nurlela: jurnal guru halaman 10-14

5
Nurlela | Upaya Meningkatkan Keterampilan Guru 10 | ISSN : 2459-9743 Upaya Meningkatkan Keterampilan Guru dalam Menyusun RKH Melalui Bimbingan KKG TK Kecamatan Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin Nurlela Pengawas TK/ SD Kec. Sekayu, Kab. Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan Diterima: 8 Mei 2015 Disetujui: 17 Mei 2015 ABSTRAK Penelitian tindakan sekolah ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan guru dalam menyusun RKH pada guru-guru TK di Kecamatan Sekayu. Penelitian dilaksanakan di 10 sekolah TK binaan peneliti di Kecamatan Sekayu pada tahun pelajaran 2014/ 2015 dengan jumlah subyek sebanyak 34 orang guru. Metode penelitian ini menggunakan metode analisis data kuantitatif yaitu dengan membandingkan keterampilan guru dalam membuat RKH pada siklus pertama dan siklus kedua melalui bimbingan KKG TK. Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar penilaian RKH. Penelitian berlangsung dalam dua siklus, dapat disimpulkan bahwa melalui bimbingan KKG TK dapat meningkatkan keterampilan guru dalam menyusun RKH. Hal ini dapat dilihat dari data yang diperoleh peneliti yang menunjukkan adanya peningkatan keterampilan guru dalam menyusun RKH, dimana pada siklus I, rata –rata yang diperoleh 77,48 kemudian meningkat menjadi 85,29 pada siklus II. Dari hasil siklus I kemudian dilakukan perbaikan pada siklus II diperoleh nilai rata-rata 85,29 dan indikator keberhasilan tercapai. Hal ini dapat dilihat dari jumlah guru yang mencapai kategori baik sebanyak 26 orang dari 34 orang guru kelas atau sebanyak 76 persen. Kata Kunci: keterampilan guru , menyusun RKH, bimbingan KKG TK A. Pendahuluan 1. Latar Belakang Undang-undang Nomor 2 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 Angka 14 menyatakan bahwa Pendidikan Anak usia dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang ditujukan memlalui pepmberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan menyebutkan standar PAUD terdiri atas empat kelompok yaitu: 1) Standar tingkat pencapaian perkembangan, 2) Standar pendidik dan tenaga kependidikan, 3) Standar Isi proses, dan penilaian, 4) Standar sarana dan prasarana, pengelolaan, dan pembiayaan. Dalam Permendiknas RI No. 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini disebut standar isi, proses, dan penilaian meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian program yang dilaksanakan secara terintegrasi sesuai dengan kebutuhan anak. Perencanaan pembelajaran yang harus dimiliki oleh guru TK Rencana Kegiatan Mingguan (RKM) dan Rencana Kegiatan Harian (RKH). Kemampuan guru dalam menyusun Rencana Kegiatan Harian (RKH) sangat penting untuk meningkatkan kegiatan proses belajar mengajar di sekolah sehingga mendapatkan hasil pembelajaran yang bermutu. Guru merupakan faktor yang dominan dalam proses pembelajaran sehingga merupakan faktor yang dominan dalam proses pembelajaran sehingga merupakan faktor yang berpengaruh terhadap proses belajar siswa. Bloom (1982) menyatakan bahwa guru bertanggung jawab terhadap kualitas pembelajaran yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. . Walaupun demikian, dalam pelaksanaan sekolah masih menghadapi berbagai permasalahan, diantaranya adalah permasalahan ketenangan khuusnya guru seperti kurangnya jumlah guru, ketidaksesuaian latar belakang pendidikan, kompetensi guru, pemberdayaan, dan kinerjanya. Selain itu juga masih kurangnya sarana dan prasarana yang memadai untuk tercapainya peningkatan mutu pendidikan secara merata dan terpadu. Faktor-faktor di

Upload: jurnal-guru

Post on 09-Nov-2015

5 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Jurnal Guru Volume I, No. 1, Mei - Juni (2015)

TRANSCRIPT

  • Nurlela | Upaya Meningkatkan Keterampilan Guru

    10 | ISSN : 2459-9743

    Upaya Meningkatkan Keterampilan Guru dalam Menyusun RKH

    Melalui Bimbingan KKG TK Kecamatan Sekayu

    Kabupaten Musi Banyuasin

    Nurlela

    Pengawas TK/ SD Kec. Sekayu, Kab. Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan

    Diterima: 8 Mei 2015 Disetujui: 17 Mei 2015

    ABSTRAK

    Penelitian tindakan sekolah ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan guru dalam menyusun

    RKH pada guru-guru TK di Kecamatan Sekayu. Penelitian dilaksanakan di 10 sekolah TK binaan

    peneliti di Kecamatan Sekayu pada tahun pelajaran 2014/ 2015 dengan jumlah subyek sebanyak 34

    orang guru. Metode penelitian ini menggunakan metode analisis data kuantitatif yaitu dengan

    membandingkan keterampilan guru dalam membuat RKH pada siklus pertama dan siklus kedua

    melalui bimbingan KKG TK. Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar penilaian RKH.

