oleh : lazarus ramandey -...

83
1 ANALISIS PROSEDUR PELAYANAN PESERTA ASKES DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH YOWARI KABUPATEN JAYAPURA Oleh : Lazarus Ramandey Universitas Cenderawasih Jayapura, Papua [email protected] A. Latar Belakang Jaminan kesehatan di Indonesia merupakan salah satu hak yang harus dimiliki oleh tiap warga negara. Didalam Undang-undang Dasar 1945 pasal 28 H dan Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan, menetapkan bahwa kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Untuk mewujudkan pembangunan kesehatan tersebut maka pemerintah perlu menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan, mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat, memelihara dan meningkatkan pelayananan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya (Depkes RI, 2001). Pelayanan rumah sakit adalah salah satu bentuk pelayanan publik pemerintah dimaksudkan sebagai usaha mendorong masyarakat menjadi sehat. Ukuran keberhasilannya tidak terletak pada jumlah pasien yang berobat,

Upload: dokhanh

Post on 03-May-2019

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

1

ANALISIS PROSEDUR PELAYANAN PESERTA ASKES DI RUMAH

SAKIT UMUM DAERAH YOWARI KABUPATEN JAYAPURA

Oleh : Lazarus Ramandey

Universitas Cenderawasih Jayapura, Papua [email protected]

A. Latar Belakang

Jaminan kesehatan di Indonesia merupakan salah satu hak yang harus

dimiliki oleh tiap warga negara. Didalam Undang-undang Dasar 1945 pasal 28

H dan Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan, menetapkan

bahwa kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur

kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia

sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun

sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan

ekonomis.

Untuk mewujudkan pembangunan kesehatan tersebut maka pemerintah

perlu menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan, mendorong

kemandirian masyarakat untuk hidup sehat, memelihara dan meningkatkan

pelayananan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat beserta

lingkungannya (Depkes RI, 2001).

Pelayanan rumah sakit adalah salah satu bentuk pelayanan publik

pemerintah dimaksudkan sebagai usaha mendorong masyarakat menjadi sehat.

Ukuran keberhasilannya tidak terletak pada jumlah pasien yang berobat,

Page 2: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

2

melainkan tumbuhnya rasa keinginan sehat di masyarakat sekitarnya. Bentuk

ukuran atau standar pelayanan publik tersebut sangat dibutuhkan untuk

mengetahaui sejauh mana pemerintah berhasil atau gagal melaksanakan

pelayanan publik di bidang kesehatan.

Pembangunan Kesehatan diarahkan untuk meningkatkan mutu sumber

daya manusia dan lingkungan yang saling mendukung dengan menggunakan

pendekatan paradigma sehat yaitu suatu pandangan baru dalam bidang

kesehatan yang memberikan prioritas pada upaya peningkatan kesehatan,

pencegahan, penyembuhan, pemulihan dan rehabilitasi sejak dalam kandungan

sampai usia lanjut (Depkes RI, 2003).

Selain itu pembangunan bidang kesehatan juga diarahkan untuk

meningkatkan dan memelihara mutu lembaga pelayanan kesehatan melalui

pemberdayaan sumber daya manusia secara berkelanjutan, dan sarana prasarana

dalam bidang medis, termasuk ketersediaan obat yang dapat dijangkau oleh

masyarakat (Depkes RI, 2003).

Layanan jasa Rumah Sakit (RS), merupakan suatu layanan masyarakat

yang penting dan dibutuhkan dalam upaya pemenuhan tuntutan kesehatan.

Banyak unsur yang berperan dan mendukung berfungsinya operasional RS.

Salah satu unsur utama pendukung tersebut adalah Sumber Daya Manusia

(SDM) yang padat karya dan berkualitas tinggi, disertai kesadaran akan

penghayatan pengabdian kepada kepentingan masyarakat khususnya dalam

pemenuhan kebutuhan layanan kesehatan (Suharyono, 2006).

Page 3: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

3

Mutu pelayanan tidak hanya tergantung pada pelayanan klinis yang

memenuhi standar profesi, tetapi juga pelayanan yang berfokus pada pelanggan.

Oleh karena itu, keterlibatan pasien sebagai pengguna pelayanan sekaligus

pengambil keputusan perlu mendapat perhatian dalam penerapan tata

pengaturan klinis. Penyedia pelayanan perlu mengembangkan mekanisme

untuk mengenal kebutuhan dan harapan pasien maupun mekanisme untuk

menerima keluhan dan komplain untuk dipertimbangkan dalam penyusunan

desain pelayanan, standar pelayanan, maupun pengambilan keputusan klinis

(Hartati,2007).

Sebagian besar masyarakat khususnya golongan ekonomi lemah dan

kelompok rentan mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hak

asasinya untuk upaya kesehatan terutama kebutuhan pelayanan medis di rumah

sakit. Sekali penduduk Indonesia harus dirawat di rumah sakit, mereka harus

mengeluarkan biaya yang besarnya melebihi pendapatannya selama dua bulan.

Di samping itu pemerataan pelayanan kesehatan di Indonesia masih belum

optimal yang menyebabkan kerugian ekonomi bangsa oleh karena keadaan sakit

di Indonesia masih cukup tinggi (Mukti, 2004).

Pelaksanaan Pasal 22 Undang-Undang No. 32 tahun 2004 tentang

Pemerintah Daerah yang menjelaskan bahwa dalam menyelenggarakan

otonomi, pemerintah daerah mempunyai kewajiban untuk mengembangkan

sistem jaminan sosial. Untuk itu maka perlu dikembangkan sistem pembiayaan

kesehatan daerah agar pengelolaannya lebih efektif dan efisien. Salah satu

alternatif sistem pembiayaan kesehatan di era otonomi daerah adalah melalui

Page 4: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

4

mekanisme asuransi kesehatan sosial. Sistem ini diharapkan dapat menjamin

efisiensi kualitas, keterjangkauan, keberlanjutan, subsidi silang, keadilan dan

pemerataan, serta portabilitas dan desentralisasi pembiayaan kesehatan,

sehingga dapat meningkatkan akses masyarakat terhadap fasilitas pelayanan

kesehatan (Depkes RI, 2005).

Pelayanan rakyat miskin merupakan salah satu aspek yang dilaksanakan

oleh pihak pemberi pelayan kesehatan seperti Rumah Sakit melalui pelayanan

purna jual dengan memanfaatkan dana Asuransi Kesehatan dari PT Askes

(persero) sebagai operasional kegiatan pelayanan. Masyarakat dengan keadaan

derajat ekonomi rendah akan memperoleh pelayanan di puskesmas dengan

biaya yang lebih murah atau tanpa adanya beban biaya sama sekali (Depkes RI,

2005).

Sejalan dengan perkembangan sistem pembiayaan, PT Askes juga

menerapkan sistem pelayanan kesehatan, antara lain sistem rujukan, konsep

dokter keluarga, dan konsep wilayah. Asuransi atau jaminan pemeliharaan

kesehatan pun telah menjadi kebutuhan konkrit, PT (Persero) ASKES hadir tak

cuma melayani peserta PNS, Pensiunan, Veteran Perang Kemedekaan dan

keluarganya (Wajib). Tetapi juga memberi pelayanan kepada karyawan

BUMN, BUMD, dan perusahaan swasta serta masyarakat miskin.

Dalam pelaksanaan pelayanan askes pada rumah sakit mengalami

ketimpangan antara lain pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien

kurang memuaskan atau tidak memenuhi standar, pemberian pelayanan yang

berbeda-beda, sistem administrasi yang kurang teratur, kurangnya ketersedian

Page 5: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

5

obat beserta pelayanannya dan pada kenyataanya askes hanya dijadikan nomor

dua dalam artian tidak diperioritaskan karena adanya anggapan bahwa berobat

itu harus dengan biaya yang sangat mahal. Tak dapat dipungkiri bahwa dalam

era sekarang ini, biaya disegala sektor pelayanan sangatlah mahal, begitu pula

pada sektor kesehatan ini yang disebabkan karena biaya masuknya obat–obatan

sehingga jelas terlihat bahwa untuk memenuhi mahalnya biaya obat tersebut

maka harus ditunjang dengan biaya pemeriksaan yang mahal pula (Thabrani,

2001).

Adanya ketidakpuasan yang dikeluhkan oleh peserta askes dalam

mendapatkan mutu pelayanan pada tingkat pelayanan di rumah sakit yang tidak

sesuai dengan harapan yang selama ini kita dengar dan telah memberikan kritik

yang tajam terhadap pelayanan kesehatan. Salah satu bentuk ketidakpuasan

peserta Askes antara lain adanya perbedaan bentuk pelayanan dimana peserta

Askes merasa bahwa mereka selalu dinomor duakan dalam pemberian

pelayanan kesehatan dirumah sakit terutama dalam hal mekanisme atau

prosedur yang harus dilakukan oleh peserta askes sebelum mendapatkan

pelayanan petugas kesehatan. Hal ini menggambarkan bahwa masih kurangnya

pelayanan yang berkualitas yang ditujukan kepada pasien peserta Askes yang

seyogyanya dalam pemberian pelayanan kesehatan, tidak ada perbedaan karena

pada dasarnya keduanya sama-sama mengeluarkan biaya hanya yang

membedakan adalah metode dalam pembayarannya (Veronika dkk, 2005).

Rumah Sakit Umum Derah (RSUD) Yowari Kabupaten Jayapura

sebagai salah satu sentral pelayanan kesehatan bagi masyarakat Kabupaten

Page 6: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

6

Kabupaten Selayar pada umumnya dengan tetap memberikan pelayanan yang

profesional dan berkualitas untuk jaminan kepuasan kepada masyarakat sebagai

pengguna pelayanan kesehatan. Namun masih banyak dari kalangan masyarakat

yang masih mengeluhkan kinerja dan pelayanan petugas di Rumah Sakit baik

pasien umum atau pasien dengan Asuransi (Askes)

Berdasarkan informasi awal dari beberapa pasien peserta askes yang

pernah dirawat di RSUD Yowari Kabupaten Jayapura, menyatakan bahwa

prosedur pelayanan kesehatan baik pelayanan petugas medis dan prosedur

dalam mendapatkan pelayan belum maksimal sehingga pasien merasa tidak

diperhatikan dan hak mereka sebagai pasien terabaikan untuk mendapatkan

pelayanan yang profesional. Hal ini terlihat dari keluhan pasien bahwa

pemeriksaan dan pemberian obat pada pasien kadang terlambat. Obat harus

diambil dari apotik sesuai resep yang diberikan dokter, kemudian diberikan ke

perawat, nanti perawat yang memberikan obat pada pasien baik dalam bentuk

injeksi (suntikan) maupun lewat selang infus. Prosedur ini yang dapat

menyebabkan pasien terlambat ditangani misalnya waktu pemeriksaan yang

tidak tepat karena banyaknya jumlah pasien yang harus dilayani dokter serta

pengambilan obat harus antri sehingga waktu tunggu menjadi lama.

Kondisi tersebut menggambarkan bahwa prosedur pelayanan kesehatan

yang telah dilaksankan rumah sakit masih belum memberikan pelayanan yang

maksimal dan profesional kepada pasien khususnya pasien peserta Askes

sebagaimana fungsi dasar dari rumah sakit itu sendiri yang juga berperan penuh

dalam pemberian pelayanan kepada peserta Askes.

Page 7: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

7

Dengan gambaran kondisi dan permasalahan dalam mekanisme dan

pemberian pelayanan kesehatan di rumah sakit, maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian tentang “Prosedur Pelayanan Askes di Rumah Sakit

Umum Daerah Yowari Kabupaten Jayapura”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka masalah

penelitian yang dibahas dalam bentuk pertanyaan penelitian yaitu Bagaimana

prosedur pelayanan kesehatan peserta Askes di Rumah Sakit Umum Daerah

Yowari Kabupaten Jayapura ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Peneltian

Untuk menganalisis prosedur pelayanan kesehatan peserta Askes di Rumah

Sakit Umum Daerah Yowari Kabupaten Jayapura

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah Ilmu

pengetahuan dan sebagai bahan informasi bagi kepala Rumah Sakit

guna perbaikan manajemen Askes di RSUD Yowari Kabupaten

Jayapura, serta salah satu bacaan bagi peneliti selanjutnya.

b. Manfaat Praktis

Bagi peneliti sendiri merupakan pengalaman berharga dalam

memperluas wawasan dan pengetahuan tentang pelayanan kesehatan di

Rumah sakit

Page 8: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Prosedur

Menurut Muhammad Ali (2000 : 325) “Prosedur adalah tata cara kerja

atau cara menjalankan suatu pekerjaan” dan menurut Amin Widjaja (1995 : 83)

“Prosedur adalah sekumpulan bagian yang saling berkaitan misalnya : orang,

jaringan gudang yang harus dilayani dengan cara yang tertentu oleh sejumlah

pabrik dan pada gilirannya akan mengirimkan pelanggan menurut proses

tertentu”

Sedangkan menurut Kamaruddin (1992 : 836 – 837) “Prosedur pada

dasarnya adalah suatu susunan yang teratur dari kegiatan yang berhubungan

satu sama lainnya dan prosedur-prosedur yang berkaitan melaksanakan dan

memudahkan kegiatan utama dari suatu organisasi”.

Sedangkan pengertian prosedur menurut Ismail masya (1994 : 74)

mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas yang saling

berhubungan yang merupakan urutan-urutan menurut waktu dan tata cara

tertentu untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang dilaksanakan berulang-

ulang”.

Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas maka dapat disimpulkan yang

dimaksud dengan prosedur adalah suatu tata cara kerja atau kegiatan untuk

Page 9: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

9

menyelesaikan pekerjaan dengan urutan waktu dan memiliki pola kerja yang

tetap yang telah ditentukan.

B. Pengertian Pelayanan

Pelayaan publik dapat diartikan sebagai pemberian layanan (melayani)

keperluan orang atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada

organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan.

Sebagaimana telah dikemukakan terdahulu bahwa pemerintahan pada

hakekatnya adalah pelayanan kepada masyarakat. Ia tidaklah diadakan untuk

melayani dirinya sendiri,tetapi untuk melayani masyarakat serta menciptakan

kondisi yang memungkinkan setiap anggota masyarakat mengembangkan

kemampuan dan kreaivitasnya demi mencapai tujuan bersama (Rasyid, 1998).

Karenanya birokrasi publik berkewajiban dan bertanggungjawab untuk

memberikan layanan professional.

