new+kegawat+daruratangdhsdg

Upload: jovan-octara

Post on 26-Feb-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 new+kegawat+daruratangdhsdg

    1/99

    Dr. Mahesa Suryanagara SpA .Mkes.,Trop (PAED)

    KEGAWATDARURATAN

    DI BIDANG NEONATOLOGI

  • 7/25/2019 new+kegawat+daruratangdhsdg

    2/99

    Pendahuluan

  • 7/25/2019 new+kegawat+daruratangdhsdg

    3/99

    Seorang bayi dengan tanda bahayamerupakan masalah serius

    Satu tanda bahaya tidak terdeteksi akan

    berkelanjutan pada kegawatan yang lain Nilailah secepat mungkin bayi dengan tanda

    kegawatan

  • 7/25/2019 new+kegawat+daruratangdhsdg

    4/99

    BBLRHipotermi

    Hipoglikemia

    Ikterus

    Masalah Pemberian Air Minum

    Asfiksia BBLGangguan Nafas pada BBL

    Kejang pada BBL

    Infeksi Neonatal

    Rujukan dan Transportasi BBL

    Perdarahan

    Syok/renjatan

    BEBERAPA KEGAWATAN NEONATUS

  • 7/25/2019 new+kegawat+daruratangdhsdg

    5/99

    BBLRHipotermi

    Hipoglikemia

    Ikterus

    Masalah Pemberian Air Minum

    Asfiksia BBLGangguan Nafas pada BBL

    Kejang pada BBL

    Infeksi Neonatal

    Rujukan dan Transportasi BBL

    Perdarahan

    Syok/renjatan

    BEBERAPA KEGAWATDARURATAN NEONATUS

  • 7/25/2019 new+kegawat+daruratangdhsdg

    6/99

    Penilaian cepat

    Manajemen segera

    Penilaian lanjut

    TANDA BAHAYA

  • 7/25/2019 new+kegawat+daruratangdhsdg

    7/99

    Penilaian cepat

    Letakkan bayi pada permukaan yang hangat &cahaya cukup

    PERIKSA TANDA BAHAYA :