    Penelitian berlangsung dalam dua siklus, dapat disimpulkan bahwa melalui bimbingan KKG TK dapat

    meningkatkan keterampilan guru dalam menyusun RKH. Hal ini dapat dilihat dari data yang

    diperoleh peneliti yang menunjukkan adanya peningkatan keterampilan guru dalam menyusun RKH,

    dimana pada siklus I, rata rata yang diperoleh 77,48 kemudian meningkat menjadi 85,29 pada siklus

    II. Dari hasil siklus I kemudian dilakukan perbaikan pada siklus II diperoleh nilai rata-rata 85,29 dan

    indikator keberhasilan tercapai. Hal ini dapat dilihat dari jumlah guru yang mencapai kategori baik

    sebanyak 26 orang dari 34 orang guru kelas atau sebanyak 76 persen.

    Kata Kunci: keterampilan guru , menyusun RKH, bimbingan KKG TK

    A. Pendahuluan

    1. Latar Belakang

    Undang-undang Nomor 2 tahun 2003

    tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1

    Angka 14 menyatakan bahwa Pendidikan Anak

    usia dini (PAUD) adalah suatu upaya

    pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak

    lahir sampai dengan usia enam tahun yang

    ditujukan memlalui pepmberian rangsangan

    pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan

    perkembangan jasmani dan rohani agar anak

    memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan

    lebih lanjut.

    Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.

    19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

    Pendidikan menyebutkan standar PAUD terdiri

    atas empat kelompok yaitu: 1) Standar tingkat

    pencapaian perkembangan, 2) Standar

    pendidik dan tenaga kependidikan, 3) Standar

    Isi proses, dan penilaian, 4) Standar sarana dan

    prasarana, pengelolaan, dan pembiayaan.

    Dalam Permendiknas RI No. 58 Tahun 2009

    tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini

    disebut standar isi, proses, dan penilaian

    meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan

    penilaian program yang dilaksanakan secara

    terintegrasi sesuai dengan kebutuhan anak.

    Perencanaan pembelajaran yang harus dimiliki

    oleh guru TK Rencana Kegiatan Mingguan

    (RKM) dan Rencana Kegiatan Harian (RKH).

    Kemampuan guru dalam menyusun

    Rencana Kegiatan Harian (RKH) sangat penting

    untuk meningkatkan kegiatan proses belajar

    mengajar di sekolah sehingga mendapatkan

    hasil pembelajaran yang bermutu. Guru

    merupakan faktor yang dominan dalam proses

    pembelajaran sehingga merupakan faktor yang

    dominan dalam proses pembelajaran sehingga

    merupakan faktor yang berpengaruh terhadap

    proses belajar siswa. Bloom (1982)

    menyatakan bahwa guru bertanggung jawab

    terhadap kualitas pembelajaran yang

    berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. .

    Walaupun demikian, dalam pelaksanaan

    sekolah masih menghadapi berbagai

    permasalahan, diantaranya adalah

    permasalahan ketenangan khuusnya guru

    seperti kurangnya jumlah guru,

    ketidaksesuaian latar belakang pendidikan,

    kompetensi guru, pemberdayaan, dan

    kinerjanya. Selain itu juga masih kurangnya

    sarana dan prasarana yang memadai untuk

    tercapainya peningkatan mutu pendidikan

    secara merata dan terpadu. Faktor-faktor di

  • Jurnal Nasional Pendidikan dan Manajemen Pembelajaran | JurnalGuru Volume I, No. 1, Mei Juni (2015): 10 - 14

    ISSN : 2459-9743 | 11

    atas sangat mempengruhi proses belajar

    mengajar disekolah, dan dalam mengatasi

    permasalahan tersebut dituntut perhatian dan

    berbagai pihak sebagai pihak yang berhadapan

    langsung pada permasalahan tersebut diatas

    maka kepala sekolah, pengawas dan guru

    dituntut lebih meningkatkan kinerjanya sesuai

    dengan tugas dan tanggungjawabnya masing-

    masing agar tercapainya suasana yang nyaman

    dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah

    dan nantinya bermuara pada peningkatan mutu

    pendidikan secara umum.

