nurhalima, s.pd.pdf
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf
1/101
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN
MENGGUNAKANINTERAKTIVE TEACHING AND LEARNING STRATEGIES
PADA SISWA KELAS VIIIAMTs SYEKH YUSUF SUNGGUMINASA GOWA
Skripsi
Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan (S.Pd) pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Program Studi Pendidikan Matematika
UIN Alauddin Makassar
Oleh :
NURHALIMA
20402107099
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR
2011
-
7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf
2/101
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Dengan penuh kesadaran peneliti yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan
bahwa skripsi ini adalah benar hasil karya peneliti sendiri. Dan apabila dikemudian hari
terbukti bahwa ini merupakan duplikat, tiruan, plagiat, dibuatkan atau dibantu orang lain
secara keseluruhan atau sebahagian, maka skripsi dan gelar yang diperoleh karenanya
batal demi hukum.
Makassar, 14 Juli 2011
Penulis
Nurhalima
NIM. 20403107099
ii
-
7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf
3/101
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Pembimbing penulisan skripsi saudari Nurhalima, Nim: 20402107099,
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN
Alauddin Makassar, setelah dengan seksama meneliti dan mengoreksi skripsi yang
bersangkutan dengan judul Peningkatan Hasil Belajar Matematika dengan
Menggunakan Interaktive Teaching and Learning Strategies Pada Siswa Kelas VIIIA
MTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa memandang bahwa skripsi tersebut telah
memenuhi syarat-syarat ilmiah dan dapat disetujui untuk dimunaqasyahkan.
Demikianlah persetujuan ini diberikan untuk proses selanjutnya.
Gowa, 14 Juni 2011
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. H. Muh. Sain Hanafy, M.Pd Drs, Saprin Sagena, M.Pd
NIP.19610907 199203 1 001 NIP.19661231 199303 1 034
iii
-
7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf
4/101
PENGESAHAN SKRIPSI
Skripsi yang berjudul, Peningkatan Hasil Belajar Matematika dengan
Menggunakan Interaktive Teaching and Learning Strategies Pada Siswa Kelas VIIIA
MTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa yang disusun oleh Nurhalima, NIM:
20402107099, mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Alauddin Makassar, telah diuji dan dipertahankan dalam sidang
munaqasyah yang diselenggarakan pada tanggal 04 Juli 2011 M bertepatan dengan
tanggal 02 Rajab 1432 H, dinyatakan telah dapat diterima sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Jurusan Pendidikan Matematika, dengan
beberapa perbaikan.
Samata - Gowa, 04 Juli 2011 M.
02 Rajab 1432 H
DEWAN PENGUJI:
(SK. Dekan. Nomor : 077 Tahun 2011)
Ketua : Drs. H. Muh. Yusuf Hidayat, M.Pd ()
Sekretaris : Qaddafi S.Si, M.Si ()
Munaqisy I : Drs. Suarga MM ()
Munaqisy II : St. Hasmiah Mustamin, S.Ag., M.Pd ()
Pembimbing I : Dr. H. Muh. Sain Hanafy, M.Pd ()
Pembimbing II : Drs. Saprin Sagena, M.Pd ()
Diketahui Oleh:Dekan Fakultas Tarbiyah dan KeguruanUIN Alauddin Makassar
Dr. H. Salehuddin, M.Ag
NIP. 19541212 198503 1 001
iv
-
7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf
5/101
KATA PENGANTAR
. ,
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt., atas rahmat, taufiq dan
hidayah-Nya, sehingga skripsi yang berjudul Peningkatan Hasil Belajar Matematika
dengan Menggunakan Interaktive Teaching and Learning Strategies Pada Siswa Kelas
VIIIAMTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowadapat diselesaikan.
Salawat serta salam sejahtera kepada Nabi Muhammad Saw., atas jasa dan
pengabdiannya yang tulus dan ikhlas dalam menyampaikan risalah kebenaran Islam
kepada manusia, sehingga manusia mendapat petunjuk untuk mencapai kebahagiaan
hidup di dunia dan keselamatan hidup di akhirat. Penulis menyadari tanpa adanya
bantuan dan partisipasi dari berbagai pihak skripsi ini tidak mungkin dapat terselesaikan
seperti yang diharapkan.
Tercinta kedua orang tua adalah Bapak Manu Dg Tutu, Ibu Masi keduanya sangat
banyak berkorban mulai dari kecil sampai beliau membiayai penulis untuk dapat lanjut
diperguruan tinggi. Demikian pula saudara, Kakak dan adik-adik tercinta serta teman-
teman yang banyak membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini. Demikian halnya
ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada :
1. Prof. Dr. H. A. Qadir Gassing HT, MS, selaku Rektor UIN Alauddin Makassar
beserta pembantu rektor UIN Alauddin Makassar.
v
-
7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf
6/101
2. Dr. H. Salehuddin Yasin, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
beserta pembantu Dekan I, II, dan II atas segala fasilitas yang diberikan dan
senantiasa memberikan dorongan, bimbingan, dan nasehat kepada penulis.
3. Ketua Prodi Pendidikan Matematika Drs. Thamrin Tayeb, M.Si dan Sekretaris
Prodi Pendidikan Matematika St.Hasmiah Mustamin S.Ag, M.Pd yang senantiasa
memberikan dorongan, bimbingan, dan nasehat selama penulis menyelesaikan studi
di UIN Alauddin Makassar.
4. Dr. H. Muh. Sain Hanafy, M.Pd dan Drs. Saprin Sagena, M.Pd selaku dosen
pembimbing I dan II yang memberikan bimbingannya selama ini
5. Drs. Suarga, MM., dan St Hasmiah Mustamin, S,Ag.M.Pd,. selaku dewan penguji I
dan penguji II yang memberikan banyak bimbingan dan koreksi dalam perbaikan
skripsi ini.
6. Hj. St. Saharina, S.Ag, selaku kepala sekolah MTs Syekh Yusuf Sungguminasa
Gowa, yang telah memberi izin kepada penulis untuk melakukan penelitian
sehingga penulis skripsi ini dapat terselesaikan.
Akhirnya penulis memohon ridha dan rahmat dari Allah swt, semoga segala
bantuan dan partisipasi yang senantiasa mendapat limpahan pahala yang setimpal di
sisi Allah Swt. Amin
Penulis
Nurhalima
NIM.20402107099
vi
-
7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf
7/101
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ..................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ iii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ........................................................... iv
KATA PENGANTAR ........................................................................................ v
DAFTAR ISI ....................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... ixABSTRAK .......................................................................................................... x
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 4
C. Hipotesis Tindakan............................................................................. 4
D. Tujuan Penelitian................................................................................ 5
E. Manfaat Penelitian............................................................................. 5
F. Definisi Operasional Variabel............................................................ 6
G. Garis Besar Isi Skripsi ...................................................................... 7
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Belajar .............................................................................. 11
B. Hakikat proses belajar mengajar ........................................................ 12
C. Matematika dan tujian pengajarannya ............................................... 15
D. Hasil Belajar Matematika ................................................................... 16
E. Faktor-faktor yang menpengaruhi meningkatnya hasil belajar
Siswa .................................................................................................. 21
F. Interaktive Teaching and Learning Strategies ................................... 23
vii
-
7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf
8/101
BAB III: METODOLOGI PENELITIAN
A. Variabel Penelitian ............................................................................. 26
B. Populasi dan sampel ........................................................................... 26
C. Instrumen Penelitian .......................................................................... 27
D. Teknik pengumpulan Data ................................................................ 28
E. Teknik Analisis Data .......................................................................... 28
BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian Pada Siswa Kelas VIIIAMTs Syekh
Yusuf Sungguminasa Gowa . 32
B. Deskripsi Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIIIA
Sungguminasa Gowa yang diajar tanpa menggunakan Strategies
Teaching and Learning .... 41
C. Deskripsi Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIIIA
Sungguminasa Gowa yang diajar dengan menggunakan Strategies
Interactive Teaching and Learning... 45
D. Peningkatan Hasil Belajar Siswa kelas VIIIA
Sungguminasa Gowa Setelah menggunakan Strategies
Interactive Teaching and Learning 49
BAB V: PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 59
B. Saran ..................................................................................................... 60
DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN-LAMPIRAN
viii
-
7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf
9/101
DAFTAR TABEL
Tabel
Ta bel : 1 Sarana dan Prasarana MTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa......... .. 37
Tabel : 2 Jumlah Guru MTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa ....................... 38
Tabel : 3 Jumlah Siswa MTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa ...................... 40
Tabel : 4 Data hasil belajar matematika siswa yang diajar tanpa menggunakan
Strategi Interactive Teaching and Learningsiswa kelas VIIIAMTs
Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa ... 41
Tabel : 5 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika siswa yang diajar tanpa
MenggunakanInteractive Teaching and Learning Strategies . 43
Tabel : 6 Distribusi Frekuensi dan presentase hasil belajar matematika siswa
yang diajar tanpa MenggunakanInteractive Teaching and Learning
StrategiesPada Siswa Kelas VIIIASungguminasa Gowa ........... 43
Tabel : 7Data hasil belajar dengan menggunakanInteractive Teaching and
Learning Strategiessiswa kelas VIIIAMTs Syekh Yusuf
Sungguminasa Gowa ....... 46Tabel : 8 Statistik Skor hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan
menggunakanInteractive Teaching and Learning Strategies
sungguminasa Gowa.. 47
Tabel : 9 Distribusi frekuensi dan presentase skor hasil belajar matematika
Strategies....... 48
Tabel : 10 Tabel Analisis skor nilai pretest dan post test pada siswa yang diajar
dengan mengunakanInteractive Teaching and Learning Siswa Kelas
VIIIAMTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa... 50
ix
-
7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf
10/101
ABSTRAK
Nama : Nurhalima
Nim : 20402107099Judul : Peningkatan Hasil Belajar Matematika dengan Menggunakan Interaktive
Teaching and Learning Strategies pada siswa Kelas VIIIA MTs Syekh YusufSungguminasa Gowa
Masalah dalam penelitian ini yaitu (1) Bagaimana hasil belajar matematika yangdiajar tanpa menggunakanInteraktif Teaching and Learning Strategiespada siswa kelas
VIIIA MTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa; (2) Bagaimana hasil belajar mtematika
yang diajar dengan menggunakanInteraktif Teaching and Learning Strategiespada siswakelas VIIIAMTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa; (3) Apakah hasil belajar matematika
meningkat setelah menggunakan Interaktive Teaching and Learning Strategies pada
siswa kelas VIIIAMTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa.Tujuan penelitian ini yaitu (1) Untuk mengetahui hasil belajar matematika yang
diajar tanpa menggunakanInteraktif Teaching and Learning Strategiespada siswa kelas
VIIIA MTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa; (2) Untuk mengetahui hasil belajar
matematika yang diajar dengan menggunakan Interaktif Teaching and Learning
Strategies pada siswa kelas VIIIA MTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa; (3) Untuk
mengetahui hasil belajar matematika yang diajar setelah menggunakan Interaktif
Teaching and Learning Strategies pada siswa kelas VIIIA MTs Syekh YusufSungguminasa Gowa.
