nizwardi azkha

4
136 PEMBANGUNAN PARIWISATA BERWAWASAN KESEHATAN DI SUMATERA BARAT Nizwardi Azkha* Pendahuluan Kepulauan Nusantara yang terkenal dengan sebutan untaian Zamrud di Khatulistiwa, potensial sebagai tempat pariwisata. Ciri khas kebudayaan satu daerah yang berlainan dengan daerah lainnya, serta keramahtamahan penduduknya merupakan sebagian dari citra yang memiliki daya pikat bagi para wisatawan. Kegiatan pariwisata yang pada hakekatnya merupakan suatu perjalanan yang diatur untuk sementara waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain, dengan maksud bukan untuk berusaha atau mencari nafkah tetapi semata-mata untuk menikmati perjalanan tersebut guna melihat keindahan alam, mesakan kesejukan pegunungan, melihat atraksi-atraksi kebudayaan, tempat-tempat bersejarah ataupun tempat-tempat yang dianggap suci ataupun sacral. Adapun bentuk motivasi perjalanan wisata yang dapat dilakukan antara lain adalah bertamasya, kesehatan, studi, keagamaan, berlibur dan sebagainya. Dalam kepariwisataan terdapat keterkaitan yang erat antara kegiatan pariwisata dalam aspek sosial dimana menyangkut hubungan antara manusia, yaitu wisatawan dengan masyarakat lokal di daerah tujuan wisata, di samping itu kegiatan pariwisata tidak menutup kemungkinan akan membawa dampak terhadap lingkungan fisik di daerah tujuan tersebut. . Faktor lingkungan dan perilaku merupakan faktor yang sangat berhubungan terhadap derajat kesehatan masyarakat, karenanya perlu memperoleh perhatian secara sungguh-sungguh terutama di daerah tujuan wisata. Perilaku sehat yang diharapkan adalah perilaku proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit serta berpartisipasi aktif dalam gerakan kesehatan. Sedangkan lingkungan sehat adalah lingkungan yang kondusif bagi terwujudnya keadaan sehat, yaitu bebas polusi, pemukiman yang sehat, tersedianya air bersih, dan pengelolaan sampah yang sehat. Permasalahan yang ditemui dalam pengelolaan Daerah Tujuan Wisata khususnya di Sumatera Barat adalah bidang lingkungan dan perilaku yang saat ini belum dilaksanakan secara optimal. Dari perilaku yang terlibat dengan objek pariwisata seperti pelaku para penjual makanan dan minuman, asongan, dan warung makanan kadangkala seenaknya saja membuang sisa makanan atau sampah ke riol, kesembarang tempat, begitu juga pengunjungpun ada pula yang tidak peduli dengan kebersihan dan kesehatan karena seenaknya pula membuang bungkusan nasi, plastik, dan sisa makanan lainnya kelingkungan daerah tujuan wisata, hal ini sudah jelas akan memperburuk dan menimbulkan lingkungan yang kotor, yang akhirnya menbawa dampak malasnya orang berkunjung kelokasi tersebut. Kondisi ini tentu akan merugikan perekonomian dan kesehatan masyarakat. Untuk itu kesehatan lingkungan daerah tujuan wisata sangat penting untuk dipelihara, dijaga dan diperhatikan oleh semua pihak, tidak saja manfaatnya untuk pengunjung (wisatawan) tapi kebersihan dan kesehatan itu adalah untuk masyarakat yang ada di objek wisata dan sekitarnya agar tetap sehat dan produktif. Lingkungan Bersih dan Sehat Sebagai Pendorong Peningkatan Kunjungan Kedaerah Tujuan Wisata Lingkungan merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap derjat kesehatan manusia atau masyarakat. Sedangkan derajat kesehatan masyarakat pada hakekatnya merupakan kontribusi penting bagi kualitas sumber daya manusia, sehingga ada keterkaitan antara mutu lingkungan hidup dengan SDM itu sendiri. *Staf Pengajar Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat FK Unand STUDI LITERATUR

Upload: dodi-nofria

Post on 17-Jan-2016

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Nizwardi Azkha

136

PEMBANGUNAN PARIWISATA BERWAWASANKESEHATAN DI SUMATERA BARAT

Nizwardi Azkha*

Pendahuluan

Kepulauan Nusantara yang terkenal dengansebutan untaian Zamrud di Khatulistiwa, potensialsebagai tempat pariwisata. Ciri khas kebudayaan satudaerah yang berlainan dengan daerah lainnya, sertakeramahtamahan penduduknya merupakan sebagiandari citra yang memiliki daya pikat bagi parawisatawan.

