noeraisyah universitasnegerisursabaya pkmgt.pdf

21
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PETA BATU: PERKEMAHAN CINTA BACA DAN TULIS SEBAGAI WAHANA EDUKATIF DAN REKREATIF MENINGKATKAN KECINTAAN BACA DAN TULIS SISWA SEKOLAH DASAR DI SURABAYA BIDANG KEGIATAN: PKM-GAGASAN TERTULIS Diusulkan Oleh: 1. Noer Aisyah NIM 12020074231/2012 2. Nice Dwi Anggraini NIM 12020074049/ 2012 3. Wahyu Mestikaningrum NIM 13020074010/ 2013 Universitas Negeri Surabaya 2015

Upload: noeraisyah

Post on 26-Sep-2015

14 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

its good

TRANSCRIPT

  • PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

    PETA BATU: PERKEMAHAN CINTA BACA DAN TULIS SEBAGAI

    WAHANA EDUKATIF DAN REKREATIF MENINGKATKAN KECINTAAN

    BACA DAN TULIS SISWA SEKOLAH DASAR DI SURABAYA

    BIDANG KEGIATAN:

    PKM-GAGASAN TERTULIS

    Diusulkan Oleh:

    1. Noer Aisyah NIM 12020074231/2012

    2. Nice Dwi Anggraini NIM 12020074049/ 2012

    3. Wahyu Mestikaningrum NIM 13020074010/ 2013

    Universitas Negeri Surabaya

    2015

  • ii

    : 3 bulan

  • iii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

    HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ ii

    DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii

    DAFTAR TABEL ............................................................................................. iii

    RINGKASAN .................................................................................................... iv

    PENDAHULUAN .............................................................................................. 1

    A. Latar Belakang ................................................................................................ 1

    B. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................................ 2

    GAGASAN ......................................................................................................... 2

    A. Kondisi Literasi di Kota Surabaya ................................................................... 2

    B. Solusi Umum yang Sudah Diterapkan beserta Hasilnya ................................... 4

    C. Seberapa jauh kondisi kekinian pencetus gagasan dapat diperbaiki melalui

    melalui PETA BATU: PERKEMAHAN CINTA BACA DAN TULIS ..........5

    D. Pihak-Pihak yang Dianggap Dapat Mengimplementasikan .............................. 6

    E. Langkah Strategis yang Diperlukan ................................................................. 6

    SIMPULAN ........................................................................................................ 7

    A. PETA BATU: PERKEMAHAN CINTA BACA DAN TULIS SEBAGAI

    WAHANA EDUKATIF DAN REKREATIF MENINGKATKAN

    KECINTAAN BACA DAN TULIS SISWA SEKOLAH DASAR DI

    SURABAYA................................................................................................... 7

    B. Teknik Implementasi yang Akan Dilakukan .................................................... 8

    C. Prediksi Hasil yang Akan Diperoleh ................................................................ 8

    DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 9

    LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................... 10

    Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota ............................................................ 10

    Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas ............... 16

    Lampiran 2. Surat Pernyataan Ketua Tim ........................................................... 17

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1. Data Kewajiban Membaca Buku Sastra Bagi Negara .............................. 3

  • iv

    Ringkasan

    Pada tanggal dua Maret 2014, kota Surabaya ditetapkan sebagai kota

    literasi oleh pemerintah Surabaya. Pendeklarasian ini bertujuan untuk

    meningkatkan minat baca tulis sekaligus menjadikan kota Surabaya sebagai kota

    yang memiliki budaya membaca. Sebagai langkah selanjutnya dari program

    Surabaya Kota Literasi, pemerintah kota surabaya bersama dengan beberapa

    sekolah yang ada di Surabaya melaksanakan beberapa program yang diharapkan

    dapat mendukung berjalannya program surabaya kota literasi. Program-program

    tersebut di antaranya: membaca 15 menit sebelum pelajaran dimulai, MPK(mobil

    perpustakaan keliling, KWB(Kurikulum Wajib Baca), dan SSR(Sustained Silent

    Reading). Program-program ini telah dirasakan kebermanfaatanya hanya di

    beeberapa sekolah atau daearah. Terdapat beberapa kendala yang akhirnya

    membuat program-orogram yang telah diterapkan tidak dapat berjalan maksimal.

    Minat baca siswa yang kurang, kurang menyebarnya program yang dilaksanakan

    pemerintah, hingga sarana dan prasarana yang kurang mendukung. PETA

    BATU (Perkemahan Cinta Bcaa dan Tulis dirasa penulis dapat membantu

    mendukung terwujudnya program Surabaya kota literasi.