Dalam peneltian ini penulis menggunakan metode statistik deskriptif dan metode
statistik inferensial. Metode statistik deskriptif dipergunakan untuk menggambarkan
tentang karakteristik distribusi skor responden berupa rata-rata skor, standar deviasi, skormaksimum dan skor minimum yang sekaligus merupakan jawaban atas masalah yang
dirumuskan. Sedangkan metode statistik inferensial digunakan untuk keperluan pengujian
hipotesis, sebelum analisis data inferensial digunakan terlebih dahulu pengujianpersyaratan analisis yaitu uji normalitas data.
Dari data yang diperoleh dapat diketahui bahwa dengan menggunakan Interaktive
Teaching and Learning terjadi peningkatan hasil belajar. Untuk tes hasil belajar siswayang diajar tanpa menggunakanInteraktive Teaching and Learningbrada dalam kategori
rendah dengan nilai rata-rata 45,13 dan hasil belajar siswa kelas diajar dengan
menggunakan Interaktive Teaching and Learning tersebut masuk dalam kategori rendahdengan rata-rata 50,88. Untuk hasil analisis statistik inferensial (uji-t) diperoleh thitung =
63,27 karena thitung > ttabel (63,27>1,684) sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Jadidengan menggunakan Interaktive Teaching and Learning dapat meningkatkan hasil
belajar matematika siswa kelas VIIIAMTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa.
x
-
7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf
11/101
1
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar BelakangMasalah
Pendidikan berusaha mengembangkan potensi individu agar mampu berdiri
sendiri. Untuk itu individu perlu diberi berbagai kemampuan dalam pemgembangan
beberapa hal, seperti: konsep, prinsip kreatifitas, tanggung jawab dan keterampilan.
Dengan kata lain perlu mengalami perkembangan dalam aspek kognitif, afektif dan
psikomotor1.
Pendidikan merupakan masalah yang berat tantangannya. Pada Negara-negara
yang maju pun proses kemajuan itu berlangsung secara bertahap dalam waktu yang
relatif lama serentak diikuti oleh tumbuhnya pranata-pranata yang diperlukan.
Sedangkan pada Negara-negara berkembang proses itu berlangsung secara seketika
sebelum tatanannya selesai dipersiapkan dan sebelum sumber daya manusiapun
mampu menerima dan menyesuaikan diri2.Pembelajaran Interaktive Teaching and
Leaning Strategiesdapat memberikan konstribusi secara kuantitas terhadap interaksi
belajar mengajar. Interaksi pada pembelajaran tatap muka face to face sebenarnya
terbatas, yaitu antara guru dengan siswa saja, namun pada pembelajaran jarak jauh
interaksi siswa lebih menyebar. Interaksi akan terjadi antara siswa
dengan siswa, guru dengan siswa, siswa dengan lingkungan, atau siswa dengan
media. Interaksi tersebut terjadi karna adanya dukungan alat (tool) yaitu e-learning
yang meliputi web statis dan dinamis, grup diskusi, e-mail, catting, messaging,
1Nanang Fattah,Landasan Manajemen Pendidikan, (Cet. I; Bandung: Remaja Rosdakarya,
1996), h.5.2 Sutikno Sobry, Fathurrohman Pupuh. Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum
Dan Konsep Islam. Cet. I; Bandung: PT. Refika Aditama, 2007), h. 33.
1
-
7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf
12/101
2
video, streaming, animation,aplikasi carring, dan video conferencing. Pembelajaran
jarak jauh onlinedapat mengaktifkan pembelajar yaitu pembelajar dapat berinteraksi
dengan aktif untuk mengguanakan komputer, aktivitas fisik dan mental akan terjadi
secara intensif misalnya dop dan drag, input data, pencarian data yang dibutuhkan,
menyusun materi pembelajaran dan lain-lain.3
Banyak orang yang memandang bahwa matematika sebagai bidang studi yang
sangat sulit. Meskipun demikian, semua orang harus mempelajarinya karena
merupakan sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari. Seperti halnya
bahasa, membaca dan menulis, kesulitan belajar matematika harus diatasi sedini
mungkin. Kalau tidak, siswa akan mengadapi banyak masalah karena hampir semua
bidang memerlukan matematika yang sesuai.4
Salah satu alasan memilih strategi ini yaitu dapat memberikan kontribusi
secara kuantitas terhadap interaksi belajar mengajar. Interaksi pada pembelajaran
tatap muka/face to face sebenarnya terbatas yaitu antara pengajar dengan pembelajar
saja, namun pada pembelajaran jarak jauh interaksi pembelajar lebih menyebar.
Interaksi akan terjadi antara pembelajar dengan pengajar, pembelajar dengan
pembelajar dan pembelajar dengan lingkungan atau pembelajar dengan media5.
Setiap strategi memiliki kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihan dan
kekurangan dari strategi ini adalah sebagai berikut :
KelebihanInteraktive Teaching and Learning Strategiessebagai berikut :
1. Menjangkau target yang telah ditentukan. Para peserta dapat dijangkau denganmedia cetak dan elektronik seperti Radio, Televisi dan Komputer. Cara ini
3Munir, Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, (Cet. I;
Bandung: Alfabeta, 2009), h.103-104.4 Abdurrahman Mulyono, Pendidikan bagi Anak berkesulitan Belajar(Cet. 2; Jakarta: PT
Rineka Cipta , 2003), h.251.5Op cit, h. 103.
-
7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf
13/101
3
menguntungkan karena memberikan kesempatan yang luas bagi generasi muda
yang ingin belajar lebih lanjut sesuai dengan minat dan keinginannya.
2. Memberikan kesempatan yang luas dalam rangka pelayanan terhadap perbedaanindividual peserta didik. Mereka dapat belajar sesuai dengan kecepatan dan
kemampuannya masing-masing yang berbeda dengan sisten klasikal.
KelemahanInteraktive Teaching and Learning Strategiessebagai berikut :
1. Persiapan dan perencanaan program lengkap dengan semua pengikutnyamemerlukan waktu dan pembiasaan yang cukup banyak serta mendayagunakan
tenaga ilmuan dari berbagai disiplin ilmu.
2. Menuntut para peserta didik belajar mandiri sehingga memerlukan motivasibelajar tinggi.
3. Peserta didik tidak dapat berinteraksi dan berkomunikasi langsung denganpengajar misalnya untuk minta penjelasan atau jawaban atas suatu pertanyaan
yang diajukan. Bimbingan hanya bisa dilakukan dengan cara internal yang
dilaksanakan secara berkala6.
Hiltz pernah melakukan percobaan yang membandingkan efektifitas
pembelajaran yang dilakukan secara tatap muka dengan pembelajaran jarak jauh.
Hasil dari percobaan ini menunjukkan bahwa pembelajaran jarak jauh dapat efektif
seperti halnya pembelajaran tatap muka apabila menggunakan pengukuran
konvensional seperti ujian dan grading. Dalam percobaan itu ditemukan beberapa
kelebihan pembelajaran jarak jauh dengan teknologi computer sebagai medianya,
yaitu pada pertimbangan tekanan sosial dimana para pembelajar cenderung lebih
perhatian pada bagaimana pembelajar lainnya melihat kualitas apa yang sudah
dilakukannya. Secara signifikan mereka lebih termotivasi untuk berpartisipasi di
dalam yang bermakna ketika temannya dapat melihat kontribusinya7.
6Munir, Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi(Cet. I; Bandung: Alfabeta,
2009), h.222-223.7 Op cit, h.144.
-
7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf
14/101
4
Berdasarkan uraian di atas, penulis bermaksud untuk melihat bagaimana
peningkatan hasil belajar matematika dengan menggunakan Interaktif Teaching and
Learning Strategies pada siswa kelas VIIIA MTs Syekh Yusuf Sungguminasa
Gowa.
B.Rumusan Masalah
1.Bagaimana hasil belajar matematika yang diajar tanpa menggunakan Interaktive
Teaching and Learning Strategies pada siswa kelas VIIIA MTs Syekh Yusuf
Sungguminasa Gowa ?
2.Bagaimana hasil belajar matematika yang diajar dengan menggunakanInteraktive
Teaching and Learning Strategies pada siswa kelas VIIIA MTs Syekh Yusuf
Sungguminasa Gowa ?
3. Apakah hasil belajar matematika meningkat setelah menggunakan Interaktive
Teaching and Learning Strategies pada siswa kelas VIIIA MTs Syekh Yusuf
Sungguminasa Gowa ?
C.Hipotesis Tindakan
Berdasarkan uraia di atas, maka dapat di rumuskan suatu hipotesis yaitu terdapat
peningkatan hasil belajar antara siswa yang diajar dengan menggunakanInteraktive
Teaching and Learning Strategies dengan siswa yang diajar tanpa menggunakan
Interaktive Teaching and Learning Strategies
-
7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf
15/101
5
D.Tujuan Penelitian
Tujuan daripada penelitian ini adalah untuk :
1.Mengetahui hasil belajar matematika yang diajar tanpa menggunakan Interaktif
Teaching and Learning Strategies pada siswa kelas VIIIA MTs Syekh Yusuf
Sungguminasa Gowa.
2.Mengetahui hasil belajar matematika yang diajar dengan menggunakan Interaktif
Teaching and Learning Strategies pada siswa kelas VIIIA MTs Syekh Yusuf
Sungguminasa Gowa.
3.Mengetahui hasil belajar matematika yang diajar setelah menggunakan Interaktif
Teaching and Learning Strategies pada siswa kelas VIIIA MTs Syekh Yusuf
Sungguminasa Gowa.
E.
Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.Sebagai bahan informasi bagi guru dalam memilih desain pembelajaran serta
dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang optimal.
2.Sebagai latihan bagi penulis dalam usaha menyatakan serta menyusun buah
pikirannya secara tertulis dan sistimatis dalam bentuk karya ilmiah.
3.Dengan adanya hasil penelitian ini dapat menjadikan bahan bacaan kepustakaan
MTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa.
4.
Penelitian ini sekaligus menjadi ilmu yang sangat berarti bagi peneliti dan
selanjutnya dapat dijadikan sebagai pengalaman.
-
7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf
16/101
6
F.Definisi Operasional Variabel
Operasional variabel merupakan alat untuk memberikan gambaran tentang
perencanaan pembelajaran terkait dengan variabel-variabel yang harus diperhatikan
agar penulis dan pembaca terfokus pada satu pemahaman. Defenisi operasional
variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Interaktive Teaching and Learning Strategies (Variabel X)
Interaktive Teaching and Learning Strategies pada dasarnya bertujuan untuk
dapat mengaktifkan pembelajar yaitu pembelajar berinteraksi secara aktif untuk
menggunakan computer, aktifitas fisik dan mental akan terjadi intensif misalnya
dop and drag, input data, pencarian data yang dibutuhkan, menyusun materi
pembelajaran dan lain-lain.8Maksud dari aktifistas fisik dan mental adalah salah
satu tindakan atau jalan keluar untuk mengaktifkan pembelajaran atau berjalannya
pembelajaran dengan menggunakan computer tersebut.
