ojk luncurkan modul e-learning buku...

14
DEWAN NASIONAL KEUANGAN INKLUSIF Juni 2018 | Edisi V BULETIN SNKI Membangun Indonesia Sejahtera snki.ekon.go.id OJK LUNCURKAN MODUL E-LEARNING BUKU LITERASI KEUANGAN UNTUK TINGKAT SD DAN SMP Jakarta, 21 Mei 2018. Otoritas Jasa Keuangan meluncurkan modul buku literasi keuangan untuk siswa SD dan SMP versi E-Learning sebagai salah satu upaya untuk menyediakan materi literasi keuangan berbasis IT bagi kalangan pelajar. "Tujuan dari penyusunan modul E-Learning ini adalah untuk menarik minat pelajar dan pengguna E-Learning secara umum mempelajari bidang keuangan melalui pembelajaran yang interaktif dan inovatif, antara lain dalam bentuk animasi dan permainan," demikian Anggota Dewan Komisioner bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Tirta Segara saat peluncuran modul E-Learning di Jakarta, Senin. Menurut Tirta, E-learning merupakan sebuah terobosan teknologi dalam upaya peningkatan literasi keuangan bagi pendidikan pelajar di tanah air. Melalui Modul E-Learning ini diharapkan dapat menjangkau lebih banyak pelajar di seluruh wilayah Indonesia yang telah tersambung ke jaringan internet dalam mengakses materi literasi keuangan. Pemanfaatan modul E-Learning ini juga sangat praktis karena dapat langsung diakses pada PC, notebook, smartphone, tablet, maupun perangkat elektronik lainnya selama tersambung dengan jaringan internet. Pengembangan modul E-Learning ini merupakan kerja sama OJK dengan Asian Development Bank (ADB) yang telah dimulai sejak tahun 2017. ADB mendukung penuh upaya peningkatan literasi dan inklusi keuangan OJK terhadap masyarakat, khususnya bagi kaum muda dan pelajar, yang salah satunya diwujudkan melalui pengembangan modul E-Learning ini. Pengembangan modul E-Learning ini merupakan kerja sama OJK dengan Asian Development Bank (ADB) yang telah dimulai sejak tahun 2017. ADB mendukung penuh upaya peningkatan literasi dan inklusi keuangan OJK terhadap masyarakat, khususnya bagi kaum muda dan pelajar, yang salah satunya diwujudkan melalui pengembangan modul E-Learning ini. Upaya ini merupakan langkah OJK dalam mengikuti perkembangan informasi teknologi yang begitu pesat di Indonesia. Modul E-Learning tersebut dapat diunduh secara cuma-cuma melalui minisite Sikapi Uangmu (www.sikapiuangmu.ojk.go.id). Ke depannya OJK bersama dengan lembaga internasional dan pemangku kepentingan lainnya akan terus bekerja sama untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat melalui berbagai kebijakan dan program yang senantiasa mengikuti perkembangan dan kebutuhan masyarakat Indonesia. [AP] Sumber : https://www.ojk.go.id Tampilan Dasboard Modul E-Learning Literasi Keuangan Tujuan Modul E-Learning Sumber Gambar : https://www.ojk.go.id

Upload: phungdung

Post on 30-Aug-2018

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

DEWAN NASIONAL KEUANGAN INKLUSIF

Juni 2018 | Edisi VBULETIN SNKI

Membangun Indonesia Sejahtera

snki.ekon.go.id

OJK LUNCURKAN MODUL E-LEARNING BUKU LITERASI KEUANGAN UNTUK TINGKAT SD DAN SMP

Jakarta, 21 Mei 2018. Otoritas Jasa Keuangan meluncurkan modul buku literasi keuangan untuk siswa SD dan SMP versi E-Learning sebagai salah satu upaya untuk menyediakan materi literasi keuangan berbasis IT bagi kalangan pelajar.

"Tujuan dari penyusunan modul E-Learning ini adalah untuk menarik minat pelajar dan pengguna E-Learning secara umum mempelajari bidang keuangan melalui pembelajaran yang interaktif dan inovatif, antara lain dalam bentuk animasi dan permainan," demikian Anggota Dewan Komisioner bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Tirta Segara saat peluncuran modul E-Learning di Jakarta, Senin.

Menurut Tirta, E-learning merupakan sebuah terobosan teknologi dalam upaya peningkatan literasi keuangan bagi pendidikan pelajar di tanah air.

Melalui Modul E-Learning ini diharapkan dapat menjangkau lebih banyak pelajar di seluruh wilayah Indonesia yang telah tersambung ke jaringan internet dalam mengakses materi literasi keuangan.

Pemanfaatan modul E-Learning ini juga sangat praktis karena dapat langsung diakses pada PC, notebook, smartphone, tablet, maupun perangkat elektronik lainnya selama tersambung dengan jaringan internet.

Pengembangan modul E-Learning ini merupakan kerja sama OJK dengan Asian Development Bank (ADB) yang telah dimulai sejak tahun 2017. ADB mendukung penuh upaya peningkatan literasi dan inklusi keuangan OJK terhadap masyarakat, khususnya bagi kaum muda dan pelajar, yang salah satunya diwujudkan melalui pengembangan modul E-Learning ini.

Pengembangan modul E-Learning ini merupakan kerja sama OJK dengan Asian Development Bank (ADB) yang telah dimulai sejak tahun 2017. ADB mendukung penuh upaya peningkatan literasi dan inklusi keuangan OJK terhadap masyarakat, khususnya bagi kaum muda dan pelajar, yang salah satunya diwujudkan melalui pengembangan modul E-Learning ini.

Upaya ini merupakan langkah OJK dalam mengikuti perkembangan informasi teknologi yang begitu pesat di Indonesia. Modul E-Learning tersebut dapat diunduh secara cuma-cuma melalui minisite Sikapi Uangmu (www.sikapiuangmu.ojk.go.id).

Ke depannya OJK bersama dengan lembaga internasional dan pemangku kepentingan lainnya akan terus bekerja sama untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat melalui berbagai kebijakan dan program yang senantiasa mengikuti perkembangan dan kebutuhan masyarakat Indonesia. [AP]

Sumber : https://www.ojk.go.id

Tampilan Dasboard Modul E-Learning Literasi Keuangan

Tujuan Modul E-Learning

Sumber Gambar : https://www.ojk.go.id

Upaya ini merupakan langkah OJK dalam mengikuti perkembangan informasi teknologi yang begitu pesat

Sikapi Uangmu

Upaya ini merupakan langkah OJK dalam mengikuti perkembangan informasi teknologi yang begitu pesat

Sikapi Uangmu

Upaya ini merupakan langkah OJK dalam mengikuti perkembangan informasi teknologi yang begitu pesat

Sikapi Uangmu

BULETIN SNKI EDISI V | JUNI 2018

PERAN EDUKASI KEUANGAN DALAM MENDORONG PENCAPAIAN

KEUANGAN INKLUSIF

Peningkatan jumlah kepemilikan rekening tabungan di bank tersebut membuktikan bahwa upaya edukasi keuangan telah mampu mengangkat potensi literasi keuangan di tengah masyarakat. Dalam kenyataannya di lapangan, tingkat literasi keuangan yang rendah memang masih banyak terdapat pada golongan masyarakat menengah ke bawah. Seperti misalnya jutaan penerima program PKH yang sudah mendapatkan akses keuangan formal melalui kepemilikan rekening bank untuk menerima bantuan sosial, ternyata masih belum dioptimalkan untuk perencanaan dan pengelolaan keuangan. Rekening tabungan di bank tersebut masih terbatas pada pemanfaatan untuk penyaluran bantuan sosial semata.

