new lapkas demam tifoid

28
Demam Tifoid Oleh Misrul Dhiafah Utami S.Ked Pembimbing: dr. Armansyah Harahab Sp.OG dr. Adyanur Munira Sp.OG

Upload: misrul-dhiafah-utami-ypas

Post on 04-Jan-2016

34 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

fa

TRANSCRIPT

Demam Tifoid

Oleh

Misrul Dhiafah Utami S.Ked

Pembimbing:

dr. Armansyah Harahab Sp.OG

dr. Adyanur Munira Sp.OG

Pendahuluan

Ibu hamil merupakan kelompok risiko untuk infeksi tifoid, yang disebabkan Salmonella typhi,. Transmisi tifoid berkembang pesat pada daerah dengan

kondisi sanitasi yang buruk

    Dalam hubungan dengan dengan kehamilan, tidak dilaporkan bahwa kehamilan akan memperberat perjalanan penyakit demam tifoid. Demam tifoid dapat mengakibatkan komplikasi peningkatan risiko abortus/partus prematurus. Pada umumnya, risiko berakhirnya kehamilan pada ibu yang terserang demam tifoid semakin tinggi bila infeksi terjadi saat kehamilan berusia muda.

Definisi

Demam tifoid ( enteric fever) adalah penyakit infeksi akut yang biasanya terdapat pada saluran pencernaan dengan gejala demam yang lebih dari 7 hari, khususnya sore hingga malam hari yang disebabkan oleh Salmonella typhi atau Salmonella paratyphi.

Epidemiologi

Angka insiden dari demam tifoid di dunia adalah berkisar antara 198 per 100.000 (Vietnam) sampai 980 per 100.000 (India) pada tahun 2000. Insiden yang sma juga ditemukan di Chile, Nepal, South Africa, dan Indonesia sejak sekitar 15 tahun terakhir. Estimasi insiden demam tifoid berkisar antara 16-33 juta kasus baru per tahun dengan 216.000-600.000 angka kematian per tahun dimana kebanyakan terdapat di daerah Asia Pasifik.

Etiologi

Etilogi dari demam tifoid adalah Salmonella enterica subspecies enterica serotype Typhi. S. Typhi sama seperti salmonella lainnya yaitu termasuk gram negatif, memiliki flagel, tidak berkapsul, tidak berspora. Ukuran antara (2-4) x 0,6 μm. Suhu optimum untuk tumbuh adalah 370 C dengan PH antara 6-8.

Patofisiologi

Gambaran Klinis

Pada minggu pertama gejala klinis penyakit ini ditemukan keluhan dan gejala :

Demam

nyeri kepala

Pusing

nyeri otot

Anoreksia

Mual

Muntah

obstipasi atau diare

perasaan tidak enak di perut

epistaksis

Pada minggu kedua gejala-gejala lebih jelas berupa:

Demam

bradikardia relatif (bradikardia relatif adalah peningkatan suhu badan 10C tidak diikuti peningkatan denyut nadi 8 kali per menit)

lidah yang berselaput (kotor di tengah, tepi dan ujung merah serta tremor)

Hepatomegali

splenomegali

Pemeriksaan Penunjang

pemeriksaan darah perifer

pemeriksaan bakteriologis dengan isolasi dan biakan kuman

uji serologis

pemeriksaan kuman secara molekuler.

Diagnosis Banding

Paratifoid A, B, dan C

Infeksi virus Dengue

Malaria

Penatalaksanaan

Trilogi Pengobatan Demam Tifoid:

Istirahat

Diet dan terapi penunjang (simptomatik dan suportif)

Pemberian Antimikroba

Pencegahan

Preventif dan kontrol penularan

Secara garis besar ada 3 strategi pokok untuk memutuskan transmisi tifoid :

Identifikasi dan eradikasi Salmonella typhi pada pasien asimptomatik, karier ataupun akut.