Pelayanan publik (public services) oleh birokrasi publik tadi adalah

merupakan salah satu perwujudan dari fungsi aparatur Negara sebagai abdi

masyarakat di samping sebagai abdi negara. Pelayanan publik (public services)

oleh birokrasi public dimaksudkan untuk mensejahterakan masyarakat (warga

negara) dari suatu negara kesejahteraan (welfare state).

Pelayanan umum oleh Lembaga Administrasi Negara (1998) diartikan

sebagai segalabentuk kegiatan pelayanan umum yang dilaksanakan oleh

InstansiPemerintah di Pusat, di Daerah dan di lingkungan Badan Usaha Milik

Negara/Daerah dalam bentuk barang dan atau jasa baik dalam rangka upaya

Page 10: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

10

kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Pelayanan publik dengan demikian dapat diartikan sebagaipemberian

layanan (melayani) keperluan orang atau masyarakatyang mempunyai

kepentingan pada organisasi itu sesuai denganaturan pokok dan tata cara yang

telah ditetapkan. Sementara itu, kondisi masyarakat saat ini telah terjadi suatu

perkembangan yang sangat dinamis. Tingkat kehidupan masyarakat yang

semakin baik merupakan indikasi dari empowering yang dialami oleh

masyarakat (Thoha dalam Widodo, 2001).

Hal ini berarti masyarakat semakin sadar akan apa yang menjadi hak dan

kewajibannya sebagai warga Negara dalam hidup bermasyarakat, berbangsa

dan bernegara. Masyarakat semakin berani untuk mengajukan tuntutan,

keinginan dan aspirasinya kepada pemerintah. Masyarakat semakin kritis dan

semakin berani untuk melakukan control terhadap apa yang dilakukan oleh

pemerintahnya. Dalam kondisi masyarakat seperti digambarkan di atas,

birokrasi publik harus dapat memberikan layanan publik yang lebih

profesional, efektif, sederhana, transparan, terbuka, tepat waktu, responsif dan

adaptif serta sekaligus dapat membangun kualitas manusia dalam arti

meningkatkan kapasitas individu dan masyarakat untuk secara aktif

menentukan masa depannya sendiri (Effendi dalam Widodo, 2001).

Arah pembangunan kualitas manusia tadi dalam memberdayakan

kapasitas manusia dalam arti menciptakan kondisi yang memungkinkan setiap

anggota masyarakat mengembangkan kemampuan dan krativitasnya

Page 11: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

11

untukmengatur dan menentukan masa depannya sendiri. Pelayanan publik

yang profesional, artinya pelayanan publikyang dicirikan oleh adanya

akuntabilitas dan responsibilitas daripemberi layanan (aparatur pemerintah).

Dengan ciri sebagai berikut: 1. Efektif, lebih mengutamakan pada pencapaian

apa yang menjadi tujuan dan sasaran; 2. Sederhana, mengandung arti

prosedur/tata cara pelayanan diselenggarakan secara mudah, cepat, tepat, tidak

berbelit-belit,

Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam

interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik,

dan menyediakan kepuasan pelanggan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

dijelaskan pelayanan sebagai usaha melayani kebutuhan orang lain. Sedangkan

melayani adalah membantu menyiapkan (mengurus) apa yang diperlukan

seseorang (Nurhasimadunair, 2004).

Selanjutnya menurut Anita dan Retno (2004), pelayanan didefinisikan

sebagai kegiatan yang dilakukan seseorang atau perusahaan untuk memberikan

nilai pada konsumen berdasarkan sumber dari mark plus.

C. Pengertian Efektivitas

Pengertian efektifitas secara umum menunjukan sampai seberapa jauh

tercapainya suatu tujuan yang terlebih dahulu ditentukan. Hal tersebut sesuai

dengan pengertian efektifitas menurut Sondang P. Siagian (2001) memberikan

definisi sebagai berikut : “Efektivitas adalah pemanfaatan sumber daya, sarana

dan prasarana dalam jumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan sebelumnya

untuk menghasilkan sejumlah barang atas jasa kegiatan yang dijalankannya.

Page 12: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

12

Efektivitas menunjukkan keberhasilan dari segi tercapai tidaknya sasaran yang

telah ditetapkan”.

Menurut Schemerhon John R. Jr. (2009) adalah sebagai berikut :

“Efektifitas adalah pencapaian target output yang diukur dengan cara

membandingkan output anggaran atau seharusnya (OA) dengan output

realisasi atau sesungguhnya (OS), jika (OA) > (OS) disebut efektif ”.

Menurut Prasetyo Budi Saksono (1984) adalah : Efektifitas adalah

seberapa besar tingkat kelekatan output yang dicapai dengan output yang

diharapkan dari sejumlah input “.

Dari pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa efektifitas

adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas

dan waktu) yang telah dicapai oleh manajemen, yang mana target tersebut

sudah ditentukan terlebih dahulu.

D. Pelayanan Kesehatan

Pelayanan kesehatan menurut Levey dan Lomba (1973) dalam (Azwar

1996) yaitu setiap upaya yang diselengarakan sendiri atas secara bersama-sama

dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan,

mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan

perseorangan, keluarga, kelompok ataupun masyarakat.

Bentuk dan jenis pelayanan kesehatan yang dapat ditemukan banyak

macamnya karena kesemuanya itu amat ditentukan oleh (Azwar, 1996) :

1. Pengorganisasian pelayanan, apakah dilaksanakan secara sendiri atau secara

bersama-sama dalam suatu organisasi

Page 13: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

13

2. Ruang lingkup kegiatan, apakah hanya mencakup kegiatan pemeliharaan

kesehatan, peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan

penyakit, pemulihan kesehatan atau kombinasi dari padanya.

3. Sasaran pelayanan kesehatan, apakah untuk perseorangan, keluarga,

kelompok, ataupun untuk masyarakat secara keseluruhan.

Bentuk dan jenis pelayanan kesehatan banyak macamnya, namun

disederhanakan secara umum dapat dibedakan atas dua. Bentuk dan jenis

pelayanan kesehatan tersebut jika dijabarkan dari pendapat Hodgetts dan Cascio

(1983) dalam Azwar (1996) yaitu :

1. Pelayanan kedokteran

Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam kelompok pelayanan

kedokteran (medical service) ditandai dengan cara penggorganisasian yang

dapat bersifat sendiri (solo practice) atau secara bersama-sama dalam suatu

organisasi. Tujuan utamanya untuk menyembuhkan penyakit dan

memulihkan kesehatan, serta sasarannya terutama perseorangan dan

keluarga.

2. Pelayanan kesehatan masyarakat

Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam kelompok pelayanan

kesehatan masyarakat (public health services) ditandai dengan cara

penggorganisasian yang umumnya secara bersama-sama dalam suatu

organisasi. Tujuan utamanya untuk memelihara dan meningkatkan

kesehatan serta mencegah penyakit dan sasarannya terutama untuk

kelompok dan masyarakat.

Page 14: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

14

Sekalipun pelayanan kedokteran berbeda dengan pelayanan kesehatan

masyarakat namun untuk dapat disebut sebagai suatu pelayanan kesehatan yang

baik maka keduanya harus memiliki berbagai persyaratan pokok. Syarat pokok

yang dimaksud adalah (Azwar, 1996) :

a. Tersedia dan berkesinambungan

Syarat pokok pertama pelayanan kesehatan yang baik adalah

pelayanan kesehatan terrsebut tersedia di masyarakat (available) serta

bersifat berkesinambungan (continous). Artinya semua jenis pelayanan

kesehatan yang dibutuhkan oleh masyarakat tidak sulit ditemukan serta

keberadaannya dalam masyarakat ada pada setiap saat dibutuhkan.

b. Dapat diterima dan wajar

Syarat pokok yang kedua dari pelayanan kesehatan yang baik adalah

pelayanan kesehatan yang dapat diterima (aceptable) oleh masyarakat serta

bersifat wajar (appropriate). Artinya bahwa pelayanan kesehatan tersebut

tidak bertentangan dengan keyakinan dan kepercayaan masyarakat.

Pelayanan kesehatan yang bertentangan dengan adat istiadat, kebudayaan,

keyakinan dan kepercayaan masyarakat serta bersifat tidak wajar bukanlah

suatu pelayanan kesehatan yang baik.

c. Mudah dicapai

Syarat pokok yang ketiga untuk pelayanan kesehatan yang baik

adalah yang mudah dicapai (accesible) oleh masyarakat. Pengertian

ketercapaian yang dimaksud disini terutama dari sudut lokasi. Dengan

demikian untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang baik maka

Page 15: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

15

pengaturan distribusi sarana kesehatan menjadi sangat penting. Pelayanan

kesehatan yang terlalu terkonsentrasi di daerah perkotaan saja dan sementara

itu tidak ditemukan di daerah pedesaan bukanlah pelayanan kesehatan yang

baik.

d. Mudah dijangkau

Syarat pokok yang keempat dari pelayanan kesehatan yang baik

adalah yang mudah dijangkau (affordable) oleh masyarakat. Pengertian

keterjangkauan yang dimaksud disini teruatam dari sudut biaya. Untuk dapat

mewujudkan keadaan seperti ini harus dapat diupayakan biaya pelayanan

kesehatan tersebut sesuai dengan kemampuan ekonomi masyarakat.

Pelayanan kesehatan yang mahal dan karena itu hanya mungkin dinikmati

oleh sebahagian kecil masyarakat saja bukanlah pelayanan kesehatan yang

baik.

e. Bermutu

Syarat pokok yang kelima untuk pelayanan kesehatan yang baik

adalah yang bermutu (quality). Pengertian mutu yang dimaksud disini

adalah yang merujuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan yang

diselenggarakan yang disatu pihak dapat memuaskan para pemakai jasa

pelayanan dan pihak lain tata cara penyelenggaraannya sesuai dengan kode

etik serta memenuhi standar yang telah ditetapkan.

E. Tinjuan Umum Tentang Pelayanan Kesehatan Peserta Askes

Peraturan Pemerintah R.I No. 6 Tahun 1992 tentang 1992 tentang

Perubahan Dan Perluasan Perum Husada Bhakti menjadi PT. (Persero) ASKES

Page 16: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

16

Indonesia yang dalam hal ini bertanggung jawab terhadap peningkatan

pelayanan kesehatan bagi Pegawai Negeri Sipil serta anggota keluarganya,

veteran dan perintis kemerdekaan serta perluasan kepesertaan Askes

(Voluntary) tidak mempunyai fasilitas-fasilitas kesehatan sendiri, oleh karena

itu digunakanlah fasilitas kesehatan yang dikembangkan pemerintah atau

fasilitas kesehatan milik swasta yang ditunjuk.

Masalah pelayanan kesehatan di rumah sakit pada akhir-akhir ini

memang banyak disorot. Tidak saja atas keluhan–keluhan masyarakat yang

merasa kecewa dengan pelayanan rumah sakit, baik dari segi mutu, kemudahan,

dan tarif, tetapi juga perkembangan zaman yang mendesak kearah perbaikan-

perbaikan itu.

Ada alasan yang untuk meningkatkan kemampuan pelayanan kesehatan

di rumah sakit:

1. Perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran yang cepat.

Ilmu kedokteran (termasuk di Indonesia) telah berkembang tidak saja

ketingkat spesialisasi dalam bidang ilmu kedokteran,tetapi sudah ke

superspesialis,teknologi yang di pergunakan juga semakin

meningkat.Dalam dunia kedokteran dan rumah sakit akan semakin mahal

karena itu,manajemen yang tidak baik akan menimbulkan pelayanan

kesehatan yang semakin mahal.

2. Demand masyarakat yang semakin meningkatkan dan meluas.

Page 17: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

17

Masyarakat tidak saja menghendaki mutu pelayanan kedokteran yang

baik,tetapi juga semakin meluas.Masalah dahulu belum termasuk bidang

kedokteran sekarang menjadi tugas bidang kedokteran.

3. Dengan semakin luasnya bidang kegiatan rumah sakit,semakin diperlukan

unsur-unsur penunjang medis yang semakin luas pula,misalnya masalah

administrasi,pengolalaan keuangan,hubungan masyarakat dan bahkan

aspek hukum/legalitas.

F. Tinjauan Umum Tentang Asuransi Kesehatan ( PT ASKES)

Asuransi kesehatan (ASKES) adalah suatu sistem pengelolaan dana

anggaran diperoleh dari konstribusi peserta (anggota) secara teratur oleh suatu

bentuk organisasi guna membiayai pelayan kesehatan dibutuhkan anggota

(Azwar, 1996).

Asuransi Kesehatan merupakan cara untuk mengatasi risiko dan

ketidakpastian peristiwa sakit serta implikasi biaya-biaya yang

diakibatkannya.Asuransi kesehatan mengubah peristiwa tak pasti dan sulit

diramalkan menjadi peristiwa yang pasti terencana.Asuransi membantu

mengurangi risiko perorangan ke risiko sekelompok orang dengan cara

perangkuman risiko (risk pooling). Untuk mengubah peristiwa yang tak dapat

diprediksi menjadi terprediksi, anggota membayar sejumlah uang yang relatif

kecil namun teratur (disebut premi) kepada lembaga asuransi (Murti, 2000).

PT (Persero)asuransi kesehatan Indonesia merupakan suatu Badan Usaha

Milik Negara (BUMN) yang secara tehnis berada dibawah Departemen

kesehatan yang diberi tugas oleh pemerintah untuk menyelenggarakan program

Page 18: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

18

pemeliharaan kesehatan sebagaimana diatur dalam peraturan pemerintah No.69

tahun 1991.

Asuransi Kesehatan untuk pegawai Negri Sipil beserta keluaraga dan

penerima pensiun telah diperkenalkan setiap tahun 1968 yaitu dengan keluarnya

Surat Keputusan Presiden No.230/1968 Dalam rangka meningkatkan pelayanan

mengenai masalah yang dihadapi badan penyelenggara asuransi kesehatan,

maka diadakan perbaikan dalam manajemen yang dimulai sejak tahun

1976/1977 (Aswar, 1996).

