online pada pt.grab indonesia
TRANSCRIPT
ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TAMBAHAN TARIF TAKSI
ONLINE PADA PT.GRAB INDONESIA
(Studi Kasus: Driver GrabCar di Wilayah Ciledug, Tangerang)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H)
Oleh :
Ika Rakhmawati
11150490000097
HUKUM EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1441 H / 2020 M
ii
ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TAMBAHAN TARIF TAKSI
ONLINE PADA PT. GRAB INDONESIA
(Studi Kasus: Driver GrabCar di Wilayah Ciledug, Tangerang)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H.)
Oleh:
Ika Rakhmawati
NIM 11150490000097
PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1441 H / 2020 M
iii
iv
v
ABSTRAK
Ika Rakhmawati. NIM 11150490000097. ANALISIS HUKUM ISLAM
TERHADAP TAMBAHAN TARIF TAKSI ONLINE PADA PT. GRAB
INDONESIA (Studi Kasus: Driver GrabCar di Wilayah Ciledug, Tagerang)
Program Studi Hukum Ekonomi Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum, UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui praktik tambahan terhadap tarif
taksi online yang dilakukan oleh driver atau pengemudi taksi online, serta analisis
hukum Islam terhadap tambahan tarif taksi online yang diberikan oleh driver atau
pengemudi terhadap penumpang GrabCar.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan (Field research)
dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, yaitu meneliti tentang
penambahan tarif taksi online yang dilakukan oleh driver GrabCar. Kemudian
dianalisis dan dibandingkan berdasarkan kenyataan yang sedang berlangsung pada
saat ini dan selanjutnya mencoba untuk memberikan pemecahan masalahnya dan
dapat memberikan informasi yang akurat, kemudian dihubungkan dengan kode
etik yang dibuat oleh PT. Grab Indonesia, teori akad, dan teori ijarah yang
terdapat didalam fatwa DSN-MUI.
Hasil dari penelitian menyatakan bahwa praktik tambahan tarif taksi
online yang dilakukan oleh driver GrabCar tidak memenuhi rukun dan syarat
ijarah, karena pada praktik penambahan tarif yang dilakukan oleh driver kepada
penumpang membuat pihak penumpang merasa tidak rela dengan adanya
penambahan tarif yang diberikan oleh driver kepada penumpang dan penumpang
merasa terpaksa untuk membayar dengan tarif yang lebih dari tarif yang telah
ditentukan sebelumnya pada aplikasi GrabCar. Bagaimana juga kerelaan dan tidak
adanya paksaan merupakan sesuatu hal untuk mencapai akad yang sah sesuai
dengan hukum Islam yang ada. Selain itu driver atau pengemudi juga telah
melanggar UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalanan, UU
No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, UU No. 11 Tahun 2008
tentang Informasi dan Teknologi Elektronik, dan perjanjian didalam kode etik
yang telah di sepakati di awal akad.
Kata Kunci : Hukum Islam, Tambahan Tarif, Taksi Online, Ijarah.
Pembimbing : Drs. Hamid Farihi, M.A.
Daftar Pustaka : 1986 s.d. 2018
vi
KATA PENGANTAR
الرحيم الرحمن الله بسم
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam yang telah
memberikan rahmat, berkah dan hidayah-Nya kepada Penulis. Shalawat serta
salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW.
Dengan Rahmat serta pertolongan Allah SWT, Alhamdulillah Penulis
dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Hukum Islam Terhadap
Tambahan Tarif Taksi Online pada PT. Grab Indonesia (Studi Kasus: Driver
GrabCar di Wilayah Ciledug, Tangerang)”. Banyak pihak yang membantu Penulis
dalam menyelsaikan skripsi ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Untuk itu perkenankan Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada Para Pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini,
kepada yang terhormat:
1. Dr. Ahmad Tholabi Kharlie, S.Ag., S.H., M.H., M.A. selaku Dekan
Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. AM. Hasan Ali, M.A. dan Dr. Abdurrauf, Lc., M.A., selaku Ketua
Program Studi dan Sekretaris Program Studi Hukum Ekonomi Syariah
Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah
memberikan arahan dan saran yang terbaik untuk Penulis.
3. Drs. Hamid Farihi, M.A. selaku dosen pembimbing skripsi yang
senantiasa memberikan semangat, arahan, dukungan serta meluangkan
waktu untuk memberikan masukan yang baik kepada Penulis, sehingga
Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Semoga Bapak senantiasa selalu
dalam lindungan Allah SWT.
4. Kepada Anthony Tan bersama rekannya Tan Hooi selaku pendiri PT. Grab
Indonesia.
5. Kepada Orang Tuaku tersayang, Bapak Nuryono dan Ibu Keri Sumanti
Ningsih serta Adikku Arya Fajar Apriyanto, terima kasih atas segala
dukungan dan semangat yang telah kalian berikan untukku.
vii
6. Kepada saudara Dede Rahman, dan saudari Gita Efendi Damayanti S.M,
terimakasih atas semangat dan dukungannya selama ini.
7. Kepada sahabat-sahabat seperjuangan Hukum Ekonomi Syariah Angkatan
2015, sahabat-sahabatku Siti Maslikhah, Meina Rismawati, Ega Wati,
Kholidah Hanum, Biah Nabila, Devi Amelia, Rifka Anistiani, Yuniar
Pratiwi, Adinda Fajri Aulia S.H, Salma Nadiyah Baharmi S.H, Alfidah
Miftah Farhanah S.H, Evi Fitriah S.H, Ragil Nobiansyah, Thohir
Anwarudin, Muhammad Akmal Zuhri, Muhammad Ali Fikri, Mufti Al
Umam, Dede Imron Yusuf, Muhammad Dhiya Azkia, yang selalu
memberikan semangat untuk saya.
8. Serta teman-teman yang tidak bisa Penulis sebutkan satu persatu, terima
kasih atas do‟a-do‟a terbaiknya.
Jakarta, 28 Desember 2019
Ika Rakhmawati
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... ii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI ............................................ iii
LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................ iv
ABSTRAK .......................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi
DAFTAR ISI ................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................... 1
B. Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan Masalah ..................... 3
C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 5
E. Kerangka Teori dan Konseptual .................................................... 5
F. Metode Penelitian ........................................................................... 8
G. Sistematika Penulisan.................................................................... 13
BAB II AKAD IJARAH DALAM KONSEP ISLAM
A. Akad ................................................................................................ 15
1. Pengertian Akad ...................................................................... 15
2. Sumber Hukum Akad ............................................................. 16
3. Rukun dan Syarat Akad .......................................................... 19
4. Macam-macam Akad .............................................................. 21
5. Berakhirnya Akad ................................................................... 22
B. Ijarah ............................................................................................... 23
1. Pengertian Ijarah ..................................................................... 23
2. Dasar Hukum Ijarah ............................................................... 25
3. Rukun dan Syarat Ijarah ........................................................ 27
ix
4. Pembagian Ijarah ............................................................ 30
5. Tanggungjawab Mu‟jir dan Musta‟jir .................................. 32
6. Berakhirnya Ijarah .................................................................. 33
C. Tinjauan (Review) Kajian Terdahulu .......................................... 35
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN TAKSI ONLINE PT.
GRAB INDONESIA
A. Gambaran Umum Perusahaan ...................................................... 37
1. Sejarah Singkat ........................................................................ 38
2. Visi dan Misi ............................................................................ 40
3. Logo PT. Grab Indonesia ....................................................... 41
4. Macam-macam Produk Layanan PT. Grab Indonesia ........ 42
5. Ketentuan dan Persyaratan Calon Driver/Pengemudi ........ 44
6. Kepatuhan Terhadap Peraturan Kode Etik PT. Grab
Indonesia .................................................................................. 47
B. Gambaran Umum Tentang Metode Pembayaran ..................... 47
1. Pembayaran Dengan Uang Tunai/Cash ............................... 48
2. Pembayaran Dengan Menggunakan Kartu
Kredit/Debit ............................................................................. 49
3. Pembayaran Dengan Ovo Points ........................................... 51
C. Gambaran Umum Tentang Asuransi Kecelakaan Personal
PT. Grab Indonesia ........................................................................ 51
D. Hubungan Kemitraan Antara Perusahaan Penyedia
Aplikasi Dengan Driver PT. Grab Indonesia ............................. 55
1. Hubungan Hukum Antara Perusahaan Dengan
Penyedia Aplikasi Dengan Driver ........................................ 55
2. Hubungan Hukum Antara Driver Dengan
Penumpang ............................................................................... 56
x
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TAMBAHAN
TARIF TAKSI ONLINE PERSPEKTIF HUKUM ISLAM
A. Praktik Tambahan Tarif Taksi Online Oleh Driver
GrabCar ........................................................................................... 58
B. Analisis Praktik Tambahan Tarif Taksi Online Oleh
Driver GrabCar .............................................................................. 66
C. Analisis Hukum Islam Terhadap Tambahan Tarif Taksi
Online Oleh Driver GrabCar ........................................................ 68
D. Analisis Perlindungan Hukum Bagi Pengguna Jasa
Transportasi Online.................................................................78
E. Analisis Tarif Batasan Bawah dan Atas pada Transportasi
Online .....................................................................................79
F. Analisis Kelebihan dan Kekurangan Terhadap Penggunaan
Transportasi Online ................................................................81
G. Analisis Terhadap Perlindungan Data Pribadi pada Aplikasi
Transportasi Online ................................................................82
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................... 85
B. Saran ................................................................................................ 86
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 87
LAMPIRAN-LAMPIRAN
A. Pedoman Wawancara Customer dan Driver GrabCar .............. 95
B. Lampiran Foto Wawancara Customer dan Driver
GrabCar ........................................................................................... 99
C. Lampiran Kode Etik Mitra PT. Grab Indonesia ...................... 102
D. Lampiran Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI
No. 112/DSN-MUI/IX/2017 ...................................................... 107
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Logo PT. Grab Indonesia ......................................................................... 42
Gambar 3.2 Halaman Utama pada Aplikasi Grab .................................................... 48
Gambar 3.3 Grab Insurance Coverages ...................................................................... 52
Gambar 3.4 The Cover Commence .............................................................................. 53
Gambar 3.5 Claims Process .......................................................................................... 54
Gambar 4.1 Pernyataan biaya yang Terdapat pada Aplikasi Grab .......................... 65
Gambar 4.2 Peringatan untuk Driver Grab ................................................................. 65
Gambar 4.3 Tarif Ojek Online .............................................................................80
DAFTAR SKEMA
Skema 1.1 Kerangka Teori dan Konseptual ............................................................... 11
Skema 2.1 Rukun dan Akad Ijarah .............................................................................. 28
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Transportasi online berbasis aplikasi pada handphone konsumen untuk
memesan transportasi lewat sistem aplikasi handphone. Didalam aplikasi
dapat diketahui jarak yang akan ditempuh, waktu yang diperlukan selama
pemesanan, harga yang ditentukan, nama orang yang menjemput, dan nama
perusahaan pengelolanya. Seluruh identitas atau data diri pengendara sudah
diketahui secara pasti, karena perusahaan pengelola telah melakukan proses
verifikasi terlebih dahulu sebelum melakukan kerjasama terahadap calon mitra
yang ingin bergabung kepada pihak kemitraan. Inilah yang membuat banyak
orang baik itu laki-laki, perempuan, remaja dan bahkan ibu-ibu sekarang telah
menggunakan jasa transportasi online untuk memudahkan aktifitas mereka.1
PT. Grab Indonesia merupakan perusahaan jasa transportasi online yang
berasal dari Malaysia yang melayani aplikasi penyedia transportasi berbasis
online yang sudah tersedia di enam negara di Asia Teggara, yakni Malaysia,
Singapura, Thailand, Vietnam, Filipina, dan Indonesia. Pendiri sekaligus CEO
Grab bernama Anthony Tan. Anthony Tan lulusan dari Harvard Business
school untuk Master of Business Administration (MBA).
Berkembangnya bisnis yang berbasis digital ini telah memberikan
kemudahan kepada masyarakat. Salah satunya dalam pemenuhan kebutuhan
transportasi atau angkutan umum yang dibutuhkan oleh masyarakat yang saat
ini semakin dimudahkan dengan kehadiran transportasi berbasis online.
GrabCar menjadi salah satu transportasi yang banyak diminati oleh
masyarakat untuk melakukan perjalanan jarak dekat maupun jarah jauh, tarif
yang diberikan cukup murah dan sangat mudah untuk diakses. Konsumen
1 Slaudiya Anjani Septi Damayanti, “Transportasi Berbasis Aplikasi Online:Grab Sebagai
Sarana Transportasi Masyarakat Kota Surabaya”, Jurnal Ilmu Manajemen Vol.4, No. 3 (Jui,
2016), h., 3.
2
hanya tinggal memesan angkutan lewat aplikasi, layanan siap mengantar
kemana pun sesuai tujuan.2
Dengan adanya transportasi online merupakan sebuah terobosan terbaru
dalam dunia transportasi. Sambutan dari masyarakat pun cukup positif.
Masyarakat sangat antusias dan merasa terbantu dengan hadirnya transportasi
online. Tarif yang pasti, kenyamanan, dan sistem yang diterapkan merupakan
sebagian dari keunggulan transportasi online daripada transportasi
konvensional.3
Transportasi online termasuk usaha layanan jasa, dimana antara pihak
driver dan customer terjalin hubungan sewa-menyewa jasa dan didalam
hukum Islam dikenal dengan Akad Ijarah, yaitu akad sewa antara mu‟jir
dengan musta‟jir atau antara musta‟jir dengan ajir untuk mempertukarkan
manfa‟ah dan ujrah, baik manfaat barang maupun jasa.4 Adapu dalil yang
menerangkan tentang akad ijarah yakni terdapat didalam QS. Al-Baqarah (2):
233, yakni :
ا م إذ
يك
جىاح عل
ل
م ف
دك
ول
رضعىا ؤ
صت
ن ح
م ؤ
زدج
يخم وإن ؤ
مخم ما آج
شل
ىن بصيرعمل
بما ح
ن اللمىا ؤ
واعل
قىا الل عسوف واج بال
Artinya:“…Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain,
tidak dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang
patut. Bertaqwalah kepada Allah; dan ketahuilah bahwa Allah Maha
Melihat apa yang kamu kerjakan.”5
Dalam Surat Al-Baqarah Ayat 233 memili makna yang terkandung
didalam Ayat tersebut, yakni (Dan jika kamu ingin) ditunjukkan kepada pihak
bapak (anakmu disusukan oleh orang lain) dan bukan oleh ibunya, (maka
tidaklah kamu berdosa) dalam hal itu (jika kamu menyerahkan) kepada orang
2 Rudy Syafariansyah, “Dampak Transportasi Online Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat
di Samarinda”, Jurnal Ekonomi Vol.7, No. 2 (Desember, 2018), h., 106. 3 Ahsani Amalia Anwar, “Keunggulan dan Konflik Antar Moda Transportasi di Kota
Makassar”, Jurnal Etnografi Indonesia Vol.2, No. 2 (Desember, 2017), h., 221. 4 Dewan Syariah Nasional MUI, Himpunan Fatwa Keuangan Syariah, (Jakarta: Erlangga,
2014),h., 36. 5 Dewan Syariah Nasional MUI, Himpunan Fatwa Keuangan Syariah, (Jakarta: Erlangga,
2014),h., 34.
3
yang menyusukan (pembayaran upahnya) atau upah yang hendak kamu
bayarkan (menurut yang patut) secara baik-baik dan dengan kerelaan hati.
(Dan bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha
Melihat apa yang kamu kerjakan) hingga tiada satupun yang tersembunyi
bagi-nya.
Berdasarkan permasalahan tersebut, dimungkinkan dikemudian hari
akan menimbulkan permasalahan yang lainnya. Oleh sebab itu penulis akan
menuangkannya berupa penelitian yang berjudul “Analisis Hukum Islam
Terhadap Tambahan Tarif Taksi Online Pada PT. Grab Indonesia
(Studi Kasus: Driver GrabCar di Wilayah Ciledug, Tangerang)”.
B. Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
Identifikasi Masalah dan Batasan Masalah berisi uraian segala
aspek yang secara potensial terkait dengan tema yang akan diteliti, dan
berisi uraian tentang cakupan masalah yang akan diteliti serta uraian
alasan pembatasan masalah. Pembatasan masalah dimaksudkan agar
pembahasan masalah lebih terfokus dan spesifik, serta untuk menghindari
kemungkinan tumpang-tindih dengan masalah lain di luar wilayah tema
penelitian.6 Berdasarkan dari latar belakang, maka dapat diperoleh
identifikasi masalah sebagai berikut:
a. Penerapan sistem terhadap jasa transportasi online pada PT. Grab
Indonesia oleh driver GrabCar di wilayah Ciledug, Tangerang.
b. Jasa transportasi online yang ditawarkan di PT. Grab Indonesia oleh
driver GrabCar di wilayah Ciledug, Tangerang.
c. Penerapan kontrak kerjasama yang terjalin antara PT. Grab Indonesia
dengan driver GrabCar.
d. Praktik penambahan tarif yang dilakukan oleh driver GrabCar kepada
penumpang.
6 Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Pedoman Penulisan Skripsi,
(Ciputat: Fakultas Syariah dan Hukum, 2017), h., 27-28.
4
e. Penerapan akad yang terdapat didalam pemesanan jasa transportasi
online oleh PT. Grab Indonesia oleh driver GrabCar di wilayah
Ciledug, Tangerang.
f. Analisis Hukum Islam terhadap penambahan tarif yang diterapkan oleh
driver GrabCar di wilayah Ciledug, Tangerang.
2. Pembatasan Masalah
Dari beberapa uraian latar belakang dan identifikasi masalah
tersebut, untuk mempermudah pembahasan dalam sebuah penelitian
skripsi ini, maka penulis membatasi masalah yang akan dibahas sehingga
pembatasannya bisa lebih terarah dan sesuai dengan yang diharapkan oleh
penulis. Adapun batasan masalah terhadap penelitian ini meliputi:
a. Penerapan penambahan tarif yang dilakukan oleh driver GrabCar
kepada penumpang di wilayah Ciledug, Tangerang.
b. Analisis Hukum Islam terhadap penambahan tarif yang diterapkan oleh
driver GrabCar di wilayah Ciledug, Tangerang.
3. Perumusan Masalah
a. Bagaimana Praktik Tambahan Tarif Taksi Online yang dilakukan oleh
driver GrabCar di Wilayah Ciledug, Tangerang?
b. Bagaimana Analisis Hukum Islam terhadap tambahan tarif taksi online
di Wilayah Ciledug, Tangerang?
C. Tujuan dan Penelitian
1. Agar dapat mengetahui bagaimana praktek penambahan tarif taksi Online
yang dibebankan kepada penumpang oleh driver GrabCar.
2. Agar dapat mengetahui Analisis Hukum Islam terhadap penambahan tarif
yang diterapkan oleh driver GrabCar yang dibebankan kepada penumpang
di Wilayah Ciledug, Tangerang.
5
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Bagi Akademisi yaitu:
a. Dengan adanya penelitian ini dapat menjadi bahan untuk penelitian
selanjutnya.
b. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan
ilmu pengetahuan di bidang hukum Islam.
2. Manfaat Bagi Prktisi yaitu:
a. Dengan adanya penelitian ini menjadi bahan pertimbangan didalam
kegiatan ekonomi sesuai dengan aturan-aturan yang telah ditetapkan
oleh Agama Islam.
b. Dengan adanya penelitian ini diharapkan menjadi bahan untuk
memperbaiki sistem penerapan pemesanan jasa transportasi online
yang sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku.
E. Kerangka Teori dan Konseptual
1. Kerangka Teori
Grab adalah sebuah perusahaan asal Singapura yang melayani
aplikasi penyedia transportasi dan tersedia di enam negara di Asia
Teggara, yakni Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Filipina, dan
Indonesia. Pendiri sekaligus CEO Grab bernama Anthony Tan. Anthony
Tan lulusan dari Harvard Business school untuk Master of Business
Administration (MBA).
Grab adalah perusahaan startup transportasi yang cukup popular. Di
Indonesia saja sudah sangat familiar dan perusahaan ini semakin hari
semakin besar. Jika kita medengar tentang Grab, kita pasti mengenal
GrabCar. Awalnya Grab hanya fokus pada jasa taksi online, namun
mengingat tuntutan pelanggan dan persaingan, Grab lalu melebarkan
sayapnya dengan memulai ojek online.
Transportasi online berbasis aplikasi handphone konsumen
memesan transportasi lewat sistem aplikasi handphone. Dalam aplikasi
6
sudah dapat diketahui jarak, lama pemesanan, harga, nama orang yang
menjemput, serta perusahaan pengelolanya. Seluruh identitas pengendara
sudah diketahui secara pasti karena perusahaan pengelola telah melakukan
proses verifikasi terlebih dahulu sebelum melakukan kerjasama kemitraan.
Inilah yang membuat banyak orang baik itu laki-laki, perempuan, remaja
dan bahkan ibu-ibu sekarang telah menggunakan Grab untuk memudahkan
aktifitas mereka.
Berbagai fitur dan layanan yang disediakan oleh taksi online ini
menggambarkan bahwa kepuasan konsumen menjadi perhatian utama.
Menurut Oliver (Irwan, 2003), kepuasan dalam respon pemenuhan dari
konsumen.7
Banyaknya pengguna taksi online GrabCar membuat beberapa pihak
driver ada yang memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeruk
keuntungan sebesar-besarnya. Hal ini tidak jarang dilakukan oleh para
driver taksi online GrabCar. Penyalahgunaan yang dilakukan adalah ketika
penumpang memesan jasa layanan taksi online dengan tujuan luar kota
atau diluar JABODETABEK, penumpang membawa barang bawaan yang
terlalu banyak dan melebihi kapasitas kendaraan yang digunakan, lokasi
tujuan tidak sesuai dengan titik yang berada di aplikasi, kemudian jumlah
penumpang yang naik lebih banyak dari jumlah penumpang yang dipesan
pada aplikasi, maka driver memberikan biaya tambahan sebesar dua kali
lipat atau lebih dari tarif awal yang tertera pada aplikasi.8 Hal ini tentu
sangat bertentangan dengan adanya aturan yang diberlakukan oleh PT.
Grab Indonesia, dimana dalam kode etik yang telah disepakati antara
driver dengan pihak PT. Grab Indonesia melarang adanya permintaan
bayaran lebih dari tarif awal kepada penumpang. Selain itu juga di situs
resmi website Grab Indonesia dan aplikasi Grab terdapat pernyataan
7 Anil Hukmah Harfinah, “Analisis Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Penumpang Grab
di Makassar”, Journal of Communication Sciences (JcoS) Vol.1, No. 1 (April, 2017), h., 33-34. 8 Chriswardana Bayu Dewa, “Pengaruh Kualitas Pelayanan Jasa GrabCar Terhadap
Kepuasan Pelanggan (Studi Kasus pada Wisatawan di Yogyakarta)”, Jurnal Sains Vol.XVI, No. 1
(Maret, 2018), h., 2.
7
bahwa penumpang hanya membayar tarif/biaya yang tertera di aplikasi
Grab.9
Hal tersebut telah menjadi daya tarik penulis untuk melakukan
penelitian yang berhubungan dengan pelaksanaan akad Ijarah dalam
praktik pembayaran tarif GrabCar.
Kerangka konseptual adalah kerangka yang menggambarkan
hubungan antara konsep-konsep khusus yang akan diteliti.10
1. Hukum Islam: Secara terminologis ulama usul mendefinisikan hukum
dengan titah Allah yang berkenaan dengan perbuatan orang-orang
mukallaf, baik berupa tuntutan, pilihan, maupun larangan.11
2. Tambahan Tarif: Penambahan tarif yang dilakukan secara sepihak oleh
driver taksi online diluar dari ketentuan tarif yang sudah ditetapkan
pada aplikasi.
3. Taksi Online : Suatu alat transportasi modern yang pemesanannya
menggunakan aplikasi yang dapat diunduh melalui Play Store dan
Apps Store. Taksi Online dalam penelitian ini adalah GrabCar.
