naskah publikasi diajukan untuk memenuhi tugas dan...

17
PENERAPAN SISTEM BAGI HASIL PROGRAM TABUNGAN MUDHARABAH, DEPOSITO MUDHARABAH, SERTA GIRO WADI AH (Studi Kasus Di Bank Syariah Bukopin, Bank Muamalat, Dan Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jawa Tengah, Kota Surakarta ) NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun oleh : MUCHAMMAD TEGAR ANDIANTO B200100128 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

Upload: tranbao

Post on 14-Mar-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan …eprints.ums.ac.id/30323/16/Naskah_Publikasi.pdf · menggunakan prinsip syariah islam dengan benar, ... memahami, menolong

PENERAPAN SISTEM BAGI HASIL PROGRAM TABUNGAN

MUDHARABAH, DEPOSITO MUDHARABAH, SERTA GIRO WADI’AH

(Studi Kasus Di Bank Syariah Bukopin, Bank Muamalat, Dan Bank

Pembangunan Daerah (BPD) Jawa Tengah, Kota Surakarta )

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Ekonomi Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Surakarta

Disusun oleh :

MUCHAMMAD TEGAR ANDIANTO

B200100128

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI AKUNTANSI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2014

Page 2: NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan …eprints.ums.ac.id/30323/16/Naskah_Publikasi.pdf · menggunakan prinsip syariah islam dengan benar, ... memahami, menolong
Page 3: NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan …eprints.ums.ac.id/30323/16/Naskah_Publikasi.pdf · menggunakan prinsip syariah islam dengan benar, ... memahami, menolong

PENERAPAN SISTEM BAGI HASIL PROGRAM TABUNGAN

MUDHARABAH, DEPOSITO MUDHARABAH, SERTA GIRO WADI’AH

(Studi Kasus Di Bank Syariah Bukopin, Bank Muamalat, Dan Bank

Pembangunan Daerah (BPD) Jawa Tengah, Kota Surakarta )

MUCHAMMAD TEGAR ANDIANTO

(B200100128)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI AKUNTANSI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran sebenarnya mengenaipenerapan akuntansi syariah pada sistem bagi hasil program tabunganmudharabah, deposito mudharabah, dan giro wadi’ah

Penelitian ini dilakukan di tiga bank syariah, yaitu Bank MuamalatIndonesia cabang Surakarta, BPD Jateng Sy ariah cabang Surakarta, dan BankSyariah Bukopin cabang Surakarta . Metode pengumpulan data yang digunakanadalah dengan wawancara, mempelajari dokumen -dokumen termasuk brosur daribank syariah, serta sumber-sumber yang lain. Teknik analisis data yang digunakanadalah deskriptif kualitatif .

Hasil analisis ini yaitu bahwa ketiga bank syariah tersebut telah berusahamenggunakan prinsip syariah islam dengan benar, akan tetapi belum sepenuhnyasesuai dengan kaidah syariah islam. Hal ini disebabkan dengan adanya carapembagian bagi hasil yang menggunakan prinsip revenue sharing. dalam revenuesharing, menggunakan pendapatan sebagai acuan. sehingga beban -beban yangdigunakan untuk menghasilkan pendapatan tersebut belum dimasukkan. Sesuaisyariat islam, prinsip bagi hasil hendaknya selalu adil, siap menanggung rugi danmenikmati untung secara bersama. s ehingga, penghitungan bagi hasil sebaiknyamenggunakan prinsip Profit Loss Sharing , karena menggunakan Laba bersihsebagai acuan. Hal tersebut akan menunjukkan keadilan baik dari nasabah selakushahibul maal ataupun dari Bank syariah selaku pengelola dana itu sendiri.

Kata kunci: Mudharabah, Wadi’ah, Profit Loss Sharing, Revenue Sharing,Nisbah.

