. Disamping itu, lembaga pensiun yang selama ini diharapkan dapat menjamin masa pensiun, mulai diragukan kemampuannya. Perhatikan sistem pembayaran pensiun Pegawai Negeri Sipil (PNS), sejak Januari 2003 dialokasikan dari 79 persen dari APBN dan 21 persen dari PT.Taspen. Jika sistim ini di teruskan maka pada tahun 2014 aset PT. Taspen akan habis. Dengan demikian, kemungkinan pensiun PNS sebagian tidak terbayarkan. Perubahan perubahan yang sudah terjadi maupun gejala gejala perubahan yang ada tersebut seharusnya disikapi dengan benar jika Anda tidak ingin tergilas oleh perubahan itu sendiri. Di dunia ini tidak ada yang kekal atau tidak berubah.Semuanya berubah menuju suatu keseimbangan dan berlaku hukum alam. Justru perubahan itulah yang abadi. Bahkan perubahan itu, sudah terjadi sejak kita belum lahir di dunia ini. Marilah kita perhatikan proses kelahiran manusia mulai dari pembuahan sel sperma, kemudian berkembang menjadi orok dan selanjutnya lahir kedunia sampai dewasa hingga akhirnya meninggal dunia. Kita telah mengalami banyak sekali perubahan baik yang terjadi pada phisik, cara berpikir maupun lingkungan hidup yang menyertai kita dan sebagainya. Oleh karena itu, tidak sepatutnya bila kita selalu merasa13

nyaman dan berusaha mempertahankan status quo, tidak mau berubah! Tidak mau belajar! Di era millenium seperti saat ini, pekerjaan tidak lagi bisa diandalkan sebagai satu - satunya jaminan sumber penghidupan, sehingga kita menutup mata terhadap perubahan yang terjadi dan kita hanya terpaku melakukan rutinitas pekerjaan. Kita harus selalu berusaha mengantisipasi perubahan dan siap berubah, bersama perubahan itu sendiri. Ke depan, era kewirausahaan menjadi primadona dan akan menjadi ladang utama dalam memperoleh penghasilan bagi setiap manusia. Jika tuntutan perubahan memang demikian adanya, mengapa kita harus melawannya? Saat Dipersimpangan Ibarat dalam sebuah perjalanan, kita melakoni hidup ini dengan selalu berusaha mencari jalan yang lurus lurus saja alias aman-aman saja, jalan yang biasa dilalui banyak orang. Akibatnya kita menjadi tidak tahu kalau di luar itu ada alternatif jalan yang pemandangannya lebih bagus, lebih mulus, bahkan bisa mengantarkan lebih cepat sampai tujuan. Kita juga sering tidak peduli apakah jalan yang selama ini kita lalui sudah penuh sesak dengan kendaraan dan lalu lalang manusia sehingga membuat perjalananan menjadi lambat dan gerah bahkan macet. Begitulah sedikit gambaran kehidupan ini. Silahkan Anda ingat ingat kembali, pernahkan Anda memikirkan atau mengevaluasi bahwa jalan hidup yang selama ini Anda lalui merupakan jalan terbaik yang mampu mengantarkan Anda sampai tujuan bahkan membuat lebih cepat? Jangan - jangan selama ini hanya mengikuti arus perjalanan dari kebanyakan orang yang sama - sama tidak mengetahui kondisi jalan di depan sana, yang ternyata sudah macet. Oleh karena itulah saat ini merupakan momen yang tepat bagi Anda untuk merenungkan kembali atas jalan yang Anda tempuh, terutama bila saat ini Anda menjadi orang gajian kemudian berharap bebas secara finansial apalagi menjadi kaya berlimpah. Beberapa penelitian membuktikan bahwa menjadi pegawai saja (orang gajian) - apalagi dengan gaji pas-pasan - tidak akan menjamin Anda menjadi kaya apalagi bebas secara finansial. Tak peduli berapapun langkah yang telah Anda lalui dalam hidup ini, kini saatnya Anda membelokkan arah kemudi untuk mencari jalan lebih baik dan penuh petualangan. Jalan yang akan memberikan kebebasan finansial, kebebasan waktu serta pemandangan indah dalam hidup. Jalan itu tidak lain dengan menjadi pengusaha.14

Untuk membelokkan arah kemudi tersebut dibutuhkan keberanian dan keteguhan hati. Bila Anda sudah berani, sedikit demi sedikit Anda akan menemukan hal-hal baru dan realita baru dalam hidup ini. Selamat menikmati! Agar Anda berani membelokkan kemudi dalam hidup ini menjadi pengusaha, tentukan dulu visi, misi dan tujuan hidup Anda pada 5 tahun, 10 tahun, 15 tahun dan seterusnya. Akan menjadi apa atau akan menjadi siapa Anda pada tahun-tahun tersebut. Gambarkan dengan jelas beserta langkah -langkahnya. Ketahui pula hal-hal yang dapat dijadikan sebagai motor atau kompor dalam mendorong perubahan hidup Anda. Nyalakan Kompor Perubahan Sebagian besar ahli psikologi sepakat bahwa kompor atau pemicu sukses, termasuk untuk beralih profesi menjadi pengusaha berawal dari diri sendiri. Faktorfaktor yang ada di luar sebagaimana yang sudah dijelaskan diatas, pengaruhnya relatif kecil. Berikut ini adalah beberapa pemicu yang biasanya cukup ampuh untuk mendorong orang gajian untuk beralih menjadi pengusaha. 1. Meraih Kebebasan Finansial (Financial Freedom) Meraih kebebasan finansial, akhir-akhir ini menjadi trend dan fenomena menarik di tengah masyarakat dunia ini. Kebebasan finansial menurut Robert T.Kiyosaki adalah ketika seseorang berada dalam jalur bisnis, dimana orang-orang bekerja untuknya dan dalam jalur kuadaran investor dimana uang bekerja untuknya. Dengan bebas finansial Anda akan terbebas dari masalah keuangan, tak peduli berapun penghasilan Anda. Mengingat hidup ini hanya sekali, maka jangan siasiakan hidup dengan hanya mencari uang dengan cara terikat bekerja sepanjang hayat dikandung badan. Berdasarkan analisis dari ahli keuangan, sebagian besar orang menghabiskan waktunya untuk perjuangan meraih posisi ekonomi. Hanya sedikit waktu yang tersisa untuk menikmati hasil-hasilnya bahkan mereka keburu meninggal dunia. Sebuah analisa yang dimuat oleh Tabloid Bisnis Uang edisi no.21/I/12-25 Mei 2005 itu menyebutkan sebagai berikut : tiga tahun pertama, seorang anak manusia masih menjadi tanggungan penuh orang tuanya. Setelah itu seorang anak harus masuk TK selama dua tahun, kemudian dilanjutkan SD enam tahun, SMP tiga tahun dan SMA tiga tahun, sehingga sudah menghabiskan umur hidupnya selama 14 tahun untuk sekolah. Jika setelah lulus SMA langsung bekerja,15

maka ia akan bekerja selama 41 tahun, dengan asumsi pensiun pada usia 55 tahun. Namun bila masih kuliah dulu selama 4 tahun, maka masa kerjanya hanya 37 tahun. Kalau mereka beruntung, mereka akan bekerja dengan penghasilan lumayan (bekerja di perusahaan bonafid) dan mungkin akan mampu mengumpulkan aset bersih (total kekayaan dikurangi dengan total hutang) minimal Rp.100 juta. Tapi sial jika tidak beruntung, mereka lontang-lantung tidak bekerja

alias menganggur, bahkan bisa jadi malah punya utang. Lalu kapan mereka bisahidup cukup, tidak dikejar-kejar kebutuhan bahkan hidup bebas finansial? Maka dari itulah kita harus pAndai memilih strategi dalam hidup. Menjadi pengusaha adalah pilihan yang menurut saya sangat tepat karena memberikan kesempatan lebih besar untuk meraih kebebasan finansial. 2. Bebas merdeka dari majikan. Jika Anda orang gajian, maka majikan / perusahaan akan menguasai seluruh hidup Anda, karena Anda akan terikat baik dari segi waktu, kebebasan berekspresi, jumlah penghasilan bahkan harga diri karena Anda akan tergantung padanya. Dari sisi penghasilan, peningkatan hanya terbatas bonus tahunan atau kenaikan rutin setiap tahun rata-rata 5 10 persen. Bahkan keberhasilan Anda tidak semata-mata memperoleh penghargaan setimpal karena masih tergantung dari kebaikan majikan Anda. Dengan kenaikan penghasilan yang hanya sebesar itu, sementara kebutuhan meningkat lebih besar, saya yakin Anda akan merasa penghasilan tiap bulan masih kurang mencukupi dan hal ini akan menjadikan hidup Anda tidak leluasa. Dengan memiliki usaha sendiri, Anda dapat menentukan penghasilan sendiri dengan cara : a. Menambah jam kerja untuk menghasilkan banyak uang. Bagi orang gajian, lembur juga dapat menambah penghasilannya, namun tidak jarang karyawan bekerja lembur tanpa di gaji. Penghasilan dari bisnis juga bebas dari pajak karena pajak akan dibayarkan setiap akhir tahun, sementara penghasilan karyawan langsung dipotong saat sebelum diterima. Dengan demikian pengusaha masih dapat memutar kembali penghasilan tersebut. Untuk meningkatkan penghasilan bisnis juga tidak harus mengemis sebagaimana yang dilakukan oleh karyawan dengan melakukan demo menuntut kenaikan gaji dan kegiatan sejenisnya. b. Meluaskan prospek penjualan untuk menambah omset. Semakin Anda bekerja keras dengan strategi yang baik, semakin terbuka peluang untuk meningkatkan16

penghasilan dan hasilnya sebagian besar menjadi milik Anda, dibandingkan dengan Anda menjadi orang gajian yang hasilnya lebih besar menjadi milik perusahaan. 3. Menghindari Pemecatan sewaktu-waktu. Anda tidak akan pernah dipecat oleh siapa pun bila Anda menjadi bos bagi diri Anda sendiri. Masa depan Anda tergantung sepenuhnya pada Anda dan seberapa besar usaha Anda. Bagi orang gajian, perubahan yang sering terjadi adalah pemutusan hubungan kerja (PHK) yang sewaktu-waktu mengancam, baik karena pengaruh kondisi perekonomian yang memburuk atau memang karena bangkrutnya sebuah perusahaan tempat bekerja. Di samping itu, bagi karyawan yang menduduki jabatan tertentu, pergantian selalu menantinya. Tidak ada jaminan karyawan akan menjabat selamanya meski prestasi yang dipersembahkan sangat baik. Pola pikir seperti inilah yang harus mulai ditanamkan dalam pikiran kita. 4. Terbebas dari Rutinitas. Dengan menjadi pengusaha, Anda tidak harus terikat dengan waktu bekerja yang membosankan. Pagi berangkat pulang sore bahkan sampai larut malam. Pengusaha akan mengatur sendiri waktunya bekerja. Apalagi jika bisnis sudah memiliki sistem yang baik, Anda bebas kapan saja mengurusnya. Anda juga bebas mengatur waktu kapan akan berlibur dan dimana saja Anda inginkan. 5. Bebas Berkreativitas. Anda akan bebas menyalurkan kreativitas tanpa dibatasi oleh aturan baku dalam perusahaan, karena Andalah yang bertanggung jawab atas semua yang Anda kerjakan. Kondisi demikian sangat berbeda saat Anda menjadi karyawan karena segala sesuatu biasanya sudah dibakukan dalam SOP (StAndard

