oleh : i standard required for it. this study is aimed at ...€¦ · oleh : yus warseno1) 1. yus...

17
Oleh : 1) Yus Warseno 1. Yus Warseno,S.Pi, M.Sc. adalah Staf Sekretariat Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan, alumni Prog. Studi Magister Perencanaan Pengelolaan Pesisir dan Daerah Aliran Sungai (MPPDAS). Sekolah Pasca Sarjana, Fakultas Geografi UGM 1023 Jurnal Riset Daerah Vol. VIII, No.1. April 2009 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sesuai dengan telah dicanangkan- nya pengembangan kawasan perikanan Budidaya Air Tawar (BAT) oleh Pemda Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, yang berlokasi di Desa Srihardono, Kecamatan Pundong dan Desa Sumbermulyo di Kecamatan Bambanglipuro. Dalam rangka mendu- kung kelancaran operasional kegiatan perikanan budidaya tersebut sangat diperlukan kondisi ketersediaan air sesuai kuantitas (debit) maupun kualitas air yang dapat memenuhi kebutuhan secara memadai. Namun demikian di kawasan perikanan BAT tersebut terdapat beberapa permasalahan antara lain adalah sebagai berikut: KAJIAN POTENSI SUMBERDAYA AIR UNTUK BUDIDAYA IKAN Kajian Potensi Sumberdaya Air Untuk Budidaya Ikan n fish aquaculture, important thing needs to be analyzed is the availability of adequate water quality and discharge, according to standard required for it. This study is aimed at knowing discharge of I Mejing Dam on Winongo River and Canden Kanan and Tegal Kanan irrigation channels on Opak River. This study is also aimed to know water quality concerning to conditions of conducting fish aquaculture, as well as to identify distribution of fish aquaculture area development potency based on water resource support. This study is located ini Pundong District, Bantul Regency, Special Region of Yogyakarta Province. Method used ini this study as by collecting discharge and water quality data in some locations of study area. To get information of discharge and water quality potency in the study area, matching method is applied to standard criterion of optimal water resource for seeding of fish. To know distribution of potency of fish development area based on water quality and discharge in the location, is by means of determining sample point in each sample collecting station (SPS) as the main point node of water irrigation flow related to area of irrigated farm. Spatial distribution analysis is carried out by means of Arcview software. Based on analysis results of discharge and water quality study, it can be concluded that from total area of water irrigation flow in study location, for area of 662.6 hectares, 58% (385.3 hectares) is suitable for fish aquaculture, which is located at SPS 1, 2, 3, 5, and 9, and 5% (19.4 hectares) appropriate for seeding of fish, which is located at SPS 2 and 9, and also 42% (277.3 hectares) is not appropriate for fresh water fish aquaculture, which is located at SPS 4, 6, 7, 8, and 10.

Upload: others

Post on 18-Oct-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Oleh : I standard required for it. This study is aimed at ...€¦ · Oleh : Yus Warseno1) 1. Yus Warseno,S.Pi, M.Sc. adalah Staf Sekretariat Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan,

Oleh :1)

Yus Warseno

1. Yus Warseno,S.Pi, M.Sc. adalah Staf Sekretariat Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan, alumni Prog. Studi Magister Perencanaan Pengelolaan Pesisir dan Daerah Aliran Sungai (MPPDAS). Sekolah Pasca Sarjana, Fakultas Geografi UGM

1023Jurnal Riset Daerah Vol. VIII, No.1. April 2009

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sesuai dengan telah dicanangkan-

nya pengembangan kawasan perikanan

Budidaya Air Tawar (BAT) oleh Pemda

Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta, yang berlokasi di

Desa Srihardono, Kecamatan Pundong

dan Desa Sumbermulyo di Kecamatan

Bambanglipuro. Dalam rangka mendu-

kung kelancaran operasional kegiatan

perikanan budidaya tersebut sangat

diperlukan kondisi ketersediaan air

sesuai kuantitas (debit) maupun kualitas

air yang dapat memenuhi kebutuhan

secara memadai. Namun demikian di

kawasan perikanan BAT tersebut

terdapat beberapa permasalahan antara

lain adalah sebagai berikut:

KAJIAN POTENSI SUMBERDAYA AIRUNTUK BUDIDAYA IKAN

Kajian Potensi Sumberdaya Air Untuk Budidaya Ikan

n fish aquaculture, important thing needs to be analyzed is the

availability of adequate water quality and discharge, according to

standard required for it. This study is aimed at knowing discharge of IMejing Dam on Winongo River and Canden Kanan and Tegal Kanan irrigation

channels on Opak River. This study is also aimed to know water quality concerning to

conditions of conducting fish aquaculture, as well as to identify distribution of fish

aquaculture area development potency based on water resource support. This study

is located ini Pundong District, Bantul Regency, Special Region of Yogyakarta

Province.

Method used ini this study as by collecting discharge and water quality data in

some locations of study area. To get information of discharge and water quality

potency in the study area, matching method is applied to standard criterion of

optimal water resource for seeding of fish. To know distribution of potency of fish

development area based on water quality and discharge in the location, is by means

of determining sample point in each sample collecting station (SPS) as the main point

node of water irrigation flow related to area of irrigated farm. Spatial distribution

analysis is carried out by means of Arcview software.

Based on analysis results of discharge and water quality study, it can be

concluded that from total area of water irrigation flow in study location, for area of

662.6 hectares, 58% (385.3 hectares) is suitable for fish aquaculture, which is

located at SPS 1, 2, 3, 5, and 9, and 5% (19.4 hectares) appropriate for seeding of

fish, which is located at SPS 2 and 9, and also 42% (277.3 hectares) is not

appropriate for fresh water fish aquaculture, which is located at SPS 4, 6, 7, 8, and 10.

Page 2: Oleh : I standard required for it. This study is aimed at ...€¦ · Oleh : Yus Warseno1) 1. Yus Warseno,S.Pi, M.Sc. adalah Staf Sekretariat Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan,

dapat mendukung untuk kegiatan

budidaya ikan.

c. Bagaimana sebaran potensi pe-

ngembangan kawasan budidaya

ikan menurut debit dan kualitas

sumberdaya air.