1. Organisasi

Sesuai dengan PP No.6 Tahun 1992, persoalan ini dipimpin oleh

suatu badan direksi yang terdiri dari direktur utama, direktur operasional,

direktur perencanaan dan pengembangan serta direktur umum. Ditingkat

propinsi, dibentuk kantor cabang dan berdudukan di Ibu Kota

Propinsi.Ditingkat Kotamadya/kabupaten dibentuk kantor perwakilan

cabang dan berkedudukan di Ibu Kota/Kabupaten disekitarnya. Bagi

Kotamadya/Kabupaten yang bukan merupakan tempat kedudukan kantor

perwakilan cabang, ditempatkan pembantu perwakilan cabang. (Buku PT

(PERSERO) ASKES Indonesia, 1997)

2. Kepesertaan

a. Peserta wajib

Pegawai Negeri Sipil (PNS), penerima pensiun, perintis

kemerdekaan, veteran dan anggota keluarga.

b. Peserta bukan wajib (sukarela)

Page 19: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

19

Karyawan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Daerah unit

kerja perusahaan swasta, dan masyarakat yang terkelompok

Koperasi dimana pengaturan pelayanan diataur secara tersendiri.

Anggota keluarga yang dijamin Askes:

a. Seorang istri/suami yang sah.

b. Anak atau anak angkat makasimal 2 orang (tercantum dalam tunjangan

keluaraga) dengan ketentuan belum mencapai umur 21 tahun atau belum

mencapai 25 tahun bagi yang masih mengikuti pendidikan formal,belum

menikah dan belum berpenghasilan sendiri

3. Kartu ASKES

Kartu Askes Adalah identitas/bukti sah atas hak peserta untuk

memperoleh pelayanan kesehatan sesuai ketentuan yang berlaku. Kartu

Askes yang wajib dimiliki oleh setiap Pegawai Negeri Sipil, penerima

Pensiun, veteran dan perintis kemerdekaan beserta anggota keluarganya dan

berlaku nasional.

4. Pembiayaan

Sistem pembiayaan bagi peserta wajib didasarkan atas

pengumpulan dana yang khusus dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan

pemeliharaan kesehatan peserta keluarganya.

Pengumpulan dana dari peserta ini merupakan iuran wajib dan

sesuai dengan keputusan Presiden No.22 Tahun 1984 yaitu dilakukan

dengan pemotongan gaji atau pensiun sebesar 2% dari gaji pokok ditambah

tunjangan istri/suami dan anak.Dana untuk penyelenggaraan diperoleh juga

Page 20: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

20

dari subsidi pemerintah dan pendapatan lainnya yang sah.Sedangkan sistem

pembiayaan bagi peserta bukan wajib (peserta sukarela) adalah premi sesuai

negosiasi dan perjanjian kerjasama dengan nasabah.

G. Tinjauan Tentang Prosedur Penerimaan Pelayanan

Pengertian prosedur penerimaan pelayanan adalah serangkan kegiatan

yang dilakukan sejak seorang individu/pasien mengunjungi instansi

penyelenggara pelayanan. Sedangkan prosedur penerimaan pelayanan

kesehatan lebih difokuskan pada pelayanan jasa kesehatan.

Salah satu sub sistem yang terdapat dalam sistem kesehatan ialah

pelayanan kesehatan yang terdiri dari sub sistem pelayanan mekanik, pelayanan

keperawatan, pelayanan rawat inap, rawat jalan dan sebagainya (Azrul, 1996).

Pencarian pelayanan kesehatan terkait erat dengan kejadian kesakitan,

tetapi penyakit bukanlah satu-satunya faktor penentu seseorang mencari

pengobatan/perawatan. Berbagai faktor ikut mempengaruhi, hingga angka

kesakitan yang tinggi disuatu komunitas tidak selalu diikuti oleh angka

pelayanan kesehatan. Penerimaan pertama oleh perawat dalam pelayanan

kesehatan kepada pasien adalah hal yang dapat menjadi argumen dan penilaian

awal akan pelayanan kesehatan yang baik dan prosedural. Hal ini dapat dilihat

saat seorang pasien masuk di Rumah Sakit.

Prosedur penerimaan pelayanan biasanya dilakukan sejak pasien

mengunjungi pelayanan dan pada instansi penyelenggara pelayanan dalam hal

ini rumah sakit, penerimaan pada pasien dilakukan pada suatu bagian

penerimaan pasien yang biasanya pada ruang loket kartu.

Page 21: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

21

Pelayanan yang akan diperoleh masyarakat pada saat mengunjungi

pelayanan kesehatan adalah penerimaan di kamar kartu / loket. Pelayanan yang

diperoleh pada dasarnya berhubungan dengan proses pendaftaran dan registrasi

termasuk pengecekan berkas terdahulu dari masyarakat yang bersangkutan.

Pelayanan di kamar loket dilaksanakan dalam rangka tertib administasi

termasuk pendataan terhadap status kesehatan masyarakat dalam ruang lingkup

wilayah kerja puskesmas. Hal ini disebabkan karena pemberian kartu pada

seorang pasien akan memberikan nomor registrasi tertentu yang dapat dijadikan

dasar dalam pembuatan laporan bulanan dan tahunan puskesmas termasuk

pelaksanaan sistem pencatatan dan pelaporan terpadu puskesmas yang lebih

efektif dan efisien.

Selain itu, kartu pasien dapat digunakan terhadap identifikasi pola

penyakit pada masyarakat dalam ruang lingkup puskesmas. Hal ini disebabkan

karena pada kartu tertera hasil anamnesis yang telah dilakukan oleh dokter

puskesmas sehingga beberapa kejadian penyebaran penyakit termasuk kejadian

luar biasa (KLB) dapat dengan mudah diketahui.

Proses penerimaan dan registasi pengguna pelayanan ini cenderung tidak

dilaksanakan secara efektif. Dimana jika ditinjau dari aspek waktu yang terlalu

lama disebabkan karena pelaksanaan yang cenderung berbelit-belit sehingga

masyarakat diharapkan membutuhkan waktu antrian yang cukup lama. Hal ini

tentunya akan mempengaruhi masyarakat untuk memanfaatkan pelayanan pada

kemudian harinya.

Page 22: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

22

Aspek lain yang menyebabkan kekurangefektifan proses registrasi

adalah hubungan komunikatif antara petugas dengan masyarakat dimana

komunikasi yang tidak efektif membutuhkan waktu yang lama terhadap proses

registrasi.

H. Tinjauan Umum Pelayanan Dokter

Pelayanan medis yang diberikan oleh dokter kepada pasien harus sesuai

dengan ilmu kedokteran mutakhir serta memanfaatkan kemampuan dan fasilitas

pelayanan kesehatan secara optimal. Setiap jenis pelayanan medis harus sesuai

dengan masing-masing standar pelayanan medis profesi. Tujuan pelayanan

medis ialah mengupayakan kesembuhan pasien secara optimal melalui prosedur

dan tindakan yang dapat dipertanggung jawabkan.

Bidang kegiatan pelayanan dalam usaha pelayanan kesehatan di rumah

sakit atau penyelenggara kesehatan lainnya adalah :

1. Pelayanan tindakan medik umum antara lain :

a. Melakukan wawancara atau anamnese kepada pasien

b. Melakukan pemeriksaan terhadap pasien

c. Menegakkan diagnosa penyakit

d. Merencanakan dan memberikan terapi/pengobatan

e. Melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap pasien

f. Membuat catatan medik.

2. Membangun hubungan komunikasi dengan pasien.

Hubungan komunikasi dokter dengan pasien sebagai bentuk relatationship

dapat meliputi : mendengarkan dan menampung keluhan

Page 23: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

23

pasien,memberikan informasi dan penjelasan kepada pasien dan

keluarganya tentang penyakitnya.

3. Melakukan tindakan kedaruratan.

Tindakan kedaruratan pada kasus dan kondisi darurat yang membutuhkan

penanganan cepat untuk mencegah kematian atau kecacatan akibat kelainan

atau penyakit tertentu.

4. Pelayanan Keluarga berencana

Pelayanan keluarga berencana yang dilakukan adalah kegiatan komunikasi

dan informasi serta edukasi (KIE), pelayanan medis dalam upaya mengajak,

melayani mengayomi peserta keluarga berencana dan keluarganya.

5. Pemeliharaan Kesehataan ibu, bayi, balita dan anak, adalah peningkatan

derajat kesehatan, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan dalam

upaya meningkatkan status kesehatan ibu, ibu hamil, ibu melahirkan, ibu

menyusui, bayi, balita, dan anak.

6. Pencegahan dan peningkatan kesehatan masyarakat merupakan upaya

pencegahan penyakit dan peningkatan derajat kesehatan terhadap individu,

keluarga dan masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal

(Wijono, 1999).

Di dalam surat edaran bersama Menteri Kesehatan dan Kepala BAKN

Nomor 614/Menkes/VIII/1987 dan Nomor.16/SE/1987 dalam Tjiptono 1999

menyebutkan bahwa bidang kegiatan dokter dalam usaha pelayanan kesehatan

meliputi : menyembuhkan penyakit, memulihkan kesehatan akibat penyakit,

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan pencegahan penyakit,

Page 24: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

24

melayani kesehatan masyarakat, membina peran serta masyarakat dalam

rangka kemandirian di bidang kesehatan (Wijono, 1999).

I. Tinjauan Umum Pelayanan Keperawatan di Rumah Sakit

Keperawatan adalah salah satu profesi di rumah sakit yang berperan

penting dalam penyelenggaraan upaya menjaga mutu pelayanan kesehatan di

rumah sakit. Pada standar tentang evaluasi dan pengendalian mutu dijelaskan

bahwa pelayanan keperawatan menjamin adanya asuhan keperawatan yang

bermutu tinggi dengan terus-menerus melibatkan diri dalam program

pengendalian mutu di rumah sakit.

Pelayanan adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk memenuhi

kebutuhan orang lain (konsumen, pelanggan, tamu, pasien, penumpang dan

lain-lain) pada tingkat pemuasannya hanya dapat dirasakan oleh orang yang

melayani dan yang dilayani.

Pelayanan keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional yang

merupakan bagian dari integral dari pelayanan kesehatan berdasarkan ilimu dan

kiat keperawatan berbentuk pelayanan biologis, psikologis, sosiologis spiritual

yang komprehensif/holistic yang ditujukan kepada individu, keluarga, dan

masyarakat baik dalam keadaan sakit atau sehat yang mencakup seluruh proses

kehidupan manusia.

Kualitas pelayanan kesehatan adalah yang menunjuk pada tingkat

kesempurnaan pelayanan kesehatan, yang disatu pihak dapat menimbulkan

kepuasan pada setiap pasien sesuai dengan tingkat kepuasan ratarata penduduk,

Page 25: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

25

serta di pihak lain tata cara penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik

dan standar pelayanan profesi yang telah ditetapkan.

Bagi pemakai jasa pelayanan kesehatan (health consumer) dimensi

kualitas layanan kesehatan menurut Azwar (1996) sebagai berikut: ”Kualitas

pelayanan kesehatan lebih terkait pada ketanggapan petugas memenuhi

kebutuhan pasien, kelancaran berkomunikasi antara petugas dengan pasien,

keprihatinan serta keramah – tamahan petugas dalam melayani pasien dan atau

kesembuhan penyakit yang sedang diderita oleh pasien”. Petugas dimaksud

adalah tenaga medis/dokter dan paramedis serta tenaga pendukung yang

bertugas memberikan pelayanan kepada pasien yang dirawat harus

mengikuti kode etik yang telah ada

James Willan dalam buku Hospital Management (1990) menyebutkan

bahwa Nursing Development di rumah sakit mempunyai beberapa tugas seperti

(Aditama, 2002) :

a. Memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien baik untuk kesembuhan

ataupun pemulihan status fisik dan mentalnya

b. Memberikan pelayanan lain bagi kenyamanan dan keamanan pasien seperti

penataan tempat tidur dan lain-lain

c. Melakukan tugas-tugas administrasi

d. Menyelenggarakan pendidikan keperawatan berkelanjutan

e. Melakukan berbagai penelitian/riset untuk senantiasa meningkatkan mutu

pelayanan keperawatan

f. Berpartisipasi aktif dalam program pendidikan bagi para calon perawat.

Page 26: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

26

John Griffith (1987) menyatakan bahwa kegiatan keperawatan di rumah

sakit dapat dibagi menjadi keperawatan klinik dan manajemen keperawatan.

Kegiatan keperawatan klinik antara lain terdiri dari (Aditama, 2002) :

1. Pelayanan keperawatan personal (personal nursing care) yang antara lain

berupa pelayanan keperawatan umum dan atau spesifik untuk sistem tubuh

tertentu, pemberian motivasi dan dukungan emosi pada pasien, pemberian

obat dan lain-lain

2. Berkomunikasi dengan dokter dan petugas penunjang medik, mengingat

perawat selalu berkomunikasi dengan pasien setiap waktu sehingga

merupakan petugas yang seyogiyanya paling tahu tentang keadaan pasien

3. Berbagai hal tentang keadaan pasien ini perlu dikomunikasikan dengan

dokter atau petugas lain

4. Menjalin hubungan dengan keluarga pasien. Komunikasi yang baik dengan

keluarga/kerabat pasien akan membantu proses penyembuhan pasien itu

sendiri. Keluarga perlu mendapat penjelasan-sampai batas tertentu-tentang

keadaan si pasien dan berpartisipasi aktif dalam proses penyembuhan

5. Menjaga lingkungan bangsal tempat perawatan.

6. Melakukan penyuluhan kesehatan dan upaya pencegahan penyakit.

Program ini dapat dilakukan pada pasien dengan materi spesifik sesuai

penyakit yang dideritanya tetapi juga diberikan pada pengunjung rumah

sakit secara umumnya bahkan masyarakat diluar dinding rumah sakit

sekalipun.

Page 27: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

27

Dalam hal manajemen keperawatan di rumah sakit tugas yang harus

dilakukan adalah (Aditama, 2002) :

1. Penanganan administrasi antara lain dapat berupa pengurusan masuknya

pasien ke rumah sakit, pengawasan pengisian dokumen catatan medik

dengan baik, membuat penjadwalan proses pemeriksaan/pengobatan pasien

dll

2. Membuat penggolongan pasien sesuai berat-ringannya penyakit dan

kemudian mengatur kerja perawatan secara optimal pada setiap pasien

sesuai kebutuhannya masing-masing

3. Memonitor mutu pelayanan pada pasien baik pelayanan keperawatan secara

khusus maupun pelayanan lain secara umumnya

4. Manajemen ketenagaan dan logistik keperawatan, kegiatan ini meliputi

staffing, schedulling, assigmment dan budgeting.

