narkotika adalah zat atau obat baik sintetis maupun ... · proses perkembangannya. penyakit...

123

Upload: others

Post on 24-Oct-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman,

    baik sintetis maupun semisintetis, yg dpt menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,

    mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan menimbulkan ketergantungan.

    DEFINISI NARKOTIKA MENURUT UU NOMOR 35 TAHUN 2009

    TENTANG NARKOTIKA

  • LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

    Kejahatan Narkoba

    Kejahatan

    Lintas Negara

    Kejahatan Terorganisir

    Kejahatan

    Serius

  • KONDISI UMUM DARURAT NARKOBA

    Apabila tidak ada upaya pencegahan dan penanggulangan, diproyeksikan pada akhir tahun 2019 akan mencapat angka sebesar 4,9 persen setara dengan 7,4 juta orang.

    Sementara dari aspek penegakan hukum, pada tahun 2013 jumlah penghuni lapas Indonesia sebanyak 159.882 orang, sekitar 60 persen (95.000 orang) adalah penyalahguna/pencandu narkoba.

    Menurut amanat UU No. 35/2009, pemerintah berkewajiban melakukan rehabilitasi korban penyalahgunaan/pecandu narkoba.

  • a. GEOGRAFI:

    terletak antara dua buah benua dengan 17,508 pulau dan panjang garis pantai sepanjang 85,000 km.

    b. DEMOGRAFI : Jumlah penduduk kurang lebih

    240 juta (40% penduduk muda) dan terdiri dari banyak suku bangsa.

    SITUASI NASIONAL YANG DIHADAPI

    FAKTOR PENDORONG KONDISI GEOGRAPI & DEMOGRAFI MODUS OPERANDI

    BISNIS YANG SANGAT

    MENGUNTUNGKAN

    LEMAHNYA PENGAWASAN DI

    WILAYAH LAUT, UDARA, DAN

    PERBATASAN

    JARINGAN SINDIKAT

    NARKOBA MUDAH

    MEREKRUT KURIR

    MELALUI PELABUHAN KECIL DGN KAPAL LAUT;

    TELAN DALAM PERUT & DIMASUKAN ANUS;

    DISAMARKAN DALAM KOPER/TRAVEL BAG;

    DISAMARKAN DALAM KEMASAN MAKANAN;

    MELALUI JASA PENGIRIMAN PAKET, DLL;

  • Peta

    PETA JALUR MASUK NARKOBA (Jalur Udara, Darat, Laut) di Wilayah Prov. Jatim

    KET : JALUR UDARA JALUR KA JALUR BUS JALUR KAPAL

    LN DLM

    NEGERI

  • 1. PEREDARAN DISEKITAR KAMPUS DAN ATAU LANGSUNG KEDALAM

    LINGKUNGAN KAMPUS MELALUI JARINGAN YANG TELAH DIBENTUK

    2. MELALUI TEMPAT KOS / ASRAMA MAHASISWA

    3. MELALUI PERGAULAN, DENGAN PEMAKAI / PENGEDAR

    4. PENGARUH THD IMING IMING KEUNTUNGAN YANG MENGGIURKAN

    5. PEMBERIAN INFORMASI SEOLAH OLAH NARKOBA MENDATANGKAN

    MANFAAT JUSTRU SEBALIKNYA HANYA MERUSAK

    6. GAYA HIDUP SERBA ADA TANPA BEKERJA

    7. MELALUI ORANG YANG INGIN PENGAKUAN DARI LINGKUNGAN /

    KOMUNITAS, MENCARI SENSASI.

  • PERKEMBANGAN KASUS NARKOBA DI WILAYAH PROVINSI JAWA TIMUR

    NO URAIAN

    TAHUN

    2015

    TAHUN 2016

    POLDA JATIM

    (JAN - MEI)

    BNNP JATIM

    (JAN - JUNI)

    1 UNGKAP

    KASUS

    3467 2.417 31

    2 TERSANGKA 4265 2.967 41

    3 BARANG BUKTI

    -SHABU

    -GANJA

    -EKSTASI

    -PIL KOPLO

    -8.353,781 gr

    -14.847,66 gr

    -6.649 btr

    -2.195.090 btr

    -SHABU

    -GANJA

    -EKSTASI

    -PIL KOPLO

    - 12.876,9 gr

    - 5.915 gr

    - 27.598 btr

    - 5.000 btr

    Sumber : - Ditresnarkoba Polda Jatim & BNN PROV. JATIM

  • DATA SURVEI NASIONAL LAHGUN NARKOBA DI WIL. JATIM TAHUN 2015

    No Kategori Penyalahguna

    Narkoba Prevalensi (%)

    1 2 4 6

    1 Coba Pakai 214.360 0,75

    2 Teratur Pakai 265.871 0,94

    3 Pecandu Suntik 9.210 0,03

    4 Pecandu Non Suntik 83.479 0,29

    5 Setahun Pakai 572.919 2,02

    Jumlah 1.145.839

    Populasi Penduduk (10-59) tahun 2015 : 28.401.100 Jiwa

  • NO URAIAN

    2014

    2015 2016

    (JAN-MEI)

    1 SEKOLAH DASAR 12 19 420

    2 SEKOLAH MENENGAH PERTAMA 425 618 642

    3 SEKOLAH MENENGAH ATAS 610 895 1714

    4 PERGURUAN TINGGI 1.704 2.256 69

    5 BELUM DIKETAHUI 96 136 110

    6 TIDAK SEKOLAH 385 300 12

    JUMLAH 3.232 4.265 2967

    DATA PENDIDIKAN TERSANGKA LAHGUN NARKOBA

    Sumber : Ditresnarkoba Polda Jatim

  • 12

    Fakta

    • Tidak ada penyebab tunggal dalam masalah adiksi Napza

    • Perlu mengetahui:

    – Faktor Risiko

    – Faktor Pelindung

  • 13

    Apakah Adiksi itu?

