nurhalima, s.pd.pdf

Upload: mail

Post on 13-Apr-2018

228 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf

    1/101

    PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN

    MENGGUNAKANINTERAKTIVE TEACHING AND LEARNING STRATEGIES

    PADA SISWA KELAS VIIIAMTs SYEKH YUSUF SUNGGUMINASA GOWA

    Skripsi

    Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana

    Pendidikan (S.Pd) pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

    Program Studi Pendidikan Matematika

    UIN Alauddin Makassar

    Oleh :

    NURHALIMA

    20402107099

    FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN

    MAKASSAR

    2011

  • 7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf

    2/101

    PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

    Dengan penuh kesadaran peneliti yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan

    bahwa skripsi ini adalah benar hasil karya peneliti sendiri. Dan apabila dikemudian hari

    terbukti bahwa ini merupakan duplikat, tiruan, plagiat, dibuatkan atau dibantu orang lain

    secara keseluruhan atau sebahagian, maka skripsi dan gelar yang diperoleh karenanya

    batal demi hukum.

    Makassar, 14 Juli 2011

    Penulis

    Nurhalima

    NIM. 20403107099

    ii

  • 7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf

    3/101

    PERSETUJUAN PEMBIMBING

    Pembimbing penulisan skripsi saudari Nurhalima, Nim: 20402107099,

    Mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN

    Alauddin Makassar, setelah dengan seksama meneliti dan mengoreksi skripsi yang

    bersangkutan dengan judul Peningkatan Hasil Belajar Matematika dengan

    Menggunakan Interaktive Teaching and Learning Strategies Pada Siswa Kelas VIIIA

    MTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa memandang bahwa skripsi tersebut telah

    memenuhi syarat-syarat ilmiah dan dapat disetujui untuk dimunaqasyahkan.

    Demikianlah persetujuan ini diberikan untuk proses selanjutnya.

    Gowa, 14 Juni 2011

    Pembimbing I Pembimbing II

    Dr. H. Muh. Sain Hanafy, M.Pd Drs, Saprin Sagena, M.Pd

    NIP.19610907 199203 1 001 NIP.19661231 199303 1 034

    iii

  • 7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf

    4/101

    PENGESAHAN SKRIPSI

    Skripsi yang berjudul, Peningkatan Hasil Belajar Matematika dengan

    Menggunakan Interaktive Teaching and Learning Strategies Pada Siswa Kelas VIIIA

    MTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa yang disusun oleh Nurhalima, NIM:

    20402107099, mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Tarbiyah dan

    Keguruan UIN Alauddin Makassar, telah diuji dan dipertahankan dalam sidang

    munaqasyah yang diselenggarakan pada tanggal 04 Juli 2011 M bertepatan dengan

    tanggal 02 Rajab 1432 H, dinyatakan telah dapat diterima sebagai salah satu syarat

    untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Jurusan Pendidikan Matematika, dengan

    beberapa perbaikan.

    Samata - Gowa, 04 Juli 2011 M.

    02 Rajab 1432 H

    DEWAN PENGUJI:

    (SK. Dekan. Nomor : 077 Tahun 2011)

    Ketua : Drs. H. Muh. Yusuf Hidayat, M.Pd ()

    Sekretaris : Qaddafi S.Si, M.Si ()

    Munaqisy I : Drs. Suarga MM ()

    Munaqisy II : St. Hasmiah Mustamin, S.Ag., M.Pd ()

    Pembimbing I : Dr. H. Muh. Sain Hanafy, M.Pd ()

    Pembimbing II : Drs. Saprin Sagena, M.Pd ()

    Diketahui Oleh:Dekan Fakultas Tarbiyah dan KeguruanUIN Alauddin Makassar

    Dr. H. Salehuddin, M.Ag

    NIP. 19541212 198503 1 001

    iv

  • 7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf

    5/101

    KATA PENGANTAR

    . ,

    Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt., atas rahmat, taufiq dan

    hidayah-Nya, sehingga skripsi yang berjudul Peningkatan Hasil Belajar Matematika

    dengan Menggunakan Interaktive Teaching and Learning Strategies Pada Siswa Kelas

    VIIIAMTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowadapat diselesaikan.

    Salawat serta salam sejahtera kepada Nabi Muhammad Saw., atas jasa dan

    pengabdiannya yang tulus dan ikhlas dalam menyampaikan risalah kebenaran Islam

    kepada manusia, sehingga manusia mendapat petunjuk untuk mencapai kebahagiaan

    hidup di dunia dan keselamatan hidup di akhirat. Penulis menyadari tanpa adanya

    bantuan dan partisipasi dari berbagai pihak skripsi ini tidak mungkin dapat terselesaikan

    seperti yang diharapkan.

    Tercinta kedua orang tua adalah Bapak Manu Dg Tutu, Ibu Masi keduanya sangat

    banyak berkorban mulai dari kecil sampai beliau membiayai penulis untuk dapat lanjut

    diperguruan tinggi. Demikian pula saudara, Kakak dan adik-adik tercinta serta teman-

    teman yang banyak membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini. Demikian halnya

    ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada :

    1. Prof. Dr. H. A. Qadir Gassing HT, MS, selaku Rektor UIN Alauddin Makassar

    beserta pembantu rektor UIN Alauddin Makassar.

    v

  • 7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf

    6/101

    2. Dr. H. Salehuddin Yasin, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

    beserta pembantu Dekan I, II, dan II atas segala fasilitas yang diberikan dan

    senantiasa memberikan dorongan, bimbingan, dan nasehat kepada penulis.

    3. Ketua Prodi Pendidikan Matematika Drs. Thamrin Tayeb, M.Si dan Sekretaris

    Prodi Pendidikan Matematika St.Hasmiah Mustamin S.Ag, M.Pd yang senantiasa

    memberikan dorongan, bimbingan, dan nasehat selama penulis menyelesaikan studi

    di UIN Alauddin Makassar.

    4. Dr. H. Muh. Sain Hanafy, M.Pd dan Drs. Saprin Sagena, M.Pd selaku dosen

    pembimbing I dan II yang memberikan bimbingannya selama ini

    5. Drs. Suarga, MM., dan St Hasmiah Mustamin, S,Ag.M.Pd,. selaku dewan penguji I

    dan penguji II yang memberikan banyak bimbingan dan koreksi dalam perbaikan

    skripsi ini.

    6. Hj. St. Saharina, S.Ag, selaku kepala sekolah MTs Syekh Yusuf Sungguminasa

    Gowa, yang telah memberi izin kepada penulis untuk melakukan penelitian

    sehingga penulis skripsi ini dapat terselesaikan.

    Akhirnya penulis memohon ridha dan rahmat dari Allah swt, semoga segala

    bantuan dan partisipasi yang senantiasa mendapat limpahan pahala yang setimpal di

    sisi Allah Swt. Amin

    Penulis

    Nurhalima

    NIM.20402107099

    vi

  • 7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf

    7/101

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

    HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ..................................... ii

    HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ iii

    HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ........................................................... iv

    KATA PENGANTAR ........................................................................................ v

    DAFTAR ISI ....................................................................................................... vii

    DAFTAR TABEL ............................................................................................... ixABSTRAK .......................................................................................................... x

    BAB I: PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

    B. Rumusan Masalah .............................................................................. 4

    C. Hipotesis Tindakan............................................................................. 4

    D. Tujuan Penelitian................................................................................ 5

    E. Manfaat Penelitian............................................................................. 5

    F. Definisi Operasional Variabel............................................................ 6

    G. Garis Besar Isi Skripsi ...................................................................... 7

    BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

    A. Pengertian Belajar .............................................................................. 11

    B. Hakikat proses belajar mengajar ........................................................ 12

    C. Matematika dan tujian pengajarannya ............................................... 15

    D. Hasil Belajar Matematika ................................................................... 16

    E. Faktor-faktor yang menpengaruhi meningkatnya hasil belajar

    Siswa .................................................................................................. 21

    F. Interaktive Teaching and Learning Strategies ................................... 23

    vii

  • 7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf

    8/101

    BAB III: METODOLOGI PENELITIAN

    A. Variabel Penelitian ............................................................................. 26

    B. Populasi dan sampel ........................................................................... 26

    C. Instrumen Penelitian .......................................................................... 27

    D. Teknik pengumpulan Data ................................................................ 28

    E. Teknik Analisis Data .......................................................................... 28

    BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN

    A. Deskripsi Lokasi Penelitian Pada Siswa Kelas VIIIAMTs Syekh

    Yusuf Sungguminasa Gowa . 32

    B. Deskripsi Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIIIA

    Sungguminasa Gowa yang diajar tanpa menggunakan Strategies

    Teaching and Learning .... 41

    C. Deskripsi Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIIIA

    Sungguminasa Gowa yang diajar dengan menggunakan Strategies

    Interactive Teaching and Learning... 45

    D. Peningkatan Hasil Belajar Siswa kelas VIIIA

    Sungguminasa Gowa Setelah menggunakan Strategies

    Interactive Teaching and Learning 49

    BAB V: PENUTUP

    A. Kesimpulan .......................................................................................... 59

    B. Saran ..................................................................................................... 60

    DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN-LAMPIRAN

    viii

  • 7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf

    9/101

    DAFTAR TABEL

    Tabel

    Ta bel : 1 Sarana dan Prasarana MTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa......... .. 37

    Tabel : 2 Jumlah Guru MTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa ....................... 38

    Tabel : 3 Jumlah Siswa MTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa ...................... 40

    Tabel : 4 Data hasil belajar matematika siswa yang diajar tanpa menggunakan

    Strategi Interactive Teaching and Learningsiswa kelas VIIIAMTs

    Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa ... 41

    Tabel : 5 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika siswa yang diajar tanpa

    MenggunakanInteractive Teaching and Learning Strategies . 43

    Tabel : 6 Distribusi Frekuensi dan presentase hasil belajar matematika siswa

    yang diajar tanpa MenggunakanInteractive Teaching and Learning

    StrategiesPada Siswa Kelas VIIIASungguminasa Gowa ........... 43

    Tabel : 7Data hasil belajar dengan menggunakanInteractive Teaching and

    Learning Strategiessiswa kelas VIIIAMTs Syekh Yusuf

    Sungguminasa Gowa ....... 46Tabel : 8 Statistik Skor hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan

    menggunakanInteractive Teaching and Learning Strategies

    sungguminasa Gowa.. 47

    Tabel : 9 Distribusi frekuensi dan presentase skor hasil belajar matematika

    Strategies....... 48

    Tabel : 10 Tabel Analisis skor nilai pretest dan post test pada siswa yang diajar

    dengan mengunakanInteractive Teaching and Learning Siswa Kelas

    VIIIAMTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa... 50

    ix

  • 7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf

    10/101

    ABSTRAK

    Nama : Nurhalima

    Nim : 20402107099Judul : Peningkatan Hasil Belajar Matematika dengan Menggunakan Interaktive

    Teaching and Learning Strategies pada siswa Kelas VIIIA MTs Syekh YusufSungguminasa Gowa

    Masalah dalam penelitian ini yaitu (1) Bagaimana hasil belajar matematika yangdiajar tanpa menggunakanInteraktif Teaching and Learning Strategiespada siswa kelas

    VIIIA MTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa; (2) Bagaimana hasil belajar mtematika

    yang diajar dengan menggunakanInteraktif Teaching and Learning Strategiespada siswakelas VIIIAMTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa; (3) Apakah hasil belajar matematika

    meningkat setelah menggunakan Interaktive Teaching and Learning Strategies pada

    siswa kelas VIIIAMTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa.Tujuan penelitian ini yaitu (1) Untuk mengetahui hasil belajar matematika yang

    diajar tanpa menggunakanInteraktif Teaching and Learning Strategiespada siswa kelas

    VIIIA MTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa; (2) Untuk mengetahui hasil belajar

    matematika yang diajar dengan menggunakan Interaktif Teaching and Learning

    Strategies pada siswa kelas VIIIA MTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa; (3) Untuk

    mengetahui hasil belajar matematika yang diajar setelah menggunakan Interaktif

    Teaching and Learning Strategies pada siswa kelas VIIIA MTs Syekh YusufSungguminasa Gowa.