Page 4: NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan …eprints.ums.ac.id/30323/16/Naskah_Publikasi.pdf · menggunakan prinsip syariah islam dengan benar, ... memahami, menolong

PENDAHULUAN

Pada era saat ini, dunia perbankan sangatlah dipercaya oleh masyarakat

untuk memberikan jasa penyimpanan uang ataupun harta mereka, sehingga dapat

memberikan keamanan dan jaminan untuk harta tersebut. Selain karena

mendapatkan keamanan, bank juga memberikan sisa hasil usaha mereka yang

diberikan setiap bulannya, yang diberi nama dengan istilah bunga bank. Bunga

bank adalah istilah yang digunakan unt uk sisa hasil usaha yang diberikan kepada

nasabah di bank konvensional. Tetapi jika hal tersebut ditanyakan dalam bank

syariah, tidak akan ditemukan istilah tersebut. Jika di bank syariah , istilah

digunakan adalah Nisbah atau lebih dikenal dengan bagi ha sil. Bank sebagai

lembaga perantara, dirancang sedemikian rupa untuk mengolah bunga supaya

dapat merangsang investasi, tabungan dan pembiayaan (kredit).

Menurut Timami dan Soejoto (2013), munculnya bank -bank syariah

tersebut didasari dari kesadaran adanya bahaya riba bagi orang-orang muslim dari

sistem yang dianut oleh bank konvensional. Untuk itu bank syariah menawarkan

jasa perbankan penghimpunan danan dengan sitem bagi hasil dalam pembagian

keuntungan ataupun kerugian agar terhindar dari bahaya riba.

Berdasarkan pemikiran ini, peneliti tertarik untuk meneliti penerapan

sistem bagi hasil program tabungan mudharabah, deposito mudharabah, dan giro

wadi’ah ditiga bank syariah yaitu bank syariah bukopin, bank muamalat

indonesia, dan bank jateng syariah caban g surakarta. hasil penelitian ini,

diharapkan akan memberikan gambaran bagi masyarakat tentang penerapan

sistem bagi hasil yang diterapkan oleh bank syariah.

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Akuntansi Syariah

Akuntansi syariah adalah identifikasi transaksi yang kemudian diikuti

dengan dengan kegiatan pencatatan, penggolongan, dan pengikhtisaran transaksi

Page 5: NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan …eprints.ums.ac.id/30323/16/Naskah_Publikasi.pdf · menggunakan prinsip syariah islam dengan benar, ... memahami, menolong

sehingga menghasilkan laporan keuangan yang dapat digunakan untuk

pengambilan keputusan yang sesuai dengan k etetapan Allah SWT. (Sri dan

Wasilah dalam Putra, 2012)

Pengertian Bank Syariah

Menurut Muhammad (2002), bank Syariah adalah bank yang aktivitasnya

meninggalkan masalah riba atau bank yang beroperasi dengan tidak

mengandalkan pada bunga.

Prinsip Mudharabah

Pengertian Mudharabah

Mudharabah adalah perjanjian suatu jenis kerja sama usaha dimana pihak

pertama menyediakan dana dan pihak kedua bertanggung jawab atas pengelolaan

usaha. Keuntungan hasil usaha dibagikan sesuai dengan nishbah bagi hasil ya ng

disepakati bersama bersama sejak awal. Tetapi, jika terjadi kerugian, shahibul

maal (pihak yang menyediakan dana) akan kehilangan sebagai imbalan dari hasil

kerjanya selama proyek berlangsung. Berdasarkan psak 105 paragraf 5,

mudharabah dibagi atas tiga yaitu mudharabah muthlaqah, mudharabah

muqayyah, dan mudharabah musytarakah. (Putra, 2012)

Prinsip Tabungan Mudharabah

Antonio (2001) mengungkapkan , tabungan yang menerapkan akad

mudharabah mengikuti prinsip -prinsip akad mudharabah. Diantaranya sebagai

berikut : pertama, keuntungan dari dana yang digunakan harus dibagi antara

shahibul maal (dalam hal ini nasabah) dan mudharib (dalam hal ini bank). Kedua,

adanya tenggang waktu antara dana yang diberikan dan pembagian keuntungan.

Karena untuk melakukan investasi dengan memutarkan dana itu diperlukan waktu

yang cukup.

Prinsip-Prinsip Operasi Akuntansi Syariah

Menurut Putra (2012), ada beberapa prinsip yang harus dipegang oleh

bank syariah dalam kegiatan operasi serta pelayanan terhadap masyarakat, antara

lain :

Page 6: NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan …eprints.ums.ac.id/30323/16/Naskah_Publikasi.pdf · menggunakan prinsip syariah islam dengan benar, ... memahami, menolong

Prinsip Persaudaraan (Ukhuwah)

Prinsip persaudaraan (Ukhuwah), merupakan bentuk interaksi sosial dan

harmonisasi kepentingan para pihak untuk kemanfaatan secara umum dan saling

tolong-menolong. Dalam transaksi syariah meliputi berbagai aspek, yaitu saling

mengenal, memahami, menolong, menjamin, dan saling bersinergi.

