o - 2 pengaruh karakteristik angin pada perencanaan

Upload: khusnul-setia-wardani

Post on 07-Jul-2018

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 O - 2 Pengaruh Karakteristik Angin Pada Perencanaan

    1/10

    0

    MAKALAHDisampaikan dalam

    Seminar Singkat tentang Perencanaan dan SolusiPermasalahan Pelabuhan di Indonesia

    Kerjasama

    KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

    danBPDP-BPPT

    Pada tanggal 22 Juni 2011

  • 8/19/2019 O - 2 Pengaruh Karakteristik Angin Pada Perencanaan

    2/10

    1

    Pengaruh Karakteristik Angin Pada Perencanaan

    Bangunan Pantai

    Oleh:

    Khusnul Setia Wardani

    Perekayasa Pertama

    (email: [email protected] , [email protected])

    1. Pendahuluan

    Angin yaitu udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga

    karena adanya perbedaan tekanan udara(tekanan tinggi ke tekanan rendah) di

    sekitarnya. Angin merupakan udara yang bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah

    atau dari suhu udara yang rendah ke suhu udara yang tinggi.

    Kecepatan angin dapat menimbulkan gaya gesek di permukaan laut. Arus yang

    ditimbulkan angin disebut drift currents. Jenis arus ini kebanyakan terjadi di sekitar

    permukaan perairan pantai. Kecepatan drift current yang paling besar biasanya berada di

    perairan selat yang posisinya searah dengan arah angin. Kondisi demikian disebut

    sebagai longshore drift currents, yakni arus sejajar pantai yang ditimbulkan karena tiupan

    angin (Wibisono, 2005).

    Makin besar kecepatan angin akan semakin kuat arus yang ditimbulkan. Tiupan

    angin yang menjadi penyebab utama timbulnya arus disebut prevailing wind. Jadi, arus

    yang ditimbulkan oleh cuaca atau angin musim juga bisa digolongkan sebagai drift

    currents (Wibisono, 2005) .

    1.1. Skala Beaufort

    "Beaufort wind scale " atau " Beaufort wind force scale " atau yang lebih dikenal

    dengan sebutan skala Beaufort adalah sistem menaksir laporan kecepatan kecepatan

    angin berdasarkan efek yang di timbulkan dari kecepatan angin (http://meteo-

    go.blogspot.com, 2009).

    Skala Beaufort diciptakan oleh Sir Francis Beaufort pada tahun 1805.

    (http://meteo-go.blogspot.com, 2009).

    Beaufort membangun skala berdasarkan pengalaman dan pengamatan diatas

    kapal perang dan Beaufort berhasil menciptakan suatu standar. Skala Beaufort

    mengalami beberapa kali revisi, tahun 1906 skala beaufort mulai digunakan untuk di

    darat. Tahun 1926 skala beaufort di korelasikan dengan kecepatan angin yang

    sesungguhnya. Tahun 1946 skala beaufort di tambah skalanya 13-17 skala, tetapi

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]://en.wikipedia.org/wiki/Francis_Beauforthttp://en.wikipedia.org/wiki/Francis_Beauforthttp://en.wikipedia.org/wiki/Francis_Beaufortmailto:[email protected]

  • 8/19/2019 O - 2 Pengaruh Karakteristik Angin Pada Perencanaan

    3/10

    2

    penggunaannya tidak universal karena digunakan hanya untuk digunakan negara-negara

    tertentu sebagai indikator kekuatan Badai/Siklon (http://meteo-go.blogspot.com, 2009).

    Di kalangan pelaut dikenal nama-nama angin yang diberikan menurut kesan pada

    pelayaran, misalnya angin buritan, angin haluan atau angin sakal, dan angin lambung. Angin buritan adalah nama angin yang bertiup dari arah belakang kapal, angin haluan

    atau angin sakal bertiup dari depan arah kapal, dan angin lambung bertiup dari arah

    samping kapal.(http://atlasnasional.bakosurtanal.go.id, 2008)

    Tabel 1.Skala Beaufort (Wibisono, 2005) :

    BilanganBeaufort Uraian

    Persamaan kecepatan angin padaketinggian standar 10 meter diatas tanah

    datar yang terbukaSpesifikasi untuk menaksir kecepatan

    angin diatas daratan

    Knots Meter Per detik Km Per jam0 Teduh(calm) < 1 0 -0,2 < 1 Calm, asap naik vertical

