nutrifikasi 2013
DESCRIPTION
nutriTRANSCRIPT
NUTRIFIKASI PANGANMARGARETHA ARINANTI - FIKES
UNRIYO 2012
Masalah Gizi
KEP, KVA, Anemia, Gaky Kombinasi Low intake dan low bioavailability Nutrifikasi salah satu strategi mengatasi defisiensi
z.g
Ruang Lingkup Nutrifikasi
Restorasi (Leveille, 1984): Penambahan Z.G untuk mengembalikan jumlah
suatu Z.G tertentu ke jumlah atau konsentrasi semula (konsentrasi sebelum terjadi perubahan/penurunan)
Pengkayaan/Enrichment (Leveille, 1984): Penambahan z.g tertentu dengan tujuan untuk
memenuhi standar identitas produk sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
SNI Tepung, SNI Garam, SNI Minyak
Standardisasi (Leveille, 1984): Penambahan z.g. tertentu sebagai usaha untuk
mengurangi variasi komposisi bahan baku, dalam rangka memenuhi spesifikasi yang sudah ditentukan.
Contoh: Jus Jeruk variasi musim & pengolahan variasi kadar Vit C fortifikasi Vit C untuk mencapai standar baku
Supplementasi (Leveille, 1984): Penambahan zat gizi, bisa lebih dari satu, pada
produk pangan, dalam jumlah yang cukup sampai sangat tinggi, dapat dipakai sebagai tambahan z.g bagi yang memerlukan
Komplementasi (Muchtadi, 1992): Bahan Makanan Campuran (Fortified Blended Foods) Diversifikasi Pangan Saling melengkapi Kekurangan z.g
Fortifikasi (Leveille, 1984).
Bertujuan untuk menambah z.g yang mungkin tidak ada secara alami dalam makanan, menjadi sumber z.g yg baik, bagi masy. Target
double fortification dan multiple fortification apabila 2 atau lebih Z.G ditambahkan
Pangan pembawa Z.G. = Vehicle Z.G. yang ditambahkan = Fortificant / Premix Contoh: Fortifikasi Iodium, Vitamin A, dll
Nutrifikasi (Bauerfeind, 1988). Penambahan satu atau lebih Z.G. pada satu atau
lebih makanan yang sering dikonsumsi sehingga dapat meningkatkan asupan makanan suatu populasi tertentu
Istilah Nutrifikasi dipakai untuk menggantikan enrichment, fortifikasi, suplementasi.
Biofortifikasi rekayasa pada tanaman sehingga dihasilkan produk pangan bergizi tinggi sesuai tujuan
Tujuan Nutrifikasi
• menjaga kualitas gizi makanan• mengembalikan z.g yang hilang dalam
pengolahan.• menjaga z.g pada pangan dalam jumlah yang
cukup
• untuk mengkoreksi atau mencegah defisiensi gizi pada populasi/kelompok tertentu (Lansia, Bumil. Vegetarian, Balita dan Anak)
• Meningkatkan nilai gizi suatu produk (commercial view);
• menjamin equivalensi gizi dari produk pangan olahan yang menggantikan pangan lain
Syarat makanan yang akan difortifikasi:
• Makanan pokok yang biasa dikonsumsi oleh target populasi
• Pola konsumsi nya konstan, jumlah konsumsi tidak berlebihan
• Stabil selama penyimpanan• Rendah biaya/Murah (relatif)• Tidak ada interaksi antara premix dengan vahicle• makanan pokok yang tidak terkait dengan status sosial
ekonomi• Jaringan distribusi menyebar
Premix (fortificant)
campuran dari mikronutrien (Vitamin-Mineral pabrikan) digunakan untuk fortifikasi.
