november - desember 2018 maria, bunda segala suku newsletter nov-des18.pdf · maria menyampaikan...

27
November - Desember 2018 MARIA, BUNDA SEGALA SUKU Oleh Rm. Stef. Buyung Florianus, O.Carm. SUSUNAN PENGURUS PELINDUNG BPN PKKI Sie Medikom Ferry Lubis PENASEHAT Rm. Subroto Widjojo, SJ PENANGGUNG JAWAB Mariani Ojong TIM REDAKSI Anastasia Marchell Tifani Ignatius Surya Prasetya Wijaya, MBA A. Widri Karnanta KONTRIBUTOR Agus Goenawan Seluruh BPK dan BPPG REDAKSI WARTA SHEKINAH [email protected] Telp. (021) 57940872 Fax. (021) 57940871 Hp. 081386818583 (Niken) ALAMAT REDAKSI/ IKLAN DAN SIRKULASI Kompleks Rukan Senayan Blok E No.6 Jl. Tentara Pelajar Jakarta - Selatan Telp. 021-57940872 Fax. 021-57940871 Gereja sungguh menghar- gai kekayaan dari setiap ke- budayaan dan suku bangsa. Gereja memanfaatkan warisan dan tradisi yang ada untuk menolong orang bertumbuh dalam iman. Dalam konteks Indonesia (Asia), kehadiran Maria mempersatukan kita, yang berasal dari pelbagai suku dan tinggal bersama da- lam satu tanah air yang sama, Indonesia. Bangsa-bangsa di Asia memiliki kebhinekaan ke- budayaan dan keberagaman suku bangsa. Paus Yohanes Paulus II dalam Anjuran Apos- tolik Pasca Sinodal “Gereja di Asia” mengungkapkan bahwa umat Kristiani di Asia sudah menghormati Bunda Maria de- ngan penuh kasih, dan memu- liakannya sebagai Bunda Kris- tus dan Bunda mereka sendiri. Bahkan Maria disebut Bunda Asia (EA 51). Jika demikian, tanpa keraguan sedikit pun umat Kristiani di Indonesia bo- leh menyebut Maria sebagai Bunda Indonesia, dan lebih konkret lagi Bunda dari ma- sing-masing suku yang ada di bumi Nusantara. Maria adalah BUNDA SEGALA SUKU. Selan- jutnya ada beberapa pokok permenungan yang mem- bantu kita untuk memper- dalam gelar ini. Maria, Bunda Yesus, Juru selamat Segala Suku. Sejarah keselamatan adalah sejarah cinta Tuhan bagi kita. Sejak manusia pertama jatuh dalam dosa, Tuhan tidak pernah lelah di dalam mencari jalan untuk menyelamatkan manusia. Allah pada akhirnya mengutus Anak-Nya sendiri ke dalam dunia ini. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, se- hingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, su- paya setiap orang yang per- caya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Yoh 3:16). Yesus, sang Sabda yang menjelma men- jadi manusia tersebut masuk dalam sejarah manusia, mela- lui budaya yang khas dan suku tertentu. Dia berasal dari garis keturunan Raja Daud, suku Yehuda (bdk. Mat 1:1-17; Luk 1:32; 3:23-38). Kendati Yesus berasal dari sebuah suku,

Upload: ngotram

Post on 13-May-2019

314 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: November - Desember 2018 MARIA, BUNDA SEGALA SUKU Newsletter Nov-Des18.pdf · Maria menyampaikan pesannya. Se-cara khusus, pada 25 Maret 1858, Maria menyampaikan siapakah dia, “Akulah

November - Desember 2018

MARIA, BUNDA SEGALA SUKUOleh Rm. Stef. Buyung Florianus, O.Carm.

SuSunan PenguruS

PelindungBPN PKKI Sie MedikomFerry Lubis

PenaSehaTRm. Subroto Widjojo, SJ

Penanggung JawabMariani Ojong

Tim redakSiAnastasia Marchell TifaniIgnatius Surya Prasetya Wijaya, MBAA. Widri Karnanta

konTribuTorAgus GoenawanSeluruh BPK dan BPPG

redakSi warTa [email protected]. (021) 57940872Fax. (021) 57940871Hp. 081386818583 (Niken)

alamaT redakSi/ iklan dan SirkulaSiKompleks Rukan SenayanBlok E No.6Jl. Tentara Pelajar Jakarta - SelatanTelp. 021-57940872Fax. 021-57940871

Gereja sungguh menghar-gai kekayaan dari setiap ke-budayaan dan suku bangsa.

Gereja memanfaatkan warisan dan tradisi yang ada untuk menolong orang bertumbuh dalam iman. Dalam konteks Indonesia (Asia), kehadiranMaria mempersatukan kita, yang berasal dari pelbagaisuku dan tinggal bersama da-lam satu tanah air yang sama,Indonesia. Bangsa-bangsa diAsia memiliki kebhinekaan ke-budayaan dan keberagamansuku bangsa. Paus YohanesPaulus II dalam Anjuran Apos-tolik Pasca Sinodal “Gereja diAsia” mengungkapkan bahwaumat Kristiani di Asia sudahmenghormati Bunda Maria de-ngan penuh kasih, dan memu-liakannya sebagai Bunda Kris-tus dan Bunda mereka sendiri.

Bahkan Maria disebut BundaAsia (EA 51). Jika demikian,tanpa keraguan sedikit punumat Kristiani di Indonesia bo-leh menyebut Maria sebagaiBunda Indonesia, dan lebihkonkret lagi Bunda dari ma-sing-masing suku yang ada dibumi Nusantara. Maria adalahBUNDA SEGALA SUKU. Selan-jutnya ada beberapa pokokpermenungan yang mem-bantu kita untuk memper-dalam gelar ini.

Maria, Bunda Yesus, Juruselamat Segala Suku. Sejarahkeselamatan adalah sejarahcinta Tuhan bagi kita. Sejakmanusia pertama jatuh dalamdosa, Tuhan tidak pernah lelahdi dalam mencari jalan untukmenyelamatkan manusia. Allahpada akhirnya mengutusAnak-Nya sendiri ke dalam dunia ini. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, se-hingga Ia telah mengaruniakanAnak-Nya yang tunggal, su-paya setiap orang yang per-caya kepada-Nya tidak binasa,melainkan beroleh hidup yangkekal.” (Yoh 3:16). Yesus, sangSabda yang menjelma men-jadi manusia tersebut masukdalam sejarah manusia, mela-lui budaya yang khas dan sukutertentu. Dia berasal dari garisketurunan Raja Daud, sukuYehuda (bdk. Mat 1:1-17; Luk 1:32; 3:23-38). Kendati Yesusberasal dari sebuah suku,

Page 2: November - Desember 2018 MARIA, BUNDA SEGALA SUKU Newsletter Nov-Des18.pdf · Maria menyampaikan pesannya. Se-cara khusus, pada 25 Maret 1858, Maria menyampaikan siapakah dia, “Akulah

02 November - Desember 2018

Ia datang untuk menyelamatkan semua orang dari segala suku. Dia adalah penebus umat ma-nusia, yang berasal dari pelbagai suku bangsa (bdk. Mat 1:21). Namun kelahiran Yesus ini tidakbisa dilepaskan dari kesediaan Bunda Maria. Hal ini ditegaskan oleh Konsili Vatikan II da-lam Konstitusi Dogmatisnya tentang Gereja,“Adapun Bapa yang penuh belaskasihan menghendaki, supaya penjelmaan Sabda didahului oleh persetujuan dari pihak dia, yangtelah ditetapkan menjadi Bunda-Nya…Sebab, seperti dikatakan oleh Santo Ireneus, ‘Melaluiketaatannya, dia mendatangkan keselamatanbaik untuk dirinya sendiri maupun untuk se-gala suku bangsa.’” (LG 56). Dengan demikian,Maria yang adalah Ibunda Yesus, menjadi ibudari segala suku bangsa juga.

Maria, Bunda Murid Yang Dikasihi, Wakildari Segala Suku. Karya penebusan umat ma-nusia mencapai puncaknya dalam misteri Salib.Bunda Maria sendiri tetap setia mengikutiYesus Kristus, Putranya hingga di bawah kakisalib. Sebelum wafat-Nya, Yesus menyerahkanmurid yang dikasihi-Nya kepada ibu-Nya danmenyerahkan ibu-Nya kepada murid yang dikasihi-Nya. Dan murid itu kemudian menerimaMaria di dalam rumahnya. (bdk. Yoh 19:25-27). Murid yang dikasihi Yesus (dalam Tradisi dikenal sebagai Yohanes) mewakili segala suku bangsa

menjadikan Maria sebagai Bundanya juga. Paus Paulus VI dalam Anjuran Apostoliknya Signum Magnum (13 Mei 1967, 50 tahun Pe-nampakan di Fatima) menggarisbawahi peran keibuan dari setiap orang yang berasal daripelbagai suku bangsa. “Setelah berbagi dalamKorban Putranya, penyebab Penebusan kita,begitu dekat sehingga layak dipanggil ibubukan hanya dari Yohanes tetapi juga - bolehdikatakan - segala suku bangsa yang diwakili oleh murid tersebut, dia melanjutkan sekarang di surga untuk memenuhi peran keibuannyauntuk ambil bagian dalam menghasilkan danmeningkatkan hidup ilahi dalam jiwa-jiwa se-mua orang yang ditebus.” Dengan demikian,setiap orang beriman dari setiap suku bolehdengan bangga memanggil Maria sebagaiBunda mereka juga.

Maria, Bunda Gereja, yang anggotanya dari Segala Suku. Sebelum kenaikan-Nya ke Surga, Yesus berpesan kepada para rasul-Nya untuktetap tinggal di Yerusalem sampai dengan Roh Kudus dianugerahkan kepada mereka (bdk. Luk 24:49). Para rasul taat. Setelah kenaikan,mereka berangkat ke Yerusalem, lalu naik keRuang Atas, tempat mereka menumpang. Me-reka bertekun dalam doa bersama-sama de-ngan beberapa wanita, termasuk ibu Yesus(bdk. Kis 1:12-14). Janji Yesus terpenuhi dalam

Page 3: November - Desember 2018 MARIA, BUNDA SEGALA SUKU Newsletter Nov-Des18.pdf · Maria menyampaikan pesannya. Se-cara khusus, pada 25 Maret 1858, Maria menyampaikan siapakah dia, “Akulah

November - Desember 2018 03

peristiwa Pentakosta. “Tiba-tiba turunlah dari langit suatubunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran danhinggap pada mereka masing-masing. Maka pe-nuhlah mereka dengan Roh Kudus...…” (Kis 2:2-4a). Dengan kekuatan Roh itu, para Rasul berbi-cara bahasa-bahasa lain. Banyak orang dari ber-bagai daerah, suku dan bahasa (antara lain: Partia, Media, Elam, Mesopotamia, Yudea, Kapadokia,Pontus, Asia, Frigia, Pamfilia, Mesir, Libia, Roma,Kreta dan Arab) memahami apa yang disam-paikan oleh para Rasul tentang karya agung cintaTuhan dalam menyelamatkan manusia. Dari pe-wartaan para Rasul itu, khususnya kotbah Petrusyang mengagumkan itu terbetuklah komunitas umat beriman. Banyak orang menyerahkan diri untuk diselamatkan. “Orang-orang yang menerimaperkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa. Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuaan. Dan mereka se-lalu berkumpul untuk memecahkan roti danberdoa.” (Kis 2:41-42). Dan tentu kehadiranBunda Maria di tengah para rasul sungguh besar pengaruhnya dalam kaitan de-ngan kelahiran Gereja. Paus Yo-hanes Paulus II dalam ensik-liknya mengenai PenebusUmat Manusia merangkumperan Maria ini. “Roh Kudus mendorong Maria untuk tetap singgah di Ruang Atas sesudah Kenaikan Tuhan kita, dalam ke-heningan doa dan penantian, ber-sama dengan para Rasul, sampai pada hari Pentekosta, saat Ge-reja dilahirkan secara kelihatan, muncul dari kegelapan.” (RH22). Dengan demikian, Mariamenjadi Bunda dari orang-orang beriman (Gereja)yangberasal dari pelbagai sukubangsa.