Prinsip Keadilan (‘Adalah)

Prinsip keadilan (‘Adalah), merupakan menempatkan sesuatu pada

tempatnyadan memberikan sesuatu pada yang berhak dan sesuai posisinya.

Implementasi keadilan da lam usaha berupa aturan prinsip muamalah yang

melarang unsur riba, dzulm, maysir, gharar, ihtikar, najasy, risywah, ta’alluq , dan

penggunaan unsur haram dalam barang dan jasa, maupun dalam aktivitas operasi.

Prinsip kemaslahatan (maslahah)

Prinsip kemaslahatan (maslahah), merupakan sesuatu yang harus

memenuhi dua unsur, yaitu halal (sesuai dengan syariah) dan thayyib (bermanfaat

dan mmbawa kebaikan).

Keseimbangan (Tawazun)

Keseimbangan (Tawazun), menekankan pada manfaat yang didapat dari

transaksi syariah tidak hanya difokuskan pada pemegang saham, melainkan pada

semua pihak yang dapat merasakan manfaat ekonomi.

Universalisme (syumuliyyah)

Universalisme (syumuliyyah), merupakan transaksi syariah dapat

dilakukan oleh, dengan, dan untuk semua pihak yang ber kepentingan

(stakeholder) tanpa membedakan suku, agama, ras, dan golongan sesuai dengan

semangat rahmatan lil ‘alamin .

Sistem Bagi Hasil

Tahap Penghitungan Bagi Hasil

Untuk menetapkan bagi hasil, pertama, menentukan prinsip perhitungan

bagi hasil. Kedua, menghitung jumlah pendapatan yang akan didistribusi. Ketiga,

menentukan sumber pendanaan yang digunakan sebagai dasar perhitungan bagi

hasil. keempat, menentukan pendapatan bagi hasil untuk bank atau nasabah. Dan

Page 7: NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan …eprints.ums.ac.id/30323/16/Naskah_Publikasi.pdf · menggunakan prinsip syariah islam dengan benar, ... memahami, menolong

kelima, akuntansi bagi hasil untuk bank syariah. (Rizal, Aji, dan Ahim dalam

Putra,2012)

Menentukan Prinsip Penghitungan Bagi Hasil

Prinsip perhitungan ini sangat penting ditentukan diawal dan diketahui

oleh kedua pihak untuk melaksanakan kesepakatan, apabila tidak dikatakan ,

maka akan menjadi gharar, sehingga tidak sesuai dengan syariah. Bank syariah

boleh menggunakan prinsip bagi hasil maupun bagi untung sebagai dasar bagi

hasil.

Tahap Penghitungan Bagi Hasil Dana Pihak Ketiga

Ada dua konsep dalam pembagian bagi hasil yang dapat dilakukan oleh

bank syariah, yaitu profit or loss sharing dan revenue sharing. Yuliana (2009)

menyatakan, profit sharing adalah sistem pembagian bagi hasil yang proses

perhitungannya berdasarkan dari laba bersih yang di peroleh oleh bank syariah.

Sedangkan Ismail (2011), menyatakan bahwa m etode yang digunakan untuk

menentukan tahapan ini adalah revenue sharing (dasar penghitungan berasal dari

pendapatan sebelum dikurangi beban atau biaya).