1.2. Tujuan Penelitian

Penelitian ini mempunyai tujuan:

a. Mengetahui debit saluran irigasi

pada Bendung Mejing Sungai

Winongo, saluran irigasi Canden

Kanan dan saluran irigasi Tegal

Kanan, Bendung Tegal Sungai

Opak.

b. Mengetahui kualitas air di lokasi

penelitian berkaitan dengan per-

syaratan untuk budidaya ikan air

tawar.

c. Mengetahui sebaran potensi pe-

ngembangan kawasan budidaya

ikan menurut debit dan kualitas

sumberdaya air.

1.3. Manfaat Penelitian

a. Hasil Penelitian ini diharapkan

dapat digunakan sebagai data

pendukung bagi instansi terkait dan

masyarakat umum untuk perenca-

naan pengembangan budidaya

ikan.

b. Memberikan rekomendasi/arahan

teknis pemanfaatan dan penge-

lolaan air sungai kajian untuk

kegiatan budidaya ikan.

c. Untuk meningkatkan ilmu pengeta-

huan pengembangan perikanan

budidaya air tawar.

a. Bendung Mejing merupakan ben-

dung gerak dari Sungai Winongo

merupakan irigasi semi teknis

mengaliri lahan pertanian seluas

418 Ha. Sungai Winongo menga-

lami penurunan debit air pada

musim kemarau. Pada saat kritis

ketersediaan air, pemanfaatan air

pada bendung ini dilakukan secara

bergiliran.

b. Irigasi Canden Kanan Sungai Opak,

berupa irigasi teknis dan semi

teknis, sebagai sumber air untuk

kegiatan pertanian mengaliri lahan

seluas 727,07 Ha (Dinas Pengairan,

2007).

c. Penggunaan lahan di wilayah DAS

Winongo dan DAS Opak selain

untuk permukiman dan kegiatan

pertanian juga untuk kegiatan

industri. Kualitas air di Sungai

Winongo dan Sungai Opak tersebut

diduga telah mengalami penurunan

akibat pembuangan limbah domes-

tik dan limbah industri.

Dengan memperhatikan beberapa

pertimbangan dan permasalahan di

atas, maka penulis rumuskan permasa-

lahan sebagai berikut:

a. Apakah debit air saluran suplesi

dari Bendung Mejing Sungai

Winongo, saluran primer Canden

Kanan dan Saluran dari Bendung

Tegal Kanan Sungai Opak, dapat

mencukupi kebutuhan air untuk

kegiatan budidaya ikan di kawasan

perikanan Budidaya Air Tawar.

b. Apakah kondisi kualitas air pada

perairan tersebut jika ditinjau dari

aspek fisik serta aspek kimia, masih

1024Jurnal Riset Daerah Vol. VIII, No.1. April 2009

Kajian Potensi Sumberdaya Air Untuk Budidaya Ikan

Page 3: Oleh : I standard required for it. This study is aimed at ...€¦ · Oleh : Yus Warseno1) 1. Yus Warseno,S.Pi, M.Sc. adalah Staf Sekretariat Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan,

tersebut menimbulkan dampak di

daerah hilir dalam bentuk perubahan

fluktuasi debit dan transport sedimen

serta material terlarut dalam sistem

aliran air, penurunan produktivitas

lahan, pendangkalan sungai dan saluran

irigasi.

2.2. Kuantitas air

Sutisna dan Sutarmanto (1995),

menjelaskan, bahwa untuk mendukung

keberhasilan dalam pengembangan

perikanan budidaya, lokasi harus

terdapat sumber air yang memenuhi

syarat baik kualitas, maupun kuantitas

(debit) air sepanjang tahun. Sumber air

untuk pembenihan ikan dapat berasal

dari saluran irigasi, sungai, waduk, air

hujan, mata air, danau, dan sumur. Air

dapat dialirkan melalui saluran air/pipa-

pipa saluran secara grafitasi atau

menggunakan pompa air ke kolam-

kolam. Debit air yang baik untuk

mengaliri kolam antara 5 – 15

liter/detik/ha dan mengalir sepanjang

tahun (Widiyati dan Prihadi, 1988).

Menurut Jeffries dan Mills (1996),

debit (discharge) dinyatakan sebagai

volume yang mengalir pada selang

waktu tertentu, biasanya dinyatakan 3dalam satuan m /detik.

2. 3. Kualitas air

Kualitas air adalah nilai substansi

yang terlarut dalam air tergantung dari

toksitkologi dan ekologi. Menurut Kovari

(1983 dalam Sutisna dan Sutarmanto,

1995) para meter yang harus

diperhatikan dalam mengukur kualitas

air pada budidaya pembenihan ikan

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN

PENELITIAN SEBELUMNYA

2.1. Sumberdaya Air Dalam Daerah

Aliran Sungai

Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah

wilayah kesatuan ekosistem yang

dibatasi oleh pemisah topografis dan

berfungsi sebagai pengumpul, penyim-

pan dan penyalur air beserta sedimen,

unsur hara melalui sistem sungai, dan

mengeluarkannya melalui outlet tunggal

(Sudjarwadi, 1985 dalam Suyono,

2007). Menurut Seyhan (1977), DAS

sebagai suatu sistem hidrologi (Gambar

2.1) menerima input berupa hujan dan

menghasilkan keluaran berupa aliran air

di sungai. Karakteristik aliran yang

dihasilkan ditentukan oleh masukan dan

karakteristik DAS.

Menurut Asdak (2004), ekosistem

DAS terdiri dari desa, sawah/ladang

sungai dan hutan dan DAS terbagi

menjadi daerah hulu, tengah dan hilir.