    Megap megap (merintih) / tidak bernapas / RR < 20kali/mnt

    Perdarahankejang

    Syok ( pucat, dingin, HR < 180 x/mnt

    penurunan kesadaran

  • 7/25/2019 new+kegawat+daruratangdhsdg

    8/99

    Manajemen segera

    Pasang jalur intravena dan beri cairan

    kristaloid IV 10 ml/kgbb dam 1 jam

    Lakukan manajemen segera

  • 7/25/2019 new+kegawat+daruratangdhsdg

    9/99

    MANAJEMEN SEGERA

    Tanda bahaya Manajemen segera

    Megap-megap - Resusitasi

    perdarahan -Hentikan perdarahan yang tampak

    -Beri vit K1 1 mg im

    -Ambil contoh darah dan periksa

    golongan darah

    -Lakukan manjemen umum perdarahan

    syok -- jika perdarahan sebagai penyebab: beri

    cairan kristaloid 10 ml/kgbb selama 10

    menit bila masih berlanjut ulangi

    -Beri transfusi darah gol O resus negatif-Infus glukosa 10 % dosis rumatan

    -Beri olsigin, hangatkan, bila stabil

    lengkapi penilaian lanjut

  • 7/25/2019 new+kegawat+daruratangdhsdg

    10/99

    jika bukan perdarahan

    -Naikkan kecepatan infus cairan 20

    ml/kgbb/jam dlm 1 jam pertama

    -Hangatkan bayo

    -Cari tanda sepsis, terapi bila positip

    -Lengkapi penilaian setelah stabilkejang -Atasi kejang dengan fenobarbital iv 20

    mg/kgbb pelan selama 5 menit

    -Pasang jalur iv rumatan

    -Jaga saluran napas, oksigenasi

    -Periksa kadar gula darah

    -Bila GDS < 45 mg/l atasi sesuaihipoglikemia

    -Lakukan penilaian lanjut

    Tidak sadar -Pasang jalur iv utk cairan rumatan

    -Jaga saluran napas, berikan oksigenasi

    -Lakukan manajemen lanjut tidak sadar

    MANAJEMEN SEGERA

  • 7/25/2019 new+kegawat+daruratangdhsdg

    11/99

  • 7/25/2019 new+kegawat+daruratangdhsdg

    12/99

    Algoritma

  • 7/25/2019 new+kegawat+daruratangdhsdg

    13/99

  • 7/25/2019 new+kegawat+daruratangdhsdg

    14/99

    SKOR APGAR

    Penilaian klinis menit 1-5-10 sebagai penilaian

    klasifikasi asfiksia

    Bernilai prognositik

    Menilai keberhasilan tindakan resusitasi

    Tidak digunakan untuk menentukan apakah

    perlu resusitasi atau tidak (memulai resusitasi)

  • 7/25/2019 new+kegawat+daruratangdhsdg

    15/99

    Skor APGAR

    Tanda 0 1 2

    Frekuensi jantung 0 < 100 kali/menit < 100 kali/menit

    Usaha napas Tidak ada merintih menangis

    Warna kulit pucat biru kemerahan

    Tonus otot lunglai Fleksi sebagaian Fleksi penuh

    Peka rangsang Tidak ada respon menyeringai menangis

    Asfiksia Ringan 7

    Asfiksia Sedang 4-6

    Asfiksia Berat 0-3

  • 7/25/2019 new+kegawat+daruratangdhsdg

    16/99

    GANGGUAN NAPAS PADA BAYI

  • 7/25/2019 new+kegawat+daruratangdhsdg

    17/99

    PRINSIP DASAR

    Gangguan Napas

    Dampak buruk bagi Bayi Baru Lahir (BBL )

    kematian / bila dapat bertahan hidup sekuele

    Apnea merupakan salah satu Tanda Bahaya / Danger Sign

    harus segera ditangani dimanapun BBL

    Gangguan napas dapat diakibatkan beberapa faktor

    penyebab penanganan awal kegawatan sangat penting

  • 7/25/2019 new+kegawat+daruratangdhsdg

    18/99

    Diagnosis

    Anamnesis

    Waktu timbulnya gangguan napas

    Usia kehamilan

    Pengobatan steroid antenatal

    Faktor predisposisi: KPD (Ketuban Pecah Dini), Demam padaibu sebelum persalinan

    Riwayat Asfiksia dan Persalinan dengan tindakan

    Riwayat aspirasi

  • 7/25/2019 new+kegawat+daruratangdhsdg

    19/99

    BATASAN

    Frekuensi napas bayi lebih 60 kali/menit, mungkin

    menunjukkan satu atau lebih tanda tambahan gangguan

    napas.

    Frekuensi napas bayi kurang 30 kali/menit.

    Bayi dengan sianosis sentral (biru pada lidah dan bibir).

    Bayi apnea (napas berhenti lebih 20 detik)

  • 7/25/2019 new+kegawat+daruratangdhsdg

    20/99

    Penyebab

    Kelainan paru: Pnemonia

    Kelainan jantung: Penyakit Jantung Bawaan, Disfungsimiokardium

    Kelainan Susunan Syaraf Pusat akibat : Asfiksia, Perdarahan

    otak Kelainan metabolik: Hipoglikemia, Asidosis metabolik

    Kelainan Bedah: Pneumotoraks, Fistel Trakheoesofageal,Hernia diafragmatika

    Kelainan lain: Sindrom Aspirasi Mekonium, Transienttachypnea of the Newborn, Penyakit Membran Hialin

  • 7/25/2019 new+kegawat+daruratangdhsdg

    21/99

    Pada Bayi Kurang Bulan:

    Penyakit Membran Hialin

    Pneumonia

    Asfiksia

    Kelainan atau Malformasi Kongenital

    Pada Bayi Cukup Bulan: Sindrom Aspirasi Mekonium

    Pneumonia

    Transient Tachypnea of the Newborn

    Asidosis

    Kelainan atau Malformasi Kongenital

  • 7/25/2019 new+kegawat+daruratangdhsdg

    22/99

    Frekuensinapas Gejala tambahan gangguan napas Klasifikasi

    < 60 kali/menit DENGAN Sianosis sentral DAN tarikan dinding dada ataumerintih saat ekspirasi.

