oleh : ir. a.rachman hasibuan dan naemah mubarakah,...

35
BAB 4 PENGANALISAAN RANGKAIAN DENGAN PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE DUA ATAU LEBIH TINGGI Oleh : Oleh : Ir. A.Rachman Hasibuan dan Naemah Mubarakah, ST

Upload: ngotu

Post on 17-Feb-2019

240 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

BAB 4

PENGANALISAAN RANGKAIAN

DENGAN PERSAMAAN DIFERENSIAL

ORDE DUA ATAU LEBIH TINGGI

Oleh :Oleh :

Ir. A.Rachman Hasibuan dan

Naemah Mubarakah, ST

4.1 Pendahuluan

Pada umumnya persamaan diferensial homogen orde dua dengan koefisien konstan diperlihatkan sebagai berikut.

0iadt

dia

dt

ida 212

2

0 =++

penyelesaiannya berbentuk eksponensial yang dimisalkan dengan :penyelesaiannya berbentuk eksponensial yang dimisalkan dengan :

st.K)t(i ε=st.s.K

dt

diε=

st2

2

2

.s.Kdt

idε=→→

0KasKaKsa st

2

st

1

st2

0 =ε+ε+εSehingga :

oleh karena harga stKε tidak akan pernah nol untuk harga t yang terbatas :

0asasa 21

2

0 =++

20

2

1

00

121 aa4a

a2

1

a2

as;s −±−=

oleh sebab itu terdapat dua bentuk eksponensial dari penyelesaian persamaan diferensial homogen , yaitu :

ts12

ts11

21 KidanKi ε=ε=

jumlah penyelesaian-penyelesaian ini adalah : i3 = i1 + i2

maka secara umum dapat dinyatakan penyelesaian ini adalah :

ts

2

ts

121 .K.K)t(i ε+ε=

4.2 Respons Rangkaian RLC Seri Dengan Input

Unit Step

Gambar 4.1 Rangkaian seri RLC dengan input tegangan searah

maka pada saat t = 0 saklar ditutup, sehingga dapat dituliskan persamaan tegangan pada rangkaian adalah :

∫ =++ oVdtiC

1i.R

dt

diL

bila dideferensialkan : 0C

1s.Rs.L 2 =++ →

dt

ds =

Persamaan ini disebut sebagai persamaan karakteristik rangkaian di atas

Adapun akar-akar persamaan karakteristik ini adalah :

C

L4R

L2

1

L2

Rs;s 2

21 −±−=

maka bentuk umum penyelesaian dari persamaan diferensial :

ts

2

ts

121 .K.Ki ε+ε=

1. Bilamana : R2 > ( keadaan overdamped / teredam lebih)C

L4

Dalam kondisi ini besaran

C

L4R 2 adalah positif,

sehingga akar-akar s1 dan s2 adalah nyata.

maka pada t = 0, bagian dari ∫ = 0dtiC

1

∫ =+++o

)0(Vdt0

C

10.R

dt

diLmaka :

L

V

dt

dio)0( =+→

ts

22

ts

1121 .Ks.Ks

dt

diε+ε=

0s

22

0s

11

o)0(21 .Ks.Ks

L

V

dt

diε+ε==+→

0s

2

0s

121 .K.K0)0(i ε+ε==+ K1 + K2 = 0 →

L

VKsKs o

2211 =+

akan diperoleh :

)ss(L

VK

21

o

1 −= dan

)ss(L

VK

12

o

2 −=

ts

2

ts

121 .K.Ki ε+ε=

Karena :

→ ( )tsts

21

o

21

)ss(

LV

i ε−ε−

=

Vo tsts.K.K ε+ε

ts

11.K ε

)ss(

LV

K21

o

1 −=

)ss(

LV

K21

o

2 −−=

ts

2

ts

121 .K.K ε+ε

ts

22.K ε

t

Gambar 4.2 Kurva arus pada rangkaian seri RLC dengan input step pada

kondisi R > C

L4

2. Bilamana : R2 = ( keadaan critical damped / teredam lebih)C

L4

Pada kondisi ini besaran

C

L4R 2 menjadi nol, oleh karena itu akar

persamaan karakteristik adalah nyata dan sama, sehingga :

st

2

st

1 tKKi ε+ε=

Di dalam hal ini kondisi awal : 0)0(i =+ dan L

Vo)0(

dt

di=+.

