nggaran rumah tangga bumdes unggul makmur tengguli.doc

61
NGGARAN RUMAH TANGGA BUMDes UNGGUL MAKMUR TENGGULI 3 Mei 2014 10.53 ANGGARAN RUMAH TANGGA ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN USAHA MILIK DESA ( BUMDes ) “ UNGGUL MAKMUR“ DESA TENGGULI DESA TENGGULI KECAMATAN BANGSRI KABUPATEN JEPARA BAB I HAK DAN KEWAJIBAN PENGURUS HAK Pasal 1 Pengurus BUMDes Unggul Makmur Desa Tengguli mempunyai hak : a. mendapatkan penghasilan yang sah sebagai penghargaan dari pelaksanaan tugasnya sesuai dengan kemampuan keuangan BUMDes; b. mendapatkan perlindungan secara hukum dari pemerintah desa; c. menggali dan mengembangkan potensi desa terutama potensi yang berasal dari kekayaan milik desa; d. melakukan pinjaman dalam rangka peningkatan permodalan; e. mendapatkan bagian dari hasil usaha BUMDes; f. menambah jenis usaha BUMDes; g. melaksanakan kerjasama dengan pihak ketiga;

Upload: ahmad-hidayat-thea-nuansadamai

Post on 06-Nov-2015

52 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

NGGARAN RUMAH TANGGA BUMDes UNGGUL MAKMUR TENGGULI

3 Mei 2014 10.53

ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN RUMAH TANGGA

BADAN USAHA MILIK DESA ( BUMDes ) UNGGUL MAKMUR DESA TENGGULI

DESA TENGGULI KECAMATAN BANGSRI

KABUPATEN JEPARA

BAB I

HAK DAN KEWAJIBAN PENGURUS

HAK

Pasal 1

Pengurus BUMDes Unggul Makmur Desa Tengguli mempunyai hak :

a. mendapatkan penghasilan yang sah sebagai penghargaan dari pelaksanaan tugasnya sesuai dengan kemampuan keuangan BUMDes;

b. mendapatkan perlindungan secara hukum dari pemerintah desa;

c. menggali dan mengembangkan potensi desa terutama potensi yang berasal dari kekayaan milik desa;

d. melakukan pinjaman dalam rangka peningkatan permodalan;

e. mendapatkan bagian dari hasil usaha BUMDes;

f. menambah jenis usaha BUMDes;

g. melaksanakan kerjasama dengan pihak ketiga;

h. memberikan masukan kepada pemerintah desa dalam rangka pengembangan BUMDes; dan

i. mendapatkan bimbingan dalam bidang manajemen perusahaan dan bidang teknis pengelolaan usaha dari pemerintah.

KEWAJIBAN

Pasal 2

Pengurus BUMDes Unggul Makmur Desa Tengguli mempunyai kewajiban :

a. menjalankan kegiatan usaha secara profesional;

b. mengakomodasi dan mendorong peningkatan kegiatan unit-unit usaha masyarakat yang merupakan kegiatan ekonomi masyarakat;

c. memberikan pendapatan kepada pemerintah desa;

d. memberikan keuntungan kepada penyerta modal;

e. membuat laporan pengelolaan dan pertanggungjawaban BUMDes kepada pemerintah desa;

f. menjunjung tinggi nama baik BUMDes; dan

g. mentaati anggaran dasar dan anggaran rumah tangga BUMDes.

SANKSI

Pasal 3

Apabila pengurus BUMDes Unggul makmur Desa Tengguli melanggar ketentuan sebagaimana pasal 2 dapat dikenakan sanksi :

a. diberikan sanksi administratif;

b. diberhentikan dengan tidak hormat; dan

c. diproses secara hukum.

BAB II

MASA BAKTI KEPENGURUSAN

Pasal 4

1. Masa bakti kepengurusan BUMDes adalah selama 5 (lima) tahun dan dapat dipilih kembali untuk 1 (satu) masa bakti berikutnya.

2. Pengangkatan untuk masa jabatan berikutnya ditetapkan Penasihat atas usul Badan Pengawas dengan memperhatikan pertimbangan Badan Permusyawaratan Desa.

BAB III

TATA CARA PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PENGURUS

TATA CARA PENGANGKATAN

Pasal 5

1. Pelaksana Operasional terdiri dari:

a. Direktur;

b. Sekretaris; dan

c. Bendahara.

2. Pengangkatan/Pembentukan pengurus BUMDes dilaksanakan melalui musyawarah yang dihadiri oleh segenap unsur pemerintah desa dan unsur dari kelembagaan kemasyarakatan di desa.

3. Musyawarah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dipimpin oleh Petinggi untuk menyusun dan/atau memilih pengurus BUMDes secara demokratis.

4. Pengurus BUMDes sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berasal dari tokoh masyarakat yang memiliki kemampuan, kemauan dan kepedulian terhadap kemajuan pembangunan desa.

5. Calon pengurus BUMDes harus memenuhi persyaratan yaitu:

a. Warga desa setempat yang mempunyai jiwa wirausaha;

b. Bertempat tinggal dan menetap di desa setempat sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun;

c. Sekurang-kurangnya telah berumur 25 tahun, dan setinggi-tingginya 56 tahun;

d. Berkepribadian baik, jujur, adil, cakap, berwibawa, penuh pengabdian terhadap perekonomian desa;

e. Pendidikan sekurang- kurangnya SLTA atau sederajat; dan

f. Sehat jasmani dan rohani.

6. Organisasi kepengurusan BUMDes ditetapkan dengan Keputusan Petinggi.

7. Pelaksana operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diangkat oleh Petinggi atas persetujuan BPD.

PEMBERHENTIAN PENGURUS

Pasal 6

Pengurus BUMDes Unggul Makmur Desa Tengguli berhenti atau diberhentikan apabila:

a. Meninggal dunia.

b. Mengundurkan diri;

c. Pindah tempat tinggal di luar desa;

d. Berakhir masa baktinya;

e. Tidak dapat melaksanakan tugas dengan baik;

f. Karena tersangkut tindak pidana.

PENGGANTIAN ANTAR WAKTU

Pasal 7

Dalam hal terjadi pemberhentian sesuai dengan pasal 6 maka dilakukan penggantian antar waktu melalui musyawarah selambat-lambatnya 1 (satu) bulan terhitung sejak terjadinya kekosongan pengurus.

BAB IV

PENETAPAN OPERASIONAL JENIS USAHA

Pasal 8

jenis jenis usaha BUMDes Unggul Makmur Desa Tengguli antara lain :

a. Simpan Pinjam;

b. Pertanian;

c. Perdagangan;

d. Jasa

e. Manufacturing

Pasal 9

Yang dimaksud jenis-jenis usaha pada pasal 8 antara lain :

1. Usaha Ekonomi Desa Simpan Pinjam

2. Pertanian;

3. Perdagangan;

4. Jasa

5. Manufacturing

BAB V

SUMBER PERMODALAN

Pasal 10

Sumber permodalan BUMDes diperoleh dari:

1. pemerintah desa;

2. tabungan masyarakat;

3. bantuan pemerintah, pemerintah provinsi dan pemerintah daerah;

4. pinjaman;

5. penyertaan modal pihak lain atau kerjasama bagi hasil atas dasar saling menguntungkan; dan

6. bantuan atau hibah yang sah dan tidak mengikat.

BAB VI

PEMBAGIAN SHU

Pasal 11

Pembagian sisa hasil usaha dibagikan untuk:

1. penambahan modal usaha: 22 %

2. pendapatan asli desa:... 45 %

3. Penasihat:.. 4 %

4. badan pengawas:.... 4 %

5. pelaksana operasional:.... 15 %

6. pendidikan dan sosial:. 5 %

7. cadangan:.. 5 %

BAB VII

PERTANGGUNGJAWABAN

Pasal 12

1. Pelaksana operasional atau direksi melaporkan pertanggungjawaban pelaksanaan BUMDes Unggul Makmur Desa Tengguli kepada Petinggi/Penasihat.

2. Petinggi/Penasihat melaporkan pertanggungjawaban BUMDes Unggul Makmur desa Tengguli kepada BPD dalam forum musyawarah desa.

3. Laporan pertanggung jawaban dilaksanakan setahun sekali selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah berakhir tahun buku.

4. Laporan pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) paling sedikit memuat :

a. Laporan kinerja pelaksana operasional selama 1 (satu) tahun

b. Kinerja usaha yang menyangkut realisasi kegiatan usaha, upaya pengembangan, indikator keberhasilan.

c. Laporan keuangan termasuk rencana pembagian laba usaha.

d. Rencana pengembangan usaha yang belum terealisasi.

BAB VIII

KEPAILITAN

Pasal 13

Apabila BUMDes Unggul Makmur Desa Tengguli mengalami kepailitan akan dimusyawarahkan bersama antara pemerintah desa, BPD dan pengurus BUMDes dalam rangka mencari penyelesaian.

BAB IX

PENUTUP

Pasal 14

Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur kemudian sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan yang berlaku

PIMPINAN RAPAT / PENDIRI :

1. Fatkur

2. Ahsan,S.Pd

3.

4.

PENGURUS BADAN USAHA MILIK DESA ( BUMdes ) UNGGUL MAKMUR DESA TENGGULI

DIREKTUR SEKRETARIS

ALI,SE.,MM SAIFURROHMAN,S.Pd.I

PETINGGI TENGGULI

FATKUR Mengetahui,

KETUA BPD TENGGULI

AHSAN,S.PdANGGARAN DASAR

BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES)

DESA PEJARAKAN, KECAMATAN GEROKGAK, KABUPATEN BULELENG

BAB I

PENDIRIAN, NAMA, TEMPAT / KEDUDUKAN DAN

DAERAH KERJA

Pasal 1

Pemerintah Desa Pejarakan mendirikan Badan Usaha Milik Desa dalam upaya meningkatkan pendapatan masyarakat Desa sesuai dengan kebutuhan dan potensi Desa

Lembaga ini bernama Badan Usaha Milik Desa NUGRAHA TATA SEMAYA

BUMDes NUGRAHA TATA SEMAYA berkedudukan di

Desa : Pejarakan

Kecamatan : Gerokgak

Kabupaten/Kota : Buleleng

Daerah kerja BUMDes NUGRAHA TATA SEMAYA berada di Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng.