    Gangguannapas berat

    ATAU < 90 kali/menit

    DENGAN Sianosis sentral ATAU tarikan dinding dadaATAU merintih saat ekspirasi.

    ATAU < 30 kali/menit

    DENGANatau TANPA

    Gejala lain dari gangguan napas.

    60-90 kali/menit DENGAN Tarikan dinding dada ATAU merintih saatekspirasi

    Gangguannapas sedang

    tetapiTANPA

    Sianosis sentral

    ATAU < 90 kali/

    menit

    TANPA Tarikan dinding dada atau merintih saat

    ekspirasi atau sianosis sentral.

    60-90 kali/menit TANPA Tarikan dinding dada atau merintih saatekspirasi atau sianosis sentral.

    Gangguannapas ringan

    60-90 kali/menit DENGAN Sianosis sentral Kelainanjantung

    kongenitaltetapiTANPA

    Tarikan dinding dada atau merintih.

    KLASIFIKASI GANGGUAN NAPAS NEONATUS

  • 7/25/2019 new+kegawat+daruratangdhsdg

    23/99

    Manajemen umum

    Berikan Oksigen (2-3 liter/menit dengankateter nasal)

    Jika bayi mengalami apnea:

    Lakukan tindakan resusitasi yang sesuai

    Lakukan penilaian lanjut Evaluasi penyebab

    Periksa kadar glukosa darah

    Tentukan jenis gangguan napas

    Lanjutkan dengan manajemen spesifik

  • 7/25/2019 new+kegawat+daruratangdhsdg

    24/99

    Manajemen spesifik

    Gangguan Napas Berat

    Lanjutkan pemberian O2 2-3 liter/menit dengan kateter nasal,bila masih sesak dapat diberikan O2 4-5 liter/menit dengansungkup

    Bayi jangan diberikan minum

    Jika ada tanda berikut, berikan antibiotika (Ampisilin danGentamisin) untuk terapi kemungkinan besar sepsis:

    Suhu aksiler < 34 C atau < 39 C;

    Air ketuban bercampur mekonium;

    Riwayat infeksi intrauterin, demam curiga infeksi berat atau ketuban

    pecah dini (< 18 jam).

  • 7/25/2019 new+kegawat+daruratangdhsdg

    25/99

    Manajemen spesifik

    Gangguan Napas Berat

    Bila suhu aksiler 34-36.5 C atau 37.5-39 C tangani masalahsuhu abnormal dan nilai ulang setelah 2 jam:

    Bila suhu masih belum stabil atau gangguan napas belum adaperbaikan, berikan antibiotika untuk terapi kemungkinan besar sepsis;

    Jika suhu normal, teruskan amati bayi. Apabila suhu kembaliabnormal, ulangi tahapan tersebut diatas.

    Bila tidak ada tanda kearah sepsis, nilai kembali bayi setelah 2jam

    Bila bayi tidak menunjukkan perbaikan setelah 2 jam, terapi

    untuk Kemungkinan besar sepsis, segera rujuk

  • 7/25/2019 new+kegawat+daruratangdhsdg

    26/99

    Manajemen spesifik

    Gangguan Napas Berat

    Bila ada perbaikan (frekuensi napas menurun tidak kurangdari 40 kali/menit, tarikan dinding dada berkurang atau suaramerintih berkurang) disertai perbaikan tanda klinis, kurangiterapi O2 bertahap

