oksitosin

24
OKSITOSIN Oksitosin (bahasa Yunani : (ŏk'sĭ-tō'sĭn), kelahiran cepat) (bahasa Inggris : oxytocin, OT, pitocin, syntocinon) adalah hormon pada manusia yang berfungsi untuk merangsang kontraksi yang kuat pada dinding rahim/uterus sehingga mempermudah dalam membantu proses kelahiran. Selain itu, Hormon ini juga berfungsi untuk mensekresi air susu dengan merangsang kontraksi duktus laktiferus kelenjar mammae (payudara) pada ibu menyusui. Namun, Produksi air susu tersebut di atur oleh hormon Prolaktin Prekursor oksitosin bernama oksitosin-neurofisin bahasa Inggris : oxytosin-neurophysin, OT-Np) disintesa di dalam kelenjar hipotalamus . Oxytocin adalah sejenis hormon yang di keluarkan oleh kelenjar pituitari yang terletak di otak manusia, pada saat manusia melahirkan, menyusui dan berhubungan seksual. Hormon oxytocin bekerja layaknya lem kuat manusia. Hasil riset mengatakan bahwa hormon oxytocin dapat menguatkan intensitas ikatan antara dua manusia, mengurangi kemampuan berpikir kritis manusia dan juga menumbuhkan rasa kepercayaan. Untuk ibu-ibu saat melahirkan dan dalam masa menyusui tentunya hormon ini akan menimbulkan kedekatan yang luar biasa antara ibu dan anak. Rasa percaya dan bertambahnya intensitas ikatan tersebut semakin mempererat jalinan emosional antara si ibu dan bayi kecilnya, dan efek kemampuan berpikir kritis yang berkurang akan membuat si ibu mengedepankan kebutuhan si anak

Upload: wahyu-nur-wibowo

Post on 26-Nov-2015

110 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

hormon oxitosin

TRANSCRIPT

OKSITOSIN

Oksitosin (bahasa Yunani: (ŏk'sĭ-tō'sĭn), kelahiran cepat) (bahasa Inggris: oxytocin, OT,

pitocin, syntocinon) adalah hormon pada manusia yang berfungsi untuk merangsang

kontraksi yang kuat pada dinding rahim/uterus sehingga mempermudah dalam membantu

proses kelahiran. Selain itu, Hormon ini juga berfungsi untuk mensekresi air susu dengan

merangsang kontraksi duktus laktiferus kelenjar mammae (payudara) pada ibu menyusui.

Namun, Produksi air susu tersebut di atur oleh hormon Prolaktin

Prekursor oksitosin bernama oksitosin-neurofisin bahasa Inggris: oxytosin-neurophysin, OT-

Np) disintesa di dalam kelenjar hipotalamus.

Oxytocin adalah sejenis hormon yang di keluarkan oleh kelenjar pituitari yang terletak di

otak manusia, pada saat manusia melahirkan, menyusui dan berhubungan seksual. Hormon

oxytocin bekerja layaknya lem kuat manusia. Hasil riset mengatakan bahwa hormon oxytocin

dapat menguatkan intensitas ikatan antara dua manusia, mengurangi kemampuan berpikir

kritis manusia dan juga menumbuhkan rasa kepercayaan.

Untuk ibu-ibu saat melahirkan dan dalam masa menyusui tentunya hormon ini akan

menimbulkan kedekatan yang luar biasa antara ibu dan anak. Rasa percaya dan bertambahnya

intensitas ikatan tersebut semakin mempererat jalinan emosional antara si ibu dan bayi

kecilnya, dan efek kemampuan berpikir kritis yang berkurang akan membuat si ibu

mengedepankan kebutuhan si anak di atas segala ketidak nyamanan, kerepotan dan segala

rasa sakit yang dilaluinya untuk melahirkan si kecil.

Lalu apa jadinya saat hormon yang sama juga hadir ketika dua manusia berhubungan

seksual?

Tentunya kedua pasangan juga akan menjalin ikatan kuat, mempunyai kecenderungan

untuk melupakah hal-hal buruk yang pernah terjadi di antara mereka dan juga bertambahnya

rasa percaya di antara mereka. Ini tentunya sesuatu yang ideal untuk hubungan seksual yang

dilakukan dalam ikatan pernikahan.

Pada manusia, diperkirakan Oxytocin dilepaskan ketika berpelukan, bersentuhan dan

orgasme pada kedua jenis kelamin. Dalam otak, Oxytocin terlibat dalam hal pengakuan  dan

ikatan sosial, mungkin terlibat pula dalam terbentuknya kepercayaan di antara manusia dan

kedermawanan.

Pada wanita, ia dilepas dalam jumlah besar setelah penggembungan rahim dan kelamin

setelah melahirkan, setelah stimulasi pada puting payudara, memfasilitasi kelahiran dan

menyusui.