Formula

Investasi Mudharabah – Cadangan Primer

ID = X Pendapatan

Rata – Rata Pembiayaan

Bagi hasil untuk masing-masing investasi mudharabah dihitung dengan

mengalikan income distribution dengan nishbah masing-masing dana investasi,

kemudian dikalikan dengan perbandingan antara investasi mudharabah tertentu

dengan total dana investasi mudharabah. Misalnya,bagi hasil tabungan, dapat

dihitung dengan menggunakan rumus :

Formula

tabungan

bagi hasil tabungan = ID x Nishbah tabungan x

investasi mudharabah

Page 8: NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan …eprints.ums.ac.id/30323/16/Naskah_Publikasi.pdf · menggunakan prinsip syariah islam dengan benar, ... memahami, menolong

Menghitung Hak Bagi Hasil Untuk Nasabah Dan Bank

Yaya dan Rizal (2009), menyatakan p roporsi pendapatan yang akan dibagi

hasil untuk masing-masing kelompok sumber dana dengan menggunakan rumus :

saldo rata-rata sumber dana

Proporsi Tabungan Mudharabah = x jumlah pendapatan yang dibagi hasil

jumlah keseluruhan saldo

rata-rata sumber dana

Prinsip Deposito Mudharabah

Pengertian

Deposito mudharabah adalah merupakan investasi melalui simpanan pihak

ketiga (perseorangan atau badan hukum) yang penarikannya hanya dapat

dilakukan dalam jangka waktu tertentu, dengan bagi hasil yang keun tungannya

berdasarkan kesepakatan bersama.

CARA PERHITUNGAN :

Jika yang ditanyakan adalah keuntungan yang diperoleh nasabah

keuntungan = pendapatan yang diperoleh bank syariah x presentase nishbah

nasabah x saldo rata-rata deposito per bulan di bank syariah tersebut

Jika yang ditanyakan adalah pendapatan yang d iperoleh bank dan nasabah,

ada dua metode :

Profit Sharing

Rumus = Prosentase bagi hasil yang telah disepakati x laba bersih

Revenue sharing

Rumus = Prosentase bagi hasil yang telah disepakati x laba kotor

Giro Wadi’ah

Pengertian

Giro, Menurut undang-undang perbankan nomor 10 tahun 1998 dalam

Kashmir (2001), menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan giro adalah simpanan

yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet

giro, sarana pembayaran lainnya atau de ngan cara pemindahbukuan.

Page 9: NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan …eprints.ums.ac.id/30323/16/Naskah_Publikasi.pdf · menggunakan prinsip syariah islam dengan benar, ... memahami, menolong

Metode Penghitungan

Antonio (2001), menyatakan bahwa t eknik pengitungan bonus wadi ’ah,

dihitung dari saldo terendah dalam satu bulan. Namun, bonus wadi ’ah dapat

diberikan kepada giran sebagai berikut:

o Saldo terendah dalam satu bulan takwim diatas Rp1.000.000, - (bagi

rekening yang bonus wadiahnya dihitung dari saldo terendah).

o Saldo rata-rata harian dalam satu bulan takwim diatas Rp1.000.000, -

(bagi rekening yang bonus gironya dihitung dari saldo rata -rata harian).

o Saldo hariannya diatas Rp1.000.000,- (bagi rekening yang bonus

wadiahnya dihitung dari saldo harian).

Besarnya saldo giro yang mendapatkan bonus wadi ’ah dapat

diklasifikasikan menjadi 3 kelompok :

Rp1.000.000,- s.d. Rp50.000.000,-

Rp50.000.000,- s.d. Rp100.000.000,-

diatas Rp100.000.000,-

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Metode deskriptif

analisis adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis

suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang

lebih luas. Tujuannya adalah membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara

sistematis, aktual dan akurat mengenai fakta -fakta, hubungan antara fenomena

yang diselidiki serta menguji hipotesa -hipotesa. (Sugiyono, 2009)

Subjek Penelitian

Subjek penelitian di dalam penelitian ini adalah perusahan -perusahaan

yang bergerak di bidang perbankan syariah, yaitu pihak dari Bank Muamalat

Indonesia, Bank Syariah Bukopin, dan BPD Jateng Syariah cabang Surakarta.

Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan adalah data primer. Teknik yang akan digunakan

antara lain :

Page 10: NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan …eprints.ums.ac.id/30323/16/Naskah_Publikasi.pdf · menggunakan prinsip syariah islam dengan benar, ... memahami, menolong

Interview (Wawancara)

Interview (wawancara) merupakan sebuah dialog yang dilakukan oleh

peneliti untuk memperoleh beberapa informasi dari subjek (responden) ditinjau

dari pelaksanaannya, peneliti menggunakan wawancara. peneliti menggunakan

teknik ini untuk mendapatkan informasi penerapan akuntansi syariah.