Bunda Maria DatangMenyapa Segala Suku.Dalam perjalanan sepan-jang sejarah Gereja, Mariatetap menunjukkan kasih keibuannya dengan ber-bagai macam cara

Page 4: November - Desember 2018 MARIA, BUNDA SEGALA SUKU Newsletter Nov-Des18.pdf · Maria menyampaikan pesannya. Se-cara khusus, pada 25 Maret 1858, Maria menyampaikan siapakah dia, “Akulah

04 November - Desember 2018

Salah satunya adalah dengan menampakkandiri di berbagai tempat. Sungguh menarik, Maria datang membawa warta tentang kasihTuhan ini dalam cara dan bahasa yang bisa dimengerti. Bunda Maria dalam pelbagai kesem-patan ingin menyapa manusia dari pelbagaisuku bangsa. Sebagai contoh, Penampakandi Guadalupe (1531): Bunda Maria menam-pakkan diri kepada Juan Diego, seorang sukuIndian. Ia menyapanya dalam bahasa dan ke-bisaan setempat. Juan Diego diminta olehBunda Maria untuk mewartakan Maria se-bagai “Bunda dari Allah yang benar yang memberi Kehidupan” dan menugaskannyauntuk meminta Bapa Uskup setempat mem-bangun sebuah Gereja. Pada awalnya BapaUskup tidak memercayainya. Ia lalu menyam-paikannya kepada Bunda Maria. Juan kemu-dian diminta untuk memetik bunga mawar-bunga mawar di tempat penampakan. Mawar-mawar tersebut dibungkus dengan mantolnya dan membawanya ke hadapan Bapa Uskup. Sebuah pengalaman yang mengagumkan. Sebuah gambar Maria tercetak pada man-tolnya. Santa Perawan Maria mengenai sebuah ikat pinggang yang menandakan kehami-lannya.Orang-orang Indian, suku Aztec meli-hatnya sebagai tanda bahwa Maria menda-tangi mereka bersama dengan Putranya yangmasih ada dalam kandungan. Orang-orangIndian lalu tahu bahwa Maria adalah sungguhIbu mereka. Penampakan di Lourdes (1858): Bunda Maria di Lourdes berkenan berbicara dengan se-orang gadis sederhana, Bernadette Soubirous. Dia dilahirkan dan dibesarkan dalam kemis-kinan. Ia juga lemah kesehatannya. Sebagai anak tertua, dia membantuorangtuanya. Karena kurangnya pen-didikan, Bernadette tidak dapat -membaca dan menulis. Ia hanya bisaberbicara dalam dialek Burgundi.Dalam dialek Lourdes inilah BundaMaria menyampaikan pesannya. Se-cara khusus, pada 25 Maret 1858, Maria menyampaikan siapakah dia,“Akulah dia yang dikandung tanpanoda dosa.” Dengan demikian, Bunda Maria memakai bahasa (dialek) yang bisa dipahami oleh orang setempat.

Akhirnya Menjadi Duta Damai. Saat ini, harus kita akui bahwa kita digelisahkan oleh berbagai macam persoalan yang terjadi ditanah air kita. Kita dicemaskan oleh isu-isuyang bisa memecah belah kehidupan kita se-bagai satu bangsa, satu bahasa dan satu tanah air. Salah satunya adalah perbedaan suku diantara kita. Namun di tengah kegelisahan dan kecemasan kita, kita belajar untuk percayabahwa Tuhan tidak pernah tinggal diam. Me-lalui Bunda Maria, Tuhan selalu prihatin ter-hadap situasi kita. Melalui sang Perawan, Tuhan peduli dengan segala persoalan yang kita ha-dapi. Maria adalah Bunda Segala Suku. Dengandemikian, masing-masing kita yang berasaldari pelbagai suku bangsa ini memiliki ibuyang sama. Bunda Maria mempersatukan kitasemua. Kita adalah saudara sebangsa, setanah air, sebahasa Indonesia. Selain itu, seraya belajar dari Bunda Mariayang mempersatukan kita, kita diundang untuk menjadi duta-duta damai dalam kehidupankita sehari-hari. Di mana ada ancaman per-pecahan, kita diutus menjadi pemersatu. Di mana ada benih perselisihan, kita dipanggiluntuk menjadi pembawa kerukunan. Tugaspanggilan ini tidak gampang. Namun ber-sama Maria, Bunda Segala Suku, kita mampu melaksanakannya dengan baik. Maria, Bunda Segala Suku, doakanlah kami. Amin. ***

Lembang, 21 November 2018 Pada Peringatan Santa Perawan Maria dipersem-bahkan kepada Allah

P. Stef. Buyung Florianus, O.Carm.

Page 5: November - Desember 2018 MARIA, BUNDA SEGALA SUKU Newsletter Nov-Des18.pdf · Maria menyampaikan pesannya. Se-cara khusus, pada 25 Maret 1858, Maria menyampaikan siapakah dia, “Akulah

dan kewaspadaan. Oleh karena berkat karisma-karisma itulah yang membuat kita “karismatik.”Namun, ada resiko, yakni, bahwa pemberian‘modal’ yang sangat berharga ini hanya dipa-hami sebagai suatu alat tertentu untuk men-jalankan kegiatan-kegiatan tertentu, biasanya dalam konteks Persekutuan Doa atau dalam berbagai macam pelayanan karismatik. Mem-perlakukan karisma sedemikian itu membatasidampak dan pengaruhnya dalam kehidupankita sehari-hari. Hal ini terutama berlaku untuk

karisma nubuatan, yang kita pahami sebagaipemberian lanjut dari sabda Allah saat ini yangditujukan kepada orang-orang di komunitasatau orang yang kita doakan.

Namun, kita harus ingat bahwa orang karis-matik yang ‘bernubuat’ bukanlah sebuah alatmekanis (benda), tetapi seorang pribadi yang hidup yang diundang untuk bekerjasamadengan Allah secara bebas dan sadar. Keter-bukaan kepada karisma nubuati memerlukanpemupukan sebuah hubungan intim denganAllah , yang kemudian mengarahkan sabda

November - Desember 2018 05

1 HIDUP SECARA PROFETISFr. Wojciech Nowacki . Anggota Dewan ICCRS

Tulisan ini mencoba menjelaskan mengenai bagaimana hidup secara profetis itu. Sebagai warga Karismatik kita dapat membatasi peng-gunaan karunia profetik ini dalam waktu yangterbatas dalam pertemuan Persekutuan Doa(PD). Bagaimana seharusnya kita menggu-nakan Karisma itu dalam penghayatan polahidup profetis ?

Pengalaman Pencurahan Roh Kudus mem-buka kita kepada sebuah hubungan yang baru dengan Pribadi ketiga dari Tritunggal Maha Kudus. Roh Kudus sendiri adalah anugerahyang paling istimewa yang dapat kita terima.Dia adalah Allah yang memberikan Diri-Nyasendiri kepada kita manusia. Roh Kudus me-lengkapi kita dengan karunia yang membantudiri kita ke arah pengudusan pribadi dan me-lengkapi kita juga dengan karisma yang ber-tujuan untuk melayani dan membangun Ko-munitas. Kita merangkul karisma yang begitu banyak dan beraneka-ragam dengan sukacita

Page 6: November - Desember 2018 MARIA, BUNDA SEGALA SUKU Newsletter Nov-Des18.pdf · Maria menyampaikan pesannya. Se-cara khusus, pada 25 Maret 1858, Maria menyampaikan siapakah dia, “Akulah

06 November - Desember 2018

pesan-Nya kepada orang tertentu. Firman Allah itu hidup dan kuat (berdaya-guna) (Ibrani4:12) dan harus didengarkan dan diterima dalam kedalaman lubuk hati kita. Maka, pela-yanannya membutuhkan pembentukan ke-pekaan yang terus menerus kepada firmanTuhan dengan mendengarkan suara-Nya se-cara terus-menerus: “Bersabdalah Tuhan, hambaMu mendengarkan” (1 Samuel 3:10). Dalam pengalaman Samuel muda, kata-kataini memaknai sebuah babak baru dalam me-ngenal Allah. Samuel dapat mengkomuni-kasikan secara berdaya-guna sabda Allah ke-pada orang lain hanya dengan menjadi pen-dengar yang sungguh-sungguh. Pemeriksaanbatin setiap hari, merenungkan firman Tuhandan mendengarkan suara-Nya di dalam doamembantu kita untuk membentuk pendekatanyang seperti itu di masa kini.

Karisma bernubuat membuat kita peka ke-pada sabda Allah yang ditujukan kepada ko-munitas atau seseorang tertentu yang kita doakan. Kepekaan ini sangatlah berharga baik dalam berdoa dan dalam kehidupan Kristiani.Pengalaman pribadi dari sabda Allah yanghidup memperkuat ikatan kita dengan Allah.Roh Kudus membuat kita lebih peka lagi akanberbagai cara Allah bersabda kepada kita.

Tidak hanya Dia berbicara lewat Kitab Suci,inspirasi batin, pemikiran-pemikiran, imajinasi-imajinasi, namun juga melalui kata-kata dariorang lain, peristiwa-peristiwa, dan keindahanalam, sebagaimana diungkapkan dalam se-buah puisi: “Kamu telah berbicara kepadakumelalui segala hal” (C.K. Norwid).

Lebih lanjut lagi, hidup secara profetis pada setiap harinya membutuhkan kesiapan untukberbagi sabda Allah dengan sesama. SabdaAllah membuat iman kita hidup, yang mem-bawa penghiburan, motivasi dan solusi-solusi yang khusus. Berbagi pengalaman ini dapatsangat membantu orang-orang lain. RohKudus membangkitkan keprihatinan kita ke-pada yang patah semangat, yang menderitadan putus asa, supaya mereka menemukandukungan dan bantuan dari Allah.

Allah juga mengundang nabi-nabi modern:“Hiburkanlah, hiburkanlah umatKu, demi-kianlah firman Allahmu” (Yes 40:1). Ini adalah

sebuah ungkapan cinta dan kasih kita kepadasesama agar dia tidak merasa ditinggalkansendirian. Lebih jauh lagi, ketaatan kepadafirman Allah memainkan peran yang menen-tukan dalam pola hidup yang profetis. Adalah penting untuk memiliki keteguhan dan kete-gasan untuk menyampaikan firman Allah, tidakpeduli apakah hal itu akan menyenangkanorang atau tidak.

Gaya hidup secara profetis diungkapkandalam bentuk kesiapan untuk pergi melawanarus kontemporer dan moderen yang sekuler.Siapa yang hidup dalam roh profetis tidak me-nyerah pada godaan “mengkhianati Allah demi sepasang keping perak yang memberi rasa damai yang gersang” (Yang Diberkati, PaterJ. Popietuszko). Ketaatan kepada sabda Allahberarti kepasrahan yang membentuk ke-putusan, pilihan dan sikap kita sehari-hari.

