oprah winfrey

10
OPRAH WINFREY Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Dinamika Kepribadian Disusun Oleh: Muthia Dwi Agustira 10050011195 Kelas E FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG 2014

Upload: sandro-febrino

Post on 06-Oct-2015

223 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Oprah

TRANSCRIPT

OPRAH WINFREY

OPRAH WINFREY

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Dinamika Kepribadian

Disusun Oleh:

Muthia Dwi Agustira10050011195

Kelas E

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

2014

OPRAH WINFREY

RIWAYAT HIDUPMasa Kecil

Oprah Gail Winfrey lahir di Kosciusko, Mississippi, Amerika Serikat, pada tanggal 29 Januari 1954 dari pasangan muda, Vernita Lee dan Vernon Winfrey yang tidak menikah. Ayahnya seorang tentara bertugas di Benteng Rucker, Alabama, menerima sebuah surat dari Vernita Lee yang mengumumkan kelahiran bayinya. Tidak lama setelah Oprah lahir, ibunya pindah ke Milwaukee, Wisconsin untuk mencari pekerjaan dan meninggalkan Oprah untuk tinggal bersama neneknya yang keras, Hattie Mae. Hattie Mae adalah nenek dari pihak ayah yang taat beragama, kuat dan disiplin. Dirumah, neneknya yang keras menganut anggapan bahwa anak-anak itu untuk "diawasi bukan didengarkan" sehingga Oprah seringkali dipukul oleh neneknya karena termasuk anak yang bersemangat dan pemberontak. Mereka hidup di pedesaan dan hidup dalam kemiskinan selama enam tahun pertama dalam hidupnya.

Sebelum Oprah berusia 3 tahun, neneknya sudah mengajarinya membaca. Neneknya juga mendukungnya untuk mampu berbicara di depan orang banyak. Oprah memiliki bakat alami untuk tampil di depan umum dan menjadi sangat populer dalam perkumpulannya. Oprah sudah mulai berbicara di gereja neneknya ketika baru berusia 3 tahun. Sejak kecil, Oprah memiliki hobi mewawancarai burung gagak dan bonekanya.

Pada usia 6 tahun, Oprah dan ibunya pindah ke Milwaukee, Wisconsin. Ibunya sangat sibuk bekerja sebagai pembantu rumah tangga sehingga tidak mampu mendukung Oprah. Sekitar saat ini, ibunya melahirkan seorang anak perempuan, adik tiri Oprah yang bernama Patricia. Setiap hari Vernita meninggalkan anak-anak itu pagi-pagi sekali dan baru pulang pada malam hari, sehingga ia tidak punya waktu untuk keluarganya. Untuk mendapatkan perhatian ibunya, Oprah sering kabur dari rumah.

Pada tahun 1962, ibunya kesulitan dalam mengurus dua anak sekaligus, maka Oprah untuk sementara dibawa untuk tinggal bersama ayahnya, Vernon Winfrey. Selama Oprah tinggal di Nashville, ibunya melahirkan lagi seorang anak perempuan yang diserahkan untuk adopsi. Oprah baru mengetahui keberadaan adik tirinya ini pada tahun 2010. Ketika Oprah pindah untuk kembali tinggal dengan ibunya, ibunya telah melahirkan seorang anak laki-laki.

Oprah menyatakan bahwa ia pernah menjadi korban pelecehan seksual oleh sepupunya, pamannya, dan seorang teman dari anggota keluarganya sejak usia 9 tahun. Oprah meyakini bahwa hal ini adalah kesalahannya dan tidak menceritakannya kepada orang lain. Ketika ia menceritakan pelecehan ini pada keluarganya saat ia berusia 24 tahun, keluarganya tidak mempercayainya. Oprah telah menyatakan bahwa ia tidak ingin menjadi ibu karena ia tidak diurus dengan baik oleh ibunya sendiri.

Pada usia 13 tahun, setelah bertahun-tahun menjadi korban penyiksaan, Oprah kabur dari rumah. Dengan akun sendiri, dia secara seksual promiscuous sebagai remaja. Pada usia 14 tahun, ia hamil dan anaknya meninggal dunia dua minggu setelah dilahirkan. Saat SMA, ia sering diolok-olok oleh siswa-siswa lain yang berkulit hitam karena ia adalah anak miskin yang mendapatkan beasiswa untuk bersekolah di SMA elit. Ia mulai mencuri uang dari ibunya untuk bergaul dengan teman-temannya dan bertemu dengan anak-anak laki-laki yang lebih tua.

