new bab i pendahuluan - paserkab.go.id · 2019. 11. 21. · pembentukan kabupaten penajam paser...
TRANSCRIPT
-
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Rencana Strategis – Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra – SKPD) di
susun untuk menentukan dan menetapkan arah kinerja perangkat secara
berencana dan terorganisir serta bersinergi antar kegiatan - kegiatan dengan
aktor pelaksana kegiatan sehingga arah rencana dapat mencapai sasaran yang
maksimal sesuai dengan tujuan – tujuan yang akan dicapai.
Didasari oleh landasan normatif yakni dengan diberlakukannya Undang –
undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang –
undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah, memaknai dari dua Undang –
undang ini sudah cukup memberi roh guna menjawab kebutuhan nyata yang di
inginkan oleh daerah – daerah otonomi.
Era otonomi telah berjalan sesuai dengan kehendak Undang – undang dan
rakyat Indonesia khususnya rakyat di daerah, dengan kesertaan segenap
perangkat negara dan daerah hingga otonomi daerah dapat berjalan dengan
wajar secara operasionalitatif, sejalan dengan adanya kepentingan dinilai tidak
mungkin gaung otonomi ini hanya dijalankan begitu saja secara tidak arif dan
profesional, maka hal wajar jika Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Penegendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah di
lahirkan, hal ini setidaknya untuk inplementasi dengan arah – arah yang sesuai
dengan arahan Undang – undangnya, maka selanjutnya guna mempertajam
maksud dan tujuan serta sasaran kinerja yang berbasis akuntabilitas dipandang
perlu menyusun sebuah dokumen khusus sesuai dengan kehendak
operasionalnya yakni dokumen Rencana Strategis – Satuan Kerja Perangkat
Daerah (Renstra – SKPD) yang memuat kelengkapan visi dan misi, memuat
sasaran dan tujuan, memuat isu – isu strategis berdasarkan tugas pokok dan
-
fungsi, serta strategi khusus dan arahan kebijakan, sehingga diharapkan
dokumen Rencana Strategis – Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra –
SKPD) ini dapat menjadi bahan referensi dan sebagai pedoman organisasi dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya guna mencapai tujuan organisasi sesuai
dengan tatanan perencanaan yang tepat sasaran dan tepat tujuan serta tepat
manfaat dengan dikondisikan tetap memegang kaidah efisiansi sumber daya
secara bijak.
Dengan sekelumit deskipsi yang menjadi dasar – dasar dari latar belakang
yang ditulis di atas maka Rencana Strategis – Satuan Kerja Perangkat Daerah
(Renstra – SKPD) Kecamatan Muara Samu ini disusun.
Gambar 1
Hubungan Renstra dan Dokumen Perencanaan Lainnya
Analisis Gambaran pelayanan
SKPD
Perumusan Isu-isu
strategis berdasarkan
tusi
Perumusan Strategi dan
kebijakan
Perumusan rencana kegiatan, indikator kinerja,
kelompok sasaran dan pendanaan
indikatif berdasarkan
rencana program prioritas RPJMD
Pengolahan data dan informasi
Perumusan visi dan misi
SKPD
Perumusan Tujuan
Perumusan sasaran
Rancangan Renstra-SKPD
· Pendahuluan· Gambaran pelayanan SKPD· isu-isu strategis berdasarkan
tugas pokok dan fungsi· visi, misi, tujuan dan sasaran,
strategi dan kebijakan · rencana program, kegiatan,
indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif
· indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD.
Perumusan indikator kinerja
SKPD yang mengacu pada
tujuan dan sasaran RPJMD
SPM
Renstra-KLdan Renstra Kabupaten/
Kota
Penelaahan RTRW
Rancangan Renstra-SKPD
Nota Dinas Pengantar Kepala SKPD perihal penyampaian Rancangan Renstra-SKPD
kepada Bappeda
Penelaahan KLHS
Renstra-KLdan Renstra Kabupaten/
Kota
Renstra-KLdan Renstra
SKPD Provinsi
-
1.2. Landasan Hukum
Landasan hukum dalam Penyusunan Rencana Strategis – Satuan Kerja
Perangkat Daerah (Renstra – SKPD) ini meliputi :
1) Undang – undang Republik Indonesia Nomor : 27 Tahun 1959 tentang
Penetapan Undang Undang Darurat Nomor 03 Tahun 1953 Tentang
Perpanjangan Pembentukan Daerah Tingkat II Di Kalimantan ;
2) Undang – undang Republik Indonesia Nomor : 7 Tahun 2002 tentang
Pembentukan Kabupaten Penajam Paser Utara Di Provinsi Kalimantan Timur
3) Undang – undang Republik Indonesia Nomor : 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara ;
4) Undang – undang Republik Indonesia Nomor : 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara ;
5) Undang – undang Republik Indonesia Nomor : 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan Pengelolaan Dan Tanggung Jawab Keuangan Negara ;
6) Undang – undang Republik Indonesia Nomor : 25 Tahun 2004 tentang
Sistim Perencanaan Pembangunan Nasional ;
7) Undang – undang Republik Indonesia Nomor : 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah;
8) Undang – undang Republik Indonesia Nomor : 14 Tahun 2008 tentang
Keterbukaan Informasi Publik ;
9) Undang – undang Republik Indonesia Nomor : 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik ;
10) Undang – undang Republik Indonesia Nomor : 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah ;
11) Peraturan Pemerintah Nomor : 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah;
12) Peraturan Pemerintah Nomor : 49 Tahun 2007 tentang Perubahan Nama
Kabupaten Pasir Menjadi Kabupaten Paser Provinsi Kalimantan Timur ;
13) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor : 59 Tahun 2007 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah ;
-
14) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor : 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
15) Peraturan Pemerintah Nomor : 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah ;
16) Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 15 Tahun 2008 Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Provinsi Kalimantan Timur Tahun
2005-2025 ;
17) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor : 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan,Tata cara Penyusunan ,Pengendalian,dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah;
18) Pemerintah Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 Tentang Perangkat Daerah ;
19) Peraturan Daerah Kabupaten Paser Nomor 04 Tahun 2006 Tentang RPJPD
Kab. Paser 2005-2025 ;
20) Peraturan Daerah Kabupaten Paser Nomor 9 Tahun 2015 Tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Kabupaten Paser ;
21) Peraturan Daerah Kabupaten Paser Nomor 14 Tahun 2016 Tentang
22) Peraturan Bupati Nomor 27 Tahun 2009 Tentang Rincian Tugas
Kecamatan;
23) Peraturan Bupati Nomor 30 Tahun 2009 Tentang Rincian Tugas Pokok dan
Fungsi Kecamatan ;
1.3. Maksud dan Tujuan
1. Maksud
Penyusunan Rencana Strategis ini dimaksudkan untuk tersedianya
dokumen perencanaan Kecamatan Muara Samu dalam kurun waktu lima
tahun yang mampu beradaptasi dengan segala perubahan – perubahan
lingkungan strategis.
2. Tujuan
1) Rencana Strategis – Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra – SKPD),
adalah sebagai sajian yang utuh dari rencana pembangunan pada
-
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kecamatan Muara Samu untuk
jangka waktu 5 tahun kedepan yakni sampai dengan tahun 2021
mendatang, di mana sajian ini akan dijadikan pedoman untuk me-
ejawantahkan tujuan – tujuan organisai khususnya dalam pelaksanaan
pelayanan dan kegiatan – kegiatan pembangunan dengan segenap
potensi yang ada dalam kewilayahan Kecamatan Muara Samu atau
Satuan Organisasi Kecamatan Muara Samu.
2) Rencana Strategis – Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra – SKPD),
adalah sebagai pedoman menentukan kebijakan kinerja aktor dan
subyek kegitan pembangunan di Kecamatan Muara Samu secara
berencana guna mencapai tujuan organisasi sesuai dengan tatanan
perencanaan yang tepat sasaran dan tepat tujuan serta tepat manfaat
dengan dikondisikan tetap memegang kaidah efisiensi sumber daya
secara bijak.
3) Rencana Strategis – Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra – SKPD),
adalah sebagai pedoman penyusunan Rencana Kerja (Renja)
Kecamatan Muara Samu kurun waktu 5 tahun kedepan yakni sejak
tahun 2017 ini sampai dengan tahun 2021 mendatang yang terencana
dan terarah secara profesional, tepat sasaran dan tepat tujuan.
4) Rencana Strategis – Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra – SKPD),
adalah untuk menjamin terciptanya integrasi, singkronisasi dan sinergi
antar pelaku pembangunan di Kecamatan Muara Samu khususya dan
Kabupaten Paser pada umumnya.
5) Rencana Strategis – Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra – SKPD),
adalah untuk menjamin tercapainya Pembangunan Sumber Daya
secara efektif, efisien, kerkeadilan dan berkelanjutan.
6) Rencana Strategis – Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra – SKPD),
adalah guna menciptakan sinergisitas pelaksanaan Pembangunan
Daerah antar wilayah, antar sektor pembangunan dan antar tingkat
pemerintah.
7) Rencana Strategis – Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra – SKPD),
adalah guna memberikan tolok ukur yakni untuk mengukur dan me-
evaluasi kinerja tahunan setiap SKPD.
-
8) Rencana Strategis – Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra – SKPD),
adalah sebagai indikator Pengukuran Keberhasilan dan akan menjadi
dasar dalam penyusunan Laporan Akuntabitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP) Kecamatan Muara Samu.
Dengan menitik beratkan pada Rencana Strategis – Satuan Kerja Perangkat
Daerah (Renstra – SKPD) sebagaimana telah diulas pada Bab – bab
sebelumnya dalam kupasan dan kandungan maksud dan tujuanya, Renstra –
SKPD ini sendiri adalah merupakan pedoman guna menyusun dan menetapkan
RENJA SKPD (Rencana Kerja – Satuan Kerja Perangkat Daerah) yang bersinergi
dan untuk menjadikan acuan RKP (Rencana Kerja Pembangunan Daerah),
kemudian adanya RENJA SKPD (Rencana Kerja – Satuan Kerja Perangkat
Daerah) yang disusun secara baku dan relevan akan menjadi pedoman dalam
kelansungan RKA – SKPD (Rencana Kerja Anggaran – Satuan Kerja Perangkat
Daerah), dimana hal ini baik itu APBD dan RKA – SKPD (Rencana Kerja
Anggaran – Satuan Kerja Perangkat Daerah) akan menjadi dasar – dasar
relevansi yang bersinergisitas dan merupakan satu kedudukan yang ber – arah
rencana sehingga menjadikan dasar – dasar stuktur Perencanaan
Pembangaunan Daerah secara Umum.
Keterkaitan tata rencana Perencanaan Pembangaunan Daerah adalah
merupakan langkah nyata dalam sistim Struktur Rencana yang baku guna
menetapkan arah kinerja perangkat dalam mencapai Tujuan dan Sasaran
secara strategis guna menetapkan kondisi Indikator Kinerja yang berdaya guna
serta berhasil guna sesuai dengan azas manpaatnya, sehingga Kebijakan dan
arahan Program akan menjadi tepat Tujuan dan tepat Sararan pula,
kesemuanya bermuara dari amanat Visi dan Misi Rencana Strategis – Satuan
Kerja Perangkat Daerah (Renstra – SKPD) dalam hal ini sesuai dengan
maksudnya adalah Rencana Strategis – Satuan Kerja Perangkat Daerah
(Renstra – SKPD) Kecamatan Muara Samu.