Akhirnya, pola hidup profetis membutuhkansikap rendah hati. Memang, bukan yang ber-nubuat itu sendiri yang memutuskan bahwaperkataan yang disampaikan adalah sebuah nubuatan atau bukan. Nubuatan itu haruslahdibawa dalam ‘proses discernment’ oleh ko-munitas yang bersangkutan dan orang-orangyang bertanggungjawab atasnya. Adalahsangat penting untuk menyerahkan hal itu kepada pelayanan ‘discernment’ dari para gembala Gereja. Karena tugas meneruskan kata-kata nubuatan ini, seorang yang bernu-buat tidak dapat mengklaim hak istimewaapapun untuk dirinya sendiri. Pelayanan ka-risma bernubuat mengajarkan kerendahan hati, selagi bersandar pada inspirasi Roh Kudus dan mengajarkan keberanian saat menyampaikankata-kata nubuat. Kerendahan hati adalah se-buah nilai keutamaan yang sangat berhargayang memberikan kesempatan pewahyuansebagai suatu prioritas Allah dan karya nyataRoh Kudus. Berkat keutamaan ini kita dapatmenempatkan kepentingan Gereja di ataskepentingan dan keuntungan pribadi kita. Maka, kita tidak seharusnya memisahkan pe-layanan karisma kenabian ini dari pola hidup se-hari-hari dari seorang Kristiani yang profetis.*****(Alih bahasa: Ign. Surya Prasetya Wijaya, MBA)

Page 7: November - Desember 2018 MARIA, BUNDA SEGALA SUKU Newsletter Nov-Des18.pdf · Maria menyampaikan pesannya. Se-cara khusus, pada 25 Maret 1858, Maria menyampaikan siapakah dia, “Akulah

November - Desember 2018 07

2 HAL-HAL YANG BARU DARI ROH KUDUSShayne Bennett. Anggota Eksekutif dari Catholic Fraternity

“Bila mana Roh mengintervensi, Dia membuatorang-orang terpukau. Dia membawa kejadian-kejadian baru yang mengagumkan; secara radikal Dia mengubah pribadi-pribadi orang dan sejarah” (Paus Yohanes Paulus II, Pertemuan dengan ‘Ge-rakan-gerakan Gerejani dan Komunitas-komunitas Baru, Mei 1998).

Sewaktu melihat kilas-balik kehidupan saya sen-diri, dengan jujur saya dapat mengatakan bahwasaya telah mengalami secara nyata apa yang dikatakan Paus Yohanes Paulus II itu. Sebagai se-orang anak berusia enam belas tahun, saya sudahmendambakan hal-hal yang lebih. Tumbuh ber-kembang dalam keluarga Katolik dan diajar olehromo-romo misionaris, saya mengalami situasiyang benar-benar ‘tidak-nyambung’ antara apayang diajarkan ke saya dengan apa yang sedangsaya alami. Ada suatu petualangan yang mem-bara di dalam hati saya untuk menemukan apakah Allah itu benar-benar nyata ada dan perbedaanapa yang dapat Allah perbuat dalam hidup saya.Dalam kenyataannya, saya merasa terganggu ke-tika mendengar bahwa Yesus telah mati buat saya dan namun demikian saya merasakan kehampaan yang begitu dalam. Seharusnya, jika seseorangmati untuk anda, itu untuk kebaikan anda- bukannya hanya untuk kesia-siaan tak-berguna.

Saya menemukan jawaban atas pertanyaan sayaitu beberapa bulan kemudian ketika saya sedangbelajar untuk ujian akhir. Salah satu dari pastordatang ke perpustakaan dan mengundang saya

dan beberapa teman saya untuk menghadiri Per-sekutuan Doa mingguan. Seperti biasanya, kamimenjawab tidak. Satu-satunya jawaban dari pastoritu hanya, ”Kamu memulai ujianmu minggu de-pan, kalau aku jadi kamu aku akan mulai berdoasaat ini”. Ya, mungkin dia ada benarnya juga, maka kami pun pergi ke Persekutuan Doa-nya. Segerasesudah saya masuk, saya tahu bahwa ini adalahsebuah kesalahan. Mereka bermain gitar dannampak bersukacita dan pikiran pertama sayaadalah, “Orang-orang ini tidak tahu bagaimanaberdoa – doa itu tidak bersukacita”. Namun, sayatetap bertahan sepanjang Persekutuan Doa itusambil membisikkan doa ‘Salam Maria’ dua kali dan berharap persekutuan doanya cepat selesai.Akhirnya acara selesai dan saya bersiap-siap untukpergi. Ketika saya mengumpulkan barang-barang bawaan, para guru mulai mendoakan para siswadan beberapa siswa ini jatuh karena ‘resting’. Itu sesuatu yang berbeda – namun tidak cukup untuk menahan saya tetap di sana.

Saat saya berjalan menuju pintu, saya bertemudengan salah satu guru saya yang menatap sayadan bertanya, “Apakah kamu sudah didoakan?”saya tidak tahu bagaimana harus menjawabnya, tetapi saya katakan bahwa saya akan senang jikadia mau mendoakan saya. Di sana, ada kejadiannya yang terasa sedikit ‘gila’ ketika dia berdoa dalambahasa lidah keras sekali dan saya bisa mendengarteman-teman saya menertawakan karena tahusaya tertangkap ketika mau pergi lebih awal. Na-mun, dalam peristiwa itu, semuanya menjadi te-nang dalam batin dan saat itulah saya berjumpadengan Yesus dan saya tahu bahwa Dia menga-sihi saya. Dia memberikan sebuah pengalamandaya-kuasa Roh Kudus ketika saya menerima ka-runia bahasa lidah dan dipenuhi dengan sukacitayang tak dapat dibandingkan dengan segala apayang pernah saya alami. Nah itu, suatu penga-laman baru!

Apa yang terjadi seminggu berikutnya, meng-genapi suatu pada pengalaman baru itu. Sewaktu mandi berdiri di bawah ‘shower’, saya memikirkan tentang pengalaman yang luar biasa itu, ada se-suatu keyakinan tertanam dalam diri saya - jika ini bisa terjadi pada saya, hal yang sama bisa terjadipula pada siapapun – saya harus mewartakannyake seluruh dunia. “Saya harus mewartakannya ke seluruh dunia”adalah suatu kisah selama 40 tahun sesudah itudari hidup saya. “Baptisan dalam Roh Kudus ”

Page 8: November - Desember 2018 MARIA, BUNDA SEGALA SUKU Newsletter Nov-Des18.pdf · Maria menyampaikan pesannya. Se-cara khusus, pada 25 Maret 1858, Maria menyampaikan siapakah dia, “Akulah

08 November - Desember 2018

masih bekerja dengan ‘NET Ministries’, membantu membuat model-model baru untuk ‘Campus Ministry’ (Pelayanan Kampus) di universitas yangmencakup di dalamnya evangelisasi dan per-muridan.

Selama sembilan tahun terakhir ini, saya telahmenjabat sebagai Direktur Karya Missi di ‘Holy Spirit Provincial Seminary’ di Brisbane, sedangkanShanelle bekerja di Pelayanan Amal Kasih (MercyMinistries) sebagai Rekan dalam Pastoral meng-urusi Reksa Lansia. Tugas utamanya adalah meng-urusi orang-orang ‘Adi Yuswa’ dan mempersiapkan mereka untuk kehidupan setelah kematian. Kamisekarang adalah orangtua dari tiga anak yang su-dah menikah dan punya 10 orang cucu dan satulagi menyusul (kami merasa bahagia dikem-bangkan untuk lebih mengasihi lagi setiap hari).

Hidup dalam suasana “apa saja yang baru dariAllah”, terlibat di dalamnya menjadi lebih terbukasetiap hari pada rahmat Roh Kudus yang meng-utus kita dalam sebuah misi kasih. Kebaruan RohKudus bukanlah tentang menjadi baru belaka, te-tapi tentang serah-diri seluruh hidup anda, dan ke-tika anda melakukan itu, anda tidak mempunyai gagasan apa-apa tentang petualangan apa yang sedang anda jalani. Ini adalah pengambilan suatu tanggungjawab pribadi untuk memperbaharuidunia. Pada waktu Pentakosta ini, marilah setiap kita mengatakan “YA” lagi untuk kebaruan RohKudus yang menyebabkan kita ikut berpartisipasidalam sebuah revolusi kasih dan kelemah-lem-butan.***

(Alih bahasa: Ign. Surya Prasetya Wijaya, MBA)

ini adalah sebuah karunia untuk dibagi-bagikan.Allah telah mencurahkan hidup-Nya yang baru didalam diri saya, bukan untuk saya simpan sendiritetapi selayaknya secara cuma-cuma saya mem-berikan kesaksian tentang kebaikan Allah dan me-ngundang teman lainnya agar terbuka untuk me-ngalami kehidupan Allah bagi mereka sendiri. Tanpa saya sadari, berbagi kabar baik ini bakalmengembangkan saya lebih jauh dari apa yangsaya inginkan, namun pada intinya hal ini selalumengembangkan saya lebih jauh lagi untuk me-ngasihi lebih lagi.

Pada tahun 1974, saya mulai bekerja ‘full time’dalam Pembaruan Karismatik Katolik (PKK), tanpa menerima upah, namun hidup dengan iman (dikembangkan). Saya berkeliling ke seluruh negeridengan Brian Smith (Satu dari para pemimpinawal PKK dan pendiri dari Komunitas Emmanueldi kota Brisbane) untuk menjangkau, baik yangmasih muda maupun yang sudah tidak muda lagi,untuk berbagi Kabar Injil. Dua tahun kemudian,saya bergabung dengan Komumitas Emmanuel.Di situ, saya dan istri saya, Shanelle, telah meng-habiskan 40 tahun hidup perkawinan kami.

Kami melayani di komunitas, namun kerinduanmendalam saya selalu pada misi (perutusan). Tuhan memberikan kesempatan untuk meninggalkan ne-geri sendiri dan pindah ke luar negeri berkesem-patan menghabiskan waktu bersama komunitas-komunitas di Amerika Serikat; membantu danmendampingi perkembangan komunitas-komu-nitas di Asia Tenggara dan kemudian ke Afrika. Kami telah melayani sebagai Direktur dari ‘NETMinistries’ (Pelayanan evangelisasi Kaum Muda)dan melatih lebih dari 1,000 misionaris dari ber-bagai negara di seluruh dunia. Saat ini, saya

Page 9: November - Desember 2018 MARIA, BUNDA SEGALA SUKU Newsletter Nov-Des18.pdf · Maria menyampaikan pesannya. Se-cara khusus, pada 25 Maret 1858, Maria menyampaikan siapakah dia, “Akulah

November - Desember 2018 09

Jane Guenther . Anggota Dewa ICCRS

Kurangnya ‘Kebaikan’ secara umum di dunia ini nampak sekali. Nampaknya dengan mempelajari buah Roh, yakni ‘Kebaikan’, dapat membantu kitamelihat di mana kita bisa menemukan kejelasan yang lebih luas, dan keyakinan yang lebih besarakan penggunaan dan pertumbuhan dari ‘Ke-baikan’ itu dalam interaksi kita sehari-hari.Dalam Galatia 5:22 dikatakan, “Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,kelemah lembutan, penguasaan diri.”