Hormon oxytocin adalah hormon protein yang diproduksi di hipotalamus (di otak)

yang disimpan dalam kelenjar pituitari (di dasar otak). Melalui kelenjar pituitary, oksitosin

dilepaskan secara langsung ke dalam darah atau ke bagian lain dari otak dan sumsum tulang

belakang.

• Fungsi memacu kontraksi otot

Pada manusia berperan dalam proses kelahiran dan laktasi

Pada kehamilan awal oxytocin dihambat oleh progesteron

kehamilan dapat bertahan

Oviposisi pada amphibia, reptil dan aves

• Fungsi lain mempengaruhi tekanan darah

Mammalia: pressor (AVP, LVP, AVT)

Burung: presor (AVT); depresor (AVT, MST)

Reptil: presor (AVT, MST); depresor (AVT, MST)

Amphibia: presor (AVT, MST); depresor (MST)

Teleostei: presor (AVT)

Elasmobranchia: presor (AVT)

Oksitosin memainkan peran penting pada siklus reproduksi wanita. Selama menstruasi

oksitosin bertanggung jawab untuk menyebabkan kontraksi uterus yang mengarah pada

pelepasan dan pengeluaran dari lapisan rahim. Dan inilah kemampuan untuk menyebabkan

kontraksi uterus yang membuat oksitosin menjadi hormon yang sangat penting perannya pada

saat melahirkan, karena hormon ini memainkan peranan penting dalam memicu dan mengatur

kontraksi selama persalinan. Dan jika persalinan berjalan terlalu lambat maka ibu akan

diberikan oxytocin syntetis untuk membantu untuk memunculkan kontraksi. Oksitosin juga

sering diberikan setelah bayi lahir untuk mendorong atau memacu kala tiga (kala pelepasan

plasenta) berjalan dengan cepat dan lengkap. Dan selain itu oksitosin berguna untuk

melindungi ibu dengan mendorong uterus berkontraksi dan menghentikan pendarahan.

Setelah kelahiran bayi yang kita dapat melihat secara nyata bahwa oxytocin adalah hormon

cinta yaitu ketika Anda melihat seorang ibu dengan bayinya saling bertemu dan bertatap

muka pertama kali mempunyai ikatan yang mendalam.

Oksitosin juga memainkan peran penting dalam pemberian ASI memberikan ‘let-down’

refleks yang memungkinkan air susu ibu mengalir.

Fungsi oksitosin dalam persalinan itu sendiri antara lain:

Merangsang dan Meningkatkan kontraksi

Mencegah perdarahan

Meningkatkan ikatan batin antara ibu dan bayinya

Nah apabila kadar oksitosin dalam tubuh ibu menurun maka yang terjadi adalah:

Menyebabkan kontraksi melambat atau bahkan terhenti dan hal ini bisa memperlama

proses persalinan.

Mengakibatkan perdarahan yang berlebihan di lokasi perlekatan plasenta setelah

melahirkan

Merangsang dokter atau bidan untuk menanggapi masalah ini dengan memberikan

intervensi yang sebenarnya tidak perlu apabila kadar oksitosin tinggi

Karena oksitosin adalah hormone cinta yang artinya hormone ini naik dan turunnya

produksinya sangat dipengaruhi oleh kondisi emosional, maka demikian juga pada saat

proses persalinan. Seringkali kita tidak menyadari hal ini. Lalu apa saja yang bisa

meningkatkan atau bahkan menurunkan kadar atau level oksitosin dalam tubuh ibu yang

bersalin?

Hal-hal yang bisa meningkatkan Hormon Oksitosin:

Rangsangan putting susu

Dukungan atau perhatian dari orang sekitar terutama pasangan

Relaksasi hypnobirthing

Accupresure

Lingkungan yang nyaman

Ciuman dan hubungan seksual

Massage

Hal-hal yang bisa menurunkan kadar/level hormone oksitosin :

Tidak adanya dukungan

Lingkungan yang asing

Stress dan emosi

Kecemasan dan kekhawatiran

Ketakutan

Cahaya yang terlalu terang

hormon oxytocine disebut juga hormon cinta.  hormon ini memiliki kemampuan

untuk menstimulasi produksi susu baik pada hewan maupun manusia. Hormon ini juga

dihasilkan pada saat berhubungan kelamin. Hormon Oxytocin mempererat hubungan

antara bayi dan ibunya. Ketika menyusui bayinya, dalam tubuh si ibu diproduksi unsur

pembawa bahagia, Oxytocin dalam jumlah besar. Begitu pula, dalam tubuh bayi,

diproduksi hormon pembawa bahagia ini. Dengan begitu, interaksi antara ibu dan bayinya

menjadi lebih intensif. Ibu dan bayi yang disusuinya, sama-sama memperoleh perasaan

bahagia, kedekatan dan kemesraan. Sentuhan mesra ternyata memicu produksi hormon

pembawa rasa bahagia tersebut.

Namun juga terdapat kaitan lain, produksi Oxytocin memicu keinginan untuk dielus

dan disentuh. Terutama pada wanita, keberadaan hormon Oxytocin ini amat menonjol.