    Program ini ditujukan kepada siswa SD. Usia siswa SD merupakan

    tahapan usia setelah golden age 9 (1-5) tahun. Siswa SD memiliki daya tangkap

    informasi yang begitu bagus sehingga diharapkan mudah untuk membiasakan diri

    dengan membaca dan menulis. Mereka diharapkan mampu untuk memiliki

    kebiasaan baca tulis yang akan berlanjut pada SMP, SMA dan seterusnya. PETA

    BATU dilaksanakan pada liburan semester ganjil dan genap. Waktu ini dipilih

    berdasarkan fakta bahwa anak-anak pada hari libur lebih banyak menonton tv.

    Waktu liburan dipilih agar anak-anak menghabiskan waktunya dengan sesuatu

    yang bermanfaat (membaca dan menulis) untuk masa depannya. Program kemah

    batu meliputi pembiasaan kegiatan baca dan menulis yang difokuskan pada baca

    tulis sastra dan diskusi.

    Untuk mendukung terwujudnya MAHA PELITS ini akan dilakukan

    kerjasama antarstakeholeder pemerintahan, yakni Pemerintah Kota Surabaya,

    Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Sekolah SD di Surabaya, dan Perguruan Tinggi

    (PTN dan PTS) di Surabaya, khususnya Perguruan Tinggi yang memiliki Jurusan

    Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, serta beberapa instansi terkait yang turut

    terlibat dan mendukung gagasan-gagasan yang ada dalam rencana program ini.

    Program ini dirancang menjadi sarana rekreatif dan edukatif bagi siswa

    SD sehingga mendukung terciptanya Surabaya kota Literasi.

  • 1

    Pendahuluan

    Latar Belakang

    Pada tanggal dua Maret 2014, kota Surabaya ditetapkan sebagai kota literasi

    oleh pemerintah Surabaya. Pendeklarasian ini bertujuan untuk meningkatkan

    minat baca tulis sekaligus menjadikan kota Surabaya sebagai kota yang memiliki

    budaya membaca. Deklarasi ini kemudian ditindaklanjutkan dengan sosialisasi

    program Surabaya Kota Literasi oleh Dinas Pendidikan Surabaya. Program ini

    diikuti oleh seluruh kepala sekolah SD, SMP, SMA/SMK se-Surabaya pada 16-18

    September 2014.

    Menurut hasil penelitian termutakhir (2009) yang dilakukan oleh PISA

    (Programme for International Student Assessment) pada negara yang tergabung

    dalam Organization for Economic Co-operation and Development (OECD)

    mengenai kemampuan membaca untuk mengukur tingkat pengetahuan dan

    keterampilan anak 14-15 tahun, dari 42 negara, Indonesia berada pada peringkat

    39 di atas Albania dan Peru.

    Sarah Mills dan Deborah menuturkan bahwa terdapat keterkaitan antara

    kemampuan membaca dan tingkat agresivitas. Hal ini ditemukannya setelah

    dilakukan penelitian sejak 1996 hingga 2000. Pada penelitian itu, sikap agresif

    terbedakan menjadi empat kelompok: suka berkelahi, tidak sabar, suka

    mengganggu, dan suka menekan anak lain (bullying). Berdasarkan penelitian yang

    telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa anak-anak kelas satu SD yang memiliki

    kemampuan membaca relatif rendah, saat di kelas tiga cenderung memiliki sifat

    agresivitas tinggi. Anak-anak kelas tiga yang memiliki kemampuan membaca

    relatif rendah, saat di kelas lima cenderung memiliki sifat agresivitas tinggi. Sarah

    Mills dan Deborah berpikir bahwa seiring dengan pergaulan mereka, rasa frustasi

    anak-anak yang memiliki kemampuan membaca rendah itu kian menumpuk.

    Keadaan ini kemudian membuat mereka menjadi agresif.

    Terdapat hubungan positif antara minat baca (reading interest), kebiasaan

    membaca (reading habit), dan kemampuan membaca (reading ability)

    (Supriyoko, 2009). Minat baca masyarakat yang rendah berpengaruh pada

    kebiasaan membaca yang rendah dan berakibat pada kemampuan membaca yang

    rendah pula. Menurut Siauseni (2010), minat baca masyarakat terutama anak-anak

    rendah disebabkan oleh banyaknya hiburan serta permainan dari media elektronik.