    Oleh karena itu pengawas dan kepala

    sekolah dituntut untuk menemukan strategi

    yang tepat untuk meningkatkan seluruh kinerja

    warga sekolah. Ada 4 (empat) prinsip yang

    menjadi pedoman penerapan manajemen

    personalia di sekolah (Depdikbud), 1999 oleh

    kepala sekolah yaitu:

    a. Dalam mengembangkan sekolah sumber

    daya adalah komponen yang paling

    berharga.

    b. Sumber daya manusia akan berperan

    secara optimal jika disekolah dengan baik,

    sehingga mendukung tercapainya tujuan

    institusional.

    c. Kultur dan suasana organisasi sekolah,

    Serta prilaku manajerial kepala sekolah

    sangat berpengaruh terhadap pencapaian

    tujuan pengembangan sekolah.

    d. Manajemen personalia disekolah pada

    prinsipnya mengupayakan agar setiap

    warga sekolah dapat bekerja sama dan

    saling mendukung untuk mencapai tujuan

    sekolah.

    Kemudian Wahjosumidjo (1999)

    menyatakan bahwa tanggung jawab Kepala

    Sekolah dalam rangka pembinaan guru harus

    diarahkan untuk :

    a. Mencapai tujuan sekolah.

    b. Membantu para guru untuk memperoleh

    kedudukan dan standar penampilan kerja

    kelompok.

    c. Memaksimalkan pengembangan karir

    guru.

    d. Mempersatukan antara tujuan-tujuan

    individu guru dengan tujuan sekolah.

    Hasil observasi awal penulis bahwa

    kinerja guru-guru di TK negeri kecamatan

    sekayu, pada saat ini masih belum optimal. Hal

    ini dapat dilihat dari masih banyak tugas-tugas

    yang belum terselesaikan dan dalam

    pelaksanaan pembelajaran masih belum

    memanfaatkan sarana alat peraga baik

    langsung ataupun sarana gambar. Dari hasil

    wawancara peneliti memperoleh informasi

    bahwa sebagian besar guru tidak paham

    menyusun RKH bahkan ada guru yang tidak

    tahu bagaimana menyusun RKH secara

    lengkap. Walaupun demikian, guru tersebut

    setuju bahwa guru harus menggunakan RKH

    dalam melaksanakan proses pembelajaran

    yang dapat dijadikan acuan/ pedoman dalam

    proses belajar mengajar. Selain itu,

    kebanyakan guru belum tahu dengan

    komponen-komponen RKH secara lengkap.

    Berdasarkan SK Menpan nomor 118 tahun

    1996 tentang jabatan fungsional pengawas dan

    angka kreditnya, keputusan Bersama

    Mendikbud nomor 03420/ 0/ 1996 dan Kepala

    Badan Administrasi Kepegawaian Negara

    Nomor 38 tahun 1996 tentang petunjuk

    pelasanaan jabatan fungsional pengawas serta

    Keputusan Mendikbud Nomor 020/ U/ 1998

    tentang petunjuk teknis pelaksanaan jabatan

    fungsional pengawas sekolah dan angka

    kreditnya, dapat dikemukakan tentang tugas

    pokok dan tenggung jawab pengawas sekolah

    yang meliputi:

    a. Melaksanakan pengawasan

    penyelenggaraan pendidikan di sekolah

    sesuai dengan penugasannya pada TK, SD,

    SLN, SLTP, dan SLTA.

    b. Meningkatkan Kualitas proses belajar-

    mengajar/ bimbingan dan hasil

    presentasi belajar/ bimbingan siswa

    dalam rangka mencapai tujuan

    pendidikan.

    Dengan demikian berdasarkan kedua

    tugas pokok tersebut, salah satu kegiatan yang

    dapat dilakukan pengawasan adalah

    memberikan arahan, bantuan dan bimbingan

    kepada guru tentang proses pembelajaran/

    bimbingan yang bermutu untuk meningkatkan

    mutu proses dan hasil belajar/ bimbingan

    siswa. Salah satu cara yang dapat dilakukan

    pengawasan dalam hal ini adalah melalui

    bimbingan KKGTK. Oleh arena itu dengan

    adanya strategi ini diharapkan kinerja guru

    semakain meningkat baik dalam menyelesaikan

    tugas-tugas maupun dalam pelaksanaan proses

    belajar mengajar sehigga tujuan yang

    diharapkan cepat tercapai. Berdasarkan latar

    belakang di atas peneliti mengambil judul

    Upaya Meningkatkan Keterampilan Guru TK

    Dalam Menyusun RKH Melalui Bimbingan

    KKGTK Kecamatan Sekayu Kabupaten MUBA .

