nilai-nilai pendidikan akhlak dalam salat tahajud...

89
NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian Surat al-Israa’ Ayat 79 dan al-Muzzammil Ayat 1-4) SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd. I) Oleh MUHAMMAD MUKHIB NIM 11111091 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2015

Upload: others

Post on 11-Aug-2020

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM

SALAT TAHAJUD

(Kajian Surat al-Israa’ Ayat 79 dan al-Muzzammil Ayat

1-4)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd. I)

Oleh

MUHAMMAD MUKHIB

NIM 11111091

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2015

Page 2: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

ii

Page 3: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

iii

NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM

SALAT TAHAJUD

(Kajian Surat al-Israa’ Ayat 79 dan al-Muzzammil Ayat

1-4)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd. I)

Oleh

MUHAMMAD MUKHIB

NIM 11111091

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2015

Page 4: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

iv

Page 5: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

v

Page 6: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

vi

Page 7: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

vii

MOTTO

راالليسألمسلمرجلي وافقهاللساعةالليلفإن والخرةالدن ياأمرمنخي

ليلةكلوذلكإياهأعطاهإل

“Di malam hari terdapat suatu waktu yang tidaklah seorang muslim memanjatkan

do‟a pada Allah berkaitan dengan dunia dan akhiratnya bertepatan dengan waktu

tersebut melainkan Allah akan memberikan apa yang ia minta. Hal ini berlaku

setiap malamnya.” (HR. Muslim no. 757)

Page 8: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

viii

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah dengan izin Allah SWT skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

Skripsi ini saya persembahkan kepada orang-orang yang telah membantu

mewujudkan mimpiku:

1. Bapak dan Ibu yang telah memberikan mahkota kasih sayangnya

kepadaku dari aku kecil yang tak mengerti apa-apa hingga kini aku

mengerti makna hidup.

2. Bapak KH. Drs. Nasafi, M.Pd.I yang telah memberikan motifasi, dorongan

serta ilmu-ilmu yang berguna bagi saya hingga dapat menentukan langkah

kebenaran.

3. Sahabat kampusku Taufiq, Ibad, dan Saeful yang telah setia menemani

dan menjalin persahabatan yang utuh.

4. Teman-teman PAI C angkatan 2011 seperjuangan yang telah memberikan

banyak kenangan.

5. Teman-teman Pondok Pesantren Nurul Asna seperjuangan yang telah

memberikan banyak kenangan.

6. Mazida Wardati yang selalu memeberikan semangat dan mendorong

untuk menyelesaikan skripsi ini.

Page 9: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu‟alaikum Wr.Wb.

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Segala puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah SWT. Atas

segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan baik. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan

kepada Rasulullah SAW, keluarga, sahabat, serta para pengikut setianya.

Skripsi ini dibuat untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar

kesarjanaan dalam Ilmu Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga .

Dengan selesainya skripsi ini tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.

3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Ketua Jurusan PAI.

4. Ibu Dra. Siti Farikhah, M.Pd. selaku dosen pembimbing akademik.

5. Bapak Wahidin, S.Pd.I., M.Pd. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

dengan ikhlas mencurahkan pikiran dan tenaganya serta pengorbanan

waktunya dalam upaya membimbing penulis skripsi ini.

6. Bapak ibu dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak membantu

dalam penyelesaian skripsi ini.

Page 10: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

x

7. Bapak dan ibu serta saudara-saudara di rumah yang telah mendoakan dan

memberikan dukungan dalam menyelesaikan studi di IAIN Salatiga dan

penyusunan skripsi dengan penuh kasih sayang dan kesabaran.

Kepada mereka semua penulis tidak dapat memberikan balasan apapun.

Hanya untaian kata terima kasih yang bisa penulis sampaikan, semoga Allah SWT

senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada mereka serta membalas semua amal

baik yang telah diberikan kepada penulis.

Akhirnya dengan tulisan ini semoga bisa bermanfaat bagi penulis dan para

pembaca.

Wassalamu‟alaikum Wr.Wb

Salatiga, 27 Januari 2016

Penulis

Muhammad Mukhib

NIM 11111091

Page 11: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

xi

ABSTRAK

Mukhib, Muhammad. 2016. “Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak Dalam Salat

Tahajud (Kajian Al-Qur’an Surat al-Israa’ Ayat 79 Surat al-

Muzzammil Ayat 1-4)”. Program Studi S1 PAI Institut Agama Islam

Negeri. Pembimbing Wahidin, S.Pd.I., M.Pd.

Kata Kunci: Nilai, Pendidikan, Akhlak, Salat Tahajud

Salat tahajud mempunyai kedudukan yang sangat penting setelah salat

fardlu, ibadah salat tahajud dapat memberikan suatu keberuntungan bagi jiwa

manusia, karena salat adalah sebagai penenang jiwa orang-orang yang gelisah,

apalagi waktu pelaksanaanya pada waktu yang tenang. Disisi lain, salat

merupakan ibadah yang dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar, salat juga

dapat membentuk pribadi muslim yang berakhlak mulia. Pokok permasalahan

tentang nilai-nilai pendidikan akhlak dalam salat tahajud yang terkandung dalam

surat al-Israa‟ ayat 79 dan al-Muzzammil ayat 1-4 dan implementasi nilai-nilai

pendidikan akhlak dalam salat tahajud dalam ayat tersebut dikaitkan dengan

konteks kekinian.

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui nilai-nilai pendidikan akhlak

dalam salat tahajud surat al-Israa‟ ayat 79 dan al-Muzzammil ayat 1-4) 2)

mengetahui implementasi nilai-nilai pendidikan akhlak dalam salat tahajud surat

al-Israa‟ ayat 79 dan surat al-Muzzammil ayat 1-4 dengan konteks kekinian.

Penelitian ini menggunakan metode library research, yaitu penelitian

tersebut dengan mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan objek

penelitian, dengan mengumpulkan data-data yang diperlukan, baik yang primer

maupun yang sekunder, dicari dari sumber-sumber kepustakaan. Dalam penarikan

kesimpulan penulis menggunakan metode maudhu‟i. Metode maudhu‟i adalah

membahas ayat-ayat al-Qur‟an sesuai dengan tema atau judul yang telah

ditetapkan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa di dalam salat tahajud terdapat

nilai-nilai pendidikan akhlak yaitu beribadah kepada Allah dengan menjalankan

perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, melaksanakan ajaran Rasulullah Saw

dan Berakhlak baik kepada dirinya sendiri. Adapun implementasi nilai-nilai

pendidikan akhlak dalam salat tahajud surat al-Israa‟ ayat 79 dan surat al-

Muzzammil ayat 1-4 dengan konteks kekinian, yaitu diangkat derajat nya ke

tempat terpuji, memperoleh cinta Allah SWT, menenangkan jiwa, menyehatkan

raga, merawat ketampanan dan kecantikan dan meningkatkan sumber daya

manusia agar saling berkompetisi dan berlomba-lomba dalam kebaikan.

Page 12: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

xii

DAFTAR ISI

Sampul ..............…………………………………………………..……. i

Halaman Berlogo …………………………………………………..…. ii

Halaman Judul …………………………………………………..…….. iii

Halaman Persetujuan Pembimbing ……………………………..……… iv

Halaman Pengesahan Kelulusan ………………………………………. v

Halaman Pernyataan Keaslian Tulisan ………………………………… vi

Halaman Motto...............................…………………………………….. vii

Halaman Persembahan....................…………………………………….. viii

Kata Pengantar …………………………………………………………. ix

Abstrak …………………………………………………………………. xi

Daftar Isi ……………………………………………………………….. xii

Daftar Lampiran ......................................................................................... xv

BAB 1 PENDAHULUAN ……… ……………………………………… 1

A. Latar Belakang Masalah ….……………………………………… 1

B. Rumusan Masalah ……….……………………………………..... 4

C. Tujuan Penelitian....….…………………………………………… 4

D. Penegasan Istilah ......……………………………………………. 5

Page 13: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

xiii

E. Manfaat Penelitian ......................................................................... 9

F. Metode Penelitian .......................................................................... 10

G. Sistematika Penulisan .................................................................... 13

BAB II LANDASAN TEORI 15

A. Pengertian Nilai............................................................................... 15

B. Pendidikan Akhlak.......................................................................... 17

C. Salat Tahajud................................................................................... 23

D. Kompilasi Ayat Salat Tahajud........................................................ 28

BAB III ASBABUN NUZUL DAN MUNASABAH……………........... 35

A. Asbabun Nuzul …………………..………………….................... 35

1. Surat al-Muzzammil ayat 1-4................................................... 37

B. Munasabah ……………………………………............................. 38

1. Munasabah Surat al-Israa‟ ayat 79 dengan

Surat al-Muzzammil ayat 1-4.................................................... 39

BAB IV PEMBAHASAN…………........................................................... 41

A. Pandangan Beberapa Ahli Tafsir Terhadap Ayat 79 (al-Israa‟)

dan Ayat 1-4 (al-Muzzammil).......................................................... 41

1. Tafsir Surat al-Israa‟ Ayat 79.................................................... 41

2. Tafsir Surat al-Muzzammil Ayat 1-4......................................... 46

B. Nilai Pendidikan Akhlak Yang Diajarkan Dalam al-Qur‟an

Surat al-Israa‟ ayat 79...................................................................... 54

1. Akhlak Beribadah Kepada Allah.............................................. 54

Page 14: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

xiv

2. Akhlak Menjalankan Ajaran Rasulullah Saw........................... 55

C. Nilai Pendidikan Akhlak Yang Diajarkan Dalam al-Qur‟an

Surat al-Muzzammil ayat 1-4.......................................................... 56

1. Akhlak Terhadap Diri Sendiri................................................... 57

2. Akhlak Terhadap Sesama Muslim.............................................. 58

D. Implementasi Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak Dalam al-Qur‟an

Surat al-Israa‟ ayat 79 dan al-Muzzammil ayat 1-4 Dikaitkan

Dengan Konteks Kekinian................................................................ 59

BAB V PENUTUP …………….....……………………………………..... 65

A. Kesimpulan ……..…………………………………………….......... 65

1. Nilai-nilai Pendidikan Akhlak Yang Diajarkan Dalam al-Qur‟an

Surat al-Israa‟ ayat 79 dan al-Muzzammil 1-4 .............................. 65

2. Implementasi Nilai-nilai Pendidikan Akhlak Dalam Salat

Tahajud Kajian al-Qur‟an Surat al-Israa‟ ayat 79 dan Surat

al-Muzzammil ayat 1-4 Dikaitkan Dengan Konteks Kekinian....... 66

B. Saran-saran ........................................................................................ 67

DAFTAR PUSTAKA

Page 15: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

xv

DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS

NOTA PEMBIMBING SKRIPSI

LEMBAR KONSULTASI

SKK

Page 16: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Islam adalah agama yang sempurna. Seluruh ajarannya bersumber

dari wahyu Ilahi yang tidak akan berubah sampai kapanpun. Allah SWT

telah memberikan aturan-aturan dengan rinci. Dengan aturan-aturan itu,

seluruh problem makhluk-Nya dalam situasi dan kondisi apapun dapat

terselesaikan dengan tuntas tanpa ada yang dirugikan. Aturan-aturan Islam

senantiasa memuaskan akal dan sesuai dengan fitrah manusia, sebab Islam

lahir dari Dzat yang menciptakan manusia. Dia Maha tahu atas hakikat

mahluk yang diciptakan-Nya.

Di zaman globalisasi ini kecanggihan dunia modern dengan

teknologi dan informasinya, ternyata tidak diikuti kemajuan dibidang

akhlak. Dunia semakin maju tetapi disisi lain manusia kian terbelakang.

Manusia berhasil mencapai cita-citanya di dunia, tapi ia gagal memikirkan

nasib dirinya di akhirat kelak. Fakta dari fenomena yang ada merupakan

wujud kesuksesan Yahudi dan Nasrani untuk menghancurkan akhlak

generasi Islam dan menjauhkan mereka dari kaidah hukum Islam yang

sebenarnya. Sangat disesalkan kenyataan yang kita dapatkan disekitar kita.

Banyaknya umat islam yang lalai dalam membina pendidikan akhlak

membuatnya mengabaikan perintah Allah SWT. Dan malah mendekati

laranan-larangan-Nya sehingga membuat akhlak seseorang melebihi

batasnya di dalam hawa nafsu, maka supaya dilemahkan keinginan ini

Page 17: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

2

dengan tidak mementingkan kepada keduniaan.

Islam telah memerintahkan salat dan rasul pembawa rahmat Saw

telah menjelaskannya, kemudian diikuti oleh para sahabat, tabi‟in dan para

imam agama Islam (Mahmud ash-shawwaf, 2007:38). Salat mempunyai

kedudukan yang sangat penting dalam Islam, dan merupakan fondasi yang

kukuh bagi tegaknya agama Islam. Sebagaimana sabda Rasulullah saw:

سلموعمودهالصلةوذروةسناموالهاد)ترمذى. )،منرة:٩٩١رأسالمرال

Artinya :

Pokok dari perkara agama adalah Islam, tiangnya adalah shalat, sedangkan

puncaknya adalah jihad.

Tujuan salat adalah pengakuan hati bahwa Allah SWT sebagai

pencipta adalah Mahaagung, dan pernyataan patuh terhadap-Nya serta

tunduk atas kebesaran dan kemuliaan-Nya, Tuhan Yang Mahakekal dan

Mahaabadi. Bagi orang yang melaksanakan salat dengan khusyuk dan

ikhlas, hubungan dengan Allah SWT akan kukuh, kuat, dan mampu

beristiqamah dalam beribadah kepada Allah SWT, dan menjalankan

ketentuan yang digariskan-Nya (Sholeh, 2006:109). Dengan melaksanakan

ibadah salat wajib kita sebagai umat Islam jangan merasa puas dengan

pahala yang sudah didapatkan melainkan juga harus melaksanakan ibadah

salat sunah sebagai ibadah tambahan kebaikan bagi umat Islam yang

senantiasa melaksanakan.

Sejarah mencatat bahwa ibadah mahdah yang pertama

diperintahkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad saw sebelum

Page 18: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

3

diperintahkan ibadah yang lain adalah salat tahajud (Sholeh, 2006:110).

Sebagaimana sabda Rasulullah saw :

يامب عدرمضانشهراللوالذيتدع ونوأفضلصلةب عدالمفروضةصلةالليلوأفضلالص

)٩،منرة:٩٩١المحرم)امحد.

Artinya:

Shalat yang paling utama setelah shalat fardlu adalah shalat malam, dan

puasa yang paling utama setelah puasa Ramadlan adalah bulan Allah yang

kalian sebut dengan Muharram.

Jadi salat tahajud mempunyai kedudukan yang sangat penting

setelah salat fardlu, yaitu jelas dasar hukumnya untuk diamalkan oleh

setiap umat Islam yang pengamalannya dilakukan pada malam hari

(tengah malam).

