new microsoft word document

57
PENYELESAIAN MASALAH AKIBAT KEBERAGAMAN BUDAYA DI INDONESIA Dampak Keberagaman Budaya di Indonesia Dalam bab sebelumnya telah dipaparkan mengenai potensi keberagaman budaya di Indonesia. Yang menjadi sebuah pertanyaan besar adalah dampak dari keberagaman budaya bagi integrasi bangsa. Di dalam potensi keberagaman budaya tersebut sebenarnya terkandung potensi disintegrasi, konflik, dan separatisme sebagai dampak dari negara kesatuan yang bersifat multietnik dan struktur masyarakat Indonesia yang majemuk dan plural. Menurut David Lockwood konsensus dan konflik merupakan dua sisi mata uang karena konsensus dan konflik adalah dua gejala yang melekat secara bersama-sama di dalam masyarakat. Sejak merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia selalu diwarnai oleh gerakan separatisme, seperti gerakan separatis DI/TII dan RMS di Maluku. Gerakan tersebut saat ini juga berlangsung di Provinsi

Upload: efri007

Post on 09-Nov-2015

232 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

dsd

TRANSCRIPT

PENYELESAIAN MASALAH AKIBAT KEBERAGAMAN BUDAYA DI INDONESIA

Dampak Keberagaman Budaya di IndonesiaDalam bab sebelumnya telah dipaparkan mengenai potensikeberagaman budaya di Indonesia. Yang menjadi sebuah pertanyaanbesar adalah dampak dari keberagaman budaya bagi integrasi bangsa.Di dalam potensi keberagaman budaya tersebut sebenarnyaterkandung potensi disintegrasi, konflik, dan separatisme sebagaidampak dari negara kesatuan yang bersifat multietnik dan strukturmasyarakat Indonesia yang majemuk dan plural. Menurut DavidLockwood konsensus dan konflik merupakan dua sisi mata uangkarena konsensus dan konflik adalah dua gejala yang melekat secarabersama-sama di dalam masyarakat. Sejak merdeka pada tanggal 17Agustus 1945, Indonesia selalu diwarnai olehgerakan separatisme, seperti gerakan separatisDI/TII dan RMS di Maluku. Gerakantersebut saat ini juga berlangsung di ProvinsiPapua yang dilakukan oleh OPM (OrganisasiPapua Merdeka) di provinsi paling timur diIndonesia tersebut.Karena struktur sosial budayanya yangsangat kompleks, Indonesia selalu berpotensimenghadapi permasalahan konflik antaretnik,kesenjangan sosial, dan sulitnya terjadiintegrasi nasional secara permanen. Haltersebut disebabkan adanya perbedaanbudaya yang mengakibatkan perbedaandalam cara pandang terhadap kehidupanpolitik, sosial, dan ekonomi masyarakat.Menurut Samuel Huntington, Indonesiaadalah negara yang mempunyai potensi disintegrasi paling besar setelahYugoslavia dan Uni Soviet pada akhir abad ke-20. Menurut CliffordGeertz apabila bangsa Indonesia tidak mampu mengelola keanekaragamanetnik, budaya, dan solidaritas etniknya maka Indonesia akanberpotensi pecah menjadi negara-negara kecil. Misalnya, potensidisintegrasi akibat gerakan Organisasi Papua Merdeka yangmenginginkan kemerdekaan Provinsi Papua dari Indonesia.Pola kemajemukan masyarakat Indonesia dapat dibedakan menjadidua. Pertama, diferensiasi yang disebabkan oleh perbedaan adat istiadat(custom differentiation) karena adanya perbedaan etnik, budaya, agama,dan bahasa. Kedua, diferensiasi yang disebabkan oleh perbedaanstruktural (structural differentiation) yang disebabkan oleh adanyaperbedaan kemampuan untuk mengakses potensi ekonomi dan politikantaretnik yang menyebabkan kesenjangan sosial antaretnik.Sebagai masyarakat majemuk, Indonesia memiliki dua kecenderunganatau dampak akibat keberagaman budaya tersebut, antaralain sebagai berikut.1. Berkembangnya perilaku konflik di antara berbagai kelompok etnik.2. Pemaksaan oleh kelompok kuat sebagai kekuatan utama yangmengintegrasikan masyarakat.Namun, kemajemukan masyarakat tidakselalu menunjukkan sisi negatif saja. Padasatu sisi kemajemukan budaya masyarakatmenyimpan kekayaaan budaya dan khazanahtentang kehidupan bersama yang harmonisapabila integrasi masyarakat berjalan denganbaik. Pada sisi lain, kemajemukan selalumenyimpan dan menyebabkan terjadinyapotensi konflik antaretnik yang bersifat laten(tidak disadari) maupun manifes (nyata) yangdisebabkan oleh adanya sikap etnosentrisme,primordialisme, dan kesenjangan sosial.Salah satu gejala yang selalu munculdalam masyarakat majemuk adalah terjadinyaethnopolitic conflict berbentukgerakan separatisme yang dilakukan olehkelompok etnik tertentu. Etnopolitic conflictdapat dilihat dari terjadinya kasus GerakanAceh Merdeka (GAM). Gerakan perlawananini bukan hanya timbul karena didasari olehadanya ketidakpuasan secara politik masyarakatAceh yang merasa hak-hak dasarnyaselama ini direbut oleh pemerintah pusat.Selama ini rakyat Aceh merasa terpinggirkanuntuk mendapatkan akses seluruh kekayaanalam Aceh yang melimpah ditambah adanyasikap primordialisme dan etnosentrismemasyarakat Aceh yang sangat kuat.Pola etnopolitic conflict dapat terjadi dalam dua dimensi, yaitupertama, konflik di dalam tingkatan ideologi. Konflik ini terwujud dalambentuk konflik antara sistem nilai yang dianut oleh pendukung suatuetnik serta menjadi ideologi dari kesatuan sosial. Kedua, konflik yangterjadi dalam tingkatan politik. Konflik ini terjadi dalam bentukpertentangan dalam pembagian akses politik dan ekonomi yang terbatasdalam masyarakat.Perbedaan kesejarahan, geografis, pengetahuan, ekonomi, perananpolitik, dan kemampuan untuk mengembangkan potensi kebudayaannyasesuai dengan kaidah yang dimiliki secara optimal sering menimbulkandominasi etnik dalam struktur sosial maupun struktur politik, baik dalamtingkat lokal maupun nasional. Dominasi etnik tersebut pada akhirnyamelahirkan kebudayaan dominan (dominant culture) dan kebudayaantidak dominan (inferior culture) yang akan melahirkan konflik antaretnikyang berkepanjangan. Dominasi etnik dan kebudayaan dalam suatumasyarakat apabila dimanfaatkan untuk kepentingan golongan selalumelahirkan konflik yang bersifat horizontal dan vertikal.Alternatif Penyelesaian Masalah Keberagaman Budaya diIndonesiaBerbagai persoalan yang timbul akibat keberagaman budaya bangsaIndonesia yang plural dan majemuk ini memerlukan sebuah modelpenyelesaian yang dapat diterima oleh semua pihak sehingga konfliksosial yang selama ini berkembang dapat diminimalkan. Sebuahmasyarakat yang memiliki karakteristik heterogen pola hubungan sosialantarindividunya di dalam masyarakat, harus mampu mengembangkansifat toleransi dan menerima kenyataan untuk hidup berdampingan secaradamai satu sama lain dengan menerima setiap perbedaan-perbedaan yangmelekat pada keberagaman budaya bangsa. Oleh karena itu, diperlukansebuah konsep yang mampu mewujudkan situasi dan kondisi sosial yangpenuh kerukunan dan perdamaian meskipun terdapat kompleksitasperbedaan. Kebesaran kebudayaan suatu bangsa terletak pada kemampuannyauntuk menampung berbagai perbedaan dan keanekaragamankebudayaan dalam sebuah kesatuan yang dilandasi suatu ikatan kebersamaan.Salah satu pengembangan konsep toleransi terhadap keberagamanbudaya adalah mewujudkan masyarakat Indonesia yang multikulturaldengan bentuk pengakuan dan toleransi, terhadap perbedaan dalamkesetaraan individual maupun secara kebudayaan. Dalam masyarakatmultikultural, masyarakat antarsuku bangsa dapat hidup berdampingan,bertoleransi, dan saling menghargai. Nilai budaya tersebut bukan hanyamerupakan sebuah wacana, tetapi harus dijadikan pedoman hidup danCiri khas masyarakat majemuk seperti keanekaragaman suku bangsatelah menghasilkan adanya potensi konflik antarsuku bangsa dan antarapemerintah dengan suatu masyarakat suku bangsa. Potensi-potensikonflik tersebut merupakan permasalahan yang ada seiring dengan sifatsuku bangsa yang majemuk. Selain itu, pembangunan yang berjalanselama ini menimbulkan dampak berupa terjadinya ketimpangan regional(antara Pulau Jawa dengan luar Jawa), sektoral (antara sektor industridengan sektor pertanian), antarras (antara pribumi dan nonpribumi), danantarlapisan (antara golongan kaya dengan golongan miskin).nilai-nilai etika dan moral dalam perilakumasyarakat Indonesia. Dalam prinsip multikulturalismeini penegakan prinsip-prinsipdemokrasi menjadi tujuan utama nilai-nilaisosial.Dalam melaksanakan prinsip demokrasi terdapat beberapapersyaratan yang harus dipenuhi. Pertama, sistem negara menganutprinsip demokrasi partisipatif. Dalam sistem demokrasi partisipatif,hukum adalah supremasi tertinggi dengan tidak memihak padakelompok tertentu. Semua kelompok masyarakat, baik mayoritas atauminoritas, kaya atau miskin dikendalikan melalui