opdent kelompok 1
DESCRIPTION
dgdgdfgdgdsfgdgrfgdTRANSCRIPT
BAB IIPENDAHULUAN
2.1. Latar BelakangEmail merupakan substansi terkeras yang dijumpai di dalam tubuh makhluk hidup.
Sampai dua dekade terakhir, dokter gigi mengalami kesulitan dalam memotong dan
membentuk email karena tidak memiliki alat yang cocok untuk tujuan tersebut. Dokter gigi
terpaksa mepreparasi email melalui alur-alur alami, mengikisnya melalui dentin yang lunak,
dan membelahnya sepanjang struktur butiran alaminya (batang email). Untunglah, rute akses
dari lesi-lesi karies memungkinkan dimasukkannya alat atau bor sehingga email dapat
dipreparasi. Dengan ditemukannya alat pemotong dan alat pengikis berkecepatan tinggi (bor-
bor karbid dan batu intan), hal ini tidak lagi merupakan masalah karena email sudah dapat
dipotong dan dibentuk sesuka operator.
Dalam praktik dokter gigi, muncul kebutuhan akan alat-alat untuk memotong dan
membentuk bahan-bahan lain selain email. Porselen, resin, dan logam-logam dengan
berbagai tipe pada saat ini dicocokkan, dibentuk, dan dipoles baik di dalam mulut maupun di
laboratorium. Dentistri operatif sebagai suatu seni, menggunakan sejenis alat yang tepat
untuk mengikis, memotong, dan memoles, guna menyelesaikan tugas yang diberikan.
Walaupun alat-alat bertenaga mesin yang berukuran kecil dapat melakukan tugas ini, pahat
genggam sederhana, ekskavator dan pengukir tetap digunakan untuk prosedur-prosedur
tertentu (misalnya: pembuangan dentin yang karies dari lesi yang dalam).
Perkembangan alat-alat baru tidak menghilangkan kebutuhan alat konvensional yang
tua bila pekerjaan tersebut ingin diselesaikan dengan halus dan teliti. Karena keinginan
memotong dengan lebih cepat, banyak dokter gigi memakai alat berputar yang mempunyai
kecepatan tinggi. Akibatnya, sering terjadi pembuangan substansi gigi yang sehat serta
kavitas yang terlalu besar.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Klasifikasi Instrumen dalam Operative Dentistry
3.1.1.Klasifikasi Instrumen Putar
Instrumen-instrumen putardapat diklasifikasikan dengan berbagai cara. Salah satu
klasifikasi yang sederhana didasarkan pada alat-alat itu sendiri dan bukan kerja yang
dilakukannya.
a. Bur-Bur Gigi
Bur gigi memiliki ujung pemotong dari logam desainnya bervariasi dari bor
putar samai router fisur dengan multi-bilah (ujung pemotong ganda). Instrumen-
instruen ini berputar pada arah yang spesifik (berlawanan dengan arah jarum jam),
disesuaikan dengan cara kerja bilah.
b. Alat-Alat Pengikis (Abrasif)
Bentuk instrumen kedua adalah alat pengikis. Tidak seperti bur, drill, atau
router, alat pengikis dapat berputar dalam dua arah. Pada permukaannya terdapat
potongan-potongan substansi yang keras (misalnya: intan, batu akik, atau pasir).
Partikek-partikel pengikis ini berbeda-beda ukurannya tergantung pada
pemakaiannya, untuk mengurangi email yang keras atau untuk memoles plastik yang
lunak. Roda pengikis dari karet (roret), batu intan, batu karborondum, dan kerta
ampelas merupakan contoh-contoh klasik dari jenis instrumen ini. Harus diketahui
bahwa alat pengikis dapat keras atau lunak dan lentur.
c. Alat-Alat Pemoles
Kategori ketiga, walaupun tidak digunakan sesering yang lain, adalah alat
pemoles atau non-abrasif. Dalam bentuk bubuk seperti pumis atau kompoun poles
dapat digunakan pada daerah kerja dengan sikat pemoles, roda kain basah (whell
cloth) atau mangkuk karet.
3.1.2. Klasifikasi Menurut Kecepatan
Metode lain untuk menentukan klasifikasi instrumen-instrumen putar adalah
menurut kecepatannya. Walaupun semua instrumen dapat digunakan pada berbagai
kecepatan, ada dua rentang kecepatan dasar yang umum digunaka, yaitu kecepatan
tinggi (100.000 – 300.000 rpm) dan kecepatan rendah (500 - 1500 rpm). Samapi tiga
dekade terakhir, hanya pemotong atau penggerinda berkecepatan rendah yang bisa
digunakan. Tetapi dengan ditemukannya henpis airotort,suatu metode baru dalam
pengasahan gigi, maka pemotongan logam menjadi mungkin. Bersamaaan dengan ini
juga terjadi perubahan berupa berkurangnya ukuran tangkai instrumen dari diameter
3/32” menjadi 1/16”. Pemotongan kecepatan tinggi membutuhkan bor karbid; untuk
kecepatan rendah dibutuhkan baja atau karbid. Tekanan yang diaplikasikan operator
lebih kecil pada pemotongan dengan kecepatan tinggi dibanding pemotongan dengan
kecepatan rendah. Dalam berbagai hal, keadaan ini menguntungkan; tetapi, hilangnya
sensasi taktil untuk kontrol merupakan kerugian yang nyata dari pemotong
berkecepatan tinggi.
Dalam hal ini dapat diklasifikasikan henpis yang memegang bor dan drill.
Henpis lurus Doriot berkecepatan rendah (SHP) mendapatkan kekuatan dari putaran
tali, turbin udara, atau dengan memakai listrik. Digunakan bila akses dan visibilitas
baik. Bor-bor yang digunakan pada henpis ini memiliki diameter tangkai (shank)
3/32” dan bekerja dengan kecepatan rendah (5.000 – 10.000 rpm). Bor dimasukkan ke
henpis dengan collet chuk.
Gambar 3.1. Handpiece Doriot
Yang juga bekerja pada kecepatan ini adalah henpis bersudut (Handpiece
Contra-angle). Bur-bur dimasukkan melalui sistem gerendel dan pengunci serta
digunakan untuk memotong gigi-gigi posterior bila kaca mulut digunakan untuk
melihat. Bur-bur tipe gerendel dengan diameter 3/32”digunakan dengan henpis ini
dan panjangnya kurang lebih 22 mm. Daerah-daerah yang tidak mudah dijangkau bisa
dicapai dengan henpis yang kepalanya kecil dan bur pendek.