Ibunya yang frustrasi mengirim Oprah untuk tinggal dengan ayah dan ibu tirinya, Zelma, anggota terhormat masyarakat Tennessee, namun pada saat ini ibunya tidak mengambilnya kembali. Oprah sangat takut kepada ayahnya, orang yang paling disiplin yang ia kenal. Oprah bersumpah kalau sampai ia sanggup tinggal bersama ayahnya, ia akan mengubah hidupnya dan menunjukkan siapa dia yang sebenarnya.

Profesi ayahnya adalah tukang cukur, pemilik toko, anggota dewan kota, dan pejabat gereja yang juga seorang mantan serdadu yang sangat disiplin. Ayahnya tidak bisa mentolerir sikap negatif Oprah atau nilai sekolahnya yang buruk. Oprah memperoleh nilai-nilai C di Milwaukee, tetapi hanya nilai A yang bisa diterima oleh ayahnya.

Disamping pekerjaan rumahnya dari sekolah, setiap minggu Vernon dan Zelma mewajibkan Oprah untuk menulis laporan buku dan menanyakan kepadanya kosakata baru. Awalnya, Oprah benci pada aturan tegas dan harapan tinggi mereka. Tapi, ternyata justru itulah yang ia perlukan, orangtua yang membuat peraturan dan menerapkannya dengan tegas, tapi juga memberikan cinta dan perhatian yang diinginkannya. Oprah pun bangkit.

Tidak saja nilai sekolahnya yang meroket, Oprah juga jadi lebih ramah dan populer daripada sebelumnya. Di SMA, ia terpilih untuk mewakili sekolahnya pada suatu konfrensi pemuda di Gedung Putih, dan memenangkan beasiswa sebesar $1,000 atas pidato yang ia tulis, Orang Negro, Konstitusi, dan Amerika Serikat. Ayahnya begitu mendukung Oprah untuk bermimpi besar, dan ia melakukannya.

Pada usia 16 tahun, Oprah menempuh perjalanan ke Los Angeles untuk menjadi pembicara di suatu gereja. Ketika kembali, Oprah bercerita kepada ayahnya kalau suatu saat nanti cetak telapak tangannya akan ada di samping deretan cetak telapak tangan bintang lain di luar Teater Manns Chinese.

Kesuksesan dan Popularitas

Pada usia 17 tahun, dia memperoleh pekerjaan pertamanya di dunia pertunjukan sebagai penyiar berita di stasiun radio lokal. Mereka bahkan membayarnya $100 per minggu, yang terhitung besar buat siswa sekolah menengah pada tahun 1970-an. Oprah mempertahankan pekerjaannya, bahkan setelah dia memperoleh beasiswa ke Universitas Negara Bagian Tennessee dan mulai masuk perguruan tinggi. Pada usianya yang ke-19, ia ditemukan oleh sebuah stasiun televisi di Nashille untuk dipekerjakan sebagi wartawan dan penyiar berita.

Pada 1976, Oprah menjadi pembawa acara TV di Baltimore dan kemudian dipromosikan sebagai pendamping pemandu acara talk show pagi yang bernama People Are Talking. Format talk show tersebut sempurna untuk Oprah. Penonton menyukai lelucon, kejujuran, dan kepribadian yang rendah hati dan peringkat acara ini membubung tinggi.

Pada 1984, Oprah mendapatkan terobosan besar. Dia diminta menjadi pemandu acaranya sendiri disebuah Chicago. Acara A.M. Chicago mengudara pada waktu yang sama dengan acara Phil Donahue Show yang populer. Dalam waktu singkat dia menjadi bintang di 120 kota besar di seluruh Amerika.

The Oprah Winfrey Show membuat debut nasional pertamanya pada tahun 1986, dan meraih sukses dengan cepat dengan menjadi pertunjukan yang paling populer di televisi, menjadikannya wanita kulit hitam yang bangkit dari kemiskinan dan menjadi bintang dengan bayaran tertinggi.