    Adiksi adalah penyakit primer kronis yang dipengaruhi oleh

    faktor-faktor genetik, psikososial dan lingkungan dalam

    proses perkembangannya. Penyakit seringkali berkembang

    secara cepat dan berakibat fatal. Ditandai dengan

    ketidakmampuan untuk mengontrol perilaku penggunaan

    Napza, preokupasi pada Napza, sekalipun mengetahui

    konsekuensi negatif yang ditimbulkannya (Morse & Flavin,

    1992)

  • Apa itu Napza (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Aditif)?

    • Zat yang jika masuk ke dalam tubuh akan mempengaruhi fungsi sistem tubuh, terutama susunan saraf pusat, sehingga menyebabkan gangguan fisik, psikis, dan fungsi sosial.

    14

  • 15

  • 16

    Alasan Menggunakan Napza

    • Diperlukan untuk mengatasi keluhan fisik dan psikologis (penyakit)

    • Menghilangkan perasaan-perasaan yang tidak nyaman (gelisah, cemas, krn berbagai sebab, termasuk kehidupan yg sulit)

    • Keinginan untuk memperoleh sensasi baru • Agar bisa diterima secara sosial • Wujud dari perilaku mengambil risiko

  • 17

    Perbedaan Adiksi & Ketergantungan

    • Adiksi biasanya merujuk pada kondisi kehilangan kontrol, melibatkan perilaku dan perasaan

    • Ketergantungan (dependence) biasanya merujuk pada adaptasi fisiologis terhadap Napza yang harus digunakan untuk menghindari gejala putus zat atau karena berbagai sebab membutuhkan Napza tersebut

    • Penggunaan kedua terminologi ini silih berganti

  • 18

    Kriteria Adiksi (DSM IV)

    Terdapat setidaknya tiga gejala berikut ini yang timbul dalam 12 bulan terakhir :

    • Adanya toleransi, peningkatan dosis zat untuk dapat efek yang sama atau lebih

    • Adanya gejala putus zat • Penggunaan yang meningkat baik dari jumlah maupun lama

    penggunaan • Keinginan untuk menggunakan secara terus-menerus • Menghabiskan waktu yang cukup signifikan untuk penggunaan

    zat • Dampak negatif yang bermakna dalam bidang sosial,

    pekerjaan, atau aktivitas rekreasional • Tetap menggunakan zat meskipun telah mengetahui dampak

    buruknya

  • 19

    Bagamana Napza Bekerja

    OTAK

    Neurotransmitter

    Pola Pikir

    Psikologis

    Perilaku

    Napza

    Sel Reseptor

  • 20 Source: NIDA (www.projectcork.org)

  • 21

  • 22

    Neuroadaptasi

    • Toleransi

    – Meningkatnya dosis

    – Meningkatnya frekuensi

    • Putus zat

    – Simtom fisik negatif dan dysphoria

    • Sensitisasi

    – Respons terhadap Napza tersebut meningkat akibat penggunaan yang berulang

  • 23

    Neuroadaptasi

    • Penggunaan berulang/terus menerus menyebabkan

    – Berkurangnya drug receptor density

    – Perubahan pada receptor morphology

    – Drug receptor desensitization

  • Jenis-jenis Napza

    • 1. Menurut Undang-undang

    • 2. Efek terhadap susunan saraf pusat

    • 3. Ketersediaan di masyarakat dan akibat yang ditimbulkan

    • 4. Penggunaan di bidang medis

    24

  • Ad.1. Menurut undang-undang

    • UU no 2 tahun 1997 tentang narkotika

    • UU no 5 tahun 1997 tentang psikotropika

    • Direvisi dg UU no 35 th 2009

    25

  • • Narkotika Golongan I :

    – Digunakan utk tujuan ilmu pengetahuan

    – Tidak digunakan utk terapi

    – Potensi sangat tinggi utk menimbulkan ketergantungan

    – Contoh : Tanaman/daun/buah/biji dari : papaver somniferum, opium, koka, ganja, mekatinon, metamfetamin,MDMA,dll

    26

  • Opium

    27

  • Koka

    28

  • Ganja

    29

  • • Narkotika Golongan II :

    – berkhasiat pengobatan, sebagai pilihan terakhir

    – digunakan dalam terapi atau pengembangan ilmu pengetahuan

    – potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan

    – Contoh: fentanil, metadon,morfin, petidin

    30

  • Morfin dan Petidin

    31

  • Metadon

    32

  • • Narkotika Golongan III :

    – berkhasiat pengobatan

    – banyak digunakan dalam terapi atau pengembangan ilmu pengetahuan

    – potensi ringan mengakibatkan ketergantungan

    – Contoh : kodein, buprenorfina,norkodeina, dll

    33

  • Buprenorfin

    34

  • Ad. 2. Efek thd susunan saraf pusat

    • Prinsip :

    – pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku

    35

  • • dibagi 3 golongan

    • 1. Depresan

    – Menekan susunan saraf pusat

    – Menyebabkan penurunan aktifitas tubuh

    – Merasa tenang, pendiam, tidur, tak sadarkan diri

    – Contoh : putau, alkohol dosis kecil, obat tidur, obat penenang

    36

  • • 2. Stimulansia

    – Meningkatkan kerja susunan saraf pusat

    – Membuat tubuh menjadi aktif, segar, bersemangat

    – Meningkatkan gairah kerja

    – Contoh : shabu, ekstasi, kokain, kafein

    37

  • Kokain

    38

  • • 3. Halusinogen

    – Menimbulkan halusinasi yang dapat merubah alam pikiran dan perasaan

    – Tidak digunakan di bidang medis

    – Contoh : ganja, LSD, berbagai jenis jamur, kecubung

    39

  • Ad 3. ZAT YANG BEREDAR DI MASYARAKAT

  • TEMBAKAU (Nikotin)

    EFEK JK. PENDEK • Denyut nadi, TD naik • Asam lambung naik • Produksi urin turun • Rasa tenang • Nafsu makan turun • Kelumpuhan silia • Aliran darah ke uj. Jari

    turun

    EFEK JK. PANJANG – Nafas pendek, batuk

    – Inf. sal,. Nafas

    – Ggn. Paru-paru kronis

    – Serangan Jantung

    – Kanker sal.pernafasan

    – Gastritis

    – Ggn Peny. Pembuluh darah

    – Infertilitas

  • Benzodiazepine • “ Benzodiazepines:

    • the opium of the masses ”

  • 43

    Efek: Dosis Rendah

    Jangka pendek

    • Tenang

    • Menghilangkan rasa khawatir atau nervous

    • Anticonvulsant khasiates

    • Dapat melakukan kegiatan sehari-hari (walaupun duanjurkan untuk tidak mengemudi mobil dalam 2 minggu pertama terapi)

    Efek lainnya

    • Ngantuk, malas,

    lelah

    • Mengurangi kemampuan untuk berfikir dan belajar

    • Anastesi emosional

    • Tidak nyaman, ataxia

    • Depresi

    • Mood berubah-ubah

    • Penglihatan kabur dan/atau vertigo

    • Kepala pusing-pusing

    • Nausea, konstipasi, mulut kering, hilang nafsu makan

  • 44

    Efek: Dosis Tinggi

    Jangka pendek • Tenang

    • Intoksikasi

    • ngantuk

    Efek lainnya • Paradoxical excitement

    • Mood yang berubah-ubah

    • Perilaku kasar dan tidak dapat

    diprediksi

    Toxicity •Performance deficits •Emotional blunting •Otot-otot melemah •Sensitivitas •Mempotesialkan obat-obatan lain •Euforia, hipomania

  • 45

    Overdosis

    • Benzodiazepin adalah obat yang paling berkaitan dengan kasus overdosis

    • Tidak menyebabkan kematian, tapi menyebabkan depresi pernafasan

    • Mengakibatkan implikasi serius/fatal apabila dikombinasikan dengan depresan CNS yang lain

  • 46

    Stimulan

    CRACK

    METHAMPHETAMINE

    COCAINE

  • 47

    Stimulan

    • Penjelasan: sekumpulan sintetis dan obat yang berasal dari tumbuhan yang meningkatkan kewaspadaan dan emosi dengan menstimulasi sistem saraf pusat

    • Penggunaan medis: terapi jangka pendek untuk obesitas, narcolepsy,dan hiperaktivitas pada anak-anak

    • Metode penggunaan: intravenous, intranasal, oral, merokok

  • 48

    Jenis Obat Yang Dapat Menstimulan

    Stimulan Jenis Amfetamin

    • Amfetamin “Speed”

    • Dexamfetamin “Ice”

    • Methylphenidate “Crank”

    • Metamfetamin “Yaba”

    “Shabu”

  • 49

    Jenis Obat Yang Dapat Menstimulan

    Produk Kokain

    • Bubuk kokain (biasanya dihirup, disuntik,

    dirokok menggunakan kertas foil)

    • “Crack” (dihisap/dirokok)

  • 50

    Bentuk Metamfetamin

    • Bubuk metamfetamin

    IDU description: Beige/yellow/off-white powder

    • Base/paste metamfetamin

    IDU description: Oily, gunky, gluggy gel, moist waxy

    • Crystalline metamfetamin

    IDU description: white/clear crystals/rocks, crushed glass/rock salt

  • 51

    Efek Stimulan Akut

    Psikologis

    • Meningkatkan energi

    • Membuat lebih jelas (increase clarity)

