nip. 19710816 199703 2002 -...

389
i  

Upload: dinhphuc

Post on 19-Jun-2019

302 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

i

 

Page 2: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

ii

LEMBAR TIM PENYUSUN

Buku ini adalah laporan hasil kegiatan kelompok KKN-PpMM UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2018 di Desa Ciomas, Kecamatan

Tenjo, Kabupaten Bogor.

©MERDEKA2018_ Kelompok KKN189

Tim Penyusun

Dosen Pembimbing : Umi Musyarofah, MA

Penulis Utama : Arlen Tyas Pangestu, DKK Penata Letak : Arlen Tyas Pangestu Design Cover : Manhajul Islam Pemeriksa Teknis Penulisan

: Alfiah Khoiri Asyir

Pemeriksa Kesesuaian Isi

: Arlen Tyas Pangestu

Penyedia Bahan Pustaka dan Gambar

: Alfiah Khoiri Asyir, Mawaddah, Manhajul Islam, Dina Saparindah, dll.

Kontributor : Seluruh Anggota Kelompok KKN 189 MERDEKA, Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM)-LP2M UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Masyarakat Desa Ciomas, Perangkat Desa Ciomas, Tokoh Masyarakat Desa Ciomas, Seluruh Pemuda Desa Ciomas

: Diterbitkan atas kerjasama Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM)-LP2M UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Dengan Kelompok KKN 189 MERDEKA

 

Page 3: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Buku Laporan Hasil Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pengabdian pada

Masyarakat oleh Mahasiswa Kelompok KKN Nomor: 189 di Desa

Ciomas, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor yang berjudul: Jejak

Pengabdian di Desa Ciomas telah diperiksa sesuai dengan panduan yang

berlaku pada tanggal, 28 Desember 2018.

Dosen Pembimbing

Umi Musyarofah, MA NIP. 19710816 199703 2002

Menyetujui, Koord.Program KKN-PpMM

Eva Nugraha, M.Ag NIP. 19710217 199803 1 002

Mengetahui, Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM)

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Djaka Badranaya, ME NIP. 19770530 200701 1 008

 

Page 4: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

iv

“Yang fana adalah waktu, Kita abadi: memungut detik demi detik, merangkainya seperti bunga sampai pada suatu hari, Kita lupa untuk apa”

- Supardi Djoko Darmono

 

Page 5: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala atas

Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penyusunan laporan Program

Pengabdian kepada Masyarakat oleh Mahasiswa atau Kuliah Kerja Nyata

(KKN) Kelompok 189 MERDEKA 2018 di Desa Ciomas Kecamatan Tenjo

Kabupaten Bogor dapat diselesaikan.

Laporan ini merupakan rangkaian dari Kegiatan Kelompok KKN

189 MERDEKA Tahun 2018 dan merupakan evaluasi dari Program Kerja

yang di dalamnya disajikan acuan untuk melihat sejauh mana

keterlibatan mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu dan

pengabdiannya kepada masyarakat. Demikian pula bagaimana sikap dan

respon masyarakat terhadap peserta KKN selama menempati lokasi

KKN tesebut. Melalui laporan ini kami mengucapkan banyak terima

kasih kepada:

1. Ayahanda Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Prof. Dr. Dede

Rosyada beserta pihak Pusat Pengabdian kepada Masyarakat

(PPM)-LP2M UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

memberikan pembekalan sebelum pemberangkatan serta telah

berupaya keras di dalam pelaksanaan KKN ini.

2. Bapak Rosyid Anggara selaku Kepala Desa Ciomas, Kecamatan

Tenjo, Kabupaten Bogor beserta jajarannya dan tak lupa pula

masyarakat Desa Ciomas yang telah banyak memberikan bantuan

baik moril maupun materil dalam pelaksanaan program kerja

Kelompok KKN 189 MERDEKA sehingga berjalan dengan baik.

3. Ibu Umi Musyarofah, MA selaku Dosen Pembimbing Mahasiswa

Kelompok KKN 189 MERDEKA Desa Ciomas, Kecamatan Tenjo,

 

Page 6: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

vi

Kabupaten Bogor yang telah banyak memberikan bimbingan dan

motivasi kepada kami dalam berkarya dan melaksanakan program

kerja, serta memberikan sumbangsih dalam menuangkan gagasan

4. Ibu RT Lury beserta keluarga, yang telah memberikan kami tempat

untuk tinggal sementara sekaligus menjadi orang tua asuh kami

selama pengabdian ini, serta dalam kerja sama dengan kami dalam

pelaksanaan Program Kerja kami selama satu bulan.

5. Seluruh Pemuda Desa Ciomas khususnya pemuda Kampung

Kompa 3 (BKJ) yang di antaranya adalah Aa Adek, Aa Epok, Aa

Nandi, Aa Fajri, Aa Edo, Yunus, Nana, Deni, Adit, dll. yang selalu

semangat banyak membantu dan menjadi seperti keluarga kami

selama satu bulan ini.

6. Bapak Kepala Sekolah SD 01 dan 03 Ciomas beserta seluruh guru

dan staf atas kerja samanya dalam membantu program kerja kami

di sekolah, serta siswa-siswi SD 01 dan 03 Ciomas yang telah

membantu dalam terlaksananya setiap program kami.

7. Dan seluruh rekan-rekan personel Kelompok KKN 189 MERDEKA

yang telah menjadi keluarga baru yang saling membangun satu

sama lain dan saling mengasihi satu sama lain.

Demikian laporan ini kami susun, semoga dapat memberikan

kontribusi pemikiran kepada seluruh masyarakat agar menjadi bahan

pertimbangan untuk melaksanakan segala aspek pembangunan di

Kecamatan Tenjo pada umumnya dan Desa Ciomas khususnya.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati kami memohon maaf yang

sedalam-dalamnya bilamana dalam pelaksanaan KKN ini terdapat

kekeliruan dan kesalahan baik yang kami sadari maupun kami tidak

sadari.

 

Page 7: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

vii

Terima kasih semoga aktivitas kita senantiasa mendapat Rahmat

dari Allah Subhanahu wa Ta’ala dan bernilai ibadah di sisi-Nya, Amin.

Ciputat, 28 Desember 2018

Penyusun,

Kelompok KKN 189 MERDEKA

 

Page 8: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

viii

“Pendidikan menjadi suatu kunci kesuksesan seseorang dan merupakan aspek utama juga dalam

kehidupan sehari-hari.”

- Riza Badruzzaman

 

Page 9: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

ix

DAFTAR ISI LEMBAR TIM PENYUSUN ..................................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................................ iii

KATA PENGANTAR .................................................................................................. v

TABEL IDENTITAS KELOMPOK ..................................................................... xix

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 3

A. Dasar Pemikiran....................................................................................................... 3

B. Kondisi Umum Desa Ciomas .............................................................................. 5

C. Aset Utama Desa Ciomas ..................................................................................... 6

1. Aset Manusia .......................................................................................................7

2. Aset Fisik ...............................................................................................................7

3. Aset Sosial ............................................................................................................ 8

4. Aset Natural ........................................................................................................ 8

D. Permasalahan ............................................................................................................ 8

1. Bidang Pendidikan ............................................................................................ 9

2. Bidang Ekonomi ................................................................................................. 9

3. Bidang Sosial ....................................................................................................... 9

4. Bidang Keagamaan .......................................................................................... 10

5. Bidang Sarana dan Prasarana ...................................................................... 10

6. Bidang Kesehatan ............................................................................................. 11

E. Profil Kelompok KKN PpMM 189 MERDEKA .......................................... 11

F. Fokus Program ........................................................................................................ 17

G. Sasaran dan Target................................................................................................. 18

H. Jadwal Pelaksanaan Program............................................................................ 23

1. Pra-KKN Pelaksanaan Program ................................................................. 23

2. Pelaksanaan Program di Lokasi KKN (18 Juli s.d. 20 Agustus 2018) 24

3. Laporan dan Evaluasi (September s.d. November 2018) .................. 24

 

Page 10: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

x

I. Pendanaan dan Sumbangan............................................................................... 25

1. Pendanaan .......................................................................................................... 25

2. Sumbangan ........................................................................................................ 25

J. Sistematika Penyusunan..................................................................................... 26

BAB II METODE PENGABDIAN .......................................................................... 31

A. Pendekatan Berbasis Aset (Assets Based Community Development) ........... 31

1. Aset Manusia (Human Capital) .................................................................... 32

2. Aset Fisik (Physical Capital) .......................................................................... 35

3. Aset Lingkungan (Environmental Capital) ................................................. 37

4. Aset Sosial (Social Capital) ......................................................................... 38

5. Aset Spiritual (Spiritual Capital).............................................................. 39

B. Metode Pendekatan Berbasis Masalah (SWOT) ........................................ 39

1. Strength (Kekuatan) .........................................................................................40

2. Weaknes (Kelemahan)......................................................................................40

3. Opportunity (Peluang) .................................................................................40

4. Threat (Ancaman) .............................................................................................40

C. Pemetaan Wilayah dan Masyarakat .............................................................. 45

1. Pemetaan Wilayah Desa/Kampung .......................................................... 45

2. Pemetaan Masyarakat Desa/Kampung ................................................... 46

D. Penyusunan Program ........................................................................................... 47

1. Keterlibatan Anggota ..................................................................................... 47

2. Keterlibatan Dosen ......................................................................................... 48

3. Keterlibatan Masyarakat .............................................................................. 48

E. Strategi Implementasi Program dan Kegiatan ........................................... 48

BAB III KONDISI DESA CIOMAS KECAMATAN TENJO ....................... 59

A. Sejarah Singkat Desa Ciomas............................................................................ 59

B. Letak Geografis .......................................................................................................61

C. Struktur Penduduk............................................................................................... 64

 

Page 11: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

xi

1. Keadaan penduduk menurut jenis kelamin .......................................... 64

2. Keadaan penduduk menurut agama ........................................................ 65

4. Keadaan penduduk menurut tingkat pendidikan .............................. 66

D. Sarana dan Prasarana ........................................................................................... 67

1. Sarana Pendidikan .......................................................................................... 67

2. Sarana Peribadatan ......................................................................................... 67

3. Sarana Pemerintahan Desa........................................................................... 68

4. Sarana dan Prasarana Olahraga .................................................................. 69

BAB IV DESKRIPSI HASIL PELAYANAN DAN PEMBERDAYAAN .... 73

A. Basis Pelaksanaan Program ............................................................................... 73

1. Aset Manusia (Human Capital) ................................................................ 73

2. Aset Fisik (Physical Capital) ...................................................................... 73

3. Aset Lingkungan (Environmental Capital)........................................... 74

4. Aset Sosial (Social Capital) ......................................................................... 74

5. Aset Spiritual (Spiritual Capital).............................................................. 74

B. Bentuk dan Hasil Kegiatan Pelayanan pada Masyarakat ...................... 74

C. Bentuk dan Hasil Kegiatan Pemerdayaan Masyarakat ........................... 95

D. Faktor-faktor Pencapaian Hasil ..................................................................... 115

1. Faktor Pendukung ......................................................................................... 116

2. Faktor Penghambat ....................................................................................... 117

1. Kepada Pemerintah Desa Ciomas ............................................................ 118

2. Kepada Pusat Pengabdian Masyarakat UIN Jakarta ........................ 118

3. Kepada Masyarakat Desa Ciomas ............................................................ 119

4. Kepada Pemangku Kebijakan di Tingkat Kecamatan dan Kabupaten ............................................................................................................... 119

5. Kepada Tim KKN-PpMM yang akan mengadakan KKN-PpMM 119

BAB V PENUTUP ..................................................................................................... 123

A. Kesimpulan ............................................................................................................ 123

 

Page 12: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

xii

B. Rekomendasi......................................................................................................... 124

1. Pemerintah Setempat ................................................................................... 124

2. Pusat Pengabdian Masyarakat UIN Jakarta ....................................... 125

3. Pemangku Kebijakan di Tingkat Kecamatan dan Kabupaten ..... 125

4. Tim KKN-PpMM yang akan mengadakan KKN-PpMM .............. 125

BAB VI PENGGALAN KISAH INSPIRATIF .................................................. 131

Bingkai Potret Pengabdian (Alfiah Khoiri Asyir) ................................................................................................. 131

Meretas Stigma Membangun Kualitas Insan Cita (Arlen Tyas Pangestu) ............................................................................................. 142

Terukirnya Tinta Emas Pengabdian di Desa Ciomas (Aqilah Mutia Sesariana) ....................................................................................... 164

Tak Terlupakan Tapi Tak Ingin Diulang (Dina Saparindah)..................................................................................................... 175

Cerita Manis di Desa Ciomas (Fahrurrozi) ................................................................................................................ 183

KKN: Kegiatan Mulia Yang Sering Disalah Artikan (Fira Sintia Octa Zafira) ......................................................................................... 192

Ada Kisah yang Tidak Pernah Selesai di Desa Ciomas (Hani Fariha) ............................................................................................................. 203

Kenangan Yang Tak Terlupakan Di Ciomas (Kholidah Hanum) ................................................................................................... 212

KKN Bukan Sebuah Cerita, Melainkan Sebuah Perjalanan yang Membawa Pengalaman Bagi Si Anak Metropolitan (Kurniawati) ............................................................................................................... 221

Lika-liku Penempa Diri Terjadi di Atas Tanah Desa Ciomas (Manhajul Islam) ...................................................................................................... 230

Ranah Yang Tak Pernah Terjamah (Mawaddah) .............................................................................................................. 240

Beribu Warna di Desa Ciomas (Miftah Nurul Huda) .............................................................................................. 248

 

Page 13: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

xiii

Satu Bulan Lebih Satu Hari (Mohammad Ibnu Rozi) ....................................................................................... 256

Kisah Nyata yang Tiada Tara di Desa Ciomas (H. Muhammad Ridho Alfansuri) ..................................................................... 264

Kemilau Pelangi Menyelimuti Desa Ciomas (Nur Aida) ...................................................................................................................272

Kisah Kasih dan Sayangku di Tanah Ciomas (Riza Badruzzaman) ................................................................................................283

Ciomasku 189 (Sergio Pratama Arifin) .......................................................................................... 295

Pengalaman Terbaik di Balik Pengabdian (Silviana Arie Yuningsih) ...................................................................................... 305

Satu Bulan Tak Terlupakan di Desa Ciomas (Sri Putri Handayani) .............................................................................................. 314

BAB VII PESAN DAN KESAN ............................................................................325

A. Pesan dan Kesan dari Perangkat Desa .........................................................325

B. Pesan dan Kesan dari Ibu-ibu .........................................................................325

C. Pesan dan Kesan dari Tokoh Masyarakat ..................................................326

 

Page 14: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

xiv

“KKN telah mengajarkan saya untuk tetap sabar dengan kondisi apapun yang sedang saya hadapi.”

- Dina Saparinda

 

Page 15: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

xv

DAFTAR TABEL Tabel 1.1: Fokus Permasalahan ................................................................................ 17

Tabel 1.2: Sasaran dan Target................................................................................... 18

Tabel 1.3: Jadwal Pelaksanaan Pra-KKN ............................................................ 23

Tabel 1.4: Jadwal Pelaksanaan Program KKN .................................................. 24

Tabel 1.5: Laporan dan Evaluasi ............................................................................. 24

Tabel 1.6: Pendanaan .................................................................................................. 25

Tabel 1.7: Sumbangan ................................................................................................. 25

Tabel 3.1 (Keadaan penduduk menurut jenis kelamin) ………..……………….. 64 Tabel 3.2 (Keadaan penduduk menurut agama) ............................................. 65

Tabel 3.3 (Keadaan penduduk menurut mata pencaharian) ...................... 65

Tabel 3.4 (Keadaan penduduk menurut tingkat pendidikan)................... 66

Tabel 4. 1 (TPQ) …………………………………………………………………………………………….. 75 Tabel 4. 2 (Bimbel) ..................................................................................................... 77

Tabel 4. 3 (Perayaan HUT RI) ............................................................................... 79

Tabel 4. 4 (Pembagian Al-Qur’an dan Perlengkapan Shalat)...................... 81

Tabel 4. 5 (Kegiatan Cek Kesehatan Gratis) .................................................... 83

Tabel 4. 6 (Pengadaan Tempat Pembuangan Sampah) ................................ 85

Tabel 4. 7 (Pembuatan Jalan Penghubung Antar Kampung) ..................... 87

Tabel 4. 8 (Pembuatan Lapangan Futsal) .......................................................... 89

Tabel 4. 9 (Perbaikan Jembatan Penyebrangan) ..............................................91

Tabel 4. 10 (Pembuatan Gapura Kampung Kompa 3) .................................. 93

Tabel 4. 11 (Kerja Bakti Pemberdayaan Masjid) .............................................. 95

Tabel 4. 12 (Pelatihan Muhadharah) ....................................................................... 97

Tabel 4. 13 (Praktik dan Penyuluhan Kepengurusan Jenazah) ................. 99

Tabel 4. 14 (Festival Layangan Hias) .................................................................. 101

Tabel 4. 15 (Pelatihan Manajemen Organisasi dan Kepemimpinan (MOK)) ......................................................................................................................... 103

Tabel 4. 16 (Malam Seni Ciomas) ....................................................................... 105

Tabel 4. 17 (Penyuluhan Kesehatan) .................................................................. 107

Tabel 4. 18 (Penyuluhan BNN) ............................................................................ 109

Tabel 4. 19 (Penyuluhan Hidroponik dan Pembagian Bibit Tanaman) .. 111

Tabel 4. 20 (Turnamen Futsal ‘Merdeka Cup’) .............................................. 113

 

Page 16: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

xvi

“Dari KKN, saya pun semakin mengerti akan pentingnya berbagi.”

- Sri Putri Handayani

 

Page 17: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

xvii

DAFTAR GAMBAR Gambar 1. 1 (Logo KKN 189 MERDEKA) ...........................................................12

Gambar 3. 1: Peta Wilayah Kecamatan Tenjo................................................... 62 Gambar 3. 2: Peta Wilayah Kecamatan Tenjo Berdasarkan Satelit Citra ............................................................................................................................................ 62 Gambar 3. 3: Peta Wilayah Desa Ciomas ........................................................... 64 Gambar 3. 4: : Sarana Pendidikan Desa Ciomas .............................................. 67 Gambar 3. 5: Masjid di Desa Ciomas ................................................................... 68 Gambar 3. 6: Kantor Kepala Desa Ciomas ......................................................... 68 Gambar 3. 7: Lapangan Futsal dan Sepak Bola Desa Ciomas ..................... 69 Gambar 4. 1 Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) ......................................... 77

Gambar 4. 2 Bimbingan Belajar ............................................................................. 79

Gambar 4. 3 Perlombaan Perayaan HUT RI-73 ................................................ 81

Gambar 4. 4 Pembagian Al-Qur’an dan Perlengkapan Shalat ................... 83

Gambar 4. 5 Cek Kesehatan Gratis ...................................................................... 85

Gambar 4. 6 Pembuatan Tempat Pembuangan Sampah .............................. 87

Gambar 4. 7 Pembuatan Jalan Penghubung antar Kampung ..................... 89

Gambar 4. 8 Pembuatan Lapangan Futsal ..........................................................91

Gambar 4. 9 Perbaikan Jembatan Penyeberangan.......................................... 93

Gambar 4. 10 Pembuatan Gapura ......................................................................... 95

Gambar 4. 11 Pemberdayaan Masjid ..................................................................... 97

Gambar 4. 12 Pelatihan Muhadharah ...................................................................... 99

Gambar 4. 13 Praktik dan Penyuluhan Kepengurusan Jenazah ............... 101

Gambar 4. 14 Festival Layangan Hias ................................................................ 103

Gambar 4. 15 Pelatihan Manajemen Organisasi dan Kepemimpinan (MOK) ........................................................................................................................... 105

Gambar 4. 16 Malam Seni Ciomas ...................................................................... 107

Gambar 4. 17 Penyuluhan Kesehatan................................................................. 109

Gambar 4. 18 Penyuluhan oleh BNN.................................................................... 111

Gambar 4. 19 Pelatihan Pertanian Hidroponik ............................................... 113

Gambar 4. 20 Turnamen Futsal ‘Merdeka Cup’ ............................................. 115

 

Page 18: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

xviii

“KKN itu suatu pengalaman, pengalaman yang belum pernah saya dapatkan di mana pun; belajar

untuk menambah wawasan, kemampuan, dan menjadi suatu kesadaran bagi saya untuk hidup di

dalam masyarakat.” -

- Miftah Nurul Huda

 

Page 19: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

xix

TABEL IDENTITAS KELOMPOK

Kode : I/Bogor/Tenjo/189

Desa : Ciomas

Kelompok : MERDEKA

Dana : Rp 25.250.000,-

J. Mahasiswa : 19 (Sembilan Belas) Orang

J. Kegiatan : 20 (Dua Puluh) Kegiatan

J.

Pembangunan

Fisik

: 5 (Lima) Pembangunan

: Pembangunan Lapangan Futsal, Pembangunan

Tempat Pembuangan Sampah, Pembangunan

Gapura, Perbaikan Jembatan, Pembagian Bibit

Tanaman, Pembagian Al-Qur’an dan Perlengkapan

Shalat.

02.09.

189

 

Page 20: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

xx

“Kuliah Kerja Nyata adalah hal yang menantang, karena kita akan menghadapi orang-orang yang

berbeda sifat.”

- Nur Aida

 

Page 21: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

xxi

RINGKASAN EKSEKUTIF

Buku ini disusun berdasarkan hasil kegiatan KKN-PpMM di Desa

Ciomas, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor selama 32 hari. Ada 19 orang

mahasiswa yang terlibat di kelompok ini, yang berasal dari 8 fakultas

yang berbeda. Kami namai kelompok ini “MERDEKA” dengan nomor

kelompok 189. Kami dibimbing oleh Ibu Umi Musyarofah, MA, beliau

adalah dosen tetap di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

Tidak kurang dari 20 kegiatan yang kami lakukan di desa tersebut, yang

sebagian besar merupakan pelayanan kepada masyarakat dan sebagian

lainnya adalah pemberdayaan. Dengan fokus pada kampung-kampung

yang ada di Desa Ciomas, kegiatan-kegiatan yang kami lakukan

menghabiskan dana sekitar 25 Juta rupiah. Dana tersebut kami dapatkan

dari iuran anggota kelompok KKN sebesar Rp 19.000.000,-, dana

penyertaan Program Pengabdian pada Masyarakat oleh Dosen (PpMD)

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Rp 6.250.000,-.

Dari hasil kegiatan yang kami lakukan, terdapat sejumlah

keberhasilan yang telah kami raih yaitu:

1. Meningkatnya peran masyarkat dalam membangun desa.

2. Bertambahnya motivasi peserta didik di SD, SMP untuk

melanjutkan kuliah.

3. Bertambahnya pengetahuan masyarakat mengenai UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

4. Bertambahnya pembangunan fisik atau rehab bangunan, antara

lain: Tempat Pembuangan Sampah, Gapura Kampung, Lapangan

Olahraga, Jalan Penghubung, dll

 

Page 22: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

xxii

Saat merencanakan dan implementasi kegiatan, terdapat sejumlah

kendala yang kami hadapi, antara lain:

1. Kurangnya waktu untuk melakukan konsolidasi dan koordinasi

dengan berbagai pihak, baik internal anggota kelompok, dosen

pembimbing, pihak sponsor, dan pihak desa.

2. Kurangnya dana yang bisa terkumpul untuk memaksimalkan

rencana kegiatan yang telah disusun.

3. Sejumlah masyarakat kurang merespon kegiatan kami karena

lokasi KKN dekat perkotaan dengan sebagian besar masyarakat

urban.

Namun, sekalipun demikian, kami pada akhirnya bisa

merampungkan sebagian besar rencana kegiatan kami. Adapun

kekurangan-kekurangannya adalah:

1. Lambatnya membangun kolaborasi yang baik dengan masyarakat

desa khususnya para pemuda.

2. Persiapan yang masih kurang matang dan terkesan memaksakan.

3. Koordinasi dan sosialisasi dengan seluruh stakeholder yang ada di

Desa Ciomas dirasa belum maksimal.

4. Masih banyak waktu terbuang yang sebenarnya bisa dimanfaatkan

untuk kegiatan yang bermanfaat.

 

Page 23: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

BAGIAN 1: - DOKUMENTASI HASIL KEGIATAN

 

Page 24: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

 

Page 25: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

 

Page 26: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

 

Page 27: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

“Karena, sebaik baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya. Dalam kata lain,

saling membantu.”

- Hani Fariha

 

Page 28: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

 

Page 29: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

 

Page 30: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

 

Page 31: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Dasar Pemikiran Masyarakat pedesaan di Indonesia tergolong masyarakat yang

sangat jauh tertinggal, hal ini disebabkan keberadaan wilayah yang jauh

dari pusat pembangunan nasional. Bahkan hampir tidak tersentuh oleh

pembangunan nasional. Beberapa metode dan pendekatan telah

dikembangkan untuk memahami masalah dan membantu merumuskan

kebijakan guna memecahkan masalah pembangunan pedesaan. Sejak

tahun 1970-an para pakar banyak yang memanfaatkan metode,

pendekatan, dan logika berfikir survei verifikasi dalam meriset masalah

sosial masyarakat pedesaan.1

Masyarakat desa adalah komunitas yang tinggal di dalam satu

daerah yang sama, yang bersatu dan bersama-sama, memiliki ikatan yang

kuat dan sangat mempengaruhi satu sama lain. Hal ini dikarenakan pada

masyarakat desa tradisi itu masih sangat kuat dan kental. Bahkan

terkadang tradisi ini juga sangat memengaruhi perkembangan desa,

karena terlalu tinggi menjunjung kepercayaan nenek moyang

mengakibatkan sulitnya untuk melakukan pembaharuan desa. Di sisi

lain, banyak hal yang mengakibatkan sebuah desa sulit untuk mengalami

pembaharuan, antara lain isolasi wilayah, yaitu desa yang wilayahnya

berada jauh dari pusat ekonomi daerah, desa yang mengalami

ketertinggalan di bidang pembangunan jalan dan sarana-sarana lainnya,

sulitnya akses dari luar, bahkan desa yang mengalami kemiskinan dan

kekurangan tingkat pendidikan. Pada umumnya masyarakat desa selalu

dikaitkan dengan masyarakat petani, ini dikarenakan masyarakat

pedesaan dominan bermata pencaharian dari hasil pertanian yang

merupakan petani-petani miskin yang mata pencahariannya di bawah

1 Ni Putu Indriyani. “Analisis Pembangunan Desa Melalui Pemberdayaan Masyarakat”. Diakses pada 28 Desember 2018 dari https://media.neliti.com/media/publications/165125-ID-analisis-pembangunan-desa-melalui-pember.pdf

 

Page 32: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

4

garis kemiskinan. Hal ini menunjukkan kesenjangan yang sangat jauh

dari masyarakat perkotaan.

Di dalam pembangunan masyarakat desa, masih terdapat

permasalahan yang sangat relevan dibahas. Alasannya; Pertama, dalam

dua dasawarsa terakhir, perkembangan pembangunan hanya

berkecimpung di daerah perkotaan sementara secara umum Negara kita

Indonesia masih didominasi oleh pedesaan. Kedua, kendati pada masa

pemerintahan Orde Baru telah mencanangkan berbagai upaya

kebijaksanaan dan program pembangunan pedesaan, tetapi secara riil

dapat kita lihat bahwa kondisi social ekonomi masyarakat pedesaan

masih sangat jauh dari yang diharapkan.2

Sebagai mahasiswa, penting sekali bagi kita semua untuk

menyadari akan pentingnya peran dan fungsi kita untuk kemajuan

bangsa ke depannya. Tanggung jawab yang dipikul oleh mahasiswa ter-

tuangkan dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi. Tri Dharma Perguruan

Tinggi mencakup 3 hal penting yang harus dikembangkan, yaitu;

pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Tiga hal ini saling

berkaitan antara satu sama lain sehingga harus diterapkan secara

bersamaan. Masing-masing memiliki tugas dan fungsi yang sama dan

saling menunjang sehingga tidak bisa dipisahkan dalam pelaksanaannya.

Pengabdian Masyarakat melatih kepekaan sosial agar mampu

membaur dengan masyarakat, mengasah cara berkomunikasi yang baik

terhadap siapa pun, mengetahui segala bentuk permasalahan yang ada,

serta mampu memberikan solusi atas masalah tersebut menggunakan

penelitian sebagai hasil dari pendidikan yang telah dilaksanakan. Kuliah

Kerja Nyata (KKN) merupakan bentuk pengabdian nyata seorang

mahasiswa kepada masyarakat yang sebenarnya. Dalam kegiatan

pengabdiannya pada masyarakat, mahasiswa memberikan pengalaman

ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan agama untuk memberikan

pengarahan agar dapat memecahkan masalah dan menanggulanginya

secara tepat. Dengan kata lain, KKN ini bertujuan agar terbinanya

2 Isno Susilo. “Permasalahan Desa dan rekomendasi”. Diakses pada 19 Januari 2019 dari https://kknm.unpad.ac.id/kertajayapangandaran/permasalahan-desa-rekomendasi/.

 

Page 33: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

5

mahasiswa sebagai insan akademis, pencipta, pengabdi yang

bernapaskan Islam dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat

adil makmur yang diridhai Allah Subhanahuwata’ala.

B. Kondisi Umum Desa Ciomas3 Desa Ciomas, desa yang berada di wilayah Kabupaten Bogor dan

masuk kedalam Kecamatan Tenjo. Mungkin tidak banyak yang

mengetahui di mana letak Desa Ciomas yang kami maksud di sini.

Kebanyakan orang mungkin lebih mengenal Ciomas yang ada di dekat

Kota Bogor atau pun Ciomas yang ada di Kota Serang, Banten. Tetapi

inilah dia, desa yang memiliki potensi dan semangat untuk

mengembangkan diri.

Berada 21,3 Km dari pusat kecamatan, Desa Ciomas sering

terbilang menjadi desa terjauh dari desa-desa lain di Kecamatan Tenjo.

Jarak juga bukan menjadi satu-satunya alasan sulit dijangkaunya desa ini,

tetapi jalan utama yang didominasi oleh mobil-mobil pengangkut

tambang menjadi pendamping selama perjalanan menuju desa tersebut.

Belum lagi penerangan jalan yang terbilang belum ada, di antara hutan

manium milik Perhutani yang selama ini memadati sekitar 60% wilayah

Desa Ciomas. Di balik semua itu, Desa Ciomas dihuni oleh 5.625 Jiwa

penduduk yang mayoritas bersuku dan berbahasa Sunda, karena

kesamaan suku dan bahasa ini membuat masyarakat Desa Ciomas

terbilang sangat ramah dan memiliki rasa persaudaraan yang tinggi, baik

itu kepada sesama penduduk desa maupun kepada kami pendatang dari

Jakarta.

Penduduk di Desa Ciomas selama ini tidak memiliki mata

pencaharian yang sama satu sama lain. Keberagaman ini bisa dilihat dari

keberagaman pekerjaan yang digeluti masyarakat di Desa Ciomas,

seperti; petani/buruh tani, pedagang, tukang bangunan, pegawai negeri,

sampai karyawan swasta di PT yang ada di sekitar desa maupun di luar

kota.

Kondisi ini juga diakibatkan belum tingginya tingkat pendidikan

di Desa Ciomas. Hal ini didasari dengan masih rendahnya kesadaran akan

3 Profil Desa Ciomas Kecamatan Tenjo 2018, dokumen tidak dipublikasikan

 

Page 34: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

6

pentingnya pendidikan dan kurangnya fasilitas pendidikan, seperti

Sekolah Menengah Atas (SMA) yang berjarak cukup jauh dan berada di

luar wilayah desa. Dua aspek ini yang mendasari masih rendahnya

tingkat pendidikan di Desa Ciomas.

Hal yang sama juga terjadi dalam hal pengetahuan tentang

keagamaan. Masyarakat Desa Ciomas hampir seluruhnya beragama Islam

tetapi sepertinya belum mengamalkan seluruhnya nilai-nilai keIslaman

dalam kehidupan keseharian nya. Walaupun banyak terdapat tokoh

agama dan pesantren yang ada di Desa Ciomas, tetapi belum bisa

membawa masyarakat pada umumnya untuk mengimplementasikan

nilai-nilai ajaran Islam dengan semestinya.

C. Aset Utama Desa Ciomas Setiap segala sesuatu yang diciptakan oleh Tuhan pasti memiliki

kelebihan untuk dimanfaatkan sebagai modal awal menyelesaikan segala

kekurangan dan masalah yang ada. Begitu pula di Desa Ciomas, yang

sama-sama kita sudah pahami di desa ini memiliki beberapa

permasalahan yang harus segera dituntaskan. Di balik semua

permasalahan yang ada di Desa Ciomas, nyatanya desa ini memiliki

beberapa aset yang dapat dimaksimalkan dalam pengembangan

masyarakat di desa itu sendiri. Dalam melakukan pencarian di mana letak

potensi tersebut berada, diperlukannya suatu metode pendekatan yang

dapat membuka potensi-potensi tersebut. Suatu aset atau potensi

memang seringkali tidak terlihat langsung secara jelas. Perlu adanya

suatu pengamatan yang dapat memperlihatkan itu semua.

Pada kesempatan pengabdian kami kali ini metode yang kami

gunakan dalam melakukan pendekatan guna membuka aset serta potensi

yang dimiliki Desa Ciomas adalah Metode Analisis Aset atau sering

dikenal dengan Asset Based Community Development (ABCD).4 Metode

4 Rifka Afrianti, “Analisis Assets Based Community Development Dalam Peningkatan Kapasitas Masyarakat Desa” Naskah Publikasi Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjung Pinang (2017): h. 11 diakses pada 20 September 2018 dari: http://PDFjurnali.umrah.ac.id/analisis-assets-based-community-development-dalam-peningkatan-kapasitas-masyarakat-desa.html.

 

Page 35: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

7

pendekatan seperti ini dianggap lebih efektif karena dengan metode ini

pengembangan masyarakat desa lahir dari apa yang mereka miliki bukan

dari faktor-faktor eksternal. Masyarakat dapat lebih bangga dengan apa

yang mereka miliki ketimbang memenuhi segala kebutuhan dan

kekurangan mereka. Metode ABCD juga dinilai memberikan gambaran

nyata di masyarakat yang lebih aktual dan mendekati kebenaran. Ada

beberapa aset yang bisa dikembangkan demi kemajuan masyarakat desa.

Aset-aset ini dibagi menjadi beberapa kategori yang di dalamnya

terdapat beberapa potensi yang dapat dikembangkan. Aset-aset tersebut

antara lain:

1. Aset Manusia Desa Ciomas diberikan karunia yang begitu berharga oleh Tuhan,

yaitu masyarakatnya yang selalu memiliki rasa persaudaraan yang tinggi.

Mereka tidak pernah menganggap orang di sekitarnya adalah orang lain

yang dapat mereka abaikan, tetapi mereka menganggap orang-orang di

sekitarnya adalah saudara mereka sendiri yang harus mereka kasihi dan

sayangi. Hal ini berlaku bagi siapa saja yang hadir di tengah-tengah

mereka termasuk kami saat hadir di antara mereka.

Selain dari keramahan mereka yang tinggi, masyarakat Desa

Ciomas juga memiliki semangat yang tinggi serta kesadaran untuk

memajukan kehidupan mereka di desa. Tidak bisa diragukan rasa

semangat mereka yang tak pernah padam dalam melaksanakan kegiatan-

kegiatan yang bersifat memajukan desa dan kualitas hidup mereka. Hal

ini sungguh sangat berharga dalam mengembangkan kualitas hidup serta

pembangunan di Desa Ciomas.

2. Aset Fisik Penggunaan teknologi dalam masyarakat Desa Ciomas memang

didominasi dengan teknologi pertambangan yang sudah maju.

Banyaknya pertambangan di Desa Ciomas membuat penggunaan alat-

alat modern seperti alat berat dan teknologi lainnya sudah sangat

mumpuni.

Jalan utama di dalam desa juga terbilang sudah cukup layak dan

merata. Hanya tinggal beberapa kampung yang jaraknya cukup jauh

mungkin belum mendapatkan fasilitas jalan yang baik. Tetapi secara

 

Page 36: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

8

keseluruhan, akses jalan utama Desa sudah cukup bagus dan masuk ke

beberapa kampung.

3. Aset Sosial Masyarakat Desa Ciomas hidup di beberapa kampung yang

tersebar di Desa Ciomas. Setiap kampung memiliki ciri khas masing-

masing dan kelompok-kelompok masyarakat yang giat melakukan

kegiatan yang positif bagi masyarakat. Kelompok tani, kelompok

pemuda, kelompok ibu-ibu, dan lain-lain, ramai mewarnai kehidupan

Desa Ciomas.

Dengan didorong oleh semangat untuk memajukan kualitas

hidup, seluruh kelompok masyarakat yang ada di Desa Ciomas gencar

melakukan kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat. Komunikasi

antara institusi kelompok dengan kelompok lainnya terjalin sangat baik,

sehingga koordinasi satu sama lain di setiap kampung berjalan dengan

baik.

4. Aset Natural Sumber daya alam yang tersedia di Desa Ciomas bisa dibilang

sangat melimpah. Desa ini memang didominasi oleh hutan kayu yang

memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi di kota-kota besar seperti

Jakarta. Jika diolah lebih baik lagi oleh masyarakat hal ini bisa menjadi

Aset berharga untuk kemajuan kualitas kehidupan masyarakat.

Selain dari sumber kayu yang masih sangat melimpah di desa ini,

ada juga sumber kekayaan mineral seperti batu, pasir, kapur, dan hasil

tambang lainnya. Meskipun kontur tanah Desa Ciomas memiliki

bebatuan keras di bawahnya, namun sebenarnya ini adalah harta karun

terpendam yang dapat dimanfaatkan jika dikelola dengan baik oleh

masyarakat.5

D. Permasalahan Desa Ciomas merupakan salah satu desa yang terletak di Kabupaten

Bogor, Kecamatan Tenjo. Desa yang terletak paling ujung dari Kecamatan

5 Catatan Observasil Lapangan tanggal 17 Juli 2018

 

Page 37: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

9

Tenjo ini yang memiliki kondisi yang dapat dibilang cukup tertinggal. Permasalahan yang ada di desa ini masih kurang mendapat perhatian pemerintah baik dalam bidang pendidikan, ekonomi, kesehatan serta sarana setempat. Berdasarkan hasil survei yang kami lakukan pada pra-KKN, terdapat masalah yang kami temui di beberapa bidang:

1. Bidang Pendidikan Dalam bidang pendidikan, Desa Ciomas bisa dibilang masih

tertinggal. Salah satu permasalahan yang penting di desa ini yaitu tidak adanya Sekolah Menengah Atas (SMA) untuk anak-anak di desa ini yang menyebabkan mereka harus menempuh jarak ke desa atau kampung sebrang. Selain itu, kurangnya tenaga pendidik di desa ini mengharuskan beberapa sekolah merekrut guru dari luar daerah Desa Ciomas.6 Tak jarang karena waktu tempuh yang lama menyebabkan jam belajar yang dimulai pukul 07.30 pagi hari harus terpotong karena keterlambatan guru.7

2. Bidang Ekonomi Kurangnya kesadaran akan pendidikan menyebabkan Sumber

Daya Manusia (SDM) di Desa Ciomas masih kurang berkompeten. Hal ini mengakibatkan mata pencaharian masyarakat Desa Ciomas mayoritas masih serabutan. Usaha ekonomi yang dijalankan masyarakat setempat masih tergolong mikro bahkan bisa dibilang hasilnya pun hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.8 Selain karena permasalahan SDM, masyarakat yang ingin berwirausaha juga terhalang fasilitas yang kurang memadai. Seperti pusat perbelanjaan yang masih terbilang jauh, menyebabkan aktifitas ekonomi di desa ini belum maksimal dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.

3. Bidang Sosial Dalam bidang sosial, interaksi sesama warga di desa in berjalan

baik dan suka bergotong royong. Namun dalam kegiatan berorganisasi,

6 Wawancara pribadi dengan Kepala Desa Ciomas, Kecamatan Tenjo, Bapak Rasid Anggara, 17 Juli 2018. 7 Wawancara pribadi dengan Guru SDN 01 Ciomas, Kecamatan Tenjo, Bapak Ocid, 27 Juli 2018. 8 Wawancara pribadi dengan Kepala Desa Ciomas, Kecamatan Tenjo, Bapak Rasid Anggara, 17 Juli 2018.

 

Page 38: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

10

beberapa pihak yang menjadi bagian dari struktural organisasi masih belum maksimal dalam menjalankan kewajibannya, sehingga terkadang tanggung jawab organisasi masih sering diberatkan pada satu pihak saja.9

4. Bidang Keagamaan Dalam bidang keagamaan sebenarnya desa ini sudah cukup baik

dalam kegiatan pembinaan masyarakat. Seperti adanya pengajian di titik tertentu pada setiap kampung yang rutin dilaksanakan baik pengajian mingguan maupun bulanan. Namun dengan banyaknya tokoh pemuka agama maupun aktivitas keagamaan tersebut rupanya belum sepenuhnya membenahi akhlak dan kebiasaan masyarakat setempat untuk menjalankan kegiatan sesuai dengan syari’at agama. Kesadaran menutup aurat saat aktivitas mandi di sungai masih sangat kurang karena fasilitas MCK yang minim di desa ini. Hal tersebut mengakibatkan laki-laki dan perempuan bercampur di badan sungai dalam keadaan aurat yang terbuka.10

5. Bidang Sarana dan Prasarana Kondisi geografis Ciomas yang terletak di atas tanah berbatu juga

menjadi masalah yang serius dan utama dari desa ini. Kondisi tersebut menyebabkan air tanah sulit naik ke permukaan. Usaha penggalian sumber air yang kerap dilakukan sering kali kurang membawa hasil yang baik. Sumur-sumur yang dibuat warga banyak yang terbengkalai karena jarang mengeluarkan air.11 Kebutuhan air bersih warga di desa ini yang belum cukup terpenuhi, mengakibatkan fasilitas Mandi Cuci Kakus (MCK) masyarakat juga jarang ditemukan. Sebagian masyarakat mengalihfungsikan sungai sebagai pilihan untuk melakukan kegiatan MCK.

Selain dialih fungsikan sebagai tempat kegiatan MCK, sungai di desa ini juga dijadikan tempat pembuangan sampah warga sekitar. Masalah ini disebabkan karena tidak ada lahan yang disediakan sebagai Tempat Pembuangan Akhir (TPA) serta sistem pembuangan sampah

9 Wawancara pribadi dengan Ketua Karang Taruna Desa Ciomas, Kecamatan Tenjo, Bapak Idris, 21 Juli 2018.

10 Catatan Observasi Lapangan tanggal 17 Juli 2018.

11 Wawancara pribadi dengan Kepala Desa Ciomas, Kecamatan Tenjo, Bapak Rasid Anggara, 17 Juli 2018.

 

Page 39: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

11

yang masih bersifat individual. Padahal jika masyarakat terus membuang sampah di sungai maka akan berakibat tercemarnya sumber utama masyarakat mendapatkan air untuk MCK.12

Di sisi lain banyak hal yang mengakibatkan desa ini sulit untuk mengalami pembaharuan, antara lain isolasi wilayah, yaitu desa yang wilayahnya berada jauh dari pusat ekonomi daerah. Desa ini mengalami ketertinggalan di bidang pembangunan jalan. Kondisi jalan di Desa Ciomas ini masih banyak bebatuan dan minim penerangan jalan, sehingga menyebabkan sulit beraktivitas di siang hari apalagi di malam hari.

6. Bidang Kesehatan Masalah kesehatan warga Ciomas juga tak luput dari perhatian

kami. Fasilitas kesehatan umum seperti rumah sakit dan puskesmas belum memiliki unit khusus. Warga yang mengeluhkan sakit harus sabar menunggu layanan kesehatan yang hanya seminggu sekali menyambangi desa mereka. Oleh karena itu, masyarakat kebanyakan hanya menangguhkan sakitnya dengan pengobatan tradisional atau seadanya. 13

E. Profil Kelompok KKN PpMM 189 MERDEKA KKN 189 MERDEKA adalah nama yang kami usung dalam

program pengabdian yang bertempat di Desa Ciomas, Kecamatan Tenjo,

Kabupaten Bogor. Hal yang melatarbelakangi kami mengusung nama

tersebut dikarenakan kata “MERDEKA” itu sendiri adalah suatu kata

perjuangan yang sering digunakan bangsa Indonesia untuk mengobarkan

semangat perjuangan dalam memperoleh kemenangan. Selain itu kata

“MERDEKA” itu sendiri berasal dari singkatan “Mengabdi, Responsif,

Dedikasi, dan Kerja Nyata” yang sekaligus menjadi motto kami dalam

melaksanakan kegiatan pengabdian di masyarakat. Tujuannya agar

dalam pengabdian yang kami laksanakan dapat cepat menjawab

problematika yang ada di masyarkat dengan selalu mendedikasikan yang

12 Wawancara pribadi dengan Kepala Desa Ciomas, Kecamatan Tenjo, Bapak Rasid Anggara, 17 Juli 2018. 13 Wawancara pribadi dengan Kepala Desa Ciomas, Kecamatan Tenjo, Bapak Rasid Anggara, 17 Juli 2018.

 

Page 40: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

12

terbaik untuk kepentingan banyak, dan merealisasikannya dalam bentuk

kerja nyata.

Selain nama yang kami

usung, kami juga memiliki logo

yang menjadi simbol

pengabdian kami di Desa

Ciomas. Dalam suatu logo pasti

memiliki suatu filosofi atau

makna yang mewakili tujuan

ataupun visi dari kelompok

yang mengusung logo tersebut,

begitu pula kami, dalam logo

yang kami usung kali ini

mengandung filosofi yaitu pada bentuk pertama menunjukkan garis

tebal yang memotong garis yang lainnya menggambarkan sifat dari

kemerdekaan tanpa halangan, fleksibel, dan kerapian, serta ketebalan

garis menggambarkan gabungan dari garis-garis tipis menjadi satu

menggambarkan kebersamaan pada suatu tim. Adapun makna yang

terkandung di dalam warna pada logo tersebut yaitu warna merah dan

abu-abu yang sangat dominan pada logo ini. Merah, menggambarkan

ketegasan dan keberanian dalam menghadapi sebuah tantangan. Abu-

abu, menggambarkan sifat kesamaran, halangan, masalah. Jadi makna

yang terkandung di dalam kedua warna tersebut adalah, dalam

menjalankan suatu tantangan atau masalah, sebuah tim harus memiliki

sikap tegas, berani, lugas, dan kekompakan di dalamnya.

KKN 189 MERDEKA terbentuk dari berbagai macam mahasiswa

dengan latar belakang keilmuan yang berbeda-beda, karena kami datang

dari berbagai fakultas dan program studi yang berbeda-beda. Tetapi hal

tersebut tidak membatasi keahlian yang dimiliki setiap individu dalam

kelompok KKN 189 MERDEKA. Tak jarang kami temukan keahlian-

keahlian lain yang dimiliki setiap individu di luar bidang keilmuan

masing-masing dan hal itu sangat membantu dan menambah kekuatan

kelompok KKN 189 MERDEKA dalam menghadapi tantangan selama

pengabdian.

Gambar 1. 1: Logo KKN 189 MERDEKA

 

Page 41: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

13

Berikut ini akan kami paparkan secara singkat anggota kelompok

KKN 189 MERDEKA dengan sedikit penjabaran terkait kompetensi yang

dimiliki setiap individu:

Fahrurrozi, seorang mahasiswa Fakultas Syari’ah dan Hukum,

Program Studi Hukum Keluarga (Ahwal Syakhshiyyah). Fahrurrozi atau

yang akrab dipanggil Oji ini memiliki kemampuan dalam bidang hukum

khususnya hukum perdata. Mahasiswa asli Jakarta ini juga memiliki

keahlian lain di bidang olahraga khususnya futsal, dan ia

mengaplikasikan keahliannya tersebut dalam salah satu kegiatan kami

yaitu turnamen futsal. Dalam kelompok KKN 189 MERDEKA, Oji

menjabat sebagai ketua kelompok KKN 189 MERDEKA.

Arlen Tyas Pangestu adalah seorang mahasiswa dari program

studi Hukum Tata Negara, Fakultas Syari’ah dan Hukum. Laki-laki yang

akrab dipanggil Arlen ini cukup berpengalaman dalam banyak

organisasi, sehingga ia memiliki gaya bahasa yang bijak dan tegas ketika

berdiskusi maupun ketika memecahkan masalah. Bisa dibilang Arlen

adalah seorang konseptor dan eksekutor dalam menjalankan tugasnya. Ia

juga berkompeten dalam komunikasi dan membaur dengan lingkungan

baru. Dalam kelompok KKN 189, Arlen menempati posisi sebagai

sekretaris I.

Alfiah Khoiri Asyir yang biasa dipanggil Alfi, adalah seorang

mahasiswi Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Program Studi

Komunikasi Penyiaran Islam (KPI). Dalam kelompok KKN 189, Alfi

menempati posisi sebagai sekretaris II. Alfi sangat berkompeten dalam

bidang komunikasi yang sering ia aplikasikan di masyarakat seperti

ketika ia mengajak anak-anak sekitar desa untuk belajar mengaji

bersama di malam hari dan mengajak masyarakat, atau ketika mengajak

ibu-ibu untuk melakukan aktivitas bersama dengan kelompok KKN 189

MERDEKA.

Fira Sintia Octa Zafira, seorang mahasiswi dari Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Program Studi Hubungan Internasional

(HI). Fira selain memiliki kompetensi di bidang studinya, ia juga

memiliki keahlian lain yaitu dalam bidang olahraga atau kebugaran.

Dengan keahlian yang dimilikinya, Fira rutin melakukan senam pagi

bersama-sama warga setempat di akhir pekan. Dalam struktural KKN

189 MERDEKA, Fira memegang posisi sebagai bendahara 1 dan mengatur

 

Page 42: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

14

segala keuangan baik pengeluaran maupun pemasukan di kelompok

KKN 189 MERDEKA.

Nur Aida, sebagian orang memanggilnya dengan panggilan Nur

dan ada pula yang memanggilnya dengan sapaan Aida. Yang pasti ia

adalah seorang mahasiswi Fakultas Ushuluddin, Program Studi Ilmu Al-

Qur’an dan Tafsir. Mahasiswi asal Bogor ini memiliki kompetensi

keilmuan di bidang keagamaan terutama dalam bidang ilmu Al-Qur’an,

dengan keahliannya itu ia sering kali mengajarkan cara membaca Al-

Qur’an kepada warga setempat khususnya anak-anak. Tidak hanya itu,

ia juga pandai dalam hal memasak, maka dari itu ia banyak membantu

dalam hal konsumsi sehari-hari. Kali ini Nur atau Aida apapun

panggilannya memegang posisi dalam divisi perlengkapan.

Silviana Arie Yuningsih, mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis,

Program Studi Ekonomi Pembangunan yang tentu saja memiliki keahlian

dalam bidang ekonomi. Tetapi di luar kemampuan akademisnya itu, Silvi

(panggilan akrabnya) juga sangat fleksibel dan mudah sekali

membangun suatu komunikasi, baik kepada masyarakat maupun ke

perangkat desa yang ada di Desa Ciomas. Silvi diberikan amanah oleh

kelompok KKN 189 MERDEKA sebagai humas, guna membangun

komunikasi yang baik dari kelompok KKN 189 MERDEKA ke

masyarakat maupun ke perangkat Desa Ciomas.

Hani Fariha, sorang mahasiswi asal Karawang yang memiliki

kompetensi di bidang pendidikan, karena Hani berasal dari Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), Program Studi Fisika. Sebagaimana

mahasiswi FITK. Hani sangat berkompeten dalam hal pengajaran

terkhusus di bidang Sains. Selain itu Hani juga memiliki keahlian dalam

membangun sebuah komunikasi dan cepat dalam hal koordinasi antara

kelompok KKN 189 MERDEKA dengan lingkungan luar kelompok

termasuk perangkat Desa Ciomas dan tokoh masyarakat lainnya. Hani

Fariha mendapatkan amanah sebagai humas dalam kelompok KKN 189

MERDEKA.

Kholidah Hanum, adalah seorang mahasiswi Faklutas Syari’ah

dan Hukum, Program Studi Hukum Ekonomi Syari’ah yang sudah pasti

memiliki kompetensi dalam bidang Muamalat. Selain itu Hanum juga

cekatan dalam melakukan suatu pekerjaan, terutama dalam

mengabadikan suatu moment yang sedang terjadi. Dalam kelompok

 

Page 43: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

15

KKN 189 MERDEKA, Hanum menempati posisi sebagai Perdekdok

(perlengkapan, dekorasi, dan dokumentasi).

Sergio Pratama Arifin, ia memiliki panggilan yang cukup unik,

“Kucing” begitu akrab orang-orang memanggilnya, baik di kelompok

KKN 189 MERDEKA maupun masyarakat sekitar memanggilnya seperti

itu. Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi, Program Studi Sistem

Informasi yang sangat mahir dalam bidang teknologi modern. Selain itu,

Kucing juga selalu mengasah bakatnya dalam seni desain grafis dan

videografi, tak mengherankan jika ia juga aktif di situs berbagi video

yaitu Youtube. Karena keahliannya itu Kucing diberikan kepercayaan

sebagai Perdekdok dalam kelompok KKN 189 MERDEKA.

Manhajul Islam, mahasiswa asal Sawangan, Depok, yang

menempuh Pendidikan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Program Studi

Akuntansi. Selain mengaplikasikan keahliannya dalam bidang ekonomi,

Manhajul juga selalu menunjukkan keahliannya dalam hal fotografi dan

desain, baik desain grafis maupun videografi. Keseharian nya tidak

pernah lepas dengan kamera andalannya, maka dari itu kelompok KKN

189 MERDEKA memberdayakannya dalam divisi perdekdok. Tak hanya

itu, Manhajul adalah seorang Qari’ yang luar biasa. Ia sering mengajarkan

masyarkat untuk membaca Al-Qur’an dan sering pula diminta untuk

mengaji di mushalla atau pun majelis di Desa Ciomas.

Aqilah Mutia Sesariana, mahasiswi yang memiliki latar

Pendidikan dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Program Studi

Pendidikan Guru PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Karena latar

belakang pendidikannya itu Aqilah sangat senang mengajar anak-anak

yang ada di Desa Ciomas. Aqilah sering mengajar mengaji, menari,

maupun kerajinan tangan sederhana yang bisa dibuat oleh anak-anak.

Aqilah juga memiliki keahlian lain yaitu memasak. Masakan yang dibuat

selalu beragam dan memiliki citarasa yang memuaskan. Dengan

keahliannya itu Aqilah mendapatkan tanggung jawab di kelompok KKN

189 MERDEKA sebagai divisi Konsumsi.

Mawaddah, mahasiswi Program Studi Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial (PIPS) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan ini

adalah sosok yang sangat teoritis. Karenanya ia sangat cermat dalam

mengamati masalah lingkungan. Wanita berdarah campuran Bugis dan

 

Page 44: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

16

Bima ini juga lihai dalam membuat peta. Ia lah sosok di balik pembuatan

peta sosial maupun peta geografis buku laporan ini.

Dina Saparindah, mahasiswi yang kerap dipanggil “Dina” ini

berasal dari Program Studi Sastra Inggris Fakultas Adab dan Humaniora.

Sesuai program studinya, Dina berkompeten dalam berbahasa Inggris

dan sastra. Ia juga mencintai dunia olahraga, terlebih pada olahraga

basket. Selain itu, ia juga pandai dalam manajemen sebuah acara, baik

untuk rangkaian kegiatan kami selama KKN, maupun manajemen dalam

hal akomodasi.

Mohamad Ibnu Rozi, seorang mahasiswa yang sedang menempuh

pendidikan di Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan

Humaniora ini adalah anggota dari divisi akomodasi. Selain mahir dalam

bidang kearsipan atau perpustakaan, Ibnu ternyata memiliki bakat

dalam bidang desain arsitektur. Berbekal pengetahuannya akan hal

tersebut, tak sedikit Ibnu membantu membuat desain gapura beserta

ikut andil dalam menghitung perkiraan konstruksinya.

Riza Badruzzaman, seorang mahasiswa Program Studi

Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu tarbiyah dan Keguruan. Laki-laki

berambut keriting ini memang salah satu yang ahli dalam hal pengajaran

di sekolah. Latar belakangnya sebagai seorang santri juga menjadikan ia

sebagai seorang penanggungjawab dalam program Pelatihan Muhadharah

untuk anak-anak pesantren. Selain itu, Riza juga merupakan sosok

periang namun bijaksana ketika rapat dan evaluasi berlangsung.

Kurniawati, atau yang akrab dipanggil Kurnia atau “Kur-kur” ini

berasal dari Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Ia adalah wanita asli Sunda yang

pandai bersosialisasi dengan pemuda dan masyarakat setempat. Cara

tertawa yang aneh dan nyablak yang tidak terkontrol membuat sisi

feminin dari dia tersamarkan, bahkan cenderung menghilang. Meskipun

begitu, sifatnya yang periang membuat ia lihai dalam mengajar di depan

anak-anak.

Sri Putri Handayani, seorang mahasiswi Program Studi

Matematika Fakultas Sains dan Teknologi ini memang tak diragukan lagi

kepiawaiannnya dalam hal hitung-menghitung. Tentunya mengajak

Putri ke pasar adalah hal yang tepat, karena ia menjadi ‘kalkulator

berjalan’ andalan KKN 189 Merdeka.

 

Page 45: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

17

Miftah Nurul Huda, mahasiswi dari Fakultas Ushuliddin

Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir. Miftah adalah wanita yang

tidak banyak bicara, tetapi dia selalu bersedia melakukan kegiatan yang

bisa bermanfaat bagi kelompok dan bagi masyarakat. Kemampuannya di

bidang keagamaan, tatkala diaplikasikan dalam kegiatan sehari-hari.

H. Muhammad Ridho Alfansuri, ya memang mahasiswa Fakultas

Ushuliddin Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir yang satu ini sudah

melaksanakan rukun Islam yang ke lima yaitu pergi haji. Kemampuannya

dalam bidang keagamaan juga tidak perlu diragukan karena pengalaman

spiritualnya yang memang sudah tinggi. Selain itu Ridho juga termasuk

orang yang humoris dan mudah beradaptasi dengan lingkungan sekitar.

F. Fokus Program Setelah adanya hasil identifikasi maslaah, Kelompok KKN 189

MERDEKA membuat prioritas program dan kegiatan untuk membantu masyarakat mengurangi atau meminimalisir masalah di Desa Ciomas. Adapun rincian prioritas programnya adalah sebagai berikut:

Tabel 1.1: Fokus Permasalahan Fokus Permasalahan Prioritas Program dan Kegiatan

Bidang Sosial • Pemberdayaan Tempat Ibadah

• Kegiatan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ)

• Mengajar Bimbingan Belajar (Bimbel)

• Pelatihan Public Speaking

dan Muhadharah (Pidato)

• Turnamen Futsal “Merdeka Cup”

• Perayaan dan Perlombaan dalam rangka HUT RI ke-73

 

Page 46: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

18

• Praktik dan Penyuluhan Kepengurusan Jenazah

• Pelatihan Manajemen Organisasi dan Kepemimpinan (MOK)

• Festival Layangan Hias

• Malam Seni Ciomas

• Pembagian Al-Qur’an dan Perlengkapan Shalat

Bidang Kesehatan • Penyuluhan Kesehatan

• Cek Kesehatan Gratis

• Penyuluhan BNN

Bidang Ekonomi • Penyuluhan Hidroponik dan Pembagian bibit tanaman

Bidang Infrastruktur • Pengadaan Tempat Pembuangan Sampah

• Pembuatan Jalan Penghubung Antar Kampung

• Pembuatan Lapangan Futsal

• Perbaikan Jembatan Penyeberangan

• Pembuatan Gapura Kampung Kompa 3

G. Sasaran dan Target Program kerja dalam kegiatan KKN 189 MERDEKA di Desa

Ciomas memiliki sasaran dan target sebagai berikut:

Tabel 1.2: Sasaran dan Target

 

Page 47: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

19

No.

Program Sosial

Sasaran Target

1. Pemberdaya-an Tempat Ibadah

Masjid Desa Ciomas

3 Masjid di Desa Ciomas direnovasi dan dibersihkan

2. Kegiatan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ)

Anak-anak Kampung Kompa 3 Desa Ciomas

10 Anak Kampung Kompa 3 Desa Ciomas mendapatkan bimbingan dalam pelajaran Iqra’ dan Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) sehabis maghrib

3. Mengajar Bimbingan Belajar (Bimbel)

Anak-anak di Desa Ciomas tingkat SD

60 orang anak di Desa Ciomas tingkat SD mendapatkan materi tambahan mata pelajaran dan pengulasan materi pelajaran

4. Pelatihan

Muhadharah (Pidato)

Santri dan Santriwati Pondok Pesantren Al-Muta’alimin Al-Hasanah

20 orang Santri dan Santriwati Pondok Pesantren Al-Muta’alimin Al-Hasanah mendapatkan bimbingan dalam keahlian bidang pidato dan ceramah

5. Turnamen Futsal “Merdeka Cup”

Warga Desa Ciomas

Terselenggaranya Turnamen Futsal ‘Merdeka Cup’ di Desa Ciomas yang iikuti 12 tim futsal putra 6

 

Page 48: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

20

futsal putri dari setiap kampung

6. Perayaan dan Perlombaan dalam rangka HUT RI ke-73

Warga Kampung Kompa 3 Desa Ciomas

150 Warga Kampung Kompa 3 Desa Ciomas terbantu dalam penyelenggaraan perlombaan HUT RI ke 73

7. Penyuluhan Praktik Mengurus Jenazah

Warga Kampung Lebak Picung Desa Ciomas

30 orang warga Kampung Lebak Picung menerima/mendapatkan edukasi dalam praktik mengurus jenazah

8. Pelatihan Manajemen Organisasi dan Kepemimpinan (MOK)

Pemuda Desa Ciomas

50 orang pemuda Desa Ciomas mendapat/menerima edukasi dari seminar Manajemen Organisasi dan Kepemimpinan

9. Festival Layangan Hias

Festival Layangan Hias

Terselenggaranya festival layangan hias yang diikuti oleh 20 warga Desa Ciomas

10 Malam Seni Ciomas

Pentas Seni dan Hiburan

Terselenggaranya pentas seni dan hiburan yang diisi dengan lomba karaoke, penampilan

muhadharah santri, penampilan tari-tarian anak-anak, akustik

 

Page 49: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

21

dari pemuda Desa Ciomas

11. Pembagian Al-Qur’an dan Perlengkapan Shalat

Pondok Pesantren Al-Muta’alimin Al-Hasanah Kampung Cinyurup Desa Ciomas

Pondok Pesantren Al-Muta’alimin Al-Hasanah Kampung Cinyurup Desa Ciomas mendapatkan 10 Mushaf Al-Qur’an, 25 pasang mukena, 5 sarung, 5 sajadah

No.

Program Kesehatan

Sasaran Target

1. Penyuluhan Kesehatan

Warga Desa Ciomas

55 warga Desa Ciomas mendapat penyuluhan tentang kesehatan, kebersihan lingkungan, dan BPJS dari Puskesmas Pasar Rebo yang dilaksanakan di Kantor Desa Ciomas

2. Cek Kesehatan Gratis

Warga Desa Ciomas

55 warga Desa Ciomas terbantu dalam mengecek kesehatan di Pustu Desa Ciomas secara gratis

3. Penyuluhan BNN

Pemuda Desa Ciomas

11 orang pemuda Desa Ciomas dari perwakilan Karang Taruna mendapatkan informasi tentang bahaya konsumsi narkoba bagi pemuda Desa Ciomas dari

 

Page 50: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

22

Badan Narkotika Nasional (BNN) Bogor di Balai Desa Ciomas

4. Minggu Sehat Ciomas

Ibu-ibu dan Anak-anak Kampung Kompa 3, Desa Ciomas

10 orang Ibu-ibu dan 15 anak-anak mengikuti senam sehat dan mendapat makanan sehat setelah mengikuti progra senam.

No.

Program Ekonomi

Sasaran Target

1. Pelatihan Penanaman Hidroponik dan Pembagian Bibit Tanaman

Kelompok Tani dari 9 Kampung Desa Ciomas

9 orang perwakilan kelompok tani Desa Ciomas mendapatkan edukasi mengenai penanaman hidroponik dan mendapatkan 10 bibit kecambah tanaman

No.

Pembangunan

Infrastruktur

Sasaran Target

1. Pengadaan Tempat Pembuangan Sampah

Tempat Pembuangan Sampah

2 tempat pembuangan sampah dibangun/didirikan di pemukiman warga Kampung Kompa 3

2. Pembuatan Jalan Penghubung Antar Kampung

Jalan Penghubung antara Kampung Kompa 3

Jalan penghubung antara Kampung Kompa 3 Dengan Kompa 1 dibangun sepanjang 200 meter

 

Page 51: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

23

Dengan Kompa 1

3. Pembuatan Lapangan Futsal

Lapangan Futsal Kampung Kompa 3

1 Lapangan Futsal dibangun di Kampung Kompa 3 di lahan seluas 15x25 meter

4. Perbaikan Jembatan Penyeberangan

Jembatan Penyebrangan

1 jembatan penyebrangan antara Kampung Kompa 3 dan Kampung Kompa 2 direnovasi dan lebih aman dilalui warga

5. Pembuatan Gapura Kampung Kompa 3

Tugu/Gapura Selamat Datang Kampung Kompa 3

1 Tugu/Gapura selamat datang dibangun/didirikan di jalan masuk Kampung Kompa 3

H. Jadwal Pelaksanaan Program

1. Pra-KKN Pelaksanaan Program

Tabel 1.3: Jadwal Pelaksanaan Pra-KKN

No. Kegiatan Waktu

1. Pembentukan Kelompok 9 April 2018

2. Penyusunan Laporan 11-28 April 2018

3. Pembekalan 29 April 2018

4. Survei 13 Mei 2018

9 Juni 2018

5 Juli 2018

17 Juli 2018

5. Pelepasan 20 Juli 2018

 

Page 52: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

24

2. Pelaksanaan Program di Lokasi KKN (18 Juli s.d. 20 Agustus 2018)

Tabel 1.4: Jadwal Pelaksanaan Program KKN

No. Kegiatan Waktu

1. Pembukaan di Lokasi KKN 20 Juli 2018

2. Pengenalan Lokasi dan Masyarakat

18-19 Juli 2018

3. Implementasi Program 21 Juli-19 Agustus 2018

4. Penutupan 20 Agustus 2018

5. Kunjungan Dosen Pembimbing 20 Juli 2018

10 Agustus 2018

3. Laporan dan Evaluasi (September s.d. November 2018)

Tabel 1.5: Laporan dan Evaluasi No. Kegiatan Waktu

1. Penyusunan Buku Laporan Hasil KKN-PpMM

24 Agustus-22 November 2018

2. Penyelesaian dan Pengunggahan Film Dokumenter

20 September 2018

3. Pengesahan Buku Laporan

4. Penilaian Hasil Kegiatan 23 November-22 Desember 2018

 

Page 53: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

25

I. Pendanaan dan Sumbangan

1. Pendanaan

Tabel 1.6: Pendanaan

No. Uraian Asal Dana Jumlah

1. Kontribusi anggota kelompok

@Rp 1.000.000 x 19 orang

Rp. 19.000.000

2. Dana penyertaan Program

Pengabdian Masyarakat oleh

Dosen (PpMD)

Rp. 6.250.000

3. Fund Rising: Penjualan baju layak

pakai

Rp. 500.000

Total Rp. 25.750.000

2. Sumbangan

Tabel 1.7: Sumbangan

No. Uraian Asal Sumbangan Bentuk/Jumlah

1. Komunitas Pakaian Layak Pakai

(Kompak Lapak)

2 karung baju layak

pakai

2. Sumbangan anggota kelompok 20 pasang mukena, 5

buah sajadah, dan 5

buah sarung

3. Kementrian Negeri Agama

(Kemenag RI)

20 buah Al-Qur’an, 20

buah buku panduan

dan bimbingan wakaf,

20 buku panduan

“Magrib Mengaji”

4. Yayasan Kelas Baca “Anakku

Sayang”

15 pasang baju

olahraga anak.

 

Page 54: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

26

J. Sistematika Penyusunan Pada buku ini, terbagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama adalah

dokumentasi hasil kegiatan yang berisi lima bab, dengan perincian sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan, Bab ini berisi gambaran umum dari laporan hasil kegiatan KKN-PpMM di Desa Ciomas, kondisi umum Desa Ciomas, permasalahan yang ada di Desa Ciomas, profil dari kelompok KKN MERDEKA 189, fokus atau prioritas kerja yang dilaksanakan, sasaran dan target dari program kerja yang dilaksanakan, hasil dari program kerja yang dilaksanakan, serta pendanaan dan sumbangan yang membantu dalam kegiatan KKN PpMM di Desa Ciomas. Bab II Metode Pelaksanaan Program, Bab ini bertujuan untuk memberikan kerangka teoritis atas pelaksanaan KKN-PpMM di Desa Ciomas yang merujuk pada buku bacaan dan hasil survei mengenai metode yang digunakan dalam pelaksanaan KKN-PpMM. Bab ini meliputi pendekatan berbasis aset atau masalah, rencana awal pemanfaatan aset tersebut, pemetaan wilayah desa, rencana penyusunan program, dan strategi implementasi program dari pemanfaatan aset individu atau apapun. Bab III Kondisi Desa Ciomas, Bab ini berisi paparan mengenai kondisi Desa Ciomas yang dapat diliat dari sejarah singkat di Desa Ciomas, letak geografis, struktur penduduk yang dilihat dari keadaan penduduk menuryt jenis kelamin, agama, mata pencaharian, tingkat pendidikan, serta sarana dan prasarana di Desa Ciomas. Bab IV Deskripsi Hasil Pelayanan dan Pemberdayaan, Bab ini berisi pembahasan kerangka pemecahan permasalahan menggunakan metode analisis aset. Selain itu, dibahas pula bentuk dan hasil kegiatan pelayanan dan pemberdayaan pada masyarakat dari tiap-tiap program kerja yang telah dibuat, serta pembahasan mengenai faktor-faktor pencapaian hasil tersebut. Bab V Penutup, Bab ini berisi gambaran atas hasil program KKN, rekomendasi, kekurangan dan saran untuk PPM, pembahasan pemecahan masalah tentang hal-hal apa saja yang ditujukan pada pemerintah setempat, serta bagi tim KKN di tahun berikutnya yang akan melaksanakan KKN di Desa Ciomas. Bagian kedua adalah Refleksi Hasil Kegiatan yang terdiri dari dua bab, dengan perincian sebagai berikut:

 

Page 55: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

27

Bab VI Penggalan Kisah Inspiratif KKN 2018, Dalam bab ini menjabarkan refleksi mahasiswa atas program KKN yang telah dijalankan, sisi positif teman-teman kelompok, kisah Desa Ciomas yang menginspirasi, serta harapan mahasiswa mengenai Desa Ciomas kedepannya. Bab VII Kesan dan Pesan Warga atas Program KKN 2018, Bab ini berisi kesan dan pesan warga Desa Ciomas atas pelaksanaan KKN-PpMM 2018 yang dilakukan oleh mahasiswa dari Kelompok 189 MERDEKA. Bagian ketiga adalah Dokumen Penyerta. Bagian ini berisi daftar pustaka, biografi singkat dosen pembimbing dan juga para anggota Kelompok KKN 189 MERDEKA serta lampiran-lampiran yang berkaitan selama kegiatan KKN berlangsung.

 

Page 56: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

 

Page 57: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

 

Page 58: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

 

Page 59: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

“KKN itu merupakan salah satu tempat untuk mengevaluasi diri sendiri selama saya kuliah kurang lebih tiga tahun.”

- Aqilah Mutia Sesariana

 

Page 60: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

 

Page 61: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

 

Page 62: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

 

Page 63: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

31

BAB II

METODE PENGABDIAN

A. Pendekatan Berbasis Aset (Assets Based Community Development)

Asset Based Community Development (ABCD) adalah sebuah metode

yang bisa dijadikan alternatif dalam program pengembangan masyarakat

atau komunitas tertentu dengan mengedepankan apa yang dimiliki oleh

masyarakat atau komunitas itu sendiri (faktor internal), bukan

mengedepankan kebutuhan dari masyarakat atau komunitas tersebut

yang biasa digunakan dalam pengembangan masyarakat dengan

menggunakan pendekatan berbasis masalah. Ketika kita hanya melihat

apa yang dibutuhkan dan apa masalah yang terjadi, hal itu sebenarnya

hanya memberikan sebagian dari gambaran dari kondisi aktual dalam

masyarakat14. Sayangnya, kadang kondisi seperti ini dianggap sebagai

kebenaran yang utuh dalam sebuah riset. Di samping itu sebenarnya ada

juga ‘kebenaran’ yang lain, yaitu ketika suatu masyarakat merasa bangga

dan bahagia akan diri mereka sendiri dan apa yang mereka miliki.

Pada awalnya, metode ini ditemukan oleh John McKnight dan

Jody Kretzmann. Mereka berdua menemukan suatu pendekatan dalam

upaya pengembangan dan memajukan kesejahteraan masyarakat atau

komunitas tertentu. Metode pendekatan untuk pengembangan

masyarakat berbasis aset ini dengan “Asset Based Community Development”

atau disingkat dengan sebutan “ABCD”. ABCD dalam teorinya

memberikan penekanan pada aset-aset atau potensi yang dimiliki di

dalam sebuah masyarakat, baik itu yang disadari maupun yang tidak

disadari. Aset adalah segala sesuatu yang dimiliki di dalam masyarakat

yang berpotensi dimanfaatkan untuk pengembangan masyarakat itu

sendiri. Dalam pembahasannya aset yang dimaksud bisa berbentuk aset

14 Rifka Afrianti, “Analisis Assets Based Community Development Dalam

Peningkatan Kapasitas Masyarakat Desa” Naskah Publikasi Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjung Pinang (2017): h. 11 diakses pada 20 September 2018 dari: http://PDFjurnali.umrah.ac.id/analisis-assets-based-community-development-dalam-peningkatan-kapasitas-masyarakat-desa.html.

 

Page 64: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

32

individu dan aset masyarakat. ABCD menggerakan pembangunan

masyarakat berdasarkan aset yang mereka miliki, sehingga masyarakat

tersebut diarahkan untuk menemukan dan mengembangkan atau

bahkan menambah aset yang mereka miliki, untuk selanjutnya

dimanfaatkan kembali untuk tujuan pengembangan masyarakat.

Pendekatan ini juga memastikan bahwa segala perubahan yang terjadi

adalah hasil dari potensi yang mereka miliki, dan bukan dari faktor

eksternal masyarakat tersebut.

Dalam melakukan pengembangan masyarakat dengan

menggunakan pendekatan berbasis aset, ada beberapa aset yang bisa

diperhatikan. Terlebih kadang aset tersebut tidak langsung terlihat,

tetapi butuh pengamatan dan riset lebih lanjut. Kami dari kelompok

KKN 189 MERDEKA sudah melakukan hal itu untuk menemukan apa

yang menjadi potensi di Desa Ciomas agar dapat dimanfaatkan demi

kemajuan desa. Aset-aset yang sudah kami amati antara lain:

1. Aset Manusia (Human Capital)

Sumber Daya Manusia (SDM) sebenarnya menjadi aset

terpenting dalam mengembangkan masyarakat khususnya di wilayah

pedesaan. Tanpa adanya manusia aset-aset yang lain tidak dapat

terkelola dan dikembangkan karena tidak adanya motor penggerak dari

manusia. Aset manusia bisa dilihat dari aspek mana pun, baik itu

kemampuan manusia, pengetahuan, wawasan, kemahiran, maupun

semangat dalam mengembangkan sesuatu. Sayangnya, hal seperti ini

kadang tidak disadari. Maka dari itu perlu sekali pengamatan lebih lanjut

agar aset tersebut dapat terlihat dalam diri individu maupun masyarakat

pada umumnya. Dalam program KKN yang sudah kami laksanakan, ada

beberapa aset manusia yang kami temukan, bahkan kami gali lebih lanjut

agar tercapainya tujuan utama yaitu memajukan masyarakat desa,

khususnya Desa Ciomas, Kecamatan Tenjo.

Banyak sekali potensi manusia yang kami temukan, tetapi hanya

beberapa yang kami tindak lanjut. Karena melihat relevansi dari program

yang kami adakan, dan faktor aset pendukung lainnya yang dapat

dipadukan untuk pengembangan masyarakat. Pada kesempatan kali ini

kami akan menjelaskan sebagian dari aset-aset tersebut.

 

Page 65: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

33

Salah satu aset berharga dari potensi manusia yang pertama kami

temukan adalah sekelompok pemuda yang ada di kampung tempat posko

kami berada. Sebenarnya banyak sekali perkumpulan pemuda yang ada

di Desa Ciomas, dengan segala keunikan dan potensi yang mereka miliki

masing-masing. Di antaranya ada perkumpulan pemuda yang mereka

beri nama “BKJ”. Entah apa arti kepanjangan dari singkatan tersebut,

tetapi kita hanya fokus kepada apa yang mereka miliki dan mereka bisa

lakukan. BKJ terdiri dari beberapa pemuda yang berdomisili di kampung

Kompa 3. Mereka sering kali berkumpul setiap waktu, dan sering kali

mereka melakukan kegiatan-kegiatan positif demi kemajuan masyarakat.

Keramahan yang mereka miliki membuat kami mudah sekali berbaur

dengan mereka. Semangat serta ketulusan mereka dalam melakukan

sesuatu menjadi hal yang menarik untuk dikembangkan. Mereka sering

kali membantu kami dalam melakukan kegiatan bahkan mereka tak

segan menawarkan ide dalam mengadakan suatu kegiatan kepada kami.

Hal ini sungguh sangat bagus dan patut dicontoh oleh pemuda-pemuda

yang ada di kota termasuk kami. Padahal mereka memiliki kesibukannya

masing-masing, tetapi itu tidak lantas dijadikan alasan oleh mereka

dalam mengadakan kegiatan-kegiatan positif yang dapat memajukan

masyarakat.

Di antara mereka ada seorang pemimpin yang disegani oleh

mereka dalam mengambil sebuah keputusan dan memegang arah kemudi

haluan mereka. Dia dikenal dengan panggilan “Aa Adek”, sosok

pemimpin dalam kelompok tersebut yang memiliki wibawa lebih di

antara pemuda-pemuda yang lain. Aa Adek juga sering kali menjadi

mediator saat ada perundingan untuk membuat konsep kegiatan yang

kami lakukan bersama. Selain itu, dia juga pandai sekali dalam menjalin

komunikasi dengan pihak lain untuk mendukung kegiatan yang kami

adakan. Dari kemampuan-kemampuannya tersebut, kami sering kali

merasa terbantu dalam melaksanakan program dan kegiatan yang kami

adakan.

Ada beberapa pemuda lainnya yang juga memiliki potensi selain

Aa Adek. Salah satunya pula ada “Aa Nandi”, begitu kami memanggilnya.

Pemuda yang merupakan bagian dari BKJ ini sebenarnya tidak berasal

dari kampung Kompa 3, melainkan dari kampung tetangga yaitu Kompa

2. Sebenarnya tidak masalah, yang terpenting adalah kemauannya untuk

 

Page 66: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

34

menjalin tali silaturahmi dengan lingkungan lainnya. Semangatnya yang

tinggi dalam melakukan sesuatu juga menjadi faktor utama dia dapat

bergabung dengan pemuda lainnya. Dia selalu haus akan proses, dia

selalu mencari kegiatan yang dapat mengembangkan dirinya serta

desanya. Hal itu yang membuat dia memiliki mobilitas yang tinggi.

Pemuda yang mahir mengolah si kulit bundar atau sepak bola ini

memiliki wawasan yang cukup luas terutama dalam bidang olahraga

khususnya sepak bola. Karena kemampuannya tersebut. Dia memiliki

banyak relasi dengan orang-orang seprofesi dengannya di luar Desa

Ciomas. Kemampuannya sering kami salurkan dalam kegiatan-kegiatan

kami yang berbau olahraga. Tak hanya itu, dia juga tak segan membantu

kami dalam urusan apapun.

Selain para pemudanya yang mengagumkan, masyarakat Desa

Ciomas juga memiliki kelompok tani yang tak kenal lelah

mengembangkan dirinya dan Desa Ciomas dalam sektor pertanian.

Banyak sekali kelompok tani yang ada di Desa Ciomas terutama di setiap

kampung, tetapi ada sosok tokoh yang menarik perhatian kami akan

potensi yang dia miliki. Dia adalah seorang tokoh masyarakat yang juga

menggeluti bidang pertanian dan terbilang cukup sukses dalam

mengolah pertaniannya. “Jaro Caing”, Jaro dalam masyarakat Kota bisa

dibilang setingkat dengan Ketua RW. Beliau adalah tokoh masyarakat

yang sering kali memberikan inspirasi kepada masyarakat dengan

kesuksesannya dalam bertani. Beliau memiliki lahan pertanian yang

cukup luas dan bisa digarap oleh masyarakat di sekitarnya. Dalam

mengemban jabatannya sebagai Jaro, beliau juga sangat peduli terhadap

masyarakatnya. Sering kali beliau turun langsung melihat kondisi

masyarakat di wilayahnya untuk mendengarkan dan melihat langsung

apa permasalahan yang terjadi di masyarakat.

Jika tadi kami menjelaskan tentang Jaro Caing yang berasal dari

kampung Kompa 1, ada pula kelompok tani yang cukup maju di antara

kelompok tani yang ada di kampung lainnya. Mereka berada di kampung

Lebak Picung. Pemahaman tentang teknik bertani yang mumpuni

membuat mereka lebih inovatif dalam melakukan kegiatan bertani.

Bahkan mereka sudah memiliki Green House yang dikembangkan guna

membudidayakan komoditas pertanian lainnya. Hasil panen yang

 

Page 67: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

35

mereka dapatkan juga bisa dibilang melimpah, karena mereka sudah

memiliki wawasan yang luas terkait teknik bercocok tanam yang baik

dan potensial untuk mereka.

2. Aset Fisik (Physical Capital)

1) Bangunan (Buildings)

Dengan lokasi Desa Ciomas yang berada di lingkungan

pertambangan dan dikelilingi perkebunan yang menyerupai hutan milik

Perhutani, tak banyak bangunan-bangunan yang berdiri di desa ini.

tetapi ada beberapa bangunan yang sangat membantu dalam keseharian

masyarakat dan dapat meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat

desa.

Kantor desa atau sebagian menyebutnya Balai Desa, menjadi

tempat yang bisa dibilang cukup memfasilitasi kegiatan-kegiatan

masyarakat. Pelatarannya yang cukup luas dan memiliki beberapa

ruangan kosong yang dapat digunakan dalam melaksanakan kegiatan-

kegiatan yang memerlukan kapasitas yang besar untuk mengumpulkan

banyak orang. Di samping fungsi utamanya sebagai kantor bagi aparatur

desa, tempat ini juga menjadi lokasi berkumpul masyarakat untuk

sekadar bercengkrama atau berbincang satu sama lain. Ini bisa menjadi

aset yang bagus dalam upaya mengembangkan masyarakat dalam aspek

fasilitas fisik.

Tidak jauh dari lokasi sebelumnya ada pertokoan yang diisi oleh

toko swalayan yang menyediakan kebutuhan masyarakat yang bisa

dibilang cukup lengkap. Dari keperluan pokok sehari-hari sampai

barang-barang sekunder lainnya. Toko yang bernama “Putri Mart” ini

mengusung konsep seperti mini market miliki perusahaan nirlaba besar

yang ada di Indonesia. Di sebelahnya sekaligus ada toko yang menjual

peralatan berupa alat tulis kantor (ATK) lengkap dengan jasa fotokopi

dan yang lainnya. Lokasinya yang berdekatan dengan kantor desa dan

Sekolah Dasar ini membantu dalam pengadaan barang dan keperluan

fasilitas negara tersebut.

Sudah dijelaskan sebelumnya, Desa Ciomas ini sangat berdekatan

dengan lokasi pertambangan material baik itu pasir atau bebatuan. Hal

ini sebenarnya bisa menjadi aset berharga yang dimiliki masyarakat desa.

 

Page 68: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

36

Pabrik-pabrik yang ada di sekitar desa dapat dimanfaatkan masyarakat

dalam mendapatkan material bahan bangunan untuk pembangunan

sesuatu. Selain itu, pabrik-pabrik tersebut juga menjadi lapangan

pekerjaan masyarakat desa. Baik itu menjadi buruh di pabrik tersebut

maupun menjadi karyawan tetap.

Selain pabrik material pertambangan, ada pula pabrik

pengolahan kayu yang ada di desa ini, mengingat desa ini dikelilingi oleh

hutan yang cukup lebat. Jelas saja bahan baku kayu yang dibutuhkan

sangat berlimpah. Dengan adanya pabrik kayu yang ada di desa ini,

membuat masyarakat mudah sekali mendapatkan material kayu untuk

pembangunan infrastruktur lainnya. Bisa dibilang harga material bahan

bangunan baik itu batu, pasir, maupun kayu di sini lebih murah

dibandingkan dengan yang ada di wilayah lainnya. Hal ini sesungguhnya

menjadi aset yang dapat dimanfaatkan demi kemajuan masyarakat dalam

membangun infrastruktur dan demi memenuhi kebutuhan bahan

bangunan masyarakat desa.15

2) Infrastruktur (infrastructures)

Jalan raya untuk mencapai Desa Ciomas memang terbilang

kurang layang bagi kendaraan-kendaraan pribadi seperti motor dan

mobil pribadi. Fasilitas jalan raya yang kerap kali rusak dikarenakan

banyaknya mobil besar pengangkut hasil tambang yang lalu-lalang setiap

harinya. Tetapi jalan umum yang ada di dalam Desa Ciomas berbanding

terbalik dengan jalan Provinsi yang ada di luar desa. Jalanan yang sudah

banyak diaspal dan mendapatkan perbaikan sangat membantu

masyarakat dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Walaupun belum

menyeluruh pembangunan jalan yang ada di desa tetapi jalan utama yang

ada di Desa Ciomas sudah sangat memadai hanya perlu penambahan-

penambahan fasilitas seperti penerangan dan marak jalan.

Jembatan penghubung yang ada di setiap menyebrangi sungai

juga sudah memadai walaupun hanya berbahan konstruksi yang belum

terlalu kokoh. Fasilitas ini sudah sangat membantu masyarakat desa

dalam urusan menyebrangi sungai yang ada. Bahkan mobil-mobil besar

15 Catatan Observasi Lapangan tanggal 17 Juli 2018.

 

Page 69: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

37

pun mampu melewati jembatan-jembatan tersebut. Perawatan

jembatan-jembatan yang ada di desa juga sering dilakukan oleh

masyarakat secara swadaya.

Walaupun desa ini dikenal dengan kesulitan mendapatkan

sumber air bersih, tetapi di desa ini sudah memiliki beberapa fasilitas

Mandi Cuci Kakus (MCK) di beberapa kampung yang sering digunakan

masyarakat dalam keperluan air bersih. Banyaknya sungai yang mengalir

di desa ini juga menjadi pendukung tersedianya pasokan air untuk

kebutuhan masyarakat ataupun MCK. Pompa air masyarakat juga sering

dihubungkan ke sungai-sungai tersebut dikarenakan debit air yang

cukup besar. Hal ini membantu masyarakat mengingat sulitnya

menjangkau air tanah dikarenakan kontur tanah Desa Ciomas yang

relatif berbatu dan keras.16

Lapangan, masih banyak tersedia di desa ini. lahan-lahan kosong

yang masih banyak terhampar sering dimanfaatkan masyarakat sebagai

fasilitas olahraga ataupun melakukan aktivitas lainnya. Kegiatan

masyarakat khususnya pemuda setiap sore hari didominasi berada di

lapangan-lapangan yang ada di setiap kampung. Hal ini menjadi hiburan

tersendiri bagi masyarakat di kala melepas kepenatan setelah bekerja

maupun beraktivitas sebelumnya.

3. Aset Lingkungan (Environmental Capital)

Desa Ciomas didominasi sekitar 60% adalah hutan kayu dengan

tanaman manium di dalamnya. Pohon manium dan jenis tanaman kayu

lainnya yang ada di Desa Ciomas menghasilkan persediaan kayu yang

cukup besar untuk kebutuhan produksi. Masyarakat desa juga mulai

membudidayakan sendiri tanaman-tanaman tersebut untuk mereka olah

sendiri. Kayu yang di produksi di desa ini biasanya dikirim ke beberapa

Kota besar yang ada di Indonesia untuk kebutuhan produksi. Tetapi

sangat disayangkan, desa ini hanya mampu menyediakan bahan baku

kayu mentah dan belum mampu mengolah bahan baku tersebut menjadi

barang tertentu yang memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi.

16 Wawancara Pribadi dengan Kepala Desa Ciomas, Kecamatan Tenjo, Bapak Rasid Anggara, 17 Juli 2018.

 

Page 70: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

38

Walaupun begitu, aset tersebut sudah dapat membantu masyarakat

dalam meningkatkan kualitas hidup mereka.