Oleh karena itu, edukasi keuangan memang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan literasi keuangan hingga mayoritas masyarakat mencapai tingkatan well literate. Dengan demikian dalam jangka panjang, inklusi keuangan yang mencerminkan kesejahteraan masyarakat dapat tercapai dengan baik. Menurut Otoritas Jasa Keuangan (2014), tingkatan literasi keuangan seseorang dibedakan menjadi empat jenis tingkat, yaitu:

Sesuai dengan yang diamanatkan dalam lampiran Perpres No. 82 tahun 2016 tentang SNKI, Edukasi keuangan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai lembaga keuangan formal, produk dan jasa keuangan termasuk �itur, manfaat dan risiko, biaya, hak dan kewajiban, serta untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam perencanaan dan pengelolaan keuangan.

Tujuan ini dapat dikatakan sudah mulai menunjukkan hasil yang menggembirakan dengan terjadinya peningkatan kepemilikan rekening tabungan di bank sebesar 13 persen dalam periode 2014 – 2017, sebagaimana dirilis dalam hasil survei Global Findex 2017 pada tanggal 19 April 2018 oleh World Bank.

Pada tahap ini, seseorang memiliki pengetahuan dan keyakinan tentang lembaga jasa keuangan serta produk dan jasa keuangan, termasuk �itur, manfaat dan risiko, hak dan kewajiban terkait produk dan jasa keuangan, serta memiliki keterampilan dalam menggunakan produk dan jasa keuangan.

Pada tahap ini, seseorang memiliki pengetahuan dan keyakinan tentang lembaga jasa keuangan serta produk dan jasa keuangan, termasuk �itur, manfaat dan risiko, hak dan kewajiban terkait produk dan jasa keuangan.

Well Literate Suff Literate

Pada tahap ini, seseorang hanya memiliki pengeta-huan tentang lembaga jasa keuangan, produk dan jasa keuangan.

Pada tahap ini, seseorang tidak memiliki pengeta-huan dan keyakinan tentang lembaga jasa keuan-gan serta produk dan jasa keuangan, serta tidak memiliki keterampilan dalam menggunakan produk dan jasa keuangan. (RL)

Less Literate Not Literate

TINGKATAN LITERASI KEUANGAN

2

1 2

43

BULETIN SNKI EDISI V | JUNI 2018

Terdapat lima kriteria dalam pemilihan prioritas program percepatan :

1 2 3

54

Program yang dijadikan prioritas memberi dampak langsung terhadap peningkatan jumlah rekening masyarakat yang belum bankable

Ketersediaan sumber dayayang memadai (Resources Availability)

Seberapa jauh program tersebut dapat menyasar segmen-segmen prioritas.

Sarana & prasarana dalam pelaksanaan program ini sudah cukup siap (readiness/less complexity)

Skema waktu pelaksanaanya efektif

Pokok Pembahasan

Dalam kegiatan workshop ini, tim dari Sekretariat DNKI telah menentukan berbagai program yang menjadi prioritas pada setiap anggota Kelompok Kerja (Pokja). Fungsi monitoring dan evaluasi dari Sekretariat DNKI akan dijalankan dalam memantau pelaksanaan program-program prioritas anggota Pokja. Sekretariat DNKI juga akan memfasilitasi dan mengkoordinasikan para anggota Pokja dalam menjalankan program- programnya agar berjalan selaras dan harmonis. Pelaporan atas pelaksanaan program dari setiap anggota Pokja akan disampaikan kepada Ketua Harian DNKI dalam periode laporan semester, sedangkan kepada Presiden selaku Ketua DNKI dalam periode laporan tahunan.

SEKRETARIAT DEWAN NASIONAL KEUANGAN INKLUSIF

WORKSHOP PERENCANAAN PROGRAM

Sekretariat Dewan Nasional keuangan Inklusif (DNKI) mengadakan workshop dalam rangka percepatan capaian target keuangan inklusif. Poin penting yang dibahas dalam workshop ini adalah penyusunan rencana aksi dan kerangka waktu dalam pelaksanaan beberapa program prioritas keuangan inklusif.

Keberhasilan dari pelaksanaan program-pro-gram Pokja menjadi Indikator Kinerja Utama bagi Kementerian/Lembaga yang tergabung di dalam-nya. Oleh karena itu program-program yang tidak masuk dalam prioritas tetap harus dilaksanakan dan dilaporkan secara berkala oleh anggota Pokja. Harapannya kinerja anggota Pokja secara keseluruhan dapat mendukung capaian target keuangan inklusif sebesar 75% di akhir tahun 2019. (RY)

3

Doc. Foto Sekretariat DNKI

Quipper School Platform Edutech satu ini mungkin tak asing di telinga para pendidik dan peserta didik. Ya, Quipper School. Dengan menggunakan teknologi terbaru, Quipper School (https://school.quipper.com/) hadir sebagai layanan learning management system (LMS) terlengkap.

Quipper School memiliki dua �itur utama. Portal Guru disediakan untuk memudahkan para guru mengirim bahan pembelajaran dan tugas ke perangkat siswa sekaligus bisa memantau perkembangan belajar secara daring. Sementara, Portal Siswa digunakan bagi siswa untuk mengerjakan juga mengirim tugas kepada guru.

Mata ajar di dalamnya senantiasa mengikuti kurikulum nasional yang berlaku, selalu update dan juga �leksibel untuk diubah sesuai dengan kebutuhan guru. Pengguna pun tidak akan takut ketinggalan mata ajar karena dapat dibuka ulang kapan pun dan di mana pun. Kemudahan yang diberikan oleh Quipper School memudahkan dan memaksimalkan proses mengajar para pendidik dan juga proses belajar peserta didik.

MENGENALLAYANAN EDUTECHDI INDONESIA

ra digital sudah mengubah tradisi kegiatan belajar mengajar di dunia, termasuk Indonesia. Masyarakat tak lagi mengakses ilmu pengetahuan dan informasi melalui beranda

konvensional berbasis cetak, semisal buku, koran, dan majalah, namun beralih pada platform daring (online).