Fungsi bidang keperawatan dalam melaksanakan tugas keperawatan yaitu

:

1. Melakukan bimbingan pelaksanaan kegiatan penyusunan program asuhan

dan pelayanan keperawatan serta peningkatan pelaksanaan etika profesi

keperawatan dan paningkatan mutu keperawatan

2. Melakukan penyusunan standar asuhan dan pelayanan keperawatan, logistik

keperawatan serta membina pelaksanaan peningkatan etika profesi

keperawatan dan peningkatan mutu keperawatan

3. Melakukan bimbingan pelaksanaan pemantauan, pengawasan dan penilaian

pelaksanaan kegiatan asuhan dan pelayanan keperawatan,

Page 28: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

28

pelaksanaan etika profesi keperawatan dan peningkatan mutu keperawatan

4. Melakukan pengusulan penempatan tenaga keperawatan atas usulan kepala

bidang terkait

5. Melakukan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggannya

Bidang keperawatan membawahi seksi asuhan keperawatan, seksi

profesi keperawatan, seksi logistik keperawatan. Seksi asuhan keperawatan

mempunyai tugas melakukan penyiapan bimbingan pelaksanaan asuhan dan

pelayanan keperawatan serta peningkatan mutu asuhan dan pelayanan

keperawatan. Seksi profesi keperawatan mempunyai tugas melakukan

penyiapan bimbingan pelaksanaan penyusunan kebutuhan tenaga keperawatan

dan peningkatan mutu tenaga keperawatan serta pelaksanaan etika profesi

keperawatan. Seksi logistik keperawatan mempunyai tugas melakukan

penyiapan bimbingan pelaksanaan logistik kebutuhan asuhan dan pelayanan

keperawatan serta pemantauan, pengawasan dan penilaian kegiatan asuhan dan

pelayanan keperawatan (Aditama, 2002).

Peranan perawat :

1. Sebagai pelaksana asuhan keperawatan mencakup mengkaji masalah

kesehatan yang ada, menyusun perencanaan kegiatan, melaksanakan

kegiatan, penilaian dan pemantauan, pencatatan dan pelaporan

2. Sebagai pengelola kegiatan

3. sebagai penyuluh dalam bidang kesehatan

Page 29: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

29

J. Tinjauan Tentang Manajemen Pelayanan Logistik Obat-Obatan

Menurut SK Menkes No.125/Kab/B.VII/71 tgl 9 juli 1971 yang

dimaksudkan dengan obat ialah suatu bahan atau panduan bahan-bahan untuk

digunakan dalam menetapkan diagnosis, mencegah, mengurangi,

menghilangkan, menyembuhkan penyakit, luka atau kelainan badaniah dan

rohaniah pada manusia atau hewan, memperelok badan atau bagian manusia.

Obat merupakan komponen penting dalam pelayanan kesehatan.

Menurut kebijakan obat nasional bahwa biaya obat merupakan bagian yang

cukup besar dari seluruh biaya kesehatan. Beberapa survei menyimpulkan

bahwa biaya obat sekitar 40 – 50% dari jumlah operasional pelayanan

kesehatan. Oleh sebab itu, pelayanan obat pada instansi pelayanan kesehatan

merupakan aspek utama penyelenggaraan pelayanan.

Pelayanan obat adalah pelayanan yang diberikan kepada masyarakat

atas adanya keluhan dan telah melaksanakan pemeriksaan keadaan

kesehatannya oleh pihak dokter yang dibuktikan dengan adanya surat resep obat

yang ditujukan olehnya (Istinganah, dkk, 2006).

Logistik adalah suatu Ilmu mengenai pengadaan, pemeliharaan dan

penyediaan transportasi. Termasuk pelayanan persedian dalam jumlah yang

besar kepada banyak orang ditempat-tempat yang jaraknya berjauhan didalam

suplai, mencakup semua aspek dari prosedur yang dibutuhkan untuk membawa

obat dari produsen /penyalur keapotik, dan sampai kepada pengguna dalam hal

ini adalah pasien bersangkutan (Aditama, 2002).

Page 30: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

30

Ada 4 fungsi utama dalam siklus logistik dari sistem suplai obat yang

merupakan suatu rangkaian kegiatan dalam manajemen logistik yaitu seleksi

(selection), pengadaan (procuremen), distribusi (distribution), dan pengguna

(user), dengan gambar sebagai berikut : (Science,1993).

Keterangan :

Garis Koordinasi

1. Seleksi obat-obatan

Peyeleksian obat-obatan mencakup ketersediaan dan kualitas obat.

2. Pengadaan mencakup metode-metode pembelian, pembiayaan, sistem

pembiayaan, sumber-sumber penyedian, kualitas asuransi dan kebutuhan

yang berkaitan dengan pembelian obat-obatan.

3. Distribusi mencakup manajemen import, pengawasan barang manajemen

kelebihan stok obat dan transportasi.

4. Pengguna mencakup preskripsi dan apotik/toko obat, pengepakan dan

pelabelan, perhatian staf dan pendidikan konsumer.

Pengadaan Penggunaan

Distribusi

Seleksi

Manajemen logistik

Page 31: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

31

K. Tinjauan tentang Standar Operasioanal Pelayanan (SOP)

1. SOP Penerimaan pasien

SOP / Protap Menerima Pasien Baru

Pengertian Menerima pasien yang baru masuk Puskesmas untuk dirawat

sesuai yang berlaku.

Pasien segera memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan

Tujuan Sebagai acuan untuk penerimaan pasien baru.

Kebijakan - Ada petugas yang terampil

Prosedur Persiapan :

a. Pasien dan keluarganya diterima dengan ramah.

b. Bila pasien dapat berdiri, atau berat badan sebelum penderita

dibaringkan.

c. Selanjutnya lakukan pengkajian data melalui anamnese dan

pemeriksaan fisik.

d. Laporan pasien pada penanggung jawab ruangan.

e. Pasien dan keluarga diberi penjelasan tentang tata tertib yang berlaku di

Rumah Sakit serta orientasi keadaan ruangan/fasilitas yang ada.

f. Mencatat data dari hasil pengkajian pada catatan medik dan catatan

perawatan pasien.

g. Memberitahukan prosedur perawatan/tindakan yang segera dilakukan.

2. SOP Dokter

a. Pelayanan tindakan medik umum antara lain :

1) Melakukan wawancara atau anamnese kepada pasien

Page 32: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

32

2) Melakukan pemeriksaan terhadap pasien

3) Menegakkan diagnosa penyakit

4) Merencanakan dan memberikan terapi/pengobatan

5) Melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap pasien

6) Membuat catatan medik.

b. Membangun hubungan komunikasi dengan pasien.

Hubungan komunikasi dokter dengan pasien sebagai bentuk

relatationship dapat meliputi : mendengarkan dan menampung keluhan

pasien,memberikan informasi dan penjelasan kepada pasien dan

keluarganya tentang penyakitnya.

3. SOP Perawat

Standar I : Pengkajian

Perawat mengidentifikasi dan pengumpulan data tentang status kesehatan

klien. Pengkajian ini harus lengkap, sistematis dan berkelanjutan.

Kriteria pengukuran :

a. Prioritas pengumpulan data ditentukan oleh kondisi atau kebutuhan-

kebutuhan klien saat ini.

b. Data tetap dikumpulkan dengan tehnik-tehnik pengkajian yang sesuai .

c. Pengumpulan data melibatkan klien, orang-orang terdekat klien dan

petugas kesehatan..

d. Proses pengumpulan data bersifat sistematis dan berkesinambungan.

e. Data-data yang relevan didokumentasikan dalam bentuk yang mudah

didapatkan kembali.

Page 33: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

33

Standar II :Diagnosa

Perawat menganalisa data yang dikaji untuk menentukan diagnosa.

Kriteria pengukuran :

a. Diagnosa ditetapkan dari data hasil pengkajian.

b. Diagnosa disahkan dengan klien, orang-orang terdekat klien, tenaga

kesehatan bila memungkinkan.

c. Diagnosa di dokumentasikan dengan cara yang memudahkan

perencanaan perawatan.

Standar III : Identifikasi hasil

Perawat mengidentifikasi hasil yang diharapkan secara individual pada

klien.

Kriteria pengukuran :

a. Hasil diambil dari diagnosa.

b. Hasil-hasil didokumentasikan sebagai tujuan-tujuan yang dapat diukur.

c. Hasil-hasil dirumuskan satu sama lain sama klien, orang-orang terdekat

klien dan petugas kesehatan.

d. Hasil harus nyata (realistis) sesuai dengan kemampuan/kapasitas klien

saat ini dan kemampuan potensial.

e. Hasil yang diharapkan dapat dicapai dsesuai dengan sumber-sumber

yang tersedia bagi klien.

f. Hasil yang diharapkan meliputi perkiraan waktu pencapaian.

g. Hasil yang diharapkan memberi arah bagi keanjutan perawatan.

Page 34: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

34

Standar IV : Perencanaan

Perawat menetapkan suatu rencana keperawatan yang menggambarkan

intervensi keperawatan untuk mencapai hasil yang diharapkan.

Kriteria pengukuran :

a. Rencana bersifat individuali sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan dan

kondisi klien.

b. Rencana tersebut dikembangkan bersama klien, orang-orang terdekat

klien dan petugas kesehatan.

c. Rencana tersebut menggambarkan praktek keperawatan sekarang

d. Rencana tersebut didokumentasikan.

e. Rencana tersebut harus menunjukkan kelanjutan perawatan.

Standar V : Implementasi

Perawat mengimplementasikan intervensi yang diidentifikasi dari rencana

keperawatan.

Kriteria pengukuran :

a. Intervensi bersifat konsisten dengan rencana perawatan yang dibuat.

b. Intervensi diimplementasikan dengan cara yang aman dan tepat.

c. Intervensi didokumentasikan

Standar VI : Evaluasi

Perawat mengevaluasi kemajuan klien terhadap hasil yang telah dicapai.

Kriteria pengukuran :

a. Evaluasi bersifat sistematis dan berkesinambungan.

b. Respon klien terhadap intervensi didokumentasikan.

Page 35: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

35

c. Keefektifan intervensi dievaluasi dalam kaitannya dengan hasil.

d. Pengkajian terhadap data yang bersifat kesinambungan digunakan untuk

merevisi diagnosa, hasil-hasil dan rencana perawatan untuk selanjutnya,

e. Revisi diagnosa, hasil dan rencana perawatan didokumentasikan.

f. Klien, orang-orang terdekat klien dan petugas kesehatan dilibatkan

dalam proses evaluasi

4. SOP Pelayanan Petugas Obat

Skining Resep

a. Melakukan pemeriksaan kelengkapan dan keabsahan resep yaitu nama

dokter, alamat, tanggal penulisan resep, tanda tangan atau paraf dokter

serta nama, alamat, umur, jenis kelamin dan berat badan pasien.

b. Melakukan pemeriksaan kesesuaian farmasetik yaitu bentuk sediaan,

dosis, frekuensi, kekuatan, stabilitas, inkompatibilitas, cara dan lama

pemberian obat

c. Mengkaji aspek klinis dengan cara melakukan patient assessment

kepada pasien yaitu adanya alergi, efek samping, interaksi, kesesuaian

(dosis, durasi, jumlah obat dan kondisi khusus lainnya), keluhan pasien

dan hal lain yang terkait dengan kajian aspek klinis.

d. Mengkomunikasikan ke dokter tentang masalah resep apabila

diperlukan

Penyiapan sediaan farmasi

Page 36: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

36

a. Menyiapkan sediaan farmasi dan alat kesehatan sesuai dengan

permintaan pada resep.

b. Menghitung kesesuaian dosis dan tidak melebihi dosis maksimum

c. Mengambil obat dan pembawanya

d. Menutup kembali wadah obat setelah pengambilan dan mengembalikan

ke tempat semula (untuk tablet dalam kaleng)

e. Mencatat pengeluaran obat pada kartu stok

f. Bahan baku obat ditimbang pada timbangan yang sesuai

g. Dengan memperhatikan faktor inkompatibilas obat lakukan

penggerusan dan campur hingga homogeny. Serbuk dibagi-bagi

menurut penglihatan tetapi sebanyak-banyaknya 10 bungkus.

h. Untuk serbuk yang akan dibagi dalam jumlah lebih dari 10 bungkus,

serbuk dibagi dengan jalan menimbang dalam sekian bagian, sehingga

dari setiap bagian sebanyak-banyaknya dapat dibuat 10 bungkus serbuk.

takaran maksimum untuk sekali atau dalam 24 jam. Serbuk dikemas

dengan kertas perkamen,

i. Menulis nama pasien dan cara pakai sesuai permintaan pada resep

Penyerahan sediaan farmasi

a. Melakukan pemeriksaan akhir sebelum dilakukan penyerahan

b. Memanggil nama pasien

c. Memeriksa identitas

d. Menyerahkan obat yang disertai pemberian informasi obat

e. Meminta pasien untuk mengulang informasi yang telah disampaikan

Page 37: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

37

f. Menyimpan resep pada tempatnya dan mendokumentasikan

L. Tinjauan Tentang Karakteristik Pasien Peserta Askes

Karakteristik didefinisikan sebagai ciri-ciri khas yang melekat pada

suatu objek baik hidup maupun mati. Pada lingkup variabel orang, setiap

individu dalam hal ini pasien di rumah sakit memiliki karakteristik yang

melekat pada tiap masing-masing individu (Budiarto dan Anggraeni, 2003).

Beberapa karakteristik yang menjadi bahan perhatian pada penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Umur

Umur merupakan karakteristik yang dimiliki oleh tiap individu.

Karakteristik ini dapat menjadi variabel pengaruh terhadap suatu kejadian

penyakit. Aspek umur juga turut mempengaruhi kemampuan seseorang baik

dalam beraktivitas maupun dalam menghadapi berbagai tantangan berupa

penyakit. Hal ini dapat disebabkan karena aspek daya tahan tubuh dimana

semakin tua umur seseorang maka semakin rentan untuk terserang suatu

penyebab penyakit (Budiarto dan Anggraeni, 2003).

Umur termasuk variabel yang penting dalam mempelajari suatu

masalah kesehatan karena (Azwar, 1999) :

a. Ada kaitannya dengan daya tahan tubuh. Pada umumnya daya tahan

tubuh orang dewasa jauh lebih kuat daripada daya tahan bayi atau anak-

anak

Page 38: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

38

b. Ada kaitannya dengan ancaman terhadap kesehatan. Orang dewasa yang

karena pekerjaannya ada kemungkinan menghadapi ancaman penyakit

lebih besar dari pada anak-anak

c. Ada kaitannya dengan kebiasaan hidup. Dibandingkan dengan anak-

anak maka orang dewasa lebih banyak yang merokok dan atau minum

alkohol sehingga kemungkinan terkena penyakit akibat merokok dan

alkohol juga lebih besar.