Dalam Hidup Rohani, Adolphe Tanquerey me-nyatakan: “Ketika sesosok jiwa menanggapi de-ngan setia kepada rahmat-rahmat nyata yangmenggerakkan keutamaan-keutamaan dan karu-nia-karunia, jiwa itu melakukan tindakan keuta-maan, mula-mula tidak sempurna dan denganpenuh kesukaran, kemudian lebih sempurna dandengan kepuasan yang lebih besar sehinggahatinya dipenuhi dengan sukacita suci. Ini adalahbuah-buah dari Roh Kudus, dan buah-buah itubisa didefinisikan sebagai tindakan kebajikanyang mencapai tingkatan kesempurnaan tertentu dan mengisi jiwa dengan sukacita suci.” (The Spi-ritual Life, Hal 635-636). Kebaikan adalah sebuah keutamaan yang“mengangkat roh” dan “menyentuh hati” orang-orang yang kita jumpai dalam kehidupan. Ketika

kebaikan diperkuat dengan rahmat, para Teologmenyebutnya sebagai sebuah keutamaan yangter-resapi atau adikodrati, yang dianugerahkankepada kita dalam pembaptisan, dan ketika ke-utamaan kebaikan menjadi bagian dari jati dirikita – menyempurnakan kita dalam rahmat – inimenjadi sebuah manifestasi dari buah Roh Kudus. Maka dari itu, kebaikan melibatkan di dalamnyaperbuatan-perbuatan baik, dan perbuatan-per-buatan baik ini dapat meningkat seiring denganlatihan, berdoa dan hidup dalam sakramen.Tanquerey mengatakan lagi hal ini, “Buah-buahini berbeda dari keutamaan dan karunia-karuniaseperti halnya perbuatan-perbuatan adalah ber-beda dari kemampuan yang menghasilkannya. Selain itu, tujuan dari buahnya tidak sejalan de-ngan setiap perbuatan keutamaan, namun hanyaakan jadi seperti itu jika disertai dengan kema-nisan rohani tertentu. Pada mulanya, perbuatan-perbuatan keutamaan seringkali menuntut usahabesar dan seringkali tidak enak kita rasakan. Namun, sekali kita tumbuh terbiasa dengan latihankeutamaan itu, kita menguasai kemudahan dan melakukan perbuatan-perbuatan ini tanpa kesu-litan besar, keengganan, malahan dengan senang seperti kita melakukannya, sebagai hasil dari se-buah kebiasaan yang telah melekat. Itulah yangkemudian kita sebut sebagai buah - buah. Makadari itu, dengan menumbuhkembangkan ke-utamaan - keutamaan dan karunia-karunia itulah,buah-buah itu diperoleh; dan melalui berkat-berkat itu, tibalah ‘kebahagiaan’ sebagai awal dari ‘Kebahagiaan Kekal’ “ (ibid, hal. 636) Santo

3 TEOLOGI KEBAIKAN

Page 10: November - Desember 2018 MARIA, BUNDA SEGALA SUKU Newsletter Nov-Des18.pdf · Maria menyampaikan pesannya. Se-cara khusus, pada 25 Maret 1858, Maria menyampaikan siapakah dia, “Akulah

10 November - Desember 2018

adalah bagian dari diri kita yang paling mulia. Naluri ini, tanpa diragukan lagi adalah pening-galan dalam diri kita dari citra Allah, yang diberikankepada kita pada awal-mulanya” (The Hidden Power of Kindness, h.6).

Inilah aturan-aturan sederhana dari Pater Lo-vasik untuk menjadi baik hati:

JANGAN:

Jangan berbicara kasar kepada siapapun. Jangan berpikir yang tidak baik tentang

siapapun. Jangan berlaku kasar kepada siapapun.

LAKUKAN:

Berbicara dengan sopan kepada seseorang pa- ling tidak sekali sehari

Berpikir yang baik tentang seseorang paling sedikit sekali sehari (ini mengajari kita untuk berpikiran baik (positif), yang dalam pikiran kita yang tersembunyi jarang kita lakukan).

Lakukan perbuatan baik kepada seseorang paling sedikit sekali sehari (dan seiring dengan bertumbuhnya keutamaan ini, perbuatan-per- buatan itu dapat dilipatgandakan).

Ketika anda bersikap kasar, kata Pater Lovasik,lakukan suatu tindak penyesalan yang singkat danbertekad untuk melakukan perbuatan-perbuatanbaik dalam hidup anda. Mempraktikan aturan-aturan sederhana ini tidaklah mudah dan mem-butuhkan usaha yang disadari, serta penyang-kalan diri, tetapi bila terus setia melakukannya,maka hal ini akan menuntun anda kepada per-tumbuhan dalam kekudusan dan kita akan se-makin menjadi tidak egois dan lebih rendah hati.Kebaikan, seperti kesabaran, melibatkan ulah-ma-tiraga. Kebaikan adalah sejenis cinta atau amalkasih. Jujur saja, tidaklah mahal untuk menjadibaik hati, atau untuk mengucapkan sebuah katayang baik (positif) kepada seseorang. *****

ICCRS LEADERSHIP BULLETINFORMATION FOR CURRENT AND NEW LEADERS IN CCRVOLUME XXIV, NUMBER 4. JULY-SEPTEMBER 2018

(Alih bahasa : Ign. Surya Prasetya Wijaya, MBA)

Thomas Aquinas menyatakan dalam buku “Summa (Theologica), “Buah-buah ini adalahperbuatan-perbuatan keutamaan, yang mem-buat orang senang.” (Summa Theologica, Q. 70, a. 2). Maka kelihatan bahwa tujuannya adalahuntuk menjadi cakap dalam melakukan per-buatan-perbuatan kebaikan dengan bekerjasama dengan Roh Kudus.

Ketika kita berpikir tentang menjadi baik hati,refleksi kita seharusnya dimulai dengan Allahsendiri. Sebuah kalimat indah yang menyatakanini adalah dalam Titus 3:4-6: “Tetapi ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan kasihNya kepada manusia, pada waktu itu Dia telah me-nyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baikyang telah kita lakukan, tetapi karena rahmatNya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pem-baharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,yangsudah dilimpahkanNya kepada kita oleh YesusKristus, Juruselamat kita, supaya kita, sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karuniaNya,berhak memerima hidup yang kekal, sesuai den-gan pengharapan kita.”

Almarhum Pater Lovasik menulis sebuah buku yang indah berjudul “The Hidden Power ofKindness” (Kuat-kuasa tersembunyi di balik Ke-baikan) (Sophia Press). Pater Lovasik mengatakanbahwa - bahkan sebuah senyum-pun atau sebuahpujian kecil dapat membawa sukacita kepada se-seorang. Saya berpikir kita seharusnya berkepu-tusan untuk berdoa kepada Roh Kudus gunamematangkan buah kebaikan dalam diri kita! “Mintalah maka kamu akan mendapat” (Yoh 16:24).

Mengenai kekuatan dari kebaikan, Pater Lovasikmenyatakan: “bukan hanya kebaikan itu dari tiap-tiap orang, tetapi kebaikan yang spesial itu jugadari tiap orang. Kebaikan bukanlah kebaikan, bilakebaikan itu tidak spesial. Daya tariknya terdiri dari tepat-gunannya, tepat-waktunya dan pene-rapannya bagi perorangan. Kebaikan menambahrasa manis dalam segala hal. Kebaikan membuatkemampuan hidup berkembang dan mengisinyadengan keharuman. Kebaikan adalah seperti rah-mat ilahi. Kebaikan itu memberikan kepada ma-nusia sesuatu yang bukan dirinya sendiri maupun alam dapat memberikannya. Yang diberikan oleh kebaikan kepada manusia adalah sesuatu yangdibutuhkan manusia, atau sesuatu yang hanyaorang lain yang dapat berikan, seperti penghi-buran. Selain itu, cara dengan mana itu diberi-kan, itu adalah sebuah karunia tersendiri, jauhlebih baik daripada sesuatu yang diberikannya. Dorongan tersembunyi untuk melakukan per-buatan-perbuatan baik adalah sebuah naluri yang

Page 11: November - Desember 2018 MARIA, BUNDA SEGALA SUKU Newsletter Nov-Des18.pdf · Maria menyampaikan pesannya. Se-cara khusus, pada 25 Maret 1858, Maria menyampaikan siapakah dia, “Akulah

Penasehat Episcopal : Mgr. Hendrikus Pidyarto Gunawan, Ocarm Moderator : Rm. Antonius Gunardi, MSFCo-Moderator : Rm. Steve Winarto PrKoordinator Umum :Andreas Endie RahardjaWakil Koordinator :Dominico Savio Jungky Junanto DarsonoSekretaris Jendral :Theresia Lydia Ritha ThangWakil Sekjen :Maria Regina TjiumenaBendahara Umum :Petrus Wientoro PrasetyoBendahara 2 :Anastasia Stephanie KhiatAnggota : RD. Yohanes Subagyo, PrFelix Antonius Ali ChendraRobertus Bellarminus Robby JonosewoyoAlbertus Magnus Budi Sutedjo Dharma OetomoFransiscus Xaverius Teddy HalimTimotius Tanto WijoyoBernadus T Maswi (Toto)Ronald Moniaga (Koord. BPK PKK KAJ)Thomas Juswanto PranantoYohanes Agus Suherman

BPN PKK IndonesiaPeriode 2018 – 2021

Page 12: November - Desember 2018 MARIA, BUNDA SEGALA SUKU Newsletter Nov-Des18.pdf · Maria menyampaikan pesannya. Se-cara khusus, pada 25 Maret 1858, Maria menyampaikan siapakah dia, “Akulah

BPN PKK IndonesiaPeriode 2018 – 2021

Seksi Kaderisasi : Vinsensius Chandra Tjen Antonius Surya Tjahyadi

Seksi Doa syafaat : Christophorus Krismanto Kusbiantoro Seksi Evangelisasi : Vincentius Tjahjono Santoso

Fransiscus Xaverius Satrio Hutomo Seksi Kepemudaan : Willy Gunawan Seksi Litbang : Heru Hendradinata Seksi Medikom : Ferry Yusuf Lubis

Sub-seksi Majalah : Maria Magdalena Sri Mariani Ojong Sub-seksi Buku : Thomas Sulasbi Chen Tho Fen Sub-seksi Sos-Med : Anastasia Marchell Tifani

Seksi Dana & Prasarana : George Willy Agan Wirya Anggota : Pienekke M. Sutandi Shirley Maria Anggota Pleno Kecil : R.D. Alexander Irwan Suwandi Joseph Tedjaindra Georgius Johannes George Wangsanegara Hardus Desa Devy JoewanaBPPG Medan : MarcelinusBPPG Palembang : Merlin MergiliaBPPG Jakarta : Surya TjahyadiBPPG Semarang Plus : Budi SutedjoBPPG Pontianak : Tanto WijoyoBPPG Samarinda : Johny JapiantoBPPG Makasar : Jerus TarunadjayaBPPG Merauke : Yohanes BudimanBPPG Kupang : Dwiyanto TantriBPPG Ende : Benny Bara

Page 13: November - Desember 2018 MARIA, BUNDA SEGALA SUKU Newsletter Nov-Des18.pdf · Maria menyampaikan pesannya. Se-cara khusus, pada 25 Maret 1858, Maria menyampaikan siapakah dia, “Akulah

Agustus - September 2018 11

PEMBAGIAN TUGAS

Felix Ali, Ronald M. Robby Jonosewoyo Agus Suherman Juswanto Teddy Halim Budi Sutedjo Tanto Wijoyo Bernardus T. Maswi

Kepemimpinan Sekretariat Dana + BPPG Ende & Kupang Dana + BPPG Jakarta & Semarang Kepemudaan + BPPG Ende & Kupang Litbang + BPPG MAM & Merauke Evangelisasi + BPPG Medan & Palembang Medikom + BPPG Pontianak & Samarinda

Sasaran 1

Menjadikan PKK sebagai “Current of Grace”

Langkah - langkah

Mendorong BPK-BPK untuk menyeleng- garakan SHDR dan retret-retret jenjang pem- binaan secara gencar dengan terobosan- terobosan baru.