of Operation) dan harus dipatuhi. Kalau pun karyawan diberikan kesempatanberkreasi atau improvisasi atas SOP tersebut, tetap saja terbatas. 6. Dekat dengan keluarga dan orang-orang yang dicintai. Pengusaha bisa mengatur waktunya untuk bertemu dan bercengkrama dengan keluarga, kapan pun dia suka karena tidak terikat dengan waktu kerja rutinitas, dari pagi malam sebagaimana yang dilakukan oleh kebanyakan pegawai perusahaan. 7. Menciptakan lapangan pekerjaan. Dengan menjadi pengusaha, berarti Anda telah menjalankan fungsi sosial sebagai orang yang mambantu sesamanya dalam mendapatkan pekerjaan dan penghasilan. Hidup Anda menjadi tumpuan bagi seluruh pegawai dan Anda akan merasakan bagaimana nikmatnya dengan kondisi17

seperti itu. Anda akan merasa bahwa hidup akan lebih berguna atau bermanfaat bagi orang lain. Seperti Adi Mahfudz WH, MBA alumnus AIMS Philipine, Presdir PT. EGP Security Services Indonesia keluar dari pekerjaan dengan pertimbangan azas manfaat (menciptakan lapangan kerja), dekat dengan orang - orang dicintai dan ingin membesarkan bisnis sendiri daripada membesarkan bisnis orang lain. Kalau orang lain bisa sukses, kenapa saya tidak, begitu katanya saat itu. Bisnis yang digeluti adalah outsorching tenaga keamanan dan perdagangan alat alat keamanan (security system). Saat ini perusahaannya telah mempekerjakan 1000 orang tenaga Satpam di berbagai perusahaan. Sebelumnya ia bekerja di sebuah perusahaan diantaranya Nippon Koei Co., Ltd, Japan International Cooperation Agency (JICA), Seruni Indah Export Import, Wiratman & Assosiactes, Kwarsa Hexagon Consulting Engineers dan terakhir Planet Fashion sebagai general manager. Berubah atau Mati! Sekarang bersiap-siaplah berubah, karena apapun yang kita miliki di dunia ini selalu bersiap-siap pula pindah dari genggaman, termasuk pekerjaan yang selama ini diagung-agungkan dan diyakini bisa menjamin pensiun. Kita tidak tahu sampai kapan kepemilikan akan bertahan, sehingga penting untuk selalu mengantisipasi perubahan perubahan yang bakal terjadi, jangan sampai perubahan sudah terjadi namun kita tidak siap menerimanya dan kita mati dibuatnya. Dengan bahasa heroic, Rhenald Kasali pakar manajemen dari Universitas Indonesia ini berujar, Berubah atau mati! Tak peduli berapa jauh jalan salah yang Anda jalani, putar arah sekarang juga. Perubahan itu harus dimulai dari kita sendiri. Jangan sampai kehilangan momentum untuk berubah Sehubungan dengan beraneka ragam sikap manusia terhadap perubahan, Spencer Johnson dalam buku Who Move My Cheese menyebutkan ada empat tipe manusia yaitu: a. b. c. Mampu mengantisipasi dengan cepat adanya perubahan Segera mengambil tindakan Menolak perubahan karena khawatir perubahan akan mendatangkan sesuatu yang buruk18

d.

Mencoba beradaptasi jika melihat perubahan yang menguntungkan dirinya Dari keempat tipe manusia tersebut, Anda dapat menilai diri Anda sendiri termasuk

dalam tipe yang mana. Idealnya kita termasuk dalam golongan orang yang mampu mengantisipasi perubahan dan cepat mengambil tindakan. Selanjutnya, Spencer menunjukkan beberapa hal yang sangat mempengaruhi pola berpikir serta yang menentukan cepat lambatnya seseorang dalam menghadapi perubahan yang terjadi yaitu : a. Rasa kepemilikan terhadap sesuatu. Seberapa besar rasa ingin mempertahankan sesuatu untuk tetap dimiliki, misalnya semakin penting pekerjaan dan rasa aman bagi Anda, maka semakin Anda ingin mempertahankannya. Kondisi ini bahkan bisa menyebabkan mata dan pikiran tertutup terhadap alternatif-alternatif dan peluangpeluang sumber penghasilan lain. b. Kebiasaan mencoba hal-hal baru. Gerakan - gerakan ke arah baru akan membantu Anda mendapatkan daerah kenyamanan baru. c. Kemampuan meninggalkan rasa takut. Semakin Anda mampu meninggalkan rasa takut di belakang, Anda akan merasa bebas. d. Kemampuan membayangkan diri sendiri sedang menikmati zona baru bahkan sebelum benar-benar menemukannya berarti telah mengarahkan Anda padanya. e. Kemampuan melupakan zona lama. Semakin cepat melupakan apa yang saat ini Anda rasakan (sebagai pegawai), semakin cepat pula Anda menemukan zona baru (menjadi pengusaha). Jika pikiran Anda fokus kepada hal-hal baru atau sumber penghasilan baru, Anda akan menemukan sumber itu. f. Keyakinan yang salah. Keyakinan lama tidak akan membawa Anda pada zona baru. Tinggalkan keyakinan lama, buatlah keyakinan baru. Keyakinan lama yang tidak mendukung atau sudah usang, tinggalkanlah, karena dunia ini selalu berubah sehingga memerlukan keyakinan dan cara-cara yang baru pula. g. Keyakinan akan sukses. Saat Anda yakin bahwa Anda bisa menemukan zona baru dan menikmatinya, Anda akan mengubah haluan, karena memiliki keyakinan untuk sukses.

19

Menabrak Mental Block, Menembus Comfort ZoneKetika Anda sudah berkeinginan kuat beralih menjadi pengusaha, ketika itu pula sering muncul keraguan dan berbagai pertanyaan dalam diri sendiri, apakah Anda akan mampu melakukan peralihan tersebut. Berbagai pertimbangan semakin banyak menyeruak dalam pikiran, ibarat benang kusut yang susah terurai. Itu semua karena adanya mental block.

Mental block biasanya muncul pada orang - orang yang bermental miskin, yaituorang - orang yang belum mencoba atau belum berbuat tapi sudah merasa gagal atau merasa tidak mampu. Bermacam alasan digunakan untuk tidak mau memulai antaranya : pertama, selalu mencari alasan pembenar (justifikasi). Orang tipe ini selalu mencari alasan. Misalnya dengan mengatakan, Oh wajar si Fulan sukses menjadi pengusaha karena dia memiliki modal besar dan punya relasi banyak. Kedua, Menutup diri. Orang tipe ini selalu mengeluhkan kekurangan yang ada pada dirinya. Saya kan tidak punya bakat untuk memulai usaha, saya tidak punya modal .. dan seterusnya.

Mental block bisa muncul karena seseorang telah menetapkan bataskenyamanan (comfort zone) terlalu sempit dalam dirinya. Yang dimaksudkan dengan batas kenyamanan disini adalah wilayah dimana Anda merasa aman, sehingga di luar wilayah itu Anda merasa tidak aman. Sempitnya daerah kenyamanan dapat disebabkan oleh banyak hal diantaranya karena Anda jarang sekali bahkan belum pernah mencoba hal - hal baru di luar kebiasaan. Sandy McGregor menggambarkan sebagai berikut :Entrepreneur Risiko Ketidakpastian

Keraguan Comfort zone Gaji bulanan, rutinitas, pensiun Kegagalan

Kesalahan

Gaji tidak pasti

Sumber : Buku Piece of Mind, Sandy Mac Gregor20

Daerah didalam lingkaran merupakan daerah nyaman yang selama ini Anda nikmati dan seolah dibatasi dengan dinding tebal yang sulit ditembus. Ketika Anda merasa begitu nyamannya dengan kondisi Anda saat ini dengan pekerjaan Anda, maka sangat sulit bagi Anda untuk menembus daerah kenyamanan menjadi pengusaha (daerah kenyamanan lain). Misalnya saja Anda terbiasa mendapatkan gaji bulanan merupakan daerah kenyamanan, maka penghasilan tidak pasti yang diperoleh pengusaha merupakan daerah diluar lingkaran atau daerah tantangan baru. Perbatasan dari lingkaran itu adalah tembok ketakutan, kegagalan, keraguan, rintangan atas kemampuan Anda. Seandainya Anda melawan batasan (tembok tebal) tersebut dan masuk dalam wilayah yang tidak dikenal berarti Anda memasuki wilayah baru yang memerlukan perjuangan dan pembelajaran karena di daerah tersebut Anda bisa saja berbuat kesalahan bahkan kegagalan. Bolehkah Anda berbuat kesalahan? Sah-sah saja Anda berbuat kesalahan karena itu salah satu proses yang harus Anda lalui dalam suatu proses pembelajaran. Bila Anda sudah terbiasa keluar dari wilayah kenyamanan, itu berarti Anda mulai memperluas wilayah kenyamanan. Lama-lama daerah baru itu akan menjadi daerah kenyamanan baru (new comfort zone).

New comfort zone dapat diperoleh dengan cara sadar dan terpaksa, misalnyatidak ada pilihan lain seperti karena PHK . Dalam bahasa Purdi E. Chandra - bos Primagama Group, orang yang akan berbisnis sebaiknya seperti orang yang mau pergi ke toilet untuk buang air besar. Orang yang akan buang air besar tentu tidak akan berpikir panjang apakah tempatnya kotor, ada airnya atau tidak dan lain sebagainya. Pokoknya masuk dulu dan hajat buang air besar tersalurkan. Setelah itu, tentu ia akan merasakan kenyamanan (tidak merasa sakit menahan buang air besar). Sama halnya ketika Anda di PHK terpaksa keluar dari pekerjaan dan Anda susah mendapatkan pekerjaan baru, tentu saja Anda akan berpikir bagaimana mendapatkan uang dan akan muncul dalam pikiran untuk merintis bisnis sendiri. Dari sini akan muncul daerah kenyamanan baru. Ikhsan Setianto, bos CV. Nur Setia Ahadi misalnya, pengusaha muda di Jogja ini menjadi pengusaha justru saat terkena PHK dan ternyata dia merasakan enaknya menjadi pengusaha. Itu artinya ia telah menemukan daerah kenyamanan yang baru, karena terpaksa. Anda tidak harus mengalami keterpaksaan lebih dulu untuk memperluas daerah kenyaman, karena Anda dapat menerapkan prinsip Ala Bisa Karena Biasa. Anda21

dapat melakukannya secara sadar dengan merencanakan, dengan selalu mencoba coba hal baru sehingga menjadi biasa. Jika Anda sering melakukannya dan mendapatkan beberapa kegagalan, lama-lama Anda menjadi kebal dan menganggap biasa saja.

