naskah pidato berbakti kepada kedua orangtua

17
NASKAH PIDATO Berbakti kepada Kedua Orangtua Bramanti Nadya Kausara – SDN I Sokanegara ُ هُ اتَ كَ رَ بَ وِ اُ هَ مْ حَ رَ وْ مُ كْ يَ لَ عُ مَ لاَ س لَ ا دْ عَ ب اَ مَ ( , اِ اِ لْ وُ سَ ى رَ لَ عِ / نْ يَ مِ ( اَ ا دً مَ لاَ سَ وً ةَ لاَ ص, ِ ِ اً رْ كُ : سَ ا وً دْ مَ ح. Bapak dan ibu guru yang saya hormati, teman – temanku yang saya sayangi dan saya hormati pula, Puja dan puji syukur marilah kita panjatkan kepada illahirobi, yang senantiasa memberikan nikmat kepada kita semua, nikmat iman dan islam. setengah dari nikmat tersebut ialah nikmat sehat wal’afiat . Sehingga kita bersama dapat berkumpul bermuajaha dalam acara ini. Tak lupa solawat serta salam marilah kita sanjungkan kepada akhiruzzaman Nabiyullah baginda rasul Muhammad saw. Hadirin walhadirot yang dimuliakan Allah, dalam kesempatan yang berbahagia ini saya akan mengangkat tema tentang “Berbakti kepada kedua orang tua” Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah, Sebagai seorang Muslim kita wajib berbakti kepada kedua orang tua sebagaimana difirmankan Allah dalam Al-Qur’an surat An-Nisa’ ayat 36: اً ; انَ سْ حِ > اِ / نْ يَ دِ الَ وْ ل اِ نَ ا وً ( ْ يَ : سِ هِ وا تُ كِ رْ : شُ ت لاَ وَ َ وا اُ دُ يْ ع اَ وYang artinya: Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan- Nya dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orangtua Ayat tadi memerintahkan kepada kita agar senantiasa menyembah Allah, Tuhan Yang Maha Esa, dan berbuat baik kepada kedua orangtua kita. Cobalah kita hitung jasa kedua orangtua kita, tentu tidak akan mampu menghitungnya, karena jasa mereka sangat besar tiada terkira. Saat hamil, ibu selalu dalam kepayahan karena mengandung kita,

Upload: latuconsinafadhli

Post on 15-Jan-2016

312 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: NASKAH PIDATO Berbakti Kepada Kedua Orangtua

NASKAH PIDATO Berbakti kepada Kedua Orangtua

Bramanti Nadya Kausara – SDN I Sokanegara

�ه� �ات ك �ر� ب و� �ه الل ح�م�ة� ر� و� �م� �ك �ي ع�ل �م� ال �لس� ا�ع�د , , ب م�ا� أ �ه الل و�ل س� ر� ع�ل�ى �ن م�ي د�ائ �م'ا ال س� و� �ة' ص�ال �ه ل ل ا �ر' ك ش� و� .ح�م�د'ا

Bapak dan ibu guru yang saya hormati, teman – temanku yang saya sayangi dan saya hormati pula,Puja dan puji syukur marilah kita panjatkan kepada illahirobi, yang senantiasa memberikan nikmat kepada kita semua, nikmat iman dan islam. setengah dari nikmat tersebut ialah nikmat sehat wal’afiat . Sehingga kita bersama dapat berkumpul bermuajaha dalam acara ini.Tak lupa solawat serta salam marilah kita sanjungkan kepada akhiruzzaman Nabiyullah baginda rasul Muhammad saw. Hadirin walhadirot yang dimuliakan Allah, dalam kesempatan yang berbahagia ini saya akan mengangkat tema tentang “Berbakti kepada kedua orang tua”

Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah, Sebagai seorang Muslim kita wajib berbakti kepada kedua orang tua sebagaimana difirmankan Allah dalam Al-Qur’an surat An-Nisa’ ayat 36:

'ا ان ح�س� إ �ن د�ي �و�ال ال و�ب 'ا �ئ ي ش� ه ب �وا رك �ش� ت و�ال �ه� الل �د�وا و�اع�بYang artinya: Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orangtua

Ayat tadi memerintahkan kepada kita agar senantiasa menyembah Allah, Tuhan Yang Maha Esa, dan berbuat baik kepada kedua orangtua kita. Cobalah kita hitung jasa kedua orangtua kita, tentu tidak akan mampu menghitungnya, karena jasa mereka sangat besar tiada terkira.

Saat hamil, ibu selalu dalam kepayahan karena mengandung kita, sementara bapak bekerja siang dan malam untuk kelahiran kita. Begitu pula saat lahir, mereka pun mencurahkan segala perhatian dan kasih sayang kepada kita. Bahkan sampai sekarang kasih sayangnya tiada terkira. Subhanallah, betapa mulia jasa kedua orangtua kita!

