nota kesepakatan dewan perwakilan rakyat ......anggaran pendapatan dan belanja daerah kota...

68
NOTA KESEPAKATAN ANTARA PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN DENGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR : 093 / 4487 NOMOR : 093 / 1888.2 TANGGAL : 10 Agustus 2019 TENTANG KEBIJAKAN UMUM ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN ANGGARAN 2020 Yang bertanda tangan di bawah ini : 1. Nama : HM. SAELANY MACHFUDZ, SE Jabatan : Walikota Pekalongan Alamat Kantor : Jl. Mataram No 1 Pekalongan Bertindak selaku dan atas nama Pemerintah Kota Pekalongan 2. a. Nama : BALGIS DIAB, SE, MM Jabatan : Ketua DPRD Kota Pekalongan Alamat Kantor : Jl. Mataram No 3 Pekalongan b. Nama : ISMET INONU, SH, MH Jabatan : Wakil Ketua DPRD Kota Pekalongan Alamat Kantor : Jl. Mataram No 3 Pekalongan c. Nama : ABDUL ROZAK, S.IP Jabatan : Wakil Ketua DPRD Kota Pekalongan Alamat Kantor : Jl. Mataram No 3 Pekalongan Sebagai Pimpinan DPRD bertindak selaku dan atas nama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pekalongan. Dengan ini menyatakan bahwa dalam rangka penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Pekalongan Tahun Anggaran 2020, diperlukan Kebijakan Umum APBD yang disepakati bersama antara DPRD dengan Pemerintah Daerah untuk selanjutnya dijadikan

Upload: others

Post on 28-Oct-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: NOTA KESEPAKATAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ......ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN ANGGARAN 2020 PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN 2019 Kebijakan Umum APBD TA 2020

Kebijakan Umum APBD TA 2020 | DAFTAR ISI i

NOTA KESEPAKATAN

ANTARA

PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN

DENGAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA PEKALONGAN

NOMOR : 093 / 4487

NOMOR : 093 / 1888.2

TANGGAL : 10 Agustus 2019

TENTANG

KEBIJAKAN UMUM

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

KOTA PEKALONGAN TAHUN ANGGARAN 2020

Yang bertanda tangan di bawah ini :

1. Nama : HM. SAELANY MACHFUDZ, SE

Jabatan : Walikota Pekalongan

Alamat Kantor : Jl. Mataram No 1 Pekalongan

Bertindak selaku dan atas nama Pemerintah Kota Pekalongan

2. a. Nama : BALGIS DIAB, SE, MM

Jabatan : Ketua DPRD Kota Pekalongan

Alamat Kantor : Jl. Mataram No 3 Pekalongan

b. Nama : ISMET INONU, SH, MH

Jabatan : Wakil Ketua DPRD Kota Pekalongan

Alamat Kantor : Jl. Mataram No 3 Pekalongan

c. Nama : ABDUL ROZAK, S.IP

Jabatan : Wakil Ketua DPRD Kota Pekalongan

Alamat Kantor : Jl. Mataram No 3 Pekalongan

Sebagai Pimpinan DPRD bertindak selaku dan atas nama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

(DPRD) Kota Pekalongan.

Dengan ini menyatakan bahwa dalam rangka penyusunan Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah Kota Pekalongan Tahun Anggaran 2020, diperlukan Kebijakan Umum APBD

yang disepakati bersama antara DPRD dengan Pemerintah Daerah untuk selanjutnya dijadikan

Page 2: NOTA KESEPAKATAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ......ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN ANGGARAN 2020 PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN 2019 Kebijakan Umum APBD TA 2020
Page 3: NOTA KESEPAKATAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ......ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN ANGGARAN 2020 PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN 2019 Kebijakan Umum APBD TA 2020

Kebijakan Umum APBD TA 2020 | DAFTAR ISI iii

LAMPIRAN : NOTA KESEPAKATAN ANTARA PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN DENGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA PEKALONGAN

NOMOR : 093/4487 093/1888.2

TANGGAL : 10 Agustus 2019

TENTANG KEBIJAKAN UMUM ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN ANGGARAN 2020

KEBIJAKAN UMUM ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

KOTA PEKALONGAN TAHUN ANGGARAN 2020

PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN

2019

Page 4: NOTA KESEPAKATAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ......ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN ANGGARAN 2020 PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN 2019 Kebijakan Umum APBD TA 2020

Kebijakan Umum APBD TA 2020 | DAFTAR ISI iv

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI __________________________________________________________ iv

DAFTAR TABEL _______________________________________________________ v

DAFTAR GAMBAR ____________________________________________________ vi

BAB I PENDAHULUAN _________________________________________________ 1

1.1. LATAR BELAKANG PENYUSUNAN KEBIJAKAN UMUM ANGGARAN _____________________________________________ 1

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN _______________________ 2

1.3. DASAR PENYUSUNAN KUA ________________________________ 2

BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH _________________________ 8

2.1. PERKEMBANGAN INDIKATOR EKONOMI MAKRO DAERAH PADA TAHUN 2017 DAN PERKIRAAN PADA TAHUN 2020. _______ 8

2.2. RENCANA TARGET EKONOMI MAKRO PADA TAHUN 2020. _____ 13

BAB III ASUMSI-ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA

DAERAH (RAPBD) _____________________________________________ 16

3.1. ASUMSI DASAR YANG DIPERGUNAKAN DALAM APBN _________ 17

3.2. LAJU INFLASI ___________________________________________ 17

3.3. PERTUMBUHAN PDRB. ___________________________________ 17

3.4. LAIN – LAIN ASUMSI _____________________________________ 17

BAB IV KEBIJAKAN PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

DAERAH ______________________________________________________ 19

4.1. KEBIJAKAN PENDAPATAN DAERAH ________________________ 19

4.2. KEBIJAKAN BELANJA DAERAH ____________________________ 27

4.3. KEBIJAKAN PEMBIAYAAN DAERAH _________________________ 59

BAB V PENUTUP _____________________________________________________ 61

Page 5: NOTA KESEPAKATAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ......ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN ANGGARAN 2020 PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN 2019 Kebijakan Umum APBD TA 2020

Kebijakan Umum APBD TA 2020 | DAFTAR TABEL v

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Nilai dan Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan

Usaha Tahun 2016-2017 ________________________________ 10

Tabel 2.2 Struktur PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga

Berlaku Tahun 2013-2017 (persen) ________________________ 11

Tabel 2.3 PDRB Per Kapita dan Pendapatan Per Kapita Kota

Pekalongan Tahun 2013-2017 ____________________________ 12

Tabel 4.1 Sinkronisasi Kebijakan Pemerintah Kota Pekalongan dalam

Rancangan KUA-PPAS dengan Prioritas Nasional ____________ 42

Tabel 4.2 Sinkronisasi Kebijakan Pemerintah Kota Pekalongan dalam

Rancangan KUA-PPAS dengan Prioritas Provinsi Jawa

Tengah ______________________________________________ 49

Page 6: NOTA KESEPAKATAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ......ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN ANGGARAN 2020 PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN 2019 Kebijakan Umum APBD TA 2020

Kebijakan Umum APBD TA 2020 | DAFTAR GAMBAR vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Kota Pekalongan

Tahun 2012-2016 _______________________________________ 9

Page 7: NOTA KESEPAKATAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ......ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN ANGGARAN 2020 PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN 2019 Kebijakan Umum APBD TA 2020

Kebijakan Umum APBD TA 2020 | BAB I PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG PENYUSUNAN KEBIJAKAN UMUM ANGGARAN

Perencanaan pembangunan Kota Pekalongan Tahun 2020 telah diawali dengan

Peraturan Walikota Pekalongan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Rencana Kerja

Pemerintah Daerah Kota Pekalongan Tahun 2020, yang proses penyusunannya telah

diawali dengan penyelenggaraan Musrenbang mulai dari tingkat Kelurahan sampai

dengan tingkat Kota. Tahapan selanjutnya adalah pengajuan Rancangan Kebijakan

Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) yang akan

dibahas dan disepakati bersama antara Walikota dengan Pimpinan DPRD Kota

Pekalongan menjadi Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran

Sementara (PPAS). Hal ini merupakan bentuk pelaksanaan dari ketentuan yang telah

diatur dalam Pasal 310 ayat (1) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah yang menyebutkan bahwa “Kepala daerah menyusun KUA dan

PPAS berdasarkan RKPD dan diajukan kepada DPRD untuk dibahas bersama”.

Selanjutnya di dalam ayat (2) dan ayat (3) secara berturut-turut disebutkan “KUA serta

PPAS yang telah disepakati kepala daerah bersama DPRD menjadi pedoman Perangkat

Daerah dalam menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah.

Kemudian, Rencana Kerja dan Anggaran Perangkat Daerah disampaikan kepada pejabat

pengelola keuangan Daerah sebagai bahan penyusunan Rancangan Peraturan Daerah

tentang APBD tahun berikutnya”.

Ketentuan lain yang juga menjadi pedoman adalah pasal 17 ayat (2) Undang-

Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara yang menyebutkan bahwa

“Penyusunan Rancangan APBD berpedoman kepada Rencana Kerja Pemerintah Daerah

(RKPD)”. Kemudian di dalam pasal 25 ayat (2) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional juga telah diamanatkan bahwa

“RKPD menjadi pedoman penyusunan RAPBD”.

Dengan demikian, Penyusunan Kebijakan Umum APBD (KUA) serta Prioritas dan

Plafon Anggaran Sementara (PPAS) pada dasarnya merupakan bagian pentahapan

dalam upaya mewujudkan target-target yang telah ditetapkan dalam RKPD Kota

Pekalongan, dalam hal ini RKPD Tahun 2020. Dan selanjutnya Kebijakan Umum APBD

(KUA) ini akan menjadi pedoman dalam penyepakatan Prioritas Plafon Anggaran

Sementara (PPAS) sebelum nantinya menjadi dasar dalam penyusunan RAPBD Kota

Pekalongan Tahun 2020.

Kebijakan Umum APBD (KUA) serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara

(PPAS) Tahun 2020 harus sinkron dengan dokumen perencanaan Daerah yang

bersangkutan. Sehingga secara terstruktur, arah kebijakan pembangunan antar berbagai

level pemerintahan akan sinkron satu dengan yang lainnya. KUA dan PPAS Pemerintah

Kota Pekalongan berpedoman pada RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 yang telah

disinkronisasikan dengan RKP Tahun 2020 dan RKPD Provinsi Jawa Tengah Tahun

2020. Dengan demikian, pada dasarnya Kebijakan umum APBD adalah sasaran dan

Page 8: NOTA KESEPAKATAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ......ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN ANGGARAN 2020 PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN 2019 Kebijakan Umum APBD TA 2020

Kebijakan Umum APBD TA 2020 | BAB I PENDAHULUAN

2

kebijakan daerah dalam satu tahun anggaran yang menjadi petunjuk dan ketentuan

umum yang disepakati sebagai pedoman penyusunan R-APBD.

Disamping itu, Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2018 tentang

Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 4 Tahun 2016 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Pekalongan Tahun 2016-2021,

maka RKPD dan Kebijakan Umum APBD Tahun 2020 ini disusun dengan memuat

sinkronisasi perencanaan tahunan dengan memperhatikan pencapaian target-target

pembangunan yang ada dalam dokumen RPJMD. Kebijakan Umum APBD Kota

Pekalongan Tahun Anggaran 2020 ini memuat program-program yang akan

dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah untuk setiap urusan pemerintahan daerah yang

disertai dengan proyeksi pendapatan daerah, alokasi belanja daerah, sumber dan

penggunaan pembiayaan yang disertai dengan asumsi yang mendasarinya.

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN

Maksud dari penyusunan Kebijakan Umum APBD (KUA) Tahun Anggaran 2020

adalah sebagai landasan penentuan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS)

APBD Tahun 2020 yang disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah.

Tujuan dari penyusunan Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah memuat antara lain:

1) Memberikan arah pembangunan melalui penuangan pokok-pokok kebijakan yang

memuat sinkronisasi kebijakan Pemerintah dengan Pemerintah Daerah;

2) Mengatur tentang prinsip dan kebijakan penyusunan APBD berkaitan dengan

gambaran kondisi makro daerah, asumsi penyusunan APBD, kebijakan pendapatan

daerah, kebijakan belanja daerah, kebijakan pembiayaan daerah dan strategi

pencapaiannya, serta kebijakan daerah lainnya;

3) Mewujudkan terciptanya sinergitas, integrasi dan keseimbangan antara pendekatan

perencanaan program pembangunan berbasis sektoral/per-bidang pembangunan,

dengan pendekatan perencanaan pembangunan berbasis kewilayahan;

4) Mewujudkan efisiensi dan efektivitas rencana alokasi sumber daya untuk optimalisasi

pembangunan daerah.

1.3. DASAR PENYUSUNAN KUA

Penyusunan Kebijakan Umum APBD (KUA) Tahun Anggaran 2020 ini berpedoman

beberapa regulasi yang berkaitan dan digunakan sebagai rujukan, antara lain:

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4286);

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor

104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4438);

Page 9: NOTA KESEPAKATAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ......ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN ANGGARAN 2020 PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN 2019 Kebijakan Umum APBD TA 2020

Kebijakan Umum APBD TA 2020 | BAB I PENDAHULUAN

3

4. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049);

5. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Undang-Undang

Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan (Lembaran Negara

Tahun 2013 Nomor 232);

6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat,

Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 182,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5568)

7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir

dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5679);

8. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 292, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5601);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 138, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4576) sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas

Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 110, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5155);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 91, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4864);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009 tentang Bantuan Keuangan kepada

Partai Politik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 18,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4972), sebagaimana telah

diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2018

tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009

tentang Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2018 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 6177);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pemberian dan

Pemanfaatan Insentif Pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5161);

Page 10: NOTA KESEPAKATAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ......ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN ANGGARAN 2020 PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN 2019 Kebijakan Umum APBD TA 2020

Kebijakan Umum APBD TA 2020 | BAB I PENDAHULUAN

4

14. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5165);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2011 tentang Pinjaman Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5219);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2012 tentang Hibah Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5272);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan

Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan

Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 171, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5340);

18. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

19. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2016 tentang Ketentuan Umum dan Tata

Cara Pemungutan Pajak Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2016 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5950);

20. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2017 tentang Hak Keuangan dan

Administratif Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 106, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 6057);

21. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2018 tentang Kecamatan (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 6206);

22. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6322);

23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir

dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan

Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah;

24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 130 Tahun 2018 tentang Kegiatan

Pembangunan Sarana dan Prasarana Kelurahan dan Pemberdayaan Masyarakat

di Kelurahan;

25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 31 Tahun 2019 tentang Penyusunan

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2020.

26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2019 tentang Pedoman

Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2020.

27. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun

2005–2025;

28. Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 10 Tahun 2009 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota Pekalongan Tahun 2009 Nomor 10);

Page 11: NOTA KESEPAKATAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ......ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN ANGGARAN 2020 PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN 2019 Kebijakan Umum APBD TA 2020

Kebijakan Umum APBD TA 2020 | BAB I PENDAHULUAN

5

29. Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 7 Tahun 2010 tentang Pajak Air Tanah,

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 4

Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 7

Tahun 2010 tentang Pajak Air Tanah (Lembaran Daerah Kota Pekalongan Tahun

2018 Nomor 4);

30. Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 8 Tahun 2010 tentang Bea Perolehan

Hak atas Tanah dan Bangunan (Lembaran Daerah Kota Pekalongan Tahun 2010

Nomor 4);

31. Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 3 Tahun 2011 tentang Pajak Hotel

(Lembaran Daerah Kota Pekalongan Tahun 2011 Nomor 3);

32. Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 4 Tahun 2011 tentang Pajak Restoran;

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 2

Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 4

Tahun 2011 tentang Pajak Restoran (Lembaran Daerah Kota Pekalongan Tahun

2013 Nomor 2);

33. Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 5 Tahun 2011 tentang Pajak

Penerangan Jalan (Lembaran Daerah Kota Pekalongan Tahun 2011 Nomor 5);

34. Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 7 Tahun 2011 tentang Penyertaan

Modal Pemerintah Daerah Kepada Pihak Ketiga (Lembaran Daerah Kota

Pekalongan Tahun 2011 Nomor 7);

35. Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Bumi dan

Bangunan Perdesaan dan Perkotaan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Daerah Kota Pekalongan Nomor 3 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan

Daerah Kota Pekalongan Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Bumi dan Bangunan

Perdesaan dan Perkotaan (Lembaran Daerah Kota Pekalongan Tahun 2013 Nomor

3)

36. Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 9 Tahun 2011 tentang Pajak Parkir

(Lembaran Daerah Kota Pekalongan Tahun 2011 Nomor 9);

37. Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 10 Tahun 2011 tentang Pajak Sarang

Burung Walet (Lembaran Daerah Kota Pekalongan Tahun 2011 Nomor 10);

38. Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 11 Tahun 2011 tentang Pajak Hiburan

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 12

Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 11

Tahun 2011 tentang Pajak Hiburan (Lembaran Daerah Kota Pekalongan Tahun

2018 Nomor 12);

39. Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pajak Reklame

(Lembaran Daerah Kota Pekalongan Tahun 2012 Nomor 11);

40. Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 13 Tahun 2011 tentang Retribusi

Pemakaian Kekayaan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir

dengan Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 6 Tahun 2018 tentang

Perubahan Ketiga Atas Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 13 Tahun 2011

Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah (Lembaran Daerah Kota Pekalongan

Tahun 2018 Nomor 6);

41. Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 21 Tahun 2011 tentang Retribusi

Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Daerah Kota Pekalongan Nomor 1 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan

Daerah Kota Pekalongan Nomor 21 Tahun 2011 tentang Retribusi Pelayanan

Page 12: NOTA KESEPAKATAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ......ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN ANGGARAN 2020 PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN 2019 Kebijakan Umum APBD TA 2020

Kebijakan Umum APBD TA 2020 | BAB I PENDAHULUAN

6

Parkir di Tepi Jalan Umum (Lembaran Daerah Kota Pekalongan Tahun 2017

Nomor 1);

42. Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 22 Tahun 2011 tentang Retribusi

Tempat Khusus Parkir (Lembaran Daerah Kota Pekalongan Tahun 2011 Nomor

22);

43. Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 23 Tahun 2011 tentang Retribusi

Pengujian Kendaraan Bermotor sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Daerah Kota Pekalongan Nomor 12 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas

Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 23 Tahun 2011 Retribusi Pengujian

Kendaraan Bermotor (Lembaran Daerah Kota Pekalongan Tahun 2016 Nomor 12);

44. Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 24 Tahun 2011 tentang

Penyelenggaraan dan Retribusi Izin Trayek (Lembaran Daerah Kota Pekalongan

Tahun 2011 Nomor 24);

45. Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 25 Tahun 2011 tentang Retribusi

Tempat Rekreasi dan Olahraga sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Daerah Kota Pekalongan Nomor 11 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas

Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 25 Tahun 2011 tentang Retribusi

Tempat Rekreasi dan Olahraga (Lembaran Daerah Kota Pekalongan Tahun 2016

Nomor 11);

46. Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 26 Tahun 2011 tentang Retribusi

Pelayanan Kesehatan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota

Pekalongan Nomor 14 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kota

Pekalongan Nomor 26 Tahun 2011 tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan

(Lembaran Daerah Kota Pekalongan Tahun 2011 Nomor 14);

47. Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 27 Tahun 2011 tentang

Penyelenggaraan Tempat Pelelangan Ikan dan Retribusi Tempat Pelelangan Ikan

(Lembaran Daerah Kota Pekalongan Tahun 2011 Nomor 27);

48. Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 28 Tahun 2011 tentang Rumah

Pemotongan Hewan dan Retribusi Rumah Pemotongan Hewan (Lembaran Daerah

Kota Pekalongan Tahun 2011 Nomor 28);

49. Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 30 Tahun 2011 tentang Rencana Tata

Ruang Wilayah Kota Pekalongan Tahun 2009-2029 (Lembaran Daerah Kota

Pekalongan Tahun 2011 Nomor 30);

50. Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 31 Tahun 2011 tentang Retribusi

Pelayanan Tera /Tera Ulang (Lembaran Daerah Kota Pekalongan Tahun 2011

Nomor 31);

51. Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 32 Tahun 2011 tentang Retribusi

Pelayanan Persampahan / Kebersihan, sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 5 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas

Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 32 Tahun 2011 tentang Retribusi

Pelayanan Persampahan / Kebersihan (Lembaran Daerah Kota Pekalongan Tahun

2018 Nomor 5);

52. Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 33 Tahun 2011 tentang Retribusi

Pelayanan Pemakaman (Lembaran Daerah Kota Pekalongan Tahun 2011 Nomor

33);

53. Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 34 Tahun 2011 tentang Retribusi

Penyedotan Kakus (Lembaran Daerah Kota Pekalongan Tahun 2011 Nomor 34);

Page 13: NOTA KESEPAKATAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ......ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN ANGGARAN 2020 PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN 2019 Kebijakan Umum APBD TA 2020

Kebijakan Umum APBD TA 2020 | BAB I PENDAHULUAN

7

54. Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 35 Tahun 2011 tentang Retribusi Izin

Mendirikan Bangunan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota

Pekalongan Nomor 9 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kota

Pekalongan Nomor 35 Tahun 2011 tentang Retribusi Izin Mendirikan Bangunan

(Lembaran Daerah Kota Pekalongan Tahun 2019 Nomor 9);

55. Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 36 Tahun 2011 tentang Retribusi Izin

Usaha Perikanan (Lembaran Daerah Kota Pekalongan Tahun 2011 Nomor 36);

56. Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 37 Tahun 2011 tentang Retribusi

Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran (Lembaran Daerah Kota Pekalongan

Tahun 2011 Nomor 37);

57. Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 38 Tahun 2011 tentang Retribusi

Pelayanan Pasar, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota

Pekalongan Nomor 13 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah

Kota Pekalongan Nomor 38 Tahun 2011 tentang Retribusi Pelayanan Pasar

(Lembaran Daerah Kota Pekalongan Tahun 2017 Nomor 13);

58. Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perubahan

Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Daerah (RPJP-D) Kota Pekalongan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah

Kota Pekalongan Tahun 2013 Nomor 19);

59. Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 2 Tahun 2014 tentang Retribusi

Perpanjangan Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (Lembaran Daerah Kota

Pekalongan Tahun 2014 Nomor 2);

60. Peraturan daerah Kota Pekalongan Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan

dan Susunan Perangkat Daerah Kota Pekalongan (Lembaran Daerah Kota

Pekalongan Tahun 2016 Nomor 5);;

61. Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 9 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas

Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 4 Tahun 2016 tentang RPJMD Kota

Pekalongan Tahun 2016-2021 (Lembaran Daerah Kota Pekalongan Tahun 2018

Nomor 9);

62. Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 18 Tahun 2018 tentang Retribusi

Pengendalian Menara Telekomunikasi (Lembaran Daerah Kota Pekalongan Tahun

2018 Nomor 18);

63. Peraturan Gubernur Provinsi Jawa Tengah Nomor 23 Tahun 2019 tentang

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2020;

64. Peraturan Walikota Nomor 43 Tahun 2019 tentang Rencana Kerja Pemerintah

Daerah Kota Pekalongan Tahun 2020.