Sebetulnya, wanita dan pria sama-sama memproduksi molekul pemicu rasa bahagia ini.

Namun, hormon lelaki Testosteron menghambat efek Oxytocin. Sebaliknya, hormon

wanita Estrogen justru memicu efek Oxytocin. Kondisi inilah yang diduga menyebabkan

wanita lebih tahan stress ketimbang laki-laki. Jika wanita mengalami stress, perilaku yang

muncul adalah mencari teman untuk mencurahkan masalah. Berbeda dengan laki-laki,

jika menghadapi stress, mereka akan menghadapinya atau menghindarinya. Akibatnya,

lebih banyak laki-laki menderita penyakit darah tinggi, perilaku agresif sampai penyalah

gunaan obat-obatan dan alkohol.

Pengertian Oksitosin

Oksitosin adalah suatu hormon yang diproduksi di hipotalamus dan diangkut lewat

aliran aksoplasmik ke hipofisis posterior yang jika mendapatkan stimulasi yang tepat hormon

ini akan dilepas kedalam darah. Hormon ini di beri nama oksitosin berdasarkan efek

fisiologisnya yakni percepatan proses persalinan dengan merangsang kontraksi otot polos

uterus. Peranan fisiologik lain yang dimiliki oleh hormon ini adalah meningkatkan ejeksi ASI

dari kelenjar mammae.

Bagaimana Oksitosin dikeluarkan ?

Impuls neural yang terbentuk dari perangsangan papilla mammae merupakan stimulus

primer bagi pelepasan oksitosin sedangkan distensi vagina dan uterus merupakan stimulus

sekunder. Estrogen akan merangsang produksi oksitosin sedangkan progesterone sebaliknya

akan menghambat produksi oksitosin. Selain di hipotalamus, oksitosin juga disintesis di

kelenjar gonad, plasenta dan uterus mulai sejak kehamilan 32 minggu dan seterusnya.

Konsentrasi oksitosin dan juga aktivitas uterus akan meningkat pada malam hari.

Pelepasan oksitosin endogenus ditingkatkan oleh:

a. Persalinan

b. Stimulasi serviks, vagina dan payudara

c. Estrogen yang beredar dalam darah

d. Peningkatan osmolalitas/konsentrasi plasma

e. Volume cairan yang rendah dalam sirkulasi darah

f. Stress, stress yang disebabkan oleh tangisan bayi akan menstimulasi pengeluaran ASI

Pelepasan oksitosin disupresi oleh:

a. Alkohol

b. Relaksin

c. Penurunan osmolalitas/konsentrasi plasma

d. Volume cairan yang tinggi dalam sirkulasi darah

Bagaimana Mekanisme Kerja Oksitosin ?

Pada otot polos uterus. Mekanisme kerja dari oksitosin belum diketahui pasti, hormon

ini akan menyebabkan kontraksi otot polos uterus sehingga digunakan dalam dosis

farmakologik untuk menginduksi persalinan. Sebelum bayi lahir pada proses persalinan yang

timbul spontan ternyata rahim sangat peka terhadap oksitosin Dengan dosis beberapa miliunit

permenit intra vena, rahim yang hamil sudah berkontraksi demikian kuat sehingga seakan-

akan dapat membunuh janin yang ada didalamnya atau merobek rahim itu sendiri atau kedua-

duanya.

Kehamilan akan berlangsung dengan jumlah hari yang sudah ditentukan untuk

masing-masing spesies tetapi faktor yang menyebabkan berakhirnya suatu kehamilan masih

belum diketahui. Pengaruh hormonal memang dicurigai tetapi masih belum terbukti. Estrogen

dan progesterone merupakan factor yang dicurigai mengingat kedua hormon ini

mempengaruhi kontraktilitas uterus. Juga terdapat bukti bahwa katekolamin turut terlibat

dalam proses induksi persalinan.

Karena oksitosin merangsang kontraktilitas uterus maka hormon ini digunakan untuk

memperlancar persalinan, tetapi tidak akan memulai persalinan kecuali kehamilan sudah

aterm. Didalam uterus terdapat reseptor oksitosin 100 kali lebih banyak pada kehamilan

aterm dibandingkan dengan kehamilan awal. Jumlah estrogen yang meningkat pada

kehamilan aterm dapat memperbesar jumlah reseptor oksitosin. Begitu proses persalinan

dimulai serviks akan berdilatasi sehinga memulai refleks neural yang menstimulasi pelepasan

oksitosin dan kontraksi uterus selanjutnya. Faktor mekanik seperti jumlah regangan atau gaya

yang terjadi pada otot, mungkin merupakan hal penting. 

Pada kelenjar mammae . Fungsi fisiologik lain yang kemungkinan besar dimiliki oleh

oksitosin adalah merangsang kontraksi sel mioepitel yang mengelilingi mammae, fungsi

fisiologik ini meningkatkan gerakan ASI kedalam duktus alveolaris dan memungkinkan

terjadinya ejeksi ASI.