Dokumentasi

Dokumentasi merupakan sebuah metode pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara mempelajari dokumen, catatan dan la poran yang ada di

Bank Muamalat, Bank Syariah Bukopin, dan BPD Jateng Syariah Kota Surakarta.

Observasi

Melalui teknik ini, peneliti akan melakukan pengumpulan data dengan

cara pengamatan secara langsung.

HASIL DAN PEMBAHASAN

PERHITUNGAN BAGI HASIL TABUNGAN DAN DEPOSITO

MUDHARABAH

BPD Jateng Syariah

Cara perhitungan bagi hasil produk tabungan mudharabah dan deposito

mudharabah adalah sebagai berikut :

Bonus bagi hasil nasabah = % Nisbah bagi hasil nasabah x distribusi bagi hasil

Bonus bagi hasil Bank = %Nisbah bagi hasil Bank x distribusi Bagi hasil

Setelah itu, bank akan menghitung equivalent rate yang berlaku untuk

menghitung jumlah bagi hasil yang diperoleh oleh nasabah.

bonus bagi hasil x jumlah hari dalam 1 tahun x100%

ER =

saldo rata-rata x jumlah hari dalam 1 bulan

Berikut adalah rumus bagi hasil yang digunakan oleh Bank Jateng Syariah dalam

menghitung bagi hasil.

Page 11: NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan …eprints.ums.ac.id/30323/16/Naskah_Publikasi.pdf · menggunakan prinsip syariah islam dengan benar, ... memahami, menolong

Saldo Nasabah x Equvalent Rate (dalam %)

Bagi Hasil =

12

Bank Muamalat Indonesia

Untuk awal dari proses pembagian bagi hasil ini, Bank Muamalat akan

menghitung berapa total bagian bagi hasil yang diberikan kepada nasabah

tabungan mudharabah

Bonus Bagi hasil nasabah = %Nisbah Nasabah x alokasi bagi hasil

Di Bank Muamalat disebut dengan HI -Mil (dibaca Ha i per Mil). HI-1000

adalah angka yang menunjukkan hasil investasi yang diperoleh dari penyaluran

setiap seribu rupiah dana yang diinvestasikan ol eh bank. Untuk menentukan HI -

1000, Bank Muamalat menggunakan rumus berikut ini :

Bagi Hasil Nasabah

HI-1000 = x 1000

DPK

Keterangan :

DPK : Dana Pihak Ketiga

Untuk menghitung bagi hasil perorangan ini, rumus yang digunakan oleh Bank

Muamalat adalah :

Pendapatan Bagi hasil tabungan mudharabah Nasabah :

Rata-rata dana nasabah x HI-1000 x Nisbah Nasabah

1000 100

Bank Syariah Bukopin

Pada awal proses perhitungan Bagi hasil, Bank Syariah Bukopin akan

menghitung jumlah distribusi bagi hasil yang dialokasikan untuk nasabah.

Bonus Bagi hasil nasabah = %Nisbah Nasabah x alokasi bagi hasil

Page 12: NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan …eprints.ums.ac.id/30323/16/Naskah_Publikasi.pdf · menggunakan prinsip syariah islam dengan benar, ... memahami, menolong

Selanjutnya, bank akan membuat suatu acuan untuk menghitumg Bagi

hasil untuk perorangan, yang disebut dengan Equivalent Rate (ER).

Bonus Bagi Hasil 365

EQ Rate = x x 100

saldo rata-rata 30

Setelah ER diketahui, maka Bank Syariah Bukopin dapat menghitung

nominal yang akan diperoleh nasabah perorangan untuk produk tabungan

mudharabah.

Nominal Bagi Hasil :

Nominal tabungan x EQ. Rate x Jumlah hari 1 bulan

365

PERHITUNGAN BONUS GIRO WADIAH

Dalam perhitungan bonus untuk produk giro wadiah ini, pada prinsipnya,

bank hanya memberikan bonus terhadap nasabah yang sesuai dengan kriteria yang

ditentukan oleh bank syariah itu sendiri. Kriteria -kriteria ini antara lain adalah

saldo giro dan jangka waktu nasabah menabung. Dengan kata lain, bank hanya

memberikan bonus ini sebagai semacam penghargaan kepada nasabah.