Page 14: NOTA KESEPAKATAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ......ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN ANGGARAN 2020 PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN 2019 Kebijakan Umum APBD TA 2020

Kebijakan Umum APBD TA 2020 | BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH

8

BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH

2.1. PERKEMBANGAN INDIKATOR EKONOMI MAKRO DAERAH PADA

TAHUN 2019 DAN PERKIRAAN PADA TAHUN 2020.

Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dengan pertumbuhan ekonomi

yang tinggi, dengan rata-rata pertumbuhan mencapai 5% per tahun selama 7 tahun

terakhir. Pemerintah secara bersungguh-sungguh bekerja keras berusaha

mewujudkan cita-cita bangsa menuju masyarakat adil, makmur dan bermartabat

melalui Nawacita. Pembangunan nasional diarahkan untuk meningkatkan

kesejahteraan rakyat yang berkeadilan. Kinerja perekonomian nasional dalam dua

tahun terakhir menunjukkan perkuatan momentum pertumbuhan dengan stabilitas

yang terus terjaga di tengah gejolak ketidakpastian perekonomian global menuju era

normalisasi. Untuk mewujudkan target pembangunan nasional diperlukan upaya

makin keras disertai pilihan-pilihan kebijakan yang makin strategis dalam mengatasi

tantangan pembangunan dan gejolak ekonomi global yang akan masih berlangsung.

Saat ini, perekonomian dunia masih penuh ketidakpastian. Kondisi

perekonomian dan keuangan global akibat normalisasi kebijakan moneter dan

ekspansi kebijakan fiskal dan membaiknya kondisi ekonomi Amerika Serikat yang

mengakibatkan kenaikan suku bunga global, perkuatan mata uang dollar Amerika

Serikat, terjadinya pembalikan arus modal keluar dari negara-negara berkembang dan

negara-negara emerging. Dampak negatif dari perkembangan situasi global mengenai

seluruh dunia termasuk Indonesia. Kita harus terus meningkatkan kewaspadaan,

ketahanan dan kesiapan perekonomian kita dalam menghadapi gejolak dunia

tersebut. Selain itu, faktor eksternal lain seperti pergerakan harga minyak, potensi

perang dagang Amerika dan Tiongkok, serta kondisi geopolitik internasional di Timur

Tengah dan Semenanjung Korea juga perlu terus diwaspadai dan dikelola dampak

negatifnya. Dalam konteks volatilitas perekonomian global menuju keseimbangan

baru, maka pembangunan nasional perlu didesain tidak semata mengejar

pertumbuhan tinggi namun juga harus menjaga stabilitas, memperkuat daya tahan

dan terus terjaga kesinambungan dalam jangka menengah panjang.

Walaupun dihadapkan berbagai kendala dan ketidakpastian, Pemerintah tetap

berupaya keras mewujudkan peningkatan pertumbuhan yang lebih berkualitas dan

inklusif agar peningkatan kesejahteraan masyarakat dapat lebih adil dan merata.

Untuk itu, pada tahun 2020 Pemerintah telah menetapkan sasaran pertumbuhan

ekonomi pada kisaran 5,4–5,8 persen. Sasaran pertumbuhan ini diarahkan untuk

mendorong pemerataan pertumbuhan di seluruh wilayah Indonesia, dengan

melaksanakan percepatan pembangunan kawasan timur Indonesia, wilayah

perbatasan, kawasan terluar dan daerah tertinggal. Beberapa daerah yang masih

mengandalkan sumber daya alam sebagai sektor unggulan diarahkan untuk

mengembangkan perekonomian bernilai tambah, agar tidak rentan terhadap gejolak

harga komoditas. Sektor-sektor ekonomi yang mempunyai nilai tambah tinggi dan

Page 15: NOTA KESEPAKATAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ......ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN ANGGARAN 2020 PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN 2019 Kebijakan Umum APBD TA 2020

Kebijakan Umum APBD TA 2020 | BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH

9

menciptakan kesempatan kerja akan terus didorong agar tumbuh berkembang.

Dengan makin berkembangnya kelas menengah, maka pasar domestik menjadi lebih

kokoh.

Dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan inklusif, maka

pertumbuhan konsumsi rumah tangga perlu terus dijaga. Untuk itu, Pemerintah

berupaya menjaga inflasi pada tingkat yang rendah untuk menjamin daya beli

masyarakat. Pada tahun 2020, Pemerintah akan menjaga inflasi pada rentang

3,5±1,0%. Dalam pengendalian inflasi, Pemerintah menjaga keseimbangan sisi

penawaran dan sisi permintaan. Untuk menjaga ketersediaan pasokan barang

khususnya pangan, Pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan kapasitas

produksi nasional. Selain itu, Pemerintah tetap mengalokasikan subsidi pangan dan

dana cadangan pangan yang digunakan untuk penyediaan pangan bagi masyarakat

yang kurang mampu. Peran aktif Pemerintah Daerah juga diperlukan untuk menjaga

laju inflasi di masing-masing daerahnya. Pemerintah membangun sinergi dan

koordinasi dengan Bank Indonesia selaku otoritas moneter untuk mendukung

pengendalian inflasi.

Pemerintah menyadari bahwa dengan arah normalisasi kebijakan moneter di

Amerika Serikat yang mendorong kenaikan suku bunga oleh The Federal Reserve,

pada tahun 2020 banyak faktor yang akan menjadi tantangan dalam menjaga

stabilitas dan pergerakan nilai tukar rupiah. Kebijakan moneter di Amerika Serikat juga

akan mempengaruhi pergerakan arus modal secara global, dengan didukung oleh

perbaikan kinerja perekonomian nasional, terjaganya laju inflasi dan nilai tukar, maka

tekanan-tekanan yang berasal dari ketidakpastian perekonomian global diharapkan

dapat diminimalisir.

a. Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi Kota Pekalongan sepanjang tahun 2013 sampai dengan

2017 cenderung menurun, dari 5,91% pada tahun 2013 menurun menjadi 5,32% pada

tahun 2017. Dalam kurun waktu lima tahun tersebut pertumbuhan ekonomi Kota

Pekalongan mengalami fluktuasi, dimana dari tahun 2013 sampai tahun 2015

mengalami penurunan, kembali naik di tahun 2016, dan turun lagi di tahun 2017.

Sumber: BPS Kota Pekalongan, 2019

Gambar 2.1 Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi Kota Pekalongan dengan Daerah Setara, Provinsi dan Nasional Tahun 2013-2017

2013 2014 2015 2016 2017

Kota Pekalongan (%) 5,91 5,48 5,00 5,36 5,32

Kota Tegal (%) 5,67 5,04 5,45 5,44 5,46

Kota Salatiga (%) 6,30 5,57 5,17 5,22 5,21

Kota Magelang (%) 6,04 4,88 4,98 5,11 5,18

Prov Jateng (%) 5,14 5,27 5,47 5,28 5,27

Nasional (%) 5,74 5,02 4,88 5,02 5,07

4,00

4,50

5,00

5,50

6,00

6,50

Page 16: NOTA KESEPAKATAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ......ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN ANGGARAN 2020 PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN 2019 Kebijakan Umum APBD TA 2020

Kebijakan Umum APBD TA 2020 | BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH

10

Jika dibandingkan dengan daerah yang setara seperti Kota Tegal, Kota Salatiga

dan Kota Magelang, pertumbuhan ekonomi Kota Pekalongan tergolong moderat. Di

akhir tahun 2017 berada dibawah Kota Tegal namun lebih tinggi dari Kota Salatiga

dan Kota Magelang. Persentase pertumbuhan ekonomi Kota Pekalongan sepanjang

lima tahun terakhir rata-rata berada di atas pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa

Tengah, hanya pada tahun 2015 berada di bawahnya. Selebihnya berada di atas

pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah. Jika diperbandingkan dengan pertumbuhan

ekonomi Nasional, Kota Pekalongan selalu di atas persentase pertumbuhan ekonomi

Nasional sepanjang lima tahun terakhir. Pertumbuhan eknomi Kota Pekalongan

berada pada posisi tertinggi terjadi pada tahun 2013 yaitu sebesar 5,91%, dan posisi

terendah pada tahun 2015 sebesar 5,00%. Dari tahun 2013 sampai tahun 2015 terjadi

penurunan, lalu naik lagi pada tahun 2016 dan turun lagi pada tahun 2017

b. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Selama kurun waktu 2016-2017 nilai PDRB Kota Pekalongan mengalami

peningkatan yang cukup signifikan. Nilai PDRB pada Tahun 2016 Atas Dasar Harga

Berlaku (ADHB) sebesar Rp. 8.507,54 Milyar naik pada Tahun 2017 menjadi Rp.

9.287,96 Milyar. Nilai PDRB Atas Harga Dasar Konstan (ADHK) naik dari Rp. 6.367,27

Milyar menjadi Rp. 6.706,28 Milyar.

Sektor PDRB yang memberikan kontribusi dominan terhadap PDRB Kota

Pekalongan tahun 2017 yaitu sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil

dan sepeda motor (21,75%); industri pengolahan (21,20%); serta konstruksi (14,37%).

Jika dibandingkan dengan tahun 2016, maka ketiga sektor tersebut masih menjadi

sektor dominan dalam PDRB Kota Pekalongan. Namun jika dilihat dari laju

pertumbuhan PDRB pada tiap sektor tahun 2017, maka diketahui bahwa nilai laju

pertumbuhan PDRB tahun 2017 lebih rendah jika dibandingkan tahun 2016.

Tabel 2.1 Nilai dan Laju Pertumbuhan PDRB

Menurut Lapangan Usaha Tahun 2016-2017

No. Lapangan Usaha ADHB (Milyar Rp) ADHK (Milyar Rp) Laju PDRB (%)

2016 2017 2016 2017 2016 2017

1 Pertanian, Kehutanan dan Perikanan

447,87 438,34 323,59 308,06 3,98 -4, 8

2 Pertambangan dan Penggalian

- - - - – –

3 Industri pengolahan 1.822,76 1.968,84 1.356,59 1.415,64 4,16 4,35

4 Listrik Gas dan Air Bersih

13,31 14,99 12,43 13,04 5,69 4,93

5. Pengadaan air, pengelolaan sampah Limbah dan daur ulang

9,19 9,89 7,63 8,07 2,16 5,86

6 Konstruksi 1.221,45 1.334,52 880,17 928,65 4,52 5,51

7. Perdagangan besar dan eceran, Reparasi Mobil dan sepeda motor

1.847,86 2.019,94 1.407,43 1.487,77 4,86 5,71

8. Transportasi dan Pergudangan

514,31 586,17 432,15 457,38 5,16 5,84

9. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

461,41 503,44 314,24 332,86 7,94 5,92

10. Informasi dan Komunikasi

330,11 384,65 316,37 354,15 8,47 11,94

Page 17: NOTA KESEPAKATAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ......ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN ANGGARAN 2020 PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN 2019 Kebijakan Umum APBD TA 2020

Kebijakan Umum APBD TA 2020 | BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH

11

No. Lapangan Usaha ADHB (Milyar Rp) ADHK (Milyar Rp) Laju PDRB (%)

2016 2017 2016 2017 2016 2017

11. Jasa Keuangan dan Asuransi

522,26 580,60 375,88 403,52 9,03 7,35

12. Real Estate 227,94 248,24 183,99 194,74 6,54 5,84

13. Jasa Perusahaan 33,75 37,97 23,78 25,64 10,28 7,85

14. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

404,44 437,81 278,58 290,02 2,58 4,11

15. Jasa Pendidikan 389,75 433,55 254,40 270,76 7,49 6,43

16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

106,61 118,37 76,73 82,67 9,65 7,74

17. Jasa lainnya 154,50 170,64 123,31 133,29 7,23 8,09

PDRB 8.507,54 9.287,96 6.367,27 6.706,28 5,36 5,32

Sumber data : PDRB Kota Pekalongan Tahun 2019

Tabel 2.2 Struktur PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga

Berlaku Tahun 2013-2017 (persen)

Lapangan Usaha 2013 2014 2015 2016* 2017**

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

5,60 5,27 5,32 5,26 4,72

B Pertambangan dan Penggalian 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

C Industri Pengolahan 21,53 21,71 21,56 21,43 21,20

D Pengadaan Listrik dan Gas 0,17 0,16 0,15 0,16 0,16

E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

0,12 0,11 0,11 0,11 0,11

F Konstruksi 13,90 14,33 14,33 14,36 14,37

G Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

22,98 22,34 21,87 21,72 21,75

H Transportasi dan Pergudangan 6,05 6,06 6,23 6,05 6,31

I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

4,52 4,94 5,28 5,42 5,42

J Informasi dan Komunikasi 3,93 3,91 3,88 3,88 4,14

K Jasa Keuangan dan Asuransi 5,78 5,84 5,95 6,14 6,25

L Real Estate 2,67 2,59 2,66 2,68 2,67

M,N Jasa Perusahaan 0,36 0,36 0,39 0,40 0,41

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

4,87 4,73 4,75 4,75 4,71

P Jasa Pendidikan 4,26 4,43 4,52 4,58 4,67

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 1,14 1,20 1,22 1,25 1,27

R,S,T,U Jasa lainnya 1,75 1,83 1,77 1,82 1,84

Produk Domestik Regional Bruto 100 100 100 100 100

Sumber data : BPS Kota Pekalongan, 2019

PDRB per kapita merupakan PDRB yang dibagi dengan jumlah penduduk pada

pertengahan tahun. Pada Tahun 2017, PDRB per kapita Kota Pekalongan ADHB

mencapai Rp.30,77 juta, meningkat dibandingkan dengan tahun 2016. PDRB per

kapita Kota Pekalongan secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut.

Page 18: NOTA KESEPAKATAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ......ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN ANGGARAN 2020 PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN 2019 Kebijakan Umum APBD TA 2020

Kebijakan Umum APBD TA 2020 | BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH

12

Tabel 2.3 PDRB Per Kapita dan Pendapatan Per Kapita

Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

No Tahun Pendapatan Per Kapita (atas

dasar harga berlaku) (Rp Juta)

1 2013 21,99

2 2014 24,15

3 2015 26,24

4 2016 28,43

5 2017 30,77 Sumber data : PDRB Kota Pekalongan Tahun 2019, diolah

c. Inflasi

Inflasi menjadi salah satu indikator makro ekonomi yang sangat mempengaruhi

aktivitas perekonomian. Inflasi yang terlalu tinggi akan mengganggu kestabilan

perekonomian dan akan menurunkan nilai mata uang yang pada akhirya menekan

daya beli masyarakat. Sebaliknya, inflasi yang terlalu rendah merupakan indikator

melemahnya daya beli masyarakat yang akan menekan laju pertumbuhan ekonomi.

Indeks harga konsumen (IHK) digunakan sebagai indikator kenaikan harga barang

dan jasa dari tahun ke tahun.

Inflasi Kota Pekalongan pada kurun waktu tahun 2014-2018 berfluktuasi dan

cenderung menurun. Inflasi Kota Pekalongan pada tahun 2018 lebih baik jika

dibanding inflasi Nasional namun sedikit lebih tinggi dibandingkan inflasi Provinsi Jawa

Tengah. Perkembangan inflasi kota Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah dan Nasional

dapat dilihat pada gambar 2.2 berikut.

Sumber : BPS Kota Pekalongan, 2019

Gambar 2.2 Perbandingan Laju Inflasi Kota Pekalongan dengan Provinsi dan Nasional Tahun 2014-2018 (%)

2014 2015 2016 2017 2018

Kota Pekalongan (%) 7,82 3,46 2,94 3,61 2,92

Prov. Jateng (%) 8,22 2,73 2,36 3,71 2,82

Nasional (%) 8,36 3,35 3,02 3,61 3,13

0,00

1,00

2,00

3,00

4,00

5,00

6,00

7,00

8,00

9,00

Page 19: NOTA KESEPAKATAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ......ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN ANGGARAN 2020 PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN 2019 Kebijakan Umum APBD TA 2020

Kebijakan Umum APBD TA 2020 | BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH

13

2.2. RENCANA TARGET EKONOMI MAKRO PADA TAHUN 2020.

Dengan melihat perkembangan indikator ekonomi makro daerah sampai dengan

tahun 2017, serta berdasarkan RPJMD Kota Pekalongan Tahun 2016-2021, target

ekonomi makro Kota Pekalongan pada tahun 2020 diperkirakan sebagai berikut:

a. Pertumbuhan ekonomi pada kisaran 5,87%

Optimisme adanya peningkatan Pertumbuhan Ekonomi setidaknya didasarkan

pada dua skala asumsi, yaitu 1) asumsi skala nasional dan 2) asumsi skala regional

dan lokal. Pada skala nasional, Pemerintah akan menindaklanjuti akses infrastruktur

tol trans jawa dengan kebijakan-kebijakan yang mendorong pertumbuhan ekonomi,

baik berupa kebijakan yang pro investasi ataupun juga memberikan stimulan bagi

daerah dalam membangun infrastruktur pendukung pertumbuhan ekonomi.

Disamping itu, terdapat proyek nasional berupa Pembangunan Pembangkit Listrik

Tenaga Uap (PLTU) Batang yang dapat dipandang sebagai potensi untuk ikut

mempengaruhi secara positif aktivitas perekonomian di Kota Pekalongan.

Pada skala regional, terdapat perkembangan kebijakan Pemerintah Provinsi

Jawa Tengah, khususnya di bidang pariwisata dimana setiap Kabupaten/Kota

dilibatkan secara aktif untuk mengembangkan potensi wisatanya. Disamping itu,

dengan telah dibangunnya jalan tol trans jawa juga ikut mendukung kemudahan

akses untuk menuju Kota Pekalongan. Sedangkan pada skala lokal, Kota

Pekalongan mempunyai tiga sektor yang berkontribusi besar bagi pertumbuhan

ekonomi yang selama ini relatif menunjukkan tren positif. Ketiga sektor tersebut,

yaitu : 1) Perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan motor; 2) Industri

Pengolahan; dan 3) Konstruksi. Ketiga sektor tersebut mempunyai potensi sumber

daya yang dapat secara konsisten tumbuh dengan baik setiap tahunnya.

b. Inflasi 3 + 1 %

Inflasi dalam beberapa kali kejadian sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi

global dan naik-turunnya harga bahan bakar. Kondisi ekonomi global saat ini masih

dipengaruhi secara kuat adanya perang dagang antara Amerika dengan China.

Kondisi ini dapat memberikan keuntungan tersendiri, dimana di satu sisi pasokan

produk-produk yang sebagian besar ada di pasar Dalam Negeri berasal dari China,

di sisi lain kurs yang digunakan dalam aktivitas perdagangan luar negeri

menggunakan dollar Amerika Serikat. Dalam kondisi persaingan yang ketat antar

dua negara tersebut, akan memberikan keuntungan bagi terciptanya situasi yang

diperkirakan akan dapat menekan mata uang dollar.

Sementara itu, kondisi BBM dalam negeri juga menunjukkan harga yang relatif

stabil. Di samping itu, alternatif adanya sumber energi lain berupa energi listrik juga

akan turut mempengaruhi stabilitas nilai tukar rupiah.

2.2.1. Tantangan Perekonomian Tahun 2020.

Perekonomian Kota Pekalongan tahun 2020 diperkirakan masih akan dipengaruhi

oleh perkembangan perekonomian global dan nasional yang akan terjadi di tahun 2019.

Selain faktor eksternal, adanya faktor resiko internal juga yang akan berpengaruh

terhadap perekonomian Kota Pekalongan. Faktor internal tersebut antara lain adanya

lemahnya kapasitas fiskal daerah, khususnya minimnya peluang untuk membuka objek

pajak/retribusi baru yang akan mampu mendongkrak Pendapatan Asli Daerah guna

Page 20: NOTA KESEPAKATAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ......ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN ANGGARAN 2020 PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN 2019 Kebijakan Umum APBD TA 2020

Kebijakan Umum APBD TA 2020 | BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH

14

membiayai belanja pemerintah. Disamping itu, kesenjangan keahlian sumber daya

manusia juga menjadi permasalahan tersendiri di masa yang akan datang.

Menghadapi faktor risiko eksternal dan internal tersebut, maka beberapa tantangan

yang harus dihadapi Kota Pekalongan yaitu:

a). Isu penguatan ketahanan pangan, energi, dan air dimana ketergantungan Kota

Pekalongan masih sangat besar untuk mendapatkan pasokan dari luar daerah

terutama dari daerah sekitar.

b). Tingginya ketergantungan akan barang impor berupa bahan baku dan bahan

penolong batik seringkali menyulitkan pengusaha.

c). Melemahnya daya saing Kota Pekalongan seiring dengan belum berkelanjutannya

produk unggulan daerah terutama pada produk unggulan Batik yang masih berupa

bahan komoditi pemenuhan kebutuhan pasar semata namun untuk Batik Pekalongan

sendiri belum memiliki brand produk yang original dan kuat di pasaran dan masih

sebatas sebagai tempat memproduksi saja.

d). Di sektor industri, maritim, dan pariwisata pengembangannya masih belum maksimal

disamping terkait dengan luasan lahan Kota yang terbatas untuk pengembangan

industri baik industri pengolahan maupun industri maritim meski masih adanya

peluang untuk pengembangan jasa perkantoran dan pariwisata dengan mengajak

investor untuk pengembangan destinasi wisata di Kota Pekalongan dengan

menggandeng investor.

e). Perlunya menciptakan ekonomi inklusif dengan penguatan UKM di Kota Pekalongan

dengan pembangunan technopark perikanan dan pengembangan pusat inovasi dan

budaya batik.

f). Meski letak Kota Pekalongan yang strategis sebagai pusat pelayanan kegiatan

wilayah regional Petanglong namun hal ini belum dimaksimalkan terutama dalam hal

pelayanan jasa dan perdagangan dimana selama dua tahun terakhir tidak terlalu

singnifikan kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi daerah

2.2.2. Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2020.

Sementara itu, prospek perekonomian daerah dipengaruhi oleh kondisi lingkungan

nasional, yang akan berpengaruh positif terhadap perekonomian Kota Pekalongan antara

lain:

1) Kebijakan nasional terkait kegiatan strategis nasional di Kota Pekalongan, terutama pembangunan infrastruktur strategis seperti beroperasinya jalan tol Trans Jawa, dan penanganan rob di wilayah utara Kota Pekalongan akan memberikan pengaruh pada peningkatan komponen pengeluaran konsumsi pemerintah dan konsumsi rumah tangga;

2) Kebijakan nasional terkait penerimaan pajak, serta kemudahan investasi dan berusaha, akan mendorong pertumbuhan komponen pengeluaran konsumsi pemerintah dan PMTB.