BAB II

VISI DAN MISI

Pasal 2

Visi BUMDes NUGRAHA TATA SEMAYA mewujudkan kesejahtraan masyarakat Desa Pejarakan melalui pengembangan usaha ekonomi dan pelayanan social, DENGAN MOTO MARI BERSAMA MEMBANGUN DESA.

Misi BUMDes NUGRAHA TATA SEMAYA

- Pengembangan usaha ekonomi melalui usaha simpan pinjam dan usaha sector riil.

- Pembangunan layanan social melalui system jaminan social bagi rumah tangga miskin.

- Pembangunan infrastruktur dasar perdesaan yang mendukung perekonomian perdesaan.

- Mengembangkan jaringan kerjasama ekonomi dengan berbagai pihak.

- Mengelola dana program yang masuk ke Desa bersifat dana bergulir terutama dalam rangka pengentasan kemiskinan dan pengembangan usaha ekonomi perdesaan.

BAB III

BENTUK DAN FUNGSI

Pasal 3

BUMDes NUGRAHA TATA SEMAYA berbentuk Badan Usaha Milik Desa yang dilegalisasi melalui Peraturan Desa.

BUMDes NUGRAHA TATA SEMAYA berfungsi sebagai lembaga ekonomi Desa yang mengembangkan usaha dalam rangka mewujudkan kesejahtraan masyarakat khususnya rumah tangga miskin Desa Pejarakan

BAB IV

STATUS KEPEMILIKAN

Pasal 4

BUMDes NUGRAHA TATA SEMAYA adalah Badan Usaha Milik Desa yang dimiliki oleh pemerintah Desa dan masyarakat dengan komposisi kepemilikan mayoritas oleh pemerintah Desa.

Yang dimaksud dengan masyarakat pada awal pendirian BUMDes NUGRAHA TATA SEMAYA adalah Masayarakat Desa Pejarakan.

Dalam perkembangannya, masyarakat dapat berperan dalam kepemilikan BUMDes NUGRAHA TATA SEMAYA melalui penyertaan modal. Seperti yang dimaksud dalam bagian ayat a maksimal 40 %.

BAB V

STRUKTUR ORGANISASI

Pasal 5

Struktur organisasi BUMDes NUGRAHA TATA SEMAYA terdiri dari Badan Pengurus ,badan Pengelola dan badan Pengawas.

Badan Pengurus terdiri dari seorang ketua dan dua orang anggota.

Pemilihan pengurus untuk pertama kali dilaksanakan melalui testing dan ditetapkan dengan peraturan Desa.

Yang dapat dipilih menjadi pengurus BUMDes NUGRAHA TATA SEMAYA adalah mereka yang memenuhi syaratsyarat sebagai berikut :

a. Memiliki sikap jujur, aktif trampil dan berdedikasi terhadap BUMDes NUGRAHA TATA SEMAYA

b. Mempunyai wawasan yang cukup untuk dapat mengelola dan mengembangkan BUMDes NUGRAHA TATA SEMAYA

Pengurus sekurang kurangnya terdiri seorang ketua, seorang sekretaris dan seorang bendahara.

Pengurus BUMDes NUGRAHA TATA SEMAYA dapat diganti apabila :

a. Meninggal Dunia

b. Mengundurkan diri

c. Terbukti melakukan penyimpangan pengelola BUMDes NUGRAHA TATA SEMAYA

d. Tidak mampu memimpin organisasi dan tidak mampu mengembangkan BUMDes sesuai dengan target atau tujuan yang ingin dicapai.

Untuk mengisi pengurus yang kosong sebelum habis masa baktinya, mekanisme pemilihannya dilakukan melalui Musdes.

Masa bakti pengurus BUMDes NUGRAHA TATA SEMAYA sampai berumur 56 Tahun.

Pengurus BUMDes akan dievaluasi setiap tahun untuk mengukur kinerjanya apakah Rencana kerja yang dibuat tercapai atau tidak.

BAB VI

KEWAJIBAN DAN HAK PENGURUS

Pasal 6

1. Pengurus mempunyai kewajiban :

a. Bertanggung jawab dalam pengelolaan dan usaha BUMDes NUGRAHA TATA SEMAYA

b. Menyelenggarakan pembukuan keuangan, inventaris dan pencatatan pencatatan lain yang dianggap perlu secara tertib dan teratur.

c. Membuat rencana kerja, anggaran pendapatan dan pengeluaran BUMDes NUGRAHA TATA SEMAYA setiap tahun dan rencana kerja ini harus dievaluasi setiap tiga bulan sekali.

d. Memberi pelayanan kepada anggota.

e. Memberi pembinaan administrasi dan manajemen usaha anggota

f. Menyelenggarakan Musdes Pertanggungjawaban setiap akhir tahun.

2. Pengurus mempunyai hak :

a. Mengambil keputusan yang dipandang tepat dalam pengelolaan BUMDes dalam rangka mencapai tujuan.

b. Memperoleh honor tetap setiap bulan disesuaikan dengan besarnya pendapatan BUMDes NUGRAHA TATA SEMAYA 20 % dari pendapatan perbulan atau sesuai standar upah minimum kabupaten Buleleng.

c. Pengurus mendapat bagian Sisa Hasil Usaha ( SHU ) tahunan yang besarnya sudah ditentukan dalam anggaran Dasar.

d. Memperoleh tunjangan hari raya setiap tahun sekali yang besarnya maksimum 1 kali gaji satu bulan.

Pasal 7

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PENGURUS

Ketua

Memimpin organisasi BUMDes

Melakukan pengendalian kegiatan BUMDes

Bertindak atas nama lembaga untuk mengadakan perjajian kerjasama dengan pihak ketiga dalam pengembangan usaha atau lain lain kegiatan yang dipandang perlu dilaksanakan.

Melaporkan kepada keuangan BUMDes setiap bulan kepada Sektap.

Melaporkan keadaan keuangan BUMDes setiap triwulan melalui Mudes.

Melaporkan keadaan keuangan BUMDes akhir tahun melalui Mudes Pertanggungjawaban.

Sekretaris

Melaksanakan tugas kesekretarisan untuk mendukung kegiatan ketua.

Melaksanakan administrasi umum kegiatan operasional BUMDes.

Melaksanakan administrasi pembukuan keuangan BUMDes.

Bersama ketua meneliti kebenaran dari berkas berkas pengajuan permohonan pinjaman pengecekan di lapangan. ( Dalam hal BUMDes Simpan Pinjam ).

Bersama ketua dan bendahara membahas dan memutuskan permohonan pinjaman yang layak direalisasi. ( Dalam hal BUMDes simpan pinjam ) dan juga pengecekan kebenaran saldo tabungan dan deposito ( Kegiatan ini dapat dilakukan setiap saat sesuai dengan kebutuhan ).

Bendahara

Menerima, menyimpan dan membayar uang berdasarkan bukti bukti yang sah.

Membantu ketua dalam mebahas dan memutuskan permohonan pinjaman yang layak direalisasikan (dalam hal BUMDes Simpan Pinjam)

Melaporkan posisi keuangan kepada ketua secara sistematis, dapat dipertanggungjawabkan dan menujukan kondisi keuangan dan kelayakan BUMDes yang sesungguhnya.

Mengeluarkan uang berdasarkan bukti bukti yang sah

Mengatur likwiditas sesuai dengan keperluan.

Menyetorkan uang ke Bank setelah mendapat persetujuan dari Ketua.

BAB VII

PENGAWAS

Pasal 8

1) BUMDes NUGRAHA TATA SEMAYA dapat membentuk / memilih pengawas dengan melalui mekanisme Musdes.

2) Pengawas sekurang kurangnya terdiri dari 2 ( dua ) orang yang berasal dari tokoh masyarakat, unsur perangkat desa maupun BPD.

3) Pengawas mendapat bagian SHU tahunan yang besarnya sudah ditentukan dalam anggaran dasar.

Pasal 9

OPERASIONAL

1) Biaya biaya yang timbul akibat kegiatan dan operasional BUMDes NUGRAHA TATA SEMAYA diambil dari hasil pendapatan yang diperoleh BUMDes pada setiap bulannya.

2) Pendapatan setiap bulan yang diperoleh BUMDes NUGRAHA TATA SEMAYA pengeluarannya diatur sebagai berikut :

a. Untuk Biaya Operasional ( Honor, Alat tulis kantor, Rumah Tangga Kantor, jasa simpan pinjam, dll )

3) Pendapatan sebagaimana disebut diatas adalah pendapatan dari pengelola yang diperoleh BUMDes NUGRAHA TATA SEMAYA termasuk pendapatan administrasi, jasa pendapatan bunga dari bank dan pendapatan lain lainnya.

BAB VIII

FORUM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pasal 10

Forum pengambilan keputusan terdiri dari :

Musyawarah Anggota, sebagai forum pengambilan keputusan tertinggi, forum ini dapat memilih dan memberhentikan pengurus BUMDes maupun menetapkan pembubaran BUMDes.

Musyawarah Anggota Khusus, adalah forum penyelesaian terhadap penyelewengan dan hal hal lain yang dapat merugikan lembaga BUMDes.

Rapat Anggota Tahunan, sebagi forum laporan pertanggung jawaban pengurus dan penyusunan rencana strategis pengembangan BUMDes.

Rapat pengurus, sebagi forum pengambilan keputusan untuk menentukan kebijakan operasional pengelolaan dan pengembangan lembaga maupun usaha.