Reseptor membran untuk oksitosin ditemukan baik dalam jaringan uterus maupun

mammae. Jumlah reseptor ini bertambah oleh pengaruh estrogen dan berkurang oleh

pengaruh progesterone. Kenaikan kadar estrogen yang terjadi bersamaan dengan penurunan

kadar progester6n dan terlihat sesaat sebelum persalinan mungkin bisa menjelaskan awal

laktasi sebelum persalinan. Derivat progesterone lazim digunakan untuk menghambat laktasi

postpartum pada manusia.

Pada ginjal. ADH dan oksitosin disekresikan secara terpisah kedalam darah bersama

neurofisinnya. Kedua hormon ini beredar dalam bentuk tak terikat dengan protein dan

mempunyai waktu paruh plasma yang sangat pendek yaitu berkisar 2-4 menit. Oksitosin

mempunyai struktur kimia yang sangat mirip dengan Vasopresin/ADH, sebagaimana

diperlihatkan dibawah ini:

Cys-Tyr-Phe-Gln-Asn- Cys-Pro-Arg-Gly-NH2 : Arginin Vasopresin

Cys-Tyr-Phe-Gln-Asn- Cys-Pro-Lys -Gly-NH2 : Lisin Vasopresin

Cys-Tyr-Lie-Gln-Asn- Cys-Pro-Arg-Gly-NH2 : Oksitosin

Masing-masing hormon ini merupakan senyawa nono apeptida yang mengandung

molekul sistein pada posisi 1 dan 6 yang dihubungkan oleh jembatan S—S. Sebagian besar

binatang menpunyai Arginin Vasopresin, meskipun demikian hormon pada babi dan spesies

lain yang terkait, mempunyai lisin yang tersubtitusi pada posisi 8. Karena kemiripan

structural yang erat tersebut tidaklah mengherankan kalau oksitosin dan ADH masing-masing

memperlihatkan sebagian efek yang sama/tumpang tindih.

Salah satu efek penting yang tidak diingini pada oksitosin adalah anti diuresis yang

terutama disebabkan oleh reabsorbsi air. Abdul Karim dan Assali (1961) menunjukan dengan

jelas bahwa pada wanita hamil maupun tidak hamil oksitosin mempunyai aktivitas anti

diuresis. Pada wanita yang mengalami diuresis sebagai akibat pemberian air, apabila

diberikan infus dengan 20 miliunit oksitosin permenit, biasnya akan mengakibatkan produksi

air seni menurun.

Kalau dosis ditingkatkan menjadi 40 miliunit permenit, produksi air seni sangat

menurun. Dengan dosis yang sama apabila diberikan dalam cairan dekstorse tanpa elektrolit

dalam volume yang besar akan dapat menimbulkan intoksikasi air. Pada umunnya kalau

pemberian oksitosin dalam dosis yang relatif tinggi dalam jangka waktu yang agak lama

maka lebih baik meningkatkan konsentrasi hormon ini dari pada menambah jumlah cairan

dengan konsentrasi hormon yang rendah . Efek anti diuresis pemberian oksitosin intravena

hilang dalam waktu beberapa menit setelah infus dihentikan. Pemberian oksitosin im dengan

dosis 5-10 unit tiap 15-30 menit juga menimbulkan anti diuresis tetapi kemungkinan

keracunan air tidak terlalu besar karena tidak desertakan pemberian cairan tanpa elektrolit

dalam jumlah besar. Oksitosin dan hormon ADH memiliki rumus bangun yang sangat mirip ,

hal ini akan menjelaskan mengapa fungsi kedua hormon ini saling tumpang tindih. Peptida ini

terutama dimetabolisme dihati, sekalipun eksresi adrenal ADH menyebabkan hilangnya

sebagian hormon ini dengan jumlah yang bermakna dari dalam darah.

Gugus kimia yang penting bagi kerja oksitosin mencakup gugus amino primer pada

sistein dengan ujung terminal –amino: gugus fenolik pada tirosin ; gugus tiga carboksiamida

pada aspa-ragin, glutamin serta glisinamida; dan ikatan disulfida (s----s). Delesi atau subtitusi

gugus ini pernah menghasilkan sejumlah analog oksitosin. Sebagai contoh penghapusan

gugus amino primer bebas pada belahan terminal residu sistein menghasilkan desamino

oksitosin yang memiliki aktivitas anti diuretika empat hingga lima kali lebih kuat dari pada

aktivitas anti diuretika hormon oksitosin.

Pada pembuluh darah . 