Berkaitan dengan kondisi yang tersebut di atas maka usaha-usaha yang harus

dilakukan dalam pemantapan perekonomian daerah, adalah sebagai berikut:

a. Mewujudkan ketertiban hukum dan ketenteraman dalam masyarakat guna menjamin

kegiatan usaha dalam masyarakat dapat terselenggara dengan baik.

b. Meningkatkan pelayanan perijinan usaha secara terpadu, untuk meningkatkan unit-

unit layanan dan fasilitasi perijinan bagi usaha mikro, kecil serta sektor informal

Page 21: NOTA KESEPAKATAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ......ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN ANGGARAN 2020 PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN 2019 Kebijakan Umum APBD TA 2020

Kebijakan Umum APBD TA 2020 | BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH

15

secara gratis agar dapat menjadi usaha formal dan mudah mengakses kredit

perbankan.

c. Menjamin ketersediaan prasarana dan sarana perekonomian (revitalisasi pasar

tradisional, perlindungan UKM) agar berfungsi dengan baik dan sektor-sektor lain

sebagai penunjang pertumbuhan dan distribusi barang semakin efisien.

d. Peningkatan produktivitas tenaga kerja, menyempurnakan sistem pengupahan,

peningkatan keterampilan dan kewirausahaan dalam masyarakat.

e. Meningkatkan koordinasi antar Perangkat Daerah, kerjasama antar daerah,

mengembangkan kemitraan usaha dan pemberdayaan usaha mikro, kecil dan sektor

informal. Melalui kerjasama kemitraan dan program tanggung jawab sosial

perusahaan (program CSR) dari dunia usaha untuk mengembangkan usaha kecil

dan menengah (UKM) dan lembaga keuangan mikro (LKM).

f. Meningkatkan kualitas tenaga kerja melalui pelatihan, pendidikan kecakapan hidup

(life skills), teknologi tepat guna, produktivitas kerja dan keterampilan yang bersifat

teknis.

Page 22: NOTA KESEPAKATAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ......ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN ANGGARAN 2020 PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN 2019 Kebijakan Umum APBD TA 2020

Kebijakan Umum APBD TA 2020 | BAB III ASUMSI-ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN ANGGARAN

PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (RAPBD)

16

BAB III ASUMSI-ASUMSI DASAR DALAM

PENYUSUNAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

(RAPBD)

Efektivitas kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang tertuang dalam

RKPD Tahun 2020 sebagai pelaksanaan agenda RPJMD tahun 2016-2021 di tahun

kelima, tidak terlepas dari kapasitas anggaran yang dapat dikelola oleh Pemerintah Kota

Pekalongan. Untuk itu, kebutuhan belanja pembangunan daerah akan selalu

mempertimbangkan kapasitas fiskal daerah sebagai salah satu penopang strategis

dalam implementasi RKPD, yang akan selalu berdampingan dengan sumber-sumber

pendanaan non APBD, seperti APBN, Hibah, dana kemitraan swasta, swadaya

masyarakat serta kontribusi pelaku usaha melalui Corporate Social Responsibility (CSR).

APBD merupakan dasar pengelolaan keuangan daerah dalam masa 1 (satu) tahun

anggaran, yang terdiri atas pendapatan daerah, belanja daerah dan pembiayaan daerah

(penerimaan dan pengeluaran pembiayaan daerah). Untuk pendapatan daerah

bersumber dari: 1) Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang terdiri dari Pajak Daerah,

Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan dan Lain-Lain

Pendapatan Asli Daerah yang Sah; 2) Dana Perimbangan terdiri dari Bagi Hasil

Pajak/Bukan Pajak, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus; 3) Lain-lain

Pendapatan Daerah yang Sah meliputi Pendapatan Hibah, Dana Bagi Hasil Pajak dari

Provinsi, Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus dan Bantuan Keuangan dari Provinsi

atau pemerintah daerah lainnya. Selanjutnya untuk penerimaan pembiayaan bersumber

dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran sebelumnya (SiLPA), Pencairan

Dana Cadangan dan Penerimaan kembali investasi pemerintah. Sedangkan pengeluaran

pembiayaan terdiri dari Pembentukan Dana Cadangan, Penyertaan Modal (Investasi)

Pemerintah Daerah dan Pembayaran Pokok Utang.

Kondisi perekonomian daerah yang stabil diharapkan tetap terjaga pada tahun

2020 melalui sinergi antara kebijakan fiskal dan moneter nasional yang didukung dengan

kebijakan fiskal daerah serta penguatan kelembagaan keuangan mikro dan sektor riil.

Harapan dan keyakinan terhadap kondisi tersebut didasarkan pada proyeksi optimis

perbaikan perekonomian nasional seiring dengan perbaikan pertumbuhan ekonomi

dunia, meskipun tetap harus diwaspadai gejolak ekonomi global. Dengan pertimbangan

berbagai kondisi ekonomi tersebut, maka perhitungan perencanaan APBD Tahun 2020

dihitung berdasarkan berbagai asumsi sebagai berikut :

1. Asumsi Dasar yang Digunakan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN);

2. Laju Inflasi; 3. Pertumbuhan PDRB; dan 4. Lain-lain asumsi.

Page 23: NOTA KESEPAKATAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ......ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN ANGGARAN 2020 PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN 2019 Kebijakan Umum APBD TA 2020

Kebijakan Umum APBD TA 2020 | BAB III ASUMSI-ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN ANGGARAN

PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (RAPBD)

17

3.1. ASUMSI DASAR YANG DIPERGUNAKAN DALAM APBN

Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah merupakan dokumen

yang memuat kebijakan pendapatan, belanja dan pembiayaan serta asumsi yang

mendasarinya untuk periode satu tahun. Didalam menyusun APBD tentunya mengacu

pada kebijakan pemerintah dalam penganggaran nasional yang tertuang dalam Rencana

Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2020, yang selanjutnya akan menjadi acuan dalam

penyusunan APBN Tahun 2020.

Sebagaimana asumsi yang digunakan dalam penyusunan RKP 2020, Pertumbuhan

ekonomi nasional akan terus meningkat dan diprediksi tahun 2020 sekitar 5,3-5,5%.

Sementara itu, tingkat inflasi diperkirakan pada kisaran 2,0-4,0% melalui pengendalian

nilai tukar dan suku bunga yang mampu mendorong pergerakan sektor riil.

3.2. LAJU INFLASI

Asumsi ekonomi makro nasional tersebut memberikan dampak ekonomi lokal di

Kota Pekalongan. Berdasarkan data BPS, inflasi Kota Pekalongan pada tahun 2018

berada pada kisaran 2,92% lebih rendah dari Nasional namun sedikit lebih tinggi

dibandingkan Provinsi Jawa Tengah pada tahun yang sama. Dengan melihat tren laju

inflasi tersebut, serta berdasarkan asumsi dasar ekonomi APBN tahun 2020, maka laju

inflasi Kota Pekalongan pada tahun 2020 diasumsikan berada pada kisaran 3 + 1%.

3.3. PERTUMBUHAN PDRB.

Meskipun dalam lima tahun pertumbuhan ekonomi Kota Pekalongan berfluktuasi,

namun selama kurun waktu 2013 – 2017 pada kisaran di atas 5%. Pertumbuhan ekonomi

Kota Pekalongan pada tahun 2017 adalah 5,32% lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi

nasional dan Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2017. Dengan melihat tren pertumbuhan

ekonomi tersebut, serta berdasarkan asumsi dasar ekonomi APBN tahun 2020, maka

pertumbuhan ekonomi Kota Pekalongan pada tahun 2020 diasumsikan optimis pada

kisaran 5,87%, sebagaimana target RPJMD Kota Pekalongan pada tahun 2020.

3.4. LAIN – LAIN ASUMSI

Asumsi-asumsi lain yang turut berpengaruh dalam penyusunan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah kota Pekalongan Tahun Anggaran 2020, antara lain:

1. Pendapatan lain (selain Bagi Hasil Pajak) yang bersumber dari Pemerintah Pusat

adalah DAK dan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT). Kedua

pendapatan dari pos mata anggaran ini diasumsikan sama dengan tahun 2019.

2. Dana Alokasi Umum (DAU) diasumsikan sama dengan tahun 2019.

3. Upaya penyelesaian permasalahan rob yang dibiayai oleh APBN, APBD Provinsi

Jawa Tengah, APBD Kota Pekalongan, ataupun sumber dana lainnya yang tidak

mengikat akan mengurangi pengeluaran masyarakat terdampak rob. Dengan

demikian masyarakat akan mulai melakukan usaha-usaha produktif yang akan

membantu menurunkan angka kemiskinan di Kota Pekalongan.

4. Dengan selesainya pembangunan interchange jalan tol, pembangunan bandara baru

di Semarang, dan dukungan sarana perhotelan yang memadai di Kota Pekalongan,

Page 24: NOTA KESEPAKATAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ......ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN ANGGARAN 2020 PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN 2019 Kebijakan Umum APBD TA 2020

Kebijakan Umum APBD TA 2020 | BAB III ASUMSI-ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN ANGGARAN

PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (RAPBD)

18

kunjungan wisata ke Kota Pekalongan sebagai salah satu anggota Kota Kreatif

UNESCO. Hal ini akan memacu keterlibatan berbagai pihak, baik Pemerintah Pusat,

Pemerintah Provinsi, para pelaku usaha, pengrajin, komunitas, ataupun masyarakat

secara luas, untuk ikut berperan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kota

Pekalongan.

Page 25: NOTA KESEPAKATAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ......ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN ANGGARAN 2020 PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN 2019 Kebijakan Umum APBD TA 2020

Kebijakan Umum APBD TA 2020 | BAB IV KEBIJAKAN PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN DAERAH

19

BAB IV KEBIJAKAN PENDAPATAN, BELANJA

DAN PEMBIAYAAN DAERAH

Penyusunan Kebijakan Umum Anggaran Tahun 2020 sebagaimana dalam

penyusunan KUA tahun-tahun sebelumnya, dilakukan sesuai kaidah dalam perencanaan

pembangunan yang terdiri atas sumber-sumber pendapatan daerah, pengeluaran belanja

daerah, dan ketersediaan pembiayaan anggaran. Selain mempertimbangkan asumsi

dasar ekonomi makro dan penetapan berbagai besaran dalam Rincian APBN Tahun

Anggaran 2020 sebagaimana tertuang dalam RKP Tahun 2020, kebijakan penyusunan

APBD Tahun 2020 juga memperhatikan kebutuhan untuk penyelenggaraan

pemerintahan daerah, berbagai kebijakan yang akan dilakukan terkait pelaksanaan

pembangunan melalui berbagai program, dan juga perkembangan realisasi APBD pada

tahun-tahun sebelumnya. Kebijakan penganggaran daerah yang tercermin dalam postur

APBD, sangat berpengaruh dalam pembangunan daerah, karena APBD merupakan

implementasi dari kebijakan fiskal dan sekaligus mencerminkan gambaran tahapan

berbagai program pemerintah daerah guna mewujudkan visinya. Dari sisi kebijakan

fiskal, APBD berperan sebagai salah satu instrumen untuk memfasilitasi pertumbuhan

ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Dari sisi operasionalisasi pelaksanaan program-

program pemerintah, alokasi belanja APBD dapat diarahkan untuk penyediaan sarana

dan prasarana pelayanan publik, penyediaan barang dan jasa, dan penyediaan lapangan

kerja bagi masyarakat. Reformasi yang dilakukan dalam kebijakan pengelolaan

keuangan daerah, telah berjalan sesuai kaidah yang menjamin dilakukannya pengelolaan

dengan semangat efisiensi dan efektivitas anggaran, transparansi dan akuntabilitas

publik, rasa keadilan masyarakat, serta pencapaian kinerja yang optimal. Hal ini

merupakan salah satu aspek penting dalam penyelenggaraan pemerintahan dan

pembangunan sejalan dilaksanakannya kebijakan Otonomi Daerah, maka semangat

desentralisasi, demokratisasi, transparansi dan akuntabilitas mewarnai proses

penyelenggaraan pemerintahan, khususnya dalam proses pengelolaan keuangan

daerah.

4.1. KEBIJAKAN PENDAPATAN DAERAH

Penyusunan anggaran tahun 2020 ini secara umum disusun secara rasional

dengan memperhatikan kondisi keuangan daerah dan skala prioritas pembangunan

Daerah, dalam hal ini belanja daerah tidak akan melampaui kemampuan pendapatan dan

pembiayaan daerah. Prinsip dalam pengelolaan keuangan maka pendapatan daerah

diproyeksikan pada besaran pendapatan yang optimis tercapai, sedangkan pada sisi

belanja adalah merupakan batas tertinggi yang dapat dibelanjakan.

Pendapatan daerah yang dianggarkan dalam penyusunan APBD Tahun Anggaran

2020 merupakan perkiraan yang terukur secara rasional dan memiliki kepastian serta

dasar hukum penerimaannya.

Page 26: NOTA KESEPAKATAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ......ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN ANGGARAN 2020 PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN 2019 Kebijakan Umum APBD TA 2020

Kebijakan Umum APBD TA 2020 | BAB IV KEBIJAKAN PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN DAERAH

20

1) Pendapatan Asli Daerah (PAD)

a. Penganggaran pajak daerah dan retribusi daerah :

1) Peraturan daerah tentang pajak daerah dan retribusi daerah berpedoman

pada Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2012 tentang

Retribusi Pengendalian Lalu Lintas dan Retribusi Perpanjangan Izin

Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing.

2) Penetapan target pajak daerah dan retribusi daerah harus didasarkan pada

data potensi pajak daerah dan retribusi daerah di masing-masing

pemerintah provinsi dan pemerintah Kabupaten/kota serta memperhatikan

perkiraan pertumbuhan ekonomi pada Tahun 2020 yang berpotensi

terhadap target pendapatan pajak daerah dan retribusi daerah.

3) Dalam rangka mengoptimalkan pajak daerah dan retribusi daerah,

Pemerintah Daerah harus melakukan kegiatan pemungutan. Kegiatan

pemungutan tersebut merupakan suatu rangkaian kegiatan mulai dari

penghimpunan data objek dan subjek pajak atau retribusi, penentuan

besarnya pajak atau retribusi yang terutang sampai kegiatan penagihan

pajak atau retribusi kepada Wajib Pajak atau Wajib Retribusi serta

pengawasan penyetorannya, dengan berbasis teknologi.

4) Pendapatan pajak daerah yang bersumber dari Pajak Kendaraan Bermotor

paling sedikit 10% (sepuluh persen), termasuk yang dibagihasilkan kepada

Kabupaten/kota, dialokasikan untuk mendanai pembangunan dan/atau

pemeliharaan jalan serta peningkatan moda dan sarana transportasi umum

sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 8 ayat (5) Undang-Undang Nomor

28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

5) Pendapatan pajak daerah yang bersumber dari Pajak Rokok, baik bagian

provinsi maupun bagian Kabupaten/kota, dialokasikan paling sedikit 50%

(lima puluh persen) untuk mendanai pelayanan kesehatan masyarakat dan

penegakan hukum oleh aparat yang berwenang sebagaimana diamanatkan

dalam Pasal 31 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak

Daerah dan Retribusi Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun

2016 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Pemungutan Pajak Daerah.

Dalam rangka mendukung program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN),

Pemerintah Daerah menggunakan pendapatanyang bersumber dari pajak

rokok yang merupakan bagian provinsi maupun bagian Kabupaten/kota,

sebesar 75% (tujuh puluh lima persen) dari 50% (lima puluh persen)

realisasi penerimaan pajak rokok bagian hak masing-masing Daerah

provinsi/Kabupaten/kota untuk pendanaan program jaminan kesehatan

nasional sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang

Jaminan Kesehatan dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 40 Tahun

2016 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Pajak Rokok Untuk Pendanaan

Pelayanan Kesehatan Masyarakat, sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 53 Tahun 2017 tentang Perubahan

atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 40 Tahun 2016.

6) Pendapatan pajak daerah yang bersumber dari Pajak Penerangan Jalan

sebagian dialokasikan untuk penyediaan penerangan jalan sebagaimana

Page 27: NOTA KESEPAKATAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ......ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN ANGGARAN 2020 PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN 2019 Kebijakan Umum APBD TA 2020

Kebijakan Umum APBD TA 2020 | BAB IV KEBIJAKAN PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN DAERAH

21

diamanatkan dalam Pasal 56 ayat (3) Undang-Undang Nomor 28 Tahun

2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

7) Pendapatan retribusi daerah yang bersumber dari Retribusi Perpanjangan

Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing dialokasikan untuk mendanai

penerbitan dokumen izin, engawasan di lapangan, penegakan hukum,

penatausahaan, biaya dampak negatif dari perpanjangan Izin

Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing, dan kegiatan pengembangan keahlian

dan keterampilan tenaga kerja lokal dan diatur dalam peraturan daerah

sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 16 Peraturan Pemerintah Nomor

97 Tahun 2012 Retribusi Pengendalian Lalu Lintas dan Retribusi

Perpanjangan Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing.

8) Pendapatan retribusi daerah yang bersumber dari Retribusi Pengendalian

Lalu Lintas dialokasikan untuk mendanai peningkatan kinerja lalu lintas dan

peningkatan pelayanan angkutan umum sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 9 Peraturan

Pemerintah Nomor 97 Tahun 2012 Retribusi Pengendalian Lalu Lintas dan

Retribusi Perpanjangan Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing.

9) Pendapatan retribusi daerah yang bersumber dari Retribusi Pelayanan

Kesehatan yang merupakan hasil klaim kepada Badan Penyelenggara

Jaminan Sosial (BPJS) yang diterima oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah

(SKPD) atau Unit Kerja pada SKPD yang belum menerapkan Badan

Layanan Umum Daerah (BLUD), dianggarkan pada akun pendapatan,

kelompok pendapatan PAD, jenis pendapatan Retribusi Daerah, obyek

pendapatan Retribusi Jasa Umum, rincian obyek pendapatan Retribusi

Pelayanan Kesehatan.

10) Pemanfaatan dari penerimaan masing-masing jenis Retribusi diutamakan

untuk mendanai kegiatan yang berkaitan langsung dengan peningkatan

pelayanan sesuai dengan sumber penerimaan masing-masing jenis retribusi

yang bersangkutan sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 161 ayat (1)

UndangUndang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi

Daerah.

11) Larangan Pemerintah Daerah melakukan pungutan atau dengan sebutan

lain berpedoman pada Pasal 286 ayat (2) Undang-Undang Nomor 23 Tahun

2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Pasal 32 huruf a Peraturan

Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.

Kepala daerah yang melakukan pungutan atau dengan sebutan lain di luar

yang diatur dalam undang-undang dikenai sanksi administratif berupa tidak

dibayarkan hak-hak keuangannya yang diatur dalam ketentuan peraturan

perundang-undangan selama 6 (enam) bulan sebagaimana maksud Pasal

287 ayat (1) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah dan Pasal 33 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019

tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.

12) Larangan Pemerintah Daerah melakukan pungutan yang menyebabkan

ekonomi biaya tinggi, menghambat mobilitas penduduk, lalu lintas barang

dan jasa antar daerah, dan kegiatan impor/ekspor yang merupakan program

strategis nasional berpedoman pada Pasal 32 huruf b Peraturan Pemerintah

Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

Page 28: NOTA KESEPAKATAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ......ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN ANGGARAN 2020 PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN 2019 Kebijakan Umum APBD TA 2020

Kebijakan Umum APBD TA 2020 | BAB IV KEBIJAKAN PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN DAERAH

22

b. Penganggaran Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan

Penganggaran hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan Tahun

Anggaran 2020 memperhatikan nilai kekayaan daerah yang dipisahkan dan

perolehan manfaat ekonomi, sosial dan/atau manfaat lainnya dalam jangka

waktu tertentu, meliputi:

1) keuntungan sejumlah tertentu dalam jangka waktu tertentu berupa deviden,

bunga dan pertumbuhan nilai Perusahaan Daerah yang mendapatkan

investasi pemerintah daerah;

2) peningkatan berupa jasa dan keuntungan bagi hasil investasi sejumlah

tertentu dalam jangka waktu tertentu;

3) peningkatan penerimaan daerah dalam jangka waktu tertentu sebagai

akibat langsung dari investasi yang bersangkutan;

4) peningkatan penyerapan tenaga kerja sejumlah tertentu dalam jangka waktu

tertentu sebagai akibat langsung dari investasi yang bersangkutan; dan/atau

5) peningkatan kesejahteraan masyarakat sebagai akibat dari investasi

pemerintah daerah;

c. Penganggaran Lain-lain PAD yang Sah diperoleh dari pendapatan bunga atau

jasa giro dan pendapatan BLUD

1) Dana Perimbangan

Penganggaran pendapatan daerah yang bersumber dari dana perimbangan

memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a. Penganggaran Dana Bagi Hasil (DBH) terdiri dari :

1) Pendapatan dari DBH-Pajak yang terdiri atas DBH-Pajak Bumi dan Bangunan

(DBH-PBB) selain PBB Perkotaan dan Perdesaan, dan DBH-Pajak

Penghasilan (DBH-PPh) yang terdiri dari DBHPPh Pasal 25 dan Pasal 29

Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri (WPOPDN) dan PPh Pasal 21

dianggarkan paling tinggi sesuai dengan alokasi yang ditetapkan dalam

Peraturan Presiden mengenai Rincian APBN Tahun Anggaran 2020 atau

Peraturan Menteri Keuangan mengenai Alokasi DBH-Pajak Tahun Anggaran

2020, dengan memperhatikan kemungkinan realisasi penerimaan negara

yang dinamis, diantaranya dengan mempertimbangkan penerimaan DBH 3

(tiga) tahun terakhir didasarkan pada realisasi pendapatan DBH-Pajak 3 (tiga)

tahun terakhir yaitu Tahun Anggaran 2018, Tahun Anggaran 2017 dan Tahun

Anggaran 2016.

Dalam hal Peraturan Presiden mengenai Rincian APBN Tahun Anggaran

2020 atau Peraturan Menteri Keuangan mengenai Alokasi DBH-Pajak Tahun

Anggaran 2020 ditetapkan dan/atau terdapat perubahan setelah Peraturan

Daerah tentang APBD Tahun Anggaran 2020 ditetapkan, Pemerintah Daerah

harus menyesuaikan alokasi DBH-Pajak dimaksud pada Peraturan Daerah

tentang Perubahan APBD Tahun Anggaran 2020 atau ditampung dalam

Laporan Realisasi Anggaran (LRA) bagi Pemerintah Daerah yang tidak

melakukan Perubahan APBD Tahun Anggaran 2020.

2) Pendapatan dari DBH-Cukai Hasil Tembakau (DBH-CHT) dianggarkan sesuai

dengan alokasi yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Keuangan

mengenai Rincian DBH-CHT menurut provinsi/kabupaten/kota Tahun

Anggaran 2020.