BAB IX

PERMODALAN

Pasal 11

Penyertaan modal, dari anggota perorangan maupun secara berkelompok dan atau lembaga lain yang diberi jasa sesuai dengan kesepakatan antara BUMDes dengan pihak yang bersangkutan.

Pemupukan Modal Kerja yang disisihkan dari sisa hasil usaha.

Hibah atau bantuan dari pihak manapun yang tidak mengikat.

Modal BUMDes dapat juga diperoleh dari :

- Pemerintah Desa

- Pemerintah Kabupaten

- Pemerintah Provinsi

- Pinjaman

- Simpanan Masyarakat

BAB X

KEGIATAN USAHA

Pasal 12

Memberikan pinjaman modal usaha kepada masyarakat desa, terutama masyarakat miskin yang berpotensi untuk mengembangkan usaha dan dinilai layak untuk diberikan pinjaman. ( Dalam hal BUMDes simpan pinjam )

Menerima tabungan, deposito atau penyertaan modal dari anggota, masyarakat desa atau pihak lain sesuai dengan perjanjian yang disepakati

Menerima dan mendayagunakan modal sendiri maupun bekerjasama dengan pihak lain.

Menerima dan mendayagunakan modal sendiri maupun dana bantuan dari pihak lain dalam rangka penanggulangan kemiskinan, peningkatan pendapatan dan kesejahtraan masyarakat desa, khususnya anggota BUMDes.

Melakukan usaha ekonomi sesuai potensi yang ada.

Pasal 13

KENTENTUAN PINJAMAN

Pinjaman BUMDes hanya dipergunakan membiayai kegiatan usaha ekonomi produktif yang dinilai layak. Pemberian pinjaman diberikan secara berkelompok melalui pokmas UEP dengan system tanggung renteng dan secara perorangan.

Permohonan pinjaman masing masing Pokmas UEP/perorangan dinilai kelayakan usaha dan kelayakan pinjamannya oleh BUMDes.

Pokmas UEP / Perorangan yang permohonan pinjamannya dinyatakan layak selanjutnya menandatangani akad pinjaman / akad kredit.

Plafon pinjaman yang diberikan BUMDes disesuaikan dengan likwiditas yang ada atau sesuai dengan akumulasi permodalan BUMDes. Sebagi acuan besarnya akumulasi Pinjaman yang diberikan maksimal 80 % dari simpanan pihak ketiga.

Pokmas UEP maupun anggota perorangan yang memiliki pinjaman pada BUMDes wajib setiap bulannya menyetorkan anggsuran pokok+bunganya pada BUMDes.

Pokmas UEP maupun anggota perorangan yang melakukan transaksi pinjaman baru dengan BUMDes wajib.

Memberikan administrasi pinjaman sebesar 1% dari plafon kredit.

Jasa / bunga pinjaman di tentukanoleh pengurus setelah memperhitungkan biaya resiko, tingkat keuntungan.

Apabila terjadi tunggakan angsuran maupun kemacetan pinjaman bagi pokmas, akan dikenakan ketentuan tanggung renteng, demi menjamin pengembalian pinjaman dana BUMDes sesuai dengan prosedur dan ketentuan sebagai mana diatur dalam peraturan organisasi.

Bagi peminjam perorangan yang menunggak angsuran atau macet pengembalian pinjamannya kepada BUMDes maka jaminannya akan disita sesuai dengan prosedur yang yang berlaku.

Bagi pokmas UEP / Peroranagn yang dinilai telah melaksanakan kewajiban angsuran pinjamannya ke BUMDes secara tertib akan diberikan fee ( imbal jasa ) berdasarkan ketentuan sebagaimana ditetapkan dalam peraturan BUMDes.

Untuk menjamin kelancaran pinjaman / kredit yang diberikan kepada anggota Pokmas / Perorangan maka setiap pinjaman atau kredit yang diberikan harus menyerahkan jaminan.

Bagi pokmas / perorangan yang pinjamannya atau kreditnya macet maka akan mendapatkan sangsi berupa tidak mendapatkan pelayanan administrasi di Kantor Perbekel Pejarakan.

Ketentuan lebih rinci mengenai syarat syarat pinjaman / kredit sesuai dengan surat permohonan pinjaman / kredit dan surat perjanjian pinjaman / kredit.

Pasal 14

KETENTUAN SIMPANAN

a. Ketentuan simpanan baik tabungan maupun deposito sesuai dengan ketentuan umum yang berlaku di perbankan dan untuk lebih rincinya sesuai dengan syrata syarat yang ada dalam pormulir permohonan / bellyet deposito dan syarat syarat pormulir permohonan / buku tabungan.

b. Suku bunga yang berlaku baik untuk deposito maupaun tabungan sesuai dengan suku bunga yang berlaku di perbankan atau sesui dengan kemampuan BUMDes.

Pasal 15

Dana BUMDes dapat digunakan untuk mengembangkan usaha yang nilai prospektif dan tidak merugikan lembaga BUMDes.

Status dana yang digunakan oleh BUMDes untuk pengembangan usaha ditetapkan sebagai dana pinjaman yang harus dikembalikan dalam bentuk setoran keuntungan secara terjamin oleh pengelola unit usaha BUMDes dan atau berdasarkan perjanjian kerjasama dengan pihak lain.

Bentuk usaha yang dikembangkan BUMDes antara lain dalam bentuk : (i) Usaha Simpan Pinjam, (ii) Pengelola unit usaha sendiri, (iii) Kemitraan bagi hasil.

Unit usaha yang dikelola sendiri oleh BUMDes berbentuk, unit pengelola sarana air bersih, Unit pengelolaan pasar, dan yang lainnya yang akan dikembangkan di kemudian hari sesuai dengan potensi yang ada.

Usaha kemitraan BUMDes adalah : Kemitraan menampung dan memasarkan hasil panen petani.

BAB XI

PEMBUKUAN

Pasal 16

Pembukuan kegiatan operasional usaha dilakukan dengan menggunakan system Pembukuan keuangan standar ( akuntansi ) seperti neraca, rugi / laba, buku bantu , buku kas , daftar inventaris, dan lain lainnya sehingga mudah mengetahui perkembangan kondisi keuangan maupun kesehatan BUMDes.

Tahun pembukuan dimulai tanggal 1 Januari 31 Desember.

BAB XII

SISA HASIL USAHA

Pasal 17

Sisa Hasil Usaha ( SHU ) adalah pendapatan yang diperoleh dari hasil transaksi dikurangi dengan pengeluaran biaya kewajiban pada pihak lain, serta penyusutan atas barang barang inventarisadalam satu tahun buku.

Tahun buku BUMDes NUGRAHA TATA SEMAYA adalah tahun tender.

Pembagian SHU dibagi berdasarkan proporsi :

v 50% untuk cadangan umum

v 15% untuk dana pengurus dan pengawas

v 5% untuk dana pendidikan, pembinanan dan pelatihan

v 25% untuk dana pembangunan desa

v 5% untuk dana sosial

Demikian Anggaran Dasar ini dibuat dengan sesunguhnya. Apabila kekeliruan akan dilaksanakan peninjauan kembali berdasarkan ketentuan yang disepakati.

Anggaran Rumah Tangga

Badan Usaha Milik Desa

Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng

Bab1

Kewajiban dan Hak Pengawas

Pasal 1

1) Pengawas mempunyai kewajiban :

a. Memberikan masukan / saran dalam rangka meningkatkan kinerja pengurus BUMDes Nugraha Tata Semaya.

b. Membantu penyelesaian masalah yang dihadapi oleh pengurus BUMDes

c. Menciptakan BUMDes tetap sehat dan berkembang.

2) Pengawas mempunyai hak :

a. Menerima laporan perkembangan keuangan dari BUMDes

b. Memperoleh imformasi dari BUMDes terkait dengan program program yang masuk

c. Mendapatkan gaji dari BUMDes yang besarnya disesuaikan dengan kemampuan BUMDes.

d. Mendapatkan Dana Sisa Hasil Usaha akhir tahun.

BAB II

Pengelola Usaha BUMDes

Pasal 1

Usaha Simpan Pinjam

1) Usaha simpan pinjam BUMDes diberikan hanya untuk usaha yang produktif.

2) Sistim pengelola usaha simpan pinjam BUMDes setiap bulan semua anggota / Pokmas membayar angsuran uang pokok + jasa kepada BUMDes dengan menggunakan buku yang disediakan.

3) Sistem pelaporan usaha simpan pinjam BUMDes setiap bulanya memberikan laporan perkembangan simpan pinjam kepada Perbekel, Pengawas dan Setkap Kabupaten.

4) Dalam perkembangannya BUMDes bisa memberikan pinjaman kepada perorangan tanpa harus melalui Pokmas.

5) Pokmas atau perorangan yang akan mengajukan pinjaman harus datang ke kantor BUMDes pada jam yang telah ditentukan.

6) Pokmas atau perorangan yang akan mengajukan pinjaman harus mengisi surat permohonan pinjaman, rencana usaha anggota, rencana angsuran anggota dan menyerahkan anggunan/jaminan.

7) Pinjaman yang diterima oleh pokmas/perorangan harus di monitoring oleh pengurus pokmas agar kelancaran pembayaran angsuran pokok maupun bunganya.

8) Pinjaman yang diterima oleh pokmas /perseorangan setelah jatuh tempo dapat diperpanjang atau pengakadan kembali jika dipandang perlu oleh pengurus BUMDes

9) Anggota atau pokmas yang meninggal dunia tidak akan menerima penghapusan piutang dari BUMDes.