The Oprah Winfrey Show menjadi talk show nomor satu saat itu, diproduksi oleh perusahaan sendiri Harpo Production, Inc (yang diambil dari kebalikan dari nama Oprah). Acara ini di tonton oleh 48 juta pemirsa setiap minggunya di Amerika dan disiarkan secara internasional di 126 negara.

Pada tahun-tahun pertama The Oprah Winfrey Show, acara tersebut dikategorikan sebagai tabloid talk show. Pada pertengahan tahun 1990-an, Winfrey mulai membawakan acara dengan membahas topik-topik yang lebih luas, seperti penyakit jantung, geopolitik, spiritualitas dan meditasi, mewawancarai selebriti mengenai masalah sosial yang mereka alami, seperti kanker, pekerjaan amal, atau penggunaan substansi terlarang, dan membawakan acara giveaway yang ditayangkan di televisi termasuk acara dimana setiap penonton di studio diberikan mobil baru (didonasikan oleh General Motors) atau perjalanan ke Australia (didonasikan oleh Badan Pariwisata Australia).

Pada bulan April tahun 2000, Oprah dan Majalah Hearts memperkenalkan O, The Oprah Magazine, sebuah majalah bulanan yang menjadi gaya hidup wanita-wanita saat itu. Majalah tersebut menjadi majalah yang sukses dalam sejarah penerbitan dengan sirkulasi 2,3 juta pembaca setiap bulannya. Di April 2002, Oprah meluncurkan edisi pertama internasional dari O, The Oprah Magazine di Afrika Selatan.

Aktivisme dan Amal

Pada tahun 2004, Winfrey menjadi orang kulit hitam pertama yang masuk ke dalam daftar 50 orang Amerika paling dermawan dan ia tetap berada dalam daftar tersebut hingga tahun 2010. Hingga tahun 2012, ia telah menyumbangkan $400 juta untuk alasan pendidikan dan memberikan lebih dari 400 beasiswa kepada Morehouse College di Atlanta, Georgia.

Pada tahun 1998, Winfrey menciptakan Oprahs Angel Network, sebuah badan amal yang mendukung proyek amal dan menyediakan beasiswa untuk organisasi nonprofit di seluruh dunia. Setelah terjadi Badai Katrina, Oprah menciptakan Oprah Angel Network khusus untuk membantu korban Badai Katrina.

Pada tahun 2004, Winfrey dan timnya pergi ke Afrika Selatan untuk membuka mata para penonton acaranya mengenai keadaan buruk yang terjadi pada anak-anak yang dilanda kemiskinan dan AIDS. Selama perjalanannya, Winfrey dan krunya mendatangi sekolah-sekolah dan panti-panti di daerah yang dilanda kemiskinan, dan memberikan hadiah Natal untuk 50,000 anak. Winfrey menginvestasikan $40 juta untuk membangun Oprah Winfrey Leadership Academy for Girls di Johannesburg, Afrika Selatan. Winfrey mengajar sebuah kelas di sekolah tersebut via satelit.

Sekalipun sudah meraup kesuksesan dalam hidupnya, Oprah Winfrey tidak melupakan komitmennya terhadap kemanusiaan dan perjuangannya dalam mendukung kesetaraannya. Salah satunya adalah dukungannya terhadap kaum minoritas, pada saat terjadi sentimen anti muslim setelah tragedi 11 September.

Dalam salah satu episode Oprah Winfrey Show, fokus pembicaraan adalah tentang diskriminasi rasialis terhadap umat Islam. Selama 30 hari penuh, seorang lelaki dari AS yang apriori terhadap Islam diajak tinggal bersama sebuah keluarga Muslim dan bahkan disuruh `menyamar sebagai seorang Muslim, lengkap dengan janggut dan pakaian gamis panjang seperti yang dipakai oleh orang-orang Arab. Salah satu misinya adalah mengenali kehidupan seorang Muslim yang sebenarnya dan merasakan sendiri bagaimana rasanya menjadi seorang Muslim yang sering menerima diskriminasi oleh orang lain di AS.