    Pasang pipa lambung, berikan ASI peras setiap 2 jam. Amati bayi selama 24 jam setelah pemberian antibiotik

    dihentikan. Bila bayi kembali tampak kemerahan tanpapemberian O2 selama 3 hari, minum baik dan tak ada alasanbayi tetap tinggal di rumah sakit, bayi dapat dipulangkan

  • 7/25/2019 new+kegawat+daruratangdhsdg

    27/99

  • 7/25/2019 new+kegawat+daruratangdhsdg

    28/99

  • 7/25/2019 new+kegawat+daruratangdhsdg

    29/99

    Total Parenteral Nutrition

    Indikasi :

    Bayi dengan berat badan < 1800 g yang kebutuhan nutrisi

    enteralnya tidak dapat terpenuhi > 3 hari.

    Bayi dengan berat badan > 1800 g yang kebutuhan nutrisienteralnya tidak terpenuhi > 5 hari.

    Gangguan respirasi > 4 hari (termasuk seringnya serangan

    apnea)

    Malformasi kongenital traktus gastrointestinalis Enterokolitis netrotikans

    Diare berlanjut atau malabsorbsi

    Pasca operasi (khusunya operasi abdomen)

  • 7/25/2019 new+kegawat+daruratangdhsdg

    30/99

    Cara Perhitungan TPN

  • 7/25/2019 new+kegawat+daruratangdhsdg

    31/99

    Cara Perhitungan TPM

    1. Kebutuhan Cairan Total (KCT)

    KCT = BB x Kebutuhan Cairan (Berdasarkan BB)

    Minum = Asupan ASI per 24 jam (cc) / 4 atau 8 (pemberian setiap 3

    jam)

    Sisa = KCT Minum

    2. Penghitungan Kebutuhan NaCl (Natrium Chloride)

    NaCl = BB x Na (Berdasarkan BB) x 2

    3. Penghitungan Kebutuhan KCl (Kalium Chloride)

    KCl = BB x KCL (Berdasarkan BB ) x 1

    4. Penghitungan Kebutuhan CaGlu (Calcium Gluconase)

    Ketentuan CaGlu : 3-4 cc

    5. Penghitungan As (Amino Steril)

    As x BB / 0.06 (Konsentrasi As 6%) =

  • 7/25/2019 new+kegawat+daruratangdhsdg

    32/99

    Keterangan Pemberian AS

    Nilai amino steril : 0.5, 1, 1.5, 2, 2.5, 3, 3.5, 4 (kenaikan

    sebanyak 0.5)

    Neonatus dengan BB < 1000 g Pemberian awal dengan 0,5-1

    g/kgBB/hari, kemudian ditingkatkan lagi 0,25-0,5 g/kgBB/hari

    sampai mencapai 2,5-3,5g/kgBB/hari.

    Neonatus dengan BB > 1000 g Pemberian awal dengan dosis

    1g/kgBB/hari, kemudian ditingkatkan 1 g/kg

  • 7/25/2019 new+kegawat+daruratangdhsdg

    33/99

    Cara Perhitungan TPM

    6. Penghitungan GIR (Glucose Infusion Rate)

    D% = GIR x 6 x BB / TPM

    7. Penghitungan KH (Karbohidrat)

    KCT (NaCL + KCL + As + Ca Glu)

    8. Penghitungan Dextrose 40% (D40%) D40% = (KCT x 10) (KH x D%) / 30

    9. Penghitungan Dextrose 10% (D10%)

    D10% : KH D40%

    GIR Minggu 1 : 4-6

    GIR Minggu 2 : 7-9GIR Minggu 3 : 10-12

  • 7/25/2019 new+kegawat+daruratangdhsdg

    34/99

    Ilustrasi Kasus

    1. Pasien By. XX, Jenis Kelamin : Perempuan, BB : 2800 gram,

    UG : 39 minggu, UB : 7 hari, HR : 168 x/menit, RR : 75

    x/menit, CR : 2 detik, T : 39,2 oC. Keluhan utama : sesak (+),

    mengorok, pernapasan cuping hidung (+), reflex hisap lemah.