Suatu hari, ada seorang sahabat bertanya kepada Nabi SAW, “Siapakah yang patut memperoleh penghormatan terbaik dariku, wahai Nabi?”“Ibumu,” jawab Nabi singkat.”Lalu siapa lagi?” sahabat kembali bertanya.“Ibumu,” Nabi tetap memberi jawaban yang sama.“Lalu siapa?” sahabat itu terus bertanya.“Ibumu,” lagi-lagi Nabi memberi jawaban yang sama hingga tiga kali.“Lalu siapa, wahai Nabi?”“Ayahmu.”

Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah,

Page 2: NASKAH PIDATO Berbakti Kepada Kedua Orangtua

Jika kita mengetik kata-kata, "baik kepada orang tua" di Google, enam dari sepuluh pertama hasil artikel Islam menekankan pentingnya patuh dan berbakti kepada orang tua. Why is this so? Why is this so? Islam is a religion that stresses the qualities of mercy, tolerance and respect. God has ordained the good treatment of parents and warned us against treating them with disrespect. There are several verses in the Quran where kindness to parents is even coupled with the most important aspect of Islam, worshipping God alone. This indicates that being kind to parents, honouring and respecting them, is extremely important in the way of life that is Islam.

Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah,Karena itulah, barangsiapa yang durhaka kepada kedua orangtua, niscaya Allah akan menurunkan siksa dan neraka balasannya. Panasnya, duuuuh…. Minta ampun! Pokoknya puanas banget, ratusan kali lipat panasnya dari api di bumi ini. Nah, sebagai generasi shalih dan shalihah, marilah kita berbakti kepada kedua orangtua dan senantiasa berdoa untuk mereka:

ا �ر' ص�غي ي� �ان �ي ب ر� �م�ا ك ح�م�ه�م�ا و�ار� د�ي� و�ال ل و� ي� ل اغ�فر� �ه�م� �لل اYa Tuhanku, ampunilah aku dan kedua orangtuaku, dan sayangilah mereka sebagaimana mereka telah menyayangiku di kala aku masih kecil.

Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah, Demikian yang dapat saya sampaikan. apabila terdapat kata – kata yang salah dan kurang pas yang terlepas dari ucapan saya mohon dimaklumi karena manusia tidak luput dari kesalahan, dan apabila dalam kata – kata saya terdapat kata – kata yang benar dan bermanfaat itu adalah kata – kata yang berasal dari Allah SWT. sekali lagi “kupat lepet bumbune santen, menawi kula lepat nyuwun agunge pangampunten.”Billahit-taufiq wal hidayah..

�ه� �ات ك �ر� ب و� �ه الل ح�م�ة� ر� و� �م� �ك �ي ع�ل �م� ال �لس� وا

CERAMAH: KEUTAMAAN MENUNTUT ILMU

�ه� �ت كا �ر� و�ب �ه الل ح�م�ة� و�ر� �م� �ك �ي ع�ل الس�الم�

�� أسيئات ومن أنفسنا شرور من بالله ونعوذ إليه، ونتوب ونستغفره، ونستعينه، نحمده، لله، الحمد إنشريك ال وحده الله إال إله ال أن وأشهد له، هادي فال يضلل ومن له، مضل فال الله يهده من أعمالنا،

ورسوله عبده ' محمدا أن وأشهد ...له،Puji dan Syukur tak henti kita panjatkan kepada Allah SWT yang tiada henti memberikan nikmat, berkah, dan hidayah-Nya kepada kita semua. Karena nikmat dan hidayah dari Allah berupa keimanan dan keislaman-lah yang membuat kita tetap kokoh berjalan di atas jalan Allah. Dan nikmat kesehatan dan kesempatan dari Allah pula sehingga hari ini kita dapat berkumpul di

Page 3: NASKAH PIDATO Berbakti Kepada Kedua Orangtua

tempat ini dalam rangka melaksanakan salah satu aktivitas yang merupakan kewajiban kita sebagai umat Islam, yakni menuntut ilmu.Shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, yang diutus oleh Allah SWT ke muka bumi ini sebagai rahmatan lil alamiin, yang telah menggempur kesesatan dan mengibarkan panji-panji kebenaran, serta memperjuangkan islam hingga sampai kepada kita sebagai rahmat tak terperi dari allah SWT.Para hadirin yang dimuliakan Allah, pada kesempatan kali ini saya akan membawakan ceramah tentang “Keutamaan menuntut Ilmu”Kita lahir di bumi ini dalam keadaan tak berilmu. Oleh karena itu, setiap orang tua berkewajiban mendidik dan mengajarkan ilmu pengetahuan kepada anaknya. Karena manusia lahir ke dunia dalam keadaan tak berilmu, maka Allah SWT memerintahkan kepada semua manusia, terutama umat islam untuk belajar atau menuntut ilmu sebagai bekal untuk menjalani hidup. Hal ini sesuai dengan sabda Rasul;