prinsip-prinsiphukum yang objektif. Kedua, adanya distribusi pendapatan dan saranaekonomi yang relatif merata. Artinya, tidak terjadi ketimpangan sosialekonomi antarlapisan, golongan, dan daerah. Oleh karena itu, dapatdisimpulkan bahwa faktor ekonomi dan politik sangat penting dalammengelola masyarakat majemuk tersebut.Selain itu, alternatif penyelesaian keberagaman budaya yang ada diIndonesia dilakukan melalui interaksi lintas budaya denganmengembangkan media sosial, seperti pengembangan lambang-lambangkomunikasi lisan maupun tertulis, norma-norma yang disepakati danditerima sebagai pedoman bersama, dan perangkat nilai sebagai kerangkaacuan bersama. Sebenarnya interaksi lintas budaya bagi masyarakat Indonesiayang tersebar di Kepulauan Nusantara bukan merupakan halyang baru. Jauh sebelum kedatangan orang Eropa, mobilitas pendudukdi Kepulauan Nusantara tersebut cukup tinggi yang tercermin dalamtoponomi perkampungan suku bangsa atau golongan sosial perkotaandi Indonesia. Gejala tersebut bukan hanya membuktikan betapa tingginyaBerdasarkan pola-pola pemukiman yang tercermin dalam toponomiperkampungan suku bangsa terdapat pola pembagian kerja yang cukuprapi antara anggota suku bangsa dan golongan sosial yang membentukcorporate group perkotaan Indonesia di masa lampau. Pembagian kerjaatau spesialisasi yang menjadi sumber mata pencaharian yang ditekunioleh masing-masing kelompok suku bangsa atau golongan sosial tersebuttelah mendorong mereka untuk mendirikan perkampungan yangmemberikan kesan eksklusif. Walaupun perkampungan eksklusifkesukuan ataupun golongan tersebut kini telah berkurang (survival),namun dalam perkembangan di perkotaan nampak adanya kecenderunganpara pendatang baru untuk hidup berkelompok dalam suatuperkampungan. Hal ini didorong oleh adanya kesamaan profesi.Misalnya, di kota Surakarta terdapat perkampungan batik Laweyan,perkampungan Islam Kauman atau perkampungan pecinan.mobilitas penduduk di masa lampau, melainkan juga mencerminkan adanyapola-pola interaksi sosial lintas budaya.Sikap Toleransi dan Empati Sosial terhadap KeberagamanBudaya di IndonesiaSejak awal kemerdekaan bangsa Indonesia, para pendiri negara telahmenyadari akan arti pentingnya pengembangan kerangka nilai atau etosbudaya yang dapat mempersatukan masyarakat Indonesia yang bersifatmajemuk. Kesadaran tersebut dituangkan dalam UUD 1945, Pasal 32yang berbunyi,pemerintah memajukan kebudayaan nasional Indonesia.Hal tersebut diperkuat dalam penjelasan UUD 1945, Kebudayaanbangsa ialah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budinyarakyat Indonesia seluruhnya. Kebudayaan-kebudayaan lama dan asliyang terdapat sebagai puncak-puncak di daerah di seluruh Indonesia,terhitung sebagai kebudayaan bangsa. Usaha kebudayaan harusmenuju ke arah kemajuan adab, budaya, dan persatuan dengan tidakmenolak bahan-bahan baru dari kebudayaan asing yang dapatmemperkembangkan atau memperkaya kebudayaan bangsa sendiriserta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia.Kenyataan bahwa masyarakat Indonesiamerupakan masyarakat yang terdiri ataskelompok-kelompok suku, agama, daerah,dan ras yang beraneka ragam. Hal ini merupakanciri khas masyarakat Indonesia sehinggaIndonesia disebut sebagai masyarakat majemuk.Pada beberapa kelompok adat yang ketat,membedakan antarwarga dengan bukanwarga. Kehadiran orang asing dilalui denganmengadakan upacara adopsi untuk mempermudahperlakuan, kecuali kalau yangbersangkutan akan tetap diperlakukan sebagaiorang luar atau musuh. Hal tersebut tercermindalam upacara penyambutan pejabat di daerahTapanuli di masa lampau. Para tamu tersebutbiasanya disambut dengan upacara adat yangmemperjelas kedudukannya dalam struktursosial masyarakat Batak yang terikat dalamhubungan perkawinan tiga marga (dalihan natolu). Pada adat perang suku Dani di pegununganJayawijaya, di luar kelompok kerabatpatrilineal, hubungan kekerabatan berasal darikelompok sosial yang sangat kuat sehinggauntuk mempermudah perlakuan terhadap orangasing maka upacara kelahiran kembali biasanya dilakukan terhadaptamu asing yang dihormati. Selain itu, di masa lampau, untuk mensahkankewenangan Gubernur Jenderal van Imhoff sebagai wakil ratu, Belandamengundang raja Jawa sebagai penguasa tertinggi di Mataram. Beliaudiberi gelar sebagai Kanjeng Eyang Paduka Tuan Gubernur Jenderal untukmenunjukkan senioritas dalam struktur sosial.Pengembangan Sikap Toleransi dan Empati Sosial terhadapKeberagaman Budaya di IndonesiaUntuk memelihara kesetiakawanan sosial maka suatu kelompoksuku bangsa biasanya mengembangkan simbol-simbol yang mudahdikenal, seperti bahasa, adat istiadat, dan agama. Setiap suku bangsatersebut merasa bahwa mereka memiliki simbol-simbol tertentu. Simbolini diyakini perbedaannya dengan simbol-simbol suku bangsa lainnyadan berfungsi sebagai media untuk memperkuat kesetiakawanan sosialmereka.Di Indonesia terdapat suku bangsa dan golongan sosial yang terlibatdalam interaksi lintas budaya secara serasi sehingga melahirkan sukusukubangsa baru. Ini merupakan hasil amalgamasi atau asimilasi budaya.Salah satu bentuk amalgamasi budaya yang melahirkan suku bangsabaru adalah yang terjadi di Batavia. Penduduk Batavia yang berdatangandari berbagai tempat dengan memiliki keanekaragaman latar belakangkebudayaan tersebut berhasil dipersatukan dalam kebudayaan Betawiyang dipimpin oleh Muhammad Husni Thamrin pada tahun 1923.Selanjutnya, setiap kelompok suku bangsa maupun golongan yang adamenanggalkan simbol-simbol kesukuan mereka dan mengembangkansimbol-simbol kesukuan baru serta memilih agama Islam sebagai mediasosial yang memperkuat kesetiakawanan sosial.1. Proses Integrasi BudayaPada masa pendudukan Jepang juga terjadi proses integrasibudaya di Indonesia. Jepang yang berusaha meraih simpati darirakyat Indonesia, dengan mensahkan penggunaan bahasa Indonesiasebagai bahasa resmi maupun dalam pergaulan sosial sehari-hari.Pengaruh kebijakan tersebut sangat besar dalam pengembanganbudaya kesetaraan pada masyarakat Indonesia. Keputusan Jepanguntuk memberlakukan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmitersebut bukan hanya mengukuhkan media sosial yang diperlukanmelainkan juga mematahkan salah satu lambang arogansi sosial,yaitu pemakaian bahasa Belanda pada masa penjajahan Belanda.Jasa lain penjajah Jepang yang tidak boleh diabaikan adalahpembentukan organisasi rukun tetangga (RT) sebagai organisasisosial di tingkat lokal. Tujuannya untuk mempersatukan segenapwarga masyarakat tanpa memandang asal usul kesukuan, golongan,dan latar belakang kebudayaan. Konsep ketetanggaan tersebut akanmemainkan peranan penting dalam menciptakan wadah sosial yangdapat menjamin kebutuhan akan rasa aman warga, bebas darikecurigaan, dan prasangka etnik, ras, dan golongan.2. Sikap Toleransi dan Empati terhadap Keberagaman BudayaAgar menghindarkan kecenderungan dominasi suatu sukubangsa terhadap suku bangsa lainnya maka harus ditingkatkan rasatoleransi dan empati terhadap keberagaman Indonesia. Misalnya,proyek pencetakan sejuta hektar sawah lahan gambut yang telahdibatalkan. Apabila proyek ini dilaksanakan dapat menjurus ke arahdominasi kebudayaan petani sawah dari Jawa yang dipaksakankepada suku Dayak dan kebudayaannya yang dianggap kurangsesuai dengan arus pembangunan.3. Penerapan Pendekatan MultikulturalPengembangan model pendidikan yangmenggunakan pendekatan multikulturalsangat diperlukan untuk menanamkan nilainilaipluralitas bangsa. Sikap simpati,toleransi, dan empati akan tertanam kuatmelalui pendidikan multikultural. Masyarakatmenyadari akan adanya perbedaanbudaya dan memupuk penghayatan nilainilaikebersamaan sebagai dasar dan pandanganhidup bersama.Melalui pendidikan multikultural, sejakdini anak didik ditanamkan untuk menghargaiberbagai perbedaan budaya, seperti etnik,ras, dan suku dalam masyarakat. Keserasiansosial dan kerukunan pada dasarnya adalahsebuah mozaik yang tersusun dari keberagamanbudaya dalam masyarakat. Melaluipendidikan multikultural, seorang anakdididik untuk bersikap toleransi dan empatiterhadap berbagai perbedaan di dalam masyarakat. Kesadaran akankemajemukan budaya dan kesediaan untuk bertoleransi danberempati terhadap perbedaan budaya merupakan kunci untukmembangun kehidupan berbangsa dan bernegara. Penerapan sikaptoleransi dan empati sosial yang dilakukan oleh individu dalammasyarakat akan mencegah terjadinya berbagai konflik sosial yangmerugikan berbagai pihak.