    Sebagai langkah selanjutnya dari program Surabaya Kota Literasi adalah

    adanya program 15 menit membaca sebelum jam kelas dimulai. Program ini

    sudah diterapkan di SMAN 5 Surabaya selama setahun. Hasilnya memuaskan

    walaupun pada awalnya siswa merasa susah karena belum terbiasa. Namun,

    penerapan program ini belumlah merata di seluruh Surabaya. Beberapa faktor

    menjadi kendala dalam pelaksanaannya program ini, seperti pengadaan buku-buku

  • 2

    yang akan dibaca siswa, minat baca yang belum terasah dengan bagus

    berpengaruh pada kemauan siswa dalam membaca. Berdasarkan latar belakang di

    atas dan sebagai langkah mendukung program Surabaya kota literasi, penulis

    mengangkat gagasan Peta Batu: Perkemahan Cinta Baca Dan Tulis Sebagai

    Wahana Edukatif Dan Rekreatif Meningkatkan Kecintaan Baca Dan Tulis Siswa

    Sekolah Dasar Di Surabaya.

    Tujuan

    Menganalisis potensi program Perkemahan Cinta Indonesia sebagai wahana

    edukatif dan rekreatif dalam meningkatkan kemampuan literasi siswa di Surabaya

    sekaligus sebagai langkah pendukung terwujudnya Surabaya sebagai kota literasi.

    Manfaat

    Tergalinya potensi program Perkemahan Cinta Indonesia sebagai wahana

    edukatif dan rekreatif dalam meningkatkan kemampuan literasi siswa di Surabaya

    sekaligus sebagai langkah pendukung terwujudnya Surabaya sebagai kota literasi.

    2. GAGASAN

    a. Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan

    Pendidikan Indonesia Mendapat Peringkat 108 dari 187 Negara

    Berdasarkan data dalam Human Development report 2014, pendidikan

    Indonesia menempati urutan 108 dari 187 Negara. Indonesia tergolong dalam

    kelompok Medium Human Development. Bila dibandingan dengan negara

    tetangga, Malaysia dan Singapura, Indonesia tertinggal jauh. Malaysia

    tergolong dalam kelompok High Human Development dan menempati

    peringkat 62. Singapura malah berkembang begitu pesat dibandingkan dengan

    Indonesia dan Malaysia. Singapura tergolong dalam kelompok Very High

    Human Development. Singapura menempati peringkat ke-9. Prestasi yang

    menakjubkan. Singapura menjadi satu-satunya negara dari Asia tenggara yang

    masuk dalam kelompok tersebut. Indonesia tentu harus bekerja lebih keras

    untuk mengembangkan pendidikan. Satu hal yang dapat mengembangkan

    kualitas pendidikan di Indonesia adalah mengembangkan budaya literasi.

    Tragedi nol buku (Tidak ada kewajiban membaca buku)

    Suatu kebiasaan dapat dimulai dari kewajiban. Kewajiban menuntut siswa

    untuk menyelesaikan buku dengan membaca dan memahaminya. Seiring

    berjalannya waktu, anak akan terlatih, nyaman, bahkan ketagihan untuk

    membaca. Namun, di Indonesia, kebijakan seperti ini belum ada. Akibatnya

    siswa membaca nol buku. Fakta ini diperoleh dari penelitan yang dilakukan

    oleh Taufiq Ismail Berikut adalah tabel jumlah buku wajib baca di beberapa

    negara.

  • 3

    Tabel 1.Jumlah Buku yang Wajib Dibaca di Negara

    Hal ini melatar belakangi walikota Surabaya untuk menggagas kota

    literasi. Program literasi mulai menjalar di wilayah Surabaya. Namun program

    ini belum merata. Hanya beberapa sekolah saja yang telah mulai menerapkan

    program-program yang berkait literasi, seperti SMAN 5 Surabaya, SMAN 21

    Surabaya, dsb.

    Terlalu Sering menonton TV

    Menurut kepala Unicef di Indonesia, Angela Kearney, studi terbaru yang

    dilakukan oleh Yayasan Pengembangan Media (YPMA), pemerintah dan

    didukung UNICEF menemukan rata rata anak-anak Indonesia menonton

    hingga 45 jam acara TV per minggu (Jawa Pos, 2010). Bila dijumlahkan dalam

    satu tahun, jumlah menonton TV anak-anak menjadi 1600 Jam.

    Angka ini tentu tergolong besar dibandingkan dengan waktu belajar siswa

    yang hanya 800 jam/tahun. Angka menonton TV anak-anak per minggu

    semakin besar ketika hari libur tiba. Tidak adanya aktivitas yang ditawarkan

    kepada mereka, membuat mereka menjadikan TV sebagai alternatif tayangan

    untuk menghabiskan waktu liburan.