4. Akad Ijarah : akad sewa antara mu‟jir dengan musta‟jir atau antara
musta‟jir dengan ajir untuk mempertukarkan manfa‟ah dan ujrah, baik
manfaat barang maupun jasa.12
9 Grab, Semua Bermula dari Sebuah Pertanyaan, diakses dari
https://www.grab.com/id/about/, pada tanggal 10 Juni 2019, pukul 09:45 WIB. 10
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta: UI Press, 1986), h., 133. 11
H. Mohammad Daud, Hukum Islam: Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Islam di
Indonesia, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), h., 42. 12
Dewan Syariah Nasional MUI, Himpunan Fatwa Keuangan Syariah, (Jakarta: Erlangga,
2014), h., 36.
8
Skema 1.1 Kerangka Teori dan Konseptual
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian kualitatif yang bersifat field research (penelitian lapangan).
Metode penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang
menghasilakan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
orang-orang atau perilaku yang dapat diamati.13 Penelitian deskriptif
adalah suatu metode penelitian yang menggambarkan semua data atau
keadaan subjek atau objek penelitian kemudian dianalisis dan
dibandingkan berdasarkan kenyataan yang sedang berlangsung pada saat
ini dan selanjutnya mencoba untuk memberikan pemecahan masalahnya
dan dapat memberikan informasi yang mutakhir sehingga bermanfaat bagi
13
Lexy J. Moeleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2006), h., 4.
Customer Driver Taksi Online
Praktik Penambahan Tarif
Taksi Online
Akad Ijarah
9
perkembangan ilmu pengetahuan serta lebih banyak dapat diterapkan pada
berbagai masalah. Penelitian deskriptif secara garis besar merupakan
kegiatan penelitian yang hendak membuat gambaran suatu peristiwa atau
gejala secara sistematis, faktual dengan penyusunan yang akurat.14
Metode kualitatif ini digunakan karena beberapa pertimbangan, yaitu
metode kualitatif lebih bisa dan mudah menyesuaikan apabila berhadapan
dengan kenyataan ganda, metode ini menyajikan hakekat hubungan antara
peneliti dan responden secara langsung dan metode ini lebih peka sehingga
dapat menyesuaikan diri dan banyak penajaman pengaruh bersama
terhadap pola-pola nilai yang dihadapi peneliti.15 Penelitian ini
berhubungan dengan kesesuaian akad yang ada dalam kajian fatwa DSN-
MUI dengan praktik yang terjadi dikalangan masyarakat dalam
menerapkan tarif pada layanan jasa GrabCar.
Dengan kata lain, penelitian ini bertujuan untuk memecahkan
masalah praktis dalam kehidupan sehari-hari. Jadi penelitian ini dilakukan
secara langsung di lapangan dengan mewawancarai driver dari PT. Grab
Indonesia, guna memperoleh data yang akurat terhadap praktik jasa
Transportasi online GrabCar.
Penerapan pendekatan kualitatif dengan pertimbangan kemungkinan
data yang diperoleh di lapangan berupa data dalam bentuk fakta yang
perlu adanya analisis secara mendalam. Maka pendekatan kualitatif akan
lebih mendorong pada pencapaian data yang bersifat lebih mendalam
terutama dengan keterlibatan peneliti sendiri dilapangan. Dalam
pendekatan kualitatif, peneliti menjadi instrument utama dalam
mengumpulkan data yang dapat berhubungan langsung dengan instrument
atau objek penelitian.16
14
Supardi, Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis, (Yogyakarta: UII Press, 2005), h., 28. 15
Ahmad Tanzeh dan Suyitno, Dasar-dasar Penelitian, (Surabaya: Elkaf, 2006), h., 116. 16
Sugiyono, Memahami Penelitian, (Bandung: CV Alfabeta, 2005), h., 2.
10
2. Sumber Data
Adapun data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini diantaranya :
a. Kode Etik pengemudi yang diterapkan oleh PT. Grab Indonesia.
b. Fatwa DSN No. 112/DSN-MUI/IX/2017 tentang Akad Ijarah.
c. Data tentang tambahan tarif yang dibebankan kepada penumpang oleh
Driver Taksi Online.
Sumber data dalam penelitian ini akan didapatkan dari beberapa
sumber, antara lain :
a. Data Primer
Sumber primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek
penelitian dengan mengambil data langsung pada subjek sebagai
sumber informasi.17 Sumber data penelitian ini yakni keterangan dan
data yang diperoleh dari pihak PT. Grab Indonesia, Driver, serta dari
para Customer yang pernah melakukan pemesanan jasa transportasi di
PT.Grab Indonesia tersebut. Data primer ini diperoleh melalui :
1) Observasi
Observasi adalah metode pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-
gejala yang akan diselidiki.18 Dalam teknik ini, peneliti
memperoleh data mengenai praktik jasa transportasi online
GrabCar di Indonesia.
2) Wawancara (Interview)
Wawancara (Interview) adalah Proses Tanya-jawab dalam
penelitian yang berlangsung secara lisan dalam mana dua orang
atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung
informasi-informasi atau keterangan-keterangan. Peneliti akan
mencoba melakukan wawacara dengan pihak Grab, dan driver
yang ada di PT. Grab Indonesia, serta melakukan wawancara
17
Ronny Hanitijo Soemitro, Metodologi Penelitian Hukum dan Jurimetri, (Jakarta : Ghalia
Indonesia, 1988), h., 46. 18
Supardi, Metodologi Penelitian, (Mataram : Yayasan Cerdas Press, 2006), h., 91.
11
kepada orang yang pernah melakukan pemesanan jasa transportasi
GrabCar di PT. Grab Indones tersebut.
3) Dokumentasi
Dokumentasi adalah metode pengumpulan data melalui
peninggalan tertulis, terutama berupa arsip-arsip berupa buku-buku
kaitannya dengan pendapat, teori dalil atau hukum dan lain
sebagainya yang memiliki hubungan dengan permasalahan dalam
penelitian ini. Dalam penelitian ini metode dokumentasi sangat
penting kaitannya dengan berbagai data yang diperoleh dari
dokumentasi penelitian-penelitian sebelumnya dan peraturan-
peraturan yang terdapat dari berbagai sumber, baik yang
dibukukan ataupun tidak.
b. Data Sekunder
Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan dan
meneliti peraturan perundang-undangan, buku-buku, dan bahan
bacaan lain yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Data
sekunder dibidang hukum yang digunakan dalam penelitian adalah:
1) Bahan-bahan hukum primer, yaitu :
a) Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah.
b) Fatwa DSN-MUI No. 112/DSN-MUI/IX/2017
c) Peraturan Kode Etik Mitra Grab tentang Pedoman Pencegahan
Praktek Kecurangan dan Kode Etik Mitra GrabCar.
d) Undang-undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalanan.
e) Undang-undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen.
f) Undang-undang No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan
Teknologi Elektronik.
2) Bahan-bahan hukum sekunder, yaitu :
a) Nasrun Haroen, Fiqh Muamalah.
b) Lexy Meloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif.
12
c) Mardani, Fiqh Ekonomi Syariah.
d) Burhan Ashofa, Metode Penelitian Hukum.
3) Bahan-bahan hukum tersier, yaitu :
a) Kamus Hukum.
b) Kamus Besar Bahasa Indonesia.
3. Teknik Analisis dan Pengelolaan Data
Sesudah terkumpulnya data yang diperoleh oleh penulis, langkah
selanjutnya adalah menganalisis data tersebut sehingga diperoleh satu
kesimpulan akhir. Dalam hal ini penulis berusaha mengumpulkan data lalu
menganalisisnya dari ketentuan-ketentuan nilai-nilai antara teori akad, dan
teori ijārah dengan fakta mengenai gambaran tentang praktik tambahan
tarif yang dilakukan oleh driver pada jasa transportasi taksi online apakah
penerapannya telah sesuai dengan teori-teori hukum yang ada khususnya
hukum Islam.
G. Sistematika Penulisan
Untuk memberikan gambaran secara umum dari penelitian ini secara
menyeluruh perlu adanya sistematika penulisan yang dibuat oleh penulis.
Dengan demikian, sistematika penulisan yang dimaksud adalah sebagai
berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi Latar Belakang, Identifikasi Masalah,
Pembatasan Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan dan
Manfaat Penelitian, kerangka Penelitian, Metode
Penelitian, dan Sistematika Penulisan.
BAB II : AKAD IJARAH DALAM KONSEP ISLAM
Bab ini berisi tentang pengertian akad, dasar hukum akad,
rukun dan syarat-syarat akad, berakhirnya akad,
pengertian ijarah, dasar hukum ijarah, rukun dan syarat-
syarat ijarah, macam-macam ijarah, pembayaran ijarah,
13
tanggung jawab mu‟jir dan musta‟jir, pembatalan dan
berakhirnya akad ijarah, dan tinjauan (review) kajian
terdahulu.
BAB III : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN TAKSI
ONLINE PT. GRAB INDONESIA
Bab ini berisi tentang gambaran umum perusahaan,
gambaran umum tentang metode pembayaran dalam
produk taksi online, gambaran umum tentang asuransi
kecelakaan personal PT. GRAB INDONESIA, dan
hubungan kemitraan antara perusahaan penyedia aplikasi
dengan driver PT. GRAB INDONESIA.
BAB IV : ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP
TAMBAHAN TARIF TAKSI ONLINE PERSPEKTIF
ISLAM
Bab ini berisi tentang hasil dan analisis penulis yaitu,
praktik tambahan tarif taksi online oleh driver GrabCar,
analisis praktik tambahan tarif taksi online oleh driver
GrabCar, dan analisis hukum Islam terhadap tambahan
tarif taksi online oleh driver GrabCar.
BAB V : PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil
penelitian yang sudah dilakukan oleh penulis.
14
BAB II
AKAD IJARAH DALAM KONSEP ISLAM
A. Akad
1. Pengertian Akad
Kata aqad berasal dari bahasa Arab yang berarti ikatan atau
kewajiban, dapat diartikan juga dengan kontrak atau perjanjian yang
bertujuan untuk mengadakan ikatan untuk persetujuan.19 Pada saat kedua
belah pihak mengadakan perjanjian, maka dapat disebut dengan aqad.
Kewajiban yang timbul akibat aqad dapat disebut dengan uqud.
Akad menurut Hasbi Ash-Shiddieqy, bahwa pengertian akad atau
perikatan memiliki pengertian mengumpulkan dua tepi/ujung tali yang
mengikat salah satunya dengan yang lain sehingga bersambung, lalu
keduanya menjadi sepotong benda.20 Akad juga suatu sebab dari sebab-
sebab yang ditetapkan oleh syara‟ yang dikarenanya timbullah beberapa
hukum.21
Definisi akad menurut istilah menurut istilah fukaha, dapat diartikan
sebagai perikatan antara ijab dan qabul dengan cara yang dibenarkan
syara‟, yang menetapkan keridahaan dari kedua belah pihak.22 Menurut
istilah pengertian akad adalah pertalian ijab dan qabul sesuai dengan
kehendak syariat yang berpengaruh kepada objek perikatan.23
Fiqih mu‟amalah Islam membedakan antara wa‟ad dengan akad.
Wa‟ad adalah janji (promise) antara satu pihak dengan pihak lainnya,
sementara akad akad adalah kontrak antara dua belah pihak. Wa‟ad hanya
mengikat satu pihak yaitu pihak yang berjanji saja yang berkewajiban
19
Abi Husain Ahmad bin Faris bin Zakariyah, Mu‟jam Maqayis al-Lughah, (Jakarta: Balai
Pustaka, 1994), h., 679. 20
TM Hasbi Ash-Shiddieqy, Pengantar Fiqh Muamalah, (Semarang: Pustaka Rizki Putra),
h., 19. 21
TM Hasbi Ash-Shiddieqy, Pengantar Fiqh Muamalah, (Semarang: Pustaka Rizki Putra),
h., 20. 22
TM Hasbi Ash-Shiddieqy, Pengantar Fiqh Muamalah, (Semarang: Pustaka Rizki Putra),
h., 21. 23
Abdul Azis Dahlan, Ensiklopedia Hukum Islam, (Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 1996),
h., 63.
15
untuk melaksanakan kewajibannya. Sedangkan pihak yang diberi janji
tidak memikul kewajiban apa-apa terhadap pihak lainnya. Dalam wa‟ad,
tremsand condition-nya belum ditetapkan secara rinci dan spesifik (belum
well define). Apabila pihak yang berjani tidak memenuhi janjinya, maka
sanksi yang diterima lebih merupakan sanksi moral.24
Sedangkan akad mengikat kedua belah pihak yang saling bersepakat,
yakni masing-masing pihak terikat untuk melaksanakan kewajiban mereka
masing-masing yang telah disepakati terlebih dahulu. Dalam akad, terms
and condition-nya sudah ditetapkan secara rinci dan spesifik (sudah well-
define). Apabila salah satu akad kedua belah pihak yang terlibat didalam
kontrak itu tidak dapat memenuhi kewajibannya, maka mereka harus
menerima sanksi seperti yang telah disepakati didalam akad.25
Dari beberapa definisi tentang akad tersebut, maka yang menjadi
perbedaan yang mendasar antara akad menurut syara‟ dan akad
konvensional adalah akad menurut syara‟ adalah adanya ijab dan qabul
sesuai dengan kehendak syariat. Sedangkan akad konvensional tidak
tercantum kata-kata yang sesuai dengan kehendak syariat Islam, akan
tetapi hanya terjadi hubungan hukum antara kedua belah pihak.
2. Sumber Hukum Akad
a. Al-Qur‟an
Al-Qur‟an sebagai salah satu sumber hukum Islam yang paling
utama, dalam masalah akad, sebagaimana besar hanya mengatur
kaidah-kaidah hukum. Hal ini dapat dilihat dari isi ayat-ayat yang
terdapat didalam Al-Qur‟an sebagai berikut:
1) Q.S. Al-Baqarah (2): 188, yakni:
سيقا من ىا ف
ل
ك
ام لخإ
حك
ى ال
ىا بها إل
دل
باطل وج
م بال
م بيىك
ك
مىال
ىا ؤ
ل
ك
إ
ج
ول
مىن عل
خم ح
ه
م وؤ
ث
اس بال مىال الى
ؤ
24
Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: Raja Grafindo,
2007), h., 65. 25
Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: Raja Grafindo,
2007), h., 66.
16
Artinya: “Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta
sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang
bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu
kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian
daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat)
dosa, padahal kamu mengetahui.”26
2) Q.S. Al-Maidah (5): 1, yakni:
ى
خل ما
عام إلو ال
م بهيمت
ك
ت ل
حل
عقىد ؤ
ىا بال
وف
رن آمىىا ؤ
ها ال ي
ا ؤ
سيد م ما
حك خم حسم إن الل
ه
يد وؤ ي الص
ير محل
م غ
يك
عل
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad
itu. Dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang
akan dibacakan kepadamu. (Yang demikian itu) dengan
tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang
mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah menetapkan
hukum-hukum menurut yang dikehendaki-Nya.”27
3) Q.S. Al-Jum‟ah (62): 9, yakni:
س الل
ى ذكاشعىا إل
جمعت ف
ىم ال ة من
ل ىدي للص
ا ه
رن آمىىا إذ
ها ال ي
ا ؤ
مىن عل
ىخم ح
م إن ك
ك
ير ل
م خ
لك
بيع ذ
زوا ال
وذ
Artinya: “Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk
menunaikan shalat Jum'at, maka bersegeralah kamu
kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang
demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”28
b. Hadis
Ketentuan-ketentuan mengenai mu‟amalah dalam hadis lebih
terperinci dalam Al-Qur‟an. Namun, perincian ini tidak terlalu
mengatur hal-hal yang sangat mendetail. Hadis-hadis tersebut antara
lain dapat dilihat sebagai berikut:
1) Dari Abdi Rahman Bin Syimasah sesungguhnya dia mendengar
„Uqbah bin „Amir berkata: Rasulullah Saw., bersabda:
26
Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, (Semarang: Toha Putra, 2002), h.,
36. 27
Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, (Semarang: Toha Putra, 2002), h.,
141. 28
Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, (Semarang: Toha Putra, 2002), h.,
811.
17
“Orang mu‟min satu dengan lainnya bersaudara, tidak
boleh membeli barang yang sedang dibeli saudaranya, dan
meminang pinangan saudaranya sebelum ia tinggalkan.”
Rasulullah Saw., bersabda: ”orang muslim itu berserikat
dalam tiga hal, yaitu rumput, air dan api.”
c. Ijtihad
Kedudukan ijtihad didalam bidang mu‟amalah memiliki perang
yang sangat penting. Hal ini disebabkan oleh sebagaian besar
ketentuan-ketentuan mu‟amalah yang terdapat didalam Al-Qur‟an dan
hadis yang bersifat umum. Sedangkan didalam pelaksaannya,
masyarakat dalam melakukan kegiatan mu‟amalah selalu berkembang
dan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Ijtihad mengenai
perikatan Islam telah banyak yang dilakukan oleh para Imam mazhab,
baik mengenai definisi akad, rukun akad, maupun syarat-syarat akad.
3. Rukun dan Syarat Akad
Dalam melaksanakan suatu perikatan, terdapat rukun dan syarat
yang harus dipenuhi. Menurut jumhur ulama, kebanyakan ulama selain
Mazhab Hanafi menyatakan bahwa rukun akad dikategorikan sebagai
berikut:29
a. „Aqidun, pelaku perikatan, baik hanya terdiri dari seseorang atau dalam
jumlah yang tertentu, sepihak atau beberapa pihak.
b. Mahallul „aqdi, yaitu benda yang menjadi objek kalau dalam akad jual
beli.
c. Maudhu‟ul „aqdi, yaitu tujuan atau maksud dari pokok akad. Seperti
didalam jual beli termasuk kedalam pemindahan hak milik melalui
pembayaran.
d. Ijab atau Sighat „aqdi, yaitu perkataan yang menunjukkan kehendak
mengenai akad diungkapkan pada pelaksanaan akad.
e. Qabul yaitu Sighat „aqdi atau perkataan yang menunjukkan kehendak
akad diungkapkan sebagai jawaban terhadap ijab.
29
Ahmad Kusari, Hukum Perikatan Islam di Indonesia, (Jakarta: Raja Grafindo, 1995), h., 7.
18
Jadi rukun akad adalah segala sesuatu yang mengungkapkan
kesepakatan dua kehendak atau menggantikan posisinya, baik berupa
perbuatan, isyarat, maupun berupa tulisan. Sementara untuk unsur atau
pilar lainnya menjadi fondasi akad seperti objek yang diakad kan dan dua
pihak yang berakad merupakan kezaliman akad yang mesti ada untuk
membentuk sebuah akad. Karena adanya ijab dan qabul menghendaki
adanya dua pihak yang berakad.30
Berkenaan dengan rukun akad, ada tiga pendapat yang dikemukakan
oleh kalangan ahli fiqih, diantaranya:
a. Akad tidak akan sah kecuali dengan menggunakan shighat ijab-qabul.
b. Akad jual-beli tetap sah dengan perbuatan (af‟ah).
c. Akad bisa berbentuk dengan segala hal yang menunjukkan maksud
dan tujuan akad, baik berupa ucapan maupun perbuatan.31
Sedangkan syarat-syarat suatu akad menurut Hasbi Ash-Shiddieqy,
yaitu:32
a. Ahliyatu „aqdiyaini, yaitu kedua belah pihak harus cakap dan dianggap
mampu untuk berbuat.
b. Qabiliyyatul mahallil „aqdili hukmihi, yaitu yang dijadikan objek
dalam suatu akad dapat menerima hukumnya.
c. Al-wilayatul syar‟iyah fi maudu‟I, yaitu akad tersebut dilakukan oleh
orang yang mempunyai hak, walaupun ia bukan si „aqid sendiri.
d. Anlayakunal „aqdu au mauu‟uhu mamnu‟an bi al-nash al-syar‟iyin,
yaitu dan maudunya tidak merupakan akad yang terlarang dan dilarang
oleh syara‟.
e. Bahwa akad yang dilakukan itu dapat memberikan manfaat, dan tidak
membawa kerugian atau kerusakan pada orang-orang yang terlibat
didalam akad tersebut.
30
Wahbah Az-Zuhaili, Fiqih Islam Wa Adillatuhu, (Jakarta: Gema Insani, 2011), h., 429. 31
Abu Malik Kamal bin As-Sayid Salim, Shahih Fiqh Sunnah, (Jakarta: Pustaka Azzam,
2007), h., 430. 32
TM Hasbi Ash-Shiddieqy, Pengantar Fiqh Muamalah, (Semarang: Pustaka Rizki Putra),
h., 27.
19
f. Ijab yang dilakukan berjalan terus menerus dan tidak akan terputus
sebelum terjadi qabul.
g. Akad itu terjadi dalam suatu majelis. Syarat ini dikemukakan oleh
mazhab Syafi‟iyah yang mengisyaratkan orang yang berijab qabul
haruslah satu majelis, dan dianggap batal apabila mujib dan muqbil
tidak bertemu dalam satu majelis.33
Menurut ulama mazhab Az-Zahiri seluruh syarat yang
dikemukakan pihak-pihak yang berakad apabila tidak diakui oleh syara‟
sebagaimana tercantum didalam Al-Qur‟an dan Sunnah adalah batal.
Menurut Jumhur ulama fiqih pada dasarnya pihak-pihak berakad itu
memiliki kebebasan untuk menentukan syarat-syarat tersendiri dalam
suatu akad. Menurut ulama fiqih Mazhab Hanafi dan Mazhab Syafi‟i
sekalipun pihak-pihak yang berakad mempunyai kebebasan dalam
menentukan syara‟, tetapi kebebasan itu tetap mempunyai batas yaitu
selama syarat itu tidak bertentangan dengan hakikat itu sendiri.
Dan ulama fiqih menetapkan bahwa akad yang telah memenuhi
rukun dan syaratnya mempunyai kekuatan mengikat terhadap pihak-pihak
yang melakukan akad.
4. Macam-macam Akad
Adapun yang termasuk macam-macam akad, yaitu:
a. „Aqad munjiz, yaitu akad yang dilaksanakan secara langsung pada saat
selesainya akad.
b. „Aqad Mu‟alaq, yaitu akad yang berada didalam pelaksanaan yang
terdapat pada syarat yang telah ditentukan dalam akad.
c. „Aqad mudhaf, yaitu akad yang berada didalam pelaksanaannya dan
terdapat syarat-syarat mengenai penangguhan pelaksanaan akad,
pernyataan yang pelaksanaannya ditangguhkan hingga waktu yang
ditentukan, perkataan tersebut sah dilakukan pada waktu akad.
33
Qamarul Huda, Fiqh Muamalah, (Yogyakarta: Teras, 2011), h., 32.
20
Sah dan batalnya akad, ditinjau dari segi ini terbagi menjadi:
a. Akad shahihah, yaitu suatu akad yang telah memenuhi syarat-syarat
yang ditetapkan, baik syarat yang bersifat umum maupun khusus.
b. Akad fasidah, yaitu akad-akad cacat karena tidak memenuhi syarat-
syarat yang ditentukan, baik dalam syarat umum maupun khusus.34
Untuk akad yang sah menurut Hanafiyyah dan Malikiyyah, terbagi
kepada nafidz dan mauquf, diantaranya:
a. Akad nafidz adalah akad yang dilakukan oleh orang yang ahliyyah dan
wilayah seperti kebanyakan akad manusia.
b. Akad mauquf adalah akad yang dilakukan oleh seseorang yang
memiliki ahliyyah untuk proses akad tetapi ia tidak memiliki wilayah
untuk mengadakannya.35
5. Berakhirnya Akad
Suatu akad dipandang berakhir apabila telah tercapai tujuanya.
Selain telah tercapai tujuannya, selain telah tercapai tujuannya akad
dipandang berakhir apabila terjadi fasakh (pembatalan) atau telah berakhir
waktunya. Sebab-sebab terjadinya fasakh sebagai berikut:
1. Di-fasakh (dibatalkan), karena adanya hal-hal yang tidak dibenarkan
syariat, akad yang fasid (rusak).
2. Dengan sebab adanya khiyar syarat, khiyar „aib, atau khiyar ru‟yah.
3. Salah satu pihak dengan persetujuan pihak lain membatalkan karena
merasa menyesal atas akad yang baru saja dilakukan. Fasakh ini
disebut iqalah.