Makalah Keberagaman Budaya di Indonesia (Masalah yang timbul akibat keberagaman budaya dan Integrasi Nasional) KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah Keberagaman Budaya di Indonesia ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki serta dengan bantuan internet.Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai masalah-masalah yang timbul akibat keberagaman budaya. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya atau mendengarnya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun agar menjadi lebih baik

Manado, 03 Februari 2014

Penyusun

DAFTAR ISI HALAMANKATA PENGANTAR ...1DAFTAR ISI ..2BAB I......3A.MASALAH YANG TIMBUL AKIBAT KEBERAGAMAN BUDAYA......................3B.INTEGRASI SOSIAL.....................................................................................................41.a. FAKTOR SEJARAH................................................................................5C.DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................6

A. MASALAH YANG TIMBUL AKIBAT KEBERAGAMAN BUDAYAKeberagaman budaya memiliki dampak negatif. Masalah masalah yang muncul akibat keberagaman budaya antara lain :1. Menimbulkan konflik antarsuku bangsa, antargolongan, atau antarkelas sosial, sehingga menyebabkan timbulnya perilaku anarkisme, terorisme, sekulerisme, primordialisme, separatisme dan sebagainya.2. Menimbulkan perubahan sosial dan budaya yang terlalu cepat, sehingga terjadi perubahan nilai dan norma sosial, perubahan pranata dan lembaga sosial, perubahan pandangan hidup, perubahan sistem dan struktur pemerintahan dan sebagainya. Menghadapi dampak negatif keberagaman budaya tentu perlu dikembangkan berbagai sikap dan paham yang dapat mengikis kesalah pahaman dan membangun saling pengertian. Ada dua hal penting yang perlu dikembangkan dalam konteks ini , yaitu :1.Multikulturalisme Multikulturalisme merupakan solusi tepat mengatasi masalah yang muncul akibat keberagaman budaya. Didalam multikulturalisme, masyarakat diminta untuk melihat dan menyikapi perbedaan budaya secara wajar. Selain menjunjung tinggi pebedaan, multikulturalisme juga mengajak masyarakat untuk melihat keberagaman budaya dalam kesederajatan. Maksudnya, dalam pandangan multikulturalisme , tidak ada budaya yang lebih tinggi dari pada budaya lain.2.Toleransi dan EmpatiUntuk mendukung gagasan multikulturalisme, sikap yang perlu dikembangkan adalah sikap toleransi dan empati. Toleransi berarti rela menerima dan menghargai perbedaan dengan orang atau kelompok lain. Contoh, orang yang beragama islam menghargai temannya yang beragama Kristen. Sedangkanempatiadalah sikap yang secara iklas mau merasakan pikiran dan perasaan orang lain. Misalnya pejabat mau merasakan penderitaan rayat yang miskin. Sikap toleransi dan empati ini sangat penting ditumbuhkankembangkan dalam kehidupan masyarakat yang majemuk seperti di Indonesia.

B. INTEGRASI NASIONAL Menurut kamus besar bahasa Indonesia, integrasi artinya pembauran hingga menjadi satu kesatuan yang utuh dan bulat. Integrasi bisa terjadi secara horizontal dengan pihak yang sederajat ataupun secara vertical. Ada juga integrasi budaya yang berarti penyesuaian antara unsur kebudayaan yang saling berbeda sehinga mencapai suatu kesatuan fungsi di kehidupan masyarakat. Integrasi kebudayaan juga bisa diartikan sebagai proses penyesuaian unsur kebudayaan yang saling berbeda, sehingga mencapai keserasian fungsinya dalam kehidupan masyarakat. Istilah nasional mempunyai pengertian kebangsaan , bersifat bangsa sendiri, meliputi suatu bangsa seperti cita cita nasional, tarian nasional . Hal hal yang menyangkut bangsa dapat berupa adat istiadat, suku, warna kulit, agama, budaya wilayah dan sebagainya. Berikut adalah pendapat para ahli mengenai integrasi nasional .1.Higgins memahami integrasi nasional dengan melihat proses penyatuan kelompak budaya dan sosial pada kesatuan wilayah dan identitas nasianal. Semuanya diarahkan pada pembentukan kekuasan nasional atas unit unit politik yang lebih kecil.2.Dr.Nazarudin sjamsudin merumuskan integrasi nasional sebagai proses penyatuan suatu bangsa yang mencakup semua aspek kehidupan yaitu aspek sosial ekonomi dan budaya.3.J.Soedjati djiwandono merumuskan masalah integrasi nasional sebagai cara bagaimana kelestarian persatuan asional dalam arti luas dapat di damaikan dengan hak menentukan nasib sendiri. Hak tersebut perlu dibatasi pada suatu taraf tertentu .Bila tidak persatuan nasional akan terganguFaktor faktor yang mempengarui integrasi nasional:1.Homogenitas kelompok.Pada kelompok yang kecil biasanya tingkat kemajemukanya juga relatif kecil .Sehingga akan mempercepat proses integrasi nasional.2.Mobilitas geografis Faktor geografis mempengaruhi efektifitas dan efisiensi komunikasi. Komunikasi yang berlangsung di dalam masyarakat akan mempercepat integrasi nasional.

Setelah memahami pengertian integrasi nasional maka yang merupakan faktor pendukung integrasi nasional , selain dua faktor diatas adalah faktor sejarah, ikrar sumpah pemuda,nasionalisme dan bahasa.

1. a.Faktor sejarah Sebelum Indonesia merdeka, yaitu pada zaman kerajaan di nusantara pernah mengalami masa masa kejayaan yakni kerajaan sriwijaya yang merupakan kerajaan nasional 1 dan kerajaan majapahit yang merupakan kerajaan nasional II. Bila dilihat dari luas wilayahnya dan persatuannya sebagai bangsa Indonesia kita memiliki sejarah yang cukup panjang pada zaman kerajaan sriwijaya maupun majapahit. Dua kerajaan ini dianggap sebagai simbol pemersatuan kepulauan yang ada di Nusantara.b.Sumpah pemuda 1928Sumpah pemuda yang terjadi pada tgl 28 oktober 1928 merupakan sejarah bagi berdirinya persatuan dan kesatuan Indonesia sebagai sebuah bangsa.

c.Nasionalisme Paham nasionalisme telah menjadi bagian penting dalam proses integrasi kebangsaan di Indonesia. Nasionalisme dapat berarti suatu ideologi tentang kesejarahan bersama dan rasa senasib sepenanggungan dan suatu gerakan nasional demi menuju tujuan bersama.d.Persamaan bahasa Melalui ikrar sumpah pemuda putra putri Indonesia telah sepakat menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Bahasa menjadi alat komunikasi dan menjadi identitas bangsa . Selain faktor pendorong integritas nasional ada beberapa faktor penghambat sebagai integrasi nasional antara lain sebi bagai berikut :1. Fanatisme golongan2. Ketidakadilan sosial3. Persepsi yang salah mengenai otonomi daerah4. Interfensi pihak asing5. Hilangnya rasa bangga sebagai sebuah bangsa.