2. Jenis Kelamin

Sebagian penyakit lebih sering dijumpai pada kaum pria dan

sebagian lainnya pada kaum wanita. Ada masalah kesehatan yang lebih

banyak ditemukan pada kelompok pria dan adapula sering ditemukan pada

kelompok wanita (Aswar, 1999).

Adanya perbedaan penyebaran masalah kesehatan berdasarkan jenis

kelamin disebabkan oleh beberapa hal yakni : (Azwar, 1999)

a. Karena terdapatnya perbedaan anatomis dan fisiologis antara wanita dan

pria

b. Karena terdapatnya perbedaan kebiasaan hidup antara wanita dan pria

c. Terdapatnya perbedaan tingkat kesadaran untuk berobat

d. Terdapatnya perbedaan kemampuan atau kriteria diagnosis beberapa

penyakit

e. Terdapatnya perbedaan macam pekerjaan

3. Pendidikan

Pendidikan berarti proses mendidik yang oleh Ki Hajar Dewantara

Page 39: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

39

mendefinisikan sebagai daya upaya untuk berkembang budi pekerti

(kekuatan batin), pikiran (intelek) dan jasmani anak. Maksudnya adalah

supaya kita dapat menunjukkan kesempatan hidup yaitu kehidupan dan

penghidupan anak (Ekosusilo dan Kosihadi 1993).

Pendidikan menurut Thomson (1957) dalam Mariati S (1994) adalah

pengaruh lingkungan atas individu untuk menghasilkan perubahan-

perubahan yang tetap atau permanen di dalam kebiasaan-kebiasaan tingkah

lakunya,pikirannya atau sikapnya

Perkembangan manusia dipengaruhi oleh faktor dari dalam dirinya

dan dari luar . Faktor dari dalam meliputi semua potensi individu sejak lahir.

Setiap manusia mempunyai potensi yang mengembangkan pikiran,

perasaan, segi sosial, bakat dan minat. Dalam potensi ini akan tetap

terpendam jika tidak dikembangkan melalui pendidikan sehingga ditinjau

dari potensi. Pendidikan mempunyai tugas untuk mengaktualisasikan

potensi tersebut. Melalui pendidikan diharapkan terbentuk kepribadian

seseorang yang boleh dikatakan hampir semua kelakuan individu

dipengaruhi dan bertalian dengan orang lain (Nasution, 1995).

Tingkat pendidikan merupakan dasar pengembangan sumber daya

nalar seseorang dan jalan untuk memudahkan seseorang yang menerima

motivasi. Tingkat pendidikan merupakan dasar dalam mengembangkan

wawasan serta sara untuk memudahkan bagi seseorang untuk menerima

pengetahuan, sikap dan perilaku yang baru (Nurliani, 2002). Di Indonesia,

tingkat pendidikan dibedakan sebagai berikut.

Page 40: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

40

a. Pendidikan formal adalah pendidikan yang didapat melalui proses

belajar yang diatur dan dilaksanakan sejak tingkat rendah sampai ke

tingkat tinggi

b. Pendidikan informal adalah pendidikan yang diperoleh seseorang dari

pengalaman sehari-hari dengan sadar atau tidak sadar sejak lahir sampai

mati baik dalam keluarga, pekerjaan atau lingkungan

c. Pendidikan non formal adalah pendidikan yang teratur dalam sadar

dilakukan tetapi terlalu mengikuti peraturan ketat (pendidikan yang

berlangsung dalam masyarakat) (Notoatmodjo, 2002).

M. Kerangka Pikir

Pelayanan kesehatan pada pasien oleh petugas kesehatan merupakan

unsur pokok dalam upaya penyembuhan pasien. Pelayanan yang diberikan

Rumah Sakit masih belum berkualitas dan bermutu terhadap pasien peserta

Askes karena masih adanya keluhan-keluhan pasien. Pelayanan petugas

(dokter, perawat, dan petugas obat) harus sesuai dengan prosedur yang telah

ditetapkan agar kepuasan pasien tercapai (Aditama, 2002).

1. Pelayanan Dokter

Dokter merupakan salah satu unsur penyelenggara pelayanan

yang lebih berperan dalam hal pelaksanaan aspek kuratif dan rehabilitatif.

Prosedur pelayanan dokter meliputi pemeriksaan fisik pasien yang terdiri

dari melakukan wawancara atau anamnese kepada pasien, pemeriksaan fisik

terhadap pasien, menegakkan diagnosa penyakit, merencanakan dan

memberikan terapi/pengobatan dengan menulir resep sesuai dengan

Page 41: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

41

diagnosa penyakit, melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap

pasien, membangun hubungan komunikasi dengan pasien agar pasien

merasa diperhatikan dan mengetahui tentang penyakitnya.

Pasien mengharapkan seorang dokter yang baik dalam merawat,

dapat memberikan kasih sayang, rasa aman, penuh pengertian dan

perhatian, berusaha sekuat tenaga dalam mengobati dan merawat serta tahu

banyak dan ahli dalam bidangnya. Waktu kunjungan dokter harus tepat

waktu, prosedur pemeriksaan tidak berbelit-belit, memberikan penjelasan

dan informasi tentang penyakit pasien yang dilakukan dengan sopan dan

ramah tanpa memandang latar belakang status pasien (Harijono, 2003).

2. Pelayanan Perawat

Perawat merupakan tenaga kesehatan yang paling dekat dan

sering berinteraksi dengan seorang pasien sehingga terkadang kualitas

pelayanan kesehatan lebih ditujukan terhadap kemampuan dan

keterampilan perawat dalam memberikan pelayanan kepada pasien dan

keluarganya. Hubungan komunikasi yang baik antara pasein dan perawat

merupakan aspek utama dalam memberikan kepuasan pelayanan kepada

pasien dalam memperoleh pelayanan yang profesional di Rumah Sakit.

Prosedur pelayanan perawat meliputi pemeriksaan pasien yang

diawali dengan memperkenal diri dan menyapa pasien dengan sopan.

Meminta izin untuk memeriksa kondisi fisik pasien meliputi tensi, suhu

dan denyut nadi, perawat akan memasang infus dan akan memeriksa

kelancaran cairan infus. Selain itu perawat juga akan menata tempat tidur

Page 42: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

42

pasien, memberikan informasi tentang kondisi pasien. Perawat akan

memberikan obat dari dokter sesuai waktu dan dosisnya.

Perawat harus memberikan pelayanan segera, akurat karena

dilakuakn sesuai prosedur dan didukung dengan kemampuan perawat yang

terampil, bertanggung jawab dan selalu menginformasikan tindakan

perawatan yang akan dilakukan pada pasien.

3. Pelayanan Obat

Prosedur pelayanan obat dimulai ketika dokter telah memberikan

resep, maka keluarga pasien akan ke apotik dan mengambil antrian. Setelah

sampai nomor antriannya, maka keluarga pasien akan menyerahkan resep

tersebut ke petugas apotik. Petugas obat akan mengecek obat yang tertera

di resep dan mencari obat sesuai dengan resep dokter tersebut. Setelah

ditemukan, maka petugas memberikan obat pada keluarga pasien disertai

informasi penggunaannya. Untuk obat yang tidak ada di apotik, maka

petugas akan mengarahkan keluarga pasien untuk mencari di apotik lain di

luar rumah sakit.

Page 43: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

43

Teori Prosedur Pelayanan

Sumber : Aditama, 2002

Pelayanan Dokter • Pemeriksaan fisik pasien:

- wawancara/ anamnese - pemeriksaan fisik - menegakkan diagnosa - memberikan resep

• melakukan pengawasan dan pemantauan

• membangun komunikasi dengan pasien

Pelayanan Obat • Keluarga pasien menyerahkan

resep ke petugas apotik • Petugas obat akan mengecek obat

yang tertera di resep dan mencari obat sesuai resep

• petugas memberikan obat pada keluarga pasien disertai informasi penggunaannya

Pelayanan Perawat • Pemeriksaan pasien :

- diawali perkenalkan diri - menyapa pasien dengan sopan. - memeriksa kondisi fisik pasien

(tensi, suhu denyut nadi) - memasang infus dan akan

memeriksa kelancaran cairan infus.

• perawat akan menata tempat tidur pasien

• memberikan informasi tentang kondisi pasien.

• Perawat akan memberikan obat dari dokter sesuai waktu dan dosisnya

Kepuasan pasien

Prosedur Pelayanan Kesehatan

Peserta Askes

Page 44: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

44

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Yowari Kabupaten mulai

tanggal 02 Desember 2014 – 15 Februari 2015. Pengumpulan data

menggunakan wawancara mendalam pada pasien, perawat dan dokter tentang

prosedur pelayanan pasien Askes.

B. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan kualitatif deskriptif yang dimaksudkan

untuk mengetahui gambaran efektivitas prosedur pelayanan peserta Askes di

Rumah Sakit Umum Daerah Yowari Kabupaten Jayapura. Prosedur pelayanan

yang akan diteliti adalah prosedur penerimaan pelayanan, prosedur pemeriksaan

dokter, pelayanan perawat dan pelayanan petugas obat.

C. Informan

Informan dalam penelitian ini adalah terdiri informan biasa yaitu pasien

rawat inap atau keluarga pasien peserta kartu Askes di ruang rawat inap di

Rumah Sakit Umum Daerah Yowari Kabupaten Jayapura. Informan kunci

adalah petugas yaitu dokter, perawat, petugas di bagian obat.

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Data Primer

Data yang diperoleh secara langsung oleh peneliti melalui

Page 45: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

45

wawancara menggunakan bantuan pedoman wawancara yang berisi

pertanyaan tentang penilaian informan baik pasien Askes dan atau

keluarganya atas proses pelayanan penerimaan di loket, pelayanan dokter,

perawat, dan pelayanan obat. Informasi dari pasien akan dibandingkan

dengan informasi dari informan kunci yaitu dokter, perawat, kepala ruang

perawatan, petugas obat dan direktur rumah sakit.

Data yang akan dikumpulkan adalah apakah prosedur pelayanan

petugas sudah sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) masing-

masing pelayanan.

SOP dokter yaitu :

a. Melakukan wawancara atau anamnese kepada pasien

b. Melakukan pemeriksaan terhadap pasien

c. Menegakkan diagnosa penyakit

d. Merencanakan dan memberikan terapi/pengobatan

SOP Perawat yaitu :

a. Memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien baik untuk

kesembuhan ataupun pemulihan status fisik dan mentalnya

b. Memberikan pelayanan lain bagi kenyamanan dan keamanan pasien

seperti penataan tempat tidur dan lain-lain

c. Melakukan tugas-tugas administrasi

SOP petugas obat :

a. Obat hanya dapat diberikan setelah mendapat pesanan dari dokter dan

apoteker menganalisa secara kefarmasian. Obat adalah bahan

Page 46: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

46

berkhasiat dengan nama generik.

b. Kebijakan dan prosedur yang tertulis harus mencantumkan macam obat

yang dapat diberikan oleh perawat atas perintah dokter, Label obat yang

memadai, Daftar obat yang tersedia, Gabungan obat parenteral dan

labelnya, Pencatatan dalam rekam farmasi pasien beserta dosis obat

yang diberikan

2. Data Sekunder

Data yang diperoleh dari puskesmas menyangkut jumlah kunjungan

pasien peserta Askes dan dari instansi terkait seperti Dinas Kesehatan serta

melaksanakan penelusuran atas literatur-literatur yang berhubungan dengan

penelitian.

E. Fokus Penelitian

1. Prosedur Pelayanan Kesehatan Peserta Askes

Prosedur Pelayanan kesehatan peserta Askes dalam penelitian ini

adalah tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan

peserta Askes berdasarkan prosedur pelayanan dokter, pelayanan perawat

dan pelayanan obat.

2. Indikator Prosedur Pelayanan Kesehatan Peserta Askes

a. Pelayanan Dokter

Adalah pelayanan yang ditujukan pada upaya kuratif dan rehabilitatif

oleh dokter yang dilakukan dalam bentuk anamnesis awal keadaan

umum pasien dalam rangka penegakkan diagnosa status kesehatannya.

Page 47: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

47

b. Pelayanan Perawat

Adalah pelayanan yang diberikan oleh tenaga keperawatan dalam

bentuk tindakan asuhan keperawatan di Rumah Sakit

c. Pelayanan Obat

Adalah pelayanan obat adalah prosedur yang ditempuh keluarga pasien

untuk mendapatkan obat Askes di apotik Rumah Sakit.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah analisis

content. Data yang di kumpulkan akan di analisis secara kualitatif dan bersifat

deskriptif. Pada analisis kualitatif, kata-kata di bangun dari hasil wawancara

atau pengamatan terhadap data yang dibutuhkan untuk di deskripsikan dan

dirangkum.

Analisis ini di maksudkan agar temuan-temuan tentang efektivitas

prosedur pelayanan peserta askes di lokasi penelitian dapat di kaji lebih

mendalam dari fenomena yang ada dapat di gambarkan secara lebih terperinci.

Adapun teknik analisis data menurut Sugiyono (2010:91) dimulai dari:

1. Pengumpulan informasi melalui wawancara terhadap key informan yang

compatible terhadap penelitian kemudian observasi langsung ke lapangan

untuk menunjang penelitian yang dilakukan agar mendapat sumber data

yang diharapkan;

2. Reduksi data (data reduction) yaitu proses pemilihan, pemusatan perhatian

pada penyederhanaan, transformasi data kasar yang muncul dari catatan-

catatan di lapangan selama menliti, tujuan dilakukannya transkrip data

Page 48: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

48

(transformasi data) untuk memilih informan mana yang dianggap sesuai

dengan masalah yang menjadi pusat penelitian di lapangan;

3. Penyajian data (data display) yaitu kegiatan sekumpulan informasi dalam

bentuk teks naratif, grafik jaringan, tabel dan bagan yang bertujuan

mempertajam pemahaman penelitian terhadap informasi yang dipilih

kemudian disajikan dalam teks ataupun uraian penjelasan;

4. Pada tahap akhir adalah penarikan kesimpulan atau verifikasi (conclution

drawing/verification), yang mencari arti pola-pola penjelasan, konfigurasi

yang mungkin, alur sebab akibat dan proposisi. Penarikan kesimpulan

dilakukan secara cermat dengan melakukan verifikasi berupa tujuan ulang

pada catatan-catatan di lapangan sehingga data-data diuji validasinya.