st

2 tKi ε=

( )stst

2 stKdt

diε+ε= ( )0s0s

2 .0.sKL

Vo)0(

dt

diε+ε==+

L

VoK 2 =

st.t.L

Voi ε=

maka :

→sehingga :

L2

Rs −=dimana :

dan kalau digambarkan kurvanya adalah :

st.t.L

Voi ε=

Gambar 4.3 Kurva arus pada rangkaian seri RLC dengan input step

pada kondisi R > C

L4

Bilamana : R2 < (keadaan underdamped / kurang teredam)C

L4

Pada kondisi ini besaran

C

L4R 2 negatif, oleh karena itu akar

persamaan karakteristik adalah bilangan kompleks, yang dimisalkan :

.jBAsdanjBAs 21 −=+=

RC

L4

R2−

−dimana :

L2

RC

BdanL2

RA

−=

−=

t)jBA(

2

t)jBA(

1 KKi −+ ε+ε=sehingga :

t.L4

R

LC

1sin.

4

R

C

L

.Voi

2

2

2

tL2

R

ε=

Jika diturunkan akan di dapat persamaan arus nya :

terlihat bahwa dalam keadaan ini arus berosilasi, dan kalau bagian

eksponensialt

L2

R−

ε dihilangakan, maka arus i murni sinusoidal

[ ]ikdet

radian

L4

R

LC

1

2

2

n

−=ω

dengan frekuensi resonansi (natural angular frequency).

atau [ ]ikdet

siklus

L4

R

LC

1

2

1

2f

2

2n

n

π=

π

ω=

t

4

R

C

L

Vo

2

4

R

C

L

Vo

2

τ−

εt

τ−

ε−t

Gambar 4.4 Kurva arus dari rangkaian seri RLC dengan input unti step

pada kondisi R < C

L4

Contoh :Saklar pada rangkaian di bawah ini ditutup pada saat t = 0,dengan mengabaikan semua kondisi awal elemen rangkaian,carilah bentuk persamaan arus i.

Jawab :Bila saklar ditutup, persamaan tegangan pada rangkaian adalah :

VdtiC

1i.R

dt

diL =++ ∫

L

Vdti

LC

1i.

L

R

dt

di=++ ∫→

1,0

200dti

)10.100).(1,0(

1i.

1,0

200

dt

di6

=++ ∫− 2000dti10.10i.2000dt

di 4 =++ ∫→

0i.10.10dt

di.2000

td

id 4

2

2

=++ 0i10.10dt

d.2000

td

d 4

2

2

=

++

misalkan : sdt

d= ( ) 0i10.10s.2000s 42 =++

→→

( ) 010.10s.2000s 42 =++sehingga :

Di dapat : 31,51)10.10(420002000

s

42

1 −=−+−

=Di dapat : 31,511.2

s1 −==

68,19481.2

)10.10(420002000s

42

2 −=−−−

=

dari rangkaian dapat dilihat :

6

22

10.11,0.2

200

L2

R=

=

dan 5

610.1

)10.100).(1,0(

1

LC

1==

ternyata : LC

1

L2

R2

>

atau R2 >

C

L4, sehingga

ts

2

ts

121 .K.Ki ε+ε= t.68,1948

2

t.31,51

1 .K.Ki −− ε+ε=→untuk t = 0, diperoleh :

0.68,19482

0.31,511 .K.K

0

)0(i −− ε+ε=+↓

sehingga diperoleh : 0 = K + Ksehingga diperoleh : 0 = K1 + K2

dan demikian juga pada C yang tidak bisa berubah dengan seketika,

sehingga maka : 0dtiC

1=∫

V

0

dtiC

1

0

)0(i.R)0(dt

diL =++++

↓↓

∫321

det/Amp20001,0

200

L

V)0(

dt

di===+→

0.68,19482

0.31,511 .K.68,1948.K.31,51

2000

)0(dt

di −− ε+ε−=+

↓321

21 K.68,1948K.31,512000 +−=

Substitusikan dengan persamaan : 0 = K1 + K2

maka diperoleh : K1 = 1 dan K2 = -1

Sehingga di dapat persamaan arus pada rangkaian :

.Amp.i t.68,1948t.31,51 −− ε−ε=

Contoh :Perhatikan rangkaian di bawah ini :

dengan mengabaikan kondisi awal, pada saat t = 0 saklar ditutup.Carilah bentuk persamaan arus i pada rangkaian.Carilah bentuk persamaan arus i pada rangkaian.