22

Meluruskan Mitos Entrepreneur

Banyak mitos-mitos atau persepsi-persepsi tidak benar yang diyakini oleh seseorang yang akan menjadi pengusaha, diantaranya: 1. Bakat & Keturunan Merasa Tidak Berbakat. Itulah yang sering dialami banyak orang ketika ingin memulai bisnis. Bakat memang membantu orang menjadi pengusaha, namun bakat bukanlah segalanya bagi mereka yang ingin menjadi pengusaha. Buktinya banyak pengusaha sukses yang awalnya justru terpaksa. Bagi saya pribadi, pengaruh lingkungan sangatlah dominan, apakah seseorang menjadi pengusaha atau orang gajian. Lingkungan tersebut adalah bisa berupa pendidikan (sekolah) yang lebih banyak menghasilkan generasi seragam dan kurang kreatif, persepsi dan sikap masyarakat yang masih menilai pegawai sebagai orang yang berstatus lebih terhormat, dan lainnya. Bahkan persepsi tentang status yang lebih rendah bagi pengusaha kecil dibanding pegawai, sangat berpengaruh terhadap pembentukan mental untuk menjadi orang gajian. Sebagai bukti dari keyakinan saya, orang-orang yang tidak memiliki pendidikan tinggi (kuliah) justru lebih banyak menjadi pedagang, karena mereka merupakan orang-orang yang terpaksa bekerja disana karena sektor formal (kantoran) tidak banyak menerima mereka. Dari sinilah kemudian kita dapat menemukan pengusaha pengusaha sukses meski pendidikan formalnya relatif rendah. Jika masih ada yang percaya bahwa menjadi pengusaha karena faktor bakat dan keturunan, bukti lain yang dapat mematahkan persepsi tersebut adalah banyaknya anak-anak para pengusaha (terutama pengusaha kecil dan menengah) yang setelah sekolah justru tidak mau menjadi pengusaha karena mereka lebih senang menjadi pegawai. Oleh karena itu, Anda tidak perlu merasa tidak berbakat, tetapi yang lebih penting adalah kemauan dan kerja keras untuk mengerjakan bidang bisnis yang Anda sukai. 2. Keberuntungan. Ada juga mitos bahwa untuk menjadi pengusaha sukses lebih banyak ditentukan oleh faktor keberuntungan. Bahkan untuk mencapai keberuntungan tersebut, tidak sedikit pengusaha yang meminta petunjuk dari sang dukun atau paranormal.23

Mengenai hal ini, saya sering mendengar adanya cerita yang berbau mistik, bahkan terjadi perang dukun diantara pengusaha untuk saling menarik konsumen dengan cara gaib. Anda tidak perlu percaya dengan hal-hal demikian, karena untuk menarik konsumen sebanyak-banyaknya bukan dengan cara seperti itu tetapi dengan memberikan produk dan jasa yang berkualitas serta kemampuan Anda untuk memasarkannya. 3. Harus sedikit Curang. Ada yang mengatakan dalam bisnis tidak harus jujur karena tingkat persaingan bisnis yang sudah demikian sengitnya. Apapun boleh dilakukan untuk mendapatkan keuntungan. Pemikiran ini didasari oleh keyakinan sebagian orang yang mengatakan, mencari yang haram saja susah apalagi yang halal. Anda tidak boleh terjebak dengan pemikiran yang seperti itu, karena bila kita sudah melakukan kecurangan, cepat atau lambat pasti akan ketahuan. Bila hal itu terjadi, jangan harap Anda akan mudah memulai bisnis kembali karena orang - orang yang sudah mengetahui perilaku bisnis Anda akan menjauh. Bisnis harus dilakukan dengan jujur dan transparan. Saat ini, tuntutan transparansi dalam bisnis sudah semakin kencang disamping pemahaman tentang produk sudah cukup baik karena informasi tentang itu mudah didapatkan dimana-mana, sehingga tidak alasan untuk tidak jujur dan transparan. 4. Harus Modal Besar. Tidak semua pengusaha sukses memulai bisnisnya dengan modal besar karena banyak diantara mereka yang memulainya dengan modal kecil bahkan tanpa modal sekalipun. Ketika saya mengatakan hal ini, banyak orang yang tidak percaya, terutama bagi mereka yang memiliki mental pesimis. Modal yang paling utama adalah kredibilitas dan keahlian yang Anda miliki. Kalau ada orang lain yang mengakui keahlian dan kejujuran Anda, maka mencari modal relatif mudah. Sebagai contoh, ketika saya bertemu dengan seorang pengusaha restoran. Setelah berbicara panjang lebar, sang pengusaha menawarkan modal usaha kepada saya untuk membuka bisnis pendidikan kewirausahaan dan tidak ada sepeser pun modal yang harus saya keluarkan karena dia berjanji menyediakan tempat, SDM sampai biaya opersional, padahal sebelumnya saya tidak pernah merencanakan membicarakan bisnis tersebut.

24

5. Pengusaha Sukses Tidak Pernah Melakukan Kesalahan. Persepsi ini sangat keliru, karena pengusaha sukses selalu membangun bisnisnya dengan jatuh-bangun alias beberapa mengalami kegagalan. Mereka juga seringkali melakukan kesalahan, tetapi mereka selalu berlajar dari kesalahan dan berusaha untuk tidak melakukan kesalahan yang sama untuk kedua kalinya. Mereka selalu belajar, belajar dan belajar. Jadi yang dibutuhkan hanya mau bekerja dan mau belajar!. 6. Keuntungan Materi adalah Segalanya. Salah satu tujuan bisnis adalah mencari keuntungan, mendapatkan uang. Tujuan ini tentu saja tidak salah sah-sah saja, tetapi yang sering menjadi berlebihan apabila semua tujuan dan kesuksesan bisnis selalu harus diukur dengan uang. Akibatnya bila ada kegiatan bisnis yang tidak menghasilkan uang secara langsung dianggap sebagai kegagalan (kerugian). Pengusaha seharusnya memaknai sebuah keuntungan lebih dari sekedar kalkulasi materi (uang). Sebab kegiatan bisnis yang tidak menghasilkan uang secara langsung bisa juga memberikan keuntungan materi pada kesempatan lain. Keuntungan yang tidak berupa materi bisa berupa pengalaman bisnis yang sebelumnya tidak Anda miliki, bertambahnya mitra atau pelanggan yang dapat dimanfaatkan untuk bisnis lain dan sebagainya. Sebagai contoh, seorang teman saya yang memiliki bisnis Tabloid sedang menjalin kerjasama dengan seorang Malaysia untuk pemasaran Tabloidnya. Ternyata mitra dari Malaysia itu melakukan kecurangan karena uang iklan tidak disetorkan kepadanya. Akhirnya sang teman ini mencari mitranya sampai ke Malaysia dan ternyata malah ketemu seseorang yang memberikan penawaran bisnis lebih baik dan menguntungkan. Menurut AA Gym seorang kyai yang juga pengusaha, rahasia terpenting untuk sukses bisnis adalah persepsi tentang untung. Ia menjelaskan contoh mengenai korupsi yang subur di Indonesia, karena di Indonesia jabatan identik dengan menghasilkan uang. Jadi orang yang ingin jabatan karena ingin dapat uang. Bisnis banyak yang ambruk karena salah satunya selalu berorientasi atau identik dengan hitungan uang. Kalau menelusuri sejarah sebagaimana dipraktikkan Nabi Muhammad SAW, ternyata bisnis tidak hanya uang. Uang itu nomor kesekian, demikian tegas AA Gym. Selanjutnya AA Gym menjelaskan bisnis untung jika :

25

a. Bisnis yang dilakukan menjadi amal. Prinsip ini didasarkan pada kenyataan bahwa harta yang diperoleh tidak dibawa mati, sehingga kegiatan yang dilakukan dalam bisnis semata-mata harus diniatkan untuk berbuat baik dan beramal. b. Bisnis ikut membangun citra dan nama baik. Uang tidak akan ada artinya bila citra dan nama baik hancur berantakan, harga diri & kehormatan digadaikan. c. Bisnis membuat diri kita lebih matang, lebih dewasa dan lebih baik. Apalah artinya banyak uang tapi banyak musuh. Idealnya lebih baik punya banyak uang dengan lebih banyak teman. Maka bisnis yang paling untung adalah bisnis yang membuat banyak orang lain menyayangi kita. Banyak teman berarti banyak rezeki karena banyak tim marketing yang sukarela mempromosikan produk dan jasa kita. e. Bisnis yang banyak memberikan manfaat kepada orang lain. Jangan risau dengan rezeki kita, semuanya sudah ditentukan Allah. Tugas kita hanya menjemputnya dan untuk tugas itu, berbuatlah sebaik-baiknya, kreatif atau dengan nilai tambah lain yang bermafaat sebanyak-banyak untuk orang lain. 7. Bisnis sebagai Tujuan Akhir. Membangun bisnis dan membesarkannya bukanlah tujuan akhir pengusaha, karena itu hanyalah sasaran antara untuk mencapai kebebasan finansial. menjadikan bisnis sebagai tujuan akhir maka Anda akan sulit Bila Anda melepaskan d. Bisnis membuat kita banyak Saudara.

ketergantungan pada bisnis yang Anda rintis. Semakin lama Anda semakin terseret kepada keinginan tanpa ada ujungnya, sementara Anda tidak dapat menikmatinya. Tugas Anda adalah membangun bisnis, membangun sistem dan setelah itu Anda dapat meninggalkannya dan biarkan orang lain mengurusnya. Anda dapat mengerjakan hal lain yang lebih Anda sukai, lebih bermanfaat bagi masyarakat luas, syukur-syukur kegiatan itu juga menghasilkan.