Selain dari hutan yang dimiliki, desa ini juga menyimpan

kekayaan alam berupa material tambang yang sangat melimpah. Batu-

batuan keras di bawah tanah dapat dimanfaatkan menjadi pertambangan

yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Batu-batuan, pasir, serta batu

belah lainnya adalah kekayaan mineral yang dapat dimanfaatkan

masyarakat demi kemajuan mereka. Produksi material tambang di desa

ini cukup tinggi sampai bisa memenuhi sebagian kebutuhan pasar yang

ada di Jakarta. Jarak yang relatif dekat dengan Jakarta menekan biaya

transport bahan-bahan tersebut menjadi lebih murah dibandingkan hasil

tambang dari tempat lain. Pertambangan bukan lah sektor perekonomian

yang bisa dianggap sepele. Maka dari itu aset ini merupakan kekayaan

yang diberikan Tuhan untuk Desa Ciomas.17

4. Aset Sosial (Social Capital)

Masyarakat Desa Ciomas yang didominasi dengan suku Sunda,

membuat rasa persaudaraan mereka satu sama lain terjalin cukup erat.

Prinsip Silih Asah, Silih Asih, Silih Asuh yang bermakna saling mengasihi,

saling menyayangi, dan saling mengasah kemampuan satu sama lain. Pola

hidup seperti ini sangat baik bagi kehidupan masyarakat. Tak jarang

mereka saling berbagi dan saling membantu satu sama lain, baik dalam

hal materil maupun formil. Mereka mempercayai bahwa yang mereka

berikan untuk membatu satu sama lain akan kembali dan mendapatkan

balasan dari Tuhan. Tali persaudaraan yang mereka pegang teguh sampai

sekarang membuat mereka lebih kuat dalam melewati berbagai macam

rintangan kehidupan.

Dalam budaya mereka, selalu diajarkan untuk menjaga

lingkungan dan alam sekitar mereka. Maka dari itu mereka tetap

mempertahankan nuansa pedesaan dengan alam yang asri. Eksploitasi

alam secara liar juga sangat mereka hindari karena dalam kepercayaan

adat istiadat yang mereka pegang teguh melarang hal seperti itu. Tidak

hanya dalam menjaga kelestarian alam, masyarakat desa juga sangat

17 Wawancara Pribadi dengan Kepala Desa Ciomas, Kecamatan Tenjo, Bapak Rasid Anggara, 17 Juli 2018.

 

Page 71: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

39

menjaga peninggalan-peninggalan leluhur mereka dan sangat menjaga

apa yang leluhur mereka berikan. Melestarikan budaya serta

peninggalan-peninggalan sejarah sudah menjadi tradisi bagi masyarakat

Desa Ciomas.

5. Aset Spiritual (Spiritual Capital)

Masyarakat Desa Ciomas memiliki tingkat keramahan yang

begitu tinggi. Baik kepada masyarakat itu sendiri maupun kepada

pendatang yang hadir di tengah-tengah mereka. Rasa kasih sayang yang

mereka berikan memberikan rasa kenyamanan bagi setiap pendatang

yang hadir. Rasa kepedulian yang tinggi juga menimbulkan rasa empati

setiap orang yang datang ke desa tersebut. Semangat mereka yang sangat

menggebu-gebu sangat menimbulkan rasa simpati orang lain untuk turut

serta dalam memajukan masyarakat desa.

Keberanian mereka dalam menjalin komunikasi ke berbagai

pihak membuat mereka banyak memiliki relasi dalam mendukung tujuan

mereka. Mereka tidak segan mendatangi pihak-pihak terkait dalam

menyelesaikan permasalahan yang ada di tengah-tengah masyarakat.

Perilaku seperti ini sungguh sangat bermanfaat bagi kehidupan mereka.

Mereka tau siapa yang harus mereka tuju, dan mereka tau bagaimana cara

menjalin komunikasi secara baik tanpa merugikan pihak-pihak tertentu.

Hal-hal seperti ini membuat dogma positif dalam pikiran masyarakat,

untuk saling memperdulikan satu sama lain, dan peduli kepada

lingkungan di sekitar mereka.

B. Metode Pendekatan Berbasis Masalah (SWOT)

Menurut John A. Pearce dan Richard B. Robinson SWOT adalah:

“Akronim dari strenghth (kekuatan) dan weakness (kelemahan) internal

dari suatu perusahaan serta Opportunities (peluang) dan Threat (ancaman)

lingkungan yang dihadapinya. Analisis SWOT merupakan teknik

historis yang terkenal dimana para manajer menciptakan gambaran

umum secara cepat mengenai situasi strategi yang efektif diturunkan dari

“kesesuaian” eksternalnya (peluang dan ancaman).18 Kesesuaian yang

18 Karinov. 2014. “Manfaat, Faktor yang Memengaruhi, Contoh Analisis SWOT”. Diakses pada 18 Januari 2018 dari https://www.google.co.id/ analisis+swot&oq=analisis+swot

 

Page 72: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

40

baik akan memaksimalkan kekuatan dan peluang perusahaan serta

meminimalkan kelemahan ancaman. Jika diterapkan secara akurat,

asumsi sederhana ini memiliki implikasi yang bagus dan mendalam bagi

desain dari strategi yang berhasil”.19

1. Strength (Kekuatan)

Merupakan sumber daya relatif terhadap masalah dan kebutuhan

dari masyarakat yang dilayani atau akan dilayani suatu desa. Kekuatan

muncul dari sumber daya dan kompetensi yang tersedia bagi perusahaan

dan pada sebuah desa.

2. Weaknes (Kelemahan)

Merupakan keterbatasan atau kekurangan dalam satu atau lebih

sumber daya atau kapabilitas relatif suatu masyarakat, yang

menghambat kinerja efektif masyarakat tersebut.

3. Opportunity (Peluang)

Merupakan situasi utama yang menguntungkan dalam

lingkungan suatu masyarakat.

4. Threat (Ancaman)

Merupakan situasi utama yang tidak menguntungkan dalam

lingkungan suatu masyarakat.

Berikut adalah analisis SWOT yang berkaitan dengan

permasalahan yang terjadi dan ada di masyarakat Desa Ciomas. Analisis

ini kami bagi dalam beberapa fokus permasalahan:

Tabel 2. 1: Analisis SWOT Bidang Sosial

Internal

Ekternal

STRENGTH (S) WEAKNES (W)

Masyarakat Desa

Ciomas memiliki

tingkat kesadaran

dan semangat yang

tinggi untuk

memajukan desa

Wawasan serta

pengalaman

masyarakat yang

masih kurang.

19 John A.Pearce dan Richard B.Robinson, Manajemen Strategis, Salemba Empat, Jakarta, 2008, hlm. 200.

 

Page 73: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

41

mereka sekaligus

kualitas hidupnya.

OPPORTUNITY

(O) STRATEGI (SO) STRATEGI (WO)

Kehadiran kelompok

KKN 189 MERDEKA

untuk mengadakan

pengabdian

masyarakat.

Memberikan

pelayanan dan

pengembangan yang

dapat menyalurkan

semangat

masyarakat.

Memberikan edukasi

serta pemahaman

masyarakat terhadap

hal-hal baru yang

bermanfaat bagi

keseharian mereka.

THREAT (T) STRATEGI (ST) STRATEGI (WT)

Perkembangan akan

wawasan yang

semakin meluas

membuat semakin

tertinggalnya

masyarakat Desa

Ciomas.

Menyalurkan segala

potensi manusia yang

ada agar bisa menjadi

kebanggaan yang

dimiliki masyarakat.

memberikan

pengetahuan yang

membuat mereka

bisa mengikuti

perkembangan

zaman dan

mengantisipasi

segala kemungkinan.

Berdasarkan analisis SWOT di atas, maka kelompok KKN 189

MERDEKA mencoba melakukan pendekatan dengan kegiatan:

1. Kerja Bakti Pemberdayaan Masjid

2. Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ)

3. Bimbingan Belajar

4. Pelatihan Muhadharah

5. Turnamen Futsal ‘Merdeka Cup’

6. Perayaan dan Perlombaan dalam Rangka HUT RI ke-73

7. Praktik dan Penyuluhan Kepengurusan Jenazah

8. Pelatihan Manajemen Organisasi dan Kepemimpinan (MOK)

9. Festival Layangan Hias

10. Malam Seni Ciomas

11. Pembagian Al-Qur’an dan Perlengkapan Shalat

 

Page 74: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

42

Tabel 2. 2: Analisis SWOT Bidang Kesehatan

Internal

Ekternal

STRENGTH (S) WEAKNES (W)

Masyarakat masih

banyak

mengkonsumsi

makanan dari bahan

organik yang

tersedia.

Kurangnya fasilitas

kesehatan yang

memadai dan tenaga

medis yang

mumpuni.

OPPORTUNITY

(O) STRATEGI (SO) STRATEGI (WO)

Kehadiran kelompok

KKN 189 MERDEKA

untuk mengadakan

pengabdian

masyarakat, dan

Puskesmas

Pembantu.

Memberikan edukasi

terkait kesehatan diri

dan lingkungan

sekitar.

Menghadirkan

pihak-pihak terkait

untuk memberikan

pelayanan kepada

masyarakat.

THREAT (T) STRATEGI (ST) STRATEGI (WT)

Sulitnya

mendapatkan air

bersih untuk

dikonsumsi

masyarakat.

Melakukan

pemeriksaan dan

memberikan

pemahaman terhadap

sumber penyakit.

Memberikan

pelayanan

pemeriksaan dan

pengobatan bekerja

sama dengan tenaga

medis pemerintah.

Berdasarkan analisis SWOT di atas, maka kelompok KKN 189

MERDEKA mencoba melakukan pendekatan dengan kegiatan:

1. Penyuluhan Kesehatan

2. Cek Kesehatan Gratis

3. Penyuluhan BNN

 

Page 75: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

43

Tabel 2. 3: Analisis SWOT Bidang Ekonomi

Internal

Ekternal

STRENGTH (S) WEAKNES (W)

Semangat

masyarakat untuk

mencari penghasilan

untuk kesejahteraan

mereka.

Sulitnya

mendapatkan

pekerjaan yang dapat

menghidupi

kebutuhan mereka.

OPPORTUNITY

(O) STRATEGI (SO) STRATEGI (WO)

Kehadiran kelompok

KKN 189 MERDEKA

untuk mengadakan

pengabdian dan

adanya dinas terkait

untuk meningkatkan

usaha di pedesaan.

Menyalurkan

semangat masyarakat

dengan

memanfaatkan

potensi yang

memiliki nilai

ekonomis yang

tinggi.

Memberikan

pengetahuan untuk

membuka lahan

pekerjaan baru yang

relevan untuk

masyarakat.

THREAT (T) STRATEGI (ST) STRATEGI (WT)

Persaingan di dunia

kerja yang semakin

ketat.

Memberikan

pelatihan dalam

membangun usaha

kecil yang dapat

memenuhi

kebutuhan mereka.

Memberikan

pengetahuan akan

teknik

pengembangan usaha

pertanian yang

modern dan praktis.

Berdasarkan analisis SWOT di atas, maka kelompok KKN 189

MERDEKA mencoba melakukan pendekatan dengan kegiatan:

1. Pelatihan Pertanian Teknik Hidroponik

2. Pembagian Bibit Tanaman

 

Page 76: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

44

Tabel 2. 4: Analisis SWOT Bidang Infrastruktur Internal

Ekternal

STRENGTH (S) WEAKNES (W)

Melimpahnya bahan

baku material untuk

pembangunan

infrastruktur.

Kurangnya kesadaran

untuk menjaga

sarana infrastruktur

yang ada.

OPPORTUNITY

(O) STRATEGI (SO) STRATEGI (WO)

Kehadiran kelompok

KKN 189 MERDEKA

untuk mengadakan

pengabdian.

Memanfaatkan

bahan baku yang

tersedia di sekitar

desa guna

pembangunan

fasilitas umum.

Mengajak

masyarakat untuk

turut andil dalam

membangun dan

menjaga fasilitas

umum yang ada.

THREAT (T) STRATEGI (ST) STRATEGI (WT)

Sarana infrastruktur

yang mudah rusak

oleh kegiatan

masyarakat itu

sendiri.

Membuat beberapa

fasilitas umum untuk

dimanfaatkan dan

dijaga oleh

masyarakat.

Menunjuk

masyarakat sebagai

penanggung jawab

dalam merawat dan

memaksimalkan

fasilitas yang ada.

Berdasarkan analisis SWOT di atas, maka kelompok KKN 189

MERDEKA mencoba melakukan pendekatan dengan kegiatan:

1. Pengadaan Tempat Pembuangan Sampah

2. Pembuatan Jalan Penghubung Antar Kampung

3. Pembuatan Lapangan Futsal

4. Perbaikan Jembatan Penyeberangan

5. Pembuatan Gapura Kampung Kompa 3

 

Page 77: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

45

C. Pemetaan Wilayah dan Masyarakat20

1. Pemetaan Wilayah Desa/Kampung

Desa Ciomas bisa dikatakan desa yang terletak tidak jauh dari Ibu

Kota Jakarta, tetapi kondisi yang masih jauh dari jamahan tangan

pembangunan sangat terlihat di desa ini. pembangunan yang belum

merata ditandai oleh sarana dan prasarana masyarakat yang belum

memadai untuk memenuhi segala kebutuhan kehidupan masyarakat.

Masyarakat masih harus keluar dari desa untuk mencapai fasilitas seperti

halnya kesehatan, Sekolah Menengah Atas (SMA), maupun fasilitas

umum lainnya yang sangat krusial bagi masyarakat.

Selain dari segi pembangunan, desa ini memang sangat kesulitan

dalam mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Tidak

seperti masyarakat desa lain yang menggunakan sumur air tanah yang

bisa digali dengan kedalam sekian meter, di desa ini mungkin sangat sulit

melakukan hal yang sama. Kontur tanah yang berbatu keras membuat

masyarakat sangat kesulitan untuk membuat sumur mata air. Setiap

harinya masyarakat hanya menarik air dari sungai yang tidak jernih lagi.

Sampah yang berserakan di sungai maupun di pemukiman masyarakat

diakibatkan tidak adanya fasilitas kebersihan seperti tempat

penampungan sampah yang memadai. Masyarakat hanya mengolah

limbah rumah tangga mereka masing-masing dengan cara dibakar dan

menimbulkan pencemaran udara yang cukup berbahaya.

Alasan kontur tanah yang berbatu mungkin adalah faktor utama

sulitnya mendapatkan air bersih di desa ini. Akan tetapi ada beberapa

faktor pendukung permasalahan air yang ada di Desa Ciomas, salah

satunya adalah desa ini didominasi oleh hutan kayu yang berjenis

manium. Jenis pohon penghasil kayu yang satu ini memiliki daya serap

dan tampung air yang sangat tinggi. Dengan banyaknya pohon jenis

manium yang tumbuh dan menyelimuti desa ini mengakibatkan pasokan

air tanah yang tersedia lebih banyak terserap oleh pohon-pohon tersebut.

Sepanjang jalan utama desa akan dihiasi dengan pagar alami dari pohon-

pohon manium tinggi yang sekilas mirip dengan pohon pinus.

20 Catatan Observasi Lapangan tanggal 17 Juli 2018.

 

Page 78: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

46

Tidak hanya hutan, di desa ini juga dikelilingi oleh pertambangan

batu dan pasir yang setiap hari melakukan aktivitas pertambangan.

Kendaraan-kendaraan berat pengangkut hasil tambang ramai lalu-lalang

di jalan raya menuju Desa Ciomas. Tak heran jika kondisi jalan menjadi

sangat rusak dan sulit diperbaiki. Bebeda dengan jalan utama yang ada di

dalam desa, jalan yang menjadi garis aktivitas masyarakat ini sudah

cukup memadai dan layak untuk dilewati oleh masyarakat. Walaupun

belum menyeluruh masuk ke setiap kampung, tetapi sudah cukup baik

dibandingkan dengan jalan protokol yang ada di depan Desa Ciomas.

2. Pemetaan Masyarakat Desa/Kampung

Masyarakat di Desa Ciomas terbilang sangat ramah dan sangat

menerima kehadiran pendatang yang hadir di tengah-tengah mereka.

Terlihat dengan kehadiran kelompok KKN 189 MERDEKA yang menjadi

kesekian kalinya program pengabdian seperti KKN hadir di Desa

Ciomas. Hal tersebut membuat mereka sangat terbuka dan responsif

untuk menyambut program-program yang diadakan kelompok KKN 189

MERDEKA.

Selain dari faktor tersebut, masyarakat Desa Ciomas juga

memiliki tingkat semangat yang tinggi dalam melakukan kegiatan yang

bertujuan untuk mengembangkan desa dan kehidupan mereka masing-

masing. Oleh karena itu mereka sangat bersemangat dalam berpartisipasi

dalam setiap kegiatan. Tidak hanya menjadi objek kegiatan, tetapi

masyarakat juga didorong untuk terlibat langsung sebagai pelaku utama

dalam upaya peningkatan kualitas hidup mereka.

Ada golongan masyarakat yang sangat berperan aktif dalam

semua kegiatan masyarakat yang ada di Desa Ciomas. Di antaranya

adalah pemuda yang ada di setiap kampung di Desa Ciomas sangat giat

dan aktif dalam melakukan aktivitas-aktivitas positif untuk kemajuan

desa. Semangat serta keuletan yang tinggi membuat mereka selalu hadir

dan berperan aktif dari kegiatan-kegiatan yang ada. Kepedulian mereka

akan kehidupan masyarakat desa juga mendasari mereka selalu

bersemangat dalam mengembangkan potensi-potensi yang ada di desa

mereka.

Kelompok KKN 189 MERDEKA dalam pengabdiannya di Desa

Ciomas selalu melakukan kolaborasi serta menjaga koordinasi yang baik

 

Page 79: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

47

untuk menjalin kerja sama. Semua itu berimbas pada terlaksananya

semua program pengembangan masyarakat yang sudah direncanakan.

Bahkan tak jarang mereka menjadi inisiator dalam pengadaan suatu

kegiatan yang memang masyarakat desa butuhkan.

Berdasarkan pada analisis yang sudah kami lakukan dengan

mengedepankan metode pemanfaatan aset, membuat kelompok KKN 189

MERDEKA optimis untuk melakukan pendekatan dan selanjutnya

melakukan pengembangan melalui para pemuda dan kelompok

masyarakat yang aktif dalam melakukan pengembangan masyarakat.

Kelompok KKN 189 MERDEKA merasa hal ini adalah hal yang cocok

dikembangkan dan dimanfaatkan dalam pengabdian kali ini. Dengan

bantuan dari beberapa pihak terutama dari Dosen Pembimbing, kami

berusaha merealisasikan seluruh program yang sudah direncanakan.

Sumber daya manusia yang sudah kami dapatkan sebelumnya

akan kami gerakan untuk memaksimalkan aset-aset lain yang ada di Desa

Ciomas, salah satunya adalah aset natural yang melimpah. Jika dikelola

dengan baik, aset natural ini sangat bernilai ekonomis tinggi dan dapat

memajukan masyarakat desa di bidang perekonomian masyarakat.

D. Penyusunan Program

Dalam pelaksanaan program KKN PpMM Kelompok 189

MERDEKA, ada beberapa pihak yang turut berkontribusi dalam

mensukseskan seluruh program yang sudah direncanakan demi

kemajuan Desa Ciomas, Pihak-pihak tersebut kami bagi kedalam

beberapa sektor, antara lain:

1. Keterlibatan Anggota

Seluruh anggota kelompok KKN 189 MERDEKA adalah pemeran

utama dalam setiap pelaksanaan program dan kegiatan yang ada.

Masing-masing dari anggota kelompok mendapatkan tugas untuk

menjadi penanggungjawab suatu kegiatan, dan setiap anggota kelompok

juga berkewajiban untuk membantu dari mulai persiapan hingga

pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang dipegang oleh anggota lainnya.

Tidak hanya dalam suatu kegiatan, setiap anggota juga memiliki

tugasnya masing-masing dalam pendekatan masyarakat dan

 

Page 80: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

48

mengumpulkan informasi serta melakukan koordinasi dengan pihak-

pihak di luar kelompok.

2. Keterlibatan Dosen

Sebagai seorang pembimbing, Ibu Umi Musyarofah, MA

melakukan tanggung jawabnya dengan sangat baik. Beliau memberikan

kritik serta saran dalam penyusunan suatu program dan mengarahkan

kami sebagai anggota kelompok dalam melaksanakan sebuah program.

Beliau juga turut serta menyukseskan salah satu kegiatan yaitu pelatihan

pengurusan jenazah dengan berperan langsung dalam kegiatan tersebut

sebagai pemateri.

3. Keterlibatan Masyarakat

Sudah bayak dijelaskan dalam bab sebelumnya bahwa

masyarakat di Desa Ciomas selain menjadi objek pengabdian, masyarakat

Desa Ciomas juga sangat berperan aktif dalam merealisasikan program-

program yang kami rencanakan sebelumnya. Bahkan mereka terlibat

langsung dari mulai persiapan hingga pelaksanaan program. Masyarakat

juga tidak segan untuk menyampaikan aspirasinya serta saran untuk

penyusunan suatu program serta kegiatan. Maka masyarakat sangat

antusias dalam mengikuti seluruh kegiatan karena itu adalah hasil dari

keinginan mereka sendiri.

E. Strategi Implementasi Program dan Kegiatan

Setiap perencanaan pasti memiliki strategi dalam setiap

pelaksanaan nya. Hal itu dirasa sangat penting karena sesuatu tanpa

strategi akan tidak maksimal hasil yang didapatkan. Begitu pula dalam

pelaksanaan kegiatan KKN 189 MERDEKA. Ada beberapa strategi dalam

meraih kesuksesan dari setiap kegiatan, di antaranya:

Tabel 2. 5: Strategi Implementasi Kegiatan No. Kegiatan Strategi

1. Kerja Bakti Pemberdayaan

Masjid

Kami mengajak masyarakat

untuk membersihkan dan

merawat masjid serta

musholah agar setiap jamaah

yang datang merasa nyaman.

 

Page 81: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

49

2. Taman Pendidikan Al-Qur’an

(TPQ)

Setiap sorenya setelah shalat

magrib berjamaah kami selalu

memanggil anak-anak yang

ada di sekitar posko agar ikut

mengaji bersama kami

se=ampai waktu shalat isya

tiba.

3. Bimbingan Belajar

Kami mendatangi beberapa

sekolah dasar yang ada di Desa

Ciomas dan meminta izin

dengan pihak sekolah, kami

membagi tugas di setiap

kelasnya.

4. Pelatihan Muhadharah

Di setiap pondok pesantren

yang kami datangi, kami

langsung melakukan

silaturahmi dan sekaligus

meminta izin dengan

pengurus pondok pesantren

agar diberikan waktu untuk

melakukan pelatihan. Kami

melakukan ini secara rutin

setiap minggunya dan di akhir

pertemuan kami adakan

pementasan dan membagikan

hadiah kepada santri yang

berprestasi.

5. Turnamen Futsal ‘Merdeka

Cup’

Kami mengundang dan

melakukan technical meeting

dengan seluruh undangan

yang kami panggil. Setiap

undangan memberikan saran

serta masukan dalam

pelaksanaan nantinya. Ketika

pelaksanaan semua tim

 

Page 82: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

50

mendapatkan informasi yang

masif dari grup yang telah

kami buat. Pertandingan

diadakan setiap hari dan

dijadwalkan final tepat pada

HUT RI.

6. Perayaan dan Perlombaan

dalam Rangka HUT RI ke-73

Kami menghias kampung

tempat kami tinggal dengan

ornamen khas hari

kemerdekaan. Pada hari

pelaksanaan kami

mengundang seluruh anak-

anak yang ada di kampung

kompa 3 untuk mengikuti

lomba yang kami adakan.

Lomba tersebut dilaksanakan

di lapangan yang telah kami

buat sebelumnya.

7. Praktik dan Penyuluhan

Kepengurusan Jenazah

Saat persiapan kami

melakukan konsultasi dan

koordinasi dengan majelis

ta’lim ibu-ibu yang ada di

kampung Lebak Picung. Kami

mengajak salah satu tokoh

ibu-ibu untuk

mengagendakan kegiatan ini

agar masyarakat bisa ikut

hadir dan berpartisipasi dalam

kegiatan ini. Kami juga

menyiapkan beberapa

sembako untuk daya tarik ibu-

ibu untuk hadir.

8.

Pelatihan Manajemen

Organisasi dan Kepemimpinan

(MOK)

Sebelumnya kami melakukan

koordinasi dengan seluruh

ketua pemuda yang ada di

 

Page 83: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

51

setiap kampung agar

mengarahkan seluruh anggota

untuk hadir dalam kegiatan

ini. Kami mengundang seluruh

kelompok pemuda dengan

cara lisan maupun tulisan.

Sengaja kami adakan kegiatan

ini di malam hari agar para

pemuda lebih memiliki waktu

yang luang. Kami juga

membuat konsep yang santai

agar peserta yang hadir

menikmati kegiatan tersebut

dan mendapatkan wawasan

baru.

9. Festival Layangan Hias

Dari agenda sebelumnya yaitu

pelatihan MOK, kami

mengumumkan perlombaan

ini kepada seluruh pemuda

yang hadir, karena target kami

adalah pemuda Desa Ciomas.

Tidak hanya pemuda kami

juga menyebar undangan dan

membuat selebaran agar

seluruh masyarakat tau dan

mengikuti kegiatan ini.

10. Malam Seni Ciomas

Kegiatan ini adalah kegiatan

ceremonial dari penutupan

KKN 189 MERDEKA di Desa

Ciomas. Dengan kedekatan

yang sudah terjalin dengan

masyrakat tidak sulit untuk

mengundang mereka untuk

hadir. Kami mengajak seluruh

elemen masyarakat untuk

 

Page 84: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

52

hadir karena kami juga

menyediakan beberapa

perlombaan seperti karaoke

agar menarik perharian.

Pembagian hadiah dari

perlombaan-perlombaan

sebelumnya juga dibagikan

pada malam ini agar menarik

perhatian. Seluruh masyarakat

yang kami rasa memiliki

bakat, beberapa waktu

sebelumnya kami latih agar

ikut serta menjadi pengisi

acara.

11. Pembagian Al-Qur’an dan

Perlengkapan Shalat

Kami bekerja sama dengan

departemen agama untuk

mendapatkan Al-Qur’an

dengan cara cuma-cuma. Kami

membuat proposal dan

melakukan lobbying agar

mencapai kesepakatan.

12. Penyuluhan Kesehatan

Sebelumnya kami sudah

melakukan kerja sama dengan

pihak Puskesmas Pasar Rebo

yang mebawahi Desa Ciomas.

Kami mengundang beberapa

tenaga medis untuk

memberikan edukasi kepada

masyarakat untuk hidup

bersih dan sehat.

13. Cek Kesehatan Gratis

Masih satu rangkaian dengan

kegiatan sebelumnya. Tenaga

kesehatan dari Puskesmas

Pasar Rebo kami minta untuk

melakukan pelayanan kepada

 

Page 85: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

53

masyarakat yang telah hadir

dalam penyuluhan kesehatan

sebelumnya dengan

memberikan obat-obatan yang

sudah disediakan.

14. Penyuluhan BNN

Kami bekerja sama dengan

Badan Narkotika Nasional

Kabupaten Bogor dan

mengundang mereka untuk

hadir sebagai pemateri dalam

kegiatan ini. Dalam kegiatan

ini kami undang seluruh

kelompok kepemudaan yang

ada di Desa Ciomas.

15. Pelatihan Pertanian Teknik

Hidroponik

Dalam kegiatan ini kami

berusaha menjalin kerja sama

dengan UPT Pertanian I

Parung Panjang agar

memberikan wawasan

tentang teknik pertanian ini

dan melihat langsung kondisi

pertanian yang ada di Desa

Ciomas agar menjadi bahan

evaluasi bagi mereka sebagai

pihak pemerintah yang

bertanggung jawab atas

bidang pertanian.

16. Pembagian Bibit Tanaman

Kami membeli bibit dari

petani lokal yang ada di Desa

Ciomas untuk dibagikan

kepada seluruh kelompok tani

yang ada di Desa Ciomas. Hal

ini bertujuan untuk

pemerataan pertanian yang

ada di desa.

 

Page 86: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

54

17. Pengadaan Tempat

Pembuangan Sampah

Kami mengajak masyarakat

khususnya kampung kompa 3

untuk kerja bakti dalam

pembangunan tempat sampah.

Bahan-bahan material yang

kami sediakan segera diolah

oleh mereka. Setelah jadi kami

menunjuk salah satu

penanggung jawab untuk

mengurusi masalah

persampahan yang ada di

kampung tersebut. Kami

meminta izin kepada pemilik

lahan untuk membuat tempat

pembuangan sampah tersebut.

Kami pun memilih titik

dimana sering kali masyarakat

membuang sampah secara

sebarangan.

18. Pembuatan Jalan Penghubung

Antar Kampung

Dalam kegiatan kerja bakti

bulanan, kami mengajak

masyarakat untuk bergotong

royong membuka jalan

penghubung antara satu

kampung dengan kampung

lainnya. Walaupun sederhana

jalan ini dirasa sangat

bermanfaat oleh masyarakat

yang melakukan aktivitas

sehari-hari melalui jalan ini.

19. Pembuatan Lapangan Futsal

Lahan yang kami gunakan

sebagai lapangan futsal ini

sebelumnya adalah sebuah

lahan yang tidak terawat dan

kelola oleh salah satu warga

 

Page 87: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

55

desa. Kami meminta izin dan

memberikan sejumlah

kompensasi agar kami bisa

mengolah lahan ini. Setelah

mendapat izin kami

meminjam kendaraan berat

milik tambang untuk

mempercepat perataan lahan

untuk dijadikan lapangan.

Gawang yang dibuat juga dari

bahan seadanya yang tersedia

di desa. Garis lapangan pun

kami ambil dari pertambangan

kapur yang ada di sekitar Desa

Ciomas.

20. Perbaikan Jembatan

Penyeberangan

Perbaikan ini dilakukan oleh

tenaga pekerja dari warga

setempat dengan

menggunakan bahan-bahan

yang terjangkau dan banyak

tersedia di desa. Proses

perbaikan juga dilakukan

secara perlahan di setiap sisi

yang terdapat kerusakan.

21. Pembuatan Gapura Kampung

Kompa 3

Dalam pembuatan gapura

kami mengerahkan seluruh

pemuda kampung Kompa 3

untuk turut membantu

pekerja yang sudah ditunjuk.

Bahan-bahan yang didapatkan

juga dari hasil alam yang

tersedia di desa. Kreativitas

para pemuda dituangkan

dalam mendesain gapura ini

hingga berdiri kokoh.

 

Page 88: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

 

Page 89: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

“KKN adalah tentang sebuah pengabdian dan keikhlasan. Jika pengabdian dan keikhlasan itu dijalani dengan

senyuman, maka keseruan dan asyiknya KKN akan kita dapatkan. Sungguh, saya percaya itu.”

- Alfiah Khoiri Asyir

 

Page 90: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

 

Page 91: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

59

BAB III

KONDISI DESA CIOMAS KECAMATAN TENJO

A. Sejarah Singkat Desa Ciomas Desa Ciomas termasuk ke dalam Kecamatan Tenjo yang

merupakan hasil pemekaran wilayah pada tahun 199321 dari Kecamatan Parungpanjang dan Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Mempunyai 9 (Sembilan) Wilayah Administratif yang meliputi Desa Tenjo, Desa Singabraja, Desa Singabangsa, Desa Batok, Desa Babakan, Desa Bojong, Desa Tapos, Desa Ciomas dan Desa Ciomas.22

Desa Ciomas yang terletak di Kecamatan Tenjo Kabupaten Bogor, menyimpan sebuah cerita di balik namanya. Konon pada zaman dahulu, hidup tiga orang wanita bernama Nyi Mas Ciptarasa, Nyi Mas Intansari, Nyi Mas Malayangsari dan seorang pengiringnya bernama Raden. Suatu hari mereka pun sedang berjalan dan hendak beristirahat di salah satu tempat dekat dengan sebuah sumur. Tak lama setelah mereka beristirahat, salah seorang wanita menjatuhkan cincin emasnya ke dalam sumur tersebut. Tak disangka, air dalam sumur tersebut langsung berubah warna menjadi keemasan dalam sekejap. Sebelum melanjutkan kembali perjalannya, kejadian tersebut mengilhami mereka semua untuk memberi nama daerah yang belum diketahui namanya itu dengan sebutan “Ciomas”. “Ci” atau “Cai” yang dalam bahasa Sunda berarti air, dan “Omas” atau “Emas” yang berarti emas, keemasan. Atau secara harfiah, Ciomas berarti “air yang keemasan”.23

Ada 9 (sembilan) kampung di Desa Ciomas. Berikut ini adalah nama-nama kampung yang berada di Desa Ciomas: 1. Kampung Cinyurup

2. Kampung Bojongsengkol

3. Kampung Kompa

21 Wawancara pribadi dengan Tokoh Masyarakat Desa Ciomas, Bapak

Kurnadi, 19 Agusrtus 2018. 22 Kecamatan Tenjo. “Profil Desa”. Diakses pada 15 September 2018 dari

http://kecamatantenjo.bogorkab.go.id/index.php/multisite/page/1388#.W6buCBGYTIU

23 Siti Aisyah, dkk., “Bab III, Kondisi Desa Ciomas Kecamatan Tenjo,” dalam Rd. Furqon Efendi, ed., Berjuta Senyuman di Bumi Ciomas (Ciputat: Pusat Pengabdian kepada Masyarakat, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017), h. 19-26

 

Page 92: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

60

4. Kampung Lebak Kanibah

5. Kampung Lebak Picung

6. Kampung Bojonggarut

7. Kampung Cibadak

8. Kampung Sainten

9. Kampung Banar

Adapun Kepala Desa yang pernah menjabat di Desa Ciomas antara lain:

1. Bapak Jaisan (1960)

2. Bapak Sapri

3. Bapak Sudarma

4. Bapak Sanusi (1953-1984)

5. Bapak H. Zakaria S (1985-2004)

6. Bapak Osek (2005-2010)

7. Bapak Narman (2011-2015)

8. Bapak Rosyid Anggara (2015-sekarang)24

Berikut ini adalah daftar peristiwa yang terjadi di Desa Ciomas:

Tabel 3. 1: Data Peristiwa Desa Ciomas

No. Peristiwa Tahun Ket. Sumber

1 Pemekaran Wilayah Kecamatan Parung Panjang dengan Kecamatan Tenjo

2010 Dokumen Desa

2 Pemilihan Kepala Desa 2011 Dokumen Desa

3

Pemberian Bantuan Dana Hibah Pembangunan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dari Pemerintah Australia

2015 Dokumen Desa

4 Pemilihan Kepala Desa 2015 Dokumen Desa

5 Pencatatan Sensus Penduduk oleh BPS Jawa Barat

2016 Data Badan Pusat Statistik Kabupaten Bogor

24 Siti Aisyah, dkk., “Bab III, Kondisi Desa Ciomas Kecamatan Tenjo,” dalam Rd. Furqon Efendi, ed., Berjuta Senyuman di Bumi Ciomas (Ciputat: Pusat Pengabdian kepada Masyarakat, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017), h. 19-20

 

Page 93: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

61

6 Pengaspalan Sebagian Jalan Desa

2017 Wawancara dengan warga Desa Ciomas Bapak Aning

7 Penemuan Desa Saung 2018 Wawancara dengan Sekretaris Desa Bapak Yuski

8 Kekeringan Air 2018 Observasi

B. Letak Geografis Desa Ciomas berada di Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor,

Provinsi Jawa barat. Desa Ciomas sendiri memiliki total keseluruhan luas ±946 Ha, yang secara administratif terdiri atas 5 (lima) Rukun Warga dan 17 (tujuh belas) Rukun Tetangga dengan total 1,114 Kepala Keluarga.25 Adapun batas geografis Desa Ciomas, yakni: Sebelah Utara : Desa Garawang (Kecamatan Parungpanjang) Sebelah Selatan : Desa Bangun Jaya (Kecamatan Cigudeg) Sebelah Timur : Desa Jaga Baya (Kecamatan Parungpanjang) Sebelah Barat : Desa Tapos (Kecamatan Tenjo)26

25 Profil Desa Ciomas Kecamatan Tenjo tahun 2016, Dokumen tidak

dipublikasikan 26 Profil Desa Ciomas Kecamatan Tenjo 2018, dokumen tidak dipublikasikan

 

Page 94: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

62

Gambar 3. 1: Peta Wilayah Kecamatan Tenjo

Gambar 3. 2: Peta Wilayah Kecamatan Tenjo Berdasarkan Satelit Citra

 

Page 95: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

63

Sebagai desa yang terletak di perbatasan Kabupaten Bogor dan Kabupaten Tangerang, Desa Ciomas memiliki jarak orbisitas sebagai berikut:27 Ke Ibukota Negara (Jakarta) : 90 KM Ke Ibukota Provinsi DATI 1 (Bandung) : 185 KM Ke Ibukota Kabupaten Daerah Tingkat 2 (Bogor) : 80 KM Ke Pusat Pemerintahan Kecamatan (Tenjo) : 27 KM

Topografi di Desa Ciomas berupa dataran tinggi dan juga dataran rendah. Dengan curah hujan 171,4-213 mm/tahun, dan berada pada suhu udara 20˚C hingga 45˚C. Desa Ciomas dikelilingi oleh hutan, perbukitan, dan sungai-sungai kecil. Luas daratan desa ini sekitar 45% dengan luas perbukitan yang mencapai 55%28. Meski wilayah ini didominasi oleh hutan dan perbukitan, namun beberapa lahan di antaranya juga dimanfaatkan warga sebagai lahan pertanian dan perkebunan.

Sedangkan untuk luas tanah menurut penggunaannya, adalah sebagai berikut:29

Tabel 3.2: Luas Tanah Menurut Penggunaannya

Wilayah Luas (KM²)

Sawah 0,85 KM² Pemukiman 0,91 KM² Ladang 1,56 KM² Empang 0,03 KM² Pemakaman 0,06 KM² Lainnya 5,94 KM² Total 9,35 KM²

27 Profil Desa Ciomas Kecamatan Tenjo 2018, dokumen tidak dipublikasikan 28 Badan Pusat Statistik Kabupaten Bogor. “Kecamatan Tenjo dalam Angka

Tahun 2018”. Diakses pada 21 Desember 2018 pada https://bogorkab.bps.go.id/pencarian.html?searching=tenjo

29 Badan Pusat Statistik Kabupaten Bogor. “Kecamatan Tenjo dalam Angka Tahun 2018”. Diakses pada 21 Desember 2018 pada https://bogorkab.bps.go.id/pencarian.html?searching=tenjo

 

Page 96: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

64

Gambar 3. 3: Peta Wilayah Desa Ciomas

KKN 189 Merdeka memfokuskan kegiatan di sekitar RT 03/RW 01 Kampung Kompa Tiga Desa Ciomas. Dua Sekolah Dasar (SD) terdekat yang kami cakup sebagai kegiatan belajar mengajar adalah SDN 01 dan SDN 03 Ciomas. Adapun tempat untuk berkumpul warga berada di kantor balai Desa Ciomas yang berada di kampung Lebak Kanibah. Sedangkan untuk kegiatan lainnya, kami memusatkan posko KKN 189 Merdeka sebagai tempat berkumpul bersama masyarakat tempat kami tinggal.

C. Struktur Penduduk Desa Ciomas yang kini dipimpin oleh Bapak Rosyid Anggara

selaku Kepala desa, memiliki jumlah penduduk sebanyak 5.339 jiwa dengan 1.114 kepala keluarga.30

1. Keadaan penduduk menurut jenis kelamin

Tabel 3. 3: Keadaan penduduk menurut jenis kelamin

30Badan Pusat Statistik Kabupaten Bogor. “Kecamatan Tenjo dalam Angka

Tahun 2018”. Diakses pada 21 Desember 2018 pada https://bogorkab.bps.go.id/pencarian.html?searching=tenjo

 

Page 97: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

65

2. Keadaan penduduk menurut agama

Tabel 3. 4: Keadaan penduduk menurut agama

Sarana Keagamaan Lokasi

Masjid 9 Buah

Mushalla 11 Buah

Gereja - Pura - Vihara - Jumlah 20 Buah

(Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Bogor Tahun 2017)

Melihat dari jumlah prasarana untuk kegiatan ibadah, dapat disimpulkan bahwa mayoritas agama warga Desa Ciomas adalah Islam.

3. Keadaan penduduk menurut mata pencaharian31

Tabel 3. 5: Keadaan penduduk menurut mata pencaharian

31 Siti Aisyah, dkk., “Bab III, Kondisi Desa Ciomas Kecamatan Tenjo,” dalam

Rd. Furqon Efendi, ed., Berjuta Senyuman di Bumi Ciomas (Ciputat: Pusat Pengabdian kepada Masyarakat, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017), h. 19-20

2814

2533

2350

2400

2450

2500

2550

2600

2650

2700

2750

2800

2850

Laki-laki Perempuan

 

Page 98: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

66

4. Keadaan penduduk menurut tingkat pendidikan

Tabel 3. 6: Keadaan penduduk menurut tingkat pendidikan

72%

13%

1% 3% 11%

Petani

Buruh Pabrik

PNS

Pegawai Swasta

Wirausaha

TK/PAUD

SD

SMP

SMA

D1-D3

S1-S3

 

Page 99: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

67

D. Sarana dan prasarana

1. Sarana Pendidikan Desa Ciomas memiliki beberapa sarana pendidikan, yakni Prndidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Pesantren. Sayangnya, kita belum dapat menemui Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat di desa ini. Sehingga untuk menempuh pendidikan setingkat SMA, anak-anak Desa Ciomas harus ke desa lainnya dengan jarak yang cukup jauh.

Gambar 3. 4: : Sarana Pendidikan Desa Ciomas, PAUD Asih (kiri atas), SMP Satu Atap (kanan atas), Pondok Pesantren Al-Muta’alimin Al-Hasanah (kiri

bawah), SDN 03 Ciomas (kanan bawah)

2. Sarana Peribadatan Mayoritas penduduk Desa Ciomas yang beragama Islam,

menjadikan pembangunan peribadatan seperti masjid dan mushalla merata pembangunannya di setiap kampung. Terdapat 9 masjid dan 11

mushalla tersebar di desa ini. Adapun tempat peribadatan lain tidak dapat kita temui di desa ini.

 

Page 100: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

68

3. Sarana Pemerintahan Desa Desa Ciomas memiliki sarana pemerintahan yang cukup baik.

Terdapat bangunan balai desa yang aktif digunakan aparat setempat dalam melayani masyarakat Desa Ciomas. Ada pula tempat pelayanan kesehatan seperti Puskesmas Pembantu (Pustu) yang terdapat di belakang kantor balai desa. Namun sayangnya, bangunan ini tidak terlalu aktif karena hanya beroperasi dua kali dalam seminggu.

Gambar 3. 6: Kantor Kepala Desa Ciomas (kiri), PUSTU Desa Ciomas (kanan)

Gambar 3. 5: Masjid di Desa Ciomas

 

Page 101: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

69

4. Sarana dan Prasarana Olahraga Desa Ciomas bisa dibilang belum memiliki sarana prasarana

olahraga yang cukup lengkap. Masyarakat hanya mengandalkan lapangan sepak bola yang banyak terbentang di setiap kampung. Lapangan tersebut aktif digunakan untuk berbagai kegiatan olahraga, terutama sepak bola dan futsal. Namun untuk sarana penunjang lainnya, lapangan tersebut hanya memiliki gawang yang dibuat seadanya.

Gambar 3. 7: Lapangan Futsal dan Sepak Bola Desa Ciomas

 

Page 102: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

 

Page 103: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

“Setiap orang yang yang kau temui pasti memiliki nilai rasa perjuangan”

- Fahrurrozi

 

Page 104: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

 

Page 105: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

73

BAB IV

DESKRIPSI HASIL PELAYANAN DANPEMBERDAYAAN

A. Basis Pelaksanaan Program Dalam melakukan pengembangan masyarakat di Desa Ciomas Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor, kami memutusakan untuk menggunakan metode yang berbasis pada aset yang dimiliki oleh Desa Ciomas, kami rasa metode ini lebih memberikan gambaran yang aktual tehadap kenyataan yang ada dalam masyarakat. dengan menggunakan pendekatan berbasis aset, ada beberapa aset yang bisa diperhatikan. Terlebih kadang aset tersebut tidak langsung terlihat, tetapi butuh pengamatan dan riset lebih lanjut. Kami dari kelompok KKN 189 MERDEKA sudah melakukan hal itu untuk menemukan apa yang menjadi potensi di Desa Ciomas agar dapat dimanfaatkan demi kemajuan desa. Aset yang dimiliki tersebut selanjutnya kami jadikan basis awal dalam penyusunan sebuah program yang kami laksanakan. Adapun aset-aset yang kami sudah jelaskan dalam bab sebelumnya kami maksimalkan dalam pelaksanaan program di antaranya:

1. Aset Manusia (Human Capital) Dengan aset manusia yang dimiliki dan sudah dijelaskan sebelumnya, kami jadikan aset ini sebagai objek utama dalam program-program pemberdayaan yang menjadikan masyarakat atau manusia itu sendiri sebagai objek utama dalam pengembangan dan pelaksanaan program yang bertujuan untuk menggerakan masyarakat dalam kegiatan-kegiatan yang membangun baik untuk Desa Ciomas maupun untuk pribadi masyarakat itu sendiri.

2. Aset Fisik (Physical Capital) Aset fisik yang memiliki dua kategori dari segi aset bangunan maupun infrastruktur lainnya menjadi penyokong dalam pelaksanaan program yang sudah direncanakan. Memaksimalkan apa yang ada dalam melaksanakan program, memberikan motivasi tersendiri bagi masyarakat untuk memaksimalkan aset fisik baik berupa bangunan maupun infrastruktur lainnya. Dengan adanya aset-aset yang bersifat fisik ini mempermudah terlaksananya program terutama dalam sarana dan prasarana.

 

Page 106: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

74

3. Aset Lingkungan (Environmental Capital) Lingkungan Desa Ciomas yang memiliki potensi terpendam adalah aset berhaga yang sangat teramat sayang jika tidak dimaksimalkan dalam suatu program dalam upaya pengembangan masyarkat. Dengan aset lingkungan yang dimiliki tersebut kami coba manfaatkan dalam melaksanakan program kami yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Hal ini sangat menguntungkan terlebih aset jenis ini terbilang sangat melimpah dan mudah sekali dijumpai di Desa Ciomas.

4. Aset Sosial (Social Capital) Hampir sama dengan aset-aset lainnya, aset sosial ini sangat mempengaruhi program yang kami laksanakan. Pengaruh dari aset sosial ini sangat erat kaitannya dengan aset manusia yang sudah banyak dijelaskan sebelumnya. Aset sosial bisa dikatakan lebih sama dengan norma positif yang dimiliki oleh Desa Ciomas terkhusus masyarakat Desa Ciomas.

5. Aset Spiritual (Spiritual Capital) Kadang kala aset seperti ini sangat sulit untuk dikaitkan dengan program pengabdian yang kami laksanakan. Tetapi aset ini adalah salah satu yang juga mempengaruhi masyarakat dalam upaya pengembangan kualitas hidup mereka. Dengan adanya aset ini hanya tinggal mengolahnya dengan cara mengambil sikap yang tepat agar aset seperti ini tetap terjaga dan selalu mendorong terlaksananya sebuah program.

B. Bentuk dan Hasil Kegiatan Pelayanan pada Masyarakat Pelaksanaan kegiatan yang sudah kami rencanakan memiliki tingkat kesuksesan yang berbeda-beda dalam taget yang berbeda pula. Setidaknya kami telah mempersiapkan dengan semampu kami dan melaksanakannya dengan semaksimal mungkin. Akan tetapi tidak ada hasil yang selalu sama persis dengan yang direncanakan. Adapun betuk dan hasil kegiatan pelayanan pada masyarakat yang kami lakukan di antaranya.

 

Page 107: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

75

Tabel 4. 1: Bentuk dan Hasil Pelayan Kegiatan TPQ Bidang Sosial

Nomor Kegiatan 01

Nama Kegiatan Taman Pendidikan Al-Qur’an

(TPQ)

Tempat, Tanggal Masjid Kompa 3 dan Kediaman ibu

Luri (selama satu bulan kegiatan

KKN)

Lama Pelaksanaan 5 kali dalam seminggu sehabis shalat

maghrib

Tim Pelaksana Anggota KKN 189

Tujuan Memberikan anak-anak bimbingan

dalam pelajaran Iqra’ dan Baca Tulis

Al-Qur’an

Sasaran Anak-anak Kampung Kompa 3 Desa

Ciomas

Target 10 Anak Kampung Kompa 3 Desa

Ciomas mendapatkan bimbingan

dalam pelajaran Iqra’ dan Baca Tulis

Al-Qur’an sehabis maghrib

Deskripsi

Pelayanan

Perencanaan: Kelompok KKN 189

MERDEKA merencanakan beberapa

materi untuk pengajaran Iqra’ atau Al-

Qur’an kepada anak-anak, terkait

aqidah dan akhlak, ketauhidan, Baca

Tulis Qur’an (BTQ), dan pelafazan

makharijul khuruf yang baik dan benar.

Kegiatan ini dilakukan untuk anak

usia 4 sampai 14 tahun di mushalla

Kampung Kompa 3. Adapun dalam

 

Page 108: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

76

teknisnya, anak-anak akan dibimbing

untuk doa bersama, bernyanyi,

penyampaian materi, dan mengaji

tentunya.

Implementasi: Sehabis shalat maghrib,

anak-anak kampung kompa 3

mendapatkan bimbingan mengaji,

bagaimana cara mengaji yang baik dan

benar tentang panjang pendeknya

suatu huruf. Perkembangan anak-anak

yang mengaji ini juga dicatat agar

dapat mengetahui sejauh mana anak

tersebut memahami cara mengaji yang

baik dan benar. Metode yang

digunakan dalam bimbingan tersebut

juga memperhatikan karakter dari

setiap anak yang hadir dan mengikuti

bimbingan tersebut agar anak-anak

tertarik untuk mengikuti kegiatan

yang diadakan tersebut. Selain itu,

anak-anak diberikan penghargaan

berupa hadiah makanan ringan jika

telah mencapai target perkembangan

dalam mengikuti bimbingan. Kegiatan

ini dimulai dengan mengajak anak-

anak yang sedang bermain untuk shalat

berjama’ah lalu dilanjutkan dengan

bimbingan dalam pelajaran Iqra’ dan

Baca Tulis Al-Qur’an

Hasil Pelayanan 12 Anak-anak Kampung Kompa 3 Desa

Ciomas mendapatkan bimbingan

dalam pelajaran Iqra’ dan Baca Tulis

Al-Qur’an

 

Page 109: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

77

Keberlanjutan

Program

Tidak berlanjut

Gambar 4. 1: Kegiatan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ)

Tabel 4. 2: Bentuk dan Hasil Pelayan Kegiatan Bimbel Bidang Sosial

Nomor Kegiatan 02

Nama Kegiatan Bimbingan Belajar

Tempat, Tanggal Sekolah Dasar , Ciomas 3 dan 1; 30 Juli,

1, 6, 8, 13, dan 15 Agustus 2018

Lama Pelaksanaan 2 (dua) hari dalam seminggu (Senin

dan Rabu)

Tim Pelaksana Seluruh Anggota KKN

Tujuan Memberikan materi tambahan mata

pelajaran dan pengulasan materi

pelajaran

Sasaran Anak-anak di Desa Ciomas tingkat SD

Target 60 orang anak di Desa Ciomas tingkat

SD mendapatkan materi tambahan

mata pelajaran dan pengulasan materi

pelajaran

 

Page 110: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

78

Deskripsi

Pelayanan

Perencanaan: Seluruh anggota KKN

189 MERDEKA di bagi menjadi 2

kelompok untuk memberikan

bimbingan belajar di SDN Ciomas 1

dan 3 sehabis jam pelajaran selesai agar

anak-anak yang ada di sekitar SD 1 dan

3 mendapatkan materi tambahan mata

pelajaran dan pengulasan materi

pelajaran

Implementasi : Kegiatan bimbingan

belajar yang dilakukan oleh kelompok

189 MERDEKA setiap hari Senin dan

Rabu bertujuan untuk memberikan

materi tambahan mata pelajaran dan

pengulasan materi pelajaran dengan

suasana baru yang lebih

menyenangkan dan santai. Hal ini

guna membuat anak-anak antusias

dan tidak bosan atau jenuh dalam

mengikuti kegiatan bimbingan belajar

yang dilaksanakan oleh Kelompok

KKN 189 MERDEKA

Hasil Pelayanan 53 orang anak di Desa Ciomas tingkat

SD mendapatkan materi tambahan

mata pelajaran dan pengulasan materi

pelajaran

Keberlanjutan

Program

Tidak berlanjut

 

Page 111: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

79

Gambar 4. 2: Kegiatan Bimbingan Belajar

Tabel 4. 3: Bentuk dan Hasil Pelayan Kegiatan Perayaan HUT RI Bidang Sosial

Nomor Kegiatan 03

Nama Kegiatan Perayaan dan Perlombaan dalam

Rangka HUT RI ke-73

Tempat, Tanggal Lapangan kampung Kompa 3, 17

Agustus 2018

Lama Pelaksanaan 1 hari

Tim Pelaksana Seluruh anggota KKN 189

Tujuan Membantu warga dalam

penyelenggaraan perlombaan HUT RI

ke 73

Sasaran Warga Kampung Kompa 3 Desa

Ciomas

Target 150 Warga Kampung Kompa 3 Desa

Ciomas terbantu dalam

penyelenggaraan perlombaan HUT RI

ke 73

Deskripsi

Pelayanan

Perencanaan: Anggota Kelompok KKN

189 MERDEKA mempersiapkan

beberapa lomba yang dapat diikuti

oleh kalangan anak-anak dan ibu-ibu

 

Page 112: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

80

yang berlokasi di lapangan kampung

Kompa 3. Sebelum menggunakan

lokasi tersebut Kelompok KKN 189

MERDEKA meminta izin kepada

warga yang memiliki lokasi tersebut

agar tidak terjadi hal-hal yang tidak

diinginkan. Sehari sebelumnya

anggota Kelompok KKN 189

MERDEKA membeli hadiah untuk

para pemenang lomba di Pasar Parung

kerena pilihan barang yang tersedia

lebih variative. Malam harinya, seluruh

anggota Kelompok KKN 189

MERDEKA dibantu warga

mempersiapkan dekorasi dan

perlengkapan untuk lomba.

Implementasi: Pelaksanaan lomba

dalam rangka memperingati HUT RI

ke 73 berjalan cukup lancar, dengan

kolaborasi antara anggota Kelompok

KKN 189 MERDEKA dan warga

membuat semua pekerjaan menjadi

ringan. Beberapa perlombaan berhasil

dilaksanakan seperti lomba balap

karung, pensil botol, balap kelereng,

makan kerupuk, beberut bangku,

tusuk balon, dan lain-lain. Walaupun

ada beberapa kendala yang terjadi

selama pelaksanaan tetapi itu masih

bisa diatasi dan kegiatan tetap berjalan

dengan lancar dan partisipasi warga

untuk mengikuti lomba tersebut

cukup tinggi.

Hasil Pelayanan 150 Warga Kampung Kompa 3 Desa

Ciomas terbantu dan berpartisipasi

 

Page 113: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

81

dalam penyelenggaraan perlombaan

HUT RI ke 73

Keberlanjutan

Program

Tidak berlanjut

Gambar 4. 3: Kegiatan Perlombaan Perayaan HUT RI-73

Tabel 4. 4: Bentuk dan Hasil Pelayan Kegiatan Pembagian Mushaf Al-Qur’an dan Perlengkapan Shalat

Bidang Sosial

Nomor Kegiatan 04

Nama Kegiatan Pembagian Mushaf Al-Qur’an dan

Perlengkapan Shalat

Tempat, Tanggal Pondok Pesantren Al-Muta’alimin Al-

Hasanah Kampung Cinyurup Desa

Ciomas, 19 Agustus 2018

Lama Pelaksanaan Satu hari

Tim Pelaksana Anggota KKN 189

Tujuan Memberikan Mushaf Al-Qur’an dan

Perlengkapan Shalat kepada Pondok

Pesantren Al-Muta’alimin Al-Hasanah

Sasaran Pondok Pesantren Al-Muta’alimin Al-

Hasanah Kampung Cinyurup Desa

Ciomas

 

Page 114: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

82

Target Pondok Pesantren Al-Muta’alimin Al-

Hasanah Kampung Cinyurup Desa

Ciomas mendapatkan 10 Mushaf Al-

Qur’an, 25 pasang mukena, 5 sarung, 5

sajadah

Deskripsi

Pelayanan

Perencanaan: Sebelum melaksanakan

kegiatan tersebut, beberapa angota

Kelompok KKN 189 MERDEKA

membuat surat pengajuan permintaan

mushaf Al-Qur’an kepada

Kementerian Agama Republik

Indonesia yang ada di Jakarta. Setelah

pihak Kementerian Agama Republik

Indonesia memberikan jawaban

anggota Kelompok KKN 189

MERDEKA segera berangkat untuk

mengambil mushaf Al-Qur’an yang

diberikan Kementerian Agama

Republik Indonesia untuk dibawa ke

posko KKN 189 MERDEKA di Desa

Ciomas. Sedangkan perlengkapan

shalat yang diberikan berasal dari

sumbangan anggota Kelompok KKN

189 MERDEKA dan keluarganya

sebelum berangkat ke lokasi KKN

Implementasi: Pada hari yang sudah

ditentukan kami mendatangi pondok

pesantren yang ada di Desa Ciomas

yaitu Pondok Pesantren Al-

Muta’alimin Al-Hasanah. Sebelum

memberikan mushaf Al-Qur’an

Kelompok KKN 189 MERDEKA

menyempatkan bersilaturahmi dengan

Kepala Pondok Pesantren Al-

Muta’alimin Al-Hasanah dan

 

Page 115: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

83

menjelaskan maksud dan tujuan

datang pondok pesantren asuhan

beliau. Setelah itu dilanjutkan dengan

memberikan mushaf Al-Qur’an dan

alat shalat seperti mukena, sarung, dan

sajadah untuk santri dan santriwati

yang diwakilkan oleh Kepala Pondok

Pesantren Al-Muta’alimin Al-Hasanah

Hasil Pelayanan Pondok Pesantren Al-Muta’alimin Al-

Hasanah Kampung Cinyurup Desa

Ciomas mendapatkan 10 Mushaf Al-

Qur’an, 25 pasang mukena, 5 sarung, 5

sajadah

Keberlanjutan

Program

Tidak berlanjut

Gambar 4. 4: Kegiatan Pembagian Al-Qur’an dan Perlengkapan Shalat

Tabel 4. 5: Bentuk dan Hasil Pelayan Kegiatan Cek Kesehatan Gratis Bidang Kesehatan

Nomor Kegiatan 05

Nama Kegiatan Cek Kesehatan Gratis

Tempat, Tanggal Pustu Desa Ciomas, 26 Juli 2018

Lama Pelaksanaan Satu hari

 

Page 116: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

84

Tim Pelaksana Seluruh Anggota KKN 189

Tujuan Membantu warga Desa Ciomas dalam

mengecek kesehatan di pustu Desa

Ciomas secara gratis

Sasaran Warga Desa Ciomas

Target 55 warga Desa Ciomas terbantu dalam

mengecek kesehatan di pustu Desa

Ciomas secara gratis

Deskripsi

Pelayanan

Perencanaan: saat melakukan survei

lapangan anggota Kelompok KKN 189

MERDEKA menyempatkan diri

menyambangi pustu dan

mewawancarai petugas yang berada

disana untuk menanyakan informasi

sebanyak-banyaknya. Dari wawancara

tersebut selanjutnya anggota

Kelompok KKN 189 MERDEKA

selanjutnya mendatangi puskesmas

induk yang ada di Desa Tenjo untuk

menawarkan kerja sama dengan

tenaga medis yang ada disana.

Implementasi: Beberapa hari sebelum

pelaksanaan kami memberikan

informasi kepada seluruh warga Desa

Ciomas melalui Ketua RT dan RW

bahwa akan dilaksanaan penyuluhan

kesehatan dan dilanjutkan dengan cek

kesehatan gratis di pustu yang ada di

Desa Ciomas. Kegiatan ini diawali

dengan penyuluhan kesehatan yang

dipandu oleh Kepala Puskesmas Pasar

Rebo. Warga yang telah mengikuti

penyuluhan kesehatan yang berlokasi

 

Page 117: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

85

di pelataran kantor Desa Ciomas

berhak mendapatkan cek kesehatan

gratis setelah mengikuti penyuluhan

kesehatan. Pengecekan kesehatan

dilakukan dengan sistem antri dan

berjalan tertib dan lancar walaupun

antusiasme warga sangat tinggi

Hasil Pelayanan 60 warga Desa Ciomas terbantu dalam

mengecek kesehatan di pustu Desa

Ciomas secara gratis

Keberlanjutan

Program

Tidak berlanjut

Gambar 4. 5: Kegiatan Cek Kesehatan Gratis

Tabel 4. 6: Bentuk dan Hasil Pelayan Kegiatan Pengadaan Tempat Pembuangan Sampah

Bidang Infrastruktur

Nomor Kegiatan 06

Nama Kegiatan Pengadaan Tempat Pembuangan

Sampah

Tempat, Tanggal 2 tempat pembuangan sampah di

pemukiman warga Kampung Kompa 3,

Agustus 2018

Lama Pelaksanaan Satu hari

 

Page 118: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

86

Tim Pelaksana Anggota kelompok dan warga

Tujuan Membangun tempat pembuangan

sampah di pemukiman warga

Kampung Kompa 3

Sasaran Tempat Pembuangan Sampah

Target 2 tempat pembuangan sampah

dibangun/didirikan di pemukiman

warga Kampung Kompa 3

Deskripsi

Pelayanan

Perencanaan: Sebelum pembangunan

dilaksanakan anggota Kelompok KKN

189 MERDEKA berkoordinasi dengan

warga setempat terutama pemilik

lahan untuk meminta izin mendirikan

tempat pembuangan sampah

permanen. Setelah izin didapatkan

anggota Kelompok KKN 189

MERDEKA mencari pekerja yang

berasal dari warga setempat dan

membelikan material untuk

pembangunan tersebut

Implementasi: Pembangunan

dilaksanakan oleh pekerja yang

dibayar untuk membangun tempat

pembuangan sampah dibantu dengan

tenaga sukarela dari warga beseaama

anggota Kelompok KKN 189

MERDEKA di lokasi yang sudah

direncanakan sebelumnya. Tempat

pembuangan sampah yang dibuat

berbahankan bata dan campuran

semen dengan pasir berukuran 1,5x1,5

meter dengan pertimbangan mampu

 

Page 119: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

87

menampung sampah warga sekitar

selama seminggu sekali pengolahan

Hasil Pelayanan 2 tempat pembuangan sampah

dibangun/didirikan di pemukiman

warga Kampung Kompa 3

Keberlanjutan

Program

Tidak Berlanjut

Gambar 4. 6: Kegiatan Pembuatan Tempat Pembuangan Sampah

Tabel 4. 7: Bentuk dan Hasil Pelayan Kegiatan Pembuatan Jalan Penghubung Antar Kampung

Bidang Infrastruktur

Nomor Kegiatan 07

Nama Kegiatan Pembuatan Jalan Penghubung Antar

Kampung

Tempat, Tanggal Kampung Kompa Dua dan Kompa

Tiga, 28 Juli 2018

Lama Pelaksanaan Satu hari

Tim Pelaksana Anggota KKN 189 dan warga sekitar

 

Page 120: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

88

Tujuan Membangun jalan penghubung antara

Kampung Kompa 3 dengan Kompa 1

sepanjang 200 meter

Sasaran Jalan Penghubung antara Kampung

Kompa 3 Dengan Kompa 1

Target Jalan Penghubung antara Kampung

Kompa 3 Dengan Kompa 1 dibangun

sepanjang 200 meter

Deskripsi

Pelayanan

Perencanaan: Jalan penghubung antar

kampung yang dibangun secara gotong

royong oleh masyarakat bertujuan

untuk mempermudah akses

masyarakat dalam beraktivitas dan

mengurangi jarak tempu dari satu

kampung ke kampung lainnya.

Awalnya Kelompok KKN 189

MERDEKA bermusyawarah dengan

warga, kemudian mengecek lokasi

yang akan dibuka jalannya, lalu

koordinasi dengan warga tentang

peralatan yang akan digunakan

Implementasi: Kegiatan dilakukan

oleh pemuda kampung Kompa 3,

Kompa 2, Kompa 1, yang bekerjasama

dengan Kelompok KKN 189

MERDEKA. Kegiatan yang dilakukan

antara lain dengan menebas

pepohonan liar yang tumbuh di

sepanjang jalan. Kemudian jalan

diratakan dengan peralatan tradisional

agar supaya jalan tidak lagi berundak

dan bisa dilewati sebagai jalan umum

 

Page 121: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

89

Hasil Pelayanan Jalan Penghubung antara Kampung

Kompa 3 Dengan Kompa 1 dibangun

sepanjang 200 meter

Keberlanjutan

Program

Tidak Berlanjut

Gambar 4. 7: Kegiatan Pembuatan Jalan Penghubung antar Kampung

Tabel 4. 8: Bentuk dan Hasil Pelayan Kegiatan Pembuatan Lapangan Futsal Bidang Infrastuktur

Nomor Kegiatan 08

Nama Kegiatan Pembuatan Lapangan Futsal

Tempat, Tanggal Kampung Kompa 3, 6-7 Agustus 2018

Lama Pelaksanaan 2 (dua) hari

Tim Pelaksana Anggota KKN 189

Tujuan Membangun lapangan futsal tempat

untuk melaksanakan kegiatan turnamen

futsal

Sasaran Lapangan Futsal Kampung Kompa 3

Target 1 Lapangan Futsal dibangun di Kampung

Kompa 3 di lahan seluas 15x25 meter

Deskripsi

Pelayanan

Perencanaan: Pada awalnya lapangan ini

dibuat karena inisiasi pemuda setempat,

 

Page 122: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

90

karena belum adanya lapangan khusus

untuk kampung Kompa 3. Kemudian

dikarenakan program lomba futsal

“Merdeka Cup” akan segera

dilaksanakan, maka kelompok KKN 189

MERDEKA berkoordinasi dengan

pemuda setempat untuk membuka

lapangan. Lahan yang digunakan telah

mendapat persetujuan dari pemiliknya

juga atas lobbying dari pemuda setempat.

Kemudian pemuda yang anggota KKN

merencanakan pembuatan lapangan

futsal selama 7 hari lamanya.

Implementasi: Pemuda setempat dan

KKN 189 MERDEKA bergotong royong

dalam membuat lapangan futsal

tersebut. Pemuda dan anggota KKN 189

membuat lapangan Futsal dengan

menggunakan alat berat yang telah

disewa. Kemudian sempat juga

diratakan dengan memanfaatkan mobil

anggota kelompok KKN 189 untuk

meratakan tanah. Lapangan ini berlokasi

di area perkebunan warga Kompa 3 yang

sudah diberikan perizinan untuk

membuat lapangan futsal semi

permanen.

Hasil Pelayanan 1 Lapangan futsal dibangun di Kampung

Kompa 3 di lahan seluas 15x25 meter

Keberlanjutan

Program

Tidak berlanjut

 

Page 123: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

91

Gambar 4. 8: Kegiatan Pembuatan Lapangan Futsal

Tabel 4. 9: Bentuk dan Hasil Pelayan Kegiatan Perbaikan Jembatan Penyebrangan Bidang Infrastruktur

Nomor Kegiatan 09

Nama Kegiatan Perbaikan Jembatan Penyebrangan

Tempat, Tanggal Kampung Kompa 2 dan 3, 4 Agustus

2018

Lama Pelaksanaan Satu hari

Tim Pelaksana Tim KKN 189 dan warga setempat

Tujuan Merenovasi jembatan penyebrangan

antara Kampung Kompa 3 dan Kampung

Kompa 2

Sasaran Jembatan Penyebrangan

Target 1 jembatan penyebrangan antara

Kampung Kompa 3 dan Kampung

Kompa 2 direnovasi dan lebih aman

dilalui warga sepanjang 30 meter

Deskripsi

Pelayanan

Perencanaan: Pada awalnya perbaikan

ini bukanlah bagian dari program kerja

yang ada, namun menjadi program

tambahan KKN 189 MERDEKA karena

ini merupakan inisiasi dari warga

Kampung Kompa 3. Jembatan ini

 

Page 124: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

92

merupakan akses penghubung utama

warga kampung untuk menyebrang,

yang sebelumnya sangat tidak layak

dilewati dan beresiko tinggi. KKN 189

MERDEKA bersama warga mengamati

kondisi kerusakan yang ada. Kemudian

warga membeli besi-besi jembatan

untuk perbaikan

Implementasi: Warga Kampung Kompa

3 bersama KKN 189 MERDEKA

bergotong royong dalam membenahi

kerusakan jembatan. Kegiatan ini

dilakukan dengan mengelas besi-besi

jembatan baru untuk menambal

kerusakan. Kemudian menguji

kelayakan jembatan tersebut setelahnya.

Barulah jika sudah terasa cukup aman

dilewati, jembatan kembali dibuka

sebagai penghunung kegiatan

antarkampung. Kegiatan ini pun

diakhiri dengan makan bersama

Hasil Pelayanan 1 jembatan penyebrangan antara

Kampung Kompa 3 dan Kampung

Kompa 2 direnovasi dan lebih aman

dilalui warga sepanjang 30meter

Keberlanjutan

Program

Tidak Berlanjut.

 

Page 125: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

93

Gambar 4. 9: Kegiatan Perbaikan Jembatan Penyeberangan

Tabel 4. 10: Bentuk dan Hasil Pelayan Kegiatan Pembuatan Gapura Kampung Kompa 3

Bidang Infrastruktur

Nomor Kegiatan 10

Nama Kegiatan Pembuatan Gapura Kampung

Kompa 3

Tempat, Tanggal Kampung Kompa 3, Desa Ciomas, 12 -

15 Agustus 2018

Lama Pelaksanaan 4 (Empat) hari

Tim Pelaksana Anggota kelompok dan warga

Tujuan Membangun/Mendirikan tugu/gapura

selamat datang di jalan masuk

Kampung Kompa 3

Sasaran Tugu/Gapura Selamat Datang

Kampung Kompa 3

Target 1 Tugu/Gapura selamat datang

dibangun/didirikan di jalan masuk

Kampung Kompa 3

Deskripsi

Pelayanan

Perencanaan: Dalam rangka

peringatan Hari Ulang Tahun

Republik Indonesia (HUT RI) ke-73,

pemerintah Desa Ciomas mengadakan

 

Page 126: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

94

berbagai kegiatan lomba antar

kampung. Salah satunya adalah lomba

pembuatan gapura sebagai tugu

selamat datang sebelum memasuki

area kampung. KKN 189 MERDEKA

bekerjasama dengan pemuda Kompa 3

untuk membangun gapura tersebut.

Dalam kegiatan ini KKN 189

MERDEKA bertugas membuat desain

gapura, sedangkan warga setempat

membeli peralatan dan menyiapkan

alat serta bahan yang perlukan

Implementasi: Pemuda dan kelompok

KKN 189 berinisiasi untuk

bekerjasama dalam membangun

gapura di kampung Kompa 3. Tim

KKN 189 membuat desain gapura dan

menyediakan beberapa material yang

dibutuhkan seperti kayu, bambu, cat,

dan lain-lain. Pembangunan gapura

dilakukan selama 4 hari dengan saling

bergotong-royong

Hasil Pelayanan 1 Tugu/Gapura selamat datang

dibangun/didirikan di jalan masuk

Kampung Kompa 3

Keberlanjutan

Program

Tidak berlanjut

 

Page 127: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

95

Gambar 4. 10: Kegiatan Pembuatan Gapura

C. Bentuk dan Hasil Kegiatan Pemerdayaan Masyarakat Selain kegiatan pelayanan yang sudah kami laksanakan selama KKN di Desa Ciomas, kami juga melakukan kegiatan yang bersifat pemberdayaan bagi masyarakat Desa Ciomas. Kegiatan-kegaitan itu bertujuan mengembangkan potensi diri dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa. Adapun kegiatan yang kami laksanakan dan pencapaiannya antara lain:

Tabel 4. 11: Bentuk dan Hasil Pelayan Kegiatan Kerja Bakti Pemberdayaan Masjid Bidang Sosial

Nomor Kegiatan 11

Nama Kegiatan Kerja Bakti Pemberdayaan Masjid

Tempat, Tanggal Masjid Kampung Kompa 3 (27 Juli),

Kompa 1 (3 Agustus), dan Lebak

Picung (10 Agustus)

Lama Pelaksanaan Sehari dalam seminggu kegiatan KKN

Tim Pelaksana Seluruh anggota KKN 189

Tujuan Merenovasi dan Membersihkan

sarana-prasarana beribadah Masjid

Desa Ciomas

Sasaran Masjid Desa Ciomas

 

Page 128: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

96

Target Sarana-pra sarana beribadah 3 Masjid

di Desa Ciomas direnovasi dan

dibersihkan

Deskripsi

Pelayanan

Perencanaan: Seluruh anggota KKN

189 MERDEKA terlebih dahulu

meminta izin kepada warga setempat

untuk membersihkan tempat ibadah

serta mengajak warga setempat dalam

membantu program kami yang berupa

pemberdayaan masjid. KKN 189

MERDEKA pun merencanakan

prmbagian tugas, serta menentukan

waktu dan masjid/mushalla mana saja

yang akan dibersihkan. Kemudian

KKN 189 MERDEKA membeli

peralatan bersih-bersih guna

menunjang adanya kegiatan ini

Implementasi: Kerja bakti

pemberdayaan masjid dilakukan

setiap hari Jum’at dan bertempat di

masjid Kampung Kompa 3, Kompa 1,

dan Lebak Kanibah. Kelompok KKN

189 MERDEKA membersihkan

sajadah, karpet, lantai, dan merapikan

peralatan yang ada di dalam

masjid/mushalla sehingga bisa nyaman

digunakan warga sebagai tempat

beribadah

Hasil Pelayanan Sarana-pra sarana beribadah 3 Masjid

di Desa Ciomas direnovasi dan

dibersihkan

Keberlanjutan

Program

Tidak berlanjut

 

Page 129: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

97

Gambar 4. 11: Kegiatan Pemberdayaan Masjid

Tabel 4. 12: Bentuk dan Hasil Pelayan Kegiatan Pelatihan Muhadharah Bidang Sosial

Nomor Kegiatan 12

Nama Kegiatan Pelatihan Muhadharah

Tempat, Tanggal Pondok pesantren Muta’alimin Al

Hasanah (31 Juli, 7 Agustus, 14

Agustus)

Lama Pelaksanaan 3 kali dalam sebulan

Tim Pelaksana Riza Badruzzaman, Muhammad Ridho

Alfansuri, Kholidah Hanum, Fira Sintia

Octa Zafira, Manhajul Islam

Tujuan Memberikan bimbingan dalam

keahlian bidang pidato dan ceramah

kepada Santri dan Santriwati Pondok

Pesantren Al-Muta’alimin Al-Hasanah

Desa Ciomas

Sasaran Santri dan Santriwati Pondok

Pesantren Al-Muta’alimin Al-Hasanah

Target 20 orang Santri dan Santriwati Pondok

Pesantren Al-Muta’alimin Al-Hasanah

 

Page 130: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

98

mendapatkan bimbingan dalam

keahlian bidang pidato dan ceramah

Deskripsi

Pelayanan

Perencanaan: Kelompok KKN 189

MERDEKA pada awalnya survei lokasi

ke beberapa pesantren salaf yang ada di

Desa Ciomas. Kemudian kami

menentukan pesantren yang sesuai

dengan program muhadharah. KKN

189 MERDEKA pun menyiapkan

materi pelaksanaan dan mengatur

jadwal pelaksanaan pelatihan

muhadharah dengan menyesuaikan

jadwal pesantren. Pelaksana kegiatan

muhadharah ini bertujuan untuk

mengembangkan kemampuan pidato

dan ceramah di depan umum

Implementasi: setiap satu kali dalam

seminggu, kelompok KKN 189

MERDEKA khususnya tim pelaksana

program muhadharah akan

memberikan materi dan meminta

anak-anak yang di ajarkan untuk

mencoba melakukannya didepan

umum. Setelah melakukan banyak

latihan dan diberikan bimbingan oleh

tim pelaksana, Anggota kelompok

KKN 189 mengadakan lomba pidato

untuk mengetahui sejauh mana

perkembangan anak-anak di pondok

pesantren dalam mengikuti program

yang kami berikan

Hasil Pelayanan 19 orang Santri dan Santriwati Pondok

Pesantren Al-Muta’alimin Al-Hasanah

 

Page 131: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

99

mendapatkan bimbingan dalam

keahlian bidang pidato dan ceramah

Keberlanjutan

Program

Tidak Berlanjut

Gambar 4. 12: Kegiatan Pelatihan Muhadharah

Tabel 4. 13: Bentuk dan Hasil Pelayan Kegiatan Penyuluhan Praktik Mengurus Jenazah

Bidang Sosial

Nomor Kegiatan 13

Nama Kegiatan Penyuluhan Praktik Mengurus

Jenazah

Tempat, Tanggal Masjid Kampung Lebak Picung, 10

Agustus 2018

Lama Pelaksanaan 1 hari

Tim Pelaksana Seluruh Anggota KKN 189

Tujuan Menyampaikan edukasi dalam praktik

kepengurusan jenazah

Sasaran Warga Kampung Lebak Picung Desa

Ciomas

Target 30 orang warga Kampung Lebak

Picung menerima/mendapatkan

 

Page 132: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

100

edukasi dalam praktik mengurus

jenazah

Deskripsi

Pelayanan

Perencanaan: Penyuluhan praktik

mengurus jenazah yang direncanakan

oleh Ibu Umi Musyarofah, MA selaku

dosen pembimbing KKN kami yang

akan menjadi pemateri pada program

ini. KKN 189 MERDEKA pun

melakukan survei ke beberapa

pengurus majelis taklim yang ada di

Desa Ciomas untuk berkoordinasi

terkait kegiatan ini. Pengurus majelis

taklim ini pun membantu

mengkoordinasikan warga sebagai

peserta kegiatan. Selanjutnya KKN 189

MERDEKA membeli beberapa

sembako untuk dibagikan kepada

warga peserta kegiatan

Implementasi: Warga yang

berpartisipasi diimbau untuk

mengetahui bagaimana caranya

mengurus jenazah sehingga

diharapkan dapat diimplementasikan

di kemudian hari, dan bisa membantu

kepengurusan jenazah apabila ada

sanak saudara atau tetangga yang

meninggal dunia. Ibu Umi Musyarofah

memberikan materi dan melaksanakan

praktik langsung kepengurusan

jenazah mulai dari dimandikan sampai

dishalatkan. Setelah kegiatan berakhir,

warga diberikan bingkisan berupa

sembako oleh KKN 189 MERDEKA

 

Page 133: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

101

Hasil Pelayanan 39 orang warga Kampung Lebak

Picung menerima/mendapatkan

edukasi dalam praktik mengurus

jenazah

Keberlanjutan

Program

Tidak berlanjut

Gambar 4. 13: Kegiatan Praktik dan Penyuluhan Kepengurusan Jenazah

Tabel 4. 14: Bentuk dan Hasil Pelayan Kegiatan Festival Layangan Hias Bidang Sosial

Nomor Kegiatan 14

Nama Kegiatan Festival Layangan Hias

Tempat, Tanggal Lapangan Kampung Lebak Kanibah, 19

Agustus 2018

Lama Pelaksanaan 1 hari

Tim Pelaksana Seluruh anggota KKN 189

Tujuan Menyelenggarakan Festival layangan

hias di Desa Ciomas

Sasaran Festival Layangan Hias

Target Terselenggaranya festival layangan

hias yang diikuti oleh 20 warga Desa

Ciomas

 

Page 134: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

102

Deskripsi

Pelayanan

Perencanaan: KKN 189 MERDEKA

merencanakan kegiatan festival

layangan hias dalam rangka

memeriahkan HUT RI. KKN 189

MERDEKA bekerjasama dengan

pemuda perwakilan antarkampung

untuk menyebar pamflet dan form

pendaftaran lomba. Kemudian

melakukan survei lapangan yang

berada di Kampung Lebak Kanibah

sebagai daerah pertengahan yang

mudah diakses dari jalan utama.

Implementasi: Perlombaan layangan

atau festival layangan hias ini

dilakukan di Lapangan Kampung

Lebak Kanibah pada sore hari.

Berbagai bentuk layangan yang di

perlombakan juga diberi penilaian oleh

juri yang merupakan beberapa anggota

KKN 189 terpiih. Dari segi kreativitas

sampai durasi terbang dijadikan tolak

ukur dalam memenangkan lomba

layangan. Selanjutnya, pengunuman

pemenang lomba layangan ini

dilakukan pada Malam Seni Ciomas

(MSC) pada 20 Agustus 2018 di

lapangan kantor desa

Hasil Pelayanan Terselenggaranya festival layangan

hias yang diikuti oleh 15 warga Desa

Ciomas

Keberlanjutan

Program

Tidak berlanjut

 

Page 135: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

103

Gambar 4. 14: Kegiatan Festival Layangan Hias

Tabel 4. 15: Bentuk dan Hasil Pelayan Kegiatan Pelatihan Manajemen Organisasi dan Kepemimpinan (MOK)

Bidang Sosial

Nomor Kegiatan 15

Nama Kegiatan Pelatihan Manajemen Organisasi

dan Kepemimpinan (MOK)

Tempat, Tanggal Lapangan Sekolah Dasar Negeri 3

Ciomas, 18 Agustus 2019

Lama Pelaksanaan 1 hari

Tim Pelaksana Seluruh anggota KKN 189

Tujuan Memberikan edukasi tentang

Manajemen Organisasi dan

Kepemimpinan kepada pemuda Desa

Ciomas

Sasaran Pemuda Desa Ciomas

Target 50 orang pemuda Desa Ciomas

mendapat/menerima edukasi dari

seminar Manajemen Organisasi dan

Kepemimpinan

Deskripsi

Pelayanan

Perencanaan: Pelatihan Manajemen

Organisasi dan Kepemimpinan (MOK)

terlaksana atas inisiasi KKN 189

 

Page 136: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

104

MERDEKA melihat keaktifan pemuda

dan potensi manajemen organisasi

yang dimiliki pemuda Desa Ciomas.

Kegiatan ini di rencanakan dengan

mengundang Adi Raharjo selaku wakil

presiden DEMA UIN Jakarta dan

Ahmad Sutisna yang merupakan

Sekretaris Umum PMII

KOMFAKTAR. Keduanya dinilai

memiliki pengalaman yang cukup

dalam memberikan materi tentang

Manajemen Organisasi dan

Kepemimpinan (MOK) kepada para

wakil pemuda Desa Ciomas. Kelompok

KKN 189 MERDEKA pun berencana

mengadakan kegiatan ini di halaman

terbuka dengan tema suasana yang

santai. Adapun pesertanya akan

dihadiri oleh perwakilan pemuda

setempat

Implementasi: Kegiatan ini

berlangsung di lapangan SDN 03

Kampung Lebak Kanibah dan

dilaksanakan pada pukul 19.00 s.d.

pukul 21.00 WIB. Dihadiri lebih dari

40 pemuda perwakilan masing-masing

kampung. Kegiatan ini dimulai dengan

pemberian materi, sharing, bincang-

bincang bersama warga, serta diakhiri

dengan doa bersama

Hasil Pelayanan 42 orang pemuda Desa Ciomas

mendapat/menerima edukasi dari

seminar Manajemen Organisasi dan

Kepemimpinan

 

Page 137: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

105

Keberlanjutan

Program

Tidak berlanjut

Gambar 4. 15: Kegiatan Pelatihan Manajemen Organisasi dan Kepemimpinan

(MOK)

Tabel 4. 16: Bentuk dan Hasil Pelayan Kegiatan Malam Seni Ciomas Bidang Sosial

Nomor Kegiatan 16

Nama Kegiatan Malam Seni Ciomas

Tempat, Tanggal Pelataran Balai Desa Ciomas, 20

Agustus 2018

Lama Pelaksanaan 1 hari

Tim Pelaksana Seluruh anggota KKN 189

Tujuan Menyelenggarakan pentas seni dan

hiburan warga Desa Ciomas

Sasaran Pentas Seni dan Hiburan

Target Terselenggaranya pentas seni dan

hiburan yang diisi dengan lomba

karaoke, penampilan muhadharah

santri, penampilan tari-tarian anak-

anak, akustik dari pemuda Desa

Ciomas

 

Page 138: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

106

Deskripsi

Pelayanan

Perencanaan: Anggota KKN 189

mempersiapkan acara yang bernama

Malam Seni Ciomas yang terdiri dari

lomba karaoke, penampilan tari yang

sebelumnya dilatih oleh beberapa

anggota KKN 189, penampilan

muhadharah santri yang menang dalam

lomba yang kami selenggarakan

sebelumnya, dan akustik pemuda

sebagai wadah untuk menyalurkan

bakat di bidang seni. Selain itu

persiapan teknis pun kami lakukan di

antaranya; menyewa panggung,

berkoordinasi dengan perangkat desa,

berkoordinasi dengan tokoh

masyarakat dan pemuda, serta

mempersiapkan dekorasi panggung

Implementasi: Kegiatan ini

dilaksanakan mulai pukul 17.00 WIB,

dibuka dengan penampilan

muhadharah, tarian tradisional, dan

sambutan Kepala Desa, tokoh

masyarakat, serta ketua Kelompok

KKN 189 MERDEKA. Kemudian

dilanjutkan dengan penampilan

peserta karaoke dari perwakilan

kampung. Acara ini juga

menghadirkan penampilan dari

pemuda Desa Ciomas yang

berkolaborasi dengan anggota KKN

189 MERDEKA. Selain itu acara ini

juga menjadi ajang pembagian hadiah

kegiatan Perayaan HUT RI Kampung

Kompa 3, Festival Layangan Hias,

Lomba Futsal “Merdeka Cup”

 

Page 139: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

107

Kampung Kompa 3, serta Lomba

Karaoke yang baru saja berlangsung

Hasil Pelayanan Terselenggaranya pentas seni dan

hiburan yang diisi dengan lomba

karaoke, penampilan muhadharah

santri, penampilan tari-tarian anak-

anak, akustik dari pemuda Desa

Ciomas

Keberlanjutan

Program

Tidak Berlanjut

Gambar 4. 16: Kegiatan Malam Seni Ciomas

Tabel 4. 17: Bentuk dan Hasil Pelayan Kegiatan Penyuluhan Kesehatan Bidang Kesehatan

Nomor Kegiatan 17

Nama Kegiatan Penyuluhan Kesehatan

Tempat, Tanggal Pelataran Kantor Desa, 26 Juli 2018

Lama Pelaksanaan Satu hari

Tim Pelaksana Seluruh anggota KKN 189

Tujuan Memberikan penyuluhan kesehatan

kepada warga Desa Ciomas

Sasaran Warga Desa Ciomas

 

Page 140: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

108

Target 55 warga Desa Ciomas mendapat

penyuluhan tentang kesehatan,

kebersihan lingkungan, dan BPJS dari

Puskesmas Pasar Rebo yang

dilaksanakan di Kantor Desa Ciomas

Deskripsi

Pelayanan

Perencanaan: Penyuluhan kesehatan

adalah program kesehatan berupa

pemberian materi bagaimana cara

menjaga kesehatan. Kelompok KKN

189 MERDEKA bekerjasama dengan

Puksesmas Pasar Rebo, Kecamatan

Tenjo, Bogor, dalam rangka

memberikan sosialisasi kesehatan.

Kelompok KKN 189 MERDEKA

melakukan observasi terlebih dahulu

seputar permasalahan kesehatan

kepada Kepala desa dan bertanya

langsung kepada beberapa warga

mengenai keluhan kesehatan yang ada

Implementasi: Salah satu program

bidang kesehatan ini dilakukan di

kantor Desa Ciomas, bekerjasama

dengan pengurus desa. Puksesmas

Pasar Rebo, Kecamatan Tenjo,

mengirim stafnya sebagai narasumber.

Materi yang disampaikan adalah

dengan tidak melakukan kegiatan

Mandi Cuci Kakus (MCK) di sungai

karena air yang kotor. Selain itu materi

penyuluhan lainnya juga berupa

informasi tentang penggunaan BPJS.

Hasil Pelayanan 60 warga Desa Ciomas mendapat

penyuluhan tentang kesehatan,

kebersihan lingkungan, dan BPJS dari

 

Page 141: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

109

Puskesmas Pasar Rebo yang

dilaksanakan di Kantor Desa Ciomas

Keberlanjutan

Program

Tidak Berlanjut

Gambar 4. 17: Kegiatan Penyuluhan Kesehatan

Tabel 4. 18: Bentuk dan Hasil Pelayan Kegiatan Penyuluhan BNN Bidang Kesehatan

Nomor Kegiatan 18

Nama Kegiatan Penyuluhan BNN

Tempat, Tanggal Pelataran Kantor Desa Ciomas, 7

Agustus 2018

Lama Pelaksanaan 1 hari

Tim Pelaksana Seluruh anggota KKN 189

Tujuan Memberikan informasi tentang bahaya

konsumsi narkoba bagi pemuda Desa

Ciomas

Sasaran Pemuda Desa Ciomas

Target 11 orang pemuda Desa Ciomas dari

perwakilan Karang Taruna

mendapatkan informasi tentang

bahaya konsumsi narkoba bagi

pemuda Desa Ciomas dari Badan

 

Page 142: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

110

Narkotika Nasional (BNN) Bogor di

Balai Desa Ciomas

Deskripsi

Pelayanan

Perencanaan: Penyuluhan BNN ini

direncanakan dari sebelum KKN

terlaksana. Pada bulan Juni 2018, KKN

189 MERDEKA mendatangi Kantor

BNN Kota Bogor untuk bekerjasama.

