obat ibu hamil

Upload: dirnylarennyputeri

Post on 03-Mar-2016

23 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

obat kehamilan

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangKehamilan, persalinan dan menyusui merupakan proses fisiologi yang perlu dipersiapkan oleh wanita dari pasangan subur agar dapat dilalui dengan aman. Selama masa kehamilan, ibu dan janin adalah unit fungsi yang tak terpisahkan. Kesehatan ibu hamil adalah persyaratan penting untuk fungsi optimal dan perkembangan kedua bagian unit tersebut. Obat dapat menyebabkan efek yang tidak dikehendaki pada janin selama masa kehamilan. Karena banyak obat yang dapat melintasi plasenta, maka penggunaan obat pada wanita hamil perlu berhati-hati. Dalam plasenta obat mengalami proses biotransformasi, mungkin sebagai upaya perlindungan dan dapat terbentuk senyawa antara yang reaktif, yang bersifat teratogenik/dismorfogenik. Obat-obat teratogenik atau obat-obat yang dapat menyebabkan terbentuknya senyawa teratogenik dapat merusak janin dalam pertumbuhan. Beberapa obat dapat memberi risiko bagi kesehatan ibu, dan dapat memberi efek pada janin juga. Selama trimester pertama, obat dapat menyebabkan cacat lahir (teratogenesis), dan risiko terbesar adalah kehamilan 3-8 minggu. Selama trimester kedua dan ketiga, obat dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan secara fungsional pada janin atau dapat meracuni plasenta.Penulisan resep untuk masa kehamilan Jika memungkinkan konseling seharusnya dilakukan untuk seseorang waktu sebelum merencanakan kehamilan termasuk diskusi tentang risiko-risiko yang berhubungan dengan obat-obat spesifik, obat tradisional, dan pengaruh buruk bahan kimia seperti rokok dan alkohol. Suplemen seperti asam folat sebaiknya diberikan selama penatalaksanaan kehamilan karena penggunaan asam folat mengurangi cacat selubung saraf. Obat sebaiknya diresepkan pada kehamilan hanya jika keuntungan yang diharapkan bagi ibu hamil /dipikirkan lebih besar daripada risiko bagi janin. Semua obat jika mungkin sebaiknya dihindari selama trimester pertama.

B. Tujuan PraktikumTujuan dari dilakukannya praktikum farmasi simulasi yang bertema penggunaan obat-obat pada kehamilan adalah sebagai berikut :1. Untuk mengetahui penggunaan obat-obat pada kehamilan2. Untuk mengetahui apa saja obat yang boleh di konsumsi dan tidak boleh dikunsumsi pada masa kehamilan.

C. Manfaat PraktikumManfaat dari dilakukannya praktikum farmasi simulasi yang bertema monitoring efek samping obat, adalah sebagai berikut :1. Agar mengetahui penggunaan obat-obat pada kehamilan2. mengetahui apa saja obat yang boleh di konsumsi dan tidak boleh dikunsumsi pada masa kehamilan.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A. Kehamilan1. Proses KehamilanSebagian besar manusia, proses kehamilan berlangsung sekitar 40 minggu (280 hari) dan tidak lebih dari 43 minggu (300 hari). Kehamilan yang berlangsung antara 20 38 minggu disebut kehamilan preterm, sedangkan bila lebih dari 42 minggu disebut kehamilan postterm. Menurut usianya, kehamilan ini dibagi menjadi 3 yaitu kehamilan trimester pertama 0 14 minggu, kehamilan trimester kedua 14 28 minggu dan kehamilan trimester ketiga 28 42 minggu.