-
1.4. Sistematika Penulisan
Kerangka penyajian Rencana Strategis – Satuan Kerja Perangkat Daerah
(Renstra – SKPD) Kecamatan Muara Samu disusun dalam 7 BAB dengan
beberapa Sub – sub Bab pada tiap – tiap BAB nya, dengan Sistematika
Penulisan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Landasan Hukum
1.3. Maksud dan Tujuan
1.4. Sistematika Penulisan
BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD
2.1. Tugas Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD
2.2. Sumber Daya SKPD
2.3. Kinerja Pelayanan SKPD
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Program SKPD
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD
3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala daerah dan wakil kepala daerah
Terpilih
3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis
3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN,STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1. Visi dan Misi
4.2. Tujuan dan Sasaran
4.3. Strategi dan Kebijakan
-
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN ,INDIKATOR KINERJA,KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
5.1. Deskripsi/Penjelasan
5.2. Matriks
BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD
BAB VII PENUTUP
Lampiran-lampiran
-
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN MUARA SAMU
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Kecamatan Muara Samu
Kecamatan merupakan perangkat daerah sebagai pelaksana teknis
kewilayahan yang mempunyai wilayah kerja tertentu dan dipimpin oleh Camat
yang secara langsung bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris
Daerah.
Camat menyelenggarakan tugas umum yang meliputi :
a. Mengoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat ;
b. Mengoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban
umum;
c. Mengoodinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundan-
undangan;
d. Mengoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum;
e. Mengoordinasikan kegiatan pemerintahan ditingkat Kecamatan;
f. Pembina penyelenggaraan pemerintahan desa dan/atau kelurahan; dan
g. Melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya
dan/atau yang belum dapat di laksanakan pemerintahan desa atau
kelurahan.
Untuk melaksanakan tugas sebagai mana dimaksud, Camat
menyelenggarakan fungsi :
1. Pengoordinasian kegiatan pemberdayaan masyarakat;
2. Pengoordinasian penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum;
3. Pengoordinasian penerapan dan penegakan peraturan perundang-
undangan;
4. Pengoordinasian pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum;
5. Pengoordinasian penyelenggaraan kegiatan pemerintahan ditingkat
kecamatan;
-
6. pembinaan penyelenggaraan pemerintahan desa dan/atau kelurahan
7. Pelaksanaan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya
dan/atau yang belum dapat di laksanakan pemerintahan desa atau
kelurahan.
8. Pelaksanaan kegiatan ketatausahaan.
Selain tugas sebagaimana tersebut diatas, Camat melaksanakan kewenangan
pemerintahan yang dilimpahkan oleh Bupati untuk menangani sebagian urusan
otonomi daerah, yang meliputi aspek;
1. Perizinan;
2. Rekomendasi;
3. Koordinasi;
4. Pembinaan;
5. Pengawasan;
6. Fasilitasi;
7. Penetapan;
8. Penyelenggaran; dan
9. Kewenangan lain yang dilimpahkan Bupati.
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut Kecamatan Muara Samu
mempunyai struktur organisasi sebagai berikut :
Camat
Sekretaris
Sub Bagian Perencanaan Program Dan Keuangan
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Seksi Pemerintahan dan Kependudukan
Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum
Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Seksi Kesejahteraan Masyarakat
Kelompok Jabatan Fungsional
-
2.1.1. Camat
Camat sebagai pelaksana Pemerintah Daerah di tingkat Kecamatan
mempunyai tugas melaksanakan kewenangan pemerintah yang dilimpahkan
tugas melaksanakan kewenangan pemerintah yang dilimpahkan Bupati dan
tugas pemerintahan lainnya.
2.1.2. Sekretariat
a. Sekretaris mempunyai tugas membantu Camat dalam melaksanakan tugas
pemerintah dan memberikan pelayanan administrasi kepada seluruh
perangkat/ aparatur Kecamatan;
b. Untuk melenggarakan tugas tersebut, seskretaris mempunyai fungsi
sebagai berikut :
a. Penyusunan rencana program dan inkator kinerja untuk setiap
kegiatan;
b. Pengelolaan dan Penatausahaan keuangan Kecamatan;
c. Pengelolaan barang milik daerah pada Kecamatan yang meliputi
perencanaan kebutuhan, pengadaan, pemanfaatan dan
pendayagunaan
d. Pelaksanaan pengendalian, evaluasi, pelaporan realisasi program dan
kegiatan dalam rangka akuntabilitas kinerja Instansi Pemerintah.
Dalam rangka melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud, Sekretaris
dibantu oleh Subbag Bagian Program dan Keuangan dan Subbag Kepegawaian
dan Umum.
Sekretaris membawahi :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan;
Masing-masing bagian sebagaimana dimaksud, dipimpin oleh seorang Kepala
Sub Bagian yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada sekretaris.
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, mempunyai tugas:
a. Pelaksanaan penyusunan rencana program kerja subbagian kepegawain
dan umum ;
b. Pengelolaan tata naskah dinas dan tata kearsipan ;
c. Perencanaan kebutuhan, pengadaan, pendistribusian, pemeliharaan,
pengamanan dan inventarisasi barang milik daerah ;
-
d. Penyelenggaraan urusan kerumahtanggaan ;
e. Penyelenggaraan manajemen dan administrasi kepegawaian ;
f. Pengelolaan perpustakaan dan dokumentasi
2. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan, mempunyai tugas:
Melakukan perumusan perencanaan kegiatan dan pengelolaan keuangan
Kecamatan.
Uraian tugas dimaksud, sebagai berikut :
a. Melakukan perumusan perencanan kegiatan Kecamatan
b. Melaksanakan penyusunan perencanaan kegiatan Kecamatan
c. Mempersiapkan sarana dan prasarana yang menunjangan perumusan
perencanaan Kecamatan
d. Melakukan rapat koordinasi perencanaan dengan instansi lain dalam
menunjang kegiatan Kecamatan
e. Melaksanakan kerjasama dengan instansi lain untuk menunjang
pelaksanaan penyusunan rencana dan pengelolaan keuangan
Kecamatan
f. Menyiapkan bahan rencana dan pengusulan anggaran
g. Mengelola anggaran Kecamatan
h. Melaporkan penggunaan dan mempertanggungjawabkan penggunaan
keuangan Kecamatan
i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris
2.1.3. Seksi Pemerintahan dan Kependudukan
Kepala Seksi Pemerintahan dan Kependudukan mempunyai tugas
melaksanakan sebagian urusan pemerintahan umum, kependudukan dan
pertanahan. Dan menyelenggarakan fungsi :
1. Pelaksanaan penyusunan rencana program kerja seksi Pemerintahan dan
Kependudukan
2. Penyiapan bahan usulan pendelegasian kewenangan Bupati kepada
Kecamatan dan Kelurahan
3. Penyiapan bahan untuk usulan pendelegasian pembentukan, pemekaran
dan penggabungan Kecamatan dan Kelurahan
-
4. Pelaksanaan fasilitasi dan pelaporan penyelenggaraan pembentukan
pemekaran penggabungan dan penghapusan kelurahan
5. Pengkordinasian pelaksanaan bimbingan, pendidikan dan pelatihan
perangkat Kecamatan dan Kelurahan
6. Pengkoordinasian dan fasilitasi pelaksanaan pengolahan, evaluasi dan
pelaporan pengolahan profil Kelurahan
7. Pelaksanaan pengusulan pengangkatan Lurah dan Perangkat Kelurahan
8. Pelaksanaan pelayanan umum dibidang perijinan berdasarkan pelimpahan
wewenang yang diberikan oleh Bupati
9. Pengorganisasian pelaksanaan, pemantauan dan pelaporan pemilu/pilkada
10. Pelaksanaan penyusunan laporan pengevaluasian pelaksanaan program
kerja seksi pemerintahan dan kependudukan
11. Pelaksanaan tugas lain yang memiliki relevansi dengan tugas dan fungsi
seksi pemerintahan dan kependudukan
2.1.4. Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum
Mempunyai tugas menyelenggarakan urusan ketentraman dan ketertiban
umum, dan menyelenggarakan fungsi :
1. Pelaksanaan pembinaan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat di
Kecamatan yang meliputi pembinaan perlindungan masyarakat pos kamling
dan pengamanan swakarsa masyarakat
2. Pelaksanaan polisi pamongpraja dan PNS
3. Pelaksanaan penegakan PERDA/Peraturan Bupati
4. Pengorganisasian perencanaan pelaksanaan ketentraman dan ketertiban
5. Pengkoordinasian penataan dan pembinaan kelintasan
6. Pelaksanaan monitoring evaluasi dan pelaporan pelaksanaan ketentraman
dan ketertiban umum serta kelinmasan
7. Pelaksanaan tugas lain yang memiliki relevansi dengan tugas dan fungsi
ketentraman dan ketertiban umum
2.1.5. Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
-
Mempunyai tugas melaksanakan urusan pemberdayaan masyarakat,
pemerintahan desa, pendapatan dan asset Desa, dan menyelenggarakan
fungsi:
a. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan pelatihan masyarakat
dan pengembangan manajemen pembangunan partisipatif masyarakat
b. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi pemberdayaan lembaga adat dan
budaya dan pelaksanaan gerakan PKK
c. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi pemberdayaan penyelenggaraan
usaha ekonomi penduduk miskin, pengembangan usaha ekonomi keluarga
dan kelompok masyarakat
d. Pelaksanaan penyiapan bahan dan fasilitasi pencalonan, pemilihan,
pengangkatan dan pemberhentian Kepala Desa
e. Pelaksanaan penyiapan bahan penyerahan dan fasilitasi penyerahan
urusan pemerintahan oleh Bupati kepada Pemerintah Desa
f. Pelaksanaan fasilitasi pelaporan penyelenggaraan administrasi
pemerintahan Desa
g. Pelaksanaan penyiapan bahan koordinasi dan pelaporan penyelenggaraan
pembentukan, pemekaran, penggabungan dan penghapusan Desa
h. Pelaksanaan koordinasi dan penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan,
pendidikan dan pelatihan aparat/perangkat pemerintah Desa dan anggota
BPD
i. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan evaluasi dan pelaporan,
pengolahan dan profil Desa
j. Pelaksanaan koordinasi dan pembinaan pengelolaan dan pelaporan
keuangan dan asset Desa
k. Pelaksanaan monitoring dan pelaporan penyelenggaraan penguatan
kelembagaan masyarakat
l. Pelaksanaan tugas lain yang memiliki relevansi dengan tugas dan fungsi
seksi Pemberdayaan Masyarakat Desa.