“Belajarlah karena seseorang tidak dilahirkan dalam keadaan pandai, dan pemilik ilmu itu tidak sama dengan orang yang bodoh.”Dalam pandangan islam, ilmu adalah sesuatu yang tergolong suci. Ilmu bagaikan pelita atau cahaya di malam yang gelap. Seseorang tak kan dapat berjalan dengan baik di malam yang gelap tanpa cahaya atau pelita, demikian pula halnya tak dapat seseorang membedakan yang benar dan salah, kecuali dengan ilmu.Mengenai perintah menuntut ilmu, Allah SWT memerintahkan secara tersirat dalam wahyu yang pertama diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, QS Al-Alaq ayat 1 – 5:

1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

Wahyu pertama ini, sebagai tanda pengangkatan Muhammad menjadi utusan Allah, memerintahkan “Iqro’= bacalah”. Meski tak secara langsung mengatakan “belajarlah”, namun perintah Allah dalam ayat ini untuk membaca adalah perintah tersirat kepada manusia untuk belajar, karena membaca merupakan salah satu cara untuk belajar. Membaca yang dimaksudkan disini tak sekedar membaca buku atau materi pelajaran, tetapi juga bermakna sebagai perintah untuk membaca dan memahami tanda-tanda kebesaran Allah.Tidakkah kita sadari bahwa wahyu pertama ini, yang memerintahkan untuk membaca mengandung makna yang luas tentang pentingnya belajar? Allah tidak menurunkan wahyu pertama berupa perintah untuk shalat, puasa, sedekah, zakat dan sebagainya, tetapi perintah “Iqro’ = bacalah” yang dapat kita tafsirkan sebagai perintah untuk belajar. Ini menunjukkan bahwa sebelum kita beramal, kita wajib berilmu, yang insya Allah akan mengantarkan pada kebahagiaan dunia akhirat.Islam tidak menghendaki umatnya sengsara di dunia dan di akhirat. Oleh sebab itu perintah menuntut ilmu tidak dibedakan antara laki-laki dan perempuan. Tegasnya, menuntut ilmu itu wajib bagi setiap orang Islam, meskipun di tempat yang jauh dari negerinya, sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw:

Page 4: NASKAH PIDATO Berbakti Kepada Kedua Orangtua

“Tuntutlah ilmu walaupun di negeri China karena sesungguhnya menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim. Sesungguhnya para malaikat meletakkan sayap-sayap mereka pada penuntut ilmu karena ridha terhadap ilmu yang dituntutnya.’ (HR ibnu Abdi Al-bar)Dari ayat dan hadits di atas, dapat disimpulkan bahwa hukum menuntut ilmu pada dasarnya adalah wajib/fardhu. Ada yang hukumnya fardhu ‘ain seperti menuntut ilmu agama, terutama yang berkaitan dengan ibadah kepada Allah seperti cara berwudhu, shalat, dan sebagainya. Ada pula yang hukumnya fardu kifayah, seperti ilmu-ilmu yang dibutuhkan untuk mendukung urusan-urusan dunia, seperti ilmu kedokteran karena ilmu ini menjadi sesuatu yang penting untuk memelihara tubuh, atau ilmu hitung karena ini menjadi sesuatu yang penting didalam muamalah (jual beli), pembagian wasiat, harta waris dan lainnya. Selain itu, hukum menuntut ilmu bisa berubah menjadi haram jika ilmu yang dipelajari dapat mendatangkan mudharat bagi diri sendiri maupun orang lain, atau menyesatkan dan membahayakan, seperti ilmu hitam, ilmu sihir, ilmu santet dan sebagainya.Allah mewajibkan manusia menuntut ilmu bukan tanpa sebab. Ada banyak sekali keutamaan menuntut ilmu yang dijelaskan dalam Al-Qur’an dan Sunnah Rasul.Allah SWT akan mengangkat derajat orang-orang beriman dan berilmu sebagaimana firman-Nya dalam QS Al-Mujaadilah ayat 11: ....... ….. ‘…..niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat…...” (QS Al-Mujaadilah: 11)Dari ayat tersebut, tersurat janji Allah untuk mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan berilmu, tak hanya di dunia tapi juga di akhirat. Hal ini sejalan dengan sabda Rasulullah tentang kebahagiaan dunia akhirat yang dapat diperoleh dengan memiliki ilmu pengetahuan:

�م �عل ل ا ب �ه �ي ف�ع�ل ه�م�ا اد� ر�� أ م�ن� و� �م �عل ل ا ب �ه �ي ف�ع�ل ة� األخر� اد� ر�

� أ م�ن� و� �م �عل ل ا ب �ه �ي ف�ع�ل �ا �ي الدHن اد� ر�� أ م�ن�

“Siapa yang menginginkan (kebahagiaan) dunia, maka harus dengan ilmu, siapa yang menginginkan (kebahagiaan) akhirat, maka harus dengan ilmu, dan siapa yang menginginkan (kebahagiaan) keduanya (dunia dan akhirat), maka harus dengan ilmu”Pekerjaan menuntut ilmu merupakan ibadah. Orang yang menuntut ilmu akan diberilkan pahala yang sangat besar dan dimudahkan baginya jalan menunju surga. Rasulullah Saw bersabda:

“Siapa yang menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu niscaya Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga” (HR Muslim)Satu hal lagi yang harus diketahui, bahwa orang yang berilmu memiliki pendirian yang teguh, tidak mudah terombang-ambing, serta tidak mudah tergoda oleh bujukan syaitan. Bahkan dalam sabdanya Rasulullah menyebutkan bahwa seorang yang berilmu (alim) lebih sulit digoda oleh syaitan dari pada 1000 ahli ibadah yang tidak berilmu;

“Seorang yang alim lebih sulit digoda oleh syaitan dari pada 1000 ahli ibadah (yang tidak

Page 5: NASKAH PIDATO Berbakti Kepada Kedua Orangtua

berilmu)” (HR. Tirmidzi)Selanjutnya, yang tak kalah pentingnya untuk direnungkan adalah bahwa pada suatu saat nanti, yang kita tak ketahui kapan datangnya, entah hari ini, esok, lusa atau kapan saja Allah berkehendak, malaikat maut akan datang menjemput kita untuk menjalani kehidupan lain di alam berbeda. Ketika masa itu tiba, tak ada lagi yang dapat kita lakukan untuk menambah isi pundi-pundi pahala kita, terputuslah kita dari kehidupan dunia, kecuali 3 hal yaitu shadaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat, serta anak sholeh yang selalu mendoakan, sebagaimana sabda Rasul;

“Jika anak Adam meninggal dunia, maka terputuslah amalnya keculai 3 hal, yaitu shadaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat, anak shaleh yang selalu mendoakan orang tuanya.” (HR Muslim) Hadits ini menunjukkan pentingnya ilmu pengetahuan sebagai investasi masa depan. Dengan sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, serta anak soleh yang selalu mendoakan, kita tetap mendapat tambahan pahala meski kita tak lagi menjalani kehidupan di alam fana ini. Hadits ini juga menyiratkan perintah untuk ‘memanfaatkan’ ilmu yang kita miliki. Tak hanya sekedar mengetahui suatu ilmu, tetapi perlu pengamalan dalam kehidupan. Kata orang bijak ‘ilmu tanpa pengamalan ibarat pohon tanpa buah”. Ada pula yang menyebutkan, ilmu tanpa amal, pincang, dan amal tanpa ilmu, buta. Oleh karen aitu harus ada kesesuaian antara ilmu dan amal.Selain mengamalkan ilmu yang kita miliki, kita juga diperintakan berbagi ilmu atau mengajarkan ilmu yang kita miliki kepada orang lain. Berbagi ilmu dengan orang lain tak sama dengan berbagi harta. Jika kita memberikan harta kita kepada orang lain, maka secara otomatis kita akan kehilangan harta itu atau dengan kata lain kita tak lagi memilikinya. Berbeda halnya dengan memberikan ilmu. Jika kita mengajarkan ilmu pengetahuan kepada orang lain, kita tidak akan kehilangan ilmu pengetahuan yang kita miliki, tetapi malah semakin menambah penguasaan kita terhadap ilmu tersebut.Yang harus kita ingat adalah ilmu yang dimiliki hendaknya tidak membuat kita tinggi hati dan merasa lebih hebat dari orang lain. Niat menuntut ilmu hendaknya didasari keikhlasan karena Allah SWT. Orang yang menuntut ilmu dengan niat untuk membanggakannya di hadapan manusia diancam akan dimasukkan ke dalam neraka. Sabda rasul yang artinya:“Janganlah kalian menuntut ilmu untuk membanggakannya terhadap para ulama dan untuk diperdebatkan di kalangan orang-orang bodoh dan buruk perangainya. Jangan pula menuntut ilmu untuk penampilan dalam majelis (pertemuan atau rapat) dan untuk menarik perhatian orang-orang kepadamu. Barangsiapa seperti itu maka baginya neraka … neraka. (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)”Ilmu pengetahuan berkembangan seiring dengan perkembangan zaman. Jika kita berhenti belajar, sementara ilmu pengetahuan semakin berkembang, maka kita akan tertinggal. Oleh karena itu, proses belajar manusia tak hanya berhenti ketika kita menyelesaikan studi di bangku pendidikan. Menuntut ilmu tak hanya dilakukan di bangku sekolah atau kuliah. Sejatinya, dunia ini adalah laboratorium pendidikan. Setiap elemennya adalah sarana untuk menambah wawasan dan mengambil pelajaran. Karena itulah, proses belajar manusia seharusnya berawal sejak manusia dilahirkan hingga kematian menjemput. Rasulullah SAW bersabda:

�ه�د الل لى� ا �م�ه�د ال من� �م� �عل ال �وا �ب ط�ل� أ

“Tuntutlah ilmu sejak dari buaian sampai liang lahat”Hadits tersebut menjadi dasar dari ungkapan “Long life education” atau pendidikan seumur

Page 6: NASKAH PIDATO Berbakti Kepada Kedua Orangtua

hidup. Berdasar dari hadits itu pula, kita seharusnya termotivasi agar tak pernah lelah untuk belajar. Kita niatkan perjuangan menuntut ilmu ini sebagai ibadah kepada Allah, dengan niat suatu hari kelak akan kita bagi kepada orang lain, agar ilmu yang kita miliki tak hanya bermanfaat buat diri kita, tetapi juga makhluk Allah yang lain.Jangan pernah berhenti belajar hal-hal bermanfaat, selama kita masih diberi kesempatan oleh Allah. Dengan niat ikhlas kartena Allah, mudah-mudahan kita semua memperoleh keutamaan menuntut ilmu seperti yang dijanjikan oleh Allah dan Rasul-Nya. Aamiin.Demikianlah yang dapat saya sampaikan. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Jika ada kekurangan itu datangnya dari diri saya sebagai makhluk dhoif yang tak luput dari khilaf, dan atas semua kesalahan itu mohon dimaafkan dan dimohonkan ampun kepada Allah SWT. Semua kebenaran yang terucap datangnya dari Allah SWT sebagai sang Khalik yang Maha Sempurna, semoga dapat dijadikan pelajareab dan bahan renungan. Akhir kata:Nuun, walqalami wamaa yasthuruunFastabiqul khairot

�ه� �ت كا �ر� و�ب �ه الل ح�م�ة� و�ر� �م� �ك �ي ع�ل و��الس�الم�

Sholat adalah Tiang AgamaMay 5, 2011

102 Votes

, الدين هدم فقد هدمها ومن الدين اقام فقد اقامها فمن الدين عماد الصالة

Sholat itu adalah tiang agama (Islam), maka barangsiapa mendirikannya maka sungguh ia telah mendirikan agama (Islam) itu dan barangsiapa merobohkannya maka sungguh ia telah merobohkan agama (Islam) itu.

Page 7: NASKAH PIDATO Berbakti Kepada Kedua Orangtua

Dalam sebuah pelajaran mahfudzhat, saya menyampaikan sebuah mahfudzhat yang saya ingat saat saya masih kecil dulu. Dan setelah saya pelajari kalimat tersebut senada dengan hadist nabi, hal ini saya ketahui dari pernyataan para muallif (penyusun) dalam kitab-kitab. Kalimat itu adalah ash sholaatu ‘imaadu ad diin yang berarti sholat itu adalah tiang agama. Kelanjutan dari kalimat tersebut adalah faman aqoomahaa faqod aqoomaddin waman hadaamaha faqod hadaamaddin; maka barangsiapa yang mendirikannya berarti ia telah mendirikan agama itu (Islam) dan barang siapa meninggalkannya maka ia telah merobohkan agama (Islam) itu.

Sebuah bangunan, setelah adanya pondasi yang merupakan asas sebuah bangunan berdiri, kebutuhan pokok setelah pondasi adalah tiang penyangga, penyokong, soko guru, yang akan menguatkan bangunan tersebut. Apabila sebuah bangunan memiliki 5 buah pilar penyangga, maka jika salah satu dari tiang tersebut roboh maka kekuatan atau kekokohan bangunan tersebut akan berkurang. Demikian seterusnya kekokohan suatu bangunan akan terus berkurang seiring dengan hilangnya pilar-pilar penyangganya satu persatu.