Internet membuat akses terhadap informasi, komunikasi, dan pertukaran pengetahuan menjadi lebih mudah dan murah. Tak heran bila penggunanya semakin hari semakin tinggi. Di Indonesia, pertumbuhan pengguna internet pada 2017, menurut hasil riset Tetra Pak Index, melesat pada angka 132 juta pengguna. Paling besar penggunanya merupakan generasi milenial dan generasi Z.

Setelah booming E-Commerce, Jasa Transportasi Online, dan Fintech, kini kehadiran Edutech atau education technology sedang menjadi perbincangan hangat. Kini jasa layanan pendidikan juga dalam tahap transformasi m e n i n g g a l k a n m e d i u m konvensional dan beralih pada platform daring sebagai bentuk adapt a si da la m memenu hi kebutuhan generasi millenial dan generasi Z di zaman sekarang.

Popularitas penggunaan jasa dan layanan Edutech saat ini sudah sampai di Indonesia dalam beragam bentuk. Semuanya hadir dengan pendekatan yang sama, yaitu ingin memberdayakan ekosistem pendidikan di Indonesia dengan menggunakan pesatnya perkembangan teknologi yang mumpuni.

Berikut beberapa layanan jasa Edutech terbaik di Indonesia yang berkembang dengan pesat:

E

BULETIN SNKI EDISI V | JUNI 2018 4

Sumber Gambar : https://www.kemdikbud.go.id

Oleh: Ambar Arum

CodeSaya (Tech Learning)Terinspirasi CodeAcademy, Ganis Zulfa Santoso menginisiasi kelahiran portal pembelajaran pemrograman bernama CodeSaya pada 2013. Semula, CodeSaya baru menggarap materi dasar tentang Java Script, lantas perlahan mulai ditambahkan PHP, dan teori penyelesaian masalah.

Setiap materi dibahas secara mendalam, mulai dari bahasan paling fundamental hingga level atas. Semakin seru karena pengguna dapat langsung mencoba menuliskan kode dan mengikuti contoh serta instruksi yang tersedia di dalam modul. CodeSaya hadir untuk memberikan akses seluas-luasnya bagi masyarakat Indonesia untuk belajar pemrograman.

MejaKita“Belajar bersama”, begitulah MejaKita mengangkat platformnya. MejaKita merupakan startup bidang pendidikan hasil kreasi 10 orang pelajar dengan semangat berbagi ilmu dan belajar bersama siswa-siswi Indonesia.

Konsepnya, memberikan kemudahan bagi siswa mempelajari suatu mata pelajaran secara langsung dengan siswa yang ahli di bidangnya. Persis seperti belajar kelompok. Mereka telah menyajikan �itur Mapel, berisi empat mata pelajaran untuk tingkat menengah

BahasoBahaso merupakan platform daring untuk pembelajaran bahasa asing. Tyovan Ari Widagdo, pendiri sekaligus CEO Ba ha so, membuat Ba ha so lantaran sempat merasa jemu ikut kursus bahasa Inggris konvensional namun tak mencapai hasil maksimal lantaran sering bolos. Celah tersebut kemudian dia kembangkan menjadi sebuah startup di bidang pendidikan khususnya pembelajaran bahasa asing berbasis daring. Bahaso pun lahir pada 2014.

Bahaso menggunakan tiga metode pembelajaran, seperti learning by content memberikan pengguna belajar berbagai materi dengan kemasan menarik, learning by community sebagai sarana penggu na memprak t ikan kemahiran berbahas asing kepada pengguna lainnya, dan learning by teacher memudahkan pengguna belajar bahasa asing langsung dengan pengajar profesional.

Quipper VideoBerbeda dengan Quipper School, Quipper Video menyasar pelajar kelas 9 SMP hingga kelas 12 SMA, khususnya untuk persiapan menghadapi Ujian Nasional (UN) dan ujian masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).

Sesuai dengan namanya, Quipper Video menyediak an v ideo pembelajaran berbasis streaming yang diajarkan oleh para t utor profesional dan berpengalaman. Selain itu,terdapat lebih dari 4.000 video pelajaran yang sesuai dengan kurikulum nasional yang

nakaideynem aguj oediV reppiuQ.ukalreblatihan soal yang membuat penggunanya tak akan pernah bosan karena berbasis gaming. Tersedia lebih dari 20.000 soal dan pembahasan untuk menguji pemahamanmu tentang suatu konsep.

Pengguna juga tidak perlu lagi pusing-pusing merangkum sebab terdapat catatan materi yang bisa diunduh. Pengguna bisa mengulang kembali pelajaran tersebut sesuai kebutuhan dan gaya belajar masing-masing.

Selain menyediakan video mata pelajaran wajib di sekolah, terdapat pula video motivasi dari Maudy Ayunda dan juga pengetahuan lain seperti sosial media. Yang paling penting, terdapat video paket intensif SBMPTN, yang berisi video tips & trik, kisi-kisi, bank soal, prediksi, dan tryout yang memudahkan para pengguna mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian SBMPTN.

Pengguna platform Edutech di Indonesia semakin meningkat seiring meningginya jumlah pengguna internet dan berubahnya gaya belajar peserta didik. Kehadiran mereka juga menjadi penguat praktik literasi digital di masyarakat Indonesia. Dapat diperkirakan untuk kedepannya para peserta didik akan lebih nyaman menggunakan platform tersebut sebagai sarana pendidikan dan bertukar pengetahuan.

(https://bahaso.com/)

(https://codesaya.com/)

(https://www.mejakita.com/)

(https://video.quipper.com/)

pertama, seperti matematika, �isika, kimia dan biologi.Materi disajikan secara tematis dan dilengkapi kanal diskusi untuk memudahkan pengguna saling berinteraksi. Di �itur ‘Diskusi PR’ pengguna bisa bertanya langsung dan berinteraksi dengan para tutor MejaKita. Benar-benar seperti belajar kelompok di dunia maya.

o ga

m dia

pl

n nhan dan

ata pela eo da ug

mediemed

elajaran v deo

u

eeo

un jun jan juan jud

jarvid

j

ajarav d

ju

aa

ta p

au

n se

al

ah ran fuSe akin s

as secarpaling fmakin

rf

makin

hapem

han p

em

s secs sec

pa

tod

hir p

etod

rir p

ttt

ir p

t

al y

na

a tbosan ka

4 000 video pga n

aiual yang at

an ka

4.000 van kuri

diVreppil yang m

idkulum

agujoedmembua

k

4 000 vigail yang m

idikdi

nag

m ak

mgu

mgu

n kurVVreppp

kulumgujoe

embu

.0

.

made

gor

galamlebih

(SBMPTN).