Jawab :Adapun persamaan tegangan pada rangkaian setelah saklar ditutup adalah :

VdtiC

1i.R

dt

diL =++ ∫ L

Vdti

LC

1i.

L

R

dt

di=++ ∫

1

10dti

)04,0).(1(

1i.

1

10

dt

di=++ ∫ 10dti25i.10

dt

di=++ ∫

→→

0i.25dt

di.10

td

id2

2

=++ 0i25dt

d.10

td

d2

2

=

++→

misalkan : sdt

d=

→( ) 0i25s.10s2 =++ ( ) 025s.10s2 =++

Sehingga didapat :

52

)25.1(41010s

2

1 −=−+−

= dan 52

)25.1(41010s

2

2 −=−−−

=

terlihat bahwa : 251.2

10

L2

R22

=

=

25

)04,0).(1(

1

LC

1==

maka :LC

1

L2

R2

=

atau R2 =

C

L4

dan

sehingga bentuk umum penyelesaian persamaan ini adalah :

( )tKKi 21

t +ε= α

dimana : 52

10

L2

R−=−=−=α sehingga : ( )tKKi 21

t5 +ε= −

karena sifat L yang tidak dapat berubah dengan seketika, maka pada t = 0

arus : i(0+) = 0

( )

0

0.KK)0(i 210.5 +ε=+ −

K1 = 0 →

tK.i 2

t5−ε=Di dapat :

demikian juga dengan C yang tidak dapat berubah dengan seketika,

maka tegangan pada C pada t = 0+ : 0dt)0(iC

1=+∫

00

Vdt)0(iC

1)0(i.R)0(

dt

diL =+++++

↓↓

∫43421

det

Amp /10L

V)0(

dt

di==+

bila Persamaan umum arus dideferensialkan satu kali, maka :

t5

22

t5 .KtK.5)0(dt

di −− ε+ε−=+ .K0.K.5)0(dt

di 0.5

22

0.5 −−

ε+ε−=+321

→10

maka diperoleh K2 = 10

Amp.t10i t5−ε=

Sehingga di dapat persamaan arus pada rangkaian :

4.3 Response Rangkaian Paralel RLC Dengan

Sumber Searah

Gambar 4.5 Rangkaian paralel RLC dengan sumber searah

Bila saklar terbuka, maka menurut hukum arus Kirchhoff dapat dituliskan :

IodtvL

1v.G

dt

dvC =++ ∫

dideferensialkan satu kali :

0v.LC

1

dt

d

C

G

dt

d2

2

=

++

bilamana : sdt

d= , maka : 0v.

LC

1s

C

Gs 2 =

++

didapat :L

C4G

C2

1

C2

Gs 2

1 −+−

=L

C4G

C2

1

C2

Gs 2

2 −−−

=dan

misalkan : C2

G−=α dan

L

C4G

C2

1 2 −=β

sehingga : )(s1 β+α= dan )(s2 β−α=

sehingga Persamaan karakteristik nya dapat menjadi :

[ ][ ] 0v.)(s)(s =β−α−β+α−

terlihat bahwa harga β bisa potitif; nol dan imaginer / negatif,

Kemunkinan I : harga β adalah positif dimana s1

dan s2 nyata.

→→→→>>>>L

C4G

2

Persamaan tegangan v pada rangkaian Gambar 4.5 bilamana saklar

dibuka pada t = 0 adalah : ( )tsts

21

21

)ss(

CIo

v ε+ε−

=

ts1.K ε

)ss(

CI

K21

o

1 −=

)ss(

CI

K21

o

2 −−=

ts

2

ts

121 .K.K ε+ε

ts

11.K ε

ts

22.K ε

t

Gambar 4.6 Kurva tegangan pada rangkaian paralel RLC dengan input searah

pada kondisi L

C42G >

Contoh :Perhatikan rangkaian ini :

dengan mengabaikan semua kondisi awal elemen pasif, maka pada t = 0 dengan mengabaikan semua kondisi awal elemen pasif, maka pada t = 0 saklar dibuka, carilah bentuk persamaan tegangan v, dan berapa besar tegangan v setelah saklar dibuka selama 0,1 detik.