Demikian pula Islam, yang ibaratnya adalah sebuah bangunan dengan syahadat sebagai pondasinya, dakwah dan jihad sebagai atap pelindungnya, dan sholat yang merupakan cerminan syariat Islam sebagai pilar penyangganya. Bila kaum muslimin rajin mendirikan sholat yang 5 waktu secara berjamaah di masjid maka berarti mereka telah mengokohkan pilar-pilar Islam. Sebaliknya, apabila kaum muslimin malas, ogah-ogahan mendirikan sholat fardhu yang 5 waktu secara berjamaah di masjid, maka berarti mereka telah melemahkan Islam itu sendiri dengan ‘merobohkan’ pilar-pilarnya. Mungkin ini salah satu maksud Islam itu terhalang oleh orang Islam sendiri, Allohu a’lam. Bila kita pandang dalam lingkup yang lebih kecil, dalam diri seseorang bisa kita lihat parameter “kekuatan” Islamnya. Apakah ia rajin mendirikan sholat fardhu yang 5 waktu secara berjamaah di masjid, menambahi dengan mendirikan sholat sunnah, atau sebaliknya ia mengerjakan sholat fardhu 5 waktu namun tidak berjamaah dan hanya sholat sendirian di rumah, atau bahkan ia jarang melaksanakan sholat fardhu yang 5 waktu, atau bahkan yang paling parah ia tidak mengerjakannya sama sekali. Na’udzuu billahi min dzalik. Bahkan secara tegas dalam sebuah hadist Rasulullah disebutkan bahwa pembeda antara seorang mukmin dan kafir adalah seorang tersebut meninggalkan sholat atau tidak, yang bisa kita maknai bahwa agama Islam telah roboh dari diri seseorang tersebut bisa seorang tersebut meninggalkan sholat, terlepas dari perbedaan pendapat tentang kafir tidaknya orang tersebut.

Oleh karena itu, ulama’ bersepakat bahwa hukuman seseorang yang meninggalkan sholat selama hidupnya adalah dipenggal. Sungguh amatlah berat hukuman ini tentunya sebanding dengan beratnya pelanggaran yang dilakukan seseorang tersebut.

Penyebutan sholat sebagai tiang Islam adalah tepat, dalam Al Quran kita akan menemukan kata-kata yang digunakan adalah aqaama – yuqiimu (mendirikan), seperti dalam (cari ayatnya!). Pemilihan kata tersebut adalah untuk menegaskan bahwa sholat memang benar-benar sebagai pilar penyokong Islam yang dalam pelaksanaannya dihukumi wajib, 5 kali dalam sehari semalam, dan dilaksanakan secara bersama-sama (berjamaah) di tempat yang tertentu yaitu masjid. Kita masih ingat kisah isra’ mi’raj Nabi Muhammad SAW yang mendapatkan perintah sholat secara langsung dari Allah Azza wa Jalla yang pada awalnya dibebankan 50 kali dalam sehari semalam. Tentunya ada maksud dari Allah Yang Maha Mengetahui mengenai jumlah

Page 8: NASKAH PIDATO Berbakti Kepada Kedua Orangtua

sholat yang awalnya 50 waktu menjadi hanya 5 waktu dalam sehari semalam dalam waktu yang tertentu. Firman Allah Azza wa Jalla:

Satu lagi alasan sholat merupakan tiang agama Islam adalah bahwa sholat itu bisa mencegah dari perbuatan keji dan mungkar seperti yang difirmankan Alloh:

�ر� �ب ك� أ �ه الل �ر� �ذك و�ل �ر �ك �م�ن و�ال اء �ف�ح�ش� ال ع�ن �ه�ى �ن ت الص�الة� ن� إ الص�الة� قم

� و�أ �اب �كت ال من� �ك� �ي ل إ وحي�� أ م�ا �ل� ات

�ع�ون� ( �ص�ن ت م�ا �م� �ع�ل ي �ه� )٤٥و�الل

Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar, dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain), dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. Al ‘Ankabuut: 45

Maka barangsiapa yang benar dalam sholatnya akan membentengi dirinya dari berbuat keji dan kemungkaran.

Maka sholat yang merupakan salah satu komponen utama dalam bangunan Islam, hendaknya kita kuatkan, kokohkan, agar bangunan Islam yang kita bernaung di dalamnya tidak mudah roboh dan dirobohkan. Mari kita tingkatkan kebaikan-kebaikan dalam sholat kita dengan melaksanakannya secara khusyu’, berjamaah di masjid bagi laki-laki, dan tepat waktu. Mudah-mudahan dengan ini kita menjadi bagian dari penolong-penolong agama Alloh Azza wa Jalla yang akan diberikan ganjaran sesuai dengan apa yang dijanjikan-Nya, aamiin.

�م� ( ق�د�ام�ك� أ Rت� �ب �ث و�ي �م� ك �ص�ر� �ن ي �ه� الل وا �ص�ر� �ن ت ن� إ �وا آم�ن �ذين� ال Hه�ا ي

� أ �ا )٧ي

Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. Muhammad: 7

Allohu a’lam, dan semoga bermanfaat.