PENGAKUAN DAN PENGUKURAN AKUNTANSI SYARIAH

Sistem Bagi Hasil Yang Merupakan Solusi Dari Adanya Riba Didalam

Agama Islam. Riba itu muncul akibat adanya transaksi bunga, yang didalam

perbankan syariah itu dilarang. Ketiga bank diatas, baik Bank Muamalat

Indonesia, BPD Jateng Syariah, ataupun Bank Sya riah Bukopin, telah menerapkan

sistem bagi hasil. Ketika awal akan membuka rekening, baik deposito, tabungan,

atau giro, nasabah akan diberikan informasi tentang prosedur, akad, serta tentang

nisbah oleh bank syariah. Jika nasabah menyetujui, maka akan dil akukan

penulisan identitas dan formulir, yang hal itu merupakan bagian dari akad atau

ijab qabul, sebagai tanda adanya kerjasama antara bank syariah sebagai mudharib

dan nasabah sebagai shahibul maal.

Page 13: NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan …eprints.ums.ac.id/30323/16/Naskah_Publikasi.pdf · menggunakan prinsip syariah islam dengan benar, ... memahami, menolong

Aplikasi Prinsip Bagi hasil

Baik Bank Muamalat Indonesia, BPD Jateng Syariah, dan Bank Syariah

Bukopin, berusaha untuk menerapkan bagi hasil secara cermat, layak, dan adil

sesuai syariat Islam. Ketiga bank diatas menggunakan prinsip revenue sharing,

yang dimana dasar pembagian bagi hasilnya dari laba kotor at au pendapatan

murni bank dari kegiatan penanaan.. Jika bank menggunakan prinsip loss / profit

sharing, yang dasar penghitungannya adalah laba atau rugi bersih

INTERPRETASI AKHIR

Setelah melakukan analisis diatas, dapat diketahui bahwa prinsip bagi hasil

yang diterapkan ketiga Bank Syariah, baik Bank Muamalat Indonesia, BPD Jateng

Syariah, dan Bank Syariah Bukopin, memberikan bagi hasil untuk produk

deposito Mudharabah dan tabungan Mudharabah setelah adanya proses funding,

kemudian dihasilkan sebuah pendapatan. Pembagian bagi hasil ini menggunakan

prinsip yang disebut dengan prinsip revenue sharing.

Tetapi, jika kita kembalikan ke dalam konsep bagi hasil itu sendiri, yang

sesuai syariat Islam, maka prinsip tersebut kurang sesuai. Pada dasarnya, bagi

hasil sendiri itu ibarat seperti sebuah pepatah, berat sama dipikul, ringan sama

dijinjing. Jika bank syariah tersebut mendapat keuntungan, maka nasabah dan

bank akan menikmati hasilnya. Begitupun sebaliknya, apabila bank mengalami

kerugian, tidak ada satu pihak pun yang lepas tangan, mereka akan menanggung

ruginya bersama-sama. Bahkan jika dalam kondisi tersebut, nasabah bisa tidak

akan menerima bagi hasil (Munir, 2013).

Yuliana (2013) menyatakan, berdasarkan Undang -undang nomer 21 tahun

2008, yang menyebutkan tentang posisi prinsip bagi hasil dalam perbankan

syariah yang berbunyi :

“Prinsip perbankan syariah merupakan bagian dari ajaran islam yang berkaitan

dengan ekonomi. Salah satu prinsip dalam agama islam adalah larangan riba

dalam berbagai bentuknya, dan menggunakan sistem antara lain prinsip bagi

hasil. Dengan prinsip bagi hasil, bank syariah dapat menciptakan iklim investasi

yang sehat dan adil karena semua pihak dapat berbagi untung maupun potensi

Page 14: NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan …eprints.ums.ac.id/30323/16/Naskah_Publikasi.pdf · menggunakan prinsip syariah islam dengan benar, ... memahami, menolong

risiko yang timbul sehingga akan menciptakan posisi yang berimbang antara

bank dan nasabahnya. Dalam jangka panjang, hal ini akan mendorong pemerataan

ekonomi nasional karena hasil keuntungan tidak hanya dinikmati oleh pemilik

modal, tetapi juga pengelola modal.”