    Bagaimana TPN untuk pasien ini? (Perhitungan tanpa D40)

  • 7/25/2019 new+kegawat+daruratangdhsdg

    35/99

    Kasus 1

    KCT : 150 x 2,8 = 420 cc 18 gtt/jam

    Minum : Puasa

    Sisa : -

    NaCl : 2,8 x 2 x 2 = 11,2 cc

    KCl : 2,8 x 1 x 3 = 8,4 cc

    CaGlu : 4 cc As : 2 x 2,8 /0,06 = 93,3 cc

  • 7/25/2019 new+kegawat+daruratangdhsdg

    36/99

    Kasus 1

    D10 : 420 11,2 8,4 4 93,3 = 303,1

    KH : -

    D% : -

    D40 : -

  • 7/25/2019 new+kegawat+daruratangdhsdg

    37/99

    Kasus 1

    D10 : 303,1

    NaCl : 11,2

    KCl : 8,4 18 gtt/24 jam

    CaGlu : 4

    As : 93,3

  • 7/25/2019 new+kegawat+daruratangdhsdg

    38/99

    Ilustrasi Kasus

    2. Pasien By. XY, Jenis Kelamin : Laki-laki, BB : 1200 gram, UG :

    32 minggu, UB : 4 hari, HR : 175 x/menit, RR : 82 x/menit, CR

    : 2 detik, T : 36,8 oC. Keluhan utama : RDD (+), mengorok (+),

    sianosis menetap, pernapasan cuping hidung (+). Riwayat

    persalinan : SC, asfiksia (+). Bagaimana TPN untuk pasien ini?

  • 7/25/2019 new+kegawat+daruratangdhsdg

    39/99

    Kasus 2

    KCT : 150 x 1,2 = 180 cc 8 gtt/jam

    Minum : Puasa

    Sisa : -

    NaCl : 1,2 x 2 x 4 = 9,6 cc

    KCl : 1,2 x 1 x 3 = 3,6 cc

    CaGlu : 4 cc As : 3 x 21,2 /0,06 = 60 cc

  • 7/25/2019 new+kegawat+daruratangdhsdg

    40/99

    Kasus 2

    KH : 180 9,6 3,6 4 60 = 102,8

    D% : 11 x 6 x 1,2 / 8 = 9,9

    D40 : 1800 1017,72 / 30 = 26,076 cc

    D10 : 1028 26,076 = 76,724 cc

  • 7/25/2019 new+kegawat+daruratangdhsdg

    41/99

    Kasus 2

    D10 : 76,7

    D40 : 26,1

    NaCl : 9,6 8 gtt/24 jam

    KCl : 3,6

    CaGlu : 4

    As : 102,8

  • 7/25/2019 new+kegawat+daruratangdhsdg

    42/99

    KEJANG PADA BAYI

  • 7/25/2019 new+kegawat+daruratangdhsdg

    43/99

    BATASAN

    Kejang adalah perubahan secara tiba-tiba fungsi

    neurologi, baik motorik maupun autonomik, karena

    kelebihan pancaran listrik pada otak

  • 7/25/2019 new+kegawat+daruratangdhsdg

    44/99

    PRINSIP DASAR

    Kejang yang berkepanjangan mengakibat-kan hipoksiaotak yang cukup berbahaya bagi ke langsungan hidup bayiatau meng-akibatkan gejala sisa di kemudian hari.

    Dapat diakibatkan oleh asfiksia neonato-rum, hipoglikemia

    atau merupakan tanda meningitis atau masalah susunansaraf.