mid

ngt utor

rpengalaleb

Sesuaimenyedberbasioleh pberpen

P N)

dengan namdiak an v is streaminpara t ut

dip

erpen

MPTN)

md iis np t uto

T

n

PTN

naesuamenybe bbas

eh

nganiak a v

ream

BULETIN SNKI EDISI V | JUNI 2018

sumber : www.ontracknews.id

5

PELUANG DAN TANTANGAN PELAKSANAAN

BULETIN SNKI EDISI V | JUNI 2018

KREDIT USAHA RAKYAT (KUR)

Program Kredit Usaha Rakyat masih menjadi ujung tombak pemerintah dalam upaya perluasan akses pembiayaan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah. Program yang telah berjalan selama satu dekade ini telah berhasil didistribusikan kepada setidaknya 16 juta debitur. Agresivitas program KUR juga tercermin dengan jumlah akad kredit yang berhasil dicairkan yaitu sebanyak 24 juta akad kredit dengan nominal KUR yang disalurkan yaitu sebanyak Rp 447,5 Triliun. Kinerja penyaluran KUR yang baik tersebut juga diikuti dengan terjaganya kualitas KUR, hal tersebut dibuktikan dengan terjaganya rata – rata tingkat Non Performing Loan (NPL) KUR Skema Imbal Jasa Penjaminan (IJP) sebesar 3,3%, sedangkan rata – rata NPL KUR Skema Subsidi Bunga sampai dengan April 2018 sebesar 1,06%. Suatu capaian yang sangat positif ditengah ketidakstabilan kondisi perekonomian nasional serta dinamika politik dan pergantian kursi kepemimpinan nasional.

Ujung TombakUjung Tombak

Dalam perjalanannya, KUR telah bertransformasi menjadi kredit program dengan skema yang sesuai dengan kebutuhan usaha mikro dan kecil serta tetap terjaga ketepatan sasaran penyalurannya. Hal tersebut tercermin dari munculnya beberapa skema pembiayaan KUR seperti KUR Penempatan TKI yang menjadi solusi pembiayaan bagi calon tenaga kerja Indonesia yang akan bekerja di luar negeri, serta KUR Khusus yang mengakomodir kebutuhan pembiayaan di sektor perkebunan rakyat, peternakan rakyat, dan perikanan rakyat. Dalam rangka mendukung ketepatan sasaran penyaluran KUR, pemerintah juga telah membangun Sistem Informasi Kredit Program (SIKP), suatu sistem yang diproyeksi menjadi basis data nasional usaha mikro, kecil, dan menengah. Sistem yang telah dirancang sejak akhir tahun 2014 ini, menjadi instrumen bagi pemerintah untuk memastikan ketepatan sasaran penyaluran KUR serta membantu pemerintah dalam membayar subsidi bunga secara tepat waktu dan tepat jumlah.

Solusi Pembiayaan

Awal tahun 2018 menjadi salah satu titik penting transformasi KUR, terdapat 12 poin perubahan program KUR seperti pengaturan mekanisme pembayaran sesuai siklus produksi dan adanya grace period, skema KUR Khusus bagi perkebunan rakyat – peternakan rakyat – perikanan rakyat, kelompok usaha sebagai salah satu calon penerima KUR, serta perubahan kebijakan yang paling ditunggu oleh masyarakat adalah penurunan suku bunga KUR dari sebelumnya sebesar 9% efektif per tahun menjadi 7% efektif per tahun. Perubahan kebijakan tersebut menjadi pendorong percepatan kinerja penyaluran KUR. Berdasarkan rekapitulasi laporan penyaluran KUR yang disampaikan oleh Penyalur KUR kepada Komite Kebijakan Pembiayaan bagi UMKM, sampai dengan 31 Mei 2018 KUR tersalurkan sebesar Rp 57,8 Triliun atau 49,4% dari target penyaluran KUR tahun 2018 sebesar Rp 116,6 Triliun. Besaran tersebut disalurkan kepada 2,2 juta debitur dengan tingkat NPL sebesar 0%. Capaian yang sangat positif di tengah kenaikan BI 7-day (Reverse) Repo Rate yang naik 50 bps sepanjang Mei 2018 sehingga menjadi 4,75%. Dalam rangka menjaga keberpihakan pemerintah pada pengembangan usaha mikro dan kecil, maka Komite Kebijakan Pembiayaan bagi UMKM memberikan porsi target penyaluran yang lebih besar pada skema KUR Mikro. Hal tersebut tercermin dalam kinerja penyaluran KUR per skema yang masih didominasi penyaluran pada skema KUR Mikro yaitu sebesar Rp 36.8 Triliun (63,9% dari total penyaluran KUR). Diikuti dengan penyaluran KUR Kecil sebesar Rp 20,7 Triliun (35,8% dari total penyaluran KUR). Sedangkan penyaluran KUR Penempatan TKI masih relatif rendah yaitu sebesar Rp 186 Miliar (0,3%).

Poin Perubahan KUR

6

tersebut menjadi pendorong percepatan kinerja

sehingga menjadi 4,75%. Dalam rangka menjaga

20,7 Triliun (35,8% dari total penyaluran KUR).

Awal tahun 2018 menjadi salah satu titik penting

KUR dari sebelumnya sebesar 9% efektif per tahun

tersebut menjadi pendorong percepatan kinerja penyaluran KUR. Berdasarkan rekapitulasi laporan

sehingga menjadi 4,75%. Dalam rangka menjaga

20,7 Triliun (35,8% dari total penyaluran KUR).

tersebut menjadi pendorong percepatan kinerja

sehingga menjadi 4,75%. Dalam rangka menjaga

20,7 Triliun (35,8% dari total penyaluran KUR).

Sebaran penyaluran KUR per wilayah, masih di dominasi dengan penyaluran di Pulau Jawa dengan porsi penyaluran sebesar 56,2%, diikuti dengan Sumatera 19,4% dan Sulawesi 9,3%. Provinsi Jawa Tengah dengan penyaluran KUR sebesar Rp 10,6 Triliun menjadi provinsi dengan penyaluran KUR tertinggi, diikuti dengan Jawa Timur sebesar Rp 9,6 Triliun, dan Jawa Barat sebesar Rp 7,2 Triliun. Sedangkan untuk provinsi di luar Jawa dengan penyaluran KUR tertinggi dicapai oleh provinsi Sulawesi Selatan sebesar Rp 3,1 Triliun dan Sumatera Utara sebesar 2,4 Triliun. Sebaran tersebut, sejalan dengan jumlah populasi penduduk termasuk populasi UMKM per wilayah di Indonesia.