Makalah IPS Keberagaman Budaya

1. Pengertian BudayaBudaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia. Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.

2. Pengertian Kebudayaan Kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti budi atau akal. Kebudayaan adalah hasil dari cipta, rasa dan karsa manusia.Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

Kebudayan menurut wujudnya digolongkan menjadi tiga macam yaitu :1. kebudayaan berwujud abstrak2. kebudayaan berwujud konkret; dan3. kebudayaan berwujud benda (fisik).

Unsur-unsur pokok kebudayaan yang sama dapat dijumpai pada setiap kebudayaan di dunia dinamakan kebudayaan universal (cultural universal)Tujuh unsur pokok kebudayaaan universal :1. sistem religi dan upacara keagamaan2. sistem dan organisasi kemasyarakatan3. sistem pengetahuan4. bahasa5. sistem kesenian6. sistem mata pencaharian hidup dan7. sistem teknologi dan peralatan

Dampak masuknya budaya asing antara lain :1. terjadi perubahan kebudayaan2. pembauran kebudayaan3. modernisasi4. keguncangan budaya5. penetrasi budaya6. memperkaya keberagaman budaya

3. Unsur-Unsur Kebudayaan menurut para ahliAda beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:1. Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu: alat-alat teknologi sistem ekonomi keluarga kekuasaan politik2. Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi: sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya organisasi ekonomi alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama) organisasi kekuatan (politik)4. Faktor-faktor yang mempengaruhi

Suku bangsa Bahasa Aliran politik Agama Masalah kaya dan miskin Intergrasi nasional

5. Pengaruh Keberagaman Budaya di Indonesia

Pengaruh Positif :1. Keanekaragaman kebudayaan sangat menarik dan dapat dijadikan objek pariwisata.2. Keanekaragaman budaya daerah dapat membantu meningkatkan pengembangan kebudayaan nasional3. Tertanamnya sikap untuk saling menghormati dan menghargai antar suku yang berbeda.Pengaruh Negatif :1. Kecurigaan antarsuku2. Adanya pontensi konflik antarsuku dan hambatan pergaulan antarsuku karena perbedaan bahasa dan budaya3. Banyaknya suku bangsa yang ingin menerapkan hukum adatnya.

6. MASALAH YANG MUNCUL AKIBAT KEBERAGAMAN BUDAYA.

1. KonflikKonflik merupakan proses sosial disosiatif yang memecah kesatuan dalam masayarakat. Meskipun demikian, tak selamanya konflik itu negatif. Misalnya dari konflik tentang perbedaan pendapat dalam diskusi. Dari konflik pendapat tersebut dapat memperjelas hal-hal yang sebelumnya tidak jelas, menyempurnakan hal-hal yang tidak sempurna, bahkan kesalahan dapat diperbaiki dengan cara-cara kritis dan santun. Berdasarkan tingkatannya, ada dua macam konflik yaitu konflik tingkat ideologi atau gagasan dan konflik tingkat politik. Berdasarkan jenisnya ada tiga, yaitu konflik rasial, konflik antarsuku dan konflik antaragama.Pada era reformasi sekarang ini, dampak negatif akibat adanya keragaman sosial budaya sebagai berikut. Menimbulkan krisis ekonomi dan moneter yang berkepanjangan dan sulit diatasi Menimbulkan konflik antareit dan golongan politik Menimbulkan konflik antarsuku bangsa, antar golongan , atau antar kelas sosial Menimbulkan perubahan sosial dan budaya yang lebih cepat.

2. IntegrasiIntegrasi adalah saling ketergantungan yang lebih rapat dan erat antarbagian dalam organisme hidup atau antar anggota di daam masyarakat sehingga terjadi penyatuan hubungan yang dianggap harmonis.Pentingnya Integrasi nasional.Kata integrasi berasal dari kata integer, yang berarti utuh, tidak retak, bulat, padu. Jadi, integrasi mempunyai arti sebagai suatu proses penyaluran dua unsure atau lebih yang mengakibatkan tercapainya suatu keinginan yang berjalan secara baik dan lancer.Faktor pendorong integrasi. Tingginya tingkat kesadaran akan integrasi dan partisipasi Adanya pengawasan yang intensif dan efektif Terwujudnya asas keadilan sosial dan asas-asas subsolidaritas/power sharingsecara efektif Adanya ancaman dan tekanan dari pihak luar Adanya symbol persatuanFaktor penghambat integrasi Berkembangnya paham kedaerahan Berkembangnya paham stratifikasi sosial atau kelompok Berkembangnya anggapan bahwa agaman dan kepercayaan tertentu yang paling benar Berkembangnya anggapan bahwa kebudayaan tertentu yang paling tinggi disbanding dengan kebudayaan yang lainTaraf-taraf proses integrasi. Taraf akomodasi Taraf kooperasi Taraf koordinasi Taraf asimilasiIntegrasi dikatakan berhasil apabila memenuhi syarat-syarat berikut. Seluruh anggota masyarakat merasa bahwa mereka saling mengisi kebutuhan mereka dan tidak saling merintangi atau merugikan Terdapat consensus antarkelompok mengenai norma-norma sosial yang member arah pada tujuan yang dicita-citakan dan menjadi kajian serta cara dan upaya untuk mewujudkannya.3. DisintegrasiDisintegrasi atau disorganisasi merupakan suatu keadaan yang tidak serasi pada setiap bagian dari suatu kesatuan. Agar masyarakat dapat berfungsi sebagai organisasi harus ada keserasian antar bagian-bagiannya.

4. ReintegrasiReintgrasi atau reorganisasi dapat dilaksanakan apabila norma-norma dan nilai-nilai baru telah melembaga dalam diri warga masyarakat.Berikut ini merupakan pengaruh kemajemukan Indonesia terhadap potensi poltik. Hubungan suku bangsa Hubungan antar penganut agama Hubungan dengan penduduk pendatang

7. Manfaat keberagaman budayaKebudayaan masyarakat Indonesia sangat beraneka ragam karena terdiri atas bermacam-macam suku bangsa, ras, agama, bahasa, adat istiadat, golongan politik dan sebagainya. Keragaman kebudayaan inilah yang menyebabkan masyarakat di Indonesia menjadi unik dan berbeda dengan masyarakat lainnya di dunia.

Namun keberagaman tersebut menyebabkan kehidupan masayarakat Indonesia menjadi rawan konflik. Masyarakat majemuk atau multikultural memiliki karakteristik heterogen dengan pola hubungansosial antarindividu bersifat toleran dan harus menerima kenyataan untuk hidup berdampingan secara damai satu sama lain dengan perbedaan-perbedaan yang melekat pada tiap entitas sosial dan politiknya.

Kebesaran kebudayaan sauatu masyarakat atau bangsa terletak pada kemampuannya untuk menampung berbagai perbedaan dan keberagaman dalam satu ikatan yang berdasarkan prinsip-prinsip hak asasi manusia dan demokrasi.Manfaat keberagaman budaya suku-suku bangsa adalah sarana untuk menengahi setiap ada isu konflik separatis dan disintegrasi sosial.

8. PERAN MASYARAKAT DALAM MENJAGA KERAGAMAN BUDAYAPeran masyarakat dalam menjaga keragaman dan keselaran budaya antara lain sebagai berikut:1) Mengembangkan sikap saling menghargai terhadap nilai-nilai dan norma sosial yang berbeda-beda dari anggota masyarakat, tidak mementingkan kelompok, ras, etnik atau kelompok agamanya.2) Meninggalkan sikap primodialisme terutama yang menjurus pada sikap etnosentrisme dan ekstrimisme(berlebih-lebihan)3) Menegakan supremasi hukun yang artinya sutau peraturan formal harus berlaku pada semua warga negara tanpa memandang kedudukan sosial, ras, etnik dan agama yang mereka anut.4) Mengembangkan rasa nasionalisme terutama melalui penghayatan wawasan berbangsa dan bernegara namun menghindari sikap chauvimisme yang akan mengarah pada sikap ekstrim dan menutup diri akan perbedaan yang ada dalam masyarakat.5) Menyelesaikan semua konflik dengan cara yang akomodatif melalui mediasi, kompromi dan ajudikasi.6) Mengembangkan kesadaran sosial.