    Kearney kemudian menjelaskan bahwa sepuluh tahun yang lalu, the

    American Academy of Paediatrics merangkum lebih dari 1,000 penelitian yang

    memaparkan dampaknya pada psikologis anak setelah mereka kian hari

    menonton program TV yang penuh dengan tampilan kekerasan. Kesimpulan

    mereka, kebiasaan ini meningkatkan kemungkinan anak-anak meniru perilaku

    kekerasan atau bisa menyebabkan trauma pada anak. Semakin banyak mereka

    menonton TV, menurut para ahli, semakin besar mereka mengalami obesitas

    dan tidak berprestasi di sekolah (Jawa Pos, 2010). Tayangan TV terbukti

    sungguh berpengaruh pada psikologis anak. Faktanya, tayangan TV di

    NO SMA KEWAJIBAN

    BACA BUKU

    1. SMA THAILAND SELATAN 5 JUDUL

    2. SMA MALAYSIA 6 JUDUL

    3. SMA SINGAPURA 6 JUDUL

    4. SMA BRUNEI DARUSSALAM 7 JUDUL

    5. SMA RUSIA SOVYET 12 JUDUL

    6. SMA KANADA 13 JUDUL

    7. SMA JEPANG 15 JUDUL

    8. SMA SWISS 15 JUDUL

    9. SMA JERMAN BARAT 22 JUDUL

    10. SMA PRANCIS 30 JUDUL

    11. SMA BELANDA 30 JUDUL

    12. SMA AMERIKA SERIKAT 32 JUDUL

    13. SMA INDONESIA 0 JUDUL

  • 4

    Indonesia kini banyak yang kehilangan nilai edukatif dan hanya

    mengutamakan nilai praktis, romansa, materialistis, dan tidak realistis. Anak-

    anak tentu perlu pembatasan waktu menonton tv serta pengawasannya. Anak-

    anak perlu dikenalkan pada alternatif lain seperti membaca buku. Membaca

    buku nampaknya belum menjadi budaya pelarian untuk mendapatkan

    kesenangan bagi anak di Indonesia.

    b. Solusi yang pernah ditawarkan atau diterapkan sebelumnya

    Sustained Silent Reading (SSR) Di sekolah

    Dalam bahasa Indonesia, program ini disebut kegiatan membaca

    memahami tanpa suara. Program ini dilakukan selama 15 menit sebelum

    pelajaran pertama dimulai. SSR dilakukan oleh siswa tiga kali seminggu.

    Bahan bacaan yang dibaca adalah buku yang mereka pilih sendiri. Selesai

    membaca tiap bukunya, siswa diminta untuk membuat resensi. SSR telah

    diterapkan di beberapa sekolah di Surabaya. Di SMAN 5 Surabaya, SSR dinilai

    berhasil. Program ini memfasilitasi siswa dalam pemberian waktu membaca

    buku. Di sisi lain, masih banyak sekolah di Surabaya yang belum mampu

    membiasakan program karena berbagai alasan, seperti kurangnya minat baca

    siswa sehingga mereka akan melakukannya dengan tidak serius. Pengadaan

    buku bahan bacaan juga menjadi kendala bagi sekolah-sekolah tersebut.

    Program membaca buku 15 menit

    Sebagai langkah membiasakan kegiatan membaca pada siswa, maka

    diadakanlah program wajib baca lima 15 menit. Program ini dilakukan 15

    menit sebelum jam pelajaran pertama dimulai. Siswa diajak untuk membaca

    buku sastra-ilmiah yang telah disediakan di sekolah. Dengan kebiasaan

    membaca buku, siswa diharapkan mampu mendapat pengetahuan lebih dari

    buku-buku yang telah mereka baca.

    Kurikulum Wajib Baca (KWB)

    Program ini merupakan hasil kolaborasi perpustakaan pemerintah Kota

    Surabaya dan Dinas Pendidikan Kota Surabaya. Pada kegiatan ini, pendamping

    perpustakaan yang dibantu petugas teknis perpustakaan umum balai pemuda

    melatih siswa membaca cepat. Setelah selesai, pendamping akan meminta

    siswa untuk menceritakan kembali isi dari buku yang telah dibaca. Khusus

    siswa kelas 4,5, dan 6, selain menceritakan kembali, mereka diharuskan

    membuat resume buku yang telah mereka baca.

    Sekolah yang mengikuti program ini adalah SDN Kaliasin 1 dan 3. Siswa

    dari sekolah ini kemudian dibagi menjadi beberapa kelompok. Program ini

    rutin dilaksanakan di Perpustakaan Umum Balai Pemuda Surabaya pada hari

    senin-sabtu pada minggu pertama dan minggu kedua tiap bulannya.