Beberapa tindakan yang berpenga-

ruh terhadap kondisi DAS, antara lain:

disebabkan adanya perubahan tataguna

lahan, reboisasi dengan luasan tertentu,

pembalakan hutan, cara bercocok tanam

yang mengabaikan kaedah konservasi di

daerah hulu dan pembuatan jalan hutan

tanpa mengenali tempat-tempat yang

rentan erosi dan tanah longsor. Hal

1025Jurnal Riset Daerah Vol. VIII, No.1. April 2009

Kajian Potensi Sumberdaya Air Untuk Budidaya Ikan

Keluaran(aliran)

Masukan(hujan)

Sistem DAS

Gambar 2.1. DAS Sebagai Sistem (Seyhan, 1977)

Page 4: Oleh : I standard required for it. This study is aimed at ...€¦ · Oleh : Yus Warseno1) 1. Yus Warseno,S.Pi, M.Sc. adalah Staf Sekretariat Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan,

Kerangka teori yang dituangkan

dalam kerangka konseptual penelitian

(Gambar 2.2.), dapat diterangkan

sebagai berikut:

Sesuai beberapa pokok permasala-

han dalam pengembangan kawasan

perikanan Budidaya Air Tawar (BAT)

yang tertuang dalam latar belakang,

bahwa berhasil tidaknya suatu kawasan

perikanan darat, antara lain sangat

dipengaruhi oleh faktor kondisi keterse-

diaan air baik kuantitas (debit) dan

kualitasnya.

Dalam rangka mengetahui, apakah

potensi sumberdaya air di lokasi

penelitian dapat mendukung untuk

pengembangan kegiatan budidaya ikan,

maka perlu adanya kajian mengenai

debit dan kualitas air di Bendung Mejing

Sungai Winongo dan Bendung Tegal

Sungai Opak, apakah sesuai dengan

standar persyaratan debit dan kualitas

air untuk budidaya ikan,

mencakup parameter fisika: suhu air,

kecerahan air, warna air, bau air, dan

parameter kimia: keasaman (pH),

alkalinitas, oksigen (O ), karbondioksida 2

(CO ), amonia (NH , NH ), nitrogen (N ) 2 4 3 2

dalam bentuk nitrit (NO ) dan nitrat 2

(NO ), gas beracun (H S dan HCN), 3 2

logam berat (Cu, Pb, Zn, Cd, Hg) serta

pestisida.

2.4. Standar debit dan kualitas air

untuk budidaya ikan air tawar

Budidaya ikan air tawar sangat

bergantung pada keandalan debit aliran

dan kualitas air. Keberhasilan budidaya

ikan tersebut dipengaruhi oleh pengelo-

laan kondisi airnya baik secara fisik,

kimiawi maupun biologi. Standar debit

dan kualitas air yang diperlukan untuk

budidaya perikanan (pembenihan dan

pembesaran ikan) tersebut antara lain,

seperti tertera pada Tabel 3.2.

1026Jurnal Riset Daerah Vol. VIII, No.1. April 2009

Kajian Potensi Sumberdaya Air Untuk Budidaya Ikan

Potensi SDA Bendung Mejing Sungai Winongo dan Bendung

Tegal Sungai Opak

Kriteria/ Standar

Daerah Penelitian (kawasan budidaya ikan)

Perhitungan debit dan kualitas air

pada SPS

Peta Potensi Sumberdaya Air Untuk Budidaya Ikan Air Tawar

Data curahhujan

Data pengukuran debit Air (Q)

Data pengukuran kualitas air sesaat (KA)

Gambar 2.2. Kerangka Konseptual Penelitian

2.5.Kerangka Teori

Page 5: Oleh : I standard required for it. This study is aimed at ...€¦ · Oleh : Yus Warseno1) 1. Yus Warseno,S.Pi, M.Sc. adalah Staf Sekretariat Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan,

3.2.2. Data debit air dan curah

hujan

Dalam rangka mendapatkan infor-

masi kondisi ketersediaan air di perairan

setempat, dilakukan analisa terhadap

debit air dan curah hujan. Berdasarkan

data curah hujan harian, dilakukan

sumeri, untuk mengetahui hitungan

bulanan, pada beberapa stasiun,

kemudian dilakukan ploting untuk

mengetahui sebarannya. Demikian juga

dengan data debit air harian dari

masing-masing inlet dilakukan hal

serupa, untuk mengetahui fluktuasi dan

ketersediaan air sungai.

3.3. Analisis Data

Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode deskriptif

yaitu prosedur pemecahan masalah

yang diselidiki dengan menggambarkan

atau melukiskan keadaan obyek peneli-

tian pada saat sekarang berdasarkan

fakta-fakta yang tampak atau sebagai-

mana adanya (Nawawi, 1987).

Dalam rangka mendapatkan infor-

masi potensi debit aliran dan kualitas

perairan pada lokasi penelitian dianalisa

dengan menggunakan Metode Pemban-

dingan (Matching), yakni dengan

membandingkan antar karakteristik

sumberdaya air (debit dan kualitas air)

yang diteliti terhadap kriteria standar

sumberdaya air yang optimal untuk

budidaya ikan, yang telah ditetapkan

(diteliti sebelumnya), sesuai pada Tabel

3.2

III. METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di wilayah

saluran irigasi yang dilalui sumber air

dari saluran suplesi Bendung Mejing

Sungai Winongo untuk Desa Srihardono,

saluran primer Canden Kanan dan

saluran primer Tegal Kanan di Bendung

Tegal Sungai Opak, untuk Kecamatan

Pundong, Kabupaten Bantul. Lokasi

penelitian tertera pada Gambar 4.1.

Pemilihan lokasi pada penelitian ini

didasarkan pada kajian kepentingan,

yakni berdasarkan pertimbangan yang

dilakukan oleh instansi terkait dan lokasi

stasiun pengambilan sampel (SPS)

ditentukan berdasar kajian yang

didasarkan pada lokasi simpul jaringan

irigasi dan pertimbangan kawasan

oncoran.

3.2. Pengumpulan dan Pengolahan

Data

3.2.1. Data kualitas air

Data penelitian kualitas air yang

diambil dari masing-masing SPS terdiri

dari parameter:

a. Fisik: suhu air, bau, warna dan

kekeruhan air.

b. Kimia: alkalinitas (CaCO ), oksigen 3

(O ), keasaman (pH), karbon-2

dioksida (CO ), amonia (NH /NH ), 2 4 3

nitrogen (N ) dalam bentuk nitrit 2

(NO ) dan nitrat (NO ), gas beracun 2 3

(H S dan HCN), dan (Cu, Pb, Zn, Cd, 2

Hg).