4. Karena kewajiban yang ditimbulkan, oleh adanya akad tidak dipenuhi
pihak-pihak yang bersangkutan.
5. Karena habis waktunya, seperti akad sewa menyewa berjangka waktu
tertentu dan tidak dapat diperpanjang.
6. Karena tidak dapat izin dari pihak yang berwenang.
7. Karena kematian.36
34
Qamarul Huda, Fiqh Muamalah, (Yogyakarta: Teras, 2011), h., 33. 35
Wahbah Az-Zuhaili, Fiqih Islam Wa Adillatuhu, (Jakarta: Gema Insani, 2011), h., 545.
21
B. Ijarah
1. Pengertian Ijarah
Ijarah adalah akad sewa antara mu‟jir dengan musta‟jir atau antara
musta‟jir dengan ajir untuk mempertukarkan manfa‟ah dan ujrah, baik
manfaat barang ataupun jasa.37
Menurut Sayyid Sabiq dalam Fiqih Sunah, al ijarah berasal dari kata
al-ajru (upah) yang berarti al-iwadh (ganti/kompensasi). Menurut
pengertian syara‟ ijarah berarti akad pemindahan hak guna dari barang
atau jasa yang diikuti dengan pembayaran upah atau biaya sewa tanpa
disertai dengan pemindahan hak milik.38
Ulama hanafiyah berpendapat ijarah adalah akad atau suatu
kemanfaatan dengan pengganti. Sedangkan ulama Syafi‟iyah berpendapat
bahwa ijarah adalah akad atas suatu kemanfaatan yang mengandung
maksud tertentu dan mubah, serta menerima pengganti atau kebolehan
dengan pengganti tertentu. Adapun ulama Malikiyyah dan Hanabilah
menyatakan bahwa ijarah adalah menjadikan milik suatu kemanfaatan
yang mubah dalam waktu tertentu dengan pengganti.39
Definisi fiqh Al-ijarah disebut dengan pemindahan hak guna
(manfaat) atas suatu barang atau jasa dalam waktu tertentu melalui
pembayaran sewa/upah, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan
barang itu sendiri.
Dari beberapa pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa
ijarah adalah suatu jenis perikatan atau perjanjian yang bertujuan
mengambil manfaat suatu benda yang diterima dari orang lain dengan
jalan membayar upah sesuai dengan perjanjian dan kerelaan kedua belah
pihak dengan rukun dan syarat yang telah ditentukan.
36
Qamarul Huda, Fiqh Muamalah, (Yogyakarta: Teras, 2011), h., 47. 37
Dewan Syariah Nasional MUI, Himpunan Fatwa Keuangan Syariah, (Jakarta: Erlangga,
2014), h., 36. 38
Sri Nurhayati dan Wasilah, Akuntansi Syariah di Indonesia, (Jakarta: Salemba Empat,
2013), h., 228. 39
Rachmat Syafi‟i, Fiqh Muamalah, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2001), h., 121-122.
22
Dengan demikian ijarah itu adalah suatu bentuk muamalah yang
melibatkan dua belah pihak, yaitu penyewa sebagai orang yang
memberikan barang yang dapat dimanfaatkan kepada si penyewa untuk
diambil manfaatnya dengan penggantian atau tukaran yang telah
ditentukan oleh syara‟ tanpa diakhiri dengan kepemilikan.
Ada dua jenis Ijarah dalam hukum Islam, yaitu:
a. Ijarah yang berhubungan dengan sewa jasa, yaitu mempekerjakan jasa
seseorang dengan upah sebagai imbalan jasa yang disewa.
b. Ijarah yang berhubungan sewa asset atau properti, yaitu memindahkan
hak untuk memakai dari asset tertentu kepada orang lain dengan
imbalan biaya sewa.40
2. Dasar Hukum Ijarah
Dasar-dasar diperbolehkannya ijarah antara lain :
a. Firman Allah SWT :
1) QS. Al-Baqarah (2): 233, yakni :
ا م إذ
يك
جىاح عل
ل
م ف
دك
ول
رضعىا ؤ
صت
ن ح
م ؤ
زدج
يخم وإن ؤ
مخم ما آج
شل
ىن بصير عمل
بما ح
ن اللمىا ؤ
واعل
قىا الل عسوف واج بال
Artinya: “Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain,
maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan
pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu
kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat
apa yang kamu kerjakan”.
2) QS. Al-Qashash (28): 26, yakni :
مين ىي ال ق
جسث ال
ير من اشخإ
جسه إن خ
بت اشخإ
ا ؤ ت إحداهما
ال
ق
Artinya: ”Salah satu dari kedua wanita itu berkata: wahai
bapakku ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada
kita) karena sesungguhnya orang yang paling baik yang
kami ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang
kuat lagi dapat dipercaya.”41
40
Ascara, Akad dan Produk Bank Syariah, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008), h., 99. 41
Dewan Syariah Nasional MUI, Himpunan Fatwa Keuangan Syariah, (Jakarta: Erlangga,
2014), h., 34.
23
b. Hadis Nabi SAW :
1) Hadis Nabi riwayat Ibn Majah dari Ibnu Umar :
ه عسق
جف ن
بل ؤ
جسه ق
جير ؤ
ىا ال
عط
ؤ
Artinya: “Berikanlah upah pekerja sebelum keringatnya kering.”
2) Hadis Nabi riwayat „Abd ar-Razzaq dari Abu Hurairah dan Abu
Sa‟id al-Khudri :
جسه من يعلمه ؤ
ل
جيرا ف
جس ؤ
اشخإ
Artinya: “Barang siapa mempekerjakan pekerja, beritahukanlah
upah-nya.”
3) Hadis Nabi riwayat Abu Daud dari Sa‟d Ibn Abi Waqqash :
زع وماشعد ىاقي من الز ى الص
زض بما عل سي ال
ك
ا ه ى
ا ك
نهاه
اء منها، ف
بال
و هب ؤ
سيها بر
ك
ن ه
ا ؤ
مسه
لك وؤ
م عن ذ
يه وآله وشل
ى الله عل
زشىل الله صل
ت فضArtinya:“Kami pernah menyewakan tanah dengan (bayaran)
hasil pertanian yang diperoleh dari lahan pinggir parit
dan lahan yang dialiri air; maka, Rasulullah melarang
kami melakukan hal tersebut dan memerintahkan agar
kai menyewakannya dengan emas atau perak.”
4) Hadis Nabi riwayat al-Tirmidzi dari kakeknya „Amr bin „Auf al-
Muzani, dan riwayat al-Hakim dari kakeknya Katsir bin Abdillah
bin „Amr bin „Auf r.a. :
حل حساما و ؤ
ؤ
ل
م حل حا حس
صل
صلمين إل
ح جائز بين ال
ل لص
ا
حل حساماو ؤ
ؤ
ل
م حل ا حس
سط
ش
سوطهم إل
ى ش
صلمىن عل
.وال
Artinya:“Shulh (penyelesaian sengketa melalui musyawarah
untuk mufakat) boleh dilakukan di antara kaum muslimin
kecuali shulh yang mengharamkan yang halal atau
menghalalkan yang haram; dan kaum muslimin terikat
dengan dengan syarat-syarat mereka kecuali syarat yang
mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang
haram.”
c. Ijma‟ ulama tentang kebolehan melakukan akad ijarah.
24
d. Kaidah fikih :
حسيمهاى ج
دل دليل عل ن
ؤ
إل
باحت
ث ال
عامل
صل فى ال
ال
Artinya:“Pada dasarnya semua bentuk muamalah boleh
dilakukan kecuali ada dalil yang mengharamkannya.”
صالح ب ال
ى جل
م عل د
اشد مق
ف
دزء ال
Artinya: “Menghindarkan mafsadat (kerusakan, bahaya) harus
didahulukan atas mendatangkan kemaslahatan.”42
3. Rukun dan Syarat Ijarah
Skema 2.1 Rukun Akad Ijarah
a. Rukun Ijarah
Suatu akad yang hendak dilakukan tentunya harus memenuhi
rukun dan syarat agar akad tersebut secara sah dapat dilakukan dan
tidak menyalahi aturan atau prinsip syariah, dibawah ini rukun dan
syarat yang harus dipenuhi dalam melakukan akad ijarah:
1) Musta‟jir adalah pihak yang menyewa (penyewa/penerima manfaat
barang) dalam akad ijarah „ala al-a‟yan atau penerima jasa dalam
akad ijarah „ala al-a‟mal/ijarah „ala al-asykhash, baik musta‟jir
42
Dewan Syariah Nasional MUI, Himpunan Fatwa Keuangan Syariah, (Jakarta: Erlangga,
2014), h., 35.
Mu’jir
Manfaat
Musta’jir
Akad Ijarah
25
berupa orang (Syakhshiyah thabi‟iyah) maupun yang dipersamakan
dengan orang, baik berbadan hukum maupun tidak berbadan
hukum (Syakhshiyah i‟tibariah/syakhshiyah hukmiyah).
2) Mu‟jir (pemberi sewa) adalah pihak yang menyewakan barang,
baik mu‟jir yang berupa orang (Syakhshiyah thabi‟iyah) maupun
yang dipersamakan dengan orang, baik berbadan hukum maupun
tidak berbadan hukum (Syakhshiyah i‟tibariah/syakhshiyah
hukmiyah).
3) Ajir adalah pihak yang memberikan jasa dalam akad ijarah „ala al-
a‟mal/ijarah „ala al-asykhash, baik ajir berupa orang (Syakhshiyah
thabi‟iyah) maupun yang dipersamakan dengan orang, baik
berbadan hukum maupun tidak berbadan hukum (Syakhshiyah
i‟tibariah/syakhshiyah hukmiyah).
4) Manfa‟ah adalah manfaat barang sewa melalui proses penggunaan
dan pekerjaan (jasa) ajir.
5) Akad ijarah adalah akad sewa antara mu‟jir dengan musta‟jir atau
antara musta‟jir dengan ajir untuk mempertukarkan manfa‟ah dan
ujrah, baik manfaat barang ataupun jasa.43
6) „Aqid (dua orang yang berakad) adalah pihak yang pertama
disebut orang yang menyewakan (mu‟jir) dan pihak yang kedua
disebut penyewa (musta‟jir).
7) Sighat (ijab dan qabul) adalah Ijab dan qabul sebagai manifestasi
dari perasaan suka sama suka, dengan catatan keduanya terdapat
kecocokan atau kesesuaian. Qabul diucapkan setelah selesai
pernyataan ijab tanpa jeda, seperti halnya didalam jual-beli.44
8) Ujrah (uang sewa atau upah) adalah biaya yang dikeluarkan atas
manfaat yang telah diperoleh dari akad ijarah. Dalam hal sewa-
menyewa barang yang berwujud (ijarah „ain), disyaratkan upah
43
Dewan Syariah Nasional MUI, Himpunan Fatwa Keuangan Syariah, (Jakarta: Erlangga,
2014), h., 36. 44
Rosita Tehuayo, “Sewa Menyewa (Ijarah) Dalam Sistem Perbakan Syariah”, Jurnal Asy-
Syir‟ah Vol.XIV, No. 1 (Juni, 2018), h., 89.
26
harus diketahui jenis, kadar dan sifatnya, layaknya harga dalam
akad jual-beli. Karena ijarah merupakan akad yang berorientasi
keuntungan, yaitu tidak sah tanpa menyebutkan nilai kompensasi
layaknya jual-beli.
b. Syarat-syarat ijarah
Berikut merupakan syarat sah dari akad ijarah, diantaranya:45
1) Kerelaan dari kedua belah pihak yang melakukan akad ijarah
tersebut, apabila salah seorang diantaranya terpaksa melakukan
akad ini, maka akad ijarah nya tidak sah. Hal ini sesuai dengan
firman Allah QS. AN-Nisa: 29, yang artinya:
“wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling
memakan harta kamu dengan cara yang bathil kecuali
melalui suatu perniagaan yang berlaku suka sama suka...”
2) Mengetahui manfaat dengan sempurna barang yang diakadkan,
sehingga mencegah terjadinya perselisihan, apabila manfaat yang
menjadi objek tidak jelas, maka akadnya tidak sah.
3) Kemanfaatan yang disewakan dibolehkan menurut syara‟, oleh
karena itu para ulama fiqh sepakat mengatakan tidak boleh
menyewa seseorang untuk menyantet orang lain, menyewa
seseorang untuk membunuh orang lain, demikian juga tidak boleh
menyewakan rumah untuk dijadikan tempat-tempat maksiat.46
4) Objek transaksi akad dapat dimanfaatkan kegunaannya menurut
kriteria, dan realita. Serta objek ijarah bukan suatu kewajiban bagi
penyewa. Seperti menyewa seseorang untuk melaksanakan shalat
untuk diri penyewa. Ulama sepakat menyatakan bahwa sewa-
menyewa seperti ini tidak sah.47
45
Tim Manajemen Perbankan Syariah, Fiqh Muamalah Dalam Konteks Ekonomi
Kontemporer, (Jakarta: Bispa, 2014), h., 114. 46
Abdul Rahman Ghazaly, Ghufron Ihsan, Sapiudin Shidiq, Fiqh Muamalat, (Jakarta:
Kencana Prada Media Group, 2012), h., 279. 47
Nasrun Haroen, Fiqh Muamalah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2007), h., 233.
27
4. Pembagian Ijarah
Ijarah daru segi objek yang berupa manfaat yang dipertukarkan,
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu akad ijarah atas barang (sewa barang
atau jual-beli manfaat barang atau ijarah „ala al-a‟yan) dan ijarah atas
jasa (jual-beli tenaga atau keahlian atau keterampilan yang dilakukan oleh
seseorang (ijarah „ala al-asykhash). Wahbah Juhaili, dalam kitab
Muamalat al- Maliyyah al-Mua‟shirah, menjelaskan ragam ijarah dari dua
segi, yaitu dari segi tujuan dan dari segi manfaat yang dipertukarkan.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa secara umum ijarah terbagi
menjadi dua, yaitu ijarah terhadap benda atau sewa-menyewa, dan ijarah
atas pekerjaan atau upah-mengupah, sebagai berikut:
a. ijarah „ala al-manafi‟ (sewa-menyewa)
sewa-menyewa adalah praktik ijarah yang berpedoman pada
pemindahan manfaat terhadap barang. Barang yang diperbolehkan
untuk disewakan adalah barang-barang yang mubah seperti sawah
untuk ditanami, mobil untuk dikendarai, rumah untuk ditempati.
Barang yang berada di tangan penyewa dibolehkan untuk
dimanfaatkan sesuai kebutuhannya sendiri.48
Apabila terjadi kerusakan pada benda yang disewa, maka yang
bertanggungjawab adalah pemilik barang (mu‟jir) dengan syarat
kecelakaan tersebut bukan akibat dari kelalaian penyewa (musta‟jir).
Apabila kerusakan benda yang disewakan itu, akibat dari kelalaian
penyewa (musta‟jir) maka yang bertanggungjawab atas kerusakan
barang tersebut adalah penyewa itu sendiri.49
b. Upah mengupah
Upah mengupah disebut juga dengan jual-beli jasa. Misalnya
ongkos kendaraan umum, upah proyek pembangunan. Jasa pengiriman
48
Miko Polindi, “Filosofi dan Perwujudan Prinsip Tauhidullah, dan Al-„Adalah, dalam
Ijarah, dan Ijarah Muntahia Bi-Tamlik (IMBT)”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.1, No. 1 (Juni,
2018), h., 4. 49
Sriono, “Telaah Terhadap Perjanjian Sewa Menyewa (Al Ijarah) Dalam Perbankan
Syariah”, Jurnal Ilmiah Vol.01, No. 01 (Maret, 2013), h., 94.
28
barang dan juga termasuk upah mengupah dalam praktek akad ijarah.
Pada dasarnya pembayaran upah harus diberikan seketika juga,
sebagaimana jual-beli yang pembayarannya waktu itu juga. Tetapi
sewaktu perjanjian boleh diadakan dengan mendahulukan upah atau
mengakhirkan. Jadi pembayarannya sesuai dengan perjanjiannya.
Tetapi kalau ada perjanjian, harus segera diberikan manakala pekerjaan
sudah selesai.50
5. Tanggungjawab Mu’jir dan Musta’jir
Hak dari pihak yang menyewakan adalah menerima sewa yang
telah ditentukan. Sedangkan pihak yang menyewakan mempunyai
kewajiban.
a. Kewajiban perusahaan sebagai pemberi sewa (mu‟ajir) :
1) Kewajiban objek al-ijarah yang di sewakan. Apabila berbentuk
jasa maka menyediakan layanan yang dibutuhkan oleh
konsumen/penumpang, seperti contoh jasa pengantaran penumpang
ke tempat tujuan.
2) Memelihara barang atau jasa yang disewakan sedemikian hingga
dapat memberikan pelayanan yang maksimal.
3) Menjamin objek al-ijarah tidak terdapat cacat dan dapat berfungsi
dengan baik.
Sedangkan hak dari penyewa adalah menerima barang atau jasa
yang disewakan dalam keadaan baik, dan bagi penyewa mempunyai
dua kewajiban yaitu :
b. Kewajiban penyewa (musta‟jir) antara lain adalah :
1) Membayar sewa sesuai dengan yang diperjanjikan baik itu sewa
barang ataupun jasa.
2) Menjaga dan menggunakan objek al-ijarah sesuai yang
diperjanjikan.
50
Mohammad Nadzir, Fiqh Muamalah Klasik, (Semarang: CV Karya Abadi, 2015), h., 74-
75.
29
3) Tidak menyewakan kembali objek al-ijarah kepada pihak lain
apabila transaksi akad itu berupa barang.
4) Melakukan pemeliharaan kecil (tidak material) terhadap objek al-
ijarah.51
6. Berakhinya Ijarah
Jumhur ulama dalam hal ini mengatakan bahwa akad al-ijarah itu
bersifat mengikat kecuali ada cacat atau barang itu tidak boleh
dimanfaatkan. Akibat perbedaan pendapat ini dapat diamati dalam kasus
apabila seseorang meninggal dunia. Menurut ulama Hanafiyah, apabila
salah seorang meninggal dunia. Menurut ulama Hanafiyah, apabila salah
seorang meninggal dunia maka akad al-ijarah batal, karena manfaat tidak
boleh diwariskan. Akan tetapi, jumhur ulama mengatakan, bahwa manfaat
itu boleh diwariskan karena termasuk harta (al-Maal). Oleh sebab itu
kematian salah satu pihak yang berakad tidak membatalkan akad al-ijarah.
Menurut mazhab Hanafi, diuraikan oleh Sohari bahwa akad berakhir
apabila salah seorang meninggal dunia, karena manfaat tidak dapat
diwariskan, berbeda dengan Jumhur ulama, akad tidak berakhir (batal)
karena manfaat dapat diwariskan.52
Pendapat lainpun disampaikan oleh Wahbah Zuhaili bahwa batalnya
akad ijarah yaitu, jika:
a. Akad ijarah batal akibat hewan kendaraan yang disewa mati dan buruh
yang dipekerjakan untuk masa yang akan datang meninggal dunia,
bukan karena akad ijarah yang telah lewat masanya.
b. Pendapat ashah menurut an-Nawawi, akad ijarah harta wakaf batal
akibat meninggal dunianya pengelola wakaf karena hak pengelola
harta wakaf berpindah kepada orang lain pasca meninggalnya mu‟jir
harta wakaf. Mu‟jir tidak berhak menguasai atau mencari pengganti
untuk mengelola harta wakaf. Sedangkan imam Rafi‟i mengatakan,
dalam kasus ini ijarah tidak batal untuk masa yang tersisa.
51
Mohammad Nadzir, Mohammad Nadzir, Fiqh Muamalah Klasik, (Semarang: CV Karya
Abadi Jaya, 2015), h., 83-84. 52
M. Ali Hasan, Fiqh Muamalat, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), h., 237.
30
c. Akad ijarah batal akibat rusaknya barang yang disewakan.
d. Akad ijarah batal dalam kasus mu‟jir barang dalam jangka waktu
tertentu, namun dia tidak menyerahkan barang tersebut hingga jangka
waktu penyewaan habis.53
Para ulama fiqh menyatakan bahwa akad ijarah akan berakhir
apabila:
a. Objek hiang atau musnah, seperti rumah terbakar atau baju yang
dijahitkan hilang.
b. Tenggang waktu yang disepakati dalam akad ijarah telah berakhir.
Apabila yang disewakan itu rumah, maka rumah itu dikembalikan
kepada pemiliknya, dan apabila yang disewa itu adalah jasa seseorang,
maka ia berhak menerima upahnya. Kedua hal ini disepakati oleh
seluruh ulama fiqh.54
c. Ijarah juga habis dengan rusaknya barang yang disewakan jika
spesifik (seperti rusaknya baju yang disewakan untuk dijahit) karena
tidak mungkin mengambil manfaat setelah barang itu rusak, sehingga
tidak ada gunanya melanjutkan akad.55
Penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa akad ijarah menjadi
batal jika adanya cacat pada barang yang disewakan, rusaknya obyek yang
disewakan, telah terpenuhinya manfaat yang di akadkan sesuai dengan
masa yang telah ditentukan, selesainya tenggang waktu akad tersebut.
Selesainya pekerjaan, salah satu pihak melakukan wanprestasi pada akad
tersebut, dan meninggalnya pihak yang berakad.
C. Tinjauan (Review) Kajian Terdahulu
1. Skripsi yang ditulis oleh Faujan Habibie pada tahun 2015 dengan judul
“Tinjauan Hukum Islam Terhadap Tambahan Harga Dari Harga
Normal Yang Diminta Tukang Bangunan Dalam Praktek Jual Beli
53
Wahbah Zuhaili, Al-Fiqhu Asy-Syafi‟i Al-Muyassar, (Jakarta: Almahira, 2010), h., 54-56. 54
Jaih Mubarok, Hasanudin, Fiqh Mu‟amalah Maliuuah Akad Ijarah dan Ju‟alah, (Jakarta:
Gema Insani, 2011), h., 280. 55
Wahbah Az-Zuhaili, Fiqih Islam Wa Adillatuhu, (Depok: Gema Insani, 2011), h., 430.
31
Bahan Bangunan di Kecamatan Tanggulangin Kabupaten
Sidoarjo”.56
skripsi ini membahas tentang adanya kerjasama yang bertujuan
untuk menambah harga dari harga normal yang dilakukan oleh tukang
bangunan sebagai pembeli kepada toko bangunan sebagai penjual.
Sehingga disini terjadi penipuan oleh tukang bangunan dengan toko
bangunan untuk mengelabuhi pemilik rumah. Menurut pandangan hukum
Islam bahwa jual beli tersebut adalah fasid.
2. Skripsi yang ditulis oleh Leti Latifah pada tahun 2017 dengan judul
“Analisis Hukum Islam Terhadap Penerapan Tarif Layanan Jasa
PT.Ojek Syar’i Indonesia di Surabaya”.57
Skripsi ini membahas tentang adanya penetapan tarif layanan jasa
PT. Ojek Syar‟i Indonesia yang menggunakan empat akad, yaitu tarif
order, tarif jarak minimal, tarif tunggu dan tarif pembatalan.
3. Skripsi yang ditulis oleh Shofi Amalia pada tahun 2018 dengan judul
“Tinjauan Hukum Islam Terhadap Penambahan Biaya Pada
Pemesanan Panel di UD. Varian Indah Gresik”.58
Skripsi ini membahas tentang analisis hukum Islam terhadap
penambahan biaya pada pemesanan panel di UD Varian Indah Gresik ini
diperbolehkan, karena penambahan biaya pada pemesanan panel dalam
proses perbaikan panel sudah diberitahukan terlebih dahulu oleh pihak
toko kepada pihak pembeli. Penambahan biaya ini merupakan akad
tambahan setelah akad Istishna‟ yang telah disepakati diawal.