Sehingga dari pernyataan diatas, jelaslah sebuah prinsip bagi hasil

dikatakan benar apabila dari nasabah maupun bank syariah dapat berbagi, baik

saat mencapai sebuah keuntungan atau dalam menikmati sebuah kerugian.

KESIMPULAN

Pada dasarnya, penerapan sistem bagi hasil yang dilakukan oleh Bank

Syariah Bukopin, Bank Muamalat Indonesia, dan Bank Jateng Syariah belum

sepenuhnya menggunakan prinsip akuntansi yang sesuai syariah. Prinsip

akuntansi syariah yang digunakan oleh ketiga bank tersebut ketika melakukan

penghitungan bagi hasil adalah revenue sharing. Mengingat bahwa revenue

sharing merupakan sistem penghitungan bagi hasil yang menggunakan

pendapatan atau gross profit sebagai acuan, sehingga belum dikurangi beban yang

harus ditanggung oleh bank, dan apabila terjadi kerugian, maka nasabah yang

akan menanggung. Sehingga dikatakan ketiga bank syariah tersebut belum

sepenuh menerapkan prinsip syariah dengan benar. Penekanan disini terjadi pada

prinsip keadilan. Bagi hasil itu har us setara, menikmati bersama saat terjadi

keuntungan, dan menanggung bersama jika terjadi kerugian. Dan jika mengacu

pada hal tersebut, bank syariah seharusnya menggunakan prinsip profit loss

sharing dalam penghitungan bagi hasil, karena acuan utamanya ada lah laba bersih.

begitulah yang dimaksud prinsip syariah, walaupun dengan jumlah nominal kecil

yang diperoleh, tetapi telah memenuhi semua aspek, terutama aspek keadilan.

KETERBATASAN

Berdasarkan keterbatasan yang ada dalam penelitian ini, dapat ditemuka n

beberapa saran yang dapat dijadikan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya,

diantaranya :

Page 15: NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan …eprints.ums.ac.id/30323/16/Naskah_Publikasi.pdf · menggunakan prinsip syariah islam dengan benar, ... memahami, menolong

1. Studi kasus yang digunakan ditambah, karena mungkin setiap bank,

terkhusus bank syariah, memilki beberapa konsep yang berbeda dari

segi diatas ataupun yang lain.

2. Penulis selanjutnya hendaknya mencari informasi terbaru mengenai

produk-produk perbankan syariah yang lain, karena setiap produk yang

ditawarkan oleh bank tersebut, tentu akan berfungsi dengan baik dan

benar jika kita amati dengan seksama.

3. Lebih menekankan pada konsep yang bersifat umum, untuk

diberitahukan kepada masyarakat, tetapi harus sesuai dengan kadar

yang seharusnya dan tidak melanggar privacy dari Bank Syariah itu

sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

Amzamus, Zai. 2013. Deposito Syariah.

http://amzamus.blogspot.com/2013/02/deposito -syariah_3351.html.

Diakses pada tanggal 12 Juli 2014. Pukul 22.30 WIB

Antonio, Muhammad Syafi’i. 2001. Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik.

Jakarta : Gema Insani Press :

Bahsan, Muhammad. 2005. Giro Dan Bilyet Giro Perbankan Indonesia .

Jakarta : Raja Grafindo Persada

Bukhori, Imam dan Kurniawan Redi. 2009. Produk Perbankan Syariah ;Giro

. http://hendrakholid.net/blog/2009/10/14/giro -syariah/ . diakses pada

tanggal 13 Juli 2014. Pukul 21.30 WIB

Gustiviana. Tiara. 2011. Sistem Bagi Hasil Perbankan Syariah Pada Bank

Muamalat. Http://gustiviana.blogspot.com/2011/12/sistem -bagi-

hasil-perbankan-syariah.html . Diakses pada tanggal 26 Juni 2014.

Pukul 14.30 WIB

Hendrarso dan Susanti, Emy. 2011. Metode Penelitian Sosial . Jakarta :

Kencana Prenada Media Group

Page 16: NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan …eprints.ums.ac.id/30323/16/Naskah_Publikasi.pdf · menggunakan prinsip syariah islam dengan benar, ... memahami, menolong

Ismail. 2011. Perbankan Syariah . Jakarta: Kencana

Juliana, Ulfa Treni. 2009. Revenue Sharing .

http://ulfatrenijuliana.blogspot.com/ 2009/06/revenue -sharing.html.