1027Jurnal Riset Daerah Vol. VIII, No.1. April 2009

Kajian Potensi Sumberdaya Air Untuk Budidaya Ikan

Page 6: Oleh : I standard required for it. This study is aimed at ...€¦ · Oleh : Yus Warseno1) 1. Yus Warseno,S.Pi, M.Sc. adalah Staf Sekretariat Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan,

Sebagai gambaran kronologis

penelitian ini dituangkan dalam diagram

alir, sebagai berikut:

Sesuai diagram alir pada Gambar

3.2., maka untuk mengetahui sebaran

potensi pengembangan kawasan

perikanan, apakah termasuk dalam

kondisi sesuai, ataupun tidak sesuai

untuk budidaya ikan air tawar, dianalisa

dengan metode spatial.

1028Jurnal Riset Daerah Vol. VIII, No.1. April 2009

Kajian Potensi Sumberdaya Air Untuk Budidaya Ikan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

1

No

Tabel 3.2. Acuan Debit dan Kualitas Sumberdaya Air Untuk

Budidaya Ikan Air Tawar

Parameter

Kualitas Air

Suhu

pH

Alkalinitas

Oksigen

Karbondioksida

Amonia dan

amonium

Nitrat

Nitrit

Hidrogen sulfida

Hidrogen Cyanida

Logam berat

Pestisida

Kekeruhan air

Kecerahan

Debit air

o o25 C – 30 C

6,7 – 8,2

CaCO 120 – 140 ppm3

O 5 ppm2

CO 10 ppm2

NH kurang dari 1,5 ppm4

NH kurang dari 0,2 ppm3

NO 0 – 1,5 ppm3

NO 0,2 ppm2

H S kurang dari 0,002 ppm2

HCN kurang dari 0,1 ppm.

Cu (0,006 ppm), Pb (kurang dari 0,02 ppm),

Zn (0,05 ppm), Cd (Kurang dari 0,003 ppm)

dan Hg (0,002 ppm)

DDT < 0,002 ppm,

Endrin < 0,004 ppm

< 25 NTU

> 10 %

5 – 15 liter/detik/Ha

Optimal

o o25 C – 30 C

6,7 – 8,6

120 – 140 ppm

5 – 6 ppm,

2 – 5 ppm

25 – 100 NTU

25 –35 %

5 – 15 liter/detik/Ha

PembesaranPembenihan

Debit Air

Sumber: Ditjenkan RI, 1988; Dahuri, 1996; Effendi, 2003; McNelly et al. 1979; Rao, 1992; Sutisna dan Sutarmanto, 1995; Sawyer dan McCarty, 1978; Widiyati dan Prihadi, 1988.

Page 7: Oleh : I standard required for it. This study is aimed at ...€¦ · Oleh : Yus Warseno1) 1. Yus Warseno,S.Pi, M.Sc. adalah Staf Sekretariat Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan,

1029Jurnal Riset Daerah Vol. VIII, No.1. April 2009

Kajian Potensi Sumberdaya Air Untuk Budidaya Ikan

Peta IrigasiSkala 1 : 25.000

Peta Rupa Bumi Indonesia

Skala 1 : 25.000

Peta AdministrasiSkala 1 : 25.000

Peta Penggunaan LahanSkala 1: 25.000

Peta Lokasi Penelitian

Skala 1 : 25.000

Pengambilan sampel air

Pengukurandebit air

Analisis Laboratorium :? Suhu,? Bau? Warna? Kekeruhan? pH, ? O2

? CO , 2

? Alkalinitas ? NH /NH4 3

? H S2

? Nitrit (NO ), Nitrat (NO )2 3

? Logam berat: Cu, Pb, Zn, Cd, Hg

Tabel Hasil Pengukuran Debit

dan Kualitas Air

Tabel Acuan Debit dan Kualitas Sumberdaya Air Untuk

Budidaya Ikan Air Tawar

Matching

Peta Potensi Kesesuaian Debit Air Untuk

Budidaya Ikan Air Tawar

Peta Potensi Kesesuaian Kualitas Air Untuk

Budidaya Ikan Air Tawar

Overlay

Peta Potensi Sumberdaya Air Untuk Budidaya Ikan Air Tawar

Gambar 3.2. Diagram Alir Pembuatan Peta Potensi Sumberdaya Air Untuk Budidaya Ikan Air Tawar

Page 8: Oleh : I standard required for it. This study is aimed at ...€¦ · Oleh : Yus Warseno1) 1. Yus Warseno,S.Pi, M.Sc. adalah Staf Sekretariat Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan,

Kondisi usaha perikanan darat

(budidaya ikan) di Kecamatan Pundong

masih berkembang, dan hingga saat ini

pengelolaannya masih secara tradisional

serta bersifat sebagai usaha sambilan.

Pada periode Mei 2008, kelompok

pembudidaya ikan di Kecamatan

Pundong, berjumlah 9 kelompok berang-

gotakan sebanyak 125 orang (Dinas PKP,

2008).

4.1.3. Kondisi fisik

Sarana pengairan di daerah peneli-

tian berupa irigasi semi teknis dengan

kondisi saluran yang teratur. Sumber air

irigasi di daerah penelitian diakses dari

Sungai Opak melalui pintu air Tegal

Kanan memiliki rata-rata debit aliran air

sebesar 520 liter/detik, Canden Kanan

memiliki rata-rata debit aliran air

sebesar 1.077 liter/detik dan pintu air

suplesi Bendung Mejing Sungai Winongo

memiliki aliran air rata-rata harian di

wilayah tersebut sebesar 373 liter/detik,

Kondisi di sepanjang saluran irigasi di

daerah tersebut sebagian sudah tidak

sempurna, di kanan dan kiri saluran

banyak terjadi kebocoran, pengendapan

lumpur (terjadi pendangkalan) dan

banyak ditumbuhi tanaman air, sehingga

mengakibatkan daya tampung aliran air

menjadi berkurang.

Ketersediaan air di DAS Opak dan

DAS Winongo sangat dipengaruhi oleh

kondisi curah hujan, yang dapat

didiskripsikan sebagai berikut:

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

4.1.1. Letak lokasi penelitian

Secara geografis lokasi penelitian

terletak antara 110º33'00" Bujur Timur

dan 110º37'00" Bujur Timur serta antara

07º92'00" Lintang Selatan dan

07º96'00" Lintang Selatan, tepatnya di

Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul,

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta,

pada areal lahan seluas 1.183,884 Ha.