Dengan adanya kajian pustaka di atas, hal ini jelas sangat berbeda
dengan penelitian yang akan disusun oleh penulis. Perbedaan dengan
56
Faujan Habibie, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Tambahan Harga Dari Harga Normal
Yang Diminta Tukang Bangunan Dalam Praktek Jual Beli Bahan Bangunan Di Kecamatan
Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo”, (Skripsi S-1 Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Sunan
Ampel Surabaya, 2015). 57
Leti Latifah, “Analisis Hukum Islam Terhadap Penerapan Tarif Layanan Jasa PT. Ojek
Syar‟I Indonesia di Surabaya”, (Skripsi S-1 Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Sunan Ampel
Surabaya, 2017). 58
Shofi Amalia, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Penambahan Biaya Pada Pemesanan
Panel di UD Varian Indah Gresik”, (Skripsi S-1 Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Sunan Ampel
Surabaya, 2018).
32
skripsi terdahulu yakni, penulis mengkaji tentang penambahan tarif pada
taksi online yang dilakukan oleh driver kepada calon penumpang,
sedangkan skripsi terdahulu tersebut mengkaji tentang penambahan harga
pada praktek jual beli dan sistem penerapan tarif pada ojek syar‟i. Lalu,
persamaan dengan skripsi sebelumnya yakni, sama-sama membahas
tentang harga ataupun tarif khususnya untuk penambahan harga dan
penerapan tarif. Kemudian tersusun menjadi judul “Analisis Hukum Islam
Terhadap Tambahan Tarif Taksi Online Terhadap PT. Grab Indonesia oleh
Driver GrabCar di Wilayah Ciledug, Tangerang”.
33
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN TAKSI ONLINE
PT. GRAB INDONESIA
A. Gambaran Umum Perusahaan
Grab merupakan Perusahaan Teknologi yang berasal dari Malaysia yang
mempunyai kantor di Singapura yang telah menyediakan aplikasi jasa
transportasi online yang meliputi kendaraan beroda dua maupun kendaraan
beroda empat. Perusahaan PT. Grab Indonesia hanya meluncurkan aplikasi
berbasis online saja, sedangkan kendaraan yang digunakan adalah kendaraan
milik mitra pengemudi driver Grab yang suda bergabung didalam PT. Grab
Indonesia.59
Perkembangan teknologi yang berkembang sangat pesat membuat alat
komunikasi/smartphone semakin canggih. Dimana smartphone bisa digunakan
sebagai alat pemesanan transportasi online yang dapat dipesan melalui aplikasi
Grab. Sebuah perusahaan PT. Grab Indonesia meluncurkan sebuah aplikasi
didalam smartphone yang berbasis android dan iOS yang tersedia dalam
Google Play Store atau APP Store yang bertujuan untuk lebih mempermudah
para pengguna layanan jasa Grab.60
Transportasi online berbasis aplikasi handphone konsumen memesan
transportasi lewat sistem aplikasi handphone. Didalam aplikasi customer atau
penumpang dapat mengetahui jarak yang ditempuh, waktu yang dibutuhkan
dalam pemesanan, harga yang harus dibayarkan, nama orang yang akan
menjemput, beserta perusahaan yang mendirikannya. Secara keseluruhan
identitas data pengendara sudah diketahui secara pasti karena perusahaan
pengelola telah melakukan proses verifikasi terlebih dahulu sebelum pihak
pengemudi melakukan kerjasama kemitraan terhadap PT. Grab Indonesia.
Inilah yang membuat banyak orang baik itu laki-laki, perempuan, remaja dan
59
Magdalena Elvina, “Sikap Masyarakat Jakarta Pengguna Aplikasi Grab Terhadap Brand
Baru Grab”, Jurnal e-Komunikasi Vol.4, No. 1 (Desember, 2016), h., 2. 60
Riswanto Tumuwe, “Pengguna Ojek Online di Kalangan Mahasiswa Universitas Sam
Ratulangi Manado”, Jurnal Holistik Vol.2, No. 21 (Januari, 2018), h., 2.
34
bahkan ibu-ibu sekarang telah menggunakan Grab untuk memudahkan
aktifitas mereka.
Berbagai fitur dan layanan yang disediakan oleh taksi online ini
menggambarkan bahwa kepuasan konsumen menjadi perhatian utama.
Menurut Oliver (Irwan, 2003), kepuasan dalam respon pemenuhan dari
konsumen. Kepuasan adalah tingkat perasaan yang dimiliki oleh pihak
konsumen setelah mereka membandingkan antara apa yang telah ia terima dan
harapan. Apabila seorang konsumen merasa puas dengan nilai yang diberikan
oleh suatu produk atau jasa, sangat besar kemungkinannya mereka akan
menjadi pelanggan dalam kurun waktu yang lama.61
1. Sejarah Singkat
Grab hadir srbagai salah satu penyedia jasa layanan transportasi
online. Yang bertujuan untuk melakukan suatu perubahan pada bidang
industry dalam transportasi umum. Perusahaan yang didirikan oleh
Anthony Tan dan Hook Ling Tan, mereka adalah warga negara asal
Malaysia yang bekerjasama dalam melakukan perubahan pada moda
layanan transportasi online.62
Layanan aplikasi transportasi online cukup berkembang pesat di
berbagai negara di Asia Tenggara yaitu Malaysia, Singapura, Filiphina,
Thailand, dan Indonesia. Layanan transportasi online ini bertujuan untuk
menghadirkan cara alternative dalam jasa transportasi umum yang dapat
dipilih sesuai dengan keinginan dengan mengutamakan konsep cepat,
aman, dan nyaman kepada setiap penggunanya.63
Anthony Tan merupakan mahasiswa lulusan jurusan ekonomi
University Of Chicago di Amerika pada tahun 2004 yang telah
mendapatkan gelar Master nya di Harvard Business School pada tahun
61
Anil Hukmah Harfinah, “Analisis Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Penumpang
Grab di Makassar”, Journal of Communication Sciences (JcoS) Vol.1, No. 1 (April, 2017), h., 33-
34. 62
Tim Dunia Ojek Online, Sejarah Grab, Pendiri Grab, Call Center Grab, diakses dari
http://www.kangojek.com/2019/03/sejarah-grab-pendiri-grab-call-center-grab-visi-misi-grab.html,
pada tanggal 08 Oktober 2019 pukul 14.45 WIB. 63
Sepositif Group, Kisah Sukses Pendiri Grab, diakses dari
http://www.sepositif.com/2017/03/kisah-sukses-pendiri-grab-anthony-tan.html, pada tanggal 08
Oktober 2019 pukul 14.56 WIB.
35
2011. Tan Hooi Ling adalah wanita yang berkelahiran pada tahun 1990
yang merupakan warga asal Malaysia dan lulusan dari Harvard Business
School. Wanita penggemar gadget ini ikut serta bersama Anthony Tan
dalam mendirikan GrabTaxi.64
Pada awalnya GrabTaxi bernama MyTeksi dengan memfokuskan
kepada GrabHitch atau layanan berbagai kendaraan dengan tariff yang
sangat terjangkau. Kemudian layanan tersebut berhasil menjadi solusi
transportasi umum bagi masyarakat pekotaan.
GrabTaxi kemudia berganti nama menjadi GrabCar pada tahun 2016.
Hal ini dilakukan karena perusahaan Grab ini tidak hanya fokus terhadap
layanan transportasi GrabTaxi saja. Perusahaan Grab kini sudah memiliki
banyak layanan yang telah tersedia didalam aplikasi Grab hingga mencapi
14 layanan yang telah disediakan.65
2. Visi dan Misi
Visi
Pengertian visi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah suatu
pandangan atau wawasan yang telah dirancang oleh para pendiri
perusahaan.66 Berikut merupakan visi dari perusahaan PT. Grab Indonesia :
a. Menjadi yang terdepan di Asia Tenggara.
b. Menciptakan sebuah platform transportasi yang aman, dimana setiap
penumpang berhak mendapatkan transportasi yang baik.67
Misi
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah tindakan untuk
melakukan suatu tugas dalam mewujudkan visi yang telah dibuat oleh
64
Agung, Sekilas tentang Grab, diakses dari http://www.patogbesi.com/p/tentang-grab-grab-
merupakan-aplikasi.html, pada tanggal 08 Oktober 2019 pukul 15.07 WIB. 65
Agung, Sekilas Tentang Grab, diakses dari http://www.patogbesi.com/p/tentang-grab-grab-
merupakan-aplikasi.html, pada tanggal 08 Oktober 2019 pukul 15.25 WIB. 66
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Pusat
Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2008), h., 1262. 67
Tim Dunia Ojek Online, Sejarah Grab, Pendiri Grab, Call Center Grab, diakses dari
http://www.kangojek.com/2019/03/sejarah-grab-pendiri-grab-call-center-grab-visi-misi-grab.html,
pada tanggal 08 Oktober 2019 pukul 16.04 WIB.
36
pendiri perusahaan.68 Misi perusahaan PT. Grab Indonesia dalam
mewujudkan visi nya, yaitu :
a. Menjadi penyedia layanan teraman di Asia Tenggara.
b. Memberikan layanan yang mudah diakses oleh banyak orang.
c. Meningkatkan kehidupan para partner, baik pengemudi maupun
penumpang.69
3. Logo PT. Grab Indonesia
Gambar 3.1 Logo PT. Grab Indonesia
Awal mula diluncurkan, Grab memiliki logo yang berbeda-beda
untuk setiap layanannya. Namun pada tahun 2016 layanan tersebut
disatukan dalam satu logo yang melambangkan layanan Grab secara
keseluruhan.
Dengan menggunakan wordmark dua garis berwarna hijau yang
membentuk tulisan “Grab”, logo ini terinspirasi dari jalan raya yang tidak
putus, mempresentasikan kesempatan-kesempatan untuk pelanggan, mitra,
karyawan, hingga masyarakat yang tidak berujung. Logo ini juga
mengandung arti kebebasan para pihak customer atau penumpang dalam
memilih tujuannya dengan menggunakan alat transportasi online yang
telah didukung dengan tingkat keamanan dan kenyamanan untuk para
penggunanya.70
68
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pusat
Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2008), h., 749. 69
Tim Dunia Ojek Online, Sejarah Grab, Pendiri Grab, Call Center Grab, diakses dari
http://www.kangojek.com/2019/03/sejarah-grab-pendiri-grab-call-center-grab-visi-misi-grab.html,
pada tanggal 08 Oktober 2019 pukul 17.00 WIB. 70
Grab, Makna Tersembunyi di Balik Logo Grab, diakses dari
https://m.liputan6.com/tekno/read/4104490/makna-tersembuyi-di-balik-logo-gojek-dan-grab, pada
tanggal 03 Januari 2020 pukul 21:29 WIB.
37
4. Macam-macam Produk Layanan PT. Grab Indonesia
a. GrabTaxi, merupakan layanan yang memberikan akses serta
kemudahan bagi penumpang untuk menemukan pengemudi taksi
terdekat dengan anda.
b. GrabCar, merupakan layanan penyewa kendaraan pribadi roda empat
dengan supir yang memberi kebebasan untuk memilih jenis kendaraan
yang memiliki kapasitas yang berbeda-beda.
c. GrabBike, merupakan layanan transportasi menggunakan kendaraan
sepeda motor yang dapat mengantar penumpang ke berbagai tempat,
lebih mudah, dan lebih cepat tanpa perlu menunggu waktu lama.
d. GrabExpress, merupakan layanan kurir ekspres berbasis aplikasi yang
menjanjikan kecepatan, kepastian, dan yang paling utama adalah
keamanan, layanan ini di kirimkan oleh kurir secara kilat, pasti dan
aman menggunakan GrabBike yang dapat dipesan melalui aplikasi
Grab.
e. GrabHitch, merupakan layanan tebengan dari Grab dengan harga yang
terjangkau dan dapat mengurangi polusi. GrabHitch akan mencari
pengemudi dan dicocokkan sesuai dengan arah atau rute yang sama
dengan calon penumpang.
f. Bus, merupakan layanan di aplikasi Grab yang membantu para
penumpang untuk memesan tiket bus dengan mudah tanpa perlu
mengantre di halte bus.
g. GrabWheels, merupakan layanan di aplikasi Grab yang
memberikanmu akses ke moda mobilitas pribadi (e-Scooter) di
Indonesia.
h. GrabFood, merupakan layanan pesan antar makanan yang memiliki
banyak daftar restoran yang telah tersedia di dalam aplikasi.
i. GrabFresh, merupakan layanan pengiriman yang siap mengantarkan
belanjaan dari supermarket yang telah dipilih oleh penumpang,
penumpang juga dapat mencari daftar produk belanjaan berdasarkan
katalog dari supermarket sesuai pilihan penumpang, semua belanjaan
38
yang anda inginkan akan dipilih langsung oleh pembeli pribadi
(shopper) kami yang terlatih dan professional yang telah didukung
oleh HappyFresh.
j. GrabClean&Fix, merupakan jasa rumah yang dapat diakses dalam
sentuhan jari, mulai dari tukang reparasi alat, pembersih hinggan
pemeliharaan AC.
k. GrabKios, merupakan aplikasi digital dari Grab untuk memajukan
warung tradisional agar serba bisa, saat ini aplikasi GrabKios hanya
bisa diunduh lewat Google PlayStore (Android). Aplikasi GrabKios
ditujukan untuk pemilik warung tradisional.
l. GrabBayarBelanja, merupakan layanan aplikasi digital yang dapat
membayar transaksimu dengan ovo menggunakan aplikasi dari Grab,
fitur ini dapat digunakan dengan penjual yang terdaftar sebagai
merchant ovo.
m. GrabTopUpPulsa, merupakan layanan aplikasi digital yang
memungkinkanmu untuk membeli pulsa melalui aplikasi Grab,
menggunakan saldo ovo.
n. GrabTagihan, merupakan layanan aplikasi digital pada aplikasi Grab
yang dapat membantu anda untuk membayar tagihan menggunakan
saldo ovo.71
5. Ketentuan dan Persyaratan Calon Driver/Pengemudi
a. Syarat Daftar GrabTaxi
Syarat mendaftar sebagai pengemudi GrabTaxi maka ada
beberapa syarat wajib yang harus anda penuhi. Memang khusus
GrabTaxi pengemudinya harus terdaftar kemudian menjalani uji KIR
terlebih dahulu. Berikut adalah ketentuan kendaraan yang dapat
didaftarkan:
1) Driver harus berasal dari Fleet Taksi yang sudah terdaftar di sistem
Grab.
71
Grab, Pengguna Transportasi, diakses dari https://www.grab.com/id/transport/, pada
tanggal 08 Oktober 2019 pukul 21:23 WIB.
39
2) Melampirkan photocopy kartu tanda anggota Fleet Taksi.
3) Mempunyai SIM A dalam masa berlaku serta melampirkan
photocopy pada saat pendaftaran.
4) Mempunyai KTP dalam masa berlaku serta melampirkan
photocopy nya saat pendaftaran.
5) Melampirkan slip setoran pengemudi taksi pada saat pendaftaran.
6) Mempunyai smartphone dengan ketentuan minimal RAM 1 GB
dan layar 5 inch.
b. Syarat Daftar GrabCar
Mitra GrabCar terdiri dari pengemudi dan pemilik rental mobil.
Jika ingin bergabung menjadi driver atau partner Grab maka syarat
yang harus dipenuhi juga berbeda pada keduanya. Berikut adalah
ketentuan kendaraan yang dapat didaftarkan:
Untuk Driver
1) Pengemudi sudah lolos Uji KIR.
2) Membawa STNK Asli.
3) Memiliki KTP yang masih berlaku.
4) Memiliki SIM A atau SIM B.
5) Membawa SKCK asli dan fotocopy yang telah dilegalisir.
6) Umur kendaraan maksimal 5 tahun dari saat pembelian.
7) Tipe mobil diutamakan berjenis family cara atau MPV.
8) Mempunyai smartphone dengan ketentuan minimal RAM 1 GB
dan layar 5 inch.
Untuk Pemilik Rental Mobil:
1) Melampirkan surat legalitas CV/PT terdiri dari TDP, SIUP dan
NPWP.
2) Memiliki email Gmail.
3) Mempunyai Rekening bank.
4) Nomor handpohone yang aktif.
5) Mendaftarkan perusahaan rental mobil ke pihak Dishub.
40
c. Syarat Daftar GrabBike
Melakukan pendaftaran GrabBike memang syaratnya tidak
begitu ribet jika dibandingkan dengan GrabCar atau GrabTaxi.
Pastinya anda harus memiliki motor dengan dibuktikan membawa
STNK dan juga SIM C. Berikut adalah ketentuan kendaraan yang
dapat didaftarkan:
1) Usia maksimal 55 tahun.
2) Sehat jasmani dan rohani.
3) Fotocopy KTP yang berlaku.
4) Fotocopy SIM C yang masih berlaku.
5) Surat Keterangan Domisili untuk KTP luar kota atau berbeda
alamat tempat tinggal.
6) Fotocopy STNK yang masih berlaku.
7) Fotocopy Kartu Keluarga.
8) Fotocopy SKCK dilegalisir.
9) Mengisi formulir pendaftaran.
10) Memiliki sepeda motor yang masih layak dan sesuai dengan
kriteria yang telah ditentukan dalam layanan GrabBike.
11) Motor bertipe non-trekking.
12) Body motor masih layak jalan.
13) Mesin motor masih beroperasi dengan baik.
14) Smartphone dengan ketentuan minimal RAM 1 GB dan layar 5
inch.
d. Syarat Daftar GrabExpress
Bagi yang berminat mendaftar sebagai kurir Grab yaitu
GrabExpress maka syaratnya tidak jauh beda dengan mendaftar
Grabbike. Namun pekerjaan menjadi Driver GrabExpress memang
khusus hanya layanan antar paket saja. Berikut adalah ketentuan
kendaraan yang dapat didaftarkan:
1) Usia maksimal 55 tahun.
2) Sehat jasmani dan rohani.
41
3) Fotocopy KTP masih dalam masa berlaku.
4) Fotocopy SIM C masih dalam masa berlaku.
5) Surat Keterangan Domisili untuk KTP luar kota atau berbeda
alamat tempat tinggal.
6) Fotocopy STNK yang asli.
7) Fotocopy Kartu Keluarga.
8) Fotocopy SKCK yang sudah dilegalisir.
9) Mengisi formulir pendaftaran.
10) Memiliki sepeda motor layak dan sesuai kriteria GrabBike.
11) Motor bertipe non-trekking.
12) Body motor masih layak jalan.
13) Mesin motor masih beroperasi dengan baik.
14) Smartphone dengan ram minimal 1 GB dan layar 5 inch.
e. Syarat Daftar GrabHitch
Driver GrabHitch adalah pekerjaan sampingan agar mendapat
penghasilan tambahan. pengemudi tentunya harus memiliki pekerjaan
lain selain menjadi pengemudi Grab karena pekerjaannya hanya dapat
diambil pada jam tertentu saja. Pemilik mobil tentunya bisa
mengantarkan penumpang ketika jam berangkat ke kantor, makan
siang atau pulang kerja. Berikut adalah ketentuan kendaraan yang
dapat didaftarkan :
1) Memiliki KTP aktif.
2) Mempunyai SIM A atau SIM B aktif.
3) Memiliki mobil pribadi dibuktikan dengan STNK masih berlaku.
4) Foto selfie beserta KTP.72
6. Kepatuhan Terhadap Peraturan Kode Etik PT. Grab Indonesia
Perusahaan Grab sangat menjunjung tinggi Kode Etik yang telah
dibuat untuk diterapkan kepada semua pengemudi atau mitra Grab,
sehingga semua pengemudi akan memiliki pemahaman yang lebih jelas
72
Grab, Cara Mudah Menjadi Mitra Grab, diakses dari https://www.infojek.com/syarat-
daftar-grab/, pada tanggal 08 Oktober 2019 pukul 21:27 WIB.
42
mengenai hukum standar kepatuhan, keselamatan, keamanan dan
pelayanan yang diharapkan dari mereka. Karena Grab mempertahankan
kebijakan tanpa toleransi, pelanggaran dapat mengakibatkan penangguhan
atau penghentian akses pengguna ke aplikasi Grab.73
B. Gambaran Umum Tentang Metode Pembayaran
Grab yang merupakan pelayanan jasa transportasi kendaraan motor roda
dua dan roda empat yang berbasis aplikasi di telepon seluler. Cara untuk
memesan Grab atau untuk keperluan lainnya tidak bisa langsung telepon ke
Grab atau ke kantor Grab tetapi harus melalui aplikasi Grab yang telah
tersedia. Langkah pertama untuk memesan Grab yang pasti pengguna harus
sudah menginstall aplikasi Grab pada smartphone yang dimiliki.
Gambar 3.2 Gambar Halaman Utama pada Aplikasi Grab
Pada gambar 3.2 menunjukkan halaman depan aplikasi Grab yang sudah
diinstall melalui GooglePlayStore di Smartphone anda. Setelah diinstall
aplikasi Grab sudah dapat digunakan dan penggunanya bisa langsung
memesan pilihan yang sudah ada di aplikasi tersebut sesuai dengan
kebutuhannya.
73
Grab, Kepatuhan Terhadap Peraturan, diakses dari
https://www.grab.com/id/codeofconduct/, pada tanggal 24 Oktober 2019 pukul 14.45 WIB.
43
Berikut merupakan beberapa metode pembayaran pemesanan layanan
Grab yang diberikan oleh PT. Grab Indonesia dengan menggunakan system
online berdasarkan aplikasi yang ada.
1. Pembayaran Dengan Uang Tunai atau Cash
Sebenarnya cara pesan GrabCar ataupun GrabBike bayar pakai
Ovo hamper sama dengan cara pesan menggunakan pembayaran secara
tunai atau cash, yang membedakan hanyalah metode pembayarannya saja.
Membayar Grab dengan menggunakan Ovo tentu saja lebih praktis bila
dibandingkan dengan membayar secara tunai. Ketika sampai di tempat
tujuan, kita bisa langsung turun tanpa repot melakukan transaksi
pembayaran.74
a. Pembayaran dengan saldo Ovo
Ovo adalah aplikasi dompet non-tunai yang dapat diakses dari
aplikasi Ovo, Grab, dan Tokopedia.
Sebagai pengguna Grab, anda dapat menggunakan saldo Ovo
yang sudah terhubung dengan akun Grab untuk membayar perjalanan,
pembelian GrabFood, pengiriman GrabExpress, pembayaran tagihan
serta mendapatkan poin GrabRewards secara bersamaan.
Sementara itu, sebagai pengguna Ovo, anda juga bisa
menggunakan saldo Ovo sebagai Ovo Cash untuk membayar di
berbagai merchant rekanan dan layanan yang tergabung dalam
ekosistem Ovo.75
Sebelum menggunakan saldo Ovo, pastikan anda sudah mengaktifkan
Ovo di aplikasi Grab. Berikut ini adalah langkah-langkah bagaimana
memesan perjalanan dengan metode pembayaran Ovo:
1) Setelah memasukkan lokasi tujuan, tekan Metode Pembayaran
untuk memilih cara pembayaran.
74
Grab, Cara Pesan GrabBike Bayar Pakai Ovo atau Tunai, diakses dari
https://www.google.com/amp/s/www.sumpuk.net/cara-pesan-grabbike-bayar-pakai-ovo-atau-
tunai/amp/, pada tanggal 09 Oktober 2019 pukul 12.47 WIB. 75
Grab, Menggunakan OVO di aplikasi Grab, diakses dari
https://help.grab.com/passenger/id-id/360001970387-Apa-itu-OVO, pada tanggal 09 Oktober 2019
pukul 13:23 WIB.
44
2) Tekan Nominal Saldo Ovo.
3) Tekan Pesan setelah memeriksa pemesanan anda.76
2. Pembayaran Dengan Menggunakan Kartu Kredit/Debit
Di Grab, “keselamatan” lebih dari sekedar tujuan yang kami
kejar, namun juga motto yang kami junjung. Keselamatan juga kami
lihat dalam bentuk lain, termasuk keamanan metode pembayaran
setiap pelanggan kami.
Sebagai penumpang, anda dapat membayar perjalanan dengan
saldo Ovo maupun kartu kredit/debit.77 Berikut ini adalah langkah-
langkah memesan perjalanan dengan menggunakan metode
pembayaran Ovo :
1) Dari layar pemesanan, tekan tombol pilihan Metode Pembayaran
2) Tekan Tambahan Metode Pembayaran
3) Pilih Kartu Kredit/Debit
4) Masukkan informasi Kartu Kredit/Debit ke dalam kolom yang
tersedia
5) Tekan Simpan.
