olahraga tolak peluru
TRANSCRIPT
Nama : LILIS NURAINI
Kelas : X Akuntansi 2
No. Absen : 16
CABANG OLAHRAGA
TOLAK PELURU
A. Pengertian Tolak Peluru
Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga atletik dalam nomor
lempar. Atlet tolak peluru melemparkan bola besi yang berat sejauh mungkin.
Peluru ini merupakan peralatan utama dalam olahraga ini. Bentuknya bulat seperti
bola dan terbuat dari besi.
Berat peluru disesuaikan dengan penggunanya, antara lain:
1. Untuk senior putra = 7,257 kg
2. Untuk senior putri = 4 kg
3. Untuk junior putra = 5 kg
4. Untuk junior putri = 3 kg
Beragam kegiatan lempar beban telah ada lebih dari 2000 tahun lalu di
Kepulauan Britania. Pada awalnya, kegiatan ini diselenggarakan dengan
menggunakan bola batu. Sementara kegiatan pertama yang menggambarkan tolak
peluru modern, tampaknya terjadi di zaman pertengahan ketika serdadu
menyelenggarakan pertandingan dengan melempar beban yang disebut canon
balls atau peluru meriam.
Pertandingan tolak peluru tercatat pada awal abad ke-19 di Skotlandia dan
merupakan bagian dari kejuaraan amatir di Inggris tahun 1866. Tolak peluru
merupakan event olimpiade modern asli yang diadakan di Athena, Yunani tahun
1896.
B. Sejarah Tolak Peluru
Tolak peluru diadakan sebagai nomor terpisah untuk putera dan puteri dan
juga sebagai bagian dari dasa lomba dan sapta lomba. Selama bertahun – tahun
nomor ini telah di dominasi oleh atlet yang bertubuh besar dan kuat. Kemajuan
terbesar dalam olahraga tolak peluru terjadi pada tahun 1950, ketika Parry
O,Brien memulai tolakannya menghadap bagian belakang ring, metode ini
dikenal sebagai metode O,Brien atau lebih di kenal dengan teknik meluncur.
Teknik yang mendapat popularitas adalah teknik berputar yang menggunakan
lemparan cakram melintasi ring tolak peluru bukan bergerak ke arah belakang
yang telah dilakukan oleh O,Brien dan kedua teknik ini sama mencapai
keberhasilan.
Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga atletik. Atlet tolak peluru
melemparkan bola besi yang berat sejauh mungkin. [Penolak peluru, Universitas
Nebraska, 1942] Teknik Dasar Tolak Peluru Terdapat beberapa teknik dasar
dalam tolak peluru, diantaranya : Teknik Memegang Peluru Ada 3 teknik
memegang peluru : Jari-jari direnggangkan sementara jari kelingking agak
ditekuk dan berada di samping peluru, sedang ibu jari dalam sikap sewajarnya.
Untuk orang yang berjari kuat dan panjang. Jari-jari agak rapat, ibu jari di
samping, jari kelingking berada di samping belakang peluru. Biasa dipakai oleh
para juara. Seperti cara di atas, hanya saja sikap jari-jari lebih direnggangkan lagi,
sedangkan letak jari kelingking berada di belakang peluru. Cocok untuk orang
yang tangannya pendek dan jari-jarinya kecil. Teknik Meletakkan Peluru Pada
Bahu Peluru dipegang dengan salah satu cara di atas, letakkan peluru pada bahu
dan menempel pada leher bagian samping. Siku yang memegang peluru agak
dibuka ke samping dan tangan satunya rileks di samping kiri badan.
Teknik Menolak Peluru Pengenalan peluru Peluru dipegang dengan satu
tangan dipindahkan ke tangan yang lain Peluru dipegang dengan tangan kanan
dan diletakkan di bahu dengan cara yang benar Peluru dipegang dengan dua
tangan dengan sikap berdiri akak membungkuk, kemudian kedua tangan yang
memegang peluru diayunkan ke arah belakang dan peluru digelindingkan ke
depan Sikap awal akan menolak peluru Mengatur posisi kaki, kaki kanan
ditempatkan di muka batas belakang lingkaran, kaki kiri diletakkan di samping
kiri selebar badan segaris dengan arah lemparan. Bersamaan dengan ayunan kaki
kiri, kaki kanan menolak ke arah lemparan dan mendarat di tengah lingkaran.