    Dalam peneltian ini penulis menggunakan metode statistik deskriptif dan metode

    statistik inferensial. Metode statistik deskriptif dipergunakan untuk menggambarkan

    tentang karakteristik distribusi skor responden berupa rata-rata skor, standar deviasi, skormaksimum dan skor minimum yang sekaligus merupakan jawaban atas masalah yang

    dirumuskan. Sedangkan metode statistik inferensial digunakan untuk keperluan pengujian

    hipotesis, sebelum analisis data inferensial digunakan terlebih dahulu pengujianpersyaratan analisis yaitu uji normalitas data.

    Dari data yang diperoleh dapat diketahui bahwa dengan menggunakan Interaktive

    Teaching and Learning terjadi peningkatan hasil belajar. Untuk tes hasil belajar siswayang diajar tanpa menggunakanInteraktive Teaching and Learningbrada dalam kategori

    rendah dengan nilai rata-rata 45,13 dan hasil belajar siswa kelas diajar dengan

    menggunakan Interaktive Teaching and Learning tersebut masuk dalam kategori rendahdengan rata-rata 50,88. Untuk hasil analisis statistik inferensial (uji-t) diperoleh thitung =

    63,27 karena thitung > ttabel (63,27>1,684) sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Jadidengan menggunakan Interaktive Teaching and Learning dapat meningkatkan hasil

    belajar matematika siswa kelas VIIIAMTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa.

    x

  • 7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf

    11/101

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A.Latar BelakangMasalah

    Pendidikan berusaha mengembangkan potensi individu agar mampu berdiri

    sendiri. Untuk itu individu perlu diberi berbagai kemampuan dalam pemgembangan

    beberapa hal, seperti: konsep, prinsip kreatifitas, tanggung jawab dan keterampilan.

    Dengan kata lain perlu mengalami perkembangan dalam aspek kognitif, afektif dan

    psikomotor1.

    Pendidikan merupakan masalah yang berat tantangannya. Pada Negara-negara

    yang maju pun proses kemajuan itu berlangsung secara bertahap dalam waktu yang

    relatif lama serentak diikuti oleh tumbuhnya pranata-pranata yang diperlukan.

    Sedangkan pada Negara-negara berkembang proses itu berlangsung secara seketika

    sebelum tatanannya selesai dipersiapkan dan sebelum sumber daya manusiapun

    mampu menerima dan menyesuaikan diri2.Pembelajaran Interaktive Teaching and

    Leaning Strategiesdapat memberikan konstribusi secara kuantitas terhadap interaksi

    belajar mengajar. Interaksi pada pembelajaran tatap muka face to face sebenarnya

    terbatas, yaitu antara guru dengan siswa saja, namun pada pembelajaran jarak jauh

    interaksi siswa lebih menyebar. Interaksi akan terjadi antara siswa

    dengan siswa, guru dengan siswa, siswa dengan lingkungan, atau siswa dengan

    media. Interaksi tersebut terjadi karna adanya dukungan alat (tool) yaitu e-learning

    yang meliputi web statis dan dinamis, grup diskusi, e-mail, catting, messaging,

    1Nanang Fattah,Landasan Manajemen Pendidikan, (Cet. I; Bandung: Remaja Rosdakarya,

    1996), h.5.2 Sutikno Sobry, Fathurrohman Pupuh. Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum

    Dan Konsep Islam. Cet. I; Bandung: PT. Refika Aditama, 2007), h. 33.

    1

  • 7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf

    12/101

    2

    video, streaming, animation,aplikasi carring, dan video conferencing. Pembelajaran

    jarak jauh onlinedapat mengaktifkan pembelajar yaitu pembelajar dapat berinteraksi

    dengan aktif untuk mengguanakan komputer, aktivitas fisik dan mental akan terjadi

    secara intensif misalnya dop dan drag, input data, pencarian data yang dibutuhkan,

    menyusun materi pembelajaran dan lain-lain.3

    Banyak orang yang memandang bahwa matematika sebagai bidang studi yang

    sangat sulit. Meskipun demikian, semua orang harus mempelajarinya karena

    merupakan sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari. Seperti halnya

    bahasa, membaca dan menulis, kesulitan belajar matematika harus diatasi sedini

    mungkin. Kalau tidak, siswa akan mengadapi banyak masalah karena hampir semua

    bidang memerlukan matematika yang sesuai.4

    Salah satu alasan memilih strategi ini yaitu dapat memberikan kontribusi

    secara kuantitas terhadap interaksi belajar mengajar. Interaksi pada pembelajaran

    tatap muka/face to face sebenarnya terbatas yaitu antara pengajar dengan pembelajar

    saja, namun pada pembelajaran jarak jauh interaksi pembelajar lebih menyebar.

    Interaksi akan terjadi antara pembelajar dengan pengajar, pembelajar dengan

    pembelajar dan pembelajar dengan lingkungan atau pembelajar dengan media5.

    Setiap strategi memiliki kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihan dan

    kekurangan dari strategi ini adalah sebagai berikut :

    KelebihanInteraktive Teaching and Learning Strategiessebagai berikut :

    1. Menjangkau target yang telah ditentukan. Para peserta dapat dijangkau denganmedia cetak dan elektronik seperti Radio, Televisi dan Komputer. Cara ini

    3Munir, Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, (Cet. I;

    Bandung: Alfabeta, 2009), h.103-104.4 Abdurrahman Mulyono, Pendidikan bagi Anak berkesulitan Belajar(Cet. 2; Jakarta: PT

    Rineka Cipta , 2003), h.251.5Op cit, h. 103.

  • 7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf

    13/101

    3

    menguntungkan karena memberikan kesempatan yang luas bagi generasi muda

    yang ingin belajar lebih lanjut sesuai dengan minat dan keinginannya.

    2. Memberikan kesempatan yang luas dalam rangka pelayanan terhadap perbedaanindividual peserta didik. Mereka dapat belajar sesuai dengan kecepatan dan

    kemampuannya masing-masing yang berbeda dengan sisten klasikal.

    KelemahanInteraktive Teaching and Learning Strategiessebagai berikut :

    1. Persiapan dan perencanaan program lengkap dengan semua pengikutnyamemerlukan waktu dan pembiasaan yang cukup banyak serta mendayagunakan

    tenaga ilmuan dari berbagai disiplin ilmu.

    2. Menuntut para peserta didik belajar mandiri sehingga memerlukan motivasibelajar tinggi.

    3. Peserta didik tidak dapat berinteraksi dan berkomunikasi langsung denganpengajar misalnya untuk minta penjelasan atau jawaban atas suatu pertanyaan

    yang diajukan. Bimbingan hanya bisa dilakukan dengan cara internal yang

    dilaksanakan secara berkala6.

    Hiltz pernah melakukan percobaan yang membandingkan efektifitas

    pembelajaran yang dilakukan secara tatap muka dengan pembelajaran jarak jauh.

    Hasil dari percobaan ini menunjukkan bahwa pembelajaran jarak jauh dapat efektif

    seperti halnya pembelajaran tatap muka apabila menggunakan pengukuran

    konvensional seperti ujian dan grading. Dalam percobaan itu ditemukan beberapa

    kelebihan pembelajaran jarak jauh dengan teknologi computer sebagai medianya,

    yaitu pada pertimbangan tekanan sosial dimana para pembelajar cenderung lebih

    perhatian pada bagaimana pembelajar lainnya melihat kualitas apa yang sudah

    dilakukannya. Secara signifikan mereka lebih termotivasi untuk berpartisipasi di

    dalam yang bermakna ketika temannya dapat melihat kontribusinya7.

    6Munir, Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi(Cet. I; Bandung: Alfabeta,

    2009), h.222-223.7 Op cit, h.144.

  • 7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf

    14/101

    4

    Berdasarkan uraian di atas, penulis bermaksud untuk melihat bagaimana

    peningkatan hasil belajar matematika dengan menggunakan Interaktif Teaching and

    Learning Strategies pada siswa kelas VIIIA MTs Syekh Yusuf Sungguminasa

    Gowa.

    B.Rumusan Masalah

    1.Bagaimana hasil belajar matematika yang diajar tanpa menggunakan Interaktive

    Teaching and Learning Strategies pada siswa kelas VIIIA MTs Syekh Yusuf

    Sungguminasa Gowa ?

    2.Bagaimana hasil belajar matematika yang diajar dengan menggunakanInteraktive

    Teaching and Learning Strategies pada siswa kelas VIIIA MTs Syekh Yusuf

    Sungguminasa Gowa ?

    3. Apakah hasil belajar matematika meningkat setelah menggunakan Interaktive

    Teaching and Learning Strategies pada siswa kelas VIIIA MTs Syekh Yusuf

    Sungguminasa Gowa ?

    C.Hipotesis Tindakan

    Berdasarkan uraia di atas, maka dapat di rumuskan suatu hipotesis yaitu terdapat

    peningkatan hasil belajar antara siswa yang diajar dengan menggunakanInteraktive

    Teaching and Learning Strategies dengan siswa yang diajar tanpa menggunakan

    Interaktive Teaching and Learning Strategies

  • 7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf

    15/101

    5

    D.Tujuan Penelitian

    Tujuan daripada penelitian ini adalah untuk :

    1.Mengetahui hasil belajar matematika yang diajar tanpa menggunakan Interaktif

    Teaching and Learning Strategies pada siswa kelas VIIIA MTs Syekh Yusuf

    Sungguminasa Gowa.

    2.Mengetahui hasil belajar matematika yang diajar dengan menggunakan Interaktif

    Teaching and Learning Strategies pada siswa kelas VIIIA MTs Syekh Yusuf

    Sungguminasa Gowa.

    3.Mengetahui hasil belajar matematika yang diajar setelah menggunakan Interaktif

    Teaching and Learning Strategies pada siswa kelas VIIIA MTs Syekh Yusuf

    Sungguminasa Gowa.

    E.

    Manfaat Penelitian

    Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

    1.Sebagai bahan informasi bagi guru dalam memilih desain pembelajaran serta

    dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang optimal.

    2.Sebagai latihan bagi penulis dalam usaha menyatakan serta menyusun buah

    pikirannya secara tertulis dan sistimatis dalam bentuk karya ilmiah.

    3.Dengan adanya hasil penelitian ini dapat menjadikan bahan bacaan kepustakaan

    MTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa.

    4.

    Penelitian ini sekaligus menjadi ilmu yang sangat berarti bagi peneliti dan

    selanjutnya dapat dijadikan sebagai pengalaman.

  • 7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf

    16/101

    6

    F.Definisi Operasional Variabel

    Operasional variabel merupakan alat untuk memberikan gambaran tentang

    perencanaan pembelajaran terkait dengan variabel-variabel yang harus diperhatikan

    agar penulis dan pembaca terfokus pada satu pemahaman. Defenisi operasional

    variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

    1. Interaktive Teaching and Learning Strategies (Variabel X)

    Interaktive Teaching and Learning Strategies pada dasarnya bertujuan untuk

    dapat mengaktifkan pembelajar yaitu pembelajar berinteraksi secara aktif untuk

    menggunakan computer, aktifitas fisik dan mental akan terjadi intensif misalnya

    dop and drag, input data, pencarian data yang dibutuhkan, menyusun materi

    pembelajaran dan lain-lain.8Maksud dari aktifistas fisik dan mental adalah salah

    satu tindakan atau jalan keluar untuk mengaktifkan pembelajaran atau berjalannya

    pembelajaran dengan menggunakan computer tersebut.