Setelah kartu kredit/debit berhasil didaftarkan, lalu akan muncul
pilihan berlogo MasterCard atau VISA dengan 4 digit terakhir kartu
kredit/debit dalam metode pembayaran.
Pastikan anda sudah memilih metode pembayaran tersebut
sebelum memulai pemesanan.
Ketentuan:
1) Kartu kredit/debit tidak bisa digunakan sebagai metode
pembayaran dari total tagihan anda untuk perjalanan dengan
menggunakan metode pembayaran tunai.
76
Grab, Pembayaran dengan saldo Ovo “Bagaimana cara membayar perjalanan dengan
saldo Ovo”, diakses dari https://help.grab.com/passenger/id-id/360001546408-Bagaimana-cara-
membayar-perjalanan-dengan-saldo-OVO, pada tanggal 09 Oktober 2019 pukul 13.45 WIB. 77
Grab, Menggunakan Kartu Kredit/Debit di aplikasi Grab, diakses dari
https://help.grab.com/passenger/id-id/360002030307-Apa-itu-Otorisasi-Pembayaran, pada tanggal
09 Oktober 2019 pukul 14.19 WIB.
45
2) Grab hanya meminta kartu debit/kredit yang sudah menggunakan
3D Secure/Verified by MasterCard Secure Code dan VISA.
3) Berlaku pemotongan biaya administrasi sebesar Rp1.000.- yang
akan ditarik secara otomatis ke kartu kredit/debit sebagai bukti
pengesahan registrasi, yang nantinya akan dikembalikan setelah
verifikasi berhasil.78
3. Pembayaran Dengan Ovo Points
Anda bisa mendapatkan Ovo points setiap kali menggunakan
saldo Ovo untuk membayar perjalanan bersama Grab, memesan
GrabFood, ataupun pengiriman GrabExpress.
Untuk setiap Rp10.000.- yang anda bayar menggunakan saldo
Ovo, anda akan mendapatkan Ovo points berdasarkan tipe keanggotan
(tier) GrabRewards anda.
1) Member : 100 Ovo points
2) Silver : 100 Ovo points
3) Gold : 150 Ovo points
4) Platinum : 200 Ovo points
Mohon diingat apabila jumlah perhitungan Ovo points anda
memiliki angka decimal (dengan koma), maka total point akan
dibulatkan ke bawah.
Contoh : jika total tarif perjalanan anda Rp23.555,- dan anda
seorang pengguna Platinum, hasil perhitungan point anda yaitu 471,1
yang akan dibulatkan ke 471.79
Mengenai cara pembayaran pada GrabCar seperti yang telah di
jelaskan diatas tentang cara pemesanan layanan GrabCar, tariff akan
muncul pada aplikasi setelah ditentukannya local penjemputan dan
78
Grab, Menggunakan Kartu Kredit/Debit “Bagaimana Cara Membayar Dengan Kartu
Kredit/Debit”, diakses dari https://help.grab.com/passenger/id-id/115015438188-Bagaimana-cara-
membayar-dengan-kartu-kreditdebit, pada tanggal 09 Oktober 2019 pukul 14:38 WIB. 79
Grab, Pembayaran dengan Ovo Points, diakses dari https://help.grab.com/passenger/id-
id/360028578632-Bagaimana-cara-mendapatkan-OVO-points-dari-transaksi-di-Grab, pada tanggal
09 Oktober 2019 pukul 15.00 WIB.
46
tempat tujuan. Setelah itu pembayaran dilakukan ketika penumpang
sudah sampai pada tempat tujuan yang diinginkan.
C. Gambaran Umum Asuransi Kecelakaan Personal PT. Grab Indonesia
Pentingnya keselamatan penumpang bagi kami, itu adalah prioritas
utama kami untuk memastikan kenyamanan penumpang selama dalam
perjalanan menggunakan Grab. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa
penumpang dilindungi dari titik awal penjemputan sampai pada lokasi yang
dituju, dan terlepas dari siapa yang salah dalam adanya peristiwa kecelakaan.
Kami bekerjasama dengan perusahaan asuransi global untuk berinovasi
menemukan solusi baru, dan yang lebih penting adalah memilih yang paling
tepat dalam diandalkan dalam produk asuransi yang sesuai dengan kebutuhan
penumpang.
Salah satu produk asuransi pertama dimana kami bekerjasama dalam
asuransi grup untuk pengemudi dan penumpang Grab yang mengalami
kecelakaan yang mencakup semua perjalanan Grab di wilayah tersebut. hal
ini adalah yang pertama dari asuransi kecelakaan diri untuk pengemudi dan
penumpang dalam industri ride sharing.
Gambar 3.3 Grab Insurance Coverages
1. Siapa saja yang ditanggung oleh Polis asuransi ini?
a. Pengemudi yang telah memenuhi syarat dan ketentuan yang telah
terdaftar di Grab.
47
b. Penumpang yang memesan dan membayar dan yang telah terdaftar
untuk berkendara dengan pengemudi Grab yang telah terdaftar.
2. Kapan dan dimana cakupan dimulai?
Setiap kali penumpang yang berada didalam pemesanan Grab,
asuransi Kecelakaan Pribadi mencakup perjalanan secara keseluruhan.
Gambar 3.4 The Cover Commence
3. Apa yang tercakup dalam kebijakan ini?
Asuransi pribadi kami dirancang untuk memberikan kompensasi
tertanggung, bagi pengemudi maupun penumpang yang mengalami cedera
tubuh yang timbul dari kecelakaan Grab, tidak peduli siapa yang salah.
Pihak asuransi akan mengganti tertanggung untuk jenis berikut klaim,
hingga batas yang ditentukan sesuai dalam polis asuransi yang berlaku
(hingga Rp130.000.000,- untuk penumpang dan pengemudi GrabCar,
hingga Rp25.000.000,- untuk pengemudi GrabBike, dan hingga
Rp50.000.000,- untuk penumpang GrabBike). Catatan: “jika tertanggung
mengajukan klaim kepada pihak Asuransi lain maka, kami hanya akan
bertanggung jawab atas kelebihan jumlah tidak terbayarkan dari asuransi
lain seperti”.
4. Cara Melaporkan Kecelakaan dan klaim
Apabila pihak penumpang atau pengemudi mengalami kecelakaan
selama perjalanan bersama Grab, maka anda bisa melaporkan kejadian
tersebut kepada pihak layanan Grab. Layanan tersebut tersedia dalam 24/7
48
untuk melayanai berbagai macam masalah apapun. Kemungkinan anda
akan dimintai beberapa keterangan terkait kejadian yang anda alami untuk
memastikan informasi kecelakaan tersebut.
a. Jangka Penerapan :
Layanan pelanggan kami akan segera memberitahu anda tentang
proses klaim, serta semua dokumen yang dibutuhkan untuk
mengajukan klaim dengan perusahaan asuransi yang bekerjasama
dengan kami.
b. Pemberitahuan dan Bukti Klaim :
Semua bentuk kecelakaan yang dialami oleh penumpang atau
pengemudi harus dilaporkan kepada perusahaan asuransi dengan
mengirimkan laporan klaim dalam jangka waktu perjanjian yang telah
ditetapkan, selambat-lambatnya 30 hari dari kecelakaan itu terjadi.
Semua bukti yang akurat dan dokumen yang diperlukan, seperti
copy identitas data diri, resume medis dari pihak rumah sakit, kuitansi
atau bukti biaya rumah sakit asli, bukti laporan kecelakaan dari
kepolisian (jika ada), bukti pemesanan Grab, dan harus diserahkan
kepada perusahaan asuransi.
Gambar 3.5 Claims Process
Polis asuransi kami tersedia di seluruh kota di enam negara Asia
Tenggara dimana kami beroperasi. Beberapa negara mungkin memiliki
persyaratan lokal tertentu yang telah dimodifikasi atau persyaratan tambahan
49
dari polis asuransi. Namun demikian, semua kebijakan yang sama terstruktur
pada prinsipnya.80
D. Hubungan Kemitraan Antara Perusahaan Penyedia Aplikasi dengan
Driver PT. Grab Indonesia
1. Hubungan Hukum Antara Perusahaan Penyedia Aplikasi dengan
Driver
Perjanjian kemitraan adalah bentuk hukum suatu hubungan hukum
antara satu pihak dengan pihak lainnya atas dasar hubungan kemitraan
(partnership agreement). Ketentuan umum perjanjian kemitraan adalam
Pasal 1338 jo Pasal 1320 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (“KUH
Pasal 1618 KUH Perdata s.d. Pasal 1641 KUH Perdata, yakni hubungan
hukum para pihak antara mitra satu dengan mitra lainnya dengan
memasukkan suatu “modal” sebagai “seserahan” (inbreng).
Jika hubungan antara pengusaha penyedia aplikasi dan driver
adalah hubungan kemitraan, maka Undang-Undang Nomor 13 Tahun
2003 tentang Ketenagakerjaan dan peraturan perundang-undangan lain di
bidang ketenagakerjaan tidak berlaku. Ini dikarenakan peraturan
perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan telah mengatur mengenai
hal-hal sehubungan dengan pekerja dan pengusaha.
Sedangkan, jika ini adalah perjanjian kemitraan, maka yang terjadi
adalah bukan hubungan kerja antara atasan dan bawahan yang
mempunyai unsur pekerjaan, upah, dan perintah, melainkan kesetaraan
antara para pihak dalam hubungan kemitraan tersebut. Ini karena dalam
hubungan kemitraan tidak ada unsur upah dan perintah.
Jadi hubungan hukum antara pengusaha penyedia aplikasi dengan
driver adalah setara (mitra) karena tidak ada unsur upah dan perintah.
80
Grab, Gambaran Umum Asuransi Kecelakaan Personal Grab, diakses dari
https://www.grab.com/id/insurance/, pada tanggal 26 Oktober 2019 Pukul 11.00 WIB.
50
2. Hubungan Hukum Antara Driver dengan Penumpang
Hubungan hukum antara PT. Grab Indonesia sebagai penyedia
layanan untuk penumpang (konsumen) adalah hubungan kemitraan bukan
hubungan kerja. Sedangkan hubungan hukum antara driver ojek (sebagai
penyedia layanan) dengan penumpang merupakan hubungan hukum antara
penyedia layanan jasa dengan konsumen.
Hubungan antara penumpang dengan driver adalah konsumen
dengan penyedia layanan jasa. Hal ini karena menurut Pasal 1 angka 2
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
(“UU Perlindungan Konsumen”), konsumen adalah setiap orang pemakai
barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi
kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain maupun makhluk hidup lain
dan tidak untuk diperdagangkan.
Dengan demikian, baik pengusaha penyedia aplikasi dan driver
ojek sebagai penyedia layanan jasa wajib melaksanakan hak penumpang
sebagai konsumen yaitu :
a) Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam
mengkonsumsi barang dan/atau jasa
b) Hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang
dan/atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta
jaminan yang dijanjikan
c) Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan
jaminan barang dan/atau jasa
d) Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau
jasa yang digunakan
e) Hak untuk mendapatkan advokasi, pelindungan, dan upaya
penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut
f) Hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen
g) Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak
diskriminatif
51
h) Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian,
apabila barang dan/atau jasa yang diterima tidak sebagaimana
mestinya
i) Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan
lainnya.81
81
Hukum Online, Hubungan Antara Penyedia Aplikasi, Driver, dan Penumpang, diakses
dari https://m.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt56a9c0362ef3d/hubungan-antara-penyedia-
aplikasi--idriver-i--dan-penumpang/, pada tanggal 26 Oktober 2019 pada pukul 12.34 WIB.
52
BAB IV
ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TAMBAHAN TARIF TAKSI
ONLINE PERSPEKTIF HUKUM ISLAM
A. Praktik Tambahan Tarif Taksi Online Oleh Driver GrabCar
Berkembangnya bisnis berbasis digital memberikan kemudahan
terhadap masyarakat. Masyarakat kini semakin dimudahkan dengan hadirnya
transportasi berbasis online. GrabCar menjadi salah satu primadona bagi
masyarakat untuk melakukan perjalanan jarak pendek maupun jarak jauh,
yang memiliki tarif yang relatif murah, GrabCar juga sangat mudah untuk
diakses. Konsumen hanya tinggal memesan angkutan lewat aplikasi, layanan
siap mengantar kemana pun sesuai tujuan.82
Dengan adanya transportasi Online merupakan sebuah terobosan
terbaru dalam dunia transportasi. Sambutan dari masyarakat pun cukup positif.
Masyarakat sangat antusias dan merasa terbantu dengan hadirnya transportasi
Online. Tarif yang pasti, kenyamanan, dan sistem yang diterapkan merupakan
sebagian dari keunggulan transportasi Online daripada transportasi
konvensional. Hal tersebut seperti pendapat yang disampaikan oleh Pak Didi :
“Ya, kalau tarifnya memang sudah pasti, karena saat kita
memesanpun harga sudah muncul pada aplikasi, jadi pengguna sudah
tahu pasti berapa tarif yang harus dibayarkan ketika sudah sampai
tempat tujuan. Kalau dibandingkan dengan taksi biasa hitungan
tarifnya per km sangat dipengaruhi oleh kondisi jalan, apabila kondisi
jalan macet ya otomatis tarifnya akan semakin mahal, jadi untuk
kepastian tarifnya belum jelas, atau tidak diketahui disaat
memesan.”83
Pendapat lain pun disampaikan oleh Pak Yosias :
“kalau menurut saya ya lebih mudah dan simple yah, kita tinggal
memesannya dan memilih kemana tempat tujuan kita dan menunggu si
driver untuk menjemput kita. Keamanan dan kenyamanannya pun
82
SINDONEWS.COM, Pendapat Masyarakat soal Layanan Taksi Online, diakses dari
https://ekbis.sindonews.com/read/1221547/34/pendapat-masyarakat-soal-layanan-taksi-online-
1500305167, pada tanggal 26 Oktober 2019 pada pukul 13.44 WIB. 83
Didi, Wawancara, Sudimara Barat, pada tanggal 30 September 2019 pukul 09.15 WIB.
53
sudah pasti sangat terjamin, jadi jika terjadi sesuatu sudah ada pihak
yang akan bertanggungjawab.”84
Pendapat lain juga disampaikan oleh saudara Tohir terkait transportasi
online :
“sangat sangat merasa nyaman dan sangat merasa terbantu sekali
dengan hadirnya transportasi Online yang salah satunya
mengeluarkan layanan GrabCar, karena kendaraann yang digunakan
tersebut adalah kendaraan yang bagus dan layak untuk dipakai.
Kemudian tarif yang diberikan sangatlah terjangkau dalam arti tidak
terlalu mahal bagi masyarakat kalangan menengah kebawah seperti
saya, dan tarif yang diberikan sudah diketahui terlebih dahulu saat
kita memesan di aplikasi GrabCar.”85
Taksi Online seperti GrabCar ini menurut Pak Anton benar-benar
membantu masyarakat.“sejak ada taksi online saya semakin dimudahkan,
selain tarifnya murah, untuk memesan taksi online tinggal klik lalu menunggu
untuk dijemput.”86
Hal yang sama dikatakan Pak Yudi, yang sehari-harinya menggunakan
taksi Online untuk pergi ke kantornya yang berada di kawasan Jakarta Pusat.
Meskipun memiliki kendaraan pribadi, tetapi Pak Yudi lebih memilih
menggunakan jasa transportasi taksi Online.
"Murah, karena saya bisa istirahat di dalam perjalanan, dan jika
dihitung-hitung malah lebih hemat dibanding kita menggunakan sopir
pribadi." ujarnya seraya mengatakan taksi Online lebih nyaman dan
aman.87
Dalam praktiknya hingga saat ini terdapat pelanggaran yang dilakukan
oleh beberapa driver/pengemudi GrabCar, dimana pihak driver/pengemudi
melakukan penambahan tarif secara sepihak ketika mendapatkan pesanan
dengan tujuan ke luar kota atau jarak jauh yang masih berada dalam wilayah
JABODETABEK. Padahal tarif sudah di tetapkan pada aplikasi, namun
pengemudi masih meminta tambahan tarif lebih kepada penumpang.
84
Yosias, Wawancara, Sudimara Barat, pada tanggal 30 September 2019 pukul 10.45 WIB. 85
Tohir, Wawancara, Sudimara Jaya, pada tanggal 30 September 2019 pukul 11.00 WIB. 86
Anton, Wawancara, Tajur, pada tanggal 30 September 2019 pukul 11.14 WIB. 87
Yudi, Wawancara, Sudimara Timur, pada tanggal 30 September 2019 pukul 11.20 WIB.
54
Dalam hasil wawancara yang telah penulis lakukan dengan narasumber
yakni salah satu penumpang GrabCar yang pernah mengalami praktik
penambahan tarif, beliau mengatakan :
“saya pernah mengalaminya, waktu itu saya bersama enam orang
teman saya yang ingin pergi ke acara kondangan dengan menaiki
kereta dari stasiun pondok ranji ke stasiun cicayur, dan ternyata saya
kebablasan hingga sampai di stasiun parung panjang. Rencananya
saya dan teman-teman saya ingin melanjutkan perjalanan
menggunakan kereta lagi, eh ternyata ada pemadaman listrik dan
menyebabkan kereta tidak dapat beroperasi. Setelah menunngu kurang
lebih tiga puluh menit saya dan teman-teman memutuskan untuk
melanjutkan perjalanan menggunakan GrabCar dari stasiun parung
panjang ke stasiun cicayur. Waktu itu kita pesan untuk enam bangku
agar muat untuk kita bertujuh, memang waktu itu sangat penuh sekali
untuk ditumpangi tujuh orang. Setelah saya dan teman-teman sampai
ditempat tujuan driver nya meminta tambahan sekitar Rp35.000,. dari
tarif awal dengan alasan gara-gara kita bertujuh sedangkan bangku
yang kita pesan hanya enam bangku.”88
“saya pernah mengalami bersama rombongan saya yang ingin pergi
ke daerah bandung. Supir ingin meminta tambahan tarif di karenakan
selain jaraknya di luar kota/jangkauan, supir juga merasa rugi bila
ketika posisi pulang/balik tidak membawa penumpang. Padahal tarif
yang muncul di aplikasi itu Rp675.000,- tetapi Driver/Pengemudi
minta tambahan menjadi Rp1.350.000,-. Karena pada waktu itu kami
sudah sangat mepet, akhirnya terpaksa kami naik dengan harga yang
sudah saya tawar menjadi Rp1.200.000,-.”89
Tidak semua driver/pengemudi pernah melakukan penambahan tarif,
karena hanya para driver/pengemudi yang mendapatkan orderan jarak jauh
yang melakukan praktik tambahan tarif. Seperti yang diungkapkan oleh
Bapak Yusuf, beliau berkata :
“iya saya pernah melakukan penambahan tarif, karena pada
waktu itu saya mendapat orderan keluar JABODETABEK. Kalau
hanya sekitaran JABODETABEK ya sesuai tarif di aplikasi. Driver
yang lain pun juga sama kalau mereka dapat orderan ke luar kota
pasti akan meminta bayaran tambahan.”90
88
Evi Fitriah, Wawancara, Tajur, pada tanggal 5 Agustus 2019 pukul 13.45 WIB. 89
Giman, Wawancara, Parung Serab, pada tanggal 30 September 2019 pukul 11.45 WIB. 90
Malik, Wawancara, Paninggilan, pada tanggal 31 September 2019 pada pukul 10.56 WIB.
55
Terdapat beberapa alasan dari para Driver/Pengemudi melakukan
penambahan tarif. Seperti yang disampaikan oleh Bapak Johan :
“kenapa saya menambahkan tarif, ya karena kalau dipikir-pikir
kita para driver itu merasa rugi soalnya jarak yang ditempuh itu
jauh, kemudian ketika kita kembali itu dalam keadaan kosong
maksudnya tidak membawa penumpang, dan pada akhirnya saya
pun tidak mendapatkan uang.”91
Sama halnya dengan Bapak Yusuf yang mengungkapkan
pernyataannya bahwa :
“saya menambahkan tarif itu karena saya merasa rugi ketika
mengantarkan penumpang keluar kota kemudia pas jalan pulang
tidak membawa penumpang lagi. Selain itu saya juga rugi waktu,
yang harusnya dengan waktu tersebut saya bisa gunakan untuk
mencari penumpang, tetapi ini saya malah tidak membawa
penumpang.”92
Dari pendapat yang disampaikan oleh Bapak Johan dan Bapak Yusuf
di atas, dapat diketahui bahwa mereka memiliki alasan yang sama untuk
melakukan penambahan tarif yaitu mereka merasa rugi ketika mengantar
penumpang ke luar kota atau jarak jauh kemudian ketika pulang/kembali
tidak membawa penumpang lagi.
Adanya penambahan tarif yang dilakukan oleh driver/pengemudi
menuai beberapa pendapat, khususnya dikalangan penumpang yang
pernah menggunakan jasa taksi online GrabCar. Seperti yang
diungkapkan oleh Ibu Firmawati, beliau berkata :
“kalau gak ada peraturan yang tertulis, saya kurang setuju.”93
Pendapat lain juga diungkapkan oleh Bapak Burhan yang berhasil
penulis wawancarai mengenai penambahan tarif yang pernah beliau alami,
yaitu :
“antara setuju dan tidak setuju. Setujunya ya asalkan penambahan
itu diatur di awal saat mau memesan GrabCar agar tidak kaget.
Tidak setujunya kan apabila tidak diatur di peraturan Grab, bisa-
91
Johan, Wawancara, Paninggilan, pada tanggal 31 September 2019 pada pukul 12.43 WIB. 92
Malik, Wawancara, Paninggilan, pada tanggal 31 September 2019 pada pukul 11.10 WIB. 93
Firmawati, Wawancara, Tajur, pada tanggal 30 September 2019 pukul 11.00 WIB.
56
bisa supir bisa seenaknya sendiri memalak penumpang jarak
jauh.”94
Pendapat lain pun disampaikan oleh Pak Dindin terkait praktik
tambahan tarif, yaitu :
“ya kurang setuju. Menurut saya itu sudah menjadi konsekuensi
dari seorang supir ketika mendapat orderan jarak jauh. Tarifnya
kan sudah ada di aplikasi. Jadi supir harus mengikuti tarif yang
sudah ditetapkan oleh perusahaan melalui aplikasi tersebut.”95
Dalam kenyataannya yang terjadi di lapangan tentang adanya praktik
penambahan tarif diluar dari tarif yang telah ditentukan dan tertera pada
aplikasi, maka dengan hal ini telah terjadi pelanggaran kode etik yang
dilakukan oleh pihak driver/pengemudi GrabCar, tepatnya kode etik yang
dilanggar adalah kode etik No.3 yang berbunyi “meminta tarif melebihi
tarif yang tertera pada aplikasi/meminta tarif penuh pada perjalanan yang
menggunakan promo/melakukan penambahan biaya diluar tarif yang
tertera pada aplikasi Grab tanpa sepengetahuan penumpang. Sesuai dengan
kode etik yang dilanggar tersebut, maka driver/pengemudi dikenakan
sanksi non aktif sementara/suspend sementara sampai dengan pemutusan
hubungan kemitraan oleh pihak Grab.96
Perbuatan Driver/Pengemudi tersebut telah melanggar kode etik
Driver/Pengemudi yang telah disepakati oleh keduabelah pihak. Kode etik
dalam sebuah pekerjaan sangatlah dibutuhkan dalam menunjang
optimalisasi dari sebuah kinerja. Seperti kode etik yang telah dibuat dan
disepakati antara pihak PT. Grab Indonesia dengan driver/pengemudi.
Apabila driver/pengemudi melanggar kode etik yang telah disepakati,
akan dikenakan sanksi oleh pihak Grab dan sanksi tersebut berupa non
aktif sementara/suspend sementara sampai dengan pemutusan hubungan
kemitraan oleh pihak Grab. Hal ini dimaksudkan untuk menciptakan
kerjasama yang baik antara pihak driver/pengemudi taksi online dengan
94
Giman, Wawancara, Parung Serab, pada tanggal 30 September 2019 pukul 12.55 WIB. 95
Dindin, Wawancara, Paninggilan Utara, pada tanggal 30 September 2019 pukul 09.56
WIB. 96
Grab, Kode Etik Mitra, diakses pada https://www.grab.com/id/kodeetik/, pada tanggal 4
Oktober 2019 pukul 16.45 WIB.