Jawab :

Persamaan arus pada rangkaian setelah saklar dibuka adalah :

IodtvL

1v.G

dt

dvC =++ ∫ 4dtv12v.7

dt

dv=++ ∫→

0v12dt

dv7

dt

vd2

2

=++ 0v.12dt

d7

dt

d2

2

=

++

misalkan : sdt

d=

maka : ( ) 0v.12s7s 2 =++ atau : 012s7s 2 =++

akar-akar persamaan ini adalah :

17−=−+

−=

17−=−−

−=dan312.1.47

2

1

2

7s 2

1 −=−+−

= 412.1.472

1

2

7s 2

2 −=−−−

=dan

selanjutnya:

49)7(G 22 == dan 12)12/1(

1.4

L

C4==

maka : L

C4G 2 >

sehingga bentuk umum penyelesaian Persamaan adalah :

ts

2

ts

121 .K.Kv ε+ε=

sehingga Persamaan menjadi :

t4

2

t3

1 .K.Kv −− ε+ε=

Karena :

0.42

0.31 .K.K

0

)0(v −− ε+ε=+

↓321 maka : K1 + K2 = 0

Karena :

Io

0

dt)0(vL

1

0

)0(v.G)0(dt

dvC =+++++

↓↓

∫43421

321 det/volt101

10

C

Io)0(

dt

dv===+→

0.42

0.31 .K4.K.3

10

)0(dt

dv −− ε−ε−=+

↓43421

Jika persamaan tegangan dideferensialkan satu kali, didapat :

maka : -3K1 - 4K2 = 10

Maka didapat : K1 = 10 dan K2 = -10

bilamana harga K1 dan K2 ini disubstitusikan kedalam Persamaan,

maka didapat bentuk persamaan tegangan v bilamana saklar dibuka

pada t = 0 adalah :

( ) volt10v t4t.3 −− ε−ε=

sedangkan besar tegangan v setelah saklar dibuka selama 0,1 detiksedangkan besar tegangan v setelah saklar dibuka selama 0,1 detik

adalah :

[ ] volt705,010v )1,0(4)1,0.(3det)1,0( =ε−ε= −−

Kemungkinan II : dimana β adalah nol dan s1 = s2→→→→====L

C4G

2

persamaan tegangan v pada rangkaian Gambar 4.5, untuk kondisi

L

C4G 2 = sebagai berikut :

t.t.C

Iov αε=

G−=αdengan :

C2=αdengan :

t.t.

C

Iov

αε=

Gambar 4.7 Kurva arus pada rangkaian paralel RLC dengan input arus searah

pada kondisi L

C42G =

Contoh :Perhatikan rangkaian berikut ini :

dengan mengabaikan semua kondisi awal dari elemen pasif, maka padasaat t = 0 saklar dibuka, carilah bentuk persamaan tegangan v dan berapabesar v setelah saklar terbuka selama 0,1 detik.besar v setelah saklar terbuka selama 0,1 detik.

Jawab :Adapun persamaan arus pada rangkaian setelah saklar dibuka ialah :

IodtvL

1v.G

dt

dvC =++ ∫ → 4dtv9v.6

dt

dv=++ ∫

bila dideferensialkan satu kali, maka diperoleh : 0v9dt

dv6

dt

vd2

2

=++

misalkan : sdt

d=

maka : ( ) 0v.9s6s2 =++ atau : 09s6s2 =++

akar-akar persamaan ini adalah :

39.1.462

1

2

6s 2

1 −=−+−

= dan 39.1.462

1

2

6s 2

2 −=−−−

=

terlihat bahwa :

36)6(G 22 == dan 36)9/1(

1.4

L

C4==

maka : L

C4G 2 = , sehingga bentuk umum penyelesaian Persamaan :

t2

t1 .t.K.Kv αα ε+ε=

dengan 31.2

)6(

C2

G−=

−=

−=α → t3

2t3

1 .t.K.Kv −− ε+ε=

Apabila saklar dibuka pada saat t = 0, maka :

0

.0.K.K)0(v 0.42

0.31

−−

ε+ε=+321 K1 = 0 →

Io

0

dt)0(vL

1

0

)0(v.G)0(dt

dvC =+++++

↓↓

∫43421

321 det/volt41

4

C

Io)0(

dt

dv===+→

Dari :

Maka :

0.3

20.3

20.3

1 .K3.K.