    Perpustakaan Keliling

    Perpustakaan keliling merupakan kegiatan layanan perpustakaan yang

    bergerak dari satu tempat ke tempat lain menggunakan Mobil Perpustakaan

    Keliling (MPK). Jumlah MPK hanya empat dengan tiga yang berfungsi. MPK

  • 5

    juga hanya menjangkau 64 dari 463 tutik perpustakaan SD Negeri di

    Surabaya.

    Menurut Kasubdit Pelayanan Perpustakaan Kota Surabaya Ratih Retno

    Wahjuni, mobil perpustakaan keliling beroperasi menurut jadwal yang sudah

    ditentukan. Mobil tersebut mendatangi sekolah hanya saat pagi dan siang.

    Selanjutnya pada pukul 12 keatas mobil itu dipakai untuk mengirim buku paket

    ke titik lain seperti ke panti asuhan, jelasnya. Mobil perpustakaan keliling Barpus Surabaya memuat beragam koleksi.

    Namun, lebih banyak yang dibawa adalah koleksi untuk usia anak-anak.

    Namuun, buku-buku ini hanya dapat dipinjam di tempat. Jika anak-anak ingin

    membacanya lebih lanjut, mereka harus meminjamnya di Perpustakaan daerah.

    Hal ini tentu dapat mengurungkan niat baca yang awalnya besar menjadi kecil.

    MPK ini juga tidak setiap hari datang ke lokasi yang sama. Hal ini tentu

    berpengaruh terhadap minat baca anak. MPK juga tidak beroperasi pada hari

    libur sekolah.

    c. Seberapa Jauh Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan Dapat Diperbaiki

    Melalui Gagasan Yang Diajukan:

    KEMA BATU menawarkan solusi untuk meningkatkan minat dan

    kualitas baca tulis anak di Surabaya.

    Program Pembiasaan Membaca

    Dalam program ini, anak-anak akan diajak untuk membiasakan diri

    membaca dengan memberikan bahan bacaan yang menarik. Bahan bacaan

    merupakan bahan yang telah sebelumnya dipertimbangkan untuk diberikan.

    Pada pelaksanaan acara ini, anak diperbolehkan menggunakan gadget hanya 15

    menit di pagi dan sore hari.

    Diskusi bahan bacaan

    Bersama pemandu yang menemani anak-anak dalam membaca bahan

    bacaan, mereka akan diajak untuk berdiskusi mengenai isi bahan bacaan.

    Diskusi dilakukan agar anak memahami isi bacaan. Diskusi dilakukan dengan

    membahas isi bahan bacaan, hal-hal yang disukai, tokoh yang disukai, dan

    amanat dalam bahan bacaan.

    Membuat tulisan mengenai bahan bacaan yang telah dibaca

    Setelah membaca dan berdiskusi, anak akan diajak untuk membuat tulisan

    mengenai bahan bacaan yang telah dibaca. Kegiatan ini bertujuan

    meningkatkan minat menulis siswa. Pemandu kelompok bertugas membimbing

    anak-anak ketika membuat tulisan. Tulisan yang telah dibuat kemudian diberi

    nilai oleh pemandu. Setelah itu, tulisan akan diterbitkan ke web PETA BATU.

    Membuat karangan dengan suasana alam

    Anak akan diajak untuk menikmati suasana alam dan menghirup udara

    segar di pagi hari. Suasana yang nyaman diharapkan mampu memberikan

    ketenangan pikiran anak-anak. Pemandu kelompok kemudian mengajak anak-

    anak untuk menulis sebuah karangan berupa puisi. Pemandu membimbing

    anak-anak dalam menulis puisi.

  • 6

    d. Pihak-pihak yang dipertimbangkan dapat membantu

    mengimplementasikan gagasan dan uraian peran atau kontribusi masing-

    masing:

    Pemerintah Kota Surabaya

    Pemerintah bertugas mendukung dari segi sarana prasarana awal, seperti

    peralatan perkemahan, Pemerintah juga bertugas mensosialisasikan program

    PETA BATU ke SD-SD yang berada di Surabaya

    Kepala Sekolah dan Guru

    Kepala sekolah dan guru bertugas mensosialisasikan program KEMA

    BATU kepada siswa di sekolah. Guru mengajak siswa untuk berpartisipasi

    dengan memberikan informasi mengenai manfaat yang akan didapatkan siswa.

    Kepala sekolah dan Guru pilihan bertugas mengontrol segala bentuk kegiatan

    yang dilaksanakan selama KEMA BATU berlangsung.

    Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Se-Surabaya

    Mahasiswa yang mengampu jurusan bahasa dan sastra Indonesia tentu

    telah memiliki pengalaman membaca sastra yang lebih. Mereka juga

    mengetahui kiat membaca, berdiskusi dan menulis yang baik dan benar.