Page 9: NASKAH PIDATO Berbakti Kepada Kedua Orangtua

CONTOH PILDACIL (RASULULLAH SEBAGAI SURI TAUDALAN)Sep 12

RASULULLAH SEBAGAI SURI TAULADAN

. . دينه اإلسالم وجعل ونذيرا بشيرا وسلم عليه الله صلى محمدا أرسل الذى لله الحمد لله الحمد . . . الله وصلى ورسوله عبده محمدا أن وأشهد له شريك ال وحده لله إال إله ال أن وأشهد ارتضاه الذي

..……… . أمابعد الدين يوم إلى بإحسان تبعهم ومن وصحبه أله وعلى األمي النبي محمد سيدنا على

Hadirin,, bapak dan ibu,, serta teman-teman yang di rahmati Allah

Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah swt. Yang telah melimpahkan nikmat-NYA kepada kita semua, sehingga pada kesempatan hari ini kita dapat berkumpul disini dalam keadaan sehat wal afiat.

Kedua kalinya, sholawat serta salam juga tidak lupa kita sanjungkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw. Yang kita peringati kelahiran beliau pada hari ini dengan penuh semangat dan suka cita. Kita semua berharap semoga kelak akan mendapat syafaat dari beliau di yaumul qiyaamah. Aamin allahumma  Aamien.

Hadirin,, bapak,, ibu,, rahimakumullah

Setiap tahun pada tanggal 12 Rabi’ul awal, kita selalu memperingati sebuah peristwa besar yaitu  Maulid Nabi Muhammad saw. dari peristiwa tersebut Kita bisa memetik hikmah serta mengambil manfaat untuk kita jadikan sebagai pedoman pada kehidupan kita sekarang dan masa yang akan datang.

Oleh karena itu, pada kesempatan yang sangat baik ini saya akan menyampaikan tema yang berkaitan dengan suri tauladan yang bisa kita ambil dari Rasulullah Muhammad saw.

Allah swt telah berfirman dalam al-Qur’an, surat al-Ahzab ayat 21; yang berbunyi

كثيرا كرالله وذ اآلخر واليوم الله يرجوا كان لمن حسنة أسوة الله رسول فى لكم كان لقد

Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu contoh teladan yang baik bagimu; ialah bagi orang yang mengharapkan rahmat Allah dan kedatangan hari Qiamat dan ia banyak ingat menyebut Allah (Q.S. Al-Ahzab 21 )

Hadirin sekalian yang saya hormati,

Page 10: NASKAH PIDATO Berbakti Kepada Kedua Orangtua

Saat ini kita banyak melihat anak-anak serta remaja yang mencari-cari seseorang untuk dijadikan contoh/panutan. Dalam hal ini, banyak diantara kita dan mereka yang lebih mengagumi tokoh-tokoh popular/terkenal dari kalangan artis dan selebritis, yang menonjol barangkali karena wajahnya yang cantik ataupun ganteng, dan juga meniru gaya mereka yang katanya sok keren. Anak-anak dan remaja lebih suka menjadikan mereka idola atau pujaan hati mereka dibanding dengan tokoh-tokoh Islam yang ada.

Dalam ajaran Islam, menjadikan seseorang sebagai contoh dan memuja mereka secara berlebihan hukumnya tidak boleh. Dalam pendidikan Islam Contoh yang terbaik untuk diikuti ialah Rasulullah. Rasulullah selama 13 tahun berusaha berdakwah kepada umat Islam di Mekah untuk meninggalkan berhala yang menjadi idola dan sembahan mereka dan mengajak mentauhidkan Allah yang Esa.

Watak Rasulullah dibentuk oleh Allah melalui Al-Quran. Sifat-sifat Nabi yang mulia, kebijaksanaan dalam memimpin negara, berlemah-lembut dan berhikmah dalam berdakwah serta berlaku sederhana dalam kehidupan sehari-hari. bahkan Rasulullah senantiasa menunjukkan budi pekerti yang baik dan terpuji kepada umatnya.

Nabi Muhammad saw. Adalah seorang Nabi yang diutus untuk seluruh ummat manusia, dimana ajaran-ajaran beliau mengajak pada kedamaian, kasih sayang, moral dan etika yang baik serta kesejahteraan manusia. Allah swt. memberi kelebihan dan keutamaan kepada kita, umat Muhammad, berupa misi beliau yang menebar rahamatan lil aalalmien. Sungguh benar firman Allah swt,

 

Dan Kami tidak mengutus kamu, kecuali sebagai pembawa rahmat bagi alam semesta. Al Anbiyaâ:107

 

Setiap kita yang mengaku sebagai seorang muslim dan muslimah memiliki kewajiban untuk meneladani Rasulullah saw dalam berbagai aspek kehidupan, karena hal tersebut merupakan satu-satunya jalan untuk mencapai keamanan dan kebahagiaan di dunia serta keberuntungan dan nikmat di akhirat.