    2. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang di atas

    rumusan masalah adalah Apakah melalui

    bimbingan KKGTK dapat meningkatkan

    keterampilan menyusun RKH Guru TK

    Kecamatan Sekayu?

    3. Tujuan Penelitian

    Dengan diadakannya bimbingan KKGTK

    dapat meningkatkan keterampilan guru dalam

    menyusun RKH pada guru-guru TK Kecamatan

    Sekayu.

  • Nurlela | Upaya Meningkatkan Keterampilan Guru

    12 | ISSN : 2459-9743

    4. Manfaat Penelitian

    Adapun manfaat dari penelitian ini adalah

    sebagai berikut :

    a. Bagi sekolah, dapat memberikan

    sumbangan pemikiran dalam lembaga

    pendidikan sebagai bahan bacaan atau

    rujukan.

    b. Bagi Kepala Sekolah, sebagai motivasi

    untuk bekerja lebih baik mencapai tujuan

    pendidikan yang diharapkan semua pihak.

    c. Bagi Guru, sebagai motivasi untuk bekerja

    lebih baik mencapai tujuan pendidikan

    yang diharapkan semua pihak.

    B. Kajian Teori

    1. Keterampilan Guru

    Guru sebagai orang yang berwenang dan

    bertangung jawab terhadap pendidikan siswa,

    baik secara individu maupun secara klasikal

    baik disekolah maupun diluar sekolah minimal

    harus memiliki dasar-dasar kompetensi

    sebagai wewenang dalam menjalankan

    tugasnya. Guru adalah orang yang

    pekerjaannya (mata pencariannya, profesi)

    mengajar, memiliki kompetensi menganalisa

    dan mengarahkan anak didik, untuk dapat

    mengembangkan potensi yang ada pada diri

    anak didik secara optimal, sehingga benar-

    benar menghasilkan siswa ang berkualitas

    tidak cukup sampai disitu, proses belajar

    mengajar yang menyenangkan merupakan hal

    terpenting dalam pendesainan belajar dengan

    murid-murid.

    Untuk itu seorang guru perlu memiliki

    kepribadian, menguasai bahan pelajaran dan

    menguasai cara-cara mengajar sebagai

    kompetensinya. Tanpa hal tesebut guru akan

    gagal dalam melaksanakan tugasnya. Karena

    kompetensi mengajar harus dimiliki oleh

    seoarang guru yang merupakan kecakapan atau

    keterampilan dalam mengelolah kegiatan

    pendidikan. Bahri Djamarah menyatakan

    bahwa seorang guru dikatakan profesional

    apabila mempunyai beberapa kompetensi,

    antara lain: 1) Kompetensi pedagogik; 2)

    Kompetensi kepribadian; 3) Kompetensi sosial;

    dan 4) Kompetensi professional. Berdasarkan

    penelitian penulis bahwa guru-guru yang

    kinerja mengajarnya itu dikerenakan beberapa

    faktor, antara lain:

    a. Rendahnya penguasaan materi pelajaran.

    b. Tidak menguasai metode mengajar.

    c. Pengaruh lingkungan sekolah seorang

    guru muda baru lulus dan memiliki

    semangat mengajar yang tinggi secara

    tidak sadar kurang disiplin.

    d. Kemampuan mengelola kelas

    e. Kemampuan melakukan penelitian dan

    evaluasi.

    2. Rencana Kegiatan Harian (RKH)

    Rencana Kegiatan Harian (RKH)

    merupakan penjabaran dari Rencana Kegiatan

    Minguan (RKM). RKH memuat kegiatan

    kegiatan pembelajaran, baik yang dilaksanakan

    secara Individual, kelompok, maupun klasikal

    dalam satu hari. RKH terdiri atas kegiatan

    pembukaan kegiatan inti, istirahat/ makan, dan

    kegiatan penutup.