Contoh kongkritnya adalah di Bali sedang digalakkannya program Ajeg Bali guna mempertahankan kebudayaan di dalam kehidupan masyarakat Bali yang makin lama terlihat makin memudar karena budaya asing yang masuk begitu saja dalam kehidupan masyarakat. Program ini ditujukan agar para penerus (generasi muda) tidak melupakan kebudayaannya selain itu agar masyarakat tau bagaimana cara hidup berdampingan dengan orang yang berbeda keyakinan dan budaya berdasarkan asas Ajeg Bali itu sendiri.

AB IPENDAHULUANA. Latar Belakang

ISBD merupakan sebagai program umum yang bersifat mengantar mahasiswa yamg memiliki kemampuan personal.Kemampuan personal merupakan kaitan dengan kemampuan individu untuk menempatkan diri sebagai anggota masuyarakat yang tidak terpisahkan dari masyarakat itu sendiri.ISBD juga merupakan sebagai integrasi dari ISD dan IBD yang memberikan dasar-dasar pengetahuan sosial dan konsep-konsep budaya kepada mahasiswa sehingga mampu mengkaji masalah sosial, kemanusian, dan budaya. Pendekatan ISBD juga merupakan akan memperluas pandangan bahwa masalah sosial, kemanusian, dan budaya dapat didekati dari berbagai sudut pandang. Dengan wawasan sehingga mampu mengkaji sebuah masalah kemasyarakatan yang lebih kompleks, demikian pula dengan solusi pemecahannyaProblematika kebudayaan adalah sesuatu yang indah jika kebudayaan yang merupakan harta yang turun temurun dari nenek moyang kita, dapat kita pertahankan kelestariannya. Tapi perkembangan jaman tidak dapat dibendung, seiring dengan berjalanya waktu, maka kelestarian kebudayaan tersebut harus dijaga karena kebudayaan hanyalah identitas diri dan merupakan identitas bangsa. Bangsa yang memiliki identitas akan menjadi bangsa yang kuat dan menjadi bangsa yang tidak mudah untuk dijajah oleh bangsa lain. Problematika kebudayaan sangat berbahaya jika dibiarkan, karena kebudayaan merupkan jati diri bangsa, bila itu hilang maka dengan sangat mudah bangsa itu akan hancur dan dijajah oleh bangsa lain. Oleh sebab itu bagaimanapun juga caranya kita harus mempertahankan identitas bangsa kita yaitu kebudayaan. Mulailah dengan mencintai kebudayaan daerah, dan serukan dalam hati yaitu: Aku Cinta Indonesia.

B. Rumusan Masalah

Berdasarakan latar belakang tersebut di atas, maka setidaknya ada beberapa masalah yang akan di bahas dalam makalah ini, yaitu :1. Apakah pengertian dari kebudayaan?2. Dalam problematika kebudayaan apa saja hambatan-hambatan kebudayaan yang terjadi?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah berdasarkan rumusan masalah di atas adalah :1. Untuk memberitahukan pengertian dari kebudayaan.2. Untuk memberitahukan macam-macam hambatan kebudayaan yang terjadi.

BAB IIPEMBAHASAN

A. Pengertian KebudayaanBudaya adalah bentuk jama dari Budi dan Daya yang berarti Cinta, kasra, dan rasa. Kata budaya sebenarnya berasal dari bahasa sansekerta Budaya yaitu bentuk jama dari kata Budhi yang berarti budi atau akal. Dalam bahasa inggris, kata budaya berasal dari kata Culture, dalam bahasa Latin berasal dari kata Colera. Colera berarti mengolah, mengerjakan, menyuburkan, mengembangkan tanah (bertani)

Kemudian pengertian ini berkembang dalam arti Culture, yaitu sebagai segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam. Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa kebudayaaan atau budaya menyangkut keseluruhan aspek kehidupan manusia baik material maupun non-material. Sebagian besar ahli yang mengartikan kebudayaan seperti ini kemungkinan besar sangat di pengaruhi oleh pandangan evolusionisme, yaitu suatu teori yang menyatakan bahwa kebudayaan itu akan berkembang dari tahapan yang sederhana menuju tahapan yang lebih konpleks.

B. Problematika Kebudayaan

Kebudayaan yang diciptakan manusia dalam kelompok dan wilayah yang berbeda-beda menghasilkan keragaman kebudayaan. Tiap persekutuan hidup manusian (masyarakat, suku, atau bangsa) memiliki kebudayaan sendiri yang berbeda dengan kebudayaan kelompok lain. Kebudayaan yang dimiliki sekelompok manusia membentuk ciri dan menjadi pembeda dengan kelompok lain. Dengan demikian, kebudayaan merupakan identitas dari persekutuan hidup manusia.

Dalam rangka memenuhi hidupnya manusia akan berinteraksi dengan manusia lain, masyarakat berhubungan dengan masyarakat lain, demikian pula terjadi hubungan antar persekutuan hidup manusia dari waktu ke waktu dan terus berlangsung sepanjang kehidupan manusia. Kebudayaan yang ada ikut pula mengalami dinamika seiring dengan dinamika pergaulan hidup manusia sebagai pemilik kebudayaan. Berkaitan dengan hal tersebut kita mengenal adanya pewarisan kebudayaan, perubahan kebudayaan, dan penyebaran kebudayaan.Bahwa dalam rangka pemenuhan hidupnya manusia akan berinteraksi dengan sesama, masyarakat dengan masyarakat lain yang terjadi antar persekutuan hidup manusia sepanjang hidup manusia. Berkaitan dengan hal tersebut kita mengenal adanya tentang kebudayaan yaitu :1. Pewaris kebudayaan yaitu proses pemindahan,penerusan,pemilikan dan pemakaian dari generasi ke generasi 2. Perubahan kebudayaan yaitu perubahan yang terjadi karena ketidaksesuaian diantara unsur-unsur budaya3. Penyebaran kebudayaan atau difusi adalah proses menyebarnya unsur-unsur kebudayaa dari suatu kelompok ke kelompok yang lain atau dari masyarakat ke masyarakat yang lain.

a. Pewarisan kebudayaan

Pewarisan kebudayaan adalah proses pemindahan, penerusan, pemilikan, dan pemakaian kebudayaan dari generasi ke generasi secara berkesinambungan. Pewarisan budaya bersifat vertical artinya budaya diwariskan dari generasi terdahulu kepada generasi berikutnya untuk digunakan, dan selanjutnya diteruskan kepada generasi yang akan datang.

Pewarisan kebudayaan dapat dilakukan mmelalui ekulturasi dan sosialisasi, enkulturasi, atau pembudayaan adalah proses mempelajari dan menyesuaikan pikiran dan sikap individu dengan sistem norma, adat, dan peraturan hidup dalam kebudayaan. Proses enkulturasi di mulai sejak dini, yaitu masa kanak-kanak, bermulai dari lingkungan keluarga, teman-teman sepermainan, dan masyarakat luas. Sosialisasi atau proses pemasyarakatan adalah individu menyesuaikan diri dengan individu lain dalam masyarakatnya.Dalam hal pewarisan budaya bisa muncul masalah antara lain: sesuai atau tidaknya budaya barisan tersebut dengan dinamika masyarakat saat sekarang, penolakan generasi penerima terhadap warisan budaya tersebut, dan munculnya budaya baru yang tidak lagi sesuai dengan budaya warisan.Dalam suatu khusus, ditemukan generasi muda menolak budaya yang hendak diwariskan oleh generasi pendahulunya. Budaya itu dianggap tidak lagi sesuai dengan kepentingan hidup generasi tersebut, bahkan dianggap bertolak belakang dengan nilai-nilai budaya baru yang diterima sekarang ini.

b. Perubahan kebudayaanPerubahan kebudayaan adalah perubahan yang terjadi sebagai akibat adanya katidaksesuaian di antara unsur-unsur budaya yang saling berbeda sehingga terjadi keadaan yang fungsinya tidak serasi bagi kehidupan. Perubahan kebudayaan mencakup banyak aspek, baik bentuk, sifat perubahan, dampak perubahan, dan mekanisme yang dilaluinya. Perubahan kebudayaan di dalamnya mencakup perkembangan kebudayaan. Pembangunan dan modernisasi termasuk pula perubahan kebudayaan.Perubahan kebudayaan yang terjadi bisa memunculkan masalah, antara lain perubahan akan merugikan manusia jika perubahan itu bersifat regres (kemunduran) bukan progres (kemajuan); perubahan bisa berdampak buruk atau menjadi bencana jika dilakukan melalui revolusi, berlangsung cepat, dan diluar kendali manusia.

c. Penyebaran kebudayaan

Penyebaran kebudayaan atau difuusi adalah proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari suatu kelompok ke kelompok lain atau suatu masyarakat ke masyarakat lain. Kebudayaan kelompok masyarakat di suatu wilayah bisa menyebar ke masyarakat wilayah lain. Misalnya, kebudayaan dari masyarakat barat (Negara-Negara Eropa) masuk dan mempengaruhi kebudayaan timur (bangsa Asia dsan Afrika). Globalisasi budaya bisa dikatakan pula sebagai penyebaran suatu kebudayaan secara meluas.Dalam hal penyebaran kebudayaan, seorang sejarawan Arnold J. Toynbee merumuskan beberapa dalil tentang radiasi budaya sebagai berikut.