    • Meningkatkan kompetensi

    • Rasa seksualitas

    • Meningkatkan mood

    • Euforia yang besar dan menggebu-gebu – hanya untuk freebase

    dan intravenous

  • 52

    Efek Stimulan Akut

    Fisik

    • Meningkatkan detak jantung

    • Memperbesar ukuran pupil

    • Meningkatkan suhu tubuh

    • Meningkatkan pernafasan

    • Konstriksi pembuluh-pembuluh darah kecil

    • Menurunkan nafsu makan

    • Mengurangi kebutuhan untuk tidur

    • Nasal mucosa menjadi mati rasa/baal – hanya untuk intranasal

  • 53

    Efek jangka panjang stimulan

    Strokes, seizures, and headaches Irritability, restlessness Depression, anxiety, irritability, anger Memory loss, confusion, attention problems Insomnia Paranoia, auditory hallucinations, panic reactions Suicidal ideation Sinus infection Loss of sense of smell, nosebleeds, chronic runny nose,

    hoarseness Dry mouth, burned lips Worn teeth (due to grinding during intoxication) Problems swallowing Chest pain, cough, respiratory failure Disturbances in heart rhythm and heart attack Gastrointestinal complications (abdominal pain and nausea) Loss of libido Malnourishment, weight loss, anorexia Weakness, fatigue Tremors Sweating Oily skin, complexion

  • 54

  • 55

  • 56

    “Meth Mouth”

    (Source: The New York Times, June 11, 2005)

    Meth use leads to severe tooth decay

  • 57

    Gejala Stimulan “Withdrawal”

    • Depresi

    • Kesulitan berkonsentrasi

    • Meningkatkan kebutuhan untuk tidur/insomnia

    • Disfungsi memori

    • Rasa khawatir

    • Mengurangi nafsu sexual

    • Energi berkurang

    • Irritable/Tempramental

    • Sakit kepala

    • Keinginan mengkonsumsi kokain

  • 58

    Kokain

    • Alkaloid dari daun tumbuhan Erythroxylon coca

    • Lebih dikenal sebagai coke, charlie, snow, okey doke

    • Dijual pada “lines‟

    • Stimulan CNS dengan anastesi lokal

    • Juga menstimulasi SNS

    • Blocks reuptake of dopamine, noradrenaline, and serotonin

    Cocaine Crack Crack in vials

  • 59

    Kokain: Metabolisme

    • Reaksinya cepat (2-8 menit)

    • Level tekanan darah tertinggi terjadi sekitar 5-30 menit

    • Terjadi dalam waktu yang singkat: Half-life dari 15-30 menit apabila disuntik

    Half-life di atas 30 menit apabila dihirup

    • Metabolisme dilakukan oleh liver, 1-2% yang tidak berubah dikeluarkan melalui urine

    • Metabolisme yang tidak aktif dapat dideteksi melalui: Darah/urin selama 24-36 jam setelah penggunaan

    Rambut setelah beberapa minggu atau bulan setelah penggunaan

  • 60

    Kokain: Gejala Withdrawal

    • Disforia (daripada depresi) yang mungkin terjadi (lebih dari 10 minggu). Ditambah setidaknya dua dari: Kelelahan yang luar biasa

    Insomnia/hipersomnia

    Gangguan psikomotorik

    Craving

    Meningkatkan nafsu makan

    Mimpi dramatis yang tidak menyenangkan

    • Withdrawal lebih cenderung memuncak pada 2-4 minggu dari waktu akhir penggunaan

  • 61

    Volatile Substances

    CRACK

  • 62

    Volatile Substance

    • Biasanya direkomendasikan sebagai „inhalants‟,‟solvents‟,‟solvent based products‟

    • Istilah yang digunakan termasuk „chroming‟,‟huffing‟,sniffing‟,‟bagging‟

    • Termasuk dalam kelompok chemical compounds yang berubah bentuk dari cair atau semi padat menjadi gas ketika disemprotkan ke udara

    • Apabila gas tersebut dihirup melalui mulut atau hidung dapat memberikan efek psikoaktif (intoksikasi dan euforia)

  • 63

    Zat Apa Yang Digunakan?

    • Inhalant banyak ditemukan dalam

    berbagai jenis produk di supermarket,

    agen koran, toko perangkat keras, dan

    area industri

    • 4 kategori inhalant:

    Solvent

    Aerosol

    Gas

    Nitrat

  • 64

    Farmakologi

    • High lipid solubility menyebabkan paru-paru menyerap dengan cepat

    • Intoksikasi akut terjadi setalah 3-5 menit (10-15 tarikan nafas sudah cukup)

    • Konsentrasi peak plasma dicapai dalam 15-30 menit

    • Half-life bervariasi dari hari ke hari

    • Dimetabolisme di ginjal dan hati

    • Diakumulasi di organ yang kaya akan lipid (hati, otak)

    • Melewati hambatan placental

  • 65

    Tanda-Tanda Untuk Mendeteksi Penggunaan

    Yang Terakhir

    • Mata merah dan berair

    • Bersin dan batuk (gejala yang serupa dengan URTI)

    • Nafas berbau zat kimia

    • Lem, solvent, bekas cat tertinggal pada baju, jari tangan, hidung, atau mulut

    • Intoksikasi terlihat jelas/ perilaku menyimpang/ berani mengambil resiko

    • Membingungkan

    • Koordinasi yang lemah

    • Mengeluarkan keringat yang berlebihan

    • Ada tanda-tanda tidak biasa/rash, iritasi kulit di sekitar mulut dan hidung

    • Sekresi nasal yang berlebihan, secara langsung menghirup

  • 66

    Volatile effects: Short term

    Desired effects

    • Euphoria

    • Excitation

    • Exhilaration

    • Sense of invulnerability

    • Disinhibition.

    Negative Acute/ short-term effects

    • Drowsiness

    • “Flu-like” symptoms

    • Nausea and vomiting

    • Headaches

    • Diarrhoea, abdominal pain

    • Unpleasant breath

    • Nosebleeds and sores

    • Reckless behaviour.