Oksitosin bekerja pada reseptor hormon antidiuretik (ADH) untuk menyebabkan

penurunan tekanan darah khususnya diastolik karena vasodilatasi. Secher dan kawan-kawan

(1978) selalu mendapatkan adanya penurunan tekanan darah arterial sesaat namun cukup

nyata apabila pada wanita sehat diberikan 10 unit bolus oksitosin secara intravena kemudian

segera diikuti kenaikan kardiak autput yang cepat. Mereka juga menyimpulkan bahwa

perubahan henodinamik ini dapat membahayakan jiwa seorang ibu bila sebelumnya sudah

terjadi hipovolemi atau mereka yang mempunyai penyakit jantung yang membatasi kardiak

autput atau yang mengalami komplikasi adanya hubungan pintas dari kanan kekiri. Dengan

demikian maka oksitosin sebaiknya tidak diberikan secara intravena dalam bentuk bolus,

melainkan dalam larutan yang lebih encer, dalam bentuk infus atau diberikan suntikan

intramuskular.

Oksitosin sintetik

Sekresi oksitosin endogenus tidak disupresi oleh mekanisme umpan balik negatif, ini

berarti bahwa oksitosin sintetis tidak akan mensupresi pelepasan oksitosin endogenus.

Oksitosin dapat diberikan intramuskular, intravena, sublingual maupun intranasal. Pemakaian

pompa infus dianjurkan untuk pemberian oksitosin lewat intravena. Oksitosin bekerja satu

menit setelah pemberian intravena, peningkatan kontraksi uterus dimulai segera setelah

pemberian . Waktu paruh oksitosin diperkirakan berkisar 1-20 menit bahkan apabila oksitosin

diberikan itravena maka waktu paruhnya sangat pendek yaitu diperkirakan 3 menit. Data

terakhir menyebutkan sekitar 15 menit. Oksitosin akan dieliminasi dalam waktu 30-40 menit

setelah pemberian

Efek samping oksitosin

Bila oksitosin sintetik diberikan, kerja fisiologis hormon ini akan meningkat sehingga

dapat timbul efek samping yang berbahaya, efek samping tersebut dapat dikelompokkan

menjadi:

a. Stimulasi berlebih pada uterus

b. Konstriksi pembuluh darah tali pusat

c. Kerja anti diuretika

d. Kerja pada pembuluh darah ( dilatasi )

e. Mual

f. Reaksi hipersensitif

Oksitosin adalah hormon yang memiliki efek neurohypophysial antianxiety yang

membantu dalam relaksasi dan mengurangi tekanan darah. Hal ini meningkatkan ambang

nyeri, dan juga meningkatkan pertumbuhan dan penyembuhan. Ini membantu dalam interaksi

sosial dan menggabungkan kepercayaan dalam hubungan. Hormon dilepaskan dengan

sejumlah rangsangan sensorik seperti sentuhan, penciuman dan suara. Faktor fisiologis

seperti berbuat baik untuk orang lain juga dapat menyebabkan kenaikan tingkat oksitosin.

Untuk ibu baru, oksitosin tidak hanya membantu dalam memfasilitasi kelahiran tetapi

juga memungkinkan ibu untuk membangun ikatan dengan bayi yang baru lahir. Penelitian

terbaru telah menunjukkan bahwa hormon ini juga terkait dengan ikatan dengan mitra dan

hubungan sosial lainnya. Ini menumbuhkan kepercayaan dan kemurahan hati dalam diri

seseorang. Jadi, dengan meningkatkan kadar oksitosin dalam tubuh dapat memberi bantuan

dalam ikatan dengan pasangan Anda, dan memungkinkan Anda untuk menjadi kekasih yang

lebih baik, orang tua, dan orang yang lebih bahagia. Menurut banyak penelitian yang telah

dilakukan untuk mempelajari efeknya, hormon ajaib ini dapat benar-benar melakukannya.

10 Cara Meningkatkan Kadar Oksitosin

Memeluk dan Memegang Tangan

Pasangan bisa menyalakan tingkat oksitosin mereka dengan memeluk, mengalungkan

lengan, atau berpegangan tangan. Pelepasan hormon rasa senang ini melonjak setiap kali

kontak intim dilakukan. Hal ini tidak hanya membantu dalam menenangkan seseorang tetapi

juga membantu merekatkan ikatan dengan orang yang Anda cintai.

Pemijatan

Kita tahu sentuhan meningkatkan tingkat oksitosin, dan cara yang santai untuk

melakukannya adalah dengan mendapatkan pijatan baik. Tidak hanya menenangkan pikiran

dan tubuh, tetapi juga membantu dalam melepaskan semua stres yang berlebihan.

Bercinta

Tips ini khusus bagi mereka yang telah menikah. Para peneliti telah menemukan

bahwa ada dorongan yang signifikan dalam tingkat oksitosin ketika seseorang mengalami

orgasme. Selain itu, ditemukan bahwa ketika seseorang secara fisik berhubungan intim

dengan orang yang dia cintai, tingkat oksitosin yang dilepaskan selama hubungan seks jauh

lebih meningkat drastis.

Melamun

Ini bukan hanya kontak fisik yang memiliki efek pada kadar oksitosin. Para peneliti di

University of North Carolina menemukan bahwa perempuan menikah yang berpikir tentang

suami mereka, mengeluarkan dosis cepat oksitosin.