Dengan demikian, betapa pentingnya amalan tersebut untuk

dikerjakan pada malam hari akan menimbulkan ketenangan dan

kekhusyukan bagi orang yang melaksanakannya. Hal ini disebabkan

karena waktu malam hari merupakan saat yang tenang dan panjang untuk

bermunajat dan bertaqarrub kepada Allah SWT. Ibadah salat tahajud juga

memberikan suatu keberuntungan bagi jiwa manusia, karena salat adalah

sebagai penenang jiwa orang-orang yang gelisah, apalagi waktu

pelaksanaanya pada waktu yang tenang. Disisi lain, salat merupakan

ibadah yang dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar, salat juga dapat

membentuk pribadi muslim yang berakhlak mulia.

Page 19: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

4

Salat tahajud diyakini dapat meningkatkan produktifitas kerja yang

berbasis spiritualitas. Salah satu progam untuk meningkatkan sumber daya

manusia (SDM) yang andal secara intelektual, emosional, dan spiritual

adalah membiasakan salat tahajud pada setiap malamnya untuk

berkompetisi dan berlomba-lomba dalam kebaikan agar selalu

memperoleh berbagai kemuliaan (Fadhil, 2011:137).

Berangkat dari fenomena di atas, mendorong penulis melakukan

penelitian dengan mengambil judul “Nilai-nilai Pendidikan Akhlak

Dalam Salat Tahajud (Kajian atas surah Surat al-Israa’ ayat 79 dan

al-Muzzammil 1-4)”

B. Rumusan Masalah

Mengacau dari uraian di atas, maka selanjutnya penulis

merumuskan pokok permasalahan yang akan dibahas lebih lanjut. Hal

tersebut antara lain:

1. Bagaimana nilai pendidikan akhlak yang diajarkan dalam surat al-

Israa‟ ayat 79 dan al-Muzzammil ayat 1-4?

2. Bagaimana Implementasi nilai-nilai pendidikan akhlak dalam surat

al-Israa‟ ayat 79 dan al-Muzzammil ayat 1-4 dikaitkan dengan

konteks kekinian?

C. Tujuan penelitian

Bertolak dari latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka

dapat di tetapkan beberapa tujuan penelitian sebagai berikut:

1. Untuk memperoleh deskripsi tentang nilai pendidikan akhlak

dalam salat tahajud yang terkandung dalam al-Qur‟an surat al-

Page 20: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

5

Israa‟ ayat 79 dan al-Muzzammil ayat 1-4.

2. Untuk memperoleh deskripsi implementasi nilai-nilai pendidikan

akhlak dalam salat tahajud dalam al-Qur‟an surat al-Israa‟ ayat 79

dan al-Muzzammil ayat 1-4 dikaitkan dengan konteks kekinian

khususnya pendidikan akhlak kepada Allah SWT dan manusia.

D. Penegasan Istilah

Untuk menghindari kesalahan dan kekeliruan terhadap judul

penelitian ini, maka penulis perlu untuk menjelaskan istilah-istilah yang

terdapat dalam judul ini antara lain:

1. Nilai

Nilai adalah sesuatu yang dipandang baik, disukai, dan paling

benar menurut keyakinan seseorang atau kelompok orang sehingga

preferensinya tercermin dalam prilaku, sikap, dan perbuatan-

perbuatannya (Maslikhah, 2009:106). Sehingga, nilai dapat diartikan

sifat-sifat (hal-hal) yang penting atau berguna bagi kemanusiaan

(Poerwadarminta, 2006:801).

2. Pendidikan akhlak

Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan perilaku

seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan

manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan (Kamus Besar

Bahasa Indonesia, 2007:263)

Pendidikan dalam bahasa Inggris “education”, berakar dari

bahasa Latin “educare” yang dapat diartikan pembimbingan

Page 21: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

6

berkelanjutan (to lead forth). Sedangkan dalam arti luas pendidikan

adalah segala kegiatan pembelajaran yang berlangsung sepanjang

zaman dalam segala situasi kegiatan kehidupan, yang kemudian

mendorong segala potensi yang ada di dalam diri individu

(Suhartono, 2006:79).

Sedangkan akhlak secara etimologis, kata akhlak adalah

sebuah kata yang berasal dari bahasa Arab al-Akhlâq. Ia merupakan

bentuk jamak dari kata al-Khuluq yang berarti budi pekerti, tabiat

atau watak. Selanjutnya arti ini sering di sepadankan (disinonimkan)

dengan kata: etika, moral, kesusilaan, tata karma atau sopan santun

(Abdul Halim, 2000:8).

Dengan demikian, makna kata akhlak merupakan sebuah kata

yang digunakan untuk mengistilahkan perbuatan manusia yang

kemudian diukur dengan baik atau buruk. Dan dalam Islam, ukuran

yang digunakan untuk menilai baik atau buruk itu tidak lain adalah

ajaran Islam itu sendiri (al-Qur‟an dan al-Hadits) (Abdul Halim,

2000:9).

Secara terminologis, akhlak ialah perbuatan-perbuatan

seseorang yang telah mempribadi, dilakukan secara berulang-ulang

atas kesadaran jiwanya tanpa memerlukan berbagai pertimbangan

dan tanpa adanya unsur pemaksaan dari pihak lain (Abdul Halim,

2000:12).

Ada dua jalur akhlak yang dihadapi manusia dalam hidupnya,

yaitu:

Page 22: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

7

1. Jalur akhlak yang bersifat vertikal, yaitu jalur akhlak manusia

dengan Tuhan.

2. Jalur akhlak yang bersifat horizontal, yaitu jalur akhlak manusia

sesama manusia dan manusia dengan alam sekitar

(Tatapangarsa, 1980:18)

Dari uraian di atas menunjukkan jalur akhlak yang harus

dihadapi manusia. Akan tetapi penulis akan membahas jalur akhlak

manusia dengan Tuhan dan manusia dengan sesama manusia.

Yang dimaksud pendidikan akhlak disini adalah suatu proses

perbaikan, perawatan, dan pengurusan terhadap pihak yang dididik

dengan menggabungkan unsur-unsur pendidikan khususnya

pendidikan akhlak sehingga ia menjadi matang dan mencapai tingkat

sempurna yang sesuai dengan kemampuan.

3. Salat tahajud

Salat rukun Islam kedua, berupa ibadah kepada Allah SWT,

yang wajib diakukan oleh setiap muslim mukalaf, dengan syarat,

rukun, dan bacaan tertentu, dimulai dengan takbir dan diakhiri

dengan salam (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007:983). Salat

secara bahasa berarti doa. Ibadah salat dinamai doa karena dalam

salat itu mengandung doa (Sholeh, 2006:108).

Tahajud berasal dari kata al-Hujud, yang mengandung arti

bangun dari tidur (Hanif al-fajar, 2009:83). Salat tahajud artinya

salat sunah yang dikerjakan pada waktu malam hari dan

dilaksanakan setelah tidur lebih dahulu walaupun tidurnya hanya

Page 23: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

8

sebentar (Sholeh, 2006:109). Salat tahajud hukumnya adalah sunah

muakad. Orang yang melaksanakan salat tahajud disebut

mutahajjid. Salat tahajud adalah salat sunah yang dikerjakan di

sepertiga malam yang terakhir, di mana orang yang terbiasa

dengannya mendapat predikat sebagai orang shalih, sedangkan

tujuan dari salat tahajud adalah untuk melengkapi, berdoa, dan

bermunajat kepada Allah SWT terhadap berbagai kebutuhan dan

keperluan kita sebagai seorang manusia (Muhyidin, 2009:57).

4. Al-Qur‟an surat al-Israa‟ ayat 79 dan al-Muzzammil ayat 1-4

Surat al-Israa‟ (perjalanan malam) adalah surat ke tujuh belas

setelah surat an-Nahl dalam susunan al-Qur‟an, yang terdiri dari

111 ayat, termasuk dalam golongan surat makkiyah. Adapun ayat

79 menjelaskan tentang seruan untuk melaksanakan salat tahajud

sebagai suatu ibadah tambahan bagimu agar tidak selalu puas

terhadap amalan ibadah wajib dan membuat umat muslim untuk

berlomba-lomba dalam kebaikan.

Sedangkan surat al-Muzzammil (orang yang berselimut)

merupakan surat ke tujuh puluh tiga setelah surat al-Jin yang terdiri

dari 20 ayat, termasuk dalam golongan surat makkiyah. Adapun

ayat 1-4 menjelaskan tentang perintah untuk melaksanakan

sembahyang di malam hari. Jadi, maksud dari pengertian diatas

adalah bahwasannya penulis ingin mengungkap nilai-nilai

pendidikan akhlak dalam surat al-Israa‟ ayat 79 dikaitkan dengan

surat al-Muzzammil ayat 1-4 karena dalam surat tersebut

Page 24: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

9

menjelaskan tentang perintah melaksanakan salat tahajud di waktu

sepertiga malam yang terakhir. Dengan ayat-ayat di atas Allah

SWT memuji orang-orang yang bangun di waktu malam lalu

mendekatkan diri kepada-Nya dengan berzikir, berdoa, beristighfar

dan beribadah kepada-Nya di tengah malam. Sehingga, dengan

demikian seseorang benar-benar bisa menjadi pribadi yang

berakhlak mulia dihadapan Allah SWT maupun sesama umat

Islam.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

a. Memberikan sumbangsih pemikiran ilmu pada umumnya dan

pendidikan akhlak pada khususnya, terutama mengenai nilai-nilai

pendidikan akhlak dalam salat tahajud kajian al-Qur‟an surat al-

Israa‟ ayat 79 dan al-Muzzammil ayat 1-4.

b. Penelitian ini ada implementasinya dengan Ilmu Agama Islam

khususnya Program Studi Pendidikan Agama Islam, sehingga

hasil pembahasannya berguna menambah literature atau bacaan

tentang nilai-nilai pendidikan akhlak dalam salat tahajud kajian

al-Qur‟an surat al-Israa‟ ayat 79 dan al-Muzzammil ayat 1-4.

c. Penelitian ini semoga dapat memberikan kontribusi positif bagi

masyarakat umumnya kepada penulis khususnya untuk

mengetahui dan mendalami serta mengamalkan nilai-nilai

pendidikan akhlak dalam salat tahajud yang terkandung dalam al-

Qur‟an surat al-Israa‟ ayat 79 dan al-Muzzammil ayat 1-4

Page 25: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

10

khususnya pendidikan akhlak terhadap Allah SWT dan manusia.

2. Manfaat praktis

Memberikan kontribusi positif untuk dijadikan pertimbangan

berfikir dan bertindak. Secara khusus penelitian ini dapat

dipergunakan sebagai berikut:

a. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menjadi motivasi

bagi guru maupun pendidik dalam mensosialisasikan pendidikan

akhlak dalam salat tahajud sesuai dengan aturan ajaran Islam.

b. Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan bahan acuan khususnya

bagi para siswa agar dapat mengaplikasikan pendidikan akhlak

dalam kehidupan sehari-hari.

F. Metode penelitian

Dalam penulisan skripsi ini, digunakan beberapa teknik untuk

sampai pada tujuan penelitian, teknik tersebut meliputi:

1. Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti tergolong penelitian

pustaka (library research), penelitian tersebut dengan mengumpulkan

data-data yang berhubungan dengan objek penelitian, dengan

mengumpulkan data-data yang diperlukan, baik yang primer maupun

yang sekunder, dicari dari sumber-sumber kepustakaan (seperti buku,

majalah, artikel, jurnal) (Kuswaya, 2009:11).

2. Pendekatan penelitian.

Page 26: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

11

Untuk melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan metode

tematik, tafsir tematik atau disebut dengan tafsir maudhu‟i yaitu

membahas ayat-ayat al-Qur‟an sesuai dengan tema atau judul yang

telah ditetapkan.

Menurut Baidan, (2000:152), dijelaskan bahwa dalam penerapan

metode tematik atau Maudhu‟i, ada beberapa langkah yang harus di

tempuh oleh mufasir. Antara lain sebagai berikut:

a. Menghimpun ayat-ayat yang berkenaan dengan judul tersebut

sesuai dengan kronologi urutan turunnya. Hal ini diperlukan untuk

mengetahui kemungkinan adanya ayat yang mansukhah, dan

sebagainya.

b. Menelusuri latar belakang turun (asbab nuzul) ayat-ayat yang telah

dihimpun (kalau ada).

c. Meneliti dengan cermat semua kata atau kalimat yang dipakai

dalam ayat tersebut, terutama kosa kata yang menjadi pokok

permasalahan di dalam ayat itu. Kemudian mengkajinya dari

semua aspek yang berkaitan dengannya, seperti bahasa, budaya,

sejarah, munasabat, pemakaian kata ganti (dhamir), dan

sebagainya.

d. Mengkaji pemahaman ayat-ayat itu dari pemahaman dari aliran

dan pendapat para mufasir, baik yang klasik maupun yang

kontemporer.

Page 27: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

12

e. Semua itu dikaji secara tuntas dan saksama dengan menggunakan

penalaran yang objektif melalui kaidah-kaidah tafsir yang

mu‟abar, serta didukung oleh fakta (kalau ada), dan argumen-

argumen dari al-Qur‟an, hadits, atau fakta-fakta sejarah yang dapat

ditemukan.

Walaupun di atas dijelaskan menghimpun ayat-ayat yang

berkenaan dengan judul sesuai dengan kronologi urutan turunnya.

Namun dalam penelitian ini, peneliti hanya akan membahas surat al-

Israa‟ ayat 79 dan al-Muzzammil ayat 1-4. Yaitu karena adanya

hubungan persesuaian antara ayat atau surat yang satu dengan ayat

atau surat yang sebelum dan sesudahnya.

3. Teknik pengumpulan data.

Metode yang digunakan peneliti adalah metode yang bersifat

library research dalam pengumpulan data yang akan digunakan untuk

penelitian, maka penulis membagi sumber data menjadi dua bagian:

a. Sumber data primer, yaitu sumber data yang langsung berkaitan

dengan penelitian yaitu al-Qur‟an surat al-Israa‟ ayat 79 dan al-

Muzzammil ayat 1-4 beserta tafsirnya baik berupa hadits-hadits

maupun penjelasan dan Tafsir para Ulama‟ diantaranya adalah

Tafsir al-Misbah karya Prof. Dr. Quraish Shihab, Tafsir Ibnu

Katsir karya karya Muhammad Nasib Ar-Rifa‟i, Tafsir Muyassar

karya Dr. „Aidh al-Qarni dan Al-Qur‟an dan Tafsirnya karya

Departemen Agama RI.

Page 28: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

13

b. Sumber data sekunder, yaitu sumber data yang mengandung dan

melengkapi sumber-sumber data primer. Adapun sumber data

sekunder berupa buku-buku pendidikan orang tua pada anak,

internet, dan informasi lainnya yang berhubungan dengan judul

skripsi ini.

4. Metode analisis

Analisis non-statis sesuai untuk data deskriptif atau data textual.