2. Proses Perkembangan JaninTrimester 1Trimester 1 ini terdiri dari minggu ke-0 hingga 12 minggu. Fase ini dibagi dalam beberapa tahapan lagi, diantaranya adalah periode germinal (0-2 minggu) dimana merupakan proses pembuahan telur oleh sperma, periode embrio (3-8 minggu) dimana merupakan proses terbentuknya system syaraf pusat, organ-organ utama tubuh, dan periode fetus (9-12 minggu) dimana semua organ-organ penting dalam tubuh mulai tumbuh dan saling berkaitan. Pada masa ini kondisi janin di dalam kandungan belum bisa terlihat secara utuh, janin masih berupa gumpalan biasa, belum terlihat anggota tubuhnya yang lain. Biasanya yang paling mudah terlihat adalah kepala dan gumpalan badan dimana kepala terlihat memiliki bulatan lebih besar dibandingkan bulatan badan.Trimester 2 (minggu ke-13 hingga 27)Trimester 2 terdiri dari beberapa minggu yang merupakan proses percepatan pertumbuhan dan pematangan fungsi seluruh jaringan dan organ tubuh janin, misalnya pada minggu ke-13 hingga ke 16 yang merupakan proses penyempurnaan bentuk mata, telinga, dan organ tubuh lainnya. Pada masa ini, faktor nutrisi yang dikonsumsi oleh sang ibu akan sangat memengaruhi perkembangan bayi yang dikandung. Semakin baik nutrisi yang dikonsumsi semakin sempurna perkembanan organ tubuh janin di dalam kandungan.Pada minggu ke 17-20 minggu, biasanya dokter sudah bisa menunjukkan jenis kelamin janin yang ada dalam kandungan Anda. Pada tahap ini, kulit tubuh bayi ditumbuhi bulu halus yang disebut lanugo. Sistem pencernaan janin mulai berfungsi dan janin sudah mulai mendengar dan mengenali suara di luar rahim, misalnya detak jantung ibu, suara ibu. Pada masa ini, saat yang paling menyenangkan adalah ketika melakukan USG, orang tua bisa melihat perkembangan sang janin yang semakin sempurna, dengan bobot yang terus bertambah dan sudah semakin terasa gerak halusnya.Trimester 3 (28-40 minggu) Pada tahap ini, pertumbuhan bayi akan semakin pesat, dimana tubuhnya akan semakin berisi, gerakannya semakin kuat, dan terjadi pematangan fungsi paru-paru. Selain itu, pada tahap ini posisi janin juga mulai turun ke jalan lahir dan menunggu saat yang tepat untuk lahir. Ibu hamil akan mulai merasakan nyeri di bagian bawah perut akibat sang janin mulai mencari lubang untuk keluar.

B. Pengklasifikasian Obat Ibu hamilRujukan yang paling dipercaya kalangan medis untuk sesuatu obat itu aman atau tidak untukwanita hamiladalah Pedoman yang disusun US FDA (Badan POM Amerika Serikat). FDA membagi tingkat keaman obat tersebut kedalam 5 kategori:1. Kategori AObat-obat yang telah dikonsumsi oleh sejumlah besar wanita hamil dan wanita usia subur tanpa adanya bukti peningkatan frekuensi cacat lahir atau efek membahayakan baik langsung maupun tidak langsung pada janin. Contoh obat kategori A :

Antasid (obat maag), Digoksin (obat jantung), Preparat besi oral (dengan atau tanpa asam folat) (obat aneia defisiensi besi), Parasetamol (Antinyeri), Dimenhidrinat, difenhidramin, metoklopramid (anti muntah), Betametason, kortison deksametason, hidrokortison, metilprednisolon, prednisolon, prednisolon triamsinolon (kortikosteroid), Amoksisilin, ampisilin (antibiotik, gol penisilin), Eritromisin (antibiotik, gol makrolida), Kodein, dekstrometorpan (antitusif), Ammonium klorida, bromheksin (ekspektoran), Efedrin, salbutamol,terbutalin, teofilin, derivative (obat asma), Klorfeniramin, difenhidramin, difenilamin (antihistamin)

2. Kategori Ba. Kategori B1Obat-obat yang telah dikonsumsi oleh sejumlah kecil wanita hamil atau wanita subur, tanpa peningkatan frekuensi cacat lahir atau efek membahayakan baik langsung maupun tidak langsung pada janin. Tidak ada bukti yang menunjukkan peningkatan frekuensi gangguan janin pada efek penelitian dengan binatang coba. Contoh obat kategori B1 : Simetidin, famotidin, ranitidin, sukralfat (obat maag), Sefaklor, sefotaksim, seftriakson (antibiotic, gol sefalosorin)