Page 49: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

49

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Deskripsi (Profil) RSUD Yowari Kabupaten Jayapura

Rumah Sakit Umum Daerah Yowari Kabupaten Jayapura merupakan

Rumah Sakit milik Pemerintah Kabupaten Jayapura Kelas B. RSUD Yowari

Kabupaten Jayapura senantiasa melaksanakan pengembangan pelayanan di

segala bidang sehingga terwujud “Pelayanan Prima”

Rumah Sakit Umum mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam

melaksanakan sebagian tugas umum pemerintahan dan pembangunan di bidang

kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya

peningkatan, pencegahan, penyembuhan, pemulihan dan melaksanakan upaya

rujukan.

1. Fungsi Rumah sakit

Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Rumah Sakit

Umum mempunyai fungsi :

f. Penyusunan program dan pelaksanaan pelayanan serta penunjang

kegiatan pada Rumah Sakit Umum;

g. Pelayanan medik dan keperawatan;

h. Pelayanan medik dan non medik;

i. Pelayanan rujukan;

j. Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia aparat pelayanan;

k. Pelaksanaan tata usaha, kepegawaian, keuangan, sarana dan prasarana

Rumah Sakit Umum;

Page 50: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

50

l. Pengawasan dan penyelenggaraan standar pelayanan minimal yang

wajib dilaksanakan dalam bidang kesehatan;

m. Pelayanan fungsi sosial dengan memperhatikan akidah ekonomi;

n. Pelaksanaan koordinasi dengan Dinas Kesehatan dan instansi terkait

lainnya di bidang pelayanan kesehatan.

2. Visi, Misi dan Motto Rumah sakit

Dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi Rumah Sakit Umum

Daerah Yowari Kabupaten Jayapura memberdayakan semua garis lini unit

pelayanan agar tetap memperhatikan nilai sosial ekonomi dengan mengacu

kepada sistem pelayanan yang bermutu, terjangkau, nilai – nilai dengan

perumusan sebagai berikut :

a. Visi

Untuk mengantisipasi tantangan dan perkembangan di era

globalisasi, Rumah Sakit Umum Daerah Yowari Kabupaten Jayapura

secara terus – menerus mengembangkan peluang dan melakukan

perubahan ke arah perbaikan.

Meningkatnya persaingan, tantangan dan tuntutan masyarakat akan

pelayanan prima mendorong Rumah Sakit Umum Daerah Yowari

Kabupaten Jayapura mempersiapkan diri agar tetap eksis. Perubahan

tersebut dilakukan secara bertahap, terencana, konsisten dan

berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan akuntabilitas kinerja yang

berorientasi pada pencapaian hasil atau manfaat.

Page 51: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

51

Visi merupakan cara pandang jauh ke depan tentang kemana Rumah

Sakit Umum Daerah Yowari Kabupaten Jayapura akan diarahkan dan

apa yang akan dicapai.

Visi Rumah Sakit Umum Daerah Yowari Kabupaten Jayapura

adalah :

“Menjadikan Rumah Sakit Umum Daerah Yowari Kabupaten

Jayapura sebagai Rumah Sakit yang Melayani dengan Hati dan

Memberikan yang Terbaik untuk Mendukung Kabupaten Jayapura

Maju, Sejahtera dan Religius”

Penjelasan visi tersebut adalah Rumah Sakit Umum Daerah Yowari

Kabupaten Jayapura akan menata masa depannya dan membentuk

pelayanan prima kepada masyarakat dengan metode keramahtamahan,

serta mencerminkan nilai – nilai sanitasi yang berlandaskan kebersihan

dengan pola perilaku hidup bersih dan sehat. Harapannya, masyarakat

pengguna jasa Rumah Sakit merasa puas dengan pelayanan yang

profesional yang diberikandengan pelayanan dasar dokter spesialis

Bedah.

b. Misi

Misi merupakan sesuatu yang harus dilaksanakan agar tujuan

organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik sesuai dengan isi

yang telah ditetapkan.

Misi Rumah Sakit Umum Daerah Yowari Kabupaten Jayapura :

1) Menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan yang murah, aman

berkualitas dan terjangkau;

Page 52: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

52

2) Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia rumah

sakit umum daerah yang berdaya saing kuat, professional dan

religius; dan

3) Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana Rumah Sakit untuk

Kepentingan Publik

Penjelasan Misi tersebut adalah:

Misi 1 : Fungsi utama Rumah Sakit adalah memberikan pelayanan

kesehatan kepada masyarakat. Pelayanan yang murah, aman

dan terjangkau diartikan sebagai upaya peningkatan mutu

pelayanan (Quality Assurance) yang dilaksanakan secara

terus menerus murah, aman dan terjangkau pembiayaannya

oleh masyarakat serta tidak membeda – bedakan ras, bangsa

dan golongan di samping memperhatikan fungsi sosial

ekonomi.

Misi 2 : Dalam rangka pengembangan pelayanan kesehatan

masyarakat sangat diperlukan Sumber daya Manusia yang

berkualitas dalam jumlah yang sesuai serta memiliki daya

saing, professional dan religious melalui serangkaian

pendidikan dan pelatihan yang memberikan dukungan dalam

pelaksanaan kegiatan pelayanan kepada masyarakat.

Misi 3: Artinya pembangunan gedung yang representatif merupakan

syarat utama dalam penataan halaman yang asri, nyaman,

Page 53: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

53

aman dan berwawasan lingkungan yang sehat bagi

kepentingan publik.

c. Motto

Pelayanan dengan : “Senyum, Sapa, Sopan, Santun dan Sembuh

(5S)”

3. Data Ketenagaan

Jumlah tenaga keseluruhan yang ada di RSUD Yowari Kabupaten

Jayapura per 31 Desember 2014 adalah 269 orang (163 PNS, 2 CPNS, 18

Kontrak, 86 Sukarela) dan dengan rincian sebagai berikut :

a. Tenaga medis

1) Spesialis bedah 2 orang

2) Spesialis patologi klinis 1 orang

3) Spesialis THT 1 orang

4) Spesialis kulit dan kelamin 1 orang

5) Dokter umum 16 orang

6) Dokter gigi 2 orang

b. Tenaga Keperawatan

1) Sekolah Perawat 2 orang

2) Ahli madya keperawatan 63 orang

3) Keperawatan anestesi 1 orang

4) DIV perawat 2 orang

5) Sarjana Keperawatan 5 orang

6) Nurse 11 orang

Page 54: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

54

c. Perawat gigi 2 orang

d. Kebidanan 25 orang

e. Tenaga kefarmasian

1) Ahli madya farmasi 3 orang

2) Sarjana farmasi 7 orang

3) Apoteker 8 orang

f. Kesehatan Masyarakat 12 orang

g. Sanitarian 1 orang

h. Tenaga ahli gizi 4 orang

i. Tenaga terapi fisik 5 orang

j. Tenaga keteknisian medis 27 orang

k. Tenaga non kesehatan 69 orang

4. Fasilitas perawatan

Bangunan Rumah Sakit Umum Daerah Yowari Kabupaten

Jayapura terletak di atas tanah seluas ± 4 Ha meliputi Gedung Kantor, Unit

Rawat Jalan, Unit Rawat Inap, Unit Rawat Bersalin, Unit Gawat Darurat

(UGD) , Operasi Kamar Bedah (OKB), Fisioterapi, Radiologi, Instalasi

Gizi, Workshop, UTDRS (Unit Transfusi Darah Rumah Sakit).

Keberadaan tempat tidur di ruang perawatan diatur proporsinya

disesuaikan dengan pembangunan ruang perawatan sebagai berikut :

a. Rawat Inap

1) Kamar VIP : 2 kamar – 2 tempat tidur

2) Kelas 1 : 14 kamar – 14 tempat tidur

Page 55: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

55

3) Kelas 2 : 6 kamar – 12 tempat tidur

4) Bangsal laki - laki : 4 tempat tidur

5) Bangsal wanita : 4 tempat tidur

6) Kamar bedah : 4 tempat tidur

7) Kamar interna : 4 tempat tidur

8) Kamar diare : 4 tempat tidur

9) Kamar KP : 4 tempat tidur

10) ISO : 2 tempat tidur

Jumlah : 39 tempat tidur

b. Rawat Bersalin

Secara keseluruhan, jumlah tempat tidur terinci sebagai berikut:

Kamar 1 A : 1 tempat tidur, 1 tempat tidur bayi

Kamar 1 B : 1 tempat tidur ibu, 1 tempat tidur bayi

Kamar II A : 4 tempat tidur ibu, 2 tempat tidur bayi

Kamar II B : 4 tempat tidur ibu, 2 tempat tidur bayi

Kamar Bersalin : 3 tempat tidur, 1 tempat tidur kuret

Kamar III A ( Bangsal ) : 8 tempat tidur ibu, 2 tempat tidur bayi

Kamar Bayi : 3 incubator

Kamar VIP : 2 kamar – 2 tempat tidur

Kelas 1 : 7 kamar – 7 tempat tidur

Kelas 2 : 5 kamar – 14 tempat tidur

Kelas 3 : 7 kamar – 34 tempat tidur

Jumlah 57 Tempat Tidur

Page 56: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

56

5. Peralatan Medis

Peralatan Medis dan penunjang medis yang dimiliki oleh Rumah

Sakit Umum Daerah Yowari Kabupaten Jayapura hingga tahun 2014 di

dapat dari dana APBN dan APBD.

Adapun alat kedokteran tersebut yang telah tersedia pada tahun

2006 – 2011 yakni :

a. Alat Bedah

b. Alat UGD

c. Alat Kebidanan/Kandungan

d. Alat Gigi dan Mulut

e. Alat Penyakit Dalam

f. Alat Laboratorium

g. Alat Mata

h. Alat Radiologi

6. Jumlah kunjungan pasien

Jumlah kunjungan pasien pada tahun 2013 sebanyak 17.403

kunjungan yang terdiri dari 8576 kunjungan baru dan 8827 kunjungan

lama. Jumlah kunjungan peserta askes pada tahun 2014 sebanyak 473

orang. Sedangkan hingga februari 2014, jumlah kunjungan pasien Askes

92 orang.

Perlu diketahui bahwa sejak berlakunya BPJS (Badan Pelaksana

Jaminan Sosial), maka semua pasien yang datang berkunjung mendapat

pelayanan gratis. Hal ini juga berlaku tahun sebelumnya yang merupakan

Page 57: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

57

program pemerintah Provinsi Papua yaitu pelayanan kesehatan gratis pada

pelayanan dasar .

B. Prosedur Pelayanan Kesehatan

1. Prosedur pelayanan Dokter

Pasien menyatakan bahwa dokter melakukan pemeriksaan tiap hari

tepat waktu seperti kutipan wawancara dengan pasien MR berikut :

“dokter melakukan pemeriksan selalu tepat waktu dalam memberikan pelayanan” Dokter sebagai informan kunci mengatakan bahwa mereka mulai

melakukan pemeriksaan setiap jam 09.00 seperti kutipan wawancara

dengan dokter YN berikut :

“Kami melakukan pemeriksaan pasien hampir setiap hari, tergantung jadwal jaga. Pemeriksaan pasien biasanya dimulai pukul 09.00” Adanya perbedaan waktu yang dinyatakan informan pasien dengan

informan kunci (dokter) disebabkan dokter memeriksa beberapa pasien,

sehingga saat pasien yang menjadi informan diperiksa biasanya waktu

sudah menunjukkan pukul 10.00, namun ini masih dikatakan tepat waktu

karena pasien tersebut sejak dirawat diperiksa dokter jam 10.00 pagi.

Standar operasional prosedur seorang dokter dalam memeriksa

pasien adalah melakukan wawancara atau anamnese kepada pasien,

melakukan pemeriksaan terhadap pasien, menegakkan diagnosa penyakit

dan merencanakan dan memberikan terapi/pengobatan.

Page 58: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

58

Pasien menyatakan bahwa dalam memeriksa pasien, dokter

bersikap ramah dan sopan. Dokter melakukan pemeriksaan fisik dan

menanyakan kondisi pasien saat ini. Setelah memeriksa, dokter akan

memberikan informasi tentang penyakit pasien serta akan membuat resep

sesuai hasil diagnosa. Hal seperti kutipan wawancara dengan pasien AL

berikut :

“saat dokter datang memeriksa saya, beliau bersikap ramah dan sopan menanyakan kondisi saya, apa yang dirasakan dan melakukan pemeriksaan. Pemeriksaan yang dilakukan pemeriksaan fisik. Setelah itu dokter akan memberikan informasi tentang penyakit saya dan menuliskan resep obat untuk diambil diapotik.” Hal ini sesuai dengan pendapat informan kunci yang menyatakan

bahwa dokter diharuskan bersikap ramah pada pasien baru melakukan

pemeriksaan fisik. Setelah itu harus mampu memberikan informasi tentang

kondisi pasien, baru membuatkan resep sesuai dengan diagnosa tadi, seperti

kutipan wawancara dengan dokter RB berikut :

“saat melakukan pemeriksaan. harus bersikap ramah pada pasien, memulai dengan menanyakan kondisi pasien, apa – apa keluhannya, baru memeriksa pasien. Pemeriksaan berupa pemeriksaan fisik, palpasi. Setelah memeriksa pasien akan diberikan informasi tentang penyakit pasien, dan kata-kata yang menghibur bahwa penyakitnya akan cepat sembuh. Jika ada hasil - hasil pemeriksaan laboratorium maupun radiologi maka hasilnya akan diberi tahukan pada pasien. Terakhir akan dibuatkan resep obat sesuai dengan diagnosa pasien” Berdasarkan hasil wawancara diatas, maka dokter telah melakukan

tugasnya sesuai prosedur yaitu saat berkunjung ke pasien maka dokter

melakukan wawancara atau anamnese kepada pasien untuk mengetahui

kondisi pasien, apa penyebab penyakitnya, setelah itu baru melakukan

Page 59: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

59

pemeriksaan fisik terhadap pasien, setelah melakukan pemeriksaan fisik

maka dokter dapat menegakkan diagnosa penyakit sehingga dapat

merencanakan dan memberikan terapi/pengobatan yang sesuai dengan

diagnosis penyakit pasien.

Pasien menyatakan bahwa dokter telah melakukan pelayanan

sesuai dengan standar prosedur yang berlaku sehingga menimbulkan

kepausan pasien atas pelayanan dokter. Hal ini menunjukkan efektifitas

prosedur pelayanan dokter karena sesuai dengan prosedur.