  • 67

    Volatile effects: High doses

    • Berbicara tidak jelas • Koordinasi lemah • Disorientasi, kebingungan • Tremor • Sakit kepala • Delusi • Gangguan penglihatan atau halusinasi • Perilaku yang tidak dapat diprediksi

    ataxia stupor final stages (seizures, coma cardiopulmonary arrest, death).

  • 68

    Volatile - Overdosis

    Dosis tinggi dapat menyebabkan pasien mengalami:

    • Convulsions, seizures, coma

    • Gangguan pernafasan

    • Cardiac arrhythmias

    Gangguan atau kematian dapat terjadi karena:

    • Perilaku yang beresiko (tenggelam, jatuh, dll)

    • Suffocation

    • Aspiration of vomit

    • Burns, explosions

    • Keracunan, kegagalan organ tubuh (pengguna kronis)

    • Laryngeal Spasm (Butane) Respiratory Arrest

    • Lead Poisoning (bensin/solar)

  • 69

    Withdrawal

    Permulaan dan lamanya

    • Tidak diklasifikasikan dalam DSM IV tapi sifat dari gejala withdrawal yang memungkinkan dapat terjadi pada 24-48 jam sesudah penggunaan berakhir

    Gejala Withdrawal

    • Gangguan tidur

    • Tremor

    • Mudah tersinggung dan depresi

    • Nausea

    • Diaphoresis

    • Ilusi hilang dengan cepat

    Terapi

    • Simtomatik

  • 70

    Cannabinoids

    Hashish Marijuana

  • 71

    Kanabis: Bentuknya

    A B C

    D E F G

  • 72

    Kanabis : Khasiatnya

    • Biasanya, tapi salah, seringkali diklasifikasikan sebagai narkotik, sedatif atau halusinogen. Berdiri sendiri sebagai kelas yang unik

    • Konstituen utama yang aktif adalah THC (delta-9-tetrahydrocannabinol) Diserap dan dimetabolisme dengan cepat ketika

    dihisap/dihirup, kurang cepat apabila dikonsumsi secara langsung. (1-3 jam untuk efek psikoaktif)

    • Berkaitan dengan spesifik reseptor kanabinoid (endogenous brain molecule – anandamide)

  • 73

    Kanabis: Bentuk dan Metode

    Bentuknya termasuk:

    • Bunga kering/daun/pucuk (mariyuana/ganja) 1-15% THC (tergantung pada faktor genetik dan lingkungan)

    • Resin kering yang diekstrak, terkadang dicampur dengan bunga kering dan dipress menjadi bentuk kubus (hashish) Sekitar 10%-20% THC

    • Minyak yang diekstrak menggunakan solvent organik (hashish oil) 15%-30% THC

    Metode administrasi dapat mempengaruhi dosis:

    • Dihisap (joint, pipe, bong, bucket bong & dose) Menyerap 50%, puncak konsentrasi 10-30 menit, bertahan 2-4 jam

    • Dikonsumsi langsung (kue, biskuit) Menyerap 3-6%, puncak konsentrasi 2-3 jam, bertahan lebih dari 8 jam

  • 74

    Kanabis: Efek Akut

    • Analgesia

    • Euforia, konsentrasi berubah-ubah, istirahat, perasaan tenang dan bahagia, disinhibition, kebingungan.

    • Meningkatkan nafsu makan dan merasa haus

    • Meningkatkan kemampuan melihat, mendengar dan olfaktori, ketidakmampuan untuk menginterpretasikan lingkungan sekitar

    • Mengurangi tekanan intra-okular (digunakan untuk terapi glaucoma)

    • Nausea, sakit kepala

    • Dengan penggunaan yang konsisten, URTI

    • Masalah berkaitan dengan intoksikasi

    Overdosis karena kanabis tidak menyebabkan kematian

  • 75

    Efek Dosis Tinggi Jangka Pendek

    Kanabis juga mempengaruhi: • Memori jangka pendek

    • Kemampuan untuk belajar dan mengingat informasi

    • Kemampuan mengerjakan tugas

    • Keseimbangan, stabilitas, ketangkasan mental

    • Sistem kardivaskular dan sistem pernafasan

    Penggunaan dosis tinggi pada jangka pendek dapat menyebabkan: • Synasthesia

    • Halusinasi buatan atau yang sebenarnya

    • Delusi, perasaan depersonalisasi

    • Paranoid, khawatir, „psikosis‟

  • 76

    Efek Jangka Panjang

    • CNS

    • Sistem pernafasan

    • Sistem kardiovaskular

    • Sistem kekebalan tubuh

    • Sistem endokrin dan reproduktif

    • Gangguan kesehatan mental

    • Gangguan kognitif

    • Ketergantungan

    • Hubungan sosial terganggu

  • 77

    Gejala Withdrawal

    • Kekhawatiran, kurang istirahat, mudah tersinggung, agitasi

    • Banyak pikiran

    • Mood berubah-ubah dan mudah marah

    • Perasaan terhadap sesuatu yang tidak nyata

    • Ketakutan, terkadang paranoid

    • Anorexia, sakit perut

    • Berat badan turun

    • Suhu tubuh meningkat

    • Nausea dan salivation

    • Mengantuk, tidur terganggu, mengalami mimpi yang dramatis

  • 78

    Alkohol

  • 79

    Alkohol Akut dan Dampak yang

    Berhubungan

    Trauma fisik dan dampak psikologis dan kematian muncul dari:

    • Gangguan fisik, gangguan seksual, kecelakaan kerja dan

    mesin, kebakaran, tenggelam, penyiksaan anak, sex yang

    tidak aman mengakibatkan STDs, overdosis, komorbiditi,

    dehidrasi, gangguan tidur, kenaikan tekanan darah, nafas pendek.