Sewaktu kaki kaki kanan mendarat, badan dalam keadaan makin condong ke
samping kanan. Bahu kanan lebih rendah dari bahu kiri. Lengan kiri masih pada
sikap semula.
Cara menolakkan peluru Dari sikap penolakan peluru, tanpa berhenti
harus segera diikuti dengan gerakan menolak peluru. Jalannya dorongan atau
tolakan peda peluru harus lurus satu garis. Sudut lemparan kurang dari 40o. Sikap
akhir setelah menolak peluru Sesudah menolak peluru, membuat gerak lompatan
untuk menukar kaki kanan ke depan. Bersamaan dengan mendaratnya kaki kanan,
kaki kiri di tarik ke belakang demikian pula dengan lengan kiri untuk memelihara
keseimbangan
C. Teknik Dasar Tolak Peluru
Dalam tolak peluru terdapat beberapa teknik dasar, diantaranya:
1. Teknik Memegang Peluru
a. Jari-jari renggang.
Jari kelingking ditekuk berada disamping peluru,sehingga dapat
membantu untuk menahan supaya peluru tidak mudah tergeser dari
tempatnya.Untuk menggunakan cara ini penolak harus memiliki jari jari
yang kuat dan panjang.
b. Jari-jari agak rapat
Ibu jari di samping, jari kelingking berada di samping belakang peluru.
Jari kelingking selain berfungsi untuk menahan jangan sampai peluru
mudah bergeser,juga membantu menekan pada waktu peluru ditolakkan.
Cara ini lebih banyak dipakai oleh atlit.
c. Jari-jari agak renggang
Bagi mereka yang tangannya agak kecil dan jari jarinya pendek, dapat
menggunakan cara ketiga ini, yaitu jari jari seperti pada cara kedua tetapi
lebih renggang, kelingking di belakang peluru sehingga dapat ikut
menolak peluru, ibu jari untuk menahan geseran ke samping, karena
tangan pelempar kecil dan berjari jari pendek, peluru diletakkan pada
seluruh lekuk tangan.
2. Teknik meletakkan peluru pada bahu
Peluru dipegang dengan salah satu cara di atas, letakkan peluru pada bahu dan
menempel pada leher bagian samping. Siku yang memegang peluru agak
dibuka ke samping dan tangan satunya rileks di samping kiri badan.
3. Teknik menolak peluru
Untuk menyiapkan kondisi fisik dapat dilakukan dengan cara seperti dibawah
ini,
a. Menolak peluru dengan kedua tangan
1) Pegang peluru dengan kedua tangan didepan dada, kedua kaki dalam
keadaan sejajar, lalu dorong/tolakkan peluru kedepan-atas sejauh
mungkin.
2) Pegang peluru dengan kedua tangan , kemudian simpan dibawah perut
dengan lengan diluruskan,kedua kaki dalam keadaan sejajar.
Kemudian ayun dan lemparkan peluru kedepan.
3) Pegang peluru dengan kedua tangan , kemudian simpan dibawah perut
dengan lengan diluruskan,kedua kaki dalam keadaan sejajar. Posisi ini
dilakukan dengan membelakangi arah lemparan. Kemudian ayunkan
dan lempar peluru kearah belakang atau sektor lemparan.
4) Pada tahap berikutnya doronglah peluru dengan bantuan putaran
pinggang. Tolakan masih dengan kedua tangan tetapi beben
diutamakan pada tangan tolak atau tangan terkuat. Kaki masih sejajar.
Tahapan ini depersiapkan untuk melakukan tolakan yang sebenarnya.
5) Lakukan seperti diatas, hanya sekarang satu kaki berada di depan.
Tolakan dilakukan dengan koordinasi bantuan dorong kaki belakang.
b. Menolak peluru dengan satu tangan
1) Peganglah peluru dengan tangan kanan dan letakkan dileher.