    2.Hasil Belajar Matematika (Variabel Y)

    Hasil belajar adalah suatu penilaian akhir dari proses dan pengenalan yang telah

    dilakukan berulang-ulang, sehingga dapat membentuk pribadi individu yang lebih

    baik. Hasil belajar yang ingin dicapai jika menerapkan srtategi Interaktive

    Teaching and Learning Strategies pada siswa kelas VIIIA adalah pemahaman

    siswa terhadap materi yang telah dijelaskan melalui langkah akhir yaitu tes atau

    ulangan.

    Jadi Opersional variabel yang dimaksud dalam penelitian ini adalah alat untuk

    menggambarkan beberapa aspek dengan fokus utama yaitu strategi Interaktive

    Teaching and Learning Strategiesyang diterapkan dalam pembelajaran dan hasil

    8Op. Cit.h.222-223.

  • 7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf

    17/101

    7

    belajar matematika siswa MTs Syekh Yusuf kelas VIIIA yang ingin dicapai,

    melalui teknik penilaian berupa tes.

    G.

    Garis Besar Isi Skripsi

    Untuk mendapatkan gambaran mengenai isi pokok skripsi yang direncanakan

    ini, maka berikut ini, penelitian mengemukakan sistematika penulisannya.

    Bab I pendahuluan merupakan pengantar sebelum lebih jauh mengkaji dan

    membahas apa yang menjadi substansi penelitian ini. Di dalam bab I ini memuat

    latar belakang, latar belakang peneliti mengambil judul ini karena dapat

    memberikan kontribusi secara kuantitas terhadap belajar mengajar. Kemudian pada

    bab ini mencakup tentang rumusam masalah yaitu : (1) bagaimana hasil belajar

    matematika yang diajar tanpa menggunakan Interaktive Teaching and Learning

    Strategies pada siswa kelas VIIIA MTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa; (2)

    bagaimana hasil belajar matematika yang diajar dengan menggunakan Interaktive

    Teaching and Learning Strategies pada siswa kelas VIIIA MTs Syekh Yusuf

    Sungguminasa Gowa; (3) Apakah hasil belajar matematika meningkat setelah

    menggunakanInteraktive Teaching and Learning Strategiespada siswa kelas VIIIA

    MTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa. Setelah adanya permasalahan maka ada

    tujuan yang ingin dicapai yaitu (1) Untuk mengetahui hasil belajar matematika yang

    diajar tanpa menggunakan Interaktive Teaching and Learning Strategies pada

    siswa kelas VIIIAMTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa; (2) Untuk mengetahui

    hasil belajar matematika yang diajar dengan menggunakan Interaktive Teaching

    and Learning Strategies pada siswa kelas VIIIAMTs Syekh Yusuf Sungguminasa

    Gowa; (3) Untuk mengetahui hasil belajar matematika setelah menggunakan

    Interaktive Teaching and Learning Strategies pada siswa kelas VIIIAMTs Syekh

  • 7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf

    18/101

    8

    Yusuf Sungguminasa Gowa. Kemudian ada hipotesis tindakan yaitu terdapat

    peningkatan hasil belajar matematika antara hasil belajar yang diajar tanpa

    menggunakanInteraktive Teaching and Learning Strategies pada siswa kelas VIIIA

    MTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa dengan hasil belajar matematikan yang

    diajar dengan menggunakan Interaktive Teaching and Learning Strategies pada

    siswa kelas VIIIA MTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa. Kemudian manfaat

    penelitian yaitu Sebagai bahan informasi bagi guru dalam memilih desain

    pembelajaran serta dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang optimal.

    Sebagai latihan bagi penulis dalam usaha menyatakan serta menyusun buah

    pikirannya secara tertulis dan sistimatis dalam bentuk karya ilmiah.

    Dengan adanya hasil penelitian ini dapat menjadikan bahan bacaan

    kepustakaan MTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa. Penelitian ini sekaligus

    menjadi ilmu yang sangat berarti bagi peneliti dan selanjutnya dapat dijadikan

    sebagai pengalaman.Selanjutnya definisi operasional yaitu mengkaji dua variabel

    yaitu Interaktive Teaching and Learning Strategiessebagai vaariabel X dan Hasil

    belajar sebagai variabel Y.

    Bab II merupakan bab tinjauan pustaka yang membahas tentang kajian teorits

    yang erat kaitannya dengan permasalahan dalam penelitian ini ada yang menjadi

    dasar dalam merumuskan dan membahas tentang aspek-aspek yang sangat penting

    untuk diperhatikan dalam penelitian ini. Pada bab ini pula memuat tentang hakikat

    proses belajar mengajar, sebelum membahas mengenai belajar mengajar terlebih

    dahulu peneliti harus mengetahui apakah itu belajar dan mengajar. Belajar adalah

    suatu proses usaha ynag dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan

    tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri

  • 7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf

    19/101

    9

    dalam interaksi dengan lingkungannya. Sedankan mengajar adalah suatu prses yang

    kompleks . Tidak hanya menyampaikan informasi dari guru kepada siswa. Banyak

    kegiatan maupun tindakan yang dilakukan, terutama bila diinginkan hasil belajar

    yang lebih baik pada seluruh siswa. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi

    meningkatnya hasil belajar yaitu tujuan, guru, peserta didik, kegiatan pengajaran

    dan evaluasi.

    Bab III dibahas tentang metode penelitian yang terdiri atas populai dan sampel,

    populasi yang peneliti maksudkan disini yaitu seluruh kelas VIIIA MTs Syekh

    Yusuf Sungguminasa Gowa sedangkan yang menjadi sampel adalah siswa Kelas

    VIIIAMTs Syekh usuf Sungguminasa Gowa. Instrument penelitian yaitu tes dengan

    interviu, tes digunakan untuk memperoleh berupa informasi, tes ini terbagi menjadi

    dua yaitu tes awal (pre-test) dan tes akhir (post-test) sedangkan interviu digunakan

    untuk menperoleh informasi dari yang terwawancara. Teknik pengumpulan data

    ada 2 tahap yaitu tahap persiapan dengan tahap pelaksanaan. Kemudian teknik

    analisi data ini ada 2 yaitu analisis deskriptif dan analisis inferensial, analisis

    deskriptif digunakan untuk menggambarkan nilai rata-rata (mean) dan standar

    deviasi. Sedangkan analisis inferensial digunakan untuk pengujian hipotesis.

    Bab IV memuat lokasi penelitian yaitu MTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa.

    Hasil penelitian yaitu data-data yang diperoleh pada saat penelitian yaitu hasil yang

    diperoleh yang diajar tanpa menggunakan Interaktive Teaching and Learning

    Strategiespada siswa kelas VIIIAMTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa dengan

    nilai rata-rata dan standar deviasi sedangkan hasil yang

    diperoleh yang diajar dengan menggunakan Interaktive Teaching and Learning

    Strategiespada siswa kelas VIIIAMTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa rata-rata

  • 7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf

    20/101

    10

    . Hasil penelitian dengan statistic uji-t

    diperoleh dengan dan pembahasan yang memuat

    penjelasan-penjelasan dari hasil penelitian.

    Bab V memuat kesimpulan yang membahas tentang rangkuman hasil penelitian

    berdasarkan dengan rumusan masalah yang ada yaitu Hasil belajar matematika

    siswa yang diajar tanpa menggunakanInteractive TeachingandLearning Strategies

    tergolong. Hal ini terlihat dari skor rata-rata (X1) = 45,13 dari skor ideal 100 yang

    bisa dicapai dengan standar deviasi = 12,68. Hasil belajar matematika siswa yang

    diajar dengan menggunakan Interactive Teaching and Learning Strategies berada

    pada kategori sedang. Hal ini bisa dilihat dari skor rata-rata (X2) = 50,88 dari skor

    ideal 100 yang bisa dicapai dengan standar deviasi = 10,67. Terdapat

    peningkatan antara hasil belajar matematika dengan menggunakan strategi

    interactive teaching and learning dengan nilai rata-rata (X1) = 45,13 dan standar

    deviasi = 12,68. dengan hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan

    menggunakan strategi interactive teaching and learning dengan nilai rata-rata (X2)

    = 50,88 dan standar deviasi = 10,67, Sehingga dapat dikatakan bahwa

    Interactive Teaching and Learning Strategies dapat meningkatkan hasil belajar

    matematika siswa kelas VIIIA MTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa. Hasil

    penelitian dengan statistic uji-t diperoleh dengan .

    Dan saran-saran yang dianggap perlu agar tujuan penelitian dapat tercapai dan

    dapat bermanfaat sesuai dengan keinginan penelitian.

  • 7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf

    21/101

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A.

    Pengertian Belajar

    Perubahan tingkah laku adalah merupakan suatu proses belajar yang sangat

    signifikan terjadi didalamnya. Untuk memperolah pengertian yang objektif tentang

    belajar terutama belajar di sekolah, perlu dirumuskan secara jelas pengertian belajar.

    Pengertian belajar sudah banyak dikemukakan oleh para ahli psikologi termasuk ahli

    psikologi pendidikan. Definisi belajar yang dikemukakan oleh Slamet sebagai

    berikut:

    Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh

    suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

    pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.1

    Belajar adalah sesuatu yang terjadi di dalam benak seseorang di dalam otaknya.

    Belajar disebut suatu proses karena secara formal ia dapat dibandingkan dengan

    proses-proses organic manusia lainnya, seperti pencernaan dan pernapasan. Namun

    belajar merupakan proses yang sangat rumit dan kompleks, yang sekarang ini baru

    dimengerti sebagian. Seperti halnya proses-proses organik lainnya, pengetahuan

    tentang belajar dapat diakumulasikan oleh metode-metode ilmiah.2

    Di samping itu ditegaskan pula di sisni pendapat Ernest R Hilgard dalam

    bukunya The Teories of Learning yang berpendapat bahwa :

    Learning is the proses by which and activity originates or is changed

    through training procedures (whether in the laboratory or in the naturalenvironment) as distinguished from changes by factors not attributable to

    training.3

    1Slamet,Belajar dan Factor-faktor yang Mempengaruhinya, (Cet. IV; Jakarta: PT Rineka Cipta,

    2003). h.22Robert M, gagne,Essential of Learning for Intruction, diterjemahkan oleh Abdillah Hanafi dan

    Abdul Manan denganJudul Prinsip-prinsip untuk Pengajaran, (Surabaya: Usaha Nasional, 1988), h.17.3Drs.Agoes Soejanto,Bimbingan Kearah Belajar yang Sukses, (Jakarta: PT Rineka Cipta), h.21

    11

  • 7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf

    22/101

    Jadi, ia berpendapat bahwa seseorang dinamakan telah belajar, bila seseorang

    telah dapat melakukan sesuatu yang baru, yang sebelum proses belajar orang

    tersebut tidak dapat melakukannya. Menurut Muhibbin Syah bahwa :

    Belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku

    individu yang relative menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi

    dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.4

    Sementara Drs. Syaiful Bahri Djamarah memberikan definisi sebagai berikut :

    Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu

    perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam

    interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, efektif dan

    psikomotor.5

    Dari berbagai pendapat di atas, maka dapat diperoleh gambaran bahwa belajar

    adalah suatu proses perubahan tingkah laku, dimana ditimbulkan atau diubah

    melalui praktek atau latihan, sehingga seseorang telah dapat melakukan sesuatu

    yang baru, yang sebelum proses belajar, orang tesebut tidak dapat melakukannya.