Pertimbangan dalam memilih Premix
Bioavailability Nutrient-nutrient interactions Nutrient-matrix interactions
Bioavailability of minerals
Elemen dalam makanan yang secara kimia dapat mengikat mineral (oxalate dalam bayam)
Bentuk ikatan kimia dalam mineral (iron sulfate lebih bioavailable dibanding elemental iron)
Interaksi dengan mineral yang lain (zinc dalam umlah besar menurunkan absorbsi iron and copper)
Beberapa vitamin dapat meningkatkan bioavailability (Vit C meningkatkan absorbsi iron, Vit D meningkatkan absorbsi calcium, phosphor & magnesium)
Mineral hewani lebih mudah diserap, tanaman mengandung zat penghambat (ex: phytates)
Faktor yang mempengaruhi stabilitas Vitamin
Temperature Kelembaban Oksigen Cahaya pH Adanya ion metal (e.g. copper, iron) Oxidising and reducing agents Adanya vitamin lain Komponen makanan lain (e.g. sulphur
dioxide) Kombinasi kondisi di atas
Faktor yang mempengaruhi stabilitas Mineral
Panas Udara Cahaya Kelembaban (copper, iron, and zinc) Lebih tahan dibanding Vitamin
Methods of Rice Fortification
Hot extrusion (powder type) Cold extrusion (powder type) Coating (Grain type) Dusting/Spray (Grain type)
Methods of Flour Fortification in large, continuous milling operations
Batch mixing Two-Stage mixing Continuous metering
Efek Fortifikasi pada Tepung
Kualitas Warna dan kenampakan Flavour dan Aroma Daya simpan (Shelf Life) Rasa Sensori Dapat mengurangi asam fitat
Fortifikasi pada Minyak dan Lemak
Ditambahkan premix dalam bentuk minyak, dan dihomogenisasi
Margarine, minyak goreng, minyak ikan Penambahan Vitamin A, D dan senyawa larut lemak
lain Perlu ditambahkan antioksidan untuk mencegah
rancidity
Produk Susu Cair
Fortifikasi vitamin, mineral.
Emulsi lemak dalam air, penambahan dalam bentuk minyak atau dalam bentuk yang dapat di dispersi oleh air.
Premix dilarutkan dan dihomogenisasi dengan sejumlah susu.
Susu Bubuk
Penambahan premix kering pada susu bubuk dilakukan sebelum spray drying.
Larutkan sejumlah premik pada milk powder, diikuti pencampuran.
Garam
Digunakan sebagai pembawa iodine Banyak digunakan, effective, teknologi yang
digunakan mudah dan murah (Mannar, 1988). Bentuk : potassium/sodium iodides and iodates
(FAO/WHO, 1995). Iodat lebih stabil dibanding iodida
Metode fortifikasi garam Mannar (1988).
dry mixing, drip feed addition, spray mixing, Submersion.
MSG
GRAS Tidak boleh digunakan pada bayi (FAO/WHO,
1987). Fortifikasi vitamin A MSG dihancurkan sampai
ukuran 100 mesh dan dicampur dengan premix. Fortifikasi Fe micronised ferric orthophosphate &
zinc stearate coated ferrous sulphate (Bauernfeind, 1991).
Gula
Campur gula dan fortificant dengan menggunakan drum mixer.
Vitamin, minyak ikan, dll Fe: sodium ferric EDTA Ketika ditambhkan pada
kopi atau the menyebabkan perubahan warna
Vitamin A
Bentuk: Vitamin A palmitate/acetate, atau diekstrak dari minyak ikan fish oil.
Pro vitamin A nutrificants, colourants, anti-oxidants. (beta-carotene).
Sifat: Stabil dalam pemanasan tanpa Oksigen dan cahaya, Oksigen dan cahaya ditambah adanya trace mineral menyebabkan Oksidasi dan kehilangan vitamin A/Pro vitamin A
Insoluble dalam air, soluble dalam minyak.
Besi
Elemental iron (particularly micronized), iron sulphate dan iron fumarate sering digunakan
The colour of iron compounds critical factor
Vitamin C meningkatkan bioavailability dari non-heme iron
Iodine
Jumlah yang dianjurkan 30-200 ppm Alternative vehicles: milk, bread, flour, sugar dan
bumbu