    Kejang adalah salah satu Tanda Bahaya atau Danger signpada neonatus

    Dapat diantisipasi dengan melakukan tindakan promotipatau preventip

    Secara klinik kejang pada bayi diklasifikasikan tonik, klonik,mioklonik dan subtle seizures

  • 7/25/2019 new+kegawat+daruratangdhsdg

    45/99

    Langkah Promotif / Preventif

    Mencegah persalinan prematur Melakukan pertolongan persalinan yang bersih dan aman

    Mencegah asfiksia neonatorum

    Melakukan resusitasi dengan benar

    Melakukan tindakan pencegahan Infeksi . Mengendalikan kadar glukosa darah ibu.

    Antisipasi setiap faktor kondisi (faktor predisposisi) danmasalah dalam proses persalinan.

  • 7/25/2019 new+kegawat+daruratangdhsdg

    46/99

    Langkah Promotif / Preventif

    Berikan pengobatan yang rasional dan efektif. Lanjutkan pengamatan dan pengobatan terhadap masalah

    atau infeksi yang dikenali pada saat kehamilan ataupunpersalinan.

    Jangan pulangkan bila masa kritis belum terlampaui.

    Beri instruksi tertulis untuk asuhan mandiri di rumah.

    Lakukan tindakan dan perawatan yang sesuai bagi bayi barulahir dari ibu yang infeksi saat persalinan.

    Berikan hidrasi oral / IV secukupnya.

  • 7/25/2019 new+kegawat+daruratangdhsdg

    47/99

  • 7/25/2019 new+kegawat+daruratangdhsdg

    48/99

    DIAGNOSIS

    Kejang: Gerakan abnormal pada wajah, mata, mulut, lidah

    dan ekstrimitas

    Ekstensi atau fleksi tonik ekstremitas, gerakan

    seperti mengayuh sepeda, mata berkedip, berputar,juling.

    Tangisan melingking dengan nada tinggi, sukarberhenti.

    Perubahan status kesadaran, apnea, ikterus, ubun-ubun besar membonjol, suhu tubuh tidak normal.

  • 7/25/2019 new+kegawat+daruratangdhsdg

    49/99

    Spasme: Bayi tetap sadar, menangis kesakitan

    Trismus, kekakuan otot mulut, rahang kaku, muluttidak dapat dibuka, bibir mencucu.

    Opistotonus, kekakuan pada ekstremitas, perut,kontraksi otot tidak terkendali. Dipicu olehkebisingan, cahaya, atau prosedur diagnostik.

    Infeksi tali pusat.

    DIAGNOSIS

    P ik / K ki

  • 7/25/2019 new+kegawat+daruratangdhsdg

    50/99

    Anamnesis PemeriksaanPemeriksaan /

    diagnosis lain

    Kemungkinan

    diagnosis

    Timbul saat lahir

    sampai dengan hari ke

    3

    Riwayat ibu Diabetes

    Kejang, tremor, letargi

    atau tidak sadar

    Bayi kecil (< 2,500 g atau

    umur kehamilan < 37 mg)

    Bayi sangat besar (berat

    lahir < 4,000 g)

    Kadar glukose

    darah kurang dari

    45 mg/dL (2.6

    mmol/L)

    Hipoglikemia

    Ibu tidak imunisasi

    tetanus toksoid

    Malas minum sebe-

    lumnya normal

    Timbul hari ke 3-14

    Lahir di rumah

    dengan lingkungan

    kurang higienisOlesan bahan tidak

    steril pada tali pusat

    Spasme Infeksi tali pusat Tetanus

    neonatorum

  • 7/25/2019 new+kegawat+daruratangdhsdg

    51/99

    P ik / K ki

  • 7/25/2019 new+kegawat+daruratangdhsdg

    52/99

    Anamnesis PemeriksaanPemeriksaan /

    diagnosis lain

    Kemungkinan

    diagnosis

    Timbul pada hari

    ke 1 sampai 7

    Kondisi bayimendadak

    memburuk

    Mendadak pucat

    Kejang atau tidak sadar

    Bayi kecil (berat lahir