Kegiatan pariwisata yang pada hakekatnyamerupakan suatu perjalanan yang diatur untuksementara waktu, yang diselenggarakan dari suatutempat ke tempat lain, dengan maksud bukan untukberusaha atau mencari nafkah tetapi semata-matauntuk menikmati perjalanan tersebut guna melihatkeindahan alam, mesakan kesejukan pegunungan,melihat atraksi-atraksi kebudayaan, tempat-tempatbersejarah ataupun tempat-tempat yang dianggap suciataupun sacral. Adapun bentuk motivasi perjalananwisata yang dapat dilakukan antara lain adalahbertamasya, kesehatan, studi, keagamaan, berliburdan sebagainya.

Dalam kepariwisataan terdapat keterkaitanyang erat antara kegiatan pariwisata dalam aspeksosial dimana menyangkut hubungan antara manusia,yaitu wisatawan dengan masyarakat lokal di daerahtujuan wisata, di samping itu kegiatan pariwisata tidakmenutup kemungkinan akan membawa dampakterhadap lingkungan fisik di daerah tujuan tersebut.. Faktor lingkungan dan perilaku merupakanfaktor yang sangat berhubungan terhadap derajatkesehatan masyarakat, karenanya perlu memperolehperhatian secara sungguh-sungguh terutama di daerahtujuan wisata. Perilaku sehat yang diharapkan adalahperilaku proaktif untuk memelihara danmeningkatkan kesehatan, mencegah penyakit,melindungi diri dari ancaman penyakit sertaberpartisipasi aktif dalam gerakan kesehatan.

Sedangkan lingkungan sehat adalah lingkungan yangkondusif bagi terwujudnya keadaan sehat, yaitu bebaspolusi, pemukiman yang sehat, tersedianya air bersih,dan pengelolaan sampah yang sehat.

Permasalahan yang ditemui dalampengelolaan Daerah Tujuan Wisata khususnya diSumatera Barat adalah bidang lingkungan danperilaku yang saat ini belum dilaksanakan secaraoptimal. Dari perilaku yang terlibat dengan objekpariwisata seperti pelaku para penjual makanan danminuman, asongan, dan warung makanan kadangkalaseenaknya saja membuang sisa makanan atau sampahke riol, kesembarang tempat, begitu jugapengunjungpun ada pula yang tidak peduli dengankebersihan dan kesehatan karena seenaknya pulamembuang bungkusan nasi, plastik, dan sisa makananlainnya kelingkungan daerah tujuan wisata, hal inisudah jelas akan memperburuk dan menimbulkanlingkungan yang kotor, yang akhirnya menbawadampak malasnya orang berkunjung kelokasitersebut. Kondisi ini tentu akan merugikanperekonomian dan kesehatan masyarakat.

Untuk itu kesehatan lingkungan daerahtujuan wisata sangat penting untuk dipelihara, dijagadan diperhatikan oleh semua pihak, tidak sajamanfaatnya untuk pengunjung (wisatawan) tapikebersihan dan kesehatan itu adalah untuk masyarakatyang ada di objek wisata dan sekitarnya agar tetapsehat dan produktif.