Melakukan Kegiatan Menyenangkan

Melakukan apa yang Anda cintai, apakah itu rekreasi dengan pasangan Anda atau

bernyanyi karaoke, bisa memicu tingkatan oksitosin. Bahkan aktivitas mendebarkan seperti

bungee jumping, atau roller coaster dengan pasangan Anda dapat meningkatkan tingkat

hormon dan membantu dalam membangun ikatan sangat kuat.

Berolahraga

Jalan santai, berenang dan kegiatan fisik lainnya bekerja dengan baik untuk

meningkatkan tingkat oksitosin dalam tubuh. Yoga juga merupakan cara terbaik untuk

meningkatkan oksitosin. Tentu saja, Anda tidak perlu berdiri terbalik untuk melakukannya,

tetapi meditasi sederhana dan latihan pernapasan seperti Pranayama. dapat membantu Anda

mencapai hasil yang sama juga.

Bermain dengan Hewan Piaraan

Setiap pemilik hewan peliharaan tahu bagaimana bermain dan membelai anjing atau

kucing dapat membuat merasa tenang dan santai. Sekarang, ada alasan untuk itu. Menyentuh

hewan peliharaan Anda, membelai bulu mereka dan menyayangi dapat memicu kadar

oksitosin.

Berbuat Baik

Berbuat baik, beramal, menolong atau memberi hadiah anggota keluarga, teman-

teman, atau orang lain dapat meningkatkan tingkat oksitosin dan membuat Anda merasa

benar-benar nyaman. Kadang-kadang, bahkan menelepon atau bersms dengan teman-teman

Anda dan berbicara dengan mereka membantu dalam melepaskan oksitosin.

Kegiatan Akrab

Bau kue dipanggang, mendengarkan kicau burung di pagi hari, atau menonton

matahari terbenam dengan keluarga Anda adalah beberapa kegiatan yang akrab, suara dan

bau membantu dalam meningkatkan tingkat oksitosin. Pikiran-pikiran dan kenangan

menghibur menenangkan pikiran dan membantu dalam menjauhkan Anda dari stres.

Sosial Media

Anda mungkin mengatakan, Facebook dan Twitter telah membuat kecanduan, tetapi

para peneliti yang telah mempelajari efek dari Facebook dan Twitter pada orang telah

menemukan tingkat oksitosin mereka menjadi cukup tinggi. Interaksi dengan orang-orang

sering kali merupakan cara untuk melepaskan hormon cinta. Interaksi melalui media sosial

juga membantu dalam melepaskan oksitosin.

Faktor-faktor lain, seperti mendengarkan musik dan makan makanan yang bergizi

juga membantu dalam meningkatkan tingkat oksitosin. Bentuk kontak seperti membelai,

mencium atau memeluk juga dapat meningkatkan tingkat oksitosin. Tidak hanya terbatas

pada pasangan saja. Ibu atau ayah ketika memeluk bayi mereka dapat meningkatkan tingkat

oksitosin mereka. Selain membawa orang menjadi lebih dekat dan memperkuat hubungan,

kadar oksitosin yang tinggi mampu mengurangi tingkat hormon stres dan menurunkan

tingkat tekanan darah tinggi. Jadi, gunakan tips sederhana cara meningkatkan kadar hormon

oksitosindiatas untuk menjaga tingkat oksitosin yang tinggi, sehingga Anda merasa lebih

tenang dan lebih mudah bersosialisasi.

Anti stres

Terutama pada wanita, keberadaan hormon Oxytocin ini amat menonjol.

Sebetulnya, wanita dan pria sama-sama memproduksi molekul pemicu rasa bahagia

ini.Namun, hormon lelaki Testosteron menghambat efek Oxytocin. Sebaliknya, hormon

wanita Estrogen justru memicu efek Oxytocin. Kondisi inilah yang diduga menyebabkan

wanita lebih tahan stress ketimbang laki-laki. Jika wanita mengalami stress, perilaku yang

muncul adalah mencari teman untuk mencurahkan masalah.

Berbeda dengan laki-laki, jika menghadapi stress, mereka akan menghadapinya

atau menghindarinya. Akibatnya, lebih banyak laki-laki menderita penyakit darah tinggi,

perilaku agresif sampai penyalah gunaan obat-obatan dan alkohol.

Taylor menduga, efek Oxytocin yang berbeda pada laki-laki dan perempuan ini, merupakan

hasil seleksi alam selama evolusi jutaan tahun. Amatlah tidak menguntungkan, jika wanita

yang harus melahirkan anak untuk meneruskan keturunan, menghadapi langsung stress

secara frontal atau menghindarinya. Strategi paling tepat adalah mengelolanya.