0

K.3

4

)0(dt

dv −−− ε−ε+ε−=+↓

↓43421

→ K2 = 4

Sehingga diperoleh bentuk persamaan tegangan v pada rangkaian untuk

kondisiL

C4G 2 = adalah : volt.t.4v t.3−ε=

Setelah saklar dibuka selama 0,1 detik, maka besar tegangan V adalah :

volt296,0).1,0.(4v 1,0.3det)1,0( =ε= −

Kemungkinan III : harga β adalah negatif dimana s1 dan s2 kompleks

→→→→<<<<L

C4G

2

Dalam keadaan ini 2G

L

C4−=β , sedangkan

C2

G−=α

maka akar-akar merupakan bilangan kompleks :

( )β+α= js1 dan ( )β−α= js2( )β+α= js1 dan ( )β−α= js2

tC4

G

LC

1sin

4

G

L

C

.Iov

2

2

2

tC2

G

ε=

maka diperoleh persamaan tegangan v pada rangkaian Gambar 4.5,

untuk kondisi :L

C4G 2 <

terlihat v merupakan osilasi tegangan berbentuk sinus yang

amplitudonya tidak konstan dan menurun secara eksponensial

dengan konstanta waktuG

C2 dengan frekuensi ayunan ( angular frequency ) :

det/radC4

G

LC

12

2

n −=ω

tG

tC2

G−

ε

4

G

L

C

.Io

2

tC2

G

ε−

4

G

L

C

.Io

2

tC2

G

ε−

ε

tC2

G−

ε−

Gambar 4.8 Kurva tegangan pada rangkaian paralel RLC dengan input arus searah

pada kondisi L

C42G <

Contoh :Perhatikan rangkaian di bawah ini :

vIo = 2 Amp R = 0,5 Ω L = 0,5 H C = 1 F

t = 0 IL(0-) = 0 qC(0-) = 0

pada saat t = 0 saklar dibuka, carilah bentuk persamaan tegangan v padarangkaian.rangkaian.

Jawab :Adapun persamaan arus pada rangkaian setelah saklar dibuka ialah :

IodtvL

1v.G

dt

dvC =++ ∫ → 0v.2

dt

dv2

dt

vd2

2

=++

misalkan : sdt

d= maka :

( ) 0v.2s2s2 =++ → 02s2s2 =++

adapun akar-akar persamaan adalah :

1j11.2.422

1

2

2s 2

1 +−=−+−= 1j11.2.422

1

2

2s 2

2 −−=−−−=

dari rangkaian terlihat bahwa :

45,0

1G

22 =

= dan 8

5,0

1.4

L

C4==

dan

sehingga ternyata bahwa :L

C4G 2 <

L

maka bentuk umum penyelesaian Persamaan adalah :

( ) ( )t1j12

t1j11 .K.Kv −−+− ε+ε= ( )jt

2jt

1t .K.Kv −− ε+εε=→

karena :

tsinjtcostj β+β=ε βtsinjtcostj β−β=ε β−dan

( ) ( )[ ]tsin.jKjKtcos.KKv 2121t −++ε= − → ( )tsin.Ktcos.Kv 43

t +ε= −

( )0sin.K0cos.K

0

)0(v 430 +ε=+ −

↓321

K3 = 0

untuk t = 0

Io

0

dt)0(vL

1

0

)0(v.G)0(dt

dvC =+++++

↓↓

∫43421

321

Dari :

Maka :

→ det/volt21

2

C

Io)0(

dt

dv===+

Maka :

( )0sin0cosK.

2

)0(dt

dv4

0 −ε−=+ −

↓43421

→ K4 = 2

dan bilamana harga-harga K3 dan K4 disubstitusikan kedalam Persamaanmaka diperoleh bentuk persamaan tegangan v bilamana saklar dibukapada saat t = 0 adalah :

tsin2v t−ε=