Data deskriptif sering hanya dianalisis menurut isinya, dan karena itu

analisis macam ini juga disebut analisis isi (content analysis)

(Suryabrata, 1995:85). Disini peneliti menggunakan metode content

analysis dalam menguraikan makna yang terkandung dalam redaksi al-

Qur‟an, setelah itu dari hasil interpretasi tersebut dilakukan analisa

secara mendalam dan saksama guna menjawab permasalahan yang ada

dari rumusan masalah yang telah dipaparkan oleh peneliti.

G. Sistematika Penulisan Skripsi.

Untuk memudahkan pembahasan dan penelaahan yang jelas dalam

membaca skripsi ini, maka disusunlah sistematika penulisan skripsi ini

secara garis besar sebagai berikut:

Bab I pendahuluan. Pada bab ini akan dikemukakan tentang latar

belakang masalah, rumusan masalah, penegasan istilah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.

Bab II Landasan Teori: Kajian Pustaka dan Kompilasi ayat-ayat.

Pada bab ini menjelaskan tentang pengertian nilai, pengertian pendidikan

Page 29: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

14

akhlak, tujuan pendidikan akhlak, ruang lingkup pendidikan akhlak,

pengertian salat tahajud, waktu pelaksanaan salat tahajud, bilangan rekaat

salat tahajud, variasi bobot bacaan ayat dalam salat tahajud, etika salat

tahajud dan kompilasi ayat-ayat surat tahajud.

Bab III Asbabun nuzul dan munasabah. Pada bab ini dijabarkan

tentang asbabun nuzul (sejarah turunnya ayat-ayat suci al-Qur‟an) dan

munasabah (keterkaitan dan keterpaduan hubungan antara bagian-bagian

ayat, ayat-ayat, dan surah-surah dalam al-Qur‟an) dari ayat-ayat al-Qur‟an

surat al-Israa‟ ayat 79 dan al-Muzzammil 1-4.

Bab IV Pembahasan. Pada bab ini memaparkan tentang tafsir al-

Qur‟an surat al-Israa‟ ayat 79 dan al-Muzzammil ayat 1-4. Pada bab ini

akan dibahas tentang tafsir al-Israa‟ ayat 79 dan al-Muzzammil ayat 1-4

secara umum, tafsir al-Qur‟an surat al-Israa‟ ayat 79 dan al-Muzzammil

ayat 1-4 dalam ringkasan tafsir Ibnu Katsir karya Muhammad Nasib Ar-

Rifa‟i, tafsir al-Misbah karya M. Quraish Shihab dan tafsir Muyassar

karya Dr. „Aidh al-Qarni. Pada bab ini pula akan dibahas nilai-nilai

pendidikan akhlak dan implementasi nilai-nilai pendidikan akhlak

dikaitkan dengan konteks kekinian yang diajarkan dalam al-Qur‟an surat

al-Israa‟ ayat 79 dan al-Muzzammil 1-4.

Bab V Penutup, Simpulan Dan Saran. Bab penutup yang memuat

kesimpulan penulis dari pembahasan skripsi ini, saran-saran dan kalimat

penutup yang sekiranya dianggap penting dan daftar pustaka.

Page 30: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

15

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Nilai

Secara garis besar nilai dibagi menjadi dua kelompok yaitu nilai-

nilai nurani (values of being) dan nila-nilai memberi (values of giving)

(Elmubarok, 2009:7). Nilai-nilai nurani adalah nilai yang ada dalam diri

manusia kemudian berkembang menjadi perilaku serta cara kita

memperlakukan orang lain, yang termasuk dalam nilai-nilai nurani adalah

kejujuran, keberanian, cinta damai, keandalan diri, potensi, disiplin, tahu

batas, kemurnian, dan kesusaian. Nilai-nilai memberi adalah nilai yang

perlu dipratikkan atau diberikan yang kemudian akan diterima sebanyak

yang diberikan, yang termasuk pada kelompok nilai-nilai memberi adalah

setia, dapat dipercaya, hormat, cinta, kasih sayang, peka, tidak egois, baik

hati, ramah, adil, dan murah hati (Elmubarok, 2009:7).

Adapun pengertian nilai menurut beberpa ahli (Muhaimin dan

Abdul Mujib, 1998:110) adalah sebagai berikut:

1. Menurut Young, nilai diartikan sebagai asumsi-asumsi yang abstrak

dan sering didasari hal-hal penting.

2. Green, memandang nilai sebagai kesadaran yang secara koletif

berlangsung dengan didasari emosi terhadap objek, ide dan

perseoragan.

3. Woods, mengatakan bahwa nilai merupakan petunjuk-petnjuk umum

Page 31: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

16

yang telah berlangung lama yang mengarahkan tingkah laku dan

kepuasaan dalam kehidupan sehari sehari-hari.

4. Dalam pengertian lain, nilai adalah konsepsi-konepsi abstrak dalam

diri manusia atau masyarakat, mengenai hal-hal yang dianggap baik

dan benar serta hal-hal yang dianggap buruk dan salah.

Lubis (2009:16-18) menulis penggertian nilai yang dikemukakan

dari beberapa tokoh seperti, Milton Roceach dan James Bank dalam

Kartawisatra (1980:1) mengatakan bahwa nilai adalah suatu tipe

kepercayaan yang berada dalam ruang lingkup sistem kepercayaan,

dimana seseorang harus bertindak atau menghindari suatu tindakan, atau

mengenai sesuatu yang pantas atau tidak pantas dikerjakan, dimiliki dan

dipercaya. Sementara itu menurut Frankel nilai adalah standar tingkah

laku, keindahan, keadilan, kebenaran, dan efisiensi yang mengikat

manusia dan sepatutnya dijalankan dan dipertahankan.

Adapun Sidi Gazalba (Lubis, 2009:17-18) mengartikan nilai adalah

sesuatu yang bersifat abstrak dan ideal. Nilai bukan konkrit, bukan fakta,

tidak hanya sekedar soal penghayatan yang dikehendaki dan tidak

dikehendaki, yang disenangi dan yang tidak disenangi. Nilai itu terletak

antara hubungan subjek dan objek. Seperti garam, emas Tuhan itu tidak

bernilai bila tidak ada subjek yang meniai. Garam menjadi berarti setelah

ada orang yang membutuhkan, emas menjadi berharga setelah ada orang

yang mencari perhiasan, dan Tuhan akan menjadi berarti setelah ada

makhluk yang membutuhannya. Tetapi nilai juga terletak pada barang

Page 32: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

17

(objek), nilai ketuhanan karena dalam dzat Tuhan terdapat sesuatu yang

sangat berharga bagi manusia, dan dalam logam emas terdapat zat yang

tidak lapuk, antikarat dan jenis keindahaan lainnya yang sangat berharga

bagi manusia.

Nilai juga diartikan sebagai suatu sasaran sosial atau tujuan sosial

yang dianggap pantas dan berharga untuk dicapai (Sagala, 2006:237).

Dari beberapa pengertian tersebut, dapat dipahami bahwa nilai

merupakan sifat yang melekat pada suatu (sistem kepercayaan) yang

berhubungan dengan subjek yang memberi arti (manusia yang meyakini).

Sifat tersebut ada sebelum dibutuhkan manusia, sifat akan meningkat

sesuai dengan peningkatan daya tangkap dan pemaknaan manusia

sendiri.

B. Pendidikan Akhlak

1. Pengertian pendidikan akhlak

Pendidikan akhlak terbentuk atas dua kata yaitu “pendidikan” dan

“akhlak”. Untuk memudahkan dalam memahami pengertian

pendidikan akhlak harus dipahami kedua kata tersebut.

Dalam bahasa Inggris, education (pendidikan) berasal dari kata

educate (mendidik) artinya memberikan peningkatan (to evolve, to

develop). Dalam pengertian yang sempit, education atau pendidikan

berarti perbuatan atau proses perbuatan untuk memperoleh

pengetahuan (Muhibbin, 1997:10).

Menurut Dr.M. Fadhil al-Jamaly bahwa pendidikan adalah upaya

Page 33: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

18

pengembangan, mendorong serta mengajak manusia lebih maju

dengan berdasarkan nilai-nilai yang tinggi dan kehidupan yang mulia,

sehingga terbentuk pribadi yang lebih sempurna, baik yang berkaitan

dengan akal, perasaan maupun perbuatan (Jalaludin, 2001:73).

Selanjutnya menurut Prof. Dr. Omar Muhammad al-Toumy al-

Syaibany mendefinisikan pendidikan sebagai proses mengubah

tingkah laku individu pada kehidupan pribadi, masyarakat dan alam

sekitarnya, dengan cara pengajaran sebagai suatu aktivitas asasi dan

profesi di antara berbagi profesi asasi dalam masyarakat. Al-Syaibani

melihat pendidikan adalah proses perubahan tingkah laku yang terjadi

pada diri individu maupun masyarakat. Dengan demikian pendidikan

bukanlah aktivitas dengan proses sekali jadi (instan) (Jalaludin,

2001:74).

Secara etimologis “akhlak” berasal dari bahas arab, jamak dari

khuluqun (خلق) yang artinya tingkah laku, perangai, tabiat, watak,

moral, atau budi pekerti (Mahmud Yunus, 2007:120). Akhlak secara

bahasa khalaqa (خلق) dari segi pengertian kebahasaan memiliki

sekian banyak arti antara lain “menciptakan” (dari tiada), menciptakan

(tanpa satu contoh terlebih dahulu) (M. Quraish, 1997:86). Kata

Khalaqa (خلق) memberi tekanan tentang kehebatan dan kebesaran

Allah dalam ciptaan-Nya. Allah pantas menerima pengabdian

Page 34: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

19

mahluknya, maka akhlak tidak bisa dipisahkan dengan al-khâlik

( لالقا ) dan al-makhluk (المخلوق) akhlak berarti sebuah perilaku yang

menghubungkan antara hamba dengan Allah (Zubaedi, 2011:65).

Dari pengertian etimologi seperti ini, akhlak bukan saja

merupakan tata aturan atau norma perilaku yang mengatur hubungan

antara sesama manusia, tetapi juga mengatur hubungan antara

manusia dengan Tuhan dan bahkan dengan alam semesta sekalipun

(Ilyas, 2006:1).

Secara terminologis ada beberapa definisi tentang akhlak. Penulis

memaparkan tiga pendapat diantara:

a. Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan

perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah, tanpa

memikirkan pemikiran dan pertimbangan (Ilyas, 2006:2).

b. Ahmad bin Mushthofa.

Akhlak adalah ilmu yang darinya dapat diketahui jenis-jenis

keutamaan. Dan keutamaan itu adalah terwujudnya keseimbangan

antara tiga kekuatan, yaitu: kekuatan berfikir, kekuatan marah,

dan kekuatan syahwat (Mahmud, 2004:33).

c. Muhammad bin Ali asy-Syariif al-Jurjani.

Akhlak adalah istilah bagi sesuatu sifat yang tertanam kuat dalam

diri, yang darinya terlahir perbuatan-perbuatan dengan mudah dan

ringan, tanpa perlu berfikir dan merenung. Jika dari sifat tersebut

terlahir perbuatan-perbuatan yang indah menurut akal dan

Page 35: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

20

syari‟at, dengan mudah, maka sifat tersebut dinamakan dengan

akhlak yang baik. Sedangkan jika darinya terlahir perbuatan-

perbuatan buruk, maka sifat tersebut dinamakan sifat yang buruk

(Mahmud, 2004:32).

Dari ketiga definisi yang dikutip diatas penulis menyimpulkan

bahwa akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia yang

terlahir dengan perbuatan-perbuatan, sehingga dia akan muncul secara

spontan bilamana diperlukan, tanpa melakukan pemikiran atau

pertimbangan lebih dahulu serta tidak memerlukan dorongan dari luar.

Jika perbuatan itu baik sesuai dengan akal dan syari‟at maka disebut

akhlak yang baik, dan jika perbuatan tersebut buruk maka disebut

dengan akhlak yang buruk.

2. Tujuan Pendidikan Akhlak

Tujuan utama pendidikan akhlak adalah agar manusia berada

dalam kebenaran dan senantiasa berada di jalan yang lurus, jalan yang

telah digariskan oleh Allah SWT. Inilah yang akan mengantarkan

manusia kepada kebahagiaan dunia dan akhirat. Akhlak mulia

merupakan tujuan pokok dalam pendidikan akhlak. Akhlak seseorang

akan dianggap mulia jika perbuatannya mencerminkan nilai-nilai yang

terkandung dalam al-Qur‟an (Mahmud, 2004:159).

al-Qur‟an dan al-Sunah merupakan sumber yang menjelaskan

akhlak Islam dengan tepat dan detail. Telah dijelaskan dalam al-

Qur‟an surat al-Ahzab : 21

Page 36: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

21

حسن أسوة اللو رسول ف لكم كان اللولقد وذكر الخر والي وم اللو ي رجو كان لمن ة

كثريا

Artinya: Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang

baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan

(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (Q.S. al-

Ahzab: 21).

Tujuan dari diutusnya Nabi Muhammad Saw sang penutup para

nabi tidak lain adalah untuk menyempurnakan akhlak mulia. Adapun

pengutusan Nabi Muhammad Saw itu sendiri setelah umat manusia

menempuh rentang waktu yang sangat panjang dan telah diutus

kepada mereka sekian banyak nabi dan rasul.

Sesungguhnya akhlak mulia merupakan warisan turun-temurun

dari setiap generasi umat manusia. Sehingga setiap generasi

mengambil bagian dari akhlak mulia tersebut. Adapun tugas para nabi

dan rasul adalah memotivasi manusia agar mengamalkan nilai-nilai

akhlak mulia tersebut seoptimal mungkin. Pengutusan para nabi

kepada umat manusia terus berjalan, hingga tiba saatnya kehendak

Allah mengakhirinya dengan mengutus seorang rasul sebagai

Khatamul Anbiyâ pemungkas para nabi dan tidak ada lagi rasul setelah

beliau. Penutup para nabi ini haruslah diutus kepada seluruh umat

manusia dengan membawa ajaran yang mencakup seluruh nilai-nilai

akhlak mulia. Hal ini wajar mengingat setelah beliau tidak ada nabi

Page 37: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

22

yang diutus untuk menyempurnakan ajaran yang beliau bawa

(Mahmud, 2004:216).

Dari uraian diatas sudah jelas bahwa tujuan pendidikan akhlak

adalah terciptanya pribadi yang memiliki akhlak mulia yang tercermin

dalam perbuatan yang baik, dan ukuran yang pasti untuk menentukan

baik dan buruk didasarkan pada al-Qur‟an dan al-Sunah.

3. Ruang Lingkup Pendidikan Akhlak

Ruang lingkup akhlak itu sangat luas, mencakup seluruh aspek

kehidupan, baik secara vertikal dengan Allah SWT maupun horizontal

dengan sesama mahluk-Nya. Menurut Abdullah Drâs dalam bukunya

Dustûr al-Akhlâq fî al-Islâm membagi Ruang lingkup Akhlak kepada

lima bagian yaitu: Akhlak pribadi, akhlak dalam keluarga, akhlak

kepada masyarakat, akhlak dalam bernegara, akhlak dalam beragama

(Ilyas, 2006:6).