    Perubahan tingkah laku sebagai hasil itu menyangkut segala aspek organisasi dan

    tingkah laku pribadi seseorang.

    B.Hakikat Proses Belajar Mengajar

    a.Konsep Belajar

    Banyak definisi para ahli tentang belajar, diantaranya adalah sebagai berikut:

    1)Skinner, mengartikan belajar sebagai suatu proses adaptasi atau penyesuaian

    tingkah laku yang berlangsung secara progresif.

    2)M. Sobry Sutikno dalam bukunya menuju pendidikan bermutu, mengartikan

    belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk

    4Muhibbin Syah, M.Ed. Psikologi Pendidikan,Ed. Revisi, (Cet. II; Jakarta: PT Raja Grafindo

    Persada, 2003), h.68.5Drs. Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, ( Cet. I; Jakarta: Rineka Cipta, 2002),h.68.

    12

  • 7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf

    23/101

    memperoleh suatu perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannya sendiri

    dalam interaksi dengan lingkungannya.

    3)Thursan Hakim dalam bukunya belajar secara efektif, mengartikan belajar

    adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia, dan perubahan

    tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuatitas tingkah

    laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan,

    pemahaman, keterampilan, daya fikir, dan lain-lain kemampuannya.

    Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar pada

    hakekatnya adalah perubahan yang terjadi dalam diri seseorang setelah melakukan

    aktivitas tertentu. Dalam belajar yang terpenting adalah proses bukan hasil yang

    diperolehnya. Artinya, belajar harus diperoleh dengan usaha sendiri, adapun orang

    lain itu hanya sebagai perantara atau penunjang dalam kegiatan belajar agar belajar

    itu dapat berhasil dengan baik.6

    Belajar merupakan suatu proses aktif dalams memperoleh

    pengalaman/pengetahuan baru sehingga menyebabkan perubahan tingkah laku.

    Misalnya, setelah belajar matematika siswa itu mampu mendemonstrasikan

    pengetahuan dan keterampilan matematikanya dimana sebelumnya ia tidak dapat

    melakukannya.7

    Dalam kehidupan sehari-hari kita melakukan banyak kegiatan yang

    sebenarnya merupakan gejala belajar. Suatu gejala belajar ditandai oleh kemampuan

    untuk melakukan sesuatu melalui proses diperoleh, mengingat mula-mula

    6Pupuh Fathurrohman dan Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep

    Umum Dan Konsep Islami,(Cet. I; Bandung: PT. Refika Aditama, 2007), h. 5-6.7Herman Hudoyo. Pengembangan Kurikulum Matematika dan Pelaksanaannya di Depan Kelas.

    (Surabaya: Usaha Nasional, 1979) h. 107

    13

  • 7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf

    24/101

    kemampuan itu belum ada. Maka terjadilah proses perubahan dari belum mampu ke

    arah sudah mampu, dan proses perubahan itu terjadi selama jangka waktu tertentu.8

    b.Konsep Mengajar

    Mengajar merupakan suatu proses yang kompleks. Tidak hanya sekedar

    menyampaikan informasi dari guru kepada siswa. Banyak kegiatan maupun

    tindakan yang harus dilakukan, terutama bila diinginkan hasil belajar yang lebih

    baik pada seluruh siswa. Oleh karena itu, rumusan pengertian mengajar tidaklah

    sederhana. Dalam arti, membutuhkan rumusan yang dapat meliputi seluruh

    kegiatan dan tindakan dalam perbuatan mengajar itu sendiri.9

    c.Ciri-ciri Belajar Mengajar

    Belajar dan mengajar merupakan dua aktivitas yang berlangsung secara

    bersamaan, simultan dan memiliki fokus yang dipahami bersama. Sebagai suatu

    aktivitas yang terencana, belajar memliki tujuan yang bersifat permanen, yakni

    terjadi perubahan pada anak didik. Ciri-ciri perubahan dalam pengertian belajar

    menurut Slamet meliputi:

    1)Perubahan yang terjadi berlangsung secara sadar, sekurang-kurangnya sadar

    bahwa pengetahuannya bertambah, sikapnya berubah, kecakapannya

    berkembang, dan lain-lain.

    2)Perubahan dalam belajar bersifat kontinyu dan fungsional. Belajar bukan

    proses yang statis karena terus berkembang secara gradual dan setiap hasil

    belajar memiliki makna dan guna yang praktis.

    8Winkel. Psikologi Pengajaran. (Yogyakarta: Media Abadi, 2004). h. 56

    9Ibid,h.7.

    14

  • 7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf

    25/101

    3)Perubahan belajar bersifat positif dan aktif. Belajar senantiasa menuju

    perubahan yang lebih baik.

    4)Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara, bukan hasil belajar jika

    perubahan itu hanya sesaat, seperti berkeringat, bersin, dan lain-lain.

    5)Perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah. Sebelum belajar, seseorang

    hendaknya sudah menyadari apa yang akan berubah pada dirinya melalui

    belajar.

    6)Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku, bukan bagian-bagian

    tertentu secara parsial.10

    C.Matematika dan Tujuan Pengajarannya

    Nesher mengonsepsikan karakteristik matematika terletak pada

    kekhususannya dalam mengkomunikasikan ide matematika melalui bahasa numerik.

    Dengan bahasa numerik, memungkinkan seseorang dapat melakukan pengukuran

    secara kuantitatif. Sedangkan sifat kekuantitatifan dari matematika tesebut, dapat

    memberikan kemudahan bagi seseorang dalam menyikapi suatu masalah. Itulah

    sebabnya matematika selalu memberikan jawaban yang lebih bersifat eksak dalam

    memecahkan masalah.11

    Sesorang akan merasa mudah memecahkan masalah dengan bantuan

    matematika, karena ilmu matematika itu sendiri memberikan kebenaran berdasarkan

    alasan logis dan sistematis. Disamping itu, matematika dapat memudahkan dalam

    pemecahan masalah karena proses kerja matematika dilalui secara berurut yang

    meliputi tahap observasi, menebak, menguji hipotesis, mencari analogi, dan akhirnya

    10Ibid, h. 10.

    11Uno Hamzah.Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar Yang Kreatif dan

    Efektif. (Jakarta: Bumi Aksara, 2007) h, 130

    15

  • 7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf

    26/101

    merumuskan teorema-teorema. Selain itu, matematika memiliki konsep struktur dan

    hubungan-hubungan yang banyak menggunakan simbol-simbol. Simbol-simbol ini

    sangat penting dalam membantu memanipulasi aturan-aturan yang beropersi dalam

    struktur-struktur. Simbolisasi juga memberikan fasilitas komunitas sehingga dapat

    memungkinkan untuk mendapatkan sejumlah informasi, dan dari informasi inilah

    dapat dibentuk konsep-konsep baru. Dengan demikian, simbol-simbol matematika

    sangat bermanfaat untuk mempermudah cara kerja berpikir, karena simbol-simbol

    ini dapat digunakan untuk mengkomunikasikan ide-ide, dengan jalan memahami

    karakteristik matematika seperti yang telah dikemukakan

    D.Hasil Belajar Matematika

    Teori-teori utama tentang bagaimana anak-anak belajar merupakan isu yang

    benar-benar penting di dalam mengajar, karena untuk dapat menjadi efektif kita

    perlu mencoba dan mengajar dengan cara menguatkan bagaimana orang belajar

    secara internal. Berikut beberapa pengertian belajar yang dapat mewakili dari

    banyaknya ahli pendidikan tentang belajar.12

    Berdasarkan pengertian Johnson dan Rising dalam Erman Suherman

    mengemukakan bahwa Matematika adalah pola berpikir, pola mengorganisasikan,

    pembuktian yang logik, matematika itu merupakan bahasa yang menggunakan

    istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas dan akurat, representasinya dengan

    simbol dan padat, lebih berupa bahasa simbol mengenai ide daripada mengenai

    bunyi.13

    12Depdikbud, Pedoman Umum System Pengujian Hasil Belajar.Diakses dari internet

    2/10/2010:www.google.com.13

    Erman Suherman, et al.,eds.,Strategi Pembelajaran Matematika Kontenporer,(Cet.I; Yogjakarta:

    Tugu, 2009),h.17 .

    16

  • 7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf

    27/101

    Belajar adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang agar memiliki

    kompetensi berupa keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan. Belajar dapat

    juga dipandang sebagai sebuah proses elaborasi dalam upaya pencarian makna yang

    dilakukan oleh individu. Proses belajar pada dasarnya dilakukan untuk

    meningkatkan kemampuan atau kompetensi personal.14

    Dalam pembelajaran matematika harus dipelajari secara bertahap, berurutan

    serta berdasarkan kepada pengalaman yang telah ada sebelumnya. Dari beberapa

    pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar dalam konteks matematika suatu

    proses aktif yang dilakukan untuk memperoleh pengetahuan baru dengan

    memanipulasi symbol-simbol dan struktur matematika sehingga menyebabkan

    perubahan tingkah laku.

    Jika dikaitkan dengan belajar matematika maka hasil belajar terjadi karena

    evaluasi yang dilakukan guru dalam mempelajari matematika. Agar dapat

    menentukan tercapai tidaknya tujuan pendidikan dan pengajaran maka perlu

    dilakukan usaha dan tindakan atau kegiatan untuk menilai hasil belajar.

    Penilaian hasil belajar bertujuan untuk melihat kemajuan belajar siswa

    dalam hal penguasaan materi pengajaran yang telah dipelajari. Dalam pembelajaran

    yang terjadi di sekolah atau khususnya di kelas, guru adalah pihak yang paling

    bertanggung jawab atas hasilnya.

    Hasil belajar matematika merupakan suatu puncak proses belajar, hasil

    belajar tersebut terjadi karena evaluasi guru. Jika dikaitkan dengan belajar

    matematika, maka hasil belajar matematika adalah suatu hasil yang diperoleh siswa

    dalam menekuni dan mempelajari matematika.

    14Benny A. Pribadi,Model Desain Sistem Pembelajaran, (Cet I: Jakarta: Dian Rakyat, 2009),h.6.

    17

  • 7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf

    28/101

    Menurut Slametto hasil belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor

    dari dalam (faktor internal) maupun dari luar (faktor eksternal). faktor internal

    adalah faktor jasmaniah, Psikologis, dan faktor kelelahan (misalnya, intelegensi,

    perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan), sedangkan yang termasuk

    faktor eksternal adalah faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat(misalnya, guru, kurikulum, dan model pembelajaran).

    Pada dasarnya belajar merupakan tahapan perubahan perilaku siswa yang relatif

    positif dan mantap sebagai hasil interaksi dengan lingkungan yang melibatkan

    proses kognitif . dengan kata lain belajar juga merupakan kegiatan berproses yang

    terdiri dari beberapa tahap. Tahapan dalam belajar tergantung pada fase-fase

    belajar, salah satu tahapannya adalah yang dikemukakan oleh Witting yaitu :

    a. Tahap acquisition, yaitu tahapan perolehan informasi;

    b. Tahap storage, yaitu tahapan penyimpanan informasi;

    c. Tahap retrieval, yaitu tahapan pendekatan kembali informasi.15

    Belajar yang dilalui setiap anak akan dilihat pada hasil akhir yang telah

    ditempuh dalam kurun waktu tertentu yang biasanya disebut hasil belajar. Hasil

    belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.

    Belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk

    memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Dalam

    kegiatan pembelajaran atau kegiatan instruksional, biasanya guru menetapkan

    tujuan belajar. Siswa yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai

    tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional.16

    Sampai saat ini belum ada kesepakatan yang bulat di antara para

    matematikawan, apa yang disebut matematika itu. Sasaran pene laahan matematika

    tidaklah konkrit, tetapi abstrak. Dengan mengetahui sasaran penelaahan

    15Asep Jihad,Evaluasi Pembelajaran, (Cet III: Yogyakarta: Multi Pressindo, 2009), h. 1- 2.

    16Ibid, h. 14.

    18

  • 7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf

    29/101

    matematika, kita dapat mengetahui hakekat matematika yang sekaligus dapat kita

    ketahui juga cara berpikir matematika itu.

    Berbagai pendapat muncul tentang pengertian matematika tersebut, dipandang

    dari pengetahuan dan pengalaman masing-masing yang berbeda. Dibawah ini

    disajikan beberapa definisi atau pengertian tentang matematika.

    a. Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisir secarasistematik.

    b. Matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi.c. Matematika adalah pengetahuan tenatng penalaran logic dan berhubungan

    dengan bilangan.

    d. Matematika adalah pengetahuan tentang fakta-fakta kuantitatif dan masalah

    tentang ruang dan bentuk.e. Matematika adalah pengetahuan tentang struktur logik.f. Matematika adalah pengetahuan tentang aturan-aturan yang ketat.17

    Jadi berdasarkan etimologi, perkataan matematika berarti Ilmu pengetahuan

    yang diperoleh dengan bernalar. Matematika tumbuh dan berkembang karena

    proses berpikir, oleh karena itu logika adalah dasar untuk terbentuknya matematika.

    Untuk dapat mengetahui apa matematika itu sebenarnya, seseorang harus

    mempelajari sendiri ilmu matematika itu, yaitu dengan mempelajari, mengkaji, dan

    mengerjakannya. Termasuk pengkajian sejauh timbulnya matematika dan

    perkembangannya.18

    Setelah proses belajar telah diaplikasikan, tahap selanjutnya adalah penilaian

    hasil belajar yang dilakukan berdasarkan tujuan pendidikan yaitu mengarah kepada

    tiga domain atau ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik. Ranah

    kognitif menunjukkan tujuan pendidikan yang terarah kepada kemampuan-

    kemampuan intelektual, kemampuan berfikir maupun kecerdasan yang akan

    17R. Soedjadi, Kiat Pendidikan Matematika Di Indonesia (Kontatasi Keadaan Masa Kini Menuju

    Harapan Masa Depan),(Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi DEPDIKNAS, 1999/2000), h.

    11.18

    A. Halim Fathani,Memahami Kembali Definisi dan Deskripsi Matematika, (Diakses dari

    internet, http://wordpress.com)

    19

  • 7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf

    30/101

    dicapai. Ranah afektif menunjukkan tujuan pendidikan yang terarah pada

    kemampuan-kemampuan bersikap menghadapi realitas atau masalah-masalah yang

    muncul disekitarnya. Sedangkan ranah psikomotorik menunjukkan tujuan

    pendidikan yang terarah kepada keteramilan-keterampilan anak didik.19

    Hakikat belajar matematika menurut Hamzah adalah suatu aktivitas mental

    untuk memahami arti dan hubungan-hubungan serta simbol-simbol, kemudian

    diterapkannya pada situasi nyata. Schoenfeld mendefenisikan bahwa belajar

    matematika berkaitan dengan apa dan bagaimana menggunakannya dalam

    membuat keputusan untuk memecahkan masalah. Matematika melibatkan

    pengamatan, penyelidikan, dan keterkaitannya dengan fenomena fisik dan mental.

    Berkaitan dengan hal ini, maka belajar matematika merupakan suatu kegiatan yang

    berkenaan dengan penyeleksian himpunan-himpunan dari unsur matematika yang

    sederhana dan merupakan himpunan-himpunan baru, yang selanjutnya membentuk

    himpunan-himpunan baru yang lebih rumit. Demikian seterusnya, sehingga dalam

    belajar matematika harus dilakukan secara hirarkis.

    Menurut Peaget bahwa untuk memahami konsep matematika dari konsep yang

    sederhana menuju pada konsep yang lebih tinggi, berjalan seiring dengan

    perkembangan intelektual anak yang dipilihnya menjadi empat periode berpikir.

    Keempat periode berpikir tersebut, yaitu periode sensori motorik, pra operasional,

    operasi konkret, dan periode operasi formal. Lebih jauh dikatakan perkembangan

    intelektual terjadi secara pasti dan spontan. Sedangkan anak yang belajar

    matematika sifatnya fleksibel, tidak tergantung pada umurnya.20

    Adapun pendapat para ahli tentang pengertian matematika tersebut, dipandang

    dari pengetahuan dan pengalaman masing-masing yang berbeda. Ada yang

    mengatakan bahwa matematika itu bahasa symbol, matematika metode berfikir

    19R. Soedjadi, Op. Cit, h. 62 63.

    20Erman Suherman . Strategi Belajar Mengajar Matematika. (Jakarta: Universitas Terbuka, 1992)

    h, 165.

    20

  • 7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf

    31/101

    logis, matematika adalah sarana berfikir, matematika adalah ilmu tentang bilangan

    dan ruang, matematika adalah ilmu yang abstrak dan deduktif dan masih banyak

    lagi definisi yang lainnya.

    Belajar matematika adalah suatu usaha atau aktivitas mental untuk memahami

    arti hubungan dari konsep-konsep dan struktur matematika. Pada hakekatnya

    belajar matematika adalah suatu kegiatan psikologis yaitu mempelajari atau

    mengkaji berbagai hubungan antara objek-objek dan struktur matematika serta

    berbagai hubungan antara struktur matematika melalui manipulasi simbol-simbol

    sehingga diperoleh pengetahuan baru.21

    E.Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Meningkatnya Hasil Belajar Siswa

    Keberhasilan belajar bukanlah yang berdiri sendiri, melainkan banyak yang

    dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya. Berbagai faktor yang dimaksud diantaranya

    adalah :

    1.Tujuan

    Tujuan merupakan muara dan pangkal dari proses belajar mengajar. Oleh

    karena itu, tujuan merupakan pedoman arah sekaligus sebagai suasana yang akan

    dicapai dalam kegiatan belajar mengajar. Kepastian proses belajar mengajar

    berpangkal tolak dari jelas tidaknya perumusan tujuan pengajaran. Semakin jelas

    dan operasional tujuan yang akan dicapai, maka semakin mudah menentukan alat

    dan cara mencapainya dan sebaliknya.

    2.Guru

    21Ibnu Hajar.Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif Dalam Pendidikan.(Jakarta:

    Rajawali Pers, 1996) h, 48.

    21

  • 7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf

    32/101

    Pandangan guru terhadap anak didik mempengaruhi kegiatan menggajar

    guru dikelas. Guru yang memandang anak sebagai makhluk individual yang tidak

    memiliki kemampuan atu laksana kertas kosong akan banyak menggunakan

    pendekatan metode yang teacher-centered, bukan pendekatan yang. Sebab murid

    dipandangnya sebagai gelas kosong yang bisa diisi apapun. Padahal yang

    terpenting bagi guru adalah mengetahui anak didik dengan segala potensi dan

    kemampuannya sehingga guru cukup melakukan proses drawing out, yakni

    proses mengeluarkan, membimbing, memotivasi, dan membidani keluarnya

    berbagai potensi yang ada pada anak didik menjadi kekuatan dan faktual.

    3.Peserta didik

    Peserta didik dengan segala perbedaannya seperti motivasi, minat, bakat,

    perhatian, harapan, latar belakang sosio-kultural, tradisi keluarga, menyatu dalam

    sebuah sistem belajar di kelas. Perbedaan-perbedaan inilah yang harus dikelola,

    dioganisir guru, untuk mencapai proses pembelajaran yang optimal. Apabila tidak

    memiliki kecermatan dan keterampilan dalam mengelola perbedaan-perbedaan

    potensi peserta didik maka proses pembelajaran sulit mencapai tujuan

    pembelajaran yang telah ditentukan.

    4.Kegiatan Pengajaran

    Pola umum kegiatan pengajaran adalah terjadinya interaksi antara guru

    dengan peserta didik dengan bahan sebagai perantaranya. Guru yang memakai

    gaya mengajar individual biasanya berusaha memahami peserta didik sebagai

    makhluk individual dengan segala persamaan dan perbedaannya. Sedangkan guru

    yang memakai gaya mengajar kelompok berusaha memahami pesrta didik sebagai

    makhluk sosial. Dengan perbedaan gaya mengajar yang dipakai guru maka akan

    22

  • 7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf

    33/101

    melahirkan kegiatan mengajar dan belajar yang berlainan dengan hasil yang

    berbeda pula.

    5.Evaluasi

    Evaluasi memiliki cakupan bukan saja pada bahan ajar, tetapi pada

    keseluruhan proses belajar mengajar, bahkan pada alat dan bentuk evaluasi itu

    sendiri. Artinya, evaluasi yang dilakukan sudah benar-benar mengevaluasi tujuan

    yang telah ditetapkan, bahan yang akan diajarkan dan proses yang dilakukan.22

    F.Interaktive Teaching and LearningStrategies

    Ada anggapan bahwa pembelajaran jarak jauh tidak membuat pembelajaran

    menjadi interaktif berbeda dengan pembelajaran secara tatap muka langsung (face

    to face). Shearer mengungkapkan bahwa pembelajaran jarak jauh justru sebenarnya

    memberikan kontribusi secara kuantitas terhadap interaksi belajar mengajar.

    Interaksi pada pembelajaran tatap muka/face to face sebenarnya terbatas, yaitu

    antara pengajar dengan pembelajar saja, namun pada pembelajaran jarak jauh

    interaksi pembelajaran lebih menyebar. Interaksi akan terjadi pelajar dengan

    pelajar, pelajar dengan pengajar, pelajar dengan lingkungan atau pembelajar dengan

    media. Menurut Linder dan Murphy interaksi tersebut terjadi karena adanya

    dukungan alat (tool) yaitu e-learning yang meliputi web statis dan dinamis, grup

    diskusi, e-mail, chetting, instant messaging, video streaming, aplikasi sharring dan

    video komferencing. Pembelajaran jarak jauh dapat mengaktifkan pembelajar yaitu

    pembelajar berinteraksi secara aktif untuk menggunakan computer, aktifitas fisik

    dan mental akan terjadi intensif misalnya dop and drag, input data, pencarian data

    22Abdul Wahhab Khallaf, Ilmu Ushul Fiqh, (Cet. I; Semarang: Dina Utama Semarang, 1994), h.

    18.

    23

  • 7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf

    34/101

    yang dibutuhkan, menyusun materi pembelajaran dan lain-lain. Berikut ini adalah

    contoh strategi pembelajaran yang bisa diterapkan dalam pembelajaran jarak jauh,

    dengan strategi pembelajaran yang menimbulka kebermaknaan meaningful

    learning yang diadaptasi dari bonk dan Dennen. Aktifitas pembelajaran yang

    bertujuan untuk terjadinya pembelajaran bermakna dapat dilihat pada tahapan

    berikut:

    1. Ice breaker dan Opener. Kegiatan ini tujuannya mengkondisikan pembelajar

    untuk focus pada pembelajaran. Ice breaker artinya memecahkan es, yang

    mengandung makna bahwa pembelajar terkadang berada pada situasi jenuh,

    tidak perhatian, tidak focus atau tidak bergairah alam belajar.