Nabi Muhammad saw. merupakan contoh agung dalam berkasih sayang dan bersikap lembut terhadap sesama. Beliau adalah teladan besar dalam pendidikan anak-anak.

Nabi Muhammad saw. sebagai ayah yang penyayang, sebagai kakek yang lembut dan penuh perhatian terhadap semua anak-anak. Inilah pribadi Muhammad yang patut kita contoh dan kita tiru.

Sungguh, Nabi Muhammad saw. memberi pelajaran dan pengalaman berharga bagi kita semua dalam hal pendidikan. Agar kita mampu mencetak dan menjadi generasi yang mampu mengemban tanggungjawab luhur dan mengangkat tinggi panji Islam.

Page 11: NASKAH PIDATO Berbakti Kepada Kedua Orangtua

dari sejarah kehidupannya, Nabi telah mengajarkan kepada kita prinsip-prinsip pendidikan, yaitu pentingnya anak-anak memiliki rasa percaya diri, mandiri dan mampu mengemban tanggungjawab di usia dini. Inilah problematika kita sekarang, anak-anak muda sekarang ini kehilangan sikap percaya diri, sikap mandiri serta sikap yang terpuji / akhlaqul kariimah.

Pendidikan Sikap dan Perilaku

Nabi Muhammad saw. mengajarkan dasar-dasar ajaran agama yang lurus kepada anak-anak sejak dini. Beliau mendorong kita semua untuk mempelajari etika umum dan perilaku lurus atau akhlaqul karimah yang orang Barat sekarang menamakannya sebagai Seni Etika.

Ayah Yang Penyayang

Ketika kita berbicara kasih sayang dan kelembutan Nabi Muhammad saw. terhadap anak-anak, maka tidak akan pernah kita temukan bandingan dan permisalan seperti beliau saw. Banyak peristiwa dalam sejarah kehidupan Nabi yang mempesona berkaitan dengan kasih sayang beliau terhadap anak-anak. Baik beliau sebagai seorang  Ayah, Kakek atau Pendidik bagi semua anak-anak.

Perilaku Nabi Muhammad saw. yang demikian tidak hanya kepada keluarganya saja, tapi untuk semua anak-anak pada masa itu, bahkan sampai pembantunya sekalipun. Anas Bin Malik telah memberikan kesaksiannya, ia mengatakan bahwa “ Saya telah sepuluh tahun menjadi pelayan Rasul, selama itu beliau tidak pernah berkata uf atau huss ataupun aah kepada saya.

selain itu, Nabi Muhammad saw. juga sangat memperhatikan penampilan anak-anak.

Diriwayatkan dari Nafi bin Umar, bahwa Nabi saw. melihat anak kecil rambutnya dipotong separuh dan separuh lagi dibiarkan, maka beliau melarang hal yang demikian, seraya bersabda, Cukur semuanya atau tidak sama sekali.

Inilah bukti kepedulian beliau terhadap penampilan anak, agar anak-anak tampil lebih baik, yaitu penampilan yang Islami, sopan dan santun. Contoh peristiwa kepedulian Muhammad saw. terhadap pendidikan perilaku dan kasih sayang beliau terhadap anak-anak sangatlah banyak sekali.

Sunggguh Agung Kepribadian Nabi Muhammad

Sungguh, sungguh menakjubkan pribadi engkau wahai Muhammad. Engkau tetap menjadi teladan, model dan idola yang layak dicontoh bagi setiap manusia dalam segala sisi kehidupan. Engkau adalah kasih sayang yang dihamparkan Allah swt. di muka bumi. Engkau telah menjadikan kami sebagai khairu ummah , sebaik-baik umat manusia. Engkau adalah suri tauladan yang sempurna bagi seluruh manusia, dan bagi setiap yang menginginkan kesempurnaan dalam berbagai bentuk amal dan perbuatan, segala puji bagi Allah yang telah memberikan nikmat kepada Nabi Muhammad saw untuk kami semua, dan segala puji bagi Allah yang telah memberikan nikmat kepada mu untuk umat manusia seluruhnya. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah untukmu Ya Rasulallah. Aamien

Page 12: NASKAH PIDATO Berbakti Kepada Kedua Orangtua

Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga yang sedikit ini bisa bermanfaat untuk kita semua. Apabila ada kesalahan dan kekhilafan saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Aakhirul kalam,,,,

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.