Lingkungan Bersih dan Sehat Sebagai PendorongPeningkatan Kunjungan Kedaerah TujuanWisata

Lingkungan merupakan salah satu faktoryang sangat berpengaruh terhadap derjat kesehatanmanusia atau masyarakat. Sedangkan derajatkesehatan masyarakat pada hakekatnya merupakankontribusi penting bagi kualitas sumber dayamanusia, sehingga ada keterkaitan antara mutulingkungan hidup dengan SDM itu sendiri.*Staf Pengajar Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat FK Unand

STUDI LITERATUR

Page 2: Nizwardi Azkha

137

Melihat keberkaitan tersebut, sudahselayaknya bila perhatian dan kepedulian terhadaplingkungan patut mendapat prioritas. Bukan hanyauntuk mencari sebuah kondisi lingkungan yang ideal,akan tetapi lebih jauh lagi pada upaya peningkatanproduktivitas sumber daya manusia. Kondisi ini dapattercapai bila masyarakat semakin meningkatkankepeduliannya akan kebersihan dan kesehatanlingkungan, dan ini memerlukan faktor-faktor pentingyang dapat membangkitkan bentuk kepeduliantersebut khususnya di daerah tujuan wisata.

Supaya mempunyai nilai bagipengembangan pariwisata haruslah bertujuan untukrekreasi dan berlibur agar dapat memelihara semangatkerja dengan melihat pemandangan alam, kazanahbudaya, dan sekaligus dapat memperkaya ilmupengetahuan.

Dilihat dari alasan kenapa orang pergibertamasya dari sudut kesehatan adalah untukmenghilangkan stress, supaya pikiran tenang lagi,kesehatan dan lain sebagainya, yang pentingbagaimana mereka dengan keluarga bisa bersenang-senang. Untuk itu bagi pelaku pariwisata terutamabagi pemandu wisata sudah seharusnya memahamikeadaan yang demikian, pengunjung yang datangingin untuk dilakukan dengan rasa kasih sayang dandihormati, agar mereka betah untuk berlama-lama dilokasi wisata.

Lingkungan dan Kesehatan Masyarakat

Dalam penerapan konsep kesehatanlingkungan yang perlu diperhatikan masyarakat, Adatiga faktor lingkungan yang perlu mendapat perhatianadalah lingkungan fisik, biologis dan sosial.

Lingkungan Fisik

Lingkungan fisik ini menyangkut air bersih,udara, limbah cair dan padat, kotoran serta polutanlain yang umumnya dapat dilihat. Selain udara yangtercemar oleh polutan, limbah padat (sampah) jugamenjadi masalah kesehatan lingkungan yang rawan,terutama di daerah tujuan wisata. Pembuangan danpenanganan sampah yang tidak tepat akanmengurangi kebersihan, kesehatan dan estetikalingkungan. Limbah cair domestik yang berasal darikamar mandi, pencucian dan dapur serta industri jugabanyak menimbulkan pencemaran terutama pada airtanah, sumur serta air permukaan. Sumberpencemaran pada daerah tujuan wisata adalah daripedagang makanan, minuman, rumah makan,asongan, pengunjung dan penduduk pada daerah

tujuan wisata, disamping tidak tersedianya tempatpengelolaan sampah dan kurangnya sarana sanitasiseperti MCK, dan saluran air yang tidak baik.

Lingkungan Biologis

Lingkungan biologis ini dapat memberipengaruh negatif terhadap kesehatan. Jasad renikseperti virus, jamur, bakteri, cacing dan parasitlainnya yang bersifat patogen dapat menimbulkanpenyakit. Begitu juga hewan seperti serangga,nyamuk, lalat, ular, tikus, anjing dan lainnya dapatberperan sebagai perantara penyakit menular.

Lingkungan Sosial

Lingkungan sosial memberikan dampaknegatif yang khusus terhadap kesehatan masyarakat,seperti timbulnya berbagai penyakit yang bersifatsomatik, psikosomatik dan psikososial. Derunyakemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi padaakhirnya juga menjadi masalah tersendiri.Alkoholisme, penyakit akibat hubungan seksual(AIDS) yang menakutkan bagi kalangan orang tua.Belum lagi masalah kriminalitas yang kianmeningkat.

Guna menjaga pengaruh negatif yangditimbulkan oleh ketiga jenis lingkungan tersebutmaka pengetahuan masyarakat khususnya padadaerah tujuan wisata tentang kesehatan lingkunganini harus benar-benar ditingkatkan.