26

Gunakan Kekuatan Fokus & Pikiran Bawah Sadar

Masih ingatkah Anda ketika akan lulus sekolah sampai saat belum bekerja dimana saat itu Anda memfokuskan pikiran dan tenaga untuk memperoleh pekerjaan? Pagi, siang, bahkan sampai larut malam memikirkan strategi mendapatkan pekerjaan. Bahkan Anda pantang menyerah hingga mendapatkan pekerjaan dan sekarang hasilnya Anda mendapat pekerjaan, bukan? Begitulah kekuatan fokus yang mampu menyatukan pikiran dan tenaga untuk sesuatu tujuan. Fokus mengkristalkan kekuatan yang Anda miliki. Jika dulu Anda mampu mengkristalkan seluruh kekuatan dengan kekuatan fokus, maka sekarang Anda juga harus mampu menggunakan kembali kekuatan itu untuk meraih kesuksesan bisnis yang akan Anda bangun. Apabila Anda sudah berkeinginan untuk menjadi pengusaha, maka Anda harus mulai memfokuskan atau mengarahkan sebagian besar kegiatan ataupun langkah menuju kesana. Dalam pikiran seharusnya dipenuhi lebih dulu dengan kosa kata BISNIS, BISNIS dan BISNIS sehingga kosa-kata itu menjadi sesuatu yang selalu muncul dalam pikiran bawa sadar. Dalam buku The Power of Focus, Jack Canfield, dkk. mengemukakan bahwa Life

doesnt just happen to you. Its all about choices and how you respond to every situation. Kehidupan bukan terjadi begitu saja kepada Anda. Akan tetapi kehidupanadalah tentang serangkaian pilihan dan bagaimana Anda merespon setiap situasi yang terjadi. Jika Anda akan memilih, seharusnya Anda fokus kepada kekuatan, bukan pada kelemahan yang Anda miliki. Demikian juga waktu yang Anda miliki seharusnya lebih banyak diinvestasikan untuk melakukan hal-hal yang menjadi kelebihan Anda. Dengan adanya fokus tersebut, maka Anda akan menemukan peluang baru yang Anda inginkan. Ketika Anda tetap terfokus dan membangun komitmen, Anda akan menciptakan momentum, dan momentum akan menghasilkan komitmen-komitmen lainnya Rich Fettke Agar Anda dapat memfokuskan diri pada tujuan, Anda harus mampu membayangkan kenikmatan yang akan diperoleh bila berhasil menjadi pengusaha dan kerugian yang bakal Anda tanggung bila tetap menjadi orang gajian seperti saat ini. Hal27

ini didasarkan sifat utama manusia yang selalu terfokus pada kenikmatan dan kesengsaraan. Dalam sifat manusia selalu ada FEAR & GREEDY (Takut & Rakus). Takut kekurangan, takut ditinggalkan dan lainnya, serta rakus atas kenikmatan dunia. Secara sederhana, logika diatas dapat digambarkan demikian. Misalkan posisi Anda sekarang pegawai dengan gaji yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar saja dengan prospek karir yang belum jelas. Anda dapat memprediksikan karir akan mandeg dengan penghasilan pas pasan, bahkan semakin lama semakin tidak menutup kebutuhan. Anda dapat membayangkan bagaimana kesulitan menyekolahkan anak, pensiun serba kekurangan dan sebagainya. Lalu pikirkan apakah Anda masih akan mau menerima kondisi seperti itu? Sekarang bayangkan kebalikannya. Anda akan kaya, bisa memenuhi seluruh kebutuhan hidup, bebas mengatur waktu, bisa plesir (berlibur) ke berbagai belahan dunia yang Anda inginkan dan lainnya. Jika Anda waras saya yakin Anda akan termotivasi untuk mencapainya. Anda akan memfokuskan segala daya upaya untuk meraihnya. Dengan kekuatan fokus tersebut Anda tidak akan lelah bekerja dan berjuang tanpa henti sebelum cita-cita tercapai. Kekuatan fokus pada kenikmatan dan kesengsaraan mampu menimbulkan energi dahsyat dalam hidup. Sekarang pertanyaannya, apakah Anda sudah dapat membayangkan kenikmatan dan kesengsaraan di masa depan yang secara emosional mampu menggerakkan motivasi diri? Sebelum kesengsaraan menimpa Anda, saat inilah untuk memulai! Untuk dapat fokus tersebut, Anda harus memiliki impian dan tujuan hidup yang jelas. Tetapkan tujuan hidup Anda mau seperti apa lima, sepuluh, lima belas bahkan dua puluh tahun mendatang. Tulislah tujuan itu dengan jelas dan tahapan-tahapan untuk meraihnya. Jangan Anda biarkan tujuan hanya berada diangan-angan, sehingga apa yang akan Anda lakukan menjadi tidak fokus dan tidak terarah. Buatlah apa yang sudah menjadi tujuan, impian serta strategi untuk meraihnya agar dapat terekam dengan jelas dalam pikiran alam bawah sadar Anda, sehingga ibarat mengemudikan mobil, Anda tidak perlu berpikir lagi kapan harus menggunakan rem, kopling dan membelokkan stir mobil tetapi semuanya secara otomatis keluar gerakan-gerakan sistematis. Layaknya mengendarai mobil, ketika didepan ada orang menyeberang, Anda secara otomatis mengurangi kecepatan dengan menginjak rem atau mengurangi pedal28

gas. Saya yakin Anda tidak lagi bertanya-tanya, apa yang akan Anda lakukan saat itu, bila orang menyeberang mendadak pasti Anda mengerem tanpa berpikir panjang, karena semua itu sudah terekam pada pikiran alam bawah sadar. Anda tidak lagi menggunakan pikiran sadar saat itu. Demikian juga dengan tujuan hidup dan tahapan yang Anda buat, seharusnya seperti itu, sudah hafal diluar kepala. Secara otomatis arah dan langkah Anda akan terarah kesana. Demikian juga bila Anda fokus pada keinginan untuk menjadi pengusaha, kapan pun dan dimana pun pikiran Anda akan mengarah kesana dan muncul banyak ide usaha. Anda akan merasa disekeliling begitu banyak peluang bisnis yang dapat Anda kerjakan. Anda seakan melihat orang-orang yang berbisnis dengan mudahnya menjalankan bisnis dan Anda akan tergerak untuk segera menirunya. Pikiran manusia biasa dikelompokkan menjadi dua : pikiran sadar (Conscious

Mind) dan pikiran bawah sadar (Sub-conscious Mind). Pikiran bawah sadar memilikikekuatan yang sangat besar. Dr.Brian Tracy, seorang ahli psikologi dan motivator terkenal sebagaimana di kutip oleh Andrew How dalam buku Highway to Success mengatakan bahwa kekuatan bawah sadar memiliki kekuatan 30.000 kali lipat pikiran sadar. Tapi sayangnya, kebanyakan manusia hanya menggunakan kira-kira sepuluh persen dari pikiran bawah sadar itu. Lalu apa yang dapat Anda manfaatkan dari kekuatan pikiran bawah sadar dikaitkan dengan usaha Anda untuk merubah pola pikir dan keberanian menjadi pengusaha? Pikiran bawah sadar mampu mengontrol tindakan secara otomatis. Bila Anda salah dalam memikirkan sesuatu dan sudah menjadi bagian dari alam pikiran bawah sadar, maka hasil yang akan keluar (berupa tindakan) juga akan keliru. Bila Anda telah memprogram bahwa diri Anda tidak mampu menjadi pengusaha maka berarti Anda telah berbicara dengan diri Anda sendiri (self talk) bahwa Anda tidak mampu. Akibatnya Anda akan berhenti berusaha karena Anda yakin tidak bisa. Tetapi hal itu akan terjadi dengan sebaliknya bila Anda selalu menggunakan kata-kata positif maka hasilnya juga akan positif, karena Anda akan menggunakan segala daya upaya untuk meraihnya. Memprogram Pikiran Bawah Sadar Pada kenyataannya, sebagian besar manusia hanya menggunakan sekitar 12 persen pikiran sadarnya dan sisanya 88 persen dengan pikiran bawah sadarnya.29

Dengan demikian, pikiran bawah sadar ini sangat menentukan kehidupan ini. Dalam bukunya Piece of Mind, Sandy MacGregor menjelaskan hukum dan bahasa pikiran bawah sadar sebagai berikut : pikiran bawah sadar tidak mengetahui perbedaan

antara imajinasi dan kenyataan. Pikiran bawah sadar tidak memiliki mekanismeuntuk mengenal mana yang nyata dan mana yang tidak nyata. Untuk menjelaskan hal itu, Anda bisa merasakan ketika sedang bermimpi dikejar-kejar harimau. Dalam mimpi Anda melarikan diri dan berada dalam suasana berlari kencang. Adrenalin Anda mengalir deras dan denyut jantung menjadi lebih cepat. Anda benar - benar sedang berusaha melarikan diri. Tetapi mekanisme apakah yang mengatakan kepada Anda, Eh, tidak ada apa-apa kok. Aku aman-aman saja dan sebenarnya tidak ada yang mengejar-ngejarku. Mekanisme itu adalah pikiran sadar, karena Anda bangun dan berkata, Wah ternyata hanya mimpi. Pikiran bawah sadar sedang bermimpi dan ia tidak bisa membedakan antara kenyataan dan imajinasi sebab ia berpikir seseorang atau sesuatu benar - benar sedang mengejarnya. Anda merasa sedang dikejar-kejar, tetapi pikiran sadar Andalah yang mengetahui, Eh, saya sebenarnya tidak sedang dikejar-kejar, ini kan hanya mimpi. Ya ampun.. Kondisi itulah yang bisa dimanfaatkan karena Anda dapat mengelabui pikiran bawah sadar untuk melakukan hal apa pun yang bermanfaat bagi Anda. Bila ada pekerjaan yang membosankan, Anda bisa mengelabui bahwa itu menyenangkan. Demikian juga Anda bisa menggunakan hal ini untuk mengelabui bahwa Anda pasti bisa menjadi pengusaha. Ketika keyakinan itu tumbuh dan telah mengelabui pikiran bawah sadar, maka gerak langkah pun akan mengarah kepada upaya untuk menjadi pengusaha. Selanjutnya Mac Gregor menjelaskan hukum Pikiran Bawah Sadar yang terdiri dari 4 P yaitu :1. Positif. Bahasa yang digunakan untuk berbicara dengan pikiran bawah sadar perlu

positif. Sekarang coba Anda pikirkan jika saya mengatakan jangan lupa! Anda pasti langsung berpikir bahwa Anda sedang lupa. Jangan berdiri artinya berdiri. Perkataan yang Anda ucapkan pada diri sendiri (self talk) membentuk kebiasaan yang terekam dalam pikiran bawah sadar.2. Present tense (Kalimat saat ini). Jika Anda mengatakan, Saya ingin mulai bisnis

minggu depan, apa yang terjadi pada pikiran bawah sadar pada saat minggu depan30

tiba? Apakah sekarang sudah minggu depan? Tentu belum! Sehingga bisa jadi besok kalau sudah datang, Anda tidak lagi memulai bisnis. Gunakanlah selalu kalimat saat ini ketika Anda bicara pada pikiran bawah sadar, jangan pernah memakai kata besok.3. Pribadi. Gunakanlah kata saya, bukan kamu, mereka, kami, atau kita. Atau

pakailah nama Anda sendiri dalam berbicara pada pikiran bawah sadar Anda dengan menggunakan self talk. Misalnya saya, Fulan menjadi pengusaha dengan aset 5 miliar rupiah di tahun 2010.4. Persisten (pengulangan). Semakin sering Anda melakukan pengulangan atau bicara

dengan pikiran bawah sadar Anda semakin mengerti pikiran bawah sadar tentang apa yang Anda inginkan atau maksudkan. Bagaimana Anda memprogram pikiran bawah sadar? Anda dapat memahami cerita berikut ini. Suatu ketika Anda pernah mencoba berbisnis dan ternyata bisnis Anda saat itu gagal alias rugi. Anda cerita kepada teman dekat dan orang sekeliling Anda atau mereka sudah mengetahuinya sendiri. Sialnya mereka malah menertawakan dan memvonis bahwa Anda memang tidak memiliki bakat bisnis. Anda malu serta setuju dengan pendapat mereka bahwa Anda memang tidak berbakat bisnis. Kemudian setiap kali Anda ketemu dengan orang-orang dekat Anda, mereka mengatakan, Memang kamu tidak becus, kamu tidak bakat bisnis, jadi mau bisnis apa lagi?. Maka saat itu juga Anda akan mengatakan pada diri sendiri (self talk), Saya tidak bakat bisnis dan saya tidak akan bisa bisnis karena pasti rugi, saya tidak akan mulai bisnis baru karena bisnis itu sulit, bukan bidang saya. Kasus seperti itu (penghinaan) dapat menimbulkan perasaan rusaknya citra diri, ditambah dengan self talk bahwa Anda merasa tidak mampu berbisnis, dan semua itu terjadi dalam keadaan yang sangat memalukan dan emosional. Akibatnya citra (saya tidak bakat bisnis) terukir dalam pikiran bawah sadar. Ketika Anda berkeinginan memulai bisnis kembali, pikiran bawah sadar mengabaikan pikiran sadar dengan mengatakan, Apa yang akan kamu lakukan? Kamu kan tidak bisa bisnis Sayang waktu dan uangmu, karena kamu akan gagal lagi dan akan ditertawakan kembali. Begitulah awal dari suatu proses yang terjadi dalam pikiran bawah sadar. Tentu saja, kondisi ini dapat Anda gunakan untuk memprogram cita-cita Anda.