KKN 189 MERDEKA pun selanjutnya

berkoordinasi dengan BNN Kota

Bogor hingga hari H. Selanjutnya

untuk undangan peserta, KKN 189

MERDEKA berkoordinasi dengan

pemuda setempat untuk turut

membantu menyebar undangan

Implementasi: Kegiatan ini dilakukan

di kantor Desa Ciomas dengan

mengundang perwakilan pemuda dan

Karang Taruna Desa Ciomas. Materi

yang disampaikan berupa bahaya

menggunakan narkotika oleh Ibu Rika

Indriarti dari BNN Kota Bogor. Selain

itu Ibu Rika juga memberikan

beberapa contoh bentuk narkotika

secara langsung kepada para peserta

yang hadir

Hasil Pelayanan 12 orang pemuda Desa Ciomas dari

perwakilan Karang Taruna

mendapatkan informasi tentang

bahaya konsumsi narkoba bagi

pemuda Desa Ciomas dari Badan

Narkotika Nasional

Keberlanjutan

Program

Tidak berlanjut

 

Page 143: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

111

Gambar 4. 18: Kegiatan Penyuluhan oleh BNN

Tabel 4. 19: Bentuk dan Hasil Pelayan Kegiatan Pelatihan Penanaman Hidroponik dan Pembagian Bibit Tanaman

Bidang Ekonomi

Nomor Kegiatan 19

Nama Kegiatan Pelatihan Penanaman Hidroponik

dan Pembagian Bibit Tanaman

Tempat, Tanggal Pelataran rumah di Balai Desa Ciomas,

15 Agustus 2018

Lama Pelaksanaan 1 hari

Tim Pelaksana Seluruh anggota kelompok KKN 189

Tujuan Memberikan pelatihan tentang

penanaman hidroponik agar warga

dapat memaksimalkan cara menanam

tanpa perlu menggunakan air yang

banyak.

Sasaran Kelompok Tani dari 9 Kampung Desa

Ciomas

Target 9 orang perwakilan kelompok tani

Desa Ciomas mendapatkan edukasi

mengenai penanaman hidroponik dan

mendapatkan 10 bibit kecambah

tanaman

 

Page 144: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

112

Deskripsi

Pelayanan

Perencanaan: Pada awalnya kegiatan

ini direncanakan sebagai sebuah

pelatihan kepada warga agar bisa

memanfaatkan pekarangan rumahnya

sebagai lahan produktif membuka

pertanian rumahan. Kelompok KKN

189 MERDEKA berupaya

mengirimkan proposal untuk

melakukan kerjasama dengan Dinas

Pertanian Kota Bogor, namun tidak

ada respons langsung sebelum

berlangsungnya KKN. Kemudian kami

pun akhirnya mendatangi UPT I

Wilayah Parungpanjang untuk

membantu memberikan materi,

meskipun UPT I Wilayah

Parungpanjang tidak dapat

memberikan bantuan berupa peralatan

hidroponik khusus.

Implementasi: Kegiatan ini terlaksana

atas kerjasama KKN 189 MERDEKA

dengan dinas UPT I Pertanian

Parungpanjang. Materi yang

disampaikan berupa penyuluhan

kepada warga mengenai tanaman

hidroponik dan bahan apa saja yang

dapat dimanfaatkan dalam menanam

tanaman hidroponik di pekarangan

rumah tanpa menggunakan banyak air.

Kemudian karena peralatan yang

belum mendukung, akhirnya dengan

opsi lain, KKN 189 MERDEKA

mempersiapkan peralatan handmade

sederhana dengan memanfaatkan

 

Page 145: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

113

barang bekas seadanya sebagai alat

praktik langsung

Hasil Pelayanan 9 orang perwakilan kelompok tani

Desa Ciomas mendapatkan edukasi

mengenai penanaman hidroponik dan

mendapatkan 10 bibit kecambah

tanaman

Keberlanjutan

Program

Tidak berlanjut.

Gambar 4. 19: Pelatihan Pertanian Hidroponik

Tabel 4. 20: Bentuk dan Hasil Pelayan Kegiatan Turnamen Futsal ‘Merdeka Cup’ Bidang Sosial

Nomor Kegiatan 20

Nama Kegiatan Turnamen Futsal ‘Merdeka Cup’

Tempat, Tanggal Kampung Kompa 3 (8 s.d. 17 Agustus

2018)

Lama Pelaksanaan 9 hari

Tim Pelaksana Seluruh anggota kelompok KKN 189

Tujuan Menyelenggarakan Turnamen Futsal

‘Merdeka Cup” di Kampung Kompa 3

Sasaran Warga Desa Ciomas

 

Page 146: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

114

Target Terselenggaranya Turnamen Futsal

‘Merdeka Cup’ di Desa Ciomas yang

iikuti 12 tim futsal putra 6 futsal putri

dari setiap kampung

Deskripsi

Pelayanan

futsal yang dibangun pada program

sebelumnya, Lomba Futsal ‘Merdeka

Cup’ pun direncanakan dengan

bermusyawarah dengan perwakilan

pemuda setempat. KKN 189

MERDEKA dan pemuda setempat

berencana melakukan lomba futsal

dengan sistem grup. Dalam struktur

kepanitiaan ini, pemuda terlibat

langsung menjadi panitia bekerjasama

dengan anggota kelompok KKN 189

MERDEKA

Implementasi: Pada pelaksanaannya,

lomba futsal “Merdeka Cup”

berlangsung selama sembilan hari di

lapangan Kampung Kompa 3. 8 tim

futsal putra dan 4 tim futsal putri dari

Kampung Kompa 1, Komba 2, Kompa 3,

Kompa 4, dan Lebak Kanibah bersaing

secara sehat dalam turnamen futsal

‘MERDEKA CUP’ di lapangan baru

Kampung Kompa 3

Hasil Pelayanan Terselenggaranya Turnamen Futsal

‘Merdeka Cup’ di Desa Ciomas yang

iikuti 8 tim futsal putra 4 futsal putri

dari setiap kampung

Keberlanjutan

Program

Tidak berlanjut

 

Page 147: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

115

Gambar 4. 20: Kegiatan Turnamen Futsal ‘Merdeka Cup’

D. Faktor-faktor Pencapaian Hasil Langkah kami untuk melakukan pengabdian yang diawali dari

keberadaan kami di kampus adalah langkah progresif yang coba kami

lakukan untuk mencapai target yang kami harapkan dalam program

KKN kali ini. Sebelum kami menjajakan kaki di Desa Ciomas, kami

mencoba menyusun apa saja strategi yang akan kami gunakan untuk

mendapatkan ekspetasi dari rencana program-program kami. Dengan

dibantu oleh beberapa pihak, kami terus mencoba untuk mempersiapkan

segalanya.

Perencanaan yang matang menjadi faktor utama dalam

mewujudkan sebuah rencana. Rencana besar tanpa ada persiapan,

hasilnya tidak akan sebesar wacananya. Begitu pula kami, kami memiliki

rencana yang cukup besar untuk memajukan kualitas hidup masyarakat

Desa Ciomas. Maka dari itu kami membutuhkan perencanaan yang

kongkrit. Dengan dibantu oleh dosen pembimbing kami, rencana itu

mulai terkonsepekan secara terstruktur dan manajemen yang rapi.

Waktu yang kami miliki sebelum keberangkatan menuju lokasi

benar-benar kami manfaatkan semaksimal munkin untuk menjalin kerja

sama dengan pihak-pihak yang menurut kami relevan untuk membantu

merealisasikan program-program tersebut. Tidak lupa kami juga

membutuhkan data yang bersifat faktual agar kami mengetahu apa yang

sebenarnya terjadi di lapangan. Hal ini diharapkan dapat menjadi

prediksi target dan sasaran kami untuk melaksanakan program.

Saat kami tiba di lokasi, kami segera memaksimalkan diri dengan

melakukan pendekatan-pendekatan kepada masyarakat dan seluruh

 

Page 148: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

116

elemen masyarakat, kegiatan ini bertujuan sebagai Public Hearing untuk

menjaring seluruh aspirasi masyarakat sekaligus melihat apa saja potensi

yang dimiliki oleh setiap lapisan masyarakat. Kegiatan seperti ini kami

kemas dengan silaturahmi dan koordinasi kepada tokoh serta perangkat

desa yang ada. Selain itu lapisan masyarakat lainnya juga menjadi terget

pemungutan aspirasi kami. Hal ini kami rasa cukup efektif karena dapat

menarik partisipasi masyarakat dalam program-program yang kami

adakan. Dalam kegiatan ini kami mendapatkan beberapa faktor yang

mendukung terlaksananya seluruh program yang kami rencanakan. Dan

tak kala kami menemukan faktor-faktor penghambat yang menjadi

tantangan kami selama pelaksanaan program. Faktor-faktor tersebut

antara lain:

1. Faktor Pendukung Kami mendapatkan faktor yang menjadi pendorong mulai dari

tahap observasi, perencanaan, hingga pelaksanaan. Hal ini sangat berarti

bagi kami selam melaksanakan seluruh perogram yang ada, di antaranya:

a. Dukungan serta suport dari Dosen Pembimbing kami ibu Umi

Musyarofah, MA, yang selalu memeberikan masukan serta

bimbingan kepada kami dari mulai perencanaan hingga

pelaksanaan.

b. Kepala Desa Ciomas Bapak Rosyid Anggara beserta jajarannya

yang selalu memberikan kami masukan dan dukungan untuk

memajukan Desa Ciomas dari berbagai sektor kehidupan.

c. Partisipasi masyarakat yang selalu bersemangat dalam membantu

program-program kami selama KKN.

d. Keramahan masyarakat yang memberikan kami kehangatan

sebuah keluarga.

e. Seluruh pemuda dan tokoh agama beserta selurug stakeholder yang

ada. Membantu kendala-kendala yang kami hadapi selama

melaksanakan program yang cukup berat dan rumit.

f. Yang paling utama adalah kekompakan dan solidaritas kelompok

KKN 189 MERDEKA yang selalu tulus dan totalitas dalam

melaksanakan pengabdian kepada masyarakat.

 

Page 149: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

117

2. Faktor Penghambat Selain terdapatnya faktor yang mendukung atau mendorong

tercapainya hasil yang kami dapatkan dalam melaksanakan program,

tidak bisa kami pungkiri dengan adanya faktor-faktor yang menjadi

penghambat sehingga menjadi rintangan dan tantangan kami dalam

melaksanakan apa yang sudah direncanakan. Suatu kendala dalam upaya

merealisasikan sebuah program memanglah suatu hal yang wajar dan

pasti terjadi. Tetapi hal itu tidak bisa dijadikan alasan bagi kami untuk

terus memperjuangkan tujuan kami untuk meningkatkan kualitas hidup

masyarakat.

Faktor penghambat dalam sebuah program bisa hadir dari sudut

mana pun. Kadang kala penghalang itu hadir dari luar (eksternal)

ataupun dari dalam (internal). Hal ini bukan menjadi permasalahan yang

dapat menghentikan kami dalam menjalankan program. Kami berusaha

terus mengabdi dan menyelesaikan kendala-kendala yang hadir baik dari

dalam maupun dari luar. Adapun faktor-faktor yang menjadi

penghambat kami dalam melaksanakan program antara lain:

a. Kehidupan masyarakat yang masih terbatas dalam pengetahuan

dan wawasan menjadi tantangan tersendiri untuk kami atasi dan

selesaikan.

b. Birokrasi yang kadang rumit membuat kami membutuhkan

waktu untuk menyelesaikan administratif yang ada.

c. Kemampuan finansial kelompok yang terbatas menjadi kendala

pendanaan yang sering kali menghambat program.

d. Informasi yang kurang masif dari pihak Universitas membuat

kami kadang ragu-ragu dalam mengambil kebijakan.

e. Kurangnya panduan dan perhatian dari pihak Universitas sangat

membebankan kami dalam melaksanakan program.

f. Kemampuan anggota kelompok yang terbatas memaksa setiap

orang mempelajari bidang keahlian lain dalam waktu yang

singkat.

g. Kondisi geografis Desa Ciomas yang cukup ekstream membuat

anggota kelompok perlu beradaptasi dengan lingkungan yang

ada.

 

Page 150: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

118

h. Durasi pengabdian yang sepertinya dianggap kurang,

mengakibatkan program-program yang membutuhkan waktu

pelaksanaan lebih lama untuk mencapai hasil yang maksimal

sangat sulit didapatkan.

Dari beberapa faktor pendukung dan faktor penghambat yang

telah kami paparkan sebelumnya. Kami rasa perlu menyampaikan apa

yang menurut kami dapat menjadi saran serta rekomendasi bagi pihak-

pihak terkait agar kedepannya bisa menjadi bahan evaluasi untuk

mencapai tujuan bersama yaitu meningkatkan kualitas hidup

masyarakat Desa Ciomas. Selain itu hal ini bertujuan untuk menjadi

bahan pertimbangan dan masukan untuk kelompok KKN selanjutnya

dalam menjalankan program pengabdian di Desa Ciomas.

1. Kepada Pemerintah Desa Ciomas Tanpa mengurangi rasa hormat kami kepada seluruh pemangku

kebijakan yang ada di Desa Ciomas, kami rasa perlu adanaya masukan

yang membangun demi tercapainya tujuan utama yaitu mensejahterakan

masyarakt. Sebagai pemangku kebijakan yang dilaksanakan berdasarkan

undang-undang yang berlaku di negara ini, seyogyanya selalu taat dan

patuh dengan undang-undang dan mengutamakan kepentingan

masyarakat. Rakyat adalah pemegang kedaulatan tertinggi yang ada di

Republik ini. Sehingga kita sebagai aparatur sipil negara harus terus

melayani dan mengutamakan kemaslahatan masyarakat agar tujuan dari

undang-undang serta cita-cita bangsa Indonesia bisa terwujud.

2. Kepada Pusat Pengabdian Masyarakat UIN Jakarta Sebelumnya kami ucapkan banyak terimakasih kepada bapak/ibu

yang telah berjuang untuk terlaksananya program pengabdian

masyarakat oleh masyarakat ini. Dalam program pengabdian masyarakat

ini sepertinya tidak lepas dari kekurangan dan kesalahan. Tanpa

mengurangi rasa hormat kami memberikan saran agar lebih

mempersiapkan program ini secara matang dari mulai konsep sampai

hal-hal teknis dalam pelaksanaan program. Sebagai lembaga yang

dinaungi oleh negara, alangkah baiknya lebih mengedepankan aspirasi

mahasiswa dalam menyusun sebuah kebijakan. Mahasiswa adalah objek

 

Page 151: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

119

nyata yang merasakan langsung persinggungan di pelaksanaan program.

Maka alangkah baiknya pendapat mahasiswa lebih diperhatikan lagi.

3. Kepada Masyarakat Desa Ciomas Masyarakat Desa Ciomas sangat berjasa dalam terlaksananya

program pengabdian ini. Mereka adalah objek pengabdian yang sangat

kooperatif untuk dijadikan mitra kerja dengan kelompok KKN 189

MERDEKA. Ketika masyarakat tengah diupayakan untuk memajukan

kualitas kehidupan mereka, semestinya masyarakat lebih

mengaplikasikan kembali apa yang sudah didapatkan dan dipelajari agar

dapat terus berkembang walaupun tanpa mahasiswa yang melakukakan

KKN. Keberanian untuk meneruskan perjuangan pengabdian sangat

diperlukan agar semua program yang bersifat tempodental dapat terus

berjalan dan berkembang seiring berjalannya kegiatan.

4. Kepada Pemangku Kebijakan di Tingkat Kecamatan dan Kabupaten

Dengan mengedepankan rasa hormat dan penuh kebanggan

kepada pemerintah tingkat kecamatan dan kabupaten khususnya Bogor,

kami mahasiswa yang melaksanakan program pengabdian di wilayah

Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor mencoba memberikan beberapa

rekomendasi yang semoga dapat membangun perkembangan

pembangunan di sektor mana pun. Sebagai pemerintah daerah,

semestinya lebih memperhatikan tingkat kualitas hidup masyarakat

yang ada di perbatasan wilayah. Selain dari kualitas hidup masyarakat,

sektor pembangunan infrastruktur juga sangat diperhatikan guna

tercapainya tujuan utama untuk memajukan kehidupan masyarakat.

Sarana dan prasarana sangat dibutuhkan bagi masyrakat terutama yang

ada di pelosok desa. Perlu adanya pengembangan dan perhatian lebih

dengan aset-aset yang dimiliki oleh setiap desa yang ada di wilayah

Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor.

5. Kepada Tim KKN-PpMM yang akan mengadakan KKN-PpMM Adik-adik kami yang selalu kami banggakan dan kami sayangi.

Kami sebagai generasi yang lebih dahulu melakukan pengabdian di desa

ini ingin memberikan beberapa rekomendasi agar dalam masa di mana

saatnya kalian menggantikan kami, semoga bisa melanjutkan

perjuangan-perjuangan kami sebelumnya untuk dilanjutkan.

 

Page 152: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

120

Pengalaman kami semoga bisa menjadi penerang kalian dalam

merencanakan dan melaksanakan pengabdian di kemudian hari yang

akan datang. Yang membedakan kami dengan kalian dimasa mendatang

hanyalah kami yang lahir terlebih dahulu dan merasakan proses lebih

awal dari kalian. Selebihnya kami tidak menafikan kalian mampu lebih

hebat dari kami.

Desa Ciomas adalah desa yang unik. Desa yang memiliki

dinamika dan potensi yang luar biasa. Kondisi emosional masyarakat

yang begitu luar biasa tidak akan kalian dapatkan Kota-kota besar.

Dinamika politik praktis yang berpengaruk terhadap kebijakan dan

kehidupan kalian akan menempa kalian menjadi lebih tangguh lagi dan

memiliki pengalaman yang luar biasa. Hanya satu kuncinya. Kalian ingin

menghindar dan terus dikejar atau kalian terjun dan menghadapi semua

tantangan yang ada! Kami sudah lakukan sebelumnya, Dik.

 

Page 153: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

“Kukira kisah kita akan abadi, ternyata hanya sesingkat mimpi. Tapi akan saya ceritakan pada

Tuhan nanti”

- H. Muhammad Ridho Alfansuri

 

Page 154: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

 

Page 155: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

123

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dimulai pada tanggal 20

Juli s.d. 20 Agustus 2018 oleh kelompok 189 di Desa Ciomas, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor, berjalan lancar sesuai dengan perencanaan kegiatan. Setelah melakukan program KKN ini selama satu bulan, dapat ditarik kesimpulan bahwa Desa Ciomas sangat memerlukan perhatian dari pemerintah pusat, daerah maupun provinsi. Permasalahan-permasalahan penting yang perlu diperhatikan, yaitu: di bidang pendidikan, kebersihan, kesehatan, maupun sumber daya air. Dari segi pendidikan, rata-rata penduduk Desa Ciomas hanya menempuh pendidikan hingga jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP). Hal ini dikarenakan letak Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat, berada sangat jauh di luar Desa Ciomas. Selain itu, kurangnya tenaga pengajar juga menjadi suatu permasalahan di bidang pendidikan, baik untuk Sekolah Dasar (SD) maupun SMP. Hal ini pula yang menyebabkan para penduduk desa bekerja secara serabutan bahkan menjadi pengangguran. Persoalan lain yang sangat kritis di Desa Ciomas adalah sulitnya air, apalagi air bersih. Penduduk Desa Ciomas hanya mengandalkan air yang berasal dari kali. Selain itu, kebersihan lingkungan juga perlu menjadi pusat perhatian. Banyak sampah ditemukan di sepanjang jalan Desa Ciomas karena tidak adanya fasilitas dan sarana untuk tempat pembuangan sampah akhir, para penduduk pun mengandalkan pembuangan sampah tersebut dengan melakukan pembakaran dan bahkan membuang sampah tersebut ke kali yang menjadi tempat mereka melakukan kegiatan mandi, cuci, dan kakus (MCK). Tentu hal ini akan menyebabkan pencemaran tanah, air, maupun udara yang akan berpengaruh pada kesehatan penduduk.

Program-program yang direncanakan oleh kelompok KKN 189 MERDEKA dapat terlaksana dengan respon yang cukup baik karena telah disesuaikan dengan permasalahan-permasalahan yang ada. Program pelayanan, seperti: mengajar di sekolah untuk mengisi ruang kelas yang tidak ada tenaga pengajarnya, mengajar ngaji, memberikan pelatihan pidato, memberikan bibit kecambah tanaman hidroponik,

 

Page 156: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

124

mengadakan pemeriksaan gratis, turnamen futsal, mengadakan peringatan lomba Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, mengadakan festival layangan, pembangunan tempat pembuangan sampah, dan program-program lainnya, dapat bermanfaat, dirawat, serta dimanfaatkan dengan baik oleh penduduk. Adapun program pemberdayaan yang dilakukan, yaitu; seminar tanaman hidroponik, seminar kesehatan dan lingkungan, seminar anti narkoba, seminar manajemen organisasi dan kepemimpinan, senam pagi, dan praktik pemandian jenazah, Kegiatan tersebut dapat menambah wawasan, melakukan pencegahan, dan menambah motivasi bagi mereka. Keberhasilan dan kelancaran program– program ini dapat dibuktikan dari antusiasme penduduk dalam mengikuti tiap programnya.

B. Rekomendasi Dari hasil perjalanan pengabdian kami selama kurang lebih satu bulan lamanya, banyak hal yang kami dapatkan dan mungkin kami bisa kami bagikan dalam bentuk saran ataupun rekomendasi kepada beberapa pihak. Khususnya kepada pihak pemerintah setempat, Pusat Pengabdian Masyarakat UIN Jakarta, Pemangku kebijakan di tingkat kecamatan dan kabupaten, dan Tim KKN-PpMM yang akan mengadakan KKN-PpMM di lokasi tersebut pada masa yang akan datang. Tidak ada maksud di hati yang menghendaki untuk menggurui, tetapi kami hanya berbagi apa yang telah kami dapatkan selama berada di Desa Ciomas ini. semoga dapat menjadi bahan koreksi serta evaluasi bagi semua pihak yang terkait termasuk bagi kami sendiri.

1. Pemerintah Setempat Sebagai seorang aparatur sipil negara atau bisa disebut alat negara untuk menjalankan undang-undang yang berlaku di negara ini, sudah semestinya untuk mengedepankan kepentingan masyarakat agar menuju kemakmuran dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Sebenarnya tidak ada kekurangan yang berarti, tetapi tidak ada salahnya untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, dan selalu memperjuangkan apa yang menjadi kepentingan masyarakat. Semoga semakin amanah dalam menjalankan perintah undang-undang, dan selalu diberikan kemudahan dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat Desa Ciomas.

 

Page 157: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

125

2. Pusat Pengabdian Masyarakat UIN Jakarta Program pengabdian masyarakat oleh mahasiswa adalah program yang rutin dilakukan setiap tahunnya oleh pihak Universitas sebagai salah satu kewajiban mahasiswa. Pusat Pengabdian Masyarakat UIN Jakarta sebagai pelaksana program ini sebaiknya lebih mempersiapkan program ini secara lebih matang dan terstruktur. Kekurangan selama persiapan dan pelaksanaan justru akan menimbulkan keresahan bagi mahasiswa yang melaksanakan program ini. Bimbingan serta panduan yang matang menjadi hal yang sangat dibutuhkan bagi mahasiswa. Mungkin bahkan dibutuhkannya riset terlebih dahulu dalam menentukan lokasi pelaksanaan program KKN, agar semua mahasiswa dapat maksimal dalam melaksanakan pengabdian. Tak jarang pihak Universitas yang diwakili oleh Pusat Pengabdian Masyarakat UIN Jakarta tidak mengetahui seperti apa desa tempat pelaksanaan KKN itu sendiri dan memberikan kesan tidak memedulikan mahasiswa.

3. Pemangku Kebijakan di Tingkat Kecamatan dan Kabupaten Kabupaten Bogor adalah kabupaten yang memiliki luas wilayah yang cukup besar dibandingkan dengan daerah lainnya. Pemerataan akan pembangunan di wilayah-wilayah perbatasan wilayah sering kali tidak mendapatkan perhatian yang cukup dibandingkan dengan yang ada di dekat pusat pemerintahan kabupaten. Fasilitas pelayanan masyarakat bukan lah hal yang bisa dianggap ringan. Tidak hanya masyarkat yang ada di sekitar pusat pemerintahan saja yang membutuhkan pelayanan, akan tetapi masyarkat yang ada jauh di ujung wilayah kabupaten perlu mendapatkan perhatian lebih agar tidak menjadi pagar lusuh wajah Kabupaten Bogor itu sendiri. Memang tidak mudah tetapi hal itu bisa dilakukan jika ada kemauan yang lebih.

4. Tim KKN-PpMM yang akan mengadakan KKN-PpMM Seorang pelaut yang ulung tidak lahir dari laut yang tenang. Mungkin pepatah itu bisa dijadikan motivasi untuk seluruh mahasiswa khususnya yang akan melaksanakan program KKN di kemudian hari. Mahasiswa harus berani keluar dari zona nyamannya minimal agar mahasiswa mengetahui realita kehidupan sesungguhnya di luar dari kehidupannya yang biasa. Dunia ini luas. Kehidupannya pun juga amatlah luas. Banyak yang perlu kita ketahui. Banyak yang perlu kita pelajari. Ilmu yang kita dapatkan di kelas ataupun bangku sekolah sebelumnya hanya sebagian kecil dari wawasan yang kita terima. Perlu

 

Page 158: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

126

turun langsung kedalam kehidupan sesungguhnya. Perlu kita terjun kedalam kehidupan lain yang belum pernah kita rasakan sebelumnya. Hal-hal seperti ini yang akan mencetak mahasiswa menjadi intelektual yang bermentalkan baja dan bertangan dingin dalam menyelesaikan permasalahan masyarakat. desa ini adalah desa yang luar biasa dengan potensi dan dinamika kehidupan yang ada di dalamnya. Pandai-pandailah mengambil sikap serta keputusan. Cakap-cakaplah dalam bersikap dengan segala situasi yang akan kalian dapatkan. Banyak kejutan yang akan kalian dapatkan. Banyak momentum yang kalian tidak pernah bayangkan akan terjadi sebelumnya. Jadi persipakan diri kalian untuk merasakan tantangan yang tidak akan pernah kalian lupakan. Bersiaplah untuk mendapatkan pengetahuan baru yang tidak akan kalian dapatkan di jenjang pendidikan mana pun. Ingatlah tugas kalian untuk mengabdi bukan untuk membuat sebuah sensasi semu dalam kepentingan kalian. Kemajuan desa ini ada di tangan kalian. Kemajuan diri kalian ada di logika serta hati nurani kalian sendiri. Sayangilah masyarakat desamu, lindungilah kelompokmu, dan tingkatkan kualitas dirimu sendiri.

 

Page 159: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

BAGIAN 2: REFLEKSI HASIL KEGIATAN

 

Page 160: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

 

Page 161: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

“Kuliah Kerja Nyata mahasiswa memperkenalkan langsung dengan masyarakat dan permasalahannya dengan cara kerja antarsektor dan interdisipliner.”

- Kholidah Hanum

 

Page 162: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

 

Page 163: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

131

BAB VI

PENGGALAN KISAH INSPIRATIF

A Bingkai Potret Pengabdian

Oleh: Alfiah Khoiri Asyir

Sudah Merajut Khayal

Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah sebuah kata yang sudah tidak asing di telinga saya saat itu. Waktu kecil, untuk pertamakalinya saya mendengar kata tersebut ketika saya dan keluarga diajak untuk mengunjungi lokasi KKN saudara sepupu kami di salah satu desa terpencil di Sukabumi. Betapa terperangah mata kecil saya saat itu melihat perkebunan yang asri, menghirup udara yang segar, serta merasakan mandi di mata air yang dingin. Hal-hal sederhana, namun membuat saya bahagia saat itu, terekam jelas dalam ingatan. Begitulah gambaran singkat saya selama bertahun-tahun mengenai kegiatan KKN. Kegiatan yang dilakukan sekelompok mahasiswa untuk mengimplementasikan keilmuannya dalam sebuah bentuk pengabdian kepada masyarakat.

Nama saya Alfiah Khoiri Asyir, seorang mahasiwi yang sedang menyelesaikan studi di Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FIDIKOM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Saat itu di penghujung semester enam, saya mendengar sebuah kabar bahwasanya kegiatan KKN angkatan 2015 akan segera diselenggarakan. Mungkin pikiran yang terlintas saat itu, saya cukup senang karena waktu yang ditunggu-tunggu akhirnya datang. Memori singkat perjalanan saya ke sebuah lokasi KKN dulu, kembali terbayang. Selain karena sebuah kewajiban, KKN bagi saya adalah sebuah wadah mahasiswa untuk ikut berkontribusi membangun negeri. Terlalu tinggi memang harapan saya. Namun, semua hal besar memang harus dimulai dari hal kecil, bukan?

Dengan pemikiran saya yang cukup idealis saat itu, sebenarnya adalah kunci semangat saya mengikuti kegiatan KKN. Saya juga beranggapan dengan mengikuti KKN, dapat merasakan kehidupan di desa, yang jauh dari hiruk pikuk keramaian kota.

 

Page 164: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

132

KKN yang hanya sekali dalam masa perkuliahan, menjanjiakan sebuah pengalaman baru dalam bermasyarakat jika kita mengikuti KKN dengan baik dan disiplin. Terlebih kata orang, salah satu kunci kebahagiaan adalah ketika kita bisa bermanfaat untuk orang sekitar. Mungkinkah kita kan temui kebahagiaan itu di desa orang? Kita buktikan nanti.

Saat itu ketika mendaftarkan diri sebagai peserta KKN, ada sebuah pertanyaan yang meminta kami mengisi kolom kompetensi diri. Saya pun langsung bertanya pada diri saya, sebenarnya apa yang bisa saya lakukan dalam kegiatan KKN nanti? Mungkin kalau menengok ke belakang, saya hanya memiliki sedikit pengalaman mengajar Baca Tulis

Al-Qur’an (BTQ) untuk anak-anak, dan pengalaman dalam dunia marketing komunikasi. Hal tersebut tentunya tidaklah banyak membantu dalam kegiatan KKN. Dengan latar belakang sebagai anak komunikasi, saya justru hanya memiliki rencana untuk membangun motivasi belajar anak-anak dan remaja, atau membuat kelas mengaji yang

fun. Entah mengapa hanya itu yang saya ingin lakukan. Padahal kegiatan tersebut pasti sudah sangat dikuasai oleh anak-anak dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK).

Melihat dan mendengar desas-desus yang ada dari orang lain, ternyata KKN yang saya banyangkan selama ini hanyalah setitik dari sejuta cerita KKN yang ada. Sebelumnya, pandangan saya mengenai KKN adalah sebuah kegiatan pengabdian yang seru dan asyik. Namun setelah saya menjalaninya, ternyata KKN adalah tentang sebuah pengabdian dan keikhlasan. Jika pengabdian dan keikhlasan itu dijalani dengan senyuman, maka keseruan dan asyiknya KKN akan kita dapatkan. Sungguh, saya percaya itu. Sahabat Pengiring Rekam Jejak

Pada hari itu, pembagian kelompok KKN tersebar melalui pesan

di media sosial WhatsApp. Sontak seluruh grup perkuliahan yang ada, ramai memperbincangkan kelompok KKN. Setiap anak sibuk dan saling bertukar informasi. Saya pun bergegas mencari nama saya sendiri. Halaman perhalaman saya amati, ternyata nama saya baru dapat dijumpai di akhir-akhir halaman. Kelompok 189, berlokasi di Desa Ciomas, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor. Sampai situ tidak ada

bayangan sedikit pun mengenai Desa Ciomas. Bertanya pada ‘Mbah

Google’ juga dirasa tidak menjawab rasa penasaran saya.

 

Page 165: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

133

Selanjutnya, pengamatan saya beralih kepada teman-teman yang tergabung dalam kelompok KKN 189. Semua nama yang asing membuat saya ingin mencari tahu salah satu kontak dari mereka, agar saya mendapat informasi yang jelas. Ibnu dan Arlen, adalah nama-nama yang direkomendasikan teman-teman saya, agar saya bisa bergabung dengan grup KKN 189. Alhamdulillah, akhirnya pada malam itu juga saya

menjadi anggota grup WhatsApp “KKN Squad 189”. Pada awal mula saya tergabung, terlihat sekali antusias para

anggota KKN di grup ini. Saya pun dapat memperkirakan bahwa mereka adalah anak-anak yang aktif berorganisasi sebelumnya. Mungkin terbesit rasa takut, kalau saya tidak bisa membaur dengan mereka, saya tidak akan memiliki teman. Namun akhirnya, saya pun mencoba aktif untuk menghapus rasa takut yang ada dalam benak saya.

Singkat cerita, pertemuan demi pertemuan kami sepakati untuk membicarakan progres KKN selanjutnya. Namun prasangka kurang baik mulai muncul karena pada pertemuan awal, anggota kelompok yang hadir kurang dari setengahnya. Begitu pula pada pertemuan-pertemuan selanjutnya, progres yang diharapkan belum maksimal dikarenakan kurangnya kehadiran anggota. Hal itu pun mungkin yang menjadi salah satu penyebab saya berada di posisi sekretaris II. Bidang yang sama sekali tidak pernah saya geluti ini, mengalahkan keinginan saya untuk menjadi bagian dari divisi Publikasi, Dekorasi, dan Dokumentasi (Pubdekdok).

Rapat demi rapat, survei demi survei, kami lakukan. Tapi prasangka buruk itu semakin menjadi-jadi. Sikap beberapa anggota kelompok yang masih kurang memedulikan kegiatan KKN ini membuat saya jengah. Beberapa kali saya terlampau emosi ketika membahas

kehadiran dan partisipasi anggota. Tidak jarang perseteruan online pun terjadi dalam grup KKN 189. Saat itu sudah tidak terbayang lagi bagi saya, 30 hari menjalani program-program KKN bersama 19 kepala lainnya yang berbeda karakter. Mungkin bisa dibilang, saya sudah tidak banyak berharap dengan kelompok KKN ini.

Perbedaan, adalah sebuah anugerah dari Tuhan agar manusia bisa saling melengkapi. Saya mulai menyadari anugerah Tuhan ini ketika kami menjalani hari pertama di Desa Ciomas. Anggapan buruk saya kepada anggota KKN 189 mulai luntur seiring berjalannya waktu. Banyak sekali kelebihan dan keunikan dari masing-masing anggota yang selalu menghibur di setiap kesempatan. Mereka adalah anak-anak yang selalu

 

Page 166: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

134

membuat saya rindu ketika saya mengingatnya. Mereka inilah, aset terbaik di balik suksesnya program-program KKN 189 di Desa Ciomas.

Riza Badruzzaman, seorang mahasiswa berambut keriting dari Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK). Keunikan rambutnya ini membuat Riza kerap dipanggil dengan

sebutan ‘Kiting’. Riza adalah sosok yang mau diajak bekerjasama, bertanggungjawab, dan memiliki semangat KKN yang tinggi. Latar belakangnya sebagai alumni pondok pesantren, membuat ia ditunjuk

sebagai penanggungjawab program Muhadharah di pesantren Al-

Muta’allimin Al-Hasanah Kampung Cinyurup. Terlepas dari itu, Riza

adalah salah satu manusia paling jarang mandi dan berbau apek di KKN

189. Walaupun demikian, Riza sering kali membuat guyon yang membuat semua orang menangis menertawakan tingkahnya.

Kurniawati, adalah mahasiswi Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK).

Perempuan yang kerap dipanggil “Kur-kur” ini ingin sekali dipanggil

“Nia”. Meskipun masih masuk akal, namun panggilan tersebut dirasa

terlalu ‘feminim’ untuk memanggil perempuan yang gaya bicaranya asal

ceplas-ceplos ini. Kemampuannya berbahasa Sunda, membuat ia mudah berbaur dengan masyarakat setempat. Sifatnya yang supel dan bertanggungjawab, menjadikan ia memiliki etos kerja yang baik selama KKN.

Mawaddah, atau akrab dipanggil “Maw”, adalah seorang mahasiswi paling teoritis yang saya kenal di kelompok ini. Mungkin karena Maw berasal dari Jurusan Pendidikan IPS, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), menjadikan ia cermat dalam mengamati masalah lingkungan. Maw adalah sosok yang mau belajar. Ia selalu ingin mencari kesibukan dan pekerjaan, seperti mencuci dan membantu memasak. Meskipun sampai saat ini ia masih belum berani untuk menyalakan kompor gas.

Hani Fariha, bukan Hani Fahira. Seorang mahasiswi Jurusan Pendidikan Fisika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) yang juga bisa berbahasa Sunda seperti Kurnia. Tentunya Hani bisa mengajar anak-anak karena sifatnya yang riang, supel, dan bisa berkomunikasi

dengan baik. Hani adalah partner MC saya ketika acara Malam Seni

Ciomas. Sebagai MC, kita pun turut disawer warga setempat yang hadir.

 

Page 167: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

135

Namun sampai sekarang tidak diketahui uang itu hilang entah kemana.

Hahaha...

Aqilah Mutia Sesariana, sosok “Mamah” bagi anak-anak KKN 189. Adalah mahasiswi Jurusan Pendidikan PAUD Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang masuk ke dalam divisi konsumsi. Tentunya

skill Aqilah dalam memasak ini sudah tidak diragukan lagi. Ia juga sangat dekat dengan anak-anak karena sifatnya yang lemah lembut dan

penyayang. Aqilah juga bisa dikatakan sebagai perempuan multitalent, karena ia juga jago bernyanyi dan menjadi salah satu instruktur senam kami.

Mohamad Ibnu Rozi, biasa dipanggil “Ibnu” atau “Iben”. Berasal dari Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora yang masuk ke dalam divisi akomodasi. Awalnya terlihat pendiam, namun lama kelamaan ia cukup bertingkah. Terbukti pada saat ia dan anak laki-

laki lain memparodikan video viral ‘Numpak RX King’, Ibnu memiliki gerakan paling lentur dibanding yang lain. Walaupun begitu, saya salut dengan sosoknya dalam divisi akomodasi yang selalu mau terjun lapangan dan tidak pernah mengeluh.

Dina Saparindah, mahasiswi Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris Fakultas Adab dan Humaniora ini sudah tidak diragukan lagi

kemampuan bahasa Inggrisnya. Perempuan yang biasa dipanggil “Dina” ini memang terlihat tomboy dari segi penampilan. Namun siapa sangka, Dina adalah sosok yang manja, karena setiap minggunya, keluarganya pasti datang untuk membesuknya. Dina merupakan anak yang senang

menertawakan hal-hal ‘receh’ dengan saya. Di samping itu, Dina juga memiliki jiwa manajemen yang bagus, baik untuk acara, maupun akomodasi. Ia pun bertanggungjawab dengan tugasnya, dan peka terhadap kepentingan KKN.

Muhammad Ridho Alfansuri, sosok religius di balik kelompok

KKN 189 ini kerap dipanggil “Ridho” atau “Habib”. Tentunya panggilan tersebut tercetuskan karena ia memiliki kemampuan yang baik dalam bidang keagamaan. Lebih tepatnya, selalu memberikan diskusi tentang

alam akhirat. Seru, kan? Selain itu, mahasiswa Jurusan Tafsir Hadits

Fakultas Ushuluddin ini juga sering memimpin do’a dalam berbagai kegiatan. Ridho juga mudah membaur dengan warga setempat.

Nuraida, seorang chef andalan keluarga KKN 189. Anak-anak biasa

memanggilnya dengan sebutan “Mamih Aida” karena sifatnya yang

 

Page 168: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

136

keibuan. Meskipun bukan divisi konsumsi, mahasiswi mahasiswa Jurusan Tafsir Hadits Fakultas Ushuluddin ini memiliki kemampuan memasak yang baik. Semua masakannya selalu enak! Selain itu, Aida juga

mempunyai kemampuan dalam bidang keagamaan untuk mengajar ngaji.

Fahrurrozi, kami biasa memanggilnya dengan nama “Oji”, atau

“Celenggan”. Sesosok ketua kelompok yang tenang walau terkadang kurang tegas. Pemimpin yang selalu mengedepankan asas demokrasi dalam setiap rapat. Mahasiswa Jurusan Hukum Keluarga Fakultas

Syari’ah dan Hukum ini juga memiliki kekuatan mendengkur yang tak

tertandingi. Ia adalah aktor di balik video viral “Siksa Alam Kubur” yang dibuat anak-anak KKN 189.

Arlen Tyas Pangestu, seorang mahasiswa Jurusan Hukum Tata

Negara Fakultas Syari’ah dan Hukum ini adalah seorang konseptor dan eksekutor. Arlen adalah Sekretaris I yang memiliki etos kerja yang tinggi. Bisa dikatakan power dari KKN 189 ini dipegang olehnya. Sosok yang terlihat bekerja ikhlas tanpa ambisi menjadikan ia sebagai panutan di kelompok kami. Di samping itu semua, Arlen tetap memegang rekor sebagai orang tersusah bangun se-KKN 189.

Kholidah Hanum, perempuan berparas cantik ‘kearab-araban’

ini berasal dari Jurusan Ekonomi Syari’ah Fakultas Syari’ah dah Hukum. Hanum adalah sosok periang, tidak pernah mengeluh, dan memiliki semangat tinggi. Ia selalu menghadapi masalah apapun dengan tawanya yang khas. Namun ada saja tingkahnya yang selalu membuat orang lain kesal karena melihat gaya bicaranya.

Manhajul Islam atau biasa dipanggil “Ajul”, adalah mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Calon akuntan yang berjiwa seni ini adalah fotografer andalan kami. Ajul sangat bertanggungjawab dengan setiap tugasnya. Ia juga selalu diandalkan

dalam pembacaan ayat suci Al-Qur’an di beberapa program karena suaranya yang merdu.

Silviana Arie Yuningsih, adalah perempuan yang awalnya saya kira sangat dewasa, ternyata bersifat agak kekanak-kanakkan. Sering

kali ia tertawa tidak pada waktunya, atau tidak nyambung dalam menangkap pembicaraan. Hal inilah yang kadang menjadi hiburan kami, di tengah-tengah rapat yang menegangkan. Mahasiswi Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis ini adalah Humas yang memiliki semangat tinggi, periang, dan bertanggungjawab.

 

Page 169: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

137

Sergio Pratama Arifin, atau akrab dipanggil “Gio” atau “Kucing”. Adalah mahasiswa Jurusan Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi. Seorang desainer dan ahli dalam dunia IT dan fotografi. Oleh karena itu ia masuk dalam divisi Pubdekdok andalan kami. Kucing juga orang yang berjasa di balik seragam PDH merah milik anggota KKN 189. Terima kasih, Kucing!

Sri Putri handayani, seorang saintis berdarah Padang yang akrab

dipanggil “Putri”. Saya sendiri menyebutnya dengan panggilan “Puti”,

“Puri”, atau “Uni”. Entah kenapa saya bisa dekat dengan manusia ini selama KKN, padahal kami juga jarang bersama. Mungkin karena

pelantun tembang “Ale-ale-O” ini sering menjadi partner saya dalam

tarian ‘sapu jagat’. Di samping itu, Putri adalah mahasiswi Jurusan

Matematika Fakultas Sains dan Teknologi yang, ramah, baik, dan care dengan saya.

Fira Sintia Octa Zafira, perempuan pertama yang saya temui di KKN 189. Fira berasal dari Jurusan Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Fira adalah bendahara yang super hemat, dan bersiasat jauh ke depan. Tak heran kalau segala pembiayaan harus dia

pikirkan matang-matang demi kemaslahatan ummat. Fira adalah sosok

MC andalan, instruktur senam, jago masak, bertanggungjawab, dan mau bekerjasama dengan baik.

Miftah Nurul Huda, adalah anggota pendatang baru dari Jurusan Tafsir Hadits Fakultas Ushuluddin. Miftah sangat senang pergi ke sungai bersama Maw. Ia juga rajin mencuci piring atau pun merapikan kamar tidur. Ia juga sesosok teman yang perhatian. Ketika saya sakit, ia pernah mengambilkan nasi beserta lauknya agar saya makan dan bisa minum obat. Terima kasih, Miftah!

Begitu banyak cerita dan keunikan lainnya dari mereka yang tidak dapat saya jabarkan dalam 2500+ kata ini. Biarlah semua itu kan menjadi ingatan manis dan menjadi bagian dari rekam jejak kami selama

berkuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. I’ll gonna miss you all!

Sebuah Hamparan dari Karunia Tuhan

Desa Ciomas adalah desa yang penuh kenangan. Bagaimana tidak, untuk pertamakalinya saya mencoba menghisap manisnya batang tebu, mandi dan mencuci piring di sungai, tidak takut melihat kerbau dan kambing bebas berkeliaran, mengajar anak-anak desa yang baru pernah

 

Page 170: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

138

saya temui, hingga mencabut singkong di kebun. Sungguh pengalaman baru yang unik bagi saya. Suka cita warga desa terutama keceriaan anak-anak polos yang selalu kami temui tiap harinya, membuat kegiatan KKN ini bergitu menyenangkan. Saya dan teman-teman lainnya pun akan terus mengingat kebersamaan ini, terutama kebahagiaan saya bermain dan belajar bersama anak-anak kampung Kompa 3. Muti, Cahya, Tiwi, Bunga, Dila, Amel, Sopi, Dian, Diki, Iki, Putra, Koden, Iqbal, Ucok, dan lain-lain, adalah anak-anak yang telah mengajarkan banyak hal kepada saya di kampung ini. Keceriaan anak-anak inilah yang selalu menjadi asupan semangat ketika saya lelah menjalani program KKN yang ada. Terima kasih, Adik-adikku sayang.

Saya beserta 18 teman lainnya tinggal di Kampung Kompa 3, tepatnya kami menempati kediaman milik Ibu RT yang cantik dan baik hati, bernama Ibu Lury. Sosok yang kebaikannya selalu tercurah kepada kami, sejak survei KKN hingga buku ini ditulis. Ia pula yang merujuk kami untuk tinggal di rumah Emak (Ibu dari Bu Lury) yang sangat perhatian kepada anggota Kelompok KKN 189. Bahkan ia telah menanggap kami semua seperti cucu-cucunya sendiri. Kemudian karena keterbatasan dua rumah Ibu Lury dan Emak, kami pun dirujuk untuk menempati rumah Mang Aning, saudara dari Bu Lury juga. Rumah ini disiapkan sebagai posko laki-laki kelompok kami yang berjumlah 7 kepala. Karena kebaikannya ini, rasanya tidak ada satu kata pun yang dapat menggambarkan rasa terima kasih kami kepada Ibu Lury beserta warga Kampung Kompa 3 yang telah menerima kehadiran kami.

Selama satu bulan tentunya banyak sekali pengalaman yang tersimpan dalam loker kognisi di kepala saya. Desa ini begitu unik dari segala sisi. Hingga ada beberapa cerita yang selalu saya ingat dan menjadi pengalaman menarik saja.

Ciomas, sebuah desa yang terletak di tengah hutan—milik

Perhutani—ini begitu gelap pada malam harinya, karena kurangnya lampu penerangan di sisi-sisi jalan. Sebagai seorang penakut yang bermata minus, pernah saya mengendarai motor dengan lampu yang mati bersama teman saya, Silvi. Mau tidak mau, berani atau tidak, kami harus menerobos jalan tersebut pada pukul 11.00 malam karena kami harus bergegas pulang. Saya hanya mengandalkan arahan dari Silvi karena pandangan saya saat itu hanya sekitar 2 meter ke depan. Dengan izin

Allah dan berkat lantunan shalawat yang tak terputus di sepanjang jalan,

 

Page 171: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

139

akhirnya kami sampai di posko. Huh, bersyukurlah saya karena tidak

mendapatkan hal-hal ‘aneh’ seperti yang teman-teman saya alami. Pengalaman lainnya yang masih teringat di kepala saya, adalah

ketika Kampung Kompa 3 tempat kami tinggal, mendapat giliran

pemadaman listrik, atau biasa disebut ‘mati lampu’. Pada malam itu, sebagian dari kami ada yang sudah terkapar lelah di kamar, ruang dalam, sampai ruang tamu. Ada pula yang masih berbincang atau pun mengerjakan tugas desain gapura. Ketika terjadi pemadaman listrik, saya yang sedang tidur di kamar bersama lima orang lainnya, terbangun karena merasakan sesak yang luar biasa. Saat itu, kami, dalam satu rumah berkumpul memenuhi ruangan yang tidak terlalu luas dengan udara yang minim. Panas, gerah, serta lantai yang dingin menjadi alas tidur kami yang bercampur padu di dalamnya. Karena kondisi yang demikian, akhirnya beberapa anak laki-laki memilih untuk menetap di posko perempuan untuk melindungi dan menjaga kami hingga keesokan harinya.

Selain itu, hal yang paling saya ingat adalah kegiatan evaluasi harian yang dilakukan dalam keadaan mengantuk. Bahkan kami kuat membuka mata sampai pukul 02.00 malam. Beradu argumen, mencari penyelesaian masalah, hingga perbedaan sudut pandang dari masing-masing kepala, selalu totalitas kami lakukan. Meskipun sampai menuai

air mata! Hahaha. Namun saya menyadari, hal-hal seperti itulah yang akhirnya bisa menyatukan kita seperti sekarang ini.

Konflik, sesuatu yang dapat terjadi dengan siapa saja dan di mana saja. Adalah sebuah hal yang sering kami jumpai keberadaannya. Entah itu konflik internal kelompok, konflik dengan warga sekitar, atau pun konflik dengan perangkat desa setempat. Tentunya konflik-konflik tersebut berawal hanya dari keegoisan, kesalahpahaman, atau perbedaan pendapat. Namun semua konflik tersebut selalu kami evaluasi dan kami jadikan pelajaran untuk ke depannya. Lama kelamaan, kami pun sadar bahwa keegoisan tidak akan menyelesaikan masalah. Semua harus dihadapi bersama-sama dan kompak. Apabila satu orang memiliki masalah, maka tugas anggota lainnya adalah mencarikan solusi dan menutupi kekurangan yang ada. Itulah gunanya sebuah kelompok, bukan?

Desa Ciomas adalah tempat di mana kami menghabiskan masa pengabdian singkat kami, dalam sebuah program Kuliah Kerja Nyata dari kampus UIN Jakarta. Kami tinggal di Kampung Kompa 3 yang

 

Page 172: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

140

Alhamdulillah masyarakatnya sudah berkembang dan melek teknologi. Pembangunan infrastruktur memang belum maksimal bahkan terlihat kurang di kampung ini. Kegiatan matapencaharian warga desa di sini beranekaragam. Rata-rata mereka berkebun, bertani, dan serabutan. Lingkungan yang dikelilingi hutan, perbukitan, dan lembah membuat akses antarkampung terbilang jauh. Sehingga saya beranggapan bahwa akan sangat sulit jika kami memiliki program yang mencakup satu desa.

Lingkungan sosial di Desa Ciomas cukup religius dan sangat mengedepankan gotong royong. Pemudanya sangat aktif dalam dunia olahraga terutama sepak bola. Murah senyum, ramah, terbuka dengan orang baru, dan senang berbagi adalah ciri khas warga Desa Ciomas. Seringkali saya mendatangi rumah warga hanya untuk bertegur sapa dan bersilaturahmi, namun selalu diberi jamuan seakan saya adalah tamunya. Rasanya sangat sulit menemukan hal itu di perkotaan. Rasa kekeluargaan yang erat itu salah satu yang menjadi alasan saya semangat menjalani KKN di Desa Ciomas.

Cerita lainnya yang masih saya ingat, datang dari sebuah kampung kecil di Desa Ciomas, yaitu kampung Lebak Picung. Saya, Aqilah, Putri, dan Aida, pernah mendatangi kediaman Mak Omah, sosok yang menjadi kepercayaan di kampung tersebut. Kami pun berkeliling dan menikmati senja yang indah di sana. Tak lama, kami mampir bertemu dengan Mak Mari, seorang janda yang hidup sendiri di kampung Lebak Picung. Mak Mari sangat baik dan menyuruh kami untuk menginap di rumahnya. Kami pun tertarik dengan ajakan itu. Namun waktu tidak memungkinkan kami untuk bermalam di sana. Hingga akhirnya, kami pulang dan memutuskan untuk kembali dan bertemu Mak Mari di lain waktu.

Beberapa hari kemudian, saya, Aqilah, dan Putri hendak bersilaturahmi lagi ke kampung Lebak Picung. Entah ada magnet apa, kami begitu bersemangat untuk kembali dan menemui Mak Mari yang begitu baik pada kami. Setibanya di sana, kami bertemu Mak Mari dan diajak ke kebun miliknya. Mulutnya yang dipenuhi kunyahan sirih bercerita begitu seru mengenai aktivitas berkebunnya yang ia mulai sejak kecil. Tiada hari yang dihabiskan Mak Mari selain untuk berkebun. Tangannya yang layu begitu lihai menebas kayu atau batang singkong yang ia tanam. Seolah golok pun sudah menjadi sahabat baiknya selama ini. Pengelihatan kami pun selalu terperangah kagum dibuatnya. Satu hal yang lebih mengherankan, hasil kebun yang ia peroleh selama ini hanya

 

Page 173: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

141

ia gunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja. Tidak ada hasil kebun yang dijualnya. Saya lantas berpikir, manusia yang bekerja saja sering mengeluh dan merasa kurang. Di sini, seorang janda paruh baya yang hanya berkebun setiap harinya, selalu merasa berkecukupan dengan hasil kebun yang ada. Maha Suci Allah, dengan segala kuasanya. Sekali lagi saya melihat sebuah pembelajaran yang Allah sampaikan melalui kisah hidup Mak Mari. Begitu besar rahmat dan kasih saying-Nya, kepada siapa saja hambanya yang mau berusaha, sebesar apapun kemampuannya.

Selama 30 hari di desa ini, saya menyadari banyak sekali kekurangan dari diri saya dan belum dapat memberikan banyak manfaat di desa ini. Memang kami tidak mengedepankan pembangunan infrastruktur di desa ini. Namun saya berharap, program pemberdayaan masyarakat dengan segala aset yang ada, dapat terus berlanjut dan bermanfaat di kemudian hari. Membentuk jiwa-jiwa kreatif, inovatif, amanah, dan senantiasa bersemangat, adalah modal awal untuk membangun desa yang lebih baik lagi.

Atas nama pribadi, saya ingin terus menjadi bagian dari mereka, ikut dalam membantu pemberdayaan masyarakat dan bisa lebih bermanfaat untuk Desa Ciomas. Mungkin belum banyak yang saya perbuat untuk mereka. Namun percayalah, Desa Ciomas sudah menjadi bagian dari sejarah hidup saya, yang selalu saya rindukan. Terima kasih, Desa Ciomas!

 

Page 174: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

142

B Meretas Stigma Membangun Kualitas Insan Cita

Oleh: Arlen Tyas Pangestu

Serangkaian Repetisi

KKN adalah kegiatan pengabdian yang sudah menghampiri dari awal saya menjajakan kaki di jenjang perkuliahan. Apa sebenarnya KKN itu? Wajar saja pertanyaan itu muncul karena saya pun baru lulus Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) saat itu. Garis waktu terus membawa saya dalam prosesnya dan mengubah pola pikir saya dari siswa menjadi mahasiswa. Akhirnya saya menemukan jawaban dari pertanyaan

semasa kelabilan saya. Oh, jadi KKN itu, kita harus keluar dari kampus dan tinggal di suatu desa untuk mengabdi kepada masyarakat dan mengaplikasikan apa yang telah dipelajari di kampus. Itu lah yang pertama kali saya bayangkan.

Baiklah, hampir serupa dengan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang pernah saya jalani semasa sekolah dulu, tetapi mungkin bedanya ini di desa, dan sekarang bidang keilmuan saya adalah Hukum Tata Negara, bukan lagi Teknik Kendaraan Ringan. Sepertinya saya memang memiliki ketertarikan dalam bidang sosial seperti itu, karena berguna untuk masyarakat. Sangat menyenangkan sekali pikiran saya waktu itu. Saya akan berjumpa dan bekerja sama dengan teman-teman baru yang

memiliki keahlian berbeda. Wah, saya semakin tidak sabar menanti datangnya hari itu tiba. Garis waktu masih menarik saya di dalam prosesnya yang akhirnya tiba waktu untuk melaksanakan kewajiban KKN tersebut—macam wajib militer di negara-negara luar saja. Tidak peduli, ini lah hal yang pernah saya tunggu-tunggu.

Semester 6, ternyata saya sudah cukup lama berproses di kampus ini. Saya akan tuntaskan semua kewajiban saya sebagai mahasiswa. Tanda tanya besar menghantui pikiran saya. Siapa yang akan menjadi

rekan kerja saya nanti saat KKN? Ah, sudahlah ikhlas saja. Pasti Allah akan mempertemukan saya dengan orang-orang terbaik di bidangnya masing-masing.

Hari di mana secarik pengumuman elektronik diterbitkan oleh kampus pun tiba. Salah satu teman saya memanggil untuk memastikan di mana nama saya tertera dan bersandingan dengan nama-nama siapa di sana. Kelompok 189, Desa Ciomas, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor.

 

Page 175: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

143

Saya sangat yakin itu adalah saya, tetapi siapa nama-nama lain yang berjajar rapi bersama nama saya itu? Berbagai fakultas, berbagai jurusan, saya tak mengenali mereka. Akan saya cari tahu siapa mereka dan seperti apa rupanya.

Belum sempat saya mencari tahu siapa mereka, sudah ada

beberapa dari nama tersebut yang menghubungi saya lewat WhatsApp. Cepat sekali mereka mendapatkan kontak saya kala itu. Apa saya cukup

terkenal di tempat mereka? Wah, sombong sekali diri saya ini. Segera mereka mengagendakan pertemuan yang esensinya untuk saling mengenalkan diri dan saling mendekatkan satu sama lain “katanya”. Padahal saya tahu laki-laki tanggung seperti saya ini pasti hanya ingin melihat secantik apa wanita yang ada di kelompok kita—basi sekali. Satu persatu mereka menampakkan wujudnya dan memperkenalkan dirinya. Rapat demi rapat kami lakukan untuk merencanakan apa yang akan kita berikan di desa itu. Walaupun rapat tersebut tidak pernah dihadiri oleh seluruhnya dari anggota kelompok tersebut, saya tetap optimis mereka adalah orang-orang hebat di bidangnya masing-masing.

Waktu terus berguguran seiring dengan persiapan kami menuju hari keberangkatan. Perasaan malu tiba-tiba hinggap di pikiran saya. Apa yang akan saya perbuat nantinya? Saya hanya mahasiswa Hukum Tata Negara yang kehidupannya tidak pernah lepas dari pemerintahan dan politik. Apa yang akan saya perbuat nantinya? Agitasi dan propaganda? Mengantarkan hajat seseorang dalam hal kekuasaan? Atau melengserkan

pemerintahan sekalian? Wah, apa saya sudah gila akan melakukan hal itu. Terlalu berbahaya saya mempraktikkan apa yang menjadi bidang keilmuan saya selama kuliah ini. Mungkin kampus salah memperhitungkan jurusan saya untuk ikut dalam program pengabdian

ini. Ah, peduli apa saya ini. Jalani saja apa yang diperintahkan kampus dan menjadi kewajiban saya selama kuliah ini.

Mata, telinga, dan pikiran saya pun tak kuasa saat teman-teman yang lain mengutarakan apa yang bisa mereka terapkan nantinya. Rasanya saya juga ingin berkontribusi, tetapi kembali lagi ke pikiran saya sebelumnya, “terlalu berbahaya”. Saya tidak ingin membahayakan orang-orang di sekitar saya. Sudah cukup sepak terjang saya selama ini untuk mengangkat seseorang dan menjatuhkan orang lain dengan hasratnya. Saya selalu mendambakan hidup yang normal seperti halnya orang-orang di luar sana yang bisa sukses tanpa berlumuran dengan hal-hal yang

 

Page 176: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

144

kadang orang awam menganggapnya kotor. Sesungguhnya tidak seperti itu, bisa saya jelaskan. Politik, belum ada kalimat yang bisa mengatakan definisi pasti dari hal tersebut. Masing-masing mempunyai argumentasinya untuk mendefinisikan tentang politik.

Bagi diri saya sendiri, politik adalah “Seni”, seni menciptakan kondisi seperti yang kita inginkan. Tetapi lebih dalam lagi, saya mengartikan politik ini adalah mengubah niat baik menjadi sebuah sistem. Apa saya ini menjelaskan tentang itu. Saya pun masih belajar dan bukan seorang pakar. Ya, lupakan saja. Anggap itu sebuah diskusi dengan

si lancang ini. Oh ya, hampir saja saya lupa memperkenalkan diri. Saya adalah Arlen Tyas Pangestu, anak pertama dari dua bersaudara yang lahir dan dibesarkan oleh keluarga serba sederhana. Anak Ciputat yang mencoba mengubah nasibnya tentu saja dengan bantuan Allah

SUBHANAHU WATA’ALA, sehingga bisa menempuh kuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan tidak sengaja masuk di fakultas Syari’ah dan Hukum, Jurusan Hukum Tata Negara. Tak perlu saya menceritakan siapa saya selebihnya, kampus tidak memerintahkan, untuk itu mereka tidak peduli. Selain itu saya takut tulisan ini akan dibaca oleh generasi-generasi selanjutnya dan mereka salah mengartikannya.

…Saya tidak mau itu terjadi...

Kampus memerintahkan saya untuk menjelaskan apa kompetensi yang saya miliki. Dengan kata lain kampus bertanya kepada saya, Apa yang kau bisa?. Aneh kedengarannya. Apa bagi saya saja ini terdengar aneh. Karena saya selalu berpikiran bahwa yang menilai diri kita berkompeten di bidang tertentu adalah orang lain. Kalau kita yang menilai diri kita sendiri akan sombong jadinya. Apa saya salah? Enyahlah kau pikiran liar, kampus memerintahkan seperti itu maka lakukan lah, seperti seorang prajurit yang tunduk kepada komandannya. Baiklah, ini waktunya menyombongkan diri.

Jika diberikan pertanyaan, “apa yang kau bisa?” seperti ini jawaban saya. Saya bisa bermain musik, karena saya sangat tertarik dengan seni baik itu musik maupun seni rupa lainnya seperti menggambar. Tentu bukan menggambar gunung yang runcing atau pun perahu seperti anak SD. Saya bisa teknik mesin dan bisa menerapkannya dalam mesin apa pun karena latar belakang pendidikan saya sebelumnya adalah Teknik Kendaraan Ringan. Bisa apa pula, Kau? Mungkin jika staf kampus berasal dari Sumatera seluruhnya, mungkin saya akan ditanya seperti itu. Saya

 

Page 177: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

145

akan menjawab dengan lantang. Saya ini mahasiswa Fakultas Syari’ah dan Hukum, Pak, Jurusan Hukum Tata Negara pula. Jangan ragukan saya dalam hal hukum atau pun politik, Pak, memenangkan sesorang di jabatan tertentu saya bisa, apalagi menjatuhkannya kembali ke tingkat bawah, sudah makanan sehari-hari bagi saya. Saya bisa mengajarkan kau bagaimana mengatur sebuah pemerintahan dengan semestinya. Sampai lah saya di titik kesombongan yang tinggi.

…Lantas, apa selanjutnya?

Setelah saya menyombongkan diri saya dengan keterlaluan tadi,

muncul lah pertanyaan baru. Lantas, “apa yang akan kau lakukan dengan

kompetensi yang kau miliki tersebut?”. Mungkin kesombongan saya belum reda, dan berlanjut menyelimuti jawaban saya selanjutnya. Seperti halnya seorang birokrat sebenarnya saya akan menjawab, akan saya dengarkan apa yang masyarakat saya butuhkan dan keluhkan. Kemudian akan saya cari jalan keluar dengan jalur diplomasi kepada pihak-pihak terkait untuk bekerja sama dan memuaskan hati masyarakat. “Semudah itu,

kah?”, ya, tentu saja tidak. Kalau semudah itu tak akan ada negara yang rakyatnya sengsara. Tidak perlu juga saya menjelaskan dengan mendalam, saya tidak berani mengambil alih tugas dosen untuk mengajarkan hal-hal seperti itu.

“Bagaimana dengan kompetensimu yang lain?” Saya tidak akan membiarkan apa yang ada di kepala saya ini hanya untuk memenuhi memori dalam otak saya saja. Saya akan bagikan. Saya akan terapkan. Saya sempat mengajarkan anak-anak di sekolah pelajaran seni budaya. Tadinya saya juga ingin mengajarkan musik ke remaja-remaja seusia saya di sana. Ternyata mereka lebih hebat dari yang saya bisa. Maka dari itu saya berkolaborasi dengan mereka untuk memberikan hiburan kepada masyarakat saja. Tadinya juga, saya ingin sekali membuat sebuah mesin pompa air dengan tenaga arus air. Karena yang saya lihat, di desa kami sangat kesulitan mendapatkan sumber air. Mereka hanya mengandalkan air dari sungai untuk kebutuhan sehari-hari. Karena permasalahan itu, saya ingin membuat pompa yang bisa mengantarkan air dari sungai menuju rumah-rumah warga agar mereka tidak perlu lagi ke sungai hanya untuk mengambil air. Ternyata itu hanya menjadi imajinasi saya semata. Saya tidak mampu mengadakan hal seperti itu walaupun saya berkompeten dalam bidang teknik. Biaya, material, kondisi lapangan, dan faktor internal membendung niat baik yang sedikit gila tersebut

 

Page 178: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

146

terwujud. Tetapi suatu saat saya akan kembali dan merealisasikan mimpi tersebut. Saya tidak akan berhenti sampai di sini.

KKN sudah berlalu. 32 hari yang sangat menakjubkan terasa kurang untuk memuaskan hasrat saya untuk mengabdi kepada masyarakat. Tetapi sudah saya katakan pada bait sebelumnya, saya tidak akan berhenti sampai di sini. Banyak sekali pelajaran yang bisa saya ambil dan saya bagikan kepada orang lain. Saya yang sebelumnya merasa malu dengan diri saya sendiri, bisa bangkit dan percaya diri untuk mengeluarkan potensi diri karena peran teman-teman saya yang luar

bisa. Terima kasih, Kawan!. Saya yang sebelumnya menganggap orang desa tidak lebih baik dari pada orang kota ternyata salah. Mereka mengajarkan saya besarnya makna dari persaudaraan dan kasih sayang. Mereka juga mengajarkan saya semangat untuk berjuang di tengah

keterbatasan Terima kasih, Ciomas.

KKN menurut apa yang saya alami benar-benar sangat bermanfaat. Baik itu untuk masyarakat maupun untuk mahasiswa yang melaksanakannya. Banyak hal-hal yang bisa didapatkan dan saya yakin tidak akan bisa didapatkan di bangku kuliah, di dalam kelas, dengan pendingin ruangan untuk memanjakan mahasiswa. Andaikan program seperti ini dapat direncanakan dengan lebih baik oleh pihak kampus atau pun dari mahasiswa itu sendiri, mungkin akan lebih banyak hal yang bisa dilakukan. Pada beberapa bait sebelumnya saya sudah jelaskan apa perspektif saya tentang KKN, yaitu harus keluar dari kampus dan tinggal di suatu desa untuk mengabdi kepada masyarakat dan mengaplikasikan apa yang telah dipelajari di kampus.

Ternyata realitas di lapangan lebih dari itu. Lebih luas lagi. Lebih bermakna dari sekadar menerapkan ilmu yang sudah kita pelajari. Di desa kita dianggap orang terpelajar. Kita dianggap orang yang pintar dengan berbagai solusi untuk memecahkan masalah yang ada. Kondisi memaksa kita tanpa ampun untuk membenarkan sudut pandang masyarakat terhadap mahasiswa. Tidak ada materi yang kita dapat. Hanya ilmu berharga yang tidak ternilai harganya untuk kita bawa pulang.

…Karena KKN itu, KEIKHLASAN…

 

Page 179: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

147

Perjumpaan yang Sederhana

Manusia adalah makhluk sosial. Saya pelajari itu sewaktu masih di bangku sekolah dasar, dan sampai saat ini saya percayai kebenarannya karena saya belum menemukan teori lain yang bisa mematahkannya. Walaupun banyak penggolongan manusia berdasarkan sifat dan tingkah lakunya, baik orang itu individualis atau pun anti sosial, tetapi suatu saat mereka membutuhkan orang lain. Bahkan tanpa disadari, mereka dibantu oleh orang lain untuk melangsungkan hidupnya. Jadi, semua manusia sebenarnya saling membutuhkan satu sama lain untuk menjalankan kehidupannya, terlepas orang tersebut adalah orang yang tidak suka bergaul, mereka tetap makhluk sosial. Dalam konteks KKN atau pun pengabdian apa pun sebutannya, kerja sama antara satu dengan yang lain sangat dibutuhkan bahkan wajib hukumnya. Jika tidak, apa yang kau rencanakan sangat tipis sekali kemungkinannya untuk terwujud, kecuali kau melakukan kerja sama yang baik dengan teman-teman mu.

Benar kata pepatah. Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. Yang artinya, pekerjaan yang berat akan terasa ringan jika kita bekerja sama. Prinsip ini mungkin sudah menjadi pedoman hidup orang-orang terdahulu yang ada di Indonesia. Saya mungkin mengenalnya dengan sebutan “Gotong Royong”. Redaksinya mungkin berbeda, tetapi esensi yang terkandung di dalamnya mungkin sama bahkan memang sama. Kenapa saya jadi seperti seorang pakar bahasa? Ini sudah kelewatan. Saya sebenarnya hanya ingin menceritakan siapa orang-orang hebat yang karena mereka saya bisa menjadi seperti sekarang ini. Ada pepatah lagi. Di balik kesuksesan seorang pria ada wanita yang hebat di belakangnya. Berhubung saat menulis narasi ini saya belum memiliki wanita seperti itu maka saya ganti pepatahnya. Di balik kesuksesan seorang Arlen ada teman-teman yang hebat di belakangnya. Cukup sinkron sepertinya.

Entah mengapa bagian ini adalah bagian yang paling menarik bagi teman-teman saya di kelompok ini. Mungkin bagian ini lah yang hanya dibaca oleh mereka dari lebih 2500 kata yang sudah dituliskan. Menarik juga sepertinya ketika orang lain menjelaskan diri kita dari sudut pandang yang berbeda-beda. Seru juga ternyata, banyak yang menarik. Ada cerita lucu, rasa sentimen, ucapan terima kasih, perasaan kagum, bahkan sampai ungkapan perasaan cinta bisa tergambar jelas pada bagian ini. Tetapi kali ini waktunya saya menceritakan teman-teman saya dan mungkin kalian sendiri yang membacanya, kawan, tentang diri

 

Page 180: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

148

kalian. Di luar itu semua, kalian adalah orang-orang hebat yang pernah

saya temui. Saya bangga bisa mengenal kalian, Kawan. Saya mungkin juga akan meninggalkan beberapa pesan untuk kalian baca dan kalian tafsirkan masing-masing, karena saya suka teka-teki.

Fahrurrozi, inilah teman yang satu fakultas dengan saya, Fakultas Syari’ah dan Hukum. Hanya saja jurusan kami yang berbeda. Dia datang dari Jurusan Hukum Keluarga. Dia diberikan tanggung jawab sebagai ketua di kelompok ini. Dia cukup amanah dalam mengemban tanggung jawab sebagai ketua, dengan gaya kepemimpinannya yang sabar dan sangat berhati-hati. Dia membawa kelompok ini dalam stabilitas yang masih dalam taraf baik. Dia juga seorang aktivis budaya khususnya Betawi yang aktif melestarikan budaya-budaya Betawi. Selain itu dia juga bagus dalam hal olahraga khususnya futsal. Hal yang paling teringat dari

pemuda asal Lebak Bulus ini adalah Sense of Belonging yang menurut saya sangat tinggi melebihi orang pada umumnya. Kesehariannya bisa saya katakan jorok, padahal saya menganggap diri saya ini sudah jorok, tetapi dia melampaui saya rupanya. Lupakan itu semua, Ji. Kau adalah orang yang sabar dan mau belajar dari orang lain tanpa malu untuk bertanya. Mungkin saya ingin berpesan biasakan hidup bersih dan jangan pernah berhenti untuk belajar dari proses yang ada. Satu lagi, belajarlah berterus terang.

Manhajul Islam, desainer yang luar biasa karya-karyanya. Selain mahir dalam bidang fotografi, dia juga menguasai teknik desain grafis dan video grafis. Padahal dia adalah mahasiswa Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Entah dari mana ilmu tersebut dia dapatkan, tetapi itu sangat berguna bagi kelompok kami. Dia sangat religius sebenarnya, terlihat dari pakaian yang dia kenakan selalu berisi ajakan untuk beribadah. Tetapi lagi-lagi tanda tanya besar muncul, kenapa dia saat KKN seperti orang yang baru terbebas dari penjara. Biar saja, yang terpenting dia menikmatinya. Manhajul juga teman yang sangat menyenangkan, dia bisa cepat menangkap dengan situasi yang ada tanpa harus dijelaskan lebih rinci lagi. Banyak hal sebenarnya yang saya ingat dari pemuda asal Sawangan ini. Terutama ekspresi wajahnya yang datar membuat saya selalu ingin tertawa padahal dia tidak melakukan apa-apa. Walaupun begitu dia memiliki etos kerja yang luar biasa. Setiap apapun

tugas yang diberikan tak pernah dia keluhkan. Ayo Ayo Ayo! Kuy Kuy Kuy! Dua kalimat yang sepintas hampir serupa tetapi memiliki maksud yang

 

Page 181: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

149

berbeda dalam benak Manhajul. Jangan pernah berubah, tetap tersesat di

jalan yang benar. Tetap menjadi Ijul yang Kuy! Bukan Ayo!

Mohammad Ibnu Rozi, ya, kali ini saya akan menceritakan teman saya yang berpostur paling kecil tetapi punya semangat dan daya juang yang tidak ada habisnya. Ibnu, begitu saya memanggilnya. Selalu bangun paling pagi dan sepertinya dia yang punya kehidupan paling teratur di antara teman-teman laki-laki lainnya. Ada yang unik dari dirinya. Saya selalu bertanya apa yang kau pelajari di Fakultas Adab dan Humaniora khususnya Jurusan Ilmu Perpustakaan. Dia selalu berusaha menjelaskan tetapi saya tetap tidak paham apa maksudnya, dan justru itu saya melihat potensi lain dalam dirinya di luar bidang keilmuannya yang saya tidak pahami. Dia ternyata sedikit banyaknya mengerti tentang arsitektur, keterangannya mengatakan hal itu didapat dari ayahnya. Saya tidak mengerti ke mana arah pikiran anak yang mengatakan tinggal di dekat Taman Mini Indonesia Indah (TMII) ini. Biarlah itu sudah jalan hidup yang dia pilih. Intinya Ibnu yang saya kenal di KKN adalah Ibnu yang cekatan serta bertanggung jawab tinggi terhadap pekerjaannya tidak peduli walaupun dia sudah lelah dan dia menggemari tokoh-tokoh

kartun asal Jepang yang disebut Anime. Jangan lupakan keadaan diri sendiri di tengah pekerjaan yang kau sedang jalani. Jika lelah katakan saja, itu manusiawi. Kau hebat.

Muhammad Ridho Alfansuri, sebelumnya saya ingin meminta izin kepada yang terhormat H. Muhammad Ridho Alfansuri untuk sedikit menceritakan sosok fenomenal, ulama terkenal, dan panutan saya yang sangat tersohor di wilayah teritorialnya. Kenapa seperti itu? Ini orang bukan sembarang orang. Datang dari Kota Cilegon yang jaraknya lebih dari 120 kilometer dari Ciputat untuk menempuh pendidikan di Fakultas Ushuluddin, Jurusan Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir. Beliau sering memberikan saya pelajaran-pelajaran menarik di waktu luang. Wawasannya di bidang agama memang tidak perlu diragukan. Layaknya

seorang ulama millenial, beliau juga menjadi teman Ngopi (Ngobrol Pintar) yang menyenangkan. Selera humornya juga sering kali tidak jelas. Tetapi itu yang menjadi titik kelucuannya. Beliau juga manusia. Punya kekurangan yang harus memaksa kita untuk maklum kepadanya. Beliau sering kali melakukan pelanggaran terlebih sewaktu bangun tidur. Kita di sana dibangunkan oleh teman-teman wanita karena mereka lebih

rajin, Lah, bo ya dijaga gitu, lho, peliharaan ente. Tidak perlu kita bahas terlalu

 

Page 182: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

150

panjang tentang hal itu. Singkatnya, beliau adalah teman yang dapat dijadikan panutan yang baik, dan dapat menyesatkan saya di jalan yang benar. Semoga ente bisa terus menyebarkan kebaikan lebih luas lagi, Bib. Tetapi pelan-pelan saja, tak usah terburu-buru, agar orang lain tertarik menyimaknya.

Riza Badruzzaman, kalau boleh saya ceritakan sedikit tentang wujudnya, dia remaja tanggung berambut ikal hampir kribo, tinggi dengan postur cukup ideal, jarang mandi, serta kerap kali membuat kegaduhan dengan membuang gas alami sembarangan. Tetapi jangan salah, bisa kita bilang dia adalah seorang guru, walaupun belum berlisensi. Hal itu dikarenakan dia adalah mahasiswa fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, lebih khusus lagi dia Jurusan Manajemen Pendidikan. Saya pernah beberapa kali ikut dengannya mengajar di sekolah dasar. Memang sangat mencolok perbedaannya ketika saya yang mengajar dan ketika kelas diambil alih olehnya, suasana sangat berbeda.

Ya, memang itu keahliannya yang sulit saya imbangi. Tak jarang kemampuannya dalam mengubah suasana menjadi lebih cari terbawa sampai di internal kelompok kami. Sepertinya dia memang senang sekali

mengubah suasana menjadi menyenangkan bagi semua orang. Gokil ini orang! Hanya kalimat itu yang pertama kali tertangkap pikiran tentang gambaran dirinya. Saya dengar dia juga saingan saya dalam hal tidur. Saya memang dikatakan lebih parah darinya, tetapi ada yang membedakan kami, dan saya sudah melihatnya sendiri. Dia kadang kerap kali bermanufer ketika sedang tertidur. Intinya jika kau orang yang sulit tidur, jangan coba-coba tidur di sebelahnya. Itu berbahaya! Walaupun begitu dia menjadi teman yang sangat baik selama KKN. Sering kali memberikan semangat dan memberikan perhatian kepada teman-teman yang lain. Walau kadang dia terlihat butuh perhatian. Terus seperti itu, kawan, kami butuh orang sepertimu, tetapi cukup satu saja.

Sergio Pratama Arifin, “Panggil gua Kucing”. Begitu sekiranya saat

dia memperkenalkan diri. Ya Allah, makhluk seperti apa lagi yang engkau dekatkan kepadaku? Itu mungkin pikiran yang terlintas pertama kali saat kami berjumpa. Perasaan itu mulai hilang ketika kami sudah saling mengenal dan mulai bekerja sama. Fakultas Sains dan Teknologi, Jurusan Sistem Informasi. Latar belakang keilmuan yang cukup baik untuk pengabdian menurut saya. Tetapi Kucing bahkan lebih sering menunjukkan kemampuannya di bidang fotografi, desain grafis, dan

 

Page 183: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

151

video grafis. Ya, masih relevan lah, menurut saya, dengan latar belakangnya keilmuannya. Padahal orang ini apik sekali dalam hal teknologi informasi dan jaringan. Mungkin dia kurang tertarik dengan hal itu. Bagaimana pun juga Kucing memiliki beberapa keahlian yang sangat membantu di kelompok kami. Bukan hanya itu, dia juga orang yang sangat humoris. Dengan nada bicaranya yang unik kadang

terdengar lucu di telinga. Cing, kembangkan terus bakat mu. Kadang hal yang mungkin tidak kau anggap penting itu menjadi sebuah keunggulan diri yang orang lain belum tentu bisa melakukannya.

Alfiah Khoiri Asyir, akan saya ceritakan wanita asli Betawi asal Ciganjur ini. dia seorang mahasiswi Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi satu-satunya di kelompok kami, apa karena mungkin hanya Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) saja yang mengikuti program KKN? Tak perlu kita membahas jurusannya, kita bahas saja orangnya. Alfi (begitu saya memanggilnya), memang memiliki kompetensi di

bidang komunikasi. Dia sering sekali menjadi pembawa acara atau MC dalam suatu acara karena dia pernah mengikuti magang di salah satu penerbit buku sebelum melakukan KKN. Dia juga pernah menjabat sebagai pengurus di radio lokal milik fakultasnya yang cukup terkenal di

UIN Jakarta. Banyak ya, pengalamannya?. Ya, saya tidak pernah meragukan mahasiswa dari Fakultas Dakwah sebelumnya, terlebih

dalam hal Event Organizer. Tetapi itu di kampus. Bagaimana jika di desa sana? Saya tahu dia memiliki potensi yang luar biasa dan etos kerja yang tinggi, dan prediksi saya pun ternyata benar. Dia berani keluar dari zona nyamannya untuk belajar hal-hal baru dan selalu bertanggung jawab dengan pekerjaan yang diberikan kepadanya. Dia rekan kerja yang baik selama saya menjadi sekretaris di kelompok ini, lawan berdebat yang hebat ketika ada permasalahan, dan yang menarik, tanpa dia sadari dia bisa mengendalikan saya—hebat juga kau ini. Terima kasih telah menjadi rekan yang baik selama KKN. Jika kata ‘hebat’ terlalu berlebihan untuk menggambarkan apa sudut pandang saya terhadapmu, biarkan saya meminta maaf karena belum menjadi rekan yang baik. Akan tetapi, jika kata ‘hebat’ itu dak berlebihan, maka izinkan saya mengucap, Kau

sungguh hebat. Oh ya, satu lagi. Biarkan saya berpikir sejenak karena saya jarang sekali menulis tentang seseorang. Saya hanya ingin mengatakan, Kau tangguh, saya suka itu.

 

Page 184: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

152

Aqilah Mutia Sesariana, orang yang sempat mengelabui saya dengan parasnya yang sepintas lemah lembut dengan segala sifat wanita pada umumnya. Sebenarnya itu tidak salah, itu memang benar adanya. Tetapi di balik semua perspektif itu, mahasiswi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini ini menyimpan jiwa spartan yang luar biasa. Wanita yang satu ini juga tidak bisa dipandang sebelah mata. Bakatnya yang cukup banyak membuat saya bingung sebenarnya di mana fokusnya selama ini. Dia pandai memasak, bahkan berat badan saya naik beberapa kilogram. Dia pandai menari, mengajarkan anak-anak kecil menari seperti tugas ringan baginya. Dia pandai membuat kerajinan tangan. Saya pun pernah diajarinya cara membuat origami bersama dengan anak-anak kecil lainnya. Banyak dari teman-teman saya yang mengatakan, Aqilah memiliki sosok keibuan. Saya tidak bisa menyangkal hal itu. Jarang sekali dia meminta bantuan teman laki-laki dalam melakukan pekerjaan. Selama dia masih merasa mampu akan dia lakukan itu sendiri. Ditambah ada hal yang membuat saya semakin kagum. Dia lakukan itu tanpa pernah sekalipun saya mendengar kalimat mengeluh keluar dari dirinya. Ada yang menurut saya mungkin terlihat aneh. Dia pernah berenang di sungai yang ada di kampung kami tinggal. Bahagia sekali dia saat berenang di sungai itu. Saya yang besar di kampung mungkin biasa saja dengan hal seperti itu, tetapi dia sangat menikmatinya. Macam berenang di Maldives mungkin

pikirnya. Tak apa lah, yang terpenting dia menemukan kebahagiaan selama KKN. Jikalau saya diberikan kesempatan untuk menyampaikan sesuatu kepada dia. Saya mungkin hanya mengucapkan, tetap tangguh dan tetaplah seperti itu, kau luar biasa.

Dina Saparindah, wanita yang menurut saya lebih cocok dalam

penampilan sportynya. Entah karena dia menggeluti dunia olahraga khususnya basket atau mungkin karena dia memang senang mengoleksi

sepatu sneakers. Apa urusan saya mengurusi masalah penampilannya. Mahasiswi Fakultas Adab dan Humaniora, Jurusan Sastra Inggris dan sangat berkompeten sekali di bidangnya. Terbukti dia sangat fasih dalam menggunakan bahasa inggris, kadang saya pun malu jika menyebutkan kosakata dalam bahasa inggris takut terdengar salah olehnya. Di balik itu semua dia adalah teman bercengkrama yang menyenangkan. Bisa saya katakan dia pendengar yang baik. Dia hampir setiap sore menemani saya di meja panitia dalam turnamen futsal yang kami adakan karena mungkin hanya dia wanita yang paham tentang mekanisme pertandingan

 

Page 185: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

153

olahraga. Ada yang menjadi gambaran mencolok ketika saya membayangkan sosoknya. Benar-benar mencerminkan seorang anak

bungsu. Ya, itu bukan hal yang salah. Memangnya kenapa kalau dia seorang anak bungsu? Tetapi yang menjadi ciri khasnya mungkin dia menjadi terlihat lebih manja dari teman-teman lainnya. Sering kali dia bersedih karena merasa rindu dengan keluarganya di rumah. Mungkin itu yang menyebabkan dia sering mengalami sakit selama KKN. Kasihan sekali sebenarnya. Karena menurut saya itu bukan hal yang salah, jadi

saya bisa memaklumi itu. Tidak semua orang memiliki jiwa survive yang tinggi, dan dia juga sedang dalam proses belajar, jadi tidak bisa kita salahkan. Ada pengalaman lucu dengan dirinya sewaktu rapat evaluasi. Ketika saya sedang menjelaskan kondisi yang ada di lapangan, tiba-tiba dia menangis. Saya pun bingung apa yang dia tangisi. Menurut saya itu bukan hal yang perlu ditangisi. Ternyata menurutnya itu adalah hal keras yang belum pernah dia alami sebelumnya. Tenang kawan, proses memang kadang kerap kali menakutkan, tetapi itulah yang akan membuat kita kuat. Terus belajar dan jangan takut untuk menghadapi suatu proses.

Fira Sintia Octa Zafira, kalau yang satu ini adalah bendahara di kelompok KKN 189. Walaupun dia dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Jurusan Hubungan Internasional, tetapi masalah keuangan dan mengatur keluar masuknya keuangan di kelompok kami tidak perlu diragukan lagi. Layaknya mahasiswi dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) saja dia itu. Jika saya ditanya apa yang

pertama kali terpikirkan tentang dia, saya akan menjawab “anak gym”. Ya, jelas saja dia memang rajin datang ke tempat latihan kebugaran yang ada di kampus. Pernah juga suatu ketika ada anak kecil di lokasi KKN yang melaporkan kepada saya kalau dia sedang mengangkat-angkat batu

besar seperti mengangkat barbel. Mungkin ini yang Dinamakan Fitness dengan kearifan lokal. Lalu ada lagi. Sebelumnya saya dan mungkin beberapa orang di kampus beranggapan mahasiswa/i dari FISIP itu memiliki strata sosial yang lebih tinggi dibanding dengan mahasiswa/i lain yang ada di UIN Jakarta. Tetapi setelah saya mengenal Fira, ternyata hal itu tidak sepenuhnya benar. Dia cukup menyenangkan kita diajak berbincang ataupun melakukan kerja sama dalam suatu pekerjaan.

Memang, saya sering mendengar bahwa dia sering dikatakan “jutek”. Di satu sisi hal itu kadang benar di sisi lainnya bisa juga salah. Sekilas dia memang terlihat sedikit tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya

 

Page 186: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

154

terutama orang-orang yang ada di dekatnya. Tetapi sebenarnya dia

sangat memperhatikan teman-temannya dan respect dengan lingkungan sekitarnya. Setiap orang memiliki caranya masing-masing untuk

menunjukkan kepeduliannya. Benar begitu, kan? Tetapi biarlah setiap orang memiliki cara pandangnya masing-masing yang harus kita hargai.

Oh ya, katanya juga dia sering sakit atau cedera setiap melakukan sesuatu. Saya hanya bisa mengatakan, Itu lebih baik, dari pada hanya menjadi

penonton dan merasakan sakit. Fira the best lah, pokoknya.