Singkat kata, ia merasakan betul bagaimana pahitnya menjadi seorang Muslim yang dicurigai hanya lantaran janggut dan baju gamis, padahal semua tuduhan itu sama sekali tanpa bukti. Ia telah berkeliling kota dengan penampilan seperti itu, dan respon instan yang diberikan orang-orang terhadapnya sangat menyakitkan. Bahkan sebagian besar warga AS yang diajaknya bicara secara terang-terangan menolak untuk tidak mendiskriminasikan umat Islam karena mereka yakin betul bahwa semua Muslim adalah teroris.

Di sisi lain, 30 hari yang dihabiskannya bersama sebuah keluarga Muslim benar-benar menunjukkan sebaliknya. Ia merasa bahwa keluarga itu sangat harmonis, dan meskipun banyak kebiasaan yang tidak dipahaminya, namun ia mengakui bahwa banyak masalah bisa terpecahkan dengan ajaran Islam.

Salah satu bagian yang paling menarik adalah ketika lelaki itu duduk dan mengobrol bersama istri sang tuan rumah berdua di sebuah ruangan. Kemudian sang tuan rumah datang dan mengatakan bahwa dalam Islam dijelaskan bahwa ketika dua orang lawan jenis yang bukan muhrim dan bukan suami istri berada dalam satu ruangan, maka akan ada pihak ketiga bersama mereka, yaitu syetan. Hal pertama yang dipikirkan oleh sang lelaki non-Muslim tersebut adalah bahwa prinsip ini benar-benar gila.

Tapi di hadapan Oprah dan semua penonton di studio saat itu, akhirnya ia mengakui bahwa prinsip hubungan antar lawan jenis dalam Islam seperti demikian itu sepertinya benar-benar bisa mengakhiri banyak masalah yang terjadi dalam pergaulan di AS yang serba bebas. Pencabulan, perzinaan, penyimpangan seksual, perselingkuhan, sampai penyebaran HIV / AIDS pun bisa dicegah dengan cara ini, lebih efektif daripada cara apa pun.

Kisah Percintaan

Kekasih Oprah semasa di SMA, Anthony Otey, mengatakan bahwa mereka memulai hubungan mereka saat kelas 3, dimana ia menyimpan ratusan surat cinta. Mereka mengatakan bahwa mereka akan menikah, namun Anthony diam-diam tahu bahwa Oprah ditakdirkan untuk mendapatkan kehidupan lebih dari yang bias ia sediakan. Mereka memutuskan hubungan pada hari Valentine ketika Oprah masih kelas 3.

Pada tahun 1971, beberapa bulan setelah putus dari Anthony, Oprah bertemu William Bubba Taylor di Tennessee State University. Menurut jurnalis CBS George Mair, William adalah percintaan intens pertama Oprah. Oprah membantu William mendapatkan pekerjaan di WVOL, dan menurut Mair, melakukan segala hal untuk mempertahankan William, termasuk berlutut dan memohon agar William mau tetap bersamanya. Namun, Wlliam tidak ingin meninggalkan Nashville ketika Oprah pindah ke Baltimore untuk bekerja di WJZ-TV bulan Juni 1976. Oprah mengatakan, Kami sangat menyayangi satu sama lain. Kami saling mencintai dengan dalam. Cinta yang tidak akan pernah saya lupakan.

Pada tahun 1970an, Oprah berhubungan romantic dengan John Tesh. Biographer Kitty Kelley mengatakan bahwa John berpisah dengan Winfrey karena terlalu tertekan dari memiliki hubungan interrasial.

Ketika manajemen WJZ-TV mengkritik Oprah karena menangis di TV saat melaporkan tragedi dan tidak senang dengan penampilan fisiknya, terutama ketika rambutnya rontok karena model rambut yang buruk, Oprah mencari kenyamanan pada reporter Lloyd Kramer. Oprah mengatakan, Lloyd yang terbaik. Dia mencintai saya bahkan ketika saya botak! Ia sangat hebat. Ia tetap bersama saya selama seluruh pengalaman yang menurunkan semangat saya. Lelaki itu adalah percintaan yang paling menyenangkan yang pernah saya miliki.