    Mereka bertugas sebagai pemandu kelompok siswa yang mengikuti acara

    PETA BATU. Sebelum itu, mereka telah mendapat pelatihan dari pihak

    pemerintah untuk menyamakan persepsi dan menyiapkan diri menjadi PETA

    BATU

    e. Langkah-langkah strategis yang harus dilakukan untuk mengimplemen-

    tasikan gagasan

    Persiapan

    Persiapan dilakukan meliputi: pengaturan jadwal kegiatan yang akan

    dilaksanakan selama satu minggu di Peta Batu, daftar judul buku yang akan

    digunakan dalam acara tersebut yang tentu sesuai dan bermanfaat bagi siswa

    SD, lokasi yang akan digunakan sebagai lokasi acara PETA BATU.

    Penjalinan Kerja Sama

    Penjalinan kerja sama dilakukan dalam menyiapkan daftar judul buku

    yang akan digunakan dalam acara Peta Batu. Kerja sama dalam hal ini dapat

    dilakukan dengan dosen-dosen yang ada di Jurusan Satra Indonesia

    Selain dalam hal penyediaan daftar judul bacaan, Pemerintah dapat bekerja

    sama dengan pihak jurusan sastra Indonesia dalam hal penyediaan tenaga

    pembimbing siswa SD yang akan mengikuti PETA BATU. Mahasiswa-

    mahasiswa yang berpartisipasi kemudian dilatih agar siap membimbing siswa

    SD sehingga mereka mampu memberikan ilmu, berdiskusi, dan memotivasi

    siswa SD sehingga menjadi cinta baca dan tulis.

  • 7

    Pensosialisasisan & Pendaftaran Peserta PETA BATU

    Program PETA BATU yang telah siap kemudian disosialisasikan ke

    SD-SD yang ada di Surabaya. Sosialisasi program dilakukan melalui guru di

    SD yang bersangkutan. Setiap sekolah mendapatkan tiga delegasi dari sekolah.

    Pelaksanaan Acara PETA BATU

    KegiatanPETA BATU dilaksanakan satu minggu pada saat libur sekolah

    semester satu dan dua. Waktu ini dipilih berdasarkan fakta bahwa anak-anak

    pada hari libur memiliki kekosongan kegiatan. Alternatif-alternatif kegiatan

    yang dapat dilakukan ketika liburan tidak mereka teemukan sehingga mereka

    memilih menonton TV untuk menghabiskan waktu liburan. Ini merupakan

    kebiasaan yang buruk bila terus dilakukan hingga masa sekolah tiba.Oleh

    akrena itu PETA BATU mengajak siswa SD untuk membiasakan diri

    membaca dan menulis yang difokuskan pada baca tulis sastra. Kebiasaan baik

    ini tentu akan menghasilkan manfaat bagi masa depan mereka, misalnya

    dengan hobi membaca mereka akan memiliki wawasan luas yang akan

    membantu mereka dalam memahami pelajaran sekolah. Kebiasaan menulis

    akan memudahkan mereka ketika mereka mendapatkan tugas yang

    mengharuskan mereka menulis.

    Evaluasi Acara PETA BATU

    Evaluasi dilakukan setelah kegiata berlangsung. Evaluasi bermanfaat

    sehingga acara PETA BATU yang akan dilaksanakan mendatang akan

    menjadi lebih baik. Evaluasi dilakukan oleh panitia pelaksana PETA BATU.

    3. SIMPULAN

    a. PETA BATU: PERKEMAHAN CINTA BACA DAN TULIS SEBAGAI

    WAHANA EDUKATIF DAN REKREATIF MENINGKATKAN

    KECINTAAN BACA DAN TULIS SISWA SEKOLAH DASAR DI

    SURABAYA

    Program ini terbentuk guna mendukung wacana Surabaya Kota Literasi.

    Program ini ditujukan untuk siswa SD di Wilayah Surabaya. PETA BATU

    dilakukan dengan memberikan perlatihan membaca dan menulis. Perlatihan

    juga disertai dengan diskusi hasil baca. sehingga mereka akan lebih memahami

    isi bacaan yang mereka baca.PETA BATU dilakukan selama satu minggu

    dalam liburan sekolah semester ganjil dan genap. Hari libur sekolah dipilih

    agar siswa SD memiliki kegiatan aktif yang posutig yang melatih mereka

    membaca dan menulis. Pelatihan ini memberikan informasi mengenai cara

    membaca menulis, berdiskusi sekaligus melatih anak untuk terbiasa membaca

    dan menulis. Kebiasaan yang dilakukan dalam masa liburan agar ketika masa

    sekolah tiba, anak-anak sudah terbiasa menulis dan membaca. Kemampuan ini

    tentu bermanfaat bagi anak-anak dalam memahami pelajaran dan

    melaksanakan tugas berupa membuat tulisan.