Hani Fariha, namanya sering kali salah ketika dituliskan oleh orang-orang menjadi Hani Fahira. Tetapi kali ini saya yakin benar menuliskannya. Sedikit cerita tentang dirinya, wanita asal Karawang yang menempuh studi strata satu di UIN Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan keguruan, Jurusan Pendidikan Fisika. Nah, ini justru yang pada mulanya saya anggap cuek sebelum keberangkatan KKN. Saya berpikiran seperti itu karena saya jarang berkomunikasi dengan dia, dan kalau tidak salah, dia jarang datang rapat sebelum KKN. Hari keberangkatan tiba, keluarlah sosok sebenarnya seorang Hani Fariha

yang sesungguhnya. Suaranya ketika berbicara sedikit cempreng dengan logat Sunda yang kental. Saya tidak masalah, justru saya senang bergaul dengan orang-orang seperti ini. ditambah lagi dia orang yang cukup mudah bergaul dan beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Keberaniannya untuk berkomunikasi dengan siapa pun juga memberikan nilai positif sehingga membantu kelompok dalam urusan diplomasi dengan perangkat-perangkat desa yang ada. Hani juga tidak pernah mengeluh dan selalu semangat dalam mengerjakan pekerjaan apapun. Rasa ingin tahunya yang tinggi membuat dia aktif mempelajari hal-hal baru salah satunya memasak. Tetapi kenapa selalu saya yang

dijadikan percobaan dalam eksperimennya. Ya, namanya juga mahasiswi fisika hidupnya penuh dengan kegiatan eksperimental. Tidak mengapa, itu menyenangkan, terlebih dia salah satu orang yang tabah

membangunkan saya di pagi hari. Oh ya, saya ingat dia pernah disengat oleh lebah yang beracun sehingga kakinya menjadi bengkak dan sulit berjalan. Hebatnya dia tidak banyak mengeluh dan tetap berusaha melakukan aktivitasnya seperti biasa. Saya salut dengan wanita yang satu ini. Pesan saya kepadanya mungkin tidak banyak. Tetaplah menjadi terang di tengah kegelapan. Karena dengan terbentur terbentur dan terbentur maka kau akan terbentuk seperti yang kau mau.

 

Page 187: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

155

Kholidah Hanum, wanita yang kebetulan satu fakultas dengan saya di Fakultas Syari’ah dan Hukum, tetapi kami tidak satu jurusan karena dia Jurusan Hukum Ekonomi Syari’ah. Sebelum tergabung di dalam kelompok KKN, saya sudah sering mendengar namanya. Terlebih banyak teman saya yang sejurusan dengannya. Banyak informasi yang saya dapat sebelum KKN, Hanum itu orang yang heboh. Tetapi saya tidak mau langsung termakan oleh asumsi orang-orang. Saya ingin tahu

nyatanya bukan katanya. Eh benar saja ternyata, dia memang orang yang

sangat periang dan sering tertawa tetapi kadang terlihat sedikit centil, sih. Kalau saya katakan “kadang” mungkin kurang pas, lebih tepatnya sering

dia menamai dirinya sendiri dengan sebutan Incess. Saya tidak mengerti, apa dia terlalu berambisi menjadi seorang tuan putri atau seperti apa, tetapi menurut saya itu hal yang lucu dan bisa menjadi pereda suasana ketika sedang memanas. Terlebih tingkahnya yang tidak bisa diam membuat dia selalu ingin ikut dengan siapa saja yang akan pergi. Walaupun begitu, sifatnya yang tidak bisa diam bisa disalurkannya kedalam pekerjaan selama di KKN. Misalnya dia rajin mengantar surat ke kampung-kampung walaupun letaknya jauh dan sulit dijangkau. Segera berangkat bila diperintahkan membeli sesuatu keluar dari lokasi

KKN. Dia juga selalu menawarkan diri bila ada pembagian tugas. Ya, walau kadang dia sering telat dalam berpikir, dia bisa memanfaatkan apa yang dia bisa untuk kelompok KKN kami. Hanum, jangan pernah lelah untuk belajar, ya. Tetaplah menjadi wanita yang ceria.

Mawaddah, singkat sekali ya, namanya. Semoga ceritanya tak sependek jumlah kata dalam namanya. Mari kita mulai bercerita. Mahasiswi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Itu latar belakang keilmuannya yang sesungguhnya. Tetapi kenapa saya merasa dia lebih mirip mahasiswi dari Fakultas Psikologi? Kenapa saya katakan seperti itu, karena dia sering sekali mengategorikan orang-orang berdasarkan sifat dan perilakunya. Kadang saya pun dimasukan kedalam salah satu kategori-kategori tersebut. Tetapi tidak mengapa, itu suatu wawasan juga yang bisa menambah pengetahuan kami semua di kelompok. Wanita yang mengaku berasal dari daerah timur Indonesia (entah timur Indonesia di sebelah mananya, saya tidak tahu persis) ini memiliki mental yang lumayan tangguh. Itu saya lihat ketika dia diserang oleh banyak sekali argumen dari teman-teman termasuk saya di dalamnya, tetapi dia tetap santai mendengarkannya bahkan justru tersenyum. Saya tidak mengerti

 

Page 188: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

156

apa yang dia pikirkan saat itu, santai sekali. Wanita yang sering pergi ke sungai ini, katanya bisa membuat prediksi pertumbuhan wilayah dalam jangka waktu beberapa tahun ke depan, sayangnya hal itu tidak sempat dia realisasikan selama KKN. Kau punya bakat dan potensi, kembangkan itu. Maaf, saya sering memarahimu selama KKN.

Nuraida, ustazah dari Fakultas Ushuliddin, Jurusan Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir pasti sudah tidak diragukan lagi dalam bidang keagamaan dan khususnya mengaji. Setiap diberikan tugas untuk membacakan doa tidak ada keraguan lagi untuk melakukannya. Hebatnya dia tidak sampai di situ saja. Dia pandai sekali dalam memasak khususnya membuat sambal. Yang saya dengar keluarganya memiliki kedai makanan ayam penyet, maka dari itu mungkin resep sambal buatannya diwariskan kepadanya. Lumayan bisa merasakan sambal ayam penyet setiap hari dengan gratis. Kesehariannya setiap hari didominasi dengan kegiatan-kegiatan ibu-ibu. Peredarannya juga lebih banyak di dapur. Calon ibu yang baik bagi keluarganya kelak. Dia juga tidak sungkan untuk mengajarkan resep-resep dalam memasak kepada teman-teman yang lain. Mungkin dia tahu pahala yang tidak terputus salah satunya adalah ilmu yang bermanfaat. Wanita asal Jonggol ini memang menggunakan bahasa Sunda yang terbilang halus dalam kesehariannya jadi itu pikir saya yang mendasari dia jarang menggunakan bahasa Sunda di sana. Di desa kami kebetulan menggunakan bahasa Sunda yang agak kasar dalam bahasa sehari-

harinya. Bu sering-sering masak lagi, ya, untuk kita-kita. Kalau perlu

dibuatkan catering.

Miftah Nurul Huda, namanya seperti alamat gang rumahku. Eh, iya, maafkan, itu hanya hal yang terpintas ketika namanya masuk

kedalam kelompok kami. Ya, dia orang yang terakhir masuk ke dalam kelompok kami. Entah karena telat mendaftar atau seperti apa hanya dia dan Tuhan yang tahu. Dia berasal dari Fakultas Ushuluddin, Jurusan Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir sama seperti yang terhormat H. Muhammad Ridho Alfansuri dan Nuraida. Anehnya kenapa mereka bertiga tidak saling mengenal. Apa karena sibuk beribadah atau seperti apa? Lupakan, ini cerita saya tentang Miftah bukan kisah pertemanan mereka bertiga. Miftah hampir sama dengan Mawaddah, adalah member setia sungai di kampung kami. Setiap hari jalur peredarannya adalah sungai dan tempat tinggal kami. Setidaknya mereka beraktivitas walaupun hanya sekadar

 

Page 189: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

157

mencuci piring atau pakaian. Menurut saya dia orang yang sedikit cuek,

karena dia sering menyendiri dan melakukan video call entah dengan siapa. Tetapi dia juga kadang membantu teman-teman untuk memasak. Yang paling teringat dalam pikiran saya adalah dia orang yang paling tega dalam membangunkan saya dari tidur. Saya pernah beberapa kali disiram dengan air saat pagi hari, wajahnya datar saat menyiramkan air. Menyeramkan. Saya selalu berdoa sebelum tidur agar bukan dia yang membangunkanku. Tetapi saya tahu dia ingin memberikan kami pelajaran agar kami disiplin dalam hal waktu. Tidak lambat dalam melakukan sesuatu. Terima kasih, Miftah, saya berusaha untuk tidak bangun siang hari lagi asalkan tidak disiram lagi. Sungguh.

Sri Putri Handayani, wanita keturunan Sumatera Barat yang kerap kali tertawa padahal saya tidak mengerti apa yang dia tertawakan. Kalau tidak salah juga, saat laporan akhir ini disusun dia berulang tahun. Selamat ulang tahun, Putri, semoga keberkahan selalu menyertai mu. Oke

kita lanjutkan. Menurut saya sih, mahasiswi Fakultas Sains dan Teknologi Jurusan Matematika ini adalah orang yang senang jika diberikan pekerjaan. Pernah suatu ketika saya memberikannya pekerjaan untuk memotong-motong properti untuk hiasan gapura. Kenapa saya memberikan pekerjaan itu kepada dia karena saya melihat dia sering kali merebahkan badannya sambil memeluk bantal. Setelah itu saya

mendengar kabar bahwa dia itu sedang sakit. Waduh, saya merasa bersalah, saya tidak tahu akan hal itu. Tetapi hebatnya dia tidak berkomentar dan langsung melakukan pekerjaan tersebut. Hebat juga

kau ini, Uni. Sebenarnya di balik tingkahnya yang sering terlihat mengantuk, dia mau melakukan sesuatu dan cukup kooperatif dengan teman-teman lainnya di kelompok. Jadi ketika dia diberikan pekerjaan dia akan langsung mengerjakannya, tanpa mengelak dan komentar apa pun. Putri lebih aktif lagi, ya. Jangan selalu menunggu cobalah sesekali memulai sesuatu. Sebenarnya kau ini hebat, percaya itu.

Silviana Arie Yuningsih, dia sering sekali menyebutkan namanya sendiri dengan penyebutan yang berbeda dengan nama dia sesungguhnya. “Cilpi”, terdengar cukup aneh tetapi lucu juga. Mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang satu ini. Kadang perilakunya yang sering telat dalam berpikir dan kadang tidak jelas justru menjadi hiburan bagi teman-teman di kelompok kami. Saya pun heran kenapa bisa seperti itu, padahal sebelum berangkat KKN saya melihatnya biasa-biasa saja.

 

Page 190: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

158

Tidak ada yang aneh, sebelum sampailah kami di lokasi KKN baru terlihat wujudnya yang sesungguhnya. Jangan salah, walaupun seperti itu dia berani membangun komunikasi yang baik dengan perangkat desa di tempat kami, dan komunikasinya juga cukup bagus dan terarah. Dia juga rajin dalam melakukan kegiatan terutama keluar dari desa untuk berbelanja, karena dia senang jajan juga—mungkin. Dalam melakukan pekerjaan dia tidak lambat dalam berpikir. Bahkan dia menemukan jalan pintas yang cepat dan nyaman dari desa kami menuju pasar yang letaknya cukup jauh sebenarnya. Selama di lokasi KKN dia sering saya lihat mengikuti Hani ke mana Hani pergi. Saya melihat dia seperti anak asuh Hani. Tetapi memang mereka berdua sangat akrab, padahal belum terlalu lama saling mengenal. Bagus lah mereka bisa saling memberikan pelajaran satu sama lain. Cilpi sudah benar memilih orang sebagai

panutan, semoga Cilpi bisa terus meningkat lagi, ya.

Mungkin terlalu panjang dan berlebihan cerita yang saya suguhkan tentang orang-orang luar biasa dengan segala keunikannya yang mewarnai perjalanan menakjubkan di Desa Ciomas. Merekalah yang berhasil menutupi kekurangan saya dan menggali potensi di dalam diri saya yang mungkin belum pernah saya gunakan sebelumnya. Mereka membuktikan bahwa jika kita mau menurunkan sedikit ego dalam diri kita dan saling mempercayai satu sama lain, rintangan seberat apapun tidak akan bisa meruntuhkan perjuangan kita. Satu rahasia yang belum pernah saya ungkapkan adalah, saya sebenarnya tidak betah berlama-lama di tempat yang asing. Tetapi mereka membuat saya terus bersemangat dan tidak pernah merasa terganggu oleh kelemahan saya itu.

…Saya Bangga Bisa Mengenal Kalian.

Kontras Bisu

Pernahkah kau ada di titik hidup di mana semua terasa membosankan dan apa yang kita inginkan masih kurang dari apa yang kita inginkan? Sepertinya kau harus banyak belajar tentang apa itu bersyukur. Ketika kau merasakan malas melakukan sesuatu dan merasa semua sulit dilakukan. Mungkin sebagian besar dari masyarakat kota khususnya remaja di era millenial seperti sekarang ini sudah terlalu di-

nina bobokan oleh pesatnya kemajuan terutama teknologi yang menyeret pemikiran orang-orang sehinga beranggapan semua tidak bisa dilakukan

 

Page 191: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

159

tanpa bantuan kecanggihan teknologi mutakhir. Semakin sempit pemikiran kita dibuatnya. Hal yang tadinya bukan sebuah pembatas untuk berkreasi menjadi seakan-akan tembok penghalang untuk berpikir lebih visioner. Tidak kah kita mengingat bahwa peradaban manusia juga sebelumnya dibangun dari keterbatasan-keterbatasan yang

membawa kegelisahan pada masa itu. Hmm, jangan pernah mengatakan di kota itu kejam, sebenarnya kau saja yang terlalu lemah.

Mungkin banyak orang di kota beranggapan, desa itu terletak jauh di sekitar gunung-gunung, pesisir pantai atau diantara hutan yang lebat. Sudah jelas pasti bisa berjam-jam ditempuh dari keramaian kota. Orang yang beranggapan seperti itu pasti dia yang tidak pernah menjajakan kakinya di luar gemerlapnya kota. Desa Ciomas, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor. Sebenarnya terletak tidak jauh dari Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta. Tetapi apa yang akan kita lihat di sana sungguh berbanding terbalik dengan kondisi yang ada di Jakarta maupun kota-kota penyangga ibu kota lainnya. Pertama kali saya menjajakan kaki di sana, langsung melihat nuansa yang berbeda. Pohon-pohon yang masih sangat lebat. Kontur jalan yang kadang sangat halus dan kadang kali

rusak parah. Ya, desa ini memang dikelilingi oleh beberapa tambang material, sehingga lalu lintas di sekitar desa didominasi dengan truk-truk besar pengangkut hasil tambang. Tidak heran ketika jalanan menuju desa sangat rusak dan tingkat polusinya sangat tinggi. Tetapi tidak seluruhnya seperti itu. Ketika kita memasuki wilayah Desa Ciomas, panorama hutan selalu menghiasi jalan desa yang belum memiliki penerangan yang memadai ketika malam hari. Cukup indah jika kita bisa mengambil keindahannya dengan hati yang lebih terbuka. Mungkin banyak yang tidak menyangka tempat seperti ini masih ada di sekitar ibu kota dan jaraknya tidak begitu jauh. Ada dua kemungkinan. Tempat ini memang mempertahankan nuansa pedesaannya, atau mungkin memang tempat ini tidak mendapat perhatian sehingga pembangunan tidak berjalan seperti yang seharusnya.

……Itu bukan urusan saya, tetapi saya menyayangkan itu.

Seperti halnya maha karya ciptaan Tuhan pada umumnya. Tempat ini memiliki potensi yang bisa dikembangkan dan menjadi hal yang bisa dimanfaatkan demi kemajuan desa terkhusus demi kesejahteraan masyarakat di desa itu sendiri. Walaupun desa ini memiliki curah hujan yang relatif sedikit dan sulit mendapatkan sumber

 

Page 192: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

160

mata air, tetapi banyak hal yang mejadi nilai tambah untuk dimanfaatkan. Desa ini memiliki hampir 60% dipenuhi oleh hutan manium yang dikelola oleh negara dengan diwakili oleh Perhutani. Sumber kayu sangat berlimpah di desa ini, tetapi ada kekhawatiran masyarakat karena hutan yang ada di sekitar desa bukan seluruhnya milik mereka. Padahal jika dimanfaatkan demi kesejahteraan masyarakat akan sangat bernilai harganya. Selain itu kekayaan alam yang disediakan Tuhan ditempat ini sangat melimpah, tambang batu dan material lainnya sangat melimpah di sini. Bahkan bahan bsaya material untuk pembangunan di Jakarta diambil dari desa ini. tetapi masyarakat di desa ini tidak bisa merasakan sepenuhnya hasil dari kekayaan tanah leluhur mereka. Kurangnya perhatian pemerintah dalam pengelolaan sumber daya alam di desa ini membuat pemanfaatannya hanya bisa dirasakan oleh segelintir orang bahkan perusahaan-perusahaan yang dimiliki oleh orang luar desa ini.

Di tengah kondisi lingkungan mereka yang memiliki kendala dan satu sisi memiliki potensi yang besar. Masyarakat di desa ini sebenarnya sangat memiliki semangat yang tinggi untuk mengembangkan diri dan mengembangkan desa mereka tinggal. Terlihat sangat nyata di pandangan saya usaha serta kerja keras mereka untuk terus mengembangkan diri. Walaupun sulit mendapatkan akses teknologi maupun perangkat modern lainnya tetapi mereka tetap semangat untuk mempelajari sesuatu. Ketika masyarakat diajak untuk bekerja sama untuk melakukan suatu program mereka sangat antusias dan tidak segan menyumbangkan sesuatu untuk mendukung berjalannya suatu program. Minimal mereka membantu dengan tenaga yang mereka punya. Tanpa memikirkan apa yang mereka dapatkan seperti halnya masyarakat kota yang lebih cenderung pragmatis. Mereka tidak memikirkan apa materi yang mereka dapatkan. Mereka sangat senang ketika bisa mendapatkan ilmu ataupun wawasan baru untuk mereka kembangankan. Selain ketulusan hati dari masyarakat yang sudah melekat dan menjadi dogma yang turun temurun. Masyarakat di desa ini juga sangat ramah terhadap pendatang yang hadir di tengah-tengah mereka, terlebih pendatang yang memang memiliki niat untuk mengembangkan kehidupan mereka. Sudah seperti keluarga sendiri sambutan yang mereka berikan kepada kami para pendatang yang mencoba mengabdi di desa mereka. Mengharukan sekali ketika kami mendapatkan sambutan yang begitu hangat dari masyarakat desa setelah kami lama berjibsaya dengan sifat

 

Page 193: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

161

individualisme masyarakat kota. Saya percaya setiap kebaikan yang mereka semai di dalam diri mereka akan mendapatkan balasan yang

berlipat ganda dari Allah Subhanahu wata’ala.

Saya tinggal di Desa Ciomas selama kurang lebih 32 hari, selama itu pula saya mengambil lokasi untuk tinggal di Kampung Kompa 3. Ada hal yang begitu membuat saya terkesan ketika pertama kali mencoba mendekatkan diri dengan masyarakat di kampung tersebut. Pemudanya, ya, mereka sangat luar biasa. Pertama kali saya datang bukannya saya yang mencari mereka justru mereka yang tidak sabar untuk bekerja sama dengan saya dan teman-teman yang lain untuk mengadakan program-program. Begitu antusiasnya mereka untuk mengembangkan desa mereka. Melihat semangat mereka yang sangat tinggi, membuat semangat saya ikut terbakar bersama mereka. Hari demi hari saya semakin akrab dengan mereka. Mereka menganggap saya adalah bagian dari mereka. Rasa persaudaraan yang tinggi membuat saya tersanjung dan tidak enak hati jika sampai mengecewakan mereka yang sudah begitu bersemangat membantu saya dan teman-teman. Mereka juga tidak pernah terlambat dalam urusan waktu. Setiap saya dan teman-teman mengagendakan sesuatu, sudah dipastikan mereka hadir sebelum

waktu yang ditentukan. Katanya, “Kami takut mengecewakan kakak-kakak

semua”. Mereka sepertinya merasakan hal yang sama seperti halnya yang saya rasakan. Hal-hal kecil seperti itu memang sudah sulit ditemukan di kehidupan masyarakat kota. Budaya terlambat seakan menjadi wajar dalam keseharian masyarakat terutama kalangan remaja yang harusnya lebih bersemangat dan tepat waktu dalam mengerjakan sesuatu. Kepedulian terhadap lingkungan sekitar juga menjadi pelajaran berharga yang bisa saya ambil dari mereka. Jarang sekali saya temukan pemuda/i yang peduli dan mau turun langsung demi kemajuan lingkungan sekitarnya. Padahal mereka punya kegiatan dan kesibukan masing-masing yang kadang menjadi alasan pemuda/i di kota untuk menghindari suatu pekerjaan.

…..Semoga orang-orang seperti mereka bisa hadir di kehidupan kota.

Sesuatu yang Tertinggal

Mencari orang-orang yang memiliki visi yang sama dengan kita terutama untuk bergerak maju dan melakukan perubahan memang bukan perkara mudah. Semua itu tentang komitmen dan rasa saling

 

Page 194: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

162

memiliki. Seperti halnya tutur saya sebelumnya tentang manusia yang tanpa mereka sadari membutuhkan bantuan orang lain dalam menjalankan kehidupan. Begitu pula ketika kita memiliki niat baik untuk mengembangkan sesuatu terlebih hal itu adalah suatu masyarakat, kita membutuhkan beberapa gandengan tangan untuk mewujudkan

kebaikan tersebut. Ya, sekali lagi itu bukan perkara yang mudah. Kadang kala ketika sudah menanggalkan rasio kita dan mengedepankan hati nurani untuk menciptakan suatu kemajuan untuk orang lain, kita dihalangi oleh bayangan keraguan akan tiadanya orang yang berjalan bersama dengan kita nantinya.

Bicara mengenai visi dari setiap orang untuk melakukan perubahan, sama halnya mengadukan peruntungan kita di meja perjudian. Kita sangat membutuhkan batuan Tuhan untuk mempertemukan kita dengan orang-orang yang memiliki garis pemikiran yang serupa. Di tempat ini, tempat yang menakjubkan ini, saya menemukan kembali harapan, bahwasanya masih ada pemuda yang memiliki kepedulian tinggi terhadap kemajuan serta peningkatan kualitas hidup lingkungannya. Saya pernah berpikir, memang pemuda sudah tidak seperkasa dahulu yang mampu mengobrak-abrik sejarah dan mendorong negara ini menuju kemerdekaan. Yang tersisa hanya pemuda yang sibuk menyenangkan gairahnya dengan kesenangan yang tidak memberikan kontribusi apapun untuk lingkungannya. Setiap orang ada masanya, setiap masa ada orangnya. Hampir saja saya membenarkan kalimat itu. Pada akhirnya, Tuhan memperlihatkan kembali kepada saya, bahwasanya pemuda belum habis. Mereka belum selesai untuk terus menjadi motor penggerak pertumbuhan kualitas masyarakat.

Kekayaan sejati yang Desa Ciomas miliki dan patut untuk dijaga adalah, semangat pemuda/i di wilayah tersebut yang tidak pernah lelah melakukan gebrakan demi gebrakan yang berharap itu dapat membawa mereka ke dalam kemajuan. Potensi dan modal untuk memajukan suatu wilayah tidak selalu kita lihat dari seberapa melimpahnya sumber daya alam yang dimiliki. Seberapa luasnya hamparan lahan yang bisa menghasilkan berbatang-batang hasil tani. Seberapa ramai orang-orang mengunjungi tempat itu untuk melepaskan penat. Justru kekuatan utama suatu wilayah atau desa terletak pada kemauan masyarakatnya untuk memajukan lingkungan dan kualitas hidupnya.

Ketika dimensi pikiran saya coba untuk menembus khayalan yang memberikan gambaran ketika saya adalah bagian dari kata

 

Page 195: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

163

“mereka”, saya tidak akan menyia-nyiakan untuk menyerap sebanyak-banyaknya semangat dan akan saya coba menularkan ketulusan hati mereka kepadaku. Sudah tidak bisa saya pungkiri ketika semangat mereka yang ada di desa ternyata lebih menakjubkan dari mereka yang ada di kota. Selain itu saya akan memastikan mimpi mereka untuk memajukan lingkungannya dapat terwujud dan tidak hanya menjadi renungan di kala mereka merasa kosong, tetapi bisa mereka rasakan apa yang menjadi kerja keras mereka selama ini.

Desa dengan karunia Tuhan yang tidak terkira. Desa dengan beragam cerita di dalamnya. Desa di mana lahirnya para pejuang-pejuang yang memiliki ketulusan tinggi. Mereka yang tidak pernah merasa lelah akan proses kehidupan. Mereka yang selalu menanti datangnya keberuntungan. Saya harap ini bukan hanya suatu permainan ilusi di alam pikiran saja. Saya memang bagian dari kata “mereka”. Karena ketulusan hati untuk memajukan suatu wilayah tidak harus hadir dan berdiam di tempat itu. Saya akan selalu mengingat 32 hari yang sangat berharga tersebut. Saya akan menjadi orang yang pergi untuk memperkuat diri dan kembali untuk membangun bersama hati.

Terima Kasih Saudaraku, Kau Mengajarkan Arti Perjuangan

Terima Kasih UIN Jakarta, Telah Memberikan Kewajiban Menyenangkan Ini

Terima Kasih KKN 189 Merdeka, Telah Menjadi Keluarga Yang Luar Biasa

Terima Kasih Ciomas, Atas Keramahan Kalian

Terima Kasih Tuhan, Hidupku Ini Indah.

 

Page 196: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

164

C Terukirnya Tinta Emas Pengabdian di Desa Ciomas

Oleh: Aqilah Mutia Sesariana

Awal Kabar Tersiar

Hari Senin, pada siang hari di ruang 3.13 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Ini menjadikkan kabar seperti semilir angin di kelas, bahkan mungkin di ruang kelas lainnya, lantai satu hingga lantai tujuh. Ketua Jurusan menginformasikan untuk pengisian formulir daftar KKN. Dengan berlagak cukup santai saya membaca formulir tersebut dengan seksama. Di dalam benak sebenarnya bertanya-tanya. Seperti tidak ada niatan yang kuat hanya untuk memikirkan itu.

Jika ditanya soal alasan, motivasi, dan tujuan saya pun sebenarnya masih bingung. Awalnya pun mengikuti KKN ini tanpa alasan, motivasi, dan tujuan yang jelas. Namun, seiring berdetaknya detik demi detik waktu terbentuklah alasan, motivasi, dan tujuan. Pernah terpikir ketika itu bahwa KKN adalah sesuatu yang rumit, menakutkan, buang-buang waktu, buang-buang uang, dan mengharuskan untuk beradaptasi lagi dengan orang baru. Intinya KKN sesuatu yang memberatkan saya, keluarga saya, dan menunda pekerjaan lainnya yang saya jalani, dan waktu liburan saya di semester yang hampir akhir ini tidak terefisiensikan dengan apa yang saya bayangkan di awal.

Menurut diri saya, KKN itu merupakan salah satu tempat untuk mengevaluasi diri sendiri selama saya kuliah kurang lebih tiga tahun. Saya Aqilah Mutia Sesariana yang kuliah Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini, yang mana saya bisa memberikan sebuah pembelajaran yang sepantasnya dapat mendidik mencakup mengajar dan belajar khususnya untuk anak usia dini. Pertama berencana untuk mencari tahu PAUD yang ada sekitar Desa Ciomas, dan kondisi anak-anak usia dini sekitaran. Saya mengetahui tentang kondisi pendidikan yang belum sesuai dan yang selayaknya. Beberapa anak-anak tingkat sekolah dasar kelas satu sampai kelas empat yang masih buta akan baca, tulis dan berhitung, di mana akibat dari ketidakpahamannya seorang guru dengan muridnya yang masih perlu bimbingan khusus, tetapi dibiarkan begitu saja. Kesalahan seperti itu di Desa Ciomas selalu terulang kembali pada generasi anak-anak selanjutnya, yang hal ini pula mengakibatkan kecacatan dalam pendidikan.

 

Page 197: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

165

Teori-teori yang saya pelajari pada masa perkuliahan sedikit atau pun banyak saya tuangkan pada wadah yang bisa diisi oleh sedikit pengetahuan yang saya miliki pada anak-anak yang haus akan pengetahuan baru. Praktik di kala ini sangat dibutuhkan sebagai fasilitator. Bermain sambil belajar dengan cara menyenangkan diterapkan untuk anak-anak sesuai dengan tempat yang di mana dapat memungkinkan untuk menambah intensitas belajar, nilai dan mutu yang ada di dalam dirinya serta diri saya sendiri.

Terbukalah pikiran saya mengapa KKN harus saya ikuti. Yang di tahun-tahun sebelumnya Fakultas Tarbiyah dan Keguruan hanya Jurusan Manajemen Pendidikan saja yang ikut serta dalam KKN. Khususnya untuk Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini angkatan saya yang pertama kali merasakan KKN. Yang masih mencari tahu apa itu KKN dengan cara otodidak. Saya sebagai calon guru mungkin dengan adanya KKN ini saya dapat mengajar anak-anak khususnya, membagi sedikit pengetahuan yang saya punya kepada warga desa dan teruntuk anak-anak di sana. Tidak mudah menjadi seorang guru, di mana kita selalu dituntut untuk kreatif dan inovatif, pintar membaca situasi, pintar membaca karakter dari setiap anak didik, dan pintar menarik perhatian anak didik supaya fokus belajar. Dari KKN ini saya juga sadar bahwa pengabdian kepada masyarakat adalah salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dan juga KKN sebagaimana yang telah ditetapkan oleh kampus yang juga menjadi salah satu syarat kelulusan.

Saya mengikuti alur yang sebagaimana sudah ditetapkan oleh pihak PpMM. Kegiatan pertama saya dalam KKN mengikuti pembekalan yang diadakan oleh PpMM. Mendapatkan banyak informasi baru yang cukup bermanfaat untuk menjalankan KKN. Setelah mendapat arahan dan lain-lain dalam pembekalan KKN, beban dalam pikiran saya bertambah dan bercabang, bahwasanya KKN tidaklah mudah hanya satu bulan saja dilapangan, melainkan berbulan-bulan untuk mempersiapkan segala hal supaya matang, dan setelah KKN pun masih banyak yang harus diselesaikan. Sebelum KKN saya harus melakukan pendekatan dengan teman-teman kelompok KKN, mengenal lebih jauh desa di mana saya akan mengabdi, melihat realitas yang ada di sana, menemukan isu dan permasalahan yang akan diangkat untuk membuat program kerja, yang nantinya dapat menyatukan tujuan bersama untuk membangun desa lebih baik.

 

Page 198: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

166

Waktu demi waktu telah berlalu, semakin dekatnya saya pada pengabdian yang sesungguhnya. Kegiatan yang dilakukan pra KKN mengadakan pertemuan dan rapat rutin yang telah disepakati setiap hari Senin dan Kamis, untuk menyusun program kerja. Survei ke lokasi tempat KKN sekalian mencari jalan yang terbaik untuk menuju tempat KKN. Tak lupa pula berusaha mencari dana tambahan dengan menyebar proposal, menyebar info melalui jejaring sosial media dan mencari sponsor. Masa KKN dimulai dan saya mencoba menikmatinya dan mencari momen-momen yang bermakna tak terlupakan. Saya mengabdi di desa yang asing, berbagi permasalahan yang memotivasi saya untuk dapat membantu sesuai kemampuan yang saya miliki.

Zona Baru dengan Segala Keunikannya

Setelah adanya pengumuman tentang pembagiaan kelompok KKN dan daerah di mana saya akan melangsungkan KKN, saya pun mengikutinnya saja, dan mencoba berprasangka baik dengan pihak kampus dengan segala kebijakannya. Melihat daftar pembagian kelompok dengan bersama beberapa teman saya, ekspresi yang terlihat kala itu cemas, bingung, dan kesal. Mencari nama sendiri di setiap kelompok dan berharap ada seseorang yang dikenal masuk dalam satu kelompok yang sama dengan saya. Kemudian saya menemukkan nama saya berada pada kelompok urutan 189. Di sana yang pertama kali saya cari yaitu, apakah ada seseorang yang saya kenal di dalam kelompok saya? Harapan saya, ada teman lama atau seseorang yang sudah saya temui sebelumnya. Saya membaca satu persatu nama-nama anggota kelompok,

dan yaa, saya kecewa. Tidak ada nama seorang pun yang saya kenal di kelompok 189 itu. Di saat itu pun saya bertanya-tanya pada diri sendiri, apakah saya mampu untuk beradaptasi dengan orang-orang baru yang belum saya ketahui karakter dan kemampuan mereka.

Ada rasa sedikit cemas yang dirasa kala itu, yang tidak ingin meninggalkan zona yang sudah dibangun sebelumnya, dan harus membangun zona baru yang di mana saya dan orang-orang yang baru saya kenal untuk hidup bersama nanti selama sebulan di desa tempat KKN. Mereka yang sebelumnya tak pernah saya kenal, namun dengan waktu, semua telah berubah. Kedatangan yang berawal dari rasa pahit saya berharap dapat berakhir dengan rasa manis, setiap orang tidak luput

 

Page 199: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

167

dari kata “salah” pasti mempunyai kebripadian, sifat, karakter, serta tingkat keegoisan yang berbeda-beda.

Di kelompok KKN 189 MERDEKA ini suka duka, saling menjauh, kita yang terkadang saling bertengkar, kita yang selalu mementingkan ego masing-masing, kita yang selalu tidak pernah peduli satu sama lain, namun semua berubah menjadi mimpi indah di Desa Ciomas, karena telah merubah semua, berjalan bersama, berjuang bersama, melangkah bersama, saling menjaga satu sama lain, dan saling merangkul dalam satu genggaman tangan pada kondisi apapun. Setelah satu bulan hidup bersama, dengan kelompok KKN MERDEKA 189 yang terdiri dari 7 orang laki-laki dan 12 orang perempuan. Saya akan mendeskripsikan pandangan saya terhadapa karakter masing-masing teman kelompok KKN MERDEKA 189.

Riza Badruzzaman. Saya biasa memanggilnya Riza. Dari Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan. Di kelompok KKN ini Riza adalah anggota divisi Akomodasi. Riza ini sering jadi komentator di kegiatan perlombaan futsal dan festival layangan, dengan gaya bicaranya yang khas, senyum dulu baru berbiara. Dia juga mahir untuk berpidato di depan banyak orang, dan karena itu dia juga mengajarkan teknik berpidato pada santri-santri.

Kurniawati. Biasa saya panggil dengan panggilan “Kur-kur”. Kurnia berasal dari Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Kurnia adalah anggota divisi konsumsi. Kurnia ini salah satu anggota rajin jika ada jadwal piket. Kurnia memiliki kepribadian yang menyenangkan yang bisa membawa suasanan menjadi

hidup dengan gaya bicaranya yang cablak. Jika Kurnia tertawa maka yang berada di dekatnya akan ikut tertawa, karena tertawanya megundang yang mendengarnya untuk tertawa. Kurnia salah satu cewek yang terkenal di kalangan pemuda di Desa Ciomas. Karena dia sering bersosialisasi keluar, dan dengan caranya dia yang asyik membuat beberapa pemuda ada yang dekat dengannya. Selain pemuda yang dekat dengan Kurnia, di kalangan anak-anak pun Kurnia terkenal. Kurnia

sering ngajar mengaji anak-anak sehabis maghrib di mushalla dekat posko tempat tinggal.

Mawaddah. Saya kerap memanggil dia dengan panggilan “Maw” saja. Maw dari Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial konsentrasi di bidang Geografi. Karena Maw

 

Page 200: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

168

dari Jurusan Geografi, dia mahir untuk membuat peta desa. Maw adalah anggota divisi konsumsi, dia suka membantu saat sedang masak. Tadinya, dia berkata kalau belum pernah masak sama sekali, menyalakan kompor, pun, jarang sekali. Malah katanya hampir tidak pernah. Tetapi selama di tempat KKN, Maw sedikit-sedikit coba belajar memasak.

Hani Fariha. Saya biasa memanggil dengan panggilan Hani. Dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Fisika. Di KKN ini Hani sebagai divisi humas yang rajin menghubungi seseorang dan memberikan kabar-kabar. Hani ini adalah salah satu primadona di

kampung Kompa 3, pasalnya banyak pemuda yang naksir kepadanya. Pertama kali kenal sama Hani, saya mengira dia orang yang kalem. Namun saat sudah tahu kepribadiannya ternyata berbeda dari pandangan awal saya, Hani yang jika sedang berbicara mempunyai ciri

khas yang unik, suara yang cempreng seperti anak-anak membuatnya lucu. Selama di tempat KKN Hani punya hobi baru yaitu membuat sambal. Hani ini mahir juga dalam membawakan acara, maka Hani beberapa kali

menjadi MC di beberapa program.

Mohammad Ibnu Rozi. Saya kerap memanggil dengan nama panggilan “Iben”. Iben ini dari Fakultas Adab dan Humaniora Jurusan Ilmu Perpustakaan. Iben adalah anggota divisi Akomodasi, dia rajin jika dalam urusan antar jemput. Bukan hanya itu saja, Iben juga cowok yang jika diberikan suatu pekerjaan dengan senang hati langsung sigap mengerjakannya. Terlihat dari situ Iben cowok yang pekerja keras. Dia juga menolong orang. Porsi makan Iben itu lumayan banyak, sampai-sampai jika sehabis makan bersama masih ada makanan yang sisa, perlahan-lahan dihabiskannya.

Dina Saparindah. Saya bisa memanggilnya Dina. Dina ini dari Fakultas Adab dan Humaniora Jurusan Sastra Inggris. Dina ini jago sekali berbahasa Inggrisnya. Di turnamen futsal, Dina ini juga pernah menjadi komentator futsal. Dina sering merangkap menjadi divisi acara, karena itu Dina mahir mengonsepkan suatu acara. Dina mempunyai pribadi yang apa adanya dan menerima saran dari teman-temannya. Jika sedang mengerjakkan sesuatu Dina ini termasuk orang yang teliti.

Muhammad Ridho Alfansuri. Saya biasa memaggilnya Ridho. Dia dari Fakultas Ushuluddin Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir. Ridho salah satu cowok yang juga rajin shalat di masjid. Ridho juga sering memberikan motivasi yang Islami ke teman-teman. Sampai-sampai ada

 

Page 201: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

169

yang memanggilnya “Habib”. Ketika Ridho diberi tanggung jawab, dia mengerjakkannya dengan santai tapi tuntas. Ridho juga sebagai pembaca

doa di setiap acara KKN, dan pengisi materi di pelatihan muhadharah.

Nuraida. Seseorang yang akrab disapa Aida ini mempunyai hati yang lembut, sabar, dan keibuan. Aida dari Fakultas Ushuluddin Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir. Aida salah satu teman yang paling saya sayangi di KKN ini. Saya sering memanggilnya Mamih Aida. Karena ketika saya butuh sekali bantuannya, Aida langsung mengerti apa yang saya inginkan. Aida menjadi teman saya di kala sedang sibuk di dapur untuk masak. Sebenarnya Aida bukan dari divisi konsumsi, melainkan dari divisi perlengkapan. Untuk kemampuannya memasak jangan ditanya lagi, sering saya bertukar pengetahuan memasak dengan Aida. Sambal buatan Aida menjadi favorit semua teman-teman KKN. Aida ini termasuk orang yang sigap jika diberi tanggung jawab. Aida rajin setelah maghrib untuk mengajar mengaji anak-anak. Selain itu Aida mempunyai karakter yang asyik dan menghangatkan. Aida senang karaoke dan membuat video-video bernyanyi sambil joget untuk keisengan dan hiburan saja.

Fahrurrozi. Saya biasa memanggilnya dengan sebutan Oji. Dari Fakultas Syari’ah dan Hukum, Jurusan Hukum Keluarga. Oji ini merupakan ketua kelompok KKN MERDEKA 189. Yang katanya banyak pengalaman organisasi yang dia jalani. Ketika dihadapkan dengan suatu masalah, dia bisa memberikan solusi yang tepat. Sebagai ketua dia juga sering membantu divisi-divisi yang lain.

Arlen Tyas Pangestu. Cowok yang satu ini adalah sekretaris di KKN MERDEKA 189, panggil saja dia Arlen. Dia dari Fakultas Syari’ah dan Hukum Jurusan Hukum Tata Negara. Arlen sudah banyak pengalaman dalam berorganisasi. Maka banyak solusi-solusi atau pendapat yang yang dituturkan darinya, jika ada suatu permasalahan dan bisa diterima oleh logika saya. Menurut saya Arlen ini salah satu orang yang berkontribusi cukup banyak, dengan ide-idenya dan gagasan dalam merealisasikan program dan kegiatan KKN. Pengetahuannya yang banyak tentang kondisi lapangan membuka hal baru dalam pemikiran saya. Ketika Arlen lagi marah atau dalam kondisi yang kurang baik wajahnya membuat saya sedikit takut, dan terkadang saya juga sedikit canggung untuk menanyakan sesuatu.

Kholidah Hanum. Panggil saja dia “Inces”. Dari Fakultas Syari’ah dan Hukum Jurusan Hukum Ekonomi Syari’ah. Inces ini adalah anggota

 

Page 202: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

170

divisi perlengkapan, dia kalau sudah diberi pekerjaan pasti dikerjakan dengan cepat, karena dia sering dibantu Iben dalam hal mempersiapkan perlengkapan. Hanum di kelompok KKN ini dijuluki sebagai anak bawang. Tetapi jika diberikan suatu tugas Hanum mengerjakannya dengan baik. Hanum itu memiliki kepribadian yang selalu ceria, ramah, dan terkadang polos. Dia juga memiliki paras wajah yang cantik.

Alfiah Khoiri Asyir. Akrab disapa Alfi. Dari Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. Alfi ini adalah Sekertaris II di KKN MERDEKA 189. Alfi paling rajin mengingatkan kita untuk membuat dan mengumpulkan laporan mingguan selama di sana. Alfi ini memiliki paras wajah yang enak dipandang kalau menurut saya. Dari awal pertemuan KKN 189 Alfi salah satu cewek yang aktif di kelompok KKN. Menurut saya, Alfi mahir dalam mengkonsepkan sesuatu dengan detail. Alfi juga kreatif sekali, banyak ide-ide yang muncul dari dia. Alfi rajin mengajar anak-anak mengaji setelah maghrib. Walaupun dia bukan dari Fakutas Tarbiyah, untuk kemampuan dia dalam mengajar jangan ditanya lagi, sudah mencerminkan sebagai guru. Itu mungkin berawal karena dia suka dengan anak kecil. Alfi memiliki kepribadian yang menyenangkan, ramah, dan ceria, makanya banyak orang dan anak-anak yang suka dekat dengannya. Alfi juga mahir memasak, sering kali dia memasak untuk teman-teman KKN di posko.

Manhajul Islam. Kerap saya panggil Ajul. Dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi. Dia dari divisi Publikasi dan Dokumentasi, karena keahlian dia di bidang fotografer dan desain. Kemana-mana Ajul selalu membawa kameranya. Ajul adalah orang yang selalu membuka acara KKN dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an, karena suara Ajul terdengar merdu. Ajul termasuk orang yang jarang berbicara, tapi sekalinya mendengar dia berbiara pasti kaget dan lucu. Ajul ternyata mahir sekali memainkan gitar, bukan hanya memainkan gitar saja tapi suara Ajul juga bagus jika sedang bernanyi.

Silviana Arie Yuningsih. “Cilpi” kerap saya memanggilnya. Cilpi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Ekonomi Pembangunan. Cilpi adalah cewek yang imut, menggemaskan dan lucu. Cilvi sebagai Humas bersama dengan Hani. Jika sudah dikasih suatu tugas, Cilpi mengerjakannya dengan cerdik pelan tapi pasti. Cilpi juga mahir berdandan, karena itu saya minta tolong ke Cilpi untuk membantu saya

 

Page 203: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

171

mendandani anak-anak yang akan tampil menari di acara penutupan KKN.

Sergio Pratama Arifin. Saya sering memanggilnya dengan panggilan “Kucing”, karena dia suka dengan hewan Kucing. Dia berasal dari Fakultas Sains dan Teknologi Jurusan Sistem Informasi. Kucing ini adalah partner kerjanya Ajul, karena mereka berdua berada di divisi Publikasi dan Dokumentasi. Kucing ini kalau diberi tanggung jawab, tugasnya dikerjakan dengan cepat. Dan dia suka mengomentari suatu hal-hal yang ada pada saat itu.

Sri Putri Handayani. Akrab saya panggil Putri. Dia dari Fakultas Sains dan Teknologi Jurusan Matematika. Putri adalah teman yang pertama kali akrab dengan saya. Karena awalnya setiap Survei saya selalu membonceng Putri, hingga dari situ kita mulai dekat. Putri sosok yang asyik diajak bercanda. Putri salah satu anggota divisi konsumsi, Putri kerap membantu ketika masak di dapur. Putri juga rajin piket di posko dan mencuci piring. Dia juga sering mengajar mengaji anak-anak. Kalau mengajar disekolah ,Putri spesialis untuk mengajar matematika.

Fira Sintia Octa Zafira. Saya biasa memanggilnya Fira., dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Hubungan Internasional. Fira adalah Bendahara di kelompok KKN ini. Dia mahir dalam mengelola keuangan kelompok kita, dan Fira sangat teliti dalam keuangan. Fira juga

bisa masak tapi dia jarang nimbrung32 masak. Tapi sekalinya masak, Fira bisa sendirian di dapur dan menghasilkan karya masakannya. Fira juga yang sering banget mengingatkan shalat, dan dia paling rajin yasinan dan

bangun pagi shalat subuh duluan. Fira ini adalah MC andalan di

kelompok KKN, karenanya dia sering sekali menjadi MC di acara-acara KKN.

Miftah Nurul Huda. Miftah biasanya saya panggil. Dia dari Fakultas Ushuluddin Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir. Ridho, Nuraida, dan Miftah adalah satu jurusan, dan Miftah ternyata teman sekelasnya Ridho. Miftah ini satu-satunya cewek yang mempunyai kepribadian yang santai menurut pandangan saya. Miftah yang rajin menyiapkan bahan masakan bersama Mawaddah. Dia juga rajin piket ketika jadwalnya, mencuci piring dikali bersama teman piket yang lain. Miftah pernah menjadi

pembaca sari tilawah.

32 Nimbrung adalah istilah sehari-hari yang berarti ‘ikut bergabung’.

 

Page 204: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

172

Menjejaki Kaki di atas Butiran Emas yang Berdebu

Kedapatan daerah Bogor di Desa Ciomas, Tenjo, tempat seperti apakah itu? Mencoba mencari tahu tentang kondisi desa itu yang entah di mana dan tak sanggup untuk membanyangkan kondisi desa itu. Semilir terdengar Desa Ciomas, Tenjo, Bogor, yaitu daerah yang jauh dari perkotaan dengan akses jalan yang buruk. Survei demi survei telah dijalani. Menemukkan hal-hal baru yang terkadang terlihat prihatin dan terkadang terlihat dari sisi lain itu adalah suatu hal yang menyenangkan jika dicoba.

Perjalanan menuju Desa Ciomas sekitar 3 jam perjalanan. Di sepanjang jalan yang dilalui, banyaknya kendaraan besar. Ini berakibat jalanan yang hancur dan banyak lubang-lubang. Belum lagi macat yang mengharuskan untuk mengendarai motor melewati antara truk-truk yang besar. Harus ekstra hati-hati bagi pengemudi, karena jalanan yang hancur, debu yang tebal seperti kabut, dan jalanan yang rusak. Saya sebagai pengemudi wanita satu-satunya merasa tertantang untuk

melalui jalan ini. Ada sedikit pepatah, “Bersusah-susah dahulu bersenang-

senang kemudian”, di dalam benak saya berharap di Desa Ciomas adalah desa terpencil yang indah dan asri, ini suatu usaha untuk menyemangati diri sendiri untuk bisa sampai ke Desa Ciomas, karena saya belum tahu sebelumnya Desa Ciomas itu seperti apa.

Sesampainya di Desa Ciomas, ini adalah petama kali mata saya melihat ke atas ada gapura besi sederhana yang bertuliskan “Selamat Datang di Desa Ciomas”, melihat sekitaran dan menelusuri jalanan yang bisa hanya bisa dilewati satu kendaraan besar saja. Kanan kiri dipenuhi dengan pepohonan manium yang tinggi-tinggi, serasa memasuki kawasan terlarang. Ditambah kesan pertama melihat garis merah melintang ditengah-tengah jalan, yang dipikiran saya itu adalah batas akses memasukki wilayah tersebut. Tetapi laju motor terus berjalan mengikuti teman saya yang melihat panduan pada petunjuk arah dari peta elektronik.

Terlihat dan saya jumpai seorang ibu-ibu dan anak-anak sangat ramah dan hangat menjawab sapaan dari saya dan juga beberapa teman KKN saya. Semakin dalam menulusuri kampung hal yang membuat saya terkejut adalah banyak bapak-bapak, ibu-ibu, anak-anak yang mandi serta mencuci di sungai. Setiap melewati jembatan pasti saya terkejut melihat ke bawah kanan dan kiri warga beraktifitas di sungai. Tak

 

Page 205: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

173

tanggung-tanggung, warga mandi di sungai dengan santainya tidak memakai sehelai kain di tubuhnya. Melihat fenomena ini saya merasa miris karena kebiasaan dan kesulitan mereka sudah tidak memperlihatkan bahwa pemahaman tentang agama sangat kurang, dan sanitasi yang baik untuk kesehatan kurang.

Kita bersama-sama langsung mencari rumah Kepala Desa. Dengan berhenti di pinggir untuk bertanya pada seorang ibu-ibu di manakah rumah Kepala Desa Ciomas. Akhirnya sampailah di rumah Kepala Desa. Pada saat itu Kelapa Desa sedang tidak ada di rumah, dan kami hanya bisa bertemu dengan Sekertaris Desa Ciomas. Mengajukkan beberapa pertanyaan mengenai Desa Ciomas, dan sekaligus bertujuan mengumpulkan data.

Di sini saya belajar untuk bersosialisasi, bagaimana bekerja dalam sebuah kelompok dan belajar memegang tanggung jawab dalam suatu hal. Pengalaman baru dengan lingkungan, warga, cuaca, kebiasaan, budaya yang berbeda menjadikkan saya mengerti akan kehidupan yang dialami orang-orang yang baru saya temui. Terutama keluarga baru saya di kampung Kompa 3 di mana saya dan teman-teman yang lain tinggal. Ibu RT namanya bu Luri yang menjadi ibu dari sembilan belas anak selama kita KKN. Dan Emak, yaitu ibu dari bu Luri ini yang selalu perhatian dengan kita. Selalu menanyakan dengan suara Emak yang khas

kadang suaranya sedikit kencang, “Ada air, nggak, Neng?”, “Masak apa hari ini,

Neng? Sini, mau Emak bantuin?”, “Neng, sini aja biar Emak yang cuci kalau ada

pakaian yang kotor”, “Neng, ini ada singkong buat cemilan”, atau,” Neng, hari ini mau

ke mana?” dan masih banyak lagi perhatiannya Emak untuk anak-anak KKN. Sampai di hari terakhir selesai KKN, Emak sempat memasak masakan buat kita.

Dengan KKN di Desa Ciomas, banyak hal yang saya dapatkan. Melihat kegigihan anak-anak di desa ini yang rela berjalan kaki cukup jauh hanya untuk menimba ilmu. Melewati jalan dengan cuaca yang panas tanpa ada tempat untuk bersinggah, teriknya matahari tidak memudarkan senyuman mereka serta canda tawa mereka tak pernah terkikis.

Harapanmu Juga Harapanku

Satu bulan saya hidup di bawah atap yang sama, menginjak tanah yang sama dan menghirup udara yang sama. Terasa banyaknya

 

Page 206: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

174

perbedaan, namun karena perbedaan itulah yang membuat kita menyatu menjadi sebuah keluarga besar yang sempurna. Ucapan terima kasih, dan ucapan syukur tak henti saya ucapkan kepada warga Desa Ciomas, dosen pembimbing KKN 189 Ibu Umi Musyarofah, serta keluarga KKN MERDEKA 189 dengan segala usaha, keringat yang mengucur, kerja keras, semangat, senyuman yang menghiasi bibir, rasa hangatnya kekeluargaan, dan tentunya doa yang terlantun dari lubuk hati yang paling dalam.

KKN ini telah dilaksanakan dengan semaksimal mungkin untuk Desa Ciomas. Semoga apa yang telah kami lakukan dapat berkesan, dapat memberikan motivasi yang baru, dapat memberikan inspirasi, dan dapat memberikan perubahan yang positif bagi warga yang ada di Desa Ciomas ataupun bagi semua pihak. Kemudian untuk teman-teman yang sudah bekerjasama dalam segala hal, merealisasikan program kerja bersama saya mengucapkan terima kasih untuk pengalaman yang berharga ini.

Harapan saya, semoga kelompok KKN 189 dan warga Ciomas tetap terus menjalin komunikasi dan silahturahmi. Terus ingat ketika merasakkan kehangatan yang pernah kita jalani bersama dalam jangka waktu yang singkat, tetapi akan terasa sangat dirindukan ketika beberapa tahun ke depan saat membuka kembali buku laporan KKN, melihat berkas-berkas, serta dokumentasi yang sempat tersimpan pada saat KKN berlangsung. Tetaplah ingat hari itu.

 

Page 207: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

175

D Tak Terlupakan Tapi Tak Ingin Diulang

Oleh: Dina Saparindah

Mengabdi Kepada Masyarakat

KKN adalah singkatan dari Kuliah Kerja Nyata, sebuah kegiatan yang mewakili mata kuliah, yang ada kolom tersendirinya di KRS. Sebuah kewajiban yang harus saya lakukan saat saya masih menjadi mahasiswi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Hal yang saya sebutkan tadi adalah gambaran yang saya tahu tentang KKN. Mengenai apa yang akan saya lakukan di sana, saya belum tahu. Beberapa hal yang saya tahu dari KKN juga saya dapatkan dari saudara saya yang memang sudah lulus dari UIN Jakarta 7 tahun yang lalu. Ingatan yang ada saat itu adalah betapa rumitnya persiapan yang dilakukan seperti membawa barang bawaan yang begitu besar seperti kasur, kipas angin dan perlengkapan lain. Saat itu saudara saya mengatakan bahwa lokasi KKN masih bisa memilih sendiri sesuai keinginan kita ingin ditempatkan di mana. Namun, seiring berjalannya waktu peraturan pun berubah.

Yang saya tahu dari senior saya di Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris pada tahun 2017, mereka ditempatkan oleh Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) tanpa bisa memilih di mana mereka akan ditempatkan. Namun, beberapa senior yang saya tanyakan tentang KKN merasa bahwa kegiatan tersebut bukanlah hal yang sulit dilakukan. Mereka bisa mengatakan hal seperti itu karena menurut saya mereka ditempatkan di desa yang tidak terlalu jauh dengan kampus. Masih berada di pinggir kota yang bahkan saya terheran-heran mengapa senior saya masih bisa pergi ke mal saat menjalankan tugas KKN-nya.

Tiba lah waktu di mana saya yang harus menjalankan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Saya mengikuti KKN karena ini merupakan kewajiban yang harus saya lakukan saat saya masih menjadi mahasiswi UIN Jakarta. Saya termotivasi untuk mengikuti KKN sesuai dengan tahun ajaran karena memang saya tidak punya kesibukan lain selain mengikuti kegiatan perkuliahan. Dari yang saya tahu, meskipun seorang mahasiswa/i tidak mengikuti KKN pada tahun ajarannya, mereka harus tetap melakukan kegiatan KKN di tahun berikutnya. Karena tahun ini adalah waktu di mana saya harus mengikuti kegiatan KKN, maka saya mendaftarkan diri untuk menjadi peserta KKN pada tahun 2018.

 

Page 208: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

176

Pada saat mengisi form pendaftaran, saya disajikan dengan beberapa kategori Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang bisa saya pilih. Pada saat itu, seorang mahasiswa/i dapat memilih 2 (dua) kategori KKN namun kategori “KKN Reguler” wajib untuk dipilih. Tidak terpikir di benak saya untuk memilih kategori lain selain KKN reguler. Tanpa pikir panjang, saya mengisi 2 Kolom pilihan dengan KKN reguler. Lalu saya diminta untuk mengisi apa keahlian saya dan yang bisa saya lakukan di kegiatan ini. Saya sebagai mahasiswi Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris merasa bingung untuk mengisi kolom itu. Butuh waktu yang cukup lama untuk memikirkan apa yang akan dan bisa saya lakukan saat kegiatan KKN berlangsung.

Pada saat itu saya merasa tidak ingin memberikan ekspektasi terlalu tinggi mengingat saya belum tahu akan ditempatkan di mana dan apakah kemampuan saya ini bisa di implementasikan dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata ini. Seingat saya, yang diisi dalam kolom tentang apa yang bisa saya lakukan adalah mengajar Bahasa Inggris dan melatih olahraga bola basket. Saya mengisi seperti itu karena menurut saya itu adalah kegiatan yang saya suka dan dengan senang hati akan saya implementasikan karena dua kegiatan itu merupakan keahlian saya yang saya gemari. Pada saat itu yang ingin saya lakukan adalah mengajari anak-anak SMP sederajat beberapa cara agar mahir berbahasa Inggris. Tentang melatih olahraga bola basket, saya rasa semua anak akan suka dengan olahraga karena menyenangkan dan bermanfaat untuk kesehatan.

Setelah saya mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) selama sebulan, ternyata apa yang saya harapkan dapat dilakukan di sana tidak sepenuhnya bisa saya lakukan. Dari survei hingga tinggal di desa selama sebulan lebih beberapa hari, kegiatan yang bisa saya implementasikan dalampengisian kolom pendaftaran saat itu hanyalah mengajarkan Bahasa Inggris. Namun secara kesaluruhan, dengan bantuan teman-teman dan program yang telah direncanakan sebelumnya saya menjadi tahu bahwa yang dapat saya lakukan di kegiatan KKN ini lebih dari sekedar apa yang saya isi di kolom pendaftaran.

Perbedaan Sifat yang Menyatukan

Pembagian kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) telah diumumkan. Tidak tahu atas dasar apa dan mengapa saya dapat berada di kelompok 189 bersama teman-teman yang saat mengetahui namanya

 

Page 209: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

177

satu persatu, tidak ada satupun yang saya kenal sebelumnya. Bahkan ada satu teman yang berada di fakultas yang sama dengan saya, yaitu Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) tetapi tetap saja saya belum mengenali dan bahkan belum pernah bertemu sebelumnya. Sampai akhirnya saya dan teman kelompok bertemu. Perkenalan yang langsung diawali dengan membicarakan program, tentang apa yang dapat kita lakukan saat kegiatan KKN berlangsung, membuat saya menilai pribadi teman saya satu persatu lewat tutur kata yang diucapkan.

Saat saya tinggal sebulan dengan teman KKN saya, banyak penilaian saya yang meleset dari apa yang saya pikirkan sebelumnya. Saya lebih tahu sifat teman-teman saya saat tinggal bersama selama satu bulan di desa orang. Kelompok saya beranggotakan 19 orang yang memiliki sifat berbeda-beda. Setelah tinggal sebulan dengan kelompok saya untuk melaksanakan KKN, saya merasa bersyukur karena walaupun kita berbeda tempat tinggal karena berada di tiga rumah yang berbeda demi kenyamanan semua pihak, tetapi saya dan kelompok tetap kompak dalam melaksanakan program dan kegiatan demi kelancaran KKN tanpa adanya perpecahan kelompok.

Saya akan menceritakan satu persatu anggota kelompok yang selama sebulan ini melaksanakan KKN dengan saya. Urutannya berdasarkan daftar kelompok yang diberikan oleh Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM). Jadi untuk teman-teman KKN saya yang nanti membaca laporan akhir saya ini, saya sama sekali tidak bermaksud untuk menyebutkan nama anda di awal atau akhir, hanya saja berdasarkan daftar kelompok.

Teman saya yang pertama akan saya ceritakan adalah Riza. Ia adalah teman saya yang mengatakan bahwa dia senang apabila diomeli oleh temannya. Riza adalah teman yang mempunyai semangat dalam mengajak teman-temannya untuk tetap betah dalam menjalankan KKN yang sebulan ini. Dia lulusan pesantren sehingga dia mempunyai keahlian

dalam pelatihan muhadharah, salah satu kegiatan KKN dalam program pendidikan.

Yang kedua adalah Kurniawati. Teman yang inginnya dipanggil “Nia” membuat saya ingin tertawa setiap mendengarnya berbicara. Dia adalah teman yang gampang berbaur dengan warga desa. Kurnia adalah teman KKN saya yang Bahasa Sundanya paling lancar dan merupakan penghibur saya di lokasi KKN selama sebulan ini karena menurut saya

 

Page 210: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

178

dia adalah teman yang humoris dan itu yang saya butuhkan saat saya merasa rindu dengan keluarga di rumah.

Mawaddah, mahasiswi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Jurusan Pendidikan IPS yang berkonsentrasi di Geografi, adalah seorang teman yang paling rajin untuk mencuci baju, menjemur, lalu menyetrikanya langsung karena dia selalu bilang bahwa baju yang dia bawa berjumlah sedikit. Teman yang tidur di ruangan yang sama dengan saya. Dia menggunakan kantung tidur layaknya anak yang sedang mendaki gunung. Teman yang sering menceritakan tentang burung peliharaannya yang dia sayang. Mawaddah juga seorang teman yang tidak gampang tersinggung walaupun dia tahu bahwa dia menjadi bahan bercandaan karena tingkah lakunya yang lucu.

Hani Fariha. Nama panggilannya Hani atau Farihah. Teman yang sering mengeluh saat ada orang yang salah tulis nama lengkapnya menjadi Hani Fahira. Dia adalah orang kedua yang lancar berbahasa Sunda setelah Kurnia. Terkadang saat saya bertanya serius tentang sesuatu, dia asal menjawab yang sering jawabannya tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Tapi saat itu saya tahu bahwa dia hanya sedang bercanda. Teman yang saat itu kakinya tersengat lebah, berteriak kesakitan saat mengobati sengatan lebah dengan bawang putih yang telah dipanaskan. Kinerjanya di Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebagai Hubungan Masyarakat (Humas) sangat bagus dan berguna bagi kelompok.

Aqilah Mutia Sesariana. Panggilannya Aqilla atau “Mama Qila”. Kadang juga suka saya bercandain sebagai Fumakila. Mahasiswi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang sudah tidak diragukan lagi sifat keibuannya. Orang yang paling sering dicari oleh anak-anak di desa tempat kami tinggal. Aqilla berada di divisi konsumsi yang menurut saya sangat amat penting demi kesejahteraan perut para anggota KKN.

Mohammad Ibnu Rozi. Dipanggil Ibnu. Adalah teman yang berada di satu fakultas dengan saya yaitu Fakultas Adab dan Humaniora (FAH). Teman yang mengsaya paling gampang dibangunin ini memang kenyataannya paling gampang bangun pagi. Teman yang berada di divisi yang sama dengan saya yaitu akomodasi, membantu saya dalam mengatur akomodasi anggota maupun perlengkapan yang dibutuhkan di lokasi KKN.

 

Page 211: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

179

Muhammad Ridho Alfansuri. Dipanggil Ridho. Merupakan teman saya yang sering diandalkan dalam membaca doa di beberapa kegiatan yang akan dilakukan sebagai program KKN. Teman yang ingin di mengerti lewat status yang dia unggah di media sosial. Teman di satu divisi yang sama yaitu akomodasi yang juga membantu saya untuk mengatur akomodasi para anggota KKN.

Nuraida. Sering dipanggi Aida, Nur, atau “Mamih”. Teman yang dapat memasak makanan enak untuk para angota KKN. Menurut saya sifatnya keibuan. Aida sangat senang bila diminta untuk mengajari anak-anak di desa untuk mengaji. Dia juga rajin apabila diminta untuk belanja ke pasar. Aida juga mahir berbahasa Sunda dengan pembawaannya yang lebih halus.

Fahrurrozi. Biasa dipanggil Oji. Teman yang merupakan ketua dari kelompok KKN saya. Adalah teman yang terkenal dengan dengkurannya saat tidur. Oji merupakan teman yang bisa bermain futsal dan semangat dalam menjalankan kegiatan turnamen futsal. Ketua yang menurut saya kurang tegas karena biasa-biasa saja saat ada teman saya yang tertidur pada saat rapat kerja padahal banyak juga yang menahan kantuk.

Arlen Tyas Pangestu. Biasa dipanggil Arlen, Anlen, atau “Mamang”. Merupakan teman saya yang menjabat sebagai sekretaris di kelompok KKN. Arlen adalah salah satu teman yang susah bangun pagi, karena malamnya juga begadang. Hal yang saya ingat adalah ketika kami

tarik-tarikan laptop karena saya melarang anak laki-laki untuk tidur larut, agar tidak bangun kesiangan di kemudian hari. Arlen adalah teman yang dapat bermain alat musik sehingga dapat berbaur dengan warga melalui musik dan memang ia merupakan teman yang ingin berbaur dengan warga sekitar.

Kholidah Hanum. Biasa dipanggil Hanum. Teman yang inginnya

dipanggil Incess. Teman yang bikin heran kenapa lebih banyak tidak

tahunya. Yang cuma nyengir kalau teman kelompok KKN lainnya heran akan tingkahnya. Tapi dia adalah teman yang mau mencoba untuk bisa melakukan sesuatu yang berguna. Dia ada di divisi perlengkapan. Tugasnya mencatat perlengkapan yang dibutuhkan demi kelancaran kegiatan KKN dan meyakinkan bahwa tidak ada yang lupa dibawa saat kegiatan berlangsung.

Alfiah Khoiri Asyir. Biasa dipanggil Alfi. Adalah teman yang pasti sering lupa menaruh kacamata dan suka sembarangan menaruh handuk

 

Page 212: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

180

di kamar tempat kami tinggal. Adalah teman yang sering mendengar keluh kesah saya selama kegiatan KKN. Yang paling sering berkomunikasi dengan warga sekitar. Teman yang saat tahu dia butuh istirahat, dia langsung terkapar tidur di kamar. Teman yang saat saya sakit membuatkan saya teh hangat agar saya merasa baikan. Teman yang

sering bercanda dengan humor ‘receh’nya yang karena saya juga receh, makanya terkadang suka berlebihan saat menertawakan sesuatu.

Manhajul Islam. Biasa dipanggil Manhaj, Jul, Ijul. Adalah teman yang sering memegang kamera, karena dia berada di divisi dokumentasi. Manhajul adalah teman yang suaranya kecil kalau berbicara, sering tidak terdengar apa yang dia bicarakan. Meskipun suaranya kecil, tapi ternyata enak didengar saat mengaji. Dia juga bisa bermain gitar dan bernyanyi. Namun, dia suka tertawa sendiri saat menyanyi yang padahal baru beberapa bait. Entah karena masih malu atau canggung dilihat banyak orang. Dia sempat jadi wasit saat turnamen futsal dan merasa sangat gugup terlihat dari cara dia meniup peluit sangat pelan sehingga kurang terdengar.

Silviana Arie Yuningsih. Biasa dipanggil Cilpi. Teman yang pertama saya kenal saat bertemu secara langsung. Teman yang selama sebulan tinggal tidur di samping saya. Terkadang sifatnya yang ‘lemot’ masih tidak bisa saya percaya karena dia tidak terlihat seperti itu. Teman yang ciri khasnya adalah kalau tertawa seringkali telat dan paling keras sendiri. Selama sebulan menjadi humas di kelompok KKN kami membantu menghubungi narasumber yang datang ke beberapa kegiatan KKN.

Sergio Pratama Arifin. Biasa dipanggil “Kucing”. Sampai sekarang tidak tahu alas an mengapa dia dipanggil Kucing. Merupakan teman yang berada di divisi dokumentasi, yang membuatkan desain Pakaian Dinas

Harian (PDH) kelompok KKN kami. Yang agak ngegas33 kalau bicara,

tidak ada santai-santainya tapi ternyata tersinggung kalau dibalas ngegas.

Sri Putri Handayani. Biasa dipanggil Putri. Teman KKN yang menenangkan saya saat saya rindu keluarga di rumah, padahal dia juga sedang merasakan hal yang sama. Teman yang berada di divisi konsumsi yang selalu bertanya kepada saya apakah sudah makan atau belum. Teman yang mengajari saya bahasa Padang walaupun untuk bercandaan.

33 Ngegas, adalah istilah populer sehari-hari yang digunakan untuk menyebut

sikap seseorang ketika berbicara dengan nada yang tinggi.

 

Page 213: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

181

Teman yang juga bersedia mendengar keluh kesah saya selama KKN berada jauh dari keluarga.

Fira Sintia Octa Zafira. Biasa dipanggil Fira. Merupakan teman

yang sering diandalkan menjadi Master of Ceremony (MC) saat ada kegiatan di program KKN. Merupakan bendahara yang dibilang pelit sama beberapa anggota kelompok, padahal demi kesejahteraan kelompok juga. Yang kakinya pernah cedera sehabis main futsal dan

khawatir tidak dapat nge-gym lagi.

Miftah Nurul Huda. Biasa dipanggil Miftah. Anggota yang paling terakhir masuk ke kelompok kami saat ada pambaharuan daftar kelompok. Awalnya adalah anggota yang pendiam, akan tetapi setelah tinggal selama sebulan, terlihat bahwa dia banyak bercandanya. Saat

KKN dia membantu mengajarkan anak-anak di desa untuk mengaji. Dia yang paling sering terlihat menghubungi anggota keluarganya.

Sebulan di Ciomas

Desa Ciomas Kecamatan Tenjo adalah lokasi di mana saya ditempatkan bersama kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) saya. Setiap kampung yang saya kunjungi mempunyai kondisi lingkungan yang berbeda-beda. Kesamaan yang terdapat pada Desa Ciomas adalah masih banyaknya warga Desa Ciomas yang tidak memiliki kamar mandi pribadi dan memilih melakukan kegiatan Mandi Cuci Kakus (MCK) di sungai. Banyak warga yang mengeluhkan keadaan tentang kurangnya air bersih di tempat mereka tinggal. Bahkan, dari informasi yang saya dapat, yaitu sempat ada warga yang meninggal karena keracunan air saat menggunakan air yang berusaha didapat melalui sumur yang baru digali.

Berdasarkan pengalaman saya tinggal sebulan di Ciomas, desa tersebut cukup religius dengan banyaknya majelis taklim yang ada di

setiap kampung. Saat saya berada di sana, banyak masjid atau mushalla yang baru dibangun sehingga memudahkan warga untuk melakukan kegiatan ibadah.

Masyarakat Desa Ciomas juga merupakan warga yang kompak, mempunyai banyak kreatifitas yang dapat dimanfaatkan, dilihat dari partisipasi warga dalam mengikuti kegiatan yang kelompok saya adakan. Seperti contohnya lomba layangan, begitu banyak kreatifitas warga Desa Ciomas yang dapat disalurkan.

 

Page 214: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

182

Hal yang selama ini saya perhatikan saat tinggal di Desa Ciomas adalah banyaknya kepala keluarga yang mencari kerja di luar Desa Ciomas. Kepala keluarga yang hanya punya sedikit waktu untuk pulang mengunjungi keluarganya. Saya terinspirasi oleh beberapa ibu-ibu di Desa Ciomas yang mampu mengurus rumah tangga, mengurus anaknya untuk sekolah karena pendidikan adalah hal terpenting meskipun kehadiran kepala keluarga terbilang jarang. Beberapa ibu-ibu yang saya lihat setiap paginya mengantarkan anak ke sekolah menggunakan kendaraan roda dua. Adapun yang berjalan kaki padahal jarak antara rumah dan sekolah cukup jauh untuk ditempuh. Setelah mengantar anak sekolah, para ibu-ibu memasak, mencuci, menyetrika yang dilakukan dengan ikhlas tanpa mengeluh. Mengajarkan saya untuk tetap sabar dengan kondisi apapun yang sedang saya hadapi meskipun saya hanyalah seorang perempuan yang biasanya dianggap tidak berdaya dalam melakukan sesuatu.

Teruntuk Ciomas

Selama sebulan saya berada di Ciomas, banyak hal yang masih belum bisa saya lakukan dan berikan untuk Ciomas. Kedekatan antara saya dan warga Desa Ciomas baru semakin terasa di Minggu terakhir kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Banyak keseruan yang terjadi antara saya dan warga Desa Ciomas. Terimakasih karena menerima saya dan kelompok KKN dengan baik. Saya harap dengan jarak perjalanan yang tidak terlalu jauh, Ciomas dapat merasakan apa yang dirasakan oleh saya di sini. Tidak kekurangan air bersih. Saya harap Ciomas segera mendapatkan sumber air bersih sehingga dapat menikmati air bersih setiap harinya.

Saya harap para pemuda di Ciomas tetap semangat dalam mengejar cita-cita. Semoga Ciomas segera mempunyai Sekolah Menengah Atas (SMA) sendiri sehingga adik-adik yang semangat belajar karena ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, tidak perlu menempuh jarak yang cukup jauh untuk menuntut ilmu. Semoga setiap program dan kegiatan yang dibuat oleh saya dan kelompok berguna demi berkembangnya Desa Ciomas ke arah yang lebih baik. Semoga kunjungan KKN 189 Merdeka tidak membuat warga desa jera dalam menerima mahasiswa untuk melaksanakan kegiatan KKN di Desa Ciomas. Terima kasih, Ciomas.

 

Page 215: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

183

E Cerita Manis di Desa Ciomas

Oleh: Fahrurrozi

Tugas pengabdian yang memepertemukan kita

“Pepatah mengatakan tak kenal maka tak sayang”

Alhamdulilahhirabil’aalamin, berkat rahmat Allah subhanahu wata’ala, yang telah memberikan saya kesehatan sampai saat ini sehingga saya bisa mengerjakan hasil laporan pertanggung jawaban akhir selama saya menjalani KKN. Sebelumnya, perkenalkan nama saya Fahrurrozi, biasa dipanggil Bang Ozay. Saya dari Fakultas Syari’ah Dan Hukum, Jurusan Hukum Keluarga, UIN Syarif Hidayatullah jakarta.

Di tahun ini kebetulan saya mendapat mata kuliah KKN, awalnya saya bingung dengan matakuliah KKN ini, karena yang saya dengar dari senior saya, kalau KKN itu kurang asyik, membosankan, dan mengganggu aktifitas yang seharusnya kita. Yang mana ketika waktu libur, biasanya kita bisa fokus mengisi KRS, malah jadi terganggu. Bahkan ada juga yang belum sempat ngisi KRS. Ditambah lagi pemilihan kelompok tahun ini sudah diatur oleh PPMM.

Banyak mahasiswa bertanya kenapa kita harus KKN. KKN atau Kuliah Kerja Nyata ternyata sangat diperlukan bagi mahasiswa yang di mana tahun ini harus KKN. Terlebih khusus untuk saya sendiri, dikarenakan ini adalah salah satu mata kuliah yang sangat penting untuk syarat kelulusan, serta ini adalah momentum bagi mahasiwa untuk terjun langsung ke masyrakat dan bisa mengetahui sampai sejauh manakah diri kita bisa terjun ke masyarakat. Karena selama tiga tahun ini, kita hanya memepelajari apa yang kita dapatkan dari ruang kelas.

Tibalah pengumuman nama kelompok dan nama desa yang akan dilakukan tempat KKN. Awalnya kita membuat grup untuk mengetahui teman teman kita siapa saja nantinya, dan setelah pembuatan grup, maka barulah kita merencanakan kapan kita bisa kumpul bareng dan saling memperkenalkan diri. Hari di mana telah disepakati dan kumpul

pertama kami waktu itu di Bascamp Cafe, pada awalnya semua canggung dan bingung apa yang harus dibacarakan, lalu saya berinisiatif bagimana kalau kita dahului dengan perkenalan. Setelah mengetahui nama nama dari setiap teman teman kelompok, maka barulah menentukan siapa yang menjadi ketua kelompok. Setelah mengetahui ketua kelompak, maka barulah kita membahas pembahasan selanjutnya yaitu penamaan

 

Page 216: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

184

nama kelompok KKN. Pada awalnya sangat banyak nama nama yang diajukan untuk nama kelompok oleh teman teman, dan pada akhirnya

kita sepakati kalau nama KKN MERDEKA. Yaitu Mengabdi, Responsif,

Dedikasi, dan Kerja Nyata.

Sebalum KKN kita dikumpulkan di dalam suatu ruangan yang sangat besar yaitu Auditorium Harun Nasution untuk melakukan acara pelepasan KKN. Ada juga yang memberikan arahan arahan terkait KKN nantinya. Acara berjalan dengan khidmat dan lancar. Momen-momen pelepasan pun dilakukan waktu itu, dibuka pertama dengan rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, lalu pelepasan kedua dilakukan dan diresmikan oleh bapak Dr. Drs. M Idrus Marham, M.SC, selaku menteri sosial Republik Indonesia.

Tibalah hari di mana kita menjalani KKN. Sebalum saya jalan, terlebih dahulu saya pamit dan izin kepada orang tua, serta minta doa restu agar kegiatan KKN saya berjalan dengan lancar. Setelah pamit, barulah saya kumpul di tempat rumah saudari Aqilah. Sebelum

berangkat, ada sedikit breifeng dan arahan serta do’a bersama dan momen foto bersama. Lalu kami pun jalan ke tempat KKN bersama dengan

menggunakan motor, sedangkan barang-barang diangkut mobil pick up.

Kisah 19 Anak yang Berjuang Bersama dengan Satu Tujuan

“Setiap orang yang yang kau temui pasti memiliki nilai rasa perjuangan”

Kelompok 189 yang dinamai MERDEKA ini terdiri dari 19 orang: pertama, Riza Badruzaman. Biasa dipanggil ‘Kiting’, karena rambutnya yang keriting. Mahasisawa Fakultas Tarbiyah Jurusan Manajemen

Pendidikan. Teman saya yang jarang mandi dan juga suka ngeselin saat tidur. Kalau sedang tidur, Riza tidak bisa diam, dengan ciri khas suara

alarm handphonenya yang selalu menyala nggak ingat waktu. Meskipun begitu dia sangat rajin dalam setiap aktivitas untuk yang mengenai program KKN 189.

Kholidah Hanum, biasa dipanggil ‘Anak Bawang’. Kenapa dipanggil anak bawang? Karena si Hanum ini tingkahnya seperti anak kecil. Mahasiswi Fakultas Syari’ah Dan Hukum, Jurusan Hukum Ekonomi Syari’ah yang satu ini, kadang dia suka ‘lemot’ pikirannya

ketika adanya briefing. Bahkan ketika membahas tema selanjutnya, dia masih di situ-situ saja. Ia juga suka malas ketika sedang mengobrol ke

 

Page 217: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

185

anak-anak kecil di sana. Kalau mau panggil dia pun harus menggunakan

nama panggilan yang khas, yaitu “Incess”.

Fira Sintia Octa Zafira, biasa dipanggil “Fira”. Mahasiswi Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Hubungan Internasional. Kalau teman saya yang satu ini susah ditebak kemaunya, suka menyendiri dan selalu betah dengan kasur tercintanya. Kalau

sedang briefing, terkadang suka menyender di pinggir tembok. Kadang

juga suka lebay (berlebihan), waktu kakinya sakit karena jatuh setelah

futsal, mengeluhnya masyaallah, sampai semua orang harus tahu kalau dia sakit. Meskupun begitu, dia adalah bendahara saya yang cukup baik dalam mengatur keperluan segala KKN, walaupun kadang dia kurang koordinasi ke saya.

Aqilah Mutia Sesariana, biasa dipanggil “Mamih Aqilah”, dari Fakultas Tarbiyah dan kegguruan Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia dini. Nah, ini dia ibu dari anak-anak KKN, karena dia yang selalu bangun pagi dan pergi ke pasar untuk masak dan belanja untuk teman-teman

kelompoknya. Ketika dia yang masak, subahanallah benar-benar enak dan pengin tambah terus. Yang saya salut dari Aqilah adalah dia sangat cerdik dan pintar, karena setiap apa yang dilakukan untuk program atau pun lainya, dia selalu bisa kerjakan tanpa ada banyak kesalahan. Dia juga

wanita yang shalihah, rajin ibadahnya. Setiap masuk waktu shalat, dia selalu cepat bergegas ke masjid. Aqilah juga sosok sangat lembut dalam bertutur sapa.

Mohammad Ibnu Rozi, biasa dipanggil “Iben”. Teman saya ini berasal dari Fakultas Adab Dan Humaniora Jurusan Ilmu Perpustakaan. Dia orang yang rajin setiap diberikan amanah, dia selau kerjakan sampai tuntas. Dia juga orang yang tidak banyak omong. Sangat diam sekali. Tapi herannya, teman saya yang satu ini walaupun badannya kecil, tapi makanya banyak dan senang tidur di mana saja.

Kurniawati, biasa dipanggil “Kurnia”, dia dari Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Teman saya yang satu ini kerjanya cepat, dan mudah untuk bergaul dengan

masyarakat. Tapi ketika sedang bicara, masyallah, suaranya seperti anak

laki-laki dan bawel juga.

Muhammad Ridho Alfansuri, biasa dipangil “Habib Ridho”, dari Fakultas Ushuluddin Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, teman saya yang satu ini dia sangat penghibur bagi teman teman kelompok KKN 189,

 

Page 218: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

186

teman saya yang satu ini tingkahnya bikin anak-anak KKN tertawa

karena kalau lagi ngomong, pasti pembahasaannya tentang Tuhan atau

pun bahas surga. Kalau kemana pun nggak bisa lepas dengan sarung dan peci gedenya. Tetapi teman saya yang satu ini adalah sosok yang gampang bergaul dan cepat beradaptasi dengan lingkungan tempat KKN.

Nuraida, biasa dipanggil Mamih “Aida” dari Fakultas Ushuluddin Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir. Mamih yang satu ini sangat dekat dengan saudari Aqilah, padahal mereka beda fakultas dan beda divisi

juga. Tapi nggak kalah enaknya juga masakan Mamih yang satu ini,

apalagi kalau sudah memegang ulekan, subahanallah sambal buatan Mamih ini benar-benar enak, saya jadi pengin merasakan lagi sambal buatan Mamih Aida.

Mawaddah, biasa dipanggil “Maw” dari Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Orangnya susah ditebak. Teman saya yang satu ini kemaunya suka beda-beda. Dia juga dia kalausedang memasak, dengan dalih takut kecipratan minyak. Teman saya yang satu ini paling suka sekali saat diajak ke kali, padahal di sungai,

pun, nggak ngapa ngapain.

Hani Fariha, biasa dipanggil “Hani” dari Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Fisika. Wanita yang satu ini asalnya dari Karawang. Dari sebagian perempuan di kelompak saya, dia termasuk yang bisa pakai bahasa Sunda, jadi kalau teman teman kelompok saya mau beli apa-apa, pasti mengajak dia. Teman saya yang satu ini juga kalau

sedang briefieng suaranya suka aneh seperti anak kecil. Jadi kadang suka

terdengar lucu kalau dia lagi ngomong, tapi teman saya ini pintar dalam bersikap, baik dalam kelompok maupun dari pemerintahan setempat.

Manhajul Islam, biasa dipanggil “Aki”, atau “Ajul”, dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi. Kenapa dipanggil Ajul? Awalnya saya yang memberi nama Aki Ajul dan akhirnya teman-teman kelompok saya iku-ikutan panggil nama Aki Ajul juga, karena kebiasaanya seperti aki-aki yang gaya penampilanya seperti orang tua. Tapi teman saya yang satu ini sangat konsiten di dalam struktur sebagai divisi perdekdok. Setaip kegiatan apapun pasti dia liput, bahkan terkadang sampai ke kamar mandi pun kamera tersebut suka terbawa.

Dina Saparindah, biasa dipanggil “Dina”, dari Fakultas Adab dan Humaniora Jurusan Sastra Inggris. Perempuan yang satu ini masuk

dalam divisi akomodasi. Ya, mungkin kurang cocok sih. Tapi setelah

 

Page 219: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

187

melihat hasilnya, ia cukup baik dengan pekerjaanya. Tetapi teman saya ini sifat kekanak-kanakanya masih terlihat, seperti sifat manjanya yang sangat terlihat sekali.

Alfiah Khoiri Asyir, biasa dipanggil “Umi Alfi”, dari Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

Teman saya yang satu ini menjabat sebagai sekertaris II saya. Ya, cukup baik ia dalam pekerjaanya. Setiap tindakan dan pekerjaanya selalu dia kerjakan dengan baik dan sampai akhir. Dia juga wanita yang sangat

tangguh ketika di forum atau briefing. Ketika evalausi, dia yang selalu aktif dalam mambalikkan situasi. Dia juga orang yang suka mengomel. Namun teman-teman sudah dapat memakluminya.

Silviana Arie Yuningsih, banyak panggilan untuk dia, ada “Cilpi”, “Cape”, dan “Dondong”, mahasiswi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Ekonomi Pembangunan. Sebutan nama panggilan bukan tanpa

sebab. Menurut saya, dia suka tertawa sendiri kalua sedang rapat brifieng atau pun sedang aktivitas lainya. Dia orang yang paling suka jajan, kalau ke mana-mana, pasti dia selalu jajan yang paling banyak. Tapi teman saya yang satu ini sangat bagus untuk berkoorinasi baik ke teman kelompok atau pun ke warga setempat.

Arlen Tyas Pangestu, biasa dipanggil, Mamang “Arlen Kasep”, dari Fakultas Syari’ah dan Hukum Jurusan Hukum Tata Negara. Teman saya yang satu ini menjabat seperti sekertaris satu saya. Dia sangat

mantap untuk semua pekerjaanya. Namun kalau sudah tidur, masyaallah susah sekali untuk dibangunkan. Dia merupakan teman saya yang sangat

usil saat sedang ngobrol, karena pembahasan obrolannya selalu membahas mengenai setan.

Sergio Pratama Arifin, biasa dipanggil “Kucing”, dari Fakultas Sains dan Teknologi Jurusan Sistem Informasi. Sergio ini masuk di dalam

divisi Pubdekdok. Teman saya yang satu ini sering ngomel-ngomel

sendirian tanpa ada sebab. Siapa pun yang bicara, dia pasti ngomel. Dia juga tipe orang yang kurang gampang bergaul dengan teman-teman kelompok lainya. Tapi untuk pekerajan, dia cukup bagus dan bertanggungjawab.

Sri Putri Handayani, biasa dipanggil “Putri”, dari Fakultas Sains dan Teknologi Jurusan Matematika. Perempuan yang satu ini sering tidur kalau sedang rapat, atau pun di siang hari. Tapi dia cukup baik

 

Page 220: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

188

ketika disuruh untuk beres-beres dan paling cepat bergegas saat dijak ke pasar.

Miftah Nurul Huda, biasa diapanggil “Miftah”, dia dari Fakultas Ushuluddin Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir. Bagi saya, dia sosok yang tertutup, karena dia masih kurang pandai bergaul. Segala aktivitasnya

selalu dilakukan dengan bermain handphone, Sampai terkadang ketika sedang rapat evaluasi, kita menasehati suadari Miftah agar jangan asyik dengan dunia dia sendiri. Ia juga senang pergi berdua bersama dengan saudari Mawaddah. Tapi sedikit yang saya tahu tentang dia, dia orang adalah yang rajin ketika melakukan program yang berhubungan dengan keagamaan.

Desa yang Menjadi Saksi Hidup Saya Kala Itu

“Jangan diam saja, masih banyak cerita yang kau harus cari”

Desa Ciomas, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor, ialah lokasi di mana saya dan teman-teman menjalani pengabdian selama satu bulan lamanya. Menurut saya, Desa Ciomas sangat panas dan terik di siang hari. Tetapi kalau di malam hari udara di Ciomas dingin. Aneh, sih, kalau menurut saya. Tetapi memang keadannya seperti itu. Padahal di Desa Ciomas itu sendiri banyak tersimpan sumber daya alam yang sangat melimpah, sawah, pohon-pohon, dan hasil pertanian lainya yang banyak bisa dimanfatkan, mulai dari penghasil madu, budi daya ikan dan hasil perekebunan yang sangat melimpah, tapi sayangnya hanya sebagian dari masyarakat Ciomas yang mengetahui cara mengelolah hasil seumber daya alam yang sangat melimpah itu. Banyak dari warga tersebut hanya mengandlkan apa yang mereka bisa kerjakan yang praktis praktis saja. Faktor ‘malas’ juga yang menjadikan Desa Ciomas kurang berkembang sampai saat ini.

Walaupun masih banyak yang harus dibenahi di desa ini, kami sangat bahagia dan senang bisa ditempatkan di Desa Ciomas. Warga Ciomas sangat sangat baik dan ramah sekali. Kami diterima dengan senang hati oleh masyarakat Desa Ciomas. Kami tinggal di kampung Kompa 3 RT 003/RW 004, tepatnya di rumah Ibu Lury. Kebetulan juga kami tinggal dirumah RT-nya langsung. Ibu Rury sangatlah ramah dan peduli kepada kami. Menurut dia anak-anak KKN ini sudah dianggap seperti anaknya sendiri. Bahkan dia juga sampai memeprkenalkan warga-warganya kepada kami. Warga di sana begitu antusias

 

Page 221: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

189

menyambut kedatangan kami, karena menurut mereka, ketika kampung mereka didatangi orang baru itu sangat ramai dan tidak akan sepi.

Sangat seru bisa tinggal di kampung Kompa 3. Anak-anaknya juga baik, lucu-lucu, serta rajin rajin. Setiap sore kami selalu bergegas

untuk mengajarkan mereka ngaji, dan kalau di siang hari setalah mereka pulang sekolah, kami selalu mengajarkan mata pelajaran apa yang belum mereka dapatkan di sekolah. Ada salah stu anak namanya Diky, dia anak yang sangat dekat dengan saya. Dia sudah saya anggap sebagai adik saya sendiri. Kalau tidak ada dia sehari saja, rasanya bagi saya hampa dan sepi. Yang saya suka dari dia Diky, karena dia adalah anak yang sangat penurut. Selain itu dia juga anak yang pintar. Pernah suatu hari saya bilang ke dia untuk memotong rambut, lalu tak lama saya sangat terkejut, apa yang saya amanahkan ternyata dia benar lakukan.