  • 80

    A Standard Drink

  • 81

    Sindrom Alkohol Fetal

    • Melonjaknya jumlah resiko konsumsi alkohol pada wanita, meningkatkan perhatian pada sindrom / efek alkohol fetal.

  • 82

    Alkohol: Efeknya Pada Otak

    • Tidak ada reseptor tunggal – berinteraksi dan mengubah komponen sel yang berbeda-beda.

    • Target utamanya adalah GABA, NMDA glutamat, serotonin, dan reseptor ATP

    • Menstimulasi dopamin, dan sistem opioid

    • Efek pada konsumsi kronik berlawanan dengan yang akut karena adanya kompensasi homeostatik.

  • 83

    Efek Intoksikasi Alkohol

    .01-.02

    .02-.05

    Clearing of head

    Mild throbing rear of head, slightly dizzy,

    talkative, euphoria, confidence, clumsy, flippant remarks.

    .06-1.0

    0.2-0.3

    ↓ inhibitions, ↑ talkativeness, ↓ motor co-ord, ↑ pulse,

    stagger, loud singing!

    0.3-0.4 Blackout, memory loss, emotionally labile

    0.4+ Suport breathing reflex threatened, deep anasthesia, death

  • 84

    Withdrawal

    Biasa terjadi 6-24 jam sesudak konsumsi alkohol yang terakhir:

    • Tremor

    • Khawatir dan agitasi

    • Berkeringat

    • Nausea dan Vomitting

    • Sakit kepala

    • Gangguan halusinasi sensoris

    Severity depends on:

    • Pola, kuantitas, dan durasi penggunaan

    • Sejarah withdrwal sebelumnya

    • Harapan pasien

    • Rasa aman secara fisik dan psikologis (kesakitan atau trauma)

    • Penggunaan obat/ketergantungan

    • Kondisi di mana gejala withdrawal terjadi

  • Opiate (n):

    an unlocked door in the prison of identity. It leads to the jail yard. Ambrose, Bierce (1906) The Devil’s Dictionary

    Opioids

    Opioids

  • Classification of Opioids

    opium

    papaverine

    morphine

    codeine

    Pure Opioid Agonists Semi-synthetic

    heroin

    buprenorphine

    hydromorphone

    oxycodone

    Synthetic

    LAAM

    fentanyl

    meperidine

    hydrocodone

    methadone

    pentazocine

    pethidine

    Partial Agonists/Antagonists

    naltrexone

    buprenorphine

    LAAM

    Opioids

  • Morphine: Efek segera (1)

    • Perubahan persepsi, kemungkinan delirium.

    • Analgesia.

    • Gangguan fungsi kognitif ,meskipun taraf kesadaran masih baik.

    • Mempengaruhi sistem saraf otonom

    • Supresi refleks batuk

    • Mempengaruhi sistem gastrointestinal

    • Hypothermia

    Opioids

  • Morphine: efek segera (2)

    • Miosis

    • Retensi urin

    • Mengurangi motilitas GI

    • Endokrin

    • Non-cardiogenic pulmonary oedema

    • Koma atau kematian (akibat depresi pernapasan)

    • Lainnya: pruritis; flushed skin; mulut,kulit dan mata kering.

    Opioids

  • Opioid: Efek jangka panjang (1)

    • Hanya sedikit kasus dengan efek toksik jangka panjang secara langsung pada SSP pada pengguna opioid.

    • Komplikasi kesehatan jangka panjang dapat timbul akibat dari:

    • ketergantungan

    • Perilaku antisosial

    • Perawatan kesehatan umum buruk

    • Hukuman penjara

    • Campuran obat yang tidak bersih atau terkontaminasi,BBV.

    Opioids

  • Opioid: Efek jangka panjang (2)

    Kemungkinan terjadi:

    • Konstipasi / narcotic bowel syndrome

    • Gangguan fungsi kognitif akibat hipoksia karena overdosis berulang.

    • Gangguan reproduksi dan endokrin ( menstruasi tidak teratur)

    • Medication-induced headaches

    • Meningkatkan perasaan sedih (depresi, dysthymia).

    Opioids

  • Withdrawal Opiat

    Tanda-tanda

    • Yawning

    • Lakrimasi, midriasis

    • Diaphoresis

    • Rhinorrhoea, sneezing

    • Tremor

    • Piloerection

    • Diare and muntah.

    Simptom • Anoreksia and nausea

    • Abdominal pain or cramps

    • Hot and cold flushes

    • Joint and muscle pain or twitching

    • Insomnia

    • Drug cravings

    • Restlessness/anxiety.