    2. Student Expedition. Ketika pembelajar akan belajar melalui web, tujuan yang

    akan dicapai dan materi pembelajaran yang akan dipelajari sudah disajikan

    terlebih dulu. Materi pembelajaran yang harus dipelajari oleh pembelajar ini

    semacm peta content.Teori Medan mengatakan, jika pembelajar dihadapkan

    pada sejumlah tantangan dalam belajar, maka kecenderungannya pembelajar

    termotivasi untuk terus belajar dan mencapai tujuan tertinggi atau target akhir

    dari pembelajaran tersebut.

    3. PCT (Purposive Creative thinking). Mengidentifikasi konflik atau masalah-

    masalah dalam kegiatan belajar yang dihadapi oleh pembelajar yang dapat

    dipecahkan oleh pembelajar sendiri melalui fasilitas yang ada, misalnya

    discussion forum atau chatting.

    4. P2P (Peer to peer Interaktion) yaitu penggunaan metode cooperatife dalam

    kegiatan pembelajaran di web. Hal ini ada kaitannya dengan kegiatan

    24

  • 7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf

    35/101

    sebelumnya yaitu upaya untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh

    pembelajar yang dicarikan solusinya melalui diskusi forum.

    5. Streaming Expert. Tidak semua masalah yang dihadapi oleh pembelajar dapat

    dipecahkan sendiri atau berdiskusi dengan teman lain, namun diperlukan juga

    pendapat dari para ahli/pakar(expert) melalui kegiatan video conference atau

    sekedat melihat video yang sudah tersedia di online learning (video streaming).

    6. Mental Gymnastic.Pembelajar melakukan kegiatan braim stormin yaitu kegiatan

    curah pendapat yang bertujuan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sudah

    digariskan. Pembelajar mengumpulkan sejumlah topik-topik yang menarik

    perhatiannya untuk kemudian didiskusikan dan disampaikan kepada yang

    lainnya23

    .

    Untuk lebih jelasnya langkah-langkah dalam pembelajaran ini meliputi 3 cara

    evaluasi yang di singkat dengan 3P yaitu paper atau kertas, project atau hasil

    pekerjaan berupa produk, dan portopolio yaitu kumpulan hasil pekerjaan. Secara

    teknis pengajar menyediakan sejumlah teks yang tersimpan dalam server. Siswa

    mengambil salah satu paket ujian, sedangkan siswa lainnya akan memperoleh soal

    yang berbeda karena soal diatur secara random24

    .

    23Munir, Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi(cet. I;

    Bandung: Alfabeta, 2009), h. 103-105.24

    Ibid, h. 107

    25

  • 7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf

    36/101

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    A.Jenis Penelitian

    Jenis Penelitian ini adalah penelitian expremental mengkaji dua variabel yaitu

    Interaktive Teaching andLearning Strategies sebagai variabel X dan hasil belajar

    matematika sebagai variabel Y pada siswa kelas VIIIA MTs Syekh Yusuf

    Sungguminasa Gowa.

    B.Populasi dan Sampel

    1.Populasi

    Dalam suatu penelitian, penentuan populasi sangat penting dilakukan karena

    populasi memberikan batasan terhadap objek yang akan diteliti. Suharismi

    Arikunto memberikan pengertian bahwa populasi adalah keseluruhan subjek

    penelitian.1 Dalam pengertian yang lain dikemukakan populasi adalah wilayah

    generalisasi yang terdiri atas; obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan

    karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian

    ditarik kesimpulannya.2

    Berkaitan dengan definisi diatas, maka disimpulkan bahwa populasi adalah

    keseluruhan yang menjadi obyek penelitian, baik berupa benda, manusia,

    kelompok, individu, dan yang memberikan informasi atau data yang dibutuhkan.

    Jadi populasi yang dimaksudkan disini adalah seluruh siswa kelas VIII MTs

    Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa yang berjumlah 82 orang.

    1Suharismi Arikunto, Prosedur Penelitian,(Cet. XII: Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002), h.1.

    2Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, (Cet. 9; Bandung: CV. Alfabeta. 2006), h. 55.

    26

  • 7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf

    37/101

    2.Sampel

    Sampel adalah sejumlah anggota yang dipilih atau diambil dari suatu populasi

    dan yang menjadi sampelnya adalah siswa kelas VIIIA MTs Syekh Yusuf

    Sungguminasa Gowa yang berjumlah 40 orang.

    C.Instrumen Penelitian

    Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur

    fenomena (variabel) alam maupun sosial yang diamati. Adapun instrumen yang

    peneliti gunakan adalah :

    1.Tes yaitu suatu pertanyaan yang direncanakan untuk memperoleh informasi,

    yang setiap butir pertanyaan mempunyai jawaban, dan memberikan implikasi

    bahwa setiap butir tes menuntut jawaban-jawaban dari orang yang dites.

    Penggunaan tes terdiri dari dua cara yaitu:

    a. Pre test

    Pre test atau tes awal digunakan untuk mengetahui kemampuan kedua

    kelompok sebelum menggunakan Strategi Interactive Teaching and Learning

    dan juga berfungsi sebagai perbandingan hasil test akhir setelah pembelajaran.

    b.Post test

    Post tes atau test akhir digunakan untuk mengetahui tingkat

    kemampuan dan keberhasilan siswa setelah penggunaan Strategi Interactive

    Teaching and Learning. Tes yang diberikan sesuai dengan kurikulum dan

    tujuan pembelajaran yang berlaku.

    2.Interviu atauwawancara yaitu sebuah dialok yang dilakukan oleh pewawancara

    untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Ditinjau dari pelaksanaannya

    maka interviu yang digunakan adalah interviu bebas atau interviu tidak

    27

  • 7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf

    38/101

    terstruktur, di mana pewawancara bebas menanyakan apa saja, tetapi juga

    mengingat akan data apa yang akan dikumpulkan.

    D.

    Prosedur Pengumpulan Data

    1.Tahap Persiapan

    a. Tes

    Tahap ini penulis terlebih dahulu melengkapi hal-hal yang dibutuhkan di

    lapangan yaitu :

    1)Menyusun program pengajaran sesuai dengan kurikulum

    2)Menyusun instrumen tes yang disesuaikan dengan materi.

    b.Interviu bebas atau wawancara

    Pada tahap ini penulis hanya mempersiapkan pedoman wawancara yang

    hanya memuat garis besar tentang hal-hal yang akan ditanyakan. Karena, pada

    pengumpulan data wawancara atau interviu hanya mengandalkan bentuk

    kreativitas peneliti untuk memperoleh informasi dari informan.

    2. Tahap Pelaksanaan.

    Peneliti mengumpulkan data dengan langkah memberikan tes dan

    interviu untuk mengetahui hasil belajar siswa laki-laki dan siswa perempuan.

    E.Tehknik Analisis Data

    Data yang diperoleh mengenai hasil belajar siswa selanjutnya dianalisis dengan

    menggunakan dua cara yaitu :

    1. Analisis Statistik Deskriptif

    Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan hasil belajar

    matematika yang diperoleh siswa, baik pada kelompok eksperimen maupun pada

    28

  • 7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf

    39/101

    kelompok kontrol. Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan skor rata-

    rata, skor maksimum, skor minimum, dan standar`deviasi.

    a. Menghitung rata-rata

    1

    1

    k

    i ii

    k

    ii

    f xx

    f

    =

    =

    =

    Keterangan:

    = Rata - rata

    = Frekuensi

    = Titik tengah3

    b.Standar deviasi

    Data tentang hasil pengamatan dianalisis menggunakan:

    Keterangan:

    S = Standar Deviasi

    = Frekuensin = Banyaknya data

    = Jumlah rata-rata

    3M.Arif Tiro.Dasar Dasar Statistik. (Cet. II; Makassar: State University of Makassar Press,

    2000) h.133

    x

    if

    ix

    29

  • 7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf

    40/101

    c. Mengkategorikan hasil belajar siswa

    Hasil belajar tersebut dikelompokkan dengan mengacu pada

    pengkategorian tabel. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

    Tabel

    Perdoman pengkategorian Hasil Belajar Siswa

    No Interval Nilai Kategori

    1 0-34 Sangat Rendah

    2 35-54 Rendah

    3 55-64 Sedang

    4 65-84 Tinggi

    5 85-100 Sangat Tinggi

    Sumber: Standar yang ditetapkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

    2007.4

    2. Analisis Statistik Inferensial

    Teknik analisis statistik inferensial digunakan untuk menguji

    hipotesis penelitian dengan menggunakan uji - t dengan rumus sebagai

    berikut :

    t =

    5

    Keterangan :

    t = Jumlah konstan

    Md = Jumlah nilai pree test Jumlah nilai Post test

    = Jumlah kuadrat deviasiN = Jumlah responden

    4Sugiyono,Metode Penelitian Administrasi Dilengkapi dengan R & D. (Cet. XVII; Bandung:

    Alfabeta, 2009), h. 214.5 Suharsimi Arikunto, Presedur Penelitian( Cet. XIII; Makassar: Rhineka Cipta, 2006), h. 306.

    30

  • 7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf

    41/101

    Selanjutnya menguji hipotesis dengan langkah-langkah sebagai berikut:

    1. Mencari harga Md dengan menggunakan rumus:

    N

    dMd =

    2. Mencari harga dX2

    dengan menggunakan rumus:

    ( )N

    dddX

    2

    22 =

    3. Menentukan harga Hitungt dengan menggunakan rumus:

    ( )1

    2

    =

    NN

    dX

    Mdt

    4. Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria yang signifikan

    Kaidah pengujian signifikansi:

    Jika maka gagal di terima gagal ditolak

    Jika maka gagal di terima gagal ditolak

    5. Menentukan harga Tabelt

    Mencari Tabelt dengan menggunakan tabel distribusi t dengan taraf signifikan

    05,0= , dan 1.. =Nbd

    6. Membuat kesimpulan apakah Interaktive Teaching and Learning Strategies

    dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VIIIA MTs Syekh

    Yusuf sungguminasa Gowa ?

    31

  • 7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf

    42/101

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A.

    Deskripsi Lokasi Penelitian

    1.Gambaran umum MTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa

    a. Visi

    Membentuk siswa menguasai ilmu agama dan ilmu pengetahuan umum,

    memiliki kecakapan hidup dan kemampuan untuk beradaptasi dengan anggota

    masyarakat dan lingkungannya dengan landasan akhlak mulia.

    b. Misi

    1. Memberikan kompetensi dalam ilmu ke Islaman, kewarganegaraan,

    bahasa, matematika, sains, sosial, seni dan budaya, pendidikan jasmani dan

    keterampilan.

    2. Menyiapkan lulusan yang mampu menginternalisasi nilai-nilai keislaman

    dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

    2. Sejarah berdirinya MTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa

    MTs. Syekh Yusuf Sungguminasa yang terletak dijalan Sirajuddin Rani

    No.1 Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan.

    Gedung sekolah yang digunakan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Syekh Yusuf

    Sungguminasa Gowa sekarang pada mulanya dibangun oleh Pemerintah Daerah

    Kabupaten Gowa yang diperuntukkan sebagai Kantor Urusan Agama (KUA)

    sampai tahun 1966. Selanjutnya pada tahun 1966 itu, oleh pengurus Yayasan

    Syekh Yusuf Tuanta Salamaka ri Gowa mengambil alih gedung tersebut untuk

    digunakan sebagai lembaga pendidikan agama. Satu tahun kemudian, tepatnya

    pada tanggal 19 Maret 1967 didirikan Madrasah PGA 4 tahun dan pada tahun

    32

  • 7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf

    43/101

    1973 dibuka Madrasah PGA 6 tahun masing - masing masih dalam status

    terdaftar. Pada tahun 1976, Madrasah PGA 4 tahun berintegrasi ke Madrasah

    Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah PGA 6 tahun berintegrasi ke Madrasah Aliyah

    (MA).