Reproduksi

Juga pada wanita, hormon Oxytocin ini berfungsi lebih jauh lagi, yakni

menunjang serta memperlancar reproduksi. Baik pada saat hubungan seksual maupun ketika

melahirkan dan menyusui. Ketika berlangsung proses melahirkan, hormon pembawa rasa

bahagia dan hormon pengobar cinta ini, membantu membuka dan melemaskan otot pada

rahim. Setelah itu produksi air susu ibu pun dipicu oleh kehadiran hormon pembawa rasa

bahagia ini. Dan tentu saja, keberadaan Oxytocin, mempererat pertalian antara ibu dan

anaknya.

Begitu banyaknya fungsi Oxytocin itu pada wanita, menimbulkan pertanyaan, apa

fungsinya pada pria? Mengapa justru hormon pembawa rasa bahagia itu, dihambat

fungsinya oleh hormon lelaki? Jawabannya kembali pada proses evolusi jutaan tahun lalu.

Laki-laki selalu dituntut untuk menghadapi tantangan dan stress secara frontal. Itulah

sebabnya, tubuh mengembangkan mekanisme, yang menghambat fungsinya pada lelaki.

Namun, hormon cinta dan pembangkit rasa bahagia itu, juga memiliki fungsi khusus pada

lelaki. Yakni, memicu rangsangan dan sensasi kenikmatan ketika melakukan hubungan

seksual.

Fungsi hormon ini dalam hubungannya dengan reproduksi, diteliti lebih lanjut

oleh Prof. Richard Ivell dari institut untuk penelitian hormon dan reproduksi di Universitas

Hamburg. Ivell meyakini, molekul kimia semacam Oxytocin atau molekul sejenisnya

Vasopressin, sejak awal munculnya kehidupan, sudah didesain sebagai unsur pesan dalam

hubungan antar jenis kelamin dan kesetiaan. Oxytocin merupakan hormon yang secara

evolusi berumur amat tua. Buktinya, hormon cinta dan pembawa rasa bahagia ini, masih

dapat ditemukan pada binatang berderajat rendah seperti cacing.

Hormon Prolaktin dan Oksitosin

Saat kehamilan dan di hari-hari awal pasca melahirkan, produksi ASI masih

dipengaruhi oleh hormon. Di akhir kehamilan/ada juga yang terjadi di trimester kedua

kehamilan, payudara mulai memproduksi kolostrum, tetapi jumlahnya ditekan oleh kadar

hormon progesterone yang tinggi. Saat melahirkan, keluarnya plasenta menyebabkan

beberapa hormon seperti progesterone/estrogen/HPL turun secara drastis walau masih ada di

hari-hari awal pasca melahirkan. Selanjutnya hormon prolaktin, isapan bayi & pengeluaran

ASI berperan penting dalam produksi ASI .

Yuk coba perhatikan anatomi dari payudara ini:

Isapan bayi saat menyusu menyebabkan sinyal-sinyal dikirimkan ke kelenjar

hipotalamus di otak untuk menghasilkan hormon prolaktin yang kemudian beredar di dalam

darah. Alveoli adalah sel-sel yang memproduksi ASI. Di dalamnya terdapat lactocytes yang

merupakan area penerima hormon prolaktin serta menstimulasi pembentukan ASI. Alveolus

adalah kumpulan dari beberapa alveoli. Ketika alveolus penuh oleh ASI maka prolaktin tidak

dapat memasuki lactocytes akibatnya produksi ASI akan menurun. Oleh karena itu di awal-

awal kelahiran bayi yang dimulai sejak dilaksanakannya IMD (Inisiasi Menyusu

Dini), Frequent Feeding/menyusui bayi dengan frekuensi yang sering (sekitar 8-12 x per

hari) sangat penting untuk membantu mempercepat supply/produksi ASI dan mencegah

terjadinya pembengkakan payudara (engorgement). Bila bayi sudah

lancar/established menyusuinya, maka biarkan bayi menyusu on demand/tidak perlu dijadwal

lagi seperti di awal-awal kelahiran. Kadar hormon prolaktin sangat tinggi pada malam hari

sehingga banyak yang menggunakan waktu di malam – dini hari untuk memerah ASI selain

menyusui bayi sesuai keinginan bayi. Hormon prolaktin ini membuat merasa rileks dan juga

mengantuk, sehingga biasanya yang menyusui malam hari juga dapat istirahat. Hormon

prolaktin juga berfungsi menekan ovulasi sehingga menyusui (terutama secara eksklusif)

merupakan salah satu KB alami.

Hormon yang keduaa dalah Hormon Oksitosin. Saat bayi mengisap, rangsangan tersebut

dikirimkan ke otak sehingga hormon oksitosin dikeluarkan dan mengalir ke dalam darah,

kemudian masuk ke payudara, menyebabkan otot-otot di sekitar alveoli berkontraksi dan

membuat ASI mengalir di saluran ASI (milk ducts). Hormon oksitosin juga membuat saluran

ASI (milk ducts) lebih lebar, membuat ASI mengalir lebih mudah. Hormon oksitosin

diproduksi lebih cepat dari hormon prolaktin, bahkan hormon ini dapat bekerja sebelum bayi

mulai mengisap yang akan dijelaskan di bagian LDR (Let Down Reflex)/MER (Milk Ejection

Reflex) / Oxytocin Reflex. Hal penting lainnya mengenai hormon oksitosin adalah hormon ini

berperan dalam kontraksi rahim pasca melahirkan yang sangat berguna untuk mengurangi

pendarahan dan membantu mengembalikan kondisi rahim pasca melahirkan.