    a. Kegiatan Pembukaan

    b. Kegiatan Inti

    c. Istirahat/ Makan

    d. Kegiatan Penutup

    Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam

    menyusun RKH adalah sebagai berikut :

    a. RKH disusun untuk setiap KD yang dapat

    dilaksanakan dalam satu kali pertemuan

    atau lebih,

    b. tujuan pembelajaran menggambarkan

    proses dan hasil belajar yang harus di

    capai oleh peserta didik sesuai

    dengan kompetenrsi dasar,

    c. tujuan pembelajaran dapat mencakupi

    sejumlah indikator, atau satu tujuan

    pembelajaran untuk beberapa indikator,

    yang penting tujuan pembelajaran harus

    mengacu pada pencapaian indikator,

    d. Kegiatan pembelajaran (langkah-langkah

    pembelajaran) dibuat setiap pertemuan,

    bila dalam satu RKH terdapat 3 kali

    pertemuan, maka dalam RKH tersebut

    terdapat 3 langkah pembelajaran,

    e. Bila terdapat lebih dari satu pertemuan

    untuk indikator yang sama, tidak perlu

    dibuatkan langkah kegiatan yang lengkap

    untuk setiap pertemuannya.

    3. Bimbingan KKG TK

    Sejak tahun sembilan-puluhan arus

    informasi di berbagai bidang mengalir dengan

    deras. Sejak saat itu peningkatan di bidang

    komunikasi dan informasi semakin cangggih.

    Kondisi perkembangan ilmu pengetahuan dan

    tehnologi yang terus menerus mengalir dengan

    sendirinya menjadi sebuah perhatian serius

    bagi pemerintah agar guru juga diberikan

    pembinaan profesional guru secara terus

    menerus, sehingga guru tidak ketinggalan

    ilmu pengetahuan. Sebagaimana diungkapkan

    oleh Anwar Yasin: Kita menyadari bahwa

    tuntutan pembangunan akan sumber daya

    manusia (SDM) yang bermutu menuntut juga

    kemampuan profesional guru yang semakin

    tinggi. Oleh karena itu, perlu ada sistem

    pembinaan yang menjamin adanya dukungan

    profesional bagi guru dalam melaksanakan

    tugas mengajarnya sehari-hari sehingga mereka

    senantiasa dapat meningkatkan mutu KBM.

    Sistem pembinaan profesional yang dimaksud

    adalah tidak lain dari pada mekanisme

  • Jurnal Nasional Pendidikan dan Manajemen Pembelajaran | JurnalGuru Volume I, No. 1, Mei Juni (2015): 10 - 14

    ISSN : 2459-9743 | 13

    bagaimana membantu guru meningkatkan

    mutu kemampuan profesionalnya terutama

    dalam mengajar dan membelajarkan murid,

    atau dengan kata lain, dalam meningkatkan

    mutu proses/ kegiatan belajar-mengajar (KBM)

    sehingga hasil mutu hasil belajar murid pun

    meningkat.

    Kelompok kerja Guru yang beranggotakan

    semua guru TK di dalam gugus yang

    bersangkutan. KKG TK ini adalah wadah

    pembinaan profesional bagi para guru dalam

    meningkatkan kemampuan profesional guru

    khususnya dalam melaksanakan dan mengelola

    pembelajaran di Taman Kanak-Kanak. Secara

    operasional Kelompok Kerja Guru dapat dibagi

    lebih lanjut menjadi kelompok yang lebih kecil

    berdasarkan jenjang kelas atau permata

    pelajaran. Kelompok-kelompok di atas

    diberlakukan melalui SK Dirjen Dikdasmen No.

    070/ C/ Kep/ 1/ 93 tanggal 7 April 1993.

    Semenjak itulah Kelompok Kerja Guru (KKG)

    mulai dilaksanakan.

    Menurut Hasibuah Botung dikutip oleh

    Ginting, Kelompok Kerja Guru (KKG)

    merupakan suatu wadah dalam pembinaan

    kemampuan profesional guru, pelatihan dan

    tukar menukar informasi, dalam suatu mata

    pelajaran tertentu sesuai dengan tuntutan

    perkembangan ilmu pengetahuan dan

    teknologi.

    Menurut Julia Kelopok Kerja Guru (KKG)

    merupakan wadah dalam pembinaan

    profesional guru yang dapat dimamfaatkan

    untuk berkomunikasi, bertukar fikiran dan

    berbagi pengalaman, melaksanakan berbagai

    demonstrasi, atraksi dan simulasi dalam

    pembelajaran.