b. Kategori B2Obat-obat yang telah dikonsumsi oleh sejumlah kecil wanita hamil atau wanita usia subur, tanpa peningkatan frekuensi cacat lahir atau efek membahayakan baik langsung maupun tidak langsung pada janin. Penelitian pada binatang jumlahnya sangat sedikit, tetapi dari hasil penelitian yang ada, tidak menunjukkan peningkatan frekuensi gangguan janin binatang coba. Contoh obat kategori B1 : Domperidon, hiosin, hiosin hidrobromida (anti muntah)

c. Kategori B3Obat-obat yang telah dikonsumsi oleh sejumlah kecil wanita hamil atau wanita usia subur, tanpa peningkatan frekuensi cacat lahir atau efek membahayakan baik langsung maupun tidak langsung pada janin. Penilitian pada hewan menunjukkan bukti peningkatan angka kejadian gangguan janin hewan coba. Pada manusia, gangguan janin akibat obat kategori ini masih belum dapat ditentukan. Contoh obat kategori B3 : Lansoprazol, omeprazol, pantoprazol (obat maag), Loperamid (obat diare), Griseofulvin, itrakonazol, ketokonazol (anti jamur), Siprofloksasin, ofloksasin (antibiotik, gol kuinolon), Asiklovir, indinavir, ritonavir, valasiklivir (anti virus)

3. Kategori CObat-obat karena efek farmakologinya, menyebabkan atau dicurigai menyebabkan efek berbahaya pada janin atau bayi baru lahir tanpa menyebabkan cacat lahir. Efek tersebut mungkin reversible (dapat kembali normal). Contoh obat kategori C :Amlodipin, diltiazem, nifedipin, verapamil (antihipertensi, gol penghambat kanal kalsium), Dihidroergotamin, ergotamin, metisergid (obat anti migrain), Aspirin (anti nyeri), Alprazolam, bromazepam, klordiazepoksid, klobazalam, diazepam, lorazepam, midazolam (obat anti cemas), Klorpromazin (antipsikosis), Droperidol, haloperidol (antipsikosis), Diklofenak, ibuprofen, ketoprofen, asam mefenamat, piroksikam (anti nyeri), Kotrimiksazol (antibiotic, gol sulfonamid)

4. Kategori DObat-obat yang menyebabkan, dicurigai menyebabkan, atau diperkirakan menyebabkan peningkatan angka kejadian cacat lahir atau kerusakan yang ireversibel (tidak bisa diperbaiki lagi). Obat-obat golongan ini juga mempunyai efek farmakologi yang merugikan. Contoh obat kategori D :Kaptopril (antihipertensi, gol ACE Inhibitor), Losartan, valsartan, (anti hipertensi, gol angiotensin II reseptor antagonis), Doksisiklin, minosiklin, tetrasiklin (antibiotika, gol tetasiklin), Amikasin, gentamisin, kanamisin, neomisin (antibiotika, gol aminoglikosid

5. Kategori XObat-obat yang beresiko tinggi menyebabkan kerusakan permanen pada janin. Obat-obat ini sebaiknya tidak digunakan pada kehamilan atau keadaan dimana seorang wanita diperkirakan telah hamil. Contoh kategori x : Misoprostal (obat maag)

BAB IIITELAAH RESEP

A. Resep

B. Salinan Resep

C. Etiket

APOTEK SIMULASI FARMAJURUSAN FARMASI POLTEKKES PALEMBANGJl. Ismail Marzuki No.5341/171 telp.(0711)352071 PalembangApoteker :SIPA : No.Tgl. Oktober 2015Pro : Ny. GitaObat : FolavitSatu kali sehari Satu Tablet / Kapsul / BungkusSendok / Teh / MakanSebelum / Sesudah Makan

APOTEK SIMULASI FARMAJURUSAN FARMASI POLTEKKES PALEMBANGJl. Ismail Marzuki No.5341/171 telp.(0711)352071 PalembangApoteker :SIPA : No.Tgl. Oktober 2015Pro : Ny. Gita Obat : MicrolaxSatu kali sehari.OBAT LUAR

Biru

D. Perhitungan Bahan1. Folavitharga per tablet = Rp. 1.850,-harga 30 kapsul = Rp. 55.500,-2. Microlax tubeharga per tube = Rp. 21.200,-