Lalu juga pemuda-pemuda di sana sangat baik dan ramah untuk berkomunaksi. Bahkan pada saat pertama kali kami datang ke kampung Kompa 3, kami langsung diberikan makanan hidangan khas pemuda kampung Kompa. Kami sangat kagum dengan keramahan kampung Kompa 3, tetapi sangat disayangkan pemuda-pemuda di sana masih kurang kesadarannya akan pendidikan. Sebagian dari mereka banyak yang berhenti sekolah pada saat SMP, bahkan SD pun ada. Lebih mirisnya lagi, untuk anak perempuan di sana, setelah lulus SMP banyak yang langsung dinikahkan. Selain itu dalam hal keorganisasian, pemuda-pemuda di sana juga masih kurang mengerti atau berinisiatif dalam membuat surat. Padahal menurut saya, membuat surat untuk kegatan itu sangat penting.

Meliahat keadaan warga dan pemuda-pemudi di sana, saya langsung memikirkan satu hal untuk membuat warga dan pemuda=-pemudi Desa Ciomas bisa berkembang, Alhamdulilah kami sukses mengadakan program kerja Seminar Hidroponik. Hidroponik itu sendiri adalah tanaman tanpa menggunakan media tanah, kenapa kami melakukan kegiatan seperti ini tujuanya agar warga Ciomas bisa lebih meningkatkan aset pertanian mereka agar tidak mengandalkan apa yang hanya mereka selama ini kerjakan di ladang. Lalu juga kami mengadakan kegiatan pelatihan Manajemen Oraganisasi Kepemimpinan (MOK) dan memeberikan pengetahuan bagaimana cara membuat surat-menyurat, yang kami tujukan untuk pemuda-pemudi Desa Ciomas, agar nantinya pemuda-pemudi Desa Ciomas paham ketika ingin mengadakan sebuah kegiatan dan mereka membutuhkan sesuatu.

 

Page 222: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

190

Harapan dan Do’a yang Dipanjatkan di Desa Ciomas

“Janganlah kau rusak bila kau tidak bisa menjaganya”

Amatlah sayang apabila Desa Ciomas itu tidak bisa dirawat dan dijaga karena sumber daya ayam alam yang sangat melimpah itu yang nantinya akan bisa memajukan desa itu sendiri. Semoga Desa Ciomas nantinya akan menajadi sebuah desa yang akan dicontoh desa-desa lain apabila aset sumber daya alamnya bisa digunakan warga Ciomas itu sendiri. Selain itu juga juga, semoga peran pemerintah untuk ikut membantu dan berkerjasama dengan warga warga Ciomas selalu berjalan dengan baik. Tidak ada pihak-pihak yang mementingkan jabatan

ataupun sifatnya pragmatis (menguntungkan buat diri sendiri), karena itu sama saja pemerintah tidak peduli dengan warganya sendiri. Sudah saatnya Desa Ciomas bisa bangkit dan harus bisa merasakan apa yang mereka tanam, dan mendapat hasil yang selayaknya dari apa yang mereka kerjakan.

Sebuah kenangan yang hilang dan kami rindukan saat ini

“Jangan pernah bosan karena waktu tidak bisa diulang lagi”

Tidak terasa pengabdian kami akhirnya berakhir selama 32 hari. Banyak cerita dan hal-hal yang kami bisa rasakan dan alami pada waktu itu. Andaikan waktu bisa diulang kembali, saya pasti menginginkan itu. Karena saya rindu akan kebersamaan dan kenyamanan suasana yang belum saya dapatkan seperti yang saya saya rasakan di Desa Ciomas, desa yang sudah saya anggap sebagai tempat di mana saya dilahirikan.

Walupun KKN kami sudah berakhir, tapi insyaallah kami tidak akan lupa dengan Desa Ciomas yang kaya dengan beragam kultur budaya atau adat yang sangat kami kagumi.

Semoga dengan kedatang KKN MERDEKA UIN Syarif hidayatullah Jakarta, sedikit dari apa yang telah kami berikan kepada warga Ciomas bisa bermanfaat bagi masyaraka. Serta kami juga mengharapkan apa yang kami berikan kepada warga Ciomas dan pemuda-pemudi Desa Ciomas bisa diteruskan dan selalu diingat oleh mereka. Terima kasih untuk keceriaan, pengalaman, kekeluargaan yang sangat berharga selama 30 hari tinggal di sana. Bersyukur bisa mengabdi untuk Desa Ciomas, yang mana masyarakat sudah seperti keluarga

 

Page 223: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

191

sendiri. Bisa diterima dengan baik seperti halnya tempat kelahiran saya sendiri.

Saya juga berterimakasih kepada teman teman kelompok KKN 189 MERDEKA yang telah bersusah payah dengan seluruh tenaga pikiran dan lain-lain, dalam satu niat untuk memajukan Desa Ciomas agar lebih sejahtera, karena tanpa kalian saya sebagai ketua tidak bisa apa apa tanpa kehadiran kalian di sana. Semoga tali silaturahimi kita akan bisa berlanjut sampai kita sukses nanti.

 

Page 224: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

192

F KKN: Kegiatan Mulia Yang Sering Disalah Artikan

Oleh: Fira Sintia Octa Zafira

Tidak ada pertemuan yang tidak direncanakan

“Berhentilah berprasangka buruk. Karena prasangka itulah yang akan membuatmu

menyesal di kemudian hari”.

Bismillahirrahmanirrahim. Prasangka-prasangka buruk kerap kali terjadi jika kita belum mengetahui lebih jauh siapa, apa dan bagaimana karakter setiap individu. Maka ada ungkapan yang mengatakan bahwa, “Tak Kenal Maka Tak Sayang. Tak Sayang maka Tak Cinta”. Oleh karena itu, izinkan lah saya memperkenalkan diri. Nama saya Fira Sintia Octa Zafira, seorang mahasiswi dari Jurusan Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada tahun ini, saya akan memasukki semester tujuh, yaitu semester bagi saya untuk menyelesaikan tugas-tugas akhir sekaligus memperbaiki nilai Indeks Prestasi Komulatif (IPK) menjelang penyusunan skripsi.

Liburan pada pergantian semester di tahun 2018 ini, termasuk liburan yang cukup panjang. Namun, tidak bagi para mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2015. Karena pada semester ini, kami khususnya saya diwajibkan untuk memenuhi empat Satuan Kredit Semester (SKS), yaitu Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang akan dilaksanakan selama kurang lebih sebulan di suatu Desa. Kuliah Kerja Nyata adalah suatu kegiatan untuk mengabdikan diri kepada masyarakat sekaligus suatu prasyarat bagi mahasiswa untuk dapat lulus dari perguruan tinggi.

Kuliah Kerja Nyata merupakan kegiatan yang memang tidak asing lagi bagi saya. Sudah banyak cerita yang saya dengar dari senior-senior yang telah menjalankan KKN lebih dahulu. Namun, cerita yang saya dengar hanya lah cerita-cerita yang membuat para mahasiswa enggan untuk mengikuti kegiatan KKN tersebut. Banyak senior yang mengatakan bahwa KKN hanya lah kegiatan yang dapat menimbulkan berbagai konflik internal. Selain itu, banyak isu tentang beberapa desa yang menurut saya sangat membahayakan kesalamatan para mahasiswa dan memang sudah ada beberapa bukti maupun korban selama menjalankan KKN. Berdasarkanfakta tersebut, saya pun bertanya-tanya

 

Page 225: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

193

tentang apa sebetulnya manfaat dari kegiatan KKN ini jika pada kenyataannya kerugian-kerugian justru lebih banyak timbul. Ditambah lagi, muncul anggapan dari saya maupun teman-teman satu jurusan saya, bahwa Jurusan Ilmu Hubungan Internasional tidak ada kaitannya dengan pengabdian diri kepada masyarakat desa dan akhirnya muncul pula rasa kebingungan mengenai apa yang akan kami terapkan kepada masyarakat jika dilihat dari studi yang diajarkan pada jurusan kami.

Tetapi tidak berhenti sampai di situ, saya sering bertanya tentang kegiatan KKN ini agar saya bisa mengantisipasi diri saya. Perlahan saya pun mengerti apa tujuan dari KKN ini. Sebagian orang mengatakan bahwa Kuliah Kerja Nyata merupakan sarana praktik dan terjun langsung kepada masyarakat desa untuk mengetahui situasi dan kondisi lingkungan serta masyarakatnya, yang mungkin belum mendapatkan perhatian lebih dari pemerintahan pusat. KKN ini juga diharapkan dapat membangun daerah yang tertinggal dan juga dapat memberikan pengaruh positif atau menjadi suatu motivasi bagi masyarakat desa. Berkaitan dengan hal tersebut, tugas dari mahasiswa yang mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Nyata adalah menjembatani kepentingan aparatur maupun masyarakat desa kepada pemerintah pusat, maupun sebaliknya. Hal ini tentu dapat bermanfaat pula bagi para mahasiswa. Karena para mahasiswa yang disebut sebagai agen perubahan mempunyai kesempatan untuk dapat mengeluarkan aspirasi, berinteraksi dan berdiskusi langsung dengan pemerintah pusat.

Saya pun meyakinkan diri saya bahwa kegiatan Kuliah Kerja Nyata ini merupakan suatu kegiatan mulia. Mulia karena saya bisa menambah pengalaman hidup dan mengamalkan segala ilmu yang saya peroleh dari sekolah dasar hingga saya menginjakkan kaki di perguruan tinggi kepada masyarakat desa, yang belum tentu bisa didapatkan oleh mereka. Kegiatan KKN ini pun seharusnya bisa mengingatkan kita untuk tetap bersyukur atas kehidupan yang kita jalani saat ini. Tetapi, mungkin tidak terlalu mengagetkan bagi saya dengan segala kondisi yang ada di desa, karena saya pernah menjalankan suatu pelajaran hidup ketika saya di pesantren selama tiga tahun. Yang saya pikirkan adalah apa yang akan saya berikan untuk masyarakat dengan melihat pada kemampuan yang saya miliki. Saya berpikir bahwa mungkin memang studi-studi Ilmu Hubungan Internasional yang diajarkan selama perkuliahan, kurang bisa diterapkan kepada masyarakat desa. Namun, saya yakin dengan kemampuan lain yang saya miliki bisa bermanfaat bagi masyarakat

 

Page 226: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

194

setempat, seperti; mengajarkan ngaji dan tajwidnya kepada anak-anak, mengajarkan beberapa mata pelajaran sekolah dasar, mengajarkan cara berpidato, hingga menerapkan olahraga bagi masyarakat sekitar. Saya pun dapat mengasah kemampuan saya menjadi pembawa acara di setiap kegiatan dan berbicara di depan publik.

Tidak dapat dipungkiri, saya dan teman-teman sangat menunggu saat-saat di mana kelompok Kuliah Kerja Nyata ini diumumkan. Hal ini dikarenakan, anggota kelompok KKN dipilih secara acak oleh Pusat Pengabdian Masyarakat (PPM) dari masing-masing jurusan. Pada tahun ini, anggota kelompok KKN dikabarkan berjumlah dua puluh orang, karena mahasiswa/ mahasiswi dari Fakultas Ilmu Tarbiyyah dan Keguruan mulai diikutseratakan dalam kegiatan KKN ini. Tidak terbayangkan oleh saya untuk bisa beradaptasi dengan dua puluh orang baru yang akan tinggal bersama selama sebulan di sebuah desa.

Saat tiba pengumuman, saya bergegas melihat daftar kelompok KKN yang dikeluarkan oleh PPM. Nama saya ditemukan menjadi bagian dari kelompok 189, di Desa Ciomas, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor. Saya pun bergegas pula mencari-cari di internet tentang bagaimana kondisi Desa Ciomas. Awalnya, yang ada di benak saya adalah Desa Ciomas terletak di dekat Cisarua Bogor yang dapat ditemukan berbagai tempat wisata. Namun, dugaan saya salah. Desa Ciomas sangatlah jauh dan benar-benar di luar harapan saya. Lalu, setelah itu saya langsung mencari informasi tentang tiap-tiap anggota KKN yang akan tinggal bersama saya selama sebulan dan tidak ada satu pun orang yang saya kenal sebelumnya. Saat itu juga, pikiran-pikiran negatif muncul di benak saya.

Tegur sapa dimulai sejak dibentuknya sebuah grup media sosial

WhatsApp. Tiap-tiap anggota mulai memperkenalkan diri di dalamnya hingga suatu pertemuan pertama dapat terjadi. Saya adalah orang yang sedikit susah untuk beradaptasi dengan orang-orang baru. Saya pun dipandang sebagai orang yang tidak bersahabat bagi orang yang belum mengenal saya lebih dekat. Namun, ketika pertemuan pertama, suasana langsung mencair begitu saja. Sejak saat itu, saya pun berusaha untuk selalu hadir dalam pertemuan-pertemuan selanjutnya agar dapat mengenal lebih dekat dengan semua anggota kelompok. Tetapi, hadirnya saya di setiap pertemuan, membuat saya dipercaya menjadi Bendahara Umum kelompok 189. Padahal sebelumnya saya tidak ingin terlalu peduli dengan KKN ini, namun saya tidak bisa mengelakkan tanggung jawab

 

Page 227: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

195

yang telah diberikan oleh teman-teman. Karena masalah keuangan dan anggaran ini berkaitan langsung dengan hidup dan mati kelompok kami selama di desa. Saya pun harus bisa menerima konsekuensi dari posisi saya di kelompok, yaitu sentimen-sentimen kecil dari tiap anggota.

Hari demi hari berlalu, hari keberangkatan KKN pun semakin dekat. Saya melakukan dua kali survei ke lokasi Desa Ciomas dari empat kali survei yang dilakukan oleh kelompok KKN saya. Dari hasil survei tersebut, kelompok kami mulai memikirkan apa saja program-program yang dapat diterapkan di Desa Ciomas berdasarkan permasalahan-permasalahan yang ada. Sulitnya menyesuaikan perencanaan program dengan situasi dan kondisi yang ada di Desa Ciomas seringkali menyebabkan perubahan-perubahan rencana. Namun, berbagai persiapan dan penyusunan program-program selama di desa berjalan dengan sangat baik walaupun sering terjadi berbagai insiden maupun konflik internal kecil di setiap rapat kelompok. Tetapi hal tersebut tidak menjadi sebuah hambatan karena kenyataan ini memang harus dihadapi bersama.

Duduk bersama untuk mengenal lebih dekat

“Jangan lah menarik kesimpulan tentang seseorang atau sesuatu hal hanya dari

tampilan luarnya saja”.

Tibalah waktu yang saya dan seluruh mahasiswa peserta KKN tunggu, yaitu hari perpulangan setelah tiga puluh dua hari mengikuti kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Berbagai macam sifat dan karakteristik setiap anggota kelompok berkumpul menjadi satu. Kami dipaksa untuk bisa menyesuaikan sifat dan karakteristik yang mulai terlihat aslinya ketika kami menjalankan KKN. Konflik-konflik kecil di internal kelompok kami pun kerap kali terjadi. Namun, dengan masing-masing kemampuan yang kami semua miliki, dapat terjalin kerjasama yang baik dan dapat menutupi konflik-konflik tersebut agar program yang telah kami rencanakan bersama dapat berjalan dengan lancar.

Fahrurrozi, biasa dipanggil “Oji”, adalah mahasiswa Fakultas Syari’ah dan Hukum (FSH), Jurusan Hukum Keluarga. Ia diangkat menjadi ketua kelompok KKN 189. Dari awal bertemu, saya memang sudah menjatuhkan pilihan saya kepada Oji untuk menjadi ketua. Oji merupakan ketua yang lumayan bisa diandalkan. Namun, seringkali konflik-konflik diciptakan karena kesalahannya. Cara berbicara Oji yang

 

Page 228: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

196

santai dan tidak menggunakan emosi merupakan suatu kelebihan yang saya temukan dalam diri sang ketua.

Arlen Tyas Pangestu, biasa dipanggil “Arlen”, berasal dari Jurusan Hukum Tata Negara, Fakultas Syari’ah dan Hukum. Arlen menjabat sebagai sekertaris I yang sangat bisa diandalkan. Gaya berbicara Arlen dari awal bertemu hingga akhir KKN selalu tegas dan tidak pernah berbelit-belit. Arlen memang terkenal di FSH sebagai orang yang bisa menuntaskan segala pekerjaan dengan kemampuan yang ia miliki. Hal ini memang terbukti selama KKN berlangsung. Ide-ide maupun kemampuan ia berbicara di tengah-tengah masyarakat mampu menghipnotis segalanya.

Alfiah Khoiri Asyir, mahasiswi Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, mempunyai nama panggilan “Alfi”. Ia merupakan rekan kerja Arlen karena ia menjabat sebagai sekertaris II di kelompok kami. Dari awal pertemuan, saya pun sudah bisa menebak bahwa Arlen dan Alfi akan menjadi rekan kerja yang kuat jika dilihat dari gaya berbicara mereka. Kesuksesan di balik setiap program-program KKN hingga akhir tugas kami adalah hasil dari kerjasama yang sangat baik dari sekertaris I dan sekertaris II. Alfi adalah teman dekat pertama saya pada saat pertama kali pertemuan diadakan. Ia juga mempunyai sifat yang sangat ramah, sabar dan juga menyukai anak-anak kecil. Tiada hari selama KKN berlangsung tanpa mendengar teriakan “Ka Alfi” oleh anak-anak kecil.

Hani Fariha, adalah Divisi Humas kelompok 189 yang berasal dari Jurusan Pendidikan Fisika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Ia dipanggil “Hani” dan biasanya ia menyebutkan dirinya sendiri dengan nama lengkap. Hani merupakan sosok yang dapat mudah bergaul dengan pemuda-pemuda sekitar karena ia bisa berbahasa Sunda dengan suaranya yang khas. Ia adalah orang yang ingin belajar hal-hal baru seperti memasak di dapur.

Silviana Arie Yuningsih, atau akrab dipanggil “Cilpi”, adalah mahasiswi dari Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, merupakan bagian dari Divisi Humas. Ia adalah orang yang mau mengorbankan pulsa dan kuota internet untuk menguhubungi Kepala desa, dan lain-lain. Sosoknya yang polos dan lucu, selalu membuat suasana menjadi menyenangkan. Ia juga mempunyai sifat ringan tangan dalam melakukan segala hal.

 

Page 229: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

197

M. Ibnu Rozi, mahasiswa yang baru saya ketahui berasal dari Jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas Adab dan Humaniora. Saya memanggilnya “Ibnu”. Ibnu merupakan bagian dari Divisi Akomodasi yang sangat diandalkan. Kontribusinya dalam mengantar-jemput para mahasiswa maupun barang sangat lah besar, dan besar pula porsi makannya. Namun dengan semangatnya yang tinggi itu, seringkali membuatnya lelah dan sakit.

Dina Saparindah, biasa dipanggil “Dina”, adalah mahasiswi Jurusan Sastra Inggris, Fakultas Adab dan Humaniora. Sama seperti Ibnu, ia merupakan bagian dari Divisi Akomodasi. Jika ada permasalahan mendesak yang harus dibicarakan, seringkali Dina dan saya berbicara menggunakan bahasa inggris. Ia mempunyai sifat yang sangat manja dan mudah bersedih jika teringat orang-orang di rumah. Namun, tidak lah tersusun rapi setiap program yang kami jalankan jika tidak ada sosok Dina.

M. Ridho Alfansuri, berasal dari Fakultas Usshuluddin, Jurusan Ilmu AL-Qur’an dan Tafsir. Ia biasa dipanggil “Ridho” dan termasuk dalam Divisi Akomodasi. Tiada hari tanpa pencerahan dan dakwah dari dirinya untuk kami. Kemampuannya dalam berpidato, ia terapkan untuk melatih santriwan/santriwati. Ia juga seringkali memimpin pengajian

yang diadakan di mushalla.

Manhajul Islam, biasa saya panggil “Manhajul”, yang juga baru saya ketahui berasal dari Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Karena kemampuannya di bidang fotografi dan desain, menjadikannya sebagai Divisi Pubdekdok. Sosoknya yang selalu mengantuk membuktikan bahwa Manhajul memang mempunyai kontribusi yang cukup besar sebagai fotografer maupun editor di setiap program yang kami jalankan.

Sergio Pratama Arifin, yang terkenal dengan pangilannya “Kucing”, berasal dari Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi, merupakan bagian dari Divisi Pubdekdok dan rekan kerja dari Manhajul. Kucing mempunyai watak yang keras; keras dalam berbicara, dan keras dalam memenuhi keinginannya sendiri. Ia adalah orang yang giat mencari informasi.

Aqilah Mutia Sesariana, panggilannya “Aqila”, adalah mahasiswi yang berasal dari jurusan yang baru saya ketahui keberadaannya di UIN Jakarta, yaitu Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Tarbiyah

 

Page 230: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

198

dan Keguruan. Aqila adalah teman satu rumah saya yang pada awalnya memiliki anggapan negatif kepada saya. Namun, seiring berjalannya waktu, kami adalah teman baik. Aqila mempunyai sosok yang lembut, sabar dan keibuan karena ia adalah orang yang sangat direpotkan oleh masalah dapur. Keberadaan Aqila tentu sangat lah penting bagi kelompok kami, karena ia yang memberikan kami semua makan dengan ide-ide memasaknya.

Sri Putri Handayani, biasa dipanggil “Putri”, mahasiswi Jurusan Matematika, merupakan bagian dari Divisi Konsumsi. Keberadaannya juga menjadi penting karena ia membantu Aqila dalam urusan masak-memasak. Putri mempunyai sosok yang pendiam dan seringkali saya melihat Putri sebagai orang yang rapi dan bersih.

Kurniawati, yang ingin dipanggil “Nia”, berasal dari Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Ia mempunyai sosok yang mudah bergaul dengan masyarakat maupun pemuda-pemuda sekitar kampung. Ia juga bisa berbahasa Sunda dengan suaranya yang khas. Gaya bicaranya yang selalu spontan membuat suasana selalu ramai.

Mawaddah, mahasiswi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, merupakan bagian dari Divisi Konsumsi. Ia mempunyai sosok yang sedikit pendiam. Namun, ia adalah orang yang sangat rajin pergi ke kali dan bersosialisasi dengan masyarakat di sana.

Miftah Nurul Huda, dipanggil “Miftah”, berasal dari Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir. Ia merupakan bagian dari Divisi Konsumsi, rekan kerja dari Aqila dan juga rekan pergi ke kali dari Mawaddah.

Riza Badruzzaman, saya memanggilnya “Riza”, mahasiswa Jurusan Manajemen Pendidikan. Ia adalah sosok yang selalu memancing keributan dengan suaranya yang tidak keras di dalam forum tetapi ia pula yang seringkali menjadi pencair suasana. Ia juga mempunyai sifat perduli terhadap setiap anggota kelompok dan seringkali ia ajak bicara secara empat mata.

Kholidah Hanum, mahasiswi Jurusan Hukum Ekonomi Syari’ah, biasa dipanggil “Hanum”. Ia dipilih menjadi bagian dari Divisi Perlengkapan. Sosoknya yang sulit menyerap setiap perkataan dan keadaan membuatnya selalu menyetujui tiap keputusan yang dibuat di forum. Namun, keberadaannya tidak terlalu merugikan kami karena ia yang memeriksa dan melengkapi setiap perlengkapan yang dibutuhkan

 

Page 231: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

199

setiap acara. Ia pun juga turut mengantar-jemput beberapa anggota untuk menuju lokasi acara.

Nur Aida, biasa saya panggil “Aida”, mahasiswi Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, yang sebenarnya merupakan bagian dari Divisi Perlengkapan, namun lebih banyak berkontribusi sebagai Divisi Konsumsi di dapur. Sama seperti Aqila, Aida juga mempunyai sosok keibuan seperti sedang mengurus ke delapan belas anaknya. Keberadaannya juga sangat penting bagi kami, karena ia bagaikan obat dari rasa lapar.

Desa yang Baru saya Ketahui Keberadaannya itu Bernama Ciomas

“Berhenti mengeluh untuk apa yang belum kamu punya. Mulai bersyukur

untuk apa yang sudah kamu punya”.

Desa Ciomas, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor adalah lokasi di mana saya dan teman-teman kelompok 189 menjalankan kegiatan KKN selama sebulan. Akses jalan menuju Ciomas sangatlah tidak manusiawi bagi saya, karena jalanan yang rusak, debu yang menghalangi pandangan mata bagaikan kabut, dan terdapat banyak sekali truk besar yang dapat membahayakan kesalamatan kami pengendara motor. Namun, setelah memasuki wilayah Ciomas, kami bersyukur karena wilayahnya dikelilingi oleh hutan, dan kami berpikir bahwa udara akan terasa sejuk.

Tepatnya di Kampung Kompa 3, kami menjatuhkan pilihan kami untuk dijadikan tempat tinggal setelah survei ke beberapa kampung. Kami tinggal di 3 rumah terpisah; yaitu milik dari Ibu Lury selaku ibu RT 03/ RW 01 yang ditempati oleh 9 orang perempuan, kemudian menempati rumah milik Emak (Ibu dari bu Lury ) ditempati oleh 3 orang perempuan termasuk saya, dan juga milik saudara dari Ibu Lury yang ditempati oleh 7 orang laki-laki. Kesan yang sangat baik dan sambutan yang hangat bagi kami sesampainya kami di sana. Namun, keakraban yang sangat dekat dengan para warga baru dirasakan menjelang akhir masa KKN.

Desa Ciomas adalah wilayah yang selalu dilanda musim kemarau sehingga desa ini sangat lah minim air, apalagi air bersih. Masyarakat Desa Ciomas juga belum mempunyai kesadaran untuk membuat tempat mandi, cuci, kakus (MCK) sendiri di rumah masing-masing. Karena masyarakatnya hanya mengandalkan air yang berasal dari air kali. Hal ini menjadi suatu permasalahan yang besar bagi mereka, dan kami pun

 

Page 232: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

200

belum bisa mewujudkan keinginan mereka untuk mendapatkan air bersih. Namun, ada suatu hal yang membuat saya miris, yaitu cara mereka berpakaian ketika mereka mandi bersama di sungai.

Dari segi pendidikan, rata-rata masyarakat Ciomas hanya menempuh pendidikan hingga jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP). Dikarenakan letak Sekolah Menengah Atas (SMA) sangat jauh di luar wilayah Desa Ciomas. Kurangnya tenaga pengajar juga menjadi suatu permasalahan yang ada di desa ini, baik untuk Sekolah Dasar (SD) maupun SMP.

Selain itu, permasalahan besar yang ada di Desa Ciomas adalah tidak adanya sarana maupun fasilitas untuk tempat pembuangan sampah akhir. Masih banyak warga masyarakat yang membuang sampah ke kali yang juga tempat mereka melakukan kegiatan mandi, cuci, dan kakus. Banyak pula ditemukan sampah-sampah di sepanjang jalan Desa Ciomas karena mereka hanya mengandalkan pembuangan sampah tersebut dengan melakukan pembakaran. Oleh karena itu, kelompok kami berinisiasi untuk membangun beberapa tempat pembuangan sampah yang bisa dilakukan pembakaran di tempat itu juga. Tetapi, hal tersebutakan menimbulkan bukan hanya pencemaran tanah, namun juga pencemaran udara dan air. Pernah beberapa kali saya bangun pagi untuk melakukan lari pagi sambil menikmati udara yang sejuk di tengah-tengah hutan. Namun, udara yang saya rasakan tidak terasa segar melainkan sesak di dada karena asap.

Secara keagamaan, tentu setiap wilayah mempunyai tradisinya masing-masing. Saya tidak dapat membantah itu semua. Namun,

seringkali ketika saya ingin mengikuti shalat berjamaah di mushalla, saya selalu terlambat karena tidak tahu kapan shalat itu akan dimulai. Ditambah lagi, sulitnya air menjadi kebingungan tersendiri bagi saya untuk berwudhu.

Terlepas dari itu semua, saya sangat menikmati masa-masa KKN tersebut. Warga Desa Ciomas, khususnya Kampung Kompa 3, sangatlah ramah dan baik dengan kami. Mereka begitu antusias dengan kehadiran mahasiswa/ mahasiswi sejak awal kedatangan kami. Mereka seringkali membantu kami dalam menjalankan setiap program yang kami adakan. Ada beberapa hal yang saya kagumi dari Kampung Kompa 3 ini, yaitu rasa solidaritas dan gotong-royong masyarakatnya sangat lah tinggi dan terasa begitu cepat. Setiap hari, para pemuda setempat selalu mengajak

 

Page 233: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

201

diskusi anak laki-laki kelompok kami untuk merencanakan suatu kegiatan dan mereka tidak segan untuk selalu membantu. Dari diskusi-diskusi tersebut, kelompok kami pun berusaha untuk mewujudkan segala keinginan dan kebutuhan masyarakat setempat.

Jika dilihat dari beberapa program yang kelompok kami adakan, antusiasime dan minat yang paling tinggi bagi masyarakat Desa Ciomas, mulai dari: bapak-bapak, ibu-ibu, pemuda/ pemudi, maupun anak-anak adalah di bidang olahraga. Terutama dalam olahraga sepak bola dan futsal. Suatu pengalaman yang tidak bisa terlupakan bagi saya adalah ketika saya ikut serta dalam turnamen futsal perempuan antar Kampung Kompa.Dengan semangat yang tinggi oleh masing-masing pemain yang berasal dari 2 Kampung Kompa, menyebabkan kaki saya mengalami cedera yang cukup lama dan membekas hingga sebulan setelah KKN berakhir.

Selain itu, antusias anak-anak kecil juga begitu tinggi. Setiap hari, setiap waktu, mereka selalu datang ke tempat kami untuk minta diajarkan pelajaran sekolah, mengaji, bernyanyi, maupun bermain. Dan memang mereka lebih cepat tanggap terhadap suatu pengetahuan baru yang dilagukan dan dilakukan dengan bernyanyi.

Akan ada Pertemuan-Pertemuan Selanjutnya

“Perpisahan bukanlah akhir dari segalanya”.

Tidak pernah ada perasaan yang timbul dari saya untuk segera pulang ke rumah, kecuali saat di mana saya mendapatkan musibah ketika KKN yang mengharuskan saya untuk pulang. Artinya, saya senang menjalankan KKN ini di Kampung Kompa 3 bersama delapan belas teman saya. Namun, tidak memberatkan langkah saya untuk meninggalkan tempat tersebut. Suasana mengharukan terjadi saat penutupan program kami pada malam hari, tanggal 20 Agustus 2018 di lapangan Balai desa. Kami berpelukan dengan tiap-tiap anggota untuk berterima kasih dan meminta maaf. Tidak terasa kami semua bisa melewati sebulan lamanya bersama.

Saat tiba masa perpulangan kami ke rumah masing-masing, suasana mengharukan juga terjadi dengan warga Kampung Kompa 3. Betapa baiknya mereka semua bergotong-royong membantu kami dalam

membawakan barang ke atas mobil pick up. Kami hanya bisa berharap, dengan hadirnya mahasiswa/ mahasiswi peserta KKN kelompok 189 UIN

 

Page 234: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

202

Syarif Hidayatullah Jakarta dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Desa Ciomas dengan program-program kecil yang telah kami jalankan. Selain itu, semoga keberadaan kami selama sebulan di Desa Ciomas dapat dijadikan contoh yang baik dan menjadi motivasi bagi pemuda/ pemudi untuk dapat berkembang dan memajukan desa tempat tinggalnya. Aamiin.  

Page 235: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

203

G Ada Kisah yang Tidak Pernah Selesai di Desa Ciomas

Oleh: Hani Fariha

Ekspektasi vs Realita KKN

Nama saya Hani Fariha, mahasiswi Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2015. Pada tahun ini saya memasuki semester tujuh, sebut saja semester hampir akhir. Banyak yang mengatakan, semester hampir akhir ini adalah semester yang tingkat kegalauannya ada di tingkat tinggi, karena banyak mahasiswa yang mulai mengeluh tidak ingin menyelesaikan kuliahnya dan ingin menikah saja.

Mungkin itu yang dialami kebanyakan mahasiswi, ya? Wallahu ‘alam.

Berbeda dengan tahun sebelum-sebelumnya, di fakultas saya (FITK) yang mulanya tidak ada kegiatan KKN bagi semester tujuh. Tahun ini (2018) menjadi matakuliah wajib yang harus diikuti oleh seluruh mahasiswa semester tujuh. Sebagai civitas akademika yang taat terhadap perintah dan kewajiban yang telah dibuat oleh pihak berwenang di kampus, maka saya dan teman-teman mematuhi hal tersebut. Tadinya saya sedikit banyak merasa kaget dengan adanya KKN.Karena, saya berpikir yang ‘enggak-enggak’ soal KKN ini. Memang agak berlebihan, sih.

Sebelum pelaksanaan KKN, tentunya ada pembagian kelompok dan pembagian lokasi KKN. Sudah menjadi takdir Allah saya menjadi bagian dari kelompok 189 dan di tempatkan di Desa Ciomas Kecamatan Tenjo Kabupaten Bogor. Pembagian kelompok dan lokasi KKN telah dibagi dan ditentukan oleh Pusat Pengabdian Masyarakat (PPM). Jadi, mahasiswa tidak bebas memilih anggota kelompok yang meraka mau. Pembagian kelompok pun sangat dibagi rata, setiap fakultas ada perwakilannya, dan di setiap kelompok dari Tarbiyah lah yang paling banyak. Karena memang mahasiswa terbanyak ada di fakultas ini.

Jujur, pertamanya saya kurang antusias dalam mengikuti kegiatan KKN ini. Karena saya pikir, pengabdian saya sebagai seorang mahasiswa Tarbiyah itu, ya, mengajar di sekolah, bukan terjun langsung ke masyarakat. Tetapi, beberapa Minggu sebelum keberangkatan ke lokasi KKN saya dan teman-teman pun survei ke lokasi KKN. Dan saya melihat langsung bagaimana kondisi desa tersebut, terutama sekolah. Dari situ, saya pun menjadi antusias mengikuti kegiatan ini. Saya

 

Page 236: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

204

berharap sedikit banyaknya saya bisa membantu meringankan masalah pendidikan di Desa Ciomas. Mau tidak mau, terjun langsung ke masyarakat pun saya lakukan demi membantu apa saja yang kurang di desa itu dan apa saja yang harus diberdayakan di desa tersebut. Karena, sebaik baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya. Dalam kata lain, saling membantu.

Bagi mahasiswa, harapan yang didapat setelah pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata adalah adanya kesadaran hidup dalam bermasyarakat. Sadar akan ruang lingkup sosial bermasyarakat. Juga menjadi ajang pendewasaan diri dan bertanggung jawab. Bagi masyarakat setempat, KKN diharapkan mampu menjadi sebuah motivasi, inovasi dan kreasi bagi masyarakat setempat.

Merdeka

Merdeka yang mempunyai arti “Mengabdi, Responsif, Dedikasi dan Kerja Nyata”. Merdeka, itulah kami kelompok 189 yang anggotanya

berjumlah 19 manusia-manusia gabut34. Merdeka, itulah kami yang tadinya asing, cuek, tak kenal hingga akhirnya saling peduli, saling

menyayangi dan saling menjaga seperti keluarga sendiri. Ah! Betapa rindunya hati ini terhadap manusia-manusia itu.

Fahrurrozi, seorang mahasiswa Jurusan Hukum Keluarga Fakultas Syari’ah dan Hukum. Saya memanggilnya “Oji”. Dia lah ketua di kelompok kami. Manusia yang paling sering dicari oleh Emak (seorang nenek yang menyewakan rumahnya untuk disinggahi oleh mahasiswa KKN). Oji ini sering dipanggil dengan sebutan “Celenggan”. Karena dia sering memperlihatkan celengan yang dia punya ketika dia hendak duduk. Walaupun begitu, Oji tetap terbaik. Dia yang paling banyak mengorbankan waktu dan pikirannya untuk kita “KKN Merdeka”.

Arlen Tyas Pangestu, saya biasa memanggilnya ‘Bapak’ atau ‘Anlen’ (macam susu orang tua). Anlen adalah salahsatu sosok manusia yang tingkat percaya dirinya sangat tinggi. Dan dia selalu bilang kepada anak kecil yang ada disekitar bahwa sebutlah dia dengan panggilan “Aa

34 Gabut adalah kata gaul yang memiliki singkatan “Gaji Buta”. Istilah ini

diyakini pertama muncul sejak tahun 2011 berdasarkan kitabgaul.com. Kabarnya istilah ini ngetrend di tahun 2014-2015-an dengan makna yang berbeda (http://www.maknaistilah.com/2016/01/arti-kata-gabut.html). Namun sekarang ini, kaum millenial lebih banyak mengartikannya dengan ‘galau buta’. Biasanya digunakan saat seseorang tidak melakukan hal apapun dan merasa bosan pada satu situasi.

 

Page 237: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

205

Kasep”. Saya sendiripun kurang mengerti, kasep di mananya gitu. Hmmm. Anlen, manusia yang omongannya 95% didengar oleh teman-teman 189. Jika dia sedang berbicara di forum, semua orang di forum seperti

dihipnotis. Iya iya bae jadinya. Dan itu salah satu alasan kenapa saya memanggil dia bapak, karena anlen mempunyai jiwa kebapak-an. Saya ingat, pemuda asal Ciputat ini mengajarkan saya gaya tangan “metal kecil” dan saya akan selalu ingat itu. Tiap pagi, membangunkan anlen dari tidur itu sudah menjadi rutinitas. Kemudian yang saya ingat, kalau membangunkan Anlen itu, harus ada dua sesi. Sesi pertama, mengembalikan arwahnya. Sesi kedua, baru deh jiwanya. Sangat sulit memang. Jika tidak percaya, cobalah.

Alfiah Khoiri Asyir, teman tidur di sebalah saya selama kurang lebih satubulan. Alfi merupakan mahasiswi Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah. Yang saya lihat, Alfi ini sangat hobi mengajar sepertinya. Dialah yang paling sering dikerubungi anak–anak

kecil. Saat penutupan, Alfi menjadi partner saya sebagai MC. Katanya, dia ingin melatih mental agar tidak malu-malu saat bicara di depan banyak orang. Padahal aslinya, dia yang sering membuat malu.

Fira Sintia Octa Zafira, seorang mahasiswi Jurusan Hubungan Internasional di FISIP. Sering dipanggil ‘bundahara’, karena dia yang memegang seluruh uang terkait dana KKN. Petarung futsal yang semangatnya sangat luar biasa, sampai-sampai hobinya adalah keseleo. Entah sudah berapa kali kaki dia kesaleo selama di Desa Ciomas. Turut berduka, ya, Fir.

Silviana Arie Yuningsih, dia memanggil dirinya dengan sebutan Cilpi. Mahasiswi Jurusan Ekonomi Pembangunan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Teman-teman banyak yang bilang dia adalah anak asuh saya. Karena di mana ada hani, di situ ada Silvi. Dia sebagai koor divisi humas yang tugasnya ialah berkoordinasi dengan Kepala Desa dan jajarannya. Cilpi ini kadang rada “kurang”. Kalau tertawa, suka paling telat dan paling berisik. Saya sering dibuatnya kesal, tapi saya sayang Cilpi. Dia ini orangnya nurut aja, disuruh ini itu tuh mau. Apalagi disuruh jajan. Jajan

adalah rutnitas Cilpi. Dia adalah orang yang ‘ngikut aja’ kata pendapat orang.

Kurniawati, bisa dipanggi “Kur”, “Nia” atau “Wati”. Mahasiswi Jurusan PBSI di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Kur, Nia, atau Wati ini biasa dipanggil dengan sebutan “Kurkur”. Kadang kalau

 

Page 238: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

206

memanggil Kurkur, yang datang bukan dia. Tapi ayam. Kurnia ini orang yang rajin dalam hal memersiapkan kegiatan. Karena dia orang Bogor asli, jadi dia lah yang sering berkomunikasi dengan warga menggunakan

bahasa Sunda. Kurkur ini terkenal dengan nyablaknya. Sampai-sampai

saya tidak menyangka kalau Kurnia se-nyablak itu. Karena waktu forum pertama, dia terlihat sangat anggun seperti wanita pada dasarnya. Kurkur si wanita tribun, pecinta bola khususnya PERSITA. Kalau persita

main, kurnia pasti akan berangkat nonton untuk jadi supporter. Salah satu manusia yang tak kenal lelah. Kurkur adalah teman jalan-jalan saya dan Cilpi. Walaupun harus satu motor bertiga, yang penting kita jalan-jalan dan jajan.

Mohamad Ibnu Rozi, biasa dipanggi Ibnu atau Iben. Mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan di Fakultas Adab dan Humaniora. Saya kira, Iben ini orangnya pendiam. Ternyata tidak, dia sama seperti laki-laki lainnya. Tetapi, Iben ini laki-laki yang paling gampang dibangunkan, dan bisa dibilang kongkrit lah Ibnu ini kalau untuk bangun pagi-pagi.

Dina Saparindah, mahasiswi Jurusan Sastra Inggris di Fakultas Adab dan Humaniora. Pertama saya kenal Dina, kok, ini cewek kayak

cowok banget, sih. Haha. Ternyata tidakkkk, saya salah. Dina tidak seperti

yang saya bayangkan. Dia hatinya sangat lembut, mudah galau dan mellow,

deh, pokoknya. Dina yang selalu dimintai sun block sama teman-teman perempuan. Dina juga yang membawa obat-obatan dengan lengkap dan banyak. Entah mau KKN atau buka apotek. Untuk soal atur mengatur akomodasi, Dina lah tugasnya.

Ridho Alfansuri, mahasiswa Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir di fakultas Ushuluddin. Saya dan teman-teman sering memanggil Ridho

dengan sebutan “Habib”. Haha, kacau memang. Ridho ini yang biasa mempimpin tahlil tiap malam Jum’at, dan sering mengadakan kajian internal dadakan.

Manhajul Islam, sering dipanggil “Jul”. Kalau anak laki-laki, sih, suka memanggilnya dengan sebutan “Aki”, tidak tahu kenapa bisa seperti itu. Ijul ini mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Nah, Ijul ini nggak pernah marah. Selalu tersenyum renyah, ceria, seperti tidak ada beban saja, gitu. Ijul ini jago foto dan desain juga. Makanya dia menjadi divisi Pubdekdok. Ijul ini pernah dibilang sama dosen

pembimbing kayak gini, “Itu mata kamu di ngantuk-ngantukkin, ya?” padahal, memang matanya begitu, sayu-sayu merayu pokoknya. Ijul yang selalu

 

Page 239: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

207

mengabadikan setiap momen yang kita kerjakan. Untuk masalah desain, dia yang paling diandalkan.

Sergio Pratama Arifin, atau biasa dipanggil “Gio”. Lebih seringnya, sih, dipanggil “Kucing”. Mahasiswa Jurusan Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi ini agak beda dari yang lain, yaitu dia tidak suka makan sayur. Ucapan Gio yang selalu diingat oleh teman-teman,

tuh, “suliiiit gitu loh” dengan intonasi yang khas. Gio ini anggota divisi Pubdekdok. Membantu banyak dalam masalah dokumentasi.

Sri Putri Handayani, adenya namanya Tut Wuri Handayani. Haha,

nggak, deh, bercanda. Biasa dipanggil Putri. Putri ini mahasiswa Jurusan Matematika Fakultas Sains dan Teknologi. Dulu pernah, putri kepergok

menangis. Kemudian saya sapa, “Put, kenapa? Sini cerita.”. Kemudian dia

malah tambah menangis sambil bilang, “Jangan disapa, nanti makin nangis”.

Haha... namanya juga anak kecil ya, Put? Putri sering berada di dapur, karena dia divisi konsumsi yang membantu banyak dalam hal masak memasak.

Kholidah Hanum, manusia yang baru turun ke bumi. Karena

Hanum itu banyak tidak tahunya. Kebayang, nggak, kalau mengobrol sama Hanum kesalnya bagimana? Hanum ini mahasiswi Jurusan Hukum

Ekonomi Syari’ah Fakultas Syari’ah dan Hukum.Walaupun dia pecicilan35,

di Ciomas banyak sekali warga yang naksir Hanum. Karena dia cantik, katanya. Hanum paling tidak bisa nahan buang air besar, pernah suatu ketika saat saya sedang buang air besar, tiba-tiba diketoklah pintu kamar mandi oleh Hanum. Lalu saya langsung cepat-cepat menyelesaikan kenikmatan sesaat itu. Padahal di perut saya masih banyak sampah yang harus di keluarkan. Tapi saya mengalah demi Hanum, ya, daripada ambil

resiko gitu, kan, kalau Hanum pup di celana.

Riza Badruzzaman, sering di sebut “Kiting”, Karena rambut dia keriting. Mahasiswa Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Sama halnya dengan Anlen, Riza ini jika sedang tidur lalu dibangunkan, susahnya minta ampun. Selain itu, di kelompok

189, Riza itu laki-laki yang bisa dibilang cemen. Dia sompral36, tapi penakut.

35 Pecicilan adalah istilah untuk orang yang tidak bisa diam atau

Hiperaktif. (https://www.apaarti.com/pecicilan-2.html) 36 Dalam bahasa Sunda, “sompral” atau “harung gampung” artinya berbicara

seenaknya, sembarangan, sekenanya, kadang tidak masuk akal, dan seringkali

 

Page 240: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

208

Riza sering ditegur teman-teman karena ia jarang mandi. Sampai dia

pernah bilang, “Gue sebenernya udah mandi, Han, tapi orang-orang selalu bilang

gue jarang mandi. Yaudah, gue bilang aja nggak mandi”. Riza itu salah satu

pelatih muhadharah di pondok pesantren yang berada di Ciomas.

Aqilah Mutia Sesariana, saya memanggil dia dengan sebutan Aqilah. Mahasiswi Pendidikan Islam Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Dia juga sering disebut “Mama” karena dia yang selalu membuat masakan untuk teman-teman, dan saya pun ikut belajar masak bareng Aqilah. Karena salah satu harapan saya setelah KKN itu adalah bisa belajar masak. Aqilah selalu sabar ketika saya banyak bertanya ini itu kalau dia sedang masak. Terimakasih Aqilah sudah sabar mendengarkan ocehan Hani Fariha.

Nur Aida, biasa saya panggil Aida. Mahasiswi Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Fakultas Ushuluddin. Aida ini orangnya sangat keibuan. Masaknya jago, banyak resep yang dia miliki. Di Ciomas saya

seperti sedang les masak ke Aida. Dan Aida tidak pernah ngomel walaupun saya rewel. Aida juga sering dipanggil “Mami”, karena dia sangat sabar

menghadapi anak-anak yang kadang ada aja tingkahnya. Haha... Sebelum pulang, saya sempat berpesan ke Aida, nanti kalau sudah di rumah, saya

bakal banyak tanya tentang resep ke Aida. Kata Aida, “Siap!”. Mantap pokoknya. Terimakasih AAidaaaa!

Mawaddah, nama yang cukup singkat. Bahkan saya dan teman-teman memanggilnya dengan sebutan yang lebih singkat lagi. Yaitu, “Maw”. Mahasiswi Jurusan IPS di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Hobi Mawaddah adalah nyuci di sungai haha. Karena dia paling sering ngajak ke kali. Pertama kali kenal Mawaddah, saat di forum dia mengatakan bahwa dirinya bisa menerawang masa yang akan datang.

Amazing, bukan? Iya, lah. Mawaddah selalu membicarakan tentang dia punya abang, dan kalau ada apapun, ia selalu lapor ke abangnya dahulu. Sampai pernah suatu ketika saat gigi gerahamnya copot, dia malah menelpon abangnya untuk menanyakan, Harus dikemanakan gigi

tersebut?” greget nggak, sih???

Miftah Nurul Huda, mahasiswi Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Fakultas Ushuluddin. Miftah ini teman Mawaddah kalau ke kali. Miftah dibilang paling kejam kalau sedang membangunkan anak laki-

sebenarnya tidak ada niat di dalamnya. (https://jennynotestoday.blogspot.com/2016/02/sompral.html)

 

Page 241: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

209

laki. Karena dia membangunkannya dengan cara menempelkan es batu ke badan bahkan wajah orang yang sulit dibangunkan dari tidur. Juga sedang berbicara dan berdiskusi sesuatu dengan Miftah, haruslah ada dalilnya dan ada hadistnya. Sangat mantap.

Dialah Ciomas

Desa Ciomas adalah desa di mana saya dan teman-teman saya menjalani pengabdian kurang lebih satu bulan selama berlangsungnya KKN. Tepatnya di kp Kompa 3, Desa Ciomas Kec. Tenjo Kab. Bogor. Kami memilih tinggal di kampung Kompa 3 atas hasil musyawarah seluruh angora kelompok KKN 189. Di Desa Ciomas terdapat 12 kampung, salah satunya ada adalah kampung Kompa. Kami sangat bersyukur ditempatkan di kampung Kompa 3. Karena warga di sana sangat hangat menyambut kami. Di sana kami tinggal tepat di kediaman Bu RT 03 RW 05 yang bernama Bu Luri. Ibu Luri ini sangat baik terhadap kami, mau meminjakan rumahnya demi dijadikan tempat singgah mahasiswa KKN. Sampai-sampai bu Luri rela tinggal dan tidurnya di kamar bagian luar rumah.

Cuaca di Desa Ciomas itu kalau pagi sejuk, siang panas sekali dan malamnya pun dingin. Setiap pagi, saya melihat pemandangan di belakang rumah terdapat lahan kosong banyak rerumputan yang sering dijadikan tempat kerbau, kambing dan ayam bermain dan mencari makan. Warga di sana banyak yang memelihara hewan ternak. Walaupun begitu, warga di Ciomas sangat lah ramah terhadap sesama. Mengenai kebersihan lingkungan, Desa Ciomas kurang terjaga kondisi kebersihannya. Dikarenakan di sana tidak adanya tempat pembuangan akhir. Jadi kebanyakan warga di Ciomas jika hendak buang sampah itu dibakar atau dibuang ke kali. Padahal kali adalah sumber satu-satunya air yang di pakai oleh warga desa untuk mandi dan mencuci.

Akses menuju Desa Ciomas dapat dikatakan sulit karena jarangnya angkutan umum. Desa ini terletak di dekat-dekat hutan sampai-sampai jika sudah magrib dan malam telah tiba, jarang ada yang berani untuk keluar kampung Kompa tersebut. Di desa ini terdapat beberapa makam keramat, sampai pas awal datang, kita sempatkan untuk ziarah ke makam tersebut. Guna izin terhadap sesepuh untuk tinggal di Desa Ciomas.

Warga Desa Ciomas hampir semua bermatapencaharian sebagai petani. Sehingga tidak perlu jauh-jauh dan waktu kerjanya tidak

 

Page 242: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

210

ditentukan oleh pihak berwenang. Di desa ini setiap kampungnya ada saja kegiatan pengajian satu atau dua kali dalam seminggu. Itu menandakan bahwa, para warga setempat sedikit banyaknya paham mengenai agama. Selama di sana, kita sedikit banyak membantu memudahkan cara belajar adik-adik sekolah dasar. Seperti sepulang sekolah, adik-adik selalu datang ke tempat singgah kami untuk mengajak bermain sambil belajar. Antusias dan semangat adik-adik itu sangat patut kita jadikan pelajaran.

Tidak hanya adik-adik sekolah dasar yang sering bermain dan belajar bersama kami. Saya dan teman-teman saya pun sering bermain dan belajar bareng bersama para pemuda desa. Para pemuda desa sangat banyak membantu pada saat sebelum sampai terselenggaranya program kemasyarakatan yang kami buat. Seperti penyuluhan kesehatan dan cek kesehatan gratis, penyuluhan BNN, penyuluhan dan praktik penanaman tanaman hidroponik hingga turnamen futsal. Sampai akhirnya saya akrab dengan para pemuda desa, sampai sering diadakannya makan bersama

atau disebut liwetan bersama pemuda yang mereka masak langsung. Kita

hanya tinggal makan. Haha... Dan luar biasa, nasi liwet khas Ciomas itu enaknya luar biasa.

Dari sekian banyaknya anak-anak yang ada di kampung Kompa, ada 2 (dua) orang anak yang memang sudah saya anggap sebagai adik sendiri, Iki dan Rahmat. Anak pintar dan lucu yang membuat saya selalu merasa bahagia hidup di sana. Iki, siswa kelas 1 (satu) SD. Setiap magrib, guru ngajinya adalah saya. Setiap hari, dia ke posko dan yang disebut

adalah “Kak Hani mana?”. Selanjutnya ada Rahmat, siswa kelas 3 SD yang cerdas dan lucu, dia pintar dalam segi berhitung. Setiap siang hari

bertemu, dia selalu bilang “Kak, nanti malam belajar berhitung lagi, ya, sama

Kakak”. Huhhh! Rindu sekali rasanya.

Pengalaman pribadi yang tidak pernah saya rasakan sebelumnya. Yang pertama, saya baru pertama kali memakan tebu langsung setelah dipanen. Kedua, saya pertama kali merasakan betapa sakit, perih dan panasnya disengat tawon. Sekian.

Kisah yang Tiada Akhir di Ciomas

Tidak terasa, hari demi hari telah dilewati sampai akhirnya tiba pada waktu yang paling tidak diinginkan. Yaitu, perpisahan. Satu bulan sudah saya tinggal dan hidup di desa itu, satubulan sudah saya tinggal

 

Page 243: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

211

dan hidup bersama keluarga baru, satu bulan sudah saya mengabdi pada Desa Ciomas. Entah apa yang dapat saya tinggalkan di desa ini untuk di kenang. Mungkin hanya sedikit ilmu dan motivasi yang telah saya berikan selama satu bulan itu. Harapan saya, semoga ilmu, pengalaman dan motivasi yang saya berikan dapat menjadi manfaat dan inspirasi. Percaya lah, kisah ini tidak akan pernah berakhir. Ciomas, kami akan kembali. Sampai jumpa :)

 

Page 244: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

212

H Kenangan Yang Tak Terlupakan Di Ciomas

Oleh: Kholidah Hanum

Pengantar

Puji syukur atas kehadirat Allah subhanahu wata’ala yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya yang telah memberikan banyak kesempatan, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan akhir ini dengan baik

Perkenalkan, nama saya Kholidah Hanum panggil saja saya “Hanum” atau “Inces” saya dari mahasiswi Jurusan Hukum Ekonomi Syari’ah Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada tahun ini saya diberi kesempatan untuk mengikuti kegiatan yang Dinamakan KKN (Kuliah Kerja Nyata) yang di lakukan disuatu desa.

Pada awalnya saya tidak mengetahui apa itu KKN, dan awalnya saya mengira bahwa KKN itu sangat lah membosankan, menjenuhkan, menganggu waktu yang seharusnya libur semester, dan juga harus berpisah dengan teman yang sudah akrab dengan saya dari awal masuk kuliah. Belum lagi saya harus memulai perkenalan dengan teman teman yang baru saya kenal nantinya, dan mencari tahu karakter pribadi mereka masing-masing. Pokonya banyak sekali pemikiran negative tentang Kuliah Kerja Nyata sebelum saya tahu apa itu KKN. Kemudian saya mengikuti Kuliah Kerja Nyata untuk memenuhi kewajiban yang di berikan oleh pihak universitas, dan agar saya dapat mengimplementasikan teori-teori yang sudah saya pelajari di bangku perkuliahan. Kemudian setelah kelompok saya telah di tentukan saya dan kelompok saya menyatukan visi dan misi agar perjalanan KKN dapat berjalan efektif. Setelah itu saya dan kelompok saya mulai merencanakan program apa saja yang akan dilakukan dan dapat pengaruh positif bagi peningkatan kualitas kehidupan masyarakat.

Saya memiliki kompetensi di bidang hukum ekonomi Syari’ah. Saya pribadi memiliki rencana yaitu saya akan memberi pengetahuan kepada masyarakat tentang hukum kegiatan ekonomi yang telah di atur dalam agama Islam. Sebelum saya mengaplikasikan rencana saya tersebut, tentu saya harus mengetehaui terlebih dahulu praktik ekonomi di desa yang akan saya tinggali.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Secara ideal, penyelenggaraan

 

Page 245: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

213

KKN seyogyanya dapat menjangkau tiga sasaran utama. Pertama, sebagai wahana pembelajaran bagi para mahasiswa (peserta KKN) untuk mengaplikasikan berbagai teori yang diperolehnya selama dalam perkuliahan, sesuai dengan disiplin ilmunya masing-masing. Kedua, KKN dapat memberikan nilai tambah dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. Ketiga, KKN merupakan media untuk membangun kemitraan antara lembaga perguruan tinggi yang bersangkutan dengan masyarakat, termasuk di dalamnya sebagai upaya untuk membangun citra sekaligus dapat dijadikan sebagai ajang promosi perguruan tinggi yang bersangkutan. Dalam kaitannya dengan penelitian, mahasiswa diajak untuk menelaah dan merumuskan permasalahan yang terjadi di masyarakat, menelaah potensi-potensi dan kelemahan dilema masyarakat serta merumuskannya dan mencari solusi untuk masalah itu.

Menurut saya, KKN dapat dikatakan sebagai suatu wadah perkuliahan yang tidak mengutamakan teori lagi, melainkan mengutamakan praktik langsung terjun ke lapangan dalam mengatasi problematika di masyarakat. Sebagai kegiatan pendidikan, melalui Kuliah Kerja Nyata mahasiswa memperkenalkan langsung dengan masyarakat dan permasalahannya dengan cara kerja antarsektor dan interdisipliner.

KKN UIN Syarif Hidayatullah ini di laksanakan pada tanggal 20 Juli-20 Agustus 2018, sebelum di mulainya KKN, mahasiswa di wajibkan untuk mendaftarkan diri untuk mengikuti KKN ini menggunakan akun AIS yang di buka pada tanggal 26 Februari-26 Maret 2018. Dan pada tanggal 09 April 2018 sudah di bentuklah kelompok-kelompok dan lokasinya oleh PpMM. Maka ramailah grup angkatan di fakultas untuk membicarakan kelompok dan lokasi yang di dapati, setelah saya melihat daftar nama anggota kelompok saya, ternyata banyak ada 3 orang yang menjadi teman saya saat di Pondok Pesantren Daar El-Qolam. Kumpul pertama kami yaitu bertempat di basecamp café dan disitu saya memperkenalkan diri dan kenalan dengan yang lainnya. Dan pemilihan ketua kelompok sekretaris dan bendahara. Lalu tidak terasa hari hari terlewati hingga awal KKN pun tiba Perpisahan Bukanlah Akhir Dari Segalanya Tiga puluh dua hari sudah kami melewati waktu bersama di Desa Ciomas, kami mengukir cerita bersama di Desa Ciomas ini yang

 

Page 246: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

214

sebelumnya kami tidak tahu mengenai desa ini, begitu banyak kenangan yang saya tinggalkan di sana. Kelompok saya terdiri dari 19 orang di mana masing-masing dari jurusan dan fakultas yang berbeda. Tentu saja saya belum akrab dan mengenal satu sama lain, dan di Desa Ciomas lah kami mulai akrab dan mengenal karakter satu sama lain. Terdapat banyak perbedaan dan persamaan kami di saat sedang membicarakan program kerja yang membuat kami semakin akrab dan mengenal karakter satu sama lain, banyaknya konflik perdebatan yang terjadi, dan akhirnya di hari-hari terakhir kami di Desa Ciomas kami merasa kompak satu sama lain kisah yang tak terlupakan bagi saya yaitu ketika kita sama-sama bergadang sampai pagi untuk membicarakan kegiatan esok harinya dan mengevaluasi kegiatan pada hari ini, mempersiapkan panggung untuk acara penutupan dengan sebaik mungkin mulai dari dekorasi, kegiatan acara di dalamnya, mengundang warga-warga untuk memeriahkan acara tersebut. Lalu ketika di malam akhir panggung penutupan kami menyanyi antara gembira dan sedih karena keesokan harinya kita sudah

tidak bersama lagi, setelah kegiatan acara panggung kami diajak ngeliwet sampai subuh oleh pemuda-pemuda di sana, dan merekalah yang memasak untuk kami. Oke baik, saya perkenalkan satu-satu teman-teman KKN saya. Mohammad Ibnu Rozi, dia mahasiswa dari Jurusan Ilmu Perpustakaan. teman-teman biasa memanggilnya dengan sebutan “Iben”. Iben ini Divisi akomodasi di kelompok 189 dia orang yang sangat rajin dan bisa di andalkan di kelompok kami sebagai divisi akomodasi terkadang dia juga membantu saya dalam divisi perlengkapan untuk memenuhi perlengkapan-perlengkapan acara untuk dibawa ke dalam acara apabila kami ada program. Iben juga seorang yang tidak pernah menolak jika kami sedang meminta bantuan dia walaupun terkadang fisiknya sedang melemah. Dia juga menjadi penanggung jawab acara BNN (Badan Narkotika Nasional) dalam acara tersebut kegiatannya berjalan lancar karena dia sangat semangat dalam berkontribusi menjalankan acaranya. Fira Sintia Octa Zafira, dia mahasiswi dari Jurusan Ilmu Hubungan Internasional dan saya biasa memanggilnya “Fira”. Di kelompok 189 dia menjadi divisi bendahara, dalam divisinya dia orang

yang menurut saya cukup bertanggung jawab dan pintar me-manage uang kelompok kami. Fira juga seorang yang sangat bisa di percaya menjadi pembawa acara jika kami sedang menjalankan program, pembawaannya

 

Page 247: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

215

menjadi pembawa acara sangatlah menyenangkan dan tidak membosankan. Kemudian kontribusi Fira di kelompok 189 yaitu menjadi pemimpin acara senam Minggu pagi hari bersama saya dan Aqilah. Selain itu Fira juga adalah teman serumah saya selama di Desa Ciomas dan dia juga seoseorang yang biasa saya menumpahkan keluh kesah saya selama 32 hari di Desa Ciomas dan Fira adalah teman yang sering mengingatkan saya untuk beribadah. Aqilah Mutia Sesariana, dia mahasiswi dari Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini. Saya biasa memanggilnya “Qilah” terkadang saya memanggilnya dengan nada seperti lirik lagu nisa sabyan. Aqilah berperan sebagai divisi konsumsi di kelompok kami, kontribusinya sangatlah besar di kelompok kami karena dia orang yang bisa dipercayai dalam urusan memasak-masak yang memberikan kami makan setiap harinya. Aqilah juga bisa menari, terkadang anak-anak kecil di sana diajarkan menari tarian piring olehnya. Dia juga yang menemani saya dan Fira menjadi pemimpin acara senam Minggu pagi hari dan menjadi teman serumah saya di Ciomas. Fahrurrozi, dia mahasiswa dari Jurusan Hukum Keluarga. Saya biasa memanggil dia “Oji”, dia adalah pemimpin, ketua kelompok kami. Dalam masa jabatannya kontribusi dia cukup baik, tetapi dia tidak bisa lebih tegas kepada anggota anggotanya. Oji juga menjadi penanggung jawab program acara Turnamen Futsal yang acara tersebut berjalan lancar sampai akhir. Ada salah satu kebiasaan dia yaitu mendengkur jika tidur, dan membuat teman teman di sekitarnya kesal sendiri mendengar dia mendengkur apalagi dengkurannya sangat keras dan mengganggu yang lain untuk tidur juga. Arlen Tyas Pangestu, dia dari Jurusan Hukum Tata Negara. Saya biasa memanggilnya “Arlen” atau “Mamang”. Dia adalah sekretaris di kelompok kami, dan kerjaannya sangat rapi dan telaten. Kontribusi Arlen dalam kelompok kami sangatlah banyak karena dia orang yang paling dipercayai di kelompok kami. Ada suatu kebiasaan Arlen ini, yaitu jika ada kegiatan di pagi hari dia tidak mau keluar atau mengikuti kegiatan itu kalau belum mandi, padahal teman–teman yang lainnya juga belum mandi. Riza Badruzzaman, dia mahasiswa dari Jurusan Manajemen Pendidikan. Saya memenggilnya dengan sebutan “Riza” dan dia juga teman satu almamter dengan saya di Pondok Pesantren Daar El-Qolam. Riza menjadi penanggung jawab program kegiatan pidato di pondok

 

Page 248: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

216

pesantren yang ada di Desa Ciomas dan kegiatan program acaranya juga berjalan dengan baik. Saya ingat sekali waktu malam perpisahan dia satu-satunya cowok yang nangis. Selama di Desa Ciomas, Riza ini sangat susah untuk dibangunkan walaupun sudah disiram dan ditarik kesana kemari. Moment yang tidak dilupakan ialah di saat alarmnya bunyi, alarm Riza ini memiliki nada dering yang sangat khas dan lucu sekali, bahkan ketika malam evaluasi alarmnya terkadang bunyi dan membuat suasana evaluasi yang tegang menjadi cair. Kurniawati, dia mahasiswi yang berasal dari Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, saya biasa memanggilnya “Kurkur”. Dia sosok yang sangat aktip dalam bersosialisasi dengan warga Desa Ciomas bahkan dengan para pemuda di sana juga sangat akrab. Kontribusinya dalam kelompok yaitu dia bisa berbaur dengan warga sekitar karena dia bisa menggunakan bahasa Sunda, yang bisa membuatnya cepat akrab dengan warga di Desa Ciomas. Mawaddah, dia mahasiswi dari Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Saya memanggilnya dengan “Maw”. Maw menurut saya orangnya kurang aktif dalam kelompok kami, padahal sewaktu awal-awal ngumpul kelompok, menurut saya dia orang yang sangat aktif. Ada salah satu keunikan dia yaitu ke Desa Ciomas hanya membawa 5 setel pakaian, yang di mana saya dan teman teman membawa banyak pakaian bahkan sampai puluhan setel pakaian, Maw ini satu-satunya anggota kelompok yang pulang sebelum malam puncak perpisahan. Hani Fariha, dia mahasiswi dari Jurusan Pendidikan Fisika. Saya biasa memanggilnya “Hani”. Hani berasal dari Karawang, dari yang saya lihat hani ini aktivitis dalam berorganisasi. Dia juga sosok yang bisa

mencairkan suasana dengan suaranya yang khas sok imut dan kekanak–kanakan. Kontribusi Hani dalam kelompok ialah pernah menjadi pembawa acara di program belajar mengkafani jenazah dan memandikan jenazah yang di dalam acara tersebut pembawaan acaranya menggunakan bahasa Sunda dikarenakan isinya ibu-ibu Desa Ciomas yang kurang bisa memahami bahasa Indonesia. Dina Saparindah, dia mahasiswi dari Jurusan Sastra Inggris. Saya dan teman teman biasa memanggilnya dengan nama “Dina”. Kontribusi Dina dalam kelompok kami yaitu dia cukup aktif dalam mengutarakan pendapatnya dan dia menjadi bagian acara dalam program turnamen futsal yang menjadikan acara tersebut sukses karena ada Dina di balik kegiatan tersebut. Dina ini menurut saya orangnya asyik terkadang sifat

 

Page 249: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

217

manjanya itu yang saya kurang suka. Tetapi saya salut sama dia karena dia bisa bertahan sampai malam puncak perpisahan, yang awalnya dia ingin pulang duluan. Muhammad Ridho Alfansuri, dia mahasiswa dari Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, dia suka di panggil dengan teman–teman cowok “Habib” tetapi saya memanggilnya “Ridho”. Dia juga salah satu teman satu almamater dengan saya, Fira, dan Riza di Pondok Pesantren Daar El-Qolam. Ridho menjadi penanggung jawab dalam kegiatan program hidroponik, dan kegiatan acara tersebut berjalan dengan lancar. Keunikan yang dimiliki dia yaitu bisa tidur sambil melek alias tidak merem, dan dia juga salah satu orang yang sangat susah di bangunkan. Nuraida, dia mahasiswi dari Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir juga seperti Ridho, saya biasa memanggilnya “Aida” atau “Mamah”. Aida ini menjadi menjadi divisi perlengkapan tetapi kontribusinya dia sangat lebih besar ke divisi konsumsi yang membantu Qilah dalam masak-masak, dan saya juga diajarkan memasak yang sebelumnya saya belum pernah sama sekali nyentuh alat alat dapur seperti memasak telur balado dan mengulak sambal olehnya, dan antusias teman-teman saya mengenai ulekan sambal saya yaitu sangat enak, saya merasa sangat senang. Alfiah Khoiri Asyir, dia mahasiswi dari Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, saya biasa memanggilnya “Alfi”. Alfi menjadi sekretaris II yang membantu Arlen dalam mengerjakan dan menjalankan program-program selama KKN. Alfi ini juga menurut saya pekerja keras dan bertanggung jawab dengan divisinya. Sewaktu evaluasi dialah yang paling aktif dan banyak mengeluarkan suara di banding teman-teman cewek yang lain. Alfi juga sangatlah akrab dengan anak-anak kecil di Desa Ciomas, dan dia juga sering mengajarkan anak-anak mengaji sehabis shalat Maghrib. Manhajul Islam, dia mahasiswa dari Jurusan Akuntansi, di waktu awal-awal kumpul KKN saya memenggilnya “Manhaj” tetapi seiring berjalannya waktu KKN teman–teman yang lain memanggilnya “Ijul”. Ijul ini menjadi divisi dokumenter, kontribusinya dalam kelompok kami yaitu dia sangat handal dalam urusan mendokumentasyikan sesuatu, seperti mengambil foto dan video di saat kegiatan program dijalankan. Silviana Arie Yuningsih, dia mahasiswi dari Jurusan Ekonomi Pembangunan. Saya biasa memanggilnya “Silvi” atau lebih akrab biasa dipanggil “Cilpi”. Silvi menjadi bagian Humas di kelompok kami, kontribusinya dalam kelompok yaitu dia sangat berperan dalam

 

Page 250: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

218

menghubungi Kepala Desa jika ada keperluan. Silvi ini menurut saya orangnya bisa mencairkan suasana dengan kepolosannya. Dia juga terkadang suka menangis sendiri tanpa sebab yang jelas. Hobby Cilpi ini saat di sana ialah sering banget jajan, bahkan sehari bisa tidak terhitung dia jajan berapa kali sehari. Sergio Pratama Arifin, dia mahasiswa dari Jurusan Sistem Informasi. Saya dan teman-teman lainnya biasa memanggilnya “Kucing”. Kucing menjadi pasangan Ijul yang serasi karena mereka berdua adalah divisi dokumenter yang Kompak dan hasil foto Kucing ini juga tidak terkalahkan oleh Ijul. Kucing ini menurut saya orangnya sangat sensitif,

karena cepat sekali moodnya berubah jadi nggak enak atau tiba-tiba marah. Kucing ini juga orangnya sangat pemilih dalam hal makanan, dia sangat jarang memakan masakan yang telah dibuat oleh bagian konsumsi. Sri Putri Handayani, dia mahasiswi dari Jurusan Matematika. Saya biasa memanggilnya “Putri”. Kontribusi Putri dalam kelompok KKN yaitu dia sering membantu divisi konsumsi dalam memasak. Putri ini menurut saya sosok yang tidak banyak berbicara dan terkesan diam. Putri juga seorang yang sering mengajak saya untuk sekedar berjalan-jalan Miftah Nurul Huda, dia mahasiswi dari Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir. Saya biasa memanggilnya “Miftah”. Miftah ini menurut saya juga seseorang yang pendiam tetapi jika dia berbicara terkadang ucapannya agak mengagetkan. Dia sangat berkontribusi dalam membangunkan teman laki-laki cukup membantu karena jika dia yang membangunkan, maka anak laki-laki pun cepat bangunnya. Ada sesuatu yang unik dari dia, yaitu dia setiap saat menelpon kekasihnya atau saat melakukan panggilan video dengan kekasihnya yang membuat saya cemburu karena saya tidak punya seorang kekasih. Ruang Rindu Ciomas

Selama 32 hari lamanya kami menjalani pengabdian di Desa Ciomas kecamatan Tenjo kabupaten Bogor. Kondisi lingkungan di Desa Ciomas yaitu panas di siang hari dan sangatlah dingin ketika pertengahan malam. Lingkungan di Desa Ciomas tersebut menurut saya cukuplah memprihatinkan, dikarenakan masih kurangnya kamar mandi di setiap rumah. Jika mereka ingin mencuci dan mandi harus ke sungai terlebih dahulu, beruntunglah di waktu kami mengabdikan diri ke Desa Ciomas, kami mendapatkan rumah yang sudah ada kamar mandi di

 

Page 251: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

219

dalamnya, sehingga jika ingin buang air besar tidak harus ke sungai. Saya juga pernah merasakan bagaimana mencuci di sungai untuk kali pertama dan pengalaman yang saya dapati. Rumah yang kami singgahi itu di pinjamkan oleh Bu RT Kompa 3. Ibu RT itu bernama Bu Luri dan rumah Bu Luri memang sebelumnya sudah pernah ditempati oleh kelompok KKN tahun lalu, jadi kami kenal Bu Luri dari senior kami yang sebelumnya KKN di Desa Ciomas. Di Desa Ciomas juga masih kurang tempat pembuangan untuk sampah, tak heran jika melihat warga di sana membakar sampahnya sembarangan. Satu lagi yang sangat miris menurut saya, yaitu di dalam Ciomas terdapat pabrik yang menyebabkan polusi udara di pagi hari. Pabrik itu membakar ban mobil dan menyebabkan tercemarnya polusi di pagi hari. Yang seharusnya kami menyium udara sejuk di pagi hari, malah mencium udara yang sudah tercemar akibat itu pabrik.

Kondisi sosial di Desa Ciomas terlihat bagaimana penyambutan kami sewaktu kami masih survei kesana, dan sewaktu hari pertama kami ingin menempati Desa Ciomas itu. Warganya sangat lah ramah, dengan penuh senyuman, sapaan, dan perbincangan yang hangat ketika kami sampai di sana.

Kondisi keagamaannya di Desa Ciomas, mayoritas penduduk Desa Ciomas beragama Islam. Terdapat beberapa pesantren salafi dan pesantren biasa juga di dalamnya. Sewaktu hari pertama saya di Desa

Ciomas saya bingung kenapa Shalat Maghrib tidak ada suara dari mic yang keluar, bahkan membaca Al-Fatihah pun tidak mengeluarkan suara

dari mic. Setelah saya tanya kepada warga setempat, ternyata mic hanya boleh digunakan untuk mengumandangkan azan saja.

Kisah yang sangat berkesan di Desa Ciomas yaitu warganya yang sangat ramah dan terbuka, warga di sana memanggil saya dengan sebutan “Ka Inces”. Bahkan ibu ibu, bapak-bapak, dan anak-anaknya juga memanggil saya dengan sebutan itu. Warga di sana jika berpapasan dengan kami sering mengajak kami untuk kerumahnya sekedar untuk

mengobrol atau ngeteh atau ngopi atau makan di rumahnya. .

Terimakasih Ciomas

Berakhirlah sudah pengabdian kami di Desa Ciomas ini. Tidak terasa waktu sangatlah cepat berlalu. Tidak menyangka saya menikmati setiap momen yang saya lewati selama 32 hari lamanya di Desa Ciomas. Padahal awalnya saya ingin sekali cepat-cepat menyelesaikan

 

Page 252: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

220

pengabdian ini. Namun ternyata saya salah besar, malah saya ingin sekali menambah waktu pengabdian di sana. Sangat banyak kenangan yang tidak akan saya lupakan.

Saya berharap Desa Ciomas ke depannya dapat memperbaiki sistem pembelajaran untuk tingkat sekolah dasarnya, terutama dalam membaca. Karena apa yang saya lihat warga Desa Ciomas masih banyak yang belum bisa baca apalagi dia sudah menduduki kelas 5 SD. Saya berharap dengan hadirnya kami anak KKN 189 Merdeka UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bisa bermanfaat untuk warga di Desa Ciomas, dan dapat menjadikan motivasi untuk para remaja agar bisa menempuh pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Letak geografis desa yang sebenarnya berada di daerah Bogor dan dialiri oleh sungai seharusnya membuat desa ini tidak kekurangan air. Pada kenyataannya ternyata masalah utama dari desa ini adalah air bersih. Selain itu perbedaan hidup di desa dan di kota, yaitu di kota kita dapat menikmati fasilitas dengan mudahnya sedangkan di desa jangankan menikmati fasilitas yang terlalu mewah. Untuk lampu penerangan jalan saja masih sangat minim ditambah susah sinyalnya di sana. Di balik kekurangan itu semua, rasa kekeluargaan warga dan semangat gotong royong warganya membuat saya menjadi lebih betah tinggal di sana dan membuat saya menjadi pribadi yang lebih bersyukur.

 

Page 253: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

221

I KKN Bukan Sebuah Cerita, Melainkan Sebuah Perjalanan yang

Membawa Pengalaman Bagi Si Anak Metropolitan Oleh: Kurniawati

Makna perjalanan dimulai.

“Hanya seeonggok daging yang berjalan di muka bumi”

Apa itu KKN? Tidak banyak orang yang hanya mengetahui arti dari KKN hanya sebuah Kuliah Kerja Nyata yang dilakukan di suatu tempat yang jauh dari kesan perkotaan, dapat dikatakan di pedalaman. Padahal KKN memiliki sebuah perjalanan hidup, bukan hanya sebuah cerita saja yang terjadi, namun pengalaman begitu banyak didapat khususnya bagi saya sebagai anak metropolitan yang hidup penuh dengan kemodernan di hiruk pikuk perkotaan.

KKN memang menjadi salah satu kegiatan wajib para mahasiswa di semester enam yang menjelang semester tujuh dengan manghabiskan 1 (satu) bulan dari jatah liburan semester mahasiswa. Berbagai cerita, perjalaan bahkan pengalaman pun begitu banyak mengalir kami dapatkan dari kakak-kakak senior sebelumnya yang mengikuti kegiatan KKN di tempat yang sama atau di tempat yang berbeda pula. Cerita tentang bagaimana tinggal di desa yang sangat asing bagi mereka, mengalami perjalanan yang tidak selamanya berjalan lancar karena berbeda pandangan dan harus berbenturan dengan pola pikir kehidupan masyarakat setempat yang sudah pasti jauh tertinggal dengan masyarakat kota.

Berawal dari sebuah berita yang menyatakan bahwa tahun ini fakultas saya (Ilmu Tarbiyah dan Keguruan) pertama kalinya mendapatkan KKN sebagai salah satu mata kuliah yang wajib diambil sebagai syarat skripsi. Saya Kurniawati mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia sempat kaget ketika berita itu muncul karena bahwasanya di jurusan saya sedang berlangsung yang namanya kajian drama selama 3 (tiga) bulan dan puncak pementasan berlangsung

sebelum bulan Ramadhan. “Bagaimana bisa ketika kajian drama baru saja

selesai saya harus mengikuti KKN yang baru pertama kali ada di jurusan saya?” pikir saya. Hal ini pun sempat diperbincangkan oleh kalangan mahasiswa jurusan saya karena di jadwal KRS tidak ada mata kuliah KKN. Namun ketika pendaftaran untuk KKN di buka oleh PPM saya pun

 

Page 254: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

222

harus mengikuti prosedurnya apalagi ini menyangkut dengan persyaratan wajib skripsi. Mengabdi di desa yang jauh dari kesan perkotaan, hidup dengan kultur budaya yang berbeda, sistem demokrasi yang berbeda, masih memegang teguh kebudayaan nenek moyang setempat dan cara pandang serat pola pikir yang sudah pasti berbeda jauh dengan masyarakat kota. Walaupun sebelumnya saya masih dibuat bingung karena dari jurusan saya pun tidak ada kejelasaan bagaimana sistem pendaftaran KKN atau apa saja yang harus disiapkan, karena baru pertama kalinya jurusan saya mendapatkan kegiatan KKN yang sebelumnya tidak pernah ada karena sudah sepaket dengan PPKT (Praktik Profesi Keguruan Terpadu). Akhirnya saya dan teman-teman hanya mencari informasi dari teman jurusan yang lain, kakak-kakak senior yang sudah melaksanakan KKN dengan jumlah SKS saya yang kurang dari 130 SKS.

Ketika pengumuman kelompok Kuliah Kerja Nyata diumumkan, saya termasuk ke dalam kelompok 189 yang terdiri dari 19 orang. Terdiri dari; 5 orang dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, 2 orang dari Fakultas Adab dan Humaniora, 3 orang dari Fakultas Ushuluddin, 3 orang dari Fakultas Syari’ah dan Hukum, 1 orang dari Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, 2 orang dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, 2 orang dari Fakultas Sains dan Teknologi, dan 1 orang dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Latar belakangan kemampuan yang berbeda atau bahkan pengalaman yang berbeda dijadikan satu dalam kelompok ini dan saya pun harus menjalankan KKN ini di Desa Ciomas Kecamatan Tenjo Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat.

Ketika sudah mengetahui pembagian kelompok dan nama-nama mahasiswanya, kami pun mulai sering berkumpul untuk menentukan struktur kepengurusan (ketua, sekretaris, bendahara, sampai divisi-divisi lainnya). Membahas program-program apa saja yang akan dibuat untuk desa tersebut, menentukan waktu untuk survei ke desa sekaligus saya mengetahui wajah-wajah teman-teman baru saya dan mulai mengetahui berbagai karakter dari mereka masing-masing. Saya pun masuk kedalam divisi konsumsi, mulai saat itu saya membahas tentang jadwal piket untuk memasak, piket untuk bersih-bersih, jadwal menu makanan apa saja yang akan dimasak pada setiap harinya, mencatat bahan-bahan pokok makanan yang dapat dibeli atau dibawa terlebih dahulu agar ketika di sana tidak kebingungan harus membeli di mana. Di samping saya sebagai divisi konsumsi dalam program KKN pun saya

 

Page 255: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

223

mendapat dalam bidang kesehatan, yang mana dalam bidang tersebut terdapat program senam sehat yang diadakan seminggu sekali pada hari Minggu pagi.

Pada saat berkumpul akhirnya kami memutuskan untuk mengadakan survei sebanyak 3 (tiga) kali yang dilakukan 2 (dua) kali sebelum puasa ramadhan dan satu kali setelah lebaran idul fitri untuk mendapatkan infomasi baik data-data tentang desa maupun mengetahui letak posisi desa tersebut. Melihat bagaimana kondisi desa tersebut agar memudahkan pelaksanaan program yang kami buat. Salah satu perjalanan yang memberikan kesan yaitu ketika survei di mana kami harus melewati perjalanan yang tidak seperti biasanya, ditempuh dalam waktu kurang lebih 2 jam untuk mencapai Desa Ciomas dari ciputat saya melewati Pamulang lalu ke Cisauk, Legok, Pasar Parung Panjang, sampai terus ke arah sebelum Lebak Wangi. Posisi gerbang utama desa tersebut berada di sisi kanan jalan, dengan kondisi jalan rusak yang penuh dengan debu, mobil truk pengangkut batu dan tanah yang lalu lalang berjalan bersamaan dengan angkutan umum setempat yang membuat macet perjalanan.

Tak Kenal Maka Tak Sayang

“Setiap orang memiliki perjalanan tersediri, ketahuilah agar kau mampu

memahaminya”

Selama kurang lebih 32 hari saya bersama mereka, orang-orang yang sebelumnya saya tidak kenal walaupun ada beberapa dari mereka satu fakultas dengan saya namun ketika KKN ini kami baru mengenal satu sama lain.

Riza Badruzzaman mahasiswa Jurusan Manajemen Pendidikan (FITK) yang biasa saya panggil “Kiting” karena memang rambutnya keriting. Sosok yang mudah bergaul, selalu membuat suasana tegang menjadi cair dengan tingkah lakunya yang tidak dapat membuat orang tertawa namun ketika rapat atau evaluasi menjadi sosok yang begitu bijak namun tetap dengan tingkahnya yang sesuka hati dia. “Kiting” selalu sigap dalam hal melaksanakan program-program yang ada, dia selalu mengambil alih pelaksanaan program ketika teman-teman yang lain sibuk dengan urusan masing-masing.

Mawaddah, mahasiswi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (FITK) yang biasa saya panggil “Maw”, wanita yang memiliki

 

Page 256: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

224

kemampuan dapat menghitung data kependudukan serta kondisi alam desa pada tahun ini atau tahun yang akan datang. “Maw” sosok orang yang tidak mudah untuk bergaul, jika tidak diajak maka dia akan diam

saja di rumah, fokus pada gadgetnya itu terkadang membuat saya sulit

untuk beradaptasi dengan dia karena terlalu fokus dengan gadget. Di sisi lain “Maw” sangat membantu dalam hal sosial baik untuk masalah kependudukan maupun yang bersifat geografis karena dia paham sekali hal tersebut.

Hani Fariha, mahasiswi Jurusan Pendidikan Fisika (FITK) saya biasa memanggilnya “Hani”, asli orang Karawangan dengan logat Sundanya yang sangat kental terkadang membuat suasana menjadi ramai dan saya pun suka ikut berbaur kedalamnya karena sama-sama orang Sunda dan kami pun sering menjadi orang untuk menerjemahkan ke teman-teman lain yang bukan orang Sunda apabila masyarakat setempat berbicara bahasa Sunda. Desa Ciomas memiliki dialek dan logat Sunda yang kental, sehingga sosok “Hani” yang ramai dan mudah berbaur membuat saya tidak sungkan untuk bercanda dengannya. “Hani” menjadi peran aktif ketika kami mengadakan program Penyuluhan Kesehatan, karena dia menjadi penanggung jawab program tersebut.

Aqilah Mutia Sesariana mahasiswi Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini (FITK) yang biasa saya memanggilnya dengan “Mamah Qilah” karena sosoknya yang keibuan dan dia korDinator konsumsi di mana mengambil alih masalah makanan kami setiap hari. Sosok yang baik hati, tidak pernah marah sekalipun kesal hanya dipendam dalam hati, lebih mengutamakan kepentingan teman-teman daripada dirinya sendiri. Sosok “Mamah Qilah” yang dapat saya ambil pelajaran yaitu, ketika teman-teman yang lain sibuk dengan masalah pribadinya, namun dia tetap mementingkan kelompok terutama mengenai masalah makan.

Mohammad Ibnu Rozi, mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakan (FAH), saya sering memanggilnya dengan sebutan “Iben”, sang supporter “The Jack Mania”. Sosok Iben yang selalu siap untuk kemanapun, tidak pernah mengeluh capek walaupun saya tahu bahwa fisiknya tidak kuat karena memiliki penyakit asma dan alergi debu. Hal itu namun tidak menghalangi dia untuk tetap ikut, orang yang paling banyak makan, makanan apapun dia makan yang terpenting perutnya kenyang dan di kelompok kami bersyukur memiliki dia, karena berkatnya makanan tidak pernah mubazir.

 

Page 257: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

225

Dina Saparindah, mahasiswi Jurusan Sastra Inggris (FAH) saya sering memanggilnya dengan sebutan “Din-Din”. Anak manja kesayangan mamah papah karena hanya dia di antara teman-teman lain yang hampir seminggu sekali dijenguk oleh orang tuanya. Saya dan teman-teman bersyukur, karena berkat itu, kami sering mendapatkan makanan tambahan dari orang tua Dina. Walaupun sosok yang manja, namun Dina juga sosok yang bertanggung jawab ketika diberi tugas atau amanat. Dia selalu menyelesaikan dengan tepat waktu dan lebih mengutamakan pekerjaannya dibanding hal lainnya.

Muhammad Ridho Al-Fansuri, mahasiswa Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (Ushuludin) saya biasa memanggilnya dengan sebutan “Habib”. Sosok humoris yang selalu membuat keadaan ramai karena tingkah lakunya dan selalu memberikan pengetahuan-pengetahuan agama yang saya pribadi belum tahu bahkan teman-teman pun banyak yang belum mengetahuinya, sosok yang selalu dapat diandalkan ketika diberi tugas untuk memimpin pengajian, membacakan doa, dan hal-hal yang berkaitan dengan keagamaan.

Nuraida, mahasiswi Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (Ushuludin), saya biasa memanggil “Mamih Aida”. Dia pandai memasak, terutama masalah sambal buatannya yang begitu lezat dan saya pun banyak belajar masak dari dia. Asli orang Garut yang tinggal di Jonggol Bogor. Seperti “Hani” tadi, kami bertiga menjadi penerjemah karena sama-sama orang Sunda. Sosok yang mudah beradaptasi dengan masyarakat dan berbaur dengan mereka, serta dapat membawa pesan tersendiri ketika sudah gabung dengan mereka. Pernah suatu ketika menjadi pembaca Al-Qur’an di salah satu program. Selain Ridho, dia pun sangat membantu dalam hal keagamaan.

Miftah Nurul Huda, mahasiswi Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (Ushuludin) yang biasa saya panggil “Miftah”. Sama halnya dengan Mawaddah, dia sosok yang sulit untuk bergaul dengan masyarakat, jangankan dengan masyarakat, dengan teman-teman kelompoknya pun ia sulit berbaur. Sosoknya yang kurang peka terhadap lingkungan sekitarnya dan lebih senang menyendiri dengan lebih fokus terhadap

gadget. Hal ini terkadang membuat saya kesal karena ia sosok yang harus selalu diberi tahu tanpa ada kesadaran dari dirinya, namun dengan begitu “Miftah” sangat membantu dalam setiap program-program yang ada.

Fahrurrozi mahasiswa Jurusan Hukum Keluarga (FSH) saya biasa memanggil “Ozi Gendut” karena badannya yang besar. Ketua

 

Page 258: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

226

kelompok yang dapat membawa anak buahnya untuk selalu bertanggung jawab ketika diberi tugas. Di balik sosoknya yang tegas, Ozi Gendut menjadi wadah utama ketika kami memiliki perselisihan satu sama lain hingga masalah pribadi masing-masing, karena tugasnya sebagai ketua kelompok menuntut dia harus menjadi sosok yang dapat menenangkan suasana tersebut.