2.1.6. Seksi Kesejahteraan Rakyat (KESRA)
Mempunyai tugas melaksanakan urusan kesejahteraan rakyat, dan
menyelenggarakan fungsi :
-
a. Pelaksanaan penyusunan rencana program kerja seksi kesejahteraan
rakyat
b. Pengkoordinasian pembinaan pelaksanaan urusan pendidikan, kesehatan
dan urusan kesejahteraan rakyat
c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan urusan
kesejahteraan rakyat
Pelaksanaan tugas lain yang memiliki relevansi dengan tugas dan fungsi seksi
Kesejahteraan Rakyat
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Paser Nomor 23 Tahun 2008
Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan, Struktur
Organisasi Kecamatan Muara Samu sebagaimana Bagan berikut ini :
Gambar 3. Struktur Organisasi Kecamatan Tanah Grogot
CAMAT
KELOMPOK JARINGAN
FUNGSIONAL
SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN
UMUM
SEKRETARIAT
SUB BAGIAN PROGRAM
DAN KEUANGAN
SEKSI KESEJAHTERAAN
RAKYAT
SEKSI PEMERINTAHAN DAN
KEPENDUDUKAN
SEKSI KETENTRAMAN
DAN KETERTIBAN UMUM
SEKSI PEMERINTAHAN DAN
KEPENDUDUKAN
-
2.2. Sumber Daya Kecamatan Muara Samu
2.2.1. Sumber Daya Manusia
Kecamatan Muara Samu Kabupaten Paser pada Tahun 2015 memiliki Sumber
Daya Manusia, yakni Aparatur sebanyak 37 (Tiga puluh tujuh) orang, terdiri dari 8
(delapan) orang Pejabat Struktural dan 29 (dua puluh sembilan) orang Pegawai Non
Struktural, secara rinci dapat dilihat pada tabei berikut ini :
L P Jml SD SLTP SLTA D3 S1 S2 I II III IV PTT II III IV PEM KEU KEPEG
1 Struktural
a Camat 1 - 1 - - - - 1 - - - - 1 - - 1 1 - - -
b Sekretaris 1 - 1 - - - - 1 - - - - 1 - - 1 1 - - -
c Kasi 4 - 4 - - - - 3 1 - - 4 - - - - 4 1 1 -
d Kasubbag 1 1 2 - - - - 2 - - - 2 - - - - 1 - 1 1
2 Pelaksana
a Seksi Pemerintahan 1 2 3 - - 3 - - - - - - - 3 - - - - - -
b Seksi PMD 2 1 3 - - 1 - 2 - - - 1 - 2 - - - - - -
c Seksi Trantib 8 4 12 - - 11 - 1 - - - 1 - 11 - - - - - -
d Seksi Kesra 2 1 3 - - 3 - - - - 1 - - 2 - - - - - -
e Sub bag Keuangan 2 2 4 - - 2 - 2 - - 1 1 - 2 - - - - - -
f Sub bag Kepegawaian 3 1 4 - - 4 - - - - 1 - - 3 - - - - - -
g Umum - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Jumlah 25 12 37 0 0 24 0 12 1 0 3 9 2 23 0 2 7 1 2 1
Persentase(%) 68 32 ## - - 65 - 32 ## - ## ## ## ## - 25 88
DiklatPIM DiklatFungsionalJabatanNo.
JenisKelamin PendidikanTerakhir Golongan
-
Dari Tabel di atas tingkat Pendidikan pegawai paling banyak lulusan SLTA yaitu 68 %
dari total pegawai. Berdasarkan tingkat golongan maka pegawai golongan tiga paling
banyak yaitu sebesar 64 %. Semua Pejabat struktural yang ada (88%) telah mengikuti
Pendidikan dan Latihan Kepemimpinan sesuai dengan eselonnya, Pegawai yang
mengikuti Diklat fungsional sesuai tupoksinya masih sangat rendah yaitu hanya
sebesar 10 %.
2.2.2. Aset yang dikelola
Pada Tahun 2015 Aset dan Modal yang dimiliki Kantor Camat Muara Samu
memiliki nilai sebagai berikut :
NO. NAMABARANG NILAI
1 Tanah 6,000,000
2 PeralatandanMesin 1,816,647,673
-Alat-Alatbesar 359,444,898
-Alat-alatAngkutan 894,679,425
-AlatBengkel&AlatUkur -
-AlatPertanian 126,884,000
-AlatKantor&RumahTangga 415,140,350
-AlatStudio&AlatKomunikasi 1,499,000
-Alat-alatKedokteran -
-AlatLaboratorium 19,000,000
-Alat-alatPersenjataan/Keamanan -
3 Gedung&Bangunan 3,720,779,500
-BangunanGedung 3,720,779,500
-Monumen -
4 Jalan,IrigasidanJaringan 2,699,722,536
-JalandanJembatan 2,290,155,400
-BangunanAir/Irigasi 143,200,000
-Instalasi 266,367,136-Jaringan -
5 AsettetapLainnya 4,500,000
-Buku&Perpustakaan 4,500,000-BarangBercorakKebudayaan -
-HewanBercorakKebudayaan -
-Hewan&TernaksertaTanaman -
-AsetRenovasi -
8,247,649,709JUMLAH
-
2.2.3. Anggaran Kecamatan Muara Samu
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi SKPD Kecamatan Muara Samu
pada tahun anggaran 2015 dialokasikan dana dari APBD Kabupaten Paser sebesar Rp.
5.971.002.080,20,- termasuk didalamnya gaji dan tunjangan PNS. Guna
meningkatkan mutu pelayanan yang diselenggarakan oleh Kecamatan Muara Samu
maka pada tahun-tahun berikutnya alokasi dana untuk Kecamatan Muara Samu agar
ditingkatkan.
2.3. Profil Kinerja Pelayanan Kecamatan Muara Samu
Kecamatan Muara Samu memiliki posisi kurang strategis secara geografis
karena Ibu Kota Kecamatannya (Muser) terletak pada jalan lintas Propinsi –
Kalimantan Selatan, yang masih rawan dan kondisi jalan sangat memprihatinkan tidak
memungkin untuk transportasi umum untuk kegiatan barang dan jasa, hanya
sebagian kecil jalan yang memenuhi kriteria yang bagus untuk dilalui, hanya jalan
poros yang masih didominasi oleh tanah merah, sehingga untuk memenuhi kebutuhan
ekononomi masyarakat didesa – desa, cukup alot dan kurang stategis untuk
kelancaran roda perekomian jalan sebagai akses utama. Jalan Negara Lintas
Kalimantan yang menghubungkan kecamatan Muser dengan Kalimantan Selatan yaitu
Batu Licin masih belum bisa dilalui dengan mudah dan ke dan baik, begitu juga ke
daerah lain – lainnya kalau hujan masih banyak yang becek dan lumpur disetiap arus
jalan.
Luas Kecamatan Muara Samu + 855,25 Km2, terbagi atas 9 (sembilan) desa,
yaitu Desa muser, Desa Biu, Desa Suwito,Desa Luan,Desa Rantau Atas, Desa Rantau
Bitungan, Desa Libur Dinding, Desa Tanjung Pinang, Desa Muara Andeh.
Secara demografis jumlah penduduk ± 4.221 jiwa dengan tingkat kepadatan
penduduk ± 5 jiwa/Km2, tahun 2010.
Kehadiran PT. BMML dan AAMU Serta Biji Besi, yang merupakan perusahaan-
Perusahaan Perkebunan sawit dan Pertambangan Biji besi, dimana kehadiranya di
Kecamatan Muara Samu adalah merupakan tempat berdomisili dan beroperasi di
wilayah Kecamatan Muara Samu, kondisi ini tentu saja sangat mempengaruhi
-
dinamika pelayanan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kecamatan Muara Samu,
dan PT.Kideco jaya agung sebgaian masuk kewilayah Kecamatan Muara Samu juga
memberikan nilai tambah bagi roda kehidupan perekonomian diwilayah Kecamatan
Muara Samu.
Dengan keberadaan Perusahaan - perusahaan tersebut maka dinamika pelayanan
pada Kecamatan Muara Samu frekuensinya sedikit meningkat, Hal ini tergambar dari
berbagai pelayanan yang di selenggarakan, pelayanan yang paling menonjol antara
lain :
A. Pelayanan dibidang Kependudukan
Sebagai dampak dari dinamisnya penduduk di ibu kota Kecamatan Muara Samu
frekuesi pelayanan dibidang kependudukan meningkat dari tahun ke tahun
meskipun tidak signifikan. Penduduk ibu kota Kecamatan Muara Samu sebagian
besar penduduk asli dan sebagian adalah pendatang. Frekuensi pindah datang
penduduk sangat rendah, hal ini menyebabkan pelayanan khususnya dibidang
kependudukan masih relatif rendah pula. Namun demikian penyelenggaraaan
pelayanan berjalan dengan baik.
B. Pelayanan dibidang Perizinan IMB dan SITU
Seiring dengan masih kurangnya pembangunan di Kecamatan Muara Samu diikuti
pula dengan kurangnya bangunan-bangunan tempat tinggal masih relatif sedikit.
Hal ini berdampak juga pada frekuensi pelayanan Ijin Mendirikan Bangunan (IMB)
dan Ijin Tempat Usaha (SITU).
C. Pelayanan di Bidang Pertanahan
Sebagian masyarakat di Kecamatan Muara Samu khususnya di Ibu kotanya Muara
Samu menjadi termotipasi dalam Pengalihan fungsi lahan. Tidak sedikit lahan
yang masih tidur diubah menjadi lahan perkebunan, namun dalam hal ini tidak
memberikan dampak, karena masih rendahnya masyarakat untuk membuat akte
jual beli tanah. Kejadian tersebut berdampak pula masih rendaknya frekuensi
Pelayanan dibidang pertanahan. Pelayanan yang diberikan adalah Penerbitan Akta
-
Jual beli, Akta Hibah dan Surat Keterangan Pelepasan Hak Atas Tanah masih relatif
sedikit.
D. Pelayanan di Bidang Perizinan Tambang
Di Kecamatan Muara Samu adalah Kecamatan yang sangat kaya dengan potensi
alam, baik berupa Hasil Hutan dan Non Hutan maupun hasil Tambang.
Ketersediaan potensi tersebut namun masih sedikit infestor yang menamam
usahanya di Kecamatan Muara Samu khususnya disektor Pertambangan. Hal ini
mengakibatkan pelayanan Perijinan Tambang masih relatif sedikit. yaitu Izin
Tambang Batu Bara dan Izin Tambang Golongan C yaitu Tambang Batu Gunung,
Pasir dan Sirtu, namun yang mendominasi adalah areal perkebunan sawit milik
swasta dan masyarakat.