Adapun ruang lingkup akhlak tersebut yaitu:

a. Akhlak kepada Allah SWT

b. Akhlak kepada Nabi Muhammad Saw

c. Akhlak kepada sesama muslim

d. Akhlak kepada diri sendiri

Dari uraian di atas menunjukkan betapa luasnya ruang lingkup

pendidikan akhlak. Akan tetapi penulis menspesifikasikannya ke

dalam empat macam sebagaimana yang terpaparkan di atas.

Page 38: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

23

C. Salat Tahajud

1. Pengertian Salat Tahajud

Salat menurut bahasa adalah doa. Salat dinamakan doa karena

dalam salat terkandung doa. Secara terminology salat merupakan

ibadah yang terdiri atas ucapan dan perbuatan yang di mulai dengan

takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam. Salat merupakan salah

satu kewajiban bagi kaum muslimin yang sudah mukallaf dan harus

dikerjakan baik bagi mukimin maupun dalam perjalanan.

Salat merupakan rukun Islam kedua setelah syahadat. Salat

didirikan dalam satu hari satu malam sebanyak lima kali, berjumlah

17 rakaat. Salat tersebut merupakan kewajiban yang harus

dilaksanakan tanpa kecuali bagi muslim mukallaf baik sedang sehat

maupun sakit. Selain salat wajib ada juga salat-salat sunah.

Perintah tentang diwajibkannya mendirikan salat tercantum dalam

QS. al-Baqarah ayat 43:

وأقيمواالصلةوآتواالزكاةواركعوامعالراكعي

Artinya:

“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-

orang yang ruku‟(QS. al-Baqarah: 43).

Tujuan salat adalah berharap hati kepada Allah SWT sebagai

ibadah, dengan penuh kekhusyukan dan keiklasan di dalam beberapa

perkataan dan perbuatan, yang dimulai dengan takbir dan diakhiri

dengan salam (Rifa‟i, 2014:32).

Page 39: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

24

Salat mempunyai fungsi yang penting dalam kehidupan, yakni

salat dapat mencegah kita dalam melaksanakan perbuatan keji dan

munkar. Seperti dalam firman Allah Q.S. al-„Ankabut : 45 yang

berbunyi:

هىعنالفحشاءوالمنكر الصلةت ن لةإن اتلماأوحيإليكمنالكتابوأقمالص

ولذكراللوأكب رواللوي علمماتصن عون

Artinya:

Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Al kitab (Al

Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari

(perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan Sesungguhnya

mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari

ibadat-ibadat yang lain) dan Allah mengetahui apa yang kamu

kerjakan (QS.al-Ankabut: 45).

Salat dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu salat: (1) Salat

fardhu „ain, yaitu salat yang diwajibkan untuk setiap individu, seperti

salat lima waktu, (2) Salat fardhu kifayah, yaitu salat yang wajib

untuk umum, dan kewajiban itu gugur ketika salah satu orang ada

yang mengerjakannya, seperti salat jenazah, (3) Salat sunah, salat

sunah ada dua macam, yaitu: (a) Salat sunah rawatib, yaitu salat sunah

sebelum dan sesudah salat fardhu, dan (b) Salat sunah bukan rawatib,

yang tidak berhubungan dengan salat fardhu. Dan salat tahajud

merupakan salah satu salat sunah yang bukan rawatib.

Tahajud artinya bangun dari tidur. Salat tahajud adalah salat

sunah pada malam hari setelah tidur. Bilangan rekaatnya paling sedikit

Page 40: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

25

dua rekaat dan banyaknya tidak terbatas. Waktunya mulai setelah

melaksanakan salat isya‟ sampai terbit fajar. Mengerjakan salat

tahajud di rumah lebih utama dari pada di masjid. Bagi orang yang

akan mengerjakan salat tahajud disunahkan tidur qailulah (tidur pada

waktu siang hari sebelum zawal) (Masykuri, 2006:206).

Salat tahajud memang merupakan salat sunah (boleh memilih).

Akan tetapi ia dianggap sebagai salat yang paling efektif untuk

meningkatkan ketaatan religius yang sesungguhnya dan kecintaan

kepada Allah. Ketika ia dilakukan secara pribadi di ujung malam,

ketika kebanyakan manusia terlelap dalam tidurnya, ia bisa

mengangkat jiwa seseorang dan mengantarkannya untuk dekat kepada

Allah. Orang tersebut akan mengalami “kehadiran ilahiyyah” (Divine

Presence) di kedalaman hatinya dan di dalam ceruk jiwanya yang

paling dalam. Selanjutnya hal itu akan menciptakan “kesadaran” yang

agung dan terpercaya dari kehadiran Allah yang hidup di dalam diriya

(Imran, 2005:43-44).

2. Waktu Salat Tahajud

Malam hari terbagi dalam tiga bagian. Pembagian ini terkait

dengan al-Qur‟an surat al-Muzzammil ayat 3 dan 4, yang berbunyi:

) ((أوزدعليوورتلالقرآنت رتيلنصفوأوانقصمنوقليل)

Artinya:

(yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit. Atau

lebih dari seperdua itu. dan bacalah al-Quran itu dengan perlahan-

Page 41: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

26

lahan (Tarjamah al Fazil Qur‟an Inayah, Jil. X : 262).

Merujuk pada penjelasan Departemen Agama RI, apabila

diinterpretasikan menurut waktu indonesia, sepertiga malam pertama

kira-kira pukul 22.00-23.00 WIB. Sepedua malam diperkirakan kira-

kira pukul 00.00-01.00 WIB. Sedangkan dua pertiga malam terakhir

adalah sekitar pukul 02.00 WIB, atau pukul 03.00 WIB, sampai

sebelum fajar atau masuk waktu salat subuh. Di antara ketiga waktu

ini, sebaik-baiknya adalah sepertiga malam terakhir (Ramadhani,

2007:58).

3. Bilangan Rekaat Salat Tahajud

Adapun jumlah maksimal rekaat salat malam adalah seperti yang

diriwayatkan dalam sebuah hadis bahwa Nabi Muhammad Saw.

mengerjakan salat malam sebanyak tiga belas rekaat. Ada yang

meriwayatkan sembilan atau tujuh rekaat. Sementara banyak riwayat

menyebutkan bahwa jumlah rekaat salat malam yang dikerjakan oleh

Nabi adalah sebelas rekaat (Rahman, 2007:7).

4. Variasi Bobot Bacaan Ayat dalam Salat Tahajud

Rasulullah Saw ketika mengerjakan salat tahajud tidak

menetapkan bacaan tertentu. Tetapi ada baiknya apabila kita

membacanya secara tertib dari awal surah. Sedikit demi sedikit setiap

kali bangun malam sampai dapat mengkhatamkam al-Qur‟an secara

keseluruhan dalam waktu tertentu. Kemudian setelah itu kita

memulainya lagi dari awal hingga ketiga puluh juz al-Qur‟an kita

Page 42: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

27

khatamkan lagi, dan begitu seterusnya (Rahman, 2007:7).

5. Etika Salat Tahajud

Terdapat beberapa etika yang perlu diperhatikan oleh orang yang

hendak melakukan salat tahajud. Etika itu adalah sebagai berikut:

a. Berniat akan melakukan salat tahajud ketika akan tidur. Ini sesuai

dengan sabda Nabi saw sebagai berikut:

فرأمن تى يصلى ي قوم أن وىوي نوي اشو، امن ف غلبو لنوالليل، حت م

جلوعزربوصدقةمننن وموكاى،ومانولوكتبح،يصب

Artinya:

Barang siapa yang mau tidur dan berniat akan bangun melakukan

shalat malam, tapi tertidur sampai pagi, mereka dituliskan apa

yang diniatkan itu merupakan sedekah untuk Tuhan (HR. An-

Nasa‟iy No. 1759: 346).

b. Membersihkan bekas tidur dari wajahnya, kemudian bersuci dan

memandang ke langit sambil berdo‟a membaca akhir dari surat al-

Imran, yang berbunyi:

ت قوااللولعلكمت فلحونياأي هاالذينآمنوااصبواوصابرواورابطواوا

Artinya:

Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah

kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)

dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung

(Tarjamah al Fazil Qur‟an Inayah, Jil. II : 110).

c. Membuka salat tahajud dengan salat Iftitah.

d. Hendaknya membangunkan keluarganya untuk bersama-sama

salat tahajud.

Page 43: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

28

e. Jika mengantuk sebaiknya salatnya dihentikan saja sampai

kantuknya hilang.

f. Jangan memaksakan diri dan hendaklah salat tahajud dijalankan

sesuai dengan kesanggupannya. Karena itu mengkondisikan diri

adalah cara yang baik. Karena bila sudah terbiasa bangun di

tengah malam rasa dan kantuk akan tidak ada (Sholeh, 2006:117-

118).

D. Kompilasi Ayat Salat Tahajud

1. Definisi Kompilasi

Istilah kompilasi diambil dari bahasa Inggris compilation yang

berarti kumpulan (Peter Salim, 1985:372), misalnya mengumpulkan

peraturan-peraturan yang tersebar berserakan dimana-mana. Dalam

Bahasa Indonesia Kompilasi adalah kumpulan yang tersusun secara

teratur (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1982:453).

Berdasarkan pengertian tersebut, dapat diketahui bahwa kompilasi

itu adalah kegiatan pengumpulan dari berbagai bahan tertulis yang

diambil dari berbagai buku/tulisan mengenai sesuatu persoalan

tertentu. Pengumpulan bahan dari berbagai sumber yang dibuat oleh

beberapa penulis yang berbeda untuk ditulis dalam suatu buku

tertentu, sehingga dengan kegiatan ini semua bahan yang diperlukan

dapat ditemukan dengan mudah (Abdurrahman, 1992:11).

Pada skripsi ini penulis akan mengkaji sebagian dari ayat-ayat

yang berkaitan dengan salat tahajud. Ayat-ayat tersebut akan

Page 44: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

29

dikumpulkan dan dijabarkan pada pembahasan di bawah ini.

2. Ayat Tentang Salat Tahajud dan Kandungannya

a. Surat al-Israa‟ ayat 79

عثكربكمقاماممودا دبونافلةلكعسىأني ب ومنالليلف ت هج

Artinya:

Dan pada sebagian malam bertahajudlah dengannya sebagai

tambahan bagimu mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke

tempat yang terpuji (QS.al-Israa‟: 79)

Ayat ini memerintahkan Rasulullah dan kaum Muslimin agar

bangun di malam hari untuk mengerjakan salat tahajud. Yaitu

merupakan ayat pertama kali memerintahkan Rasulullah

mengerjakan salat malam sebagai tambahan atas salat yang wajib.

Kebiasaan Nabi ini dapat dijadikan dasar dijadikan dasar

hukum bahwa salat tahajud itu sunat dikerjakan oleh seseorang,

setelah tidur beberpa saat di malam hari, kemudian pada

pertengahan malam hari ia bangun untuk salat tahajud. Kemudian

Allah SWT menerangkan bahwa hukum salat tahajud itu adalah

sebagai ibadah tambahan bagi Rasulullah di samping salat lima

waktu. Oleh karena itu, hukumnya bagi Rasulullah adalah wajib,

sedang bagi umatnya adalah sunat.

Dalam ayat ini, diterangkan tujuan salat tahajud bagi Nabi

Muhammad ialah agar Allah SWT dapat menempatkannya pada

maqāman mahmūdan (di tempat yang terpuji). Yang dimaksud

Page 45: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

30

dengan maqāman mahmūdan ialah syafaat Rasulullah Saw pada

hari kiamat. Pada hari itu manusia mengalami keadaan yang

sangat susah yang tiada taranya. Yang dapat melapangkan dan

meringankan manusia dari keadaan yang sangat susah itu

hanyalah permohonan Nabi Muhammad Saw kepada Tuhannya,

agar orang itu dilapangkan dan diringankan dari penderitanya.

Umat manusia memang berhak mendapat syafaat karena amal

saleh dan budi pekerti mereka semasa di dunia, yaitu diampuni

dosanya oleh Tuhan atau dinaikkan derajatnya (Departemen

Agama RI, 2009:527)

Dari penafsiran di atas tentang surat al-Israa‟ ayat 79 dapat

dipahami bahwa dalam ayat tersebut terdapat perintah untuk

melaksanakan salat tahajud. Kata tahajud berasal dari kata hujud

yang berarti tidur. Salat tahajud juga disebut dengan salat malam

(salat lail), karena dilaksanakan pada waktu malam hari.

Dengan melaksanakan salat tahajud akan terjadi hubungan

antara hamba dengan Tuhannya. Selain itu bagi seseorang yang

rajin melaksanakan salat tahajud secara rutin, tepat gerakannya

dan khusuk akan mendapatkan tempat yang terpuji di sisi Allah.

Salat tahajud selain bernilai ibadah, juga sekaligus

mempunyai dampak terhadap psikologis seseorang apabila

dilakukan dengan benar. Dengan melaksanakan salat tahajud

secara rutin dan disertai perasaan ikhlas serta tidak terpaksa,

Page 46: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

31

seseorang akan memiliki respons tubuh yang baik, yang

kemungkinan besar akan terhindar dari berbagai macam penyakit.

Berdasarkan penelitian secara medis menunjukkan salat tahajud

dengan benar akan membuat orang mempunyai ketahanan tubuh

yang baik.

b. Surat al-Muzammil ayat 1-4

Pada firman Allah yang lain diterangkan bahwa bangun di

tengah malam untuk salat tahajud dan membaca al-Qur‟an dengan

khusyuk akan dapat membuat iman menjadi kuat dan membina

diri pribadi. Allah SWT berfirman:

ل) المزم أي ها قليل)يا إل الليل قم قليل)( منو انقص أو نصفو زد( أو )

) (عليوورتلالقرآنت رتيل

Artinya:

Wahai orang yang berselimut (Muhammad)!. Bangunlah (untuk

salat) pada malam hari, kecuali sebagian kecil. (yaitu) separuhnya

atau kurang sedikit dari itu atau lebih dari (seperdua) itu, dan

bacalah Al-Qur‟an itu dengan perlahan-lahan (QS.al-Muzzammil:

1-4).

Dalam ayat ini, Allah memerintahkaan Nabi Muhammad

yang sedang berselimut supaya mendirikan salat pada sebagian

malam. Seruan Allah kepada Nabi Muhammad ini didahului

dengan kata-kata “Hai orang yang berselimut”. Allah

menerangkan maksud perkataan sebagian yang terdapat dalam

ayat sebelumnya, yaitu separuh atau lebih. Allah menyerahkan

Page 47: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

32

kepada Nabi Muhammad untuk memilih waktu melakukan salat

malam. Ia dapat memilih antara sepertiga, seperdua, atau dua

pertiga malam. Allah memberi kebebasan kepada Nabi

Muhammad untuk memilih waktu-waktu tersebut.