Pertama, aspek atau unsur budaya selalu masuk tidak secara keseluruhan, melainkan individual. Kebudayaan barat yang masuk ke dunia timur pada abad ke-19 tidak masuk secara keseluruhan. Dunia timur tidak mengambil budaya barat secara keseluruhan, tetapi unsur tertentu, yaitu teknologi. Teknologi merupakan unsur yang paling mudah di serap. Industrialisasi di Negara-negar timur merupakan pengaruh dari kebudayaan barat.

Kedua, kekuatan menermbus suatu buda bebanding terbalik dengan nilainya. Makin tinggi dan dalam aspek budayanya, makin sulit untuk diterima. Contoh religi adalah lapis dalam dari budaya. Religi orang barat (Kristen) sulit di terima oleh orang timur dibanding teknologinya. Alasannya, religi merupakan lapisan budaya yang paling dalam dan tinggi, sedangkan teknologi merupakan lapis luar dari budaya.

Ketiga, jika satu unsure budaya masuk maka akan menarik unsure budaya lain. Unsure teknologi asing yang diadopsi akan membawa masuk pula nilai budaya asing melalui orang-orang asing yang bekerja di industri teknologi tersebut.

Keempat, aspek atau unsur budaya yang ditanah asalnya tidak berbahaya, bisa menjadi berbahaya bagi masyarakat yang di datangi. Dalam hal ini, Toynbee memberikan contoh nasionalisme. Nasionalisme sebagai hasil evolusi sosial budaya yang menjadi sebab tumbuhnya Negara-negara nasional di Eropa abad ke-19 justru memecah belah system kenegaraan di dunia Timur, seperti kesultanan dan kekhalifahan di Timur tengah.Penyebaran kebudayaan (difusi) bisa menimbulkan masalah. Masyarakat penerima akan kehilangan nilai-nilai budaya local sebagai akibat kuatnya budaya asing yang masuk. Contoh globalisasi budaya yang bersumber dari kebudayaan Barat pada era sekarang ini adalah masuknya nilai-nilai budaya global yang dapat memberi dapat negatif bagi perilaku sebagian masyarakat Indonesia. Misalnya, pola hidup konsumtif, hedonism, pragmatis, dan individualistic. Akibatnya, nilai budaya bangsa seperti rasa kebersamaan dan kekeluargaan lambat laun bisa hilang dari masyarakat Indonesia.Pada dasarnya, divusi merupakan bentuk kontak antar kebudayaan. Selain difusi, kontak kebudayaan dapat pula berupa akulturasi dan asimilasi. Akulturasi berarti pertemuan antara dua kebudayaan atau lebih yang berbeda. Akulturasi merupakan kontak antar kebudayaan, namun masing-masing memperlihatkan unsure-unsur budayanya. Asimilasi berarti peleburan antar kebudayaan yang bertemu. Asimilasi terjadi karna proses yang berlangsung lama dan intensiif antara mereka yang berlainan latar belakang ras, suku, bangsa, dan kebudayaan. Pada umumnya, asimilasi menghasilkan kebudayaan baru.

C. Beberapa Problematika Antaralain :

1. Hambatan budaya yang berkaitan dengan pandangan hidup dan sitem kepercayaan. Keterkaitan orang jawa terhadap tanah yang mereka tempati secara turun-temurun di yakini sebagai peberi berkah kehidupan. Mereka enggan meninggalakan kampong halamannya atau beralih pola hidup hidup sebagai petani , padahal hidup mereka umumnya miskin.2. Hambatan budaya berkaitan dengan perbedaan persepsi atau sudut pandang. Hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan persepsi atau sudut pandang ini dapat terjadi antara masyarakat dan pelaksanaan pembangunan. Contonhnya: Program keluarga KB semula di tolak masyarakat, mereka beranggapan banyak anak banyak rezeki.3. Hambatan budaya yang berkaitan dengan faktor psikologo atau kejiwaan. Upaya untuk mentransmigrasikan penduduk dari daerah yang terkena bencana alam banyak mengalami kesulitan. Hal ini di sebabkan karena adanya kekhawatiran penduduk bahwa di tempat yamg baru hidup mereka lebih sengsara di bandingkan dengan hidup mereka di tempat yang lama.4. Masyrakat yang tersaing dan kurang komunikasi dengan masyarakat luas. Masyarakat daerah-daerah terpencil yang kurang komunikasi dengan masyarakat luas, karena pengetahuan serba terbatas, seolah-olah tertutup untuk menerima program pembangunan.

D. Sikap Etnosantrisme.

Sikap Etnosantrisme yang mengagung-agungkan budaya, suku bangsa sendiri dan menganggap rendah suku budaya lain. Sikap ini akan mudah memicu timbulnya kasus-kasus sara. Yakni pertentangan suku, agama, ras dan antar golongan.1. Sikap tradisionalismeSikap ini sangat mengagung-agungkan budaya tradisional sedemikian rupa, yang menganggap hal-hal baru itu merusak tatanan hidup mereka yang sudah mereka miliki secara turun-temurun.

2. Perkembangan IPTEK sebagai hasil kebudayaan, sering kali disalah gunakan oleh manusia, sebagai contoh: Nuklir dan Bom di buat justru untuk saling menyakiti bahkan saling membunuh bukan untuk melestarikan generasi. Dan obat-obatan diciptakan dalam salah gunakan yang justru mengganggu kesehatan manusia.

E. Unsur-Unsur Kebudayaan

Kebudayaan mengandung unsur antara lain; Kenyakinan, Mata pencarian, Bahasa, pengetahuan, Teknologi, Sistem sosial,Kekerabatan,penanggalan,Tata pemukiman.Berkembangnya kebudanyaan dikarenakan adanya kesadarn manusia, kondisi masyarakat dan hubungan dan kebudaan lain.

F. Aktivitas Kebudayaan

Terminologi yang menunjukan aktifitas kebudayaan antara akulturasi, asimilasi, difusi, dan lain-lain. Kebudayaan itu memiliki jiwa, ibarat manusia hidup yang dinamis dan tidak statis. Selain kebudaaan itu hidup, kebudayaan pun dapat terkena kematian. Kematian kebudayaan terjadi karena manusia yang dulu hidup di dalam sebuah kebudayaan, meninggalkan baik secara sadar atau tidak kebudayaan itu, biasanya, karena ketertarikan kepada kebudayaan lain.Manusia adalah jiwa kebudayaan.Ketika manusia meninggalkan kebudayaan yang telah melembaga tersebut kematian bagi sebuah kebudayaan. Keunggulan kebudayaan Indonesia;- Kekayaan akan keragaman kebudayaan daerah Indonesia- Sumber daya alam yang melimpah dan berkualitas- Wilayah yang strategis

Problematika;- Adanya pandangan bahwa kebudayaan itu statis- Rendahnya minat sebagian masyarakat dalam menghayati kebudayaan daerah- Rendahnya apresiasimasyarakat dalam menghayati kebudayaan daerah- Rendahnya apresiasi masyarakat terhadap nilai-nilai budaya daerah- Ketertarikan sebagian masyarakat terhadap pengaruh kebudayaan barat/asing Pencitraan yang kuat tentang kebudayaan Indonesia.F. Kebudayaan Indonesia

Kebudayaan Indonesia adalah salah satu dari sekian banyak kebudayaan yang ada di dunia. Keberadaannya sama dengan kebudayaan lain telah memakan waktu yang cukup lama.Berbicara tentang kebudayaan Indonesia maka kita akan berbicara tentang sejarah panjang pertemuan antar kebudayaan daerah Indonesia dengan kebudayaan dari luar Indonesia.Pertemuan antar kebudayan-kebudayaan di Indonesia, sudah dimulai sejak masuknya agama Hindu dan Budha. Kebudayaan daerah Indonesia yang masih sederhana kemudian bertemu dengan agama Hindu dan Budha yang menjadi sedemikian meluas dan dianut oleh banyak masyarakat di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya kerajaan yang pernah ada di wilayah Barat dan Tengah.