Lanjurkan /rentangkan lengan kiri kedepan dan abadan menghadap
depan. Tolakkan peluru dengan sudut parabola beberapa meter
kedepan sambil melangkahkan kaki kiri kedepan. Jangan lupa kai
kanan dihentakkan untuk membantu melakukan tolakan, sesaat
sebelum peluru dilepaskan (Carr,1991)
2) Lakukan gerakkan seperti diatas, hanya pada saat akan melakukan
tolakan, badan diputar ke kanan untuk mengambil ancang-ancang
(Carr,1991)
3) Lakukan gerakan menolak peluru dengan awalan membelakang
gunakan bantuan putaran/ pilin tubuh saat melakukan tolakan
(carr,1991)
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mempelajari teknik tolak peluru:
1. Hal-hal yang disarankan
a) Bawalah tungkai kiri merndah
b) Dapatkan keseimbangan gerak dari kedua tungkai, dengan tungkai kiri
memimpin dibelakang
c) Menjaga agar bagian atas badan tetap rileks ketika bagian bawah badan
bergerak
d) Hasilkan rangkaian gerak yang cepat dan jauh pada tungkai kanan
e) Putar kaki kanan kearah dalam sewaktu melakukan luncuran
f) Pertahankan pinggul kiri dan bahu menghadap kebelakang selama
mungkin. Bawalah tangan kiri dalm sebuah posisi mendekati badan
g) Tahanlah sekuat-kuatnya dengan tungkai kiri
2. Beberapa hal yang harus dihindari
a) Tidak memiliki keseimbangan dalam sikap permulaan
b) Melakukan lompatan ketika meluncur dengan kaki kanan
c) Mengangkat badan tinggi ketika melakukan luncuran
d) Tidak cukup jauh menarik kaki kanan dibawah badan
e) Mendarap dengan kaki kaana menghadap ke belakang
f) Menggerakkkan tungkai kiri terlalu banyak kesamping
g) Terlalu awal membuka badan
h) Mendarat dengan badan menghadap kesamping atau depan
D. Peralatan Tolak Peluru
Alat yang di gunakan dalm tolak peluru:
1. Rol Meter
2. Bendera Kecil
3. Kapur / Tali Rafia
4. Peluru
a. Untuk senior putra = 7.257 kg
b. Untuk senior putri = 4 kg
c. Untuk junior putra = 5 kg
d. Untuk junior putri = 3 kg
5. Obrient : gaya membelakangi arah tolakan
6. Ortodox : gaya menyamping
E. Lapangan Tolak Peluru
Lapangan tolak peluru berbentuk lingkaran berdiameter 2,135 m.
Lingkaran tolak peluru harus dibuat dari besi, baja atau bahan lain yang cocok
dilengkungkan, bagian atasnya harus rata dengan permukaan tanah luarnya.
Bagian dalam lingkaran tolak dibuat dari semen, aspal atau bahan lain yang padat
tetapi tidak licin. Permukaan dalam lingkaran tolak harus datar antara 20 mm-6
mm lebih rendah dari bibir atas lingkaran besi.
Garis lebar 5 cm harus dibuat di atas lingkaran besi menjulur sepanjang
0,75 m pada kanan kiri lingkaran garis ini dibuat dari cat atau kayu. Diameter
bagian dalam lingkaran tolak adalah 2,135 m. Tebal besi lingkaran tolak
minimum 6 mm dan harus dicat putih. Balok penahan dibuat dari kayu atau bahan
lain yang sesuai dalam sebuah busur/lengkungan sehingga tepi dalam berhimpit
dengan tepi dalam lingkaran tolak, sehingga lebih kokoh. Lebar balok 11,2-30
cm, panjangnya 1,21-1,23 m di dalam, tebal 9,8-10,2 cm.