Capaian Kinerja Pelayanan Kecamatan Muara Samu selama kurun waktu lima
tahun
No. PROGRAM CAPAIAN
2011 2012 2013 2014 2015
1 Penerbitan KTP 1901 1693 3406 3427 3561
2 Penerbitan KK 770 417 493 1689 1753
3 Penerbitan SITU 0 0 0 0 2
4 Penerbitan SPPHAT 0 0 20 11 106
5 Penerbitan SPPT 0 0 0 0 0
6 Penerbitan Akta Jual Beli Tanah 0 0 0 0 0
7 Penerbitan Akta Hibah 0 0 0 0 0
8 Penerbitan Ijin Tambang Gol. C 0 0 0 0 1
9 Penerbitan Rekomendasi Tambang 0 0 0 0 2
10 Penerbitan SKTM 0 0 0 43 166
11 Penerbitan Rekom Nikah 0 7 14 21 23
12 Penerbitan Ijin Keramaian 0 0 0 0 0
13 Penerbitan IMB 15 20 45 12 37
2.4 Kinerja Pelayanan dalam Percepatan Pembangunan
a. Pendampingan pengelolaan keuangan Desa
Pendampingan pengelolaan keuangan Desa diharapkan dapat membantu
Kepala Desa, dan perangkat Desa dapat mengelola keuangan Desa dengan
-
baik dan benar berdasarkan Undang-Undang dan peraturan yang berlaku
dimulai dari penyusunan rencana anggaran pendapatan dan belanja desa
(APBDesa), pencatatan penerimaan dan pengeluaran, pelaksanaan APBDesa,
laporan pertanggungjawabannya, evaluasi dan monitoring serta kelengkapan
dan keabsahan dokumen. Adapun kegiatan Kecamatan terkait
pendampingan pengelolaan keuangan Desa antara lain : Koordinasi dan
monitoring evaluasi ADD, Koordinasi dan verifikasi pengelolaan keuangan
Desa dan Fasilitasi Kegiatan Sistem Keuangan Desa (Siskeudes).
b. Pelaksanaan Musrenbang Kecamatan dan Kelurahan
Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tingkat Kecamatan
merupakan forum musyawarah antar para pemangku kepentingan untuk
membahas dan menyepakati langkah-langkah penanganan program kegiatan
prioritas yang tercantum dalam daftar usulan rencana kegiatan
pembangunan desa/kelurahan yang diintegrasikan dengan prioritas
pembangunan daerah Kabupaten/Kota di wilayah Kecamatan. Demikian pula
Musrenbang tingkat Kelurahan, merupakan forum musyawarah yang
membahas program/kegiatan yang akan di usulkan di tingkat Kecamatan
yang kemudian tentunya akan menjadi usulan di Kabupaten.
c. Akuntabilitas Kinerja Kecamatan dan Kelurahan
Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan
yang tepat, melalui urutan pilihan dengan memperhitungkan sumberdaya
yang tersedia, agar perencanaan berjalan sesuai dengan apa yang menjadi
target, maka perlu dilakukan monitoring dan evaluasi kegiatan.
-
2.5 Kinerja Pelayanan dalam Koordinasi dengan Dinas Teknis
Kegiatan pemberdayaan masyarakat Desa umumnya merupakan kegiatan lintas
sektoral baik berupa kordinasi maupun fasilitasi dengan Dinas/Instansi lain.
Adapun koordinasi dan fasilitasi meliputi urusan kesehatan, kesejahteraan sosial,
perumahan dan pertanahan, pendidikan, kepemudaan dan olahraga, ketertban
dan perlindungan masyarakat dan kegiatan pemerintahan umum lainnya.
2.6 Kekuatan dan Kelemahan Internal SKPD
Beberapa faktor kekuatan dan kelemahan Internal SKPD Kecamatan
Muara Samu teridentifikasi sebagai berikut :
KEKUATAN ( Strength : S )
1. Tersedianya Dana secara berkesinambungan
2. Tersedianya landasan hukum yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2008 tentang kecamatan dan Surat Keputusan Bupati Pasir Nomor 01 Tahun
2003 tentang Pelimpahan Sebagian Kewenangan Bupati kepada Camat
3. Tersedianya kuantitas pegawai yang memadai
4. Tersedianya sarana dan prasarana operasional pelayanan
5. Terciptanya suasana kondusif ditingkat kecamatan
KELEMAHAN ( WEAKNESS : W )
1. Kualitas SDM aparatur sesuai bidang tugas belum memadai
2. Pemahaman pegawai terhadap tupoksi masih rendah
3. Manajemen pegawai belum maksimal
4. Sistem Penyelenggaraan Pelayanan Publik belum memadai
5. Sarana dan prasarana masih belum memandai
-
2.7 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Kantor Kecamatan
Tanah Grogot
Faktor-faktor kunci keberhasilan (critical success factors) merupakan faktor
yang sangat penting dalam penetapan keberhasilan sebuah organisasi. Hal ini
disebabkan landasan organisasi dalam menetapkan tujuan, sasaran dan
aktivitas kegiatan sehingga lebih menghemat waktu, biaya dan tenaga.
Mengacu pada Peraturan Daerah Nomor 05 Tahun 2010 tentang
Kecamatan, maka Kecamatan mempunyai peluang sekaligus tantangan dalam
meningkatkan kualitas kinerja antara lain :
PELUANG ( OPPORTUNITY : O )
1. Pertumbuhan penduduk tinggi
2. Dinamika Pembangunan masih berkembang
3. Masyarakat dalam pengurusan perizinan /non perizinan sangat rendah
4. Adanya Perusahaan – perusahaan besar beroperasi diwilayah Kecamatan
Muara Samu
5. Adanya Koordinasi dan keterpaduan program dengan Dinas/instansi terkait
TANTANGAN ( THREATS : T )
1. Mobilitas penduduk sangat rendah
2. Pemahaman masyarakat mengenai prosedur dan mekanisme pelayanan
masih rendah.
3. Adanya Kegiatan Masyarakat yang melanggar peraturan daerah
4. Sumber daya Aparatur Pemerintahan Desa belum memadai
5. Terbatasnya infrastruktur perdesaan dan sebagian wilayah kecamatan sulit
terjangkau transportasi dan terpencil.
-
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS
BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Kecamatan
Muara Samu
Permasalahan strategis bukanlah sekedar permasalahan biasa, oleh karena itu
disebut sebagai permasalahan strategis jika memenuhi salah satu diantara lima
kriteria sebagai berikut :
(i) menjadi sebab bagi masalah-masalah lainnya,
(ii) berpengaruh secara signifikan terhadap kondisi pembangunan sektor di
masyarakat,
(iii) dapat diselesaikan menggunakan kompetensi, sumber daya dan program
SKPD,
(iv) dapat diselesaikan melalui peningkatan kinerja SKPD, dan
(v) jika berhasil ditangani, maka akan meningkatkan eksistensi dan peran SKPD
dalam pembangunan daerah.
Menggunakan kriteria tersebut, maka permasalahan strategis pada tergambar pada
tabel berikut :
-
Lembar Penajaman Rumusan Permasalahan Strategis Untuk Penyusunan Dokumen Renstra 2016-2021 SKPD
Kecamatan Muara Samu
NO PERMASALAHAN STRATEGIS
KRITERIA
TOTAL
(i) (ii) (iii) (iv) (v)
1 Peningkatan Pelayanan Publik Urusan (KK/KTP)
2 1 5 3 4 17
2 Peningkatan Pelayanan Publik Urusan (SITU, SIUP, dan IMB)
1 3 5 5 5 19
3 Frekuensi konflik / sengketa lahan sangat tinggi
1 4 5 3 5 18
4 Terbatasnya Sumber Daya Aparatur Desa
5 3 5 4 5 23
5 Tingkat Partisipasi Masyarakat Terhadap Masyarakat rendah
2 3 3 2 3 13
6 Terbatasnya Sarana Transportasi pedesaan
2 3 4 5 5 19
7 Data Raskin Belum Optimal
3 1 4 4 3 15
8 Masih Terdapatnya Penambangan Emas Tanpa Ijin
- - - - - 0
9 Belum maksimalnya pengawasan terhadap Perda
4 4 2 4 4 18
10 Rawan terhadap Kebakaran Pemukiman/ Lahan
1 2 3 4 2
12
Untuk masing-masing permasalahan strategis, diisi skor untuk setiap kriterianya dalam
rentang nilai 1-5.
Dari tabel diatas permasalahan yang paling menonjol dan menjadi perhatian khusus adalah
masalah di bidang pertanahan, Sumber daya Manusia Aparatur desa dan transportasi.
3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah
Bupati dan Wakil Bupati Paser, periode 2016-2021, menetapkan visi yang akan
menjadi arah penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dalam lima tahun ke
depan, yaitu: “PASER YANG SEMAKIN SEJAHTERA, MERATA, BERDAYA
SAING, DAN BERKELANJUTAN”.
Visi di atas merupakan keberlanjutan dan penegasan dari visi pembangunan
lima tahun kebelakang. Hadirnya kata “semakin” di dalam visi, bermakna sebagai
-
keberlanjutan dan penghormatan pada pembangunan yang telah dijalankan pada
periode sebelumnya yang didasarkan pada realitas dan telaah obyektif. Selain itu juga
memiliki makna berupa harapan untuk terus bergerak progresif menuju kondisi ideal.
Ketika memiliki modalitas dari hasil pembangunan yang ada, lantas fokus
pembangunan lima tahun mendatang terwakili oleh lima kata kunci di dalam visi ini,
yaitu:
A.2.1 Sejahtera
Sejahtera merupakan sebuah kondisi derajat kehidupan masyarakat Paser yang
semakin membaik pada berbagai bidang pembangunan terutama pada sektor
ekonomi, pendidikan, dan kesehatan. Masyarakat membutuhkan dua prasyarat utama
yakni pendidikan dan kesehatan. Dua prasyarat tersebut sebagai modal untuk
mengoptimalkan potensi masyarakat agar lebih berdaya, mandiri, produktif dan
berbudaya. Semakin membaiknya tingkat kesejahteraan tersebut antara lain ditandai
dengan meningkatnya produktivitas ekonomi masyarakat, meningkatnya pendapatan
perkapita masyarakat, hingga meningkatnya kualitas sumber daya manusia dan
kesehatan masyarakat. Kesejahteraan bermakna pula secara sosial dan budaya, yakni
ketika masyarakat memiliki kohesivitas sosial yang menjadikannya sebagai modal
untuk berpartisipasi aktif, serta budaya yang menjadikan setiap komponen merasa
memiliki daerah dan bertanggung jawab atas berjalannya pembangunan daerah.
Kondisi tersebut akan menciptakan situasi yang kondusif untuk menjalankan roda
pembangunan. Namun untuk mencapainya dibutuhkan syarat berupa tata kelola
pemerintahan yang baik, yakni adanya sinergi antara pemerintah daerah, masyarakat
serta sektor privat dan organisasi masyarakat sipil.
A.2.2 Merata
Merata berarti menghilangkan kesenjangan antar wilayah, termasuk
kesenjangan antar masyarakat. Nilai ini sekaligus bermakna menutup/memperkecil
kesenjangan dalam mendapatkan pelayanan publik, mengelola sumber daya strategis
serta memperoleh distribusi hasil pembangunan. Kondisi pembangunan yang merata
merupakan wujud penghormatan pada semua masyarakat yang tinggal dan mencari
penghidupan di Kabupaten Paser, dan khususnya sebagai pengakuan, afirmasi, dan
-
pemberdayaan masyarakat Paser yang masih merasakan persoalan terkait
pembangunan. Harapannya akan tercipta stabilitas sosial sekaligus modal dasar bagi
pembangunan dari waktu ke waktu. Kesenjangan adalah problema pembangunan bagi
daerah yang mempunyai wilayah sangat luas, sekaligus tertundanya pemenuhan hak
bagi setiap masyarakat daerah untuk menikmati hasil pembangunan. Karena itu
pemerataan adalah kewajiban pembangunan yang harus terpenuhi melalui berbagai
urusan pemerintahan.
A.2.3 Berdaya Saing
Berdaya saing merupakan syarat yang dibutuhkan bagi setiap daerah untuk
responsif dan dapat unggul di tengah perkembangan kondisi lokal, regional dan global
yang dinamis. Dalam visi ini, daya saing yang akan diciptakan adalah pertama merujuk
pada meningkatnya kualitas sumberdaya manusia dengan terpenuhinya kebutuhan
dan peningkatan akses terhadap pendidikan yang berkualitas. Kedua, sebagai suatu
kondisi semakin baiknya derajat kesehatan masyarakat Paser. Kondisi tersebut
mencakup ketersediaan dan akses pelayanan kesehatan yang semakin baik dan
merata serta kualitas pelayanan yang semakin meningkat. Ketiga, adalah peningkatan
kualitas sumber manusia masyarakat Paser agar selaras dengan kebutuhan pasar
kerja yang semakin komptitif. SDM berkualitas selain berperan dalam menghadapi
perubahan sistem global, salah satunya melalui pelaksanaan MEA (Masyarakat
Ekonomi ASEAN), juga mempunyai peran penting sebagai sumber daya dalam
pembangunan daerah.