Sepertiga malam menurut waktu Indonesia ialah kira-kira

antara jam 10 dan jam 11 malam, seperdua malam ialah waktu

antara jam 12 dan jam 1 malam dan dua pertiga malam ialah

waktu antara jam 2 dan jam 3 sampai sebelum fajar.

Dan dalam ayat terakhir, Allah memerintahkan Nabi

Muhammad supaya membaca al-Qur‟an secara seksama (tartil).

dengan pelan-pelan, bacaan yang fasih, dan merasakan arti dan ini

dilaksanakan oleh Nabi Saw. „Aisyah meriwayatkan bahwa

Rasulullah Saw membaca al-Qur‟an dengan tartil, sehingga surah

yang dibacanya menjadi lebih lama dari ia membaca biasa. Yang

dimaksud dengan tartil ialah kehadiran hati ketika membaca,

bukan asal mengeluarkan bunyi dari tenggorokan dengan

memoncong-moncongkan muka dan mulut dengan alunan lagu,

sebagaimana kebiasaan yang dilakuan pembaca-pembaca al-

Qur‟an zaman sekarang. Membaca seperti itu adalah suatu bacaan

yang dilakuan orang-orang yang tidak mengerti agama.

Membaca al-Qur‟an secara tartil mengandung hikmah, yaitu

terbukanya kesempatan untuk memperhatikan isi ayat-ayat yang

dibaca dan di waktu menyebut nama Allah, si pembaca akan

Page 48: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

33

merasakan kemahaagungan-Nya. Ketika tiba ayat yang

mengandung janji, pembaca akan timbul harapan-harapan,

demikian juga ketika membaca ayat ancaman, pembaca akan

merasa cemas.

Sebaiknya membaca al-Qur‟an secara tergesa-gesa atau

dengan lagu yang baik, tetapi tidak memahami artinya adalah

suatu indikasi bahwa si pembaca tidak memperhatikan isi yang

terkandung dalam ayat yang dibacanya (Departemen Agama RI,

2009:399)

Dari surat al-Muzammil ayat 1 sampai dengan 4 juga

menegaskan adanya rahasia bangun di tengah malam untuk

melaksanakan salat tahajud. Pertama, sengaja untuk bangun

malam. Hal ini hanya bisa dilakukan oleh orang yang memiliki

niat yang kuat dan juga didorong oleh motivasi yang kuat,

sehingga pekerjaan tersebut akan dilakukan dengan ikhlas dan

bersungguh.

Kedua, bacaan di malam hari memiliki dampak yang lebih

mengesankan. Hal ini dikarenakan bangun di tengah malam itu

sangat baik untuk berkomunikasi dengan Tuhan. Bacaan-bacaan

di waktu malam itu lebih baik dari pada siang hari karena suara

yang dihasilkan lebih jernih dalam kesunyian malam.

Bangun malam memang sulit dilakukan, dan hanya sedikit

sekali yang melakukanannya. Dengan bangun malam justru akan

Page 49: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

34

membangkitkan spirit dalam diri untuk bangun dengan

mensucikan diri dengan berwudlu, maka keadaan suci tersebut

akan memberikan motivasi tersendiri bagi diri sendiri serta

memberikan kesehatan fisik maupun psikis.

Page 50: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

35

BAB III

ASBABUN NUZUL DAN MUNASABAH

AL-QUR’AN SURAT AL-ISRAA’ AYAT 79 DAN AL MUZZAMMIL

AYAT 1-4

A. Asbabun Nuzul

Allah telah memberikan petunjuk kepada manusia dengan wahyu

yang diturunkan-Nya melalui utusan-Nya. Petunjuk Allah yang berlaku

untuk semua manusia di semua tempat dan zaman itu termaktub dalam

kitab suci al-Qur‟an, al-Qur‟an diturunkan Allah untuk menjadi petunjuk

bagi manusia dalam upaya mencapai kebahagiaan baik di dunia maupun di

akhirat nanti. Oleh karena itu, al-Qur‟an diturunkan sesuai dengan

kebutuhan orang perorang dan masyarakat. Ayat al-Qur‟an ada yang turun

tanpa disertai sebab dan ada pula yang turun disertai dengan sebab atau

sebagai respon suatu peristiwa yang terjadi atau persoalan yang perlu

dijawab. Peristiwa atau persoalan yang melatarbelakangi turun ayat itu

disebut asbabun-nuzul (sebab turun ayat).

Berkaitan dengan hal tersebut, Baidan (2005:131) menjelaskan

bahwa ayat-ayat al-Qur‟an yang turun, ada yang tanpa didahului sebab dan

ada yang didahului oleh sebab tertentu. Ayat yang turun yang didahului

oleh sebab tertentu ada yang secara tegas tergambar sebab tersebut dalam

ayat dan ada pula yang tidak dinyatakan secara jelas dalam ayat yang

bersangkutan.

Page 51: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

36

Pengetahuan tentang asbabun-nuzul atau sejarah turunnya ayat-

ayat suci al-Qur‟an amatlah diperlukan bagi seseorang yang hendak

memperdalam pengertian tentang ayat-ayat suci al-Qur‟an. Dengan

mengetahui latar belakang turunnya ayat, orang dapat mengenal dan

menggambarkan situasi dan keadaan yang terjadi ketika ayat itu

diturunkan. Ada beberapa hal yang mendorong manusia untuk mengetahui

asbabun-nuzul, yakni, pertama, Mengetahui hikmah (rahasia) yang

terkandung di balik ayat-ayat yang mempersoalkan syari‟at (hukum).

Misalnya, kita dapat memahami lewat pengetahuan asbabun-nuzul kenapa

judi, riba, memakan harta anak yatim itu diharamkan.

Sebaliknya, bagaimana mula-mula Allah mensyari‟atkan salat

khauf (salat yang dilakukan waktu situasi gawat atau perang), mengapa

tidak boleh melakukan shalat jenazah atas orang musyrik, bagaimana

pembagian harta rampasan perang, dan seterusnya. Hampir semua ayat

hukum itu mengandung aspek filosofis yang sebagian di antaranya dapat

diketahui lewat pengertian tentang asbabun-nuzul. Kedua, Mengetahui

pengecualian hukum (takhsis) terhadap orang yang berpendirian bahwa

hukum itu harus dilihat terlebih dahulu dari sebab-sebab yang khusus.

Ketiga, Mengetahui asbabun-nuzul adalah cara yang paling kuat dan

paling baik dalam memahami pengertian ayat, sehingga para sahabat yang

paling mengetahui sebab-sebab turunnya ayat lebih didahulukan

pendapatnya tentang pengertian dari satu ayat dibandingkan dengan

Page 52: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

37

pendapat sahabat yang tidak mengetahui sebab-sebab turunnya ayat itu

(Departemen Agama RI, 2009:228).

Tidak sedikit ayat al-Qur‟an yang diturunkan karena sebab atau

peristiwa tertentu. Dalam pembahasan ini, penulis hanya akan menjelaskan

asbabun-nuzul dari ayat-ayat al-Qur‟an yang dikaji oleh penulis yaitu surat

al-Israa‟ ayat 79 dan al-Muzzammil 1-4. Seperti telah dijelaskan di atas

bahwa al-Qur‟an diturunkan sesuai dengan kebutuhan orang perorang dan

masyarakat. Untuk itu, al-Qur‟an ada pula yang turun tanpa sebab dan ada

pula ayat-ayat yang diturunkan setelah terjadinya suatu peristiwa yang

perlu direspons atau persoalan yang perlu dijawab (Departemen Agama

RI, 2009:228). Dalam kajian ini penulis tidak menemukan informasi

mengenai asbabun-nuzul ayat-ayat tersebut seluruhnya baik dari sumber

buku, internet maupun sumber informasi lainnya karena pada

kenyataannya tidak ada penjelasan mengenai sejarah atau sebab turunnya

ayat tersebut yaitu asbabun-nuzul dari surat al-Muzzammil ayat 1-4.

Adapun asbabun-nuzul surat al-Muzzammil ayat 1-4 yaitu sebagai berikut:

1. Menurut riwayat al-Hakim dari „Aisyah, katanya, ”Ketika turun ayat

ini قليل إل الليل قم ل. المزم أي ها yang memerintahkan agar kaum يا

Muslimin bangun untuk melaksanakan salat selama kurang lebih

setengah malam pada tiap-tiap malam, para sahabat melaksanakanya

dengan tekun. Kejadian ini berlangsung selama setahun hingga

menyebabkan kaki mereka bengkak-bengka, maka turun juga ayat

Page 53: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

38

berikutnya (منو ر ت يس ما yang memberi keringanan untuk bangun (فاق رؤوا

malam dan mempersingkat bacaan (Jalaluddin as-Suyuthi, 2000:607).

B. Munasabah

Secara etimologi, munasabah berasal dari bahasa arab dari asal

kata nasaba-yunasibu-munasabahan yang berarti musyakalah

(keserupaan), Sedangkan secara terminologis definisi yang beragam

muncul dari kalangan para ulama terkait dengan ilmu munasabah ini.

Imam Zarkasyi salah satunya, memaknai munasabah sebagai ilmu yang

mengaitkan pada bagian-bagian permulaan ayat dan akhirnya, mengaitkan

lafal-lafal umum dan lafal lafal khusus, atau hubungan antar ayat yang

terkait dengan sebab akibat, illat dan ma‟lul, kemiripan ayat pertentangan

(ta‟arudh) (Djalal, 2000:154).

Tanāsub dan Munāsabat berasal dari akar kata yang sama, yaitu al-

Munāsabat mengandung arti berdekatan, bermiripan. Dari pengertian

lughawi itu diperoleh gambaran bahwa Tanāsub atau Munāsabat itu

minimal antara dua hal yang mengandung pertalian, baik dari segi bentuk

lahir, ataupun makna yang terkandung dalam kedua kasus itu. Al-

Munāsabat fi al-„illat dalam kajian ushul fiqh (Qiyas) ialah titik kemiripan

atau kesamaan dua kasus dalam suatu hukum. Jadi munāsabat seperti

digambarkan itu bisa dalam bentuk konkret (hissi) dan bisa pula dalam

bentuk abstrak (aqli atau khayali).

Kata munāsabat apabila diterapkan dalam ayat-ayat al-Qur‟an

maka dapat dikatakan bahwa yang dimaksud munāsabat dalam kajian ilmu

Page 54: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

39

tafsir ialah pertalian yang terdapat diantara ayat-ayat al-Qur‟an dan surat-

suratnya, baik dari sudut makna, susunan kalimat, maupun letak surat, ayat

dan sebagainya.

Syihab memberikan pengertian al-munāsabat dalam ulum al-

Qur‟an adalah kemiripan-kemiripan yang terdapat pada hal-hal tertentu

dalam al-Qur‟an baik surat maupun ayat-ayatnya yang menghubungkan

uraian satu dengan yang lainnya (Baidan, 2005:185).

Adapun bentuk-bentuk munāsabat sebagai berikut: (Baidan,

2005:192)

1. Munāsabat antara surat dengan surat.

2. Munāsabat antara nama surat dengan tujuan turunnya.

3. Munāsabat antra kalimat dengan kalimat dalam satu ayat.

4. Munāsabat antara ayat dengan ayat dalam satu kalimat.

5. Munāsabat antara fashilat (penutup) ayat dengan isi ayat tersebut.

6. Munāsabat awal uraian surat dengan akhirnya.

7. Munāsabat antara akhir suatu surat dengan awal surat berikutnya.

Dalam pembahasan ini penulis menjabarkan munāsabat ayat

dengan ayat dalam suatu surat sesuai dengan ayat yang penulis kaji,

Adapun ayat yang berhubungan dengan surat al-Israa‟ ayat 79 diantaranya

adalah surat al-Muzzammil ayat 1 sampai 4 sebagai berikut:

ل) المزم أي ها قليل)يا إل الليل قم قليل)( منو انقص أو نصفو ورتل( عليو زد أو )

) (القرآنت رتيل

Page 55: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

40

Artinya:

Wahai orang yang berselimut (Muhammad)!. Bangunlah (untuk salat)

pada malam hari, kecuali sebagian kecil. (yaitu) separuhnya atau kurang

sedikit dari itu. atau lebih dari (seperdua) itu, dan bacalah Al-Qur‟an itu

dengan perlahan-lahan (QS.al-Muzzammil: 1-4).

Pada akhir Surah al-Jinn, Allah menjelaskan bahwa tidak seorang

pun yang dapat mengetahui kapan datangnya azab (kiamat), termasuk

Nabi Muhammad. Pada ayat-ayat berikut ini, Allah menjelaskan agar Nabi

Muhammad bangun pada malam hari untuk beribadah, senantiasa

mengingat Allah, dan membaca al-Qur‟an.

Page 56: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

41

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Pandangan Beberapa Ahli Tafsir terhadap ayat 79 (al-Israa’) dan

ayat 1-4 (al-Muzzammil).

1. Tafsir surat al-Israa’ ayat 79

عثكرب دبونافلةلكعسىأني ب كمقامامموداومنالليلف ت هج

Artinya:

Dan pada sebagian malam bertahajudlah dengannya sebagai tambahan

bagimu mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang

terpuji (QS.al-Israa‟: 79).

a. Dalam Tafsir Ibnu Katsir

Dalam setiap ayat penulis menyajikan tiga ahli tafsir yaitu

tafsir Ibnu Katsir, al Misbah dan al Maragi, dengan harapan agar

diperoleh penjelasan yang komprehensif dan mendalam.

Dalam ayat ini Ibnu Katsir (2000:86) menjelaskan bahwa

Rasulullah Saw memiliki beberapa kemuliaan yang tidak dimiliki

atau disamai oleh seorang pun. Kemuliaan itu sebagai berikut. Dia

adalah orang yang pertama kali tanah terbelah untuk beliau. Dia

bangkit dan berkendaraan menuju mahsyar. Dia memiliki panji

yang Adam dan orang-orang yang sesudahnya berada di bawah

panjinya. Dia memiliki telaga yang paling banyak di kunjungi

orang. Dia memiliki syafaat „udhma (besar) di sisi Allah yang

Page 57: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

42

akan memutuskan hukum di antara makhluk. Pemberian itu terjadi

setelah manusia meminta syafaat kepada Adam, kepada Nuh,

kepada Ibrahim, kepada Musa, dan kemudian kepada Isa. Masing-

masing dari kelima nabi ini berkata, Aku tidak berhak memberikan

syafaat. Akhirnya, datanglah manusia kepada Muhammad Saw.

Dia berkata, Akulah yang berhak memberikan syafaat. Karena itu,

dia memberikan syafaat kepada beberapa kaum yang telah disuruh

masuk ke dalam neraka. Kemudian mereka dikembalikan dari

neraka. Dialah nabi yang pertama kali menjalankan hukum di

antara umatnya, (di dunia) yang pertama kali melintasi shirath

(jembatan) bersama umatnya, dan yang pertama kali memberikan

syafaat di surga. Demikianlah ditegaskan di dalam Shahih Muslim.

Dalam hadits dikatakan bahwa seluruh orang mukmin tidak

dapat masuk surga kecuali dengan syafaat Nabi Saw. Beliaulah

orang yang pertama kali masuk surga. Umatnya masuk surga

sebelum umat lain. Beliau memberi syafaat kepada kaum yang

amalnya tidak memadai untuk dapat masuk surga. Beliaulah

pemilik wasilah, yaitu kedudukan tertinggi di surga yang tidak

layak dimiliki kecuali oleh dia. Apabila Allah telah

mengizinkannya untuk memberikan syafaat kepada orang-orang

durhaka, maka para malaikat, para nabi, dan kaum mukminin pun

dapat memberi syafaat. Sedangkan beliau sendiri memberi syafaat

kepada makhluk yang jumlahnya hanya diketahui oleh Allah

Page 58: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

43

Ta‟ala. Tidak ada seorang pun yang memberi syafaat seperti dia

dan tidak ada pemberian syafaat yang setara dengan dia (Ar-Rifa‟i,

2000:86)

b. Dalam Tafsir Al Mishbah

Kata (هتجد) tahajjad terambil dari kata (ىجود) hujȗd yang

berarti tidur. Kata tahajjad dipahami oleh al-Biqȃ‟i dalam arti

tinggalkan tidur untuk melakukan salat. Salat ini juga dinamai

Salat Lail/Salat Malam karena dilaksanakan di waktu malam yang

sama dengan waktu tidur. Ada juga yang memahami kata tersebut

dalam arti bangun dan sadar sesudah tidur. Tahajud kemudian

menjadi nama salat tertentu karena yang melakukannya bangun

dari tidurnya untuk melaksanakan salat. Salat ini terdiri dari dua

sampai delapan rekaat.

Kata (عسى) „asȃ biasanya digunakan dalam arti harapan.

Tetapi, tentu saja harapan tidak menyentuh Allah SWT. Karena

harapan mengandung makna ketidakpastian, sedang tidak ada

sesuatu yang tidak pasti bagi-Nya. Atas dasar itu, sementara ulama

memahami kata tersebut dan semacamnya dalam arti harapan bagi

mitra bicara. Dalam konteks ayat ini, Rasul Saw diprintahkan

untuk melaksanakan tuntunan di atas disertai dengan harapan

kiranya Allah menganugerahkan beliau maqȃman mahmȗdan. Ada

Page 59: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

44

juga yang berpendapat bahwa kata (عسى) ‘asȃ dalam al-Qur‟an,

bila disertai dengan kata yang menunjuk Allah SWT sebagai

pelakunya, harapan itu menjadi kepastian. Dan dengan demikian

ayat ini menjanjikan Nabi Muhammad Saw, janji yang pasti

bahwa Allah SWT akan menganugerahkan beliau maqȃm itu.

Kata (ممودا maqȃman mahmȗdan dapat berarti (مقاما

kebangkitan yang terpuji, bisa juga di tempat yang terpuji. Ayat ini

tidak menjelaskan apa sebab pujian dan siapa yang memuji. Ini

berarti bahwa yang memujinya semua pihak, termasuk semua

makhluk. Makhluk memuji karena mereka merasakan keindahan

dan manfaat yang mereka peroleh bagi diri mereka. maqȃm terpuji

itu adalah syafaat terbesar Nabi Muhammad Saw pada hari

Kebangkitan.

Di Hari Kiamat nanti, setelah kebangkitan manusia dari

kubur dan ketika mereka berada di Padang Mahsyar, sengatan

panas matahari sangat perih dirasakan lebih-lebih bagi yang

bergelimang dengan dosa. Keringat manusia bercucuran sesuai

dengan dosa masing-masing, sampai-sampai ada di antara yang

keringatnya hampir menenggelamkan badannya sendiri. Rasa

takut menyelimuti jiwa setiap orang. Pada situasi yang sangat

mencekam di padang Mahsyar itulah Allah SWT. Menunjukkan

secara nyata betapa tinggi kedudukan Nabi Muhammad Saw.

Page 60: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

45

Syafaat ini dinamai juga Syafaat terbesar. Dan inilah yang

dimaksud dengan al-Maqȃm al-Mahmȗd/Kedudukan yang mulia

yang dijanjikan dalam ayat di atas (Shihab, 2002:168).

c. Dalam Tafsir Muyassar

Dalam tafsir Muyassar al-Israa‟ ayat 79 ini merupakan

perintah kepada Nabi Saw. supaya melakukan salat malam, selain

salat-salat yang telah difardukan. Sesungguhnya salat tahajud itu

suatu kewajiban khusus untuk Nabi Muhammad Saw semata-mata,

bukan untuk umatnya, sedang bagi umatmu mandub (sunnah).

Lakukanlah apa yang aku perintahkan ini supaya Kami

menempatkan kamu pada hari kiamat pada tempat yang kamu

mendapat ujian dari seluruh makhluk maupun dari Penciptamu

Yang Maha Suci dan Maha Luhur.

Rahasianya, karena seluruh pemberi petunjuk di muka bumi

ini, yaitu para nabi, imam atau ulama dan siapa pun yang

meneladani mereka, hati mereka takkan memancarkan sinar

kecuali dengan menghadapkannya kepada Allah pada waktu-

waktu salat. Kemudian, apabila mereka melakukan da‟wah kepada

makhluk Allah lainnya, maka bersinarlah seluruh jiwa mereka

yang jernih menyinari hamba-hamba Allah yang mereka seru,

sehingga terang benderang jiwa mereka, lalu memenuhi seruan

mereka. Dengan demikian, para penyeru itu mendapatkan

kedudukan terpuji di kalangan hamba-hamba Allah lain, serta

Page 61: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

46

pujian yang besar, yang patut mereka terima. Di samping hamba-

hamba Allah itu merasakan kesenangan, kelezatan, kebahagiaan

dan kerelaan dalam hati mereka, sehingga mereka memuji

kedudukan para penyeru itu, di samping mendapatkan pujian dari

orang-orang lain di sekelilingnya, sementara Allah dan para

malaikat pun memuji mereka.

Tidak khayal, bahwa kedudukan sebagai pemberi petunjuk

dan bimbingan terpuji ini, diikuti pula dengan kedudukan sebagai

pemberi syafa‟at. Karena syafa‟at di akhirat memang tidak

diberikan kecuali berdasarkan ukuran ilmu dan akhlak yang telah

diterima oleh orang yang diberi syafa‟at itu ketika di dunia, dan

terserah kepada Allah semata-mata pemberian syafa‟at itu, kepada

siapa saja yang Dia kehendaki, baik berupa ampunan dosa maupun

ditinggikannya derajad masing-masing orang („Aidh al-Qarni,

2007:113).

2. Tafsir surat al-Muzzammil ayat 1-4

ل) المزم أي ها قليل)يا إل الليل قم قليل)( منو انقص أو نصفو عليو( زد أو )

) (ورتلالقرآنت رتيل

Artinya:

“Wahai orang yang berselimut (Muhammad)!. Bangunlah (untuk

salat) pada malam hari, kecuali sebagian kecil. (yaitu) separuhnya atau

kurang sedikit dari itu. atau lebih dari (seperdua) itu, dan bacalah Al-

Qur‟an itu dengan perlahan-lahan”(QS.al-Muzzammil: 1-4)

Page 62: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

47

a. Dalam Tafsir Ibnu Katsir

Allah Ta‟ala memerintahkan rasul-Nya agar meninggalkan

selimut dan bangkit berdiri menghadap Tuhannya Yang Maha

tinggi. Dan Rasulullah Saw pun melaksanakan perintah Tuhannya

itu. Dalam ayat ini dijelaskan kadar salat beliau. Maka Allah

Ta‟ala berfirman, “Hai orang yang berselimut,” yakni hai orang

yang tidur dengan berselimut, “bangunlah di malam hari kecuali

sedikit darinya, seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu

sedikit, atau lebih dari seperdua itu.” Yaitu kami perintahkan

kepadamu untuk bangun di seperdua malam lebih sedikit atau

kurang sedikit. Tidak ada dosa atasmu mengenai hal itu. Dan

bacalah al-Qur‟an itu dengan perlahan-lahan. Cara itu akan

membantu kamu dalam memahami al-Qur‟an dan cara seperti

inilah yang dilakukan Rasulullah Saw.

Selanjutnya Allah Ta‟ala berfirman, “Sesungguhnya

bangun di waktu malam itu lebih tepat dan bacaan di waktu itu

lebih berkesan.” Di istilahkan nasya‟a bagi seseorang yang

bangun malam. Adapun yang dimaksud dengan nasyi‟atullai di

sini adalah saat dan waktu malam. Dan semua saat yang di

pergunakan untuk bangun malam dinamakan nasyi‟ah, dan itulah

yang di maksud aanaat. Adapun yang dimaksud di sini adalah

sesungguhnya bangun di waktu malam itu lebih mengharmonikan

antara hati dan lisan serta lebih dapat berkonsentrasi dalam

Page 63: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

48

membaca. Itulah sebabnya Allah Ta‟ala berfirman,

“Sesungguhnya bangun di waktu malam itu lebih tepat dan bacaan

di waktu itu lebih berkesan”. Yaitu lebih menghimpun dalam

benak pikiran dalam melantunkan bacaan dan memahaminya dari

pada dilakukan di siang hari, karena siang hari adalah waktu

orang-orang bertebaran.

b. Dalam Tafsir Al Mishbah

Kata (املزمل) al-muzzammil terambil dari kata (الزمل) az-zaml

yang berarti beban yang berat. Seorang yang kuat dinamai (إزميل)

izmȋl karena ia mampu memikul beban yang berat dan juga berarti

menggandeng. Dari sini, lahir kata (زميل) zamȋl, yakni teman akrab

yang bagaikan bergandengan dan (زمل) zimil, yakni sesuatu yang

di bonceng.

Kata tersebut juga diartikan sebagai menyembunyikan atau

menyelubungi badannya dengan selimut. Kata yang sama

digunakan dalam bahasa kiasan dengan arti seorang yang

menetupi atau menyembunyikan kelemahan-kelemahannya

sehingga ia menjadi penakut, malas, tidak giat, dan takut

menghadapi kesulitan. Dari makna-makna kebahasaan tersebut

serta dari perbedaan-perbedaan riwayat tentang sebab turunya

Page 64: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

49

ayat, bermunculanlah pendapat-pendapat yang berbeda tentang

maksud panggilan al-Muzzammil, antara lain: Wahai orang yang

berselimut, (dalam arti harfiah). Wahai yang terselubung dengan

pakaian kenabian. Wahai orang yang lesu, malas, dan khawatir

menghadapi kesulitan.

Pendapat terakhir ini dikemukakan antara lain oleh mufasir

az-Zamakhsyari. Menurutnya, “Pada suatu malam, Rasulullah Saw

sedang berbaring dalam keadaan berselimut maka turunlah ayat ini

menegur beliau. Teguran itu mengandung arti kecaman yang

disebabkan oleh karena beliau ketika itu bersiap-siap untuk tidur

nyenyak, sebagaimana dilakukan oleh orang-orang yang tidak

memberi perhatian kepada persoalan-persoalan besar serta malas

dan enggan menghadapi kesulitan dan tantangan.” Demikian Az-

zamakhsyari. Boleh jadi Nabi Muhammad Saw ketika itu sedang

resah sehingga berselimut, tetapi makna yang dikemukakan az-

Zamakhsyari ini sungguh jauh dari kebenaran bahkan tidak wajar

dinyatakan sebagai sikap Rasulullah Saw.

Pendapat umum para ulama justru menjadi seruan “Wahai

orang yang berselimut” sebagai panggilan akrab dan mesra dari

Allah terhadap Nabi-Nya, di sisi lain panggilan itu dapat tertuju

kepada setiap orang yang tidur malam agar memerhatikan pesan

ayat ini dengan menggunakan waktu malam untuk mendekatkan

diri kepada Allah.

Page 65: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

50

Kata (قم) qum terambil dari kata (قوم) qawama yang

kemudian berubah menjadi (قام) qȃma yang secara umum diartikan

sebagai melaksanakan sesuatu secara sempurna dalam berbagai

seginya. Perintah al-Qur‟an dalam bentuk kata qum hanya

ditemukan dua kali dalam al-Qur‟an, masing-masing pada ayat

kedua surah ini dan surah al-Muddatstsir.

Kata (الليل) al-lail pada mulanya dari segi bahasa berarti

hitam pekat. Karena itu, malam, rambut (yang hitam) dinamai Lail.

Dalam literatur keagamaan, “malam” diartikan sebagai

“waktu terbenamnya matahari sampai terbitnya fajar”, demikian

kesimpulan ulama sunni. Sedang bagi ulama syi‟ah “malam

dimulai setelah terbenamnya matahari yang ditandai dengan

hilangnya mega merah du ufuk timur”. Karena itu, waktu berbuka

puasa bagi penganut aliran syi‟ah lebih lambat sedikit

dibandingkan dengan penganut aliran sunni, walaupun keduanya

berpegang kepada firman Allah:

يامإلاليل أتواالص ث

Artinya:

Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai malam (QS. al-

Baqarah [2]:187).

Page 66: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

51

Sementara ulama mengartikan kata (قم) qum pada ayat

kedua ini dalam arti salatlah. Menurut mereka kata qum, apabila

terangkai dengan (الليل) al-lail, ia telah populer dalam arti salat

malam.

Sedang mereka yang memahaminya dalam arti bangkit,

menyatakan bahwa dalam redaksi ayat kedua ini terdapat kata

tersirat, yaitu “salat” sehingga keseluruhannya diartukan sebagai:

“Bangkitlah untuk salat pada waktu malam.”

Dengan demikian, menjadi jelas bahwa konteks ayat ini

tidak berkaitan secara langsung dengan perintah bangkit untuk

menghadapi tugas-tugas berat sebagaimana pendapat Sayyid

Quthub di atas tetapi perintah untuk bangkit melaksanakan Salȃt

al-Lail. Hal ini akan semakin jelas jika diamati bahwa

“kebangkitan” yang di tuntut bukannya kebangkitan penuh,

padahal yang dituntut dalam konteks penyampaian risalah adalah

kebangkitan penuh.

Ayat ini tidak memerintahkan untuk melaksanakan Salȃt

al-Lail sejak terbenamnya matahari sampai terbitnya fajar,

sebagaimana terlihat dari kata (قليل illȃ qalȋlan/kecuali sedikit (إل

dalam arti “Sedikit dari bagiann malam itu, engkau hendaknya

tidak melakukan salat.”

Page 67: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

52

Bagian yang sedikit tersebut dijelaskan oleh ayat 3 dan

dengan demikian perintah melakukan Qiyȃm al-Lail adalah selama

seperdua malam, atau kurang sedikit atau lebih sedikit dari

seperdua malam itu. Dengan kata lain, Nabi Muhammad Saw

diperintahkan untuk salat lebih kurang lima setengah jam.