Indonesia yang menganut agama tersebut seperti Kutai, Tarumanegara, Sriwijaya, Pejajaran dan Majapahit. Pada masa kerjaan Majapahit, kebudayaan Indonesia mencapai kebersamaannya dengan menyatukan kerajaan yang ada di Indonesia oleh Patih Gajah Mada, yang terkenal dengan Sumpah Palapa.

Kesatuan ini jelas menjadikan kebudayaan di Indonesia semakin menunjukkan dinamis. Terlihat mulai munculnya berbagai persoalan kebudayaan, salah satunya seperti hubungan kerajaan di daerah dengan Majapahit. Keadaan ini semakin terlihat, ketika agama Islam mulai banyak dianut oleh masyarakat di Indonesia, bahkan hingga tingkat kerajaan. Perubahan keyakinan ini membuat banyak perubahan di bidang lain, kesetaraan antara sesama manusia, semakin berkembangnya sastra, berdirinya kerajaan-kerjaan baru dan lain-lain.Perjalanan kebudayaan Indonesia dipengaruhi oleh, masuknya Portugis menandakan sebuah masa ketika penjajahan melanda wilayah nusantara. Ditutupnya Terusan Suez membuat banyak negara di belahan dunia Barat mengalihkan perhatiannya untuk mencari rempah-rempah. Tokoh-tokoh seperti Vasco da Gama, Marcopolo, Bartholomeus Diaz, mencari sebuah wilayah perdagangan baru. Salah satu wilayah yang ditemukan sampailah mereka di tanah nusantara dan memulai sebuah masa yang panjang, dalam penjajahan. Nusantara yang memiliki kesabaran tersebut mulai menapaki jalan menuju persatuan. Masa tersebut, dipenuhi dengan berbagai peperangan di berbagai daerah , mulai dari Aceh hingga Maluku. Peperangan yang digerakan oleh semangat mempertahankan diri. Dengan menggunakan taktik memecah belah atau devide et impera, perlawanan yang diberikan oleh para pejuang di daerah mulai tidak berarti. Perlawanan masih diberikan, mulai dari kecil-kecilan hingga memuncak pada perlawanan secara keseluruhan terhadap penjajahan. Akhirnya memperoleh kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, Penjajahan yang terjadi selama masa tersebut, bukan hanya kisah perlawanan fisik, tetapi juga tentang perlawanan kebudayaan. Oleh karena,terjadi perubahan yang besar dalam banyak bidang.Dalam hal ini dapat disoroti perubahan bentuk pemerintahan. Perubahan bentuk pemerintahan, dari kerajaan kepada negara, menjadi sebuah perubahan yang menuntut adanya kesatuan wilayah dan kebudayaan di Indonesia. Pada masa ini pula, polemik tentang dasar negara, bahasa, Undang-Undang Dasar, dan persoalan kebudayaan nasional mulai terlhat. Sudah banyak usaha yang dilakukan untuk merumuskan apa itu kebudayaan Indonesia.Kekayaan Kebudayaan yang sedemikian hebat dari wilayah Indonesia, membuat para perumus tidak ingin menghilangkan kebudayan yang sudah lama hidup. Kekayaan kebudayaan yang telah telah terkenal kebesarannya ke Tiongkok dan Eropa.Namun, usaha perumusan belum membuahkan hasil yang memuaskan.Masyarakat Indonesia telah teralihkan perhatiannya kepada kebudayaan yang dibawa oleh Eropa dan Amerika.

Upaya pengembangan kebudayaan Indonesiaa. Jujurb. Tanggung Jawabc. Menepati janjid. Toleransie. Membiasakan hidup bersih.f. Menuntut ilmu kapan dan dimanapun juga g. Menjalaini kehidupan sehari-hari dengan berpedoman pada kebudayaan Indonesiah. Tanamkan minat sejak dini pada kebudayaan daerah Indonesiai. Mempelajari dan mengenali kebudayaan daerah Indonesia (tarian,kerajinan tangan, Seni bertutur, alat musik daerah membangun rumah teknik kebudayaan daerah dan lain-lain).

Sudah saatnya kebudayaan Indonesia memiliki kesejajaran dengan budaya barat. Oleh karena itu, mulai disadari bahwa kebudayaan daerah di Indonesia memiliki keunggulan mulai dari pandangan tentang alam hingga pranata sosial. Dan masyarakat barat juga mulai menyadari kekurangan kebudayaan mereka sendiri, yang terlihat lewat gairah dan ketertarikan kepada kebudayaan Timur sebagai penawar kegelisahan mereka Mengenali dan mengembangkan kebudayaan Indonesia adalah tugas yang diemban oleh setiap warga negara Indonesia. Jangan tinggalkan kebudayaan Indonesia karena kekayaan menunggu untuk dikenali, dikembangkan, hingga akhirnya dapat hidup mencapai kebesarannya, yang dulu pernah dimiliki.H. Problematika Kebudayaan Indonesia

Menelusuri pergulatan kebudayaan di Indonesia, akan ditemukan sebuah fenomena yang lazim dihidupi yaitu, ke-rendah-diri-an masyarakat Indonesia terhadap kebudayaannya sendiri. Ke-rendah-diri-an ini muncul dari hubungan antara kebudayaan Barat dengan kebudayaan daerah di Indonesia, Barat yang sering diposisikan sebagai pihak superior dan kebudayaan daerah di Indonesia sebagai pihak inferior.Rendah diri ini disebabkan oleh penjajahan, kerusakan perilaku masyarakat Indonesia, dan pencitraan yang kuat dari media tentang keunggulan kebudayaan Barat. Namun, dari beberapa sebab tersebut, yang terus terjadi hingga saat ini dan yang paling mendasar adalah pencitraan. Dikatakan mendasar karena pada saat penjajahan pun sudah terjadi pencitraan tersebut.

Ungkapan khusus seperti, ilmiah, keren, funky, dan gaul adalah ungkapan yang menujukkan kondisi rendah diri. Ungkapan-ungkapan tersebut seringkali dilekatkan kepada kebudayaan Barat, sedangkan kebudayaan daerah di Indonesia, sepertinya jauh dari ungkapanungkapan tersebut. Hal ini memang tidak sepenuhnya bermasalah, karena Barat memang memiliki keunggulan dalam bidang-bidang tertentu, seperti sains. Namun, penilaian kebudayaan Barat lebih superior dan kemudian fenomena masyarakat Indonesia meninggalkan kebudayaan yang sudah lama dihidupi, tentu menjadi suatu masalah. Kebudayaan daerah di Indonesia ditingglakan hanya karena dicitrakan tidak ilmiah, keren dan sebagainya. Padahal, mulai disadari bahwa kebudayaan daerah di Indonesia memiliki keunggulanmulai dari pandangan tentang alam hingga pranata sosial. Dan juga masyarakat Barat mulai menyadari kekurangan kebudayaan mereka sendiri-yang terlihat lewat gairah dan ketertarikan kebudayaan Timur sebagai penawar kegelisahan mereka.Secara singkat, dapat dikatakan permasalahan ini muncul karena pencitraan dan harus juga diselesaikan dengan pencitraan. Sudah saatnya kita melihat bahwa kebudayaan Indonesia memiliki kesejajaran dengan kebudayaan Barat, hanya saja kebudayaan Indonesia kurang dicitrakan dan kurang dikenali oleh sebagian masyarakat Indonesia yang hidup mulai masa 70-an. Tentu, usaha untuk mengenali kebudayaan Indonesia adalah tugas yang diemban oleh setiap warga negara Indonesia.Pengenalan ini merupakan salah satu modal untuk memiliki dan mengembangkan kebudayaan Indonesia. Minimnya pengenalan ini, merupakan salah satu faktor yang membuat rendahnya rasa kepemilikan dan keinginan untuk mengembangkan kebudayaan. Mengembangkan kebudayaan, adalah hal yang harus dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Jangan tinggalkan kebudayaan Indonesia karena kekayaannya menunggu untuk dikenali, dikembangkan, hingga akhirnya dapat hidup mencapai kebesarannya, yang dulu pernah dimiliki.

BAB IIIPENUTUP

A. KesimpulanSetelah penulis menyelesaikan pembahasan tentang Problematika Kebudayaan maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa :Problematika itu adalah hambatan-hambatan atau kesulitan-kesulitan dalam mengebangkan pola pikir dan pola hidup dalam masyarakat. Di Negara kita, Indonesia juga sering di jumpai hal-hal yang menghambat atau hal-ahal yang berkaitan dengan problematika kebudayaan.