E. Perhitungan Dosis

F. Cara Penanganan ResepUrutan Kegiatan Dalam Proses Dispensing1. Menerima dan memvalidasi resep a. Konfirmasi nama pasien b. Nama dan alamat dokter penulis resep c. Umur pasien d. Pastikan keaslian resep e. Kroscek nama dan identitas pasien saat penyerahan resep 2. Mengerti dan menginterpretasi resep a. Membaca resep b. Menginterpretasi resep yang ditulis dokter c. Konfirmasi dosis yang diresepkan (bila ditulis tanpa usia dan jenis kelamin)d. Hitung dosis dan jumlahnya dengan tepat e. Identifikasi jika ada interaksi obat f. Jika ada keraguan pada tulisan dokter dalam resep hubungi prescriber3. Menyiapkan obata. Memeriksa stok pada wadah obat (membaca label dan mencocokkan dengan resep)b. Menghitung atau mengukur jumlah yang dibutuhkan (cairan diukur dengan alat ukur yang bersih, tablet dan kapsul jangan kontak langsung dengan tangan)4. Mengemas obat a. Tujuan pengemasan, agar obat tetap terjaga mutunya sampai saat akan digunakan b. Kemasan yang digunakan tidak boleh mempengaruhi efek obat c. Kemasan yang digunakan harus yang memenuhi kriteria standart (plastik, kertas, botol atau pot plastik)5. Memberi etiket a. Biasanya sangat tidak adekuat (tidak lengkap), kecuali dalam kemasan utuh b. Pemberian label sangat penting, sebab informasi lisan hanya 50 % yang dapat diingat c. Label sebaiknya ditulis dengan bahasa lokal d. Label dapat juga dibuat dengan komputer e. Sebisanya serahkan brosur obat bersama resep 6. Mencatat kegiatan yang dilakukan.7. Menyerahkan obat disertai informasi yang jelas dan saran-sarana. Melakukan pemeriksaan akhir kesesuaian antara penulisan etiket dengan resep sebelum dilakukan penyerahan.b. Memanggil nama dan nomor tunggu pasienc. Mengecek identitas dan alamat pasien yang berhak menerimad. Menyerahkan obat yang disertai pemberian informasi obate. Menanyakan dan menuliskan alamat atau nomor telepon pasien dibalik resepf. Menyimpan resep pada tempatnya dan mendokumentasikan

G. Monografi Bahan1. Folavit

BrandSanbe

ProductCodeB

KomposisiFolic Acid

IndikasiPertumbuhan janin. Defisiensi asam folat, suplemen saat hamil dan laktasi, kondisi dimana kebutuhan asam folat meningkat.

Dosis 400-500 mcg/hari. Defisiensi asam folat : Awal : 0,25-1 mg/hari. Dosis pemeliharaan : 0,25 mg/hari (ibu hamil dan menyusui :0,8 mg/hari). Untuk suplemen diet (pada ibu hamil) : 0,1-1 mg/hari. Untuk kondisi dimana kebutuhan asam folat meningkat : 0,5-1 mg/hari.

Pemberian ObatDiberikan sebelum atau sesudah makan.

Kontra IndikasiTerapi jangka panjang pada defisiensi kobalamin yang tidak diobati.

PerhatianTidak untuk sebagai obat tunggal pada terapi anemia pernisiosa dan defisiensi vit B12.

KemasanTablet 400 mcg x 10 x 10

Aturan Pakai1x1 tab pagi sesudah makan

a. Asam Folat 1) Fungsi: Anti anemia megaloblastik2) Efek Samping : Asam folat sendiri merupakan senyawa yangrelatif tidak toksik. Akantetapi, pada beberapa pasien, ada yang mengalami reaksi alergi terutama terhadap produk injeksi walaupun kejadian ini sangat jarang ditemui.Gejala alergi yang berat dapat ditandai dengan tekanan darah yang rendah, syok, mual, muntah, kemerahan pada kulit, serta sesak napas. Gejala yang berhubungan dengan saluran cerna dan sistem saraf pusat juga pernah dilaporkan.

3) Interaksi Asam Folat: Administrasi fenitoin, primidone, barbiturat, methotrexate, nitrofurantoin, alkohol, atau pirimetamin dapat mengakibatkan defisienci asam folat.Fenitoin : Kemungkinan peningkatan frekuensi kejang.Kloramfenikol: Dapat menunda respon dari asam folat.