Page 29: NOTA KESEPAKATAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ......ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN ANGGARAN 2020 PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN 2019 Kebijakan Umum APBD TA 2020

Kebijakan Umum APBD TA 2020 | BAB IV KEBIJAKAN PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN DAERAH

23

Apabila Peraturan Menteri Keuangan mengenai Rincian DBHCHT menurut

provinsi/kabupaten/kota Tahun Anggaran 2020 belum ditetapkan,

penganggaran pendapatan DBH-CHT didasarkan pada tren realisasi

pendapatan DBH-CHT 3 (tiga) tahun terakhir yaitu Tahun Anggaran 2018,

Tahun Anggaran 2017 dan Tahun Anggaran 2016

Dalam hal Peraturan Menteri Keuangan mengenai Rincian DBHCHT menurut

provinsi/kabupaten/kota Tahun Anggaran 2020 terlah ditetapkan dan/atau

terdapat perubahan setelah peraturan daerah tentang APBD Tahun Anggaran

2020 ditetapkan, Pemerintah Daerah harus menyesuaikan alokasi DBH-CHT

dimaksud dengan terlebih dahulu melakukan perubahan peraturan kepala

daerah tentang penjabaran APBD Tahun Anggaran 2020 dengan

pemberitahuan kepada Pimpinan DPRD, untuk selanjutnya dituangkan dalam

peraturan daerah tentang perubahan APBD Tahun Anggaran 2020 atau

ditampung dalam LRA bagi Pemerintah Daerah yang tidak melakukan

Perubahan APBD Tahun Anggaran 2020.

Sisa DBH-CHT di rekening kas umum daerah pemerintah kabupaten/kota,

diprioritaskan untuk dianggarkan penggunannya pada Tahun Anggaran 2020

secara bertahap atau sekaligus.

3) Pendapatan Dana Bagi Hasil yang bersumber dari Sumber Daya Alam (DBH-

SDA) yang terdiri dari DBH-Kehutanan, DBH Pertambangan Mineral dan

Batubara, DBH-Pertambangan Minyak Bumi, DBH-Pertambangan Gas Bumi,

DBHPengusahaan Panas Bumi dan DBH-Perikanan, dianggarkan paling

tinggi sesuai dengan alokasi yang ditetapkan dalam Peraturan Presiden

mengenai Rincian APBN Tahun Anggaran 2020 atau Peraturan Menteri

Keuangan mengenai Alokasi DBHSDA Tahun Anggaran 2020 dengan

memperhatikan kemungkinan realisasi penerimaan negara yang dinamis,

diantaranya dengan mempertimbangkan penerimaan DBH 3 (tiga) tahun

terakhir didasarkan pada realisasi pendapatan DBHPajak 3 (tiga) tahun

terakhir yaitu Tahun Anggaran 2018, Tahun Anggaran 2017 dan Tahun

Anggaran 2016.

Dalam hal Peraturan Presiden mengenai Rincian APBN Tahun Anggaran

2020 mengenai Alokasi DBH-SDA atau Peraturan Menteri Keuangan

mengenai Alokasi DBH-SDA telah ditetapkan dan/atau terdapat perubahan

alokasi DBH-SDA setelah peraturan daerah tentang APBD Tahun Anggaran

2020 ditetapkan, Pemerintah Daerah harus menyesuaikan alokasi DBH-SDA

dimaksud pada peraturan daerah tentang APBD Tahun Anggaran 2020 atau

ditampung dalam LRA bagi Pemerintah Daerah yang tidak melakukan

Perubahan APBD Tahun Anggaran 2020.

Apabila terdapat pendapatan lebih DBH-SDA Tahun Anggaran 2020 seperti

pendapatan kurang salur tahun-tahun sebelumnya atau selisih pendapatan

Tahun Anggaran 2019, pendapatan lebih tersebut dituangkan dalam

peraturan daerah tentang Perubahan APBD Tahun Anggaran 2020 atau

ditampung dalam LRA bagi Pemerintah Daerah yang tidak melakukan

Perubahan APBD Tahun Anggaran 2020.

4) Dana Tambahan DBH-Minyak dan Gas Bumi Tahun Anggaran 2020

dianggarkan sesuai dengan Peraturan Presiden mengenai Rincian APBN

Page 30: NOTA KESEPAKATAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ......ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN ANGGARAN 2020 PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN 2019 Kebijakan Umum APBD TA 2020

Kebijakan Umum APBD TA 2020 | BAB IV KEBIJAKAN PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN DAERAH

24

Tahun Anggaran 2020 atau Peraturan Menteri Keuangan mengenai Alokasi

Dana Tambahan DBH-Minyak dan Gas Bumi Tahun Anggaran 2020.

Apabila Peraturan Presiden mengenai Rincian APBN Tahun Anggaran 2020

atau Peraturan Menteri Keuangan mengenai Alokasi Dana Tambahan DBH-

Minyak dan Gas Bumi Tahun Anggaran 2020 belum ditetapkan,

penganggaran Dana Tambahan DBH-Minyak dan Gas Bumi tersebut

didasarkan pada penganggaran Dana Tambahan DBH-Minyak dan Gas Bumi

Tahun Anggaran 2019 dengan memperhatikan realisasi Tahun Anggaran

2018.

Dalam hal Peraturan Presiden mengenai Rincian APBN Tahun Anggaran

2020 atau Peraturan Menteri Keuangan mengenai Alokasi Dana Tambahan

DBH-Minyak dan Gas Bumi Tahun Anggaran 2020 tersebut ditetapkan

setelah peraturan daerah tentang APBD Tahun Anggaran 2020 ditetapkan,

Pemerintah Daerah harus menyesuaikan Dana Tambahan DBH-Minyak dan

Gas Bumi dimaksud dengan terlebih dahulu melakukan perubahan peraturan

Kepala Daerah tentang penjabaran APBD Tahun Anggaran 2020 dengan

pemberitahuan kepada Pimpinan DPRD, untuk selanjutnya dituangkan dalam

peraturan daerahtentang perubahan APBD Tahun Anggaran 2020 atau

ditampung dalam LRA bagi Pemerintah Daerah yang tidak melakukan

Perubahan APBD Tahun Anggaran 2020.

b. Penganggaran Dana Alokasi Umum (DAU) :

DAU bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan dengan tujuan

pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk mendanai kebutuhan

daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan. Pendapatan DAU dianggarkan sesuai dengan

Peraturan Presiden mengenai Rincian APBN Tahun Anggaran 2020. Dalam hal

Peraturan Presiden dimaksud belum ditetapkan, penganggaran pendapatan

DAU didasarkan pada alokasi DAU Tahun Anggaran 2019.

Apabila Peraturan Presiden ditetapkan setelah peraturan daerah tentang APBD

Tahun Anggaran 2020 ditetapkan, Pemerintah Daerah harus menyesuaikan

alokasi DAU dimaksud pada peraturan daerah tentang Perubahan APBD Tahun

Anggaran 2020 atau ditampung dalam LRA bagi Pemerintah Daerah yang tidak

melakukan perubahan APBD Tahun Anggaran 2020.

c. Penganggaran Dana Alokasi Khusus (DAK):

Dialokasikan untuk mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan

pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah yang ditetapkan

oleh Pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang

terdiri atas DAK Fisik dan DAK Non Fisik.

Pendapatan DAK dimaksud dianggarkan sesuai dengan Peraturan Presiden

mengenai Rincian APBN Tahun Anggaran 2020 atau informasi resmi mengenai

alokasi DAK Tahun Anggaran 2020 yang dipublikasikan melalui portal

Kementerian Keuangan.

Dalam hal Rancangan KUA dan Rancangan PPAS disepakati bersama antara

kepala daerah dengan DPRD sebelum Peraturan Presiden mengenai rincian

APBN Tahun Anggaran 2020 ditetapkan atau sebelum informasi resmi

mengenai alokasi DAK Tahun Anggaran 2020 dipublikasikan melalui portal

Page 31: NOTA KESEPAKATAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ......ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN ANGGARAN 2020 PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN 2019 Kebijakan Umum APBD TA 2020

Kebijakan Umum APBD TA 2020 | BAB IV KEBIJAKAN PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN DAERAH

25

Kementerian Keuangan, penganggaran DAK langsung dituangkan dalam

rancangan peraturan daerah tentang APBD Tahun Anggaran 2020.

Apabila Peraturan Presiden mengenai rincian APBN Tahun Anggaran 2020

ditetapkan atau informasi resmi mengenai alokasi DAK Tahun Anggaran 2020

melalui portal Kementerian Keuangan dipublikasikan setelah peraturan daerah

tentang APBD Tahun Anggaran 2020 ditetapkan, maka Pemerintah Daerah

harus menganggarkan DAK dimaksud dengan terlebih dahulu melakukan

perubahan Peraturan Kepala Daerah tentang Penjabaran APBD Tahun

Anggaran 2020 dengan pemberitahuan kepada pimpinan DPRD, untuk

selanjutnya dituangkan dalam peraturan daerah tentang perubahan APBD

Tahun Anggaran 2020 atau ditampung dalam LRA bagi Pemerintah Daerah

yang tidak melakukan perubahan APBD Tahun Anggaran 2020.

2) Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah

Penganggaran pendapatan daerah yang bersumber dari Lain-Lain Pendapatan

Daerah Yang Sah memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a. Pendapatan Hibah

Pendapatan hibah merupakan bantuan berupa uang yang berasal dari

Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah lainnya, masyarakat, dan badan usaha

dalam negeri atau luar negeri yang tidak mengikat untuk menunjang

peningkatan penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan

daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Penerimaan hibah termasuk sumbangan dari pihak ketiga/sejenis yang tidak

mengikat, tidak berdasarkan perhitungan tertentu, dan tidak mempunyai

konsekuensi pengeluaran atau pengurangan kewajiban kepada penerima

maupun pemberi serta tidak menyebabkan biaya ekonomi tinggi.

Dari aspek teknis penganggaran, pendapatan hibah dimaksud dapat didasarkan

pada dokumen pernyataan kesediaan untuk memberikan hibah dan dianggarkan

pada akun Pendapatan, kelompok Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah, dan

diuraikan ke dalam jenis, obyek dan rincian obyek pendapatan masing-masing

nama pemberi hibah atau sumbangan sesuai dengan kode rekening berkenaan.

b. Hibah Dana BOS

Pendapatan Hibah Dana BOS untuk Satuan Pendidikan Negeri yang

diselenggarakan kabupaten/kota pada APBD Tahun Anggaran 2020,

dianggarkan pada Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD) akun

pendapatan dan diuraikan ke dalam jenis, obyek pendapatan dan rincian obyek

pendapatan sesuai dengan kode rekening berkenaan dengan mempedomani

peraturan perundang-undangan.

Apabila pendapatan daerah yang bersumber dari Hibah Dana BOS tersebut

diterima setelah peraturan daerah Kabupaten/Kota tentang APBD Tahun

Anggaran 2020 ditetapkan, pemerintah Kabupaten/Kota harus menyesuaikan

alokasi Hibah Dana BOS dimaksud dengan terlebih dahulu melakukan

perubahan peraturan Kepala Daerah tentang penjabaran APBD Tahun

Anggaran 2020 dengan pemberitahuan kepada Pimpinan DPRD, untuk

selanjutnya dituangkan dalam peraturan daerah tentang perubahan APBD

Tahun Anggaran 2020 atau ditampung dalam LRA bagi Pemerintah Daerah

yang tidak melakukan Perubahan APBD Tahun Anggaran 2020.

Page 32: NOTA KESEPAKATAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ......ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN ANGGARAN 2020 PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN 2019 Kebijakan Umum APBD TA 2020

Kebijakan Umum APBD TA 2020 | BAB IV KEBIJAKAN PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN DAERAH

26

Selanjutnya, terhadap sisa dana BOS Tahun Anggaran 2019 termasuk sisa

dana BOS pada satuan pendidikan dasar negeri yang diselenggarakan

kabupaten/kota akibat lebih salur yang telah ditransfer oleh pemerintah provinsi,

diperhitungkan pada APBD Provinsi Tahun Anggaran 2020 dan sisa Dana BOS

dimaksud tidak disetor kepada RKUD Provinsi.

c. Penganggaran pendapatan kabupaten/kota yang bersumber dari Bagi Hasil

Pajak Daerah yang diterima dari pemerintah provinsi sementara diasumsikan

sama dengan tahun anggaran 2019 menunggu terbitnya Surat Keputusan

Gubernur Provinsi Jawa Tengah tentang prakiraan alokasi Bagi Hasil Pajak

Daerah Tahun Anggaran 2020 dengan tetap memperhatikan realisasi

penerimaan tahun-tahun sebelumnya.

d. Pendapatan yang bersumber dari Pajak Rokok dialokasikan paling sedikit 50%

untuk mendanai pelayanan kesehatan masyarakat sebagaimana diamanatkan

dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah;

e. Dana Insentif Daerah

Penganggaran Dana Insentif Daerah dialokasikan sesuai dengan Peraturan

Presiden mengenai rincian APBN Tahun Anggaran 2020 atau Peraturan Menteri

Keuangan mengenai Pedoman Umum dan Alokasi Dana Insentif Daerah Tahun

Anggaran 2020.

Dalam hal Peraturan Presiden mengenai Rincian APBN Tahun Anggaran 2020

atau Peraturan Menteri Keuangan mengenai Pedoman Umum dan Alokasi Dana

Insentif Daerah Tahun Anggaran 2020 ditetapkan dan/atau terdapat perubahan

setelah peraturan daerah tentang APBD Tahun Anggaran 2020 ditetapkan,

Pemerintah Daerah harus menyesuaikan alokasi Dana Insentif Daerah

dimaksud dengan terlebih dahulu melakukan perubahan peraturan Kepala

Daerah tentang penjabaran APBD Tahun Anggaran 2020 dengan

pemberitahuan kepada Pimpinan DPRD, untuk selanjutnya dituangkan dalam

peraturan daerah tentang Perubahan APBD Tahun Anggaran 2020 atau

ditampung dalam LRA bagi Pemerintah Daerah yang tidak melakukan

perubahan APBD Tahun Anggaran 2020.

Pendapatan Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota yang bersumber dari Dana

Insentif Daerah, penggunaannya harus berpedoman pada masing-masing

Peraturan/Petunjuk Teknis yang melandasi penerimaan Dana Insentif Daerah

dimaksud.

f. Pendapatan daerah yang bersumber dari bantuan keuangan dari pemerintah

provinsi diasumsikan sama dengan pagu Penetapan APBD Kota Pekalongan

Tahun 2019. Namun demikian didalam pelaksanaan nantinya tetap akan

mengacu pada pagu definitif dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Dalam upaya untuk meningkatkan pendapatan daerah, khususnya Pendapatan

Asli Daerah (PAD), maka kebijakan Pendapatan Daerah dalam APBD Tahun 2020

diuraikan sebagai berikut :

1. Optimalisasi penerimaan pajak dan retribusi daerah melalui Intensifikasi

penagihan, sosialisasi dan peningkatan basis data;

2. Validasi dan up date Wajib Pajak dan Wajib Retribusi Daerah;

3. Melakukan evaluasi dan revisi Peraturan Daerah Pendapatan Asli Daerah;

Page 33: NOTA KESEPAKATAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ......ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN ANGGARAN 2020 PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN 2019 Kebijakan Umum APBD TA 2020

Kebijakan Umum APBD TA 2020 | BAB IV KEBIJAKAN PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN DAERAH

27

4. Meningkatkan pelayanan masyarakat dalam upaya meningkatkan kesadaran

masyarakat dalam membayar pajak daerah dan retribusi daerah.

5. Meningkatkan koordinasi antar PD dalam bidang Pendapatan Daerah;

6. Memberikan reward and punishment, dan kebijakan stimulus fiskal kepada Wajib

Pajak Daerah;

7. Memperkuat penggunaan IT untuk mendukung sistem, prosedur dan pelayanan;

8. Mengoptimalkan pemanfaatan sarana dan prasarana serta Sumber Daya

Manusia yang ada;

9. Mengintensifkan pendapatan melalui peningkatan kerjasama dengan pihak

terkait;

10. Meningkatkan pengelolaan aset dan keuangan daerah lebih efisien;

11. Meningkatkan kinerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dalam upaya

meningkatkan keuntungan agar meningkatkan kontribusi Pendapatan Daerah;

12. Optimalisasi pelayanan Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD) melalui

penciptaan brand image;

13. Optimalisasi manajemen kas daerah dengan memanfaatkan idle cash dalam

bentuk deposito;

14. Meningkatkan kerjasama dengan instansi terkait dengan optimalisasi

penerimaan dana perimbangan melalui koordinasi dengan DJPK, Provinsi dan

KPP Pratama;

4.2. KEBIJAKAN BELANJA DAERAH

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, belanja daerah digunakan

untuk pelaksanaan urusan pemerintahan konkuren yang menjadi kewenangan daerah

yang terdiri atas urusan pemerintahan wajib dan urusan pemerintahan pilihan.

Belanja daerah tersebut diprioritaskan untuk mendanai urusan pemerintahan wajib

terkait pelayanan dasar yang ditetapkan dengan standar pelayanan minimal serta

berpedoman pada standar teknis dan harga satuan regional sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan. Sedangkan belanja daerah untuk urusan pemerintahan

wajib yang tidak terkait dengan pelayanan dasar, serta belanja daerah untuk urusan

pemerintahan pilihan berpedoman pada standar harga satuan regional.

Urusan pemerintahan wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar meliputi: (a)

pendidikan, (b) kesehatan, (c) pekerjaan umum dan penataan ruang, (d) perumahan

rakyat dan kawasan permukiman, (e) ketentraman, ketertiban umum, dan perlindungan

masyarakat, dan (f) sosial. Sementara urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan

dengan pelayanan dasar meliputi: (a) tenaga kerja, (b) pemberdayaan perempuan dan

perlindungan anak, (c) pangan, (d) pertanahan, (e) lingkungan hidup, (f) administrasi

kependudukan dan pencatatan sipil, (g) pemberdayaan masyarakat dan desa, (h)

pengendalian penduduk dan keluarga berencana, (i) perhubungan, (j) komunikasi dan

informatika, (k) koperasi, usaha kecil, dan menengah, (l) penanaman modal, (m)

kepemudaan dan olahraga, (n) statistik, (o) persandian, (p) kebudayaan, (q)

perpustakaan, dan (r) kearsipan. Sedangkan urusan pemerintahan pilihan meliputi: (a)

kelautan dan perikanan, (b) pariwisata, (c) pertanian, (d) perdagangan, dan (e)

perindustrian.

Page 34: NOTA KESEPAKATAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ......ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN ANGGARAN 2020 PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN 2019 Kebijakan Umum APBD TA 2020

Kebijakan Umum APBD TA 2020 | BAB IV KEBIJAKAN PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN DAERAH

28

Disamping urusan wajib dan pilihan sebagaimana diuraikan di atas, terdapat

urusan penunjang yang juga diamanatkan oleh Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014,

yang meliputi : a) perencanaan, b) keuangan, c) kepegawaian serta pendidikan dan

pelatihan, d) penelitian dan pengembangan, dan juga e) fungsi lain sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

Terkait dengan RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020, Pemerintah Kota Pekalongan

menetapkan target capaian kinerja setiap belanja, sesuai dalam konteks Kota

Pekalongan, Organisasi Perangkat Daerah, maupun program dan kegiatan, yang

bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas perencanaan anggaran dan memperjelas

efektifitas dan efisiensi penggunaan anggaran. Selanjutnya, program dan kegiatan akan

disertai dengan memberikan informasi yang jelas dan terukur dan memiliki korelasi

langsung dengan keluaran yang diharapkan dari program dan kegiatan.

4.2.1. Kebijakan terkait dengan perencanaan belanja daerah meliputi total

perkiraan belanja daerah

Kebijakan dan alokasi anggaran belanja diarahkan antara lain untuk menunjang

kelancaran kegiatan penyelenggaraan operasional pemerintahan dan pelayanan kepada

masyarakat, mendukung stabilitas dan kegiatan ekonomi daerah dalam memacu

pertumbuhan ekonomi, menciptakan dan memperluas lapangan kerja, serta mengurangi

kemiskinan.

Pada dasarnya Anggaran Tahun 2020 sudah merupakan tahun kelima periodisasi

RPJM-D Tahun 2016-2021. Hal ini sejalan dengan telah ditetapkannya Peraturan Daerah

Nomor 9 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Pekalongan

Nomor 4 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) Kota Pekalongan Tahun 2016-2021.

Total perkiraan belanja pada tahun 2020 sebesar Rp. 1.052.892.744.000,- dengan

estimasi 37,24% (Rp 392.065.045.000,-) untuk belanja tidak langsung dan 62,76% (Rp

660.827.699.000,-) untuk belanja langsung. Belanja Tidak Langsung (BTL) meliputi

belanja pegawai, hibah, bantuan sosial, dan belanja tidak terduga. Sedangkan Belanja

Langsung (BL) adalah belanja yang terkait langsung dengan pelaksanaan program dan

kegiatan yang terkait dengan pelaksanaan bidang pemerintahan dan diukur dengan

capaian kerja.

4.2.2. Kebijakan belanja pegawai, bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial,

belanja bagi hasil, bantuan keuangan, dan belanja tidak terduga

a. Belanja Pegawai

Belanja pegawai digunakan untuk menganggarkan kompensasi yang diberikan

kepada Walikota/Wakil Walikota, pimpinan/anggota DPRD, dan Pegawai ASN yang

dianggarkan pada belanja Perangkat Daerah bersangkutan serta ditetapkan sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Selanjutnya, penganggaran

belanja pegawai memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1) Penganggaran untuk gaji pokok dan tunjangan Aparatur Sipil Negara (ASN)

disesuaikan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan serta

memperhitungkan pemberian gaji ketiga belas dan tunjangan hari raya.

Page 35: NOTA KESEPAKATAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ......ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN ANGGARAN 2020 PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN 2019 Kebijakan Umum APBD TA 2020

Kebijakan Umum APBD TA 2020 | BAB IV KEBIJAKAN PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN DAERAH

29

2) Penganggaran belanja pegawai untuk kebutuhan pengangkatan Calon ASN

sesuai dengan formasi pegawai Tahun 2020 dengan memperhitungkan jumlah

ASN yang memasuki masa purna tugas/pensiun.

3) Penganggaran belanja pegawai untuk kebutuhan kenaikan gaji berkala,

kenaikan pangkat, tunjangan keluarga dan mutasi pegawai dengan

memperhitungkan acress yang besarnya antara 0,9% sampai dengan 1% dari

jumlah pegawai untuk gaji pokok dan tunjangan.

4) Penganggaran penyelenggaraan jaminan kesehatan bagi Kepala Daerah/Wakil

Kepala Daerah, Pimpinan dan Anggota DPRD serta ASN/PNS Daerah

dibebankan pada APBD Tahun Anggaran 2020 dengan mempedomani Undang-

Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional,

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggaraan

Jaminan Sosial dan Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan

Kesehatan..

5) Penganggaran penyelenggaraan jaminan kecelakaan kerja dan kematian bagi

ASN dibebankan pada APBD dengan mempedomani Peraturan Pemerintah

Nomor 70 Tahun 2015 tentang Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan

Kematian Bagi Pegawai Aparatur Sipil Negara, sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2017 tentang Perubahan atas

Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2015 tentang Jaminan Kecelakaan

Kerja dan Jaminan Kematian Bagi Pegawai Aparatur Sipil Negara.