Sikap ramah yang ditunjukkan dokter adalah sikap yang dapat

membantu meringankan pasien karena ini merupakan bentuk perhatian

dokter pada pasien sehingga pasien akan merasakan kondisi lebih baik dari

perhatian dokter tersebut. Ini juga menunjukkan bahwa dokter tidak

membeda-bedakan pasien baik dari segi status pasien (Askes) maupun

kedekatan kekeluargaan. Hal ini disebabkan RSUD Yowari Kabupaten

Jayapura telah menetapkan pelayanan gratis pada pasien apalagi sejak

Januari 2015 pemerintah telah mencanangkan program BPJS (Badan

Pengelola Jaminan Sosial) yang akan menjamin setiap penduduk

mendapatkan pelayanan kesehatan secara gratis.

2. Prosedur pelayanan Perawat

Pasien menyatakan bahwa perawat melakukan pemeriksaan tiap

hari tepat waktu seperti kutipan wawancara dengan pasien MR dan HL

berikut :

Page 60: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

60

“perawat melakukan pemeriksaan selalu tepat waktu” “pemeriksaan perawat selalu tepat waktu dimulai sekitar jam 08.00” Perawat sebagai informan kunci mengatakan bahwa mererka

mulai melakukan pemeriksaan setiap jam 08.00 seperti kutipan wawancara

dengan perawat YA berikut :

“Kami melakukan pemeriksaan pasien tepat waktu, dimulai sekitar pukul 08.00” Jadwal pemeriksaan pasien oleh perawat adalah pukul 08.00.

kunjungan pada pasien dimulai dari kamar yang paling dekat dengan kantor

perawat sehingga kamar yang berada agak jauh dari kantor akan

mendapatkan waktupemeriksaan yang lebih lama dari kamar pertama.

Namun hal ini wajar karena setiap perawat hanya mampu memeriksa satu

orang pasien dalam satu waktu. Jika jumlah perawat yang ada banyak

maka waktu pemeriksaan juga akan cepat.

Standar operasional prosedur perawat adalah memberikan

pelayanan keperawatan kepada pasien baik untuk kesembuhan ataupun

pemulihan status fisik dan mentalnya, memberikan pelayanan lain bagi

kenyamanan dan keamanan pasien seperti penataan tempat tidur dan lain-

lain, melakukan tugas-tugas administrasi.

Pasien menyatakan bahwa dalam memeriksa pasien, perawat

bertindak ramah dan sopan, serta memberikan informasi tentang penyakit

dan kondisi pasien. Hal seperti kutipan wawancara dengan pasien MR

berikut :

Page 61: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

61

“perawat bersikap ramah dan sopan saat melakukan pemeriksaan, memberikan obat dan makanan sesuai waktunya, memberikan kondisi pasien dan informasi tentang penyakit yang diderita. Sehingga saya puas atas pelayanan perawat” Hal ini sesuai dengan pendapat informan kunci yang menyatakan

bahwa mereka diharuskan bersikap ramah pada pasien dan mempu

memberikan informasi tentang kondisi pasien, memebrikan obat dan

makanan sesuai jadwal. seperti kutipan wawancara dengan perawat YA

berikut :

“saat melakukan pemeriksaan. harus bersikap ramah pada pasien memberikan senyum dan sapa pasien dengan lembut, memberikan informasi tentang penyakit pasien” Berdasarkan hasil wawancara diatas, maka perawat telah

melakukan tugasnya sesuai prosedur yaitu saat berkunjung ke pasien maka

perawat memberikan salam dan menyapa pasien dengan lembut, meminta

izin untuk memeriksa tekanan darah, suhu tubuh dan kondisi fisik lainnya

untuk di tulis dalam rekam medik. Selain itu perawat biasanya memberikan

obat pada pasien sesuai jadwal yang telah ditentukan dokter. Hal ini

menunjukkan telah terjadi efektifitas prosedur pelayanan perawat pada

pasien. Pasien menganggap bahwa perawat telah melakukan tugasnya

sesuai dengan prosedur yang ada di rumah sakit, sehingga mereka puas

atas pelayanan perawat.

3. Prosedur pelayanan Obat

Pasien menyatakan bahwa prosedur pelayana obat adalah dokter

meresepkan obat, keluarga pasien mengambil obat di apotik, kemudian obat

Page 62: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

62

tersebut diberikan ke perawat, nanti perawat yang akan memberikan ke

pasien saat jadwal pemberian obat tiba. Hal seperti kutipan wawancara JM

berikut :

“obat yang diresepkan dokter akan ditebus diapotik oleh keluarga pasien, kemudian setelah obat didapat akan diberikan ke perawat. Nanti perawat yang akan memberikan ke paspien saat waktu minum obat tiba.” Ada juga informan yang menyatakan obat langsung diberikan

perawat. Hal ini biasanya terjadi pada pasien yang baru masuk atau

keluarganya tidak terlalu tahu kondisi rumah sakit sehingga perawat

membantu mengambilkan obat, seperti kutipan wawancara dengan pasien

HL berikut :

“Perawat membantu pasien mengambilkan obat yang telah diresepkan dokter pada petugas obat, kemudian diberikan pada pasien sesuai jadwal minum obat pasien tersebut” Berdasarkan wawancara diatas maka petugas obat telah melakukan

prosedur pelayanan sesuai standar yaitu menyiapkan sediaan farmasi dan

alat kesehatan sesuai dengan permintaan pada resep yang telah diberikan,

menghitung kesesuaian dosis dan tidak melebihi dosis maksimum,

mengambil obat dan pembawanya, menutup kembali wadah obat setelah

pengambilan dan mengembalikan ke tempat semula (untuk tablet dalam

kaleng), mencatat pengeluaran obat pada kartu stok, melakukan

pemeriksaan akhir sebelum dilakukan penyerahan, memanggil nama pasien,

memeriksa identitas, menyerahkan obat yang disertai pemberian informasi

obat, dan menyimpan resep pada tempatnya dan mendokumentasikan. Hal

Page 63: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

63

ini menunjukkan Prosedur pelayanan petugas obat sudah dilaksanakan

secara efektif

ALUR PELAYANAN PASIEN PESERTA ASKES

Page 64: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

64

C. Pembahasan

1. Prosedur Pelayanan Dokter

Prosedur pelayanan dokter dapat dilihat pada gambar berikut :

Langkah I dokter akan mengunjungi pasien untuk melakukan

pemeriksaan sekitar pukul 09.00

langkah Ke 2 dokter melakukan pemeriksaan fisik pada pasien. Pemeriksaan meliputi wawancara dengan pasien palpasi, untuk menegakkan diagnosis dokter. Dalam pemeriksaan pasien dokter didampingi perawat untuk mendokumentasikan hasil pemeriksaan dokter dan keluhan pasien. Dari hasil pemeriksaan ini dokter dapat mengetahui jenis penyakit pasien dan memberikan pengobatan yang cocok.

Dokter memberikan informasi tentang penyakit yang diderita pasien dan memberikan motivasi untuk cepat sembuh serta nasehat–nasehat bahwa kondisi penyakitnya tidak berat dan dapat sembuh dengan cepat

Dokter akan menuliskan resep untuk Mengobati penyakit pasien. Resep tersebut akan dibawa keluarga pasien ke apotik. Waktu pemeriksaan antara 5-10 menit Dokter selesai memeriksa pasien sekitar pukul 09.10

Gambar 3 prosedur pelayanan dokter

Page 65: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

65

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien menyatakan bahwa

dokter melakukan pemeriksaan tiap hari tepat waktu Dokter sebagai

informan kunci mengatakan bahwa mererka mulai melakukan pemeriksaan

setiap jam 09.00. Adanya perbedaan waktu yang dinyatakan informan

pasien dengan informan kunci (dokter) disebabkan dokter memeriksa

beberapa pasien, sehingga saat pasien yang menjadi informan diperiksa

biasanya waktu sudah menunjukkan pukul 10.00, namun ini masih

dikatakan tepat waktu karena pasien tersebut sejak dirawat diperiksa dokter

jam 10.00 pagi.

Pasien menyatakan bahwa dalam memeriksa pasien, dokter

bersikap ramah dan sopan. Dokter melakukan pemeriksaan fisik dan

menanyakan kondisi pasien saat ini. Setelah memeriksa, dokter akan

memberikan informasi tentang penyakit pasien serta akan membuat resep

sesuai hasil diagnosa.

Prosedur pemeriksaan pasien dilakukan secara cepat dan tepat

sehingga pasien–pasien lainnya dapat diperiksa oleh dokter. Kecepatan dan

ketepatan dokter memeriksa pasien merupakan tolok ukur dari kemampuan

pelayanan dokter pada pasien. Jumlah pasien yang dirawat inap berperan

dalam kecukupan waktu dokter untuk memeriksa pasien. Jika paisen

membludak, maka dokter akan kewalahan untuk memeriksa pasien,

sebaliknya jika pasien sedikit maka dokter akan mempunyai banyak waktu

sehingga dokter mempunyai waktu untuk memberikan informasi

seperlunya tentang penyakit pasien

Page 66: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

66

Menurut Riyadi bahwa peranan tenaga medis sebagai tenaga

pelaksana dituntut untuk lebih mengayomi masyarakat sehubungan dengan

keprofesionalannya dan dedikasinya, sehingga dapat memenuhi keinginan

masyarakat terhadap suatu pelayanan yang memuaskan. Pelayanan

kesehatan yang baik adalah suatu pelayanan kesehatan yang dibutuhkan

dalam hal ini akan ditentukan oleh profesi pelayanan kesehatan dan

sekaligus diinginkan baik oleh pasien atau masyarakat serta terjangkau oleh

daya beli masyarakat (Pohan, 2006).

Pada umumnya pasien menginginkan pelayanan yang mengurangi

gejala penyakitnya secara efektif dan mencegah penyakitnya bertambah

parah, sehingga mereka dapat sembuh dan dapat melaksanakan tugas

sehari-hari tanpa gangguan fisik. Sedangkan pelayanan kesehatan dari sudut

pandang petugas kesehatan adalah bebas melakukan segala sesuatu secara

profesional untuk meningkatkan derajat kesehatan pasien dan masyarakat

sesuai dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang maju, mutu

peralatan yang baik dan memenuhi standar yang baik.

Jika pelayanan yang diberikan dokter sudah sesuai prosedur, maka

pasien akan merasa puas atas pelayanan yang diberikan. Pasien merasa

bahwa petugas telah melakukan tugasnya sesuai standar prosedur dengan

cepat dan tepat.

Ketepatan waktu dokter memeriksa pasien sesuai dengan prosedur

akan mempercepat kesembuhan pasien. Hal ini disebabakan dokter

melakukan tahap demi tahap pelayanan yaitu mulai pemeriksaan hingga

Page 67: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

67

pemberian resep sesuai dengan diagnosa penyakit pasien sehingga pasien

akan cepat sembuh.

Menurut Payne, 2000, pelayanan pada pasien diartikan sebagai

tindakan yang dapat menghubungkan kepentingan pemberi dan penerima

jasa dalam proses pelayanan kesehatan. Hal ini sangat penting karena

berkaitan dengan jasa pelayanan kepada pasien yang menuntut pelayanan

yang baik dan cepat.

Menurut Tener dan De Toro (1992) yang menyebutkan bahwa nilai

yang paling mudah dipahami dari suatu jasa pelayanan adalah cepat (faster)

dalam artian bahwa bagaimana dokter melakukan tugasnya secara cepat,

dan tepat. Menurut Supratyo (1997) menyatakan bahwa pasien akan

membutuhkan prosedur pelayanan yang cepat, tidak berbelit-belit, sehingga

pasien dapat cepat sembuh.

2. Efektifitas Pelayanan Perawat

Keperawatan adalah salah satu profesi di rumah sakit yang berperan

penting dalam penyelenggaraan upaya menjaga mutu pelayanan kesehatan

di rumah sakit. Pada standar tentang evaluasi dan pengendalian mutu

dijelaskan bahwa pelayanan keperawatan menjamin adanya asuhan

keperawatan yang baik tinggi dengan terus menerus melibatkan diri dalam

program pengendalian mutu di rumah sakit.

Page 68: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

68

Prosedur pelayanan perawat dapat dilihat pada gambar berikut :

Perawat mempersiapkan beberapa peralatan

standar untuk memeriksa kondisi pasien yaitu

tensimeter, termometer, buku rekam medik.

Pemeriksaan pasien dimulai jam 08.00

Sebelum memeriksa pasien, Perawat akan memperkenal kan diri dan menyapa pasien dengan sopan. Meminta izin untuk memeriksa kondisi vital pasien (suhu, tensi, denyut nadi) dan mendengarkan keluhan pasien.

Perawat akan memasang infu dan

memeriksa kelancaran cairan infus

Hasil pemeriksaan akan

didokuemntasikan dalam rekam medik pasien

yang akan diperlihatkan ke dokter saat dokter

melakukan pemeriksaan pasien. Obat yang

ditebus keluarga pasien di petugas obat akan

disimpan oleh perawat dan diberikan ke pasien

sesuai jadwal pemberian obat. Waktu

pemeriksaan perawat sekitar 15-20 menit.

Waktu pelayanan perawat 24 jam

Gambar 4 prosedur pelayanan Perawat

Page 69: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

69

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perawat melakukan

pemeriksaan pada pasien tepat waktu, yang dimulai sekitar pukul 08.00.

pelayanan perawat meliputi pemeriksaan tanda-tanda vital pasien yaitu

suhu, tekanan darah, dan nadi. Selain itu perawat juga mengecek kondisi

infus dan melakukan hal yang diperlukan menata tempat tidur pasien.

Perawat telah melakukan tugasnya sesuai prosedur yaitu saat

berkunjung ke pasien maka perawat memberikan salam dan menyapa pasien

dengan lembut, meminta izin untuk memeriksa tekanan darah, suhu tubuh

dan kondisi fisik lainnya untuk di tulis dalam rekam medik. Selain itu

perawat biasanya memberikan obat pada pasien sesuai jadwal yang telah

ditentukan dokter.

Prosedur pelayanan perawat di ruang rawat inap rumah sakit sangat

banyak. Hal ini disebabkan perawat yang harus memantau kondisi pasien

24 jam. Dokter hanya diperlukan jika kondisi pasien gawat diluar waktu

pemeriksaan rutin mereka.