31

Berilah masukan kepada pikiran Anda dari pagi hingga malam menjelang tidur dengan kata-kata, gambaran gagasan dan informasi yang konsisten dengan tujuan Anda untuk meraih sukses. Kembangkan kebiasaan berpikir positif dan percaya diri untuk menjadi pengusaha sukses. Perbanyaklah membaca buku-buku cerita, artikel dan buku-buku tentang orang - orang sukses. Pikirkan bagaimana Anda bisa seperti mereka dan bayangkan diri Anda sendiri sudah seperti mereka. Semua itu akan mempermudah untuk mewujudkan niat Anda menjadi pengusaha. Jadi semuanya bermula dari fokus pikiran Anda, dengan memberikan perhargaan yang besar dan fokus, maka segala daya upaya akan Anda berikan untuk mewujudkan niat Anda. Tanpa itu, niat Anda menjadi pengusaha hanya sebatas mimpi.

32

LANGKAH 2 : Persiapan Masa Transisi Perubahan Mental, Sikap & Perilaku Menghadapi Kritik & Penolakan Menghadapi Keraguan Menghadapi Persaingan Mengatasi Beban Psikologis Persiapan Teknis Menentukan Strategi

33

Perubahan Mental, Sikap & Perilaku

Saya bisa mengibaratkan pegawai atau orang gajian sebagai seekor burung dalam sangkar. Anda bisa membayangkan bagaimana seekor burung hidup dalam sangkar yang selalu mendapatkan jatah makanan rutin dari juragan - nya dalam hal ini pemiliknya. Makanan sudah ada didepannya, tapi sang burung tidak mempunyai kesempatan menggunakan sayap untuk terbang lebih jauh karena dibatasi sangkar. Jika terlalu lama dalam sangkar, sang burung tidak bisa terbang lebih jauh lagi. Sayapnya tidak berfungsi maksimal karena lama tidak digunakan. Sang burung juga sudah lupa atau bahkan tidak tahu dimana habitat (tempat tinggal) yang sebenarnya. Bahkan tidak jarang mereka mati ketika nekat keluar dari sangkarnya. Kita dapat belajar dari cerita burung dalam sangkar tersebut. Maksud saya, semakin lama seseorang menjadi orang gajian, maka semakin sulit juga untuk bisa terlepas dari belenggu pekerjaannya. Itu berarti harus ada persiapan yang baik, bagaimana mengenal dunia diluar sangkar (dunia pengusaha) dan bagaimana melatih kembali sayap (kemampuan bisnis) Anda yang sudah lama tidak Anda gunakan. Nah untuk inilah ada proses belajar kembali. Demikian juga dalam memulai bisnis, hal penting yang harus dipersiapkan adalah mental untuk menjadi pengusaha. Perubahan mental, sikap dan perilaku harus mulai dilakukan sejak memutuskan beralih menjadi pengusaha dan tentukan sampai berapa lama Anda sudah merasa siap untuk merintis bisnis sendiri. Waktu yang biasa digunakan antara 1 2 tahun dengan cara banyak membaca buku - buku, majalah atau koran - koran bisnis serta mulai belajar dan bergaul dengan pengusaha yang Anda kenal atau Anda dapat memperkenalkan diri. Dalam masa transisi Anda membutuhkan kematangan jiwa dan kesabaran yang tinggi untuk bisa tetap berada di jalur yang baru tersebut atau di kuadran kanan (versi Robert T. Kiyosaki, kuadran Business Owner & Investor). Sebab terjadi perbedaan yang sangat signifikan antara mental, sikap dan perilaku orang yang berada di sisi kuadran kiri (Employee & Self Employee) dengan orang yang berada disisi kuadran kanan. Pada kuadran kiri, orang cenderung memilih sesuatu yang aman. Menerima gaji bulanan yang pasti, tidak mengambil risiko, monoton dan kurang kreatif, itu adalah contoh keamanan bagi mereka. Kondisi ini tentu sangat berbeda dengan sikap orang 34

orang yang berada di kuadran kanan. Di sini orang harus proaktif, kreatif, penuh tantangan, berani mengelola risiko, berani menghadapi ketidakpastian penghasilan dll). Persiapan mental tersebut sangat penting mengingat perubahan itu lebih bersifat emosional daripada teknis, sehingga bukan hanya mengenai apa yang harus dilakukan secara teknik tentang bisnis tetapi bagaimana Anda harus selalu berpikir. Itulah sebabnya mengapa orang yang sukses selalu menggunakan pikirannya dari pada yang lain. Berpikir dan berpikir! Apakah Anda berpikir bahwa pindah status merupakan sesuatu yang sulit ataukah sesuatu yang mudah? Itulah kuncinya! Ketika Anda berpikir perpindahan itu sulit, maka tamatlah rencana Anda karena itu akan menghentikan langkah Anda. Sebaliknya bila Anda yakin BISA, perubahan status pegawai menjadi pengusaha pasti BISA Anda lakukan, meski ditengah masa peralihan tersebut Anda dihadapkan pada berbagai tantangan dan rintangan. Menurut Tantowi Yahya seorang pengusaha bidang entertainment khususnya program kuis dan reality show di sejumlah stasiun televisi ini - jiwa kewirausahaan itu bukan ilmu, tapi mental. Karena itu tergantung fighting spirit (semangat berjuang). Itulah sebabnya Harvard Business School - sekolah bisnis terkenal didunia, hanya melahirkan banyak dosen, konsultan dan peneliti, bukan pebisnis. Untuk dapat menghadapi proses tersebut, diperlukan perubahan dan kesiapan : 1. Pemikiran. Pengusaha terutama yang baru memulai bisnis - tidak bisa berpikir santai seperti orang gajian, yang hidupnya sudah teratur dari hari ke hari, karena untuk bekerja setiap hari sudah ada standard of operation (SOP). Sementara pengusaha harus selalu menggunakan otak kanannya berpikir kreatif, selalu mencari peluang bisnis dan bagaimana mengembangkannya. Anda sudah harus mulai berpikiran positif penuh optimisme. Mulailah berpikir ala pengusaha. Tebarlah benih-benih pikiran tentang bisnis dan jangan salah berpikir, karena akan memberikan hasil dan karakter yang salah pula. Sebagaimana kata penyair yang di kutip dalam The Seven

Habits of Highly Effective People tulisan Stephen Covey Tebarlah pikiran, Andaakan menuai perbuatan. Tebarlah Perbuatan, Anda akan menuai Kebiasaan. Tebarlah Kebiasaan, Anda akan menuai karakter. 2. Perasaan. Berbagai perasaan yang akan Anda alami tidak sama sebagaimana ketika Anda masih berada di kuadran kiri (orang gajian). Bila disana Anda lebih merasa aman35

dengan gaji bulanan, ketika berada di kuadran kanan, perasaan Anda seringkali dibuat dag-dig-dug (berdebar-debar), terutama ketika tanggal gajian, Anda harus membayar gaji karyawan sementara tagihan (piutang) belum masuk. Bisa juga karena keputusan bisnis yang Anda buat yang belum pasti hasilnya dan menyangkut dana yang Anda investasikan. Nah, bila perubahan perasaan seperti ini tidak Anda ketahui dan dipersiapkan dengan baik, Anda akan merasa berat bahkan tidak sanggup menjalaninya. 3. Keyakinan. Antara keyakinan orang gajian dengan pengusaha terdapat perbedaan signifikan. Bagi orang gajian, mereka jarang dihadapkan pada pengambilan keputusan keputusan yang menentukan hidup atau mati dalam perjalanan karirnya. Sementara pengusaha sering menghadapi hal tersebut, sampai keyakinannya terasah dengan setiap keputusan yang diambilnya. Pengusaha sejati jarang mengambil keputusan dengan ragu-ragu dan tidak menyesali apa yang sudah diputuskan meski dengan berbagai risiko. Dalam masa transisi, Anda harus memiliki keyakinan kuat bahwa proses beralih menjadi pengusaha bisa Anda wujudkan dengan sukses. Keyakinan yang kuat akan melahirkan komitmen dan usaha yang kuat sehingga kemungkinan berhasilnya semakin besar. Berkenaan dengan keyakinan, ada baiknya kita menyimak cerita Nabi SAW ketika membesuk seorang Arab Badui yang sedang menderita sakit demam. Ketika itu beliau menghibur dan membesarkan hati orang tersebut dengan berkata, Semoga penyakitmu ini menjadi penawar dosa! Orang Arab Badui tersebut menjawab, Namun ini demam yang mendidih, menimpa seorang tua yang renta, untuk menyeretnya ke liang kubur!. Mendengar keluhan itu, Nabi berkata, Kalau begitu, akan demikianlah jadinya!. Cerita ini menunjukkan bahwa segala sesuatu akan terjadi sesuai dengan persepsi dan keyakinan seseorang. Kalau Anda berkeyakinan bahwa sesuatu akan sukses, maka kemungkinan besar akan sukses pula dan sebaliknya. Demikian juga bila dalam bisnis Anda yakin BISA dan berhasil, Anda akan bersemangat untuk melakukannya dan kemungkinan besar akan berhasil. 4. Sikap Emosional. Alasan mengapa banyak orang gajian menganggap bahwa di luar sumber gajinya sangat berisiko karena emosi takut yang sering mempengaruhi dirinya. Orang gajian sering kali berpikir bahwa cari aman adalah pikiran logis, padahal36

kenyataannya tidak demikian. Itu adalah pikiran emosional yang sering membuat buta seseorang karena tidak dapat berpikir obyektif dan akhirnya mereka macet