Penganggaran penyelenggaraan jaminan kecelakaan kerja dan kematian bagi

Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah serta Pimpinan dan Anggota DPRD,

dibebankan pada APBD disesuaikan dengan yang berlaku bagi pegawai

Aparatur Sipil Negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

6) Penganggaran tambahan penghasilan kepada pegawai ASN memperhatikan

kemampuan keuangan daerah dan memperoleh persetujuan DPRD sesuai

dengan ketentuan peraturan perundangundangan sebagaimana diatur dalam

Pasal 58 Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah. Penentuan kriteria pemberian tambahan penghasilan

dimaksud didasarkan pada pertimbangan beban kerja, tempat bertugas, kondisi

kerja, kelangkaan profesi, prestasi kerja, dan/atau pertimbangan objektif

lainnya. Pemberian tambahan penghasilan kepada pegawai ASN daerah

ditetapkan dengan Peraturan kepala daerah dengan berpedoman pada

peraturan pemerintah. Dalam hal belum adanya peraturan pemerintah

dimaksud, kepala daerah dapat memberikan tambahan penghasilan bagi

pegawai ASN setelah mendapat persetujuan Menteri Dalam Negeri. Berkaitan

dengan itu, dalam hal kepala daerah menetapkan pemberian tambahan

penghasilan bagi pegawai ASN tidak sesuai dengan ketentuan, menteri yang

menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang keuangan melakukan

penundaan dan/atau pemotongan Dana Transfer Umum atas usulan Menteri

Dalam Negeri. Penetapan besaran standar satuan biaya tambahan penghasilan

kepada pegawai ASN dimaksud memperhatikan aspek efisiensi, efektivitas,

kepatutan dan kewajaran serta rasionalitas.

7) Penganggaran Insentif Pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah

mempedomani Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah

dan Retribusi Daerah, dan Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2010

Page 36: NOTA KESEPAKATAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ......ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN ANGGARAN 2020 PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN 2019 Kebijakan Umum APBD TA 2020

Kebijakan Umum APBD TA 2020 | BAB IV KEBIJAKAN PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN DAERAH

30

tentang Tata Cara Pemberian dan Pemanfaatan Insentif Pemungutan Pajak

Daerah dan Retribusi Daerah.

8) Sebagai implementasi Pasal 58 Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019

dan Pasal 3 Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2010, pemberian Insentif

Pajak Daerah dan Retribusi Daerah bagi Pejabat/PNSD yang melaksanakan

tugas pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah atau pelayanan lainnya

sesuai peraturan perundang-undangan diperhitungkan sebagai salah satu unsur

perhitungan tambahan penghasilan berdasarkan pertimbangan objektif lainnya.

9) Tunjangan Profesi Guru PNSD, Dana Tambahan Penghasilan Guru PNSD, dan

Tunjangan Khusus Guru PNSD di Daerah Khusus yang bersumber dari APBN

Tahun Anggaran 2020 melalui DAK Non Fisik dianggarkan dalam APBD

provinsi dan kabupaten/kota pada jenis belanja pegawai, obyek Gaji dan

Tunjangan, dan rincian obyek belanja sesuai dengan kode rekening berkenaan.

10) Penganggaran honorarium bagi ASN dan Non ASN memperhatikan asas

kepatutan, kewajaran, rasionalitas dan efektifitas dalam pencapaian sasaran

program dan kegiatan sesuai dengan kebutuhan dan waktu pelaksanaan

kegiatan dalam rangka mencapai target kinerja kegiatan dimaksud. Berkaitan

dengan hal tersebut, pemberian honorarium bagi ASN dan Non ASN dibatasi

dan hanya didasarkan pada pertimbangan bahwa keberadaan ASN dan Non

ASN dalam kegiatan memiliki peranan dan kontribusi nyata terhadap efektifitas

pelaksanaan kegiatan dimaksud dengan memperhatikan pemberian tambahan

penghasilan kepada pegawai ASN sesuai dengan ketentuan tersebut pada butir

nomor 6 sedangkan pemberian Insentif Pemungutan Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah sesuai dengan ketentuan tersebut pada butir 7.

11) Tidak diperkenankan untuk menganggarkan kegiatan yang hanya diuraikan ke

dalam jenis belanja pegawai, obyek belanja honorarium dan rincian obyek

belanja honorarium ASN dan/atau Non ASN

12) Peningkatan gaji bagi tenaga kontrak minimal sebesar Upah Minimum Kota

serta penyediaan dana BPJS kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan sesuai

ketentuan yang berlaku.

b. Belanja Hibah dan Bantuan Sosial

Penganggaran belanja hibah dan bantuan sosial yang bersumber dari APBD

mempedomani peraturan Kepala Daerah yang mengatur tata cara penganggaran,

pelaksanaan dan penatausahaan, pertanggungjawaban dan pelaporan serta

monitoring dan evaluasi hibah dan bantuan sosial, sebagaimana diamanatkan Pasal

42 ayat (1) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang

Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran dan

Pendapatan Belanja Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir

dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 123 Tahun 2018 tentang Perubahan

Keempat atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang

Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran dan

Pendapatan Belanja Daerah, serta peraturan perundang-undangan lain di bidang

hibah dan bantuan sosial.

1) Belanja Hibah

a. Belanja hibah diberikan kepada Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah

lainnya, badan usaha milik negara, BUMD, dan/atau badan dan lembaga,

Page 37: NOTA KESEPAKATAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ......ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN ANGGARAN 2020 PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN 2019 Kebijakan Umum APBD TA 2020

Kebijakan Umum APBD TA 2020 | BAB IV KEBIJAKAN PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN DAERAH

31

serta organisasi kemasyarakatan yang berbadan hukum Indonesia, yang

secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya, bersifat tidak wajib dan

tidak mengikat, serta tidak secara terus menerus setiap tahun anggaran,

kecuali ditentukan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

b. Belanja hibah tersebut ditujukan untuk menunjang pencapaian sasaran

program dan kegiatan Pemerintah Daerah sesuai dengan kepentingan

daerah dalam mendukung terselenggaranya fungsi pemerintahan,

pembangunan, dan kemasyarakatan dengan memperhatikan asas keadilan,

kepatutan, rasionalitas, dan manfaat untuk masyarakat.

c. Belanja hibah dianggarkan dalam APBD sesuai dengan kemampuan

keuangan daerah setelah memprioritaskan pemenuhan belanja urusan

pemerintahan wajib dan urusan pemerintahan pilihan, kecuali ditentukan

lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

d. Selanjutnya, penganggaran belanja hibah juga berupa pemberian bantuan

keuangan kepada partai politik yang mendapatkan kursi di DPRD provinsi

dan DPRD kabupaten/kota sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan sebagaimana maksud Penjelasan Pasal 62 ayat (1) Peraturan

Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.

e. Besaran penganggaran bantuan keuangan kepada partai politik dimaksud

berpedoman kepada Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009 tentang

Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik, sebagaimana telah diubah

beberapa kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2018

tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009

tentang Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik dan Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2014 tentang Pedoman Tata Cara

Penghitungan, Penganggaran Dalam Anggaran dan Pendapatan Belanja

Daerah dan Tertib Administrasi Pengajuan, Penyaluran dan Laporan

Pertanggungjawaban Penggunaan Bantuan Keuangan Partai Politik

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor

6 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 77 Tahun 2014 tentang Pedoman Tata Cara Penghitungan,

Penganggaran Dalam Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah dan

Tertib Administrasi Pengajuan, Penyaluran dan Laporan

Pertanggungjawaban Penggunaan Bantuan Keuangan Partai Politik.

2) Belanja Bantuan Sosial

a. Belanja bantuan sosial digunakan untuk menganggarkan pemberian

bantuan berupa uang dan/atau barang kepada individu, keluarga, kelompok

dan/atau masyarakat yang sifatnya tidak secara terus menerus dan selektif

yang bertujuan untuk melindungi dari kemungkinan terjadinya resiko sosial,

kecuali dalam keadaan tertentu dapat berkelanjutan, yaitu diberikan setiap

tahun anggaran sampai penerima bantuan telah lepas dari resiko sosial.

b. Belanja bantuan sosial dianggarkan dalam APBD sesuai dengan

kemampuan Keuangan Daerah setelah memprioritaskan pemenuhan

belanja Urusan Pemerintahan Wajib dan Urusan Pemerintahan Pilihan,

kecuali ditentukan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

Page 38: NOTA KESEPAKATAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ......ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN ANGGARAN 2020 PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN 2019 Kebijakan Umum APBD TA 2020

Kebijakan Umum APBD TA 2020 | BAB IV KEBIJAKAN PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN DAERAH

32

c. Belanja Bantuan Keuangan

Belanja Bantuan Keuangan diberikan kepada daerah lain dalam kerjasama daerah,

pemerataan peningkatan kemampuan keuangan, dan/atau tujuan tertentu lainnya

yaitu dalam rangka memberikan manfaat bagi pemberi dan/atau penerima bantuan

keuangan.

Bantuan keuangan dapat dianggarkan sesuai dengan kemampuan keuangan

daerah setelah memprioritaskan pemenuhan belanja Urusan Pemerintahan Wajib

dan Urusan Pemerintahan Pilihan serta alokasi belanja yang diwajibkan oleh

peraturan perundang-undangan, kecuali ditentukan lain sesuai dengan ketentuan

peraturan perundnag-undangan.

d. Belanja Tidak Terduga

Belanja tidak terduga merupakan pengeluaran anggaran atas beban APBD untuk

keadaan darurat termasuk keperluan mendesak serta pengembalian atas kelebihan

pembayaran atas penerimaan daerah tahun-tahun sebelumnya.

Penganggaran belanja tidak terduga dilakukan secara rasional dengan

mempertimbangkan realisasi Tahun Anggaran 2019 dan kemungkinan adanya

kegiatan-kegiatan yang sifatnya tidak dapat diprediksi sebelumnya, diluar kendali

dan pengaruh pemerintah daerah, serta amanat pearturan perundang-undangan.

Keadaan darurat tersebut, meliputi :

1) Bencana alam, bencana non alam, bencana sosial dan/atau kejadian luar biasa;

2) Pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan, dan/atau

3) Kerusakan sarana/prasaranan yang dapat menganggu kegiatan pelayanan

publik.

Keperluan mendesak tersebut, meliputi :

1) Kebutuhan daerah dalam rangka pelayanan dasar masyarakat yang

anggarannya belum tersedia dalam tahun anggaran berjalan;

2) Belanja daerah yang bersifat mengikat dan belanja yang bersifat wajib;

3) Pengeluaran daerah yang berada diluar kendali Pemerintah Daerah dan tidak

dapat diprediksikan sebelumnya, serta amanat peraturan perundangundangan;

dan/atau

4) Pengeluaran daerah lainnya yang apabila ditunda akan menimbulkan kerugian

yang lebih besar bagi Pemerintah daerah dan/atau masyarakat.

4.2.3. Kebijakan pembangunan daerah, kendala yang dihadapi, strategi dan

prioritas pembangunan daerah yang disusun secara terintegrasi

dengan kebijakan dan prioritas pembangunan nasional yang akan

dilaksanakan di daerah.

4.2.3.1. Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2020

Berdasarkan Rancangan Teknokratis RPJMN 2020-2024, tema pembangunan nasional tahun 2020-2024 adalah “Indonesia Berpenghasilan Menengah-Tinggi yang Sejahtera, Adil dan Berkesinambungan”. Tema pembangunan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

Berpenghasilan Menengah-Tinggi

Transformasi struktural berjalan.

Page 39: NOTA KESEPAKATAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ......ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN ANGGARAN 2020 PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN 2019 Kebijakan Umum APBD TA 2020

Kebijakan Umum APBD TA 2020 | BAB IV KEBIJAKAN PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN DAERAH

33

Produktivitas tenaga kerja meningkat.

Iklim investasi kondusif.

GNI per kapita USD 3.896 – USD 12.055

Sejahtera

Kualitas hidup meningkat.

Perilaku disiplin dan beradab.

SDM berkualitas dan berdaya saing.

Indeks kebahagiaan meningkat

Adil

Ketimpangan menurun.

Redistribusi berjalan baik

Berkesinambungan

Memperhatikan daya dukung dan daya tampung (Low Carbon Development).

Selaras dengan agenda pembangunan global dan nasional

Sesuai dengan Rancangan RKP Tahun 2020, tema pembangunan nasional pada tahun 2020 adalah “Peningkatan Sumber daya Manusia untuk Pertumbuhan Berkualitas”. Prioritas Nasional pada tahun 2020 adalah :

1. Pembangunan manusia dan Pengentasan Kemiskinan

2. Infrastruktur dan Pemerataan Wilayah

3. Nilai Tambah Sektor Riil, Industrialisasi dan Kesempatan Kerja

4. Ketahanan Pangan, Air, Energi dan Lingkungan Hidup

5. Stabilitas Pertahanan dan Keamanan

Sasaran dan target yang harus dicapai pada akhir Tahun 2020, antara lain:

a). Pertumbuhan ekonomi nasional berkisar 5,3-5,5 persen Inflasi secara nasional berkisar antara 2,0-4,0 persen.

b). Sasaran tingkat kemiskinan pada kisaran 8,5 – 9,0 persen; IPM menjadi 72,5; gini rasio pada kisaran 0,375 – 0,380; dan tingkat pengangguran terbuka 4,8-5,1 persen.

c). Sasaran pemerataan pembangunan antar wilayah: kontribusi wilayah terhadap pembangunan nasional; Sumatera 4,62 persen, Jawa-Bali 5,74 persen, Kalimantan 4,08 persen, Sulawesi 6,68 persen, Nusa Tenggara 3,12 persen, Maluku 6,88 persen Papua 7,18 persen.

4.2.3.2. Prioritas Pembangunan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2020

Berdasarkan RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018-2023, pembangunan tahun 2020 ditujukan pada “Peningkatan kesejahteraan masyarakat didukung peningkatan Kualitas Hidup dan Kapasitas Sumber Daya Manusia”, dengan arah

kebijakan meliputi :

1. Percepatan pengurangan kemiskinan dan pengangguran, fokus pada :

a. Penyediaan basic life access untuk penduduk miskin perkotaan dan perdesaan

utamanya pada kelompok petani, nelayan, buruh, pelaku UKM dan kelompok

rentan lainya antara lain melalui: akses pendidikan (Beasiswa Siswa Miskin,

penyelenggaraan SMK Negeri Boarding School melalui pembangunan asrama

SMKN di 15 kabupaten dengan angka kemiskinan tinggi, fasilitasi uji kompetensi

siswa SMK, vokasi bidik miskin); cakupan pelayanan jaminan kesehatan bagi

masyarakat miskin; Kartu Jateng Sejahtera bagi fakir miskin non produktif;

peningkatan peran PSKS dalam mendukung usaha kesejahteraan sosial; stimulan

Page 40: NOTA KESEPAKATAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ......ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN ANGGARAN 2020 PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN 2019 Kebijakan Umum APBD TA 2020

Kebijakan Umum APBD TA 2020 | BAB IV KEBIJAKAN PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN DAERAH

34

lumbung pangan pada daerah rawan pangan; bantuan pembangunan rumah

sederhana layak huni dan perbaikan kualitas lingkungan kawasan permukiman

kumuh termasuk diantaranya air bersih, sanitasi, dan listrik (sambungan listrik

untuk rumah tangga miskin); pemenuhan sarana prasarana dan kebutuhan dasar

PMKS dalam panti sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM);

peningkatan peran serta aktif masyarakat dalam penggunaan KB Metode

Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP); kemudahan akses memperoleh dokumen

administrasi kependudukan bagi masyarakat miskin.

b. Penguatan sustainable livelihood melalui : fasilitasi akses terhadap modal,

manajemen dan pasar; Pengembangan start up wirausaha baru; Pemberdayaan

dan pengembangan ekonomi masyarakat diantaranya dengan peningkatan peran

dan produktivitas Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebanyak 500 unit serta

peningkatan akses ekonomi perempuan; peningkatan peran dan keaktifan Usaha

Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) dan Tri Bina (Bina

Keluarga Balita, Bina Keluarga Remaja, Bina Keluarga Lansia).

c. Penguatan tugas dan fungsi kelembagaan penanggulangan kemiskinan/TKPKD

dengan Satgas Kemiskinan serta pelibatan seluruh pemangku kepentingan

melalui Program "Maju Bareng untuk Penanggulangan Kemiskinan” dengan

gotong-royong menjalin kemitraan bersama pihak-pihak lain termasuk non

pemerintah (swasta, lembaga zakat, perguruan tinggi) dalam menanggulangi

kemiskinan.

d. Penguatan SDM pengelola BDT dalam verifikasi dan validasi untuk meningkatkan

ketepatan sasaran, program/kegiatan maupun lokasi intervensi serta

pengintegrasian penanganan kemiskinan.

e. Peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja melalui pelatihan

keterampilan dan sertifikasi kompetensi tenaga kerja dan penguatan program link

and match.

f. Perluasan kesempatan kerja dengan menciptakan kondisi lingkungan yang

bersaing dan friendly bagi investasi, membuka akses pasar tenaga kerja dan

pelaksanaan padat karya pekerjaan umum.

g. Peningkatan perlindungan, kepatuhan, dan pengawasan tenaga kerja diantaranya

melalui BPJS Ketenagakerjaan, serta perlindungan tenaga kerja perempuan dan

anak.

2. Peningkatan kualitas hidup dan kapasitas sumber daya manusia Jawa Tengah, fokus

pada :

a. Perbaikan kualitas dan akses penyelenggaraan pendidikan secara luas, melalui :

peningkatan keterjangkauan biaya pendidikan; peningkatan distribusi prasarana

dan sarana pendidikan; peningkatan kualitas, dan distribusi pendidik dan tenaga

kependidikan; pengembangan kurikulum berbasis skill, knowledge, attitude dan

learning culture; penguatan pendidikan kejuruan dan vokasi; peningkatan literasi

masyarakat; pengembangan nilai-nilai budaya masyarakat diantaranya dengan

pemanfaatan ruang bersama yang terbuka dan mudah dijangkau untuk kegiatan

kebudayaan masyarakat, peningkatan pendidikan keagamaan serta peningkatan

kesejahteraan bagi guru pengajar keagamaan.

b. Meningkatkan upaya promotif, dan preventif dengan tetap melaksanakan upaya

kuratif, dan rehabilitatif dalam pembangunan kesehatan, melalui : Peningkatan

upaya penerapan paradigma sehat (GERMAS, PHBS, penanggulangan stunting,

Page 41: NOTA KESEPAKATAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ......ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN ANGGARAN 2020 PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN 2019 Kebijakan Umum APBD TA 2020

Kebijakan Umum APBD TA 2020 | BAB IV KEBIJAKAN PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN DAERAH

35

penuntasan ODF, peran Posyandu); Peningkatan akses, mutu, dan standarisasi

pelayanan kesehatan; Peningkatan dan pemerataan prasarana sarana

kesehatan, serta sumberdaya kesehatan; Pembudayaan/ pemassalan olahraga

kepada masyarakat didukung dengan peningkatan prasarana dan sarana

olahraga.

c. Peningkatan akses dan kualitas perlindungan perempuan dan anak melalui:

Pencegahan terhadap kekerasan perempuan dan anak; peningkatan akses politik

untuk perempuan; serta pencegahan perdagangan manusia.

d. Penyelenggaraan pembangunan kesejahteraan lanjut usia baik potensial maupun

non potensial antara lain melalui pelayanan keagamaan dan mental spiritual,

kesehatan, pelayanan penyakit ketuaan (senecsent diseases) dan degeneratif,

kesempatan kerja, pendidikan dan pelatihan, kemudahan dalam penggunaan

fasilitas, sarana dan prasarana umum serta bantuan hukum, jaminan sosial,

perlindungan sosial, pemberdayaan sosial, serta pemberian literasi tentang

pentingnya tabungan (savings) sebagai bentuk jaminan perlindungan hari tua.

e. Keterpaduan antar daerah dan sektor dalam upaya pengendalian kependudukan

melalui penyusunan kebijakan pembangunan kualitas kependudukan

3. Peningkatan kapasitas dan daya saing ekonomi rakyat dengan tetap memperhatikan

keberlanjutan lingkungan hidup dan risiko bencana, fokus pada :

a. Meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian, perkebunan, dan peternakan,

serta kualitas produk pertanian, melalui : Peningkatan kemampuan petani dalam

budidaya pertanian,pengolahan, dan pemasaran hasil pertanian; Penguatan

kelembagaan dan dukungan jaminan usaha/asuransi petani; Pengembangan

pertanian terintegrasi melalui agriculture estate yaitu integrasi hulu-hilir dan

kerjasama antara kelompok tani dengan BUMD pangan dalam bentuk korporasi,

dengan konsolidasi lahan dan usaha pada petani dengan lahan sempit, didukung

pinjaman kredit dari perbankan dan jaminan kredit dari BUMD penjamin kredit;

Peningkatan prasarana sarana pertanian termasuk jaringan irigasi di 28 Daerah

Irigasi kewenangan Provinsi, waduk/embung dan tampungan air lainnya serta

upaya menjaga ketersediaan air di 8 lokasi (Embung Sempu, Empung

Bendungan, Embung Turi Sundang, Embung Kembang Kab. Wonogiri; Embung

Sokoagung, Embung Bagelen (Lanjutan) Kab Purworejo; Embung Siandong,

Embung Tembelang Kab. Brebes).

b. Meningkatkan produksi dan kualitas hasil perikanan melalui: Peningkatan

kapasitas usaha perikanan, jaminan kemudahan dan perlindungan bagi

nelayan/asuransi nelayan termasuk di dalamnya akses teknologi dan permodalan;

Peningkatan prasarana sarana perikanan tangkap; Peningkatan kualitas dan

kapasitas unit pengolah ikan; Perbaikan tata niaga perikanan.

c. Optimalisasi pemanfaatan potensi sumber daya hutan kayu dan non kayu, melalui

legalisasi sertifikasi kayu dan perijinan industri primer pengolahan hasil hutan

kapasitas lebih besar menuju 6.000 m3 dengan tetap memperhatikan fungsi hutan

sebagai fungsi lindung dan keterlibatan serta kesejahteraan masyarakat sekitar

hutan.

d. Perwujudan ketahanan pangan dan daya saing pangan melalui operasional

sistem logistik daerah oleh BUMD Pangan yaitu penyerapan produk hasil

pertanian dari petani pada saat harga panen rendah dan menjual produk pada

saat harga di konsumen tinggi, sehingga tercipta stabilitas harga dan stok;

Page 42: NOTA KESEPAKATAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ......ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN ANGGARAN 2020 PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN 2019 Kebijakan Umum APBD TA 2020

Kebijakan Umum APBD TA 2020 | BAB IV KEBIJAKAN PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN DAERAH