2.Hasil Belajar Matematika (Variabel Y)
Hasil belajar adalah suatu penilaian akhir dari proses dan pengenalan yang telah
dilakukan berulang-ulang, sehingga dapat membentuk pribadi individu yang lebih
baik. Hasil belajar yang ingin dicapai jika menerapkan srtategi Interaktive
Teaching and Learning Strategies pada siswa kelas VIIIA adalah pemahaman
siswa terhadap materi yang telah dijelaskan melalui langkah akhir yaitu tes atau
ulangan.
Jadi Opersional variabel yang dimaksud dalam penelitian ini adalah alat untuk
menggambarkan beberapa aspek dengan fokus utama yaitu strategi Interaktive
Teaching and Learning Strategiesyang diterapkan dalam pembelajaran dan hasil
8Op. Cit.h.222-223.
-
7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf
17/101
7
belajar matematika siswa MTs Syekh Yusuf kelas VIIIA yang ingin dicapai,
melalui teknik penilaian berupa tes.
G.
Garis Besar Isi Skripsi
Untuk mendapatkan gambaran mengenai isi pokok skripsi yang direncanakan
ini, maka berikut ini, penelitian mengemukakan sistematika penulisannya.
Bab I pendahuluan merupakan pengantar sebelum lebih jauh mengkaji dan
membahas apa yang menjadi substansi penelitian ini. Di dalam bab I ini memuat
latar belakang, latar belakang peneliti mengambil judul ini karena dapat
memberikan kontribusi secara kuantitas terhadap belajar mengajar. Kemudian pada
bab ini mencakup tentang rumusam masalah yaitu : (1) bagaimana hasil belajar
matematika yang diajar tanpa menggunakan Interaktive Teaching and Learning
Strategies pada siswa kelas VIIIA MTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa; (2)
bagaimana hasil belajar matematika yang diajar dengan menggunakan Interaktive
Teaching and Learning Strategies pada siswa kelas VIIIA MTs Syekh Yusuf
Sungguminasa Gowa; (3) Apakah hasil belajar matematika meningkat setelah
menggunakanInteraktive Teaching and Learning Strategiespada siswa kelas VIIIA
MTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa. Setelah adanya permasalahan maka ada
tujuan yang ingin dicapai yaitu (1) Untuk mengetahui hasil belajar matematika yang
diajar tanpa menggunakan Interaktive Teaching and Learning Strategies pada
siswa kelas VIIIAMTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa; (2) Untuk mengetahui
hasil belajar matematika yang diajar dengan menggunakan Interaktive Teaching
and Learning Strategies pada siswa kelas VIIIAMTs Syekh Yusuf Sungguminasa
Gowa; (3) Untuk mengetahui hasil belajar matematika setelah menggunakan
Interaktive Teaching and Learning Strategies pada siswa kelas VIIIAMTs Syekh
-
7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf
18/101
8
Yusuf Sungguminasa Gowa. Kemudian ada hipotesis tindakan yaitu terdapat
peningkatan hasil belajar matematika antara hasil belajar yang diajar tanpa
menggunakanInteraktive Teaching and Learning Strategies pada siswa kelas VIIIA
MTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa dengan hasil belajar matematikan yang
diajar dengan menggunakan Interaktive Teaching and Learning Strategies pada
siswa kelas VIIIA MTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa. Kemudian manfaat
penelitian yaitu Sebagai bahan informasi bagi guru dalam memilih desain
pembelajaran serta dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang optimal.
Sebagai latihan bagi penulis dalam usaha menyatakan serta menyusun buah
pikirannya secara tertulis dan sistimatis dalam bentuk karya ilmiah.
Dengan adanya hasil penelitian ini dapat menjadikan bahan bacaan
kepustakaan MTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa. Penelitian ini sekaligus
menjadi ilmu yang sangat berarti bagi peneliti dan selanjutnya dapat dijadikan
sebagai pengalaman.Selanjutnya definisi operasional yaitu mengkaji dua variabel
yaitu Interaktive Teaching and Learning Strategiessebagai vaariabel X dan Hasil
belajar sebagai variabel Y.
Bab II merupakan bab tinjauan pustaka yang membahas tentang kajian teorits
yang erat kaitannya dengan permasalahan dalam penelitian ini ada yang menjadi
dasar dalam merumuskan dan membahas tentang aspek-aspek yang sangat penting
untuk diperhatikan dalam penelitian ini. Pada bab ini pula memuat tentang hakikat
proses belajar mengajar, sebelum membahas mengenai belajar mengajar terlebih
dahulu peneliti harus mengetahui apakah itu belajar dan mengajar. Belajar adalah
suatu proses usaha ynag dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri
-
7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf
19/101
9
dalam interaksi dengan lingkungannya. Sedankan mengajar adalah suatu prses yang
kompleks . Tidak hanya menyampaikan informasi dari guru kepada siswa. Banyak
kegiatan maupun tindakan yang dilakukan, terutama bila diinginkan hasil belajar
yang lebih baik pada seluruh siswa. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
meningkatnya hasil belajar yaitu tujuan, guru, peserta didik, kegiatan pengajaran
dan evaluasi.
Bab III dibahas tentang metode penelitian yang terdiri atas populai dan sampel,
populasi yang peneliti maksudkan disini yaitu seluruh kelas VIIIA MTs Syekh
Yusuf Sungguminasa Gowa sedangkan yang menjadi sampel adalah siswa Kelas
VIIIAMTs Syekh usuf Sungguminasa Gowa. Instrument penelitian yaitu tes dengan
interviu, tes digunakan untuk memperoleh berupa informasi, tes ini terbagi menjadi
dua yaitu tes awal (pre-test) dan tes akhir (post-test) sedangkan interviu digunakan
untuk menperoleh informasi dari yang terwawancara. Teknik pengumpulan data
ada 2 tahap yaitu tahap persiapan dengan tahap pelaksanaan. Kemudian teknik
analisi data ini ada 2 yaitu analisis deskriptif dan analisis inferensial, analisis
deskriptif digunakan untuk menggambarkan nilai rata-rata (mean) dan standar
deviasi. Sedangkan analisis inferensial digunakan untuk pengujian hipotesis.
Bab IV memuat lokasi penelitian yaitu MTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa.
Hasil penelitian yaitu data-data yang diperoleh pada saat penelitian yaitu hasil yang
diperoleh yang diajar tanpa menggunakan Interaktive Teaching and Learning
Strategiespada siswa kelas VIIIAMTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa dengan
nilai rata-rata dan standar deviasi sedangkan hasil yang
diperoleh yang diajar dengan menggunakan Interaktive Teaching and Learning
Strategiespada siswa kelas VIIIAMTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa rata-rata
-
7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf
20/101
10
. Hasil penelitian dengan statistic uji-t
diperoleh dengan dan pembahasan yang memuat
penjelasan-penjelasan dari hasil penelitian.
Bab V memuat kesimpulan yang membahas tentang rangkuman hasil penelitian
berdasarkan dengan rumusan masalah yang ada yaitu Hasil belajar matematika
siswa yang diajar tanpa menggunakanInteractive TeachingandLearning Strategies
tergolong. Hal ini terlihat dari skor rata-rata (X1) = 45,13 dari skor ideal 100 yang
bisa dicapai dengan standar deviasi = 12,68. Hasil belajar matematika siswa yang
diajar dengan menggunakan Interactive Teaching and Learning Strategies berada
pada kategori sedang. Hal ini bisa dilihat dari skor rata-rata (X2) = 50,88 dari skor
ideal 100 yang bisa dicapai dengan standar deviasi = 10,67. Terdapat
peningkatan antara hasil belajar matematika dengan menggunakan strategi
interactive teaching and learning dengan nilai rata-rata (X1) = 45,13 dan standar
deviasi = 12,68. dengan hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan
menggunakan strategi interactive teaching and learning dengan nilai rata-rata (X2)
= 50,88 dan standar deviasi = 10,67, Sehingga dapat dikatakan bahwa
Interactive Teaching and Learning Strategies dapat meningkatkan hasil belajar
matematika siswa kelas VIIIA MTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa. Hasil
penelitian dengan statistic uji-t diperoleh dengan .
Dan saran-saran yang dianggap perlu agar tujuan penelitian dapat tercapai dan
dapat bermanfaat sesuai dengan keinginan penelitian.
-
7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf
21/101
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Pengertian Belajar
Perubahan tingkah laku adalah merupakan suatu proses belajar yang sangat
signifikan terjadi didalamnya. Untuk memperolah pengertian yang objektif tentang
belajar terutama belajar di sekolah, perlu dirumuskan secara jelas pengertian belajar.
Pengertian belajar sudah banyak dikemukakan oleh para ahli psikologi termasuk ahli
psikologi pendidikan. Definisi belajar yang dikemukakan oleh Slamet sebagai
berikut:
Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.1
Belajar adalah sesuatu yang terjadi di dalam benak seseorang di dalam otaknya.
Belajar disebut suatu proses karena secara formal ia dapat dibandingkan dengan
proses-proses organic manusia lainnya, seperti pencernaan dan pernapasan. Namun
belajar merupakan proses yang sangat rumit dan kompleks, yang sekarang ini baru
dimengerti sebagian. Seperti halnya proses-proses organik lainnya, pengetahuan
tentang belajar dapat diakumulasikan oleh metode-metode ilmiah.2
Di samping itu ditegaskan pula di sisni pendapat Ernest R Hilgard dalam
bukunya The Teories of Learning yang berpendapat bahwa :
Learning is the proses by which and activity originates or is changed
through training procedures (whether in the laboratory or in the naturalenvironment) as distinguished from changes by factors not attributable to
training.3
1Slamet,Belajar dan Factor-faktor yang Mempengaruhinya, (Cet. IV; Jakarta: PT Rineka Cipta,
2003). h.22Robert M, gagne,Essential of Learning for Intruction, diterjemahkan oleh Abdillah Hanafi dan
Abdul Manan denganJudul Prinsip-prinsip untuk Pengajaran, (Surabaya: Usaha Nasional, 1988), h.17.3Drs.Agoes Soejanto,Bimbingan Kearah Belajar yang Sukses, (Jakarta: PT Rineka Cipta), h.21
11
-
7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf
22/101
Jadi, ia berpendapat bahwa seseorang dinamakan telah belajar, bila seseorang
telah dapat melakukan sesuatu yang baru, yang sebelum proses belajar orang
tersebut tidak dapat melakukannya. Menurut Muhibbin Syah bahwa :
Belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku
individu yang relative menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi
dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.4
Sementara Drs. Syaiful Bahri Djamarah memberikan definisi sebagai berikut :
Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam
interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, efektif dan
psikomotor.5
Dari berbagai pendapat di atas, maka dapat diperoleh gambaran bahwa belajar
adalah suatu proses perubahan tingkah laku, dimana ditimbulkan atau diubah
melalui praktek atau latihan, sehingga seseorang telah dapat melakukan sesuatu
yang baru, yang sebelum proses belajar, orang tesebut tidak dapat melakukannya.