57
PT. Grab Indonesia. Keuntungan yang diperoleh dari pembebanan tarif
driver/pengemudi. Presentase bagi hasil keuntungan yang diperoleh adalah
80% untuk pengemudi dan 20% untuk PT. Grab Indonesia.97
Pada awal mulanya sanksi yang diberlakukan untuk para mitra
GrabCar yang melakukan pelanggaran kode etik adalah sanksi waktu
(suspand) hingga pemutusan hubungan kemitraan, dimana para mitra yang
melanggar untuk sementara waktu tidak akan dapat mengemudi dan
terancam akan diputus mitra sepihak oleh pihak Grab. Melalui perubahan
sanksi waktu menjadi pemberhentian sementara/suspend sampai dengan
pemutusan kemitraan oleh pihak Grab, sanksi ini bertujuan untuk tetap
meningkatkan produktifitas para mitra tetap memberikan kesempatan
mitra untuk mendapatkan penghasilan.98 Metode pelaksanaan
pemberhentian sementara/suspend sampai dengan pemutusan kemitraan
oleh pihak Grab ini akan dilakukan secara otomatis oleh tim Grab terhadap
akun mitra yang melanggar sesuai dengan bobot kode etik yang dilanggar.
Pembayaran tarif sudah seharusnya sesuai dengan apa yang telah
ditentukan oleh aplikasi dan tidak boleh ada perubahan, seperti pada
gambar di bawah ini:
4.1 Gambar Pernyataan Biaya yang Terdapat pada Aplikasi Grab
97
Grab, Kode Etik Mitra, diakses pada https://www.grab.com/id/kodeetik/, pada tanggal 4
Oktober 2019 pukul 16.55 WIB. 98
Grab, Peralihan Sanksi Denda Tarif Menjadi Larangan Mengemudi, diakses dari
https://www.grab.com/id/wp-content/uploads/sites/9/2019/03/FINAL-REV-Kode-Etik-Jakarta.pdf,
pada tanggal 5 Oktober 2019 pukul 20.15 WIB.
58
Pada gambar 4.1 menunjukkan bahwa pihak Grab telah memberikan
pernyataan bahwa biaya tidak akan pernah berubah, biaya yang dibayar
adalah sesuai dengan yang telah ditentukan oleh aplikasi tersebut. Gambar
tersebut terdapat pada aplikasi Grab yang dapat dilihat oleh siapa saja.
Selain pada aplikasi Grab, terdapat juga peringatan untuk tidak
menambahkan tarif atau biaya, seperti pada gambar di bawah ini.
Gambar 4.2 Gambar Peringatan untuk Driver Grab
Pada gambar 4.2 juga menunjukkan bahwa biaya yang dibayar oleh
penumpang sesuai dengan argo yang tertera di aplikasi. Lalu untuk Driver
juga mendapatkan peringatan dilarang meminta biaya tambahan
penumpang. Gambar tersebut terdapat pada situs resmi dari Grab.
B. Analisis Praktik Tambahan Tarif Taksi Online Oleh Driver GrabCar
PT. Grab Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa
transportasi Online dengan menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat.
Terdapat berbagai macam layanan yang ditawarkan oleh Grab salah satunya
adalah GrabCar. GrabCar merupakan layanan penyewaan kendaraan pribadi
dengan supir yang menghadirkan kebebasan pilihan berkendara yang nyaman
dan gaya. Agar dapat menggunakan layanan dari Grab ini, customer harus
59
menginstall terlebih dahulu aplikasi yang bernama Grab. Aplikasi tersebut
dapat di download di Google Play Store dan App Store untuk lebih
mempermudah para pengguna jasa Grab.
Perusahaan PT. Grab Indonesia mempunyai struktur organisasi untuk
mengelola perusahaan dan mitra driver/pengemudi untuk menjalankan
aktivitas perusahaan dalam mencapai tujuan utama sebuah perusahaan untuk
mengembangkan usahanya. Salah satu keunggulan dari taksi online terutama
Grab yaitu memberikan kepastian tarif yang harus dibayar oleh penumpang
saat memesan. Tarif tersebut muncul pada aplikasi sebelum penumpang
melakukan perjalanan. Hal ini yang menjadi daya tarik masyarakat untuk
menggunakan transportasi berbasis Online daripada taksi konvensional yang
tarifnya belum diketahui secara pasti.
PT. Grab Indonesia dalam menjalankan usahanya telah membuat
kesepakatan dengan driver/pengemudi GrabCar untuk tidak melakukan
penambahan tarif taksi secara sepihak yang dilakukan oleh driver/pengemudi
GrabCar. Hal tersebut sebagaimana yang telah diatur dalam kode etik
pengemudi mitra GrabCar tepatnya pada No.3 yang berbunyi “meminta tarif
melebihi tarif yang tertera pada aplikasi/meminta tarif penuh pada perjalanan
yang menggunakan promo/melakukan penambahan biaya diluar tarif yang
tertera pada aplikasi Grab tanpa sepengetahuan penumpang. Sesuai dengan
kode etik yang dilanggar tersebut, maka Driver/Pengemudi dikenakan sanksi
non aktif sementara/suspend sementara sampai dengan pemutusan hubungan
kemitraan oleh pihak Grab.99 Hal ini dimaksudkan untuk menciptakan
kerjasama yang baik antara pihak driver/pengemudi taksi Online dengan PT.
Grab Indonesia. Keuntungan yang diperoleh dari pembebanan tarif jasa
GrabCar akan dibagi dua antara PT.Grab Indonesia dengan pihak
driver/pengemudi. Presentase bagi hasik keuntungan yang diperoleh adalah
80% untuk pengemudi dan 20% untuk PT. Grab Indonesia. Oleh karena itu
pihak driver/pengemudi dilarang untuk membebankan tarif kepada
99
Grab, Kode Etik Mitra, diakses pada https://www.grab.com/id/kodeetik/, pada tanggal 4
Oktober 2019 pukul 16.45 WIB.
60
penumpang diluar tarif yang tertera pada aplikasi, karena hal itu akan
merugikan PT. Grab Indonesia.
Dalam praktik penambahan tarif yang dilakukan oleh pihak driver yang
dilakukan tanpa sepengetahuan dari pihak Grab merupakan sebuah tindakan
yang sangat merugikan bagi pihak Grab. Bagaimana tidak, sebab dalam kode
etik pengemudi yang telah disepakati antara PT. Grab Indonesia dengan
pengemudi telah mengatur klausul tentang adanya larangan meminta bayaran
lebih dari tarif awal kepada penumpang. Kerugian yang akan dialami oleh
pihak PT. Grab Indonesia adalah pihak pengemudi tidak melakukan proses
bagi hasil dari keuntungan dari tambahan tarif yang dibebankan kepada
penumpang atau pengguna layanan GrabCar. Pihak pengemudi hanya
melakukan pembagian hasil dari nilai nominal yang tertera di aplikasi saja.
Padahal keuntungan yang diperoleh driver adalah dua kali lipat dari nominal
tarif yang tertera pada aplikasi GrabCar. Kerugian yang lain juga akan
mendapatkan komplain dari para penupang yang mengalami praktik tambahan
tarif sehingga bisa berdampak pada penurunan kepercayaan kepada Grab dan
menimbulkan sigma negatif terhadap Grab.
Selain merugikan PT. Grab Indonesia selaku pencipta dan penyedia
aplikasi layanan taksi Online GrabCar, praktik penambahan tarif yang
dilakukan oleh pihak driver juga sangat merugikan penumpang selaku
pengguna dari layanan aplikasi GrabCar. Karena mereka harus membayar tarif
yang dinaikkan dua kali lipat dari harga awal yang tertera dalam aplikasi.
Menurut salah satu penumpang yang bernama Giman yang berhasil
penulis wawancara mengatakan, jika dirinya pernah mengalami tindakan dari
oknum driver yang melakukan penambahan tarif kepada dirinya. Dalam
wawancara yang kami lakukan dengan beliau. Giman menyayangkan tindakan
penambahan tarif yang menurutnya dirasa merugikan dia sebagai pengguna
jasa layanan taksi online GrabCar. Giman memasukkan tujuan bandung yang
tepatnya berada di daerah Taman Suropati dan berada diluar kota Jakarta.
awalnya Giman mendapatkan tarif sebesar Rp 675.000,- ketika dilihat di
aplikasi Grab yang digunakannya. Namun ketika Giman hendak naik ke mobil
61
pengemudi GrabCar, tiba-tiba Giman mendapatkan pemberitahuan bahwa
pengemudi menaikkan tarifnya dua kali lipat dari tarif awal yang tertera dalam
aplikasi dengan alasan karena jaraknya yang terlalu jauh. Hal seperti itulah
yang bisa merugikan konsumen maupun perusahaan.
C. Analisis Hukum Islam Terhadap Tambahan Tarif Taksi Online Oleh
Driver GrabCar
PT. Grab Indonesia adalah perusahaan teknologi yang meluncurkan
aplikasi saja dan untuk kendaraannya sendiri adalah kendaraan milik mitra
yang sudah bergabung di PT. Grab Indonesia. Sebelum driver menjadi mitra
pengemudi, pastinya terdapat kesepakatan atau perjanjian antara driver dengan
Grab yang mana dalam Islam hal tersebut dikenal dengan istilah akad.
Menurut Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah, yang dimaksud dengan akad
adalah kesepakatan dalam suatu perjanjian antara dua belah pihak atau lebih
untuk melakukan dan atau tidak melakukan perbuatan hukum tertentu. PT.
Grab Indonesia dengan mitra yang dimilikinya menyebabkan perusahaan
harus menerapkan pembagian hasil antara perusahaan dengan mitra sebagai
hak dan sebagai akibat hukum yang harus diterima oleh keduanya. Begitu juga
dengan adanya driver maka pastilah ada penumpang yang menggunakan
jasanya sehingga driver berhak atas upah yang diterimanya sebagai akibat
hukum dari akad yang terjadi atara driver dan penumpang.
Didalam kegiatan pelayanan yang dilakukan secara online yang
kemudian proporsi keuntungan dibagikan kepada mitra yang disepakati di
awal kontrak/akad yaitu 80% untuk driver dan perusahaan mendapatkan
keuntungan 20% atas pengorderan jasa transportasi tersebut. Namun, terdapat
beberapa driver/pengemudi yang melakukan penambahan tarif diluar dari tarif
yang telah ditetapkan pada aplikasi yang mana dalam hal tersebut
driver/pengemudi dapat mengambil keuntungan tambahan tanpa diketahui
oleh perusahaan. Oleh sebab itu, penulis akan menggali hukum Islam atas
praktik tambahan tarif taksi online oleh driver PT. Grab Indonesia.
62
Kaidah Fiqh menjelaskan bahwa pada dasarnya, hukum asal menetapkan
syarat dalam mu‟amalah adalah halal dan diperbolehkan kecuali ada dalil yang
megharamkannya. Dari kaidah tersebut dapat dipahami bahwa mu‟amalah
baik jual-beli, dan sewa-menyewa hukum asalnya adalah boleh atau halal dan
diperbolehkan kecuali ada dalil yang melarangnya. Namun, dalam hukum
Islam kecurangan termasuk salah satu perbuatan yang terlarang. Larangan
tersebut agar seseorang tidak memakan harta orang lain secara batil dengan
melakukan perbuatan yang dilarang berdasarkan hukum Islam.
Namun, pada praktiknya driver melakukan tambahan tarif dua kali lipat
atau lebih dari tarif awal sehingga mendapatkan keuntungan tambahan yang
tidak diketahui oleh perusahaan. Hal tersebut termasuk dalam perbuatan
kecurangan, serta pihak driver sudah mengetahui bahwa hal tersebut tidak
banar dan tidak sesuai dengan perjanjian terkait bagi hasil serta melanggar dari
kode etik pengemudi yang telah disepakati, namun tetap saja dilaksanakan.
Berdasarkan kenyataannya masih terdapat driver yang melakukan
penambahan tarif diluar dari tarif yang telah di tentukan oleh perusahaan
melalui aplikasi. Sehingga dalam hal tersebut perusahaan tidak dapat
mengetahui berapa pemasukan yang didapatkan dari driver yang selanjutnya
akan ada bagi hasil sesuai dengan kesepakatan di awal akad. Dalam hal ini
pengahasilan yang sebenarnya sudah mereka dapat dari hasil kerjasama
dengan perusahaan, kini para driver juga mendapatkan keuntungan tambahan
di luar dari penghasilan dan ketentuan bagi hasil.
Dalam hukum Islam, praktik yang dijalankan oleh driver dengan
penumpang disebut juga dengan Ijarah atau sewa-menyewa dalam lingkup
jasa. Ijarah adalah akad sewa antara mu‟jir dengan musta‟jir atau antara
musta‟jir dengan ajir untuk mempertukarkan manfa‟ah dan ujrah, baik
manfaat barang maupun jasa.100 Ijarah merupakan muamalah yang telah
disyaratkan dalam Islam, hukumnya adalah mubah atau boleh jika
100
Dewan Syariah Nasional MUI, Himpunan Fatwa Keuangan Syariah, (Jakarta: Erlangga,
2014), h., 36.
63
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh syariat
berdasarkan Ayat Al-Qur‟an, hadist, serta ijma‟ para ulama‟.
1. Firman Allah SWT:
a. Al-Qur‟an Surat At-Thalaq Ayat 6, yaitu :
يهن وإن قىا عل وهن لخضي ضاز
ج
م ول
ىخم من وجدك
شك
شكىىهن من حيث
ؤ
م
كزضعن ل
إن ؤ
هن ف
ضعن حمل ى يهن حت
فقىا عل
ه
إ
ث حمل ف
ول
ن ؤ
ك
سي
خه ؤ
رضع ل
صت
م ف
عاشسج
م بمعسوف وإن ح
مسوا بيىك
ج
جىزهن وؤ
ىهن ؤ
أج
ف
Artinya:“Tempatkanlah mereka (para isteri) di mana kamu bertempat
tinggal menurut kemampuanmu dan janganlah kamu
menyusahkan mereka untuk menyempitkan (hati) mereka.
Dan jika mereka (isteri-isteri yang sudah ditalaq) itu sedang
hamil, maka berikanlah kepada mereka nafkahnya hingga
mereka bersalin, kemudian jika mereka menyusukan (anak-
anak)mu untukmu maka berikanlah kepada mereka upahnya,
dan musyawarahkanlah di antara kamu (segala sesuatu)
dengan baik; dan jika kamu menemui kesulitan maka
perempuan lain boleh menyusukan (anak itu) untuknya”
b. QS. Al-Baqarah (2): 233, yakni :
يخم مخم ما آج
ا شل
م إذ
يك
جىاح عل
ل
م ف
دك
ول
رضعىا ؤ
صت
ن ح
م ؤ
زدج
وإن ؤ
ىن بصير عمل
بما ح
ن اللمىا ؤ
واعل
قىا الل عسوف واج بال
Artinya:“…Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain,
tidak dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran
menurut yang patut. Bertaqwalah kepada Allah; dan
ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu
kerjakan.”
c. Q.S. al-Qashash (28): 26:
بت ا ؤ ت إحداهما
ال
مين ق
ىي ال ق
جسث ال
ير من اشخإ
جسه إن خ
اشخإ
Artinya:“Salah seorang dari kedua wanita itu berkata. „Hai ayahku!
Ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena
sesungguhnya orang paling baik yang kamu ambil untuk
bekerja (pada kita) adalah orang yang kuat lagi dapat
dipercaya‟.”101
2. Hadis Nabi SAW:
101
Dewan Syariah Nasional MUI, Himpunan Fatwa Keuangan Syariah, (Jakarta: Erlangga,
2014), h., 34.
64
a. Hadis Nabi riwayat Ibn Majah dari Ibnu Umar:
ه عسق
جف ن
بل ؤ
جسه ق
جير ؤ
ىا ال
عط
ؤ
Artinya:“Berikanlah upah pekerja sebelum keringatnya kering.”
b. Hadis Nabi riwayat „Abd ar-Razzaq dari Abu Hurairah dan Abu Sa‟id
al-Khudri:
جسه يعلمه ؤ
ل
جيرا ف
جس ؤ
من اشخإ
Artinya:“Barag siapa mempekerjakan pekerja, beritahukanlah
upah-nya.”
c. Hadis Nabi riwayat Abu Daud dari Sa‟d Ibn Abi Waqqash:
ا ى
ا زشىل كنهاه
اء منها، ف
زع وماشعد بال ىاقي من الز ى الص
زض بما عل
سي ال
ك
ه
ت و فضهب ؤ
سيها بر
ك
ن ه
ا ؤ
مسه
لك وؤ
م عن ذ
يه وآله وشل
ى الله عل
الله صل
Artinya:“Kami pernah menyewakan tanah dengan (bayaran) hasil
pertanian yang diperoleh dari lahan pinggir parit dan
lahan yang dialiri air; maka, Rasulullah melarang kami
melakukan hal tersebut dan memerintahkan agar kami
menyewakannya dengan emas atau perak.”
d. Hadis Nabi riwayat al-Tirmidzi dari kakeknya „Amr bin „Auf al-
Muzani, dan riwayat al-Hakim dari kakeknya Katsir bin Abdillah bin
„Amr bin „Auf r.a.:
صلمىن حل حساما وال
و ؤ
ؤ
ل
م حل حا حس
صل
صلمين إل
ح جائز بين ال
ل لص
ا
شسوطهم إل
ى ش
حل حساماعل
و ؤ
ؤ
ل
م حل ا حس
سط
Artinya:“Shulh (penyelesaian sengketa melalui musyawarah
untuk mufakat) boleh dilakukan di antara kaum
muslimin kecuali shulh yang mengharamkan yang halal
atau menghalalkan yang haram; dan kaum muslimin
terikat dengan dengan syarat-syarat mereka kecuali
syarat yang mengharamkan yang halal atau
menghalalkan yang haram.”
3. Ijma‟ ulama tentang kebolehan melakukan akad Ijarah.
4. Kaidah fikih:
65
دل دليل ن ؤ
إل
باحت
ث ال
عامل
صل فى ال
حسيمهاال
ى ج
عل
Artinya:“Pada dasarnya semua bentuk muamalah boleh dilakukan kecuali
ada dalil yang mengharamkannya.”
صالح ب ال
ى جل
م عل د
اشد مق
ف
دزء ال
Artinya:“Menghindarkan mafsadat (kerusakan, bahaya) harus
didahulukan atas mendatangkan kemaslahatan.”102
Ayat di atas menjelaskan bahwa apabila orangtua menyuruh orang
lain untuk menyusukan anak mereka, maka sebaiknya diberikan upah
kepada orang yang menyusukan anak itu. Sewa menyewa adalah akad atas
manfaat dengan suatu imbalan tertentu. Dengan demikian, objek sewa
menyewa adalah atas manfaat suatu barang atau jasa. Namun dalam hal
ini, pembahasan praktik tambahan tarif taksi Online lebih mengarah
kepada Ijarah atas pekerjaan (jasa) atau disebut dengan upah mengupah,
objek akadnya adalah jasa atas pekerjaan seseorang. Tarif taksi Online
adalah suatu bentuk imbalan yang diberikan oleh penumpang sebagai ganti
atas suatu pekerjaan atau jasa karena telah mengantarkan ketempat yang
dituju.
Rukun dan syarat merupakan sesuatu yang mesti ada didalam sebuah
akad atau transaksi. Tanpa rukun dan syarat akad tidak akan sah. Seperti
sebuah transaksi ijarah dapat dikatakan sah apabila memenuhi rukun dan
syarat akad ijarah.
Menurut Jumhur Ulama, rukun ijarah ada empat yaitu aqid, sighat
akad, ujrah dan adanya manfaat.103 Sedangkan syarat sah akad adalah
mencakup mengenai aqid, ujrah, ma‟uqud alaih dan nafs al-aqad.
a. Aqid (orang yang berakad)
Aqid adalah orang yang berakad, dimana pihak yang pertama
disebut orang yang menyewakan (mu‟jir) dan pihak yang kedua
disebut penyewa (musta‟jir), dalam hal ini yang disebut sebagai mu‟jir
102
Dewan Syariah Nasional MUI, Himpunan Fatwa Keuangan Syariah, (Jakarta: Erlangga,
2014), h., 35. 103
Rachmat Syafe‟I, Fiqih Muamalah, (Bandung : CV Pustaka Setia, 2002), h., 125.
66
adalah pihak driver atau pengemudi yang menyewakan jasa dan
mobilnya, dan yang disebut sebagai musta‟jir yaitu penumpang yang
memesan taksi online GrabCar.
b. Shighat Akad (ijab dan qabul)
Shighat akad adalah sesuatu yang didasarkan dari dua belah
pihak atau lebih yang berakad yang menunjukkan atas apa yang ada di
hati kedua belah pihak tentang terjadinya suatu akad. Shighat bisa
disebut juga sebagai ijab dan qabul, dimana ijab adalah ungkapan
menyewakan, sedangkan qabul adalah persetujuan terhadap sewa-
menyewa. Didalam penerapan penumpang yang memesan taksi online
GrabCar pada aplikasi GrabCar, kemudian driver atau pengemudi
menerima pesanan dari aplikasi yang dimiliki oleh driver atau
pengemudi dan menjemput penumpang di lokasi penjemputan sesuai
dengan titik lokasi yang sudah ditentukan oleh penumpang taksi online
GrabCar yang diisi pada aplikasi.
c. Ujrah (upah)
Ujrah (upah) adalah manfaat dari objek akad ijarah, yakni
dimana seseorang yang memiliki jasa atau melakukan suatu pekerjaan
akan mendapat imbalan dari orang yang menyewa jasa. Syarat ujrah
(upah) menurut para ulama yaitu upah harus berupa harta tetap yang
dapat diketahui, ujrah (upah) tidak boleh sejenis dengan barang
manfaat dari ijarah. Pada praktiknya tarif sudah diketahui oleh
penumpang sebelum melakukan pemesanan, dari tarif tersebutlah yang
harus penumpang bayar kepada pihak driver atau pengemudi sebagai
imbalan atas jasa yang telah dilakukannya.
Ujrah (upah) didalam Islam ada dua macam, yaitu ujrah (upah)
yang telah disebutkan (ujrah al-musamma). Ujrah (upah) yang disebut
syaratnya ketika disebutkan harus disertai dengan adanya kerelaan
(diterima) oleh kedua belah pihak yang sedang melakukan transaksi
terhadap ujrah (upah) tersebut. Dengan demikian, pihak musta‟jir
67
tidak boleh dipaksa untuk membayar lebih besar dari tarif yang telah
tertera pada aplikasi, sebagaimana pihak mu‟jir juga tidak boleh
dipaksa untuk mendapatkan lebih kecil dari apa yang telah tertera pada
aplikasi. Pada penerapannya, ujrah (upah) yang akan dibayarkan oleh
penumpang kepada pihak driver atau pengemudi harus sesuai dengan
tarif yang sudah ada pada aplikasi GrabCar. Namun kenyataannya
terdapat beberapa driver atau pengemudi yang melakukan penambahan
tarif di luar dari tarif yang telah ditentukan pada aplikasi GrabCar
karena masalah penumpang memesan jasa layanan Taksi online
dengan tujuan luar kota atau diluar JABODETABEK, penumpang
membawa barang bawaan yang terlalu banyak dan melebihi kapasitas
kendaraan yang digunakan, lokasi tujuan tidak sesuai dengan titik yang
berada di aplikasi, kemudian jumlah penumpang yang naik lebih
banyak dari jumlah penumpang yang dipesan pada aplikasi, sehingga
membuat penumpang menjadi terpaksa untuk membayar lebih besar
dari yang telah disebutkan pada aplikasi taksi online GrabCar.