alias tetap tak beranjak dari pekerjaannya. Jadi perubahan sikap emosional yangmengarah ke alternatif lain, akan menjadikan Anda mampu menembus ketakutan untuk berubah. Temukan alasan - alasan yang kuat sampai menjadi sikap emosional mengapa Anda harus beralih menjadi pengusaha. Penempuhan hidup baru dengan pola berpikir baru tersebut harus di sikapi dengan bijaksana. Agar dapat menjalani hidup baru dengan baik, Anda harus mulai lebih banyak menggunakan otak kanan, sebagaimana para pengusaha yang sudah lebih dulu menggunakannya. Selama ini pegawai lebih banyak menggunakan otak kirinya sebagai konsekwensi sistem pendidikan kita yang banyak memberikan materi bersifat hafalan dan tidak merangsang kreativitas. Pengaruh atas penggunaan otak kiri yang berlebihan menyebabkan seseorang lebih teratur dalam berpikir, analitis dan kurang kreatif sehingga terlalu banyak pertimbangan dalam bertindak dan cenderung menjadi pengekor. Berbeda dengan otak kanan yang berpikir secara loncat loncat tak beraturan, memungkinkan seseorang berpikir kreatif, banyak ide - ide muncul dan berani bertindak dengan pertimbangan yang tidak terlalu

njelimet (berbelit-belit) serta mengandalkan

intuisi.Selain itu, untuk menjadi pengusaha sukses, seseorang harus memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat, mampu memimpin orang dan bukan hanya mengelola orang, sebagaimana yang sering dilakukan manager. Seorang manajer sering melihat bawahannya sebagai orang yang kemampuannya lebih rendah, sementara pemimpin mengarahkan orang yang sering kali lebih pintar darinya. Berikut ini perbedaan antara otak kanan dan otak kiri yaitu : Otak Kiri Intelektual Logis Kata Deduktif Tetap Statis37

Otak Kanan Emosional Intuitif Gambar Induktif Sementara Dinamis

Hapalan Fakta Sempit Dangkal Pasif Jawaban Reaktif Serius Bimbingan Ketakutan Pekerjaan Jangka Pendek Kaku Peraturan Tesis Tertutup Stabilitas Akal Sehat Ramalan Kaku Taktik Bentuk Dogma Manager

Pemahaman Gagasan Luas Dalam Aktif Pertanyaan Aktif Penasaran Inisiatif Kepercayaan Kehidupan Jangka Panjang Fleksibel Risiko Sintesis Terbuka Perubahan Imajinasi Eksplorasi Spontan Strategi Isi Penemuan Leader

Sumber : Buku Bekerja Cerdas, 2004 Untuk menyadap dan melatih agar otak kanan dapat digunakan secara optimal, Stephen R.Covey dalam buku The Seven Habits of Highly Effective People, menyarankan dua cara yaitu : 1. Meluaskan Perspektif Selama di sekolah kebanyakan orang diajarkan untuk selalu menggunakan otak kirinya, sehingga perspektifnya (cara pandang terhadap sesuatu) menjadi relatif sempit.38

Perspektif dapat menjadi lebih luas atau dapat keluar dari lingkungan dan pola berpikir otak kiri melalui proses yang direncanakan maupun tidak. Proses tidak direncanakan seperti adanya peristiwa yang tidak mengenakkan diri kita. Kematian orang yang dikasihi, penyakit parah, kebangkrutan dan lainnya dapat menjadikan kehidupan kembali set back (menengok kembali ke belakang) dan mendorong kita untuk berpikir ulang tentang kehidupan yang sedang dialami dan bagaimana memecahkan permasalahan itu. Jika Anda orang yang proaktif, Anda tidak perlu menunggu keadaan atau orang lain mendatangkan pengalaman yang meluaskan perspektif Anda, karena Anda dapat secara sadar menciptakan pengalaman sendiri. Caranya dengan melakukan imajinasi tentang kebangkrutan Anda (bila Anda tidak berbuat sesuatu), seperti pensiun merana dan karir mandeg ataupun sebaliknya membayangkan prestasi atau gambaran masa depan Anda yang cemerlang. Kontribusi yang ingin Anda capai, kehidupan sejahtera dengan pensiun dini dan sebagainya. Dengan demikian, pikiran akan menjadi kaya, Anda akan berpikir lebih kreatif. Libatkan juga emosi dan perasaan, serta indera Anda. 2. Visualisasi dan Afirmasi Hal utama yang ditemui dalam penelitian Dr.Charles Garfield terhadap orang orang yang berprestasi puncak ternyata mereka suka melakukan visualisasi (menggambarkan secara jelas dalam pikiran). Mereka melihatnya; merasakan; bahkan seolah mengalaminya sebelum mereka benar - benar melaksanakannya. Mereka memulai dengan tujuan akhir. Anda dapat melakukannya pada setiap kegiatan kehidupan Anda. Misalnya sebelum presentasi pemasaran, negoisasi yang sulit atau tantangan sehari - hari dalam mencapai tujuan tertentu seperti merintis bisnis. Anda dapat melihat hal tersebut dengan jelas, nyata, tegar dan berulang ulang (afirmasi) dalam alam pikiran (anganangan Anda). Ciptakan zona kenyamanan internal, sehingga ketika Anda memasuki situasi yang sebenarnya, Anda tidak merasa takut lagi karena Anda sudah membuat simulasi dan visualisasi yang jelas dalam pikiran Anda. Afirmasi atau penegasan, sedikitnya memiliki empat kriteria (sesuai hukum pikiran bawah sadar diatas). Stephen R.Covey menambahkan dengan kekuatan emosional. Sebagai contoh Anda dapat menulis dan mengatakan, Saya sangat senang (emosional) bahwa saya (pribadi) saat ini sudah bijaksana, tenang dan optimis (positif) manakala39

menghadapi rintangan bisnis dan saya yakin pasti berhasil. Kemudian Anda dapat memvisualisasikan dan menghabiskan waktu beberapa menit setiap harinya untuk membuat pikiran tenang ketika Anda menghadapi rintangan atau hambatan bisnis. Mengapa teknis visualisasi ini penting, setidaknya dapat kita lihat dari adanya simulasi orang belajar mengemudi. Sebelum mereka terjun langsung mengemudi di jalan, biasanya mereka melakukan simulasi dengan menggunakan mobil-mobilan yang ada di monitor komputer dan hal itu setidaknya sudah memberikan gambaran di jalan yang sebenarnya. Selain itu, ada beberapa sikap, mental dan perilaku yang harus dikembangkan sebagaimana yang miliki oleh seorang pengusaha diantaranya adalah: 1. Memiliki Mimpi Besar. Seseorang yang akan menjadi pengusaha harus mengawalinya dengan mimpi besar yang akan diraihnya. Sebab jika hal itu tidak dimiliki, seseorang akan berbisnis dengan apa-adanya tanpa target yang jelas dan hasilnya pun apa-adanya 2. Pandai Mengelola Risiko. Risiko tidak bisa dihindari. Tidak hanya didalam bisnis, ketika tidur saja kita selalu menghadapi risiko seperti kematian. Di jalan raya, kita menghadapi kemungkinan di tabrak kendaraan lain, di kantor menghadapi risiko di PHK dan seterusnya. Seorang pengusaha tidak akan menghindari risiko, tetapi dia mampu mengelola risiko yang ada menjadi minimal dan memberikan peluang bisnis menguntungkan. Jadi risiko yang dapat dikelola atau dikontrol akan menghasilkan keuntungan. Untuk bisa mengelola risiko, kuncinya hanya menguasai bisnis yang dijalankan. Seorang yang ahli bermain saham di bursa lebih banyak untung dibandingkan dengan orang yang tidak mengetahui ilmunya, tetapi dia belum tentu bisa mengelola usaha bengkel mobil karena dia tidak ahli dibidang itu. Sekali lagi, kunci mengendalikan risiko adalah menguasai bisnis yang dijalankan. 3. Suka Tantangan. Seorang pengusaha harus suka dengan tantangan karena tantangan 4. akan membesarkan bisnisnya. Menghindari tantangan berarti menghindari kemajuan bisnis. Daya Tahan Tinggi. Memiliki daya tahan tinggi berarti tidak cengeng. Pengusaha sukses biasanya mempu bertahan dalam menghadapi pahit getirnya berbagai kendala usaha dan tingkat persaingan atau hambatan lainnya. Berbagai macam kendala bisa membuat putus asa, namun pengusaha sukses menghadapi dengan lapang dada dan tidak cengeng. Sekeras apapun terpaan terhadap usahanya,40

pengusaha sukses berusaha bangkit dan terus belajar sambil menemukan betapa manisnya menjadi pengusaha. 5. Berusaha Memberikan yang terbaik. Pengusaha sukses selalu memulai bisnisnya dengan niat untuk memberikan yang terbaik kepada konsumen, karena dengan itulah mereka berkeyakinan akan sukses dan bisnisnya akan berkembang menjadi besar. Itulah sebabnya dalam sebuah perusahaan - perusahaan besar biasanya memiliki tim riset tangguh untuk membuat produk dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Nokia, perusahaan handphone misalnya selalu berusaha membuat HP dengan fitur-fitur yang selalu di up date untuk memberikan kemudahan konsumen. 6. Tidak banyak berteori, lebih mengandalkan intuisi. Teori memang penting untuk pertimbangan pengambilan keputusan bisnis, tetapi mengandalkan teori saja akan membuat orang menjadi terbebani dan lambat mengambil keputusan bisnis. Dalam dunia bisnis, seringkali intuisi lebih dominan dalam pengambilan keputusan. Banyak pengusaha sukses yang memulai bisnisnya atau mengembangkan bisnisnya dengan mengandalkan intuisi dan visi yang lebih maju. Ketika AQUA pertama kali di pasarkan puluhan tahun silam, masyarakat banyak yang menganggap bahwa produk itu adalah ide gila, karena masyarakat waktu itu berpikir tidak masuk akal menjual air putih dalam kemasan yang saat itu air jumlahnya melimpah ruah. Tetapi sekarang Anda bisa menyaksikan bisnis air minum dalam kemasan (AMDK) justru banyak diminati orang. AQUA sendiri saat ini sudah menjadi perusahaan raksasa. Anda juga akan menghadapi perubahan kehidupan seperti ini : 1. Ketidakpastian & Pengorbanan finansial. Sesaat Anda mungkin kaget karena tidak menerima gaji bulanan lagi dan ketidakpastian penghasilan. Anda harus memutar otak bagaimana menghasilkan uang sendiri. 2. Bahkan Anda harus mengeluarkan banyak uang, sementara penghasilan belum Anda terima. Peningkatan Komitmen Waktu. Waktu kerja Anda akan meningkat bahkan lebih lama dari waktu kerja biasanya. Anda tidak bisa lagi melakukan kegiatan hanya rutinitas, tetapi kegiatan Anda sudah sesuai dengan kebutuhan bisnis. Anda harus mulai pandai mengatur waktu. Peningkatan waktu kerja ini harus dapat dimengerti oleh keluarga. Kondisi ini berlangsung terutama pada masa-masa awal merintis bisnis, dan akan berjalan sampai kurang lebih 3 tahun. Setelah itu Anda mulai bisa41