    Dari pengertian diatas dapat disimpulkan

    bahwa kelompok kerja (KKG) adalah sebuah

    forum/ organisasi atau perkumpulan guru-

    guru mata pelajaran yang mempunyai kegiatan

    khusus memberikan informasi-informasi

    pendidikan dalam rangka meningkatkan

    kualitas pribadi guru dalam proses belajar

    mengajar.

    4. Hipotesis Tindakan

    Melalui bimbingan KKGTK dapat

    meningkatkan keterampilan guru TK dalam

    menyusun RKH di Kecamatan Sekayu

    Kabupaten Musi Banyuasin.

    C. Pembahasan

    Dari hasil pengamatan selama proses

    pelaksanaan tindakan terlihat bahwa adanya

    perkembangan ke arah yang lebih baik pada

    peningkatan keterampilan guru dalam

    menyusun RKH.

    Dari rata-rata keterampilan guru dalam

    membuat RKH meningkat dan mencapai

    kategori baik. Hal ini menunjukkan adanya

    peningkatan kemampuan guru menyusun RKH,

    dimana pada siklus I sebesar 77,48 dan

    meningkat lagi pada siklus II menjadi 85,29.

    Dari hasil siklus I kemudian dilakukan

    perbaikan pada siklus II diperoleh nilai rata-

    rata 85,29 dan indikator keberhasilan tercapai.

    Hal ini dapat dilihat dari jumlah guru yang

    mencapai kategori baik sebanyak 26 orang dari

    34 orang guru kela. Ini artinya telah mencapai

    76 % dari seluruh guru, seperti pada tabel

    berikut:

    Tabel 1

    Perbandingan Keterampilan Guru

    Menyusun RKH Pada Siklus I dan Siklus II

    Adapun nilai rata-rata keterampilan guru

    dalam siklus I dan siklus II dinyatakan dalam

    tabel berikut. 77,48 dan meningkat lagi pada

    siklus II menjadi 85,29.

    Tabel 2

    Perbandingan Nilai Rata-rata

    Keterampilan Guru Menyusun RKH Pada

    Siklus I dan Siklus II

    Dari tabel di atas dapat dinyatakan dalam

    bentuk grafik berikut:

    Grafik 1

    Rata-rata Keterampilan Guru Per-Siklus

  • Nurlela | Upaya Meningkatkan Keterampilan Guru

    14 | ISSN : 2459-9743

    Berdasarkan hasil pelaksanaan pada siklus

    I, siklus II dapat disimpulkan bahwa

    meningkatkan keterampilan guru dalam

    menyusun RKH dapat dilakukan melalui

    bimbingan KKG TK.

    D. Kesimpulan

    Dari hasil penelitian yang telah dilakukan

    maka dapat disimpulkan bahwa melalui

    bimbingan KKG TK dapat meningkatkan

    keterampilan guru dalam menyusun RKH. Hal

    ini dapat dilihat dari data yang diperoleh

    adanya peningkatan keterampilan guru dalam

    menyusun RKH dimana pada siklus I, rata rata

    yang diperoleh 77,48 kemudian meningkat

    menjadi 85,29 pada siklus II. Dari hasil siklus I

    kemudian dilakukan perbaikan pada siklus II

    diperoleh nilai rata-rata 85,29 dan indikator

    keberhasilan tercapai. Hal ini dapat dilihat dari

    jumlah guru yang mencapai kategori baik

    sebanyak 26 orang dari 34 orang guru kela. Ini

    artinya telah mencapai 76 % dari seluruh guru.

    Daftar Pustaka

    Aziz, M.A. 1994. Mutu. Jakarta: PEQIP.

    Ginting, Proposal Penajuan Dana Pembinaan

    KKG Padang Barat. Padang: SDCA Padang.

    Julia, R. Pengembangan Kelompok Kerja Guru.

    Padang: Makalah KKG Padang Barat.

    Kementerian Pendidikan Nasional. 2010.

    Kepemimpinan Pembelajaran. Jakarta:

    Kemdiknas.

    Kementerian Pendidikan Nasional. 2010.

    Penelitian Tindaka Sekolah (PTS). Jakarta:

    Kemdiknas.

    Marnis. 1999. Arus Informasi dan Globalisasi.

    Jakarta: Pustaka Setia.

    Saleh, I. Guru dan Perubahan Zaman. Medan:

    Koran Mingguan Sangkakala.

    Universitas Terbuka. 2006. Statistik. Jakarta:

    UT

    Wahyudin, D. 1995. Monitoring dan Evaluasi

    Petunjuk bagi para Pelaksana. Jakarta:

    PEQIP.