Ada ulama juga yang tidak menjadikan ayat 3 dan 4 sebagai

penjelasan tentang arti pengecualian pada ayat kedua. Menurut

mereka, pengecualian yang dimaksud bukan pada “bagian” malam

tetapi “jumlah malam” sehingga keseluruhan ayat-ayat di atas

diartikan sebagai: “Bangkitlah untuk melakukan salat malam

sebanyak lebih kurang setengah malam, kecuali pada beberapa

malam di mana kamu misalnya sedang sakit, sangat mengantuk,

atau menghadapi kesibukan-kesibukan lain yang tidak terelakkan.”

Kata (رتل) rattil dan (ترتيل) tartil terambil dari kata (رتل)

ratala yang antara lain berarti serasi dan indah. Kamus-kamus

bahasa merumuskan bahwa segala sesuatu yang baik dan indah

dinamai ratl, seperti gigi yang putih dan tersusun rapi, demikian

pula benteng yang kuat dan kukuh. Ucapan-ucapan yang disusun

secara rapi dan diucapkan dengan baik dan benar dilukiskan

dengan kata-kata Tartȋl al-Kalȃm.

Tartȋl al-Qur‟an adalah: “Membacanya dengan perlahan-

lahan sambil memperjelas huruf-huruf berhenti dan memulai

(Ibtida‟) sehingga pembaca dan pendengarnya dapat memahami

Page 68: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

53

dan menghayati kandungan pesan-pesanya”. Sedang yang

dimaksud dengan al-Qur‟an adalah nama bagi keseluruhan firman

Allah yang diterima oleh Nabi Muhammad Saw melalui malaikat

Jibrȋl dari ayat pertama al-Fȃtihah sampai dengan ayat terakhir an-

Nȃs. Dalam saat yang sama, al-Qur‟an juga merupakan nama dari

bagian-bagiannya yang terkecil. Satu ayat pun dinamai “al-

Qur‟an”.

Kalau pendapat yang menyatakan bahwa ayat-ayat di atas

merupakan wahyu ketiga, dari segi konteksnya ayat ini berpesan

agar Nabi Saw membaca dengan tartȋl lima ayat pertama pada

surah Iqra‟, awal surah al-Qalam , serta awal surah al-Muddatstsir

(jika yang terakhir ini turun sebelum al-Muzammil).

c. Dalam Tafsir Muyassar

Wahai orang yang berselimut dengan kainnya (yakni Nabi

Muhammad Saw setelah didatangi malaikat Jibril di Gua Hira,

lalu beliau pulang menemui istrinya dalam keadaan takut seraya

berkata, “Selimutilah aku, selimutilah aku.”)

Bangunlah untuk mendirikan salat pada malam hari, kecuali

sedikit waktu malam, gunakan untuk tidur. Sebab, salat malam

bisa membantu meringankan beban dakwah dan kelelahan hidup,

juga termasuk sarana mendekatkan diri kepada Allah yang paling

agung.

Page 69: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

54

Wahai Nabi dirikanlah salat pada separuh malam atau

kurangilah sedikit dari separuh itu, paling tidak sampai

sepertiganya, agar masih tersisa waktu untuk tidur dan istirahat

bagimu. Sebab, mendirikan salat sepanjang malam itu sangat

melelahkan, sehingga tidak dianggap sebagai ibadah yang baik.

Atau tambahan separuh malam itu sampai kepada dua

pertiga malam wahai Nabi dan perlahan-lahanlah dalam membaca

al-Qur‟an agar memudahkan untuk merenungkan dan

memahaminya („Aidh al-Qarni, 2007:450).

B. Nilai Pendidikan Akhlak Yang Diajarkan Dalam al-Qur’an Surat al-

Israa’ ayat 79

عثكربكمقاماممودا دبونافلةلكعسىأني ب ومنالليلف ت هج

Artinya:

Dan pada sebagian malam bertahajudlah dengannya sebagai tambahan

bagimu mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji

(QS.al-Israa‟: 79).

1. Akhlak Beribadah Kepada Allah

Ibadah secara bahasa (etimologi), berarti tunduk dan merendahkan

diri. Adapun menurut syara‟ (terminologi), ibadah adalah sebutan yang

mencakup seluruh yang dicintai dan diridai Allah, baik berupa ucapan

maupun perbuatan, lahir maupun batin.

Page 70: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

55

Ibadah terbagi menjadi tiga, yaitu ibadah hati, lisan, dan anggota

badan. Rasa khauf (takut), raja‟ (mengharap), mahabbah (cinta),

tawakkal (ketergantungan), ragbah (senang), dan rahbah (takut)

adalah ibadah qalbiyah (ibadah yang berkaitan dengan hati),

sedangkan tasbih, tahlil, takbir, tahmid, dan syukur termasuk ibadah

lisāniyyah (lisan). Adapun salat, zakat, haji, dan jihad adalah ibadah

badaniyah (fisik). Ibadah inilah yang menjadi tujuan penciptaan

manusia, sebagaimana firman Allah:

لي عبدون نسإل وال وماخلقتالن

Artinya:

Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka

beribadah kepada-Ku (QS.adz-Dzariyyat: 56).

Allah memberitahukan bahwa hikmah penciptaan jin dan manusia

adalah agar mereka beribadah hanya kepada-Nya. Perintah untuk

beribadah ini bukan berarti Allah membutuhkan ibadah mereka, akan

tetapi merekalah yang membutuhkan-Nya, karena ketergantungan

mereka kepada Allah (Salamulloh, 2008:5).

2. Akhlak Menjalankan Ajaran Rasulullah Saw

Ada banyak ajaran dan pesan Rasulullah Saw yang terhimpun

dalam khazanah hadis. Wujud kecintaan kita kepada beliau harus

dijelmakan dengan menjalankan pesan-pesan itu. Sebagaimana Allah

SWT berfirman:

Page 71: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

56

بوناللوفاتبعونيببكماللووي غفرلكمذنوبكمواللوغفوررحيم كنتمت قلإن

Artinya:

Katakanlah (Muhammad), "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah,

ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-

dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (Q.S ali-

Imran: 31).

Di ayat tersebut jelas didapatkan satu keterangan bahwa ketaatan

seseorang kepada Rasulullah Saw adalah jalan atau sebab yang

menyebabkan seseoang mendapatkan cinta dan ampunan Allah SWT.

Setiap mukmin hendaknya mendapat pelajaran berharga dari

pengalaman hidup orang-orang yahudi bahwa mencintai Allah dan

rasul-Nya ternyata tidak cukup dengan perkataan saja, akan tetapi lebih

dari itu yaitu dengan bukti nyata berupa tindakan mentaati beliau.

Begitu juga dengan melaksanakan salat tahajud merupakan bentuk kita

menjalankan ajaran Rasulullah Saw.

C. Nilai Pedidikan Akhlak Yang Diajarkan Dalam al-Qur’an Surat al-

Muzzammil ayat 1-4

ل) المزم أي ها قليل)يا إل الليل قم قليل)( منو انقص أو نصفو ورتل( عليو زد أو )

) (القرآنت رتيل

Page 72: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

57

Artinya:

Wahai orang yang berselimut (Muhammad)!. Bangunlah (untuk salat)

pada malam hari, kecuali sebagian kecil. (yaitu) separuhnya atau kurang

sedikit dari itu. atau lebih dari (seperdua) itu, dan bacalah Al-Qur‟an itu

dengan perlahan-lahan (QS.al-Muzzammil: 1-4).

1. Akhlak Terhadap Diri Sendiri

Setiap muslim meyakini bahwa nasip hidupnya di akhirat

ditentukan oleh perilakunya selama di dunia. Dengan mengerjakan

kebaikan, berarti ia telah menanam benih yang baik. Suatu saat kelak,

ia akan menuai hasilnya. Akan tetapi, jika ia lebih senang

menceburkan dirinya ke dalam kubangan maksiat, maka ia harus siap

menelan penderitaan yang akan menimpanya. Setiap orang akan

menuai apa yang ditanamnya. Karena itu, seorang muslim mesti

menata langkah dan perilakunya. Inilah yang dimaksud dengan

berakhlak kepada diri sendiri. Dalam surat al-Muzzammil ayat 1-4

dijelaskan untuk melakukan amalan yang saleh agar kelak di akhirat

orang muslim menuai hasilnya dengan apa yang sudah dilakukannya.

Seharusnya seorang muslim mengisi hari-harinya dengan amal saleh

untuk mendapatkan ridha Allah, baik di dunia maupun di akhirat. Ia

sadar bahwa dunia adalah ladang amal, sedangkan akhirat adalah

memanen.

Seorang muslim hendaknya melihat ibadah wajib layaknya

pedagang melihat modal bisnisnya, dan melihat ibadah sunah layaknya

pedagang melihat keuntungan yang akan didapat. Dalam

pandangannya, kemaksiatan dan dosa tak ubahnya seperti kerugian

Page 73: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

58

besar dalam bisnisnya. Setelah melakukan aktivitas (beramal),

sepatutnya seorang muslim menyediakan waktu untuk bertafakur. Ia

perlu mengadakan muhasabah (evaluasi) terhadap dirinya atas amal

yang telah diperbuat.

Jika seorang merasa dirinya kurang sempurna dalam mengerjakan

ibadah wajib, maka segeralah ia mencela diri dan memaksanya untuk

lebih giat melaksanakan ibadah wajib tersebut. Jika seorang muslim

merasa dirinya lemah dalam mengerjakan ibadah sunah, maka

segeralah ia mengganti kekurangannya dan memaksa dirinya untuk

lebih rajin menunaikan ibadah sunah tersebut. Jika ia mersa rugi

karena telah mengerjakan dosa, maka segeralah beristigfar, bertobat,

dan mengerjakan amal saleh untuk memperbaiki kesalahan-

kesalahannya (Salamulloh, 2008:267).

2. Akhlak Terhadap Sesama Muslim

Tujuan digariskannya interaksi antarmuslim ini tiada lain supaya

hubungan mereka semakin terjalin dengan baik. Dengan begitu, kasih

sayang, kedekatan, dan keakraban di antara mereka akan mempunyai

kepedulian terhadap sesama muslim. Dengan ini meningkatkan upaya

dalam diri seseorang untuk melakukan perbuatan berlomba-lomba

dalam kebaikan.

Rasulullah Saw adalah potret manusia yang selalu bersikap

tawaduk dan tidak pernah bersikap kasar kepada orang lain yaitu

contoh akhlak yang harus kita teladani sebagai umat muslim. Dengan

Page 74: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

59

begitu, bentuk sikap meneladani akhlak Rasulullah Saw juga bisa

dilakukan amalan-amalan salat tahajud dan membaca al-Qur‟an secara

perlahan-lahan untuk saling berkompetisi dan berlomba-lomba dalam

berbuat kebaikan juga bermakna selalu mentaati dan patuh untuk

mengaplikasikan dan merealisasikan segala perintah Allah SWT dan

mengekang diri, mengedalikan hawa nafsu untuk menjauhi larangan-

Nya (Salamulloh, 2008:135).

D. Implementasi Nilai-nilai Pendidikan Akhlak Dalam al-Qur’an Surat

al-Israa’ ayat 79 dan al-Muzzammil ayat 1-4 Dikaitkan dengan

Konteks Kekinian

1. Implementasi nilai-nilai pendidikan akhlak kepada Allah SWT

a. Orang yang salat tahajud Allah SWT akan mengangkat derajat ke

tempat yang terpuji. Sebagaimana Allah SWT Berfirman:

عثكربكمقاماممودا دبونافلةلكعسىأني ب ومنالليلف ت هج

Artinya:

Dan pada sebagian malam bertahajudlah dengannya sebagai

tambahan bagimu mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke

tempat yang terpuji (QS.al-Israa‟: 79).

b. Memperoleh cinta Allah SWT

Orang yang bertahajud, memilih bangun di tengah malam dan

meninggalkan tidur yang nyaman demi untuk bersujud dihadapan

sang pencipta. Segala pengampunan doa diberikan Allah SWT

kepada orang-orang bertahajud tersebut. Hal ini disebabkan Allah

Page 75: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

60

SWT mencintai orang-orang shalih. Sebagaimana Rasulullah Saw

bersabda:

الخر الليل ثلث ي بقى حي ن يا الد ماء الس إل ليلة كل وتعال تبارك ربنا ي نزل

في قولمنيدعونفأستجيبلوومنيسألنفأعطيوومنيستغفرنفأغفرلو

Artinya:

Rabb kami-Tabaroka wa Ta‟ala akan turun setiap malamnya ke

langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Lalu Allah

berfirman, “Siapa yang memanjatkan doa pada-Ku, maka Aku akan

mengabulkannya. Siapa yang memohon kepada-Ku, maka Aku

akan memberinya. Siapa yang meminta ampun pada-Ku, Aku akan

memberikan ampunan untuknya”(HR. Abu Dawud No. 472).

2. Implementasi nilai-nilai pendidikan akhlak kepada Rasulullah Saw

a. Kepada orang yang salat tahajud, Rasulullah Saw mengatakan

bahwa mereka pasti masuk surga. Sebagaimana Rasulullah Saw

bersabda:

النو تدخلوا نيام والناس بالليل وصلوا الطعام وأطعموا لم الس أف ئوا ياأي هاالناس

بسلم

Artinya:

Wahai manusia, sebarkanlah salam, beri makanlah, sambung tali

kasih, salat malamlah saat orang pada terlelap, maka masuklah

surga dengan selamat (HR. Ibnu Majah No.1324).

Page 76: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

61

b. Salat tahajud itu adalah kebiasaan orang-orang shalih dari golongan

para Nabi dan Rasul, Qiyamul Lail merupakan tradisi yang lazim

dan harus dikerjakan. Hal ini sesuai sabda Nabi Muhammad Saw:

لكمعليكمبقيام الليلفانودأبالصاحليق ب

Artinya:

Hendaknya kalian melazimkan qiyamul lail. Sebab ia merupakan

tradisi yang biasa dilakukan orang-orang shalih (HR. Tirmidzi No.

1377).

3. Implementasi nilai-nilai pendidikan akhlak kepada diri sendiri

a. Menyehatkan raga

Selain pahala besar yang bisa dinikmati kelak di akhirat,

Allah juga memberi karunia luar biasa bagi para pengamal

salat tahajud salah satunya adalah kesehatan raga. Rasulullah

Saw bersabda:

ف الليل بقيام الل،عليكم إل ق ربة الليل قيام وإن لكم، ق ب الصاحلي دأب إنو

اءعنالسد يىأت،ومطردةللد رللس ،وتكفي هاةعنالث ومن

Artinya:

Lakukanlah salat malam karena itu adalah tradisi orang-orang

shaleh sebelum kalian, sarana mendekatkan diri kepada Allah,

pencegah dari perbuatan dosa, penghapus kesalahan, dan pencegah

segala penyakit dari tubuh (HR. Tirmidzi No.3472).

Menurut pendapat Dr. Ray Meddis seorang profesor di

Department of human sciences, England University of Technology

Page 77: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

62

dalam buku Tombo Ati karya Ahmad Rifa‟i Rif‟an mengatakan

bahwa manusia sebenarnya hanya perlu tidur malam 3 jam saja.