Arlen Tyas Pangestu, mahasiswa Jurusan Hukum Tata Negara (FSH) atau akrab dipanggil “Mamang Arlen”. Sosok kebapakan diantara teman-teman yang lain, tegas, bijaksana, mengayomi, dengan segala pengalaman organisasinya yang membuat saya kagum dengan dia karena dapat berbagi pengalamannya tersebut. Arlen sebagai sekretaris yang selalu siap ketika diberi tugas tentang perizinan, surat-menyurat, proposal program dan lain sebagainya. Pernah suatu ketika dia marah besar karena surat yang sudah dia buat justru ditelantarkan oleh teman-teman, padahal setiap orang sudah dibuat kelompok untuk mengantarkan surat-surat tersebut. Akhirnya saya memahami bahwa setiap pekerjaan ketika tidak dihargai maka akan menjadi sebuah masalah terhadap orang atau kelompok tersebut.

Kholidah Hanum mahasiswi Jurusan Hukum Ekonomi Syari’ah (FSH) biasa di panggil “Hanum si Anak Bawang” karena sosoknya tidak pernah merasa terbebani dengan tugasnya sebagai divisi perlengkapan. “Hanum Si Anak Bawang” memiliki peran utama ketika sebuah program dilaksanakan karena dia divisi perlengakapan yang harus mempersiapkan segala sesuatunya.

Alfiah Khoiri Asyir mahasiswi Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (FIDKOM) biasa dipanggil “Alfi” adalah teman kerja Mamang Arlen sebagai sekretaris 2. Sosok yang mudah bergaul dengan masyarakat terutama pada anak-anak. Dia mampu membawa anak-anak untuk terfokus padanya, namun di balik itu ada kebiasaan buruknya yaitu pelupa. Hal itu tidak mengurangi tanggung jawabnya dalam tugas sebagai sekretaris 2.

Manhajul Islam mahasiswa Jurusan Akuntansi (FEB) biasa di panggil “Ijul” sosok yang selalu siap jika diajak kemana pun, tidak pernah mengeluh, mengikuti apa saja kesepakatan teman-teman. Sebagai divisi dokumentasi selalu sigap ketika diberikan tugas untuk mendokumentasikan setiap kegiatan.

Silviana Arie Yuningsih mahasiswi Jurusan Ekonomi Pembangunan (FEB) biasa di panggil “Cilpi” karena sosoknya yang

 

Page 259: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

227

seperti anak-anak, mengikuti saja setiap tugas yang diberikan. Cilpi adalah sosok yang asyik dan selalu menjadi pencair suasana evaluasi karena keluguan dan kepolosannya. Namun di balik sifatnya tersebut, dia adalah sosok yang berperan penting dalam menghubungi orang-orang penting seperti bapak Kepala Desa.

Sergio Pratama Arifin, mahasiswa Jurusan Sistem Informasi (FST) yang biasa dipanggil “Kucing” karena gemar sekali dengan hewan kucing. Sosok yang sering berpergian sendiri tanpa tahu untuk apa tujuannya karena tidak pernah memberitahu teman-temannya dia pergi kemana. Suatu ketika Kucing pernah memiliki beberapa konflik dengan teman-teman yang lain terutama masalah makanan, karena dia memiliki pola makanan tersendiri yang membuat kami kesulitan untuk menyesuaikan. Di balik itu dia tetap sosok yang bertanggung jawab dalam hal pekerjaannya sebagai divisi dokumentasi seperti “Ijul”.

Sri Putri Handayani, mahasiswi Jurusan Matematika (FST) yang biasa dipanggil “Putri” ini adalah perempuan keturunan Padang, teman mengajar yang sangat menarik menurut saya, sosok yang selalu menerima keputusan teman-temannya, memiliki peran penting dalam divisi konsumsi terutama ketika sarapan sehat yang diadakan setiap Minggu pagi setelah senam pagi.

Fira Sintia Octa Zafira, mahasiswi Jurusan Ilmu Hubungan Internasional (FISIP) yang biasa dipanggil “Fira”. Sosok yang kurang begitu peduli dan tidak mudah bergaul dengan keadaan sekitar. Di balik sifatnya tersebut, namun Fira tetap menjadi bagian penting dalam kelompok karena dia menjabat sebagai bendahara kelompok. Sangat pandai mengatur keuangan untuk segala macam kebutuhan yang kami perlukan selama KKN berlangsung, agar tidak mengalami keborosan.

Perjalanan Singkat di Bumi Ciomas

“Jangan jadi manusia yang pasif, jadilah manusia yang aktif”

Desa Ciomas Kecamatan Tenjo, tempat di mana saya dan teman-teman KKN ditempatkan. Keadaan desa yang cukup panas namun hawanya sejuk, dengan masih banyak sebagian wilayah terdiri dari hutan. Desa Ciomas terdiri dari 9 (sembilan) kampung dan kampung terluar dari Desa Ciomas yaitu Kampung Banar. Kampung yang

seharusnya lebih banyak mendapatkan perhatian karena pertama,

aksesnya yang jauh dari desa, kedua, warganya yang kurang begitu

 

Page 260: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

228

antusias ketika saya dan teman-teman datang karena pada awalnya kampung ini memang jarang mendapatkan perhatian baik dari pemerintah desa maupun dari pemerintah pusat. Saya dan teman-teman tinggal di Kampung Kompa 3 tepatnya di rumah Ibu RT yaitu Ibu Rury. Ibu Rury sangat baik dan ramah, menginzinkan kami untuk tinggal di rumahnya, kami pun menyewa 3 rumah (rumah Ibu Rury, rumah Emak Eem dan rumah kerabat dari Ibu Rury) karena jumlah 19 orang tidak cukup jika hanya menyewa satu rumah saja, apalagi perempuan dan laki-laki disatukan rasanya kurang pantas.

Desa Ciomas salah satu desa yang masih sangat kurang kesadarannya akan kebersihan terutama masalah sampah. Masyarakat tersebut dalam mengolah sampah langsung membuang ke Kali atau dengan cara dibakar di sekitar pekarangan rumah. Pola hidup masyarakatnya pun masih sangat jauh terbelakang. Misalnya masalah air mereka sangat bergantung pada Kali, padahal Kali tersebut sudah banyak sampah namun mereka tetap masih memanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari seperti mencuci pakaian, mandi, dan lain sebagainya. Masalah keagamaan, masyarakat khususnya Kampung Kompa 3 kurang begitu

mendalami, sampai saya sering melihat di mushalla ketika shalat magrib lebih banyak anak-anak kecil dibandingkan orang tuanya yang hanya ada satu atau dua orang, dan saya lebih kaget lagi ketika memasuki waktu

azan isya namun di mushalla tersebut tidak berkumandang azan isya, mereka langsung saja shalat isya tanpa adanya azan.

Gambaran Desa Ciomas ini membuat saya menjadi tahu bahwa setiap orang atau bahkan setiap tempat memang memiliki pemikiran dan kehidupan yang berbeda. Hal itu tidak bisa begitu saja disetarakan dengan masyarakat kota pada umumnya, mereka tetap saja bertahan dengan kondisi desa tersebut. Infrastruktur yang kurang memadai, akses jalan dari kampung ke kampung pun sulit dijangkau ditambah dengan tidak adanya penerangan jika malam hari ketika ingin berkunjung ke kampung lain. Ada suatu hal yang membuat saya terharu adalah dengan kondisi anak-anak setempat yang mereka tidak bergantung dengan

permainan gadget seperti yang dilakukan pada anak-anak kota pada umumnya. Keseharian mereka diisi dengan permainan-pernainan tradisional seperti main layang-layang, ucing jongkok, petak umpet, bermain karet. Permainan tersebut sudah sangat membuat mereka

bahagia tanpa perlu adanya gadget.

 

Page 261: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

229

Harapan si Anak pada Ciomas.

“...karena selamah-lemahnyanya Iman adalah doa”

Terima kasih kepada Allah SUBHANAHU WATA’ALA yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk mengikuti KKN ini yang awalnya saya hanya menganggap tidak terlalu penting, namun di balik ini semua memberikan sebuah perjalanan yang begitu banyak pengalaman yang saya dapatkan. Terima kasih kepada Desa Ciomas yang memberikan begitu banyak pengetahuan, pembelajaran, dan saya merasa waktu sebulan begitu kurang untuk saya mendapatkan ilmu yang lebih banyak lagi.

Harapan saya semoga teman-teman KKN 189-Merdeka ini tidak pernah melupakan setiap kenangan-kenangan dari perjalanan yang kita lakukan bersama-sama. Semoga kepada masyarakat dengan adanya saya dan teman-teman di sini dapat membantu atau setidaknya sedikit bermanfaat untuk Desa Ciomas walaupun kinerja kami belum begitu maksimal. Semoga dengan adanya kami di sini pula dapat memotivasi masyarakat baik pemuda atau pun orang tua untuk tetap terus berkarya dan berkembang dalam mencapai prestasi. Janganlah diam dan terpaku pada suatu hal karena itu tidak akan membuat sebuah perubahan.

 

Page 262: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

230

J Lika-liku Penempa Diri Terjadi di Atas Tanah Desa Ciomas

Oleh: Manhajul Islam

Awal yang Buruk

“Menahan diri dalam bersosialisasi adalah cara agar membuat dirimu menjadi tidak

menyenangkan”

Nama saya Manhajul Islam, seorang mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang berkonsentrasi mengambil Jurusan Akuntansi dan tergabung kedalam Fakultas Ekonomi dan Bisnis.Tepat pada tahun ini saya telah memasuki semester tujuh. Di semester ini lah waktu di mana para mahasiswa UIN akan menjalani suatu masayang Dinanti-nanti saat menjalani proses perkuliahan, masa tersebut yaitu KKN (Kuliah Kerja Nyata). Kuliah Kerja Nyata merupakan agenda wajib bagi mahasiswa di semester enam menjelang semester tujuh yang diselenggarakan oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta melalui Pusat Pengabdian Masyarakat.

Pada awal dan bahkan sebelum saya masuk kuliah, saya sudah sedikit mengetahui hal-hal apa saja tentang kegiatan KKN tersebut, terutama cerita dari kakak saya yang kebetulan alumni dari kampus UIN juga. Dulu pada saat kakak saya baru saja menyelesaikan KKN, kakak saya bercerita beberapa pengalamannya terkait kegiatan tersebut di depan orang tua saya dan saudara-saudara saya yang lainnya. Selain dari kakak saya, cerita tentang KKN juga sudah banyak terdengar dari awal semenjak saya masuk kuliah.

Dari awal saya merasa tidak perduli dan bersikap biasa saja dengan kegiatan itu, seperti kegiatan-kegiatan kampus lainnya yang mungkin mendapatkan sikap yang sama dari saya. Berjalan dengan apa adanya tanpa ada yang dipersiapkan dari segi manapun, seperti halnya kegiatan-kegiatan kampus yang selalu dijalani dengan apa adanya dan mendapatkan nilai yang apa adanya. Memang selalu seperti itu kebiasaan buruk saya yang entah kenapa selalu saya pertahankan.

Tiba masanya saya memasuki pertengahan menuju akhir dari semester enam. Pada saat itu sudah ada pengumuman tentang pelaksanaan KKN dan di sana tertera himbauan di mana mahasiswa diwajibkan mendaftarkan diri masing-masing untuk menjadi peserta Kuliah Kerja Nyata tahun ini sebelum tanggal yang ditentukan. Banyak

 

Page 263: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

231

dari teman-teman saya yang sangat antusisas dalam menanggapi hal ini, dan bahkan sudah ada yang menyiapkan usulan program yang bakal dilaksanakan, sedangkan bagi kelompok saja belum.

Seperti kebiasaan sebelumnya, saya sering meyepelekan hal-hal apapun terutama tentang kegiatan kampus. Untung saja saya diingatkan

teman sekelas di grup media sosial WhatsApp bahwa hari itu adalah terakhir pendaftaran KKN. Tanpa berpikir panjang saya langsung daftarkan diri di pengujung waktu, mengingat saya tidak ingin menunda KKN di tahun depan. Untungnya saya mendaftarkan tepat pada waktunya, saya merasa lega setelah melihatnama saya padadaftar peserta KKN tahun ini.

Hal yang menyebalkan bagi saya terhadap kegiatan KKN ini adalah saya akan bertemu dengan orang-orang baru tanpa ada orang yang saya kenal sebelumnya. Berhubung saya termasuk orang yang sulit bahkan cenderung malas untuk beradaptasi terhadap suatu kelompok yang baru, alhasil saya cenderung pasif dan tidak berkontribusi banyak pada saat pra-KKN, dan bahkan cenderung tidak berkontribusi selain datang rapat dan survei saja, itupun saya sering absen.

Sikap saya yang pasif terhadap kelompok KKN saya pun diperkuatkan dengan banyaknya orang-orang hebat di kelompok saya. Terlihat pada saat pertama kali saya menghadiri rapat, terlihat sosok-sosok luar biasa yang nantinya akan membuat proses KKN ini berjalan dengan lancar. Saya sempat berpikir dan berkata dalam hati “gua mungkin selama KKN cuman ikut-ikut aja dah”. Kemudian saya berpikir untuk tidak terlalu pasif dan menghindari menjadi bahan pembicaraan nantinya, kebetulan dirumah saya ada kamera jadi saya mungkin bantu foto-foto saja di sana.

Mungkin sedikit aneh, saya adalah mahasiswa Jurusan Akuntansi. Akan tetapi untuk KKN ini, menurut saya diri ini kurang cocok untuk menjadi bendahara. Kebetulan saya sering menggarap pekerjaan fotografi, desain grafis, dan edit video, maka saya lebih nyaman ketika di tempatkan di divisi publikasi dan dokumentasi walaupun saya belum sebagai profesional di bidang itu. Ketika saya melihat rekan satu tim saya di divisi tersebut, alasan untuk menjadi pasif saya menjadi-jadi dikarenakan saya berada diantara orang yang lebih hebat darisaya.

Namun seiring berjalannya waktu, melihat masalah dan situasi yang ada pada proses KKN berlangsung, sikap saya yang pasif dan tak

 

Page 264: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

232

perduli itu seakan-akan menjadi beban rasa di hati saya. Biasanya selama saya menjalani perkuliahan tidak ada yang seperti ini, kebanyakan orang-orang dengan egonya masing-masing menjalani perkuliahan. Belajar untuk mendapat nilai yang bagus dan berorganisasi agar mendapat

sertifikasi sekaligus mempercantik Curriculum Vitae (CV). Namun semakin KKN ini berproses, semakin pula pikiran saya terbuka bahwasanya KKN tidak semembosankan itu.

Dalam KKN tidak semua orang yang berpartisipasi di dalamnya memiliki jiwa sosial dan pengabdian yang tinggi, dikarenakan semua mahasiswa wajib mengikutinya sebagai syarat untuk kelulusan mahasiswa. Suka tidak suka, mau tidak mau, mahasiswa harus menjalaninya, jika tidak maka tidak bisa lulus dan menjadi sarjana. Alhasil, banyak dari berbagai macam karakter dan sifat menyatu dalam satu kelompok yang mengakibatkan warna dari berbagai prosespun menjadi berbeda-beda layaknya pelangi yang indah.

Maka dari itu, di KKN lah rasa ego tidak enak untuk di emban. Ketika rasa ego ada di benak kita, maka percayalah, prosesnya tidak akan berjalan dengan lancar. Begitu pula dengan ke-ego-an saya di kelompok ini pada awal-awal KKN. Awalnya saya pribadi malas untuk berkontribusi dan bersosialisasi layaknya teman-teman yang lain. Akan tetapi di KKN ini membuka mata hati saya bahwasanya terlalu menahan diri dalam ke-ego-an membuat diri ini menjadi diri yang tidak menyenangkan.

Selalu Terbayang dengan Sendirinya

“Perilsaya yang ada-ada saja membuat diri kita menjadi berada”

Selama lebih dari satu bulan saya dan teman-teman menjalani hari-hari bersama, tidak terasa waktu terlalu cepat berlalu. Banyak bayangan-bayangan yang dengan sendirinya muncul ketika mengingat

tingkah lsaya dan momen-momen heroic dari teman-teman saya selama KKN berlangsung. Begitu banyak cerita yang terkenang dan akan selalu muncul ketika satu sama lain sedang bertemu nantinya.

Momen KKN adalah momen yang special, di mana kegiatan tersebut dilakukan oleh mahasiswa satu kali dalam seumur hidup. KKN 189 Merdeka (Mengabdi, Responsif, Dedikasi, dan Kerja Nyata) adalah kelompok KKN yang akan selalu saya kenang sampai kapan pun. Banyak kelakuan dan kebiasaan teman-teman saya yang tidakakan pernah

 

Page 265: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

233

dilupakan. Mulai dari yang diam tiba-tiba menjadi banyak tingkah, dari yang anehmenjadi semakin aneh. Momen KKN juga adalah momen di mana watak dan potensi dari teman sekelompok kita itu akan terlihat seperti apa. Berikut adalah penjelasan perorangan yang saya ketahui.

Fahrurrozi, biasa dipanggil Oji, anak betawi dari Jurusan Hukum Keluarga Fakultas Syari’ah dan Hukum. Sang ketua KKN yang ketika tidur, dengkurannya terdengar sampai ke tetangga sebelah. Momen dia mendengkurpun diabadikan dalam akun instagram KKN untuk dijadikan video candaan yang disebarluaskan. Sosok ketua yang selalu salah dimata para anggotanya membuat dia tetap tegar diberbagai kondisi. Sudah menjadi tugas dia yang selalu menjadi penengah dalam

forum yang sedang memanas. Paling sering mem-bullyakan tetapi paling

sering di-buli juga. Menjadi manusia yang selalu berusaha untuk cinta lokasi di KKN.

Arlen Tyas Pangestu, biasa dipanggil Arlen, sosok yang “nyaru” jadi pemuda kampung Kompa Desa Ciomas ini dari Jurusan Hukum Tata Negara di Fakultas Syari’ah dan Hukum. Orang yang pikirannya tidak bisa lepas dari yang namanya politik menjadikan dia selalu dicari-cari oleh jajaran desa. Sekertaris yang satu ini pun selalu menguasai forum diskusi di setiap rapat. Gaya bicara yang apik dan selalu bijak membuat dia hampir setiap hari selalu menguasai forum pada rapat evaluasi harian. Arlen juga menjadi pertimbangan paling utama dalam menentukan kebijakan. Dia juga mencatat rekor selama KKN menjadi orang yang paling sulit dibangunkan.

Riza Badruzzaman, biasa dipanggil Riza, pemuda kribo ini berasal dari Jurusan Manajemen Pendidikan di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Dengan berbekal ilmu selama dipesantren, dia menjadi sosok yang selalu ditunggu-tunggu oleh anak–anak kampung untuk diajarkan mengaji.Sebagai mahasiswa dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, kepiawaiannya dalam mengajar dari seorang riza tidak bisa dianggap remeh.Akan tetapi, sebagai orang yang paling banyak melakukan hal aneh riza dinobatkan menjadi sosok yang banyak tingkah.Mulai dari memakai lipstick, bikin parody, suara desahan, dan

masih banyak lagi.Dia juga menjadi raja PES (permainan bola di laptop) di kelompok KKN kita.

Muhammad Ridho Alfansuri, orang ini biasa dipanggil pak haji karena dia sudah melaksanakan ibadah haji. Dia berasal dari Jurusan Ilmu

 

Page 266: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

234

Alqur’an dan Tafsir di Fakultas Ushuluddin.Bicara tentang keagamaan tidak ada habisnya jika bicara dengan dia. Terutama bicara tentang fiqih-fiqih dan pengalaman dia tentang ibadah haji. Ridho salah satu orang yang memiliki pribadi yang cekatan dan bertanggung jawab, terlihat jika dia menangani beberapa tanggung jawab. Akan tetapi, ridho semakin kesini semakin aneh perilakunya, bahkan cenderung kurang sehat. Sebagai penyandang nama “Haji” bercandanya kurang berwibawa.

Mohammad Ibnu Rozi, biasa dipanggil “Ibn” yang di KKN ini diberi gelar sebagai pria akomodasi sejati. Dia berasal dari Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora. Sebagai penyandang gelar tersebut dia patut diacungi jempol lantaran sudah totalitas dalam memobilisasyikan apapun dalam kegiatan KKN.Bahkan terlalu totalitas, kadang-kadang suka jalan-jalan entah kemana. Sebagai tampungan terakhir dalam menghabiskan konsumsi, dia dinobatkan sebagai “anti mubazir-mubazir club”. Manusia yang berhasilmeraih cintalokasi dan mendapat pasangan di KKN.

Sergio Pratama Arifin, partner tim saya di divisi ini minta dipanggil “Kucing” lantaran dia menganggap kucing sebagai keluarganya sendiri. Dia berasal dari Jurusan Sistem Informasi di Fakultas Sains dan Teknologi. Pribadi yang saya kenal memiliki beberapa fase, ada kalanya dia sangat rajin dan gigih, tapi kadang di waktu yang lain dia malas. Dia adalah salah satu kucing yang tidak suka ikan, dan makannyapun sangat sulit. Dia jikaingin makan ketika tidak suka dengan apa yang dimasak oleh tim konsumsi, dia langsung pergi keluar sendiri untuk beli makanan atau masak sendiri dengan peralatan yang ada.

Kurniawati, Sosok perempuan yang “nyaru” sebagai “teteh -teteh” kampung Kompa ini biasa dipanggil Kurnia. Dia berasal dari Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Menjadi sosok yang pandai bersosialisasi membuat dia paling dikenal oleh masyarakat Kompa 3. Kepiawaian dalam berbahasa Sunda dan wataknya yang sedikit melenceng dari kodrat manusia menjadi ciri

khas dari seorang Kurnia. Cara tertawa yang aneh dan “nyablak” yang tidak terkontrol membuat sisi feminim dari dia tersamarkan dan bahkan cenderung menghilang. Dia dinobatkan sebagai spesialisasi pemecah suasana

Mawaddah, orang seberang yang sering terkena omelan Arlen ini berasal dari Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial di Fakultas

 

Page 267: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

235

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Menurut saya, dia adalah orang yang sangat berpotensi, tetapi potensi tersebut kurang dimaksimalkan di kegiatan KKN ini. Kemampuannya melihat keadaan geografis desa dari cita satelit seharusnya bisa menunjang program kerja menjadi lebih baik. Saya pun tidak begitu tahu apa yang membuatnya tidak maksimal. Diamenyebut dirinya introvert dan susah untuk bersosialisasi. Akan tetapi seperti terlihat orang yang banyak ngomong dan berdiskusi.

Hani Fariha, wanita idaman Ridho ini biasa dipanggil Hani. Berasal dari Jurusan Pendidikan Fisika di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Sebagai humas, kepiawanan berkomunikasi dari seorang Hani bisa terbilang “mantaap”. Terlihat pada saat dia menangani suatu acara dapat diselesaikan dengan baik. Dia mempunyai nada bicara yang beda menjadi ciri khasnya. Hal yang saya ingat tentang dia di KKN ketika dia mencari kepalanya dan tidak ketemu-ketemu.

Aqilah Muthia Sesariana, kepalapimpinan dapur yang satu ini biasa dipanggil Aqilah. Dia berasal dari Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.Sesuai julukannya, dia adalah sosok yang bertanggung jawab mengatur gizi kelompok selama KKN berlangsung, dan dengan segala pengorbanannya, aqilah patut diapresiasi. Wanita yang memiliki sosok keibuan yang sangat kuat menjadi ciri khas dari dirinya. Entah kenapa kalau lihat dia jadi teringat ibu saya di Rumah. Dia menjadi orang yang membuat Oji bertepuk sebelah tangan.

Dina Saparindah, wanita kelebihan tinggi badan ini biasa dipanggil Dina. Dia berasal dari Jurusan Sastra Inggris di Fakultas Adab dan Humanoria. Pribadi yang profesional menjadikan dia selalu menjalankan amanah dengan baik, walaupun terbentur oleh segala keterbatasan. Dia erlihat seperti anak kesayangan dari orang tuanya. Terbukti bahwa setiap Minggunya orang tua dan kakaknya sering menjenguk dia.

Nur Aida, sosok keibuan peringkat kedua setelah aqila ini biasa dipanggil Aida. Dia berasal dari Jurusan Ilmu Alqur’an dan Tafsir di Fakultas Ushuluddin. Tidak beda jauh dari aqilah, dia juga mempunyai karisma keibu-ibuan. Terlihat dari dia rajin masak padahal divisi perlengkapan. Kepiawaiannya dalam memasak tidak perlu diragukan, terutama dalam membuat sambal.

 

Page 268: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

236

Miftah Nurul Huda, biasa dipanggil Miftah. Dia berasal dari Jurusan Ilmu Alqur’an dan Tafsir di Fakultas Ushuluddin.Orang yang terlihat sering bersih-bersih, terutama membantu dalam membersihkan ruangan setiap pagi. Terlihat sering berduaan dengan Mawaddah, kemana-mana selalu ditemaninya. Sosok yang rada pendiam dan terlihat

mengalami culture shock. Yang paling diingat dari dia, dia sering bertelpondengan pacarnya dan tiduran di Bangku.

Kholidah Hanum, si anak bawang ini biasa dipanggil Hanum atau “inces”. Dia berasal dari Jurusan Hukum Ekonomi Syari’ah di Fakultas Syari’ah dan Hukum.Pada saat menjalani tugas atau amanah sebagai divisi perlengkapan, dia berhasil menjalankannya dengan baik. Terlihat dari kecerewetan dia pada saat mengkonfirmasi perlengkapan sebelum kegiatan. Dia adalah orang yang setiap saat forum rapat dimintaberbicaraselalu bingung. Kemudian yang paling saya ingat dari dia adalah kelakuannya merepotkan Ibn.

Alfiah Khoiri Asyir, biasa dipanggil Alfi, ibu sekretaris dua partner Arlen ini berasal dari Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam di Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Kedekatan dengan anak–anak di sana menjadikan dia tampak seperti guru TK. Terlihat ketika dia sedang mengajar ngaji dan bermain-main dengan anak–anak. Dia juga terlihat sebagai orang yang selalu menguasai forum dari pihak wanita, menyeimbangkan dari kepiawaian Arlen pada saat forum. Dia juga menurut saya orang yang raut wajahnya antara gembira dan kesal berbeda drastis.

Silviana Arie Yuningsih, biasa dipanggil Silvi atau “Dong-dong”. Dia berasal dari Jurusan Ekonomi Pembangunan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Rekan satu tim Hani ini tidak kalah pandai dalam hal komunikasinya. Terlihat pula dalam suatu kegiatan, dia dapat menanganinya dengan baik. Akan tetapi jika dikesehariannya, dia terlihat seperti orang yang telat mikir dan merealisasikan informasi yang dia telat tangkap itu dengan ekspresi yang aneh. Itu menjadi suatu hal yang sering teman satu kelompok tertawakan bersama.

Sri Putri Handayani, orang keturunan minang ini biasa dipanggil Putri. Dia berasal dari Jurusan Matematika di Fakultas Sains dan Teknologi. Terlihat selama KKN berlangsung, menurut saya, dia adalah orang yang menjalani kegiatan dengan seksama dan tidak terlalu menonjol. Membantu kegiatan apa yang harus diselesaikan dan ketika

 

Page 269: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

237

salah pun pasti dilakukan dengan seksama. Dia juga adalah orang yang paling normal diantara yang lainnya. Terlihat dari selama KKN tidak ada yang aneh-aneh tentang dirinya.

Fira Sintia Octa Zafira, ibu bendahara kita ini biasa dipanggil Fira. Dia berasal dari Jurusan Ilmu Hubungan Internasional di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Seperti jabatannya, dia adalah menteri keuangan di kelompok kita. Ke hati-hatiannya dalam mengeluarkan anggaran patut diacungi dua jempol kaki. Terlalu hati-hati sampai uang KKN bisa surplus lumayan banyak, namun kegiatan tetap berjalan dengan lancar. Dia selalu diejek oleh teman-teman dengan sebutan “Toshiba” yang merupakan gambaran dari pacarnya. Saya punpernah

ngeliat dia mengangkat batu pada saat sore, pengganti barbel di gym sepertinya itu.

Kehangatan yang Mengubah Persepsi

“Janganlah berhenti berusaha walaupun kegagalan menjadi makanan sehari -hari”

Desa Ciomas yang berada di Kecamatan Tenjo kabupaten Bogor, adalah tempat di mana kami menjalani kegiatan KKN selama satu bulan lamanya. Beda dari biasanya, masyarakat Desa Ciomas lebih mengenal pembagian wilayah bukan berdasarkan Rukun Warga (RW), melainkan dari berbagai kampung. Walaupun pembagian RT dan RW tetap ada, akan tetapi masyarakat lebih tahu pembagian wilayah berdasarkan nama kampung. Ada banyak kampung yang ada di Desa Ciomas salah satunya adalah Kompa 3 yang kebetulan saya dan teman-teman berkesempatan untuk tinggal di sana.

Keberadaan kami di kampung Kompa 3 disambut dengan gembira oleh warga-warga di sana. Berhubung mahasiswa KKN tahun lalu pun dulu tinggal di kampung yang sama membuat warga Kompa 3 sudah berpengalaman dalam menjamu mahasiswa KKN di sana. Kami

tinggal dirumah ibu RT kampung Kompa 3 dan Alhamdulillah kita mendapat tempat tinggal di 3 rumah. Pertama rumah dari keluarga ibu RT, yang kedua rumah tempat tinggal dari ibunya ibu RT dan yang ketiga kita memakai rumah dari saudara ibu RT.

Dengan memilihnya kita bertempat tinggal di kampung Kompa 3, bisa tergambar bahwasanya kondisi lingkungan hidup yang lumayan bagus itu ada pada Kompa 3. Dulu waktu kita survei sebelum KKN kita

 

Page 270: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

238

sempat berkeliling ke kampung-kampung yang ada di Desa Ciomas.Setelah semuanya sudah dilihat dan kita berdiskusi bersama, ternyata kondisi lingkungan yang aman untuk kita tinggal adalah kampung Kompa 3.

Menurut pandangan saya, kondisi sosial di Desa Ciomas tidak jauh beda dengan desa-desa yang lainnya. Dalam setiap kampung sudah ada karang taruna dan kepemudaan yang aktif. Terlihat pada saat kita membuat suatu kegiatan, banyak pemuda-pemuda Ciomas yang sudah terorganisir kedalam lingkup organisasi kepemudaan, termasuk pemuda Kompa 3 yang kami kenal selama KKN berjalan.

Fenomena menarik yang saya dapatkan di sana dan tidak saya dapatkan dalam kehidupan sehari-hari adalah kehangatan bersama paguyuban yang ada. Saya melihat kepemudaan dari kampung Kompa 3 sangat kompak , selalu bersama, bercanda tawa tanpa memikirkan rasa ego, dan selalu menjalani kegiatan-kegiatan yang ada bersama. Fenomena ini membuat saya iri, di mana kondisi anak–anak muda zaman sekarang yang kebanyakan selalu mementingkan ego masing-masing dan cenderung tidak perduli terhadap lingkungan.

Pada awalnya, saya bertanya-tanya, mengapa birokrasi yang ada pada desa ini cenderung berantakan, ya? Namun dari jika kita lihat dari sudut pandang yang berbeda, akan ada banyak informasi yang kita tidak tahu sebelumnya dan itu semua mengubah pola pikir kita menjadi sesuai untuk menjalani proses nantinya pada desa ini.

Wilayah Penuh Harapan

“Kembangkan potensimu, maka kamu akan menjadi manusia yang berkembang”

Pada akhirnya saya dan teman-teman telah menyelesaikan proses Kuliah Kerja Nyata. Waktu satu bulan penuh pun tak terasa ketika kita menjalaninya, bahkan saya rasa satu bulan pun terasa kurang lama. Hal itu disebabkan kita sudah nyaman dan sudah dianggap menjadi bagian dari masyarakat Desa Ciomas.

Begitu banyak kenangan-kenangan yang tertulis di Desa Ciomas ini, di mulai dari teman sekelompok sampai warga-warga yang berbagai macam karakternya. Desa Ciomas yang kaya akan bakat-bakat pemuda yang berbagai macam rupanya membuat saya mengagumi desa tersebut, begitupun dengan Kompak nya pemuda yang ada di setiap kampung.

 

Page 271: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

239

Saya salah satu dari peserta kelompok Kuliah Kerja Nyata 189 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengucapkan banyak-banyak terimakasih atas teman-teman satu kelompok dan warga Ciomas yang telah diberikan kepada saya. Banyak pelajaran yang dapat saya ambil selama perjalanan berlangsung.

Besar harapan saya untuk warga Ciomas, semoga apa yang kami Kelompok KKN 189 lakukan dengan program-program yang kita buat dapat bermanfaat bagi warga desa untuk menjadi lebih baik lagi. Dan untuk para pemuda Ciomas, teruslah gali potensi-potensi kalian, karena

potensi yang kalian miliki adalah anugrah indah yang Allah Subhanahu

wata’ala berikan kepada kalian.

 

Page 272: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

240

K Ranah Yang Tak Pernah Terjamah

Oleh: Mawaddah

Fase Pertama (Proses Eksplanasi)

Nama saya Mawaddah, mahasiswi aktif Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Konsentrasi Geografi yang bernaung di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Ketika tulisan ini dibuat saya sudah memasuki semester 7 (tujuh) di mana itu artinya saya tidak lama lagi menyelesaikan pendidikan jenjang S1. Kuliah Kerja Nyata atau yang lebih dikenal dengan KKN dilakukan serentak pada akhir semester 6 (enam) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang sudah beberapa kali dilaksanakan dan menjadi agenda tahunan kampus, tapi bagi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan kuliah kerja nyata atau KKN merupakan perdana yang dilaksanakan serentak seluruh angkatan 2015. Hal ini memberikan pengalaman tersendiri mengingat Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan belum mengikuti program KKN dan lebih fokus pada praktik mengajar di sekolah.

Program KKN menjadi mata kuliah pada jurusan saya yang berbobot 2 SKS, di mana ini berarti saya tidak boleh mengabaikannya atau bahkan mengacuhkannya. Latar belakang pendidikan yang di sematkan kepada saya yaitu Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Konsentrasi Geografi membuat saya tergerak untuk lebih mengedepankan pengajaran di sekolah terutama pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Sehingga hal pertama yang terlintas dipikiran saya untuk membantu memberikan perubahan pada sistem pengajaran adalah dengan mengajar dengan metode serta pendekatan pembelajaran yang saya terima di bangku kuliah untuk diterapkan di kelas.

Selain mengajar yang ingin saya lakukan adalah melakukan pemetaan dan pembuatan peta perubahan lahan, di mana peta tersebut berfungsi untuk melihat sejauh mana perubahan lahan yang ada dengan membandingkan tahun yang di inginkan. Misalnya kita ingin mengetahui perubahan lahan tahun 2000 dengan 2018, hasil dari peta perubahan lahan ini berupa peta Desa Ciomas yang sudah dilakukan pemotongan dan memiliki berbagai macam warna sebagai tanda wilayah, misalnya warna hijau tua untuk hutan, warna merah untuk pemukiman

 

Page 273: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

241

dan lain sebagainya. Hasil terakhir yang didapat dari proses pembuatan peta perubahan lahan adalah berupa data statistik berbentuk grafik yang memperlihatkan jumlah luas wilayah tadi dalam bentuk hektar.

Mengingat KKN ini merupakan hal baru bagi saya, akhirnya saya memutuskan untuk bertanya kepada senior perihal persiapan apa saja yang harus dipersiapkan sehingga saya lebih Mawas diri dan mandiri. Saya pun beranggapan bahwa KKN ini akan membosankan dan menguras tenaga dan waktu karena selama kurang lebih satu bulan harus mengurusi, ikut campur, membenahi dan memberdayakan desa yang sama sekali tidak saya kenal. Hal ini semakin diperkuat dengan dilakukannya survei sebelum KKN, terlihat bahwa banyak sekali masalah yang membuat saya berpikir bisa untuk melewati KKN selama kurang lebih satu bulan ini. Terakhir yang dirasakan setelah melaksanakan KKN ini banyak sekali perubahan sikap, mental dan kepribadian yang mengarah menjadi lebih baik, ditambah menjadi sosok yang lebih peka terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar dan sadar bahwa masih banyak masyarakat dan lingkungan tempat tinggal khususnya yang membutuhkan bantuan. Sehingga di masa depan dapat menjadi sosok yang berguna bagi sekitar dan memberikan manfaat lebih banyak lagi.

Fase Kedua (Lingkungan Karib)

“Kesan Pertama Sungguh Menggoda, Selebihnya Terserah Anda.”. Sepenggal kalimat yang sedikit dapat menggambarkan bagaimana cara pandang saya terhadap ke-delapan belas teman seperjuangan di KKN. Kalimat tersebut bermakna bahwa kebanyakan orang akan terpanah dengan apa yang ada di awal misalnya dengan menceritakan kelebihan dan kompetensi yang dimiliki sehingga membuat orang lain tertarik, selebihnya tinggal bagaimana kita, apakah akan tetap tertarik atau tidak.

Saya mendapat kelompok KKN 189 di mana nantinya saya dan ketujuh belas teman saya akan di tempat kan di Desa Ciomas, Kec. Tenjo, Kab. Bogor. Selama kurang lebih satu bulan kami tinggal bersama dan saya sedikit ingin memberitahu pandangan pribadi saya kepada ketujuh belas teman seperjuangan selama KKN mengenai kepribadian mereka dan lain sebagainya antara lain:

Riza Badruzzaman, lebih akrab dipanggil Riza. Dia merupakan mahasiswa Jurusan Manajemen Pendidikan (FITK). Tipe orang yang

 

Page 274: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

242

terlihat sering kali mencari perhatian atau bahkan membuat suasana menjadi lebih santai dengan tingkat lakunya yang konyol dan bahkan tidak jarang membuat kami kenal. Nada alarmnya jadi ingatan tersendiri sebab hanya dia yang menggunakan alarm hampir di beberapa jam bahkan saya sampai hafal nada alarmnya.

Kurniawati, lebih akrab dipanggil Kurnia. Dia merupakan mahasiswi Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (FITK). Tipe orang yang terlihat sering kali dapat bergaul dengan mudah dan bisa membuat orang tertawa dengan guyonannya yang terkadang menggunakan bahasa jawa dan Sunda. Nilai positif dari sikapnya yang mudah bergaul adalah hampir sebagian masyarakat di Desa Ciomas kenal dengan Kurnia di dukung dengan fasihnya berbahasa Sunda.

Hani Fariha, lebih akrab dipanggil Hani. Dia merupakan mahasiswi Jurusan Pendidikan Fisika (FITK). Tipe orang yang terlihat sering kali membuat kami tertawa, percaya diri dan mudah bergaul. Dia juga fasih berbahasa Sunda sama seperti Kurnia.

Aqilah Mutia Sesariana, lebih akrab dipanggil Aqilah. Dia merupakan mahasiswi Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini (FITK). Tipe orang yang terlihat bahwa dia memiliki pembawaan yang tenang. Dia dikenal banyak anak-anak kecil di sekitar tempat tinggal kami dan dia pintar masak.

Mohammad Ibnu Rozi, lebih akrab dipanggil Ibnu. Dia mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora. Tipe orang yang terlihat dari menyikapi permasalahan dengan tenang. Selain itu dia orang yang ramah dan baik.

Dina Saparindah, lebih akrab dipanggil Dina. Dia mahasiswi Jurusan Sastra Inggris, Fakultas Adab dan Humaniora. Tipe orang yang terlihat dari cara menyikapi beberapa teman KKN. Dia pintar bahasa Inggris dan dia sering dijenguk oleh orang tuanya yang menurut saya ini membantu perbaikan gizi kami. Karena orang tua Dina membawa makanan yang banyak. Terima kasih, Dina.

Muhammad Ridho Alfansuri, lebih akrab dipanggil Ridho. Dia mahasiswa Jurusan Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir (Ushuluddin). Tipe orang yang terlihat dari pembawaannya yang tidak mencari perhatian. Dia juga sering berbagi ilmu tentang agama dan itu menurut saya menjadi nilai positif yang ada di dirinya.

 

Page 275: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

243

Nuraida, lebih akrab dipanggil Aida. Dia mahasiswi Jurusan Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir (Ushuluddin). Tipe orang yang sederhana apa adanya dan pintar masak sama seperti Aqilah. Dia pandai mengajarkan anak-anak kecil di sekitar tempat tinggal KKN kami, bahkan dia yang selalu mengajarkan mengaji anak-anak tersebut.

Miftah Nurul Huda, lebih akrab dipanggil Miftah. Dia mahasiswi Jurusan Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir (Ushuliddin). Tipe orang yang terlihat dari dia yang suka damai dan tenang. Dia suka bersih-bersih seperti nyuci baju dan piring.

Fahrurrozi, lebih akrab dipanggil Ozi. Dia mahasiswa Jurusan Hukum Keluarga (FSH). Tipe orang yang terlihat berwibawa karena posisinya sebagai ketua. Selain itu orangnya asyik dan mudah bergaul.

Arlen Tyas Pangestu, lebih akrab dipanggil Arlen. Dia mahasiswa Jurusan Hukum Tata Negara (FSH). Tipe orang menurut saya yang menjadi pemegang kontrol di kelompok kami adalah dia. Dia dewasa, pemikirannya jauh ke depan dan wawasannya luas. Selain itu dia juga populer di desa. Dia punya aura yang tidak dimiliki teman-teman saya yang lain, di masa depan sepertinya dia akan menjadi seorang pemimpin. Terima kasih Arlen, sudah membawa perubahan cara pandang saya khususnya dan mungkin teman-teman yang lain.

Kholidah Hanum, lebih akrab dipanggil Hanum. Dia mahasiswi Jurusan Hukum Ekonomi Syari’ah (FSH). Tipe orang terlihat dari suka membuat tertawa dan mudah bergaul.

Alfiah Khoiri Asyir, lebih akrab dipanggil Alfi. Dia mahasiswi Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (FIDKOM). Tipe orang yang jadi panutan para perempuan di KKN. Dia paling banyak yang mengurusi bahkan menyelesaikan tugas atau keperluan KKN. Terima kasih, Alfi.

Manhajul Islam, lebih akrab dipanggil Hajul. Dia mahasiswa Jurusan Akuntansi (FEB). Tipe orang yang pembawaannya tenang, sederhana dan serba bisa. Dia juga punya suara ngaji yang indah.

Silviana Arie Yuningsih, lebih akrab dipanggil Silvi. Dia mahasiswi Jurusan Ekonomi Pembangunan (FEB). Tipe orang yang dia orangnya baik dan suka bantu teman-teman yang lain.

Sergio Pratama Arifin, lebih akrab dipanggil Gio. Dia mahasiswa Jurusan Sistem Informasi (SAINTEK). Tipe orang yang dia terkadang suka mencari perhatian, suka marah dan paling susah makan karena banyak makanan yang dia tidak suka.

 

Page 276: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

244

Sri Putri Handayani, lebih akrab dipanggil Putri. Dia mahasiswi Jurusan Matematika (SAINTEK). Tipe orang bisa masak dan mudah bergaul. Pintar matematika tentunya.

Fira Sintia Octa Zafira, lebih akrab dipanggil Fira. Dia mahasiswi Jurusan Ilmu Hubungan Internasional (FISIP). Tipe orang yang baik, ramah dan mudah bergaul. Satu lagi pintar bahasa arab, dia memiliki peran penting di kelompok kami karena posisinya adalah bendahara.

Tulisan di atas tidak ada unsur memihak atau menjatuhkan sesama teman-teman hanya saja tulisan tersebut murni ungkapan cara pandang saya terhadap ketujuh belas teman saya yang sama-sama mengikuti KKN. Semoga dengan adanya ungkapan ini tidak membuat renggang satu sama lain.

Fase Ketiga (Observasi Berkelanjutan)

Desa Ciomas, Kec. Tenjo, Kab. Bogor, adalah tempat saya bersama-sama menghabiskan masa pengabdian kami selama kurang lebih satu bulan lamanya. Ada beberapa hal yang akan saya bahas mengenai kondisi Desa Ciomas yang saya jelaskan sesuai pengamatan saya selama kurang lebih satu bulan.

Saya bersama teman-teman berkesempatan untuk tinggal di salah satu kampung yang ada di Desa Ciomas yaitu Kompa 3 tepatnya di rumah Ibu RT yang bernama Ibu Lury. Kesan pertama saya melihat Ibu Lury adalah Ibu RT yang masih muda, cantik dan baik. Pertama kali bertemu beliau saat survei membuat saya yakin bahwa nantinya akan tinggal di Kampung Kompa 3 dengan alasan melihat kondisi lingkungan yang termasuk bersih dan banyak air kali juga dibandingkan kampung yang lain. Tak hanya lingkungannya yang membuat saya yakin, tapi kesan pertama yang diberikan masyarakat terhadap saya dan teman-teman yang ramah dan antusias yang lebih membuat saya dan teman-teman memilih Kompa 3 sebagai tempat tinggal.

Saya mendengar pernyataan Ibu Lury pemilik rumah tempat saya tinggal mengatakan bahwa di desa ini sulit air dan membuang sampah langsung ke kali dan tidak jarang membuang pada sembarang tempat. Hal ini yang menjadikan saya dan teman-teman mulai mencari tahu penyebabnya, saya pribadi menemukan bahwa bukan sulit air tapi tidak adanya dana untuk pembuatan sumur dan MCK di tiap rumah warga, sehingga seolah-olah pihak desa dan masyarakat melimpahkan masalah

 

Page 277: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

245

ini kepada kami dengan tujuan untuk dicarikan solusi atau dibuat kan sumur dan MCK padahal yang saya yakini, ini menjadi tanggung jawab pihak desa dan saya yakin dana untuk pemberdayaan warganya pun harusnya ada. Akhirnya warga setempat mau tidak mau harus menggunakan air kali yang belum tahu sudah terkena polusi air atau tidak untuk kegiatan mandi dan mencuci.

Mungkin seperti sudah menjadi kebiasaan, membuang sampah di sungai adalah hal yang lumrah. Bahkan saya menyaksikan sendiri ketika saya mencuci baju di sungai warga setempat menyuruh saya untuk membuang bungkus bekas deterjen langsung ke kali. Saya pun sempat memberikan jawaban bahwa itu tidak boleh dilakukan, tapi respon warga setempat tetap beranggapan tidak masalah buang sampah di sungai karena sudah biasa. Hal itu yang membuat saya menjadi sering ke kali selain untuk mencuci baju saya ingin melihat apakah perilsaya membuang sampah di sungai ini tetap berlanjut atau tidak dan jawabannya tetap sama. Ibu-Ibu setempat mayoritas melakukan hal tersebut ketika selesai mencuci di mana tidak jarang ada anak-anak melihat yang menjadi kekhawatiran saya adalah ketika anak-anak tersebut mengikuti perilsaya Ibu-Ibu mereka yang membuang sampah di sungai.

Berbicara mengenai pendidikan, Desa Ciomas bisa dibilang masih tertinggal. Tidak ada Sekolah Menengah Atas (SMA) untuk anak-anak di desa ini melanjutkan Pendidikan yang dekat. SMA terdekat dari desa ini terletak di Tapos, yang berjarak 7,9 Km. Kurangnya tansportasi mengakibatkan sulitnya mengakses jalan menuju SMA. Hal tersebut menjadi salah satu penyebab Sumber Daya Manusia (SDM) di desa ini kurang berkompeten dan tidak memenuhi standar. Terbukti dengan mata pencaharian masyarakat Desa Ciomas yang mayoritas masih serabutan dan petani.

Selain itu, bidang wirausaha yang dijalankan masyarakat setempat kurang berkembang di karenakan masalah SDM, masyarakat yang ingin berwirausaha juga masih terhalang fasilitas yang kurang memadai dan mencukupi. Akibatnya, kegiatas ekonomi di desa ini belum maksimal dalam memenuhi kebutuhah masyarakat. Pusat perbelanjaan seperti pasar, swalayan, wirausaha lokal (warung, toko) masih jarang kita temui di desa ini.

 

Page 278: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

246

Masalah kesehatan warga Ciomas juga tak luput dari perhatian kami. Fasilitas kesehatan umum seperti rumah sakit dan puskesmas belum memiliki unit khusus, puskesmasnya sendiri hanya buka pada hari Senin dan Kamis itupun bidannya hanya satu orang saja. Warga yang mengeluhkan sakit harus sabar menunggu datangnya layanan kesehatan yang hanya seminggu sekali menyambangi desa mereka. Oleh karena itu, masyarakat kebanyakan hanya menangguhkan sakitnya dengan pengobatan tradisional atau seadanya.

Beberapa kegiatan yang telah saya dan teman-teman lakukan untuk menyukseskan proses KKN ini yaitu saya dan teman-teman mengikuti salah satu kegiatan rutin Kampung Kompa 3 di Desa Ciomas

adalah yasinan bapak-bapak bertempat di mushalla, yasinan ini di laksanakan setiap malam Jum’at.sedangkan untuk yasinan ibu-ibu di laksanakan setiap hari Jum’at pagi. Mengingat tidak terlalu banyak yang mau mengikuti pengajian tersebut akhirnya saya dan teman-teman ikut andil dalam kegiatan pengajian rutin tersebut, tidak jarang kami para mhasiswa KKN yang memimpin pengajian.

Pemberdayaan masjid merupakan agenda rutin yang dilaksanakan oleh Peserta KKN Desa Ciomas yang bertujuan untuk kebersihan lingkungan. Kegiatan ini meliputi seluruh isi dari masjid tersebut seperti membersihkan sejadah, karpet, kamar mandi, tempat wudhu dan lain sebagainya. Membantu KBM di SDN Ciomas 01 dan 03, setiap hari Senin dan Rabu dari jadwal program KKN adalah membantu Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di SDN Ciomas 01 dan 03. Mahasiswa peserta KKN mengabdi dalam membantu proses kegoatan belajar mengajar di sekolah tersebut. Kegiatan ini bertujuan untuk mengaplikasikan ilmu pendidikan yang telah di dapat di perkuliahan.

Kegiatan/program yang dilaksanakan lebih banyak bersifat non fisik dan secara kesaluruhan terlaksana dengan baik, program berupa pelatihan dan penyuluhan kesehatan, hidroponik, BNN, kepengurusan jenazah, turnamen bola dan kegiatan lainnya. Dari mulai pembimbingan sampai pelaksanaan evaluasi. Target secara kualitas tercapai, namun secara kuantitas beberapa program masih cukup jauh dari harapan. Namun pada kondisi lapangan yang saya ketahui, kenyataan bisa berbeda dengan ekspektasi awal. Mahasiswa memang merangkai program kerja, tapi pada implementasinya, mereka kadang memiliki pemikiran dan tindakan yang mungkin tidak sesuai dengan harapan.

 

Page 279: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

247

Seluruh program kerja terlaksana dengan baik. Keberhasilan program-program yang telah dilaksanakan dikarenakan teamwork yang solid dari kelompok KKN, dan dukungan dari masyarakat setempat. Sebagai pelaksana program KKN, mahasiswa ternyata banyak mendapatkan pengalaman yang sangat berharga selama satu bulan dalam menjalankan program KKN.

Fase Keempat (Batas Akhir)

Berakhirnya kegiatan KKN selama kurang lebih satu bulan dengan ditandai penutupan KKN 189 MERDEKA UIN Jakarta menandakan saya dan teman-teman harus pulang ke rumah masing-masing dengan membawa kenangan yang nantinya masih teringat dan terlintas di kepala kami bahwa ada satu desa bernama Desa Ciomas, Kec. Tenjo, Kab. Bogor yang harus menjadi perhatian penting mengingat banyak hal yang harus dibantu baik berbentuk fisik maupun non fisik. Sehingga nantinya akan tercipta tali pengikat antara saya dan teman-teman kepada Desa Ciomas.

Semoga adanya kami di Desa Ciomas mampu memberikan sedikit harapan tentang kelayakan yang dapat mensejahterakan warga setempat selama kurang lebih satu bulan. Akhirnya dengan segala kerendahan hati saya memohon maaf yang sedalam dalamnya bilamana dalam pelaksanaan KKN ini terdapat kekeliruan dan kesalahan yang tidak saya dan teman-teman sengaja. Terima kasih semoga aktivitas kita senantiasa

mendapat Rahmat dari Allah Subhanahu wata’ala dan bernilai ibadah di sisi-Nya. Amin.

Terakhir masyarakat hendaknya mengerti bahwa kegiatan KKN bukan hanya untuk kepentingan mahasiswa saja tetapi kepentingan masyarakat desa setempat, sehingga masyarakat harus lebih antusias dan dengan tangan terbuka menerima dan mau mengikuti bahkan membantu berbagai kegiatan yang diadakan oleh mahasiswa KKN di mana mahasiswa hanya bertindak sebagai motivator yang membantu memecahkan masalah dan membantu membangun desa dan SDM Desa Ciomas bukan sebagai pembawa dana, sehingga diharapkan partisipasi dan sukarela masyarakat dalam setiap program kerja KKN dapat lebih tinggi.

 

Page 280: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

248

L Beribu Warna di Desa Ciomas

Oleh: Miftah Nurul Huda

“Penuh Warna-Warni di Desa Ciomas”

Nama saya Miftah Nurul Huda, mahasiswi Fakultas Ushuluddin Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir. (IQTAF) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Tahun 2018 ini saya memasuki semester tujuh, di mana saya akan menjalankan pengabdian kepada masyarakat atau sering disebut KKN (Kuliah Kerja Nyata) di salah satu desa. Sebelum memulai KKN saya banyak bertanya kepada kakak senior tentang KKN. Banyak beragam fariasi cerita dari kakak senior saya, dari mulai sedih karna harus meninggalkan keluarga, susah mendapatkan air, tidur banyak nyamuk, dan lain-lain sampai akhirnya gak terasa sebulan dan harus meninggalkan lokasi KKN. Masih bnyak lagi cerita-cerita yang saya dapatkan dari kakak senior saya.

Dari awal semester enam saya sudah memikirkan KKN ini di bulan Juli-Agustus saya harus menghadapi KKN yang diselenggaakan UIN Syarif Hidayaatullaah Jakarta. Setiap tahun UIN Syarif Hidayatullah Jakarta selalu menyelenggarakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata di Bogor dan Tangerang, tepatnya di desa-desa terpencil yang masih membutuhkan bantuan. Uluran tangan dari orang lain. Di dalam benak saya, Kuliah Kerja Nyata merupakan kegiatan yang cukup merepotkan, karna jatah libur kuliah tersita oleh adanya Kuliah Kerja Nyata ini. Selain itu harus rela jauh dari orang tua, bagi yang belum terbiasa jauh dari orang tua seperti saya terasa sangat berat, karena disana kita dituntut untuk bisa bersosialisasi oleh masyarakat. Jujur ini adalah tantangan buat saya, dan saya harus menjalani ini semua.

Buat saya, KKN itu suatu pengalaman, pengalaman yang belum pernah saya dapatkan di manapun belajar untuk menambah wawasan, kemampuan, dan suatu kesadaran saya untuk hidup di dalam masyarakat. Kuliah Kerja Nyata juga merupakan salah satu pengabdian saya dalam menempuh kuliah selama tiga tahun.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mempunyai sistem pembagian kelompok yang berubah-ubah dari tahun ke tahun, saya dengar dari kakak senior kalau pemilihan kelompok mahasiswa bebas cari kelompok

 

Page 281: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

249

sendiri yang mereka mau, akan tetapi di tahun 2018 ini sistem pembagian kelompok Kuliah Kerja Nyata merubah kebijaksanaan sistem, entah sejak kapan sistem itu berubah. Yang jelas di tahun 2018 ini pemilihan kelompok dan desa di tentukan oleh PPM itu sendiri. Saya memulai pendaftaran KKN pada bulan maret 2018. Di situ saya diwajibkan untuk melengkapkan berkas-berkas yang diperintahkan oleh pihak PPM. Setelah berkas–berkas saya lengkap saya langsung serahkan ke pihak PPM.

Setelah beberapa hari akhirnya pengumuman pembagian kelompok, dan saya mendapatkan kelompok KKN 189 di daerah Bogor, Desa Ciomas, kelompok saya terdiri dari 19 anggota yang berasal dari berbagai macam fakultas yakni, Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Syari’ah dan Hukum, Fakultas Sains dan Teknologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Adab dan Humaniora dan fakultas saya Ushuluddin. Awalnya saya merasa Kuliah Kerja Nyata itu hanya untuk menggugurkan kewajiban sebagai mahasiswi dan hanya mendapatkan nilai saja, bagi saya sebuah pengabdian masyarakat tidak seharusnya dilakukan selama satu bulan dengan orang yang saya baru kenal sebelumnya dan belum Mengetahui bagaimana karakter-karakter mereka. Pada saat itu saya adalah orang yang dibilang selalu absen kalau ada rapat KKN, karena pada saat itu saya sedang ada kegiatan rutin di luar kampus. Ternyata tidak hanya saya yang jarang berkumpul bersama teman KKN, beberapa teman saya juga ada yang jarang sekali ikut kumpul pada saat rapat KKN.

Awal kali saya mengikuti rapat Kuliah Kerja Nyata ini saya merasa sangat asing terhadap orang-orangnya, setelah beberapa kali rapat akhirnya saya dan teman-teman kelompok KKN merencanakan untuk mendatangi tempat KKN yang dipilihkan oleh pihak PPM. sebelum membentuk suatu kepengurusan teman-teman saya memperkenalkan diri dan asal fakultas, pada waktu itu saya tidak menghadiri rapat karna ada kegiatan diluar kampus. Setelah beberapa kali saya tidak hadir di rapat KKN akhirnya penyusunan kepemimpinan dan divisi-divisi sudah mulai dibentuk, saya mendapat bagian divisi konsumsi. Setelah semuanya sudah terbentuk baru lah saya dan teman-teman merencanakan pembuatan proposal dan survei tempat.

 

Page 282: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

250

Di awal pertama survei saya tidak bisa hadir dikarenakan sedang ada kegiatan di luar kampus yang tidak bisa ditinggal. Akhirnya beberapa teman-teman saya melaksanakan kegiatan survei ke setiap kampung-kampung yang ada di Desa Ciomas, beberapa kali survei di setiap kampung tapi belum ada tempat yang cocok untuk saya dan teman-teman tempati. Pada akhirnya survei dilaksanakan lagi hari Kamis tanggal 12 Juli 2018, kebetulan saya lagi tidak ada kegiatan jadi saya memutuskan untuk ikut bergabung dalam survei KKN yang terakhir ini. Setelah melakukan beberapa kali survei akhirnya teman-teman saya memutuskan untuk berdiskusi mengenai tempat tinggal yang akan saya dan teman-teman tempati selama pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata satu bulan ini.

Saya dan teman-teman berdiskusi di rumah salah satu teman saya yang tinggalnya tidak jauh dari kampus, kami berdiskusi tentang pemilihan kampung-kampung yang akan ditempati selama KK. Akhirnya dari beberapa kampung yang ada di Ciomas, saya dan teman-teman memutuskan untuk tinggal di kampung kompa 3, yang jaraknya tidak terlalu jauh. Setelah berdiskusi tentang tempat tinggal lanjut diskusi tentang keuangan, saya dan teman-teman KKN sepakat untuk mengeluarkan biaya untuk KKN selama disana masing-masing dari setiap orang membayar satu juta kepada bendahara. Sebelum adanya pembekalaan Kuliah Kerja Nyata saya dan teman-teman kelompok berbelanja untuk keperluan disana, dan mengumpulkan barang-barang untuk dibawa kesana.

Akhirnya pada tanggal 17 Juli 2018 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta melaksanakan pembekalan KKN untuk mahasiswa-mahasiswa yang akan mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Nyata selama satu bulan, di sana kami diberi arahan oleh pihak PPM terkait pelaksanaan KKN. Setelah selesai pembekalan KKN saya dan teman-teman berdiskusi untuk keberangkatan besok, teman saya yang bagian akomodasi sudah mempersiapkan kendaraan yang akan mengangkut barang-barang. Keesokan harinya saya dan teman-teman kelompok mempersiapkan untuk keberangkatan ke lokasi KKN, tepatnya tanggal 18 Juli 2018 saya dan teman-teman kelompok Kuliah Kerja Nyata berangkat menuju lokasi, kami berangkat sekitar jam 02.00 siang dan sampai di lokasi sekitar jam 04.00 sore, setelah sampai di lokasi saya dan teman-teman

 

Page 283: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

251

tidak diam, kami menurunkan barang-barag yang ada di mobil dan beres-beres rumah.

“Awal Mula Kehidupan di Ciomas“

Pertama kali saya tinggal di Desa Ciomas sangat tidak betah, karna disana termasuk desa yang jarang ada air, masyarakat disana menggunakan kali untuk kebutuhan mereka seperti mandi, mencuci mereka hanya mengandalkan kali yang ada di Desa Ciomas , awalnya saya agak ragu buat nyuci baju dikali karna saya belum pernah menyuci di tempat terbuka beberapa hari di Desa Ciomas saya menemukan beberapa banyak pelajaran yang saya dapatkan di desa ini salah satunya tentang kebersamaan yang belum pernah saya dapatkan sebelumnya, disana saya dan teman akhirnya membiasakan diri untuk membaur kepada masyarakat, biasanya saya dan teman saya suka menyuci dikali, karena disitu banyak warga yang nyuci disana, masyarakat di Desa Ciomas sangat senang dengan kehadiran mahasiswa KKN.

Hari demi hari saya lewati di Desa Ciomas bersama teman-teman kelompok Kuliah Kerja Nyata Selama satu bulan lebih saya tinggal di Desa Ciomas bersama teman-teman dari berbagai macam sifatnya, selama di Desa Ciomas saya dan teman-teman melaksanakan proker-proker yang sudah kami siapkaan, kegiataan pertama yang saya dan teman-teman laksanakaan adalah pembukaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di balai desa, disana saya dan teman-teman mengundang sekdes, dan dosen pembimbing KKN untuk ikut serta dalam pembukaan Kuliah Kerja Nyata ini di tahun 2018. Setelah acara pembukaan KKN dilaksanakan barulah saya dan teman-teman menjalankan proker-proker. Proker yang saya paling berkesan bagi saya adalah mimbel (bimbingan belaar) , disana saya dan teman-teman mengajar di beberapa SD yang ada di Desa Ciomas, kelompok saya terpecah menjadi 3 bagian ada yang mengajar di SDN 03, SDN 01, SDN 04. Saya dan beberapaa teman mengajar di SDN 04 di kampung cinyurup memang agak jauh dari tempat tinggal kami.

Di sana saya banyak Mengetahui tentang SDN 04 Ciomas, banyak sekali kekurangan dari sekolah tersebut salah satunya kekurangan pengajar, disana hanya ada beberapa pengajar yang ada di SDN 04 Ciomas, saya dan teman-teman meminta izin kepada kepala sekolah untuk melaksanakan mengajar, dan ketika saya memasuki kelas 4 yang

 

Page 284: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

252

saya tidak habis fikir kenapa rata-rata dari mereka banyak yang belum bisa membaca dan menulis padahal mereka sudah kelas 4, disana saya mulai membuka pikiran untuk membuka bimbel untuk anak-anak yang belum bisa membaca dan menulis. Saya dan teman-teman memutuskan untuk hari senin dan rabu pelaksanaan bimbel, akan tetapi pihak kepala sekolah tidak menyetujui kalau hanya senin dan rabu, mereka ingin saya dan teman-teman melaksanakan bimbel senin sampai jumat, tapi saya dan teman lain masih mempunyai bnyak proker yang harus di jalani.

Saya dan teman lainnya memutuskan untuk tidak ambil bimbel di SDN 04 Ciomas. Akhirnya yang di bimbelkan hanya SDN 01 dan SDN 03 Ciomas. Jujur saja dalam benak saya ingin sekali memberikan bimbel kepada siswa-siswi SDN 04 Ciomas, ingin memberikan mereka semangat belajar, tetapi saya salut kepada mereka-mereka semua karena, dengan kondisi yang amat sangat minim di sekolahnya namun mereka masih semangat datang kesekolah, bahkan mereka ada yang rumahnya sangat jauh, tapi masih semangat kesekolah walaupun jalaan kaki. Mereka lebih baik datang lebih pagi satu jam dari pada harus telat 5 menit.

“Kalianlah Guru-Guru Ku di Ciomas”

Beberapa hari menjalankan Kuliah Kerja Nyata banyak sekali pelajaran yang bisa saya ambil dari banyak orang, di antaranya dari anak-anak kecil yang ada di Desa Ciomas, masyarakat sekitar Desa Ciomas, dan teman-teman Kuliah Kerja Nyata saya. Pelajaran dari anak-anak dan masyarakat Desa Ciomas yang saya ambil adalah berbagi, dan kebersamaan. Mereka selalu ramah, sopan, terhadap orang walaupun mereka belum terlalu kenal, tapi saya sangat salut terhadap mereka karena mereka dengan apa adanya terbuka menceritakan apa yang mereka alami di Desa Ciomas ini kepada saya dan teman-teman yang belum mereka kenal. Beda banget dengan saya yang tertutup terhadap orang yang belum saya kenal, jangankan dengan orang-orang yang belum dikenal, sama teman pun saya masih tertutup kalau soal pribadi.

Setelah beberapa hari saya di Desa Ciomas bersama teman-teman saya bisa dapat menemukan sifat dan karakter mereka, di antaranya adalah ada teman saya yang bernama Nuraida mahasiswi fakultas dan jurusannya sama dengan saya dia tipe orang yang pinter masak, padahal dia bukan divisi masak tetapi dia memang hobi masak, jadi dia sering

 

Page 285: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

253

membantu saya dan teman divisi untuk memasak makanan, dia sering saya sebut ‘Mami’ di sana karna dia benar-benar kayak ibu-ibu yang sering memperhatikan keadaan teman-temannya. Selain itu ada juga

teman saya yang sangat care terhadap temannya, ada yang tidak mau peduli, ada juga yang tidak sama sekali bersosialisasi dengan warga sekitar, ada yang cerewet, ada yang amat sangat pemalas dan lain-lain.

Beragam kriteria dari teman-teman saya yang mungkin sangat sulit untuk saya lupakan, karena dari merekalah saya belajar untuk bisa memahami sifat dari masing-masing teman saya. Walaupun begitu tetapi kebersamaan dengan mereka yang membuat saya betah untuk tinggal bersama mereka. Di sana saya menghabiskan watu selama sebulan dengan teman-teman yang sekarang sudah saya anggap seperti keluarga sendiri, dari mulai susahnya mencari air untuk mandi, sampai makan bareng-bareng. Susah dan sedang yang sekarang adalah warna buat saya sendiri, karena kejadian itu semua tidak akan saya dapatkan lagi nantinya.

Riza badruzaman dipanggilnya riza, salah satu teman saya yang orangnya sangat asyik, tidak baperan dan apa adanya, dan satu lagi dia tipe cowok yang cuek dalam berpenampilan, bahkn dia sanggup tidak mandi selama kurang lebih empat hari, bisa dibayangkan baunya seperti apa, dia juga tipe cowok yang super jorok, terkadang lagi serius-seriusnya evaluasi dia malah kentut dan membuat saya dan teman-teman yang lain

risih karna baunya.

Fahrurozi dipanggilnya Oji, dia adalah ketua kelompok Kuliah Kerja Nyata, salah satu teman saya yang sangat asyik, kebiasaannya hampir sama seperti Riza, dia orang yang sabar buat menghadapi kelakuan-kelakuan teman-temannya walaupun dia adalah orang yang

sering di bully di kelompok saya. Tapi dengan di-bullynya malah membuat dia tambah percaya diri, teman-teman suka memanggil dia celengan. Kenapa celengan? Karena setiap dia duduk, celana belakangannya selalu kelihatan. Tetapi walaupun begitu dia tipe orang yang sangat cuek dengan apa yang dikatakan teman-temannya.

Mawaddah biasa dipanggil Maw, dia adalah orang Palu dia Fakultas Ilmu Tarbiah dan Keguruan Jurusan IPS divisi konsumsi bersama. Teman saya yang satu ini memang agak unik, karna awal pertama kali saya lihat dia, wajahnya mirip seperti Nurrani, perempuan

 

Page 286: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

254

yang sedang viral di Instagram. Dia adalah tipe orang yang sabar dan rajin. Di antara teman-teman saya yang lain dia orang pertama yang bangun pagi.

Kalau lagi tidak ada kegiatan, saya dan teman-teman lari pagi di sekitar Desa Ciomas, di sana tempatnya masih terlihat hijau, setelah lari pagi saya dan beberapa teman konsumsi melaksanakan tugas yaitu memasak untuk teman-teman yang lain. Biasanya kalau hari sabtu atau minggu, saya dan teman-teman membagi tugas, ada yang kepasar, piket rumah, da nada yang masak.

“Terakhir di Desa Ciomas”

Minggu terakhir di Desa Ciomas saya dan teman-teman yang lain akan melakukan beberapa kegiatan yang mungkin bisa dibilang padat, senin dan selasa saya dan teman yang lain melakukan penutupan bimbel di SDN 03 dan SDN 01 Ciomas, rabunya saya dan teman yang lainnya melakukan progam kerja yang namanya BNN (Badan Nasional Narkoba) yang dilaksanakan di balai desa, kamis nya saya dan teman yang lainnya membantu warga Desa Ciomas Kampung Kompa 3 untuk bergotong royong membersihkan jalanan yng ada dikompa 3 untuk 17 Agustusan. Dan malamnya teman-teman kelompok saya diundang oleh Sekdes untuk mengikuti pengajian di balai desa, tidak semua yang ikut ke balai desa, ada yang di rumah yasinan bersama warga. Keesokan harinya tepatnya pada tanggal 17 agustus 2018 di balai desa mengadakan upacara 17san untuk memperingati kemerdekaan, selain itu sekdes mengadakan perlomban antar kampung.

Teman-teman kelompok saya ikut serta dalam perlombaan 17san, teman saya ada yang mengikuti lomba balap karung, dan tarik tambang. Setelah beberapa kali perlombaan akhirnya acara pun selesai. Saya dan teman-teman kelompok menyebarkan undangan kepada RT/RW di

setiap kampung Ciomas untuk melakukan closing pada hari Senin, 20 Agustus 2018. Selesai menyebarkan undangan, saya dan teman-teman

masih mempersiapkan buat acara closing. Ada yang mempersiapkan sertifikat, ada yang mempersiapkan piala, ada juga yang mempersiapkan perlengkapaan untuk panggung, dari kelompok Kuliah Kerja Nyata saya dan teman-teman menyewa panggung untuk penutupan Kuliah Kerja Nyata. Hari Minggu tanggal 19 Agustus 2018 kelompok kami mengadakan perlombaan layang-layang di lapangan dekat balai desa.

 

Page 287: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

255

Para masyarakat Ciomas sangat antusias dalam Perlombaan ini, kebanyakan dari kalangan laki-laki baik dari remaja sampai bapak-bapak ikut serta dalam perlombaan ini. Teman-teman mengadakan perlombaan laying-layang ini dari pukul 15.00 sampai pukul 17.00, setelah acara perlombaan selesai saya dan teman-teman beristirat sebentar setelah abis isya baru lah saya dan teman-teman berdiskusi untuk keesokan harinya, saya beserta teman-teman berdiskusi sampai malam hari.

Tepatnya di hari senin tanggal 20 Agustus 2018 saya dan teman-teman sibuk untuk melakukan penutupan Kuliah Kerja Nyata. Ada yang kepasar untuk membeli keperluan panggung, ada yang sibuk packing barang karna besok udah harus pulang. Ada juga yang sibuk mendekor panggung. acara penutupan dimulai dari pukul 19.00 sampai pukul 00.00 malam. Saya beserta teman-teman mengundang beberapa RT dan RW

serta Sekdes. Selain itu juga acara closing menampilkan perlombaan karaoke untuk warga. Para warga antusias untuk mengikuti karaoke,

akhirnya acara closing KKN berjalan lancar sesuai rencana. Kemudian

setelah selesai acara closing saya dan teman-teman diajak para warga

Kompa 3 untuk ngeliwet bareng untuk terakhir dimalam hari.

Seharian menjalankan penutupan akhirnya saya dan teman-teman mempersiapkan untuk keberangkatan pulang, sebelum pulang saya dan teman-teman diajak makan bersama dan berdoa untuk kepulangan kami. Rasanya sedih karena harus berpisah dengan orang-orang yang baik, tapi saya dan teman-teman harus pulang karena masih ada kewajiban yang harus saya jalani. Rasanya sebulan itu adalah waktu yang sangat singkat untuk mengenal mereka warga-warga Ciomas yang baik dan peduli kepada saya.

 

Page 288: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

256

M Satu Bulan Lebih Satu Hari Oleh: Mohammad Ibnu Rozi

KKN Sekilas Pandang

Sebelum saya bercerita lebih lanjut, izinkan saya memperkenalkan diri saya. Nama saya Mohammad Ibnu Rozi, di kampus saya biasa di panggil Ibnu tetapi selama Kuliah Kerja Nyata (KKN) teman-teman memanggil saya Iben. Ada satu orang yang memanggil

nama saya dengan sebutan yang berbeda yaitu “Mai Lopely”. Saya juga tidak mempermasalahkan panggilan itu. Saya adalah mahasiswa semester 7 Jurusan Ilmu Perpsutakaan Fakultas Adab dan Humaniora.

Pada semster 7 ini adalah di mana saya wajib melaksanakan kegiatan yang dinamakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebagai bentuk pengaplikasian Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pengabdian kepada masyarakat. Istilah KKN sendiri sudah sering saya dengar sebelumnya dan kesan atau opini saya pertama kali saat membayangkan KKN adalah kegiatan yang membosankan dan merepotkan, dengan berbagai program kerja yang harus dilakukan. Akan tetapi, karena KKN ini bersifat wajib, mau tidak mau, suka tidak suka saya harus menjalankan kegiatan ini selama sebulan penuh di tempat yang benar benar asing bagi saya.

Memasuki pertengahan semester 6, sudah mulai banyak perbincangan mengenai Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang sebelum ada informasi resmi katanya akan diselenggarakan pada masa libur antara

semester 6 ke semester 7. Perbincangan tersebut beragam seperti, “Apa,

sih, KKN?”, “Apa saja, sih, yang akan yang akan dilakukan selama KKN itu?”,

“Dimana, sih, KKN nanti tempatnya?”, dan lain sebagainya yang diperbincangkan kala itu.

Selama banyak teman-teman satu jurusan saya membicarakan mengenai KKN, saya sendiri sebenarnya kurang tertarik dengan hal tersebut. Karena menurut yang sudah saya katakan bahwa KKN itu akan sangat merepotkan dengan segala program dan tugas yang harus saya kerjakan. Belum lagi ditambah isu-isu yang mengatakan bahwa KKN akan dilaksanakan selama masa liburan semester 6 ke semester 7. Dalam

benak saya pun terlintas, Ah, menyusahkan saja sih. Sudah memotong jatah libur selama satu bulan dan harus kerja membangun kampung orang. Kampung sendiri saja saya malas.

 

Page 289: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

257

Singkat cerita semester 6 pun berakhir. Pembagian kelompok yang dilakukan oleh pihak Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) pun telah rampung. Di sana saya melihat bahwa saya akan satu kelompok dan berbagi rasa selama satu bulan lebih dengan Hanum (Inces), Riza, Kurniawati (Nia), Hani, Aqilah (Qilah), Dina, Ridho (Habib), Aida, Fahrurozzi (Oji), Arlen, Alfiah (Alfi), Manhajul (Ijul), Silviana (Cilpi), Sergio (Kucing), Putri, Fira, Miftah. Mereka semua dari jurusan yang berbeda dari saya dan pastinya memiliki karakter yang berbeda beda pula yang harus saya pahami satu persatu.

Selang beberapa hari setelah pembagian kelompok, tiba tiba saya

dichat via WhatsApp oleh Alfi yang kebetulan mendapat nomor saya dari teman bermain saya. Dia mengenalkan diri dan menanyakan apakah sudah masuk grup kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) atau belum bila sudah atau dapat informasi mengenai lebih lanjut mengenai KKN agar berbagi dengan dia. Keesokan harinya saya diundang untuk masuk ke grup KKN 189. Di sana ternyata sudah ramai pembicaraan yang dibahas. Setelah pembahasan panjang lebar akhirnya kami sepakat untuk kumpul untuk lebih saling mengenal satu sama lain. Kembali lagi saya jarang sekali muncul di grup ketika awal awal mungkin karena sudah tertanam diotak bahwa KKN membosankan dan sebagainya. Akhirnya saya hanya menjadi pembaca setia grup tersebut. Kelompok saya mengadakan beberapa kali rapat. Rapat 1,2,3,4 saya tidak datang, yang saya tahu hanya siapa ketua kelompok pada saat rapat pertama dan nama kelompok saya yaitu “Merdeka” tanpa tahu makna dari nama tersebut.

Sebelum melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN), pihak PPM mewajibkan kami untuk hadir dalam kegiatan pembekalan yang bertujuan untuk memberitahu hal-hal apa saja yang dilakukan saat sebelum KKN, ketika KKN dan setelah KKN. Pembekalan dilakukan pada tanggal 27 April di Auditorium Harun Nasution. Pembekalan pun selesai, dan saya lihat grup bahwa akan mengadakan kumpul bersama. Cukup sulit bagi saya menemukan anggota kelompok saya sendiri, melihat dari saya yang tidak pernah hadir di rapat-rapat sebelumnya. Hingga akhirnya saya bisa bertemu dengan teman-teman saya.

Setelah acara kumpul tersebut dan memperkenalkan diri masing masing, saya masih malas untuk datang kumpul bersama, hingga puncaknya ketika teman satu kelompok saya mungkin merasa kecewa dengan yang lain juga ketika grup banyak yang tidak merespons, dan dia meluapkan opininya. Semenjak itu saya mulai sadar KKN itu bukan cuma

 

Page 290: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

258

soal saya, tapi ada orang lain juga di sana. Saya coba buang jauh-jauh pikiran malas soal KKN dan mulai datang ke rapat-rapat yang diadakan oleh kelompok, begitu juga dengan survei lokasi ke desa yang dimaksud. Mulai dari situ saya berharap bahwa satu bulan ke depan akan menjadi saat saat yang tak terlupakan selama hidup saya.

Keluarga Baru, Memori Baru

Lingkungan baru, susana baru, keluarga baru. Itulah yang saya rasakan. Saya dipaksa untuk beradaptasi dengan banyak hal baru dengan teman baru yang memiliki sifat dan pemikiran yang beragam. Cukup sulit awalnya untuk beradaptasi dengan mereka, tapi semua itu mengalir begitu saja selama 32 hari saya mengabdi di desa yang bernama Ciomas. Banyak sekali kenangan yang begitu menyenangkan selama saya mengabdi di sana walau tidak jarang ada kenangan yang kurang menyenangkan. Ya, itu semua saya anggap sebagai pengalaman hidup selama masa kuliah dan melaksanakan kegiatan yang dinamanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Selanjutnya akan saya perkenalkan teman teman saya selama melaksanakan KKN di Desa Ciomas.

Kholidah Hanum. Biasa dipanggil Inces, satu satunya orang yang

memanggil nama saya dengan sebutan “Mai Lopely”, dia adalah mahasiswi Fakultas Syari’ah dan Hukum Jurusan Hukum Ekonomi Syari’ah. Orangnya terlampau aktif bahkan bisa dikatakan sulit untuk diam.

Tetapi ketika di minta mengutarakan opininya dia pasti akan berkata “Ih,

Inces bingung”. Walaupun begitu dia dapat diandalkan sebagai instruktur senam di kelompok saya. Selain itu Hanum juga bertugas sebagai guru di

program Muhadharah yang kelompok saya laksanakan. Dia juga partner setia saya untuk pergi kemana saja selama menjalankan program program KKN.

Fira Sintia Octa Zafira. Biasa dipanggil “Fira”, tetapi anak-anak kecil di tempat tinggal saya biasa memanggilnya dengan sebutan “Kak Bella”. Saya sendiri tidak tahu dari mana kata Bella itu bila disangkut pautkan dengan namanya. Fira ini bertugas sebagai Bendahara di kelompok saya. Saya pertama kali melihat Fira ini saya kira orang yang galak dan judes, ternyata sama sekali tidak. Dia juga seorang instruktur senam selama kelompok saya melaksanakan program senam di Minggu pagi bersama warga.

 

Page 291: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

259

Riza Badruzzaman. Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan. Biasa dipanggil Riza walau kadang ada juga yang memanggil dengan sebutan “Kiting” karena

rambutnya yang keriting. Dia adalah orang yang senang sekali nge-game. Dia juga yang paling susah kalau bangun sampai teman-teman yang berada di posko cowok sudah hafal fase-fase kalau dia bangun tidur. Walaupun sering banget bercanda, tapi kalau sudah nmembicarakan

program, evaluasi, atau briefing, dia cukup serius dan tidak jarang dia marah sama yang lain kalau ada yang tidak serius. Selain itu, Riza ini sangat bisa diandalkan untuk urusan mengajar. Melihat latar

belakangnya, dia ini adalah pengajar pada program muhadharah dan pengajaran di sekolah.

Kurniawati. Biasa dipanggil Nia, mahasiswi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Pertama saya lihat orangnya saya berpikir dia ini pendiam dan tidak banyak tingkah ternyata sebaliknya. Kurnia ini juga satu satunya anak perempuan yang dekat dengan pemuda di Desa Ciomas menurut pandangan saya. Kalau diibaratkan dia ini perwakilan anak perempuan ketika mengadakan rapat dengan pemuda Ciomas.

Hani, Silvi dan Dina. Untuk saya mereka seperti satu paket yang tidak bisa dipisah. Selama Kuliah Kerja Nyata, sering sekali saya melihat mereka selalu bersama. Hani dan Silvi ini bertugas sebagai humas di kelompok saya yang menghubungi para narsumber program yang akan kelompok kami adakan. Sedangkan Dina adalah teman satu divisi saya di bagian akomodasi yang mengurusi akomodasi teman teman dan narasumber ke lokasi di mana program tersebut dilaksanakan.

Aqilah Mutia Sesariana. Biasa dipanggil “Qilah”, Cheff kepala di kelompok saya. Yang bertanggung jawab masalah perut saya dan 18 orang lain di kelompok. Masakannya tidak pernah mengecewakan selalu bikin nambah entah karena saya suka dengan masakannya atau hanya karena lapar semata. Qilah ini juga jarang atau hampir tidak pernah marah kalau berbicara juga suaranya aduh lembut sekali. Qilah juga dipercaya sebagai Instruktur senam.

Miftah, Aida, Putri dan Mawaddah. 4 (empat) orang yang kalau menurut pandangan saya selalu bersama. Dari ke-4 orang ini masing-masing memiliki keahlian yang berbeda beda pula. Seperti Aida dan Putri yang selalu membantu bagian dapur dan memasak. Sedangkan Miftah

 

Page 292: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

260

dan Mawaddah yang saya tahu bila sedang tidak ikut dalam kegiatan program mengajar di sekolah mereka bersih-bersih rumah.

Muhammad Ridho Alfansuri. Mahasiswa Fakultas Ushuluddin Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir. Dia biasa dipanggil “Habib” oleh teman-teman yang lain. Selain karena dia ini lulusan dari pesantren,

kalau menonton Youtube pun isinya tentang ceramah. Kalau di posko cowok, dia sering memberi wejangan untuk teman teman cowok yang lain. Walaupun dipanggil habib tapi kelakuannya ada saja minusnya. Dia

juga bertugas sebagai guru/instruktur di program muhadharah yang dilakukan di pesantren bersama Riza, Hanum, dan Fira.

Fahrurrozi. Biasa dipanggil “Oji”. Dari Fakultas Syari’ah dan Hukum (FSH) Jurusan Hukum Keluarga. Dia ini ketua KKN saya sekaligus pemeran utama dalam video “siksa kubur” versi anak KKN 189. Ketua yang mengayomi anggotanya dan hampir tidak pernah saya melihat dia marah ketika evaluasi kegiatan di malam hari. Ketua saya ini juga sebagai penanggung jawab program turnamen futsal yang diadakan kelompok saya.

Arlen Tyas Pangestu. Biasa saya memanggilnya “Arlen”. Mahasiswa FSH Jurusan Hukum Tata Negara yang dari awal saya lihat orangnya paling aktif. Dia juga orang yang seolah tidak pernah kehabisan ide atau gagasan menurut saya. Setiap hari ada saja program atau ide yang

diberikan selama briefing maupun evaluasi. Dia juga rela paling lelah dari teman teman cowok yang lain. Kalau diibaratkan, Arlen ini seperti ketua ke-2 dalam kelompok saya.

Alfiah Khoiri Asyir. Biasa dipanggil “Alfi" dari Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Jurusan KPI. Sekretasi ke-2 yang bekerja bersama Arlen. Orangnya cukup aktif dan sangat bisa diandalkan. Satu

yang unik menurut saya soal Alfi ini adalah, ketika sedang briefing atau evaluasi di malam hari terkadang suka terlihat mengantuk atau tidur tapi ketika disuruh berbicara atau selesai evaluasi dia mengerti dan tahu apa

saja yang dibicarakan selama briefing tersebut. Dia juga yang menyadarkan saya ketika dia marah di grup ketika sebelum KKN, dari situ saya sadar kalau KKN itu bukan hanya ada saya seorang tapi ada 18 orang lain lagi yang harus saya perhatikan juga.

Manhajul Islam. Biasa dipanggil “Ijul” dan Sergio Pratama Arifin “Kucing”. Satu pasang fotografer dan editor di kelompok kami. Kalau sudah membahas soal video atau foto program mereka selalu berdebat

 

Page 293: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

261

mengenai lebih bagus seperti apa untuk bagian editingnya. Selain itu Ijul ini juga dapat diandalkan sebagai guru ngaji anak-anak kecil selepas maghrib di desa. Sedangkan Sergio lebih fokus kepada dokumentasi selama kegiatan kegiatan yang sedang kami laksanakan.

Sembilan belas orang dengan beragam kepribadian dan pemikiran dalam satu atap selama sebulan tentu banyak hal-hal yang telah dilewati bersama mulai dari hal yang menyenangkan hingga konflik-konflik kecil di malam hari selama evaluasi ketika membicarakan program. Konflik kecil yang terjadi saya anggap sebagai pelengkap kisah selama Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Ciomas. Dari konflik yang terjad seperti ketika Mawaddah dan Riza beradu argumen mengenai masalah mengapa Mawaddah tidak ikut melakukan pengajaran di sekolah dengan alasan membersihkan dapur karena Mawaddah merasa tidak enak dengan dapur Bu Luri yang kotor.

Hal lain yang saya dapat pelajari dari beberapa cara bicara teman saya yang terkesan keras, padahal memang itu gaya bicaranya, membuat saya belajar bahwa toleransi dalam kelompok merupakan hal yang penting agar program yang sudah dibicarakan dapat berjalan sesuai dengan rencana. Selain itu, selama sebulan juga banyak kebersamaan

yang kami lewati yang sulit untuk dilupakan. Seperti bermain Uno yang sering dilakukan ketika ada waktu senggang diantara program yang

sudah dilaksanakan, masak liwet bersama yang hampir dilakukan setiap Minggu, mencuci peralatan masak bersama di sungai, belanja kebutuhan sehari hari di pasar setiap Senin dan Kamis.

Rumah Kedua

Ciomas, pernah mendengar tetapi ternyata berbeda dengan Ciomas yang saya tahu di daerah Puncak Bogor. Ciomas Kecamatan Tenjo yang satu ini akan menjadi rumah kedua saya selama sebulan mengabdi di sana dalam kegiatan KKN. Lingkungan yang begitu sejuk dan nyaman karena dikelilingi oleh hutan serta akses masuk desa yang kedalam hutan membuat suasanya desanya begitu terasa disiang maupun di malam hari karena tidak terlalu banyak kendaraan yang berlalu-lalang. Hanya saja Desa Ciomas ini sangat jauh dari mana-mana, untuk ke stasiun terdekat saja yaitu parung panjang membutuhkan waktu 30 sampai 40 menit menggunakan motor. Tidak adanya kendaraan umum yang lewat atau sebenarnya ada tetapi saya tidak pernah melihatnya, membuat akses ke desa ini cukup sulit.

 

Page 294: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

262

Selama satu bulan mengabdi di Desa Ciomas, saya dan teman-teman saya tinggal di rumah Bu Luri, yaitu ibu RT di kampung Kompa 3. Untuk kegiatan keagamaan di sini juga saya rasa masih sangat terjaga, karena masyarakat mayoritas adalah Islam, tiap Jum’at masih ada pengajian untuk ibu-ibu dan kegiatan yasinan setiap hari Selasa. Hanya saja azan di sini terdengar ketika Subuh dan Maghrib saja.

Mayoritas warga Desa Ciomas adalah suku Sunda, jadi dalam komunikasi sehari hari, mereka menggunakan bahasa Sunda. Saya sendiri tidak begitu mengerti bahasa Sunda, maklum selama ini tinggal di Jakarta di lingkungan masyarakat betawi, membuat saya berpikir bahwa akan kesulitan dalam hal komunikasi dengan warganya. Tetapi ternyata pemikiran saya itu salah, warganya pun bisa dan cukup fasih berbahasa Indonesia. Antusias adalah kata yang dapat menggambarkan respon warga desa khususnya kampung Kompa 3 kepada kami ketika pertama kali kami datang untuk survei lokasi. Masyarakat di sini juga cukup ramah.