Ilustrasi gambar di bawah ini mempermudah pemahaman fungsi hormon prolaktin &

oksitosin:

Sekarang saya paparkan mengenai LDR (Let Down Reflex)/ MER (Milk Ejection Reflex) /

Oxytocin Reflex.

LDR merupakan tanda bahwa ASI siap untuk mengalir dan membuat proses

menyusui lebih mudah baik bagi bayi dan juga Mama. LDR juga bisa terjadi bila Mama

mendengar, melihat atau bahkan hanya memikirkan bayi Mama. LDR juga bisa terpicu

dengan cara menyentuh payudara, area puting dengan tangan/ dengan alat pompa ASI. Para

Mama merasakan hal yang berbeda ketika LDR terjadi sebagai berikut:

Perasaan geli atau kesemutan pada payudara.

Tekanan pada payudara yang kadang disertai rasa nyeri/tidak nyaman.

Mama merasakan haus.

Payudara terasa ‘penuh’.

ASI menetes dari payudara yang tidak diisap bayi/dipompa.

Di hari-hari pertama pasca melahirkan Mama bisa merasakan kontraksi rahim.

Ada juga para Mama yang tidak merasakan apa-apa.

Seiring dengan makin nyamannya proses menyusui, para Mama sering tidak merasakan /

tidak sadar akan LDR ini. LDR juga bisa terjadi lebih dari satu kali dalam satu sesi menyusui,

dan biasanya para Mama hanya merasakan LDR yang pertama saja. Saat awal bayi menyusu

polanya adalah mengisap dan mengisap dengan jeda yang pendek, setelah LDR terjadi maka

polanya menjadi mengisap – menelan – mengisap, dst.

Tips untuk memacu LDR: Gunakanlah seluruh indera untuk memfasilitasi LDR. Tips secara

umum, konsentrasikan indera untuk melihat, mencium, menyentuh bayi. Makan dan minum

yang disukai, dengarkan hal disukai dll. Berikut ini adalah tips yang lebih detil untuk

memacu LDR:

Sebelum mulai menyusui:

Mandi air hangat, pakai shower bila ada, lanjutkan dengan memijat lembut payudara.

Apabila sedang sakit, Mama bisa pertimbangkan untuk meminum obat pengurang

sakit/pain killer yang aman untuk Ibu menyusui, misalnya golongan Paracetamol.

Rasa sakit menyebabkan stress dan menghambat LDR.

Pilih tempat yang tenang dan nyaman.

Perbanyak skin to skin contact dengan bayi.

Minum/ makan yang disukai.

Minta bantuan suami/ orang terdekat untuk memijat punggung/ yang disebut: Pijat

Oksitosin. Bila tidak bisa maka pijat lembut saja untuk menyamankan.

Ilustrasi Pijat Oksitosin dapat dilihat di gambar berikut ini:

Selama menyusui:

Tarik napas dalam-dalam atau gunakan teknik-teknik relaksasi lainnya.

Gunakan visualisasi. Tarik napas dalam-dalam dan tutup mata. Coba bayangkan dan

rasakan bagaimana rasanya LDR. Beberapa Mama membayangkan ASI yang

mengalir atau membayangkan aliran sungai, air terjun, dll.

Lihat ke bayi yang sedang menyusu, rasakan kulitnya yang hangat dan lembut.

Gunakan handuk hangat/ heating pad di pundak dan punggung.

Gunakan teknik Breast compression, terutama saat bayi diam/ ngempeng agak lama.

Tips tambahan, khususnya untuk para Mama yang memerah ASI tidak bersama bayi:

Lihat foto bayi.

Dengarkan rekaman suara bayi bila memungkinkan, bila tidak ada maka bayangkan

saja.

Ada beberapa Mama yang membawa baju bayi untuk dirasakan baunya.

Dengarkan hal disukai, misalnya lantunan ayat suci Al Quran bagi para Mama yang

beragama Islam, atau musik yang lembut.

Ada beberapa hal yang menghambat LDR, selain perasaan sakit yang memicu stress,

perasaan tidak nyaman , marah, dan sejenisnya, ada juga penyebab fisik lain. Contohnya

minum alkohol, minum beberapa macam obat-obatan tertentu seperti pil yang mengandung

hormon estrogen yang tinggi, juga obat golongan bromocriptine. Oleh karena itu ketika

Mama sakit dan diresepkan obat oleh dokter, jangan lupa sampaikan bahwa Mama sedang

menyusui sehingga dokter bisa meresepkan obat-obatan yang aman untuk Mama menyusui.