Ujung TombakSebaran Penyaluran

Untuk kinerja penyaluran KUR pada masing – masing Penyalur KUR, BRI masih menjadi penyalur KUR dengan kinerja penyaluran KUR tertinggi yaitu sebesar Rp 40 Triliun (50% dari target), diikuti dengan BNI sebesar Rp 7,8 Triliun (58% dari target) dan Bank Mandiri sebesar Rp 7,1 Triliun (49% dari target). Kinerja tersebut menunjukkan rata – rata penyalur KUR telah mampu menyalurkan KUR lebih dari setengah target penyaluran KUR tahun 2018 yang telah ditetapkan oleh Komite Kebijakan Pembiayaan bagi UMKM. Apabila kinerja penyaluran KUR dapat dijaga stabil dengan rata – rata penyaluran KUR per bulan sebesar Rp 11,1 Triliun, maka diharapkan target penyaluran KUR tahun 2018 dapat tercapai. Upaya optimalisasi penyaluran KUR juga dilakukan oleh pemerintah melalui perluasan sektor penyaluran KUR bagi Penyalur KUR eks. penyalur KKPE. Kesepuluh Penyalur KUR Eks. KKPE yang semula hanya dapat menyalurkan KUR pada sektor 1 (pertanian, perburuan, dan kehutanan) dan sektor 2 (perikanan dan kelautan), saat ini sudah dapat menyalurkan KUR di seluruh sektor yang dapat dibiayai oleh KUR. Namun khusus bagi PT. Bank BRI Agroniaga Tbk, menjadi Penyalur KUR yang berkomitmen hanya menyalurkan KUR di sektor produksi (tanpa sektor perdagangan).

Fokus Sektor Penyaluran

Di tengah upaya pemerintah yang terus mendorong percepatan penyaluran KUR, beberapa Lembaga Keuangan Bukan Bank dan Koperasi Simpan Pinjam Penyalur KUR masih mengalami kendala dalam penyaluran KUR. Migrasi basis data pencatatan kredit/pembiayaan nasional yang semula melalui Sistem Informasi Debitur Bank Indonesia (SID BI) menjadi Sistem Layanan Informasi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (SLIK OJK), ikut berdampak pada proses penyaluran KUR. Sesuai dengan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 11 Tahun 2017 tentang Pedoman Pelaksanaan KUR, diatur bahwa setiap Penyalur KUR wajib melakukan pengecekan data calon debitur KUR melalui Sistem Informasi Debitur atau Sistem Layanan Informasi Keuangan. LKBB dan KSP Penyalur KUR yang masih berproses untuk dapat menjadi anggota SLIK OJK, belum dapat mengakses SLIK sehingga proses veri�ikasi data calon debitur KUR terhambat. Saat ini Komite Kebijakan Pembiayaan bagi UMKM sedang berupaya menyusun alternatif solusi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

Pengembangan Sistem

Dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui penggerakan sektor riil, Komite Kebijakan Pembiayaan bagi UMKM terus berupaya meningkatkan penyaluran KUR di sektor produksi. Telah ditetapkan target penyaluran KUR sektor produksi di tahun 2018 sebesar minimum 50% dari total penyaluran. Target penyaluran KUR di sektor produksi tersebut akan terus ditingkatkan setiap tahunnya sampai dengan setidaknya minimum 70% dari total penyaluran KUR dapat disalurkan di sektor produksi. Sampai dengan 31 Mei 2018, penyaluran KUR di sektor produksi telah mencapai Rp 21,1 Triliun atau sebesar 38,3% dari total penyaluran KUR yaitu Rp 57,8 Triliun. Jika dibandingkan dengan penyaluran KUR sektor produksi pada Mei tahun 2017 yaitu sebesar Rp 16 Triliun atau sebesar 43,2% dari total penyaluran sebesar Rp 37 Triliun, kinerja penyaluran KUR sektor produksi tahun 2018 mengalami peningkatan secara nominal sebesar Rp 6,1 Triliun yaitu dari Rp 16 Triliun pada Mei 2017 menjadi Rp 22,1 Triliun pada Mei 2018. Namun jika dilihat dari porsi penyaluran KUR sektor produksi terhadap total penyaluran KUR, maka tercatat terjadi penurunan porsi penyaluran yaitu dari 43,2% pada Mei 2017 menjadi 38,4% pada Mei 2018. Hal ini menunjukkan bahwa diperlukan upaya yang lebih intens bagi Penyalur KUR untuk menyalurkan KUR di sektor produksi.

Target Penyaluran

BULETIN SNKI EDISI V | JUNI 2018 7

7,1 Triliun (49% dari target). Kinerja tersebut

khusus bagi PT. Bank BRI Agroniaga Tbk, menjadi

OJK, belum dapat mengakses SLIK sehingga proses

7,1 Triliun (49% dari target). Kinerja tersebut

Kebijakan Pembiayaan bagi UMKM. Apabila kinerja

tercapai. Upaya optimalisasi penyaluran KUR juga

dapat menyalurkan KUR pada sektor 1 (pertanian,

khusus bagi PT. Bank BRI Agroniaga Tbk, menjadi

Di tengah upaya pemerintah yang terus mendorong

OJK, belum dapat mengakses SLIK sehingga proses

7,1 Triliun (49% dari target). Kinerja tersebut

khusus bagi PT. Bank BRI Agroniaga Tbk, menjadi

OJK, belum dapat mengakses SLIK sehingga proses

Penyaluran KUR Khusus menjadi fokus bagi pemerintah, mengingat kebutuhan peremajaan perkebunan, pengembangan ternak rakyat, serta pengadaan kapal nelayan sudah mendesak untuk segera dilaksanakan. Namun sampai dengan akhir Juni 2018, KUR Khusus belum dapat disalurkan kepada masyarakat. Beberapa kendala yang dihadapi dalam penyaluran KUR Khusus seperti kendala administrasi yang harus dipenuhi oleh calon debitur KUR Khusus, sinkronisasi sistem internal Penyalur KUR dengan SIKP yang telah disesuaikan dengan skema KUR Khusus, serta kebutuhan petunjuk teknis pelaksanaan lainnya. Berdasarkan kendala – kendala tersebut, Komite Kebijakan Pembiayaan bagi UMKM telah merilis Pedoman Pelaksanaan Teknis KUR Khusus yang dapat menjadi panduan dalam pelaksanaan KUR Khusus. Salah satu isi Pedoman Pelaksanaan Teknis KUR Khusus tersebut adalah struktur biaya masing – masing komoditas yang dibiayai oleh KUR Khusus. Seluruh isi pedoman pelaksanaan teknis tersebut telah melalui proses pembahasan bersama dengan Kementerian/Lembaga Teknis terkait. Dalam rangka memudahkan Penyalur KUR serta sebagai pedoman pelaksanaan pengunaan SIKP, Kementerian Keuangan juga telah menerbitkan proses bisnis SIKP untuk skema KUR Khusus.