Menurut Mair, ketika Lloyd pindah ke NBC di New York, Oprah berselingkuh dengan lelaki yang sudah menikah namun tidak berniat meninggalkan istrinya. Oprah mengatakan, Saya pernah berhubungan dengan seorang pria selama empat tahun. Saya tidak tinggal bersamanya. Saya tidak pernah tinggal dengan siapapun dan saya pikir saya tidak berharga tanpanya. Semakin ia menolak saya, semakin saya menginginkannya. Saya merasa tidak berdaya. Akhirnya saya berlutut di hadapannya dan memohon. Oprah menjadi sangat depresi sehingga pada tanggal 8 September 1981, ia menulis surat bunuh diri kepada sahabatnya Gayle King yang memintanya untuk menyiram tanamannya. Oprah mengatakan pada majalah Ms., Surat bunuh diri itu berlebihan. Saya tidak bisa bunuh diri. Saya takut pada saat saya melakukannya; sesuatu yang sangat baik akan terjadi dan saya akan melewatkannya.

Menurut Oprah, kekacauan emosionalnya berangsur-angsur membawanya pada masalah berat badan: Alasan mengapa berat badan saya meningkat pada awalnya dan alasan mengapa saya memiliki sejarah yang menyedihkan mengenai hubungan yang kasar dengan lelaki adalah karena saya sangat membutuhkan penerimaan. Saya butuh semua orang untuk menyukai saya, karena saya tidak terlalu menyukai diri saya sendiri. Maka saya berhubungan dengan para lelaki yang kejam dan egois yang akan mengatakan betapa egoisnya saya, dan saya akan mengatakan Oh, terima kasih, kamu benar sekali dan sangat berterima kasih kepada emreka. Karena saya tidak merasa bahwa saya berhak mendapatkan hal lain. Karena itulah berat badan saya meningkat. Itu adalah cara yang sempurna untuk melindungi saya dari penolakan dari dunia.

Oprah kemudian mengakui pernah mengisap kokain dengan kekasihnya pada era yang sama. Ia menjelaskan di acaranya: Saya selalu merasa bahwa saya tidak kecanduan obat, tapi kecanduan lelaki itu. Saya tidak bisa memikirkan hal apa yang tidak akan saya lakukan untuk lelaki itu.

Pada tahun 1985, sebelum talk show Oprah di Chicago menjadi tontonan nasional, pembuat film dari Haiti Reginald Chevalier mengatakan bahwa ia datang ke acara Oprah dan memulai hubungan dengan Oprah meliputi malam romantis di rumah dan makan malam dengan Michael Jordan dan Danny Glover. Reginald mengatakan bahwa Oprah memutuskan hubungan ketika Oprah bertemu Stedman Graham.

Oprah dan kekasihnya Stedman Graham sudah berhubungan sejak tahun 1986. Mereka sudah bertunangan pada bulan November 1992, namun pernikahan itu tidak pernah terjadi. Oprah mengatakan, Jika kamu pernah mewawancarai [Stedman], ia akan berkata bahwa jika kami menikah, kami tidak akan bersama sekarang. Karena ia adalah lelaki tradisional dan ini adalah hubungan yang sangat tidak tradisional. Dan saya rasa sebagai suatu hubungan, hal ini dapat diterima, namun jika saya menyandang gelar istri, saya rasa akan ada harapan dari orang banyak mengenai apa itu istri dan apa yang dilakukan istri.

DINAMIKA KEPRIBADIAN

Adler menganggap bahwa manusia terlahir tidak berdaya dan lemah. Kondisi ini menimbulkan perasaan inferiorita dan ketergantungan kepada orang lain. Teori Adler memandang individu sebagai makhluk yang saling tergantung secara sosial. Menurut teori ini, individu berusaha untuk menjadi pribadi yang superior dan mencapai tujuan final. Rincian pokok teori Adler:

1. Striving for superiority : Oprah memiliki keadaan psikologis yang kurang sehat, terlihat dari saat kecil, ia hidup dalam kemiskinan, tidak mendapatkan kasih sayang dari ibunya, mengalami pelecehan seksual dan penyiksaan, sehingga merasa inferior. Namun,Oprah tidak mudah putus asa. Ketika Oprah tinggal dengan ayahnya, ia termotivasi untuk belajar lebih giat dan mengejar mimpinya, walaupun ayah dan ibu tirinya menerapkan kedisiplinan dan aturan yang ketat dalam mengajari anak-anaknya, namun mereka juga memberi kasih sayang yang di butuhkan anak-anaknya. Ia menjadi perwakilan sekolahnya dalam konferensi di Gedung Putih, ia bekerja di sebuah stasiun radio lokal, dan sebagainya, dalam rangka mencapai pribadi yang superior. Perjuangannya diarahkan untuk mencapai tujuan finalnya, yaitu kesuksesannya sekarang sebagai seorang enterpreneur yang terkenal.