10) Jika pinjaman yang diterima oleh Pomas/perorangan mengalami kemacetan ( Kredit macet ) maka akan mendapatkan sanksi administrasi ( tidak mendapatkan pelayanan aministrasi di kantor Perbekel ) dan sanksi dari desa Pakraman Pejarakan seperti tidak mendapatkan pelayanan dari sulinggih sampai pinjamannya lunas atau jaminan yang diserahkan akan disita atau dilelang.

Pasal 2

Usaha Swakelola

Usaha swakelola Saprodi

a. Dalam pengelolaan Usaha Sektor Riil swakelola Saprodi BUMDes dan menyelenggarakan pencatatan administrasi terpisah dengan usaha simpan pinjam .

b. Pendapatan yang masuk ke BUMDes adalah pendapatan bersih Usaha Sektor RIil Swakelola Saprodi setiap bulan

c. Secara periodic usaha Sektor riil Swakelola Saprodi memberikan laporan keuangan dan perkembangan usahanya kepada BUMDes.

Usaha Swakelola Unit Pengelola sarana ( UPS ) Air Bersih

a. Dalam pengelolaan UPS air bersih menyelenggarakan pencatatan administrasi terpisah dengan usaha simpan pinjam.

b. Pendapatan yang masuk ke UPS adalah Pendapatan bersih usaha sektor air bersih

c. Secara periodik usaha sector UPS memberikan laporan keuangan dan perkembangan usahanya kepada BUMDes.

d. Ketentuan lebih terperinci mengenai pengelolaan UPS ada pada Anggaran Dasa dan Anggaran Rumah Tangga UPS itu sendiri ( Terlampir )

Usaha Swakelola Pasar

a. Dalam pengelolaan Pasar menyelenggarakan pencatatan administrasi terpisah dengan usaha simpan pinjam

b. Pendapatan yang masuk ke pasar adalah pendapatan bersih usaha sektor usaha pasar setiap bulan.

c. Secara periodik usaha sektor usaha pasar memberikan laporan keuangan dan perkembangan usahanya kepada BUMDes.

d. Ketentuan lebih terperinci mengenai pengelolaan usaha pasar ada pada ketentuan pengelolaan pasar itu sendiri ( terlampir ).

DITETAPKAN : di Pejarakan

PADA TANGGAL :

PEMERINYAH KABUPATEN : Buleleng

DESA : Pejarakan

( I MADE SUMITA )

Dicatatkan pada Lembaran Desa Nomor :

Pada tanggal :

Pencatat

( I GEDE KARDIN YUDIASA )

Nip. 196912252009061003

Pembagian SHU (sisa hasil usaha) Usaha Simpan Pinjam Koperasi

March 17, 2011 3:09 am

Sisa hasil usaha Koperasi merupakan pendapatan Koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan , dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan.

Adapun perlakuan terhadap SHU adalah sisa hasil usaha setelah dikurangi dana cadangan , dibagikan kepada anggota sebanding dengan jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota dengan Koperasi, serta digunakan untuk pendidikan Perkoperasian dan keperluan lain dari Koperasi, sesuai dengan keputusan Rapat Anggota.

Dan untuk besarnya Pemupukan dana cadangan ditetapkan dalam Rapat Anggota koperasi yang kemudian dicantumkan pada Anggaran Dasar suatu Koperasi. Tiga pernyataan di atas adalah apa yang dikemukakan pada Undang-undang tentang Perkoperasian yaitu UU No.25 Tahun 1992 yang menjadi dasar hukum pembagian SHU koperasi bagi anggotanya.

Berikut ini adalah contoh perhitungan pembagian SHU suatu koperasi yang menjalankan usaha simpan pinjam. Misalkan dalam anggaran dasar suatu koperasi ditentukan prosentase pembagian SHU sebagai berikut :

SHU atas Jasa Pinjam 25%

SHU atas Simpanan Wajib 20%

Dana Pengurus 10%

Dana Karyawan 10%

Dana Pendidikan 10%

Dana Sosial 10%

Cadangan 15%

Maka proses penghitungannya adalah sebagai berikut :

Contoh:

SHU Ditahan sebesar Rp 123.000.000,-

SHU atas jasa pinjam

Perhitungannya 123.000.000 x 25% = 30.750.000.-

cat: Perhitugan SHU atas jasa pinjam di ambil dari Pendapatan Bunga atas Pinjaman YG Diberikan

Contoh:

pendapatan bunga selama setahun Rp. 79.950.000,-

Pendapatan bunga dari si-A Rp 900.000,-

Maka perhitungan SHU si-A adalah :

(900.000 / 79.950.000) x 30.750.000 = Rp 346.153,85

SHU atas Simpanan Wajib

Perhitungannya 123.000.000 x 20% = 24.600.000,-

Contoh :

simpanan wajib anggota Rp 150.000.000,-

Simpanan Wajib si-A Rp 310.000,-

Maka perhitungan SHU si-A adalah

(310.000 / 150.000.000 ) x 24.600.000 = Rp 50.840,-

Dana Pengurus Rp 123.000.000,- x 10% = Rp 12.300.000,-

Dana Karyawan Rp 123.000.000,- x 10% = Rp 12.300.000,-

Dana Pendidikan Rp 123.000.000,- x 10% = Rp 12.300.000,-

Dana Sosial Rp 123.000.000,- x 10% = Rp 12.300.000,-

Cadangan Rp 123.000.000,- x 15% = Rp 18.450.000,-

Demikian penjelasan dari kami, jika masih ada yang perlu ditanyakan atau ada kritik dan saran, jangan sungkan untuk kontak kami kapan saja

BUMDes Harapan Barokah Pekantua

Sabtu, 07 Desember 2013

LPJ BUMDes HARAPAN BAROKAH TAHUN 2012

LPJ BUMDes HARAPAN BAROKAH TAHUN 2012

DAFTAR ISI

BAB. I PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum

B. Tujuan BUMDes Harapan Barokah Pekantua

BAB. II PERKEMBANGAN BUMDes HARAPAN BAROKAH PEKANTUA

A. Organisasi dan Manajemen

B. Sistem Administrasi BUMDes Harapan Barokah Pekantua

C. Permodalan

D. Kegiatan / Produk

E. Akseptasi / Pengakaran

BAB. III LAPORAN KEUANGAN BUMDes HARAPAN BAROKAH PEKANTUA

A. Tampilan Neraca dan Laba Rugi BUMDes Desember 2007,

Desember 2008, Desember 2009, Desember 2010, Desember 2011 dan Desember 2012

BAB. IV PEMBAGIAN LABA AKHIR TAHUN

( Sesuai dengan AD / ART BUMDes )

BAB. V RENCANA KERJA BUMDes HARAPAN BAROKAH TAHUN 2012

A. Rencana Pendapatan

B. Rencana Biaya

C. Rencana lainnya

BAB. VI PENUTUP

Lampiran-lampiran

BAB. I

PENDAHULUAN

Salah satu misi pemerintah adalah membangun daerah pedesaan yang dapat dicapai melalui pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan produktivitas dan keanekaragaman usaha pedesaan, ketersediaan sarana dan fasilitas untuk mendukung ekonomi pedesaan, membangun dan memperkuat institusi yang mendukung rantai produksi dan pemasaran, serta mengoptimalkan sumber daya alam sebagai dasar pertumbuhan ekonomi pedesaan. Sebagai akibat dari misi diatas, pemerintah juga merubah fungsinya dari penyedia menjadi fasilitator, regulator dan koordinator untuk pemberdayaan masyarakat. Tujuannya, adalah untuk memberi peluang bagi kemampuan daerah dan pedesaan sebagai tulang punggung ekonomi regional dan nasional. Ini akan menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang baik untuk diterapkan di semua tingkat pembangunan dan keputusan berdasarkan kebutuhan nyata dari masyarakat.

Pembangunan pada hakekatnya bertujuan membangun kemandirian, termasuk pembangunan pedesaan, sehingga dapat keluar dari kemiskinan dan keterisoliran atas kekuatan sendiri. Untuk itu, membangun desa mandiri membutuhkan perekonomian yang mapan sehingga mampu memenuhi sendiri kebutuhan yang paling pokok. Desa mandiri juga dicirikan oleh adanya kerjasama yang baik, tidak tergantung dengan bantuan pemerintah, sistem administrasi baik, dan pendapatan masyarakat cukup.

Pemberdayaan ekonomi dalam pembangunan pedesaan diharapkan dapat menciptakan diversifikasi usaha produktif sehingga dapat meningkatkan perluasan kesempatan kerja di perdesaan, terutama lapangan kerja baru di bidang kegiatan agribisnis off-farm dan industri serta jasa berskala kecil dan menengah (non-farm) sesuai dengan potensi desa. Dengan demikian akan berdampak pada berkurangnya angka pengangguran dan kemiskinan serta meningkatnya produktivitas dan pendapatan masyarakat pedesaan. Pemantapan kelembagaan masyarakat dan pemerintahan desa dalam pengelolaan pembangunan juga diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan keberdayaan masyarakat serta kelembagaan sosial-ekonomi pedesaan dalam mendorong kemajuan pembangunan pedesaan yang berkelanjutan.

Oleh sebab itu, pola pengelolaan lembaga ini berbentuk korporasi yang dapat menangani seluruh kepentingan masyarakat, mulai dari penyediaan modal, penyediaan sarana produksi, pengelolaan alat dan mesin pertanian, pengolahan hasil, dan pemasaran produksi, serta mengembangkan usaha lainnya (off farm dan non farm) sesuai dengan potensi dan perkembangan desa. BUMDes merupakan lembaga ekonomi desa harus berperan mulai dari sektor hulu (up-stream) sampai ke sector hilir (down-stream) dari aktivitas pengembangan usaha perkebunan dan aktivitas ekonomi produktif lain yang dilakukan oleh masyarakat sesuai dengan potensi lokal desa. Dengan demikian, BUMDes yang professional, mandiri, dan memiliki jejaring kerja yang baik dengan berbagai pihak diharapkan sebagai upaya konsolidasi kekuatan ekonomi pedesaan menuju desa mandiri dan otonom.