Dalam proses bisnis tersebut, diatur terkait mekanisme pengunggahan data calon debitur KUR Khusus, mekanisme pencairan bertahap, perhitungan kapitalisasi bunga dan mekanisme lainnya terkait KUR Khusus. Upaya percepatan pelaksanaan penyaluran KUR Khusus terus dilaksanakan oleh pemerintah, salah satunya dengan rencana pemberian simbolis KUR Khusus peternakan rakyat yang akan dilakukan oleh Presiden RI kepada klaster peternakan rakyat di Jawa Tengah. Diharapkan melalui upaya – upaya tersebut, simpul permasalahan pelaksanaan KUR Khusus akan segera terurai.

Segala peluang percepatan program KUR serta tantangan yang menyertai dalam pelaksanaannya seperti dua sisi mata uang yang saling melengkapi. Peluang memberikan kesempatan pada Komite Kebijakan Pembiayaan bagi UMKM untuk dapat melihat ke depan dan secara luas tentang lompatan apa yang dapat dilakukan ke depan. Sedangkan tantangan memberikan kesempatan pada Komite Kebijakan untuk melihat ke sisi lain pelaksanaan program KUR, sisi dimana Komite Kebijakan dapat melihat celah dan lubang dalam pelaksanaan program ini, sehingga perlu dilakukan perbaikan untuk kemudian bersiap berlari lebih kencang kembali. (JW)

Ujung TombakProgram Prioritas

BULETIN SNKI EDISI V | JUNI 2018

REALISASI PENYALURAN KURREALISASI PENYALURAN KUR

PerdaganganKelautan dan

Perikanan

Pertanian, Pemburuandan Kehutanan

Konstruksi

Jasa-Jasa

IndustriPengolahan

Rp

Realisasi PenyaluranJumlah Debitur

Februari 2018

Maret 2018

19.584.074.000.000746.047

32.240.353.000.0001.218.165

Realisasi PenyaluranJumlah Debitur

April 201845.088.902.000.000

1.709.104

1,5%

4,7%

852.378 35.546.358

6.173.677

2.736.655

10,7%

0,2%

106.272

61,7%

12.202.451

21,2%

*Dalam Juta

Realisasi PenyaluranJumlah Debitur

Mei57.617.791.000.000

2.201.005Realisasi PenyaluranJumlah Debitur

REALISASI KUR SEKTOR EKONOMIREALISASI KUR SEKTOR EKONOMI

Sektor 1 Sektor 2 Sektor 4 Sektor 6Sektor 1Sektor 1 Sektor 7 Sektor 11

Pertanian, Pemburuan,Kehutanan

Kelautan dan Perikanan

IndustriPengolahan

Konstruksi Perdagangan Jasa-Jasa

21,2% 1,5% 4,7% 0,2% 61,7% 10,2%

8

oleh pemerintah, salah satunya dengan rencana

akan dilakukan oleh Presiden RI kepada klaster

oleh pemerintah, salah satunya dengan rencana

akan dilakukan oleh Presiden RI kepada klaster

iapa tak kenal uang? Di jaman sekarang hampir segala aktivitas membutuhkan uang. Sampai-sampai ada ungkapan: “di dunia ini yang

gratis hanya udara.” Ke toilet pun mesti bayar. Di stasiun-stasiun kereta api dahulu, sering kita jumpai toilet berbayar. Namun setelah revitalisasi PT Kereta Api Indonesia (Persero), toilet-toilet tersebut tergantikan dengan toilet gratis yang bersih dan nyaman.

Cryptocurrency: Bitcoin (BTC)Dunia �in ansial sedang ramai dengan munculnya mata uang digital atau cryptocurrency/virtual currency. Secara fisik cryptocurrency tidak berwujud, sama seperti e-money (electronic money).

Criptocurrency diciptakan dari algoritma matematika kompleks suatu sistem komputer yang bertujuan agar memiliki tingkat enkripsi atau keamanan transaksi yang tinggi. Cryptocurrency

pertama yang diciptakan adalah Bitcoin. Bitcoin ditemukan oleh Satoshi Nakatomo pada tahun 2009. Jumlah maksimal Bitcoin yang akan beredar disebutkan hanya akan sebanyak 12 juta Bitcoin. Menurut beberapa situs fintech ( financial technology), Bitcoin (dan mata uang sejenisnya) dirancang untuk mewujudkan empat ide dasar. Pertama, menjadi mata uang yang dapat digunakan secara global. Kedua, transaksi dilakukan secara peer-to-peer (tanpa perantara). Ketiga, tidak dikontrol oleh suatu pemerintah atau bisnis tertentu. Dan keempat, transaksi dilakukan tanpa mengungkapkan identitas penggunanya. Bitcoin dihasilkan oleh para penambang atau miner. Penambang merupakan orang yang menggunakan sumber daya komputer untuk menjalankan program algoritma penyusun Bitcoin. Komputer yang digunakan adalah komputer dengan spesifikasi yang tinggi. Oleh karenanya butuh modal yang besar untuk menjadi penambang Bitcoin.

Bitcoin di Antara Pro dan KontraMengenal Cryptocurrency

Bitcoin, semakin populer serta

mengundang banyak pro & kontra.

www.bitcoin.com

BULETIN SNKI EDISI V | JUNI 2018

oleh pemerintah, salah satunya dengan rencana

akan dilakukan oleh Presiden RI kepada klaster

9

s

Sumber Gambar : https://www.theverge.com

Oleh: Marcellinus Advent

Orang yang ingin bertransaksi dengan Bitcoin tapi bukan penambang, biasanya menggunakan jasa perusahaan penyedia Bitcoin. Mereka kemudian membeli Bitcoin dengan mata uang resmi seharga Bitcoin terhadap mata uang tersebut pada saat itu. Kurang lebih seperti kurs mata uang. Bitcoin yang dihasilkan atau dibeli, disimpan dalam wallet. Wallet sebenaranya merupakan sebuah aplikasi penyimpanan digital yang dapat dijalankan di personal computer , laptop, bahkan ponsel.

Pro dan KontraHadirnya Bitcoin (dan mata uang sejenisnya) turut mengundang pro dan kontra. Bagi yang pro, Bitcoin dianggap sebagai sistem yang brilian dan merupakan jenjang baru dari evolusi mata uang. Sedangkan bagi kalangan yang kontra, Bitcoin dianggap berbahaya.

Negara lain seperti China, Korea Selatan, Singapura dan beberapa negara lain, sepakat melarang aktivitas Bitcoin. Korsel menyatakan tidak menerima perdagangan mata uang digital dalam sistem perbankannya. Singapura bahkan menutup akun-akun bank perusahaan yang menawarkan jasa jual-beli dan transaksi dengan Bitcoin.

