arah angin

Upload: qaqa911

Post on 19-Oct-2015

60 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

masalah arah angin

TRANSCRIPT

BAB IIIMETODELOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi PenelitianLokasi yang menjadi tempat penelitian ini adalah Pulau Kambuno Kec. Pulau Sembilan Kab. Sinjai, Sulawesi Selatan terletak 00o5651 LU dan 120o2050 BT. Adapun waktu penelitian adalah dari bulan Mei Juni 2011.

Gambar 3.1 Peta Lokasi Studi Pulau Kambuno

3.2 Jenis Data Dan Sumber DataAdapun data yang digunakan merupakan data primer dan sekunder / tidak langsung.1. Data PrimerBerupa data yang diperoleh dari pengamatan dan pengukuran langsung di lapangan terhadap kondisi bangunan pelabuhan dan fasilitasnya. Data primer yang diperoleh terdiri dari :a. Dokumentasi berupa foto kondisi di lokasi penelitianb. Data topografic. Data Pasang surut

2. Data SekunderData yang diperoleh melalui bahan-bahan tertulis, maupun informasi lain yang erat kaitannya dengan objek penelitian yaitu :a. Data gelombang dan anginb. Data bathymetric. Data kapald. Data tanah

3.3 Metode Pengolahan DataData yang telah dikumpulkan akan diolah, adapun tahapan dalam analisa data meliputi :1. Penyajian data kapal rancangan2. Penyajian data angin3. Penyajian data topografi4. Penyajian data hidro-oseanografi, mencakup :a. Pasang Surutb. Arus c. Pembangkitan gelombangd. Penentuan gelombang rencana dan gelombang ulange. Penentuan elevasi muka rencana5. Penyajian data bathymetri6. Penyajian data karakteristik tanah

3.4Topografi dan Bhatimetri3.4.1TopografiPengukuran topografi diperlukan untuk mengetahui profil daratan. Profil ini berguna dalam penentuan area untuk membangun dermaga, serta fasilitas-fasilitas darat yang dibutuhkan oleh suatu dermaga seperti jalan, gudang, terminal dan daerah industri serta pengembangannya dimasa mendatang. Pengukuran topografi diikatkan dengan elevasi BM di darat yang ditetapkan menggunakan nilai muka air laut rata-rata atau MSL berdasarkan survey pasang surut. Nilai elevasi dapat dilihat pada tabel 3.1 di bawah ini. Tabel 3.1 Elevasi Titik BMNo.TitikZonaPosisi

X (meter)Y (meter)Z (meter)

1.BM-PASUTUTM 51 M465991,00105035.00010.563MSL

2.BM-1 UTM 51 M213751,659435980,592,140 MSL

3.4.2Bathimetri Peta bathimetri digunakan untuk mengetahui kondisi gelombang di lokasi. Peta topografi dan bathimetri di lokasi studi dapat dilihat pada Gambar 3.2

Gambar 3.2 Peta Topografi dan Bathimetri Pulau Kambuno

Data bathimetri diperlukan untuk membuat peta bathimetri untuk mengetahui profil bawah laut dan lokasi dermaga. Pengetahuan mengenai profil bawah laut berguna dalam tinjauan daerah perairan yang menyangkut luas, kedalaman perairan, alur pelayaran, penambatan, tempat labuh dan kemungkinan pengembangannya di masa mendatang.

3.5Data Meteorologi3.5.1Data AnginData angin yang digunakan untuk melakukan peramalan gelombang (hindcasting) di lokasi studi adalah data angin selama 4 tahun antara 2005-2008. Data angin maksimum tahunan di Kalimantan dapat dilihat pada Tabel 3.2Tabel 3.2 Data angin maksimum tahunan di perairan SinjaiBulanTahun 2005Tahun 2006Tahun 2007Tahun 2008

Kec(knot)ArahKec(knot)ArahKec(knot)ArahKec(knot)Arah

Januari55W60W55W65W

Februari50W50W55W65W

Maret50W55W60W50NW

April50NE50W55NE55NE

Mei50NE50NE55NE60NE

Juni50NE50NE55NE50NE

Juli55NE50NE60NE60NE

Agustus55NE55NE55NE55NE

September55NE50NE50NE50NE

Oktober50NE50NE50NE50NE

Nopember45SE50NE50NE55NE

Desember55W55E65W55W

Sumber : Data angin pada Badan Meteorologi dan Geofisika stasiun meteorologi.

Gambar 3.3 Wind Rose Pulau KambunoSumber : Pengolahan Data Dari wind rose diatas terlihat bahwa arah angin yang dominan adalah arah angin dari Timur.

3.5.2 Fetch EfektifFetch adalah daerah di mana kecepatan dan arah angin adalah konstan (Bambang Triatmodjo, 1999). Arah angin masih bisa dianggap konstan apabila perubahan-perubahannya tidak lebih dari 150. sedangkan kecepatan angin masih dianggap konstan jika perubahannya tidak lebih dari 5 knot (2,5 m/d) terhadap kecepatan rata-rata.Untuk mendapatkan prediksi tinggi gelombang ditentukan dulu nilai fetch. Dengan menggunakan Peta Sulawesi Selatan dapat ditentukan panjang fetch pada Kepulauan 9 yang dapat dilihat pada Gambar 3.4 dan Tabel 3.3.

Gambar 3.4 Fetch efektif Pulau KambunoTahunBARAT

HT

20051,5609137534,222806109

20061,5609137534,222806109

20071,7372360664,426416849

20081,7372360664,426416849

Tabel 3.3 Fetch efektif Pulau Kambuno

3.6Data HidrooceanografiData pasang surut diperlukan untuk menentukan elevasi muka air rencana, kedalaman kolam pelabuhan dan dimensi bangunan-bangunan pelabuhan. Pengamatan pasang surut selama 15 hari dengan interval pembacaan 1 jam, telah dilaksanakan dari tanggal 17 Mei s.d 31 Mei 2011. Hasil pembacaan elevasi muka air dengan acuan titik nol adalah titik nol peilschaal disajikan pada tabel 3.4.

Tabel 3.4 Data Pasang Surut Pulau Kambuno

3.7Data GeoteknikData soil diperlukan untuk mendapatkan alternatif letak dermaga dalam kerangka Studi Kelayakan dan memperoleh data geoteknik bawah permukaan yang meliputi parameter teknik dan fisik tanah/batuan disekitar rencana dermaga. Data soil dapat dilihat pada gambar 3.5 sampai dengan gambar 3.7.

Tabel 3.5 Data Tanah Pulau Kambuno BH 1

Tabel 3.6 Data Tanah Pulau Kambuno BH 2

Tabel 3.7 Data Tanah Pulau Kambuno BH 3

3.8 Kerangka Pemikiran

START Diagram alir perhitungan struktur dermaga dan fasilitas

Penggambaran Struktur DermagaSTOPHasil Perhitungan StrukturDimensi dan konstruksi bangunan dermagaAnalisa TanahHitung kekerasan tanahAnalisa Tiang PanjangHitung kekuatan tiang pajangAnalisa BebanHitung Beban Hidup ( Kendaraan dan Muatan )Hitung beban mati ( merata, berat sendiri, fasilitas, dan dermaga )Analisa Gaya EksternalHitung gaya yang berkerjaHitung gaya benturan kapalHitung gaya akibat gempa bumiHitung gaya gelombangData LingkunganIII.11