F. Ketentuan Diskualifikasi/Kegagalan Peserta Tolak Peluru
1. Menyentuh balok batas sebelah atas,
2. Menyentuh tanah di luar lingkaran,
3. Keluar masuk lingkaran dari muka garis tengah,
4. Dipanggil selama 3 menit belum menolak,
5. Peluru ditaruh di belakang kepala,
6. Peluru jatuh di luar sektor lingkaran,
7. Menginjak garis lingkaran lapangan,
8. Keluar lewat depan garis lingkaran,
9. Keluar lingkaran tidak dengan berjalan tenang,
10. Peserta gagal melempar sudah 3 kali lemparan.
G. Pembelajaran Ketrampilan Dasar Tolak Peluru Dengan Dimensi Permainan
Pengenalan tolak peluru dengan dimensi permainan ditujukan agarsiswa
merasa gembira saat pelaksanaan pembelajaran. Hal ini penting karena tidak
semua orang menyenagi olah raga ini. Dengan dimensi ini, pembelajaran
berlangsung secara kondusif. Metode ini sangant baik untuk mengenalkan peluru
dalam bentuk permainan sekaligus memperkenalkan gerakan tolak peluru seca
utuh dan menyeluruh. Bentuk-bentuk permaina tersebut diantaranya:
Melempar bola medisin (medicine ball)
Pembelajaran tolak peluru dengan menggunakan Bola Medisin atau
disingkat MB ditujukan untuk memperkenalkan gerakan menolak dengan benda
yang lunak tetapi memiliki berat yang mendekati alat sebenarnya. MB ini cukup
berat tetapi dengan permukaan yang halus memberi rasa aman dan mudah
menggunakannya, sehingga siswa cukup responsif pada pembelajaran tolak
peluru. Kegiatan mengunakan MB ini diutamakan untuk melatih kelincahan,
kekuatan menolak, dan gerakan menolak. Dibawah ini beberapa contoh
permainan yang dapat meningkatkan ketrampilan tolak peluru sebenarnya:
a) Menolak MB berpasangan
Kegiatan ini dilakukan smabil berpasangan dengan jarak kira-kira 2-3
meter. Sudut yang digunakan sesuai dengan berat MB dan jarak dari satu
pasangan lainya.
Contoh variasi gerakan yang dapat dilakukan:
1) Menolak MB dengan dua tangan, posisi kaki sejajar
2) Menolak MB dengan dua tangan, posisi kaki satu di depan
3) Menolak MB dengan dua tangan, dengan mengutamakan melempar satu
tangan, gerakan dimulai dari samping badan
4) Menolak MB dengan satu tangan (dalam hal ini gerakan melempar
diutamakan dengan tangan lempar)
b) Memantukakan MB ke dinding
Kegiatan ini diutamakan pada gerakan menolak dan menagkap MB
dengan ketingian yang telah ditentukan. (Carr,1991: 154) gerakan dapat
dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut ini:
1) Berdiri tegak dengan satu aki berada didepan, pegang MB denagn kedua
tangan, prioritaskan tangan kanan sebagai tangan tolak. Kemudian
doronglah MB kedinding dari jarak 2 meter dengan ketingian kira-kira 2
meter dari lantai. Doronglah MB sampai kedua lengan dalam keadaan
lurus
2) Tangkaplah MB sesegera mungkin ketika mulai turun dan lakukan
kembali gerakan menolak Mb kedinding segera setelah kembali keposisi
semula.
c) Menolak mb pada target atau sasaran
1) Menolak MB pada sasaran atau garis-garis dengan jarak yang telah
ditentukan
2) Latihan menolak MB ini dapat divariasikan dengan cara seperti:
a) Menolak MB pada sasaran lingkaran ban. Letakkan ban dan jaraknya
dapat diatur sesuai dengan kemempuan
b) Menolak MB melewati tali yang direntangkan di antar dua tiang
denagn ketingian yang bervariasi
c) Menolak MB pada sebuah benda diam atau bergerak
H. Lapangan Tolak Peluru
Konstruksi :
1. Lingkaran tolak peluru harus dibuat dari besi, baja ata bahan lain yang cocok
yang dilengkungkan, bagian atasnya harus rata dengan permukaan tanah
luarnya. Bagian dalam lingkaran tolak dibuat dari emen , aspal atau bahan lain
yang padat tetapi tidak licin. Permukaan dalam lingkaran tolak harus datar
anatara 20 mm sampai 6 mm lebih rendah dari bibir atas lingkaran besi.
2. Garis lebar 5 cm harus dibuat di atas lingkaran besi menjulur sepanjang 0.75
m pada kanan kiri lingkaran garis ini dibuat dari cat atau kayu.
3. Diameter bagian dalam lingkaran tolak adalah 2,135 m. Tebal besi lingkaran
tolak minimum 6 mm dan harus di cat putih.
4. Balok penahan dibuat dari kayu atau bahan lain yang sesuai dalam sebuah
busur/lengkungan sehingga tepi dalam berhimpit dengan tepi dalam lingkaran
tolak, sehingga lebih kokoh.
5. Lebar balok 11,2-30 cm, panjangnya 1,21-1,23 m di dalam, tebal 9,8-10,2 cm.