  • 8

    b. Teknik Implementasi yang dilakukan

    Untuk mewujudkan program PETA BATU dilakukan dengan menjalin

    kerja sama dengan pihak-pihak yang dianggap dapat membantu kesuksesan

    program ini. Pihak-pihak tersebut adalah sekolah-sekolah yang ada di

    Surabaya, Dinas Pendidikan yang ada di Surabaya, Dosen jurusan Sastra

    Indonesia di Surabaya, Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia di Surabaya.

    Selanjutnya dilakukan pensosialisasian program oleh panita yang sebelumnya

    telah dibentuk dengan pihak-pihak yang menjalin kerja sama di sekolah dasar

    yang ada di Surabaya. Setelah itu dilakukanlah pelaksanaan acara PETA

    BATU. Setelah terlaksananya program, dilakukanlah Evaluasi program guna

    memperbaiki program PETA BATU di waktu selanjutnya.

    c. Prediksi Hasil Yang Akan Diperoleh

    Adanya program PETA BATU diharapkan dapat membantu

    meningkatkan kemampuan membaca dan menulis anak-anak, mengisi liburan

    sekolah siswa SD dengan hal-hal aktif positif edukatif dan rekreatif yang

    bermanfaat ketika masa sekolah tiba. Program ini juga diharapkan mampu

    meningkatkan kualitas program- program literasi yang dilakukan ketika masa

    sekolah tiba. Program PETA BATU diharapkan dapat mewujudkan program

    pemerintah Surabaya yakni Surabaya Kota Literasi.

  • 9

    Daftar Pustaka

    Supriyoko, Ki. 2009. Dampak Produktivitas Pembelajaran Terhadap

    Pengembangan Kecerdasan Peserta Didik Di Indonesia. Bandung:

    Hardiknas UPI, UNPAD, ITB

    http://dien24.blogspot.com/2005/06/tragedi-nol-buku-taufiq-ismail.html (diakes

    15 Maret 2015, 15.30 WIB)

    http://dispendik.surabaya.go.id/index.php/2653-satukan-program-tingkatkan-

    budaya-litarasi (diakes 15 Maret 2015, 15.32 WIB)

    http://surabayapubliclibrary.blogspot.com/p/produk-layanan.html (diakes 15

    Maret 2015, 15.34 WIB)

    http://www.bincangedukasi.com/tragedi-nol-buku/ (diakes 15 Maret 2015, 15.30

    WIB)

    http://www.enciety.co/kota-literasi-siswa-surabaya-wajib-baca-15-menit-per-

    hari/(diakes 15 Maret 2015, 15.45 WIB)

    http://www.jawapos.com/baca/artikel/675/surabaya-kota-literasi

    (diakes 15 Maret 2015, 15.13 WIB)

    http://www.pustakaindonesia.org/index.php/literature (diakes 15 Maret 2015,

    15.30 WIB)

    http://www.republika.co.id/berita/koran/didaktika/14/12/15/ngm3g840-literasi-

    indonesia-sangat-rendah (diakes 15 Maret 2015, 15.30 WIB)

    http://www.undp.org/content/undp/en/home/librarypage/hdr/2014-human-

    development-report.html# (diakes 15 Maret 2015, 15.10 WIB)

    https://sahabatguru.wordpress.com/2012/08/29/fakta-minat-baca-di-indonesia/

    (diakes 15 Maret 2015, 15.37 WIB)

  • 10

    LAMPIRAN-LAMPIRAN

    LAMPIRAN 1

    i. Biodata Ketua dan Anggota

    Biodata Ketua

    A. Identitas Diri

    B. Riwayat Pendidikan

    SD SMP SMA

    Nama Institusi SD NU 1 Gresik SMP Negeri 3

    Gresik

    SMA Negeri 1

    Gresik

    Jurusan IPA

    Tahun Masuk-

    Lulus

    2000-2006 2006-2009 2009-2012

    C. Pemakalah Seminar Ilmiah

    No Nama Pertemuan

    Ilmiah/Seminar

    Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat

    1. - - -

    D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir

    No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi

    Penghargaan

    Tahun

    1. - - -

    Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar

    dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. apabila dikemudian hari

    ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup

    menerima sanksi.

    Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah

    satu persyaratan dalam pengajuan proposal ini.