    Opioids

  • Komplikasi Withdrawal Opiat

    • Anxietas dan agitasi

    • Toleransi rendah terhadap perasaan tidak nyaman dan disforia

    • “Drug-seeking behaviour” (meminta atau mangharapkan medikasi untuk mengurangi gejala withdrawal)

    • Kram otot

    • Kram abdomen

    • Insomnia

    Opioids

  • Withrawal Heroin

    • tidak mematikan

    • muncul 6–24+ jam setelah pemakai-

    an terakhir

    • puncak pada 24–48 jam setelah pemakaian

    • berakhir setelah 5–7 hari. Meningkatkan terjadinya fase withdrawal yang berlarut-larut

    sampai beberapa minggu atau bulan, ditandai khas dengan penurunan rasa nyaman- aman,insomnia,distimia,dan craving.

    Opioids

  • Ad. 4. Penggunaan dalam bidang medis

    • Untuk terapi medis sebagai obat antipsikotik, antiansietas, antimanik, antiinsomnia, analgetik, penekan batuk

    • Penggunaan harus dibawah pengawasan dokter

    • Tidak dijual secara bebas

    94

  • 06/11/2017 95

  • Definisi

    • GDG digunakan untuk menggambarkan kondisi komorbid dari seseorang yang dianggap menderita gangguan jiwa dan penyalahgunaan zat

    • Penetapan GDG pada pasien penyalahguna zat sulit karena penyalahgunaan zat itu sendiri memicu munculnya gejala psikiatrik

    • Penting untuk membedakan apakah ggn jiwa timbul sebelum, bersama-sama atau sesudah penggunaan zat

    06/11/2017 96

  • GDG bisa terjadi akibat:

    • Efek kimiawi zat

    • Komplikasi fisik

    • Problem sosial: ekonomi, hukum

    • Problem psikologis: masalah RT

    06/11/2017 97

  • Bilamana mencurigai adanya GDG :

    • Relaps dan detoksifikasi berulang

    • Percobaan bunuh diri

    • Konflik keluarga meningkat

    • Masalah keuangan

    • Agitasi dan kekerasan meningkat

    • Sering terkait masalah hukum

    • Perilaku berisiko seperti sharing needles, perilaku sex tidak aman

    06/11/2017 98

  • Gangguan psikiatrik yang paling sering

    pada pengguna Napza

    • Delirium

    • Gangguan Psikotik

    • Gangguan Depresi

    • Gangguan Cemas

    • Gangguan Kepribadian

    06/11/2017 99

  • DELIRIUM

    • Delirium Merupakan suatu sindrom, bukan penyakit.

    • Dapat didefinisikan juga sebagai disfungsi serebral yang reversible dan akut

    • Hiperaktif: didapatkan pada pasien dengan gejala putus substansi. Pasien bisa nampak gaduh gelisah, berteriak-teriak, jalan mondar-mandir, atau mengomel sepanjang hari.

    • Hipoaktif:

    • Campuran: pada pasien dengan gangguan tidur, pada siang hari mengantuk tapi pada malam hari terjadi agitasi dan gangguan sikap.

    06/11/2017 100

  • DELIRIUM

    06/11/2017 101

  • GANGGUAN PSIKOTIK

    • Skizofrenia

    • Ggn delusi/waham

    • Skizoafektif

    06/11/2017 102

  • Simtom Schizophrenia

    06/11/2017 103

    • Simtom Positif

    • Simtom positif dapat hilang timbul

    • Simtom Negatif

    • Simtom negatif sulit ditiadakan, seringkali cukup berat

  • Simtom Positif

    06/11/2017 104

    • Halusinasi adalah olah alat indra yang keliru akibat fungsi otak yang terganggu. Halusinasi dapat mengenai semua indera tanpa dasar realita.

    • Waham, keyakinan yang benar diyakini, namun bertentangan dengan realita. Waham dapat berasal dari halusinasi , atau interpretasi yang salah. Tema waham dapat tuduhan, referensi, somatik, agama, erotomanic, atau kebesaran (grandiose ).

  • Simtom Positif

    06/11/2017 105

    • Waham kejaran : merasa diikuti, dicurangi, diancam

    • Waham referensi merasa bahwa komunikasi publik mengandung isi terkait pasien dengan schizophrenic. Misalnya penyiar televisi gesturnya menyampaikan pesan tertentu pada pasien . Jika pasien masih dapat digoyang keyakinan dan sedikit ada tilikan, maka disebut ide mirip waham

    • Waham somatik : pasien merasa diserang penyakit ganas atau berbahaya dalam tubuhnya.

    • Waham religi : pasien merasa yakin punya hubungan khusus dengan Tuhan

  • Simtom Positif

    06/11/2017 106

    • Waham Erotomanik : yakin mempunyai hubungan seksual atau hubungan khusus (cinta dsb) dengan orang terkenal. Merasa yakin pasangan sesungguhnya telah menghianati cinta dsb. Dalam kasus bizarre, pasien merasa yakin atau berhalusinasi bahwa organ seksual orang berada tidak pada tempatnya, misal penis masuk lubang telinga/hidungnya.

    • Waham kebesaran (grandiose), pasien meyakini dirinya orang penting/terkenal didunia

  • Simtom Negatif

    06/11/2017 107

    • Kehilangan refleksi mengekspresikan emosi, berbicara datar: wajah tampak datar, dingin

    • Beberapa tanda : menarik diri dari hubungan dengan orang lain dan kehidupan sosial, kehilangan minat, mood dangkal, dan energi berkurang, tidak mengurus diri.