Mendorong BPK-BPK untuk mengadakan Seminar-seminar yang membentuk moral dan karakter Kristiani yang baik (Buah Roh)

Sasaran 2

Melanjutkan Sosialisasi Hakekat PKK, (pe- mahaman, pendalaman, pengalaman pen- curahan Roh Kudus, visi, misi, spiritualitas) dan jenjang pembinaan PKK.

Langkah - langkah

Mengadakan Temu Teolog untuk membahas tentang Pneumatology, Evangelisasi dan Eukemene.

Melanjutkan sosialisasi tentang Hakekat PKK ke Seminari-seminari.

Melakukan sosialisasi tentang PKK melalui Sosial Media

Sasaran 3

Meningkatkan Spiritualitas Karismatik lewat Pujian & Penyembahan yang bercirikan Katolik.

Langkah - langkah

Menghidupkan kembali retret/ seminar ten- tang kuasa doa, pujian dan penyembahan Memfasilitasi pelatihan dan pembinaan tim doa (syafaat), pujian penyembahan, adorasi dan pemusik, agar mereka semakin men- dalami Karunia dan Karisma Roh Kudus

Sasaran 4

Mengusahakan segera terbentuknya CHARIS Indonesia

Langkah - langkah

Meminta petunjuk dari KWI untuk penyu- sunan Statuta CHARIS Indonesia.

Bekerjasama dengan kelompok-kelompok Pembaruan / Komunitas yang ada dalam Gereja Katolik di Indonesia.

Sasaran 5

Meningkatkan mutu dan penyebaran ke- giatan Kursus Evangelisasi Pribadi sampai ke tingkat Paroki.

SASARAN PELAYANAN BPN Periode 2018 - 2021

Page 14: November - Desember 2018 MARIA, BUNDA SEGALA SUKU Newsletter Nov-Des18.pdf · Maria menyampaikan pesannya. Se-cara khusus, pada 25 Maret 1858, Maria menyampaikan siapakah dia, “Akulah

12 November - Desember 2018

Langkah - langkah

Mensosialisasikan dan mengembangkan KEP sebagai program Paroki melalui Pastor Paroki dan Dewan Pastoral Paroki Harian.

Mengembangkan metode-metode/ cara- cara yang kreatif untuk mengajar SEP/ KEP dan mengembangkan materi bina lanjut bagi alumni SEP/ KEP.

Sasaran 6

Melakukan pembinaan dan pendampingan terhadap para Pemimpin dan calon Pem- impin PKK.

Langkah - langkah

Mengadakan pembekalan untuk para Koor- dinator BPK, agar mengerti peran dan tanggung jawab yang harus dilakukan.

Melanjutkan sosialisasi Seminar-seminar tentang Kepemimpinan Rohani.

Sasaran 7

Memberi perhatian dan pendampingan yang konkret kepada kaum marginal..

Mendorong BPK untuk bekerjasama den- gan kelompok kategorial yang ada di ting- kat Keuskupan dalam melayani kaum mar- ginal.

Sasaran 8

Mengusahakan kegiatan Ekumene dalam karya dengan Gereja lain,.

Sasaran 9

Memberi tempat lebih banyak kepada Orang-orang muda dalam jenjang kepem- impinan PKK

Langkah - langkah

Meningkatkan pelatihan untuk mencetak Pemimpin-pemimpin, Pewarta-pewarta dan Pengajar-pengajar muda di tingkat BPK

Sasaran 8

Melanjutkan pemberian perhatian khusus kepada beberapa BPK dan bakal BPK, antara lain: Sibolga, Palangka Raya, Tanjung Selor, Weteebula, Larantuka

Semoga Roh Kudus Memampukan Kita mewujudkan semua Sasaran Pelayanan

BPN tahun 2018 - 2021

Page 15: November - Desember 2018 MARIA, BUNDA SEGALA SUKU Newsletter Nov-Des18.pdf · Maria menyampaikan pesannya. Se-cara khusus, pada 25 Maret 1858, Maria menyampaikan siapakah dia, “Akulah

November - Desember 2018 13

Tuhan Punya Kehendak Lain

MarcelinusKoordinator BPPG Medan

DEALNYA bagi pasangan yang baru meni-kah, pergi ke gereja dan mengikuti Misa ber-sama menjadi salah satu kegiatan rutin saban pe-kan. Namun, hal itu tampaknya tak berlaku bagi Marcelinus. Pria kelahiran Padang, SumateraBarat itu justru membiarkan sang istri, Oktavia Kamal pergi ke gereja sendirian. Kebiasaantersebut tak berubah meski telah dikaruniaempat anak. Istri dan anak-anaknyalah yangsetia ke gereja setiap pekan, Sementara di-rinya tinggal di rumah.

Pada Desember 1997, Marcel dan istrinya me-ngikuti ziarah ke Tanah Suci. Mereka pergi keIsrael bersama sejumlah umat dari KeuskupanPadang. Begitu kembali dari Tanah Suci, adaseorang Bapak mengajaknya untuk mengikutiPersekutuan Doa (PD). Bayangkan, Marcel yang nyaris tak pernah ikut Perayaan Ekarist –puncak perayaan iman bagi umat Katolik--, tapi justrumanut saat diajak ke PD, “Awalnya sekadarmenghargai (ajakan) Bapak itu. Lagipula, sayapun belum mengetahui kegiatan PD itu se-perti apa?,” kenang Marcel dalam surat elek-troniknya, Selasa, 13/11.

Marcel bertemu Bapak itu hanya ketika turke Tanah Suci. Praktis, baik dia maupun sangistri belum dekat apalagi mengenal pria yanggetol mengajak mereka ke PD. Soal penga-laman perdana ke PD, Marcel mengakui, dirinyabelum tertarik untuk kegiatan rohani tersebut. Bahkan, dia tak berniat untuk ikut lagi.

Namun, saat keinginan itu menyembul, sang Bapak selalu menelepon dan mengajak mereka untuk datang ke PD. Marcel tak kuasa. Dia menuruti undangan Bapak itu. “Kalau dia te-lepon baru kami datang, kalau tidak ditelepon kami tidak hadir,” katanya.

Seiring berjalan waktu, Marcel justru makin terlibat dalam kegiatan komunitas tersebut.Relasinya dengan Tuhan berangsur pulih.“Saya mengira, Tuhan memakai Bapak itu se-bagai alat-Nya untuk membawa saya kembalidekat dengan-Nya. Inilah penginjilan pribadiyang dilakukan Bapak itu bagi saya,” kataMarcel, mengakui.

Rutin mengikuti PD, Marcel justru tergerakuntuk bersama istri dan keluarganya ke gereja.Marcel telah berubah. Dia yang dulu lebih me-milih tinggal di rumah atau bekerja pada akhir pekan, namun kini memanfaatkan waktu ber-sama keluarga untuk Misa bersama. Bahkan, aktivitas ke gereja bersama keluarga menjadikerinduannya setiap pekan.

Tak sekadar beribadat, dalam PD, Marcelmengakui, dirinya banyak belajar untuk me-mahami sesama. Lewat aneka kegiatan yangdiadakan komunitas itu, seperti seminar, diamenimba pengetahuan soal Ajaran Gereja.“Bagi saya, PD merupakan salah satu wadahdan sarana yang dapat membantu saya untuk

Page 16: November - Desember 2018 MARIA, BUNDA SEGALA SUKU Newsletter Nov-Des18.pdf · Maria menyampaikan pesannya. Se-cara khusus, pada 25 Maret 1858, Maria menyampaikan siapakah dia, “Akulah

14 November - Desember 2018

beriman kepada Yesus Kristus , Sang Juru Se-lamat. (Kegiatan) PD juga menjadi salah satukekuatan yang meneguhkan saya dikala meng-hadapi berbagai tantangan dalam pekerjaandan relasi dengan sesama. Peneguhan itudatang lewat firman, renungan, doa, pujian, seminar, dan kesaksian iman sesama. Semua itu menjadi pilar yang membimbing saya dalamhidup ini,” bebernya.

Marcel sempat terpilih menjadi Koordinator Badan Pelayanan Provinsi Gerejawi (BPPG)Medan periode 2002-2005. Dia KoordinatorPertama BPPG yang menaungi tiga keuskupan,yakni Keuskupan Agung Medan, Keuskupan Sibolga, dan Keuskupan Padang. Dua tahunsetelah tak lagi menjadi koordinator, ia lebih banyak memanfaatkan waktu bersama ke-luarga. “Saya tinggal di luar negeri karena ke-betulan anak-anak studi di sana,” ungkapnya.

Soal mekanisme pemilihan KoordinatorBPPG Medan, Marcel menjalaskan, keper-cayaan itu diamanahkan secara bergilir ke-pada tiga keuskupan yang berada di bawahpayung BPPG Medan.

Dalam Konvensi Daerah terakhir tahun 2016,saya tak menyangka terpilih kembali untuk

“menahkodai” komunitas besar itu. “Padahalsaya berharap dan mendorong teman-temandari Padang untuk bersedia mengemban ke-percayaan itu. Tuhan justru punya kehendaklain,” kenang Marcel.

Marcel hanya bisa duduk terdiam saat ter-pilih kembali menjadi Koordinator BPPG Me-dan. Dia tak bisa membendung air matanyayang tumpah membasahi kedua pipinya. “Tuhan memberikan ini (tanggung jawab) ke-pada saya. Saya tak pantas menolak. Saya te-ringat ayat Kitab Yesaya (55:8), ‘Sebab ran-cangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan ja-lanmu bukanlah jalan-Ku. Saya menerima de-ngan penuh iman. Saya yakin, ini kehendakTuhan’,” ujarnya.

Tahun depan, BPPG Medan akan kembalimenggelar konvensi daerah di Gunung Sitoli.Wilayah ini masuk bagian dalam BPK Sibolga.Marcel berharap, kegiatan tersebut membawaspirit baru bagi rekan-rekannya dan ziarah BPPG Medan. “Semoga Roh Kudus senantiasa memperbarui pengharapan kami,” harap Marcel.***

Letizia Feliciana

Page 17: November - Desember 2018 MARIA, BUNDA SEGALA SUKU Newsletter Nov-Des18.pdf · Maria menyampaikan pesannya. Se-cara khusus, pada 25 Maret 1858, Maria menyampaikan siapakah dia, “Akulah

November - Desember 2018 15

DUNIA Veronica Dianawati Darmawan te-rasa runtuh begitu mendengar vonis dokter untuknya. Ada sel kanker bersarang di tu-buhnya. Vonis yang dia terima tahun 2007, ibarat kontrak kematian. Beberapa rekannyayang juga terkena kanker, akhirnya meninggaldengan penuh penderitaan.

