neurokutan anak
TRANSCRIPT
Supervisor :Dr.dr.Tjipta Bahtera, Sp.A(K)
dr. Alifiani Hikmah P, Sp.A (K)dr. Tun Paksi S, SpA (K)
1
2
Kelainan degeneratif neuroektodermal
Trias :
•epilepsi
•Retardasi mental
•Adenoma sebaseum
Dominan autosomal
Insiden : 5-7/100.000 penduduk
3
Kelainan saraf : epilepsi dan retardasi mental
bentuk epilepsi : spasme infantil terutama waktu bayi, parsial kompleks dan tonik-klonik umum, bila usia anak bertambah. Retardasi mental ±60-70%. Gangguan tingkah laku : hiperaktivitas
Kelainan kulit : adenoma sebaceum
Berupa angiofibroma yang berupa eritema ringan di pipi dan dahi yang makin tampak bila menangis. Manifestasi lain berupa hipopigmen di lengan, tungkai dan biasanya terlihat sejak lahir.
±50% pasien dengan kelianan di retina : bercak putih kekuningan, dan fakomata
4
Shagreen patch
5
Rabdomioma jantung : secara klinis berupa gagal jantung yang progresif, aritmia dan kematian mendadak. tumor jinak yang terdiri dari campuran jaringan fibrosa lemak, pembuluh darah dan otot polos, sering sebagian kistik. Dapat dijumpai pada banyak organ terutama ginjal, jantung, hepar, limpa dan paru
Cardiac rabdomioma
6
Tumor diginjal ±80% pasien dan dapat menyebabkan gagal ginjal oleh karena kompresi pada ureter dan pelvis renal
Manifestasi KLinis
7
8
Khas pada foto rontgent
tengkorak atau MSCT :
Kalsifikasi intrakranial, daerah
foramina monro atau
periventrikular
9
MSCT dapat pula
menunjukkan :
Hematom
serebral
Tumor
subependim
Ventrikulomegali
Dimielinisasi
difus
10
• Pengobatan epilepsi dan Assesment fungsi
intelektual
• Metilfenidat (ritalin) atau dekstroamfetamin :
mengurangi hiperaktivitas
• Konseling genetik : pemeriksaan kulit, retina,
radiologi otak
• Bila pada satu orang tua didapatkan tanda
tubrosklerosis, kemungkinan anak berikutnya
menderita tuberosklerosis 50%
11
• Pasien dengan gangguan ringan, bentuk yang tidak komplit, bentuk abortif mempunyai prognosis yang lebih baik
• Pasien dengan retardasi mental berat, tidak dapat hidup mandiri
• Ada kecenderungan epilepsi berkurang dengan bertambah usia
• Kematian dini disebabkan oleh : status epileptikus, tumor diotak, gagal ginjal dan tumor dijantung
12
Supervisor :Dr.dr.Tjipta Bahtera, Sp.A(K)dr. Alifiani Hikmah P, Sp.A (K)dr. Tun Paksi S, SpA (K)
13
• Bercak merah anggur → ektasia (pelebaran) progresif
•Lesi dasar : hemangioma kapilar kongenital yang melibatkan kulit muka dan daerah leher, selaput mukosa, selaput otak dan koroid, biasanya unilateral.
•Kalsifikasi kortikal biasanya didapatkan pada korteks
• Diotak gambaran patologinya “angiomatosis leptomeningen” di oksipital atau oksipitoparietal
• Melambatnya aliran darah dipembuluh darah yang mengalami malformasi → jejas anoksik di korteks serebri.
•Manifestasi klinis kerusakan korteks : konvulsi, defek mental, hemiparesis, hemianopsia disisi kontralateral terhadap lesi.
14
• SSW kelainan kongenital jarang terjadi dan penyebab pastinya belum diketahui.• Angka kejadian SSW di Amerika Serikat1 : 50.000; 1,3 dari 13 kasus SSW didapatkan 5 anaklaki-laki dan 8 anak perempuan berumur antara 8-15tahun.•Riviello JJ2 melaporkan 2 dari 60 (3,3%) pasien SSW meninggal, sedangkan Oakes W6 dikutip oleh Riviello JJ melaporkan 4 dari 30 (14%) pasien SSW meninggal. •Di Indonesia belum ada laporan data mengenai angka kejadian SSW.
15
• Nevus vaskular berwarna merah anggur, biasanya
unilateral, melibatkan kulit muka bagian atas, daerah
supraorbital
• angioma dikoroid dapat mengakibatkan buftalmos atau
glaukoma
•Bangkitan kejang fokal atau kolateral atau umum
•Hemiparesis kontralateral atau hemianopia homonim
•Kalsifikasi intraserebral ipsilateral
•Insiden retardasi mental yang tinggi
16
• berbentuk linier
paralel, seperti jalan
trem atau berbentuk
pola konvulsi, berkelok
seperti ular, paling
sering berlokasi di
daerah parietal atau
parieto oksipital
17
• Penanganan tergantung pada manifestasi klinis :
antikonvulsan bagi epilepsi, fisioterapi bila ada
kelumpuhan, pemeriksaan mata untuk mendeteksi
glaukoma
•Untuk tujuan kosmetik : diberikan krim wajah
•Hemisferektomi dipertimbangkan pada bayi dibawah usia
1 tahun dengan serangan epilepsi yang tidak dapat
dikontrol
18
• cenderung menjadi progresif
•>> epilepsi memburuk, penglihatan menghilang,
kelumpuhan fokal dan demensia
19
Supervisor :Dr.dr.Tjipta Bahtera, Sp.A(K)dr. Alifiani Hikmah P, Sp.A (K)dr. Tun Paksi S, SpA (K)
20
• Degenerasi neuroektodermal
•Ditandai : pertumbuhan lokal berlebihan unsur
mesoderm dan ektoderm dikulit dan sistem saraf.
•Prevalens : 30-40 per 100.000 penduduk, dan diturunkan
autosomal
•2 tipe : perifer dan sentral
•Bentuk perifer ditandai oleh bercak kopi susu (cafe-au-
lait) multipel dan neurofibromatosis subkutan, dan dapat
disertai neurofibromata yang letaknya lebih dalam.
21
• Bercak cafe-au-lait warna coklat, jumlah lebih dari 5
berlokasi dibadan
•Neurofibroma dikulit dan subkutan sering baru terlihat
pada akhir masa anak-anak atau masa remaja
•Tumor subkutan biasanya teraba seperti bentul yang
lembek melekat pada saraf perifer
•Tumor kutan yang bertangkai tersebar dibadan, kepala
dan ekstremitas.
22
• Rasa nyeri dan kelumpuhan : akibat tumor menekan pleksus brakial, lumbosakral, saraf tepi dan akar saraf spinal
•Neurofibroma yang berada diluar saraf spinal dapat meluas melalui foramen intervertebrata dan menekan MS
•Bentuk sentral neurofibromatosis dapat berupa neurolimoma pada saraf otak VIII, atau dapat saraf otak lainnya
•Tumor dapat bilateral atau multiple
•Degenerasi sarkoma dapat terjadi pada satu atau lebih neurofibroma terjadi sekitar 10% pasien, tapi jarang pada anak
23
CT Scan dan MRI : Neurilemoma
Slit lamp : bentuk lisch (hamartoma iris
berpigmen)
Rontgen toraks dan abdomen : neurofibroma
dimediastinum dan retroperitoneum
neurofibromatosis kemungkinan untuk mewariskan
kepada keturunan ±50%
Sebagian besar pasien neurofibromatosis
tidak menderita komplikasi yang berat
Neurofibroma yang mengakibatkan
kompresi pada saraf perifer atau pada
medulla spinalis membutuhkan tindakan
bedah.
Pengobatan neurilemoma di saraf akustik
juga perlu pembedahan
TerimakasihMohon Masukan
25