    1 Nama Lengkap Noer Aisyah

    2 Jenis Kelamin P

    3 Program Studi S1 Pendidikan Bahasa & Sastra Indonesia

    4 NIM 12020074231

    5 Tempat dan Tanggal Lahir Gresik, 17 Juli 1994

    6 E-mail [email protected]

    7 Nomor Telepon/HP 085733639882

  • 11

    Surabaya, 24 September 2014

  • 12

    Biodata Anggota 1

    A. Identitas Diri

    B. Riwayat Pendidikan

    SD SMP SMA

    Nama Institusi SD N Latukan I

    & II

    SMP N 1

    Karanggeneng

    SMK N 1

    Sumenep

    Jurusan Teknik

    Komputer dan

    Jaringan

    Tahun Masuk-

    Lulus

    2000-2006 2006-2009 2009-2012

    C. Pemakalah Seminar Ilmiah

    No Nama Pertemuan

    Ilmiah/Seminar

    Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat

    1. - - -

    D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir

    No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi

    Penghargaan

    Tahun

    1. Juara II Fine Bike

    Tour (Narasi

    Penataan Lingkungan

    Kota)

    Se Kabupaten

    Sumenep

    Dinas PU. Cipta

    Karya

    2010

    2. Juara Harapan 1

    LKTI dalam

    Lomba Kompetensi

    Dinas Pendidikan

    dan Kebudayaan

    Jawa Timur

    2011

    1 Nama Lengkap Nice Dwi Anggraini

    2 Jenis Kelamin P

    3 Program Studi S1 Pendidikan Bahasa & Sastra Indonesia

    4 NIM 12020074049

    5 Tempat dan Tanggal Lahir Surabaya, 11 Juni 1994

    6 E-mail [email protected]

    7 Nomor Telepon/HP 082331084774

  • 13

    Siswa se

    Jawa Timur

    3. Juara II LKTI Bahasa

    dan

    Budaya Lokal se

    Jawa Timur

    Fakultas Bahasa

    dan Seni,

    Universitas

    Negeri Surabaya

    2011

    4. Juara Lomba Esai

    Pemudan dan Masa

    Depan Bangsa se

    Jawa Timur

    Universitas

    Trunojoyo

    Madura

    2011

    5. Juara II LKTI

    Karakter dan

    Semangat

    Enterpreneurship se

    Madura

    Universitas

    Trunojoyo,

    Madura

    2011

    6. Juara II Green City

    (Perencanaan Tata

    Ruang

    Kota)

    Dinas PU Cipta

    Karya

    2011

    Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar

    dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. apabila dikemudian hari

    ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup

    menerima sanksi.

    Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah

    satu persyaratan dalam pengajuan proposal ini.

    Surabaya, 26 Maret 2015

  • 14

    Biodata Anggota 2

    A. Identitas Diri

    B. Riwayat Pendidikan

    SD SMP SMA

    Nama Institusi SDN 3 Bangunsari SMPN 1 Ponorogo SMA N 2

    Ponorogo

    Jurusan SMPN 1 Ponorogo IPA

    Tahun Masuk-

    Lulus

    2000-2006 2006-2009 2009-2012

    C. Pemakalah Seminar Ilmiah

    No Nama Pertemuan

    Ilmiah/Seminar

    Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat

    1. - - -

    D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir

    No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi

    Penghargaan

    Tahun

    1. - - -

    Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar

    dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. apabila dikemudian hari

    ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup

    menerima sanksi.

    Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah

    satu persyaratan dalam pengajuan proposal ini.

    1 Nama Lengkap Wahyu Mestikaningrum

    2 Jenis Kelamin P

    3 Program Studi S1 Pendidikan Bahasa & Sastra Indonesia

    4 NIM 13020074010

    5 Tempat dan Tanggal Lahir Ponorogo, 5 September 1994

    6 E-mail [email protected]

    7 Nomor Telepon/HP 082334494358

  • 15

    Surabaya, 26 Maret 2015

    (Wahyu Mestikaningrum)

  • 16

    Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

    No Nama/NIM Program Studi Bidang Ilmu Alokasi Waktu

    (jam/minggu)

    Uraian Tugas

    1 Noer Aisyah/

    12020074231

    Pendidikan Bahasa dan

    Sastra Indonesia

    Pendidikan 12 minggu Penyusunan karya

    tulis, pengamatan dan

    ide masalah

    2 Nice Dwi

    Anggraini/

    12020074049

    Pendidikan Bahasa dan

    Sastra Indonesia

    Pendidikan 12 minggu mencari solusi

    masalah

    3 Wahyu

    Mestikaningrum/

    13020074010

    Pendidikan Bahasa dan

    Sastra Indonesia

    Pendidikan 12 minggu Teknik Pelaksanaan

    kegiatan

  • 17

    Lampiran 3. Surat Pernyataan Ketua Tim