Sebelah utara berbatasan dengan

Kecamatan Jetis, sebelah timur berba-

tasan dengan Kecamatan Imogiri, sebe-

lah selatan berbatasan dengan Kelura-

han Panjangrejo dan sebelah barat

berbatasan dengan Kecamatan Bam-

banglipuro, tertera pada Gambar 4.1.

Kecamatan Pundong secara admi-

nistrasi terdiri dari 3 (tiga) desa, yaitu

Desa Seloharjo dan Panjangrejo bersta-

tus pedesaan dan Desa Srihardono

berstatus perkotaan, terdiri dari 49

pedukuhan meliputi lahan seluas 24,3 2km , dan pusat pemerintahan terletak

pada ketinggian 20 m di atas permukaan

laut (DPL).

4.1.2. Kondisi sosial

Kondisi sosial masyarakat Kecama-

tan Pundong pada tahun 2006, memiliki

jumlah penduduk geografis, meliputi 2 luas wilayah 23.760 km sebanyak

32.367 orang dengan kepadatan 1.371 2orang/km . Kepadatan penduduk

agraris, meliputi luas areal pertanian

864 Ha, jumlah 33.875 orang dengan 2kepadatan 39,21 orang/km .

1030Jurnal Riset Daerah Vol. VIII, No.1. April 2009

Kajian Potensi Sumberdaya Air Untuk Budidaya Ikan

Page 9: Oleh : I standard required for it. This study is aimed at ...€¦ · Oleh : Yus Warseno1) 1. Yus Warseno,S.Pi, M.Sc. adalah Staf Sekretariat Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan,

1031Jurnal Riset Daerah Vol. VIII, No.1. April 2009

Kajian Potensi Sumberdaya Air Untuk Budidaya Ikan

Gam

bar

4.1.

Pet

a Lo

kasi

Pen

eliti

an

Page 10: Oleh : I standard required for it. This study is aimed at ...€¦ · Oleh : Yus Warseno1) 1. Yus Warseno,S.Pi, M.Sc. adalah Staf Sekretariat Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan,

4.2. Potensi Sumberdaya Air

4.2.1. Debit air

Telah dijelaskan pada Metode

Penelitian, bahwa untuk memperoleh

sampel yang dapat mewakili kondisi

debit dan kualitas air di daerah

penelitian, ditentukan sebanyak 10 titik

Stasiun Pengambilan Sampel (SPS). Ke

10 (sepuluh) titik sampel tersebut

masing-masing telah diplotkan sesuai

pada Gambar 4.1. Secara rinci tingkat

pemanfaatan air di masing-masing

wilayah SPS sebagai simpul oncoran, jika

dikaitkan dengan analisa keruangan

(spatial), diperoleh hasil perhitungan,

sebagai berikut (Tabel 4.1):

Berdasarkan hasil matching (Lam-

piran 1) antara debit air sampel hasil

perhitungan dengan acuan sebagai

standar kebutuhan air untuk budidaya

a. Curah hujan DAS Opak

Pada Gambar 4.2., menunjukkan,

bahwa curah hujan rata-rata bulanan

tersebut mencapai puncak tertinggi

pada bulan Pebruari (349,8 mm) dan

curah hujan rata-rata bulanan tersebut

mengalami penurunan hingga titik

terendah, pada bulan Agustus (6.8 mm).

1032Jurnal Riset Daerah Vol. VIII, No.1. April 2009

Kajian Potensi Sumberdaya Air Untuk Budidaya Ikan

0

100

200

300

400

500

600

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Bulan

Cura

hH

uja

n(M

ilim

ete

r)

Min

Rata-rata

Max

Gambar 4.2. Curah Hujan Rata-rata Bulanan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

No

Tabel 4.1. Tingkat Pemanfaatan Air Oncoran di WilayahStasiun Pengambilan Sampel

SPS 2

SPS 4

SPS 9

SPS 3

SPS 5

SPS 1

SPS 8

SPS 6

SPS 10

SPS 7

SPS

13.694

15.191

5.711

67.285

11.952

271.457

83.553

126.781

66.928

-

Luas Lahan Pertanian (Ha)

2346.15

1198.77

290.42

2114.21

167.1

2130.37

389.74

188.41

89.47

816.43

990.5

Debit Air(L/det)

0.58

1.27

1.97

3.18

7.15

12.74

21.44

67.29

74.80

-

21.2

Tingkat PemanfaatanAir (%)

171.3

78.9

50.9

31.4

14

7.8

4.7

1.5

1.3

-

40.2

KetersediaanAir per Ha (liter/detik)

Rata rata (liter/detik)

Sumber : Data Primer, 2008Keterangan : SPS 7 merupakan buangan dari oncoran ( - ) tidak dihitung

Page 11: Oleh : I standard required for it. This study is aimed at ...€¦ · Oleh : Yus Warseno1) 1. Yus Warseno,S.Pi, M.Sc. adalah Staf Sekretariat Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan,

4.2.3. Sebaran potensi

sumberdaya air

Berdasarkan hasil peneltian (Tabel

4.1, dan Lampiran 1), secara keruangan

(spatial), jika ditinjau dari kondisi

ketersediaan debit dan kualitas air pada

masing-masing SPS, menunjukkan

bahwa:

a. Menurut kondisi ketersediaan debit

air, daerah oncoran yang sesuai

acuan standar untuk budidaya ikan,

meliputi wilayah seluas 386,018

hektar, terdapat di SPS 1, 2, 3, 4, 5,

9 dan daerah oncoran yang tidak

sesuai untuk budidaya ikan meliputi

wilayah seluas 277,3 hektar,

terdapat di SPS 6, 8 dan 10.

b. Menurut kondisi ketersediaan

kualitas air, daerah oncoran yang

sesuai acuan standar untuk

budidaya ikan, meliputi wilayah

seluas 520,058 hektar, terdapat di

SPS 1, 2, 3, 5, 8, 9, 10, dan daerah

oncoran yang tidak sesuai untuk

budidaya ikan, meliputi wilayah

seluas 141,9 hektar, terdapat di

SPS 4, 6 dan 7.