Pencegahan transmisi langsung dari penderita terinfeksi S.typhi akut maupun karier yang dapat dilakukan di rumah sakit, klinik, maupun rumah dan lingkungan sekitar orang yang telah diketahui pengidap kuman S.typhi

Proteksi pada orang yang beresiko tinggi terinfeksi dengan cara vaksinasi

Prognosis

Prognosis demam tifoid tergantung dari umur, keadaan umum, derajat kekebalan tubuh, jumlah dan virulensi Salmonella serta cepat dan tepatnya pengobatan. Angka kematian pada anak-anak 2,6% dan pada orang dewasa 7,4%, rata-rata 5,7%.

Komplikasi

Komplikasi intestinal

Perdarahan Intestinal

Perforasi usus

Komplikasi ekstra-intestinal 

Kardiovaskular

Hepatitis tifosa

Tifoid toksik

Laporan Kasus

Identitas Pasien

Nama : Jasrica

Umur : 27 tahun

Alamat : seunebok

Agama : Islam

Jenis kelamin : perempuan

Pekerjaan : IRT

Tanggal masuk : 21 – 09 – 2015

Anamnesa

1.Keluhan utama : demam

2.Riwayat Penyakit Sekarang :

Pasien datang ke rumah sakit pada tanggal 21 September 2015 dengan keluhan demam yang dialami sejak ±3 hari sebelum masuk rumah sakit. Demam timbul ketika sore menjelang malam hari. Pasien juga mengeluh mual (+), muntah (+), nafsu makan berkurang, nyeri otot, batuk. Kepala terasa pusing, BAK (+), BAB cair.

3.Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat sakit yang sama (-)

4.Riwayat penyakit keluarga :Riwayat alergi (-), asma (-), hipertensi (-), DM(-).

5.Riwayat kehamilan: G1P0A0

Status obstetrik

Inspeksi :perut tampak besar, striae gravidarum (+)

Palpasi :

L I : TFU 27 cm, teraba 1 bagian besar, bulat dan melenting dan teraba 1 bagian besar, bulat, lunak dan tidak melenting.

L II : bagian punggung disebelah kanan.

L III: dibagian bawah teraba bulat, keras dan melenting.

L IV : belum masuk PAP

PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan Umum

Keadaan Umum : Sakit sedang

Kesadaran : Compos mentis

Tekanan Darah : 100 / 80 mmHg

Nadi : 78x/ menit

Suhu : 380C

Pernafasaan : 24 x/ menit.

Kepala : Normocephali, Rambut hitam, distribusi merata

Mata : Pupil isokor Ø 3mm, reflek cahaya (+/+), Konjungtiva pucat (-/-), Sklera ikterik (-/-), Udem palpebra (-/-)

Telinga : Selaput pendengaran utuh, Serumen (-), Perdarahan (-)

Hidung : Sekret (-), Deviasi septum (-), Pernapasan cuping hidung (-), epistaksis (-)

Mulut : Lidah dalam batas normal, Pursed Lips breathing (-)

Leher : Tiroid dan KGB tidak teraba, Deviasi trakea (-), Hipertrofi otot pernapasan tambahan (-), Retraksi suprasternal

Dada (Thorax) Inpeksi Bentuk : Normal, pernafasan abdomino-torakal.

Paru : Dalam batas normal

Jantung : Dalam batas normal

Abdomen : gravida (+), peristaltik meningkat (+)

Ekstremitas atas : Dalam batas normal

Ekstremitas bawah : Dalam batas normal

Pemeriksaan Penunjang

Darah Rutin Normal

Hb : 9,7 12-17 gt%

PCT/HT : 31,0 35-50 gt%

Eritrosit : 3,55 4-6 x1000/ul

Lekosit : 7,9 5-10 x1000/ul

Trombosit : 255 150-450 x1000/ul

Golongan Darah : O

Jenis Pemeriksaan satuanketerangan

O H1/20 & 1/40 normal

s.Typhi 1/320 1/20

S.P.typhi A 1/160 1/20

s.p.typhi B 1/80 1/20 1/80 daerah endemic

masih normal

s.Typhi C 1/160 1/20

Diagnosa : G1P0A0+gravida 25-27 minggu+demam tifoidTerapi :

Infus RL

Ceftriakson 1 g/12 jam

Obat oral:

Paracetamol

Ambroxol

Folamil Genio

TERIMA KASIH