Pendirian dan pengembangan BUMDes sebagai upaya konsolidasi perekonomiam pedesaan berorientasi pada kebutuhan dan potensi desa, dan memprioritaskan usaha dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarkat seperti pemenuhan pasokan barang pokok masyarakat, fasilitas pemenuhan hajat hidup seperti sarana air bersih, sarana komunikasi, dan mobilitas agar masyarakat memiliki aksesbilitas yang baik untuk interaksi dengan luar desa. Potensi desa yang layak dikembangkan dan dikelola memalui BUMDes adalah sumberdaya pedesaan yang banyak dilakukan oleh masyarakat pedesaan, usaha-usaha masyarakat pedesaan yang secara parsial belum terakomodasi dan terkendala oleh banyak hal seperti permodalan, pengolahan hasil (industri pedesaan), pemasaran, dan lain- ain, serta usaha-usaha yang belum optimal dieskplorasi.

Pendirian dan pengembangan BUMDes di pedesaan dimaksudkan untuk memfasilitasi desa menjadi desa otonom dan mandiri. Pembentukan BUMDes akan menjadi instumen pembentukan dan peningkatan Pendapatan Asli Desa (PADesa). Pembentukan dan peningkatan PADesa akan menjadi modal pembentukan kegiatan-kegatan pembangunan melalui prakarsa lokal (desa), sehingga secara bertahap akan mengurangi ketergantungan terhadap pemerintah, pemerintah provinsi, dan pemerintah daerah. Hal inilah yang dimaksud dengan pemberdayaan yang berorientasi pada self sufficient dan kemandirian dengan tersedianya dana pengelolaan dan pembiayaan pembangunan untuk desa tersebut. Apabila pembangunan pedesaan dapat berjalan dengan baik, maka diharapkan berdampak pada peningkatan kualitas hidup masyarakat pedesaan. Dengan tersedianay PADesa maka

pemerintah desa akan memiliki kemampuan untuk merencanakan dan melaksanakan pembangunan pedesaan untuk keluar dari kemiskinan karena telah memiliki kemampuan untuk penyediaan infrastruktur dan fasilitas-fasilitas penting lainnya dengan tidak hanya menunggu pembangunan dari pemerintah, pemerintah provinsi, dan pemerintah daerah.

A. GAMBARAN UMUM

Program Pemberdayaan Desa atau yang disingkat dengan PPD adalah program yang bertujuan untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan berdasarkan pengembangan ekonomi masyarakat melaui pemberian Dana Usaha Desa (DUD), memperkuat kelembagaan masyarakat desa/ kelurahan dan peran aktif dinas sektoral untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana bagi masyarakat desa/ kelurahan, serta mendorong kelembagaan sistem pembagi partisipatif. Untuk mewujudkan tujuan dari PPD ini maka dibentuklah Lembaga Keuangan Mikro (LKM) di desa melalui musyawarah dalam mengelola dana usaha desa yang berasal dari kegiatan simpan pinjam masyarakat yang diberi nama UED-SP Harapan Barokah.

Salah satu Desa yang mendapat PPD adalah Desa Pekantua. Desa Pekantua merupakan salah satu Desa di Kecamatan Kempas Kabupaten Indragiri Hilir yang luasnya yaitu 127 Km2 dengan jumlah penduduk 5.000 jiwa, yang tersebar di 7 Dusun dengan 14 RW dan 29 RT dengan jumlah 1.143 KK. PPD di Desa ini dimulai pada Bulan Juli 2007. Dimana Dana Usaha Desanya berasal dari APBD Provinsi sebesar Rp. 500.000.000. Dana ini disalurkan kepada masyarakat melalui berbagai tahapan-tahapan atau proses. Tahap pertama yang dilakukan yaitu pada tanggal 29 Juni 2007 bertempat di Kantor Desa Pekantua dilakukan sosialisasi ( Musyawarah Desa I ). Pada waktu Musyawarah Desa I ini dibentuklah UED-SP Desa Pekantua yang diberi nama HARAPAN BAROKAH dengan no SK Bupati / Wali Kota Nomor : 024/BPMD/-UED/VI/2007.

Setelah UED-SP Harapan Barokah berjalan selama 2 tahun, maka Kepala Desa, Perangkat Desa dan seluruh masyarakat Desa Pekantua berinisiatif ingin menjadikan UED-SP Harapan Barokah sebagai Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) melalui Musyawarah Desa, yang dilaksanakan pada tanggal 18 Februai 2009 bertempat di Aula Kantor Desa Pekantua dan diberi Nama BUMDes Harapan Barokah Desa Pekantua.

BUMDes Harapan Barokah diresmikanlah pada tanggal 22 Februari 2009 bertempat di halaman depan Kantor Desa Pekantua, yang dihadiri oleh Bpk. Wardan, SE.MKP selaku Kepala Bidang Program PPD, Bpk. Edi Syawanur, SE. MKP selaku Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat, Bpk. Sudinoto, SP.MM selaku Camat Kempas, Kepala Desa Sekecamatan Kempas, Pendamping Desa serta Tokoh masyarakat dan masyarakat Desa Pekantua.

B. TUJUAN BUMDes HARAPAN BAROKAH

Tujuan BUMDes Harapan Barokah adalah :

a. Memantapkan kelembagaan perekonomian desa;

b. Menciptakan kesempatan berusaha;

c. Mendorong peran pemerintahan desa dalam menanggulangi kemiskinan;

d. Meningkatkan pendapatan asli desa;

e. Mendorong pertumbuhan perekonomian masyarakat desa;

f. Memberikan kesempatan usaha; dan

g. Memberikan kesempatan usaha dan membuka lapangan kerja

BAB. II

PERKEMBANGAN

A. ORGANISASI DAN MANAJEMEN

Organisasi BUMDes didirikan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 09 Tahun 2009 dan Musyawarah Desa yang dilaksanakan tanggal 22 Februari 2009, maka terbentuklah organisasi yang bernama Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Harapan Barokah.

Pemilihan Pengurus/Pelaku

Dalam mengelola BUMDes ini kepengurusan dipilih melalui Psikotes dan interview secara lisan dan tertulis oleh Kepala Desa, Pendamping Desa dan Ketua BPD serta di SK kan oleh Kepala Desa Pekantua.

Kepengurusan BUMDes Harapan Barokah terdiri dari :

a. Badan Pengawas secara ex officio adalah Ketua Badan Permusyawaratan Desa yaitu PAISAL, AR.

b. Komisaris secara ex officio adalah Kepala Desa yaitu IBNU SOFYAN, A.Md;

c. Advisor BUMDes, yaitu JUNAIDI, S.Pt

d. Direktur yaitu RUDI SUPRIADI

e. Kepala Unit SP yaitu HASRIAL, A.Md

f. Kepala Unit Pasar yaitu KASMAWATI

g. Kasir SP yaitu FITRIANA

h. Bendahara Pasar yaitu ROMI ERFANDI

i. Tata Usaha SP yaitu NURHASNI

j. Sekretaris Pasar yaitu SYAHFITRI

k. SAK (Spesialis Analis Kredit) yaitu SOFIA ARABIA

B. SISTEM ADMINISTRASI BUMDes HARAPAN BAROKAH

1. Sistem pelaporan yang sistematik dan terkini serta dapat dipertanggungjawabkan.

2. Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di jalankan sesuai dengan prosedur pedoman umum petunjuk teknis, Peraturan Daerah, Peraturan Desa, Peraturan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan AD/ART BUMDes Harapan Barokah.

3. Dalam pengambilan keputusan untuk memutuskan sesuatu harus dilakukan dengan musyawarah atau rapat pengurus serta dilengkapi berita acara dan daftar hadir.

4. Bukti-bukti pengeluaran, pemasukan, surat-surat dan kwitansi selalu di buat dan disimpan sesuai dengan unit masing-masing.

5. Dokumen - dokumen selalu disusun dan ditempatkan sesuai dengan tempat yang telah disediakan.

C. PERMODALAN

Modal BUMDes Harapan Barokah berasal dari dana provinsi Riau sebesar Rp. 500.000.000,- yang dulunya disimpan kerekening DUD, tetapi sekarang rekening DUD tersebut dirubah namanya menjadi Rekening BUMDes Harapan Barokah dengan kesepakatan bersama. Dana awalnya hanya Rp. 500.000.000,- sampai dengan saat ini tanggal 31 Desember 2012 telah berkembang menjadi Rp. 700.000.000,-. BUMDes Harapan barokah Pekantua telah berjalan selama 5 tahun yangmana dua tahun terdahulu adalah UED-SP.

BUMDes Harapan Barokah membuka beberapa unit, diantaranya Unit Simpan Pinjam,Unit Pasar, Unit Jasa dan Unit dagang. Modal dari beberapa unit tersebut berasal dari pinjaman dana Rp. 700.000.000 tersebut.

D. KEGIATAN/PRODUK

BUMDes Harapan Barokah menjalankan kegiatannya bergerak dalam penguatan permodalan usaha ekonomi produktif dengan memberikan pinjaman modal yang jasa pinjamannya lebih ringan dibandingkan dengan pihak atau bank konvensional lainnya, sehingga masyarakat yang mempunyai usaha ekonomi produktif dapat merasa lebih terbantu dalam hal permodalan untuk menjalankan usahanya tanpa terbebani oleh angsuran yang tinggi. Selain memberikan pinjaman, BUMDes Harapan Barokah juga membuat usaha yang berpotensi di desa khususnya desa Pekantua. Dengan membuka usaha, sedikit demi sedikit BUMDes Harapan Barokah memberi peluang usaha dan pekerjaan kepada masyarakat demi untuk meningkatkan taraf hidup ekonomi masyarakat dan untuk mengurangi tingkat pengangguran masyarakat di Desa Pekantua.