    Berdasarkan Keputusan Kepala Kantor Wilayah Departemen Agama

    Propinsi Sulawesi Selatan Nomor: 121 tahun 1997,tepatnya tanggal 26 desember

    1997 diberikan status sebagai Madrasah Tsanawiah Diakui. Berdasarkan

    keputusan Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Islam No.

    E.W/PP.03.2/KEP/36.B/99 tanggal 29 Maret 1999 diberikan status sebagai

    Madrasah Tsanawiyah disamakan hingga sekarang.

    3. Pengelolah MTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa Tahun Pelajaran 2010/2011

    a. Kepala Madrasah : Hj. St. Saharina, S.Ag

    b. Wakamad

    1)Kurikulum : Drs. Marwah, MM

    2)Kesiswaan : Edi Bahtiar Syam, S.Ag

    3)Sarana-Prasarana : Darmawati, S.Pd

    4)H u m a s : Nurjannah,SE

    c. Kaur Tata Usaha : Dra. Andi Tenriabeng

    Pegawai TU : - Kamisiah, A.Ma

    - Kartini (Peg. Perpustakaan)

    d. Wali Kelas

    1)VII / A : Fahmiah, S.Ag

    2)VII / B : Drs. Muh. Natsir Hasri

    3)VIII/ A : Ibnu Hajar, S.Pd

    33

  • 7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf

    44/101

    4)VIII / B : Ibnu Hajar, S.Pd

    5)IX/ A : Hj. Yatima Usman, S.Ag,M.Pd.I

    6)IX/ B : Muh. Hasan, S.Pd.I

    e. P e m b i n a

    1)O S I S : M. Kasim B, S.Pd.I

    2)Pramuka (Putra) : Ibnu Hajar, S.Pd

    3)Pramuka (Putri) : Wahida, S.Pd.I

    4)P M R (Putra) : Dra. A. Tenriabeng

    5)P M R (Putri) : Amirullah, S.Ag, M.Pd.I

    6)Keagamaan : - Salmawati, S.Ag

    - Fahmiah, S.Ag

    - Edi Bahtiar Syam, S.Ag

    f. Kepala/Pengelola

    1)Perpustakaan : Amirullah, S.Ag, M.Pd.I

    2)U K S : St. Halimah Hassan, S.S

    3)Kebersihan (5K) : Andi Ninnong,S.Pd

    4)Keamanan Madrasah : Dra. Marwah, MM

    g. Bendahara Pengeluaran : Hj. Yatima Usman, S.Ag,M.Pd.I

    Bendahara Keg. Siswa : St. Halimah Hassan, S.S

    h. Guru / Petugas Bk

    1)Kelas VII : Ibnu Hajar, S.Pd

    2)Kelas VIII : Amirullah, S.Ag, M.Pd.I

    3)Kelas IX : Asnadah Amin, S.Pd

    34

  • 7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf

    45/101

    i. Pengurus K K M

    Pembina : Drs. H. Abdul Hafid Mahmud

    Ketua : Hj. St. Saharina, S.Ag

    Wakil Ketua : M. Kasim B, S.Pd.I

    Sekretaris : Edi Bahtiar Syam, S.Ag

    Wakil Sekretaris : Amirullah, S.Ag, M.Pd.I

    Bendahara : Dra. Marwah, MM

    35

  • 7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf

    46/101

    STRUKTUR ORGANISASI

    MADRASAH TSANAWIYAH SYEKH YUSUF SUNGGUMINASA GOWA

    TAHUN PELAJARAN 2010/2011

    Bagian Kurikulum

    Asnadah Amin, S.Pd

    Bagian Kesiswaan

    Edi Bahtiar Syam, S.Ag

    TATA USAHA

    Dra. Andi Tenriabeng

    KETUA KOMITE

    M. Kasim B, S.Pd.I

    GURU

    KEPALA MADRASAH

    TSANAWIYAH

    Hj. St. Saharina, S.Ag

    PIMPINAN PERGURUAN

    ISLAM SYEKH YUSUF

    Drs. H. Abdul Hafid Mahmud

    1. Darmawati, S.Pd

    2. Salmawati, S.Ag

    3. Amirullah, S.Ag, M.Pd.I

    4. Dra. Marwah

    5. Emmy

    6. Saelan,A.Md.komp

    7. Hj. St. Saharina, S.Ag

    1.Hj. Yatima Usman,

    S.Ag,M.Pd.I

    2.Fahmiah, S.Ag

    3.Muh. Hasan, S.Pd.I

    4.Nurjannah,SE

    5.Dra. A. Tenriabeng

    6. Drs. Muh. Natsir Hasri

    1.Andi Ninnong,S.Pd

    2.Edi Bahtiar Syam,

    S.Ag

    3.Wahida, S.Pd.I

    4.Rahmiati HM, S.S

    5.Asnadah Amin, S.Pd

    6. Ibnu Hajar, S.Pd

    36

  • 7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf

    47/101

    4. Sarana dan prasarana MTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa

    Tabel : 1

    Sarana dan Prasarana MTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa

    N

    O

    RUANGAN ATAU

    BANGUNAN JUMLAH KETERANGAN

    1. Ruang Kepala Madrasah 1 Baik

    2. Ruang belajar teori 1 Baik

    3. Ruang Tata Usaha 1 Baik

    4. Ruang Sholat/mushollah 1 Baik

    5. Ruang Perpustakaan 1 Baik

    6. Laboratorium IPA 1 Baik

    7. Laboratorium Bahasa 1 Baik

    8. Ruang kelas 7 Baik

    11. Lapangan Upacara 1 Baik

    12. Kamar Mandi Guru 2 Baik

    13. Kamar Mandi Siswa 1 Kurang baik

    Sumber data : MTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa

    Untuk tumbuh dan berkembang, tidak hanya memiliki siswa dan guru yang

    setiap harinya hanya belajar tanpa dilengkapi berbagai macam sarana dan

    prasarana, karena sarana dan prasarana sangat mempengaruhi proses belajar

    mengajar. Yang dimaksud dengan sarana dan prasarana disini adalah semua yang

    dapat dijadikan alat, baik digunakan secara langsung maupun tidak langsung

    dalam proses belajar mengajar, dalam hal ini meliputi gedung dan berbagai

    37

  • 7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf

    48/101

    perlengkapan lainnya di MTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa. Berdasarkan

    sarana dan prasarana yang ada diatas maka dapat disimpulkan bahwa sarana dan

    prasarana dapat meningkatkan hasil hasil belajar matematika siswa kelas VIIIA

    MTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa

    5. Jumlah guru MTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa

    Tabel : 2

    Guru MTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa

    NO N A M A JABATAN GOL. KET.

    1. Hj. St. Saharina, S.Ag KAMAD IV/a

    2. Darmawati S.Pd Guru IV/a

    3. Salmawati, S.Ag Guru IV/a

    4. Amirullah, S.Ag, M.Pd.I Guru IV/a

    5. Dra. Marwah,MM Guru IV/a

    6. Emmy Saelan A.Md.Komp Guru IV/a

    7. Hj. Yatima Usman, S.Ag, M.Pd.I Guru IV/a

    8. Fahmiah S.Ag Guru IV/a

    9. Muh. Hasan, S.Pd Guru IV/a

    10. Nurjannah, S.E Guru IV/a

    11. Dra. Andi Tenriabeng Guru IV/a

    12. Drs. Muh. Natsir Hasri Guru III/d

    13. ST. Halimah Hassan, S.S Guru III/c

    14. Andi Ninnong, S.Pd Guru III/c

    15. Edi Bahtiar Syam, S. Ag Guru III/b

    38

  • 7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf

    49/101

    16. Wahida, S.Pd.I Guru III/b

    17. Rahmiati HM, S.S Guru III/b

    18. Asnadah Amin, S.P.d Guru III/a

    19. Ibnu Hajar, S.Pd Guru III/a

    Sumber data : MTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa

    Sebuah sekolah akan tumbuh dan berkembang manakala memiliki siswa

    yang inovatif dan kreatif . Siswa MTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa

    kebanyakan dari kalangan orang-orang yang mampu dalam arti anak yang lahir dari

    keluarga yang berada, namun itu salah satu agen untuk membantu meningkatnya

    hasil belajar siswa jikala mereka aktif masuk sekolah.

    Berdasarkan guru MTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa dapat membantu untuk

    meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VIIIA MTs Syekh Yusuf

    Sungguminasa Gowa.

    Pandangan guru terhadap anak didik mempengaruhi kegiatan menggajar

    guru dikelas. Guru yang memandang anak sebagai makhluk individual yang tidak

    memiliki kemampuan atu laksana kertas kosong akan banyak menggunakan

    pendekatan metode yang teacher-centered, bukan pendekatan yang. Sebab murid

    dipandangnya sebagai gelas kosong yang bisa diisi apapun. Padahal yang

    terpenting bagi guru adalah mengetahui anak didik dengan segala potensi dan

    kemampuannya sehingga guru cukup melakukan proses drawing out, yakni

    proses mengeluarkan, membimbing, memotivasi, dan membidani keluarnya

    berbagai potensi yang ada pada anak didik menjadi kekuatan dan faktual.

    39

  • 7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf

    50/101

    6. Jumlah siswa MTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa

    Tabel : 3

    Siswa MTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa

    NO. K E L A S JUMLAH SISWA JUMLAH KETERANGAN

    L P

    1.

    2.

    X/A

    X/B

    12

    14

    29

    28

    41

    42

    JUMLAH 26 57 83

    5.

    6.

    VIIIA

    VIIIB

    14

    13

    26

    29

    40

    42

    JUMLAH 27 55 82

    9.

    10.

    IXA

    IXB

    18

    9

    29

    24

    47

    32

    JUMLAH 27 53 79

    JUMLAH

    SELURUHNYA 620 108 244

    Sumber data : MTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa

    Sekian banyaknya siswa MTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa

    sebagian besar dari mereka naik motor. Motor adalah salah satu alat yang

    mendukung untuk siswa aktif ke sekolah, bagi siswa yang naik angkot mereka tetap

    semangat menuntut ilmu pengetahuan meskipun dari tempat tinggal mereka.

    Berdasarkan jumlah siswa yang tertera diatas maka peneliti dapat menyimpulkan

    bahwa siswa tersebut dapat bertukar pikiran atau kata lain sharing antara siswa

    dengan siswa yang lain, maka dengan adanya interaksi tersebut maka dapat

    dikatakan penggunaan interaksi teaching and learning tersebut dapat meningkatkan

    hasil belajar siswa kelas VIIIAMTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa.

    40

  • 7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf

    51/101

    B.Deskripsi Hasil Belajar Matematika yang diajar tanpa Menggunakan Interactive

    Teaching and Learning Strategies Pada Siswa Kelas VIIIASungguminasa Gowa

    1.Analisis Data Kuantitatif

    Berdasarkan Hasil Belajar Matematika siswa yang diajar tanpa menggunakan

    Interactive Teaching and Learning Strategiesdapat diketahui dengan memberikan

    soal-soal berupa pertanyaan-pertanyaan sebagai tes Awal (Pret-Text).

    Hasil analisis deskriptif skor siswa adalah tabel 4.4. Pada table 4.4 ini

    menunjukkan bahwa siswa yang diajar tanpa menggunakan Interactive Teaching

    and Learning Strategiesmencapai skor rata-rataadalah 45,13 dari skor ideal 100.

    Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :

    Tabel : 4

    Data hasil belajar matematika siswa yang diajar tanpa menggunakanInteraktive

    Teaching ann Learning Strategiespada siswa Kelas VIIIAMTs Syekh Yusuf

    Sungguminasa Gowa.