Ketika malam hari suasana di desa sangat gelap. Karena minimnya pencahayaan atau bahkan boleh dibilang tidak ada pencahayaan sama sekali di sepanjang akses masuk desa. Pencahayaan yang ada hanya dari teras rumah warga yang jaraknya pun berjauhan. Kalau ingin keluar malam hari pun kami biasanya membawa 2 motor atau 4 orang, sangat tidak disarankan sendiri karena memang tempatnya yang benar benar gelap dan sepi selepas maghrib tidak ada aktifitas sama sekali.

Salah satu yang membuat saya kagum dengan masyarakat Desa Ciomas ini adalah semangat anak-anak kecilnya. Anak-anak ini sangat antusias dengan kedatangan kami. Bahkan tidak jarang saya dan teman teman di posko cowok dibangunkan oleh anak-anak kecil di kampung Kompa 3. Selain itu tradisi gotong-royong di desa ini masih sangat terjaga. Telihat ketika kami diajak bersama warga untuk merenovasi jembatan gantung desa yang menjadi penghubung antara Kampung Kompa 3 dengan Kompa 1 dan 2.

Selain itu tradisi liwetan sehabis gotong-royong juga sangat sering dilakukan di sini. Anak-anak muda di tempat kami tinggal juga sangat aktif, kami sering diajak kumpul bareng dengan mereka. Mereka menyebut diri mereka itu BKJ. Untuk kegiatan 17 Agustus sendiri masyarakat masih sangat antusias, bahkan jauh hari sebelum 17 Agustus, warga sudah menanyakan akan mengadakan lomba apa dan sebagainya.

 

Page 295: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

263

Anak-anak kecilnya pun menanyakan hal yang sama mereka sangat menunggu lomba lomba yang kami adakan ketika 17 Agustus. Walaupun pada awalnya saya kurang tertarik dengan KKN ini, karena ada satu dan lain hal salah satunya dari antusias warganya sendiri yang membuat saya menjadi merasa nyaman dengan KKN di Desa Ciomas ini.

Pergi Enggan, Pulang pun Enggan

Tak terasa sudah satu bulan lamanya saya menetap dan mengabdi di desa yang bernama Ciomas. Menjadi suatu kebahagiaan tersendiri pernah menjadi bagian dari masyarakat desa yang begitu ramah. Desa yang cukup luas dengan dikelilingi hutan serta masih banyaknya sawah sawah membuat kesan indah yang sulit untuk dilupakan.

Selama satu bulan hidup di desa banyak sekali perbedaan yang saya rasakan mulai dari air bersih yang sangat sulit, keterbatasan sinyal

handphone untuk komunikasi, fasilitas yang dapat dikatakan masih kurang dibandingkan ketika saya tinggal di Jakarta. Akan tetapi, semua kekurangan yang ada menjadi tidak terasa karena warga Desa Ciomas yang begitu ramah kepada saya dan warganya sendiri juga terlihat tidak mempermasalahkan hal tersebut membuat saya malu dan berpikir ulang kalau saya harus bisa seperti mereka hidup dengan segala keterbatasan. Selain itu hidup di desa yang serba apa adanya ini membuat saya menjadi lebih mandiri dalam hal makan dan mengurus keperluan pribadi.

Telintas di pikiran saya bagaimana jika saya menjadi masyarakat Desa Ciomas. Lahir dan besar di desa dengan segala keterbatasan namun rasa kekeluargaan dan gotong royong yang masih sangat kental terkadang membuat orang lupa dengan keterbatasan tersebut. Dengan adanya KKN 189 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, saya berharap dapat bermanfaat bagi perkembangan desa, khususnya para kaum muda desa yang masih memiliki jalan yang begitu panjang untuk membangun desa mereka suatu hari kelak. Selain itu melihat antusiasme anak-anak Sekolah Dasar (SD) ketika berangkat sekolah membuat saya ingin sekali membuat taman baca untuk mereka agar anak-anak Desa Ciomas lebih gemar membaca sejak dini dan mengetahui perkembangan dunia luar dari buku buku yang mereka baca dan tidak menjadi masyarakat yang tertinggal.

 

Page 296: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

264

N Kisah Nyata yang Tiada Tara di Desa Ciomas

Oleh: H. Muhammad Ridho Alfansuri

Indahnya Perbedaan

“Buatkan saya secangkir kopi hitam yang panas maka akan kuceritakan indahnya

perbedaan dan manisnya persahabatan”

Ketika saya sedang duduk santai bersama teman-teman dengan disuguhi secangkir kopi panas yang menghangatkan suasana malam,

ketika melihat grup WhatsApp begitu ramai membahas tentang pembagian kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN). Saya pun bergegas melihat daftar pembagian kelompok dari Pusat Pengabdian Masyarakat(PPM). Di situ saya mulai tercengang ketika melihat teman sekelompok ada yang sudah saya kenal sekaligus satu almamater

sewaktu di pondok dahulu (Daar el-Qolam), tentu sudah tidak asing lagi bagi saya. Tetapi tidak sampai di situ, meski ada beberapa orang yang saya sudah kenal akan tetapi di kelompok KKN ada 19 anggota dengan kultur yang berbeda; mulai dari Fakultas Syari’ah dan Hukum, Fakultas Adab dan Humaniora, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Sains dan Teknologi, Fakultas Ilmu Tarbiah dan Keguruan, Fakultas Sosial dan Ilmu Politik, sampai fakultas saya sendiri yaitu Fakultas Ushuluddin dan Filsafat.

Nama saya Muhammad Ridho Alfansuri, mahasiswa Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Fakultas Ushuluddin dan Filsafat (FUF) Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2015. Tidak terasa tiga tahun sudah saya lalui duduk di bangku kuliah dengan berbagai cerita dan pengalaman, tibalah saatnya bagi saya sebagai mahasiswa untuk menjalani salah satu syarat yang sudah ditentukan oleh kampus, yaitu Kuliah Kerja Nyata (KKN). Inilah momen yang saya tunggu semenjak dari awal masuk kuliah, saya bisa terjun langsung ke masyarakat untuk mengamalkan ilmu yang sudah saya dapatkan selama saya kuliah di UIN Jakarta. Banyak cerita tentang Kuliah Kerja nyata dari kakak tingkat

(kating), mengenai manis dan pahitnya selama KKN berlangsung, selalu ada konflik-konflik di dalam anggota itu sendiri.

Entah itu dari mulai ngumpul pra-KKN, survei Lokasi KKN, sampai di tempat KKN. Tapi menurut saya itu adalah suatu yang fitrah pada diri manusia, karena hakikatnya perbedaan itu pasti ada, tinggal

 

Page 297: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

265

bagaimana kita yang menyikapi perbedaan tersebut. Karena kalau tidak ada perbedaan atau keanekaragaman, tidak akan menciptakan cerita yang menarik di dalam kelompok KKN ini. Alih-alih orang-orang yang aktif berorganisasi, entah itu di dunia kampus (internal) maupun di luar kampus (eksternal). Saya selalu membayangkan ketika waktu Kuliah Kerja Nyata (KKN) berlangsung, bagaimana saya hidup dengan orang-orang yang berbeda dari segala hal dari saya. Menurut saya itu adalah salah satu tantangan bagi saya untuk berjuang hidup kurang lebih 30 hari di desa orang dengan kondisi satu kelompok yang berbeda-beda sifatnya. Ada yang pemalas, keras kepala, pelit tidak mau berbagi, dan masih banyak lagi.

Saya juga suka berpikir apa saja yang harus saya lakukan selama KKN berlangsung dengan kemampuan saya yang terbatas, dan mungkin saja ada dari sebagian teman-teman kelompok yang mungkin tidak sejalan dengan pemikiran saya. Tapi mungkin di situ saya bisa belajar bagaimana menyikapi teman-teman yang berbeda dari kita karena tidak mungkin kita menuntut mereka harus seperti saya, dan di situlah kita bisa menilai kedewasaan teman-teman kita satu-persatu pasti berbeda-beda. Kuliah Kerja Nyata (KKN) bagi mahasiswa diharapkan dapat menjadi bekal kita sebagai mahasiswa agar tidak canggung ketika dibutuhkan di masyarakat nanti, karena pengalaman saya ketika terjun langsung di masyarakat itu tidak sama seperti kita belajar di bangku kuliah. Sebab tantangannya lebih berat dan rumit terjun langsung di masyarakat, maka dari itu KKN ini sangatlah penting bagi mahasiswa untuk mengukur atau memperbaiki apa yang sudah kita peroleh ketika belajar di kampus.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) diharapkan bisa memberikan motivasi dan inovasi kepada masyarakat agar mereka mau bergerak untuk mengembangkan desa mereka menjadi desa yang lebih baik lagi. Walaupun pada kenyataannya program yang kita sudah susun pra-KKN ketika survei tempat KKN itu berbeda sekali dengan kondisi yang kita alami ketika waktu KKN berlangsung, tapi di situ kita tidak kehabisan akal atau ide. Dengan penuh pertimbangan dan musyawarah akhirnya program-program yang tadinya kita sudah konsepkan akhirnya kita ubah sedikit bukan menghapusnya.

 

Page 298: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

266

Berjuang Bersama

“Karena bersama itu ejaannya bukan S.E.N.D.I.R.I , tapi S.E.M.U.A”

Tepat pada hari Rabu tanggal 18 Juli 2018 kami kelompok KKN 189 UIN Jakarta berangkat menuju tempat kita mengabdi di Desa Ciomas, Kec. Tenjo, Kab. Bogor. Titik kumpul yang sudah ditentukan adalah di rumah salah satu teman kita yang jaraknya tidak jauh dari kampus. Kami mempersiapkan barang-barang yang kita perlukan selama KKN berlangsung setelah itu kami memulai perjalanan kita dengan membaca doa bersama.

Selama dalam perjalanan kita sempat berhenti di beberapa tempat, karena memang lokasi tempat KKN kita medannya tidak bagus dan banyak dari teman-teman yang kelelahan makanya kita berinisiatif untuk beristirahat sejenak melepas lelah dan panasnya terik matahari.

Selama perjalanan kami saling geguyon di atas motor yang kita kendarai, karena mungkin waktu istirahat kita tadi kurang untuk melepas lelah dan panasnya siang hari. Ada juga salah satu teman saya yang bercerita tentang cewek di sela-sela perjalanan kita menuju lokasi, serta pengalaman di dunia kampus dengan sangat gamblang.

Setelah lama kita mengarungi perjalanan akhirnya kita sampai juga di tempat yang kita tuju yaitu kampung Kompa 3, Desa Ciomas, kedatangan kita di sambut hangat oleh masyarakat setempat dengan senyuman dan suguhan di beberapa rumah warga yang meminta mampir ke rumahnya dengan senang hati kami pun menerima ajakan dari mereka.

Minggu pertama sudah kita lalui bersama, banyak yang bercerita tentang keadaan selama seminggu di sana. Ada yang tidak betah, ada yang mengeluh tentang kondisi air di sana, pokoknya banyak sekali keluhan dari teman-teman. Begitu pun saya yang merasakan kondisi yang sangat berbeda selama ini entah itu dari mandi di sungai sampai buang air besar (BAB) di tempat bekas kita mandi, yaitu di sungai. Belum lagi ditambah dengan program-program yang kita buat. Kita di sini di paksa untuk berpikir dan bekerja keras, tapi pribadi saya, itu bukanlah suatu penghambat, malah itu yang menjadikan semangat juang saya lebih menjadi-jadi. Akhirnya saya baru sadar setelah melalui satu Minggu itu, ternyata jangka satu Minggu di sana itu adalah awal mula kita harus adaptasi dengan lingkungan dan teman-teman, tapi saya tidak bisa bilang atau memastikan kalau dalam jarak satu Minggu itu hati dan pikiran teman-teman sudah menyatu.

 

Page 299: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

267

Ternyata benar apa yang saya khawatirkan, baru saja seminggu kita di sini, ada saja problem yang saya lalui dengan teman-teman. Baik itu dari kecemburuan sosial, bermain dengan teman-teman yang dikiranya asyik saja, dan membesar-besarkan hal yang sepele menurut saya. Tetapi itu awal dari pendekatan kita terhadap teman-teman semua, dengan adanya evaluasi setiap malam kita selalu membahas permasalahan yang dialami teman-teman semua. Di satu sisi kita di situ sambil tertawa dan bercanda melepas rasa tegangnya evaluasi, karena

mungkin takut dieval atau disindir tentang apa saja yang telah dia lakukan selama satu hari. Masuk Minggu kedua akhirnya sedikit demi sedikit saya dan teman-teman KKN sudah banyak perkembangan dari segi emosional dan kebersamaan. Kami pun saling membantu dari segi kegiatan baik itu sifatnya formal maupun nonformal.

Ketika masuk Minggu ketiga dan keempat, saya dan teman-teman semua merasakan kekeluargaannya, kita sudah tidak canggung lagi antara satu sama lainya, tapi kenapa hal-hal seperti ini baru kita rasakan di penghujung KKN bukan dari awal. Saya curiga orang yang kangen atau bernostalgia ketika KKN karena memang disebabkan rasa kekeluargaan kita selama KKN baru terasa di akhir KKN. Tapi tidak usah disesali dengan rasa kekeluargaan yang telat, malah itu menjadi cerita ketika kita sudah tidak saling bertemu nanti. Karena menurut saya, mencari teman atau keluarga tidak ada kata telat sama sekali.

Rasa kekeluargaan saya timbul kepada mereka semua, karena tingkah lsaya mereka yang tidak masuk akal dan tidak bisa saya lupakan baik itu kekonyolan atau pun kekocakan mereka. Itulah yang membuat saya menganggap mereka sudah seperti keluarga sendiri. Saya pun belajar dari teman-teman semua dari hal-hal yang baru sampai hal-hal yang tabu, dan mendapat pelajaran dari mereka. Banyak sekali pengetahuan yang saya dapatkan dari mereka yang belum pernah saya alami baik ilmu dan pengalamannya. Saya sangat ceria mempunyai teman-teman seperti mereka yang membuat saya selalu tertawa siang maupun malam. Mereka mempunyai keahlian dan keunikan yang beragam, dari segi dekorasi, desain, menari, sosialisasi kepada masyarakat, alat musik, sampai hal masak-memasak dan saya percaya dengan semua keahlian teman-teman semua.

Dari keahlian mereka semua, Alhamdulillah KKN kita berjalan dengan lancar. Dari mereka semua, saya menjadi mengerti akan kekurangan kita. Maka dari itu kita semua saling melengkapi satu sama

 

Page 300: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

268

lain di kelompok KKN. Tapi perlu kalian tahu, semuanya mengalah dan merendah bukan berarti kita kalah dan diam, melainkan saya harus menjaga rasa kekeluargaan itu dalam segi apa pun dan dalam kondisi bagaimana pun agar tetap utuh kekeluargaannya. Banyak sekali cerita yang saya lewati bersama mereka teman-teman KKN, terutama ketika saya sedang pusing dengan kegiatan yang di mana terdapat masalah, saya selalu meminta bantuan kepada teman-teman semua baik fisik maupun pendapatnya.

Di sinilah tempat saya bercerita tentang masalah-masalah yang saya alami di kelompok. Bercerita panjang lebar dengan ditemani aroma kopi yang menusuk hidung dan dinginnya udara malam sambil memikirkan solusi dan konklusinya. Kita tidak akan bubar sampai kita mendapatkan solusi yang baik di situlah saya merasakan kekeluargaannya susah senang kita jalani bersama.

Setiap hari saya selalu mengalami cerita yang tak terlupakan,

dengan terdengarnya bunyi suara ngorok salah satu teman kita yang sedang tidur, sampai ada dari salah satu teman kita juga dengan inisial

“Kiting” merekam teman yang ngorok tadi dan dijadikan video amatir. memang saya juga kadang kalau tidur di dekatnya kadang kurang

nyaman dan berisik dengan bunyi ngoroknya. Tidak hanya dia, ada juga salah teman kita dengan bunyi alarm yang berbeda. Alarmnya tersebut bunyi setiap 5 menit sekali itu sangatlah mengganggu kita yang sedang

tidur, tapi yang punya handphone tidak bangun. Di situlah saya berinisiatif

menaruh handphonenya di dekat telinganya, supaya dia bangun. Ehhh. teryata, tidak bangun juga. Sungguh luar biasa nyenyak tidurnya sampai-sampai alarm sendiri pun dia tidak bangun.

Namun saya sadar dari semua kegilaan yang mereka punya, bahwa keluarga itu seperti ini mampu menerima apa adanya ketika hidup bersama selama KKN di desa orang. Pokoknya banyak hal yang saya lalui bersama teman-teman menjadi hal yang tidak pernah saya lupakan. Bersama mereka, ketika ada waktu luang kami bermain kartu UNO, bermain gitar, dan bernyanyi bersama. Di situlah letak keceriaan kita menghilangkan lelah selama satu hari penuh menjalankan program. Saat itu benar-benar tertawa lepas, tersenyum, bahkan ejek-ejekan. Itulah alasan saya tidak pernah lupa dengan masa-masa itu.

Satu hal yang tidak pernah saya lupakan, ketika saya dan teman-

teman diajak ngeliwet bareng bersama masyarakat di tempat tongkrongan

 

Page 301: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

269

mereka. Awal-awalnya kita masih canggung, karena kita tidak

menyumbang apa-apa. Awal mulanya hanya sekedar ngobrol biasa dengan

suguhan kopi hitam kemudian ngobrol panjang lebar. Sampai nasi liwet matang, kita diajak makan bareng semuanya. Kita selalu menjalin silaturahmi dengan masyarakat setempat, bermusyawarah bersama, ngumpul bersama. Yang masih saya ingat sampai sekarang adalah perkataan Bang Adek, seorang tokoh pemuda di kampung Kompa 3 yang

mengatakan, “Kita di sini bareng-bareng saling membantu satu sama lainya”. Hal yang paling berkesan darinya bagi saya dan teman-teman juga adalah, dia selalu mengajak kami untuk kumpul membahas program kita agar lancar, dari mulai kerja bakti membuat jembatan bersama, membuat lapangan futsal sederhana, sampai membuat gapura yang luar biasa perjuangannya.

Rindu pun Menghampiri Kami

“Kukira kisah kita akan abadi, ternyata hanya sesingkat mimpi. Tapi akan saya

ceritakan pada Tuhan nanti”

Sebenarnya desa yang kami tempati KKN ini banyak tersimpan sumber daya alam (SDA) yang perlu kita kembangkan di dalamnya. Saya kagum dengan desanya, mereka memiliki aset yang sangat banyak untuk dikembangkan dan dilestarikan, mulai dari penghasil madu, lahan Sawah yang masih sangat luas, pembuat areng, pemotongan kayu dan masih banyak lagi yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatunya. Tetapi orang-orang di dalamnya belum banyak yang menyadari akan sumber daya yang ada di desanya, masyarakatnya hanya berpikir hal-hal yang bersifat pragmatis dan praktis walaupun tidak semuanya.

Mungkin itu yang membuat Desa Ciomas kurang berkembang. Bukan karena daerah pinggiran atau jauh dengan Kota. Setelah saya ngobrol dengan salah satu warga di situ dan mengetahui letak keluh-kesah masyarakat di sana adalah, soal kesadaran masyarakatnya terhadap lingkungan. Sebenarnya itu persoalan yang sama menurut saya, bukan hanya di tempat itu saja. Maka dari itu sebagian besar program yang kita buat adalah tentang penyuluhan dan pendekatan kita dengan cara sedikit-sedikit mengubah pola pikir mereka tentang desa yang ditinggalinya. Sangat disayangkan sekali memiliki desa yang sangat kaya akan alamnya ternyata masyarakatnya tidak bisa mengembangkannya.

Tempat posko yang saya tinggali masyarakatnya sangat baik. Bapak-bapak, ibu-ibu, dan pemuda-pemudinya sangat antusias sekali

 

Page 302: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

270

dengan program-program yang kami buat. Mereka merespon kedatangan

kami dan ada yang mengatakan bahwa, “Bersyukur kita anak-anak KKN bisa

berada di desa mereka untuk membantu”. Mereka juga senang ketika kami

mengembangkan dari segi keagamaan seperti mengajar ngaji anak-anak

setelah magrib, melakukan baca yasin dan tahlil di mushalla. Mereka sangat antusias terhadap program yang bersifat sosial keagamaan. Masyarakat di sana masih memakai tradisi orang-orang terdahulu, seperti membaca tahlil, mengadakan majelis setiap dua Minggu sekali sampai ziarah kubur pada malam Jum’at. Saya sangat senang sekali dengan mereka, masih melestarikan budaya dan tradisinya yang masih kental. Dengan begitu berarti mereka masih mau untuk menjaganya.

Hari demi hari komunikasi kita sama masyarakat semakin membaik, bahkan mereka sudah menganggap saya seperti keluarga mereka sendiri dengan warga setempat. Banyak cerita dan ilmu yang saya dapatkan di sana, mulai dari kebersamaannya sampai gotong-royong antar warganya. Tidak terasa sudah tiba waktunya kita untuk pulang. Akhirnya saya dan teman-teman yang lain kembali ke rumah masing-masing. Satu hal yang berharga yang saya dapatkan ketika berkumpul dengan mereka adalah rasa kekeluargaan serta pengalamannya. Saya rindu 30 hari bersama kalian, mungkin kalau pun kita ke desa itu lagi tapi status kita bukan mahasiswa yang sedang KKN lagi, sangat amatlah beda rasa itu dengan rasa yang kita alami selama KKN kita rasakan.

Desa Harapan yang Tuhan Ciptakan

“Bersih, merakyat, kerja nyata untuk Desa Ciomas”

Sangat disayangkan sekali apabila Desa Ciomas kurang diperhatikan oleh pemerintah. Apalagi kondisi aparatur dirasa yang belum bekerja semaksimal mungkin untuk kesejahteraan masyarakatnya. Terutama masalah pendidikan, pertanian, dan karya anak-anak Desa Ciomas yang perlu banyak diapresiasi oleh aparatur desa agar, mereka sadar akan keterampilan dan karya-karya mereka. Salah satu bentuk suksesnya suatu desa dilihat dari kesejahteraan masyarakatnya. Dengan begitu, terciptanya masyarakat yang rukun akan beragama rukun akan bermasyarakat.

Saya berpesan kepada para pejabat desa, agar terus mendukung karya-karya anak Ciomas. Aktiflah mengarkan keluh-kesah warga, serta lebih perhatikan pertanian yang ada di sana. Karena memang itu adalah

 

Page 303: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

271

tugas aparatur pemerintahan sebagai pelayan masyarakat, dan bukan mencari pelayanan. Sayangi dan rawatlah aset desa, jangan kedepankan ego jika ada hal-hal dirasa hanya menguntungan beberapa pihak saja. Saya pribadi mengharapkan ke depannya dan untuk seterusnya, tidak ada pihak tertentu yang hanya mementingkan kelompoknya sendiri. Yang terpenting adalah bagaimana Desa Ciomas terus maju dan berkembang merata, baik itu dari segi pendidikan, ekonomi, kesehatan, serta kreatifitasnya.

Saya haturkan beribu-ribu terima kasih kepada bapak Kades Desa Ciomas beserta jajaranya yang telah mengizinkan kami untuk KKN di Desa Ciomas. Tak lupa juga rasa terima kasih saya ucapkan kepada warga Ciomas khususnya kampung Kompa 3 Desa Ciomas dan seluruh elemen yang senantiasa mendukung program kami, sehingga berjalan lancar dan damai. Tidak lupa juga saya ucapkan terima kasih kepada bu Luri selaku ketua RT, bang Adek selaku ketua pemuda kampung Kompa 3. Saya juga berterima kasih kepada pemuda-pemudanya yang selalu ada untuk kami, baik senang maupun susah kita tetap bersama-sama. Berkat dukungan dan bantuan dari kalian semua, alhamdulillah saya dan teman-teman KKN dapat melaksanakan kegiatan KKN 189 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2018 yang berjalan dengan lancar.

Semoga Allah mengganti semua kebaikan kalian dan do’a kami selalu senantiasa menyertai kalian semua. Harapan kami kepada Desa Ciomas tidak akan berhenti sampai selepas KKN ini. Kita sambung tali silaturrahmi kita untuk membangun Desa Ciomas agar lebih baik lagi. Salam bahagia dari saya dan teman-teman KKN MERDEKA 189 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2018, kurang dan lebihnya mohon maaf sekali lagi terima kasih banyak.

 

Page 304: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

272

O Kemilau Pelangi Menyelimuti Desa Ciomas

Oleh: Nur Aida

Prasangka yang Beraneka Ragam

Nama saya Nur Aida, mahasiswa Fakultas Ushuluddin Jurusan Tafsir Hadis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada tahun ini saya akan memasuki semester tujuh, di semester ini merupakan di mana saya akan menjalani salah satu kewajiban dalam perguruan tinggi yaitu pengabdian. Dalam pengabdian ini akan dilakukan di suatu desa.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah bentuk pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa yang ditempatkan di kampus, desa, luar kota, maupun di beberapa negara selama kurang lebih satu bulan lamanya. KKN ini merupakan salah satu mata kuliah atau praktik kuliah di suatu perguruan tinggi. Kuliah Kerja Nyata (KKN) diadakan untuk mahasiswa tingkat akhir semester 7 yang terdiri dari berbagai fakultas dan jurusan. Di kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta terdapat 3 (tiga) kategori KKN di antaranya; KKN

reguler, in campuss, KKN kebangsaan, KKN Ekspedisi Nusantara Jaya (ENJ), dan KKN Internasional.

Berbicara soal KKN, banyak hal yang saya dengar dari senior yang telah melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Menurutnya dengan adanya KKN ini mereka menemukan banyak pengalaman yang beraneka ragam dari yang mengasyikan sampai yang menegangkan. Mendengar cerita dari senior, semakin penasaran saya dengan pengabdian kuliah kerja nyata ini yang diselenggarakan oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Salah satu senior menceritakan kepada saya bahwa kuliah kerja nyata ini merupakan hal yang menantang, karena kita akan menghadapi orang-orang yang berbeda sifat. Yang awalnya tidak kenal menjadi kenal, dan juga akan menimbulkan konflik-konflik di dalam anggota tersebut. Sebagian dari senior yang lain menceritakan bahwa kuliah kerja nyata merupakan pengalaman yang sangat berharga, karena kita akan menghadapi situasi yang beraneka ragam. Dari mulai karakteristik anggota kelompok maupun masyarakat itu sendiri sampai berbagai masalah yang ada di desa tersebut. Menurut saya KKN ini merupakan salah satu pembuktian saya selama kurang lebih 3 (tiga) tahun saya

 

Page 305: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

273

kuliah dan ini akan menjadi pengalaman yang akan berkesan dalam hidup saya.

Bagi mahasiswa, KKN merupakan suatu pengalaman berharga dan pembelajaran untuk menambah wawasan dan kemampuan dalam hidup bermasyarakat. Bagi masyarakat setempat, dengan adanya KKN ini mampu memberikan inovasi dalam bidang kemasyarakatan. Kompetensi yang saya miliki berdasarkan pengalaman saya, yaitu dalam

bidang keagamaan. Dalam KKN ini saya berencana untuk mengajar ngaji bersama dan belajar dalam berbicara di depan umum. Seperti belajar ceramah dengan masyarakat setempat, terutama di depan anak–anak. Selain itu saya juga berencana dalam bidang ekonomi, dalam bidang ini saya ingin dalam hal berkreatifitas dalam berwirausaha, yang sekiranya bisa bermanfaat dan dikembangkan kembali agar terciptanya peluang usaha khusunya untuk para Ibu Rumah Tangga (IRT).

Masa-masa pra KKN, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki bagian yang menangani atau mengurus bagian KKN ini yaitu, Pusat Pengabdian Masyarakat (PPM). Di sini kita tidak bebas dalam memilih kelompok, karena semua telah diatur oleh PPM. KKN tahun ini berbeda dengan tahun lalu, KKN tahun lalu Fakultas Tarbiyah tidak ikut serta dalam KKN, Alhamdulillah untuk tahun ini fakultas tersebut ikut serta dalam KKN. Setelah pengumuman pembagian kelompok dan nama desa yang telah ditentukan, ternyata nama saya berada di kelompok 189 dan kelompok saya mendapat lokasi di daerah Ciomas, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor.

Mulanya saya berpikir daerah Ciomas di mana tempat saya akan mengabdi berada tidak jauh dari stasiun Bogor, ternyata Ciomas yang dimaksud bukanlah Ciomas Kecamatan Pagelaran, tetapi Ciomas Kecamatan Tenjo. Awalnya kelompok saya terdiri dari 19 orang mahasiswa dari berbeda fakultas. Setelah beberapa hari ada tambahan untuk kelompok saya yang awalnya 19, bertambah satu menjadi 20 orang. Kemudian satu orang mengundurkan diri dengan alasan tertentu dan kelompok saya menjadi 19 orang.

Setelah pengumuman pembagian kelompok, saya dan teman-teman sekelompok saling berkenalan. Tidak lama dari pengumuman pembagian kelompok selanjutnya, pembagian dosen pembimbing. Kelompok saya mendapat dosen pembimbing dari Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi bernama ibu Umi Musyarofah

 

Page 306: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

274

Pada awalnya saya semangat setiap kali ada rapat bersama kelompok KKN, namun terkadang saya bersikap tak acuh karena terbesit pikiran buruk dalam Kuliah Kerja Nyata. Mulanya saya berpikir Kuliah Kerja Nyata hanya sebagai penggugur kewajiban saya dalam mendapatkan sertifikat dan memenuhi persyaratan untuk skripsi dan sidang kompre.

Setelah beberapa kali pertemuan saya tidak mengikuti rapat bersama kelompok KKN, akhirnya saya mulai hadir kembali dalam rapat tersebut. Di dalam rapat tersebut sudah terbentuk struktur seperti ketua, sekertaris dan divisi lainnya. Kemudian, nama kelompok KKN saya adalah KKN 189 MERDEKA singkatan dari “Mengabdi, Respondif, Dedikasi, dan Kerja Nyata”. Setelah pembagian struktur dan pembuatan nama kelompok, saya mendapat posisi sebagai wakil bendahara. Seiring berjalannya waktu, hari demi hari semakin dekat pula dengan hari pelepasan bagi para mahasiswa yang mengikuti Kuliah Kerja Nyata ini.

Hari pelepasan pun tiba, pada hari Rabu, 17 Juli 2018 bertempat di Auditorium Harun Nasution. Namun di dalam acara pelepasan KKN, tidak semua ikut hadir dalam pelepasan tersebut karena, dari pihak PPM meminta agar perwakilan yang datang untuk menghadiri acara pelepasan KKN tersebut. Sebelum KKN, saya telah mengikuti dua kali survei di daerah Ciomas. Setelah dua kali survei saya dapat mengetahui keadaan bagaimana kondisi di Desa Ciomas.

Awal kan berakhir, terbit kan tenggelam, bertemu akan berpisah…

Hari demi hari berlalu, tak terasa hari itu adalah hari terakhir saya dan teman-teman berada di Desa Ciomas. Selama 34 hari kami berada di Desa Ciomas yang awalnya saya sendiri tidak tahu dan belum pernah mengunjungi desa ini sebelumnya. Di desa ini begitu banyak kesan dan pengalaman yang luar biasa dari mulai berkenalan dengan warga setempat dan kejadian-kejadian aneh, konyol, dan melakukan hal-hal yang kurang jelas selama saya tinggal di desa itu.

Menyatukan Perbedaan dalam Satu Naungan

Saya dan kawan-kawan berangkat ke lokasi tempat KKN pada hari Rabu, 18 Juli. Saya dan teman-teman berkumpul di rumah salah satu teman kami yang bernama Aqilah, dan kami berkumpul di sana. kami berangkat sekitar pukul 14.00 WIB dan tiba di lokasi sekitar pukul 17.00. Dari 19 anggota ini, terdiri dari berbeda-beda jurusan, berbeda fakultas,

 

Page 307: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

275

yang pastinya juga berbeda-beda watak. Mulai dari yang pendiam, yang sering melawak, jail, juga mudah tersinggung. Saya bisa mengenal sifat-sifat teman saya semenjak saya tinggal bersama dengan mereka. Awal

mula kenalan kita malu-malu, untuk ngobrol pun seperlunya, dan saya benar-benar beradaptasi dengan semua keadaan yang baru. Entah itu dengan teman sekelompok dan juga dengan masyarakat di Desa Ciomas.

Fahrurrozi, saya memanggilnya dengan sebutan “Oji”. Ia merupakan mahasiswa Fakultas Syari’ah dan Hukum. Di dalam struktur dia menjabat sebagai ketua di kelompok saya. Dia merupakan orang yang bisa diandalkan untuk memulai forum, namun ketika di dalam forum, nada suaranya yang seperti berbisik itu membuat kami seakan yang mendengarnya harus dengan jeli menyimak, seperti orang tuli yang berada di forum itu. Selain itu, dalam memutuskan suatu maslalah, Oji tidak pernah langsung ambil sikap, akan tetapi dia akan menanyakan terlebih dahulu kepada anggotanya untuk mengambil suatu keputusan.

Alfiah Khoiri Asyir, biasanya di panggil “Alfi”, tapi saya sering memangilnya dengan panggilan “Fi”. Menurut saya, Alfi ini tipikal orang yang susah ditebak. Dia ini paling rajin untuk mengajar ngaji anak-anak

pada ba’da maghrib. Dia adalah sekertaris di kelompok kami. Alfi juga merupakan salah satu perempuan di kelompok saya yang mudah tanggap dalam melakukan suatu program. Namun terkadang dia suka tiba-tiba menghilang, seperti ketika kawan saya mencarinya, ternyata dia sedang bermain dengan anak kecil. Oh iya, saya lupa memperkenalkan, Alfi ini mahasiswa di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

Arlen Tyas Pangestu, awalnya saya dan teman-teman memanggilnya “Arlen”, namun akhir-akhir ini kami jadi sering memanggilnya dengan panggilan “Anlen”, seperti merk susu. Julukan ini berasal dari ibu lansia di kampung Kompa tempat saya tinggal yang sering kami sebut “Emak Eem”, yang sering memanggilnya dengan sebutan tersebut. Di kelompok saya, dia menjadi sekertaris bersama Alfi. Orangnya cukup berwibawa dan pola pikirnya bagus dan mudah di

mengerti ketika berbicara. Anlen juga menurut saya orang yang multitalent (serba bisa). Seperti menjadi juru bicara pada waktu kegiatan futsal, bernyanyi. Akan tetapi dia adalah orang yang paling susah dibangunkan tidurnya. Kita harus pakai berbagai cara apapun sampai dia bangun dari posisi tidur. Uuniknya lagi, khas suaranya yang seperti penyanyi Iwan

 

Page 308: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

276

Fals versi KW. Dia juga membawa tempat minum khusus, berupa cangkir seperti zaman dulu.

Fira Sintia Octa Zafira, sering disapa “Fira”. Mahasiswa FISIP Jurusan Hubungan Internasional. Fira ini ‘bundahara’ di kelompok saya, Fira jugamemiliki bakat dalam hal menata keuangan. Dia juga berbakat

untuk menjadi Master of Ceremony (MC) setiap kegiatan yang bersifat resmi. Fira lah yang menjadi pembawa acara. Selain itu, Fira menyumbangkan bakatnya untuk mengajari santri dalam hal ceramah/berpidato untuk melatih mental, dan juga mengasah bakat para santri. Kalau dilihat dari segi wajah, Fira ini terlihat cukup jutek, gaya

bicaranya seperti orang nyolorang yang sedang marah. Namun sebenernya orangnya baik, ramah, juga pintar memasak, dan pantas menjadi ibu rumah tangga yang cukup handal.

Hani Fariha, mahasiswa FITK Jurusan Pendidikan Fisika. Hani ini sebenernya orangnya Sunda, tapi gelagat bicaranya seperti orang betawi. Uniknya, dia ini adalah orang yang senang ketika menemukan hal baru seperti memasak. Dia selalu bertanya dalam hal masak memasak. Dia juga orang yang mudah bergaul, dan seru kalau diajak main. Pola pikirnya pun cepat tanggap dalam suatu menanggapi masalah. Hani juga

sama seperti Fira, berbakat menjadi MC namun dengan gaya bahasa Sunda, karena di Ciomas bahasa kesehariannya menggunakan bahasa Sunda agar mudah dipahami oleh warga setempat.

Silviana Arie Yuningsih, mahasiswa FEB, hampir sebagian teman saya memanggilnya “Cilpi”. Silvi divisi humas, jika ingin melakukan sebuah tindakan, berpikir terlebih dahulu dengan cukup matang. Silvi

juga pandai dalam hal ber-make up. Tingkahnya terlihat polos, karena kelakuannya yang lucu, kadang membuat kita semua tertawa. Saya masih kurang paham lelucon kawan saya yang sering menyebutnya dengan kata “cape”. Mungkin karena wajah lugunya, sehingga teman-teman menyebutnya seperti itu.

Muhammad Ridho Alfansuri, Ridho ini merupakan teman satu fakultas dengan saya dan Miftah. Walaupun kami satu fakultas tetapi saya belum begitu mengenal Ridho. Mungkin karena tidak sering

bertemu juga di fakultas. Dia ini pintar dalam hal mengaji. Pantas saja hampir dis etiap acara, Ridho ini ditunjuk untuk membacakan bagian penutupan/do’a. Selain itu, dia juga ikut serta menjadi pembimbing pengajian setiap malam Jum’at.Ternyata ketika berbicara serius, Ridho

 

Page 309: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

277

ini nada bicaranya lebih terdengar seperti orang marah. Mungkin itu salah satu ciri khasnya dalam berbicara. Karena Ridho ini terkenal pintar

ngaji, anak laki-laki lain sering memanggilnya dengan sebutan “Habib”.

Mohammad Ibnu Rozi, merupakan mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora Jurusan Ilmu Perpustakaan. Saya sendiri tidak begitu mengenal kepribadiannya, karena yang sering saya lihat orangnya pendiam tidak terlalu banyak berbicara. Ibnu orang yang bertanggung jawab. Pada waktu itu kami mengadakan penyuluhan BNN yang menjadi

penanggung jawabnya adalah Ibnu, tiba-tiba handphone dia hilang karena jatuh, padahal esok hari adalah acara tersebut dan hanya dia yang mempunyai kontak si pembicara. Tanpa pikir panjang, esok harinya Ibnu langsung mendatangi kantor BNN untuk mengkonfirmasi untuk acara tersebut. Selain itu, yang membuat saya terkejut dengan sifat

pendiamnya, sepertinya dia ini cukup jago dalam hal nge-dance, karena

badannya terlihat lentur ketika dia memparodikan “Numpak RX-King” bersama kawan lainnya.

Dina Saparindah, merupakan mahasiswa dari Fakultas Adab dan Humaniora, divisi akomodasi. Waktu hari Kemerdekaan, kami menyelenggarakan perlombaan futsal dan Dina ini pandai dalam mengatur administrasi pertandingan yang pada waktu itu kami serahkan ke Dina. Selain itu juga Dina pandai dalam hal manajemen acara dan mudah tanggap dalam melakukan suatu hal kegiatan. Orang tuanya sering menjenguk Dina ke lokasi KKN dan selalu membawa makanan untuk kami. Terima kasih, Dina, dengan begitu menjadi ajang perbaikan gizi untuk kami.

Sergio Pratama Arifin, saya memanggilnya dengan sebutan “Kucing”, karena hewan kesayangannya adalah kucing. Gio merupakan mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi. Di kelompok saya Giobagian divisi pubdekdok. Gio cukup handal dalam memainkan kamera di setiap kegiatan yang kami lakukan, hampir semuanya tersorot. Tingkahnya seolah-olah terlihat seperti sedang mencari perhatian orang lain. Terkadang orangnya juga sedikit menyebalkan kalau diberi tahu. Padahal sebenarnya dia merupakan orang yang peduli terhadap teman.

Manhajul Islam, akrab disapa dengan sebutan “Ajul” di kelompok saya dia merupakan divisi pubdekdok sama seperti Gio. Awalnya orangnya terlihat pendiam, sopan santun sekali, tidak banyak tingkah, seperti malu-malu. Namun ternyata, tingkahnya sering melawak tiba-

 

Page 310: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

278

tiba, dan ketika berbicara terkadang asal bunyi. Sifatnya yang pendiam juga ternyata Ajul ini mempunyai bakat untuk menjadi penyanyi dan

berbakat menjadi Qari.

Kurniawati, terkadang kawan saya memanggilnya dengan sebutan “Kur-kur”. Merupakan mahasiswa dari FITK Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Sifatnya seperti laki-laki, dan dia juga pecinta anak kecil, sering bersosialisasi dengan para pemuda, rajin piket, bila diberi tugas dikerjakan dengan sigap. Dia ini sering sekali bersenda gurau dengan Oji dan Riza. Ada saja perkataannya ketika

mereka bercanda, seperti “Mantang na yeuh mantang”, atau kebiasaan Kurnia memanggil Riza dengan sebutan “Arsitek Korea”. Ketika dia berbicara memang asal ucap, namun maksudnya adalah untuk menghibur teman-temannya.

Mawaddah, divisinya sama seperti Kurnia bagian konsumsi. Berasal dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Waktu di sana Mawaddah sibuk membuat peta daerah Ciomas karena Jurusan IPS maka dia yang menguasai dan mengerti bagaimana cara membuat peta. Selain itu, orangnya paling rajin bangun pagi, senang mencuci di sungai, dan kadang asyik dengan dunianya sendiri. Cukup serius juga orangnya. Paling rajin juga bantuin konsumsi, dan juga salah satu pecinta kucing sama seperti Gio.

Miftah Nurul Huda, dia merupakan teman satu fakultas dengan saya Fakultas Ushuluddin. Miftah mempunyai bakat dalam mengajar

ngaji setelah shalat maghrib. Miftah ikut serta dalam mengajarkan anak–anak kecil. Tipikalnya hampir sama seperti Mawaddah, dan Sering kali ia bercanda saling ejek-ejekan dengan Mawaddah, kadang dia juga asyik

sendiri dengan dunianya. Awalnya saya kira dia itu pendiam dan sholehah. Ternyata dia adalah orang yang cukup bawel. Karena dia berasal dari

Fakultas Ushuluddin, kadang dia pun sering menceramahi temannya--

seperti Mamah Dedeh--dengan menyebutkan keshahihan hadis tersebut.

Aqilah Mutia Sesariana, sering dipanggil “Mamih” karena dia pandai dalam hal memasak. Dia merupakan salah satu mahasiswa FITK Jurusan Pendidikan Guru PAUD. Selain pandai dalam memasak, Mamih juga pecinta anak kecil. Mamih juga pandai dalam menari. Ketika acara penutupan KKN, Mamih melatih anak–anak kecil untuk tampil dalam pentas seni. Karena kepandaiannya dalam memasak terkadang saya sering mengganggunya saat ia memasak.

 

Page 311: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

279

Sri Putri Handayani, kadang saya memanggilnya “Uni”, lantaran keluarganya yang berasal dari Padang. Dia merupakan mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi. Tipikalnya sering tertawa. Kalau berbicara terkadang ciri khas bahasa Padangnya keluar, yang saya sendiri tidak begitu paham maksud artinya. Pernah pagi-pagi saya pernah membangunkannya, namun saat dibangunkan, dia seperti orang yang sedang marah-marah. Ketika ditanya kembali, katanya dia tidak sadar kalau seperti itu. Dari situ saya jadi agak segan membangunkan dia lagi. Selain itu, Putri juga sigap dalam melakukan suatu kegiatan seperti memasak karena kebetulan Putri juga handal dalam memasak.

Kholidah Hanum, biasa dipanggil “Hanum”. Merupakan salah satu mahasiswa FSH Jurusan Ekonomi Syari’ah. Anak KKN kadang menyebutnya “Anak Bawang”. Dia merupakan divisi perlengkapan bersama saya dan Riza. Berbeda dengan saya, Hanum ini gerak cepat di bidang perlengkapan. Setiap kegiatan penyuluhan, dia selalu mengingatkan saya untuk mendata dan mengecek kembali barang apa saja yang diperlukan. Hanum juga telah mengajarkan para santri dalam hal berdakwah.

Riza Badruzzaman, nama lainnya yaitu “Arsitek Korea”. Riza salah satu teman Fira dan Hanum semasa di pondok. Oleh karena itu, salah satu yang menjadi tugasnya adalah mengajarkan para santri ceramah. Hobinya suka menari, dan terkadang suaranya menyerupai perempuan. Salah satu keunikannya adalah, ia lebih sering lupa kalau dia itu belum mandi. Tingkahnya yang aneh sering kali menjadi bahan candaan untuk kita.

Awalnya kami merasa malu-malu dengan kawan sendiri, sampai akhirnya kami akrab seperti layaknya saudara. Banyak pelajaran yang saya dapat dari KKN ini, apalagi dengan anak kelompok 189 yang berbeda karakter tapi satu tujuan. Awalnya sulit untuk saya pribadi untuk mengenal lebih dekat dengan mereka. Tapi perlahan-lahan saya terbiasa

dengan sikap mereka yang jaim, konyol, sedih bareng, pusing bareng ketika program tak sejalan dengan apa yang kita inginkan.

Karena perbedaan watak, sering kali kita berbicara atau mengevaluas, bahkan sampai menimbulkan konflik karena mementingkan egonya masing-masing. Tetapi tujuannya satu, agar kita terlihat kompak dan agar ke depannya kita bisa lebih akrab. Dengan adanya konflik, saya introspeksi diri dan sebisa mungkin saya tidak

 

Page 312: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

280

mengulangi hal yang sama. Saya pasti rindu dengan suasana kelompok KKN 189 MERDEKA ini.

Abdi Nyata di Ciomas

Desa Ciomas merupakan salah satu desa dari Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor, yang terdiri atas 9 kampung. Desa Ciomas ini merupakan lokasi saya dan teman-teman mengabdi kurang lebih selama sebulan lamanya. Lingkungan di desa ini cukup panas dan sejuk di malam hari. Sedangkan kondisi jalan di desa ini, belum semuanya bagus.

Saya dan teman-teman tinggal di salah satu kampung yang berada di Ciomas yaitu di Kampung Kompa 3 yang letaknya tidak terlalu jauh dengan Balai Desa. Kami tinggal di rumah ibu RT dan menyewa 3 rumah; 2 rumah untuk perempuan, dan satu rumah untuk laki-laki. Ibu RT itu bernama Bu Luri, Bu Luri ini cukup ramah, dan peduli terhadap kami.

Sosial keagamaan di desa ini terbilang cukup bagus, Pengajian rutin Mingguan di desa ini ada, namun pengaplikasian dalam kehidupan masih banyak dari mereka yang belum menerapkannya. Saya pernah menghadiri salah satu pengajian di dekat tempat tinggal kami, dan Alhamdulillah antusias warga di sana semangat untuk menghadiri majlis taklim. Terlebih anak–anak di sana antusias sekali dalam mengaji, seperti setelah maghrib anak–anak mengerubungi rumah posko untuk diajarkan ngaji.

Desa Ciomas ini adalah kawasan yang krisis air bersih. Sehingga untuk mandi, buang air dan sejenisnya masih menggunakan air sungai. banyak dari warga yang belum memiliki kamar mandi, dan segala kebutuhan untuk cuci-mencuci mereka hanya mengandalkan sungai yang tak jauh dari tempat tinggal mereka masing-masing.

Di desa ini ada beberapa sekolah dasar. Saya dan teman-teman mengadakan bimbingan belajar setiap hari Senin dan Rabu. Kondisi kelas sangat memprihatinkan dengan keadaan kelas yang sebagian keramik, banyak debu. Namun, antusias dan semangatnya memberikan motivasi kepada saya agar terus semangat dalam mencari ilmu. Setiap hari setelah saya dan teman-teman selesai kegiatan anak–anak selalu datang ke rumah kami dan mengajak bermain, kadang juga diajar menari oleh salah satu teman saya. Yang saya salut dari anak–anak ini yaitu sebagian anak-

anak belum mengenal yang namanya gadget, dan mereka masih menikmati dunianya.

 

Page 313: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

281

Banyak pelajaran berharga yang saya dapat ketika saya mengabdi di kampung Ciomas selama satu bulan ini, salah satunyadari kisah yang saya ceritakan di atas, dengan kebiasaannya yang setiap harinya pergi ke sungai karena tidak memiliki kamar mandi, dengan kesederhanaannya membuat mereka bersemangat dalam melakukan sesuatu. Selain itu saya dapat arti kehidupan bersosial yang nyata.

Ciomas yang Tak Terlupakan

Tak terasa saya dan anak KKN 189 lainnya selama sebulan sudah tinggal di sana. Saya pasti akan rindu segala rutinitas di Ciomas. Awalnya saya berpikir dapat cepat menyelesaikan tugas pengabdian saya di Desa Ciomas. Saya merasa sudah menjadi bagian dari keluarga Ciomas. Rasanya waktu sebulan merupakan waktu yang sangat singkat.

Sebelumnya saya berterima kasih kepada PPM dengan adanya KKN ini saya belajar kehidupan bersosial yang nyata, dan kepada teman-teman KKN 189, terima kasih dalam sebulan kita hidup bersama. Semua

suka duka kita lalui bersama, dan selalu saling mensupport serta saling memotivasi demi kekompak an kelompok kita. Juga terima kasih kepada warga Ciomas yang sudah menyambut kami dengan hangat dan memberikan beribu pelajaran dan pengalaman.

Jika saya menjadi bagian dari warga Ciomas, saya ingin bergotong-royong dengan para warga untuk membangun kamar mandi umum agar terbiasa membersihkan apa pun di kamar mandi. Bukan di sungai seperti halnya buang air, mandi dan mencuci. Melihat keadaan kurangnya sarana penerangan jalan, mungkin jika saya menjadi bagian dari penduduk Ciomas, saya akan mengajak para warga untuk membuat proposal dan mendapatkan bantuan untuk saluran listrik penerangan jalan di sepanjang jalan Desa Ciomas.

Harapan saya dapat membantu dan berpartisipasi dalam mengajar anak–anak di sekolah-sekolah maupun di Taman Pendidikan Al-Qur’an. Semoga suatu saat ada bantuan dari pusat untuk sekolah yang berada di Desa Ciomas ini. Jika saya menjadi bagian penduduk Desa Ciomas saya ingin menerapkan pentingnya buang sampah pada tempatnya dan membangun TPS di kampung-kampung desa tersebut.

Selain itu, harapan saya untuk warga Ciomas dengan melihat semangat belajarnya dari anak–anak SD yang berada di Ciomas, saya

 

Page 314: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

282

ingin mencoba dalam mencari donator untuk merenovasi sekolah, agar memicu semangat anak–anak dalam hal pendidikan.

Dengan hadirnya kami KKN 189 MERDEKA di Desa Ciomas, kami berharap dengan apa yang telah kami lakukan di sana semoga bermanfaat, dan menjadi motivasi untuk para warga agar menjadi desa yang lebih maju.

 

Page 315: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

283

P Kisah Kasih dan Sayangku di Tanah Ciomas

Oleh: Riza Badruzzaman

Warna-warni yang Mewarnai Ladang Ciomas

Generasi dahulu mengucapkan, “Tak kenal maka tak sayang”. Pernyataan itulah yang menjadi motivasi saya dan teman–teman tuk saling mengenal satu sama lain. Saya dan teman–teman berasal dari jurusan dan fakultas yang berbeda, memiliki berbagai kepribadian untuk

menciptakan ukhuwah Islamiah dan berlanjut layaknya keluarga kecil. Betul, saya dan teman– teman disatukan dalam Kuliah Kerjauta (KKN). Panggil saja, saya Badru. Nama lengkap saya, Riza Badruzzaman, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dari program studi (prodi) Manajemen Pendidikan.

Bukan sesuatu yang mengerikan bagi saya tuk mengenal KKN. Setelah mengetahui bahwa KKN merupakan program tahunan yang hukmnya wajib diikutsertakan oleh para mahasiswa dan pihak Universitas menetapkan KKN menjadi prasyaratan untuk lulus S1. Hal ini tentunya merupakan suatu peluang saya untuk menginplementasi ilmu-ilmu yang sudah dipelajari. Sebelum itu, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan tidak diikutsertakan mengikuti program ini, kemudian muncullah kebijakan baru dari fakultas bahwa seluruh jurusan yang ada di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk mengikuti program ini.

Bagi saya, keikutsertaan mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah suatu kewajiban dalam bentuk patisipasi mahasiswa untuk ikut serta secara aktif terjun langsung ke masyarakat. Sehingga ilmu-ilmu yang saya dan teman-teman dipelajari dapat diimplementasikan ke masyarakat secara langsung dan tidak hanya menerima teori-teori dari perkuliahan tapi harus diterapkan secara nyata juga. Kemudian saya dan teman-teman akan bekerja, belajar dan mencari solusi untuk membangun Desa Ciomas yang bertempatan di wilayah Bogor Kecamatan Tenjo untuk menjadi desa yang lebih maju dan berkulitas.

Terlebih saya berasal dari program studi Manajemen Pendidikan, tak kaget bila mendengar tentang pendidikan menjadi suatu kunci kesuksesan seseorang dan merupakan aspek utama juga dalam kehidupan sehari-hari. Sebagaimana yang tercantum dalam hadis

tentang mencari ilmu memaparkan bahwa, “Menuntut ilmu wajib bagi tiap

 

Page 316: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

284

muslim dan muslimah”. Artinya, peran sebagai muslim bukan hanya beribadah dan berbuat baik melainkan bermanfaat bagi orang lain, tapi carilah ilmu sebanyak-banyaknya juga untuk keperluan dunia dan

akhirat. Sebagaimana Rasulullah berfirman, “Barang siapa yang ingin

mendapatkan dunia maka carilah ilmu, barang siapa yang ingin mendapatkan akhirat

maka carilah ilmu, dan barang siapa yang ingin kedua-duanya maka carilah ilmu”. Jadi Semua orang termasuk kaum muslimin berhak dan wajib mengenyam pendidikan, termasuk pendidikan yang kami akan kembangkan di desa perlu dikelola dengan baik dan juga ada pihak yang berkontribusi untuk menciptakan pendidikan menjadi lebih baik dan maju. Merujuk pada lembaga pendidikan, bahwasannya peran kepala sekolah, guru, serta staf–staf sekolah wajib membantu untuk menciptakan sekolah yang berkualitas, dan melahirkan generasi yang berkualitas juga untuk dapat bersaing secara global.

Mendengar akan mulainya program Kuliah Kerja Nyata (KKN), menurut saya merupakan sesuatu yang perlu dicoba dan dijalankan dan tak perlu adanya kekhawatiran untuk bisa hidup di daerah yang plosok, jauh dari suasana perkotaan dan hidup sebentar tanpa keluarga tercinta di rumah, bersama 18 orang lainnya selama 32 hari lamanya. Saya sebagai mahasiswa yang berjurusan pendidikan merencanakan untuk memperdayakan guru-guru sekolah dengan mengadakan seminar tentang pentingnya pendidikan di masa sekarang guna menghasilkan guru yang berpotensi dan berprofesional. Bahwasannya seorang guru sekolah adalah penggerak untuk menciptakan kepribadian seorang anak di sebuah instansi. Baik buruknya karakter anak-anak dapat ditiru terhadap sikap seorang guru, oleh karena itu perlu adanya hubungan khusus dengan keluarga supaya saling menambahkan satu sama lain.

Menurut hemat saya, Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebelum turun langsung kepada masyarakat, adalah suatu momen seru dan membahagiakan serta menimbulkan antusias besar bagi saya untuk menyelesaikan kegiatan KKN dengan baik dan benar. Namun ekspektasinya tidak sesuai dengan realita di lapangan hingga saya merasakan perubahan sampai 99%. Ada kesulitan tersendiri memperbaiki dan mengubah karakter teman-teman kelompok saya dalam meluruskan kebiasaan buruk mereka ke arah yang lebih baik. Kemudian saya dan teman-teman diberikan waktu hanya 30 hari dengan jangka waktu yang cepat menurut saya, dan itu bukanlah takaran waktu

 

Page 317: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

285

yang tepat untuk menciptakan kelompok yang sejalan tujuannya dalam pengorganisasian suatu kelompok.

Saya dan teman-teman ditempatkan di suatu desa yang dijadikan lokasi penginapan saya dan teman-teman untuk menyelenggarakan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Saya dan teman-teman merasa membutuhkan tenaga, pemikiran dan kepribadian yang sangat luar biasa dari jangkauan kepintaran sebuah robot. Pihak kampus memberikan suatu tantangan yang sangat menegangkan untuk bisa menghasilkan masyarakat yang berdedikasi tinggi, agar ketika saya dan teman-teman sudah tidak bersama dengan warga desa, berharap kebiasaan baik selalu mengalir hingga akhir kehidupan nanti, dan sedikit banyak membawa perubahan untuk desa.

Kenal pun Sayang, dan Tak Kenalan, pun, Mubazir Dilupakan

Saya akan memperkenalkan 18 teman-teman kelompok KKN 189 Merdeka yang mempunyai sifat dan kepribadian yang berbeda-beda. Ada kesan tersendiri bagi saya terhadap setiap anggota kelompok ini. Tapi saya bangga punya teman seperti mereka ketika hidup bersama di Desa Ciomas.

Fira Sintia Octa Zafira, mahasiswi dari Jurusan Ilmu Hubungan Internasional dengan panggilan “Fira”. Adalah teman yang berwajah judes sejak pertama kali saya lihat di kolompok KKN 189. Fira dulunya juga merupakan teman satu almamater saya di pondok pesantren Daar El-Qolam. Karena dia merupakan bendahara kelompok, tak heran bila Fira cerewet khususnya masalah uang. Dia juga paling jago kalau membuat lauk pauk di pagi dan sore hari. Kenikmatan itulah yang membuat saya jadi betah di posko meskipun makannya kadang–kadang membuat sakit perut. Fira juga mempunyai kemampuan yang

berpengaruh besar dalam program kami termasuk menjadi Master of

Ceremony (MC) di berbagai acara, ia sangat handal dalam membawakan acara dengan keahlian dia. Ia juga sangat profesional sdalam program kami yaitu mengajar pidato ke para santri. Aqilah Mutia Sesariana, Mahasiswi dari Jurusan Pendidikan Islam AnakUsia Dini dengan panggilan “Muti”. Dia adalah teman yang selalu membuatkan saya makan makanan ang sehat dan lezat dari pagi hingga sore hari. Dia juga sangat dekat sekali dengan anak–anak desa yang terkadang sampai membuatnya lupa masak. Muti mempunyai kemampuan yang berpengaruh besar dalam program kami yaitu

 

Page 318: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

286

mengajarkan tarian daerah ke anak–anak desa setiap Minggunya, hingga ditampilkan dalam acara penutupan KKN 189 Merdeka. Fahrurrozi, mahasiswa dari Jurusan Hukum Keluarga. Biasa dipanggil “Ozi” atau “Celenggan”. Dia adalah teman yang paling susah bangun khususnya pagi hari. Ia juga sering mengeluarkan ‘suara hewan’ yang membuat saya dan teman-teman terganggu ketika tidur. Selain itu, Ozi adalah sosok panutan, dikarenakan ia selalu memamdu teman–teman ke jalan yang benar meskipun sedikit. Ozi juga mempunyai kemampuan yang berpengaruh besar dalam mengkonsepkan program turnamen futsal. Ia menjadi ujung tombak kami dalam menyelenggarkan acara tersebut dari teknis maupun konsep semua berjalan dengan baik, tentunya juga karena adanya bantuan dari semua warga Desa Ciomas. Ia juga handal dalam program kami dalam hal menggerakan anak–anak membaca iqra dan Al-Qur’an, ia selalu mengajar ngaji anak–anak desa di

mushalla. Arlen Tyas Pangestu, dia besasal dari Jurusan Hukum Tata Negara yang kerap dipanggil “Tyas”. Dia adalah teman yang paling banyak omong tapi berbuih hasilnya meskipun hanya sedikit. Ia termasuk orang yang susah untuk bangun karena tidurnya yang seperti orang ‘meninggal’. Ia aktif juga tuk berkomunikasi ke Kepala Desa meskipun tanpa disuruh. Dengan dibantu Khoir, yang selalu menemaninya setiap komunikasi. Tyas juga mempunyai kemampuan yang berpengaruh besar dalam program kami termasuk mengakomodir acara hidroponik, mulai dari konsep awal hngga akhir. Ia juga merupakan sosok yang mengkonsepkan cendera mata untuk Desa Ciomas. Cendera mata yang dikonsepkan antara lain adalah dua buah bak sampah yang ditempatkan di kampung Kompa Tiga. Semangat Tyas dalam program juga tak lepas dari dukungan Khoir tuk membuatnya semangat dan ceria. Kurniawati, Mahasiswi dari Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, akrab dipanggil “Nia”. Dia adalah teman yang sering membuat kesal karena perkatan dan tingkah lakunya yang usil.

Kebiasaan ngocehnya pada saat rapat membuat susasana menjadi seru dan menarik. Selain itu, ia termasuk orang yang peduli dengan kawan–kawannya ketika lapar atau pun sakit. Nia juga mempunyai kemampuan mengakomodir warga desa dalam program kesehatan. Ia adalah sosok penggerak komunikasi dari warga desa ke Balai Desa dan Puskesmas Pembantu (pustu), hingga program tersebut memberikan kepuasan bagi warga desa.

 

Page 319: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

287

Mawaddah, mahasiswi dari Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang kerap dipanggil “Wadah”. Dia adalah teman yang sulit ditebak, namun sifatnya lambat laun dapat mengadaptasi dikarenakan evaluasi yang kerap saya dan teman-teman lakukan saat forum. Evaluasi yang dilakukan tak lain karena ia merupakan teman yang jarang berbicara dan termasuk orang yang pendiam, tapi diam-diam pulang duluan. Wadah juga mempunyai kemampuan dalam mengkonsepkan lahan Desa Ciomas ke depanya. Ia juga handal dalam mengatur jadwal piket sehari–hari yang kami lakukan selama KKN. Meskipun ia belum maksimal dalam melakukannya, tapi itu semua dilakukannya demi kenyamanan kelompok kami agar lebih terorganisir. Hani Fariha, mahasiswi dari Jurusan Pendidikan Fisika, yang saya panggil dengan sebutan “Fari”. Teman yang selalu mengingatkan saya untuk makan dan mandi ini juga terkadang membuat hari–hari saya dan teman-teman kesal karena logat Sundanya. Meskipun begitu ia adalah teman yang bisa membuat kami semangat dikareakan kepedulian dan keseriusannya terkait program yang kami. Fari juga merupakan humas yang baik dalam berkoordinasi dengan pihak Puskesmas Pasar Rebo untuk kegiatan penyuluhan dan seminar kesehatan. Jiwa pedulinya sangat besar sekali tuk membuat warga Desa Ciomas menjadi sehat dan terhindar dari berbagai penyakit. Ia juga termasuk teman yang selalu memberikan solusi ketika masalah datang demi kenyamanan kelompok kami. Dina Saparindah, Mahasiswi dari Jurusan Sastra Inggris yang kerap saya panggil dengan nama “Sapa”. Adalah salah satu teman kelompok kami yang sering sakit dan paling sulit diajak makan. Hal yang membuat saya senang dari Sapa adalah, kebiasaannya mengingatkan saya untuk makan dan mandi, serta beberapa kali menegur saya ketika saya membuat kesalahan. Ia juga termasuk teman yang bisa mengakomodir acara dan mengatur jadwal semua acara yang mau diselengarkan. Ia juga handal mengajar bahasa asing ke anak–anak dengan penuh keseriusan dan kecerian, hingga anak–anak menyukai pelajaran bahasa asing dan lumayan mahir ketika mempraktikannya. Muhammad Ridho Alfansuri, adalah mahasiswa dari Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir yang saya panggil dengan sebutan “Suri”. Dia adalah teman yang aneh dan kocak, karena dirinya selalu santai ketika situasi kami sedang susah. Ia juga termasuk orang yang membuat kami semangat dan bahagia dengan tingkah lakunya, meskipun banyak

 

Page 320: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

288

minusnya daripada plusnya. Suri juga mempunyai kemampuan yang berpengaruh besar dalam program kami termasuk mengkonsepkan program hidroponik. Bekerjasama dengan Tyas, mereka sangat kreatif dalam mengkonsepkan acara tersebut hingga para petani senang dengan seminar hidroponik. Nuraida, seorang mahasiswi dari Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir yang biasa saya panggil “Nur”. Dia adalah teman yang pendiam dan

jaim37 terhadap cowok. Terkadang ia juga kerap membuat kesal karena sikapnya yang pendiam dan cepat tidur saat di forum. Meskipun begitu, ia juga termasuk orang yang selalu membuat perut saya menjadi buncit dengan masakannya yang lezat. Nur juga mempunyai kemampuan dalam mengkonsepkan konsumsi pada setiap acara bersama Muti dan Miftah. Ia juga sangat berpotensi dalam mengajarkan anak–anak mengaji setiap abis shalat magrib dengan penuh kasih sayang dan keceriaan hingga sekarang anak–anak senang dalam mengaji iqra dan Al-Qur’an. Alfiah Khoiri Asyir, dia mahasiswi dari Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, yang saya panggil dengan sebutan “Khoir”. Dia adalah teman yang sering membuat kesal dan suka tidur kalau di forum. Ia juga termasuk teman yang membuat semangat dalam melaksanakan program. Ia juga pintar dalam membuat solusi hingga acara sukses berkat kecerdikannya, meskipun hal itu tak lepas dari sosok Tyas juga. Khoir adalah wanita yang bisa mengkoordinir berbagai kegiatan dengan keberanian dan semangatnya. Ia juga sangat kreatif dalam menuntun anak–anak desa tuk beribadah, mengajarkan iqra, dan memberikan pengetahuan Islam dengan penuh kasih sayang. Ia juga selalu memberikan semangat kepada teman-temannya dengan senyum manisnya, paras muka yang selalu ia tampakkan kepada teman-teman dalam menjalankan berbagai program. Manhajul Islam, mahasiswa dari Jurusan Akuntansi yang akrab

saya panggil “Ijul”. Dia adalah teman yang suka tidur dan mager38 kalau sudah rebah. Ia juga termasuk teman yang membawa kami menajdi semangat dengan perilsaya yang unik. Ia juga selalu mengingatkan saya

37 Jaim atau “Jaga Image” adalah sebuah perilsaya untuk menyembunyikan sikap

yang sebenarnya dengan mengharapkan orang lain menganggap subjek sebagai seseorang yang memiliki kepribadian yang tenang, dan berwibawa. (https://id.wikipedia.org/wiki/Jaim)

38 Mager atau “Malas Gerak”, adalah istilah baru dalam bahasa sehari-hari untuk aktivitas bermalas-malasan melakukan sesuatu.

 

Page 321: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

289

tuk shalat waktu di awal KKN. Ia juga teman yang selalu ada buat bercanda, bermain dan berdiskusi hingga tak kenal waktu, yang membuat saya betah di Desa Ciomas. Ijul sangat keatif dalam mengambil foto dan video sehingga ia berpengaruh besar dalam mengkonsepkan pembuatan film dokumenter untuk laporan akhir KKN. Selain itu, bakatnya dalam membaca Al-Qur’an membuat suara emasnya dikagumi banyak orang. Silviana Arie Yuningsih, mahasiswi dari Jurusan Ekonomi Pembangunan yang saya panggil “Ningsih”. Dia adalah teman yang sering membuat kesal karena suka lama dalam menangkap percakapan. Ia juga teman yang manja namun sedikit demi sedikit mulai mandiri. Ia juga sering membuat saya kesal dengan tingkah lakunya yang kurang jelas. Tapi itu semua tak lepas tuk membuat kami semangat dan betah di posko meskipun dengan tingkah yang seperti itu. Ningsih juga handal untuk berkomunikasi dengan warga–warga dalam kegitan festival layangan. Ia juga mahir dalam memberikan inovasi dalam mengkonsepkan acara perayaan HUT RI, dengan merencanakan lomba-lomba yang unik dan aneh, meskipun juga tak lepas dalam kerjasama tim yang kami rencanakan. Sergio Pratama Arifin, dia mahasiswa dari Jurusan Sistem Informasi yang biasa dipanggil “Kucing”. Dia adalah teman yang konyol dan sering membuat kesal karena tingkah lakunya yang aneh. Ia juga memiliki ciri khas suka bicara dengan nada yang tinggi. Ia juga teman yang asyik dan menyenangkan meskipun kurang lucu, namun membuat saya sangat senang. Kucing mempunyai kemampuan dalam hal mengambil foto di setiap kegiatan. Ia juga handal dalam mengkonsepkan video dokumenter yang ia garap bersama Ijul dengan berbagai bahan yang mereka dapatkan ketika berada di Desa Ciomas. Ia juga sangat cermat dalam memberikan solusi yang baik dan benar ketika kami mendapatkan masalah, meskipun tak lepas dengan keputusan tim yang Kompak dalam memberikan solusi.

Sri Putri Handayani, dia mahasiswi dari Jurusan Matematika yang saya panggil dengan sebutan “Daya”. Dia adalah teman yang

pendiam kalau di dalam forum, suka membuat kesal kalau diajak ngobrol dan sering lama menangkap percakapan. Ia juga teman yang jago mengajar di sekolah dengan keunikan yang ia punya. Ia juga pintar dalam membuat kerajinan tangan meskipun hanya memotong-motong saja. Daya handal dalam mendorong semangat bagi kami karena ketika

 

Page 322: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

290

program berlangsung ia selalu memberikan keceriaan dan hal–hal yang positif untuk kami. Ia juga sangat mahir dalam menimbulkan inovasi

karena ketika teman-teman sudah mentok dalam berpikir. Ia juga selalu

mengingatkan kami tuk beribadah dan mengajar ngaji meskipun hanya teguran singkat, tapi itu membuat saya dan teman -teman senang ketika ia mengingatkannya.

Miftah Nurul Huda, mahasiswi dari Jurusan Tafsir Hadis yang

saya panggil “Huda”. Dia teman yang susah diajak ngobrol dan kadang-kadang tingkah lakunya suka membuat saya kesal. Ia juga kurang akrab dengan cowok-cowok KKN 189. Mungkin dia belum terbisa hidup bareng dengan cowok yang baru ia kenal. Ia juga rajin bersih-bersih posko hingga rapih. Wanita yang kerap diam dan suka tidur ketika

berdiskusi ini mempunyai kemampuan mengajarkan ngaji iqro dan Al-Qur’an dengan penuh semangat dan keceriaan. Ia juga sangat peka ketika melihat keadaan posko kotor, langsung ia bersihkan demi kenyamanan dan kesehatan kelompok kami.

Kholidah Hanum, dia mahaiswi dari Jurusan Hukum Ekonomi Syari’ah, yang saya panggil dengan sebutan “Lidah”. Dia adalah teman yang cukup sering membuat saya kesal karena cakapnya dan tingkahnya. Hanum juga mempunyai kemampuan yang berpengaruh besar dalam program kami termasuk mengakomodir senam pagi pada hari Minggu, hingga para warga sangat antusias dalam mengikutinya. Ia juga handal dalam mengakomodir peralatan yang akan dipergunakan pada acara-acara hingga ia tak pernah lelah dalam mengerjakannya dikarenakan ia mau semua acara berjalan dengan baik dan lancar.

Muhammad Ibnu Rozi, dia mahasiswa dari Jurusan Ilmu Perustakaan, dia adalah teman yang suka jalan-jalan dan selalu siap siaga dibandingkan cowok-cowok lainnya. Ia juga lebih banyak diam kalau diskusi, padahal sebenarnya ia lebih pintar dibanding saya. Ia juga sering membuat suasana menjadi cair dengan perilsaya yang kocak dan aneh. Namun lebih dari itu, mungkin dia juga sedang mencari perhatian ke Hanum, cewek yang ia suka selama KKN. Ia juga cowok yang selalu kerja lapangan tanpa memikirkan kesehatannya. Di depan saya, ia juga sosok teman yang tidak pernah ada capeknya. Bisa jadi dengan adanya sosok Hanum, membuat ia terus semangat dan ingin tetap terlihat baik-baik saja. Ibnu juga mempunyai kemampuan yang berpengaruh besar dalam program kami termasuk mengkonsepkan acara BNN. Ia salah satu

 

Page 323: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

291

pelopor yang menyukseskan acara tersebut karena komunikasinya yang baik dan terstruktur.

Keringat yang Tak Pernah Diusap

Singkat kisah, saya dan teman-teman ditetapkan oleh pihak Pusat Pengabdian Masyarakat (PPM) untuk menjadi satu kesatuan kelompok yang terdiri dari 19 orang, yakni 12 orang perempuan dan 7 orang laki-laki. Kabar tersebut dipublikasikan langsung oleh pihak PPM. Tahap selanjutnya saya dan teman-teman sekelompok membentuk grup

WhatsApp (WA), sebagaimana langkah untuk menginformasikan segala sesuatu terutama informasi dari PPM yang berkaitan dengan KKN. Kelompok KKN saya dan teman-teman mendapat antrian ke 189 dari 200 kelompok, berlokasi di Bogor Kecamatan Tenjo, tepatnya di Desa Ciomas. Kemudian, berjumpalah pertama kalinya saya dan teman-teman

di tempat makan bernama Basecamp Cafe yang lokasinya lumayan jauh dari kampus, lalu saya dan teman-teman menetapkan struktural organisasi yang terdiri dari ketua, sekertaris, bendahara, divisi perlengkapan, divisi publikasi dekorasi dokumentasi, divisi konsumsi, dan divisi akomodasi.

Saat itu, perjumpaan pertama kami dilaksanakan pada bulan April yang berdekatan dengan bulan Mei. Di kesempatan waktu menuju bulan Juli-Agustus 2018, saya dan teman-teman kelompok selalu mengadakan pertemuan agar saya dan teman-teman saling kenal satu sama lain, hingga saya dan teman-teman merencanakan program atau kegiatan apa saja yang akan dilaksanakan selama menetap di desa tersebut. Sesuatu hal yang perlu diketahui, bahwasannya saya dan teman-teman akan berbeda sudut pandang dari berbagai aspek termasuk karakteristik, kepribadian dan kebudayaan masing-masing.

Bermula saya dan teman-teman mendirikan lapangan futsal yang dilapisi gempuran tanah merupakan salah satu infrastruktur berbentuk fisik dan sebagai bukti bahwa Kuliah Kerja Nyata (KKN) 189 MERDEKA UIN Jakarta telah berkontribusi secara aktif, menyumbangkan sarana dan prasarana tempat bermain anak-anak dan pemuda-pemuda Desa Ciomas. Lapangan futsal merupakan salah satu hal yang sangat menarik bagi anak-anak dan pemuda-pemuda di sekitar Desa Ciomas, olahraga futsal maupun sepak bola ternyata salah satu keunggulan Desa Ciomas dikarenakan selalu memenangkan perlombaan di kecamatan, terutama di Kecematan Tenjo dan di Kabupaten Bogor juga.

 

Page 324: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

292

Pembuatan lapangan tersebut dibantu dengan 1 (satu) buldoser beserta peralatan tambahan, lalu pemuda-pemuda desa sangat antusias sekalian dalam penggarapannya. Pembuatan lapangan futsal tersebut dilakukan sampai 3 (tiga) hari dengan energi yang sangat luar biasa, meskipun jadinya tidak sebagus seperti di kota tapi suasana dan pemuda-pemuda di desa lah yang membuat menjadi indah dengan usaha-usaha yang sangat luar biasa.

Setelah lapangan selesai, saya, teman-teman dan para pemuda kampung Kompa berinisiatif untuk menyelenggarakan lomba futsal se-Desa Ciomas dengan tempo 7 (tujuh) hari dalam pelaksanaan. Akhirnya terbentuknya struktural, peraturan dan tanggal pelaksanaan yang sudah diskusikan. Kemudian di tetapkan Tanggal 8 Agustus 2018 pembukaan perlomabaan futsal se-Desa Ciomas. Perlombaan futsal di kategorikan menjadi dua, yaitu futsal putri dan putra yang terdiri dari 6 (enam) tim dari futsal wanita dan 8 tim dari futsal pria, dengan total kesaluruhan menjadi 14 tim yang dengan biaya sebesar Rp100.000.

Selanjutnya, kelompok KKN 189 MERDEKA berinisiatif untuk merencanakan membuat jadwal piket masjid, dikarenakan kenyamanan ibadah harus berawal dari tempat ibadah yang bersih pula. Berjalanlah program tersebut di 4 (empat) masjid di Desa Ciomas dengan membawa berbagai peralatan dan perlengkapan yang saya dan teman-teman siapkan sebelumnya. Antusias warga pun sangat luar biasa sekali. Ketika bersih-bersih berlangsung, terasa sekali nikmatnya kehidupan di Desa Ciomas dengan adanya rasa kepedulian warganya untuk saya dan teman-teman dalam melakukan kegiatan apapun di sana.

Sebagai salah satu faktor pendukung terbentuknya kelompok ini adalah rasa kepedulian yang membuat program-program saya dan teman menjadi sukses. Selanjutnya saya dan teman-teman merunding kembali

untuk merencakan program pelatihan muhadharah39. Pelatihan Muhadharah merupakan kegiatan yang salah satunya berbentuk penyampaian yang menggunakan media lisan, bentuk media lisan itu sendiri anatara lain: khutbah, pidato, ceramah, diskusi dan lain-lain, yang kesemuanya itu

dilakukan dengan lidah atau bersuara. Muhadharah juga mempunyai beberpa tipe, yaitu secara langsung dan tidak langsung. Yang mana, praktik yang dilakukan secara langsung itu dalam artian berkomunikasi

39 Muhadharah adalah istilah dalam bahasa Arab yang berarti pidato atau latihan

pidato.

 

Page 325: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

293

secara berhadapan muka dengan hadirinnya, sedangkan praktik secara tidak langsung yaitu melalui media massa atau konsumsi umum.

Pada dasarnya, pidato, baik langsung atau tidak langsung merupakan suatu suatu komunikasi lisan di mana seorang berkomunikasi menyampaikan buah pikiran dan atau perasaannya kepada sejumlah pendengar untuk tujuan tertentu sesuai dengan

kehendaknya. Pelatihan muhadharah ini bertempatan di pondok pesantren Al-Muta’alimin Al-Hasanah, yaitu pondok pesantren yang berkembang di Desa Ciomas. Saya dan teman-teman membuat jadwal pelatihan yakni setiap hari Jum’at dan Minggu pukul 17.00 WIB hingga

selesai. berjalanlah program pelatihan muhadharah dengan lancar dan sukses, santriwan dan santriwati sangat antusias sekali dalam mengikuti pelaksanaanya karena banyak hal yang mereka dapatkan terlebih dari

materi muhadharah yang saya dan teman -teman persiapkan.

Kehadiran seluruh warga Desa Ciomas menambah semangat saya dan teman-teman. Meskipun kelompok KKN 189 MERDEKA tidak semuanya berasal dari Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan. Kekhawatiran saya dan teman-teman saya muncul mereka merasa mengeluh terkait pendidikan dikarenakan banyak pemuda-pemuda Desa Ciomas yang putus sekolah dan lulus sampai Sekolah Menengah Atas (SMA) saja. Maka dari itu saya dan teman-teman berinisiatif untuk menyelenggarakan pengajaran rutin di beberapa sekolah di Ciomas dengan tujuan untuk menciptakan regenerasi yang handal dan meraih kesuksesan di era globalisasi. saya dan teman-teman merencakan program pengajaran rutin dan di tetapkan pada hari Senin dan Rabu berlokasi di 2 (dua) Sekolah Dasar.

Berjalannya program pengajaran yang saya dan teman-teman rencanakan, antusias seluruh warga desa sangat luar biasa, banyak murid-murid bertanya terkait pendidikan untuk kehidupan di masa yang akan datang. Salah satu anak kecil yang menginspirasi bagi saya dan teman-teman yang lainnya bernama Muhammad Diki. Usianya masih 12 tahun, belum tahu apa pentingnya pendidikan dan sekarang duduk di kelas 6 bangku Sekolah Dasar (SD), tetapi ia sudah mampu mengenal kelebihan dan kelemahan dirinya dengan baik. Logat bahasanya dalam bercakap ialah bahasa Sunda. Setiap malam saya dan teman-teman selalu diajak diskusi olehnya dikarenakan rasa penasarannya yang besar terkait pendidikan. Maka dari itu saya dan teman-teman selalu memberikan materi yang menurut kami itu menjadi kelemahan baginya.

 

Page 326: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

294

Perjuangannya sangat luar biasa sekali dalam menempuh pendidikan. Saya dan teman-teman selalu mendukung kepada seseorang yang ingin berkembang khususnya dalam bidang pendidikan. Dosen pendidikan

saya pernah berkata, “ Bahwasannya setiap manusia itu wajib mencari ilmu dalam

berbagai hal yang membuatnya terlindungi dari kebodohan. Namun kalian jangan

sampai melupakan beribadah kepada Allah SUBHANAHU WATA’ALA,

bahwasannya setiap kalian menadapat ilmu dari berbagai pemikiran karena semua

itu tidak akan kalian dapat meskipun dikit tanpa bantuan Allah SUBHANAHU

WATA’ALA”.

Diki merupakan sosok yang sangat luar biasa dan kreatif, materi yang saya dan teman-teman selalu ia dengar sambil di tulis di buku catatannya. Tidak seperti murid-murid yang lainnya yang hanya terfokus pada kegiatan sehari-harinya. Lain halnya dengan Diki, yang kreatif, ia bertanya-tanya sampai tak lupa waktu. Meskipun belum dapat berpikir seperti saya dan teman-teman, tapi ia mencoba tuk menyamakan pemikiran kami dan ia tak sungkan untuk bertanya terkait kehidupan saya atau teman-teman sehari-harinya di rumah maupun di kampus.

Sebenarnya kisah Diki hanyalah satu dari banyak kisah lainnya yang dapat saya ambil hikmahnya. Semua itu mungkin tak dapat saya petik lagi ketika saya sudah kembail ke kota. Hal-hal baru yang saya dapatkan di Desa Ciomas, pastinya akan menjadi sebuah pembelajaran unik yang dapat saya ceritakan pada anak-cucu saya nantinya. Tak lupa saya haturkan banyak terima kasih atas kegala kerendahan hati warga yang ikhlas menerima kehadiran kami di desa ini. Semoga sedikit keringat yang kami kucurkan di desa ini menjadi sebuah keberkahan dan manfaat untuk berkembangnya Desa Ciomas ke depannya. Percayalah, saya akan selalu merindukan kenangan dan perjuangan bersama sahabat-sahabat KKN 189 Merdeka di desa ini.

 

Page 327: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

295

Q Ciomasku 189

Oleh: Sergio Pratama Arifin

Kuliah Kerja Nyata itu untuk apa?

Setelah lama masuk di perguruan tinggi negeri Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta saya baru tahu apa yang di nama kan KKN itu, atau sering di sebut kuliah kerja nyata yang awalnya hanya mengira kalau KKN itu seperti PKL yang pernah saya lakukan dulu saat berada di SMK, yaitu berkuliah sambal berkerja di dalam sebuah kantor atau instansi yang nantinya akan nada laporan lalu siding. Ternyata bukan, Kuliah Kerjanyata ini untuk pengabdian masyarakat di sebuah desa yang bahkan kita tidak tahu itu di mana, dari kabar yang beredar pun diberitahu bahwa kita tidak bisa memilih kelompok untuk KKN dan juga tidak bisa memilih desa yang kita akan tempati saat KKN.

Seharusnya apabila harus dan wajib melakukan ini kita bisa

memilih yang enak dan tidak terlalu jauh, ya, minimal dapat teman yang dikenal agar nantinya tidak terlalu canggung saat berhadapan dengan orang lain. Tetapi itu sudah ditetapkan peraturan oleh panita dari kampus yaitu PPM jadi kita tidak bisa KKN sesuai dengan keinginan kita sendiri. Terlebih saat seminar saat seminar sesudah pembagian kelompok KKN yang di adakan di Auditorium Harun Nasution, ketua dari PPM yaitu pak jaka memberitahu kami semua bahwa tahun ini uang tidak turun untuk kegiatan KKN, di situ saya sudah tidak bersemangat, toh buat apa KKN, mengeluarkan uang sendiri, kerja keras sendiri, nilai juga nanti belum tentu bagus, pikiran sudah kemana-mana dan tidak ada keinginan untuk kegiatan KKN.

Tetapi di saat itu teman saya selalu meyakinkan saya untuk tetap manjalankan KKN bersama dengan kelompok yang sudah di bagikan yaitu berada pada nomor urut ke-189 bertepatan di Kabupaten Bogor, Kecamatan Tenjo, Desa Ciomas. Benar-benar suatu tempat yang saya tidak ketahui, bahkan tertulis Bogor, tetapi mengarah ke Tangerang. Saya pun bingung dan tidak bersemangat untuk mengikuti kegiatan survei pada saat pertama kali. Setelah saya membaca-baca beberapa tulisan di internet tentang KKN, ternyata KKN tidak selalu buruk tidak selalu di desa terpencil, belum tentu saat berkunjung tidak diterima KKN, tidak ada sinyal, dan masih banyak lagi. Ditambah lagi walaupun cukup jauh perjalanan dari tempat KKN saya ke tempat KKN teman teman saya,

 

Page 328: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

296

akses jalan untuk berkunjung kesana mudah dan tidak terlalu sulit, itu juga yang bisa membuat saya tenang jika saat tidak ada kegiatan pada tempat KKN nanti bisa berkunjung ketempat teman-teman saya.

KKN untuk pengabdian masyarakat yang akan dilaksanakan saat kegiatan kegiatan di desa nanti, di sana pasti kita banyak belajar lebih dari warga-warga di sana, belajar juga bagaimana berkerja bersama orang orang baru yang bakhan satu sama lain kita belum kenal dan pasti akan banyak masalah yang di hadapi baik internal kelompok maupun eksternal pada warga. Belajar juga kehidupan yang mandiri untuk mereka yang belum bisa mandiri pada saat masih di lingkungannya masing-masing. KKN juga dapat mengubah sikap seseorang dari yang misalnya tidak bisa berbicara langusng atau berinteraksi langsung kepada orang lain, tetapi di KKN kita semua dipaksa untuk mau tidak mau harus berinteraksi bersama warga-warga di desa nanti. Belajar juga bagaimana cara bersyukur apa yang kita dapatkan nanti, apayang akan kita makan nanti, dan di mana akan kita tinggal nanti pada di desa.

19 +1 -1 = 19

Pengumuman pengelompokan KKN-pun telah beredar luas di

seluruh social media, seperti Facebook, Twitter, Line, Whatsapp, Path,

Instagram, Telegram, Kakaotalk, WeChat, Friendster, MySpace, Youtube. Saya tertera pada kelompok urutan ke-189, di sana terdapat 19 nama-nama mahasiswa dan mahasiswi yang sama sekali saya tidak kenal, bahkan setelah membaca nama-nama mereka semua masih terdengar asing di telinga. Tidak lama setelah pengumuman berlangsung satu sampai 2 jam

kemudian muncul notif WhatsApp ada undangan untuk masuk ke grup KKN 189, oleh salah satu mahasiswa bernama Sarifin. Dia ternyata mengetahui kontak saya dari teman satu angkatan Sistem Informasi. Lucunya ternyata ada 2 grup yang sudah di buat jadi pada malam itu terjadi dualisme pembuatan grup KKN 189. Kekhawatiran saya sudah mulai muncul saat pembuatan 2 grup ini, tetapi sudah berhasil disatukan dan kami semua masuk di satu grup yang sama.

Pada pertemuan pertama hanya 3 orang yang berketepatan datang di pertemuan itu, yaitu saya sendiri, Alfi dan Ridho, pada saat ini kami belum bisa membicarakan lebih hanya membicarakan konsep dan informasi yang di dapat dari beberapa senior masing-masing tentang bagai mana keadaan di Ciomas dan sebagainya. Setelah itu, pertemuan kedua ditentukan, tapi saya telat dan datang terakhir, di sana masih ada

 

Page 329: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

297

beberapa orang yang baru saya temui selain Ridho, yaitu Arlen, Riza, Fahrurrozi, dan Fira, pada saat itu mereka semua sudah kelihatan akrab bisa di lihat dari cara mereka berbincang, di sana saya di beri tahu bahwa ketua KKN kita adalah ridho dan nama kelompok KKN kita adalah MERDEKA yang berarti ‘Mengabdi, Responsif, Dedikasi & Kerja Nyata’ usulan ini dari Sarifin.

Survei pertama saya berhalangan hadir karena sedang menjaga om saya yang tekena penyakit jantung, dari informasi teman-teman yang survei ternyata jalanan atau akses ke Desa Ciomas ini terbilang extream karena banyaknya bebatuan dan jalanan yang rusak, juga banyak tronton atau truk-truk besar, tetapi saya tetap penasaran ingin mengikuti survei selanjutnya, disurvei kedua kami jalan agak terlambat karena faktor kendaraan, motor Ridho bannya bocor dan bensinnya habis maka dari itu kami menunggu di perbaiki terlebih dahulu, ternyata benar akses jalanan ke desa kami ini cukup sulit. Setelah sampai di Desa Ciomas dengan waktu yang cukup lama kalau tidak salah pada saat itu 3 jam, kami langsung menuju kampung cinyurup tempat Kepala Desa atau bapak lurah tinggal. Setelah itu kami mendatangi kampung Kompa 3 untuk disinggahi dan dijadikan tempat tinggal selama kami KKN di Desa Ciomas.