Tugas perawat di rumah sakit adalah pelayanan keperawatan

personal antara lain berupa pelayanan keperawatan umum dan atau spesifik

untuk sistem tubuh tertentu, pemberian motivasi dan dukungan emosi pada

pasien, pemberian obat dan lain-lain, berkomunikasi dengan dokter dan

petugas penunjang medik, mengingat perawat selalu berkomunikasi dengan

pasien setiap waktu sehingga merupakan petugas yang seyogiyanya paling

tahu tentang keadaan pasien, menjalin hubungan dengan keluarga pasien.

Komunikasi yang baik dengan keluarga/kerabat pasien akan membantu

Page 70: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

70

proses penyembuhan pasien itu sendiri. Keluarga perlu mendapat

penjelasan-sampai batas tertentu-tentang keadaan si pasien dan

berpartisipasi aktif dalam proses penyembuhan, menjaga lingkungan

bangsal tempat perawatan (Aditama, 2002).

3. Efektifitas Pelayanan Obat

Prosedur pelayanan petugas obat dapat dilihat pada gambar berikut :

Pelayanan petugas obat dimulai pukul 08.00. Keluarga pasien yang akan menebus obat mengantri di loket petugas obat. Resep dari dokter akan diberikan ke petugas obat

Petugas obat akan mencari obat sesuai dengan resep dokter tersebut.

Petugas memberikan obat pada keluarga pasien disertai informasi penggunaannya

Keluarga Pasien akan memberikan obat ke perawat, nanti perawat yang akan memberikan obat ke pasien sesuai dengan dosis dan jadwal

Gambar 4 prosedur pelayanan Petugas obat

Page 71: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

71

Standar operasional pelayanan petugas obat adalah obat hanya

dapat diberikan setelah mendapat pesanan dari dokter dan apoteker

menganalisis secara kefarmasian. Obat adalah bahan berkhasiat dengan

nama generik. dan kebijakan dan prosedur yang tertulis harus

mencantumkan macam obat yang dapat diberikan oleh perawat atas perintah

dokter, Label obat yang memadai, Daftar obat yang tersedia, Gabungan obat

parenteral dan labelnya, Pencatatan dalam rekam farmasi pasien beserta

dosis obat yang diberikan.

Pasien menyatakan bahwa prosedur pelayanan obat adalah dokter

meresepkan obat, keluarga pasien mengambil obat di apotik , kemudian

obat tersebut diberikan ke perawat, nanti perawat yang akan memberikan

ke pasien saat jadwal pemberian obat tiba. Informan yang menyatakan obat

langsung diberikan perawat. Hal ini biasanya terjadi pada pasien yang baru

masuk atau keluarganya tidak terlalu tahu kondisi rumah sakit sehingga

perawat membantu mengambilkan obat.

Berdasarkan penelitian maka diketahui bahwa petugas obat telah

melakukan prosedur pelayanan sesuai standar yaitu menyiapkan sediaan

farmasi dan alat kesehatan sesuai dengan permintaan pada resep yang telah

diberikan, menghitung kesesuaian dosis dan tidak melebihi dosis

maksimum, mengambil obat dan pembawanya, menutup kembali wadah

obat setelah pengambilan dan mengembalikan ke tempat semula, mencatat

pengeluaran obat pada kartu stok, melakukan pemeriksaan akhir sebelum

dilakukan penyerahan, memanggil nama pasien, memeriksa identitas,

Page 72: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

72

menyerahkan obat yang disertai pemberian informasi obat, meminta pasien

untuk mengulang informasi yang telah disampaikan dan menyimpan resep

pada tempatnya dan mendokumentasikan

ALUR PELAYANAN PASIEN RAWAT INAP

DARI IGD DARI IRJ

PASIEN MASUK

PEMERIKSAAN PASIEN

PEMERIKSAAN DOKTER

PENUNJANG

TINDAKAN

TERAPI OBAT

DIRAWAT

PENUNJANG

DIRUJUK TIDAK

KAMAR OPERASI

PULANG

YA

APOTIK

RADIOLOGI

LABORATORIUM

Page 73: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

73

ALUR PROSES PELAYANAN KESEHATAN PASIEN ASKES/JAMKESMAS/JAMKESDA RAWAT JALAN

PASIEN

Kartu ASKES Kartu Jamkesda KTP

LOKET PENDAFTARAN

POLIKLINIK SPESIALIS/UMUM/GIGI

TPRS

TERBIT SURAT JAMINAN

PELAYANAN GRATIS

PENUNJANG MEDIK

- LABORATORIUM

- RADIOLOGI

RUJUK KE RS LAIN

RAWAT INAP APOTEK

PULANG (SEHAT) PULANG ATAS PERMINTAAN SENDIRI

PULANG

Page 74: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

74

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang Analisis prosedur pelayanan

peserta ASKES di RSUD Yowari Kabupaten Jayapura, dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut :

1. Prosedur pelayanan dokter meliputi saat berkunjung ke pasien maka dokter

melakukan wawancara atau anamnese kepada pasien untuk mengetahui

kondisi pasien, kemudian melakukan pemeriksaan fisik terhadap pasien,

sehingga dapat menegakkan diagnosa penyakit, memberikan informasi

kondisi penyakit pada keluarga pasien dan memberikan resep sesuai

dengan diagnosis penyakit pasien.

2. Perawat melakukan pelayanan keperawatan kepada pasien baik dengan

memeriksa kondisi fisik pasien. Perawat juga memberikan pelayanan

seperti penataan tempat tidur, dan melakukan tugas-tugas administrasi

berupa penulisan rekam medis.

3. Pelayanan petugas obat adalah memberikan obat sesuai yang diresepkan

dokter dan apoteker menganalisa secara kefarmasian. Obat adalah bahan

berkhasiat dengan nama generik. Petugas menuliskan dosis obat dan

diberikan ke pasien

Page 75: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

75

B. Rekomendasi

1. Agar perawat dan dokter memberikan pelayanan sesuai standar prosedur

pelayanan, melakukan pemeriksaan tepat waktu dan bersikap ramah dan

sopan.

2. Pihak rumah sakit membuat kotak saran untuk menampung aspirasi,

tanggapan dan keluhan pasien agar kepuasan pasien dapat dievaluasi

Page 76: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

DAFTAR PUSTAKA

Aditama, Tjanda Yoga. 2002. Manajemen Administrasi Rumah Sakit. Edisi Kedua. UI Press. Jakarta.

Ali , Muhammad. 2000. Manajemen. Jakarta “ Erlangga

Amin Widjaja. 1995. Manajemen dan Pemasaran.Surabaya :Bina Aksara

Anita dan Retno. 2004. Pelayanan Prima. Jurnal Jendela Universitas Mulawarman. Kalimantan Timur.

Anonym. 2006. Buletin Info Askes. Artikel www.askes.co.id. Akses 23 Februari 2014. Jakarta.

Azwar, Azrul. 1996. Pengantar Administrasi Kesehatan. Edisi Ketiga. Binarupa Aksara. Jakarta.

________ 1984 Pelaksanaan Sistem Rujukan dalam Praktik Dokter Majalah Kesehatan Masyarakat No 2 Hal 74 - 76. Jakarta.

________ 1999. Pengantar Epidemiologi. Edisi Revisi. Binarupa Aksara. Jakarta.

Berry LL, Zeithaml, Valarie A, A Parasuraman1990, Delivering Quality Service, The McGraw-Hill Companies, Inc. Singapore.

Budiarto, E. dan Anggraeni, D., 2003. Pengantar Epidemiologi. Edisi 2. Jakarta: EGC

Depkes RI. 2001. Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta

_______ 2003.. Desentralisasi Bidang Kesehatan. Jakarta

_______, 2005. Pembiayaan kesehatan dan Jaminan Kesehatan, Jakarta

Handoko. 1995. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi II. Liberty. Yogyakarta.

Hartati, Tjahjono Kuntjoro, 2007, Mutu Pelayanan Puskesmas Dengan Pembebasan Tarif Retribusi Di Kabupaten Simalungun Propinsi Sumatera Utara, Working Paper Series No.04, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Hidayat. 1986. Teori Efektifitas Dalam Kinerja Karyawan. Gajah Mada University Press

Istinganah dkk. 2006. Evaluasi Sistem Pengadaan Obat dari Dana APBD Tahun 2001 - 2003 terhadap Ketersediaan dan Efisiensi Obat Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Page 77: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

Kamaruddin. 1992 [http://necel.wordpress.com/2009/06/28/pengertian-prosedur/

Kemenkes RI, 2010, Standar Opersonal prosedur pelayanan di Rumah sakit, Jakarta

Mukti. Ali Gufron. 2004. Berbagai AHernatif Sistem Penyelenggaraan Asuransi Kesehatan Indonesia. Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Jakarta

Muninjaya, I Gde. 2003. Manajemen Kesehatan. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

Murti, Bhisma. 2000. Dasar-Dasar Asuransi Kesehatan. Kanisius. Yogyakarta.

Nurhasimadunair. 2004. Penyelenggaraan Pelayanan Prima pada Jamaah Haji Indonesia. Perpustakaan Universitas Sumatera Utara. Medan.

Notoatmodjo, S. 2002. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Rhineka Cipta. Jakarta.

Pohan,Imbalo S, 2006, Jaminan Mutu Layanan Kesehatan: Dasar – dasar Pengertian dan Penerapan, Penerbit Buku Kedokteran EGC,Jakarta

Thabrani, Abdullah. 2001. Asuransi Kesehatan di Indonesia. Edisi Pertama. Pusat Kajian Ekonomi Kesehatan Universitas Indonesia. Depok. Jakarta

Rasyid, MR. 1998, Desentralisasi Dalam Menunjang Pembangunan Daerah dalam Pembangunan Administrasi Di Indonesia.Pustaka LP3ES:Jakarta

Schemerhon John R. Jr, Management Management 2nd (Edition. Ohio: John Willey, 2009),

Sondang S, 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara

Suharyono MW, Adisasmito. W. 2006. Analisis Jumlah Kebutuhan Tenaga Pekarya Dengan Work Sampling Di Unit Layanan Gizi Pelayanan Kesehatan. Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Vol. 09, No. 2 Juni 2006

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Alfabeta. Bandung.

Sulastomo. 2003. Manajemen Kesehatan. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

_____. 2004. Asuransi Kesehatan dan Managed Care. PT (Persero) Asuransi Kesehatan Indonesia. Jakarta.

Sumbawa, I Gde. 2006. Asuransi Kesehatan sebagai Media Pembiayaan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin Majalah Mingguan GATRA. Jakarta.

Page 78: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

Supranto. 1997. Pengukuran tingkat kepuasan pelanggan untuk menaikkan pangsa pasar. Jakarta: Rineka Cipta.

Sutadji, Andari Orie. 2004. Pedoman Bagi Peserta Askes Sosial. PT. (Persero) Asuransi Kesehatan Indonesia. Jakarta.

Tenner, AR dan Detoro, SJ ,1992, Total Quality Management, Kanada

Tjahyono, Kuncoro. 2005. Pengembangan Managemen Kinerja Perawat dan Bidan sebagai Strategi dalam Peningkatan Mutu Klinis. Balai Pelatihan Teknis Profesi Kesehatan. Gombong. Jawa Tengah.

Veronika, Margo dkk. 2005. Perbandingan Tingkat Kepuasan Askes Wajib dan Sukarela terhadap Mutu Pelayanan Tingkat I. Artikel www.cbn.net.id.

Widjaja Amin. 1995. Manajemen dan Pemasaran.Surabaya :Bina Aksara

Widodo, Joko, 2001, Good Governance : Telaah dari Dimensi Akuntabilitas dan Kontrol Birokrasi Pada Era Desentralisasi dan Otonomi Daerah, Insan Cendekia, Surabaya

Wijono, Djoko. 1999. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan. Air Langga University Press. Surabaya.

.

PEDOMAN WAWANCARA

Untuk Pasien

Page 79: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

Nama :

Umur :

Jenis kelamin :

Pendidikan :

Pekerjaan :

A. Prosedur Pelayanan Dokter

1. Bagaimana ketepatan waktu periksa dokter

2. Bagaiman sikap dokter saat memeriksa anda

3. Bagaimana cara dokter memeriksa anda

4. Bagaimana penyampaian informasi tentang penyakit anda oleh

dokter

B. Prosedur Pelayanan Perawat

1. Bagaimana ketepatan waktu pelayanan perawat

2. Bagaiman sikap perawat saat melayani anda

3. Bagaiman cara perawat melayani anda

4. Bagaimana penyampaian informasi oleh perawat jika ditanya tentang

keluhan penyakit anda

C. Prosedur Pelayanan Petugas Obat

1. Bagaimana ketepatan waktu buka loket petugas obat

2. Bagaimana penyampaian informasi tentang tata cara pengambilan obat

3. Bagaiman prosedur pelayanan petugas obat saat anda mengambil obat

4. Bagaimana keterampilan petugas obat

Page 80: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

Untuk Dokter

Nama :

Umur :

Jenis kelamin :

Lama Kerja :

1. Setiap jam berapa anda memeriksa pasien

2. Bagaimana sikap anda dalam memeriksa pasien

3. Bagaiman cara anda menyampaikan jenis keluhan yang diderita pasien

Page 81: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

Untuk Perawat

Nama :

Umur :

Jenis kelamin :

Lama Kerja :

1. Setiap jam berapa anda memeriksa pasien

2. Bagaimana sikap anda dalam memeriksa pasien

3. Informasi apa yang anda berikan kepada pasien/keluarga pasien

Page 82: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

Petugas Loket

Nama :

Umur :

Jenis kelamin :

Lama Kerja :

1. Setiap jam berapa anda buka loket pelayanan obat

2. Apakah tersedia informasi prosedur pengambilan obat

3. Apakah anda mampu melayani keluarga pasien yang akan mengambil obat

secara cepat dan tepat

Page 83: Oleh : Lazarus Ramandey - eprints.unsri.ac.ideprints.unsri.ac.id/7898/58/ANALISIS_PROSEDUR_PELAYANAN_PESERTA... · mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Since Loisa Sernay

Tempat dan Tanggal Lahir : Sentani, 25 Ferbruari 1983

Alamat : Jl. Ifar Gunung, Sentani Jayapura

Nomor telpon :

Nama Orang Tua

Ayah :

Ibu :

Riwayat pendidikan

SD : Panyikkokang II Makassar

SLTP : SLTP N 13 Makassar

SLTA : SMA 9 Makassar

PT : FISIP UNHAS MAKASSAR Angkatan 2010