mengurangi jam kerja dan menyesuaikan dengan kebutuhan. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan pada saat-saat Anda keluar dari pekerjaan, Anda justru memiliki waktu yang lebih banyak dan Anda bingung untuk mengelolanya. Bisa juga karena Anda tidak tahu harus mengerjakan apa. 3. Tanggung jawab dan Kemandirian. Segala keputusan bisnis akan menjadi tanggung jawab Anda, termasuk kemungkinan terburuk bagi bisnis, Andalah yang akan menanggung risikonya. Anda tidak bisa lagi mengandalkan lagi atasan Anda sebagaimana ketika Anda bekerja dulu. Anda dituntut untuk mandiri baik dalam bersikap maupun berperilaku. 4. Pergaulan. Teman dan pergaulan Anda akan berbeda dari sebelumnya karena yang serba teratur, Anda akan hidup dalam lingkungan pergaulan baru. Jika selama ini Anda memiliki banyak teman sekantor dan dengan kehidupan ala kantor makan siang bareng -bareng, ngerumpi tentang atasan, membicarakan pekerjaan dan lainnya, sekarang Anda tidak bisa melakukan hal itu lagi. Tapi Anda bisa membentuk komunitas baru sesama pengusaha atau ikut asosiasi pengusaha yang sudah ada, meski hal itu tidak akan sama dengan lingkungan pergaulan seperti ketika selama menjadi pegawai. Dengan adanya teman dan pergaulan baru, maka cara bergaul, berbicara bahkan sampai cara berpakaian juga berubah. Bila sebelumnya ke kantor pakai dasi, baju rapi dan sepatu mengkilat, kini Anda mungkin hanya akan pakai sandal jepit dan kaos oblong ketika ke kerja.

42

Menghadapi Kritik dan Penolakan

Saat Anda memutuskan untuk memulai bisnis, akan banyak kritik dan penolakan. Salah satu kritik dan komentar yang akan Anda terima seperti, Anda tiidak akan mampu karena selama ini sudah terbiasa menjadi pegawai dan Anda tidak berbakat, Anda juga akan mendapatkan kata-kata, Teori sih gampang, prakteknya pasti sangat sulit dan selama ini Anda masih berteori. Mungkin juga Anda akan dikatakan sebagai orang yang bodoh, keras kepala, bahkan gila uang, dan sebagainya. Anda harus ingat bahwa apapun yang Anda lakukan, baik atau buruk selalu mendapatkan komentar dari orang - orang sekeliling. Kritik dan penolakan tersebut kadarnya berbeda bagi setiap orang. Mereka yang belum berkeluarga atau masih bujangan dengan gaji yang biasa - biasa saja, biasanya kritik dan penolakannya relatif kecil. Berbeda dengan mereka yang sudah berkeluarga dan memiliki anak, maka kritik dan penolakan akan semakin kuat, apalagi bila kondisi pekerjaan, gaji dan status pekerjaan dinilai cukup baik dan mapan. Seperti yang dialami oleh seorang pengusaha pijat keluarga, Haryono, yang saat ini memiliki beberapa cabang dan bisnisnya sudah meraih ISO 9002 pada tahun 2000 juga mendapatkan kritik dan penolakan. Saya sempat dikatakan gila saat mengundurkan diri dari tempat kerja di Pemda DKI dan meniti bisnis layanan kesehatan Bersih Sehat. Tetapi saya yakin, pilihan untuk merubah jalur hidup saya saat itu, demikian katanya dalam sebuah seminar di Jakarta . Bersiaplah jika ada orang (bahkan keluarga atau teman dekat) yang mengatakan Anda keras kepala, egois, gila uang, dan lainnya. Persiapkan diri dari tertawaan atau ejekan mereka, karena hal itu sudah biasa. Tantangan terberat sebenarnya berasal keluarga, terutama istri dan orang tua karena bisa jadi mereka menganggap usaha Anda akan sia-sia, tidak berhasil. Sekali lagi, jangan putus asa, karena sebenarnya mereka tidak mengerti akan ide Anda, iri dengan ambisi Anda, keberhasilan Anda atau khawatir akan meninggalkan mereka. Lebih dari itu, sebenarnya mereka hanya khawatir terhadap kehidupannya sendiri, khawatir kegagalan Anda akan berakibat buruk pada nasibnya. Oleh karena itu apa pun kritik atau masukan yang ada harus disikapi dengan benar, dengan lapang dada. Anda tidak bisa menyalahkan orang - orang yang43

mengkritik, karena mereka mungkin tidak tahu niat dan tujuan Anda, serta keyakinan sukses yang Anda miliki. Kritik akan memberikan dua dampak penting dalam proses perjuangan yaitu : 1. Melemahkan semangat. Bila Anda tidak memiliki ketahanan mental dan mengantisipasinya, kritik yang Anda terima akan menyurutkan langkah. Anda akan mundur dan mengurungkan niat untuk menjadi pengusaha. 2. Tertantang. Anda merasa tertantang bahwa apa yang akan Anda lakukan merupakan sebuah pilihan tepat dan akan memberikan hasil lebih baik. Anda akan semakin termotivasi untuk bekerja keras dan cerdas, dengan selalu meningkatkan proses pembelajaran. Kritikan yang ada digunakan sebagai bahan masukan atau koreksi untuk memperbaiki dan mematangkan sebuah rencana yang telah Anda buat. Bila hal ini yang terjadi, maka jalan untuk meraih sukses semakin dekat. Untuk mengatasi berbagai kritik, pakar usaha kecil Taylor G.Hick dalam buku Sukses Merintis Bisnis dengan Modal Dengkul menyarankan sebagai berikut : 1. 2. Tentukan tujuan dan Anda akan melakukan kegiatan jujur serta konsentrasikan untuk melakukannya. Beritahu seseorang yang ada di rumah mengenai rencana Anda, namun buat keputusan sendiri, dan kurangi keterlibatan mereka. Rencana itu hanya untuk informasi saja, sedangkan segala sesuatunya Anda yang memutuskan dan menjalankan. 3. Jangan pernah menyebut kegagalan. Proses perjuangan yang Anda hadapi, kalau pun ada hambatan, jangan beri tahu mereka apalagi melibatkannya karena hal itu akan menjadikan mereka merasa menang dan Anda akan menjadi orang yang kalah dihadapan mereka. Atasi sendiri masalahnya, belajar dan konsultasikan dengan ahlinya (mentor bisnis Anda). 4. Jika Anda harus berbicara bisnis, berbicaralah tentang sukses. Hal ini karena pada dasarnya mereka hanya khawatir dengan kehidupannya sendiri (takut lebih buruk keuangannya), sehingga bila mengetahui Anda sukses menjadi pengusaha mereka tidak mempersoalkan lagi, bahkan mereka akan bangga dengan Anda. 5. Buat semua pengeluaran biaya atas nama Anda sendiri. Hal ini untuk menghindari adanya biaya-biaya yang dinilai oleh keluarga sebagai biaya yang tidak ada gunanya, juga untuk menghindari kritik yang berlebihan dari orang-orang sekeliling Anda.44

6.

Berikan penghasilan Anda untuk keperluan keluarga sesuai kebutuhan.Buatlah rencana untuk keperluan pengeluaran keluarga dan berikan mereka sesuai rencana yang wajar. Jika dari bisnis Anda menghasilkan cukup banyak uang, jangan berikan mereka uang lebih sampai Anda benar - benar berhasil dan mandiri dari pekerjaan saat ini alias sudah bisa keluar dari pekerjaan.

7.

Dapatkan apa yang Anda inginkan, misalnya mobil baru, rumah baru dan lainnya dari bisnis Anda, sebagai bukti kesuksesan. Namun demikian, tindakan ini harus tetap diperhitungkan agar tidak mengganggu keuangan bisnis dan jangan memaksakan diri agar dinilai sudah berhasil. Tidak ada gunanya memaksakan diri. Selanjutnya Hicks juga menyarankan agar kritik yang berasal dari keluarga harus

diabaikan. Jika Anda berbicara banyak dengan keluarga mengenai usaha Anda, itu hanya sia - sia saja. Mengapa harus berdebat dengan orang yang sebenarnya Anda kasihi tersebut? Dr.Ir. Wahyu Saidi, MSc seorang pengusaha Bakmi Langgara & Bakmi Tebet dengan 100 outlet - yang menyebut dirinya Tukang Bakmi - mempunyai cara tersendiri untuk menghadapi kritik dan penolakan dari orang terdekatnya ketika memutuskan keluar dari pekerjaan untuk menjadi pengusaha. Menurut mantan pegawai PT. Dipasena ini, untuk menghadapi ibunya dia tidak pernah menentang, tetapi mengatakannya secara halus dan hanya meminta doa. Sedang menghadapi istrinya, ia mengajak berdiskusi, memberikan penjelasan sampai mengajaknya pada acara seminar atau bertemu dengan orang - orang sukses agar wawasannya lebih terbuka.

45

Menghadapi Keraguan

Burke Hedges dalam buku Saya Ingin Jadi Konglomerat mengemukakan 3 emosi yang berkuasa dalam diri manusia yaitu ketakutan, antusiasme dan keraguan. 1. Ketakutan. Cara untuk mengalahkan ketakutan adalah dengan menghadapi dan bukan memasang muka berani dan berpura - pura tidak ada rasa takut. Menghindar dengan cari aman atau menolak mengambil risiko bukanlah cara untuk mengendalikan risiko, tetapi justru rasa takut itu yang mengendalikan Anda. Gunakan rasa takut sebagai motivator untuk menumbuhkan kemauan untuk maju dan mengatasi segala hambatan yang ada. Menurut Cora Haris, cara paling berani ketika takut adalah menyatakan keberanian dan bertindak sesuai pernyataan itu. Sementara Mark Twain, mengatakan keberanian adalah penguasaan rasa takut, bukan ketiadaan rasa takut. Rasa takut memang sudah menjadi bagian dari diri manusia. Tetapi bukan karena faktor itu kemudian Anda menjadikan alasan untuk tidak berani bertindak. Sebab kalau Anda memperhatikan firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah 155, disana Allah SWT mengatakan sedang menguji manusia dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah - buahan. Kemudian Allah SWT menganjurkan untuk sabar dan menyerahkan semuanya kepada-Nya. Tentu saja semua itu setelah kita melakukan upaya yang maksimal. Karena rasa takut sudah ada sejak jaman baheula, kenapa kita tidak mengalahkannya dengan langkah positif dengan bertindak? 2. Antusiasme. Pada dasarnya manusia memiliki sikap antusiasme yang tinggi. Manfaatkan emosi ini untuk mewujudkan rencana Anda, karena tidak ada hal besar yang dicapai tanpa antusiasme. 3. Kekhawatiran (Keraguan). Sekuat apapun keyakinan Anda, selalu ada ruang dalam hati akan keraguan tentang keputusan yang akan Anda jalani. Adanya keraguan seperti itu asal tidak