Tak lama setelah itu muncul pengumuman baru sebelum pengumuman dosen pembimbing, yaitu penambahan anggota di berbagai kelompok, kelompok kami mendapatkan tambahan anggota dari mahasiswi yang telat mendaftar KKN yang bernama Miftah Nurul Huda, dia dari Fakultas Ushuludin Jurusan Ilmu Tafsir, sama seperti ketua saya Ridho. Setelah itu saya dan teman-teman melakukan survei ketiga dan keemat bersama untuk rencana program kami di Desa Ciomas, berkerjasama dengan PUSBAHNAS ‘Pusat Lebah Nasional’ untuk program penyuluhan budi daya lebah dan berkunjung keberbagai kampung di Desa Ciomas, salah satu yang baling besar yaitu kampung banar, kami di tawarkan tinggal di sana tetapi tidak cocok untuk ditinggali karena semua rumah di kampung banar sudah penuh dengan warga dan hanya dapat satu rumah untuk yang perempuan, untuk yang lekaki tidak dapat. Maka dari itu kami tetap memutuskan untuk tinggal di kampung Kompa 3.

Pengumuman dosen pembimbing adalah hal yang menakutkan karena kabarnya uang dari PPM akan turun ke dosen pembimbing dahulu baru turun kebendahara, dan juga terserah dosen

 

Page 330: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

298

pembimbingnya, mau di kasih berapa atau bagaimana, nama dosen pembimbing kami adalah Ibu Umi Musyarofah, dosen FIDKOM ‘Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi’. Terlebih setelah reaksi salah satu anak FIDIKOM yaitu Alfi, katanya lebih baik pasrah dan berdoa saja agar semuanya berjalan lancar. Saat pertemuan kami dengan dosen pembimbing, Bu Umi bertanya kepada Ridho apakah dia sanggup untuk menjalani tugsa sebagai ketua, saya cukup kecewa kepada keputusan teman-teman yang lain untuk menggantikan Ridho sebagai ketua karena saat beberapa hari sebelum ini Ridho sedang berada di

Cilegon jauh dari kampus dan tidak bisa menghandle rapat dan sebagainya, tetapi itu sebenarnya pilihan dari semua anggota bahwa Ridholah yang menjadi ketua. Kehawatiran saya sudah mulai muncul satu persatu saat di gantinya ketua KKN MERDEKA menjadi Fahrurrozi

Sebelum keberangkatan untuk melaksanakan KKN di Desa Ciomas, pada hari sebelumnya terdapat perbincangan heboh karena salah satu anggota saya ternyata meminta izin untuk tidak mengikuti program KKN selama beberapa hari karena dia ada Dinas untuk hari anak nasional di Yogyakarta, dia adalah Sarifin yang mengusulkan nama KKN kita. Dia memohon izin kepada semua anggota termaksud kepada dosen pembimbing, dan kami semua menantangnya, pada saat sebelum mendaftarkan diri untuk mengikuti program KKN ini, pihak panitia yaitu PPM telah memberikan beberapa peraturan yang tertera pada surat yang harus kita tanda tangani sebelum menyerahkannya kepada

perwakilan angkatan, di sana tertera, “Tidak bolehnya mengikuti kegiatan

organisasi atau apapun, baik internal maupun ekternal, jika tidak sanggup silahkan

mengundurkan diri dari organisasi tersebut.” Walaupun begitu kami masih berharap dia untuk mengikuti KKN bersama kami. Bahkan masih sering menanyakan apakah dia jadi datang atau tidak. Tetapi akhirnya Sarifin mengklarifikasikan dirinya tidak akan mengikuti kegiatan KKN karena masih belumnya di setujui Ibu Umi, dosen pembimbing kami.

Banyak hal-hal baru yang mulai kelihatan dari teman-teman KKN saya setelah sudah melewati 2 Minggu berada di Desa Ciomas. Pertama-tama dari posko laki-laki, Riza Badruzzaman, lelaki yang humoris tetapi selalu serius pada saat melakukan kegiatan penting, walaupun dia sangat susah dibanguninnya. Muhammad Ridho Alfansuri, walaupun sudah digantinya posisinya menjadi ketua dia tetap selalu bersemangat untuk melakukan semua program kegiatan. Manhajul Islam teman satu divisi dokumentasi, dia adalah yang selalu mengajari anak-anak mengaji

 

Page 331: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

299

bersama Riza, dia juga pernah mengikuti lomba murotal, juga yang selalu membaca Qur’an saat melakukan yasinan bersama warga pada malam Jum’at padahal dia dari Jurusan Akuntansi. Arlen Tyas Pangestu selalu membantu kami dalam menyelesaikan masalah dengan warga, Kepala Desa, Sekertatis Desa, dan banyak lagi. Muhammad Ibnu Rozi suatu ketika handphonenya hilang dan saat itu ada acara penting yaitu penyuluhan BNN, Ibnu langsung menuju BNN pusat Bogor untuk menjemput pembicaranya dan memberikan salah satu nomor humas kami kepada pihak BNN. Fahrurrozi ketua yang menggantikan Ridho dan menjalankan tugas sebagai ketua pada tahap belajar, karena itu kami semua selalu membantunya agar menjadi ketua yang baik, tetapi saat ada sesuatu yang membuat kelompok saya dituduh mengerjakan sesuatu yang di berikan pemuda kepada salah satu anggota kelompok saya, ozi langsung membela habis habisan sampai mempertaruhkan jabatan ketuanya untuk kelompok saya.

Selanjutnya dari posko perempuan Hani Fariha humas yang bisa di andalkan, dia juga bisa seperti arlen menyelesaikan permasalahan kami dengan warga walaupun arlen adalah sekertaris yang mencakup semua divisi. Silvi Arie Yuningsih dia berada pada divisi humas bersama Hani, dia selalu mau ikut saya berkerja padahal dia tidak tahu sebenarnya pekerjaan yang sedang saya kerjakan. Alfiah Khoiri Asyir sekertaris 2 yang selalu mengingatkan laporan Mingguan dan juga selalu membantu arlen dalam tugasnya. Fira Sintia Octa Z bisa disingkat jadi “Fisoz”, bendahara kami satu satunya yang selalu menjaga uang agar tidak keluar

banyak dan over budget, selalu meminimalkan pengeluaran untuk kepentingan yang menurutnya tidak terlalu penting. Kholidah Hanum wanita yang bisa dibilang di kelompok ini hanya sebagai pelengkap, karena sering di pangil ‘anak bawang’ yang berada pada divisi perlengakapan selalu mencatat dan mencari kebutuhan sehari sebelum progam yang akan dijalankan dimulai. Nur Aida awalnya menjadi bendahara tetapi karena fira ingin sendiri agar tidak meribetkan saat laporan nanti dari sekertaris merubahnya menjadi divisi perlengkapan, tetapi kenyataannya Aida malah selalu membantu memasak, bahkan lebih aktif dari 4 anak konsumsi lain selain Aqila, dia juga suka menanyakan makanan yang di masak apakan saya suka atau tidak, tapi selalu saya jawab suka walaupun tidak dimakan. Dina Saparindah dialah yang selalu mencatat besok kami harus pergi berdampingan dengan siapa yang selalu mengatur jadwal akomodasi kami.

 

Page 332: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

300

Masuk ke divisi konsumsi ada Aqilah Mutia Sesariana ketua divisi yang lebih banyak berkerja dari pada teman konsumsi yang lainnya menurut saya, Aqila juga yang selalu memberikan dan menyisakan saya makanan, karena saya susah makan jadi pasti selalu disediakan telur dan

selalu ditanyakan, ‘Kucing mau makan apa?’, oh iya, saya lupa memberi tahu kalau panggilan saya di Desa Ciomas ini adalah ‘Kucing’, karena saya suka kucing dan kucing paling gampang di sebut dari pada Sergio. Balik lagi ke topik Sri Putri Handayani pada awalnya Putri masih sering membantu tapi pada hari menjelang akhir KKN dia sakit jadi tidak terlalu banyak membatu, tetapi masih selalu bersih-bersih posko walau dia sedang tidak enak badan. Mawaddah, pada awalnya dia sangat malas sekali untuk melakukan sesuatu, tapi pada akhirnya dia berusaha merubah sikap malasnya itu. Miftah Nurul Huda, saya jarang melihatnya, mungkin terlalu sering berada di kamar. Tetapi pada saat saya melihat Miftah, dia selalu sedang membersihkan posko.

Satu bulan yang terlalu singkat untuk bersama, bahkan saya dan teman-teman yang lain berada di 3 rumah yang berbeda pada saat berada di kampung Kompa 3. Bayangkan saja saat di keluarga satu rumah pun sudah banyak konflik yang terjadi apalagi 3 rumah. Mulai dari awal yang tidak banyak bertemu, bertemu hanya pada saat rapat, tidak bisanya masak karena dapur di penuhi perempuan semua, dan terjadilah kelaparan di malam hari, perbedaan pendapat, bahasa yang berbeda beda, adat yang berbeda beda, tetapi seiring berjalannya waktu saya dan semuanya dapat akrab satu sama lain walaupun tetap saja konflik kecil terus terjadi. Namun semua itu bisa cepat di selesaikan dan semua program KKN dapat berjalan dengan lancar, walau tidak sempurna. Kekurangan orang pun juga menjadi faktor ketidak siapan kami dalam melakukan beberapa kegiatan. Mungkin jika sarifin ikut dalam program KKN kami semua akan lebih siap dalam melakukan segala kegiatan.

Perpisahan yang Menyakitkan

Desa Ciomas, bertepatan pada Kecamatan Tenjo dan Kabupatennya Bogor. Sebelumnya Ciomas sempat membingungkan saya, karena pada awal saya mencari info Ciomas di mana ternyata ada yang mengganggu, yaitu ada 3 Ciomas yang muncul. Pertama, Ciomas yang berada di Tenjo, kedua, Ciomas kecamatan bukan desa, dan yang ketiga adalah Ciomas di Kecamatan Ciawigebang. Tenjo, saya bingung kenapa kecamatannya Tenjo karena menurut saya Ciomas jauh dari Tenjo. Malah

 

Page 333: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

301

bisa dibilang lebih dekat dari Parungpanjang dan juga dekat ke Cigudeg dan Jasinga. Bisa dibilang Ciomas berada pada tengah tengah dari Tenjo, Parungpanjang, Cigudeg, dan Jasinga. Akses jalan kesana lumayan mudah bisa dari mana saja tergantung ingin meliwati lintasan apa. Di dalam Desa Ciomas ada beberapa kampung atau di sana lebih sering di sebut kejaroan, ada Cinyurup, Bojongsengkol, Kompa, Lebakkanibah, Lebakpicung, Bojonggarut, Cibadak, Saninten, dan Banar. Dari beberapa kejaroan yang ada kami memilih kejaroan Kompa yang telah bersedia dan menyiapkan saya dan teman teman tempat tinggal.

Kejaroan Kompa, bisa di bilang juga RT, karena di sana terbagi 4 Kompa, yaitu Kompa 1, 2, 3, dan 4, Kompa 3 lah tepat kami beristirahat dan satu bulan lebih akrab bersama warga di sana, walaupun kami sebenarnya KKN di Desa Ciomas tapi kami lebih akrab atau lebih sering berada dikejaroan Kompa 3. Disanya mayoritas pekerjaannya adalah peternak, seperti ayam, kambing, lebah, dan kerbau. Tidak hanya peternak petani, pengrajin, tukang kayu, juga ada yang merantahu ke berbagai kota besar. Desa Ciomas, Tenjo, ini sangat bangus sebenarnya, hanya saja di sini minim sekali air bersih, airnya masih memompa dan menyaringnya dari kali yang ada. Walaupun mereka semua tahu bahwa air dari kali belum tentu bersih setelah di saring, banyak pula warga yang masih mandi di sungai, buang air kecil dan besar di sungai. Walaupun mereka sudah tahu kebutuhan air mereka kurang tetapi masih saja banyak warga yang membuang sampah sembarangan, membuat air kali menjadi kotor. Pola pikir mereka sudah dibuat dari perbuatan mereka sendiri, di sini saya harus berpikir bagaimana cara merubah pola piker mereka agar mereka juga dapat merubah kondisi lingkuangan mereka sendiri tanpa bantuan dari seseorang. Menurut saya di situlah gunanya KKN dilaksanakan.

Antusiasme pemuda yang berada pada Desa Ciomas sangatlah baik, mereka menyambut saya dan teman-teman dengan terus-menerus memberikan saran dan juga masukan, walaupun kami belum terlalu siap untuk melakukan begitu banyaknya acara dengan dana yang bahkan masih tanda tanya dari pihak PPM, namun perlahan mereka mengakui bahwa kami bisa menjalankan apa yang mereka inginkan. Tetapi terjadi suatu konflik ketika salah pengertian antara pemuda dengan teman saya, pada saat mereka meminta tolong untuk membuatkan sebuah jadwal ronda dikertas karton kepada Manhajul tetapi dia lupa terhadap itu dan

 

Page 334: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

302

kami telat membuat jadwalnya, dari kejadian tersebut pada pemuda di sana mulai kecewa terhadap kinerja kami yang mereka katakana ‘lambat’.

Saya dan teman-teman melakukan rapat panjang membicarakan masalah ini dengan pemuda dan kami sepakat untuk memberikan sesuatu sebelum kami pergi dari Desa Ciomas yaitu sebuah kegiatan untuk para pemuda pada malam hari, Pelatihan MOK atau Manajemen Organisasi Kepemudaan, di mana tujuan utama kami adalah untuk semua pemuda-pemuda di Desa Ciomas lebih peka dan paham terhadap manajemen organisasi yang benar, bahkan saya dan teman-teman pun ikut serta dalam acara tersebut karena keorganisasian kami masih kurang benar. Alhamdulillah dengan acara MOK ini kepercayaan para pemuda di Desa Ciomas mulai kembali lagi dan hubungan kami menjadi lebih baik.

Di Desa Ciomas ini terkenal sekali dengan hobi atau kesenangan mereka dalam membuat layang-layang. Dari layangan yang biasa saja, layangan yang tidak berbentuk seperti layangan, layangan yang sangat besar, sampai layangan yang unik. Meraka memiliki kreatifitasnya masing-masing, dari 9 kejaroan yang ada, kami mencoba mengumpulkan semua warga dari yang muda, remaja, bahkan dewasa untuk menghadiri acara Festival Layangan Hias, di sana semua warga membawa layangan hias yang menjadi ciri hkas dari kejaroan masing-masing. Ada kejaroan pembuat layangan unik-unik, ada kejaroan yang membuat layangan tidak berbentuk seperti layangan, dan juga ada kejaroan spesialis pembuat layangan besar. Mereka semua berkompetisi dengan kreatifitasnya masing-masing, dan juga saling menghormati satu sama lain, tidak ada yang menjatuhkan lawannya. Acara pun berlangsung hingga sore, kami pun para juri diberi kesempatan untuk mencoba layangan-layangan yang ada satu persatu. Pengumuman pemenang diumumkan di acara penutupan sekaligus perpisahan saya dan teman-teman karena telah satu bulan penuh menjalankan KKN di Desa Ciomas tercinta ini.

Malam penutupanpun tiba, saya dan teman-teman sudah menyebarkan undangan kepada seluruh warga Desa Ciomas untuk mendatangi balai desa, karena kami akan mengadakan perpisahan di sana. Saya telah menyiapkan panggung dan juga lampu tembak agar seluruh warga Desa Ciomas semua bisa datang ke tengah-tengah pusat desa. Sambutan awal dari Kepala Desa membuka acara kami, dilanjutkan dengan Lomba Karoke untuk warga desa. Lalu pembagian hadiah-hadiah untuk berbagai kegiatan yang telah kami lakukan. Setelah itu kami

 

Page 335: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

303

menyanyi bersama, menangis bersama, sampai akhir acara. Di akhir acara, saya dan teman-teman berkumpul bersama para pemuda Desa Ciomas berdoa dan juga bersalam-salaman. Kami semua tidak tahan menahan tangisan, berpelukan satu sama lain dan saya pun berpikir “Kenapa waktu selalu berjalan dengan cepat?”. Satu bulan itu waktu yang sangat cepat, untuk melaksanakan sebuah KKN apalagi dengan begitu banyaknya konflik pada desa dan juga banyak yang harus dimengerti. Menurut saya 3 bulan adalah waktu yang minimal untuk melaksanakan KKN di sebuah desa. Haru, sedih, bimbang, semua pikiran bercampur aduk, saya harus kembali lagi ke Desa Ciomas ini. Karena saya tidak mau adanya perpisahan seperti ini. Bagai mana tidak, di saat saya baru selesai menyelesaikan konflik dengan warga setelah itu saya telah menyatu dengan warga, lalu kami harus berpisah mau tidak mau, karena kegiatan KKN ini telah berakhir.

Untuk Ciomas yang Lebih baik

Saya dan teman-teman telah membuat berbagai banyak program yang ada, saya berharap program-program yang telah berjalan sebelumnya tetap bisa di jalankan oleh warga Ciomas sendiri, contohnya seperti telah mendapatkan pengetahuan terhadap manajemen organisasi kepemudaan untuk membuat suatu proposal dan sebagainya. Juga untuk kepengurusan jenazah saya berharap akan terus berjalan turun temurun agar tidak tidak putus ilmu pengetahuannya. Satu lagi pada program pelatihan muhadoroh, anak muda dan remaja di sana akan lebih bisa belajar dan mau berbicara di depan umum.

Banyak harapan yang saya inginkan untuk ke depannya, di mana jangan sampai melupakan Desa Ciomas yang kita sayangi terlebih untuk kampung Kompa 3 di mana kita tinggal. Walaupun sudah berakhirnya masa KKN di desa ini teman-teman sekalian juga harus sering berkunjung jika tidak sengaja melewati Kawasan Desa Ciomas dan sekitarnya. Saya dan teman-teman juga berencana akan membuat sebuah tempat pembuangan sampah dengan berkerjasama dengan pada pemuda di Desa Ciomas untuk pembuatan tempat pembuangan sampah ini. Jadi akan dicari sudut mana saja di mana warga akan membuang sampah, juga akan disiapkannya tempat untuk membuang dan nanti pemuda yang ada di Desa Ciomas akan membakarnya setelah beberapa hari.

Saya juga berniat untuk menyediakan lampu jalanan untuk Desa Ciomas karena di sana pada malam hari tidak ada satupun cahaya

 

Page 336: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

304

penerangan yang ada, hanya ada lampu dari motor, itu pun jika lampu motornya benar kalau lampu motornya rusak tidak ada lagi penerangan yang akan menerangi jalan. Karena pada saat malam hari saya pernah mengalami kecelakaan dikarenakan motor di depan saya tidak mempunyai lampu motor atau lampu motor yang dia punya redup, saya

kehilangan handphone saya karena retak dan terlindas mobil, juga lutut dan tangan yang terbentur keras dijalanan. Semoga kelak nantinya tidak ada yang terkena musibah seperti saya.

 

Page 337: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

305

R Pengalaman Terbaik di Balik Pengabdian

Oleh: Silviana Arie Yuningsih

KKN Sudah di Depan Mata

“Tak kenal maka tak sayang”

Perkenalkan nama saya Silviana Arie Yuningsih, atau akrab dipanggil Silvi. Saya mahasiswi Jurusan Ekonomi Pembangunan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Alhamdulillah, pada tahun ini saya telah memasuki semester tujuh. Sebelum masuk kuliah pada semester tujuh, saya diharuskan untuk mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebagai salah satu perwujudan Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian masyarakat. Pengabdian kepada masyarakat ini akan dilakukan di suatu desa dalam bentuk pelayanan yang memiliki nilai pemberdayaan terhadap masyarakat.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan perwujudan dari partisipasi perguruan tinggi dalam upaya menyukseskan pembangunan dan mengembangkan manusia pembangunan. Serta partisipasi masyarakat terhadap tuntutan kemajuan zaman sebagai implementasi IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) melalui mahasiswa. Dalam benak saya pribadi, banyak hal tentang baik dan buruk Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang terlintas dalam pikiran.

Dengan adanya Kuliah Kerja Nyata (KKN), saya berharap bahwa saya mampu mengaplikasikan dan mendayagunakan ilmu yang sudah didapat di bangku kuliah ke dalam kehidupannyata di tengah-tengah masyarakat. Serta mampu beradaptasi dan berinteraksi sosial dengan masyarakat sehingga nantinya diharapkan dapat membantu menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi di masyarakat. Dengan begitu, setelah Kuliah Kerja Nyata (KKN) usai, saya akan mendapatkan pengalaman yang nyata di lapangan sebagai bekal jika sudah lulus di kemudian hari dan terjun di masyarakat secara langsung.

Lantas, mulai terbesit dalam pikiran mengenai apa saja yang dapat saya berikan dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) nantinya. Baik untuk kelompok, masyarakat, dan desa lokasi tempat saya mengabdi. Untuk pengabdian dalam bidang dasar, saya bisa mengajar

membaca, menulis, atau pun mengaji. Oleh karena itu, saya berencana untuk mengadakan suatu bimbingan belajar. Sedangkan untuk bidang

 

Page 338: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

306

ilmu ekonomi yang saya pelajari, mungkin saya bisa mengamati perihal apa basis ekonomi di suatu desa dan apa saja potensi ekonomi yang bisa digali. Dengan begitu, saya bisa memberi usul kepada kelompok untuk mengadakan program seperti pelatihan kewirausahaan generasi muda dan lain sebagainya.

Tibalah hari pengumuman kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan saya menjadi bagian dari Kelompok 189. Kelompok saya mendapat lokasi pengabdian di Desa Ciomas, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor. Banyak cerita telah saya dengar dari senior yang pernah menjalani KKN, dari mulai cerita horor sampai dengan cerita yang mengasyikan. Kebanyakan dari mereka mengatakan bahwa KKN itu selalu dipenuhi konflik. Baik sejak dibentuknya kelompok, hingga KKN tersebut berakhir. Tetapi, banyak juga senior yang mengatakan bahwa KKN merupakan hal yang menantang, karena banyaknya masalah yang akan dihadapi, disertai dengan karakteristik masyarakat desa yang beraneka ragam. Sebagian senior lainnya menyiratkan bahwa KKN itu hanyalah penggugur kewajiban sebagai mahasiswa.

Sejak pra-KKN hingga pasca-KKN memang membutuhkan berbagai persiapan dan ketentuan yang harus dijalani. Hal tersebut yang membuat saya berpikir bahwa KKN itu merepotkan dan akan menghabiskan waktu liburan sekitar satu bulan. Terlepas dari itu semua, Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah suatu tugas yang tetap harus dijalani oleh mahasiswa.

Namun kemudian pandangan di atas berubah setelah saya sudah melaksanakan KKN. Menurut saya, Kuliah Kerja Nyata (KKN) bukan hanya sebagai penggugur kewajiban sebagai mahasiswa dalam Tri Darma Perguruan Tinggi, melainkan suatu kegiatan yang dapat dimanfaatkan sebagai wadah untuk mahasiswa memperoleh pengalaman terbaik yang belum tentu bisa didapatkan di bangku kuliah. Serta untuk menambah wawasan, keterampilan, dan suatu kesadaran hidup dalam bermasyarakat.

Hangat Sebuah Cerita

Kala itu di hari Senin, penutupan KKN Kelompok 189 telah usai diselenggarakan. Penutupan tersebut diselenggarakan di lapangan kantor Desa Ciomas pada malam hari. Untuk kelompok KKN, mungkin penutupan sama halnya dengan perpisahan. Karena setelah ini, saya dan teman-teman akan kembali ke rumah masing-masing. Tidak ada lagi

 

Page 339: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

307

aktivitas memasak bersama, bahu-membahu mengadakan suatu program, melakukan evaluasi kegiatan hingga larut malam, atau sekedar berbagi canda dan tawa bersama. Atau yang tersulit, membangunkan kaum adam atau teman-teman cowok di pagi hari juga tidak akan terjadi lagi.

Sungguh banyak cerita mengesankan yang terekam dalam memori. Saat duka bersama, tawa bersama. 30+ hari bukan waktu yang sebentar. Sempat saya berharap agar waktu tidak cepat berlalu. Terima kasih saya ucapkan kepada Kelompok 189 yang telah memberi warna dalam kisah pengabdian ini. Saya berharap dengan usainya KKN bukan berarti usai juga sebuah tali pertemanan.

RizaBadruzzaman, biasa dipanggil Riza atau “Kiting”. Ia merupakan mahasiswa yang berasal dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK). Orang yang awalnya serius dan memiliki suara kecil namun semakin lama semakin terkuak tingkah-tingkah konyol yang selalu ia lakukan. Tingkahnya selalu membuat saya dan teman yang lain tertawa sekaligus tidak habis pikir. Kemudian yang paling klimaks darinya di setiap momen adalah saat alarm telepon genggamnya berbunyi. Entah alarm tersebut diatur berapa kali dalam sehari untuk berbunyi, sampai akhirnya kami semua hafal dengan alarm itu. Saat mendengar alarm tersebut rasanya kesal, kadang juga merasa lucu. Meskipun begitu, Riza merupakan orang yang dapat diandalkan dalam hal mengajar.

Kurniawati. Akrab disapa Kurnia atau “Kur-kur”. Ia merupakan mahasiswi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK). Kurnia adalah orang yang paling jauh berbeda dari kesan awal. Di awal saya melihat ia adalah cewek yang cukup cuek dan tidak terlalu banyak omong. Tapi ternyata ia orang yang sangat asyik dan baik. Tidak jauh berbeda dengan Riza, Kurnia ini juga orang yang sering memecahkan suasana karena

omongannya yang nyeletuk dan lucu. Berdasarkan banyak kegiatan yang sudah dilakukan bersama, ia termasuk orang lapangan karena ia sangat mudah berbaur dengan masyarakat.

Mawaddah, biasa dipanggil Maw. Ia merupakan salah satu mahasiswi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK). Maw ini anaknya IPS banget, sesuai dengan program studinya. Kenapa begitu, karena dari awal kumpul atau rapat ia sering mencetuskan ide program kerja yang berkaitan dengan bidangnya. Kalau di sekitar rumah, biasanya ia selalu kemana-mana berdua dengan Miftah. Keduanya sering mencuci

 

Page 340: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

308

baju bersama di sungai. Saat waktu pulang tiba sepertinya ia adalah orang yang paling sedih karena ia harus meninggalkan salah satu pemuda Ciomas, sekaligus melupakan kisah yang belum terlaksana.

Hani Fariha, biasa dipanggil Hani. Hani ini berasal dari Karawang, Jawa Barat. Tidak heran jika ia adalah salah satu teman yang bisa berbahasa Sunda. Ia adalah mahasiswi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK). Ia orang yang cukup supel dan asyik. Hal yang paling

dirindukan darinya adalah saat ia mengatakan “...iyeiye iya...”. Ia salah satu cewek di Kelompok 189 yang bisa mengendarai motor dengan kecepatan super. Ia adalah orang yang cukup giat untuk belajar memasak, terbukti dengan rasa sambal yang sudah bisa ia buat. Hani juga orang yang selalu ‘ayo’ saat saya mengajaknya jajan, atau sekedar jalan-jalan tanpa arah dan tujuan.

Aqilah Mutia Sesariana, mahasiswi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) ini biasa dipanggil ‘Qil’ atau ‘Qilah’. Qilah adalah mama bagi saya dan yang lain di Ciomas karena menjabat sebagai koorDinator konsumsi. Berkat mama Qilah, asupanKelompok 189 dapat terjaga dan terpenuhi. Menurut saya, Qilah adalah sosok yang sangat keibuan. Ia pintar memasak dan juga memiliki pribadi yang lembut. Tetapi di balik kelembutannya, ia juga memiliki sisi kuat. Yang mana sejak awal survei, Qilah selalu membawa motor sekaligus mengendarainya. Ia juga pintar menari dan sering mengajar anak-anak menari.

Mohammad Ibnu Rozi, sering dipanggil Ibnu atau dengan sebutan ‘Iben’. Ia merupakan mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora. Orang yang terlihat pendiam tapi sebenarnya tidak juga. Ia cukup asyik dan bisa diajak bekerja sama. Di antara teman cowok yang lain, biasanya Ibnu ini adalah cowok yang paling pertama bangun. Tidak heran jika saat saya atau teman cewek lain memanggilnya maka ia sudah siap. Siap untuk mengantar bolak-balik menuju tempat kegiatan berlangsung. Pokoknya untuk urusan akomodasi baik orang atau pun barang, ia memang yang terbaik.

Dina Saparindah, adalah seorang mahasiswi Fakultas Adab dan Humaniora yang akrab dipanggil Dina. Dina adalah pribadi yang baik dan asyik. Kurang lebih selama sebulan lamanya, ia adalah orang yang selalu ada di samping saya. Lebih tepatnya kita berdua memang tidurbersebelahan. Ia adalah orang pertama yang saya temui sekaligus

kenal di antara teman sekelompok. Ia pecinta sepatu sneakers dan sangat suka bermain basket. Ia juga merupakan orang yang cukup pandai untuk

 

Page 341: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

309

mengatur segala sesuatunya, maka dari itu ia sering ditempatkan di divisi acara. Terakhir, terima kasih Dina untuk abon dan tabir surya spf 50 milikmu!

Muhammad Ridho Alfansuri, mahasiswa dari Fakultas Ushuluddin. Ia biasa dipanggil Ridho atau “Habib” saat sedang bercanda. Kalau sedang membuka suara di forum biasanya ia seperti naik darah, entah mengapa atau memang nada ia berbicara memang seperti itu. Terlepas dari itu, Ridho merupakan sosok yang baik. Seperti misalnya

ketika sedang ngobrol, dan suka membantu apabila diminta tolong. Untuk panggilan ‘Habib’ sendiri, dikarenakan ia pandai mengaji, juga karena ia sering membuat kajian di malam hari. Padahal kajian tersebut hanyalah sebatas obrolan tentang suatu topik, tapi kenapa sampai dipanggil

‘Habib’, ya?

Nuraida, biasa dipanggil Nur, Aida, atau ‘Mami’. Ia merupakan mahasiswi Fakultas Ushuluddin. Menurut saya ia adalah orang yang dewasa, bisa terlihat dari pembawaannya. Ia orang yang baik dan asyik, serta pandai berbaur dengan warga sekitar. Warga sekitar akrab memanggilnya Kak Nur. Aida adalah pelengkap Qilah sekaligus mama kedua saya dan teman yang lain di Ciomas. Ia selalu berada di dapur saat proses memasak dan selalu memberikan arahan atau mengajarkan yang lainnya untuk memasak. Sampai-sampai saya juga meminta kepada Aida untuk diberitahu resep apabila seusai KKN saya ingin memasak di rumah.

Miftah Nurul Huda, biasa dipanggil Miftah atau ‘Mif’ saja. Miftah adalah anggota terakhir yang masuk Kelompok 189. Ia berasal dari Fakultas Ushuluddin. Ia memiliki pribadi yang baik, sedikit cuek, dan suka serius. Sampai pada satu waktu ia pernah bercerita kalau dirinya

sebenarnya ingin mengajar mengaji anak-anak itu, ya, langsung baca iqra atau Al-Qur’an. Menyanyi-nyanyinya nanti, kalau sudah selesai dan masih ada waktu. Miftah juga orang yang mempunyai hobi jajan, seperti saya.

Fahrurrozi, adalah mahasiswa Fakultas Syari’ah dan Hukum. Ia adalah ketua Kelompok 189 dan biasa dipanggil Oji. Ia orang yang pandai bersosialisasi, baik dengan warga, pemuda, atau karang taruna yang ada di Desa Ciomas. Ia pun cukup pintar untuk membangkitkan semangat anggota-anggotanya kembali saat sudah mulai kendor. Saat hari perpisahan di Desa Ciomas ia terlihat mengeluarkan air mata kesedihan,

 

Page 342: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

310

karena di Ciomas memang ada seseorang yang sudah ia anggap sebagai adik sendiri yaitu Diki.

Arlen Tyas Pangestu, akrab disapa Arlen atau pun ‘Mamang’. Ia adalah mahasiswa Fakultas Syari’ah dan Hukum. Dari awal tiba di Ciomas, ia sudah banyak digandrungi dan diikuti kemana-mana oleh anak-anak, khususnya Putra, Iki, dan Koden. Awalnya saya juga bingung kenapa bisa seperti itu, tapi lucu juga melihatnya. Selain itu, ia juga mampu berkomunikasi dengan baik. Ia mampu mengutarakan suatu hal kepada orang lain. Satu hal yang tidak disangka, ternyata Arlen juga memiliki suara yang bagus dan sangat mirip dengan artis Iwan Fals.

Kholidah Hanum, atau biasa dipanggil Hanum. Ia adalah mahasiswi Fakultas Syari’ah dan Hukum. Hanum adalah orang yang sangat ceria dan selalu senyum. Ia orang yang paling bersemangat saat tiap orang mau pergi, mau kemana pun itu, dia pasti mau ikut. Ia sering

dipanggil ‘Inces’ (baca: Princess) oleh anak-anak. Ia juga bisa mengendarai motor, dan sering menjadi pengantar atau penjemput apabila sedang ada kegiatan yang membutuhkan akomodasi.

Alfiah Khoiri Asyir, biasa dipanggil Alfi. Ia adalah mahasiswi dari Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Alfi adalah cewek berkacamata yang sedikit pelupa. Ada beberapa barangnya yang sempat hilang, lebih tepatnya lupa meletakkan barang. Untungnya, tidak lama kemudian barang tersebut dapat ditemukan kembali. Ia merupakan orang yang juga mampu berkomunikasi dengan baik. Di samping itu, ia juga mempunyai

bakat untuk mengajar. Terbukti setiap ba’da magrib pasti segerombolan

anak-anak sudah memanggili namanya dan meminta diajarkan mengaji olehnya.

Manhajul Islam, saya memanggilnya Hajul atau ‘Jul’. Ia adalah orang yang setiap saat selalu membawa kameranya, karena ia masuk ke dalam divisi Publikasi, Dekorasi, dan Dokumentasi (Pubdekdok). Ia adalah orang yang sabar karena mau memotret ulang semua orang yang

mengatakan; “Jul, ulang ya!”, “sekali lagi”, atau “yang tadi jangan dihapus, ya!”. Awalnya dia terlihat pendiam dan serius, tapi waktu demi waktu bergulir makin terlihat bahwa dia juga mempunyai sisi humoris, bahkan tidak jarang dia suka melawak.

Sergio Pratama Arifin, akrab dipanggil ‘Kucing’ atau Gio. Ia berasal dari Fakultas Sains dan Teknologi. Kucing adalah orang yang baik dan asyik. Ia juga cukup sering bermain dengan anak-anak yang ada di

 

Page 343: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

311

Kompa 3. Sampai-sampai anak-anak pun juga ikut dipanggilnya dengan sebutan “Kak Kucing”. Di Kelompok 189, ia menjabat sebagai salah satu divisi Pubdekdok. Di antara teman yang lain, ia memiliki beberapa daftar makanan yang tidak bisa ia makan, dan hal tersebut sudah ia jelaskan sejak awal sehingga anak konsumsi bisa mengatasinya.

Sri Putri Handayani, saya biasa memanggilnya Putri. Ia adalah mahasiswi Fakultas Sains dan Teknologi dan berasal dari Padang. Putri adalah orang yang baik dan juga lucu. Ia juga memiliki kebiasaan menertawakan hal-hal yang mungkin menurut sebagian orang tidaklah lucu, atau bisa dibilang ia itu ‘receh’. Ketawanya bisa membuat saya juga ikut tertawa. Putri adalah salah satu yang juga pintar memasak karena banyak resep yang ia ketahui. Sepertinya memang ia orang yang berpengalaman di dapur.

Fira Sintia Octa Zafira. Nah, Fira ini adalah mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Di Kelompok 189, ia menjabat sebagai ibu Bendahara. Ia adalah orang yang giat di kegiatan olahraga. Fira juga memiliki selera humor yang tidak jauh berbeda dengan saya, suka tertawa sendiri secara tiba-tiba. Ia juga termasuk teman yang pandai memasak. Terbukti beberapa kali ia sempat menunjukkan kebolehannya di dapur. Selain itu, Fira juga sangat berbakat menjadi pembawa acara. Hampir semua kegiatan Kelompok 189 yang membutuhkan pembawa acara, ia menyanggupinya.

Banyak Rindu

Desa Ciomas, Kecamatan Tenjo, adalah lokasi di mana saya dan teman-teman mengabdi selama sebulan. Lingkungan di desa ini terbilang masih ramah, banyak pepohonan di sekeliling jalan dan pemukiman warga. Pun lahan masih terhampar luas. Di pagi dan sore hari, udara di desa ini terasa begitu sejuk. Sementara malam hari, dinginnya udara cukup terasa. Sangat berbeda saat siang hari, udara berganti menjadi begitu terik. Namun sangat disayangkan bahwa sungai yang melintas di sepanjang desa ini airnya sudah tidak lagi jernih, bahkan warnanya cenderung kecoklatan. Padahal masih banyak warga desa yang kegiatan sehari-harinya bergantung pada sungai tersebut. Karena di desa ini penyediaan air bersih masih belum tersedia dan sumber air masih sangat kurang.

Dalam hal infrastruktur, Desa Ciomas merupakan desa yang cukup sulit dijangkau karena jalan di luar desa masih banyak yang rusak.

 

Page 344: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

312

Penerangan jalan masih sangat kurang. Untuk sarana belajar, Ciomas baru memiliki sekolah dengan jenjang SD dan SMP. Sementara jenjang SMA/SMK belum ada di desa ini. Fasilitas yang ada di sekolah tersebut juga masih sangat kekurangan dan jauh berbeda dengan sekolah yang ada di kawasan Ibu Kota. Sedangkan untuk sumber penghasilan warga di desa ini masih banyak yang seRabutan dan belum mempunyai penghasilan tetap. Lalu dalam hal sosial keagamaan di desa ini cukup berjalan dengan baik, ditandai dengan banyaknya majelis taklim yang ada serta banyaknya tokoh agama di lingkungan Desa Ciomas.

Kami beruntung ditempatkan di Desa Ciomas, karena di desa ini ada banyak hal yang bisa dipelajari. Masyarakatnya sangat baik dan ramah, serta penuh keberagaman. Selama KKN, saya dan teman-teman tinggal di rumah Ibu RT Kampung Kompa 3, yakni Ibu Ruri. Ibu Ruri sangatlah ramah dan peduli terhadap kami. Begitu juga dengan warga yang ada di Kampung Kompa 3. Dari pertama kali datang, saya dan teman-teman sudah disambut dengan penuh kehangatan. Sungguh banyak hal mengesankan di sini, salah satunya yang selalu saya ingat adalah semangat belajar yang dimiliki anak-anak di Kompa 3. Setelah shalat maghrib, mereka selalu ke rumah kami dengan penuh antusias untuk belajar mengaji dan mengerjakan PR. Hal itu yang selalu membuat saya salut dan bangga dengan mereka.

Segenggam Asa, Sejuta Mimpi di Desa Ciomas

Selesai sudah kisah pengabdian ini, pengabdian selama kurang lebih sebulan. Mungkin di awal KKN saya berpikir untuk dapat cepat menyelesaikan pengabdian di Desa Ciomas, namun tampaknya setelah menjalani KKN saya malah merasa waktu sebulan itu kurang. Saya dan teman-teman yang lain merasa telah menjadi salah satu bagian dari Masyarakat Ciomas. Betapa banyak kenangan yang terus terngiang dalam benak saya.

Dengan hadirnya KKN 189-Merdeka UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, kami berharap apa yang telah kami lakukan di sana dapat bermanfaat bagi seluruh Masyarakat Ciomas dan dapat menjadi motivasi untuk berkembang agar menjadi Ciomas yang lebih baik lagi dan lagi. Harapan saya semoga Ciomas bisa mendapatkan perhatian yang lebih dari pemerintah, khususnya Pemerintah Kabupaten Bogor. Dengan begitu perbaikan dapat terlaksana, baik dari segi infrastruktur dan lain-lain. Bukan tidak mungkin, kelak Ciomas bisa menjadi desa maju dan

 

Page 345: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

313

desa yang tetap masih bisa mempertahankan sisi kedesaan beserta kelestariannya.

 

Page 346: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

314

S Satu Bulan Tak Terlupakan di Desa Ciomas

Oleh: Sri Putri Handayani

Sebuah Awal yang Dinanti

Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang merupakan salah satu kegiatanyang wajib dilakukan oleh setiap mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. KKN adalah sebuah bentuk pengabdian mahasiswa terhadap masyarakat di mana mahasiswa dapat menyalurkan ilmu yang telah didapat selama perkuliahan kepada masyarakat. Bagi sebagian mahasiswa mungkin KKN adalah sebuah hal yang menakutkan karena di sinilah mahasiswa banyak diuji dalam berbagai hal dari mulai kemandirian kita yang akan jauh dari keluarga, cara kita bersosialisasi kepada masyarakat, kesiapan mental untuk mengahadapi segala macam masalah yang akan dihadapi di desa dan berbagai hal lainnya .KKN melatih mahasiswa untuk mengetahui dan menyelesaikan masalah sosial yang ada dalam masyarakat, mahasiswa dapat menyalurkan ilmu yang telah didapat selama perkuliahan kepada masyarakat dan juga meningkatkan rasa peduli untuk membangun masyarakat menjadi lebih baik.

Sejak awal semester enam saya sudah mengetahui bahwa liburan semester 6 kelak yaitu sekitar bulan Juli dan Agustus saya akan menjalani suatu kegiatan yaitu KKN selama kurang lebih satu bulan. Saya mulai mencari informasi dengan menanyakan kepada senior-senior saya yang sudah pernah menjalani KKN. Berbagai cerita saya dengar dari mulai seperti apa kondisi desa yang mereka dapatkan lalu bagaimana karakter masyarakat di sana sampai suka duka yang mereka alami selama KKN. Begitu banyak cerita yang saya dengar semakin membuat saya cemas akan seperti apa KKN akan saya jalani kelak.

Pendaftaran peserta KKN pun dimulai yaitu tanggal 26 Februari-26 Maret 2018. Saya pun mulai mendaftar dengan pilihan KKN reguler yaitu KKN yang dilaksanakan di suatu desa. Pada tanggal 10 April 2018 daftar pembagian kelompok KKN dan lokasi KKN pun sudah dibentuk oleh tim Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM). Jantung saya pun

berdetak kencang saat membuka file yang berisi daftar kelompok KKN beserta lokasinya dan akhirnya saya menemukan nama saya berada di dalam kelompok 189 dan ditempatkan di Desa Ciomas Kecamatan Tenjo

 

Page 347: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

315

Kabupaten Bogor. Di dalam satu kelompok terdiri dari 19 orang yang berbeda-beda fakultas atau pun jurusannya. Setelah saya mengetahui siapa saja yang satu kelompok dengan saya, saya mulai mencari kontak masing-masing teman satu kelompok saya untuk membuat grup chat

disalah satu media sosial yaitu WhatsApp (WA). Di saat saya masih mencari kontak teman-teman sekelompok saya, tiba-tiba sudah ada yang memasukkan saya kesebuah grup chat WA yang ternyata adalah grup KKN kelompok 189 yang sudah dibuat oleh salah satu teman sekelompok KKN saya, saat itulah perkenalan pun dimulai.

Tiba saatnya pertemuan pertama kelompok 189. Saya pun menghadiri pertemuan itu, ternyata tidak semua bisa hadir hanya beberapa orang saja yang hadir dikarenakan kesibukan yang tidak bisa ditinggalkan. Kesan pertama saya bertemu dengan teman-teman sekelompok KKN saya ini agak canggung karena saya pun adalah tipe orang yang sulit berbaur dengan orang-orang yang baru dikenal. Mengingat ini adalah pertama kalinya saya rasa cukup wajar bila masih agak canggung. Pertemuan demi pertemuan berlalu saya mulai bisa berbaur dengan beberapa orang dan saya menawarkan diri kedalam divisi konsumsi. Singkat cerita kami mendapat informasi mengenai dosen pembimbing KKN kami yaitu Ibu Umi Musyarofah, dosen dari Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Setelah melakukan empat kali survei ke Desa Ciomas, kami pun mulai menyusun berbagai program yang akan kami lakukan nanti.

Bulan demi bulan pertemuan demi pertemuan berlalu, tiba saatnya hari pelepasan peserta KKN 2018 yaitu tanggal 17 Juli 2018 setelah itu kelompok saya pun memutuskan perjalanan menuju lokasi KKN yaitu Desa Ciomas, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor, dilakukan keesokan harinya yaitu tanggal 18 Juli 2018. Pelaksanaan KKN di Lapangan berlangsung dari tanggal 20 Juli-20 Agustus 2018.

Kisahku di Desa Ciomas

Akhirnya tibalah hari di mana saya akan melaksanakan suatu pengabdian selama satu bulan di Desa Ciomas Kecamatan Tenjo Kabupaten Bogor. Sesampainya di Desa Ciomas saya dan teman-teman KKN saya langsung menuju tempat tinggal kami yaitu di Kampung Kompa 3. Untuk tempat tinggal kami mendapat 3 (tiga) rumah yaitu rumah Ibu RT Luri lalu rumah Emak (ibu dari Ibu RT Luri) dan rumah warga setempat. Ketiga rumah yang akan kami tinggali ini berdekatan

 

Page 348: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

316

satu sama lain. Pertama kali sampai di Kampung Kompa 3 kami semua kumpul terlebih dahulu di rumah Ibu RT Luri untuk mendiskusikan pembagian rumah. Kesepakatan telah tercapai yaitu ada 9 orang perempuan tinggal di rumah ibu RT Luri terdiri dari Alfi, Aida, Hani, Miftah, Silvi, Kurnia, Dina dan saya sendiri. Lalu di rumah Emak, ada 3 orang perempuan yaitu Aqilah, Fira, dan Hanum di rumah Emak ini juga

dijadikan basecamp konsumsi kami tempat untuk kami memasak dan menaruh berbagai peralatan untuk memasak. Lalu yang terakhir adalah rumah warga yang di tempati oleh semua anak laki-laki yang terdiri dari 7 orang yaitu Oji, Arlen, Ibnu, Riza, Manhaj, Ridho, dan Sergio. Setelah melakukan pembagian tempat tinggal, kami masing-masing menuju rumah yang telah disepakati dan membereskan barang kami masing-masing. Di rumah tempat saya tinggal terdapat 2 kamar tidur, dikarenakan salah satu kamar tidur kondisinya lembab, kurangnya udara dan lantainya yang tidak rata kami memutuskan bahwa kamar itu digukanan untuk menaruh koper-koper kami. Jadi 4 orang tidur di kamar depan dan 5 orang lainnya tidur di ruang tengah (termasuk saya).

MERDEKA itulah nama kelompok kami yang memiliki kepanjangan yaitu Mengabdi, Responsif, Dedikasi dan Kerja Nyata. Pada awalnya saya merasa bahwa kegiatan KKN yang dilaksanakan selama sebulan ini akan terasa sangat lamakarena saya belum terbiasa dengan teman-teman baru dan lingkungan baru. Pada Minggu pertama di Kampung Kompa 3 Desa Ciomas, saya masih menyesuaikan diri dengan teman-teman sekelompok dengan kepribadian yang berbeda-beda, bersosialisasi dengan warga setempat dan juga membuat senyaman mungkin dengan tempat dan lingkungan baru ini. Sehari setelah saya dan kelompok saya sampai di desa, kami mengadakan rapat untuk mempersiapkan pembukaan sebagai tanda mulainya pengabdian kelompok KKN kami di Desa Ciomas ini selama sebulan. Hingga akhirnya pembukaan pun terlaksana yang diadakan di kantor desa yang dihadiri oleh Bapak Kepala Desa beserta jajarannya, warga Desa Ciomas dan Alhamdulillah dihadiri juga oleh dosen pembimbing kami, Ibu Umi Musyarofah.

Seiring berjalannya waktu saya mulai terbiasa dengan teman-teman baru dan lingkungan baru terlebih bisa dikatakan bahwa saya sudah mulai nyaman. Teman-teman yang awalnya masih merasa canggung satu sama lain perlahan-lahan mulai saling terbuka satu sama lain, mulai menunjukkan sifat dan kepribadiannya yang asli tanpa ada

 

Page 349: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

317

kata jaim. Keunikkan demi keunikan mulai terlihat, ada yang mendengkur saat tidur bahkan ada yang mengigau saat tidur. Ada juga yang sangat sangat sulit untuk dibangunkan, dan banyak tingkah konyol yang dapat membuat kami menjadi semakin dekat dan akrab satu sama lain. Berbagai canda tawa, sedih dan tangisan kami lalui bersama tetapi adakalanya juga kami mengalami perbedaan pendapat saat menyangkut hal program yang akan kami jalankan, tetapi hal itu tidak membuat kami terpecahkan. Kami mencari solusi dari perbedaan pendapat itu tanpa harus memihak satu sisi. 19 orang dari berbagai fakultas dan jurusan yang berbeda tak menjadikan alasan bagi kami untuk tidak mau bersatu. 19 orang dengan pengalaman masing-masing yang dimiliki membuat saya dan teman-teman lainnya banyak mendapat pelajaran dan pengalaman baru.

Fahrurrozi biasa dipanggil Oji, dia berasal dari Fakultas Syari’ah dan Hukum Jurusan Hukum Keluarga. Oji adalah ketua kelompok kami, dia adalah sosok ketua yang mampu mengarahkan dan mendorong kami untuk mengambil tindakan yang tepat. Lalu ada Alfiah Khoiri Asyir biasa dipanggil Alfi atau Alpi. Dia berasal dari Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. Alfi ini adalah sekretaris 2 kami, Alfi orang yang mudah akrab dengan siapa saja tetapi dia memiliki tenaga yang terbatas kalau udah sampai batasnya harus benar-benar istirahat. Alfi termasuk teman yang cukup dekat dengan saya, berbagai tingkah konyol telah saya lakukan dan lalui bersamanya. Arlen Tyas Pangestu biasa dipanggil Arlen atau Mamang. Arlen berasal dari Fakultas Syari’ah dan Hukum Jurusan Hukum Tata Negara. Arlen adalah sekretaris satu kami, dia sangat bisa dihandalkan dalam berbagai hal, pengalamannya dalam berorganisasi sangat banyak sehingga saya juga belajar banyak hal dari dia.

Selanjutnya ada Fira Sintia Octa Zafira biasa dipanggil Fira. Dia berasal dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Hubungan Internasional. Fira ini adalah bendahara kami, dia sangat tegas dan ketat untuk hal pengeluaran uang. Aqilah Mutia Sesariana yang biasa dipanggil Aqilah, Qilah atau Mamah. Aqilah berasal dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini. Kenapa dipanggil Mamah? Karena dia adalah juru masak kami, dia orang yang perhatian dan paling gabisa marah seperti halnya seorang mamah yang sangat penyayang. Aqilah juga adalah teman KKN yang pertama kali dekat dengan saya karena dia adalah patner saya saat survei. Dia yang

 

Page 350: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

318

selalu setia bersama saya dan memboncengi saya saat survei. Aqilah ini selain bisa dihandalkan dalam hal memasak dia juga bisa menari.

Selain Aqilah, ada Nuraida yang biasa dipanggil Nur, Aida atau Mamih. Aida ini berasal dari Fakultas Ushuluddin Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir. Aida adalah partner Aqilah dalam hal memasak. Dia memilki sifat keibuan, sangat perhatian tidak beda jauh dengan aqilah, dia juga orang yang tidak bisa marah. Walaupun ada jadwal piket memasak yang telah dibuat namun Aqilah dan Aida ini selalu ikut andil dalam memasak dengan memberi arahan, terima kasih untuk Aqilah dan Aida yang selalu menyiapkan dan membantu untuk memasak sehingga perut kami terselamatkan selama satu bulan ini. Kemudian ada Kurniawati yang biasa dipanggil Kur, Nia atau Kurnia, dia berasal dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, dia adalah orang yang supel dan agak tomboy. Lalu Silviana Arie Yuningsih biasa dipanggil Silvi atau Cilpi. Dia berasal dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Ekonomi Pembangunan. Silvi adalah humas kami, Silvi ini orang yang suka sekali jajan dan jalan-jalan, kapanpun ada orang yang akan keluar desa untuk membeli keperluan acara kami atau ke pasar Silvi selalu ada untuk ikut menemani.

Kalau patner Silvi untuk beli jajanan ada Hani Fariha biasa dipanggil Hani. Hani berasal dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Fisika. Hani seringkali membantu Aida untuk memasak, dia sangat antusias untuk belajar memasak. Dia selalu mencatat resep masakan yang akan dimasak oleh Aida ataupun Aqilah. Juga ada Miftah yang berasal dari Fakultas Ushuluddin Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir. Miftah ini sangat suka main ke kali entah untuk nyuci baju, nyuci piring atau sekedar main saja. Nah kalau patner Miftah ke kali itu ada Mawaddah namanya biasa di panggil Maw. Maw ini yang selalu setia menemani Miftah ke kali dan suka sekali berdandan.

Lalu ada Dina Saparindah biasa dipanggil Dina. Dia berasal dari Fakultas Adab dan Humaniora Jurusan Sastra Inggris. Dina selalu sigap terhadap perlengkapan-perlengkapan yang dibutuhkan untuk acara. Selanjutnya ada Kholidah Hanum biasa dipanggil Hanum. Hanum tipe orang yang periang. Di mana ada Hanum pasti ada Mohammad Ibnu Rozi biasa dipanggil Ibnu atau Iben. Ibnu berasal dari Fakultas Adab dan Humaniora Jurusan Ilmu Perpustakaan. Ibnu satu-satunya laki-laki yang selalu bangun pagi, dia selalu siap untuk mengantar kemana pun dan sangat bisa diandalkan.

 

Page 351: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

319

Ada yang bernama Riza Badruzzaman biasa dipanggil Riza. Riza berasal dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan. Tidak ada yang menyangka ternyata Riza adalah orang yang humoris cenderung konyol tetapi apabila sedang evaluasi dia 180 derajat berbeda dari biasanya. lalu ada Muhammad Ridho Alfansuri biasa dipanggil Ridho. Dia satu fakultas bahkan satu jurusan pula dengan Aida dan Miftah. Dan untuk desain dan dokumentasi ada Manhajul dan Sergio Pratama Arifin. Manhajul biasa dipanggil Manhaj, Ajul atau Aki sedangkan Sergio biasa dipanggil Gio atau Kucing karena kesukaannya dengan Kucing.Begitu banyak perbedaan diantara kami, namun perbedaan itulah yang membentuk kisah yang tak terlupakan. Begitu banyak pengalaman dan pelajaran yang dapat saya ambilselama satu bulan KKN di Desa Ciomas bersama teman-teman yang luar biasa.

Ciomasku Kenanganku

Desa Ciomas Kecamatan Tenjo Kabupaten Bogor di sinilah kamimenghabiskan waktu satu bulan bersama warga setempat. Desa Ciomas termasuk desa yang cukup ramai penduduknya. Mata Pencaharian masyarakat Desa Ciomas beragam macam ada yang bertani, ternak lebah, sebagian masyarakat ada yang berjualan sayuran dan bahan sembako, namun mayoritas adalah seRabutan.

Keadaan masyarakat disekitar rumah yang saya singgahi yaitu di Kampung Kompa 3 ini memiliki penduduk yang cukup banyak. Dipagi hari warga disibukkan dengan berbagai aktivitasnya untuk pergi ke sawah, mengantar anaknya kesekolah, mencuci pakaian dan lain-lainnya. Untuk membeli kebutuhan pokok, sayur-mayur mereka berbelanja ke pasar yang berada di Lebak Wangi yang hanya ada di hari Senin dan Kamis. Adapula yang berbelanja ke pasar Parung Panjang dengan

menggunakan transportasi umum mobil carry.

Desa Ciomas semuanya beragama Islam, dan tradisi dan budaya di sana masih sangat kental dan tradisional, yaitu Budaya Sunda. Bahasa sehari-hari pun menggunakan Bahasa Sunda. Di sana terdapat pengajian yasinan rutin yang diadakan setiap hari Kamis, diikuti dengan ceramah yang pembahasannya menggunakan bahasa Sunda.

Di Desa Ciomas permasalahan utamanya adalah minimnya air bersih. Tidak sedikit warga yang tidak memiliki WC di rumah mereka.

 

Page 352: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

320

Mereka hanya bergantung pada air kali dan sumur. Semua aktifitas dari mulai mandi, mencuci baju, mencuci piring, mencuci kendaraan motor pun dilakukan di sungai bahkan membuang sampah pun di sungai sehingga air kalinya pun tercemar. Tidak sedikit warga yang mengalami iritasi dan gatal-gatal pada kulit mereka. kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya pun diisana masih kurang, jarang dijumpai rumah yang memiliki tempat sampah. Kebiasaan mereka yaitu menumpuknya disuatu tempat atau lahan lalu membakarnya atau membuangnya ke sungai. Oleh karena itu kami pun mengadakan penyuluhan bahaya dari air sungai yang tercemar dan kesadaran masyarakat untuk menanggulangi sampah dengan benar juga diikuti dengan cek kesehatan.

Permasalahan di Desa Ciomas dalam bidang pendidikannya yaitu kurangnya tenaga pengajar yang ada di beberapa sekolah-sekolah. Sekolah di sana pun masih terbilang sedikit bahkan untuk melanjutkan ke jenjang SMA harus keluar dari desa karena di Desa Ciomas ini belum ada sekolah untuk jenjang SMA. Kesadaran akan pentingnya pendidikan di sana pun masih minim sehingga banyak terjadi pernikahan usia dini.

Para pemuda pemudi di Desa Ciomas sangat suka bermain sepak bola ataupun futsal. Di setiap kampung di Desa Ciomas memiliki Tim futsal masing-masing. Dan akhirnya kamipun memutuskan untuk mengadakan turnamen futsal yang diadakan 10 hari berturut-turut dan puncak finalnya adalah saat 17 Agustus yang disertai dengan lomba 17-an yang dikuti oleh anak-anak kecil hingga ibu-ibu. Di Desa Ciomas ini banyak anak pemuda ataupun bapak-bapak yang suka membuat layangan dengan ukuran yang besar, ada yang untuk dijual ada juga yang hanya sekedar untuk koleksi pribadi. Kami pun mengadakan Festival Layangan se-Ciomas untuk menambah dan mengembangkan potensi kreatif mereka. Penutupan kami diadakan pada tanggal 20 Agustus 2018 bertempat di depan Kantor Desa dengan menyewa panggung. Acara penutupan ini diisi dengan tarian piring dari anak-anak Kampung Kompa 3 yang diajarkan oleh teman saya yaitu Aqilah, lalu pengumuman pemenang lomba 17-an, lomba layangan, serta turnamen futsal. Lalu kami juga mengadakan lomba karoke untuk menambah kemeriahan acara penutupan kami serta diakhiri dengan akustikan bersama pemuda Ciomas.

Banyak cerita, banyak kisah yang tak dapat saya utarakan semua di sini yang pasti semua itu begitu menyenangkan. Saya pun mengerti

 

Page 353: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

321

akan pentingnya berbagi, mengamalkan ilmu yang telah saya pelajari dan mengajarkannya kepadaadik-adik di Desa Ciomas. Dari merekalah saya bisa belajar banyak hal. Mulai dari kesabaran, ketekunan dan pengorbanan. Terima Kasih kepada adik-adik di Desa Ciomas karena telah mengajarkan banyak hal kepada saya juga bisa memerima dengan baik sedikit ilmu yang saya berikan.

Terima Kasih Ciomas

Saya sering mendengar kalimat di mana ada pertemuan disitu ada perpisahan. Sudah satu bulan saya berada di Desa Ciomas bersama teman-teman kelompok saya juga bersama warga Ciomas. Saya merasa begitu beruntung bisa berada di tengah-tengah kehangatan warga Desa Ciomas. Terimakasih saya ucapkan kepada teman-teman seperjuangan saya yaitu teman-teman kelompok KKN saya dan warga Desa Ciomas, yang sangat antusias dengan kedatangan kami dan sudah rela meluangkan waktu, tenaga dan pikiran mereka untuk membantu menyukseskan program-program kerja yang sudah saya dan teman-teman rencanakan. Terima kasih saya ucapkan atas pengalaman dan pembelajaran yang begitu berharga untuk saya. Saya berharap ke depannya Desa Ciomas semakin maju dan berjaya. Tak banyak yang bisa saya dan teman-teman saya lakukan, tetapi semoga semua itu bisa bermanfaat dan juga membawa perubahan yang positif. Perpisahan ini bukan akhir melainkan awal dari sebuah harapan yang begitu besar. Semoga komunikasidan silahturahmi saya dan teman-teman saya bersama warga Desa Ciomas tetap terjalin meski saya dan teman-teman saya berada jauh dari sana. Ciomas tetap dihati dan tak terlupakan ☺.

 

Page 354: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

 

Page 355: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

“Kembangkan potensimu, maka kamu akan menjadi manusia yang berkembang”

- Manhajul Islam

 

Page 356: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

 

Page 357: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

325

BAB VII

PESAN DAN KESAN

A. Pesan dan Kesan dari Perangkat Desa Kepala Desa Ciomas (Bapak Rasyid Anggara)40

“Untuk adik-adik mahasiswa, terima kasih sudah banyak membantu warga Ciomas, kita saling mengisi

kekurangan lah. Karena yang namanya manusia pasti ada kekurangannya. Bapak sangat berharap untuk kemajuan Ciomas dari apa yang telah diterapkan oleh adik-adik. Bahkan bapak sangat berharap, tidak

hanya waktu KKN saja. Silahkan kalau adik-adik mau datang kesini, datang saja.” –Rasyid Anggara, Kepala Desa Ciomas

B. Pesan dan Kesan dari Ibu-ibu Bu RT 03 RW 01 (Ibu Lury)41

“Kesan, bagi ibu sangat membantu karena banyaknya kegiatan. Ada yang ngajar ngaji, ngajar di sekolah jadi di kampong ini makin ramai semenjak ada anak KKN. Pesan buat anak KKN bila nanti pada sukses jangan lupa sama Desa Ciomas khususnya kampung Kompa 3. Harapan

dari ibu sih, biar tambah lebih maju lagi, kekurangan-kekurangan bisa dibantu. Harapan ibu juga mudah-mudahan bisa terlaksana kegiatan yang ibu pinta, yaitu yang masalah air”. –Lury, Ketua RT 003/01 Kampung Kompa 3

40 Wawancara pribadi dengan Kepala Desa Ciomas, Kecamatan Tenjo, Bapak Rasid Anggara, 21 Agustus 2018. 41 Wawancara pribadi dengan Ibu RT 03 RW 01 Desa Ciomas, Ibu Lury, 21 Agustus 2018.

 

Page 358: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

326

C. Pesan dan Kesan dari Tokoh Masyarakat Tokoh Masyarakat/Ketua Kelompok Tani (Pak Jaro Caing)42

Kesan bapak sih, semua juga pada baik. Pandangan masyarakat juga bagus, kegiatan di desa juga cukup bagus. Sama

seperti yang dulu. Nggak mengecewakan masyarakat. Harapan saya yang ke depannya supaya lebih ditingkatkan kegiatannya, supaya lebih meluas lagi sama

masarakat sekitar. Kalau Pak Jaro, sih, kalau bisa di sini ada bantuan sumur bor buat air bersih, karena kalau musim kemarau di sini sangat butuh air bersih. Karena untuk air minum pun susah, gitu”. –Jaro Caing, Ketua Kelompok Tani Desa Ciomas.

42 Wawancara pribadi dengan Tokoh Masyarakat/Ketua Kelompok Tani, Pak Jaro Caing, 21 Agustus 2018.

 

Page 359: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

“Karena Perjuangan adalah Pelaksanaan Kata-kata”

- Arlen Tyas Pangestu

(Semua ini saya dedikasikan untuk kawan-kawan Kelompok KKN 189 MERDEKA dan Seluruh Warga Desa Ciomas,

Kecamatan Tenjo: Kalau bukan karena kalian semua saya tidak akan pernah mau melakukan ini semua)

 

Page 360: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

 

Page 361: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

329

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Aisyah, Siti, dkk., “Bab III, Kondisi Desa Ciomas Kecamatan Tenjo,”

dalam Rd. Furqon Efendi, ed., Berjuta Senyuman di Bumi Ciomas.

Ciputat: Pusat Pengabdian kepada Masyarakat, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2017

John A.Pearce dan Richard B.Robinson, Manajemen Strategis, Salemba

Empat, Jakarta, 2008, hlm. 200.

Nugraha, Eva. “Panduan Penyusunan Buku Laporan Hasil KKN-PpMM 2016”.

Ciputat: Pusat Pengabdian kepada Masyarakat, 2016.

Catatan Observasi:

Catatan Observasil Lapangan tanggal 17 Juli 2018

Dokumen Desa:

Profil Desa Ciomas Kecamatan Tenjo 2018, dokumen tidak

dipublikasikan

Wawancara:

Wawancara pribadi dengan Kepala Desa Ciomas, Kecamatan Tenjo,

Bapak Rasid Anggara, 17 Juli 2018.

Wawancara pribadi dengan Guru SDN 01 Ciomas, Kecamatan Tenjo,

Bapak Ocid, 27 Juli 2018.

 

Page 362: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

330

Wawancara pribadi dengan Ketua Karang Taruna Desa Ciomas,

Kecamatan Tenjo, Bapak Idris, 21 Juli 2018.

Wawancara pribadi dengan Tokoh Masyarakat Desa Ciomas, Bapak

Kurnadi, 19 Agustus 2018.

Artikel dan Internet:

Afrianti, Rifka. “Analisis Assets Based Community Development Dalam

Peningkatan Kapasitas Masyarakat Desa” Naskah Publikasi

Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjung Pinang (2017): h. 11 diakses

pada 20 September 2018 dari:

http://PDFjurnali.umrah.ac.id/analisis-assets-based-community-

development-dalam-peningkatan-kapasitas-masyarakat-

desa.html.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Bogor. “Kecamatan Tenjo dalam Angka

Tahun 2018”. Diakses pada 21 Desember 2018 pada

https://bogorkab.bps.go.id/pencarian.html?searching=tenjo

Indriyani, Ni Putu. “Analisis Pembangunan Desa Melalui Pemberdayaan

Masyarakat”. Diakses pada 28 Desember 2018 dari

https://media.neliti.com/media/publications/165125-ID-analisis-

pembangunan-desa-melalui-pember.pdf

Karinov. “Manfaat, Faktor yang Memengaruhi, Contoh Analisis SWOT”. Diakses

pada 18 Januari 2018 dari https://www.google.co.id/

analisis+swot&oq=analisis+swot

 

Page 363: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

331

Kecamatan Tenjo. “Profil Desa”. Diakses pada 15 September 2018 dari

http://kecamatantenjo.bogorkab.go.id/index.php/multisite/page/

1388#.W6buCBGYTIU

Susilo, Isno. “Permasalahan Desa dan rekomendasi”. Diakses pada 19 januari

2019 dari

https://kknm.unpad.ac.id/kertajayapangandaran/permasalahan-

desa-rekomendasi/.

 

Page 364: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

 

Page 365: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

“KKN itu bukan cuma soal saya (individu), tapi ada orang lain juga di sana”

- Mohammad Ibnu Rozi

 

Page 366: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

 

Page 367: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

335

BIOGRAFI SINGKAT

Fahrurrozi, mahasiswa asli Jakarta yang lahir pada 27 Oktober 1997 yang menempuh pendidikan strata satu di Program Studi Hukum Keluarga, Fakultas Syari’ah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Laki-laki yang akrab disapa “Oji” ini, sebelumnya telah menempuh pendidikan Sekolah Menengah Atas di MAN 11 Jakarta. Oji bisa dikatakan mahir dalam bidang olahraga khususnya futsal. Tak ayal sebelumnya ia pernah menjabat sebagai ketua olahraga di sekolahnya. Selain itu, Oji juga banyak berkecimpung di dunia keorganisasian, salah satunya adalah Forum Komunikasi Mahasiswa Betawi (FKMB) dan menjabat sebagai Sekretaris Umum. Pada saat ini ia dipercaya sebagai ketua Kelompok KKN 189 MERDEKA. Arlen Tyas Pangestu, adalah seorang mahasiswa Program Studi Hukum Tata Negara, Fakultas Syari’ah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Laki-laki asal Ciputat ini lahir di Jakarta pada 30 Agustus 1996, dan pernah menempuh pendidikan Teknik Kendaraan Ringan di SMKN 2 Tangsel. Sebagai seorang akademisi, Arlen juga aktif dalam berbagai organisasi internal maupun eksternal kampus. Ia pernah menjabat sebagai pengurus dan Sekjend HMPS Hukum Tata Negara, Ketua Bidang Kemahasiswaan Dewan Eksekutif Mahasiswa FSH, pengurus HMI KOMFAKSY, dan lain-lain. Pengalamannya ini pun membawa ia pada posisi sekretaris I di Kelompok KKN 189 MERDEKA. Alfiah Khori Asyir, wanita yang lulus dari MAN 7 Jakarta pada beberapa tahun silam ini sekarang menempuh pendidikan strata satu di Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Wanita yang

 

Page 368: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

336

akrab dipanggil Alfi ini sering sekali berkecimpung di dunia komunikasi dan penyiaran. Salah satu bukti bahwa ia aktif dalam dunia tersebut adalah pengalaman organisasinya di RDK FM UIN Jakarta sebagai

seorang Head of Marketing Communication Department pada tahun 2017-2018. Wanita yang saat itu berumur 21 tahun sejak 7 April 1997 pada kesempatan kali ini mendapatkan peran sebagai seorang Sekretaris II di Kelompok KKN 189 MERDEKA. Fira Sintia Octa Zafira, mahasiswi yang lahir di Jakarta 23 Oktober 21 tahun silam telah banyak menorehkan cerita dalam karirnya selama mengenyam pendidikan di Pondok Pesantren Daar El-Qolam hingga di Program Studi Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Mulai dari Wakil Ketua Bidang Bahasa ISMI Daar El-Qolam dan Sekretaris II Divisi Olahraga Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Wanita yang memiliki hobi berolahraga di tempat kebugaran ini punya karakter yang cukup tenang dalam menghadapi setiap permasalahan. Kontribusinya sebagai Bendahara dalam Kelompok KKN 189 MERDEKA bisa dikatakan sangat luar biasa.

Aqilah Mutia Sesariana, sosok keibuan dari Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan sangat bisa diandalkan dalam urusan memasak. Dalam Kelompok KKN 189 MERDEKA Aqilah

memegang peranan sebagai Divisi Konsumsi. Dari mulai berbelanja, memasak, sampai mengatur stok bahan makanan ia lakukan. Ia sempat

 

Page 369: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

337

merasakan momen ulang tahun ke 21 pada saat KKN berlangsung tepatnya pada tanggal 30 Juli. Selama KKN berlangsung ia sering sekali mengajarkan tari-tarian dan kerajinan tangan kepada anak-anak karena pengalamannya sebagai pengurus di Pojok Seni Tarbiyah (POSTAR) membuatnya memiliki banyak wawasan dan pengalaman di bidang seni. Manhajul Islam, laki-laki yang lahir di Sukabumi 2 September 1997 tetapi besar di kawasan Sawangan-Depok ini berlatar belakang pendidikan Program Studi Akutansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Selain mengaplikasikan keahliannya dalam bidang ekonomi, Manhajul juga selalu menunjukkan keahliannya dalam hal fotografi dan desain, baik desain grafis maupun videografi. Keseharian nya tidak pernah lepas dengan kamera andalannya, maka dari itu Kelompok KKN 189 MERDEKA memaksimalkan potensinya dalam divisi Perdekdok. Tak hanya itu, Manhajul adalah seorang yang aktif dalam organisasi ataupun komunitas-komunitas keagamaan seperti Komunitas Sahabat Langit dan LDK Syahid. Pengalamannya itu memberikan bekal pengabdian di masyarakat. Ia juga seorang Qari yang luar biasa. Ia sering mengajarkan masyarkat untuk membaca Al-Qur’an

dan sering pula diminta untuk mengaji di mushalla atau pun majelis di Desa Ciomas.

Nur Aida, sebagian orang memanggilnya dengan panggilan Nur dan ada pula yang memanggilnya dengan sapaan Aida. Yang pasti ia adalah seorang mahasiswi Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir,

Fakultas Ushuluddin. Mahasiswi asal Bogor yang lahir di Bekasi pada 22 November 1996 ini memiliki kompetensi keilmuan di bidang keagamaan terutama dalam bidang ilmu Al-Qur’an, dengan keahliannya itu ia sering kali mengajarkan cara membaca Al-Qur’an kepada warga setempat khususnya anak-anak. Kegiatan-kegiatan seperti itu mungkin sudah

 

Page 370: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

338

tidak asing lagi bagi dirinya, terlihat dari kegiatannya di LTTQ Masjid Fatullah selama ini. Selain itu, ia juga pandai dalam hal memasak, menurut keterangan darinya karena ia sering membantu kedai makanan milik keluarganya. Sangat jelas, dengan begitu anggota Kelompok KKN 189 MERDEKA pun mempercayakan urusan Divisi Konsumsi kepadanya bersama rekan lainnya. Silviana Arie Yuningsih, mahasiswi Program Studi Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang tentu saja memiliki keahlian dalam bidang ekonomi. Tetapi di luar kemampuan akademisnya yang sudah sejalur sejak ia bersekolah di SMKN 43 Jakarta Program Studi Akutansi itu, Silvi (panggilan akrabnya) juga sangat fleksibel dan mudah sekali membangun suatu komunikasi, baik kepada masyarakat maupun ke perangkat desa yang ada di Desa Ciomas. Silvi diberikan amanah oleh Kelompok KKN 189 MERDEKA sebagai Humas guna membangun komunikasi yang baik dari Kelompok KKN 189 MERDEKA ke masyarakat maupun ke perangkat Desa Ciomas. Mahasiswi kelahiran Jakarta 6 Juni 1997 yang terlihat lugu ini bisa dikatakan cukup aktif dalam mengisi kegiatannya di luar kelas, terlihat dari pengalamannya dua kali menjadi anggota Departemen Kemahasiswaan di HMJ Ekonomi Pembangunan sejak periode 2015-2016 sampai periode 2016-2017.

Hani Fariha, seorang mahasiswi asal Karawang yang memiliki kompetensi di bidang pendidikan, karena Hani berasal dari Program Studi Fisika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK). Sebagaimana

semestinya mahasiswi FITK, Hani sangat berkompeten dalam hal pengajaran terkhusus di bidang Sains. Hani juga terbilang cukup muda diantara anggota Kelompok KKN 189 MERDEKA, karena ia lahir di Karawang pada 8 Mei 1998, jika dikalkulasikan saat itu ia masih berusia 20 tahun. Usia yang lebih muda tidak berarti ia memiliki pengalaman di

 

Page 371: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

339

bawah yang lain, justru ia sudah lama malang melintang di dunia keorganisasian. Dari mulai organisasi pelajar seperti Osis dan Rohis di sekolahnya yaitu SMAN 1 Karawang, organisasi primordial yaitu Kumpulan Mahasiswa Islam Karawang, Wakil Bendahara HMPS Pendidikan Fisika, sampai pengurus di tingkat Rayon sampai Komisariat PMII KOMFAKTAR. Pengalamannya di kegiatan keorganisasian membuatnya dipercaya menjadi Humas di Kelompok KKN 189 MERDEKA. Kholidah Hanum, adalah mahasiswi yang berasal dari Program Studi Hukum Ekonomi Syari’ah, Faklutas Syari’ah dan Hukum, yang sudah pasti memiliki kompetensi dalam bidang Muamalat. Selain itu Hanum juga cekatan dalam melakukan suatu pekerjaan, terutama dalam mengabadikan suatu moment yang sedang terjadi. Dalam Kelompok KKN 189 MERDEKA, Hanum menempati posisi sebagai Perdekdok. Wanita yang memiliki paras seperti keturunan timur tengah akan tetapi sebenarnya berdarah Jawa ini lahir di Jakarta 20 Maret 1997 dan menghabiskan masa studinya dari mulai MTS sampai MAS di Pondok Pesantren Daar EL-Qolam sebelum akhirnya lulus dan menempuh pendidikan strata satu di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Sergio Pratama Arifin, ia memiliki panggilan yang cukup unik, “Kucing” begitu akrab orang-orang memanggilnya, baik di Kelompok KKN 189 MERDEKA maupun masyarakat sekitar memanggilnya seperti itu.

Mahasiswa Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi yang sangat mahir dalam bidang teknologi modern. Selain itu, Kucing juga selalu mengasah bakatnya dalam seni desain grafis dan videografi, tak mengherankan jika ia juga aktif di situs berbagi video

yaitu Youtube. Karena keahliannya itu Kucing diberikan kepercayaan sebagai Perdekdok dalam Kelompok KKN 189 MERDEKA. Kucing

 

Page 372: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

340

memang sudah lama berada di dunia teknologi. Semenjak ia duduk di bangku SMK, ia sudah mengambil sekolah kejuruan bidang informatika di SMK Bina Informatika Bintaro sampai akhirnya ia ada di Program Studi serupa yaitu Sistem Informasi. Laki-laki kelahiran Jakarta, 30 Mei 1997 ini juga tergabung dalam LSO seni di fakultasnya yaitu Dapur Seni. Mawaddah, mahasiswi Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (PIPS), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan ini adalah sosok yang sangat teoritis. Karenanya ia sangat cermat dalam mengamati masalah lingkungan. Wanita berdarah campuran Bugis dan Bima ini juga lihai dalam membuat peta karena konsentrasi studinya adalah Geografi. Ia lah sosok di balik pembuatan peta sosial maupun peta geografis buku laporan ini. Walaupun ia keturunan Bugis dan Bima tetapi ia lahir di Jakarta 12 Juli 1997 dan selama hidupnya ia selalu mendapatkan pendidikan dari sekolah-sekolah Islam seperti MI Ar-Rasyidiyyah, MTS Ar-Rasyidiyyah, dan MA Al-Khairiyah, dilengkapi lagi dengan pendidikan strata satu di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dina Saparindah, mahasiswi yang lahir di Jakarta, 14 Juli 1997 ini berasal dari Program Studi Sastra Inggris, Fakultas Adab dan Humaniora. Sesuai program studinya, Dina berkompeten dalam berbahasa Inggris dan sastra. Ia

juga mencintai dunia olahraga, terlebih pada olahraga basket. Selain itu, ia juga pandai dalam manajemen sebuah acara, baik untuk rangkaian kegiatan kami selama KKN, maupun manajemen dalam hal akomodasi. Wanita yang sepertinya baru merasakan dunia yang baru selama KKN ini memang sangat aktif dalam menggeluti dunia olahraga basket, terlebih ia pernah menjadi bagian dari Tim Basket Fakultas Adab dan Humaniora. Tidak hanya olahraga, ia juga pernah menjadi pengurus HMJ Sastra Inggris sebelumnya.

 

Page 373: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

341

Mohamad Ibnu Rozi, seorang mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Adab dan Humaniora ini adalah anggota dari divisi akomodasi. Selain mahir dalam bidang kearsipan atau perpustakaan, Ibnu ternyata memiliki bakat dalam bidang desain arsitektur. Berbekal pengetahuannya akan hal tersebut, tak sedikit Ibnu membantu membuat desain gapura beserta ikut andil dalam menghitung perkiraan konstruksinya. Laki-laki asal Jakarta Timur yang lahir pada 4 Februari 1997 ini sangat cekatan dalam urusan akomodasi. Terlihat dari hobinya Touring membuat ia justru senang bepergian kesana kemari demi kelancaran program Kelompok KKN 189 MERDEKA.

Riza Badruzzaman, seorang mahasiswa atau bisa dibilang aktivis di Program Studi Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang memiliki ciri khas yaitu rambut keriting. Jelas,

salah satu keahlian yang dimilikinya adalah dalam hal pengajaran di sekolah. Latar belakangnya sebagai seorang santri dari Pondok Pesantren Daar El-Qolam juga menjadikan ia sebagai seorang penanggung jawab dalam program Pelatihan Muhadharah untuk anak-anak pesantren. Selain itu, Riza juga merupakan sosok periang namun bijaksana ketika rapat dan evaluasi berlangsung. Laki-laki yang lahir pada 19 Juni 1997 ini memiliki segudang pengalaman dalam sepak terjangnya di dunia organisasi. Sudah banyak organisasi yang ia rasakan, dari tingkat regional sampai nasional, di antaranya adalah pengurus HMI Manajemen Pendidikan dan Pengurus HMI Komisariat Tarbiyah sampai Pengurus Ikatan Mahasiswa Manajemen Pendidikan Seluruh Indonesia.

 

Page 374: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

342

Kurniawati, atau yang akrab dipanggil “Kur-kur” mahasiswi dari Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Ia adalah wanita asli Sunda yang

pandai bersosialisasi dengan pemuda dan masyarakat setempat. Cara tertawa yang cukup unik dan tidak terkontrol membuat sisi feminin darinya tersamarkan dan bahkan cenderung menghilang. Meskipun begitu, sifatnya yang periang membuat ia lihai dalam mengajar di depan anak-anak. Tak ayal, wanita yang lahir pada 30 Januari 1997 di Tangerang ini sangat mudah diterima oleh masyarakat terutama pemuda setempat. Pengalamannya dalam kegiatan Pramuka sejak duduk di bangku MTS Al-Hikmah Curug sampai di SMAN 4 Kabupaten Tangerang membuatnya terbiasa dengan kondisi apapun tidak seperti wanita pada umumnya. Selain itu, kur-kur juga aktif menjadi anggota IPPNU Kabupaten Tangerang sekaligus penggila klub sepak bola Persita Tangerang. Sri Putri Handayani, seorang mahasiswi Program Studi Matematika Fakultas Sains dan Teknologi ini memang tak diragukan lagi kepiawaiannya dalam hal hitung-menghitung. Tentunya mengajak Putri ke pasar adalah hal yang tepat, karena ia menjadi ‘kalkulator berjalan’ andalan Kelompok KKN 189 MERDEKA. Darah Minang yang mengalir dalam dirinya membuat Putri semakin teliti dalam hal hitung-menghitung. Lulus dari SMAN 67 Jakarta pada tahun 2015, wanita kelahiran 6 September 1997 ini terlihat sangat tenang dan kalem, ia lebih memilih tidak membuat masalah dan berusaha setenang mungkin di hadapan anggota Kelompok KKN 189 MERDEKA lainnya. Miftah Nurul Huda, mahasiswi dari Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin. Miftah adalah wanita yang tidak banyak bicara, tetapi dia selalu bersedia melakukan kegiatan yang

 

Page 375: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

343

bisa bermanfaat bagi kelompok dan bagi masyarakat. Kemampuannya di bidang keagamaan, tatkala diaplikasikan dalam kegiatan sehari-hari. Kelebihan-kelebihan dalam bidang keagamaan coba

dimaksimalkan olehnya demi terlaksananya semua kegiatan Kelompok KKN 189 MERDEKA. Lahir di Bogor, 14 Mei 1997 namun saat ini Miftah berdomisili di Tangsel. Saat sekolah di Adzkia Islamic School Pondok Pesantren Daarut Tauhid ia sangat aktif menjadi anggota OSIS bahkan pernah menjabat sebagai Sekretaris Osis. Di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sekarang ia aktif menjadi kader PMII di Fakultas Ushuluddin. H. Muhammad Ridho Alfansuri, ya memang mahasiswa Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Fakultas Ushuliddin yang satu ini sudah melaksanakan rukun Islam yang ke lima yaitu pergi haji. Kemampuannya dalam bidang keagamaan juga tidak perlu diragukan karena pengalaman spiritualnya yang memang sudah tinggi. Selain itu beliau juga termasuk orang yang humoris dan mudah beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Beliau berasal dari Kota Cilegon dan lahir pada 8 Juni 1997. Pada waktu-waktu bersantai atau berdiskusi, beliau tidak sungkan untuk membagikan ilmu kepada anggota lainnya ataupun ke masyarakat sekitar. Dulu, beliau pernah menempuh pendidikan dari tingkat MTS sampai MA di Pondok Pesantren Daar El-Qolam dan saat ini beliau aktif dalam keanggotaan organisasi HMI Fakultas Ushuluddin.

 

Page 376: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

 

Page 377: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

345

LAMPIRAN

Lapiran 1: Surat

 

Page 378: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

346

 

Page 379: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

347

 

Page 380: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

348

 

Page 381: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

349

 

Page 382: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

350

Lampiran 2: Sertifikat

 

Page 383: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

351

Lampiran 3: Dokumentasi

Sarana dan Pra-sarana Desa Ciomas

Acara Pembukaan KKN 189 MERDEKA

 

Page 384: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

352

Kegiatan Penyuluhan Kesehatan dan Cek Kesehatan Gratis

Turnamen Futsa “MERDEA CUP”

 

Page 385: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

353

Pelatihan Praktik Mengurus Jenazah

Kegiatan Bimbingan Belajar di Sekolah Dasar

Kegiatan Pelatihan Muhadharah

 

Page 386: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

354

Form Verifikasi

FORM VERIFIKASI MANDIRI BUKU LAPORAN HASIL KKN-PpMM 2018

Pusat Pengabdian kepada Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

No Kel : 189 Desa : Ciomas Nama Kel. : MERDEKA Nama Dospem : Umi Musyarofah, MA Judul : Jejak Pengabdian di Desa Ciomas

CATATAN VERIFIKATOR

No Ihwal Kesesuaian dengan Buku Panduan

1 Sampul Muka √ ada □ tdk ada √ sesuai □ belum sesuai

2 Halaman Dalam √ ada □ tdk ada √ sesuai □ belum sesuai

3 Tim Penyusun √ ada □ tdk ada √ sesuai □ belum sesuai

4 LEMB. PENGESAHAN √ ada □ tdk ada √ sesuai □ belum sesuai

5 KATAPENGANTAR √ ada □ tdk ada √ sesuai □ belum sesuai

6 DAFTAR ISI √ ada □ tdk ada √ sesuai □ belum sesuai

7 DAFTAR TABEL √ ada □ tdk ada √ sesuai □ belum sesuai

8 DAFTAR GAMBAR √ ada □ tdk ada √ sesuai □ belum sesuai

9 TABEL IDENTITAS √ ada □ tdk ada √ sesuai □ belum sesuai

10 RING. EKSEKUTIF √ ada □ tdk ada √ sesuai □ belum sesuai

11 CAT. EDITOR* √ ada □ tdk ada √ sesuai □ belum sesuai

12 LEMBAR BIDANG 1 √ ada □ tdk ada √ sesuai □ belum sesuai

13 BAB I √ ada □ tdk ada √ sesuai □ belum sesuai

14 BAB II √ ada □ tdk ada √ sesuai □ belum sesuai

15 BAB III √ ada □ tdk ada √ sesuai □ belum sesuai

16 BAB IV √ ada □ tdk ada √ sesuai □ belum sesuai

17 BAB V √ ada □ tdk ada √ sesuai □ belum sesuai

18 LEMBAR BIDANG 2 √ ada □ tdk ada √ sesuai □ belum sesuai

19 BAB VI √ ada □ tdk ada √ sesuai □ belum sesuai

20 BAB VII √ ada □ tdk ada √ sesuai □ belum sesuai

21 DAFTAR PUSTAKA √ ada □ tdk ada √ sesuai □ belum sesuai

22 BIOGRAFI SINGKAT √ ada □ tdk ada √ sesuai □ belum sesuai

23 LEMBAR PEMISAH √ ada □ tdk ada √ sesuai □ belum sesuai

24 LAMPIRAN √ ada □ tdk ada √ sesuai □ belum sesuai

25 SAMPUL BELAKANG √ ada □ tdk ada √ sesuai □ belum sesuai

KESIMPULAN

 

Page 387: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

355

DENGAN INI KAMI MENYATAKAN BAHWA BUKU LAPORAN HASIL KEGIATAN KKN-PpMM 2018 KELOMPOK 144 TELAH DIVERIFIKASI DAN DINYATAKAN: SESUAI / TIDAK SESUAI* DENGAN BUKU PANDUAN, BAIK KESESUAIN ISI MAUPUN TEKNIS PENULISAN.

*(Coret yang dianggap perlu) Ciputat, September 2018 Verifikator Kesesuaian Konten Nama Alfiah Khoiri Asyir tanda tangan Nama Fahrurrozi tanda tangan Verifikator Kesesuaian Teknis Penulisan Nama Arlen Tyas Pangestu tanda tangan Nama Alfiah Khoiri Asyir tanda tangan

Mengetahui, Dosen Pembimbing

Umi Musyarofah, MA NIP. 19710816 199703 2002

Catatan Dosen Pembimbing/ Editor: Buku Laporan ini telah layak/tidak layak untuk disahkan oleh Pihak PPM.

 

Page 388: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

356

PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Kami yang bertnada tangan di bawah ini,

No. NAMA NIM TANDA

TANGAN

Dengan ini menyatakan bahwa semua tulisan yang ada di Buku Laporan Hasil Kegiatan PpMM 2018 Kelompok, 189 adalah benar telah

bebas dari plagiasi atau penjiplakan. Apabila dikemudian hari pernyataan ini terbukti tidak benar, maka kami bersedia menerima sanksi sesuai dengan

 

Page 389: NIP. 19710816 199703 2002 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44816/1/BUKU KKN 189...ii LEMBAR TIM PENYUSUN Buku ini adalah laporan hasil kegiatan

357

ketentuan yang berlaku. Demikian pernyataan ini kami buat, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Ciputat, 28 Desember 2018

Mengetahui, Dosen Pembimbing

Umi Musyarofah, MA NIP. 19710816 199703 2002