Diana, demikian sapaannya, tergolong aktifdi gereja. Selain sibuk dengan pekerjaannyadi bidang akunting, ibu tiga anak itu banyakterlibat dalam sejumlah kegiatan, antara lain:bendahara Paroki Hati Tak Bernoda Santa Pe-rawan Maria Buahbatu, Keuskupan Bandung;pengajar sekolah minggu; dan bersama sangsuami, Benny Handoyo, menjadi koordinatorMarriage Encounter paroki.

Kanker sempat membuat ruang geraknyaterbatas. Sakit tersebut membuat hatinya kiantersayat manakala melihat anak-anaknya yang masih belia amat membutuhkan perhatian dan bimbingannya. “Aku sangat sedih memikirkannasib anak-anakku. Aku tak mau mereka ke-hilangan kasih sayang seorang ibu,” ujar Dianakepada Romo Heri Kartono OSC. KesaksianDiana sempat dimuat di Majalah HIDUP tahun2008.

Tak Menggugat

Kendati shock atas vonis kanker, Diana taklantas patah arang. Dia mulai mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya tentang segala hal yang berkaitan dengan penyakit tersebut.Dia juga mendatangi dokter-dokter yang dikenal ahli dalam soal kanker untuk konsultasi.Dengan bantuan teman-temannya, Diana men-jalin kontak dengan sesama penderita kanker.Dia ingin mengetahui bagaimana pengalamanmereka dalam menyikapi kenyataan pahit ter-sebut, apa saja yang mereka lakukan.

Dengan beberapa pertimbangan, Diana memutuskan untuk berobat ke Singapura. Di “Negeri Singa” pula Diana dioperasi pada 4Oktober 2007. Sesudahnya dia masih men-jalani kemoterapi selama 16 kali serta radio-terapi 15 kali. Itu semua membuat badannyamenjadi kurus dan rambutnya gugur semua.

Diana tak menggugat Tuhan atas geringyang dideritanya. Namun, dia mengalami per-golakan batin yang dahsyat. Dia merasa dirinya begitu lemah, tak sanggup harus men-jalani semua treatment dengan kekuatan sen-diri. Dukungan dari saudara-saudara maupunkawan-kawan dekatnya, tidak mengurangi per-gumulan batinnya. “Melawan kanker me-libatkan body, mind, and soul. Sulit menjaga keseimbangan itu semua. Hati tak ingin cemas,tapi efek kemoterapi membuat tubuh drop,yang akhirnya membuat mental drop juga,bahkan untuk berdoa pun tidak mampu,” ujarnya, dalam pesan aplikasi WhatsApp, Rabu, 28/11/2018.

Langkah Kecil Wujud SyukurDia dan beberapa temannya mendirikan rumah singgah untuk para

penderita kanker. Bangunan tersebut sebagai salah satu wujud syukur atas kebaikan dan pertolongan Tuhan.

Kesaksian Veronica Dianawati Darmawan

Page 18: November - Desember 2018 MARIA, BUNDA SEGALA SUKU Newsletter Nov-Des18.pdf · Maria menyampaikan pesannya. Se-cara khusus, pada 25 Maret 1858, Maria menyampaikan siapakah dia, “Akulah

16 November - Desember 2018

Diana merasakan, sakit kankernya mem-buat banyak hal berubah. Perubahan itu takhanya terjadi kepada dirinya, tapi juga kepadasuami dan buah hatinya. Kegembiraan ke-luarga seakan pupus berganti masygul. Suami harus menghabiskan banyak waktu mendam-pinginya, anak-anak tak lagi ceria karena meli-hat ibunda tercinta sakit parah.

Situasi ini tentu saja melukai hatinya. Dianatak ingin suasana itu terjadi berlarut-larut.Maka dia menyarankan suaminya untuk tetapmenjalankan aktivitasnya seperti biasa. Sangsuami juga aktivis. Di lingkungan Gereja,Benny adalah prodiakon dan ketua lingkungan. Di masyarakat, dia Presiden Lions Club Ban-dung Lestari. Atas desakan Diana, akhirnyaBenny pun kembali menjalankan kegiatanlagi. Kenyataan ini ternyata berdampak positifbagi semua pihak.

Jangan Takut

Ketakutan Diana akan kematian, bukanlahsesuatu yang dibuat-buat. Kecemasan sertaketakutan itu muncul begitu saja. Segala ke-kalutan itu memuncak pada Natal 2007, saat dia masih dalam pengawasan ketat dokter.Waktu itu, sepulang Misa Natal, dia bertanya-tanya dalam hati, “Apakah tahun depan akumasih bisa merayakan Natal?”.

Memikirkan hal ini hatinya menjadi begituterpuruk. Ia pun menangis sejadi-jadinya. Saat tangisnya mereda, Diana mengambil rosario

dan mulai berdoa dalam keheningan seorangdiri. Masih teringat dengan jelas dalam me-morinya, saat tengah berdoa, dia mendengarsebuah suara yang begitu jelas dan jernih.“Mengapa engkau begitu takut pada kema-tian? Bukankah kematian berarti pertemuandengan Bapa di surga? Mengapa pula harustakut pada nasib anak-anak? Seandainya eng-kau tetap hidup, apakah ada jaminan bahwaanak-anakmu pasti sukses?”.

Diana tersentak mendengar suara itu. Dia se-perti disadarkan bahwa kecemasan dan keta-kutan yang selama ini menghantuinya, se-benarnya tak beralasan. “Mengapa aku mustimencemaskan sesuatu yang berada di luarjangkauanku? Bukankah pada akhirnya TuhanAllah juga yang menentukan segalaya?”.

Peristiwa tersebut berlangsung hanya dalam hitungan detik. Namun, bagi Diana, tiba-tibasegalanya menjadi jelas. Ada beban beratyang seolah-olah terangkat dari hidupnya. Se-ketika hatinya menjadi ringan. Sambil me-ngatupkan kedua tangan, dia berkata, “Tuhan, seandainya aku akan sembuh dan tetap hidup, aku patut bersyukur. Tapi, seandainya aku harus mati, aku juga tetap bersyukur. Apa yang akan terjadi pada diriku, terjadilah!”.

Sejak saat itu, Diana menemukan kembalikegembiraan serta semangat hidup. Ada rasadamai yang mengalir dalam lubuk hatinya.Rasa damai yang melegakannya. Lewat sakitkanker yang harus diderita, Diana memper-

Page 19: November - Desember 2018 MARIA, BUNDA SEGALA SUKU Newsletter Nov-Des18.pdf · Maria menyampaikan pesannya. Se-cara khusus, pada 25 Maret 1858, Maria menyampaikan siapakah dia, “Akulah

oleh pelajaran berharga tentang kebaikanTuhan. Tak putus-putusnya dia bersyukur danberterima kasih atas pencerahan yang bolehdia alami. Tuhan sungguh baik adanya.

Kegembiraan Diana atas pengalaman rohani yang dialaminya, berdampak besar padahidupnya. Kemurungan yang menghimpitnyasejak dinyatakan terkena kanker, hilang lenyap.Sebaliknya, Diana merasa terpanggil untuk membagikan kegembiraan itu kepada oranglain, khususnya kepada sesama penderitakanker. Kegembiraan Diana makin bertambahkarena dia mendapat dukungan penuh ke-luarga tercinta. “Suami, anak-anak, ibu, dankakak memberi support luar biasa. Mereka terus mendukung dalam doa dan selalu adauntuk saya, terlebih pada saat drop fisik danmental. Mereka sangat memahami secara fisikdan psikis saya sering up and down,” ujarnya.

Sejak saat itu, Diana mulai sering meng-hubungi atau dihubungi penderita kanker,baik untuk saling tukar informasi maupununtuk saling menguatkan. Dia pernah amatterharu dan tertegun ketika dirinya dikontak oleh seorang penderita kanker yang tak dikenal sebelumnya. Kondisi orang tersebut jauh lebih buruk darinya: keadaan ekonomi yangamat sulit dan anak masih kecil-kecil. Tanpaterasa Diana menitikan air mata melihat ke-adaan orang tersebut yang memang menge-naskan.

Beberapa kali, Diana jugadikontak orang dari luar

negeri. Pernah, se-orang dari negeri

tetangga yan me-ngenalnya lewatkerabatnya, me-nelponnya. Se-sudah pembi-caraa yang cukup lama, orang ter-

sebut menangistersedu-sedu. Dia

merasa amat ber-syukur dan terharu atas -

kata - kata penghiburan yang di peroleh dari Diana. Dianapun ikut menangis ber samanyadalam telepon.

November - Desember 2018 17

Diana juga bergabung dalam kelompokBandung Cancer Society, komunitas pende-rita serta pemerhati penyakit kanker. Dalamkelompok ini Diana ingin dapat berbuat se-suatu, sekurangnya membagi pengalamanbatinnya yang terdalam bagi orang lain.

Langkah Kecil

Seiring waktu, Diana bersama rekan-rekansurvivor kanker ternyata mendirikan RumahSinggah Lentera Cinta. Rumah singgah yangmemiliki moto satu cinta, sejuta harapan inimerupakan penginapan gratis untuk pasien kanker yang tak mampu secara ekonomi yangdatang dari berbagai daerah untuk berobatdi RS pemerintah.

Rumah tersebut merupakan wujud syukurDiana bersama rekan-rekannya atas kebaikandan pertolongan Tuhan bagi mereka. Maka,mereka pun tergerak untuk membagikan cinta Tuhan yang pernah mereka alami kepada se-sama, terutama yang berkekurangan. “Ter-kena vonis kanker saja sudah berat untuk dijalani, terlebih dalam kondisi ekonomi tidakmampu. Rumah itu juga perwujudan rasasyukur kami atas kebaikan Tuhan,” ujar pen-gurus Komunitas Pengusaha dan ProfesionalKatolik St Yosef ini.

Dalam sebulan, menurut Diana, RumahSinggah Lentera Cinta mampu menerimahingga 15 pasien. Hingga kini, rumah yangberada di Jl. Boscha V no 87 Bandung masihterus beroperasi. “Semoga melalui langkahkecil ini para pejuang kanker merasakan kasihTuhan yang memberi semangat untuk mauterus berjuang,” harap perempuan kelahiranBandung itu.***

Letizia Felicita

Page 20: November - Desember 2018 MARIA, BUNDA SEGALA SUKU Newsletter Nov-Des18.pdf · Maria menyampaikan pesannya. Se-cara khusus, pada 25 Maret 1858, Maria menyampaikan siapakah dia, “Akulah

Saya seorang mahasiswa

yang tinggal di China. Di sini saya mempunyai masalah,

yaitu lebih baik ke Gereja Katolik atau Kristen. Karena di sini Gereja Katolik tidak ada yang berbahasa

Inggris, sehingga saya tidak mengerti. Sedangkan Gereja Kristen ada dalam

(= yang mengunakan) bahasa Inggris. (Evando).

Terima kasih.

JAWAB : Shalom..

Boleh tahu, Evando tinggal di kota mana? Di beberapakota besar, selalu ada mahasiswa-mahasiswi, ya kristen katolik dan kristen protestanatau kristen lainnya. Pertama: Usahakanlah ketemu dengan maha-siswa katolik di situ. Tentu mereka bisa mem-beri jawaban yang lebih tepat dari pada kamiyang ada di Jakarta. Kedua, juga ada Konsulat RI, a.l. di Shanghai - mungkin kota besar lainnya- staf konsulat, saya harap bisa membantu anda. Tentu saja anda juga bisa hadiri kebaktian ge-reja non-katolik yang berbahasa Inggris, karenaada puluhan gereja-gereja, kami tak bisa mem-beri tahu yang mana baiknya. Yang penting‘tetap katolik’ dan berani menerangkan me-ngapa tetap katolik. Jangan mengikuti ‘per-jamuannya’ karena itu bukan Ekaristi!