Perubahan tingkah laku sebagai hasil itu menyangkut segala aspek organisasi dan
tingkah laku pribadi seseorang.
B.Hakikat Proses Belajar Mengajar
a.Konsep Belajar
Banyak definisi para ahli tentang belajar, diantaranya adalah sebagai berikut:
1)Skinner, mengartikan belajar sebagai suatu proses adaptasi atau penyesuaian
tingkah laku yang berlangsung secara progresif.
2)M. Sobry Sutikno dalam bukunya menuju pendidikan bermutu, mengartikan
belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk
4Muhibbin Syah, M.Ed. Psikologi Pendidikan,Ed. Revisi, (Cet. II; Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2003), h.68.5Drs. Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, ( Cet. I; Jakarta: Rineka Cipta, 2002),h.68.
12
-
7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf
23/101
memperoleh suatu perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannya sendiri
dalam interaksi dengan lingkungannya.
3)Thursan Hakim dalam bukunya belajar secara efektif, mengartikan belajar
adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia, dan perubahan
tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuatitas tingkah
laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan,
pemahaman, keterampilan, daya fikir, dan lain-lain kemampuannya.
Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar pada
hakekatnya adalah perubahan yang terjadi dalam diri seseorang setelah melakukan
aktivitas tertentu. Dalam belajar yang terpenting adalah proses bukan hasil yang
diperolehnya. Artinya, belajar harus diperoleh dengan usaha sendiri, adapun orang
lain itu hanya sebagai perantara atau penunjang dalam kegiatan belajar agar belajar
itu dapat berhasil dengan baik.6
Belajar merupakan suatu proses aktif dalams memperoleh
pengalaman/pengetahuan baru sehingga menyebabkan perubahan tingkah laku.
Misalnya, setelah belajar matematika siswa itu mampu mendemonstrasikan
pengetahuan dan keterampilan matematikanya dimana sebelumnya ia tidak dapat
melakukannya.7
Dalam kehidupan sehari-hari kita melakukan banyak kegiatan yang
sebenarnya merupakan gejala belajar. Suatu gejala belajar ditandai oleh kemampuan
untuk melakukan sesuatu melalui proses diperoleh, mengingat mula-mula
6Pupuh Fathurrohman dan Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep
Umum Dan Konsep Islami,(Cet. I; Bandung: PT. Refika Aditama, 2007), h. 5-6.7Herman Hudoyo. Pengembangan Kurikulum Matematika dan Pelaksanaannya di Depan Kelas.
(Surabaya: Usaha Nasional, 1979) h. 107
13
-
7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf
24/101
kemampuan itu belum ada. Maka terjadilah proses perubahan dari belum mampu ke
arah sudah mampu, dan proses perubahan itu terjadi selama jangka waktu tertentu.8
b.Konsep Mengajar
Mengajar merupakan suatu proses yang kompleks. Tidak hanya sekedar
menyampaikan informasi dari guru kepada siswa. Banyak kegiatan maupun
tindakan yang harus dilakukan, terutama bila diinginkan hasil belajar yang lebih
baik pada seluruh siswa. Oleh karena itu, rumusan pengertian mengajar tidaklah
sederhana. Dalam arti, membutuhkan rumusan yang dapat meliputi seluruh
kegiatan dan tindakan dalam perbuatan mengajar itu sendiri.9
c.Ciri-ciri Belajar Mengajar
Belajar dan mengajar merupakan dua aktivitas yang berlangsung secara
bersamaan, simultan dan memiliki fokus yang dipahami bersama. Sebagai suatu
aktivitas yang terencana, belajar memliki tujuan yang bersifat permanen, yakni
terjadi perubahan pada anak didik. Ciri-ciri perubahan dalam pengertian belajar
menurut Slamet meliputi:
1)Perubahan yang terjadi berlangsung secara sadar, sekurang-kurangnya sadar
bahwa pengetahuannya bertambah, sikapnya berubah, kecakapannya
berkembang, dan lain-lain.
2)Perubahan dalam belajar bersifat kontinyu dan fungsional. Belajar bukan
proses yang statis karena terus berkembang secara gradual dan setiap hasil
belajar memiliki makna dan guna yang praktis.
8Winkel. Psikologi Pengajaran. (Yogyakarta: Media Abadi, 2004). h. 56
9Ibid,h.7.
14
-
7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf
25/101
3)Perubahan belajar bersifat positif dan aktif. Belajar senantiasa menuju
perubahan yang lebih baik.
4)Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara, bukan hasil belajar jika
perubahan itu hanya sesaat, seperti berkeringat, bersin, dan lain-lain.
5)Perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah. Sebelum belajar, seseorang
hendaknya sudah menyadari apa yang akan berubah pada dirinya melalui
belajar.
6)Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku, bukan bagian-bagian
tertentu secara parsial.10
C.Matematika dan Tujuan Pengajarannya
Nesher mengonsepsikan karakteristik matematika terletak pada
kekhususannya dalam mengkomunikasikan ide matematika melalui bahasa numerik.
Dengan bahasa numerik, memungkinkan seseorang dapat melakukan pengukuran
secara kuantitatif. Sedangkan sifat kekuantitatifan dari matematika tesebut, dapat
memberikan kemudahan bagi seseorang dalam menyikapi suatu masalah. Itulah
sebabnya matematika selalu memberikan jawaban yang lebih bersifat eksak dalam
memecahkan masalah.11
Sesorang akan merasa mudah memecahkan masalah dengan bantuan
matematika, karena ilmu matematika itu sendiri memberikan kebenaran berdasarkan
alasan logis dan sistematis. Disamping itu, matematika dapat memudahkan dalam
pemecahan masalah karena proses kerja matematika dilalui secara berurut yang
meliputi tahap observasi, menebak, menguji hipotesis, mencari analogi, dan akhirnya
10Ibid, h. 10.
11Uno Hamzah.Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar Yang Kreatif dan
Efektif. (Jakarta: Bumi Aksara, 2007) h, 130
15
-
7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf
26/101
merumuskan teorema-teorema. Selain itu, matematika memiliki konsep struktur dan
hubungan-hubungan yang banyak menggunakan simbol-simbol. Simbol-simbol ini
sangat penting dalam membantu memanipulasi aturan-aturan yang beropersi dalam
struktur-struktur. Simbolisasi juga memberikan fasilitas komunitas sehingga dapat
memungkinkan untuk mendapatkan sejumlah informasi, dan dari informasi inilah
dapat dibentuk konsep-konsep baru. Dengan demikian, simbol-simbol matematika
sangat bermanfaat untuk mempermudah cara kerja berpikir, karena simbol-simbol
ini dapat digunakan untuk mengkomunikasikan ide-ide, dengan jalan memahami
karakteristik matematika seperti yang telah dikemukakan
D.Hasil Belajar Matematika
Teori-teori utama tentang bagaimana anak-anak belajar merupakan isu yang
benar-benar penting di dalam mengajar, karena untuk dapat menjadi efektif kita
perlu mencoba dan mengajar dengan cara menguatkan bagaimana orang belajar
secara internal. Berikut beberapa pengertian belajar yang dapat mewakili dari
banyaknya ahli pendidikan tentang belajar.12
Berdasarkan pengertian Johnson dan Rising dalam Erman Suherman
mengemukakan bahwa Matematika adalah pola berpikir, pola mengorganisasikan,
pembuktian yang logik, matematika itu merupakan bahasa yang menggunakan
istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas dan akurat, representasinya dengan
simbol dan padat, lebih berupa bahasa simbol mengenai ide daripada mengenai
bunyi.13
12Depdikbud, Pedoman Umum System Pengujian Hasil Belajar.Diakses dari internet
2/10/2010:www.google.com.13
Erman Suherman, et al.,eds.,Strategi Pembelajaran Matematika Kontenporer,(Cet.I; Yogjakarta:
Tugu, 2009),h.17 .
16
-
7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf
27/101
Belajar adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang agar memiliki
kompetensi berupa keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan. Belajar dapat
juga dipandang sebagai sebuah proses elaborasi dalam upaya pencarian makna yang
dilakukan oleh individu. Proses belajar pada dasarnya dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan atau kompetensi personal.14
Dalam pembelajaran matematika harus dipelajari secara bertahap, berurutan
serta berdasarkan kepada pengalaman yang telah ada sebelumnya. Dari beberapa
pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar dalam konteks matematika suatu
proses aktif yang dilakukan untuk memperoleh pengetahuan baru dengan
memanipulasi symbol-simbol dan struktur matematika sehingga menyebabkan
perubahan tingkah laku.
Jika dikaitkan dengan belajar matematika maka hasil belajar terjadi karena
evaluasi yang dilakukan guru dalam mempelajari matematika. Agar dapat
menentukan tercapai tidaknya tujuan pendidikan dan pengajaran maka perlu
dilakukan usaha dan tindakan atau kegiatan untuk menilai hasil belajar.
Penilaian hasil belajar bertujuan untuk melihat kemajuan belajar siswa
dalam hal penguasaan materi pengajaran yang telah dipelajari. Dalam pembelajaran
yang terjadi di sekolah atau khususnya di kelas, guru adalah pihak yang paling
bertanggung jawab atas hasilnya.
Hasil belajar matematika merupakan suatu puncak proses belajar, hasil
belajar tersebut terjadi karena evaluasi guru. Jika dikaitkan dengan belajar
matematika, maka hasil belajar matematika adalah suatu hasil yang diperoleh siswa
dalam menekuni dan mempelajari matematika.
14Benny A. Pribadi,Model Desain Sistem Pembelajaran, (Cet I: Jakarta: Dian Rakyat, 2009),h.6.
17
-
7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf
28/101
Menurut Slametto hasil belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor
dari dalam (faktor internal) maupun dari luar (faktor eksternal). faktor internal
adalah faktor jasmaniah, Psikologis, dan faktor kelelahan (misalnya, intelegensi,
perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan), sedangkan yang termasuk
faktor eksternal adalah faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat(misalnya, guru, kurikulum, dan model pembelajaran).
Pada dasarnya belajar merupakan tahapan perubahan perilaku siswa yang relatif
positif dan mantap sebagai hasil interaksi dengan lingkungan yang melibatkan
proses kognitif . dengan kata lain belajar juga merupakan kegiatan berproses yang
terdiri dari beberapa tahap. Tahapan dalam belajar tergantung pada fase-fase
belajar, salah satu tahapannya adalah yang dikemukakan oleh Witting yaitu :
a. Tahap acquisition, yaitu tahapan perolehan informasi;
b. Tahap storage, yaitu tahapan penyimpanan informasi;
c. Tahap retrieval, yaitu tahapan pendekatan kembali informasi.15
Belajar yang dilalui setiap anak akan dilihat pada hasil akhir yang telah
ditempuh dalam kurun waktu tertentu yang biasanya disebut hasil belajar. Hasil
belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.
Belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk
memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Dalam
kegiatan pembelajaran atau kegiatan instruksional, biasanya guru menetapkan
tujuan belajar. Siswa yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai
tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional.16
Sampai saat ini belum ada kesepakatan yang bulat di antara para
matematikawan, apa yang disebut matematika itu. Sasaran pene laahan matematika
tidaklah konkrit, tetapi abstrak. Dengan mengetahui sasaran penelaahan
15Asep Jihad,Evaluasi Pembelajaran, (Cet III: Yogyakarta: Multi Pressindo, 2009), h. 1- 2.
16Ibid, h. 14.
18
-
7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf
29/101
matematika, kita dapat mengetahui hakekat matematika yang sekaligus dapat kita
ketahui juga cara berpikir matematika itu.
Berbagai pendapat muncul tentang pengertian matematika tersebut, dipandang
dari pengetahuan dan pengalaman masing-masing yang berbeda. Dibawah ini
disajikan beberapa definisi atau pengertian tentang matematika.
a. Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisir secarasistematik.
b. Matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi.c. Matematika adalah pengetahuan tenatng penalaran logic dan berhubungan
dengan bilangan.
d. Matematika adalah pengetahuan tentang fakta-fakta kuantitatif dan masalah
tentang ruang dan bentuk.e. Matematika adalah pengetahuan tentang struktur logik.f. Matematika adalah pengetahuan tentang aturan-aturan yang ketat.17
Jadi berdasarkan etimologi, perkataan matematika berarti Ilmu pengetahuan
yang diperoleh dengan bernalar. Matematika tumbuh dan berkembang karena
proses berpikir, oleh karena itu logika adalah dasar untuk terbentuknya matematika.
Untuk dapat mengetahui apa matematika itu sebenarnya, seseorang harus
mempelajari sendiri ilmu matematika itu, yaitu dengan mempelajari, mengkaji, dan
mengerjakannya. Termasuk pengkajian sejauh timbulnya matematika dan
perkembangannya.18
Setelah proses belajar telah diaplikasikan, tahap selanjutnya adalah penilaian
hasil belajar yang dilakukan berdasarkan tujuan pendidikan yaitu mengarah kepada
tiga domain atau ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik. Ranah
kognitif menunjukkan tujuan pendidikan yang terarah kepada kemampuan-
kemampuan intelektual, kemampuan berfikir maupun kecerdasan yang akan
17R. Soedjadi, Kiat Pendidikan Matematika Di Indonesia (Kontatasi Keadaan Masa Kini Menuju
Harapan Masa Depan),(Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi DEPDIKNAS, 1999/2000), h.
11.18
A. Halim Fathani,Memahami Kembali Definisi dan Deskripsi Matematika, (Diakses dari
internet, http://wordpress.com)
19
-
7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf
30/101
dicapai. Ranah afektif menunjukkan tujuan pendidikan yang terarah pada
kemampuan-kemampuan bersikap menghadapi realitas atau masalah-masalah yang
muncul disekitarnya. Sedangkan ranah psikomotorik menunjukkan tujuan
pendidikan yang terarah kepada keteramilan-keterampilan anak didik.19
Hakikat belajar matematika menurut Hamzah adalah suatu aktivitas mental
untuk memahami arti dan hubungan-hubungan serta simbol-simbol, kemudian
diterapkannya pada situasi nyata. Schoenfeld mendefenisikan bahwa belajar
matematika berkaitan dengan apa dan bagaimana menggunakannya dalam
membuat keputusan untuk memecahkan masalah. Matematika melibatkan
pengamatan, penyelidikan, dan keterkaitannya dengan fenomena fisik dan mental.
Berkaitan dengan hal ini, maka belajar matematika merupakan suatu kegiatan yang
berkenaan dengan penyeleksian himpunan-himpunan dari unsur matematika yang
sederhana dan merupakan himpunan-himpunan baru, yang selanjutnya membentuk
himpunan-himpunan baru yang lebih rumit. Demikian seterusnya, sehingga dalam
belajar matematika harus dilakukan secara hirarkis.
Menurut Peaget bahwa untuk memahami konsep matematika dari konsep yang
sederhana menuju pada konsep yang lebih tinggi, berjalan seiring dengan
perkembangan intelektual anak yang dipilihnya menjadi empat periode berpikir.
Keempat periode berpikir tersebut, yaitu periode sensori motorik, pra operasional,
operasi konkret, dan periode operasi formal. Lebih jauh dikatakan perkembangan
intelektual terjadi secara pasti dan spontan. Sedangkan anak yang belajar
matematika sifatnya fleksibel, tidak tergantung pada umurnya.20
Adapun pendapat para ahli tentang pengertian matematika tersebut, dipandang
dari pengetahuan dan pengalaman masing-masing yang berbeda. Ada yang
mengatakan bahwa matematika itu bahasa symbol, matematika metode berfikir
19R. Soedjadi, Op. Cit, h. 62 63.
20Erman Suherman . Strategi Belajar Mengajar Matematika. (Jakarta: Universitas Terbuka, 1992)
h, 165.
20
-
7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf
31/101
logis, matematika adalah sarana berfikir, matematika adalah ilmu tentang bilangan
dan ruang, matematika adalah ilmu yang abstrak dan deduktif dan masih banyak
lagi definisi yang lainnya.
Belajar matematika adalah suatu usaha atau aktivitas mental untuk memahami
arti hubungan dari konsep-konsep dan struktur matematika. Pada hakekatnya
belajar matematika adalah suatu kegiatan psikologis yaitu mempelajari atau
mengkaji berbagai hubungan antara objek-objek dan struktur matematika serta
berbagai hubungan antara struktur matematika melalui manipulasi simbol-simbol
sehingga diperoleh pengetahuan baru.21
E.Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Meningkatnya Hasil Belajar Siswa
Keberhasilan belajar bukanlah yang berdiri sendiri, melainkan banyak yang
dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya. Berbagai faktor yang dimaksud diantaranya
adalah :
1.Tujuan
Tujuan merupakan muara dan pangkal dari proses belajar mengajar. Oleh
karena itu, tujuan merupakan pedoman arah sekaligus sebagai suasana yang akan
dicapai dalam kegiatan belajar mengajar. Kepastian proses belajar mengajar
berpangkal tolak dari jelas tidaknya perumusan tujuan pengajaran. Semakin jelas
dan operasional tujuan yang akan dicapai, maka semakin mudah menentukan alat
dan cara mencapainya dan sebaliknya.
2.Guru
21Ibnu Hajar.Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif Dalam Pendidikan.(Jakarta:
Rajawali Pers, 1996) h, 48.
21
-
7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf
32/101
Pandangan guru terhadap anak didik mempengaruhi kegiatan menggajar
guru dikelas. Guru yang memandang anak sebagai makhluk individual yang tidak
memiliki kemampuan atu laksana kertas kosong akan banyak menggunakan
pendekatan metode yang teacher-centered, bukan pendekatan yang. Sebab murid
dipandangnya sebagai gelas kosong yang bisa diisi apapun. Padahal yang
terpenting bagi guru adalah mengetahui anak didik dengan segala potensi dan
kemampuannya sehingga guru cukup melakukan proses drawing out, yakni
proses mengeluarkan, membimbing, memotivasi, dan membidani keluarnya
berbagai potensi yang ada pada anak didik menjadi kekuatan dan faktual.
3.Peserta didik
Peserta didik dengan segala perbedaannya seperti motivasi, minat, bakat,
perhatian, harapan, latar belakang sosio-kultural, tradisi keluarga, menyatu dalam
sebuah sistem belajar di kelas. Perbedaan-perbedaan inilah yang harus dikelola,
dioganisir guru, untuk mencapai proses pembelajaran yang optimal. Apabila tidak
memiliki kecermatan dan keterampilan dalam mengelola perbedaan-perbedaan
potensi peserta didik maka proses pembelajaran sulit mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditentukan.
4.Kegiatan Pengajaran
Pola umum kegiatan pengajaran adalah terjadinya interaksi antara guru
dengan peserta didik dengan bahan sebagai perantaranya. Guru yang memakai
gaya mengajar individual biasanya berusaha memahami peserta didik sebagai
makhluk individual dengan segala persamaan dan perbedaannya. Sedangkan guru
yang memakai gaya mengajar kelompok berusaha memahami pesrta didik sebagai
makhluk sosial. Dengan perbedaan gaya mengajar yang dipakai guru maka akan
22
-
7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf
33/101
melahirkan kegiatan mengajar dan belajar yang berlainan dengan hasil yang
berbeda pula.
5.Evaluasi
Evaluasi memiliki cakupan bukan saja pada bahan ajar, tetapi pada
keseluruhan proses belajar mengajar, bahkan pada alat dan bentuk evaluasi itu
sendiri. Artinya, evaluasi yang dilakukan sudah benar-benar mengevaluasi tujuan
yang telah ditetapkan, bahan yang akan diajarkan dan proses yang dilakukan.22
F.Interaktive Teaching and LearningStrategies
Ada anggapan bahwa pembelajaran jarak jauh tidak membuat pembelajaran
menjadi interaktif berbeda dengan pembelajaran secara tatap muka langsung (face
to face). Shearer mengungkapkan bahwa pembelajaran jarak jauh justru sebenarnya
memberikan kontribusi secara kuantitas terhadap interaksi belajar mengajar.
Interaksi pada pembelajaran tatap muka/face to face sebenarnya terbatas, yaitu
antara pengajar dengan pembelajar saja, namun pada pembelajaran jarak jauh
interaksi pembelajaran lebih menyebar. Interaksi akan terjadi pelajar dengan
pelajar, pelajar dengan pengajar, pelajar dengan lingkungan atau pembelajar dengan
media. Menurut Linder dan Murphy interaksi tersebut terjadi karena adanya
dukungan alat (tool) yaitu e-learning yang meliputi web statis dan dinamis, grup
diskusi, e-mail, chetting, instant messaging, video streaming, aplikasi sharring dan
video komferencing. Pembelajaran jarak jauh dapat mengaktifkan pembelajar yaitu
pembelajar berinteraksi secara aktif untuk menggunakan computer, aktifitas fisik
dan mental akan terjadi intensif misalnya dop and drag, input data, pencarian data
22Abdul Wahhab Khallaf, Ilmu Ushul Fiqh, (Cet. I; Semarang: Dina Utama Semarang, 1994), h.
18.
23
-
7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf
34/101
yang dibutuhkan, menyusun materi pembelajaran dan lain-lain. Berikut ini adalah
contoh strategi pembelajaran yang bisa diterapkan dalam pembelajaran jarak jauh,
dengan strategi pembelajaran yang menimbulka kebermaknaan meaningful
learning yang diadaptasi dari bonk dan Dennen. Aktifitas pembelajaran yang
bertujuan untuk terjadinya pembelajaran bermakna dapat dilihat pada tahapan
berikut:
1. Ice breaker dan Opener. Kegiatan ini tujuannya mengkondisikan pembelajar
untuk focus pada pembelajaran. Ice breaker artinya memecahkan es, yang
mengandung makna bahwa pembelajar terkadang berada pada situasi jenuh,
tidak perhatian, tidak focus atau tidak bergairah alam belajar.