    1 Light air 1 - 3 0,3-1,5 1 – 5 Arah angin dapat dilihat dari condongnya

    asap, tapi belum dapat ditentukandengan wind vane

    2 Light breez 4 -6 1,6 -3,3 6 -11 Angin terasa pada muka, daunbergoyang, biasanya vane mulai

    bergerak

    3 Gentlebreezs 7 - 10 3,4 - 5,4 12 – 19 Daun dan ranting kecil bergerak tetap,bendera berkibar ringan

    4 Moderatebreez 11 - 16 5,5 - 7,9 20 – 28 Debu dan kertas beterbangan, cabangkecil bergerak

    5 Freshbreez 17 - 21 8,0 - 10,7 29 – 38Pohon kecil berdaun berayun, terjadi

    puncak gelombang kecil padapermukaan air

    6 Strongbreez 22 -27 10,8 - 13,8 39 – 49 Cabang besar bergerak, terdengardesiran kawat telepon atau lainnya,

    7 Near gale 28-33 13,9 - 17,1 50 – 61sukar memakai payung Seluruh pohon

    bergerak, terasa susah berjalan melawanarah angin

    8 Gale 34 - 40 17,2 -20,7 62 – 74 Cabang patah dan lepas dari pohon,biasanya menghalangi gerak maju

    9 Strong gale 41 - 47 20,8 - 24,4 75 – 88 Kerusakan ringan pada bagian atasbangunan, atap beterbangan

    10 Storm(badai) 48 - 55 24,5 - 28,4 89 – 102 Pohon-pohon terbongkar, terjadikerusakan bangunan

    11 Violentstorm 55 - 63 28,5 - 32,6 103 - 117 Kerusakan meluas

    12 Hurricane > 63 > 32,6 > 117 Kerusakan hebat

    2. Hubungan antara angin dan gelombang di laut

    Angin yang berhembus di atas permukaan air akan memindahkan energinya ke

    air (Triadmodjo, 1999). Kecepatan angin akan menimbulkan tegangan pada permukaan

    laut, sehingga permukaan air yang semula tenang akan terganggu dan timbul riak

    gelombang kecil di atas permukaan air. Apabila kecepatan angin bertambah, riak tersebut

    menjadi semakin besar, dan apabila angin berhembus terus akhirnya akan terbentuk

  • 8/19/2019 O - 2 Pengaruh Karakteristik Angin Pada Perencanaan

    4/10

    3

    gelombang. Semakin lama dan semakin kuat angin berhembus, semakin besar

    gelombang yang terbentuk.

    Tinggi dan periode gelombang yang dibangkitkan dipengaruhi oleh angin yang

    meliputi kecepatan angin U, lama hembus angin D, arah angin, dan fetch F. Fetch adalahdaerah di mana kecepatan dan arah angin adalah konstan. Arah angin masih bisa

    dianggap konstan apanila perubahannya tidak melebihi 15 o. Sedangkan kecepatan angin

    masih dianggap konstan jika perubahannya tidak lebih dari 5 knot (2.5 m/detik) terhadap

    kecepatan rerata. Panjang fetch membatasi waktu yang diperlukan gelombang untuk

    terbentuk karena pengaruh angin. Hal ini berpengaruh pada waktu yang diperlukan untuk

    mentransfer energi angin ke gelombang.

    3. Kegunaan Data Angin dalam perencanaan bangunan pantai

    Data gelombang merupakan komponen penting dalam perencanaan bangunan

    pantai.Ketersediaan data gelombang baik dari pengukuran langsung maupun data

    sekunder lainnya dalam waktu yang lama (misalnya 10 tahun) kadang sulit

    diperoleh.Untuk mengatasinya digunakan data angin untuk peramalan gelombang.Data

    angin dapat diperoleh melalui Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).Dari

    data angin jam-jaman dapat diketahui karakteristik angin suatu daerah, diantaranya angin

    dengan kecepatan tertentu dan durasinya, kecepatan angin maksimum, arah angin, dan

    kecepatan angin rerata harian.

    4. Pengolahan Data Angin

    Data angin yang digunakan untuk peramalan gelombang adalah data di

    permukaan laut pada lokasi pembangkitan.

    Biasanya data kecepatan angin yang tersedia di BMKG dalam satuan knot.

    Data angin bisa diperoleh dalam bentuk jam-jaman, bulanan maupun rerata

    tahunan. Makin detail data angin yang tersedia akan semakin baik, tetapi hargadata juga akan semakin mahal.

    Pengertian 1 (satu) knot adalah panjang satu menit garis bujur melalui katulistiwa

    yang ditempuh dalam satu jam.

    1 knot = 1,852 km/jam = 0,514 m/detik

    Untuk penyiapan data digunakan program Excel dari Microsoft Office kemudian

    dilanjutkan dengan menggunakan software statistik angin tertentu.Software untuk

    mengolah data angin yang biasa digunakan antara lain modul WSAV dari CEDAS (Veri-

  • 8/19/2019 O - 2 Pengaruh Karakteristik Angin Pada Perencanaan

    5/10

    4

    Tech, Inc), MIKE21, SPSSdan lain-lain. Kebanyakan software tersebut tidak tersedia

    dalam versi gratis.Untuk program Windrose dari Enviroware disediakan gratis.