Adapun bidang ekonomi produktif yang menjadi sasaran dan bisa memamfaatkan pinjaman adalah mereka yang bergerak dalam bidang perdagangan, pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, industri kecil dan jasa.

E. AKSEPTASI/PENGAKARAN

1. Data Kuantitatif

Selama perjalanan Program Pemberdayaan Desa di Desa Pekantua 5 tahun, BUMDes Harapan Barokah Desa Pekantua sudah berjalan cukup baik.

Dari SHU yang diperoleh digunakan untuk memberi bantuan/santunan sembako bagi fakir miskin, anak yatim, sumbangan mesjid, doorfrize (hadiah) bagi pemanfaat, bonus pengurus, inventaris kantor, memberi jasa untuk simpanan anggota dan PADes.

2. Data Kualitatif

Dengan adanya program pemberdayaan desa ini, sangat dirasakan oleh masyarakat, hal ini terlihat dari semakin meningkatnya modal dari anggota sehingga adanya peningkatan omset usaha.

Dengan meningkatnya minat masyarakat untuk meminjam dan bekerjasama di BUMDes Harapan Barokah, semakin mengurangi peran ijon dan tengkulak, karena pinjaman di BUMDes lebih ringan jasa yang ditawarkan dan memberikan keuntungan.

Meningkatnya komunikasi sehingga terjalin hubungan yang harmonis dengan anggota dan semakin meningkatanya motipasi anggota untuk menabung di BUMDes Harapan Barokah.

Tumbuh nya kebiasaan masyarakat untuk menyelesaikan masalah dengan musyawarah.

BAB. III

LAPORAN KEUANGAN BUMDes HARAPAN BAROKAH

Pada Lampiran 1 sampai dengan 6

BAB. IV

PEMBAGIAN LABA AKHIR TAHUN

Pada Lampiran 7 sampai 11

BAB. V

RENCANA KERJA BUMDes HARAPAN BAROKAH

Selaku pengurus yang telah diberikan mandat untuk menjalankan roda organisasi BUMDes Harapan Barokah, haruslah melakukan terobosan-terobosan atau kebijaksanaan (Policy) yang bertujuan untuk meningkatkan kesejateraan anggota khususnya dan masyarakat Desa Pekantua pada umumnya sesuai dengan tujuan Program Pemberdayaan Desa (PPD). Adapun rencana kerja pengelola untuk tahun 2013, adalah :

1. Setiap satu bulan sekali akan membuka permohonan perguliran, hal ini bertujuan untuk menambah anggota dan memberikan kesempatan kepada semua lapisan masyarakat, yang akan berusaha dan meningkatkan usaha.

2. Akan terus melakukan pembinaan dan meningkatkan komunikasi dengan anggota agar terjalin hubungan yang harmonis antara pengurus dengan anggota.

3. Meningkatkan kinerja pengurus dengan jalan menerima kritikan-kritikan yang membangun dari anggota dan bimbingan-bimbingan dari pihak-pihak yang terkait dengan Program Pendamping Desa, korda, pihak pemerintah kecamatan, kabupaten dan provinsi.

4. Akan membangun kerjasama dengan instansi luar program untuk dapat menginvestasikan modalnya ke BUMDes Harapan Barokah.

5. Memberikan motivasi atau menggali potensi yang ada pada anggota atau masyarakat agar dapat menyimpan di BUMDes Harapan Barokah dengan menyamakan tingkat suku bunga tabungan disamakan dengan Bank Pemerintah.

6. Meningkatkan peluang usaha agar masyarakat desa pekantua merasa lebih banyak terbantu dengan adanya BUMDes.

7. Membuka Loket pembayaran serba ada agar masyarakat Desa Pekantua merasa terbantu dalam segi pembayaran.

A. RENCANA PENDAPATAN

Sisa Hasil Usaha (SHU) BUMDes Harapan Barokah selama tahun 2012 berjumlah Rp. 84.427.373,- laba kumulatif atau SHU untuk didistribusikan sebesar Rp. 18.448.975,-. maka untuk anggaran selama tahun 2013 ditargetkan meningkat. Hal ini dengan asumsi berasal dari penambahan pendapatan :

1. Setiap bulan akan melakukan pencairan dan untuk fasilitas pinjaman kepada anggota sepanjang tersedianya dana dan memenuhi persyaratan.

2. Tingkat tunggakan kredit akan ditekan sekecil mungkin, sehingga dapat menambah profit bagi BUMDes.

3. Mobilisasi dana kepada anggota untuk meningkatkan tabungan di BUMDes Harapan Barokah berupa tabungan Suka Rela.

4. Unit Usaha yang telah dibuka akan terus ditingkatkan dan berusaha mencari peluang usaha yang dapat memberikan tambahan pendapatan bagi BUMDes Harapan Barokah.

B. RENCANA BIAYA

Untuk tahun 2013 peningkatan biaya akan bertambah 20% dari realisasi tahun 2012, sejalan dengan kenaikan barang-barang dan biaya opersional, namun dapat diimbangi dengan pendapatan bunga dari ekspansi pinjaman yang disalurkan serta pendapatan usaha lainnya.

C. LAIN-LAIN

Disamping itu pengurus Unit SP juga melakukan kegiatan menghimpun dana dari anggota yang digunakan untuk Simpan Pinjam kepada anggota, untuk jumlah yang relatif kecil rata-rata sampai dengan 500.000,-. Sampai dengan posisi bulan desember tahun 2012 dana yang berhasil dihimpun dari simpanan / tabungan tercatat sebesar Rp.36.744.000,-. Dari dana tersebut Rp. 8.477.000,- telah digunakan untuk usaha LPG (Unit Dagang) BUMDes dan pinjaman kepada anggota/nasabah Unit SP.

Dari kegiatan tersebut diatas (Simpan Pinjam) Unit SP telah berhasil merangkul dan memberi kepercayaan kepada masyarakat betapa pentingnya menabung. Dana tabungan tersebut pada periode tahun 2012 tidak ada pencairan / dipinjamkan kepada anggota/nasabah dikarenakan tunggakan yang lama masih ada, mungkin untuk periode tahun 2013 akan dibuka dan calon pemanfaat akan diverifikasi secara teliti agar kejadian yang sudah-sudah tidak terulang kembali.

BAB. VI

PENUTUP

Segenap pengurus sangat berterima kasih atas kesempatan dan kepercayaan yang telah diberikan oleh anggota dan masyarakat kepada kami, InsyaAllah semaksimal mungkin kami akan berusaha untuk berbuat yang terbaik demi memajukan Program Peberdayaan Desa melalui BUMDes Harapan Barokah. Semoga kerja sama yang telah terjalin dengan baik selama ini dapat dipertahankan untuk masa yang akan datang.

Demikianlah Musyawarah Desa Pertanggung jawaban Tahunan BUMDes Harapan Barokah Desa Pekantua Kecamatan Kempas Tahun 2012. Semoga usaha kita diberikan Ridho dan mendapat hidaya dari Allah SWT, Amin ya robalalamin.

Pekantua, 21 Januari 2013

Hormat kami,

Pengurus BUMDes Harapan Barokah

Desa Pekantua,

Diposkan oleh rudhie supriadi di 20.26 Tidak ada komentar: Kirimkan Ini lewat Email

BlogThis!

Berbagi ke Twitter

Berbagi ke Facebook

Bagikan ke Pinterest

PERDES NO. 01 TAHUN 2010 PEMBENTUKAN BUMDes

PERDES NO. 01 TAHUN 2010 PEMBENTUKAN BUMDes

PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR

KECAMATAN KEMPAS

DESA PEKAN TUA

PERATURAN DESA PEKAN TUA

KECAMATAN KEMPAS KABUPATEN INDRAGIRI HILIR

NOMOR 01 TAHUN 2010

TENTANG

PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA DESA PEKAN TUA

Menimbang : a. bahwa berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Nomor 09 Tahun 2009 tentang Pedoman Pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Di Kabupaten Indragiri Hilir dan berdasarkan hasil Musyawarah Desa Pekan Tua yang dilaksanakan pada tanggal 8 Pebruari 2010;

b. bahwa dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Pekan Tua dengan menggali potensi yang ada, perlu dibentuk suatu Badan Usaha Milik Desa (BUMDes);

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b, perlu dibentuk Peraturan Desa Pekan Tua Kecamatan Kempas Kabupaten Indragiri Hilir tentang Pembentukan Badan Usaha Milik Desa.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1965 tentang Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II Indragiri Hilir (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2754);

2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 1995 Tentang Pembentukan 13 Kecamatan Daerah Tingkat I Riau;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587);

6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Keuangan Desa

7. Peraturan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Nomor 9 Tahun 2009 tentang Pedoman Pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Di Kabupaten Indragiri Hilir (Lembaran Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Tahun 2009 Nomor 09);

8. Surat Keputusan Bupati Nomor Kpts. 53 / I / HK-2010 Tanggal 29 Januari 2010 Tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala Desa Pekan Tua Kecamatan Kempas Kabupaten Indragiri Hilir.

Dengan Persetujuan Bersama

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA PEKAN TUA

Dan

KEPALA DESA PEKAN TUA

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :

PERATURAN DESA PEKAN TUA KECAMATAN KEMPAS KABUPATEN INDRAGIRI HILIR TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes)

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Desa ini, yang dimaksud dengan :

1. Desa adalah Desa Pekan Tua

2. Kepala Desa adalah Kepala Desa Pekan Tua

3. Badan Permusyawaratan Desa, yang selanjutnya disebut dengan BPD adalah BPD Pekan Tua

4. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa, Kaur Desa dan Kepala Dusun

5. Badan Usaha Milik Desa, yang selanjutnya disebut dengan BUMDes

6. Peraturan Desa adalah Peraturan perundang-undangan yang dibuat bersama antara BPD Pekan Tua dan Kepala Desa Pekan Tua

7. Keputusan Kepala Desa adalah Keputusan Kepala Desa Pekan Tua

8. Musyawarah Desa adalah musyawarah yang dilaksanakan oleh Pemerintah Desa dan dihadiri oleh BPD dan perwakilan lapisan masyarakat desa untuk menentukan kebijakan desa dan merupakan kekuasaan tertinggi dalam menentukan kebijakan dalam pengelolaan BUMDes yang dipimpin langsung oleh Kepala Desa.