B. SaranMarilah kita menjaga dan melestarikan kebudayaan kita sehingga apa yang menjadi milik kita tidak di a mbil alih oleh Negara lain, karna apa yang menjadi milik kita harus kita jaga dengan sepenuhnya, jangan setelah di ambil alih oleh Negara lain kita baru bertindak.

DAFTAR PUSTAKA

Hermanto.,Winarno.(2011).Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, jakarta:Penerbit Bumi Aksara.Puturistik (2010).problematika kebudayaan.from http://puturistik.blogspot.com/2010/06/problematika kebudayaan.html?m=1 15 oktober 2012Yahwa ki (2011).problematika kebudayaan.from http://yahwa-ki.blogspot.com/2011/07/problematika kebudayaan.html?m=1 15 oktober 2012

Pada tulisan kal ini blog Karo Cyber akan mempublikasikan contoh latar belakang pembuatan makalah, yaitu tulisan berupa penjelasan singkat tentang apa yang akan dibahas pada sebuah makalah. Pada latar belakang makalah juga akan turut digambarkan sedikit data atau fakta untuk mendukung suatu makalah.

Selain itu penulisan dalam sebuah latar belakang makalah juga harus dibuat sejelas mungkin, dimana dalam hal ini dimaksudkan untuk memberikan kemudahan bagi para pembaca untuk memahami isi dari latar belakang pembuatan sebuah makalah.

Berikut ini adalah salah satu contoh latar belakang pembuatan makalah dengan judul "Pengaruh Perpustakaan Sekolah terhadap Mutu Pendidikan di Sekolah". Untuk melihat secara lengkap contoh latar belakang pembuatan makalah tersebut, maka secara lengkap bisa Anda lihat dibawah ini:

A. LATAR BELAKANG MASALAHIlmu pengetahuan dan teknologi selalu berkembang dan mengalami kemajuan, sesuai dengan perkembangan zaman dan perkembangan cara berpikir manusia. Bangsa Indonesia sebagai salah satu negara berkembang tidak akan bisa maju selama belum memperbaiki kualitas sumber daya manusia bangsa kita. Kualitas hidup bangsa dapat meningkat jika ditunjang dengan sistem pendidikan yang mapan. Dengan sistem pendidikan yang mapan, memungkinkan kita berpikir kritis, kreatif, dan produktif.

Dalam UUD 1945 disebutkan bahwa negara kita ingin mewujudkan masyarakat yang cerdas. Untuk mencapai bangsa yang cerdas, harus terbentuk masyarakat belajar. Masyarakat belajar dapat terbentuk jika memiliki kemampuan dan keterampilan mendengar dan minat baca yang besar. Apabila membaca sudah merupakan kebiasaan dan membudaya dalam masyarakat, maka jelas buku tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari dan merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi.

Dalam dunia pendidikan, buku terbukti berdaya guna dan bertepat guna sebagai salah satu sarana pendidikan dan sarana komunikasi. Dalam kaitan inilah perpustakaan dan pelayanan perpustakaan harus dikembangkan sebagai salah satu instalasi untuk mewujudkan tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa. Perpustakaan merupakan bagian yang vital dan besar pengaruhnya terhadap mutu pendidikan.

Judul makalah ini sengaja dipilih karena menarik perhatian penulis untuk dicermati dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak yang peduli terhadap dunia pendidikan.

B. IDENTIFIKASI MASALAH (LATAR BELAKANG)Sesuai dengan judul makalah ini Pengaruh Perpustakaan Sekolah terhadap Mutu Pendidikan di Sekolah, terkait dengan pelaksanaan program pendidikan di sekolah dan fungsi serta sumbangan perpustakaan terhadap pelaksanaan program tersebut.

Berkaitan dengan judul tersebut, maka masalahnya dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1. Bagaimana peran perpustakaan terhadap pelaksanaan program pendidikan di sekolah 2. Bagaimana cara agar perpustakaan sekolah benar-benar dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah ?C. PEMBATASAN MASALAHUntuk memperjelas ruang lingkup pembahasan, maka masalah yang dibahas dibatasi pada masalah : 1. Peran perpustakaan terhadap pelaksanaan program pendidikan di sekolah; 2. Cara-cara agar perpustakaan sekolah benar-benar dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.D. PERUMUSAN MASALAHBerdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah tersebut, masalah-masalah yang dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana deskripsi peran perpustakaan terhadap pelaksanaan program pendidikan di sekolah? 2. Bagaimana deskripsi cara agar perpustakaan sekolah benar-benar dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah?

Contoh Contoh Latar Belakang BAB 1 Pendahulan Untuk Makalah, Skripsi Tugas Karya Ilmiah - Berikut ini kami hadirkan contoh latar belakang makalah / skripsi bagi anda mahasiswa / pelajar yang sedang bingung mencari ide referensi untuk penyusunan kalimat latar belakang dalam makalahnya untuk mengisi PENDAHULUAN di BAB I.Terdapat 4 komponen yaitu Latar belakang masalah, Identifikasi Masalah, Pembatasan Masalah, dan Perumusan Masalah.Contoh Latar Belakang Makalah Yang Baik dan BenarContoh latar belakang makalah dibawah ini diambil dari makalah yang berjudulPengaruh Perpustakaan Sekolah terhadap Mutu Pendidikan di Sekolah yang kami dapatkan dari internet.

Ilustrasi : Latar Belakang Makalah Skripsi

A. LATAR BELAKANG MASALAHIlmu pengetahuan dan teknologi selalu berkembang dan mengalami kemajuan, sesuai dengan perkembangan zaman dan perkembangan cara berpikir manusia. Bangsa Indonesia sebagai salah satu negara berkembang tidak akan bisa maju selama belum memperbaiki kualitas sumber daya manusia bangsa kita. Kualitas hidup bangsa dapat meningkat jika ditunjang dengan sistem pendidikan yang mapan. Dengan sistem pendidikan yang mapan, memungkinkan kita berpikir kritis, kreatif, dan produktif.

Dalam UUD 1945 disebutkan bahwa negara kita ingin mewujudkan masyarakat yang cerdas. Untuk mencapai bangsa yang cerdas, harus terbentuk masyarakat belajar. Masyarakat belajar dapat terbentuk jika memiliki kemampuan dan keterampilan mendengar dan minat baca yang besar. Apabila membaca sudah merupakan kebiasaan dan membudaya dalam masyarakat, maka jelas buku tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari dan merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi.

Dalam dunia pendidikan, buku terbukti berdaya guna dan bertepat guna sebagai salah satu sarana pendidikan dan sarana komunikasi. Dalam kaitan inilah perpustakaan dan pelayanan perpustakaan harus dikembangkan sebagai salah satu instalasi untuk mewujudkan tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa. Perpustakaan merupakan bagian yang vital dan besar pengaruhnya terhadap mutu pendidikan.

Judul makalah ini sengaja dipilih karena menarik perhatian penulis untuk dicermati dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak yang peduli terhadap dunia pendidikan.

B. IDENTIFIKASI MASALAH (LATAR BELAKANG)Sesuai dengan judul makalah ini AaPengaruh Perpustakaan Sekolah terhadap Mutu Pendidikan di SekolahAaA, terkait dengan pelaksanaan program pendidikan di sekolah dan fungsi serta sumbangan perpustakaan terhadap pelaksanaan program tersebut.

Berkaitan dengan judul tersebut, maka masalahnya dapat diidentifikasi sebagai berikut:Bagaimana peran perpustakaan terhadap pelaksanaan program pendidikan di sekolahBagaimana cara agar perpustakaan sekolah benar-benar dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah ?

C. PEMBATASAN MASALAHUntuk memperjelas ruang lingkup pembahasan, maka masalah yang dibahas dibatasi pada masalah :Peran perpustakaan terhadap pelaksanaan program pendidikan di sekolah;Cara-cara agar perpustakaan sekolah benar-benar dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.

D. PERUMUSAN MASALAHBerdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah tersebut, masalah-masalah yang dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut :Bagaimana deskripsi peran perpustakaan terhadap pelaksanaan program pendidikan di sekolah?Bagaimana deskripsi cara agar perpustakaan sekolah benar-benar dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah?

Lihat juga : Contoh Daftar Pustaka Yang Baik dan Benar

Contoh Latar Belakang Makalah pada Kalimat-kalimat diatas bisa anda karang sesuai perasaan anda sendiri dan disesuaikan dengan tema makalah / karya ilmiah yang ingin anda buat. Semoga info cara membuat latar belakang makalah diatas bisa menambah referensi anda semua. >