Empat tahun yang lalu saya ke China juga, maksudnya mencari gereja Yesuit dan tempat Matteo Ricci dulu berkarya. Kebetulan sekali (dituntun Tuhan) yang ke Gereja Katedral Beijing Selatan. Ternyata di situ ada patung St.

Mateo Ricci dan ketemu Pastor-pastor di situ, di antara ada yang pernah ketemu di Jakarta, sewaktu ada Temu Karismatik Katolik Asia-Oceania. Di Katedral, saya bersama teman-teman hadiri Misa, ada yang berbahasa Man-darin, ada yang berbahasa Latin dan Inggris. Tata upacara Misa Katolik di manapun sama, hanya bahasanya berbeda. Maka, bila kita membawa buku Misa bahasa Inggris atau In-donesia, dan tahu text Misa Minggu ke bera-pa dalam Tahun Liturgi, kita bisa mengikutinya dalam bahasa inggris atau indonesia, meskipastor yang memimpin Misa berbahasa Man-darin atau Latin atau bahasa lainnya. Hanya memang kita tak bisa mengikuti kotbahnyadan mungkin juga nyanyian-nyanyiannya. Ya kita nikmati saja..

Waktu kami ke China, kita memberi rekoleksikepada mahasiswa katolik Indonesia yang ratusan jumlahnya. Tentu mereka senang

dengan menggunakan Bahasa Indo-nesia. Waktu itu di Shanghai dan

staf konsulat RI mem-fasilitasi.Beberapa Gereja Katolik di

sana waktu itu sudah dire-novasi kembali juga tempat-tempat ziarah ump. GuaMaria.

Mohon dipahami, bahwa di sana ada tiga Gereja Katolik -

dalam sikap politiknya kepada Pemerintah: yaitu yang tidak

sejalan dengan pemerintah – gereja patriotik - gereja bawah tanah; gereja na-

sional yang diakui pemerintah asal tidak me-langgar; dan ketiga Gereja Katolik, yang diakui oleh Pemerintah China dan juga oleh Vatikan, waktu itu hanya ada 10 Uskup. Kami menje-nguk dan menjadi tamu Gereja yang diakui baik pemerintah maupun Vatian. Jadi aman.***

Salam,Rm Subroto Widjojo SJ

TANYA JAWAB

18 November - Desember 2018

Page 21: November - Desember 2018 MARIA, BUNDA SEGALA SUKU Newsletter Nov-Des18.pdf · Maria menyampaikan pesannya. Se-cara khusus, pada 25 Maret 1858, Maria menyampaikan siapakah dia, “Akulah

November - Desember 2018 19

JOHNNY Franciscus Yapianto bergabungdengan Komunitas Persekutuan Doa Karismatik Katolik (PDKK) hampir 30 tahun. John, demikian panggilannya, memulai aktivitas tersebut di tanah kelahirannya, Makassar, Sulawesi Selatan.Bagi suami Lenny Natalia Moninimbar, PDKK punya andil besar dalam mengembangkan hi-dup iman dan semangat pelayanannya kepada sesama. “PDKK banyak memberi kekuatan ro-hani, membangun iman, serta semangat pela-yanan saya untuk Gereja dan sesama,” jawabJohn dalam surat elektroniknya, Rabu, 7/11/2018.

Keutamaan-keutamaan itulah yang mem-buat ayah dengan tiga putri itu tetap setia didalam “biduk” PDKK hingga kini. Bahkan ke-tika hijrah dari Makassar ke sejumlah daerahseperti Manado, Palu, dan sekarang menetapdi Balikpapan, Komunitas PDKK, merupakan sa-lah satu yang dicarinya saban kali perpindahan.

Di komunitas tersebut, John pernah didapuk sebagai penerima tamu, menangani soundsystem, dan perlengkapan. Seiring waktu, pe-ran yang dipercayakan kepadanya meningkat. Dia didapuk sebagai Koordinator PDKK danWakil Koordinator Badan Pelayan KeuskupanPembaharuan Karismatik Katolik (BPK PKK)Keuskupan Agung Samarinda.

Keterlibatannya di PDKK mendapat du-kungan istri dan anak-anaknya. Hal itu pulayang juga dirasakan olehnya ketika didapuksebagai Koordinator BPPG Keuskupan Agung Samarinda saat ini. “Keluarga, istri, dan anak-anak mendukung. Mereka sudah tahu kalausaya memang selalu setia di PDKK,” ungkap

anggota Perkumpulan Profesional dan Usa-hawan Katolik (PUKAT) Keuskupan Agung Sa-marinda itu.

John terpilih berdasarkan hasil voting suara terbanyak. Saat itu ada dua kandidat koordi-nator BPPG. Dia mengenang, saat terpilih,Uskup Banjarmasin Mgr Petrus Boddeng Ti-mang, mendatangi dan bertanya ihwal kese-diaannya memikul tugas baru itu. “Saya ter-haru menerima tanggung jawab itu. Saya tetap meminta petunjuk Bapa Uskup, pastor, dan pe-ngurus BPN (Badan Pelayan Nasional Pemba-ruan Karismatik Katolik Indonesia) agar bisamenjalankan tanggung jawab tersebut,” be-ber mantan Ketua Umum Konvensi Daerah IIIdi Balikpapan ini.

Uskup Agung Samarinda, Mgr Yustinus Har-josusanto MSF melantik sekaligus member-kati John dan Moderator BPPG KeuskupanSamarinda, Romo Petrus Prillion MSF. “Saya pikir ini bukan karena kehendak saya, tapiTuhan yang memilih,” ujar prodiakon yanggemar olahraga, membaca, dan mendengar musik ini.

Kegiatan PDKK di sana selain ibadat ber-sama tiap pekan, ada juga beragam seminardan evangelisasi. Bagi John, ada satu komu-nitas PDKK yang menarik di wilayahnya yak-ni kaum muda. Komunitas tersebut setiap Minggu pertama dalam bulan selalu bertemudi gereja. Mereka berkumpul pukul 4 pagi untuk berdoa dan penyembahan SakramenMaha Kudus. Usai itu berlanjut dengan senamdan sarapan bersama. “Kerap pastor ikut am-bil bagian,” pungkasnya. ***

Johnny Franciscus YapiantoKoordinator BPPG Keuskupan Agung Samarinda

Menerima Secara Sukacita

Page 22: November - Desember 2018 MARIA, BUNDA SEGALA SUKU Newsletter Nov-Des18.pdf · Maria menyampaikan pesannya. Se-cara khusus, pada 25 Maret 1858, Maria menyampaikan siapakah dia, “Akulah

20 November - Desember 2018

MENELADANI PAUS FRANSISKUS, MEMBAGIKAN RAHMAT PEMBARUAN!

“Pembaruan adalah rahmat Allah. Pem-baruan bukan berasal dari kita. Pembaruanberasal dari Allah yang diberikan kepada kita untuk dibagikan”, demikian pesan Mgr. IgnatiusSuharyo, Uskup Agung Jakarta, saat Misa Pe-lantikan Pengurus BPN PKK Indonesia Periode 2018-2021, Sabtu (24/11), di Gedung Shekinah Jakarta. Bersama-sama dengan Rm. ChrisPurba SJ, Bapa Uskup melantik Para Peng-urus BPN sekaligus Rm. Steve Winarto Pr, se-bagai Co-Moderator BPN PKK Indonesia.

Bapa Uskup dalam homilinya, menekankansosok Yesus sebagai seorang pelayan sejatiyang selalu menawarkan rahmat pembaruandan Paus Fransiskus sebagai contoh teladanyang mampu membawa suatu pembaruan,tidak hanya bagi Gereja namun juga bagi Du-nia. Pesan Bapa Uskup tersebut selaras dengan tema “Membagikan Rahmat Pembaruan” yang menjadi tema besar dalam kepengurusan BPNPKK Indonesia untuk tiga tahun mendatang.

Menunjuk sosok Paus Fransiskus tentu bu-kan tanpa alasan, sebab pada tahun 2013, Paus Fransiskus dinobatkan sebagai Man Of TheYear versi majalah Times. Tahun 2014, situs fortune.com mengeluarkan daftar The World’s50 Greatest Leaders dengan nama Paus Fransiskus pada urutan pertama.

Page 23: November - Desember 2018 MARIA, BUNDA SEGALA SUKU Newsletter Nov-Des18.pdf · Maria menyampaikan pesannya. Se-cara khusus, pada 25 Maret 1858, Maria menyampaikan siapakah dia, “Akulah

November - Desember 2018 21

Misa Pelantikan Pengurus BPN pagi hari itujuga dihadiri oleh Rm. L Sugiri SJ, Koordinator BPN PKKI Indonesia periode 1983 – 1989 danRm. Andang L Binawan SJ. Kehadiran Rm. Sugiri menjadi sesuatu yang sangat spesial, sebabRm. Sugiri merupakan salah satu sosok pen-ting dalam perkembangan PKK di Indonesia. Proficiat dan selamat melayani bagi para pe-ngurus yang dilantik. Bagikanlah rahmat pem-baruan!! *** [medikom BPN]

Lantas, apa yang membuat Paus Fransiskusdirasa oleh dunia, tentu juga Gereja, sebagaisosok yang membawa rahmat pembaruan?Dijelaskan oleh Bapa Uskup, ada tiga fase. Yangpertama pada usia 17 tahun, dimana Paus me-miliki pengalaman yang amat sangat men-dasar, pengalaman akan Allah yang akhirnyamendasari keputusannya untuk menjadi ba-gian dalam Ordo Serikat Yesus. Dalam peng-alaman dasar tersebut, terjadi suatu perjalanan panjang yang berbuah menjadi suatu trans-formasi pribadi dalam diri Paus Fransiskus.Tranformasi pribadi itu yang kemudian men-gubah pandangan-pandangannya, salah satucontohnya adalah Pandangan akan Gereja.Bagi Paus Fransiskus, Gereja adalah sepertirumah sakit di medan perang. Gereja harusmerawat umat manusia yang terluka di dalamperjalanan peziarahan.

Kemudian, Paus Fransiskus juga melakukantransformasi dalam Institusi Kepausan, salahsatu tindakan nyata yang dilakukannya adalahtidak tinggal dalam Istana Kepausan, dan me-milih untuk tidur di kamar yang sangat seder-hana. “Paus ingin menunjukan bahwa institusikepausan bukanlah institusi kekuasaan, tetapiinstitusi pelayanan”, terang Mgr. Suharyo.

Bagi Bapa Uskup, membutuhkan cara ber-fikir yang sangat dahsyat yang tidak mungkinterjadi tanpa transformasi batin sebelumnya.Dengan demikian, Bapa Uskup mengajak parapengurus BPN yang dilantik untuk sungguh-sungguh merenungkan dan berdoa bahwapengalaman-pengalaman dasar akan Allah dapat terus memperbarui kita. Beliau jugaberpesan agar para pengurus tetap semangatdan sungguh-sungguh mau diutus untuk mem-bagikan rahmat pembaruan.