A.2.4 Berkelanjutan
Berkelanjutan merujuk pada kondisi yang berkesinambungan dalam proses
pembangunan yang mencakup aspek ekologi, ekonomi dan sosial. Selain itu
berkelanjutan juga dimaknai sebagai proses pembangunan yang tidak terputus dari
periode ke periode. Pembangunan merupakan gerak maju, bukan gerak yang dimulai
dari awal pada setiap pelaksanaan pembangunan jangka menengah. Tujuannya
adalah mencapai sasaran rencana pembangunan jangka panjang daerah maupun
nasional.
Dalam menjalankan pembangunan yang tidak terputus tersebut, perlu
ditekankan pada pelaksanaan pembangunan yang mampu mewujudkan daya dukung
lingkungan alam berkelanjutan. Ini untuk menghindari dampak negatif bagi
-
pembangunan yang terfokus pada pencapaian ekonomi makro dan pertumbuhan
semata, namun dengan melakukan eksploitasi alam secara tidak terkendali.
Pembangunan tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan sekarang, namun juga
kebutuhan yang akan datang dan selamanya. Ketika kelestarian lingkungan alam
dapat terjaga, maka akan berdampak pada keberlanjutan hajat hidup dan
penghidupan masyarakat serta daya dukung lingkungan sosial.
Rumusan visi di atas terbangun dalam satu kesatuan dan saling melengkapi.
Secara substantif, rangkaian visi tersebut bertujuan meningkatkan pemenuhan
kebutuhan infrastruktur, peningkatan perekonomian masyarakat dan daerah, serta
meningkatkan kualitas pelayanan publik. Serta tidak kalah penting, untuk
mewujudkan dan meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan serta mewujudkan
kohesi sosial di tengah masyarakat Paser.
Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh Pemerintah
Daerah beserta komponen-komponennya agar visi yang ditetapkan berhasil
diwujudkan dengan baik. Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan, maka
disusunlah misi sebagai berikut:
1. Meningkatkan pembangunan infrastruktur transportasi, energi dan
pemukiman;
2. Meningkatkan pelayanan dasar di bidang pendidikan dan kesehatan;
3. Memperkuat fondasi perekonomian yang berbasis potensi lokal dan
berkelanjutan;
4. Meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan;
5. Memperkuat kohesivitas sosial, budaya dan adat istiadat lokal.
Dalam mewujudkan visi dan misi ini diperlukan kondisi good governance
(pemerintah yang baik). Posisi good governance (pemerintah yang baik) sebagai
prasyarat terlaksananya visi dan misi sehingga membuatnya tidak menjadi misi
tersendiri atau bagian parsial lainnya dari visi dan misi.
3.3 Telahaan RENSTRA K/L dan RENSTRA
Sejalan dengan dinamika lingkungan strategis, baik nasional maupun global
permasalahan dan tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia semakin kompleks.
-
Arus besar globalisasi membawa keleluasaan informasi , fleksibilitas, distribusi barang
dan jasa yang ketatanegaraan , arus globalisasi juga mendorong akselerasi proses
demokratisasi dan desentralisasi yang melahirkan situasi paradoksal, antara semakin
membaiknya kebebasan sipil (civil liberty) dengan terbatasnya kapasitas, kapasitas
kelembagaan politik dan kapasitas tata kelola pemerintahan (governance) sehingga
akuntabilitas layanan public belum sepenuhnya sesuai harapan. Percepatan arus
informasi dan modal juga berdampak pada meningkatnya pemanfaatan berbagai
sumber daya alam yang memunculkan isu perubahan iklim (climate change).
Ketegangan lintas batas antarnegara, percepatan penyebaran wabah penyakit, dan
terorisme, serta masalah tenaga kerja Indonesia di Luar Negeri.
Berbagai masalah tersebut juga mencerminkan rumitnya tantangan yang harus
dihadapi bangsa dan Negara Indonesia. Hal ini menuntut peningkatan peran dan
kapasitas seluruh instansi pemerintah, termasuk Kementrian Dalam Negeri yang diberi
tugas dalam perencanaan pemerintahan. Karena perencanaan merupakan pijakan
awal untuk menentukan arah pembangunan nasional dengan mengoptimalkan
sumber daya dan melibatkan para pelaku pembangunan nasional. Untuk itu,
Kementrian Dalam Negeri dituntut memiliki kemampuan untuk menjembatani
kesenjangan dan menekan egoism yang dapat menghambat pencapaian target dan
tujuan pembangunan nasional sesuai dengan amanat UUD 1945 yaitu : Masyarakat
Indonesia Adil dan Makmur.
Sesuai dengan amanat UU No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
yang mana Kecamatan dan Kelurahan harus melaksanakan tugas pokok dan fungsinya
(tupoksi) secara optimal dan akuntabel.
Pembangunan di Kalimantan Timur melalui RPJP Daerah dan RPJM Daerah tahun
2016 – 2020 menuntut perhatian lebih, tidak hanya untuk menghadapi permasalahan
yang belum terselesaikan, namun juga untuk mengantisipasi perubahan yang muncul
di masa yang akan datang.
Isu strategis merupakan permasalahan yang berkaitan dengan fenomena atau
belum dapat diselesaikan pada periode lima tahun sebelumnya dan memiliki dampak
jangka panjang bagi keberlanjutan pelaksanaan pembangunan, sehingga perlu diatasi
secara bertahap. Adapun isu strategis pembangunan daerah Kabupaten Paser yaitu :
1. Peningkatan layanan dasar terutama layanan pendidikan dan kesehatan melalui
ketersediaan dan keterjangkauan infrastruktur, sumberdaya manusia, dan
peningkatan mutu layanan.
-
2. Peningkatan ketersediaan infrastruktur yang berhubungan langsung dengan aktivitas
perekonomian masyarakat, terutama jalan dan listrik.
3. Peningkatan tata-kelola pemerintahan yang mengakomodasi berbagai isu krusial:
ketepatan sasaran pembangunan, pemerataan pembangunan, dan perkembangan
kawasan sekitar.
4. Peningkatan produktivitas perekonomian daerah dari sektor non-tambang, melalui
diversifikasi usaha pertanian dan perkebunan, perikanan dan jasa berbasis spirit
ekonomi hijau dan berkelanjutan.
5. Peningkatan sumberdaya manusia yang berhubungan langsung dengan kebutuhan
daerah, baik melalui pendidikan formal maupun non-formal, yang ditujukan bagi
aparatur desa maupun masyarakat.
6. Terbukanya investasi di level regional (ASEAN) terutama di sektor pertanian,
perkebunan, perikanan dan peternakan.
Penentuan isu strategis ini berdasarkan pada beberapa kriteria, yaitu: signifikansi
terhadap sasaran pembangunan nasional dan provinsi; memiliki dampak yang luas
terhadap masyarakat dan daerah; mampu menjadi katalisator dan memiliki daya
ungkit yang signifikan terhadap pembangunan daerah; serta kemungkinan untuk
dikelola.
3.4 Telaahaan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis
Wilayah pembangunan (WP) merupakan pusat aktivitas dengan peran
sebagai nodal penyebar pertumbuhan pada :
a. Wilayah Pembangunan Utara, meliputi Kecamatan Long Ikis dan Long kali
Yang mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Fungsi pelayanan umum/perkantoran dengan tingkat pelayanan kecamatan.
2. Fungsi perdagangan dan jasa, yang dikembangkan di pusat-pusat pelayanan
umum.
3. Fungsi pemukiman, yang dikembangkan pada setiap pusat-pusat pemukiman,
baik skala kecil yang menyebar diketiga distrik.
-
4. Fungsi pertanian, yang dikembangkan dengan komoditas padi, komoditas
campuran pada daerah tepian sungai.
5. Fungsi fasilitasi sosial dan umum, dikembangkan pada pusat-pusat
pemukiman dan skala pelayanan kecamatan.
6. Fungsi lindung dan kawasan resapan air di utara dan perairan.
b. Wilayah Pembangunan Tengah, meliputi Kecamatan Kuaro, Kecamatan Batu
Sopang, Kecamatan Muara Komam, Kecamatan Tanah Grogot dan Kecamatan Pasir
Belengkong. Wilayah Pembangunan ini merupakan pusat perkembangan Kabupaten
Paser dengan akses yang intensif dan keterkaitan fisik yang dibentuk oleh koridor
jalan yang ada di kabupaten paser. Adapun arahan pengembangan fungsinya adalah
sebagai berikut :
1. Fungsi pelayanan umum/perkantoran, di Tanah Grogot (tingkat kabupaten
sebagai ibukota Kabupaten Paser), dan Kuaro, Batu Sopang, Muara Komam dan
Pasir Belengkong (tingkat Kecamatan).
2. Fungsi perdagangan dan jasa, yang dikembangkan di kota Tanah Grogot (skala
pelayanan tingkat kabupaten) dan Kuaro, Batu Sopang, Muara Komam dan Pasir
Belengkong (skala pelayanan tingkat distrik)
3. Fungsi permukiman, yang dikembangkan pada setiap pusat-pusat pemukiman
baik skala besar yang mengaglomerasi didekat pusat aktivitas maupun pusat-
pusat pemukiman skala kecil yang menyebar di lima kecamatan.
4. Fungsi pertanian, yang dikembangkan dengan komoditas padi dan palawija
dibagian selatan dengan komoditas ikan air tawar dengan memanfaatkan sungai
yang ada di Kabupaten Paser.
5. Fungsi fasilitas sosial dan umum, dikembangkan pada pusat-pusat pemukiman
dan skala pelayanan paling tinggi dikembangkan di Kota Tanah Grogot, Kuaro dan
Batu Kajang.
6. Fungsi transportasi, yang dikembangkan dengan pola transportasi darat untuk
pergerakan internal serta trasportasi laut, udara untuk pergerakan eksternal.
7. Fungsi pertambangan, pada beberapa titik di Muara Komam dan Batu Sopang.
8. Fungsi lindung dan kawasan resapan air.
Dominasi fungsi wilayah pembangunan tengah sebagai kawasan pemukiman,
pusat pelayanan, dan pusat pertumbuhan.
-
c. Wilayah Pembangunan Selatan, merupakan pusat pemukiman pusat pemukiman
skala kecil yang sporadis melingkupi wilayah Kecamatan Tanjung Harapan, Kecamatan
Batu Engau, Kecamatan Muara Samu. Memiliki potensi tambang dan perkebunan.
Oleh karenanya, WP ini perlu didorong perkembangannya untuk menjadi kawasan
eksploitasi sumberdaya alam tambang dan perkebunan, pesisir, hutan dan
transportasi namun tetap dengan memperhatikan keberlanjutan lingkungan dan iklim
makro kawasan. Adapun arahan pengembangan fungsinya adalah sebagai berikut :
1. Fungsi pelayanan umum/perkantoran dengan tingkat pelayanan kecamatan.
2. Fungsi perdagangan dan jasa dengan skala pelayanan kecamatan.
3. Fungsi permukiman, yang dikembangkan di pusat kecamatan dan pelabuhan.
4. Fungsi pertanian berupa budidaya hortikultura, perkebunan, dan palawija di daerah
tepian sungai.