2. Student Expedition. Ketika pembelajar akan belajar melalui web, tujuan yang
akan dicapai dan materi pembelajaran yang akan dipelajari sudah disajikan
terlebih dulu. Materi pembelajaran yang harus dipelajari oleh pembelajar ini
semacm peta content.Teori Medan mengatakan, jika pembelajar dihadapkan
pada sejumlah tantangan dalam belajar, maka kecenderungannya pembelajar
termotivasi untuk terus belajar dan mencapai tujuan tertinggi atau target akhir
dari pembelajaran tersebut.
3. PCT (Purposive Creative thinking). Mengidentifikasi konflik atau masalah-
masalah dalam kegiatan belajar yang dihadapi oleh pembelajar yang dapat
dipecahkan oleh pembelajar sendiri melalui fasilitas yang ada, misalnya
discussion forum atau chatting.
4. P2P (Peer to peer Interaktion) yaitu penggunaan metode cooperatife dalam
kegiatan pembelajaran di web. Hal ini ada kaitannya dengan kegiatan
24
-
7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf
35/101
sebelumnya yaitu upaya untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh
pembelajar yang dicarikan solusinya melalui diskusi forum.
5. Streaming Expert. Tidak semua masalah yang dihadapi oleh pembelajar dapat
dipecahkan sendiri atau berdiskusi dengan teman lain, namun diperlukan juga
pendapat dari para ahli/pakar(expert) melalui kegiatan video conference atau
sekedat melihat video yang sudah tersedia di online learning (video streaming).
6. Mental Gymnastic.Pembelajar melakukan kegiatan braim stormin yaitu kegiatan
curah pendapat yang bertujuan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sudah
digariskan. Pembelajar mengumpulkan sejumlah topik-topik yang menarik
perhatiannya untuk kemudian didiskusikan dan disampaikan kepada yang
lainnya23
.
Untuk lebih jelasnya langkah-langkah dalam pembelajaran ini meliputi 3 cara
evaluasi yang di singkat dengan 3P yaitu paper atau kertas, project atau hasil
pekerjaan berupa produk, dan portopolio yaitu kumpulan hasil pekerjaan. Secara
teknis pengajar menyediakan sejumlah teks yang tersimpan dalam server. Siswa
mengambil salah satu paket ujian, sedangkan siswa lainnya akan memperoleh soal
yang berbeda karena soal diatur secara random24
.
23Munir, Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi(cet. I;
Bandung: Alfabeta, 2009), h. 103-105.24
Ibid, h. 107
25
-
7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf
36/101
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.Jenis Penelitian
Jenis Penelitian ini adalah penelitian expremental mengkaji dua variabel yaitu
Interaktive Teaching andLearning Strategies sebagai variabel X dan hasil belajar
matematika sebagai variabel Y pada siswa kelas VIIIA MTs Syekh Yusuf
Sungguminasa Gowa.
B.Populasi dan Sampel
1.Populasi
Dalam suatu penelitian, penentuan populasi sangat penting dilakukan karena
populasi memberikan batasan terhadap objek yang akan diteliti. Suharismi
Arikunto memberikan pengertian bahwa populasi adalah keseluruhan subjek
penelitian.1 Dalam pengertian yang lain dikemukakan populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas; obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian
ditarik kesimpulannya.2
Berkaitan dengan definisi diatas, maka disimpulkan bahwa populasi adalah
keseluruhan yang menjadi obyek penelitian, baik berupa benda, manusia,
kelompok, individu, dan yang memberikan informasi atau data yang dibutuhkan.
Jadi populasi yang dimaksudkan disini adalah seluruh siswa kelas VIII MTs
Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa yang berjumlah 82 orang.
1Suharismi Arikunto, Prosedur Penelitian,(Cet. XII: Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002), h.1.
2Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, (Cet. 9; Bandung: CV. Alfabeta. 2006), h. 55.
26
-
7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf
37/101
2.Sampel
Sampel adalah sejumlah anggota yang dipilih atau diambil dari suatu populasi
dan yang menjadi sampelnya adalah siswa kelas VIIIA MTs Syekh Yusuf
Sungguminasa Gowa yang berjumlah 40 orang.
C.Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur
fenomena (variabel) alam maupun sosial yang diamati. Adapun instrumen yang
peneliti gunakan adalah :
1.Tes yaitu suatu pertanyaan yang direncanakan untuk memperoleh informasi,
yang setiap butir pertanyaan mempunyai jawaban, dan memberikan implikasi
bahwa setiap butir tes menuntut jawaban-jawaban dari orang yang dites.
Penggunaan tes terdiri dari dua cara yaitu:
a. Pre test
Pre test atau tes awal digunakan untuk mengetahui kemampuan kedua
kelompok sebelum menggunakan Strategi Interactive Teaching and Learning
dan juga berfungsi sebagai perbandingan hasil test akhir setelah pembelajaran.
b.Post test
Post tes atau test akhir digunakan untuk mengetahui tingkat
kemampuan dan keberhasilan siswa setelah penggunaan Strategi Interactive
Teaching and Learning. Tes yang diberikan sesuai dengan kurikulum dan
tujuan pembelajaran yang berlaku.
2.Interviu atauwawancara yaitu sebuah dialok yang dilakukan oleh pewawancara
untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Ditinjau dari pelaksanaannya
maka interviu yang digunakan adalah interviu bebas atau interviu tidak
27
-
7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf
38/101
terstruktur, di mana pewawancara bebas menanyakan apa saja, tetapi juga
mengingat akan data apa yang akan dikumpulkan.
D.
Prosedur Pengumpulan Data
1.Tahap Persiapan
a. Tes
Tahap ini penulis terlebih dahulu melengkapi hal-hal yang dibutuhkan di
lapangan yaitu :
1)Menyusun program pengajaran sesuai dengan kurikulum
2)Menyusun instrumen tes yang disesuaikan dengan materi.
b.Interviu bebas atau wawancara
Pada tahap ini penulis hanya mempersiapkan pedoman wawancara yang
hanya memuat garis besar tentang hal-hal yang akan ditanyakan. Karena, pada
pengumpulan data wawancara atau interviu hanya mengandalkan bentuk
kreativitas peneliti untuk memperoleh informasi dari informan.
2. Tahap Pelaksanaan.
Peneliti mengumpulkan data dengan langkah memberikan tes dan
interviu untuk mengetahui hasil belajar siswa laki-laki dan siswa perempuan.
E.Tehknik Analisis Data
Data yang diperoleh mengenai hasil belajar siswa selanjutnya dianalisis dengan
menggunakan dua cara yaitu :
1. Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan hasil belajar
matematika yang diperoleh siswa, baik pada kelompok eksperimen maupun pada
28
-
7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf
39/101
kelompok kontrol. Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan skor rata-
rata, skor maksimum, skor minimum, dan standar`deviasi.
a. Menghitung rata-rata
1
1
k
i ii
k
ii
f xx
f
=
=
=
Keterangan:
= Rata - rata
= Frekuensi
= Titik tengah3
b.Standar deviasi
Data tentang hasil pengamatan dianalisis menggunakan:
Keterangan:
S = Standar Deviasi
= Frekuensin = Banyaknya data
= Jumlah rata-rata
3M.Arif Tiro.Dasar Dasar Statistik. (Cet. II; Makassar: State University of Makassar Press,
2000) h.133
x
if
ix
29
-
7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf
40/101
c. Mengkategorikan hasil belajar siswa
Hasil belajar tersebut dikelompokkan dengan mengacu pada
pengkategorian tabel. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel
Perdoman pengkategorian Hasil Belajar Siswa
No Interval Nilai Kategori
1 0-34 Sangat Rendah
2 35-54 Rendah
3 55-64 Sedang
4 65-84 Tinggi
5 85-100 Sangat Tinggi
Sumber: Standar yang ditetapkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
2007.4
2. Analisis Statistik Inferensial
Teknik analisis statistik inferensial digunakan untuk menguji
hipotesis penelitian dengan menggunakan uji - t dengan rumus sebagai
berikut :
t =
5
Keterangan :
t = Jumlah konstan
Md = Jumlah nilai pree test Jumlah nilai Post test
= Jumlah kuadrat deviasiN = Jumlah responden
4Sugiyono,Metode Penelitian Administrasi Dilengkapi dengan R & D. (Cet. XVII; Bandung:
Alfabeta, 2009), h. 214.5 Suharsimi Arikunto, Presedur Penelitian( Cet. XIII; Makassar: Rhineka Cipta, 2006), h. 306.
30
-
7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf
41/101
Selanjutnya menguji hipotesis dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Mencari harga Md dengan menggunakan rumus:
N
dMd =
2. Mencari harga dX2
dengan menggunakan rumus:
( )N
dddX
2
22 =
3. Menentukan harga Hitungt dengan menggunakan rumus:
( )1
2
=
NN
dX
Mdt
4. Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria yang signifikan
Kaidah pengujian signifikansi:
Jika maka gagal di terima gagal ditolak
Jika maka gagal di terima gagal ditolak
5. Menentukan harga Tabelt
Mencari Tabelt dengan menggunakan tabel distribusi t dengan taraf signifikan
05,0= , dan 1.. =Nbd
6. Membuat kesimpulan apakah Interaktive Teaching and Learning Strategies
dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VIIIA MTs Syekh
Yusuf sungguminasa Gowa ?
31
-
7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf
42/101
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Deskripsi Lokasi Penelitian
1.Gambaran umum MTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa
a. Visi
Membentuk siswa menguasai ilmu agama dan ilmu pengetahuan umum,
memiliki kecakapan hidup dan kemampuan untuk beradaptasi dengan anggota
masyarakat dan lingkungannya dengan landasan akhlak mulia.
b. Misi
1. Memberikan kompetensi dalam ilmu ke Islaman, kewarganegaraan,
bahasa, matematika, sains, sosial, seni dan budaya, pendidikan jasmani dan
keterampilan.
2. Menyiapkan lulusan yang mampu menginternalisasi nilai-nilai keislaman
dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Sejarah berdirinya MTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa
MTs. Syekh Yusuf Sungguminasa yang terletak dijalan Sirajuddin Rani
No.1 Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan.
Gedung sekolah yang digunakan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Syekh Yusuf
Sungguminasa Gowa sekarang pada mulanya dibangun oleh Pemerintah Daerah
Kabupaten Gowa yang diperuntukkan sebagai Kantor Urusan Agama (KUA)
sampai tahun 1966. Selanjutnya pada tahun 1966 itu, oleh pengurus Yayasan
Syekh Yusuf Tuanta Salamaka ri Gowa mengambil alih gedung tersebut untuk
digunakan sebagai lembaga pendidikan agama. Satu tahun kemudian, tepatnya
pada tanggal 19 Maret 1967 didirikan Madrasah PGA 4 tahun dan pada tahun
32
-
7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf
43/101
1973 dibuka Madrasah PGA 6 tahun masing - masing masih dalam status
terdaftar. Pada tahun 1976, Madrasah PGA 4 tahun berintegrasi ke Madrasah
Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah PGA 6 tahun berintegrasi ke Madrasah Aliyah
(MA).
Berdasarkan Keputusan Kepala Kantor Wilayah Departemen Agama
Propinsi Sulawesi Selatan Nomor: 121 tahun 1997,tepatnya tanggal 26 desember
1997 diberikan status sebagai Madrasah Tsanawiah Diakui. Berdasarkan
keputusan Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Islam No.
E.W/PP.03.2/KEP/36.B/99 tanggal 29 Maret 1999 diberikan status sebagai
Madrasah Tsanawiyah disamakan hingga sekarang.
3. Pengelolah MTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa Tahun Pelajaran 2010/2011
a. Kepala Madrasah : Hj. St. Saharina, S.Ag
b. Wakamad
1)Kurikulum : Drs. Marwah, MM
2)Kesiswaan : Edi Bahtiar Syam, S.Ag
3)Sarana-Prasarana : Darmawati, S.Pd
4)H u m a s : Nurjannah,SE
c. Kaur Tata Usaha : Dra. Andi Tenriabeng
Pegawai TU : - Kamisiah, A.Ma
- Kartini (Peg. Perpustakaan)
d. Wali Kelas
1)VII / A : Fahmiah, S.Ag
2)VII / B : Drs. Muh. Natsir Hasri
3)VIII/ A : Ibnu Hajar, S.Pd
33
-
7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf
44/101
4)VIII / B : Ibnu Hajar, S.Pd
5)IX/ A : Hj. Yatima Usman, S.Ag,M.Pd.I
6)IX/ B : Muh. Hasan, S.Pd.I
e. P e m b i n a
1)O S I S : M. Kasim B, S.Pd.I
2)Pramuka (Putra) : Ibnu Hajar, S.Pd
3)Pramuka (Putri) : Wahida, S.Pd.I
4)P M R (Putra) : Dra. A. Tenriabeng
5)P M R (Putri) : Amirullah, S.Ag, M.Pd.I
6)Keagamaan : - Salmawati, S.Ag
- Fahmiah, S.Ag
- Edi Bahtiar Syam, S.Ag
f. Kepala/Pengelola
1)Perpustakaan : Amirullah, S.Ag, M.Pd.I
2)U K S : St. Halimah Hassan, S.S
3)Kebersihan (5K) : Andi Ninnong,S.Pd
4)Keamanan Madrasah : Dra. Marwah, MM
g. Bendahara Pengeluaran : Hj. Yatima Usman, S.Ag,M.Pd.I
Bendahara Keg. Siswa : St. Halimah Hassan, S.S
h. Guru / Petugas Bk
1)Kelas VII : Ibnu Hajar, S.Pd
2)Kelas VIII : Amirullah, S.Ag, M.Pd.I
3)Kelas IX : Asnadah Amin, S.Pd
34
-
7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf
45/101
i. Pengurus K K M
Pembina : Drs. H. Abdul Hafid Mahmud
Ketua : Hj. St. Saharina, S.Ag
Wakil Ketua : M. Kasim B, S.Pd.I
Sekretaris : Edi Bahtiar Syam, S.Ag
Wakil Sekretaris : Amirullah, S.Ag, M.Pd.I
Bendahara : Dra. Marwah, MM
35
-
7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf
46/101
STRUKTUR ORGANISASI
MADRASAH TSANAWIYAH SYEKH YUSUF SUNGGUMINASA GOWA
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Bagian Kurikulum
Asnadah Amin, S.Pd
Bagian Kesiswaan
Edi Bahtiar Syam, S.Ag
TATA USAHA
Dra. Andi Tenriabeng
KETUA KOMITE
M. Kasim B, S.Pd.I
GURU
KEPALA MADRASAH
TSANAWIYAH
Hj. St. Saharina, S.Ag
PIMPINAN PERGURUAN
ISLAM SYEKH YUSUF
Drs. H. Abdul Hafid Mahmud
1. Darmawati, S.Pd
2. Salmawati, S.Ag
3. Amirullah, S.Ag, M.Pd.I
4. Dra. Marwah
5. Emmy
6. Saelan,A.Md.komp
7. Hj. St. Saharina, S.Ag
1.Hj. Yatima Usman,
S.Ag,M.Pd.I
2.Fahmiah, S.Ag
3.Muh. Hasan, S.Pd.I
4.Nurjannah,SE
5.Dra. A. Tenriabeng
6. Drs. Muh. Natsir Hasri
1.Andi Ninnong,S.Pd
2.Edi Bahtiar Syam,
S.Ag
3.Wahida, S.Pd.I
4.Rahmiati HM, S.S
5.Asnadah Amin, S.Pd
6. Ibnu Hajar, S.Pd
36
-
7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf
47/101
4. Sarana dan prasarana MTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa
Tabel : 1
Sarana dan Prasarana MTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa
N
O
RUANGAN ATAU
BANGUNAN JUMLAH KETERANGAN
1. Ruang Kepala Madrasah 1 Baik
2. Ruang belajar teori 1 Baik
3. Ruang Tata Usaha 1 Baik
4. Ruang Sholat/mushollah 1 Baik
5. Ruang Perpustakaan 1 Baik
6. Laboratorium IPA 1 Baik
7. Laboratorium Bahasa 1 Baik
8. Ruang kelas 7 Baik
11. Lapangan Upacara 1 Baik
12. Kamar Mandi Guru 2 Baik
13. Kamar Mandi Siswa 1 Kurang baik
Sumber data : MTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa
Untuk tumbuh dan berkembang, tidak hanya memiliki siswa dan guru yang
setiap harinya hanya belajar tanpa dilengkapi berbagai macam sarana dan
prasarana, karena sarana dan prasarana sangat mempengaruhi proses belajar
mengajar. Yang dimaksud dengan sarana dan prasarana disini adalah semua yang
dapat dijadikan alat, baik digunakan secara langsung maupun tidak langsung
dalam proses belajar mengajar, dalam hal ini meliputi gedung dan berbagai
37
-
7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf
48/101
perlengkapan lainnya di MTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa. Berdasarkan
sarana dan prasarana yang ada diatas maka dapat disimpulkan bahwa sarana dan
prasarana dapat meningkatkan hasil hasil belajar matematika siswa kelas VIIIA
MTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa
5. Jumlah guru MTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa
Tabel : 2
Guru MTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa
NO N A M A JABATAN GOL. KET.
1. Hj. St. Saharina, S.Ag KAMAD IV/a
2. Darmawati S.Pd Guru IV/a
3. Salmawati, S.Ag Guru IV/a
4. Amirullah, S.Ag, M.Pd.I Guru IV/a
5. Dra. Marwah,MM Guru IV/a
6. Emmy Saelan A.Md.Komp Guru IV/a
7. Hj. Yatima Usman, S.Ag, M.Pd.I Guru IV/a
8. Fahmiah S.Ag Guru IV/a
9. Muh. Hasan, S.Pd Guru IV/a
10. Nurjannah, S.E Guru IV/a
11. Dra. Andi Tenriabeng Guru IV/a
12. Drs. Muh. Natsir Hasri Guru III/d
13. ST. Halimah Hassan, S.S Guru III/c
14. Andi Ninnong, S.Pd Guru III/c
15. Edi Bahtiar Syam, S. Ag Guru III/b
38
-
7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf
49/101
16. Wahida, S.Pd.I Guru III/b
17. Rahmiati HM, S.S Guru III/b
18. Asnadah Amin, S.P.d Guru III/a
19. Ibnu Hajar, S.Pd Guru III/a
Sumber data : MTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa
Sebuah sekolah akan tumbuh dan berkembang manakala memiliki siswa
yang inovatif dan kreatif . Siswa MTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa
kebanyakan dari kalangan orang-orang yang mampu dalam arti anak yang lahir dari
keluarga yang berada, namun itu salah satu agen untuk membantu meningkatnya
hasil belajar siswa jikala mereka aktif masuk sekolah.
Berdasarkan guru MTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa dapat membantu untuk
meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VIIIA MTs Syekh Yusuf
Sungguminasa Gowa.
Pandangan guru terhadap anak didik mempengaruhi kegiatan menggajar
guru dikelas. Guru yang memandang anak sebagai makhluk individual yang tidak
memiliki kemampuan atu laksana kertas kosong akan banyak menggunakan
pendekatan metode yang teacher-centered, bukan pendekatan yang. Sebab murid
dipandangnya sebagai gelas kosong yang bisa diisi apapun. Padahal yang
terpenting bagi guru adalah mengetahui anak didik dengan segala potensi dan
kemampuannya sehingga guru cukup melakukan proses drawing out, yakni
proses mengeluarkan, membimbing, memotivasi, dan membidani keluarnya
berbagai potensi yang ada pada anak didik menjadi kekuatan dan faktual.
39
-
7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf
50/101
6. Jumlah siswa MTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa
Tabel : 3
Siswa MTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa
NO. K E L A S JUMLAH SISWA JUMLAH KETERANGAN
L P
1.
2.
X/A
X/B
12
14
29
28
41
42
JUMLAH 26 57 83
5.
6.
VIIIA
VIIIB
14
13
26
29
40
42
JUMLAH 27 55 82
9.
10.
IXA
IXB
18
9
29
24
47
32
JUMLAH 27 53 79
JUMLAH
SELURUHNYA 620 108 244
Sumber data : MTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa
Sekian banyaknya siswa MTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa
sebagian besar dari mereka naik motor. Motor adalah salah satu alat yang
mendukung untuk siswa aktif ke sekolah, bagi siswa yang naik angkot mereka tetap
semangat menuntut ilmu pengetahuan meskipun dari tempat tinggal mereka.
Berdasarkan jumlah siswa yang tertera diatas maka peneliti dapat menyimpulkan
bahwa siswa tersebut dapat bertukar pikiran atau kata lain sharing antara siswa
dengan siswa yang lain, maka dengan adanya interaksi tersebut maka dapat
dikatakan penggunaan interaksi teaching and learning tersebut dapat meningkatkan
hasil belajar siswa kelas VIIIAMTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa.
40
-
7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf
51/101
B.Deskripsi Hasil Belajar Matematika yang diajar tanpa Menggunakan Interactive
Teaching and Learning Strategies Pada Siswa Kelas VIIIASungguminasa Gowa
1.Analisis Data Kuantitatif
Berdasarkan Hasil Belajar Matematika siswa yang diajar tanpa menggunakan
Interactive Teaching and Learning Strategiesdapat diketahui dengan memberikan
soal-soal berupa pertanyaan-pertanyaan sebagai tes Awal (Pret-Text).
Hasil analisis deskriptif skor siswa adalah tabel 4.4. Pada table 4.4 ini
menunjukkan bahwa siswa yang diajar tanpa menggunakan Interactive Teaching
and Learning Strategiesmencapai skor rata-rataadalah 45,13 dari skor ideal 100.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel : 4
Data hasil belajar matematika siswa yang diajar tanpa menggunakanInteraktive
Teaching ann Learning Strategiespada siswa Kelas VIIIAMTs Syekh Yusuf
Sungguminasa Gowa.