9. Pengurus BUMDes adalah Komisaris, Pengawas, Direktur, Manager, Kepala Unit dan staf.

10. Badan Usaha Milik Desa yang selanjutnya disebut dengan BUMDes adalah suatu Lembaga/Badan Perekonomian desa yang dibentuk dan dimiliki oleh Pemerintah Desa, yang dikelola secara profesional dengan modal seluruhnya atau sebagian besar merupakan kekayaan desa yang dipisahkan.

11. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang selanjutnya disingkat APBDes adalah keuangan tahunan pemerintahan desa yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Desa dan BPD yang ditetapkan dengan Peraturan Desa

BAB II

PEMBENTUKAN BUMDes

Bagian Pertama

Dasar Pembentukan

Pasal 2

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Nomor 09 Tahun 2009 tentang Pedoman Pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Di Kabupaten Indragiri Hilir (Lembaran Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Tahun 2009 Nomor 09) dan hasil Musyawarah Desa Pekan Tua yang dilaksanakan pada tanggal 8 Pebruari 2010 bertempat di Kantor Kepala Desa Pekan Tua, disepakati untuk membentuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

Bagian Kedua

Nama dan Kedudukan

Pasal 3

Nama BUMDes yang didirikan ditetapkan melalui musyawarah Desa

Pasal 4

Kantor BUMDes berkedudukan di Desa Pekan Tua Kecamatan Kempas Kabupaten Indragiri Hilir

BAB III

BIDANG DAN JENIS USAHA

Pasal 5

(1) Bidang usaha BUMDes meliputi : Jasa pelayanan Perindustrian dan Perdagangan, Pertanian, Pekerjaan Umum, Jasa Keuangan, Perikanan, Perhubungan, Kehutanan dan Perkebunan, Pertambangan dan Energi yang berada di luar kewenangan Pemerintah dan atau Pemerintah Daerah.

(2) Jenis usaha BUMDes berupa :

a. Pemberdayaan lembaga keuangan mikro yang telah ada di Desa;

b. Pelayanan Jasa antara lain simpan pinjam, perkreditan, angkutan darat dan air, listrik Desa, dan lain sejenis;

c. Penyaluran 9 (sembilan) bahan pokok;

d. Perdagangan umum antara lain hasil pertanian, pertambangan, Perikanan, industri kecil dan kerajinan rakyat;

e. Pasar Desa;

f. Kegiatan perekonomian lainnya yang sesuai potensi Desa dan mampu meningkatkan nilai tambah bagi masyarakat antara lain wisata Desa dan pengelola galian c;

g. hasil pertanian dalam arti luas yang meliputi hasil bumi, pertanian, tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan dan agro bisnis;

h. Industri kecil dan kerajinan rakyat;

i. Jasa Wisata;

j. Usaha sah lainnya sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan desa.

BAB IV

MODAL DASAR

Pasal 6

Modal Dasar BUMDes berasal dari :

a. Bantuan Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten maupun Pemerintah Desa

b. Tabungan masyarakat

c. Pinjaman pihak lain yang tidak mengikat

d. Penyertaan modal pihak lain atau kerjasama bagi hasil atas dasar saling menguntungkan ;

BAB V

KEPENGURUSAN

Pasal 7

(1) Kepengurusan BUMDes terdiri dari :

a. Badan Pengawas yang terdiri atas sebanyak banyaknya 5 (lima) orang yang berasal dari unsur BPD, LPM dan tokoh masyarakat yang dipilih secara demokratis. Seorang diantaranya diangkat sebagai Kepala Badan Pengawas secara ex officio adalah Ketua Badan Permusyawaratan Desa.

b. Komisaris secara ex officio adalah Kepala Desa ;

c. Advisor BUMDes, disesuaikan dengan kebutuhan BUMdes.

d. Direktur;

e. Beberapa orang manager

c. Kepala Unit Usaha; dan

d. Staf Unit Usaha

e. Direksi dapat mengangkat petugas teknis sesuai kebutuhan BUMDes

(2) Advisor BUMDes, diangkat oleh Komisaris BUMDes berdasarkan rekomendasi dan persetujuan bersama dengan Badan Pengawas

(3) Direktur dan Kepala Unit Usaha dipilih dari masyarakat yang memenuhi syarat dalam Musyawarah Desa;

(4) Direksi BUMDes terdiri dari Direktur, Manager dan Kepala Kepala Unit Usaha

(5) Staf Unit Usaha dipilih oleh Direksi.

(6) Jumlah Kepala Unit Usaha ditetapkan dalam AD/ART yang disesuaikan dengan kebutuhan BUMDes dengan mempertimbangkan kemampuan dan kebutuhan BUMDes.

(7) Direksi, Manager dan Staf Unit Usaha tidak dibenarkan untuk memangku jabatan rangkap sebagaimana tersebut dibawah ini.

a. Anggota pengelola perseroan, perusahaan swasta, atau jabatan yang lain yang berhubungan dengan pengelolaan perusahaan;

b. Pejabat Struktural dan atau fungsional dalam Instansi/Lembaga Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan atau Pemerintah desa;

c. Pegawai Negeri;

d. Perangkat Desa.

(8) Penetapan kepengurusan BUMDes sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan dan diketahui Bupati melalui Camat.

BAB VI

MEKANISME PEMBENTUKAN PENGURUS

Pasal 8

(1) Pembentukan BUMDes dilaksanakan melalui Musyawarah Desa yang dipimpin oleh Kepala Desa untuk menyusun dan atau memilih anggota pengurus secara demokratis.

(2) Musyawarah Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang-kurangnya

dihadiri oleh :

1. Kepala Desa;

2. Ketua BPD;

3. 5 (lima) orang Anggota BPD;

4. Ketua LPM

5. 50 % Anggota LPM;

6. 50 % dari Kepala Dusun yang ada di desa;

7. 50 % dari Ketua Rukun Warga (RW) yang ada di desa;

8. 50 % dari Ketua Rukun Tetangga (RT) yang ada di desa;

9. 5 (lima) orang perwakilan pemuda;

10. 5 (lima) orang perwakilan perempuan; dan

11. 5 (lima) orang perwakilan tokoh masyarakat.

(3) Musyawarah Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai fungsi untuk membentuk BUMDes. Memilih Kepengurusan, menentukan besarnya tunjangan penghasilan untuk pengurus dan menetapkan AD/ART.

(4) Anggota pengurus BUMDes terdiri dari anggota masyarakat yang memiliki kemampuan, kemauan dan kepedulian terhadap kemajuan pembangunan desa yang diajukan oleh peserta Musyawarah Desa.

(5) Persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon pengurus BUMDes adalah :

a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

b. Sehat Jasmani dan Rohani;

c. Mempunyai jiwa wirausaha;

d. Bertempat tinggal dan menetap di desa sekurang- kurangnya 2 tahun berturut-turut;

e. Berumur sekurang-kurangnya 20 tahun dan setinggi- tingginya 50 tahun;

f. Berkepribadian baik, jujur, adil, tidak pernah melakukan tindak pidana, cakap, berwibawa dan penuh pengabdian untuk memajukan perekonomian desa;

g. Berpendidikan minimal SLTA atau sederajat;

h. Menyatakan kesediaannya untuk dicalonkan sebagai pengurus; dan

i. Memenuhi persyaratan lain sebagaimana tertuang dalam AD/ART BUMDes berdasarkan Musyawarah Desa.

BAB VII

MASA BAKTI PENGURUS

Pasal 9

Masa bakti kepengurusan BUMDes ditetapkan untuk 5 tahun dan dapat dipilih kembali pada masa bakti berikutnya hanya untuk satu kali masa bakti dalam kedudukannya yang sama.

Pasal 10

(1) Pengurus BUMDes berhenti atau diberhentikan bila mana :

a. Meninggal dunia;

b. Mengundurkan diri;

c. Pindah tempat tinggal di luar desa;

d. Berakhir masa baktinya;

e. Tidak dapat melaksanakan tugas dengan baik maksimal 3 bulan berturut-turut termasuk dikarenakan sakit.

f. Tidak lagi memenuhi syarat-syarat sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Desa ini dan atau syarat lain sebagaimana diatur dalam AD/ART BUMDes; dan atau

g. Karena tersangkut tindak pidana;

h. Mencemarkan nama BUMDes

i. Melangar norma atau adat yang berlaku dimasyarakat.

(2) Pemberhentian Pengurus selain akibat meninggal dunia dan atau berakhir masa baktinya, ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa berdasarkan Musyawarah Desa Khusus dengan ketentuan sama seperti pada Musyawarah Desa Pembentukan pengurus.

BAB VIII

PERGANTIAN PENGURUS ANTAR WAKTU

Pasal 11

(1) Akibat terjadinya pengurus yang berhenti dan atau diberhentikan sebagaimana dimaksud pada Pasal 10 ayat (1), ditetapkan pengganti Antar Waktu Pengurus BUMDes.

(2) Pengganti antar waktu ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa berdasarkan hasil Musyawarah Desa.

(3) Masa bakti anggota pengurus BUMDes pengganti antar waktu disesuaikan dengan masa tugas kepengurusan yang digantikan.

