no. 225, tahun ix, 1 - 14 oktober 2011 issn: 1412...

24
NO. 225, TAHUN IX, 1 - 14 Oktober 2011 ISSN: 1412-9140 HARGA ECERAN RP 3.000 C K M Y Puailiggoubat untuk Kebangkitan Masyarakat Mentawai Tabloid Alternatif Dwimingguan

Upload: vanduong

Post on 31-Aug-2018

212 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

NO. 225, TAHUN IX, 1 - 14 Oktober 2011 ISSN: 1412-9140 HARGA ECERAN RP 3.000

C KM Y

www.puailiggoubat.com

Puailiggoubatuntuk Kebangkitan Masyarakat MentawaiTabloid Alternatif Dwimingguan

COVER DEPAN: FOTO:RAPOT/PUAILIGGOUBAT

DESAIN: SYAFRIL

Uggla

PENERBIT: Yayasan Citra Mandiri

PEMIMPIN UMUM/USAHA: Roberta Sarogdog

PEMIMPIN REDAKSI: Imran Rusli

DEWAN REDAKSI: Roberta SarogdogImran Rusli

REDAKTUR: Rus Akbar

WARTAWAN DAERAH:Gerson Merari Saleleubaja (Muara Siberut),

Bambang Sagurung (Sikabaluan),Rapot Pardomuan (Sipora)

Irman Jhon (Sikakap),

DISTRIBUTOR DAERAH:Arsenius Samaloisa (Sioban)

Gerson (Siberut Selatan)Bambang (Siberut Utara)Juanda (Siberut Barat)

ALAMAT REDAKSI DAN USAHA:Jl. Kampung Nias 1 No. 21, Padang.

Telp (0751) 7877373 - Fax. (0751) 35528REKENING:

Bank Nagari Cabang Pembantu Niaga, PadangNo.2105.0210.0207-1

PENCETAK:PT Riau Graindo, Pekanbaru

(Isi di luar Tanggung Jawab Percetakan).

PuailiggoubatTerbit setiap tanggal 1 dan 15

ISSN: 1412-9140

TABLOID ALTERNATIF DWIMINGGUAN

Wartawan Puailiggoubat selalu dilengkapi Kartu Pers dan(sesuai Kode Etik Jurnalistik) tidak dibenarkan menerima

suap (‘amplop’) dari narasumber.

www.puailiggoubat.com

Pemilukada Mentawai arataddaakeat. Enem pasang calon sibailiuBupti samba Wakil Bupati Men-tawai abaraat nomorda sibara kaKPU, ialeu et ara taddaakeat mu-kampanye 23 September silelelpa,kenanen maigi sitaimakolou kaluluttak pei waktu nia arataddaekat. - 3

PRORAKYAT 2PuailiggoubatNO. 225, 1 - 14 Oktober 2011

Dari Redaks i Kampanye

Ka halaman kantor Dinas Perhubu-ngan, KPU Mentawai masisara akettiboiet iate kampanye damai sambasimaeruk. - 9

Sia masyarakat sibara ka DusunPuran Sikabaluan, KecamatanSiberut Utara masiportes bupati,kalulut kudduatra atuguruk kabagatpeta kebut sawit. - 14

Sia masyarakat sibaea ka Sotboyak,Kecamatan Siberut Utara bulat takraobak akek ituguruk sawit sambaperusahaan nia ka Mentawai, poko-knia sibara ka Sabirut, kek getirabebesiakek nia papanah te ma-sieggek. - 15

Kalulut tak mekerek karajodda kakabagat kontrak, rua sigalai akekenungan proyek P2D Mandiri 2011ka Desa Maileppet, KecamatanSiberut Selatan tak rasilok sia kakecamatan. - 20

Pemilukada di Mentawai telah berlangsung. Enam pasangkandidat calon Bupati dan Wakil Bupati telah memulaikampanye sejak tanggal 23 September lalu, mereka

diberi waktu sampai 6 Oktober 2011 untuk mendapatkan suaradari 50.484 pemilih tetap di 218 TPS (Tempat PemungutanSuara) yang tersebar di 10 kecamatan.

Bersamaan dengan mulainya kesibukan politik untukmendapatkan bupati dan wakil bupati baru di Mentawai ini,kami juga sibuk mengantisipasi dan mengumpulkan informasiuntuk disajikan, antara lain dengan cara menyiagakan semuatenaga reporter yang ada di 10 kecamatan untuk memantaudan melaporkan progres Pemilukada di daerah liputannya,

menyangkut aktivitas kampanye, distribusi logistik kampanye,kesiapan administratif perangkat pemilukada dari TPS, personilKPU, panwas, saksi sampai kendala-kendala yang ada,terutama karena mengingat kondisi geografis Mentawai danmasih langkanya BBM.

Selain itu kami juga mengirim reporter Padang ke Tuapeijatyakni Patriz Sanene, Patriz akan mem-back up RapotPardomuan Simanjuntak di KPU dan pusat KabupatenKepulauan Mentawai itu.

Semoga tim redaksi ini bisa memenuhi kebutuhan Andaakan informasi Mentawai.

Salam

Catatan:Biaya Iklan belum termasuk PPn 10 persen sesuai Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan JasaBiaya Iklan Belum termasuk biaya desain. Jika desain Iklan dilakukan redaksi, maka dikenakan biaya tambahan sebesar Rp.50.000 .

Penaggung Jawab IklanRus Akbar

Tarif iklan Puailiggoubat

3 NO. 225, 1 - 14 Oktober 2011Puailiggoubat SAJIANUTAMA

jukkan apa yang mereka janjikan danperbuat terhadap Mentawai kalau nantiterpilih atau tidak terpilih.

Debat politik tersebut diseleng-garakan di Bunda Guest House Km 6Jalan Raya Tuapeijat, Sipora Utara. Darikeenam kandidat calon Bupati dan WakilBupati Mentawai periode 2011-2016tersebut dua pasangan telah menun-jukkan performa negatif, yakni kandidatNo.1 dan No.3 yakni Henri Nasrani –Rasyidin Syaiful dan Binsar Saleleubaja– Agustinus Sabebegen. Keduanya tidakmengikuti debat kandidat.

Menurut Ketua KPU MentawaiBastian Sirurui, yang dijumpai Puailig-goubat di kediamannya Senin (26/9),Henri Nasrani dan Rasyidin Syaifultidak ikut debat karena sakit, sementaraBinsar Saleleubaja dan AgustinusSabebegen tak memberi kabar apapunkepada KPU Mentawai sebagai penye-lenggara resmi Pemilukada Mentawai.Awal yang buruk, tapi Bastian mengata-kan UU Pemilu tak mengatur sanksi hu-kum terhadap pasangan kandidat yangtidak mengikuti debat politik tersebut.

Sebelumnya, Senin (22/7) keduapasangan kandidat ini juga tidak lengkaphadir di KPU Mentawai untuk penca-butan nomor urut. Hendri Nasrani danBinsar Saleleubaja tidak didampingikandidat wakil bupati masing-masingyakni Rasyidin Syaiful dan AgustinusSab. Mungkin memang tidak siapmenghadapi publik..

Keenam pasangan kandidat sesuainomor urut adalah: 1. Henri Nasrani -Rasyidin Syaiful yang diusung PANdan PBB, 2 Antonius Samangilailai –Melki Sapolenggu diusung Gerindra dan

Hanura, 3. Binsar Saleleubaja – Agus-tinus Sabebegen usungan PD, PartaiDemokrasi Pembaruan, Partai Repu-blikan dan Partai Buruh. 4. KortaniusSabeleake – Hendri Dunan Sirait yangdiusung PDS, 5. Yudas Sabaggalet – RijelSamaloisa jagoan PDIP dan 6. AureuliusYan – Jonimar Joannes yang diusungPartai Demokrasi Kebangsaan, PartaiPelopor, Partai Keadilan dan PersatuanIndonesia, Partai Peduli Rakyat Na-sional, Partai Matahari Bangsa, PartaiKarya Perjuangan (Pakar Pangan), danPartai Patriot.

Debat dimulai dengan pembacaanvisi misi masing-masing kandidat.Kandidat 1, mempercepat pemba-ngunan Mentawai melalui pengelolaansumber daya alam dan sumberdayamanusia yang maksimal; kandidat 2mengejar ketertinggalan, meningkatkanperekonomian masyarakat yang ber-tumpu pada potensi daerah; kandidat 3terwujudnya kebersamaan dalam me-laksanakan perubahan untuk memba-ngun Mentawai yang lebih baik; kandidat4 mewujudkan Mentawai yang ber-martabat secara budaya, mandiri secaraekonomi dan berdaulat secara politik;kandidat 5 menuju Mentawai yang majudan sejahtera; dan kandidat 6 denganvisi terwujudnya masyarakat Kepu-lauan Mentawai yang sejahtera, majudan berdaya saing dengan berlandaskaniman dan taqwa.

Disiplin Pemimpin dan KorupsiDebat dibagi dalam 4 sesi. Sesi

pertama penegakan hukum, demokrasidan good governance. Sesi keduapengembangan ekonomi dan pem-bangunan ekonomi kerakyatan. Sesiketiga pengembangan SDM melaluipendidikan dan kesehatan. Sesi keempatclossing statement.

Dalam penegakan hukum pasangan

nomor 4 mengatakan bahwa penegakanhukum dimulai dari pimpinan. Yangpaling utama adalah bagaimana pejabatdan masyarakat taat akan hukum.Panelis Charles Simagura menanyakancontoh taat hukum dan Korta menjawabbahwa mereka tidak pernah mengambildan memakai hak-hak orang lain, merekajuga taat aturan Pemilukada yang dibuatoleh KPU.

Selain itu mereka juga menaruhperhatian pada penataan strukturpemerintahan dengan mengevaluasikeberadaan dinas kantor dan bagian.

Terkait mobil dinas yang berkeliarandi Padang, sesuai pertanyaan Charles,pasangan Konan (Korta Henri Dunan)menjawab bahwa mobil dinas harusnyaada di Mentawai dan bukan di Padang.

Menjawab debatan kandidat nomor5 tentang rencana penegakan hukum,pasangan Konan mengatakan seluruhaparatur harus di Mentawai, pasanganmereka juga akan menata penggunaanseluruh SDM serta fasilitas dalamrangka pelayanan kepada masyarakat.

mengatakan mereka akan menempatkanorang-orang sesuai dengan bidangnyadan bukan karena kroni. Terkait pene-gakan hukum disiplin aparatur sesuaidebatan pasangan nomor 4, Antoniusmengatakan bahwa disiplin itu dimulaidari pimpinan, kalau anak buah tidakdisiplin itu dimulai dari pimpinan yangsudah memberikan contoh. Kalau kepalaSKPD pergi, anak buah juga akan pergi.

Pasangan nomor 5 yang didebatsoal ketahanan pangan oleh kandidatnomor 2 yang mempertanyakan apakahkonsep itu baru teringat sekarang, Yudasmenjawab bahwa dari dulu sudahteringat hanya saja ada banyak faktoruntuk implementasinya termasukkomunikasi. Anto menimpali pernya-taan ini dengan mengatakan bahwaberarti kurang lancar hubungan koor-dinasi dan komunikasi. Hal ini me-ngundang tawa para penonton yangmengikuti debat.

Pasangan kandidat No. 4 pada bi-dang pengembangan ekonomi kerak-yatan mengatakan dalam pembangunanMentawai membutuhkan investor dibidang pariwisata yang akan mem-bangun hotel-hotel dan masyarakat da-pat membangun penginapan kecil di se-kitarnya. Bidang kelautan karena mem-butuhkan biaya besar, dibutuhkan in-vestor yang dapat membangun penga-lengan ikan di Mentawai.

Penekanannya adalah masyarakatmenjadi pelaku utama. Dalam menen-tukan pilihan agar tidak terjadi konflikkepentingan, pemerintah berfungsisebagai mediator dan fasilitasi kepen-tingan masyarakat dan investor danduduk bersama dalam menentukannya.Dalam ketahanan pangan, pengem-bangan komoditi lainnya jangan sampaimenggusur keladi, sagu, pisang dan ko-moditi lain yang dimiliki masyarakat. ***

DARI DEBAT POLITIK SAMPAI INTRIK

Rapot Pardomuan Simanjuntak

S abtu (24/9) keenam pasangankandidat dipertemukan dalamdebat politik untuk menun-

Pemilukada Mentawai te-lah dimulai. Enam pasa-

ngan kandidat Bupati danWakil Bupati Mentawai

yang telah mendapat no-mor urut resmi dari KPU

sudah memulai kampanye23 September lalu, meskikampanye hitam (black

campaign) telah ber-langsung sejak jauh-jauh

hari.

PEMILUKADA MENTAWAI:

sekarang tersangkako-rupsi. Yudas men-jawab bahwa itu bu-kan kewenangannya.

Pertanyaan pane-lis dilanjutkan terkaitkomunikasi antaraYudas dengan bupatikarena bupati adalahpasangan Yudas yangsedang menjabat, Yu-das menjawab bahwakomunikasi merekaada tetapi tidak dalamhal korupsi.

Pasangan 5 ini jugaditanyakan apakahberani membawa apa-ratur yang melakukan

Dalam penciptaangood gover-nance sesuaipertanyaan kandidatnomor 6, pasa-nganKonan mengatakanpemerintah harus merasadan memahami diri seba-gai pelayan masyarakatdan harus sensitif ke-pada pelayanan akankebutuhan dan perso-alan masyarakat.

Kandidat nomor 5dikejar panelis sehu-bungan dengan statusYudas yang incumbent(kandidat yang sedangmenjabat), pasangan iniditanya Charles menga-pa bisa terjadi bupati

DEBAT - Debat kandidat Bupati dan Wakil Bupati Mentawai 2011-2016

FOTO:RAPOT/PUAILIGGOUBAT

SUASANA DEBAT - Suasana debat kandidat, cukup diminati masyarakat Tuapeijat

FOTO:RAPOT/PUAILIGGOUBAT

pelanggaran kepada polisi atau kekejaksaan, Yudas menja-wab bahwamereka akan kontak saja pihak yangberwenang.

Korta dalam debatannya mena-nyakan kenapa terjadi aparatur tidakmaksimal, seharusnya kan memaksi-malkan diri, terlebih pada tatarankebijakan. Pertanyaannya ini diajukankarena posisi Yudas adalah calonincumbent, Yudas menjawab bahwa ituterjadi karena persoalan komunikasi danbaru terjadi akhir-akhir ini, ia jugamenyebutkan ada faktor lain tapi tidakmemperjelas apa faktor lain itu.

Kandidat nomor 2 yang datangterlambat didebat oleh panelis denganmenanyakan sektor korupsi terbesar apadi Mentawai yang akan diperbaiki.Melki menjawab terutama di DinasPekerjaan Umum dan Perhubungancontohnya dalam pembangunan jalandan jembatan. Mereka akan audit kinerjadan akan meminta BPK mengauditkeuangan.

Untuk mencegahnya pasangan ini

Sajian Utama 4PuailiggoubatNO. 225, 1-14 Oktober 2011

Sawit Boleh, Asal….Pada sesi kedua terkait

pengembangan danpembangunan ekonomi

kerakyatan. Pertanyaanyang mencuat soal

rencana perkebunansawit.

dengan mengatakan karena Yudas adalahpasangan incumbent pantas saja tidakpernah melihat sekolah dan membiarkansekolah di Saikoat dijalankan oleh satuguru saja. Pernyataan ini tampaknyamembuat Yudas agak terganggu danmengatakan, “Saya berharap tetap kitamemakai etika yah,” katanya.

Pasangan nomor 4 mengatakanbahwa dalam pengembangan SDMdimulai dari usia kecil. bagaimana agarsekolah itu layak agar anak-anak belajardengan tenang dan guru mengajar dengantenang. Guru harus punya rumah yanglayak yang dibangun pemerintah.Asrama harus ada untuk setiap SMPdan SMA yang akan menampung anak-anak yang jauh dari orang tuanyabersekolah dan ada pengawas termasukmengawasi makanannya. DitegaskanKorta pemerintah wajib mensupportpendidikan, bahkan sampai ke kawasandalam Mentawai seperti Simatalu.

Dalam debatannya, Yudas menying-gung sekolah hutan yang dibangun olehKorta sebagai LSM. Kandidat nomor 6juga mempertanyakannya. Korta me-ngatakan bahwa upaya melalui sekolahhutan itu adalah bagaamana masyarakatdilokasi sekolah hutan minimal bisaberhitung, membaca dan memahamipotensi yang ada disekitarnya. Soalfisik, jika mereka terpilih maka peme-rintah harus menjangkau mereka denganpendidikan.

Pasangan nomor 5 didebat olehpasangan nomor urut 2 tentang pen-didikan dan langkah-langkah yang akandiambil, Yudas menjawab bahwa peme-rintah harus berikan peluang kepadaputra setempat seperti Simatalu harusdisekolahkan dengan kerjasama ke UNPatau yang lain. Menurutnya akan sulitjika orang dari luar didatangkan, untukitu orang Simatalu harus disekolahkan.

Korta menyambar pernyataan

Yudas dengan menanyakan komitmenyang pernah diikrarkan Yudas saat masihsama-sama di YCM Mentawai dulu,bahwa mereka akan perhatikan pendi-dikan anak-anak Simatalu, kenapa Yudasyang incumbent tidak merealisasikan-nya, apa kendalanya? Yudas menjawab,“Saya pikir pertanyaan itu bukanditujukan kepada saya secara pribadi,”katanya. Namun ia mengatakan bahwaitu sudah dilakukan melalui dinaspendidikan dengan menyekolahkan 3orang di pendidikan dan 3 atau 4 orangdi kesehatan, dan akan mengembalikanmereka kesana setelah tamat.

Harmonisasi KepemimpinanSesi ke 4 clossing statement, masing-

masing kandidat diberikan pertanyaanyang sama soal apa kelemahan danbagaimana keberlanjutan pasangankarena banyak pasangan umumnyahanya bertahan paling lama 6 bulan.Pasangan nomor 2 mengatakan kelema-hannya adalah tidak selaras karena satumuda dan satu tua, tetapi mereka akansaling melengkapi. Ditambahkan olehMelki yang penting adalah pandaimemposisikan diri dan soal pasanganakan tetap bertahan kalau terpilih.

Pasangan nomor 4, Korta menga-takan bahwa kelemahannya adalah tidakterlalu bisa komunikasi dengan banyakorang, namun kelemahan itu akandilengkapi pasangannya yang etnisBatak, sehingga bisa berkomunikasi danbanyak berinteraksi dengan yang lain.Menyoal pasangan, Korta mengatakanjangankan satu periode, mereka siapbertahan untuk dua periode.

Pasangan nomor 5, Yudas menga-takan prinsipnya lebih cepat lebih baik,jangan hanya bisa berlari tapi jugamelompat, komitmen pasangan lang-geng sampai selesai. Pasangan nomor 6,kelemahannya belum pernah di

mempertanyakan apakah akan fokuspada pengembangan ekonomikerakyatan.

Pasangan nomor 6 menjawab ko-mitmen mereka kuat sekali dalamekonomi kerakyatan, karena funding dansponsor mereka juga tak punya. Pa-sangan nomor 5 juga mengatakan akankomitmen dengan ekonomi kerakyatan.Pasangan nomor 4 mengatakan bahwamereka dari awal telah sepekat untukjangan sampai ada yang membiayai danmengikat oleh siapa pun, mereka hanyamenggunakan kemampuan teman-temandan mereka sendiri. Tentang pro rakyatmereka komitmen dengan ekonomikerakyatan karena dasar mereka adalahpetani yang dibuktikan memiliki kebun.

Pasangan nomor 2 mengatakanmereka adalah pasangan yang tidakterikat dan tidak pernah menggunakaninvestor dan aparatur yang bisa mengi-kat mereka dan komit dengan ekonomikerakyatan.

Pertanyaan ketiga soal pendidikandan kesehatan mereka ditanya apakahsetuju dengan pengembangan pendi-dikan dan kesehatan untuk peningkatan

produktivitas serta apa program terkaitpemberdayaan perempuan. Pasangannomor dua mengatakan setuju dan Melkimengatakan pendidikan adalah palingpokok dalam peningkatanproduktivitas.

Pasangan nomor 4 mengatakansetuju dan membentuk lembaga yangkhusus untuk pemberdayaan perempu-an untuk lebih banyak berperan di bidangpenyuluhan pendidikan dan kesehatan.Pasangan nomor 5 mengatakan setujudan dalam pemberdayaan perempuanmereka membuat kegiatan-kegiatanindustri rumah tangga seperti pisang dankeladi. Pasangan nomor 6 mengatakansetuju dan dalam pemberdayaan perem-puan mereka akan mencari jawaban ke-napa banyak anak yang sekolah belum se-lesai sudah hamil dan hubungannya de-ngan peran orangtua dalam pengawasan.

Pertanyaan terakhir dari moderatorterkait komitmen jika tidak terpilih.Pasangan nomor 6 mengatakan akankomitmen melaksanakan visi dan misidan jika tidak terpilih maka mereka siapmembantu mnyumbangkan pikiran yangdibutuhkan pasangan terpilih. Pasangannomor 5, Yudas mengatakan kalaukandidat 6 mengatakan kalau, maka iamengatakan pasti. Dan kalau dibutuhkania siap membantu. Pasangan nomor 4mengatakan jika tidak terpilih merekaakan siap membantu pikiran-pikirankepada bupati terpilih, namun jikamasyarakat mempercayai mereka makamereka akan berhutang kepada ma-syarakat dan seluruh hidup merekauntuk masyarakat.

Komitmen mereka jika tidak terpilihjuga akan terus membantu masyarakatdalam bentuk apapun sesuaikemampuan mereka baik di media danLSM. Pasangan nomor 2 berkomitmenakan memberikan du-kungan kepadapasangan bupati terpilih dan akanmemberikan pikiran-pikiran dan konseppada bupati terpilih.***

Pemilukada Mentawai:

Rapot Pardomuan Simanjuntak

P asangan nomor 6 yang didebatpasangan nomor 2 tidak bisamenjawab pertanyaan terkait

kelapa sawit apakah mensejahterakanatau tidak.

Pasangan nomor 6 mendebat pasa-ngan Konan terkait sawit yang meng-gusur tanah pertanian masyarakat,Korta mengatakan sawit adalah tanamankapitalis yang membuat masyarakattergantung di situ dan kalau sudahberbuah harus dijual ke pabrik milikperusahaan. Dikatakannya hal yangterpenting adalah melindungi hak-haktanah karena modal utama masyarakatadalah tanah.

Bagi Korta dan pasangannya sawitboleh saja kalau masyarakatnya sudahsiap dan kalau perlu perusahaannyamilik masyarakat, bukan perusahaandari luar apalagi sampai mengambil hakatas tanah masyarakat.

Menjawab pertanyaan kandidatnomor 5, Konan mengatakan bahwa jikamereka terpilih akan duduk bersamadengan DPRD membuat aturan terkaitperlindungan hak-hak masyarakat,karena sampai sekarang hak-hak tanahadat belum terlindungi. Terkait investorpemerintah tidak boleh memaksakankehendak, harus ada diskusi antaramasyarakat dengan investor.

Yudas Anak AjaibSesi ketiga debat kandidat dengan

topik pengembangan SDM melaluipendidikan dan kesehatan dengan panelisRosi dari LPP SDM Humaniora. Dibidang kesehatan dan pendidikanpasangan nomor 2 akan fokuskan didaerah terpencil karena menurut merekamasih banyak bangunan yang tidaklayak dan tidak lengkap di pelosokMentawai. Tidak ada rumah dinas danfasilitas yang memadai.

Mendebat pasangan ini, pasangannomor 5 Yudas mengatakan bahwadirinya belajar di sekolah yang lantainyatanah dan atap rumbia tapi ia menga-takan dirinya cerdas. Dikatakan Yudastidak ada relevansinya antara prestasisiswa yang bersekolah di gedung yangmewah dengan sekolah yang ala kadar-nya. “Tidak selalu relevan ada pening-katan,” paparnya.

Menanggapi hal ini Antoniusmengatakan bahwa Yudas itu manusiaajaib. Menurut Anto, guru dan muridyang diajar harus fokus. Dengan demiki-an dibutuhkan sekolah dan rumah dinasbagi para guru. Melki menambahkan

birokrasi, tetapi soalpa-sangan merekaakan tetap dan tidakcerai.

Pertanyaan ke-dua menyangkut ko-mitmen ekonomi ke-rakyatan, karena me-nurut Marwan pa-nelis, dalam kampa-nye setiap pilkadaselalu pasangan calonberjanji akan me-ngembangkan eko-nomi kerakyatan tapikenyataan merekakebanyakan pro in-vestor atau siapa sajayang di belakangmereka. Marwan

BACA PUAILIGGOUBAT - Warga Sirilogui, Siberut Utara sedang membaca Puailiggoubatedisi khusus konflik sawit nusantara

FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

PETA SAWIT - Warga Sirilogui mencermati peta lokasi perkebunan sawit

FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

5 PuailiggoubatNO. 225, 1-14 Oktober 2011

Sajian Utama

Selain debat kandidat dankampanye bermartabat,

ada juga kandidat yangmemilih jurus black

campaign (kampanyehitam) untuk mendapat-

kan simpati publik danmenghancurkan karakter

lawan.

Isu ini juga diangkat dan disam-paikan dalam Rawil (Rapat wilayah)Gereja Katolik Mentawai yang dilaksa-nakan di Sikabaluan Kecamatan SiberutUtara akhir Agustus lalu. “Sebenarnyayang menerima dan mendukung rencanamasuknya perkebunan kelapa sawit ituadalah pengurus dan LSM yang seka-rang ini menyuarakan penolakan sawit

di Mentawai yang maju dalam pemilihanbupati dan wakil bupati Mentawai.Dokumen itu ada sekarang,” kata Nanunpengurus Persatuan guru KatolikSiberut Selatan.

Gertakan sama, dokumennya tetapsaja tidak ada. Ketika Puailiggoubatmeminta dokumen dimaksud ada-adasaja kilahnya.

Kortanius Sabeleake calon bupatiMentawai menampik dengan tegastudingan dan isu yang disebarkantersebut. “Yang pernah saya tandatangani sewaktu menjabat ketua DPRDadalah surat untuk tim yang menelitikadar tanah yang ada di Mentawai.Bukan rencana masuknya sawit,”tegasnya.

Lebih lanjut dikatakan Kortaniusdalam situasi politik sekarang ini seringkandidat pesaing dan tim suksesnyaberkampanye dengan memutarbalikkanfakta yang ada.

“Kita dari awal sudah secara tegasdan terbuka menyampaikan penolakanterhadap masuknya sawit. Baik melaluimedia cetak, elektronik dan penyam-paian langsung kepada masyarakat. Kitabahkan menolak menerima dana kampa-nye dari pihak perkebunan kelapa sawit,karena kita tidak mau jadi boneka merekayang menjual masyarakat. Biarlah kitaberhutang kepada masyarakat denganmembayarnya nantinya melalui prog-ram-program masyarakat bila sudahduduk sebagai bupati dan wakil bupati,”

tambahnya menegaskan. Pada perayaan HUT RI ke-66 tahun

di Kecamatan Siberut Utara pasanganKonan ini diisukan tidak lolos teskesehatan karena mengkonsumsinarkoba. “Isu itu hanya dibuat-buat saja.Jangankan narkoba, merokok saja kitatidak pernah, kita pula yang disebutkena narkoba. Masyarakat bisa menilaijuga nantinya,” ujarnya.

Sementara Direktur Yayasan CitraMandiri Mentawai, Roberta Sarogdok,membantah tegas pernyataan yangdilontarkan Nanun. “Tidak betul kitamenerima sawit, sejak rencanamasuknya perusahaan kayu dulu dankebun sawit di Mentawai YCMM inimaju di garis depan menolak sawit yangmasuk ke Mentawai,” tegasnya.

Baginya itu hanya isu politik yangdihembuskan tim sukses tertentu untukmenggembosi dan membunuh karaktercalon bupati dan wakil bupati. Ia jugamenyayangkan sikap-sikap para timsukses yang memakai gereja sebagaikendaraan politik untuk kepentingankelompok atau indvidu. ***

Samaloisa, Hendri Dori Satoko menebar-kan isu miring terhadap pasanganKortanius Sabeleake dan Hendri DunanSirait, kandidat Bupati dan WakilBupati Mentawai nomor urut 4.

Isu miring yang dilayangkan ituberupa Kortanius Sabeleake mendukungmasuknya sawit saat ia menjabat KetuaDPRD Mentawai, isu yang ditebartersebut membuat masyarakat menjadiresah akan kehilangan tanah ulayatnya.“Ada ditemukan dokumen di manaKortanius ikut mendukung rencanamasuknya perkebunan sawit,” katanyapada Puailiggoubat via handphone.

Lucunya Henri menambahkan,“Kita tidak mau membuka ini ke pu-blik,” kilahnya. Lalu apa maksudnyamenelpon Puailiggoubat?

Bambang Sagurung

K etua DPRD Mentawai dansekaligus Ketua Tim SuksesYudas Sabaggalet dan Rijel

Pemilukada Mentawai:

Kampanye Hitam ala HendriDori Satoko

PADANG - Dalam debat kandidat CalonBupati dan wakil Bupati Mentawai,calon nomor urut 4 Kortanius Sabeleakedan Hendri Dunan Sirait, menegaskansikap mereka yang tidak setuju denganma-suknya sawit ke Mentawai.

“Sawit itu tidak bisa diolahmasyarakat Mentawai, karena tidak adapengetahuan mereka tentang sawit,ditambah lagi dengan hilangnya haktanah karena tanah merupakan modal

Kortanius Sabeleake Tegas Menolak Sawitutama pada masya-rakat Mentawai,bagaimana kalau tanah masyarakatMentawai itu sudah tidak ada,” ujarnyasaat debat kandidat di Wisma Bunda,Tuapeijat Sabtu (24/9)

Yang harus dilakukan pemerintahadalah melindungi masyarakat dalammasalah hak tanah, pemerintah harusmengajak masyarakat dan DPRDMentawai duduk bersama untuk mem-bicarakan masalah kemajuan Mentawai

yang berpihak pada masyarakat.“Selama ini saya melihat pemerintah

memaksakan kehendaknya, sementaramasyarakat tidak membutuhkan hal itu,ini jelas terlihat pada rencana masuknyasawit,” ujarnya.

“Kita melihat saat ini tanah-tanahmasyarakat tidak bisa dilindungipemerintah dan ini menjadi ancaman bagimasyarakat Mentawai ke depan,”tegasnya.

Sawit juga akan mengancam soalpangan masyarakat Mentawai yangmemiliki bahan pokok makanan darisagu, keladi dan pisang serta beras jikasawit tetap masuk maka kebutuhanpangan di Mentawai terancam. rus

Kortanius Sabeleake’

Perlu Kontrak Politik Menolak Sawit

SIKABALUAN - Pesta demokrasi di Kabupaten Kepulauan Mentawai10 Oktober ikut menentukan nasib masuk tidaknya perkebunan ke-lapa sawit di Mentawai oleh kandidat calon bupati dan wakil bupati.

Agar masyarakat tidak salah pilih dan yakin kalau pasangan yangakan dipilih tersebut menolak masuknya perkebunan kelapa sawit,baik itu pasangan calon, tim sukses maupun pengurus partai perludibuat kontrak politik secara tertulis.

Hal ini disampaikan Misno salah seorang tim identifikasi isusawit di Mentawai, khususnya di Kecamatan Siberut Utara. “Untukmemastikan apakah pasangan calon bupati dan wakil bupati itumenolak sawit termasuk pengurus partai dan tim sukses masyarakatmenawarkan kontrak politik secara tertulis yang ditandatanganisecara bersama-sama. Bila nantinya yang terpilih mendukung sawitmaka masyarakat siap memberikan sanksi tegas,” katanya.

Ditambahkan Misno kalau pasangan calon bupati dan wakilbupati, tim sukses, dan pengurus partai mendukung rencanamasuknya perkebunan sawit maka mereka tidak akan maumenandatangi kontrak politik yang dibuat masyarakat.

“Karena ada kandidat yang mendukung sawit sementara dihadapan masyarakat mengatakan menolak namun tidak maumemberikan penyampaian dan pernyataan menolak secara tegas.Kita lihat saja nantinya kandidat mana yang mau dan tidak maukalau masyarakat membuat kontrak politik,” tambahnya.

Sementara Kortanius Sabeleake yang berpasangan dengan HenryDunan yang diusung partai Golkar dan PDS menyambut positif haltersebut. “Itu salah satu strategi untuk menentukan apakah calonbupati dan wakil bupati itu menolak sawit atau tidak. Dan kita siapuntuk hal itu,” tegas calon nomor urut 4 tersebut.

Belum diketahui bagaimana reaksi para kandidat yang justrusanter terdengar sudah menandatangani kesepakatan denganinvestor sawit bila terpilih dan melakukan kampanye dengan biayaperusahaan dan selama ini tidak pernah terdengar suaranya menolakmasuknya sawit ke Mentawai. bs

Izin Perkebunan Sawit Itu dari Bupati, BukanKetua DPRD

PADANG - UU Nomor 18 Tahun 2004 tentang Perkebunanmenegaskan bahwa izin perkebunan sawit dikeluarkan oleh bupati.

UU tersebut terletak di Bab IV Pemberdayaan dan PengelolaanUsaha Perkebunan, pasal 17 ayat 5 yang berbunyi “Izin usahaperkebunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan olehGubernur untuk wilayah lintas kabupaten/kota dan Bupati/Walikotauntukwilayah kabupaten/kota”

Bunyi UU tersebut jelas mementahkan pernyataan Ketua TimSukse Yudas Rijel Samaloisa, Hendri Dori Satoko yang mengatakanKortanius Sabeleake sewaktu menjabat Ketua DPRD Mentawaimendukung masuknya perkebunan kelapa sawit di Mentawai.

Apalagi Korta tegas membantah, “Yang pernah saya tanda tanganisewaktu menjabat ketua DPRD adalah surat untuk tim yang menelitikadar tanah yang ada di Mentawai. Tidak ada kaitannya denganrencana perkebunan sawit,” tegas Kortanius. Lagipula sebagai ketua,hasil pleno appaun juga kan memang harus ditandatangani ketua. rus

SAJIAN - Korta menerima sajian pembukaan acara kampanye damai

FOTO:RAPOT/PUAILIGGOUBAT

Sajian Utama 6PuailiggoubatNO. 225, 1-14 Oktober 2011

ma Yudas Sab kepada Markas besar(Mabes) Polri di Jakarta. Laporan di-sampaikan dengan surat nomor 100/DPP.MPHI/IX/2011 perihal LaporanKeabsahan Ijazah, tanggal 12 September2011.

MPHI dalam suratnya menulissehubungan dengan laporan masyarakatMentawai dan data yang merekamilikibahwa calon kandidat BupatiMentawai Yudas Sab dinilai bermasalah,karena Ijazah yang didaftarkan ke KPUdi indikasi ASPAL (Asli Tapi Palsu).

Beberapa kejanggalan yang merekalaporkan di antaranya pada ijazah SDtahun 1977, Cop STTB tidak mem-punyai logo Garuda, tidak ada photo,sidik jari dan tanggal bulan namun adamaterai. Ijasah SMP tahun 1981 jugatidak ada cop logo Garuda, sidik jaridouble, tidak ada materai dan tandatangan kepala sekolah tidak dicapstempel. Ijazah SMA Don Bosco tahun

Ijazah Yudas SabaggaletDinilai Bermasalah

MPHI Lapor ke Mabes Polri:MPHI (Monitoring Pe-negakan Hukum Indo-

nesia) melaporkan ijazahsalah satu kandidat Bup-ati Mentawai, Yudas Sa-

baggalet yang mereka ni-lai bermasalah, ke Mabes

Polri. Kini polisi sedangmenyelidiki keabsahan

ijazah tersebut.

1985, cop STTB tidak mempunyai logoGaruda.

Selanjutnya MPHI juga menulisbahwa berdasarkan informasi ma-syarakat Mentawai dan informasi orangdalam di sekolah Donbosco, Yudas Sabtidak mempunyai Rapor nilai kelas IIIkarena Yudas hanya sampai kelas IIsebab beliau tinggal kelas. Lalu Yudaspindah naik kelas III ke SMA TamanSiswa padang, akan tetapi fakta yangterjadi beliau mempunyai ijazah dari

sekolah Donbosco yang disertai denganmaterai.

Dari aspek Yuridis MPHI menulisbahwa ditinjau dari umur Yudas Sab lahirtahun 1964, lulus SD tahun 1977, lulusSMP tahun 1981 dan lulus SMA tahun1985. Mereka juga menulis janggalkarena ijazah/STTB milik Yudas Sabtidak sesuai lagi proses masuk SD (6tahun di SD), SMP (3 tahun di SMP)sampai kelulusan SMA (3 tahun diSMA) tidak sinkon lagi. MPHI menulis

Dwik sekjen, Robert Harahap DivisiInvestigasi dan Reinaldy L Gaol SHketua umum dan ditembuskan ke ketuaKPU Pusat, Ketua Komisi III DPR RI,Ka.Polisi Republik Indonesia, KetuaKPU Daerah Kab Mentawai.

Bastian Sirirui Ketua KPU Men-tawai yang ditemui di rumahnyaperumahan Km 2 Senin (26/9) menga-takan bahwa pihaknya belum menerimatembusan surat laporan itu. Ia jugamengatakan bahwa KPU dalam me-

Rapot Pardomuan Simanjuntak

M onitoring penegakan HukumIndonesia (MPHI) melapor-kan keabsahan Ijazah atas na-

Fakta Yuridis ber-tentangan denganperaturan perun-dang-undangan dimana ketiga ijazah/STTB tersebut jelasterindikasi ASPAL.

Pada bagian ak-hir suratnya, MP-HI meminta agarKa.Bareskrim Polrisegera menindaklanjuti keabsahanIjazah calon kan-didat Bupati Men-tawai sesuai hukumyang berlaku. Suratlaporan itu ditan-datangani Krisna

lakukan verifikasi berkas calon termasukijazah hanya mendatangi sekolah danmenanyakan apakah benar atau tidakijazah calon dikeluarkan oleh sekolahyang bersangkutan serta membuat beritaacaranya. Dikatakannya, sesuai pro-sedur MPHI harus melaporkannya kePanwas, kemudian Panwas ke KPU danKPU meneruskan ke Gakumdu (pene-gakan hukum terpadu) untuk diproses.

Robert Harahap Divisi investigasiMPHI yang dihubungi lewat telepongenggamnya Rabu (28/9) membenarkanadanya laporan mereka ke BareskrimMabes Polridi Jakarta sesuai copy-ansurat yang didapat Puailiggoubat. Iamengatakan bahwa laporan merekaditujukan agar Polri memeriksa keab-sahan ijazah Yudas Sab yang merekalaporkan. Menurutnya Polri lah yangberwenang mengatakan bahwa ijazah ituasli atau tidak.

Ia pun mengatakan bahwa sampaisaat ini pihaknya tidak bisa memberikanstatement karena laporan mereka sedangdalam proses.

Sementara itu Kapolres MentawaiAKBP Nasrun Fahmi SH yang dihu-bungi via SMSRabu (28/9) di nomor081220536694 untuk wawancaraterkait laporan MPHI ini mengirimkanSMS kepada Puailiggoubat yangmengatakan bahwa ia sedang berada diPadang persiapan menjemput pasukanPam Pilkada.

Pihak Donbosco melalui ibu Lim-bong yang dihubungi lewat SMS Rabu(28/9) meminta wawancara di nomor081267626036 tidak membalas SMSPuailiggoubat demikian juga Yudas Sabyang dikontak lewat HP nya Kamis (29/9) di nomor 0811669003 serta081266164858 tidak dapat dihubungi.

Sudi Hulu warga Tuapeijat Km 5memberikan copy-an surat keterangandari kantor administrator YayasanPrayoga Padang kepada PuailiggoubatSelasa (27/9). Surat dengan nomor 674/AYP.KP/F.06/IX/2011 perihal Keabsa-han Ijazah sdr.Yudas Sabaggalet tanggal23 September 2011 menerangkan bahwaYudas Sabaggalet adalah benar lulusansekolah Yayasan Prayoga Padang.

SD St Maria Muara Siberut denganijazah nomor III.A.U 31505, SMP YosSudarso Padang dengan ijazah No.08 OBob 0372455, ijazah SMA Don BoscoPadang dengan ijazah No. 08 OC oh0085806.

Surat itu ditanda tangani olehAdministrator Yayasan Prayoga Verdi-diana Somanto.***

TUAPEIJAT- Warga Puro Desa MuaraSiberut Kecamatan Siberut Selatanmengaku kecewa atas janji manis YudasSabaggalet pada pencalonannya sebagaiwakil Bupati pada periode 2006-2011tahun lalu yang berjanji untuk menye-lesaikan persoalan status tanah di dusunPuro I dan Puro II terhadap pemiliktanah suku Sagitci’ yang dijadikan

Depsos sebagai lokasi PKMT (Pemu-kiman Masyarakat Terasing)

Farizal Satoutou (42) salah satuwarga Puro yang tinggal di wilayahPKMT yang bermasalah tersebutmengaku sangat kecewa dengan YudasSabaggalet atas janjinya pada kampanyeberposisi sebagai wakil bupati yangberpasangan dengan Edison Saleleubaja

pada periode 2006-2011 lalu, “ kamisangat-sangat kecewa dengan YudasSabaggalet, katanya akan menyelesaikanpersoalan tanah di Puro I dan II tapisampai sekarang hanya bohong” ujarFarizal.

Tak hanya janji menyelesaikanpersoalan tanah namun Yudas jugaberjanji kepada masyarakat Puro untukmembentuk Desa di dusun tersebutyaitu Puro I dan II digabung untukmenjadi satu desa, namun hingga hampir5 tahun Yudas tak kunjung merea-lisasikan janjinya sehingga banyakmasyarakat yang kecewa dengan Yudasyang mencalonkan diri lagi menjadiBupati pada periode 2011-2016.

Warga Puro yang menyatakankekecewaannya sangat tidak ingin lagijika Yudas datang berkampanye diDusun Puro. “Kalau Yudas datangkampanye ke Puro kami akan men-olaknya,” tegas Farizal yang jugasebagai anggota AMAN (Aliansi Ma-syarakat Adat Nusantara) Mentawaiuntuk wilayah Puro.

Namun ketika warga puro mena-

nyakan kembali persoalan status tanahtersebut kepada Yudas Sabaggalet yangsudah lolos menjadi wakil bupati, malahmendapatkan informasi yang membuatmasyarakat kebingungan oleh per-nyataannya. “Itu wewenang BupatiEdison,” ujar Farizal sambil menirukanpernyataan Yudas Sab.

Suku yang berada di tanah berma-salah tersebut yakni Suku Saumanuk,Satoutou, Sabulukkungan, Samaloba’,Saubbai Sagu, Saluluni dan suku Same-mek.

Dari ketuju suku tersebut meru-pakan pindahan dari dusun Lu’pa danMangorut pada PKMT sekitar 1980-an tahun yang lalu.

Permasalahan status tanah yang takkunjung usai tersebut membuat sebagianwarga tak tenang berada di pemukimanyang masih dalam naungan suku Sagitci’apalagi mereka ingin membuka lahanperkebunan di daerah sekitarnya. “Kamisangat tidak nyaman jika membuka lahanperkebunan karena tanah tersebut belummemiliki sertifikat tanah yang jelas dariDepsos,” tutup Farizal. trs

Warga Puro Kecewa, Janji Yudas Soal Tanah Tak Tuntas

CABUP - Calon Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet (kanan) bersama Calon Wakil BupatiBinsar Saleleubaja (tengah) saat berada di sebuah pesta pernikan warga Sotboyak awalSeptember

FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

JALAN PURO -Jalan Puro yang rusak berat-gerson

FOTO:GERSON/PUAILIGGOUBAT

7 Puailiggoubat Sajian UtamaNO. 225, 1-14 Oktober 2011

karan desa karena desa merupakan pusatdari pembangunan dan kemajuan.Dikatakan Korta bahwa saat ini banyakdesa yang banyak penduduknya. Jikasudah lebih penduduknya dari 200 KKmaka pasangannya akan duduk bersamadengan DPRD memekarkan desa.

Desa harus dimampukan mengelolawilayahnya sendiri dan melakukanpembangunan diwilayahnya karenabuktinya OMS dalam pelaksanaanpembangunan rabat beton sangat mam-pu dalam melaksanakan pembangunanitu. Berkaca dari pelaksanaan selama 4tahun, masyarakat di desa terbuktimampu membangun jalan, untuk itumenurut Korta, pasangannya akanmeningkatkan peran masyarakat di desauntuk pembangunan.

Dengan alokasi anggaran sebesarRp1 milyar/tahun, masyarakat di desasudah bisa melakukan perencanaanpembangunan di desanya dan tidak lagidengan dana bantuan keuangan yang

KONAN: Anggaran Desa 1Miliar per Tahun

Kortanius Sabeleake -Hendri Dunan Sirait

(KONAN) dalam visinyaberdaulat secara politik

mengatakan bahwamasyarakat berdaulat

dalam menentukan pi-lihannya termasuk dalam

politik anggaran danpembangunan di Men-tawai. Salah satu cara

memujudkannya adalahdengan mengalokasikananggaran per desa Rp 1

miliar per tahun.

nilainya selama ini dibawah Rp100 jutayang terbagi pula dengan biaya rutin danbiaya fisik. Selama ini apa yang diha-silkan dalam musrenbangdes, angga-rannya tidak muncul di APBD. Perso-alan kesehatan, pendidikan serta lainnyadi desa, menurut pasangan KONANakan dilakukan oleh masyarakat di desasesuai dengan kemapuan masing-masing.Dan desa harus diberdayakan dalammengelola keuangan desa dalam pelak-sanaan pembangunan di desa.

Di bidang ekonomi, dana stimulanbagi petani dan nelayan akan dialo-kasikan sebesar Rp 5 juta/tahun untksetiap KK. Hal ini diprogramkanKONANuntuk dapat meningkatkanproduktifitas petani dan nelayan sertadiversifikasi pertaniannya. Ketahananpangan masyarakat menjadi sasaranutama program mereka di bidangpertanian ini. Anggaran lebih diprio-

ritaskan pada peningkatan produktifitaspetani dengan memberikan pelatihan danpengetahuan tentang pertanian. Coklatdan karet adalah bentuk programpeningkatan produksi masyarakatpetani selain kelapa dan cengkeh.

Di bidang kehutanan, masyarakatharus dimampukan mengelola sendirihasil hutan seperti rotan dan kayu.Dikatakannya bahwa masyarakat harusbisa menjual kayu dalam bentuk bahanjadi dan tidak dalam bentuk balok dengansistem pengelolaan berkelanjutan.

Bidang pendidikan, ruangan, gurudan alat peraga lainnya harus standardan memiliki kesamaan standar diseluruh Mentawai. Tidak hanya dipusat kabupaten dan kecamatan akantetapi juga sekolah sekolah yang ada dipantai barat. Guru-guru difasilitasidengan rumah dinas karena merekalahyang punya tanggung jawab terhadap

anak harus memiliki asrama agar nyamandalam belajar setelah pulang sekolah danpemerintah harus membayar pengawasasrama agar anak-anak dapat diawasidengan baik.

Rumah dinas untuk guru SD, SMPdan SMA sehingga ketika ada penem-patan guru di suatu sekolah, sudahterseda tempat tinggalnya. Bantuankeuangan untuk mahasiswa akan dilan-jutkan serta akan memberikan beasiswaselektif kepada anak-anak mentawaidalam jenjang S1, S2 dan S3 terutama dibidang pertanian, kehutanan dan kelau-tan. Bidang kesehatan juga dipersiapkanagar setiap puskesmas memiliki tenagadokter. Pasangan KONAN juga mem-berikan dukungan dan support kepadaanak-anak Mentawai yang mau sekolahbidang TNI dan Polri. Anak-anakMentawai perlu disekolahkan di bidangkepolisian dan TNI terutama angkatan

laut karena Mentawai adalah kepulauandan sangat diperlukan pengawasan laut.Hingga saat ini anak Mentawai belumada yang menjadi TNI AL yang menge-tahui kondisi kelautan Mentawai.Diharapkan anak Mentawai yangmemahami budaya serta situasi sosialMentawai dapat melakukan penga-wasan dan penataan dibidang kepo-lisisan dan TNI.

Bidang kesehatan, rumah dinas danpenyuluh kesehatan diprogramkan agarmasyarakat memahami dan mengertihidup sehat. Penyuluh kesehatan harusada tiap desa yang akan memberikan pe-nyuluhan terhadap kesehatan kepadamasyarakat.

Bidang kebencanaan seperti saat ini,pasangan nomor 4 ini perlu mendu-dukkan posisi yang nyaman untuktempat hunian bagi masyarakat yangsesuai dengan keinginan masyarakat.Sektor ekonomi mereka harus diperha-tikan untuk keberlanjutan kehidupan.Status tanah mereka harus jelas sehinggatidak ada gangguan dari pihak manapunketika tempat tinggal sudah tetap setelahdirelokasi sesuai keinginan masyarakat.Pemerintah berposisi memfasilitasi danmasyarakat yang menentukantempatnya.

Penghuni resettlement seperti diPuro dan di lokasi transmigrasi, pasa-ngan ini akan menggaransi hak merekaatas tempat tinggal. Menurut Korta, inimerupakan tanggung jawab pemerintahjika pasangannya terpilih.

Bidang transportasi dan infra-struktur, program pembangunan derma-ga, jalan dan jembatan diprogramkanoleh pasangan nomor 4 sehinga akseslaut akan diperpendek dari ujung pulausatu ke pulau lainnya. Sedangkan didarat, pembangunan sarana jalan danjembatan yang diprogramkan. Dengandemikian akan berimplikasi kepadakemudahan pelayanan oleh pemerintahkepada masyarakat serta untuk pening-katan ekonomi masyarakat.

Menyoal aparatur, disiplin aparaturmenjadi sasaran perbaikan. Penempatanaparatur sesuai dengan kapasitasnya danjika terdapat kelemahan maka akandiberikan peningkatan kapasitas supayamampu dalam melakukan tugas-tugas-nya sebagai pelayan masyarakat.

Bidang Pariwisata, pasangan 4memprogramkan agar masyarakat jugadiberdayakan untuk bisa mengelolarumah-rumah kecil untuk tempat tinggaltamu atau turis, dalam skala besardiusahakan oleh investor pariwisatasedangkan masyarakat sekitar tempatwisata dapat membuat rumah-rumahkecil untuk penginapan.***

Rapot Pardomuan Simanjuntak

D alam paparannya pasangandengan nomor urut 4 ini me-miliki program untuk peme-

pendidikan. Perpus-takaan yang bisa dia-kses oleh masyara-kat umum harus adadi setiap kecamatanuntuk menjadi tem-pat masyarakatmembaca buku-bukusesuai kebutuhan-nya.Tugas peme-rintah memfasilitasimereka supaya gu-ru-guru nyamanmemberikan pendi-dikan kepada anakdidik. Program lain-nya adalah pem-bangunan asrama,menurut pasanganKONAN ini anak

SIKABALUAN-Pelaksanaan kampa-nye perdana oleh masing-masing calonbupati dan wakil bupati Mentawai2011-2016 di Kecamatan Siberut Utaraberdasarkan jadwal yang telahditetapkan KPUD Mentawai tidakterlaksana. Berdasarkan jadwal yangdidapat Puailiggoubat pada PPKKecamatan Siberut Utara, pada Minggu(25/9) itu jadwal kampanye nomor urutlima yaitu pasangan Yudas Sabaggalet-Rijel Samaloisa.

Hingga Minggu siang, belum terlihatkesibukan yang dilakukan tim suksesdan pengurus partai berlambang bantenggemuk ini. “Kita sudah mendapatkaninformasi bahwa pak Yudas sedang diSiberut mau ke Sikabaluan tapi

Kampanye Perdana di Kecamatan Tak Terlaksanakehabisan minyak. Mereka akan meng-usahakan untuk ke sini dan sudahmeminta semua pengurus partai dan timsukses kita untuk kumpul di Keca-matan,” kata Darman Salelenggu selakuketua PAC PDIP di Kecamatan SiberutUtara.

Pasangan Yudas-Rijel bersamarombongan sampai di Sikabaluan padaMinggu (25/9) sekitar pukul 20.00 wib.“Kami juga mengalami kerusakan mesindi sekitar Cimpungan. Dan akhirnyaberistirahat dulu diteluk Sirilogui untukmemperbaikinya. Karena itu kita jadikemalaman,” jelas Alfon tim suksesYuRi di Kecamatan Siberut Barat yangikut bersama rombongan YudasSabaggalet dari Tuapeijat.

Pasangan Yudas Sabaggalet dan RijelSamaloisa Senin (26/9) siang sekitarpukul 11.00 WIB bertolak dari Sika-baluan menuju Kecamatan SiberutBarat.

Sementara pada hari Senin (26/9)tersebut dari pagi hingga malam hari,berdasarkan jadwal yang ditetapkanKPUD di Kecamatan Siberut Utaraadalah jadwal kampanye nomor urut 6,yaitu Aurelius Yan dengan JonimarJohannes dengan visi terwujudnyamasyarakat kepulauan Mentawai yangsejahtera, maju dan berdaya saing denganberlandaskan iman dan taqwa. Sedangmisi pasangan koalisi Uma Mentawaiyaitu Pakar Pangan, PMB, PKPI, PartaiPelopor, Partai Patriot, PDK dan PPRN

ini diantaranya mempercepat pem-bangunan sarana infrastruktur daerah,menaikkan penyerapan dana APBD,peningkatan perekonomian daerahberbasis SDA yang berkelanjutan danberwawasan lingkungan, peningkatanSDM, dan peningkatan pelayananpublik melalui penyelenggaraan peme-rintahan yang bersih, adil dan pro-fesional.

Sementara pada Selasa (27/9) yaitujadwal kampanye pasangan nomor urutsatu yaitu Hendri Nasrani denganRasyidin Syaiful yang diusung olehkoalisi partai PAN dan PBB. Sementaraberdasarkan pantauan Puailiggoubat diKecamatan Siberut Utara tidak terlihataktivitas kampanye.bs

KONAN - Pasangan kandidat Konan saat pawai keliling

FOTO:RAPOT/PUAILIGGOUBAT

Sajian Utama 8PuailiggoubatNO. 225, 1-14 Oktober 2011

urut 6, sedangkan pasangan nomor urut3 hanya dihadiri oleh calon bupati saja.Rapat paripurna dipimpin oleh Hendridori Satoko beserta dengan Johnson FNapitupulu ketua dan wakil ketuaDPRD. Hadir dalam acara itu bupatiEdison beserta jajarannya, Muspidakabupaten Kepulauan Mentawai sertabeberapa tim sukses kandidat danmasyarakat.

Pasangan nomor urut 2 yang diu-sung Partai Gerindra dan Hanuramengemban visi Mengejar keterting-galan dengan meningkatkan pereko-nomian masyarakat yang bertumpupada potensi daerah. Untuk mencapaivisi ini, kandidat nomor 2 melaksanakanmisi di antaranya mewujudkan jalanlingkar pada setiap pulau dan antar desaserta sarana transportasi laut dan udara.,mesujudkan SDM yang cerdas danberkwalitas tinggi,mewujudkan pereko-nomian masyarakat yang berbasiskerakyatan sesuai potensi daerah,pembangunan yang berkelanjutan danberwawasan lingkungan, pemerintahanyang baik dan profesional, potensi objek

Paripurna Penyampaian Visidan Misi Calon

DPRD kabupaten kepu-lauan Mentawai meng-

gelar rapat paripurnaterbuka dengan agenda

penyampaian visi danmisi calon Bupati dan

Wakil Bupati KepulauanMentawai periode 2011-

2016 di ruang sidangDPRD hari Jumat (23/9)

mulai pukul 14.00 sampaipukul 17.30 WIB.

Rapot Pardomuan Simanjuntak

D ua dari pasangan calon tidakhadir yakni pasangan nomorurut 1 dan pasangan nomor

wisata yang menguntungkan semuapihak, menciptakan masyarakat yangharmonis dan berbudaya.

Programnya di antaranya padabidang kehutanan pasangan ini melihatbahwa banyaknya IPK yang diberikanuntuk IUP, kayu habis namun kebuntak jadi dan masyarakat tinggal dalamkondisi tidak berdaya. HPH juga hanyamenyisakan penderitaan bagi rakyatMentawai untuk itu mereka mempro-gramkan bagaimana agar hutan Menta-wai dapat memberikan kontribusi bagikehidupan masyarakat Mentawai.

Pasangan nomor 2 ini juga menga-takan bahwa program di bidang kelautanselama ini hanya mampu menciptakanproyek fisik. Untuk itu pemerintahtidak bisa lagi mengatakan bahwaMentawai adalah kabupaten termudadan alasan kondisi geografis, hanya niatyang belum ada. Dari kesemua kondisiini mereka berpendapat tidak boleh lagi

hidup sendiri, mobil mewah, rumahbertingkat dan rekening bank ada dimana-mana. Kekayaan penguasa saat inimereka katakan sebagian besar dariAPBD dalam bentuk gaji dan bentuklain namun masyarakat tidak menikmatiAPBD. Pembangunan jalan adalah yangpertama dan utama bagi pasangan ini.Visi dan misi adalah konsep nyata danbukan retorika yang menghipnotismasyarakat Mentawai. Arah kebija-kannya adalah pembangunan di bidangpendidikan, kesehatan, ekonomi kerak-yatan, teknologi dan informasi.

Pasangan nomor urut 3 visinyaTerwujudnya kebersamaan dalam me-laksanakan perubahan untuk memba-ngun Mentawai yang lebih baik denganmisi di antaranya mewujudkan reformasibirokrasi dan tata kelola pemerintahan,meningkatkan kerukunan hidup bera-gama, menciptakan pendidikan yangberkwalitas dan mudah diakses masya-rakat, meningkatkan derajat dan kwalitaskesehatan masyarakat, meningkatkaninfrastruktur, pengelolaan SDA danlingkungan hidup, penanggulangankemiskinan dan penurunan angkakemiskinan, serta membangun kepari-wisataan sebagai kekuatan ekonomi.Binsar juga memaparkan program danstrategi dalam pelaksanaan lima tahunke depan.

Pasangan nomor 4 Kortanius Sabe-leake dan Hendri Dunan Sirait mengem-ban Visi Masyarakat Mentawai yangbermartabat secara budaya, mandirisecara ekonomi dan berdaulat secarapolitik. Dalam pokok-pokok pikiranpasangan ini menyinggung soal kelang-kaan BBM. Pemerintah tidak bisa lagiberlindung di balik kata kabupatentermuda, kabupaten terpencil, kekura-ngan SDM dan faktor geografis karenaitu adalah tameng untuk bersembunyidibalik ketidakseriusan, ketidakkonsekuenan para pemimpin dalam

mengemban kepercayaan masyarakatyang telah diberikan.

Pemimpin harus segera mengambillangkah-langkah kongkrit bersamaDPRD, pemerintah lainnya sertamasyarakat dalam rangka mendis-kusikan hal-hal yang dibutuhkan danhal-hal yang penting dalam memper-cepat pembangunan.

Misi yang akan dilakukan olehpasangan ini di antaranya menyiapkaninstrumen dalam meningkatkan kesada-ran masyarakat untuk hidup aman didaerah rawan bencana, memfasilitasirakyat Mentawai dan tetap banggadengan budayanya sebagai dasar tatapemerintahan yang menjamin kerjasamadengan pihak lain secara seimbang,memfasilitasi rakyat mentawai bahwakebhinnekaan adalah suatu berkat,penataan dan peningkatan kapasitasaparatur pemerintah dalam pelayanankepada rakyat, memfasilitasi masya-rakat dalam menata dan membangunusaha perekonomian yang didasaripotensi yang dimiliki, mendorongpengembangan kwalitas pendididkanmasyarakat dan SDM yang sehat dancerdas, kreatif, trampil, inovatif,produktif dan memiliki etos kerja yangtinggi dan memiliki semangat yang tinggiberpartisipasi dalam pembangunan,menggali dan mengembangkan sumber-sumber pendapatan daerah melaluifasilitas usaha produktif masyarakat,pengelolaan sumber daya kelautan danpengembangan kepariwisataan, memba-ngun sarana dan prasarana daerah yangmenunjang pelayanan kepada masya-rakat, kebijakan ekonomi masyarakatdengan memperhatikan kerjasama antardaerah, swasta, regional dan kerjasamainternasional.

Beberapa strategi yang akan dilaku-kan adalah memberikan contoh danketeladanan, meningkatkan kemampuankelembagaan pemerintah, menyeleng-garakan pemerintahan yang baik danbersih yang berorientasi pada sistem,

Pasangan Antonius-Melki Makin Nakal

SIKABALUAN-Pasangan calon bupati dan wakil bupati nomor urut duayang diusung partai Hanura dan Gerindra terlihat semakin berani dannakal. “Hampir di setiap rumah masyarakat dipasangi stiker danpamflet kandidat nomor dua ini, sementara jadwal kampanye merekabelum waktunya,” kata Misno salah seorang warga Dusun Pokai DesaSikabaluan Kecamatan Siberut Utara pada Puailiggoubat, Rabu (21/9).

Pemasangan stiker, pamplet dan baliho ini dilakukan oleh tim suk-ses, pengurus partai di Dusun Pokai Desa Sikabaluan dan juga di De-sa Mongan Poula. “Termasuk di jalan raya Pokai menuju pelabuhanikut menjadi sasaran mereka,” tambah Misno.

Calon bupati dan wakil bupati nomor urut dua ini mulai melakukancuri star kampanye pada perayaan HUT RI ke-66 tahun dan juga le-baran umat Muslim. Dengan bertamengkan itu, pasangan ini mem-buat ucapan selamat menunaikan ibadah puasa yang langsung diisislogan dan juga nama yang di bawahnya bertulisan calon bupati danwakil bupati Mentawai.

Panwaslu kecamatan Siberut Utara yang mendapat informasi pe-masangan stiker, pamflet dan baliho oleh nomor urut dua ini langsungmelakukan penertiban dengan mendatangi pihak pengurus partai dantim sukses untuk melakukan pencabutan semua stiker,, baliho danpamflet. bs

menempatkan masyarakat sebagaipelaku utama pembangunan,memajukan pemerataan pendidikanberbagai sektor sesuai potensi, mening-katkan derajat kesehatan masyarakat,meningkatkan sarana dan prasaranapelayanan publik, memperkuat posisidesa sebagai basis pemerintahan sosialekonomi dengan pencanangan programdesa maju Rp 1 Miliar untuk satu desapertahun serta beberapa program yangpro rakyat lainnya.

Kandidat nomor 5,dalam penyam-paiannya mengatakan beberapa pen-dapat di antaranya makmur tidaknyasuatu masyarakat tidak ditentukan olehusia dan sebagaicontoh Mesir dan Indiayang sudah ribuan tahun tapi kese-jahteraan penduduknya masih minimdan kontras dengan Kanada, Selandiabaru atau Singapura. Untuk itu pasanganini berpendapat bukan alasan bagiMentawai tidak sejahtera karena usiapembentukannya relatif muda. Kese-jahteraan juga tidak ditentukan keka-yaan alam contohnya Jepang dan Swis.Mereka berkesimpulan penentu kese-jahteraan adalah sikap hidup orang-orang yang terbentuk dari prosespendidikan bertahun-tahun. Pendidikanmenjadi penentu dasar maju atau tidak.

Beberapa program dari kandidat iniadalah membangun jalan dan jembatandi koridor-koridor utama masing-masingpulau. Pembangunan jalan sepanjang1000 kilometer meliputi jalan lintasSiberut, lintas Sipora, lintas Pagai Utaradan Lintas Pagai Selatan, serta memba-ngun jembatan sepanjang 2000 meteryang terdapat disepanjang jalan primer.Transportasi laut yang menghubungkanpulau-pulau serta padang dengan me-nambah armada yang lebih baik dan re-presentatif. Transportasi udara denganmembangun bandara Rokot dan Pagaisebagai transportasi dari BIM ke Men-tawai, Bandara Siberut sebagai proyekmasa depan Mentawai yang melayanipenerbangan dari Singapura ke Siberut.***

SAMPAIKAN VISI & MISI - Penyampaian Visi dan Misi di DPRD Mentawai

FOTO:RAPOT/PUAILIGGOUBAT

KONAN - Pasangan KONAN pada kirab kampanye damai 23 Sept 2011

FOTO:RAPOT/PUAILIGGOUBAT

NO. 224, 15-30 September 2011 MENTAWAINEWSNO. 221, 1-14 Agustus 2011MENTAWAINEWS 9PuailiggoubatNO. 225, 1 - 14 Oktober 2011

Mentawai serta masyarakat dan timsukses masing-masing kandidat.

Dari ke 6 pasangan calon yang akanbertarung di Pilkada Mentawai ini, 2pasang di antaranya tidak hadir yaitupasangan nomor urut 1 Hendri Nasranidan Rasyidin Syaiful serta pasangannomor urut 6 Aurelius Yan dan JonimarJoannes. Sementara pasangan nomorurut 3 hanya dihadiri calon bupati BinsarSaleleubaja sedangkan wakilnya Agus-tinus Sabebegen tidak hadir.

Seluruh pasangan calon yang hadirmengikuti pembacaan ikrar pasangancalon bupati dan wakil bupati Menta-wai dalam kampanye Pemilukada Men-tawai 2011 di depan hadirin dengan me-ngikuti pembacaan yang dilakukan olehKetua Panwas Mentawai Syamsir Ali.

Ada 5 butir ikrar yang dibacakan diantaranya mensukseskan pelaksanaankampanye pemilu bupati dan wakilbupati secara jujur dan demokratis,tertib, lancar aman dan damai, bertang-gung jawab kepada massa pendukungagar tidak melakukan segala bentuktindakan perbuatan yang melanggar

Pencanangan Kampanye Damaidan Berkualitas

Bertempat di halamankantor Dinas Perhubu-

ngan Mentawai, KPUMentawai mengadakan

acara pencangan kampa-nye damai dan

berkualitas Jumat (23/9).

Rapot Pardomuan Simanjuntak

H adir dalam acara itu bupatiEdison Saleleubaja, jajaranMuspida, jajaran pemkab

pada aturan serta ketentuan pemilukada,mengedapankan musyawarah danmufakat dalam penyelesaian konflik dansengketa, bertanggung jawab dan me-nyelesaikan segala bentuk pelanggarankepada instansi atau lembaga yangberwenang dan meneruskan ikrar ke timsukses, parpol dan massa pendukung.

Butir terakhir menyatakan kese-diaan diambil tindakan sesuai ketentuanhukum yang berlaku jika melanggar salahsatu butir ikrar dan aturan perundangundangan. Selesai membacakan ikrarseluruh pasangan calon menandatanganiikrar disaksikan jajaran Muspida.

Dalam sambutannya Bastian SiriruiKetua KPU Mentawai mengatakan

bahwa kampanye adalah saatnya bagipara peserta pemilukada menyam-paikan apa yang akan dilakukan pasa-ngannya untuk lima tahun ke depan jikaterpilih dan bagi masyarakat pemilihsaatnya untuk mengetahui siapa yangmenurut mereka akan mereka pilih padahari pemungutan suara 10 oktober nanti.

Sementara bupati Edison meng-ingatkan kepada masing-masing timsukses untuk menghindari bahasa-ba-hasa yang saling menjatuhkan dan menj-ual kebaikan supaya tidak ada keter-singgungan, dengan demikian melahirkanpemimpin yang berkualitas untukpemba-ngunan yang berkualitas sertamasyarakat yang berkualitas. Bupati

misinya apabila terpilih menjadi bupatidan wakil bupati bukan kampanye yangmenghujat atau memfitnah.

Jika terjadi permasalahan silahkan

SIKABALUAN-Pesta demokrasi diBumi Sikerei untuk memilih bupati danwakil bupati Mentawai periode 2011-2016 pada 10 Oktober mendatang takbegitu disambut antusias masyarakat,khususnya di wilayah KecamatanSiberut Utara. Sementara berdasarkanjadwal kampanye yang disusun KPUDMentawai, kampanye berbentuk rapatumum oleh masing-masing pasangancalon mulai dilaksanakan Minggu, 25September.

Untuk di Kecamatan Sipora Utarakampanye rapat umum perdana terse-but dilaksanakan pasangan calon bupatidan wakil bupati nomor urut satu, yaituHendri Nasrani-Rasyidin Saiful denganpartai pengusung PAN dan PBB.Sementara di Sipora Selatan yaitupasangan nomor urut enam yaituAurelius Yan-Jonimar Johanes darikoalisi Uma Mentawai diantaranyaPakar Pangan, PMB, PKPI, PartaiPelopor, Partai Patriot, PDK dan PPRN.

Sedangkan di Kecamatan Pagai

juga memesankan ke-pada Kapolres sertaPanwas untuk segeramenyelesaikan perso-alan-persoalan kecil agartidak membesar.

Kapolres Menta-wai AKBP Nurun Fah-mi mengatakan pestademokrasi ini bukanlahpesta untuk memecahbelah persatuan dankesatuan masyarakatseperti yang terjadi didaerah lain. Ia meme-sankan bahwa kampa-nye yang benar adalahkampanye yang me-nyampaikan visi dan

melaporkannya ke Gakumdu(Penegakan Hukum terpadu). Pene-gakan hukum terbuka dan transparan,dan ia berjanji akan mengusahakansecepat mungkin penyelesaiannya jikaada kejadian tapi mohon disampaikandengan baik.

Selesai acara penandatanganan ikrar,seluruh pasangan calon yang hadirdibawa keliling oleh KPU Mentawaidengan pengawalan dari Polres Menta-wai. Masing-masing kandidat dan timsukses membawa bendera, poster posteryang ditempelkan ke dingding mobil dansepeda motor pendukung. Masing-masing kandidat diperbolehkan mem-bawa satu unit mobil dan 5 sepedamotor.

Mereka berkeliling mulai daridermaga, dusun Jati Tuapejat, terusbergerak hingga ke desa Bukit Pamewadi SP III dan kembali ke tempat masing-masing.***

Pemilukada Mentawai Disambung Dingin WargaUtara kampanye rapat umum perdanatersebut akan dilaksanakan pasangannomor urut lima, yaitu Yudas Sabag-galet-Rijel Samaloisa yang diusungpartai PDIP. Di Kecamatan Sikakapyaitu pasangan nomor urut empat yaituKortanius Sabeleake-Hendri DunanSirait yang diusung partai Golkar danPDS. Di Kecamatan Pagai Selatan yaitupasangan nomor urut tiga yaitu BinsarSaleleubaja-Agustinus Sabebegen yangdiusung partai Demokrat, PDP, PartaiBuruh, PKB dan Republikan.

Sementara pasangan nomor urut duayaitu Antonius-Melki Sapolenggu yangdiusung Partai Hanura dan Gerindraakan melakukan kampanye rapat umumperdana di Kecamatan Siberut BaratDaya. Sedangkan di Siberut Selatanyaitu pasangan nomor urut satu yaituHendri Nasrani-Rasydin Saiful, diKecamatan Siberut Tengah pasanganAurelius Yan-Jonimar Johannes, diKecamatan Siberut Utara pasangannomor urut lima yaitu Yudas Sabaggalet-

Rijel Samaloisa dan di KecamatanSiberut Barat yaitu pasangan KortaniusSabeleake-Hendri Dunan Sirait.

Pantauan Puailiggoubat di lapa-ngan, khususnya menjelang rapat umumyang sibuk menyambut dan meme-riahkan pesta demokrasi ini hanya timsukses dan pengurus partai. Sementaramasyarakat terlihat tenang-tenang saja.“Kita mengikuti siapa yang menang saja,karena kalau nomor urut ini menanghidup kita seperti itu juga. Kalau yangnomor ini menang sama juga halnya.Kita malah dibohongi dengan janji-janjiyang tidak ditepati sama sekali,” kataUraji salah seorang warga Dusun PuranDesa Sikabaluan.

Demikian juga halnya dengan Le-men, salah seorang ibu rumah tangga.“Katanya dalam kampanye kalau dianaik akan bangun ini, akan buat ini. Tapisetelah duduk tidak ada perubahan juga.Malah yang dibangun itu keluarga danfamilinya,” katanya kesal.

bs

Pemilih Tetap Pemilukada Mentawai 50.484

TUAPEIJAT – Daftar Pemilih Tetap (DPT) Mentawai untuk PemilukadaBupati dan Wakil bupati Mentawai 2011 ditetapkan KPU Mentawai.Hari Senin (22/7) bertempat di Bundo Guest House km 6 DPTMentawai yang berjumlah 50.484 pemilih ditetapkan melalui rapatpleno terbuka tentang penyusunan dan penetapan rekapitulasi jumlahpemilih terdaftar pemilu bupati dan wakil bupati Mentawai 2011.

Keseluruhan pemilih tersebar di 218 Tempat Pemungutan Suara(TPS) yang terdiri dari 26.334 pemilih laki-laki dan 24.150 pemilihperempuan. Kecamatan Pagai Utara 3421 pemilih, Sipora Selatan,5776 pemilih, Siberut Selatan 5848 pemilih, Siberut Utara 5137pemilih, Siberut Barat 4253 pemilih, Siberut Barat Daya 3914pemilih, Siberut Tengah 3559 pemilih, Sipora Utara 6105 pemilih,Sikakap 6219 pmilih, dan Pagai Selatan 6252 pemilih.

Jumlah pemilih ada kenaikan sebesar 3.372 dari jumlah pemilihpada pemilihan Gubernuar tahun 2010 yang berjumlah 47.112 orangatau setara dengan 7,16%. Lonjakan jumlah pemilih terlihat padakecamatan Sipora Utara yakni 645 orang yang sama dengan 11,81%,urutan kedua lonjakan pemilih adalah di Pagai Selatan yang barudilanda tsunami yakni sebesar 561 orang atau 9,86%, urutan ketigaSiberut Selatan sebanyak 441 orang atau 8,16%.

Bupati Edison Saleleubaja mempertanyakan lonjakan pemilih yangmencapai 3.372 orang di komposisi mana, namun Roni Divisi teknisKPU mengatakan bahwa ini menjadi catatan untuk melihat tren DPTsaat pemilukada. Tidak ada penjelasan dari sisi mana terjadi lonjakanjumlah pemilih ini. Untuk pemilih yang tidak terdaftar, Ronimenegaskan bahwa tidak ada lagi ruang untuk penambahan dari DPT,karena waktu yang disediakan serta sosialisasi daftar pemilih sudahsangat banyak disediakan. Dan lagi menurutnya pengumuman DPTdilaksankan di PPS, sementara PPK dan KPU adalah penetapansetelah semuanya diverifikasi di PPS.

Nama pemilih juga tidak dapat digantikan dengan orang lain, halini ditegaskan Roni saat PPK Siberut Selatan mempertanyakan apakahbisa orang yang sedang bepergian digantikan oleh orang baru, jumlahkertas suara yang ditambah dari total surat suara hanya 2,5 persendan itupun dipersiapkan untuk mengganti kertas suara yang rusak.Terkait dengan orang yang bekerja di perusahaan, Roni mengatakanjika ia telah berada di Mentawai selama 6 bulan berturut-turut danterdaftar sebagai pemilih, maka ia punya hak pilih. rpt

KAMPANYE DAMAI - Suasana penandatanganan kesepakatan kampanye damai

FOTO:RAPOT/PUAILIGGOUBAT

Mentawai News 10PuailiggoubatNO. 225, 1-14 Oktober 2011

PT.Rajawali Anugrah Sakti yang akanmenanam sawit seluas 14 ribu hektar diKecamatan Sipora sesuai SK MenhutNo.304/Menhut-II/2011 tertanggal 9Juni 2011 itu menjelaskan hal yang samaseperti rapat-rapat terdahulu secarapanjang lebar.

Ia mengatakan areal yang dijadikanperkebunan seratus persen masuk dalamkawasan APL (areal penggunaan lain).“Tidak masuk dalam kawasan hutanlindung,” paparnya.

Kemudian ia menutup pemapa-rannya dengan mengatakan bahwa kajian

Warga Sioban Siap Terima Sawit?Sebanyak 30 warga dari

Kecamatan Spora Selatandan Kecamatan Pagai Sel-

atan dan Utara mengha-diri rapat pembahasan

Andal (Analisis DampakLingkungan Hidup) per-

kebunan kelapa sawit Ra-bu (28/9) di Kantor Ba-

pedalda Sumbar Rabu(28/9). Mereka meng-

klaim warga Sioban siapmenerima sawit.

Gerson Merari Saleleubaja

S eperti rapat sebelumnya, SonyAnggoro, Konsultan perusa-haan sawit yang mewakili

Amdal yang telah disusun itu layakdigunakan. “Kajian Amdal ini layakdigunakan” ujarnya.

Setelah pemaparan itu dilanjutkandengan sesi diskusi, Ati Samahura,Camat Sipora Selatan mengatakan sifaterositas yang dipaparkan dalam kajianAndal itu perlu diperbaiki. Alasannyacurah hujan di Mentawai cukup tinggisehingga rawan erosi namun belumdisebutkan bagaimana penanganannyadari pihak perusahaan. “Saya sarankansistem terasering untuk mengatasi erosiperlu dimasukkan untuk menghindari

erosi besar dan tanah menjadi gersang”katanya.

Mengenai sikapnya terhadap per-kebunan kelapa sawit ia tak beranimenyebutkan secara langsung dalamforum itu, namun pembicaraan yangdidengar langsung Puailiggoubat saat diluar ruangan rapat tepatnya mengambiljeda merokok ia berusaha memprovokasibeberapa warga untuk menerima sawit.

“Apa gunanya tanah luas kalautidak menghasilkan uang banyak, lebihbaik berbagi dengan perusahaan sehinggadapat keuntungan, kalau saya pribadi

cocok” ujarnya.Secara tegas ia menyatakan sikap-

nya secara dinas sangat mendukungmasuknya perkebunan sawit karenaseperti yang dipaparkan dalam doku-men akan banyak menyerap tenaga kerjadi Mentawai. “Kami sangat mendukungmasuknya perkebunan sawit karenaakan menyerap banyak tenaga kerja diMentawai” tandasnya.

Sudardi, salah seorang warga Siobanmeminta pihak perusahaan turun kelapangan dan berbicara langsung agarmasyarakat lebih paham tentang

perkebunan kelapa sawit. Karena secarapribadi ia mengaku khawatir akanmuncul sengketa antar kelompokmasyarakat akibat.

“Agar semua lancar perusahaanharus terjun langsung ke lapangan agarproses masuknya sawit jadi mulus,”harapnya.

Morison, warga Sioban lainnyalebih tegas meminta pihak perusahaanperkebunan sawit segera mempercepatpembukaan perkebunan di Sipora. “Takada bahasa tolak sawit di Sipora, cukupperusahaan beri penjelasan kepadamasyarakat mereka pasti akan terima”klaimnya.

“Kami sangat mendukung perkebu-nan kelapa sawit menjadi investasi diMentawai dan melanjutkan penjelasanini kepada masyarakat lain” tegasnya.

Sementara warga lain hanya mengi-yakan dalam rapat pembahasan Andaltersebut.

Robert, pemakarsa pembahasanAndal antara pihak perusahaan danmasyarakat itu mengatakan perusahaansawit tidak akan masuk ke Mentawaijika masyarakat tidak mau menerimawalau andalnya rampung.

“Semua tergantung masyarakat,menerima atau menolak, yang jelaskonsep kami adalah membangun Men-tawai secara bersama-sama, perusahaantidak mau mendikte” ujarnya.***

tak bisa karena tak punyatanah di Mentawai” ujar-nya saat itu sebelum terjadiaksi dorong-dorongan an-tara salah seorang wakil dariQbar dengan staf Bape-dalda Sumbar.

Sementara staf DinasSosial Tenaga Kerja danTransmigrasi Oreste Sake-ru dalam diskusi itu hanyamemprotes masalah istilahdan penamaan daerah yangtidak sesuai seperti yangtercantum dalam dokumenAndal itu. “Mohon istilahitu diperbaiki, nama-namadaerah juga ditulis dan diejadengan baik karena me-nurut saya itu sangat tidak

Parulian: Penolak Sawit Hanya Orang yangTak Punya Tanah

PADANG-”Orang-orang yang menolak masuknya perkebunan sawitdi Mentawai hanya LSM dan orang-orang yang tak punya tanah diMentawai,” ujar Parulian Samalinggai, Kepala Desa Sioban ini me-nyatakan dukungannya terhadap perkebunan sawit dalam rapat pem-bahasan Andal (Analisis Dampak Lingkungan Hidup) perkebunan ke-lapa sawit Rabu (28/9) di Kantor Bapedalda Sumbar Rabu (28/9).

Ia juga mengatakan bahwa suara-suara penolakan yang katanyaberasal dari beberapa kelompok masyarakat di Mentawai itu belumtentu bisa diakui kebenarannya. “Paling hanya menamakan diriorang Mentawai padahal kenyataannya tidak dan itu perlu dilihatdulu, bisa jadi hanya kepentingan beberapa kelompok saja yangsengaja menghambat sawit masuk, saya secara pribadi danmasyarakat Sioban siap menerima Sawit” tegasnya.

Ia meminta kepada warga Sioban khususnya dan Sipora untukmelakukan pendataan tiap anggota sukunya agar pembagian hasil dilahan plasma.

“Tiap pimpinan suku mendata anggotanya agar jelas, agarpembagian hasil yang didapat dari perusahaan perkebunan sawitsampai kepada mereka” katanya. gsn

Wahana Lingkungan Hidup(Walhi) mengirim suratterbuka tentang Penolakan

Sawit di Kepulauan Mentawai kepadaBapedalda, Komisi Amdal PropinsiSumatera Barat. Data WALHI SumateraBarat setidaknya mencatat 101 lembagamendukung dan lebih dari 120 orang se-Indonesia atas penolakan tersebut. Suratitu merupakan bentuk keberatan terha-dap surat keputusan bupati tentang IzinLokasi. Proses Pemberian Izin Lokasimenyalahi aturan dan cacat hukum.Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional No.2 Tahun 1999 tentang izin lokasi bahwadi sana tidak mengatur mengenai adanyaperubahan izin lokasi apalagi menambahjumlah luasan izin seperti yang ada didalam Surat Keputusan Bupati Kepu-lauan Mentawai tentang pemberian izinlokasi pembangunan Perkebunan Ke-lapa Sawit.

Daerah-daerah yang akan dikem-bangkan menjadi perkebunan kelapasawit ini adalah daerah produktif.Daerah ini merupakan pemukiman-pemukiman utama penduduk, dandaerah pertanian aktif yang digarap

Perusahaan Sidang AMDAL, WALHI MintaBapedalda Tolak Sawit Mentawai

untuk memenuhi kebutuhan hidup, jikadikonversi menjadi perkebunan sawitsecara tidak langsung akan menjadiancaman yang serius bagi pemenuhanpangan masyarakat serta kelangsunganmata pencaharian untuk kehidupanmereka. Kemudian perusahaan akanmemberikan pengaruh buruk terhadapkeberlangsungan ekosistem yang adadipulau ini. Proses land clearingnantinya akan menghancurkan hutandan wilayah tangkapan air serta Floradan Fauna endemik kepulauan Men-tawai akan Punah.

Kepulauan Mentawai adalah tergo-long kedalam pulau-pulau kecil, yangmana kepulauan ini tidak memiliki AirTanah dan hanya berbaguntung pada airpermukaan. Air permukaan hanya dapatdiperoleh jika kondisi hutannya dalamkeadaan baik, sebab hutanlah yangmampu menyimpan air. Di sisi lainmasyarakat Mentawai bukanlah masya-rakat Pesisir Pantai yang bisa meng-gantungkan hidup dengan hasil laut akantetapi masyarakat Mentawai meru-pakan masyarakat yang hidup disekitarSungai, pemanfaatan sungai bagi masya-rakat Mentawai adalah untuk

pengolahan Sagu menjadi makanan. Jikakualitas Sungai tercemar oleh sedi-mentasi limbah sawit, CPO dan limbahPabrik dampak akan langsung dirasakanoleh masyarakat terutama terhadapkesehatan mereka.

Akibatnya bencana Ekologis akanselalu datang seperti banjir, kekeringanyang menahun, angin kencang, tanahlongsor, kedangkalan sungai dansebagainya.

Usaha perkebunan sawit sangatdekat dengan praktek-praktek krimina-lisasi. Lihatlah di Kabupaten PasamanBarat setidaknya beroperasi 16 Peru-sahaan kelapa sawit skala besar, darikesemuanya itu rata-rata bermasalahdengan masyarakat. Sebut saja PT.

Anam Koto sampai saat ini masihterjadi konflik yang menahun setidaknyasudah berumur 21 tahun, belum juga adapenyelesaiannya. Sebagai akibat darikonflik tersebut, telah banyak masya-rakat yang dipidanakan, ditembak,intimidasi dan praktek-praktek prema-nisasi oleh perusahaan. PT. GresindoMinang Plantation yang memiliki HGUseluas 8.098 ha, sampai saat ini masihpenuh konflik dengan masyarakat.

Limbah CPO pada saat hujan dibuangke sungai Batang Pasaman, sehinggamenyebabkan air tidak lagi bisa dikon-sumsi oleh masyarakat, jika dibawamandi mengakibatkan penyakit kulit,ikan-ikan mati, dan lain sebagainya.Penerima dampak adalah masyarakatkejorongan Rantau Panjang yangmengantungkan hidup dengan sungai.Saat ini mereka sudah tidak bisa meman-faatkan sungai untuk mencari ikan,mandi dan minum di sungai tersebut.

Kemudian PT. Siberut GoldenPlantitation Pratama, PT. MentawaiGolden Plantitation Pratama, PT.Swastisidi Amagra, PT. RajawaliAnugrah Sakti, yang telah diberikan IzinLokasi oleh Bupati Kepulauan Men-tawai, akan mengusur setidaknya 29kampung yang menerima dampaklangsung atas kehadiran perusahaan danhilangnya wilayah-wilayah produktifserta pemukiman masyarakat.

(press release)

PETA - Andom Sabebegen dari YCM Mentawai menunjukkan peta perkebunansawit pada masyarakat Sotboyak, Siberut Utara

FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

11 Puailiggoubat Mentawai NewsNO. 225, 1-14 Oktober 2011

survei lokasi pada Rabu (14/9) lalu.Warga marah karena kedatangan

mereka tanpa pemberitahuan kepadawarga terlebih dahulu. “Tahu-tahumereka ingin mencaplok lahan kami.Siapa yang menyerahkan?,” gugatMarinton Sakerebau, Kepala DusunMakailiggri mewakili warganya.

Menurutnya Marinton, Sitorus dandua rekannya mereka usir dari lahanyang akan mereka survei dan memaksamereka untuk ke kampung memberikanketerangan kepada warga terkait lahanmereka yang telah di jadikan lokasiperkebunan sawit. Pengakuan Torusyang mengatakan bahwa mereka telahberkoordinasi dengan Joni Siritoitet,Kepala Desa Betumonga, makin mem-

Warga Betumonga Usir PenyurveiLahan Sawit

Warga Dusun Naipok danMakailiggri, Desa Betu-

monga, Kecamatan PagaiUtara yang sudah mela-kukan perlawanan fisik

untuk mengusir kehadi-ran investor untuk me-

nanamkan cengkeraman-nya di lahan mereka. Me-reka mengusir penyurvai

lahan sawit.

Ferdinan Salamanang

K ehadiran Sitorus dan dua orangyang di duga aparat, di usirwarga karena akan melakukan

buat emosi warga tersulut. Beruntungsaat itu sang Kades sedang berada diladang. “Andai Kepala Desa ada dikampung, mungkin sudah di hantamsama warga,” tambahnya.

Surat PenolakanKemarahan warga Betumonga sebe-

narnya sudah di pendam jauh-jauh harisaat investor yang berkolaborasi denganPemerintah Kabupaten Mentawai,

mengajak perwakilan warga (katanya)untuk studi banding di Pekan Barumelihat-lihat kebun sawit yang sudahmereka siapkan hingga pada awalAgustus lalu dalam pembahasan analisismasalah dampak lingkungan (Amdal) diKantor Badan Perencanaan Pemba-ngunan Daerah (Bappeda) ProvinsiSumatera Barat.

Harapan warga untuk mendapatinformasi seputar rencana besar Pemkab

saku. Mereka sama sekali tidakmembagi ilmu yang mereka dapatkan.Ironisnya, sebagian besar dari merekayang di undangan itu, setelah kembalimalah bersifat seolah-olah lahan yangada di kampung sudah milik mereka.Bahkan ada yang menakut-nakuti kamikalau ada yang berani menolak,” terangJasarisias, warga lainnya.

Akibatnya, lanjut Marinton, dia danKepala Dusun Naipok, SakarmenSakerebau, pada hari Minggu (11/9) danmengambil tempat di gedung GerejaKristen Protestan Mentawai (GKPM)Jemaat Naipok, mengumpulkan warga-nya untuk mendiskusikan masalah iniagar tidak terlambat dari investor yangmemang sangat berambisi. Hasil darimusyawarah warga di dua dusuntersebut tertuang dalam bentuk surat

penolakan perkebunan kelapa sawit.Surat kesepakatan warga yang di tujukankepada Bupati Edison Saleleubaja’ itu,di tanda tangani oleh Kedua KepalaDusun, Ketua Badan Perwakilan DEsa(BPD) Betumonga, Jamila Siritoitet dan90 orang perwakilan warga.

Di surat warga tersebut, ada 4(empat) poin yang menjadi pertim-bangan mereka, di antaranya, bencanaerosi dari efek penggundulan hutan,hilangnya lahan pertanian, keberadaanprogram pemerintah pusat bidangpertanian sawah seluas 25 hektar danhilangnya jati diri dan budaya akibatmasuknya pengaruh luar.

Namun harapan warga kepadaKepala Desa agar dapat aspiratif danbisa berpikir realistis, sepertinya tidakakan pernah ada karena begitu suratwarganya sampai di tangan dia, KepalaDesa langsung merobek surat tersebuttanpa membacanya. “Betul-betul tidakpunya hati sama sekali, surat yangmenjadi suara masyarakatnya, tidak diahargai,” celetuk Ignasius warga Betu-monga lainnya dengan kesal.

Sementara itu, di tempat terpisah,Kortanius Sabeleake’, Ketua AliansiMasyarakat Adat Nusantara (AMAN)Mentawai melalui telepon selulernyadi Tuapeijat mengatakan sudah mem-prediksi akan terjadi perlawanan rakyat.“Itu sudah pasti akan terjadi, karena dimanapun kejadiannya, tidak ada wargayang rela haknya dirampas. Perso-alannya sekarang, sejauh mana Pemerin-tah Daerah ini mau memosisikan dirinyasebagai pengayom rakyatnya,” tutup-nya.***

BETUMONGA-Karena kesal dengangencarnya berita-berita yang di muatPuailiggoubat, Kepala Desa Betumonga,Joni Siritoitet, yang sudah demam sawit,mengancam Parholongan Sinaga, salahseorang warganya. Ancaman yang di

Warga Baca Puailiggoubat, Kades Betumonga Mengamuklontarkan Kades antara lain mengusirmereka dari kampung, memukul pes-awat televisi hingga membakar rumahSinaga.

Menurut pengakuan Ignasius, ke-pala desa marah karena istri nya yang

bernama Parholongan sedang membacaPuailiggoubat pada Rabu (14/9). “Gara-gara kalian, koran ini masuk di sini.Nanti di baca sama warga lain yangawalnya setuju dengan masuknya sawit,karena membaca koran ini merekaberubah pikiran, padahal kami sudahsepakat. Bakar koran itu, kalau tidakkalian angkat kaki dari sini. Kalian disini hanya pendatang , kalian tidakpunya tanah,” kata Ignas mengulangkata-kata Kades.

Ditambahkan Ignas, karena saat itu,pesawat tv sedang hidup, Joni memaksaagar di matikan. “Nanti aku pukul TVitu,” tambah Ignas mengulang ancamanJoni.

Lebih lanjut, disampaikan Ignasius,ancaman tersebut tidak di respon istriParholongan.

Hingga berita ini di buat, belum jelaspenyelesaian masalah ini. Tapi wargalain berjanji untuk berpihak kepadaHolong. “Kami sepakat untukmembantu Pak Holong, karena dia tidaksalah. gara-gara baca koran, tetanggakami di ancam, Kepala Desa macam apaitu? Kalau memang mendukung sawit,biar saja dia menyerahkan lahannya,tapi jangan caplok lahan yang lain,”timpal Marinton . fs

Kades Betumonga Nyaris Bonyok Dihajar Warga

BETUMONGA-Joni Siritoitet, Kepala Desa Betumonga KecamatanPagai Utara, nyaris di hakimi warganya sendiri karena mengizinkanlahan yang selama ini menjadi tumpuan hidup masyarakat, dijadikanlahan perkebunan sawit.

Kejadiannya bermula saat Sitorus dan 2(dua) orangtemannya, berkunjung ke Dusun Betumonga untuk melakukan surveilokasi yang telah di izinkan oleh sang Kades, rabu (14/9) lalu. Wargayang sudah melakukan penolakannya akan invasi sawit di daerahmereka dengan membuat surat penolakan yang di tujukan kepadaBupati Edison Saleleubaja’ pada tanggal 11 september 2011, sontaksaja marah karena sikap mereka tidak dihargai.

“Padahal tembusan surat kami juga ada sama mereka (investorsawit dan Kepala Desa-red), tapi mereka seolah-olah tidak tahu.Malahan mereka mengatakan bahwa kehadiran mereka atasrekomendasi dari Joni Siritoitet sebagai Kepala Desa. Makanya kamimarah. Andai saja saat itu si Joni itu ada, pasti sudah kami hantam.Memangnya, lahan Betumonga ini lahan dia?,” terang Daniel Siritoitet(60) tokoh masyarakat Betumonga dengan geramnya.

Beruntung saat itu, Joni Siritoitet tidak berada di kampung se-hingga lolos dari amukan massa yang sudah geram karena dia beradadi ladang. “Kalau saja Kepala Desa ada saat itu ada, saya akansulit meredam amarah warga saya,” kata Marinton menjelaskan. fs

Warga Betumonga Paksa Orang SawitMenandatangani Pernyataan

BETUMONGA-Penolakan warga Betumonga, Kecamatan Pagai Utaraakan masuknya perusahaan perkebunan kelapa sawit di tanahmereka, tidak hanya terbatas dalam bentuk surat penolakan yang ditujukan kepada Bupati Edison Saleleubaja’, tetapi orang yang masukke lahan mereka untuk melakukan survei lokasi, Sitorus dan 2 (dua)orang yang di duga warga dari aparat kepolisian, dipaksa untukmembuat surat perjanjian agar tidak lagi masuk ke lokasi merekauntuk aktivitas yang ada kaitannya dengan sawit-menyawit.

Marinton Siritoitet, Kepala Dusun setempat yang dimintai ketera-ngannya di Sikakap (17/9) lalu, membenarkan aksi pemaksaanwarganya kepada orang sawit yang datang.

“Kami tidak main-main dengan sikap yang kami ambil, karenamenurut kami, sekali berkompromi dengan orang sawit, selamanyakita akan terjerumus. Makanya, untuk mengantisipasi itu, saatmereka datang untuk melakukan survey lokasi pada hari rabu (14/9)lalu, kami paksa saja mereka untuk membuat surat perjanjian”jelasnya.

Bahkan Puailiggoubat mendapat copian surat perjanjian tersebutdari Dusun. “Untuk meyakinkan semua pihak pak, bahwa kami me-mang tidak main-main dengan sikap yang kami ambil” tegas Marinton. fs

MEMBACA

Seorang wargaMaonai, PagaiSelatansedangmembacaPuailiggoubat

Kepulauan Mentawaiyang merekomendasiperkebunan kelapasawit dari perwakilanyang di undang, ter-nyata tidak pernahterjadi. Orang-orangyang di undang, sete-lah sampai ke kam-pung tidak pernahmembuka ruang dis-kusi kepada wargakampung. Padahalhampir semua wargaMentawai buta ten-tang sawit.

“Mereka yangikut undangan, hanyaingin jalan-jalan gratisdan mendapat uang

FOTO:FERDINAN/PUAILIGGOUBAT

PuailiggobatNO. 225, 1 - 14 Oktober 2011

Menurut Yudas Sabaggaletkesehatan itu ada dua macamyaitu, kuratif dan ada preventif.

Kuratif itu berupa menyuntik, mengobatidan lainnya. Sedangkan preventif merupa-kan pola hidup yang harus diubah dimanabukan mengobati tapi pencegahan yangdilakukan dengan cara hidup yang sehat.

“Pengalaman di Desa Madobag disanamasyarakat sudah mulai banyak. Rumah-nya mereka padat namun lingkungan mere-ka begitu banyak semak belukar dan kotor,dengan kondisi itu tentu penyakit akan te-rus menyerang warganya, salah satu penya-kit yang paling mengerikan itu adalahmalaria,” katanya pada Puailiggoubat.

Dengan kondisi itu kata Yudas putradari Madobag ini selain membinamasyarakat Mentawai, pemerintah jugamenyiapkan Sumber Daya Manusia denganmenyekolahkan mereka jadi dokter atauperawat.

“Kemarin kan sudah kita coba, ada 60orang disekolahkan, tapi menurut penilaiansaya itu belum cukup, kalau perlu kita am-bil satu kampung 20 sampai 30 anak un-tuk di sekolahkan bagian kesehatan,”tegasnya.

Selain itu mencanangkan perlombaansetiap tahun, kalau dulu lomba desa na-mun nanti akan membuat lomba rumahterbersih sehingga ini memotivasi warga-nya untuk lebih bersih lagi. Dari data yangdiperolehnya sebanyak 90 persen pendudukdi Mentawai menderita penyakit ISPA (Ins-peksi Pernapasan Akut) karena lingkunganmereka tidak sehat.

“Orang masak sagu di dalam rumahmembuat udara dalam rumah kita kotordengan kondisi itu kita ingin mengubah ga-ya hidup mereka. Untuk mengubah gayahidup mereka itu adalah mengadakan perl-ombaan rumah sehat sehingga merekaakan termotivasi. Terutama soal WC itupenting kebanyakan rumah masyarakatMentawai itu tidak memiliki tempat buangair besar membuat penyakit itu timbul,”terangnya.

Tambah Yudas meski sudah ada pus-kemas dengan obat-obatan yang lengkaptapi kalau lingkungan kotor tentu masya-rakat akan terus sakit. “Kita ingin lingku-ngan bersih sehingga masyarakat tidak sa-kit dan mereka bisa bekerja terus untukmemenuhi kebutuhan hidupnya,” tutur Yu-das.

Selain itu masalah gizi buruk merupa-kan salah satu isu yang sangat menarik,soal gizi buruk itu menurut Yudas ada diMentawai, namun bukan makanannya yangtidak bergizi namun pengetahuanmasyarakat mengolah makanan menjadilebih bergizi belum ada. Maka solusimengaktifkan posyandu masing-masing

desa, tim kesehatan harus lebih proaktifmemberikan penyuluhan kepada masyarakatsoal gizi baik sekaligus memberikanpengarahan kepada ibu hamil untuk menjagajanin yang dikandung agar lebih sehat.

Selanjutnya membangun fasilitas rumahsakit dengan pelayanan yang bagus dan ke-lengkapan yang bagus sehingga masyarakattidak perlu mengeluarkan biaya yang banyakuntuk membawa ke Padang. Tentu ini mem-butuhkan sumber daya yang banyak makadari situlah manfaatnya di sekolah putra-putriMentawai. Dengan kondisi itu mendorongmasyarakat untuk berobat ke rumah sakit.Dengan kondisi yang bersih masyarakat akanlebih sehat.

EkonomiKunci utama dalam ekonomi itu adalah

aset produksi yang harus dipegang, aset pro-duksi itu adalah mereka memiliki lahan untukbertani serta transportasi untuk menyalurkanhasil tani mereka. Saat ini di Mentawai de-mam kakao namun itu belum maksimal ka-rena harga masih dipermainkan para peda-gang selain itu menurut Yudas pengolaan ta-naman kakao ini belum begitu maksimal.

“Jadi untuk memaksimalkan hasilnya inidibutuhkan tenaga penyuluh untuk mendam-pingi masyarakat yang bernaman kakao, se-jak dimulai pembenihan sampai perawatanitu harus di dampingi dan diberi pelatihan,”katanya.

Seterusnya dalam penyaluran juga perlupengawasan yang baik sehingga harga jugatidak dimainkan para pedagang. Seterusnyakopra, ia melihat masyarakat Mentawai me-miliki ladang kelapa begitu luas, tapi masa-lahnya mereka tidak menguasai pasar, mau-nya kedepan memberikan pelatihan soal wi-rausaha. Target ke depan memberikan ruangbesar masyarakat Mentawai dengan mem-buka usaha sekaligus kapal penyaluran.

“Membuka akses kepada perbankan de-ngan kredit lunak dengan jaminannya tentupemerintah, dengan cara itu masyarakatakan memperoleh modal yang besar sehinggabisa menumbuhkan usaha yang besar pula,”terangnya.

Membangun Pariwisata“Saya bicara pengalaman dimana dua

bulan lalu saya bersama Dinas Pariwisatamembuka surfing Internasional di Katiet. Adasesuatu hal menurut saya yang kita ubah, dikawasan pertandingan begitu ramai ada yangjual baju atau akseseoris. Tapi tiga kilometerdari lokasi itu orang hanya sebagai penonton,orang itulah yang tidak ambil bagian dalamkonteks pariwisata,” katanya.

Menurutnya pengembangan pariwisatasesuai konteks budaya Mentawai ituadaah falsafah lulak. Dalam setiap

lulak itu terdiri dari ibu, bapak dan anak akanmakan satu lulak. Kemudian di lulak tersebutakan diberikan otcai masing-masing. Aritnyakalau dipakai dalam konsep wisata, adalahmembuat desa wisata sehingga tidak adayang menonton sehingga dalam satu desasemua ambil bagian.

“Contohnya kita mencanangkan Desa Ka-turei kita buat Desa Wisata, kita perbaikirumah masyarakat kita buat WC kita leng-kapi isi rumah tersebut, untuk mengerjakanpemerintah yang melakukan. Lalu kita pro-mosikan kepada orang turis, hei bule jangantidur di hotel jangan tidur di homestay hidupbersama mayarakat. Dengan tinggal bersamamasyarakat para turis akan lebih asyik me-ngikuti alur kehidupan masyarakat Mentawai,itulah wisata yang bagus, konsep wisata ter-sebut telah diterapkan di daerah Wakatobi diSulawesi Tenggara, sehingga masyarakatambil bagian,” ujarnya.

PerhubunganDalam ide sang Wakil Bupati ini, adalah

membangun jalan darat antar kecamatanyang ada di Mentawai, sehingga untukberangkat ke pulau satu dengan pulau yanglain cukup dari ujung ke ujung saja. “Seka-rang masalahnya yang kita hadapi tranpor-tasi darat, saat ini jalur yang ada hanya le-wat laut, padahal menempuh jalur laut itusangat banyak menyita waktu dan resikoyang tinggi,” ujarnya.

Padahal anggaran untuk membangun ja-lan ada di pusat, tinggal permohonan kepadaprovinsi untuk disampaikan ke pusat. “Begi-tu juga dengan para pelaksana memba-ngun jalan atau kontraktor, kalau merekatidak sanggup, maka kita minta bantuansama TNI untuk membangun akses ja-lan darat. Di unit TNI itu ada tim khu-susnya yang ahli membuka aksesjalan, dan ini sebenarnya sudahditawarkan Pangdam Bukit Barisanbeberapa waktu lalu,” ungkapnya.

Lanjutnya kalau soal danamasih kurang itu juga bisadisampaikan di pemerintahpusat. “Kalau sudah ada jalurdarat yang lebih aman daritsunami, pasti masyarakatitu akan pindah secaraotomatis tidak akan mautinggal di pinggir pantai.Sehingga masyarakattidak dipaksakanuntuk pindah tapimasyarakat itu

sendiri yang akan pindah, ditambah aksesekonomi mereka lebih intens dan lancar,”katanya.

Dalam pembangunan Mentawai kata Yu-das ke depan memakai konsep koordinasimasing-masing daerah, artinya ia membuatempat bagian sebagai penanggunjawabnya,dan ini dibawah koordinasi dengan bupati.Seperti di Pagai Utara, Selatan dan Sikakapsatu koordinator, kemudian di Sipora satukoordinator dan koordinator di Siberut BagianBarat, dan satu lagi Siberut Bagian Timur.

Camat-camat dan aparat desa akan mela-porkan kejadian atau perkembangan pem-bangunan itu kepada koordinator tersebut dankoordinator akan melanjutkanya kepada bu-pati. ”Jadi semua pembangunan akan ter-pantau di seluruh titik. Kalau ada masalahatau pembangunan lamban maka yang mem-pertanggungjawabkan itu adalah koordinatoryang diberikan kepercayaan, itulah yang saya

pikirkan Mentawai kedepan,” tutupnya.

Kandidat Bupati MentawaiYudas Sabaggalet yang

berpasangan dengan denganRijel Samaloisa melihat

kesehatan itu sangat pentingdalam kehidupan masyarakat.

Rus Akbar

PuailiggobatNO. 225, 1 - 14 Oktober 2011

Dalam situs www.tokohindonesia.com, Kor-tanius merupakan tokoh Indonesia dariMentawai. Namanya semakin melambung

saat ia ikut serta dalam penanganan bencana tsu-nami yang melanda Mentawai, 25 Oktober 2010.

Tak ada rasa takut demi saudara yang terkenatsunami yang sulit dijangkau ia bersama rekan-rekan dengan Lumbung Derma berjibaku mener-jang gelombang ke Tumalei dan Maonai yangsangat jauh dan tidak mungkin bisa terjangkauPemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai.

Ketokohan ini muncul pertama di majalah Tempo dimana Korta dijuluki ‘Lelaki Penantang Badai’ dalamKoran Kompas, Rabu 12 Januari 2010, Korta dijulukiSang Inspirator.

Ia juga tidak setuju dengan pemerintah Mentawai yangmengevakuasi para pengungsi di daerah yang jauh darisumber kehidupannya. Dan saat-saat ini para pengungsimenderita di hunian mereka yang dibuat pemerintah.

Di Tumalei dan Maonai ia bersama masyarakat me-numbuhkan rasa kebersamaan saling membantu untukpemulihan kembali dari bencana alam. rus

Mentawai News 14PuailiggoubatNO. 225, 1-14 Oktober 2011

Keterangan dari peta PT.SGPPtersebut di mana tanda yang dihitamkantersebut sebagai lokasi pembibitan.Anehnya dari tepi sungai MuaraSikabaluan hingga Rokot dibagian

pertengahan di pesisir pantai terletakDusun Puran. Namun dalam petatersebut Dusun Puran tidak tercatatdalam peta.

“Sebelum ada rencana perkebunan

kelapa sawit, kami masyarakat Purantinggal disini. Apalagi dengan lokasiperkampungan kami yang baru di bentuklagi oleh PKMT (Pemukiman KembaliMasyarakat Terasing). Kalau begini jelas

kami tidak mau terima,” tegas Alfonsalah seorang warga.

Sedangkan Lemen salah seorang iburumah tangga. Sejak adanya pemukimanmasyarakat Puran puluhan tahun yanglalu, masyarakat tetap melaksanakankewajiban sebagai masyarakat Menta-wai baik masih di kabupaten PadangPariaman maupun sudah menjadi kabu-paten sendiri. “Lokasi perumahan kamiini setiap tahunnya kami bayar pajak,tapi kok tidak diakui sama pemerintah,”keluhnya.

Dusun Puran ini dibentuk sekitartahun 80-an, dan pada tahun 2009 lalulokasi pemukiman mereka kembalidiperbaharui letak dan tata ruangnyamelalui program PKMT yang sekarangjaraknya dari tepi pantai sekitar 500-1000 meter kedalam. Oleh P2D mandiriKecamatan Siberut Utara pada tahun2009 juga mengarahkan beberapa paketOMS untuk membuat jalan rabatbeton.***

Warga Puran Heboh, PemukimanTermasuk Kebun Sawit

Masyarakat Dusun PuranDesa Sikabaluan Kecama-

tan Siberut Utara proteskeras karena pemukiman

mereka masuk ke lahanperkebunan kelapa sawit.

SIRILOGUI - Warga Desa SiriloguiKecamatan Siberut Utara sedang me-nunggu-nunggu kedatangan pihakinvestor perkebunan kelapa sawit yangakan membuka investasinya di Men-tawai, khususnya di Pulau Siberut. Halini disampaikan warga Desa Siriloguipada pertemuan dengan tim identifikasiisu perkebunan kelapa sawit yang terdiridari YCMM, AMA-PM dan simpatisanpada Kamis (15/9)

“Kami ini sedang menunggu kedata-ngan investor sawit. Karena janji merekasaat seminar kerangka Amdal kedua padabulan Agustus lalu akan datang kemasyarakat untuk melakukan sosia-lisasi. Janji mereka sehabis lebaran,” kataMuhammad Abetnego kepala DesaSirilogui.

Katanya, kedatangan investorsawit ini di tengah masyarakat akanmenjadi jelas apakah sawit itu baik atautidak. Karena. “Di sana nanti kesem-patan masyarakat menanyakan apayang menjadi keraguan mereka. Soaltanah, tanaman hingga persoalanlainnya,” tambahnya.

“Kami sebagai masyarakat menjadiragu kalau seperti ini. Orang LSM datangkatanya sawit itu tidak baik, namunkalau pihak investor mereka bernyanyibahwa sawit itu baik di tengah masyara-kat. Jadi kita mau turuti yang mana,”tanya Gaijat.

Lebih lanjut dikatakan Gaijat, perlududuk bersama antara pihak sawitdengan LSM dan membicarakanpersoalan sawit. “Perlu duduk bersama

Warga Sirilogui Minta Penjelasan Konkret Soal Sawit dari Investorantara pihak sawit dan LSM terkaitdengan persoalan sawit yang nantinyamasyarakat sebagai pendengar danmenyaksikan. Mungkin ini akan lebihjelas bagi masyarakat,” tambahnya.

Sementara Misno dari tim identi-fikasi isu sawit menjelaskan bahwaperkebunan kelapa sawit bukan tidakmenguntungkan dan bukannya tidakbaik. “Namun yang kita perlu lihat itusiapa yang diuntungkan. Masyarakat

atau pihak investor dengan pihakpemerintah yang mendukung sawit. Jugakita harus lihat polanya itu bagaimana.Karena ini persoalan tanah yang akanhilang seumur hidup nantinya. Ini yangmenjadi persoalan yang harus diper-hatikan,” katanya.

Ditambahkan Misno, soal mene-rima atau tidak itu tergantung darimasyarakat sebagai pemilik tanahulayat. Oleh pihak LSM hanya mem-

berikan pandangan bagi masyarakatterkait dengan dampak-dampak yangakan ditimbulkan.

“Kalau pola HGU (Hak GunaUsaha) lain dari daerah lain dimanatanah masih kembali kepada pemiliktanah ulayat dengan hitam diatas putihmaka itu baik, namun kalau itumenghilangkan hak atas tanah maka ituperlu dilihat oleh masyarakat dan iniakan bermuara pada konflik ditengah

masyarakat,” tambahnya. Namun kalau soal HGU itu jelas

tercantum dalam UU Agraria, di manadengan tegas mengatakan, masyarakatyang telah menyerahkan hak kepe-milikannya kepada pemerintah makamasyarakat pemilik tanah tidak berhaklagi memiliki tanah dan selamanyamenjadi milik pemerintah sampaikiamat.

bs

SIKABALUAN - Masyarakat Kecama-tan Siberut Utara dibuat semakinbingung terhadap utusan masyarakatyang diundang dan menghadiri undanganpihak investor sawit beberapa bulanlalu. Mulai dari undangan studi bandingperkebunan kelapa sawit di Prabumuli,Palembang dan seminar kerangka AmdalPT.SGPP tahap pertama hingga seminareksekutif kerangka Andal sawit padaAgustus lalu.

“Kita tidak tahu bagaimana hasil-nya terkait dengan kepergian mereka kePadang, karena balik dari sana merekahanya tenang-tenag saja sementaramasyarakat mulai tuding satu denganyang lainnya terkait dengan perkebunansawit,” kata Heribertus salah seorangwarga Desa Malancan mantan staf desa.

Ia juga mengatakan, tidak adainformasi bagaimana hasil kepergianmereka baik studi banding maupunseminar kerangka Andal PT.SGPP mulai

Usai Makan Uang Sawit Peserta Rapat Amdal Diammenimbulkan gejolak di tengah-tengahmasyarakat dan suku. “Pemilik tanahulayat dan suku mulai menudingperwakilan yang ke Padang itu telahmenyerahkan lahan begitu saja tanpamusyawarah terlebih dahulu dengananggota suku,” katanya.

Demikian juga di Desa Sotboyak.“Masyarakat bingung dan minim infor-masi terkait dengan perkebunan kelapasawit. Apakah mereka akan jadi masukatau tidak, sementara masyarakat sedangmelakukan aktifitas seperti biasa sepertiberladang atau berkebun. Jangan-janganinvestor masuk kebun masyarakathilang, jadi semuanya sia-sia bagimasyarakat,” kata Salomo salah seorangtokoh adat.

Sementara di Desa Sirilogui masya-rakatnya dibuat bingung juga. Karenabeberapa perwakilan masyarakat yangdiundang ketika balik dari Padang ditanya masyarakat menjawab sekenanya

saja. “Investor itu lagi yang kurang uang.Investor itu lagi yang main-main,” kataTukiyo salah seorang tokoh masyarakatmenirukan jawaban beberapa per-wakilan masyarakat ketika ditanya hasilyang pertemuan mereka di Padang.

Kepala Desa Sirilogui, MuhammadAbetnego yang juga menghadiri studibanding perkebunan kelapa sawit diPrabumuli hingga seminar eksekutifkerangka Amdal PT.SGPP mengatakanbahwa ia tidak berani memberikaninformasi mengenai perkebunan kelapasawit bagi masyarakat dengan alasantakut menimbulkan salah penilaian.

“Jangan-jangan saya informasikanyang ini sementara masyarakat bilangyang begini. Saya bilang yang beginitahu-tahunya masyarakat begitu. Jadilebih baik saya diam dan menunggukedatangan pihak investor sawit untukmensosialisasikannya kepada masya-rakat sehingga masyarakat lebih jelas dan

tahu apakah menerima atau tidak,”katanya.

Sementara Anton Laiban perwa-kilan masyarakat dari Desa Malancanyang mengatakan bahwa persoalanrencana masuknya perkebunan kelapasawit masih panjang. Prosesnya masihlama.

Sepanjang persoalan masuknyaperkebunan kelapa sawit ini ada campurtangan pihak DPRD Mentawai makamasih akan diproses. Apalagi ketuaDPRD Mentawai sendiri menolak,”katanya.

Kebingungan masyarakat ini jugatidak hanya terjadi di Desa Sirilogui,Malancan dan Sotboyak. Namunhampir di semua desa yang ada diKecamatan Siberut Utara yang masukdalam lokasi izin perkebunan kelapasawit, tak terkecuali Desa Sikabaluansebagai pusat kecamatan.

bs

rut Golden Plantation Pratama) yangakan membuka investasi perkebunankelapa sawit di Pulau Siberut denganluas 20.000 Ha atas izin lokasi dariBupati Kepulauan Mentawai, EdisonSaleleubaja Nomor 188.45-60 Tahun2010. Meliputi Kecamatan Siberut BaratDaya, Siberut Selatan, Siberut Tengah,Siberut Utara.

Protes keras ini dilontarkan wargaPuran saat melihat peta rencana lokasiperkebunan kelapa sawit, dari petatersebut tergambar dari tepi sungaiMuara Sikabaluan hingga Rokot lokasiperkebunan cengkeh dan coklat masya-rakat Puran hingga pantai telah di-hitamkan.

Bambang Sagurung

P rotes ditujukan kepada peme-rintah Kabupaten KepulauanMentawai dan PT. SGP (Sibe- DISKUSI

Ibu-ibu diDusun PuranDesa Sika-baluan ikutmelibatkan diridalam diskusisawit danmelihat petalokasi sawit

FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

Sawit Masuk, Warga Pribumi Tersingkir

15 PuailiggoubatNO. 225, 1-14 Oktober 2011

Mentawai News

yasan Citra Mandiri Mentawai) danAMA-PM (Aliansi Masyarakat AdatPeduli Mentawai) di sela-sela gotong-royong pembukaan lahan persawahan,Jumat (9/9)

“Kami masyarakat Sotboyak sepa-kat untuk menolak rencana masuknyaperkebunan kelapa sawit, kendati adasatu atau dua orang yang setuju akanhal itu. Namun secara tegas kami akanmelakukan perlawanan terhadap inves-

Masyarakat Sotboyak Siap SambutInvestor Sawit dengan Panah

Masyarakat DesaSotboyak Kecamatan

Siberut Utara bertekadmenolak rencana

masuknya perkebunandan pabrik kelapa sawit di

Mentawai, khususnya diPulau Siberut. Kalauperlu dengan panah.

Bambang Sagurung

H al ini disampaikan warga dalamdialog antara warga Sotboyakdengan tim dari YCMM (Ya-

tor sawit ini,” kata Piator salah seorangwarga.

Menurut warga, orang-orang yangmendukung masuknya rencana perke-bunan kelapa sawit ialah orang yang

diundang dan mengikuti studibandingperkebunan kelapa sawit di Palembangdan mengikuti seminar Kerangka Amdaldi Padang. “Kalau mereka mau menye-rahkan lahan mereka tidak apa-apa.

pada masyarakat. “Kami tidak tahu perkemba-

ngannya bagaimana. Karena orang yangdiundang itu tidak memberikan infor-masi apa yang terjadi dan bagaimanahasilnya kepada masyarakat,” kataSalomo salah seorang tokoh adat

Sotboyak. Dikatakan Salomo, dari cerita dan

informasi yang ia dapat dimana investorsawit yang masuk di Mentawai dalammenanamkan investasinya tidak akanmengganggu perladangan warga. “Kalaumodelnya seperti itu kami mendukung,tapi karena tanaman dan tanah ulayatkami akan hilang siapa yang mau. Kalaumereka tetap nekat maka investor sawititu harus siap menghadapi panah kami,”tegasnya. “Siapa yang mau kehilangantanah dan tanamannya begitu saja,”tambahnya.

Sementara Lemaus Sirileleu mantankepala Desa Sotboyak yang diundangpada acara studi banding dan seminarkerangka amdal mengatakan kehadi-rannya bukan berarti pertanda menerimaatau mendukung perkebunan kelapasawit. “Saya hanya mendampingimasyarakat yang diundang saja, karenakita dari pihak pemerintahan. Menerimaatau tidak itu tergantung dari masya-rakat,” katanya.***

MONGAN POULA - Masyarakat DesaMongan Poula yang sekarang ini sudahmenikmati hasil dari perkebunan coklatyang mereka dirintis sekitar sepuluhtahun yang lalu sepakat untuk melaku-kan penolakan rencana masuknyaperkebunan kelapa sawit. Karenamasyarakat menilai bahwa dari perke-bunan coklat mereka sudah mulai dandapat memenuhi kebutuhan sehari-hari,membiayayi sekolah anak dan jugasudah dapat membeli sepeda motor.

“Sekarang ini saja masyarakatsudah menikmati hasil perkebunancoklat, walau belum merata. Masyarakattidak lagi mau kehilangan mata penca-harian mereka dengan beralih ke sawitkarena mereka harus mulai dari nol lagi,”kata Henrikus salah seorang warga yangjuga penyuluh pertanian dari DinasPertanian, Peternakan dan Perkebunankabupaten Mentawai.

Namun dikatakan Henrikus, ma-syarakat tidak dapat berbuat banyak

Namun kami masyarakatyang lain siap untukmenolak,” tambahnyategas.

Persoalan minimnyainformasi terkait denganrencana masuknya per-kebunan kelapa sawit diMentawai juga terjadi ditengah masyarakat. Ma-syarakat menyayangkankepada perwakilan ma-syarakat yang mengikutistudi banding dan se-minar kerangka amdalsepulang dari Palembangdan Padang tidak me-nyosialisasikannya ke-

Uang akan Butakan Pemilik Tanah

SIKABALUAN- Di tengah maraknya isu masuknya perkebunan kelapasawit di Mentawai si jago merah diibaratkan uang yang akanmempengaruhi kebijakan, mempengaruhi masyarakat pemilik ladingatau kebun, pemilik tanah ulayat dan juga orang-orang yang proterhadap masuknya perkebunan sawit.

Istilah ini pertama kalinya disampaikan Mika Sirisurak salahseorang perwakilan masyarakat Desa Malancan yang diundang untukmenghadiri studibanding perkebunan sawit di Prabumuli, Palembangdan mengikuti seminar kerangka Andal tahap pertama dan seminareksekutif kerangka Andal sawit PT.SGPP pada bulan Agustus lalu diBappedalda Sumatera Barat, Padang.

“Sijago merah ini sangat berpengaruh ditengah masyarakat karenasijago merah ini akan banyak beredar bila perkebunan kelapa sawitmasuk,” katanya dalam pertemuan antara perwakilan masyarakatyang menghadiri seminar kerangka Andal dengan tim identifikasi isusawit yang terdiri dari YCMM, AMA-PM dan simpatisan denganbeberapa masyarakat Malancan, Selasa (13/9) dirumah ketua BPD.

Lebih lanjut dikatakan Mika Sirisurak, sijago merah ini akanmembakar dan menjadi bencana bila tidak digunakan dengan baik danakan menjadi sahabat bila dipergunakan dengan baik. “Sama sepertiapi, kalau apinya masih kecil bias kita gunakan untuk hidupkan rokok,namun kalau apinya sudah besar itu bias menghanguskan kita. Samadengan investor sawit yang dating ini. Kalau mereka memberi padapemilik tanah uang yang banyak maka kita tidak bias ngomong lagisibakkat tanah. Tapi kalau masih sedikit itu masih kitapertimbangkan,” tambahnya santai. bs

dalam melakukan penolakan terhadapmasuknya perkebunan kelapa sawit.“Kami ini bukan pemilik tanah. Kamiini menumpang ditanah orang. Kalaupemilik tanah atau lahan menerima sawitmaka kami tidak bisa berbuat apa-apalagi,” tambahnya.

Lebih lanjut dikatakan Hendrikus,bertani di coklat dengan di perkebunansawit sangat jauh berbeda. “Bertanicoklat atau yang lainnya itu masih biasasantai, namun diperkebunan sawitsemuanya diatur. Masyarakat tidakakan mampu dengan aturan. Untukbertani sekarang ini saja kita sudah tidakmampu, apa lagi ada aturan,” katanyalagi.

Lain halnya dengan Mika. Iamengatakan bahwa dengan masuknyaperkebunan kelapa sawit akan berdam-pak besar pada masyarakat lokal.“Seperti yang saya lihat di PasamanBarat yang hidup itu hanya yangpendatang sementara masyarakat lokal

tersingkirkan,” katanya. Ketersingkiran masyarakat lokal

terhadap masyarakat yang datang keMentawai ini dapat dilihat di Kabu-paten Kepulauan Mentawai. Dimanasebelum Mentawai jadi kabupatensendiri, mulai dari KM 0 hingga ke KM9 dikuasi oleh masyarakat local, namunsetelah menjadi kabupaten di KM 0telah dikuasai pendatang hingga sampaidi KM 9 Tuapeijat. “Kita melihat yangnyata-nyata saja. Belum yang akandatang kita sudah tersingkir, apalagidengan masuknya perkebunan kelapasawit yang mendatangkan banyakpendatang ke Mentawai,” tambahnya.

Namun, yang menjadi dilematisbagi masyarakat Mongan Poula yaituterkait dengan kepemilikan lahan.Dimana lokasi pemukiman dan lokasiperladangan masyarakat yang ditempatidan digunakan sekarang ini hanya miliksuku dari desa atau dusun lain. “Lahanyang kami gunakan untuk pemukimanitu adalah milik suku Sikaraja danSabebegen. Namun kalau suku inimengizinkan sawit masuk tanaman kamiharus mereka gantikan,” kata Joram

Demikian juga halnya dengankepala Desa Mongan Poula, Sugeng. Iamengatakan masyarakat Mongan Poulasecara sepakat menolak rencana ma-suknya perkebunan kelapa sawit.Namun yang menjadi kelemahan ditengah masyarakat yaitu lokasi pemu-kiman dan perladangan masyarakatseperti perladangan coklat dan manauitu hanya menumpang ditanah ulayatorang. “Masyarakat sepakat untuk

menolak. Namun yang menjadi per-masalahan yaitu tanah yang kamigunakan dan pakai ini milik orang lain,bukan milik masyarakat Mongan Poula.Kalau pemilik tanah memberikan izinmaka masyarakat tidak bias berbuat apa-apa,” katanya.

Ditambahkan Sugeng, dalam mela-kukan penolakan ini masyarakat se-Kecamatan Siberut Utara harus sepakatdalam satu wadah untuk membuatpernyataan menolak kepada perkebunan

kelapa sawit dan juga pihak masyarakat.“Perlu ada rapat masyarakat se-Kecamatan Siberut Utara untuk menya-takan kata menolak yang dituang dalamsatu surat kesepakatan sehingga investortersebut tidak bias masuk, karena maumasuk kelokasi mana, sementaramasyarakat satu kecamatan sudahmemberikan penolakan. Ini perludipikirkan dalam waktu dekat,” katapanjang lebar.

bs

TOLAK SAWIT - Warga Sotboyak yang siap menyambut investor sawit dengan busur panahterentang

FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

DISKUSI - Warga Monganpoula dalam diskusi sawit di kampung mereka

FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

Mentawai News 16PuailiggoubatNO. 225, 1-14 Oktober 2011

Mentawai Golden Plantation Pratamayang mencakup Kecamatan SiberutBarat Daya, Siberut Selatan, SiberutTengah dan Siberut Utara, maupunPT.Swastisidi Amagra yang peroperasidi wilayah Kecamatan Sikakap dan PagaiUtara serta PT.Rajawali Anugrah Saktiyang mencakup Kecamatan SiporaSelatan dan Sipora Utara.

Ketua Rawil Mentawai, PastorBernad Lie,Pr. Dalam penyampaiannyadi hadapan utusan tokoh agama Katolikyang ada di wilayah Mentawai menga-

takan bahwa gereja Katolik bersamaumat sepakat untuk melakukan peolakanrencana masuknya perkebunan kelapasawit. “Masyarakat Mentawai akanterpinggirkan bila perkebunan kelapasawit ini masuk dan juga dampak lainnya

seperti budaya, sosial,” katanya. Petrus Tamba, Sekretaris Rawil

Gereja Katolik Mentawai menyam-paikan bahwa daerah kepulauan sepertiMentawai tidak cocok dengan perke-bunan seperti kelapa sawit. “Mentawai

ini daerah kepulauan. Bila hutan akandibabat habis maka Mentawai akanterancan dari lingkungan terlebih dalamkondisi gempa dan tsunami. Persoalanhilangnya tanah masyarakat adat jugamenjadi ancaman,” jelasnya.

Dijelaskan Petrus Tamba, kerangkaAmdal yang dibuat oleh konsultan yangditunjuk oleh pihak perusahaan perke-bunan kelapa sawit berkesan seakanmenyelesaikan tugas saja tanpa melihatlangsung di lapangan.

“Yang penting kerja selesai dan

Rawil Gereja Katolik MentawaiRekomendasikan Tolak Sawit

Untuk kesekian kalinyaRawil (Rapat wilayah)

Gereja Katolik Mentawaimenyuarakan secara

tegas penolakan terhadaprencana masuknya

perkebunan kelapa sawitdi Mentawai.

Bambang Sagurung

B aik oleh perkebunan kepalasawit PT. Siberut GoldenPlantation Pratama dan PT.

dibayar,” katanya. “Pihak dari luarkonsultan atau perusahaan bisa mem-buat Amdal pembanding yang dibuatoleh pihak konsultan yang dapatmenggagalkan amdal yang mereka buat,”tambahnya.

Sementara Jop Sirirui salah seorangpeserta Rawil Mentawai utusan ParokiSikabaluan Kecamatan Siberut Utaramenyampaikan secara tegas untukmenolak sawit. “Perkebunan kelapasawit secara tegas ditolak. Tidak adatawar menawar,” katanya tegas.***

MALANCAN - Konflik di antaramasyarakat dan di dalam suku mulaibermunculan di tengah masyarakatkarena persoalan pro atau tidaknyadirencana masuknya perkebunan kelapasawit. Seperti halnya di Dusun Malan-can Desa Malancan Kecamatan SiberutUtara, di mana suku-suku yang perwa-kilannya pada bulan Agustus laluberangkat ke Padang memenuhi unda-ngan pihak PT.SGPP (Siberut GoldenPlantation Pratama) guna membahas si-dang eksekutif Andal sawit, mulai ber-sitegang dan saling tuding di dalam suku.

“Yang menghadiri undangan itudinilai anggota suku telah menyerahkanlahan suku, sementara belum adakesepakatan didalam suku bersangkutan.Mulai mencurigai satu dengan yanglainnya,” kata Heribertus mantan stafdesa Malancan pada Puailiggoubat,Selasa (13/9) di rumahnya.

Ditambahkan Heri, orang yangberangkat itu bukan ketua-ketua sukudi dalam suku yang ada, namun hanyaperwakilan masyarakat atau desa saja.“Yang berangkat itu hanya pihak desadan dusun. Ketua suku tidak ada,”tambahnya.

Dicontohkannya di mana AntonLaiban berangkat mewakili suku Siripei-bu sementara suku Siripeibu ini sudahterdiri dari Sapongaroiroi, Sasabdab,Satokko. “Yang menjadi persoalansekarang ini ketua suku menuntut. Kalaukita lihat pada kenyataannya yang ketuasuku malah tidak dibawa,” jelasnya.“Untuk Satokko saja ketua sukunya itupak Mulyadi, sementara yang berangkat

MALANCAN-Lolosnya Andalsawit PT. Siberut Golden PlantationPratama dalam sidang eksekutif olehtim Bappedalda Sumatera Barat Agus-tus lalu yang juga dihadiri oleh utusanmasyarakat dari masing-masing desayang ada di Kecamatan karena dinilaibaik setelah dinilai dan dipaparkan.“Semua dari sawit itu baik. Soal tanahitu akan kembali kepada masyarakat.Tanaman akan ada ganti rugi” kata MikaSirisurak salah seorang utusan masya-rakat dari Desa Malancan pada Selasa(13/9).

Ditambahkan Mika, bahwa ia yakinbahwa tanaman yang ada di atas lahanpemilik tanah ulayat yang akan diserah-kan pada investor sawit yang akanditanami perkebunan kelapa sawit akan

bukan dia,” tambahnya. Persoalan mulai mencuatnya saling

curiga dan bersitegang ini di dalam sukudiakui Anton Laiban.

“Karena kehadiran saya menghadiriundangan malah mau dikeluarkan darisuku saya, sementara persoalan masuk-nya tidaknya perke-bunan kelapa sawitini belum final,” katanya.

Dikatakan Anton Laiban, penilaiansuku dan masyarakat dimana yangberangkat itu telah memakan uang sawitdan menyerahkan lahan suku salah total.Kami ini hanya diundang dan meng-hadiri,” katanya. “Jangankan untuk

Karena Sawit, Konflik Suku Mulai Mencuattanah suku, pulau Siberut ini akan bisasaya jual kalau saya berbuat bajingan,”tambah Anton dengan tegas.

Sementara Andom Sabebegen dariYCMM yang masuk dalam tim identifi-kasi isu sawit di wilayah KecamatanSiberut Utara mengharapkan agarmasyarakat berhati-hati.

“Orang perusa-haan itu terkenaldengan simulut manis karena merekaakan memberikan janji-janji manis. Kalaumasyarakat atau pemilik tanah ulayattermakan dengan janji manis ini makatanah suku akan hilang,” katanyamengingatkan. bs

Pemilik Lahan Masih Buta Soal Hak Guna Usahadiberikan ganti rugi. “Ketika kita tanyasoal tanaman apakah diganti atau tidak,katanya akan diganti,” tambahnya lagimenyakinkan.

Lain halnya dengan Anton LaibanSiripeibu yang juga perwakilan darimasyarakat Desa Malancan. Ia menga-takan bahwa jebolnya Andal sawit itukarena penilaian dari tim yang ada yangdalam hal ini oleh Bappedalda SumateraBarat. “Andal itu bukan ditentukanmasyarakat, tetapi hanya tim penilaiyaitu Bappedalda. Kami hanya meng-hadiri undangan saja,” kata AntonLaiban.

Sementara persoalan tanah yanglebih menjadi sorotan terkait denganmasuknya perkebunan kelapa sawitkarena berdasarkan undang-undang

agrarian dimana tanah akan kembalikepada Negara bila perkebunan kelapasawit berhenti beroperasi, bukan kepadamasyarakat selaku pemilik tanah ulayat.“Tanah hilang atau tidak itu tergantungkami pemilik tanah. Kalau kami cocokmaka kami terima,” kata Mika lagi.

Lebih yakin dan tegas lagi dikatakanMika bahwa selain pemilik tanah ulayattidak ada yang dapat mencegah masuk-nya perkebunan kelapa sawit di Menta-wai oleh PT.SGPP yang mengantongiizin lokasi seluas 20.000 hektar. “Orangluar tidak akan bisa mencegah ini. Yangbisa mencegah sawit itu hanya kamipemilik tanah,” katanya.”Kalau kita ber-dua dengan pak Anton sudah tokok palumaka sawit akan masuk” tambahnya.

Sementara Anton Laiban mengata-

kan bahwa pihak perkebunan kelapasawit sudah menyusun jadwal untukturun ditengah masyarakat menyosi-alisasikan Andal yang didalamnyatermasuk HGU. “Pihak sawit akanturun ke lapangan untuk menyosialisa-sikan Andal kepada masyarakat yangdidalamnya termasuk HGU. Ketikatidak ada disingung HGU jelas akan adaprotes dari masyarakat” kata Anton.

Namun dikatakan Anton Laibanbahwa Melki Sapolenggu dari pihakDPRD Mentawai juga mempertanyakanpola HGU pada pihak investor sawit.“Bagaimana soal HGU diperbaharui,apakah investor masuk namun tanahtetap milik masyarakat atau tidak.Namun ini belum ada jawaban,” kataAnton. bs

Mika Sirisurak Klaim Dia Kunci Masuk Sawitdi Malancan

MALANCAN-Mika Sirisurak salah seorang perwakilan masyarakatDesa Malancan dari suku Sirisurak yang diundang oleh PT.SiberutGolden Plantation Pratama Agustus lalu guna menghadiri seminareksekutif kerangka Andal di Bappedalda Sumatera Barat mengklaimdiri sebagai kunci masuk tidaknya sawit ke Malancan.

“Ibaratnya sekarang ini kami yang memegang kunci masuknyasawit itu. Sama saya satu dan sama Pak Anton Laiban satu karenakami yang memiliki lahan terluas di Malancan ini,” kata MikaSirisurak dalam pertemuan antara perwakilan yang diundang olehperusahaan sawit dengan tim identifikasi isu sawit yang terdiri dariYCMM, AMA-PM dan simpatisan, Selasa (13/9)

Ketika ditanya Puailiggoubat seberapa luas lahan yang dimilikinyaMika “ Sekitar 3.000 hektar itu ada. Bekas lokasi IPK saja itu lahankita,” katanya pada Puailiggoubat.

Kepala Desa Malancan Barnabas Saerejen yang dikonfirmasiPuailiggoubat mengakui luas wilayah tanah ulayat yang dimiliki keduasuku tersebut. “Tapi apakah tidak ada anggota suku di dalamnyasehingga hanya mereka berdua saja yang menentukan. Tanah itukantanah suku, bukan tanah pribadi,” katanya.

Sementara Misno selaku pengurus AMA-PM mengharapkan agarpemilik tanah ulayat seperti Mika Sirisurak dan Anton Laibanmemikirkan dan mempertimbangkan terlebih dahulu keputusan yangakan diambil sebelum menyampaikannya. “Ini terkait denganmasyarakat banyak. Masyarakat lainnya pasti memiliki tanaman diatas tanaman lainnya, dan ini terkait dengan hilangnya tanah ulayatuntuk selamanya,” katanya bs

JELASKAN ANDAL - Anton Laiban menjelaskan tentang Andal yang merekahadiri

FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

17 PuailiggoubatNO. 225, 1-14 Oktober 2011

Mentawai News

Desa Simalegi Kecamatan Siberut Baratyang tengah tertidur lelap gempar.

Dalam kegelapan malam karenalampu kampung telah padam pukul22.00 WIB, warga yang panik berteriakmembangunkan warga lain sambilberteriak, “Sigogougou (gempa).”

Warga yang rumahnya hanya ber-jarak 200 meter dari bibir pantai segeraberlarian menuju lokasi pengungsiankarena khawatir terjadi tsunami. Keluar-ga diseret-seret, barang yang bisa dibawaikut diangkut ke lokasi tersebut pengungsian.

Sigogougou GemparkanWarga Siberut Barat

Gempa guncang SiberutBarat. Meski berpusat di

Singkil, Aceh gempaberkekuatan 6,7 SR itu

sempat membuat wargaBetaet ketakutan dan

berlarian menyelamatkandiri ke pengungsian.

Bambang Sagurung

G empa yang terjadi Selasa (6/9)sekitar pukul 00.55 WIBmembuat warga Dusun Betaet

Namun beberapa warga yang mem-punyai sepeda motor nekat menujupantai untuk memastikan apakah ada

perubahan terhadap air laut berupapenyusutan air sebagai awal tsunamimenerjang.

informasi yang disiarkan Metro TVdidapat informasi bahwa gempa tidakberpo-tensi tsunami, barulah warga

tenang” ujar Juanda.Dari Keterangan Vincensius, Kaur

Pembangunan di desa itu menyebutkansetelah gempa dan tsunami yang melandaMentawai 25 Oktober lalu, warga telahmembuat beberapa titik pengungsian.“Di Betet kami membuat 3 titik lokasipengungsian yang berjarak 1,5-2 kilometer dari pantai yang terletak di bukit,jadi jika terjadi gempa warga tak bingungharus lari kemana” jelasnya

Setelah gempa mengguncang malamitu, esoknya warga sibuk memperbaikipondok-pondoknya, beberapa kealuragamemilih tinggal di sana sementara takutterjadi gempa lagi.

. “Sejak kejadian gempa dan tsunamidi Sikakap kami tinggal di sini bersamaanak-anak,” kata Inan Tina, salahseorang warga yang memilih tinggal dipengungsian.***

Vinsensius India, salahseorang warga mengatakansaat terjadi gempa wargalebih memilih lari ke pe-ngungsian yang tinggiketimbang memastikankondisi air laut surut.“Kami memilih lari kepengungsian saja, daripada ke pantai” tuturnya.

Berdasarkan infor-masi dari situs BMKG,gempa malam itu berke-kuatan 6,7 SR berada di2.81 LU-97.85 BT, 59KM Timur Laut SingkilBaru Aceh.

“Setelah kami melihat

SIKABALUAN-Cemara pantaiSikabaluan Kecamatan Siberut Utarayang ditanam dari pantai Dusun Mu-ara hingga Dusun Pokai Desa Sikaba-luan kian lama kian habis bertumbang-an karena ditebang oknum masyarakatuntuk dijadikan kayu bakar. Sementa-ra pohon cemara ini ditanam oleh pe-merintah untuk menahan abrasi pantaidan gelombang laut serta mencegahlaju gelombang tsunami bila terjadigempa kuat yang disusul tsunami.

Dari pantauan Puailiggoubatdilapangan pada Minggu (11/9) ter-lihat beberapa titik lokasi yang ba-nyak ditebang. Diantaranya dibagian

MENGUNGSI - Masyarakat Dusun Betaet mengungsi saat gempa.

Cuaca Buruk, Transportasi ke MentawaiTerganggu

PADANG- Meskipun cuaca buruk, angkutan transportasi laut tujuanPadang-Mentawai, Mentawai-Padang tetap melaksanakan pelayarankendati tidak sesuai jadwal yang ditentukan. Gelombang besarmembuat kapal yang melayani rute tersebut seperti Sumber RezekiBaru, KM. Beriloga dan Pulau Simasin menunda keberangkatannya.

Yanti (26) salah satu penumpang yang bertujuan Sikakap (20/9)mengaku cemas melakukan perjalanan dengan cuaca yang buruk.“Kalau cuaca buruk seperti ini kadang cemas dan tak beraniberangkat ke Mentawai sehingga harus menunggu jadwal kapalselanjutnya,” kata Yanti

Eliza Murti sebagai Kepala Dinas Perhubungan ketika dihubungiPuailiggoubat (21/9) mengatakan meskipun cuaca buruk jadwal kapalberjalan seperti biasa. “Tidak ada perubahan jadwal untuk transportasilaut dan jadwal berjalan seperti biasa,” ungkapnya. trs

KULUMEN - Masyarakat Dusun Ku-lumen Desa Simatalu Kecamatan Sibe-rut Barat mengeluhkan babi wargayang berkeliaran bebas di lokasi per-kampungan. Akibat ulah babi tersebutbanyak kerugian yang diderita karenabeberapa bahan material yang dikum-pulkan dengan susah payah buat jalanP2D seperti pasir, kerikil di rusak danceraikan oleh babi.

Teulae, salah seorang warga me-ngaku sangat jengkel oleh ulah babi-babi tersebut.

“Kalau seperti ini teruswarga jadirugi karena material yang dikumpul-kan dengan susah payah tercerai kesana ke mari” sahutnya.

Babi Berkeliaran dalam Dusun KulumenSelain mengacak-acak material

pembangunan P2D mandiri, babi jugamemakan tanaman warga sepertipisang, keladi, tebu dan tanaman mudalainnya. Pekarangan rumah juga takluput diacak-acak seperti digusurbuldoser yang membuat pemandangantak enak.

Martinus Puli, Kepala DusunKuluman yang ditanyai Puailiggoubatmengatakan pihaknya telah memintakepada pemilik babi agar segera me-nangkap dan menempatkan babinyapada tempatnya agar tak membuatonar kampung.

“Kami sudah perintahkan warga,jika himbauan ini tidak didengarkan

juga maka kami akan kumpulkanmasyarakat untuk memanah babitersebut. Hal ini akan dikordinasikandengan kepala desa untuk membuatsurat pembasmian ternak masyarakatyang berkeliaran di pemukiman agartindakan ini sah,” katanya.

Dari konfirmasi Puailiggoubatdengan Teu Sabbungi , salah seorangpemilik ternak mengaku tak mampulagi menangkap mengatur ternaknyakarena sudah sangat liar karenaterbiasa hidup di alam bebas. Namunia mengancam bagi warga yang beranimemanah babinya ia akan membalas.“Siapa yang berani panah babi saya,akan balik saya panah” tandasnya. dsr

Cemara Pantai Sikabaluan Kian Dibabatpantai Dusun Muara di dekat Muarasungai, kuburan, SMAN 1 SiberutUtara, Raroen dan Pokai. Pohoncemara tersebut ada yang dahannyadipotong gundul dari pucuk hinggabahwa sehingga nantinya baru akanditebang. Juga ada yang ditebanglangsung tanpa mengunduli dahannya.

Penebangan cemara ini tidak lagihanya dilakukan oleh anak-anak kosyang tinggal di wilayah Desa Sikabalu-an, namun juga masyarakat sudah ter-libat dalam penebangan secara sengaja.Ada yang menebang dan memotongdengan membawanya pulangmenggunakan gerobak, menggunakan

opa atau keranjang rotan dan ada jugayang mengangkatnya dibahu.

Kepala Dusun Nang-nang DesaSikabaluan, Mateus Siribere di gerejaKatolik Sikabaluan menyampaikankeluhannya sekaligus himbauannyakepada masyarakat agar tidak lagimelakukan penebangan. “Kita ha-rapkan masyarakat tidak lagimenebang cemara. Kita tidak tahu lagimenggunakan cara apa untuk melarangmasyarakat. Kita sudah kehabisanrumus, karena pihak kecamatan, desadan juga dusun sudah melakukanpelarangan namun tidak ada hasil,”keluhnya. bs

DIBABAT - Pohon cemara yang ditebang masyarakat di Siberut Utara

FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

Entah keblinger entah nekad, tiba-tibasaja Ketua DPRD Mentawai yangsekaligus Ketua Tim Sukses Calon

Bupati dan Wakil Bupati Mentawai YudasSabaggalet dan Rijel Samaloisa, Hendri DoriSatoko menebarkan isu miring terhadap pa-sangan kandidat Kortanius Sabeleake danHendri Dunan Sirait.

Kepada wartawan PuailiggoubatBambang Sagurung Henri mengatakan punyadokumen yang membuktikan bahwa ketikamenjabat sebagai Ketua DPRD Mentawai,Kortanius Sabeleake, mendukung masuknyainvestor perkebunan kelapa sawit keMentawai. Tapi meski mengaku yakindengan tudingannya, Henri berkilah masihtidak ingin membuka hal ini ke publik.

Lucu, kekanakan, asfit (asal fitnah) dantidak bertanggungjawab, itulah kesan kitaketika membaca berita ini. Bagaimanamungkin seorang Ketua DPRD menebarfitnah murahan semacam itu untuk sekedarmendapatkan efek positif untuk kandidatbupati yang didukungnya?

Kita tahu tujuan fitnah tersebut adalahpembunuhan karakter terhadap kandidatnomor 4, Kortanius Sabeleake dan HenriDunan Sirait, tapi mbok ya jangan sepertiorang mabuk yang asal seruduk, karenahanya kesan bodoh yang akan diperoleh olehsi pelempar fitnah.

Apalagi dokumen yang disebut-sebutnyaitu tak bisa diperlihatkan dan isunyadikembangkan oleh orang partai yang justrutelah menandatangani kesepakatan denganinvestor yang diduga kuat perusahaan sawitdan juga ditengarai telah menerima danakampanye dari investor sawit. Bodoh sekalikan? Apa dasar keberaniannya menebarfitnah nekat ini? Tampaknya Henri masihmengira masyarakat Mentawai bodoh danbuta informasi, benar-benar pelecehan yangbukan main dari orang Mentawai terhadapsuku bangsanya sendiri!

Track record Kortanius dalam menolaksawit sudah sangat mengkristal sejak dulu,bujukan dan ancaman telah mewarnaiperjalananan politiknya sejak mulai tergugahmemperhatikan masyarakat Mentawai yangperekonomiannya terpuruk.

Bersama teman-temannya di YCM (Ya-yasan Citra Mandiri) Mentawai, Kortaniustelah melakukan berbagai upaya untuk me-ningkatkan kesejahteraan ekonomi dan kua-litas pendidikan masyarakat Mentawai, dankandidat yang didukung Hendri sangat tahuitu karena Yudas Sabaggalet juga pernahmenjadi aktivis di YCM Mentawai, LSM yangsampai sekarang gencar menolak masuknyaperkebunan kelapa sawit skala besar diMentawai.

Jadi kita benar-benar tidak mengerti, kokberani-beraninya Hendri menebar fitnah mu-rahan dalam bentuk kampanye hitam (blackcampaign) yang justru bisa merugikan kan-didat dukungannya sendiri?***

SuaraPuailiggoubat

Kampanye Hitam

Podium 18PuailiggoubatNO. 225, 1-14 Oktober 2011

HGU dan Ekspansi Perkebunan SawitYuspadiar

DPK KNPI Lepong

“Pada masa pemerintahan orde barupembangunan perkebunan kelapasawit diarahkan untuk menciptakanlapangan pekerjaan, meningkatkankesejahteraan petani, dan pengheladevisa Negara. Pembukaan lahan baruterus digalakkan dan perkembangan-nya amat pesat, terutama perke-bunan rakyat lewat program Perusa-haan Inti Rakyat Perkebunan (PIR-BUN).”

JIKA pada tahun 1980 luasperkebunan kelapa sawit di Indo-nesia baru mencapai 29,560 hektardimana pada saat ini luas perkebunansawit Indonesia 9,1 juta hektar (sawitwatch, 2009) dengan sekitar 40persen adalah perkebunan besarkelapa sawit artinya kurang lebihsekitar 3,6 juta hektar dibawahpenguasaan dan kontrol perusahaankelapa sawit, hal ini berarti terdapathak guna usaha (HGU) yang diberi-kan Negara kepada perusahaansekitar 3,6 jutaan hektar.

Penguasaan sekitar 3,6 juta ha,ini menunjukan bahwa perusahaanmendominasi pengembangan sawitdibandingkan perkebunan rakyat,bahkan kalau boleh jujur pengelolaanperusahaan semacam PTPN (perse-roan terbatas perusahaan negara)secara model tidak bisa dibedakansecara signifikan dengan modelperusahaan swasta dimana kedua-duanya adalah model pengembangankebun besar, artinya bila kita mengi-kuti alur berfikir didepan makapenguasaan komoditas sawit antarakebun rakyat versus kebun besaradalah 35 persen VS 65 persen danjika kita mau jujur kembali di kebun-kebun rakyat yang dikembangkanadalah kebun-kebun plasma, kebundimana didominasi perusahaan intikuat sekali, maka proporsi 35 persenperlu dipertanyakan kembali disinipenulis menduga angka 35 persenterlalu optimis bila dinyatakansebagai kebun rakyat.

Kebijakan pemberian hak penge-lolaan kepada perusahaan atas tanah-tanah Negara adalah model penge-lolaan yang serupa dengan modelyang dikembangkan oleh pemerintahkolonial Belanda sewaktu zamanliberal (1870-an) yakni sewaktupemerintah kolonial mengeluarkanagrarian wet sehingga perusahaanswasta dapat membuka kebundiwilayah jajahan. Zaman kolonialhak tersebut dikenal hak erpacht dizaman post kolonial (Indonesia)dikenal dengan Hak Guna Usaha(HGU). Dua hak tersebut secarafilosofi tidak berbeda jauh, hakerpacht diberikan pemerintahkolonial kepada swasta dengantenggang umur rata-rata 75 tahun

sedangkan hak guna usaha diberikanpemerintah (Indonesia) dicicil 35tahun dulu setelah itu dapat diper-panjang menjadi 25 tahun bila dijum-lahkan tidak berbeda jauh 60 tahun,belum lagi disaat tenggang waktudikeluarkannya sertifikat Hak GunaUsaha perkebunan dari dikeluar-kannya izin prinsip pembukaan lahansampai penanaman kadang-kadangharus menunggu lima tahun barudikeluarkannya sertifikat dimanamasa kontrak tetap dihitung bersa-maan dengan keluarnya sertifikat.

Kebijakan HGU diperkebunanbesar ini telah memberikan inspirasibaru bagi bentuk HGU-HGU dalam

persen dari wilayah yang sudah disetujui sebagai wilayah perkebunantelah di tanami kelapa sawit, sekitar18 juta hektar lahan hutan telah ditebang, namun tidak ada penanamandi lokasi tersebut sampai saatini.Biarpun satu sisi pada saatsekarang ini masyarakat bolehsedikit lega dengan diterbitkannyaperaturan pemerintah No 11 Tahun2010 tentang penertiban danpendaya gunaan tanah terlantar tetapiitu pun tetap harus menunggu prosesidentifikasi yang sangat panjang daripihak Badan Pertanahan Negara(BPN) untuk bisa mengembalikantanah-tanah terlantar yang dikuasai

yang cukup luas bahkan indonesiamampu untuk memproduksi 22 jutaton minyak sawit mentah (MSM)atau CPO (Crude palm oil) terbesar didunia.

Pesatnya perkembangan industrikelapa sawit nasional telah mengan-tarkan Indonesia menjadi pengeksporminyak sawit mentah (MSM) terbesardidunia yang menyebabkan komersia-lisasi kelapa sawit berkembang kearahkapitalisasi perkebunan melalui eks-pansi yang masif.

Karena dipicu tingginya permin-taan pasar global akan minyak sawitmentah.Rencana pembangunan daerahmenetapkan 20 juta hektar lahan dialokasikan untuk ekspansi sampaidengan tahun 2020, Aturan hukumyang berlaku mewajibkan setiapperusahaan yang inggin membangunperkebunan baru,untuk mengadakankonsultasi publik yang melibatkanmasyarakat adat ataupun lokal yangterkena dampak dari pembangunantersebut.Salah satu agenda yang wajibdi bahas dalam konsultasi tersebutadalah perundingan mengenai besarnyakonpensasi yang harus di berikan.selainkonsultasi ini,perusahaan juga harusmendapatkan rekomendasi Analisamengenai dampak lingkungan (AM-DAL) sebelum izin pemanpaatan lahandi berikan.

Namun fakta di lapangan menun-jukan bahwa proses ini sangat jarangdi taati dalam prakteknya.Sehinggatelah merugikan masyarakat adat yanghidup di wilayah ekspansi dan jugaberdampak buruk terhadap ling-kungan.Perlu di ingat bahwa ekspansitelah megakibatkan kerusakan hutan,hilangnya hak hidup masyarakat, sertahancurnya ekosistem.

Selain itu yang paling mengenaskanadalah nasib para pekerjanya.Disejumlah perkebunan kelapa sawitpraktik kuli kontrak kembali munculdalam bentuk baru yaitu Buruh HarianLepas dan Buruh Brondol yang beker-ja setiap hari tanpa ikatan kerja sehiggatidak mendapatkan jaminan sosialapapun dari perusahaan.Maka ke-depan kebijakan pengembangan perke-bunan kelapa sawit tidak boleh sekedarpengembangan Agro industri yangberdaya saing tinggi tetapi juga harusbisa mengatur carut marutnya kete-nagakerjaaan sehigga lebih berpihakkepada rakyat miskin.

Dan lebih terpenting lagi perso-alan konplik pertanahan yang ber-kepanjangan, Yang selalu berujung padakonplik horizontal di masyarakatdapat segera teratasi sehigga jangansampai menyebabkan semangkintigginya angka pelanggaran Hak AzaziManusia akibat ekspansi perkebunansawit di Indonesia.(*)

bentuk lain tetapi bukan hanyawilayah kebun saja tetapi perairanlaut, hutan dan lain sebagainya belumlagi persoalan HGU yang perusahaanterlantarkan yang terkadang memangtidak mereka kelola, dimana pemerin-tah sudah menerbitkan sekian hektarHGU tetapi baru tergarap sekianhektar sehingga menyebabkan hilang-nya kesempatan masyarakat untukbisa mengelola kembali lahan-lahanyang telah terampas dari tanganmereka.Pada kasus lain,perusahaanpengembang kelapa sawit yang telahmemiliki izin hanya membuka lahandan memperoleh banyak kayu teba-ngan,namun perusahaan tersebut tiakpernah menanami satu kelapa sawitpun di lokasi perkebunan tersebut.halini membuat masyarakat lokal kehi-langan daya guna tanah dan prospekpekerjaan di masa depan.

Sebagai contoh di KalimantanTimur, diperkirakan kurang dari 10

oleh perusahaan untuk dikembalikanmenjadi tanah Negara kembali.

Permintaan minyak nabati terusmeningkat di eropa dan di negara-negara berkembang seperti Cina danIndia. Pada tahun 2012 kelapa sawitdi ramalkan menjadi minyak gorengyang paling banyak di produksi,dikonsumsi,dan di perdagangkansecara internasional. Permintaan akanminyak sawit di pengaruhi juga olehpasar baru bahan bakar nabati(Agrofuel) yang di picu oleh mening-katnya perhatian internasionaltentang keamanan energi serta efekemisi gas rumah kaca. Meresponpermintaan tersebut perkebunan-perkebunan skala besar kelapa sawitdi kembangkan di Amerika latin,Afrika barat,dan juga Asia Tenggara.Kebanyakan kelapa sawit, 87 persendi produksi oleh industri-industriperkebunan di Indonesia danMalaysia. Dengan areal perkebunan

19 PuailiggoubatNO. 225, 1-14 Oktober 2011

Podium

Pemulihan Hak Ulayat Pasca-HGUKonflik-konflik tanah ulayat di

perkebunan kelapa sawitdimulai sejak Nilai ekonomis

yang besar bagi sektor ini di pasarkomoditas internasional. KebutuhanCPO (Crued Palm Oil) dari komoditikelapa sawit yang merupakan bahanbaku industri minyak makan, kosmetikdan lain-lain memancing ekspansibisnis besar-besaran pada sektor iniyang kemudian difasilitasi oleh peme-rintah sejak rezim Orde Baru berkuasa.Salah satu fasilitas negara atas sektor

yaitu sewa sehingga tanahnya harusdikembalikan kepada mereka. Sementaraitu, peme-rintah menyatakan bahwatanah terse-but jatuh menjadi tanahnegara karena HGU adalah hak usahayang berada di atas tanah negara. Selainitu, tidak teridentifikasinya hak ulayatdengan baik menjadi penyebabnya

penjabaran hak menguasai nagara ataudalam tataran praksis adalah tanahnegara. Sedangkan di sisi lain, Pasal 18B Ayat (2) dan Pasal 28 I Ayat (3)merupakan bentuk pengakuan kons-titusional terhadap masyarakat hukumadat.

Untuk menjabarkan hak-hak

Pemulihan Hak UlayatPersoalan pemulihan hak ulayat

terletak pada persoalan tanah-tanahbekas pemanfaatan oleh pihak ketiga(kelompok bisnis), terutama yang telahdibebani HGU. Status tanah negaraterhadap tanah-tanah yang telah diman-faatkan oleh pihak ketiga itu menjadiajang konflik kewenangan antara peme-rintah pusat, pemerintah daerah dannagari selama ini.

Dalam Perda Tanah Ulayat disebut-kan penjelasan tentang pemulihan hakulayat, yaitu pada pasal 11 yangberbunyi; “Apabila perjanjian penye-rahan hak penguasaan dan atau hak milikuntuk penguasaan dan pengelolaantanah yang diperjanjikan sebagaimanadimak-sud dalam pasal 9 berakhir, makastatus penguasaan dan atau kepemilikantanah kembali ke bentuk semula.”

Dari penjabaran tersebut menim-bulkan tafsir jamak atas status kembalike semula, yaitu apakah ke status tanahnegara atau tanah ulayat. Denganmerujuk pada UUPA, maka tanah-tanahtersebut menjadi berstatus tanah negara.

Terlepas dari dikotomi tanahnegara-tanah ulayat, sebenarnya penguasaan tanah negara bukanlahpenguasaan mutlak negara atas tanah

yang bersifat privat, tapi menjalankanfungsi publik. Sehingga, nagarimempunyai peluang untuk menjalankanpenguasaan fungsi publik tersebutterhadap tanah-tanah negara.

Tentunya dalam konteks hari inidengan semangat desentralisasi, dengankata lain, nagari dapat mengekspresikanfungsi publik atas tanah tersebutberdasarkan nilai-nilai yang hidup, yaituberdasarkan sistem hak ulayat melaluitata kelola adat.

Dalam konteks ini, nagari bukanhanya berhak menguasai tanah-tanahulayat, tapi juga menguasai tanah-tanahnegara terutama pada tanah-tanah bekasHGU yang secara praksis muncul daritanah-tanah ulayat. Hal tersebut bisadiwujudkan apabila pemerintah daerahkabupaten menjelaskan lebih lanjutsemangat pemulihan hak ulayat dariPerda Provinsi tentang Tanah Ulayatsecara konkret.

Pemerintah kabupaten mempunyaidaya operasional yang kuat dalammenjalankan misi-misi tersebut sesuaidengan mandat yang diberikan olehrezim hukum otonomi daerah. Tentunya,menjalankan pemulihan hak ulayatmerupakan upaya penyelesaian konflikyang terjadi selama ini sekaligusmelindungi nagari dan hak ulayatnyatetap eksis sepanjang zaman sesuaidengan pepatah “tak lakang dek paneh,ndak lapuak dek hujan.”

(*)

Nurul Firmansyah

Direktur Perkumpulan Qbar Sumatera Barat

banyaknya “perampasan” tanah ulayatoleh pemerintah dan atau pengusahaterutama dalam pemberian HGU untukperkebunan skala besar.

Tafsir Tanah NegaraPersoalan di atas muncul akibat

ketidaksinkronan keinginan antaramasyarakat nagari terhadap tanah ulayatmereka yang sudah beralih atau dise-rahkan kepada pihak ketiga dengan UUPokok Agraria (PA). Dalam Pasal 4 Ayat1 dan 2 UUPA dijelaskan bahwa hak atastanah, termasuk di dalamnya HGUdiberikan atas dasar hak menguasai darinegara dalam artian tanah negara. Dalamkonteks HGU yang mempunyai jangkawaktu tertentu, setelah masa hak terse-but habis maka fungsi dari aspek publikyang melekat dari hak manguasai negaradalam Pasal 2 (2) UUPA akan aktifkembali sehingga berbenturan denganfungsi dari aspek publik masyarakatnagari. Konflik tersebut diperkuat lagidengan karakter kewenangan pelaksa-naan hak menguasai negara atas tanahyang sentralistik sehingga posisi peme-rintah pusat mempunyai kewenanganbesar terhadap tanah negara.

UUPA merupakan penjabaran lebihlanjut dari Pasal 33 Ayat (3) UUD 1945terutama yang berhubungan dengan

konstitusional hak-hak masyarakathukum adat tersebut kemudian dijabar-kan dalam rezim hukum otonomi daerah(desentralisasi).

Otonomi daerah memberi ruangterselenggaranya sistem pemerintahandaerah yang berkarakter lokal (adat)sesuai dengan aspirasi masyarakat dankeberagaman daerah. Bagi Sumatera Ba-rat, era otonomi daerah ini dijadikan mo-mentum untuk kembali menata wilayahadministrasi pemerintahan terendahnyayaitu sistem pemerintahan nagari.

Nagari-nagari yang selama initerkotak-kotak dalam sistempemerintahan desa, kembali disatukandalam suatu administrasi pemerintahan.Artinya, nagari merupakan bentukpemerintahan terendah sekaligus entitasmasyarakat hukum adat yang jugaberhak untuk menguasai tanah negaradalam arti menjalankan fungsi publiknegara yang dalam konteks Sumbardijabarkan dalam dua kebijakan, yaituPerda Provinsi Nomor 2/2007 tentangNagari Menempatkan Tanah Ulayatsebagai Kekayaan Nagari, dan PerdaNomor 6/2008 tentang Tanah Ulayatdan Pemanfaatannya (Perda TanahUlayat). Dua kebijakan ini adalahlandasan yuridis pengakuan hubunganhukum antara nagari sebagai pemangku

perkebunan kelapa sawit adalah penye-dian peruntukan lahan. Pada konteksSumatera Barat, tanah ulayat adalah ob-jek utama bagi peruntukan lahan per-kebunan kelapa sawit karena cakupanwilayahnya yang luas dan berada padasekitar hutan yang cocok bagi perkebu-nan kelapa sawit terutama di wilayah-wilayah dataran rendah seperti di Pasa-man Barat, Agam dan Dhamasraya.

Dalam praktik, sering terjadi pe-ngelabuan hukum oleh pengusaha dan pe-merintah terhadap masyarakat nagaridalam pelaksanaan pengadaan tanah un-tuk perkebunan kelapa sawit skala be-sar. Pada saat pengadaan tanah tersebut,pengusaha mengadakan perjanjian sewa(kontrak) dengan masyarakat untukjangka waktu terten-tu, biasanya sangatlama di atas 70 tahun.

Dalam perjanjian itu disepakatibahwa setelah waktu sewanya habistanah kembali menjadi tanah ulayatmasyarakat hukum adat. Tetapi,pengusaha dan pemerintah justru“mempelintir” perjanjian tersebutsebagai alasan untuk pelepasan hak,sehingga akhirnya dikeluarkan hak gunausaha (HGU) oleh pemerintah. Ma-syarakat tidak mengetahui hal ini ataumungkin sengaja tidak diberitahu, jikajangka waktu HGU sudah habis, maka

terjadi konflik antaramasyarakat nagaridengan negara. Ma-syarakat berpegangpada perjanjian awal,

hak ulayat dengan tanahulayat sebagai objek hakulayat dalam fungsipublik tersebut.

Mentawai News 20PuailiggoubatNO. 225, 1-14 Oktober 2011

Tak Sesuai Bestek, 2 ProyekP2D Maileppet Ditolak

Gara-gara tak sesuai de-ngan model kerja dalam

kontrak, 2 pekerjan jalandari proyek P2D Mandiri

2011 di Desa MaileppetKecamatan Siberut Se-

latan ditolak kecamatan.

jalan itu, semen langsung pecah.“Campuran semen kurang, lebih ba-nyak pasirnya, “ jelasnya.

Sedangkan milik Esrom, kata Asril,jalan tersebut kurang tebal, harusnyatebal 10 centi meter tetapi saat diperiksa

itu tak sampai sehingga ia diperintahkanuntuk menambah ketebalan jalan.

“Sebelum itu diperbaiki maka takakan diterima, dananya pun tak akandibayarkan” tegasnya.

Saat dikonfirmasi kepada Esrom,salah satu pemilik OMS yang dinyata-kan jalannya tak layak, ia mengatakantak ada persoalan. “Saat mereka periksamemang ada kerusakan jalan sedikitkarena tergerus air dari gunung saatsemen belum kering kala itu, itu sajayang disuruh perbaiki lagi, lainnya tidak”katanya.

Terkait ketebalan atau pun campu-ran tidak ada masalah, saat itu Triawanselaku PPTK (Pejabat Pelaksana TeknisKegiatan) yang memeriksa ia hanyamenganjurkan agar yang rusak karenaair itu diperbaiki. “Anjuran itu kamiterima, dan sekarang lagi tahap perbai-kan” tandasnya.***

Jalan P2D Siberut Selatan Baru Rampung 30Persen

MUARA SIBERUT - HIngga saat ini, pengerjaan proyek pembangunanjalan P2D Kecamatan Siberut Selatan yang dikerjakan OMS(organisasi masyarakat setempat) baru rampung 30 persen

Hal itu diungkapkan, Camat Siberut Selatan saat dikonfimrasiPuailiggoubat Selasa (13/9).

“Laporan itu diterima dari staf yang diperintahkan memeriksa danpeninjauan ke lapangan seminggu seelumnya di 5 desa yang ada didaerah ini,” katanya.

Ia menegaskan, mutu jalan yang dikerjakan tak bolehdipermainkan demi meraup utung besar. “Kalau ada yang main-mainsegera kami tindak,” tegasnya.

Untuk saat ini pekerjaan terganjal karena tak adanya semen diSiberut Selatan karena kapal pengangkut yang dimiliki pedagangsetempat tak bisa berlayar karena cuaca buruk yang akhir-akhir inimelanda perairan Mentawai.

“Namun tetap diusahakan pekerjaan tepat pada waktunya yakni120 hari terhitung sejak ditandatangani kontrak,” tutupnya. gsn

SIKAKAP - Desa Silabu yang terletakdi pantai barat Pagai Utara, bagi sebagianbesar orang, khususnya yang punyahobby wisata, adalah surga yangmemanjakan. Dengan posisinya yangstrategis karena berhadapan langsungdengan Samudera Hindia, hampir setiaphari kampung ini ramai di kunjungi paraturis yang punya minat selancar danmenyelam.

Hal itu dijadikan peluang bagi parapebisnis pariwisata. Salah satu yangmendapat izin pengelola wisata di sanaadalah Mr. Mac dari Australia. Dia

membangun resort yang menjadipenunjang fasilitas yang di berinya namaMaccaroni Resort.

Sayangnya, keberadaan resort diSilabu tidak berdampak langsung kepadamasyarakat yang ada di sekitarnya.Berdasarkan pantauan Puailiggoubat,terlihat jelas kesenjangan antara wargabiasa dengan pejabat pemerintahanlokal, baik kepala desa maupun kepaladusun.

Berdasarkan data yang dihimpundari staf Maccaroni, ada cukup banyakdana yang alokasinya untuk kemajuan

kampung Silabu dan warganya.Beberapa pemasukan yang dikhususkanuntuk masyarakat adalah tambatankapal (mouring buoy) dan iuran turisuntuk desa.

Dari tambatan kapal, setiap kapalyang datang, diberi tarif Rp 200 ribu/kapal/hari. Biasanya, sekali berangkat,kapal pesiar yang membawa bule di-hitung dalam paket, yang di setiap pa-ketnya akan mencapai 10-12 hari. Ar-tinya akan ada pemasukan antara Rp 2-2,5 juta per kapal. Seperti di saat musimombak, kapal pesiar yang berkunjungke Silabu dapat mencapai 5-10 kapal.

Selain dari kapal, para turis yangberkunjung di wajibkan untuk membayarfee yang di sebut income Desa sebanyak1,5 dolar AS/orang/hari, yang kalaudirupiahkan lebih kurang Rp14 ribu.Dari informasi yang dirangkumPuailiggoubat, dalam sekali musimombak, para tamu yang berkunjungdapat mencapai 20-30 orang.

“Itu sudah ketentuan yang telahdisepakati bersama antara warga dan pe-merintah desa dengan pengelola resort,”jelas salah seorang warga yang enggandisebutkan namanya Selasa (21/9)

“Semua uang yang masuk, tidak adayang dinikmati oleh masyarakat, tetapiuntuk aparat pemerintah desa dandusun. Coba saja cek di kampung kami,ada perbedaan signifikan yang terjadi disana,” tambahnya.

fs

Pasar Tradisional Muara Siberut Dibangun

MUARA SIBERUT - Pasar Ibu Kota Muara Siberut Kecamatan SiberutSelatan awal Agustus dibangun.

Asril, Camat Siberut Selatan Selasa (13/9) mengatakanpembangunan pasar tradisional itu merupakan bantuan socialKementrian Koperasi dan UKM RI dengan nilai Rp.789.600.000.“Pelaksanaannya diserahkan kepada KSU Siberut Kakao Mandiri, dansaat ini tengah dikerjakan,” katanya.

Ia mengatakan dengan adanya pasar tersebut dapat menunjangekonomi masyarakat karena sudah ada wadah yang jelas buatmelakukan transaksi penjualan hasil bumi.

Sementara Wardin, pengawas lapangan proyek dari CV. Mentarimengatakan pasar yang akan dibangun terdiri beberapa bagian. “Adayang 6X14 Meter ada juga yang 8X12 meter, tergantung luasnyalokasi yang ada,” katanya. Yang jelas November mendatangpembangunan pasar itu harus segera rampung.

Sebagai pengawas sekaligus warga setempat ia mengaku sangatbersyukur dengan adanya bantuan tersebut karena dengan keberadaanbangunan itu tak akan mengahalangi jalan yang ada di Muara Siberutyang biasa buka pada Selasa. Ditambah lagi bantuan serupa hanya 3daerah yang diberikan salah satunya Mentawai. “Kita sangatbersyukur karena dari sekian tempat yang ada dan mengajukanpermohonan, Mentawai salah satunya dapat bantuan seperti itu”ujarnya. gsn

SMP 1 Atap Betaet Naik Status

SIMALEGI-SMP 1 Atap Simalegi Betaet Kecamatan Siberut Baratnaik status jadi SMPN 1 Siberut Barat setelah tiga tahun berjalan.

Ignatius Sinou, PS (Pengawas sekolah) TK/SD wilayah IIIKecamatan Siberut Utara yang meliputi Desa Sigapokna, Simalegidan Simatalu pada Senin (21/8) mengatakan dengan definitifnyastatus SMPN 1 Siberut Barat ini maka inilah SMPN perdana didaerah ini. “Kami berharap ke depan pihak pemerintah melengkapifasilitas yang ada, termasuk guru dan ruang belajarnya,” katanya

Lanjutnya, yang menjadi kendala saat ini adalah kepala sekolahyang belum definitif. “Sekarang ini guru PNS baru lima orang danbelum ada kepala sekolah khusus buat SMP ini. Kami masihkekurangan minimal lima orang guru bidang studi,” ungkapnya.

Saat ini lokal yang dimiliki SMPN 1 Siberut Barat ini hanya dualokal bantuan dari provinsi, sementara bangunan dari kabupatenbelum ada. Agar semua siswa bisa belajar jadwal dibagi 2 shift. dsr

Silabu, Kampung Dolar yang Miskin

ditanya Puailiggoubat Selasa (13/9) diselah-selah pemeriksaan distribusibensin di pangkalan milik Zebua di DesaMuara Siberut mengatakan 2 jalan itutak mau di SPJ kan oleh kecamatan.

“Alasannya karena mutu tak sesuaidengan yang diharapkan jadi harusdiperbaiki baru bisa kami terima”katanya.

Jalan yang tak sesuai bestek itusendiri berada di Dusun Pasakiat milikLius dan di Dusun Teitei Sinabak milikEsrom. Di Pasakiat campuran materialjalan kurang sehingga ketika diperiksadan diuji ketahanannya dengan memijak

Gerson Merari Saleleubaja

A sril, Camat Siberut Selatansekaligus KPA (Kuasa Peng-guna Anggaran) P2D yang JALAN

Jalan P2DMilik Esromyang ditolakkecamatankarena taksesuai bestek

FOTO:GERSON/PUAILIGGOUBAT

21 PuailiggoubatNO. 225, 1-14 Oktober 2011

Mentawai News

dengan kebutuhan mahasiswa di ma-sing-masing perguruan tinggi. “Sayakecewa dengan mekanisme yang dila-kukan oleh Dinas Sosial atas pembagiandana bantuan tersebut yang tidak sesuaidengan kebutuhan mahasiswa kita baikyang ada di Padang maupun yang berada

Ketua DPRD Kecewa, BantuanPendidikan Tak Merata

Ketua DPRD MentawaiHendri Dori Satoko

kecewa atas takmeratanya pembagian

dana bantun pendidikanbagi mahasiswa Mentawai

yang telah cair pada 12September lalu senilai 2,5

milyar.

Patriz Sanene

M enurut Hendri mekanismeyang dilakukan tidak profe-sional dan tidak sesuai lagi

di luar Padang,” katanya Ketidaksesuaian

yang dinilainya terletakpada nominal yang di-terima setiap maha-siswa yang berbeda-beda. “Ada mahasiswayang menerima nomi-nal yang berbeda pada-hal mereka kuliah padafakultas yang sama danitu yang kita kecewa-kan, ini ada apa.?,” kataHendri.

Lanjut Hendri, iakasihan melihat ma-hasiswa yang menerimabeasiswa hanya Rp800

PADANG—Dua mahasiswa Mentawaimenyambangi Redaksi Puailiggoubat,Senin (21/9) mereka mengeluhkan soaldana bantuan yang tidak merata tersebut.Diduga ada manipulasi data mahasiswayang tidak masuk dalam daftar sebagaipenerima dana bantuan pendidikansenilai Rp 2,5 Milyar.

Hal itu disampaikan M. ArifSarangkiran dengan Nasrullah Siritoi-tet, keduanya mengaku kecewa denganpembagian dana bantuan pendidikanyang tidak merata dan diduga adanyamanipulasi data yang dilakukan olehpihak dinas terkait.

Nasrullah mahasiswa UniversitasBung Hatta FKIP ( Fakultas KeguruanIlmu Pendidikan) jurusan BahasaIndonesia mengatakan adanya kejang-galan yang ditemukan ketika dirinyamengambil bantuan dana bantuantersebut pada Senin (19/9).

“Ada kejanggalan yang kita saksikanketika mengambil beasiswa ketika ituterlihat beberapa orang tidak adanamanya dalam daftar sebagai penerimabeasiswa langsung menerima uanglayaknya sebagai mahasiswa yang lainpadahal namanya tidak ada di dalamdaftar mahasiswa 1.556,” ungkapnya.

Kemudian keanehan itu muncul lagisaat data penerima bantuan pendidikanyang tidak terdaftar sebagai penerimabeasiswa yang sudah ditempel disekretariat Formma beberapa waktuyang lalu itu malah ada di dalam laptopsalah satu staff Dinsos yang ada padameja ketiga dari lima meja yang dise-diakan oleh dinas sosial.

Lanjut Nasrul, pernyataan Kadin-sos Mentawai Halomoan Pardededalam Puailiggoubat edisi 224 yangmenyatakan perbedaan pembagian yang

TUAPEIJAT- KPU (Komisi PemilihanUmum) Mentawai gelar pelatihanoperator komputer untuk Sirek (sisteminformasi rekapitulasi) untuk PPK(Panitia Pemilihan Kecamatan) yangdilaksanakan di Bundo GuestHouse,(26/9) di Kilometer 6 Tuapeijat.Pelatihan ini untuk mendapatkan datahasil perhitungan suara pada PemilukadaBupati dan Wakil Bupati KabupatenKepulauan Mentawai 2011-2016.

Teknis pelatihan yang digelarberupa pembekalan materi yaitu caraperhitungan rekapitulasi suara denganmenggunakan teknologi komputer yangdinilai lebih memudahkan membantuPPK di mana dalam perhitungan hasilsuara tanpa secara manual lagi.

Peserta hadir dalam pelatihantersebut ada 35 orang dari gabungan 10Kecamatan yakni Kecamatan PagaiUtara, Pagai Selatan, Sikakap, Sipora

Data Penerima Dana Bantuan Pendidikan Diduga Dimanipulasi tidak merata itu melihat dari fakultasdari masing-masing mahasiswa, nahpernyataannya itu tidak sesuai faktadengan apa yang dikatakannya di media.

“Malah ada teman saya yang satufakultas itu mendapat Rp 600 ribu danberbeda dengan yang saya terima. Inikahyang dikatakan Pardede dilihat darifakultas masing-masing mahasiswa,”tambah Nasrul ketua HIM (HimpunanIslam Mentawai)

Sementara itu M. Arif Sarangkiranmantan ketua HIPMIM ( HimpunanPelajar Mahasiswa Islam Mentawai)kuliah di Fakultas Hukum UniversitasBung Hatta berharap pihak pemerintah

daerah melakukan hearing (dengarpendapat) dengan melibatkan sejumlahkepala dinas terkait serta melibatkan ma-hasiswa guna untuk menindaklanjuti halini agar tidak tetap terulang lagi apalagidengan pemotongan beasiswa kemarindi Azizi itu sangat tidak rasional sekaliyang dilakukan salah satu organisasi.

Lanjut Arif, ia melihat setiappenerimaan bantuan dana pendidikanselalu tidak transparan dengan datamahasiswa penerima serta jumlahnominal yang diterima oleh masing-masing mahasiswa, dan itu seharusnyatidak dirahasiakan oleh pihak Dinsoskarena itu adalah uang negara yang

ribu, ada yang Rp600 ribu, kalaudihitung dana bantuan yang diterima itutidak akan mungkin cukup menjemputbeasiswa saja sudah tidak cukup.“Dengan apa lagi untuk mem-bayar uangkuliah mereka yang sudah terpakaihanya untuk biaya menjemput beasiswa,itu artinya mahasiswa me-ngembalikanlagi sebagian uang yang diterimanya,”ujarnya.

Hendri juga menilai tidak profe-sionalnya dalam hal pembagian danmekanisme yang dilakukan oleh pihakDinas Sosial. “Dinas sosial tidak melihatkriteria mahasiswa di masing-masingfakultas padahal mahasiswa yangmenyusun akan berbeda dengan ma-hasiswa yang baru masuk,” ujarnya. ***

pelaporannya bersifat terbuka, ke-mudian yang saya kritisi lagi kenapaanggaran kemarin Rp 1,5 miliar lebihrendah dengan sekarang sekitar Rp 2,5miliar padahal bila dibandingkan jumlahmahasiswa sekarang lebih kecil, jumlah-nya hanya 1.556 kalau tahun lalu jum-lahnya menciapai 1.777, namun jumlahyang diberikan sekarang sangat kecil.

Selain itu dia juga menjelaskankekecewaanya kepada Pemkab Men-tawai jumlah ini surut karena karenaadanya mahasiswa yang melakukandemo sawit.

“Ini yang tidak masuk akal dariPemda kita yang tidak punya intelektual

dan tidak menghargai hak de-mokratissetiap warga Negara untuk be-basmengeluarkan pendapat,” katanya.

Ia juga kecewa kepada ketua DPRDHendri Dori Satoko yang pernahmengatakan bantuan pendidikan ini akandibagikan kepada seluruh mahasiswasecara merata tapi apa kenyataannyasekarang tidak sesuai apa yang dikatakanHendri.

“Saya berharap kepada dewandaerah bersinergi untuk menindaklanjutimasalah pembagian dana pendidikanyang tidak rasional dan tidak adanyatransparansi seperti ini,” tutupnya.

trs

KPU Latih PPK Operasi KomputerUtara, Sipora Selatan, Siberut Selatan,Siberut Tengah, Siberut Utara, SiberutBarat, dan Siberut Barat.

Kegiatan ini berlangsung selama duamulai 26-27 September lalu denganagenda rekapitulasi perhitungan suara.

M. Mufti Syarfie, Kordinatorteknisi dari KPU Provinsi SumateraBarat sekaligus fasilitator pada pelatihantersebut disela-sela acara mengatakan,pihaknya bertekad untuk memberikan

pelatihan kepada operator komputerguna memudahkan kerja PPK mengad-minitrasikan hasil perhitungan suarayang ada di TPS pada masing-masingkecamatan.

“Jadi dengan adanya tekno-logikomputer saat ini kita membantumemudahkan PPK dalam menghitunghasil suara di setiap kecamatan nanti-nya,” katanya.

Lanjut Mufti, kalau secara manual

yang mereka gunakan itu dua kali kerja,rekap desa kemudian direkap lagi dikecamatan tapi kalau dengan teknologiini mereka cuma menghitung misalnyadi desa A di TPS I itu nanti sudahtercantum di PPK jadi mereka tidakmengulang lagi kemudian setelah selesai hasil itu langsung keluar di dua bagianyakni hasil perhitungan di tingkat desadan kecamatan.

trs

TUAPEIJAT- - KPU Kepulauan Men-tawai bentuk jadwal pendistribusianlogistik dalam Raker (Rapat kerja) KPUKepulauan Mentawai yang dilak-sanakan di Wisma Bintang Kilometer 0Tuapeijat (27/9).

Dalam raker tersebut rencananya

Raker KPU Bentuk Jadwal Pendistribusian Logistikmenyusun jadwal pendistribusianlogistik yang akan dibagikan di seluruhwilayah kecamatan yang dilakukan olehPPK (Panitia Pemilihan Kecamatan)

Ketua KPU Kepulauan MentawaiBastian Sirirui mengatakan pada puailig-goubat (27/9) raker tersebut dilak-

sanakan dengan penyusunan jadwalpendistribusian logistik oleh PPK kemasing-masing kecamatan. “Jadi kitaadakan rapat kerja ini untuk membentukjadwal penditribusian logistik ke masing-masing kecamatan,” ungkap Bastian.

trs

PELATIHAN KOMPUTER - Pemaparan materi pelatiahan komputer oleh narasumber kepadapeserta

FOTO:FATRIZ/PUAILIGGOUBAT

Mentawai News 22PuailiggoubatNO. 225, 1-14 Oktober 2011

ribu per kilogramnya, tapi September ini harga cenderung turun. Kadang hargajatuh jadi Rp19 ribu per kilo hinggaRp15 ribu per kilo mengikuti tren pasardan banyaknya pasokan coklat yangdijual petani. Biasanya harga akan naikjika pada saat jadwal kapal dari Padangmasuk, hal itu tak rahasia lagi karenaitulah aturan dagang di sana.

Stefanus, salah seorang petanicoklat di Puro yang ditanya Puailig-

goubat Selasa (13/9) mengatakan hargacenderung turun akhir-akhir ini. “Bia-sanya harga Rp20 ribu per kilo tapikadang diturunkan jadi Rp19 ribu perkilo hingga Rp15 per kilo,” katanya.

Dan harga akan dinaikkan olehpedagang lokal di Muara Siberut jikabesok atau hari ini akan masuk kapal.“Harga bisa melejit hingga Rp22 ribuatau paling tidak Rp21 ribu per kilo,”ungkapnya.

Laban, petani lain mengatakanharga jual coklat saat ini tak bisamenutupi modal, “kalau panen takbanyak biaya operasional mengurusladang pun tak bisa tertutupi” katanya.

Apalagi saat ini harga kebutuhanpokok seperti beras yang makin naik,ditambah lagi harga BBM untuk trans-portasi ke ladang sangat tinggi.***

Harga Coklat Turun Naik, PetaniMengeluh

Tak stabilnya harga co-klat belakangan ini, sejakAgustus hingga Septem-

ber membuat petani diKecamatan Siberut Se-latan mengeluh karenaharga cenderung turun

ketimbang naik.

Gerson Merari Saleleubaja

B iasanya harga coklat kering dipasaran Muara Siberut ber-kisar Rp20 ribu hingga Rp23

Terkait Dugaan Korupsi Bupati MentawaiDicekal Pihak ImigrasiPADANG - Karena masih terkait dugaan indikasi korupsi penggunaandana PSDH (Provisi Sumber Daya Hutan) tahun 2005 senilaiRp15.735.149.904 di Kabupaten Kepulauan Mentawai, EdisonSaleleubaja, Bupati Mentawai dicekal oleh Direktorat JenderalImigrasi.

Surat pencekalan yang melarang Edison keluar dari Indonesia itutelah dikeluarkan sejak awal bulan lalu.

Sapto Handoyo, Kasubag Tata Usaha Kantor Imigrasi PadangSelasa (27/9) mengatakan surat cekal tersebut telah sampai diPadang. “Surat itu sudah sampai di sini,” ujarnya.

Keluarnya surat cekal itu langsung mendapat apresiasi dari KejatiSumbar pasalnya, penanganan kasus edison Saleleubaja sudah lamamenggantung. Ikwan Ratsudy, Kasi Penkum dan Humas KejatiSumbar mengatakan penyidikan kasus Edison terus berjalan. “Kejatimasih menunggu izin dari presiden,” ujarnya.

Namun pihaknya belum bisa memastikan berapa total kerugiannegara dalam kasus yang mencuat sejak 2005 itu. gsn

Tak Ada Koordinasi, Pembangunan BandaraSikabaluan Terancam Gagal

PADANG-Pembangunan Bandara (Bandar Udara) di SikabaluanKecamatan Siberut Utara terancam gagal karena belum adarekomendari dari Pemprov Sumbar terkait pembangunan bandara itu.

Herry Zulman, Kepala Bidang Udara Dishub Kominfo SumbarSelasa (27/9) di Asrama Haji Padang mengatakan keenggananGubernur Sumbar memberi rekomendasi ke pusat karena dalammelakukan uji kelayakan, Pemkab Mentawai tidak pernahberkoordinasi dengan pemprov. “Mereka langsung saja ke Pusat,tanpa melalui provinsi, hasilnya pun kita belum pernah diberitahukanmereka hanya mengatakan telah tuntas,” jelasnya.

Ia mengatakan tanpa rekoemndasi dari gubernur maka mustahilbandara tersebut bisa dibangun.

Eliza Murti, Kepala Dinas Perhubungan Mentawai membenarkanbahwa gubernur belum memberikan rekomendasi untuk pembangunanbandara di Sikabaluan. “Memang belum ada rekomendasi, tapi pekanini pengajuan rekomendasi akan diberikan,” katanya.

Alasan pihaknya langsung ke Jakarta agar proses pembangunanlebih cepat, “bukannya kami tak mau melibatkan provinsi,” ujarnya.Diperkirakan pembangunan fisik bandara baru bisa dilaksanakanpertengahan 2013 karena proses pembebasan lahan saja belumjelas. gsn

BBM Bersubsidi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan WargaMUARA SIBERUT - Terbatasnya stok BBM teru-tama jenis premium bersubsidi untuk kabupatenKepulauan Mentawai membuat warga yang mem-butuhkan tak kebagian seluruhnya.

Walaupun sudah diterapkan sistim penjatahanberupa pembatasan pembelian BBM untuk tiap ke-pala, hal itu tak bisa menutupi kebutuhan warga.Pembatasan BBM itu disesuaikan dengan kebu-tuhan yang digunakan oleh warga, seperti contohuntuk pemilik sepeda motor mereka diperbolehkanmembeli hanya 5 liter bensin saja, buat mesin pom-pong itu diberi 10 liter. Kalau buat mesin speedboat itu diberi jatah pembelian sebanyak 20 liter.

Moiri, warga Ugai Desa Madobag saat ditanyaPuailiggoubat Selasa (13/9) mengatakan jatahBBM yang diberikan tak mencukupi buat kebutuhanpompongnya buat pulang balik dari Muara Siberutke Ugai. “Sangat sulit buat kami kalau BBM yangdijual terbatas karena jarak kampung kami sangatjauh sehingga makan bensin banyak” katanya.

Lanjutnya, paling tidak buat PP mereka haruspunya bensin 20 liter karena bensin yang habissekitar 15 liter dari Ugai ke Muara Siberut dankembali lagi ke Ugai dan seterusnya ke MuaraSiberut lagi buat beli stok BBM. Katanya itu dalamhitungan cuaca normal, kalau sedang musimkering bensin yang dihabiskan akan lebih banyakkarena jalannya pompong lebih lambat.

“Terkadang kalau tak ada bensin di MuaraSiberut kami terpaksa tertahan selama seminggu,kalau pun ada bensin yang masuk kami tak bisabeli banyak karena harganya sangat mahalmencapai Rp12 ribu perliter, padahal harga normalberkisar Rp6 ribu hingga Rp7 ribu perliter buatbensin subsidi,” ungkapnya.

Keluhan senada juga disampaikan oleh JakobusSakaliou, warga Dusun Puro II Desa Muntei saatmengantri BBM di salah satu pangkalan di MuaraSiberut. Ia mengatakan kupon pembelian bensinyang diberikan oleh pangkalan dibatasi 5 liter perkepala. “Jumlah sebanyak itu tak bisa mencukupikebutuhan pulang pergi ke kebun coklatnya di BatMara selama seminggu, belum lagi buat sepedamotor” keluhnya.

Karena dengan jumlah sebanyak itu untukbertahan selama 2 minggu sungguh sangatmustahil karena bensin bersubsidi termasuk BBMlain masuk ke Siberut Selatan hanya 2 kali dalamsebulan. “Bisa dibayangkan beratnya, kalauterpaksa beli juga adanya hanya bensin yangkatanya bensin industri yang harganya 2 kali lipatmahalnya” ujarnya.

gsn

SIMATALU- Desa Simatalu Kecama-tan Siberut Barat mendapat 18 paketpekerjaan jalan yang akan dibangunoleh OMS (Organisasi masyarakatsetempat) pada program P2D Man-diri. Paket pekerjaan itu dibagi tiapdusun yang ada di wilayah itu

Benediktus Sorei, Sekretaris DesaSimatalu, Senin (21/8) mengatakanuntuk tahun ini pekerjaan jalan akanmembangun jalan lingkar kampungatau dusun. “Semua jalan berada dilokasi perkampungan” katanya.

Pembagian paket pekerjaan ituyakni Dusun Saikoat mendapat 2paket, Dusun Limu juga 2 paket,Dusun Bojo hanya dapat 1 paket,Dusun Muntei-Simalibbeg dapat 3paket, Dusun Amek-Lalateng-Pulou-ruan mendapat paket terbanyak yakni5 paket. Dusun Kulumen dapat 3paket, Dusun Masaba 1 paket, danDusun Limau 1 paket. “Untuk DusunSuruan tahun ini belum dapat karena

Simatalu dapat 18 paket P2D Mandiri

kondisi jalan yang ada masih bagus,”ujar Benediktus.

Ia meminta OMS bekerja dengansungguh-sunggu dan jalan harus ber-kualitas, “jatah pembangunan ini tidak

dapat setiap tahun, jadi diharapkankepada pengurus OMS untukmengutamakan kualitas bangunan,bukan sisa dananya,” katanya.

dsr

Listrik Padam di Sikabaluan

SIKABALUAN-Masyarakat Desa Sikabaluan Kecamatan Siberut Utarakhususnya Dusun Muara dan Dusun Nang-nang tidak menikmatipenerangan listrik pada malam hari karena mesin pembangkit listriktenaga diesel yang dimiliki oleh PLN ranting Sikabaluan mengalamikerusakan.

Pantauan Puailiggoubat di sentral PLN ranting SikabaluanKecamatan Siberut Utara pada Jumat (23/9) terlihat pihak teknisimelakukan pembongkaran dan pemeriksaan bagian mesin yangmengalami kerusakan. Masyarakat yang menunggu hidupnya lampupada pukul 17.00 WIB seperti jadwal biasanya akhirnya berbondong-bondong mendatangi sentral PLN ranting Sikabaluan. Padamnyalistrik di Sikabaluan ini terjadi sejak Jumat malam hingga Seninmalam. Pada Selasa malam listrik hidup kembali.

bs

BERDESAKAN - Berdesakan di lorong sempit buatdapat bensin bersubsidi

FOTO:GERSON/PUAILIGGOUBAT

Suara Daun

Roberta Sarogdog

Kampanye damai dan berkualitasadalah semboyan PemilukadaMentawai yang telah disepati. Di

mana-mana semboyan ini sudah kita ke-tahui bersama “Musaraina” bukan ‘Ber-musuhan”. Akan tetapi kenyataanya dilapangan semboyan ini sangat jelas danterang-terangan dilanggar oleh Pasukan,Kandidat, dan malah pejabat tinggi Men-tawai melakukannya demi memenangkanPasangan yang diusungnya.

Ada apa, sehingga semboyan ini di-langgar oleh Tim Sukses?. Memenang-kan Pasangan atau Kandidat yang diu-sung adalah benar tugas Tim sukses,sah dan boleh-boleh saja asal dilakukandengan cara damai dan berkualitas sertabermoral. Sampaikan dengan Damaijangan menjatuhkan orang lain, apalagisampai kemasalah yang tidak adakaitannya dengan Pemilukada

Jangan karena janji jabatan daniming-iming lain di balik itu sehinggadengan sesuka hati menjekkan kandidatlain yang justru mungkin lebih baik dariyang dibanggakan. Perlu juga diingatdengan kalimat Damai, damai darisemuanya karena semua kandidat adalahCalon Pemimpin Mentawai ke depanyang lebih baik dan bermasyarakat.

Adakah Tim Sukses tahu bahwamembuat janji yang bertaburan di mana-mana adalah resiko besar bagi Bupatidan Calon Wakil Bupati Mentawai,setelah duduk nanti. Karena janji yangdibuat oleh Tim Sukses dan pendukungkandidat yang menang nanti adalahpeluang untuk melakukan korupsi untukmemenuhi janji kampanye. Janji yangbanyak ke masyarakat untukmemenangkan jagoannya akanmendorong Pemimpin Mentawaimendatang untuk korupsi besar-besaran.

Jadilah contoh yang tidak melanggarPeraturan atau semboyan yang dibuatbersama, karena melanggar adalah buktibukan calon pemimpin Mentawai. Jikasudah banyak yang diperbuat untuk Men-tawai ataupun dengan kampung sendiridengan tangan dan pikiran sendiri boleh-lah sesuka hati menjelekkan orang lain.

Jangan kampanye hanya karena balasdendam kepada kandidat lain, jangankarena sering diprotes sehinggamenjatuhkan kandidat lain. Yang sangatdihargai semua Kandidat itu adalahsaudara bukan musuh. Untuk itubertarunglah dengan cara damai dankampanyelah yang berkualitas.

Susah jika kemudian Kandidat yangdijagokan menang menjadi Bupati danWakil Bupati Mentawa adalah yang cumabisa DUDUK DAN TIDUR UNTUKMENGATUR ANGGARAN MANA YANGAKAN DIKORUPSI DAN PERJALANANAPA YANG HARUS DIPALSUKAN BIARDANA TETAP CAIR….***

Dijanjikan Apa SehinggaMelanggar SemboyanPemilukada Mentawai?

23 PuailiggoubatNO. 225, 1-14 Oktober 2011

Budaya

man adalah sebuah kelompok kecilyang dikepalai oleh seorang kepala su-ku dengan adat-adat atau aturan yangkuat dan berpusat pada kepala suku.Namun hal itu tidaklah benar dalamkehidupan nyata di Mentawai.

Secara tradisional suku Mentawaimembentuk kelompok berdasarkangaris keturunan patrilineal yangdisebut Uma. Penyebutan kata Umajuga merujuk pada bentuk rumah yangdihuni oleh anggota kelompok ter-sebut. Setiap Uma terdiri beberapaindividu maupun kepala keluargayang biasanya hidup terkelompokdalam sebuah wilayah tertentu.

Dalam Uma berlangsung sistemeksogami, jika suami meninggal,perempuan tidak memiliki hak atasketurunan. Ia kembali menjadi anggotaUma ayahnya, sementara anak-anaknya menjadi anggota Uma suami.Uma juga merupakan unit kepemi-likan tanah. Tanah suku hanyadikelola oleh anggota uma itu sendiri.

Uma mewakili sebuah strukturyang egaliter, tak ada bentuk kepe-mimpinan politik yang mempunyaikekuatan menekan atau memerintahatau mengorganisir anggota uma.Semua anggota suku atau uma yangtelah dewasa mempunyai hak yangsama dan setara dalam semua urusanyang berkaitan dengan Uma.

Sosok Sikebbukat Uma atau

Mentawai Tak Kenal denganPemimpin Politik

Struktur sosial di Men-tawai sangat berbeda

dengan kebanyakankelompok suku lain di

Indonesia daratan padaumumnya. Secara bu-

daya mereka bisa dika-takan tak punya pe-

mimpin politik.

Gerson Merari Saleleubaja

P Pada umumnya orang ba-nyak melihat dan menilaibahwa penduduk pedala-

istilah lain dikenal sebagai Rimatabukanlah figure pemimpin politikdalam suku di Mentawai yang bisamengayomi atau memutuskan sesu-atu seperti sistem pemerintah padaumumnya, ia hanya dituakan selang-kah dalam uma karena dianggap me-miliki pengetahuan yang banyak ten-tang tata cara istiadat yang dianutoleh Suku Mentawai namun takdisembah atau diagungkan seperti rajaatau Bupati. Tak ada sanksi jikaanggota uma tidak menuruti perintahSikebbukat Uma karena ia tak punyawewenang memerintah. Dalam kehi-dupan sehari-hari, fungsi SikebbukatUma hanya sebagai pemimpin padasaat acara ritual yang dilakukan diuma, ia hanya bisa memberi anjurantapi tak punya kekuatan hukumuntuk memvonis anggota sukunya.Yang mempererat dan menguatkanmereka adalah ikatan kekerabatan.

Sikebbukat Uma tak bisa

memutuskan hal apa yang harusdilakukan oleh anggota sukunya, iatak punya kewenangan membagiperan kepada anggota uma, semuakeputusan harus melalui musya-warah mufakat semua anggota suku.

Otonomi politik yang dimilikioleh anggota uma yang kadang kalamemicu konflik antar anggota uma.

Jika terjadi konflik antar anggotasuku Sikebbukat Uma hanya bisa ikutcampur dalam hal memberi sarannamun tak punya kekuatan meleraiatau menentukan baik atau buruknyaatau sikap yang harus diambil.

Nah, oleh karena itu pengaruhdari luar sangat rawan memecah belahsuku-suku yang ada di Mentawaikarena dalam uma tak dikenal sistemsatu komando, semua berhak bicaradan menentukan nasibnya sendiri.Sistem kehidupan hanya diaturpaham adat istiadat yang lisan namundiakui oleh semua anggota suku atau

semua uma yang ada di Mentawai.Seperti terdahulu ketika HPH

masih berjaya di Mentawai teruta-ma di Pulau Siberut, tak sedikit sukuyang pecah karena ada tarik ulurkepentingan antara anggota suku.Ada yang menolak, ada yang mene-rima dan kedua pendapat itu takakan bisa dipersatukan.

Dan saat ini perusahaan perke-bunan kelapa sawit yang akan ma-suk ke Mentawai juga akan memba-wa pengaruh buruk terhadap tatanandan kehidupan sosial orang Men-tawai.

Lagi-lagi akan terjadi silangpendapat yang berakhir sengketaantar anggota suku dalam satu umaakibat tak ada sistem yang mengo-mandoi harus berbuat apa, ataukeputusan apa yang harus diambil.Walau Sikebbukat Uma berpendapatA, anggota uma tak akan turut kalauia yakin pilihan B lebih baik bagidirinya.

Jika konflik itu makin besar danmasing-masing yang berkonflikmempunyai kekuatan yang samamaka penyelesaian yang seringdiambil dengan pecah uma.

Uma terpisah dan yang memi-sahkan dirinya akan mencari daerahlain dan kadang mereka juga ikutmengubah nama suku atau umanyakemudian diproklamirkan kepadauma lain.

Maka sangat naif jika beberapapihak yang mempunyai kepentingandi Mentawai mengklaim bahwa sukuitu sudah setuju dengan apa yang iarencanakan atau idenya. Ataumengklaim bahwa suku si A sudahsetuju akan melakukan itu karenakepala sukunya sudah oke karenabelum tentu anggotanya suku ***

ISTIRAHAT - Sekelompok masyarakat Mentawai sedang beristirahat di pondok dalam ladang

FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

SIKKEREI

Sikereimasa kini,bersepedadi jalanan

FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

PuailiggobatNO. 225, 1 - 14 Oktober 2011