No Nama siswa Skor
1 Asmirawati 50
2 Karmila 30
3 Sumarni 55
4 Hasni s 30
5 Wiwi basmakasari 70
6 Hasni H 20
7 Nurlina 30
8 Muluanti 60
9 Rachmat 55
10 Arfan 40
11 Muh. Suking 30
12 Abd. Kadir 60
41
-
7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf
52/101
13 Suhardi B 35
14 Hasrul Aziz 45
15 Idul M 30
16 Sulaeman 40
17 Muh. Ridwan 40
18 Mustrianti 45
19 Manyang 40
20 Salmawati 35
21 Sarianti 60
22 Bisman 50
23 Rapianto 4024 Muh. Syaiful Ilyas 45
25 Sumarlin 65
26 Ramli 40
27 Rahmadani 45
28 Yustina Herman 30
29 Sudirman 60
30 Alimuddin 65
31 Farida 30
32 Idayani 50
34 Rita 35
35 Nawir 60
35 Asri 50
36 Karim 55
37 Hafid 65
38 Nasir 50
39 Maimunah 30
40 Herman 40
42
-
7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf
53/101
Dari tabel hasil belajar diatas maka dapat dibuatkan tabel statistik skor sebagai
berikut :
Tabel: 5
Statistik Skor pada Tes Awal (Pre-Text)
Statistik Nilai Statistik
Subjek
Skor Ideal
Skor Tertinggi
Skor Terendah
Rantang Skor
40
100
70
20
50
Skor rata-rata 45,13
Jika skor hasil belajar siswa dikelompokkan ke dalam 5 kategori, maka
diperoleh distribusi frekuensi dan persentase seperti pada table berikut :
Tabel : 6
Distribusi Frekuensi dan persentase pada Tes Awal (Pre-Text)
No Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)
1 0-34 Sangat Rendah 9 22,5%
2 35-54 Rendah 19 47,5%
3 55-64 Sedang 8 20 %
4 65-84 Tinggi 4 10%
5 85-100 Sangat Tinggi 0 0
Jumlah 40 100
43
-
7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf
54/101
Dari tabel distribusi frekuensi hasil Tes Awal (Pre-Text) siswa yang telah
dibahas sebelumnya maka dapat di tunjukkan dengan diagram sebagai berikut :
Gambar : 1
Diagram persentase hasil belajar matematika yang diajar tanpa
menggunakanInteraktive Teaching and Learning Strategiespada siswa kelas
VIIIAMTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa
2.Analisis Data Kualitatif
Dari hasil analisis hasil belajar matematika siswa kelas VIIIAMTs Syekh
Yusuf Sungguminasa Gowa telah diperoleh Hasil belajar matematika yang diajar
tanpa menggunakan Interactive Teaching and Learning Strategies sesuai yang
diselidiki dengan menggunakan SPSS versi 15 maka diperoleh rata-rata (X1) =
45,13 dengan standar deviasi (s) = 12,68. Distribusi skor responden mempunyai
nilai minimum 20 dan nilai maksimum 70 dari skor ideal 100.
Berdasarkan analisis kualitatif seperti yang telah dibahas sebelumnya
menunjukkan bahwa hasil tes awal terdapat 9 orang siswa dengan persentase 22,5%
44
-
7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf
55/101
dalam kategori sangat rendah, 19 orang siswa dengan persentase 47,5% dalam
kategori rendah, 8 orang siswa dengan persentase 20% dalam kategori sedang, 4
orang siswa dengan persentase 10% dalam kategori tinggi dan tidak ada siswa yang
berada dalam kategori sangat tinggi. Maka disini dapat disimpulkan bahwa tingkat
kemampuan/prestasi siswa yang diajar tanpa menggunakan Interactive Teaching
and Learning Strategies termasuk dalam kategori rendah.
C.Deskriptif Hasil Belajar Matematika yang diajar dengan Menggunakan
Interactive Teaching and Learning Strategies pada Siswa Kelas VIIIAMTs Syekh
Yusuf Sungguminasa Gowa
1. Analisis Data Kuantitatif
Hasil Belajar Matematika siswa yang diajar dengan menggunakan Interactive
Teaching and Learning Strategies dapat diketahui dengan memberikan soal-soal
berupa pertanyaan-pertanyaan sebagai tes akhir (post-text). Hasil analisis deskriptif
skor siswa adalah tabel 4.6.
Pada tabel 4.7 ini menunjukkan bahwa siswa yang diajar dengan menggunakan
Interactive Teaching and Learning Strategies pada Siswa Kelas VIIIA
Sungguminasa Gowa mencapai skor rata-rata adalah 50,88 dari skor ideal 100.
Hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan menggunakan Interactive
Teaching and Learning Strategies pada siswa kelas VIIIA MTs Syekh Yusuf
Sungguminasa Gowa dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
45
-
7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf
56/101
Tabel : 7
Data hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan menggunakanInteraktive
Teaching ann Learning Strategiespada siswa Kelas VIIIAMTs Syekh Yusuf
Sungguminasa Gowa.
No Nama siswa Skor
1 Asmirawati 50
2 Karmila 40
3 Sumarni 45
4 Hasni s 65
5 Wiwi basmakasari 55
6 Hasni H 65
7 Nurlina 45
8 Mulianti 50
9 Rachmat 45
10 Arfan 65
11 Muh. Suking 60
12 Abd. Kadir 50
13 Suhardi B 45
14 Hasrul Aziz 60
15 Idul M 50
16 Sulaeman 70
17 Muh. Ridwan 55
18 Mustrianti 45
19 Manyang 60
20 Salmawati 55
21 Sarianti 40
22 Bisman 70
23 Rapianto 30
24 Muh. Syaiful Ilyas 55
25 Sumarlin 60
46
-
7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf
57/101
26 Ramli 55
27 Rahmadani 40
28 Yustina Herman 30
29 Sudirman 55
30 Alimuddin 60
31 Farida 35
32 Idayani 30
34 Rita 45
35 Nawir 40
35 Asri 45
36 Karim 5537 Hafid 60
38 Nasir 55
39 Maimunah 40
40 Herman 60
Skor statistik deskriptif yang diajar dengan menggunakan Interactive Teaching
and Learning Strategies pada siswa kelas VIIIA MTs Syekh Yusuf Sungguminasa
Gowa dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel : 8
Statistik Skor pada Tes Akhir
Statistik Nilai Statistik
Subjek
Skor Ideal
Skor Tertinggi
Skor Terendah
Rentang Skor
40
100
70
30
40
Skor rata-rata 50,88
47
-
7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf
58/101
Jika skor hasil b
diperoleh distribusi frekue
Distribu
No Skor
1 0-34
2 35-54
3 55-64
4 65-84
5 85-100
J
Dari tabel distribusi fr
melalui diagram persentas
Diagram per
menggunakan intera
lajar siswa dikelompokkan ke dalam 5 ka
si dan persentase seperti pada table berikut :
Tabel : 9
si Frekuensi dan persentase pada tes Akhir
Kategori Frekuensi Persenta
Sangat Rendah 3 7,5
Rendah 17 42,
Sedang 15 37,
Tinggi 5 12,
Sangat Tinggi 0 0
umlah 40 1
ekuensi hasil tes Akhir siswa diatas maka da
sebagai berikut :
Gambar : 2
entase hasil belajar matematika yang diajar
tive Teaching and Learning pada siswa kela
Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa
tegori, maka
e (%)
0%
5 %
5 %
5 %
%
0
at tunjukkan
dengan
s VIIIAMTs
48
-
7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf
59/101
2. Analisis Data Kualitatif
Dari hasil analisis hasil belajar matematika siswa kelas VIIIAMTs Syekh
Yusuf Sungguminasa Gowa telah diperoleh Hasil belajar matematika yang diajar
tanpa menggunakan Interactive Teaching and Learning Strategies sesuai yang
diselidiki dengan menggunakan SPSS versi 15 maka diperoleh rata-rata (X2) =
50,88dengan standar deviasi (S) = 10,67. Distribusi skor responden mempunyai
nilai minimum 30 dan nilai maksimum 70 dari skor ideal 100.
Berdasarkan analisis kualitatif seperti yang telah dibahas sebelumnya
menunjukkan bahwa hasil tes Akhir terdapat 3 orang siswa dengan persentase
7,5% dalam kategori sangat rendah, 17 orang siswa dengan persentase 42,5%
dalam kategori rendah, 15 orang siswa dengan persentase 37,5% dalam kategori
sedang, 5 orang siswa dengan persentase 12,5% dalam kategori tinggi dan tidak
ada siswa yang berada pada kategori sangat tinggi. Maka disini dapat disimpulkan
bahwa tingkat kemampuan/prestasi siswa yang diajar dengan menggunakan
Interactive Teaching and Learning Strategies termasuk dalam kategori rendah.
D.Deskripsi Peningkatan Hasil Belajar Matematika Setelah menggunakan
Interaktive Teaching and Learning Strategies pada Siswa Kelas VIIIAMTs Syekh
Yusuf Sungguminasa Gowa
Sesuai dengan hipotesis penelitian yakni Interaktive Teaching and Learning
Strategiespada Siswa Kelas VIIIAMTs Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa, maka
teknik yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah teknik statistik t
(uji-t). Namun sebelum membahas statistik t (uji-t), terlebih dahulu dilakukan
pengujian persyaratan analisis yaitu uji normalitas.
49
-
7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf
60/101
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi
normal atau tidak. Dalam pengujian data tersebut dilakukan dengan bantuan SPSS
versi 15, pengujian normalitas pertama dilakukan pada pretext dan postext. Taraf
signifikan yang telah ditetapkan sebelumnya adalah ,05. Berdasarkan hasilpengolahan dengan bantuan SPSS versi 15 maka diperoleh sign = 0,080 dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa data pretext berdistribusi normal karena sign
lebih besar dari = 0,05 atau ( 0,05 < 0,080).2. Uji t
Uji t ini adalah uji hipotesis hasil belajar matematika yang diajar dengan
menggunakan interactive teaching and learning stategies maupun hasil belajar yang
diajar dengan menggunakan interactive teaching strategies.
Tabel : 10
Analisis skor pree test dan post test pada siswa kelas VIIIAMTs Syekh Yusuf
Sungguminasa Gowa
No X1= (Pree-test) X2= Post test d = X2- X1 d2
1 50 50 0 0
2 30 40 10 100
3 55 45 -10 100
4 30 65 35 1225
5 70 55 -20 400
6 20 65 45 2025
7 30 45 15 225
8 60 50 -10 100
50
-
7/24/2019 Nurhalima, S.Pd.pdf
61/101
9 55 45 -10 100
10 40 65 25 625
11 30 60 30 900
12 60 50 -10 100
13 35 45 10 100
14 45 60 15 225
15 30 50 20 400
16 40 70 30 900
17 40 55 15 225
18 45 45 0 0
19 40 60 20 400
20 35 55 20 40