    No Nama siswa Skor

    1 Asmirawati 50

    2 Karmila 30

    3 Sumarni 55

    4 Hasni s 30

    5 Wiwi basmakasari 70

    6 Hasni H 20

    7 Nurlina 30

    8 Muluanti 60

    9 Rachmat 55

    10 Arfan 40

    11 Muh. Suking 30

    12 Abd. Kadir 60

    41

  • 7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf

    52/101

    13 Suhardi B 35

    14 Hasrul Aziz 45

    15 Idul M 30

    16 Sulaeman 40

    17 Muh. Ridwan 40

    18 Mustrianti 45

    19 Manyang 40

    20 Salmawati 35

    21 Sarianti 60

    22 Bisman 50

    23 Rapianto 4024 Muh. Syaiful Ilyas 45

    25 Sumarlin 65

    26 Ramli 40

    27 Rahmadani 45

    28 Yustina Herman 30

    29 Sudirman 60

    30 Alimuddin 65

    31 Farida 30

    32 Idayani 50

    34 Rita 35

    35 Nawir 60

    35 Asri 50

    36 Karim 55

    37 Hafid 65

    38 Nasir 50

    39 Maimunah 30

    40 Herman 40

    42

  • 7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf

    53/101

    Dari tabel hasil belajar diatas maka dapat dibuatkan tabel statistik skor sebagai

    berikut :

    Tabel: 5

    Statistik Skor pada Tes Awal (Pre-Text)

    Statistik Nilai Statistik

    Subjek

    Skor Ideal

    Skor Tertinggi

    Skor Terendah

    Rantang Skor

    40

    100

    70

    20

    50

    Skor rata-rata 45,13

    Jika skor hasil belajar siswa dikelompokkan ke dalam 5 kategori, maka

    diperoleh distribusi frekuensi dan persentase seperti pada table berikut :

    Tabel : 6

    Distribusi Frekuensi dan persentase pada Tes Awal (Pre-Text)

    No Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)

    1 0-34 Sangat Rendah 9 22,5%

    2 35-54 Rendah 19 47,5%

    3 55-64 Sedang 8 20 %

    4 65-84 Tinggi 4 10%

    5 85-100 Sangat Tinggi 0 0

    Jumlah 40 100

    43

  • 7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf

    54/101

    Dari tabel distribusi frekuensi hasil Tes Awal (Pre-Text) siswa yang telah

    dibahas sebelumnya maka dapat di tunjukkan dengan diagram sebagai berikut :

    Gambar : 1

    Diagram persentase hasil belajar matematika yang diajar tanpa

    menggunakanInteraktive Teaching and Learning Strategiespada siswa kelas

    VIIIAMTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa

    2.Analisis Data Kualitatif

    Dari hasil analisis hasil belajar matematika siswa kelas VIIIAMTs Syekh

    Yusuf Sungguminasa Gowa telah diperoleh Hasil belajar matematika yang diajar

    tanpa menggunakan Interactive Teaching and Learning Strategies sesuai yang

    diselidiki dengan menggunakan SPSS versi 15 maka diperoleh rata-rata (X1) =

    45,13 dengan standar deviasi (s) = 12,68. Distribusi skor responden mempunyai

    nilai minimum 20 dan nilai maksimum 70 dari skor ideal 100.

    Berdasarkan analisis kualitatif seperti yang telah dibahas sebelumnya

    menunjukkan bahwa hasil tes awal terdapat 9 orang siswa dengan persentase 22,5%

    44

  • 7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf

    55/101

    dalam kategori sangat rendah, 19 orang siswa dengan persentase 47,5% dalam

    kategori rendah, 8 orang siswa dengan persentase 20% dalam kategori sedang, 4

    orang siswa dengan persentase 10% dalam kategori tinggi dan tidak ada siswa yang

    berada dalam kategori sangat tinggi. Maka disini dapat disimpulkan bahwa tingkat

    kemampuan/prestasi siswa yang diajar tanpa menggunakan Interactive Teaching

    and Learning Strategies termasuk dalam kategori rendah.

    C.Deskriptif Hasil Belajar Matematika yang diajar dengan Menggunakan

    Interactive Teaching and Learning Strategies pada Siswa Kelas VIIIAMTs Syekh

    Yusuf Sungguminasa Gowa

    1. Analisis Data Kuantitatif

    Hasil Belajar Matematika siswa yang diajar dengan menggunakan Interactive

    Teaching and Learning Strategies dapat diketahui dengan memberikan soal-soal

    berupa pertanyaan-pertanyaan sebagai tes akhir (post-text). Hasil analisis deskriptif

    skor siswa adalah tabel 4.6.

    Pada tabel 4.7 ini menunjukkan bahwa siswa yang diajar dengan menggunakan

    Interactive Teaching and Learning Strategies pada Siswa Kelas VIIIA

    Sungguminasa Gowa mencapai skor rata-rata adalah 50,88 dari skor ideal 100.

    Hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan menggunakan Interactive

    Teaching and Learning Strategies pada siswa kelas VIIIA MTs Syekh Yusuf

    Sungguminasa Gowa dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

    45

  • 7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf

    56/101

    Tabel : 7

    Data hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan menggunakanInteraktive

    Teaching ann Learning Strategiespada siswa Kelas VIIIAMTs Syekh Yusuf

    Sungguminasa Gowa.

    No Nama siswa Skor

    1 Asmirawati 50

    2 Karmila 40

    3 Sumarni 45

    4 Hasni s 65

    5 Wiwi basmakasari 55

    6 Hasni H 65

    7 Nurlina 45

    8 Mulianti 50

    9 Rachmat 45

    10 Arfan 65

    11 Muh. Suking 60

    12 Abd. Kadir 50

    13 Suhardi B 45

    14 Hasrul Aziz 60

    15 Idul M 50

    16 Sulaeman 70

    17 Muh. Ridwan 55

    18 Mustrianti 45

    19 Manyang 60

    20 Salmawati 55

    21 Sarianti 40

    22 Bisman 70

    23 Rapianto 30

    24 Muh. Syaiful Ilyas 55

    25 Sumarlin 60

    46

  • 7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf

    57/101

    26 Ramli 55

    27 Rahmadani 40

    28 Yustina Herman 30

    29 Sudirman 55

    30 Alimuddin 60

    31 Farida 35

    32 Idayani 30

    34 Rita 45

    35 Nawir 40

    35 Asri 45

    36 Karim 5537 Hafid 60

    38 Nasir 55

    39 Maimunah 40

    40 Herman 60

    Skor statistik deskriptif yang diajar dengan menggunakan Interactive Teaching

    and Learning Strategies pada siswa kelas VIIIA MTs Syekh Yusuf Sungguminasa

    Gowa dapat dilihat pada tabel berikut :

    Tabel : 8

    Statistik Skor pada Tes Akhir

    Statistik Nilai Statistik

    Subjek

    Skor Ideal

    Skor Tertinggi

    Skor Terendah

    Rentang Skor

    40

    100

    70

    30

    40

    Skor rata-rata 50,88

    47

  • 7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf

    58/101

    Jika skor hasil b

    diperoleh distribusi frekue

    Distribu

    No Skor

    1 0-34

    2 35-54

    3 55-64

    4 65-84

    5 85-100

    J

    Dari tabel distribusi fr

    melalui diagram persentas

    Diagram per

    menggunakan intera

    lajar siswa dikelompokkan ke dalam 5 ka

    si dan persentase seperti pada table berikut :

    Tabel : 9

    si Frekuensi dan persentase pada tes Akhir

    Kategori Frekuensi Persenta

    Sangat Rendah 3 7,5

    Rendah 17 42,

    Sedang 15 37,

    Tinggi 5 12,

    Sangat Tinggi 0 0

    umlah 40 1

    ekuensi hasil tes Akhir siswa diatas maka da

    sebagai berikut :

    Gambar : 2

    entase hasil belajar matematika yang diajar

    tive Teaching and Learning pada siswa kela

    Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa

    tegori, maka

    e (%)

    0%

    5 %

    5 %

    5 %

    %

    0

    at tunjukkan

    dengan

    s VIIIAMTs

    48

  • 7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf

    59/101

    2. Analisis Data Kualitatif

    Dari hasil analisis hasil belajar matematika siswa kelas VIIIAMTs Syekh

    Yusuf Sungguminasa Gowa telah diperoleh Hasil belajar matematika yang diajar

    tanpa menggunakan Interactive Teaching and Learning Strategies sesuai yang

    diselidiki dengan menggunakan SPSS versi 15 maka diperoleh rata-rata (X2) =

    50,88dengan standar deviasi (S) = 10,67. Distribusi skor responden mempunyai

    nilai minimum 30 dan nilai maksimum 70 dari skor ideal 100.

    Berdasarkan analisis kualitatif seperti yang telah dibahas sebelumnya

    menunjukkan bahwa hasil tes Akhir terdapat 3 orang siswa dengan persentase

    7,5% dalam kategori sangat rendah, 17 orang siswa dengan persentase 42,5%

    dalam kategori rendah, 15 orang siswa dengan persentase 37,5% dalam kategori

    sedang, 5 orang siswa dengan persentase 12,5% dalam kategori tinggi dan tidak

    ada siswa yang berada pada kategori sangat tinggi. Maka disini dapat disimpulkan

    bahwa tingkat kemampuan/prestasi siswa yang diajar dengan menggunakan

    Interactive Teaching and Learning Strategies termasuk dalam kategori rendah.

    D.Deskripsi Peningkatan Hasil Belajar Matematika Setelah menggunakan

    Interaktive Teaching and Learning Strategies pada Siswa Kelas VIIIAMTs Syekh

    Yusuf Sungguminasa Gowa

    Sesuai dengan hipotesis penelitian yakni Interaktive Teaching and Learning

    Strategiespada Siswa Kelas VIIIAMTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa, maka

    teknik yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah teknik statistik t

    (uji-t). Namun sebelum membahas statistik t (uji-t), terlebih dahulu dilakukan

    pengujian persyaratan analisis yaitu uji normalitas.

    49

  • 7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf

    60/101

    1. Uji Normalitas

    Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi

    normal atau tidak. Dalam pengujian data tersebut dilakukan dengan bantuan SPSS

    versi 15, pengujian normalitas pertama dilakukan pada pretext dan postext. Taraf

    signifikan yang telah ditetapkan sebelumnya adalah ,05. Berdasarkan hasilpengolahan dengan bantuan SPSS versi 15 maka diperoleh sign = 0,080 dengan

    demikian dapat disimpulkan bahwa data pretext berdistribusi normal karena sign

    lebih besar dari = 0,05 atau ( 0,05 < 0,080).2. Uji t

    Uji t ini adalah uji hipotesis hasil belajar matematika yang diajar dengan

    menggunakan interactive teaching and learning stategies maupun hasil belajar yang

    diajar dengan menggunakan interactive teaching strategies.

    Tabel : 10

    Analisis skor pree test dan post test pada siswa kelas VIIIAMTs Syekh Yusuf

    Sungguminasa Gowa

    No X1= (Pree-test) X2= Post test d = X2- X1 d2

    1 50 50 0 0

    2 30 40 10 100

    3 55 45 -10 100

    4 30 65 35 1225

    5 70 55 -20 400

    6 20 65 45 2025

    7 30 45 15 225

    8 60 50 -10 100

    50

  • 7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf

    61/101

    9 55 45 -10 100

    10 40 65 25 625

    11 30 60 30 900

    12 60 50 -10 100

    13 35 45 10 100

    14 45 60 15 225

    15 30 50 20 400

    16 40 70 30 900

    17 40 55 15 225

    18 45 45 0 0

    19 40 60 20 400

    20 35 55 20 40