Setelah dilakukan overlay antara

potensi debit dan kualitas air di daerah

penelitian menunjukkan, bahwa potensi

sumberdaya air yang sesuai untuk

pengembangan budidaya ikan air tawar

di daerah peneletian meliputi area seluas

385,3 hektar, terdapat di SPS 1, 2, 3, 5

dan 9, dan daerah yang memiliki potensi

sumberdaya air yang tidak sesuai untuk

budidaya ikan seluas 277,2 hektar,

terdapat di SPS 4, 6, 7, 8 dan 10, sesuai

peta potensi sumberdaya air untuk

budidaya ikan air tawar (Gambar 4.3).

ikan (Tabel 3.2.) dapat diklasifikasikan

bahwa daerah oncoran yang memenuhi

(sesuai) terhadap ketersediaan debit air

untuk budidaya ikan, terdapat di SPS 1

(7,8 liter/detik/ha); SPS 2 (171,3 liter/

detik/hektar); SPS 3 (31,4 liter/detik/

ha); SPS 4 (78,9 liter/detik/hektar); SPS

5 (14 liter/detik/hektar); dan SPS 9

(50,9 liter/detik/hektar). Sedangkan

daerah oncoran yang tidak memenuhi

(tidak sesuai) terhadap ketersediaan

debit air untuk budidaya ikan, meliputi:

SPS 6 (1,5 liter/detik/hektar); SPS 8

(4,7 liter/detik/hektar) dan SPS 10 (1,3

liter/detik/hektar).

4.2.2. Kualitas air

Analisa kualitas air, berupa para-

meter fisik meliputi suhu air, bau, warna

dan kekeruhan air dan parameter kimia

meliputi alkalinitas (CaCO ), oksigen 3

(O ), keasaman (pH), karbondioksida 2

(CO ), amonia (NH /NH ), nitrogen (N ) 2 4 3 2

dalam bentuk nitrit (NO ) dan nitrat 2

(NO ), gas beracun (H S dan HCN) dan 3 2

logam berat (Cu, Pb, Zn, Cd, Hg). Dari 10

SPS, masing-masing sampel diambil

secara serentak, pada tanggal 29 Mei

2008 pukul 6 pagi WIB.

Berdasarkan hasil matching (Lam-

piran 1) antara sample uji fisik kualitas

air dengan acuan kebutuhan air untuk

budidaya ikan (Tabel 3.2.) dapat

diklasifikasikan bahwa daerah oncoran

yang memenuhi (sesuai) terhadap

ketersediaan kualitas air untuk budidaya

ikan adalah meliputi SPS 1, 2, 3, 5, 8, 9,

10. Sedangkan daerah oncoran yang

tidak memenuhi (tidak sesuai) terhadap

ketersediaan kualitas air untuk budidaya

ikan, adalah SPS 4, 6 dan 7.

1033Jurnal Riset Daerah Vol. VIII, No.1. April 2009

Kajian Potensi Sumberdaya Air Untuk Budidaya Ikan

Page 12: Oleh : I standard required for it. This study is aimed at ...€¦ · Oleh : Yus Warseno1) 1. Yus Warseno,S.Pi, M.Sc. adalah Staf Sekretariat Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan,

1034Jurnal Riset Daerah Vol. VIII, No.1. April 2009

Kajian Potensi Sumberdaya Air Untuk Budidaya Ikan

Gam

bar

4.3.

Pet

a P

oten

si S

umbe

rday

a A

ir U

ntuk

Bud

iday

a Ik

an A

ir Ta

war

Page 13: Oleh : I standard required for it. This study is aimed at ...€¦ · Oleh : Yus Warseno1) 1. Yus Warseno,S.Pi, M.Sc. adalah Staf Sekretariat Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan,

1) Agar pemanfafatan air di lokasi

penelitian, sesuai dengan syarat

kebutuhan air untuk budidaya ikan,

maka perlu adanya pengelolaan air

berupa filterisasi, penggunaan

aerator, perlakuan kimia, pembua-

tan konstruksi/desain kolam,

pamanfaatan air tanah/sumur

dalam, pompanisasi, pembuatan

reservoir, normalisasi saluran serta

penetapan Peraturan Daerah

sebagai pedoman pengembangan

kawasan perikanan berkaitan

dengan tataruang dan kelestarian

lingkungan, agar terjadi sinergi

positif diantara pihak-pihak terkait

dengan usaha perikanan.

2) Agar tersedia standar debit dan

kualitas air untuk budidaya ikan

yang dapat dijadikan sebagai acuan

secara pasti dan meyakinkan,

hendaknya perlu dilakukan peneli-

tian lebih lanjut tentang kesesuian

debit dan kualitas air menurut

ukuran dan jenis ikan tertentu.

3) Untuk mendapatkan informasi

yang akurat mengenai kondisi

ketersediaan debit dan kualitas air

di DAS Opak secara time series,

disarankan secara periodik perlu

diteliti lebih lanjut.

Berkaitan dengan ketersediaan

potensi sumberdaya air, yang sesuai

untuk budidaya ikan tersebut, maka

dapat ditentukan, bahwa lokasi yang

sesuai untuk pengembangan budidaya

pembenihan ikan adalah seluas 19,4

hektar (5 %), terdapat di SPS 2 (13,7

hektar) dan SPS 9 (5,7 hektar), dengan

pertimbangan bahwa, wilayah SPS 2 dan

SPS 9 terletak pada posisi paling hulu,

memperoleh air langsung dari Sungai

Winongo dan dari Sungai Opak. Kondisi

air yang mengalir di wilayah tersebut

tidak terpengaruh oleh limbah pertanian

dan limbah domestik dari permukiman

daerah peneltian.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian debit

dan kualitas air, dapat disimpulkan,

bahwa dari luas total daerah oncoran air

irigasi di lokasi penelitian seluas 662,6

hektar, sebesar 58 % (385,3 hektar)

sesuai untuk budidaya ikan, meliputi

SPS: 1, 2, 3, 5 dan 9, dan dari luas

tersebut hanya 5 % (19,4 hektar) yang

sesuai untuk pembenihan ikan, yaitu di

SPS 2 dan SPS 9, serta sebesar 42 %

(277,3 hektar) tidak sesuai untuk

budidaya ikan air tawar, meliputi SPS: 4,

6, 7, 8 dan 10.