36

memperpendek rantai distribusi serta adanya pengelolaan stok dengan cadangan

pangan, konsumsi pangan yang Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA),

serta mutu dan keamanan pangan segar.

e. Peningkatan produksi dan produktivitas usaha dan industri kecil dan menengah

melalui : pengembangan kawasan industri dan industri yang menyerap banyak

tenaga kerja; peningkatan nilai tambah, diversifikasi produk, dan hilirisasi industri

(standarisasi produk dan inovasi produk); pengembangan inovasi teknologi

produksi; penguatan industri kecil dan menengah (modal, pemasaran dan

standarisasi produk); pengembangan bahan baku industri substitusi impor;

penguatan kelembagaan dan manajemen koperasi; integrasi antar sektor

pendukung.

f. Peningkatan eco socio tourism berbasis masyarakat (local based community) dan

lingkungan hidup dengan mempertimbangkan potensi keunggulan spesifik Jawa

Tengah melalui pengembangan desa eco wisata dan pengembangan Daya Tarik

Wisata untuk mendukung koridor pariwisata Jawa Tengah. Implementasinya

dilakukan dengan : Perbaikan prasarana dan sarana destinasi pariwisata,

manajemen pengelolaan daerah wisata, dan kapasitas pelaku pariwisat;

Peningkatan promosi wisata melalui pemanfaatan teknologi; Peningkatan

kerjasama dengan pelaku wisata; Peningkatan aksesibilitas menuju daerah tujuan

wisata; Optimalisasi peran serta swasta dan masyarakat dalam industri

pariwisata.

g. Perbaikan iklim dan kepastian investasi yang semakin kondusif melalui: Perbaikan

sistem dan layanan perijinan mudah, murah, cepat, dan tepat serta terbuka;

Pengembangan digital investment promotion; Mendorong perwujudan investasi

hijau; serta didukung dengan peningkatan sinergi pengembangan investasi

Pemerintah dengan dunia usah

h. Peningkatan aksesibilitas dan keselamatan distribusi barang, jasa dan

penumpang serta konektivitas antar daerah dan wilayah pengembangan, melalui :

peningkatan aksesibilitas menuju daerah tujuan wisata, kawasan industri, pusat

pertumbuhan, wilayah kemiskinan dengan fasilitasi pengembangan bandara

berupa pengadaan tanah Pembangunan Bandara Jenderal Besar Sudirman

Purbalingga (Tahap II), Ngloram Cepu (Tahap I) dan Dewadaru Karimunjawa

(Tahap I); peningkatan jalan-jalan provinsi dan sinergi dengan jalan Nasional dan

Kabupaten/Kota; Fasilitasi Reaktivasi jalur Kereta Api Semarang-Demak-Kudus-

Pati-Rembang (berupa FGD Tahap II); Kedungjati-Tuntang-Ambarawa-Magelang

dan Purwokerto-Wonosobo (Tahap II); konektivitas antar daerah dan wilayah

pengembangan melalui pengembangan angkutan umum massal berbasis jalan

pada kawasan aglomerasi perkotaan diantaranya pada wilayah Kedungsepur,

Barlingmascakeb, Subosukowonosraten, dan Purwomanggung, serta peningkatan

Terminal Tipe B utamanya untuk mendukung pengembangan Kawasan

perbatasan dan peningkatan PKL ke PKW; peningkatan jalan provinsi di daerah

perbatasan dengan Jatim, Jabar, dan DIY serta menghubungkan kawasan

pengembangan industri dan pusat pertumbuhan baru di Barlingmascakeb,

Purwomanggung, Bregasmalang, Kedungsapur, dan Banglor.

i. Peningkatan kualitas lingkungan melalui pembentukan karakter masyarakat untuk

mencintai lingkungan; konservasi lingkungan; pemulihan kembali lingkungan.

j. Peningkatan ketahanan daerah dalam penanggulangan bencana melalui:

pengembangan masyarakat tangguh bencana, pengembangan sistem peringatan

Page 43: NOTA KESEPAKATAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ......ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN ANGGARAN 2020 PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN 2019 Kebijakan Umum APBD TA 2020

Kebijakan Umum APBD TA 2020 | BAB IV KEBIJAKAN PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN DAERAH

37

dini (early warning system) berbasis masyarakat, pengembangan kurikulum

pendidikan kebencanaan, pengurangan risiko bencana lintas sektor, dan

inventarisasi daerah terdampak bencana.

4. Pemantapan tata kelola pemerintahan dan kondusivitas wilayah serta perbaikan

kapasitas fiskal daerah, fokus pada :

a. Peningkatan pelayanan publik langsung kepada masyarakat (direct services),

serta membangun pemerintahan yang terbuka (open government) dengan

perkuatan keterbukaan informasi publik, transparansi, partisipasi publik dalam

penyelenggaraan pemerintahan, serta meningkatkan komunikasi dan serapan

aspirasi publik antara lain melalui kunjungan lapangan (roadshow) dalam rangka

menuju nilai IKM 82.

b. Peningkatan pemanfaatan dan perkembangan teknologi informasi dalam birokrasi

(digitalisasi tata kelola pemerintahan) dalam rangka menuju nilai SPBE 2,88.

c. Peningkatan manajemen pemerintahan yang bersih dan akuntabel melalui

pengembangan sistem manajemen pembangunan berbasis kinerja (penguatan

proses perencanaan, penganggaran, pengendalian dan evaluasi pembangunan

daerah secara terpadu dan responsif) dalam rangka mendukung pencapaian nilai

SAKIP 82 (A); penguatan kapasitas fiskal utamanya pada peningkatan

kemandirian fiskal; peningkatan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan

dengan penguatan implementasi kebijakan pengendalian intern pemerintah

melalui perkuatan maturitas Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP)

menuju level 3,2, perkuatan kapabilitas APIP dari sisi quality assurance dan

consulting partner dalam rangka mencapai tingkat kapabilitas APIP sampai pada

level 3, serta pengendalian dan penegakan produk hukum.

d. Perwujudan sistem manajemen sumber daya aparatur yang baik dan efisiensi

kelembagaannya, melalui: Manejemen pengelolaan ASN berdasarkan merit

system secara transparan, obyektif dan akuntabel (pemetaan, penilaian,

penataan, pengembangan kompetensi, pengembangan sistem penilaian kinerja,

kesejahteraan, promosi terbuka/talent scouting, analisis jabatan, penegakan

disiplin, pengembangan jabatan fungsional tertentu) dalam rangka mencapai nilai

indeks sistem merit 0,68 (Baik); perbaikan kinerja organisasi menuju struktur

berbasis kinerja yang diukur sampai dengan dampak (outcome) dan didukung

perbaikan tata laksana organisasi.

e. Peningkatan edukasi tentang keberagaman, toleransi, spiritualisme dan

kewarganegaraan kepada seluruh lapisan masyarakat sejak usia dini untuk

mengurangi konflik bernuansa SARA dengan persentase sebesar 15%.

f. Peningkatan penanganan dan koordinasi dengan berbagai pihak dalam rangka

menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat serta pencegahan tindak kriminal

melalui pemberdayaan 300 Kader Siaga Trantibum (KST).

Arah kebijakan, prioritas dan fokus pembangunan daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2020 merupakan upaya untuk mencapai target kinerja utama daerah Tahun 2020 yaitu : a. Persentase penurunan konflik SARA sebesar 15%;

b. Indeks Reformasi Birokrasi sebesar 77;

c. Angka Kemiskinan turun menjadi 9,81-8,8%;

d. Indeks Gini sebesar 0,34;

e. Tingkat Pengangguran Terbuka sebesar 4,33%;

Page 44: NOTA KESEPAKATAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ......ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN ANGGARAN 2020 PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN 2019 Kebijakan Umum APBD TA 2020

Kebijakan Umum APBD TA 2020 | BAB IV KEBIJAKAN PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN DAERAH

38

f. Pertumbuhan Ekonomi antara 5,4 – 5,7%;

g. Inflasi pada angka 3,0±1;

h. PDRB per kapita sebesar Rp. 39,25 juta;

i. Indeks Williamson sebesar 0,59;

j. Nilai Tukar Petani 102,42;

k. Indeks Pembangunan Manusia sebesar 72;

l. Indeks Pembangunan Gender sebesar 92,06; dan

m. Indeks Kualitas Lingkungan Hidup sebesar 66,87.

Rencana pembangunan daerah tahun 2020 juga untuk mewujudkan implementasi Program Unggulan Jawa Tengah yaitu :

1. Sekolah tanpa sekat; pelatihan tentang demokrasi dan pemilu, gender, anti korupsi dan magang gubernur untuk siswa SMA/SMK;

2. Peningkatan peran rumah ibadah, fasilitasi pendakwah dan guru pendidikan agama;

3. Reformasi birokrasi di kabupaten/kota yang dinamis berbasis teknologi informasi dan sistem layanan terintegrasi;

4. Satgas kemiskinan, bantuan desa, rumah sederhana layak huni;

5. Obligasi daerah, kemudahan akses kredit UMKM, penguatan BUMDes dan pelatihan startup untuk Wirausaha Muda;

6. Menjaga harga komoditas dan asuransi gagal panen untuk petani serta melindungi kepentingan nelayan;

7. Pengembangan transportasi massal, revitaliasi jalur kereta dan bandara serta pembangunan embung/irigasi;

8. Pembukaan kawasan industri baru dan rintisan pertanian terintegrasi;

9. Rumah sakit tanpa dinding, sekolah biaya pemerintah khusus untuk siswa miskin (SMAN, SMKN, SLB) dan bantuan sekolah swasta, ponpes, madrasah dan difabel;

10. Festival seni serta pengembangan infrastruktur olahraga, rumah kebudayaan dan kepedulian lingkungan.

4.2.3.3. Prioritas Pembangunan Kota Pekalongan Tahun 2020

Berpedoman pada dokumen perencanaan nasional dan Provinsi Jawa Tengah, serta RPJMD Kota Pekalongan tahun 2016-2021, maka prioritas pembangunan Pemerintah Kota Pekalongan pada Tahun 2020 dilaksanakan dengan tema “Pemantapan Tingkat Kesejahteraan, Kemandirian Dan Masyarakat Yang Berbudaya Berlandaskan Nilai-Nilai Religiusitas”, dengan prioritas kepada

1. Pengembangan dan perluasan sektor-sektor ekonomi kreatif dan unggulan daerah

untuk mendorong pemerataan pendapatan masyarakat, dengan fokus pada :

a. Peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan perluasan kesempatan kerja dan

berusaha bagi angkatan kerja.

b. Peningkatan upaya penanganan kemiskinan dan pemenuhan kebutuhan dasar

PMKS dengan melibatkan masyarakat dan dunia usaha.

c. Peningkatan pertumbuhan ekonomi sektor industri, perdagangan dan jasa

melalui peningkatan produksi dan produktifitas usaha bagi industri kecil dan

menengah, perikanan, perdagangan, jasa serta memantapkan pelayanan

perizinan dan investasi.

d. Penguatan kepariwisataan berbasis ekonomi kreatif, budaya, religi dan sumber

daya alam melalui peningkatan kualitas dan kuantitas event seni dan budaya,

peningkatan promosi, peningkatan kerjasama para pemangku kepentingan dan

pengembangan paket wisata dengan daerah sekitar.

Page 45: NOTA KESEPAKATAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ......ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN ANGGARAN 2020 PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN 2019 Kebijakan Umum APBD TA 2020

Kebijakan Umum APBD TA 2020 | BAB IV KEBIJAKAN PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN DAERAH

39

2. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat dengan penguatan layanan jaminan

kesehatan yang memadai, dengan fokus pada peningkatan upaya penerapan

paradigma sehat (Germas/Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, PHBS/Pola Hidup

Bersih dan Sehat, penanganan stunting, penuntasan ODF/Open Defecation Free,

peningkatan peran Posyandu), peningkatan akses, mutu, pemenuhan standarisasi

pelayanan kesehatan, peningkatan kualitas sarana dan prasarana kesehatan, serta

meningkatkan cakupan jaminan pelayanan kesehatan untuk memenuhi universal

health coverage (UHC).

3. Peningkatan derajat pendidikan masyarakat disertai jaminan memperoleh akses dan

mutu pelayanan pendidikan secara terus menerus dan berkelanjutan, dengan fokus

pada :

a. Peningkatan akses pendidikan bagi penduduk miskin.

b. Perbaikan kualitas penyelenggaraan pendidikan secara luas melalui

peningkatan distribusi prasarana dan sarana pendidikan, peningkatan kualitas

dan distribusi pendidik dan tenaga kependidikan, pengembangan kurikulum

berbasis keahlian, pengetahuan, sikap, perilaku dan budaya belajar,

peningkatan literasi masyarakat, pendidikan inklusi, dan peningkatan kesadaran

bahwa pendidikan merupakan tanggung jawab bersama pemerintah, orang tua

dan masyarakat.

4. Peningkatan kualitas lingkungan permukiman disertai dengan daya dukung sarana

prasarana dasar yang memadai, dengan fokus pada :

a. Peningkatan kualitas jalan lingkungan, drainase lingkungan, penyediaan air

minum, pengelolaan air limbah domestik, pengelolaan sampah, pengamanan

kebakaran, serta pemberdayaan masyarakat dalam mewujudkan rumah

sederhana layak huni.

b. Peningkatan kualitas air, udara dan tutupan lahan melalui penyediaan ruang

terbuka hijau privat dan publik, pengembangan kawasan lindung mangrove,

pengendalian pemanfaatan air bawah tanah, pembentukan karakter masyarakat

cinta lingkungan serta pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan

lingkungan hidup.

5. Penguatan infrastruktur dan suprastruktur penanggulangan bencana sejalan dengan

upaya peningkatan kualitas penyelenggaraan pelayanan terhadap korban bencana,

dengan fokus pada pencegahan dan penanggulangan bencana melalui

pembangunan dan pengembangan drainase primer, sekunder, tersier dan sarana

prasarana pengendali banjir dan rob yang terkoneksi dalam satu sistem drainase

perkotaan, pengembangan masyarakat tangguh bencana, dan pengembangan sistem

peringatan dini bencana banjir dan rob serta potensi bencana lainnya.

6. Penguatan kewirausahaan masyarakat disertai dengan pemantapan nilai dan

semangat kegotongroyongan serta dinamika kehidupan sosial harmonis menuju

tatanan masyarakat sipil madani, dengan fokus pada Penguatan kemampuan

teknologi informasi bagi masyarakat dan UKM melalui pelatihan dan pengembangan

kewirausahaan berbasis teknologi informasi, peningkatan prasarana dan sarana

teknologi informasi, pengembangan e-commerce produk-produk industri kreatif Kota

Pekalongan, serta penguatan peran aktif perempuan dalam pengembangan ekonomi.

7. Pemantapan infrastruktur penghubung jalur ekonomi regional serta peningkatan

kualitas infrastruktur kawasan strategis perkotaan di bidang sosial, budaya dan

Page 46: NOTA KESEPAKATAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ......ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN ANGGARAN 2020 PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN 2019 Kebijakan Umum APBD TA 2020

Kebijakan Umum APBD TA 2020 | BAB IV KEBIJAKAN PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN DAERAH

40

ekonomi sebagai pendukung utama kemapanan pertumbuhan ekonomi Kota

Pekalongan, dengan fokus pada :

a. Rintisan pembangunan “Kawasan Pekalongan Baru”, lanjutan pembangunan

pasar Banjarsari, lanjutan penataan kawasan alun-alun, serta penataan

kawasan strategis lainnya yang berbasis gender, ramah anak, ramah diffabel,

dan ramah lingkungan.

b. Peningkatan akses dan keselamatan lalu lintas melalui pengembangan

angkutan umum antar kawasan strategis, pembangunan shelter penghubung

kawasan wisata dan ekonomi, serta pembangunan sarana prasarana

transportasi lainnya.

8. Pemantapan nilai-nilai religiusitas disertai dengan implementasi dalam kehidupan

sosial masyarakat untuk memperkuat karakter masyarakat yang berbudaya dan

berkinerja tinggi, dengan fokus pada Peningkatan edukasi tentang karakter,

keberagaman, toleransi, spiritualisme dan kewarganegaraan kepada seluruh lapisan

masyarakat sejak usia dini.

9. Pemantapan tata kelola pemerintahan dan kondusivitas wilayah, dengan fokus pada :

a. Peningkatan manajemen pemerintahan yang bersih dan akuntabel melalui

penguatan proses perencanaan, penganggaran, pengendalian dan evaluasi

pembangunan daerah terintegrasi berbasis kinerja, serta peningkatan

pengawasan penyelenggaraan pemerintahan.

b. Perwujudan sistem manajemen sumber daya aparatur yang baik dan efisiensi

kelembagaan melalui manajemen pengelolaan ASN, perbaikan kinerja

organisasi menuju struktur berbasis kinerja dan perbaikan tata laksana

organisasi.

c. Peningkatan kualitas pelayanan publik dan kondusivitas wilayah khususnya

dalam menghadapi penyelenggaraan Pemilu Kepala Daerah.

Dalam kerangka pencapaian prioritas pembangunan Kota Pekalongan Tahun 2020,

beberapa kebijakan belanja yang diambli adalah:

1) Upaya penanganan rob secara berkelanjutan dengan menjaga sinkronisasi program

pembangunan tanggul yang dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat dan Provinsi

2) Pengalokasian dana kelurahan sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 130 Tahun 2018 termasuk di dalamnya peningkatan semangat gotong royong

dalam peningkatan kebersihan dan pengelolaan sampah lingkungan.

3) Penyusunan dokumen pendukung perencanaan guna penyusunan dokumen RPJMD

Kota Pekalongan Tahun 2022-2026.

4) Melanjutkan pengalokasian anggaran pendidikan anak usia dini dan pendidikan

dasar yang meliputi Jenjang Pendidikan PAUD, TK/RA, SD/MI dan SMP/MTs baik

Negeri ataupun Swasta, diberikan melalui pemberian Fasilitasi Operasional

Pendidikan (FOP) dan pemberian beasiswa miskin, pengalokasian dana untuk

peningkatan kualitas sarana dan prasarana pendidikan sesuai dengan Standard

Nasional Pendidikan (SNP) serta pemberian bantuan kesra bagi Guru dan Tenaga

Kependidikan Non PNS baik pada Sekolah Negeri ataupun Sekolah / Madrasah

Swasta

5) Melanjutkan pemberian layanan kesehatan di Puskesmas sampai dengan pukul

21.00 WIB melalui penyediaan alat kesehatan dan penunjangnya serta tenaga

kesehatan sesuai standar.

Page 47: NOTA KESEPAKATAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ......ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN ANGGARAN 2020 PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN 2019 Kebijakan Umum APBD TA 2020

Kebijakan Umum APBD TA 2020 | BAB IV KEBIJAKAN PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN DAERAH

41

6) Peningkatan kualitas infrastruktur perkotaan serta kawasan strategis kota sesuai

dengan amanat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota

Pekalongan Tahun 2016-2021 untuk meningkatkan kualitas dan daya dukung bagi

daya tarik wisatawan sehingga akan memberikan pengaruh positif bagi pertumbuhan

ekonomi di Kota Pekalongan secara bertahap dan berkelanjutan

7) Penguatan aksen kawasan-kawasan strategis dan infrastruktur pariwisata sebagai

upaya untuk meningkatkan daya tarik wisatawan/pengunjung ataupun sebagai

bagian dari peningkatan kualitas ruang publik perkotaan

8) Penyediaan dan peningkatan kualitas sarana dan prasarana perdagangan untuk

mendorong majunya pasar tradisional sehingga akan menyentuh secara langsung

sendi-sendi perekonomian masyarakat menengah ke bawah

9) Mempertahankan dan meningkatkan prestasi olahraga melalui peningkatan kualitas

sarana dan prasarana keolahragaan yang diawali dengan kajian secara menyeluruh

terhadap sarana dan prasarana yang ada di Kota Pekalongan

10) Penguatan transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan dan

pelaksanaan pembangunan dengan terus meningkatkan akses masyarakat dalam

suatu perspektif check and balance dari kebijakan pembangunan daerah

11) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana perkantoran berupa bangunan gedung,

pengadaan peralatan dan perlengkapan gedung, ataupun sarana mobilitas dalam

upaya peningkatan kualitas layanan publik

12) Dalam rangka pengendalian dan efektifitas penganggaran, kebijakan penganggaran

perjalanan dinas dan belanja Alat Tulis Kantor tetap diarahkan pada pemusatan di

kegiatan yang berada di bawah Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

13) Dalam upaya untuk lebih mengarahkan program dan kegiatan sesuai dengan output,

outcome, ataupun sebagai tindaklanjut atas terbitnya peraturan perundang-

undangan, maka akan dilakukan penyesuaian, baik dalam kerangka program

ataupun kegiatan

14) Penyusunan plafon belanja program kegiatan prioritas tambahan atau “waiting list”

yang akan dipertimbangkan sebagai usulan plafon belanja tambahan.

4.2.3.4. Sinkronisasi Kebijakan Pemerintah Kota Pekalongan dengan Prioritas Nasional dan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2020

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa prioritas pembangunan Kota

Pekalongan dilaksanakan dalam rangka menyelesaikan berbagai permasalahan

pembangunan dan sejalan tujuan sasaran RPJMD Kota Pekalongan Tahun 2016-2021,

serta memperhatikan prioritas pembangunan Provinsi Jawa Tengah tahun 2020 dan

prioritas pembangunan nasional tahun 2020, yang ditunjukkan dalam tabel-tabel berikut.