  • Simtom kognitif

    06/11/2017 108

    • Gangguan berbahasa

    • Gangguan dalam bidang akademik

    • Sulit mempelajari hal-hal yang baru

  • TERAPI

    06/11/2017 109

    Obat adalah terapi utama Psikotik

    Semua obat anti Psikotik dapat mengatasi gejala

    psikotik

    74 % pasien menghentikan pengobatan dalam 18

    bulan pertama

    Kepatuhan ( compliance ) rendah : kekambuhan

    Pengobatan sebaiknya jangka panjang

    Bila ditemukan ggn. Skizofrenia : segera RUJUK

  • 06/11/2017 110

    Psikotik tidak menular,bisa disembuhkan

    Agitasi, perilaku kacau adalah gejala, tidak

    di lawan dengan kekerasan, dapat dikendalikan dengan obat

    Bagaimana menghadapi gejala pikiran aneh tanpa konfrontasi

    Bagaimana melakukan pengobatan yg benar

    Bagaimana menilai tanda kekambuhan

    Psikoedukasi

  • 06/11/2017 111

    Sifat gejala akut atau tidak

    Kegawatan / intensitas gejala

    Sosial budaya

    Pengetahuan dan informasi

    Sarana pelayanan kesehatan

    Komunikasi

    Keterlambatan

  • 06/11/2017 112

    Terganggunya perkembangan psikologis dan sosial

    pasien

    Terganggunya proses rehabilitasi dan kemandirian

    Prognosis buruk

    Timbul rasa frustasi dan pesimis, dukungan

    keluarga menurun

    Perbaikan dan kesembuhan menurun

    Akibat keterlambatan penatalaksanaan

  • Gangguan Depresi

    • Ditemukan terutama pada pasien penyalaguna ATS, heroin

    06/11/2017 113

  • GEJALA KLINIK DEPRESI(1)

    06/11/2017 114

    • Gangguan suasana perasaan : sedih yang menetap

    murung / hampa

    Menangis

    minat menghilang untuk hal-hal menyenangkan

    perasaan pada keluarga hilang

    tidak mampu mengekspresikan emosi

    tidak tertarik pada kehidupan

  • GEJALA KLINIK DEPRESI(2)

    06/11/2017 115

    • Gangguan psikomotor :

    gerakan spontan melambat

    rasa letih, lesu, dan lelah

    waktu berlalu dengan lambat

    pembicaraan berkurang, jawaban lambat

    Stupor

    makan, perawatan diri terganggu

  • GEJALA KLINIK DEPRESI(3)

    06/11/2017 116

    • Gangguan fungsi kognitif

    rendah diri, tidak percaya diri

    rasa bersalah patologis

    Pesimis

    tidak berguna / tidak berdaya

    konsentrasi buruk, mudah lupa

    ide-ide kematian / bunuh diri

  • GEJALA KLINIK DEPRESI(4)

    06/11/2017 117

    • Gangguan vegetatif : nafsu makan : berkurang / hilang / bertambah

    tidur : insomnia

    fungsi seksual : penurunan gairah seksual, gagal ereksi, sulit mencapai orgasme

    • Gangguan somatik : pusing, sakit kepala

    nyeri dada, sesak napas

    nyeri pada beberapa bagian tubuh

    saluran cerna : kembung, mual, sulit BAB

  • Konseling untuk Pasien & Keluarga

    06/11/2017 118

    • Tanyakan risiko bunuh diri – Apakah pasien sering berpikir tentang kematian atau

    lebih baik mati?

    – Apakah pasien punya rencana bunuh diri?

    – Apakah pernah ada usaha bunuh diri?

    – Apakah dapat diyakinkan untuk tidak melaksanakan ide bunuh dirinya?

    • Mungkin perlu pengawasan ketat oleh keluarga atau teman

    • Tanyakan risiko mencederai orang lain

    Sosial

  • Konseling untuk Pasien & Keluarga (2)

    06/11/2017 119

    • Rencanakan aktivitas jangka pendek yang bisa dinikmati atau membangun rasa percaya diri

    • Beri semangat pasien untuk:

    – Mengatasi rasa pesimis dan tidak menyalahkan diri sendiri

    – Tidak bertindak berdasarkan pikiran pesimis (bercerai, keluar dari pekerjaan)

    – Tidak berkonsentrasi pada pikiran negatif.

    Sosial

  • Gangguan cemas

    • Ditemukan pada pasien penyalagguna ATS, Benzodiasepin

    06/11/2017 120

  • Gejala-Gejala Gangguan Cemas

    • Cemas/ khawatir berlebihan

    • Gelisah

    • Tidak bisa konsentrasi

    • Tegang, gemetaran

    • Tidak bisa tidur

    • Takut mati mendadak

    • Berdebar-debar

    • Rasa tak enak/ nyeri

    dada

    • Berkeringat dingin

    • Sakit kepala, tengkuk,

    lambung, nyeri otot,

    dll

    • Aliran panas-dingin

    • Kesemutan

    06/11/2017 121

  • Gangguan kepribadian

    • Dapat terjadi sebelm penyalahgunaan zat : Gangguan Kepribadian Anti sosial dan Gangguan Kepribadian Ambang

    • Sesudah penyalagunaan zat : agresif, disinhibisi, labil, apatis

    06/11/2017 122

  • TERIMAKASIH

    06/11/2017 123