5. Fungsi fasilitas sosial dan umum, dikembangkan di pusat kecamatan.
6. Fungsi transportasi, dengan pola jaringan transportasi sungai yang
menghubungkan pusat-pusat.
7. Fungsi pertambangan, berupa eksploitasi kandungan gas yang hampir merata pada
seluruh wilayah .
Fungsi lindung dan kawasan resapan air di bagian selatan WP.
3.5 Penentuan Isu-isu Strategis
Analisis Lingkungan Internal (ALI) dan Analisis Lingkungan External (ALE) sangat
berpengaruh terhadap dinamika pelaksanaan program dan Kegiatan. Untuk itu
Kecamatan Muara Samu Kabupaten Paser harus mengenal kondisi-kondisi elemen,
internal organisasi yang sifatnya controllable (dapat dikuasai) yang berguna untuk
mengetahui faktor kekuatan kelemahan organisasi serta mengenal kondisi-kondisi
elemen external organisasi yang sifatnya uncontrollable (yang relatif kurang dikuasai)
yang berguna untuk mengetahui faktor peluang dan ancaman dengan menggunakan
pendekatan analisis Strength (Kekuatan) Weakness (Kelemahan) Opportunity
(Peluang) dan Threat (Tantangan/ancaman) (SWOT). Analisis SWOT ini dimaksud
untuk menentukan tingkat urgensi dan dampak potensi serta skala prioritas.
-
Berdasarkan ALI dan ALE maka ditentukan strategi yang untuk dapat
mengidentifikasi isu-isu strategis.
Adapun strategi tersebut adalah sebagi berikut :
1. Strategi S + O (mengoptimalkan kekuatan untuk menangkap peluang)
a. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan Pegawai , untuk
melaksanakan tugas-tugas pendelegasian kewenangan Bupati kepada
Camat.
b. Meningkatkan Kualitas Pelayanan
c. Meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan
d. Meningkatkan koordinasi dengan instansi pemerintah atau swasta dalam
rangka pelaksanaan program
1. Strategi S + T (Memanfaatkan kekuatan untuk menghadapi ancaman)
a. Mempertahankan Disiplin pegawai dalam rangka penyelenggaraaan
pelayanan publik
b. Meningkatkan sosialisasi mengenai prosedur dan mekanisme pengurusan
perizinan
c. Meningkatkan Pengawasan dan penegakan Peraturan Daerah
d. Meningkatkan kualitas infrastruktur jalan menuju kedesa-desa
e. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan
3. Strategi W + O (Meminimalkan kelemahan untuk meraih peluang)
a. Meningkatkan kemampuan pegawai melalui Diklat atau Bimtek
b. Meningkatkan kuantitas pegawai sesuai dengan bidang tugas
c. Mengoptimalkan pemanfaatan sarana dan prasarana pelayanan
d. Meningkatkan kerjasama dengan insatnsi pemerintah atau swasta untuk
mengatasi terbatasnya sarana dan prasarana umum
4. Strategi W+T (meminimalkan kelemahan untuk menghadapi ancaman)
a. Mengoptimalkan Pegawai yang ada untuk melaksanakan tupoksinya.
b. Mengoptimalkan Penggunaan sarana dan prasarana yang ada untuk
mengatasi kesulitan operasioanal.
-
Berdasarkan strategi-strategi tersebut diatas maka disimpulkan isu strategis
Kecamatan Muara Samu dalam lima tahun mendatang adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan Kapasitas Aparatur dan Pengelolaan pegawai yang benar.
Pemberian Diklat/Bimtek kepada pegawai sesuai Tupoksi danPenataan
pegawai harus dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas pelayaan.
2. Penetapan SPP dan SOP dalam rangka penyelenggaraan pelayanan publik.
Penetapan ini sangatlah penting karena Standar Pelayanan merupakan tolok
ukur yang dipergunakan sebagai pedoman pelayanan dan acuan penilaian
kualitas pelayanan. Dengan ditetapkanannya Standar Pelayanan maka
harapan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan berkualitas, cepat,
mudah, terjangaku dapat terwujud.
3. Peningkatan Pengetahuan kepada masyarakat dalam
memahami prosedur dan tatacara pengurusan .
4. Peningkatan Pengawasan Pelaksanaan Peraturan Daerah
5. Peningkatan Infrastruktur Perdesaan
6. Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat
-
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN,
STRATEGI DAN KEBIJAKAN KECAMATAN MUARA SAMU
4.1 Visi dan Misi
Dalam mengantisipasi tantangan ke depan menuju kondisi yang diinginkan,
Kecamatan Muara Samu Kabupaten Paser sebagai organisasi yang berada dalam
jajaran Pemerintahan Kabupaten Paser perlu secara terus menerus mengembangkan
kekuatan dan meminimalkan kelemahan dalam rangka menangkap peluang
menghindari ancaman dengan membuat terobosan-terobosan baru.
Perubahan tersebut harus disusun dalam tahapan yang terencana, konsisten
dan berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan kinerja yang berorentasi pada
pencapaian hasil dan manfaat.
Sehubungan dengan itu Kecamatan Muara Samu Kabupaten Paser harus
mempunyai visi sebagai cara pandang jauh kedepan tentang kemana Kecamatan
Muara Samu akan diarahkan dan apa yang akan dicapai agar tetap eksis.
Sejalan dengan Visi Pemerintah Kabupaten Paser yang tertuang didalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ) Kabupaten Paser 2016-
2021 dalah “Paser yang Semakin Sejahtera, Merata, Berdaya Saing dan
Berkelanjutan” . Berdasarkan visi tersebut maka dirumuskan Visi Kecamatan
Muara Samu sebagai berikut :
“Terwujudnya Pelayanan Prima dan Pembangunan Masyarakat yang Berkualitas”
Visi tersebut mengandung makna bahwa :
Kecamatan Muara Samu sebagai salah satu instansi pemerintah yang memiliki
fungsi sebagai penyelenggara pelayanan publik. Pelayanan Publik atau Pelayanan
umum yang diberikan oleh pemerintah Kecamatan Muara Samu kepada
masyarakat, merupakan kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan
penduduk atas barang , jasa, dan /atau pelayanan administratif yang disediakan
oleh Kecamatan Muara Samu. Kecamatan Muara Samu berkomitmen untuk
mewujudkan penyelenggaraan pelayanan publik yang prima kepada masyarakat
yaitu memberikan pelayanan sesuai dengan standar pelayanan atau bahkan
pelayanan yang diberikan diatas standar pelayanan yang ditetapkan.
-
Dengan demikian Pelayanan prima yang diberikan diharapkan dapat
memberikan kenyamanan dan kepuasan kepada masyarakat. Atas Pelayanan yang
diselenggarakan harapan selanjutnya Kecamatan Muara Samu menjadi salah satu
instansi pemerintah yang dapat menciptakan “Good Governance” yaitu
pemerintahan yang baik dan dinamis yang berdampak terhadap peningkatan
kesejahteraan masyarakat Muara Samu.
Pembangunan masyarakat merupakan suatu hal yang harus dilakukan dalam
upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat. Berbagai persoalan kemiskinan yang
terjadi di dalam masyarakat menuntut adanya solusi untuk dapat keluar dari garis
kemiskinan tersebut. Salah satu strategi pembangunan masyarakat yang
memungkinkan dapat diterapkan di Indonesia adalah pemberdayaan masyarakat.
Melalui kegiatan-kegiatan dalam pemberdayaan masyarakat ini, diharapkan
masyarakat dapat mandiri dalam mengatasi persoalan hidup mereka dan
meningkatkan kualitas diri mereka untuk dapat bertahan dalam segala situasi.
Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan, maka dirumuskan misi sebagai
berikut :
1. Mewujudkan Pelayanan yang Berkualitas, Transparan dan Akuntabel.
2. Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat dan Peran Koordinasi dan
Fasilitasi Pembangunan Wilayah.
4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Kecamatan Muara Samu
Dalam rangka mencapai visi dan misi seperti yang dikemukakan
sebelumnya,maka harus dirumuskan kedalam bentuk yang lebih terarah dan
operasional berupa perumusan tujuan strategis organizer.
Tujuan merupakan hasil yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu
sampai lima tahun yang menggambarkan arah strategis organisasi dan digunakan
untuk meletakkan kerangka prioritas dengan mengfokuskan arah semua program
dan aktivitas organisasi pada pencapaian misi.
4.2.1 Tujuan dan Sasaran untuk mewujudkan Misi ke Satu
Dalam mewujudkan Misi Kesatu : Mewujudkan Pelayanan yang Berkualitas,
Transparan dan Akuntabel, maka tujuan dan sasaran yang akan dicapai
dalam lima tahun mendatang adalah sebagai berikut :
Tujuan : - Meningkatkan Akses Pelayanan Publik
-
Sasaran : 1. Meningkatnya kualitas pelayanan publik kecamatan dan
desa/kelurahan
2. Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana Aparatur.
3. Meningkatnya disiplin dan kapasitas aparatur kecamatan.
Tabel 4.2.1
Tujuan,Sasaran dan Indikator Kinerja
No Tujuan Sasaran Indikator Sasaran
(1) (2) (3) (4)
1
2
Meningkatkan akses Pelayanan
Publik
Meningkatkan Pemerataan
Pembangunan yang berkeadilan dan berkelanjutan
Meningkatnya kualitas pelayanan publik
kecamatan dan desa/kelurahan
Meningkatnya kualitas
sarana dan prasarana Aparatur
Meningkatnya disiplin dan kapasitas aparatur kecamatan
Meningkatnya koordinasi dan fasilitasi dengan
dinas teknis
1).Kriteria Mutu Pelayanan atas Survey
kepuasan masyarakat (SKM)
2).Persentase pelayanan administrasi kependudukan yang
selesai tepat waktu
3).Persentase surat permohonan pelayanan perijinan yang selesai
tepat waktu
1). Persentase pemenuhan sarana dan prasarana aparatur
sesuai kebutuhan
1).Rata-rata nilai SKP aparatur
2).Persentase LHP ditindaklanjuti
1).Persentase capaian keberhasilan urusan
pemerintahan umum 2).Persentase capaian keberhasilan bidang
pemberdayaan masyarakat desa 3).Persentase capaian
keberhasilan urusan kesehatan dan kesejahteraan sosial di
Kecamatan 4).Persentase capaian keberhasilan urusan ketertiban dan
perlindungan masyarakat 5).Persentase kejadian kebakaran dan
-
Meningkatkan percepatan pembangunan kecamatan
bencana yang ditangani
6).Persentase capaian keberhasilan urusan pendidikan, kepemudaan
dan olahraga di Kecamatan 7). Menurunnya rumah tangga miskin
1).Persentase desa yang sudah memiliki RPJMDes
2).Persentase usulan musrenbang yang terakomodir
3).persentase meningkatnya penyerapan anggaran pemerintahan
kecamatan, desa/kelurahan
4.2.2 Tujuan dan Sasaran untuk mewujudkan Misi kedua
Dalam mewujudkan Misi Kedua : Meningkatkan kesejahteraan masyarakat
dan peran koordinasi dan fasilitasi pembangunan wilayah, maka tujuan dan
sasaran yang akan dicapai dalam lima tahun mendatang adalah sebagai
berikut :
Tujuan : - Meningkatkan pemerataan pembangunan yang berkeadilan
dan berkelanjutan
Sasaran : 1. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan peran koordinasi
dan fasilitasi pembangunan wilayah.