5.2. Saran

Memperhatikan beberapa kendala/

permasalahan ketersediaan debit dan

kualitas air di lokasi penelitian, maka

dapat disarankan beberapa hal sebagai

berikut:

1035Jurnal Riset Daerah Vol. VIII, No.1. April 2009

Kajian Potensi Sumberdaya Air Untuk Budidaya Ikan

Page 14: Oleh : I standard required for it. This study is aimed at ...€¦ · Oleh : Yus Warseno1) 1. Yus Warseno,S.Pi, M.Sc. adalah Staf Sekretariat Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan,

1036Jurnal Riset Daerah Vol. VIII, No.1. April 2009

Kajian Potensi Sumberdaya Air Untuk Budidaya IkanLa

mpi

ran

1.H

asil

Ana

lisa

Deb

it da

n K

ualit

as A

ir

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20No

oS

uhu

( C

)

pH (

mg/

l)

O(m

g/l)

2

CaC

O (

mg/

l)3

NH

(m

g/l)

3

NH

(m

g/l)

4

NO

(mg/

l)3

NO

(mg/

l)2

CO

(m

g/l)

2

HS

(m

g/l)

2

CN

(m

g/l)

Cu

(mg/

l)

Pb

(mg/

l)

Zn

(mg/

l)

Cd

(mg/

l)

Hg

(mg/

l)

Bau

(m

g/l)

War

na (

TC

U)

Kek

eruh

an

(NT

U)

Deb

it A

ir

Sal

uran

(l/d

etik

)

Par

amet

erP

eng

uku

ran

oo

25 C

- 3

0 C

6,7

- 8,

2

5 pp

m

120

- 14

0 pp

m

< 0,

2 pp

m

< 1,

5 pp

m

0 -

1,5

ppm

0,2

ppm

10 p

pm

< 0,

002

ppm

< 0,

1 pp

m

0,00

6 pp

m

< 0,

02 p

pm

0,05

ppm

< 0,

003

ppm

0,00

2 pp

m

Tak

ber

bau

<25

TC

U

> 10

NT

U

5 -

15 l/

det/H

a

Sta

nd

ar

26 7,8

0,5

*

140,

86

0,01

47

0,50

47

6,92

*

0,09

16

6,6

*

Tak

terd

etek

si

Tak

terd

etek

si

< 0,

0102

< 0,

0088

< 0,

0158

< 0,

0051

Tak

terd

etek

si

Tak

Ber

bau

18 11 7,81

26 7,8

0,1

*

134,

78

0,02

01

0,58

38

7,68

*

0,10

98

4,4

*

Tak

terd

etek

si

Tak

terd

etek

si

< 0,

0102

< 0,

0088

< 0,

0158

< 0,

0051

Tak

terd

etek

si

Tak

Ber

bau

15 13

171,

3

2

26 7,7

0,2

*

152,

88

0,01

24

0,51

13

7,6

*

0,09

86

3,52

*

Tak

terd

etek

si

Tak

terd

etek

si

- - - - -

Tak

Ber

bau

17 13 31,43

26 7,8

0,2

*

158,

92

0,01

08

0,37

24

7,16

*

0,12

27

3,96

*

Tak

terd

etek

si

Tak

terd

etek

si

- - - - -

Tak

Ber

bau

40 *

41 *

78,94

26 7,2

0,1

*

181,

04

0,00

31

0,31

98

1,67

*

0,08

14

7,7

*

Tak

terd

etek

si

Tak

terd

etek

si

- - - - -

Tak

Ber

bau

10 10 145

26 7,6

0,2

*

156,

90

0,01

19

0,39

38

4,2

*

0,08

68

5,28

*

Tak

terd

etek

si

Tak

terd

etek

si

- - - - -

Tak

Ber

bau

38 *

34 *

1,5

*

6

26 7,5

0,2

*

172,

00

0,00

85

0,43

86

2,42

*

0,08

39

4,84

*

Tak

terd

etek

si

Tak

terd

etek

si

- - - - -

Tak

Ber

bau

15 33 *

Tida

k

dihi

tung

78

910

Sta

siu

n P

eng

amb

ilan

Sam

pel

(S

PS

)

26 7,7

0,3

*

146,

00

0,01

29

0,53

11

7,49

*

0,08

14

5,28

*

Tak

terd

etek

si

Tak

terd

etek

si

- - - - -

Tak

Ber

bau

16 17 4,7

*

25 7,6

0,2

*

162,

94

0,00

94

0,38

79

6,78

*

0,12

79

4,4

*

Tak

terd

etek

si

Tak

terd

etek

si

< 0,

0102

< 0,

0088

< 0,

0158

< 0,

0051

Tak

terd

etek

si

Tak

Ber

bau

23 1

50,9

26 7,6

0,2

*

156,

00

0,01

16

0,42

75

6,76

*

0,13

66

5,28

*

Tak

terd

etek

si

Tak

terd

etek

si

- - - - -

Tak

Ber

bau

12 12 1,3

*

Sum

ber:

Dat

a P

rimer

, Jun

i 200

8K

eter

anga

n: (

* )

= T

idak

ses

uai

Page 15: Oleh : I standard required for it. This study is aimed at ...€¦ · Oleh : Yus Warseno1) 1. Yus Warseno,S.Pi, M.Sc. adalah Staf Sekretariat Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan,

1037Jurnal Riset Daerah Vol. VIII, No.1. April 2009

APHA, 1976. Standard Methods for the Examination of Water and Wastewater. 4th edition. American Public Health Association, Washington DC.

Asdak, 2004. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, Gajah Mada University Press, Yogyakarta.

Asriningtyas, V. 2007. Bagian dari bahan praktikum MPPDAS, Fakultas Geografi, (tidak dipublikasikan), Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

BBTKLPPM, 2008. Laporan Hasil Uji Kualitas Air Badan Air, Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit Menular Yogyakarta.