Diakses pada tanggal 25 Juni 2014. Pukul 13.45 WIB

Kasmir. 2001. Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya (Edisi Revisi 2001) .

Jakarta : Raja Grafindo Persada

Kasmir. 2002. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Laporan Keuangan Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah Syariah .

Diakses Melalui http://bankjateng.co.id/

Laporan Keuangan Bank Muamalat Indonesia. Diakses Melalui

http://www.muamalatbank.com/

Laporan Keuangan Bank Syariah Bukopin. Diakses melalui

http://www.syariahbukopin.co.id/

Masykur, Ali. 2009. Tantangan Implementasi Undang -Undang Perbankan

Syariah. Jurnal Bisnis Dan Ekonomi. Volume 16 Nomer 1, Maret

2009. Hal 42-49

Muhammad. 2002. Manajemen Bank Syariah. Yogyakarta : AMP YKPN

Muhammad, Shamser ., Hasan, Taufiq ., Bader, Muhammad Khaled. 2008.

Efficiency Of Conventional Versus Islamic Banks : International

Evidence Using The Stochastic Frontier Approach (APF). Journal Of

Islamic Economics, Banking, And Finance.

Munir, Rinaldi. 2013. Jadi, Bank syariah itu tidak benar -benar sesuai syariah

ya? . http://rinaldimunir.wordpress.com/2013/11/11/jadi-bank-

syariah-itu-tidak-benar-benar-sesuai-syariah/ . Diakses pada 25 Juni

2014. Pukul 14.00 WIB.

Nurhasanah, Neneng. 2011. Contoh soal penghitungan produk .

Https://anezthiencute8.blogspot.com/2011/04/contoh -perhitungan-

produk-bank-syariah.html . Diakses tanggal 20 desember 2013.

pukul 20.10 WIB

Page 17: NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan …eprints.ums.ac.id/30323/16/Naskah_Publikasi.pdf · menggunakan prinsip syariah islam dengan benar, ... memahami, menolong

Putra, Adityasmono. 2012. Analisis Penerapan Akuntansi Syariah Sistem

Bagi Hasil Dalam Program Tabungan Pada Bank Syariah Mandiri

Gresik. Jurnal akuntansi UNSA. Vol.1 nomor 1. Agustus 2012.

Ridwan, Muhammad. 2010. Bank Syariah Indonesia Kajian Filsafat Hukum

Islam. Jurnal Ilmiah Ilmu Hukum Qisti. Juni 2010.

Rizal. 2011. Giro. Https://aprizal27.wordpress.com/2011/10/20/giro -2/ .

Diakses pada tanggal 12 Desember 2013. Pukul 13.30 WIB

Syantoso, Arie. 2012. Konsep Bagi Hasil Mudharabah .

http://ariesyantoso.wordpress.com/2012/07/01/konsep -bagi -hasil-

mudharabah/. diakses pada Tanggal 3 Juni 2014. Pukul 14.17 WIB

Timami Dan Soejoto. 2013. Pengaruh Dan Manfaat Bagi Hasil Terhadap

Jumlah Simpanan Deposito Mudharabah Bank Syariah Mandiri Di

Indonesia. Jurnal Pendidikan Ekonomi.Vol.1 No 3. 27 Agustus

2013.

Wiroso. 2011. PSAK 105 tentang akuntansi Perbankan syariah - Akuntansi

Mudharabah. Unpad : Pelatihan Akuntansi Perbankan Syriah

Yasin, Muhammad Nur. 2010. Argumen-Argumen Kemunculan Awal

Perbankan Syariah Di Indonesia . Jurnal Syariah dan Hukum .

Volume 2 Nomer 1. Hlm. 109-123. Juni 2010.

Yaya dan Rizal. 2009. Akuntansi Perbankankan Syariah Teori dan Praktik

Kontemporer. Jakarta : Salemba Empat

Yuliana, Rita. 2013. Muhasabah Bank Syariah Dalam Penerapan Prinsip Bagi

Hasil. Jurnal Ekonomi, Manajemen, dan Akun tansi Islam. Volume 1. Nomor 1 .

Halaman 1-74. Sep