2. Meningkatkan percepatan pembangunan kecamatan.
4.3. Strategi dan Kebijakan Kecamatan Muara Samu
Dalam upaya mewujudkan visi,misi,tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan,maka perlu strategi dan arah kebijakan yang terencana,terpadu dan
terukur dengan memperhitungkan lingkungan strategis.
4.3.1 Strategi dan Kebijakan untuk mewujudkan Misi
Dalam mewujudkan Misinya maka strategi dan arah kebijakan yang akan
dicapai dalam lima tahun mendatang adalah sebagai berikut :
-
Tabel 4.3.1 Strategi dan Kebijakan Mewujudkan Misi Kesatu
Renstra Kecamatan Muara Samu 2016-2021
No Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
(1) (2) (3) (4) (5) 1
Meningkatkan Akses Pelayanan Publik
-Meningkatnya kualitas pelayanan publik kecamatan dan desa/kelurahan -Meningkatnya Kualitas Sarana dan Prasarana Aparatur -Meningkatnya disiplin & kapasitas aparatur kecamatan
Peningkatan Pelayanan Administrasi Kependudukan Meningkatkan Kualitas Administrasi Perkantoran Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Sarana dan Prasarana Aparatur Peningkatan Disiplin Aparatur
Peningkatan Akses Pelayanan Kependudukan & Perijinan Penyediaan Kebutuhan Pelayanan Administrasi Perkantoran Penyediaan Sistem Pelaporan yang Efektif dan Efisien Perumusan Rencana Kebutuhan Pengadaan Sarana & Prasarana Kantor & Aparatur Penyediaan Kebutuhan Disiplin Aparatur
Tabel 4.3.2 Strategi dan Kebijakan Mewujudkan Misi Kedua
Renstra Kecamatan Muara Samu 2016-2021
No Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
(1) (2) (3) (4) (5) 1
Meningkatkan pemerataan pembangunan yang berkeadilan dan berkelanjutan
Meningkatnya koordinasi dan fasilitasi dengan dinas teknis
Meningkatkan kualitas Penyelenggaraan Pemerintahan Umum Menjadikan Aspirasi Masyarakat Sebagai Basis Utama Dalam Perumusan Kebijakan Serta Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pemerintah Daerah Peningkatan Kualitas Keamanan dan Ketertiban Lingkungan
Kualitas Penyelenggaraan Pemerintahan Umum Peningkatan Kualitas Pemberdayaan Masyarakat Desa
Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan
-
2
Meningkatkan Percepatan Pembangunan Kecamatan
Meningkatkan Pemerataan Pembangunan yang Berkeadilan dan Berkelanjutan
Masyarakat Meningkatnya Kesadaran Masyarakat Terhadap Aturan Peraturan Daerah (PERDA) Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pelayanan Umum Meningkatkan kualitas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Lainnya Menjadikan Pelaksanaan Renja SKPD Sesuai Dengan Dokumen Perencanaan Meningkatkan Kualitas Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Menyediakan Sistem Pelaporan yang Efektif dan Efisien Menyediakan Sistem Informasi Perangkat Daerah yang Lengkap
Kesadaran masyarakat terhadap Peraturan PERDA Kualitas Pengelolaan Pasar Desa, Persampahan dan Sarana Publik Kecamatan
Kualitas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Lainnya
Penyusunan Dokumen Renja SKPD dan Renstra SKPD Penyusunan Dokumen Pengendalian dan Evaluasi Renja SKPD
Peningkatan Pembinaan dan Pengawasan Pemerintahan Desa/Kelurahan
Penyediaan Sistem Pelaporan yang Efektif dan Efisien Penyediaan Sistem Informasi Perangkat Daerah yang Lengkap
-
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN,INDIKATOR KINERJA,KELOMPOK SASARAN,PENDANAAN INDIKATIF
5.1 Rencana Program dan Kegiatan
Keseluruhan program yang akan dikelola Kecamatan Muara Samu selama
tahun 5 tahun ke depan (2016-2021) diarahkan untuk mencapai tujuan sebagaimana
tercantum dalam visi dan misi Kecamatan Muara Samu akan menunjang tercapainya
visi dan misi Kabupaten Paser selama 5 tahun.
Program merupakan kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu untuk
mendapatkan hasil, yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa instansi pemerintah
ataupun masyarakat yang dikoordinasikan oleh instansi pemerintah guna mencapai
sasaran dan tujuan tertentu. Untuk mengimplementasikan dan melaksanakan
kebijakan/program tersebut, ditetapkan satu atau beberapa kegiatan dimana kegiatan
itu sendiri merupakan bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa
satuan kerja sebagai bagian dari pencapaian sasaran yang terukur dan terarah pada
suatu program. Dengan kata lain rencana program perlu dijabarkan ke dalam kegiatan
yang terukur kinerjanya, jelas kelompok sasarannya, dan juga ada perencanaan
anggarannya.
Sesuai dengan Permendagri 54 Tahun 2010, program dan kegiatan yang
direncanakan oleh Kecamatan Muara Samu Kabupaten Paser periode 2016-2021 harus
relevan dengan program yang ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Paser 2016-2021.
Agar tujuan dan sasaran dapat tercapai sebagaimana yang diinginkan, maka
berdasarkan kebijakan, terdapat program prioritas dan program penunjang, sebagai
berikut :
-
Program Kecamatan Muara Samu
No. Program Prioritas
1 Program Penataan Administrasi Kependudukan (E-KTP)
2 Program Koordinasi Penyelenggaraan Pemerintahan Umum yang Terkoordinasi dengan Baik
3 Program Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat yang Terkoodinasi dengan
Baik
4 Program Koordinasi Penyelenggaraan Ketentraman dan Ketertiban Umum
yang Terkoodinasi dengan Baik
5 Program Koordinasi Penerapan dan Penegakkan Perda dan Perkada yang Terkoodinasi dengan Baik
6 Program Koordinasi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pelayanan
Umum yang Terkoodinasi dengan Baik
7 Program Koordinasi Penyelenggaraan Pemerintahan Perangkat Daerah
Lainnya yang Terkoodinasi dengan Baik
8 Program Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa/Kelurahan
Program Penunjang
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
2 Program Peningkatan Sarana dan Parasaran Aparatur
3 Program Peningkatan Disiplin Aparatur
4 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
5 Porgram Perencanaan Pembangunan Daerah
6 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
7 Program Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)
8 Program Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Daerah
9 Program Pengembangan Data dan Informasi
Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau
beberapa satuan kerja, sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu
program dan terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumberdaya, baik yang
berupa personil (sumber daya manusia), barang, modal, termasuk peralatan dan
tekhnologi, dana atau kombinasi dari beberapa atau ke semua jenis sumberdaya
tersebut sebagai masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output) dalam
bentuk barang/jasa.
Dalam revisi Renstra Kantor Kecamatan Muara Samu tahun 2016-2021 ini,
terdapat pula beberapa revisi kegiatan yang disebabkan karena adanya
penggabungan dan atau pemidahan kegiatan, sehingga kegiatan yang semula
-
berjumlah 60 menjadi 51 kegiatan. Adapun beberapa kegiatan yang mengalami
penggabungan sebagai berikut :
1. Kegiatan Sosialisasi Kebijakan Kependudukan dan Pelatihan Tenaga Pengelola
SIAK digabung ke dalam kegiatan Peningkatan Pelayanan Publik dalam Bidang
Kependudukan
2. Kegiatan Penataan, Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan
Tanah dan Sosialisasi Sistem Pendaftaran Tanah yang sebelumnya tidak dapat
dilaksanakan pada revisi ini digabung dengan kegiatan Koordinasi Pelayanan
Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN)
3. Kegiatan Koordinasi dan Fasilitasi (LPTQ) Kecamatan dan MTQ Kabupaten,
Koordinasi Kerukunan Umat Bergama dan Fasilitasi Safari Ramadhan digabung
dalam kegiatan Koordinasi dan Fasilitasi Kegiatan Keagamaan
4. Kegiatan Faslitasi Pelaksanaan Kecamatan Layak Anak, kegiatan Pembinaan
Posyandu dan Lomba Posyandu di gabung ke dalam kegiatan Koordinasi dan
Fasilitasi Kegiatan Program Kesehatan dan KB
5. Kegiatan yang terkait sosialisasi di gabung ke dalam kegiatan Sosialisasi
peraturan perundang-undangan
Selain ada pengganbungan terdapat beberapa kegiatan baru yang
merupakan kegiatan yang tak kalah penting untuk dilaksanakan seiring dengan
perkembangan dan tuntutan kinerja pelayanan di Kecamatan, antara lain :
1. Kegiatan Koordinasi Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN)
2. Pengadaan Instalasi Listrik/AC/Air /Telepon
3. Pemeliharaan Rutin/Berkala Rumah Dinas/Jabatan
4. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Publik Kecamatan
5. Fasilitasi Kegiatan Program Pengembangan Ekonomi Masyarakat
-
6. Penyusunan Data Sektoral Kecamatan
7. Fasilitasi dan Koordinasi Penyusunan Profil Desa/Kelurahan
8. Fasilitasi Pembangunan Sarana dan Prasarana Dasar Permukiman Berbasis
Masyarakat
5.2 Indikator Kinerja
Pengukuran indikator kinerja sangat berguna sebagai pedoman untuk
memantau keberhasilan dan kinerja kegiatan pembangunan. Dengan berpedoman
indikator kinerja, maka pegelolaan dan pengendalian kegiatan akan lebih terarah dan
jika ditemui permasalahan akan lebih mudah pemecahan masalahnya.
Pengukuran indikator kinerja Kecamatan Muara Samu berdasarkan pada
pedoman pengukuran kinerja utama sesuai Kepmenpan No. 009 tahun 2007, pada
unit kerja setingkat eselon III/SKPD/Unit kerja mandiri sekurang-kurangnya
menggunakan indikator keluaran. Dengan hal tersebut, indikator kinerja Kecamatan
Muara Samu disusun dan dibatasi dengan menggunakan indikator keluaran.
5.3. Kelompok Sasaran
Kelompok sasaran dari kegiatan yang dikelola oleh Kecamatan Muara Samu adalah
meliputi internal Kecamatan, elemen masyarakat yang terlibat dan berkepentingan
terhadap perencanaan Musrenbang Kelurahan dan Kecamatan. Sesuai dengan visi dan
misi Kecamatan Muara Samu, yang salah satu point pentingnya adalah menumbuhkan
partisipasi masyarakat dan transparansi dalam proses Musrenbang, maka peningkatan
partisipasi dan komitmen terhadap sistem dan prosedur Musrenbang juga sangat
diperhatikan dalam Renstra Kecamatan 2016-2021.
-
5.4. Pendanaan Indikatif
Pendanaan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan oleh Kecamatan Muara Samu
bersumber pada dana APBD Kabupaten Paser. Kegiatan-kegiatan sebagai
penjabaran lebih lanjut dari program merupakan langkah terakhir dalam upaya
pencapaian tujuan. Kegiatan indikatif Kecamatan Muara Samu Kabupaten Paser
Tahun 2016-2021 harus mampu menghasilkan output dan outcome yang memadai
sebagai syarat tercapainya tujuan Kecamatan Muara Samu. Secara lebih lengkap
mengenai rencana program dan kegiatan, indikator kinerja dan pendanaan indikatif
Kecamatan Muara Samu dituangkan dalam format matriks Rencana Strategis
Kecamatan Muara Samu sebagaimana terlampir.