BAB IX

TATA KERJA

Bagian Kesatu

TUGAS, KEWAJIBAN DAN KEWENANGAN BADAN PENGAWAS

Pasal 12

(1) Tugas dan kewajiban Badan Pengawas :

a. Mengawasi pelaksanaan Rencana Pengembangan Jangka Panjang BUMDes serta pelaksanaan Rencana Kerja Tahunan dan penggunaan anggaran pendapatan dan belanja BUMDes ;

b. Mengawasi dan memberi nasihat kepada direksi dalam menjalankan kegiatan BUMDes;

c. Bersama komisaris memantau dan mengevaluasi kinerja direksi

d. Mengkaji pembangunan penyebaran informasi dan transparansi pengelolaan BUMDes

e. Mengawasi pelaksanaan managemen resiko

f. Mengawasi efektifitas penerapan good corporate governance (GCG)

Memantau kepatuhan organik BUMDes terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku termasuk PERDA dan PERDES ;

Memberikan pendapat dan saran secara tertulis dalam Rapat Umum BUMDes

Meneliti dan menelaah laporan berkala dan laporan tahunan yang disampaikan pengurus BUMDes

Menandatangani Rencana Pengembangan Jangka Panjang BUMDes dan Rencana Kerja Tahunan ;

Memberikan informasi dan laporan kepada pihak yang berkompeten tentang perkembangan dan kondisi BUMDes.

(2) Tanggung jawab dan Wewenang Badan Pengawas :

a. Mengusulkan auditor eksternal jika dibutuhkan dalam pelaksanaan monitoring kegiatan BUMDes

b. Memberikan pendapat terhadap masalah masalah strategis BUMDes

Menyusun program kerja Badan Pengawas dan menempatkan personalnya sesuai dengan keahlian dan pengalaman masing-masing

Menyusun mekanisme penyampaian informasi dari Badan Pengawas kepada stakeholder.

Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Badan Pengawas pada Rapat Umum BUMDes

Bagian Kedua

TUGAS, KEWAJIBAN DAN KEWENANGAN KOMISARIS

Pasal 13

(1) Tugas dan kewajiban Komisaris :

Menerbitkan Surat Keputusan Pengangkatan dan atau Pemberhentian pengurus BUMDes

Bersama Badan Pengawas memantau dan mengevaluasi kinerja direksi

Memberi nasihat kepada direksi dalam melaksanakan pengelolaan BUMDes

Memberi saran dan pendapat mengenai masalah yang dianggap penting bagi perkembangan BUMDes

Meminta penjelasan dari pengurus mengenai segala persoalan yang menyangkut pengelolaan BUMDes;

(2) Tanggung Jawab dan wewenang komisaris :

Mengangkat dan memberhentikan pengurus BUMDes

Meminta penjelasan dari pengurus mengenai segala persoalan yang menyangkut pengelolaan BUMDes;

Memberi nasehat pada Direksi dalam melaksanakan pengelolaan BUMDes;

Memberikan saran dan pendapat mengenai masalah yang dianggap penting bagi pengelolaan BUMDes;

Mengawasi pelaksanaan kegiatan usaha apabila terjadi gejala menurunnya kinerja kepengurusan.

Melindungi BUMDes terhadap hal-hal yang dapat merusak kelangsungan dan citra BUMDes.

f) Melindungi BUMDes terhadap hal-hal yang dapat merusak kelangsungan dan citra BUMDes.

Bagian Ketiga

Tugas, Kewajiban dan Hak Pengurus

Pasal 14

Pengurus BUMDes bertugas:

a. Menjalankan, mengembangkan dan membina Badan Usaha Milik Desa agar tumbuh dan berkembang menjadi lembaga yang dapat melayani kebutuhan ekonomi masyarakat luas;

b. Mengusahakan agar tetap tercipta pelayanan ekonomi Desa yang adil dan

merata;

c. Memupuk usaha kerjasama dengan lembaga-lembaga perekonomian

lainnya;

d. Menggali dan memanfaatkan potensi ekonomi Desa untuk meningkatkan

Pendapatan Asli Desa;

f. Memberikan laporan perkembangan kepada Pemerintah Desa.

g. Tugas masing masing jabatan pengurus BUMDes selanjutnya diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga BUMDes

Pasal 15

Pengurus berkewajiban :

a. Menyampaikan laporan pertanggunganjawab setiap akhir tahun kepada

Pemerintah Desa;

b. Laporan kegiatan utama usaha dan perubahan selama tahun buku

berjalan;

c. Laporan rincian neraca rugi laba dan penjelasan atas dokumentasi secara berkala paling sedikit 3 (tiga) bulan sekali.

Pasal 16

(1) Pengurus BUMDes berhak mendapat gaji dan tunjangan penghasilan yang besarnya disesuaikan dengan kemampuan BUMDes;

(2) Standar besaran gaji dan tunjungan pengurus diatur lebih lanjut dalam

AD/ART BUMDes.

BAB X

TAHUN BUKU DAN ANGGARAN

Pasal 17

Tahun buku dan tahun anggaran BUMDes adalah menggunakan sistem kalender yaitu dimulai tanggal 1 Januari dan berakhir sampai dengan 31 Desember tahun berjalan.

BAB XI

BAGI HASIL

Pasal 18

(1) Bagi hasil usaha BUMDes setiap tahun, diutamakan untuk dipergunakan sebagai penambahan Modal, Pemerintahan Desa, Jasa Produksi dan kegiatan lainnya sesuai dengan ketentuan;

(2) Pemerintah Desa berhak mendapatkan bagi hasil dari BUMDes sebesar 10 % dari keuntungan usaha selama 1 (satu) tahun setelah dikurangi segala biaya operasional BUMDes;

(3) Bagi hasil sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diserahkan melalui pemerintah desa oleh pengurus selambat-lambatnya satu minggu setelah perhitungan dan pembagian keuntungan usaha;

(4) Tata cara bagi hasil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dalam AD/ART BUMDES.

BAB XII

KERJASAMA DENGAN PIHAK KETIGA

Pasal 19

(1) Dalam rangka pengembangan usaha, BUMDes dapat melakukan kerjasama dengan Pihak Ketiga dengan prinsip saling menguntungkan.

(2) Kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan ketentuan :

a. Apabila kerja sama dimaksud memerlukan jaminan harta benda yang dimiliki dan atau dikelola BUMDes, dan atau yang mengakibatkan beban hutang bagi BUMDes, maka rencana kerja sama tersebut harus mendapat persetujuan Komisaris dan Badan Pengawas;

b. Apabila kerja sama dimaksud tidak memerlukan jaminan harta benda yang dimiliki atau dikelola BUMDes dan tidak mengakibatkan beban hutang maka rencana kerja sama tersebut cukup dilaporkan secara tertulis kepada Komisaris, Kepala Desa dan BPD.

c. Kerja sama dimaksud tidak boleh bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku.

(3) Tanggungjawab terhadap pelaksanaan kerjasama dimaksud menjadi kewenangan Direksi yang bersangkutan.

BAB XIII

AZAS, MEKANISME PENGELOLAAN DAN

PERTANGGUNGJAWABAN

Pasal 20

(1) Azas pengelolaan BUMDes :

a. Pengelolaan kegiatan BUMDes dilakukan secara transparan, akuntabel dan akseptabel;

b. Warga masyarakat terlibat secara aktif;

c. Pengelolaan kegiatan perlu berkelanjutan.

(2) Mekanisme pengelolaan BUMDes dilaksanakan dengan berpedoman pada Azas Pengelolaan sebagaimana tersebut dalam ayat (1) dan lebih lanjut akan diatur dalam AD/ART BUMDes;

(3) Pertanggungjawaban :

Pertanggungjawaban BUMDes disampaikan kepada masyarakat melalui forum Musyawarah Desa;

b. Sistem pelaporan pertanggungjawaban, dibuat berdasarkan jenis usaha kegiatan.

(4) Sistem pelaporan pertanggung jawaban dibuat dengan sistematika sebagai berikut :

a. Pendahuluan, memuat : latar belakang, maksud dan tujuan usaha

b. Kegiatan usaha memuat : materi pelaksana/tenaga kerja, produksi, penjualan/pemasaran, keuntungan dan kerugian

c. Hambatan, memuat : materi pengadaan bahan baku, pemasaran, tenaga kerja, permodalan, dan mitra usaha

BAB XIV

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Pasal 21

(1) Pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan kegiatan BUMDes secara umum dilakukan oleh Bupati melalui Instansi terkait sesuai dengan bidang tugas;

(2) Pembinaan sebagaimana dimaksud ayat (1) dalam arti memfasilitasi yaitu memberikan pedoman, bimbingan, pelatihan, arahan dan supervisi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

(3) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi aspek :

a. Manajemen;

b. Teknis; dan

c. Pengawasan Umum.

BAB XV

PENGGABUNGAN DAN PEMBUBARAN

Pasal 22

(1) Suatu Badan Usaha dapat digabungkan atau dibubarkan hanya apabila setelah dilakukan audit bidang usaha yang bersangkutan tidak memenuhi kelayakan untuk diteruskan;

(2) Kelayakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi keuangan, usaha, potensi, SDM, manajemen dan kebutuhan masyarakat;

(3) Penggabungan dan/atau pembubaran setiap bidang usaha dilakukan melalui Peraturan Desa dengan persetujuan BPD.

Pasal 23

(1) Pembubaran BUMDES ditetapkan melalui Peraturan Desa;

(2) Semua asset atau modal usaha BUMDES yang dibubarkan setelah dikurangi kewajiban-kewajiban menjadi tanggungan Pemerintah Desa sebagai asset Desa.

BAB XVI

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 24

(1) Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan desa ini sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan AD/ART BUMDes

(2) Peraturan Desa ini berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Pekan Tua

pada tanggal : 8 April 2010

KEPALA DESA PEKAN TUA

IBNU SOFYAN, A.Md

Diundangkan di Pekan Tua

pada tanggal 8 April 2010

PLT. SEKRETARIS DESA PEKAN TUA

MATSRIZAL, A.Md