2. Subjective perception : Oprah bersumpah kalau sampai ia sanggup tinggal bersama ayahnya, ia akan mengubah hidupnya dan menunjukkan siapa dia yang sebenarnya. Hal ini menunjukkan persepsi subjektif Oprah yang bertekad keras dan memiliki pandangan bahwa dirinya dapat menjadi orang sukses dengan usaha dan kerja kerasnya sendiri, masa lalu tidak terus mempengaruhinya dalam membentuk tingkah laku dan kepribadiannya.

3. Unity of personality : Pada awalnya, Oprah memiliki bakat alami sejak kecil, yaitu berbicara di depan umum. Namun, kemampuan ini masih berada dalam ketidaksadaran, sehingga potensinya tidak disalurkan dengan baik. Setelah tinggal dengan ayahnya, potensi ini menjadi disadari. Dibantu dengan motivasi, perasaan, dan pikiran yang diterima Oprah, potensi tersebut membantu Oprah dalam perjuangannya menjadi sukses.

4. Social interest : Oprah memiliki interes sosial yang berkembang dengan baik, karena Oprah berjuang bukan untuk superioritas pribadi, tetapi untuk kesempurnaan semua orang dalam masyarakat luas. Oprah memiliki sikap keterikatan diri dengan kemanusiaan secara umum serta empati kepada semua orang. Hal ini ditunjukkan dengan adanya kegiatan-kegiatan bakti sosial yang Oprah lakukan demi kesejahteraan masyarakat. Hingga tahun 2012, ia telah menyumbangkan $400 juta untuk alasan pendidikan dan memberikan lebih dari 400 beasiswa kepada Morehouse College di Atlanta, Georgia. Ia juga mampu mengubah pandangan seorang lelaki Amerika yang menganggap Muslim sebagai teroris setelah tragedi 11 September. Oprah juga mengadakan berbagai acara giveaway yang ditayangkan di televisi termasuk acara dimana setiap penonton di studio diberikan mobil baru atau perjalanan ke Australia.

5. Style of life : Sebelum tinggal dengan ayahnya, gaya hidup Oprah berantakan, terlihat dari ketika ia kabur dari rumah, mencuri uang ibunya, hamil di luar nikah, dan sebagainya. Namun, setelah ia tinggal dengan ayahnya, gaya hidup Oprah menjadi lebih baik, terlihat dari peningkatan nilai dan popularitasnya di sekolah, penggunaan kemampuan public speaking-nya, dan kesuksesannya sampai sekarang. Meskipun gaya hidup Oprah berubah dan ia menjadi orang yang sukses, namun masih ada dasar gaya hidup yang tidak berubah, bahwa ia tidak ingin menjadi ibu dan tidak ingin menikah.

6. Creative power of the self : Kekuatan kreatif yang dimiliki Oprah adalah kemampuan public speaking-nya dan jiwa sosialnya yang tinggi. Tujuan final dari kehidupan Oprah adalah menjadi sukses. Kekuatan kreatif Oprah membantunya menentukan cara memperjuangkan mencapai tujuan itu dan menyumbang pengembangan minat sosial. Oprah menggunakan kemampuan public speaking-nya untuk membawakan acara yang membahas topik-topik yang lebih luas, seperti penyakit jantung, geopolitik, spiritualitas dan meditasi, mewawancarai selebriti mengenai masalah sosial yang mereka alami, seperti kanker, pekerjaan amal, atau penggunaan substansi terlarang, dan membawakan acara giveaway yang ditayangkan di televisi termasuk acara dimana setiap penonton di studio diberikan mobil baru atau perjalanan ke Australia, dimana ia juga mampu membantu orang lain.