Malam adalah saat dimana energi seseorang berada dalam kondisi

rendah, kondisi ini disebut sebagai tahap pembentukan kesadaran.

Dampaknya akan meningkatkan intuisi seseorang dan kesadaran

diri untuk mampu mengendalikan emosi negatif. Pada saat

seseorang memulai untuk melaksanakan salat tahajud, ia berada

dalam kondisi layaknya orang melakukan meditasi dan relaksasi

atas kelenjar pineal.

Pada saat matahari terbenam, kelenjar pineal mulai bekerja dan

memproduksi hormon melatonin dalam jumlah besar dan mencapai

puncaknya pada pukul 02.00 sampai 03.00 dini hari. Hormon inilah

yang kemudian menghasilkan asam amino trytopan dalam jumlah

besar pula. Tahajud menjadi sarana untuk memepertahankan

melatonin dalam jumlah yang stabil. Hormon melatonin akan

membentuk sistem kekebalan dalam tubuh dan membetasi gerak

pemicu tumor seperti estrogen (Rif‟an, 2011:84).

Hal ini sesuai dengan Firman Allah dalam surat al-Muzzammil

ayat 2-4 yang mengisyaratkan bahwa kita dianjurkan untuk tidur

tidak terlalu lama kemudian agar melaksanakan salat tahajud.

ل) قليل)ياأي هاالمزم (أوزدعليو(نصفوأوانقصمنوقليل)(قمالليلإل ) (ورتلالقرآنت رتيل

Artinya:

Page 78: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

63

Bangunlah (untuk salat) pada malam hari, kecuali sebagian kecil.

(yaitu) separuhnya atau kurang sedikit dari itu. atau lebih dari

(seperdua) itu, dan bacalah Al-Qur‟an itu dengan perlahan-lahan

(QS.al-Muzzammil: 1-4).

b. Menenangkan jiwa

Orang yang menegakkan qiyamul lail akan terpelihara dari

gangguan setan sehingga bangun di pagi hari dalam keadaan segar

dan bersih jiwanya. Jiwa yang baik adalah jiwa yang memiliki hati

yang memiliki kecenderungan ke arah kesucian ruh.

Dalam pandangan Islam, setiap hati manusia itu memiliki dua

kecenderungan, yakni kecenderungan kearah kesucian (ruh) dan

kecenderugnan kearah kekotoran (tubuh). Jiwa yang baik

merupakan jiwa yang selalu berpusat pada Allah SWT (Muhyidin,

2009:149).

Bagi umat Islam salat merupakan salah satu cara untuk

menghilangkan stres, karena salat merupakan salah satu bentuk

dzikir dan dzikir itu salah satu fungsinya adalah menghilangkan

stres. Salah satu efek dzikir (ingat kepada Allah) adalah

memberikan efek ketenangan, ketentraman, tidak cemas, stress

atau depresi (Haryanto, 2003:177).

Salat tahajud yang dilakukan oleh seseorang yang dirinya

merasa terpanggil oleh Tuhan, akan menghasilkan kedamaian di

hati, rasa tenteram yang meliputi jiwa, dan rasa peraya diri yang

sehat (Mustika, 2008:27).

c. Merawat ketampanan dan kecantikan

Page 79: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

64

Melalui terapi salat tahajud, seseorang akan mampu meraih

apa yang didambakannya berupa kecantikan dan ketampanan.

Jaminan ketampanan atau kecantikan yang dihasilkan dari salat

tahajud tidak terbatas pada tampilan lahir, tetapi juga menghasilkan

ketampanan atau kecantikan batin. Rasulullah bersabda:

هار كث رتصلتوبالليلحسنوجهوبالن قالرسولاللصلىاللعليووسلممن

Artinya:

Barang siapa yang banyak menunaikan salat malam maka

wajahnya akan terlihat tampan atau cantik di siang hari (HR. Ibnu

Majah No.1323).

4. Implementasi nilai-nilai pendidikan akhlak kepada sesama muslim

a. Berkompetisi dan berlomba-lomba dalam kebaikan

Salat tahajud diyakini dapat meningkatkan produktifitas kerja

yang berbasis spiritualitas. Salah satu progam untuk meningkatkan

sumber daya manusia (SDM) yang andal secara intelektual,

emosional, dan spiritual adalah membiasakan salat tahajud pada

setiap malamnya untuk berkompetisi dan berlomba-lomba dalam

kebaikan agar selalu memperoleh berbagai kemuliaan (Fadhil,

2011:137).

Page 80: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

65

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan-pembahasan dan analisis pada bab-bab

sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai pendidikan akhlak

dalam salat tahajud (kajian atas surat al-Israa‟ ayat 79 dan al-Muzzammil

ayat 1-4) adalah sebagai berikut:

1. Nilai-nilai pendidikan akhlak yang diajarkan dalam al-Qur‟an surat al-

Israa‟ ayat 79 dan al-Muzzammil 1-4

a. Beribadah kepada Allah merupakan bentuk akhlak kita kepada

Allah SWT dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi

larangan-Nya.

b. Melaksanakan salat tahajud merupakan ajaran Rasulullah Saw

yang dapat kita laksanakan sebagai umat beliau.

c. Berakhlak baik kepada dirinya sendiri, apabila seorang muslim

baik dari sisi ruhani maupun jasmani dengan begitu seseorang telah

berlaku adil kepada dirinya sendiri. Apabila sebaliknya,

memperlakukan keduanya dengan buruk, berarti ia telah berbuat

zalim kepada dirinya sendiri.

d. Melakukan amalan-amalan yang baik yaitu berupa salat tahajud

dan membaca al-Qur‟an secara perlahan-lahan untuk saling

berkompetisi dan berlomba-lomba mendapatkan berbagai

Page 81: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

66

kemuliaan dan pahala yang besar dari Allah SWT yang bisa

dinikmati di akhirat kelak.

2. Implementasi nilai-nilai pendidikan akhlak dalam salat tahajud kajian

al-Qur‟an surat al-Israa‟ ayat 79 dan al-Muzzammil ayat 1-4 dikaitkan

dengan konteks kekinian

Allah SWT adalah Dzat Yang Maha Agung dengan ke-Agungan-

Nya, Allah telah menciptakan berbagai kemukjizatan yang dapat

bermanfaat bagi manusia. Kewajiban setiap orang Islam di seluruh

dunia adalah mengerjakan salat lima waktu. Allah SWT menyukai

umat-Nya yang selalu mengingat-Nya baik dalam keadaan senang

maupun dalam keadaan sedih. Tak ada tempat berbagi maupun

mengadu yang lebih baik selain kepada Allah SWT. Salat tahajud

menjadi salah satu ibadah yang paling afdol setelah salat lima waktu.

Salat tengah malam memberi kesempatan kepada seorang untuk

beribadah khusu‟. Waktu tersebut juga sangat tepat untuk berkeluh

kesah dan memohon ampunan dari Sang Pencipta.

Seseorang yang melaksanakan salat tahajud akan diangkat

derajatnya ke tempat yang terpuji, memperoleh cinta kepada Allah

SWT hingga akhir perhitungan. Ajaran Rasulullah Saw orang yang

melaksanakan salat tahajud mereka pasti masuk surga, kebiasaan

orang-orang shalih sebelum kita dan sarana pendekatan kepada Allah

SWT penghapus dosa dan penangkal penyakit badan yaitu dengan

menyehatkan raga, menenangkan jiwa seseorang bagi yang

Page 82: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

67

melaksanakannya yaitu akan terpelihara dari gangguan setan sehingga

bangun di pagi hari dalam keadaan segar dan bersih jiwanya, merawat

ketampanan maupun kecantikan seseorang baik secara lahir maupun

batinnya dan untuk meningkatkan sumber daya manusia agar saling

berkompetisi dan berlomba-lomba dalam kebaikan supaya

memperoleh pahala dari Allah SWT dan berbagai kemuliaan.

B. Saran-saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka penulis memberikan saran

sebagai berikut:

1. Untuk dunia pendidikan Islam

Pengajaran dan penanaman akhlak yang bersumber dari al-Qur‟an

dan al-Sunnah harus terus dilakukan, khususnya pendidikan akhlak

terhadap umat Islam, oleh karena itu seorang pendidik sebagai sosok

yang diharapkan masyarakat dapat mengentaskan krisis moral,

hendaknya selalu memberikan hal terbaik dalam membimbing dan

mengarahkan generasi penerus bangsa serta mampu menjadi suri

tauladan yang baik bagi mereka.

2. Untuk para generasi penerus

Krisis yang mengancam sistem kehidupan di planet bumi ini

harus segera kita hadapi dan pecahkan bersama. Pendidikan akhlak

generasi muda adalah generasi penerus yang mewarisi baik buruknya

perilaku. Generasi muda sebagai calon-calon pemimpin yang akan

datang wajib disiapkan dan dididik tentang bagaimana cara

Page 83: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

68

menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, khususnya

mengamalkan ibadah salat tahajud agar memperkokoh iman seorang

terhadap Sang Pencipta agar tidak terjerumus dalam perbuatan-

perbuatan yang buruk.

Page 84: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

69

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Halim, M. Nipan. 2000. Menghias Diri Dengan Akhlak Terpuji.

Yogyakarta: Mitra Pustaka.

Abdurrahman. 1992. Kompilasi Hukum Islam. Jakarta: CV Akademika

Presindo.

Ar-Rifa‟i, Muhammad Nasib. 2000. Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir. Jakarta:

Gema Insani.

Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta: Balai Pustaka.

Departemen Agama RI. 2009. Al-Qur‟an dan Tafsirnya (Edisi yang

Disempurnakan).Cet. III. Jakarta: CV Darus Sunnah.

Fadhil, Muhammad ZA. 2011. Khasiat dan Manfaat Shalat Malam. Jakarta:

Qultum Media.

Hasan Al-Aridl, Ali. 1992. Sejarah dan Metodologi Tafsir. Jakarta:

Rajawali Pers.

Haryanto, Sentot. 2003. Psikologi Shalat. Yogyakarta: MitraPustaka.

Ilyas, H.Yunahar. 2006. Kuliah Akhlak. Yogyakarta: pustaka pelajar.

Imran, Muhammad Maulana. 2005. Menggapai Cinta Allah Dengan Shalat

Tahajud. Jakarta: Mitra Pustaka.

Jalaludin. 2001. Teologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Mahmud Ash-shawwaf, Muhammad. 2007. Sempurnakan Shalatmu.

Yogyakarta: Mitra Pustaka.

Maslikhah. 2009. Ensiklopedia Pendidikan. Salatiga: IAIN Salatiga Press.

Mahmud, Ali Abdul Halim. 2004. Akhlak Mulia. Jakarta: Daarut

Taw‟ziwan-Nasyr al-Islamiyyah.

Muhyidin, Muhammad. 2009. Misteri Sholat Tahajjud. Yogyakarta: DIVA

Press.

Mustika, Rauf. 2008. Keajaiban Shalat Tahajud. Jakarta: Qultum

Media.Poerwadarminta, W.J.S. 2006. Kamus Umum Bahasa

Indonesia. Jakarta: BalaiPustaka.

Page 85: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

70

Qarni, „Aidh. 2007. Tafsir Muyassar. Jakarta: Qisthi Press.

Ramadhani, EghaZainur. 2007. Gaya Hidup Sehat Rasulullah. Yogyakarta:

Pro-U Media.

Rahman, Fatkhur. 2007. Amalan Yang Dicintai Allah. Yogyakarta: PT.

Pustaka Insan Madani.

Rif‟an, Ahmad Rifa‟i. 2011. Tombo Ati. Jakarta: PT. Elex Media

Komputindo.

Rifa‟i, Moh. 2014. Risalah Tuntutan Shalat Lengkap. Semarang: PT. Karya

Toha Putra.

Salim, Peter. 1985. Dictionary: The Contempory English Indonesia. Jakarta:

Modern English Press.

Salamulloh, M. Alaika. 2008. Akhlak Hubungan Horizontal. Yogyakarta:

Pustaka Insan Madani.

. 2008. Akhlak Hubungan Vertikal. Yogyakarta:

Pustaka Insan Madani.

Suhartono, Suparlan. 2006. Filsafat Pendidikan. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Shaleh al-Khuzaim, Muhammad. 2006. Tuntunan Qiyamul Lail.

Jakarta:Qisthi Press.

Suharsimi, Arikunto. 1996. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Sholeh, Moh. 2006. Terapi Salat tahajud: Menyembuhkan Berbagai

Penyakit. Jakarta Selatan:Mizan Media Utama.

Syah, Muhibbin. 1997. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru.

Bandung:Rosdakarya.

Shihab, M. Quraish. 2000. Tafsir Al-Mishbāh Pesan, Kesan, dan Keserasian

Al Qur‟an. Jakarta: Lentera Hati.

Yunus, Mahmud. 2007. Kamus Arab Indonesia. Ciputat: PT. Mahmud

Yunus Wa Dzurriyyah.

Zubaedi. 2011. Desain Pendidikan Karakter. Jakarta: Kencana Prenada

Media group.

Page 86: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

71

Page 87: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

72

Page 88: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

73

DAFTAR NILAI SKK

Nama : Muhammad Mukhib

NIM : 11111091

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

No Nama Kegiatan Pelaksanaan Keterangan Nilai

1. Orientasi Pengenalan Akademik Kampus (OPAK) STAIN

Salatiga 20-22Agustus 2011 Peserta 3

2. Achievement Motivation Training (AMT) 23 Agustus 2011 Peserta 2

3. Orientasi Dasar Keislaman ( ODK) 24 Agustus 2011 Peserta 2

4. Seminar Entreoteneurship dan Koperasi 25 Agustus 2011 Peserta 2

5. UPT Perpustakaan, User Education ( Pendidikan Pemakai ) 19 September 2011 Peserta 2

6. Sertifikat Lomba Menulis Remaja 1 Desember 2010 Peserta 3

7. Piagam menghafal Juz 30/Juz Amma 8 Mei2011 Peserta 5

8. Seminar Nasional “Ahlussunah Waljamaah dalam

Persepektif Islam Indonesia” 23 Maret 2013 Peserta 8

9. Sertifikat Ajang Eksistensi Diri Melalui Intelektual Bahasa

Arab 19 Mei 2014 Panitia 3

10. Sertifikat CEC dan ITTAQO Dalam kegiatan SIBA-SIBI

Training 01Januari 2014 Panitia 3

11. Seminar Regional “ Selamatkan Temanggung dari lingkaran

HIV/ AIDS 2013 Panitia 6

12. Seminar Nasional “Perbaikan Mutu Pendidikan Melalui

Profesionalitas Pendidikan” 13 November 2014 Peserta 8

13. Seminar Nasional “Peran Mahasiswa Dalam Mengawal

Masa Depan Indonesia Pasca Pilpres” 29 September 2014 Peserta 8

Page 89: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/697/1/SKRIPSI Muhammad Muk… · NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SALAT TAHAJUD (Kajian

74