Bakosurtanal, 2002. Peta Rupa Bumi Digital Indonesia 1 : 25.000, Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional, Jakarta.

Balai POO, 2006. Data Curah Hujan Bulanan di Beberapa Pos Penakar Hujan Kabupaten Sleman dan Bantul Tahun 1998 s.d 2006. Balai POO Provinsi DI Yogyakarta, Yogyakarta.

BMG, 2007. Data Curah Hujan Bulanan di Beberapa Pos Penakar Hujan Kabupaten Sleman dan Bantul Tahun 2007. Badan Meteorologi dan Geofisika, Stasiun Geofisika Yogyakarta, Yogyakarta.

Bapedalda, 2003. Studi Kualitas Kali Opak Di Kabupaten Bantul. Bapedalda Bantul, Bantul.

Bapedalda, 2007. Laporan Kajian Kualitas Air S. Winongo dan S. Opak, Kabupaten Bantul. Bapedalda Kabupaten Bantul, Bantul.

Bappeda, 2007, Laporan Tahunan Bantul Dalam Angka. Bappeda Kabupaten Bantul, Bantul.

BPS, 2005. Laporan Statistik Kabupaten Bantul Dalam Angka Tahun 2005. Badan Pusat Statistik Kabupaten Bantul, Bantul.

Boyd, C.E. 1988. Water Quality in Warmwater Fish Ponds. Fourth Printing. Auburn University Agricultural Experiment Station, Alabama.

Cole, GA. 1988. Textbook of Limnology. Third edition. Waveland Press. Inc., Illinois.

Dahuri, R., 1996. Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. (Cetakan Pertama) PT. Pradnya Paramita, Jakarta.

Davis, M.L. dan D.A. Cornwell, 1991. Introduction to Environmental Engineering. Second edition. Mc-Graw-Hill, Inc., New York.

DAFTAR PUSTAKA

Kajian Potensi Sumberdaya Air Untuk Budidaya Ikan

Page 16: Oleh : I standard required for it. This study is aimed at ...€¦ · Oleh : Yus Warseno1) 1. Yus Warseno,S.Pi, M.Sc. adalah Staf Sekretariat Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan,

1038Jurnal Riset Daerah Vol. VIII, No.1. April 2009

Dinas Pengairan, 2007. Data Debit dan Curah Hujan Harian, Dinas Pengairan Kabupaten Bantul, Bantul.

Dinas Pengairan, 2007. Data Daerah Irigasi Maret 2007. Dinas Pengairan Kabupaten Bantul, Bantul.

Dinas PKP, 2006. Laporan Tahunan Bidang Peternakan, Kelautan Dan Perikanan Tahun 2006, Dinas Peternakan, Kelautan Dan Perikanan Kabupaten Bantul, Bantul.

Ditjenkan RI, 1988. Status dan Permasalahan Pembenihan Ikan dan Udang di Indonesia. Direktur Bina Produksi Direktorat Jenderal Perikanan. Departemen Pertanian. Jakarta.

Effendi, 2003. Telaah Kualitas Air, Bagi Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan Perairan, Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

Haslam, S.M. 1995. River Pollution and Ecological Perspective. John Wiley and Sons, Chichester.

Jeffries, M. dan D. Mills, 1996. Freshwater Ecology, Principles, and Aplications. John Wiley and Sons, Chichester.

Kodoatie R.J. dan R. Sjarief, 2005. Pengelolaan Sumberdaya Air Terpadu, Penerbit Andi, Yogyakarta.

McNeely, R.N., V.P. Nelmanis, dan L. Dwyer, 1979. Water Quality Source Book, A Guide to Water Quality Parameter. Inland Waters Directorate, Water Quality Branch, Ottawa.

Nawawi, H., 1987. Metode Penelitian, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Novotny, V., dan H. Olem, 1994. Water Quality, Prevention, Identification and Managemen of Diffuse Pollution. Van Nostrans Reinhold, New York.

Perda 22, 2007. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 22 Tahun 2007 tentang Penetapan Kelas Air Sungai di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Yogyakarta.

Rao, C.S. 1992. Environmental Pollution Control Engineering. Wiley Eastern Limited, New Delhi.

Retno W., 2006. Pengaruh Air Lindi TPAS Piyungan Terhadap Kualitas Air Dan Keanekaragaman Makrobenthos Sungai Opak Desa Sitimulyo Kecamatan Piyungan Kabupaten Bantul, DIY, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Kajian Potensi Sumberdaya Air Untuk Budidaya Ikan

Page 17: Oleh : I standard required for it. This study is aimed at ...€¦ · Oleh : Yus Warseno1) 1. Yus Warseno,S.Pi, M.Sc. adalah Staf Sekretariat Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan,

1039Jurnal Riset Daerah Vol. VIII, No.1. April 2009

Sawyer, C.N. dan P.L. McCarty, 1978. Chemistry for Environmental Engineering. Third edition. McGraw-Hill Book Compeny, Tokyo.

Seyhan, 1977. Dasar-dasar Hidrologi, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Sofi'ah S., 2000. Agihan Kualitas Air di Waduk Sermo Kabupaten Kulonprogo Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada, Yogykarta.

Sosrodarsono S. dan S. Takeda, 1977. Hidrologi Untuk Pengairan, Association for International Technical Promotion, Tokyo.

Sutisna dan Sutarmanto, 1995. Pembenihan Ikan Air Tawar, Kanisius, Jakarta.

Sutrino, H., 1983. Analisis Regresi. Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Suyono, 2007. Pendekatan Geomorfologis Untuk Identifikasi Daerah Rawan Kekeringan Dan Banjir, (tidak dipublikasikan), Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Suwarno, 1991. Hidrologi Pengukuran dan Pengolahan Data Aliran Sungai (Hidrometri), Nova, Bandung.

Wetzel, R.G. 1975. Limnology, W.B. Saunders Co. Philadelphia.

Widiyati, A. dan T.H. Prihadi, 1988. Pemilihan Lokasi dan Rancang Bangun Pembenihan Ikan Untuk Budidaya Perikanan Air Tawar. Balai Penelitian Perikanan Air Tawar. Badan Litbang Pertanian, Bogor.

Kajian Potensi Sumberdaya Air Untuk Budidaya Ikan