Di Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang berkoordinasi dengan Bank Indonesia (BI) bersikap serupa. OJK menganggap segala aktivitas Bitcoin, sebagai tindakan ilegal karena belum memiliki ijin resmi dan masih dalam proses penelitian. Namun, OJK sendiri belum berencana untuk melarangnya hingga semester I-2018, sampai diterbitkannya aturan tentang teknologi �inansial.

Terdapat beberapa kekhawatiran terhadap aktivitas Bitcoin. Misalnya beberapa negara menemukan bahwa Bitcoin banyak digunakan dalam berbagai transaksi kejahatan seperti pencucian uang, perdagangan narkoba dan senjata ilegal.

Namun di sisi lain, nilai Bitcoin yang sempat menyentuh 14.000 USD (Rp 190 juta) per 1 Bitcoin pada akhir tahun 2017, ternyata sangat menggiurkan bagi spekulan. Bahkan, hingga saat ini terus bermunculan beberapa jenis mata uang digital lain yang disebut sebagai turunan dari Bitcoin seperti Bitcoin Cash (BCH), Ethereum (ETH), Stellar lumens (XLM), dan lain sebagainya. Tentu saja, hukum utama yang berlaku dalam semua bentuk investasi tetap sama:“High Risk, High Return!”

Bitcoin dapat dimainkan dengan mudah melalui aplikasi di ponsel maupun di laptop

sumber : www.ontracknews.id

BULETIN SNKI EDISI V | JUNI 2018 10

Sumber Gambar : https://www.theverge.com

BULETIN SNKI EDISI V | JUNI 2018

KemilauInvestasi Emas

udahkah Anda berinvestasi emas?Jika belum, maka mulailah menabung untuk membeli emas. Pasalnya dari beberapa jenis investasi yang ada, emas dianggap cukup menjanjikan

karena nilainya cenderung naik setiap tahunnya. Emas merupakan komoditas bernilai tinggi yang telah diperdagangkan sejak puluhan abad lalu. Nilai emas terhadap mata uang apapun mengalami �luktuasi setiap harinya. Namun dalam jangka panjang, nilai emas akan terus naik seiring dengan semakin terbatasnya sumber daya emas.

Investasi emas setidaknya memiliki t iga kelebihan. Per t ama adalah harga yang terjangkau. Emas memang bisa dibeli dalam bentuk batangan seberat 1 kg dengan harga sekitar Rp580 juta. Namun terdapat varian lain yang jauh lebih kecil, yaitu 100g, 50g, 25g, 10g, 2,5g, dan 1g. Bahkan ada yang menjual emas dengan bobot 0,5g. Ini adalah satuan terkecil

untuk membeli emas. Harga emas dengan bobot 1 gram adalah sekitar Rp735 ribu. Itulah mengapa dikatakan harga emas terjangkau. Bandingkan dengan investasi properti yang membutuhkan setidaknya ratusan juta rupiah.

Kelebihan kedua, investasi emas terbilang mudah. Cukup dengan melakukan pembelian, lalu penyimpanan jangka panjang. Terlebih saat ini banyak kemudahan yang ditawarkan untuk membeli emas, seperti dengan skema cicilan. Saat cicilan lunas, harga emas sudah naik dibanding harga saat pembelian awal.

Harga yang cenderung naik setiap tahun, menjadi kelebihan investasi emas yang ketiga. Walaupun bisa dibilang keuntungannya tidak terlalu tinggi dibandingkan dengan jenis investasi lain, namun setidaknya untuk jangka panjang harga emas tidak akan turun. Karena kelebihan-kelebihan inilah, investasi emas hingga kini masih menjadi favorit.

S

Investasi emas

terbilang mudah.

Cukup dengan

melakukan

pembelian, lalu

penyimpanan

jangka panjang.

11

Sumber Gambar : http://www.antam.com

Oleh: Ambar Arum

RisikoMeski punya banyak kelebihan, bukan berarti investasi emas lepas dari risiko. Risiko pertama adalah penipuan. Ada saja penjual yang mengaku dari perusahaan be s a r, pad a h a l em a s y a ng dijualnya palsu atau tidak murni. Untuk menghindarinya, pastikan Anda membeli dari tempat yang terpercaya, seperti Antam dan Pegadaian. Setiap emas asli harus memiliki serti�ikat resmi, pastikan Anda mendapatkan sert i�ikat tersebut saat membeli emas. R isiko kedua adalah hi lang. Investasi emas, apalagi bagi mereka yang menjadikan emas sebagai perhiasan, memiliki risiko hilang

yang tinggi. Hilang di sini bisa karena pencurian, atau bencana alam yang bisa merusak aset. Untuk meminimalisasi risiko itu, sebagian orang yang berinvestasi emas menyewa safe deposit box di bank yang terpercaya. Risiko ketiga, nilai emas bisa jadi malah turun dalam jangka pendek. Nilai rupiah terhadap mata uang lain dan gejolak pasar bisa menjadi penyebab turunnya harga emas. Itulah mengapa investasi ini tidak cocok bagi mereka yang menginginkan keuntungan dalam jangka pendek.

Trik MemaksimalkanInvestasi EmasApabila dilakukan dengan trik yang benar, invest asi emas dapat menghasilkan keuntungan maksimal. Berikut ini beberapa t r ik yang dapat Anda coba. Pertama adalah cara klasik, yaitu dengan membeli saat harga emas turun dan menjual saat harga emas naik. Trik ini cukup mudah dilakukan, Anda cukup rajin-rajin memperhatikan naik turunnya harga emas. Saat harga turun, maka lakukanlah pembelian. Kemudian

saat harga sedang naik tinggi, juallah emas yang Anda miliki sebelum harga kembali turun. Trik selanjutnya adalah dengan komitmen menjalankan tabungan e m a s . S i s i h k a n s e b a g i a n penghasilan Anda setiap bulannya untuk membeli emas. Misalnya A nda berkomit men membeli 1 gram emas setiap bulannya. Setelah beberapa tahun, nilai emas yang Anda miliki meningkat dari nilai awal. Cara menabung seperti ini menguntungkan karena nilai tabungan Anda utuh, tidak terkena potongan administ rasi bank dan tidak perlu khawatir in�lasi. Meskipun setiap tahun terjadi in�lasi, namun sudah dapat tertutupi dengan kenaikan harga emas. Cara memaksimalkan investasi emas selanjutnya adalah dengan menjad i k a n t abu ng a n ema s untuk modal usaha. Anda cukup menggadaikan emas yang Anda miliki, kemudian jalankan usaha sesuai dengan minat dan keahlian Anda. Meski memilik i r isiko kebangkrutan, namun jika usaha Anda berjalan mulus, maka Anda mendapatkan keuntungan berlipat.Selamat mencoba!