4) Bioavailabilitas : Diserap dengan baik dari saluran GI. Asam folatsintetis hampir 100% tersedia secara hayati setelah pemberian oral pada individu puasa; asam folat dalam makanan sekitar 50% bioavailable (tersedia secara hayati).5) Stabilitas PenyimpananOral : tablet 15-30 C.Parenteral : injeksi 15-30 C.2. MICROLAC

Golongan obat : obat bebas Bentuk sediaan : tube Kandungan obat: Setiap tube Microlax (5 ml) mengandung: Natrium Lauril Sulfoasetat 0,045 g PEG 400 0,625 g Sorbitol 4,465 g Natrium Sitrat 0,450 g Asam Sorbat 0,005 g Air murni sampai dengan 6,250 gCara kerja : 1) Na lauril sulfoasetat : menurunkan tegangan permukaan feses sehingga feses mudah terbasahi.2) Sorbitol, Na Sitrat : menyerap air ke dalam usus besar / rektum untuk melunakkan feses yang keras3) PEG 400 : melumasi rektum sehingga feses mudah dikeluarkan.Dari 3 mekanisme kerja tersebut Microlax akan mempermudah buang air besar.Indikasi : Obat yang digunakan untuk pencahar/sembelit yang cocok digunakan wanita hamil dan anak-anak Dosis : Penggunaan melalui rektal untuk dewasa 1 tube sekali pakai Efek samping : Penggunaan berlebihan dapat menyebabkan diare Peringatan dan Perhatian : Pencahar hanya digunakan bila benar-benar diperlukan, hanya untuk penggunaan jangka pendek. Jangan digunakan pada penderita wasir akut & orang yang mengalami peradangan pada usus besar.Aturan Pakai: Untuk anak usia diatas 3 tahun dan dewasa diberikan 1 tube. Untuk anak usia 1-3 tahun cukup diberikan tube