Page 24: November - Desember 2018 MARIA, BUNDA SEGALA SUKU Newsletter Nov-Des18.pdf · Maria menyampaikan pesannya. Se-cara khusus, pada 25 Maret 1858, Maria menyampaikan siapakah dia, “Akulah

22 November - Desember 2018

Masih teringat dalam benak Irena Merlisa,Koordinator BPK Pangkal Pinang, kenangan10 tahun silam saat ia masih menjadi pesertaKEP yang diadakan oleh Paroki Katedral St. Yosef, Pangkal Pinang. KEP itu ternyata men-jadi KEP “terakhir” yang ia ikuti, karena tahun-tahun berikutnya setelah itu, KEP tidak lagidiadakan.

Melihat KEP di Batam yang secara rutin diadakan bahkan masih aktif hingga saat ini,membuat Merlisa, yang kini mengemban tugas sebagai Koordinator BPK Pangkal Pinang ter-gerak untuk membantu menghidupkan kem-bali KEP di Paroki Katedral. Merlisa kemudianmeminta masukan dari para Pengurus BPNPKK Indonesia pada rapat pleno BPN tahun2017. Masukan-masukan itu datang ber-barengan dengan tanggapan positif yang diberikan oleh Mgr. Adrianus Sunarko mengenai buah yang dihasilkan KEP, maka berbekaldorongan yang kuat dari berbagai pihak, disusunlah program KEP Paroki Katedral untuk diadakan tahun 2018.

Pelaksanaan KEP ini ternyata mengundangantuasiasme umat untuk mendaftar. Kuota pen-daftaran terpaksa harus dibatasi oleh panitiamenjadi 70 orang, mengingat keterbatasan

rumah retret yang tidak mungkin menampung lebih banyak lagi. KEP akhirnya dilaksanakanpada tanggal 26-28 Oktober dan 2-4 No-vember di Gedung John Boen, Gereja Ka-tedral St. Yosef, Pangkal Pinang. Para pengajarKEP yang diutus berasal dari SEP ShekinahJakarta, yakni Stanley Budihardja, Alex Win-tery, Ferry Lubis dan Thomas Sulasbi.

Para peserta KEP sebagia besar datang dari Paroki Katedral, ada juga yang berasal dari Santa Bernadet, dan St. Perawan Maria Dikandung tanpa Noda Belinyu. Bahkan, ada dua orang peserta yang mendaftar secara langsung pada hari pelaksanaan KEP. Yangmenarik, dari ke 72 peserta, 15 orang dianta-ranya adalah biarawati dari Kongregasi SusterDina Keluarga Suci (KKS) dan satu orang aspiran atau calon suster.

Salah seorang peserta KEP, Suster Hedwilda Martine KKS mengaku sangat bersyukur ka-rena mendapat kesempatan untuk mengikuti KEP, “Kami bersyukur dan berterimakasih atas perjumpaan selama beberapa hari ini. Sung-guh, kami dihadiahkan Tuhan, bapak-bapakyang terberkati dan mau berbagi berkat de-ngan kami. Doakan kami agar kami mampu ber-bagi berkat dengan semua orang yang kami

KEP KATEDRAL PANGKAL PINANG BANGKIT KEMBALI!

Page 25: November - Desember 2018 MARIA, BUNDA SEGALA SUKU Newsletter Nov-Des18.pdf · Maria menyampaikan pesannya. Se-cara khusus, pada 25 Maret 1858, Maria menyampaikan siapakah dia, “Akulah

November - Desember 2018 23

jumpai, sehingga hidup kita semua bisa men-jadi berkat bagi orang lain.” Suster Hedwildajuga mengapresiasi para panitia KEP yang su-dah bersusah paying menyiapkan kegiatan ini,“Doa kami semoga semua anggota tim SEP/KEP semakin menjadi berkat bagi semua umat demi kemuliaan Tuhan”, ucapnya menutup perbincangan.

Pelaksanaan KEP ini juga tidak lepas dari dukungan Romo Yustinianus Ta’Laleng, PastorParoki Katedral St. Yosef, sehingga KEP dapatmenjadi program tahunan Paroki Katedral.“Kami juga berharap KEP ini bisa menularkanpengaruh yang positif kepada paroki-parokilain di Keuskupan Pangkal Pinang, sehinggasetiap paroki dapat memasukan KEP ke dalam program tahunan”, ucap Merlisa menam-bahkan.

Para peserta yang mengikuti pengajaranKEP sebanyak empat pertemuan dalam duaminggu kemudian mengikuti Retret Perutusan (Retus) yang diadakan pada tanggal 30 No-vember - 2 Desember 2018 di Puri Sadhana.Pengajar yang diutus adalah Feery Lubis dan Pinarwan Tenardi. Seluruh rangkaian Retus dibuka dengan Ekaristi yang dipimpin oleh Rm. Nugroho Krisusanto, SSCC, Vikjen Ke-uskupan Pangkal Pinang sekaligus moderatorBPK Pangkalpinang. Retus diikuti oleh 54 orangpeserta.

Para peserta, termasuk 15 suster mengakumerasa begitu disemangati dan siap diutusTuhan untuk mewartakan Kabar Baik. Bahkan,dalam sela-sela kegiatan Retus, muncul ‘ga-gasan’ dari seorang suster agar Paroki dapat

SIAP DIUTUS!mengadakan KEP sebanyak empat kali dalamsatu tahun. Hal itu menandakan adanya energi positif dan semangat yang muncul setelah me-ngikuti KEP.

Dalam Retus tersebut, juga telah terbentukpanitia penyelenggara KEP untuk angkatanberikutnya. Pastor Paroki Katedral St. YosefPangkalpinang, RD Laurensius Yustinianus Ta’Laleng, menyetujui bahwa KEP nantinya akandiadakan dua kali dalam setahun, baik untukumum maupun OMK.

Seluruh rangkaian KEP dan Retus ditutupdengan Ekaristi yang dipimpin oleh RomoNugroho dan Romo Yustin sebagai konse-lebran. Masing-masing peserta juga men-dapatkan kalung salib sebagai simbol ke-siapan untuk diutus. ***

Page 26: November - Desember 2018 MARIA, BUNDA SEGALA SUKU Newsletter Nov-Des18.pdf · Maria menyampaikan pesannya. Se-cara khusus, pada 25 Maret 1858, Maria menyampaikan siapakah dia, “Akulah

24 November - Desember 2018

Konvensi Nasional (Konvenas) XIV Pemba-ruan Karismatik Katolik Indonesia dengan tema“Bagikanlah Rahmat Pembaruan” resmi dimulai, Kamis (27/9), di Hotel Aston, Pontianak.Ada Sekitar 1200 peserta dari seluruh Indo-nesia yang mengikuti kegiatan ini, termasukdiantaranya para Pastor Moderator dari ber-bagai Keuskupan. Mgr. Agustinus Agus Pr, Uskup Agung Pontianak turut hadir padamalam hari itu. Bersama-sama dengan Mgr. Pidyarto Ocarm, Mgr. Petrus Bodeng Timang, dan para pastor, Mgr. Agus memimpin Ekaristi, yang menjadi tanda dibukanya Konvenas keXIV. Sejak pertama kali Konvenas diadakantahun 1981 di Jakarta, kegiatan ini menjadiacara rutin yang digelar setiap tiga tahun se-kali. Menariknya, Konvenas selalu dapat meng-hadirkan nuansa yang berbeda-beda pada se-tiap pelaksanaannya.

Ekaristi pembukaan malam itu sangat kental dengan nuansa adat Tionghoa, dari alunan musik band pengiring, hingga kostum para

penerima tamu panitia Konvenas. Semuanya berbaur dengan keanekaragaman busana adat daerah yang digunakan oleh masing-masing peserta tiap-tiap kota. Para peserta yang da-tang dengan baju daerah tersebut memang sudah mempersiapkan diri untuk tampil padamalam kebudayaan. Pada malam kebudayaanini, masing-masing BPPG mempersembahkanpenampilan khas dari daerahnya masing-masing. Malam kebudayaan juga menjadi sesi penutup pada acara pembukaan Konvenas XIV.

Selama Konvenas berlangsung, para peserta mendapatkan pengajaran melalui Ceramah Umum yang dibawakan oleh Michelle Moran, Romo Yohanes Indrakusuma CSE, dan Vincen-sius Tjahjono. Selain itu, ada kelas-kelas Loka-karya yang dibuka baik untuk Umum maupunOMK. Para pengajar Lokakarya ini antara lainAnne Marie, Endie Rahardja, Jungky Junanto, Joppy Taroreh, Maria Tjiumena, dan FerdieSoethiono. Para peserta OMK sendiri di arahkanuntuk mengisi kelas lokakarya anak muda.

BAGIKANLAH RAHMAT PEMBARUAN

Page 27: November - Desember 2018 MARIA, BUNDA SEGALA SUKU Newsletter Nov-Des18.pdf · Maria menyampaikan pesannya. Se-cara khusus, pada 25 Maret 1858, Maria menyampaikan siapakah dia, “Akulah

KRK & Penutupan

Sama seperti tahun - tahun sebelumnya, Konvenas

diisi oleh kegiatan KRKpada malam terakhir.Michelle Moran yangmenjadi pembicarautama juga mengisifirman dalam KRKyang diadakan di Ka-

tedral St. Yoseph, Pon-tianak tersebut. KRK pada

malam itu juga menjadi ke-sempatan bagi teman-teman

panitia Konvenas, yang di wakilkan oleh EsterKandouw untuk mengajak umat berpartisipasi dalam penggalangan dana yang akan di sum-bangkan kepada ICCRS untuk mendukung ke-giatan - kegiatan PKK. KRK Kemudian dilan-jutkan dengan pelayanan doa pribadi olehPara Pastor.

Hari terakhir Konvenas, para peserta masih menerima kelas lokakarya te-

rakhir, yang ke mudian dilanjutkan dengan Misa

Penutupan. Mgr. Pius Riana Prapdi, UskupAgung Ketapang ju-ga hadir saat itu. Beliau sudah di jad-walkan untuk me-

mimpin Misa penutupsebagai konselebran

utama, bersama denganMgr. Pidyarto Ocarm, dan

Romo Alexius Alex, Pastor Paroki Katedral Pontianak. Misa penutupan dimulai pukul 10.30, dengan diiringi oleh paduan suaradan orchestra.

Setelah misa penutup selesai, acara dilan-jutkan dengan pembagian doorprize denganhadiah utama Ziarah ke Holy Land dan pen-yampaian kata sambutan. Marni Suprapto,selaku ketua panitia Konvenas XIV mendapatgiliran pertama, dilanjutkan dengan EndieRahardja selaku Koordinator BPN PKK In-donesia. Pada kesempatan tersebut, EndieRahardja juga mengumumkan nominal sum-bangan yang akan diberikan kepada ICCRS.

Selanjutnya, BPK PKK KAS yang akan men-jadi tuan rumah Konvenas XV diundang naik ke atas panggung untuk menerima “estafet” Konvenas secara simbolis berupa plakat. Mgr Pidyarto yang masih setia hingga acara selesai kemudian memberikan berkat penutup dan secara resmi menutup Konvenas XIV. Proficiat untuk BPK PKK KAP yang telah bekerja secara maksimal mempersiapkan Konvenas XIV, serta selamat kepada BPK KAS yang dipercaya un-tuk menjadi tuan rumah Konvenas berikutnya. Kiranya kita semua yang telah mengikuti Konve-nas semakin diperbarui dan semakin semangat dalam membagikan rahmat pembaruan. ***

Materi-materi pengajaran selama Konvenas telahdibagikan dan dapat dilihat pada website www.karismatikkatolik.org

November - Desember 2018 25