Page 48: NOTA KESEPAKATAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ......ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN ANGGARAN 2020 PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN 2019 Kebijakan Umum APBD TA 2020

Kebijakan Umum APBD TA 2020 | BAB IV KEBIJAKAN PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN DAERAH

42

Tabel 4.1 Sinkronisasi Kebijakan Pemerintah Kota Pekalongan dalam Rancangan KUA-PPAS

dengan Prioritas Nasional

NO PRIORITAS

PEMBANGUNAN NASIONAL

URAIAN ALOKASI ANGGARAN BELANJA DALAM RANCANGAN APBD

PROGRAM

BELANJA PEGAWAI, BUNGA SUBSIDI, HIBAH, BANSOS,

BAGI HASIL, BANKEU, BELANJA TDK TERDUGA

PROGRAM (Rp)

BELANJA PEGAWAI, BUNGA SUBSIDI, HIBAH, BANSOS,

BAGI HASIL, BANKEU, BELANJA TDK TERDUGA

JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7=5+6

1. Pembangunan Manusia dan Pengentasan Kemiskinan

Pendidikan Program Pendidikan Anak Usia Dini

495.000.000 495.000.000

Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

29.230.212.000 29.230.212.000

Program Pendidikan Non Formal

961.510.000 961.510.000

Program Peningkatan Mutu Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

17.875.000.000 17.875.000.000

Program Manajemen Pelayanan Pendidikan

1.130.000.000 1.130.000.000

Program Peningkatan Akses Terhadap Layanan Pendidikan

126.000.000 126.000.000

Program Peningkatan Sarana Prasarana Pendidikan

21.860.297.000 21.860.297.000

Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pendidikan Dasar

860.000.000 860.000.000

Program Pembentukan Karakter Anak

670.000.000 670.000.000

Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Paud Dan Pnf

380.000.000 380.000.000

Program Pembentukan Karakter Siswa

3.924.602.000 3.924.602.000

Tunjangan Profesi Guru Pegawai Negeri Sipil Daerah (TPG PNSD)

51.228.423.000 51.228.423.000

Page 49: NOTA KESEPAKATAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ......ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN ANGGARAN 2020 PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN 2019 Kebijakan Umum APBD TA 2020

Kebijakan Umum APBD TA 2020 | BAB IV KEBIJAKAN PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN DAERAH

43

NO PRIORITAS

PEMBANGUNAN NASIONAL

URAIAN ALOKASI ANGGARAN BELANJA DALAM RANCANGAN APBD

PROGRAM

BELANJA PEGAWAI, BUNGA SUBSIDI, HIBAH, BANSOS,

BAGI HASIL, BANKEU, BELANJA TDK TERDUGA

PROGRAM (Rp)

BELANJA PEGAWAI, BUNGA SUBSIDI, HIBAH, BANSOS,

BAGI HASIL, BANKEU, BELANJA TDK TERDUGA

JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7=5+6

Tambahan Penghasilan Guru 167.450.000 167.450.000

Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

6.892.200.000 6.892.200.000

BOP Pendidikan kesetaraan 2.370.600.000 2.370.600.000

Kesehatan Program Pengawasan Obat Dan Makanan

350.000.000 350.000.000

Program Perbaikan Gizi Masyarakat

892.735.000 892.735.000

Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

928.000.000 928.000.000

Program Pencegahan Dan Penanggulangan Penyakit Menular Dan Penyakit Tidak Menular

3.376.877.000 3.376.877.000

Program Pelayanan Blud Puskesmas Dan Sarana Kesehatan Lainnya

16.700.000.000 16.700.000.000

Program Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja Dan Kesehatan Olah Raga

395.000.000 395.000.000

Program Kesehatan Keluarga 956.761.000 956.761.000

Program Jaminan Kesehatan 12.600.000.000 12.600.000.000

Program Peningkatan Sarana Prasarana, Penyediaan Obat, Perbekalan Kesehatan Dan Obat Asli Indonesia

12.734.558.000 12.734.558.000

Program Promosi Dan Pemberdayaan Kesehatan

940.853.000 940.853.000

Program Manajemen Pelayanan Kesehatan

10.988.768.000 10.988.768.000

Page 50: NOTA KESEPAKATAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ......ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN ANGGARAN 2020 PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN 2019 Kebijakan Umum APBD TA 2020

Kebijakan Umum APBD TA 2020 | BAB IV KEBIJAKAN PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN DAERAH

44

NO PRIORITAS

PEMBANGUNAN NASIONAL

URAIAN ALOKASI ANGGARAN BELANJA DALAM RANCANGAN APBD

PROGRAM

BELANJA PEGAWAI, BUNGA SUBSIDI, HIBAH, BANSOS,

BAGI HASIL, BANKEU, BELANJA TDK TERDUGA

PROGRAM (Rp)

BELANJA PEGAWAI, BUNGA SUBSIDI, HIBAH, BANSOS,

BAGI HASIL, BANKEU, BELANJA TDK TERDUGA

JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7=5+6

Program Pengadaan, Peningkatan Sarana Dan Prasarana Rumah Sakit/ Rumah Sakit Jiwa/ Rumah Sakit Paru-Paru/ Rumah Sakit Mata

9.326.677.000 9.326.677.000

Program Peningkatan Pelayanan Blud

78.300.000.000 78.300.000.000

Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan Dan Anak Di Rumah Sakit

126.000.000 126.000.000

Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan Rujukan

459.750.000 459.750.000

Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Keperawatan

40.000.000 40.000.000

Sosial Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (Kat) Dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (Pmks) Lainnya

782.480.000 782.480.000

Program Pelayanan Dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial

2.872.285.000 2.872.285.000

Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial

644.250.000 644.250.000

Perumahan dan Permukiman

Program Pengembangan Perumahan

11.742.144.000 11.742.144.000

Program Pengembangan Infrastruktur Permukiman

39.994.756.000 39.994.756.000

Page 51: NOTA KESEPAKATAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ......ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN ANGGARAN 2020 PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN 2019 Kebijakan Umum APBD TA 2020

Kebijakan Umum APBD TA 2020 | BAB IV KEBIJAKAN PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN DAERAH

45

NO PRIORITAS

PEMBANGUNAN NASIONAL

URAIAN ALOKASI ANGGARAN BELANJA DALAM RANCANGAN APBD

PROGRAM

BELANJA PEGAWAI, BUNGA SUBSIDI, HIBAH, BANSOS,

BAGI HASIL, BANKEU, BELANJA TDK TERDUGA

PROGRAM (Rp)

BELANJA PEGAWAI, BUNGA SUBSIDI, HIBAH, BANSOS,

BAGI HASIL, BANKEU, BELANJA TDK TERDUGA

JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7=5+6

2. Infrastruktur dan Pemerataan Wilayah

Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Program Pembangunan Jalan Dan Jembatan

5.130.000.000 5.130.000.000

Program Pengendalian Banjir 5.689.925.000 5.689.925.000

Program Pengembangan Wilayah Strategis Dan Cepat Tumbuh

12.132.125.000 12.132.125.000

Program Pemanfaatan Ruang 95.000.000 95.000.000

Program Peningkatan Dan Pemeliharaan Jalan Dan Jembatan

36.297.984.000 36.297.984.000

Program Pembinaan Dan Pengembangan Jasa Konstruksi

245.000.000 245.000.000

Program Peningkatan Dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Dan Drainase

7.443.850.000 7.443.850.000

Pertanahan Program Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan Dan Pemanfaatan Tanah

7.747.000.000 7.747.000.000

Perhubungan Program Pembangunan Prasarana Dan Fasilitas Perhubungan

1.329.000.000 1.329.000.000

Pogram Peningkatan Pelayanan Angkutan

1.857.630.000 1.857.630.000

Program Pengendalian Dan Pengamanan Lalu Lintas

2.445.530.000 2.445.530.000

3. Nilai Tambah Sektor Riil, Industrialisasi dan Kesempatan Kerja

Pertanian Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan

245.000.000 245.000.000

Page 52: NOTA KESEPAKATAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ......ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN ANGGARAN 2020 PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN 2019 Kebijakan Umum APBD TA 2020

Kebijakan Umum APBD TA 2020 | BAB IV KEBIJAKAN PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN DAERAH

46

NO PRIORITAS

PEMBANGUNAN NASIONAL

URAIAN ALOKASI ANGGARAN BELANJA DALAM RANCANGAN APBD

PROGRAM

BELANJA PEGAWAI, BUNGA SUBSIDI, HIBAH, BANSOS,

BAGI HASIL, BANKEU, BELANJA TDK TERDUGA

PROGRAM (Rp)

BELANJA PEGAWAI, BUNGA SUBSIDI, HIBAH, BANSOS,

BAGI HASIL, BANKEU, BELANJA TDK TERDUGA

JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7=5+6

Program Peningkatan Kapasitas Sdm Pertanian

160.000.000 160.000.000

Program Peningkatan Produksi Hasil Pertanian

224.852.000 224.852.000

Program Peningkatan Pelayanan Peternakan Dan Kesehatan Hewan

1.067.000.000 1.067.000.000

Industri Program Pengembangan Industri Kecil Dan Menengah

165.000.000 165.000.000

Program Penataan Struktur Industri

10.000.000 10.000.000

Program Peningkatan Sdm Pelatihan Teknologi Industri

103.000.000 103.000.000

Perdagangan Program Perlindungan Konsumen Dan Pengamanan Perdagangan

448.000.000 448.000.000

Program Pengembangan Ekspor

200.000.000 200.000.000

Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri

345.000.000 345.000.000

Program Pembinaan Pedagang Kakilima Dan Asongan

93.000.000 93.000.000

Program Pengembangan Pasar Tradisional

37.466.200.000 37.466.200.000

Koperasi dan UKM Program Penciptaan Iklim Usaha Usaha Kecil Menengah Yang Konduksif

855.500.000 855.500.000

Program Pengembangan Kewirausahaan Dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah

40.000.000 40.000.000

Page 53: NOTA KESEPAKATAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ......ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN ANGGARAN 2020 PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN 2019 Kebijakan Umum APBD TA 2020

Kebijakan Umum APBD TA 2020 | BAB IV KEBIJAKAN PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN DAERAH

47

NO PRIORITAS

PEMBANGUNAN NASIONAL

URAIAN ALOKASI ANGGARAN BELANJA DALAM RANCANGAN APBD

PROGRAM

BELANJA PEGAWAI, BUNGA SUBSIDI, HIBAH, BANSOS,

BAGI HASIL, BANKEU, BELANJA TDK TERDUGA

PROGRAM (Rp)

BELANJA PEGAWAI, BUNGA SUBSIDI, HIBAH, BANSOS,

BAGI HASIL, BANKEU, BELANJA TDK TERDUGA

JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7=5+6

Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi Dan Umkm

676.200.000 676.200.000

Pariwisata Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata

436.000.000 436.000.000

Program Pengembangan Destinasi Pariwisata

2.616.018.000 2.616.018.000

Program Pengembangan Kemitraan

- -

Kebudayaan Program Pengembangan Dan Pengelolaan Kekayaan Budaya

3.154.654.000 3.154.654.000

Tenaga Kerja Program Peningkatan Kualitas Dan Produktivitas Tenaga Kerja

3.215.500.000 3.215.500.000

Program Peningkatan Kesempatan Kerja

1.151.945.000 1.151.945.000

Program Perlindungan Dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan

439.650.000 439.650.000

-

4. Ketahanan Pangan, Air, Energi dan Lingkungan Hidup

Pangan Program Peningkatan Ketahanan Pangan

633.500.000 633.500.000

Lingkungan Hidup Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan

8.024.120.000 8.024.120.000

Program Pengendalian Pencemaran Dan Perusakan Lingkungan Hidup

2.099.634.000 2.099.634.000

Program Perlindungan Dan Konservasi Sumber Daya Alam

62.000.000 62.000.000

Program Peningkatan Kualitas Dan Akses Informasi Sumber

440.200.000 440.200.000

Page 54: NOTA KESEPAKATAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ......ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN ANGGARAN 2020 PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN 2019 Kebijakan Umum APBD TA 2020

Kebijakan Umum APBD TA 2020 | BAB IV KEBIJAKAN PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN DAERAH

48

NO PRIORITAS

PEMBANGUNAN NASIONAL

URAIAN ALOKASI ANGGARAN BELANJA DALAM RANCANGAN APBD

PROGRAM

BELANJA PEGAWAI, BUNGA SUBSIDI, HIBAH, BANSOS,

BAGI HASIL, BANKEU, BELANJA TDK TERDUGA

PROGRAM (Rp)

BELANJA PEGAWAI, BUNGA SUBSIDI, HIBAH, BANSOS,

BAGI HASIL, BANKEU, BELANJA TDK TERDUGA

JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7=5+6

Daya Alam Dan Lingkungan Hidup

Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (Rth)

590.000.000 590.000.000

Program Pengawasan Dan Penaatan Hukum Lingkungan

163.000.000 163.000.000

-

5. Stabilitas Pertahanan dan Keamanan

Ketentraman, Ketertiban Umum Dan Perlindungan Masyarakat

Program Pemeliharaan Kantrantibmas Dan Pencegahan Tindak Kriminal

661.570.000 661.570.000

Pemberantasan Barang Kena Cukai Ilegal (Dbhcht)

140.000.000 140.000.000

Program Pelayanan Kedaruratan Sipil

3.060.750.000 3.060.750.000

Program Peningkatan Kepatuhan Aparatur, Badan Usaha/Hukum Dan Masyarakat Pada Produk Hukum Daerah

3.740.814.000 3.740.814.000

Program Penanggulangan Bencana Alam

1.250.947.000 1.250.947.000

Program Pendidikan Politik Masyarakat

290.000.000 290.000.000

Program Kemitraan Dan Pengembangan Wawasan Kebangsaan

1.381.860.000 1.381.860.000

-

JUMLAH 438.728.473.000 60.658.673.000 499.387.146.000

Page 55: NOTA KESEPAKATAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ......ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN ANGGARAN 2020 PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN 2019 Kebijakan Umum APBD TA 2020

Kebijakan Umum APBD TA 2020 | BAB IV KEBIJAKAN PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN DAERAH

49

Tabel 4.2 Sinkronisasi Kebijakan Pemerintah Kota Pekalongan dalam Rancangan KUA-PPAS dengan Prioritas Provinsi Jawa Tengah

NO PRIORITAS PROVINSI JAWA

TENGAH

URAIAN ALOKASI ANGGARAN BELANJA DALAM RANCANGAN APBD

PROGRAM BELANJA

LANGSUNG BELANJA TIDAK

LANGSUNG JUMLAH

1 2 3 4 5 6=4+5

1. Percepatan pengurangan kemiskinan dan pengangguran

Sosial Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (Kat) Dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (Pmks) Lainnya

782.480.000 782.480.000

Program Pelayanan Dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial 2.872.285.000 2.872.285.000

Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial 644.250.000 644.250.000

Tenaga Kerja Program Peningkatan Kualitas Dan Produktivitas Tenaga Kerja 3.215.500.000 3.215.500.000

Program Peningkatan Kesempatan Kerja 1.151.945.000 1.151.945.000

Program Perlindungan Dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan

439.650.000 439.650.000

Perumahan dan Permukiman Program Pengembangan Perumahan 11.742.144.000 11.742.144.000

Program Pengembangan Infrastruktur Permukiman 39.994.756.000 39.994.756.000

2. Peningkatan kualitas hidup dan kapasitas sumber daya manusia Jawa Tengah

Pendidikan Program Pendidikan Anak Usia Dini 495.000.000 495.000.000

Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun 29.230.212.000 29.230.212.000

Program Pendidikan Non Formal 961.510.000 961.510.000

Program Peningkatan Mutu Pendidik Dan Tenaga Kependidikan 17.875.000.000 17.875.000.000

Program Manajemen Pelayanan Pendidikan 1.130.000.000 1.130.000.000

Program Peningkatan Akses Terhadap Layanan Pendidikan 126.000.000 126.000.000

Program Peningkatan Sarana Prasarana Pendidikan 21.860.297.000 21.860.297.000

Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pendidikan Dasar

860.000.000 860.000.000

Program Pembentukan Karakter Anak 670.000.000 670.000.000

Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Paud Dan Pnf 380.000.000 380.000.000

Program Pembentukan Karakter Siswa 3.924.602.000 3.924.602.000

Page 56: NOTA KESEPAKATAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ......ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN ANGGARAN 2020 PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN 2019 Kebijakan Umum APBD TA 2020

Kebijakan Umum APBD TA 2020 | BAB IV KEBIJAKAN PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN DAERAH

50

NO PRIORITAS PROVINSI JAWA

TENGAH

URAIAN ALOKASI ANGGARAN BELANJA DALAM RANCANGAN APBD

PROGRAM BELANJA

LANGSUNG BELANJA TIDAK

LANGSUNG JUMLAH

1 2 3 4 5 6=4+5

Tunjangan Profesi Guru Pegawai Negeri Sipil Daerah (TPG PNSD)

51.228.423.000 51.228.423.000

Tambahan Penghasilan Guru 167.450.000 167.450.000

Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

6.892.200.000 6.892.200.000

BOP Pendidikan kesetaraan 2.370.600.000 2.370.600.000

Kesehatan Program Pengawasan Obat Dan Makanan 350.000.000 350.000.000

Program Perbaikan Gizi Masyarakat 892.735.000 892.735.000

Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan 928.000.000 928.000.000

Program Pencegahan Dan Penanggulangan Penyakit Menular Dan Penyakit Tidak Menular

3.376.877.000 3.376.877.000

Program Pelayanan Blud Puskesmas Dan Sarana Kesehatan Lainnya

16.700.000.000 16.700.000.000

Program Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja Dan Kesehatan Olah Raga

395.000.000 395.000.000

Program Kesehatan Keluarga 956.761.000 956.761.000

Program Jaminan Kesehatan 12.600.000.000 12.600.000.000

Program Peningkatan Sarana Prasarana, Penyediaan Obat, Perbekalan Kesehatan Dan Obat Asli Indonesia

12.734.558.000 12.734.558.000

Program Promosi Dan Pemberdayaan Kesehatan 940.853.000 940.853.000

Program Manajemen Pelayanan Kesehatan 10.988.768.000 10.988.768.000

Program Pengadaan, Peningkatan Sarana Dan Prasarana Rumah Sakit/ Rumah Sakit Jiwa/ Rumah Sakit Paru-Paru/ Rumah Sakit Mata

9.326.677.000 9.326.677.000

Program Peningkatan Pelayanan Blud 78.300.000.000 78.300.000.000

Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan Dan Anak Di Rumah Sakit

126.000.000 126.000.000

Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan Rujukan 459.750.000 459.750.000

Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Keperawatan

40.000.000 40.000.000

Page 57: NOTA KESEPAKATAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ......ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN ANGGARAN 2020 PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN 2019 Kebijakan Umum APBD TA 2020

Kebijakan Umum APBD TA 2020 | BAB IV KEBIJAKAN PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN DAERAH

51

NO PRIORITAS PROVINSI JAWA

TENGAH

URAIAN ALOKASI ANGGARAN BELANJA DALAM RANCANGAN APBD

PROGRAM BELANJA

LANGSUNG BELANJA TIDAK

LANGSUNG JUMLAH

1 2 3 4 5 6=4+5

3. Peningkatan kapasitas dan daya saing ekonomi rakyat dengan tetap memperhatikan keberlanjutan lingkungan hidup dan risiko bencana

Pertanian Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan 245.000.000 245.000.000

Program Peningkatan Kapasitas Sdm Pertanian 160.000.000 160.000.000

Program Peningkatan Produksi Hasil Pertanian 224.852.000 224.852.000

Program Peningkatan Pelayanan Peternakan Dan Kesehatan Hewan

1.067.000.000 1.067.000.000

Industri Program Pengembangan Industri Kecil Dan Menengah 165.000.000 165.000.000

Program Penataan Struktur Industri 10.000.000 10.000.000

Program Peningkatan Sdm Pelatihan Teknologi Industri 103.000.000 103.000.000

Perdagangan Program Perlindungan Konsumen Dan Pengamanan Perdagangan

448.000.000 448.000.000

Program Pengembangan Ekspor 200.000.000 200.000.000

Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri 345.000.000 345.000.000

Program Pembinaan Pedagang Kakilima Dan Asongan 93.000.000 93.000.000

Program Pengembangan Pasar Tradisional 37.466.200.000 37.466.200.000

Koperasi dan UKM Program Penciptaan Iklim Usaha Usaha Kecil Menengah Yang Konduksif

855.500.000 855.500.000

Program Pengembangan Kewirausahaan Dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah

40.000.000 40.000.000

Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi Dan Umkm

676.200.000 676.200.000

Pariwisata Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata 436.000.000 436.000.000

Program Pengembangan Destinasi Pariwisata 2.616.018.000 2.616.018.000

Kebudayaan Program Pengembangan Dan Pengelolaan Kekayaan Budaya 3.154.654.000 3.154.654.000

Pekerjaan Umum dan Tata Ruang

Program Pembangunan Jalan Dan Jembatan 5.130.000.000 5.130.000.000

Program Pengendalian Banjir 5.689.925.000 5.689.925.000

Program Pengembangan Wilayah Strategis Dan Cepat Tumbuh 12.132.125.000 12.132.125.000

Program Pemanfaatan Ruang 95.000.000 95.000.000

Program Peningkatan Dan Pemeliharaan Jalan Dan Jembatan 36.297.984.000 36.297.984.000

Page 58: NOTA KESEPAKATAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ......ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN ANGGARAN 2020 PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN 2019 Kebijakan Umum APBD TA 2020

Kebijakan Umum APBD TA 2020 | BAB IV KEBIJAKAN PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN DAERAH

52

NO PRIORITAS PROVINSI JAWA

TENGAH

URAIAN ALOKASI ANGGARAN BELANJA DALAM RANCANGAN APBD

PROGRAM BELANJA

LANGSUNG BELANJA TIDAK

LANGSUNG JUMLAH

1 2 3 4 5 6=4+5

Program Pembinaan Dan Pengembangan Jasa Konstruksi 245.000.000 245.000.000

Program Peningkatan Dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Dan Drainase

7.443.850.000 7.443.850.000

Pertanahan Program Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan Dan Pemanfaatan Tanah

7.747.000.000 7.747.000.000

Lingkungan Hidup Program Peningkatan Ketahanan Pangan 633.500.000 633.500.000

Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan 8.024.120.000 8.024.120.000

Program Pengendalian Pencemaran Dan Perusakan Lingkungan Hidup

2.099.634.000 2.099.634.000

Program Perlindungan Dan Konservasi Sumber Daya Alam 62.000.000 62.000.000

Program Peningkatan Kualitas Dan Akses Informasi Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup

440.200.000 440.200.000

Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (Rth) 590.000.000 590.000.000

Kelautan dan Perikanan Program Pengembangan Perikanan Tangkap 2.580.400.000 2.580.400.000

Program Pengembangan Agribisnis Budidaya Perikanan 335.000.000 335.000.000

Program Pengembangan Technopark Perikanan 1.260.000.000 1.260.000.000

4. Pemantapan tata kelola pemerintahan dan kondusivitas wilayah serta perbaikan kapasitas fiskal daerah

Ketentraman, Ketertiban Umum Dan Perlindungan Masyarakat

Program Pemeliharaan Kantrantibmas Dan Pencegahan Tindak Kriminal

661.570.000 661.570.000

Pemberantasan Barang Kena Cukai Ilegal (Dbhcht) 140.000.000 140.000.000

Program Pelayanan Kedaruratan Sipil 3.060.750.000 3.060.750.000

Program Peningkatan Kepatuhan Aparatur, Badan Usaha/Hukum Dan Masyarakat Pada Produk Hukum Daerah

3.740.814.000 3.740.814.000

Program Penanggulangan Bencana Alam 1.250.947.000 1.250.947.000

Program Pendidikan Politik Masyarakat 290.000.000 290.000.000

Program Kemitraan Dan Pengembangan Wawasan Kebangsaan 1.381.860.000 1.381.860.000

Komunikasi dan Informatika Program Pengembangan Infrastruktur Tik 1.608.900.000 1.608.900.000

Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi 1.629.700.000 1.629.700.000

Program Pengelolaan Diseminasi Informasi, Kerjasama Media Dan Penguatan Sumber Daya Komunikasi Publik

2.489.625.000 2.489.625.000

Page 59: NOTA KESEPAKATAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ......ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN ANGGARAN 2020 PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN 2019 Kebijakan Umum APBD TA 2020