Dari alur pemesanan via GrabCar tersebut, terdapat akad sewa-
menyewa jasa yaitu akad Ijarah. Pelaksanaan sewa-menyewa jasa via
GrabCar terletak pada penambahan tarif yang dilakukan oleh driver
GrabCar. Didalam ketentuan terkait Ujrah (upah) kuantitas dan/atau
kualitas Ujrah (upah) harus jelas, baik berupa angka nominal,
prosentse tertentu, atau rumus yang disepakati dan diketahui oleh para
pihak yang melakukan akad.104
d. Manfaat
Manfaat yang dimaksud disini adalah manfaat dari objek sewa-
menyewa atau jasa dari tenaga orang yang disewa, manfaat yang
diperoleh haruslah jelas dan sesuai atau dibenarkan oleh syariat Islam.
Manfaat yang menjadi objek akadnya harus manfaat yang dibolehkan
104
Dewan Syariah Nasional MUI, Himpunan Fatwa Keuangan Syariah, (Jakarta: Erlangga,
2014), h., 39.
68
oleh syara‟.105 Ujrah (upah) mempunyai manfaat bagi orang yang
menerima ujrah (upah) sebagai ganti dari menjual jasanya. Dalam
praktiknya taksi online GrabCar adalah jasa untuk mengantarkan
penumpang sampai tujuan di tempat masing-masing.
Dari uraian diatas dapat dianalisis bahwa penulis dapat meninjau
dari segi syarat ijarah yang pertama, yaitu kedua orang yang berakad,
pada praktik ini dinyatakan sah karena adanya penumpang dan driver
atau pengemudi. Tanpa adanya penumpang sewa-menyewa jasa tidak
akan terjadi dan begitu juga sebaliknya. Kemudian syarat yang kedua,
yaitu kedua belah pihak yang berakad menyatakan kerelaannya untuk
melakukan akad ijarah. Apabila salah satu diantaranya terpaksa
melakukan akad tersebut, maka akad tersebut tidak sah. Hal ini jika
dikaitkan dengan masalah tambahan tarif taksi online maka tidak
sesuai dengan syarat ijarah yang kedua. Karena adanya tambahan tarif
yang dilakukan oleh pihak driver atau pengemudi mamaksa
penumpang untuk membayar lebih dari tarif yang telah tertera pada
aplikasi GrabCar. Didalam ketentuan terkait Ujrah (upah) kuantitas
dan/atau kualitas Ujrah (upah) harus jelas, baik berupa angka nominal,
prosentse tertentu, atau rumus yang disepakati dan diketahui oleh para
pihak yang melakukan akad.106 Tetapi didalam pelaksanaannya pihak
driver tidak memberitahu penambahan tarif kepada pihak customer
(penumpang) diawal, jadi ujrah (upah) tidak jelas. Seperti yang
disampaikan oleh beberapa narasumber pada saat di wawancarai,
karena kondisi pada saat itu sudah mepet, akhirnya beliau terpaksa
membayar taksi online tersebut dengan harga lebih mahal. Bisa dilihat
bahwa penumpang seperti kurang rela dengan tambahan tarif tersebut,
tetapi karena sudah memang sangat perlu untuk memesan akhirnya
105
Ahmad Wardi Muslich, Fiqih Muamalat,(Jakarta: Amzah, 2010), h., 323. 106
Dewan Syariah Nasional MUI, Himpunan Fatwa Keuangan Syariah, (Jakarta: Erlangga,
2014), h., 39.
69
penumpang pun mau tidak mau (terpaksa) harus membayar tambahan
tarif yang sudah ditetapkan oleh pihak driver atau pengemudi GrabCar.
Jadi praktik tambahan tarif taksi Online pada GrabCar tidak
memenuhi rukun dan syarat Ijarah, dan tidak sesuai dengan ketentuan
terkait Ijarah yaitu kuantitas dan/atau kualitas Ujrah harus jelas, baik
berupa angka nominal, prosentase tertentu, atau rumus yang disepakati
dan diketahui oleh para pihak yang melakukan akad.107 Karena dalam
praktiknya tambahan tarif yang dilakukan oleh pihak driver telah
membuat pihak penumpang terpaksa membayar lebih dari tarif yang
telah tertera didalam aplikasi GrabCar. Kerelaan didalam rukun dan
syarat didalam akad ijarah sangatlah penting. Batalnya akad ijarah
yang telah dilakukan oleh pihak driver diikutsertakan dengan adanya
pelanggaran yang dilakukan oleh pihak driver Grab terhadap kode etik
yang telah diterapkan oleh pihak PT. Grab Indonesia yang telah
disepakati diawal sebelum pihak driver menjadi mitra di PT. Grab
Indonesia.
D. Analisis Perlindungan Hukum Bagi Pengguna Jasa Transportasi Online
Kesepakatan yang dilakukan antara driver dan penumpang merupakan
kesepakatan antara pihak-pihak yang terikat didalam suatu perjanjian. Driver
atau pengemudi mengikat dirinya untuk melaksanaka akad sewa-menyewa
jasa, sedangkan customer atau penumpang adalah orang yang mengikat
dirinya untuk melaksanakan kewajibannya kepada pihak driver yaitu
memberikan upah atas jasa yang telah diberikan pihak driver kepada
customer. Dengan demikian masing-masing pihak mempunyai tanggungjawab
terhadap dua aspek, yaitu tanggungjawab yang harus dilaksanakan sebaik-
baiknya dan tanggung jawab selama pelaksanaan sewa-menyewa jasa masih
berada dalam tanggungan pihak PT. Grab Indonesia, oleh karena itu sudah
107
Dewan Syariah Nasional MUI, Himpunan Fatwa Keuangan Syariah, (Jakarta: Erlangga,
2014), h., 39.
70
sepatutnya PT. Grab Indonesia dibebankan tanggung jawab setiap kerugian
yang diterima oleh customer atau penumpang yang ditimbulkan oleh pihak
driver, hal tersebut telah diatur segamaimana mestinya didalam (Pasal 234
UULLAJ).108
PT. Grab Indonesia bertanggung jawab atas kerugian yang ditimbulkan
oleh driver Grab dalam pelaksanaan sewa-menyewa jasa yang telah
berlangsung, kecuali disebabkan oleh suatu kejadian yang tidak dapat
dihindari karena kesalahan customer atau penumpang yang diatur didalam
(Pasal 191 dan 192 Ayat (10 UULLAJ).109
Dalam UU No. 08 Tahun 1999 PT. Grab Indonesia berkedudukan
sebagai pelaku usaha, sedangkan pengguna jasa transportasi online
berkedudukan sebagai konsumen. Faktor utama yang menjadi kelemahan
konsumen adalah tingkat kesadaran hak ya yang masih rendah. Sesuai dengan
asas keamanan dan keselamatan konsumen yang diatur didalam
UU No. 08 Tahun 1999 memberikan jaminan atas keamanan dan
keselamatan customer dalam penggunaan transportasi online GrabCar. Untuk
memberikan jaminan tersebut pemerintah dibebani fungsi pembinaan dan
pengawasan pada sektor perlindungan konsumen.
E. Analisis Tarif Batasan Bawah dan Atas pada Transportasi Online
Tarif Transportasi online disusun dari dua komponen, yakni tarif
langsung ditentukan Kementerian Perhubungan (KEMENHUB) dan
merupakan hak para driver atau pengemudi serta tarif tidak langsung yang
ditentukan sendiri oleh aplikator dan besarannya maksimal 20% dari total tarif
awal.
Kementerian Perhubungan (KEMENHUB) akan melarang praktik
diskon tarif transportasi online. Hal itu dilakukan karena diskon diberikan
108
Elvian Sudirman, “Perlindungan Hukum Bagi Pengguna Jasa Transportasi Online di
Kota Makassar (Dtudi Pengguna Jasa Grab Motor (GrabBike) di Lingkungan Fakultas Ilmu
Sosial unm)”, (Skripsi S-1 Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Makassar, 2016). 109
Pasal 191 dan 192 Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan (UULLAJ).
71
penyedia aplikasi dianggap dapat merusak industri. Direktur Jenderal
Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi mengatakan sebaiknya diskon
tidak disediakan oleh perusahaan aplikator, dalam hal ini Grab, tetapi fintech
atau perusahaan teknologi finansial seperti Ovo.
Menurut Budi Setiyadi urgensi melarang praktik diskon tarif pada
transportasi online. Hal itu dilakukan karena diskon diberikan penyedia
aplikasi dianggap dapat merusak industri. Kemenhub perlu melarang praktik
diskon tarif ojek online demi melindungi industri dan konsumen. Pasalnya,
diskon tarif ojek online ini berpotensi mematikan pesaing. Namun setelah
berkomunikasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI),
dan Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) diketahui masalah praktik
diskon tarif bukan wewenang Kemenhub. Kemenhub hanya sebagai regulator
transportasi harus mengamankan bisnis transportasi online.110
Ketika ditanya apakah boleh memberikan diskon ke penumpang
sehingga tarif yang didapatkan di bawah batas bawah, Budi Setiyadi
menyatakan tidak boleh. Budi Setiyadi mengatakan “Tidak boleh memberikan
diskon ke penumpang sehingga tarif yang didapatkan dibawah batas bawah”
ujar Budi Setiyadi di kantor Kementerian Perhubungan (KEMENHUB).
Transportasi online khususnya PT. Grab Indonesia memiliki tarif jasa
minimal yang ditentukan langsung oleh Kementerian Perhubungan
(KEMENHUB). Besarannya adalah Rp 7.000,. – Rp 10.000,. untuk 4 Km
pertaa. Besaran tarif transportasi online harus disesuaikan dengan zonasi.111
110
CNBC INDONESIA, Diskon Tarif Ojol Akan Berakhir! Siap Bayar Sesuai Tarif ya,
diakses dari https://www.cnbcindonesia.com/tech/20190612082635-37-77753/diskon-tarif-ojol-
akan-berakhir-siap-bayar-sesuai-tarif-ya, pada tanggal 17 Januari 2020 pukul 08.00 WIB. 111
CNBC INDONESIA, Grab Cs Pakai Tarif Batas Bawah, Diskon Ojol tak Berlaku,
diakses dari https://www.cnbcindonesia.com/tech/20190614065432-37-78297/grab-cs-pakai-tarif-
batas-bawah-diskon-ojol-tak-berlaku/1, pada tanggal 17 Januari 2020 pukul 09.15 WIB.
72
Gambar 4.3 Tarif Ojek Online
Budi Setiyadi menambahkan predatory price tidak baik karena masuk
ranahnya Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Bila terbukti ada
predatory price, aplikator akan mendapatkan sanksi.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi
mengatakan diskon tarif transportasi online hanya akan memberikan
keuntungan sesaat. Untuk jangka waktu panjang menjadi saling membunuh
para pelaku industri.112
F. Analisis Kelebihan dan Kekurangan Terhadap Penggunaan Transportasi
Online
Transportasi online mengalami peningkatan yang cukup besar, seiring
meningkatnya kebutuhan akan transportasi online yang dapat ditemui di
berbagai kota. Kepastian dan murahnya tarif yang diberlakukan kepada
penumpang juga menjadi daya tarik yang mampu memikat ribuan masyarakat
untuk beralih ke transportasi online. Akan tetapi, transportasi online memiliki
kelebihan dan kekurangan tersendiri, yaitu:
kelebihan dalam menggunakan jasa transportasi online dapat
menghemat waktu dan tenaga karena anda tidak perlu berangkat pagi-pagi
buta hanya untuk mendapatkan kenyamanan pada transportasi yang anda
gunakan, selain itu anda tidak perlu membuang tenaga untuk mengemudikan
112
CNBC INDONESIA, Wah, Kemenhub Batalkan Rencana Pelarangan Diskon Tarif Ojol!,
diakses dari https://www.cnbcindonesia.com/tech/20190613114932-37-78084/wah-kemenhub-
batalkan-rencana-pelarangan-diskon-tarif-ojol, pada tanggal 17 Januari 2020 pukul 10.27 WIB.
73
kendaraan anda gunakan melainkan anda hanya duduk manis dan pihak driver
atau pengemudi akan mengantarkan anda ke lokasi tujuan.
Tarif transportasi online tarifnya dapat diketahui diawal dan dapat
dibayar secara non-tunai, jadi untuk para pengguna transportasi online tidak
perlu melakukan proses tawar menawar dengan pihak driver atau pengemudi
dan anda dapat membayarnya menggunakan kartu kredit maupun e-cash.
Pihak customer akan diberikan rasa aman dan nyaman oleh pihak
driver atau pengemudi karena pihak customer harus melakukan registrasi
terlebih dahulu, sehingga apabila terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan
semua dapat dilacak oleh PT. Grab Indonesia dengan mudah menggunkan
transportasi online dan pihak customer dapat mengetahui rute perjalanannya
yang akan meberikan rasa aman dan nyaman menggunakan transportasi
online.
Kekurangan yang ditimbulkan apabila kita menggunakan transportasi
online ini biasanya terjadi apabila jaringan mengalami masalah atau gangguan,
karena trasnportasi online ini menggunakan sistem aplikasi online dan
berkemungkinan besar akan mengalami kendala pada gangguan sistem
jaringan itu sendiri. Jadi apabila gangguan pada jaringan tersebut sedang
berlangsung maka pihak driver maupun customer tidak bisa menggunakan
aplikasi online tersebut sampai jaringannya benar-benar telah membaik.
Apabila kita ingin menggunakan aplikasi transportasi online maka kita
akan disarankan untuk mengisi berbagai macam data diri termasuk nomer
telepon karena apabila pihak driver sulit untuk menemukan keberadaan kita,
maka pihak driver akan menghubungi kita melalui nomer telepon yang kita
berikan saat kita mengisi pendaftaran di aplikasi transportasi online tersebut.
Akan tetapi kita harus berhati-hati dalam memberikan data diri termasuk
nomer telepon, karena terkadang data diri kita sering disalah gunakan oleh
pihak yang tidak bertanggungjawab.113
113
Trans Online Watch, Ini Kelebihan dan Kekurangan dari Jasa Ojek Online, diakses dari
https://www.transonlinewatch.com/ini-kelebihan-dan-kekurangan-dari-jasa-ojek-online/, pada
tanggal 17 Januari 2020 pukul 10. 54 WIB.
74
G. Analisis Terhadap Perlindungan Data Pribadi pada Aplikasi
Transportasi Online
Pemberian data pribadi terhadap aplikasi transportasi online maka
timbul pertanyaan tentang adakah jaminan dalam perlindungan data customer
yang diberikan kepada pihak PT. Grab Indonesia untuk digunakan sebagai
objek promosi atau membagikan data customer kepada pihak mitra bisnis
yang lainnya? Apabila dilihat dari hukum positif pada saat ini memang belum
ada aturan yang secara khusus melindungi data pribadi, artinya disini terjadi
kekosongan hukum dengan tidak adanya aturan secara khusus yang mengatur.
Akan tetapi kita dapat melihatnya didalam perjanjian antara pihak customer
dengan pihak PT. Grab Indonesia kemudian aturan yang dapat dikenakan
adalah Undang-Undang Perlindungan Konsumen atas hubungan hukum antara
pihak customer dengan pihak PT. Grab Indonesia.
Hubungan antara pihak customer dengan pihak PT. Grab Indonesia
dapat disebut dengan „klausula baku‟ atau perjanjian yang dibuat secara
sepihak pleh PT. Grab Indonesia yang terdapat didalam (Pasal 1 UU No. 8
Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen).114 Jika PT. Grab Indonesia
melanggar ketentuan yang diatur oleh Undang-Undang Perlindungan
Konsumen, maka akan dapat dikenakan sanksi pidana, administratif ataupun
sanksi perdata berupa ganti rugi.
Selain UU Perlindungan Konsumen, ketentuan lain juga terdapat
didalam Pasal 15, 16, dan Undang-Undang Informasi dan Transaksi
Elektronik (UU-ITE), khususnya tentang penyelenggara sistem elektronik,
yang terdapat didalam Pasal 16 yang memuat ketentuan yang mewajibkan
penyelenggara sistem elektronik untuk menjaga kerahasiaan informasi.115
Bahkan didalam ketentuan Pasal 26 UU-ITE secara jelas diatur bahwa
penggunaan informasi yang menyangkut data pribadi seseorang harus
mendapat persetujuan dari orang yang bersangkutan.116
114
Pasal 1 Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. 115
Pasal 16 Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. 116
Pasal 26 Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik
(UU-ITE).
75
Dalam ketiadaan Undang-Undang khusus yang melindungi data
pribadi customer, keberadaan Undang-Undang Perlindungan Konsumen dan
UU-ITE menjadi sangat penting karena dapat dijadikan alternatif untuk
melindungi data pribadi. Meskipun tidak ada lex specialis bukan berarti
perlindungan data pribadi benar-benar tidak ada hukum yang mengaturnya.117
117
Business Law, Perlindungan Data Pribadi pada Pemesanan Transportasi Online Sejenis
Go-Jek, diakses dari https://business-law.binus.ac.id/2015/09/12/perlindungan-data-pribadi-pada-
pemesanan-transportasi-online-sejenis-go-jek/, pada tanggal 17 Januari 2020 pukul 11.00 WIB.
76
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian penulis maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Dalam praktik penambahan tarif yang dilakukan oleh pihak driver kepada
pihak customer, maka dapat diketahui bahwa hanya pihak customer yang
dibebankan atas penambahan tarif taksi online tersebut, yaitu ketika pihak
customer, ketika pengguna layanan GrabCar melakukan pemesanan jasa
layanan taksi online dengan tujuan luar kota atau diluar JABODETABEK,
penumpang membawa barang bawaan yang terlalu banyak dan melebihi
kapasitas kendaraan yang digunakan, lokasi tujuan tidak sesuai dengan
titik yang berada di aplikasi, kemudian jumlah penumpang yang naik lebih
banyak dari jumlah penumpang yang dipesan pada aplikasi. Maka dari itu,
pihak driver atau pengemudi akan memberikan tambahan tarif diluar dari
tarif yang sudah ada pada aplikasi GrabCar sebesar dua kali lipat atau
lebih dari tarif awal yang sudah tertera pada aplikasi GrabCar.
2. Praktik tambahan tarif taksi online pada GrabCar apabila ditinjau menurut
hukum Islam dan ditinjau dari Fatwa Dewan Syariah Nasional-Majelis
Ulama Indonesia (DSN-MUI) No. 112 Tahun 2017 tentang Akad Ijarah
belum memenuhi rukun dan syarat ijarah, karena dalam praktiknya
penambahan tarif yang dilakukan oleh driver atau pengemudi membuat
penumpang kurang rela dengan adanya penambahan tarif dan penumpang
merasa terpaksa untuk membayar dengan tarif yang melebihi tarif yang
sudah tertera pada aplikasi GrabCar. Dalam Islam sudah dijelaskan apabila
salah seorang diantara kedua orang yang berakad dan salah satu diantara
mereka merasakan keterpaksaan melakukan akad tersebut, maka akadnya
tidak sah.
77
B. Saran
Berkaitan dengan permasalahan yang telah penulis bahas di atas, maka
penulis memberikan saran sebagai berikut :
1. Kepada pihak driver atau pengemudi taksi online GrabCar seharusnya
membuat kesepakatan terlebih dahulu antara driver dan penumpang
sebelum melakukan perjalanan, dan dimohon untuk tidak melakukan
penambahan tarif diluar dari tarif yang telah tertera di aplikasi GrabCar,
sebab pihak driver atau pengemudi taksi online harus mematuhi aturan-
atauran yang berlaku sebagai driver atau pengemudi GrabCar seperti yang
tertera didalam kode etik driver atau pengemudi GrabCar.
2. Kepada pihak PT.Grab Indonesia hendaknya memberikan tinjauan
kembali kepada pihak driver atau pengemudi GrabCar untuk tidak
melakukan penambahan tarif diluar dari tarif yang sudah tertera pada
aplikasi GrabCar. Kemudia pihak PT. Grab Indonesia agar mengatur
kembali mekanisme mengenai tarif yang diterapkan, sehingga antara pihak
Grab, driver atau pihak pengemudi, dan pihak penumpang tidak ada lagi
yang saling merasa dirugikan.
3. Kepada pihak PT. Grab Indonesia hendaknya memberlakukan aturan
tertulis mengenai kesepakatan yang mengatur tentang penambahan tarif
yang berlaku jika terjadi hal-hal yang tidak sesuai dengan tarif yang sudah
ditetapkan oleh PT. Grab Indonesia.
4. Kepada pihak PT. Grab Indonesia hendaknya mengadakan pengkajian
ulang tentang mekanisme pembayaran atau mengatur kembali tarif yang
diterapkan, sehingga antara pihak Grab, driver, dan pihak penumpang
tidak ada yang merasa saling dirugikan.
78
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Ascara, Akad dan Produk Bank Syariah, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2008).
Az-Zuhaili Wahbah, Fiqih Islam Wa Adillatuhu, (Jakarta: Gema Insani, 2011).
Dahlan Azis Abdul, Ensiklopedia Hukum Islam, (Jakarta: Ichtiar Baru Van
Hoeve, 1996).
Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, (Semarang: Toha Putra,
2002).
Dewan Syariah Nasional MUI, Himpunan Fatwa Keuangan Syariah, (Jakarta:
Erlangga, 2014).
Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Pedoman
Penulisan Skripsi, (Ciputat: Fakultas Syariah dan Hukum, 2017).
Ghazaly Rahman Abdul dkk, Fiqh Muamalat, (Jakarta: Kencana Prada Media
Group, 2012).
H. Daud Mohammad, Hukum Islam: Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum
Islam di Indonesia, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012).
Haroen Nasrun, Fiqh Muamalah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2007).
Huda Qamarul, Fiqh Muamalah, (Yogyakarta: Teras, 2011).
Karim A. Adiwarman, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: Raja
Grafindo, 2007).
Kusari Ahmad, Hukum Perikatan Islam di Indonesia, (Jakarta: Raja Grafindo,
1995).
M. Hasan Ali, Fiqh Muamalat, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011).
Moeleong J. Lexy, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2006).
Mubarok Jaih dkk, Fiqh Mu‟amalah Maliuuah Akad Ijarah dan Ju‟alah, (Jakarta:
Gema Insani, 2011).
Muslich Wardi Ahmad, Fiqih Muamalat,(Jakarta: Amzah, 2010).
Nadzir Mohammad, Fiqh Muamalah Klasik, (Semarang: CV Karya Abadi, 2015).
Nurhayati Sri Nurhayati dkk, Akuntansi Syariah di Indonesia, (Jakarta: Salemba
Empat, 2013).
79
Salim As-Sayid bin Kamal Malik Abu, Shahih Fiqh Sunnah, (Jakarta: Pustaka
Azzam, 2007).
Soekanto Soerjono, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta: UI Press, 1986).
Soemitro Hanitijo Ronny, Metodologi Penelitian Hukum dan Jurimetri, (Jakarta :
Ghalia Indonesia, 1988).
Sugiyono, Memahami Penelitian, (Bandung: CV Alfabeta, 2005).
Supardi, Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis, (Yogyakarta: UII Press,
2005).
Syafi‟I Rachmat, Fiqh Muamalah, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2001).
Tanzeh Ahmad dkk, Dasar-dasar Penelitian, (Surabaya: Elkaf, 2006).
Tim Manajemen Perbankan Syariah, Fiqh Muamalah Dalam Konteks Ekonomi
Kontemporer, (Jakarta: Bispa, 2014).
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta :
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2008).
TM Ash-Shiddieqy Hasbi, Pengantar Fiqh Muamalah, (Semarang: Pustaka Rizki
Putra).
Zakariyah bin Faris Bin Ahmad Husain Abi, Mu‟jam Maqayis al-Lughah,
(Jakarta: Balai Pustaka, 1994).
FATWA
Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI No. 112/DSN-MUI/IX/2017 tentang Akad
Ijarah.
SKRIPSI DAN JURNAL
Amalia Shofi, Tinjauan Hukum Islam Terhadap Penambahan Biaya Pada
Pemesanan Panel di UD Varian Indah Gresik, (Skripsi S-1 Fakultas
Syariah dan Hukum, UIN Sunan Ampel Surabaya, 2018).
Anwar Amalia Ahsani, Keunggulan dan Konflik Antar Moda Transportasi di
Kota Makassar, Jurnal Etnografi Indonesia Vol.2, No. 2, Desember,
2017.