    Langkah awal dalam pengolahan data angin adalah mencari kecepatan

    maksimum dari data jam-jaman dengan menggunakan program Excel. Kemudianmenyusunnya dalam bentuk tabel yang berisi arah dan kecepatan.Data ini disimpan

    dalam format koma (*.csv).

    Langkah selanjutnya adalah memasukkan data di atas ke dalam software statistik

    angin.Dalam modul ini software yang digunakan adalah program windrose dari

    Enviroware.Versi charity software ini dapat diperoleh di internet gratis.

    Gambar 1. Program windrose dari Enviroware

    Gambar 2. Diagram alir penyiapan data angin

  • 8/19/2019 O - 2 Pengaruh Karakteristik Angin Pada Perencanaan

    6/10

    5

    Proses menggambar mawar

    angin (wind rose)

    Memasukkandata dengan

    Menentukan parameter statistikdan mengatur gambar dengan

    Menganalisis datadengan menu Analysis

    Menampilkan hasilwindrose dengan menu

    Menampilkan hasilwindrose dengan menu

    Mula

    Menampilkanstatistik dataangin denganmenu output

    Selesai

    Diagram alir berikut memperjelas proses di atas.

    Gambar 3. Proses menggambar mawar angin

  • 8/19/2019 O - 2 Pengaruh Karakteristik Angin Pada Perencanaan

    7/10

    6

    5. Cara Menganalisis Mawar Angin

    Gambar 4. Mawar gelombang dari data angin

    Gambar 5. Kecepatan angin pada masing-masing arah

  • 8/19/2019 O - 2 Pengaruh Karakteristik Angin Pada Perencanaan

    8/10

    7

    Dalam Gambar 4, garis-garis radial adalah arah angin dan tiap lingkaran menunjukkan

    persentase kejadian angin dalam periode waktu pengukuran. Sedangkan Pada Gambar

    5, menunjukkan sebaran data kecepatan angin pada masing-masing arah.

    Tabel 2. Distribusi data angin berdasarkan arah dan kecepatan

    Arah SudutKecepatan

    rerataPersentase Jumlah Data

    U 0 1.668 3.176 377

    TL 45 2.276 8.458 1004

    T 90 2.252 23.572 2798

    TG 135 1.3 5.341 634

    S 180 1.499 5.375 638

    BD 225 2.885 18.922 2246

    B 270 3.013 21.457 2547

    BL 315 1.956 9.124 1083

    Berdasarkan mawar angin dan tabel di atas dapat dilihat dengan jelas, bahwa arah angin

    dominan pada daerah yang ditinjau adalah dari Timur.Pada arah ini kecepatan rerata

    sebesar 2.252 m/detik.Sedangkan dari arah Barat mempunyai kecepatan rerata sebesar

    3.013 m/detik. Untuk itu dalam perencanaan bangunan pantai perlu memperhatikan

    kedua arah angin tersebut.

  • 8/19/2019 O - 2 Pengaruh Karakteristik Angin Pada Perencanaan

    9/10

    8

    Contoh hasil analisis data angin

    -------------------------------------------WindRose is copyright Enviroware srl (2005)

    http://www.enviroware.com

    -------------------------------------------File created on 6/21/2011 1:33:26 AMWind Rose example

    Input file: K:\Pelatihan KKP 23 Juni 2011\sample.csv

    Total data: 11871Valid data: 11870 (99.99% of total data)

    **********************Rose on 08 directions.**********************Dir Angle(deg) Percent01 000.000 3.17602 045.000 8.45803 090.000 23.57204 135.000 5.34105 180.000 5.37506 225.000 18.92207 270.000 21.45708 315.000 9.124

    *************************************************************Second variable (wind speed, stability, ...) on 06 intervals.*************************************************************Int. From To Data Percent01 000.000 001.000 1926 16.22602 001.000 002.000 3915 32.98203 002.000 003.000 2500 21.062

    04 003.000 005.000 2197 18.50905 005.000 008.000 710 5.98106 008.000 100.000 79 0.666

    Input directions rotated of 180 deg.

    Calms defined as speed

  • 8/19/2019 O - 2 Pengaruh Karakteristik Angin Pada Perencanaan

    10/10

    9

    06 225.000 2246 2.88507 270.000 2547 3.01308 315.000 1083 1.956

    6. Kesimpulan

    Data angin sangat diperlukan dalam perencanaan bangunan pantai. Berdasarkan

    data angin dapat diketahui karakteristik angin yang patut diperhitungkan dalam

    perencanaan. Data angin juga berguna untuk meramalkan tinggi dan periode gelombang

    yang mungkin terjadi pada daerah yang ditinjau.

    7. Daftar Pustaka

    http://meteo-go.blogspot.com, 2009

    http://atlasnasional.bakosurtanal.go.id, 2008

    http://www.enviroware.com

    Triatmodjo, Bambang. 1999. Teknik Pantai. Beta Offset. Yogyakarta

    Wibisono, M.S. (2005). Pengantar Ilmu Kelautan. Grasindo. Jakarta