Kebijakan Umum APBD TA 2020 | BAB IV KEBIJAKAN PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN DAERAH

53

NO PRIORITAS PROVINSI JAWA

TENGAH

URAIAN ALOKASI ANGGARAN BELANJA DALAM RANCANGAN APBD

PROGRAM BELANJA

LANGSUNG BELANJA TIDAK

LANGSUNG JUMLAH

1 2 3 4 5 6=4+5

Program Pengelolaan Pengaduan Dan Aspirasi Masyarakat Dan Penguatan Kip

774.000.000 774.000.000

Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah 220.500.000 220.500.000

Program Penyelenggaraan Persandian Untuk Pengamanan Informasi Pemerintahan

124.000.000 124.000.000

Penanaman Modal Program Peningkatan Promosi Dan Kerjasama Investasi 284.000.000 284.000.000

Program Pelaksanaan Dan Pengendalian Penanaman Modal 158.300.000 158.300.000

Program Pelayanan Perizinan 1.076.900.000 1.076.900.000

Kearsipan Program Pembinaan, Pengembangan Dan Pengawasan Kearsipan

183.500.000 183.500.000

Program Pengelolaan Dan Pelestarian Arsip 471.000.000 471.000.000

Perpustakaan Program Pengembangan Budaya Baca Dan Pembinaan Perpustakaan

860.000.000 860.000.000

Perencanaan Pembangunan Program Pengembangan Data/Informasi 100.000.000 100.000.000

Program Perencanaan Pembangunan Daerah 1.790.000.000 1.790.000.000

Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi 150.000.000 150.000.000

Program Perencanaan Infrastruktur Wilayah, Perumahan Rakyat Dan Kawasan Permukiman

904.500.000 904.500.000

Program Perencanaan Bidang Pemerintahan, Sosial Dan Budaya

350.400.000 350.400.000

Penelitian dan Pengembangan Program Pengkajian Dan Penelitian 830.000.000 830.000.000

Program Pengembangan Iptek Dan Inovasi Daerah 825.000.000 825.000.000

Keuangan Daerah Program Peningkatan Pendapatan Daerah 1.898.500.000 1.898.500.000

Program Peningkatan Pengelolaan Aset Daerah 3.655.000.000 3.655.000.000

Program Penyusunan Apbd Dan Pengelolaan Hibah Bansos 1.169.000.000 1.169.000.000

Program Pengelolaan Akuntansi Dan Pelaporan 909.600.000 909.600.000

Program Penagihan Dan Pemeriksaan Kewajiban Pajak Daerah 1.073.000.000 1.073.000.000

Program Pengelolaan Perbendaharaan Dan Kas Daerah 755.650.000 755.650.000

Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan

Program Penataan Dan Pengembangan Aparatur 624.500.000 624.500.000

Page 60: NOTA KESEPAKATAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ......ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN ANGGARAN 2020 PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN 2019 Kebijakan Umum APBD TA 2020

Kebijakan Umum APBD TA 2020 | BAB IV KEBIJAKAN PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN DAERAH

54

NO PRIORITAS PROVINSI JAWA

TENGAH

URAIAN ALOKASI ANGGARAN BELANJA DALAM RANCANGAN APBD

PROGRAM BELANJA

LANGSUNG BELANJA TIDAK

LANGSUNG JUMLAH

1 2 3 4 5 6=4+5

Program Peningkatan Kapasitas Sdm Aparatur 2.880.000.000 2.880.000.000

Program Pelayanan Administrasi Kepegawaian 235.150.000 235.150.000

Program Pelayanan Informasi Kepegawaian 70.000.000 70.000.000

Fungsi Lainnya Program Peningkatan Kualitas Administrasi Pemerintahan 1.802.820.000 1.802.820.000

Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan 865.000.000 865.000.000

Program Sosialisasi Ketentuan Di Bidang Cukai (Dbhcht) 175.000.000 175.000.000

Program Peningkatan Penanganan Pengaduan Masyarakat Bidang Hukum

365.000.000 365.000.000

Program Penataan Ketatalaksanaan, Kelembagaan Dan Pendayagunaan Aparatur

832.000.000 832.000.000

Program Peningkatan Akuntabilitas Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

180.000.000 180.000.000

Program Peningkatan Sinergitas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Bidang Perekonomian

987.334.000 987.334.000

Program Peningkatan Kualitas Pelaksanaan Kebijakan Daerah Bidang Perekonomian

535.000.000 535.000.000

Program Peningkatan Sinergitas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Bidang Administrasi Pembangunan

875.350.000 875.350.000

Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Keagamaan Dan Sosial Kemasyarakatan

11.854.880.000 11.854.880.000

Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Pimpinan 30.000.000 30.000.000

Program Kerjasama Informasi Dengan Mass Media dan Keprotokoleran

1.938.700.000 1.938.700.000

Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah

14.636.700.000 14.636.700.000

Program Pelayanan Penyusunan Dan Penataan Peraturan Perundang-Undangan

5.530.000.000 5.530.000.000

Program Pengawasan Internal Terhadap Penyelenggaraan Tupoksi Pd Dan Kasus Pengaduan

835.000.000 835.000.000

Program Pembangunan Dan Pengembangan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (Spip)

68.300.000 68.300.000

Page 61: NOTA KESEPAKATAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ......ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN ANGGARAN 2020 PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN 2019 Kebijakan Umum APBD TA 2020

Kebijakan Umum APBD TA 2020 | BAB IV KEBIJAKAN PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN DAERAH

55

NO PRIORITAS PROVINSI JAWA

TENGAH

URAIAN ALOKASI ANGGARAN BELANJA DALAM RANCANGAN APBD

PROGRAM BELANJA

LANGSUNG BELANJA TIDAK

LANGSUNG JUMLAH

1 2 3 4 5 6=4+5

Program Pencegahan, Pemberantasan Korupsi Dan Pengawalan Reformasi Birokrasi

445.175.000 445.175.000

Program Peningkatan Kapasitas, Profesionalisme Dan Layanan Apip

107.200.000 107.200.000

Program Percepatan Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Apf

240.000.000 240.000.000

JUMLAH 507.512.897.000 60.658.673.000 568.171.570.000

Page 62: NOTA KESEPAKATAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ......ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN ANGGARAN 2020 PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN 2019 Kebijakan Umum APBD TA 2020

Kebijakan Umum APBD TA 2020 | BAB IV KEBIJAKAN PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN DAERAH

56

4.2.4. Kebijakan Belanja berdasarkan urusan Pemerintahan Daerah (Urusan

Wajib dan Urusan Pilihan) dan PD.

Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah setelah

mengatur secara rinci tentang pembagian kewenangan Urusan Pemerintahan,

khususnya terkait dengan Urusan Konkuren, yaitu Urusan Pemerintahan yang dibagi

antara Pemerintah Pusat dan Daerah provinsi dan Daerah kabupaten/kota. Dalam Pasal

11 ayat (1) disebutkan bahwa Urusan pemerintahan konkuren yang menjadi kewenangan

Daerah terdiri atas Urusan Pemerintahan Wajib dan Urusan Pemerintahan Pilihan.

Selanjutnya dalam ayat (2), disebutkan bahwa Urusan Pemerintahan Wajib terdiri atas

Urusan Pemerintahan yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar dan Urusan

Pemerintahan yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar. Undang-undang Nomor 23

Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah juga telah merinci Pembagian urusan

pemerintahan konkuren antara Pemerintah Pusat dan Daerah provinsi serta Daerah

kabupaten/kota dalam Lampiran yang tidak terpisahkan dari Undang-Undang ini.

Selanjutnya Kebijakan Belanja berdasarkan urusan Pemerintahan Daerah dan

Perangkat Daerah dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini :

Tabel 4.2 Kebijakan Belanja berdasarkan urusan Pemerintahan Daerah

KODE URUSAN / BIDANG / SKPD PELAKSANA PLAFON 2020

1 2 3

11 URUSAN PEMERINTAHAN WAJIB YANG BERKAITAN DENGAN PELAYANAN DASAR

390.095.709.000

11.01 PENDIDIKAN 79.692.595.000

11.01.110101 DINAS PENDIDIKAN 79.692.595.000

11.02 KESEHATAN 153.166.871.000

11.02.110201 DINAS KESEHATAN 63.652.304.000

11.02.110202 RSUD BENDAN 89.514.567.000

11.03 PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG 84.563.660.000

11.03.110301 DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG 84.563.660.000

11.04 PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN

54.376.892.000

11.04.110401 DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN

54.376.892.000

11.05 KETENTRAMAN, KETERTIBAN UMUM DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT

12.812.454.000

11.05.110501 SATUAN POLISI PAMONG PRAJA 8.948.447.000

11.05.110502 BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH 1.836.923.000

11.05.110503 KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK 2.027.084.000

11.06 SOSIAL 5.483.237.000

11.06.110601 DINAS SOSIAL, PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

5.483.237.000

12 URUSAN PEMERINTAHAN WAJIB YANG TIDAK BERKAITAN DENGAN PELAYANAN DASAR

83.979.932.000

12.01 TENAGA KERJA 5.971.121.000

12.01.120101 DINAS PERINDUSTRIAN DAN TENAGA KERJA

5.971.121.000

Page 63: NOTA KESEPAKATAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ......ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN ANGGARAN 2020 PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN 2019 Kebijakan Umum APBD TA 2020

Kebijakan Umum APBD TA 2020 | BAB IV KEBIJAKAN PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN DAERAH

57

KODE URUSAN / BIDANG / SKPD PELAKSANA PLAFON 2020

1 2 3

12.02 PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

1.869.704.000

12.02.120201 DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

1.869.704.000

12.03 PANGAN 1.387.478.000

12.03.120301 DINAS PERTANIAN DAN PANGAN 1.387.478.000

12.04 PERTANAHAN 7.747.000.000

12.04.110301 DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG 7.747.000.000

12.05 LINGKUNGAN HIDUP 16.172.899.000

12.05.120501 DINAS LINGKUNGAN HIDUP 16.172.899.000

12.06 ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

3.125.853.000

12.06.120601 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL 3.125.853.000

12.07 PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA 1.777.462.000

12.07.120201 DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

1.777.462.000

12.08 PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

2.611.807.000

12.08.110601 DINAS SOSIAL, PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

2.611.807.000

12.09 PERHUBUNGAN 7.427.048.000

12.09.120901 DINAS PERHUBUNGAN 7.427.048.000

12.10 KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 8.169.374.000

12.10.121001 DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 8.169.374.000

12.11 KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH 5.166.675.000

12.11.121101 DINAS PERDAGANGAN, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH

5.166.675.000

12.12 PENANAMAN MODAL 3.420.340.000

12.12.121201 DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

3.420.340.000

12.13 KEPEMUDAAN DAN OLAH RAGA 13.026.417.000

12.13.121301 DINAS PARIWISATA, KEBUDAYAAN, KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA

13.026.417.000

12.14 STATISTIK 220.500.000

12.14.121001 DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 220.500.000

12.15 PERSANDIAN 124.000.000

12.15.121001 DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 124.000.000

12.16 KEBUDAYAAN 3.154.654.000

12.16.121301 DINAS PARIWISATA, KEBUDAYAAN, KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA

3.154.654.000

12.17 PERPUSTAKAAN 1.953.100.000

12.17.121701 DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN 1.953.100.000

12.18 KEARSIPAN 654.500.000

12.18.121701 DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN

654.500.000

Page 64: NOTA KESEPAKATAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ......ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN ANGGARAN 2020 PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN 2019 Kebijakan Umum APBD TA 2020

Kebijakan Umum APBD TA 2020 | BAB IV KEBIJAKAN PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN DAERAH

58

KODE URUSAN / BIDANG / SKPD PELAKSANA PLAFON 2020

1 2 3

20 URUSAN PEMERINTAHAN PILIHAN 50.211.153.000

20.01 KELAUTAN DAN PERIKANAN 5.432.083.000

20.01.200101 DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN 5.432.083.000

20.02 PARIWISATA 3.052.018.000

20.02.121301 DINAS PARIWISATA, KEBUDAYAAN, KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA

3.052.018.000

20.03 PERTANIAN 1.696.852.000

20.03.120301 DINAS PERTANIAN DAN PANGAN 1.696.852.000

20.06 PERDAGANGAN 38.552.200.000

20.06.121101 DINAS PERDAGANGAN, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH

38.552.200.000

20.07 PERINDUSTRIAN 1.478.000.000

20.07.120101 DINAS PERINDUSTRIAN DAN TENAGA KERJA 1.478.000.000

30 URUSAN PENUNJANG 136.540.905.000

30.01 PERENCANAAN PEMBANGUNAN 4.938.760.000

30.01.300101 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH

4.938.760.000

30.02 KEUANGAN 11.915.030.000

30.02.300201 BADAN KEUANGAN DAERAH 11.915.030.000

30.03 KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 4.969.594.000

30.03.300301 BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DAERAH

4.969.594.000

30.04 PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN 1.655.000.000

30.04.300101 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH

1.655.000.000

30.05 FUNGSI LAINNYA 113.062.521.000

30.05.30050301 BAGIAN TATA PEMERINTAHAN 2.259.420.000

30.05.30050302 BAGIAN HUKUM 1.788.800.000

30.05.30050303 BAGIAN ORGANISASI 1.229.800.000

30.05.30050304 BAGIAN PEREKONOMIAN 1.733.134.000

30.05.30050305 BAGIAN PENGADAAN BARANG/JASA DAN PENGENDALIAN PEMBANGUNAN

1.077.150.000

30.05.30050306 BAGIAN KESEJAHTERAAN RAKYAT 12.145.280.000

30.05.30050307 BAGIAN UMUM 5.162.930.000

30.05.30050308 BAGIAN RUMAH TANGGA DAN PERLENGKAPAN 13.302.902.000

30.05.30050309 BAGIAN HUBUNGAN MASYARAKAT 2.358.500.000

30.05.300504 SEKRETARIAT DPRD 27.409.000.000

30.05.300505 INSPEKTORAT 2.397.403.000

30.05.300506 KECAMATAN PEKALONGAN UTARA 1.757.678.000

30.05.30050601 KELURAHAN KANDANG PANJANG 935.129.000

30.05.30050602 KELURAHAN PANJANG WETAN 991.685.000

30.05.30050603 KELURAHAN DEGAYU 960.690.000

30.05.30050604 KELURAHAN BANDENGAN 878.816.000

30.05.30050606 KELURAHAN KRAPYAK 1.104.357.000

30.05.30050607 KELURAHAN PADUKUHAN KRATON 1.061.149.000

Page 65: NOTA KESEPAKATAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ......ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN ANGGARAN 2020 PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN 2019 Kebijakan Umum APBD TA 2020

Kebijakan Umum APBD TA 2020 | BAB IV KEBIJAKAN PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN DAERAH

59

KODE URUSAN / BIDANG / SKPD PELAKSANA PLAFON 2020

1 2 3

30.05.3130050605 KELURAHAN PANJANG BARU 961.490.000

30.05.300507 KECAMATAN PEKALONGAN SELATAN 3.401.999.000

30.05.30050701 KELURAHAN JENGGOT 930.743.000

30.05.30050702 KELURAHAN BUARAN KRADENAN 978.433.000

30.05.30050703 KELURAHAN KURIPAN KERTOHARJO 952.410.000

30.05.30050704 KELURAHAN KURIPAN YOSOREJO 1.024.980.000

30.05.30050705 KELURAHAN SOKO DUWET 974.770.000

30.05.30050706 KELURAHAN BANYURIP 992.497.000

30.05.300508 KECAMATAN PEKALONGAN BARAT 1.089.050.000

30.05.30050801 KELURAHAN MEDONO 993.043.000

30.05.30050802 KELURAHAN PODOSUGIH 941.186.000

30.05.30050803 KELURAHAN TIRTO 971.500.000

30.05.30050804 KELURAHAN SAPURO KEBULEN 990.372.000

30.05.30050805 KELURAHAN BENDAN KERGON 1.109.047.000

30.05.30050806 KELURAHAN PASIRKRATONKRAMAT 1.163.103.000

30.05.30050807 KELURAHAN PRINGREJO 1.186.349.000

30.05.300509 KECAMATAN PEKALONGAN TIMUR 8.631.730.000

30.05.30050901 KELURAHAN KAUMAN 1.142.003.000

30.05.30050902 KELURAHAN PONCOL 1.031.774.000

30.05.30050903 KELURAHAN KLEGO 948.249.000

30.05.30050904 KELURAHAN GAMER 933.758.000

30.05.30050905 KELURAHAN NOYONTAANSARI 1.038.996.000

30.05.30050906 KELURAHAN SETONO 1.069.829.000

30.05.30050907 KELURAHAN KALI BAROS 1.051.387.000

JUMLAH BELANJA LANGSUNG 660.827.699.000

Sumber : Aplikasi SIMRAL

4.3. KEBIJAKAN PEMBIAYAAN DAERAH

Pembiayaan merupakan transaksi keuangan yang dimaksudkan untuk menutupi

defisit anggaran atau penggunaan dari surplus anggaran. Pembiayaan terdiri atas

penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan.

4.3.1. Kebijakan Penerimaan Pembiayaan Daerah

Kebijakan Penerimaan Penerimaan pembiayaan pada tahun 2020 diasumsikan

bersumber dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran tahun anggaran sebelumnya (SiLPA),

dengan memperhitungkan kemungkinan terjadinya kelebihan penerimaan (over-target).

SiLPA ini juga mengasumsikan adanya efisiensi yang akan terjadi pada pelaksanaan

APBD 2019 yaitu perkiraan selisih positif antara pengeluaran riil dengan anggaran yang

disediakan.

Selain SiLPA, dianggarkan pula komponen pencairan dana cadangan untuk

pelaksanaan pilkada pada tahun 2020 sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun

2017 tentang Pembentukan Dana Cadangan Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota

Pekalongan Tahun 2020.

Page 66: NOTA KESEPAKATAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ......ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN ANGGARAN 2020 PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN 2019 Kebijakan Umum APBD TA 2020

Kebijakan Umum APBD TA 2020 | BAB IV KEBIJAKAN PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN DAERAH

60

4.3.2. Kebijakan Pengeluaran Pembiayaan

Untuk kebijakan pengeluaran pembiayaan pada APBD Kota Pekalongan Tahun

Anggaran 2020 adalah pembiayaan untuk penyertaan modal (investasi) Pemerintah

Daerah. Penyertaan modal dilakukan bagi perusahaan daerah Kota Pekalongan dan

Bank Jateng, serta penyertaan modal dari penerusan hibah APBN Murni kepada PDAM.

Penyertaan Modal kepada Perusahaan Daerah ditetapkan berdasarkan Peraturan

Daerah dan sesuai dengan kajian analisis keuangan Perusahaan Daerah.

Page 67: NOTA KESEPAKATAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ......ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN ANGGARAN 2020 PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN 2019 Kebijakan Umum APBD TA 2020

Kebijakan Umum APBD TA 2020 | BAB V PENUTUP

61

BAB V PENUTUP

Kebijakan Umum APBD (KUA) Kota Pekalongan Tahun Anggaran 2020,

merupakan bagian dari pentahapan perencanaan pembangunan yang diawali dari

Penyusunan Dokumen Perencanaan Jangka Pendek (RKPD) Kota Pekalongan Tahun

2020 serta KUA dan PPAS itu sendiri. Selanjutnya KUA Tahun 2020 ini akan menjadi

pedoman dalam penyusunan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) sebelum

akhirnya kedua dokumen tersebut (KUA dan PPAS) akan digunakan sebagai dasar

dalam penyusunan APBD Tahun Anggaran 2020. Penyusunan KUA Tahun Anggaran

2020 merupakan formulasi kebijakan anggaran yang menjadi acuan dalam perencanaan

operasional anggaran, dimana di dalamnya memuat arah dan kebijakan sebagai

penjabaran dari kebijakan pemerintah daerah, serta aspirasi masyarakat. KUA Tahun

Anggaran 2020 memuat komponen-komponen pelayanan dan tingkat pencapaian yang

diharapkan pada setiap bidang kewenangan pemerintah daerah yang akan dilaksanakan

dalam satu tahun anggaran. Komponen dan kinerja pelayanan yang diharapkan tersebut

disusun, disamping berdasarkan aspirasi masyarakat, juga mempertimbangkan kondisi

dan kemampuan daerah, termasuk kinerja pelayanan yang telah dicapai dalam tahun-

tahun anggaran sebelumnya. Selanjutnya KUA Tahun Anggaran 2020 dalam

pelaksanaannya diperlukan strategi atau cara tertentu yang diharapkan dapat

memperlancar atau mempercepat pencapaian Kebijakan Umum APBD (KUA) Tahun

Anggaran 2020 karena adanya keterbatasan kemampuan pemerintah daerah, terutama

dalam sumber daya, maka disusun strategi dan prioritas sesuai kemampuan pemerintah

daerah.

Asumsi-asumsi yang mendasari penyusunan KUA merupakan asumsi kondisi pada

saat penyusunan yang disesuaikan pula dengan peraturan perundangan yang

mendasarinya. Dinamika pelaksanaan pembangunan pemerintahan sangat

dimungkinkan akan memunculkan terjadinya perubahan kondisi yang tidak sesuai

asumsi. Selain itu pendapatan–pendapatan yang bersumber dari dana perimbangan

(DAK, DAU dan Bagi Hasil Pajak / Bukan Pajak), dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang

Sah, sangat bergantung pada kebijakan pemerintah yang lebih tinggi (Pemerintah Pusat

dan Pemerintah Provinsi), oleh karena itu disepakati pengaturan sebagai berikut:

1. Dalam hal terjadi pergeseran asumsi yang melandasi penyusunan KUA akibat

adanya kebijakan pemerintah maupun pemerintah daerah, dapat dilakukan

penambahan atau pengurangan estimasi pendapatan daerah, maupun program dan

kegiatan serta pagu anggaran indikatifnya;

2. Penambahan program dan kegiatan dilakukan dengan mempertimbangkan usulan

program kegiatan dan plafon prioritas tambahan yang disampaikan dalam PPAS

sesuai dengan tingkat urgenitas dan kebutuhan;

3. Penambahan atau pengurangan estimasi pendapatan daerah, maupun program dan

kegiatan serta pagu anggaran indikatif tersebut dilakukan ketika proses pembahasan

RAPBD tanpa melakukan perubahan Nota Kesepakatan KUA dan Nota Kesepakatan

PPAS.

Page 68: NOTA KESEPAKATAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ......ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN ANGGARAN 2020 PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN 2019 Kebijakan Umum APBD TA 2020

Kebijakan Umum APBD TA 2020 | BAB V PENUTUP

62

Demikianlah Kebijakan Umum APBD Kota Pekalongan Tahun Anggaran 2020,

yang dibuat untuk menjadi pedoman dalam penyusunan PPAS dan RAPBD Tahun

Anggaran 2020.

Pekalongan, 10 Agustus 2019

WALIKOTA PEKALONGAN

HM. SAELANY MACHFUDZ, SE