46

berlebihan, merupakan hal yang bersifat manusiawi. Namun jangan sampai keraguan mendominasi alam pikiran sehingga mengganggu gerak langkah Anda. Daripada waktu dan pikiran Anda terkuras hanya untuk memikirkan keraguan, maka tinggalkanlah, karena menurut Dr. Charles Mayo, dia tidak pernah tahu orang yang meninggal karena keletihan kerja, tetapi banyak orang yang meninggal karena keraguan. Oleh karena itu, segeralah membuat komitmen dan keyakinan baru, bahwa apa yang akan Anda lakukan pasti berhasil. Berikut ini cara untuk mengatasi keraguan : a. Mempersiapkan secara matang atas rencana, termasuk mempersiapkan teknis pelaksanaannya. Belajarlah secara terus-menerus agar didapatkan pengetahuan yang memadai. b. Kalkulasikan peluang untuk berhasil dibandingkan dengan peluang terjadinya kegagalan. Jika peluang berhasilnya lebih besar dan jika peluang terjadinya kegagaln masih bisa diantisipasi, maka tidak ada alasan utnuk masih bersikap rahuragu. Apalagi jika Anda juga sudah bisa mengkalkulasikan kemampuan Anda untuk menanggung risiko yang bakal terjadi. c. Tanamkan keyakinan yang tinggi untuk berhasil. Dengan keyakinan tinggi, Anda akan berusaha mengerahkan segala daya yang Anda miliki, sehingga upaya tersebut kemungkinan akan memberikan hasil yang optimal. Sedangkan dalam buku Financial Success, Brian Tracy menawarkan langkah untuk menghalau keraguan yaitu : a. Kejelasan. Kejelasan adalah segalanya. Gambarkan situasi keraguan dengan jelas secara tertulis. Separuh dari semua permasalahan dapat dipecahkan dengan melukiskan dengan jelas. Ingatlah, Diagnosa akurat merupakan separuh pengobatan. b. Menentukan kemungkinan Terburuk. Antisipasi hasil yang terburuk yang mungkin terjadi. Apa kemungkinan terburuk yang dapat terjadi? Tulislah dan bagaimana Anda bisa mengatasinya dengan cara Anda! c. Berkeinginanlah Mempunyai. Terima risiko terburuk yang mungkin akan terjadi. Langkah pertama menghadapi situasi yang negatif adalah keinginan mau menerima risiko. Selesai berhasil memecahkan masalah, pikiran tenaga akan jernih. Anda akan siap mengambil tindakan yang bersifat membangun.

47

d. e.

Mulailah Bertindak. Segera mulai membuat segalanya serba mungkin untuk menyempurnakan kekurangan. Kuasai penawar keraguan . Ingat, keraguan berasal dari ketakutan yang disebabkan oleh kebimbangan. Satu -satunya penawar adalah bertindak sepenuh hati. Usahakan sibuk bekerja sehingga Anda tidak punya waktu untuk ragu - ragu. Saat mulai bertindak, keyakinan, keberanian dan pengendalian diri akan pulih dan menghalau ketakutan.

48

Menghadapi Takut Persaingan

Jangan tenggelamkan niat bisnis Anda hanya karena takut persaingan bisnis yang bakal menghadang. Persaingan dalam bisnis merupakan hal biasa. Bahkan dengan banyaknya usaha sejenis, seringkali mendatangkan keberuntungan bersama. Perhatikan saja cara Saudara kita warga keturunan China untuk mendatangkan konsumen ditempat usahanya. Mereka biasanya mengajak beberapa rekan bisnis yang bergerak dalam bidang sejenis untuk membentuk komunitas perdagangan produk tertentu agar konsumen memiliki banyak pilihan. Mereka tidak merasa tersaingi satu sama lain. Anda dapat melihat pusat - pusat perdagangan barang yang sejenis seperti perdagangan keramik di daerah Percetakan Negara Jakarta, Pasar Ikan di Kemayoran, Pasar Bunga dan kios spare part sepeda motor di Jl. Raya Pasar Minggu Jakarta dan lainnya. Mereka justru tertantang untuk berbuat sebaik - baiknya melayani konsumen. Mental berani menghadapi persaingan sebenarnya sudah diajarkan oleh Tuhan sejak kita diciptakan. Kita semua yang lahir didunia telah memenangkan persaingan saat ribuan sperma berebut untuk bersatu dengan sel telur yang ada dalam rahim ibu kita. Setelah lahir dan masih balita, kita juga sudah belajar bersaing dengan adik atau kakak untuk mendapatkan perhatian orang tua. Ketika sekolah kita bersaing memperebutkan ranking kelas. Ketika sedang mencari pacar atau calon istri, kita bersaing dengan mereka yang juga berusaha merebut hati gadis idaman kita. Di kantor kita bersaing memperebutkan pengaruh dan perhatian bos, bersaing meraih puncak prestasi dan seterusnya. Oleh karena itu, proses pembelajaran dalam bersaing terutama perebutan hidup-mati saat proses pembuahan janin yang sekarang menjadi diri kita, seharusnya menjadi inspirasi bahwa kita semua adalah para pemenang, bukan pecundang!. Dengan demikian, mengapa sekarang Anda menjadi pecundang, takut bersaing dalam bisnis? Silahkan direnungkan!!! Untuk bisa memenangkan persaingan bisnis, kuncinya adalah bagaimana Anda mampu memberikan nilai tambah (value added) atas produk atau jasa yang Anda tawarkan. Apakah harganya lebih murah dengan kualitas bagus ataukah dengan49

pelayanan unggul lainnya. Semua perusahaan yang memenangkan persaingan karena mereka mampu memberikan nilai tambah. Nilai tambah berarti memberikan manfaat sebanyak - banyaknya kepada orang lain. Karena pada dasarnya orang tidak membeli produk atau jasa yang Anda tawarkan tetapi mereka membeli manfaat atas barang atau jasanya. Semua orang sukses dan semua perusahaan yang berhasil selalu memiliki nilai tambah pad dirinya. Mereka seperti menjadi master (ahli) dibidangnya. Pernah suatu hari saya makan bubur ayam dipinggir jalan (pedagang kaki lima) dan saya kaget dibuatnya karena harganya 3 kali lipat dari harga bubur ayam sejenis di tempat yang sama. Anehnya, pengunjungnya ramai sekali. Mengapa bisa terjadi? Ternyata sang pedagang tersebut memberikan nilai tambah yang tidak dimilki oleh pesaing disebelahnya. Nilai tambah itu berupa rasa yang lezat, bersih, layanan cepat dan tambahan kerupuk yang tidak bisa dibuat oleh pesaingnya. Bagi Anda yang di Jakarta dan sekitarnya, sekali-sekali bermainlah ke Pasar Glodok Jakarta. Amatilah apa yang menjadi nilai tambah bagi pedagang disana? Secara umum orang yang pernah belanja di sana selalu mengatakan barang dagangan di sana dijual lebih murah dibandingkan dengan di tempat lain. Itulah sebabnya, meski untuk menuju ke sana harus bermacet-ria di jalan dan sulit mencari tempat parkir, ternyata Pasar Glodok masih menjadi tujuan favorit bagi sebagian besar orang untuk berbelanja elektronik, komputer dan sejenisnya. Bila Anda di luar Jakarta dan sekitarnya, cobalah pergi ketempat terdekat yang ada pasarnya atau tempat bisnis yang ramai dikunjungi orang. Nilai tambah juga sangat terkait dengan pemenuhan kebutuhan konsumen dengan pelayanan lebih, termasuk bagaimana Anda bisa mensejahterakan orang lain. Bila Anda bisa memberikan sesuatu yang lebih atau manfaat lebih maka tidak ada alasan bagi Anda untuk kalah dalam persaingan. Jadi untuk menghadapi persaingan Anda tidak perlu takut, tetapi berusahalah untuk menjadi yang terbaik!

50

Mengatasi Beban Psikologis

Malu Untuk Belajar Lagi Sebagian besar orang merasa risih alias malu untuk bertanya tentang apa yang tidak dikuasainya. Hal ini bisa disebabkan karena merasa memiliki pendidikan formal yang cukup tinggi, dibandingkan dengan rata-rata pendidikan pengusaha sukses. Apalagi pengusaha sukses yang sebelumnya memulai dari sektor-sektor informal biasanya pendidikan formalnya kurang memadai, bahkan hanya sampai SD. Buanglah sikap malu bertanya. Hilangkan ego apalagi merasa berpendidikan. Dalam dunia bisnis, hal itu tidak berlaku. Gelar sarjana yang Anda miliki belum tentu berguna untuk menjalankan bisnis Anda. Dunia bisnis lebih banyak membutuhkan ilmu jalanan daripada teori di sekolah. Minder & Gengsi Kedua sifat ini merupakan hambatan yang cukup mendominasi dalam budaya masyarakat patternalistik yang lebih menghargai profesi pegawai (ambtenar). Minder muncul karena tidak memiliki kepercayaan diri terhadap apa yang akan dilakukan, karena adanya sistem nilai dalam masyarakat tersebut. Sedangkan gengsi lebih karena manajemen citra diri untuk mengesankan bahwa kita baik-baik saja, yang juga bermula dari perasaan rendah diri dan ingin dianggap lebih dari yang sebenarnya terjadi, sehingga melahirkan sikap dan tindakan untuk mengemas untuk menutupi yang sebenarnya. Kedua perasaan ini tidak baik karena akan menghambat potensi diri yang sebenarnya. Gengsi juga akan menyebabkan seseorang akan berbuat diluar kemampuannya. Oleh karena itu, sebaiknya Anda bersikap apa adanya, tunjukkan kemampuan dengan maksimal. Malu Memulai Kecil, Ingin Kelihatan Besar Prinsip memulai bisnis dari yang kecil manurut saya masih cukup relevan, terutama bagi Anda yang masih dalam tahap belajar. Bahkan ada seorang pengusaha sukses yang mengatakan memulai dari bisnis kecil adalah sebuah keharusan meski Anda memiliki modal besar, untuk meletakkan dasar-dasar yang kuat sebelum Anda melakukan ekspansi dalam skala besar. Anda tidak perlu malu untuk memulai dari bisnis kecil. Justru Anda akan dibuat malu oleh sikap Anda sendiri jika Anda memaksakan untuk kelihatan besar kemudian51

berantakan.

Sebab

dengan

memaksakan

diluar

kemampuan,

pada

akhirnya

berpengaruh pada keuangan atau modal perusahaan. Biaya operasional akan meningkat, efisiensi tidak diperhatikan, dan pengeluaran modal lebih banyak diarahkan untuk hal-hal yang kurang ada hubungannya dengan pengembangan bisnis tetapi pada penampilan phisik. Ini semua adalah indikasi kebangkrutan di awal bisnis Anda. Kegagalan Gagal bisnis selalu menjadi momok menyeramkan, padahal gagal bisnis itu sudah biasa karena gagal merupakan sukses tertunda dan merupakan proses ancangancang alias persiapan untuk melompat lebih