Damayanti Septi Anjani Slaudiya, Transportasi Berbasis Aplikasi Online:Grab
Sebagai Sarana Transportasi Masyarakat Kota Surabaya, Jurnal Ilmu
Manajemen Vol.4, No. 3, Jui, 2016.
Dewa Bayu Chriswardana, Pengaruh Kualitas Pelayanan Jasa GrabCar
Terhadap Kepuasan Pelanggan (Studi Kasus pada Wisatawan di
Yogyakarta), Jurnal Sains Vol.XVI, No. 1, Maret, 2018.
80
Elvina Magdalena, Sikap Masyarakat Jakarta Pengguna Aplikasi Grab Terhadap
Brand Baru Grab, Jurnal e-Komunikasi Vol.4, No. 1, Desember,
2016.
Habibie Faujan, Tinjauan Hukum Islam Terhadap Tambahan Harga Dari Harga
Normal Yang Diminta Tukang Bangunan Dalam Praktek Jual Beli
Bahan Bangunan Di Kecamatan Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo,
(Skripsi S-1 Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Sunan Ampel
Surabaya, 2015).
Harfinah Hukmah Anil, Analisis Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan
Penumpang Grab di Makassar, Journal of Communication Sciences
(JcoS) Vol.1, No. 1, April, 2017.
Harfinah Hukmah Anil, Analisis Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan
Penumpang Grab di Makassar, Journal of Communication Sciences
(JcoS) Vol.1, No. 1, April, 2017.
Latifah Leti, Analisis Hukum Islam Terhadap Penerapan Tarif Layanan Jasa PT.
Ojek Syar‟I Indonesia di Surabaya, (Skripsi S-1 Fakultas Syariah dan
Hukum, UIN Sunan Ampel Surabaya, 2017).
Polindi Miko, Filosofi dan Perwujudan Prinsip Tauhidullah, dan Al-„Adalah,
dalam Ijarah, dan Ijarah Muntahia Bi-Tamlik (IMBT), Jurnal
Ekonomi dan Bisnis Vol.1, No. 1, Juni, 2018.
Sriono, Telaah Terhadap Perjanjian Sewa Menyewa (Al Ijarah) Dalam
Perbankan Syariah, Jurnal Ilmiah Vol.01, No. 01, Maret, 2013.
Sudirman Elvian, Perlindungan Hukum Bagi Pengguna Jasa Transportasi Online
di Kota Makassar (Dtudi Pengguna Jasa Grab Motor (GrabBike) di
Lingkungan Fakultas Ilmu Sosial unm), (Skripsi S-1 Fakultas Ilmu
Sosial, Universitas Negeri Makassar, 2016).
Syafariansyah Rudy, Dampak Transportasi Online Terhadap Sosial Ekonomi
Masyarakat di Samarinda, Jurnal Ekonomi Vol.7, No. 2, Desember,
2018.
Tehuayo Rosita, Sewa Menyewa (Ijarah) Dalam Sistem Perbakan Syariah, Jurnal
Asy-Syir‟ah Vol.XIV, No. 1, Juni, 2018.
Tumuwe Riswanto, Pengguna Ojek Online di Kalangan Mahasiswa Universitas
Sam Ratulangi Manado, Jurnal Holistik Vol.2, No. 21, Januari, 2018.
81
PERATURA-PERATURAN
Peraturan Kode Etik Mitra Grab tentang Pedoman Pencegahan Praktek
Kecurangan dan Kode Etik Mitra GrabCar.
Undang-undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
Undang-undang No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Teknologi Elektronik
Undang-undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalanan
INTERNET
Grab, Semua Bermula dari Sebuah Pertanyaan, diakses dari
https://www.grab.com/id/about/, pada tanggal 10 Juni 2019 pukul
09:45 WIB.
Tim Dunia Ojek Online, Sejarah Grab, Pendiri Grab, Call Center Grab, diakses
dari http://www.kangojek.com/2019/03/sejarah-grab-pendiri-grab-
call-center-grab-visi-misi-grab.html, pada tanggal 08 Oktober 2019
pukul 14.45 WIB.
Sepositif Group, Kisah Sukses Pendiri Grab, diakses dari
http://www.sepositif.com/2017/03/kisah-sukses-pendiri-grab-anthony-
tan.html, pada tanggal 08 Oktober 2019 pukul 14.56 WIB.
Agung, Sekilas tentang Grab, diakses dari http://www.patogbesi.com/p/tentang-
grab-grab-merupakan-aplikasi.html, pada tanggal 08 Oktober 2019
pukul 15.07 WIB.
Grab, Makna Tersembunyi di Balik Logo Grab, diakses dari
https://m.liputan6.com/tekno/read/4104490/makna-tersembuyi-di-
balik-logo-gojek-dan-grab, pada tanggal 03 Januari 2020 pukul 21:29
WIB.
Grab, Pengguna Transportasi, diakses dari https://www.grab.com/id/transport/,
pada tanggal 08 Oktober 2019 pukul 21:23 WIB.
Grab, Cara Mudah Menjadi Mitra Grab, diakses dari
https://www.infojek.com/syarat-daftar-grab/, pada tanggal 08 Oktober
2019 pukul 21:27 WIB.
Grab, Kepatuhan Terhadap Peraturan, diakses dari
https://www.grab.com/id/codeofconduct/, pada tanggal 24 Oktober
2019 pukul 14.45 WIB.
82
Grab, Cara Pesan GrabBike Bayar Pakai Ovo atau Tunai, diakses dari
https://www.google.com/amp/s/www.sumpuk.net/cara-pesan-
grabbike-bayar-pakai-ovo-atau-tunai/amp/, pada tanggal 09 Oktober
2019 pukul 12.47 WIB.
Grab, Menggunakan OVO di aplikasi Grab, diakses dari
https://help.grab.com/passenger/id-id/360001970387-Apa-itu-OVO,
pada tanggal 09 Oktober 2019 pukul 13:23 WIB.
Grab, Pembayaran dengan saldo Ovo “Bagaimana cara membayar perjalanan
dengan saldo Ovo”, diakses dari https://help.grab.com/passenger/id-
id/360001546408-Bagaimana-cara-membayar-perjalanan-dengan-
saldo-OVO, pada tanggal 09 Oktober 2019 pukul 13.45 WIB.
Grab, Menggunakan Kartu Kredit/Debit di aplikasi Grab, diakses dari
https://help.grab.com/passenger/id-id/360002030307-Apa-itu-
Otorisasi-Pembayaran, pada tanggal 09 Oktober 2019 pukul 14.19
WIB.
Grab, Pembayaran dengan Ovo Points, diakses dari
https://help.grab.com/passenger/id-id/360028578632-Bagaimana-cara-
mendapatkan-OVO-points-dari-transaksi-di-Grab, pada tanggal 09
Oktober 2019 pukul 15.00 WIB.
Grab, Gambaran Umum Asuransi Kecelakaan Personal Grab, diakses dari
https://www.grab.com/id/insurance/, pada tanggal 26 Oktober 2019
Pukul 11.00 WIB.
Hukum Online, Hubungan Antara Penyedia Aplikasi, Driver, dan Penumpang,
diakses dari
https://m.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt56a9c0362ef3d/hubu
ngan-antara-penyedia-aplikasi--idriver-i--dan-penumpang/, pada
tanggal 26 Oktober 2019 pada pukul 12.34 WIB.
SINDONEWS.COM, Pendapat Masyarakat soal Layanan Taksi Online, diakses
dari https://ekbis.sindonews.com/read/1221547/34/pendapat-
masyarakat-soal-layanan-taksi-online-1500305167, pada tanggal 26
Oktober 2019 pada pukul 13.44 WIB.
Grab, Kode Etik Mitra, diakses pada https://www.grab.com/id/kodeetik/, pada
tanggal 4 Oktober 2019 pukul 16.45 WIB.
Grab, Peralihan Sanksi Denda Tarif Menjadi Larangan Mengemudi, diakses dari
https://www.grab.com/id/wp-content/uploads/sites/9/2019/03/FINAL-
REV-Kode-Etik-Jakarta.pdf, pada tanggal 5 Oktober 2019 pukul
20.15 WIB.
83
CNBC INDONESIA, Diskon Tarif Ojol Akan Berakhir! Siap Bayar Sesuai Tarif
ya, diakses dari
https://www.cnbcindonesia.com/tech/20190612082635-37-
77753/diskon-tarif-ojol-akan-berakhir-siap-bayar-sesuai-tarif-ya, pada
tanggal 17 Januari 2020 pukul 08.00 WIB.
CNBC INDONESIA, Grab Cs Pakai Tarif Batas Bawah, Diskon Ojol tak
Berlaku, diakses dari
https://www.cnbcindonesia.com/tech/20190614065432-37-
78297/grab-cs-pakai-tarif-batas-bawah-diskon-ojol-tak-berlaku/1,
pada tanggal 17 Januari 2020 pukul 09.15 WIB.
CNBC INDONESIA, Wah, Kemenhub Batalkan Rencana Pelarangan Diskon
Tarif Ojol!, diakses dari
https://www.cnbcindonesia.com/tech/20190613114932-37-
78084/wah-kemenhub-batalkan-rencana-pelarangan-diskon-tarif-ojol,
pada tanggal 17 Januari 2020 pukul 10.27 WIB.
Trans Online Watch, Ini Kelebihan dan Kekurangan dari Jasa Ojek Online,
diakses dari https://www.transonlinewatch.com/ini-kelebihan-dan-
kekurangan-dari-jasa-ojek-online/, pada tanggal 17 Januari 2020
pukul 10. 54 WIB.
Business Law, Perlindungan Data Pribadi pada Pemesanan Transportasi Online
Sejenis Go-Jek, diakses dari https://business-
law.binus.ac.id/2015/09/12/perlindungan-data-pribadi-pada-
pemesanan-transportasi-online-sejenis-go-jek/, pada tanggal 17
Januari 2020 pukul 11.00 WIB.
84
LAMPIRAN
A. Pedoman Wawancara Customer dan Driver GrabCar
1. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu mengenai tarif yang diberlakukan
oleh transportasi online yaitu GrabCar?
- Bapak Didi: Ya, kalau tarifnya memang sudah pasti,
karena saat kita memesanpun harga sudah muncul pada
aplikasi, jadi pengguna sudah tahu pasti berapa tarif yang harus
dibayarkan ketika sudah sampai tempat tujuan. Kalau
dibandingkan dengan taksi biasa hitungan tarifnya per km
sangat dipengaruhi oleh kondisi jalan, apabila kondisi jalan
macet ya otomatis tarifnya akan semakin mahal, jadi untuk
kepastian tarifnya belum jelas, atau tidak diketahui disaat
memesan.
- Bapak Yosias: Kalau menurut saya ya lebih mudah dan
simple yah, kita tinggal memesannya dan memilih kemana
tempat tujuan kita dan menunggu si driver untuk menjemput
kita. Keamanan dan kenyamanannya pun sudah pasti sangat
terjamin, jadi jika terjadi sesuatu sudah ada pihak yang akan
bertanggungjawab.
- Saudara Tohir: Sangat sangat merasa nyaman dan sangat
merasa terbantu sekali dengan hadirnya transportasi Online
yang salah satunya mengeluarkan layanan GrabCar, karena
kendaraann yang digunakan tersebut adalah kendaraan yang
bagus dan layak untuk dipakai. Kemudian tarif yang diberikan
sangatlah terjangkau dalam arti tidak terlalu mahal bagi
masyarakat kalangan menengah kebawah seperti saya, dan tarif
yang diberikan sudah diketahui terlebih dahulu saat kita
memesan di aplikasi GrabCar.
85
- Bapak Anton: Sejak ada taksi online saya semakin
dimudahkan, selain tarifnya murah, untuk memesan taksi
online tinggal klik lalu menunggu untuk dijemput.
- Bapak Yudi: Murah, karena saya bisa istirahat di dalam
perjalanan, dan jika dihitung-hitung malah lebih hemat
dibanding kita menggunakan sopir pribadi." ujarnya seraya
mengatakan taksi Online lebih nyaman dan aman.
2. Apakah Bapak/Ibu pernah mengalami penambahan tarif yang di
berlakukan oleh driver GraCar saat sudah sampai di rempat tujuan?
- Saudari Evi Fitriah: Saya pernah mengalaminya, waktu
itu saya bersama enam orang teman saya yang ingin pergi ke
acara kondangan dengan menaiki kereta dari stasiun pondok
ranji ke stasiun cicayur, dan ternyata saya kebablasan hingga
sampai di stasiun parung panjang. Rencananya saya dan teman-
teman saya ingin melanjutkan perjalanan menggunakan kereta
lagi, eh ternyata ada pemadaman listrik dan menyebabkan
kereta tidak dapat beroperasi. Setelah menunngu kurang lebih
tiga puluh menit saya dan teman-teman memutuskan untuk
melanjutkan perjalanan menggunakan GrabCar dari stasiun
parung panjang ke stasiun cicayur. Waktu itu kita pesan untuk
enam bangku agar muat untuk kita bertujuh, memang waktu itu
sangat penuh sekali untuk ditumpangi tujuh orang. Setelah saya
dan teman-teman sampai ditempat tujuan driver nya meminta
tambahan sekitar Rp35.000,. dari tarif awal dengan alasan gara-
gara kita bertujuh sedangkan bangku yang kita pesan hanya
enam bangku.
- Bapak Giman: Saya pernah mengalami bersama rombongan
saya yang ingin pergi ke daerah bandung. Supir ingin meminta
tambahan tarif di karenakan selain jaraknya di luar
86
kota/jangkauan, supir juga merasa rugi bila ketika posisi
pulang/balik tidak membawa penumpang. Padahal tarif yang
muncul di aplikasi itu Rp675.000,- tetapi Driver/Pengemudi
minta tambahan menjadi Rp1.350.000,-. Karena pada waktu itu
kami sudah sangat mepet, akhirnya terpaksa kami naik dengan
harga yang sudah saya tawar menjadi Rp1.200.000,-.
3. Apakah selama Bapak/Ibu menjadi driver GrabCar pernah
melakukan penambahan tarif diluar tarif yang sudah ditetapkan
pada aplikasi?
- Bapak Malik: Iya saya pernah melakukan penambahan
tarif, karena pada waktu itu saya mendapat orderan keluar
Jabodetabek. Kalau hanya sekitaran Jabodetabek ya sesuai tarif
di aplikasi. Driver-driver yang lain pun juga sama kalau mereka
dapat orderan ke luar kota pasti akan meminta bayaran
tambahan.
- Bapak Johan: Kenapa saya menambah tarif, ya karena
kalau dipikir-pikir kita para Driver itu merasa rugi soalnya
jarak yang ditempuh itu jauh, kemudian ketika kita kembali itu
dalam keadaan kosong maksudnya tidak membawa
penumpang, dan pada akhirnya saya pun tidak mendapatkan
uang.
- Bapak Malik: Saya menambahkan tarif itu karena saya
merasa rugi ketika mengantarkan penumpang keluar kota
kemudia pas jalan pulang tidak membawa penumpang lagi.
Selain itu saya juga rugi waktu, yang harusnya dengan waktu
tersebut saya bisa gunakan untuk mencari penumpang, tetapi
ini saya malah tidak membawa penumpang.
87
4. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu terhadap tindakan para driver
GrabCar yang melakukan penambahan tarif diluar tarif yang sudah
ditetapkan pada aplikasi?
- Ibu Firmawati: Kalau gak ada peraturan yang tertulis, saya
kurang setuju.
- Bapak Giman: Antara setuju dan tidak setuju. Setujunya ya
asalkan penambahan itu diatur di awal saat mau memesan
GrabCar agar tidak kaget. Tidak setujunya kan apabila tidak
diatur di peraturan Grab, bisa-bisa supir bisa seenaknya sendiri
memalak penumpang jarak jauh.
- Bapak Dindin: Ya kurang setuju. Menurut saya itu sudah
menjadi konsekuensi dari seorang supir ketika mendapat
orderan jarak jauh. Tarifnya kan sudah ada di aplikasi. Jadi
supir harus mengikuti tarif yang sudah ditetapkan oleh
perusahaan melalui aplikasi tersebut.
88
B. Lampiran Foto Wawancara Customer dan Driver GrabCar
89
90
91
KODE ETIK MITRA
2W (Roda Dua) 4W (Roda Empat)
PEDOMAN PENCEGAHAN PRAKTEK
KECURANGAN DAN KODE ETIK MITRA
GRABCAR
Untuk mendukung praktek bisnis yang beretika dan mengedepankan Good
Corporate Governance, Grab Indonesia memandang perlu adanya Pedoman
Pencegahan Praktek Kecurangan dan Kode Etik Mitra GrabCar untuk memastikan
bahwa (“Pedoman Kode Etik”):
1. Seluruh Mitra GrabCar diberikan perlindungan yang setara atas keamanan
dan kenyamanan dalam menggunakan akun Mitra GrabCar;
2. Seluruh Mitra GrabCar memiliki transparansi yang jelas atas perlakuan
Grab Indonesia terhadap praktek kecurangan yang melanggar Kode Etik
Grab Indonesia dan aturan praktek kecurangan dalam Pedoman Kode Etik
ini, yang telah disepakati bersama antara Mitra GrabCar dengan Grab
Indonesia;
3. Tidak ada toleransi bagi oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab
untuk memanipulasi sistem perlindungan yang Grab terapkan bagi
Mitranya;
Adapun tindakan yang dikategorikan sebagai bentuk praktek kecurangan terhadap
aturan dan Kode Etik Mitra GrabCar meliputi:
KASUS CONTOH KASUS SANKSI
PELANGGARAN RINGAN
1. Informasi
Pengemudi Salah Perbedaan plat
nomor dan jenis
kendaraan yang
digunakan dengan
yang terdaftar pada
Aplikasi Grab
1 kali :
Peringatan
2 kali :
Peringatan
3 kali :
Pemutusan
92
Driver
Mitra tidak dapat
dihubungi oleh
Penumpang
dikarenakan nomor
telepon tidak
sesuai dengan yang
terdaftar pada
aplikasi Grab
Driver.
hubungan
kemitraan
2. Kebersihan
Kendaraan&
Pengemudi
Tidak
berpenampilan
sopan dan/atau
pantas saat
membawa
penumpang
Kendaraan yang
digunakan dalam
keadaan kotor
Berbau tidak sedap
dan/atau merokok
saat sedang
membawa
penumpang dalam
kendaraan
1 kali :
Peringatan
2 kali :
Peringatan
3 kali :
Pemutusan
hubungan
kemitraan
PELANGGARAN BERAT
1. Keamanan
Penumpang Praktek kekerasan
(verbal ataupun
fisik) terhadap
penumpang
Pelecehan seksual
terhadap
penumpang
Perbedaan identitas
pengemudi yang
terdaftar pada
Aplikasi Grab
Driver dengan
identitas yang
sebenarnya
1 kali : Non
Aktif sementara
(dapat
meningkat
menjadi
pemutusan
hubungan
kemitraan jika
pada
penyelidikan
terbukti)
2 kali :
Pemutusan
hubungan
kemitraan
2. Sikap Berkendara Mengebut melebihi
kecepatan yang
ditentukan oleh
UU
1 kali : Non
Aktif sementara
2 kali :
Pemutusan
93
Membawa
kendaraan secara
ugal-ugalan di
jalan
Melanggar rambu-
rambu lalu lintas
Mengemudi dalam
keadaan mabuk
alcohol
Membawa
penumpang gelap
dalam kendaraan
saat membawa
penumpang
hubungan
kemitraan
3. Permintaan
Tarif Berlebih
Sepihak
Meminta tarif
melebihi tarif yang
tertera pada
aplikasi;
Meminta tarif
penuh pada
perjalanan yang
menggunakan
promo;
Melakukan
penambahan biaya
diluar tarif yang
tertera pada
aplikasi Grab tanpa
sepengetahuan
penumpang
1 kali : Non
Aktif sementara
2 kali :
Pemutusan
hubungan
kemitraan
ATURAN PRAKTEK KECURANGAN
Seluruh Bentuk
Kecurangan
Menekan tombol “mulai”
sebelum dan tanpa
menjemput penumpang
atau bukan di lokasi
penjemputan
Perhitungan poin sesuai
dengan Zona Warna
masing-masing Mitra
GrabCar yang
diinformasi kan secara
harian. Jika Zona
Warna mencapai Zona
Merah, maka akan
dikenakan pemotongan
30% terhadap insentif
yang diterima.
Kecurangan yang
berulang akan
mengakibatkan
Membatalkan pesanan dan
mematikan aplikasi Grab
namun tetap mengantar
penumpang/pesanan
Menurunkan penumpang
bukan di lokasi yang
tertera pada aplikasi Grab
Melakukan dan/atau
menyelesaikan perjalanan
94
tanpa menjemput
penumpang
Pemutusan Hubungan
Kemitraan
Melakukan pemesanan
sendiri dan menyelesaikan
pesanan sendiri
Menyalahgunakan akun
penumpang untuk
melakukan “order fiktif”
baik untuk keperluan
sendiri maupun untuk
orang lain
Mencurangi /
memanipulasi sistem Grab
milik sendiri / orang lain
untuk alasan apapun,
termasuk mendapatkan
bonus / insentif
Penggunaan “Fake GPS”
ataupun aplikasi ilegal
yang dapat menyebabkan
adanya duplikasi akun
baik akun Penumpang,
akun Pengemudi, maupun
akun OVO dalam
smartphone Mitra GrabCar
PENYALAHGUNAAN DAN TINDAK PIDANA
Seluruh bentuk
penyalahgunaan dan
tindak pidana yang
bertentangan dengan UU
Melakukan tindak
kejahatan meliputi
kekerasan, penganiayaan,
pelecehan, meneror dan
pencurian terhadap
Penumpang baik selama
perjalanan maupun
setelahnya
Pemutusan hubungan
kemitraan pada setiap
kejadian
Melakukan provokasi
terhadap Mitra lainnya
untuk melakukan kegiatan
yang dapat merugikan
pihak lain, termasuk Grab
(contoh: anarkis,
perusakan fasilitas, razia);
Melakukan
penyalahgunaan akun
Pengemudi lain, maupun
jual beli akun Pengemudi
Grab
95
Menyebarluaskan data dan
identitas penumpang
melalui cara dan media
apapun (contoh: media
online / cetak).
Setiap bentuk pelanggaran baik terhadap Aturan Kecurangan maupun Kode Etik,
Mitra akan mendapatkan kesempatan untuk mengajukan banding, jika dan hanya
jika Mitra memiliki bukti yang kuat dan otentik yang bisa membuktikan
ketidakbersalahan Mitra.
Saya bersedia, akun saya dimatikan dan nilai saldo dalam akun Grab
dikembalikan ke rekening bank pribadi saya, apabila saya telah menyatakan
pengunduran diri sebagai Mitra, atau terbukti telah membiarkan akun saya tidak
beroperasi/aktif dalam jangka waktu lebih dari 3 bulan.
Dengan ini secara sadar, Saya menyatakan bahwa:
1. Saya sepenuhnya memahami semua klausul yang disebutkan diatas,
sebagaimana disebutkan di dalam website resmi Grab Indonesia
https://www.grab.com/id/kodeetik/.
2. Saya akan semata-mata bertanggung jawab untuk setiap kewajiban dan
segala pencemaran nama baik yang diakibatkan oleh operasi kendaraan
bermotor/kendaraan penumpang dan/atau taksi/layanan pengiriman
penumpang, termasuk, namun tidak terbatas pada cedera individu,
kematian, dan kerusakan property.
3. Saya siap bertanggung jawab atas kerugian yang diderita oleh Grab jika
saya ditemukan melanggar tiap klausul apapun dalam Kode Etik dan
Aturan ini.
4. Saya bersedia, nilai saldo saya dalam dompet pengemudi untuk diambil
kembali oleh Grab, apabila Saya terbukti melakukan penyalahgunaan dan
tindakan pidana, maupun diblacklist / diputuskan hubungan mitra
dikarenakan melanggar Aturan Praktek Kecurangan sebagaimana
disebutkan dalam Pedoman Kode Etik ini.
5. Saya juga diingatkan untuk secara teratur meninjau “Syarat dan Ketentuan
Layanan Untuk Pengemudi” sebagaimana disebutkan dalam website resmi
Grab Indonesia di https://www.grab.com/id/terms/driver/.