-
BAB VI
INDIKATOR KINERJA KECAMATAN MUARA SAMU YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Indikator Kinerja merupakan alat atau media yang digunakan untuk
mengukur tingkat keberhasilan suatu instansi dalam mencapai tujuan dan sasarannya.
Biasanya, indikator kinerja akan memberikan rambu atau sinyal mengenai apakah
kegiatan atau sasaran yang diukurnya telah berhasil dilaksanakan atau dicapai sesuai
dengan yang direncanakan.
Penetapan indikator kinerja Kecamatan Muara Samu diharapkan dapat
mendukung misi ke 4 (empat) pembangunan daerah Kabupaten Paser 2016-2021
yakni Meningkatkan Kualitas Tata Kelola Pemeirntahan, dengan tujuan sebagai
berikut:
1. Meningkatnya akuntabilitas dan transparansi Pemerintah Daerah
2. Meningkatkan sinergi perencanaan pembangunan daerah
3. Meningkatkan kinerja pelayanan pemerintah daerah
4. Meningkatkan partisipasi publik dalam proses pembangunan
Sehingga sasaran yang akan dikerjakan oleh Kecamatan Muara Samu
dalam rangka mendukung keberhasilan pembangunan 2016-2021 sebagaimana
tercantum dalam RPJMD sebagai berikut :
1. Meningkatnya kualitas pelayanan publik Kecamatan dan Kelurahan
2. Meningkatkan percepatan pembangunan Kecamatan dan Kelurahan yang
berkualitas
3. Meningkatnya koordinasi dan fasilitas dengan dinas tekhnis
-
4. Meningkatnya keamanan dan ketentraman lingkungan wilayah
Kecamatan/Kelurahan
Penentuan indikator kinerja Kantor Kecamatan Muara Samu sangat erat
kaitannya dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang dilaksanakan dan
berkaitan dan relevan dengan program-program RPJMD. Implementasi dari tugas dan
fungsi Kantor Kecamatan Muara Samu merupakan penjabaran dari sasaran RPJMD
Kabupaten Paser 2016-2021. Tolak ukur hasil kinerja yang digunakan menilai tingkat
keberhasilan dalam pelaksanaan tugas untuk memberikan masukan terhadap
pencapaian sasaran Rencana Panjang Jangka Menengah Daerah. Indikator penilaian
Kantor Kecamatan Muara Samu mengacu pada Indikator Kinerja Utama yang menjadi
elemen kontrol teradap hasil pencapaian kinerja dalam rentang waktu 5 (lima) tahun
periode Renstra SKPD sebagai berikut :
Tabel 13. Indikator Kinerja Perangkat Daerah yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
No. Indikator
Kondisi Kinerja
pada awal periode RPJMD
Target Capaian (Tahun) Kondisi Kinerja pada akhir tahun RPJMD
1 2 3 4 5
1 Nilai SKM
Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
2 Persentase jumlah koordinasi dan pembinaan di bidang Pemerintahan, Ekonomi, Kesehatan, Pendidikan, Sosial dan Pembangunan di wilayah Kecamatan Muara Samu
85 87 89 91 93 95 95
3 Persentase usulan musrenbang yang terakomodir
9.09 15 33.33
50 50 57 57
-
BAB VII
PENUTUP
a. Program Transisi
Dokumen Rencana Strategis (Renstra) Kecamatan Muara samu 2016-2021 adalah
dokumen perencanaan yang menjadi pedoman bagi Kecamatan Muara Samu dalam
segala gerak langkah untuk mensukseskan Visi dan Misi RPJMD tahun 2016-2021
melalui pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Kecamatan Muara Samu.
Sebagai upaya untuk menjembatani kekosongan dokumen perencanaan jangka
menengah SKPD Kecamatan Muara Samu oleh karena masuk kedalam periode kedua
masa jabatan Kepala Daerah periode 2016-2021, Kecamatan Muara Samu telah
menyusun rancangan program dan kegiatan indikatif tahun 2016-2021 (sebagaimana
matrik terlampir).
b. Kaidah Pelaksanaan
Dokumen Renstra SKPD merupakan dokumen perencanaan yang dibuat untuk
jangka waktu lima tahun, dalam hal ini Renstra SKPD berfungsi sebagai pedoman
dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) SKPD yang berlaku untuk setiap tahun
anggaran selama kurun waktu lima tahun, selain itu Renstra SKPD juga berfungsi
sebagai piranti untuk penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) dan sebagai dasar evaluasi dan laporan pelaksanaan atas kinerja lima
tahunan.
Memperhatikan begitu sentralnya peran Rencana Strategis Kecamatan dalam
segala gerak langkah, maka menjadi kewajiban seluruh jajaran Kecamatan Muara
Samu untuk dapat memahami dan melaksanakan kesepakatan bersama yang tertuang
dalam Rencana Strategis Tahun 2016-2021 Kecamatan Muara Samu.
Camat Muara Samu
Arbainsyah,SE Pembina Tk. I
NIP. 19641108 198602 1 002
-
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1).Diisi sesuai VISI yg ditetapkan Diisi sesuai VISI yg ditetapkan 1).Meningkatkan Akses Pelayanan
Publik
Terwujudnya pelayanan prima
dan pembangunan masyarakat
yang berkualitas 2016/2021
1). Mewujudkan pelayanan yang
berkualitas, transparan dan
akuntabel
1).Meningkatnya kualitas
pelayanan publik kecamatan
dan desa/kelurahan
1).Kriteria Mutu Pelayanan atas
Survey kepuasan masyarakat
(SKM)
Sangat
Baik/Baik
/Kurang
Baik/Tida
k Baik
80 82 82
2).Persentase pelayanan
administrasi kependudukan
yang selesai tepat waktu
3.0.07.3.
0.07.01.0
1.20
Persen 90
3).Persentase surat
permohonan pelayanan
perijinan yang selesai tepat
waktu
Persen 90
Program penataan
administrasi kependudukan
(E-KTP)
1).Rasio penduduk yang
berkartu keluarga per
satuan penduduk29,49 31 32 32 32 32 32
2).Kepemilikan akte lahir
per 1000 penduduk92,25 99,65 107,44 114,49 121,35 128,73 128,73
3).Cakupan penduduk
yang sudah terdaftar
dan mempunyai e-KTP
Persen 78,69 80.25 85,35 87,65 89,65 92,30 92,30
Peningkatan pelayanan
publik dalam bidang
kependudukan
1).Jumlah surat
pengantar pembuatan
KTPDokumen 200 200 92,160,000 200 158,288,000 200 161,888,000 200 161,888,000 200 161,888,000 200 736,112,000
Seksi
Pemduk
Muara
Samu
2).Jumlah surat
pengantar KKDokumen 100 100 100 100 100 100 100
Koordinasi pelayanan
administrasi terpadu
Kecamatan (PATEN)
1).Jumlah pelayanan
sertifikat IMB Dokumen 27 30 47,615,000 30 67,276,000 30 69,276,000 30 71,276,000 30 73,276,000 30 328,719,000 Seksi
Pemduk
Muara
Samu
2). Jumlah Rekomendasi
Ijin Galian tambang C Dokumen
3). Jumlah SPPT PBB
terbayar Lembar
4). Jumlah SPPT PBB
diterima Wajib Pajak Lembar
5). Dokumen
pertanahan yang
diselesaikanDokumen
Program Pelayanan
administrasi perkantoran
1).Jumlah PD yang
terlayani .. Persentase
pelayanan administrasi
perkantoran Perangkat
Daerah berjalan baik
Persen 100 100 100 100 100 100 100
Penyediaan jasa komunikasi,
sumber daya air dan listrik
Jumlah Penyediaan jasa
komunikasi, sumber
daya air dan listrik
Bulan 60 60 9,180,000 60 9,180,000 60 15,000,000 60 15,000,000 60 15,000,000 300 63,360,000
Bagian
Umum &
Kepeg.
Muara
Samu
Penyediaan jasa
pemeliharaan dan perizinan
kendaraan
dinas/operasional
Jumlah Kendaraan Dinas
operasional layak Jalan unit 4 12,700,000 4 13,000,000 6 13,000,000 6 14,000,000 15,000,000 20 67,700,000
Bagian
Umum &
Kepeg.
Muara
Samu
Penyediaan jasa
administrasi keuangan
Laporan Keuangan Akhir
TahunLaporan 10 10 177,572,500 10 125,768,000 10 200,000,000 10 200,000,000 10 200,000,000 10 903,340,500
Bagian Prog
& Keu
Muara
SamuPenyediaan alat tulis kantor Jenis Alat Tulis Kantor
yang Tersediaitem 27 27 20,140,158 27 21,455,258 27 23,505,000 27 25,705,000 27 26,505,000 135 117,310,416
Bagian
Umum &
Muara
Samu
Penyediaan barang cetakan
dan penggandaan
Jenis barang cetakanitem 4 4 4,275,000 4 4,275,000 4 6,075,000 4 6,275,000 4 6,475,000 20 27,375,000
Bagian
Umum &
Kepeg.
Muara
Samu
Jenis penggandaanitem 7500 7500 7500 7500 7500 7500 37500
Bagian
Umum &
Kepeg.
Muara
Samu
Penyediaan komponen
instalasi listrik/penerangan
bangunan kantor
Jenis komponen listrik
dan penerangan
bangunan
item 2 0 - 0 1,800,000 2 4,500,000 2 5,000,000 2 5,500,000 6 16,800,000
Bagian
Umum &
Kepeg.
Muara
Samu
Penyediaan
peralatan/perlengkapan
kantor
Jenis peralatan dan
perlengkapan kantoritem 15 0 - 15 5,500,000 6,075,000 6,500,000 7,000,000 15 25,075,000
Bagian
Umum &
Kepeg.
Muara
Samu
Penyediaan bahan bacaan
dan peraturan perundang-
Jumlah bahan bacaaneksemplar 2 0 - 0 - 0 - 2 4,000,000 2 4,400,000 4 8,400,000
Bagian
Umum &
Muara
SamuPenyediaan makanan dan
minuman
Jumlah makanan dan
minumankotak 750 750 33,750,000 900 45,000,000 900 43,650,000 900 50,250,000 900 50,250,000 4350 222,900,000
Bagian
Umum &
Muara
Samu
Rapat-rapat koordinasi dan
konsultasi
Jumlah frekuensi rapat-
rapat koordinasi kali 96 87 77,320,000 96 70,000,000 100 75,000,000 100 80,000,000 100 85,000,000 100 387,320,000
Bagian
Umum &
Muara
SamuPenyediaan Jasa Kebersihan
Kantor
Jumlah Pegawai Non PNS
penyedia Jasa Orang 2 48,000,000 2 48,000,000 2 48,000,000 6 144,000,000
Bagian
Umum &
Muara
SamuJenis bahan dan
peralatan kebersihanJenis 6 2,000,000 6 2,000,000 6 2,000,000 18 6,000,000
Bagian
Umum &
Muara
Samu
Program dan Kegiatan Prioritas Renstra KECAMATAN MUARA SAMUTahun Anggaran 2016 / 2021
Kabupaten Paser
TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun