neurotransmiter

9
Neurotransmiter Neurotransmiter merupakan zat kimia yang disintesis didalam neuron dan berfungsi untuk meneruskan informasi elektrik dari sebuah neuron ke neuron lain dalam sel saraf. Sifat neurotransmiter adalah sebagai berikut : Disintesis di neuron presinaps, Disimpan di vesikel dalam neuron presinaps, Dilepaskan dari neuron di bawah kondisi fisiologis, Segera dipindahkan dari sinaps melalui uptake atau degradasi, Berikatan dengan reseptor menghasilkan respon biologis. Neurotransmiter dibedakan menjadi dua tipe, yaitu eksitasi dan inhibisi. 1. Eksitasi, antara lain : Asetilkolin Aspartat Dopamin

Upload: rebeka-costantina-weriditi

Post on 26-Oct-2015

471 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

Neurotransmiter dan jenisnya.

TRANSCRIPT

Page 1: Neurotransmiter

Neurotransmiter

Neurotransmiter merupakan zat kimia yang disintesis didalam neuron dan berfungsi untuk

meneruskan informasi elektrik dari sebuah neuron ke neuron lain dalam sel saraf.

Sifat neurotransmiter adalah sebagai berikut :

Disintesis di neuron presinaps,

Disimpan di vesikel dalam neuron presinaps,

Dilepaskan dari neuron di bawah kondisi fisiologis,

Segera dipindahkan dari sinaps melalui uptake atau degradasi,

Berikatan dengan reseptor menghasilkan respon biologis.

Neurotransmiter dibedakan menjadi dua tipe, yaitu eksitasi dan inhibisi.

1. Eksitasi, antara lain :

Asetilkolin

Aspartat

Dopamin

Histamin

Norepinefrin

Epinefrin

Glutamat

Serotonin

2. Inhibisi, antara lain :

GABA

Page 2: Neurotransmiter

Glycine

a. Asetilkolin

Fungsi utama asetilkolin adalah mempengaruhi kesiagaan, kewaspadaan, dan

pemusatan perhatian. Berperan pula pada proses penyimpanan dan pemanggilan

kembali ingatan, atensi dan respon individu, mengatur atensi, memori, rasa haus,

pengaturan mood, memfasilitasi perilaku seksual dan tonus otot.

Di otak, asetilkolin ditemukan pada cerebral cortex, hippocampus (terlibat dalam fungsi

ingatan), basal ganglia (terlibat dalam fungsi motoris), dan cerebrum (koordinasi bicara

dan motoris). Ach merupakan neurotransmitter yang tidak diproduksi didalam neuron. Ia

ditransportasikan ke otak dan ditemukan pada seluruh bagaian otak. Asetilkolin memiliki

konsentrasi tinggi di basal ganglia dan cortex motorik.

Kekurangan asetilkolin : kurangnya inhibisi, berkurangnya fungsi memori, antisosial,

penurunan fungsi bicara.

Kelebihan asetilkolin : over-inhibisi, ansietas, depresi dan keluhan somatik.

b. Dopamin

Dopamin di produksi pada inti-inti sel yang terletak dekat dengan sistem aktivasi

retikuler. Dopamin dibentuk dari asam amino tirosin, yang berfungsi membantu otak

mengatasi depresi, meningkatkan ingatan dan meningkatkan kewaspadaan mental.

Walaupun dopamin diproduksi oleh otak, individu tetap membutuhkan asupan tirosin yang

cukup guna memproduksi dopamin. Tirosin di temukan pada makanan berprotein seperti

daging, produk-produk susu (seperti keju), ikan , kacang panjang, kacang-kacangan dan

produk kedelai. Dengan 3-4 ons protein sehari, energi kita akan lebih terjaga.

c. Fungsi Dopamin sebagai neururotransmiter kerja cepat disekresikan oleh neuron-

neuron yang berasal dari substansia nigra, neuron-neuron ini terutama berakhir pada

regio striata ganglia basalis. Pengaruh dopamin biasanya sebagai inhibisi

d. Dopamin bersifat inhibisi pada beberapa area tapi juga eksitasi pada beberapa area.

Sistem norepinefrin yang bersifat eksitasi menyebar ke setiap area otak, sementara

serotonin dan dopamin terutama ke regio ganglia basalis dan sistem serotonin ke

struktur garis tengah (midline)

e. Ada empat jaras dopamin di otak, yaitu tuberoinfundobulair, nigrostriatal, mesolimbik,

mesokorteks-mesolimbik. Sistem ini berfungsi untuk mengatur motivasi, konsentrasi,

memulai aktivitas yang bertujuan, terarah dan kompleks, serta tugas-tugas fungsi

eksekutif. Penurunan aktivitas dopamin pada sistem ini dikaitkan dengan gangguan

kognitif, motorik, dan anhedonia yang merupakan manifestasi simptom depresi.

Page 3: Neurotransmiter

f. Histamin

g. Norepinefrin

h. Norepinephrine memiliki konsentrasi tinggi di dalam locus ceruleus serta dalam

konsentrasi sekunder dalam hippocampus, amygdala, dan kortex cerebral. Selain itu

ditemukan juga dalam konsentrasi tinggi di saraf simpatis.

i. Norepinephrine dipindahkan dari celah synaptic dan kembali ke penyimpanan melalui

proses reuptake aktif.

j. Fungsi Utama adalah mengatur fungsi kesiagaan, pusat perhatian dan orientasi;

mengatur “fight-flight”dan proses pembelajaran dan memory.

k. Gejala Defisit : Ketumpulan. Kurang energi (Fatique), Depresi

l. Gejala Berlebihan : Anxietas. kesiagaan berlebih. Penurunan rasa awas, Paranoia,

Kurang napsu makan. dan Paranoid

m. Badan sel neuron adrenergik yang menghasilkan norepinefrin terletak di locus

ceruleus(LC) batang otak dan berproyeksi ke korteks serebri, sistem limbik, basal

ganglia, hipotalamus dan talamus. Ia berperan dalam mulai dan mempertahankan

keterjagaan (proyeksi ke limbiks dan korteks). Proyeksi noradrenergik ke hipokampus

terlibat dalam sensitisasi perilaku terhadap stressor dan pemanjangan aktivasi locus

ceruleus dan juga berkontribusi terhadap rasa ketidakberdayaan yang dipelajari. Locus

ceruleus juga tempat neuron-neuron yang berproyeksi ke medula adrenal dan sumber

utama sekresi norepinefrin ke dalam sirkulasi darah perifer.

n. Stresor akut dapat meningkatkan aktivitas LC. Selama terjadi aktivasi fungsi LC,

fungsi vegetatif seperti makan dan tidur menurun. Persepsi terhadap stressor ditangkap

oleh korteks yang sesuai dan melalui talamus diteruskan ke LC, selanjutnya ke

komponen simpatoadrenalsebagai respon terhadap stressor akut tsb. Porses kognitif

dapat memperbesar atau memperkecil respon simpatoadrenal terhadap stressor akut

tersebut.

o. Rangsangan terhadap bundel forebrain (jaras norepinefrin penting di otak) meningkat

pada perilaku yang mencari rasa senang dan perilaku yang bertujuan. Stressor yang

menetap dapat menurunkan kadar norepinefrin di forbrain medial. Penurunan ini dapat

menyebabkan anergia, anhedonia, dan penurunan libido pada depresi.

p. Hasil metabolisme norepinefrin adalah 3-methoxy-4-hydroxyphenilglycol (MHPG).

Penurunan aktivitas norepinefrin sentral dapat dilihat berdasarkan penurunan ekskresi

MHPG. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa MHPG mengalami defisiensi pada

Page 4: Neurotransmiter

penderita depresi. Kadar MHPG yang keluar di urin meningkat kadarnya pada

penderita depresi yang di ECT (terapi kejang listrik).

q. Epinefrin

r. Glutamat

s. Asam amino glutamat dan glisisn merupakan neurotransmiter utama di SSP, yang

terdistribusi hampir di seluruh otak. Ada 5 reseptor glutamat, yaitu NMDA, kainat, L-

AP4, dan ACPD. Bila berlebihan, glutamat bisa menyebabkan neurotoksik. Obat-obat

yang antagonis terhadap NMDA mempunyai efek antidepresan.

t. Glutamat merupakan neurotransmitter excitatory utama pada otak dimana hampir tiap

area otak berisi glutamate. Glutamat memiliki konsentrasi tinggi di corticostriatal dan

di dalam sel cerebellar. Gangguan pada neurotrasmitter ini akan berakibat gangguan

atau penyakit bipolar afektif dan epilepsi.

u. Fungsi Utama Glutamat adalah pengaturan kemampuan memori dan memelihara

ufngsi automatic.

v. Gejala Defisit : Gangguan memori, Low energy, Distractibilitas. Schizophrenia

w. Gejala Berlebihan : Kindling, Seizures dan Bipolar affective disorder.

x. Serotonin

Neuron serotonergik berproyeksi dari nukleus rafe dorsalis batang otak ke korteks serebri,

hipotalamus, talamus, ganglia basalis, septum, dan hipokampus. Proyeksi ke tempat-

tempat ini mendasari keterlibatannya dalam gangguan-gangguan psikiatrik. Ada sekitar 14

reseptor serotonin, 5-HT1A dst yang terletak di lokasi yang berbeda di susunan syaraf

pusat.

Serotonin berfungsi sebagai pengatur tidur, selera makan, dan libido. Sistem serotonin

yang berproyeksi ke nukleus suprakiasma hipotalamus berfungsi mengatur ritmik

sirkadian (siklus tidur-bangun, temperatur tubuh, dan fungsi axis HPA). Serotonin

bersama-sama dengan norepinefrin dan dopamin memfasilitasi gerak motorik yang terarah

dan bertujuan. Serotonin menghambat perilaku agresif pada mamalia dan reptilia.

Kelainan Serotonin (5HT) berimplikasi terhadap beberapa jenis gangguan jiwa yang

mencakup ansietas, depresi, psikosis, migren, gangguan fungsi seksual, tidur, kognitif, dan

gangguan makan.

Banyak tindakan dalam perawatan gangguan jiwa adalah dengan jalan mempengaruhi

sistem serotonin tersebut.

Page 5: Neurotransmiter

Fungsi Utama dari Serotonin (5HT) adalah dalam pengaturan tidur, persepsi nyeri,

mengatur status mood dan temperatur tubuh serta berperan dalam perilaku aggresi atau

marah dan libido.

Gejala Defisit : Irritabilitas & Agresif, Depresi & Ansietas, Psikosis, Migren, Gangguan

fungsi seksual, Gangguan tidur & Gangguan kognitif, Gangguan makan. Obsessive

compulsive disorder (OCD)

Gejala Berlebihan : Sedasi, Penurunan sifat dan fungsi aggresi Pada kasus yang jarang:

halusinasi

Neurotransmiter serotonin terganggu pada depresi. Dari penelitian dengan alat pencitraan

otak terdapat penurunan jumlah reseptor pos-sinap 5-HT1A dan 5-HT2A pada pasien

dengan depresi berat. Adanya gangguan serotonin dapat menjadi tanda kerentanan

terhadap kekambuhan depresi.

Dari penelitian lain dilaporkan bahwa respon serotonin menurun di daerah prefrontal dan

temporoparietal pada penderita depresi yang tidak mendapat pengobatan. Kadar serotonin

rendah pada penderita depresi yang agresif dan bunuh diri.

Triptofan merupakan prekursor serotonin. Triptofan juga menurun pada pasien depresi.

Penurunan kadar triptofan juga dapat menurunkan mood pada pasien depresi yang remisi

dan individu yang mempunyai riwayat keluarga menderita depresi. Memori, atensi, dan

fungsi eksekutif juga dipengaruhi oleh kekurangan triptofan. Neurotisisme dikaitkan

dengan gangguan mood, tapi tidak melalui serotonin. Ia dikaitkan dengan fungsi kognitif

yang terjadi sekunder akibat berkurangnya triptofan.

Hasil metabolisme serotonin adalah 5-HIAA (hidroxyindolaceticacid). Terdapat

penurunan 5-HIAA di cairan serebrospinal pada penderita depresi. Penurunan ini sering

terjadi pada penderita depresi dengan usaha-usaha bunuh diri.

Penurunan serotonin pada depresi juga dilihat dari penelitian EEG tidur dan HPA aksis.

Hipofontalitas aliran darah otak dan penurunan metabolisme glukosa otak sesuai dengan

penurunan serotonin. Pada penderita depresi mayor didapatkan penumpulan respon

serotonin prefrontal dan temporoparietal. Ini menunjukkan bahw adanya gangguan

serotonin pada depresi.

Pada penderita bulimia nervosa (BN), dan terkait pesta-purge sindrom, faktor serotonin

pusat (5-hydroxytryptamine, 5-HT) berkontribusi tidak hanya untuk disregulasi appetitive

tetapi juga untuk manifestasi temperamental dan kepribadian. Pada temuan dari studi

neurobiologis, molekul-genetik, dan otak-pencitraan, telah diungkapkan model integratif

peran 5-HT fungsi dalam sindrom bulimia.

Page 6: Neurotransmiter

y. GABA (γ-Aminobutyric acid)

z. GABA merupakan neurotransmitter yang memegang peranan penting dalam gejala-

gejala pada gangguan jiwa. Hampir tiap-tiap area otak berisi neuron-neuron GABA.

aa. GABA (gamma-aminobutyric acid) memiliki efek inhibisi terhadap monoamin,

terutama pada sistem mesokorteks dan mesolimbik.

bb. Pada penderita depresi terdapat penurunan GABA. Stressor khronik dapat mengurangi

kadar GABA dan antidepresor dapat meningkatkan regulasi reseptor GABA.Banyak

pathway di otak menggunakan GABA dan merupakan Neurotransmitter utama untuk

sel Purkinje. GABA dipindahkan dari synaps melalui katabolism oleh GABA

transaminase

cc. Fungsi Utama adalah menurunkan arousal dan mengurangi agresi, kecemasan dan aktif

dalam fungsi eksitasi.

dd. Gejala Defisit : Irritabilitas, Hostilitas, Tension and worry, Anxietas, Seizure.

ee. Gejala Berlebihan : Mengurangi rangsang selular, Sedasi dan Gangguan memori

ff. Glisin