Dengan mengetahui secara jelas dangamblang mengenai masalah kesehatan lingkunganini maka kesadaran masyarakat maupun pengunjungdan pelaku wisata lainnya akan timbul. Kesadaraninilah yang menjadi kunci timbulnya kepedulianmasyarakat tentang kebersihan dan kesehatanlingkungan.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi MasyarakatPeduli Akan Kebersihan dan KesehatanLingkungan

Masyarakat sebagai penghuni dan penggunalingkungan pada dasarnya sangat peduli terhadapkebersihan dan kesehatan lingkungan. Namunkepedulian tersebut akan tumbuh berkembang biladiiringi faktor yang mempengaruhi tumbuhnyakepedulian itu. Bentuk kepedulian yang bisadimanifestasikan dalam kehidupan sehari-haridatangnya bisa karena pengaruh orang lain, institusipemerintah atau bahkan bisa juga dari kesadaranmasyarakat.

Jurnal Kesehatan Masyarakat, September 2007, II (1)

Page 3: Nizwardi Azkha

138

Faktor Yuridis

Faktor yuridis atau hukum ini maksudnyaadalah sejauh mana pemerintah dapat mendikte danmengambil tindakan secara tegas terhadappenyelewengan dan pelanggaran yang dilakukanmasyarakat berkaitan dengan kebersihan dankesehatan lingkungan. Faktor ini juga sangat eratkaitannya dengan wibawa penegak hukum. Perlupembentukan dan pembuatan peraturan atau UU baruyang mengatur tentang daerah tujuan wisata,peraturan tentang pengelolaan sampah, perda tentanglarangan merokok ditempat umum, dan sebagainya.

Dengan adanya aturan-aturan tersebut,masyarakat sebagai penghuni ataupun pengunjungwisata secara periodik kepeduliannya meningkat.Walaupun dalam hal ini aspek yuridis mengandungsedikit unsur pemaksaan namun demikian kebaikandan manfaat bersama hal tersebut bukanlah menjadihambatan.

Faktor Sarana Dan Prasarana

Faktor sarana dan prasarana juga menjadipendukung munculnya kepedulian masyarakat akankebersihan dan kesehatan lingkungan. Bagaimanapelaku wisata atau masyarakat akan peduli terhadapkebersihan bila sarana dan prasarana tidakmenunjang.

Faktor sarana yang berwujud penyampaianinformsi baik itu yang menyangkut petunjuk,peringatan maupun larangan hendaknya jugadiperbanyak. Misalnya sarana untuk menampungsampah sementara yang diletakkan ditempat yangstrategis, dan mencukupi, MCK yang bersih,tersedianya sumber air bersih, dan riol.

Faktor Keteladanan

Makin disadari bahwa faktor keteladananpada saat ini masih sangat kurang. Padahal bila kitaamati, keteladanan ini sangat diperlukan dilingkungankehidupan yang semakin kompleks dan maju.

Untuk memulai menyingkapi keteladanan inimemang memerlukan kesadaran yang tinggi darisetiap individu masyarakat.

Faktor Media Informasi

Pada hakekatnya masyarakat telahmengetahui dan memahami apa itu arti kebersihandan kesehatan lingkungan. Namun sebagian besar darimereka, masih terlalu awam untuk mengetahui artikebersihan dan kesehatan lingkungan yang hakiki.Oleh karena itu perlu adanya penyampaian informasi

yang cukup mendalam untuk memperdalampengetahuan masyarakat terhadap kebersihan dankesehatan lingkungan.

Penyampaian informasi ini dapat dilakukanlewat beberapa media seperti elektroinik, media cetakataupun penyuluhan lapangan. Dengan penyampaianinformasi ini diharapkan masyarakat akan semakinpeduli terhadap lingkungannya.

Daerah Tujuan Wisata

Pariwisata merupakan sektor andalan diluarsektor migas dibutuhkan berbagai langkah dankegiatan yang melibatkan semua pihak sebagai pelakupariwisata. Pariwisata sehat merupakan pendakatanuntuk mewujudkan kawasan pariwisata yang aman,nyaman, dan sehat.

Kawasan pariwisata sehat sangat eratkaitannya dengan peningkatan kesadaran, kemauandan kemampuan hidup sehat dari masyarakat danpelaku pariwisata. Daerah tujuan wisata yang aman,bersih, sejuk, indah dan sehat sudah jelas akanmenjadi minat bagi wisata untuk berkunjung kedaerah tersebut, sekaligus juga akan meningkatkanekonomi masyarakat.

Ruang Lingkup Pariwisata Sehat

1. Objek dan Daya Tarik Wisata, haruslahberkesan, menarik dan wisatawanmendapatkan kenangan indah.

2. Sarana Wisata, Tersedianya akomodasibagi pengunjuk seperti hotel, restoranyang aman, nyaman dan sehat.

3. Sarana Penunjang, Adanya pasar,cendera mata, rumah ibadah yang selalubersih, tertib, aman dan berkualitas.

4. Prasarana Dasara. Tersedia sarana air bersih, bisa saja

dari PDAM, Sumur Gali, SumurPommpa, yang penting jumlahnyacukup dan kualitasnya baik. Untukitu perlu diperiksakan kualitas airnyapada Labkes / Dinas Kesehatansetempat. Air ini penting untukmenjaga kebersihan lingkungan,bagi pengunjung untuk mandi, wcdan lainnya.Tersedia WC yang bersih danmencukupi untuk pengunjung.Minimal setiap 20 orang tersediasatu WC. Kondisinya harus selaluterkontrol jangan sampai berbau, ada

Jurnal Kesehatan Masyarakat, September 2007, II (1)

Page 4: Nizwardi Azkha

139

jentik, airnya cukup bila perlu harusdengan keramik, cahaya cukup.Sehingga pengunjung merasa puasdengan sarana tsb.Tempat Pembuangan SampahSementara, setiap jarak 100 m harustersedia TPS yang bersih dantertutup, kemudian sampah ini harusdibuang setiap hari. Dilengkapi jugapapan pengumuman dan himbauanagar membuang sampah padatempatnya.tersedia riol yang bersih dan airnyamengalir.

5. Sarana dan Prasarana Transport, harusaman, nyaman, bersih dan sehat.

6. Sarana Pelayanan Kesehatan, harusmemadai, tersedia pelayanan set iap waktu,dan petugas yang profesional dan ramah.

7. Jaringan Informasi Pariwisata danKesehatan Lengkap.

8. Perangkat Pengamanan Wisatawan.

Masalah Kesehatan Di Daerah Tujuan Wisata

1. Penularan berbagai jenis penyakit sepertiDiare, Malaria, DHF, TBC, AIDS & penyakitKelamin.

2. Keracunan makanan dan Pestisida3. Pencemaran Udara, Air, dan Tanah4. Penyakit dengan serangan mendadak seperti

jantung, hypertensi dll.5. Keselamatan dan kecelakaan

Pemecahannya

1. Pembentukan forum pariwisata sehat2. Promosi Kesehatan3. Pemberdayaan masyarakat4. Kemitraan5. Pembudayaan Hidup Bersih dan Sehat6. Sapta Pesona

Kesimpulan

1. Lingkungan merupakan salah satu faktoryang berpengaruh terhadap derjat kesehatanmanusia dan masyarakat.

2. Kualitas sumber daya manusia sangatberpengaruh terhadap produktivitas kerja.

3. Kepedulian masyarakat terhadap kebersihandan kesehatan lingkungan pada umumnyadipengaruhi oleh empat faktor yaitu yuridis,faktor sarana, faktor keteladanan dan faktormedia informasi.

Kepustakaan :1. Depkes. RI (1999). Program Pariwisata Sehat, Jakarta.2. Ardika, I.G (2001). Pariwisata Sebagai Perwujudan Hak Azazi

Manusia, Orasi Ilmiah, Jakarta, Kementerian Kebudayaan danPariwisata.

3. Marsongko, E.P (2001). Elemen-elemen Kebudayaan danPariwisata, Bandung.

4. Ismayanti Istanto (1998). Psikologi Pelayanan, Diktat dilingkungan Universitas Sahid.

5. Kantor Menteri Negara Pariwisata dan Kesenian (2000). Kode etikPariwisata Dunia, Jakarta.

6. Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (2002). Pariwisata IntiRakyat, Jakarta.

Jurnal Kesehatan Masyarakat, September 2007, II (1)