BULETIN SNKI EDISI V | JUNI 2018

Sisihkan sebagian penghasilan Anda setiap bulannytertutupi dengan kenaikan harga emas

Dalam jangka panjang, nilai emas akan terus naik seiring dengan semakin terbatasnya sumber daya emas.

sumber : www.ontracknews.id

12

Sumber Gambar : http://www.antam.com

KEUANGAN INKLUSIFPERSIAPAN KAMPANYE NASIONAL

BULETIN SNKI EDISI V | JUNI 2018

Tentukan Rencana Keuangan

13

Pemerintah Indonesia telah mencanangkan pencapaian keuangan inklusif 75% pada tahun 2019, yakni minimal 75% dari seluruh penduduk dewasa 15 tahun ke atas dapat mengakses keuangan ke layanan dan jasa keuangan formal. Sementara berdasarkan survei OJK terkait literasi keuangan, terlihat masih rendahnya tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia yaitu di angka, 29,7% ditahun 2016.

Melihat hal tersebut, maka perlu diadakan suatu gerakan yang bersifat massif dan berskala nasional yang dapat menggerakkan seluruh lapisan masyarakat untuk melakukan tindakan aktif untuk membuka akses keuangan formal. Dimana diharapkan nantinya gerakan ini akan menjadi gerakan aktif yang akan menyasar terutama kepada kelompok masyarakat dengan populasi yang besar.

Dengan latar belakang hal tersebut, maka Pokja 1 DNKI: Edukasi Keuangan, menetapkan Peluncuran Kampanye Nasional Keuangan Inklusif menjadi salah satu rencana kerja di tahun 2018-2019. Dimana kampanye ini bertujuan untuk :

Strategi Kampanye ini telah di bicarakan dalam rapat yang dilakukan oleh Pokja 1 pada tanggal 6 Juni 2018 dengan mengundang organisasi internasional yang membantu pengembangan strategi kampanye Nasional seperti Women’s World Banking dan World Bank, serta agen konsultan yang membantu untuk proses pengembangan strategi kearah implementasi dan tahan pengujian ke sasaran masyarakat.

Pada rapat tersebut dipaparkan Pesan Utama kampanye Nasional yang telah di uji ke target masyarakat keuangan inklusif, serta beberapa ide kreatif yang akan di implementasi di kampanye tersebut.

Mendorong masyarakat dewasa 15 tahun keatas untuk mulai mengakses keuangan formal

Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat akan pentingnya mengatur keuangan menggunakan lembaga formal dan mengubah sikap masyarakat yang belum terlayani keuangan sehingga pada akhrnya mereka bisa berkontribusi dan bisa mengambil aksi untuk mulai mengakses keuangan.

Mengembangkan dan menguatkan hubungan antara seluruh bagian yang terkait didalam DNKI dengan bekerjasama dalam mengimplementa-sikan kampanye nasional

Adapun fase kampanye itu sendiri akan terpecah menjadi 3 fase yaitu :

Menabung

Di fase ini di perkenalkan pentingnya menabung di lembaga formal dan edukasi tentang agen laku pandai atau agen LKD (layanan keuangan digital), beserta pengenalan produk menabung standar murah dan mudah

Pembayaran

Pada fase ini, masyarakat akan diperkenalkan akan transaksi dan pembayaran digital terutama dengan menggunakan fasilitas e-money registered.

Masyarakat akan mulai dibimbing untuk mengenal tentang layanan keuangan yang lebih kompleks seperti kredit , asuransi dan lain-lain.

Kredit/ Layanan Bernilai Tambah

Adapun isi Pesan Kampanye yang bulan Oktober akan diluncurkan adalah “Lebih Baik Simpan di Bank”, dimana pesan ini mendapat respon positif dari hasil pengujian ke sasaran masyarakat yang telah di lakukan RISE Consultant.

Saat ini strategi kampanye dalam proses pengembangan ke arah implementasi yang dibantu oleh Inke Maris sebagai Konsultan komunikasibekerjasama dengan seluruh anggota Pokja 1. Kampanye ini rencananya akan dilakukan serentak dengan menggerakkan industri, instansi pemerintah, instansi terkait serta masyarakat melalui acara-acara dengan tema Keuangan Inklusif secara berkelanjutan selama bulan Oktober 2018 hingga Februari 2019.

Peluncuran kampanye Nasional di bulan Oktober di pilih bersamaan dengan acara yang selama 2 tahun berturut-turut telah di lakukan oleh OJK yang mereka pilih sebagai adalah Bulan Keuangan Inklusif. Kampanye nasional ini akan menggandeng seluruh gerakan bertema keuangan yang terjadi di bulan Oktober, seperti Hari Uang di tanggal 30 Oktober dan Hari Menabung Internasional yang jatuh pada tanggal 31 Oktober.

Kita berharap agar proses penyusunan strategi kampanye ini berjalan lancar dan di harapkan kerjasama seluruh lembaga terkait dan masyarakat untuk mensukseskannya. (DR/RL)

instansi terkait serta masyarakat melalui

mereka pilih sebagai adalah Bulan Keuangan

bulan Oktober, seperti Hari Uang di tanggal

ASIAN GAMESBULETIN SNKI EDISI V | JUNI 2018

BHIN BHIN

ATUNG Rusa Bawean (Hy elaphus kuhlii)Melambangkan k ecepatan.Atung memakai sarung dengan motif batik tumpal dari Jakarta

Cendrawasih ( Paradisaea apoda)Melambangkan strategi Bhin Bhin memakai rompi dengan motif Asmat yang berasal dari Papua

23

Nantikan perhelatan olahraga terbesar di Asia.Dukung tim nasionalmu bertanding di Asian Games 2018yang akan diselenggarakan di Jakarta - Palembang.

ENERGY OF ASIA

Berkenalan dengan Maskot

k

18 8 2018

P

KAKA Badak Bercula Satu (Rhinoceros Sondaicus)Melambangkan KekuatanKaka mengenakan motif pakaian

alembang dengan pola bunga

14

Dewan Nasional Keuangan Inklusif@keuanganinklusikeuangan_inklusifOfficial Dewan Nasional Keuangan Inklusif

Cowel Tower Lantai 7Jl. Senen Raya No. 135, Jakarta Pusat 10410E-mail : [email protected]/Fax : (021) 3450190 / (021) 3450214

Dewan Nasional Keuangan Inklusifmerupakan Koordinator Bagi Kelompok Kerja dan SekretariatSNKI Guna Mewujudkan KeuanganInklusif di Indonesia

DEWAN NASIONAL KEUANGAN INKLUSIF

Pemimpin Redaksi : Iskandar SimorangkirRedaktur Pelaksana : A. Heri SusantoRedaktur : Eni Widiyanti

Editor : Rissalwan Habdy LubisDesain Grafis : Endar Hartono

Penulis : 1. Diah Rachmawati 2. Juwita Lukytasari Putri 3. R. Yudha Triatanto W

Berkenalan dengan MaskotBerkenalan dengan Maskot

SUSUNAN REDAKSI