BAB IVSKENARIO

Pemeran:Pasien hamil: Sherly Nur Meita L sebagai GitaSuami ibu hamil: Teguh KTTK 1: Suci Permata SariTTK 2: Sari DamayantiSetelah berkunjung dari RS.RK.Charitas Palembang, seorang ibu muda bernama Gita, berumur 33 tahun mendatangi Apotek Simulasi Farmasi yang tidak jauh dari rumahnya. Kondisi pada saat menebus resep adalah hamil 29 minggu anak pertama dengan kehamilan baik tetapi mengalami sembelit hingga tiga hari tidak bisa BAB.TTK: Cari apa, buk?Gita: Nebus resep, dek. Mana Pa resepnya tadi?Teguh: Ini dek (memberi ke TTK)Salah satu TTK menerima resep dan mulai membacanya.TTK: Pak, istrinya boleh diminta duduk saja di sana (menunjuk ruang tunggu). Kasihan ibu hamil mudah capek, Pak. Teguh: Bener nih, Dek. Mama duduk yang manis ya... Gita: (tertawa) sini tasnya... Teguh menggandeng istrinya sambil membawakan tas sang istri yang sudah hamil besar. Kemudian, menghampiri TTK lagi.Teguh: Anak pertama, dek (senyum-senyum) Saya sering was-was. TTK: (Tertawa ramah)Tapi bapak tenang aja, kok. Sepertinya kondisi ibunya sehat wal alfiat. Teguh: Aamiin.TTK: Nama istrinya ibu Gita, usia 33 tahun? (Teguh mengangguk) Nah, gini, Pak. Di dalam resep ibu Gita, kita gak punya Anemolat tab. Obatnya lagi kosong, Pak. Tapi, kita punya obat yang sama khasiat dan kegunaannya. Namanya Folavit. Kalau Bapak mau, diganti saja.Teguh: Waduh, dek. Apa gak apa-apa, tuh? Dokternya kan sudah kasih yang itu. TTK: Tenang aja, Pak. Jangan khawatir. Isinya sama cuma beda nama obat aja. Teguh: Bener ya, Dek? Saya percayain sama adek pokoknya.TTK: Iya, Pak. Kita cek dulu harganya sebentar. Bapak boleh duduk saja dulu.Teguh duduk di samping istrinya dan tak lama kemudian, TTK memanggil.TTK: Pak, harga obatnya Folavit Rp. 55.500,- yang Microlax Rp. 21.200,- jadi totalnya Rp. 76.700,- gimana, Bapak jadi tebus semuanya?Teguh: Iya, dek. TTK menjepretkan nomor antrian pada resep dan menulis nama alamat pasien serta nomor telpon pasien. Lalu memberikan nomor antrian pada Pak Teguh sambil mempersilahkan pasien untuk duduk.TTK: Ibu Gita... (Teguh mendekat ke etalase) Pak, usia kandungan istrinya sudah berapa bulan? Teguh: 29 minggu, Dek. Itu berapa bulan... um, sekitar 7 bulanan lah, Dek.TTK: Nah, gini, Pak. Ini ada obat Folavit fungsinya sebagai vitamin untuk orang anemia. Bapak jangan khawatir, ibu-ibu hamil memang umumnya mengalami anemia makanya ibu Gita jadi kelihatan agak pucat, mudah capek. Obatnya dimakan sehari satu kali. Jangan dimakan bersama antibiotik ya, Pak. Teguh: Kapan istri saya minumnya, Dek?TTK: Pagi / siang boleh, Pak. Bagusnya pagi hari sesudah sarapan karena penyerapan obatnya lebih optimal. Nah, satu lagi ada Microlax. Ini obat untuk sembelit, Pak. Cara pakainya ibu Gita bisa pakai sendiri. Caranya kakinya diangkat satu atau kalau repot, minta bantuan dari suaminya juga boleh. Teguh: Ah, Dek. Saya aja lah. Nanti istri saya kenapa-napa lagi. Gimana caranya, Dek?TTK: Ini ada tutupnya, kan Pak. diputar terus tarik, terus pencet tubenya sedikit sampai keluar sedikit isinya. Nanti isi yang keluar itu bapak oleskan di sekitar pipanya ini. Baru kemudian dimasukkan ujungnya ini ke dalam lubang dubur. Setelah corong sudah masuk, tubenya ditekan ditekan sampai isinya keluar. Lalu baru dikeluarkan sambil tetap ditekan tubenya, jangan dilepas. Nanti isinya kesedot lagi, Pak (tertawa)Teguh: Ohh hahaa. Iya, Dek. Gita: Dek, saya kan suka sembelit selama hamil ini. Kalau saya pakai lagi obatnya nati bisa gak?TTK: Nah, ibu mesti tahu dulu. Orang hamil memang suka mengalami sembelit meskipun tidak semuanya begitu. Boleh saja pakai microlax lagi, tapi jangan keseringan. Nanti malah diare bukan lagi sembelit. Teguh: Nah, dengerin, Ma...Gita: Iih! (mendengus ke suaminya) jangan sering-sering pake obatnya, Dek ya?TTK: Iya. Jangan sering-sering. Supaya gak sembelit ibunya banyak minum air putih, banyak mengkonsumsi serat dari sayur atau buah. Itu lebih baik buat ibu hamil. Lebih aman. Nah ini obatnya, Pak. Teguh: Ya sudah. Ini uangnya. Terima kasih, Dek.TTK: Sama-sama.Daftar Pustaka

Anonim. 2013. Informasi Spesialit Obat Indonesia Volume 48. Jakarta: ISFI PenerbitanDirektorat Bina Farmasi Komunitas Dan Klinik Direktorat Jenderal BinaKefarmasian Dan Alat Kesehatan. 2006. Pedoman Pelayanan FarmasiUntuk Ibu Hamil dan Menyusui. Jakarta: Departemen Kesehatan RI

Sherly.2007.microlax. http://www.kerjanya.net/faq/11903-microlax.html (diakses pada tanggal 10 Oktober 2015)Winata Michael Satyadharma.2010..folavit. http://www.kerjanya.net/faq/10833-folavit.html(diakses pada tanggal 10 Oktober 2015)Apotek antar.com.2015.Folavit 400mcg. http://www.apotikantar.com/folavit_400_mcg_tablet(diakses pada tanggal 10 Oktober 2015)

17